The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

KUMPULAN KARYA SASTRA 5 TAHUN TERAKHIR

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by amalyaputrie, 2022-12-30 04:41:30

UAS SEJARAH SASTRA 2022

KUMPULAN KARYA SASTRA 5 TAHUN TERAKHIR

Keywords: UAS SEJARAH SASTRA

yang membingungkan. Novel Lima Cerita karya Desi Anwar memaparkan tokoh utama yang
mempunyai kehidupan berbeda- beda namun pada dasarnya mempunyai inti yang sama.
Perbedaanyang terdapat di dalam novel lima cerita karya Desi Anwar terlihat pada suasana
emosi pada tokoh utama.

D. Karya sastra yang lain
- Apa yang kita pikirkan ketika kita sendirian
- 148 tips for life
- Going offline : menemukan jati diri di dunia penuh distraksi
- Faces and places
- The Art of Solitude (Edisi Inggris)
- Hidup Sederhana: Hadir Di Sini & Saat Ini
- Growing Pains: Five Stories, Five Lives
- OFFLINE: Finding Yourself in the Age of Distractions

E. Novel Lima Cerita di mata masyarakat
Menurut masyarakat, novel lima cerita ini terkenal sederhana. Buku ini memberikan sudut
pandang yang berbeda setelah membacanya. Lima kisah dituliskan Desi Anwar dengan diksi
yang sangat rapi, logis, dan relevan. Banyak para pembaca yang mengkhayal saat membaca
alur kisah setiap tokoh. Karena buku ini mengisahkan proses pendewasaan seseorang dalam
melawan ego. Seseorang harus berdamai dengan diri sendiri dan mengizinkan semesta untuk
bekerja dengan cara yang tak terduga. Itulah mengapa para pembaca tertarik untuk membaca
novel ini.
Dari buku ini, para pembaca dapat menyimpulkan bahwa setiap orang memiliki sudut
pandang yang berbeda-beda. Sudut pandang dalam menjalani dan memaknai kehidupan.
Sebaiknya, kita tidak terbiasa mengukur dan menilai keputusan orang lain. Bahkan keinginan


menjelma menjadi Tuhan atas kehidupan orang lain. Tidak perlu, karena setiap orang memiliki
takdirnya masing-masing.

Buku ini sangat direkomendasikan terutama untuk kita yang ada dimasa-masa pencarian.
Sangat membantu sekali untuk menyadari bahwa hidup tidak sebecanda itu. Menjadi dewasa
itu menyakitkan, tapi kita tak bisa melewatkan. Ya, buku ini bisa membantu mengurangi rasa
sakitnya sedikit-sedikit. Maka dari itu, banyak masyarakat terutama yang suka membaca
tertarik dengan novel Lima Cerita ini. Karena dengan membaca novel ini, mengajak untuk
selalu bersyukur untuk hari-hari yang lalu bersama kedua orang tua, dan orang-orang
tersayang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
Ellyta Rahma. 2019. Lima Cerita : Desi Anwar Mengisahkan Perjalanan Menjadi Dewasa

https://www.marketeers.com/lima-cerita-desi-anwar-mengisahkan-perjalanan-
menjadi-dewasa/
Nunuz. (Review) Lima Cerita Karya Desi Anwar
https://kelanaku.com/2021/07/19/review-lima-cerita-karya-desi-anwar/
Shenny Fierda. 2019. Perjalanan 30 Tahun Jurnalis Senior Desi Anwar di Media Tanah Air

https://www.parapuan.co/read/532547932/perjalanan-30-tahun-jurnalis-senior-
desi-anwar-di-media-tanah-air


Novel Complicated Karya Griertoast

A. Ringkasan Novel
Cowok dingin dan cuek bernama Nathanael Gabriel Alexander memiliki

seorang adik perempuan bernama Clarensia Karenina Alexander yang sangat ia benci
sejak umur 5 tahun. Nath beranggapan bahwa Karen sang adik adalah adik yang
lemah, menyusahkan keluarganya, dan manja. Tetapi di balik semua itu Karen sedang
melawan penyakit kronis yang ia alami. Karen sedih karena kakaknya membencinya
dan tidak peduli kepadanya yang seperti kakak pada umumnya.Suatu saat Nath diberi
tahu oleh temannya Karen bernama Gabi, bahwa ia tidak bisa seperti ini seterusnya
kepada Karen sedangkan kondisi Karen sendiri sedang berjuang melawan penyakitnya
yang sudah ia alami sejak dua tahun lalu. Nath mulai memikirkan perkataan Gabi.
Keesokannya ia bertekad untuk tidak membenci adiknya dengan perlahan.Disaat yang
sama ayahnya Nath berbicara kepadanya agar merubah sikap kepada adiknya yang
bisa dibilang sudah mulai parah. Nath lah yang saat ini dibutuhkan oleh Karen karena
ia tinggal bersama opa, ayah, dan Nath kakaknya. Opa dan ayahnya sibuk dengan


pekerjaannya sedangkan Nath lah yang selalu bersama Karen dan itu lah yang Karen
butuh kan seorang kakak yang peduli kepadanya. Disaat Nath mulai berbaikan dengan
Karen,kondisi Karen malah memburuk. Disinilah Nath dipenuhi dengan berbagai
penyesalan.semangat dari teman-temannya Nath berusaha memperbaiki diri kepada
Karen Dengan Semangat Karen dalam menghadapi penyakitnya membuat Nath
berhasil mengalahkan egonya untuk menmbenci Karen berhasil membuat pembaca
seakan-akan masuk kedalam cerita tersebut.

Bagaimana perjuangan Karen membuat hati pembaca tersentuh ditambah
membuat cerita tidak terlalu datar. Dan berbagai macam permasalahan membuat
pembaca penasaran dan ingin membacanya.Nath menghadapi hidupnya dan dengan
kelucuan teman-temannya

Cara penyampainnya yang baik dan tempat menggunakan kata-kata sehingga
pembaca tidak
bingung bingung mencernanya. Harga yang tidak terlalu mahal dengan kualitas
bukunya juga tidak mengecewakan. Dan sampul buku yang sudah menggambarkan
cerita si tokoh jadi si pembaca sudah tau seperti apa yang dialaminya Buku ini sangat
cocok untuk di baca siapa saja. Banyak yang kita bisa ambil dari buku tersebut.Cocok
bila novel ini dijadikan film

Kekurangan buku ini adalah ada beberapa kata yang kurang tepat saat
mendeskripsikan sesuatu. Dan di dalam cerita ini kurang detail saat penyampainnya
hingga membuat pembaca bingung
ada beberapa tokoh inti yang tidak mempunyapercakapannya terlihat hanya seperti
tokoh figuran. Novel tersebut sudah bagus dari segi penyampainnya yang tidak
berputar-putar. Akan tetapi, masih banyak bahasa yang kurang tepat,sebaiknya
diperbaiki lagi kata-katanya agar tidak
terlihat aneh saat dibaca. Jika ingin mempunyai banyak tokoh utama sebaiknya
membuat percakapan sehingga tidak membuat beberapa tokoh utama tidak terlihat
seperti tokoh figur.

Novel Complicated karya Theresia dalam hal ini dapat dianggap sebagai karya
sastra yang baik karena di dalamnya mengandung pesan moral yang ditampilkan lewat
tokoh-tokoh dan pembaca dapat mengambilnya sebagai teladan. Dengan adanya


karya sastra yang memberikan nilai moral. penulis merasa tertarik untuk mengkaji
aspek moral yang terdapat dalam novel Complicated karya Theresia.
Ketertarikan penulis berdasarkan anggapan bahwa moral merupakan aspek yang
penting dalam suatu karya sastra karena dengan adanya nilai moral dalam karya
sastra, dapat memberikan pendidikan yang mampu memperkaya rohaniah dan
memberikan pengaruh terhadap prilaku pembaca baik yang bersifat positif maupun
negatif.

Pemilihan novel Complicated karya Theresia sebagai bahan penelitian karena
ceritanya banyak menampilkan persoalan hidup dan kehidupan yang menarik, serta
banyak terdapat nilai moral yang sangat bermanfaat bagi pembaca. Cerita remaja
yang menampilkan berbagai aspek kehidupan dan permasalahannya disampaikan
dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami, dengan demikan akan
memudahkan pembaca untuk menemukan nilai moral yang dimaksud Pemilihan novel
Complicated karya Theresia sebagai bahan penelitian merupakan hal yang tepat untuk
menyampaikan nilai-nilai moral kepada pembaca.

Kelebihan novel ini terletak pada ceritanya, yakni tentang keteguhan dan
pengalaman hidup yang dialami Clarensia Karenina Alexander (Karen) sebagai tokoh
utama. Keteguhan hati tersebut terkadang harus dapat pertahanan ditengah realita
kehidupan yang selalu berganti dan sangat kuat pengaruhnya terhadap keadaan yang
dialami karen gadis remaja yang sedang melawan penyakit kronis sambil berusaha
bertahan dari kebencian kakak kandungnya.
*Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut. Nilai moral yang terdapat dalam novel complicated karya theresia
terdiri dari tiga moral yaitu :
(1) Wujud aspek moral tokoh-tokoh dalam hubungan manusia dengan tuhan
terdiri dari: Senantiasa berdoa kepada tuhan dan bersyukur
(2) Wujud aspek moral tokoh- tokoh hubungan manusia dengan diri sendiri terdiri
dari : pintar, jujur, bertanggung jawab, kesedihan, dan kemarahan.
(3) Wujud nilai moral tokoh-tokoh hubungan manusia dengan masyarakat terdiri dari
: peduli sesama, meminta maaf, dan kebersamaan.
*SARAN
Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut.


1) Bagi para pembaca, diharapkan
dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan khususnya mengenai tinjauan
sosiologi sastra yang membahas tentang aspek- aspek moral.
2) Bagi peneliti lainnya, di harapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan
acuan dalam melakukan penelitian sastra, khususnya mengenai usnsur sosiologi
sastra yang membahas tentang aspek moral yang terdapat di dalam sebuah karya
sastra.
3) Bagi penikmat sastra diharapkan novel Complicated karya Theresia dapat menjadi
acuan dalam mengambil hikmah yang terjadi didalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA
Adi, I. R. (2016). Fiksi Populer Teori & Metode Kajian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agustina, J. (2017). Citra Tokoh dalam Novel Mekar Menjelang Malam Karya Mira.W.
32-43.
Anwar, A. (2012). Teori Sosial sastra. Yogyakarta: Ombak Data.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Bahasa, K. B. (2015). Depertemen Pebdidikan. Jakarta: Kompas Gramedia.
Biyantari, L. A. (2009). Aspek Moral Dalam Novel Harimau! Karya Mochtar Lubis
:Tinjauan Semiotik. 1-23.
Endraswara, S. (2013). Metodelogi Penelitian Sastra Epistemologi, model, Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.
Ismawati, E. (2013). Pengajaran Sastra . Yogyakarta: Ombak.
Kurniawan, H. (2012). Teori Metode dan Aplikasi Sosiologi Sastra . Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Mayasari, W. G. (2010). Aspek Moral Dalam Novel Midah Simanis Bergigi Emas Karya
Pramoedya Ananta Toer :Tinjauan Sosiologi Sastra. 1-21.
Nasional, D. P. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiyantoro, B. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Priyatni, E. T. (2012). Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Ratna, N. K. (2013). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Theresia. (2019). Complicated. Jakarta: PT Gramedia.
52


Artikel Karya Sastra

Orang-Orang Biasa: Sebuah Novel Karya Andrea Hirata

Ringkasan Buku: Permulaan hingga Ending Cerita

Orang-Orang Biasa bercerita tentang sekumpulan sahabat udik yang hendak
merencanakan suatu kejahatan di kotanya yang dikenal bersih dari tindak kriminal. Apa
jadinya jika kumpulan babu yang dulu tak lebihnya bocah-bocah kampung bodoh nan lugu itu
merencanakan kejahatan besar untuk pertama kali dalam sejarah hidup mereka?

Sekumpulan sahabat itu terdiri dari Handai, Tohirin, Dinah, Nihe, Junilah, Sobri,
Honorun, Salud, Rusip, dan Debut. Sepuluh sekawan itu memang jumlah yang banyak dan
berisiko, seperti dikutip pula dari sang novelis sendiri: sulit sepuluh sekawan dibuat cerita,
pengarang yang tak kuat mentalnya akan mundur sebab bukan main sulitnya mengingat
nama sepuluh orang itu. Seperti namanya, Handai Tolani sangat suka berandai-andai. Dari
kecil sampai kini dia sudah dewasa kerjaannya cuma mengkhayal jadi orang kaya dan bercita-
cita jadi pembicara motivasi. Tohirin jadi kuli di pelabuhan. Dinah berdagang keliling menjual
mainan anak, anaknya yang satu, Aini, akhirnya ikut berdagang. Nihe dan Junilah yang dari
SMA selalu kompak kini sama-sama bekerja jadi karyawan cleaning service. Sobri yang punya
suara menyerupai TOA sering membantu Dinah berjualan di samping pekerjaannya sebagai
sopir mobil tangki septik. Honorun jadi guru honorer. Salud masih seorang serabutan. Rusip
bisa dibilang paling tinggi pendapatannya, ia punya usaha cleaning service, tempat duo Nihe-
Junilah bekerja. Dan yang terakhir Debut Awaluddin, sang idealis, penggerak sekaligus
pemimpin sepuluh sahabat-sahabat dungu itu.

Dari pertemuan sepuluh sekawan di bangku SMA di sebuah kota bernama Belantik,
rupanya silaturahmi itu masih terus bersambung hingga kini. Berangkat dari cerita ketika
Salud sering dijadikan samsak tinju oleh dua geng pembuli, Trio Bastardin dan Duo Boron,
Debut Awaluddin yang punya pemikiran idealis berjiwa besar akhirnya membentuk tim untuk
menghapus perundungan tersebut—yang mestinya gagal total. Sepuluh sekawan itu rupanya
cuma sekumpulan orang lugu yang punya nyali super ciut.

Cerita sebenarnya dimulai ketika Aini, anak sulung Dinah, yang dikenal bodoh seperti
halnya ibunya, mengejutkan kesembilan kawan Dinah dengan diterimanya ia di Fakultas
Kedokteran di sebuah universitas negeri. Rupa-rupanya semenjak kepergian ayahnya kemarin
karena satu penyakit yang hanya bisa ditangani oleh dokter ahli, Aini bertekad kuat untuk
membenahi nilai-nilai buruknya di sekolah, terutama Matematika. Keberhasilannya itu dinilai
sahabat-sahabat ibunya sebagai peristiwa yang paling membanggakan mengingat dahulu tak
ada satu pun dari mereka yang punya nilai ujian bagus.

Duduk masalahnya adalah tak lain dan tak bukan sebab uang pangkal masuk fakultas
yang begitu tinggi. Dinah punya hasil nol dari pontang-pantingnya ia meminjam uang 80 juta


di semua banyak bank di Kota Belantik. Nyaris dilanda keputusasaan, Debut Awaluddin yang
idealis kemudian punya rencana gokil demi mewujudkan impian putri sahabatnya menjadi
dokter ahli: merampok bank. Rupanya lagi, ide gila itu disanggupi pula oleh sahabat-sahabat
dungunya yang lain. Saking bangganya dengan Aini, mereka kompak bersama-sama ingin
ikutan merampok bank. Dinah setengah-setengah dibuat mereka ketar-ketir.

Di sisi lain pula, dua polisi keamanan di kota itu, Inspektur Abdul Rojali dan Sersan P.
Arbi, dibuat terkejut atas informasi bocoran bahwa akan ada perampokan besar di Belantik.
Sudah lama sekali soalnya mereka tak mendapati adanya tindak kriminal di kota itu. Padahal
tak tahu saja mereka, penyelundupan senjata dan uang korupsi oleh Trio Bastardin dan Duo
Boron bertahun-tahun ini berjalan mulus tanpa diendus polisi. Kota Belantik nyatanya tak
setenang dan selugu kelihatannya.

Seiring berlalunya waktu, ketika hari-H tiba, usai rapat anggota yang diketuai Debut
Awaluddin berhasil diselenggarakan lebih dari 20 kali, sepuluh sekawan yang dungu tiba juga
di depan bank di dalam dua mobil sewaan, hendak melancarkan aksinya meski gemetar
setengah mati. Mereka dibagi menjadi dua tim. Rombongan pertama berisi orang-orang yang
paling pengecut: Honorun, Dinah, Junilah, Sobri, dan Handai dengan Honorun selaku
ketuanya. Tim 2 berisikan Debut sendiri selaku ketua, Nihe, Salud, Tohirin, dan Rusip.
Rencananya adalah Tim 1 menyerbu duluan masuk bank, menyelesaikan tahap 1 kejutan dan
tahap 2 kejutan baru kemudian merampok dan terakhir kabur. Tim 2 memantau dari luar—
yang entah kenapa tidak bertukar posisi saja dengan Tim Pecundang. Namun, pola aneh itulah
yang justru mengantarkan mereka pada rencana super besar berikutnya sekaligus jadi yang
paling mengejutkan dari peristiwa perampokan itu.

Ide merampok bank sebenarnya cuma pengalihan isu belaka dari sang idealis. Setelah
semua kekacauan, kepanikan, dan kegagalan yang ditimbulkan Tim 1 sudah dirasa cukup
untuk memancing banyak polisi berkerumun di tempat kejadian perkara, Tim 1 sekonyong-
konyong langsung disuruh kabur secepat mungkin sebelum ketahuan. Tim 2, tim yang cukup
pandai dan tak lebih naif dari Tim 1 bergegas ke tempat perampokan sebenarnya. Sebuah
toko perhiasan batu delima milik Duo Boron yang rupanya dijadikan tempat menimbun uang
korupsi belasan miliar oleh tikus-tikus pemerintahan. Rencana itu berjalan secepat kilat tetapi
juga begitu bersih seolah para pelakunya bukan seorang amatir yang baru pertama kali
melakukan kejahatan. Yang menarik, Tim 1 tak tahu apa-apa tentang rencana mengungkap
kebusukan Bastardin CS oleh Tim Debut Awaluddin.

Sukses besar kawannya memindahtangankan uang korupsi 18 miliar dari tangan
Bastardin CS, Dinah tak serta-merta mengambil sebagian kecil uang panas itu untuk
membiayai kuliah anaknya. Uang-uang itu, oleh Debut Awaluddin dan ide-ide idealisnya,
dikembalikan lagi ke negara dengan twist tertangkapnya Bastardin dan para kaki tangannya.

Orang-Orang Biasa berakhir membagongkan dengan Aini yang berhasil masuk
Fakultas Kedokteran berkat sepuluh sekawan yang rela menjual apapun di rumah mereka
demi membayar uang muka itu dan juga suasana Belantik sekarang yang sangat berbeda
ketimbang Belantik kemarin.


Orang-Orang Biasa dalam Sastra Indonesia

Serta Tanggapan terhadap Novel

Judul : Orang-Orang Biasa
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Maret 2019
Jumlah Halaman : 312 halaman

Orang-Orang Biasa, sebuah novel yang digadang-gadang akan menjadi novel
international bestseller kedua setelah Laskar Pelangi, merupakan novel ke-10 Andrea Hirata
yang diterbitkan bersama Penerbit Bentang Pustaka. Novel ini ditulis salah satunya karena
kekecewaan Andrea Hirata atas kegagalannya memperjuangkan seorang anak miskin yang
pintar untuk masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Bengkulu. Meski telah diterima di
fakultas kedokteran tersebut, si anak tetap tak dapat kuliah karena pada masa itu ia tak
mampu membayar uang pangkal. Novel inspiratif ini memiliki buku prekuelnya bertajuk
“Guru Aini” dan sekuelnya “Buku Besar Peminum Kopi” yang terbit setelahnya di tahun 2020.

Berangkat dari genre yang berbeda dari sebelumnya, Orang-Orang Biasa
mengombinasikan unsur jenaka, tak masuk akal, sekaligus di luar ekspektasi di samping tema
utamanya yang mengusung tindak kriminalitas. Pun dengan gaya bahasa yang “khas Andrea
Hirata” membuat novel ini semakin menarik saja diikuti per halamannya. Plot twist yang
dimunculkan di penghabisan ¾ novelnya masuk nilai plus dari novel ini. Ini juga yang
nampaknya ditekankan penulis bahwa orang yang terlihat naif sekaligus inosen bisa saja
menyimpan banyak gagasan di di pikirannya.


“Kota ini ternyata tidaklah seinosen, senaif, yang
diduganya selama ini, dan betapa penduduknya telah
terbuai dalam buai ilusi keamanan.”

Biar dikata jenaka, tak selamanya novel ini selalu berceloteh tentang hal-hal lucu yang
memicu pembaca terpingkal ataupun tepok jidat. Kehadiran tokoh utama lain yakni Inspektur
Abdul Rojali rasanya menyeimbangkan unsur komedi tak masuk akal itu lewat pembawaan
karakternya yang seorang family man dan tak mau main-main dengan kejujuran. Lewat
karakter Dinah yang realistis pula, Orang-Orang Biasa mampu mengaduk emosi para
pembaca.

Meski novel satu ini tak se-booming The Rainbow Troops atau Laskar Pelangi di banyak
negara di luar sana, Orang-Orang Biasa telah dijadikan novel alih bahasa dengan judul
Ordinary People.

Tentang Penulis

Andrea Hirata bernama asli Andrea Hirata Seman Said Harun, seorang novelis yang
lahir pada 24 Oktober 1967 di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya,
Laskar Pelangi, banyak mendapatkan anugerah di banyak negara, yang juga mengantarkan
karya-karya besar lainnya dapat masuk ke pasar internasional.

Laskar Pelangi edisi Amerika keluar sebagai pemenang pertama New York Book
Festival di tahun 2013 untuk kategori Fiksi General sekaligus menjuarai Buchawards 2013
untuk Laskar Pelangi edisi Jerman, Die Regenbogen Truppe. Andrea Hirata juga memenangi
seleksi cerita pendek untuk majalah Washington Squar Review edisi Musim Dingin dan Musim
Semi 2011 lewat karyanya Dry Season. Bersama nobelis sastra Orhan Pamuk dan Nadine
Gordimer, esai Andrea Hirata yang bertajuk View form My Window masuk dalam buku
Windows on the World, 50 Writers 50 Views, Matteo Pericoli, Penguin, New York.

Di tahun 2010, Andrea Hirata mendapat beasiswa pendidikan sastra di International
Writing Program di University of Iowa, Amerika Serikat dan di tahun 2015, ia dianugerahi gelar


Doctor Honoris Causa di bidang sastra oleh University of Warwick, United Kingdom. Tahun
2017 Hirata menerima penghargaan budaya dari pemerintah Prancis atas karyanya Les
Guerriers de L’acr-en-ciel, Laskar Pelangi edisi Prancis. Andrea Hirata lulus dari Master
Program di bidang Teori Ekonomi, Sheffield Hallam University, UK, lewat serangkaian
beasiswa yang ia peroleh.

Andrea Hirata juga telah mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di
Indonesia yang diberi nama Museum Kata Andrea Hirata sejak 2009 di kampung kelahirannya.
Secara aktif, Hirata juga memberikan kuliah creative writing di banyak universitas baik di
dalam maupun luar negeri.

Karya-Karya Besar Andrea Hirata

● Laskar Pelangi (2005), telah difilmkan di tahun 2008
● Sang Pemimpi (2006), telah difilmkan di tahun 2009
● Edensor (2007), telah difilmkan di tahun 2013
● Maryamah Karpov (2008)
● Cinta di Dalam Gelas (2010)
● Padang Bulan (2010)
● Sebelas Patriot (2011)
● Ayah (2015)
● Orang-Orang Biasa (2019)
● Guru Aini (2020)
● Buku Besar Peminum Kopi (2020)


Daftar Pustaka

Chelsea. 2021. “Review Buku Orang-Orang Biasa Andrea Hirata” dalam
https://www.gramedia.com/best-seller/review-buku-orang-orang-biasa-andrea-
hirata/. Diakses 15 Desember 2022.

Hirata, Andrea. 2010. “Museum Kata Andrea Hirata” melalui
www.museumkataandreahirata.com. Diakses 15 Desember 2022

Hirata, Andrea. 2019. Orang-Orang Biasa. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Sugono, Dendy. 2016. “Andrea Hirata” melalui
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Andrea_Hirata. Diakses 15
Desember 2022.


TEH DAN PENGHIANAT
Karya: Iksan Banu

RINGKASAN BUKU

Dalam Teh dan Pengkhianat kita diajak bertamasya lagi ke masa silam: ketika awal

mula sepeda dipakai kaum bumiputra di Hindia Belanda, sewaktu wabah cacar mengancam

sementara sarana dan prasarana transportasi masih terbatas, saat globe masih merupakan

produk pencerahan budi yang mewah, tatkala rekayasa foto tidak bisa lai kecuali dilakukan

dengan cara manual yang merepotkan, dan seterusnya. Iksaka Banu menampilkan sejarah

sebagai pergulatan manusia berikut susah-senang maupun kekecewaan dan harapan yang

meliputi. Kebebalan ataupun nalar tiapgenerasi.

"Kehebatan Iksaka Banu adalah keberhasilannya 'menghidupkan' Belanda yang sudah

pergi dari Nusantara sejak kita merdeka. Sebaliknya, penulis Belanda zaman sekarang gagal

menampilkan pelaku utama Indonesia dalam karya-karya mereka, padahal kita sudah hampir

tiga seperempat abad merdeka". Teh dan pengkhianat adalah kumpulan 13 cepren. Sudut

pandang yang diambil dari 13 cerpennnya adalah dari sisi orang Belanda Totok maupun

Mestizo dengan berbagai latar belakang. Pada bagian awal buku ini ada kisah berjudul

Kalabaka. Tulisan tersebut mengangkat fakta sejarah terkait pembantaian orang-orang Banda

Neira di Maluku (Banda) yang dilakukan oleh tentara.

Beberapa cerita justru berkaitan dnegan kehidupan sekarang, misalnya yang bertema
fanatisme buta dengan cerpen berjudul Tegak Dunia. Kisah ini menitikberatkan cerita pada


hadirnya Globe tiruan bumi dalam membungkam opini para pemuka agama saat itu yang
meyakini bahwa bumi itu datar, karena saking fanitiknya dengan agama.
Ada cerpen berjudul Belenggu Emas yang bercerita tentang kekaguman wanita kulit putih
kepada sesosok wanita pribumi yang digadang-gadang sebagai pembaharu. Wanita tersebut
tak lain ialah Rohana Kudus, salah seorang pelopor emansipasi. Dia menerbitkan surat kabar
yang membawa serta harapan untuk kemajuan kaum perempuan, Soenting Melajoe (SM).

POSISI KARYA DALAM DUNIA SASTRA INDONESIA

Teh dan Pengkhianat adalah buku kumpulan cerita pendek karya Iksaka Banu yang
diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada bulan April 2019. Buku setebal 164
halaman dengan nomor ISBN 978-602-4811-38-9 ini mengantarkan penulisnya meraih
penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2019 pada Kategori Prosa. Tiga belas cerpen
terangkum dalam Teh dan Pengkhianat. Sekalipun ramuan yang digunakan masih relatif
sama, yaitu lebih menitikberatkan kepada tokoh seorang Belanda, baik yang murni maupun
tergolong Mestizo—berdarah campuran setengah Eropa—sembari menyebarkan pesan-
pesan jikalau sejarah itu tak selalu hitam putih, melainkan berwarna-warni. Kisah-kisah yang
dituturkan terasa Lebih menarik karena tak cuma berbicara terkait perang. Lembaran awal
hingga akhir dapat menyentuh perkara kemanusiaan, perkara fanatisme buta, harapan,
pengorbanan, hingga perjuangan, yang dalam hal ini perjuangan melawan ketidakadilan.
Ranah kemanusiaan dalam karya ini dapat dilihat dari Kalabaka. Tulisan tersebut mengangkat
fakta sejarah terkait pembantaian orang-orang Banda Neira di Maluku (Banda) yang
dilakukan oleh tentara. Serangan itu bahkan diceritakan melibatkan seratus
orang samurai bayaran atau ronin. Dikisahkan, seorang schutterij—milisi nontentara dari
kalangan terhormat yang mahir menggunakan senjata—yang notabene orang Belanda
ternyata masih memliki hati nurani dan menolak keras kekerasan yang dilakukan di daerah
tersebut, sekalipun ia dihukum.

Kedua, perkara fanatisme buta. Hal ini tersaji secara renyah dalam tulisan Tegak
Dunia. Kisah ini menitikberatkan cerita pada hadirnya globe—tiruan bumi—dalam
membungkam opini para pemuka agama saat itu yang meyakini bahwa bumi itu datar, karena
saking fanitiknya dengan agama. Karena merasa lelah dengan realita tersebut, seorang
petinggi schutterij bernama Kapten Zwarte Van de Vlek menulis di halaman 21: bahwa bumi


bulat adalah bid'ah terbesar yang dilakukan orang Kristen kepada kaumnya sendiri. Terkait
bumi datar sendiri, walau sudah memasuki abad ke-21, keyakinan itu nyatanya masih diyakini
banyak orang hingga hari ini. Diskusi itu dibuka dalam halaman 28. "Ia boleh setia pada
keyakinannya, tetapi ia tak bisa mengancam pihak yang sudah memiliki bukti lebih kuat dan
diuji banyak orang."

Ketiga, perkara Harapan. Suatu hal yang wujudkan dalam bentuk cerpen Belenggu
Emas yang bercerita tentang kekaguman wanita kulit putih kepada sesosok wanita pribumi
yang digadang-gadang sebagai pembaharu. Wanita tersebut tak lain ialah Rohana Kudus,
salah seorang pelopor emansipasi—selain Kartini—yang menjadi tokoh gerakan perempuan
di Sumatra Barat, dan menerbitkan surat kabar yang membawa serta harapan untuk
kemajuan kaum perempuan, Soenting Melajoe (SM). Kekaguman wanita kulit putih terlihat
jelas di halaman 115 kala ia berucap: Aku harus bertemu dengan wanita Minang yang luar
biasa ini. Wanita yang telah menjadi ilham bagi banyak orang di Hindia.

Keempat, perkara pengorbanan, yang dijumpai dari cerpen Variola. Kisah yang
mengangkat cara Hindia memerangi wabah cacar yang penyebarannya sangat cepat
di Nusantara. Kala itu, orang-orang di Ambon, Ternate, dan Bali bahkan meninggal dunia.
Karenanya, pengiriman vaksin dari Belanda muncul sebagai solusi dan dibarengi solusi lain
berupa produksi vaksin di Nusantara. Namun, kedua solusi tersebut cenderung lama. Tak
cocok dengan situasi genting yang terjadi. Mau tak mau, upaya pencegahan haruslah
disegerakan. Solusi lainnya adalah mencari anak yatim piatu di Batavia. Setelahnya, mereka
dibawa ke Bali. Dalam perjalanan, tubuh mereka dimasukkan vaksin untuk kemudian dipanen
bagi banyak orang agar mereka segera bangkit menaklukkan penyakit. Meski mendapat
penolakan, akhirnya solusi ini bisa menjadi bukti bahwa orang-orang kulit putih tak melulu
menjajah. Ada rasa kemanusiaan tinggi di dalam diri mereka.

Terakhir, tentang perjuangan. Hal ini dijelaskan dengan apik dalam cerpen yang sama
dengan judul buku, yakni Teh dan Pengkhianat. Dalam kisah tersebut kita akan melihat
kontradiksi bahwa yang berjuang melawan kemunafikan adalah buruh-buruh dari Tiongkok.
Mereka melakukan pemberontakan didasarkan karena dua pokok, yaitu gaji yang jauh dari
kesepakatan dan tentu saja karena kekejaman pemimpin yang kerap menghukum berlebihan.
Uniknya, justru pemerintah Hindia Belanda, pada saat itu jusetru memanfaatkan
orang Indonesia yang cukup terkenal untuk memukul mundur laju pemberontakan. Tokoh


yang digunakan jasanya ialah Alibasah Sentot Prawirodirjo, mantan jenderal perang dari
Diponegoro. Di sinilah letak berwarnanya sejarah. Siapa yang benar dan siapa yang salah,
sekali lagi hanya urusan sudut pandang dan kepentingan.

BIOGRAFI PENGARANG

Pengarang Iksaka Banu

Bahasa Indonesia

Genre Fiksi sejarah

Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia

Tanggal terbit Cetakan: I, April 2019

Halaman 164

-**
Iksaka Banu lahir di Yogyakarta, 7 Oktober 1964. Menamatkan kuliah di Jurusan Desain Grafis,
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Bekerja di bidang periklanan di
Jakarta hingga tahun 2006, kemudian memutuskan menjadi praktisi iklan yang bekerja lepas.

KARYA SASTRA LAIN IKSAN BANU


● semua untuk Hindia (2014)
● teh dan penghianat (2019)
● pangeran dari timur (2020)
● sang raja (2017)
● ratu sekop dan cerita-cerita lainnya(2017)

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP KARYA TERSEBUT ATAU PENGARANGNYA ATAU
RESEPSI-PEMBACA TERHADAPNYA.

Belajar sejarah lewat buku fiksi itu seru. Imajinasi bebas saja tanpa peduli mana yang
benar terjadi mana yang dramatisasi. Sangat beda rasanya dengan saat belajar di pelajaran
sekolah. Yang ada malahan beban merasa harus menhapal sekian nama, kejadian, bahkan
angka. Membaca kumpulan cerpen dalam buku Teh dan Pengkhianat membuatku semakin
rindu membaca karya sastra.


DAFTAR PUSTAKA
Innnayah, /2020/10/review-buku-teh-dan-pengkhianat.

https://www.innnayah.com/2020/10/review-buku-teh-dan-pengkhianat
Detha Arya Tifada, VOI-Lifestyle. Diakses 21 Juli 2020

https://id.wikipedia.org/wiki/Teh_dan_Pengkhianat


INGKAR – BOY CANDRA

Ingkar merupakan sebuah novel yang di tulis oleh Boy Candra. Ia sendiri erupakan seorang
laki-laki kelahiran Sumetera Barat, 21 November 1989. Penulis Setelah Hujan Reda ini
dulunya sangat aktif berorganisasi. Salah satu organisasi yang dia ikuti adalah Organiasi
Komunikasi dan Radio.
Ia memang sudah rutin menulis di blog nya yaitu rasalelaki,blogspot,com. Laki-laki yang
mulai menulis seak tahun 2011 ini hanya suka menuliskan cerita-cerita romansa, ia juga
suka menuliskan puisi.
Penulis cerita Yang Telah Usai ini memang sudah menyukai puisi sejak duduk di bangku
Sekolah Dasar. Sejak mulai aktif dalam menulis di tahun 2022 ia banyak melewati
rintangan untuk bisa sampai pada titik ini.


Sejak awal, sia selalu di tolak oleh para penerbit buku. Namun, meskipun selalu di tolak
oleh para penerbit. Ia tidak pantang menyeraa. Sampai pada akhirnya , pada tahun 2013,
bukunya yang berjudul Origami Hati berhasil di terbitkan.

Novel yang diterbitkan oleh penerbit Kata Depan pada tahun 2020 ini, terdiri dari 351
halaman. Hamper di setiap halaman terdapat kata-kata puitis yang menjadi motivasi bagi
pembaca. Banyak kutipan-kutipan yang membuat hati remaja meleleh. Covernya
sederhana, tapi sangat menaruk, apalagi ditubuhi kata-kata manis yang memikat pembaca
untuk membeli dan mengetahui keseluruha isinya.
Buku ini berisi kisah cinta Livky dan Agung semasa SMA. Pertemuan mereka berawal pada
saat berangkat sekolah di hari pertama. Agung mendapati Livky yang sedang bersedih
menemukan bangkai kucing yang tertabrak oleh orang yang tidak betanggung jawab.
Agung merasa iba dan bersedia menguburkan bangkai kucing yang membuat hati Livky
sedih. Dia bersedia membantu menguburkan kucing, sebelumnya Agung menyuruh Livky


untuk berangkat ke sekolah terlebih dahulu karena ia merasa Livky adalah murid baru.
Agung menyerakan agar Livky tidak terlambat di hari pertamanya masuk sekolah.

Livky merasa lega ternyata dia satu sekolah dengan sahabatnya saat masih kecil. Airin
membuat Livky terkejut karena sebelum lulus SMP Jurusan Bisnis. Akan tetapi, mereka
bertemu Kembali di SMA yang sama. Airin bercerita bahwa ternyata dia tidak direstui
orang tuanya untuk belajar di SMK Jurusan Bisnis karena jau dari rumahnya. Akhirnya, hal
ini membuat mereka sangat Bahagia karena dapat Kembali sekelas dan duduk
bersebelahan.

Suatu hari di jam istirahat mereka ingin pergi ke kantin. Tiba-tiiba melihat Agung yang
berdiri di bawah tiang bendera. Anak laki-laki itu tampaknya sedang dihukum. Seketika
Livky merasa bersalah kepada Agung yang rela terlambat masuk sekolah karena
membantunya menguburkan kucig yang ditemuinya di jalan tadi. Livky dengan begitu saja
menceritakan segalanya pada Airin tetang kejadian bersama Agung sebelum masuk ke
kelas.

Novel ini mengisahkan tokoh utama, Agung yang merupakan anak yang baik dan patuh
kepada orang tua, seorang ana tungga; dari keluarga yang mampu. Akan tetapi, karenan
orang tuanya sibuk bekerja maka dai sering merasa kesepian. Agung yang sedang berada
dimasa labil mencari perhatian dan membutuhkan teman akhirnya memilih bergabung
dengan anak-anak nakal yaitu Fahmi dan Bima, dimana Fahmi menjadi sang ketua. Mereka
dikenal sebagai anak-anak yang sering membuat ulah dan usil pada para gadis. Fahmi
selalu bersikap seolah penguasa di sekolah, sangat badung dan terkenal kejam jika ada
yang berani menantangnya. Siswa lain tidak ada yang berani melawan kelakuan Fahmi
yang keras kepala dan arogan. Semua anak takut dan patuh serta tidak mau
mendeapatkan maslah jia bertemu dengan mereka.


Pada suatu hari Livky mendapat giliran sial, menjadi korban Fahmmi dan temannya. Akan
tetapi, dia berbeda dengan korban yang lainnya. Livky tidak takut kepada mereka, Dia
melawan balik dan membela diri saat diganggu. Seperti pada saat kejadian di danau. Livky,
Airin dan adik Livky sedang bermain disana. Mereka merasa lapar, lalalu meminta adik
Livky untuk membeli makanan sendirian. Saat diperjalanan, adik Livky bertemu dengan
Fahmi dan teman-temannya, dia dipalak dan diminta uangnya. Livky dan Airin tidak
sengaja melihat adegan itu dari kejauhan segera menyusul dan melawan mereka. Di luar
dugaan ternyata Fahmi telah membat rencana itu tanpa sepengatuhan teman yang lain.
Hal ini membuat Agung marah dan akhirnya keluar dari pertemanan itu.

Pada dasarnya Agung tidak suka jika harus mengganggu perempuan, apalagi saat ini ia
berurusan dengan Livky. Tiba-tiba hati Agung merasa tidak tega dan tidak terima melihat
Livky menjadi korban kenakalan teman-temannya sendiri. Dia menyadari ternyata dia
telah jatuh ati pada Livky. Selama ini ia berpura-pura benci dan ketus setiap kali bertemu,
karena tidak ingin Livky terlibat dengan urusannya bersama teman-temannya yang selalu
berbuat onar. Namun, hari itu Agung tidak bisa membohongi praasaannya, dia tidak rela
Livky disakiti.

Setelah keluarnya Agung dari pertemanannya dengan Fahmi, dia selalu sendirian dan tidak
punya temamn, hal ini membuatnya teringat pada masa SMP yang polos dan sering
menjadi korban bully. Sementara itu, Livky diam-diam merasa kasihan dan merasa
berhutang budi pada Agung, akhirnya dia mendekati dan menjadi teman dekatnya.

Fahmi terus daja membuat ulah hingga orang tuanya malu dan memutuskan
memindahkannya ke sekolah lain. Guru dan para orang tua sudah banyak mengelh akibat
kenakalaln Fahmi, sehingga orang tuanya tidak bisa berbuat apa-apa selain
memindahkannya ke tempat lain.


Setelah kejadiaan itu, Agung dan Livky menjadi teman dekat, sering bersama-sama saat di
dalam amupun luar sekolah. Mereka memutuskakn untuk menjalin kasihnamun, hal ini
membuat Airin cemburu, dia merasa sahabatnyaberpaling dan mengabaikannya.
Namun,sebagai sahabt yang baik dia tidak berhenti menginggatkan Livky akan cita-citanya
kuliah dan tujuannya mendapatkan beasiswa.

Waktu terus berjalan, Agung yang setingkat lebih atas dari Livky telah lulus terlebih
dahulu dan melanjutkan kuliah. Sementara Livky ang naik kelas 3 tak berheni untuk selelu
memotivasi Agung adar semangat dalam belajar di perguruaan tinggi. Namun, hati
kecilnya selalu was-was dalam menjaga hati. Livky sering merasa tiba-tiba tidak enak
percaya pada kesetiaan Agung. Hal ini dikarenakan jarak yang jah dan komunikasi tidak
lancer seperti biasanya. Livky tidak memiliki ponsel, sehingga komunikasi mereka menjadi
terhambat dan menimbulkan kecurigaanpada hatinya sendiri. Livky yang masih labil dan
kekanak-kanakan meminta putus. Namun, Agung selalu meyakinkannya untuk selalu setia
menunggguna. Masalah tidak berhenti sampai situ saja, orang tua Livky tidak merestui
hubungan mereka sebagai teman dekat. Mereka mengetahui bahwa orang tua Agung
merupakan seorang tengkulak licik, bahkan Ayah Livky yang seorang petani pernah ditipu
oleh ayah Agung. Kecewa dan rasa sakit hati membuat Orang tua Livky tidak mau anaknya
dengat dengan Agung.

Livky berusaha focus pada tujuannya untuk enjutkan kuliah dan mendapatkan beasiswa.
Meskipun bayangan Agung selalu menghampirinya. Sementara itu, Agung mendapatkan
teman perempuan baru dan dia adalah anak dari teman orang tuanya. Gadis itu adalah
anak dari ibu kosnya. Awalnya Agung tidak pernah menanggapinya, lama-lama mereka
menjadi dekat. Agung tidak enak pada ibu kos karena selalu mengabaikan putrinya.
Sampai suatu hari ia bermain dengan perempuan itu sampai larut malam, karena hujan
terpaksa mereka menginap di suatu tempat. Mereka melakukan kesalahan yang tidak
mereka sadari., sehingga perempuan itu hamil. Agung pun harus


mempertangunggjawabkan perbuatannya. Orang tua Agung merestui pernikahan mereka
tetapi Agung harus tetap melanjutkan kuliahmya. Hal ini membuat Livky membenci Agung,
is mendapatkan keyakinan dari Agung untuk tetap menunggu dan setia. Namun,
keyataanyaa Agung meninggalkan Livky sendri.

Setelah tahu bahwa Agung telah menghianatinya. Livky justru lebih focus belajar dan
mendapatkan beasiswa. Dia berhasil meraih impiannya kuliah melalui jalur PMDK di
Universitas terbaik di daerahnya.

Livky menemukan laki-laki baru dalam hidupnya, yaitu sepupu Airin yang Bernama bang
Asril. Laki-laki itu teryata telah menyukainya sejak kecul, dia berhasil menjadi orang yang
istimewa di hati Livky. Mampu membuatnya bangkit dari keterpurukan dan menjadi
pengobat hatinya yang luka. Bang Asril ternyata adalah tean Livky sejak kecil, mereka
sering bermain bersama dan telah akrab. Laki-laki yang menyukaiya itu dengan sabar
menbantu Livky bangkit. Dia memberikan buku yang berisi motivasi, sehingga Livky
mampu Kembali menjalani hari-harinya seperti sedika kala. Kemudian, kenangan-
kenangan semasa kecil pun menjadi cerita yang akhirnya menyatukan hati mereka.

Kisah percintaan dalam novel ini berakhir happy ending, tetapi mengajarkan kepada kita
bahwa cinta yang tulus selalu memiliki tempat yang tepat. Satu kata yang membuat hari
melelh, saat bang Asril mengungkapkakn perasaanya kepada Livky sebelum pergi
melanjutkan kuliah, “Aku adalah rumahmu dan pulanglah kapan pun kau mau.”

Kelbihan dari novel ini adalah jalan ceritanya yang terurut, jelas dan detail. Seiap tokoh

ditampilkan sesuai kapasitas masing-masing. Terdapat kumpulan kata-kata ang menarik di

setiap pergaantian bab. Mengunakan kata-kata sederhana sehingga mudah dipahami.

Kekurangan dari nomel ini adalah akhir cerita yang dapat ditebak dam cover buku yang

terlalu simple sehingga tidak erlalu menarik.


NOVEL SEPTIHAN KARYA POPPI
PERTIWI

Novel Septihan adalah karya fiksi Indonesia yang
menceritakan tentang kisah remaja SMA yang sedang
jatuh cinta. Tokoh utama dalam novel ini ada dua, yaitu
Septian Aidan Nugroho dan Jihan Halana. Dalam novel ini,
Septihan digambarkan menjadi murid yang paling pintar di
sekolahnya. Laki-laki yang bersifat pendiam ini kerap
mewakili sekolahnya di berbagai perlombaan dan
menghasilkan banyak prestasi. Sedangkan Jihan Halana
adalah gadis cantik yang aktif dan keras kepala. Ia adalah
sosok yang selama tiga tahun pantang menyerah mengejar

cintanya pada Septian.

Selama tiga tahun itu, Jihan yang aktif selalu berusaha untuk meluluhkan hati seorang
Septian yang kaku dan dingin. Padahal Septian sudah berkali-kali menolaknya, namun ia tetap
saja bersikeras untuk mendekati Septian dengan berbagai cara. Dibalik kepribadian Septian
tersebut, ternyata ada keterlibatan latar belakang keluarganya. Laki-laki pintar itu lahir dari
keluarga yang berada, namun orangtuanya sudah tiada. Selama ini Septian diasuh oleh
kakeknya yang kaku dan mengekangnya, karena itu Septian menjadi sosok yang kaku juga.

Pada saat Jihan dan Septian menginjak bangku kelas tiga SMA, Septian mulai membuka
hatinya kepada Jihan dengan syarat Jihan harus mendapatkan juara kelas dahulu. Sejak saat itu
Jihan berusaha untuk mendapatkan juara kelas agar ia diberi kesempatan oleh Septian untuk
mengenal satu sama lain. Akhirnya, dengan perjuangan Jihan selama tiga tahun, ia dapat
mendapatkan hati Septian. Namun, setelah mereka lama resmi menjadi sepasang kekasih,
rahasia yang selama ini Septian sembunyikan dari Jihan terbongkar. Septian telah dijodohkan


oleh keluarganya dengan seorang gadis yang sederajat dengannya. Hal ini membuat Jihan
membenci Septian karena ia tidak mengatakan yang sejujurnya dari awal. Banyak cara yang
Septian lakukan untuk meminta maaf pada Jihan dan menjelaskan bahwa ia sudah
membatalkan perjodohan itu dan memilih Jihan. Akhirnya Jihan memaafkannya dan mereka
bersatu kembali.

Perjalanan cerita cinta pada masa sekolah inilah yang menjadi daya tarik para pembaca.
Alur ceritanya yang ringan dapat menghibur para pembaca berusia remaja. Lika-liku masalah
dan kejadian lucu dari persahabatan geng Ravispa juga menjadi bumbu di dalam novel ini.
Masalah keluarga, persahabatan, dan kisah cinta antara Septian dan Jihan tersebut dapat
dijadikan pelajaran bagi para pembaca untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kita
lakukan, berjuang untuk mendapatkan yang kita inginkan, memberikan semangat belajar untuk
mendapatkan prestasi di sekolah, dan mengajarkan kita tentang solidaritas yang tinggi.

Kelebihan dari Novel ini adalah penulis menggunakan bahasa yang ringan dan mudah
dimengerti. Novel ini adalah jenis novel page turner, di mana pembaca akan ketagihan untuk
terus membuka setiap halaman bukunya. Interaksi dalam dialog pun juga mampu menarik
atensi pembaca. Kepribadian yang bertolak belakang antara Jihan yang cerewet dan Septian
yang cuek menciptakan perasaan yang menggemaskan. Penulis juga sangat ahli dalam
menghidupkan masing-masing tokoh dalam novel ini. Kabarnya, novel ini juga akan diadaptasi
menjadi serial film oleh Max Picture (Mahendra, 2021 : 3).

Dibalik kelebihan novel ini juga terdapat kekurangan. Novel Septihan cenderung
menceritakan kisah klise yang bertele-tele. Alurnya mudah ditebak dan tidak memberikan
kejutan (plot twist) bagi pembaca. Selain itu, di dalam novel ini tidak diceritakan secara jelas
soal keluarga Jihan dan Septian.

Novel Septihan ini mendapatkan banyak pro dan kontra dari para pembaca. Banyak
pembaca remaja yang menyukai jalan cerita Septihan namun, untuk pembaca yang sudah
berpengalaman di Sastra Indonesia tentunya banyak komentar yang muncul. Mulai dari jalan
ceritanya yang sangat klise, dialognya yang sangat vulgar, dan dianggap tidak mendidik anak
bangsa. Padahal, penulis di sini berusaha untuk menyajikan kisah ringan sehingga dapat


menghibur para pembaca. Dalam konteks Sastra Indonesia, karya ini termasuk dalam karya fiksi
romansa yang disajikan seringan mungkin agar mudah dipahami dan diimajinasikan oleh
pembaca.

PROFIL PENULIS

Novel terbitan Coconut Books pada
tahun 2020 yang berjudul Septihan ini
ditulis oleh seorang penulis muda yang
biasa dikenal dengan nama Poppi
Pertiwi. Gadis berbakat ini memiliki
nama lengkap Ni Wayan Poppi Pertiwi
yang lahir pada 15 April tahun 2000. Ia
menggunakan platform wattpad sebagai jalan menuju sukses. Lewat berbagai karyanya yang ia
tulis, ia dapat menarik berjuta-juta pembaca hingga karya tersebut terbit dalam bentuk fisik
dengan jumlah halaman 436. Poppi Pertiwi sendiri termasuk penulis muda yang sangat
digemari banyak pembaca remaja. Karya-karyanya sangat dicintai pembaca, karena memiliki
daya tarik yang sangat kuat. Gadis tersebut juga menjalin komunikasi dengan sangat baik pada
pembacanya, ia selalu berusaha untuk memberikan update agar para pembacanya menetap
untuk menunggu karya-karyanya selanjutnya. Karya Poppi Pertiwi yang lainnya adalah
Mozachiko dan Galaksi yang juga akan diangkat ke layar lebar. Poppi sendiri tidak pernah
menyangka sebelumnya, bahwa hobi yang ia tekuni sejak di bangku SD yang diawali dengan
menorehkan isi hatinya setelah melewati masa sekolah dapat menghasilkan banyak karya yang
menguntungkan banyak pihak. Pada saat Poppi duduk di bangku SMK Teknologi Informatika
tahun 2015, ia mulai menulis di platform wattpad dan dalam waktu dua tahun lebih novel karya
perdana berjudul Galaksi selesai dicetak. Tak ia duga, novel pertamanya mendapatkan banyak
respon positif dari pembaca hingga menjadi novel best seller pada tahun 2018. Lalu pada akhir
tahun, Galaksi dikontrak oleh Rafi Film untuk divisualisasikan. Saat menggarap novel Galaksi,
gadis Bali ini juga menulis novel lain yang berjudul Mozachiko yang juga mengikuti jejak Galaksi
menjadi novel best seller dan novel tersebut telah dikontrak oleh Md Picture. Setelah dua


novelnya yang menarik banyak penmbaca, lahir lagi karya ketiga yang berjudul Septihan. Novel
tersebut tak kalah suksesnya dengan karya Poppi Pertiwi yang lainnya. Bahkan novel ini menjadi
novel mega best seller Indonesia yang akan diadaptasi menjadi serial film oleh Max Picture.


DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2020. “Poppi Pertiwi, Novelis Bali yang Karya-karyanya Best Seller,”
https://baliilu.com/poppi-pertiwi-novelis-bali-yang-karya-karyanya-best-seller/, 1.
Diakses 20 Desember 2022.

Mahendra Rendi (ed.). 2021. “Ramai di Wattppad, Novel ‘Septihan’ Bakal Dibuat Serial Film!
Berikut Sedret Artis yang Jadi Pemerannya,” https://trenggalekpedia.pikiran-
rakyat.com/hiburan/pr-1652587124/ramai-di-wattpad-novel-septihan-bakal-dibuat-
serial-film-berikut-sederet-artis-yang-jadi-pemerannya, 1-3. Diakses 20 Desember
2022.


ARTIKEL ULASAN KARYA SASTRA
BUKU KUMPULAN PUISI “PERJAMUAN KHONG GUAN”

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Perjamuan Khong Guan
Penulis : Joko Pinurbo
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2020
Jenis Buku : Kumpulan Puisi
Jumlah Halaman : 130 Halaman

TENTANG PENULIS

Membahas tentang penulis maka perlu melihat sosiologi pengarang yang menurut
Wellek dan Warren bahwa membahas pengarang melalui latar belakang sosial, ideologi,
sumber ekonomi, integritas sosial maupun konteks sosial pengarang dilihat dari segi
kemasyarakatannya. Melalui pandangan masyrakat, Joko Pinurbo atau biasa dipanggil
Jokpin merupakan penyair terkemuka dan melalang-buana pada kacamata karya sastra.
Selain terkenal, Jokpin merupakan salah satu penyair yang sangat lengket sekatnya kepada


pembaca terlihat dari ia yang sangat sederhana. Penggunaan konsep-konsep yang unik,
Jokpin menebarkan warna baru pada dunia sastra yang terkdang tidak dimiliki leh penyair
lainnya. Kekritisan dari memandang kritik sosial dan realitas kehidupan sering diangkat oleh
Jokpin yang biasa dibalut dengan remahan humor, satir, ironi, sarkas, dan hal-hal nyeleneh
maupun unik. Itu yang menjadi ciri khas Jokpin, ditambah kata sampai kalimat yang
digunakan terlihat tidak pada umumnya namun menakjubkan.

Joko Pinurbo lahir pada 11 Mei 1962 di Sukabumi namun ia tinggal dan tumbuh
berkembang pada Yogyakarta. Ia merupakan seorang penyair yang dekat dengan
masyarakat Yogyakarta. Dikenal karen kegigihannya, banyak rintangan yang dituliskan
sejarah untuk ia dapat menulis sebuah karya sastra sampai dengan sekarang ini. Pernah ia
ditolak oleh sebuah penerbit dan kekecewaan membakar habis puisi-puisi buatannya.
Namun, tidak sampai disitu ia terus menulis kata demi kata hingga sampai pada puisinya
yang berjudul Celana berkibar di khalayak ramai, meledak di pasaran pada umurnya yang
ke-37 tahun. Jokpin berhasil memiliki sejumlah penghargaan yang luar biasa, diantaranya
yaitu Puisi terbaik Dewan Kesenian Jakarta, Sih Award Penghargaan Terbaik Jurnal Puisi,
Tokoh Sastra Versi Majalah Tempo, khatulistiwa Literary Award melalui bukunya yang
berjudul Kekasihku. Internasional pun dibabat oleh Joko Pinurbo, acap kali diundang untuk
menghadiri pagelaran pembacaan puisi, yaitu di Festival sastra/seni Winternachten 2002 di
Belanda dan Forum Puisi Indonesia 2002 di Hanburg, Jerman.

Dari paparan tersebut sudah terbukti bahwa banyak orang yang mengidolakan dia.
Terlepas dari itu karena ia telah banyak menorehkan karya-karya yang terkanal dengan
judul-judul yang unik. Jokpin menggunakan kekuatan kata ‘minor’ pada judul yang


ditentukan. Minor berarti merupakan kata yang sedikit/jarang dipakai, dalam hal ini judul
yang membuat pembacanya tidak bisa berpikir karena keluasan interprestasi. Sehingga
seluruh kalangan masyrakat tertarik untuk membacanya, terdapat apa dalam puisi yang unik
tersebut menjadi pertanyaan. Celana merupakan salah satunya. Siapa yang berfikir untuk
menggunakan judul sekaligus topik utama itu. Dalam hal ini juga kita akan membahas puisi
yang berjudul Perjamuan Khong Guan, yang uniknya Jkpin berhasi membuat pembaca untuk
dapat mencomot satu-satu isi kaleng dengan bahasa yang digunkan sederhana namun
indah.

TENTANG KARYA SASTRA
Kumpulan puisi Perjamuan Khong Guan merupakan karya puisi yang spektakuler

telah menorehkan tamparan-tamparan kehidupan kepada pembaca. Buku ini benar-benar
seperti Khong Guan yang memiliki banyak jenis cemilan seperti wafer yang disukai atau
biskuit yang tidak disukai sekaligus menyatukan keluarga yang berkumpul. Terkadang
bukunya juga seperti Khong Guan yang ridak disadari saat dibuka terdapat rengginang,
renyah. Banyak refleksi sosial di dalam kumpulan puisi yang membuat buku ini bukan hanya
renyah tapi enak untuk disantap pembaca oleh seluruh golongan karena dibalut oleh diksi
yang sederhana pula.

Jika dianalisis Secara keseluruhan terdapat 6 jenis diksi dalam kumpulan Puisi
Perjamuan Khong Guan. Diksi tersebut antara lain: diksi konkret, diksi konotatif, diksi bahasa
asing, diksi bahasa daerah, diksi sapaan khas, dan diksi dengan objek realitas alam. Pada
kumpulan puisi tersebut lebih dominan menggunakan diksi konotatif. Terdapat 28 diksi
konotatif yang ditemukan. Disusul oleh 11 diksi konkret mempertegas pernyataan awal.
Buku ini dibagi oleh empat bagian, yang memakai nama Kaleng Satu, Kaleng Dua, Kaleng
tiga, Kaleg Empat.

Kaleng Satu
Tubuhmu


yang masih ngantuk
sudah siap jadi jalanan
macet dan bising
jadi ponsel yang bawel
jadi meja kerja yang rewel
jadi deadline yang kaku
jadi makan siang yang kesusu
jadi gaji yang tabah
jadi kredit rumah yang sabar
jadi pulang malam yang goyah
jadi doa yang gagah.
Tubuhmu
masih gagap
membaca waktu.
Berdandan
Di depan toilet
di Senin pagi,
kau masih ragu
membersihkan
sisa surga di bibirmu.
(2019)

(Perjamuan Khong Guan, 2020: 18-19)

Puisi Senin Pagi merepresentasikan tentang relitas sosial, yaitu budak korporat yang
diapaksa bangun pagi untuk melakukan semua hal padahal masih gagap waktu. Hal itu
terlihat pada diksi sisa surga di bibirmu, yag artinya masih ada sisa lukisan dibibir sehabis
tidur. Hal itu demi bertahan hidup di negeri kapitalis. Sungguh puisi yang membuat copy-an
kehidupan nyata sekarang ini.


Tuhan, ponsel saya

rusak dibanting gempa.

Nomor kontak saya hilang semua.

Satu-satunya yang tersisa

ialah nomorMu

Tuhan berkata:

Dan itulah satu-satunya nomor

yang tak pernah kau sapa.

(2018)

(Perjamuan Khong Guan, 2020:32)

Jangan bilang kalian sebagai pembaca tidak tertampar dengan puisi yang satu ini,
atau mungkin sampai tersinggung hanya dengan tulisan indah? Puisi berjudul Doa Orang
Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponsel memperlihat manusia jaman sekarang ang
sangat korporat terlalu fokus dengan dunia yang tak pernah terteinggal hanya sedetikpun.
Mereka tidak pernah mengurus hubungan dengan yang membuat duia dan seisinya. Pada
bagian Kaleng Satu banyak fonema-fonema kehidupan realis yang mengena misalnya, soal
ramainya liburan akhir tahun karena masyarakat pulang ke kampung halaman untuk
merayakan Natal dan Tahun Baru, kepulangan anak rantau, tentang orang-orang dengan
segala resolusi baru: new year, new job, new me. Adapun yang paling masuk kepala adalah
langganan banjir di awal tahun yang sering membuat aktivitas masyarakat lumpu.

Kaleng Dua
Dan satu-satunya
jalan yang tidak buntu,
jalan
sunyi
menuju
rumahKu,
justru jarang kau lalui


Sebab kau
memang suka
neko-neko, sok tahu,
dan terlalu banyak mau.
(2019)

(Perjamuan Khong Guan, 2020: 58-59)

Puisi yang berjudul Jalan Buntu mungkin pada awalnya membuat pembaca bingung
perihal rumah siapa yang dimaksud sampai dengan dialognya mengdiskreditkan pembaca.
Jika diteliti lagi Ku pada kata rumah memiliki huruf kapital berarti dapat disimpulkan kepada
Tuhan. Benar sekali bahwa manusia jarang sekali menuju jalan rahmat tuhan, karena
nyeleneh, merasa paling tahu, dan banyak mau seisi dunia. Masih dengan rumus yang sama
Joko Pinurbo memeberikan bumbu kritik sosial pada bagian Kaleng Dua. Ada beberapa yang
diberi taburan humor dalam setiap puisi membuat kejenakaan tulisannya ingin dibaca lagi
dan lagi.

Kaleng Tiga

Setelah buku habis dibaca,
badan meriang kehabisan uang,
Minnah jegang saja di depan jendela
mendengarkan kecipak sunyi
dalam kaleng Khong Guan
(2018)

(Perjamuan Khong Guan, 2020: 100)

Puisi terakhir dalam Kaleng Tiga yang berjudul Demam Minnah menggambarkan
Minnah seorang yang hanya belajar menghambiskan bukunya, dan benar saja
menghabiskan uang atas buku-buku itu. Dia hanya bisa duduk dan menatap kesunyian, tidak
bisa berbuat apa-apa. Entah siapa Minnah yang dimaksud dalam puisi Kaleng Tiga, semua
puisinya berjudul dan memiliki konsep Minnah dan segala kehidupannya, dan sampai
dengan puisi terkakhir memiliki sambungan dengan Kaleng berikutnya yang memberikan
diksi kaleng Khong Guan.


Kaleng Empat

Dikaleng Khong Guan
hidup yang keras dan getir
terasa renyah seperti rengginang.
(2019)

(Perjamuan Khong Guan, 2020: 103)

Kaleng Empat dibuka dengan puisi Perjamuan Khong Guan yang memperlihatkan
kehidupan yang keras namun sangat dinikmati layaknya renyah rengginang. Diperlihatkan
pula bahwa kehidupan ini jangan dilihat dengan dua mata saja, banyak hal yang tidak
diketahui dan harus ditelaah. Puisi ini juga memperlihatkan bahwa Khong Guan benar-benar
sebagai sarana menyatukan golongan seperti keluarga saat berkumpul.

“Bodo amat ayahmu
mau terbit dari mana,” balas si ibu.
“Yang penting bisa pulang
dan makan bersama”
(2019)

(Perjamuan Khong Guan, 2020: 100)

Pada Kaleng Empat khususnya pada puisi Keluarga Khong Guan membuat narasi
yang sangat populer dan melekat pada pembaca tentang pertanyaan besar dimana
keberadaan ayah dari keluarga Kaleng Khong Guan yang tidak pernah terlihat. Anak dalam
puisi itu menjawab dengan nyeleneh dan penuh humor dan satir. Namun Ibunya
menanggap bahwa yang terpenting dengan keberadaan ayah adalah agar dapat duduk di
meja makan yang sama. Ayah sungguh sosok yang ditunggu-tunggu.

TANGGAPAN KARYA SASTRA


Buku puisi ini sangat bisa dibaca oleh semua kalangan karena bahasanya yang sangat
mudah dimengerti dan keadaan yang diberikan sangatlah relevan. Joko Pinurbo tidak perlu
banyak berkata-kata lagi untuk menjelaskan kita bisa merepresentasikan sendiri setiap
tulisan yang dilukis olehnya. Bukan rahasia lagi apa yang dikatakan sangat menampar setiap
individu karena tulisannya berupa cerminan kehidupan sehari-hari, kritik sosial, nurani,
realitas kehidupan yang dibalut dengan konsep sederhana, jenaka, ironi, satir yang
membuat warna yang indah dan baru. Hanya Jokpin yang dapat menyulap kalimat menjadi
demikian.

Buku ini benar-benar menampilkan keadaan dan isu-isu di negeri kita tercinta yang
sangat lekat sampai dengan sekarang mulai dari keadaan tahun baru, natal, lebaran hingga
pemasalahan utama Khong Gan yang isinya rengginang bahkan bisa ponsel, kartu ATM,
maupun jimat. Memeberi jawaban tentang dimana ayah dalam kaleng Khong Guan juga
merupakan konsep jenius yang dimana semua puisinya itu menjawab seorang ayah dengan
pola pikir Jokpin yang tidak bisa ditebak Merupakan porsi yang sangat besar bagi masyarkat
luas yang sudah sangat dekat dengan Khong Guan sebagai lambang kesatuan dan harmosis.

Bukan lagi kali pertama Joko Pinurbo membuat puisi yang memiliki judul yang
membuat pembaca geleng kepala karena keunikannya. Diantara lain jejak tulisan yang


pernah diciptakan Jokpin yakni Celana, Sepotong Hati di Angkringan, Buku Latihan Tidur,
Surat Kopi, Di Bawah Kibaran Sarung, Bulu Matamu, Tahi Lalat, sampai dengan Perjamuan
Khong Guan yang memiliki judul minor dan jarang digunakan atau bahkan tidak pernah.
Terlepas dari judul unik, Jokpin tetap menaruh makna besar untuk menampar setiap
pembacanya.


DAFTAR PUSTAKA

Argiandini, Septian Refvinda. 2021. Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Karya Joko
Pinurbo Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA (Kajian Stilistika). Vol. 9, No. 2.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/51702-
150334-1-PB.pdf

Astarina, Sintia. 2021. [BOOK REVIEW] Perjamuan Khong Guan Karya Joko Pinurbo. Jakarta.
https://www.sintiaastarina.com/perjamuan-khong-guan-joko-pinurbo/

Masruroh, Wahdiyatul. Tinjauan Sosiologis Pengarang Novela “Adinda Kulihat Beribu-Ribu
Cahaya Di Matamu” Karya Ayu Sutarto. Jember: Universitas Jember.
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/3813/Wahdiyatul%20Ma
sruroh%20%20060210402177.pdf;sequence=1#:~:text=1)%20Sosiologi%20pengaran
g%20merupakan%20bidang,pengarang%20dilihat%20dari%20segi%20kemasyarakat
annya.

Pinurbo, Joko. 2020. Perjamuan Khong Guan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pramestie, Hanin Rofika. 2021. Analisis Buku Puisi “Perjamuan Khong Guan” Karya Joko
Pinurbo: Kajian Sosiologi Sastra. DIKLASTRI: Volume 2, Nomor 1. Semarang:
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
file:///E:/DATA%20DATA/UNY/kelasss/SEJARAH%20SASTRA/perjamuan%20khong%2
0guan.pdf


Novel “Selamat Tinggal” Karya: Tere Liye

Ringkasan Buku
Novel berjudul Selamat Tinggal yang ditulis Darwis atau yang lebih dikenal dengan

nama penanya Tere Liye, bercerita tentang seorang mahasiswa Fakultas Sastra dari kampus
besar di ibu kota yang bernama panjang Sintong Tinggal, ia sudah hampir memasuki tahun
ke tujuh dan belum lulus juga. Sebutan “Mahasiswa Abadi” sudah akrab untuknya, ada
banyak hal yang mempengaruhi skripsinya tersendat selama 2 tahun. Salah satunya karena,
cintanya yang gagal dengan teman SMA nya yaitu Mawar Terang Bintang yang membuatnya
galau dan patah hati sehingga berdampak pada kuliahnya terutama pada skripsinya.

Sintong merupakan penjaga toko buku bajakan yang berada di dekat kampusnya,
toko ini milik Paklik dan Bulik-nya yang mempunyai banyak toko buku bajakan salah satunya
yang ada didekat kampusnya dan menyuruh Sintong menjaga toko bukunya sebagai
gantinya ia akan digaji setiap bulannya sekaligus akan dibiayai kuliahnya. Toko itu bernama
toko ‘Berkah’ walaupun isinya menjual buku bajakan semua.

Walaupun menjadi mahasiswa abadi, Sintong merupakan mahasiswa yang kreatif,
aktif dan juga cerdas. Sintong rajin menulis hingga tulisannya dimuat di salah satu koran
nasional sebelum patah hatinya dengan cinta lamanya. Sintong juga aktif dalam redaksi
Gelora Mahasiswa. Suatu hari Sintong meladeni seorang pembeli, seorang perempuan,
salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mampu memikat hatinya, perempuan itu


bernama Jess. Sintong menjadi akrab dan saling bertukar pesan setelah Jess meminta
Sintong mengajarinya menulis.

Suatu hari Sintong yang sedang melihat-lihat buku, memperoleh harta karun, yaitu
sebuah tulisan dari penulis besar yang menghilang tanpa kabar bernama Sutan Pane.
Raganya seakan hilang di kancah literasi Indonesia dimana hal tersebut hendak menjadi
kajian dalam penulisan tugas akhir skripsinya. Karena judul skripsinya tersebut, ia harus
mencari jejak perjalanan seorang Sutan Pane. Ia memilih judul skripsi mengenai Sutan Pane
karena, ia takjub dengan Sutan Pane yang menulis dengan berpegang teguh pada berbagai
ideologinya. Berbanding terbalik dengan Sintong yang malah menjadi seorang penjaga toko
bajakan hingga menyebar dengan mendirikan toko buku online yang mana hal tersebut
menentang ideologi yang dipegang oleh seorang Sutan Pane.

Pada saat Sintong ingin mencoba membuka hati untuk Jess, ia justru teringat pada
cinta pertamanya taitu Mawar. Sintong mendengar kabar tidak baik tentangnya dari sahabat
lamanya dan disuruh menemui nya di penjara. Setelah bertemu, setiap saat ia selalu
teringat pada masa lalu yang manis dengan Mawar. Walaupun ia sudah melupakannya,
tetapi sangat sulit untuk melupakan sepenuhnya karena Mawar lah cinta pertamanya.

Sampai suatu saat Sintong ingin berubah dan berjuang untuk menjadi pribadi yang
lebih baik dari sebelumnya, karena banyak faktor yang membuatnya berani melakukannya.
Sintong menentang Paklik dan Bulik-nya karena menentang ingin berhenti menjaga toko
buku milik Pakliknya. Setelah kejadian itu, Sintong merasa bebas dan semakin produktif
dalam menulis, bahkan tulisannya selalu dimuat di koran nasional dan selalu menjadi topik
pembahsan orang-orang. Ia juga sudah menyelesaikan skripsinya dengan lancar setelah
perjalanannya yang panjang dalam menelusuri jejak Sutan Pane. Begitulah cerita Sintong
hingga pada akhirnya ia menerima beasiswa yang diberikan Pak Dekan kepadanya untuk
melanjutkan kuliah ke Belanda.

Posisi Karya Tersebut Dalam Konteks Sastra Indonesia

Novel Selamat Tinggal karya Tere Liye ini merupakan karya sastra yang termasuk
dalam Prosa Fiksi karena, isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi


sebagai salah satu genre sastra mengandung unsur-unsur yang meliputi: narator atau
pengarang, isi penciptaan, media penyampai isi yang berupa bahasa, unsur-unsur
intrinsik atau elemen-elemen non fiksional yang menyusun prosa fiksi itu sendiri sehingga
tercipta suatu wacana.

Novel Selamat Tinggal ini menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh
pembacanya. Sehingga pembaca tidak mudah bosan ketika sedang membacanya. Tema
yang diangkat juga menarik, karena jarang ada penulis yang menggunakan tema seperti
didalam novel ini. Pesan moral didalamnya juga tersampaikan dimana penulis
menyampaikan tentang ajakan berhenti membeli buku bajakan atau membaca buku
bajakan secara fisik ataupun non fisik. Didalam novel ini juga dapat menginspirasi pembaca.
Dimana dalam novel tersebut seorang Tere liye menuliskan bagaimana seseorang dapat
berubah ke situasi yang lebih baik dari sebelumnya dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Biografi Darwis (Tere Liye)

Darwis atau yang terkenal dengan nama penanya yaitu Tere Liye lahir pada 21 Mei
1979 di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Ia merupakan anak keenam dar tujuh
bersaudara. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani. Ia merupakan lulusan S1
Akutansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Setelah dirinya lulus, Darwis bekerja sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan.
Dirinya memiliki ketrampilan dalam menulis, ia memulai debutnya dalam menulis pada
tahun 2005 melalui novel Hafalan Sholat Delisa. Beberapa karyanya juga pernah diadaptasi
ke layar lebar seperti Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang
Allah, dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu.


Darwis menikah dengan Riski Amelia dan dikaruniai dua orang anak yang bernama
Abdullah Pasai dan Faizah Azkia. Tere Liye pernah memberikan keterangan kepada
Syahrudin dari Republika Penerbit terkait keengganan menjadi sosok terkenal serta
mengumbar kehidupan pribadinya di media sosial. Tere Liye lebih ingin dikenal melalui
karya-karyanya. Tere Liye tidak ingin banyak orang tahu siapa sosok aslinya.

Darwis memutuskan untuk berhenti menerbitkan bukunya dalam bentuk fisik sejak 1
Juli hingga 31 Desember 2017 lantaran tingginya pajak buku dan royalti bagi penulis. Ia
mengaku kecewa dengan sistem perpajakan di Indonesia yang dianggapnya tidak berpihak
kepada penulis, bahkan terkesan merugikan penulis. Namun, setelah hampir tujuh bulan
vakum menerbitkan buku, terhitung per 31 Januari 2018, Tere Liye kembali menerbitkan
buku.

Karya-karya Tere Liye dari berbagai jenis genre karya sastra prosa memperlihatkan
bahwa kemampuan menulisnya yang sangat menarik dan banyak disukai orang. Novel
karangannya seperti judul ‘Selamat Tinggal’ ini seperti tempat meluapkan kekesalannya
pada penyebaran buku bajakan di masyarakat. Ia juga memiliki pemikiran kritis dimana,
pada akun media sosialnya ia menyampaikan beberapa pendapat atau kritik untuk kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah. Misalnya, terkait kebijakan pajak yang tinggi dan
memmberatkan para penulis. Sampai-sampai ia meminta penerbit untuk menghentikan
proses pencetakan buku-bukunya.

Tanggapan Masyarakat Terhadap Karya Tersebut

Dalam buku ini, Tere Liye (Darwis) menampilkan kualitas kepenulisan yang menarik.
Di dalam buku ini, Tere Liye (Darwis) ingin meluapkan segenap kejengkelannya terhadap
maraknya penyebaran dan penjualan buku bajakkan di Indonesia, sehingga hal tersebut di
singgung nyaris di segala kesempatan. Bukan hanya soal buku bajakkan saja, tapi juga
berbagai barang-barang palsu dan produk bajakkan lainnya. Buku ini seperti di buat untuk
menjadi tempat menumpahkan unek-unek penulisnya.

Dari novel Selamat Tinggal ini, Tere liye (Darwis) mengingatkan tentang pembajakan
dan membagikan sudut pandang seorang yang berada dalam ranah pembajakan tersebut. Ia


menjelaskan bahwa pembajakan itu merupakan perbuatan ilegal dan merugikan si penulis
buku. Ia juga menjabarkan kekesalannya itu dalam buku ini. Novel ini juga mengangkat
semangat yang dibawa oleh Sutan Pane. Bagaimana seseorang yang begitu idealis dan
berani, tanpa takut dengan apapun juga, terus melakukan apapun yang ia yakini
kebenarannya.

Tokoh Sintong di buku ini mempunyai cerita seperti orang-orang pada umumnya. Ia
memegang kuat sebuah prinsip, tetapi sebab keadaan finansial yang memaksakan dirinya
untuk menepikan prinsipnya tersebut. Begitu pula dengan kita yang kadang kala terpaksa
dan dipaksa untuk menjalani hal yang sebenarnya sangat kita hindari, bahkan kita benci
akan tetapi mau tidak mau kita harus melakukannya.

Karya-Karya Lainnya

Darwis atau yang biasa disebut Tere Liye adalah penulis yang terkenal. Ia memulai
debut kepenulisan pada tahun 2005 melalui novel Hafalan Sholat Delisa, ia telah
menerbitkan lebih dari 50 buku dalam sepanjang karier menulisnya. Berikut Sebagian karya
miliknya:

● Serial Dunia Paralel
Bumi (2014), Bulan (2015), Matahari (2016), Bintang (2017), Ceros dan Batozar (2018),
Komet (2018), Komet Minor (2019), Selena (2020), Nebula (2020), Si Putih (2021), Lumpu
(2021), Bibi Gill (2022), SagaraS (2022), Matahari Minor (2022)

● Serial Anak-anak Mamak
Burlian (2009), Pukat (2010), Eliana (2011), Amelia (2013)

● Serial Anak Nusantara
Si Anak Cahaya (2018), Si Anak Badai (2019), Si Anak Pelangi (2021), Si Anak Savana (2022)

● Serial Aksi
Negeri Para Bedebah (2012), Negeri Di Ujung Tanduk (2013), Pulang (2015), Pergi (2018),
Pulang Pergi (2021), Bedebah di Ujung Tanduk (2021)

● Serial The Gogons


The Gogons: James & The Incredible Incidents (2006), The Gogons 2: Dito & Prison of
Love (2020) – hanya tersedia versi elektronik.

● Novel non-Serial
Hafalan Sholat Delisa (2005), Moga Bunda Disayang Allah (2006), Kisah Sang Penandai
(2006) – berganti judul menjadi Harga Sebuah Percaya, Bidadari-Bidadari Surga (2008) –
berganti judul menjadi Dia Adalah Kakakku, Sunset Bersama Rosie (2008), Rembulan
Tenggelam di Wajahmu (2009), Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010),
Ayahku (Bukan) Pembohong (2011), Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012), Rindu
(2014), Tentang Kamu (2016), Harga Sebuah Percaya (2018) – sebelumnya berjudul Kisah
Sang Penandai, Dia Adalah Kakakku (2018) – sebelumnya berjudul Bidadari-Bidadari Surga,
Selamat Tinggal (2020), Janji (2021), Rasa (2022), Sesuk (2022)

● Kumpulan Cerpen
Berjuta Rasanya (2012), Sepotong Hati yang Baru (2012)

● Kumpulan Kutipan
#AboutLove (2016), #AboutFriends (2017), #AboutLife (2018)

● Buku Puisi
Dikatakan dan Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta (2014), Sungguh Kau Boleh Pergi (2019)

● Buku Anak Bergambar
Toki: Si Kelinci Bertopi (2021), Suku Penunggang Layang-Layang (2021), Malam yang
Menegangkan (2021), Apel Emas (2021)\


Daftar Pustaka
Azis. Arno. Resensi Novel Selamat Tinggal karya Tere Liye. 2022

https://kumparan.com/arno-nur-rizky-azis/resensi-novel-selamat-tinggal-karya-tere-
liye-1zNwJkAp2jM

Temukan Pengertian. Pengertian prosa fiksi. 2019
https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-prosa-fiksi.html

Umam Emka. 2022. Biografi Tere Liye, Penulis Serba Bisa Indonesia
https://www.gramedia.com/best-seller/biografi-tere-liye/

Wikipedia. 2022. Tere Liye https://id.wikipedia.org/wiki/Tere_Liye


KRITIK SOSIAL DAN CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL KEKASIH MUSIM GUGUR
KARYA LAKSMI PAMUNTJAK

Kekasih Musim Gugur bukan saja kisah
tentang Timur dan Barat, kebebasan dan
sensor, senirupa dan aktivisme, memori dan
identitas. Namun juga tentang pertalian
manusia yang terdalam: hubungan ibu dan
anak, bapak dan anak, dan persaudaraan
perempuan

“Namun rahasia seperti warna. Tatap dalam-
dalam, dan ia mulai menuturkan selaksa
cerita.” Kekasih Musim Gugur merupakan
karya Laksmi Pamuntjak yang diterbitkan
pada tahun 2020 oleh Gramedi Pustaka
Utama. Kekasih Musim Gugur merupakan
karya ketiga Laksmi yang diterbitkan
pertama kali tahun 2018 dalam bahasa
Jerman dengan judul Herbstkind. Selanjutnya penulis menerbitkan novel tersebut dalam bahasa
Inggris yang diterbitkan pada tahun 2019. Laksmi menerbitkan novel pertamanya pada tahun
2012 dengan judul Amba. Disusul novel kedua yang terbit pada tahun 2014 dengan judul Aruna
dan Lidahnya.

Laksmi Pamuntjak merupakan seorang novelis, penyair, penulis esai, jurnalis, dan
penulis kuliner di salah satu situs web. Tak hanya sering menjadi penulis dalam media
Indonesia, Laksmi juga sering menjadi penulis dalam media Internasional, seperti Frankfurter
Allgemeine Zeitung, Die Welt, South China Morning Post, dan harian Inggris The Guardian.
Laksmi lahir pada tanggal 22 Desember 1971. Merupakan putri dari seorang arsitek Dipl. Ing. Ir.
Mustafa Pamuntjak dan Endang Soejono Martowardojo. Menamatkan studi serta memperoleh


gelar sarjana dalam studinya Asia di Universitas Murdoch di Perth, Australia Barat. Memulai
karier kepenulisan pada tahun 1944 dalam majalah TEMPO, Jurnal Prisma, dan juga surat kabar
harian The Jakarta Post. Tahun 2004, Laksmi menerbitkan tiga puisi, yaitu Ellipsis: Poems and
Prose Poems (2005), The Anagram (2007) dan There Are Tears in Things: Collected Prose and
Poems by Laksmi Pamuntjak (2001-2015). Selain itu Laksmi juga menerbitkan kumpulan fiksi
pendek yang yang dinarasikan melalui lukisan dan sketsa, The Diary of R.S.: Musings on Art
(2006). Esai juga ditulisnya, Perang, Langit dan Dua Perempuan (2007). Laksmi juga
menerjemahkan dua karya penyair dan juga esai, yaitu Gunawan Muhammad, Selected Poems
(2004) dan On God and Other Unfinished Things (2007). Bakat sastranya ini diturunkan dari
kakeknya, yang merupakan seorang redaktur Balai Pustaka dan pendiri penerbitan CV, yaitu
Kasuma Sutan Pamuntjak.

Kekasih Musim Gugur bercerita tentang kisah dua perempuan, Srikandi (Siri) dan Dara.
Yang satu seorang seniman kosmopolitan, sedangkan satunya lagi merupakan seorang aktivis
politik. Siri merupakan anak haram Amba dan Bhisma, tokoh utama novel pertama Laksmi
Pamuntjak, Amba. Setelah bertahun-tahun mengembara di berbagai kota di dunia—London,
New York, Madrid Siri memutuskan hidup di Berlin untuk menghindar dari masa lalu
keluarganya yang kelam. Siri baru tahu jika ayah kandungnya mempunyai masa lalu yang kelam
dan selama ini ia merasa bahwa ayahnya adalah orang Jerman. Tak disangka, sebuah berita
mengejutkan memaksanya pulang ke Jakarta. Di sana ia harus menghadapi tak hanya realita
keluarganya yang pedih, tapi juga jalinan kompleks antara seni rupa, agama, politik dan sejarah,
terutama ketika salah satu pamerannya dihujat dan dilarang karena dianggap melanggar susila.
Dalam pergulatannya, Siri juga harus memaknai ulang hubungannya dengan ibunya, Amba
dengan mantan sahabatnya, Dara dengan anak tirinya, Amalia dengan sejarah bapak
kandungnya yang kelam, juga bapak kandung yang tak pernah ia ketahui.

Pada dasarnya cerita ini menceritakan kembalinya Siri dari masa vakumnya, yang
melakukan pameran patung seri Man and Woman / Reconfigured yang akan digelar di Jakarta.
Belum terlaksananya pameran tersebut ternyata banyak dikecam oleh kelompok yang
menganggap karya tersebut tidak pantas dipamerkan karena alasan patung tersebut
menampilkan bagian vital manusia, dan kecaman ini mengancam nasib keluarganya.


Click to View FlipBook Version