The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Moke Putih, 2019-06-12 02:33:37

renungan harian voca jilid 2

renungan harian voca jilid 2

VOCA KAE

BUKU BACAAN DAN RENUNGAN SEPANJANG TAHUN
APRIL – JUNI 2019

KOMSOS KAE

VOCA KAE
Buku Bacaan & Renungan Kitab Suci Bulan April - Juni 2019

Diterbitkan oleh:
KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL KEUSKUPAN AGUNG ENDE
Rumah Kevikepan Ende, Jalan Nangka, Ende 86318
Email: [email protected]

Bekerja sama dengan
Bajawa Press Yogyakarta
E-mail: [email protected]

Tim Penulis: RD. IS MITE (IM) RD. SAFAN RENGU (SR)
RD. ADOLF KEO (AK) RD. IVAN SESO (IS) RD. SARCE LOBI (SL)
RD. ALO L. SOBA (ALS) RD. JOS LIWU (JL) RD. STEFEN NARA (SN)
RD. AMBROS NANGA (AmN) RD. JOSAL BALENG (JB) RP. TIAN JOYO, SVD (TJ)
RD. ANGKY PARERA (AP) RD. W. BERTOLOMEUS (WB) RD. TOMMY BHOSE (TB)
RD. AYUB NINUNG (AN) RD. JUAN MERE (JM) RD. TOMY LELE (TL)
RD. CARLO GURU (CG) RP. LORENS WODA, SVD (LW) RD. USNO WODO (UW)
RD. CIKO SAWI (CS) RD. MOSES LELE (ML) RD. VIAN SEDU (VS)
RD. DAVIDSON REMI (DR) RD. NANI SONGKARES (NS) RD. WAWAN KUWA (WK)
RD. DENI NUWA (DN) RD. NORBERT LABU (NL) RD. YANCE SENGGA (YSe)
RD. EDIN NAY (EN) RD. REGINALD PIPERNO (RP) RD. YANTO SONGKA (YaS)
RD. EDUARD RAJA (ER) RD. RENARD DHAE (RD) RD. YETRA KOTTEN (YK)
RD. EMAN NATALIS (EmN) RD. RINO WERANG (RW) RD. YON TRIYONO (YT)
RD. FRANKY MEZE (FM) RD. ROY LISE (RL)
RD. FRANS BETU (FB) RD. RUDI MUGA (RM)
RD. FRENGKI SAMA (FS)

Alamat kontak pesan dan langganan:
VOCA KAE, Jalan Nangka, Ende 86318
Contact person:
HP/WA :
RD. Usno Wodo : +62821 4500 0084
Gusti Latu : +62812 3682 0736
Djemmy Baret : +62822 3656 4352

Nihil Obstat: RD. Yohanes Donbosko Bhodo
Librorum Censor KAE
Ende, 24 Januari 2019

Imprimatur: Mgr. Vincentius Sensi Potokota
Uskup Keuskupan Agung Ende
Ndona, 2 Februari 2019
Pada Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah

SUARA REDAKSI

Pembaca VOCA yang terkasih,
Buku Renungan VOCA KAE edisi perdana, bulan Januari – Maret 2019 telah terbit dan
telah berada di tangan umat Keuskupan Agung Ende. Tanggapan spontan terhadap kehadirannya
amat baik dan boleh dikatakan ‘luar biasa’. Setiap hari ada yang datang ke Studio VOCA
(Rumah Kevikepan Ende) untuk mendapatkannya. Ada yang memesan lewat telpon, SMS,
Whatsapp, Facebook, dan lain-lain. Dalam seminggu saja, buku Renungan Voca ini sudah
menyebar ke berbagai Komunitas Umat Basis (KUB), stasi, dan paroki se-Keuskupan Agung
Ende.
Ada juga permintaan dari luar keuskupan. Persediaan buku memang telah habis (edisi
perdana dicetak 1000 buku), namun semangat untuk memiliki buku tersebut masih terus
mengalir. Sampai dengan minggu ketiga bulan Januari 2019, masih banyak umat yang
mencarinya. Beberapa pastor merasa sangat terbantu, bahkan ada yang merayakan misa Hari
Raya Maria Bunda Allah (1 Januari 2019) dan hari-hari selanjutnya, sudah memakai antifon
pembuka, doa kolekta, doa umat, dari buku ini.
Pada edisi kedua Buku Renungan VOCA ini, termuat renungan yang ditulis oleh lebih
banyak pastor yang berkarya di Keuskupan Agung Ende. Semuanya merupakan ungkapan
solidaritas serta keterlibatan bersama dalam karya pastoral di KAE, khususnya yang diemban
oleh Komisi Komsos KAE. Untuk itu semua, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Mari kita terus berjalan sambil berbuat baik, tampan atau tidak tampan waktunya!

RD. Yetra Kotten
Ketua Komisi Komsos KAE

APRIL

Universal
Para dokter dan rekan-rekannya di wilayah perang
Semoga para dokter dan rekan-rekannya yang bekerja di wilayah perang dan merisikokan hidup
mereka sendiri demi keselamatan orang lain dikuatkan dan dilindungi.

Gereja Indonesia
Kelestarian usaha kecil menengah
Semoga berbagai usaha kecil dan menengah mampu tekun serta tabah dalam bertahan dan
kreatif melihat potensi dan peluang pengembangan usahanya.

1 Senin Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U).

+ RP. Crispinus Taso, SVD (+2007/72)
AD Paroki……………………..
Antifon Pembuka – Mazmur 31:7-8
Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu.
sebab Engkau mengindahkan kehinaanku.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa sumber pembaruan, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang
mengagumkan. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di
dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah
sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama – Yesaya 65:17-21
Beginilah firman Allah, “Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang
dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan
bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku
menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan
bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan
kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang
hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati
pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur
seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan
mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.”

Mazmur Tanggapan – Mazmur 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Ref: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.

1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak
membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku
dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang
kubur.

2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan
persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia
murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi
terdengar sorak-sorai.

3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang
meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama
lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil - Am 5:14
S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S: Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan

menyertai kamu.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 4:43-54
Sekali peristiwa Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah
bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea,
orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang
dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka
Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di
Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu
mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu
meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir
mati.Maka kata Yesus kepadanya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak
percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.”
Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang
dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah
datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa
anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.” Lalu ia
pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia
pulang dari Yudea ke Galilea.

Renungan
Perikop Injil ini berkisah tentang penyembuhan anak pegawai istana sebagai buah dari

iman sang ayah. Iman ayahnya tampak pada upayanya pergi menjumpai, memohon dengan teguh
dan pasrah berharap pada Yesus.

Suatu malam, seorang bapak mencari saya. “Romo, anak saya menangis terus. Kami ke
dokter, dua kali. Tetap saja menangis. Malah makin menjadi-jadi”, katanya lirih. “Romo, tolong
ke rumah sekarang. Cukup berkat dia”, ungkapnya memohon. Kami pun ke rumah. Saya
gendong sang bayi beberapa saat, lalu kembalikan kepada ibunya. Kami berdoa. Saya
memberkatinya. Ia masih sempat menangis. Beberapa waktu kemudian, ia tertidur pulas dalam
gendongan sang ibu.

Banyak dari antara kita, umat dan gembala, pernah mengalami kisah serupa. Kita
percaya, campur tangan Allah hadir dalam banyak pengalaman nyata. Semoga kita selalu mau
terus menjumpai Yesus, memohon berkatNya, dan pasrah berharap kepada-Nya. (RD. Yetra
Kotten)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa sumber kehidupan luhur, perkenankanlah kami memetik hasil dari persembahan yang
kami hunjukkan kepada-Mu. Semoga kami dibersihkan dari pengaruh cara hidup yang hina dan
rendah dan dibarui karena maju dalam cara hidup yang luhur. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.

Antifon Komuni – Yehezkiel 36:27
Tuhan bersabda, “Roh-Ku akan Kucurahkan dalam batinmu, supaya kamu hidup seturut
perintah-Ku dan menaati serta melaksanakan titah-Ku.”

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber kehidupan, semoga santapan suci ini membarui hidup kami dan
menguduskan kami untuk kemuliaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

2 Selasa Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U).

RD. Remigius Misa (1967) HUT Kelahiran

RD. Fransiskus Yance Sengga (1974) HUT Kelahiran

+ Paus Yohanes Paulus II (+2005/84)
AD Paroki ……………………..

Antifon Pembuka – lih. Yesaya 55:1
Tuhan bersabda, “Kalian yang haus, datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu
membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci.
Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira
tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Yehezkiel 47:1-9.12
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari
bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke Timur: sebab Bait Suci juga menghadap
ke Timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan
mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang Utara, dan dibawanya aku
berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke Timur. Sungguh, air itu membual dari
sebelah Selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah Timur dan memegang tali pengukur di
tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya
sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi
ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan
menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali
lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat
berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang
tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat, hai
anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan
pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah
sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun
ke Araba-Yordan, dan bermuara di laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu
menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya
akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di
situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada

kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu
dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu
mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Mazmur Tanggapan – Mazmur 46:2-3.5-6.8-9
Ref: Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.

1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan
sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun
gunung-gunung goncang di dalam laut.

2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang
pagi.

3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah,
pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil - Mzm 51:12a.14a
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-
Mu.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 5:1-16
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu
Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada
lima, dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit. Ada di situ seorang yang
sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana,
dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah
engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan
aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam
itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah
tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat
tilamnya dan berjalan.Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada
orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”
Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan
kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang
itu yang berkata kepadamu; Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru
sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang
banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata
kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang
lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah
yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus,
karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Renungan

Dalam kisah Injil ini, Yesus berbelaskasih kepada seorang yang sakit. Ia bernasib
malang, karena telah 38 tahun sakit. Ia juga tidak dipedulikan, sebab tidak ada yang menurunkan
dia ke dalam Kolam Betesda yang berkhasiat menyembuhkan, saat air bergoncang. Ia pun tidak
berdaya, karena selalu terlambat bergerak menuju kolam. Karena itu, setelah bertanya dan
mendengar keluhannya, Yesus langsung menyembuhkannya.

Banyak orang di sekitar kita yang bernasib malang karena menderita sakit, diabaikan atau
tidak dipedulikan, dan tidak berdaya atau kalah berupaya memperoleh hidup yang layak. Di
masa prapaskah ini, mari berbelaskasih seperti Yesus dan berusaha membantu sesama yang
malang, tidak dipedulikan, dan tidak berdaya. (RD. Yance Sengga)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa mahabaik, persembahan ini kami khususkan bagi-Mu dari anugerah-Mu sendiri.
Semoga ini menampakkan bantuan-Mu dalam kelemahan kami dan menghasilkan rahmat
yang mengantar kami menuju hidup abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala
masa. Amin.

Antifon Komuni – Mazmur 23:1-2
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Aku dibaringkan-Nya di padang rumput yang
hijau, dan diantar ke sumber air yang segar.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber pembaruan hidup, bersihkan dan baruilah kiranya hati kami berkat anugerah
surgawi. Semoga kami Kaulimpahi bantuan-Mu untuk hidup bahagia. Demi Kristus, Tuhan ….

3 Rabu Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U).

Mgr. Dominikus Saku (1960) HUT Kelahiran

+Mgr. Jacobas Pessers, SVD (+1961/65)

+RP. Petrus Lau Manehat, SVD (+2000/59)

+ Br. Yakobus Labu, SVD (+2018/71)

AD Paroki..............................

Antifon Pembuka – Mazmur 69:14

Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu, dengarkanlah aku

dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa maharahim, Engkau mengganjar jasa orang saleh
dan mengampuni orang berdosa yang bertobat.
Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu.
Semoga kami mengakui kesalahan kami
dan memperoleh pengampunan.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Yesaya 49:8-15
Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari
Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau
menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-
bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang
terkurung ‘Keluarlah!’ dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!’ Di
sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit
gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan
terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka
dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku
menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh,
ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim. Bersorak-soraklah, hai langit,
bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab
Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata,
“Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang
perempuan rnelupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”

Mazmur Tanggapan – Mazmur 145:8-9.13c-14.17-18
Ref: Tuhan itu pengasih dan penyayang.

1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan benar kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-
Nya.

2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala
perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi
semua yang tertunduk.

3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya. Pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil Yoh 11:25a.26
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan.

Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup,
sekalipun ia sudah mati.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 5:17-30
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “BapaKu bekerja sampai sekarang,
maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi
untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia
mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya
dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak
tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa

mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri,
bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-
pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-
orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan
penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti
mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati
Bapa, yang mengutus Dia, Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-
Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu:
Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak
Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup
dalam diri-Nya sendiri. Demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya
sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah
Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang
yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan
keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit
untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

Renungan
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya
sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya”. Ungkapan Yesus ini menggambarkan
hubungan keteladanan Bapa-Nya terhadap diri-Nya. Yesus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
baik yang telah dikerjakan oleh Bapa-Nya. Apa yang dikerjakan bapak, itu yang dikerjakan anak.
Semoga para bapak dan ibu, para orang tua sanggup memberikan teladan hidup yang baik
kepada anak-anak mereka. (RD. Norbert Labu)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa mahakudus,
demi kurban Kristus
kami mohon,
hapuskanlah dosa kesalahan kami di masa lampau
dan berilah kami hidup baru dan kesejahteraan.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Yohanes 3:17
Allah mengutus Putra-Nya ke dunia bukan untuk menghukum, melainkan untuk
menyelamatkannya.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahakuasa,
anugerah surgawi telah kami sambut.
Kami mohon,

luputkanlah kiranya kami dari hukuman kekal,
sebab perjamuan ini Kauhidangkan
untuk menyelamatkan umat-Mu.
Demi Kristus, ….

4 Kamis Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U).
AD. Paroki………………………..
Antifon Pembuka – Mazmur 105:3-4
Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan.
Pandanglah selalu wajah-Nya.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa mahakudus,
kami telah Kausucikan
karena bertobat dan melatih diri dalam amal baik.
Dengan rendah hati
kami mohon kemurahan hati-Mu,
semoga kami selalu menaati perintah-Mu
dengan tulus ikhlas,
agar dapat merayakan Paskah dengan hati murni.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Keluaran 32:7-14
Di gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang
kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang
dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan
kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai
Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan
kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang
tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murkaku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan
membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa
mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah, Tuhan, murka-Ku
bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang
besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa
mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka
di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-
nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau
telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat
keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan
Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah
Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 106:19-20.21-22.23
Ref: Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.

1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.

2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-
hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham,
dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya,
tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak
memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil Yoh 3:16
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini,

sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 5:31-47
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku
sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku
tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim
utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan
kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes
adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja
cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian
Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku
melaksanakannya. Pekerjaan itu jugalah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi
kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku!
Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-
Nya tidak menetap di dalarn dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai
hidup kekal. Tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun
kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat
dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak
mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku.
Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, Kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu
dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari
hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa
kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu
menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga
kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa
yang ditulis oleh Musa, Bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan.”

Renungan
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub adalah Bapa yang baik hati. Ia kaya

dengan kerahiman dan kasih sayang kepada umat pilihan-Nya. Cinta-Nya begitu istimewa bagi
bangsa Israel yang tidak setia. Ketika Musa naik ke gunung untuk bertemu Allah, bangsa Israel
menyembah ilah-ilah lain. Teguran Musa tak dipedulikan. Mereka tegar tengkuk. Allah menjadi
murka dan marah serta merencanakan kebinasaan bagi mereka. Dalam situasi itu Allah tidak
main kuasa ia masih mendengarkan Musa hamba pilihan-Nya. Musa mengajurkan supaya
rencana pembinasaan itu dibatalkan. Sungguh luar biasa, Allah membatalkan rencan itu bukan
hanya karena Musa, tetapi terutama karena cinta-Nya bagi bangsa pilihan-Nya.

Cinta itu lestari dan bertahan, hingga Ia mengutus Yesus Putera-Nya ke dunia dan menjadi
manusia. Yesus adalah wujud cinta Allah yang sempurna. Korban salib adalah buktinya. Hidup,
kehadiran dan perutusan-Nya selalu mengundang umat yang berdosa untuk bertobat, yang tidak
setia supaya setia, yang menyimpang supaya kembali ke jalan yang benar dan memperoleh
keselamatan. (RD. Adolf Keo)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa mahakuasa,
kami mohon,
semoga kurban yang kami persembahkan ini
membersihkan kami dari segala kejahatan
dan menguatkan kami dalam kelemahan.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Yeremia 31:33
Tuhan bersabda, “Hukum-Ku Kutaruh dalam batin mereka dan Kutulis dalam hati mereka.
Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku.”

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahakudus,
murnikanlah hati kami
dan hapuskanlah segala dosa
berkat anugerah yang telah kami terima.
Semoga kami yang sungguh menderita
karena menyadari kesalahan kami,
boleh berbangga
karena menerima pengampunan berlimpah.
Demi Kristus, ….

5 Jumat Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U).

Pfak S. Vinsensius Ferer. Im (P)

RP. Frans Ndoi, SVD (1953) HUT kelahiran

RD. Yulius Wero Dura (1963) HUT kelahiran

AD Paroki...........................

Antifon Pembuka – Mazmur 54:3-4

Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu.
Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa pencipta dan penyelamat,
Engkau telah menyediakan bantuan
bagi kami yang lemah ini.
Semoga bantuan-Mu itu
kami terima dengan gembira,
dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – Kebijaksanaan 2:1a.12-22
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angan mereka tidak tepat, “Marilah kita
menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan
kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita
dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai
pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan
atas anggapan kita; melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh
berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari yang lainlah langkah lakunya. Kita
dianggapnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis
adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya
ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar, dan ujilah apa yang terjadi waktu ia
pulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Allah akan menolong dia serta
melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa,
agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita
menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat
pertolongan.” Demikian mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh
kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran
kesucian, dan tidak menghargai kemuliaan bagi jiwa yang murni.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 34:17-18.19-20.21. 23
Ref: Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.

1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan
akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan
mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.

2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang
yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan
melepaskan dia dari semuanya itu.

3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa
hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung
hukuman.

Bait Pengantar Injil Mat 4:4b

S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Manusia hidup bukan dari roti saja,

tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 7:1-2.10.25-30
Yesus berjalan keliling Galilea; Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang
Yahudi berusaha membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya
Pondok Daun. Sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke sana,
tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata, “Bukankah Dia ini
yang mereka mau bunuh? Lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa, dan mereka tidak mengatakan
apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah
Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu darimana asal-Nya, padahal bila Kristus datang, tidak
ada seorang pun yang tahu darimana asal-Nya.” Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru,
“Memang Aku kamu kenal, dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas
kehendak-Ku sendiri, tetapi diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia,
sebab Aku datang dari Dia, dan Dialah yang mengutus Aku.” Mereka berusaha menangkap
Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Renungan
Bacaan I hari ini mengisahkan adanya niat jahat dari pihak tertentu untuk menjerumuskan

orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan kehendak Allah. Niat-niat negatif seperti ini juga
terkadang kita hadapi sehingga iman kita tidak berkembang. Di pihak lain, boleh jadi kita sendiri
pun memiliki niat negatif yang mengakibatkan orang lain tidak berkembang dalam iman dan
dalam perbuatan baik.

Dalam Injil Yohanes, Yesus menunjukkan sikap sebagai seorang utusan sejati. Dia tidak
pernah takut menghadapi segala rintangan. Kebenaran yang dimiliki-Nya membuat Dia selalu
tampil berani di setiap waktu dan pada segala tempat, bahkan pada saat ancaman maut sudah
dekat sekalipun. Yesus tetap berani menampilkan dan mewartakan bahwa Dia adalah utusan
Allah Bapa. Apakah kita juga berani memberi kesaksian dan berani menjadi utusan yang dapat
diandalkan? (RD. Usno Wodo )

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa asal mula segala sesuatu,
semoga daya persembahan ini membersihkan kami,
agar kami menjadi semakin murni,
sehingga dapat bersatu dengan Dikau.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Efesus 1:7
Berkat darah Kristus kita memperoleh penebusan dan pengampunan dosa sekedar kekayaan
rahmat-Nya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:

Allah Bapa sumber pembaruan hidup,
Engkau membarui segalanya.
Semoga kami meninggalkan cara hidup manusia lama
dan belajar hidup sebagai manusia baru.
Demi Kristus, ….

6 Sabtu Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U).

Hari Sabtu Imam

+Br. Ferdinandus Lukas Reo, SVD (+1982/40)

+Mgr. Longinus da Cunha (+2006/61)

AD. Paroki St. Vincentius a Paulo – Ratesuba: Stasi Pusat

Antifon Pembuka – Mazmur 17:5-7

Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku.

Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa sumber pengharapan,
barangsiapa berharap pada-Mu
takkan dipermalukan.
Kami mohon,
semoga kami dapat mengerti,
bahwa dalam penderitaan dan penghinaan,
Engkau tetaplah Allah kami,
yang murah hati dan setia akan janji-Mu.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan ….

Bacaan Pertama – Yeremia 11:18-20
Nabi berkata: “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku;
maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka
kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu
bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita
binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-
orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam,
yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu
terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku

Mazmur Tanggapan – Mazmur 7:2-3.9b-10.11-12
Ref: Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.

1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang
mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku
dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.

2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir
kejahatan, orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati
dan batin orang, ya Allah yang adil.

3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah
Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bait Pengantar Injil Lh. Luk 8:15
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik,

akan menghasilkan buah dalam ketekunan.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 7:40-53
Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang
mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain
berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung
Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak
karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang
pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam
kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata
kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum
pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka,
“Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya
kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum
Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada
Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia
didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah
engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi
yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Renungan
Saat mengajar di Yerusalem Yesus menyerukan suara kenabian sehingga beberapa orang

dari para pendengar-Nya mengakui keilahian-Nya dengan berkata: “Dia benar-benar nabi yang
akan datang atau Mesias”. Namun para pemimpin Yahudi meragukan asal-usul-Nya. Mereka
mengenal-Nya sebagai orang Nazaret. Menurut mereka nabi tidak datang dari Galilea. Lalu
terjadilah pertentangan di antara mereka. Mereka menolak Yesus sebagai Nabi dan Mesias.
Penolakan terhadap Yesus terjadi karena mereka tidak mengenal Yesus secara benar. Mata hati
mereka tertutup untuk melihat keilahian Yesus. Hati mereka tertutup oleh kebencian dan rasa iri
terhadap Yesus.

Kebencian dan rasa iri hati merupakan musuh terbesar kebenaran. Betapa sering terjadi di
dalam hidup harian kita baik di dalam masyarakat pada umumnya ataupun di dalam Gereja,
orang baik yang mengatakan kebenaran dan keadilan dibenci dan dimusuhi. Mereka tidak
diterima karena alasan tidak disukai. (RD. Norbert Labu)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa Yang Mahamurah,
semoga persembahan ini mendamaikan kami dengan-Mu.
Sudilah mendorong dan mengarahkan niat kami,
meskipun kami berkeras kepala.
Kabulkanlah doa kami.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – I Petrus 1:19
Kita telah ditebus dengan darah Kristus yang mulia, darah Anak Domba yang tak bernoda.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maha pengasih,
sengsara dan penghinaan
Kaujadikan lambang cinta kasih-Mu kepada kami.
Kami mohon, semoga hati kami terbuka
dan bersedia menerima Utusan-Mu,
serta berusaha agar dapat hidup menyerupai Dia.
Sebab Dialah ….

7 Minggu HARI MINGGU PRAPASKAH V (U).
Pekan V Prapaskah O Pekan I

RD. Rudolfus Alfonsus Eka (2013) HUT Tahbisan

+Karolus Kale Bale, SVD (+1989/75)

+ RD. Zakarias Beni (+2013/65)

AD. Paroki Emamanuel Welamosa: Stasi Pusat

Khususnya pada tahun B dan C, Bila bacaan tentang Lazarus tidak dibacakan pada hari Minggu
Prapaskah V, maka bacaan-bacaan (ad libitum) berikut dipakai pada hari salah satu hari biasa
dalam pekan Prapaskah V.

Antifon Pembuka –bdk. Mazmur 43:1-2
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak
saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab, Engkaulah Allahku dan
kekuatanku.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau telah menganugerahkan rahmat pengampunan atas dosa-dosa kami
serta memberi harapan akan hidup yang baru.
Kami mohon, berilah kami hati yang baru,
yaitu hati yang penuh penyesalan dan hati yang rela mengampuni sesama kami.

Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama – Yesaya 43:16-21
Tuhan telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, yang telah menyuruh kereta
dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah - mereka terbaring, tidak dapat
bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu –, firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal
yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak
membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya,
Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang
hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar
di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;
umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”

Tanggapan – Mazmur 126:1-2b.2c-3.4-5.6; Ul:lht. 1a
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada
waktu itu, mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.

2. Pada waktu itu, berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan
perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.

3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah
Negeb! Orang-orang yang menabur dengan cucuran air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai.

4. Orang yang berjalan dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-
sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan Kedua – Filipi 3:8-14
Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,
Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya
itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan
dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena
kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku
akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh
hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga
menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri
tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan
apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-
lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus
Yesus.

Bait Pengantar Injil –Yl. 2:12-13

S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Berbaliklah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, Sabda Tuhan

sebab Aku Maha Pengasih dan Penyayang.”
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.

Bacaan Injil – Yohanes 8:1-11
Sekali peristiwa, Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan
seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi,
perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat
memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-
Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan
jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri
lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di
tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang,
mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap
di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah
mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu
kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang.”

Renungan
Salah satu godaan terbesar kita manusia zaman kini yakni merasa diri sempurna. Karena

merasa diri sempurna, maka kita begitu gampang menilai atau mengatakan tentang sesuatu yang
tidak baik yang ada dalam diri sesama. Bahkan dengan sangat kejam kita juga menghakimi
saudara kita sebagai pendosa. Bacaan-bacaan suci hari Minggu ini menggugah kita untuk
menyadari sungguh bahwa sebagai manusia, kita bukanlah makluk yang sempurna. Semua kita
tentu punya masa silam yang gelap. Kegelapan masa silam ini mesti membuat kita berani bangkit
dan menyadari diri bahwa kita sesungguhnya tidak sempurna.

Nabi Yesaya mengajak umat Israel untuk jangan mengingat-ingat lagi hal yang dahulu
dan jangan memperhatikan hal-hal yang purbakala. Tuhan akan membuat sesuatu yang baru. Hal
yang sama juga diingatkan oleh Paulus bahwa Krituslah yang telah membuat dia berani
menempuh “jalan keluar” dan menata hidup baru dalam Yesus yang telah mengalami sengsara,
wafat dan bangkit dari antara orang mati. Perjumpaan dengan Yesus telah mengubah total
seluruh kehidupan Paulus. Begitu juga yang terjadi dalam diri wanita pendosa dalam bacaan Injil
hari ini. Ketika semua orang menghakiminya sebagai pendosa dan siap merajamnya dengan batu,
ia datang memeluk kaki Yesus untuk menunjukkan sesal dan tobatnya.

Kesadaran bahwa kita bukanlah pribadi yang sempurna akan membuat kita lebih bijak
menilai orang lain. Kita tidak akan dengan gampang menuduh atau menghakimi sesama kita
sebagai pendosa. Bahkan lebih dari itu, kita akan selalu mendekatkan diri kita pada Tuhan. (RD.
Reginald Piperno)

Doa Umat
Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita, yang demi Kristus dan dengan pengantaraan-Nya
telah memberikan kesempatan hidup baru.

Bagi seluruh Gereja.
Ya Bapa, semoga semua umat belajar mawas diri sebagai orang yang terbatas kemampuannya,
lemah dan selalu rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Marilah kita mohon, …

Bagi masyarakat kita.
Ya Bapa, semoga seluruh anggota masyarakat di Indonesia dijiwai oleh semangat pengampunan
dan kerukunan. Marilah kita mohon, ….

Bagi mereka yang menjauhkan diri dari Gereja.
Ya Bapa, semoga oleh karena kerahiman-Mu, Engkau menyapa mereka yang menjauhkan diri
daripada-Mu dan dari umat-Mu.
Marilah kita mohon, ….

Bagi diri kita sendiri.
Ya Bapa, sadarkanlah kami bersama agar sebagai kelompok dan perorangan mempunyai rasa
tanggung jawab atas kesejahteraan para penderita di sekitar kami dan di tempat-tempat lain.
Marilah kita mohon, …

Allah Bapa yang Maharahim, kami pun takkan berani melemparkan batu pertama sebab kami
pun tak luput dari dosa. Tolonglah kami dalam masa pertobatan ini supaya menjadi pribadi yang
rendah hati. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persiapan Persembahan
Ya Allah, terimalah diri kami yang kami persembahkan kepada-Mu dalam rupa roti dan anggur
ini. Semoga kami Kaujadikan serupa dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan,
pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni – Yohanes 8:10-11
Tidak adakah seorang pun yang menghukum engkau? Tidak ada Tuhan. Aku pun tidak
menghukum engkau: mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur atas sakramen keselamatan-Mu ini.
Kami mohon, bantulah kami untuk berani melepaskan diri
dari segala sesuatu yang merintangi kami dalam mengikuti Putra-Mu
menuju kebahagiaan sejati yang Kaujanjikan.
Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

8 Senin Hari biasa Pekan V Prapaskah (U).

RD. Redemptus Francesco Sawi (1988) HUT Kelahiran

AD. Bruderan St. Aloysius Boawae

Bila bacaan tentang Lazarus tidak dibacakan pada hari Minggu Prapaskah V, maka bacaan-

bacaan (ad libitum) berikut dipakai pada hari ini.

Ad libitum: 2Raj. 4:18b-21,32-37; Mzm. 17:1,6-7,8b,15; Yoh. 11:1-45 (Yoh. 11:3-7, 17, 20-27,

33b-45).

Antifon Pembuka – Mazmur 56:2
Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi
dan menghimpit aku.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa maha pengasih,
demi cinta kasih-Mu yang agung
kami Kauperkaya dengan pelbagai karunia.
Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa
menuju hidup baru
dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-62
Adalah seorang kaya diam di Babel, namanya Yoyakim. Ia mengambil seorang isteri yang
bernama Susana, anak Hilkia. Isterinya itu sangat cantik dan takwa pada Allah. Karena
orangtuanya benar, maka anak mereka dididik menurut Taurat Musa. Yoyakim itu amat kaya. Ia
memiliki sebuah taman berdekatan dengan rumahnya. Oleh karena ia paling terhormat di antara
sekalian orang, maka orang-orang Yahudi biasa berkumpul di rumahnya. Dalam tahun itu ada
dua orang tua-tua dari antara rakyat yang ditunjuk menjadi hakim. Tentang mereka itulah Tuhan
telah berfirman, “Kefasikan telah datang dari Babel, dari kaum tua-tua, dari para hakim, yang
berlagak pengemudi rakyat.” Kedua orang tua-tua itu sering datang ke rumah Yoyakim, tempat
setiap orang yang mempunyai suatu perkara datang kepada mereka. Apabila menjelang tengah
hari rakyat sudah pergi, masuklah Susana untuk berjalan-jalan di taman suaminya. Kedua orang
tua-tua itu setiap hari mengintip Susana apabila ia masuk dan berjalan-jalan di situ. Maka
timbullah dalam hati kedua orang tua-tua itu nafsu birahi kepada Susana. Mereka lupa daratan
dan membuang muka, sehingga tidak memandang Surga dan tidak ingat kepada keputusan yang
adil. Sementara mereka menunggu saat yang baik, datanglah Susana ke taman itu seperti yang
sudah-sudah. Ia hanya disertai dua orang dayang. Karena cuaca panas, Susana mau mandi di
taman itu. Tiada seorang pun ada di sana kecuali kedua orang tua-tua itu yang bersembunyi
sambil mengintip Susana. Kata Susana kepada dayang-dayangnya. “Ambilkanlah aku minyak
dan urap, dan tutuplah pintu taman, supaya aku dapat mandi.” Segera setelah dayang-dayang itu
keluar, bangunlah kedua orang tua-tua itu dan bergegas-gegas menuju Susana. Berkatalah
mereka, “Pintu-pintu taman sudah tertutup dan tidak ada seorang pun melihat kita. Kami sangat

cinta birahi kepadamu. Berikanlah hati saja, dan tidurlah bersama-sama dengan kami. Kalau

engkau tidak mau, pasti kami akan naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan
padamu, dan bahwa oleh karena itulah maka dayang-dayang itu kausuruh pergi.” Berdesahlah
Susana, lalu berkata, “Aku terdesak sekeliling. Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya kematian

menanti aku. Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tangan kamu. Namun lebih baik
aku jatuh ke tanganmu dengan tidak berbuat demikian daripada berbuat dosa di hadapan Tuhan”.

Lalu Susana berteriak-teriak dengan suara nyaring. Tetapi kedua orang tua-tua itu berteriak-

teriak pula melawan Susana Dan salah satu dari mereka lari membuka pintu taman. Demi teriak

di taman itu didengar orang-orang yang ada di dalam rumah, bergegas-gegaslah mereka masuk

lewat pintu samping untuk melihat apa yang terjadi dengan Susana. Setelah kedua orang tua-tua

itu memberikan keterangan, maka amat malulah para pelayan, sebab belum pernah hal semacam

itu dikatakan tentang Susana. Keesokan harinya, ketika rakyat berkumpul lagi di rumah

Yoyakim, suami Susana, datang pulalah kedua orang tua-tua itu penuh angan-angan fasik untuk
membunuh Susana. Di depan rakyat mereka berkata, “Suruhlah ambil Susana, anak Hilkia, isteri
Yoyakim!” Maka diambillah Susana. Ia datang disertai orangtuanya, anak-anak dan kaum

kerabatnya. Sanak saudara dan semua yang melihat Susana, menangis. Sementara kedua orang

tua-tua itu berdiri di tengah rakyat dan meletakkan tangan mereka di atas kepala Susana, Susana

menengadah ke Surga sambil menangis, sebab hatinya tetap percaya kepada Tuhan. Maka kata
kedua orang tua-tua itu, “Sedang kami berdua berjalan-jalan di taman, masuklah Susana bersama

dua sahaya. Lalu pintu taman itu ditutup, dan disuruhnya sahaya-sahaya itu pergi. Lalu datanglah

seorang pemuda yang bersembunyi di situ dan ia berbaring bersama Susana. Ketika kami, yang

ada di sudut taman, melihat kefasikan itu, berlari-larilah kami kepada mereka. Walaupun kami

melihat mereka tidur bersama-sama di sana, namun kami tidak dapat menangkap pemuda itu

karena ia lebih kuat dari kami. Ia membuka pintu lalu melarikan diri. Tetapi Susana kami

pegang, dan kami menanyakan siapa pemuda itu. Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah
kesaksian kami.” Himpunan rakyat percaya akan kesaksian mereka, karena mereka adalah orang

tua-tua di antara rakyat; lagi pula mereka adalah hakim. Atas dasar kesaksian itu, dijatuhkanlah
hukuman mati kepada Susana. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang

kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau

pun tahu bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati,
meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka

Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah

membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru
dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat
berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di
tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu

menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat
pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka

bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel,
“Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami, sebab Allah telah
menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada
di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah

mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata
kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-

dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil,

dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun

Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh

sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah
telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali
Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah
menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel

pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu,
“Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan

nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-

puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda

ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh karena itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon
apakah telah kaudapati mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon
berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab

malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau,
supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka

memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka

bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka

sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan

sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua

orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.

Atau

Bacaan yang lebih singkat: Daniel 13:41c-62

Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah
Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan

mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu bahwa mereka itu memberikan kesaksian

palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang
mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke

luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda,
Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap
darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya
kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian

bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa

pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu
memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke
tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah

kami dan beritahulah kami, sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-
tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi
jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel
memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban

dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan

menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak

bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak

bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh
melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang
tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai

kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membelah

engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya.
Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan
Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu.
Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti
kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh
sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?”
Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, ‘”Baguslah
engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan
pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh
himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang
berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel
telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian
palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.
Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah
yang tak bersalah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 23:1-3a.3b-4.5.6
Ref: Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya,

sebab Engkau besertaku.
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang

rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan

dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.
Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi
kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam
rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil Yoh 33:11
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,

melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 8:1-11
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah,
dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan
berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus,
“Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum
Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapatmu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya
mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis
di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit

berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia
yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan
menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu,
yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya. “Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada,
Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat
dosa lagi mulai dari sekarang.”

Renungan
“Akupun tidak menghukum Engkau.” Pengampunan merupakan salah satu isi dari Kabar

Gembira yang diwartakan oleh Yesus Kristus. Melalui Yesus, kita tahu bahwa Allah selalu
memiliki belas kasihan dan pengampunan yang berlimpah bagi setiap orang yang mau datang
kembali kepada-Nya, yang bertobat. Dalam Injil tadi kita menyaksikan dua cara pandang dan
sikap yang berbeda terhadap dosa. Di satu sisi, manusia selalu berusaha menghakimi dosa dan
kesalahan sesamanya, tapi di pihak lain ada Allah dalam diri Yesus Kristus yang selalu terbuka
untuk mengampuni dosa dan kesalahan manusia.

Sesungguhnya ketika kita sadar bahwa kita hanyalah makhluk ciptaan Allah yang
memiliki kelemahan dan kekurangan, maka kita mesti tunduk pada apa yang diajarkan oleh
Allah yakni hidup dalam semangat kasih dan pengampunan. Makna dari pengampunan yang
Tuhan berikan adalah kesempatan untuk mengubah diri, bukan kesempatan untuk mengulangi
dosa yang sama: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (RD. Franky
Meze )

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa sumber kesucian,
semoga dalam merayakan misteri suci ini
kami dapat mempersembahkan kepada-Mu
jiwa yang murni dan hati yang gembira
sebagai hasil matiraga kami.
Demi Kristus, Tuhan, ….

Antifon Komuni – Yohanes 8:10-11
Hai wanita, tiadakah yang menghukum engkau? Tidak seorang pun, Tuhan. Aku pun tidak, tetapi
mulai sekarang jangan berdosa lagi.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahakudus,
Engkau menguatkan kami dengan sakramen-Mu.
Semoga berkat dayanya
kami selalu Kaubersihkan dari kebiasaan buruk
dan Kaujadikan sanggup mengikuti jejak Kristus,
sehingga kami dengan mantap menuju kepada-Mu.
Demi Kristus, ….

9 Selasa Hari biasa Pekan V Prapaskah (U).

RP. Hieronimus Api, SVD (1968) HUT Kelahiran

AD. Paroki SP. Maria yang Terkandung Tanpa Dosa, Jopu: Stasi Wolojita

Antifon Pembuka – Mazmur 27:14

Taruhlah harapanmu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu.

Percayalah pada Allah.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa sumber segala kebajikan,
bantulah kami mengabdi Engkau dengan tekun.
Semoga pada zaman kami ini
umat-Mu berkembang dalam kebajikan
dan bertambah dalam jumlahnya.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – Bilangan 21:4-9
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk
mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka
berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?
Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah
muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu,
yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa
itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan
Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu
Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung
dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan
tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika
seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 102:2-3.16-18.19-20
Ref: Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.

1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah
telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani
kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam
kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang
hina doa mereka.

3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti
akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan
memandang dari sorga ke bumi.

Bait Pengantar Injil

S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus.

Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 8:21-30
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari
Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.”
Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya:
Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu
berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi
Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak
percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya,
“Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan
kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang
mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itulah yang Kukatakan
kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka
kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah
Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-
hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku!
Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-
Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Renungan
Penegasan jati diri Yesus sebagai utusan Allah yang membawa keselamatan kepada dunia

lebih khusus kepada mereka yang percaya kepada-Nya sangat nyata dalam Injil hari ini.
Sebagaimana ular tembaga yang ditinggikan di padang gurun untuk menyelamatkan bangsa
Israel yang terpagut ular tedung, demikian pula Anak Manusia. Ia akan ditinggikan dari muka
bumi dan setiap orang yang melihat-Nya dan percaya akan selamat.

Dosa membuat manusia jauh dari Tuhan dan hidup dalam penderitaan yang
berkepanjangan. Karena ketidaktaatan manusia kepada Tuhan, maka Tuhan menghukumnya
dengan penderitaan dan kematian. Namun, semuanya itu dipulihkan dalam kebangkitan Yesus
dari antara orang mati. Kemenangan Kristus dalam peristiwa salib menjadi jaminan keselamatan
bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. (RD. Angky Parera)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa maharahim,
kami mempersembahkan kurban pembawa damai
dan mohon kepada-Mu,
semoga Engkau mengampuni dosa kami
dan membimbing hati kami yang mudah goyah.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Yohanes 12:32

Tuhan bersabda, “Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-
Ku.”

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
bantulah kami mengejar perkara ilahi,
agar hidup kami semakin sesuai
dengan anugerah yang kami terima.
Demi Kristus, ….

10 Rabu Hari biasa Pekan V Prapaskah (U).

AD. Paroki Kurubhoko: Stasi Pusat

Antifon Pembuka – Mazmur 18:48-49

Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala

lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa maha penyayang,
Engkaulah yang membangkitkan semangat tobat
dalam hati umat-Mu.
Dengarkanlah permohonan kami
dan terangilah hati putra dan putri-Mu,
agar kami Kaukuduskan karena usaha tobat kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Daniel 3: 14-20.24-25.28
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
“Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang
kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling,
kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah
patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan
dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat
melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak
ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja
sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan
dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa
kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku
dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap
Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali
lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya
dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke
dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun
dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita

campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata
raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.
Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah
Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus
malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya
tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja
dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”

Mazmur Tanggapan – Daniel 3:52.53.54.55.56
1. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
2. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
3. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
4. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
5. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
6. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil Lh. Luk 8:15
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik

dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 8:32-42
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau
kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui
kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah
keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat
berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal
di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan
kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi
kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang
kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata
Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan
pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh
Aku: Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari
Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan
bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu

Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku,
sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri,
melainkan Dialah yang mengutus Aku.”

Renungan
Hidup bersama Yesus berarti hidup merdeka. Kita tidak lagi berada di bawah belenggu

dosa. Hidup kita tidak terarah kepada kejahatan dan kebinasaan. Sebaliknya kita merdeka untuk
menjadi pelaku Sabda Allah. Yesus menuntun kita untuk tinggal di dalam-Nya. Siapa yang
mengasihi Yesus berarti siap untuk melaksanakan setiap sabda yang keluar dari mulut-Nya.
Sabda Yesus itu terangkum dalam perbuatan cinta kasih. Kasih akan Allah seperti perbuatan
Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Tidak lupa pula kasih terhadap sesama. Maka kita pun menjadi
anak-anak dari Bapa yang satu di surga. (RD. Eman Natalis)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa mahamulia,
kepada-Mu kami hunjukkan roti dan anggur ini,
yang Kauanugerahkan kepada kami.
Terimalah kiranya demi kemuliaan nama-Mu
dan jadikanlah rahmat
guna menyehatkan jiwa raga kami.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Kolose 1:13-14
Allah telah memindahkan kita ke dalam Putra-Nya terkasih.
Dalam Dialah kita memperoleh penebusan dan dalam darah-Nya penghapusan dosa.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
semoga anugerah yang baru kami terima ini
menyembuhkan dan membersihkan kami dari kejahatan
serta menguatkan kami dengan perlindungan-Mu.
Demi Kristus, ….

11 Kamis Hari biasa Pekan V Prapaskah (U).

+RP. Rofinus Pedrico, SVD (+1996/84)

AD. Paroki..................................................

Antifon Pembuka – Ibrani 9:15

Kristuslah pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya,

para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa mahasetia,
hadirlah dalam diri umat yang berseru kepada-Mu.

Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu.
Semoga kami bersih dari segala noda dosa,
tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh
dan akhirnya pantas mewarisi janji-Mu.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Kejadian 17:3-9
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman
kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa
sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena
engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau
beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan
berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu
turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah
keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini
kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk
selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham,
“Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-
temurun.”

Mazmur Tanggapan – Mazmur 105:4-5.6-7.8-9
Ref: Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.

1 Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-
perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-
Nya.

2 Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.

3 Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya
kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,
dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil Mzm 95:8ab
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 8:51-59
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh,
barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata
orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab
Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti
firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar
daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah
Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka
kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia

kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku
mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendosa, sama
seperti kamu. Tetapi Aku mengenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu
bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata
orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau
telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi
Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Renungan
Yesus berkata, “Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami

maut sampai selama-lamanya.” Allah sejak awal mula ingin menyelamatkan dan
membahagiakan manusia. Perjanjian yang Allah buat dengan Abraham menyatakan maksud
baik Allah itu. Isi perjanjian itu ialah: dari pihak Allah, Allah akan memberkati Abraham dan
keturunannya menjadi bangsa yang besar dan menjamin hidup mereka; sedangkan dari pihak
Abraham, berbakti kepada Allah dengan setia. Allah memegang teguh janji-Nya, tetapi
keturunan Abraham mengingkari janji dengan hidup dalam dosa.

Dosa mendatangkan malapetaka, penderitaan dan kematian. Akan tetapi, Allah berbelas
kasih dan teguh pada kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia. Melalui Yesus Kristus,
Allah memperbarui kembali perjanjian-Nya dengan manusia. Semua orang yang mendengarkan
dan menuruti Yesus Kristus, Sang Sabda, akan memperoleh keselamatan. Itulah isi Perjanjian
Baru yang Allah tetapkan. Marilah kita melembutkan hati kita yang keras, berbalik dari dosa-
dosa, kembali kepada Allah, agar kita pun beroleh keselamatan yang dijanjikan-Nya di dalam
Kristus. (RD. Renard Dhae)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa maha pengasih,
pandanglah persembahan ini.
Semoga menjadi kurban
yang berguna bagi tobat hati kami
dan bagi keselamatan seluruh dunia.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Roma 8:32
Allah tidak segan-segan menyerahkan Putra-Nya bagi kita
dan dalam diri Putra-Nya itu Ia menganugerahkan segala-galanya.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahamurah,
kami telah Kausegarkan
dengan kurnia yang menyelamatkan.
Kami mohon,
semoga santapan yang menghidupkan kami di dunia ini,
membawa kami pula ke dalam kehidupan kekal.
Demi Kristus, ….

12 Jumat Hari biasa Pekan V Prapaskah (U). BcE

RP. Stefanus Dampur (1980) HUT Kelahiran

+RD. Lukas Lusi Lasipung (1995/85)

+RP. Lambertus Lame Uran, SVD (2004/87)

AD. Paroki..................................................

Antifon Pembuka – Mazmur 31:10.16.18

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh

yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa maha pengampun,
kami ini orang lemah yang sering jatuh.
Ampunilah kejahatan kami
dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Yeremia 20:10-13
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah
dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh.
Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia
dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti
pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka
tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil;
suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji
orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka,
sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia
telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 18:2-3a.3b-4. 5-6.7
Ref: Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.

1 Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu
pertahananku dan penyelamatku.

2 Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung perisaiku, tanduk keselamatanku, kota
bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka akupun selamat daripada musuhku.

3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali
dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

4 Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. kepada Allahku aku berteriak
minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya
sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil Yoh 6:64b.69b

S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.

Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 10:31-42
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus
kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu;
manakah diantaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu? Jawab orang-
orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau,
melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan
Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada
tertulis dalam kitab Tauratmu “Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci
tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut
allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya
ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!’ karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau
Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi
jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-
pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan
Aku ada di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari
tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu
membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata,
“Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes
tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Renungan
Tuhan Yesus adalah orang baik. Dia tak pernah berbuat dosa, apalagi membuat orang

susah. Dia selalu membawa kabar gembira bagi orang-orang kecil dan menderita. Dia selalu
berkata benar dalam kehidupan-Nya dan mengajar kebenaran secara terbuka. Dia tak pernah
bermain sembunyi-sembunyi. Dia datang memperkenalkan kehendak Bapa-Nya di surga.

Apa yang terjadi? Ada yang mengagumi dan menerima Dia, tetapi ada juga yang
menolak Dia dan seluruh ajaran-Nya. Dia mulai dituduh macam-macam bahwa Dia adalah
penghujat Allah. Ada yang begitu membenci Dia bahkan berencana merajam-Nya dengan batu
hingga pembunuhan. Yah, mau bilang apa? Itulah kenyataan manusia zaman ini: “orang baik
selalu dibenci dan orang benar selalu dicurigai”. (RD. Adolf Keo).

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa maharahim,
semoga kami selalu merayakan
upacara suci ini dengan pantas
dan memperoleh keselamatan-Mu.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – I Petrus 2:24
Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya di salib,

supaya kita mati terhadap dosa dan hidup suci. Karena bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa, pengungsian kami,
semoga kurban yang telah kami sambut
selalu menjadi sumber perlindungan bagi kami
dan menghindarkan kami dari segala malapetaka.
Demi Kristus, ….

13 Sabtu Hari biasa Pekan V Prapaskah (U).

Pfak. St. MartinusI, PausMrt (M)

RD. Yohanes Podhi Ngei (1979) HUT Kelahiran

+RP Josef Ettel, SVD (+1971/83)

AD. Paroki Roh Kudus - Detukeli: Stasi Nggesa

Antifon Pembuka – Mazmur 22:20.7

Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu daripadaku, tetapi segera tolonglah aku.

Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa kami,
Engkau selalu menyelamatkan umat manusia.
Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami
dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah.
Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu,
kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman,
baik yang sudah maupun yang akan dibaptis.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Yehezkiel 37:21-38
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-
bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan
membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka,
di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak
lagi menjadi dua bangsa, dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi
menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau
dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala
penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka,
sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku
Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan
hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang
mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di
sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.

Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang
kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan
memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat
kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan
menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan
Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”

Mazmur Tanggapan – Yeremia 31:10.11-12b.13
Ref: Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang
jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali,
dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!

2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih
kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka
akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.

3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda
dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi
kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil Yeh 18:31
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku,

dan perbaharuilah hati serta rohmu.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 11:45-56
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan
sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya Tetapi ada juga yang
pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus
itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk
berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak
mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-
orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di
antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak
tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk
bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari
dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati
untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan
mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk
membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang
Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama
Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi
sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri
sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka
berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”

Renungan
Manusia sering dibutakan oleh kuasa dan keinginan. Kuasa dan keinginan memengaruhi

manusia untuk melupakan hakikat nuraninya. Bagi imam-imam kepala dan orang-orang Farisi,
kehadiran Yesus adalah ancaman bagi pemenuhan keinginan dan pemuasan nafsu kuasa mereka.
Semua ajaran Yesus ditantang dan mukjizat-mukjizat yang dibuat-Nya ditolak, meskipun itu
jelas-jelas baik dan membawa keselamatan bagi banyak orang.

Kita sering bersikap sama seperti para imam kepala dan orang Farisi. Kita menutup pintu
berkat bagi sesama hanya demi kepuasan keinginan-keinginan pribadi kita. Hal-hal baik sering
kita tolak hanya karena berbeda dengan keinginan pribadi dan demi kenyamanan posisi kita.
Apakah yang harus kita perbuat, kehilangan posisi demi suatu kebaikan atau kehilangan
kebaikan demi posisi kita? (RD. Moses Lele)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
kami telah Kauberi hidup baru,
ketika kami mengakui nama-Mu
dan menerima sakramen pembaptisan.
Terimalah persembahan dan doa umat-Mu,
penuhilah kerinduan kami
dan ampunilah dosa kami.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Yohanes 11:52
Kristus telah diserahkan untuk menghimpun putra dan putri Allah yang tercerai-berai.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahamulia,
kami telah menyambut tubuh dan darah Putra-Mu.
Panggillah kami agar dapat mendengar
janji kebangkitan badan dan kehidupan,
supaya dapat menyerupai Dia,
menjadi putra dan putri-Mu terkasih.
Demi Kristus, ….

14 Minggu HARI MINGGU PALMA

MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN (M).

Pengangkatan Mgr. Vincentius Sensi Potokota sebagai Uskup Agung Ende (2007)

+RP. Cornelius Molenaar, SVD (+1973/69)

+RP. Harry Lommen, SVD (+1997/83)

+Br. Gallus, SVD (+1973/94)

+RP. Stanis Wyparlo, SVD (+2013/80)

+RP. Petrus Nong, SVD (+2016/71)

+RD. Emanuel Pine (+2017/61)

AD. Paroki..................................................

Antifon Pembuka –Matius 21:9
Hosanna Putra Daud, terpujilah Yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!
Hosanna sembah sujud!

Doa Pemberkatan Daun Palma
Marilah berdoa:
Allah Yang Mahakuasa dan kekal,
kuduskanlah + daun Palma ini dengan berkat-Mu.
Semoga kami, yang mengiringi Raja Kristus dengan penuh sukacita,
diperkenankan memasuki Yerusalem abadi bersama Dia,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Injil - Lukas 19:28-40
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, ketika telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di
gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,
“Pergilah ke kampung yang di depanmu itu! Pada waktu masuk kampung itu, kamu akan
mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah
keledai itu dan bawalah ke mari! Dan jika ada orang bertanya kepadamu, ‘Mengapa kamu
melepaskannya?’ Jawablah begini, ‘Tuhan memerlukannya’.” Lalu pergilah kedua murid yang
disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika
mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu, “Mengapa kamu
melepaskan keledai itu?” Kata mereka, “Tuhan memerlukannya.” Mereka membawa keledai itu
kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan menolong Yesus naik ke atasnya.
Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu, mereka menghamparkan pakaian di jalan. Ketika
Yesus sudah dekat Yerusalem, di jalan yang menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid
yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena mukjizat
yang telah mereka lihat. Kata mereka, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama
Tuhan! Damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” Beberapa orang
Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus, “Guru, tegurlah murid-murid-
Mu itu!” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka
batu-batu ini akan berteriak.”

Renungan
Yesus memasuki kota Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai betina. Ia tidak

mengendarai kuda jantan yang gagah perkasa. Ia mengendarai keledai sebagai lambang
kerendahan hati, dan kesederhanaan. Yesus adalah Raja yang rendah hati dan sederhana. Dalam
kesederhanaan dan kerendahan hati itu, Yesus memenangkan hati orang banyak, yang kini
dengan gegap gempita menyerukan: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama
Tuhan! Damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” Semoga kita
sanggup meneladani kerendahan hati dan kesederhanaan Yesus, sebagai kekuatan moral dalam
mewartakan kebenaran. (RD. Nani Songkares)

Perarakan

Ajakan: Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita mencontoh khalayak di Yerusalem
yang mengelu-elukan Yesus. Marilah kita berarak dalam damai.

Doa Pembuka
Marilah berdoa:
Allah yang Mahakuasa dan kekal,
Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia
dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladang kerendahan bagi umat manusia.
Perkenankanlah agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama - Yesaya 50:4-7
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku
dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku,
dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada
orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku
tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong
aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung
batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Mazmur Tanggapan
Ref: Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?

1. Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibir dan menggelengkan kepala!
Mereka bilang, “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah
Allah melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”

2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka
menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.

3. Mereka membagi pakaianku di antara mereka, dan membuang undian atas jubahku.
Tetapi Engkau, ya Tuhan, janganlah jauh; Ya kekuatanku, segeralah menolong aku.

Bacaan Kedua –Filipi 2:6-11
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan
diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-
Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di
langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah
mengakui “Yesus Kristus adalah Tuhan”.

Bait Pengantar Injil –Filipi 2:6-11

S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib.

Dari sebab itulah Allah menganugerahkan Yesus,
dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.

Bacaan Inil – Kisah Sengsara Tuhan –Lukas 22:14-23:56
†: Yesus PP: Pontius Pilatus Pe: Petrus Rs: Para Rasul/Murid Im: Imam Agung
S: Serdadu R: Wakil Rakyat W: Wanita SO: Semua Orang

Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Lukas:
N. Ketika tiba saat perjamuan Paskah, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-

Nya. Kata-Nya kepada mereka,
†. “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai perjamuan ini
digenapkan dalam Kerajaan Allah.”
N. Kemudian Yesus mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata,
†. “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu! Sebab Aku berkata kepadamu: Mulai
sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah
datang.”
N. Lalu Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahnya dan memberikannya
kepada mereka, seraya berkata,
†. “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.”
N. Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata,
†. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Tetapi,
lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama Aku di meja ini. Sebab Anak
Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi celakalah orang yang
olehnya Ia diserahkan!”
N. Lalu mulailah mereka mempersoalkan siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.
Lalu terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapa yang dapat
dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka,
†. “Raja-raja para bangsa memerintah rakyatnya, dan orang-orang yang menjalankan kuasa
atas mereka disebut ‘pelindung’. Tetapi janganlah demikian di antara kamu; yang terbesar di
antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda, dan yang pemimpin menjadi
pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan atau yang melayani?
Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
Maka Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya
bagi-Ku. Kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, dan
kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
N. Kemudian Yesus berkata kepada Petrus,
†. “Simon, Simon, lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum. Tetapi Aku
telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan jikalau engkau sudah insaf,
kuatkanlah saudara-saudaramu.”
N. Jawab Petrus,

Pe. “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”

N. Tetapi Yesus berkata,
†. “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga

kali menyangkal Aku.”

N. Lalu Yesus berkata kepada semua rasul,
†. “Ketika Aku mengutus kamu dengan tidak membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah

kamu kekurangan apa-apa?”

N. Jawab mereka,
Rs. “Suatu pun tidak!”

N. Kata-Nya kepada mereka,
†. “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya;

demikian juga yang mempunyai bekal, dan siapa yang tidak mempunyainya, hendaklah ia

menjual jubahnya dan membeli pedang. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab

Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak.
Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”

N. Kata mereka,
Rs. “Tuhan, ini ada dua pedang.”

N. Jawab-Nya,
†. “Sudah cukup!”

N. Lalu pergilah Yesus ke luar kota, dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-

murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka.
†. “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

N. Kemudian Yesus menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya. Di sana

Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya.
†. “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku. Tetapi bukanlah

kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang hendaknya terjadi.”

N. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

Yesus sangat ketakutan, dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti

titik-titik darah yang bertetesan di tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada

murid-murid-Nya. Tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya

kepada mereka,
†. “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam

pencobaan.”

N. Waktu Yesus masih berbicara, datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang

bernama Yudas mendekati Dia untuk mencium-Nya. Maka kata Yesus kepadanya,
†. “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”

N. Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah

mereka,
Rs. “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”

N. Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Agung, sehingga putuslah telinga

kanannya. Tetapi Yesus berkata,
†. “Sudahlah!”

N. Lalu Yesus menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.

N. Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan para kepala pengawal bait Allah serta

tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya,

†. “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?

Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam bait Allah, dan kamu tidak
menangkap Aku. Tapi inilah saatmu, dan inilah kuasa kegelapan itu!”

N. Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Agung. Dan

Petrus mengikuti dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api, dan

mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba

perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amati Petrus, lalu berkata,
W. “Orang ini juga bersama-sama dengan Yesus!”

N. Tetapi Petrus menyangkal, katanya,
Pe. “Bukan, aku tidak mengenal Dia!”

N. Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata,
R. “Engkau juga seorang dari mereka!”

N. Tetapi Petrus berkata,
Pe. “Bukan, aku bukan seorang dari mereka!”

N. Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain lagi berkata dengan tegas,
R. “sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Yesus, sebab ia juga orang Galilea.”

N. Tetapi Petrus berkata,
Pe. “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”

N. Seketika itu juga, sementara Petrus berkata, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Tuhan

memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya,
“Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu

Petrus pergi ke luar dan menangis dengan sedih. Sementara itu Yesus diolok-olok dan

dipukuli oleh orang-orang yang menahan-Nya. Mereka menutupi muka Yesus dan bertanya,
R. “Coba katakan, siapa yang memukul Engkau?”

N. Dan banyak lagi hujat yang mereka ucapkan kepada-Nya. Setelah hari siang, berkumpullah

sidang para tua-tua Bangsa Yahudi, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Lalu mereka

menghadapkan Yesus ke Mahkamah Agama mereka, katanya,
Im. “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.”

N. Jawab Yesus,
†. “Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, kamu toh tidak percaya! Dan sekalipun Aku

bertanya sesuatu kepadamu, kamu toh tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia
sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.”

N. Kata mereka semua,
SO. “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?”

N. Jawab Yesus,
†. “Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah.”

N. Lalu kata mereka,
SO. “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri!”

N. Lalu bangkitlah seluruh sidang itu, dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka

mulai menuduh Dia, katanya,
SO. “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami; Ia melarang orang

membayar pajak kepada kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah
Kristus, yaitu Raja.”

N. Pilatus bertanya kepada Yesus,
PP. “Benarkah Engkau raja orang Yahudi?”

N. Jawab Yesus,

†. “Engkau sendiri mengatakannya.”
N. Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu,
PP. “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada orang ini.”
N. Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya,
SO. “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea! Ia mulai di Galilea, dan kini

sudah sampai di sini!”
N. Ketika Pilatus mendengar itu, ia bertanya, apakah Yesus itu seorang Galilea. Dan ketika

tahu bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, Pilatus mengirim Dia menghadap
Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. Ketika melihat Yesus, Herodes sangat
girang. Sudah lama ia ingin melihat Yesus, karena ia sering mendengar tentang Dia; lagi
pula ia berharap dapat melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan
banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawab apa pun. Sementara itu
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan, dan melontarkan tuduhan-tuduhan
yang berat kepada Yesus. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista serta mengolok-
olok Yesus. Ia mengenakan jubah kebesaran kepada Yesus, lalu mengirim Dia kembali
kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan jPilatus, yang sebelumnya
bermusuhan. Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala serta rakyat, dan berkata
kepada mereka,
PP. “Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat.
Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksanya, dan dari kesalahan-kesalahan yang
kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Herodes pun tidak
menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga ia mengirimkan Dia kembali kepada kami.
Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman
mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya. (Sebab Pilatus wajib melepaskan
seorang tahanan bagi rakyat pada hari raya itu).
N. Tetapi mereka berteriak bersama-sama,
SO. “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!”
N. Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang
telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. Sekali lagi Pilatus berbicara dengan
suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak
membalasnya,
SO. “Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!”
N. Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka,
PP. “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun
yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi Aku akan menghajar
Dia, lalu melepaskan-Nya.”
N. Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Yesus disalibkan.
Akhirnya mereka menang dengan teriakan mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya
tuntutan mereka dikabulkan. Jadi Pilatus melepaskan Barabas yang dimasukkan ke dalam
penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka. Ketika
membawa Yesus untuk disalibkan, para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari
Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu meletakkan salib Yesus di atas bahunya, supaya
ia memikul sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang mengikuti Yesus; di antaranya
banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan
berkata,

†. “Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu

sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah

perempuan mandul, berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan dan

yang tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung:

Runtuhlah menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunlah kami! Sebab jikalau orang
berbuat demikian terhadap kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”

N. Bersama Yesus digiring juga dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati

bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak,

mereka menyalibkan Yesus di situ. Kecuali Yesus, disalibkan juga kedua orang penjahat itu,

yang seorang di sebelah kanan, yang lain di sebelah kiri-Nya. Ketika bergantung di salib,

Yesus berkata,
†. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

N. Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Orang banyak berdiri di situ

dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Yesus, katanya,
R. “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia

benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah.”

N. Juga prajurit-prajurit mengolok-olok Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya

dan berkata,
S. “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”

N. Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: Inilah Raja orang Yahudi. Salah seorang dari penjahat

yang digantung itu menghujat Yesus, katanya,
R. “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”

N. Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya,
R. “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang

sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal
dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”

N. Lalu ia berkata kepada Yesus,
R. “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”

N. Kata Yesus kepadanya,
†. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini juga engkau akan ada bersama-sama

Aku di dalam Firdaus.”

N. Ketika itu kira-kira pukul dua belas. Kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,

sebab matahari tidak bersinar. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru

dengan suara nyaring,
†. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”

N. Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya.

(Semua hening sejenak mengenangkan wafat Tuhan)

N. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya,
S. “Sungguh, orang ini adalah orang besar!”

N. Di situ berkerumun pula orang banyak yang datang untuk menyaksikan seluruh peristiwa

itu. Sesudah melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.

Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang

mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semua itu. Waktu itu ada seorang

yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Agung, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak

setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota

Yahudi, dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta

jenazah Yesus. Dan sesudah menurunkan jenazah itu, ia mengafaninya dengan kain lenan,
lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum
pernah dibaringkan satu jenazah pun. Hari itu adalah hari persiapan, dan Sabat hampir
mulai. Perempuan-perempuan yang datang bersama Yesus dari Galilea ikut serta dan
melihat kubur itu; juga mereka melihat bagaimana jenazah Yesus dibaringkan. Setelah
pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka
beristirahat menurut hukum Taurat.

Renungan
Kisah Injil yang kita dengar hari ini dipenuhi tipu muslihat. Peradilan terhadap Yesus

adalah peradilan yang jahat. Yesus disalibkan oleh peradilan yang jahat. Yesus mati oleh tipu
muslihat. Di hadapan drama penyaliban Yesus yang dipenuhi tipu-muslihat, pertanyaan masih
adakah keberanian untuk menjadi orang Kristen adalah pertanyaan yang sangat penting untuk
diajukan kepada kita.

Pilatus adalah salah seorang pejabat yang tahu persis bahwa peradilan Yesus adalah
peradilan yang jahat, peradilan yang sesat. Tapi apa yang dia lakukan? Dia takluk kepada
tuntutan massa. Dia memilih membebaskan Barabas yang jahat, dan membiarkan Yesus
dihukum. Dia menyatakan diri tidak bertanggungjawab.

Dia sebetulnya bisa mendengarkan suara hatinya sendiri, yang mengatakan bahwa Yesus
tidak bersalah. Dia penuh pergolakan ketika menjatuhkan keputusan yang berpengaruh pada
nasih Yesus. Dia itu nampaknya simpatisan Yesus, simpatisan Kristen. Tapi dia tidak cukup
berani untuk menjadi Kristen. Dalam Injil yang lain diceritakan, dia mencuci tangannya dan
mengatakan, “Aku tidak bertanggungjawab atas darah orang ini”. Dia selamanya dikenang
sebagai pengecut yang turut melicinkan jalan penyaliban Yesus.

Kita memulai pekan suci dengan sebuah panggilan untuk berani menjadi Kristen. Kalau
kita ingin mengalami kedamaian batin yang benar, maka taruhan kita untuk mengalami
kedamaian sejati adalah keberanian untuk menjadi orang Kristen, pada tingkatan apa saja, pada
jalan hidup apa saja. Keberanian untuk menjadi Kristen itu penuh tantangan, bahkan
mendatangkan penderitaan. Tetapi kebahagiaannya bertahan, karena orang hidup dalam
keselarasan batin, dan tidak diadili oleh hati nurani sendiri. Itulah kedamaian sejati. (RD. Nani
Songkares)

Doa Umat
Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi oleh Bapa-Nya, marilah kita
menghadap Bapa dan berdoa:

Bagi Gereja yang menderita
Ya Bapa yang Mahakuasa, tabahkanlah mereka yang menderita, dihina, difitnah karena imannya
agar mereka tetap berpengharapan bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita
mohon, ….

Bagi para pemimpin masyarakat
Ya Bapa yang Mahakuasa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami agar dengan tabah
tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan tidak tergoda untuk mementingkan kepentingan
diri sendiri. Marilah kita mohon, ….

Bagi saudara-saudari yang menderita
Ya Bapa yang penuh kasih, berkatilah dan dampingilah saudara-saudari kami yang sedang
mengalami penderitaan agar dengan rela dan penuh iman mempersatukan penderitaannya dengan
penderitaan Kristus demi keselamatan kami. Marilah kita mohon, ….

Bagi kita sendiri yang berkumpul di sekitar altar ini
Ya Bapa yang Mahamurah, curahilah kami semangat Yesus Kristus, Putra-Mu agar kami dapat
saling membantu dalam memanggul salib kehidupan kami sehari-hari dalam mengiktui Putra-
Mu. Marilah kita mohon, ….

Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu, Engkau menghendaki kami menjadi putra dan
putri-Mu berkat jasa Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami mohon terimalah dan kabulkanlah
permohonan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

Doa Persiapan Persembahan
Ya Allah, semoga oleh penderitaan Putra Tunggal-Mu
pendamaian-Mu dengan kami semakin mendekat.
Kami tidak mampu mencapainya dengan usaha kami sendiri,
namun kami sudah merasakannya, berkat kurban yang penuh daya ini
dan karena belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin

Antifon Komuni –Matius 26:42
Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini Kulewati tanpa meminumnya, maka jadilah kehendak-Mu.

Doa Penutup
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami telah dipuaskan oleh anugerah suci ini
Kami mohon, semoga sebagaimana berkat kematian Putra-Mu,
Engkau membantu kami mengharapkan apa yang kami Imani;
demikian pula berkat kebangkitan-Nya, Engkau membantu kami mencapai apa yang kami tuju.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami ….
Amin

15 Senin HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI (U).

RD. Tarsisius Wewa (1963) HUT Kelahiran

RD. Damianus Dionisius Nuwa (1988) HUT Kelahiran

RD. Bosco Terwinju (1966) HUT Tahbisan

+RD. Eugenius Soru (+2000/68)

AD. Paroki St. Fransiskus dan St. Klara – Aimere: Stasi Gemo

Antifon Pembuka – Mazmur 35:1-2; 140:8

Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku.

Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
panggillah kami ke Yerusalem
untuk melihat Hamba-Mu
yang telah Kaucurahi Roh-Mu sepenuhnya,
agar kami dapat memahami dan meyakini,
bahwa Dialah butir gandum
yang jatuh ke tanah dan mati,
supaya dapat menghasilkan buah berlimpah.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Yesaya 42:1-7
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang
kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum
kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau
memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan
sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan
hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan
hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan,
yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala
yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan
nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk
maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan
membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan
mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”

Mazmur Tanggapan – Mazmur 27:1.2.3.13-14
Ref: Tuhan adalah terang dan keselamatanku.

1 Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

2 Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu
sendirilah yang tergelincir dan jatuh.

3 Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah
perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.

4 Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Salam, ya Raja kami.

Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil – Yohanes 12:1-11
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan
dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang
yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak
narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan
rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot,
seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang
miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas
yang dipegangnya, Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari
penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada
pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka
datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh
Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya
kepada Yesus.

Renungan
“Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku

berkenan”. Hamba Tuhan dipanggil untuk melaksanakan tugas penyelamatan, yakni menyatakan
kebenaran dan keadilan, menjadi terang bagi bangsa-bangsa, membuka mata orang-orang buta
dan membebaskan para tawanan. Kidung Hamba Tuhan yang digambarkan oleh Yesaya
mendapat penggenapan dalam diri Yesus. Yesus adalah hamba Tuhan yang rela menderita dan
wafat demi keselamatan manusia. Kiranya karakter Yesus, Hamba Tuhan yang rela menderita
demi keselamatan manusia menjiwai kita, sehingga kita dengan tulus dan penuh cinta rela
berkorban dalam pelayanan bagi kebahagiaan dan keselamatan sesama. (RD. Alo Lae Soba)

Doa Persiapan Persembahan
Allah Bapa mahamulia,
berilah kiranya kami semangat Yesus hamba-Mu,
dan ajarilah kami berani berkurban sampai mati
demi kebahagiaan sesama.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Mazmur 102:3
Janganlah Kaupalingkan wajah-Mu daripadaku. Bila aku sedih, dengarkanlah keluhanku, bila
aku memohon, kabulkanlah doaku.

Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
kekuasaan dan keluhuran-Mu tampak
dengan merendahkan Yesus hamba-Mu sampai wafat.
Karena Dia, kami bersyukur dan mohon,


Click to View FlipBook Version