The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ANGKATAN 124 KELOMPOK 3, 2022-07-26 06:30:53

PENINGKATAN NILAI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DENGAN METODE TUTOR SEBAYA DI KELAS XI IPS 1 (PELAJAR MEMBATIK) SMA NEGERI 70 JAKARTA

124_ ANGGI IKA SATRI

Keywords: Nilai-nilai Dasar PNS, BerAKHLAK, Tutor Sebaya

LAPORAN

DAN

EVALUASI

KEGIATAN

LATSAR2022

PENINGKATAN NILAI BELAJAR MATEMATIKA

PESERTA DIDIK DENGAN METODE TUTOR

SEBAYA DI KELAS XI IPS 1
(PELAJAR MEMBATIK)

LATSAR DISUSUN OLEH: 124



ANGGI IKA SATRI, S.PD.
NIP. 199402172020122015
CPNS GOLONGAN III ANGKATAN

LAPORAN FINAL AKTUALISASI

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS MELALUI
PENINGKATAN NILAI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA
DIDIK DENGAN METODE TUTOR SEBAYA DI KELAS XI IPS 1

(PELAJAR MEMBATIK)

SMA NEGERI 70 JAKARTA

Disusun Oleh:
Anggi Ika Satri, S.Pd.
NIP. 199402172020122015

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 124
TAHUN 2022

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

Anggi Ika Satri, S.Pd, NIP. 199402172020122015, Angkatan 124, Dinas Pendidikan,
Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS melalui Peningkatan Nilai Belajar
Matematika Peserta Didik Dengan Metode Tutor Sebaya di Kelas XI IPS 1 (Pelajar
Membatik) di SMAN 70 Jakarta Selatan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Mentor: Dr. Ratna Budiarti, M.Biomed.
Coach: Haris Iriyanto, A.Md, S.Sos., M.Pd.

Pelatihan Dasar CPNS merupakan implementasi penerapan dan pengaktualisasian Nilai-
Nilai Dasar PNS oleh CPNS Provinsi DKI Jakarta melalui proses pembiasaan diri dalam
unit kerja untuk memberikan kontribusi dan mendukung isu strategis pada unit rendahnya
nilai mata pelajaran matematika peserta didik di kelas XI IPS 1. Upaya yang dilakukan
dengan menggunakan metode tutor sebaya dalam pembelajaran matematika bertujuan
untuk meningkatkan nilai matematika peserta didik agar pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan efektif. Kegiatan aktualisasi ini juga bertujuan untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). Dari hasil kegiatan
aktualisasi melalui pembelajaran matematika dengan menggunakan tutor sebaya di kelas
XI IPS 1 SMA Negeri 70 Jakarta diperoleh peningkatan hasil belajar peserta didik dari
0% yang memenuhi KKM menjadi 10% serta peserta didik, responden juga setuju untuk
melanjutkan sistem ini namun menyarankan untuk menggunakan LKPD untuk
menambah semangat peserta didik dalam belajar matematika. Dalam penerapan nilai-
nilai dasar PNS terdapat 258 nilai dari total 7 kegiatan. Kegiatan aktualisasi ini
bermanfaat bagi peserta untuk menambah wawasan peserta pada ilmu teknologi dan
bagi masyarakat sebagai peningkatan mutu pelayanan publik.

Kata kunci: Nilai-nilai Dasar PNS, BerAKHLAK, Tutor Sebaya

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan semua
nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
Peningkatan Nilai Belajar Peserta Didik dengan Metode Tutor Sebaya pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas XI IPS 1 (PELAJAR MEMBATIK) sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMA Negeri 70 Jakarta, tempat penulis
bertugas sebagai guru Matematika. Aktualisasi yang penulis lakukan ini sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi sebagai guru kelas, sekaligus mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam melaksanakan tugasnya di lingkungan pemerintahan.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini, masih dikatakan jauh dari sempurna.
Namun, penulis berharap bahwa hasil laporan ini dapat menjadi acuan dan pembelajaran
bagi PNS lain dalam hal berinovasi dan terlebih lagi dalam hal mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam kegiatannya sehari-hari

Dalam penulisan laporan ini, penulis tentunya selalu mendapatkan dukungan dan
masukan dari berbagai pihak yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan
laporan ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak Mochamad Miftahulloh Tamary, S.STP., M.T., M.Sc., selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta.

2. Ibu Indang Murniningsih, S.Pd., M.M., selaku Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Dasar dan Manajerial BPSDM Provinsi DKI Jakarta

3. Bapak Dr. Ratna Budiarti, M.Biomed, selaku mentor sekaligus atasan langsung
penulis yang telah memberikan izin dan bimbingan dalam pembuatan rancangan
aktualisasi.

4. Bapak Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd, selaku coach yang telah memberikan
bimbingan selama kegiatan rancangan aktualisasi.

5. Bapak/Ibu Widyaiswara dari BPSDM Provinsi DKI Jakarta
6. Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Tahun 2022

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
vii

7. Keluarga tercinta, Bapak, Ibu dan Adik penulis yang telah memberikan dukungan
dan dorongan dalam mengerjakan dan menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.

8. Segenap pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 70 Jakarta yang telah
membantu penulis dalam membuat rancangan aktualisasi;

9. Peserta didik kelas XI IPS 1 beserta wali murid yang telah membantu penulis dalam
pembuatan rancangan aktualisasi.

10. Anggota Kelompok III Angkatan 124 coaching kegiatan rancangan aktualisasi yang
telah menemani penulis dan membantu penulisan karya tulis ini; dan

11. Pihak-pihak lainnya yang telah berjasa dalam penulisan rancangan aktualisasi yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa sebagai sebuah karya tulis, laporan rancangan
aktualisasi ini masih jauh dari sempuna. Penulis mengharapkan saran, masukan, dan
kritik yang membangun sebagai pembelajaran bagi penulis untuk mengerjakan karya tulis
sejenis dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca
laporan rancangan aktualisasi ini. Semoga dapat memberi kebermanfaatan bagi semua.

Jakarta, 23 Juni 2022

Anggi Ika Satri, S.Pd.
NIP.199402172020122015

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI .......... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR AKTUALISASI ..................................iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN FINAL AKTUALISASI....................... iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... v
ABSTRAK.................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi ....................................................................... 4
C. Manfaat Aktualisasi ..................................................................... 5
BAB II PROFIL INSTANSI DAN TEMPAT AKTUALISASI ......................... 6
A. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ............................ 6
B. Nilai-Nilai Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta............... 8
C. Tugas Organisasi ...................................................................... 10
D. Uraian Tugas ............................................................................. 10
BAB III ANALISA PERMASALAHAN TUGAS DAN FUNGSI................... 13
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual............................................. 13
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan

Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya ....................................21
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan

Kreatif ........................................................................................ 28
BAB IV RENCANA AKTUALISASI ........................................................... 31

A. Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ............................... 31

ix

B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar
PNS ......................................................................................... 218

C. Penjadwalan ............................................................................ 222
D. Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi................ 230
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI................................................. 231
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS................. 231
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS......... 305
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi..................................... 318
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT..................................................... 335
A. Penetapan Isu Lanjutan / Alternatif.......................................... 335
B. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan ..................... 335
C. Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan .............. 336
BAB VII PENUTUP .................................................................................. 343
A. Kesimpulan.............................................................................. 343
B. Saran ....................................................................................... 344
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 345
LAMPIRAN .............................................................................................. 347

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Uraian Tugas..................... 13

Tabel 3.2 Identifikasi Isu dan Deskripsi Keterkaitan dengan 14
Agenda III....................................................................... 18
19
Tabel 3.3 Menentukan Isu Prioritas Menggunakan APKL.............. 27
29
Tabel 3.4 Penilaian Kualitas Isu Prioritas....................................... 33
40
Tabel 3.5 Menentukan Akar Masalah Menggunakan Metode
USG................................................................................ 215
219
Tabel 3.6 Tapisan McNamara untuk menentukan solusi…………. 227

Tabel 4.1 Tahapan dan output hasil kegiatan……………….…………… 306
320
Tabel 4.2 Rekapitulasi Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar 336
PNS.................................................................................

Tabel 4.3 Rekapitulasi Internalisasi Nilai – Nilai Dasar PNS
BerAKHLAK……………………………………….………..

Tabel 4.4 Penjadwalan Aktualisasi.................................................
Tabel 4.5 Pihak-pihak yang terlibat dan peran dalam kegiatan

aktualisasi ......................................................................
Tabel 5.1 Matriks Capaian Pelaksanaan Penerapan Nilai-Nilai

Dasar ASN......................................................................
Tabel 5.2 Tabel nilai pre-test dan post-test peserta didik kelas XI

IPS 1...............................................................................
Tabel 6.1 Rencana Tindak Lanjut Penerapan Nilai-Nilai Dasar

PNS Peserta...................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 70 Jakarta………... 7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi DKI 12
Gambar 3.1 Jakarta ………………………………………………… 25
Proses Kegiatan FGD...............................................

Gambar 3.2 Konsultasi dengan Mentor........................................ 26

Gambar 5.1 Proses mencari data mengenai metode tutor
sebaya.……….......................................................... 234

Gambar 5.2 Hasil pencarian jurnal metode tutor
sebaya…..……………….......................................... 235

Gambar 5.3 Proses diskusi dengan rekan sejawat...................... 237

Gambar 5.4 Proses pengerjaan konsep untuk di konsultasikan
239

dengan mentor.........................................................

Gambar 5.5 Proses konsultasi mengenai metode tutor sebaya
241

kepada mentor…………………………………………

Gambar 5.6 Proses analisis materi Integral dan hasil dari
246

analisisnya……………………………………………..
Gambar 5.7 RPP Tutor Sebaya……………………………………. 249

Gambar 5.8 Berdiskusi dengan rekan MGMP……………………. 252

Gambar 5.9 Berkonsultasi dengan mentor mengenai RPP……... 254
Gambar 5.10 Daftar nama peserta didik kelas XI IPS 1…………… 258

Gambar 5.11 Daftar hasil identifikasi tutor terpilih kelas XI IPS 1.. 260
Gambar 5.12 Daftar nama tutor terpilih kelas XI IPS 1…………….. 262

xii

Gambar 5.13 Bukti foto pendalaman materi melalui zoom………... 264
Gambar 5.14 Daftar nama kelompok beserta tutor terpilih kelas XI

IPS 1……………………………………………………. 266
Gambar 5.15 Soal pre-test…………………………………………… 268
Gambar 5.16 Dokumentasi diskusi soal pre-test………………… 270
Gambar 5.17 Kalender akademik Tahun Pelajaran 2021 /2022… 272
Gambar 5.18 Dokumentasi kegiatan pre-test………………………. 274
Gambar 5.19 Rekapitulasi nilai pre-test…………………………….. 276
Gambar 5.20 Dokumentasi proses metode tutor sebaya…………. 281
Gambar 5.21 Soal post-test………………………………………….. 285
Gambar 5.22 Dokumentasi diskusi dengan rekan sejawat……….. 287
Gambar 5.23 Kalender akademik Tahun Pelajaran 2021 /2022… 289
Gambar 5.24 Dokumentasi proses post-test……………………….. 291
Gambar 5.25 Rekapitulasi nilai post-test…………………………… 293
Gambar 5.26 Rekapitulasi nilai pre-test dan post-test…………… 295
Gambar 5.27 Dokumentasi testimoni metode tutor sebaya dari

298
peserta didik……………………………………………
Gambar 5.28 Rekapitulasi testimoni peserta didik………………… 300
Gambar 5.29 Dokumentasi pelaporan kegiatan kepada mentor…. 302
Gambar 5.30 Laporan Pelaksanaan Aktualisasi…………………… 304

xiii

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Hasil Kuesioner Analisa Isu Menggunakan

APKL......................................................................... 22
Diagram 3.2 Metode Fishbone untuk menentukan faktor

penyebab isu prioritas............................................... 23
Diagram 3.3 Hasil Kuesioner Analisa USG.................................... 28
Diagram 3.4 Hasil Kuesioner Analisa McNamara.......................... 31
Diagram 5.1 Data hasil pre-test peserta didik kelas XI IPS

1................................................................................ 321
Diagram 5.2 Data hasil post-test peserta didik kelas XI IPS

1................................................................................ 321

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS), menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan
perekat serta pemersatu bangsa. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
secara optimal, maka diperlukan PNS yang memiliki nilai-nilai dasar PNS serta
dapat melaksanakan peran serta kedudukannya dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Upaya mewujudkan PNS yang berkualitas adalah dengan memberikan
Pelatihan Dasar kepada CPNS. Peraturan Kepala LAN No. 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar CPNS menyebutkan bahwa pelatihan dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi,
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mewujudkan PNS yang memiliki sikap dan
perilaku bela negara, melaksanakan peran dan kedudukannya dalam NKRI dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik
Indonesia No.15 tahun 2018 ada 5 tugas dan fungsi guru, yaitu: merencanakan
pembelajaran atau pembimbingan, melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan, menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan, membimbing dan
ppmelatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai Beban Kerja Guru.

Indonesia sedang mengalami masa sulit akibat dari tersebarnya virus
Covid-19. Kondisi ini berdampak sangat besar dalam dunia pendidikan Indonesia.
Selama masa pandemi, pelaksanaan pendidikan dilakukan dengan menerapkan

1

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai salah satu upaya instansi pendidikan
untuk bertahan dan beradaptasi dengan keadaan saat ini. Namun, dalam
pelaksanaan PJJ terdapat banyak masalah yang dialami baik oleh sekolah, guru
maupun peserta didik.

Mata Pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib
yang diberikan kepada peserta didik dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan
Sekolah Menengah Atas. Matematika dimaknai sebagai pelajaran yang sulit dan
menakutkan bagi sebagian besar peserta didik. Bagi peserta didik, matematika
begitu menakutkan karena di penuhi dengan angka dan rumus. Tidak jarang,
banyak sekali peserta didik yang menghindar ketika pembelajaran matematika
sedang berlangsung. Mereka lebih memilih untuk jajan di kantin, memainkan
gawai mereka, atau bahkan sekedar berbincang-bincang dengan teman
sebangkunya. Tidak ada ketertarikan pada diri mereka untuk mengenal dan
memahami matematika lebih dalam lagi.

Matematika pada hakikatnya, bukan hanya ilmu menghitung. Melainkan
ilmu yang melatih peserta didik agar dapat berpikir kritis, bernalar dan mampu
mencari solusi di setiap permasalahan yang diberikan. Dengan mempelajari
matematika, peserta didik akan lebih mudah menyelesaikan dan mencari solusi
dari permasalahan. Matematika bukan lagi ilmu hitung, melainkan alat untuk
menyelesaikan permasalahan dan mencari solusi.

Pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19 dilaksanakan secara
daring oleh SMA Negeri 70 Jakarta. Peserta didik menerima pelajaran matematika
selama tiga jam pelajaran dalam seminggu, dengan durasi per jamnya adalah 35
menit. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di masa pandemi,
ditemukan beberapa masalah yang dianggap cukup mempengaruhi
pembelajaran. Permasalahan tersebut antara lain: banyaknya peserta didik
dengan nilai yang tidak tuntas, rendahnya kedisiplinan peserta didik, dan
rendahnya motivasi belajar peserta didik.

SMA Negeri 70 Jakarta akan menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) sebagai usaha untuk melaksanakan pendidikan dimasa pandemi.
Berdasarkan pengamatan dan diskusi bersama mentor dan rekan guru sejawat,
ditemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi guru.

2

Masalah-masalah yang ditemukan berkaitan dengan peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI, yang terdiri dari manajemen ASN dan SMART ASN.

Masalah yang ditemukan ditapis dengan serangkaian tahapan analisis isu
menghasilkan isu prioritas berupa rendahnya nilai belajar matematika peserta
didik terhadap materi pembelajaran. Isu ini kemudian dicari penyebabnya
menggunakan diagram fishbone. Berdasarkan hasil analisis diduga penyebab
rendahnya nilai belajar matematika peserta didik disebabkan karena tidak
mendukungnya teknologi yang dimiliki peserta didik untuk melaksanakan PJJ,
kurang tepatnya model dan metode pembelajaran yang diberikan, lingkungan
peserta didik yang kurang mendukung terutama lingkungan rumah tempat peserta
didik melaksanakan PJJ dan rendahnya motivasi belajar peserta didik.

Berdasarkan penyebab-penyebab isu yang akan ditemukan, maka dicari
alternatif gagasan sebagai solusi penanganan isu. Alternatif gagasan-gagasan
tersebut kemudian dianalisis kembali untuk menemukan gagasan kreatif yang
tepat sebagai pemecah permasalahan. Salah satu alternatif gagasan sebagai
solusi penanganan isu adalah penerapan metode tutor sebaya pada mata
pelajaran matematika.

Gagasan kreatif yang dipilih adalah dengan menerapkan metode
pembelajaran tutor sebaya. Metode pembelajaran ini dirasa cocok untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik karena melibatkan langsung beberapa
peserta didik untuk menjadi tutor bagi teman sebayanya dengan bimbingan guru.
Dipilihnya metode pembelajaran tutor sebaya sebagai gagasan kreatif karena
mempertimbangkan beberapa kelebihan metode pembelajaran ini dibandingkan
dengan metode pembelajaran lain, yaitu: peserta didik dengan kemampuan lebih
baik terpilih dan/atau mengajukan diri sebagai seorang tutor bagi temannya,
peserta didik dengan kemampuan kurang baik akan mendapatkan tutor yang
akan membantu mereka dalam pembelajaran, peserta didik dengan kemampuan
kurang akan lebih leluasa jika berdiskusi dengan teman sebayanya, tutor masih
dalam bimbingan guru, waktu pembelajaran yang lebih singkat dan metode
pembelajaran tutor sebaya lebih cocok dan efektif untuk pembelajaran tingkat
SMA karena guru mengawasi kelompok-kelompok kecil dengan masing-masing

3

tutor dan dapat memberikan penjelasan di tengah-tengah pembelajaran
berlangsung.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merencanakan pemecahkan isu
dengan judul “Peningkatan Nilai Belajar Matematika Peserta Didik dengan
Metode Tutor Sebaya di Kelas XI IPS 1 SMA NEGERI 70 Jakarta”. Pemecahan
isu berupa serangkaian kegiatan dimana tahap-tahap kegiatan yang direncanakan
merupakan aktualisasi dari nilai-nilai dasar PNS, mendukung visi dan misi
organisasi serta sesuai dengan nilai-nilai organisasi dalam lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah

sebagai berikut:
1. Peserta dapat menerapkan dan mengimplementasikan wawasan kebangsaan

serta sikap dan prilaku bela Negara melalui kegiatan aktualisasi di tempat
kerja.
2. Menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS Ber-AKHLAK,
seperti Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif melalui kegiatan aktualisasi di tempat kerja.
3. Mengimplementasikan smart ASN dan manajemen ASN melalui kegiatan
serta tahapan kegiatan yang telah direncanakan di instansi tempat bertugas.
4. Memberikan pelayanan maksimal dalam meningkatkan nilai tematik peserta
didik dengan menerapkan model cooperative learning tipe student teams
achievement divisions (STAD).
5. Menerapkan prilaku bela Negara, nilai – nilai dasar PNS BerAKHLAK, dan
mengimplementasikan smart serta manajemen ASN secara terus menerus
dan berkelanjutan.
6. Memberikan solusi terhadap isu prioritas di SMA Negeri 70 Jakarta pada mata
pelajaran Matematika.
7. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika
khususnya di kelas XI IPS 1

4

C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini antara lain:
1. Bagi penulis
a. Membentuk profesionalitas diri sebagai ASN dalam menjalankan tugas
dan fungsi, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik di lingkungan Dinas
Pendidikan, khususnya di SMA Negeri 70 Jakarta
b. Menjadi contoh perubahan bagi rekan sejawat di unit kerja dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan aktualisasi yang sesuai
dengan nilai-nilai dasar PNS.
2. Bagi SMA Negeri 70 Jakarta
a. Meningkatkan pelayanan sekolah terhadap peserta didik terutama pada
mata pelajaran Matematika
b. Membantu mewujudkan visi dan misi SMA Negeri 70 Jakarta
c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi
3. Bagi peserta didik
a. Meningkatkan pemahaman peserta didik terutama dalam mata pelajaran
Matematika materi Integral
b. Menjadikan peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas, sehingga terciptanya lingkungan belajar yang
menyenangkan dan dapat memaksimalkan potensi diri peserta didik.
4. Bagi Masyarakat
a. Mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
sesuai dengan standar.
b. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, efisien dan efektif.

5

BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI

A. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Visi dan misi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta telah diatur dalam Perda

No. 1/2018 tentang RPJMD 2017 – 2022.
Visi Pemprov DKI Jakarta :
““Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam
mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.”
Misi Pemprov DKI Jakarta :
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan

memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui
kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui
terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok,
meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur,
kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang.
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi,
melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara
efektif, meritokratis dan berintegritas.
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata
kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia
yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan

6

B. Visi dan Misi SMA Negeri 70 Jakarta

Nama Sekolah : SMA Negeri 70 Jakarta

NPSN : 20102570

Alamat : Jl. Bulungan Blok C No.1, RT 11/07 Kramat Pela,

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

12130

Nomor Telepon : (021) 7222667

Email : [email protected]

Website : http://sman70-jkt.sch.id/70/

Gambar 2.1. Struktur Organisasi SMA Negeri 70 Jakarta
Sumber: SMA Negeri 70 Jakarta

7

SMA Negeri 70 Jakarta merupakan salah satu sekolah negeri dibawah naungan
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Visi SMA Negeri 70 Jakarta:
“Terwujudnya sekolah yang unggul dalam karakter, prestasi, dan persaingan global”.
Misi SMA Negeri 70 Jakarta adalah:
1. Melaksanakan pendidikan karakter agar terwujud lulusan yang berakhlak mulia,

disipilin, bertanggung jawab, dan peduli
2. Meningkatkan kompetensi di bidang akademin dan non akademik sesuai dengan

kecakapan abad XXI (berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi)
3. Melaksanakan program peningkatan kemampuan literasi peserta didik
4. Menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung pembelajaran

sesuai abad XXI
5. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan agar terwujud

layanan prima
6. Meningkatkan pengelolaan layanan pendidikan yang mandiri, partisipatif,

demokratis, transparan, dan akuntabel
7. Mewujudkan sekolah ramah lingkungan dan ramah anak

B. Nilai-Nilai Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Berdasarkan Pergub Nomor 54 Tahun 2020, nilai-nilai budaya organisasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Berintegritas

Keselarasan antara perkataan dan perbuatan dengan memegang teguh prinsip,
aturan, dan norma yang berlaku. meliputi perilaku :
a. Jujur dan dapat dipercaya;
b. Konsisten dan berani menegakkan kebenaran;
c. Tulus melayani;
d. Memenuhi komitmen; dan
e. Berdedikasi tinggi.

8

2. Kolaboratif
Bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan
bersama dengan membentuk tim dan membangun kemitraan yang efektif.
meliputi perilaku :
a. Saling percaya;
b. Saling menghormati;
c. Aktif dalam perbincangan tematik;
d. Produktif dan kreatif menangani konflik; dan
e. Mampu melakukan coaching dan mentoring.

3. Akuntabel
Melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan target kinerja. meliputi perilaku :
a. Bertanggung jawab;
b. Profesional;
c. Transparan;
d. Cermat dalam bertindak; dan
e. Dapat diandalkan

4. Inovatif
Menciptakan gagasan pembaharuan untuk meningkatkan mutu layanan
evaluasi, pemecahan masalah, dan perbaikan secara terus-menerus. meliputi
perilaku :
a. Menyukai tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi;
b. Berpikir di luar kebiasaan;
c. Kreatif dan visioner;
d. Terbuka terhadap masukan/kritik dan ide-ide baru; dan
e. Mampu menciptakan ide-ide yang orisinal.

5. Berkeadilan
Kepedulian atau kepekaan untuk memastikan hak berbagai pihak dapat
terakomodasi. meliputi perilaku :
a. Objektif;
b. Proporsional;

9

c. Mengedepankan kesetaraan;
d. Kesamaan hak; dan
e. Mendorong kemajuan bersama.

C. Tugas Organisasi

Berdasarkan Permendikbud No.6 Tahun 2019 tentang pedoman organisasi dan
tata kerja satuan pendidikan dasar dan menengah pasal 7, SMA mempunyai tugas
mengelola pendidikan umum melalui 3 (tiga) tingkatan kelas. Dalam melaksanakan
tugas, SMA menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan Pendidikan
2. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik, Komite

Sekolah, dan/atau masyarakat
3. Pelaksanaan Administrasi

D. Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta

Berdasarkan Permendikbud No.15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban
kerja guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah, pasal 3 dan 4, tugas guru antara
lain:
1. Merencanakan pembelajaran;

a. Pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran/ pembimbingan/program
kebutuhan khusus pada satuan pendidikan;

b. Pengkajian program tahunan dan semester;
c. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan sesuai

standar proses atau rencana pelaksanaan pembimbingan.
2. Melaksanakan pembelajaran dan Pembimbingan;

Pelaksanaan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Menilai hasil pembelajaran;
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan

4. Membimbing dan melatih peserta didik melalui kegiatan kokurikuler dan/atau

10

kegiatan ekstrakulikuler;
5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok

sesuai Beban Kerja Guru, meliputi:
a. Wakil kepala satuan Pendidikan
b. Ketua program keahlian satuan Pendidikan
c. Kepala perpustakaan satuan Pendidikan
d. Kepala laboratorium bengkel, atau unit produksi / teaching factory satuan

Pendidikan
e. Pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan inklusif atau pendidikan terpadu di satuan pendidikan.
f. Tugas tambahan selain yang terkait dengan pendidikan di satuan

pendidikan.

11

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Sumber: Pergub No. 277 Tahun 2016

12

BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 pasal 3 beban kerja

guru mencakup kegiatan pokok :
A. Merencanakan pembelajaran
B. Melaksanakan pembelajaran
C. Menilai hasil pembelajaran
D. Membimbing dan melatih peserta didik
E. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja guru.

Dari uraian tugas di atas, setelah dikonsultasikan dengan mentor, maka
uraian tugas yang memiliki isu disusun dalam tabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Identifikasi Isu Berdasarkan Uraian Tugas

No. Uraian Tugas Permasalahan
12 3

1. Melaksanakan Pembelajaran Rendahnya kedisiplinan peserta didik
Rendahnya motivasi belajar peserta didik
2. Menilai Hasil Pembelajaran Kurangnya sarana dan prasarana peserta
didik (gawai dan/atau kuota internet)
Rendahnya tingkat partisipasi belajar
matematika peserta didik.
Rendahnya nilai belajar matematika
peserta didik

Pada tabel diatas, terdapat lima permasalahan terkait dengan uraian
tugas sebagai seorang guru. Berikut uraian permasalahan dengan fakta
dan data yang ada di sekolah.

13

Tabel 3.2. Identifikasi Isu dan Deskripsi Keterkaitan dengan Agenda III.

Deskripsi Data/Fakta/Output Data
Keterkaitan
No Uraian Tugas Permasalahan Dengan Mata 4
Pelatihan Berdasarkan data yang didapat
Agenda 3
12 3 4
1. Merencakanan Pembelajaran MANAJEMEN

Pembelajaran Matematika ASN dari nilai Penilaian Tengah

dan materi Limit Guru kurang Semester (PTS) Genap,

Pembimbingan menekankan diperoleh nilai peserta didik kelas

kedisiplinan XI IPS 1 dengan rata-rata 36.

kepada Hanya 1 dari 20 peserta didik
peserta didik yang akan memenuhi KKM (75)
berkaitan atau sebesar 5% peserta didik
dengan waktu yang tuntas dalam mata
pengumpulan pelajaran matematika
tugas.

SMART ASN

Guru

memberikan

modul dan

tugas

menggunakan

LMS (Google

Classroom)

2. Merencakanan Pembelajaran MANAJEMEN

Pembelajaran Matematika ASN Berdasarkan data yang didapat

dan materi Turunan Guru kurang dari nilai Penilaian Tengah

Pembimbingan aktif dalam Semester (PTS) Genap,

mengajak dan diperoleh nilai peserta didik kelas

memotivasi XI IPS 1 dengan rata-rata 36.

14

peserta didik Hanya 1 dari 20 peserta didik

berkaitan yang akan memenuhi KKM (75)

dengan proses atau sebesar 5% peserta didik

pembelajaran yang tuntas dalam mata

di masa pelajaran matematikaDengan

pandemi rincian 15 dari 40 peserta didik

Covid-19 tidak bersedia mengaktifkan

kamera, dengan alasan yang

SMART ASN beragam

Pembelajaran

secara daring

dilakukan

dengan

menggunakan

aplikasi Zoom.

3. Merencakanan Pembelajaran MANAJEMEN Berdasarkan data yang didapat

Pembelajaran Matematika ASN dari nilai Penilaian Tengah

dan materi Integral Guru kurang Semester (PTS) Genap,

Pembimbingan aktif diperoleh nilai peserta didik kelas

menanyakan XI IPS 1 dengan rata-rata 36.

kendala sarana Hanya 1 dari 20 peserta didik

dan prasarana yang akan memenuhi KKM (75)

peserta didik di atau sebesar 5% peserta didik

rumah. yang tuntas dalam mata

pelajaran matematika

SMART ASN

Seluruh

Pembelajaran

daring

menggunakan

alat bantu

15

laptop /
komputer dan
kuota internet /
Wi-Fi.

Setelah mengindentifikasi beberapa isu terkait dengan tugas dan fungsi
sebagaimana di atas, maka langkah selanjutnya dilakukan analisis dengan
menggunakan teknik tapisan isu yang diangkat. Dalam menentukan isu prioritas.

Penulis menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak) dengan pengumpulan data melalui survey dengan google form yang disebar
ke rekan guru (existing data). Diawali dengan pembuatan form survey di google
form pada link: https://forms.gle/sTXhvz86XBMpvpbT6

Kemudian, link tersebut disebar ke beberapa rekan sejawat sebanyak 15
responden, kemudian didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.3. Menentukan Isu Prioritas Menggunakan APKL

No. Isu Aktual Kriteria
Total Peringkat

APKL

12 3 45

Rendahnya kedisiplinan peserta 17 III
1. 4 5 4 4

didik

Rendahnya motivasi belajar 5 5 4 4 18 II
2.

peserta didik

Kurangnya sarana dan

3. prasarana peserta didik (gawai 4 4 4 4 16 IV

dan/atau kuota internet)

Rendahnya tingkat partisipasi

4. belajar matematika peserta 3 4 4 4 15 V

didik.

16

Rendahnya nilai belajar 4 5 5 5 19 I
5.

matematika peserta didik

Sumber: https://forms.gle/sTXhvz86XBMpvpbT6

Keterangan:

A : Aktual 1 : Sangat Rendah

P : Problematik 2 : Rendah

K : Khalayak 3 : Sedang

L : Layak 4 : Tinggi

5 : Sangat Tinggi

Dari kelima isu aktual tersebut, ditetapkan masalah tertinggi dan menjadi prioritas
yaitu “Rendahnya Nilai Belajar Matematika Peserta Didik” dengan perolehan skor
sebanyak 19 poin.

Isu terpilih berdasarkan analisis APKL adalah “Rendahnya Nilai Belajar
Matematika Peserta Didik” dikarenakan guru belum maksimal dalam melibatkan
peserta didik dalam pembelajaran matematika. Adapun penilaian terhadap kualitas isu
adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4. Penilaian Kualitas Isu Prioritas

No. Kriteria Deskripsi Terhadap Data/Fakta/Sumber
Isu

12 3 4

1. Aktual: Benar- 4 – Rendahnya hasil Berdasarkan hasil survei kuesioner

benar terjadi belajar matematika melalui aplikasi Google Forms

dan sedang peserta didik dalam (https://forms.gle/sTXhvz86XBMpvpbT6)

hangat Pembelajaran yang diisi oleh 15 responden, diperoleh

dibicarakan Matematika dinilai hasil sebagai berikut:

sebagai isu yang selalu 1. 13,3% Sangat Tinggi (2 responden)

menjadi pembicaraan 2. 40% Tinggi (6 responden)

utama karena nilai 3. 13,3% Sedang (2 responden)

4. 20% Rendah (3 responden)

17

peserta didik turun 5. 13,3% Sangat Rendah (2 responden)
secara signifikan.

2. Problematik: 5 – Rendahnya hasil Berdasarkan hasil survei kuesioner

Isu yang belajar matematika melalui aplikasi Google Forms

memiliki peserta didik dalam (https://forms.gle/sTXhvz86XBMpvpbT6)

dimensi masa pandemi Covid-19 yang diisi oleh 15 responden, diperoleh

masalah dapat menimbulkan hasil sebagai berikut:

kompleks, dampak negatif berupa 1. 46,6% Sangat Tinggi (7 responden)

sehingga perlu tidak tercapainya tujuan 2. 13,3% Tinggi (2 responden)

dicarikan pembelajaran. Guru 3. 6,6% Sedang (1 responden)

solusinya diminta untuk mencari 4. 20% Rendah (3 responden)

solusi mengenai 5. 13,3% Sangat Rendah (2 responden)

permasalahan ini.

5 – Rendahnya hasil Berdasarkan hasil survei kuesioner

belajar matematika melalui aplikasi Google Forms

peserta didik dalam (https://forms.gle/sTXhvz86XBMpvpbT6)

masa pandemi Covid-19 yang diisi oleh 15 responden, diperoleh

dinilai akan memberikan hasil sebagai berikut:

dampak bagi orang 1. 40% Sangat Tinggi (6 responden)
3. Kekhalayakan

banyak apabila tidak 2. 13,3% Tinggi (2 responden)

diselesaikan. Hal ini 3. 13,3% Sedang (2 responden)

akan mempengaruhi 4. 20% Rendah (3 responden)

kualitas masyarakat kita 5. 13,3% Sangat Rendah (2 responden)

dan generasi di masa

datang.

18

5 – Rendahnya hasil Berdasarkan hasil survei kuesioner

belajar matematika melalui aplikasi Google Forms

peserta didik dalam (https://forms.gle/sTXhvz86XBMpvpbT6)

masa pandemi Covid-19 yang diisi oleh 15 responden, diperoleh

layak untuk dicarikan hasil sebagai berikut:

4. Kelayakan solusi dan 1. 46,6% Sangat Tinggi (7 responden)

penyelesaiannya. Hal ini 2. 13,3% Tinggi (2 responden)

merupakan isu yang 3. 13,3% Sedang (2 responden)

realistis untuk 4. 20% Rendah (3 responden)

dimunculkan dalam 5. 6,6% Sangat Rendah (1 responden)

permasalahan.

19

AKTUAL

7

6

5

4

3

2

1

0

Rendahnya kedisiplinan Rendahnya motivasi Kurangnya sarana dan Rendahnya tingkat Rendahnya nilai belajar

peserta didik belajar peserta didik prasarana peserta didik partisipasi belajar matematika peserta

(gawai dan/atau kuota matematika peserta didik

internet) didik.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

PROBLEMATIK

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Rendahnya kedisiplinan Rendahnya motivasi Kurangnya sarana dan Rendahnya tingkat Rendahnya nilai belajar

peserta didik belajar peserta didik prasarana peserta didik partisipasi belajar matematika peserta

(gawai dan/atau kuota matematika peserta didik

internet) didik.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

KEKHALAYAKAN

7

6

5

4

3

2

1

0

Rendahnya kedisiplinan Rendahnya motivasi Kurangnya sarana dan Rendahnya tingkat Rendahnya nilai belajar

peserta didik belajar peserta didik prasarana peserta didik partisipasi belajar matematika peserta

(gawai dan/atau kuota matematika peserta didik

internet) didik.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

20

LAYAK

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Rendahnya kedisiplinan Rendahnya motivasi Kurangnya sarana dan Rendahnya tingkat Rendahnya nilai belajar

peserta didik belajar peserta didik prasarana peserta didik partisipasi belajar matematika peserta

(gawai dan/atau kuota matematika peserta didik

internet) didik.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Diagram 3.1. Hasil Kuesioner Analisa Isu Menggunakan APKL
Sumber: Olah Data

B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan serta menguraikan
penyebab isu prioritas tersebut, maka dilakukan Analisa dengan menggunakan
metode fishbone (tulang ikan).
Kepala ikan menunjukkan akibat, sedangkan tulang-tulang yang ada pada
tubuh ikan merupakan penyebab masalah. Berdasarkan hasil analisa di atas maka
rumusan isu prioritas adalah Rendahnya Nilai Belajar Matematika Peserta
Didik. Isu prioritas ini muncul karena beberapa penyebab isu sebagai berikut:
1. Guru tidak menggunakan model dan metode pembelajaran yang inovatif
(SMART ASN)
2. Media pembelajaran kurang variatif (SMART ASN)
3. Rendahnya motivasi belajar peserta didik (MANAJEMEN ASN)
4. Rendahnya minat peserta didik dalam matematika (MANAJEMEN ASN)
5. Pembelajaran berpusat pada guru (SMART ASN)
6. Kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran (SMART ASN)

21

Berdasarkan hasil analisis isu prioritas dibuatlah analisis penyebab isu:
Rendahnya Nilai Belajar Matematika Peserta Didik dengan menggunakan
analisis diagram fishbone.

Diagram 3.2. Metode Fishbone untuk menentukan faktor penyebab
isu prioritas

Berdasarkan hasil analisis diagram fishbone, isu yang terpilih adalah
rendahnya nilai belajar matematika peserta didik. Masalah tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar matematika peserta didik
2. Kurangnya inovasi model dan media pembelajaran
3. Kurangnya keterlibatan langsung peserta didik dalam pembelajaran
4. Kurangnya kesiapan sarana dan prasarana peserta didik

22

Berdasarkan analisis penyebab masalah dengan menggunakan teknik
fishbone, ditemukan beberapa faktor penyebab masalah yang memiliki keterkaitan
dengan peran dan kedudukan ASN, sebagai berikut
1. Manajemen ASN

Berdasarkan beberapa faktor di atas terdapat nilai-nilai yang behubungan
dengan Manajemen ASN, antara lain :
a. Pelayanan Publik

Pendidik seharusnya mampu bercakap dan berkomunikasi dengan wali
murid terkait kegiatan sekolah dan proses pembelajaran peserta didik di
kelas. Sehingga peserta didik yang mengalami kesulitan pada
pembelajaran bisa diatasi dengan melibatkan juga orangtua murid untuk
memberikan motivasi dan pengawasan dari rumah. Pendidik harus
mampu melibatkan keaktifan seluruh peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas. Sehingga peserta didik paham dengan materi yang
diberikan oleh pendidik. Penyebab dari lingkungan, rendahnya nilai
belajar matematika peserta didik adalah kondisi sekolah di masa
pandemic covid-19. Dari segi manajemen ASN, seharusnya guru lebih
optimal dalam perannya sebagai pelayan publik. Selama pembelajaran di
masa pandemi, guru dapat memanfaatkan kesempatan untuk mencari
informasi lebih maksimal terkait model dan metode yang mudah untuk
2. SMART ASN
Berdasarkan beberapa faktor di atas terdapat nilai-nilai yang behubungan
dengan SMART ASN, antara lain :
a. Hospitality
Kurangnya responsif dari pendidik terhadap permasalahan siswa di kelas.
Hal ini merupakan belum diterapkannya SMART ASN. Guru diminta untuk
memiliki sikap peka dan tanggap terhadap keadaan peserta didik.
Permasalahan rendahnya nilai belajar matematika peserta didik yang
belum terselesaikan mengidentifikasikan kurangnya kemampuan guru
melihat permasalahan yang dialami setiap peserta didik.
b. Profesionalisme
Kurang bervariatifnya pendidik dalam penggunaan media pembelajaran

23

dan sumber buku matematika merupakan salah satu contoh belum
diterapkannya ASN yang profesional. Pendidik fokus kepada
pembelajaran secara umum tanpa memperhatikan terciptanya
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Tidak berjalannya
kegiatan pembelajaran secara optimal merupakan bentuk pelanggaran
dari tanggung jawab seorang ASN untuk menyediakan pelayanan yang
professional dan berkualitas.
Adapun proses yang penulis lakukan untuk merumuskan penyebab utama dari
terjadinya isu adalah melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Bersama
beberapa rekan guru Matematika di SMA Negeri 70 Jakarta untuk menentukan
penyebab utama dari beberapa penyebab yang ada dalam diagram tulang ikan di
atas.

Gambar 3.1. Proses Kegiatan FGD
24

Gambar 3.2. Konsultasi dengan Mentor

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan
diagram fishbone didapatkan 4 kategori masalah. Langkah selanjutnya
setelah ditentukan faktor-faktor yang berkontribusi menyebabkan
permasalahan adalah menentukan penyebab utama dari masalah tersebut
menggunakan metode USG. Diawali dengan pembuatan form survey di
google form pada link: https://forms.gle/BdNPqsxN2KLq21nr7

Kemudian, disebar ke beberapa rekan sejawat sebanyak 15
responden. USG merupakan singkatan dari Urgency yang menilai suatu
penyebab mendesak atau tidak untuk segera diselesaikan, Seriousness
yang menilai apakah suatu penyebab telah menimbulkan masalah yang
serius dan Growth yang menilai apakah penyebab tersebut telah
menimbulkan masalah lain atau membuat permasalahan semakin besar atau
tidak, adapun penilaian terhadap kualitas isu adalah sebagai berikut:

25

Tabel 3.5. Menentukan Akar Masalah Menggunakan Metode USG

No. Akar Masalah Kriteria
Total Peringkat

USG

12 3 45

1. Rendahnya motivasi belajar 4 5 4 13 II

matematika peserta didik

2. Kurangnya inovasi model dan 4 4 4 12 III

media pembelajaran

3. Kurangnya keterlibatan 5 5 4 14 I

langsung peserta didik dalam

pembelajaran

4. Kurangnya kesiapan sarana 4 4 3 11 IV

dan prasarana peserta didik

Keterangan :

U : Urgency/tingkat urgensitas

S : Seriousness/tingkat keseriusan

G : Growth/tingkat pertumbuhan

1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

26

URGENCY

7
6
5
4
3
2
1
0

Rendahnya Motivasi Belajar Kurangnya Inovasi Model dan Kurangnya Keterlibatan Kurangnya Kesiapan Sarana
Matematika Peserta Didik Metode Pembelajaran Langsung Peserta Didik dalam dan Prasarana Peserta Didik

Pembelajaran

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

SERIOUSNESS

7
6
5
4
3
2
1
0

Rendahnya Motivasi Belajar Kurangnya Inovasi Model dan Kurangnya Keterlibatan Kurangnya Kesiapan Sarana
Matematika Peserta Didik Metode Pembelajaran Langsung Peserta Didik dalam dan Prasarana Peserta Didik

Pembelajaran

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

GROWTH

8
7
6
5
4
3
2
1
0

Rendahnya Motivasi Belajar Kurangnya Inovasi Model dan Kurangnya Keterlibatan Kurangnya Kesiapan Sarana
Matematika Peserta Didik Metode Pembelajaran Langsung Peserta Didik dalam dan Prasarana Peserta Didik

Pembelajaran

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Diagram 3.3. Hasil Kuesioner Analisa USG

Sumber: Olah Data

27

Berdasarkan teknis tapisan melalui kriteria USG dengan metode focus group
discussion (FGD) bersama guru senior dan mengisi kuesioner dapat terlihat bahwa
skor paling tinggi yaitu 14 poin adalah kurangnya keterlibatan langsung peserta
didik dalam pembelajaran. Hal ini dapat diartikan sebagai akar masalah dari isu
prioritas rendahnya nilai belajar matematika peserta didik kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 70 Jakarta.

Berdasarakan hasil analisis isu didapat bahwa penyebab isu prioritas yang
harus segera diselesaikan adalah kurangnya keterlibatan langsung peserta didik
dalam pembelajaran matematika oleh guru. Jika permasalahan ini tidak segera
dipecahkan, maka akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:

C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Setelah dilakukan identifikasi akar masalah dengan menggunakan diagram

metode USG, didapatkan 3 gagasan kreatif Langkah selanjutnya setelah

ditentukan faktor-faktor yang berkontribusi menyebabkan akar permasalahan

adalah menentukan gagasan kreatif dari masalah tersebut menggunakan metode

McNamara. Diawali dengan pembuatan form survey di google form pada link:

https://forms.gle/dou5br1ouoncFRCk6

Kemudian, disebar ke beberapa rekan sejawat sebanyak 15 responden.

Adapun penilaian terhadap kualitas gagasan kreatif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6. Tapisan McNamara untuk menentukan solusi

Alternatif Solusi Kriteria

No. Pemecahan Efektivitas Biaya Kemudahan Total Peringkat

Masalah

12 3 45

Penerapan metode 5 5 5 15 I
1.

tutor sebaya

Pembelajaran 45 4 13 III
2.

berbasis projek

Penggunaan LKPD 4 5 5 14 II
3.

pada peserta didik

28

Keterangan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

Berdasarkan Analisa tapisan dengan metode McNamara untuk
menentukan solusi utama, maka gagasan isu yang terpilih adalah “Penerapan
metode pembelajaran tutor sebaya”. Gagasan ini sebagai pemecahan isu yang
akan dilanjutkan untuk Menyusun rancangan aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik dengan Penerapan
Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 70 Jakarta”.

EFEKTIVITAS

7 Pembelajaran Berbasis Projek Penggunaan LKPD Pada Peserta Didik
6
5
4
3
2
1
0

Penerapan Metode Tutor Sebaya

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

BIAYA

7 Pembelajaran Berbasis Projek Penggunaan LKPD Pada Peserta Didik
6
5
4
3
2
1
0

Penerapan Metode Tutor Sebaya

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

29

KEMUDAHAN

6 Pembelajaran Berbasis Projek Penggunaan LKPD Pada Peserta Didik
5
4
3
2
1
0

Penerapan Metode Tutor Sebaya

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Diagram 3.4. Hasil Kuesioner Analisa McNamara
Sumber: Olah Data

Dari hasil penapisan menggunakan metode McNamara didapat solusi
termudah, ekonomis dan efektif adalah penerapan metode tutor sebaya untuk
meningkatkan nilai belajar matematika peserta didik. Gagasan tersebut dipilih
sebagai solusi dalam pemecahan isu prioritas dan selanjutnya akan disusun
rancangan kegiatan dengan mengaktulisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK.

30

BAB IV
RENCANA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

1. Deskripsi Gagasan Kreatif Terpilih

Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan, isu prioritas yang
diangkat adalah rendahnya nilai belajar matematika peserta didik selama
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada mata pelajaran Matematika. Faktor-
faktor penyebab isu prioritas tersebut kemudian dicari dengan teknik analisis
fishbone. Berdasarkan faktor-faktor penyebab isu prioritas tersebut, diajukan
beberapa gagasan pemecahan masalah. Gagasan pemecahan masalah
tersebut kemudian ditapis dengan teknik analisis McNamara. Gagasan yang
terpilih sebagai gagasan terbaik adalah penggunaan metode pembelajaran
tutor sebaya pada matapelajaran Matematika. Berdasarkan paparan diatas
maka gagasan kreatif yang diangkat untuk isuprioritas ini adalah Peningkatan
Nilai Belajar Matematika Peserta Didik dengan Metode Tutor Sebaya Kelas XI
IPS 1 di SMA Negeri 70 Jakarta.

Gagasan kreatif ini diterapkan oleh penulis selaku guru matapelajaran
Matematika terhadap peserta didik di kelas XI IPS 1 yang diampunya.
Penwujudan gagasan ini dilaksanakan pada tahap aktualisasi Latsar CPNS
Angkatan 124 Pemprov DKI Jakarta dimulai tanggal 12 April hingga 3 Juni
2022. Upaya peningkatan nilai peserta didik selama PPJ pada mata pelajaran
Matematika ini dilaksanakan pada instansi tempat penulis bertugas, yaitu di
SMA Negeri 70 Jakarta Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta
Selatan.

Penerapan sebagai metode pembelajaran tutor sebaya pada mata
pelajaran Matematika dipilih sebagai gagasan kreatif untuk meningkatkan nilai
peserta didik karena beberapa faktor. Metode pembelajaran tutor sebaya
mengajak siswa dengan kemampuan yang lebih baik untuk membantu dan
memberikan materi tambahan kepada peserta didik yang belum paham.

31

Dengan metode ini peserta didik lebih berpartisipasi aktif. Selain itu, peserta
didik lebih mudah memahami pembelajaran karena peserta didik telah
berdiskusi dengan teman sebayanya.

Untuk mewujudkan pemecahan masalah, dirancanglah beberapa
kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai dasar PNS, yaitu: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah sebagai berikut:
1. Penetapan metode pembelajaran tutor sebaya sebagai gagasan kreatif

dalam pemecahan masalah
2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Pemilihan tutor dari peserta didik terpilih dan peserta didik yang

mengajukan diri
4. Pelaksanaan Pre-test kepada peserta didik
5. Implementasi metode tutor sebaya
6. Pelaksanaan post-test kepada peserta didik
7. Evaluasi pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya

Tabel 4.1. Tahapan dan output hasil kegiatan

No. Kegiatan/Tahapan Output/Hasil

Kegiatan 1: Penetapan metode pembelajaran tutor sebaya sebagai

gagasan kreatif dalam pemecahan masalah

Output Kegiatan: Dokumentasi saat berdiskusi dengan rekan sesama

MGMP, saran dan masukan dari rekan sejawat serta mentor. Di

laporkan dalam bentuk notulen.

1. Pemahaman metode Tutor Sebaya Hasil:

Dokumentasi

kegiatan mencari

pemahaman

mengenai tutor

sebaya

32

2. Diskusi dengan rekan sejawat mengenai Hasil:

metode tutor sebaya Dokumentasi

kegiatan diskusi dan

notulen hasil diskusi

dengan rekan sejawat

3. Mempersiapkan konsep dan Hasil:

dikonsultasikan kepada mentor Konsep yang sudah

siap dan diajukan

kepada mentor

4. Mendapat masukan dari mentor Hasil:

mengenai metode tutor sebaya Revisi konsep yang

sudah disetujui oleh

mentor

5. Mengevaluasi metode tutor sebaya Hasil:

sesuai arahan dari mentor Hasil revisi konsep

yang sudah disetujui

oleh mentor

No. Kegiatan/Tahapan Output/Hasil

Kegiatan 2: Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Output Kegiatan: RPP dan Materi yang telah siap digunakan.

1. Menganalisis materi yang akan Hasil:

digunakan Materi yang sudah

dianalisis dan siap

digunakan dalam

Habituasi

2. Membuat langkah-langkah pembelajaran Hasil:

dan membuat RPP Draft RPP

3. Melakukan diskusi dengan rekan MGMP Hasil:

Dokumentasi dan

33

masukan dari rekan

sejawat MGMP

4. Melakukan konsultasi dan meminta Hasil:

arahan dan masukan mentor. Dokumentasi dan

persetujuan mentor

mengenai RPP.

5. Melakukan revisi sesuai dengan arahan Hasil:

mentor Finalisasi RPP

No. Kegiatan/Tahapan Output/Hasil

Kegiatan 3: Pemilihan tutor terpilih dan peserta didik yang mengajukan

diri.

Output Kegiatan: Data peserta didik yang terpilih sebagai tutor

1. Menentukan tutor terpilih Hasil:

Beberapa nama

peserta didik yang

memenuhi kriteria

sebagai tutor

2. Identifikasi tutor terpilih Hasil:

Draft nama peserta

didik yang memenuhi

kriteria

3. Menentukan tutor yang memenuhi kriteria Hasil:

Daftar nama peserta

didik yang memenuhi

kriteria sebagai tutor

4. Melakukan pendalaman materi kepada Hasil:

para tutor terpilih Dokumentasi dan

pemahaman materi

yang lebih dalam lagi

34

bagi tutor terpilih.

5. Memetakan peserta didik ke dalam Hasil:

kelompok-kelompok Daftar nama

kelompok-kelompok

beserta tutor di kelas

XI IPS 1

No. Kegiatan/Tahapan Output/Hasil

Kegiatan 4: Pelaksanaan Pre-test kepada peserta didik

Output Kegiatan: Nilai hasil Peserta didik yang akan menjadi landasan

penulis pada tahapan post-test.

1. Menyusun soal pre-test sesuai dengan Hasil:

materi yang akan ditentukan. Soal pre-test

2. Berdiskusi dengan rekan MGMP Hasil:

mengenai soal pre-test Dokumentasi dan

kesimpulan dari hasil

diskusi

3. Menentukan jadwal pre-test sesuai Hasil:

dengan kalender akademik Jadwal pre-test

4. Melaksanakan pre-test kepada peserta Hasil:

didik. Data hasil pre-test

peserta didik.

5. Rekapitulasi hasil pre-test. Hasil:

Perankingan data

hasil pre-test peserta

didik.

No. Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
Kegiatan 5: Implementasi metode tutor sebaya

35


Click to View FlipBook Version