negaranegara Islam lainnya. Karena itu pengembangan Pondok Pesantren di Indonesia perlu
mengambil kaca perbandingan dan lembaga-lembaga pendidikan Islam di luar negeri yang
serupa dengan sistem pendidikan pondok Pesantren, para pendiri Pondok Modern Gontor pada
awal pembangunan Pondok Gontor Baru telah mengkaji berbagai lembaga pendidikan terkenal
dan maju di luar negri, khususnya yang sesuai dengan sistem Pondok Pesantren.
f. Orientasi Pendidikan : Orientasi pendidikan di Gontor adalah kemasyarakatan, kesederhanaan,
kaderisasi, dan lebih dari itu adalah ibadah thalabul ilmi Yang memiliki Nilai Instrumental Nilai
instrumental di PM Gontor adalah nilai-nilai yang dikontruksi dari abstraksi berbagai konsep,
pemikiran, dan motto para pendiri pesantren. Spektrum nilai-nilai tersebut terakumulasi
menjadi falsafah dan motto kelembagaan, falsafah dan motto kependidikan, dan falsafah dan
motto pembelajaran, orientasi, dan sintesis (Syukri Zarkasyi, 2005:4-5). Uraian masing-masing
dari nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada paparan berikut: Falsafah Kelembagaan Pondok
modern berdiri di atas dan untuk semua golongan; Pondok adalah lapangan perjuangan, bukan
tempat mencari penghidupan; Pondok itu milik umat, bukan milik kiai. Falsafah Kependidikan Apa
yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami santri sehari-hari harus mengandung unsur
pendidikan; berbudi tinggi, berbadan sehat Hal ini sesuai dengan nilai-nilai sprektrum yang
seharusnya dalam teori Blou ocean Strategy yang harus tertanam secara integrase dan kaffah.
g. Sintesa Unsur-unsur Pendidikan di PMDG. Pada awal pembukaan Pondok Gontor, para
pendirinya telah mengkaji beberapa lembaga pendidikan terkenal dan maju saat itu. Mereka
merumuskan suatu sintesa unsur-unsur utama dari berbagai lembaga pendidikan yang
diperhatikannya: 1) Universitas al-Azhar di Kairo,Mesir,dengan keabadian dan kepemilikan
wakafnya. 2) Pondok Syanggit Afrika, dengan kedermawanan dan keikhlasan para
pengasuhnya.3) Universitas Muslim Aligarh di India, dengan modernisasinya.4) Shantiniketan,
di India, dengan kedamaiannya.
h. Falsafah Falsafah yang mewarnai dan mendasari gerak dan aktifitas di Gontor adalah: 1)
Falsafah Kelembagaan : Pondok Modern Gontor berdiri di atas dan untuk semua golongan.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 183
Pondok adalah lapangan perjuangan, bukan tempat mencari penghidupan. c) Pondok itu
milik umat, bukan milik kyai. 2) Falsafah Kependidikan. Jadilah ulama yang intelek, bukan intelek
yang tahu agama.c) Hidup sekali, hiduplah yang berarti. d) Berjasalah tetapi jangan minta jasa.e)
Mau dipimpin dan siap memimpin, patah tumbuh hilang berganti.f) Berani hidup tak takut mati,
takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja.g) Apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami
santri sehari-hari harus mengandung unsur pendidikan.h) Seluruh mata pelajaran harus
mengandung pendidikan akhlak.i) In uridu illa al-ishlah.j) Sebaik-baik manusia ialah yang paling
bermanfaat untuk sesamanya.k) Pendidikan itu by doing, bukan by lip.l) Perjuangan itu memerlukan
pengorbanan: bondo, bahu, pikir, lek perlu sak nyawane.m) I’malu fauqa ma ‘amilu.n) Hanya orang
penting yang tahu kepentingan, dan hanya pejuang yang tahu arti perjuangano) Jadilah orang yang
kaya iman, kaya ilmu, kaya budi, kaya jasa; biarpun miskin/kurang harta, asal jangan miskin budi,
miskin jasa, miskin hati; syukur jika kaya harta pula.3) Falsafah Pembelajarana) Metode lebih
penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan jiwa guru lebih penting daripada
guru itu sendiri.b) Pondok memberi kail, tidak memberi ikan.c) Ujian untuk belajar, bukan belajar
untuk ujian.d) Ilmu bukan untuk ilmu, tetapi ilmu untuk ibadah dan amal.e) Pelajaran di Pondok:
agama 100% dan umum 100%.”
E. PENYELENGGARA PENDIDIKAN
Lembaga tertinggi di Gontor ialah Badan Wakaf, sebuah badan legislatif yang
bertanggungjawab secara menyeluruh atas pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan
pengajaran. Tugas dan kewajiban keseharian dari lembaga ini dijalankan oleh Pimpinan Pondok
sebagai mandataris Badan Wakaf yang memimpin seluruh lembaga di Gontor dan bertanggungjawab
kepada Badan Wakaf Pondok Modern Gontor. Saat ini Pondok Modern Gontor dipimpin oleh K.H.
Abdullah Syukri Zarkasyi, MA., K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan Drs. K.H. Imam Badri. Di tingkat
menengah terdapat dua lembaga yang secara langsung menangani pendidikan dan pengajaran,
yaitu Kulliyyatul Mu’allimin al-Islamiyyah (KMI) yang dipimpinan oleh Direktur KMI dan lembaga
Pengasuh Santri yang dipimpin oleh Pimpinan Pondok. KMI menangani pendidikan intrakurikuler dan
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 184
sebagian kegiatan ko-kurikuler, sedangkan Pengasuh Santri menangani kegiatan ekstra kurikuler
dan sebagian kegiatan ko-kurikuler.Struktur organisai dalam Lembaga Pendidikan di Gontor
tersebut secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
STRUTUR ORGSNISASI
DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM GONTOR
BADAN WAKAP
PIMPINAN GONTORR
SEKERTARIS UNIDA KMI PENGASUHAN YPPWPM IKPM ADMINIS
GONTOR
SANTRI TRASI
OPPM PRAMUKA DEMA
MHASISWA SANTRI SANTRI MAHASISW
AA
SANTRI
KET : PANCA JANGKA
UNIDA GONTOR : UNIVERSITAS DARUSALAM GONTOR
PONDOK MODEREN DARUSALAM GONTOR
KMI : KULLIYATUL-L-MUALLIMIN AL-ISLAMIYAH
YPPWPM : YAYASAN PEMELIHARAAN DAN PERLUASAN 1. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
WAKAP PONDOK MODEREN 2. KADERISASI
OPPM : ORGANISASI PELAJAR PONDOK MODEREN
3. PERGEDUNGAN
DEMA : DEWAN MAHASISWA
4. KHIYANATULLAH (PENDANAAN)
5. KESEJAHTERAAN KELUARGA
6.
GB. 9.2
STRUKTUR OGANISASI PONPES GONTOR
1. Kulliyyatul Mu’allimin al-Islamiyyah (KMI)
Kulliyatu-l-Mu’allimin al-Islamiyah (KMI) didirikan tanggal 19 Desember 1936, sebagai
lembaga penyelenggara pendidikan tingkat menengah dengan masa belajar 6 tahun (bagi
lulusan SD) dan 4 tahun (bagi lulusan SLTP/SLTA/PT) ini.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 185
1) Kurikulum KMI dan kurikulum kegiatan Ekstrakurikuler (Exschool).
2) Bahasa yang Digunakan . Bahasa pengajaran menggunakan bahasa Arab untuk bidang studi
bahasa Arab dan Dirasah Islamiyah, bahasa Inggris untuk bidang studi bahasa Inggris, dan
Bahasa Indonesia untuk bidang studi IPA, IPS, dan kewarganegaraan.
3) Tenaga Pengajar . guru-guru yang mengajar di KMI adalah tamatan dari KMI sendiri dan
alumni berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri yang memegang gelar
S1, S2, dan S3.
4) Siswa a) Siswa KMI memiliki latarbelakang pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi dan berasal dari seluruh pelosok Nusantara serta
dari manca negara, seperti Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, Australia, Singapura, dan
pernah ada juga siswa yang berasal dari Suriname, Somalia, Jepang, dan Belanda.
2. Pengasuhan Santri.
Pengasuhan santri adalah lembaga yang mendidik dan membina langsung seluruh
totalitas kegiatan santri. Pengasuhan santri selalu memberikan pengarahan , motivasi, problem
solving kegiatan, pembinaan kepada seluruh santri, dan memberi pemahaman dan pengertian apa
kandungan filosofi dan mamfaat-mamfaat yang akan didapatkan oleh santri dari berbagai macam
kegiatan di PPMG. Misalnya kegiatan ekstra-kurikuler santri tingkat menengah (KMI) dan santri
tingkat perguruan tinggi (ISID). Kegiatan santri di tingkat menengah mencakup kegiatan-kegiatan
yang diselengarakan oleh Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Organisasi
Kepramukaan, sedangkan kegiatan santri tingkat perguruan tinggi (mahasiswa) adalah kegiatan
yang dikelola oleh Dewan Mahasiswa. Selain itu beberapa kegiatan pengajaran di tingkat KMI juga
ditangani oleh Pengasuhan santri, dan begitu pula sebaliknya. Semua itu merupakan integrasi
pendidikan ,pengajaran di Gontor Pengasuhan santri turut serta berperan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut , khususnya yang berkenaan dengan santri dan guru.
3. Aktifitas Pengasuhan Santri
Diantaranya adalah : (1) Pembekalan lntensif Calon Alunrni Contor 2016 dengan tujuan
menegakan peradaban pesantren di dunia; (2) Pelantikan pengurus Rayon di Ponpes gontor dari
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 186
kelas 5 KMI Tahun ini, pengurus rayon di Pondok Modern Darussalarn gontor dari siswa Kelas
5 KMI dilantik lebih awal. Pelantikan diadakan pacla tangal 8 Syawwal 1437 13 Juli 20l6 di
Masjid .Jami. Jumlah rayon yang ada di PMDC selranyak 21 rayon. Sebagian kecil dari
santri Kelas 5 KMIl yang dilantik, ada yang ditugaskan di lima rayon santri baru. Yakni
Aligarh lantai l. Aligarh lantai 2, Darul Hijrah. Wisma Hadi. dan Rayon lndonesia (3)
Kepengurusan rayon ini menjadi ladang pendidikan bag! santri Kelas 5 dalam belajar
memimpin. mengayomi mendidik. dan memhimbing s.:ntri Kelas . Apel Tahunan Pekan Pekan
Perkenalan Khutbatul- Arsy (PKA). Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul-Arsy
diselenggarakan pada Ahad pagi dilapangan hijau PMDG. Acara dilanjutkan dengan Kuliah
Umum tentang pondok modern dari Pimpirran PMDG Diikuti oleh seluruh keluargla besar
Pondok Moderen Darussalam Gontor Ponorogo Gontor. dan perwakiian Kampus-kampus PMDCG
di Balai Pertemuan Pondok Moderen (BPPM) di BalaiPertemuan Pondok Modern
Beberapa Kegiatan aktifitas santri dan pengasuh ini diantaranya melaksanakan
kegiatan seni dan budaya yang digelar secara rutin setiap tahun di PonPes Gontor antara lain
:(sumber Wardun Gonor 1438/ 2017, 2018)
1) Drama Arena Siswa Kelas 5 KMI. Kegiatan ini selalu berlangsung dengan maksimal
.Meskipun bertabrakan dengan padatnya dengan tenggang waktu yang sempit. Drama
Arena siswa Kelas 5 berhasil memukau para hadirin dan meraih nilai sembilan. Acara
dibuka secara resrni oleh . KH. Hasan Abdullali Sahal, Dengan mengusung moto
Mewariskan Nilai Perrdidikan dalam Ikatan Kebersamaan" dan tema Drama "Pelita
Madani". Sebanyak 698 oranq siswa Kelas 5 KNl beserta para pembibing bahu-membahu
dan menyukseskan panalaran seni ini. Panggung Gembira Survival Generation Tepat pada
Sabtu malam, 10 Dzulqa'dah 1437/ 13 Agustus 2016, santri Kelas 6 Survivall Generation
sukses mempersembahkan sebuah kolaborasimusik. seni tari. drama. dan properly yang
sangat harmonis. Dengan tema "Revival of lslam" berhasil menyampaikan pesan
perjuangan yang sangat mendalam. Sebanyak 716 santri siswa akhir KMI dibawah
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 187
bimbingan 50 pembimbing membanting tulanq,vbekerja keras, pengorbanan tidak sedikit
berhasil menggelar maha karya seni akbar dengarr 20 acara dengan nilai 10.
2) Vokal Grup Antar kelas . Selain diramaikan dengan penyembelihan hewan qurban,
kemeriahan ldul Adha di Pondok Modern Darussalam Gontor semakin terasa dengan
diadakannya Lomba Vokal Grup dan Nasyid Antarkelas. Acara ini merupakan acara
yang menghibur dan paling dinanti-nantikan oleh seluruh santri se-Darussalam. Lomba
ini terbagi daiam 2 kategori. yaitu: nasyiddan grup vokal, diikuti oleh siswa Kelas 1-4
KMI sebagai peserta dan santri Kelas 5 dan 6 sebagaipenampilan hiburan di
penghujung acara. Digelar pada hari Ahad. I0 Dzullhijah 1435/ Oktober 2014 di BPPM.
Juara kategori nasyid: l (elas 1 Intensif (Juara l), Kelas 4 (Juara 2), dan Kelas I
(.luara 3). Juara kategori grup vokal dimenangkan oleh Kelas 3 (Juara l), Kelas 2
(Juara 2). dan l(elas I (.Juara 3). Juara Umum berhasil diraih oleh Kelas 1.
3) Diskusi Umum Kelas 5 dan Kelas 6. Dalam rangka merealisasikan moto Pondok
Modern Darussalam Gontor (PMDG). Yaitu berpengetahuan luas dan berfikiran bebas.
Pada Senin. 2 Muharram 1438/ 13 Oktober segenap siswa Kelas 5 Kuiliyatul-Mu'allimin
Islmamiyah (KMI) menyelenggarakan acara Diskusi Umum. Acara tersebut merupakan
acara wajib tahunan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir santri dalam
memecahkan sebuah permasalahan. Adapun diskusi yang dibawakan oleh Allan
Muhamad, siswa Kelas 5 KMl, mengangkat sebuah "Pendidikan Karakter Bagi
Remaia".Dalam pearannya, narasumber menegaskan bahwa di usia remaja sangatlah
penting dalam bentuk karakter dan mental anak; mengingat masa-masa tersebut terjadi
perubahan dan keseimbangan fisik dan psikis dalam dirinya.Disamping itu, pada hari
Selasa, 3 Muharram 4 Oldober 2016, segenap siswa akhir KMl 2017 berjumlah 715
orang, Survival Generation mengadakan acara Diskusi Umum di Balai Pondok Modern
(BPPM), tampil sebagai petugas dalam diskusi yang mengusung tema Komunisme dan
Bahaya Latennya di Indonesia" ini adalah Khalifaturrahman (Pemakalah), M. Zaki Al-
(Pembanding), Bunyan Al-Baqi (Moderator),Aji Saifullah (Notulis).
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 188
4) Lomba Senam Antar rayon. Lomba Senam Antar rayon merupakan salah satu
rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatu-l Arsy Pondok Modern Darussalam Gonto
r Perlombaan diikuti oleh 20 orang utusan dari setiap rayon. Dan pada tanggal 23
Syawwal 1437/28 Juli 2016 Lapangan Hijau PMDC Pada akhir acara tersebut, Panitia
mengumumkan Sebagai pemenang dari perlombaan ini. Keluar sebagai juara Lomba
Senam Antarravon tahun ini adalah Rayon Saudi 3 lantai 1, disusul oleh Rayon Saudi
lantai 1dan Indonesia 3 di posisi kedua dan ketiga.
5) Tahsin Qira'ah JMQ. Demi terciptanya santri yang berakhlak mulia serta berjiwa
qurani, diselenggarakanlah kegiatan Tahsin Qiraah yang berjalan selama 6 hari.
Pada kegiatan ini, Gontor mengundang kembali para alumni Jam'iyatu-l-Qurra (JMQ)
sebanyak 10 orang dari daerah yang,berbeda. Kegiatan tahunan ini diikuti oleh seluruh
anggota JMQ, ditambah dengan sebagian santri Kelas 5 dan 6 KMI perwakilan dari
tiap-tiap asrama dan kelas. Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektil maka
kegiatan ini dilakukan di tempat yang berbeda; Masjid Jami' untuk santri Kelas 5,
gedung Rabithah untuk santri Kelas 6, dan Aula Wisma Darussalam untuk anggota
JMQ. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ustadz Kurnia Rahman Abadi, M.M., di Aula
Rabithah, Jumat malam, 6 Muharram 1438/ 17 Oktober 2016, dan ditutup oleh K.H.
Hasan Abdullah Sahal pada Rabu malam, 11 Muharram 1438112 Oktober 2016.Dalam
pidatonya dihadapan para peserta, beliau menyampaikan, "Kita harus curiga kepada
fashahah bacaan Al-Q,uran kita. Jangan sekali-kali menganggap bahwa bacaan kita
sudah sempurna, apabila belum benar, baik, dan betul."
6) Karantina Siswa Akhir KMI untuk menumbuh kembangkan semangat dan
menciptakan miliu belajar menjelang ujian Akhir, Pengasuhan Santri bekerja sama
dengan Pembimbing Kelas 6 menggelar Karantina Siswa Akhir KMI "Survival
generation"di Balai Pertemuan Pondok Modern. Karantina siswa akhir kali ini diiku ti
oleh 71 I orang, dan dibagi ke dalam 18 kelompok, dengan masing-masing kelompok
memiliki pembimbing sebanyak 2 orang. Kegiatan bersifat khusus, yakni untuk siswa
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 189
akhir saja, yang kali ini berlangsung mulai Kamis-Rabu, 13-19 Jumadal Ula 1438/9-
15 Februari 2017, dengan lokasi di Balai Pertemuan sela-sela karantina, dilaksanakan
pula Tauiyyah diniyyah yang dilaksanakan setiap setelah Maghrib, dengan pemateri
dari Pimpinan Pondokdan guru-guru senior.
7) Gontor Olympiad . Demi menyiapkan kader-kader pemimpin umat yang memiliki
segudang kemampuan dalam berbagai bidang, Pondok Modern Darussalam Gontor
kembali mengadakan OlimpiadeAntarsantri. Kegiatan yang memperlombakan berbagai
macam divisi ini dibuka pada hari Jum'at pagi (611) oleh Al Ustadz lmam Muchtar di
Lapangan Hijau Pondok Modern Darussalam Gontor. Beliau menegaskan bahwa semua
pihak yang terlibat dalam kegiatan ini terdidik. Para wasit terdidik untuk belajar
menjadi wasit yang baik dan adil, begitu pula para pemain, harus mampu bermain
fairplay dan menerima segala keputusan wasit tanpa melakukan sesuatu yang tidak
terpuji, bahkan para penonton atau pendukung terdidik untuk menjadi penonton yang
baik. Perhelatan yang digelar tahunan ini terdiri dari 5 divisi, yaitu: Olahraga,
Kesenian, Sains, Bahasa, dan Pramuka. Diharapkan seluruh santri dapatberpartisipasi
dalam berbagai kompetisi sesuai dengan bakat dan minatnya. Olimpiade ini diadakan
selama satu minggu penuh, dimulai hari Jum'at (6/1), hingga hari Kamis (12/1). Tahun
ini, Panitia penyelenggara memilih "Badak Bercula Satu" sebagai ikon Olimpiade
Gontor. Di akhir kompetisi, Juara Omum dalam cabang Basket diraih oleh Klub Hartop,
cabang Futsal direbut oleh Klub Atomic, dan cabang Badminton direngkuh oleh D'King.
Adapun Juara Umum Kategori Rayon adalah Rayon Wisma Hadi. Selain itu, dalam
cabang Kepramukaan, gugus Depan 15089/ 13 berhasil meraih juara umum.
F. GARIS BESAR PEMETAAN KURIKULUM DI PONDOK PESANTREN GONTOR DALAN KEGIATAN
EKTRAKURIKULER (EXSCHOOL) PADA BIDANG SENI DAN KEBUDAYAAN ISLAM
1. Kegiatan Santri :
Kegiatan berorganisasi ini merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan santri
sehari-hari, sebab berorganisasi di Pondok ini berarti pendidikan untuk mengurus diri sendiri
dan tentu saja orang lain. Seluruh kehidupan santri selama berada di dalam Pondok diatur oleh
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 190
mereka sendiri dengan dibimbing oleh santri-santri senior atau guru-guru. Kegiatan-kegiatan ini
selalu didasari oleh nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang ditanamkan dalam kehidupan santri di
pesantren di bawah bimbingan dan pimpinan kyai. Di tingkat santri tingkat menengah terdapat
dua organisasi, yaitu: Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM). Pelaksana OPPM adalah santri-
santri kelas akhir yang terpilih secara demokratis. Pemilihan Ketua dan Pengurus Organisasi ini
diadakan setahun sekali. Pada setiap bulan Ramadan atau sebelum memasuki tahun ajaran baru
mereka mengadakan Musyawarah Kerja untuk merancang Program Kerja selama satu periode
masa bakti. Pada setiap akhir masa jabatan, pengurus Organisasi ini melaporkan kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan selama setahun di depan seluruh santri dan guru-guru serta
pimpinan-pimpinan lembaga dan Pimpinan Pondok. Seusai laporan pertanggungjawaban diadakan
serah terima jabatan dari pengurus lama ke pengurus baru terpilih. Kegiatan- kegiatan santri di
dalam Pondok diurus oleh 20 bagian dalam OPPM. Bagian-bagian tersebut terdiri dari pengurus
harian: ketua, sekretaris, bendahara, dan keamanan, dan 16 bagian yang lain, yaitu: Bagian
Pengajaran, Bagian Penerangan, Bagian Kesehatan, Bagian Olahraga, Bagian Kesenian, Bagian
Kesenian, Bagian Perpustakaan, Bagian Koperasi Pelajar, Bagian Penerimaan Tamu, Bagian
Koperasi Dapur, Bagian Warung Pelajar, Bagian Penggerak Bahasa, Bagian Penatu, Bagian
Fotografi, dan Bagian Bersih Lingkungan.
2. Kegiatan Kepramukaan.
Hasil wawancara dengan wali santri (orang tua santri yang sedang berkunjung menengok
anak-anaknya di Pondok Pesantren Gontor 5 putri misalnya diantaranya mengenai kegiatan
exchool, menurut mereka bahwa :Kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Gontor sangat
banyak. Kegiatan Pramuka merupakan kegiatan unggulan. Pramuka santriwati Gontor Putri dan
Gontor Putra selalu menjuarai kegiatan Jambore Pramuka Internasional.Di dalam setiap
jamboree internasional, Indonesia diwakili oleh dua kontingen, yaitu Kontingen Republik
Indonesia dan Kontingen Gontor. Karena para pramuka dari Gontor sudah sangat fasih
berbahasa Inggris dan Arab, dan mereka sangat sering berpidato di pondok, dan mereka juga
sangat terbiasa bertemu dengan bermacam-macam tipe remaja, maka tidak mengherankan
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 191
bahwa pramuka dari Gontor selalu menjadi yang terbaik. Pelajaran unik lain yang diberikan oleh
Pondok Pesantren Gontor Putri adalah berpidato. Setiap santriwati wajib berpidato di hadapan
teman-temannya sejak Kelas 1, dalam bahasa Arab atau Inggris. Santriwati menyusun sendiri
naskah pidatonya, kemudian dikonsultasikan dengan ustadzah pembinanya, sebelum dibacakan
dalam pidatonya. Kedua anak saya tiak tahu berapa sering dia harus berpidato. Hal ini saya
anggap menunjukkan bahwa ia sudah berpidato berkali-kali, mungkin sebulan sekali. Gerakan
Pramuka di Pondok Modern Gontor dianggap sangat penting sebagai sarana pendidikan yang
dapat membentuk kepribadian, mental, dan akhlak mulia untuk bekal para santri dalam hidup
bermasyarakat. Sejak Gerakan Pramuka ini berdiri dengan nama Kepanduan "Bintang Islam",
para pendiri Pondok Modern Gontor telah mewajibkan seluruh santri untuk aktif dalam kegiatan
kepramukaan. Karena itu, seluruh santri Pondok Modern adalah anggota Pramuka. Kegiatan
kepramukaan ini ditangani oleh organisasi yang disebut Koordinator Gugusdepan 15089 Pondok
Modern, di bawah pengawasan Majlis Pembimbing Bagian-bagian dalam Koordinator Gerakan
Pramuka Pondok Modern ini terdiri dari: Ketua, Andalan Koordinator Urusan Kesekretariatan,
Andalan Koordinator Urusan Keuangan, Andalan Koordinator Urusan Latihan, Andalan
Koordinator Urusan Perpustakaan, Andalan Koordinator Urusan Kedai Pramuka, Andalan
Koordinator Urusan Perlengakapan, dan Gugusdepan, terdiri dari 9 satuan pramuka.
3. Kegiatan Mahasiswa (Dewan Mahasiswa)
Kegiatan Dewan Mahasiswa ini berada di bawah koordinasi dan bimbingan Pengasuhan
Santri yang langsung ditangani oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor. Dewan Mahasiswa
bertanggungjawab menganani segala kegiatan seluruh mahasiswa ISID. Kepengurusan Dewan
Mahasiswa dipilih melalui pemungutan suara. Pengurus DEMA terdiri dari Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Departemen Riset dan Diskusi, Departemen Kesenian, Departemen Olahraga,
Departemen Komunikasi, Departemen Koperasi, dan Departemen Kerohanian. Beberapa
organisasi lain di Pondok memiliki kaitan tidak langsung dengan proses pendidikan dan
pengajaran. Organisasi-organisasi tersebut adalah : (a) Ikatan Keluarga Pondok Modern
(IKPM) yang menangani alumni atau eks-santri yang tersebar di seluruh Indonesia dan di luar
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 192
negeri, (b) Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM) yang
bertugas menyandang dana untuk memenuhi sarana dan prasarana serta berbagai kebutuhan
lain demi berlangsungnya proses pendidikan dan pengajaran di Pondok, (c) Bagian
Pembangunan Pondok yang bertanggungjawab membangun dan memelihara prasarana
pendidikan berupa gedung-gedung sekolah, asrama, balai olah raga, perkantoran, dll., (d)
Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) La Tansa yang mengupayakan usaha-usaha untuk
mencukupi segala kebutuhan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran melalui
pendirian berbagai unit usaha yang tergabung dalam Koperasi Pondok Pesantren ini (saat ini
terdapat 20 unit usaha yang tergabung dalam Kopontren La Tansa), dan (e) Balai Kesehatan
Santri dan Masyarakat (BKSM) yang menangani pelayanan kesehatan untuk santri dan
masyarakat, juga melayani rawat nginap dan BKIA.
G. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN (KURIKULUM)
Kurikulum merupakan sebuah sistem yang memiliki komponen-komponen yang saling
mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kurikulum Pondok Modern
Darussalam Gontor 100%. (berdasarkan pada Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal
30 ayat 3, dan 4, PP tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) nomor 19 Tahun 2005 pasal Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 106/0/2000, PP nomor 55 tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor
13 tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam, Peraturan Menteri Agama nomor 18 tahun 2014
tentang Satuan Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren ).
Berikut ini akan dibicarakan beberapa saja dari komponen kurikulum yang dimaksud
sebagaimana yang diamalkan di PMDG. Pada bagian pertama akan dibahas sisi intra-kurikuler
(akademik), sedangkan pada bagian berikutnya dibahas kegiatan-kegiatan ekstra-kurikuler (non-
akademik). Di dunia pesantren, karena sistemnya yang integrated, agaknya cukup sulit memisahkan
sama sekali antara kurikululm intra dan ekstra, terkadang keduanya bisa menjadi sifat dari satu
kegiatan yang sama, sehingga dia bisa disebut dengan keduanya. Karena itu pembagian ini hanyalah
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 193
untuk memudahkan penyajiannya. Bahasan ini tidak akan menyinggung kurikulum pendidikan tinggi
Institut Studi Islam Darussalam (ISID), hanya terbatas pada jenjang pendidikan menengah Kulliyatu-
l-Mu’allimin al-Islamiyah (KMI). Karena PMDG mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran, kurikulumnya pun disusun secara mandiri disesuaikan dengan program Pondok secara
keseluruhan. Materi ketrampilan, kesenian, dan olahraga tidak dimasukkan dalam kurikulum,
melainkan menjadi aktivitas ekstra-kurikuler, agar para santri dapat lebih bebas memilih serta
mengembangkan bakat sesuai dengan aktivitas yang ada.
1. Intra-Kurikuler . Sebelum membahas beberapa komponen di atas perlu dijelaskan lebih dulu
mengenai program belajar dan jam belajar di KMI. Untuk memberikan informasi tambahan
mengenai KMI, pada akhir pembahasan mengenai intra-kurikuler ini akan diuraikan secara
singkat mengenai kegiatan KMI yang diadakan secara berkala: harian, mingguan, tengah
tahunan, dan tahunan sebagai kelengkapan informasi untuk memperoleh gambaran yang agak
menyeluruh mengenai kurikulum di Gontor.
a. Program Terdapat dua macam program yang ditempuh siswa di KMI PMDG: program
reguler dan program intensif. Program reguler untuk lulusan Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtida’iyah, dengan masa belajar 6 tahun. Sedangkan program intensif untuk lulusan SMP
atau MTs dan di atasnya, dengan masa belajar 4 tahun, dengan urutan kelas 1-3-5-6.
b. Jam Belajar Jam belajar santri di KMI berlangsung dari jam 07.00WIB-12.50 WIB, dengan
waktu istirahat 2 kali: pertama jam 08.30-09.00 dan kedua jam 11.15-11.30. Waktu belajar
tersebut dibagi menjadi 7 jam pelajaran, masing-masing mendapat alokasi waktu 45 menit,
kecuali mata pelajaran pada jam ketujuh yan hanya diberi alokasi waktu 35 menit
c. Tujuan Tujuan institusional umum dari kurikulum di KMI PMDG adalah mencetak santri yang
mukmin muslim, taat menjalankan dan menegakkan syari’at Islam, berbudi tinggi, berbadan
sehat, berpengetahuan luas, berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada bangsa dan Negara.
d. Isi Kurikulum yang diterapkan di KMI bersifat akademik. Kurikulum tersebut dapat dibagi
menjadi beberapa bidang studi sebagai berikut: (a) Bahasa Arab (Semua disampaikan
dalam Bahasa Arab): al-Imla’, al-Insya’, Tamrin al-Lughah, al-Muthala’ah, al-Nahwu, al-Sharf,
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 194
al-Balaghah, Tarikh al-Adab, dan al-Khat al-`Arabi.( b) Dirasah Islamiyah (kelas II ke atas,
seluruh materi ini menggunakan Bahasa. Arab): al-Qur’an, al-Tajwid, al-Tauhid, al-Tafsir, al-
Hadis, Mushthalah al-Hadis, al-Fiqh, Ushul al-Fiqh, al-Fara’idl, al-Din al-Islami, Muqaranat al-
Adyan, Tarikh al-Islam, al-Mantiq, dan al-Tarjamah (Arab-Indonesia) ;( c) Keguruan: al-
Tarbiyah wa al-Ta’lim (dengan B. Arab) dan Psikologi Pendidikan (dengan B. Indonesia). d)
Bahasa Inggris (dengan B. Inggris): Reading and Comprehension, Grammar, Composition,
dan Dictation, e) Ilmu Pasti: Berhitung, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika, dan
Biologi.f) Ilmu Pengetahuan Sosial: Sejarah Nasional dan Internasional,Geografi, Sosiologi,
dan Psikologi Umum)Keindonesiaan /Kewarganegaraan: Bahasa Indonesia dan Tata Negara
.Komposisi kurikulum semacam di atas ditetapkan untuk tujuan tertentu. Pengetahuan
Bahasa Arab dimaksudkan untuk membekali santri dengan kemampuan berbahasa Arab
yang menjadi kunci untuk memahami sumber-sumber Islam dan khazanah pemikiran Islam.
Sedangkan B. Inggris digunakan untuk media komunikasi modern dan mempelajari
pengetahuan umum, bahkan juga pengetahuan agama, karena saat ini tidak sedikit karya-
karya di bidang studi Islam ditulis dalam B. Inggris. Dalam kurikulum ini terlihat
keseimbangan pengetahuan agama dan umum. Secara lebih mendasar tujuan pengajaran
kedua macam ilmu tersebut adalah untuk membekali siswa dengan dasar-dasar ilmu untuk
menuju kesempurnaan menjadi ‘abid dan khalifah. Pelajaran-pelajaran yang diberikan selalu
merujuk kepada tujuan umum pendidikan dan pengajaran di Pondok dan mesti mengandung
nilai-nilai yang hendak ditanamkan oleh Pondok ke dalam diri santri. Misalnya ada pelajaran
yang, di samping memberikan materi pengetahuan ia juga, dimaksudkan untuk
mengembangkan jiwa-jiwa tertentu dari Panca Jiwa Pondok, misalnya jiwa kebebasan
(berpikir), yang akan menumbuhkan jiwa berpikir kritis, terbuka, open ended, komparatif,
dan seterusnya.
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler .
Kegiatan ini ditangani oleh Pengasuhan Santri melaui Organisasi Pelajar Pondok
Modern (OPPM) dan Gerakan Pramuka, dan kegiatan Seni dan budaya Kegiatan-kegiatan ini
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 195
terbagi ke dalam kegiatan harian, mingguan, tengah tahunan, dan tahunan.Semua kegiatan
dalam berbagai bentuknya merupakan satu kesatuan “kurikulum” yang tak terpisahkan yang
mengatur seluruh kahidupan santri guna mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang
dikehendaki. Dengan kata lain semua kegiatan yang ada memiliki nilai pendidikan dalam
berbagai aspeknya, sehingga “segala yang dilihat, didengarkan, dirasakan, dan dialami oleh
santri adalah untuk pendidikan”.
H. PENANAMAN NILAI-NILAI PONDOK (LANDASAN YANG MENJADIKAN PODOK PESANTREN
GONTOR BERDIRI KOKOH )
Di Pondok Modern Gontor sesuai dengan tujuan pendidikan dan pendekatan holistik yang
digunakan serta fungsinya yang komprehensif sebagai lembaga pendidikan sosial dan penyiaran
Agama, maka pendidikan lebih banyak ditanamkan dan ditularkan secara tidak formal; tidak sekadar
dengan ceramah, pengarahan, penataran, diskusi, pengajian, dan sejenisnya. Justru penularannya
lebih banyak dilakukan melalui pembiasaan, keteladanan, penugasan, dan pengkondisian atau
penciptaan lingkungan ))ال ب ي ئة إي جادyang kondusif untuk mencapai tujuan
pendidikan. Penciptaan lingkungan semacam ini sangat dimungkinkan di dalam Pondok karena
santri dan guru bertempat tinggal di kampus yang sama. Selain beberapa guru senior dan guru-
guru yunior yang mengurusi unit-unit usaha Pondok, seluruh guru tinggal di lingkungan asrama.
Santri-santri yunior belajar mengenai kehidupan Pondok dari santri-santri senior, santri-santri
senior belajar dari santri-santri yang lebih senior, dan begitu seterusnya. Pola kehidupan di Pondok
itu diwariskan dan ditularkan dari satu generasi santri ke generasi berikutnya secara
berkelanjutan.
Berikut ini dipaparkan beberapa contoh penanaman Panca Jiwa pondok pesantren dengan
menggunakan pendekatan tidak formal sebagaimana yang dijelaskan di atas.
1. Keikhlasan. Keikhlasan adalah pangkal dari segala jiwa Pondok dan kunci dari diterimanya amal
di sisi Allah SWT. Segala sesuatu harus dilakukan dengan niat semata-mata ibadah, lillah,
ikhlash hanya untuk Allah SWT. Di Pondok diciptakan suasana di mana semua tindakan
didasarkan pada keikhlasan. Ikhlas dalam bergaul, ikhlas dalam nasehat-menasehati, ikhlas
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 196
dalam memimpin, ikhlas dipimpin, ikhlas mendidik, ikhlas didik, ikhlas mendisiplin, ikhlas
didisiplin. Ada suasana keikhlasan antara sesama santri, antara santri dengan guru, antara
santri dengan kyai, antara guru dengan guru, dst.Pendidikan keikhlasan diwujudkan melalui
keteladanan para pendiri Pondok dengan mewakafkan Pondok seluruhnya, kecuali rumah pribadi
kyai yang ditinggalinya. Pewakafan ini terjadi pada tahun 1958. Sejak saat itu Pondok telah
berubah status menjadi milik institusi, bukan milik pribadi. Dengan pewakafan itu seluruh
keturunan para pendiri tidak berhak lagi atas harta wakaf tersebut.Contoh lain dari penanaman
jiwa keikhlasan yang sederhana adalah bahwa dalam mendidik santri, kyai ikhlas tidak dibayar.
Bahkan sampai sekarang di Gontor tidak ada sistem gaji kepada guru. Istilah yang digunakan
ialah “kesejahteraan keluarga”. Jumlah jam mengajar tidak terkait dengan tingkat
“kesejahteraan” yang diterima. “Kesejahteraan” guru tersebut tidak diambilkan dari iuran
santri, melainkan dari unit-unit usaha milik Pondok yang dikelola sendiri oleh para guru. Jiwa
Keikhlasan ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu itu bukan karena didorong oleh
keinginan memperoleh keuntungan tertentu. Segala pekerjaan dilakukan dengan niat semata-
mata ibadah, lillah. Kyai ikhlas dalam mendidik, santri ikhlas dididik dan mendidik diri sendiri,
dan para pembantu kyai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan; Selain itu
Sukarela dan mengabdi para pengasuh pesantren memandang semua kegiatan pendidikan,
sebagai ibadah kepada Tuhan; Kearifan maksudnya adalah bersikap, dan berprilaku sabar,
rendah hati, patuh pada ketentuan hukum agama, mampu mencapai dan tanpa merugikan orang
lain, dan mendatangkan mamfaat bagi kepentingan bersama. Hal ini juga tampak pada suasana
keikhlasan antara sesama santri, antara santri dengan guru, antara santri dengan kiai, antara
guru dengan guru. Pendidikan keilhlasan diwujudkan melalui keteladanan para pendiri pondok
dengan mewakafkan pondok seluruhnya, kecuali rumah pribadi kiai. Contoh lain dari penanaman
jiwa keikhlasan yang dalam mendidik santri, kiai ikhlas tidak dibayar, bahkan sampai sekarang
Gontor tidak ada sistem gaji untuk guru. Istilah yang digunakan adalah kesejahteraan keluarga
Kesederhanaan Kehidupan di pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak
berarti pasif atau nrimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 197
kesederhanaan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan, dan penguasaan diri
dalam menghadapi perjuangan hidup.
2. Kesederhanaan. Pendidikan kesedarhanaan pesantren menekankan pentingya penampilan
sederhana sebagai salah satu nilai luhur pesantren dan menjadi pedoman prilaku sehari-hari
bagi seluruh warga pesantren; kesederhanaan yang diajarkan antara lain kesederhanaan dalam
berpakaian, , makan, tidur, berbicara, bersikap, dan bahkan berpikir. Contoh kesederhanaan ini
dapat dilihat dengan mudah dari kehidupan pribadi kyai; baik rumah, cara berpakaian, pola
makan, bertingkah laku, dan sikap hidup kyai. Dengan begitu, kyai mempunyai alasan kuat untuk
mendidik santri hidup sederhana. Pola hidup sederhana ini menjadikan suasana hidup di Gontor
tergolong egaliter, tidak ada kemenonjolan materi yang ditunjukkan oleh santri. Sehingga tidak
terlihat perbedan antara santri yang kaya dan miskin. Hal ini juga membuat santri yang kurang
mampu tidak minder dan santri yang kaya tidak sombong.Jiwa Kesederhanaan ini artinya
adalah kehidupan di dalam pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak berarti
pasif atau nerimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam kesederhanaan itu
terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan, dan penguasaan diri dalam menghadapi
perjuangan hidup. Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju, dan pantang
mundur dalam segala keadaan.
3. Berdikari. Di antara ciri utama pendidikan pesantren pada umumnya adalah kemandirian.
Mandiri sejak awal santri sudah dilatih mandiri ia mengatur dan bertanggugjawab atas
keperluanya sendiri Maksudnya, bukan sekadar masing-masing santri mampu mengurus diri
sendiri, tetapi juga pondok itu sendiri mandiri. Hal ini diajarkan dengan cara tetap menjaga
kemandirian Gontor. Pondok tidak menggantungkan kelangsungan hidupnya kepada pihak
manapun, tidak pemerintah dan tidak pula swasta. Kemandirian Pondok juga ditunjukkan dengan
tidak menjadikan Pondok bagian dari organisasi tertentu; politik, masa, golongan, atau
organisasi apapun.Demikian pula dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran secara
rutin, Pondok tetap mandiri, tidak ada pegawai di Pondok. Santri dididik untuk mengurus segala
keperluannya secara mandiri; mengurus mini toserba, kantin, fastfood, dapur, keuangan,
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 198
kesekretarian, asrama, disiplin, olahraga, kursus-kursus, dll., semuanya dilakukan sendiri oleh
santri. Kebersihan kampus juga menjadi tanggungjawab santri sendiri; setiap hari ada piket dari
santri yang membersihkan kamar, asrama, depan asrama, kelas, masjid, aula, kantor-kantor,
dst. Untuk pendidikan kemandirian, seringkali kalau ada pembangunan gedung baru, santri
dilibatkan untuk ikut mengecor secara bergantian. Poinnya di sini tidak sekadara pada nilai
ekonomis biaya pembangunan, tetapi penanaman jiwa kemandirian.
4. Ukhuwwah Diniyyah Penanaman jiwa ukhuwwah ini dirangkai dengan nilai-nilai lain yang
diperjuangkan Pondok yaitu berdiri di atas dan untuk semua golongan, tidak berpartai,
dan santri perekat umat. Pendidikan dan pengajaran di Gontor sama sekali tidak ada kaitannya
dengan golongan, ormas atau partai tertentu. Kyai, ketua-ketua lembaga, para guru tidak
menjadi anggota golongan, ormas, dan atau partai tertentu. Seringkali ada pertanyaan: Gontor
itu Muhammadiyah atau NU? Gontor itu partainya apa? Pak Kyai itu nyoblos apa dalam pemilu?
Tentu saja pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan menyebut ormas dan atau partai tertentu.
Sebab PMDG bukan ormas dan bukan organisasi partai serta bukan organisasi lain-lain, Gontor
adalah lembaga pendidikan. Jiwa ukhuwwah ditanamkan dalam kebersamaan dan tolong-
menolong mengurusi organisasi, bermain bersama di klub olahraga, menjadi piket malam
bersama, menjadi anggota kelompok latihan pidato yang sama, latihan pramuka bersama, main
drama bersama, dst. Dalam pelantikan peremajaan pengurus Badan Wakaf Pondok Modern
Gontor, 24 Desember 1977, K.H. Imam Zarkasyi menyampaikan amanat: Andaikata, guru-gurunya
(Pondok) terdiri dari orang-orang yang simpati atau anggota Muhammadiyah, murid-muridnya
terdiri dari anak keluarga Muhammadiyah, tetapi Pondok Modern tidak boleh dijadikan Pondok
Muhammadiyah. Andaikata, guru-gurunya (Pondok) terdiri dari orang-orang yang simpati atau
anggota NU, murid-muridnya terdiri dari anak keluarga NU, tetapi Pondok Modern tidak boleh
dijadikan NU. Demikian seterusnya. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa sikap ini tidak berarti
bahwa semua golongan atau golongan tertentu itu adalah musuh Pondok, tetapi semua golongan
itu tetap sebagai kawan seperjuangan, berjalan pada rel masing-masing. Bahkan semboyan
Pondok, anak didik Pondok harus menjadi perekat umat. Artinya dapat mempersatukan yang
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 199
retak atau berselisih. Menarik untuk dicatat, banyak santri yang telah menyelesaikan
pendidikannya di PMDG menjadi pengurus ormas, partai, gerakan pemuda yang berafiliasi pada
paratai atau ormas, dll. Sebagai contoh alumni yang berkiprah di bidang ini di tingkat Nasional
antara lain: K.H. Hasyim Muzadi menjadi Ketua Umum PBNU (dulu ormas ini juga pernah dipimpin
alumni Gontor selama 25 tahun, yaitu K.H. Idham Khalid), Dr. Din Syamsuddin menjadi salah
seorang ketua PP. Muhammadiyah, Dr. M. Amin Abdullah menjadi Ketua Majlis Tarjih PP.
Muhammadiyah, Drs. Habib Chirzin dan Dr. Din Syamsuddin pernah memimpin oraganisasi
Pemuda Muhammadiyah, Dr. M. Hidayat Nur Wahid menjadi Presiden Partai Keadilan. Dengan
demikian Jiwa Berdikari ini merupakan kesanggupan menolong diri sendiri ini tidak saja dalam
arti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi
pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup berdikari
sehingga tidak pernah menyandarkan kelangsungan hidupnya kepada bantuan atau belas
kasihan pihak lain. Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab,
sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan keagamaan.
Ukhuwwah ini bukan saja selama mereka belajar di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah
persatuan umat dalam masyarakat sepulang para santri itu dari Pondok (Jiwa Ukhuwwah
Islamiyyah)
5. Jiwa Bebas. Jiwa ini terkait dengan kemandirian, karena dengan memiliki jiwa mandiri
seseorang dapat bebas menentukan pilihannya. Jiwa ini diajarkan misalnya dengan contoh
kebebasan Pondok dalam menentukan kurikulum, kalender, dan program akademik. Pada masa
Orde Baru, jiwa bebas Pondok benar-benar diuji dalam kaitannya dengan kebijakan-kebijakan
Pemerintah tentang pendidikan yang sentralistik. Konsekuesnsi dari mempertahankan
kebebasan ini, dalam waktu cukup lama Pondok Gontor diperlakukan secara diskriminatif oleh
Pemerintah. Tetapi kondisi tersebut, saat ini telah mulai berubah.Jiwa bebas ini mengajarkan
kepada santri untuk bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan,
bebas dalam memilih jalan hidup. Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan
masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negatif
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 200
dari luar. ;Kebebasan Terpimpin pesantren menggunakan prinsip kebebasan terpimpin dalam
menjalankan kebijakan kependidikannya Tentu saja kebebasan ini adalah bebas di dalam garis-
garis disiplin yang positif, dengan penuh tanggungjawab; baik di dalam kehidupan pondok
pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat.
6. Theo centric dan Kolektifitas. yaitu pandangan yang menyatakan bahwa semua kejadian
berasal, berproses, dan kembali kepada kebenaran tuhan semua aktifitas pendidikan.dipandang
sebagai ibadah kepada Tuhan; Pesantren gontor juga menekankan pentingya
koliktifitas/kebersamaan lebih tinggi dari pada individualism; dan Mengatur kegiatan bersama,
para santri mengatur hampir semua kegiatan proses belajar mengajar terutama berkenaan
dengan kegiatan-kegiatan kurikuler dari saat pembentukan organisasi santri, penyusunan
pengorganisasiannya, sampai pelaksanaan dan pengembanganya; Pesantren adalah tempat
mencari ilmu dan mengabdi. Para pengasuh pesantren, menganggap bahwa pesantren adalah
tempat mencari ilmu dan mengabdi karena ilmu bagi pesantren dipandang suci dan merupakan
bagian yang takterpisahkan di ajaran Agama; dan Mengamalkan ajaran pesantren. Pesantren
sangat mementingkan pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari, setiap gerak
kehidupannya selalu berada dalam batas rambu-rambu hukum agama;
7. Tanpa ijazah. Pesantren tidak memberikan ijazah sebagai tanda keberhasilan belajar.
keberhasilan bukan ditandai oleh ijazah yang berisikan angka-angka sebagaimana madraasah
dan sekolah umum, tetapi ditandai oleh prestasi kerja yang diakui oleh khalayak (masyarakat);
baru legalitas Ijazah diakui Pemerintah pada tahun 2003; Restu Kiai, semua perbuatan yang
dilakukan oleh setiap warga pesantren sangat tergantung pada restu kiai, baik ustad maupun
santri selalu berusaha jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan kiai..
Fenomena inilah yang merangsang kyai untuk selalu mengadakan pembaharuan dalam
pesantrennya, dan kebanyakan pembaharuan tersebut dengan tetap mempertahankan elemen-
elemen tradisional manakala dianggap masih relevan, disamping itu tentu saja melakukan
perombakan-perombakan sifatnya baru sama sekali, manakala hal itu dinilai lebih “ashlah”.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 201
8. Pondok Modern Gontor DAN Pembinaan Masyarakat Sekitar .Di samping mendidik dan
mengajar santri di dalam kampus, Pondok juga memberikan perhatian terhadap pembinaan
masyarakat sekitar. Upaya-upaya Pondok dalam hal ini dilakukan oleh guru-guru yunior dan
senior serta para alumni yang telah berada di lingkungan masyarakat dan tetap menjalin
komunikasi aktif dengan Pondok. Kegiatan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga:
a. Pendidikan dan Sosial-Keagamaan 1) Pendirian pesantren-pesantren ala Gontor oleh
alumni Gontor (5 pesantren).2) Pendirian sekolah-sekolah oleh guru dan atau alumni Gontor,
dengan rincian 4 MTs, 2 MA, dan 1 SMP.3) Pendirian TPA dan TPQ (148 buah).4)
Penyelenggaraan pengajian-pengajian baik untuk masyarakat umum seperti yang
diselenggarakan pada setiap Ahad pagi, jam 06.00-07.00, dengan mengundang da’i-da’i dari
daerah Ponorogo dan sekitarnya. Adapun pengajian yang khusus diselenggarakan untuk para
pekerja Pondok pada setiap Sabtu malam.6) Pendirian ratusan masjid dan musholla di sekitar
Gontor.
b. Seni, Budaya, dan Olahraga. Hasil Wawancara pneliti dengan Bapak Usttad Drs. Hariyanto
Abdul Jalal sebagai Wakil Pengasuh Gontor kampus 3 di Kediri, memurut beliau Seni dan
budaya yang dilakukan oleh para santri seutuhnya dalam berbagai hal terutama dalam
pengelolaan/ manajemennya dari para santri untuk para santri , para pengasuh staf dan
para ustad hanya memantau membina dan melindungi. Hal ini dilakukan dengan memfasilitasi
berbagai pagelaran kesenian, terutama reog dan gajahan, dan kompetisi-kompetisi olahraga
dalam berbagai kesempatan semisal pada peringatan hari-hari besar Islam, acara-acara
peringatan di Pondok, dan dalam berbagai kegiatan sosial yang diadakan oleh masyarakat
bersama Pondok. Pondok juga melakukan pembinaan terhadap tokoh-tokoh paguyuban reog
Ponorogo. Dan berbagai seni budaya yang ada di nusantara Indonesia ini. Pondok juga
menyediakan fasilitas olahraga kepada masyarakat berupa lapangan sepak bola dan Gedung
Olahraga. Adapun penggunaannya telah ditetapkan berdasarkan jadwal yang ada. Dalam
Bidang Ekonomi Pemberdayaan masyarakat sekitar dalam bidang ekonomi dilakukan
melalui penyerapan tenaga kerja dalam berbagai sektor pekerjaan di Pondok atau melalui
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 202
berbagai bentuk lainnya. Dalam bahasa Pondok upaya sedemikian ini biasa diistilahkan
sebagai “berkah Pondok untuk masyarakat sekitar”. Penyerapan tenaga kerja untuk
berbagai sektor pekerjaan di Pondok saat ini melibatkan 402 orang. Di samping itu berkah
Pondok untuk masyarakat juga berupa pelibatan masyarakat sebagai penyetor bahan-bahan
dan penyediaan jasa dan sarana kebutuhan para santri. Mereka itu berjumlah 196 orang
(80%-nya penduduk desa Gontor dan selebihnya dari desa-desa yang bersebelahan dengan
Gontor).Upaya lain yang dilakukan Pondok untuk membina dan memberdayakan masyarakat
sekitar adalah dengan menjadi penyalur Kredit Usaha Tani (KUT) untuk para petani di desa-
desa sekitar Pondok. Pondok juga memberi kesempatan kepada para petani di sekitar tanah-
tanah pertanian milik Pondok untuk mengelola lahan pertanian tersebut dengan sistem bagi
hasil. Di samping itu, di bidang pertanian, Pondok menyalurkan pupuk kepada para petani.
Para petani membayar pupuk tersebut pada saat panen dengan harga dasar. Gabah hasil
panen tersebutoleh para petani dijual ke Gontor. Salah satu unit usaha Pondok yang berlokasi
di desa Gontor, yaitu Usaha Kesejahteraan Keluarga (UKK), berfungsi sebagai penjual
grosiran bagi para pemilik toko-toko di desa Gontor dan sekitarnya . juga dalam bidang
Kesehatan. Di bidang kesehata Pondok mendirikan Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat
(BKSM). Di samping pelayanan kesehatan, kegiatan sosial BKSM lainnya dilakukan dengan
pengobatan masal dan khitanan massal untuk masyarakat yang diadakan secara insidentil.
I. PROGRAM PENGEMBANGAN PONDOK:
1. Panca Jangka. Dalam rangka mengembangkan dan memajukan Balai Pendidikan Pondok
Modern Gontor, dirumuskanlah “Panca Jangka” yang merupakan program kerja Pondok yang
senantiasa memberikan arah dan panduan untuk mewujudkan upaya pengembangan dan
pemajuan tersebut. Adapun Panca Jangka itu meliputi bidang-bidang berikut: a. Pendidikan
dan Pengajaran Pengembangan di bidang dilakukan dengan mempertahankan dan
meningkatkan pendidikan dan pengarajaran di Pondok Modern Gontor. Usaha ini tercatat dalam
sejarah perjalanan Pondok sebagai berikut:1) Pendirian Tarbiyatul Athfal (Sekolah Rakyat) pada
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 203
tahun 1926.2) Pembukaan Sullamul Muta’allimin, tahun 1932.3) Tahun 1936, didirkan Kulliyatul
Mu’allimin al-Islamiyah (KMI).4) Pada tahun 1963 didirikanlah Perguruan Tinggi bernama
Institut Pendidikan Darussalam. Sekarang institut tersebut berganti nama menjadi Institut
Studi Islam Darussalam (ISID).5) Pada tahun 1990 didirikan Pesantren Putri di areal tanah
milik Gontor yang teletak di desa Sambirejo, Mantingan, Ngawi.6) Tahun 1996, dibuka Pondok
Modern Gontor II di Madusari, Siman Ponorogo.7) Tahun 1993, dibuka Pondok Modern Gontor
III, “Darul Ma’rifat”, di Sumbercangkring, Gurah, Kediri. Berasal dari wakaf keluarga H. Ridawan
(alm.).8) Tahun 1990, mendapat wakaf dari keluarga H. Nawawi Ishaq yang kemudian dijadikan
Pondok Modern Gontor IV, “Darul Muttaqien”, di Kaligung, Rogojampi, Banyuwangi 9) Tahun
1999, dibuka Pondok Modern Gontor V, “Darul Qiyam”, di Gadingsari, Mangunsari, Sawangan,
Magelang. Berasal dari wakaf keluarga Ibu Qayyumi Kafrawi (alm.).10) Pondok Modern Gontor
Putri II, di Sambirejo, Mantingan, Ngawi, dibuka tahun 1999. Lokasinya tepat di sebelah barat
Pondok Modern Gontor Putri I.11) Tahun 2002 dibuka Pondok Modern Gontor VII di Podahoa,
Kendari, Sulawesi Tenggara.12) Pada tahun ajaran baru 1423/1424 akan dibuka Pondok Gontor
Putri III di Karangbanyu, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.Pengembangan ini juga dilaksanakan
dengan menjalin kerjasama-kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan; baik di dalam
maupun di luar negeri.
2. Kaderisasi . Sejarah timbul dan tenggelamnya suatu usaha, terutama hidup dan matinya
pondok-pondok di tanah air, memberikan pelajaran tentang pentingnya kaderisasi. Karena itu
Pondok Modern Gontor memberikan perhatian yang serius terhadap upaya menyiapkan para
keder yang akan melanjutkan cita-cita Pondok. Di antara usaha itu adalah mengirimkan kader-
kader Pondok untuk menambah dan memperluas ilmu dan pengalaman baik di dalam maupun
di luar negeri. Kaderisasi Kaderisasi di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) terus
dikawal dan dibina. “Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum
hilang sudah berganti”, begitulah bunyi pepatah yang selalu diajarkan oleh Pimpinan Pondok.
Keteladanan Merupakan perilaku, sikap guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam
memberikan contoh melalui tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutanbagi
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 204
peserta didik lain. Misalnya: nilai disiplin, kebersihan, kerapihan, kasih sayang, kesopanan,
perhatian, jujur, dan kerja keras dan percaya diri. Pengkondisian Penciptaan kondisi yang
mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter. Misalnya: kebersihan badan dan pakaian,
toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata
bijak di sekolah dan di dalam kelas.
3. Pergedungan Pengembangan di bidang ini meliputi tugas penyediaan, pemeliharaan, dan
penyediaan sarana dan prasana pendidikan dan pengajaran yang layak bagi para santri. Bidang
ini berkembang pesat dengan semakin banyaknya gedung-gedung baru—baik untuk asrama
maupun kelas yang dibangun, di samping perbaikan gedung-gedung lama dan
pengembangannya dari tidak bertingkat menjadi ditingkat. Di samping membangun asrama dan
sekolahan Pondok juga membangun komplek-komplek perumahan untuk para guru di
lingkungan Kampus Pondok..
4. Chizanatullah (pengadaan sumber dana) Di antara syarat penting bagi sebuah lembaga
pendidikan untuk dapat tetap bertahan hidup dan berkembang adalah memiliki sumber dana
sendiri. Sejak beridirinya, Pondok Modern telah memperhatikan masalah ini dengan sungguh-
sungguh. Bermacam-macam usaha telah dilakukan untuk memenuhi maksud ini, antara lain
adalah unit-unit usaha berikut ini: Penggilingan; Percetakan Darussalam; Usaha Kesejahteraan
Keluarga (UKK); Toko Bahan Bangunan; Toko Buku LaTansa; ToserbaToko Palen I; Toko Palen II;
Kedai Bakso Kedai Bakso II; Photokopi dan Alat Tulis; Apotik; Wartel I; Wartel II; Pabrik Es Balok;
Pusat Perkulaka; Jasa Angkutan Pasar Sayur; Kredit UsahaTan; iBudidaya Ayam Potong; Semua
unit usaha di atas adalah unit usaha yang dikelola oleh para guru. Sedangkan unit
usaha/koperasi yang dikelola oleh para santri, semuanya berlokasi di dalam Kampus Pondok,
antara lain: Mini Toserba, Toko Buku, Kantin, Fastfood, Koperasi Warung Pelajar,Kedai Potokopi,
Kedai Pramuka, dan Koperasi Dapur.
5. Kesejahteraan Keluarga Pondok. Jangka ini bertujuan untuk memberdayakan kehidupan
keluarga-keluarga yang membantu dan bertanggungjawab terhadap hidup dan matinya
Pondok secara langsung, agar mereka tidak menggantungkan penghidupannya kepada
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 205
Pondok. Pengertian Keluarga Pondok, menurut kamus PMDG, adalah guru-guru senior yang
telah berkeluarga yang membantu secara langsung pendidikan dan pengajaran di Pondok.
Keluarga Pondok tidak mesti pihak yang memiliki hubungan darah dengan para pendiri
Pondok. Bahkan keluarga dari keluarga pendiri Pondok yang tidak membantu langsung Pondok
tidak termasuk dalam kategori Keluarga Pondok, dan karena itu tidak berhak atas
kesejahteraan yang diusahakan oleh Pondok. Hubungan kekeluargaan di sini bersifat
institusional, bukan geneologikal. Pemberdayaan Keluarga Pondok ini dimaksudkan agar
mereka dapat berusaha sendiri dan bahkan beramal untuk Pondok.
Berikut diantaranya slogan-slogan yang sangat menyentuh yang dikemukakan oleh Para
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Gontor Pasca Trimurti , dalam Warta Dunia (Wardun
1438/ 2017)
No Pencetus idea
1 Perjalanan seribu Kilometer diawali dengan langkah kaki pertama (KH. Imam Zarkasih
2 Berani hidup tak takut mati,takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja seluruh
mata pelajaran harus mengandung pendidikan akhlak; in uridu; illa ishlah; sebaik-baik
manusia ialah yang paling bermanfaat untuk sesamanya; pendidikan itu by doing
bukan by lips; perjuangan itu memerlukan pengorbanan; bondo, bahu, piker, lek perlu
sak nyawane; I malu fawqa ma amilu; hanya orang penting yang tahu kepentingan dan
hanya pejuang yang tahu arti perjuangan; sederhana tidak berarti miskin. Falsafah
Pembelajaran Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada
metode, dan jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri dalam bahasa Arab hal
itu diungkapkan sebagai berikut: al-tariqatu ahammu min al-madah, al-mudarrisu
ahammu min al-tariqah, wa ruhu al-mudarrisi ahammu min almudarris(KH. Ahmad
Sahal)
3 Manusia itu berbuat apa yang kamu bisa , tetapi Tuhan itu berbuat apa yang Dia suka
(KH. Zainuddin Fananie)
4 Andaikata sunah –sunnah yang ada ini saja dilaksanakan dengan baik, InsyaAllah
Pondok ini akan maju.(K.H Imam Zarkasyi )
5 Orang-orang yang belum pernah merasakan kemajuan , tak tahu hakekat kemunduran
(K.H. Zainuddin Fananie)
6 Diatas PMDG hanya ALLAH dibawah PMDG hanya tanah.Jasad melekat di bumi , tetapi
jiwa berhubungan langsung dengan yang dilangit, di<Arsy, dengan segala
resikonya.(K.H. Hasan Abdullah Sahal)
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 206
7 Tetaplah menjadi orang yang tawadhu karena akan diuji ketika terjun dimasyarakat
kelak. Selain Alumnimuslim juga tidak boleh terkecoh oleh ilmu atau gelar yang
dimilikinya, sehingga tidak seperti orang yang kebesaran baju (K.H. Hasan Abdullah
Sahal).
8 Pondok ini mencetak manusia yang pandai di bidang agama, tidak bodoh di bidang
umum (K.H Imam Zarkasyi)
9 Jadilah manusia yang kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa, dan kaya harta (Dr. KH. Abdullah
Syukri Zarkasyi, M.A)
10 Cri khas Pondok Pesantren ialah adanya kebersamaan , antara Kiai, Guru dan Santri
dalam satu tempat dan waktu.(K.H. Syamsul Hadi Abdan)
11 Kalau makan, minum dan tempat tidur saya lebih baik dari pada makan, minum dan
tidur anak-anak saya (santri saya), supaya anak –anak protes.(K.H. Ahmad Sahal)
12 Apabila dalam tempo lima tahun seorang Pemimpin tidak ada prestasi, berarti dia
tidak pernah kerja keras. ((Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A)
13 Keindahan tidak akan terbangun tampa keikhlasanmurni dari Kiai, Guru, san Santri.
((K.H. Syamsul Hadi Abdan)
14 Administrasi yang baik wajib(mutlak) untuk menjaga kepercayaan. (K.H Imam
Zarkasyi)
15 Ada uang bisa membangun, ada uang tidak ada bangunan, berarti tidur nyenyak tidak
bekerja, uang habis tidak ada bangunan sama dengan korupsi.” (K.H Imam Zarkasyi)
16 Kalau sekiranya urusan-urusan di Pondok moderen ini, diurus dengan perhitungan
materi, tampa keiklasan beramaldari guru-guru dan para pembantunya, maka tidak
aka nada yang jadi, dan tidak aka nada sesuatu yang berjalan. (K.H Imam Zarkasyi)
17 “Pesantren Adalah Lautan Perjuangan Dan Keiklasan , Kalian Harus Menjaga
Keiklasan Dan Semangat Juamng Kalian (Dr. KH. Abdulah Sukri Zarkasih, MA. Wardun
1438/2017-75)”.
18 Hidup sekali, hiduplah yang berarti (K.H Imam Zarkasyi)
Dalam Penjabaran hasil Riset dan pembahasannya adalah sebagai berikut : Perlu
ditekankan bahwa :
1. Tim Riset dalam sesuai dengan pengembangan rumusan masalah dan batasan masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya mengkaji tentang Manajemen Pendidikan Ilmu, Seni dan Budaya
muslim dengan teori Blue Ocean Strategy yang dikembngkan melalui Analysis Spiral Dynamic
dan yang dijadikan focus penelitian di tiga Pondok Pesantren Modern Gontor yaitu : (1) Ponpes
Modern Gontor Pusat 1 Putra Ponorogo Jatim ; (2) PonPes Modern Gontor 3 Putra di Gurah
Kediri Jawa Timur dan (3) PonPes Modern Gontor 5 Putri di Kandangan Kediri Jawa Timur ; (
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 207
4) Pondok Pesantren Moderen Gontor Putri 1 dan (2) Putri 2 di Mantingan Ngawi Jawa Timur
yang diharapkan dapat mewakili Pondok Pesantren Gontor lainnya yang ada di Seluruh
Indonesia.Dan Hal tersebut adanya pada system pengasuhan dalam kegiatan
Ektrakurikuler (Exschool) di PonPes Modern Gontor, maka dalam Riset ini lebih banyak
mengkaji tentang kegiatan Exchool tersebut baik dalam Risetnya maupun dalam kegiatan dan
pengkajian adan Analisanya . Dengan demikian maka Penulis dalam Bab ini akan membahas
terkait dengan tujuan dan focus Riset tersebut .
2. Selain itu sepenuhnya baik di Pondok Pesantren Modern Gontor Pusat maupun cabang-cabang
PonPes Modern Gontor pada Prinsipnya mempunyai dan mengacu pada sistem kebijakan,
program pengajaran, pendidikan , manajemen kegiatan intra, ektra kurikuler dan lainnya
sepenuhnya memiliki koordinasi dan langkah yang sama , hanya yang membedakan beberapa
sebagian budaya yang disesuaikan dengan lokasi , masyarakat dan sarana kebutuhan setempat
yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren tersebut .Secara keseluruhan Pondok Modern
Gontor beserta cabang-cabangnya memiliki santri sebanyak dan guru. Nilai-nilai Pembentuk
Karakter Nilai-nilai yang mendasari perilaku kehidupan PM Gontor dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu nilai esensial dan nilai instrumental serta implementasinya dengan disiplin. Nilai-nilai
esensial adalah nilai-nilai yang dikontruk oleh perintis pesantren dan menjadi bagian dari
kepribadian yang tidak terpisahkan antara dirinya dan pesantren. Nilai-nilai tersebut di PM
Gontor dapat dipresentasikan dalam dua bentuk, yakni: Pancajiwa dan Motto. Pancajiwa Pondok
Hakikat pondok pesantren terletak pada isi atau jiwanya, bukan pada kulitnya, dalam isi itulah
ditemukan jasa pondok pesantren bagi umat. Kehidupan dalam pondok pesantren dijiwai oleh
suasana-suasana yang dapat dirumuskan dalam Pancajiwa sebagai berikut: (1) keikhlasan; (b)
kesederhanaan; (c) kesanggupan menolong diri sendiri atau berdikasi; (4) ukhuwwah diniyah
yang demokratis antara santri; dan (e) bebas.
3. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter Sistem Pendidikan Pondok modern Gontor
menggunakan sistem pendidikan klasikal berbasis kelas. Lembaga pendidikannya yang terkenal
adalah Kulliyatul Mu allimin al-islamiyyah. Lembaga ini setara pendidikan tingkat madrasah
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 208
tsanawiyah dan madrasah aliyah. Tapi sistem penjenjangan yang dilakukannya berbeda. Siswa
lulusan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyyah dalam diterima di lembaga ini dan dianjurkan untuk
menyelesaikan pendidikannya selama 6 tahun, yakni dari kelas I sampai dengan kelas VI. Lulusan
Sekolah Menangah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dapat diterima di lembaga ini dengan
menempuh proses pendidikannya selama empat tahun, yakni kelas I kemudian naik kelas III,
selanjutnya naik lagi kelas V dan terakhir kelas VI. Kurikulum KMI Pada awalnya kurikulum yang
diterapkan di KMI adalah kurikulum Normal islam yang didirikan oleh Mahmud Yunus akan tetapi
tidak memindahkan begitu saja ide dan konsep kurikulum Normal Islam. Pengaruh guru Imam
Zarkasyi, yakni al-hasyimi ikut berperan pula dalam mendorong timbulnya ide-ide pembaruan
pendidikan. Kurikulum didesain secara seimbang antara materi-materi yang terdapat di
pesantren dan madrasah. Intra-Kurikuler Komposisi pelajaran di KMI terdiri dari pengetahuan
agama, pengetahuan bahasa Arab, dan pengetahuan umum tingkat lanjutan, namun setingkat
tidak berarti sama. Susunan program tersebut adalah sebagai berikut: (1) Al-Umum al-
Islamiyyah (selain kelas I, seluruhnya disampaikan menggunakan bahasa Arab); al-qur an,
Tajwid, Tafsir, al-tarjamah, al-hadith, mustalah alhadith, al-fiqh, usul al-fiqh, al-faraid, al-tauhid,
al-din al-islami, al-adyan, dan tarikh islami; (2) al-ulum al-arabiyah (seluruhnya disampaikan
dalam bahasa Arab); al-imla tamrin al-lughah, al-insya, al-mutala ah, al-nahwu, al-sarf,
albalaghah, Tarikh Adab al-lughah, al-mahfudhat, dan al-khat; (3) al-ulum al-ammah, terbagi
dalam beberapa kelompok sebagai berikut: (a) Keguruan: al-tarbiyah wa al-ta lim (dengan
bahasa Arab), dan psikologi pendidikan, asas didaktik metodik (bahasa Indonesia); (b) bahasa
Inggris (dalam bahasa Inggris), reading dan comprehension, grammar, composition, dan
diction; (c) Ilmu Pasti: Berhitung, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika, dan Biologi; (d)
Ilmu Pengetahuan Sosial; Sejarah Nasional dan Dunia, Geografi, Sosiologi, dan Psikologi Umum;
(e) Ke-Indonesiaan/ Kewarganegaraan: Bahasa Indonesia dan Tata Negara. (Syukri Zarkasyi,
2005). Kegiatan KMI Kegiatan yang dikelola oleh KMI terdiri atas kegiatan harian, mingguan,
tengah tahunan, dan tahunan. Kegiatan harian meliputi: kegiatan belajarmengajar, supervisi
proses pengajaran, persiapan pengecekan pengajaran, pengawasan disiplin masuk kelas,
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 209
pengontrolan kelas dan asrama santri saat pelajaran berlangsung, penyelenggaraan belajar
malam bersama wali kelas berlangsung dari jam 20.00WIB-21.45WIB. Kegiatan mingguan
meliputi: pertemuan Guru KMI setaip hari Kamis untuk mengevaluasi kegiatan akademik oleh
Direktur KMI, non-akademik oleh pimpinan pondok. Kegiatan tengah tahunan; ujian tengah
semester I dan II dan ujian akhir semester I dan II. Kegiatan tahunan meliputi kegiatan sebagai
berikut: Fath al- Kutub, yakni latihan membaca kitab-kitab berbahasa Arab untuk kelas V (kitab-
kitab klasik) dan Kelas VI (kitab klasik dan kontemporer). Santri diberi tugas untuk membahas
persoalan-persoalan tertentu dalam akidah, fiqh, hadis, tafsir, tasawuf, dan lainnya. mereka
membuat laporan dan menyerahkan kepada guru pembimbing untuk dievaluasi. Fathul Mu jam,
yakni latihan dan ujian membuka kamus berbahasa Arab untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan berbahasa Arab santri, terutama dalam mencari akar dan makna kosakata.
Manasik al-hajj, latihan ibadah haji bagi siswa, berlokasi di lingkunagn kampus, dibawa
bimbingan guru ahli. Al-Tarbiyah al-amaliyah, yaitu praktik mengajar untuk kelas VI.
Dilaksanakan menjelang akhir masa studinya. Seorang santri melaksanakan praktik sementara
kawan-kawannya yang satu kelompok dengan mengamati dan selanjutnya memberikan evaluasi
(naqd) dengan bimbingan guru senior. Al-Rahlah al-iqtishadiyah (economic study tour):
kunjungan ke dunia usaha dan kewiraswatan, untuk menanamkan jiwa kemandirian dan
kewiraswastaan kepada para santri.
J. DESKRIPSI CONTOH PROFIL KEGIATAN EXCHOOL PONDOK PESANTREN MODEREN
GONTOR PUSAT PUTRA I MLARAK PONOROGO JAWA TIMUR
Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo pusat Jawa Timur didirikan pada tanggal 10
April 1926 di Ponorogo Jawa Timur oleh tiga bersaudara putra kiai Santoso Anom Besari. Tiga
bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal ( ), KH Zainuddin Fananie ( ), dan KH Imam Zarkasyi ( ). Pondok
pesantren ini memiliki tiga lembaga pendidikan, yakni Tarbiyat al-athfal yang didirikan pada tahun
1926 untuk pendidikan tingkat dasar, Kulliyat al-mu allimin al-islamiyyah yang didirikan pada tahun
1936 untuk pendidikan tingkat menengah, dan Institut Pendidikan Darussalam (IPD) yang didirikan
pada tahun 1963 untuk pendidikan tinggi untuk program sarjana muda, saat ini Pondok Gontor juga
telah memiliki Institut Studi Islam Darussalam (ISID) dengan program strata satu (S1) dan program
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 210
Pascasarjana. Pesantren Gontor dikelola oleh Badan Wakaf yang beranggotakan tokoh-tokoh alumni
pesantren dan tokoh yang peduli Islam sebagai penentu kebijakan pesantren dan untuk
pelaksanaannya dijalankan oleh tiga orang pimpinan pondok, yakni KH Hasan Abdullah Sahal (Putra
KH Ahmad Sahal), Dr. KH Abdullah Syukri Zarkasyi (putra KH Imam Zarkasyi) dan KH Syamsul Hadi
Abdan, S.Ag. Tradisi pengelolaan oleh tiga pengasuh ini melanjutkan pola Trimurti (pendiri). Pondok
Modern Gontor saat ini telah memiliki cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Berikut Denah kampus PMDG Putra 1 Ponorogo Jatim
Tabel. 9. 1 KETERANGAN DENAH
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 211
Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putra Pusat 1, Darul
Mlarak Ponorogo Jawa Timu
1a. Baitul Mal Wat-Tamwil Fasilitas b. Pondok Seperempat Abad (pSA)
63. Rayon Aligarh
b. Perumahan Curu 3l . Cedung Tunis 64. Perumahan KH. Imam Zarkasvi
2. a. Penggilingan Padi 65. Rayon Saudi I
b. Lapangan Stadfon 90 32. Balai Pertemuan Pondok Modern 66. Perumahan Guru
3. a. Kandang Sapi (BppM)
b. Wisma Darussalam Kamar B dan C 33. Cedung Madrasah (Kantor 67. Kantor Pembangunan
Administrasi E 68. Kantin Sholihin
c. Wisma Darussalam WIP Sekretaris Pimpinan) 69. Komplek Sholihin (Rayon)
d. Wisma Darussalam Kamar A 70. a. Rayon Palestina
e. Ruang Sidang Badan Wakaf 34. a. Masjid Pusaka ('Atiq)
4. Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat b. Pendopo b. Rayon Yaman
35. Gedung Asia (Yayasan, Dema,
(BKSM) perpustakaan) 71. Cedung Yaqdzoh (Kelas)
36. Dapur Curu 72. a. Makam PPMG
5. a. Wartel Cambia
b. Perumahan Guru 37. Gedung Pakistan b. Makam Keluarga RH Hadi
6. Minimarket Usaha Kesejahteraan Keluarga 38. Percetakan Darussalam Kusuma Sulaiman Jamal
39. Lapangan Futsal
(UKK) 40. Gedung OIah Raga (COR) 73. a. Lapangan Persada
7. Laboratorium Biologi €, Fisika 41. Pertamanan (Basatino)
b. Lapangan Basket, perbeda
8. Lapangan Basket 42. Koperasi Mahasiswa 74. Gedung Satelit (Kelas)
9. Cedung Syiria 43. Pompa Air 75. Gedung Ninxia (Darussalam
10. Perumahan Curu 44. Pabrik Air Minum La Tansa
I 1. Lapangan B Windu 45. Wartel SudanDENAFI Computer Center
12. Rumah DR. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor Kampus Pusat Jawa Timur 76. Perumahan Guru (Buyutul
M.A. 46. Cedung Sudan (Kelas) Anshor)
13. Lapangan Hijau 47. Asia Photocopy 77. Cudang Konveksi
14. Cedung Al-Azhar (Bagian penerimaan Tamu) 48. Gedung Saudi 6 (Kantor KMII 7B. Konveksi La Tansa
15. Kantin Al-Azhar 49. Menara Masjid 79. La Tansa Poultry
16. Dapur 50. Masjid Jami' Darussalam 80. Cedung Robitoh
17. Pembangkit Listrik Timur 51. Cedung Madani 81. TPS
18. Rayon Indonesia 1 52. Rumah KH. Hasan Abdullah S 82. Perumahan Dosen baru
I 9. Cedung Santiniketan 53. Cedung Syanggit (Kantor IKPM) 83- Gudang Pondok
20. Rayon Indonesia 2 dan perpustakaan 54. Midho'ah 84. a.Pabrik roti
55. Rayon Darul Hijroh b. Pabrik es
Darussalam
56. Pembangkit Listrik Barat c.Wisma IKPM
21. Rayon lndonesia 3 57. Perumahan Gu.u (Buyutul Makkah) B5. KUK a. Toko Besi b. palen
22. Cedung l7 Agustus 58. Pertukangan X. Kamar Mandi
23. Lapangan Takraw 59. Cudang KMI 86. Perumahan Curu (Buyut
24. Rayon Indonesia 4
60. a.Perumahan Guru (Buyut Makkah)
25. Ruang Makan Santri Madinah) Bx. Dapur Keluarga
26. Bagian Koperasi Dapur & penatu
27. Kantin Lauk Pauk b.La Tansa Loundry
28. Kantin Belakang BPPM 61. Perumahan KH. Ahmad Sahal
29. Rayon Wisma Hadi 62. a. Cedung Abadi (Kantor
30. Koperasi Pelajar Language Advisory Courrcil
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 212
1. Aktivitas OPPM Dan KGP
Pembacaan Hasil Musyawarah Kerja OPPM dan Koordinator Pembacaan hasil Musyawarah
Kerja (Muker) Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator diadakan pada hari
Ahad, 19 Syawwal 1437 / 24Juli 2016. Acara diawali dengan pesan dan nasihat oleh Pimpinan
PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan seluruh hasil
Musyawarah Kerja dari tiap-tiap bagian secara berurutan; dimulai dari penambahan redaksi
hingga penghapusan ayat tertentu. Diharapkan dengan adanya acara ini, warga PMDC mampu
mengerti dan memahami semua Program kerja dan hasil usaha yang ada, sehingga terwujud
kerja sama yang baik dan harmonis. Jambore Nasional Ke-10 di Cibubur Jambore Nasional ke-
10 berlangsung pada tanggal 9-18 Dzulqa'dah 1437/ 12--21 Agustus 2016 di Bumi Perkemahan
Cibubur, Jakarta. Pada jambore kali ini, Pondok Modern Darussalam Gontor mengirimkan
utusannya sebanyak 1B orang. Dibimbing oleh Ustadz SaifulAnwar, M.Pd.l., Ustadz ofiazka Fahmi
Huda, S.Pd.l., Ustadz GunawanAdi Pranata, dan Ustadz Adam Huda Haqiqi. Di antara aktivitas
Jamnas yakni Water Actuiting, global Development Village (GDW, Science and Culture, Adventure,
Community Tour, dan Scout Skill/. Saat acara, kontingen dari Gontor menampilkan Seni Reog
Ponorogo dan Tari Sintuwu Poso.Kursus Mahir tingkat Dasar (KMD) Kegiatan Kursus Pembina
Mahir tingkat Dasar (SD) diikuti oleh siswa Kelas 5 Kulliyatu-l Mu'allimin al-lslamiyyah yang
berjumlah 838 orang (696 siswa dari PMDG Kampus Pusat dan 142 PMDC Kampus 2). PMDG
tahun ini mengusung tema "Membentuk karakter pejuang, pemimpin lslam masa depan," dan
bermotokan "Bukan sekedar KMD". Adapun pemateri pada KMD tahun ini adalah kakak-kakak
pelatih dari guru senior dan Kwarcab Ponorogo"Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ka
Kwarcab Ponorogo dan Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 2 di
PMDC Kampus 2. KMD tahun ini dilaksanakan selama lima hari, sejak Ahad-Kamis, 11-15 Dzulqa'dah
1437 / 4-18 Agustus 2016" Kegiatan ini ditutup secara resmi dengan pembacaan Laporan oleh
panitia dan pelepasan tanda Peserta oleh Wakil Pengasuh PMDC Kampus 2
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 213
2. Musyawarah Kerja Rayon.
Musyawarah Kerja Rayon adalah salah satu program OPPM yang diselenggarakan
menjunjung tinggi disiplin yang ada di asrama bagi tiap pengurus rayon dan anggota yang
bertempat tinggat di rayon tersebut. Melalui musyawarah ini, muncullah ide-ide cemerlang yang
disepakati bersama antara Pengurus rayon dan anggotanya untuk memupuk jiwa ukhuwah
Islamiyyah dan rasa memiliki di antara mereka. Di samping itu pengurus rayon dapat lebih
mudah memahamkan anggotanya mengenai disipiin beraktMtas dalam keseharian di asrama
maupun di luar asrama karena hasil musyawarah ini akan dilaksanakan dalam kegiatan
keseharian mereka di rayon selama setahun yang akan datang. Sabtu, 8 Dzulhiijah 1437/ 10
September 2016,para santri Pondok Modern Darussalam Contor mengadakan Musyawarah Kerja
(Muker), Rayon berlangsung di Gedung Rabithah, dan diikuti oleh 21 rayon. Peserta acara terdiri
dari pengurus bagian setiap rayon, seperti: Ketua Rayon, Sekretaris, Bendahara, Keamanan,
Bahasa, Kesehatan, Kesenian, Olahraga, dan Ketua Kamar. Muker dimulai pukul 19.45 WIB dan
diawali dengan pembacaan hasil Muker tahun sebelumnya, dilanjutkan dengan Sidang Pleno
yang menampung usulan tiap- tiap bagian dan diakhiri dengan Sidang Paripurna. Disini, Ketua
Rayon, selaku Pimpinan Sidang berwenang mengesahkan dan menolak usulan dari anggota dan
pengurus asrama yang diajukan.
3. Penataran Manajemen dan Keorganisasian .
Demi melatih santri PMDG dalam berorganisasi, OPPM adakan Pelatihan Manajemen dan
Keorganisasian. Acara ini dibuka pada hari Kamis, 27 Dzulhijjah 1437/ 29 September 2016 di
Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. Acara ini dibagi
menjadi beberapa sesi. Sesi pertama bertemakan "Leadership" diisi oleh Ustad H. Yoyok
Suyoto Arif MSI.; Sesi kedua: "Perilaku organisasi dan manajemen Islam ole-h Ustadz Ahmad
Saifullah, M.Pd.l.; Sesi ketiga: "Sekretaris, Profil, Fungsi dan Tugasnya dalam Organisasi" oleh
Ustadz Sulthon Abdul Azisz, S.Pd.l.; Sesi keempat: "Kebendaharaan" oleh Staf Administrasi
Gontor; Sesi kelima: "Korespondensi" oleh Ustadz Aip Wahidzul Latif. Penataran ini diikuti oleh
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 214
lebih dari 400 santri' dari Kelas 4, 3 lntensif hingga Kelas 6. Para peserta terdiri dari utusan
rayon, klub, instansi, bagian-bagian OPPM, dan Koordinator.
4. Ekspo Darussalam .
Guna menyambut kedatangan tahun baru lslam, Pengasuhan Santri, melalui OPPM
dan satu Koordinator, menggelar Ekspo Darussalam, pada untuk hari Senin, 1 Muharram 7438/
12 Oktober 2016. Ekspo Darussalam diadakan dalam bentuk pameran serta bazar dari segala
komponen, mulai dari Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dengan seluruh baqian-
bagiannva. Koordinator Cerakan Pramuka (KGP) Guqus Depan 1508. dengan seluruh andalan-
andalannva. Marchino Band Gema Nada Darussalam (MRGND), hingga Exact Club dengan
pameran baranq laboratoririm.
5. Arahic Drama Contest
Lomba ini diadakan pada hari Ahad. I Muharram 1438/ 2 Oktober 2016, bertepatan
dengan tahun baru Hijriyah. berlangsung di BPPM, dibuka olch Ustadz Abdul Amim, .S.Pd.l. Kontes
ini diikuti oleh 2l Asrama, dipanitiai oleh siswa Kelas 5 KMl. Pemenang dibagi menjadi 2
bagian, asrama Kibar dan Sighar. Pemenang kelompok Sighar adalah Gedung Baru Siqhar
(Alighar lantai 2) Jurara l, Wisma Hacli (Juara 2), Indonesia 2 lantai 2 (Juara 3). Kelomook
Asrama Kihar adalah Gedunq Baru Kibar (Alighar lantai l) Juara 1, Indonesia 3 (Juara 2),
Solihin 2 (Juara 3). Selain itu, Bahasa Terbaik diraih oleh Rayon Gedung Baru Sighar, Aktor
Terbaik direbut oleh Umar Taufik (Rayon Sholihin 2), serta Juara Umum adalah Rayon Gedung
Baru .Siqhar.
6. Gladian Pinsa dan Pinru.
Acara ini berlangsung selama satu pekan, Sabtu-Jumat, 7-13 Muharram 1438/8 - i4
Okrober 2016. Panitia pelaksananya, Mabikori dan Koordinator. dibantu oleh 20 orang panitia
dari Siswa Kelas 5 KMl. Peserta berasal dari kelas 14 (250 siswa), pinsa dan pinru di Gugus
Depan masinq-masing. Materi pelatihan meliputi keterampilan dasar kepramukaan, seperti
upacara, dinamika pondok, baris-berbaris, perkemahan, dan P3K. Kegiatan outbound,
dilaksanakan di Kampus Pinus, Saranqan.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 215
7. Art, Handicraft, and Sport Show.
Untuk meningkatkan jiwa kreativitas santri Pondok Modern Darussalam Gontor,
penqasuhan Santri, melalui Bagian Kesenian, menggelar Art, Handicraft, and Sport Show, pada
hari Jumat, 1 R. Akhir 1438/30 Desember 2016. Acara digelar di dalam, sampinq. dan depan
Balai Perteriuan Pondok Modern, memancarkan keahlian para santri yang tergabung dalam
berbagai macam kursus kesenian, ketrampilan, dan klub olahraga. Ragam kursus kcsenian
yang ditampilkan pada kcsempatan ini. di antaranya: Armada (seni teater), Perbeda (seni
beladiri), Limit dan Aklam (seni rupa;, Castrada (kctrampilan), serta klub-klub olah raga dari
cabang sepak bola, basket, bulu tangkis, takraw, tenis meja, senam, voli, dan futsal. Kursus
Mahir tingkat Lanjutan (KML) Kursus ini bcrlangsung di Bumi Perkemahan PMDG Kampu,s 2
pada hari Jum'at-Kamis, 15-21 R. Akhir 1438 /3 -19 .Januari 2017. peserta KML berasal dari
Siswa Akhir KMI, PMDC dan Kampus 2 (berjumiah 306 orang), serta Guru KMI (7 orang).
Metode penyampaian materinya segmental. Beberapa metode vang digunakan dalam kursus
ini ; Metode Ceramah. Diskusi, penuqasan, Studi Kasus, Berganti Pangkalan. peragaan,
Demonstrasi. Widya Wisata, Pengabdian Masyarakat, dan Simulasi Pemilihan Ketua Orqanisasi
pelajar pondok Modern (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) Pemilihan pcngurus
baru untuk kinerja orqanisasi ini diawali dengan pemilihan utusan dari masing-masing
konsulat pada hari Scnin. 24 R. Akhir l438/ 23 Januari 20 l7 oleh seluruh santri dari Kelas
l-6 KMI .Selanjutnva, para utusan konsulat terpitih dikumpulkan di BPPM untuk diadakan
pcmilihan besar kandidat calon ketua untuk kedua orqanisasi. Lantas 2 oranq kandidat terpilih
(1orang untuk OPPM dan l0 oranq untuk KCP) diajukan ke Pimpinan Pondok. Setelah
pertimbangan danmusyawarah, ditentukan 2 oranq sebagii ketua OPPM dan 2 oranq sebaqai
ketua KCP Terpilh sebagai Ketua OPPM baru, Muhammad Rohman Hadi (5-F) dan Muhammad
yusuf prasetio (5-J). Sedangkan Ketua Koordinator Gerakan Pramuka baru, Bagus Huda
lbrohim (5-D) dan Muhammad lqbal Rifqi (5-l). Kemudian para Ketua baru dikarantina selama
hampir seminggu untuk merumuskan formasi pengurus baru kedua orqanisasi.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 216
8. Laporan Pertanggungjawaban OPPM dan Koordinator serta Serah Terima
Amanat
Menjelang Ujian Siswa Akhir KMl, pada hari Selasa Kamis,4-6 J. Ula 1438/30 Januari
-2 Peruari 2017 diadakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) OPPM dan Koordinator yang
dilanjutkan dengan Serah Terima Amanat dari pengurus lama kepada pengurus baru. Acara
diselenggarakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) dan dihadiri oleh Bapak Pimpinan
PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, serta Bapak Direktur KMI dan
dua oranq wakilnya.
9. Saka Bhayangkara.
Kegiatan ini berlanqsung selama 3 hari, dimulai dari tanqqal 3 - 6 J. Ula 1438/30
Januari- 2 Februari 2016 dan diikuti oleh 300 orang santri; yaitu Kelas 4, 3 Intensif. 5, dan
6" Tcnaga pcngajar dalam kegiatan ini adalah Staf Polres Ponorogo dcnqan materi sebaqai
berikut; PBB, Pengaturan Lalu Lintas, TPTKB DKS, PPCD, Siskamling, pengetahuan Narkoha dan
penanalqulangan Bencana Alam.
10. Praktik Pengayaan Lapangan (PPL).
Praktik Pengayaan Lapangan perdana Adika Pramuka Kelas 3 lntensif dan 4
dilaksanakan pada hari Kamis, l8 Jumadal Tsani 1438/16 Maret. 2017 di bawah bimbingan
Pengurus KGP dan Majelis Pembimbing Gugus Depan 15089. Kegiatan ini berlangsung di
acara Kampus pondok. Para peserta diwajibkan menampilkan kcterampilan kepramukaan
kepada peserta didik. seperti bingkai foto lampu hias. hiasan dinding, .Vas bunga, lukis balik
kaca, akuarium. meia belajar dan hiasan jam. Pada prinsipnya manajemen pendidikan (Ilmu ,
Sen dan Budaya serta ketrampilan) bagi para santri di PPM Gontor termasuk salah satunya di
PPM Putra 1 Ponorogo yang dijadikan focus penelitian diantaranya menekankan Kedisipinan, dan
kepemimpinan yang hakiki , karena PM Gontor berusaha untuk mengintegrasikan dan
menyitesiskan semua keunggulannya dalam wujud PM Gontor Ponorogo. Disiplin Pondok Modern
Gontor Disiplin merupanan elemen terpenting dalam pendidikan pesantren; ia merupakan sarana
paling efektif dalam proses pendidikan di lembaga ini, oleh karena itu, disiplin harus ditegaskkan
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 217
oleh semua orang yang terlihat di pondok pesantren, baik santri, guru, maupun pengasuh
pesantren itu sendiri. Disiplin itu menyangkut beberapa aspek: disiplin beribadah, berasrama,
berpakaian, berolahraga, dan berbahasa. Semua disiplin tersebut mutlak harus ditaati sejak
pertama santri resmi menjadi bagian dari Gontor, kecuali disiplin bahasa yang diterapkan
setengah tahun setelah santri baru tinggal di pondok. KH Imam Zarkasyi memberikan gambaran
betapa pentingnya peran dan fungsi pengawasan yang merupakan bagian dari tegaknya disiplin
itu sendiri. Semua guru menjadi bagian keamanan, maka menegur dan bertindak pun harus
bijaksana (mengetahui betul jiwa setiap anak yang akan diberi tindakan), dan perlu diingat bahwa
santri juga mengawasi guru-guru, para guru harus selalu menjadi teladan yang terbaik dalam
segala hal. Orientasi dan Tujuan Pendidikan Tujuan dalam proses pendidikan merupakan cita-cita
ideal tentang apa yang diinginkan dan hendak dihasilkan oleh proses pendidikan. Dengan istilah
lain; tujuan pendidikan ialah perwujudan nilai-nilai ideal yang diinginkan dan dihasilkan dari proses
pendidikan. Nilai ideal tersebut tercermin pada keperibadian keluaran pendidikan. Pendidikan
termasuk bagian ilmu normatif; mencita-citakan nilai-nilai luhur dan yang dipandang baik oleh
seseorang dan dan masyarakat. Sebagai ilmu normatif, pendidikan selalu didasarkan pada 38
Aspirasi Vol. 4No. 1, Juni 2013. Norma-norma dan nilai-nilai ideal yang baik, dan yang tercermin
dalam rumusan tujuan pendidikan. Norma dan nilai tersebut merupakan dasar mengenai
bagaimana tujuan pendidikan itu dirumuskan.
Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter Sistem Pendidikan Pondok modern Gontor
menggunakan sistem pendidikan klasikal berbasis kelas. Lembaga pendidikannya yang terkenal
adalah Kulliyatul Mu allimin al-islamiyyah. Lembaga ini setara pendidikan tingkat madrasah
tsanawiyah dan madrasah aliyah. Tapi sistem penjenjangan yang dilakukannya berbeda. Siswa
lulusan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyyah dalam diterima di lembaga ini dan dianjurkan untuk
menyelesaikan pendidikannya selama 6 tahun, yakni dari kelas I sampai dengan kelas VI. Lulusan
Sekolah Menangah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dapat diterima di lembaga ini dengan
menempuh proses pendidikannya selama empat tahun, yakni kelas I kemudian naik kelas III,
selanjutnya naik lagi kelas V dan terakhir kelas VI. Kurikulum KMI Pada awalnya kurikulum yang
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 218
diterapkan di KMI adalah kurikulum Normal islam yang didirikan oleh Mahmud Yunus akan tetapi
tidak memindahkan begitu saja ide dan konsep kurikulum Normal Islam. Pengaruh guru Imam
Zarlasyi, yakni al-hasyimi ikut berperan pula dalam mendorong timbulnya ide-ide pembaruan
pendidikan. Kurikulum didesain secara seimbang antara materi-materi yang terdapat di
pesantren dan madrasah. Intra-Kurikuler Komposisi pelajaran di KMI terdiri dari pengetahuan
agama, pengetahuan bahasa Arab, dan pengetahuan umum tingkat lanjutan, namun setingkat
tidak berarti sama. Susunan program tersebut adalah sebagai berikut: (1) Al-Umum al-
Islamiyyah (selain kelas I, seluruhnya disampaikan menggunakan bahasa Arab); al-qur an,
Tajwid, Tafsir, al-tarjamah, al-hadith, mustalah alhadith, al-fiqh, usul al-fiqh, al-faraid, al-tauhid,
al-din al-islami, al-adyan, dan tarikh islami; (2) al-ulum al-arabiyah (seluruhnya disampaikan
dalam bahasa Arab); al-imla tamrin al-lughah, al-insya, al-mutala ah, al-nahwu, al-sarf,
albalaghah, Tarikh Adab al-lughah, al-mahfudhat, dan al-khat; (3) al-ulum al-ammah, terbagi
dalam beberapa kelompok sebagai berikut: (a) Keguruan: al-tarbiyah wa al-ta lim (dengan
bahasa Arab), dan psikologi pendidikan, asas didaktik metodik (bahasa Indonesia); (b) bahasa
Inggris (dalam bahasa Inggris), reading dan comprehension, grammar, composition, dan
diction; (c) Ilmu Pasti: Berhitung, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika, dan Biologi; (d)
Ilmu Pengetahuan Sosial; Sejarah Nasional dan Dunia, Geografi, Sosiologi, dan Psikologi Umum;
(e) Ke-Indonesiaan/ Kewarganegaraan: Bahasa Indonesia dan Tata Negara. (Syukri Zarkasyi,
2005). Kegiatan KMI Kegiatan yang dikelola oleh KMI terdiri atas kegiatan harian, mingguan,
tengah tahunan, dan tahunan. Kegiatan harian meliputi: kegiatan belajarmengajar, supervisi
proses pengajaran, persiapan pengecekan pengajaran, pengawasan disiplin masuk kelas,
pengontrolan kelas dan asrama santri saat pelajaran berlangsung, penyelenggaraan belajar
malam bersama wali kelas berlangsung dari jam 20.00WIB-21.45WIB. Kegiatan mingguan
meliputi: pertemuan Guru KMI setaip hari Kamis untuk mengevaluasi kegiatan akademik oleh
Direktur KMI, non-akademik oleh pimpinan pondok. Kegiatan tengah tahunan; ujian tengah
semester I dan II dan ujian akhir semester I dan II. Kegiatan tahunan meliputi kegiatan sebagai
berikut: Fath al- Kutub, yakni latihan membaca kitab-kitab berbahasa Arab untuk kelas V (kitab-
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 219
kitab klasik) dan Kelas VI (kitab klasik dan kontemporer). Santri diberi tugas untuk membahas
persoalan-persoalan tertentu dalam akidah, fiqh, hadis, tafsir, tasawuf, dan lainnya. mereka
membuat laporan dan menyerahkan kepada guru pembimbing untuk dievaluasi. Fathul Mu jam,
yakni latihan dan ujian membuka kamus berbahasa Arab untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan berbahasa Arab santri, terutama dalam mencari akar dan makna kosakata.
Manasik al-hajj, latihan ibadah haji bagi siswa, berlokasi di lingkunagn kampus, dibawa
bimbingan guru ahli. Al-Tarbiyah al-amaliyah, yaitu praktik mengajar untuk kelas VI.
Dilaksanakan menjelang akhir masa studinya. Seorang santri melaksanakan praktik sementara
kawan-kawannya yang satu kelompok dengan mengamati dan selanjutnya memberikan evaluasi
(naqd) dengan bimbingan guru senior. Al-Rahlah al-iqtishadiyah (economic study tour):
kunjungan ke dunia usaha dan kewiraswatan, untuk menanamkan jiwa kemandirian dan
kewiraswastaan kepada para santri.
Gb. 9.3 Documen Kegiatan Exchool Thun 2016 di Gontor Pusat 1 Putra Poporogo jatim
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 220
Beberapa Kegiatan Exschool Ilmu Seni dan Budaya yang digelar di Pondok Pesantren Gontor Pusat
Putra Ponorogo Jatim Tim Riset dengan para Santri dalam Apel Tahunan Agustus 2017Ddan awal
2018. ( Data lebih lengkap di lampiran)
Gb. 9.4 Kegiatan Exchool Thun 2017 di Gontor Pusat 1 Putra Poporogo jatim
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 221
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 222
Gb. 9.4 Kegiatan Ekshool di PMDG Putra 1 Mlarak Ponorogo Jatim
K. DESKRIPSI PROFIL PONDOK PESANTREN MODEREN GONTOR PUTRA 3 DARUL
MA’RIFAT GURAH –KEDIRI JAWA TIMUR
Gb. 9.5 Masjid Jami’ Gontor Kampus 3
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 223
Pondok Modern Darul Ma’rifat adalah salah satu cabang Pondok Modern Darussalam Gontor
yang berlokasi di Sumbercangkring, Gurah, Kediri. Pondok yang dibangun di atas areal tanah seluas
6,5 ha. ini mulanya adalah wakaf dari keluarga Bapak H. Ridwan (alm.) atas prakarsa Bapak Drs. K.H.
Kafrawi Ridwan, M.A., salah satu putra beliau. Ketika dirintis pada tahun 1988 oleh para alumni Gontor
yang berasal dari Kediri, Pondok ini bernama Makrifat yakni kependekan dari Monumen Abadi
Keluarga Ridwan dan Fatimah. Setelah diwakafkan kepada Pondok Modern Darussalam Gontor pada
tanggal 11 Desember 1993 namanya diubah menjadi Darul Ma’rifat. Hadir pada acara penyerahan
wakaf dan sekaligus peresmian Pondok itu .Menteri Agama R.I. H. Tarmidzi Taher, K.H. Drs. Kafrawi
Ridwan, M.A. mewakili keluarga wakaf, dan K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. mewakili Pondok
Modern Darussalam Gontor sebagai penerima wakaf. Dengan kesepakatan bulat nama Makrifat
diganti menjadi Pondok Modern Darul Ma’rifat Gontor.Sejak itu Pondok ini dikelola oleh Gontor dengan
Ustadz Drs. Ma’ruf Chumaidi sebagai pengasuhnya dan pada 14 April 1997/6 Dzulhijjah 1417
dilanjutkan oleh Ustadz H. Ahmad Suharto, S.Ag. Kemudian pada tahun 2007 Pimpinan Pondok
menunjuk Ustadz Saiful Anwar, S.Ag. sebagai Wakil Pengasuh. Adapun saat ini (tahun 2016), Wakil
Pengasuh Gontor 3 Drs. H. Haryanto Abdul Jalal.
L. SAMAKAN LANGKAH, PENGASUHAN SANTRI ADAKAN KUMPUL KOORDINASI BAGI
KOORDINATOR SEKTOR-SEKTOR YANG ADA DI PM. GONTOR
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 224
.
Suasana saat Kiaisan Abdullah Sahal memberikan pesan dan nasihat ketika DARUSSALAM
Untuk kali pertama Pondok Modern Darussalam Gontor (PM. Gontor) melalui Lembaga
Pengasuhan Santri mengadakan acara Pembekalan Intensif bagi Koordinator sektor-
sektor yang ada di PM. Gontor. Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu, 30 Agustus 2017 di Aula
Saudi dan diiukti kurang lebih 120 orang peserta. Dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 15.00. Diawali
dengan Pesan dan Nasihat dari Bapak Pimpinan PM. Gontor, Kiai Hasan Abdullah Sahal dan dilanjutkan
dengan babak-babak materi selanjutnya sampai dengan babak akhir yaitu Problem Solving. Turut
mengisi acara ini Ust. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A., Ust. Noor Syahid, S.Ag. Ust. Dihyatun
Masqon, M.A.Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menyamakan langkah seluruh koordinator
sektor yang ada di PM. Gontor dalam menerima dan menghadapi masalah yang ada. Selain itu, acara
ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi bagi koordinator sektor-sektor agar menjadi lebih
semangat dalam membina junior-junior yang ada dan dapat meningkatkan etos kerjanya dalam
membantu pondok guna kemajuan pondok untuk masa yang akan datang.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 225
Tabel. 9. 2 KETERANGAN DENAH
Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 3, Darul Ma'rif
Sumbcrcangkring, Gurah, Kediri Jawa Timur
1. La Tansa Mart Fasilitas 61. Aqua Cuard
2. Gerbang
31, Gazebo 62. PERBEDA
3. Lapangan Futsal 32. Taman 63. MFC
4. Masjid Jami' 64. Qedung Palestina
5. Rumah Wakil Pengasuh 33. Gedung Indonesia 65. Gedung Palestina 2
6. Kolam 34. NadiTullab 66. Lapangan Futsal
7. Kamar Mandi 35.Perumahan Quru Senior
36. Parking Area 67. Lapangan Futsal
B. Koperasi Dapur 37. Midhoah 68. BPPM Gontor 3
9. Aqua Guard 69. Lapangan Futsal
10. Guest House 38. Rayon Makkah 4 70. Perumahan Curu Senior
11. Perumahan Guru Senior 39. Rayon Makkah 3 71. Perumahan Guru Senior
12. Perumahan Guru Senior 40. Rayon Makkah 2
41. Rayon Makkah 1 72. Per,umahan Curu Senior
13. Kantin 42. Koperasi Pelajar 73. Pembangunan
14. Peternakan Kambing Etawa 74. Pertanian e' Perikanan
15. Peternakan Sapi Perah 43. Kantin OPPlvl 75. Kebun
16. Gedung Saudi 44.Perumahan Guru Senior 76. Gudang
17.Diesel & Genset Operator 45.Perumahan Guru Senior
46.Kantin OPPM 77. Madinah 1
18. Pangkas Rambut 47. Cedung Yaman 78. Lapangan PERSADA
19. Sol Sepatu t' Tailor 79. Parking Area
20, Lapangan Sepak Bola 48. Miniatur Ka'bah & Aqua 80. Madinah 2
21. Cudang Guard 81. Aqua Guard
22. Lapangan Futsal 49. Cedung Al-Azhar
50. Gedung Santiniketan 82- Madinah 3
23. Ma'rifat Cafe 51. Gedung Syanggit 83. Lapangan PERBEDA
24. Gedung Syria 84. KUK/Pabrik Roti/La Tansa DC
25.Gedung BKSM & Yayasan 52. Gedung Aligarh 85. Sawah
53. Cedung Mesir 86. Perumahan Guru Senior
Kendaraan 54. Kebun
26. Dapur Guru 55. Diesel 87. BAAK
27. Jemuran 56. Cedung Sudan 1 BB. Lapangan Basket
89. Pemotongan Ayam/Pabrik Teh
28. Lapangan Takraw 57. Gedung Sudan 2
29, Lapangan Basket 58. Lapangan Takraw
30. Lapangan Voli 59. Lapangan Basket
60. Gedung lraq
Kegiatan Ekstrakulikuler dilaksanakan di PonPes Modern Gontor 3 Darul Mari,fat
1. Jamiyyatu-l-Qurra‘ dan Tahfidz Al-Quran; Diskusi dan Kajian ilmiah; Pelatihan Organisasi;
Gerakan Pramuka, termasuk di dalamnya Marching Band; ProgramPeningkatan Bahasa,
diantaranya;Penyampaian kosa kata Bahasa Arab dan Inggris setiap pagi. Percakapan
berbahasa Arab maupun Inggris, dua kali sepekan, pada hari Selasa dan Jumat. Perlombaan
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 226
pidato, drama dan cerdas cermat dalam bahasa Arab dan Inggris. Public Speaking dengan
menggunakan tiga bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris
2. Perkemahan, diadakan setiap minggu secara bergiliran, berlokasi di desa-desa binaan Pondok
Modern Gontor.
3. Kursus Kursus-Kursus Ketrampilan dan kesenian, di antaranya Kursus Kaligrafi Kursus Melukis,
kursus mengetik, Komputer Kursus Elektronika. Kursus Membuat Sirup & Roti
4. Olah Raga : Lari pagi, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Takraw, Tenis meja , Bulu Tangkis, Bola Voli,
Bela diri, Senam , Futsal.
5. Penerbitan buletin dan majalah dinding
6. Pementasan Seni, ditampilkan oleh kelas lima dan kelas enam dalam rangka pekan perkenalan.
Aktivitas ko-kulikuler yang menjadi agenda setiap hari mauupun bulan seperti tahfiz al-Quran,
kajian ilmiah santri, latihan organisasi, pergerakan pengakap termasuk marching band,
peberbitan buletin dan majalan dinding santri, mukhoyam ke pedesaan, program peningkatan
bahasa Arab dan Inggris setiap hari, pencak silat, public speaking dengan tiga bahasa Arab,
Inggris dan Indonesia, seminar-seminar seperti pengolahan sampah, manajemen organisasi
dan sebagainya, kursus-kursus ketrampilan seperti melukis, menaip, wartawan, kaligrafi, karya
ilmiah, komputer, elektronik, membuat sablon, membuat roti dan lainnya.
Gb. 9.6
Tim Riset sedang wawancara dengan pemangku jabatan Pengsuh Gontor 3.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 227
Menurut hasil Riset dan hasil wawancara (Agustus 2017) Tim Riset i dengan Stap
Pengasuh Santri (Furqon SyafrizalS.Th.I) dan Pembina Pangasuh Santri (Drs .H. Hariyanto Abdul
Jalal) yang intinya bahwa Seluruh kebijaksanaan di Darul Ma’rifat mengacu kepada kebijaksanaan di
Gontor secara penuh. Namun, itu tidak berarti menutup kemungkinan wujudnya kreativitas dan
inovasi yang muncul dari pengelolanya, terutama berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teknis-
praktis, bukan prinsip. Baik dalam Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI); Sistem pendidikan di KMI
Darul Ma’rifat sepenuhnya mengacu kepada sistem pendidikan KMI Pondok Modern Darussalam
Gontor; baik dalam jenjang pendidikan maupun kurikulumnya, demikian pula berbagai aktivitas dan
program-programnya. Sistem Pengasuhan Santri sepenuhnya mengacu pada Gontor . Orientasi
Pondok Modern Gontor mementingkan pendidikan daripada pembelajaran. Arah, tujuan, dan orientasi
pendidikan adalah: kemasyarakatan; hidup sederhana; tidak berpartai; tujuan ibadah tulabul ilmi,
bukan menjadi pegawai. Hal ini juga tampak pada suasana keikhlasan antara sesama santri, antara
santri dengan guru, antara santri dengan kiai, antara guru dengan guru. Pendidikan keilhlasan
diwujudkan melalui keteladanan para pendiri pondok dengan mewakafkan pondok seluruhnya, kecuali
rumah pribadi kiai. Contoh lain dari penanaman jiwa keikhlasan yang dalam mendidik santri, kiai
ikhlas tidak dibayar, bahkan sampai sekarang Gontor tidak ada sistem gaji untuk guru. Istilah yang
digunakan adalah kesejahteraan keluarga Kesederhanaan Kehidupan di pondok diliputi oleh suasana
kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif atau nrimo, tidak juga berarti miskin dan melarat.
Justru dalam jiwa kesederhanaan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan, dan
penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup. Di luar kelas santri mendapat bimbingan,
pengajaran, pengembangan secara intensif oleh Pengasuhan santri yang bertanggungjawab
menangani berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang meliputi keorganisasian, kepramukaan, bahasa,
disiplin, olahraga, ketrampilan, kesenian, akhlak, ibadah, dll. Berbagai aktivitas ini, dengan beberapa
modifikasi dan inovasi, juga mengacu kepada aktivitas yang diselenggarakan oleh Pengasuhan Santri
di Pondok Modern Darussalam Gontor. inikah salah satu bentuk koordinasi semua pondok pesantren
Modrn Gontor dalam manajemen semua langkah Sikap seluruhnya SAMA di Gontor pusat maupun
Cabang di seluruh Indonesia.
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 228
(PMDG Kampus 3 Darul Mari’fat. Pada usianya yang ke 23,) PMDG Karnpus 3 tetap
Istiqomqh dalam melaksanakan segala di Pandok. dengan memegang teguh amarat salah
salah seorang Trimurti K.H. ,Akmad Sahal “ Bondho Bahu Pikir Lek perlu Nyawane pisan”
M. KEGIATAN KMI dan SENI BUDAYA ISLAM DI GONTOR 3 DARUL MARIFAT
Kegiatan pendidikan dan pengajaran di PMDG Kampus 3 tetap mengacu kepada sistem
KFlMI yang berjalan di Pondok Moderm Darussalam Gontor secara penuh. Beberapa kegiatan
yang di laksanakan diluai rutinitas adalahl Seminar Mawaits, Wortkshop Metode Pembelajaran
Bahasa Inggris, Laboratory Expo (LSE) . Sementara itu, kegiatan rutinitas akadernis yang
dilaksanakan di PMDG (Kampus 3) sebagai berikut :
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 229
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 230
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 231
Gb. 9.7.
Kegiatan Exchool di PMDG Putra 3 Sumbercangkring Gurah Kediri Jatim
N. DESKRIPSI PROFIL PONDOK PESANTREN MODEREN GONTOR PUTRI 5 BOBOSAN
KANDANGAN KEDIRI JAWA TIMUR
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 5 (Gontor Putri 5), yang terletak di Bobosan,
Kemiri, Kandangan, Kediri, Jawa Timur, merupakan cabang yang secara resmi diresmikan oleh Ketua
MPR RI. DR. KH. Hidayat Nur Wahid, M.A. Turut hadir dalam acara itu, anggota badan wakaf, instansi
Laskar Santri (Seni Budaya ) Gontor P a g e | 232