The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Buku Digital, 2023-06-11 19:38:10

Ilmu Nahwu Untuk Pemula EBS

Ilmu Nahwu Untuk Pemula EBS

ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 86 Abu Razin & Ummu Razin e. Tutuplah pintu-pintu! : f. Kakek sedang membersihkan lantai : g. 2 Perawat (P) telah membantu dokter (L) : h. Para pedagang sedang menjual tas : i. Utsman telah membeli pulpen-pulpen : j. 2 orang bu guru sedang minum susu : Latihan 4 Buatlah kalimat dengan susunan sebagai berikut! Contoh: Fi’il Madhi + Fa’il (mutsanna) + Maf’ul bih (Jamak Taksir) َ َال ّج ِ ان الر ِ َ َّ ِاك ى الط َ أ َ ر a. Fi’il Mudhari + Fa’il (Mufrad) + Maf’ul Bih (Mutsanna) ___________________________________________________________ b. Fi’il Amr + Maf’ul bih (Jamak Mudzakkar) ___________________________________________________________ c. Fi’il Madhi + Fa’il (Jamak Mudzakkar) + Maf’ul bih (Mufrad) ___________________________________________________________ d. Fi’il Mudhari + Fa’il (Jamak Taksir) + Maf’ul bih (Mutsanna) ___________________________________________________________ e. Fi’il Madhi + Fa’il (Jamak Muannats) + Maf’ul bih (Mufrad) ___________________________________________________________


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 87 BAB III KALIMAT INTI – JUMLAH ISMIYYAH Jumlah ismiyyah adalah kalimat yang didahului oleh isim. Pola kalimat jumlah ismiyyah adalah sebagai berikut: ISIM + ISIM Mubtada Khabar Isim yang pertama disebut dengan Mubtada dan isim yang kedua disebut khabar. Mubtada adalah kata / objek dalam bentuk isim yang ingin dijelaskan sedangkan khabar sesuai dengan namanya adalah kabar atau penjelasan dari kondisi, keadaan, jabatan, atau penjelasan dalam bentuk apapun dari objek yang sedang dijelaskan (mubtada). Contohnya: ٌ د ْ ي َ ٌ ز ِم ل ْ ُس م (Zaid adalah muslim) Maka Zaid adalah objek atau isim yang ingin dijelaskan, sedangkan muslim adalah kabar atau penjelasan dari keadaan Zaid yang beragama Islam. Contoh lainnya: ا َ ذ ٰ ه ٌ د ْ ي َ ز (Ini adalah Zaid) Kata “Ini” merupakan mubtada, yaitu sesuatu yang ingin dijelaskan, sedangkan Zaid adalah penjelasan yang menerangkan bahwa yang sedang ditunjuk adalah zaid. Contoh lainnya: َ و ُ ه ٌ د ْ ي َ ز (Dia adalah Zaid)


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 88 Abu Razin & Ummu Razin Kata “Dia” adalah mubtada sedangkan Zaid adalah penjelasannya. Dari kalimat ini dipahami bahwa nama “dia” yang sedang dibicarakan dalam kalimat tersebut bernama Zaid. Lainnya: ُ ِم ل ْ ُس ٌ الم َ ن َس ح (Orang islam itu baik) Kata “Muslim” dalam kalimat tersebut adalah mubtada, yaitu kata atau objek yang ingin dijelaskan. Sedangkan “Baik” merupakan penjelasan dari sifat muslim. Dari contoh-contoh di atas, Jumlah ismiyyah bisa dari kombinasi isim + isim dari jenis apapun. Artinya, bisa saja mubdatanya isim ‘alam (nama orang), atau isim isyarah (kata tunjuk), dhamir (kata ganti), atau isim jenis apapun yang sesuai dengan konteks pembicaraan.


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 89 KAIDAH PENYUSUNAN JUMLAH ISMIYYAH Ada 3 Kaidah dalam menyusun jumlah ismiyyah: 1. Mubtada dan Khabar harus rafa’ Baik mubtada maupun khabar sama-sama harus dalam keadaan rafa’. Berikut kaidah rafa’ yang perlu diperhatikan: Jumlah Keadaan Ketika Rafa’ Contoh Mufrad Dhammah ٌ َ الِب ط Mutsanna Alif ان ِ َ َ ِاك ط Jamak Mudzakkar Salim Waw َ ْن ُو َ ِاك ط Jamak Muannats Salim Dhammah ٌ َات َ ِاك ط Jamak Taksir Dhammah ٌ ب َّ ُ لا ط Isim yang lima Waw َ ْك و ُ ب َ أ 2. Mubtada harus isim ma’rifah Isim Ma’rifah adalah kata khusus. Silakan baca kembali tentang pembahasan isim ma’rifah di bab 1 buku ini. Mubtada’ wajib dalam keadaan ma’rifah. Sedangkan khabar hukum asalnya adalah nakirah, KAIDAH JUMLAH ISMIYYAH 1. Mubtada dan Khabar harus rafa’ 2. Mubtada dan Khabar harus sama dari sisi jenis dan jumlah 3. Mubtada harus ma’rifah


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 90 Abu Razin & Ummu Razin kecuali untuk isim-isim yang dari asalnya ma’rifah (Isim ‘Alam, Isim Isyarah, dan Dhamir ). Contoh jumlah ismiyyah yang benar: ا َ ذ ٰ ه ٌ َاب كِت (Ini adalah buku) Kalimat di atas, mubtadanya adalah kata “ ٰ ا ه َ ذ .“ Kata ini adalah isim isyarah. Isim isyarah merupakan ma’rifat. Kemudian kata “ ٌ َاب adalah” كِت khabarnya. Ia adalah nakirah karena tidak dilekati alif lam (al). Sehingga memenuhi syarat jumlah ismiyyah. Bolehkah bila kata “ ٌ َاب تِك “datang dalam keadaan ma’rifah? Contohnya kalimat berikut: ا َ ذ ٰ ُ ه َاب ِ الكت (Buku ini ...) Jawabannya tidak boleh, Karena bila kata “buku” datang dalam keadaan ma’rifah, maka makna kalimatnya bukan “Ini adalah buku” melainkan “Buku ini..”. Kalimat “buku ini..” malah bukan kalimat yang sempurna dikarenakan masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut; kenapa buku ini? Misalkan dijelaskan seperti kalimat berikut: ا َ ذ ٰ ُ ه َاب الكت ِ ٌ د ْ ِدي َ ج (Buku ini baru) barulah kalimat tersebut menjadi kalimat yang sempurna. Apakah setiap kalimat yang mubtada nya isim isyarah seperti contoh di atas, khabarnya wajib nakirah? Jawabannya tidak. Karena telah dijelaskan sebelumnya bahwa khusus untuk isim yang dari asalnya ma’rifah, maka tidak mengapa menjadi khabar meskipun dalam keadaan ma’rifah. Karena itu sesuatu yang tidak bisa dipaksakan menjadi nakirah. Contohnya: ا َ ذ ٰ ه ٌ د ْ ي َ ز (Ini adalah Zaid)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 91 Maka kalimat di atas telah memenuhi syarat jumlah ismiyyah karena mubtadanya ma’rifah dan khabarnya sekalipun ma’rifah tapi tetap diperbolehkan berdasarkan kaidah. 3. Khabar harus sama dengan mubtada dari sisi jenis dan jumlah Bila mubtadanya mufrad dan mudzakkar, maka khabarnya wajib mufrad dan mudzakkar. Begitupun bila mubtadanya muannats dan tastsniyah, maka khabarnya harus muannats dan mutsanna. Perhatikan contoh-contoh berikut: Jenis Mudzakkar Muannats Mufrad ُ َّ الِب ٌ الط ِم ل ْ ُس ُ م َة َّ ِاك ٌ الط ة َ ِم ل ْ ُس م ان Mutsanna ِ َ َّ ِاك ان الط ِ َ ِم ل ْ ُس ان م ِ َ ت َ َّ ِاك ان الط ِ َ ت َ ِم ل ْ ُس م Jamak Salim َ ْن ُو َّ ِاك َ الط ْن و ُ ِم ل ْ ُس ُ م َات َّ ِاك ٌ الط َات ِم ل ْ ُس م Jamak Taksir ُ ب َّ ُّ لا َ الط ْن و ُ ِم ل ْ ُس - م Perhatikanlah bahwa semua contoh kalimat di atas, khabar dan mubtadanya dalam keadaan yang sama baik dari sisi jenis maupun jumlah. Untuk lebih menajamkan pemahaman tentang jumlah ismiyyah, Silakan perhatikan variasi contoh kalimat berikut ini: RUMUS CEPAT: MADU MANIS DARI MALANG 1. MADU: MArfu’ keDUanya 2. MANIS: Mubtada dan khabar itu harus saMA jeNIS 3. DARI: MubtaDA harus ma’RIfah 4. MALANG: SaMA biLANGan jumlahnya


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 92 Abu Razin & Ummu Razin 3.1 Mufrad Perhatikan contoh-contoh berikut dan tinjaulah menggunakan kaidah “Madu Manis Dari Malang”: Mudzakkar Muannats Isim Isyarah ا َ ذ ٰ ه ٌ َاب كِت (Ini adalah buku) ِذهِ ٰ ه ٌ ة َ َ ح ْس ِمم (Ini adalah penghapus) ٰ َ ذ ٌ لِك م َ ل َ ق (Itu adalah pulpen) َ ك ْ تِل ٌ ة َ َافِذ ن (Itu adalah jendela) ا َ ذ ٰ ه ٌ ْف غ َ أ (Ini adalah hidung) ِذهِ ٰ ه ٌ ْ َني ق (ini adalah mata) ٰ ٌ ذ م َ َ ف لِك (Itu adalah mulut) ْ ٌ تِل ن ُ ذ ُ َ أ ك (Itu adalah telinga) Dhamir ٌ ْب ِي ب َ َ ط و ُ ه (Dia adalah Pak dokter) ٌ ة َ ب ْ ِي ب َ َ ط ِيه (Dia adalah Bu dokter) ٌ ِد ه َ ت ْ ُ َ جم ْت ن َ أ (Kamu (pria) itu rajin) ٌ ة َ ِد ه َ ت ْ ُ ِت جم ْ ن َ أ (Kamu [wanita] itu rajin) Isim ‘Alam ٌ د ْ ي َ ٌ ز ِم ل ْ ُس م (Zaid itu muslim) ُ ة َ ِ اطم َ ٌ ف ة َ ِم ل ْ ُس م (Fatimah itu muslimah) ٌ اهر ِ َ ُ م ة َ َ ام س ُ أ (Usamah itu pintar) ٌ د ْ ٌ ِهن ة َ اهر ِ َ م (Hindun itu pintar) ُ َان م ْ ث ُ ق ٌ ِ اجر َ ت (Utsman adalah pedagang) ٌ ة َ ِ اجر َ ت ُ ة َْ ِدجي َ خ (Khadijah adalah pedagang


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 93 Mudzakkar Muannats Isim yang dilekati “Al” ٌ ل ْ ِي َ ُ مج َان ت ْ ُس الب (Taman itu bagus) ُ ة َ ق ْ ِدف َ ٌ احل ة َ ل ْ ِي َ مج (Kebun itu bagus) ُ ر ْ َد ٌ اك َ الِع ط (Purnama itu muncul) ُ ْس م َّ ٌ الش ة َ َ الِع ط (Matahari telah terbit) ُ َ ار القط ِ ٌ ع ْ ِي رس َ (Kereta itu cepat) ُ ة َ َّار ي َّ ٌ الس ة َ ع ْ ِي رس َ (Mobil itu cepat) ُ َاب ٌ اك ْح و ُ ت ْ ف َ م (Pintu itu terbuka) ُ ة َ َّافِذ ٌ اج ة َ ْح و ُ ت ْ ف َ م (Jendela itu terbuka) ُ ِجد ْ َس ٌ الم د ْ ِعي َ ب (Masjid itu jauh) ُ ة َ َس ر ْ َد ٌ الم ة َ د ْ ِعي َ ب (Sekolah itu jauh) ٌّ َار نب َ ُ ح َّ الل (Susu itu panas) ُ ة َ و ْ ه َ ٌ الق ة َّ َار ح (Kopi itu panas) Perhatikan contoh-contoh kalimat di atas, semua mubtada dan khabarnya berharakat dhammah karena isim mufrad ketika rafa’ berharakat dhammah. Namun ada keanehan yaitu pada isim isyarah dan dhamir yang tidak berharakat dhammah. Ini dikarenakan isim isyarah dan dhamir termasuk isim mabniy, yaitu isim yang tidak dapat berubah. Artinya, isimisim tersebut selamanya akan datang dalam bentuk seperti itu. Misalnya kata َ و ُ ه selamanya akan berharakat fathah dan tidak mungkin berubah menjadi ِ و ُ ُ atau ه و ُ .ه


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 94 Abu Razin & Ummu Razin 3.2 Mutsanna Ketika mutsanna dalam keadaan rafa’, maka wajib dalam bentuk “aani” bukan “ayni”. Ketika mubtadanya mutsanna , maka khabarnya juga wajib mutsanna berdasarkan kaidah. Silakan perhatikan contoh-contoh berikut: Mudzakkar Muannats Isim Isyarah ان ِ َ ذ ان ٰ َ ه ِ َاب كِت (Ini adalah 2 buku) ان ِ َ ت ان ٰ َ ه ِ ت َ َ ح ْس ِمم (Ini adalah 2 penghapus) ان ٰ َ ذ ِ م َ ل َ َ ق نِك (Itu adalah 2 pulpen) َ انِك َ ان ت ِ َ ت َ َافِذ ن (Itu adalah 2 jendela) Dhamir ان ِ َ ب ْ ِي ب َ ا ط َ م ُ ه (Mereka berdua Pak dokter) ان ِ َ ت َ ب ْ ِي ب َ ا ط َ م ه ُ (Mereka berdua adalah Bu dokter) ان ِ َ ِد ه َ ت ْ ُ ا جم َ م ُ ت ْ غ َ أ (Kalian berdua (pria) itu rajin) ان ِ َ ت َ ِد ه َ ت ْ ُ ا جم َ م ُ ت ْ غ َ أ (Kalian berdua [wanita] itu rajin) Isim yang Dilekati “Al” ِن َ ْلا ِي َ ان مج ِ َ َان ت ْ ُس الب (2 Taman itu bagus) ان ِ َ ت َ ق ْ ِدف َ ان احل ِ َ ت َ ل ْ ِي َ مج (2 Kebun itu bagus) ان ِ َ َ ار القط ان ِ ِ َ ع ْ ِي رس َ (2 Kereta itu cepat) ان ِ َ ت َ َّار ي َّ ان الس ِ َ ت َ ع ْ ِي رس َ (2 Mobil itu cepat) ان ِ َ َاب ان اك ِ َ ْح و ُ ت ْ ف َ م (2 Pintu itu terbuka) ان ِ َ ت َ َّافِذ ان اج ِ َ ت َ ْح و ُ ت ْ ف َ م (2 Jendela itu terbuka) ان ِ َ ِجد ْ َس ان الم ِ َ د ْ ِعي َ ب (2 Masjid itu jauh) ان ِ َ ت َ َس ر ْ د َ ان الم ِ َ ت َ د ْ ِعي َ ب (2 Sekolah itu jauh)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 95 3.3 Jamak Salim Jamak salim ada dua; jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim. Silakan perhatikan contoh-contoh berikut: Mudzakkar Muannats Isim Isyarah ٰ َ ه ْن و ُ ِم ل ْ ُس ءِ م َ ُلا ؤ (Ini adalah muslimin) ٰ ه ٌ َات ِم ل ْ ُس ءِ م َ ُلا ؤ ِ ٰ ْح و ُ َ أ ْن و ُ ِدس ْ ن َ ه ُ َ م ك (Itu adalah para insinyur) أو ِ ُ ٰ ٌ ح َ ات ِدس ْ ن َ ه ُ َ م ك Dhamir َ ْن و ُ َ ائِم ْ ص م ُ ه (Mereka berpuasa) ٌ َات َ ائِم ص َّ ُن ه َ ْن ُ و ِد ه َ ت ْ ُ ْ جم م ُ ت ْ غ َ أ (Kalian rajin) ٌ َ ات ِد ه َ ت ْ ُ َُّ جم ْنت غ َ أ Isim yang Dilekati “Al” َ َ م ْن ُو فِر َ َ الاك ْن و ُ ن ْ و ُ ع ْ ل (Kaum kafir itu dilaknat) َ ا ُ م َات فِر َ ٌ لاك َات ن ْ و ُ ع ْ ل َ ال ْن و ُ َ ائِم َ ص ْن و ُ ِم ل ْ ُس م (Kaum muslimin berpuasa) ٌ ال َات َ ائِم ُ ص َات ِم ل ْ ُس م ُ ّ الم ِ ل َ ع َ ت ُ َ م ْن و ُ ِدس ْ ن َ َ ه ْن و ُ م (Para insinyur itu belajar) ّ ِ ل َ ع َ ت ُ م ٌ َ ات ِدس ْ ن َ ه ُ ٌ الم َات م ّ ِ ر َ ُد َ الم ْن ُو اهر ِ َ َ م ْن و ُ س (Para Pak guru itu pintar) ّ ِ ر َ د ُ ٌ الم َات اهر ِ َ ُ م َ ات س ٌ د ُ ُد َ ج ْن و ُ ف َّ َظ و ُ الم (Para pegawai itu baru) ُ ٌ الم د ُ ُد ُ ج َات ف َّ َظ و ُ َّاء ِطب َ أ َ ْن و ُ ائِم َ الق (Orang-orang yang berdiri itu adalah dokter) ٌ َات ب ْ ِي ب َ ُ ط َات ائِم َ الق


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 96 Abu Razin & Ummu Razin Tabel di atas berisi contoh jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim ketika menjadi mubtada maupun khabar. Hal yang harus diperhatikan, hukum asalnya, mubtada dan khabarnya harus sama-sama dalam bentuk jamak mudzakkar salim atau sama-sama jamak muannats salim kecuali untuk kata yang bentuk jamak nya adalah taksir maka tidak dapat dipaksakan menjadi salim. Akan tetapi yang penting adalah sama-sama jamak. Contohnya jumlah ismiyyah yang mubtadanya isim isyarah dan dhamir seperti contoh di atas atau jumlah ismiyyah yang mubtada nya jamak mudzakkar salaim tetapi khabar jamak. Contonya kata ٌ د ْ ِدي َ ج) baru) yang memang jamak taksir nya adalah ٌ د ُ ُد ج .Kita tidak dapat memaksa mengubah nya menjadi َ ْن ُ و د ْ ِدي ٌ dan ج َ َ ات د ْ ِدي َ ج karena kedua bentuk kata ini tidak ditemukan dalam bahasa Arab. 3.4 Jamak Taksir Jamak taksir memiliki kaidah khusus ketika digunakan dalam jumlah ismiyyah. Bila jamak taksirnya untuk benda yang tidak berakal (lighairil ‘aqil), maka khabarnya cukup dalam bentuk mufrad muannats. Contohnya: ُ ْت و ُ ي ُ ٌ اك ة َ َ ِ اسع و (Rumah-rumah itu luas) Adapun bila jamak nya untuk yang berakal (lil ‘aqil) maka khabarnya mengikuti jenis jamak taksirnya. Bila jamak taksir untuk mudzakkar, maka khabarnya jamak mudzakkar salim. Contohnya: ّ ا ِ ُ لر َال َ ج ْن و ُ ِد ه َ ت ْ ُ جم (Pria-pria itu rajin) Bila jamak taksirnya untuk muannats, maka khabarnya adalah jamak muannats salim. Contohnya:


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 97 ُ َات ي َ ت َ ٌ الف َ ات ِد ه َ ت ْ ُ جم (pemudi-pemudi itu rajin) Kecuali bila khabarnya merupakan isim yang ketika jamaknya berubah menjadi jamak taksir maka ini digunakan baik untuk jamak taksir lil ‘aqil mudzakkar maupun muannats. Contohnya untuk mudzakkar: ُ ب َّ ُّ لا ٌ الط د ُ ُد ج (Para siswa itu baru) dan contoh untuk muannats: ُ ِ الإ َاء م ٌ د ُ ُد ج (Hamba-hamba wanita itu baru) Dikarenakan kata ٌ د ْ ِدي َ ج) baru) jamaknya merupakan jamak taksir (ٌ د ُ ُد ,(ج maka bentuk jamak taksirnya digunakan baik untuk mudzakkar maupun muannats. KAIDAH JUMLAH ISMIYYAH JAMAK TAKSIR 1. Bila mubtadanya jamak taksir lighairil ‘aqil, maka khabarnya mufrad muannats. 2. Bila mubtadanya jamak taksir lil ‘aqil mudzakkar maka khabarnya harus jamak (mudzakkar salim atau taksir sesuai kebutuhan) 3. Bila mubtadanya jamak taksir lil’aqil muannats maka khabarnya harus jamak (muannats salim atau taksir sesuai kebutuhan)


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 98 Abu Razin & Ummu Razin Untuk lebih memahami kaidah jumlah ismiyyah jamak taksir, Silakan perhatikan contoh-contoh berikut: Jamak Taksir Lighairil ‘Aqil Jenis Mufrad Jamak Taksir Isim Isyarah ٰ ه ٌ ْت ي َ ا ن َ ذ) ini adalah rumah) ِذهِ ٰ ه ٌ ْت و ُ ي ُ ن َ ٌ ذلِك ل َ ب َ ج) itu adalah gunung) َ ك ْ تِل ٌ َال ِجب Isim yang dilekati “Al” ٌ د ْ ِدي َ ُ ج َاب الكت) ِ buku itu baru) ُ ُب ت ُ ٌ الك ة َ د ْ ِدي َ ج ٌ ل ْ ِي َ ُ مج م ْ ج َّ اج) bintang itu indah) ُ م ْ و ُ ج ُّ ٌ اج ة َ ل ْ ِي َ مج ٌ ْح و ُ ت ْ ف َ ُ م َاب اك) Pintu itu terbuka) َ و ْ ب َ ُ الأ اب ٌ ة َ ْح و ُ ت ْ ف َ م ٌ ْب ِي ر َ ُ ق ِجد ْ َس الم) Masjid itu dekat) ُ َ ِ اجد َس ٌ الم ة َ ب ْ ِي ر َ ق ٌ ة َ َ ِ اسع ُ و ة َ َس ر ْ د َ الم) Sekolah itu luas) ُ ِس َ ار َد ٌ الم ة َ َ ِ اسع و ٌ ل ْ ِي َ و ُ ط ر ْ ه َّ اج) Sungai itu panjang) ُ َار ه ْ غ َ ٌ الأ ة َ ل ْ ِي َ و ط ٌّ ِنئ َ ْ م ُط ُ م ب ْ ل َ الق) Hati itu tenang) ُ ْب و ُ ل ُ ٌ الق ة َّ ِن ئ َ ْ م ُط م ٌ ِد َار ُ ب َاء الم) Air itu dingin) ُ َاه المي ِ ٌ ة َ ِد َار ب Perhatikan contoh kalimat di atas. Ketika dalam bentuk jamak taksir, maka semua khabarnya dalam bentuk mufrad muannats sekalipun untuk kata yang ketika tunggal dihukumi mudzakkar. Jamak Taksir Lil ‘Aqil Silakan perhatikan baik-baik tabel berikut dan bandingkan kalimatkalimat berikut dari bentuk mufrad ke jamak, baik untuk yang mudzakkar maupun muannats.


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 99 Jenis Mufrad Mudzakkar Jamak Taksir Mufrad Muannats Jamak Taksir Isim Isyarah ا َ ذ ٰ ه ٌ َ الِب ط (Ini adalah siswa) ءِ َ ُلا هؤ ٌ ب َّ ُ لا ِذهِ ط ٰ ه ٌ ة َ أ َ ر ْ اِم (Ini adalah wanita) ءِ َ ُلا ٌ هؤ َ اء نِس ٌ ب َ َ أ ذلِك (Itu adalah ayah) َ ْحك و ُ ٌ أ َاء ٌ آب ة َ ل َ م ْ ر َ َ أ ك ْ تِل (Itu adalah janda) َ ْحِك و ُ ُ أ امل ِ َ ر َ أ Dhamir ٌ د ْ ب َ َ ق و ُ ه (Dia adalah hamba laki-laki) ٌ َاد ْ ِعب م ُ ه ٌ ة َ م َ َ أ ِيه (Dia adalah hamba wanita) ٌ َاء ِم َّ إ ُن ه ٌ ِ اجر َ َ ت ْت ن َ أ (Kamu adalah pedagang) َّ ُ ْ جت م ُ ت ْ غ َ ٌ أ ٌ ار ة َ أ َ ر ْ ِت اِم ْ ن َ أ (Kamu adalah wanita) ٌ َ اء َُّ نِس ْنت غ َ أ Isim yang dilekati “Al” ٌ ُل َج ا ر َ ن َ أ (Saya adalah seorang laki-laki) ْ َ حن ُ ن ٌ َال ِج ٌ ر ة َ أ َ ر ْ ا اِم َ ن َ أ (Saya adalah wanita) ُ ْن َ ٌ حن َ اء نِس ٌْ َ ِغري ُ ص َ ȅَ الو (Anak laki-laki itu kecil) ُ د َ ْلا و َ ٌ الأ َار ٌ ِصغ ة َْ َ ِغري ُ ص ة َ م َ الأ (Hamba wanita itu kecil) ُ َاء ٌ ِ الإم َار ِصغ ٌْ ِري ب َ ُ ك ُل ج َّ الر (Lelaki itu besar) ّ ِ ُ الر َال ج ٌ َار ٌ ا ِلا كِب ة َْ ِري ب َ ُ ك ة َ أ َ ر ْ م (Wanita itu besar) ّ ِ ُ الن َ اء ٌ س َار كِب ٌ َ ائِم ُ ص د ْ ب َ الع ( Hamba laki-laki itu berpuasa) ُ َاد العب ِ َ ْن و ُ َ ائِم ص ٌ ة َ َ ائِم ُ ص ة َ م َ الأ (Hamba wanita itu berpuasa) ُ َاء ٌ ِ الإم َات َ ائِم ص


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 100 Abu Razin & Ummu Razin Terkadang ditemukan kalimat yang terkesan tidak mengikuti kaidah jumlah ismiyyah, seperti: َ َّ لا ان ُ الط َ ق ِ ت َّ ر َ م “Cerai (yang dapat rujuk) itu dua kali.” (Al Baqarah: 229) Kata ُ ق َ ّ لا الط merupakan mufrad sedangkan انَ ت َّ ر َ م adalah mutsanna. Padahal mubtada dan khabar harus sama jumlahnya. Kalimat semacam ini tidak wajib mengikuti kaidah karena memang maksud dari kalimat ini adalah pemberitahuan tentang hukum cerai yang dapat dirujuk itu adalah sebanyak 2 kali. Tentu kita tidak dapat memaksakan kalimatnya menjadi: َ َّ لا ُ الط ق ٌ ة َّ ر َ م (Cerai itu sekali) Kalimat kedua ini benar secara kaidah tapi tidak sesuai konteks kalimat yang dibicarakan. Kalimat kedua ini sekaligus menjadi contoh lain kalimat yang terkesan menyalahi kaidah. Kata َ َّ لا ُ الط merupakan ق mudzakkar sedangkan ٌ ة َّ ر َ م adalah muannats. Ini terjadi karena memang bahasa Arabnya sekali itu adalah ٌ ة َّ ر َ م .Tentu kita tidak bisa memaksakan untuk membuang ta marbuthahnya menjadi ٌّ ر َ مsaja. Contoh lain dalam hadits Rasulullah: ّ ُ ِ الص َام ي ٌ ة َّ ن ُ ج (Puasa adalah perisai) Karena bahasa Arabnya perisai adalah ٌ ة َّ ن ُ ج maka kita tidak boleh memaksakan membuang ta marbuthahnya menjadi ٌّ ُن ج .Terkadang, kita harus menggunakan logika dalam memahami suatu kalimat atau ketika membuat sebuah kalimat. Karena tujuan kita membuat kalimat adalah agar dapat dipahami orang lain oleh karena itu memahami konteks kalimat sangat penting dalam mempelajari dan menerapkan ilmu nahwu. TANBIH (PERHATIAN)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 101 ٞ ِذير َ ا ن َ ٰذ َ ه ٰٓ َ ۡ ُول ٱل ِ ر ُ ُّذ ٱل َ ِن م ّ Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang terdahulu. (An Najm : 56) ُ ة َ َاق ٰ ِذهِۦ ن َ ه َ ُوه ر َ ذ َ ف ۖ ٗ ة َ َاي ء ۡ ُم َك ِ ل َّ ٱĬَّ ِ ِ ۡرض ٱĬ َ أ ٓ ِف ۡ ُل ۡك أ ا ت َ Ini adalah unta Allah yang menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah". (Al A’raf: 73) ِع َيس َ لِك ٰ ِ ذ َ ّ َق ۡ ٱل َ ۡل و َ ۖ ق َ م َ ي ۡ َر م ُ َ ٱب ۡن َُون ۡت َم ِي فِيهِ ي ٱل َّ Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (Maryam : 34) ٞ ة َّ م ُ أ َ ۡ تِل ۡك َت َ ب س َ ا ك َ ا م َ ه َ ۖ ل ۡ َت ل َ خ ۡ د ۡ ق َ م ُ ت ۡ َ ب س َ ا ك َّ ُم م َك ل و َ Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan (Al Baqarah : 134) ُ َ ٰب ۡ ح ص َ أ َ ِك ٰٓئ َ ْل و َ أ ةِ ُ ن َ م ۡ ي َ م ٱل ۡ Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan (Al Balad : 18) ۡ ٞ ب َل َان ء ۡ ر ُ ق َ و ه ِ ُ ٞم َّ يد Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, (Al Buruj : 21) ا َ م َّ ِن إ ٞ ف َ ة َ ۡر َج ٞ ِه َ ز ة َ ٰ ِحد و َ Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja, (An Naazi’at: 13) ا َ ِن ٰت َ ِآي ب ْ ُوا ر َ ف َ ك َ ِين َّ ُ و َٱل َ ٰب ۡ ح ص َ أ ۡ م ْ ه ُ َش م َ ٱل ة ِ ۡ م ئ َ Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. (Al Balad: 19) َ َ ْمِثل ْ ُة ِ م ِث َن ُ القْر الأ الحِدي ِ آن َ و َ


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 102 Abu Razin & Ummu Razin ُ ُول َّس ر ٞ د َّ م ۡ م َُّ ُم ه َ ن ۡ ي َ ب ُ ء ٓ ا ََ ُح ر ِ َّار ف ُ ك ۡ ٱل ََ ȇ ُ ء ٓ ا َّ ِشد َ أ ٓ ۥ ُ ه َ ع َ م َ ِين َّ َٱل ِۚ و ٱĬَّ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. (Al Fath : 29) ُ ُود َه ۡ ِت ٱل َ َال ق و ۚ َ ٌ ة َ ول ُ ل ۡ غ َ ِ م َّ ٱĬ ُ ۡ ي َد َل ۘ ب ْ وا ُ َال ا ق َ ِم ب ْ ُوا ِن ع ُ ل َ و ۡ ِم ِديه ۡ ي َ ۡ أ ت َّ ل َ غ ِ ان ُ َ ت ُوط ۡس ب َ م ُ َ اه ۡ ي َد ي َ ُ ك ِق ف َ ي ُنف ُ ء ٓ ا َ ي َش Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. (Al Maidah : 64) ا َ م َّ ٞ إ ِن ِب ع َ ا ل َ ي ۡ ن ُّ ٱل ُ ة ٰ و َ ي َ ٞ ٱل ۡ و ۡ ه َ ل و َ Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau (Muhammad : 36) ّ و َ ق ُ َال ِج َ ٱلر ّ َ م ُون ٰ ب ََ ȇ ۡ ُم َ ه ۡض ع َ ب َُّ ٱĬ َ َّ ل َض ا ف َ ِم ِ ب ء ٓ ا َ ِس ّ ٱلن ع ٍض ََ ۡ ȇ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (An Nisa: 34) ا َ م َّ ٞ إ ِن ة َ و ۡ ِخ إ َ ُون ِمن ۡ ُؤ م َ ٱل ۡ أ ۡ ف َ ُم ۡك ي َ و َ خ َ أ َ ۡ َي ب ْ ُوا ص ۡ لِح Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu (Al Hujurat: 10) ۢ ُ ٰت َّ ِي ۡ و َط م ُ ٰت َ ٰو َ َّ م َ و َٱلس ُون ِك ُش ۡ ا ي َّ م َ ٰ ع َ ٰل َ ع َ ت َ ۥ و ُ ه َ َ ٰن ۡح ب ُ ۚۦ س ِمينِهِ َ ب ِي dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Az Zumar : 67) ٌْ َري ا خ َ ي ْ ل ُ ع ْ ُ ال َد ْ َ اǾ ْىل ُّ ف َ ِد الس ْ ْ اǾ ِمن Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah (HR Bukhari & Musim) ُ ْن ا ِسج َ ي ْ غ ُّ ِ اȅ فِر َ اك ْ ُ ال ة َّ ن َ َج ِمِن و ْ ؤ ُ م ْ ال Dunia adalah penjara orang yang beriman dan surga orang kafir (HR Muslim)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 103 ٌْ َري ُّ خ ِي و َ ق ْ ُ ال ِمن ْ ؤ ُ م ْ ّ ال ٍ ُ ِș لك َ ِع ِيف و َّ ِمِن الض ْ ؤ ُ م ْ ْ ال ِ ِمن َّ َ اب ِىل ُّ إ َب ح َ أ َ و ٌْ َري خ Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan (HR Muslim) ُّ َب ح َ َ أ ِىل ِد إ َ ِلا َ اك االلهِ ا ْ ُ ه َ ِ اجد َ م ا َس ه ُ َاق و ْ س َ ِ أ َّ َ اب ِىل ِد إ َ ِلا ْ ُ اك َض غ ْ ن َ أ َ و Tempat yang paling Allah cintai adalah masjid, dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar (HR Muslim) ُ ْ ر َ ط ُ ش ُور ه الم ُّ ُ الط ِ ْلأ م َ ُ اللهِ ي د ْ َم ان، واحل ِ َ م ْ َْ ِ الإف َ زي ْلآ م َ ُ اللهِ ي د ْ َم َ االلهِ واحل َ ان ح ْ ب ُ ، وس َ ُ - ِن ان ْلأ م َ و ي َ أ - ا َ م َ ِض، و ْ ر َ َاءِ والأ َّ م ْ َ الس َني ن ٌ ُور ن ُ ٌ الص ، َّ لاة َان ه ْ ر ُ ب ُ ة َ ق َ د ٌ والص ، َّ َاء ُْ ِضي رب َّ َ و ، َالص و ٌ ة َّ ُج ُ ح ْآن ر ُ ْ الق و َ َ أ ك َ ل ، َ ْك ي َ ل َ ع ْ و ُ د ْ غ َ َّ ِ اس ف اج ُُّ ْ لك و ُ و م َ ا أ َ ه ُ ِق ت ْ ع ُ م َ ُ ف َ ه ْس ف َ ٌ غ َائِع ب َ ف ا َ ه ُ ِق ب Bersuci itu setengah dari iman, ucapan alhamdulillah akan memenuhi timbangan, ucapan subhanallah wal hamdu lillah memenuhi ruang antara langit dan bumi, shalat itu cahaya, sedekah itu bukti (iman), sabar itu sinar, dan alQuran bisa menjadi pembela bagimu atau mendakwamu. Setiap manusia berada di pagi hari, dia menjual dirinya, ada yang menyelamatkan dirinya dan ada yang membinasakan dirinya (HR Muslim)


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 104 Abu Razin & Ummu Razin Latihan 1 Terjemahkan dan tentukanlah apakah kalimat berikut ini benar atau salah! Bila salah, tunjukkan kalimat yang benar! Contoh: صحيح Ali adalah guru ٌ ّس ِ ر َ ُد ٌّ م ِ 1 يلع َ َ ِم ل ْ ُس ُ م ة َ ِ اطم َ ٌ ف ة Fathimah adalah muslimah ٌ ِم ل ْ ُس ُ م ة َ ِ اطم َ 2 ف Latihan: َ ْن و ُ د ْ ِدي َ ُ ج ب َّ ُّ لا 1 الط ِن ْ ي َ اهر ِ َ ان م ِ َ ّس ِ ر َ د ُ 2 الم ان ِ َ َاب ا كِت َ ذ ٰ 3 ه ٌ َال ِج ْ ر م ُ 4 ه ٌ ة َ ِد ه َ ت ْ ُ ُ جم َات ب ْ ِي ب َّ 5 الط ٌ ُب ت ُ ءِ ك َ ُلا ؤ ٰ 6 ه ٌّ ِين َ ٌ غ ِ اجر َ 7 ت ٌ ال ب َّ ُ لا َ ط ْن و ُ ف َّ َظ و ُ 8 م ٌ ة َ ل ْ ِي َ ُ مج ة َ َ ام س ُ 9 أ ٌ ْط ِشي َ ُ ن َب ن ْ ي َ 10 ز ُ َات ب ْ ِي ر ْ د َّ احك


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 105 Latihan 2 Hubungkan kotak di sebelah kanan dengan yang kiri agar menjadi kalimat sempurna! ٌ ة َ ل ْ ِي َ َ مج ِيه ٌ َ ات ِد ه َ ت ْ ُ ُ جم ُ الم َ ات ّس ِ ر َ د ان ِ َ ِعب َ ُ لا م َ لا ْ ق َ الأ ان ِ َ ت َ ْر و ُّ ب َ نب َ ُ س َّ الل ان ِ َ ت َ اهر ِ َ َ م ْن و ُ ِمن ْ ؤ ُ الم ٌ ة َ ب ْ ِي ب َ ان ط ِ َ َات ه ٌّ َار ان ح ِ َ َ ȅَ الو ٌ َافِع ءِ ن َ ُلا ؤ ٰ ه َ ْن و ُ َ ائِم ان ص ِ َ ت َ ب ْ ِي ب َّ الط ٌ َّار ُ ُ جت م ْ العل ِ Latihan 3 Terjemahkan kalimat berikut ke dalam bahasa Arab! a. Para orang kaya itu adalah pedagang : b. Dua siswi itu cantik : c. Buku-buku itu baru :


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 106 Abu Razin & Ummu Razin d. Orang-orang islam itu pintar : e. Jendela-jendela itu terbuka : f. Dua Pak Dokter itu muslim : g. Hamid adalah seorang guru : h. Anak laki-laki itu kuat : i. Susu itu dingin : j. Kipas angin itu bagus : Latihan 4 Buatlah kalimat dengan susunan sebagai berikut! Contoh: Mubtada (mufrad) + Khabar (mufrad) : ٌ ِ اجر َ ت ٌ د ْ و ُ م ْ َ حم a. Mubtada (mufrad) + Khabar (mufrad) ___________________________________________________________ b. Mubtada (mutsanna) + Khabar (mutsanna) ___________________________________________________________ c. Mubtada (Jamak taksir) + Khabar (Jamak Taksir) ___________________________________________________________ d. Mubtada (Jamak Mudzakkar) + Khabar (Jamak Mudzakkar) ___________________________________________________________ e. Mubtada (Jamak Muannats) + Khabar (Jamak Muannats ) ___________________________________________________________


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 107 BAB IV KETERANGAN TAMBAHAN DALAM KALIMAT Dalam penggunaan kalimat sehari-hari, kita sering menggunakan keterangan tambahan pada suatu kalimat seperti keterangan tempat, waktu, kondisi, sifat, dan sebagainya. Keterangan ini digunakan untuk memperjelas maksud dari kalimat yang ingin disampaikan kepada lawan bicara. Contohnya kalimat: َ ام َ ٌ ق د ْ ي َ ز (Zaid telah berdiri) Kalimat ini bisa diperjelas dengan menggunakan beberapa keterangan kalimat, misalnya: ِ ْ ل َص َ الف َام م َ ٌ أ د ْ ي َ َ ز ام َ ق Zaid telah berdiri di depan kelas ُ ل ْ ِي و َّ ٌ الط د ْ ي َ َ ز ام َ ق Zaid yang tinggi telah berdiri ِجِد ْ َس ْ الم ِيف ٌ د ْ ي َ َ ز ام َ ق Zaid telah berdiri di dalam masjid Beberapa contoh kalimat di atas menunjukkan maksud yang lebih jelas dibanding sebelum ditambahkan keterangan tambahan. Dalam bahasa Arab, ada beberapa jenis keterangan tambahan yang bisa digunakan. Kami telah merangkum beberapa keterangan tambahan yang sering digunakan dalam Al Qur’an, hadits, dan percakapan sehari-hari bahasa Arab yang penting untuk dipahami oleh pemula. Beberapa kata keterangan ada yang majrur dan manshub dan ada juga yang fleksibel tergantung keadaan. Yang jelas, tidak ada keterangan


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 108 Abu Razin & Ummu Razin tambahan yang marfu’, karena marfu’ khusus untuk kata yang menempati jabatan utama dalam kalimat seperi sebagai fa’il, mubtada, khabar dan naibul fa’il. Begitu pula tidak ada keterangan tambahan yang mazjum, karena majzum hanya berlaku untuk fi’il dan fi’il termasuk kalimat inti bukan keterangan.


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 109 4.1 Keterangan Majrur 4.1.1 Jar - Majrur Pada bab 1, kita telah mempelajari huruf jar dan pengaruhnya terhadap suatu kata dalam kalimat. Bila suatu kata didahului oleh huruf jar, maka ia wajib dalam kondisi jar (majrur). Huruf jar adalah: ْ َ ,(dariِ (من ْ ,(ke (اِىل َن ق) dari) , ََ بل) di atas), ْ يف) ِdi dalam), َّ ُب ر) sedikit/jarang), ب) ِdengan), َ ,(untukِ (ل ْ ,(seperti (ك ُذ ُ ,(sejak (م ذ ْ ن ُ (sejak (م Majrur adalah istilah yang digunakan untuk kata yang dalam kondisi jar baik karena didahului oleh huruf jar atau sebab lain yang menjadikannya wajib dalam keadaan jar. Tanda asal jar adalah kasrah. Oleh karena itu, banyak kata dalam Al Qur’an yang berharakat kasrah apabila didahului oleh huruf jar sebagaimana yang telah disebutkan contohnya pada bab 1. Akan tetapi karena tidak semua kata mu’rab dengan harakat, selain kasrah, tanda jar adalah “ya” dan juga “fathah”. Silakan perhatikan tabel berikut: Jumlah Keadaan Ketika Jar Contoh Mufrad Kasrah ال ِ ُ ب ْت َر ر َ م َّ طالِ ِب Mutsanna Ya ِ ْ َني َّ ِاك ِالط ُ ب ْت َر ر َ م Jamak Mudzakkar Salim Ya َ ْ ِني َّ ِاك ِالط ُ ب ْت َر ر َ م Jamak Muannats Salim Kasrah اتَ ِ َّ ِاك ِالط ُ ب ْت َر ر َ م Jamak Taksir Kasrah الِ َ ّج ِ ِالر ُ ب ْت َر ر َ م Isim Ghairu Munsharif Fathah َْ مح َ أ ِ ُ ب ْت َر ر َ َ م د Isim yang Lima Ya َ ْك ِي ن َ أ ِ ُ ب ْت َر ر م َ


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 110 Abu Razin & Ummu Razin Untuk kata yang mu’rabnya dengan huruf, ketika jar tanda I’rabnya adalah “ya” seperti mutsanna (ayni) dan jamak mudzakkar salim (iina). Adapaun untuk yang mu’rabnya dengan harakat (isim mufrad, jamak taksir, dan jamak muannats salim), semuanya berharakat kasrah kecuali isim ghairu munsharif. Ketika jar, isim ghairu munsharif berharakat fathah. Dalam menyusun kalimat, kita bisa menggunakan huruf jar sebagai keterangan tambahan untuk kalimat. Silakan perhatikan contoh-contoh berikut untuk mengetahui peran huruf jar dalam suatu kalimat.


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 111 No. Bilangan Majrur Contoh Kalimat 1 Mufrad ِ ر ْ َد ْ َ ك ٌ اك ة َ ل ْ ِي َ ُ مج ة َْ ِدجي َ خ (Khadijah itu cantik bagaikan purnama) ِة َ ب َ ت ْ َك َ الم ِىل ُ إ ْت ب َ ه َ ذ (Saya telah pergi ke perpustakaan) 2 Mutsanna ّ ِ ر َ ُد ٌ م امد ْ ح ِ َ ِ َني ت َ َس ر ْ د َ ٌ ِيف الم س (Hamid adalah guru di dua sekolah) ََ َرب ُ اخل ة َ ِ اطم َ ْ ف َت ِمع ْ س ِ َ َني ادق ِ َّ َن الص ع (Fathimah mendengar kabar dari dua orang jujur) 3 Jamak Mudzakkar Salim ُ م ْ َّ و ْ َ الص َّ ائِِمني لِلص ٌ ة َّ ن ُ ج (Puasa adalah perisai bagi orang berpuasa) َ ْ َّ ائِِمني لِلص َّ ُّز ُّ الر م ُ ْ الأ َت َخ ب َ ط (Ibu memasak nasi untuk orang berpuasa) 4 Jamak Muannats Salim َ ِ ات ِم ل ْ ُس ٌ بل ََ الم َ ِ اجب ُ و َاب احلِج (Hijab itu wajib atas muslimah) َ ِ ات َّ ِاك ِالط ُ ب ْت َر ر َ م (Aku berpapasan dengan siwsi-siswi) 5 Jamak Taksir ّ ِ ْ الر َن ُ ق ائِد َ ُ الق َث ْح ب َ ِ ال ف َ ج (Panglima sedang mencari para laki-laki) ِ اق َ و ْ س َ ُ ِمن الأ َّار ج ُّ َ احك َع َج ر (Para pedagang pulang dari pasar-pasar) 6 Isim Ghairu Munsharif َ ة َّ َك َ م ِىل ُ إ َّاج ُج َ احل َب ه َ ذ (orang-orang berhaji pergi ke mekkah) َ د َْ مح َ أ ِ ٌ ب د ْ ْ ِهن َّت ر َ م (Hindun berpapasan dengan Ahmad)


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 112 Abu Razin & Ummu Razin َ ۡ ع ط َ أ ٓ ِي ُ ٱل م َّ ُ م ٖوع َه ِن ج ُ م م ّ ه َ ن َ َام ء ف َ ۡ و ِۢ و َ خ ۡ ِن م ّ Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (Quraisy : 4) ِم ۡ ِميه ر ٖ ت َ ِيل ّ ِن ِسج ّ ٖ م ة َ ِج َار ِب yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar (Al Fiil: 4) ُ ء ۡ َر م ۡ ٱل ُّ ِر ف َ ي َ م ۡ و َ ي ِخيه ِ َ أ ِمن ۡ pada hari ketika manusia lari dari saudaranya (Abasa : 34) ُ َك ن ۡ م َ ل ْ وا ُ َ ق َال ِي ّ َ ل ُص م ۡ ٱل ِمن َ Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (Al Muddatsir : 43) ٓ ا َ ن ۡ َل ۡس ر َ أ ٓ ا َ م َ ك ۡ ُ م ۡك ي َ ل َ ا ع ً ِد ٰه َ ش ٗ ُوƅ َس ر ۡ ُ م ۡك َ ِل إ ٓ ا َ ن ۡ َل ۡس ر َ أ ٓ ا َّ َ إ ِن ۡن و َ ۡع ٰ فِر َ ٗ إ ِǓ ُوƅ ر َس Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun (Al Muzzammil : 15) ُ ˯ذ ۡ ۡت ي َ ۡح و َْ أ َ ّي ِ ي ِ َار َو ۡ ٱل َ َ إ ِǓ ُون ۡ لِم ُس ا م َ ن َّ ن َ ِأ ب ۡ َد ه ۡ َٱش ا و َّ ن َ َام ء ْ ا ٓ و ُ َال ُ ِول ق َس ِر ب َ ِب و ْ ُوا َ ِ امن ء ۡ ن أ َ Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)" (Al Maidah : 111) َ َاب ث َ َ م ۡت ي َ ۡ ا ٱل َ ن ۡ ل َ َع ج ة ِ ٗ ˯ذ ۡ ْ لن َّ ل ِ اس ّ ُوا ِذ َّ َٱت ا و ٗ ن ۡ م َ أ َ و ِام َ ق َ ِمن م َّ م ْ ٰهِي َ ر ۡ ۖ إ ِب ّ ٗ َ ل ٓ م ُص ا َ ن ۡ ِد ه َ ٰٓ و َع َ Ǔِ إ َ م ْ ٰهِي َ ر ۡ َ إ ِب ِت ۡ ي َ ا ب َ ِر ّ َ ه ن ط َ أ َ ِيل ٰع َ َ ˯س ۡ م ِي ِف ئ ٓ ُ لِلط ودِ َّ ا ج ُّ ِع ٱلس َّ ُّك َٱلر و َ ِي ٰ ِكف َ ع ۡ و َٱل Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat َ َ ْمِثل ْ ُة ِ م ِث َن ُ القْر الأ ِ آن َ و َ الحِدي


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 113 berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" (Al Baqarah : 125) َُّ َ ٱĬ َ ِض ر ۡ د َ ق َ ۞ل َّ ِمنِي ۡ ُؤ م ۡ ِ ٱل َ ع ا َن م َ لِم َ ع َ ةِ ف َ َر ج َّ َ ٱلش َۡت ت َ َك ُون ِع َاي ب ُ ي ۡ ۡ إ ِذ ِم ِه وب ُ ل ُ َ ِف ق َل نز َ أ َ ف ا ٗ ِيب ر َ ا ق ٗ ۡح ت َ ف ۡ ُم ه َ ٰب َ ث َ أ َ و ۡ ِم ه ۡ ي َ ل َ ع َ ة َ ٱلس َّ ِكين Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (Al Fath: 18) َ َام ع َّ ٱلط َ ُون ِم ۡ ع ُط ي ّ و ِه ِ َ ب ُ ٰ ح يا ََ َ ȇ ۦ ِس ً أ َ ا و ٗ تِيم َ ي َ ا و ٗ ِمس ۡ ِكين Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan (Al Insan : 8) ا َ ۥ م ُ َّ َل ل ۥ ب ۖ ُ ه َ َ ٰن ۡح ب ُ ۗ س ا ٗ َ َل و َُّ ٱĬ َ ذ ََّ ٱت ْ وا ُ َال ق َ و ٰ ِت َ ٰو َ َّ م ُّٞ ِف ٱلس ۖ ك ِ ۡرض َ ۡ َ و َٱل ُون ٰنِت َ ۥ ق ُ ل َّ Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya (Al Baqarah : 116) ۢ ُ لِيم َ ع ََّ ٱĬ َّ ِن إ َ ف ْ ا ۡ و َّ ل َ و َ ِن ت إ ُ ف َ م ۡ َ ب ِٱل ِس ِدين ف ۡ Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan. (Ali Imran : 63) َ ِك ٰٓئ َ ْل و ٰ أ ِم ُ َ ع ۡ ن َ ۡ َ ك َٱل ُون ِل ٰف َ غ ۡ ٱل ُ م ُ ه َ ِك ٰٓئ َ ْل و ُ ۚ أ ُّ َ ل ض َ أ ۡ م ُ ه ۡ ب َل Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Al A’raf : 79) ُ َّاس ٱل ُ ُون َك ي َ م ۡ و َ ي ِ اش َ ر َ ف ۡ ُ ك َٱل َال ِب ۡ ٱل ُ ُون َك ت َ ُ ِوث و ث ۡ ب َ م ِ ٱل ۡ ۡن ِه ع ۡ ُ ك ِوش َٱل َنف م ٱل ۡ Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gununggunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan (Al Qariah : 4-5) ُ لِم ْ ُس م ْ ال ْ َ م َن َ س َلِم ُون لِم ْ ُس م َ لِس ِده ِ َ ِمن انِه ِ ْ ال ْ ي َ و


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 114 Abu Razin & Ummu Razin Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang mana kaum muslimin lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya (HR Muslim) ْ َ م َن ً ب ا َن ْ ِجد م ِ َس َّ Ĭِ َ ُ اĬ َُّ ب َن َّ ل ِف ة ِ َ ن َ ُ ال ْ ه َ ل ْ ِمث Barangsiapa membangun masjid maka Allah akan membangunkan sepertinya di surga (HR. Muslim) ُ ء ْ َر م ْ خ َ ȇ دِ ِ ين لِيلِه ِ ََ ال ْ ُر ظ ْ ن َ ي ْ ل ْ ف َ ُم ُك َد ح ْ أ َ ْ م َن َُالِل ي Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat (HR Ahmad) ُ ِمن ْ ُؤ م ِ ال ْ ِمن ْ ُؤ م َ ِ ان لِل ْ ي ْ ن ُ ْ ُّ ك َ ل ُ د ُ ي َش ُ ه ْض ع ً ب ا َ ْض ع َ ب Orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling mengokohkan (HR Bukhari & Muslim)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 115 Latihan 1 Terjemahkan dan tentukanlah apakah kalimat berikut ini benar atau salah! Bila salah, tunjukkan kalimat yang benar! َ ْ ع َط َ الم ٌ إىل د ْ ي َ َ ز َب ه 1 ذ ِم َ ُ ِجع ْ ر َ ُ ت َّال م ُ َ ِمن ِع ْ الع ن ْ َص 2 الم ان ٍ َ َض َم ْ ر ِيف َ ْ َ ائِِمني َ ص ْن و ُ ِم ل ْ ُس 3 الم ِس ْ و َ ِن الق َ َ ع م ْ ه َّ ُ الس م َ ي ْ ر َ َ م َىم 4 ر ُّ ِوق ْ الس َ ِيف ِس ب َ َلا ُ الم َّار ج ُّ ُ احك ع ْ ِي ب َ 5 ي ّ ِ żِ ْ ر ُ ُ بل ََ الك ة َ ِي َاو ع ُ َ م َس ل َ 6 ج َّ ُّ لا َ الط ْن و ُ ب َ ه ْ ذ َ ي ِف َ ح ْ ت ُ َ الم ُ إىل ب ِة َ َافِل ِاحل ب 7 َ ْن و ُ ِمن ْ ؤ ُ م ْ لِل ُ ة َّ ن َ َ اجل َ االله د َ َع 8 و َ ُق د ْ ن ُ َ لف ٌ اك ة َ ل ْ ِي َ ُ مج ْت ي َ 9 اك َ ْ ىف َش ت ْ ُس ْ الم ِيف ُ َّاء ِطب َ ُ الأ َل م ْ ع َ 10 ف ُ َات ب ْ ِي ر ْ د َّ احك


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 116 Abu Razin & Ummu Razin Latihan 2 Hubungkan kotak di sebelah kanan dengan yang kiri agar menjadi kalimat sempurna! َ ْ ىف َش ت ْ ُس ْ الم َ ِيف ُب ت ُ ُ الك َّ الِب َ الط أ َ ر َ ق ِب َ ت ْ َك ْ الم َن ُ ق ب َّ ُ لا ُ الط س َّ َ د َح ت َ ف ِة َ ب َ ت ْ َك ْ الم َ ِمن ْن و ُّ َ ل ُص َ الم َع َج ر ةِ َ َّ ائِر ْ الط ِيف ُ َّال م ُ ُ الع َل م ْ ع َ ف ا االلهِ ِ ا ب َ َاه ب َ ُ أ م َ ي ْ ر َ ُ م ْر ُو ز َ ت ِ ر ْ َد َ اك ب ْ ِي ب َّ ُ الط َب ه ْ ذ َ َ ت ُ إىل ة ِع َ ن ْ َص َ بل ََ الم ُب ت ُ ُ الك ب َّ ُّ لا َ الط َ ع َض و ان ِ َ ِح ت ْ الام ِ ْ ِيف َ ة َْ ّ ري ُ ِ الس ذ ْ ِمي ْ ُ احكِل ُس ر ْ د َ ي ِف َ ْح ت ُ ِل الم َ َال و ْ م َ ُّ الأ ِين َ َ الغ ق َ ف ْ غ َ أ ِجِد ْ َس َ الم ٌ اك ة َ ل ْ ِي َ ُ مج َب ن ْ ي َ ز


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 117 Latihan 3 Terjemahkan kalimat berikut ke dalam bahasa Arab! a. Para siswi sedang pergi ke museum ____________________________________________________________ b. Dua siswa telah pulang dari sekolah ____________________________________________________________ c. Lelaki itu kuat seperti singa ____________________________________________________________ d. Para orang kaya membeli emas di pasar ____________________________________________________________ e. Pekerja pergi ke pabrik dengan sepeda ____________________________________________________________ f. Dua perawat (wanita) pulang dari RS ____________________________________________________________ g. Para Pak Guru sedang mengajar di kelas ____________________________________________________________ h. Ali telah meletakkan Qur’an di atas meja ____________________________________________________________ i. Wajahmu putih seperti susu ____________________________________________________________ j. Ibu adalah sekolah untuk anak-anak ____________________________________________________________


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 118 Abu Razin & Ummu Razin Latihan 4 Buatlah kalimat yang mengandung jar majrur dengan kata awal sebagai berikut! Contoh: َ َب ه َ َ : ذ ِىل ٌّ إ ِ َ يلع َ َب ه ْ ذ ِجِد َ َس الم a. ْ َت ل َ ك ________________________________________________ = أ َ b. ْ ّ ِيل َ ُص ________________________________________________ = ي c. ُ ِجع ْ ر _________________________________________________ = ت َ d. ُ ة َ امد ِ َ _________________________________________________ = ح e. َ أ َ ر َ _________________________________________________ = ق


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 119 4.1.2 Keterangan Kepemilikan dan Peruntukan (Mudhaf – Mudhaf Ilaih) Mudhaf-mudhaf ilaih adalah frasa (susunan kata) yang terdiri dari dua isim. Meskipun terdiri dari dua isim, susunan mudhaf – mudhaf ilaih bukanlah sebuah kalimat yang sempurna seperti mubtada – khabar. Karena frasa mudhaf – mudhaf ilaih biasa digunakan untuk menjelaskan kepemilikan atau asal dari isim yang pertama (mudhaf). Isim yang pertama yang ingin dijelaskan disebut dengan mudhaf dan isim yang kedua sebagai penjelasan disebut dengan mudhaf ilahi. Mudhaf. Misalkan dalam bahasa Indonesia, kita kenal frasa cincin emas (cincin dari emas), pintu jati (pintu dari jati), buku Zaid (buku milik Zaid), dana ummat (dana milik ummat), dan sebagainya. Contoh mudhaf – mudhaf ilaih dalam bahasa Arab: ُ ْ كِت ٍد َاب ي َ ز Buku Zaid Dalam frasa di atas, kata “ ُ َاب تِك “disebut dengan mudhaf, sedangkan ٍد” ْ ي َ ز “disebut dengan mudhaf ilaih. Ketika kita menyebutkan “ ُ َاب ,saja” كِت maka cakupannya masih umum (nakirah), bisa buku tentang apa saja atau buku milik siapa saja. Namun ketika kita menyebutkan mudhaf ilaihnya, maka jelas kepemilikan dari buku tersebut. Selain kepemilikan, mudhaf ilaih juga berfungsi untuk menjelaskan “peruntukan”. Contoh: ُ َ كِت ِة َاب غ ُّ الل Buku bahasa Mudhaf ilaih “ةِ َ غ ُّ الل “dalam frasa di atas berfungsi sebagai penjelasan peruntukan buku yang sedang dibicarakan. Buku untuk bahasa. Bukan buku untuk sejarah, matematika, dan sebagainya. Karena sebetulnya, susunan mudhaf-mudhaf ilaih mengandung makna “ ل / ِuntuk “. Sehingga asalnya, bentuk kedua frasa di atas adalah:


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 120 Abu Razin & Ummu Razin ٌ ْ كِت ٍد َاب ي َ لِز (buku nya Zaid) ٌ َ كِت ِة َاب غ ُّ لِل (buku untuk bahasa) Selain memiliki kandungan makna “ ل / ِuntuk”, mudhaf – mudhaf ilaih juga mengandung makna “ ْ من / ِdari”. Contohnya: ُ م َ َ خ ٍب َاي ه َ ذ Cincin emas Maka bentuk asalnya sebetulnya adalah: ٌ م َ َاي ْ خ ٍب ِمن َ ه َ ذ Cincin dari emas Kaidah Mudhaf – Mudhaf Ilaih 1. Mudhaf tidak boleh bertanwin Mudhaf tidak boleh bertanwin18 baik dhammatain, kasratain, maupun fathatain. Contoh yang benar adalah: ٌ د ْ ِدي َ ٍد ج ْ ي َ ُ ز َاب كِت (Buku Zaid itu baru) tidak boleh dikatakan: َ ٍد ج ْ ي َ ز ٌ َاب ٌ كِت د ْ ِدي 18 Tidak bertanwin di sini bukan berarti mudhaf harus isim ghairu munsharif, akan tetapi yang dimaksud adalah isim yang menjadi mudhaf (munsharif apalagi ghairu munsharif) tidak boleh ditanwinkan.


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 121 2. Mudhaf tidak boleh dilekati “al” Selain tidak boleh bertanwin, mudhaf juga tidak boleh dilekati al. Sehingga tidak boleh dikatakan: ٌ د ْ ِدي َ ٍد ج ْ ي َ ُ ز َاب الكت ِ 3. Mudhaf ilaih harus dalam keadaan jar (majrur) Isim kedua yang berfungsi sebagai penjelas (mudhaf ilaih) harus dalam keadaan jar sesuai dengan kondisi mu’rabnya. Sehingga tidak boleh dikatakan: ٌ د ْ ِدي َ ا ج ً د ْ ي َ ُ ز َاب atauكِت ٌ د ْ ِدي َ ج ٌ د ْ ي َ ُ ز َاب كِت 4. Mudhaf boleh rafa’, nashab, dan jar sesuai kebutuhan. Berbeda dengan mudhaf ilaih yang wajib dalam keadaan jar, mudhaf tidak wajib dalam keadaan tertentu karena disesuaikan dengan kebutuhan. Ini dikarenakan mudhaf itu pasti telah menempati kedudukan lain. Contohnya: ا َ ُ أن ْ ط ِم َ الِب العل ِ َ َاء ُ ج ْ ط ِم َ الِب العل ِ ُ ْت ي َ أ َ َ ر ْ ط ِم َ الِب العل ِ ْ َر ر َ َت الِ ِب ُ م ْ ب ِم ِط العل ِ Dalam keempat contoh di atas, kita bisa melihat bahwa mudhaf pada contoh pertama menjadi khabar (marfu’), contoh kedua menjadi fa’il (marfu’), contoh ketiga menjadi maf’ul bih (manshub), dan contoh keempat menjadi jar majrur.


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 122 Abu Razin & Ummu Razin Silakan perhatikan contoh-contoh pada table berikut untuk memahami fungsi mudhaf – mudhaf ilaih dalam suatu kalimat: No. Bilangan Mudhaf ilaih Contoh Kalimat 1 Mufrad ُ م َ ل َ ق ِ َ ٍد مج ْ ي َ ٌ ز ل ْ ي (Pulpennya Zaid itu bagus) ٍد ْ و ُ م ْ َ ُ حم ة َّ م َ امٍد ق ِ َ ح ُّ م ُ أ (Ibunya Hamid adalah bibinya Mahmud) 2 Mutsanna ٌ ْع و ُ ن ْ م َ ِن م ْ ي َ َ ِاȅ ُ الو ْق و ُ ق ُ ق (Mendurhakai kedua orang tua itu terlarang) ِ ْ َني ت َ غ ُّ َ الل ْس و ُ ام َ ٌ ق َ الِب ََى ط ْرت اِش (Siswa membeli kamus 2 bahasa) 3 Jamak Mudzakkar Salim َ ْ ِني ِمن ْ ؤ ُ ُّ الم م ُ أ ُ ة َ ئِش َ خ (Aisyah adalah Ibu kaum mu’minin) َ ْ ِِمني ل ْ ُس ُ الم ح َ ُ ِسلا َ ء ُّخ اȅ (Doa adalah senjata kaum muslimin) 4 Jamak Muannats Salim َ ِ ات َّ ِاك َ الط َاء ُ آب ْت ي َ أ َ ر (Aku melihat ayah-ayahnya para siswi) ٌّ ِي و َ َ ِ ات ق َّ ِاك ُ الط م ْ ز َ ع (Tekad para siswi itu kuat) 5 Jamak Taksir ِب َّ ُّ لا ُ الط ر َ ه ْ م َ أ ُ َان م ْ ث ُ ق (Utsman adalah siswa terpandai) ُ َظ ف ْ ح َ ْ أ ر َّ الق آ ِ اظ ُ ف ُ ِةاحل َ َس ر ْ َد ْ م ِيف َ ن ( Aku menghafal Al Qur’an di sekolah para huffadz) 6 Isim Ghairu Munsharif ٌ ة َ ل ْ ِي َ َ مج د َْ مح َ أ ُ ة َ ب ْ ِقي َ ح (Tasnya ahmad itu bagus) َ َان م ْ ث ُ ْ ق و ُ ب َ أ َ ة َ ئِش َ ْ خ و ُ خ َ أ (Saudaranya aisyah adalah bapaknya utsman)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 123 َ ء ٓ ا َ ا ج َ َّ إ ِ ِذ ٱĬ ُ ُ ن َ ۡص ۡح ت َ ف ۡ و َٱل Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (An Nashr : 1) ِ ب ُ ُوذ ع َ أ ۡ ل ر ِ اس َ ق ُ َّ لِ ِك ٱل َ َّ ِ اس م ِ ٱل ّ ٰ َ ب هِ ٱل َّ إ ِ اس ِل Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia (An Naas : 1-3) ا َ ٰذ ه ِ َ َّ ٱĬ ُ ق ۡ ل ِ ٖي َ ُّ خ ب م ٖ ٰل َ َ ل ِف ض َ ُون ٰلِم َّ ِ ٱلظ َل ۚۦ ب ُونِهِ ِمن د َ ِين َّ ٱل َ ق َ ل َ ا خ َ َاذ ُ ِون م ر َ أ ف َ Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata. (Luqman : 11) ُ ِون ِم ۢن ر ُ ق ۡ ٱل َ ا ِمن َ ن ۡ ك َ ل ۡ ه َ أ ۡ م َ ِ َك َ و ب ِك ّ ب َ ِر ٰ ب َ َف ك َ ۗ و ُ ٖوح ِد ن ۡ ع َ ب ادِهِۦ َ ُ ِوب ِعب ن ٗ ذ ا ُ ِصي َ ا ب ۢ َ ِي ب خ َ Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya (Al Isra : 17) َ ِيم ٰه َ ر ۡ ِب ُ ِف إ ُ َوس ص ٰ ُ ح و َم (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (Al A’la : 19) َ لِك ٰ َ َ و َذ ِين ِر ٰف َ ۡك ٱل ُ ء ٓ ا َ ج َز dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir (At Taubah : 26) ۥ ُ َ ِي ل ٰ ٱل ِت َّ َ ٰو َ َّ م ٱلس ُ ۡك ل ٌ م ُ ِيد ه َ ٖ ش َ ۡء ِ ش ُّ ٰ ك ََ ȇ َُّ َٱĬ ِ ۚ ۡرض و َ ۡ و َٱل Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Al Buruj : 9) ِون ُ َ ء ِد ِ يد َات ۡ ٱل َ ر َ ب ز ُ berilah aku potongan-potongan besi (Al Kahfi : 96) َ َ ْمِثل ْ ُة ِ م ِث َن ُ القْر الأ ِ آن َ و َ الحِدي


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 124 Abu Razin & Ummu Razin ُ ْت ل َ أ َ س َ ُول ر ِ َس َّ اĬَّ ْ اĬ ه ِ َُّ ص َ ل ي َ ل َ ع َ م َّ َل و َس ُّ ي َ ِ ال أ َ م ْ ع َ ال َْ ح َب ُّ أ َ َ اĬ َّ إ ِ ِǓ ُ ق َال ة َ ها ََ الص َّ Ɔ َ ْȇ تِ ق ُ و َ ْت ل ق ُ َّ م ٌّ ث ُ ي َ أ َ َّ ق َال م ُّ ث ُ ِ ب ِر ْن ي َ َ ِ ال و ُ ال ْ ْت ل َّ ق ُ م ٌّ ث ُ ي َ أ َ َّ ق َال م ُ ث ُ َاد ِه ِ ِف ال ْ ِيل ب َ اĬ َّ س ِ َ ِن ق َال َ ث َّ َّ ح َد ِن ْ ب ِه و َ ل ُ و َ ه ُ ت ْ د ََ اس ْت ِن َ َاد ز َ ل Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amalan apakah yang paling dicintai Allah? ' Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya." Aku bertanya, "Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah." Abdulah bin Mas'ud berkata, "Beliau menceritakan itu semua kepadaku, sekiranya aku minta tambah, pasti akan beliau tambah." (HR Bukhari & Muslim) َّ َ ِĬ َّ إ ِ ِن لِي ْ ه ُ ال وا َّ ِمن ِ اس ْ أ َ َ ي َ ق ا َال ُول ر ِ َس ْ اĬَّ ْ م َن م َ ه ُ ْ ق َال م ُ ه ُ ْل ه ْ ِ آن أ َ ر ُ ق ُ ال ْ ْل ه ُ اĬ َّ أ ِ َ ه ُ ت َّ َاص َخ و Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (wali) dari kalangan manusia." Para sahabat bertanya; "Ya Rasulullah, siapakah mereka itu?" beliau menjawab: "Mereka adalah ahlul Qur`an, mereka adalah para ahli dan orang khusus Allah (HR Ibnu Majah)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 125 Latihan 1 Terjemahkan dan tentukanlah apakah kalimat berikut ini benar atau salah! Bila salah, tunjukkan kalimat yang benar! َ ْآن ر ُ ٍد الق َْ مح َ أ ْ و ُ ب َ أ َ أ َ ر َ 1 ق ّ يب ِِ َّ ُّ اج م َ ُ ق ة َ ز ْ َ 2 مح ِق ْ و ُّ ْ الس ِب ِيف َ ه َّ ُ اȆ م َ َاي ُ خ ْت ي ََ ْرت 3 اِش ٌ ل ْ ه َ ِ س و ْ ح َّ ُ اج م ْ 4ِ عل ِ ْ ل َص َ ِ اب الف و ْ ب َ ُ أ َّ الِب َ الط ح َ ت َ 5 ف ِجٍد ْ َس ٍط م َ ِلا ُ بل ََ ب ر ْ ِدي ُ َ الم َس ل َ 6 ج ئِ َ ٌ خ َاب ا كِت َ ذ ٰ َ ه ة َ 7 ش ْ ِيت ْ خ ُ امٍد أ ِ َ ح ُّ م ُ 8 أ ِة َ امع ِ َ ُ اجل َات َ ِاك ْ ط َت ب َ ت َ ك َ ت َّ َلا َج الم 9 ُ ُس ر ْ د َ ُ ِيف االلهِ ْ أ ْل و ُ َس ِة ر َ ن ْ ِدف َ 10 م ُ َات ب ْ ِي ر ْ د َّ احك


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 126 Abu Razin & Ummu Razin Latihan 2 Hubungkan kotak-kotak berikut agar menjadi kalimat sempurna! َ ة َ َ ال ّس ِ َ الر م ْ َ ْ حل و ُ ب َ َ أ َاء ج ٌ ل ْ ِي َ َ مج َ ف ة َ ُ ِ اطم ة َ ر ْ ِدي ُ ْ م َت ب َ ت َ ك ِجِد ْ َس َ الم ِب إىل َ ه َّ ُ اȆ ّس ِ ر َ ُد م ةِ َ ر َ َق ِة اك َ َس ر ْ َد ُ الم م َ َاي خ ٌ اهر ِ َ ٍ م ر ْ َك ُ ب ُل ج َّ ُ الر ل ُ ك ْ يأ Latihan 3 Terjemahkan kalimat berikut ke dalam bahasa Arab! a. Pamannya Zainab adalah ayahnya yazid ____________________________________________________________ b. Kepala sekolah sedang pergi ke perpustakaan ____________________________________________________________ c. Pencuri telah membuka pintu besi di rumah umar ____________________________________________________________ d. Saudara laki-lakinya Ali adalah seorang dokter di rumah sakit ____________________________________________________________ e. Dua orang laki-laki sedang mengunjungi rumah anak-anak yatim ____________________________________________________________


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 127 4.2 Tawaabi’ Tawaabi’ adalah kelompok jabatan kata dalam kalimat yang tanda I’rabnya tidak mutlak. Kelompok ini berbeda dengan fa’il, mubtada dan khabar yang mutlak harus marfu’ dan maf’ul bih yang wajib nashab. Kelompok tawaabi’, sesuai artinya adalah pengikut. I’rab dari kelompok tawaabi’ mengikuti kata yang diikuti. Tawaabi’ ada 4: • Na’at (sifat) • ‘Athaf (kata sambung) • Taukid (penekanan) • Badal (pengganti) 4.2.1 Keterangan Sifat (Na’at) Untuk memberikan sifat pada sesuatu, di dalam bahasa Arab dikenal istilah na’at – man’ut atau shifat – maushuf. Na’at atau shifat adalah sifat sedangkan man’ut atau maushuf adalah kata yang disifati. Contohnya: ٌ د ْ ي َ ُ ز ل ْ ِي و َّ الط Zaid yang tinggi Maka “Zaid” adalah man’ut sedangkan “yang tinggi” adalah na’at. Bila kita perhatikan, susunan na’at – man’ut tersebut mirip dengan susunan mubtada – khabar. Bila susunan di atas diubah menjadi: ٌ د ْ ي َ َ ز ٌ ط ل ْ ِي و Dengan membuang “al ma’rifat”, maka maknanya menjadi “Zaid itu tinggi”. Artinya, ini merupakan kalimat sempurna dalam bentuk jumlah ismiyyah. Adapun na’at – man’ut hanya frasa yang tidak memiliki makna kalimat yang sempurna. Ada kaidah yang harus diperhatikan yang dengannya kita bisa membedakan mana susunan na’at man’ut dan susunan mubtada – khabar.


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 128 Abu Razin & Ummu Razin Kaidah na’at man’ut adalah: 1. Na’at dan man’ut harus sama jenis Bila man’utnya mudzakkar, maka na’atnya wajib mudzakkar. Sebaliknya jika man’utnya muannats, maka na’atnya wajib muannats. Contoh mudzakkar: ٌ اهر ِ َ م ٌ َ الِب ٌ ط د ْ ي َ ز (Zaid adalah siswa yang pandai) Sedangkan bila muannats: ٌ ة َ اهر ِ َ م ٌ َة َ ِاك ُ ط ة َ ِ اطم َ ف (Fatimah adalah sisiwi yang pandai) 2. Na’at dan man’ut harus sama bilangan Bila man’utnya mufrad, maka na’atnya wajib mufrad, begitupun bila man’utnya mustanna atau jamak, maka na’atnya harus mengikuti bilangan man’utnya. Contoh mufrad: ٌ َ ائِم ُ ص ِمن ْ ؤ ُ ُ الم ِم ل ْ ُس الم (Seorang muslim yang beriman itu berpuasa) Contoh mutsanna: ان ِ َ َ ائِم ان ص ِ َ ِمن ْ ؤ ُ ان الم ِ َ ِم ل ْ ُس الم (2 orang muslim yang beriman itu berpuasa) Contoh jamak: َ ْن و ُ َ ائِم َ ص ْن و ُ ِمن ْ ؤ ُ َ الم ْن و ُ ِم ل ْ ُس الم (Orang-orang muslim yang beriman itu berpuasa)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 129 3. Na’at man’ut harus sama dari sisi ma’rifat dan nakirah Bila man’utnya ma’rifat, maka na’atnya wajib ma’rifat. Sebaliknya jika man’utnya nakirah, maka na’atnya wajib nakirah. Contoh nakirah: ٌ ل ْ ِي َ و ٌ ط ُل َج ا ر َ ذ َ ه (Ini adalah laki-laki yang tinggi) Adapun contoh ma’rifat: ُ ل ْ ِي و َّ ٌ الط امد ِ َ ا ح َ هذ (Ini adalah hamid yang tinggi) 4. Na’at dan man’ut harus sama dari sisi i’rab Bila man’utnya marfu’, maka na’atnya wajib marfu’. Begitupun bila man’utnya manshub atau majrur, maka na’atnya harus menyesuaikan I’rab dari man’utnya. Kesimpulannya, na’at dan man’ut harus sama dari semua sisi berbeda dengan mubtada dan khabar yang hanya harus sama jenis dan bilangannya saja. Contoh ketika marfu’: ُ ْط ِشي َّ ٌ الن د ْ و ُ م ْ َ َ حم َاء ج Ketika manshub: َ ْط ِشي َّ ا الن ً د ْ و ُ م ْ َ ُ حم ْت ي َ أ َ ر Ketika majrur: ِط ْ ِشي َّ ٍد الن ْ ي َ ِز ُ ب ْت َر ر َ م Mari kita perhatikan tabel berikut untuk memahami penggunaan na’at atau shifat dalam kalimat:


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 130 Abu Razin & Ummu Razin No. Bilangan Na’at Contoh Kalimat 1 Mufrad ٌ ل ْ ِي َ و ُ ط ِميل َ ٌّ اجل ِ يلع َ (Ali yang ganteng itu tinggi) َ د ْ ِدي َ َ اجل َاب ُْ ِ الكت ِعري َ ت ْ س َ أ (Saya meminjam buku yang baru) 2 Mutsanna ّ ِ ر َ د ُ ان الم ِ َ اهر ِ َ ان م ِ َ ِد ه َ ت ْ ُج ان الم ِ َ س (Kedua pak guru yang bersungguh-sungguh itu pandai) ُ ْت ي َ أ َ َ ر اِك َّ ِ الط ْ َني َ ت ط ْ ِشي َّ ِ الن ْ َني ت (Aku melihat dua siswi yang rajin) 3 Jamak Mudzakkar Salim َ ْن و ُ ِسن ْ ُ َ حم ُون ِمن ْ ؤ ُ َ الم ْن و ُ ِم ل ْ ُس الم (orang-orang islam yang beriman itu berihsan) ُ ْت ي َ أ َ ّ ر ِ َ ل ُص ْ َ الم ِِمني ل ْ ِج الم ِد ُس ْ َس ْ الم ِيف َ ْ ني (Saya melihat orang islam yang shalat di masjid) 4 Jamak Muannats Salim ُ َات َّ ِ احل ُ الص َات ِم ل ْ ُس ْ الم َّت َ ل ص (orang-orang muslimah yang shalihah itu telah shalat) ّ ِ ر َ د ُ ِالم ُ ب ْت َر ر َ س ِ ات َ م ِ ات َ اهر ِ َ الم (Aku berpapasan dengan para guru yang pandai) 5 Jamak Taksir ُ َّ ب َ الط ةِ ُّ لا د ْ ِعي َ ان اك ِ َ ْ ُت ُ ِمن اك د ُ ُد اجل (Para siswa yang baru itu dari Negara-negara yang jauh) ُ ُ الم َّار ج ُّ ُ احك َاء ِي ن ْ غ َ أ َ ْن ُ و ِد ه َ ت ْ ج (Para pedagang yang bersungguh-sungguh itu kaya)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 131 ا َ ِدن َ ٱه ۡ ِيم ق َ ۡ ت ُس م ۡ َ ٱل ٰط َ ِ ر ٱلص ّ Tunjukilah kami jalan yang lurus (Al Fatihah : 6) ِ َ ع ِظ ِيم َن ع ۡ ٱل ِ إ َ ب ٱل َّ Tentang berita yang besar (An Naba: 2) ا ٞ فِيه َ َة ِم ّ ي َ ق ٞ ُب ت ك ُ di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus (Al Bayyinah : 3) ا َ ٰذ َ ۡ َ و ِم ِي َه ِ ٱل َ َل ٱل ۡ dan demi kota (Mekah) ini yang aman (At Tiin : 3) ٰ َ ۡ ل َص ت ٞ ة َ َّ ِ اصب ن ٞ ة َ ٗ ع َ ِمل ة َ َ ِ امي ا ح ً ۡ ن َار ٰ ِمن َ ۡ ق س َ ت ة ٖ ُ َانِي ٍ ء ۡ ع َي bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas (Al Ghasyiyah 3-5) َ ف ُ َ ار ِد ۡ ا ٱل َّ م َ أ َ و َ ۡ ك ِ َ ن َي تِيم َ ِ ي ۡ َي ٰم َ ل َ لِغ ُ َ ِدين م ۡ ةِ ِف ٱل Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu (Al Kahfi: 82) ا ٞ فِيه َ ة َ ي ِ َار ج ٞۡ ٞ فِيه َ ع ا َي ة َ ُوع ف ۡ ر َّ م ٞ ُ ُسر Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan (Al Ghasyiyah 12-13) ا َ ه ُّ ي َ أ ۡ ُ م ك َّ ِن إ َّ م َ ث ُ ُون ِب ّ ذ َ ُك م ۡ ٱل َ ون ُّ ٱلض َّ آل Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan (Al Waqi’ah : 1) َ َ ُة ْمِثل ْ ِم ِث َن ُ القْر الأ ِ آن َ و َ الحِدي


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 132 Abu Razin & Ummu Razin ٓ ِف ََّ ٱĬ ْ ُوا ر ُ ك ۡ َ و ٰ ٖت َٱذ ُود ۡد ع َّ َّ ٖ اا م ي أ َ Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang (Al Baqarah : 203) َ ۡك َ ِل إ ٓ ا َ ۡ َل نز َ أ ۡ د َ ق َ ل َ ۖ َ و ٰ ٖت ِن ّ ي َ ت ب ِۢ ٰ َ َ ء َاي ُون ٰ ِسق َ ف ۡ ٱل َّ ƅِ إ ٓ ا َ ِه ب ُ ر ُ ف ۡ َك ا ي َ و َم Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik (Al Baqarah : 99) ٌ ة َ ق َ َ د ص ُ ة َ ِب ّ ي َّ الط ُ َة ِم َ ك ْ ال Kalimat yang baik adalah sedekah (HR Ahmad) ٌ َ ن َس ح ٌ ق ُ ل ُ ةِ خ َ َام ِي ق ْ ال َ م ْ و َ َ ِ ان ي ِمي ْ َ ْ ٍء ِف ال ش ُ َل ق ْ ث َ أ Sesuatu yang paling memberatkan dalam timbangan pada hari Kiyamat adalah akhlak yang baik (HR Ahmad) َ ِ اج ِذ و َّ ِال ا ب َ ه ْ ي َ ل َ ُّ وا ع ض َ ع َ ِي ّ ِدي ْ ه َ الم َ َّ ِ اش ِدين ِ الر َاء ف َ ل ُ ةِ ال َّ ن ُ َس ْ و ِت َّ ُ ن ِس ب ْ ُ م َيك ل َ ع Maka, hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafa ar-Rasyidin al-Mahdiyin, gigitlah dengan geraham (HR Abu Daud)


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 133 Latihan 1 Terjemahkan dan tentukanlah apakah kalimat berikut ini benar atau salah! Bila salah, tunjukkan kalimat yang benar! ِ ل ْ ِي و َّ ٍد الط ْ ي َ ْ ز و ُ ب َ َ أ َاء 1 ج َ َ الأ ْن و ُ ف َّ َظ و ُ َ الم ح َ ت َ َْ ف ِري ب َ َ الك َاب و ْ 2 ب ٌ ل ْ ِي َ ٌّ مج ِ ا يلع َ َ 3 هذ ٰ َ ه ْن و ُ ِد ه َ ت ْ ُ َ جم ْن و ُ ِم ل ْ ُس ءِ م َ ُلا 4 ؤ ً ة َ ذ ْ ِي َ Ȇ َ ة َ َاج ج َّ ٍة اȅ َ ِ اطم َ ُ ف ْت ِن ُ ب ل ُ ك ْ أ َ 5 ت ّ ِ َار َ احل َّ اي ُ الش ر َ م ُ ق ُّ َد َ ج ِب َ 6 رش ةِ َ ر َّ و َ ن ُ ِة الم َ ن ْ ِدف َ َ الم ِىل َ االلهِ إ ْل و ُ َس َ ر ر َ َاج 7 ه َ ُ ض د ْ ِدي َ ُ اجل ُب ت ُ َ الك 8 اع ُ َال ّج ِ ُ الر ِم ل ْ َ الم ِة ُس امع ِ َ ُ اجل ب َّ ُ لا 9 ط َ بل ََ ة َ ل ْ ِمي َ َ اجل ة َ ب ْ ِقي َ ُ احل َّ الِب َ الط َ ع َض و ِب َ ت ْ َك الم 10 ُ َات ب ْ ِي ر ْ د َّ احك


ILMU NAHWU UNTUK PEMULA www.bisa.id 134 Abu Razin & Ummu Razin Latihan 2 Hubungkan kotak di sebelah kanan dengan kiri berikut ini agar menjadi kalimat sempurna! َ ِ ات اهر ِ َ َ الم َاء ُ ج ب َّ ُّ لا الط ٌ ْط ِشي َ ٌ ه و ٰ ن ر ْ م َ ا ق َ ذ ا ً َار ً كِب َالا ِج ُ ر ْت ي َ أ َ ر ُ ل ْ ِي و َّ ٌ الط ّس ِ ر َ ُد َ م و ُ ه َ ْن ُ و ِد ه َ ت ْ ُج َ ِ ات الم ب ْ ِي ب َّ ِالط ُ ب ْت َر ر َ م Latihan 3 Terjemahkan kalimat berikut ke dalam bahasa Arab! a. Zainab yang pintar itu adalah gurunya Fathimah yang rajin ____________________________________________________________ b. Dua orang anak itu sedang meminum susu yang dingin ____________________________________________________________ c. Pak guru telah membaca buku yang besar di perpustakaan yang kecil ____________________________________________________________ d. Aisyah yang mulia adalah Istri Rasulullah ____________________________________________________________ e. Saya melihat dua orang siswa di masjid yang kecil ____________________________________________________________


www.bisa.id ILMU NAHWU UNTUK PEMULA Abu Razin & Ummu Razin 135 4.2.2 Kata Sambung (‘Athaf dan ma’thuf) Kata sambung dalam bahasa Arab disebut dengan huruf ‘athaf. Ada 3 istilah yang digunakan untuk susunan ‘athaf dan ma’thuf, yaitu huruf ‘athaf, ma’thuf, dan ma’thuf ‘alaih. Huruf ‘athaf adalah kata sambung, ma’thuf adalah istilah yang digunakan untuk kata yang disambungkan sedangkan ma’thuf ‘alaih adalah kata yang dijadikan sandaran untuk disambungkan. Contohnya: َ و ٌ د ْ ي َ َ ز ام َ َ ق ُ أ د َْ مح (Zaid dan Ahmad telah berdiri) Maka “َ و “adalah huruf ‘athaf dan “ ُ د َْ مح َ أ “adalah ma’thuf dan kata “ ٌ د ْ ي َ ز“adalah ma’thuf ‘alaih, yaitu kata yang dijadikan sandaran ma’thuf. Huruf ‘athaf ada 10: 1. َ و) dan), misalnya ٌ د ْ ي َ َ ز َاء ج ٌ امد ِ َ َح و) Zaid dan hamid telah datang) 2. َ ف) maka), misalnya ٌ امد ِ َ ح َ ٌ ف د ْ ي َ َ ز َاء ج) Zaid telah datang maka hamid (juga) datang 3. َّ م ُ ع) kemudian), misalnya ٌ امد ِ َ ح َّ م ُ ٌ ع د ْ ي َ َ ز َاء ج) Zaid telah datang kemudian hamid) 4. ْ و َ ا misalnya), atau (أ َ ْ ج و َ ٌ أ د ْ ي َ َ ز ٌ ء امد ِ َ ح) Zaid atau Hamid telah datang) 5. ْ م َ أ) ataukah), misalnya ٌ امد ِ َ ْ ح م َ ٌ أ د ْ ي َ َ ز َاء ج َ أ) Apakah Zaid yang telah datang ataukah hamid?) 6. ْ ل َ ب) bahkan), misalnya ٌ امد ِ َ ْ ح ل َ ب ٌ د ْ ي َ َ ز َاء ج) Zaid telah datang bahkan Hamid (juga) datang) 7. َ لا) tidak), misalnya ٌ امد ِ َ َ ح ٌ لا د ْ ي َ َ ز َاء ج) Zaid telah datang bukan hamid) 8. ٰ ْ ل كن) ِakan tetapi), misalnya ٌ امد ِ َ ْ ح ٰ ِكن ٌ ل د ْ ي َ َ ز َاء ا ج َ م) Zaid tidak datang akan tetapi hamid datang) 9. َّ Šَ ح) hingga) misalnya َّ Šَ َ ح َك َّم ُ الس ت ْ ل ْ ك َ ُ أ ه َ س ْ أ َ ر) Saya makan ikan sampai kepalanya)


Click to View FlipBook Version