RANGKA /PANEL BODY/SISTEM PEMBUANGAN
AIR MANAGEMENT COVER AIR MANAGEMENT
COVER
(PENUTUP PENGATUR UDARA )
BAUT-BAUT SOCKET
Lepaskan ketiga baut socket dan air management cover.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.
TORSI : AIR MANAGEMENT COVER
SOCKET BOLT:
10 N.m (1,0 kgf.m, 7 lbf.ft)
RADIATOR COVER BAUT-BAUT
(PENUTUP RADIATOR)
Lepaskan ketiga baut dan gerakkan radiator cover ke de-
pan
PERHATIAN :
Jangan menggores sirip-sirip ketika memindahkan radia-
tor cover.
Lepaskan wire band boss dari radiator cover WIRE BAND
Lepaskan radiator cover dari radiator
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an
PERHATIAN :
Jangan menggores sirip-sirip ketika melepaskan radia-
tor cover.
RADIATOR COVER
3-13
RANGKA /PANEL BODY/SISTEM PEMBUANGAN GASKET
EXHAUST PIPA/MUFFLER
(KNALPOT)
PELEPASAN
Lepaskan mur-mur penyambungan
Lepaskan baut-baut pemasangan muffler dan exhaust
pipe / muffler
PERHATIAN :
Hati-hati agar tidak merusak radiator cover
PEMASANGAN EXHAUST PIPE/ MUR-MUR
MUFFLER PENYAM-
Ganti exhaust pipe gasket dengan yang baru. BUNGAN
BAUT-BAUT
PERHATIAN : PEMASANGAN
Hati-hati agar tidak merusak radiator cover
Tepatkan exhaust pipe flange dengan baut-baut stud dan
pasang mur-mur penyambungan, tetapi jangan diken-
cangkan dulu.
Pasang baut-baut pemasangan, tapi jangan dikencang-
kan dulu
Kencangkan mur-mur penyambungan.
Kencangkan baut-baut pemasangan dengan torsi yang
ditentukan.
TORSI: 59 N.m (6,0 kgf.m, 44 lbf.ft)
Setelah pemasangan, pastikan bahwa tidak ada kebocor-
an pada sistem pembuangan gas.
3-14
4. PERAPWERAAWTAATANN
KETERANGAN SERVIS 4-2 DRIVE BELT 4-15 4
JADWAL PERAWATAN 4-4 OLI FINAL DRIVE 4-16
SALURAN BAHAN BAKAR 4-5 MINYAK REM 4-17
CARA KERJA THROTTLE 4-5 BRAKE SHOES/KEAUSAN PADS 4-17
AIR CLEANER 4-6 SISTEM REM 4-18
CRANKCASE BREATHER 4-8 SAKELAR LAMPU REM 4-19
BUSI 4-9 CARA KERJA BRAKE LOCK 4-19
JARAK RENGGANG KLEP 4-10 PENYETELAN LAMPU BESAR 4-20
OLI MESIN 4-11 KEAUSAN CLUTCH SHOES 4-20
ENGINE OIL STRAINER SCREEN 4-12 STANDARD SAMPING 4-20
PUTARAN STASIONER MESIN 4-13 SUSPENSI 4-21
CAIRAN PENDINGIN RADIATOR 4-13 MUR, BAUT, PENGIKAT 4-21
SISTEM PENDINGINAN 4-14 RODA-RODA/BAN 4-22
SECONDARY AIR SUPPLY SYSTEM 4-14 BANTALAN STEERING HEAD 4-23
4-1
PERAWATAN
KETERANGAN SERVIS
UMUM
• Letakkan skuter pada tanah mendatar sebelum melakukan sesuatu pekerjaan.
• Gas pembuangan mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan dapat
menyebabkan kematian. Jalankan mesin di tempat terbuka atau dengan sistem penghisapan gas pembuangan dalam
ruangan tertutup.
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Jarak main bebas throttle grip 2 – 6 mm
CR7EH-9 (NGK), U22FER9 (DENSO)
Busi Standard 0,80 – 0,90 mm
0,16 +/- 0,02 mm
Jarak renggang busi 0,25 +/- 0,02 mm
Federal Oil Superior Formulation
Jarak renggang klep MASUK atau oli mesin 4 tak sejenis dengan klasifikasi API
service SG, Viskositas: SAE 10W-30
BUANG 0,7 liter
0,8 liter
Oli mesin yang dianjurkan 1.700 +/- 100 menit-1 (rpm)
Honda genuine coolant
Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik Batas servis: 18,0 mm
Federal Oil Superior Formulation
Pada pembongkaran mesin atau oli mesin 4 tak sejenis dengan klasifikasi API
service SG, Viskositas: SAE 10W-30
Putaran stasioner mesin 0,10 liter
0,12 liter
Cairan pendingin yang dianjurkan 10 – 20 mm
Batas servis: 2,0 mm
Lebar drive belt 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi)
225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi)
Oli final reduction yang dianjurkan 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi)
225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi)
Kapasitas oli final Pada penggantian periodik 80/90 – 14M/C 40P
90/90 – 14M/C 46P
reduction Pada pembongkaran FT 235
FT 235
Jarak main bebas handel rem belakang Sampai ke indikator
Sampai ke indikator
Ketebalan clutch lining (kanvas kopeling)
Tekanan udara ban Pengendara Depan
(dingin) saja Belakang
Pengendara dan Depan
pembonceng Belakang
Ukuran ban Depan
Belakang
Merek ban SRI Depan
Belakang
Kedalaman minimum alur telapak ban Depan
Belakang
4-2
TORSI PENGENCANGAN 16 N.m (1,6 kgf.m, 12 lbf.ft) PERAWATAN
1,1 N.m (0,1 kgf.m, 0,8 lbf.ft)
Busi 10 N.m (1,0 kgf.m, 7 lbf.ft) Olesi oli mesin ke permukaan
Air cleaner housing cover screw ulir dan permukaan dudukannya.
Valve adjusting screw lock nut 24 N.m (2,4 kgf.m, 18 lbf.ft)
20 N.m (2,0 kgf.m, 15 lbf.ft)
Engine oil drain bolt 1 N.m (0,1 kgf.m, 0,7 lbf.ft)
Engine oil strainer screen cap 13 N.m (1,3 kgf.m, 10 lbf.ft)
PAIR air cleaner housing cover screw 13 N.m (1,3 kgf.m, 10 lbf.ft)
Final reduction oil check bolt 3,7 N.m (0,4 kgf.m, 2,7 lbf.ft)
Final reduction oil drain bolt
Jari-jari (tipe jari-jari)
KUNCI PERKAKAS Spoke wrench, 5.8 x 6.1 mm
07701-0020300
Valve adjusting wrench
07908-KE90000
4-3
PERAWATAN
JADWAL PERAWATAN
Jalankan Pemeriksaan Awal Sebelum Pengendaraan di dalam Buku Pedoman Pemilik pada masing-masing periode
perawatan yang dijadwalkan.
P: Periksa dan Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti bila perlu. B: Bersihkan. G: Ganti. S: Setel. L: Lumasi. Pekerjaan
perawatan berikut memerlukan pengetahuan teknis tertentu. Beberapa pekerjaan tertentu (terutama yang ditandai *
dan **) dapat memerlukan lebih banyak pengetahuan teknis dan alat perkakas tertentu. Hubungi AHASS Saudara
MANA YG PEMBACAAN ODOMETER (km) - Catatan 1 LIHAT
LEBIH HALA-
FREKUENSI PG I PG II PG III MAN
DULU DI- 500 2.000
BAGIAN YANG DISERVIS CAPAI 4.000 8.000 12.000 4-5
* SALURAN BAHAN BAKAR P P 4-5
* CARA KERJA GAS TANGAN Catatan 2 P P PP P 4-6
Catatan 4 G G 4-8
AIR CLEANER P P PP P 4-9
CRANKCASE BREATHER Catatan 3 4-10
BUSI SETIAP 16.000 km: G 4-11
* JARAK RENGGANG KLEP 4-12
OLI MESIN BB B 4-13
* OIL STRAINER SCREEN 4-13
* PUTARAN STASIONER MESIN PG P 4-14
CAIRAN PENDINGIN RADIATOR 4-14
* SISTEM PENDINGINAN PP P
* SECONDARY AIR SUPPLY 4-15
SYSTEM SETIAP 2.000 km: G
* DRIVE BELT 4-16
B 4-17
PP P 4-17
4-18
P 4-19
4-19
P 4-20
4-20
P 4-20
4-21
SETIAP 8,000 km: P 4-21
SETIAP 24.000 km: G 4-22
4-23
* OLI FINAL DRIVE Catatan 3 PP P
MINYAK REM Catatan 3
KEAUSAN BRAKE SHOES/ PP P
PADS PP PP P
SISTEM REM PP PP P
PP P
* SAKELAR LAMPU REM PP PP P
* CARA KERJA BRAKE LOCK PP
* ARAH SINAR LAMPU BESAR P P P
** KEAUSAN CLUTCH SHOES PP P
PP
STANDARD SAMPING P
* SUSPENSI P P
* MUR, BAUT, PENGIKAT PP
** RODA/BAN
** BANTALAN STEERING HEAD
4-4
SALURAN BAHAN BAKAR PERAWATAN
Lepaskan body cover (hal. 3-9). FUEL HOSE
Periksa fuel hose (slang bahan bakar) terhadap pembu-
rukan, kerusakan atau kebocoran.
Ganti fuel hose bila perlu.
Juga, periksa peralatan pemasangan fuel hose terhadap
kebocoran.
Pasang body cover (hal. 3-9).
CARA KERJA THROTTLE
Periksa terhadap pemburukan atau kerusakan pada throt-
tle cable (kabel gas). Periksa throttle grip (pegangan gas
tangan terhadap kelancaran cara kerja. Periksa bahwa
throttle dapat membuka dengan lancar dan menutup se-
cara otomatis pada semua posisi kemudi.
Jika throttle grip tidak kembali dengan benar, lumasi throt-
tle cable. Untuk melumasi kabel, lepaskan throttle cable
pada titik poros dan pakailah pelumas kabel yang terse-
dia di pasar atau oli yang ringan.
Jika throttle grip tetap tidak dapat kembali dengan lancar,
gantilah throttle cable dengan yang baru.
Dengan mesin berputar stasioner, putar stang stir sama
sekali ke kanan dan kiri untuk memastikan bahwa putar-
an stasioner mesin tidak berubah.
Jika putaran stasioner naik, periksalah jarak main bebas
throttle grip dan penempatan throttle cable.
PERHATIAN !
Pemakaian kembali kabel yang rusak atau tertekuk se-
cara berlebihan atau kusut dapat menghalangi pergeser-
an throttle yang benar dan dapat menyebabkan hilangnya
pengaturan gas tangan sewaktu pengendaraan
Ukur jarak main bebas throttle grip pada throttle grip 2 - 6 mm (0,1 - 0,2 in)
flange.
JARAK MAIN BEBAS: 2 – 6 mm
4-5
PERAWATAN BOOT ADJUSTER
LOCK NUT
Jarak main bebas throttle grip dapat disetel pada masing-
masing ujung dari throttle cable.
Penyetelan kecil dilakukan dengan upper adjuster (penye-
tel atas).
Tarik lepas boot dari adjuster.
Longgarkan lock nut (mur pengunci) dan putar adjuster
sebanyak diperlukan.
Kencangkan lock nut dan letakkan boot kembali pada po-
sisinya yang benar.
Penyetelan besar dilakukan dengan adjuster bawah.
Lepaskan luggage box (hal. 3-8). ADJUSTING NUT
LOCK NUT
Longgarkan lock nut dan putar adjusting nut sebanyak
diperlukan.
Kencangkan lock nut.
Periksa kembali cara kerja throttle.
Pasang luggage box (hal. 3-8).
SARINGAN UDARA / VISCOUS ELEMENT
AIR CLEANER
VISCOUS
Skuter Honda Vario menggunakan saringan udara jenis ELEMENT
Viscous Element.
Viscous Element adalah saringan udara kertas yang di-
lapisi oli pada permukaan luarnya, berfungsi menyaring
udara dari debu dan kotoran yang masuk ke karburator.
Viscoust element tidak perlu dibersihkan dengan penyem-
protan angin. Viscoust element diganti setiap jarak tem-
puh 16.000 km
PERHATIAN !
Jangan pernah menyemprot Viscous Element, karena da-
pat merusak lapisan oli bahkan menghilangkannya.
Ketika Viscoust Element disemprot, lapisan oli terbawa
dengan debu dan kotoran yang terbuang. Menyebabkan
Viscous Element tidak memiliki lapisan oli lagi. Udara
yang mengandung debu dan kotor akan mudah masuk
ke dalam karburator, dapat menyebabkan kerusakan
pada mesin.
4-6
PERAWATAN
PEMERIKSAAN AIR CLEANER AIR DUCT COVER
PERHATIAN !
Air cleaner cukup dibersihkan tutup dan rumah saringan
udaranya saja.
Lepaskan sekrup-sekrup dan lepaskan air duct cover.
SEKRUP-SEKRUP
Lepaskan sekrup-sekrup dan tutup rumah air cleaner dari VISCOUS ELEMENT
sisi kanan.
SEKRUP-SEKRUP TUTUP RUBBER SEALS
Lepaskan air cleaner Viscous Element. AIR DUCT COVER
Bersihkan tutup dan rumah air cleaner dengan kain lap. SEKRUP-SEKRUP
Periksa rubber seal dari kerusakan atau kelapukan.
Ganti rubber seal jika sudah tidak baik kondisinya.
Periksa Viscous Element dan ganti apabila ia kotor se-
cara berlebihan atau rusak.
Pasang Viscous Element dengan benar pada tempat-
nya.
Pasang bagian-bagian yang telah dilepaskan dalam uru-
tan terbalik dari pelepasan.
PERHATIAN
Pastikan bahwa final reduction case breather hose di-
letakkan dengan benar pada air duct cover (hal.1-15)
TORSI: AIR CLEANER HOUSING COVER
( 1.1 N.m (0,1 kgf.m, 0,8 lbf-ft )
4-7
PERAWATAN HOSE CLAMP
CRANKCASE BREATHER HOSE PLUG DRAIN HOSE
(PERNAPASAN BAK MESIN)
CRANKCASE BREATHER HOSE
• Servis lebih sering jika dikendarai dalam hujan,
dengan gas penuh, atau setelah skuter dicuci atau ter-
jatuh.
Servis jika tinggi permukaan endapan dapat dilihat
pada bagian transparant dari drain hose (slang
pembuangan).
Lepaskan crankcase breather drain hose dari hose
clamp.
Lepaskan crankcase breather drain hose plug dari ujung
hose dan buanglah endapan-endapan dalam tempat
penampung.
Pasang crankcase breather drain hose plug dan pa-
sanglah crankcase breather hose dengan hose clamp.
Lepaskan luggage box (hal. 3-8).
Periksa crankcase breather hose terhadap pemburukan,
kerusakan atau kebocoran.
Ganti crankcase breather hose bila perlu.
Juga periksa fittings (perlengkapan pemasangan) crank-
case breather hose terhadap kebocoran.
Pasang luggage box (hal. 3-8).
4-8
BUSI PERAWATAN
Lepaskan front center body cover (hal. 3-8). BUSI
Lepaskan topi busi dan bersihkan daerah di sekitar dasar
busi. TOPI BUSI
Lepaskan busi ELEKTRODE TENGAH
PERHATIAN !
Bersihkan daerah disekitar dasar busi dengan udara ber- INSULATOR ELEKTRODE SAMPING
tekanan sebelum melepaskan busi, dan pastikan bahwa
tidak ada kotoran yang dapat memasuki ruang pembakar- 0,80 - 0,90 mm
an.
BUSI
Periksa atau ganti, seperti telah diuraikan didalam jadwal
perawatan (hal. 4-4).
Periksa berikutnya dan ganti bila perlu.
• Insulator terhadap kerusakan
• Elektrode-elektrode terhadap keausan
• Kondisi terbakar, perubahan warna;
- Coklat tua sampai coklat muda menunjukkan kondisi
baik.
- Warna muda berlebihan menunjukkan kerusakan
pada sistem pengapian atau campuran bahan bakar
yang terlalu miskin.
- Endapan basah atau hitam berarang menunjukkan
campuran bahan bakar yang terlalu kaya
Jika elektrode dikotori oleh endapan karbon, b e r s i h k a n
elektrode dengan sebuah spark plug cleaner.
Selalu gunakan busi yang telah ditentukan pada skuter
ini.
BUSI YANG DITENTUKAN:
STANDARD: CR7EH-9 (NGK), U22FER9 (DENSO)
Ukur jarak renggang busi antara elektrode tengah dan
samping dengan feeler gauge (alat pengukur jarak reng-
gang busi) dari jenis kawat.
Bila perlu, setel jarak renggang dengan menekuk elektrode
samping dengan hati-hati.
JARAK RENGGANG BUSI : 0,80 – 0,90 mm
Pasang dan kencangkan busi dengan jari-jari kepada cy-
linder head (kepala silinder), kemudian kencangkan busi
dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 16 N.m (1,6 kgf.m, 12 lbf.ft)
PERHATIAN !
Jangan kencangkan busi secara berlebihan.
Sambungkan topi busi.
Pasang front center body cover (hal. 3-8).
TOPI BUSI
4-9
HOSE PERAWATAN
VALVE CLEARANCE KICK STARTER
(JARAK RENGGANG KLEP) TANDA “T”
PEMERIKSAAN TANDA PENUNJUK
• Periksa dan setel jarak renggang klep sementara me -
sin dalam keadaan dingin (di bawah 35O C).
Lepaskan cylinder head cover (hal. 9-5).
Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam dengan
menjalankan kickstarter perlahan-lahan dan mente-
patkan tanda “T” pada flywheel dengan tanda penunjuk
pada crankcase kanan.
Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati Atas)
pada langkah kompressi.
Posisi ini dapat dipastikan dengan memeriksa bahwa ada
kelonggaran pada rocker arm.
Jika tidak ada kelonggaran, berarti bahwa piston berge-
rak melalui langkah pembuangan ke arah TMA.
Putar crankshaft satu putaran penuh dengan menjalankan
kickstarter perlahan-lahan dan mentepatkan tanda “T”
sekali lagi.
Periksa jarak renggang klep dengan memasukkan se- FEELER GAUGE
buah feeler gauge (lidah pengukur) antara valve adjusting ADJUSTING SCREW
screw (sekrup penyetelan klep) dan valve stem (tangkai
klep).
VALVE CLEARANCE:
MASUK : 0,16 +/- 0,02 mm
KELUAR: 0,25 +/- 0,02 mm
Jika jarak renggang klep tidak sesuai, longgarkan valve
adjusting screw lock nut (mur pengunci) dan setel jarak
renggang klep dengan memutar adjusting screw sampai
ada sedikit tahanan atas feeler gauge.
Tahan adjusting screw dan kencangkan lock nut.
PERKAKAS: 07908-KE90000
Valve adjusting wrench
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m, 7 lbf.ft)
Periksa kembali jarak renggang klep.
Pasang cylinder head cover (hal. 9-5).
ADJUSTING WRENCH LOCK NUT
4-10
OLI MESIN PERAWATAN
PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN FILLER CAP/DIPSTICK
OLI MESIN UPPER
LOWER
Letakkan skuter pada standard utamanya di atas permu-
kaan mendatar. O-RING
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama
3-5 menit.
Matikan mesin dan tunggu 2-3 menit.
Lepaskan oil filler cap/dipstick (tutup pengisian oli/tangkai
pengukur) dan seka oli dari dipstick dengan kain bersih.
Masukkan oil filler cap/dipstick tanpa menyekrupkannya
ke dalam, lepaskan dan periksa tinggi permukaan oli.
Tinggi permukaan harus antara garis permukaan “UP-
PER” dan “LOWER” pada oil filler cap/dipstick.
Jika tinggi permukaan oli berada di bawah atau Jika tinggi
permukaan oli berada di bawah atau dipstick, tambahkan
oli yang direkomendasikan sampai ke permukaan tera-
tas.
OLI MESIN YANG DIANJURKAN:
Federal Oil Superior Formulation atau oli mesin 4 tak
sejenis dengan klasifikasi API service SG, Viskositas:
SAE 10W-30
PERHATIAN !
Viskositas lain yang diperlihatkan pada diagram dapat
dipakai jika suhu rata-rata di daerah pengendaraan Anda
berada dalam daerah jangkauan.
Pastikan bahwa O-ring dalam kondisi baik dan ganti bila
perlu.
Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang oil filler cap/
dipstick.
Untuk penggantian oli mesin, lihat bawah.
FILLER CAP/DIPSTICK
4-11
PERAWATAN FILLER CAP/DIPSTICK
PENGGANTIAN OLI WASHER/DRAIN BOLT
Letakkan skuter pada standard utamanya. SPRING
Hidupkan mesin, panaskan dan matikan. OIL STRAINER CAP
Lepaskan oil filler cap/dipstick.
Gantilah oli mesin dengan mesin dalam keadaan panas OIL STRAINER O-RING
dan skuter di atas tanah mendatar untuk memastikan SCREEN
pembuangan oli secara tuntas.
Letakkan baki penampung oli di bawah mesin untuk me-
nampung oli, kemudian lepaskan oil drain bolt (baut pem-
buangan oli) dan sealing washer (cincin perapat).
Dengan perlahan jalankan kickstarter dan keluarkan oli
mesin.
Setelah mengeluarkan oli seluruhnya, pasang sebuah
sealing washer baru dan oil drain bolt.
Kencangkan drain bolt dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 24 N.m (2,4 kgf.m, 18 lbf.ft)
PERHATIAN !
Jika perawatan engine oil strainer screen telah dijad-
walkan, lakukan sebelum mengisi crankcase dengan oli
mesin.
Isi crankcase dengan oli mesin yang direkomendasikan.
KAPASITAS OLI MESIN:
0,7 liter pada penggantian periodik
0,8 liter pada pembongkaran mesin
Periksa tinggi permukaan oli (hal. 4-11).
Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.
ENGINE OIL STRAINER
SCREEN
Keluarkan oli mesin (hal. 4-12)
Lepaskan oil strainer screen cap,
O-ring, spring (pegas) dan oil strainer screen.
Cucilah strainer screen sepenuhnya dalam cairan pelarut
yang tidak dapat terbakar atau mempunyai titik nyala api
tinggi sampai semua kotoran yang terkumpul telah dihi-
langkan.
Tiuplah kering dengan udara bertekanan untuk member-
sihkannya secara menyeluruh.
Sebelum memasang strainer screen, periksalah dengan
teliti terhadap kerusakan dan pastikan bahwa sealing rub-
ber (karet perapat) dalam keadaan baik.
Pastikan bahwa O-ring dalam keadaan baik dan ganti bila
perlu.
Pasang oil strainer screen dan spring dengan strainer
sealing rubber terhadap crankcase.
Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang oil strainer
screen cap.
Kencangkan oil strainer screen cap dengan torsi yang
ditentukan.
TORSI: 20 N.m (2,0 kgf.m, 15 lbf.ft)
Isi crankcase dengan oli mesin yang direkomendasikan
dan periksa tinggi permukaan oli mesin (hal. 4-11).
Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.
4-12
PERAWATAN
PUTARAN STASIONER MESIN ADJUSTING HOLE CAP
THROTTLE STOP SCREW
• Periksa dan setel putaran stasioner mesin setelah se- UPPER LEVEL
mua bagian perawatan mesin lainnya telah dijalankan
dan sesuai dengan spesifikasi. RESERVE TANK CAP
• Mesin harus dalam keadaan panas untuk pemeriksaan
dan penyetelan putaran stasioner mesin yang akurat.
Sepuluh menit pengendaraan jalan -berhenti adalah
cukup.
Letakkan skuter di atas standard utamanya.
Panaskan mesin selama kira-kira sepuluh menit.
Hubungkan sebuah tachometer dan periksa putaran sta-
sioner mesin.
PUTARAN STASIONER: 1.700 +/- 100 menit-1 (rpm)
Jika putaran stasioner mesin tidak sesuai dengan spesi-
fikasi, setel sebagai berikut:
Buka kunci sadel dengan kunci kontak.
Buka sadel.
Lepaskan adjusting hole cap dan putar throttle stop screw
sebanyak diperlukan untuk mendapatkan putaran sta-
sioner yang ditentukan.
Bukalah gas tangan dengan ringan sebanyak 2-3 kali, ke-
mudian periksa putaran stasioner mesin sekali lagi.
Pasanglah bagian-bagian yang telah dilepaskan dalam
urutan terbalik dari pelepasan.
CAIRAN PENDINGIN RADIATOR
Letakkan skuter pada standard utamanya.
Hidupkan mesin, panaskan.
Periksa tinggi permukaan cairan pendingin pada tangki
cadangan dengan mesin berputar pada suhu operasi nor-
mal.
Tinggi permukaan harus antara tanda garis “UPPER” dan
“LOWER” sementara skuter pada posisi tegak di atas
permukaan mendatar.
Jika tinggi permukaan terlalu rendah, isilah sebagai
berikut:
PERHATIAN !
Hanya pakai cairan pendingin asli Honda genuine cool-
ant atau sejenisnya yang mengandung pencegah korosi,
yang khusus dianjurkan untuk mesin aluminium.
Buka kunci sadel dengan kunci kontak.
Buka sadel.
Lepaskan reserve tank cap (tutup tangki cadangan) dan
isi tangki sampai garis permukaan “UPPER” dengan
cairan pendingin yang dianjurkan.
CAIRAN PENDINGIN YANG DIANJURKAN:
Honda gunuine coolant.
Periksa apakah ada kebocoran cairan pendingin jika ting-
gi permukaan cairan pendingin berkurang dengan cepat.
Jika tangki cadangan menjadi kosong sama sekali, ada
kemungkinan masuknya udara ke dalam sistem pending-
inan.
Pastikan untuk mengeluarkan semua udara dari sistem
pendinginan seperti diuraikan pada halaman 7-8.
4-13
PERAWATAN SIPHONE HOSE
WATER HOSES
SISTEM PENDINGINAN
Lepaskan radiator cover (penutup radiator) (hal. 3-13).
Periksa radiator terhadap kebocoran.
Periksa terhadap kebocoran cairan pendingin dari water
pump (pompa air) (hal. 7-19), water hoses (slang-slang
air) dan hose joints (penyambung slang air).
Periksa slang air terhadap retak-retak atau tidak baik
kondisinya dan ganti bila perlu.
Periksa bahwa semua hose clamps (klem slang) diken-
cangkan dengan erat-erat.
RADIATOR WATER PIPE
WATER HOSES
Periksa rongga aliran udara terhadap sumbatan atau SIRIP RADIATOR
kerusakan.
Luruskan sirip-sirip yang tertekuk dengan obeng minus
kecil dan keluarkan serangga, lumpur atau halangan lain
dengan udara bertekanan atau air bertekanan rendah.
Ganti radiator jika aliran udara terhambat seluas lebih
dari 20% dari permukaan radiator.
Pasang bagian-bagian yang dilepaskan dalam urutan ter-
balik dari pelepasan.
SECONDARY AIR SUPPLY PAIR AIR CLEANER
SYSTEM HOUSING COVER
PEMERIKSAAN ELEMENT SEKRUP
Lepaskan luggage box (kotak bagasi) (hal. 3-8)
Lepaskan sekrup dan pulse secondary air injection (PAIR)
air cleaner housing cover (tutup rumah saringan udara
PAIR).
Lepaskan PAIR air cleaner element
4-14
PERAWATAN
Cucilah element sepenuhnya dalam cairan pelarut bersih Peras cairan Penuhi elemen
dengan titik nyala api tinggi. pencuci sepe- dengan oli
nuhnya
Biarkan element mengering sama sekali.
Setelah mengering, olesi 1,0 – 1,5 g oli mesin kepada se- Cucilah dalam Olesi 1,0 - 1,5 g
luruh permukaan element dan gosoklah dengan tangan cairan pelarut oli mesin bersih
untuk memenuhi element dengan minyak.
AIR SUCTION HOSE AIR SUPPLY HOSE
OLI MESIN YANG DIANJURKAN:
Federal Oil Superior Formulation atau oli mesin 4 tak PAIR CONTROL AIR SUPPLY PIPE
sejenis dengan klasifikasi API service SG. VALVE VACUUM
Viskositas: SAE 10W-30. HOSE
Pasang element, PAIR air cleaner housing cover dan ken- DRIVE BELT
cangkan sekrup dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 1 N.m (0,1 kgf.m, 0,7 lbf.ft)
PERHATIAN !
Jangan sekali-kali bensin atau cairan pembersih dengan
titik nyala rendah untuk membersihkan element, karena
dapat mengakibatkan kebakaran atau eksplosi.
Lepaskan body cover (hal. 3-9).
Periksa air suction hose (slang penghisap udara) antara
PAIR air cleaner housing dan PAIR control valve terhadap
retak-retak, pemburukan kondisi, kerusakan atau sam-
bungan yang longgar.
PERHATIAN !
Jika hose memperlihatkan tanda-tanda kerusakan akibat
panas, periksalah PAIR check valve (hal. 6-26).
Periksa air supply hose (slang penyaluran udara) antara
PAIR control valve dan air supply pipe (pipa penyaluran
udara) terhadap retak-retak, pemburukan, kerusakan
atau sambungan yang longgar.
Periksalah air supply pipe antara air supply hose dan cy-
linder head terhadap kerusakan atau pengikat yang long-
gar.
Periksalah vacuum hose antara intake manifold vacuum
joint dan PAIR control valve terhadap pemburukan, keru-
sakan atau sambungan yang longgar.
Juga periksa bahwa hose tidak kusut atau terjepit.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.
DRIVE BELT
(SABUK PENGGERAK)
Lepaskan left crankcase cover (hal. 11-4).
Periksa drive belt terhadap retak-retak, pelepasan atau
keausan abnormal atau berlebihan dan ganti bila perlu
(hal. 11-11).
4-15
PERAWATAN DRIVE BELT
DRIVE BELT
Dengan menggunakan dua pelat datar, ukurlah lebar
drive belt seperti diperlihatkan. LOWER LEVEL
SEALING WASHER
BATAS SERVIS: 18,0 mm
SEALING WASHER
Ganti drive belt jika ia kurang dari batas servis (hal. 11-
11).
OLI FINAL DRIVE CHECK BOLT
DRAIN BOLT
PEMERIKSAAN TINGGI PERMU-
KAAN OLI CHECK BOLT
Pastikan bahwa final reduction case tidak bocor.
Letakkan skuter pada standard utamanya.
Lepaskan oil check bolt (baut pemeriksaan oli).
Periksa apakah oli mengalir keluar dari lubang check
hole.
Jika tinggi permukaan oli rendah (oli tidak mengalir ke-
luar), tambahkan oli yang dianjurkan seperti diuraikan di
bawah.
OLI YANG DIANJURKAN:
Federal Oil Superior Formulation atau oli mesin 4 tak
sejenis dengan klasifikasi API service SG.
Viskositas: SAE 10W-30
Pasang oil check bolt dengan sebuah sealing washer
baru dan kencangkan dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m, 10 lbf.ft)
PENGGANTIAN OLI
Letakkan sebuah panci pembuangan oli di bawah final
reduction case untuk menampung oli, kemudian lepaskan
oil check bolt, oil drain bolt dan sealing washers.
Putar roda belakang dengan perlahan dan keluarkan oli.
Setelah mengeluarkan semua oli, pasang oil drain bolt
dengan sebuah sealing washer baru dan kencangkan
drain bolt dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m, 10 lbf.ft)
Isi final reduction case dengan oli yang dianjurkan sampai
tinggi permukaan yang tepat (Lihat atas).
KAPASITAS OLI FINAL REDUCTION;
0,10 liter pada penggantian periodik
0,12 liter pada pembongkaran
Pasang oil check bolt dengan sebuah sealing washer
baru dan kencangkan dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m, 10 lbf.ft)
4-16
MINYAK REM PERAWATAN
PERHATIAN ! TANDA PERMUKAAN “LOWER”
Minyak rem yang tertumpah dapat merusak bagian-bagi-
an yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Letakkan ALUR-ALUR BATAS
kain lap di atas bagian-bagian ini setiap kali sistem di- WEAR INDICATOR
servis. TANDA “ “
• Jangan mencampur minyak rem dari merek yang ber- 4-17
beda, oleh karena mereka tidak cocok satu sama lain
• Jangan membiarkan barang asing memasuki sistem
ketika mengisi reservoir (kotak penyimpanan).
• Jika tinggi permukaan minyak rem terlalu rendah, pe-
riksa brake pads ( kanvas rem) terhadap keausan
(Lihat bawah). Tinggi permukaan yang terlalu rendah
dapat diakibatkan oleh keausan brake pads. Jika
brake pads aus, caliper piston terdorong keluar,
dan ini menyebabkan tinggi permukaan reservoir
yang rendah. Jika brake pads tidak aus dan tinggi
permukaan minyak rem rendah, periksalah seluruh
sistem terhadap kebocoran (hal. 4-18).
Letakkan skuter pada standard utamanya.
Putar stang stir ke kiri sehingga reservoir mendatar dan
periksa tinggi permukaan minyak rem reservoir depan
melalui kaca pengamat.
Jika tinggi permukaan mendekati tanda “LOWER”, perik-
sa brake pads terhadap keausan (Lihat bawah).
KEAUSAN BRAKE SHOES/
PADS
FRONT DISC BRAKE PADS
(KANVAS REM CAKRAM DEPAN)
Periksa brake pads terhadap keausan.
Ganti brake pads jika salah satu pad aus sampai ke alur
batas keausan.
Lihat hal. 17-9 untuk penggantian brake pads.
PERHATIAN !
Selalu ganti brake pads sebagai satu set untuk memas-
tikan tekanan cakram yang rata
BRAKE SHOES TROMOL
REM BELAKANG
Periksa posisi wear indicator ketika handel rem ditarik.
Jika indicator tertepatan dengan tanda “ ”, periksa tro-
mol rem (hal. 17-7).
Ganti brake shoes (hal. 17-5) jika D.D. tromol rem di ba-
wah batas servis.
PERAWATAN HANDEL REM DEPAN
SISTEM REM
REM CAKRAM DEPAN
Tarik handel rem dengan keras dan periksa bahwa tidak
ada udara yang memasuki sistem.
Jika handel terasa lunak atau seperti sepon ketika diope-
rasikan, buanglah udara dari sistem.
Lihat hal. 17-8 untuk prosedur pembuangan udara.
Periksa brake hose (slang rem) dan fittings (peralatan
pemasangan) terhadap pemburukan, retak-retak, atau
tanda-tanda kebocoran.
Kencangkan fittings yang longgar.
Ganti hose dan fittings bila perlu.
BRAKE HOSE
REM TROMOL BELAKANG 10 - 20 mm
Periksa kabel rem dan handel rem terhadap sambungan
longgar, jarak main bebas berlebihan atau kerusakan
lain.
Ganti atau perbaiki bila perlu.
Ukur jarak main bebas handel rem belakang pada ujung
handel rem.
JARAK MAIN BEBAS: 10 – 20 mm
4-18
PERAWATAN
PERHATIAN !
Pastikan bahwa potongan pada adjusting nut duduk pada
joint pin
Setel jarak main bebas handel rem belakang dengan me-
mutar rear brake arm adjusting nut ( mur penyetelan
lengan rem belakang).
ADJUSTING NUT
SAKELAR LAMPU REM SAKELAR LEMPU REM DEPAN
• Sakelar lampu rem pada handel rem tidak dapat di se- SAKELAR LEMPU
tel. Jika hidupnya lampu rem dan berfungsinya rem REM BELAKANG
tidak sinkron, gantilah sakelar atau bagian - bagian
yang tidak berfungsi dengan baik dari sistem.
Periksa bahwa lampu rem menyala tepat sebelum rem
berfungsi.
Lihat 21-16 untuk pemeriksaan sakelar lampu rem.
CARA KERJA BRAKE LOCK LEVER
LOCK HANDEL REM
Tekan handel rem belakang dan pasang lock lever (han-
del pengunci).
Periksa cara kerja brake lock setelah jarak main bebas
handel rem belakang telah diperiksa dan disetel (hal. 4-
18).
Periksa bahwa roda belakang telah terkunci sepenuhnya
4-19
PERAWATAN BAUT-BAUT PENYETELAN ARAH
SINAR LAMPU BESAR
ARAH SINAR LAMPU BESAR
CLUTCH SHOE
Letakkan skuter di atas tanah mendatar.
STANDARD SAMPING
Setel sinar lampu besar dalam arah vertikal dengan me-
longgarkan baut-baut penyetelan arah sinar lampu besar
Tahan baut-baut penyetelan arah sinar lampu besar dan
kencangkan mereka.
PERHATIAN !
Arah sinar lampu besar kanan dan kiri tidak dapat disetel
terpisah. Ketika menyetel arah sinar lampu besar pasti-
kan untuk menyetel sinar lampu besar dengan mente-
patkan baut kiri dan kanan.
Setel arah sinar lampu besar sesuai dengan undang-un-
dang dan peraturan lokal.
KEAUSAN CLUTCH SHOES
Lepaskan susunan clutch (kopeling) (hal. 11-18).
Periksa clutch shoes terhadap keausan tidak normal.
Ukuran ketebalan masing-masing shoe.
BATAS SERVIS: 2,0 mm
Ganti clutch shoes jika ketebalan di bawah batas servis
(hal. 11-19).
Pasang susunan clutch (hal. 11-23).
STANDARD SAMPING
Letakkan skuter di atas standard utamanya.
Periksa pegas standard samping terhadap kerusakan
atau berkurangnya tegangan.
Periksa susunan standard samping terhadap kebebasan
pergerakan dan lumasi poros standard samping bila perlu.
Periksa side stand ignition cut-off system (sistem mema-
tikan pengapian yang dijalankan oleh standard samping):
1. Tarik masuk standard samping.
2. Hidupkan mesin.
3. Turunkan standard samping sepenuhnya.
4. Mesin harus mati sewaktu standard samping diturunkan
Jika ada persoalan dengan sistem, periksa sakelar stan-
dard samping (hal. 21-13).
4-20
SUSPENSI PERAWATAN
DEPAN FRONT FORK
Periksa cara kerja fork (garpu) dengan menarik rem de- SOKBREKER BELAKANG
pan dan menekan suspensi depan ke bawah beberapa ENGINE MOUNTING BUSHINGS
kali. Periksa seluruh susunan terhadap tanda-tanda ke-
bocoran, kerusakan, atau kelonggaran pengikat.
PERHATIAN !
Bagian suspensi yang longgar, aus atau rusak mempeng-
aruhi kestabilan dan pengendalian skuter.
Ganti komponen - komponen rusak yang tidak dapat
diperbaiki.
Kencangkan semua baut dan mur.
Lihat hal. 15-12 untuk servis fork
BELAKANG
Periksa cara kerja sokbreker dengan menekannya be-
berapa kali.
Periksa seluruh susunan sokbreker terhadap tanda-tanda
kebocoran, kerusakan atau pengikat longgar.
Ganti komponen rusak yang tidak dapat diperbaiki.
Kencangkan semua baut dan mur.
Lihat halaman 16-5 untuk servis sokbreker.
Letakkan skuter pada standard utamanya.
Periksa terhadap engine mounting bushings yang aus
dengan memegang mesin mencoba menggerakkan roda
dari sisi ke sisi.
Ganti bushings jika ada kelonggarkan (hal. 16-6).
MUR, BAUT, PENGIKAT
Periksa bahwa semua baut dan mur rangka dikencang-
kan dengan torsi pengencangan mereka yang benar (hal.
1-10).
Periksa bahwa semua cotter pin, safety clips, hose clamps
dan cable stays ada di tempatnya dan telah dikencang-
kan dengan benar.
4-21
PERAWATAN BANTALAN RODA
BANTALAN FINAL GEAR SHAFT
RODA / BAN
PRESSURE GAUGE
Letakkan skuter pada standard utamanya.
Pastikan bahwa fork tidak dapat bergerak, naikkan roda
depan dan periksa terhadap kelonggaran.
Periksa terhadap bantalan roda depan yang aus dengan
memegang roda depan dan mencoba menggerakkannya
dari sisi ke sisi.
Ganti bantalan roda depan jika ada kelonggaran (hal. 15-
8).
Putar roda dan periksa bahwa ia berputar dengan lancar
tanpa suara aneh.
Jika diperkirakan ada kondisi tidak normal, periksalah
bantalan roda depan (hal. 15-11).
Dukung skuter dengan teguh dan naikkan roda be-
lakang.
Periksa terhadap bantalan final gear shaft (poros gigi
akhir) yang aus dengan memegang roda belakang dan
mencoba menggerakkan roda dari sisi ke sisi.
Ganti bantalan final gear shaft jika ada kelonggaran (hal.
12-9).
Putar roda dan periksa bahwa ia berputar dengan lancar
tanpa suara aneh.
Jika diperkirakan ada kondisi tidak normal, periksalah fi-
nal reduction (hal. 12-7)
Periksa tekanan udara ban dengan air pressure gauge
(alat pengukur tekanan ban) dengan ban dalam keadaan
dingin.
TEKANAN BAN YANG DIANJURKAN:
Pengendara saja:
DEPAN : 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi)
BELAKANG : 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi)
Pengendara dan pembonceng:
DEPAN : 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi)
BELAKANG : 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi)
PERHATIAN !
Tipe Jari-jari
Periksa pelek roda dan jari-jari terhadap kerusakan.
Kencangkan jari-jari yang longgar.
TOOL:
Spoke wrench, 5.8 x 6.1 mm 07701-0020300
TORSI: 3,7 N.m (0,4 kgf.m, 2,7 lbf.ft)
SPOKE WRENCH
4-22
Periksa ban terhadap sayatan, paku yang tertanam, atau PERAWATAN
kerusakan lain.
Periksa apakah roda depan dan belakang segaris. INDICATOR
BANTALAN STEM
Ukuran ban DEPAN BELAKANG
80/90 – 14M/C 40P 90/90- 14M/C 46P BANTALAN STEM
Merek ban
SRI FT 235 FT 235
Ukur kedalaman alur telapak pada bagian tengah ban.
Ganti ban jika kedalaman alur mencapai batas berikut.
KEDALAM ALUR MINIMUM:
DEPAN/BELAKANG: Sampai ke indikator
BANTALAN STEERING
HEAD
Letakkan skuter pada standard utamanya dan naikkan
roda lepas tanah.
PERHATIAN !
Periksa bahwa kabel pengatur tidak mengganggu perpu-
taran stang stir.
Periksa bahwa stang stir bergerak dengan bebas dari sisi
ke sisi.
Jika stang stir bergerak tidak lancar atau tertahan, perik-
salah bantalan steering head (kepala kemudi) (hal. 15-
24).
Tahan skuter dan periksa bantalan steering head terha-
dap keausan dengan menggerakkan fork ke depan dan
belakang.
Jika steering stem (poros kemudi) mempunyai pergerakan
vertikal, periksalah bantalan steering head (hal. 15-24).
4-23
5. SISTEM PSEISTLEUM PMELAUMSAASANN
DIAGRAM SISTEM PELUMASAN 5-1 MENCARI PENYEBAB KESUKARAN 5-2
KETERANGAN SERVIS 5-2 POMPA OLI 5-3
DIAGRAM SISTEM PELUMASAN
ROCKER ARM SHAFT
CAMSHAFT 5
PISTON OIL PUMP
CRANKSHAFT
5-1
OIL STRAINER SCREEN
SISTEM PELUMASAN
KETERANGAN SERVIS
UMUM
PERHATIAN!
Oli mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulang-ulang mengenai kulit untuk waktu lama. Walaupun ini
tidak besar kemungkinannya kecuali apabila Anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjurkan untuk mencuci
tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air sesegera mungkin setelah menangani oli bekas.
• Oil pump (pompa oli) dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
• Prosedur servis di dalam bab ini harus dijalankan dengan oli mesin dikeluarkan dari mesin.
• Ketika melepaskan dan memasang oil pump, perhatikan untuk tidak membiarkan debu atau kotoran memasuki
mesin.
• Jika ada bagian dari oil pump yang aus melampaui batas servis yang ditentukan, gantilah oil pump sebagai
sebuah rakitan.
• Setelah oil pump dipasang, periksalah bahwa tidak ada kebocoran oli.
SPESIFIKASI STANDARD Satuan: mm
BATAS SERVIS
BAGIAN 0,7 liter
-
Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik 0,8 liter -
Pada pembongkaran mesin -
Federal Oil Superior Formulation
Oli mesin yang dianjurkan atau oli mesin 4 tak sejenis dengan 0,20
klasifikasi API service SG,
Oil pump rotor Jarak renggang pada ujung Viskositas: SAE 10W-30
rotor
0,15
Jarak renggang antara rotor
dan rumah 0,15 – 0,21 0,35
Jarak renggang ke samping 0,05 – 0,10 0,12
rotor pompa
TORSI PENGENCANGAN
Oil pump plate screw 3 N.m (0,3 kgf.m, 2,2 lbf.ft)
Oil pump mounting bolt 10 N.m (1,0 kgf.m, 7 lbf.ft)
MENCARI PENYEBAB KESUKARAN
Tinggi permukaan oli mesin terlalu rendah, pemakaian oli tinggi
• Ada kebocoran oli di luar
• Piston rings aus atau pemasangan piston ring salah (hal. 10-6)
• Cylinder aus (hal. 10-3)
• Valve guide atau seal aus (hal. 9-15)
Oli tercemar
• Oli jarang diganti
• Oil strainer tersumbat
• Piston rings aus (hal. 10-6)
5-2
OIL PUMP (POMPA OLI) SISTEM PELUMASAN
PELEPASAN BAUT-BAUT
• Ketika melepaskan oil pump, jangan membiarkan OIL PUMP
debu atau kotoran memasuki mesin. TEPATKAN
Lepaskan water pump/stator base (dasar pompa air/sta-
tor) (hal. 7-12).
Lepaskan kedua baut pemasangan dan oil pump.
PEMASANGAN
Pasang oil pump pada crankcase dengan mentepatkan
dowel pins dan lubang-lubang crankcase.
Pasang dan kencangkan baut-baut oil pump dengan torsi OIL PUMP
yang ditentukan. BAUT-BAUT
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m, 7 lbf.ft)
Pasang water pump/stator base (hal.7-14).
OIL PUMP
5-3
SISTEM PELUMASAN DOWEL PIN
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan sebagai berikut:
- Dowel pins
- Sekrup
- Pump plate
- Outer rotor
- Inner rotor
PERHATIAN !
Olesi oli mesin pada inner rotor dan outer rotor
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari pembongkaran.
TORSI : OIL PUMP PLATE SCREW
3 N.m (0,3 kgf.m, 2,2 lbf.ft)
PUMP PLATE
OUTER ROTOR
PUMP BODY
INNER ROTOR SEKRUP
3 N.m (0,3 kgf.m, 2,2 lbf.ft)
PEMERIKSAAN JARAK RENGGANG
UJUNG ROTOR
JARAK RENGGANG UJUNG ROTOR
• Ukur pada beberapa titik dan pakailah pembacaan ter
besar untuk dibandingkan dengan batas servis.
Untuk sementara pasang outer rotor dan inner rotor pada
pump body dan oil pump shaft ke dalam oil pump inner
rotor.
Ukur jarak renggang antara outer rotor dan inner rotor
dengan sebuah feeler gauge (lidah pengukur).
BATAS SERVIS: 0,20 mm
5-4
JARAK RENGGANG ANTARA ROTOR DAN RUMAH SISTEM PELUMASAN
Ukur jarak renggang antara oil pump body (badan pompa JARAK RENGGANG
oli) dan outer rotor dengan sebuah feeler gauge. KE RUMAH
BATAS SERVIS: 0,35 mm
JARAK RENGGANG KE SAMPING ROTOR JARAK RENGGANG
KE SAMPING
Ukurlah jarak renggang ke samping dengan menggu-
nakan sebuah alat pengukur kedataran (straight edge)
dan feeler gauge.
BATAS SERVIS: 0,12 mm
5-5
6. SISTEM BASISHTEAMNBABHAAN KBAAKARR
LOKASI KOMPONEN 6-1 MEMBERSIHKAN KARBURATOR 6-18
KETERANGAN SERVIS 6-2 PEMERIKSAAN KARBURATOR 6-19
MENCARI PENYEBAB KESUKARAN 6-3 PENYETELAN PILOT SCREW 6-22
AIR CLEANER HOUSING 6-4 INLET PIPE 6-23
PELEPASAN KARBURATOR 6-6 SECONDARY AIR SUPPLY SYSTEM 6-24
PEMASANGAN KARBURATOR 6-7 FUEL TANK 6-28
PEMBONGKARAN KARBURATOR 6-9 FUEL AUTO VALVE 6-29
PERAKITAN KARBURATOR 6-13
LOKASI KOMPONEN-KOMPONEN
6
6-1
SISTEM BAHAN BAKAR
KETERANGAN SERVIS
UMUM
• Menekuk atau melintir kabel pengontrol akan mengganggu kelancaran cara kerja dan dapat mengakibatkan terta-
han atau terjepitnya kabel, menghasilkan hilangnya penguasaan atas kendaraan.
• Bekerjalah di ruangan yang berventilasi baik. Merokok atau membiarkan api atau percikan api di tempat kerja atau
tempat di mana bensin disimpan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
• Ketika membongkar bagian-bagian dari sistem bahan bakar, catatlah lokasi dari O-rings. Ganti dengan O-ring baru
sewaktu perakitan kembali.
• Sebelum membongkar karburator, letakkan baki penampung yang cocok di bawah slang pembuangan karburator.
Longgarkan drain screw (sekrup pembuangan) dan keluarkan bensin dari karburator.
• Setelah melepaskan karburator, bungkuslah lubang pemasukan dari mesin dengan handuk bengkel atau tutuplah
dengan tape perekat agar benda asing tidak dapat jatuh ke dalam mesin.
SPESIFIKASI SPESIFIKASI
AVK2CC
BAGIAN # 102
Nomor identifikasi karburator # 35
Main jet
Slow jet 3,2 – 5,6 Ohm (20O C)
Tahanan listrik SE thermal valve 13,0 mm
Tinggi pelampung
Pembukaan awal pilot screw Lihat halaman 6-22
Putaran stasioner mesin 1.700 +/-100 menit-1 (rpm)
Vakum PAIR control valve yang ditentukan
Jarak main bebas throttle grip 60 kPa (450 mmHg)
2 – 6 mm
TORSI PENGENCANGAN 2 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
3,4 N.m (0,4 kgf.m, 2,5 lbf. ft)
Inlet pipe band screw 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
SE thermal valve body screw 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
SE thermal valve setting plate screw 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
Air cut-off valve cover screw 1,5 N.m (0,14 kgf.m, 1,1 lbf.ft)
Vacuum chamber cover screw 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
Slow jet 2,5 N.m (0,3 kgf.m, 1,8 lbf.ft)
Main jet 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
Needle jet holder 1,5 N.m (0,14 kgf.m, 1,1 lbf.ft)
Float chamber screw 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
Float chamber drain screw 22,5 N.m (2,3 kgf.m, 17 lbf.ft)
PAIR check valve cover screw
Fuel auto valve lock nut
TOOLS (PERKAKAS)
Pin driver Carburetor float level gauge
07744-0010100 07401-0010000
6-2
SISTEM BAHAN BAKAR
MENCARI PENYEBAB KESUKARAN
Mesin tidak mau dihidupkan
• Tidak ada bahan bakar di dalam tangki
• Tidak ada bahan bakar ke karburator
- Fuel strainer tersumbat
- Fuel hose tersumbat
- Lubang pernapasan tangki bahan bakar tersumbat
- Fuel auto valve tidak bekerja dengan baik
• Penyetelan tinggi pelampung tidak benar
• Terlalu banyak bahan bakar masuk ke dalam mesin
- Saringan udara tersumbat
- Karburator kebanjiran
• Kebocoran udara masuk
• Bahan bakar tercemar/memburuk
• Starting enrichment (SE) thermal valve tidak bekerja dengan baik
• Rangkaian starting enrichment (SE) tersumbat
• Rangkaian slow karburator tersumbat
• Gas tangan tidak bekerja dengan benar
• Tidak ada percikan api pada busi (Sistem pengapian tidak bekerja dengan baik – hal. 19-4)
Mesin mati mendadak, sulit dihidupkan, putaran stasioner kasar
• Saluran bahan bakar terbatas
• Campuran bahan bakar terlalu miskin/kaya
• Bahan bakar tercemar/memburuk
• Ada kebocoran udara masuk
• Putaran stasioner tidak disetel dengan baik
• Pilot screw tidak disetel dengan baik
• Lubang pernapasan tangki bahan bakar tersumbat
• Saringan udara tersumbat
• Rangkaian slow tersumbat
• Starting enrichment (SE) thermal valve tidak bekerja dengan baik
• Sistem pengapian tidak bekerja dengan baik (hal. 19-4)
Campuran bahan bakar miskin
• Fuel jets tersumbat
• Float valve (klep pelampung) tidak bekerja dengan baik
• Float level (tinggi pelampung) terlalu rendah
• Saluran bahan bakar terbatas
• Slang ventilasi udara karburator tersumbat
• Lubang pernapasan tangki bahan bakar tersumbat
• Ada kebocoran udara masuk
• Vacuum piston tidak bekerja dengan baik
Campuran bahan bakar kaya
• Air jet tersumbat
• Float valve tidak bekerja dengan baik
• Float level terlalu tinggi
• Starting enrichment (SE) thermal valve macet terbuka
• Elemen saringan udara tercemar
• Vacuum piston tidak bekerja dengan baik
• ECT sensor tidak bekerja dengan baik
Backfiring atau misfiring sewaktu berakselerasi
• Campuran bahan bakar terlalu miskin
• Sistem pengapian tidak bekerja dengan baik (hal. 19-4)
Afterburn ketika engine braking dipergunakan
• Campuran bahan bakar miskin di dalam rangkaian slow
• Pulse secondary air injection (PAIR) system tidak bekerja dengan baik
- PAIR control valve tidak bekerja dengan baik
- PAIR check valve tidak bekerja dengan baik
- Slang dari PAIR system tersumbat
• Sistem pengapian tidak bekerja dengan baik (hal. 19-4)
6-3
SISTEM BAHAN BAKAR BAND SCREW VACUUM
PISTON HOSE
AIR CLEANER HOUSING CRANKCASE
BREATHER HOSE
(RUMAH SARINGAN UDARA)
PELEPASAN
Lepaskan sebagai berikut:
- Luggage box (hal. 3-8).
- Air cleaner element (hal. 4-6).
Lepaskan carburetor vacuum piston hose dan crankcase
breather hose dari air cleaner housing.
Longgarkan sekrup pita penjepit slang penyambung (con- HOSE CLAMP
necting hose band screw).
CRANKCASE BREATHER
Lepaskan baut pemasangan bawah sokbreker belakang DRAIN HOSE
(hal. 8-5).
Lepaskan crankcase breather drain hose dari hose clamp.
Lepaskan ketiga baut dari air cleaner housing.
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak air cleaner housing
Lepaskan connecting hose dari karburator dengan me-
megang karburator dan menarik air cleaner housing ke -
belakang.
Lepaskan air cleaner housing dari sebelah kanan dari
rangka.
BAUT-BAUT AIR CLEANER
HOUSING
6-4
PEMASANGAN SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang air cleaner housing dari sebelah kanan dari rang- AIR CLEANER HOUSING
ka. HOSE CLAMP
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak air cleaner housing.
Sambungkan connecting hose ke karburator dengan me-
megang karburator dan dengan hati-hati mendorong air
cleaner housing ke depan.
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak air cleaner connecting hose.
Pasang crankcase breather drain hose terhadap hose
clamp.
CRANKCASE BREATHER
DRAIN HOSE
Pasang connecting hose band seperti diperlihatkan. BAND SCREW
Kencangkan band screw sampai band duduk di atas col- COLLAR
lar seperti diperlihatkan BAND SCREW
Sambungkan carburetor vacuum piston hose dan crank-
case breather hose ke air cleaner housing.
PERHATIAN !
Pastikan bahwa hoses dan hose clips telah dipasang
dalam arah yang benar (hal. 1-16).
CRANKCASE VACUUM
BREATHER PISTON
HOSE HOSE
6-5
SISTEM BAHAN BAKAR BAUT-BAUT AIR CLEANER HOUSING
Pasang air cleaner housing pada tempatnya. FLOAT CHAMBER
DRAIN SCREW
Pasang dan kencangkan ketiga baut pada air cleaner
housing. SE THERMAL VALVE
3P CONNECTOR
Pasang dan kencangkan baut - baut pemasangan rear
shock absorber (sokbreker belakang) (hal. 8-6).
Pasang berikutnya:
- Air cleaner element (hal. 4-6)
- Luggage box (hal. 3-8).
PERHATIAN !
Pastikan bahwa final reduction case breather hose telah
dipasang dengan benar pada air duct cover (hal. 1-16).
PELEPASAN KARBURATOR
Lepaskan body cover (hal. 3-9).
Letakkan tempat penampung yang cocok di bawah car-
buretor drain hose dan keluarkan bahan bakar dari kar-
burator dengan melonggarkan drain screw.
Kencangkan float chamber drain screw (sekrup pem-
buangan ruangan pelampung).
TORSI: 1,5 N.m (0,2 kgf.m, 1,1 lbf.ft)
Lepaskan Starting Enrichment (SE) thermal valve 3P con-
nector.
Lepaskan kawat SE thermal valve dari wire bands (pita
pemegang kawat) dan wire guides (pembimbing kawat).
SE THERMAL VALVE WIRE
WIRE GUIDE
WIREBAND
WIREBAND
6-6
SISTEM BAHAN BAKAR
Lepaskan vacuum piston hose dan fuel hose dari karbu- BAND SCREW VACUUM PISTON HOSE
rator.
Lepaskan dust guard rubber (karet pelindung terhadap LOCK NUT DUST GUARD
debu) dari SE thermal valve, vacuum piston hose joint THROTTLE CABEL RUBBER
dan fuel hose joint (joint = penyambungan).
Longgarkan throttle cable lock nut. FUEL HOSE
Lepaskan throttle cable dari cable holder dan lepaskan
throttle cable dari throttle drum. BAUT-BAUT
Longgarkan connecting hose band screw.
Lepaskan ketiga baut dari air cleaner housing.
Lepaskan connecting hose dari karburator dengan me- BAUT
megang karburator dan menarik air cleaner housing ke
belakang. KARBURATOR CONNECTING HOSE
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak air cleaner housing. BAND SCREW DRAIN HOSE
Longgarkan inlet pipe band screws. TEPATKAN
Lepaskan karburator dari inlet pipe.
Lepaskan karburator drain hose.
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak inlet pipe.
PEMASANGAN KARBU-
RATOR
Sambungkan karburator ke pipa masuk (inlet pipe) deng-
an mentepatkan tab (tonjolan pemasangan) dari karbura-
tor dengan alur dari inlet pipe.
PERHATIAN !
Hat-hati agar tidak merusak inlet pipe
KARBURATOR
6-7
SISTEM BAHAN BAKAR CARBURETOR CONNECTING HOSE
Kencangkan sekrup-sekrup inlet pipe band dengan torsi BAND SCREW DRAIN HOSE
yang ditentukan.
COLLAR BAND SCREW
TORSI: 2 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
VACUUM
Sambungkan carburetor drain hose. PISTON HOSE
Sambungkan air cleaner connecting hose ke karburator DUST
dengan memegang karburator dan mendorong air clean- GUARD
er housing dengan hati-hati ke depan. RUBBER
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak air cleaner connecting hose
Pasang connecting hose band seperti diperlihatkan.
Kencangkan band screw sampai band duduk pada collar
seperti diperlihatkan.
Pasang dust guard rubber sehingga SE thermal valve,
fuel hose joint dan vacuum piston hose joint bertepatan
dengan lubang-lubang pada rubber.
Sambungkan throttle cable (kabel gas) pada throttle drum
(penggulung kabel gas) dan pasang pada cable holder
(pemegang kabel).
Sambungkan fuel hose dan vacuum piston hose ke kar-
burator.
PERHATIAN !
Pastikan bahwa carburetor vacuum piston hose dan clips
telah dipasang dalam arah yang benar (hal. 1-16)
THROTTLE
CABLE
FUEL HOSE
Pasang air cleaner housing pada kedudukannya. BAUT-BAUT AIR CLEANER HOUSING
Pasang dan kencangkan ketiga baut kepada air cleaner
housing.
BAUT-BAUT AIR CLEANER HOUSING
6-8
Pasang kawat SE thermal valve pada wire guides (pem- SISTEM BAHAN BAKAR
bimbing kawat) dan wire bands (pita pengikat kawat).
KABEL SE THERMAL VALVE
Hubungkan SE thermal valve 3P connector. WIRE
GUIDE
Setelah memasang karburator, periksa sebagai berikut:
- Putaran stasioner mesin (hal. 4-13). WIRE BAND
- Jarak main bebas throttle grip (hal. 4-5).
Pasang body cover (hal. 3-9).
WIRE BAND
SE THERMAL VALVE
CONNECTOR 3P
PEMBONGKARAN WIRE GUIDE
KARBURATOR AIR VENT HOSE
AIR VENT HOSE
Lepaskan air vent hose (slang lubang angin).
STARTING ENRICHMENT (SE) SE THERMAL SE THERMAL
THERMAL VALVE VALVE COVER VALVE
Lepaskan SE thermal valve cover, sekrup, setting plate
(pelat pemasangan) dan SE thermal valve.
SEKRUP SETTING PLATE
6-9
SISTEM BAHAN BAKAR SE THERMAL
VALVE
Lepaskan O-ring dari SE thermal valve.
Lepaskan sekrup-sekrup dan SE thermal valve body. O-RING
Lepaskan O-ring dari SE thermal valve body.
SE THERMAL
VALVE BODY
SEKRUP-SEKRUP O-RING
AIR CUT-OFF VALVE SEKRUP-SEKRUP
Tahan air cut-off valve cover dan lepaskan sekrup- AIR CUT-OFF VALVE COVER
sekrup.
PERHATIAN ! SPRING AIR CUT-OFF
Air cut-off valve cover berada di bawah tekanan pegas VALVE COVER
Lepaskan air cut-off valve cover, spring (pegas) dan dia-
phragm.
Lepaskan O-ring.
DIAPHRAGM O-RING
6-10
VACUUM CHAMBER SISTEM BAHAN BAKAR
Tahan vacuum chamber cover dan lepaskan sekrup- VACUUM CHAMBER
sekrup. COVER
PERHATIAN !
Vacuum chamber cover berada di bawah tekanan
pegas.
SEKRUP-SEKRUP
Lepaskan vacuum chamber cover, compression spring COMPRESSION VACUUM
(pegas kompressi) dan diaphragm/vacuum piston. SPRING CHAMBER
COVER
Putar needle holder berlawanan arah jarum jam semen- DIAPHRAGM/
tara menekannya ke dalam dan melepaskan holder flang- VACUUM PISTON
es (flens pemegang) dari alur piston
NEEDLE HOLDER
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak diaphragm.
Lepaskan needle holder, spring dan jet needle dari va- VACUUM PISTON
cuum piston
JET NEEDLE
SPRING
NEEDLE HOLDER
6-11
SISTEM BAHAN BAKAR SEKRUP-SEKRUP FLOAT CHAMBER
FLOAT CHAMBER
Lepaskan ketiga sekrup dan float chamber.
Lepaskan O-ring dari float chamber.
Pegang karburator dan dorong float pin (poros pelam- O-RING
pung) dengan ringan dari sisi throttle drum. O-RING
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak carburetor body.
TOOL: 07744-0010100
Pin driver
Lepaskan float pin, float (pelampung) dan float valve (klep FLOAT PIN FLOAT VALVE
pelampung). FLOAT PIN
Lepaskan berikutnya: FLOAT
- Main jet
- Needle jet holder
- Needle jet
- Slow jet
Putar pilot screw ke dalam dan catat jumlah putaran yang
diperlukan sebelum ia menyentuh dudukannya dengan
ringan.
Lepaskan pilot screw, spring, washer, dan O-ring.
PERHATIAN !
Tangani jets dengan hati-hati. karena mudah sekali
tergerus atau tergores. Jika pilot screw dikencangkan ter-
hadap dudukannya, akan terjadi kerusakan pada dudu-
kan pilot screw
6-12
SISTEM BAHAN BAKAR
PERAKITAN KARBURATOR
AIR CUT-OFF O-RING FLOAT
VALVE COVER
Sisi datar meng
2,1 N.m (0,2 kgf.m, hadap ke rumah
1,5 lbf.ft) karburator
2,1 N.m (0,2 kgf.m, DIAPHRAGM/
1,5 lbf.ft) VACUUM PISTON
VACUUM FLOAT VALVE
CHAMBER
COVER 2,1 N.m (0,2 kgf.m,
1,5 lbf-ft)
COVER
O-RING
COMPRESSION SE THERMAL
CHAMBER VALVE
O-RING O-RING
WASHER
SETTING
PLATE
O-RING O-RING 3,4 N.m (0,4 kgf.m
NEEEDLE JET SE THERMAL 2,5 lbf.ft)
HOLDER 2,5 N.m
(0,3 kgf.m, 1,8 lbf.ft)
FLOAT CHAMBER VALVE BODY
Pasang sebagai berikut:
- Slow jet
- Needle jet
- Needle jet holder
- Main jet
PERHATIAN !
Tangani jets dengan hati-hati. Mereka mudah tergerus
atau tergores.
Kencangkan mereka dengan torsi yang ditentukan. NEEDLE JET
TORSI:
Slow jet: 1,5 N.m (0,2 kgf.m, 1,1 lbf.ft) O-RING NEEDLE JET
Main jet: 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft) HOLDER
Needle jet holder: 2,5 N.m (0,3 kgf.m, 1,8 lbf.ft)
WASHER MAIN JET
PERHATIAN ! SPRING SLOW JET
Jika pilot screw dikencangkan terhadap dudukannya, PILOT SCREW
akan terjadi kerusakan pada dudukan pilot screw
Pasang pilot screw dan kembalikan ke kedudukannya se-
mula seperti yang dicatat pada waktu pelepasannya.
Jalankan prosedur penyetelan pilot screw jika sebuah pi-
lot screw baru dipasang (hal. 6-22).
6-13
SISTEM BAHAN BAKAR FLOAT PIN FLOAT VALVE
Pasang float dan float valve pada badan karburator, ke-
mudian pasang float pin melalui badan karburator dan
float
FLOAT
Dorong masuk float pin dengan ringan sampai tinggi dari PIN DRIVER
float pin holder (sisi SE thermal valve) adalah 0,15 – 0,55 0,15 - 0,55 mm
mm.
TOOL: 07744-0010100
Pin driver
Pasang sebuah O-ring baru pada float chamber (mang- FLOAT PIN O-RING
kok pelampung). FLOAT CHAMBER
Pasang float chamber
Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup float chamber SEKRUP-SEKRUP
dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
6-14
VACUUM CHAMBER SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang jet needle, spring dan needle holder pada va- VACUUM PISTON
cuum piston. JET NEEDLE
SPRING
Tekan needle holder ke dalam vacuum piston dan putar
needle holder searah jarum jam sampai terdengar suara NEEDLE HOLDER
klik.
NEEDLE HOLDER
Pasang diaphragm/vacuum piston kedalam badan karbu- PASANG VACUUM
rator dengan mentepatkan diaphragm tab (tonjolan pada CHAMBER
diaphragm) dengan alur pada badan karburator. COMPRESSION COVER
PERHATIAN ! SPRING
Hati-hati agar tidak merusak jet needle Tepatkan
Tahan vacuum piston pada posisi hampir terbuka penuh DIAPHRAGM/
untuk mencegah bahwa diaphragm terjepit oleh chamber VACUUM PISTON
cover.
Pasang compression spring ke dalam vacuum piston.
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak spring.
Pasang boss dari vacuum chamber cover pada compres-
sion spring dan pasang chamber cover.
Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup vacuum cham-
ber cover dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
SEKRUP-SEKRUP
6-15
SISTEM BAHAN BAKAR COMPRESSION VACUUM PISTON
SPRING
Periksa bahwa spring telah dipasang dengan benar
dengan menekan bagian bawah dari piston dengan jari-
jari dan memastikan bahwa piston kembali ke tempatnya
dengan lancar
AIR CUT-OFF VALVE NEEDLE DIAPHRAGM
Pasang sebuah O-ring baru dengan sisi yang mendatar O-RING
menghadap ke badan karburator. Sisi yang
mendatar
Pasang diaphragm needle pada lubang air cut-off valve menhadap
dari badan karburator. badan
karburator
Pasang spring pada air cut-off valve cover. LUBANG AIR
CUT-OFF SEKRUP-SEKRUP
Pasang dan tahan air cut-off valve cover.
Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup air cut-off valve SPRING AIR CUT-OFF
cover dengan torsi yang ditentukan. VALVE COVER
TORSI: 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft) O-RING
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak menjepit diaphragm
STARTING ENRICHMENT (SE)
THERMAL VALVE
Pasang sebuah O-ring baru pada alur pada badan SE
thermal valve.
BADAN SE
THERMAL VALVE
6-16
Pasang body SE thermal valve. SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup badan SE ther- BODY
mal valve dengan torsi yang ditentukan. SE THERMAL
VALVE
TORSI: 3,4 N.m (0,4 kgf.m, 2,5 lbf.ft)
Pasang sebuah O-ring baru pada SE thermal valve. SEKRUP-SEKRUP
Pasang SE thermal valve pada karburator sampai ia SE THERMAL
duduk dengan sempurna. VALVE
O-RING
Pasang SE thermal valve pada badan karburator seperti
diperlihatkan.
Pasang setting plate pada alur SE thermal valve groove. SE THERMAL VALVE
Pasang dan kencangkan sekrup setting plate dengan
torsi yang ditentukan. SEKRUP
TORSI: 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
PERHATIAN ! 6-17
Pasang setting plate dengan ujung chamfered (dipotong)
menghadap ke atas.
SETTING PLATE
SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang SE thermal valve cover pada SE thermal valve
SE THERMAL
VALVE COVER
AIR VENT HOSE AIR VENT HOSE
Sambungkan air vent hose (slang ventilasi udara).
MEMBERSIHKAN
KARBURATOR
Lepaskan sebagai berikut:
- SE thermal valve
- Air cut-off valve diaphragm
- Diaphragm/vacuum piston
- Float/float valve
- Main jet/slow jet/needle jet/needle jet holder
- Pilot screw/spring/washer/O-ring
Tiuplah terbuka semua saluran udara dan bahan bakar
dalam badan karburator dengan udara bertekanan
PERHATIAN !
Membersihkan saluran udara dan bahan bakar dengan
seutas kawat akan merusak badan karburator
6-18
PEMERIKSAAN KARBURATOR SISTEM BAHAN BAKAR
SE THERMAL VALVE SE THERMAL
VALVE
PEMERIKSAAN VALVE/NEEDLE
NEEDLE VALVE
Lepaskan SE thermal valve (hal. 6-9).
Periksa valve dan needle terhadap keausan bertangga SE THERMAL VALVE 3P
atau kerusakan. CONNECTOR
PEMERIKSAAN VALVE THERMOWAX
Ukur tahanan pada terminal connector dari sisi SE ther-
mal valve.
HUBUNGAN: Hitam – Hijau/Jingga
STANDARD: 3,2 – 5,6 Ohm (pada 20OC)
Jika tahanan tidak normal, gantilah SE thermal valve
PERHATIAN !
Pemeriksaan tahanan SE thermal valve dapat dilakukan
dengan karburator terpasang pada mesin
PEMERIKSAAN CARA KERJA VALVE SE THERMAL VALVE
Jika mesin telah dijalankan, biarkan menjadi dingin (di FUEL ENRICHMENT
bawah 35OC) selama 30 menit atau lebih. CIRCUIT
Lepaskan badan SE thermal valve (hal. 6-9).
Masukkan sebuah slang vinyl ke dalam rangkaian fuel
enrichment dan tiuplah ke dalam slang.
Udara harus mengalir ke dalam rangkaian.
Sambungkan baterai 12V ke terminal connector 3P SE
thermal valve dan tunggu selama 5 menit.
Masukkan sebuah slang vinyl ke dalam rangkaian fuel
enrichment dan tiuplah ke dalam slang.
Udara tidak boleh mengalir ke dalam rangkaian.
Jika cara kerja tidak normal, gantilah SE thermal valve.
Pasang SE thermal valve (hal. 6-16).
6-19
SISTEM BAHAN BAKAR SE THERMAL VALVE
3P CONNECTOR
PEMERIKSAAN SISTEM
SE THERMAL VALVE
• Sebelum menjalankan pemeriksaan sistem, pastikan 3P CONNECTOR
bahwa yang berikut adalah normal:
- Kondisi baterai KUNCI
- Sekring KE SEKRING KONTAK
UTAMA
Lepaskan front center body cover (hal. 3-8).
Lepaskan SE thermal valve 3P connector ECT ICM
SENSOR
PERHATIAN !
Jika mesin telah dijalankan biarkan menjadi dingin (di ba-
wah 35OC selama 30 menit atau lebih
Putar kunci kontak ke “ON” dan hidupkan mesin.
Jika mesin dalam keadaan dingin, ukurlah voltase antara
sisi wire harness dari SE thermal valve connector.
HUBUNGAN : Hitam (+) – Hijau/Jingga (-)
STANDARD : Tidak ada voltase.
Panaskan mesin.
Ukur voltase pada sisi wire harness dari SE thermal valve
connector sementara mesin dalam keadaan panas.
HUBUNGAN : Hitam (+) – Hijau/Jingga (-)
STANDARD : Voltase baterai
• Jika ada voltase baterai setiap waktu, periksa sebagai
berikut:
- Hubungan pendek pada kawat Hijau / Jingga dari
SE thermal valve
- Hubungan pendek pada kawat Merah Muda / Putih
dari ECT sensor
• Jika tidak ada voltase setiap waktu, periksa sebagai
berikut:
- Rangkaian terbuka pada kawat Hitam
- Rangkaian terbuka pada kawat Hitam dan/atau ka -
wat Hijau/Jingga dari SE thermal valve
- Rangkaian terbuka pada kawat Merah Muda / Putih
dan/atau Biru/Hijau dari ECT sensor
• Jika kawat-kawat adalah normal, periksa ECT sensor
(hal. 21-11).
• Jika ECT sensor adalah normal, ganti ICM dengan
yang baru, dan periksa kembali.
AIR CUT-OFF VALVE SPRING
NEEDLE
Lepaskan air cut-off valve (hal. 6-10).
AIR CUT-OFF VALVE SALURAN-SALURAN
Periksa sebagai berikut: DIAPHRAGM UDARA
• Diaphragm terhadap lubang-lubang kecil,
pemburukan atau kerusakan
• Spring terhadap pemburukan
• Needle dari diaphragm terhadap keausan
• Saluran udara terhadap sumbatan
6-20