The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sheraz fast, 2017-10-08 11:41:09

Manual Service HONDA VARIO ALL

Manual Service HONDA VARIO ALL

18. BATERAI / SIBSATTEERAMI / SPISETENMGPEINSGIIASIANN

LOKASI SISTEM 18-1 PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN 18-6
DIAGRAM SISTEM 18-1 PEMERIKSAAN SISTEM PENERANGAN 18-7
KETERANGAN SERVIS 18-2 PEMERIKSAAN ALTERNATOR 18-8
MENCARI PENYEBAB KESUKARAN 18-3 REGULATOR/RECTIFIER 18-8
BATERAI 18-5

LOKASI SISTEM

DIMMER SWITCH

BATERAI

REGULATOR/RECTIFIER

ALTERNATOR

DIAGRAM SISTEM

SEKRING UTAMA
15A

DIMMER 18
SWITCH

R G GY W GW YR Bu W

ALTERNATOR

BATERAI REGULATOR/ R : Red
RECTIFIER G : Green
Hi Lo Y : Yellow
W : White
HEAD Bu : Blue
LIGHT

18-1

BATERAI / SISTEM PENGISIAN

KETERANGAN SERVIS

UMUM

PERHATIAN !

• Baterai mengeluarkan gas eksplosif; jauhkan percikan api, api terbuka dan rokok. Sediakan ventilasi
yang memadai ketika mengisi muatan listrik.

• Baterai mengandung asam sulfur (elektrolit). Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan luka
bakar yang parah. Pakailah pakaian pelindung dan pelindung mata.
- Jika kulit terkena elektrolit, bilaslah dengan air.
- Jika elektrolit masuk ke dalam mata, bilaslah dengan air untuk sekurangnya 15 menit dan mintalah
bantuan dokter dengan segera.

• Elektrolit beracun.
- Jika tertelan, minumlah sejumlah besar air atau susu dan minta bantuan dokter dengan segera.

CATATAN:

• Selalu matikan kunci kontak sebelum melepaskan sesuatu komponen listrik.
• Beberapa komponen listrik dapat rusak jika terminal-terminal atau connectors disambung atau dilepaskan semen-

tara kunci kontak pada posisi ON dan ada arus listrik.
• Jika akan disimpan untuk waktu lama, lepaskan baterai, berikan muatan listrik penuh, dan simpan di tempat sejuk

yang kering. Agar mendapatkan umur pemakaian maksimum, isilah baterai yang disimpan dengan muatan listrik
secara periodik.
• Jika baterai tetap terpasang pada skuter yang disimpan, lepaskan kabel negatif baterai dari terminal baterai.
• Maintenance free battery (baterai bebas perawatan) harus diganti jika ia mencapai akhir dari umur pemakaiannya.
• Baterai dapat rusak jika pengisian berlebihan atau kekurangan pengisian, atau dibiarkan berkurang muatannya
selama waktu lama. Keadaan-keadaan yang sama ini ikut memperpendek “umur pemakaian” dari baterai. Bahkan
pada pemakaian normal, unjuk kerja baterai akan memburuk setelah 2-3 tahun.
• Voltase baterai dapat pulih kembali setelah pengisian muatan listrik, tetapi di bawah beban berat, voltase baterai
akan turun dengan cepat dan akhirnya akan habis sama sekali. Oleh karenanya, seringkali sistem pengisian diduga
sebagai penyebab persoalan. Pengisian berlebihan dari baterai seringkali adalah akibat dari persoalan pada baterai
sendiri, yang dapat tampak sebagai gejala pengisian berlebihan. Jika salah satu sel baterai ada hubungan singkat
dan voltase baterai tidak bertambah, regulator/rectifier memasok voltase berlebihan kepada baterai. Di bawah kea-
daan ini, tinggi permukaan elektrolit akan turun dengan cepat.
• Sebelum mencari penyebab kesukaran pada sistem pengisian, periksalah terhadap penggunaan dan perawatan
baterai yang benar. Periksa apakah baterai seringkali di bawah beban berat, seperti jika lampu besar dan lampu
buritan MENYALA TERUS untuk waktu lama tanpa mengendarai skuter.
• Baterai akan kehilangan muatan dengan sendirinya jika skuter tidak dipakai. Oleh karena itu, isilah muatan listrik
baterai secara periodik untuk mencegah terjadinya sulfasi.
• Ketika memeriksa sistem pengisian, selalu ikuti langkah-langkah pada diagram aliran mencari penyebab kesukaran
(hal. 18-3).
• Untuk pengisian baterai, jangan melampaui arus pengisian dan waktu yang ditentukan pada baterai. Pemakaian arus
atau waktu pengisian berlebihan dapat merusak baterai.
• Lihat halaman 13-3 untuk pelepasan alternator.

PEMERIKSAAN BATERAI

Lihat petunjuk di dalam Buku Pedoman Pemakaian dari battery tester yang direkomendasikan. Battery tester yang
direkomendasikan meletakkan “beban” pada baterai sehingga kondisi beban baterai sebenarnya dapat diukur.

Battery tester yang direkomendasikan BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya.

18-2

BATERAI / SISTEM PENGISIAN

SPESIFIKASI

BAGIAN SPESIFIKASI
12 V – 3,5 Ah
Baterai Kapasitas maksimum 0,5 mA
Di atas 12,8 V
Kebocoran arus Di bawah 12,3 V
0,4 A / 5 – 10 jam
Voltase Terisi penuh 3,0 A / 0,5 jam
0,140 kW / 5.000 menit-1 (rpm)
Perlu diisi listrik kembali 0,2 – 1,0 Ω (20O C)
0,1 – 0,8 Ω (20O C)
Arus pengisian Normal 12,6 – 13,6 V / 5.000 menit-1 (rpm)

Cepat

Alternator Kapasitas

Tahanan kumparan pengisian

Tahanan kumparan penerangan

Voltase regulator/rectifier yang diatur (Output penerangan)

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

BATERAI RUSAK ATAU LEMAH

1. Test Baterai

Lepaskan baterai (hal. 18-5).

Periksa kondisi baterai dengan menggunakan battery tester yang dianjurkan.
BATTERY TESTER YANG DIREKOMENDASIKAN: BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya.

Apakah baterai dalam kondisi baik?

TIDAK - Baterai tidak bekerja dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2

2. Test Kebocoran Arus Listrik

Pasang baterai (hal. 18-5).
Periksa baterai terhadap kebocoran arus listrik (hal. 18-7).

Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA?

YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3

3. Test Kebocoran Arus Listrik Tanpa Regulator/rectifier
Lepaskan regulator/rectifier connector dan periksa kembali kebocoran arus listrik.

Apakah kebocoran arus di bawah 0,5 mA?

YA - Regulator/rectifier tidak bekerja dengan baik
TIDAK - • Ada hubungan singkat pada wire harness

• Kunci kontak tidak bekerja dengan baik

4. Pemeriksaan Alternator Charging Coil
Periksa alternator charging coil (kumparan pengisian alternator) (hal. 18-9).

Apakah tahanan alternator charging coil antara 0,2 – 1,0 Ω (20O C)?

YA - Regulator/rectifier tidak bekerja dengan baik
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5.

5. Pemeriksaan Voltase Pengisian
Ukur dan catat voltase baterai dengan menggunakan digital multimeter (hal. 18-6).

Hidupkan mesin.

Ukur voltase pengisian (hal. 18-6).

Bandingkan hasil pengukuran terhadap hasil perhitungan berikut.
STANDARD: Voltase baterai yang diukur < Voltase pengisian yg diukur < 15,5 V

18-3

BATERAI / SISTEM PENGISIAN

Apakah voltase pengisian yang diukur sesuai dengan voltase standard?

YA - Baterai tidak bekerja dengan baik
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 6

6. Pemeriksaan Sistem Regulator/rectifier
Periksa voltase dan tahanan pada regulator/rectifier connectors (hal. 18-9).

Apakah hasil dari voltase dan tahanan yang diperiksa benar?

YA - Regulator/rectifier tidak bekerja dengan baik
TIDAK - • Rangkaian terbuka pada kawat yang berhubungan

• Kontak longgar atau lemah dari terminal yang berhubungan
• Hubungan singkat pada wire harness

LAMPU BESAR TIDAK MENYALA ATAU LEMAH

1. Pemeriksaan Standard

Periksa sebagai berikut:
- Kondisi baterai
- Bola lampu yang putus terbakar atau bola lampu bukan dari watt yang ditentukan
- Sekering putus
- Konnektor longgar
- Sakelar dimmer

Apakah bagian-bagian diatas dalam kondisi baik?

TIDAK - Ganti atau perbaiki part yang tidak berfungsi dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2.

2. Pemeriksaan 1 Output Voltase Penerangan Yang Diatur

Ukur voltase penerangan dengan headlight connector tersambung (hal. 18-8).
VOLTASE YANG DIATUR: 12,6 – 13,6 V/5,000 menit-1 (rpm)

Apakah voltase di antara 12,6 – 13,6 V / 5,000 menit-1 (rpm)?

YA - Kontak longgar atau lemah dari headlight connector
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3.

3. Pemeriksaan 2 Output Voltase Penerangan Yang Diatur

Ukur voltase penerangan dengan regulator/rectifier 4P connector tersambung (hal. 18-7).
VOLTASE YANG DIATUR: 12,6 – 13,6 V / 5.000 menit-1 (rpm)

Apakah voltase diantara 12,6 – 13,6 V / 5.000 menit-1 (rpm) ?

YA - Rangkaian didalam wire harness terbuka atau ada hubungan singkat antara lampu besar dan Regula-
TIDAK tor/rectifier.

- LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4.

4. Pemeriksaan Kumparan Penerangan

Ukur tahanan kumparan penerangan pada connector sisi alternator dan massa (hal. 18-8).
STANDARD: 0,1 – 0,8 Ω (20O C).

Apakah tahanan kumparan penerangan antara 0,1 – 0,8 Ω (20O C)?

TIDAK - Kumparan penerangan tidak bekerja dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5.

5. Pemeriksaan Sistem Regulator/rectifier

Periksa voltase dan tahanan pada regulator/rectifier connector (hal. 18-9).

Apakah pengukuran-pengukuran benar?

YA - Regulator/rectifier tidak bekerja dengan baik
TIDAK - • Rangkaian terbuka pada kawat yang bersangkutan

• Kontak longgar atau lemah pada terminal ang bersangkutan
• Ada hubungan singkat pada wire harness

18-4

BATERAI / SISTEM PENGISIAN

BATERAI BATERAI BAUT/KABEL
POSITIF (+)
PELEPASAN/PEMASANGAN
BAUT-
Lepaskan front top cover (hal. 3-4). BAUT
PERHATIAN !
Selalu putar kunci kontak ke “OFF” sebelum melepaskan BAUT/KABEL STAY
baterai NEGATIF (-)
Lepaskan kedua baut dan stay.
Lepaskan baut dan lepaskan kabel negatif ( - )
Lepaskan baut dan lepaskan kabel positif ( + )
Lepaskan baterai.
Pasang baterai dalam urutan terbalik dari pelepasan.
PERHATIAN !
Hubungkan terminal positif dulu kemudian baru terminal
negatif

Setelah memasang baterai, lapisi terminal dengan gemuk
bersih.
Pasang kembali parts yang dilepaskan.

PEMERIKSAAN VOLTASE

Ukur voltase baterai dengan menggunakan digital multi-
meter yang dapat dibeli di pasaran.

VOLTASE (20OC).
Bermuatan listrik penuh: Diatas 12,8 V

Muatan listrik kurang: Di bawah 12,3 V

PENGISIAN MUATAN LISTRIK BATERAI

Lepaskan baterai (lihat di atas).
Hubungkan kabel positif (+) charger ke kabel positif (+)
baterai.
Hubungkan kabel negatif (-) charger ke kabel negatif (-)
baterai.

PERHATIAN !
Hidupkan / matikan arus listrik pada charger, bukan pada
terminal baterai.

• Pengisian muatan listrik dengan cepat hanya boleh
dilakukan dalam keadaan darurat; lebih baik dilakukan
pengisian dengan pelahan-lahan.

• Untuk pengisian muatan listrik baterai, jangan melam-
paui arus dan waktu pengisian yang tertera pada bate-
rai. Penggunaan arus berlebihan memperpanjang wak
tu pengisian dapat merusak baterai.

ARUS/WAKTU PENGISIAN:
Normal : 0,4 A / 5 – 10 jam
Cepat : 3,0 A / 0,5 jam

18-5

BATERAI / SISTEM PENGISIAN JARUM PEMERIK- JARUM PEMERIK-
SAAN (-) SAAN (+)
PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN
KABEL (-)
TEST KEBOCORAN ARUS LISTRIK

Lepaskan front top cover (hal. 3-4).

Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan kabel negatif
( - ) dari baterai.
Hubungkan jarum pemeriksaan ( + ) amperemeter ke ka-
bel negatif ( - ) dan jarum pemeriksaan ( - ) amperemeter
ke terminal ( - ) baterai.
Dengan kunci kontak diputar pada OFF, periksalah terha-
dap kebocoran arus listrik.

CATATAN:
• Ketika mengukur arus listrik dengan sebuah tester, pu

tar ke daerah jangkauan tinggi, kemudian turunkan
daerah jangkauan ke tingkat yang sesuai. Aliran arus
listrik yang lebih tinggi daripada daerah jangkauan
yang telah dipilih dapat memutuskan sekering di -
dalam tester.
• Sewaktu mengukur arus listrik, jangan putar kunci kon-
tak ke ON. Lonjakan arus listrik yang tiba-tiba dapat
memutuskan sekering di dalam tester.

KEBOCORAN ARUS LISTRIK YANG DIPERBOLEH-
KAN: maksimum 0,5 mA

Jika kebocoran arus listrik melampaui harga yang diper-
bolehkan, ada kemungkinan terjadinya hubungan singkat
di dalam rangkaian. Carilah tempat hubungan singkat
dengan melepaskan hubunganhubungan satu per satu
dan mengukur arus listrik.

PEMERIKSAAN VOLTASE PENGISIAN

• Pastikan bahwa baterai dalam kondisi baik sebelum
menjalankan test ini.

Panaskan mesin ke suhu operasi normal.
Matikan mesin.
Lepaskan front top cover (hal. 3-4) dan hubungkan multi-
meter seperti diperlihatkan.
• Untuk menghindari terjadinya hubungan singkat, keta-

huilah benar-benar manakah terminal atau kabel positif
dan negatif.

PERHATIAN !
Jangan melepaskan baterai atau sebuah kabel pada sis-
tem pengisian tanpa sebelumnya memutar kunci kontak
ke posisi OFF. Kegagalan untuk melalkukan tindakan
pencegahan ini dapat merusak tester atau komponen lis-
triknya.

Hubungkan sebuah tachometer.
Hidupkan mesin dan nyalakan lampu besar pada sinar
lampu jauh.
Ukur voltase pada multimeter ketika mesin berputar pada
5.000 menit-1 (rpm).

STANDARD:
Voltase baterai yang diukur (hal. 18-6) < voltase pengi-
sian yang diukur (lihat atas) < 15,5 V pada 5.000 menit-1
(rpm).

18-6

BATERAI / SISTEM PENGISIAN

PEMERIKSAAN SISTEM PENERANGAN HEADLIGHT 3P
CONNECTOR
Panaskan mesin ke suhu operasi normal.
Matikan mesin. HEADLIGHT 3P REGULATOR/
CONNECTOR RECTIFIER
Lepaskan front top cover (hal. 3-4).

PERHATIAN !
Ukur voltase dengan headlight connector tersambung.

Hubungkan jarum pemeriksaan positif ( + ) voltmeter ke
terminal Biru lampu besar, dan jarum pemeriksaan nega-
tif ( - ) ke terminal kawat Hijau dari regulator/rectifier 4P
connector.

Hidupkan mesin dan nyalakan sinar lampu jauh.
Ukur voltase pada voltmeter sewaktu mesin berputar
pada 5.000 menit-1 (rpm).

VOLTASE YANG DIATUR:
12,6 – 13,6 V pada 5.000 menit-1 (rpm).

Jika voltase tidak normal, periksa sebagai berikut: SAKELAR
DIMMER
Lepaskan front cover (hal. 3-4).
Hubungkan jarum pemeriksaan ( + ) multimeter ke kawat 4P CONNECTOR
terminal Kuning dan jarum pemeriksaan ( - ) ke kawat REGULATOR/RECTIFIER 4P CONNECTOR
terminal Hijau dari regulator/rectifier 4P connector.

PERHATIAN !
Ukur voltase dengan regulator/rectifier connecter tersam-
bung.

Hidupkan mesin kemudian pilih sinar lampu jauh.
Ukur voltase pada voltmeter sewaktu mesin berputar
pada 5.000 menit-1 (rpm).

VOLTASE YANG DIATUR:
12,6 – 13,6 V pada 5.000 menit-1 (rpm).

Jika voltase tidak normal, periksalah regulator/rectifier
(hal. 18-10).

SAKELAR
DIMMER

18-7

BATERAI / SISTEM PENGISIAN ALTERNATOR 2P KUMPARAN
CONNECTOR PENERANGAN
PEMERIKSAAN ALTERNATOR
KUMPARAN
Lepaskan front center body cover (hal. 3-4). PENGISIAN

Lepaskan alternator 2P connector.

Periksa tahanan antara terminal-terminal berikut.

STANDARD:
Kumparan pengisian (Putih – massa):

0,2 – 1,0 Ω (pada 20OC)
Kumparan penerangan (Kuning – massa):

0,1 – 0,8 Ω (pada 20OC)

Ganti alternator stator jika pembacaan : yang diukur jauh
melampaui standard.
Lihat hal. 13-4 untuk pelepasan stator.

REGULATOR/RECTIFIER REGULATOR/ BAUT
RECTIFIER 4P CONNECTOR
PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan front cover (hal. 3-4).

Putar kunci kontak ke OFF.

Lepaskan regulator/rectifier 4P connector.
Lepaskan baut dan regulator/rectifier.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

18-8

SISTEM PENGECEKAN BATERAI / SISTEM PENGISIAN

Lepaskan front cover (hal. 3-4). REGULATOR/RECTIFIER 4P CONNECTOR

Lepaskan regulator/rectifier 4P connector, dan periksa
terhadap kontak longgar atau terminal yang berkarat.

Jika pembacaan voltase pengisian baterai (hal. 18-6) di
luar spesifikasi, periksa terminal connector (sisi wire har-
ness) sebagai berikut:

Bagian Terminal Spesifikasi

Saluran pengisian Merah (+) dan Harus ada
baterai massa ( - ) voltase baterai

Saluran kumparan Putih dan 0,2 – 1,0 Ω
pengisian massa (pada 20OC)

Saluran massa Hijau dan Harus ada
massa kontinuitas

Jika semua komponen dari sistem pengisian adalah nor-
mal dan tidak ada sambungan longgar, gantilah regulator
rectifier unit.

Jika pembacaan voltase penerangan (hal. 18-7) adalah di
luar spesifikasi, lepaskan connector 6P lampu kombinasi
belakang (hal. 3-9), kemudian periksa terminal connector
(sisi wire harness) sebagai berikut:

Bagian Terminal Spesifikasi

Saluran kumparan Kuning dan 0,1 – 0,8 Ω
penerangan massa (pada 20OC)

Saluran massa Hijau dan Harus ada
massa kontinuitas

Jika semua komponen dari sistem adalah normal dan ti-
dak ada sambungan longgar pada regulator/rectifier con-
nectors, gantilah regulator/rectifier unit.

18-9

19. SISTEM PSIESTNEMGPAENPGAIAPIANN

LOKASI SISTEM 19-1 PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN 19-4
DIAGRAM SISTEM 19-1 IGNITION COIL 19-7
KETERANGAN SERVIS 19-2 IGNITION CONTROL MODULE (ICM) 19-7
MENCARI PENYEBAB KESUKARAN 19-3 WAKTU PENGAPIAN 19-8

LOKASI SISTEM

KUNCI KONTAK

IGNITION COIL

IGNITION
CONTROL
MODULE (ICM)

SEKERING UTAMA 15 A

BUSI

SIDE STAND SWITCH IGNITION PULSE
GENERATOR

DIAGRAM SISTEM

SEKERING UTAMA 15 A KUNCI KONTAK
R
BI/Y Y : Yellow
G G/W Bu/Y R : Red 19
R Bu : Blue
R/BI G G : Green
BI : Black
GND IGNITION W : White
TURUN NAIK CONTROL
MODULE (ICM) BUSI

BATERAI

IGNITION IGNITION
PULSE COIL
GENERATOR

19-1

SISTEM PENGAPIAN

KETERANGAN SERVIS

UMUM

• Beberapa komponen listrik mungkin dapat rusak jika terminal atau connectors disambungkan atau dilepaskan semen-
tara kunci kontak pada posisi “ON” dan ada aliran listrik.

• Sewaktu menservis sistem pengapian, selalu ikuti langkah-langkah pada urutan pencarian penyebab kesukaran pada
halaman 19-3.

• Waktu pengapian tidak dapat disetel oleh karena Ignition Control Module (ICM) telah disetel awal oleh pabrik.

• Ignition Control Module (ICM) dapat rusak jika dijatuhkan. Juga, jika connector dilepaskan sewaktu arus listrik menga-
lir, voltase berlebihan dapat merusak module. Selalu putar kunci kontak ke “OFF” sebelum melakukan pekerjaan
servis.

• Sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik seringkali berhubungan dengan sambungan connector yang buruk
atau berkarat. Periksalah sambungan - sambungan ini sebelum melanjutkan. Pastikan bahwa baterai dalam kondisi
muatan penuh. Menjalankan starter motor dengan baterai lemah menghasilkan putaran mesin lebih rendah maupun
tidak adanya percikan bunga api pada busi.

• Pakailah busi dengan derajat panas yang benar. Pemakaian busi dengan jangkauan derajat panas yang tidak benar
dapat merusak mesin.

• Untuk pemeriksaan kunci kontak, lihat halaman 21-14.

• Untuk pelepasan/pemasangan ignition pulse generator lihat halaman 13-3.

• Untuk pemeriksaan side stand switch, lihat hal. 21-13.

SPESIFIKASI

BAGIAN SPESIFIKASI
CR7EH-9 (NGK), U22FER9 (DENSO)
Busi Standard
0,80 – 0,90 mm
Jarak renggang busi minimum 100 V
minimum 0,7 V
Voltase puncak ignition coil 14O sebelum TMA pada putaran stasioner

Voltase puncak ignition pulse generator

Ignition timing (pengaturan waktu pengapian)

TOOL

Imrie diagnostic tester (model 625)
atau Peak voltage adapter
07HGJ-0020100

Dengan digital multimeter
(impedansi minimum 10 MΩ/DCV)

19-2

SISTEM PENGAPIAN

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

Periksa hal-hal sebagai berikut sebelum mendiagnose sistem.
- Busi yang tidak bekerja dengan baik
- Topi busi atau kabel busi longgar
- Air masuk ke dalam topi busi (Ada kebocoran voltase sekunder kumparan pengapian)

Tidak ada percikan bunga api pada busi Kemungkinan penyebab
Kejadian luar biasa (periksa menurut urutan angka)

Voltase Voltase puncak 1. Impedansi multimeter terlalu rendah; di bawah 10 MΩ/DCV.
primer rendah
ignition 2. Putaran start mesin terlalu rendah (Baterai lemah atau gaya dorong pada
coil kickstarter lemah)

3. Waktu pengambilan contoh tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron
(Sistem adalah normal bila voltase yang diukur adalah sekurangnya sekali
diatas voltase standard.)

4. Connectors tersambung dengan buruk atau ada rangkaian terbuka pada
sistem pengapian.

5. Ignition coil tidak bekerja dengan baik.

6. Ignition control module (ICM) tidak bekerja dengan baik (dalam hal di mana
No. 1-5 di atas adalah normal).

Tidak ada 1. Sambungan peak voltage adapter tidak benar.
voltase puncak 2. Kunci kontak tidak bekerja dengan baik.
ICM connectors longgar atau buruk sambungannya.
3. Rangkaian terbuka atau sambungan buruk pada kawat Merah/Hitam dari ICM.
Rangkaian terbuka atau sambungan buruk pada kawat Hijau dari ICM.
4. Rangkaian terbuka pada kawat Hijau/Putih atau kawat Hijau dari side stand

5. Side stand switch tidak bekerja dengan baik.
Peak voltage adapter (hal. 19-4) tidak bekerja dengan baik.
6. Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik (Ukur voltase puncak).
switch. ICM tidak bekerja dengan baik (dalam hal bila No. 1-9 di atas adalah normal).

7.

8.

9.

10.

Voltase puncak 1. Busi tidak bekerja dengan baik atau ada kebocoran pada arus sekunder ignition
normal, tetapi coil.
tidak ada per-
cikan bunga api 2. Ignition coil tidak bekerja dengan baik.
pada busi

Ignition Voltase puncak 1. Impedansi multimeter terlalu rendah.
pulse rendah 2. Putaran start mesin terlalu rendah (Gaya dorong pada kickstarter lemah).
gene- 3. Waktu pengambilan contoh dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron
rator
(Sistem adalah normal bila voltase yang diukur adalah sekurangnya sekali di
Tidak ada atas voltase standard.)
voltase puncak 4. Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik (dalam hal bila No. 1-3 di
atas adalah normal).

1. Peak voltage adapter tidak bekerja dengan baik (hal. 19-4).
2. Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik.

19-3

SISTEM PENGAPIAN DIGITAL MULTIMETER

PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN

• Jika tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa
semua sambungan terhadap kontak longgar atau bu-
ruk sebelum mengukur voltase puncak.

• Pakailah sebuah digital multimeter (impedansi mini-
mum 10 MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran.

• Nilai yang ditayangkan berbeda tergantung pada im-
pedansi internal dari multimeter.

• Jika Imrie diagnostic tester (model 625) yang dipakai,
ikuti petunjuk pembuatnya.

Hubungkan peak voltage adapter kepada digital multi-
meter, atau pakailah peak voltage tester.

TOOL:
Imrie diagnostic tester (model 625) atau
Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital
multimeter (impedansi minimum 10 MΩ/DCV) yang
tersedia di pasaran.

PEMERIKSAAN PEAK VOLTAGE ADAPTOR
PEAK VOLTAGE ADAPTOR PEAK VOLTAGE ADAPTOR

Ketika mengetes tegangan tinggi pada sisi sekunder ig-
nition coil dengan menggunakan peak voltage adaptor,
diode di sebelah dalam dapat rusak. Oleh karena sebuah
adaptor yang rusak akan mengakibatkan pembacaan
voltase puncak yang tidak benar, selalu pertimbangkan
kemungkinan adaptor yang rusak jika pembacaan voltase
semuanya tidak normal.

Diode adaptor dapat diperiksa dengan mudah dengan-
prosedur sebagai berikut. Oleh karena itu, pastikan untuk
memeriksa adaptor sebelum mengganti parts yang mem-
perlihatkan nilai pengetesan tidak normal.

PERHATIAN !
Jika Anda menyentuh jack adaptor segera setelah mele-
paskan adaptor. Anda mungkin mendapatkan kejutan lis-
trik.Pastikan untuk melepaskan adaptor setelah membi-
arkan voltase turun cukup banyak.

Pasang multimeter pada daerah jangkauan voltase AC
dan ukur voltase saluran lokal.
Kemudian hubungkan peak voltage adaptor ke multim-
eter, ukur voltase AC yang sama dengan daerah jang-
kauan voltase DC dan bandingkan dengan voltase AC
yang diukur sebelumnya.
• Adaptor adalah normal jika voltase DC yang diukur

melalui adaptor adalah 1,4 kali voltase AC (sekitar
300V).
• Adaptor adalah rusak jika voltase DC yang diukur
melalui adaptor adalah 0 V.

19-4

VOLTASE PRIMER IGNITION COIL SISTEM PENGAPIAN

• Periksa semua sambungan sistem sebelum pemerik- BUSI YANG DIKETAHUI DALAM KEADAAN BAIK
saan. Jika sistem terlepas, voltase puncak yang di
ukur mungkin tidak benar.

• Periksa kompressi cylinder dan periksa bahwa busi te-
lah dipasang dengan benar.

Letakkan skuter dengan standard tengah pada permu-
kaan mendatar.

Lepaskan body cover (hal. 3-9).

Lepaskan topi busi dari busi.

Hubungkan busi yang diketahui dalam keadaan baik ke-
pada topi busi dan hubungkan busi ke massa pada cylin-
der seperti pada test percikan api.

Dengan kawat primer ignition coil tersambung, hubung- TERMINAL KAWAT PRIMER
kan peak voltage adaptor atau jarum pemeriksaan tester IGNITION COIL (Bl/Y)
kepada terminal kawat primer ignition coil dan massa.

TOOL:

Imrie diagnostic tester (model 625) atau

Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100

dengan digital multimeter (impedansi minimum 10

MΩ/DCV) yang tersedia di pasaran.

HUBUNGAN: Hitam/Kuning ( - ) – Massa badan ( + )

Tarik standard samping ke atas. JARUM (-) IGNITION COIL
Putar kunci kontak ke “ON” kemudian tekan handel rem
sepenuhnya.

PERHATIAN !
Jangan menyentuh jarum pemeriksaan tester untuk
menghindari kejutan listrik.

Putar mesin dengan starter motor dan ukur voltase pun- B/Y G
cak primer ignition coil.
KE ICM
VOLTASE PUNCAK: minimum 100 V.

Jika voltase puncak tidak normal, periksa masing bagian BUSI YANG DIKE-
mengikuti tabel pencarian penyebab kesukaran (halaman TAHUI DALAM
19-3). KEADAAN BAIK

Hubungkan topi busi kepada busi. JARUM (+)
Pasang body cover (hal. 3-9).
19-5

SISTEM PENGAPIAN ICM 18P CONNECTOR

VOLTASE PUNCAK IGNITION ICM 18P CONNECTOR
PULSE GENERATOR
IGNITION PULSE
• Periksa kompressi cylinder dan pastikan bahwa busi GENERATOR
terpasang dengan benar. CONNECTOR KAWAT
IGNITION PULSE
• Periksa semua sambungan sistem sebelum pemerik - GENERATOR
saan. Jika sistem terlepas, kemungkinan voltase pun
cak yang salah yang terukur. CONNECTOR KAWAT

Putar kunci kontak ke “OFF”. IGNITION PULSE
GENERATOR
Lepaskan front center body cover (hal. 3-8).
Lepaskan ICM 18P connector.

Hubungkan peak voltage adaptor atau jarum tester ke-
pada ICM 18P connector.

TOOL:
Imrie diagnostic tester (model 625) atau
Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100
dengan digital multimeter (impedansi minimum 10
MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran.

HUBUNGAN: Biru/Kuning ( + ) – Massa badan ( - )

Putar kunci kontak ke “ON” dan tarik handel rem sepe-
nuhnya.
Putar mesin dengan kickstarter dan ukur voltase puncak
ignition pulse generator.

VOLTASE PUNCAK: minimum 0,7 V

Jika voltase puncak yang diukur pada ICM connector tid-
ak normal, ukurlah voltase puncak pada pulse generator
connector

PERHATIAN !
Jangan menyentuh jarum terkena kejutan tester agar
tidak listrik.

Hubungkan peak voltage tester atau jarum adaptor ke ter-
minal connector kawat dari sisi ignition pulse generator.
Dengan cara sama seperti pada ICM connector, ukurlah
voltase puncak dan bandingkan dengan voltase yang di-
ukur pada ICM connector.

• Jika voltase puncak yang diukur pada ICM adalah
tidak normal dan yang diukur pada ignition pulse ge-
nerator adalah normal, wire harness mempunyai rang-
kaian terbuka atau hubungan singkat, atau hubung-
an longgar.

• Jika kedua voltase puncak yang diukur adalah tidak
normal, periksa masing - masing bagian pada peta
pencarian penyebab kesukaran (hal. 19-3).
Jika semua bagian adalah normal, ignition pulse ge-
nerator tidak bekerja dengan baik.

Lihat langkah-langkah berikut untuk penggantian ignition
pulse generator (hal. 13-3).

Pasang parts yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari
pelepasan.

19-6

SISTEM PENGAPIAN

IGNITION COIL CONNECTORS IGNITION COIL
(COIL PENGAPIAN)
BAUT-BAUT
PELEPASAN/PEMASANGAN KLEM-KLEM/KABEL BUSI

Lepaskan body cover (hal. 3-9).

Lepaskan connectors kawat primer ignition coil.
Lepaskan topi busi dan lepaskan klem-klem
kabel busi dari rangka dan radiator cover.
Lepaskan kedua baut pemasangan dan ignition coil.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.
PERHATIAN !
Tempatkan wire harness dengan benar (hal. 1-16).

IGNITION CONTROL MODULE KABEL FUEL OVERFLOW HOSE
LEVEL SENSOR
(ICM)PELEPASAN/PEMASANGAN ICM 18P
CONNECTOR
Lepaskan body cover (hal. 3-9).
Putar kunci kontak ke “OFF”. KABEL PROMER
Lepaskan ICM 18P connector, fuel level sensor 3P con- BAUT-BAUT RESERVE TANK IGNITION COIL
nector dan connectors kawat primer ignition coil.

Tarik keluar kawat ignition coil, kawat fuel level sensor
dan overflow hose dari pemegang karet.
Lepaskan kedua baut dan reserve tank.
Lepaskan ICM dan pemegang karet.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.
PERHATIAN !
Tempatkan hose dan wire harness dengan benar (hal. 1-
16).

19-7

SISTEM PENGAPIAN

PEMERIKSAAN SALURAN
DAYA/MASSA

Lepaskan front center body cover (hal. 3-8).

SALURAN DAYA

Lepaskan ICM 18P connector.
Putar kunci kontak ke “ON”.
Ukur voltase baterai antara ICM 18P connector pada sisi
wire harness dan massa.

SAMBUNGAN: Merah/Hitam ( + ) – massa badan ( - )

Harus ada voltase baterai dengan kunci kontak pada SALURAN DAYA SALURAN MASSA

“ON”. ICM 18P
CONNECTOR
Jika tidak ada voltase dengan kunci kontak pada “ON”,

periksalah sebagai berikut: : ICM 18P
CONNECTOR
- Wire harness dari baterai antara ICM

- Kunci kontak

- Sekering

SALURAN MASSA KUNCI
KONTAK
Putar kunci kontak ke “OFF”. G
Lepaskan ICM 18P connector.
Periksa terhadap kontinuitas antara ICM 18P connector SEKERING
dari sisi wire harness dan massa. 15 A

SAMBUNGAN: Hijau – Massa badan

Harus ada kontinuitas pada setiap waktu.
Jika tidak ada kontinuitas, periksa rangkaian terbuka
pada kawat hijau.

WAKTU PENGAPIAN TANDA “F”
TANDA PENUNJUK
• Waktu pengapian telah disetel awal di pabrik dan
hanya perlu diperiksa bila sebuah componen sistem
listrik telah diganti.

PERHATIAN !
Bacalah petunjuk untuk pemakaian timing light.

Hubungkan timing light kepada kabel busi.

Putar kunci kontak ke “ON”.
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.

Waktu pengapian adalah tepat jika tanda penunjuk pada
crankcase kanan bertepatan dengan tanda “F” pada fly-
wheel seperti diperlihatkan.

Jika waktu pengapian tidak sesuai, periksalah ignition
pulse generator (hal. 19-6).

19-8

20. STARTERSTALRITSERTLRISITKIK

LOKASI SISTEM 20-1 MENCARI PENYEBAB KESUKARAN 20-3
DIAGRAM SISTEM 20-1 STARTER MOTOR 20-5
KETERANGAN SERVIS 20-2 STARTER RELAY 20-9

LOKASI SISTEM SAKLAR LAMPU
REM DEPAN
SAKELAR LAMPU
REM BELAKANG SAKLAR LAMPU
STARTER SWITCH
IGNITION CONTROL KUNCI KONTAK
MODULE (ICM) STARTER RELAY

SEKERING TAMBAHAN 10A

STARTER MOTOR SEKERING UTAMA 15A
SIDE STAND SWITCH

DIAGRAM SISTEM

20

20-1

STARTER LISTRIK

KETERANGAN SERVIS

UMUM

• Selalu putar kunci kontak ke “OFF” sebelum menservis starter motor. Motor dapat hidup dengan tiba-tiba, menyebab
kan luka-luka parah.

• Sebuah baterai yang lemah mungkin tidak dapat memutar starter motor dengan cukup cepat, atau tidak dapat
memasok arus pengapian yang cukup.

• Starter motor dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
• Sewaktu memeriksa sistem starter, selalu ikuti langkah-langkah pada daftar pencarian penyebab kesukaran (hal. 20-3).
• Jika arus listrik dibiarkan mengalir melalui starter motor untuk memutarnya sementara mesin tidak berputar, maka

starter motor dapat rusak.
• Bacalah keterangan tentang komponen berikut:

- Starter pinion (hal. 11-12)
- Kunci kontak (hal. 21-14)
- Starter switch(hal. 21-15)
- Sakelar lampu rem (hal. 21-16)
- Side stand switch (hal. 21-12)

SPESIFIKASI STANDARD Satuan: mm
BAGIAN 7,0 BATAS SERVIS

Panjang sikat starter motor 3,5

TORSI PENGENCANGAN 2 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
Starter motor case screw

20-2

STARTER LISTIK

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

Starter motor tidak berputar

1. Pemeriksaan standard
Periksa terhadap yang berikut:
- Kondisi baterai
- Sekering putus terbakar

Apakah bagian-bagian diatas dalam keadaan baik?
TIDAK – Ganti atau perbaiki parts yang tidak bekerja dengan baik
YA – LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2

2. Cara kerja Starter Relay
Putar kunci kontak ke “ON”.
Naikkan standard samping ke atas.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan tombol starter.
Harus terdengar suara “KLIK” dari relay ketika tombol starter ditekan.

Apakah suara “KLIK” terdengar?
YA – LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3.
TIDAK – LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5.

3. Pemeriksaan Starter Motor

Putar kunci kontak ke “OFF”.
Hubungkan voltase baterai langsung ke starter motor dan periksa cara kerjanya.

Apakah starter motor berputar?
YA – LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4.
TIDAK – Periksa starter motor (hal. 20-7).

4. Pemeriksaan Kontinuitas Starter Relay
Periksa starter relay terhadap kontinuitas (hal. 20-10).

Apakah ada kontinuitas?
YA - • Kabel starter motor longgar atau tersambung dengan buruk.

• Rangkaian terbuka pada kabel massa starter motor (Hijau) dan terminal negatif baterai.
• Rangkaian terbuka atau hubungan pendek pada kawat Merah antara starter relay dan baterai.
• Rangkaian terbuka atau hubungan pendek pada kawat Merah/Putih antara starter relay dan starter.
TIDAK - Starter relay tidak bekerja dengan baik.

5. Pemeriksaan Rangkaian Kumparan Starter Relay
Lepaskan ICM 18P connector.
Putar kunci kontak ke “ON”.
Ukur voltase baterai antara ICM connector dari sisi wire harness dan massa.
SAMBUNGAN: Kuning/Merah ( + ) – Massa ( - )

Apakah ada voltase baterai?
TIDAK - • Connector longgar atau tersambung dengan buruk

• Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kabel baterai antara baterai dan kunci kontak
• Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kawat Merah/Hitam starter relay antara kunci

kontak dan starter relay
• Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kawat Kuning/Merah starter relay antara ICM dan

starter relay
• Kunci kontak tidak bekerja dengan baik (hal. 21-14)

YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 6

20-3

STARTER LISTRIK

6. Pemeriksaan Rangkaian Sakelar Lampu Rem/Tombol Starter
Putar kunci kontak ke “ON”.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan tombol starter.
Ukur voltase baterai antara ICM connector dari sisi wire harness dan massa.

HUBUNGAN: Kuning/Hijau ( + ) – Massa ( - )

Apakah ada voltase baterai?
TIDAK - • Connector longgar atau tersambung dengan buruk

• Sakelar lampu rem tidak bekerja dengan baik.
• Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kawat Hitam antara sekering tambahan dan

sakelar lampu rem.
• Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kawat Hijau / Kuning antara sakelar lampu rem

dan tombol starter.
• Tombol starter tidak bekerja dengan baik.
• Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kawat Kuning / Hijau antara ICM dan tombol

starter.
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 7.

7. Pemeriksaan Side Stand Switch
Periksa side stand switch (hal. 21-13).

Apakah side stand switch dalam kondisi baik?
TIDAK - • Rangkaian terbuka pada kawat side stand switch

• Side stand switch tidak bekerja dengan baik
YA - • Rangkaian terbuka atau ada hubungan singkat pada kawat Merah/Hitam ICM

• Rangkaian terbuka pada kawat Hijau ICM
• ICM tidak bekerja dengan baik

Starter motor memutar mesin dengan pelan
• Voltase baterai rendah.
• Kabel terminal baterai tersambung dengan buruk.
• Kabel starter motor tersambung dengan buruk.
• Starter motor tidak bekerja dengan baik.
• Kabel massa baterai tersambung dengan buruk.

Starter motor berputar, tetapi mesin tidak berputar
• Starter motor berputar terbalik.
- Case telah dirakit dengan tidak benar.
- Terminal-terminal tersambung dengan tidak benar.
• Starter pinion tidak tersambung dengan benar.

Ada suara “KLIK” pada starter relay, tetapi mesin tidak berputar
• Crankshaft tidak berputar akibat persoalan pada mesin.
• Starter pinion tidak bekerja dengan baik.

20-4

STARTER LISTIK

STARTER MOTOR SEKRUP/KABEL BAUT-BAUT/
STARTER MOTOR KABEL MASSA
PELEPASAN
SEKRUP CASE
Lepaskan air cleaner housing (hal. 6-4). KABEL MASSA

Tarik lepas dust cover. O-RING
Lepaskan sekrup dan kabel starter motor dari starter mo-
tor.

Lepaskan baut-baut pemasangan, kabel massa dan
starter motor.

Lepaskan sekrup starter motor case dan kabel massa.

Lepaskan O-ring dari starter motor.

PEMASANGAN STARTER
MOTOR
Lapisi sebuah O-ring baru dengan oli mesin dan pasang
ke dalam alur starter motor. O-RING

Tempatkan kabel massa dan kencangkan sekrup starter STARTER
motor case dengan torsi yang ditentukan. MOTOR

TORSI: 2 N.m (0,2 kgf.m, 1,5lbf.ft) SEKRUP/KABEL BAUT-BAUT/KABEL MASSA
STARTER MOTOR
Pasang starter motor pada mesin.
Tempatkan kabel massa dan kencangkan baut-baut pe- SEKRUP CASE/
masangan starter. KABEL MASSA

PERHATIAN !
Tempatkan kabel starter motor dan kabel massa hal. 1-16)

Pasang kabel starter motor dan kencangkan sekrup.
Kembalikan dust cover pada posisinya semula dengan
benar
Pasang air cleaner housing (hal. 6-5).

20-5

STARTER LISTRIK

PEMBONGKARAN

Lepaskan sekrup-sekrup dan starter motor case.

Lepaskan sebagai berikut:
- Armature
- Bracket
- Springs
- Gasket

MOTOR CASE

ARMATURE SPRING

SEKRUP

PERAKITAN GASKET
BRACKET
Pasang springs (pegas-pegas) dalam brush holders.
BRUSH HOLDERS

20-6

STARTER LISTIK

Pasang armature ke dalam bracket sementara menahan
brushes.

Pasang sebuah gasket baru pada bracket. BRACKET MOTOR CASE
Pasang bracket dan armature pada motor case semen-
tara memegang poros armature pada sisi bracket dengan
erat.

PERHATIAN !
Kumparan kemungkinan akan rusak jika magnit menarik
armature terhadap case.

GASKET ARMATURE

Pasang sekrup-sekrup motor case dan kencangkan deng- SEKRUP-SEKRUP
an torsi yang ditentukan.

TORSI: 2 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)

PEMERIKSAAN

BRUSH (SIKAT)

Periksa brushes terhadap kerusakan dan ukur panjang
brush.

BATAS SERVIS: 3,5 mm

20-7

STARTER LISTRIK COMMUTATOR BARS
COMMUTATOR
Periksa commutator bars dari armature terhadap peru -
bahan warna.
Bars ( lempengan ) yang berubah warna secara ber -
pasangan menunjukkan kumparan yang ada hubungan
singkat.
PERHATIAN !
Jangan memakai kertas amplas pada commutator.

Periksa terhadap kontinuitas antara masing-masing pa-
sangan commutator bars.
Harus ada kontinuitas.

Periksa terhadap kontinuitas antara masing-masing com-
mutator bar dan poros armature.
Tidak boleh ada kontinuitas.

20-8

STARTER RELAY STARTER LISTIK

PELEPASAN/PEMASANGAN STARTER RELAY

Lepaskan front top cover (hal. 3-4). 5P CONNECTOR

Lepaskan starter relay dari battery holder stay.
Lepaskan starter relay 5P connector.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

PEMERIKSAAN CARA KERJA STARTER RELAY

Lepaskan front top cover (hal. 3-4). ICM 18P CONNECTORS

Putar kunci kontak ke “ON”. ICM 18P CONNECTOR
Tarik side stand ke atas.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan tombol starter.
Sistem adalah normal jika starter relay bunyi klik.

Jika tidak terdengar bunyi “KLIK” dari relay, periksa se-
bagai berikut:
Rangkaian kumparan starter relay (Lihat di bawah)
- Rangkaian sakelar lampu rem/starter switch (hal. 20 -

10)
- Side stand switch (hal. 21-13)
- Rangkaian daya/massa dari ICM (hal. 19-7).

Jika terdengar “KLIK” dari relay, tetapi starter tidak berpu-
tar, periksalah kontinuitas starter relay (hal. 20-10).

PEMERIKSAAN RANGKAIAN
KUMPARAN STARTER RELAY

Lepaskan front center body cover (hal. 3-8).

Lepaskan ICM 18P connector.

Putar kunci kontak ke “ON”.

Ukur voltase antara ICM connector dari sisi wire harness
dan massa.

HUBUNGAN: Kuning/Merah ( + ) – massa ( - )

Jika voltase baterai hanya ada sewaktu kunci kontak
pada “ON”, rangkaian adalah normal.

KUNCI KE
KONTAK BATERAI

STARTER
RELAY

20-9

STARTER LISTRIK ICM 18P CONNECTOR

PEMERIKSAAN RANGKAIAN ICM 18P CONNECTOR
SAKELAR LAMPU REM/
TOMBOL STARTER KE
BATERAI
Lepaskan front center body cover (hal. 3-8).
SAKELAR LAMPU
Lepaskan ICM 18P connector. REM DEPAN

Putar kunci kontak ke “ON”. SAKELAR LAMPU
REM BELAKANG
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan tombol starter.

Ukur voltase antara ICM connector dari sisi wire harness
dan massa.

HUBUNGAN: Kuning/Hijau – massa ( - ).

Jika voltase baterai hanya tampak ketika kunci kontak
pada “ON”, handel rem ditarik sepenuhnya dan tombol
starter ditekan, maka rangkaian adalah normal.

TOMBOL
STARTER

PEMERIKSAAN KONTINUITAS
STARTER RELAY

Lepaskan starter relay (hal. 20-9).

Hubungkan kabel positif sebuah baterai 12V yang ber-
muatan penuh ke terminal A dari relay switch dan kabel
negatif ke terminal B.

Periksa terhadap kontinuitas pada terminal C dan termi-
nal D.

Harus ada kontinuitas antara terminal-terminal kabel
sewaktu baterai tersambung, dan tidak ada kontinuitas
sewaktu baterai dilepaskan.

STARTER RELAY

20-10

21. LAMPU / MELTAMEPRU / /MESTAERK/ SEALKEALARR

LOKASI SISTEM 21-1 FUEL METER 21-9
KETERANGAN SERVIS 21-2 ECT SENSOR 21-10
LAMPU BESAR 21-3 FUEL LEVEL SENSOR 21-10
LAMPU POSISI (POSITION LIGHT) 21-4 SIDE STAND SWITCH 21-12
LAMPU SEIN DEPAN 21-4 KUNCI KONTAK 21-14
LAMPU KOMBINASI BELAKANG 21-5 SAKELAR STANG STIR 21-15
SPEEDOMETER 21-6 SAKELAR LAMPU REM 21-16
INDIKATOR PERINGATAN RELAY LAMPU SEIN 21-16
SUHU CAIRAN PENDINGIN 21-8 KLAKSON 21-16

LOKASI SISTEM

SAKELAR LAMPU
LAMPU REM BELAKANG

SAKELAR DIMMER RELAY LAMPU SEIN

SAKELAR LAMPU SEIN SAKELAR LAMPU
REM DEPAN

FUEL LEVEL SENSOR TOMBOL KLAKSON

KLAKSON SAKELAR LAMPU
TOMBOL
STARTER

KUNCI KONTAK

IGNITION CONTROL 21
MODULE (ICM)

SIDE STAND SWITCH ENGINE COOLANT
TEMPERATURE (ECT) SENSOR
(SENSOR SUHU CAIRAN PENDINGIN
MESIN)

21-1

LAMPU / METER / SAKELAR

KETERANGAN SERVIS

UMUM

• Periksa kondisi baterai sebelum menjalankan pemeriksaan yang memerlukan voltase baterai yang sesuai.

• Tempatkan kabel-kabel dengan benar sebelum menservis masing-masing komponen (hal. 1-16).

• Kode warna berikut dipakai sepanjang bab ini.

Bu: Biru G: Hijau Lg: Hijau Muda W: Putih
O: Jingga Y: Kuning
Bl: Hitam Gr: Abu-abu R: Merah

Br: Coklat Lb: Biru Muda

SPESIFIKASI BAGIAN SPESIFIKASI
Bola lampu
Lampu besar 12 V – 25/25 W x 2
Sekering Lampu posisi (Position light) 12V - 3,4 x 2
Tahanan Lampu belakang 12 V – 5 W
ECT sensor Lampu rem
Lampu sein depan 12 V – 10 W x 2
Lampu sein belakang 12 V – 10 W x 2
Lampu instrumen 12 V – 10 W x 2
Lampu indikator sinar jauh 12 V – 1,7 W x 2
Lampu indikator lampu sein
Lampu indikator peringatan suhu cairan pendinginan 12 V – 1,7 W
Sekering utama 12 V – 3,4 W x 2
Sekering tambahan
pada 40O C LED
pada 100OC 15 A x 1
10 A x 1
1,0 – 1,3 kΩ
0,1 – 0,2 kΩ

TORSI PENGENCANGAN

ECT sensor 25 N.m (2,5 kgf.m, 18 lbf.ft)

21-2

LAMPU / METER / SAKELAR

HEADLIGHT TANDA “TOP”

(LAMPU BESAR) HEADLIGHT TAB
BULB
PENGGANTIAN BOLA LAMPU
BULB SOCKET DUST COVER
Lepaskan front cover (hal. 3-4).

Lepaskan dust cover.
Tekan soket bola lampu besar sedikit dan putar berlawan -
an arah jarum jam.
Lepaskan bola lampu dari headlight unit dan ganti deng-
an yang baru.

Pasang sebuah headlight bulb (bola lampu besar) baru
dengan mentepatkan tab (tonjolan) pada headlight bulb
dengan alur pada headlight unit.
Pasang bulb socket dengan mentepatkan tabs pada bulb
socket dengan lubang-lubang pada headlight unit.
Tekan bulb socket ke dalam, dan putar searah putaran
jarum jam.

PERHATIAN !
Pasang dust cover dengan atas. menghadap ke tanda
“TOP”

Pasang dust cover dengan erat pada headlight unit.
Pasang front cover (hal. 3-4).

PELEPASAN/PEMASANGAN SCREWS/HEADLIGHT
HOLDERS
Lepaskan soket bola lampu jauh (headlight bulb socket)
(Lihat di atas). WIRE HOLDERS

Lepaskan soket bola lampu posisi (hal. 21-4).

Lepaskan kabel-kabel lampu sein depan dari headlight
unit wire holders.
Lepaskan headlight aim adjusting bolts (baut penyetelan
arah sinar lampu besar) dari front cover.
Lepaskan kedua sekrup, holders dan headlight unit.

PERHATIAN !
Tempatkan wire harness dengan benar (hal. 1-16).
Setelah memasang front cover, setel arah sinar lampu
besar (hal. 4-20)

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

AIM ADJUSTING BOLT HEADLIGHT UNIT

21-3

LAMPU / METER / SAKELAR POSISI BOLA LAMPU

POSITION LIGHT BULB SOCKET
BULB SOCKET
(LAMPU POSISI)
BOLA LAMPU
PENGGANTIAN BOLA LAMPU SEIN DEPAN

Lepaskan front cover (hal. 3-4).

Tarik keluar, perlahan-lahan soket bola lampu dari head-
light case.
Tarik keluar, perlahan-lahan bola lampu dari soket.
Pasang bola lampu posisi (position light) dalam urutan
terbalik dari pelepasan.

LAMPU SEIN DEPAN

PENGGANTIAN BOLA
LAMPU SEIN DEPAN

Lepaskan front cover (hal. 3-4).

Putar bulb socket lampu sein depan berlawanan arah
jarum jam dan lepaskan dari light unit.
Lepaskan bulb dari socket dan ganti dengan yang baru.

Pasang bulb socket lampu sein dalam urutan terbalik dari
pelepasan.

PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan front cover (hal. 3-4).

Lepaskan bulb socket lampu sein depan (lihat di atas).

Lepaskan ketiga sekrup dan light unit lampu sein depan.
PERHATIAN !
Tempatkan wire harness dengan benar (hal. 1-16).

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

SEKRUP- LIGHT UNIT
SEKRUP LAMPU SEIN DEPAN

21-4

LAMPU KOMBINASI LAMPU / METER / SAKELAR
BELAKANG
REAR UNDER
PENGGANTIAN BOLA BODY COVER
LAMPU REM BELAKANG
TAB
Lepaskan keempat sekrup.
SEKRUP-SEKRUP
Geser rear under body cover ke belakang dan lepaskan BULB SOCKET
tab (tonjolan) dari slot (lubang) pada lampu kombinasi
belakang.

Putar bulb socket berlawanan arah jarum jam dan le-
paskan dari light unit.
Lepaskan brake light bulb (bola lampu rem) dari socket
dan ganti dengan yang baru.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

BRAKE LIGHT BULB

PENGGANTIAN TAILLIGHT BULB TAILLIGHT BULB BULB SOCKET
(BOLA LAMPU BELAKANG)

Lepaskan rear under body cover (Lihat atas).

Putar bulb socket berlawanan arah jarum jam dan le-
paskan dari light unit.
Lepaskan taillight bulb dari socket dan ganti dengan yang
baru.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

PENGGANTIAN REAR TURN REAR TURN SIGNAL BULB SOCKET
SIGNAL LIGHT BULB LIGHT BULB
(BOLA LAMPU SEIN BELAKANG) 21-5

Lepaskan rear under body cover (Lihat atas).

Putar bulb socket berlawanan arah jarum jam dan le-
paskan dari light unit.
Lepaskan rear turn signal light bulb dari socket dan ganti
dengan yang baru.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

LAMPU / METER / SAKELAR BOLA LAMPU BULB SOCKET

SPEEDOMETER SAKELAR STANG
STIR KANAN
PENGGANTIAN BOLA LAMPU

Lepaskan front handlebar cover (hal.3-5).

Tarik keluar bulb socket dari speedometer unit.
Lepaskan bola lampu dari socket dan ganti dengan yang
baru.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan rear handlebar cover (hal. 3-5).

Lepaskan sakelar-sakelar stang stir kanan dan kiri.

Lepaskan ketiga sekrup dan speedometer unit.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

SAKELAR STANG SEKRUP-

STIR KIRI SPEEDOMETER SEKRUP

UNIT

21-6

LAMPU / METER / SAKELAR

PEMBONGKARAN/PERAKITAN

Lepaskan sebagai berikut:
- Turn signal relay (relay lampu sein)
- Meter lens
- Lima bulb sockets
- Lima sekrup terminal dan terminal kawat
- Sekrup dan speedometer/handlebar switch harness wire band
- Dua sekrup dan speedometer/fuel meter unit
- Coolant temperature warning indicator unit (unit indikator peringatan suhu cairan pendingin)
- Meter case (kotak meter)

Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari pembongkaran.

TURN SIGNAL RELAY

BULB SOCKETS METER CASE

SEKRUP- COOLANT TEMPERATURE
WIRE BAND WARNING INDICATOR UNIT

SEKRUP-SEKRUP METER LENS
TERMINAL

SPEEDOMETER/HANDLEBAR
SWITCH HARNESS WIRE

SPEEDOMETER/FUEL
METER UNIT

PENEMPATAN KABEL SPEEDOMETER

21-7

LAMPU / METER / SAKELAR INDICATOR
ECT SENSOR 2P CONNECTOR
COOLANT TEMPERATURE
WARNING INDICATOR KUNCI COOLANT
TEMPERATURE
PEMERIKSAAN SISTEM KONTAK WARNING
INDICATOR
• Coolant temperature warning indicator ( indikator KE
peringatan suhu cairan pendingin) akan menyala jika Lg / R
suhu cairan pendingin lebih tinggi dari suhu tertentu. SEKERING
Bu / G
• Sebelum menjalankan pemeriksaan sistem, pastikan UTAMA P /W
bahwa bagian-bagian berikut adalah normal. ICM
- Aliran sistem pendinginan
- Kondisi baterai ECT SENSOR 2P
- Sekering CONNECTOR
- Indikator meter lainnya
KAWAT PENGHUBUNG
Putar kunci kontak ke “ON” dan periksa coolant tempera-
ture warning indicator
Sewaktu mesin dingin, indicator tidak boleh menyala.
PERHATIAN !
Jika mesin telah dijalankan, biarkan menjadi dingin dulu
(di bawah 35O) selama 30 menit atau lebih.

Lepaskan right floor panel side cover (hal. 3-6).
Lepaskan engine coolant temperature (ECT) sensor 2P
connector.

Hubungkan singkat terminal-terminal ECT sensor con-
nector dengan sebuah kawat penghubung.

HUBUNGAN: Merah Muda/Putih – Biru/Hijau

Putar kunci kontak ke “ON” dan periksa indicator.
Indicator harus menyala.

• Jika indicator menyala sewaktu mesin dingin, periksa
sebagai berikut:
Kawat Hijau muda/Merah antara meter dan ICM terha-
dap hubungan singkat.
Kawat Merah Muda / Putih antara ECT sensor dan
ICM terhadap hubungan singkat ECT sensor (hal. 21-
10)

Indicator unit terhadap hubungan singkat.
Jika pemeriksaan-pemeriksaan di atas adalah normal,
ganti ICM dengan yang baru dan periksa kembali.

• Jika indicator mati sewaktu ECT sensor connector
dihubungkan singkat, periksa sebagai berikut:
- Kawat Hijau Muda / Merah antara meter dan ICM
terhadap rangkaian terbuka
- Kawat ECT sensor terhadap rangkaian terbuka
- Indicator unit terhadap rangkaian terbuka

Jika pemeriksaan-pemeriksaan diatas adalah normal,
ganti ICM dengan yang baru dan periksa kembali.

21-8

FUEL METER LAMPU / METER / SAKELAR

PEMERIKSAAN RANGKAIAN METER FUEL LEVEL SENSOR
3P CONNECTOR
• Sebelum menjalankan pemeriksaan sistem, pastikan
bahwa bagian-bagian berikut adalah normal. FUEL METER FUEL LEVEL
SENSOR 3P
- Keadaan baterai KUNCI CONNECTOR
- Sekering KONTAK
- Meter indicators BI Bu/ W
KE Y/ W
FUEL METER TIDAK BERGERAK SEKER- G
ING
Lepaskan front center body cover (hal. 3-8). UTAMA KAWAT PENGHUBUNG
Lepaskan fuel level sensor 3P connector.
METER TERMINAL (Bu/W)
Hubungkan singkat terminal-terminal fuel level sensor
dari sisi wire harness dengan kawat penghubung FUEL METER

PERHATIAN ! KUNCI Bu/ W
Jangan meninggalkan terminal tersambung dengan ka- KONTAK Y/W
wat penghubung dapat menyebabkan kerusakan pada
fuel meter. KE G
SEKER-
HUBUNGAN: Kuning/Putih – Hijau ING FUEL LEVEL SENSOR 3P
UTAMA CONNECTOR
Putar kunci kontak ke “ON” dan periksa fuel meter.
Jika fuel meter gauge bergerak ke “F”, ini adalah normal.

• Jika pemeriksaan di atas adalah normal, periksa fuel
level sensor (hal. 21-13).

• Jika meter gauge bergerak ke “E” dengan connector
dihubungkan singkat, periksa sebagai berikut:

- Kabel fuel level sensor terhadap rangkaian terbuka
- Kabel Hitam fuel meter terhadap rangkaian terbuka

Jika wire harness adalah normal, ganti speedometer/ fuel
meter unit dengan yang baru, dan periksa kembali.

FUEL METER TETAP PADA “F”
Lepaskan sebagai berikut:
- Front center body cover (hal. 3-8)
- Front handlebar cover (hal. 3-5)

Putar kunci kontak ke “OFF”.
Lepaskan fuel level sensor 3P connector (Lihat atas).

Periksa terhadap kontinuitas antara fuel level sensor con-
nector dari sisi wire harness dan meter terminal.

HUBUNGAN: Biru/Putih – Biru/Putih

• Jika tidak ada kontinuitas, ada rangkaian terbuka
pada kawat Biru/Putih

• Jika ada kontinuitas, periksa fuel level sensor (hal. 21-
13).
Jika fuel level sensor adalah normal, ganti speedome-
ter / fuel meter unit dengan yang baru (hal 21-7) dan
periksa kembali.

21-9

LAMPU / METER / SAKELAR

ECT SENSOR 2P CONNECTOR

PELEPASAN/PEMASANGAN

Keluaran cairan pendingin (hal. 7-7). ECT SENSOR/ O-RING
Lepaskan right floor panel side cover (hal. 3-6).
Lepaskan ECT sensor 2P connector dan lepaskan ECT
sensor/O-ring.

PERHATIAN !
Jangan lapisi oli mesin pada O-ring ini.

Lapisi sebuah O-ring baru dengan cairan pendingin.
Pasang ECT sensor dengan sebuah O-ring baru dan ken-
cangkan dengan torsi yang ditentukan.

TORSI: 25 N.m (2,5 kgf.m, 18 lbf.ft)

Sambungkan ECT sensor 2P connector.

Pasang right floor panel side cover (hal. 3-6).
Isi cairan pendingin (hal. 7-8).

PERHATIAN !
Jauhkan semua bahan-bahan yang mudah terbakar dari
kompor listrik. Pakailah pakaian pelindung, sarung tang-
an berisolasi dan perlindungan mata

PEMERIKSAAN

Gantung ECT sensor dalam sebuah panci berisi cairan ECT SENSOR
pendingin di atas sebuah kompor listrik dan ukur tahanan
antara terminal-terminal ECT sensor sewaktu cairan
pendingin naik suhunya.
• Celup ECT sensor dalam cairan pendingin sampai

ulirnya dengan jarak sekurangnya 40 mm antara
dasar panci dan bagian bawah dari sensor.
• Pelihara agar suhu konstan selama 3 menit sebelum
pengetesan. Perubahan panas yang mendadak akan
mengakibatkan pembacaan yang salah. Jaga agar
thermometer dan ECT sensor tidak menyentuh panci.

Hubungkan jarum tester ke terminal-terminal sensor se-
perti diperlihatkan pada gambar.

Suhu 40O C 100 O

Tahanan 1,0 – 1,3 Ω 0,1 – 0,2 Ω

Jika tahanan 10% diluar daerah jangkauan diatas pada WIRE CLAMP WIRE GUIDE
suhu2 yang dicantumkan, gantilah ECT sensor.

FUEL LEVEL SENSOR

PELEPASAN

Lepaskan body cover (hal. 3-9).

Longgarkan baut-baut radiator reserve tank dan gerakkan
reserve tank ke depan agar mendapatkan cukup banyak
tempat untuk dapat melepaskan connector.
Lepaskan fuel level sensor 3P connector.

Lepaskan fuel level sensor wire clamp dari tangki bahan BAUT-BAUT FUEL LEVEL SENSOR
bakar dan kawat sensor dari wire guide pada ICM hol- RESERVE TANK 3P CONNECTOR
der.

21-10

Putar fuel level sensor holder plate berlawanan arah LAMPU / METER / SAKELAR
jarum jam dengan tang lancip dan lepaskan fuel level
sensor holder plate. FUEL LEVEL SENSOR

PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak float arm.

Lepaskan fuel level sensor dan base packing (paking
dasar).

HOLDER PLATE BASE PACKING

PEMASANGAN FUEL LEVEL SENSOR

Pasang sebuah base packing baru.
PERHATIAN !
Hati-hati agar tidak merusak float arm.

Pasang fuel level sensor dengan mentepatkan alur pada
fuel level sensor dengan tab pada fuel tank.

BASE PACKING Tepatkan

Tempatkan holder plate dengan mentepatkan potongan PANAH-PANAH
dari holder plate dengan tabs pada fuel tank.

Putar fuel sensor holder plate searah jarum jam sampai
panah-panah saling berhadapan.

HOLDER PLATE

Pasang wire clamp pada fuel tank. WIRE CLAMP WIRE GUIDE

Tempatkan kawat fuel level sensor melalui wire guide
pada ICM holder.

Sambungkan fuel level sensor 3P connector.

Tempatkan radiator reserve tank dan kencangkan baut-
baut.

Pasang body cover (hal. 3-9).

BAUT-BAUT FUEL LEVEL SENSOR
RESERVE TANK 3P CONNECTOR

21-11

LAMPU / METER / SAKELAR

PEMERIKSAAN FUEL LEVEL SENSOR

Ukur tahanan antara terminal-terminal connector dengan
pelampung pada posisi paling atas (penuh) dan paling
bawah (kosong).

(20OC/68O F)

HUBUNGAN POSISI PELAMPUNG

PENUH KOSONG

Kuning/Putih – Hijau 25 – 45 Ω 400 – 700 Ω

Biru/Putih – Hijau 400 – 700 Ω 25 – 45 Ω

Kuning/Putih – 450 – 750 Ω 450 – 750 Ω
Biru/Putih
3P CONNECTOR
Ganti fuel level sensor jika ia diluar spesifikasi.
SIDE STAND SWITCH
SIDE STAND SWITCH 3P CONNECTOR

PELEPASAN/PEMASANGAN WIRE GUIDE

Lepaskan sebagai berikut:
- Floor panel side covers (hal. 3-6)
- Body cover (hal. 3-9)

Lepaskan side stand switch 3P connector dan lepaskan
dari wire guide.
Lepaskan wire band clamp dan tarik kabel side stand
switch keluar dari antara rangka dan wire band clamp
stay.
Lepaskan baut dan side stand switch.

Pasang side stand switch dengan mentepatkan switch RANGKA WIRE BAND
pin dengan lubang side stand dan alur dengan bracket CLAMP STAY
pin.
WIRE BAND CLAMP
Pasang dan kencangkan baut side stand switch.
KAWAT SIDE STAND SWITCH
Tempatkan kawat side stand switch antara rangka dan BRACKET PIN
wire band clamp stay.
Tempatkan wire band clamp.
Tempatkan kawat side stand switch pada wire guide.

Sambungkan side stand switch 3P connector.

Pasang sebagai berikut:
- Body cover (hal. 3-9)
- Floor panel side covers (hal. 3-6)

ALUR SIDE STAND LUBANG
BAUT PIN SWITCH

21-12

PEMERIKSAAN LAMPU / METER / SAKELAR

Lepas front center body cover (hal, 3-8) ICM 18P CONNECTOR
Putar kunci kontak ke posisi “OFF”
Lepaskan ICM 18P connector.

Periksa terhadap kontinuitas antara ICM 18P connector
dari sisi wire harness dan massa.

HUBUNGAN: Hijau/Putih – Massa badan

Harus ada kontinuitas dengan side stand ditarik ke atas
dan tidak boleh ada kontinuitas sewaktu side stand ditu-
runkan.

Jika tidak ada kontinuitas sewaktu side stand ditarik ke
atas, wire harness terputus atau side stand switch tidak
bekerja dengan baik.

SIDE STAND

Ada Kontinuitas Tida ada Kontinuitas
(Side stand ditarik (Side stand diturunkan)
ke atas)

ICM 18P CONNECTOR ICM 18P CONNECTOR

SIDE STAND SIDE STAND
SWITCH SWITCH

21-13

LAMPU / METER / SAKELAR 2P CONNECTOR BAUT
KUNCI
IGNITION SWITCH KONTAK
(KUNCI KONTAK)
SEKRUP-SEKRUP
PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan steering stem (hal. 15-24).
Lepaskan ignition switch 2P connector.
Lepaskan sekrup-sekrup, baut dan ignition switch.

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepas-
an.

PEMERIKSAAN IGNITION SWITCH
2P CONNECTOR
Lepaskan front top cover (hal. 3-4).
Lepaskan ignition switch 2P connector

Periksa kunci kontak terhadap kontinuitas antara termi-
nal-terminal konektor pada masing-masing posisi kunci
kontak.

IGNITION SWITCH

BAT1 BAT

ON

OFF

LOCK

WARNA R/Bl R

IGNITION SWITCH

21-14

HANDLEBAR SWITCHES LAMPU / METER / SAKELAR

(SAKELAR-SAKELAR STANG STIR) LAMPU POSISI

PEMERIKSAAN SAKELAR TOMBOL STARTER
KANAN STANG STIR
KONEKTOR
Lepaskan front handlebar cover (hal. 3-5). LAMPU
POSISI
Putar kunci kontak ke “OFF”.
KONEKTOR
Periksa terhadap kontinuitas antara terminal-terminal TOMBOL STARTER
konektor pada masing-masing posisi kunci kontak.
Harus ada kontinuitas antara terminal kabel dengan kode DIMMER
warna sebagai berikut SWITCH

TOMBOL STARTER LIGHTING SWITCH
ST ICM HL CL TL

BEBAS (N)
TEKAN P
WARNA G/Y Y/G (N)
H
CLR Bu/W Y Br

PEMERIKSAAN
SAKELAR KIRI STANG STIR

Lepaskan front handlebar cover (hal. 3-5).
Putar kunci kontak ke “OFF”.
Periksa terhadap kontinuitas antara terminal-terminal
connector pada masing-masing posisi kunci kontak.
Harus ada kontinuitas antara terminal kabel dengan kode
warna sebagai berikut:

SAKELAR LAMPU SEIN SAKELAR DIMMER SAKELAR TOMBOL KLAKSON
RWL Hi Lo HL LAMPU SEIN KONEKTOR-
HI SAKELAR
R (N) DIMMER
N LO
L WARNA Bu W Bu/w KONEKTOR
WARNA Lb Gr O TOMBOL
KLAKSON
TOMBOL KLAKSON
BAT HO KONEKTOR
SAKELAR
BEBAS LAMPU SEIN
TEKAN
WARNA Bl Lg

21-15

LAMPU / METER / SAKELAR KONEKTOR KABEL
SAKELAR LAMPU REM DEPAN
BRAKE LIGHT SWITCH
(SAKELAR LAMPU REM) TURN SIGNAL RELAY

PEMERIKSAAN 2P CONNECTOR

Lepaskan front handlebar cover (hal. 3-5). KABEL PENGHUBUNG TURN SIGNAL RELAY
2P CONNECTOR
Lepaskan konektor kabel sakelar lampu rem (Hijau/Ku -
ning dan Hitam) dan periksa terhadap kontinuitas antara KUNCI O
terminal-terminal samping sakelar. KONTAK Bl Gr Lb
KE
Harus ada kontinuitas dengan handel rem ditekan, dan ti- SEKERING G
dak boleh ada kontinuitas ketika handel rem dilepaskan. UTAMA

TURN SIGNAL RELAY SAKELAR LAMPU SEIN
(RELAY LAMPU SEIN)
LAMPU SEIN
PEMERIKSAAN
KLAKSON
Lepaskan front handlebar cover (hal. 3-5).
Periksa sebagai berikut:
- Kondisi baterai
- Bola lampu putus atau dengan watt yang tidak sesuai

dengan ketentuan
- Sekering putus
- Fungsi kunci kontak dan sakelar lampu sein
- Konektor longgar

Jika bagian-bagian di atas adalah normal, periksalah se-
bagai berikut:
Lepaskan turn signal relay 2P connector dari relay.
Hubungkan singkat terminal-terminal turn signal relay
konektor dari sisi wire harness dengan kawat peng-
hubung.
HUBUNGAN: Hitam – Abu-abu

Periksa lampu sein dengan memutar sakelar ke ON.

Jika lampu menyala, turn signal relay tidak bekerja deng -
an baik atau konektor mempunyai hubungan yang buruk.
Jika lampu tidak menyala, wire harness terputus.

KLAKSON

PEMERIKSAAN

Lepaskan front top cover (hal. 3-4).

Lepaskan connectors klakson dari klakson.

Hubungkan sebuah baterai 12V ke terminal-terminal klak-
son.
Klakson adalah normal jika ia berbunyi ketika baterai 12V
dihubungkan ke terminal klakson.

21-16

22. WIRINGWDIRIINAGGDIRAGARAMM

22
22-1

23. MENCARI PENYMEENBCAARIBPEKNYEEBSAUB KKESAURKAARANN

MESIN TIDAK MAU HIDUP ATAU 23-1 UNJUK KERJA LEMAH PADA 23-5
SULIT DIHIDUPKAN 23-2 KECEPATAN TINGGI 23-6

MESIN KEKURANGAN TENAGA 23-4 PENGENDALIAN BURUK

UNJUK KERJA LEMAH PADA KECEPATAN
RENDAH DAN PUTARAN STASIONER

MESIN TIDAK MAU HIDUP, ATAU SULIT DIHIDUPKAN

1. Pemeriksaan Saluran Bahan Bakar

Lepaskan slang bahan bakar pada karburator dan terapkan tekanan vakum pada fuel auto valve.

Apakah bahan bakar mengalir dengan bebas?
TIDAK - • Saluran bahan bakar tersumbat

• Fuel auto valve tersumbat
• Lubang pernapasan fuel tank tersumbat
• Fuel strainer (saringan bahan bakar) tersumbat

YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2.

2. Pemeriksaan Busi

Lepaskan dan periksa busi.

Apakah busi basah?

YA - • Karburator banjir
• Starting enrichment (SE) thermal valve tidak bekerja dengan baik
• Throttle valve terbuka
• Air cleaner (saringan udara) kotor
• Pilot screw tidak disetel dengan benar

TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3

3. Test Percikan Bunga Api Busi

Jalankan test busi.

Apakah bunga api lemah atau tidak ada bunga api?

YA - • Busi tidak bekerja dengan baik
• Busi kotor
• Kabel-kabel sistem pengapian longgar atau terlepas
• Kabel busi putus atau ada hubungan singkat
• Ignition coil (koil pengapian) tidak bekerja dengan baik
• Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik
• Kunci kontak tidak bekerja dengan baik
• Ignition control modle (ICM) tidak bekerja dengan baik
• Side stand switch tidak bekerja dengan baik
• Kawat side stand switch putus

TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4

4. Pemeriksaan Kompressi Cylinder 23
23-1
Periksa kompressi cylinder.

Apakah tekanan kompressi sesuai dengan spesifikasi?

TIDAK - • Klep macet terbuka
• Cylinder dan piston rings aus
• Cylinder head gasket rusak
• Klep macet
• Kontak dudukan klep tidak benar
• Waktu pembukaan klep tidak benar

YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

5. Kondisi Menghidupkan Mesin
Hidupkan mesin dengan mengikuti prosedur normal.
Apakah mesin hidup tetapi berhenti kembali?
YA - • SE thermal valve tidak bekerja dengan baik
• Inlet pipe bocor
• Karburator tidak disetel dengan benar
• Karburator tersumbat
• Waktu pengapian tidak tepat (ICM atau ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik)
• Bahan bakar tercemar

MESIN KEKURANGAN TENAGA

1. Pemeriksaan Oli Mesin
Periksa tinggi permukaan dan kondisi oli.
Apakah tinggi permukaan oli benar dan oli berada dalam kondisi baik?
TIDAK - • Tinggi permukaan oli terlalu tinggi/rendah
• Oli tercemar
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2

2. Pemeriksaan Peralatan Penggerak Roda
Naikkan roda lepas tanah dan putar dengan tangan.
Apakah roda berputar dengan bebas?
TIDAK - • Rem menyangkut
• Bantalan final reduction dan driven pulley aus atau rusak
• Final shaft bengkok
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3

3. Pemeriksaan Tekanan Udara Ban
Periksa tekanan udara ban depan dan belakang.
Apakah tekanan udara ban terlalu rendah?
YA - • Pentil ban tidak bekerja dengan baik
• Ban bocor
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4

4. Pemeriksaan Busi
Lepaskan dan periksa busi.
Apakah busi dalam kondisi baik?
TIDAK - • Busi kurang sering diservis
• Derajat panas busi tidak sesuai
• Busi tidak bekerja dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5

5. Pemeriksaan Karburator
Periksa karburator terhadap penyumbatan.
Apakah karburator tersumbat?
YA - Karburator kurang sering diservis
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 6

23-2

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

6. Pemeriksaan Waktu Pengapian

Periksa waktu pengapian.

Apakah waktu pengapian benar?
TIDAK - • Ignition control module (ICM) tidak bekerja dengan baik

• Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 7

7. Pemeriksaan Kompressi Cylinder

Periksa kompressi cylinder.

Apakah kompressi sesuai dengan spesifikasi?

TIDAK - • Klep macet terbuka
• Cylinder dan piston rings aus
• Cylinder head gasket rusak
• Klep macet
• Kontak dudukan klep tidak benar
• Waktu pembukaan klep tidak benar

YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 8

8. Pemeriksaan Apakah Mesin Panas Berlebihan

Periksa apakah mesin panas berlebihan.

Apakah mesin panas berlebihan?
YA - • Tinggi permukaan cairan pendingin terlalu rendah

• Thermostat macet tertutup
• Ada pembentukan karbon berlebihan dalam ruang pembakaran
• Pemakaian bahan bakar dengan kualitas buruk
• Campuran bahan bakar terlalu miskin
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 9

9. Pemeriksaan Mesin Terhadap Knocking (Gejala mengelitik)

Akselerasikan atau jalankan pada kecepatan tinggi.

Apakah mesin mengelitik?
YA - • Piston dan cyllinder aus

• Jenis bahan bakar yang salah
• Ada pembentukan karbon berlebihan pada ruang pembakaran
• Waktu pengapian terlalu maju (ICM tidak bekerja dengan baik)
• Campuran bahan bakar terlalu miskin
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 10

10 . Pemeriksaan Waktu Pembukaan Klep

Periksa waktu pembukaan klep.

Apakah waktu pembukaan klep benar?
TIDAK - Cam sprocket tidak dipasang dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 11

11. Pemeriksaan Peralatan Penggerak Roda

Periksa peralatan penggerak roda.

Apakah peralatan penggerak roda normal?

TIDAK - • Drive belt buruk atau tidak bekerja dengan baik
• Drive pulley buruk atau tidak bekerja dengan baik
• Driven pulley buruk atau tidak bekerja dengan baik
• Clutch shoes aus

23-3

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

UNJUK KERJA LEMAH PADA KECEPATAN RENDAH
DAN PUTARAN STASIONER

1. Pemeriksaan Penyetelan Putaran Stasioner
Periksa putaran stasioner.
Apakah putaran stasioner benar?
TIDAK - Setel putaran stasioner
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2

2. Pemeriksaan Kebocoran Udara Masuk
Periksa terhadap kebocoran udara pada inlet pipe.
Apakah ada kebocoran udara?
YA - • Inlet pipe terpasang longgar
• Inlet pipe rusak
• Inlet pipe gasket rusak
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3

3. Pemeriksaan Starting Enrichment (SE) Thermal Valve
Periksa SE thermal valve.
Apakah SE thermal valve OK?
TIDAK - SE thermal valve tidak bekerja dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4

4. Test Percikan Api Busi
Jalankan test percikan api busi.
Apakah percikan api lemah atau terputus-putus?
YA - • Busi tidak bekerja dengan baik
• Busi kotor
• Ignition coil tidak bekerja dengan baik
• Ignition coil module (ICM) tidak bekerja dengan baik
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5

5. Pemeriksaan Waktu Pengapian
Periksa waktu pengapian.
Apakah waktu pengapian benar?
TIDAK - • Ignition control module (ICM) tidak bekerja dengan baik
• Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik
• Waktu pembukaan klep tidak benar

23-4

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

UNJUK KERJA LEMAH PADA KECEPATAN TINGGI

1. Pemeriksaan Aliran bahan bakar
Lepaskan slang bahan bakar pada karburator dan periksa aliran bahan bakar
Apakah aliran bahan bakar tersumbat ?
TIDAK - • Saluran dan saringan bahan bakar tersumbat.
• Pernapasan tangki bahan bakar tersumbat
• Fuel auto valve rusak
• Filter bahan bkar tersumbat
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 2

2. Pemeriksaan Karburator
Lepaska karburator dan periksa karburator terhadap penyumbatan.
Apakah tersumbat?
YA - • Bersihkan karburator
TIDAK - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 3

3. Pemeriksaan Waktu pengapian
Periksa waktu pengapian
Apakah waktu pengapian tidak benar ?
TIDAK - • Ignition Control Module (ICM) rusak
• Ignition pulse generator rusak
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 4

4 . Pemeriksaan Waktu Pembukaan Klep
Periksa waktu pembukaan klep.
Apakah waktu pembukaan klep benar?
TIDAK - Cam sprocket tidak dipasang dengan baik
YA - LANJUTKAN DENGAN LANGKAH 5

5 . Pemeriksaan Spring Klep
Periksa Spring klep
Apakah spring klep lemah?
YA - Spring klep rusak.

23-5

MENCARI PENYEBAB KESUKARAN

PENGENDALIAN BURUK

1. Kemudi terlalu keras
• Steering stem adjusting nut terlalu kencang
• Bantalan steering head rusak
• Tekanan angin ban kurang

2. Salah satu roda bergoyang
• Kelonggoran berlebihan pada bearing roda
• Ban rusak
• Pelek bengkok
• Setelan jari-jari longgar atau ada jari-jari yang patah (tipe jari-jari)
• Engine mounting bushing aus berlebihan
• Rangka bengkok

3. Skuter tertarik ke satu sisi
• Roda depan dan belakang tidak segaris.
• Garpu bengkok.
• Poros bengkok
• Rangka bengkok

23-6


Click to View FlipBook Version