KELUARGA
BAPAK Prof. Dr. Ir. PURNOMO YUSGIANTORO
Ibu Lusia Soetanto
“WOMEN EMPOWERMENT”
Merupakan suatu kehormatan bagi kami, keluarga Purnomo Yusgiantoro, untuk
menyampaikan pesan dan kesan untuk Ibu Lusia Soetanto dalam rangka
penerbitan BUKU KENANGAN PADA USIA 75 TAHUN. Persahabatan dengan
keluarga Ibu Lusia Soetanto dimulai sejak tahun 1986 ketika keluarga kami tinggal
di Amerika diawali dengan mengenal putrinya Maya yang berada di negara bagian
Colorado dalam rangka Program Pertukaran Pelajar (Exchange Student).
Keluarga Bapak Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro
Ibu Lusia Soetanto adalah Ibu dan sahabat yang tidak pernah melupakan teman-
temannya. Ibu Lusia dengan keimanannya senantiasa melayani dan mencintai
Tuhan. Kegigihannya sebagai enterpreneur yang handal ditunjuk-kan dengan
usahanya yang berkembang di Pendidikan SANTA LUSIA, disamping jiwa
sosialnya yang sangat tinggi dengan membantu Program Beasiswa untuk para
dokter di Indonesia Timur.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 50
Dengan semangat sosial yang tinggi, Ibu Lusia Soetanto mampu menjadi sosok
wanita Indonesia yang dapat mewujudkan semangat kewirausahaannya. Tidak
berlebihan kalau kami menilai Ibu Lusia Soetanto dapat menjadi tolok ukur
women empowerment yang masih relatif jarang ditemui di Indonesia.
Kedekatan putra-putri kami dengan Maya, putri dari keluarga Lusia Soetanto,
telah mengantarkan kami dekat dengan keluarga Ibu Lusia Soetanto.
Putra pertama kami, Luky Yusgiantoro, mempunyai kesan yang mendalampada
waktu keluarga besar Ibu Lusia Soetanto mengunjungi putrinya Maya di Denver
Colorado cukup lama. Kedua keluarga menjadi lebih dekat waktu bersama-sama
menggunakan perjalanan darat menyusuri Highway 70 dari Colorado
menuju California yang ditempuh berhari-hari. Luky mempunyai kesan yang
mendalam dengan keluarga Ibu Lusia selama berada di Colorado dan selama
perjalanan yang mengikat kedua keluarga dalam persabatan yang kokoh. Putra-
putri kami: Luky, Inka dan Filda yang kami bekali menari Jawa sebelum
berangkat ke Amerika, sangat akrab dengan Mbak Maya yang juga pandai menari
Jawa.
Putra kedua kami, Inka Yusgiantoro, mempunyai kesan mendalam dengan Mbak
Maya selama mereka berdua tinggal New York. Inka yang waktu itu bekerja di
Merrill Lynch dan Mbak Maya studi di New York bertemu kembali setelah dari
Colorado. Mbak Maya menganggap Inka sebagai adiknya, sempat membantu Inka
mencarikan apartemen di Manhattan dan membantu pindahan. Pada waktu Mbak
Maya akan kembali ke Indonesia, banyak barang diberikan kepada Inka (Summer
2002). Sampai sekarang barang pecah belah tersebut masih tersimpan di rumah
Inka sebagai kenangan abadi dari Mbak Maya. Inka sendiri yang mengantar Mbak
Maya ke Airport Newark pada waktu kembali ke Indonesia.
Putri kami Filda Yusgiantoro secara khusus mengenang persahabatan bersama
keluarga Ibu Lusia Soetanto dengan kedekatannya dengan Mbak Maya. Mbak
Maya sering melatih Filda tari Bali, untuk kemudian tampil berdua di Indonesian
Week yang diselenggarakan rutin oleh mahasiswa Indonesia yang sekolah di
Colorado. Dalam pandangan putri kami Filda Yusgiantoro, Ibu Lusia adalah
wanita sukses dan pekerja keras dalam membangun usahanya di Pendidikan
SANTA LUSIA. Tidak segan sebagai pemilik Pendidikan SANTA LUSIA, Ibu Lusia
terjun langsung menjadi guru yang mengajari langsung murid- muridnya yang
masih di SMP dan SMA. Putri kami Filda dapat sukses masuk ITB berkat
mengikuti kursus intensif persiapan UMPTN di PendidikanSANTA LUSIA.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 51
Kami keluarga Purnomo Yusgiantoro, mengucapkan
“Selamat Ulang Tahun ke-75”
Ibu Lusia Soetanto.
Kami berdoa agar Ibu Lusia selalu diberi kebahagiaan, kesehatan dan dilindungi
oleh Tuhan Maha Pengasih. Demikian kesan dan pesan yang dapat kami
sampaikan untuk Ibu Lusia Soetanto. Semoga panjang umur, senantiasa sehat
dan bahagia bersama anak dan cucu. Berkah Dalem.
Jakarta, 4 Maret 2021 (4321)
Purnomo & Lis Yusgiantoro
Luky, Inka dan Filda Yusgiantoro
KISAH PERJUMPAAN KELUARGA KAMI DENGAN
KELUARGA BAPAK PURNOMO YUSGIANTORO
Pertama kami sekeluarga terjadi pada saat Bapak Purnomo Yusgiantoro
masih menimba ilmu di “School of Mines” di daerah Denver, Colorado USA.
Beliau pada tahun 1988 adalah Ketua PERMIAS (Perhimpunan Mahasiswa
Indonesia Amerika Serikat). Saat itu, puteri kami, mbak Maya sedang
mengikuti Pertukaran Pelajar selama 1 tahun di Denver, sehingga
dipertemukan Tuhan dalam berbagai kegiatan.
Sungguh merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, sepulang keluarga
Bapak Purnomo Yusgiantoro ke tanah air Indonesia, ternyata Bapak
Purnomo Yusgiantoro dipercaya sebagai Menteri ESDM kemudian
MENHANKAM Republik Indonesia. Bukan jabatan tersebut yang menjadi
ikatan batin diantara keluarga kami, namun tali persaudaraan yang telah
terjalin sejak tahun 1988 tersebut semakin erat dari hari ke hari hingga saat
ini dan selanjutnya. Terima kasih kepada Bapak Purnomo Yusgiantoro,Ibu
Lies Purnomo, dan ketiga putera puteri tercinta : Mas Luky, Mas Inka dan
Mbak Filda. Sekarang tentunya sudah dikelilingi oleh tiga anak kandung,
cucu-cucu tercinta beserta para anak menantu. Selamat bahagia, Tuhan
senantiasa memberkati. Amin.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 52
BAPAK Prof. DR. Dr. A.B. SUSANTO, SE, M.A., CPM
CHAIRMAN THE JAKARTA CONSULTING GROUP
IBU LUSIA SOETANTO
Sosok Pejuang Sosial Kemasyarakatan Sejati
Ibu Lusia Soetanto yang saya kenal adalah sosok yang
sangat pandai berorganisasi, ramah, ringan tangan dan
cepat membantu. Tidak heran beliau berada sebagai
panglima di belakang dan di depan layar banyak
organisasi sosial dan kemasyarakatan. Baik di GEREJA,
di dunia Pendidikan dengan mendirikan Yayasan
Pendidikan SANTA LUSIA, Ikatan Orang Tua Angkat
(IOTA) Indonesia, Dewan Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta 2 periode (2004 – 2014), Indonesian English
Course Teachers Association (IECTA), Program
Beasiswa DUIT (Dokter Untuk Indonesia Timur), Lions
Clubs International, PERGERI, Warga Usia Lanjut
(WULAN) dan masih banyak lainnya, termasuk
Komunitas John Paul II Foundation.
Dibalik sikapnya yang supel dan bersahabat beliau mempunyai prinsip hidup
dan berkarya yang tegak, tidak mudah dipatahkan oleh penyimpangan di dalam
organisasi. Walaupun demikian menariknya beliau selalu tetap tampil elegan
dan diplomatis dalam berkata kata.
Sangatlah nenyenangkan bekerjasama dengan beliau yang selalu tepat waktu,
berhati besar tetapi tetap berorientasi pada hasil. Saya memperoleh pengalaman
yang berharga dapat bekerja sama secara intens dengan tokoh yang mumpuni
namun rendah hati ini di Perhimpunan Gerontologi Indonesia (PERGERI) dan
Paguyuban Dharma Wulan (PDW).
Saya ingin mengucapkan Selamat dan Berbahagia kepada sosok Pejuang
Sosial Kita, Ibu Lusia Soetanto yang pada tanggal 9 April 2021 berulang
tahun yang ke-75.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 53
Semoga beliau selalu dikaruniai Kesehatan dan Kebahagiaan. Serta tetap dapat
terus berkiprah bagi Nusa, Bangsa dan Gereja. Seperti layaknya bunga Edelweiss,
simbol dari -National Institute of Ageing Foundation yang saya dirikan-, yang
sekali berkembang tidak layu-layu. Suatu kehidupan yang penuh. Amin.
Salam hormat dari saya,
Prof. DR. Dr AB Susanto, SE, M.A. CPM
Chairman The Jakarta Consulting Group dan
Guru Besar FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Bapak Prof. DR. Dr. A.B. Susanto, SE. M.A., CPM.
yang saya kenal dalam dunia GERONTOLOGI adalah
orang besar yang sangat rendah hati.
Kepandaiannya sudah dikenal di seluruh tanah air
melalui karya beliau, Buku-buku Ilmiah maupun Buku Sastra
yang sudah sekian banyak diterbitkan.
Kami juga selalu bersama-sama menunaikan tugas
yang diberikan oleh mantan Menteri ESDM,
kemudian Menteri HANKAM,
Bapak Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro beserta keluarga,
setiap kali beliau mantu satu demi satu, 2 putera kandung
dan 1 puteri kandung.
Dalam kepanitiaan pernikahan tersebut,
kami mengenal satu sama lain lebih dekat.
Kepedulian beliau terhadap GERONTOLOGI dan
Warga Usia Lanjut sangat luar biasa.
Hingga sekarang ini tahun 2021,
kami masih terus mengadakan kerja sama yang sangat indah
dalam menangani hal itu.
Terlebih karena saya dipercaya sebagai SEKJEN PERGERI
(Perhimpunan Gerontologi Indonesia)
oleh Ketua Umum PERGERI, Dr. Tony Setibudhi, Ph. D.
maka saya semakin dekat dengan Bapak A.B. Susanto sekeluarga.
Tiada kata yang dapat saya ucapkan kepada
Bapak Prof. DR. Dr. A.B. Susanto, SE. M.A., CPM
selain ucapan TERIMA KASIH atas
persahabatan dan persaudaraan kita selama ini.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 54
BAPAK H.R.S. MUSENO, SH
PEMBINA IOTA INDONESIA
MANTAN WAGUB PROVINSI DKI JAKARTA
Kesan & Pesan Keluarga H.R.S. Museno
Kepada Ibu Lusia Soeatnto
Kami mengenal Ibu Lusia Soetanto
mulai Tahun 1985, waktu anak-anak
kami, Ninuk dan Lina masih
pendidikan di SMA ikut Bimbingan
Belajar yang diselenggarakan oleh
Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA.
Ibu Lusia Soetanto mempersiapkan
para siswa untuk berhasil masuk
Perguruan Tinggi Negeri.
Menurut kami, ibu Lusia Soetanto adalah seorang pendidik yang mumpuni, handal,
penuh kasih sayang, sabar, hingga sangat dicintai oleh anak didik asuhannya.
Pada Tahun 1997, saya bersama ibu Lusia Soetanto dengan kawan-kawan
mendirikan Ikatan Orang Tua Angkat (IOTA) Indonesia yang menangani
Program Kapal Pemuda Asia Tenggara & Jepang atau “The Ship for Southeast
Asian & Japanese Youth Program disingkat “SSEAYP”. IOTA Indonesia bertugas
untuk mengkoordinir sejumlah 165 keluarga sebagai Orang Tua Angkat (OTA)
yang akan menjadi tuan rumah bagi 330 Anak Angkat SSEAYP dari 11 Negara
Asia Tenggara & Jepang untuk Homestay di Jakarta.
Saya lebih mengenal dekat dengan ibu Lusia pada tahun 2003. Bersama ibu Lusia
mewakili IOTA Indonesia naik Kapal Nippon Maru bersama para Orang Tua
Angkat dari Negara Brunei, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, dan
Thailand, juga diikuti Pemuda Kapal asal Jepang selama 7 (tujuh) hari dari
Pelabuhan Yokohama ke Pelabuhan Singapura. Selama dalam kapal, kami
mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Japanese Participating Youth (JPY).
Kapal Nippon Maru yang mambawa 11 National Leader (NL) dari 11 Negara
dan 39 JPY, ditambah dengan 14 Foster Parents Representatives dari 7 Negara,
berlayar mengarungi samudera luas, dan di dalamnya padat dengan berbagai
acara mulai dari bangun tidur sampai tengah malam.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 55
Demikian pula ada kegiatan para Foster Parents Association (FPA) atau Orang
Tua Angkat (OTA) dari 7 Negara tersebut di atas. Masing-masing negara,
memperkenalkan diri dan menyampaikan pengalamannya selama menjadi OTA
di negaranya masing-masing, diwakili oleh 2 (dua) OTA.
Ibu Lusia sangat aktif, penuh inisiatif, sehingga dipercaya memimpin acara saling
tukar informasi dimaksud dan menawarkan kepada para OTA untuk masing-
masing membentuk semacam IOTA di negaranya masing-masing yang pada
prinsipnya mereka dapat menyetujuinya.
Kami sangat bersyukur dipertemukan dengan ibu Lusia yang baik, ramah,
dengan segudang pengalaman dan prestasi utamanya di bidang pendidikan.
Selanjutnya saya percayakan kepada ibu Lusia Soetanto untuk menjadi Ketua
IOTA menggantikan saya dan ternyata memang IOTA semakin dikenal dan
sukses serta ikatan kekeluargaan semakin akrab.
Ibu Lusia juga aktif di bidang sosial antara lain secara rutin setiap tahun
mengkoordinasikan Bakti Sosial berupa pembagian sembako untuk warga usia
lanjut, Pra Sejahtera asuhan Majelis Taklim Miftahul Jannah dan Raudhatul
Jannah yang dipimpin ibu Hj. Ria Asrul. Bakti Sosial Keluarga IOTA bekerjasama
dengan Alumni Teknik Kimia UGM Tahun 1963.
Pada kesempatan yang baik ini kami keluarga H.R.S. Museno menyampaikan
Selamat Ulang Tahun ke-75 kepada Ibu Lusia Soetanto. Semoga selalu sehat, usia
panjang yang berkah, berkarya, sukses dan bahagia bersama keluarga tercinta,
serta selalu dalam perlindungan dan rahmat Tuhan YME. Aamiin.
Kesan dan pesan untuk ibu Lusia Soetanto tercinta.
Pertama mengenal beliau kira-kira tahun 1984-1985 sebagai guru pengajar
Kimia di Bimbingan Belajar SANTA LUSIA bertempat di jalan Dewi Sartika
Cawang. Beliau adalah guru terbaik, menjelaskan pelajaran Kimia dengan sangat
baik dan jelas serta mendetail, sampai muridnya benar-benar paham. Daya
ingatnya luar biasa. Walaupun muridnya banyak tapi beliau hafalnamanya satu
persatu. Masya Allah. Saya Ninuk Museno dan adik saya Lina Museno sangat
senang belajar di Bimbingan Belajar SANTA LUSIA karna ibu Lusia dan guru-guru
lainnya sangat kompeten di bidangnya dan mengajarkan dengan sangat antusias
dan tidak segan-segan menyapa kami muridnya dengan ramah dan santun.
Sekarang ketemu lagi di IOTA Indonesia. Beliau sebagai Ketua IOTA (Ikatan
Orang Tua Angkat) yang mengkoordinasi keluarga-keluarga angkat di Indonesia
dalam Program Kapal Pemuda Asia Tenggahara & Jepang (SSEAYP).
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 56
Alhamdulillah dalam kesempatan yang baik ini, kami juga menghaturkan rasa
terima kasih dan penghargaan kepada IOTA Indonesia khususnya kepada ibu
Lusia Soetanto selaku Ketua Umum IOTA Indonesia atas kehormatan yang
diberikan kepada kami berdua, mewakili IOTA Indonesia sebagai Foster Parents
Representatives (FPR) untuk memenuhi undangan resmi dari Pemerinta Jepang
dan merasakan pengalaman sebagai undangan terhormat.
Sungguh kami sangat bersyukur dan berbahagia mendapatkan pengalaman yang
sangat berharga dan menjalin persaudaraan dengan keluarga angkat di Jepang
yang sangat baik dan menyambut kami dengan sangat ramah.
Kami juga mengenali bu Lusia yang sangat aktif berpartisipasi dalam segala
kegiatan budaya, pendidikan, dan lain-lain. Kami sangat bangga dan kagumpada
ibu Lusia dengan usianya yang tidak muda tetapi semangatnya tidak kalah
dengan anak muda.
Teriring ucapan dan doa dari kami, semoga di hari ulang tahun ibu Lusia yang
ke-75 selalu diberi kesehatan yang ‘afiat, umur yang berkah bermanfaat serta
kebahagiaan lahir batin bersama anak cucu keturunannya yang tercinta sampai
akhir hayat. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 57
BAPAK Ir. ADHARTA ONGKOSAPUTRA
Menyapa Matahari
Oleh Adharta Ongkosaputra
Setelah melakukan perjalanan jauh keluar negeri atau dalam negeri
dan kembali ke rumah di sela-sela kelelahan
saya selalu mencoba merenung
Direlung hatiku selalu timbul pertanyaan bermacam-macam
sampai ke aman terhadap diri sendiri
Saya termasuk tipe orang workoholic / pekerja tanpa batas, baik malam atau jarak
Tetapi di sudut kelelahan itu saya mencoba untuk tetap berdoa
Walau kadang doa yang sangat sederhana sampai doa Bapa kami.
Ada satu hal yang menarik dalam setiap doa saya
adalah mendoakan orang-orang yang saya tuakan
Bahkan saya panggil Papi dan Mami atau Papa dan Mama
Mengapa saya lakukan itu ?
Karena saya tidak punya orang tua lagi
Tidak ada kesempatan lagi saya berbuat sesuatu yang baik lagi
kepada orang tua saya dan melalui orang yang saya tuakan
Itulah saya mencoba memberi perhatian lebih
dengan memanggil Papi Mami dan atau Papa Mama
Sampailah suatu saat saya bertemu dengan Bunda Lusia Soetanto
dulu saya merasa sedikit aneh dengan Bunda yang saya panggil Mama
Kenapa aneh? karena di mana-mana saya berjumpa terus dengan Mama
Jujur kadang saya ada perasaan lain yaitu merasa saya ini benar-benar anaknya
Tetapi berjalannya waktu, saya cuma bisa menemukan sebuah jawaban
Bahwa Mama Lusia memang lain daripada yang lain
Mama Lusia itu sama dengan Doa
Karena ada di mana saja, beliau selalu memimpin Doa
Acara apa saja, kalau tidak menjadi Lektris ya jadi Pemimpin Doa
Bagi Saya DOA itu ada maksudnya sendiri
Kalau kebiasaan orang berdoa pasti memohon sesuatu
Saya juga demikian
Atau mendoakan keluarga, orang tua, saudara ... saya juga demikian
Atau sampai kepada Puji Syukur, saya juga demikian
tetapi Setelah bertemu dengan Mama Lusia
Maka pandangan saya terhadap Doa sedikit berbeda
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 58
Biasa berdoa untuk orang lain atau untuk diri sendiri
supaya berbuat untuk orang lain
Sekarang berbalik bahwa Doa saya itu adalah mendoakan saya
supaya bisa lebih berkemampuan, lebih mumpuni,
lebih siap melayani seperti Mama Lusia
Jadi lebih mudah, jadikan Aku seperti Mama Lusia
itu Doa pendek aku menggantikan kata kata yang panjang lebar
Kembali ke perjalanan keluar negeri
Ada kisah saya, di masa pandemi ini berlunjung ke Eropa
Walau dalam keadaan sangat sulit karena Corona
Saya menulis semua puisi dengan judul “Luka dan Duka Corona”
Ditulis dalam pesawat Turkish Airline dari Roma Ke Istambul
Puisi ini disadur dalam 3 bahasa termasuk bahasa Mandarin
Waktu pulang ke Istambul, saya dan teman saya sempat hadir
di sebuah restoran yang menyediakan menu makanan
seperti yang Tuhan Yesus makan sebagai perjamuan akhir
di sebuah restoran di Istambul, Perjamuan sangat seremonial
Saat menikmati roti tak berbagi
saya sempat nyeletuk ke kawan saya, “Ini biasa ada DOA”
Coba kalau ada Mama Lusia
Karena dibuka jam 18.00, ada doa malaikat Allah
Doa kesenangan Mama Lusia
Kita bisa tersenyum, tetapi setelah saya sampai di Tanah air
Kita benar-benar bersyukur karena kalau terlambat dua hari saja
maka kita sulit pulang ke Tanah Air dan bisa tunggu dua bulan.
Mama Lusia......usia boleh tua
Ada istilah itu hanyalah angka
Saya rasa ada benarnya
Penampilan Mama tidak pernah berubah
Sanggul khas Mama selalu menarik perhatian, sekali pun dari jarak jauh
Orang lain boleh bercerita lain
Tapi cerita saya hari ini Mama Lusia ADALAH mama saya
Bukan Mama Biasa tapi Mama dalam segala hal
Mama panutan saya dan Cinta saya
inilah sepatah Doa aku
Tuhan Jadikanlah aku seperti Mama Lusia
Yang setia setiap saat
Dan di sana semua Doa dikabulkan
Aku menyapa Matahari untuk Mama Lusia
“Selamat Ulang Tahun ke 75 Mama Lusia”
Adharta Ongkosaputra
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 59
IBU drg. MAGDALENA SANTOSO
PANTUN SEDERHANA TERUNTUK BUNDA LUSIA
Wajah ayu seorang ibu
Memancarkan aura kasih
Sejuk membelai kalbu
Tiada pernah tampak letih
Bunda Lusia
Setiap saat membagi ilmu
Pada khalayak pada semua
Wajah anggun seorang guru
Disiplin tertata tapi tak kaku
Penuh tanggung jawab serta cinta
Pada kita bak anak cucu
Surga dibawah telapak kakinya
Bunda tuntunan panutan kami
Tenaga pikiran rela kau beri
Tetap kokoh menginjak bumi
Baik hati bak ibu peri
Rekam jejak telapak kaki
Teguh kau tempuh meski
berpeluh
Kadang menurun kadang
mendaki
Tiada terdengar bunda
mengeluh
Coretan sejarah akan mencatat
Seorang ibu pejuang sejati
Tak satupun tugas terlewat
Menorehkan kenangan di setiap hati
Tuhan menyertai bunda selalu.
Ananda Lena
(Magdalena Adharta)
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 60
ADHITYA ONGKOWIDAGDO
Kesan & pesan untuk Oma Lucia Soetanto
Ketemu Lion Lucia karena Lion Lucia sering
menghadiri acara LIONS Club bersama
papa, karena Lion Lucia sangat baik hati
dan berjiwa sosial. Lion Lucia menganggap
kami seperti cucu sendiri hingga sampai
saat ini kami sekeluarga memanggilnya
Oma Lucia.
Oma Lucia sangat bertanggung jawabdalam
pelaksanaan Lions International Youth
Camps & Exchange (LIYCE). DalamProgram
INCOMING LIYCE, kami jugasempat menjadi
Host Family bagi para remaja yang dating
dari berbagai negara ke Indonesia. Menjadi
suatu pengalaman baru dan tidak
terlupakan menjadi bagian dari
Program LIYCE. Sampai hari ini, kami masih menjalin hubungan baik melalui
WhatsApp dan media sosial lainnya, dengan para Anak Angkat kami.
Doa kami untuk oma yang berulang tahun ke 75 agar oma sehat selalu danterus
berkarya. Selamat ulang tahun Oma Lucia.
Adhitya, Senly, Elle, Raphael
Sebanyak apapun kata-kata yang saya rangkai,
tidaklah cukup untuk mengucapkan terima kasih kami sekeluarga
kepada keluarga Ibu Magdalena dan Bapak Adharta Ongkosaputra,
yang telah merupakan satu kesatuan tak terpisahkan sebagai keluarga.
Persaudaraan kami bukan hanya erat,
tetapi sudah menyatu dalam berbagai hal.
Baik dalam hal rohani maupun dalam hal jasmani.
Suka dan duka keluarga kami masing-masing
selalu kami sharingkan, sehingga dapat kami pikul bersama-sama.
Tidak dapat kami ungkapkan dengan kata-kata indah,
namun dapat kami rasakan betapa erat tali persaudaraan
di antara keluarga kami dengan keluarga besar
Ibu Magdalena Santoso dan Bapak Adharta Ongkosaputra,
hingga anak dan menantu, besan, cucu, adik, kakak dan semuanya.
Terima kasih Tuhan atas kasih karunia-Mu,
sehingga kami dapat sungguh-sungguh merasakan betapa besar rahmat
dan cinta-Mu kepada keluarga kami.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 61
PANDU DEWANTARA
Setiap mengingat sosok bunda Lusia,
terbayang selalu sosok wanita yang
anggun. Rambut tertata rapi nan elok.
Senyum selalu merekah dari bibir bunda
tak tersirat kesulitan yang ada. Hanya
tentram yang dibagi melalui cerminan mata
yang teduh.
Tak terasa tahun-tahun penuh peluh &
masa pengabdian di Lions, bunda curahkan
untuk berbakti bagi sesama. Entah berapa
banyak yang sudah mencapai cita melalui
bantuan bunda.
Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin
merunduk, begitu pula cerminan bunda dimata kami.
Terima kasih yang terdalam bunda untuk setiap curahan kasih sayang dan suri
tauladan untuk kami anak cucu bunda. Semoga semua pengabdian bunda
berbuah manis dari Tuhan Yang Maha kuasa. Sehat selalu ya bunda, doa kami
sekeluarga selalu mengiringi langkah kaki bunda.
“Selamat Ulang Tahun ke-75,
bunda Lusia”
Pandu, Dea, Opi, & Ola.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 62
BAPAK DR. H. MARGANI M. MUSTAR, MSC
DEWAN PENDIDIKAN
Margani Muhammad Mustar menulis…
Bunda Lusia Soetanto yang saya kenal
….ora ono wudelé…..
Saya ingin mengawali tulisan ini dengan
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya, utamanya berkaitan dengan ungkapan
kiasan yang saya tulis di bawah judul di atas.
Saya takut kiasan tersebut mempunyai konotasi
yang mungkin mengandung kesalahan yang saya
tidak fahami, misalnya bahasa yang kasar atau
konotasi lain yang saya tidak tahu, karena sama
sekali saya tidak ingin membuat kesalahan
semacam itu.
Saya masih ingat saat saya masih kecil, berumur
sekitar 6 – 8 tahun, memiliki teman akrab yang tinggal berdekatan/tetangga dari
keluarga suku Jawa. Saya sendiri berasal dari keluarga suku Betawi. Kawan
tersebut merupakan anak yang sangat aktif, dan suatu saat saya mendengar
sendiri dia dimarahi oleh ibunya “ Lee…kamu ini kok ngga bisa diam tho…,
ngga capek opo? Dasar ora nduwe wudel…”.
Saat itu saya tidak mengerti, apa artinya “ora nduwe wudel”. Ketika saya
tanyakan, dia menjawab sambil tersenyum, ”artinya engga punya puser”. Saya
jadi penasaran dan bertanya “emang lo ngga punya puser?”. Sambil
mengangkat bajunya di bagian perut dia menjawab “punya lah…tuuh..” dan
memang nampak pusernya yang menurut saya terlihat rada bodong. Lalu dia
menerangkan lagi, kalau bahasa Jawa “ora nduwe wudel” maksudnya adalah
orang yang tidak pernah capek, aktif kesana kemari tidak pernah berhenti”.
”Ooo begituuu..” sayapun bergumam. Saat itu kamipun tidak mengerti bahwa itu
adalah suatu kiasan kalau kita melihat dari perspektif tata bahasa. Kami tidak
tahu sama sekali dengan istilah “kiasan”. Yang kami fahami adalah “ora nduwe
wudel” artinya “orang yang tidak pernah capek”.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 63
Sekian lama waktu berjalan dalam hidup saya, dan sayapun sudah lama tidak
ingat dan memperhatikan lagi kata kiasan itu. Terlalu banyak ungkapan-
ungkapan serta kiasan-kiasan lain yang menyebabkan saya lupa dengan kata
“ora nduwe wudel”.
Entah bagaimana ternyata kiasan itu muncul lagi dalam alam fikiran saya setelah
lebih dari limapuluh tahun kemudian. Beberapa tahun setelah saya mengenal
serta menjalani banyak aktivitas bersama bunda Lusia Soetanto. Sekali lagi
dengan permohonan maaf, sekiranya ada konotasi lain yang kurang benar antara
lain menyangkut kehalusan bahasa. Saya sangat memahami bahwa di
lingkungan suku Jawa, tata krama bahasa adalah sangat utama. Kita hanya boleh
menggunakan kata-kata yang egaliter kepada orang-orang sebaya atau sudah
sangat dekat dengan kita. Nah, kalau terdapat kesalahan penggunaan bahasa
pada diri saya, saya ingin menggunakan alibi. Antara saya dengan bunda Lusia,
serta teman-teman lain, sudah merasa sangat dekat. Utamanya dalam aktivitas
menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi di bidang pendidikan, antara lain
Dewan Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang pernah kami sama-sama menjadi
anggotanya. Kami sering bertemu dan berinteraksi secara intens, dan dalam
interaksi tersebut terjadi komunikasi yang nyaman, yang sering mengandung
guyonan-guyonan.
Pada tahun 2002, oleh Gubernur saya ditugaskan di Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Diawali dengan tugas dalam jabatan sebagai
Wakil Kepala Dinas selama 10 bulan pertama, dan selanjutnya diangkat sebagai
Kepala Dinas sampai dengan tahun 2008 untuk kemudian setelah itu ditugaskan
dalam jabatan lain sampai dengan masa pensiun saya pada tahun 2011.
Perkenalan dan kerjasama saya dengan bunda Lusia, terjadi saat saya menjalani
tugas di bidang Pendidikan. Saya ingat saat periode itu, terbit Peraturan Menteri
Tahun 2004 yang mengharuskan setiap daerah membentuk Dewan Pendidikan.
Dewan Pendidikan merupakan organisasi non Pemerintah yang menjadi mitra
Pemerintah dengan fungsi membantu memperlancar penyelenggaraan pendidikan di
daerah bersangkutan, termasuk Peningkatan mutu Pendidikan. Dalam tugasnya juga
termasuk melakukan tugas Pengawasan masyarakat.
Pembentukan suatu organisasi baru, bukan suatu hal yang mudah. Banyak hal
harus kita kerjakan, antara lain persiapan Sumber Daya Manusia {yang karena
kedudukan dan fungsi Dewan Pendidikan dibutuhkan SDM dengan kualitas
kompetensi memadai}, sarana prasarana baik dalam bentuk perangkat lunak
maupun perangkat keras dan banyak lagi yang perlu dipersiapkan.
Saat itulah saya merasakan betapa besarnya peran bunda Lusia, sebagai unsur
masyarakat yang menyelenggarakan Pendidikan Luar Sekolah {PLS}.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 64
Beliau sangat bersemangat menyampaikan konsep-konsep serta fikiran-
fikirannya. Beliau juga merupakan sosok penghubung komunikasi dengan tokoh-
tokoh yang saat itu kita ajak bersama-sama membentuk Dewan Pendidikan.
Kegigihan serta kesabaran beliau berkomunikasi dengan orang-orang berbagai
karakter, perlu diacungi jempol. Menggunakan bahasa yang halus dengan
senyum mengembang yang tidak pernah hilang adalah ciri khas beliau. Bahkan
yang lebih mengesankan lagi, “urusan perut” juga menjadi perhatian beliau.
Beliau selalu didampingi oleh asisten-asisten pribadi beliau yang menjadikan
pertemuan-pertemuan kami menjadi lebih bersemangat karena dukungan
minuman dan makanan yang disiapkan. Rasanya peran beliaubegitu bermakna,
sehingga tidak jarang diantara kita muncul ungkapan “Untung ada bunda”.
Kiprah beliau terus berlanjut tidak hanya saat pembentukan Dewan Pendidikan,
tetapi juga selama aktivitas Dewan. Dewan Pendidikan semakin berkembang
aktivitasnya, dan rekam jejaknya dapat dilihat pada dokumen-dokumen laporan
secara autentik, yang juga merupakan inisiatif beliau menyusunnya. Banyak
kegiatan yang dilakukan, tidak hanya di Jakarta, tapi juga kunjungan-kunjungan
ke daerah lain dan bahkan kunjungan keluar negeri. Tercatat antara lain Dewan
Pendidikan pernah melakukan kunjungan ke Negara Vietnam dan Taiwan untuk
melakukan studi banding. Sebagai catatan dalam kunjungan keluar negeri
tersebut, keterbatasan biaya Dewan Pendidikan dapat tertanggulangi dengan
adanya sponsorship pribadi dari bunda Lusia.
Saya merasakan bahwa penggunaan waktu {time consume} untuk kegiatan
Dewan Pendidikan adalah cukup tinggi dan melelahkan. Namun ternyata untuk
bunda Lusia, kegiatan ini hanya merupakan sebagian kecil saja dari berbagai
kegiatan lain yang mengisi waktu kehidupan beliau. Banyak aktivitas lain selain
aktivitas Dewan Pendidikan dilakukan oleh bunda Lusia. Bersama saya dan
teman-teman kami pernah membangun Yayasan Putra Putri Kampus
Indonesia (YPPKI) dengan kegiatan antara lain menyelenggarakan Pemilihan
Putra Putri Kampus. Saya juga terinformasi bahwa bunda Lusia aktif menjadi
pengurus Yayasan Dharma WULAN {Warga Usia Lanjut} sejak tahun 1996
hingga sekarang. Beliau juga Pengurus Lions Clubs International Multi Distrik
307 Indonesia. Juga sebagai Penasehat Badan Musyawarah Perguruan
Swasta (BMPS).
Selain itu beliau juga menyelenggarakan Lembaga Pendidikan Non Formal
SANTA LUSIA yang dirintis sejak tahun 1970. Pengurus Program Beasiswa
Dokter Untuk Indonesia Timur (DUIT), Ketua Umum Ikatan Orang Tua
Angkat {IOTA} Indonesia, dan mungkin masih banyak lagi yang tidak saya ketahui.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 65
Khusus IOTA Indonesia, beliau selalu memprogramkan persiapan-persiapan
apabila Indonesia menjadi tuan rumah (Host Family) sewaktu kedatangan Kapal
NIPPON MARU yang berisi 330 Pemuda Pemudi Terbaik dari 11 negara Asean
dan Jepang. Program tersebut disingkat dengan SSEAYP, singkatan dari “The Ship
for Southeast Asian & Japanese Youth Program”.
Selaku Ketua Umum IOTA Indonesia, bunda Lusia juga mempersiapkan sekitar
165 Keluarga atau Orang Tua Angkat (OTA) yang akan menjadi tuan rumah atau
Foster Parents bagi 330 pemuda pemudi tersebut. Syukur Alhamdulillah,
INDONESIA selalu dinilai oleh Pemerintah Jepang sebagai tempat untuk
HOMESTAY PROGRAM yang TERBAIK setiap tahunnya.
Selain itu bunda Lusia juga ikut menyiapkan Pemuda Pemudi Terbaik yang
berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia, yang terpilih melalui Seleksi yang
sangat ketat dalam Program SSEAYP tersebut, dari tahun ke tahun.
Putri ketiga saya, Intan Nurul Delfiani juga terpilih sebagai salah satu peserta
program tersebut (IPY = Indonesia Participating Youth), juga memiliki kesan yang
mendalam terhadap bunda Lusia, “Hebat ya Pah, bunda Lusia itu, sama siapa
saja kenal dan selalu bertegur sapa, enak lagi orangnya, ramah dan penuh
senyum, jadi perasaan anak-anak tuh deket deh ame beliau…”, demikian antara
lain ungkapan perasaan yang disampaikan putri saya kepada saya.
Mungkin banyak lagi aktivitas yang
dilakukan bunda Lusia yang tidak saya
ketahui. 24 jam waktu kehidupan bunda
Lusia berisi kegiatan-kegiatan yang luar
biasa, tidak kenal lelah, pantang berhenti.
Selalu siap SEHINGGA DENGAN SEGALA
RESIKO KESALAHAN BAHASA, SAYA
KEMBALI MENGGUNAKAN UNGKAPAN
BAHWA BU LUSIA ADALAH ORANG YANG Dewan Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
“ORA ONO WUDELḖ”… & Wilayah, berfoto di Istana Taiwan
Kami berdoa, semoga bunda Lusia selalu bersama MENSESNEG Taiwan
sehat di hari ulang tahunnya dan sehat seterusnya. Tetap menjadi inspirator,
motivator, aktivator dan pengayom dalam berbagai kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
“Selamat Ulang Tahun ke-75”
Bunda Lusia Soetanto.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 66
IBU HENNY GUNTUR SOEKARNO
YAYASAN BUNG KARNO (YBK)
Kami sekeluarga mengucapkan
Selamat Hari Ulang Tahun yang ke-75
Semoga ibu Lusia Soetanto diberi kesehatan dan sukses selalu.
Saya mengenal Ibu Lusia kira-kira tahun 1989 di Bimbingan Belajar SANTA
LUSIA. Pada waktu itu saya mengantarkan putri saya Puti Guntur Soekarno
Putri, untuk mengikuti Bimbingan Belajar setamat SMA. Berkat bimbingan ibu
Lusia, putri saya Puti, dapat diterima di Universitas Indonesia.
Setelah itu saya sering bertemu ibu Lusia di acara-acara Yayasan Bung Karno
dan acara-acara yang diselenggarakan oleh Mas Guruh Sukarno di HIng Puri
Fatmawati, Jl. Sriwijaya Raya No. 26 Jakarta Selatan.
Saya terkesan sekali dengan ibu Lusia. Beliau mempunyai jiwa sosial yang sangat
besar dan jiwa nasionalismenya yang sangat tinggi. Beliau sangat aktif dan sering
membantu kalau ada acara-acara di Yayasan Bung Karno (YBK).
Saya juga sering ke rumah ibu Lusia untuk mengantar cucu saya Syandria,belajar
privat menjelang Ujian Nasional
(UN) waktu kelas 6 SD. Selamat sekali
lagi ibu Lusia, terus berkarya untuk
membimbing generasi-generasi muda
Indonesia. Merdeka!---
Henny Guntur Soekarno.
Keluarga Guntur Soekarno Putra
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 67
KENANGAN MANIS PADA BULAN DESEMBER 2012
REKREASI BERSAMA KELUARGA
MAS GUNTUR SOEKARNO PUTRA DI TOKYO JEPANG
Musim dingin di Jepang, namun penuh kehangatan bersama keluarga
mbak Henny & mas Guntur Soekarno Putra, serta puteri tunggal mbak Puti
Pramathana Puspa Seruni Paundriaganari Guntur Soekarno & mas Joy
Kameron, lengkap dengan kedua cucunda : Rakyan Ratri Syandriasari
Kameron dan Rakyan Daanu Syahandra Kameron.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 68
BAPAK SIGIT LINGGA
YAYASAN BUNG KARNO (YBK)
Mengenal Ibu Lusia Soetanto bukan sekedar
sebagai seorang pendidik, tetapi sekaligus
sebagai pejuang di bidang pendidikan.
Kebangsaan Indonesia adalah nafasnya dalam
mendidik anak-anak bangsa dari ujung Timur
sampai ke Barat. Dan saya adalah salah satu
muridnya.
“Selamat Ulang Tahun ke-75“
Ibunda Lusia, inspirasi kami.
Semoga anak-anakmu kelak menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia yang
mencintai bangsanya.
Rutney Sigit Lingga
Divisi Program Yayasan Bung Karno
Saya terlibat dalam Yayasan Bung Karno (YBK) sejak tahun
2001, pada acara “Peringatan 100 Tahun Bung Karno”
yang diselenggarakan di Gedung POLA, Jalan Proklamasi
No. 56 Jakarta Pusat.
Saya ditugaskan oleh Mas Guruh Sukarno Putra, Ketua
YBK. Saya menangani 120 Pemandu Pameran, anak-anak
muda yang terpilih untuk Menjaga Pameran dengan dibagi
menjadi 3 (tiga) Shift. Banyak suka duka yang saya alami,
tetapi akhirnya saya mengenal sosok Bung Karno beserta
kelima putera puteri dari Ibu Fatmawati Soekarno lebih
dekat dan semakin akrab.
Sebagai kelanjutan dari kegiatan YBK hingga sekarang ini
tahun 2021, sudah 20 tahun ini, setiap kali saya mengajak
para siswa untuk mengenal lebih dekat Bung Karno, Sang
Proklamator, Bapak Bangsa Indonesia.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 69
Kunjungan kami bersama para Peserta
Program Beasiswa DUIT (Dokter Untuk
Indonesia Timur) ke lokasi Yayasan Bung
Karno, di lantai 3 Gedung POLA, Jalan
Proklamasi No. 56 Jakarta Pusat.
“JAS MERAH”, demikian pesan Bung Karno.
Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah.
Jauh-jauh dari Indonesia Timur, khususnya dari Papua, tidak
terlewatkan untuk berfoto bersama di Taman Proklamasi. Di depan
patung DUA PROKLAMATOR, Bung Karno & Bung Hatta, membawa
kenangan manis tak terlupakan, dibawa pulang ke Tanah Papua.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 70
RIO RISTANTO YASIN – BOGOR
“Above all, love each other deeply, because love covers over a multitude of
sins.” 1 Peter 4:8
Lusia Soetanto, atau saya memanggilnya Bunda Lusia,
salah satu wanita hebat yang pernah saya kenal.
Sebelumnya hanya mengenal beliau sebagai
pengusaha wanita sukses di bidang pendidikan.
Beliau pendiri sekaligus CEO dari Lembaga
Pendidikan SANTA LUSIA. Banyak sekali orang
sukses jebolan dari Pendidikan SANTA LUSIA. Sangat
banyak.
Dan sekitar tahun 2001, melihat langsung sosok
seorang Ibu Lusia Soetanto, beliau menjadi salah
satu TIM INTI Panitia Peringatan “100 TAHUN BUNG
KARNO” yang berlangsung selama lebih dari
2 (dua) bulan di Gedung POLA, Jl. Proklamasi No. 56 Jakarta Pusat. Kami saat itu
sebagai Petugas Harian di dalam event tersebut.
Dengan jumlah petugas yang cukup banyak, antara lain 120 Pemandu Pameran,
yang rata-rata adalah anak muda dengan segala romantikanya, ibu Lusia Soetanto
mampu hadir sebagai PANITIA INTI yang professional. Beliau hadir juga sebagai
seorang ibu yang mampu menangani kami semua, tanpa lelah selama 60 hari lebih
nonstop. Dari soal FEE Petugas, makan, kehilangan motor, perseteruan anak muda,
kisah cinta, sampai dengan soal jemput antar. Beliau hadir sebagai ibu dengan
segala cinta kasihnya untuk kami semua, tanpa terkecuali.
Dari seorang “Bunda” Lusia Soetanto, kami belajar banyak, banyak sekali.
Nasionalisme, cinta pada negara dan bangsa, tidak terhingga prestasi beliau soal
membawa harum nama Negara. Kami yang lebih muda belum bisa menyaingi
prestasi-prestasi beliau. Toleransi beragama, beliau seorang umat Kristiani yang
taat, namun tidak segan mengingatkan kami yang Muslim untuk senantiasa
sholat lima waktu dan ibadah yang lainnya. Pengabdian sosial tanpa batas ke
semua lapisan masyarakat.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 71
Dari semua kegiatan beliau di Lions Clubs, hingga Orang Tua Angkat dari para
Pemuda Terbaik dari berbagai Provinsi di Indonesia. Beliau benar-benar
menjalankan ajaran “Cinta Kasih” yang dianutnya. Sungguh seorang ibu yang
teramat istimewa bagi kami.
Hal yang teramat berkesan dari beliau adalah perhatian, ini istimewa sekali.
Bunda Lusia bisa tiba-tiba menelpon dan menanyakan kabar orang-orang yang
sudah lama tidak beliau dengar, salah satunya adalah saya. Pernah suatu saat
beliau menelpon dan menanyakan kabar anak saya yang baru lulus SD dan akan
masuk sekolah SMP. Pertanyaanya detail, hingga apakah sudah ada buku, tas,
sepatu, seragam dan lainnya.
Tidak sampai disitu, beliau mentransfer sejumlah uang guna mencukupi
kebutuhan anak saya yang akan masuk SMP tersebut. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa membalas semua kebaikanmu Bunda.
Begitu dahsyat kasih sayang yang beliau sebar kepada siapapun. Begitu banyak
teladan yang baik yang telah beliau contohkan. Sungguh bangga kami telah
mengenal seorang Lusia Soetanto.
“Selamat ulang tahun Bunda yang ke-75”
sehatlah selalu untuk kami, karena kami selalu butuh kasih sayang ibu bukan
hanya sekarang tapi bahkan 100 tahun lagi.
Peluk sungkem kami untukmu Bunda.
Ristanto Yasin / Rio
Producer / Film-maker.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 72
6
Keluarga
Besar
Pendidikan
SANTA LUSIA
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 73
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Jika bukan Tuhan Yang Maha Kuasa yang berkarya, tidak mungkin hal ini terjadi.
Dengan latar belakang pendidikan saya di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, tahun 1963 – 1969, saya mencintai Dunia Pendidikan.
Menikah dengan Bapak Drs. Henricus Yoseph Soetanto pada tanggal 1 Maret
1970 di Gereja Santo Antonius Padua Bidaracina, Jakarta Timur, saya belum
mengetahui untuk memilih profesi yang tepat dengan latar belakang di atas.
Sebagai pengantin baru, saya ingin mengetahui lebih mendalam terlebih dahulu,
pekerjaan yang dilakukan oleh suami saya. Pusat Produksi Film Negara(PPFN)
adalah tempat suami saya mengabdi. Beliau dapat pulang ke rumah pagi hari
karena tugas-tugas beliau, dapat pula pulang pada malam hari. Jam kerja tidak
menentu.
Saya hanya ingin menjadi isteri yang baik, ibu yang menyayangi anak-anak
apabila Tuhan memberikan anugerah putera dan puteri. Saya juga ingin menjadi
ibu dan ratu rumah tangga yang selalu berada di rumah, ketika suami pulang dari
bekerja.
Menunggu suami pulang, kadang terasa begitu lama. Di otak saya ada ilmu
Eksakta yang dapat saya bagikan kepada para siswa, tanpa saya meninggalkan
rumah. Pukul berapapun suami saya pulang, saya tetap ada di rumah.
Mulailah saya membuka Bimbingan Test Ibu Lusia Soetanto (BTILS) pada tahun
1970 tersebut, ketika saya dan suami masih pengantin baru. Dengan modal Ilmu
Eksakta yang saya miliki, ditambah pengalaman mengajar Ilmu Kimia di AKABRI
Magelang selama 3 tahun yaitu pada tahun 1967 sampai dengan 1969, saya
mencoba meramu DISIPLIN yang pernah saya alami, dipadu dengan KASIH
SAYANG yang saya miliki sejak saya kecil, bersekolah di Sekolah Katolik.
Murid yang semula jumlahnya kurang dari 5 orang mengikuti BTILS, ternyata
semakin hari semakin bertambah, sehingga BTILS dapat berkembang menjadi
Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA, yang menangani berbagai bidang Pendidikan.
Perkembangan ini sungguh luar biasa, sehingga jumlah Peserta Didik dapat
mencapai 10.000 orang dari tahun ke tahun. Jumlah para Pengajar,
Instruktur dan Karyawan mencapai 300 orang. Hanya Tuhan Yang Maha
Kuasa yang melakukan karya agung-NYA melalui diri saya. Mengagumi &
Mensyukuri Kemustahilan Tuhan, dalam Dunia Pendidikan ini, sudah layak
dan sepantasnya saya lakukan. Terima kasih Tuhan atas semua rahmat dan
anugerah yang telah Engkau limpahkan kepada kami sekeluarga. Agungdan
mulialah nama-Mu, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 74
Drs. HADI PRAYETNO – GURU BIOLOGI
KELUARGA BESAR SANTA LUSIA
“BIMBINGAN BELAJAR”
“Ibu Lusia Soetanto yang sangat menginspirasi”
Bertemu dengannya bagiku ini suatu yang luar
biasa yang merubah semua kehidupan dan cita
citaku. Saat itu tidak ada keinginanku menjadi
Guru, apalagi menjadi Guru Biologi. Menurutku
Biologi adalah mata pelajaran sangat sulit. Entah
mengapa Nilai nilai Biologiku sangat baik,hingga
menyelesaikan kelulusan dengan IPK 3,42. dan
juga mendapatkan Beasiswa
Tentu saja karena keinginan yang sangat besar
untuk tidak menjadi seorang guru, akhirnya aku
mencari kursus-kursus yang dapat menunjang
pekerjaan yang aku inginkan, yaitu cita-cita
menjadi Bankers.
Dan salah satunya kursus yang aku ikuti adalah Kursus Komputer di
Pendidikan Komputer SANTO ANTONIUS (PKSA) di mana certificatenya dapat
digunakan sebagai Nilai lebih saat test Karyawan Bank
AWAL BERTEMU IBU LUSIA
Di sinilah ceritaku di mulai. Satu nilai lebihku adalah memiliki jiwa
entertainment. Sebagai penghibur, menyanyi, menari dan ngelawak tertanam
sejak kecil. Jadilah saat itu aku bertemu dengan seorang ibu yang aku belum
mengenal secara jauh, siapakah beliau ? Aku hanya dengar nama beliau sebagai
Penanggung Jawab Pendidikan Komputer Santo Antonius (PKSA). Beliau juga
ternyata Pendiri dan Pemilik Pendidikan SANTA LUSIA. Sumpah kaget banget
ketika beliau naik ke atas panggung dan mewawancarai seorang Hadi Abiezz.
Dari mulai kesan dan pesan belajar di Santo Antonius hingga bertanya tentang
kelulusanku dari Universitas mana dan Jurusan apa?
Beliau sempat kaget ketika aku sebut lulusan Keguruan IKIP Jakarta Jurusan
Biologi. Hah katanya : "Pak Guru Biologi?" Wow... Mas Hadi Guru yaaa. aku
tersipu malu karena profesi guru masih belum menjadi pilihan orang.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 75
Walaupum saat itu aku sebenarnya sudah mengajar di 4 sekolah yaitu SMPYUI,
SMA Yappenda dan juga MAN FILIAL 1 Johar Baru, dan pernah juga mengajar di
SMA NEGERI 22 Jakarta.
Keriuhan penuh gelak tawa terjadi di atas panggung WISUDA, dalam Upacara
Kelulusan Pendidikan Komputer Santo Antonius (PKSA), ketika kelakar aku
dengan sosok ibu yang kukagumi hingga saat ini ramai di atas panggung. Dan
benar banget, tidak ada jarak aku dengan beliau.
AKHIRNYA CITA CITAKU MENJADI GURU MANTAP
Beliau menawarkan aku untuk datang ke Pendidikan SANTA LUSIA ... Wow
sumpah kaget banget diundang khusus berkunjung datang langsung. Siapa yang
tidak kenal SANTA LUSIA.... Salah satunya Bimbingan Belajar SANTA LUSIA
(BBSL) yang merupakan lembaga pendidikan dengan sistem yang sudah teruji
keberhasilannya dengan menghasilkan lulusan Perguruan Tinggi Negeri terbaik.
Bahkan Perguruan Tinggi Swasta yang tidak semua siswa bisa masuk, hampir
100% siswa siswi disini dapat diterima di Perguruan Tinggi Swasta kenamaan.
Sungguh mengagetkan ketika beliau menawarkan menjadi Guru Biologi di
Bimbingan Belajar SANTA LUSIA (BBSL). Saya harus bersaing dengan calon
pengajar-pengajar hebat dari lulusan terbaik negeri ini. Sempat deg-deg-an juga
ketika pertama langsung test di kelas III SMA, dengan jumlah murid sesi pertama
hampir 400 orang, sesi kedua sekitar 200 orang dan sesi ketiga sekitar 100 orang
saat itu.
Ada satu kalimat yang disampaikan beliau kepadaku, yang tak terlupakan :
"Jadilah pengajar yang berbeda, jadilah pengajar yang disukai murid".
Beliau berbisik menambahkan bahwa yang menerima guru bisa mengajar di
BBSL ini adalah MURID, dan BUKAN SAYA. Jika murid mengatakan senang dan
bisa diterima, maka ia akan mengajar selamanya di BBSL
Wow... tiba-tiba saja aku berubah fikiran. Tadinya akan lari dan berubah tidak
mau jadi guru akhirnya bulat tekadku kembali menjadi seorang guru yang sangat
berbeda dan diterima serta disenangi oleh murid. Hingga akhirnya setiap tahun
selalu mendapatkan penghargaan sebagai guru favourite di Bimbingan Belajar
SANTA LUSIA.
Seiring perjalanan waktu, jadilah “Hadi - Guru Biologi di BBSL”. Hampir semua
kelas dan waktuku habis untuk mengajar Biologi. Aku mengajar di seluruh
Cabang BBSL, baik di Cabang BBSL - Jalan Proklamasi No. 27 Jakarta Pusat,
Cabang BBSL di Jalan Wijaya I No. 81 Jakarta Selatan, dan juga di Cabang BBSL
Jalan Ciputat Raya No. 4 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 76
Sangat banyak pengalaman baru yang aku dapatkan dari Ibu Lusia Soetanto yang
dianugerahi 2 putera dan satu puteri. Hal inipun menular padaku yang juga
memiliki anak, 2 orang putera dan 1 orang puteri.
KEBERHASILAN SEORANG GURU JIKA BISA MEMBUAT ANAK MURID
BERHASIL MAKA ANAK SENDIRIPUN HARUS BERHASIL
Masih terngiang-ngiang kata-kata Ibu Lusia Soetanto ketika menasehatiku,
katanya : "Kita harus berhasil mendidik putera-puteri kita sebelum membuat
putera puteri orang lain berhasil".
Hal ini menjadi motivasi hebat untukku. Jejak beliau dengan putera puteri yang
sukses dan berhasil, Alhamdulillah demikian juga dengan aku. 3 orang putera
puteriku diterima di PTN kenamaan bergengsi TANPA TEST. Putera pertama
lulus Sarjana Hukum di Universitas Brawijaya. Putera kedua dalam proses
pembuatan skripsi di komunikasi UNPAD saat ini. Dan gadis cantikku baru
memasuki Akuntansi UNPAD. Ternyata kata kata beliau menjadi kenyataan.Ada
keberkahan yang akan terbayar jika kita mengajar dan mendidik anak orang lain,
dan akan terbalas terhadap anak-anak kita. Alhamdulillah sudah terbukti.
SEORANG IBU YANG MEMILIKI JIWA SOSIAL TINGGI
Banyak rasa haru dan bangga mengenal Ibu Lusia, yaitu salah satunya jiwa
sosialnya yang selalu melekat dikehidupannya. Banyak kegiatan sosial seperti
Bakti Sosial, menyantuni anak-anak Yatim dan Dhuafa, mengajar tanpa dibayar
untuk anak anak jalanan & pemulung yang bersekolah di Yayasan Miftahul
Jannah - Pisangan Lama III Jakarta Timur, mengunjungi Panti Asuhan, Panti
Jompo, Panti Cacat dan lain sebagainya. Di sini banyak hikmah dan pelajaran
yang berharga dalam keterlibatanku di semua aktifitas sosial beliau. Buah dari
pelajaran yang berharga ini adalah : Alhamdulillah aku mempunyai 63 Anak
Asuh. Saya juga sudah memiliki 2 tempat ibadah dan mempunyai jadwal khusus
untuk mengajar Anak-anak Asuh Dhuafa, anak- anak terlantar dan miskin serta
papa.
KAMIPUN SEHATI DALAM DUNIA SENI
Ini yang mengasyikkan. Kemampuan dunia SENI-ku yang menghibur, membuat
kami berdua sangat kompak dan seru. Misalnya dengan lagu-lagu dan jingle-
jingle bahkan TEPUK SANTA LUSIA yang aku ciptakan.
“Tepuk SANTA LUSIA
Prok ...prok.. prok, prok ... prok... prok, SANTA
Prok ...prok.. prok, prok ... prok... prok, LUSIA
Prok ...prok.. prok, prok ... prok... prok, EMANG EMOY”
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 77
Menjadi seru ketika dinyanyikan bersama sama saat acara GATHERING, BAKSOS
dan lain sebagainya. Sebutlah beberapa lagu yang kubuat dengan gerakan-
gerakannya.
Sebutlah beberapa lagu, seperti
A. “SANTA LUSIA Yayasan Ternama”
SANTA LUSIA Yayasan ternama
SANTA LUSIA tiada duanya
SANTA LUSIA tinggi karna mutunya
SANTA LUSIA pokoke oke punya
Gurunya oke ..... oke ...eee.
Cowok ceweknya pada kece-kece
‘Gak salah pilih .....euy ....
Pilihlah SANTA LUSIA ....
Prok...prok... prok...prok .... dung
B. “MINGGIR DONG”.
Minggir dong, minggir dong, minggir dong
SANTA LUSIA mau lewat
Kalau nggak kasih lewat, urusan jadi gawat
Minggir dong, minggir dong, minggir dong
Ayo dong, ayo dong, ayo dong
Belajar di SANTA LUSIA
Kalau nggak SANTA LUSIA, nilai merah semua
Ayo dong, ayo dong, ayo dong
Ye piye, ye piye, ye piye
Sa’ bodo apa loe kate ...
Yang penting gue bisa
Ilmu-ilmu semua
SANTA LUSIA.....oke punya
BAGAIMANA PERBEDAAN DAN PERSAMAAN?
Terkadang ada rasa haru dan sekaligus menitikan air mata, begitu dekatnya
beliau bersama murid-murid dan juga seluruh karyawannya. Beliau tidak
melihat perbedaan ras, suku, agama maupun politik. Jika waktu bisa diulang,
kuingin menjadi guru dikeriuhan murid-murid yang seru bersama ibu Lusia.....
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 78
Tapi tentunya sangat tidak mungkin di saat seperti sekarang ini. Ada satu kalimat
yang membuat kami sangat kuat yaitu : "Jangan melihat PERBEDAAN diantara
kami, tapi lihatlah PERSAMAAN yang pada kami" dan “Angkatlah Persamaan
itu kemuka bumi MAKA akan DAMAILAH SEMUA PENGHUNI BUMI”. Bangga
rasanya kami menjadi bagian dari nama besar SANTA LUSIA dan Alumni SANTA
LUSIA yang mengajarkan, bukan hanya tinggi di bidang ilmu pengetahuan, tetapi
kami juga diajarkan tinggi dalam sikap dan tingkah Laku.
IBU YANG TERJUN LANGSUNG
Ada kebanggaan dalam diri ini karena beliau tidak pernah absen untuk uluran
tangannya membantu sesama terutama anak-anak Yatim dan Dhuafa, pemulung
dan anak kolong jembatan. Beliau terjun langsung mengajar mereka dan akupun
terlibat dengan keikhlasan. Kebayangkan setelah seharian kami bekerja di SANTA
LUSIA, kamipun pada malam hari masih membantu mengajar untuk mereka
dalam Paket A, Paket B dan Paket C. Mereka kami dampingi hingga lulus dan
mendapatkan ijazah setara dengan Sekolah Umum. Aku pernah menjadi Kepala
Sekolah Paket B dan Paket C untuk anak-anak kurang mampu dan terlantar yang
dibiayai oleh SANTA LUSIA.
HAPPY BIRTHDAY IBU LUSIA SOETANTO
75 Tahun usia ibuku, Ibu Lusia Soetanto. Aku sudah menganggapnya ibu, apalagi
setelah kehilangan almarhumah ibundaku. Ibu sangat menginspirasiwanita dan
juga ibu-ibu Indonesia. Semangat yang tak pernah lelah dalam amalan ilmu.
Entah sudah berapa tabungan pahala akhiratmu. Doa kami semoga Ibu selalu
sehat, panjang umur dan hidup penuh berkah. Dan teruslah untuk tetap menjadi
inspirasi bagi semua orang.
“Happy 75th Birthday, my dear Ibu Lusia Soetanto”
Salam Rindu Penuh Cinta
yang tertuang dalam tulisan ini
Proud Of You I
bu Lusia Soetanto
We Love You –
We Support You
Hadi Prayetno & Family
Foto keluarga bahagia, Drs. Hadi Prayetno
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 79
IRIANTO – PUBLIKASI
KELUARGA BESAR SANTA LUSIA
“Kunci Keberhasilan Seorang Ibu Lusia”
TUJUAN pendidikan terhadap anak pada akhirnya adalah supaya anak berhasil.
Nilai bagus, indeks prestasi yang tinggi dan mendapat juara serta gelar sarjana,
master atau doktor sekalipun, mungkin itu baru separuh jalan.
Tugas pendidikan karakter anak, tetaplah pada orang tua. Sedangkan sekolah dan
guru adalah mitra orang tua dalam mendidik anak. Itulah yang beliau tanamkan
diberbagai departemen pendidikan yang dia bangun, dari Bimbingan Belajar
(BBSL), Bahasa Inggris (SLED), Komputer (PK&ASL), dan Sekretaris (PSSL) yang
dirintis sudah sejak tahun 1970.
Ini singkat cerita yang saya lihat dan rasakan dari seorang Ibu Lusia Soetanto.
Pendidik dan Pendiri Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA (YPSL) yang berdiri
secara resmi dan disahkan oleh Notaris pada tanggal 27 Januari 1984.
Motto yang dipegang teguh oleh Ibu Lusia Soetanto, mengutip dari pernyataan
Ibu Teresa dari Calcuta adalah : "Gunakanlah Tanganmu untuk melayani, dan
berikanlah Hatimu untuk mencintai". Demikian yang saya ingat terus selama
saya mengabdi di Pendidikan SANTA LUSIA selama 20 tahun
Baginya, kita semua harus memiliki sebuah mimpi yang tinggi. Jika tidak, bagaimana
kita akan mewujudkannya menjadi kenyataan. Kesuksesan merupakan keputusan
matang. Dan kematangan itu biasanya dihasilkan dari pengalaman yang terkadang
penuh kegagalan.
Pekerja keras, selalu bersikap keibuan
kepada siapapun, baik siswa maupun
karyawan. Ibu dari tiga buah hati ini, sukses
karena juga taat beribadah.
Salut buat ibu Lusi, di usianya yang ke 75
ini masih terus berpartisipasi aktif
diberbagai organisasi sosial, seni budaya
dan pendidikan. Semoga tetap sehat dan
semangat bu Lusi.
“Selamat Ulang Tahun
ke-75 Ibu Lusia Soetanto”
Irianto beserta keluarga di Depok
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 80
Dra. Hj. ANIE PERWATA, M.Sc – BANDUNG
KELUARGA BESAR
SANTA LUSIA ENGLISH DEPARTMENT (SLED)
Pendidikan SANTA LUSIA adalah sebuah nama yang layak ditulis dengan
tinta emas. Dalam riwayat perjuangan mencerdaskan anak bangsa, Pendidikan
SANTA LUSIA digerakkan oleh Ibu Lusia Soetanto, seorang pejuang di dalam
membimbing para pelajar untuk mencapai cita-cita mereka.
Bimbingan Test Ibu Lusia Soetanto (BTILS) yang dirintis oleh Ibu Lusia
Soetanto sejak tahun 1970, berkembang sehingga menjadi Bimbingan Belajar
SANTA LUSIA (BBSL) pada tanggal 27 Januari 1984. Waktu terus berjalan, dan
BBSL telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan Alumni. Profesi para Alumni
bermacam-macam. Ada yang mendiirkan perusahaan, ada pula yang duduk
sebagai pimpinan di dalam berbagai sektor, baik Pemerintah maupun Swasta.
Semua bertujuan untuk ikut membangun dan mengisi kemerdekaan Republik
Indonesia tercinta dengan hal-hal yang positif.
Pada tanggal 27 Januari 1985, ibu Lusia Soetanto beserta almarhum suami
tercinta, Bapak Henricus Yoseph Soetanto, mendirikan SANTA LUSIA English
Department (SLED). Sejak saat itu, saya – ibu Dra. Hj. Anie Perwata,MSc.
dipercaya sebagai Direktur SANTA LUSIA English Department.
Dalam operasionalnya Departemen Bahasa Inggris dibagi menjadi
beberapa tingkatan. Pertama tingkat Preparatori yang dipimpin oleh Mr. Husen,
kemudian tingkat kedua adalah Intermediate yang dipimpin oleh Mr. Saswito.
Tingkat ketiga adalah Post Intermediate yang dipimpin oleh Mr. Suwandi.
Kemudian kelas Outside dipimpim oleh Mr. Sutiyono, sedangkan urusan Native
Speaker dipimpin oleh Dr. Alpha Amirachman. Demikian SANTA LUSIA English
Department ini beroperasi sesuai programnya. Pada akhir setiap tingkat,
diadakan Upacara “Graduation Day” bagi para lulusan.
Apabila dilihat sejarahnya, maka cukup banyak Pimpinan Perusahaan yang
berasal dari para Alumni Pendidikan SANTA LUSIA. Bukan hanya Alumni BBSL
atau SLED, namun juga setelah didirikan Pendidikan Komputer & Akuntansi
SANTA LUSIA (PK&ASL) yang merupakan tuntutan pada jaman itu. Adapun
PK&ASL berdiri pada tanggal 27 Januari 1987, di mana memang belum ada
Kursus Komputer. Perkembangan selanjutnya, didirikan pula Pendidikan
Sekretaris & Administratif Profesional pada tanggal 27 Januari 1991. Hal ini
untuk memenuhi begitu banyak permintaan dari berbagai Perusahaan, baik di
kota Jakarta maupun di berbagai kota besar lainnya.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun
ke-75 kepada ibu Lusia Soetanto yang menjadi sahabat bagi ribuan orang yang
pernah menjadi siswanya.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 81
H. GATOT WICAKSONO
KELUARGA BESAR
PENDIDIKAN KOMPUTER & AKUNTANSI
SANTA LUSIA (PK&ASL)
“Ibu Lusia Soetanto, menjadi Inspirasi & Motivasi”
Berbekal latar belakang pendidikan di Teknik Kimia, Universitas Gajah Mada
(UGM) Yogyakarta, ibu Lusia Soetanto memulai perjalanan hidupnya di Jakarta
yang serba keras dan memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit.
Dimulai dengan membuka les privat khusus pelajaran IPA pada tahun 1970 di
rumah, dengan nama Bimbingan Test Ibu Lusia Soetanto (BTILS). Peserta awal,
kurang dari 10 siswa. Tetapi melalui promosi hanya dari mulut ke mulut, ibu
Lusia Soetanto dapat mengepakkan sayapnya, dengan membuka Bimbingan
Belajar SANTA LUSIA (BBSL) pada tanggal 27 Januari 1984. Kecintaannya
kepada Pendidikan Non Formal yang lebih menekankan VOKASI, kemudian
dapat berkembang dalam bidang lain, yaitu SANTA LUSIA English Deparment
(SLED) yang resmi berdiri pada tanggal 27 Januari 1985. Lalu pada tanggal 27
Januari 1987, berdiri pula Pendidikan Komputer & Akuntansi SANTA LUSIA
(PK&ASL). Memenuhi permintaan dari para Pengusaha akan kebutuhan Tenaga
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka pada tanggal 27 Januari
1991, berdirilah Pendidikan Sekretaris & Administratif Profesional SANTA
LUSIA (PSSL).
Dengan menanamkan pemikiran dan konsep tentang manfaat belajar, rajin dan
tekun, BBSL dapat mengantarkan anak-anak didiknya memasuki Universitas
ternama di Indonesia. Mencetak tenaga terampil dan siap bekerja sebagai SDM
melalui Pendidikan di SLED, PK&ASL serta PSSL, dengan mengikuti SARAN dari
Menteri Pendidikan RI, Bapak Dr. Ing Wardiman Djojonegoro yaitu “LINK &
MATCH”. Tidak heran para lulusan Pendidikan SANTA LUSIA, saat ini cukup
banyak yang menduduki posisi penting di kursi Pemerintahan maupun Swasta.
Jujur saja, saya acungkan jempol untuk Ibu Lusi yang langsung sebagai
Pembimbing Utama sekaligus Pengajar mata pelajaran Matematika, Fisika dan
Kimia di BBSL, dengan cara dan gayanya mengajar, dapat menjadi inspirasi dan
motivasi bagi siswanya untuk dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah
demi untuk membanggakan kedua orang tuanya.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 82
Bagi saya, perjalanan hidup seorang ibu Lusi khususnya dalam bidang dunia
pendidikan bisa menjadi INSPIRASI dan MOTIVASI bagi kita semua untuk
menatap masa depan yang lebih baik.
"Kalau mau jadi orang sukses, lihatlah orang yang sukses".
“Happy 75th Birthday
Ibu Lusia Soetanto”
Teriring doa kami :
Di usia yang ke 75 tahun, semoga
selalu diberikan kesehatan
dan keberkahan dari Tuhan Yang
Maha Kuasa. Amin.
dari Ananda,
H. Gatot Wicaksono
beserta keluarga
Ananda mas Gatot Wicaksono adalah anak kesayangan saya,
karena melalui berbagai kisah suka dan duka.
Sempat kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
walaupun akhirnya berpindah ke Universitas Swasta yang lain
dan lulus sebagai Dokter Medis.
Begitu banyak kenangan manis yang kami alami,
hingga suatu saat mas Gatot berkenan untuk membantu saya
sebagai salah satu Direktur
Pendidikan Komputer & Akuntansi SANTA LUSIA (PK&ASL).
Hubungan persaudaraan kami tetap erat hingga saat ini.
Terima kasih mas Gatot Wicaksono yang tercinta,
salam hangat dan sukses untuk segenap anggota keluarga.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 83
Ir. DEWI SRIGATI
KELUARGA BESAR
PENDIDIKAN KOMPUTER & AKUNTANSI
SANTA LUSIA (PK&ASL)
“Bekal kehidupan dari seorang Ibu”
Sosok ibu Lusia Soetanto bagi banyak orang menggambarkan seorang wanita
yang murah senyum, rendah hati, namun sekaligus sosok pekerja keras.
Hampir seluruh waktunya dari tahun ke tahun dicurahkan untuk mengabdi pada
dunia pendidikan. Dunia yang sangat dicintainya, tanpa mengesampingkan
pendidikan keluarganya. Terbukti ketiga putera puterinya juga sukses dalam
dunia pendidikan, hingga ketiganya lulus Sarjana di Luar Negeri.
Bersama suami tercinta, Bapak Henricus Yoseph Soetanto, Ibu Lusia mendirikan
Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA (YPSL) pada tanggal 27 Januari 1984.
Berbagai jenis Pendidikan Non Formal dibangun. Saya sendiri, mengabdi di
Departemen Komputer (PK&ASL) selama belasan tahun. Dengan gaya
kepemimpinannya, saya merasa memiliki cerita dan kesan tersendiri.
Kesan itu terangkum, belajar di Pendidikan SANTA LUSIA, seperti layaknya di
rumah sendiri. Penuh kasih sayang, disiplin, dan berakhlak mulia.
Melalui Program Pelatihan keilmuan dan keagamaan, serta berbagai studi
banding, karyawan dan peserta didik dibina untuk menjadi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional.
“Selamat ulang tahun ke-75 Ibu Lusia Soetanto”.
Teladan Ibu Lusia akan kami teruskan ke generasi selanjutnya.
Salam bahagia dari kami,
Ir. Dewi Srigati & Weny
beserta keluarga
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 84
DIAH POKA RINI, SE
KELUARGA BESAR
PENDIDIKAN KOMPUTER & AKUNTANSI
SANTA LUSIA (PK&ASL)
“Bersyukur dan Bahagia Memasuki Usia 75 Tahun”
Hari Jumat ini, tanggal 9 April 2021, kami
mensyukuri makna kebahagiaan memasuki
umur 75 tahun bagi Ibu Lusia Soetanto.
Lebih dari setengah umurnya telah beliau
berikan dalam bentuk pengabdian dan
pelayanan dalam dunia Pendidikan dan Sosial.
Ibu Lusia Soetanto merupakan pendiri dari
Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA (YPSL).
Salah satu Departemen di mana saya ikut
mengabdi, adalah PENDIDIKAN KOMPUTER
DAN AKUNTANSI SANTA LUSIA (PK&ASL). Dengan kepemimpinan beliau,
PK&ASL telah melahirkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional
di bidang Komputer dan Akuntansi. Ibu Lusia Soetanto bukan hanya mengajarkan
para peserta didik untuk menjadi tenaga profesional, tetapi beliau juga
mengajarkan arti “KASIH”. Bagaimana kita juga harus mengasihi dan berbagi
kasih dengan orang lain. Melalui studi banding, baik di dalam maupun di luar
negeri, serta berbagai program pelatihan, beliau memberikan kesempatan kepada
para tenaga pengajar dan intruktur, untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas dan profesional. Terus tetap berkarya ibu.
“SELAMAT ULANG TAHUN ke-75”
Semoga Tuhan selalu melimpahkan dan memberkati
setiap karya dan pelayanan ibu Lusia Soetanto.
Hormat kami, Diah & Keluarga
Ananda mbak Diah Pokarini adalah salah satu tenaga Pengajar di
Pendidikan Komputer & Akuntansi SANTA LUSIA (PK&ASL).
Mbak Diah sangat kompeten dalam bidangnya, terutama bidang Akuntansi.
Selalu disiplin, mudah menyerap arahan-arahan dan perubahan jaman.
Loyalitasnya sangat tinggi dalam memajukan PK&ASL.
Terima kasih ananda mbak Diah Pokarini, salam hangat untuk segenap
anggota keluarga dan sukses selalu. Tuhan memberkati. Amin.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 85
RENNY IRIANDRIANI
KELUARGA BESAR
PENDIDIKAN SEKRETARIS & ADMINISTRATIF
PROFESIONAL SANTA LUSIA (PSSL)
Pendidikan Sekretaris & Administratif Profesional SANTA LUSIA (PSSL), di
bawah naungan Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA (YPSL), adalah sebuah
Lembaga Pendidikan yang mencetak Sekretaris Profesional dan siap kerja. Di
sinilah selama hampir 14 tahun saya bekerja. Dalam rentang waktu yang cukup
panjang, tentu ada suka dan duka yang saya rasakan. YPSL sudah menjadi rumah
dan keluarga ke dua untuk saya.
Pun, selama saya bekerja sama dengan Ibu Lusia, tentu banyak sekali kenangan
yang tak terlupakan. Ibu Lusia adalah sosok pekerja keras, disiplin dan berjiwa
sosial. Saya berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk mengembangkan
diri dan wawasan. Seperti ketika saya diajak Ibu Lusia menghadiri ASA Congress
(Asia ...... ) di Brunei Darussalam pada tahun 1996 dan di Thailand pada
tahun 1998. Para Sekretaris se-Asia Pacific, yang dominan WANITA, mengadakan
Kongres Sekretaris. Kemudian saya juga diajak untuk mengikuti studi banding baik
di dalam maupun luar negeri.
Tepat 9 April 2021 Ibu Lusia berusia 75 tahun. Tiada yang dapat saya berikan
selain doa dan harapan, agar Ibu Lusia senantiasa sehat, panjang umur, dan
masih dapat berkarya dan memberi manfaat kepada generasi muda, khususnya
dalam bidang pendidikan.
I ndah kenangan tak kan terlupa
B erbagi ilmu tuk masa depan
U sia bukanlah penghalang
L elah tiada kau rasa
U ntuk mencerdaskan anak bangsa
S emangatmu luar biasa
I npirasi bagi kaum muda
A kan selalu menjadi panutan
❤ HAPPY 75th BIRTHDAY, Renny Iriandriani
DEAR IBU LUSIA ❤ beserta keluarga
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 86
KELUARGA BESAR PENDIDIKAN SANTA LUSIA
Kami sekeluarga mengucapkan
"Selamat Ulang Tahun yang ke - 75 ".
Semoga Ibu Lusia diberikan panjang umur,
sehat dan bahagia bersama keluarga.
Aamiin yaa robbal alaamiin.
Winaris & Keluarga
Mugi-mugi Allah
Subhanahu Wata'ala
memberikan keberkahan
kagem ibu. Aamiin...
matur suwun
Pujiati & keluarga
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 87
Sugeng Ambal Warsa
Kaping 75 tahun
kagem Ibu Lusia Soetanto tercinta,
Mugi-mugi tansah pinaringan
panjang yuswo, raharjo,
kalis ing sambikolo,
berkah sadayanipun lan bahagia
kaliyan Putro Putri saha wayahipun
Menil
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 88
Ibu yang kami cintai dan hormati,
kami sekeluarga menghaturkan
"SELAMAT ULANG TAHUN KE-75" ,
teriring doa tulus kami,
semoga Tuhan YME mengaruniakan
panjang umur yang penuh berkah,
kesehatan dan keluarga yang penuh
kekompakan dan kebahagiaan
bersama putra wayah sadaya .....
Aamiin "
Seventy Five Years
Sampai Dititik Usia ini
Pastilah bukan Hal Yang Mudah
Pastilah Bukan Kebetulan
Pastilah Bukan Pencapaian Yang Biasa
Sampai Dititik Usia Ini
Kematangan Ditempa
Kebijakan Ditata
Ketenangan Dirasa
Selamat Ulang Tahun
Ibunda Yang Penuh Dengan Karya Kinerja Kasih & Kata
Selamat Menjaga Raga Agar Tetap Ada
Selamat Menyisa Sukma Agar Tetap Disana
Kel. Tafep Hariyanto
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 89
Sugeng Ambal Warso
kagem Bu Lusia Soetanto,
Mugi Gusti Paring Berkah lan
kawilujengan, Berkah Dalem.
Anton Maryoto - Sisca
H. Darobi, Hj. Mulyani dan ifat – DEPOK
Selamat Ulang Tahun kagem Ibu Lusi,
semoga dipun paringi kesehatan ..
Aamiin
H. Syori dan keluarga
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 90
Ibu Lusia yang terhormat,
“Selamat Ulang Tahun ke-75”
Semoga Ibu selalu disayang Tuhan
dan diberikan keberkahan umur
serta kebaikan.
Sehat selalu ya Ibu…
- Sabar Rudiarto & Keluarga -
Selamat ULANG TAHUN ke-75
buat Ibu Lusia Soetanto
semoga tetap sehat,
panjang umur yang barokah
dimurahkan rezkinya,
dimudahkan segala urusannya
dan tetap semangat
H. M. Rokip & Keluarga
✯ Priatna Teguh Sumardi sekeluarga
mengucapkan Selamat Ulang Tahun
Bu Lusi yang ke-75. Semoga Tuhan
selalu melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, serta diberikan kesehatan
untuk terus berkarya
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 91
Kami sekeluarga Mengucapkan Selamat Ulang Tahun
SELAMAT ULANG TAHUN Ibu Lusia Soetanto yang ke-75
Ibu Kami tercinta semoga panjang umur, diberi
kesehatan, dan bahagia dengan
Ibu LUSIA SOETANTO yang ke-75,
Semoga panjang umur, bahagia, keluarga. Aamiin
Erny & keluarga
selalu sehat... Aamiin !
H. Barozi & keluarga
ibu Lusia Soetanto
sehat ugi yuswo ingkang
faedah lan maafat kagem
tiang kathah. Amiin
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 92
Agung & keluarga
Bu, SUGENG AMBAL WARSO,
PANJANG UMUR,
SEHAT SELALU.
MUGI KANTI YUSWO
INGKANG KAPING 75 TAHUN
IBU TAMBAH SUCCESS SEDOYONIPUN
Amin......
Parjan
Herly
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 93
Katur dumateng ngarsanipun Ibu Lusia Soetanto
ingkang dahat kinurmatan.
" Kairing donga pamuji wonten ing Ngarsa Dalem Gusti ingkang
amurbeng gesang sarta amurbeng dumadi. Kawula lan keluarga
nderek hangaturaken “Sugeng Ambal Warsa ingkang kaping 75”.
Mugi Gusti ingkang maha sae sarta maha mirah, hangluberaken
Rahmat lan Berkah ingkang matumpa tumpa, sahengga Ibu Lusia
Soetanto ingkang sutresna tansah linuberan berkah kawaluyan,
kasantosan lan mugiya tinebihna saking sadaya sambekalaning
agesang, lan mugi tansah winengku ing karahayon Dalem Gusti Yesus
Kristus Sang Panebus ingkang maha wilasa.
Ugi saha hangaturaken sugeng makarya lan sugeng lelados dateng
sesami langkung langkung kangge tiyang ingkang sami ambetahaken
pitulungan. Mugi Gusti amberkahi lan hangijabahi.
Sudarmaji
Kami sekeluarga mengucapkan
“Selamat Ulang Tahun “
Ibu Lusi
semoga panjang umur,
sehat selalu.
Mas John Hanter &
keluarga
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 94
Tri Kusuma Astuti (Utiek)
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 95
Ngaturaken Sugeng
Ambal Warso
Ibu Lusia Soetanto
Mugi pinaringan sehat lan
bahagio sekeluarga. Nuhun....
Harsono & Naniek
beserta
keluarga
“SUGENG AMBAL WARSO
INGKANG KAPINGPITUNG NDOSO GANGSAL"
Semoga ibu sehat selalu
dan di panjangkan umur yang barokhah .
Matur sembah nuwun
awit bimbingan lan wewarahipun
Basuki & keluarga
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 96
7
Alumni
Bimbingan
Belajar
SANTA LUSIA
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 97
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
TUHAN BERKENAN MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK
MEMBIMBING & MEMBERIKAN BEKAL ILMU
KEPADA PARA PESERTA DIDIK BIMBINGAN BELAJAR SANTA LUSIA
Hj. PUTI NURUL SABINA (MBAK INA)
ALUMNUS BIMBINGAN TEST
IBU LUSIA SOETANTO (BTILS) TAHUN 1975
“Guruku... “Ibuku...”Idolaku...
Aku mengenal lbu Lusia sejak aku duduk di kelas 2 SMA tahun 1975. Dan
sekarang ini masih berkegiatan di salah
satu kegiatan yang ibu geluti ‘IOTA’. Jadi
dari mulai aku remaja sampai usiaku saat
ini 63 tahun masih bersama sama dengan
ibu Lusia... meski selama aku mahasiswa
dan bekerja ada waktu yang on off on off....
bersama dengan ibu. Tak terasa waktu
begitu cepat, yang aku kenang selalu dari
ibu... seorang ibu yang
pemurah hati. Tidak memandang perbedaan agama, asal suku, gender, anak-
anak maupun lansia... semua di mata ibu sama. Ibu selalu mencari jalan, berusaha
selalu dengan yang ada pada ibu baik material dan non material maupun relasi-
relasi yang ibu punya, demi orang lain, itulah ibu yang ku kenal. Awal aku
mengenal ibu Lusia, masih tinggal di Gang Langgar – Cawang Jakarta Timur,
belajar bersama kawan kawan untuk persiapan masuk Universitas. Yang aku tak
akan lupa, kami belajar di meja makan ibu, dan ibu selalu menawarkan kepada
murid-muridnya 5 – 6 orang termasuk aku, apayang ada di meja makan ibu,
... tahu bacem... dan lain-lain, dan kami tak menolak... maklum anak SMA, dan
ibupun tak meminta bayaran apapun dari kami murid-murid yang belajar. Ibu
sudah senang jika murid-muridnya berhasil dan mencapai apa yang dicita-
citakan. Kami sudah seperti keluarga,tak ada jarak antara murid dan ibu guru,
tanpa mengesampingkan kesopansantunan yang dicontohkan ibu. Semoga jasa-
jasa ibu dibalas oleh Tuhan dan ibu selalu diberikan usia yang bermanfaat
bagi banyak orang dan berkah. Selamat ulang tahun ibuku di usia ibu yang ke
75 tahun. Salam sayang dan hormat, kepada Guruku... Ibuku... dan Idolaku, Ibu
Lusia Soetanto.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 98
RADEN DANA GANAFI
ALUMNI BIMBINGAN TEST
IBU LUSIA SOETANTO (BTILS)
TAHUN 1980 – 1984
Kesan Seorang Anak Didik Terhadap
Sosok Ibu Lusia Soetanto
Jujur saya katakan, pada awalnya saya terhenyak
dan nyaris tidak percaya ketika ibu Lusia Soetanto
dengan santunnya meminta kesediaan saya untuk
menyampaikan “kesan & pesan” berkenaan akan
dirilisnya buku beliau sekaligus juga bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-75 pada 09 April
mendatang.
Saya nyaris tidak dapat berkata apa–apa dan
mengalami kebingungan apa yang pantas saya tulis.
Menurut pandangan saya, yang pernah secara
langsung diajar oleh beliau sejak pertengahan tahun
1980 hingga pertengahan tahun 1984, ibu Lusia Soetanto adalah tokoh,
pendidik–pengajar yang luar biasa dedikasinya. Beliau juga seorang ibu yang
hangat, tidak hanya terhadap ratusan bahkan ribuan anak didiknya, namun juga
terhadap semua pihak yang yang bertahun–tahun setia membantunya dan
mendampinginya selama ini.
Ibu Lusia adalah sosok pengajar yang lugas dan “keras” terhadap semua anak
didiknya. “Transfer knowledge” yang beliau sampaikan membuat semua anak
didiknya cepat memahami materi yang diajarkan. Hal ini sudah beliau buktikan
dengan segudang prestasi anak didiknya yang telah berhasil dan meraih prestasi
di setiap bidang kehidupannya masing–masing.
Tidak berlebihan kiranya, dalam kesempatan ini saya sebut satu dari ribuan
anak didiknya yang telah sukses menapak karir di lingkungan tentara
[AngkatanDarat] yakni Mohammad Sabrar Fadhilah.
Dengan dua bintang di pundaknya [Mayor Jenderal], Mohammad Sabrar
Fadhilah pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer I Bukit
Barisan [Juli 2018 – Juni 2020].
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 99