Pada waktu Bapak H.R.S. Museno, SH bertugas sebagai Wakil Gubernur Provinsi
DKI Jakarta, ibu Lusia Soetanto juga mohon bantuan Bapak Museno untuk
berkenan “Nonton Wayang Kulit Semalam Suntuk” dengan Dalang Kondang,
Bapak Manteb Sudarsono bertempat di Hotel Kartika Chandra Jakarta.
Berbagai usaha yang dilakukan, membuat Pembangunan Masjid Miftahul Jannah
terasa sangat cepat selesai. Syukur Alhamdulillah, sudah lebih dari 35 tahun,
Masjid Mifahul Jannah sangat bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Ibu Lusia juga sering mengundang teman-temannya untuk berbakti sosial,
antara lain dari Organisasi Kemanusiaan yang sangat terkenal yaitu Lions
Clubs International Multi Distrik 307 Indonesia ke Masjid Miftahul Jannah.
Selain anak-anak asuh yang diperhatikan dan dilibatkan dalam berbagai acara
seperti “Peace Poster Contest” dan acara-acara menarik lainnya, perhatian ibu
Lusia juga ditujukan kepada para Lansia yang berjumlah sekitar 100 orang.
Mereka secara rutin, tertib dan disiplin selalu mengikuti PENGAJIAN dua kali
seminggu di Masjid Miftahul Jannah. Ada beberapa yang berusia hampir 100
tahun, semua dari keluarga pra sejahtera.
Setiap menyambut Hari Raya Idul Fitri setahun sekali, ibu Lusia mengajak
Organisasi IOTA Indonesia dan juga sahabat-sahabat dari Teknik Kimia
Universitas Gadjah Mada Angkatan tahun 1963, untuk bersama-sama
mengadakan BAKTI SOSIAL, memberikan bingkisan Lebaran kepada para Lansia.
Ibu Lusia selalu memprakarsai Santunan berupa SEMBAKO untuk dibagikan
kepada 100 ibu-ibu Lansia. Betapa bahagia para Lansia ketika menerima
Beras 5 kg, Indomie satu karton, Gula Pasir 1 kg, Kecap, Teh dan lain-lain.
Selain itu yang kami kagumi, kedekatan ibu Lusia dengan anak didiknya. Sering
mereka diajak untuk terlibat dalam BAKTI SOSIAL.
Kedekatan saya dengan ibu Lusia berawal dari anak saya ikut Bimbingan
Belajar SANTA LUSIA. Dan kebetulan saya mempunyai Salon Kecantikan. Ibu
Lusia selalu menyanggul dan make up di Salon saya.
Upacara-upacara di mana ibu Lusia menerima Piagam Penghargaan dari
berbagai Institusi, baik Swasta maupun Pemerintah, saya selalu diajak untuk
ikut hadir di hotel-hotel besar. Hubungan kami semakin dekat karena
seringnya kami bertemu dengan ibu Lusia. Itulah selintas kebersamaan kami
bersama ibu Lusia selama hampir 35 tahun ini. Kami berdua sudah merasa
seperti adik dan kakak kandung, suka dan duka kami senantiasa rasakan
bersama-sama.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 300
“Selamat Ulang Tahun ke-75
Ibu Lusia Soetanto”
Teriring doa semoga panjang umur, diberikan kesehatan yang baik
dimudahkan seluruh urusannya dan diberi rizki yang berlimpah. Amin.
Ibu Hj. Ria Asrul
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Mengalir begitu saja, kasih Tuhan tiada henti untuk umat-NYA.
Panggilan hati nurani untuk terlibat dalam Pembangunan Masjid
Miftahul Jannah berlantai tiga di Pisangan Lama III Jakarta Timur.
Demikian bermanfaat untuk masyarakat yang memerlukan.
Suatu KEMUSTAHILAN yang pantas disyukuri dan dikagumi.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 301
USTADZ Drs. RAHMAT HIDAYAT ARMAIN
JAKARTA
Sepatah dua patah untuk bunda tercinta :
Pada awal tahun 1996 saya bertemu Bunda Lusia Soetanto di Musholla
Muhammad Dahlan, yang terletak di dalam komplek Pendidikan SANTA
LUSIA. Acara pengajian bulanan untuk karyawan SANTA LUSIA di JalanDewi
Sartika 307 Cawang II Jakarta Timur, saya diundang sebagai Ustadz.
Mulai saat itu saya kenal dengan baik sosok seorang bunda yang santun, bijak,
dermawan serta tegas dalam segala hal, terutama dalam pendidikan.
Walaupun berbeda agama, bunda Lusia begitu
cinta dan sayang kepada anak-anak yatim,
orang tua jompo bahkan kepada Musholla dan
Masjid serta Panti Asuhan yang selalu
mendermakan hartanya dalam segala kegiatan
baik moriil maupun materiil.
Semoga di usia 75 tahun ini, bunda tercinta
selalu diberikan kesehatan, panjang umur,
murah rizki serta sukses selalu dalam segala
hal. aamiin.
Selamat Ulang Tahun ke-75
Bunda Lusia Soetanto
Ustadz Drs. Rahmat Hidayat Armain
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Melalui Mushola “Muhamad Dahlan” di Kompleks Pendidikan SANTA
LUSIA, Jalan Dewi Sartika 307 Jakarta Timur, bapak Ustadz
Drs. Rahmat Hidayat Armain secara rutin memberikan Siraman Rohani
kepada para Karyawan Pendidikan SANTA LUSIA. Terima kasih.
Suatu KEMUSTAHILAN, bapak Ustadz sudah seperti anak sendiri.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 302
21
Sahabat &
Kerabat
dekat
di
Indonesia
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 303
ALVIN SUBRATA – JAKARTA
Bunda Lusia Soetanto,
adalah seorang Tokoh, sosok Ibu, dan
sang Guru,
yang senantiasa memberikan
pengarahan bernilai tinggi,
dan dukungan dalam berbagai bentuk
dengan sangat nyata,
untuk beragam rekan dan anak didik
dari Sabang sampai Merauke.
Sebagai salah satu anak didik yang
mendapatkan kesempatan berharga,
untuk dapat mengenal dan
memperoleh bimbingan serta arahan
secara langsung, perkenankan saya
untuk berterima kasih dan
memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya, kepada Bunda Lusia Soetanto yang telah berkenan
untuk memberikan petunjuk dan waktu disetiap saat.
Dari awal perjalanan, proses pembelajaran, sampai dengan akhir masa
pendidikan Strata 2 di Universitas Prasetiya Mulya,
sehingga keberhasilan dapat diraih dengan pemahaman utuh dan
menyeluruh, tanpa ada kendala yang berarti,
dalam membentuk pribadi yang tangguh untuk dapat terus bertahan, serta
bertumbuh dan berkelanjutan.
“Selamat Uang Tahun ke-75 Bunda Lusia”
Alvin Subrata
Wisuda Strata 2
Universitas
Prasetiya Mulya
Keponakan
Bapak Budiarsa,
suami
Ibu Rina Ciputra
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 304
KELUARGA IBU SRI SURYANTINI
PT. AKSARA BUANA – JAKARTA
Saya kenal mbak Lusi hampir 51 tahun lamanya, sejak tahun 1970. Mas
Henricus Soetanto (Almarhum) adalah suami dari mbak Lusi yang dulu teman
dekat suami saya, Sonny Karsono (Almarhum).
Kami sama-sama berjuang bersama, mbak Lusi di bidang Yayasan Pendidikan
SANTA LUSIA dan saya di bidang PERDAGANGAN. Saya banyak mendapat
bantuan dan bimbingan secara moril maupun materil dari mbak Lusi dalam
menjalani usaha saya, yang alhamdulillah sampai sekarang usahakami masih
berjalan. Dik Ning ucapkan terimakasih atas dukungan dan doa mbak Lusi
selama ini.
Singkat cerita, putra putri saya semua mengikuti pendidikan di SANTA
LUSIA sejak bangku sekolah pertama, sekarang mereka sudah selesai semua
dan sudah berkeluarga. Putra putri kami cukup dekat hubungannya dengan
putra putri mbak Lusi, sampai putri pertama mbak Lusi, ananda Maya
(Almarhumah) dipanggil Tuhan lebih dahulu karena sakit kanker Rahim yang
dialaminya. Kami sangat kehilangan sekali. Almarhumah sosok yang humble,
sangat bersahaja dan sangat pintar, mirip sekali dengan mbak Lusi ibunya.
Saya bersyukur waktu itu diberi kesempatan untuk ikut menginap diRumah
Duka SENTOSA (RSPAD) hingga mengantarkan ananda Maya (Almarhumah)
di peristirahatannya yang terakhir. Saya juga hadir dalam Misa Peringatan 3
hari, 7 hari, 40 hari berpulangnya ananda Maya.
Mbak Lusi yang saya kenal adalah sosok yang ramah, rendah hati,
mengayomi, bersahaja, pintar, rajin, disiplin, tangguh dan sabar dalam
mengatasi segala hal. Banyak orang yang merasa selalu dilindungi dan
disayangi oleh beliau. Kadang kita tidak pernah tau kondisi beliau saat sedang
susah atau senang, karena beliau tidak pernah memperlihatkan kondisinya di
depan orang banyak.
Beliau adalah tempat bertanya dalam segala hal dan selalu ada jawaban
positif dan menyejukkan, serta selalu ada solusinya.
Semangatnya dalam berkarya dan berbagi kebahagiaan dengan orang
lain tanpa membeda-bedakan golongan tertentu sangat menginspirasi.
Walaupun beliau sudah meraih sukses di puncak kehidupan, tapi beliau tetap
rendah hati kepada siapapun.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 305
Demikian cerita singkat pertemanan dan persahabatan kami yang tidak
pernah terlupakan sepanjang hidup saya dan keluarga.
Akhir kata, Dik Ning ucapkan selamat ulang tahun yang ke-75, semoga mbak
Lusi selalu diberi kesehatan, panjang umur, penuh berkah, sejahtera dan
bahagia dunia akhirat bersama keluarga. Aammiin ya Rabbal ‘Alamin.
Peluk cium untuk ananda Dhanis sekeluarga, ananda Miko sekeluarga dan
cucunda Nala. Dari eyang Sonny (Dik Ning), mas Bhayu, mbak Lisa, mbak
Ditta, mbak Ricci, mbak Niken & keluarga besar.
Ibu Sri Suryantini yang lebih akrab dipanggil “Adik Ning”
adalah sahabat karib sejak kami tinggal di daerah Cipinang
Cempedak, Polonia – Jakarta Timur pada tahun 1970.
Kami sama-sama pengantin baru, banyak saling bersharing sehingga
sudah seperti kakak dan adik hingga sekarang ini tahun 2021,
artinya sudah 51 tahun kami menjalin persaudaraan dengan ikatan
batin yang sangat kuat.
Terima kasih adik Ning beserta keluarga yang tercinta,
atas kebersamaan kita selama ini. Amin.
Mensyukuri KEMUSTAHILAN, persaudaraan sejati.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 306
OMA HJ. ROSTINA SULPANDJI – JAKARTA
Ibu Lusia Soetanto Menjelang subuh, kami berdua berfoto
Mendengar nama itu terbayang seorang sambil menunggu “Sunrise” di Nepal
kawanku yang berpenampilan rapiih
sekali ….. dengan dandanan sanggul yang
sangat unik tapi sangat serasi buat
beliau. Seorang pekerja keras dengan
disiplin yang tinggi. Kami sudah lama
saling mengenal sampai-sampai kami
punya Panggilan sayang yakni “Yang Ti
Lusia ” dan “Oma Rostina”.
Kami mempunyai hobby yang sama
yaitu jalan-jalan.
Dari banyaknya perjalanan, ada beberapa yang sangat berkesan.
1. Waktu Perjalanan ke Pulau Bangka
Di suatu hari beliau nangis tersedu-sedu sampai tissue habis satu kotak. Apa
salahku padanya. Apakah ada kata-kataku yang sangat menyakiti hatinya.
Setelah reda tangisnya baru kutanyakan apa yang terjadi. Walaah, walaah
rupanya beliau menangis karena setelah berkunjung ke Pastoran di kota
Pangkal Pinang, beliau ingat seorang Pastor yang pernah bertugas di sana.
Waktu itu suasana Pastoran begitu indah
dan bersih sekali. Berbeda dengan
suasana Pastoran yang beliau saksikan
saat ini, kotor dan buram. Sayang, Pastor
yang dulu sudah pindah ke kota lain.
Pastor yang lama itu, sangat baik
hubungannya dengan beliau.
2. Perjalanan kami ke Nepal Kami berdua berfoto dengan Petugas
Bandara di Pokhara, sesaat sebelum
terbang ke Kathmandu di Nepal.
Walaupun cukup berkesan, tetapi cukuplah sekali saja ke sana. Perjalanan
dari satu kota ke kota lain, kami harus naik bus yang cuma pakai kipas angin
kecil. Melalui jalan-jalan sempit, pinggirnya jurang yang dalam, membuat
selama perjalanan, hati berdebar kencang. Perjalanan pulang diakhiridengan
menumpang pesawat baling-baling kecil yang kapasitasnya hanya 8 orang
saja.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 307
Saya dan ibu Lusia, memang berbeda keyakinan. Saya sangat berterima kasih,
karena setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri, ibu Lusia selalu mengirimkan 40
Paket Lebaran untuk Tenaga Keamanan dan Kebersihan di lingkungan
perumahan saya. Terima kasih ibu Lusia.
Ini hanyalah sebagian kecil dari banyak cerita selama ini.
Semoga pertemanan kita langgeng ya, Yang Ti Lusia …..
Pemandangan cantik sekali
dalam menanti matahari terbit
di kota Kathmandu,
ibukota Nepal.
Kami penuh perjuangan,
untuk dapat mencapai puncak
gunung, agar dapat
menyaksikan indahnya
alam ciptaan
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sejak tahun 1997,
kami sama-sama Anggota Lions
Clubs International Distrik 307 A1
Indonesia. Walaupun kami berdua
berbeda Club, namun setiap
Konvensi Tahunan Lions Club di
berbagai kota, kami berdua selalu
booking satu kamar untuk berdua
di Hotel tempat Konvensi
dilaksanakan.
Salam hangat dan kangen dari Oma Rostina.
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Persahabatan yang tulus dan ikhlas, menjadikan
Persaudaraan yang abadi, tanpa perbedaan,
karena banyak persamaan yang dapat dinikmati bersama-sama.
Suatu KEMUSTAHILAN yang pantas disyukuri dan dikagumi,
Persaudaraan mengalahkan saudara sekandung, seayah seibu.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 308
ARLETA, ARDYAN & ASITA
JAKARTA
Perkenalan pertama saya dengan Tante Lusia
adalah melalui Maya, putri pertama beliau di
tahun 1987 sewaktu kami berdua mengikuti
pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Artinya
sudah 34 tahun yang silam.
Tali silaturahmi berlanjut hingga saat ini, dimana
Tante Lusia sangat membantu dan menjadi Sang
Guru kehidupan dan pembelajaran untuk putra
kami Asita, baik dalam segi rohani maupun
akademik. Tante Lusia dengan komitmen rohani
mencontohkan kehidupan ber-agama yang baik
dan benar, mengenalkan berbagai ilmu
pengetahuan dan sejarah menjadikan anak kami
memenangkan berbagai kejuaran secara holistik
dan menjadi “Eyang Ti” terhebat dalam hidupnya.
Dengan bertambah usia dan situasi pandemi di saat sekarang, tidak
menyusutkan semangat beliau dalam berorganisasi dan berkegiatan sosial,
menjadikan kami yang lebih muda menjadi malu.
“Selamat ulang tahun ke 75”
sehat sejahtera dan berbahagia selalu Tante dan Eyang Ti!
Lots of love and respects,
Arleta, Ardyan dan Asita
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 309
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Keluarga kecil, ananda Ardyan Rahardja (Didi)
dan Arleta Darusalam
dengan putera tunggal bernama
Asita Rahardja Darusalam.
Pada tahun 2021 ini, Asita berusia 13 tahun,
sayangnya tidak dapat dirayakan karena lahir
pada tanggal 29 Februari.
Berarti cucunda Asita hanya dapat dirayakan setiap
4 tahun sekali, menunggu tahun Kabisat.
Karena ananda Arleta adalah sahabat dari
ananda mbak Maya (almarhumah),
maka keluarga muda ini sudah seperti
anak kandung saya sendiri.
Senang sekali dapat mengajar cucunda Asita
dan teman-temannya waktu masih duduk
di bangku Sekolah Dasar yaitu SD Kupu-kupu,
dan sekarang pun masih tetap mengajar Matematika
saat Asita duduk di kelas 7 SMP Kanisius, Menteng – Jakarta.
Puji Tuhan, hasil yang diraih oleh cucunda Asita
selalu “the best” bahkan memperoleh predikat
“Magna Cumlaude” di SMP Canisius.
Eyang Ti LOVE you all
Suatu KEMUSTAHILAN, Tuhan Yang Maha Pemurah
berkenan memberikan anak cucu tercinta
sebagai Penghiburan seolah-olah ananda mbak Maya masih ada.
Terima kasih Tuhan, tiada henti hamba-Mu mengagumi dan
mensyukuri KEMUSTAHILAN yang datang dari pada –Mu. Amin.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 310
PAPI KOKON – JAKARTA
“Luarrrrrr Biasa 75 tahun”
Jikalau Engkau menemukan
figur seorang Bunda
bukan saja Bunda mencintai keluarga.
Melainkan Bunda mencintai alam raya,
sesama dengan penuh kasih.
Dia adalah Bunda Lusia.
Tanpa kenal lelah
bahkan berkorban waktu,
ilmu dan materi
demi mengulurkan tangan
dalam berbagi kasih.
Bunda sangat
aktif, kreatif,
bersahaja, suka cita adalah pribadi yg
melekat pada diri Bunda Lusia.
Biarlah usia 75 tahun tetap menjadi
pelita dan garam dunia.
Kekuatan Bunda Lusia selama 75tahun,
beliau selalu mengandalkan Tuhannya
dengan sepenuh hatinya.
“Selamat Ulang Tahun ke 75”
Bundaku yang kukasihi.
Selalu damai sejahtera, suka cita, kasih menyertai
Bunda Lusia dan Keluarga.
Papi Kokon
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 311
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Siapa yang tidak kenal Papi Kokon ?
Orang luar biasa yang serba bisa.
Jiwa seni, dapat merangkai kata-kata, melukis,
membuat patung dan segala macam kreasi.
Bintang iklan yang sering muncul di layar kaca televisi.
Sebagai MC sangat handal, humoris yang
selalu membuat siapapun bergembira
dan bersuka ria, bahkan tertawa terbahak-bahak.
Masih ingat ketika Papi Kokon meminta audience
untuk menyusun kalimat sepanjang-panjangnya
dengan huruf depan serba “T”
dan ternyata beliau sudah menyiapkan jawaban yaitu :
“Tukang Tahu Tukang Tempe Towel-Towel, Towel-Towel
Telinga Tante Tati, Tante Tati Teriak
Tolong-Tolong, Tetapi Tukang Tahu Tukang Tempe
Tetap Towel-Towel”
Belum lagi dalam hal “SENI SUARA”.
Karena biasanya audience cukup banyak,
Papi Kokon pandai membuat grup,
dan membagi dengan berbagai suara,
misalnya “PIMPIM”, “PAMPAM”, “POMPOM”
yang sungguh menghidupkan suasana.
Pandai menyembuhkan berbagai penyakit.
Jiwa sosial tidak diragukan, membantu semua pihak
yang memerlukan bantuan.
Setiap hari Papi Kokon selalu
mengirim MOTIVASI yang sangat bermanfaat
melalui WA kepada banyak komunitas.
Memberi MOTIVASI secara langsung juga dilakukan
dalam berbagai pertemuan,
terutama sebelum Covid-19 melanda dunia.
Papi Kokon juga PENDOA yang tekun
Terima kasih Papi Kokon atas waktu
untuk berkenan menulis sesuatu yang sangat berharga
di Ulang Tahun ke-75 bunda Lusia.
Tuhan memberkati. Amin.
Terima kasih Tuhan, atas KEMUSTAHILAN yang boleh hamba-Mu terima
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 312
KELUARGA NINO & ADHE – JAKARTA
“Ungkapkan terima kasih
kepada Bunda Lusia yang tercinta”
Suatu kehormatan dipertemukan
dengan Bunda, Bunda adalah seorang
ibu yang memiliki hati mulia dan tidak
mengenal perbedaan. Bunda yang
selalu mengedepankan kepentingan
anak-anaknya dan keluarga di tengah-
tengah kesibukannya.
Bunda yang selalu mengutamakan
Pendidikan, membantu mendidik
sesama dengan kasih yang tulus dan
tanpa mengenal pamrih.
Bunda yang selalu menciptakan ide-ide
baru dan prestasi yang luar biasa guna
memajukan bangsa.
Mengenang perjalanan hidup keluarga kami, dari kami belum menikah sampai
mempunyai anak-anak yang sekarang sudah bersekolah di Perguruan Tinggi,
tidak lepas dari perhatian dan support bunda Lusia selama ini.
Untuk itu perkenankanlah kami menyampaikan rasa terima kasih karena
Bunda selalu ada di saat kami membutuhkanmu. Semua kebaikan dan
kenangan yang kita jalani bersama, sangat berarti untuk kami.
Terima kasih karena Bunda sudah
mempercayai kami untuk berbagi
pengalaman yang Bunda miliki. Terima
kasih karena Bunda telah menjadi bahu
yang selalu ada untuk kami. Akhir kata, usia
75 tahun bukanlah hambatan Bunda untuk
terus berkarya
Buku kenangan ini akan menjadi motivasi
dan inspiring keluarga kami dan anak cucu kami kelak. Sukses selalu Bunda,
sehat dan Tuhan selalu melindungi Bunda. We love you,
Nino-Adhe-Natasha-Emillio
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 313
“Selamat Ulang Tahun ke 75”
Bunda Lusia
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 314
MARKIE & KELUARGA – JAKARTA
Sudah hampir 12 tahun Markie mengenal Bunda Lusia Soetanto.
Beliau adalah seorang yang baik, cerdas, tulus dan memiliki
jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama manusia.
Sangat banyak pelajaran hidup yang saya terima selama mengenal beliau
dan sampai sekarang saya menerapkan di dalam kehidupan
bersama anak-anak dan istri saya seperti disiplin, tanggung jawab
dan suka menolong antar sesama manusia.
Selamat Uang Tahun Bunda Lusia ku tercinta,
semoga bunda selalu diberikan kesehatan, panjang umur
dan kebahagiaan oleh Tuhan YME.
Terima kasih atas semua kebaikan dan cinta kasih bunda
untuk Markie dan keluarga selama ini...
salam cinta kasih dari Markie, Melly dan cucunda...
“Selamat Ulang Tahun, bunda .... ”
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 315
J.S. WIBOWO SINGGIH – MADIUN
Lustrum XV Bunda Lusia Soetanto.
Sungguh menjadi berkah istimewa bagi saya bahwa dalam masa perantauan
saya di seputar Jabotabek (1990 s.d. 2000), saya boleh mengenal dari dekat
sosok Bunda Lusia Soetanto.
Pada akhir tahun 1990, sebagai seorang pendatang baru di Ibukota, dengan
sedikit kemampuan main organ gereja. Waktu itu saya, atas ajakan beberapa
teman dan kenalan, terlibat di beberapa kegiatan kelompok anak-anak muda
Gereja Katolik, Remaja Katolik Cawang Atas/RKC, lingkungan Dewi Sartika /
Desarti. Mudika Lingkungan Jatinegara, Paroki Petamburan, dan di kemudian
hari lebih banyak aktif di Depok dan Kelapa Dua. Sampai akhirnya sekitar
tahun 2000 saya harus pulang kampung, dan sampai sekarang masih boleh
berkarya di Madiun dan sekitarnya. Berlatih koor untuk tugas di Gereja
merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan pada saat itu. Senang sekali
rasanya melihat semangat anak-anak muda mau belajar membaca not..
Nah, ketika awal-awal saya mulai terlibat aktif di lingkungan Cawang dan
Dewi Sartika itulah saya berkenalan dengan Bunda Lusia. Setiap menjelang
tugas koor di Gereja, Paroki Santo Antonius Padua Bidaracina Jakarta Timur.
Hampir tiap seminggu 2 kali, kami boleh berlatih koor di salah satu ruang di
Gedung Pendidikan SANTA LUSIA, milik Bunda Lusia di Jl. Dewi Sartika.
Waktu berjalan, akhirnya saya dipekenankan juga mengenal lebih dekat
Pendidikan SANTA LUSIA. Pada suatu siang saya diajak Bunda Lusia
berkeliling ruangan untuk dipekenalkan dengan karyawan dan para tutor di
Pendidikan SANTA LUSIA tersebut. Dari situ saya belajar banyak dari Bunda
Lusia. Bagaimana beliau mulai merintis dan membesarkan Pendidikan SANTA
LUSIA tersebut. Beliau memang seorang pekerja tangguh.
Pada kesempatan lain, saya diperkenankan juga berkunjung di kediaman
Bunda Lusia di daerah Tegal Parang Jakarta Selatan. Yang menarik di rumah
itu adalah Ruang Doa. Keluarga Bunda Lusia mengkhususkan salah satu ruang
di rumahnya untuk menjadi perjumpaan istimewa dengan Tuhan melalui doa-
doa. Baik doa pribadi maupun doa bersama-sama dengan anggota keluarga
dan juga para tamu yang datang.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 316
Dari perjumpaan dengan Bunda Lusia itu saya melihat bahwa Bunda Lusia
dalam kehidupan sehari-hari selalu berusaha menyeimbangkan antara hidup
doa dan karya. Tampak sekali Bunda Lusia menghayati pepatah “Ora et
Labora” dalam kehidupannya.
“Selamat merayakan Hari Ulang Tahun ke-75”
Semoga Bunda Lusia senantiasa hidup dalam berkat dan rahmat Tuhan.
Berkah Dalem Gusti.
(Amadeus – Beatrix – Chrisantus – Dhanis – Singgih)
Mas Singgih ananda yang terkasih,
Sangat berkesan waktu mas Singgih sebagai Dosen di salah satu
Universitas ternama di Madiun, Jawa Timur mengajak para Mahasiswa
untuk berkunjung ke ibukota Jakarta. Dalam satu BUS yang mengalami
kemacetan lalu lintas di daerah Pantura, akhirnya semua tiba dengan
selamat di Jakarta. Mereka semua menginap di Gedung Pendidikan
SANTA LUSIA, jalan Dewi Sartika No. 239 Cawang II Jakarta Timur.
Kami sangat bahagia dapat memberikan pengalaman berharga selama
berada di Jakarta. Audiensi dengan Bapak Uskup – Keuskupan Agung
Jakarta, sekarang Ignatius Kardinal Suharyo. Juga bertemu dengan
Bapak Joko Widodo, waktu itu Gubernur Provinsi DKI Jakarta, ternyata
sekarang beliau adalah Presiden Republik Indonesia. Kami ajak para
Mahasiswa dan Dosen ke Yayasan Bung Karno, mengenal SEJARAH
yang sesungguhnya. Masih banyak kesan yang tersimpan dalam hati,
tidak dapat terlupakan.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 317
DARREN, EILENA & DANNY – BALI
IBU YANG LUAR BIASA,
NAMANYA IBU LUSIA SOETANTO
Buat ibu kami tercinta “Ibu Lusia Soetanto”
Ibu yang selalu ramah, energik, super
sibuk dan penuh dengan kegiatan
sosial. Kami sangat bersyukur pada
Tuhan buat pertemuan yang diawali di
dalam pesawat dari Bali menuju
Jakarta pada bulan Juli tahun 2008.
Masih ingat di benak saya, waktu itu
“Danny” suami saya mengatakan :
“Aku bertemu dengan seorang ibu
yang LUAR BIASA, namanya IBU LUSIA
SOETANTO.” Pokoknya luar biasa ibu
yang satu ini
Dan benar, waktu saya pertama kali berkenalan dengan ibu Lusia, saya
langsung merasa nyaman karena beliau sangat ramah dan rendah hati. Ibu
Lusia punya rambut yang sangat panjang dengan style konde yang khas ala
ibu Lusia Soetanto.
Semakin mengenal beliau, semakin saya melihat sosok seorang ibu yang
sangat mendedikasikan dirinya untuk menolong sesama terutama di bidang
Pendidikan yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu saja, bahkan beliau
mendedikasikan hidupnya untuk menolong sesama. Seperti menyekolahkan
anak-anak yang kurang mampu untuk meraih cita-cita mereka. Ibu Lusia juga
seorang ibu yang sangat memperhatikan kehidupan karyawan-karyawannya.
Beliau juga seorang ibu yang sangat baik yang menyayangi putera-puterinya
serta cucu-cucunya. Lebih lagi, ibu adalah sosok yang sangat mencintai
Tuhannya. Dengan setia beliau selalu berdoa setiap waktu dan mengikuti
banyak kagiatan pelayanan di Gereja.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 318
Buat saya pribadi, ibu Lusia Soetanto adalah pribadi yang sangat
menginspirasi kaum wanita Indonesia khususnya. Ibu yang tangguh, tegar
dan tetap tenang dalam segala permasalahan. Beliau juga seorang pendengar
yang baik jika kita bermasalah, dan selalu memberikan nasehat yang
membangun, selalu memberikan support yang positif buat kami.
Tidak terasa pertemanan kami yang dimulai dari tahun 2008 hingga sekarang
sudah 13 tahun lamanya. Kami sudah menganggap ibu Lusia sebagai ibu kami
sendiri. Kami juga tetap berharap ibu kami tercinta tetap berkarya, sehat, dan
bahagia dalam lindungan Tuhan
“Selamat Ulang Tahun ke-75 Ibu Lusia Soetanto,
ibu kami tercinta”
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Sesama penumpang Pesawat Udara yang tidak saling kenal
sebelumnya, hanya karena duduk di kursi satu deret, dari
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pulau Dewata Bali menuju Jakarta,
ibukota Republik Indonesia, kami saling berkenalan.
Siapa menyangka, Tuhan Yang Maha Baik telah
mempertemukan kami dengan cara seperti itu. Namun waktu
berjalan terus, perkenalan berubah menjadi Persaudaraan yang
sangat tulus, dari hati yang paling dalam.
Tuhan, kami sungguh mengagumi dan mensyukuri
KEMUSTAHILAN yang telah Tuhan berikan kepada kami.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 319
IBU AGUSTINA NI MADE HEPI HARIASIH
(IBU HEPI) – BALI
Awal Kisah Perjumpaan dengan bunda Lusia Soetanto
Pada suatu hari di hari Minggu pertengahan
tahun 2009, di mana umat Nasrani menjalankan
Ibadah Minggu. Saya sebagai seorang yang beriman
Katolik sedang megikuti Misa Minggu Pagi pukul
09.00 WITA di Gereja Katedral Roh Kudus
Denpasar. Tampak dari belakang seorang ibu
dengan berpenampilan cukup anggun, rapi dan
nampak priyayi duduk di bangku depan, dalam hati
saya bertanya dari mana ya ibu itu?
Dan setelah selesai Misa kami keluar Gereja
melalui pintu samping Gereja. Perjumpaan kami
berlanjut dengan sapaan, selamat pagi ibu, ibu
berasal dari mana? Tinggal dimana? Dan dengan
siapa ke Gereja? Pertanyaan saya disambut beliau
dengan ramah, hangat dengan gaya bahasa yang sangat tertata.
Saya berfikir bahwa bunda Lusia bukan orang sembarangan.
Perjumpaan saya yang sangat singkat waktu itu sudah sangat membuat kesan
yang sangat luar biasa. Saya bertemu dengan seorang ibu yang hebat, ramah,
rapi, tatanan bahasa sangat halus dan sangat santun. Sebelum pulang kami
bertukar nomor telepon dan saya berjanji akan datang mengunjungi beliau
yang kebetulan libur ke Bali, mengunjungi putrinya Mbak Maya yang tinggal
di Padang Galah Sanur, tidak jauh dari rumah saya.
Dari waktu ke waktu berjalan, relasi yang kami bangun dengan bunda
Lusia cukup baik. Satu hal yang membuat saya sangat bahagia ketika bunda
Lusia menyebut saya dengan panggilan “ananda Ibu Hepi tercinta”.
Seorang bunda Lusia berkenan menganggap saya sebagai anak yang
dikasihinya. Ada rasa bangga sekaligus bahagia.
Adalah sikap doa, di manapun perjumpaan kami bersama bunda Lusia
selalu mengawalinya dan mengakhiri dengan doa yang mengalir dari hati
yang sangat luar biasa, dipenuhi oleh Roh Kudus sangat menyejukkan jiwa.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 320
Pernah suatu ketika saya mempunyai kesempatan bermalam di rumah
bunda Lusia di Jakarta. Paginya kami sudah rapi dan seperti seorang
pemimpin biara, bunda Lusia mengajak kami semua di sana untuk ikut Ibadat
Pagi, dan bersama sharing pengalaman. Sungguh membuat saya kagum dan
berguman dalam hati. Betapa beliau selalu menjadikan doa untuk mengawali
semua kegiatan dan rutinitas setiap hari.
Tata cara kehidupannya setiap hari layaknya kehidupan biarawati. Adapun
pengalaman yang rasanya juga ingin saya ungkapkan adalah ketika bunda
Lusia ada di Bali. Beliau ada tugas mengajar di kompleks Perumahan Kuta
Permai. Ketika itu saya bawa sepeda motor datang ke rumah bunda. Waktu
itu bunda Lusia bilang : “Bu Hepi, tolong antar bunda ke tempat memberi les
di Kuta Permai, ya”. Jujur dalam hati saya takut, ketika bunda Lusia bilang naik
motor saya. “WADUH !!! Gimana ini??”. Kemudian saya yakinkan kepada
bunda Lusia : “Naik motor, bunda? Bunda Lusia menjawab : “Ya anakku, ibu
Hepi”. Ya Tuhan.... bisa bayangin kah saya membonceng bunda Lusia naik
motor? Akhirnya saya memberanikan diri menyampaikan kepada bunda
Lusia, kalo saya menganggap bunda sebagai seorang pembesar. Tentu saya
tidak berani mengajak bunda naik motor. Tetapi jika saya menganggap bunda
sebagai ibu saya, maka saya akan dengan senang hati mengantar bunda
sampai tujuan. Bunda Lusia mengatakan : “ Tidak apa-apa”. Aduh… lega hati
saya sekaligus was-was betapa nekatnya saya membonceng seorang bunda
Lusia naik Motor. Dari peristiwa itu saya menilai bunda Lusiaseorang yang
luar biasa, rendah hati, berjiwa besar, dan sanggup menerima saya apa
adanya. Puji syukur bagi Tuhan. Dan satu hal kebiasaan bunda Lusia, ketika
berada di manapun, tanpa melewatkan begitu saja kebiasaan beliau yang
selalu suka membantu dan menolong orang lain.
Pada bulan September 2014, saya lulus dari Pendidikan Bidan. Bunda
memberi hadiah mengunjungi Maumere NTT. Luar biasa !!! Bersama bunda
Lusia saya diperkenankan mengunjungi Maumere NTT khususnya di
Seminari Ritapiret, untuk mengenang 25 tahun kunjungan Paus Johanes
Paulus II di kota Maumere. Melihat dari dekat sebuah kamar tempat
beristirahat Paus Johanes Paulus II selama di Maumere. Sangat-sangat
bahagia dalam menambah keimanan saya dengan pengalaman ini.
Limpah terima kasih bunda Lusia, atas semua kebaikan yang bunda berikan.
Tidak hanya berhenti sampai di sini, pada pertengahan tahun 2019 bunda
Lusia menyarankan saya membuat Paspor persiapan Ziarah ke Roma pada
bulan April 2020.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 321
Semua persyaratan yang matang sudah bunda
Lusia lakukan. Seluruh biaya dan akomodasi
transportasi, sudah disiapkan oleh bunda Lusia.
Namun sayang awal tahun 2020 dunia dilanda
Pandemi Covid-19 dan membuat segala rencana
untuk Ziarah Rohani ke Roma dibatalkan.
Pada bulan September 2019, bunda mengajak saya
untuk menghadiri Peresmian dan Pemberkatan “St
Paul Johanes II” yang berdiri di tengah “Mall
Pakuwon Surabaya” yang sangat megah dan indah
itu
Sungguh...................begitu
banyak hal kebaikan
dan pengalaman yang
luar biasa yang telah
saya terima dari bunda Lusia. Saya sangat
merasakan kebaikan hati bunda Lusia selama ini,
beliau melakukan tanpa pernah mengharapkan
balasan apapun. Kini di usia yang ke-75, bunda
Lusia tetap memancarkan wajah yang penuh kasih
sayang. Sungguh menjadi teladan banyak orang.
Penuh dengan semangat, menjadi inspirasi banyak
orang. Dari lubuk hati yang terdalam ananda
sekeluarga menghaturkan :
“SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE - 75
BUNDA LUSIA SOETANTO”
Dengan iringan doa, semoga bunda Lusia senantiasa sehat, panjang usia,
penuh berkat berlimpah. Terima kasih atas kebaikan hati bunda Lusia selama
ini. Untuk suri teladan hidup yang patut dicontoh. Cinta kasih yang hidup di
hati dan menjadi inspirasi banyak orang. Kiranya Tuhan memberkati bunda
Lusia dengan berkat surgawi dan duniawi. AMIN !!
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Pertemuan pertama di Gereja Katedral Denpasar Bali, berlanjut menjadi
Persaudaraan sejati, seperti ibu dengan anak kandungnya sendiri.
Tuhan Yang Maha Bijaksana, terima kasih atas KEMUSTAHILAN yang
telah mempersatukan hamba-Mu dengan ananda ibu Hepi di Pulau Dewata.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 322
MBAK DINUK & MAXI – BALI
Selamat Ulang Tahun yang ke-75
09 April 2021.
Semoga ibu selalu dikarunia sehat, sejahtera, bahagia,
panjang umur & menjadi cahaya terang bagi sesama
seperti yang hingga kini sudah Ibu bagikan
& teladankan pada kami.
Puji syukur pada Tuhan YME,
kami diberi kesempatan emas mengenal dekat
sosok seorang Ibu yang penuh kasih dan rendah hati.
Tidak pernah kehabisan energy & waktu
untuk berbagi kasih dalam banyak wujud.
Begitu banyak teladan & pelajaran yang kami terima
dari ibu tentang mengasihi & berbuat baik.
Terima kasih banyak buat segalanya Ibu Lusi,
Berkah Dalem ...
Salam hormat penuh kasih
ananda Dinuk &
cucunda Maxi
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 323
BAPAK MARKUS – BALI
Ditulis dan dikirim pada hari Minggu 28 2021
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 324
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Ananda mbak Dinuk yang berdomisili di Pulau Dewata, Bali
sejak tahun 1980 selalu membantu saya apabila datang ke Bali
membawa rombongan para siswa Bimbingan Belajar SANTA LUSIA
untuk ber-Darmawisata dan ber-Bakti Sosial.
Pulau Dewata memang sangat indah, namun bukan hanya menikmati
keindahan alam, para siswa saya ajak untuk melakukan Bakti Sosial
yang telah disurvey terlebih dahulu oleh ananda mbak Dinuk.
Di desa Bajra, terdapat perkampungan penyandang LEPRA/KUSTA,
yang jumlahnya lumayan banyak. Kami setiap tahun sekali mengunjungi
mereka, dan diterima dengan penuh suka cita,
walaupun kami menjaga jarak dan tidak boleh saling bersentuhan
seperti jaman sekarang ini, menghadapi Covid-19.
Sungguh merupakan kenangan yang tak terlupakan oleh para siswa.
Kami pernah juga diajak ke Panti Wredha di dekat kota Denpasar.
Para Oma dan Opa sangat bergembira, memeluk kami satu per satu
seolah tidak boleh dilepaskan. Air mata mengalir tidak terasa,
betapa Oma Opa sangat merindukan cinta kasih.
Semua ini berkat arahan mbak Dinuk yang sangat menguasai situasi
di Pulau Dewata, Bali. Terima kasih ananda mbak Dinuk,
yang sampai sekarang tahun 2021 masih erat memelihara
tali persaudaraan kita. Salam sukses juga untuk cucunda Maxi
yang telah berhasil dalam Kompetisi di berbagai Negara.
Teriring doa yang terbaik, juga untuk Papa tercinta, Bapak Markus.
Semoga kita semua masih diberi Tuhan kesehatan yang baik,
sehingga kita masih akan saling berjumpa seperti pada
tahun 2019 yang lalu, dalam acara Syukuran Rumah kami sekeluarga
di Batu Intan V/88 Batu Bulan, Bali.
Persaudaraan selama puluhan tahun, apabila disiram dan
dipelihara dengan curahan cinta kasih, sungguh berbuah manis.
Suka dan duka, kami rasakan bersama.
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Terima kasih atas KEMUSTAHILAN yang boleh kami rasakan.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 325
IRWAN & ROHMAH – BALI
Saya Irwan usia saya 56 tahun berdomisili di
Gianyar. Saya mau berbagi kesan dan pesan
untuk bunda Lusia yang sudah banyak
membantu saya dan keluarga dan memberi
inspirasi kepada saya. Diantaranya bunda
seorang yang sangat baik hati dan juga
pemerhati dalam hal Pendidikan dan sosial.
Beliau seorang pekerja keras, jujur dalam segala
hal dan sangat bertanggung jawab. Saya amat
banyak belajar dari beliau. Bunda juga orang tua
yang penyayang, lembut tutur
katanya.....pokoknya saya dan keluarga
Alhamdulillah bersyukur dapat mengenal
seorang Bunda Lusia yang sangat baik hatinya.
Semoga Bunda selalu diberi kesehatan kebahagian bersama keluarga dan
panjang umur dari Allah SWT... Aamiin YRA
We Love You Bunda Lusia and Thank You.... Irwan
Jaga selalu kesehatan yaaa Bun.....
Rohmah usia saya 56 tahun berdomisili di
Batu Bulan Gianyar Bali.
Saya dan keluarga mengenal bunda Lusia
Soetanto sejak beberapa tahun yang lalu. Sejak
mengenal beliau, saya begitu terkesan dan
berdampak sangat positif bagi kami, karena
beliau adalah seorang yang penyabar, pekerja
keras dan saling mengasihi kepada sesama.
Kesabaran yang saya lihat dari beliau adalah
bunda sangat penyabar didalam keluarga dan
penyabar dalam menghadapi perjuangan hidup.
Bunda juga memimpin banyak organisasi
kemanusiaan, yang tentunya di mata saya itu adalah hal yang tidak mudah dan
sangat luar biasa.
Bunda juga adalah seorang yang sangat penuh kasih dan sayang. Dalam
berkomunikasi sangat terasa. Bunda senang berbagi dalam segala hal. Bunda
juga seorang yang sangat dermawan. Kepada siapapun yang membutuhkan
bantuan dari beliau, beliau selalu mengulurkan tangan dan kasih.
Sukses dan Sehat selalu dan Panjang Umur dalam Lindungan Allah SWTuntuk
bunda tersayaang..... Rohmah
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 326
22
Sahabat &
Kerabat
di
Luar Negeri
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 327
JAN KLOK – BELANDA
Lusia’s family pick us up at Soekarno Hatta Our Golden Weeding Anniversary
in Lusia’s house
Cut the Tumpeng, Indonesian culture Love from our happy family
Lusia as the host in Indonesia Sweet memories. Visit Dutch Lions to
Indonesia February 1999. As always very
hospital reception by Lion Lusia Soetanto
“Happy 75th Birthday Lion Lusia”
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 328
TON THOMASSEN – BELANDA
National Convention - Medan
Dance our garden
Lusia; presentation
Dance Group
Lusia, my mother and dancing
group; our garden
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 329
Lusia and me; Liesbeth, My mother and
Indonesian Dance Group me; our home
Our home; Indonesian Dance Group
Lusia in our garden Good memories between
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” Lusia Soetanto and
Rostina Sulpandji
HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 330
ALICE & HERMAN OLTHOF – BELANDA
Dear Lucia Soetanto,
We are very honoured to have a place in your Festive Album for your 75th
birthday. Our congratulations on this special occasion.
We had the priviledge to have known you nearly since we became members
of this great family o f Lions and we have admired your ongoing interest in
people and specifically in those who need a helping hand. The wsy you
provided an education for your pupils in your different schools and after their
graduation in finding a job. We
remember the wedding party in
Groningen! May God give you health
and opportunities to continue these
good works on earth.
Separately we send you pictures of
our eldest and youngest son. The
middle one missed the deadline . We
might still send it to you.
Alice & Herman Olthof, Nederland
“Happy 75th Birthday dear Lucia”
These our three sons, their wives and
the four eldest grandchildren, ten years ago.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 331
RINI & HERMAN MANDERS – BELANDA
“Mother Lusia 75 year, 9 April 1946”
Dear Mother Lusia,
On 9 April 2021 we celebrate your 75e Year and of course we hope that you
and your lovely Family are in a good health and happiness, congratulation!!!
We have so many good and sweet memories from our Marriage in Holland
and French with you and also many memories together in Indonesia.
We remember all the times we stay in your wonderful home in Yakarta when
we are visiting our Family in
Depok. You let us see the nice
places and restaurants inYakarta,
Yogya and so many other places.
We remember the times that you
invited us to your office Santa
Lusia where you let us see how
you're working with the students
and docents, that moments we
were very impressed about you.
We remember the nice diners in
your home where we make competition " Who's the Best Cookie? ", and
honestly, we saw, you're the best!! The best feelings we have when we're
traveling together to Bali to the house of Maya, in the meantime she was a very
good friend of us, she will forever stay in our heart.
Dear Mother Lusia, thank you for the good moments and we hope you're in a
good health so we can visit you as soon as possible.
Rini and Herman Manders
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Menjadi SAKSI PERNIKAHAN di Gereja kota kecil Oude Pekela, Negeri
Belanda untuk Anak Angkat saya, mbak Rini yang berjodoh dengan
Herman Manders, adalah suatu KEMUSTAHILAN apabila tanpa campur
tangan Tuhan. Terima kasih Tuhan atas kasih karunia-Mu
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 332
NINIEK WERRY – BELANDA
Indonesia – Belanda
50 tahun hubungan Lusia Soetanto – Niniek Werry
Januari 1971 saya berangkat untuk belajar di Belanda.
Dengan tak kusangka tante Lusia Soetanto juga hadir bergabung dengan
keluarga Kotagede di Bandara Halim Perdana Kusuma untuk perpisahanku.
Bandara Halim Perdana Kusuma saat Dari Kiri ke kanan : Asih, Tante Lusia, Alm.
perpisahanku berangkat ke Belanda Lik Narti, Alm. Lik Pus, Lik Har (HS), Alm. Ibu
untuk belajar Kusni (teman HS) – dulu kami serong
bersama-sama tirakat, aku sering ikut
Saya tidak akan berfikir, bahwa sesudah 27 tahun, kami akan bertemu lagi di
hotel Victoria Amsterdam, Negeri Belanda.
Saya sudah sebagai isteri dan ibu dari 5 (lima) orang anak. .
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 333
Setahun kemudian tante Lusia mengundang kami untuk menghadiri
pernikahan yang akan dirayakan dengan tradisi Jawa di Belanda. Ini buat
anak-anak saya untuk pertama kali menyaksikan kebudayaan Jawa, apalagi
2 dari puteri kami sebagai domas (pagar ayu).
Sewaktu kami liburan ke Jakarta, kami diterima di rumah tante Lusia dengan
pintu terbuka lebar dan keramahan. Apa lagi anak kami yang pertama Sidarta
dan anak ketiga Ratna diizinkan berapa lama untuk menginap dan mendapat
bimbingan dari tante Lusia.
Dengan berterima kasih banyak seraya
mengingat kenangan yang bagus di masa
lalu. Kami sekeluarga mengucapkan
“Selamat Hari Ulang Tahun ke 75”
untuk tante Lusia Soetanto dengan cinta Rekreasi di Taman Mini Indonesia Indah
kasih sayang, persahabatan, kesehatan
dan kebahagiaan untuk masa depan.
Haarlem Nederland, April 2021
Keluarga Léon dan Niniek Werry – Praptohardjono
Sidarta (Sid), Krisno (Kris), Ratna, Intan, Priyanto (Priy)
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 334
KELUARGA F. HENDRA AZWAR – SYDNEY
“Message from Fransiskus Hendra Azwar”
Ibu Lusia Soetanto, you are an admiral figure who takes diligence in her
students and their work. An individual who is always proactive in her social
works, but however, is always humble and kind to others.
I met Ibu Lusia Soetanto when I was in high school (around 1983nish) needing
a tutor. Everyone knew BIMBEL SANLUS, the well-known name in the eighty
and ninety. Ibu Lusia payed the upmost attention to all students and always
answered with knowledge and expertise to the tough subjects like math,
physics and chemistry. Her help made it easier and comforting to continue
with our studies and played an important part in my journey to university. I
would like to say BIG Thank you once again.
My most impression of Ibu Lusia Soetanto, she is always stylish and
fashionable, a natural beauty authentic to Indonesian culture. very open to
all individuals in all aspects and generous to everyone she met.
Though we may be 5493km away from each other, she will always be close to
me including to my wife Adelina Tampubolon, and my two daughters Regina
Daniela Azwar, Katrina Putri Azwar .
“Happy 75th Birthday to my
beloved teacher and friend”
We are so bless and grateful to
meet and an extraordinary person
like you, Ibu Lusia Soetanto.
Love from us from down under.
Message from
Adelina Tampubolon
Ibu Lusia Soetanto is a lady that always radiates a warm smile, beautiful and
is an amazing teacher. I have always admired Ibu Lusia Soetanto in all aspects
of her life especially In her tremendous recognise every individuals full name
with fluency with no mistake. I would like to say
“Happy 75th Birthday to a beautiful lady,
and amazing teacher Ibunda Lusia Soetanto”
Most of your student will be thanking for what you have done for them and
one of them is my husband (Hendra Azwar)
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 335
MAMIEK SALEH – BELGIA
Dearest dinda Lusia...
Sugeng Ambal Warso..
“Have a Wonderful
75 years Birthday”
Bertambah usia bertambah juga Anugrah-NYA.
selalu dalam Lindungan dan BimbinganNYA.
Penuh berkah, kesehatan yang prima,
kebahagiaan & kesuksesan selalu mengiringi
dinda bersama keluarga tercinta serta handai
taulan.. Aamin.
You're the kind lovely friend I ever had and
our friendship will be there for ever .
❤ Loves Mamiek Saleh
& family ❤
Bapak Saleh, Puteri tunggal,
mbak Mamiek dan
Putera tunggal mereka.
Bapak Saleh mempunyai
tugas dari Negara, di Belgia.
Mbak Mamiek dan keluarga
Putera tunggal
masih tinggal di Belgia
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Mbak Mamiek Saleh adalah teman sekelas waktu kami sama-sama duduk di
bangku Sekolah Rakyat (SR) VI P. MATER DEI di kota kecil Muntilan Jawa
Tengah pada tahun 1950-an. Adalah suatu KEMUSTAHILAN, setelah
berpisah puluhan tahun, Tuhan mempertemukan kembali di Jakarta, ketika
dari Belgia tempat tinggal mbak Mamiek sekeluarga, pada saat mbak
Mamiek mantu puteri tercintanya. Hingga sekarang tahun 2021, komunikasi
antara Jakarta dan Belgia terasa begitu dekat. Terima kasih Tuhan.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 336
DARI MYA DWI ROSTIKA - JEPANG
Sosok Penghubung Hubungan Indonesia-Jepang
(Dr. Mya Dwi Rostika & Dr. M. Jakfar Idrus)
Ibu Lusia Soetanto, sering dipanggil
“Bunda Lusia”, terkenal sebagai sosok
pegiat sosial, yang juga seorang pendiri
Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA. Beliau
juga Anggota Dewan Pendidikan Provinsi
DKI Jakarta selama 2 periode dari tahun
2004-2014. Atas semua dedikasi beliau
tersebut, Keuskupan Agung Jakarta
memberikan penghargaan kepada beliau
sebagai Pahlawan Inspiratif, yang
memberikan inspirasi di bidang pendidikan,
kemanusiaan, rohani & sosial-kemasyarakatan.
Akan tetapi, perkenalan kami dengan ibu Lusia Soetanto bukan dalam konteks
sebagai pendidik maupun pegiat sosial, melainkan ibu Lusia sebagai seorang
ibu bagi Anastasia Ratih Damayanti (kami memanggilnya dengan mbak
Maya).
Kami diperkenalkan oleh Sisa Primashinta, adik
kelas semasa kuliah di Fakultas Sastra Jepang,
UGM Yogyakarta, kepada ibu Lusia dan mbak
Maya. Mbak Maya diantar oleh ibu Lusia berobat
ke “National Cancer Center” di Tokyo. Waktu itu,
saya masih kuliah S3 dan membantu sebagai
penterjemah, selama pengobatan mbak Maya di
Tokyo. Maklum, Dokter Takahiro Kasamatsu
yang menangani mbak Maya, kurang fasih
dalam Bahasa Inggris. Sementara ibu Lusia dan
mbak Maya tidak menguasai Bahasa Jepang.
Demikian awal pertemuan kami.
Pertemuan yang bermula dari urusan pribadi ini, kemudian berlanjut ke
dalam ruang lingkup yang lebih luas, dalam kerangka hubungan masyarakat
Indonesia dan Jepang.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 337
Kami yang kebetulan bekerja sebagai pengajar di beberapa Universitas
Swasta di Jepang, mengajar tentang politik dan budaya wilayah Asia Tenggara,
khususnya Indonesia, tanah air kami.
Mengajar budaya di era internet sekarang memang dapat dilakukan dengan
lebih atraktif dan interaktif, melalui visualisasi dan menggunakan sumber-
sumber yang banyak berserakan di internet. Namun, kami merasa bahwa para
mahasiswa Jepang yang belajar tentang politik, budaya dan masyarakat
Indonesia ini, tidak akan cukup memahami tentang Indonesia, hanya melalui
perkuliahan dan penjelasan di dalam kelas. Kami menyimpan keyakinan
bahwasanya pemahaman menyeluruh tentang Indonesia, hanya bisa didapat
apabila mereka datang langsung dan mengalami sendiri kehidupan, atmosfer,
Indonesia, dan berinteraksi langsung dengan masyarakatnya.
Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa
hampir semua mahasiswa yang kami ajar
menganggap negara-negara di Asia
Tenggara termasuk Indonesia, merupakan
negara yang terbelakang. Mereka
mempunyai pandangan negatif terhadap
Indonesia. Tidak aman, kotor, miskin.
Jarang sekali ada mahasiswa Jepang yang
ingin mengetahui tentang Indonesia.
Indonesia bukanlah sebagai destinasi
belajar maupun pariwisata mereka.
Sangat ironis sekali, bahwa banyak orang
Jepang tahu tentang Bali, tetapi tidak
mengenal Indonesia. Bahkan ada yang
berfikir bahwa Bali adalah satu negara
tersendiri, bukan bagian dari Indonesia.
Mereka menganggap Indonesia adalah negara yang sama dengan India,
sehingga mereka sering bertanya “apakah kami makan kare setiap hari?”.
Tidak heran kenapa mahasiswa Jepang yang belajar di Indonesia, sangat
sedikit dibandingkan mahasiswa Indonesia yang memilih Jepang sebagai
destinasi dalam menuntut ilmu. Menurut kami, hubungan Indonesia-Jepang
timpang, seperti “cinta bertepuk sebelah tangan”. Memang dalam hubungan
ekonomi, hubungan Indonesia-Jepang terjalin dengan baik. Tapi kami berfikir
bahwa harus lebih banyak orang Jepang yang mencintai Indonesia, agar
hubungan Indonesia dari semua sector, bisa lebih maju. Hal ini yang memacu
kami untuk tetap menjadi pengajar di Universitas di Jepang. Karena kami
percaya, anak-anak muda inilah yang akan mengemban hubungan Indonesia-
Jepang di masa depan.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 338
Dari sinilah, keyakinan sekaligus cita-cita yang awalnya terpendam ini bertaut
dengan kehadiran sosok Ibu Lusia. Ketika kami mengutarakan cita- cita dan
keinginan kami untuk membawa mahasiswa Jepang mengenal Indonesia
lebih dekat, Ibu Lusia yang saat itu aktif sebagai Ketua Umum IOTA (Ikatan
Orang Tua Angkat), bersedia menerima mahasiswa-mahasiswa Jepang kami.
Benar-benar tidak terbayangkan sebelumnya.
Beliau bersama dengan puluhan Keluarga Angkat di bawah naungan IOTA di
Jakarta, dengan tangan terbuka dan penuh kehangatan, menerimamahasiswa
kami untuk HOMESTAY, berinteraksi dengan masyarakat dan kehidupan
Indonesia selama beberapa hari di Jakarta. Kemudian kami membawa mereka
ke daerah-daerah lain, seperti Yogyakarta, Solo, dan Bali untuk melakukan
kegiatan voluntir dan studi lapangan.
Program HOMESTAY yang dikoordinasi oleh Ibu Lusia ini memiliki arti dan
nilai yang penting bagi pemahaman anak-anak muda Jepang, mahasiswa
kami, terhadap Indonesia. Dengan tinggal bersama keluarga mereka dapat
mengenal konsep keluarga, budaya dan nilai-nilai dalam keluarga Indonesia.
Selain itu, selama beberapa hari diantar berkeliling Jakarta – mal, kafe, TMII,
pasar, sekolah, dan tempat-tempat lain—tentu saja menjadi pengetahuan,
wawasan dan sudut pandang yang berbeda yang tidak mereka dapatkan di
dalam perkuliahan. Dalam kerangka yang lebih besar, Jakarta, Yogyakarta,
Solo (kami juga pernah diantar berkunjung ke Kuningan Jawa Barat), lalu Bali,
akan membentuk gambaran yang lebih utuh tentang Indonesia, sekaligus
membuat mereka lebih paham tentang multikulturalisme dan pluralitas yang
mendasari berbagai aspek kehidupan di Indonesia, dan juga negara-negara di
Asia Tenggara.
Sebelum Pandemi Covid - 19 membatasi
pergerakan manusia antar-negara di
seluruh muka bumi, selama kurang lebih 4
tahun sejak tahun 2015, sedikitnya 100
orang lebih mahasiswa kami, anak-anak
muda Jepang yang dalam 10-20 tahun
mendatang bakal menjadi motor penggerak
Jepang beruntung mendapatkan pengalaman
HOMESTAY dan segala warna-warninya.
Banyak dari mahasiswa Jepang yang
mengatakan, bahwa HOMESTAY di Jakarta
adalah pengalaman yang paling menyenangkan
baginya selama menjadi mahasiswa.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 339
Bagaimana tidak, mereka yang tidak bisa berbahasa Indonesia bahkan tidak
lancar berbahasa Inggris diterima dengan baik dan mendapatkan kasih
sayang layaknya putra putri sendiri. Tidak sedikit yang menangis waktu
berpisah dengan host familynya.
Rika, salah satu mahasiswa kami, ketika kami minta menceritakan
pengalamannya di depan adik-adik kelas dalam perkuliahan “Interaksi
Budaya Jepang dan Asia Tenggara” mengatakan, “Pengalaman homestay
mengubah pandangan saya terhadap orang luar negeri, dan Indonesia.
Awalnya imaji saya tentang Indonesia dan Asia Tenggara adalah
`terbelakang, tertinggal`. Namun selama saya berada di Indonesia, homestay
bersama keluarga di Jakarta, gambaran-gambaran yang terbentuk di kepala
saya, luruh satu per satu.”
Haru, mahasiswa lainnya, sekembalinya dari Indonesia termotivasi untuk
lebih memperluas pandangannya. Tidak hanya dalam negeri saja, tapi
berusaha menjadi seorang yang internasional. Dia mengunjungi kembali
Indonesia dan menemui host familynya, bahkan dia berusaha untuk belajar
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Junya, salah seorang mahasiswa kami yang termotivasi untuk bekerja sebagai
hotelier. Dia belajar bahasa Indonesia di UNPAD setahun sebelum dia
melanjutkan belajar di Universitas UDAYANA, dan magang di Ritz Carlton
Bali selama setengah tahun. Saat ini Junya bekerja di The Bussena Terace
salah satu hotel resort berbintang 5 terkenal di Okinawa. Dia mempersiapkan
dirinya untuk bekerja di Hotel di Indonesia di masa depan.
Dari pengalaman yang memupuk pemahaman mereka ini, telah membentuk
semacam keyakinan pada diri beberapa mahasiswa, atas potensi Indonesiadi
masa depan, sekaligus meyakinkan mereka untuk berkecimpung dengan
bidang-bidang yang bersinggungan dengan Indonesia. Ada di antara mereka
yang kembali ke Indonesia, baik sebagai mahasiswa pertukaran, belajar di
universitas-universitas di Indonesia, atau sebagai Nihon-go partners (penutur
asli Bahasa Jepang yang dikirim oleh pemerintah Jepang untukmembantu
guru-guru Bahasa Jepang di berbagai daerah di Indonesia). Banyak pula yang
lulus dari kampus kemudian bekerja di bidang yang berkaitan dengan
Indonesia.
Hal ini tentu saja tidak lepas dari perhatian dan kehangatan Ibu Lusia yang
terefleksikan dalam perlakuan dari keluarga-keluarga yang menerima para
mahasiswa. Banyak kejutan, tidak sedikit pula gegar budaya yang mereka
rasakan. Namun kehangatan dan keramahan keluarga Indonesia terpancarkan
dalam setiap senyum Ibu Lusia, dalam setiap masakan yang dihidangkan oleh
keluarga homestay, dalam kemeriahan pesta penyambutan, dalam tangis haru
pesta perpisahan, hingga pelukan sayonara di bandara Sukarno-Hatta.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 340
Hubungan bilateral negara Indonesia-Jepang sudah menginjak tahun ke 63
pada tahun ini. Terdapat kerja-kerja besar di bidang politik dan ekonomi di
dalamnya, yang membuat hubungan bilateral ini terus berlangsung. Ini semua
tentu saja dilakukan atas nama kepentingan masing-masing negara.
Hubungan bilateral bisa saja memburuk, jika kepentingan-kepentingan ini
saling bertabrakan, atau tidak terakomodasi. Karena itu, di luar hubungan
antar pemerintah kedua negara, kami yakin bahwa hubungan baik antar
masyarakat kedua Negara, justru hanya dapat terbangun dan terjaga oleh
kerja-kerja pribadi yang terus dilakukan tanpa pamrih, oleh sosok seperti
Ibu Lusia Soetanto.
Terima kasih Ibu Lusia, wilujeng rahayu. Bagi kami, ibu Lusia adalah tokoh
penting dalam membina dan menjembatani hubungan Indonesia - Jepang,
duta Indonesia dalam arti sesungguhnya. Semoga diberikan kesehatan dan
kekuatan untuk terus bekerja dalam membangun jembatan yang
menghubungkan rakyat Jepang dan Indonesia.
Kami menghaturkan :
“Selamat Ulang
Tahun ke-75,
Ibu Lusia”
Dr. Mya Dwi Rostika adalah seorang dosen tetap di Fakultas Hubungan Internasional
Universitas Daito Bunka Tokyo. Menyelesaikan studi S2 dan S3 di Jepang dalam bidang Ilmu
Politik dengan spesialisasi Kajian Wilayah Asia.
Dr. M. Jakfar Idrus (suami Dr. Mya Dwi Rostika) adalah seorang dosen tetap di Fakultas
Asia Abad 21 Universitas Kokushikan Tokyo. Menyelesaikan studi S2 dan S3 di Jepang dalam
bidang Ilmu Politik dengan spesialisasi Kajian Wilayah Asia.
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Semua serba MUSTAHIL, jika Tuhan tidak ikut berkarya. Bertemu dengan
mbak Mya dan mas Jakfar serta putera tunggal mereka di Tokyo, Jepang
pada tahun 2012, adalah awal dari Persaudaraan kami hingga saat ini dan
selanjutnya. Ternyata Tuhan mengantar kami untuk lebih jauh menangani
hubungan baik Jepang – Indonesia melalui dunia pendidikan. Kiprah mbak
Mya dan mas Jakfar, merupakan KEMUSTAHILAN bagi kami semua.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 341
MESEJ DARI SEPANG, MALAYSIA
Mesej dari Datin Latifah & Dato’ Yasid
I can honestly say that Bunda Lusia is one of the most incredible person I have
known over the years. From the first time I met her, introduced by our foster
son, Sulaiman, I have always looked up on her a motherly figure. She always
talk about positive things and share advice with me.
She is a soft spoken but strict woman, glamorous but humble and a very
beautiful soul to be with. She always share stories about her children and
grandchildren and it is obvious that she loves them very much.
The source of Bunda Lusia’s greatest joy from my observation comes from her
family. Blessed with two charming and understanding sons, two daughter-in-
law and two grandchildren, she is happiest when she is with them.
Another wonderful character of Bunda Lusia that I observed is that she is very
charitable. She always considered the needs of others and takes care of the
generously. I am impressed to see her updates on all the activities she joined
in LIONS Club for example.
I am certain that Bunda Lusia’s journey through life has not been a bed of
roses. She has also experienced grief and sorrow. But more importantly, is
how she picked herself up and deal with them. She is honestly one of the
strongest person I know and I respect her very much for that. Not everyone
can go through what she has went through and maintain a positive mentality
about life. I am so glad that Bonda Lusia has given me a chance to write
about my thoughts on her. I hope that Bunda Lusia know how much she meant
to me and my family.
Hope Bunda will continue to live a life
that brings blessings to many others.
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Sewaktu saya mengunjungi salah satu Anak Angkat bernama Sulaiman
Hassan di Malaysia, saya dipertemukan oleh Sulaiman dengan Keluarga
Angkat yang tinggal di Sepang, tidak jauh dari Kuala Lumpur International
Airport. Keluarga Datin Latifah & Dato’ Yasid dengan 4 (empat) putera dan
puteri mereka, menerima saya penuh rasa kekeluargaan. Sungguh suatu
KEMUSTAHILAN bahwa hubungan PERSAUDARAAN kami demikian erat
melebihi saudara kandung sendiri. Kami saling berkunjung, dari Malaysia ke
Indonesia dan dari Indonesia ke Malaysia. Terima kasih Tuhan.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 342
Mesej dari Amirah & suami
Buat Mami Lusia Soetanto tercinta,
Anakanda Amirah dah Suami Firdaus mendoakan kesejahteraan dan
kebahagiaan buat Mami Lusia terchinta. Walau kita dipisahkan oleh lautan,
tetapi kasih sayang kita tidak pernah terpisah. Menjelang umur ke 75 Mami,
Mami tetap ceria dan sentiasa memberi inspirasi kepada semua yang
mengenali Mami, ternyata umur hanyalah sekadar nombor dan tidak pernah
menjadi penghalang untuk Mami terus sukses dan menjadi ikon kepada
semua yang mengenali Mami. Sekali lagi kami mendoakan agar Mami
dikurniakan kebahagiaan, kegembiraan, kesihatan dan kekayaan berterusan.
Senyuman Mami akan sentiasa menjadi kenangan terindah buat kami semua
dan akan sentiasa dirindui.
Semoga Mami happy happy selalu and Happy Birthday from both of us.
With love, Anakanda Amirah & Suami
Mesej dari Amer
75 bukanlah sekadar satu nombor akan tetapi satu pencapaian besar!
Semoga Mami Lusia sentiasa sihat dan sukses selalu!
Mesej dari Eylia, Azad, Emeylia & Amaya
Dear Mami Lusia Soetanto,
Our first encounter was not like any other typical moment. Without knowing
much about Mami Lusia's background, we assumed that she was just as other
guest that our family has entertain for the past several years. We were wrong!
Mami Lusia humbly shared her amazing experiences with children under her
care, elderlies, Non-Governmental and charitable organizations. We later
learned that Mami Lusia was actually in her mid-70s! How could a person of
such age exuberate such a charisma, youthful energy and dedication with such
humility! It was a rather humbling moment and our subsequent encounters
opened a lot more wonderful stories where she shared in depth.
Mami Lusia, you are a standout amongst the most magnificent ladies that we
have met in our life. Warm wishes on your extraordinary day! May this
birthday of yours bring you more luck, happiness and success! We wish you
a wonderful year ahead and a great life for the many more years to come!
Happy 75th Birthday!
Regards, Anakanda Eylia & Azad, cucunda Emeylia & Amaya
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 343
Mesej dari Ananda Raiz
Sempena hari ulang tahun ke-75 Bunda@Mami Lusia Soetanto yang tercinta,
ananda berbesar hati untuk menulis sepatah dua kata bagi meraikan
kehadiran seorang insan yang cukup bermakna dalam hidup ananda.
Tanpa sedar, sudah hampir 8 tahun tempoh perkenalan dengan Mami namun
terlalu banyak kenangan manis yang sudah tercipta. Masih segardiingatan
pertama kali Ananda bertemu Mami di Jakarta pada bulan May tahun 2014,
cuma beberapa bulan selepas hari yang cukup pahit buat Mami sekeluarga.
Jelas, Mami masih dalam keadaan berduka namun Ananda cukupkagum dan
berterima kasih kerana Mami telang menyambut kedatangankami sekeluarga
dengan senyuman hangat dan penuh ceria.
Begitulah juga tiap-tiap kali Ananda berkunjung ke Jakarta, Mami dan
keluarga akan sentiasa memberikan layanan yang terbaik sehingga Ananda
dengan sangat bersyukur dapat menggelar Jakarta sebagai “my second home”.
Setiap kali juga, Mami akan membawa Ananda jalan-jalan di kota Jakarta ke
tempat-tempat tarikan yang cukup cantik seperti Taman Mini Indonesia
sehingga ke Bogor.
Antara pengalaman yang cukup manis bersama-sama Mami adalah apabila
Mami telah membawa Ananda ke Jogjakarta dan telah merealisasikan hajat
Ananda untuk melawat Candi Borobodur. Ananda sangat gembira dapat
melihat monumen dan stupa yang menyerupai sanggul istimewa Mami! Di
sana juga, Ananda dapat menikmati juadah asli Jogjakarta iaitu gudeg, yang
sering Ananda dengar.
Bagi Ananda, Mami adalah seorang duta yang sangat hebat dalam
mempromosikan negara Indonesia sebagai sebuah negara dipenuhi pelbagai
budaya, bangsa dan keunikan tersendiri. Pengetahuan Mami berkenaan hal-
hal yang disebutkan adalah sangat banyak dan Mami juga cukup berbangga
sebagai orang Indonesia meskipun sudah mengembara ke seluruh pelosok
dunia. Semakin banyak Ananda belajar dari mami, semakin bertambah rasa
kagum Ananda terhadap negara Indonesia.
Ananda juga sangat gembira kerana berpeluang menyertai beberapa program
anjuran LIONS Club Indonesia bersama-sama Mami. Anandasungguh kagum
dengan cara Mami menyumbangkan masa dan tenaga kearah aktiviti yang
cukup bermanfaat buat masyarakat. Mami ternyata mempunyai tenaga yang
lebih banyak dari Ananda yang jauh lebih muda! Mami sentiasa menjadi
inspirasi buat Ananda untuk menggunakan masa yang ada dengan lebih baik
lebih-lebih lagi kearah membantu orang lain selaras dengan kata-kata nasihat
yang Ananda masih ingat dari Mami- “ we cannot only take and take, but we
must also give and give”
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 344
Selain itu juga,kegiatan Mami khususnya dalam aktiviti-aktiviti keagamaan
dan cara hidup Mami yang penuh religious mengajar kami semua agar
sentiasa seimbang dalam mengejar kehidupan di dunia dan kehidupan
diakhirat. Pastinya, ini menjadi salah satu sumber kekuatan Mami dalam
menghadapi ujian Tuhan dalam kehidupan seharian.
Ananda juga begitu tersentuh kerana Mami sering menjadi orang yang
pertama memberikan ucap selamat pada hari-hari penting seperti awal bulan
Ramadan, Hari Raya Aidilfitri dan juga Aidiladha. Ingatan mami kepada
Ananda sekeluarga amatlah kami hargai. Tidak dilupakan, hadiah- hadiah
yang wajib dikirim dari Mami Lusia kepada keluarga kami setiap kali ada yang
berkunjung ke Jakarta.
Ananda berharap agar kita dapat mencipta lebih banyak kenangan dan
pengalaman manis semanis kue cubit kegemaran Ananda.
Oleh itu, sebagai pengakhir coretan, Ananda mendoakan agar Mami dan
keluarga di Jakarta sentiasa dilimpahi keberkatan dan kebaikan dari Allah.
Semoga Mami sentiasa dalam kesihatan dan tubuh badan yang mantap kerana
kesihatan Mami bukan sahaja menggembirakan kami sekeluarga, malah akan
menjadi manfaat buat segenap kelompok masyarakat yang dibantu oleh Mami
juga. Sesungguhnya, Ananda dan keluarga amat bersyukur kerana Mami dan
keluarga telah hadir dan menyerikan hidup kami. Semoga Mami sentiasa
menjadui inspirasi buat kami semua untukmenjadi “a better person” dan
semoga juga hubungan silaturahmi ini sentiasa berkekalan dengan izin Allah,
Amiin.
Keluarga bahagia di Sepang – Malaysia
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 345
2320
ASA
The Association of
Secretaries &
Administrative
Professionals
in Asia Pacific
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 346
Ibu Lusia Soetanto mengenakan Busana Asli dari KOREA, seusai mengikuti
ASA Congress untuk pertama kalinya di Hotel MAYNILA, di kota Manila,
Philippina pada tahun 1994.
MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN
Pengalaman yang penuh KEMUSTAHILAN, setiap tahun genap (2 tahun sekali)
saya mengikuti ASA Congress, sehingga Tuhan mempertemukan saya dengan
saudara dari berbagai Negara hingga sekarang ini. Jalinan PERSAUDARAAN
ternyata demikian erat, penuh cinta kasih. Kami saling berkunjung, seperti
tidak mengenal perbedaan warga Negara. Tuhan Yang Maha Bijaksana
senantiasa menghadirkan KEMUSTAHILAN dalam hidup saya.
Terima kasih Tuhan, atas segala rahmat dan berkat yang boleh saya terima.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 347
IBU YUNIAR ARUAN – JAKARTA
(THE ASSOCIATION OF SECRETARIES AND ADMINISTRATIVE
PROFESSIONALS IN ASIA PACIFIC) CONGRESS
Ibunda Lusia yang terkasih
Tidak terasa kurang lebih sudah tigapuluh tahun
persahabatan kita sampai hari ini, baik dalam organisasi
Ikatan Sekretaris Indonesia maupun secara hubungan
pribadi yang sudah seperti keluarga sendiri.
Bunda Lusia merupakan sahahat yang baik, penuh
perhatian, selalu ceria dan sukacita. Selain itu, bunda Lusia
adalah sosok yang sangat peduli dengan lingkungan dan
selalu tanggap dalam bersosialisasi.
Demikian juga kenangan dalam kebersamaan kita dalam mengikuti acara2
Congress yang diadakan oleh *The Association of Secretaries and
Administrative Professionals in Asia Pacific (ASA)* setiap dua tahun sekali.
Kita telah menghadirinya bersama2 sampai 10 Congress yang diadakan
diberbagai negara di Asia antara lain Phillipina, Brunei, Singapore, Malaysia,
Taiwan, Thailand, India termasuk Indonesia. Ikatan Sekretaris Indonesia pada
tahun 2007 mendapat giliran sebagai Host untuk ASA Congress, dimana bunda
Lusia juga berperan aktif dalam kegiatan tersebut.
Tak terlupakan saat pertama kali kita
menghadiri ASA Congress di Manila,
Phillipina tahun 1994, dimana
kita menampilkan tarian kebanggaan
kita *Tari Saman* sebuah tarian dari
daerah Aceh yang mendapat sambutan
hangat dari para peserta Congress se-
Asia-Pacific dan tamu2 undangan
Panitia dari Phillipina. Tari Saman yang
kita tampilkan sekaligus memperkenal-
kan Indonesia ke para hadirin.
Tak sia- sia latihan dan usaha kita para peserta Congress dari Indonesia ini
dapat menampilkan yang terbaik pada acara tersebut. Foto kenangan kitadi
Manila, Phillipina terlampir.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kami sekeluarga mengucapkan
“Selamat Ulang Tahun ke 75”
Kiranya bunda Lusia selalu sehat, panjang umur, sukses selalu dan diberkati
Tuhan dalam karya dan pelayanan nya. God Bless. Salam sayang penuh
kehangatan cinta kasih.
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 348
ZARINE COMMISSARIAT – INDIA
Message from Zarine Commissariat of Mumbai, India, for Lusia’s 75th Birthday Celebration
Dear Lusia,
I have known you since 1994, when we first met at the ASA Congress held in
Manila. And though we live thousands of miles away from each other, I have
had the pleasure of meeting you on 10 other occasions, in different parts of
the world, i.e. in Brunei, Singapore, Mumbai, Jakarta, Taiwan and Kuala
Lumpur, at ASA Congresses.
But Kersi and I have had the pleasure and the privilege of staying with you,
inyour lovely home, for four days when you were a superb hostess. Not only
did you take me shopping (which is something I love to do) but you showed
us marvelous sites in and around Jakarta (which is what Kersi enjoyed a lot
too). You took us to a meeting of your Lions Club, and presented a banner to
us,which still is on display in our house, as Kersi and I are both active members
ofLions Clubs International.
We deeply appreciate all the good work you have been doing as an active Lion,
which includes conducting excellent Youth Camps. But what really won over
our hearts during our stay in Jakarta was the classes that you were conducting
for children. You took such wonderful care of all thestudents! It is no wonder
that they loved you so very much!
Lusia dear, we agree with you that the whole world needs more Doctors, and
Kersi and I fully appreciate what you have done to encourage students from
Papua and East Indonesia to go in for Medical studies!
We pray that you may always be blessed with go od health, to keep up all
yourgood work.
You have a very wonderful, loving and caring family and we send all good
wishes to your two sons, daughters-in-
law and their children and to your grand-daughter.
Lusia, have a superb 75th Birthday
celebration with your family and
friends, and know that our thoughts,
good wishes and prayers will be with
you.
Lots of love,
Zarine Commissariat
March, 2021
“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN” HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto 349