The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Edisi Minggu 28 Maret 2021 pukul 20.00 WIB

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by achdi1101, 2021-03-28 09:59:37

Buku Kenangan HUT ke-75 per 28 Maret 2021

Edisi Minggu 28 Maret 2021 pukul 20.00 WIB

Sekedar kilas balik, saya mulai mengikuti Bimbingan Tes Ibu Lusia Soetanto
(BTILS) pada pertengahan tahun 1980, seusai menamatkan pendidikan di
Sekolah Menengah Pertama [SMP]. Saya terpacu untuk mendalami Ilmu
Pengetahuan Alam / IPA, jurusan yang kelak di SMA ingin saya pilih. Beliau
adalah pengajar tunggal untuk materi-materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Tempat belajar kami ada di Jl. Dewi Sartika, Gang Langgar 306 F, Cawang,

Jakarta Timur. Hal ini terus berlangsung dan tersambung hingga tahun 1984.

Tidak banyak yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Semata–mata
saya kehabisan kata–kata untuk mengungkap seluruh sisi “kehebatan” ibu pada

masa–masa belajar saya.

Singkatnya, beliau tidak hanya sukses mengantar ribuan anak didiknya meraih
impian–impiannya dalam tatanan sosial / strata masyarakat, namun juga
beliau sukses mengantar putra–putri beliau sendiri di bidangnya masing–

masing.

Last but not least, harapan saya ibu Lusia selalu sehat dan dapat memiliki
waktu yang banyak untuk momong cucu–cucu tersayang.

Selamat berhari lahir ibu. Be happy. Semoga semua hal yang pernah ibu
tanamkan ke ribuan anak didik [dan putra–putri beliau tercinta] dapat
diaplikasikansecara proper & sempurna.

Kota Bogor, Minggu 21 Februari 2021

Raden Dana Ganafi

0816 74 80 74
Email : [email protected]

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  100

Mas Dana Ganafi adalah salah satu murid
BTILS (Bimbingan Tes Ibu Lusia Soetanto).
Pada tahun 1980 ketika mas Dana mengikuti pelajaran,
BELUM bernama Bimbingan Belajar SANTA LUSIA (BBSL).
Saya merintis Pendidikan SANTA LUSIA sebagai GURU TUNGGAL
sejak tahun 1970. Bukan perjalanan yang instan untuk
mengembangkan dan meraih kesuksesan.

Mas Dana Ganafi dan juga adiknya, adalah saksi hidup bagi saya.
Hubungan kekeluargaan kami, termasuk kepada para orang tua siswa,

sungguh sangat erat hingga sekarang.
Suatu kemustahilan yang saya rasakan,
mengingat sudah lebih dari 41 tahun,
namun rasa persaudaraan tetap melekat.

Saya diberi undangan pada saat mas Dana Ganafi mantu
pada masa Pandemi Covid – 19 sedang melanda dunia ini.

Meskipun saya tidak dapat datang secara fisik,
namun melalui komunikasi dengan alat-alat canggih sekarang ini,
silaturahim kami antara orang tua dan anak, tetap berlangsung.

Terima kasih ananda mas Dana Ganafi
atas kesediaan waktu untuk menulis “kesan & pesan”

DARI ALUpMadaNHIUTBsaIyMa yBangINke-G75AinNi. BELAJAR
Kita saling mendoakan agar saling menguatkan.
Salam hangat untuk segenap anggota keluarga tercinta.

Terima kasih kepada semua ananda para Alumni BBSL
Doa dari Ibu Lusia Soetanto mengiringi perjalanan karier

ananda semua, semoga sukses meraih cita-cita.
Semoga silaturahim dan persaudaraan kita tetap erat selamanya.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  101

CAPTAIN HERIAWAN
ALUMNI BIMBINGAN TEST IBU LUSIA

SOETANTO (BTILS) TAHUN 1984

Ibu Lusi di mataku:

Beliau adalah seorang ibu, pendidik, pelindung, motivator dan setumpuk lagi
gelar yang tak dapat ditulis disini. Cara beliau menyampaikan ilmunya begitu
jelas dan pas. Banyak sudah pengalaman hidup yang aku telah lalui, namun tidak
dapat seujung jaripun menyamai beliau. Ibu Lusi tidak mengenal perbedaan
suku, agama atau apapun dalam menolong orang lain. Seakan beliau mempunyai
seribu tangan untuk menggapai siapapun dan dimanapun.

Kesuksesan yang telah aku dapatkan karena Tuhan menyampaikan-nya lewat
tangan beliau. Tulisan ini aku buat saat sedang dirawat di rumah sakit karena
covid 19. Karena rasa cintaku pada beliau maka terlupakan sakit ini, aku merasa
bangga dapat menulis tulisan ini. Jasa ibu Lusi sudah terpatri dalam
kehidupanku.

Terima kasih ibu, kasihmu
sepanjang masa, dan tak akan
terbayar dengan apapun.
Maafkan aku ibu,
dari anakmu Heriawan.
Kami berharap ibu Lusi selalu
dalam lindunganNya.

“Selamat Ulang Tahun ke-75
Ibu Lusia Soetanto”

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  102

Ananda mas Heriawan adalah Alumni Bimbingan Belajar
SANTA LUSIA pada tahun 1981.

Sekolah Formal di SMA Negeri 8 pada waktu itu.
Sebagai Pecinta Alam, mas Heriawan mengajarkan saya
dalam berarung jeram pada saat saya merayakan Hari Ulang Tahun.

Suatu kenangan manis yang tak kan terlupakan,
di mana saya diajak berarung jeram sebagai kejutan.

Sungguh mengagumkan, ketika perahu yang kami tumpangi
berdua dengan beberapa pemandu arung jeram,

berhenti di bawah jembatan. Kemudian muncul banyak perahu lain
berisi karyawan-karyawati Pendidikan SANTA LUSIA
yang sudah disiapkan. Dari atas jembatan,
turunlah kue ulang tahun untuk diri saya.
Diiringi tepuk tangan para karyawan disertai doa,
begitulah ulang tahun saya yang paling berkesan.

Sebagai Pecinta Alam di SMA Negeri 8 Jakarta,
mas Heriawan juga pernah membawakan saya EDELWEIS

dari Puncak Gunung Semeru, Jawa Timur.
Kedua EDELWEIS tersebut masih utuh tersimpan di lemari saya.

Profesi mas Heriawan sekarang adalah PILOT
dari Maskapai Penerbangan SRIWIJAYA AIR.

Mbak Ucit isteri mas Heriawan,
dulu adalah Pramugari yang kemudian menjadi jodohnya.

Dikaruniai 4 (empat) anak kandung laki-laki, nomor 1
dan nomor 2 adalah PILOT seperti ayahandanya.

Sewaktu saya menjalani Operasi Pengangkatan Rahim
di Rumah Sakit Loh Guan Lye di Penang Malaysia

pada tanggal 13 Desember 2018,
pasangan mas Heriawan dan mbak Ucit mengunjungi saya

di Penang, sungguh kejutan yang sangat mengharukan.

Terima kasih anandaku berdua, mas Heriawan dan mbak Ucit
atas cinta kasihnya, semoga tali persaudaraan kita
semakin erat dari hari ke hari.

Salam sukses untuk segenap anggota keluarga tercinta.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  103

ERIC, SMA KANISIUS – MENTENG
ALUMNI BIMBINGAN BELAJAR

SANTA LUSIA TAHUN 1983 – 1986

Ketika membaca pesan dari bu Lusia, semua kenangan tentang beliau langsung
berputar-putar di kepala saya.

Bagaimana tidak? Semua kenangan tentang beliau
adalah kenangan yang sangat berkesan untuk saya.
Kalau ditanya, " kok bisa sih lo Ric, rumah di Rajawali,
Kemayoran, sekolah di Kanisius, tapi pilih tempat
bimbingan belajar di jalan Dewi Sartika?" Semua ini
gara-gara kakak sepupu yang mengambil bimbingan
belajar di bu Lusi dan berhasil diterima di jurusan
Arsitektur ITB. Kok gara-gara sih? Iyalah gara-gara,
karena jadinya setiap les seperti orang ngukur jalan,
dari ujung Jakarta ke ujung Jakarta. Pertama datang
menemui bu Lusi, langsung merasa yakin. Gimana tidak? Dihadapan saya
berbicara sosok guru yang sangat keibuan, cerdas, tegas dan yang paling saya
suka gaya bicaranya yang sangat kental Jawanya. Maklum, ketika kecil saya
bersekolah di daerah. Tempat bimbelnya pun terasa kekeluargaannya, rumah bu
Lusi menyatu dengan tempat bimbelnya. Kala itu, saya datang bersama ibu saya
dan sesuai saran kakak sepupu, untuk mulai bimbel sejak kelas 1 SMA. Di kelas
semua pelajaran diterangkan dengan sangat jelas dan diajarkan cara cepat dan
tepat dalam menjawab soal. Ketika kelas 3 SMA, Bimbingan Belajar SANTA LUSIA
sudah semakin besar dan menempati gedung baru, muridnya semakin banyak.
Tetapi bu Lusi tidak berubah, tetap sebagai guru yang keibuan, cerdas dan tegas.
Di kelas
3 ini, teman saya Danet juga bergabung di
Bimbingan Belajar SANTA LUSIA, karena
rumahnya dekat jadi saya bisa transit dulu
disitu. Ada satu kenangan yang tidak bisa saya
lupakan, ketika sedang Try Out di GOR
Kuningan, bu Lusi menyuruh saya keluar
ruangan karena dianggap menggangu
ketertiban try out. Pengalaman tersebut tidak
bisa saya lupakan, melihat raut wajah bu Lusi
tapi karena saya tambeng pura-pura tidak bermasalah dan protes. Terima kasih
atas segala ilmu yang telah diberikan dan kesabarannya membimbing saya
hingga diterima di jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia.

• Selamat Ulang Tahun ke-75 ibu Lusia Soetanto ❤

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  104

Ananda Eric adalah salah satu
Alumni Bimbingan Belajar SANTA LUSIA

sekitar tahun 1984 – 1985.
Pada waktu itu ada beberapa siswa SMA Canisius,

yang bersama-sama belajar.
Mungkin karena semua siswa SMA Canisius

berjenis kelamin laki-laki,
mereka kerasan belajar di SANTA LUSIA
karena penuh dengan puteri-puteri cantik

dari berbagai SMA di DKI Jakarta.

Apa yang telah ditulis oleh Eric sebagai testimony,
sungguh merupakan kenangan indah yang tak terlupakan.

Hubungan persaudaraan kami masih tetap erat,
walaupun sudah lebih dari 36 tahun.

Terima kasih Eric atas tulisan pada
Hari Ulang Tahun ibu Lusia yang ke-75 ini.
Salam sukses selalu untuk segenap anggota keluarga tercinta.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  105

CAPTAIN DANET WISNU DEWANTO
ALUMNI BIMBINGAN BELAJAR

SANTA LUSIA TAHUN 1983 – 1986

Tanpa Bimbingan Ibunda, Aku Bukan Siapa-siapa
dan Tidak Bisa Seperti Sekarang Ini

Danet menulis ini semua dari lubuk hati yang
paling dalam. Di buat di atas langit biru saat
sedang duduk di kursi kemudi pesawat. Mohon
maaf, tulisan ini mungkin tak berarti apa-apa
bagi Ibu Lusi, tetapi justru sebaliknya sangat
berarti bagi Danet, dalam mengingat kembali
perjalanan menuntut ilmu, hampir 36 tahun
yang lewat.

Pernyataan ini bukan hanya bualan semata untuk mengambil hati seorang Ibu
yang memang secara tulus memberikan segala tenaga dan pikirannya untuk
sesuatu yang mulia.

Mungkin banyak orang yang jauh lebih cendikia, pandai, sukses didalam
hidupnya dibanding saya. Tetapi mereka mungkin tidak mengingat dan
mengenangnya secara khusus, siapa yang turut andil besar (selain orang tua
tentunya) di dalam perjalanan pembentukan dasar akhlak dan ilmu yang
menunjang hidup kita sampai sekarang ini.

Bukan untuk menyombongkan diri, tetapi dengan segala kerendahan hati, saya
persembahkan kepada seorang IBUNDA yang saya hormati, segani, sekaligus saya
sayangi dan cintai segenap keluarga besar "Ibu Lusia Soetanto", serta almarhum
Bapak Henricus Yoseph Soetanto, suami Ibu Lusi yang saya kenal baik. Juga
almarhumah Mbak Maya putri cantik Ibunda, serta kedua putra Ibu Lusi yaitu Mas
Dhanis dan Mas Miko yang sudah saya anggap sebagai adik sendiri

Di tahun 1984, terlambat satu semester dari awal dimulainya tahun ajaranSMA,
dengan alasan raport di semester pertama kelas 1 kurang memuaskan, terutama
bidang Eksakta. Hanya berdasarkan informasi dari mulut ke mulut, mengenal
seorang Ibu dengan kemampuan mengajar sangat baik, mempunyai tempat
bimbingan belajar tidak bernama, terletak di GANG LANGGAR di jalan Dewi
Sartika, Cawang II, dengan jumlah siswa yang relatif lebih sedikit, tidak lebih dari
15 orang setiap kelasnya.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  106

Secara kebetulan tempat tersebut sangatlah dekat dan mudah dijangkau hanya
dengan 5 menit jalan kaki dari tempat tinggal saya. Maka saya memutuskan
memilih belajar di Bimbingan Test Ibu Lusia Soetanto (BTILS). Waktu itu belum
bernama Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA (YPSL).

Telah lewat 34 tahun, sejak lulus SMA, masih terngiang
suara lantang dan keras menggelegar tatkala suara Ibu
Lusi lewat microphone yang selalu dipegang beliau
dengan tangan kiri saat mengajar, disalurkan lewat
pengeras suara yang ditaruh disemua sudut kelas cukup
memekakkan telinga. Dengan tangan kanan memegang
spidol, meliuk-liuk di atas plastik OHP, menuliskan
rumus empiris Zat Kimia, atau rumus Integral SIN-COS-
TAN, ataupun menghitung kecepatan jatuh lintasan
parabola dengan lancarnya di luar kepala. Kami
terhentak ketika suara teguran di depan ratusan siswa-
siswi SMA dari berbagai penjuru di Jakarta. "Tidak
ngobrol sendiri, berhenti bermain pulpen", kepada siswa-siswi yang sibuk sendiri di
dalam proses belajar mengajar.

Atau "Mas Danet pindah duduk dulu ke depan" pada saat menjelang test
Matematika atau Fisika. Karena Ibu mungkin curiga dengan nilai yang saya dapat
kebetulan lebih baik dibandingkan rata-rata kelas. Padahal di kelas saya terkenal
dengan siswa yang paling sering mendapat teguran karena seringnya ngobrol
dan membuat kegaduhan.

Meskipun begitu, asal Ibu tau saja bahwa dikedua mata pelajaran itu saya paling
suka dan kuasai, dengan bercanda dan ngobrol saya masih bisa mengikutinya.

Sedangkan Ibu tidak menyadari bahwa untuk mata pelajaran Kimia, saya merasa
kurang di bidang ini, maka kalau saya selalu serius menyimaknya adalah untuk
mendapatkan hasil maksimal. Kalau saat test dipindah ke depan, pastilah saya
tidak bisa berdiskusi (kata halus dari contek mencontek) dengan siswa di sederet
barisan.

Saya rasakan cara mengajar Ibu Lusi yang
sangat komunikatif, tepat dan terarah
membuat saya mendapatkan progres belajar
yang pesat dibidang Eksakta. Semua nilai
yang saya dapat di sekolah juga naik drastis.
Logika berfikir saya benar benar terbuka
lebar. Semua soal-soal eksakta akan dengan
mudah diselesaikan dengan menggunakan
prinsip dan logika yang benar.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  107

Hal ini tentu sangat membanggakan orang tua saya. Kepercayaan orang tua saya
terhadap BTILS menjadi bertambah besar. Bahkan satu kakak saya, Aryo Tedjo
Dewanggono mendapatkan kesempatan lulus program tanpa test, PMDK
(Penelusuran Minat dan Bakat) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Juga adik saya
Andri Satrio Dewandoro lulusan PLP (Pendidikan Latihan Penerbangan) Curug
Tangerang yang sekarang bekerja juga sebagai Pilot di PT. Garuda Indonesia,
keduanya pernah menjadi anak bimbingan Ibu Lusi.

Pernah di kelas 2, sewaktu kami siswa-siswi bimbingan belajar, tidak serius
dalam belajar, rupanya Ibu Lusi mengamati cara belajar kami ala kadarnya.
Tempat belajar yang tergolong hanya untuk kumpul-kumpul dan tempat
bertemu teman-teman dari SMA lain, apalagi karena saya berasal dari SMA
KOLESE KANISIUS, yang notabene semuanya berjenis kelamin laki-laki, maka
saat-saat bimbingan adalah saat yang sangat ditunggu, untuk bertemu dengan
siswi-siswi cantik dari SMA lain.

Di kelas kami hanya bercanda, tertawa-tawa, tidak pernah mengerjakan tugas yang
diberikan Ibu Lusi. Pada akhirnya pada suatu hari karena kekecewaan Ibu Lusi
dengan keadaan itu, dengan tegas kelas kami dibubarkan tanpa ada tawar
menawar. Kami mencoba untuk minta maaf dan bersedia memperbaiki kondisi
kelas apabila Ibu Lusi bersedia. Tetapi sebagai seorang Ibu dan pengajar yang sudah
berpengalaman, maka mungkin pertimbangan Ibu Lusi sudah matang, bahwasanya
akan memberikan pelajaran pada kita semua, untuk lebih serius dalam belajar.

Satu hal yang saya dapatkan pada saat itu adalah bahwa Ibu Lusi tidak memikirkan
segi komersial, tetapi murni agar semua tenaga dan pikirannya tidak sia-sia
diberikan kepada kita semua, agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

Akhirnya kami menerima keadaan itu, kita bertemu lagi di Kelas 3, dengan
keadaan yang lebih baik. Karena tahun demi tahun, semakin banyaknya siswa-
siswi yang ingin belajar, maka tempat belajar yang lama pun sudah tidak
memadai, terpaksa dipindahkan ketempat yang lebih besar. Beberapa staf
pengajar berkualitas baik turut andil mengajar dibawah pengawasan ketat Ibu
Lusi. Apabila siswa-siswi kurang puas, tetap dapat berkonsultasi dengan Ibu Lusi
langsung. Ditambah lagi dengan pembimbing untuk mata pelajaran Biologi yang
sangat membantu dalam persiapan ujian SIPENMARU (Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru).

Betapa bangganya saya, orang tua, serta Ibu Lusi melihat saya bisa diterima di
Fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Program Bea Siswa BPPT, Fakultas
Teknik Mesin UI lewat program SIPENMARU, yang akhirnya saya memilih untuk
kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Indonesia (UI).

Pada saat mengikuti mata kuliah di UI, di semester awal saya mendapatkan
nilai yang baik, terutama di bidang eksakta seperti Fisika, Matematika (Aljabar,
Kalkulus, Stereometri), semua berkat bekal ilmu dari Ibu Lusi.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  108

Teringat pada saat saya baru saja dinyatakan lulus dari Fakultas Teknik, Jurusan
Mesin UI, Kabinet Perencanaan Konstruksi Mesin Universitas Indonesiameraih
gelar Insinyur. Ibu Lusi adalah orang tua kedua yang saya hubungisetelah orang
tua saya untuk memberitahukan berita bahagia tersebut, juga paling berjasa
dalam hidup saya .

Sehari setelah saya lulus S1, saya sowan ke Kampus SANTA LUSIA di Jalan Duren
Tiga No. 1 Jakarta Selatan (sekarang sudah berubah menjadi Hotel KAISAR). Saya
menemui Ibu Lusi, sekedar menghaturkan rasa TERIMA KASIH yang sebesar-
besarnya atas jasa Ibunda yang sangat dominan dalam menuntut ilmu.

Saya bekerja selama 2 tahun mengumpulkan bekal pengalaman kerja di perusahaan
minyak Amerika, Contractor Production Sharing Pertamina PT. ARCO. Saya tetap
berniat untuk mewujudkan cita-cita yang saya dambakan sejak kecil yaitu menjadi
PILOT, mengikuti jejak Ayah saya dan adik saya yang lebih dahulu sekolah Pilot,
maka saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan penerbang di Southwind
Flight Training System, Brownsville, Texas, USA.

Dengan mohon restu dari Ibu Lusi, saya sekolah di
negara Adi Kuasa tersebut, bahkan saya juga
berniat untuk mengunjungi putrinya yang sedang
mengemban pendidikan di Parsons School of
Design di New York, USA, mbak Maya yang saya
kenal baik sejak masih SMP.

Sekarang saya telah berhasil mewujudkan cita-cita
menjadi Pilot di PT. Garuda Indonesia dan telah
berkesempatan menjelajah ke berbagai kota-kota
di benua Asia, Australia, Afrika, Eropa dan
Amerika. Dan alhamdulilah dipercaya sebagai
Instructor dan Check Pilot, yang paling tidak
mewarisi jiwa mengajar dari Ibu Lusi, sebagai guru
yang dengan tulus ikhlas tanpa pamrih memberikan ilmu kepada muridnya.

Tanpa Ibu Lusi, saya tidak mungkin bisa seperti sekarang ini. Seorang Ibu yang
telah berjasa menanamkan DASAR PEMIKIRAN EKSAKTA, semuanya saya sadari
bahwa semua bekal ilmu, sejak waktu awal kuliah sampai saat bekerja menjadi
Pilot yang sarat dengan ilmu eksakta, adalah DASAR PEMIKIRAN yang telah
ditanamkan oleh Ibu Lusia Soetanto.

Hal yang paling berkesan adalah banyak pelajaran hidup dari Ibu Lusi yang
saya dapatkan, ketegasan sebagai pimpinan Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA
(YPSL). Jiwa sosial Ibu Lusi yang besar, karena saya berkali-kali turut serta di
Kegiatan Bakti Sosial ke Rumah Yatim Piatu serta Penyandang Keterbatasan Fisik
dan Mental.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  109

Alangkah mulianya apa yang telah didedikasikan oleh beliau untuk murid-
muridnya dan sesama umat. Semoga Tuhan memberikan pahala kepada IbuLusi
yang sudah memberikan lebih dari tiga perempat usianya untuk mengabdikan
diri di bidang pendidikan, juga bidang sosial tentunya.

Pernah suatu saat berkesan yang paling membahagiakan, saat ulang tahun saya ke-
20, Ibu Lusi mengundang saya datang ke Cibubur, untuk memberikan surprise
dengan membuat acara khusus di tengah acara Try Out, hanya untuk memberikan
sedikit perhatian yang sangat besar sekali artinya bagi saya di hari ulang tahun.

Disaat saya akan melaksanakan tugas terbang dan transit di Bali beberapa jam,
Ibu Lusi dan Putrinya Mbak Maya dan Cucunda tercinta Nala meluangkan
waktunya untuk bertemu saya di Airport hanya sekedar untuk Lunch bersama di
Restaurant Airport. Mungkin ini kali terakhir saya berjumpa dengan mbak Maya.
Terakhir saya melihat mbak Maya sudah menjadi jenazah, di Rumah Duka
SENTOSA, RSPAD Gatot Soebroto. Saat yang paling menyedihkan bagi saya
menghadapi kenyataan, bahwa mbak Maya sudah meninggalkan kita semua pada
usia 42 – 43 tahun karena penyakit kanker Rahim. Padahal beberapa saat
sebelumnya kami masih saling bertegur sapa di BBM (belum ada WhatsApp).
Tuhan telah mengatur segalanya. Rest In Peace mbak Maya.

Rasanya saya belum bisa dan tidak mungkin
bisa membalas jasa dan budi baik Ibu Lusi.
Tapi ini mungkin akan merupakan
kebanggaan dan amalan ilmu Ibu Lusi kepada
muridnya, apabila bisa menghantarkan siswa-
siswi ke gerbang Perguruan Tinggi danmasa
depan.

(Insya Allah*) saya hanya bisa berdoa agarIbu
Lusi diberikan kesehatan lahir dan
bathin, diberikan umur panjang, sehat selalu, murah rejeki (karena saya tau
bahwa jiwa sosial beliau yang juga sangat murah hati), dan selalu dalam
lindungan Tuhan. Ibu semakin religius, dan beriman kepada-Nya, Amien*.

Kesaksian saya : meskipun Ibu beragama Katolik, hal teristimewa yang saya
tahu benar betapa besar toleransinya kepada penganut agama lain. Yang saya
salut, Ibu pernah memberangkatkan beberapa pegawainya beribadah Umroh
dan Haji ke Tanah Suci Mekah.

“Selamat Ulang Tahun ke-75

Ibu Lusia Soetanto”

Ananda, Danet Wisnu Dewanto – Alumni BBSL 1986

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  110

DEBRINA LATIEF
ALUMNI BIMBINGAN TEST IBU LUSIA

SOETANTO (BTILS) TAHUN 1983

Saya Debrina Latief ( Ade ) adalah murid bunda Lusia di Bimbingan Test Ibu
Lusia Soetanto (BTILS) pada tahun 1983 (belum bernama BBSL)

Bunda Lusia di mata saya adalah sosok yang sangat luar biasa pintarnya.
Mengajar kami dengan suara jelas, lantang dan bersemangat.

Dan bunda Lusia hafal nama kami satu persatu. Walau kami terkadang
berpindah hari belajar. Bunda Lusia sosok yang sangat dermawan, selalu
membantu ke semua orang termasuk kami murid-muridnya

“Selamat Ulang Tahun ke-75 Bunda Lusia”

Semoga bunda Lusia selalu diberi keberkahan, kesehatan dan kebahagiaan.
Aamiin. Tidak mengira saya dapat berjumpa kembali dengan bunda Lusia
Soetanto dalam Organisasi “Ikatan Orang Tua Angkat” (IOTA) Indonesia,
di mana bunda Lusia ternyata adalah Ketua Umum IOTA Indonesia.

Saya sekeluarga dipercaya untuk menjadiHost
Family atau Orang Tua Angkat (OTA) yang
bersedia menerima HOMESTAY dariProgram
Kapal Pemuda Asian Tenggara & Jepang atau
“The Ship for Southeast and Japanese Youth
Program” disingkat SSEAYP.

Rasa haru tiada terbendung, ketika bertemu
tatap muka kembali dengan bunda Lusia
setelah sekian lama berpisah.

Terima kasih atas perjumpaan yang makin
mempererat tali silaturahim di antara kami.

Debrina Latief & keluarga

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  111

YESSY SUTIYOSO

ALUMNI BIMBINGAN BELAJAR SANTA LUSIA (BBSL)
& SANTA LUSIA ENGLISH DEPARTMENT (SLED)
TAHUN 1985

Semasa saya menjadi murid di Bimbingan Belajar SANTA LUSIA dan SANTA
LUSIA English Department, Bunda Lusia Soetanto merupakan sosok pengajar
yang saya nantikan. Dengan
keramahan dan kapabilitas beliau,
Bunda bisa menghilangkan image mata
pelajaran “MAFIA” (Matematika, Fisika
dan Kimia) dari mata pelajaran yang
menyeramkan menjadi mata pelajaran
yang menyenangkan.

Beliau mengajarkan bagaimana rumus
rumus rumit menjadi sangat mudah
dihafal. Moment Belajar di Pendidikan
SANTA LUSIA menjadi moment yang
menyenangkan. Bunda Lusia yang saya
kenal dari dulu hingga sekarang adalah
sosok guru yang keibuan, selalu
gembira, tak kenal lelah dan mengajar
murid murid dengan penuh kasih dan
humoris. Beliau tidak hanya pengajar
namun juga pendidik yang mumpuni.

Di Hari Ulang Tahun Bunda Lusia yang ke-75 tahun ini, ijinkan saya dan keluarga
memanjatkan doa dan harapan agar bunda Lusia senantiasa diberikan panjang
umur, kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan. Semoga beliau selalu bisamenebar
semangat dan kebajikan kepada generasi muda penerus bangsa. Selamat ulang
tahun Bunda Lusia Soetanto yang kami sayangi dan kami hormati, semogaIbu
selalu menjadi inspirasi bagi kami semua.

Jakarta, 24 Januari 2021
Salam Hormat Kami,

Ananda Yessy Sutiyoso

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  112

Ananda mbak Yessy Sutiyoso
adalah puteri dari mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta,

Bapak Sutiyoso.
Jika mbak Yessy dalam memberikan testimony mengatakan
bahwa SANTA LUSIA adalah tempat belajar yang menyenangkan,

karena mbak Yessy juga pada akhirnya
bertemu jodoh dengan suaminya,
di SANTA LUSIA pada tahun 1990.
Alhamdulillah.

Setelah berkeluarga, mbak Yessy mendirikan
Sekolah bernama MATARA ART Center

yang berlokasi di depan Masjid Sunda Kelapa,
Menteng – Jakarta.

Dua kali saya diundang untuk memberikan motivasi
kepada para Guru yang mengajar di Sekolah tersebut.
Hubungan persaudaraan kami masih tetap erat dan

bahkan semakin erat, karena sama-sama
bergerak di dunia pendidikan.

Bahkan dalam acara FILANTROPHY tentang diri saya
yang ditayangkan oleh DAAI TV pada tahun 2017,
mbak Yessy berkenan memberikan testimony.

Terima kasih mbak Yessy atas cinta kasihnya.
Setiap hari-hari istimewa mbak Yessy masih mengirimkan

tali kasih yang membuat saya terharu.

Semoga mbak Yessy sukses dalam dunia pendidikan,
dunia yang senantiasa memberikan harapan

kepada para siswa untuk meraih cita-cita mereka.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  113

ARIBOWO MOCHTAR
ALUMNI BIMBINGAN BELAJAR
SANTA LUSIA (BBSL) TAHUN 1985

Dear Ibu Lusia Soetanto
Dalam kesempatan yang sangat
istimewa ini bertepatan dengan
hari ulang tahun Ibu Lusia Soetanto
yang ke 75 tahun, tiada kata yang
dapat Ari sampaikan selain harapan
dan doa yang terbaik untuk Ibu
Lusia. Semoga Ibu Lusia selalu
diberikan kesehatan dan senantiasa
mendapatkan hari-hari yang
menyenangkan dan tahun demi
tahun yang indah kedepannya.
Ari adalah salah seorang yang sangat beruntung dapat mengenal Ibu Lusia
Soetanto. Dari Ibu Ari belajar tentang kedisiplinan, kerja keras, kejujuran, dan
memaafkan. Dan dari Ibu Lusia pula Ari dapat menambah wawasan dan
pengalaman dalam dunia pendidikan, yang dapat membuat Ari menjadi pribadi
yang lebih baik.
Satu hal yang selalu Ari ingat bahwa Ibu Lusia selalu
berpesan, jika orang lain bisa berbuat yang tidak baik
kepada kita, namun kita jangan sampai berbuat yang
tidak baik kepada orang lain. Itu pulalah yang Ari
tanamkan kepada anak-anak Ari.
Ari bangga bisa menjadi murid dan rekan kerja dari Ibu
Lusia Soetanto. Semua apa yang Ibu ajarkan akan
menjadi panutan bagi Ari selama-lamanya.
Maka pada kesempatan ini izinkan Ari untuk
menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Lusia atas
semua kebaikan dan kesabarannya dalam
membimbing dan berbagi ilmu nya kepada Ari.

“Selamat Ulang Tahun Ke-75 Ibu Lusia”

Salam Sayang ananda, Aribowo Mochtar & keluarga

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  114

Ananda mas Aribowo sejak usia 14 tahun
sudah menjadi “anak” yang paling nakal dari ribuan anak

di Bimbingan Belajar SANTA LUSIA (BBSL).
Kedua orang tuanya menitipkan mas Aribowo
dengan sungguh-sungguh, karena semua kakak

dan adik mas Aribowo juga mengikuti BBSL
dan sukses hingga hari depannya.

Mungkin karena mas Ari memerlukan perhatian yang berlebih,
sehingga kenakalannya jauh di atas anak-anak pada umumnya.

Pada usia 14 tahun tersebut mas Ari sudah
mengemudikan mobil seperti alap-alap.

Sungguh mengerikan apabila mobil dikemudikan oleh mas Ari.

Sudah lebih dari 8 (delapan) mobil milik Pendidikan SANTA LUSIA
maupun mobil pribadi kami, rusak karenanya.

Walaupun demikian, saya sebagai “ibu” bagi mas Ari,
sangat sayang kepadanya sampai kapanpun.
Harapan saya, pada usia sekarang 50 tahun,
mas Ari dapat berubah semakin baik,
untuk membahagiakan 4 (empat) anak
dan 1 (satu) isteri tercinta.

LOVE you mas Ari.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  115

VIDY VANESA
ALUMNI BIMBINGAN BELAJAR
SANTA LUSIA (BBSL) TAHUN 1990

Berikut adalah tulisan "sekelumit cerita" tentangMommy
Lusi dari sudut pandang Vidy ya Mom .....
Semoga berkenan...

Jumpa pertama kali dipertengahan tahun 1990 saat
Mommy memberikan langsung bimbingan kepada para
siswa/i SMA di Bimbingan Belajar SANTA LUSIA yang
beliau pimpin...

Sosok Mommy Lusi yang begitu dekat dengan anak-anak
asuhan beliau, dihormati dan dicintai bahkan melebihi
guru di sekolah tempat kami semua menèmpuh pendidikan...

Mommy sangat lucu sekaligus tegas dan tidak menyukai anak-anak yang tidak
sungguh-sunguh mau belajar, bahkan teman Vidy yang kalo di sekolah buanndeelll
dan ngeyel bisa luluh dengan Mommy Lusia. Entah pendekatan apa yang Mommy
terapkan tapi Mommy berhasil membuat anak tersebut menjadi mau belajar dan
ambil serius pelajaran-pelajaran yang diajarkan di SANTA LUSIA. Padahal di
sekolahnya sendiri udah masuk kategori hopeless kayak-nya...

Mungkin dengan kesabaran Mommy Lusi, kata-kata yang lembut tapi tegas, bila
menyangkut tujuan belajar dan apa yg mau dicapai datang ke SANTA LUSIA, serta
tidak melihat asal-usul siapapun anak, yang membuat kami merasa dihargai dan
betah lama-lama belajar di SANTA LUSIA.

Apalagi Mommy Lusi juga sering memberikan kertas-kertas latihan untuk
dikerjakan sebagai PR di rumah, bahkan saking banyak-nya apalagi bila sudah
mau Try Out, tapi tetap dikerjakan dengan senang hati melebihi PR sekolah, hi hi
hi, aneh kan?

Itulah awal Vidy mengenal sosok Mommy Lusi yang sering dipanggil Bunda atau
Bu Lusi oleh anak-anak di SANTA LUSIA...

Sosok Mommy Lusi sudah meninggalkan kesan yang mendalam saat itu untuk
Vidy khusus-nya. Paling suka kalo Mommy nerangin pelajaran Kimia, ngerttiiii
banget sampai Kimia menjadi salah satu pelajaran favorit Vidy selain Biology,
Bahasa Inggris dan Geografi...

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  116

Thanks to Mommy Lusia yang sudah begitu sabar dan pintar sekali membagikan
ilmu-nya dengan metode pengajaran yang demikian detil, runut, sabar dan punya
trik-trik khusus sehingga mudah kami pahami...
Bertahun-tahun kemudian, Vidy tidak lagi tahu perkembangan SANTA LUSIA dan
sepak terjang Mommy Lusi. Karna selepas tamat SMA Vidy gak bisa kuliah
disebabkan faktor ketiadaan biaya. Ibu Vidy kena stroke sehingga memaksa Vidy
bekerja sebagai waitress di Pizza HUT. Kemudian pindah ke sebuah Sekolah
Internasional sebagai Info Center yang bertugas menjual kursi/mencarimurid
baru, juga membantu menjalin koneksi dengan orang tua dan calon orang tua
siswa yang sekiranya bisa membantu program-program yang diadakan oleh
pihak sekolah...

Hingga pada suatu hari pada tahun 2006, sekolah tempat saya bekerja, di mana
program SD & SMP-nya mengalami kendala dengan Bimbingan Belajar (BimBel)
yang telah bekerja sama. Vidy mengusulkan untuk mencoba SANTA LUSIA yaitu
Bimbingan Belajar yang Mommy Lusi pimpin dan kelola...

Vidy benar-benar berusaha meyakinkan pihak Manajemen Sekolah untuk
menjajaki lebih jauh tentang SANTA LUSIA. Vidy mencari kontak Mommy Lusi
hingga Puji Tuhan, Alhamdulillah sekali, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Vidy
berhasil mendapatkan kontak Mommy Lusi dan bicara dengan pihak SANTA
LUSIA, di mana singkat cerita Mommy Lusi akhirnya melakukan kerjasama
dengan sekolah tempat Vidy bekerja. SANTA LUSIA menjadi Bimbingan Belajar
untuk program SD, SMP bahkan SMA-nya... Luar biasa kan.

Berbagai cerita lucu dan pengalaman menarik dan yang berkesan terjadi selama
Vidy bekerja di sana hingga akhirnya Vidy resign dan pindah ketempat Vidy
bekerja saat ini...

Pujian dari murid-murid dan orang tua siswa atas pola yang Mommy Lusi
terapkan di sekolah, sejalan dengan metode pembelajarannya. Murid-murid
begitu girang apabila tiba sesi Bimbingan Belajar tiba. Mommy Lusi mengajar
langsung Matematika kepada para siswa kelas 9 SMP dan kelas 12 SMA (IPA,IPS
& Bahasa). Murid-murid dapat merasakan sentuhan kasih sayang Mommy
kepada mereka semua.

Mommy Lusi akan dengan senang hati membawa macam-macam snack yang
Mommy "modali" sendiri seperti JCo Donut, Pizza HUT, Dunkin Donut, Coklat dan
macam-macam penganan lain demi menjalin komunikasi & kedekatan dengan
murid.
Bahkan kadang Mommy Lusi pun menjadi tempat sesi curcol murid bahkan guru,
apabila mereka mendapati kendala dari murid-murid yang ada, hi hi .......
Mommy Lusi pun menjadi Kepala Suku baru di mata anak-anak, di luar guru-
guru mereka dan Kepala Sekolah juga ...
Orang tua juga suka bertanya langsung bahkan ikut memantau Bimbingan
Belajar SANTA LUSIA di sekolah yang bertaraf International tersebut.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  117

Mommy Lusi benar-benar berhasil "mencuri hati" mereka dengan cara-nya
sendiri. Kehadiran Mommy Lusi selalu dinanti. Akhirnya Mommy Lusi juga
membantu cabang-cabang lain dari Sekolah Internasional yang beralamat di
Jalan TB. Simatupang Jakarta Selatan tersebut. Cabang lain yang ditangani oleh
Bimbingan Belajar SANTA LUSIA adalah yang berlokasi di Kelapa Gading –
Jakarta Utara, Bintaro – Tangerang dan Taman Alfa Indah, Joglo – Jakarta Barat.

What a great teacher, an inspirative woman and Mommy for many other people
who have known her... I am very proud being one of her student...❣❣❣

Dan yang paling tidak pernah akan Vidy lupakan adalah kesempatan ikut dengan
Mommy Lusi di kegiatan beliau bersama Lions Clubs International MultiDistrik
307 Indonesia.

Amazing experiences and open my eyes. My mind about many things, and the
most important this is being a good people among other. Be a leader for other
and people skills that Mommy has shown me the most. Her interaction with other
in term of having good relations with other is totaly amazing. Many people adore
her, respecf Mommy and I sometimes think that she is so popular more than a
popular celebrity ...

Kami bersama-sama ke Palembang dan Manado bahkan berkesempatan
membantu menterjemahkan hasil rapat Lions Clubs tersebut ke dalam Bahasa
Inggris. Wowwww, what an incredible chance that Mommy Lusi has given to me
and she trust me that much... Words can't express how thankful I am Mom for
this kind of experiences.

Belum lagi ikutan Mommy ke beberapa acara pribadi, seperti pesta pernikahan
atau event-event tertentu yang Mommy undang Vidy untuk ikutan, seperti
menghadiri Hari Ulang Tahun Mas Guruh Sukarno Putra.

Kadang ingin menangis karna terharu dan merasa diperhatikan serta disayang
sama Mommy Lusi. Seperti kesempatan nonton Konser Musik Nathalie Cole &
Sarah Brightman di Indonesia, di sebuah hotel berbintang yang tiket-nya saja
tidak mampu Vidy beli. Tetapi Mommy Lusi dengan begitu baik-nya mengajak
dan mengundang Vidy untuk datang dan melihat penyanyi hebat sekaliber
mereka (beberapa tahun kemudian Nathalie Cole wafat karena sakit)...

Belum lagi ikutan Mommy ke acara Malam Dana di Hotel Mulia, Jakarta. Waktu
itu Mommy Lusi ikut berperan sebagai salah satu “PERAGAWATI” bersama Ibu
Rini Sutiyoso, Ibu Poppy Hayono Isman dan lain sebagainya.

Malam itu terkumpul dana sebesar Rp 1,25 Milyar yang disumbangkan kepada
Yayasan Kanker Indonesia. Vidy dapat bertemu langsung dengan orang-orang
hebat seperti Bapak Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta) yang ternyata
mantan murid Mommy di AKABRI Magelang antara tahun 1967 – 1969. Juga
bertemu dengan Bapak Henry Yosodiningrat...

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  118

Seumur-umur mana pernah ikut acara amal penggalangan dana rek, wong
mangan wae susah, boro-boro galang dana.. hi hi hi.............. Tetapi itulah yang
terjadi selama ini... Berkat Mommy Lusi...

Vidy sudah menganggap Mommy Lusi seperti Ibu sendiri, ikutan ke Bali nginep
di villa beliau di Padang Galak, Sanur, Pulau Dewata. Di sana merayakan HUT
Mbak Maya, puteri pertama beliau, yang sayangnya telah berpulang pada tanggal
22 Januari 2014.

Bahkan juga ikutan jaga di Rumah Duka “SENTOSA” – RSPAD, Gatot Soebroto
Jakarta saat almarhumah Mbak Maya wafat. Juga saat Mommy kena tipu oleh
Easy Shopping yang juga Vidy alami, kami sama-sama pergi menemui Team
Pengacara Adnan Buyung & Partnes untuk minta bantuan, petunjuk dan
pengarahan ... kami berduka bersama-sama.

So, in this special moment regarding her up coming 75th birthday, I would like to
show my gratitude to you Mom...
You are not only a mother to your own kids, but, you are the mother of many
other kids out there who have become successful human being in their own and
it's because of your part in teaching us, not only the academic aspects but also
the lessons of life. Thank you Mommy Lusi. I wish you always be happy, healthy
and keep being inspiring others...

Love you to the moon & back Mom...

Yours always, Vidy Vanesa

Ananda mbak Vidy Vanesa dan juga adiknya, Rangga adalah
Alumni Bimbingan Belajar SANTA LUSIA yang merasakan manfaatnya.

Mbak Vidy penuh perjuangan di Jakarta dan
sekarang berdomisili di Cibinong – Jawa Barat.
Sedangkan Rangga beserta keluarga berjuang di Pulau Dewata, Bali.

Puteri pertama ananda Rangga, bernama Alifa Anggieta Warham (Ifa)
diperjuangkan oleh ananda mbak Vidy, sehingga berhasil mengikuti

Program Pertukaran Remaja International atau
Lions International Youth Camps & Exchange (LIYCE)

pada tahun 2018 ke Taiwan.
Ternyata pengalaman Homestay dan Camps di Taiwan tersebut

dapat memotivasi cucunda Ifa untuk mempunyai
rasa percaya diri yang lebih besar sehingga

berhasil meneruskan kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata di Bali.
Salam sukses untuk ananda mbak Vidy dan juga
ananda Rangga sekeluarga. Untuk cucunda Ifa,

semoga tetap bersemangat untuk menyelesaikan studi
dengan sebaik-baiknya guna bekal di masa depan.

Kita saling mendoakan, agar saling menguatkan. Amin.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  119

BAMBANG EKO NUGROHO
ALUMNI BIMBINGAN BELAJAR
SANTA LUSIA (BBSL) TAHUN 1993

Bunda Lusia Soetanto yang tersayang,

Izinkan saya menuliskan beberapa ungkapan perasaan hormat dan kasih yang
khusus saya dedikasikan kepada Bunda…

Di awali di pertengahan tahun 1993,
saat pertama kali saya mendaftarkan
diri menjadi siswa Bimbingan Belajar
SANTA LUSIA (BBSL) di Jalan Dewi
Sartika, Cawang – Jakarta Timur. Ketika
itu adalah waktu saya masih bersekolah
SMA, di sebuah SMA Negeri di Jakarta
Timur. Segera setelah menjalani

rangkaian kegiatan
Bimbingan Belajar di SANTA LUSIA, saya menyadari bahwa pilihan saya tepat.
Ini tidak akan pernah lepas dari hadirnya sosok seorang Bunda Lusia Soetanto,
yang peranannya tidak hanya sebagai guru saya, bahkan sebagai seorang Ibu
yang senantiasa mengayomi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh
kesabaran dan welas asih. Padahal kala itu, anak-anaknya berjumlah sangatlah
banyak, mengingat skala kehadiran Bimbel SANTA LUSIA di Jakarta Raya
sangatlah banyak.

Kelas-kelas intensif pun digelar, yang juga merupakan inisiatif Bunda Lusia
dalam memfasilitasi pembekalan bagi anak-anaknya yang bermimpi bisa lulus
SMA dengan hasil akhir yang baik dan juga berkesempatan untuk masuk menjadi
mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang bonafid. Bunda Lusia selalu
hadir bahkan saat kami anak-anaknya tidak membutuhkan. Jarang rasanya saya
dan juga anak-anak lainnya yang belajar di BBSL, melihat kemarahan dari
seorang Bunda Lusia. Sebegitu kuatnya sosok Bunda Lusia dalam memimpin dan
membina SANTA LUSIA beserta seluruh keluarga besarnya, hingga sampai-
sampai, semua karyawan SANTA LUSIA baik itu GURU (Tenaga Pendidik)
maupun NON GURU (Tenaga Non Kependidikan), ikut memiliki rasa dan
tanggung jawab yang sama besarnya saat harus melayani kami, anak-anak
didiknya.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  120

Kala itu saya ikut kegiatan ekstra intensif yang menginap di Wisma Depsos di
Ciumbuleuit Bandung dan hendak mengikuti UMPTN (ketahuan deh angkatan
berapanya hehehehh) di ITB. Setelah berbaris menunggu antrian untuk bisa
menyerahkan kelengkapan dokumen, ada 1 dokumen penting milik saya yang
tertinggal. Dengan rasa kepanikan yang tinggi, saya keluar dari antrian dan
mencari pengemudi SANTA LUSIA yang memang ditugasi untuk mengantarkan
kami semua. Setelah saya jelaskan, tanpa ragu dan bertanya kembali, sang
pengemudi dengan sigap segera pergi untuk mengambil dokumen saya tersebut.
Saya bertanya ke mas pengemudi itu, koq bisa dan cepat tanggap dalammerespon
kondisi saya. Jawaban beliau sungguh sangat mengharukan, bahwa Bunda Lusia-
lah yang menyebabkan bahkan seorang pengemudi pun bisa memiliki tingkat
kepedulian yang sangat tinggi, sebagaimana telah dicontohkan oleh tokoh sentral
kita tercinta di SANTA LUSIA ini, Bunda Lusia Soetanto.

Dan yang lebih mengagumkan lagi, lama setelah semua itu terlewati, saya pun
akhirnya berkesempatan untuk bisa mengkilas balik semuanya dengan satufigur
yang tidak pernah saya sangkal keberadaan dan kehadirannya dalam hidup saya,
lagi-lagi Bunda Lusia Soetanto.

Saat saya mendapatkan amanah menjadi seorang Guru dan Kepala Sekolah di
suatu SMA berskala internasional di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, saya
seakan kembali terbawa ke masa SMA silam di mana saya selalu menantikan saat
berinteraksi dengan seorang guru, seorang ibu yang bercirikan dengan senyum
hangatnya dan sasak rambutnya, yang lewat di depan mata saya. Surprisingly,
beliau masih ingat saya secara utuh. Yang akhirnya pertemuan kembali saat itu
memberikan tambahan dari berbagai macam kesaksian bagaimana seorang
Bunda Lusia Soetanto, tetap sama seperti dulu saat tujuh belas tahun silam saya
mengenalnya.

Sungguh sangatlah beruntung saya, diberikan kesempatan mengecap kenikmatan
rahmat Tuhan ini di dunia, memiliki seorang ibu tambahan di luar ibu kandung
yang sedemikian sayang dan perhatiannya pada saya, dan keluarga !

Hingga hari ini, alhamdulillah, saya panjatkan doa ke hadiratNya, bahwa Bunda
Lusia masih dikaruniai kesehatan yang paripurna dan ingatan yang sempurna
untuk ukuran usia yang telah dicapainya.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  121

Saat Bunda meminta kesediaan saya untuk menuliskan kisah saya dengan Bunda,
tanpa berpikir dua kali, sayapun mengiyakan, karena tentu ini merupakan
sebuah kehormatan bagi saya yang telah dipercaya Bunda untuk bisa
menuliskannya.

Bunda Lusia Soetanto yang saya cintai, yang kami sekeluarga sayangi, dari lubuk
hati terdalam, izinkan kami menghaturkan ucapan terima kasih kami atassegala
bentuk perhatian dan kasih sayang yang tulus yang Bunda telah berikan selama
ini, yang telah terbukti tak lekang oleh waktu. Di saat yang bersamaan, di
peringatan ulang tahun yang ke-75, kami juga mendoakan Bunda Lusia Soetanto,
agar terus dilimpahi kesehatan dan semakin bisa memperluas pintu berkatNya
bagi semakin banyak orang, yang saya yakin, banyak sekali deretan manusia
yang sudah jelas pernah mendapatkan hangatnya didikan beliau.

“Selamat Ulang Tahun ke-75
Bunda Tersayang”

Doa kami
menyertaimu selalu.

Dari kami yang mengasihi –
anak-anak dan cucu-cucu
bunda semua,

Bambang Eko Nugroho,
Poppy Rusdi,
Agiant Alfiqh,
Gaelan Alfattah
Ghavin Alfayyad,
Gwendolyn Althafunnisa

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  122

Ananda mas Bambang Eko Nugroho yang lebih akrab
dengan panggilan “Mr. Eko” sewaktu kami berjumpa kembali
pada tahun 2006. Saya merasa terkejut tetapi suatu surprise,
ketika saya diminta oleh Management sewaktu Sekolah yang bertaraf

International di daerah Cilandak Jakarta Selatan,
untuk memberikan pelajaran tambahan melalui

Bimbingan Belajar SANTA LUSIA (BBSL).

Saya bersama banyak Guru BBSL,
menangani kelas 6 SD, 9 SMP dan 12 SMA dengan 3 (tiga) jurusan

yaitu : IPA, IPS & Bahasa. Hal itu terjadi mulai tahun 2006
sampai dengan bulan Juni 2018.

Ternyata Mr. Eko adalah Kepala Sekolah di tingkat SMA
di sekolah tersebut. Tidak heran, karena Mr. Eko pernah belajar

di Jerman, Eropa pastilah mempunyai kemampuan
yang cukup tinggi untuk memimpin SMA tersebut.

Isteri Mr Eko, yaitu Ms. Poppy Rusdi juga dipercaya
sebagai Kepala Sekolah di tingkat SD di sekolah yang sama.
Maka hampir setiap hari, kami bertemu di sekolah tersebut.

Saya masih mengajar Matematika, Kimia dan Fisika.

Saya ingat mas Eko adalah kawan seangkatan yang sangat akrab,
waktu belajar di BBSL, dengan salah satu dari 4 (empat) korban Tragedi

TRISAKTI bernama Heri Hertanto pada hari Selasa 12 Mei 1998.
Kami keluarga SANTA LUSIA juga merasa sangat kehilangan
ananda Heri Hertanto.

Semoga almarhum yang sudah gugur sebagai Mahasiswa Pahlawan,
telah berbahagia di alam sana.

Begitu banyak kenangan indah telah kami lalui bersama.
Baik sewaktu mas Eko sebagai murid SMA di BBSL pada tahun 1993

maupun setelah menjadi Mr. Eko sebagai Kepala Sekolah,
yang bertemu kembali pada tahun 2006.

Terima kasih mas Eko dan mbak Poppy atas waktunya
untuk berkenan menulis kenangan indah yang pernah terukir selama ini.

Salam bahagia untuk segenap anggota keluarga,
terutama untuk ke-4 cucu tercinta.

Teriring doa semoga semua sukses meraih cita-cita. Amin

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  123

Dr. IRWAN ADJI
ORANG TUA SISWA TAHUN 2002
BIMBINGAN BELAJAR SANTA LUSIA (BBSL)

Kami mengenal Ibu Lusia Soetanto di tahun 2002, di Bimbingan Belajar SANTA
LUSIA yang diikuti oleh anak sulung kami yang telah menyelesaikan pendidikan
SMU nya dan ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dalam Program
Intensif SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) – PTN 2002.

Di Bimbingan Belajar SANTA LUSIA pilihan Fakultas dibimbing langsung oleh Ibu
Lusia Soetanto dan Psikolog. Informasi Bimbingan Belajar SANTA LUSIA kami
dapatkan dari tetangga yang tahun sebelumnya anaknya telah mengikuti
Bimbingan Belajar SANTA LSIA di Jalan Ciputat Raya No, 4 Pondok Pinang –
Jakarta Selatan (berasrama).

Kemudian anak kedua kami ikut Bimbingan Belajar SANTA LUSIA di tahun2004
dan anak ketiga ikut Bimbingan Belajar di tahun 2005.
Puji Tuhan tiga anak kami yang ikut Bimbingan Belajar lulus test SPMB – PTN.

Ibu Lusia Soetanto turun tangan langsung menangani bimbel ini dibantu oleh
para Staf Pengajar yang telah berpengalaman. Dan ini menjadikan orang tua
mantap meng-asramakan anak-anaknya untuk ikut bimbingan belajar dalam
rangka mempersiapkan diri menghadapi SPMB – PTN.

Ibu Lusia Soetanto adalah sosok ibu yang mengayomi para siswa-siswi bimbingan
belajar dan seluruh Tenaga Pendidik maupun Karyawan Pendidikan SANTA LUSIA
dengan penuh rasa kekeluargaan, kekompakan dan toleransi.

Tanggal 09 April 2021 merupakan hari yang penuh kebahagiaan dan penuh doa, di
mana Ibu Lusia Soetanto genap berusia 75 tahun. Kehidupan ini dirasakan oleh
putera-puteri ibu dan cucu-cucu serta kami yang mengenal Ibu Lusia Soetanto.

Kami mengharapkan agar Ibu Lusia Soetanto
sehat selalu, berbahagia bersama keluarga dan
terus berkarya bagi pengembangan dunia
pendidikan serta kehidupan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Begitu besar jasa Ibu Lusia
Soetanto bagi dunia pendidikan.

Selamat Ulang Tahun ke-75 Ibu Lusia Soetanto,
semoga panjang umur. Tuhan senantiasa
memberikan kesehatan dan kesuksesan. Amin.

Kami yang turut berbahagia, dr. Irwan Adji, M. Kes & keluarga, JAMBI

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  124

8

Alumni
Program
Beasiswa DUIT

(Dokter Untuk
Indonesia Timur)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  125

 MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN 
DAHULU SAYA BERCITA-CITA INGIN MENJADI DOKTER

TUHAN YANG MAHA MENGATUR, SAYA MERASA MUSTAHIL
DAPAT MENDIDIK & MEMBIMBING PARA CALON DOKTER

DARI PAPUA, AMBOINA, FLORES
PROGRAM BEASISWA DUIT (Dokter Untuk Indonesia Timur)

Terima kasih, Tuhan ...

PATRICIA PARAPAGA (DWI), SORONG
PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA

PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2019

Tepat pada tanggal 5/6 Mei 2018 menjadi
titik awal dari perjumpaan saya dengan ibunda
tercinta Lusia Soetanto. Bunda Lusia merupakan
pemilik dari Asrama SANTA LUSIA, yang mana
Asrama tersebut menjadi tempat tinggal saya
selama saya mengikuti persiapan Seleksi Masuk
Fakultas Kedokteran (FK) dengan jalur beasiswa
DUIT (Dokter Untuk Indonesia Timur) di
Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Pertama
kali tiba di Asrama SANTA LUSIA, di Mampang,
Jakarta Selatan, saya merasa sangat disambut
baik oleh bunda Lusia. Beliau sangat menyambut saya dengan penuh kehangatan.

Saya pun merasa seperti diterima dengan baik dan merasa nyaman dengan
tempat tinggal yang akan saya tempati selama beberapa minggu. Selama proses
belajar, saya banyak punya kenangan manis bersama bunda Lusia. Bunda Lusia
adalah sosok wanita yang kuat, punya semangat dan dedikasi yang tinggi untuk
kehidupan sesama. Beliau begitu aktif dalam setiap organisasi maupun komunitas
yang diikuti. Bunda Lusia sangat memiliki semangat yang tinggi dalam
menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya. Beliau begitu aktif dalam
banyak kegiatan sosial dan memiliki relasi yang baik dengan orang-orang di dalam
satu komunitas. Selama saya tinggal bersama bunda Lusia, saya beberapa kali
turut ikut diajak untuk menghadiri setiap kegiatan yang melibatkan bunda Lusia.
Kenangan tersebut menjadi pengalaman berharga bagi saya. Saya memiliki
tambahan wawasan baru yang sangat menginspirasi saya

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  126

Di Asrama SANTA LUSIA, saya bukan hanya
belajar saja, melainkan saya juga mendapatkan
pengalaman rohani yang luar biasa. Setiap hari,
saya bersama teman-teman Program Beasiswa
DUIT akan menjalani Misa atau Ibadat, sharing,
doa bersama, baca Kitab Suci dan makan
bersama. Saya dan juga teman-teman yang lain
diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri
dan saling membantu. Kami diajarkan untuk bertanggung jawab atas apa yang
kami lakukan. Contoh kecilnya adalah kami disiapkan jadwal harian untuk
bertugas membereskan maupun menyiapkan meja
makan, mencuci piring dan menyapu.

Selama tinggal di Asrama SANTA LUSIA, hal-
hal kecil yang didapatkan menjadi kenangan dalam
ingatan saya. Bisa dibilang dari kehidupan bersama
bunda Lusia di Asrama yang membuat saya menjadi
pribadi yang lebih baik. Saya seperti melihat sosok
yang luar biasa dalam diri bunda Lusia. Saya dapat
mengatakan bahwa kenangan saya dulu bersama
bunda Lusia sangat memiliki kesan yang tak akan
terlupakan. Saya memang merupakan salah satu
anak Asrama yang memiliki waktu dan kesempatan lebih lama untuk tinggal
dengan bunda Lusia dibandingkan teman-teman yang lain. Sehingga saya banyak
memiliki momen-momen kebersamaan
dengan bunda yang tak akan terlupakan. Saya
memiliki kesan yang baik terhadap bunda Lusia.
Bunda Lusia merupakan wanita yang sangat baik
dan penuh perhatian. Beliau, sosok yang sangat
menginspirasi saya dan saya sangat menyayangi
beliau. Hingga kini, saya masih menjalin
komunikasi yang baik dengan bunda Lusia dan
berharap kelak waktu segera mempertemukan
kami kembali. Saya sangat menyayangi bunda Lusia dan dari beliau saya
mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berharga dalam hidup. Terima
kasih bunda telah menjadi bagian dalam mengisi cerita hidupnya Dwi.

“Selamat Ulang Tahun ke-75 Bunda Lusia Soetanto yang tercinta”

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  127

ALDRICH ALVARO SETIADI, FAKFAK
PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA

PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2019
(Dokter Untuk Indonesia Timur)

 Happy 75th Birthday Ibunda Terkasih 

Kesan Al selama bersama ibunda Lusia,
banyak sekali yang tidak dapat Al sampaikan
dengan kata-kata, tapi yang selalu Al kagum
dari Bunda Lusia adalah semangatnya yang
luar biasa, kerendahan hati, dan yang paling
Al kangen dari Bunda Lusia adalah
senyumannya yang selalu CERIA.

Pesan dari Al, selalu jaga kesehatan di
masa-masa pandemik seperti ini, banyak
istirahat, banyak minum Vitamin juga
bunda... Al percaya kalau bunda orang yang
luar biasa kuat dan penuh semangat. So
Stay Safe dan Keep Healthy Bunda

Thank You Bunda sudah selalu sabar mendidik Al dari anak yang bandel
sampai menjadi orang yang lebih baik lagi.

Dan dengan bertambahnya
umur Ibunda Lusia ini semoga di
berikan umur panjang, kekuatan,
kesehatan, dan yang paling terpenting
KERENDAHAN HATI luar biasa. Tetap
selalu Ceria Bunda....

Miss You so Much Ibunda Lusia
From Aldrich

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  128

CARL RAY KALLA SOMBUK, JAYAPURA
PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA

PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2019
(Dokter Untuk Indonesia Timur)

Selamat malam Bunda ini dengan
Carl, Alumni asrama SANTA LUSIA.
Saya secara pribadi sangat senang
dapat mengenal Bunda Lusia.Bunda
memiliki peran penting dalam
perjalanan pendidikan sayasaat ini.
Walaupun hanya sebentar tinggal
dengan Bunda Lusia, tapi saya
sudah menganggap bunda sebagai
orang tua sendiri karena
banyak sekali yang bunda ajarkan kepada saya.

Selamat Ulang Tahun ke-75 Bunda Lusia, semoga Bunda selalu sehat dan
tetap berkarya. Tuhan Yesus Memberkati



MARIA GABRIELA KEDANG
PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA
PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2016
(Dokter Untuk Indonesia Timur)

Puji Syukur Tuhan memberi berkat di usia bunda yang ke-
75. Selamat ulang tahun bunda. Semoga berkat Tuhan selalu
berlimpah untuk bunda, happy setiap saat dan sehat-sehat.
Terima kasih dan penuh syukur mengenal Bunda saat
sewaktu di Asrama SANTA LUSIA untuk mengikuti bimbingan
seleksi program DUIT 2016. Banyak pengalaman yang saya
peroleh mulai dari kedisiplinan, kemandirian, hingga
ketekunan dalam berdoa. Terima kasih bunda, semoga bunda
selalu sehat dan bahagia.. GBU always bunda.

Ella Kedang – DUIT 2016

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  129

MARIO HENRICH S. RENGIL, MERAUKE
PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA

PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2019
(Dokter Untuk Indonesia Timur)

Bunda Lusia itu Seorang Malaikat tak

Bersayap, kenapa demikian?

Karena selama saya bersama Bunda Lusia,
beliau selalu memberikan dukungan kasih
sayang. Bunda membantu saya belajar hal
yang saya kurang bisa. Dengan Bunda Lusia
saya belajar menghargai waktu, belajar
disiplin, dan satu hal yang saya tidak lupa
ialah doa. Bunda selalu mengajak saya dan
teman-teman untuk berdoa setiap waktu.

Dari pengalaman saya bersama Bunda saya
dapat mengetahui Doa merupakan segala,
tanpa doa usaha yang kita lakukan akan sia - sia belaka.

Terima kasih Bunda Lusia

Segala yang kau ajarkan pada saya dan teman-teman akan selalu saya teladani
dalam hidup saya. Tuhan Yesus selalu memberkati Bunda Lusia. Amin

Selamat Ulang ke-75 Tahun Bunda Lusia …… Tuhan Memberkati

Mario – Merauke



ORANG TUA PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA
PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2019
(Dokter Untuk Indonesia Timur)

Selamat Ulang Tahun Bunda tersayang semoga Tuhan selalu pelihara dan
memberkati dalam tugas dan pelayanan, Bunda dan diberikan kesehatan serta
hikmat dalam menata hari hari hidupnya dengan berbagi kasih kepada sesama
salam sayang kami dari Papua kota Fakfak

Ibu Anggelina Go - mamanya Aldrich, Fakfak Papua.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  130

MAHER SYALAL VICTORIA KUDDI
PESERTA ASRAMA SANTA LUSIA
PROGRAM BEASISWA DUIT TAHUN 2018
(Dokter Untuk Indonesia Timur)

Pesan :

Selamat Ulang Tahun ke-75
Bunda Lusia Soetanto.

Panjang umur, sehat selalu, bertambah
rezeki, selalu diberkati Tuhan, dilancarkan
pekerjaan dan pelayanannya, semakin
disayang orang sekitar, selalu diberikan
kekuatan dan perlindungan, tetap
menjalankan aktivitas dengan baik,semoga
impian-impian Bunda dapat tercapai dan
terlaksana, dan tetap menyayangi kami
anak-anakmu Bunda.

Kesan :

Kesan saya pertama kali ketemu Bunda,
yaitu Bunda orangnya tegas, disiplin, taat
ibadah, dan penyayang. Bunda juga selalu
aktif di lingkungan sosial, mengikuti
banyak kegiatan baksos, dan lain-lain yang sangat berguna bagi orang disekitar
yang membutuhkan dengan usia Bunda yang sekarang ini. Kami saja yang masih
muda belum tentu mau melakukan pelayanan-pelayanan yang seperti Bunda
lakukan. Bunda suka sekali memberi kepada orang lain, dan sangat toleransi
terhadap agama lain, seperti turut berpartisipasi saat Hari Raya Idul Fitri dengan
memberi sembako, dll. Bunda juga sangat mengasihi anak-anak dibawah asuhan
Bunda dari berbagai macam pelosok. Termasuk kami, keluarga DUIT.
Terimakasih Bunda. Saya sangat bangga dengan Bunda. ❤

Maher – Program Beasiswa DUIT (Dokter Untuk Indonesia Timur)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  131

FOTO KENANGAN SELAMA PROGRAM BEASISWA DUIT BERLANGSUNG
DI ASRAMA SANTA LUSIA, JL. TEGAL PARANG SELATAN NO. 15A
MAMPANG PRAPATAN – JAKARTA SELATAN

Misa Harian setiap pukul 06.00 WIB, untuk bekal rohani. Misa dipersembahkan
oleh Pater Kees Bertens, MSC yang juga ikut menginap di Asrama SANTA LUSIA

selama Program Beasiswa DUIT berlangsung setiap setahun sekali.

Rutin berdoa ROSARIO Para Peserta Asrama SANTA LUSIA Program

bersama sepanjang bulan Mei Beasiswa DUIT selalu diajak hadir dalam NOVENA

Suasana saat mengikuti PELATIHAN LEADERSHIP, dipimpin oleh bunda Lusia
Soetanto dan juga PAPI KOKON. Acara “Best of the Best” yang ditunggu-tunggu oleh

para Peserta Program Beasiswa DUIT, untuk melengkapi bekal guna menghadapi

Seleksi Ujian Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya – Jakarta.

Belajar sekitar 7 – 8 sesi setiap
hari, harus diimbangi dengan
REKREASI setiap akhir pekan

untuk menghilangkan
kejenuhan. Semua Peserta
selalu happy penuh suka cita

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  132

9

Pengurus &
Anak Asuh

dari
Tanjung Selor
Kalimantan

Utara
(KALTARA)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  133

 MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN 
TIDAK MENYANGKA, ATAS AJAKAN DARI ANANDA MBAK ASTUTI
SITANGGANG & IBU BRIGITTA I. RAHAYOE, SAYA IKUT TERLIBAT
DALAM MENANGANI ANAK ASUH KEUSKUPAN TANJUNG SELOR,

KALIMANTAN UTARA. Terima kasih BAPAK USKUP
Mgr. Yustinus Hardjosusanto & Mgr. Paulinus Yan Olla MSF

dan Para Pengurus Yayasan Peduli Kaltara.

R. ASTUTI SITANGGANG &
DEISERENI DOMENIKENSRI
PENGURUS YAYASAN PEDULI TANJUNG SELOR

SEUNTAI KASIH DALAM KEBERSAMAAN

Sejak November 2015, kami memiliki keprihatinan yang sama akan keadaan
umat di Keuskupan Tanjung Selor terutama pada kondisi pengembangan kaum
muda dan pendidikan. Atas kebaikan hati bapak uskup Keuskupan Tanjung Selor
pada saat itu, yakni Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F., ibu Brigitta I. Rahayoe dan
ibu R. Astuti Sitanggang dapat mengunjungi 5 (lima) paroki yang dianggap dapat
mewakili 15 (lima belas) paroki di wilayah Keuskupan Tanjung Selor. Dari
kunjungan tersebut, kami diperkenankan untuk melihat kebutuhan umat
terutama kaum muda dan boleh mengukur kemampuan kami untuk berperan
aktif dalam keprihatinan dimaksud.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  134

Gerakan awal komunitas ini adalah membantu menyediakan peralatan misa
dan pakaian misdinar, lalu membantu pembangunan dan pengembangan
sekolah Paud. Di tahun berikutnya, selain memberi perhatian kepada
pengembangan Gereja, kami mulai membantu menyekolahkan anak yang belum
tertolong dan memerlukan bantuan untuk mendapatkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.

Mengingat daerah asal dari anak-anak yang dibantu adalah dari daerah
pedalaman dan pinggiran, maka kami memberi pendampingan secara rutin dan
terus menerus sebab membangun karakter dan memperkenalkan budaya
Nasional menjadi hal yang sangat penting agar anak-anak kelak mampu menjadi
Penggerak dan Agen Perubahan di daerah asalnya, selain membantu mereka
agar dapat mengikuti pelajaran/perkuliahan untuk mendapatkan hasil yang
setidak-tidaknya memenuhi persyaratan untuk ikut serta dalam seleksi pegawai
di daerahnya.

Intensitas dan kebutuhan yang meningkat menyebabkan komunitas ini
membentuk dan mendirikan Yayasan Peduli Kalimantan Utara pada tanggal 18
Februari 2020 dengan mendapat restu dari bapak uskup Keuskupan Tanjung
Selor, yakni Mgr. Dr. Paulinus Yan Olla, M.S.F. Kesulitan untuk berkoordinasi
dan bersinergi dalam karya pastoral di wilayah Keuskupan yang terbatas
komunikasinya, menyebabkan Bapak Uskup Tanjung Selor mengangkat RD.
Damianus Triwidaryadi menjadi Moderator Yayasan Peduli Kalimantan Utara
pada tanggal 5 Mei 2020 dengan SK No. 150/I/Usk/KTS/V/2020.

Kami mengucapkan terima kasih atas peran serta dan andil aktif ibu Lucia
Soetanto dalam komunitas ini, serta menjadi salah satu Pendiri dari 7 (tujuh)
orang Pendiri “Yayasan Peduli Tanjung Selor” dan menjabat sebagai Ketua
Pembina dalam Yayasan Peduli Kalimantan periode 5 (lima) tahun pertama.
Semoga Tuhan yang maha Esa melimpahkan berkat dan karunianya kepada ibu
Lucia Soetanto berupa kesehatan dan kebahagiaan, dimampukan dan dikuatkan
olehNya dalam setiap langkah dan karya.

“Selamat Ulang Tahun ke 75 yang kami kasihi ibu Lucia Soetanto”

Salam dan doa kami,

R. Astuti Sitanggang

(Ketua)

Deisereni Domenikensri

(Sekretaris)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  135

BRIGITTA I. RAHAYOE
PENGURUS YAYASAN PEDULI
TANJUNG SELOR – KALIMANTAN UTARA

Pertama saya mengenal nama ibu Lucia Soetanto adalah waktu mendaftarkan
anak saya ke Bimbingan Belajar SANTA LUSIA di Jalan Dewi Sartika pada tahun
1980 an. Kemudian saya bertemu Ibu Lucia Soetanto kembali, pada saat aktif di
beberapa organisasi sosial Katolik, antara lain John Paul II Foundation Indonesia,
juga di Paroki Santa Perawan Maria Ratu, Blok Q Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Selama mengenal beliau, saya sangat mengagumi kerja keras dan semangat
mendidik, yang selalu tercermin dalam setiap tindakan yang beliau lakukan.
Misalnya di Lions Club, juga dalam rangka kegiatan Gereja.

Saya mengucapkan

“Selamat Ulang Tahun yang ke 75”

semoga Ibu Lucia Soetanto dilindungi oleh Allah Bapa, dan tetap berkarya untuk
bangsa dan negara.

Brigitta I. Rahayoe & keluarga

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  136

WIRASTUTI DOERIAT
PENGURUS YAYASAN PEDULI
TANJUNG SELOR – KALIMANTAN UTARA

IBU WEENA WORANG
PENGURUS YAYASAN PEMERHATI
TANJUNG SELOR – KALIMANTAN UTARA

Ibu Lusia di mata saya adalah sosok panutan yang sangat santun, murah hati &
penuh perhatian bagi sesama. Selalu berpikiran positif & menguatkan. Semoga
tetap sehat slalu memasuki usia 80. Tuhan berkati selalu.

Salam sehat,

Weena Worang

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  137

LINUS NGAU
ANAK ASUH DARI TANJUNG SELOR

KALIMANTAN UTARA

Kesan:
Bunda Lusia adalah sosok yang energik dan
bersemangat. Ketika berbicara di depan orang,
beliau bisa menularkan aura semangat kepada
lawan bicaranya. Bunda Lusia juga menampilkan
pribadi yang sangat teliti yang terlihat jelas dari
penampilan beliau. Bunda Lusia juga sosok yang
sangat tinggi jiwa sosialnya, peka terhadap orang
disekitar dan juga peduli kepada orang lain.
Beliau adalah sosok yang inspiratif dan memotivasi.
Harapan :
Semoga Bunda Lusia diberi kesehatan dan umur yang Panjang. Juga segala
karya yang saat ini beliau perjuangkan, semakin berkembang dan semakin
menjadi berkat, inspirasi, dan motivasi bagi orang lain.

“Selamat Ulang Tahun ke-75 bunda Lusia Soetanto”
(Linus Ngau)

FRANS MAXIMILLIANUS J.
ANAK ASUH DARI TANJUNG SELOR

KALIMANTAN UTARA

Selamat Ulang Tahun ke 75 bunda Lusia

Semoga di tahun 2021 ini bunda Lusia selalu diberikan
kesehatan dan keselamatan serta selalu diberikan
perlindungan dari Tuhan yang maha esa. Dan juga
semoga rejeki bunda Lusia lancar. Saya takjub kepada
beliau karna meskipun sudah berumur
75 tahun, beliau masih kuat dan memberikan
pertolongan kepada kami anak-anak Kaltara yang
sedang kuliah di Yogja dan Solo

(Frans Maximilianus J)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  138

CORRI SILVIANI
ANAK ASUH DARI TANJUNG SELOR

KALIMANTAN UTARA

Kesan dan pesan:

Saat pertama kali bertemu dengan Bunda Lusia, saya
merasa kagum akan semangat yang luar biasa,terutama
semangat dalam membantu anak anak yang
membutuhkan pendidikan. Ketika pertama kali
mendengarkan sharing beliau, saya menyadari bahwa
usia ataupun umur tidak menutup kemungkinan kita
untuk membantu sesama.

“Selamat Ulang Tahun ke-75 bunda Lusia Soetanto”

Semoga Bunda Lusia serta keluarga selalu dilimpahi berkat kesehatan, umur
panjang dan selalu dalam lindungan Tuhan

(Corri Silviani)

KRISTOFORUS TUIKI PRIYANDARU
ANAK ASUH DARI TANJUNG SELOR

KALIMANTAN UTARA

1. Kesan:
Pertama kali bertemu dengan Bunda Lusia kemudian mendengarkan cerita atau
sharing mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk membantu sesama,
saya terispirasi oleh Bunda Lusia. Meskipun beliau sudah lanjut usia, tetapi
masih mau membantu orang lain dan tidak memandang latar belakang orang
yang dibantu.

2. Harapan: “Selamat Ulang Tahun ke-75 Bunda Lusia”
Semoga bunda Lusia Soetanto beserta keluarga, diberi rahmat kesehatan,
kebahagiaan serta selalu dalam lindungan-Nya. Amin

(Kristoforus Tuiki Priyandaru)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  139

TINAWATI
ANAK ASUH DARI TANJUNG SELOR

KALIMANTAN UTARA

Kesan pertama saat bertemu dengan Bunda Lusia :

Beliau sangat ramah, baik hati dan selalu menunjukkan yang terbaik kepada
orang lain. Bunda Lusia kelihatan berwibawa, lemah lembut dan perhatian.
Walaupun Bunda Lusia sudah berusia lanjut, semangat untuk membantu orang
lain tetap ada dan sungguh luar biasa serta tidak pudar. Saya senang karena
Bunda Lusia mengajari kami hal-hal yang baik, berbagi pengetahuan dan
mendorong atau memotivasi agar kami untuk tetap semangat dalam
menjalankan tugas kami sebagai pelajar agar kedepannya menjadi agen
perubahan di daerah kami masing-masing. Tentu saja saya sendiri sangat bangga
dan bersyukur boleh mendapat kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang
yang luar biasa serta mau membantu kami.

Terima kasih kepada Bunda Lusia yang sudah
berbaik hati kepada saya dan teman-teman
se-komunitas, membantu untuk mendorong
agar kami bersemangat. Saya sungguh
merasa diperkaya dan mendapatkan
pengalaman yang berharga saat bertemu
dengan beliau.

Semoga Allah yang sungguh baik membalas
kebaikan yang telah Bunda Lusia berikan
kepada kami. Serta semoga pekerkjaan, karya
dan usaha dalam hidup beliau sungguh
berjalan dengan baik dan selalu dalam
lindungan Tuhan.

“Selamat Ulang Tahun ke-75”

 Bunda Lusia 

(Tinawati)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  140

ROSLINDA
ANAK ASUH DARI TANJUNG SELOR

KALIMANTAN UTARA

Kesan dan pesan untuk Bunda Lusia:

1. Harapan:

Selamat bertambah usia Bunda Lusia.
Semoga Bunda selalu sehat, panjang umur,
bahagia, segala karya dan pelayanan Bunda
selalu dilancarkan dan diberkati sertaselalu
berada dalam lindungan Tuhan. Saya turut
berbahagia dan mendoakan semoga segala
harapan Bunda dapat tercapai.

2. Kesan :

Pertama kali bertemu dengan Bunda Lusia
kesan pertama yang muncul ialah kagum.
Saya kagum dengan semangat, keramahan
dan kepedulian Bunda dengan orang lain. Semangat bunda Lusia bisa saya
rasakan saat pertemuan bersama di komunitas Peduli Kalimantan Utara. Bunda
sering menceritakan pengalaman Bunda yang sangat menginspirasi saya agar
saya juga peduli dengan orang lain dan selalu semangat untuk mewujudkan cita-
cita saya. Selain menginspirasi, bunda selalu memberi semangat dan nasehat
kepada kami teman-teman satu komunitas. Saya bersyukur bisa bertemu dengan
bunda yang sudah membantu dan menginspirasi saya untuk menjadi pribadi
yang peduli dengan orang lain.

“Selamat Ulang Tahun ke-75, Bunda ....
semoga sukses selalu”

(Roslinda)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  141

PARA MAHASISWA SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ANAK ASUH DARI KALTARA

Makan Siang bersama Anak Asuh dari KALTARA,
saat berada di Yogyakarta, membawakan LAPTOP untuk mereka.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  142

10

30 Tahun lalu
masih Frater,
Sekarang 2021
Romo, Gembala
yang baik &
murah hati

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  143

 MENGAGUMI & MENSYUKURI KEMUSTAHILAN TUHAN 
MENERIMA 12 FRATER (8 SCJ & 4 OMI)

KESAN BERGEMA DI “BIARA” DUREN TIGA – JAKARTA

Pada bulan Juli – Agustus 1991, hampir 30 tahun yang lalu, sungguh suatu
kemustahilan namun menjadi kenyataan. Saya – ibu Lusia Soetanto, dipercaya
untuk membimbing 12 (dua belas) FRATER, selama satu bulan. Seperti mimpi,
bahwa saya kedatangan 12 (dua belas) “RASUL”. Sesuatu yang mengagumkan
dalam hidup saya, namun hal itu terjadi dan nyata.

Pada waktu itu, KOMPUTER masih merupakan “barang langka” di tanah air kita,
Indonesia tercinta. Namun Tuhan Yang Maha Bijaksana, melalui Kongregasi SCJ
(Imam-imam Hati Kudus Yesus) dan Kongregasi OMI (Oblad Maria Imakulata)
berkenan mengirimkan 12 (dua belas) FRATER dari kota Yogyakarta untuk
BELAJAR KOMPUTER dan Bahasa Inggris di Jakarta.

Saya sebagai Penanggung Jawab “Pendidikan Komputer SANTO ANTONIUS”
(PKSA) dan sebagai Ketua Yayasan Pendidikan SANTA LUSIA, dipercaya untuk
menerima ke-12 FRATER tersebut. Mereka tinggal di salah satu Gedung
Pendidikan SANTA LUSIA, Jalan Duren Tiga No. 1 Jakarta Selatan (sekarang
sudah berubah menjadi HOTEL KAISAR). Kenangan indah tak terlupakan.

Bukan para FRATER yang belajar Komputer di PKSA dan Bahasa Inggris di
SANTA LUSIA English Department (SLED), tetapi saya pribadi yang justru
banyak belajar IBADAT HARIAN bersama 12 FRATER setiap hari.

Pelajaran Doa Bersama tersebut terbawa hingga saat ini, merupakan kebiasaan
dan rutinitas dalam keseharian saya, untuk melakukan :

 Ibadat Bacaan – membaca Kitab Suci
 Ibadat Pagi
 Ibadat Siang
 Ibadat Sore
 Ibadat Penutup (Completorium)

Adapun ke-12 FRATER tersebut adalah :

A. Dari Kongregasi OMI (Oblad Maria Imakulata) :
1. Frater Antonius Radjabana, OMI
2. Frater Vincentius Kaya Wathun, OMI
3. Frater Dominikus Pareta, OMI
4. Frater Robertus Enang Rahardjanto, OMI *)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  144

B. Dari Kongregasi SCJ (Imam-iman Hati Kudus Yesus)
1. Frater Titus Waris Widodo, SCJ
2. Frater Aegidius Maria Warsito, SCJ
3. Frater Constantinus Kristianto, SCJ
4. Frater Thomas Eddy Susanto, SCJ
5. Frater Donatur Kusmartono, SCJ
6. Frater Laurentius Purwanto, SCJ
7. Frater F.A. Purwanto, SCJ
8. Frater Albertus Ady P. Suprilana, SCJ *)

BERIKUT KEGIATAN 12 FRATER KETIKA MENUNAIKAN
TUGAS BELAJAR KOMPUTER & BAHASA INGGRIS DI JAKARTA

Pagi hari, belajar Teori WS 4 sebelum Praktek WS 4 di Laboratorium Pend.

masuk Laboratorium Komputer Komputer Santo Antonius (PKSA)

Suasana Ibadat Siang di Kapel Pendidikan SANTA LUSIA, setelah selesai belajar
Komputer di PKSA. Diawali dengan “DOA ANGELUS” dan dilanjutkan dengan
Bacaan Kitab Suci. Bergiliran para Frater setiap hari memimpin DOA BERSAMA.
bersharing dan saling memberi Berkat Tuhan. Kenangan indah tak terlupakan,
saling menguatkan, saling mendoakan, memperkuat iman kamimasing-masing.
Terima kasih Tuhan atas kemustahilan ini. Amin.

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  145

KHUSUS KONGREGASI SCJ, MENDAPAT IJIN UNTUK BERSAMA-SAMA KE
PALEMBANG, MENGHADIRI “PESTA PERAK IMAMAT” ROMO PROVINSIAL SCJ

Kebersamaan Ibu Lusia bersama 8 (delapan) FRATER SCJ ketika menghadiri Pesta
Perak Imamat dari Romo Aloysius Sudarso, SCJ sebagai Romo Provinsial SCJ di
Palembang, 15 Agustus 1991. Sekarang beliau adalah Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ,
Bapak Uskup di Keuskupan Agung Palembang. Sungguh kenangan luar biasa.
KEMBALI KE JAKARTA, TINGGAL DI RUMAH KEDIAMAN KELUARGA IBU

LUSIA SOETANTO, 8 FRATER SCJ DAN 4 FRATER OMI, JUMLAH 12 FRATER

Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu...... Kemesraan ini ingin ku kenang selalu
.... Hatiku damai .. jiwaku tentram bersamamu .. Hatiku damai ......

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  146

SAATNYA BERPISAH, 12 FRATER HARUS KEMBALI
KE YOGYAKARTA UNTUK MENYELESAIKAN STUDI S1

Acara akhir adalah REKOLEKSI di Tibalah saatnya 12 Frater diantar oleh Ibu
Villa 008 Lembah Hijau, Ciloto Lusia Soetanto ke Stasiun Gambir Jakarta.
Puncak. Hal ini penting sebagai
EVALUASI DIRI masing-masing, Kereta Api Senja Utama telah menanti.
selama mengikuti pelajaran “Selamat jalan anandaku semua,
para Frater yang tercinta”.
Komputer & Bahasa Inggris 1 bulan

UCAPAN TERIMA KASIH DARI PATER FETER STOLL OMI, REKTOR

Salam Damai Kristus

Pertama-tama kami selaku Rektor Scholasticikat OMI mengucapkan banyak terima
kasih kepada Ibu Lusi yang telah menerima 4 (empat) Frater OMI kami. Kami
mendengar bahwa para Frater diterima dengan baik dan sangat diperhatikan. Kami
melihat bahwa mereka cukup senang dan puas. Mereka memulai Tahun Ajaran Baru
dengan semangat yang baik. Tentu hal ini sangat menggembirakan.

Kami percaya bahwa apa yang telah ibu berikan kepada para Frater kami, pasti
sangat berguna. Baik itu tentang Komputer maupun Bahasa Inggris. Kesaksian
ibu Lusi sebagai awam yang baik, tentu akan menumbuhkan semangat para
Frater untuk menjadi Religius yang baik.

Terima kasih pula atas oleh-olehnya, melon. Kami dengan senang hati
menerimanya. Kiranya kami hanya dapat bersyukur dan mengucapkanbanyak
terima kasih atas segala kebaikan ibu Lusi kepada para Fratre kami. Kebaikan
ibu kepada mereka, berarti juga kebaikan kepada Kongregasi OMI. Oleh karena
itu selaku Rektor OMI dan atas nama Kongregasi, mengucapkan banyak terima
kasih. Semoga kerjasama dan terutama peprsaudaraan yang terjalin dapat
tumbuh semakin baik. Kiranya sekian dulu.

Pater Feter Stoll OMI, Rektor Seminari Tinggi OMI
Wisma “de Mazenod” Kotak Pos 81 Yogyakarta – 55001

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  147

KESAN & PESAN PARA FRATER DALAM GORESAN DI MAJALAH “VITA FAMILIA”

1. Frater Antonius Radjabana, OMI

Melati Putih Di Tengah Karang

Aku pernah berharap, melihat melati putih, di tengah karang padas ....
tapi itu pasti hanya mimpi.................tidak !

Melati itu ada, hidup dan aku mengalaminya, aku menghirup wanginya.
Wanginya yang puth dan kekal. wanginya mengalir dalam setiap rasaku.

Ibu Lusi ......
Itulah yang kurasa selama ini.
Saya hampir tidak percaya, bahwa di Jakarta masih ada seorang seperti ibu

Ibu.........
Haruskah saya katakana dengan kata-kata .......
Saya rasa tidak,
ungkapan hati saya sudah nampak dalam apa yang saya tulis di atas

Dengan tulus saya mengatakan, saya menghaturkan banyak terima kasih
atas kebaikan ibu selama ini. Saya akan selalu mengingat ibu ......

Salam hormat dan doa si kembar,

Frater Antonius Radjabana OMI Kenangan manis dalam kebersamaan di salah
Villa Cinere Mas satu Gedung Pendidikan SANTA LUSIA, Jalan
Minggu 11 Agustus 1991 Wijaya I No. 81 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  148

2. Frater Thomas Eddy Susanto, SCJ
Tiada kata yang mampu mengungkapkan rasa syukur dan
terima kasihku kepada DIA yang begitu baik dan dekat
denganku, lewat kehadiran seorang ibu yang sangat baik
memperhatikan kami anak-anaknya. Kebajikan ibu Lusi
menjadi inspiratory bagi saya untuk juga melayani sesama
seperti ibu Teresa. Begitu mendalam kesan itumenggema,
seperti yang dapat saya ungkapkan dalam bahasa Inggris :
“The fruit of mine is words. The wordsof willing is act.
The root of act is LOVE.”

3. Frater Titus Waris Widodo, SCJ
Frater Titus Waris Widodo SCJ sering dikatakan “LUGU”
alias “Lucu dan Gugup”. Pada saat merayakan Hari
Ulang Tahunnya pada tanggal 22 Agustus 1991 di
Ruang Butanol, salah satu Ruang Belajar di Gedung
Pendidikan SANTA LUSIA, Frater ini berkata : “Selain
punya bakat mengajar, ibu Lusi ternyata punya bakat
jadi foto model. Sekurang-kurangnya sudah punya
modal demen difoto. Siapa tahu bisa jadi Cover
Majalah”. Itulah kelakarnya. Tiada hari tanpa ibu. Dulu,
saya bayangkan pasti sulit untuk bertemu dengan ibu
Lusi, walaupun saya akan menjadi anak asuhnya. Karena pikIr saya, ibu
orangnya super sibuk. Kenyataannya malah sebaliknya. Seorang ibu Lusi
adalah pecinta anak-anak, menilik dari caranya berhubungan dan
berkomunikasi dengan ketiga anak kandungnya, yaitu mbak Maya, mas
Dhanis dan mas Miko, maupun dengan anak-anak didiknya.

4. Frater Laurentius Purwanto, SCJ

Untuk Ibu Lusia yang baik hati.

Menurut saya, saya merasa senang tinggal bersama ibu.

Saya menjadi seperti anak orang kaya yang serba cukup.

Ini merupakan pengalaman yang lain dari pada yang lain.

Bagi saya, semoga pengalaman ini merupakan kekayaan

dalam hidup saya. Bagi ibu, semoga kebaikan ibu

mendapat rahmat yang melimpah dari Bapa Yang Maha

Kasih. Saya mohon doa, agar Tuhan tetap memberi

kekuatan hati untuk sampai ke jenjang Imamat. Sampai Villa Cinere Mas

saat ini, study saya sudah selesai. Semoga tahap akhir Jl. Neptunus VI/5
ini terlaksana seperti kehendakNYA. Kita saling doa. Sabtu 10 Agustus 1991

(pada Hari Ulang Tahunku)

“Bersyukur atas aneka KEMUSTAHILAN”  HUT ke-75 Ibu Lusia Soetanto  149


Click to View FlipBook Version