Membagikan Materi dan Video pembelajaran group WA atau di Classroom. Membuat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Membaca Al-Quran bersama-sama. 4. Guru mengecek kehadiran peserta didik. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 6. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 7. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi Motivasi 8. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 30 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan 2) Video bisa dilihat pada link berikut! 3) Peserta didik menyimak video yang ditayangkan / di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 1. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: 240 menit
a. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan masalah? b. Coba sebutkan contoh masalah dalam kehidupanmu? c. Apa yang dimaksud dengan perawatan perkakas tangan? d. Menurut pendapat dan analisis sederhanamu, apa manfaat dari perawatan perkakas tangan bagi kehidupan manusia?. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan yang muncul. Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 1. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat kelompok masing-masing. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri (Profil mandiri) . 3. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban. 4. Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. R = ( Refleksi Terbimbing ) 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) 1. Peserta didik mengerjakan tugas yang ada di bagikan. 2. Peserta didik melakukan pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan mengomunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan dan ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan hasil pengamatannya bersama kelompok (Profil gotong royong) dengan bimbingan dan pantauan dari guru E = ( Elaborasi Pemahaman ) 1. Guru membimbing siswa dalam proses belajar. 2. Peserta didik bisa bertanya jika menemukan kesulitan. Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) 1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran. 2) Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada. 3) Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. A = ( Aksi Nyata ) 1) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi . 2) Guru memberikan motivasi belajar 15 menit F. Asesmen Soal Diskusi 1. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang mengamati peralatan yang ada di ruang praktik sekolah atau contoh di internet. Selanjutnya, datalah semua alat yang ada, kemudian analisalah penyebab kerusakan alat tersebut dan masukkan ke formulir perawatan. Kegiatan ini dilakukan secara kelompok dengan bimbingan dan pantauan dari guru. 2. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang jenis-jenis dan fungsi alat perkakas tangan. Kemudian, hasilnya diskusikan dengan kelompok lain dari rumah, dibuat secara berkelompok.
Assesmen Pengetahuan : Kisi-kisi soal No TP Tujuan Pembelajaran ( TP ) Indikator Asesmen No Ases men Naskah Asesmen Kunci Aspek Kognitif*) Tk. Kesukaran*) Pener apan Penal aran Sd Sk Menjelaskan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika Siswa dapat menyebutkan fungsi perkakas tangan 1 Alat yang digunakan untuk memukul paku, pelat, atau yang lainnya agar dapat membengkok/membentuk ujung paku yang digunakan disebut alat a. penitik b. pelubang c. pemotong d. pengebor e. pemukul E v v Siswa dapat menyebutkan fungsi perkakas tangan 2 Alat tangan yang digunakan untuk mengerjakan permukaan dari noda-noda atau tandatanda sehingga permukaannya menjadi baik dan rata betul serta pas ukurannya untuk pengerjaan penyetelan adalah a. obeng b. palu c. sekrap d. kunci e. baut C v v Siswa dapat memilih peralatan penyayatan pipa logam 3 Suatu alat untuk penyayatan dengan syarat tidak boleh melebihi 0,2 mm dinamakan …. a. Tang b. Gergaji c. ragum d. Reamer e. Gunting D v v Siawa mampu memilih peralatan untuk membuat ulir dalam 4 Suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir bagian dalam disebut …. a. tap b. sney c. ragum d. tang e. gunting B v v Siswa mampu mengidentifikasi peralatan yang digunakan untuk menyekrap permukaan bidang berbentuk 5 Sekrap yang digunakan untuk menyekrap seluas permukaar yang berbentuk lingkaran seperti metal/bantalan poros disebut …. a. three square scraper b. hook scraper c. plate scraper d. bullnose scraper e. half round scraper A v v
No TP Tujuan Pembelajaran ( TP ) Indikator Asesmen No Ases men Naskah Asesmen Kunci Aspek Kognitif*) Tk. Kesukaran*) Pener apan Penal aran Sd Sk lingkaran Siswa memahami bagian-bagian mesin gergaji 6 Berikut bagian-bagian mesin gergaji pita kecil, kecuali …. a. pelat dasar depan b. pengunci sakelar utama c. rumah motor d. sakelar utama e. kabel power A v v Siswa mamahami jenis-jenis pekerjaan perbengkelan 7 Operasi yang menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar disebut …. a. Penggerindaan b. Pengetaman c. Penggergajian d. Pelubangan e. pengeboran E v v Siswa memahami sudut pahatan untuk benda kerja kuningan 8 Sudut pahat yang digunakan saat memahat kuningan adalah …. a. 55° b. 65° c. 50° d. 45° e. 30° C v v Siswa memahami fungsi bagianbagian mesin jig saw 9 Perlengkapan dari mesin jig saw yang berfungsi untuk menahan jig saw pada permukaan pelat yang dipotong dan memudahkan untuk mengarahkan daun gergaji pemotong pada saat melakukan pemotongan disebut a. Ragum b. Kunci pas c. Kunci ellen d. Sepatu penahan e. Pengarah pemotong lingkaran D v v Siswa memahami fungsi mesinmesin pekerjaan elektronik 10 Mesin yang digunakan untuk mengebor, membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton, atau bahan lain adalah mesin …. a. Amplas b. Ketam tangan c. Gergaji pita kecil d. Bor tangan e. Frais atas tangan D v v Soal Pilihan ganda Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!!!!
1. Alat yang digunakan untuk memukul paku, pelat, atau yang lainnya agar dapat membengkok/membentuk ujung paku yang digunakan disebut alat a. penitik b. pelubang c. pemotong d. pengebor e. pemukul 2. Alat tangan yang digunakan untuk mengerjakan permukaan dari noda-noda atau tanda-tanda sehingga permukaannya menjadi baik dan rata betul serta pas ukurannya untuk pengerjaan penyetelan adalah a. obeng b. palu c. sekrap d. kunci e. baut 3. Suatu alat untuk penyayatan dengan syarat tidak boleh melebihi 0,2 mm dinamakan …. a. Tang b. Gergaji c. ragum d. Reamer e. Gunting 4. Suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir bagian dalam disebut …. a. tap b. sney c. ragum d. tang e. gunting 5. Sekrap yang digunakan untuk menyekrap seluas permukaar yang berbentuk lingkaran seperti metal/bantalan poros disebut …. a. three square scraper b. hook scraper c. plate scraper d. bullnose scraper e. half round scraper 6. Berikut bagian-bagian mesin gergaji pita kecil, kecuali …. a. pelat dasar depan b. pengunci sakelar utama c. rumah motor d. sakelar utama e. kabel power 7. Operasi yang menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar disebut …. a. Penggerindaan b. Pengetaman c. Penggergajian d. Pelubangan e. pengeboran 8. Sudut pahat yang digunakan saat memahat kuningan adalah …. a. 55° b. 65° c. 50° d. 45° e. 30° 9. Perlengkapan dari mesin jig saw yang berfungsi untuk menahan jig saw pada permukaan pelat yang dipotong dan memudahkan untuk mengarahkan daun gergaji pemotong pada saat melakukan pemotongan disebut a. Ragum b. Kunci pas c. Kunci ellen d. Sepatu penahan e. Pengarah pemotong lingkaran 10. Mesin yang digunakan untuk mengebor, membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton, atau bahan lain adalah mesin …. a. Amplas
b. Ketam tangan c. Gergaji pita kecil d. Bor tangan e. Frais atas tangan Form Penilaian N O NAMA SOAL /SKOR NILAI = 2 3 4 5 6 7 8 9 10 G. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi? 5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? III. LAMPIRAN 1) LKPD Coba kalian mengamati peralatan yang ada di ruang praktik sekolah kalian. Selanjutnya datalah semua alat yang ada serta sebutkan penyebab-penyebab kerusakan pada peralatan tersebut. HARI/TANGGAL NAMA SISWA KELAS Perawatan Bulanan / tri wulanan / tahunan NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI JENIS PERAWATAN KETERANGAN Perawatan selesai tanggal …………. Pukul …………… Ka.Prodi Nama Tanggal diterima Tanda Tangan Tugas 1
Observasi Carilah informasi lewat media yang ada dan komunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus dilakukan untuk perawatan perkakas tangan, kemudian sampaikan pada teman-teman di depan kelas. Kunci Jawaban LKPD 1 HARI/TANGGAL NAMA SISWA KELAS Perawatan Bulanan / tri wulanan / tahunan NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI JENIS PERAWATAN KETERANGAN 1. 2. Tang Kombinasi Multimeter 7” Analog Pelumasan Ganti batery Perawatan selesai tanggal …………. Pukul …………… Ka.Prodi Nama Tanggal diterima Tanda Tangan Norma penilaian No Komponen/Sub komponen Penilaian Skor 70-79 80-89 90-100 1 2 3 4 5 6 I. Jawaban 1. Menuliskan nama peralatan dengan benar 2. Menuliskan spesifikasi dengan benar 3. Menuliskan periode perawatan dengan benar NILAI = TOTAL SKOR/3 ………………. P
A. Tujuan Praktek : 1. Siswa dapat menggunakan berbagai perkakas tangan untuk kerja elektronika. B. Alat dan Bahan : 1. Tang kombinasi 1 pcs 2. Bending paralon 1 pcs 3. Pipa pvc 1 batang 4. Kabel NYA / NYM 1 meter 5. Steker Listrik 1 pcs 6. Fiting lampu 1 pcs 7. Obeng + 1 pcs 8. Tang Kupas 1 pcs 9. Gunting paralon 1 pcs 10. Meteran / pita ukur 1 pcs 11. Lampu pijar 1 pcs 12. Sarung tangan 1 pasang 13. Lembar kerja siswa 1 paket C. Keselamatan Kerja : 1. Menggunakan alat pelindung diri ( sarung tangan/sepatu/pakain kerja) 2. Menggunakan Perkakas tangan sesuai dengan SOP 3. Melaksanakan pemasngan steker dan fiting lampu sesuai dengan SOP. D. Langkah Kerja : 1. Potong paralon dengan ukuran 90 cm 2. Bengkokkan paralon dengan bending paralon membentuk sudut 90o ! 3. Potong kabel dengan ukuran 100 cm dengan tang kombinasi. 4. Kupas kabel dengan panjang 5 cm pada setiap ujungnya. 5. Pasang kabel pada paralon yang telah dibengkokan sebelumnya. 6. Pasang fiting lampu pada salah satu ujung, dan steker pada ujung yang lain. E. Gambar Kerja 1. Standard pemasangan Steker (Tusuk Kontak) PRAKTIKUM IDENTIFIFIKASI PERKAKAS TANGAN Hari/ Tanggal :
2. Standard pemasangan fiting lampu 3. Diagram Pengawatan Gambar a. Diagram satu garis Gambar b. Diagram Pengawatan F. Lembar kerja siswa N o Nama komponen / bahan Spesifikasi komponen / bahan 1 2 3 4
Lembar Penilaian No Komponen/Sub komponen Penilaian Skor 70-79 80-89 90-100 1 2 3 4 5 6 II. Persiapan Kerja 1.1. Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja 1.2. Mempersiapkan bahan dan peralatan praktik : Skor Komponen : III. Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Penggunaan perkakas tangan 2.2.1. Penggunaan gunting pipa pvc 2.2.2. Penggunaan tang kombinasi 2.2.3. Penggunaan obeng/ tespen Skor Komponen : IV. Hasil kerja 3.1 Potongan Pipa PVC 3.2 Pemasangan kabel pada vitting lampu 3.3 Pemasangan kebal ke steker 3.4 Lembar kerja siswa Skor Komponen : V. Sikap Kerja 4.1. Mandiri dalam mengerjakan tugas 4.2. Keselamatan kerja yang di lakukan Skor Komponen : VI. Waktu 5.1. Waktu penyelesaian praktikum Skor Komponen : Perhitungan nilai praktik (NP) : Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik (NP) Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu ∑ NK 1 2 3 4 5 6 Skor perolehan ……. ……… …….. ……… …….. Skor Maksimal 200 300 400 200 100 Bobot 5% 35% 40% 20% 5% NP = Skor perolehan x Bobot ……. ……… …….. ……… …….. ∑ NK = (NP)/3,2 …………….
Rubrik Penilaian No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor 1 2 3 4 I. Persiapan Kerja 1.1. Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap, dan rapi. 90-100 1.5. Mempersiapkan bahan dan peralatan praktik : Kriteria unjuk kerja: Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan job yang dilaksanakan Memastikan peralatan dalam keadaan baik Bahan-bahan dipersiapkan sesuai kebutuhan II. Proses (Sistematika dan CaraKerja) 2.2.1. Penggunaan gunting pipa pvc 2.2.6. Penggunaan tang kombinasi Sangat trampil dalam penggunaan tang kombinasi dengang hasil potongan kabel rapi 90-100 2.2.10. Penggunaan obeng/ tespen Sangat trampil dalam menggunakan obeng/tespen 90-100 III Hasil kerja 3.1. Potongan Pipa PVC Ukuran pipa sesuai dengan ketentuan, bengkokan pipa rapi dan benar sesuai dengan gambar 90-100 3.2. Pemasangan kabel pada viting lampu Pemasangan kabel pada viting lampu rapi, sesuai dengan SOP yang ada pada gambar kerja. 90-100 3.3 Pemasangan kebal ke steker Pemasangan kabel pada viting lampu rapi, sesuai dengan SOP yang ada pada gambar kerja. 90-100 3.4 Lembar kerja siswa Menuliskan 4 komponen dan spesifikasinya dengan benar 90-100 IV Sikap Kerja 4.1 Penggunaan peralatan Sangat trampil dalam penggunaan peralatan gambar 90-100 4.2 Keselamatan kerja yang di lakukan Menerapkan peralatan pendukung keselamatan, kesehatan kerja 90-100 V Waktu 5.1 Waktu penyelesaian praktikum Waktu pembuatan kurang dari 3 jam pelajaran 90-100
2) BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK Bab 6 PENGENALAN PERKAKAS TANGAN PETA KONSEP
Apersepsi Dalam kehidupan sehari-hari, di jalan, pasar, sekolah, kalian pasti pernah melihat tukang bangunan, petugas perbaikan jalan, atau guru di sekolah masing-masing. Kalian sering melihat mereka menggunakan peralatan-peralatan tangan baik alat manual atau alat yang menggunakan listrik? Suatu ketika saat kalian ingin membuat kerajinan, karya atau barang yang dapat digunakan dalam kehidupan kalian. Hal yang pertama kali kalian lakukan yaitu mencari ide barang apa yang akan kalian buat. Setelah itu kalian memperkirakan alat apa saja yang digunakan dan selanjutnya membuat gambar benda yang akan kalian buat. Setelah gambar barang dan alat sudah ada, apa yang kalian lakukan? Pasti kalian mencari bahan-bahan yang akan digunakan dan mempersiapkan peralatannya. Setelah terkumpul semua bahan dan alat baru kalian mulai proses pembuatan benda tersebut. Tahap demi tahap kalian lakukan sampai akhirnya benda tersebut jadi sesuai dengan yang kalian rencanakan. Setelah barang sudah selesai pasti kalian merasa bangga bahwa kalian dapat membuat benda yang berguna untuk kehidupan sehari-hari kalian. Nah, apa sebenarnya yang kalian lakukan tersebut? Itu adalah sebuah proses produksi yang sederhana dengan bahan-bahan yang tadinya kurang memiliki fungsi, tetapi setelah digabungkan dengan bahan lainnya melalui proses, maka jadilah benda yang memiliki fungsi. Kegiatan tersebut dinamakan Proses Produksi. Kata Kunci Pemeliharaan perkakas tangan pekerjaan elektronik Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini siswa diharapkan mampu: Menjelaskan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika. Materi Pesatnya perkembangan industri manufaktur di Indonesia membuat sebagian orang banyak memilih sekolah-sekolah kejuruan yang memberikan pelajaran dengan banyak kompetensi. Dalam proses produksi, perusahaan manufaktur melakukan berbagai kegiatan dalam mengubah bahan mentah menjadi bahan atau barang jadi yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hasil produksi tersebut dapat langsung digunakan oleh konsumen atau masyarakat umum. Proses produksi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu produksi manual dan produksi dengan mesin. Dalam produksi manual dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang masih sederhana baik proses awal ataupun bagian finishing. Sedangkan proses produksi dengan mesin dilakukan menggunakan mesin berteknologi tinggi dan dapat menghasilkan barang dengan jumlah yang banyak. Gambar berikut contoh hasil produksi dan peralatan tangan yang digunakan dalam sebuah produksi yang dapat dimiliki oleh masyarakat secara umum. Gambar 5.1 Hasil produksi dan peralatan pendukung Sumber: http://myelectronicnote.com/2016/08/bengkelelektronik.html
Panduan Penggunaan Dan Pemeliharaan Peralatan Tangan (Hand Tool) Palu, kunci pas, pahat, tang, obeng dan peralatan tangan (non-powered hand tool) lainnya seringkali disepelekan sebagai sumber potensi bahaya di tempat kerja. Padahal dalam penggunaannya, peralatan tangan ini bisa membahayakan dan mengakibatkan cedera bagi pekerja. Bahkan di Amerika, diperkirakan 8 persen dari total kerugian perusahaan akibat kecelakaan kerja, disebabkan oleh insiden yang terkait dengan peralatan tangan. Cedera yang ditimbulkan bisa berakibat fatal, termasuk kehilangan jari atau penglihatan. Peralatan tangan atau perkakas tangan (hand tool) adalah alat bantu kerja yang digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (power tool), yang dalam pemakaiannya bisa dengan mudah dibawa atau dipindahkan. Peralatan tangan dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, antara lain: Tangan atau jari terpotong, tertusuk, tergores, bahkan harus diamputasi. Cedera sangat mungkin terjadi bila peralatan tangan dirancang untuk memotong atau memindahkan logam, kayu, atau material lainnya. Cedera akibat melakukan gerakan berulang. Menggunakan alat yang sama dengan gerakan yang sama secara berulang-ulang dan dilakukan sepanjang hari bisa membahayakan otot dan ligamen. Carpal tunnel syndrome (cedera yang mempengaruhi pergelangan tangan dan tangan akibat tekanan pada saraf median), cedera otot, nyeri sendi dan ligamen bisa timbul jika alat yang digunakan tidak tepat atau alat sudah tepat, tetapi salah dalam penggunaannya. Cedera mata. Potongan kayu atau serpihan logam yang terbang/ melayang bisa membahayakan mata dan berpotensi menimbulkan kebutaan sementara bahkan permanen. Patah tulang dan memar. Peralatan tangan yang tergelincir, peralatan yang jatuh dari ketinggian, atau bahkan kecerobohan saat memindahkan peralatan dengan cara dilempar bisa menimbulkan cedera serius. Peralatan tangan dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, antara lain: Tangan atau jari terpotong, tertusuk, tergores, bahkan harus diamputasi. Cedera sangat mungkin terjadi bila peralatan tangan dirancang untuk memotong atau memindahkan logam, kayu, atau material lainnya. Cedera akibat melakukan gerakan berulang. Menggunakan alat yang sama dengan gerakan yang sama secara berulang-ulang dan dilakukan sepanjang hari bisa membahayakan otot dan ligamen. Carpal tunnel syndrome (cedera yang mempengaruhi pergelangan tangan dan tangan akibat tekanan pada saraf median), cedera otot, nyeri sendi dan ligamen bisa timbul jika alat yang digunakan tidak tepat atau alat sudah tepat, tetapi salah dalam penggunaannya. Cedera mata. Potongan kayu atau serpihan logam yang terbang/ melayang bisa membahayakan mata dan berpotensi menimbulkan kebutaan sementara bahkan permanen. Patah tulang dan memar. Peralatan tangan yang tergelincir, peralatan yang jatuh dari ketinggian, atau bahkan kecerobohan saat memindahkan peralatan dengan cara dilempar bisa menimbulkan cedera serius. Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan mengakibatkan cedera bagi pekerja, rusaknya peralatan, dan kerugian lainnya. Paling penting dalam penggunaan peralatan tangan adalah menggunakannya sesuai dengan ukuran, jenis dan fungsinya. Kesalahan penggunaan akan mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia, hasil kerja, maupun kerusakan pada alat tersebut. Panduan Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan Tangan 1. Palu Palu atau martil umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam, dan menghancurkan suatu objek. Palu terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan tangkai atau
gagang. Palu memiliki variasi bentuk dan fungsi, diantaranya palu paku, palu bulat, palu karet, palu plastik, dan palu tembaga. Penggunaan: Sebelum menggunakan palu, pastikan area di sekitar aman dari berbagai bentuk gangguan Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya Periksa kelayakan palu sebelum digunakan. Pastikan kepala palu tidak longgar dan gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang longgar, bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri atau rekan kerja di sekitar Anda Bila menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi sedikit tingkatkan kekuatannya Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan palu yang keras bisa retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang mengenai anggota tubuh Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan Bila Anda hendak beristirahat dan penggunaan palu belum selesai, sementara letakkan palu di meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu pinggir karena bisa terjatuh dan mengenai anggota tubuh pekerja yang berada di area tersebut Pemeliharaan: Bersihkan palu dari kotoran dengan menggunakan lap Periksa palu secara teratur untuk mengidentifikasi adanya kerusakan Simpan palu di dalam kotak peralatan, lemari atau gantungan dinding 2. Kunci Pas Kunci pas/ open end spanner/ wrench berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut atau mur. Untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran kunci pas, Anda bisa melihatnya pada permukaan kunci. Penggunaan: Pilih kunci pas sesuai ukuran baut atau mur Pasang kunci pas hingga rahang-rahang sepenuhnya mencengkeram kepala baut atau mur untuk menghindari rahang slip atau terlepas Tarik kunci pas ke arah Anda atau kebalikannya untuk melepaskan atau mengencangkan baut/mur Hindari menggunakan kunci pas yang rahang-rahangnya retak, rusak, aus, atau bundar karena bisa menimbulkan slip dan melukai Anda
Hindari menggunakan kunci yang kotor atau licin karena bisa terlepas dari genggaman Anda dan menimbulkan cedera Pemeliharaan: Jaga kunci pas tetap bersih, cukup lap menggunakan kain bersih Simpan kunci pas di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding Periksa kunci pas secara teratur untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan keausan. Segera ganti kunci pas yang sudah aus atau rusak. 3. Pahat Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Cara penggunaan pahat sebetulnya bisa bermacam-macam tergantung tingkat kesulitan pemahatan dan ukuran pahat yang digunakan. Penggunaan: Pilih pahat sesuai ukuran objek atau benda kerja Gunakan pahat yang bagian matanya tidak berkarat dan masih tajam Genggam pahat dengan kuat dan mantap bila pemotongan berat dan ukuran pahat besar Genggam pahat menggunakan lima jari bila pemotongan dan ukuran pahat sedang Genggam pahat menggunakan dua jari bila pemotongan ringan dan memakai pahat kecil Arahkan mata/ ujung pahat pada benda kerja dan fokuslah pada mata pahat agar sasaran pahatan tercapai dengan baik Posisikan pahat dengan kemiringan kurang lebih 30° terhadap benda kerja saat memotong pelat logam Gunakan palu kayu jika Anda membutuhkan pukulan yang lebih kuat Waspada penempatan tangan dan jari Anda saat pemahatan untuk menghindari cedera. Pemeliharaan: Bersihkan pahat dengan menggunakan lap setelah digunakan Simpan pahat dengan cara menggantungkannya pada rak atau laci. Simpan pahat agak renggang dengan peralatan lain untuk menghindari adanya benturan dengan peralatan tersebut Hindari menyimpan pahat di kotak peralatan atau rak yang terdapat peralatan tangan lain berbahan besi. Benturan antara mata pahat dengan besi bisa menumpulkan ujung pahat Lakukan perawatan secara teratur dengan mengasah sisi datar pahat untuk menjaga ketajaman mata pahat 4. Tang Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan baut, dan menjepit sekaligus mengelupas kabel. Umumnya, tang terbagi atas empat jenis, yaitu: Tang Pemotong, Ciri-cirinya memiliki rahang tajam yang berfungsi untuk memotong kawat, kabel plastik, dan fiber tipis. Tang jenis ini tidak cocok digunakan untuk memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.
Tang Penjepit, Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan ujung rahang runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Tang Pengunci, Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin saat mengencangkan baut. Tang Kombinasi, Tang kombinasi memiliki fungsi ganda untuk memotong kawat/kabel, menjepit kawat/ kabel, dan mengencangkan atau mengunci baut/ mur. Meski berperan ganda, tang ini memiliki kelemahan, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet. Penggunaan: Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak kotor atau licin karena bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan cedera pada tangan Anda Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat menggunakan gunting untuk memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat dan mengencangkan atau mengendurkan baut Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan oli atau minyak Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat atau macet. Pemeliharaan: Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang menggunakan lap Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding. 5. Obeng Obeng dapat digunakan untuk memasang dan melepaskan pengencang-pengencang seperti baut atau sekrup. Obeng terbagi menjadi dua jenis, diantaranya: Obeng standar untuk melepaskan dan memasang sekrup kepala bercelah (slotted) Obeng Philips untuk melepaskan dan memasang sekrup celah kembang Penggunaan obeng standar: Pilih obeng sesuai ukuran sekrup Pegang obeng dengan kedua tangan untuk menghindari slip Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan lainnya. Pegang obeng pada posisi tegak lurus dengan sekrup Putar obeng dengan kuat dan mantap untuk melepaskan atau memasang sekrup Penggunaan obeng Philips: Bersihkan setiap debu dan kotoran yang mungkin menempel pada mata obeng (ujung obeng) dengan sebatang kawat tipis atau kain bila memungkinkan
Pilih obeng yang sesuai ukuran celah kembang sekrup atau yang memungkinkan ujungnya menempel sepenuhnya pada ujung obeng Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan lainnya Pegang obeng tegak lurus dengan sekrup untuk mencegah mata obeng rusak Catatan: Gunakan obeng dengan mata pisaunya sesuai ukuran celah sekrup Jangan gunakan obeng yang gagangnya belah atau mata pisaunya tumpul atau rusak Jangan pernah menggunakan obeng sebagai palu, pahat, atau pengungkit Jangan gunakan obeng yang gagang atau mata pisaunya kotor dengan oli atau minyak. Pemeliharaan Jaga kebersihan obeng, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau mata pisau menggunakan lap Ganti obeng yang pegangannya patah atau mata pisaunya rusak Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding Aktivitas Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kalian, silakan lakukan uji coba melakukan perawatan perkakas yang ada, diantaranya: 1) Palu 2) obeng 3) Tang 4) penggaris 5) gergaji 6) pahat Refleksi Setelah mempelajari tentang perkakas tangan apa yang dapat kalian pahami. Silakan kalian diskusikan tentang berbagai perkakas tangan sesuai dengan materi tersebut!. 4. Glosarium Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan. Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng dan pahat. 5. Daftar Pustaka Ismanto, Farid Mulyana. 2021. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Purwokerto, Juli 2023 Guru Mapel Andrianto,ST
MODUL AJAR 7a SMK Kesatrian Purwokerto Dasar-Dasar Program Teknik Elektronika Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Gambar teknik elektronika Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menggambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi termasuk pengenalan macammacam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang gambar teknik elektronika.. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. D. Sarana & Prasarana Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini, antara lain: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), alat tulis, smartphone android, dan laptop E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Menggambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi B. Pemahaman Bermakna Mengetahui proses tentang gambar teknik elektronika sebagai sebuah hal yang penting dan utama. C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kamu mendengar kata gambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi? Apa yang kamu bayangkan tentang proses pengenalan macam-macam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan video pembelajaran pendukung
E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengirimkan link daftar hadir 4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi makhluk hidup dan lingkungannya Motivasi 6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajarimateri yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang proses menggambar teknik listrik,elektronika dan instrumentasi. 2) Video bisa dilihat pada link berikut! 3) Peserta didik menyimak video yang sudah di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 4) Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: a. Apa yang dimaksud dengan gambar teknik? 240 menit
b. Jelaskan pengertian e-ticket/stuck list pada lembar kertas gambar atau layout di komputer! c. Peserta didik menjawab pertanyaan yang muncul 5) Peserta didik menjawab pertanyaan yang muncul Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 6) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat kelompok masing-masing 7) Peserta didik menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri (Profil mandiri) 8) Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban 9) Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan R = ( Refleksi Terbimbing ) 10) Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) 11) Peserta didik mengerjakan tugas yang ada di bagikan. 12) Peserta didik melakukan analisis tentang: Standar ukuran kertas gambar. Etiket gambar yang akan digunakan pada proses menggambar teknik. berkelompok (Profil gotong royong) dengan bimbingan dan pantauan dari guru E = ( Elaborasi Pemahaman ) 13) Guru membimbing siswa dalam proses belajar. 14) Peserta didik bisa bertanya jika menemukan kesulitan Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) 1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran 2) Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada 3) Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru A = ( Aksi Nyata ) 4) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi 5) Guru memberikan motivasi belajar 15 menit F. Asesmen 1. Penilaian Ranah Sikap Teknik Penilaian Sikap : pengamatan dalam proses pembelajaran Bentuk Penilaian Sikap : Ceklist Instrumen Penilaian Sikap : Terlampir No Nama Peserta didik Jujur Tanggung jawab Rasa ingin tahu Mandiri Nilai Akhir 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 1. 2. dst. Rubrik Penilaian Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat sangat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 3 = jika tiga indikator terlihat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 2 = jika dua indikator terlihat cukup aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 1 = jika satu indikator terlihat tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Sikap: 1.Mandiri 1. Tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran 2. Dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan banyak bantuan 3. Dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan sedikit bantuan 4. Dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan tanpa bantuan 2.Tanggung Jawab 1. Tidak mengerjakan tugas yang diberikan 2. Mengerjakan sebagian tugas yang diberikan 3. Mengerjakan beberapa tugas yang diberikan 4. Mengerjakan semua tugas yang diberikan 3. Rasa Ingin Tahu 1. Tidak tertarik dengan materi yang disampaikan 2. Sedikit tertaris dengan materi yang disampaikan 3. Cukup tertarik dengan materi yang disampaikan 4. Sangat tertarik dengan materi yang disampaikan 4. Percaya Diri 1. Tidak dapat melaksanakan perawatan sesuai SOP 2. Dapat melaksanakan perawatan dengan banyak bantuan 3. Dapat melaksanakan perawatan dengan sedikit bantuan 4. Dapat melaksanakan perawatan secara mandiri tanpa bantuan Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas. Kategori nilai sikap: Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4 Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3 Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2 Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1 2. Soal Diskusi 1) Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang analisis menggambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi secara berkelompok.. Presentasikan di depan ruang kelas/LAB. 2) Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang analisis pengenalan macam-macam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi di rumah secara berkelompok. Presentasikan di depan ruang kelas/LAB. Test Formatif Soal Esai 1. Apa perbedaan gambar rancangan dengan gambar kerja? Jawaban : Gambar rancangan sebagai bahan dasar yang kemudian menjadi gambar. Sedangkan gambar kerja adalah gambar yang mempunyai sifat mudah dibaca oleh pengguna gambar. 2. Mengapa gambar teknik sering disebut sebagai bahasa teknik? Jawaban : Karena gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan. Ahli teknik harus dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. 3. Aturan apa yang digunakan untuk berkomunikasi: Dengan bahasa tulis atau lisan? Dengan bahasa gambar? Jawaban : Tata bahasa dan standar gambar
4. Dalam suatu perusahaan industri, siapa saja yang menggunakan gambar sebagai alat komunikasi? Jawaban : Operator, perencanaan proses produksi, bagian pengontrol selama produksi, perakitan, bagian servis, dan sebagainya. 5. Jelaskan dengan singkat gambar sebagai: a. Alat menyampaikan informasi!, b. Bahan dokumentasi!, c. Menuangkan gagasan untuk pengembangan! Jawaban : a. Gambar berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari pihak perencana atau perancang kepada operator. b. Mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan dan menyimpan gambar itu untuk dipergunakan sebagai bahan informasi bagi rencana baru di kemudian hari. c. Berfungsi meningkatkan daya pikirnya untuk pengembangan gagasan lebih lanjut. Kemudia gambar itu dianalisa dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga dapat diperoleh gambar yang sempurna. 3. Asessment Ranah Ketrampilan A. Tujuan Praktek : 1. Siswa mengenal standar ukuran kerjtas gambar. 2. Siswa dapat membuat etiket gambar sesuai dengan standard 3. Siswa mampu menggunakan peralatan gambar dengan baik B. Alat dan Bahan : 1. Kertas gambar ukuran A4 1 lembar 2. Pensil 1 pcs 3. Penggaris 1 set 4. Jangka 1 set 5. Penghapus 1 pcs 6. Sablon elips, Huruf dan angka 1 pcs C. Keselamatan Kerja : 1. Berdoa sebelum melaksanakan kegiatan. 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kerja siswa. 3. Gunakanlah peralatan gambar sesuai dengan fungsinya secara hati-hati. D. Langkah Kerja : 1. Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan! 2. Rekatkanlah kertas gambar dengan isolasi sudut kertas gambar! 3. Buatlah garis tepi dengan ukuran 0,5 cm untuk setiap sisi kertas! 4. Buatlah etiket gambar pada pojok kanan bawah gambar. 5. Buatlah bambar power amplifier OCL 150 W dengan ketentuan : a. Kertas gambar A4 b. Gunakan pensil B1 dalam menggambar rangkaian c. Skala gambar 1 : 1. 6. Setelah selesai, bersihkan alat gambar yang telah dipergunakan. Simpan pada tempatnya. E. Gambar Kerja Skema Rangkaian Power Amplifier OCL 150 Watt PRAKTIKUM IDENTIFIFIKASI PERKAKAS TANGAN Hari/ Tanggal :
Lembar Penilaian No Komponen/Sub komponen Penilaian Skor 70-79 80-89 90-100 1 2 3 4 5 6 I. Persiapan Kerja 1.1. Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja 1.2. Mempersiapkan bahan dan peralatan praktik : Skor Komponen : II. Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Penggunaan alat gambar 2.2.1. Penggunaan penggaris 2.2.2. Penggunaan pensil 2.2.3. Penggunaan penghapus 2.2.4. Penggunaan sablon elips,angka dan huruf Skor Komponen : III. Hasil kerja 3.1 Etiket gambar 3.2 Gambar rangkaian 3.3 Kebersihan gambar Skor Komponen : IV. Sikap Kerja 4.1. Mandiri dalam mengerjakan tugas 4.2. Keselamatan kerja yang di lakukan Skor Komponen : V. Waktu 5.1. Waktu penyelesaian praktikum Skor Komponen : Perhitungan nilai praktik (NP) : Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik (NP) Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu ∑ NK 1 2 3 4 5 6 Skor perolehan ……. ……… …….. ……… …….. Skor Maksimal 200 400 300 200 100 Bobot 5% 35% 40% 20% 5% NP = Skor perolehan x Bobot ……. ……… …….. ……… …….. ∑ NK = (NP)/3,15 …………….
Rubrik Penilaian No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor 1 2 3 4 I. Persiapan Kerja 1.1. Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap, dan rapi. 90-100 1.5. Mempersiapkan bahan dan peralatan praktik : Kriteria unjuk kerja: Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan job yang dilaksanakan Memastikan peralatan dalam keadaan baik Bahan-bahan dipersiapkan sesuai kebutuhan II. Proses (Sistematika dan CaraKerja) 2.2.1. Penggunaan penggaris 2.2.6. Penggunaan pensil Sangat trampil dalam penggunaan pensil sehingga hasil goresan pensil rata 90-100 2.2.10. Penggunaan penghapus Menghapus garis gambar dengan sempurna / tanpa merusak kertas 90-100 2.2.14.Penggunaan sablon elips,angka dan huruf Sangat trampil dalam menggunakan sablon elips,angka dan huruf 90-100 III Hasil kerja 3.1. Etiket gambar Ukuran etiket gambar sesuai dengan ketentuan, identitas gambar terlulis dengan baik dan benar 90-100 3.2. Gambar rangkaian Hasil gambar rangkaian tergambar dengan baik dan benar tanpa adanya kesalahan 90-100 3.3 Kebersihan gambar Hasil gambar bersih dan rapi 90-100 IV Sikap Kerja 4.1 Penggunaan peralatan Sangat trampil dalam penggunaan peralatan gambar 90-100 4.2 Keselamatan kerja yang di lakukan Menerapkan peralatan pendukung keselamatan, kesehatan kerja 90-100 V Waktu 5.1 Waktu penyelesaian praktikum Waktu pembuatan kurang dari 3 jam pelajaran 90-100
G. Pengayaan & remidial Untuk menambah wawasan kalian tentang gambar teknik elektronika, silakan kalian scan QR code di bawah ini! Soal Pilihan Ganda (Remedial) 1. Gambar jenis garis yang digunakan sebagai garis arsir berdasarkan ISO R 128 adalah.... a. b. c. d. e. 2. Saat menggambar garis uLIR, maka jenis garis yang digunakan adalah.... a. ` b. ` c. ` d. ` e. `
3. Saat menggambar garis uLIR, maka jenis garis yang digunakan adalah.... a. benda berdekatan b. benda terhalang c. tepi d. tepi yang terhalang e. proyeksi 4. Berikut ini disajikan penulisan dengan beberapa jenis huruf. Jenis huruf yang paling tepat digunakan dalam gambar teknik adalah.... a. b. c. d. e. 5. Jika tinggi huruf besar pada perbandingan huruf tipe B adalah 14 mm,maka tebal garis huruf kecilnya (c) adalah...mm. a. 1,4 b. 1,0 c. 1,5 d. 2,0 e. 2,5 6. Ketebalan garis yang digunakan ketika membuat garis batas untuk plafon adalah...mm. a. 1,0 b. 0,7 c. 0,5 d. 0,35 e. 0,18 7. Perbandingan antara garis tebal dan garis tipis pada gambar teknik adalah.... a. 1:0,75 b. 1:0,67 c. 1:0,7 d. 1:0,65 e. 1:0,5 8. Garis yang berupa garis "setrip, titik, titik, setrip” dengan ketebalan setengah dari tebal garis biasa disebut ... a. garis gambar b. garis bayangan c. garis hati d. garis potong e. garis ukuran 9. Lebar garis adalah 10% dari .... a. lebar tulisan b. bentuk huruf c. banyaknya tulisan d. tebal tulisan e. tinggi tulisan 10. Garis yang berupa garis “setrip, titik, setrip, titik" dengan ketebalan setengah dari tebal garis biasa disebut garis.... a. gambar b. bayangan c. hati
d. potong e. ukuran 11. Garis yang digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang, yaitu garis.... a. gambar b. potong c. hati d. ukuran e. bayangan 12. Berikut merupakan fungsi dari garis tipis, kecuali garis.... a. ulir b. penunjuk c. arsir d. proyeksi e. potong 13. Berikut ini merupakan penggunaan garis-titik-garis dengan tebal 0,5 mm, kecuali .... a. garis tengah sumbu simetri b. garis arsir potongan c. ukuran pasak d. titik putar e. sumbu tengah pada pengeboran 14. Jika tinggi huruf besar pada perbandingan huruf tipe A adalah 5 mm, maka tebal garis huruf kecilnya adalah.... a. 0,4 b. 0,5 c. 0,7 d. 0,35 e. 0,3 15. Jika tinggi huruf besar pada perbandingan huruf tipe A adalah 5 mm, maka jarak antar huruf normalnya adalah...mm. a. 0,4 b. 0,5 c. 0,7 d. 0,35 e. 0,3 Kunci Jawaban 1. 2. B 3. D 4. E 5. E 6. A 7. A 8. E 9. D 10. E 11. E 12. D 13. E 14. E 15. D 16. C H. Metode I. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi? 5. Berapakah level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Bagaimanakah strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
1) Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : STANDAR GAMBAR DAN SIMBOL BERDASARKAN ISO A. Tujuan Setelah mengikuti menyelesaikan materi Standar Gambar dan Simbol Berdasarkan ISO ini, peserta diharapkan dapat: 1) mengetahui macam-macam kertas gambar dan cara menentukan ukurannya, 2) mengetahui macam-macam huruf dan angka sesuai standar ISO, 3) mengetahui macam-macam simbol listrik sesuai standar ISO, 4) mengetahui macam-macam simbol elektronika sesuai standar ISO, 5) mampu menerapkan penunjukan ukuran pada gambar teknik. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1) membuat ukuran macam-macam kertas gambar dan cara menentukan ukurannya. 2) membuat gambar macam-macam huruf dan angka sesuai standar ISO. 3) membuat gambar macam-macam simbol listrik sesuai standar ISO, 4) membuat macam-macam simbol elektronika sesuai standar ISO, 5) mengimplementasikan ukuran pada gambar teknik pada kertas gambar. C. Uraian Materi Gambar teknik dijadikan sarana untuk mengomunikasikan desain teknik. Terkait dengan tujuan ini maka gambar teknik haruslah mempunyai metode yang mudah dikenal, mudah dipelajari, dan haruslah dimengerti oleh semua orang, secara internasional. Sehingga dalam menggambar diperlukan adanya standar yang diacu dan standarnya haruslah merupakan standar internasional. Standar yang dimaksud adalah standar organisasi internasional atau ISO, karena gambar yang dimaksud oleh seorang pembuat gambar di suatu negara harus dipahami dengan sama oleh orang lain yang berada di belahan bumi lain, itulah artinya standar. TC10 merupakan bagian dari struktur organisasi ISO yang membidangi pengaturan tentang gambar teknik, pada bagian ini standar atau tata cara menggambar diatur dan ditentukan. Pengaturan dimulai dari dasar-dasar umum untuk gambar teknik, pengaturan hurufhuruf ISO (ISO 3098), ukuran dan tata letak kertas gambar (ISO 5455), penentuan toleransi geometri (ISO/R 1661) sampai dengan contoh-contoh praktis dari penunjukkan pada gambar (ISO/R 1661). Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Penyampaian informasi tidak hanya dapat dilakukan secara lisan tetapi juga bisa melalui gambar. Komunikasi secara lisan memiliki keterbatasan dalam menjelaskan sebuah bentuk. Walaupun pemberi informasi memiliki kemampuan menjelaskan yang baik namun penerima informasi belum tentu memiliki gambaran yang sama. Oleh karena itu, media gambar dapat dijadikan salah satu sarana penyampaian informasi. Gambar 1.1. Pillow Coba Anda jelaskan bentuk di atas secara rinci kepada salah seorang teman dan tugaskan dia untuk membuat gambar sketsanya berdasarkan penjelasan Anda.
Apakah gambar sketsa yang dibuat oleh teman Anda mendekati bentuk dan ukuran objek sebenarnya? Kesimpulannya, bahasa lisan sangat terbatas dalam menjelaskan ukuran, bentuk dan fungsi secara rinci sesuai dengan aslinya. Penyampaian ide, pemikiran atau rencana dari suatu konstruksi kerja kepada orang lain disebut dengan gambar teknik. Bila benda kerja yang diinformasikan dalam bentuk sederhana maka ide atau konstruksi benda tersebut akan mudah dipahami namun bagaimana bila konstruksinya ternyata rumit? Untuk memudahkan hal tersebut dibutuhkan suatu standar (ketetapan) sehingga setiap orang yang membuat atau membaca gambar teknik memiliki persepsi yang sama. Aturan gambar dibuat atas persetujuan bersama antar orang-orang yang bersangkutan. Peraturan tersebut dijadikan acuan di lingkup mana orang bekerja. Standar yang digunakan dalam perusahaan disebut dengan standarisasi perusahaan atau industri, untuk lingkup negara disebut dengan standarisasi nasional dan untuk kerja sama antar industri secara internasional disebut dengan standarisasi internasional. Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut: 1) memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturanaturan gambar menurut standar. 2) menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukan dan penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai dengan penafsiran standar. 3) memudahkan komunikasi teknis antar perancang atau pembuat gambar dengan pengguna gambar. 4) memudahkan kerja sama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus diselesaikan dalam waktu yang serempak. memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alatalat industri. Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa negara industri maju adalah: 1) JIS (Japanese Industrial Standards) merupakan standar industri di negara Jepang. 2) NNI (The Netherlands Standardization Institute), merupakan standarisasi di negara Belanda. 3) DIN (Deutsches Institut für Normung), standarisasi di negara Jerman. 4) ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara Amerika. Di Indonesia juga terdapat standar. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Sejak terbit Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia, maka nama SII diganti dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta. Dengan meningkatnya kerja sama di tingkat internasional, maka perusahaan atau industri diharuskan untuk menggunakan standar yang bersifat internasional. Untuk itu dibentuk badan standar industri yang diberi nama International Organization for Standardization (ISO). ISO merupakan badan non pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946. Tujuan dibentuknya ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antarbangsa. Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik), yang bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar dapat diterima di dunia internasional sebagai bahasa teknik. Karena Indonesia merupakan salah satu anggota ISO, maka gambar teknik yang dibuat sebagai salah satu media penyampaian informasi juga telah mengikuti standar gambar yang ditetapkan ISO. Sebagai contoh, di dalam dunia industri pembuatan etiket gambar yang sesuai dengan ISO adalah, kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar di sudut kanan bawah. Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan keterangan yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) nomor gambar, 2) judul/nama gambar, 3) nama instansi/perusahaan, 4) skala, 5) nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan atau menyetujui, 6) cara proyeksi yang digunakan, dan
7) keterangan lainnya sesuai keperluan. 1. Fungsi Gambar Teknik Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik. Oleh karena itu gambar teknik sering juga disebut sebagai/bahasa teknik/atau bahasa bagi kalangan ahli-ahli teknik. Sebagai suatu bahasa, gambar teknik harus dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif. Dalam hal bahasa, dikenal adanya aturan-aturan berbahasa yang disebut tata bahasa. Dalam gambar teknik pun ada aturan-aturan menggambar yang disebut standar gambar. Dengan demikian standar gambar dapat juga disebut sebagai tata bahasa teknik yang akan mengatur cara penyampaian keterangan-keterangan melalui gambar agar dapat dijadikan sebagai alat komunikasi seperti halnya bahasa lisan atau bahasa tulis. Keterangan-keterangan dalam gambar yang tidak dapat dinyatakan dengan bahasa lisan harus diwakili oleh lambanglambang. Karena itu, kualitas keterangan yang dapat diberikan dalam gambar tergantung dari keterampilan juru gambar (drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dan mempertimbangkan kemampuan pembacanya. Untuk pembaca, yang terpenting adalah mengumpulkan keterangan sebanyak yang dapat dibacanya dengan teliti. Gambar teknik memiliki 3 fungsi, yaitu: sarana penyampaian informasi, sarana penyimpanan informasi dan sebagai konsep. a. Sarana Penyampaian Informasi Gambar teknik mempunyai fungsi meneruskan informasi dari juru gambar kepada orang-orang yang bersangkutan yang membutuhkan gambar tersebut, seperti: perencana proses, operator, pemeriksa, perakit dan sebagainya. Orang-orang yang dimaksudkan bukan saja orang-orang dalam satu industri, tetapi juga orangorang di industri lain yang merupakan pihak subkontrak (rekanan) ataupun orang-orang luar yang berhubungan dengan rancangan tersebut. b. Sarana Penyimpanan Data Gambar teknik berfungsi sebagai penyimpanan data dalam bentuk informasi gambar yang berupa data teknis yang sangat penting untuk perencanaan yang akan datang. Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus-ratus bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Karena itu gambar harus diberi nomor (kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi saat merakit atau mereparasi suatu suku cadang. Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan dan diawetkan sebagai informasi untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1) Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat sesuai dengan aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan pengelompokkannya kemudian dibendel dalam satu file. 2) Untuk menghemat tempat, gambar difoto dengan skala diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan. 3) Saat ini gambar dapat dibuat dengan komputer, maka penyimpanan gambar pun dapat disimpan dalam media CD atau hard disk. c. Konsep Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Awalnya konsep (ide) dianalisa lalu diwujudkan dalam bentuk gambar, kemudian diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya pikir untuk perencana. Oleh karena itu, seorang lulusan teknik tanpa kemampuan menggambar akan memiliki kekurangan dalam cara menyampaikan atau menerangkan sebuah ide. 2. Sifat Gambar Teknik Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan pembuatannya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Gambar Internasional
Pada awalnya standar gambar hanya berlaku di sebuah perusahaan. Antar perusahaan memiliki standar yang berbeda. Seiring dengan meluasnya perdagangan dan hubungan antarnegara maka dibutuhkan standar yang sama secara internasional. Pada akhirnya, aturan dan simbol-simbol diseragamkan untuk memperoleh kesamaan persepsi secara internasional terhadap sebuah gambar. b. Gambar Popular Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan penggunaan gambar teknik semakin meningkat. Untuk itu, penetapan standar berfungsi memopulerkan gambar teknik di semua kalangan. Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti permesinan, perkapalan, arsitektur, teknik sipil menyebabkan tidak mungkin menyelesaikan suatu proyek hanya oleh satu bidang teknik saja. Untuk itu telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti oleh semua bidang-bidang di atas. Setiap bidang mencoba untuk menyatukan dan mengidentifikasi standar-standar gambar yang ada. c. Gambar Sederhana Penghematan tenaga dalam menggambar sangat penting. Bukan hanya untuk mempersingkat waktu tetapi juga untuk meningkatkan mutu perencanaan dan penghematan biaya. d. Gambar Modern Bersama pesatnya kemajuan teknologi, standar gambar juga dipaksa untuk mengikutinya melalui cara-cara modern yang telah dikembangkan, seperti: pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dan menggambar dengan bantuan komputer CAD (Computer Aided Design). 3. Standar Ukuran Kertas Gambar Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar, diambil ukuran A0 yang mempunyai luas 1 m2 atau 1.000.000 mm2. Perbandingan lebar dan panjangnya sama dengan perbandingan sisi bujur sangkar dengan diagonalnya. Jika bujur sangkar mempunyai sisi= x maka diagonalnya. Selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai panjang kertas gambar, perhatikan gambar Gambar 1.2. di bawah ini. Gambar 1.2. Menentukan ukuran kertas A0 Karena ukuran kertas gambar A0 mempunyai luas x.y = 1.01.0 mm2 , dengan = √2 , maka 2 √2 = 1.000.000 mm2 sehingga diperoleh lebar 841 mm (dibulatkan) dan panjang 841√2 = 1189 mm. Untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya adalah dengan cara membagi dua panjangnya, sehingga ukuran: a. A1 adalah ½ dari A0. b. A2 adalah ½ dari A1. c. A3 adalah ½ dari A2. d. A4 adalah ½ dari A3. Gambar Gambar 1.3. di sebaliknya lembar ini menjelaskan turunan dari ukuran kertas Ao
Gambar 1.3. Ukuran kertas A0 dan turunannya Sesuai dengan standar ISO dan NNI (Nederland Normalisatie Institute) selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi sesuai dengan ukurannya. Ukuran batas tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan (diwakili kolom C) ditunjukkan pada tabel 1.1 di bawah ditetapkan sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm. Penetapan jarak ini dimaksudkan untuk memberikan jarak ketika kertas gambar dibundel tidak akan mengganggu gambarnya. Tabel 1.1. Standar ukuran kertas 4. Jenis–Jenis Garis Selain pembakuan ukuran kertas gambar, jenis garis pada gambar teknik juga dibakukan. Terdapat sedikit perbedaan jenis dan fungsi garis pada bidang keteknikan. a. Standarisasi Garis Gambar
Lebar garis ialah 10% tinggi tulisan. Bila Anda menggambar dengan tinta cina atau komputer, lebar garis ini dapat diberikan sebelumnya, misalnya: tinggi tulisan 5 mm, lebar garis 0,5 mm. Pada penggambaran dengan pensil, lebar garis diperkirakan dari penglihatan, sedangkan lebar atau tebal garis dengan tinta atau CAD ditampilkan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Lebar Garis Menurut Standar CAD Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar masing masing dipaparkan berikut ini: a) Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar. b) Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata. c) Garis Hati: Berupa garis “strip, titik, strip, titik” dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar. d) Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan ½ dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. e) Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik, titik, strip” dengan ketebalan 1/2 tebal garis biasa. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini. Gambar 1.4. Jenis-Jenis Garis. Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang, dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar ISO memiliki perbandingan!: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0, 25; 0,35; 0, 5; 0, 7; 1;1 4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah 0, 5 atau 0, 7. Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar 1.5. Dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0, 7 mm. Gambar 1.5. Jarak Antar Garis-Garis. Pada garis sejajar yang berpotongan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.6. pada halaman sebaliknya, jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis.
Gambar 1.6. Garis Sejajar yang Saling Berpotongan. Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis garisnya tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik di mana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya (Gambar 1.7.) Gambar 1.7. Garis yang Memotong pada Sebuah Titik Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti pada Gambar 1.8. di bawah ini. Gambar 1.8. Gambar Garis Gores dan Garis Bertitik Panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu gambar harus sama. Panjang ruang antara harus cukup pendek dan jangan terlalu panjang. b. Penggunaan Garis Penggunaan garis-garis ini disamping yang telah diuraikan di atas, tabel berikut memperlihatkan contoh-contoh penggunaan garis menurut standar ISO. Tabel 1.3. Jenis-jenis garis dan penggunaannya (ISO R. 128)
c. Garis-garis yang berimpit Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berimpit, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai dengan prioritas seperti berikut (Gambar 1.9). a) Garis gambar (garis tebal kontinu, jenis A) b) Garis tidak tampak (garis gores sedang, jenis D) c) Garis potong (garis bertitik, yang dipertebal ujungujungnya dan tempat-tempat perubahan arah, jenis F) d) Garis-garis sumbu (garis bertitik, jenis E) e) Garis bantu, garis ukur dan garis arsir Gambar 1.9. Garis yang Berimpit
5. Standar Huruf dan Angka Huruf dan angka yang dipakai pada gambar teknik, yang dianjurkan oleh ISO 3098/11974 harus mudah dibaca dan dapat ditulis miring 75o atau tegak. Contoh atau gambaran dari huruf dan angka yang dipakai pada gambar teknik adalah sebagai berikut gambar 1.10 dan gambar 1.11. a. Penulisan Huruf dan Angka Tegak Gambar 1.10. Huruf dan angka tegak b. Penulisan Huruf dan Angka Miring (75o ) Gambar 1.11. Huruf dan angka miring c. Ukuran Huruf Standar Perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran. Ketentuan-ketentuan ukuran huruf yang dianjurkan dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut dan pada gambar 1.12. Tabel 1.4. Perbandingan standar huruf dan angka Keterangan tabel: 1) Tinggi huruf kecil; Tinggi huruf kecil di sini adalah tinggi huruf kecil di antara huruf yang dipakai. Tinggi huruf kecil ini tanpa tangkai dan kaki (huruf b, k, l= bertangkai dan j, g= berkaki). 2) Tinggi huruf kecil untuk tipe A= (10/14).h dan untuk tipe B= (7/10).h 3) Jarak antar huruf; Jarak antar huruf di sini adalah jarak antara huruf yang satu dan lainnya dalam satu kata. Untuk tipe A (2/14).h dan untuk tipe B (2/10).h. 4) Jarak antar garis; Jarak antar garis di sini adalah jarak antara batas bawah huruf besar di atas dan batas atas huruf besar di bawah. 5) Jarak antar kata; bila dalam suatu kalimat ada dua kata yang disambung (misalnya baja nikel) maka jarak antara kata baja dan nikel tersebut dianjurkan sebagai berikut: untuk penggunaan tipe huruf A jaraknya 6/14.h dan untuk tipe huruf B jaraknya 6/10.h.
6) Tebal huruf yaitu tebal pena yang digunakan untuk membuat huruf. Ukuran pena tersebut harus disesuaikan dengan tinggi huruf dan tipe huruf yang digunakan. Tebal huruf yang dianjurkan untuk tipe A adalah 1/14.h dan untuk tipe B yaitu 1/10.h. Contoh 1: Jika huruf mempunyai tinggi h= 14 mm, berapa lebar hurufnya (x= lebar huruf)? Jawab: ℎ √2 ℎ: = √2: 1 = 1 dengan h = 14mm, maka = ℎ = 14 = 9,899 √2 √2 Jadi lebar hurufnya adalah 9,899 mm atau dibulatkan 10 mm. Contoh 2: Berapakah tinggi huruf kecil untuk huruf tipe A dan B bila tinggi huruf besarnya 14 mm? Jawab: a) Tinggi huruf kecil untuk tipe A adalah (10/14).h, dengan h= 14 mm, maka (10/14).14= 10 mm. b) Tinggi huruf kecil untuk tipe B adalah (7/10).h, dengan h= 14 mm, maka (7/10).14= 9,8 mm dibulatkan 10 mm. Contoh 3: Berapakah jarak antar garis untuk huruf tipe A dan B bila tinggi huruf besarnya 14 mm? Jawab: a) Jarak antar garis untuk tipe A adalah (20/14).h, dengan h= 14 mm, maka (20/14).14= 20 mm. b) Jarak antar garis untuk tipe B adalah (14/10).h, dengan h= 14 mm, maka (14/10).14= 19,6 mm dibulatkan 20 mm. Gambar 1.12. Jarak antar garis Contoh 4: Berapakah jarak antar kata untuk huruf tipe A dan B bila tinggi huruf besarnya 14 mm? Jawab: a) Jika menggunakan huruf standar tipe A dengan tinggi 14 mm maka jarak antar katanya adalah (6/14).14 = 6 mm b) Bila menggunakan tipe B dengan tinggi huruf 14 mm maka jarak antar katanya adalah (6/10).14 = 8,4 mm. Contoh 5: Berapakah tebal huruf untuk tipe A dan bila tinggi huruf yang digunakan tingginya 7 mm? Jawab: Jika kita menggunakan tinggi huruf h= 7 mm, maka: a) Untuk huruf tipe A, tebal hurufnya adalah (1/14) x 7= 0,5 mm. b) Untuk huruf tipe B, tebal hurufnya adalah (1/10) x 7= 0,7 mm. Tabel 1.5. di bawah ini menunjukkan penerapan huruf dan angka standar.
Tabel 1.5. Penerapan huruf dan angka standar d. Jenis Huruf Jenis huruf yang dapat digunakan dalam gambar teknik antara lain: ISOCT SHX tegak atau miring, Technic bolt TT dan ISOTEUR miring. Huruf yang dimaksudkan dicontohkan pada gambar 1.13., gambar 1.14., dan gambar 1.15. Gambar 1.13. Jenis huruf technic bolt Gambar 1.14. ISOCT SHX miring
Gambar 1.15. ISOTEUR miring 6. Tata Letak (lay out) a. Kepala Gambar (etiket) Setiap gambar kerja yang dibuat, selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Pada etiket (kepala gambar) ini kita dapat mencantumkan: 1) nama yang membuat gambar 2) judul gambar 3) nama instansi, departemen atau sekolah 4) tanggal menggambar atau selesainya gambar 5) tanggal diperiksanya gambar dan nama pemeriksa 6) ukuran kertas gambar yang dipakai 7) skala gambar 8) jenis proyeksi 9) satuan ukuran yang digunakan 10) berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar. Beberapa contoh etiket beserta ukurannya dapat dilihat pada gambar 1.16. berikut:
Gambar 1.16. Kepala gambar (etiket) Sumber:https://gurupujaz.wordpress.com/2016/01/22/kepala -gambar-etiket-gambar/ b. Skala Skala merupakan perbandingan ukuran antar objek pada gambar dengan ukuran benda sebenarnya. Skala dikelompokkan menjadi: skala sebenarnya, skala diperbesar dan skala diperkecil. Bilangan skala yang direkomendasikan untuk digunakan pada gambar teknik adalah: 1, 2, 5 dan 10. Tabel 1.6. Skala pada gambar teknik Ketentuan penunjukan skala pada gambar teknik adalah: 1) Penggunaan tanda skala terdiri dari kata “SKALA” diikuti oleh rasio. 2) Kata “SKALA” dapat dihilangkan selama tidak terjadi kesalah pahaman. 3) Skala yang digunakan dicantumkan pada etiket. 4) Jika menggunakan lebih dari satu skala pada satu gambar, hanya skala utama saja yang ditunjukkan pada etiket. Skala lainnya ditetapkan berdekatan dengan gambar bagian atau huruf yang menunjukkan detail gambar. 7. DIAGRAM, CHART, DAN TABEL Diagram merupakan cara untuk menerangkan sesuatu yang berupa gambar atau grafik dan berisi keterangan mengenai hal-hal tertentu tersebut. Diagram berfungsi untuk mempermudah pemerincian data,
terutama data dalam bentuk angka. Dalam setiap presentasi data, diagram sangat berguna untuk meringkas dan memperpendek informasi yang hendak disajikan. Ada dua ketentuan dalam bab ini ialah: a. Blok diagram Diagram ini adalah diagram yang paling sederhana untuk dimengerti tentang prinsip bekerjanya. Dalam diagram ini instalasi atau equipment dihubungkan bersama dengan gambar simbol-simbol, kotak atau gambar tanpa memperlihatkan titik sambung. Gambar 1.17. memberikan contoh diagram blok dari mixer 2 kanal, setiap blok dalam gambar menunjukkan fungsi dari sub sitem mixer. Gambar 1.17. Diagram Blok Mixer 2 Kanal b. Diagram Rangkaian Diagram ini menerangkan rangkaian atau hubungan dari suatu peralatan secara terperinci. Hal ini ditunjukkan dengan simbol suatu instalasi tentang hubungan kelistrikan atau sambungan yang berhubungan dengan cara kerjanya. Gambar 1.18. memberikan contoh diagram rangkaian dari penguat kelas D. Gambar. 1.18 Diagram rangkaian penguat kelas D
c. Menjelaskan chart atau tabel Chart atau tabel diperlukan untuk menjelaskan diagram dan memberikan keterangan-keterangan tambahan. Terdapat dua contoh, yaitu : (1) Chart urutan dan tabel. Memberikan keberhasilan kerja dalam perintah khusus. Lihat gambar 1.19 Gambar 1.19 Chart Tabel (2) Urutan waktu chart dan tabel Menjelaskan hubungan kerja dengan waktu. Lihat gambar 1.20. menunjukkan bentuk pulsa pada input, output dan clock, yang berupa diagram waktu. Gambar 1.20. Urutan waktu chart dan tabel 2) Glosarium Gambar teknik : adalah susunan visual terperinci tentang suatu desain atau produk yang dijadikan sarana komunikasi antara teknikus, arsitek, dan sebagainya. Selain digunakan untuk menyampaikan informasi, gambar teknik juga dapat digunakan sebagai penelitian konsep perencanaan dan dokumentasi desain suatu bangunan, mesin dsb. [1] Gambar teknik memiliki aturan yang baku tentang penggambaran ukuran, lambang-lambang, garis, dan sebagainya sehingga gambar tersebut dapat dibaca secara tepat oleh berbagai pihak yang terlibat. ISO : merupakan salah satu badan pengaturan standar internasional yang terdiri dari perwakilan badan standarisasi nasional masing-masing negara untuk mengukur kualitas suatu organisasi. Kepanjangan ISO sendiri adalah The International Organization for Standardization, atau sebuah organisasi yang menetapkan standar internasional di bidang industrial dan komersi al dunia. 3) Daftar Pustaka Widiharso. 2016. Gambar Teknik. Malang: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
MODUL AJAR 7b SMK Kesatrian Purwokerto Dasar-Dasar Program Teknik Elektronika Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Gambar teknik elektronika Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menggambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi termasuk pengenalan macammacam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang gambar teknik elektronika.. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. D. Sarana & Prasarana Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini, antara lain: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), alat tulis, smartphone android, dan laptop E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pengenalan macam-macam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi B. Pemahaman Bermakna Mengetahui proses tentang gambar teknik elektronika sebagai sebuah hal yang penting dan utama. C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kamu mendengar kata gambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi? Apa yang kamu bayangkan tentang proses pengenalan macam-macam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan video pembelajaran pendukung
E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 3 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengirimkan link daftar hadir 4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi makhluk hidup dan lingkungannya Motivasi 6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang proses menggambar teknik listrik,elektronika dan instrumentasi. 2) Video bisa dilihat pada link berikut! 3) Peserta didik menyimak video yang sudah di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 4) Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: a. Peralatan gambar apasajakah yang saudara ketahui? 240 menit