ditaati oleh karyawan pabrik. Buatlah kelompok untuk mendiskusikannya, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kelompok terdiri dari 6 siswa 2. Carilah rambu yang harus diterapkan 3. Penjelasan rambu-rambu yang diterapkan 4. Setelah kalian selesai, mohon dipresentasikan di kelas. Eksplorasi Silakan kalian cari rambu-rambu tentang K3 yang terdiri dari peringatan, waspada, wajib ditaati, zona aman, dan informasi umum. 1. Glosarium Manufaktur : adalah suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan, mesin, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Isu global : adalah setiap peristiwa atau wacana yang mampu menyita perhatian masyarakat global, bagaimana masyarakat merespon isu tersebut salah satunya ditentukan oleh kuatnya pengaruh yang ditimbulkan dari isu tersebut. K3LH : Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lingkungan Hidup yang disingkat K3LH merupakan program perusahaan yang dijalankan untuk kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawannya dan juga untuk menjaga lingkungan hidup sekitarnya agar tetap sehat. Soldering : proses menghubungkan komponenkomponen elektronik dengan papan sirkuit (PCB) Desoldering : proses pelepasan kaki komponen dari papan PCB Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan. Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng, dan pahat. Industri 4.0 : merupakan istilah yang umum digunakan untuk tingkatan perkembangan industri teknologi di dunia. Untuk tingkatan keempat ini, dunia memang fokus kepada teknologiteknologi yang bersifat digital. 4. Daftar Pustaka Ismanto, Farid Mulyana. 2021. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Purwokerto, … Juli 2023 Guru Mapel Andrianto,ST
MODUL AJAR 5b SMK Kesatrian Purwokerto Dasar-dasar Program Teknik Elektronika Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri. Capaian Pembelajaran : Peserta didik Menjelaskan praktik-praktik kerja yang aman, Menjelaskan bahaya-bahaya di tempat kerja. B. Kompetensi Awal Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang Menjelaskan praktik-praktik kerja yang aman, Menjelaskan bahaya-bahaya di tempat kerja. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : LKPD Alat Tulis Smartphone Android Laptop E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran Memahami ruang lingkup penerapan K3, mampu Menjelaskan praktik-praktik kerja yang aman Menjelaskan bahaya-bahaya di tempat kerja. Memahami pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. B. Pemahaman Bermakna Mengetahui praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja sebagai sebuah hal yang penting dan utama.
C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kamu mendengar terkait bahaya-bahaya yeng ada di tempat kerja? Apa yang kamu bayangkan tentang kecelakaan kerja? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan Video Pembelajaran pendukung Membagikan Materi dan Video pembelajaran group WA atau di Classroom. Membuat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 13 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 6. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi Motivasi 7. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja. 2) Video bisa dilihat pada link berikut! 240 menit
3) Peserta didik menyimak video yang ditayangkan / di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 1. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: a. Sebutkan 2 contoh praktik kerja yang aman ! b. Sebutkan 2 contoh potensi bahaya yang ada di tempat kerja! 2. Peserta didik menjawab pertanyaan yang muncul. Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 1. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat kelompok masing-masing. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri (Profil mandiri) . 3. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban. 4. Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. R = ( Refleksi Terbimbing ) 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) 1. Peserta didik mengerjakan tugas yang ada di bagikan. 2. Peserta didik melakukan pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan mengomunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan dan ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan hasil pengamatannya bersama kelompok (Profil gotong royong) dengan bimbingan dan pantauan dari guru E = ( Elaborasi Pemahaman ) 1. Guru membimbing siswa dalam proses belajar. 2. Peserta didik bisa bertanya jika menemukan kesulitan. Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) 1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran. 2) Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada. 3) Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. A = ( Aksi Nyata ) 15 menit
1) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi . 2) Guru memberikan motivasi belajar F. Asesmen Soal Diskusi 1. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan komunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan, serta ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan di kelompok hasil pengamatannya. 2. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang melakukan tugas mencari referensi tentang rambu-rambu yang harus diterapkan, menjelaskan rambu-rambu yang diterapkan, prosedur-prosedur yang harus dilakukan ketika dalam keadaan darurat, budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Kemudian, hasilnya diskusikan dengan kelompok lain dari rumah, dibuat secara berkelompok. Test Formatif Soal Esai 1. Sebutkan 6 sebab-sebab kecelakaan kerja dapat terjadi! 2. Sebutkan 5 peranan pekerja dalam mencegah kecelakaan! 3. Sebutkan 4 unsur pokok penyebab terjadinya kecelakaan! Kunci Jawaban: 1. Sebab-sebab kecelakaan: a) Tidak mematuhi peraturan tentang keselamatan kerja, seperti tidak memakai baju kerja, tidak menggunakan sarung tangan, tidak memakai kacamata, dan alat-alat yang lainnya. b) Pekerja tidak tahu cara mengoperasikan alat atau mesin dengan benar dan malu untuk bertanya. c) Pekerja tidak mampu mengoperasikan mesin disebabkan ia belum terlatih. d) Sikap kerja yang tidak benar, seperti berlari-lari dalam bengkel, bersenda gurau, mengganggu rekan bekerja, tidak mengindahkan aturan-aturan bengkel. e) Faktor lingkungan kerja. f) Banyak kecelakaan kerja diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman. 2. Peranan karyawan dalam hal ini adalah: a) Secara aktif dalam usaha-usaha pencegahan kecelakaan di tempat masing-masing. b) Melapor kepada atasan/pengawas keselamatan kerja (safety dept) apabila terjadi kecelakaan atau menemui hal-hal yang berbahaya di lingkungan kerjanya. c) Semua aturan dan ketentuan keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan harus dipatuhi. d) Memberikan nasihat atau saran kepada rekan sekerja atau lingkungan apabila mereka melakukan hal-hal yang berbahaya (unsafe act). e) Alat-alat keselamatan kerja yang disediakan harus digunakan sebagaimana mestinya. 3. Kalau diklasifikasi pada dasarnya unsur pokok penyebab terjadinya kecelakaan ada 4 yaitu: a) Unsur perantara yang dapat diakibatkan kecelakaan kerja, seperti: palu tangan, potonganpotongan pelat baja, potongan-potongan pila, beram-beram yang tajam, dan lain sebagainya.Sedang dari mesin perkakas misalnya pisau potongan, pahat/potongan dan lainnya.. b) Cara bekerja/sikap kerja dari pekerja, seperti: mengabaikan pemakaian alat-alat keselamatan kerja, menggunakan alat tidak sesuai dengan fungsinya dan sedang bersenda-gurau.
c) Kondisi dari pekerja itu sendiri, seperti: kurang sehat, buta warna, kurang pendengarannya, terlalu berat beban kerja, kurang berminat pada kerja yang dikerjakan, dan lain sebagainya. d) Keadaan lingkungan kerja yang tidak aman, seperti bekerja dekat dengan ketel-ketel uap, bekerja dekat dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan sebagainya. G. Pengayaan & remidial Untuk menambah wawasan kalian tentang Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) silakan kalian scan QR-code di bawah ini!, Soal Pilihan Ganda (Remedial) A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!!!! 1. Yang bukan termasuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja karena Unsafe Condition yaitu... A. Bergurau dalam bekerja B. Kondisi peralatan rusak C. Prosedur kerja berbahaya D. Storage bahan tidak aman E. Peralatan keselamatan kurang 2. Suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan tingkat memadai yang merupakan lawan dari bahaya danger adalah definisi dari... A. Kesehatan B. Keamanan C. Kecelakaan D. Lingkungan hidup E. APD 3. Limbah yang memiliki sifat konsentrasinya mengandung zat beracun dan berbahaya dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan serta mengancam kelangsungan hidup manusia disebut... A. Limbah cair B. LImbah hitam C. Limbah B3 D. Limbah minyak E. Limbah radioaktif 4. Dibawah ini adalah jenis-jenis limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik, kecuali... A. Lem perekat B. Batu baterai C. Pemutih pakaian D. Limbah medis E. Pembersih kaca 5. Apa yang dimaksud dengan peringatan rambu dibawah ini...
A. Ada orang dibalik pintu B. Overhead crane C. Penghalangan kepala D. Jalan menurun E. Mudah terbakar 6. Simbol yang dilambangkan dengan roda gigi adalah sebuah peringatan untuk... A. Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani B. Mudah terbakar C. Roda berputar D. Selamat, sehat dan sejahtera E. Bebas dari kecelakaan akibat dan PAK 7. Salah satu alat K3 yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan adalah... A. Hand skun B. Earplug C. Safety shoes D. Body protector E. Hazmat 8. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari benda tajam , jalan yang licin sertabkejatuhan benda yang berat disebut... A. Hand skun B. Earplug C. Safety shoes D. Body protector E. Hazmat 9. Suatu keadaan sekitar yang dialami seseorang baik biotik dan abiotik merupakan pengertian dari... A. Kepedulian B. Keamanan C. Kesehatan D. Keselamatan E. Lingkungan hidup 10.Sebuah kegiatan analisis pemeriksaan sistematis pekerjaan untuk mengtahui adanya potensi bahaya, menilai tingkat resiko serta mengevaluasi langkah-lamgkah untuk mengendalikan resiko adalah... A. Analisa keselamatan kerja (JSA) B. Safety C. Keselamatan D. Kesehatan E. Keamanan 11.Hal-hal yang harus terkandung dalam prosedur kerja, diantaranya... A. Pencatatan evaluasi kegiatan B. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
C. Siapa pelaksana dan apa yanga kan dikerjakan D. Material, perlengkapn serta dokumen yang dipaki E. Benar semua 12.Alat yang berfungsi untuk melindungi mata dari partikel partikel yang melayang diudara maupun air serta mengindari percikan benda panas disebut... A. Earplug B. Safety glasess C. Body protector D. APD E. Safety shoes 13.Sebuah usaha yang mengutamakan tindakan pencegahan gangguan kesehatan karena faktor pekerjaan serta lingkungan kerja. Merupakan pengertian dari... A. Job safety analysis B. Keamanan C. Pemeriksaan kesehatan kerja D. Lingkungan hidup E. Kesehatan 14.Faktor penyebab gangguan kesehatan diantaranya, kecuali... A. Golongan kimia B. Golongan biologi C. Golongan psikologis D. Golongan pribadi E. Golongan fisik 15.Yang termasuk kedalam golongan fisik adalah... A. Debu B. Cairan zat kimia C. Kerja monoton D. Sikap netral E. Suara gaduh 16.Adanya standar K3 yang maju dengan menentukan tingkat kemajuan K3, karena baik buruknya K3 ditempat kerja dapat diketahui melalui... A. Pemenuhan standar K3 B. Syarat-syarat kerja C. Sarana dan prasarana D. Perlindungan kerja E. Hak kepedulian perusahaan 17.K3 adalah sebuah perkembangan dari... A. WHO B. OSH C. OASH D. IPO E. OSHAS 18.Jenis ilmu yang dipelajari dan digunakan dalam penerapan K3 yaitu, kecuali... A. Perilaku B. Kesehatan C. Lingkungan D. Norma agama E. Fisik
19.Salah satu syarat yang dimiliki bagaian khusus mengurus K3 adalah memiliki jumlah sebanyak...pegawai A. 20 B. 30 C. 40 D. 10 E. 50 20.Temperatur suhu yang baik digunakan ditempat kerja adalah... A. 30° C B. 20° C C. 15° C D. 27° C E. 22° C 21.Tujuan awal dibentuknya standar keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yaitu... A. Bencana B. Moral C. Krisis D. Ekonomi E. Pertaruhan 22.Contoh penyakit yang muncul karena tempat kerja yang tidak memenuhi persyaratan egronomi yaitu, kecuali... A. Pneumokonisis B. Paru-paru C. Ganglion D. Demam E. Gangguan pernafasan 23.Dibawah ini merupakan langkah yang dilakukan untuk pencegahan terhadap penyakit, kecuali... A. Penerangan sebelum bekerja B. Golongan fisik C. Pendidikan kesehatan dan keamanan D. Pemeriksaan kesehatan pegawai E. Keselamatan kerja 24.Suatu rangkaian tata kerja kegiatan yang bersangkutan satu sama lain yang dapat menunjukan adanya urutan tahap demi tahap dan jalan yang harus ditempuh dalam melaksakan suatu bisang pekerjaan adalah definisi dari... A. Keamanan B. Prosedur kerja C. Lingkungan hidup D. Perlindungan diri E. Job safety analysis 25.Anthroponmetri dapat digunakan sebagai dasar, kecuali... A. Perancangan lingkungan B. Prosedur kerja C. Perhitungan tunjangan D. Perancangan alat E. Area kerja H. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi? 5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? III. LAMPIRAN 1) LKPD Tugas 1 (Kelompok) Observasi Gambar 5.6 Suasana di dalam pabrik Sumber:https://safetysignindonesia.id/wpcontent/uploads/2019/10/HKSKS.jpg Perhatikan gambar di atas. Analisalah penerapan K3 yang ada pada gambar tersebut. Rambu-rambu yang dipasang atau yang perlu diperhatikan sebelum masuk pada ruangan tersebut yang harus ditaati oleh karyawan pabrik. Buatlah kelompok untuk mendiskusikannya, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kelompok terdiri dari 6 siswa 2. Carilah rambu yang harus di terapkan 3. Penjelasan rambu-rambu yang diterapkan setelah kalian selesaikan mohon dipresentasikan di kelas. Tugas 2 (Kelompok) Silakan kalian cari rambu-rambu tentang K3 yang terdiri dari peringatan, waspada, wajib ditaati, zona aman, dan informasi umum. 2) BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK Bab 5 Profesi dan Kewirausahaan PETA KONSEP
Apersepsi K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) merupakan mata pelajaran pada teori dan praktik dasar kejuruan pada kelompok pelajaran produktif yang diberikan di SMK, kepada siswasiswi yang berorientasi membekali siswa-siswi untuk kelak menjadi mandiri atau berwiraswasta untuk memasuki profesi dalam dunia kerja atau usaha. Maka dari itu penerapan K3LH penting untuk diberikan kepada pekerja sejak dini bahkan sebelum waktunya memasuki dunia kerja yaitu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Siswasiswi agar lebih memperhatikan kesiapan diri sebelum masuk ke dunia kerja serta siswa dapat mengetahui dan menjaga prosedur keselamatan diri dan orang lain pada waktu bekerja. Oleh karena itu siswa-siswi dapat dituntut agar lebih aktif dan tidak tertinggal dari siswa-siswi lain yang memiliki tingkat keberanian dan kepandaian yang lebih tinggi. Siswa-siswi SMK dituntut untuk siap kerja, sehingga K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) perlu dipahami dan dipelajari dengan baik, dikarenakan K3LH merupakan hal penting dalam dunia usaha atau kerja. Pada dunia usaha atau kerja utamanya adalah keselamatan dirinya dan orang lain, jika menimbulkan masalah terhadap pekerja lain, maka akan menjadi masalah pada dirinya sendiri. Contohnya adalah kita lalai maka akan terjadi kecelakaan kerja, macam-macam penyakit di sekitar tempat kerja akibat kerja dari limbah, dan dampak dari lingkungan sekitar industri. Kata Kunci Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH), Penerapan K3LH, menjaga keselamatan diri, kecelakaan kerja, dan bermacam penyakit akibat kerja. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan praktik-praktik kerja yang aman 2. Menjelaskan bahaya-bahaya di tempat kerja 3. Menjelaskan prosedur-prosedur dalam keadaan darurat MATERI A. Praktik-praktik kerja yang aman Praktik kerja yang aman pada umumnya menggunakan metode menjabarkan cara melakukan pekerjaan dengan minimum risiko untuk diri sendiri, orang lain, peralatan, bahan, lingkungan, dan proses. Praktik kerja yang aman dengan cara mengikuti prosedur yang ada dan harus diterapkan oleh semua orang. Tanda-tanda bahaya yang ada di tempat kerja dan sudah diperingatkan harus diinformasikan pada kegiatan yang paling umum dalam jenis perusahaan atau sektor konstruksi. Semua yang melaksanakan praktik kerja yang aman harus disimpan di satu lokasi pusat dengan pekerjaan yang dilakukan dan tersedia bagi tenaga kerja. Beberapa praktik kerja yang aman akan memerlukan prosedur pekerjaan tertentu. Prosedur tersebut ditetapkan dalam urutan kronologis setiap langkah dalam proses pekerja melalui tugas dari awal sampai akhir dalam urutan kronologis. Prosedur kerja aman buat prosedur-prosedur kerja yang aman adalah serangkaian langkah-langkah spesifik yang membimbing seseorang untuk mengurangi risiko dengan meminimalkan bahaya. Sebagai contoh, kalian mempunyai kendaraan roda 2 biasa disebut dengan sepeda motor. Sebelum menyalakan motor
di pagi hari untuk beraktivitas, ada yang harus dikerjakan dulu sebelum menggunakan sepeda motor. Sebenarnya, setiap kendaraan telah memiliki prosedur cara menggunakan motor dan pembuat prosedur itu adalah si pembuat atau pemroduksi. Prosedur kerja yang aman biasanya dikembangkan oleh manajemen dan pekerja sebagai hasil penyelidikan kecelakaan bahaya, dan/atau sebagai suplemen untuk praktik kerja yang aman. Prosedur kerja aman harus dimasukkan dalam perusahaan program "Orientasi Pekerja". Semua pekerja harus menyadari fakta bahwa prosedur pekerjaan yang aman telah dibentuk, yang pada dasarnya, adalah ditulis dan harus diikuti. Kebiasaan kita menggunakan alat hanya dari pengalaman kita sendiri tanpa menggunakan prosedur atau manual book tersebut. Maka, kelalaian atau kebiasaan kita harus ditanamkan pada diri kita agar menjadikan risiko lebih diminimalisir. Gambar 5.3 Appar & SOPnya Sumber : https://www.pemadamapi.co.id/sop-apar-di-rumahsakit/sop-apar-di-rumah-sakit-dan-caramenggunakan-apar/ Prosedur Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan 1. Pull (tarik pin) yang terdapat pada tabung pemadam 2. Aim (arahkan) nozzle atau selang tabung pemadam ke sumber api 3. Squeeze (tekan) tuas tabung pemadam, kemudian 4. Sweep (semprot) alat pemadam api ringan tersebut ke sumber api dengan cara disapu atau disisir dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Catatan: pada saat melakukan penyemprotan menggunakan tabung pemadam jangan berlawanan dengan arah angin. Ini akan berbahaya karena Anda akan terkena jilatan api. Usahakan mengikuti arah angin. Materi penggunaan appar bisa menambahkan informasi di bawah ini. Aktivitas Carilah informasi lewat media yang ada dan komunikasikan secara berkelompok tentang prosedurprosedur yang harus diterapkan dan ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Dengan adanya peralatan yang sudah kalian cari, kemudian sampaikan ke teman-teman di depan ruang kelas. B. Bahaya-Bahaya di Tempat Kerja
Gambar 5.4 Ilustrasi kecelakaan kerja Sumber : https://www.safetyshoe.com/jenis-jenis-kecelakaankerja-dan-cara-penanggulangannya/ Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja dan sekelilingnya yang dapat melukai Anda, baik secara fisik maupun mental. Bahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung. Contoh: benda-benda panas dan lantai yang licin. Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat membahayakan tubuh. Contoh: bahan-bahan pembersih atau pestisida. Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam kategori di atas, yang dapat melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam jangka waktu yang relatif pendek. Contoh: kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang berulangulang. Pekerja tidak dapat dilindungi apabila bahaya yang ada belum diidentifikasi dan dievaluasi. Berbagai metoda untuk melindungi pekerja atau pengendalian bahaya telah diciptakan. Ada tiga jenis pengendalian, yakni: 1. Pengendalian teknik 2. Pengendalian administratif 3. Peralatan pelindung pekerja Semua tipe pengendalian ini dapat digunakan secara bersamaan, tapi prioritas harus diberikan kepada pengendalian teknik sebelum metoda pengendalian yang lain diaplikasikan. Pengendalian adminitratif dan peralatan pelindung pekerja sebaiknya tidak diaplikasikan sebelum pengendalian teknik dicoba, atau jika pengendalian teknik tidak mungkin dilakukan. Perlu diingat bahwa yang terbaik untuk melindungi pekerja adalah: KENDALIKAN BAHAYA YANG ADA, BUKAN PEKERJANYA. C. Prosedur-Prosedur dalam Keadaan Darurat Prosedur K3 adalah aturan-aturan atau cara kerja yang berlaku saat melakukan suatu pekerjaan dalam bidang pekerjaan tertu yang fungsinya dalam keadaan yang berbeda-beda sehingga prosedur K3 tidak sembarangan ditetapkan salam suatu pekerjaan. Prosedur bekerja yang aman: 1. Menetapkan standar K3 2. Menetapkan tata tertip yang harus dipatuhi 3. Menetapkan peraturan-peraturan 4. Menyosialisasikan peraturan dan perundangundangan K3 ini kepada seluruh tenaga kerja 5. Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan Faktor timbulnya kecelakaan kerja: 1. Faktor nasib dari para tenaga kerja. 2. Faktor lingkungan fisik tenaga kerja, seperti mesin, gedung, ruang, peralatan. 3. Faktor kelalaian manusia. 4. Faktor ketidakserasian kombinasi faktor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan. Cara mengantisipasi kecelakaan kerja, dengan menerapkan prosedur bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure).
a. Seluruh unsur yang ada harus mengetahui sarana, peraturan kesehatan dan prosedur kemanan organisasi. b. Seluruh staf bekerja sesuai dengan tugas atau kewajibannya. c. Tenaga kerja yang tidak dapat melaksanakan kewajiban harus melapor kepada pihak yang berwenang agar ada antisipasi jika timbul masalah. Di sini ada rambu-rambu K3 yang harus kita pahami terlebih dahulu yaitu: Sumber : http://www.cakrawijaya.com/2009/07/pedomanstandar-rambu- keselamatandi_3872.html#.YMhmk_kzbIU Eksplorasi Silakan kalian cari rambu-rambu tentang K3 yang terdiri dari peringatan, waspada, wajib ditaati, zona aman, dan informasi umum. 1. Glosarium Manufaktur : adalah suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan, mesin, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Isu global : adalah setiap peristiwa atau wacana yang mampu menyita perhatian masyarakat global, bagaimana masyarakat merespon isu tersebut salah satunya ditentukan oleh kuatnya pengaruh yang ditimbulkan dari isu tersebut. K3LH : Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lingkungan Hidup yang disingkat K3LH merupakan program perusahaan yang dijalankan untuk kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawannya dan juga untuk menjaga lingkungan hidup sekitarnya agar tetap sehat. Soldering : proses menghubungkan komponenkomponen elektronik dengan papan sirkuit (PCB) Desoldering : proses pelepasan kaki komponen dari papan PCB Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan. Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng, dan pahat. Industri 4.0 : merupakan istilah yang umum digunakan untuk tingkatan perkembangan industri teknologi di dunia. Untuk tingkatan keempat ini, dunia memang fokus kepada teknologiteknologi yang bersifat digital. 4. Daftar Pustaka Ismanto, Farid Mulyana. 2021. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Purwokerto, … Juli 2023 Guru Mapel
Andrianto,ST
MODUL AJAR 5c SMK Kesatrian Purwokerto Dasar-dasar Program Teknik Elektronika Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri. Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu Menjelaskan Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. B. Kompetensi Awal Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang Menjelaskan Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : LKPD Alat Tulis Smartphone Android Laptop E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Memahami pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. B. Pemahaman Bermakna Mengetahui Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) sebagai sebuah hal yang penting dan utama
C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kamu mendengar kata Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin? Apa yang kamu bayangkan Ringkas? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan Video Pembelajaran pendukung Membagikan Materi dan Video pembelajaran group WA atau di Classroom. Membuat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 14 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan disuruh untuk menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di hari sebelumnya (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif. Apersepsi 6. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi . Motivasi 7. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajarimateri yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) 2) Video bisa dilihat pada link berikut! 240 menit
3) Peserta didik menyimak video yang sudah di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 1) Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: a. Apa yang dimaksud budaya kerja industri? b. Menurut pendapat dan analisis sederhanamu, apa manfaat budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) bagi kehidupan manusia dan lingkungannya? 2) Peserta didik menjawab pertanyaan yang iberikan guru Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 1) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat kelompok masing-masing 2) Peserta didik menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri (Profil mandiri) 3) Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban. 4) Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. R = ( Refleksi Terbimbing ) 1) Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) 1) Peserta didik soal yang ada pada video yang telah ditayangkan. 2) Peserta didik melakukan tugas mencari referensi tentang budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) kemudian hasilnya diskusikan dengan kelompok lain dari rumah, dibuat secara berkelompok (Profil gotong royong) dengan bimbingan dan pantauan dari guru. E = ( Elaborasi Pemahaman ) 1) Guru membimbing siswa dalam proses belajar. Peserta didik bisa bertanya jika menemukan kesulitan Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) 1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran 2) Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada 3) Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. A = ( Aksi Nyata ) 1) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi Guru memberikan motivasi belajar 15 menit
F. Asesmen Soal Diskusi 1. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan komunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan, serta ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan di kelompok hasil pengamatannya. 2. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang melakukan tugas mencari referensi tentang rambu-rambu yang harus diterapkan, menjelaskan rambu-rambu yang diterapkan, prosedur-prosedur yang harus dilakukan ketika dalam keadaan darurat, budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Kemudian, hasilnya diskusikan dengan kelompok lain dari rumah, dibuat secara berkelompok. Test Formatif Soal Esai 1. Apakah yang dimaksud dengan budaya kerja? 2. Apakah yang dimaksud dengan ringkas? 3. Sebutkan 5 Langkah melakukan RINGKAS! 4 Apakah yang dimaksud dengan rapi ? 5. Sebutkan 3 Langkah melakukan RAPI! Kunci Jawaban: 1. Budaya kerja adalah suatu norma-norma yang dilakukan berulang-ulang oleh karyawan (pegawai) yang dilakukan dalam organisasi yang mencerminkan dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat, dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja sebagai kekuatan untuk meningkatkan etos atau efisiensi kerja. 2. RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. 3. Langkah melakukan RINGKAS: a) Cek barang yang berada di area masing-masing.. b) Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan. c) Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan . d) Siapkan tempat untuk menyimpan/membuang/memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan. e) Pindahkan barang-barang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan. 4. Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya: 5. Kalau diklasifikasi pada dasarnya unsur pokok penyebab terjadinya kecelakaan ada 4 yaitu: a) Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan. b) Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan. c) Beri label atau identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula. G. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? III. LAMPIRAN 1) LKPD Tugas 1 Observasi Carilah informasi lewat media yang ada dan komunikasikan secara berkelompok tentang Budaya Kerja Industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). diskusikan dengan anggota kelompok masing-masing terkait 5R yang dapat dilakukan di laboratorium elektronika, kemudian sampaikan pada teman-teman di depan kelas. 2) BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK Bab 5 Profesi dan Kewirausahaan PETA KONSEP Apersepsi K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) merupakan mata pelajaran pada teori dan praktik dasar kejuruan pada kelompok pelajaran produktif yang diberikan di SMK, kepada siswasiswi yang berorientasi membekali siswa-siswi untuk kelak menjadi mandiri atau berwiraswasta untuk memasuki profesi dalam dunia kerja atau usaha. Maka dari itu penerapan K3LH penting untuk diberikan kepada pekerja sejak dini bahkan sebelum waktunya memasuki dunia kerja yaitu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Siswasiswi agar lebih memperhatikan kesiapan diri sebelum masuk ke dunia kerja serta siswa dapat mengetahui dan menjaga prosedur keselamatan diri dan orang lain pada waktu bekerja. Oleh karena itu siswa-siswi dapat dituntut agar lebih aktif dan tidak tertinggal dari siswa-siswi lain yang memiliki tingkat keberanian dan kepandaian yang lebih tinggi. Siswa-siswi SMK dituntut untuk siap kerja, sehingga K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) perlu dipahami dan dipelajari dengan baik, dikarenakan K3LH merupakan hal penting dalam dunia usaha atau kerja. Pada dunia usaha atau kerja utamanya adalah keselamatan dirinya dan orang lain, jika menimbulkan masalah terhadap pekerja lain, maka akan menjadi masalah pada dirinya sendiri. Contohnya adalah kita lalai maka akan terjadi kecelakaan kerja, macam-macam penyakit di sekitar tempat kerja akibat kerja dari limbah, dan dampak dari lingkungan sekitar industri.
Kata Kunci Budaya Kerja Industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) MATERI A. Budaya Kerja Industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) Pengertian Budaya Kerja Budaya kerja bisa sebagai pernyataan filosofis, dapat difungsikan sebagai tuntutan atau aturan yang mengikat karyawan karena dapat diformulasikan secara formal dalam berbagai peraturan dan ketentuan perusahaan. Budaya kerja seperti pola perilaku yang melekat secara keseluruhan pada diri setiap individu dalam sebuah organisasi. Membangun budaya berarti juga meningkatkan dan mempertahankan sisi-sisi positif, serta berupaya membiasakan pola perilaku tertentu agar tercipta suatu bentuk baru yang lebih baik. Budaya kerja adalah suatu norma-norma yang dilakukan berulang-ulang oleh karyawan (pegawai) yang dilakukan dalam organisasi yang mencerminkan dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, citacita, pendapat, dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja sebagai kekuatan untuk meningkatkan etos atau efisiensi kerja. Budaya kerja sudah lama dikenal oleh manusia, namun belum disadari bahwa suatu keberhasilan kerja berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan. Nilai-nilai tersebut bermula dari adat istiadat, agama, norma, dan kaidah yang menjadi keyakinan pada diri pelaku kerja atau organisasi. Nilai-nilai yang menjadi kebiasaan tersebut dinamakan budaya dan mengingat hal ini dikaitkan dengan mutu kerja, maka dinamakan budaya kerja. Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masingmasing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi pada setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang sering kali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu, sering kali kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita. Beberapa permasalahan tersebut di atas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang. 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
Gambar 5. Poster 5R Sumber: https://promkes.kemkes.go.id/poster--5r70x100cm RINGKAS Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan. Langkah melakukan RINGKAS: 1. Cek barang yang berada di area masing-masing. 2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan. 3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan 4. Siapkan tempat untuk menyimpan/membuang/memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan. 5. Pindahkan barang-barang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan. RAPI Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan di mana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu memperoleh barang tersebut. Langkah melakukan RAPI: 1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan. 2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan. 3. Beri label atau identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula. RESIK Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat atau lingkungan kerja, mesin atau peralatan dan barangbarang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy. Langkah melakukan RESIK: 1. Penyediaan sarana kebersihan, 2. Pembersihan tempat kerja, 3. Peremajaan tempat kerja, dan 4. Pelestarian RESIK. RAWAT Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).
Langkah melakukan RAWAT: 1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, dan penataan. 2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja. RAJIN Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sudah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja adalah “Lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan” Langkah melakukan RAJIN: 1. Target bersama, 2. Teladan atasan, 3. Hubungan atau komunikasi di lingkungan kerja, dan 4. Kesempatan belajar 3. Glosarium Manufaktur : adalah suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan, mesin, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Isu global : adalah setiap peristiwa atau wacana yang mampu menyita perhatian masyarakat global, bagaimana masyarakat merespon isu tersebut salah satunya ditentukan oleh kuatnya pengaruh yang ditimbulkan dari isu tersebut. K3LH : Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lingkungan Hidup yang disingkat K3LH merupakan program perusahaan yang dijalankan untuk kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawannya dan juga untuk menjaga lingkungan hidup sekitarnya agar tetap sehat. Soldering : proses menghubungkan komponenkomponen elektronik dengan papan sirkuit (PCB) Desoldering : proses pelepasan kaki komponen dari papan PCB Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan. Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng, dan pahat. Industri 4.0 : merupakan istilah yang umum digunakan untuk tingkatan perkembangan industri teknologi di dunia. Untuk tingkatan keempat ini, dunia memang fokus kepada teknologiteknologi yang bersifat digital. 4. Daftar Pustaka Ismanto, Farid Mulyana. 2021. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Purwokerto, … Juli 2023 Guru Mapel Andrianto,ST
MODUL AJAR 6a SMK Kesatrian Purwokerto Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Audio Video Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Penggunaan perkakas tangan. Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami jenis-jenis perkakas tangan, penggunaan, dan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang perkakas tangan. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : Perkakas tangan perbengkelan elektronika Alat Tulis Smartphone Android E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan jenis-jenis perkakas tangan. B. Pemahaman Bermakna Penggunaan perkakas tangan dalam kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan di dunia kerja sebagai sebuah hal yang penting dan utama. C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kamu mendengar kata perkakas tangan? Sebutkan 2 contoh perkakasa tangan yang anda ketahui? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan Video Pembelajaran pendukung
Membagikan Materi dan Video pembelajaran group WA atau di Classroom. Membuat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 15 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 6. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi Motivasi 7. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan perkakas tangan 2) Video bisa dilihat pada link berikut! 3) Peserta didik menyimak video yang ditayangkan / di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 1. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: 240 menit
a. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan masalah? b. Coba sebutkan contoh masalah dalam kehidupanmu? c. Apa yang dimaksud dengan perkakas tangan? d. Menurut pendapat dan analisis sederhanamu, apa manfaat perkakas tangan bagi kehidupan manusia?. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan yang muncul. Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 1. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat kelompok masing-masing. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri (Profil mandiri) . 3. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban. 4. Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. R = ( Refleksi Terbimbing ) 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) 1. Peserta didik mengerjakan tugas yang ada di bagikan. 2. Peserta didik melakukan pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan mengomunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan dan ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan hasil pengamatannya bersama kelompok (Profil gotong royong) dengan bimbingan dan pantauan dari guru E = ( Elaborasi Pemahaman ) 1. Guru membimbing siswa dalam proses belajar. 2. Peserta didik bisa bertanya jika menemukan kesulitan. Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) 1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran. 2) Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada. 3) Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. A = ( Aksi Nyata ) 1) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi . 2) Guru memberikan motivasi belajar 15 menit F. Asesmen Soal Diskusi 1. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan komunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan, serta ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan di kelompok hasil pengamatannya.
2. Setelah mempelajari materi di atas, diskusikan tentang jenis-jenis dan fungsi alat perkakas tangan. Kemudian, hasilnya diskusikan dengan kelompok lain dari rumah, dibuat secara berkelompok. Test Formatif Soal Esai 1. Apakah yang dimaksud dengan perkakas tangan? 2. Sebutkan bagian-bagian dari ragum! 3. Jelaskan macam-macam kikir dan kegunaannya! 4. Jelaskan fungsi dari palu! 5. Jelaskan macam-macam palu dan kegunaannya! Kunci Jawaban: 1. Perkakas tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia). 2. Bagian-bagian ragum. 3. Macam-macam kikir Kikir Rata. untuk mengurangi permukaan datar dengan mengisi dan menyelesaikan work piece. Bulat jenis kikir ini digunakan untuk tujuan menggosok atau menyelesaikan lubang kunci berdiameter kecil. Setengah bulat digunakan untuk memperbaiki lubang yang rusak dan juga untuk mengaturnya kembali. Segitiga sama sisi digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan slot V, pekerjaan persegi dan persegi panjang mulai dari sudut 60°-90°. Kikir ini biasanya juga digunakan untuk mengasah mata gergaji yang sudah tumpul. Persegi jenis kikir ini sengaja digunakan untuk membuat alur maupun pasak. Double cut untuk memotong logam dengan cepat tetapi di sisi lain tidak dapat membuat permukaan yang halus. Jenis kikir ini juga disebut sebagai kikir tipe kasar yang
memiliki sudut 30° hingga 35° dalam satu baris dan sudut 80° hingga 87° pada baris lainnya. Curve cut digunakan untuk menghaluskan permukaan lebar logam lunak seperti aluminium, seng, tembaga, dan kuningan. 4. Palu. Palu merupakan salah satu jenis perkakas tangan yang berfungsi untuk memukul benda keras, yang terbuat dari baja dengan kedua ujungnya di keraskan. Terdapat banya jenis palu yang bisa digunakan contohnya palu pencabut paku, palu pemecah batu, palu berkapak, palu muka simetris, dan lainnya. 5. Macam-macam palu palu paku : terdapat 2 sisi atau bagian, sisi pertama yang rata digunakan untuk memukul permukaan paku, sedangkan pada bagian sisi satunya atau bagian cakar digunakan untuk mencabut paku dari benda kerja. Palu Konde atau Palu Bulat Kepala pada palu konde terdiri dari 2 sisi atau bagian, yaitu bagian palu yang rata digunakan untuk memukul benda kerja, sedangkan pada bagian bulat digunakan membuat cekungan pada benda kerja. Palu karet biasanya digunakan pada pekerjaan plat, biasanya digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja datar diatas meja mesin frais. Palu plastik merupakan palu yang paling ringan. Penggunaan palu ini biasanya untuk memukul atau juga bisa meratakan benda yang lunak, tujuanya menghindari benda kerja yang lunak dari kerusakan, patah atau goresan. Palu terak dan sikat baja dugunakan dalam membersihkan terak-terak setiap selesai pengelasan atau pada waktu akan menyambung suatu jalur las yang terputus. G. Pengayaan & remidial Untuk menambah wawasan kalian tentang perkakas tangan dan alat ukut silakan kalian scan QRcode di bawah ini!, Soal Pilihan Ganda (Remedial) A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!!!! 1. Alat yang digunakan untuk memukul paku, pelat, atau yang lainnya agar dapat membengkok/membentuk ujung paku yang digunakan disebut alat a. penitik b. pelubang c. pemotong d. pengebor e. pemukul 2. Alat tangan yang digunakan untuk mengerjakan permukaan dari noda-noda atau tanda-tanda sehingga permukaannya menjadi baik dan rata betul serta pas ukurannya untuk pengerjaan penyetelan adalah a. obeng
b. palu c. sekrap d. kunci e. baut 3. Suatu alat untuk penyayatan dengan syarat tidak boleh melebihi 0,2 mm dinamakan .... a. Tang b. Gergaji c. ragum d. Reamer e. Gunting 4. Suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir bagian dalam disebut .... a. tap b. sney c. ragum d. tang e. gunting 5. Sekrap yang digunakan untuk menyekrap seluas permukaar yang berbentuk lingkaran seperti metal/bantalan poros disebut .... a. three square scraper b. hook scraper c. plate scraper d. bullnose scraper e. half round scraper 6. Berikut bagian-bagian mesin gergaji pita kecil, kecuali .... a. pelat dasar depan b. pengunci sakelar utama c. rumah motor d. sakelar utama e. kabel power 7. Operasi yang menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar disebut .... a. Penggerindaan b. Pengetaman c. Penggergajian d. Pelubangan e. pengeboran 8. Sudut pahat yang digunakan saat memahat kuningan adalah .... a. 55° b. 65° c. 50° d. 45° e. 30° 9. Perlengkapan dari mesin jig saw yang berfungsi untuk menahan jig saw pada permukaan pelat yang dipotong dan memudahkan untuk mengarahkan daun gergaji pemotong pada saat melakukan pemotongan disebut a. Ragum b. Kunci pas c. Kunci ellen d. Sepatu penahan e. Pengarah pemotong lingkaran 10. Mesin yang digunakan untuk mengebor, membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton, atau bahan lain adalah mesin .... a. Amplas b. Ketam tangan c. Gergaji pita kecil d. Bor tangan e. Frais atas tangan
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi? 5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? III. LAMPIRAN 1) LKPD Coba kalian mengamati peralatan yang ada di ruang praktik sekolah kalian. Selanjutnya datalah semua alat yang ada serta sebutkan fungsinya. HARI/TANGGAL NAMA SISWA KELAS NO NAMA PERALATAN FUNGSI
2) BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK Bab 6 PENGENALAN PERKAKAS TANGAN PETA KONSEP Apersepsi Dalam kehidupan sehari-hari, di jalan, pasar, sekolah, kalian pasti pernah melihat tukang bangunan, petugas perbaikan jalan, atau guru di sekolah masing-masing. Kalian sering melihat mereka menggunakan peralatan-peralatan tangan baik alat manual atau alat yang menggunakan listrik? Suatu ketika saat kalian ingin membuat kerajinan, karya atau barang yang dapat digunakan dalam kehidupan kalian. Hal yang pertama kali kalian lakukan yaitu mencari ide barang apa yang akan kalian buat. Setelah itu kalian memperkirakan alat apa saja yang digunakan dan selanjutnya membuat gambar benda yang akan kalian buat. Setelah gambar barang dan alat sudah ada, apa yang kalian lakukan? Pasti kalian mencari bahan-bahan yang akan digunakan dan mempersiapkan peralatannya. Setelah terkumpul semua bahan dan alat baru kalian mulai proses pembuatan benda tersebut. Tahap demi tahap kalian lakukan sampai akhirnya benda tersebut jadi sesuai dengan yang kalian rencanakan. Setelah barang sudah selesai pasti kalian merasa bangga bahwa kalian dapat membuat benda yang berguna untuk kehidupan sehari-hari kalian. Nah, apa sebenarnya yang kalian lakukan tersebut? Itu adalah sebuah proses produksi yang sederhana dengan bahan-bahan yang tadinya kurang memiliki fungsi, tetapi setelah digabungkan dengan bahan lainnya melalui proses, maka jadilah benda yang memiliki fungsi. Kegiatan tersebut dinamakan Proses Produksi. Kata Kunci Jenis-jenis perkakas tangan dan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini siswa diharapkan mampu: a. Menjelaskan jenis-jenis perkakas tangan Materi Pesatnya perkembangan industri manufaktur di Indonesia membuat sebagian orang banyak memilih sekolah-sekolah kejuruan yang memberikan pelajaran dengan banyak kompetensi. Dalam proses produksi, perusahaan manufaktur melakukan berbagai kegiatan dalam mengubah bahan mentah
menjadi bahan atau barang jadi yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hasil produksi tersebut dapat langsung digunakan oleh konsumen atau masyarakat umum. Proses produksi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu produksi manual dan produksi dengan mesin. Dalam produksi manual dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang masih sederhana baik proses awal ataupun bagian finishing. Sedangkan proses produksi dengan mesin dilakukan menggunakan mesin berteknologi tinggi dan dapat menghasilkan barang dengan jumlah yang banyak. Gambar berikut contoh hasil produksi dan peralatan tangan yang digunakan dalam sebuah produksi yang dapat dimiliki oleh masyarakat secara umum. Gambar 5.1 Hasil produksi dan peralatan pendukung Sumber: http://myelectronicnote.com/2016/08/bengkelelektronik.html Sekarang kalian perhatikan sebuah rangkaian komponen elektronik berikut ini! Gambar 5.2 Rangkaian Power Amplifier Sumber: http://www.eyuana.com/2013/04/home-theater-51- dan-gainclone-lm1875-di.html Pada gambar tersebut terdapat berbagai macam komponen elektronika yang dipasang menggunakan alat tangan dengan disatukan dalam sebuah papan bernama PCB (Printed Circuit Board) atau papan rangkaian cetak. Untuk menghasilkan sebuah rangkaian elektronik seperti gambar tersebut dan dapat berfungsi, tentu memerlukan tahapan proses produksi, seperti desain rangkaian komponen, pembuatan gambar pada PCB, pemasangan komponen pada PCB, proses pengukuran tiap komponen, dan proses lainnya sehingga rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik, serta dapat diperjualbelikan.
Untuk mendukung hal tersebut tentunya peralatan yang digunakan harus dipersiapkan. Berikut adalah jenis-jenis perkakas tangan yang digunakan dalam sebuah project. A. Jenis-Jenis Perkakas Tangan 1. Alat Ukur Panjang a) Penggaris atau mistar Penggaris ukur merupakan alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik dan imperial. Gambar 5.3 Model mistar Sumber : https://ideide.imajinasi7.com/2019/04/10/jenisjenis- alat-ukur-panjang-sertakegunaannya/ b) Mistar Gulung (meteran) Mistar gulung atau meteran merupakan alat ukur panjang yang terbuat dari bahan fleksibel yang bisa digulung dan mudah dibawa kemana mana. Meteran digunakan sebagai alat bantu mengukur objek yang besar dalam pertukangan dan juga sebagai alat ukur tanah, bangunan dan lebar jalan. Gambar 5.4 Mistar Gulung Sumber : https://ideide.imajinasi7.com/2019/04/10/jenisjenis- alat-ukur-panjangserta-kegunaannya/ c) Jangka Sorong Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik hingga ±0,05 mm. Alat ini biasanya dipakai untuk mengukur diameter benda-benda kecil pada bidang industri engineering pada proses perancangan, pembuatan, hingga pengecekan akhir suatu produk.
Gambar 5.5 Jangka Sorong Sumber : https://ideide.imajinasi7.com/2019/04/10/jenisjenis- alat-ukur-panjang-sertakegunaannya/ d) Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik yaitu hingga 0,01 mm, 10x lebih presisi daripada jangka sorong. Gambar 5.6 Mikrometer Sekrup Sumber : https://ideide.imajinasi7.com/2019/04/10/jenisjenis- alat-ukur-panjang-sertakegunaannya/ e) Obeng Obeng digunakan sebagai pemutar sekrup. Tangkai obeng terbuat dari kayu atau plastik. Batangnya terbuat dari baja. Bentuk batang obeng ada yang bulat dan segi empat. Obeng dibagi menjadi beberapa jenis: 1) Obeng minus (-) Gambar 5.11 Obeng minus
Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 2) Obeng Plus (+) Gambar 5.12 Obeng plus Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 3) Obeng Offset Obeng ini berbentuk bengkok, untuk memutar cukup diputar bagian ujungnya. Gambar 5.13 Obeng bengkok Sumber: http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macamperalatan-tanganpengantar.html 4) Obeng Spiral/Obeng Ketok Obeng ini akan berputar sendiri ketika dipukul atau diketok. Gambar 5.14 Obeng ketok Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html f) Tang Tang menurut bentuknya ada beberapa macam dan fungsinya berbeda-beda, antara lain yaitu: 1) Tang Pengupas Digunakan untuk mengupas isolasi kabel atau kawat dalam instalasi listrik
Gambar 5.15 Tang Pengupas Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 2) Tang Potong Digunakan untuk memotong kabel atau kawat instalasi listrik dan kaki komponen dalam elektronika. Gambar 5.16 Tang Potong Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 3) Tang Lancip Digunakan untuk menjepit benda-benda kecil yang akan disolder. Gambar 5.17 Tang Lancip Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 4) Tang Kombinasi Digunakan untuk segala keperluan, memotong, menjepit, dan memegang benda kerja.
Gambar 5.18 Tang Kombinasi Sumber : http://www.rokhmadd.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 5) Tang Kakaktua Digunakan untuk menjepit dan mencabut paku yang menancap. Gambar 5.19 Tang Kakaktua Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html g) Palu Ada empat jenis martil atau palu yaitu: 1) Palu besi paku (nail hammer) Gambar 5.20 Nail hammer Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 2) Palu besi kepala bulat (Ball-peen hammer) Gambar 5.21 Ball-peen hammer
Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html 3) Palu Kepala Lunak Gambar 5.22 Palu kepala lunak Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html h) Gergaji Gergaji adalah alat pemotong benda. Gergaji tangan terdiri dari sengkang dan daun gergaji Gambar 5.23 gergaji Sumber : http://www.rokhmad.com/2014/08/mcam-macamperalatan-tanganpengantar.html i) Ragum Ragum adalah alat genggam yang dipasang pada meja kerja dengan dua rahang penjepit untuk menahan objek kerja tetap di tempat. Nama lain dari ragum adalah tanggem, perkakas ini digunakan pada beberapa jenis pekerjaan mekanik baik untuk pengerjaan logam maupun kayu. Di pasaran, banyak merek dan bentuk tanggem dengan spesifikasi modern dan canggih menyesuaikan kebutuhan Anda. Fungsi Ragum Ragum berfungsi sebagai perkakas yang digunakan untuk mencengkam objek kerja agar tidak bergeser atau terlepas ketika proses pengerjaan sedang berlangsung. Proses memotong, mengikir dan menggerinda akan memberikan hasil kerja yang maksimal, jika daya cengkam dari tanggem tergolong kuat. Bagian Bagian Ragum
1) Rahang Tetap. Rahang merupakan komponen yang berfungsi menahan objek agar tidak bergeser sekaligus bagian yang bersinggungan langsung dengan objek kerja. Bagian rahang sendiri terbagi dua. Pertama, rahang tetap yang berperan sebagai penopang dan tidak akan bergeser meski handle diputar. 2) Rahang Geser. Bagian yang otomatis berputar menyesuaikan dimensi dari objek kerja ketika handle diputar. 3) Slider. Slider merupakan komponen terhubung langsung dengan bagian rahang geser dan bisa keluar atau masuk ke dalam bagian badan tanggem. Komponen ini berfungsi mengatur jangkauan maksimal dari rahang penjepit untuk memastikan arah geseran tetap lurus. 4) Handle. Handle atau tuas pemutar merupakan komponen yang berfungsi mengatur bagian rahang geser. Rahang ini akan terbuka ketika handle diputar ke kiri maka dan rahang geser akan tertutup jika handle diputar ke arah kanan. 5) Screw. Screw atau batang ulir merupakan komponen yang berfungsi membantu slider keluar atau masuk ke dalam bagian badan tanggem, sekaligus memperkuat daya cengkam dari tanggem. 6) Base. Base atau dudukan merupakan komponen yang berfungsi menjaga tanggem tetap berdiri kokoh. Komponen ini sebagai media atau tempat pengikat antara tanggem dengan meja kerja. 7) Badan Ragum. Merupakan bagian yang tetap, tempat untuk dudukan slider yang berada di atas base. Aktivitas Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kalian, silakan lakukan uji coba menggunakan alat ukur. Alat danbahan yang digunakan diantaranya: 1) Papan PCB berlubang 2) Books Power supply 3) Buku 4) Meteran dan penggaris 5) Kelengkapan lain yang diperlukan Sebelum melakukan proses pengukuran, silakan kalian lihat video pada tautan berikut:
Sumber: Himafis UNU Blitar Refleksi Setelah mempelajari tentang perkakas tangan apa yang dapat kalian pahami. Silakan kalian diskusikan tentang berbagai alat tangan dan fungsinya sesuai dengan materi tersebut!. 1. Glosarium Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan. Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng dan pahat. 4. Daftar Pustaka Ismanto, Farid Mulyana. 2021. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Purwokerto, Juli 2023 Guru Mapel Andrianto,ST
MODUL AJAR 6b SMK Kesatrian Purwokerto Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Audio Video Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Penggunaan perkakas tangan. Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami jenis-jenis perkakas tangan, penggunaan, dan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal penggunaan perkakas tangan. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : Perkakas tangan Alat Tulis Smartphone Android / laptop E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan penggunaan perkakas tangan. B. Pemahaman Bermakna Penggunaan perkakas tangan dalam kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan di dunia kerja sebagai sebuah hal yang penting dan utama. C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kamu menggunakan perkakas tangan? Apa yang akan terjadi jika cara penggunakan perkakas tangan tidak sesuai fungsinya? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan Video Pembelajaran pendukung
Membagikan Materi dan Video pembelajaran group WA atau di Classroom. Membuat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 16 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahulua n Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 6. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi Motivasi 7. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) 1) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan 2) Video bisa dilihat pada link berikut! Sumber : Kang One Family 3) Peserta didik menyimak video yang ditayangkan / di-share oleh guru E = (Eksplorasi Konsep ) 1. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan 240 menit
mengenai: a. Cara penggunaan perkakas tangan? b. Menurut pendapat dan analisis sederhanamu, apa manfaat perkakas tangan bagi kehidupan manusia? 2. Peserta didik menjawab pertanyaan yang muncul. Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 1. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat kelompok masing-masing. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri (Profil mandiri) . 3. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban. 4. Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. R = ( Refleksi Terbimbing ) 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) 1. Peserta didik mengerjakan tugas yang ada di bagikan. 2. Peserta didik melakukan pengamatan proses mencari informasi lewat media yang ada dan mengomunikasikan secara berkelompok tentang prosedur–prosedur yang harus diterapkan dan ditaati pada waktu menggunakan peralatan praktik sesuai dengan anjuran peralatan itu sendiri. Peserta didik membuat ringkasan dan mendiskusikan hasil pengamatannya bersama kelompok (Profil gotong royong) dengan bimbingan dan pantauan dari guru E = ( Elaborasi Pemahaman ) 1. Guru membimbing siswa dalam proses belajar. 2. Peserta didik bisa bertanya jika menemukan kesulitan. Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) 1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran. 2) Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada. 3) Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. A = ( Aksi Nyata ) 1) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi . 2) Guru memberikan motivasi belajar 15 menit F. Asesmen 1. Penilaian Ranah Sikap Teknik Penilaian Sikap : pengamatan dalam proses pembelajaran Bentuk Penilaian Sikap : Ceklist Instrumen Penilaian Sikap : Terlampir No Nama Peserta didik Jujur Tanggung jawab Rasa ingin tahu Mandiri Nilai Akhir 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 1.
2. dst. Rubrik Penilaian Peserta didik memperoleh skor: 4 = jika empat indikator terlihat sangat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 3 = jika tiga indikator terlihat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 2 = jika dua indikator terlihat cukup aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 1 = jika satu indikator terlihat tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Sikap: 1.Mandiri 1. Tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran 2. Dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan banyak bantuan 3. Dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan sedikit bantuan 4. Dapat mengerjakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan tanpa bantuan 2.Tanggung Jawab 1. Tidak mengerjakan tugas yang diberikan 2. Mengerjakan sebagian tugas yang diberikan 3. Mengerjakan beberapa tugas yang diberikan 4. Mengerjakan semua tugas yang diberikan 3. Rasa Ingin Tahu 1. Tidak tertarik dengan materi yang disampaikan 2. Sedikit tertaris dengan materi yang disampaikan 3. Cukup tertarik dengan materi yang disampaikan 4. Sangat tertarik dengan materi yang disampaikan 4. Percaya Diri 1. Tidak dapat melaksanakan perawatan sesuai SOP 2. Dapat melaksanakan perawatan dengan banyak bantuan 3. Dapat melaksanakan perawatan dengan sedikit bantuan 4. Dapat melaksanakan perawatan secara mandiri tanpa bantuan Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas. Kategori nilai sikap: Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4 Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3 Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2 Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
2. Asessment Ranah Ketrampilan A. Tujuan Praktek : 1. Siswa dapat menentukan jenis perkakas tangan sesuai dengan fungsinya. 2. Siswa dapat melakukan penggunaan perkakas tangan sesuai dengan SOP. B. Alat dan Bahan : 1. Palu 1 buah 2. Gergaji 1 buah 3. Ragum 1 buah 4. Penggaris siku 1 buah 5. Pensil 1 pcs 6. Paku 3 pcs 7. Palu 1 buah 8. Kayu 1 batang C. Keselamatan Kerja : 1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya 2. Memakai alat pelindung diri (Sepatu, Masker & sarung tangan) 3. Tempatkan peralatan dengan rapi dan teratur. 4. Menjaga kebersihan alat, bidang kerja dan tempat kerja. D. Langkah Kerja : 1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan. 2. Ukur dan tandai balok kayu dengan ukuran panjang 15 cm 3. Potong kayu dengan peralatan yang ada 4. Buat lobang pada balok kayu dengan ukuran 2 cm persegi 5. Pasang paku 3 buah pada balok kayu tersebut. 6. Bersihkan area kerja dan rapikan kembali alat yang digunakan. E. Lembar kerja siswa No Jenis pekerjaan Jenis perkakas tangan yang digunakan PRAKTIKUM PENGGUNAAN PERKAKAS TANGAN Hari/ Tanggal :
F. Hasil kerja
Lembar Penilaian No Komponen/Sub komponen Penilaian Skor 70-79 80-89 90-100 1 2 3 4 5 6 I. Persiapan Kerja 1.1. Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja 1.2. Mempersiapkan bahan dan peralatan praktik : Skor Komponen : II. Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Penggunaan perkakas 2.2.1. Penggunaan peralatan Ukur 2.2.2. Penggunaan gergaji potong 2.2.3. Penggunaan Pahat dan palu 2.2.4. Penggunaan palu untuk pemasangan paku Skor Komponen : III. Hasil kerja 3.1 Potongan kayu 3.2 Lobang kayu 3.3 Pemasangan paku Skor Komponen : IV. Sikap Kerja 4.1. Penggunaan peralatan 4.2. Keselamatan kerja yang di lakukan Skor Komponen : V. Waktu 5.1. Waktu penyelesaian praktikum Skor Komponen : Perhitungan nilai praktik (NP) : Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik (NP) Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu ∑ NK 1 2 3 4 5 6 Skor perolehan ……. ……… …….. ……… …….. Skor Maksimal 200 400 300 200 200 Bobot 5% 35% 35% 20% 5% NP = Skor perolehan x Bobot ……. ……… …….. ……… …….. ∑ NK = (NP)/3,05 …………….
Rubrik Penilaian G. Glosarium Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan. Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng dan pahat. No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor 1 2 3 4 I. Persiapan Kerja 1.1. Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap, dan rapi. 90-100 1.5. Mempersiapkan bahan dan peralatan praktik : Kriteria unjuk kerja: Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan job yang dilaksanakan Memastikan peralatan dalam keadaan baik Bahan-bahan dipersiapkan sesuai kebutuhan II. Proses (Sistematika dan CaraKerja) 2.2.1. Penggunaan peralatan Ukur 2.2.6. Penggunaan gergaji potong Sangat trampil dalam menggunakan gergaji potong 90-100 2.2.10. Penggunaan Pahat dan palu Sangat trampil dalam menngunakan pahat dengan baik dan benar 90-100 2.2.14.Penggunaan palu untuk pemasangan paku Sangat trampil dalam menggunakan palu 90-100 III Hasil kerja 3.1. Potongan kayu Hasil potongan kayu sangat rapi dan lurus 90-100 3.2. Lobang kayu Lobang kayu terlihat rapi dan presisi 90-100 3.3 Pemasangan paku Paku terpasang dengan sempurna tanpa bengkok 90-100 IV Sikap Kerja 4.1 Penggunaan peralatan Sangat trampil dalam penggunaan perkakas tangan 90-100 4.2 Keselamatan kerja yang di lakukan Menerapkan peralatan pendukung keselamatan, kesehatan kerja 90-100 V Waktu 5.1 Waktu penyelesaian praktikum Waktu pembuatan kurang dari 2 jam pelajaran 90-100
H. Daftar Pustaka Ismanto, Farid Mulyana. 2021. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Purwokerto, Juli 2023 Guru Mapel Andrianto,ST
MODUL AJAR 6c SMK Kesatrian Purwokerto DASAR-DASAR PROGRAM TEKNIK ELEKTRONIKA Kelas / Fase : X / Fase E I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Andrianto,ST Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit) Elemen : Penggunaan perkakas tangan. Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami jenis-jenis perkakas tangan, penggunaan, dan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang perkakas tangan. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : Perkakas tangan Alat Tulis Smartphone Android / laptop E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal : 75 % Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15 % Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 % F. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka II. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika B. Pemahaman Bermakna Penggunaan dan perawatan perkakas tangan dalam kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan di dunia kerja sebagai sebuah hal yang penting dan utama. C. Pertanyaan Pemantik Jenis kerusakan apa yang terjadi pada perkakas tangan yang kalian ketahui? Dapatkah kalian menyebutkan cara perawatan salah satu jenis perkakas tangan? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan Video Pembelajaran pendukung