The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

paket 01 Keanekaragan Hayati dan Ekosistem

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by 12lindayu, 2020-09-06 09:12:36

paket 01 Keanekaragan Hayati dan Ekosistem

paket 01 Keanekaragan Hayati dan Ekosistem

Paket Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

KEANEKARAGAMAN HAYATI

DAN EKOSISTEM

Penulis:
Arief Husein Maulani, M. Si.
Dr. Yeni Hendriani
Apon Purnamasari, S.Pd., M. Pd.

Penyunting:
Drs. M. Syarif, M. Si.
Dadi, M. Pd.

Desainer Grafis dan Ilustrator:
TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Paket Unit Pembelajaran
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya menyambut baik terbitnya Paket Unit Pembelajaran dalam rangka
pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berfokus pada upaya mencerdaskan peserta didik melalui
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Program
berbasis zonasi ini dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia dan
kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.

Paket unit pembelajaran ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan
Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental
yang paling dasar.

Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).

iii

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Semoga Paket Unit Pembelajaran ini dapat digunakan dengan baik
sebagaimana mestinya sehingga dapat menginspirasi guru dalam
mengembangkan materi dan melaksanakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada
meningkatnya kualitas lulusan peserta didik.
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2019
Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.
NIP. 196208161991031001

iv

Paket Unit Pembelajaran
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).

Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas lulusan peserta didik
dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Program ini
dikembangkan dengan menekankan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

v

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan pemerataan mutu pendidikan,
maka pelaksanaan Program PKP dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
kewilayahan (Zonasi). Melalui zonasi ini, pengelolaan komunitas guru seperti
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA/SMK dan SLB, dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dilaksanakan dengan
memperhatikan keragaman mutu pendidikan.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
seluruh tim penyusun yang berasal dari Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bidang Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK
KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan Perguruan Tinggi
serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan penyelesaian
Paket Unit Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang
kita lakukan.
Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus,

Ir. Sri Renani Pantjastuti, M.P.A.
NIP. 196007091985032001

vi

Paket Unit Pembelajaran
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

DAFTAR ISI

Hal
KATA SAMBUTAN __________________________________III
KATA PENGANTAR __________________________________ V
DAFTAR ISI _____________________________________ VII
PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN________________ 1
UNIT PEMBELAJARAN 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI________ 5
UNIT PEMBELAJARAN 2 DASAR-DASAR PENGELOMPOKKAN

MAKHLUK HIDUP _____________________________ 67
UNIT PEMBELAJARAN 3 EKOSISTEM __________________ 137
PENUTUP _______________________________________ 209
DAFTAR PUSTAKA ________________________________ 211

vii

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

viii

Paket Unit Pembelajaran
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN

Paket unit enam disusun sebagai kumpulan sumber bahan ajar alternatif bagi
guru yang tersusun atas Unit Keanekaragaman Hayati, Unit Ekosistem, dan
Unit Dasar-Dasar Pengelompokkan Makhluk Hidup. Melalui paket unit
tersebut diharapkan guru mendapatkan tambahan pengetahuan untuk
mengajarkan materi tersebut ke peserta didiknya sesuai capaian kompetensi
dasar (KD), terutama dalam memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik.
Selain itu, unit-unit ini juga dikemas aplikatif sehingga guru dan peserta didik
dapat menerapkan dasar-dasar pengetahuan keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan pengelompokkan makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Paket unit Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem terdiri dari tiga unit
pembelajaran. Masing-masing unit memuat sepuluh komponen yaitu
kompetensi dasar, perumusan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi di
dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN, aktivitas pembelajaran, lembar kerja
peserta didik (LKPD), bahan bacaan, pengembangan penilaian, kesimpulan
dan umpan balik. Komponen-komponen di dalam setiap unit tersebut
disesuaikan dengan topik Keanekaragaman Hayati, Ekosistem, dan Dasar-
dasar Pengelompokkan Makhluk Hidup dengan tujuan agar dapat dilihat
kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.

LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sain dengan mendayagunakan media yang sudah menjadi standar
kelengkapan sekolah. LKPD tersebut disajikan melalui serangkaian aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang di rekomendasikan dalam Kurikulum 2013.

Keberhasilan Saudara dalam memahami paket ini, dapat direfleksi melalui
instrumen pada umpan balik setelah melalui serangkaian proses penelaahan

1

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
yang akan dimatangkan selanjutnya melalui serangkaian implementasi di
kelas masing-masing.

2



Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Keanekaragaman Hayati

Penulis:
Arief Husein Maulani, M.Si

Penyunting:
Drs. M. Syarif, M. Si
Desainer Grafis dan Ilustrator:
TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 5
DAFTAR GAMBAR_______________________________ 6
DAFTAR TABEL ________________________________ 6
PENDAHULUAN ________________________________ 7
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK __________ 9

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ________________________________ 9
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 10
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 11
A. Keanekaragaman Hewan Indonesia ______________________________________ 11
B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia ___________________________ 12
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 14
A. Soal-soal UN ________________________________________________________________ 14
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 17
B. Aktivitas Pembelajaran____________________________________________________ 17

Aktivitas 1 _________________________________________________________________________ 21
Aktivitas 2 _________________________________________________________________________ 25
C. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 30
LKPD 1. Observasi Morfologi Teman Sebangku_________________________________ 30
LKPD 2. Observasi Jenis-Jenis Pisang ____________________________________________ 32
D. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 33
1. Konsep Keanekaragaman hayati ___________________________________________ 33
2. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati________ 34
3. Tingkat Keanekaragaman Hayati __________________________________________ 36
4. Pola Sebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia _____________________ 39
5. Manfaat Keanekaragaman Hayati __________________________________________ 41
6. Faktor Penyebab Penurunan Keanekaragaman Hayati __________________ 44

5

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

7. Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati________________________________50
PENGEMBANGAN PENILAIAN_____________________ 56

A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 56
B. Pengembangan Soal HOTS_________________________________________________ 58
KESIMPULAN _________________________________ 61
UMPAN BALIK ________________________________ 63

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. (a) Badak; (b) Harimau; (c) Oran Utan; (d) Gajah ____________ Error!
Bookmark not defined.

Gambar 2. Peta Sebaran Fauna Indonesia ______________________________________ 12
Gambar 3 Peta Dunia _____________________________________________________________ 34
Gambar 4. Berbagai varietas Ikan Koi___________________________________________ 36
Gambar 5. Keanekaragaman jenis ikan hias air asin ___________________________ 37
Gambar 6. Contoh keanekaragaman ekosistem ________________________________ 38
Gambar 7. Pola sebaran keanekaragaman hayati di Indonesia _______________ 40
Gambar 8. Rantai Makanan (a); Jaring-jaring makanan (b) ___________________ 41
Gambar 9. Koridor untuk mengatasi fragmentasi habitat _____________________ 46
Gambar 10. Kawasan Heart of Borneo __________________________________________ 51

DAFTAR TABEL Hal

6

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

Tabel 1. Desain Aktivitas Pembelajaran ________________________________________ 18

PENDAHULUAN

Subunit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Keanekaragaman Hayati. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada subunit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten dan cara
mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik Keanekaragaman Hayati dalam kehidupan
sehari-hari, soal-soal tes UN topik ini di tiga tahun terakhir sebagai acuan
dalam menyusun soal sejenis, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran,
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk
memfasilitasi pembelajaran, bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh guru,
maupun peserta didik, dan deskripsi prosedur mengembangkan soal HOTS.
Komponen-komponen di dalam subunit ini dikembangkan dengan tujuan agar
guru dapat dengan mudah memfasilitasi peserta didik mendeskripsikan
Keanekaragaman Hayati, melakukan aktivitasi praktik Keanekaragaman
Hayati, sekaligus mendorong peserta didik mencapai kemampuan berpikir
tingkat tinggi.

Topik Keanekaragaman Hayati yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri
atas sub topik konsep keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman
hayati, pola sebaran keanekaragaman hayati Indonesia, manfaat

7

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
keanekaragaman hayati, faktor dan dampak penurunan keanekaragaman
hayati, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Selain itu, unit ini
dilengkapi dengan dua buah LKPD, yaitu 1) Observasi Morfologi Teman
Sebangku; dan 2) Observasi Jenis-jenis Pisang.
Setelah membaca unit ini secara runut, memahami dan mengaplikasikan
kegiatan pembelajaran sesuai model yang tertera di unit, memahami dan
mengajarkan penyelesaian soal HOTS kepada peserta didik, diharapkan guru
dapat bertambah keterampilannya dalam memfasilitasi pembelajaran materi
Keanekaragaman hayati menggunakan model pembelajaran terpilih. Selain itu
guru juga mendapatkan pengalaman dalam mengembangkan kegiatan belajar
yang mendorong aktivitas berpikir tingkat tinggi.

8

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar
kelas X:

No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas
X
3.2 Menganalisis 1. Menganalisis berbagai tingkat

berbagai tingkat keanekaragaman hayati di

keanekaragaman Indonesia

hayati di Indonesia 2. Menganalisis ancaman dan

beserta ancaman pelestarian terhadap

dan pelestariannya keanekaragaman hayati

4.2 Menyajikan hasil 1. Menyajikan hasil observasi IX

observasi berbagai berbagai tingkat keanekaragaman

tingkat hayati di Indonesia

keanekaragaman 2. Menyajikan usulan upaya

hayati di Indonesia pelestarian keanekaragaman hayati

dan usulan upaya

pelestariannya

9

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian
kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 di kelas X
dikembangkan menjadi 8 indikator untuk ranah pengetahuan dan 2 indikator
untuk ranah keterampilan.

Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,
yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut
ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2
di kelas X.

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

IPK Penunjang

3.2.1 Mengidentifikasi keanekaragaman 4.2.1 Melakukan observasi berbagai
3.2.2 hayati tingkat keanekaragaman hayati
Indonesia
3.2.3
3.2.4 Mengidentifikasi pola sebaran
3.2.5 keanekaragaman hayati di
3.2.6 Indonesia (orientalis, peralihan, dan
3.2.7
australis)

Menjelaskan konsep
keanekaragaman hayati

Menjelaskan konsep tingkat

keanekaragaman gen, jenis, dan
ekosistem

Menjelaskan manfaat
keanekaragaman hayati

Memprediksi dampak kerusakan
keanekaragaman hayati

IPK Kunci

Menganalisis faktor-faktor penurunan 4.2.2 Menyajikan usulan upaya
keanekaragaman hayati pelestarian keanekaragaman

hayati

IPK Pengayaan
3.2.8 Menyimpulkan upaya pelestarian

keanekaragaman hayati

10

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Keanekaragaman Hewan Indonesia

Indonesia adalah negara tropis yang menyimpan banyak sekali aneka jenis
tumbuhan. Tapi bagaimana dengan keanekaragaman hewan? Apakah jenis-
jenis hewan di Indonesia memiliki keanekaragaman yang sama tingginya
dengan tumbuhan ataukah justru sebaliknya?
Menurut Mongabay.com, Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki
keanekaragaman tinggi no 3 di dunia. Hal ini tentunya didukung oleh sebaran
pulau yang berjumlah dari 10.000 buah dengan dominasi hutan hujan tropis
dan perairan yang luas. Keadaan tersebut menyediakan spektrum ekosistem
darat dan ekosistem air yang lebar. Salah satu karakteristik biodiversitas
Indonesia adalah jumlah jenis mamalia paling tinggi dibanding negara lainnya.
Keunikan lain adalah hanya di Indonesia dapat ditemukan badak, orang utan,
gajah, beruang, dan harimau hidup di hutan yang sama.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 1. (a) Badak; (b) Harimau; (c) Orang Utan; (d) Gajah
Sumber: www.Greeners.co; www.worldwildlife.org; Yayasan Gibbon Indonesia

11

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Letak kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua benua, Asia dan Australia
berdampak pada keanekaragaman hayati yang ada di daratan. Keunikan yang
muncul terletak pada sebaran hayati yang tersebar membentuk pola 3 wilayah
dari ujung Sabang sampai Merauke yang mempunyai tipe makhluk hidup yang
berbeda-beda ciri khasnya.
Daerah paling barat Indonesia yang dibatasi oleh Garis Wallace merupakan
kawasan Orientalis. Daerah paling timur yang dibatasi oleh Garis Weber
merupakan kawasan Australis. Sedangkan daerah yang berada di tengah-
tengah yang dibatasi oleh garis Wallaceae dan Weber disebut dengan kawasan
Wallacea atau kawasan peralihan.

Gambar 2. Peta Sebaran Fauna Indonesia
Sumber: www.perpusku.com

Daerah Orientalis mempunyai karakter fauna diantaranya mammalia
berukuran besar, banyak jenis-jenis primata, dan jenis-jenis burung berkicau
yang tidak berwarna cerah. Contohnya yaitu Gajah, Harimau, Orang Utan,
Lutung, Jalak Kerbau, Jalak Bali, dan lain-lain. Daerah Australis mempunyai
karakter fauna diantaranya mammalia berkantung dan jenis-jenis burung
berwarna cerah. Contohnya yaitu Kangguru, Kasuari, Cendrawasih, dan lain-
lain. Sedangkan di daerah peralihan, atau daerah Wallacea, antara orientalis

12

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

dan australis mempunyai karakter yang berbeda dari kedua daerah yang
mengapitnya. Contoh faunanya diantaranya Anoa, Babirusa, Burung Maleo,
Komodo, dan lain-lain

13

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Soal-soal UN

Berikut ini contoh soal-soal UN topik Keanekaragaman Hayati pada
Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati
di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya (Permendikbud Nomor 37
tahun 2018). Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana
berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini
juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang
setipe pada topik Keanekaragaman Hayati.

1. Contoh Soal UN Tahun 2016 paket 2

No. Soal

1 Komodo adalah jenis kadal raksasa yang hidup endemik dan dilindungi.
Pulau komodo merupakan tempat hidup komodo yang sekarang
dijadikan Taman Nasional untuk melindungi keberadaan komodo dari
perburuan liar. Dampak dari perburuan liar adalah...

a. Populasi komodo semakin adaptif dengan fertilitas yang tinggi
b. Populasi komodo semakin stabil dan kesempatan kawin tinggi
c. Populasi komodo semakin meningkat dan kompetisi antar spesies

tinggi
d. Komodo semakin banyak fertilitas dan mortalitas meningkat

Identifikasi

Level Kognitif : Pemahaman (C2)
Indikator yang
bersesuaian : 3.2.5 Memprediksi dampak kerusakan
keanekaragaman hayati
Diketahui
Komodo hidup endemik dan dilindungi di Pulau
: Komodo yang sekarang menjadi taman nasional

untuk melindungi dari perburuan liar.

14

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

Ditanyakan : Dampak dari perburuan liar
Materi yang : Dampak kerusakan keanekaragaman hayati
dibutuhkan

2. Contoh Soal UN Tahun 2016 Paket 3

No. Soal

2 Eksploitasi kawasan hutan Papua berpengaruh terhadap habitat asli
burung cendrawasih. Dampak yang akan terjadi jika pembukaan lahan
terus dilakukan adalah...

a. Sumber protein hewani meningkat
b. Populasi burung cendrawasih berkurang
c. Pupuk dari kotoran burung cendrawasih berkurang
d. Alam semakin asri dengan kicauan burung cendrawasih yang merdu
e. Produksi buah menurun karena penyerbukan berkurang

Identifikasi

Level Kognitif : Pemahaman (C2)
Indikator yang
bersesuaian : 3.2.6 Memprediksi dampak kerusakan
keanekaragaman hayati
Diketahui
Habitat asli burung cendrawasih di Papua berupa
: kawasan hutan mengalami eksploitasi untuk

dijadikan lahan.

Ditanyakan : Dampak pembukaan lahan dari hutan Papua
Materi yang Faktor-faktor penyebab turunnya keanekaragaman
dibutuhkan
:
hayati

15

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Contoh Soal USBN Tahun 2017

No. Soal

3 Pengelompokkan organisme dapat didasarkan atas keanekaragaman
tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Makhluk hidup berikut yang
menunjukkan keanekaragaman tingkat spesies adalah...

a. Harimau malaya, harimau sumatera, harimau jawa
b. Kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri
c. Kucing hutan, kucing rumah, kucing kapal
d. Padi rokan, padi segara anak, padi sebada
e. Kelapa hibrid, kelapa hijau, kelapa gading
Identifikasi

Level Kognitif : Pemahaman (C2)
Indikator yang 3.2.3 Menjelaskan konsep tingkat keanekaragaman
bersesuaian
Diketahui :
gen, jenis, dan ekosistem

Keanekaragaman ada di tingkat gen, spesies, dan
:

ekosistem

Ditanyakan : Contoh keanekaragaman tingkat spesies
konsep tingkat keanekaragaman gen, jenis, dan
Materi yang
dibutuhkan :
ekosistem

16

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan
pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik Keanekaragaman Hayati. Bahan pembelajaran
dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha
memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini
berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang
digunakan, dan bahan bacaannya.

B. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
Keanekaragaman Hayati. Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran,
terlebih dahulu disusun desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada
Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1, dapat terlihat aktivitas pembelajaran untuk mencapai
masing-masing indikator yang telah ditetapkan, yang dapat dicapai dalam tiga
kali pertemuan. Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci, menjadi
tiga skenario pembelajaran. Pengembangan skenario pembelajaran mengacu
pada kriteria yang ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22
tahun 2016). Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
pertemuan.

17

18 Tabel 1. Desain Aktivitas Pembelajaran

Indikator Pencapaian Materi/Submateri Ak
Kompetensi Pemb

3.2.1 Mengidentifikasi  Konsep 1. Penga
keanekaragaman diskus
hayati keanekaragaman yang
hayati
3.2.2 Mengidentifikasi  Tingkat keane
pola sebaran keanekaragaman makhl
2. Obser
keanekaragaman hayati teman
hayati di
 Pola sebaran dalam
Indonesia
(orientalis, keanekaragaman bertem
hayati Indonesia
peralihan, dan  Manfaat keane
hayati
australis) keanekaragaman geneti

3.2.3 Menjelaskan hayati jenis-j
konsep untuk
keanekaragaman  Faktor dan
dampak
hayati keane
penurunan tingka
3.2.4 Menjelaskan keanekaragaman
konsep tingkat hayati Penga
jenis-j
keanekaragaman  Upaya ekosis
gen, jenis, dan pelestarian memp
ekosistem keanekaragaman
keane
3.2.5 Menjelaskan hayati
manfaat tingka

keanekaragaman 3. Penga
diskus
hayati

ktivitas Bentuk dan Jenis Media Alokasi Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
belajaran Penilaian Waktu Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

amatan dan 1. Tes 1. Lembar 6 x 45’
si video/foto Pengetahuan Kerja
menampilkan a. Tes tulis PG Peserta Dilaksanak
an dengan
ekaragaman b. Tes tulis Didik
2
luk hidup Uraian 2. Video
rvasi morfologi Terbuka tentang pertemuan
keanekaraga (@3 JP)
n sebangku 2. Observasi man hayati
m kegiatan kegiatan

ma praktik 3. Laptop, LCD
ekaragaman 3. Observasi projector,
i tingkat keterampilan speaker
ik. Observasi presentasi aktif, kertas

jenis pisang 4. Penilaian plano, spidol
k mempelajari produk
ekaragaman
at spesies.

amatan foto
jenis
stem untuk
pelajari
ekaragaman

at ekosistem.

amatan dan
si peta sebaran

Indikator Pencapaian Materi/Submateri Ak
Kompetensi Pemb

3.2.6 Memprediksi keane
dampak hayati
kerusakan 4. Diskus
keanekaragaman manfa
hayati keane
hayati
3.2.7 Menganalisis bidang
faktor-faktor 5. Diskus
penurunan faktor
keanekaragaman penur
hayati keane
hayati
dan up
pelest
6. Memb
tentan
pelest
keane
hayati
7. Presen
upaya
keane
hayati
8. Latiha
keane
hayati

19

ktivitas Bentuk dan Jenis Media Alokasi
belajaran Penilaian Waktu

ekaragaman Unit Pembelajaran
i Indonesia Keanekaragaman hayati
si tentang
aat
ekaragaman
i di berbagai
g
si tentang
r-faktor
runan
ekaragaman
i, dampaknya,
paya
tarian
buat presentasi
ng upaya
tarian
ekaragaman
i
ntasi tentang
a pelestarian
ekaragaman
i
an soal-soal
ekaragaman
i yang menguji

20 Indikator Pencapaian Materi/Submateri Ak
Kompetensi Pemb
ketera
berpik
tinggi

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Alokasi
Waktu

Media

Bentuk dan Jenis
Penilaian

ktivitas
belajaran
ampilan
kir tingkat

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

Aktivitas 1

Salah satu karunia yang diberikan oleh dari Allah SWT kepada manusia adalah
keanekaragaman. Tuhan menciptakan warna tidak 1 jenis sehingga tercipta
pemandangan yang indah perpaduan antara beragam jenis warna. Tuhan juga
menciptakan makhluk hidup dalam wujud yang beraneka ragam mulai dari
aspek jenis (manusia, hewan, tumbuhan, protista, dan sebagainya), dari aspek
ukuran (ada yang berukuran mikroskopis sampai berukuran besar seperi
gajah dan paus bongkok), dan sebagainya. Bahkan di satu spesies makluk
hidup saja kita dapati keanekaragaman itu begitu luas menakjubkan. Lihatlah
bagaimana manusia terbagi menjadi ras yang berbeda beda seperti ras
Kaukasiod, ras Negroid, ras Mongoloid, dan seterusnya. Amati juga bagaimana
dalam satu keluarga yang berasal dari keturunan yang sama selain terdapat
kesamaan sifat, juga terdapat perbedaan-perbedaan karakter.

Sebagai makhluk yang dikaruniakan akal untuk berpikir, pertanyaan yang
muncul dari fenomena keanekaragaman hayati ini adalah apakah
keanekaragaman ini dapat dikelompokkan atau ada tingkatannya? Apa yang
dapat dipelajari lebih dalam mengenai keanekaragaman hayati dalam skala
yang lebih luas (misalnya di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia)?

Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita lakukan
aktivitas-aktivitas pada pertemuan ini: 1) Pengamatan dan diskusi video/foto
yang menampilkan keanekaragaman makhluk hidup; 2) Observasi morfologi
teman sebangku, observasi jenis-jenis pisang, pengamatan foto jenis-jenis
ekosistem; dan 3) Pengamatan dan diskusi peta sebaran keanekaragaman
hayati Indonesia.

Aktivitas pembelajaran di pertemuan 1 ini akan mencapai indikator 3.2.1.,
3.2.2., 3.2.3, dan 3.2.4 yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran Inkuiri 5E dengan sintaks Engage, Explore, Explain, Elaborate,
dan Evaluate.

21

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1. Pengamatan dan diskusi video/foto yang menampilkan
keanekaragaman makhluk hidup

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasi
keberadaan keanekaragaman hayati dari hasil pengamatan video.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 30 Menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
- Laptop, LCD Projector, Speaker aktif
- Video keanekaragaman makhluk hidup
- Peta sebaran keanekaragaman hayati Indonesia

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:
(Engage)

a. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimak video yang menampilkan
keanekaragaman makhluk hidup yang diputar di depan kelas. Sesudah
itu guru bertanya kepada peserta didik mengenai: apa yang ada di
pikiran mereka setelah menonton video? Ide/gagasan apa yang
terbersit? Apa yang membuat mereka tertarik pada video tersebut? Dan
pertanyaan-pertanyaan lainnya sehingga guru dapat mengetahui apa
yang telah diketahui oleh peserta didik sebagai pengetahuan awal.

b. Apabila peserta didik tidak ada yang menyinggung perihal
keanekaragaman makhluk hidup setelah diberi pertanyaan, maka guru
sedikit demi sedikit memberi arahan agar peserta didik dapat
menangkap pesan keberadaan keanekaragaman makhluk hidup dari
video yang disimaknya.

c. Setelah peserta didik mengetahui keberadaan keanekaragaman
makhluk hidup, galilah pengetahuan mereka tentang hal topik tersebut
sehingga guru dapat mengukur pengetahuan awal dan peserta didik

22

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

lebih terlibat dan penasaran untuk belajar lebih dalam tentang
keanekaragaman tersebut.

2) Observasi Morfologi Teman Sebangku, Observasi Jenis-Jenis Pisang,
dan Pengamatan Jenis-jenis Ekosistem
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan konsep tingkat keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.
b. Menjelaskan konsep keanekaragaman hayati.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 60 Menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
- LKPD 1. Observasi Morfologi Teman Sebangku
- LKPD 2. Observasi Jenis-Jenis Pisang
- Laptop, LCD Projector, Speaker aktif
- Perwakilan jenis buah pisang yang berbeda (5 – 6 jenis pisang)

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:
(Explore)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk mengerjakan LKPD 1 dan guru

mengkondisikan agar peserta didik berpasangan agar bisa saling
mengamati morfologi temannya. Lalu mencatat hasil pengamatan di
kolom yang tersedia.
b. Memfasilitasi diskusi atas hasil pengamatan dan membimbing peserta
didik untuk membangun konsep keanekaragaman tingkat gen. Peserta
didik mengungkapkan dengan kalimat sendiri pengertian dari
keanekaragaman tingkat gen.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati beberapa jenis buah pisang.
Guru memfasilitasi kegiatan observasi misalnya dengan menentukan

23

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

karakter mana yang akan diamati dan dibandingkan. Lalu mencatatnya di
sebuah kolom.
d. Memfasilitasi diskusi atas hasil pengamatan dan membimbing peserta
didik untuk membangun konsep keanekaragaman tingkat spesies. Peserta
didik mengungkapkan dengan kalimat sendiri pengertian dari
keanekaragaman tingkat spesies.
e. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati beberapa jenis ekossitem
pada serangkaian foto/video. Guru memfasilitasi kegiatan diskusi dengan
memberikan pertanyaan karakteristik-karakteristik dari masing-masing
ekosistem yang diamati tersebut.
f. Memfasilitasi diskusi untuk menemukan adanya keanekaragaman tingkat
ekosistem. Peserta didik mengungkapkan dengan kalimat sendiri
pengertian dari keanekaragaman tingkat ekosistem.
(Explain)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk menjelaskan konsep keanekaragaman
hayati berdasarkan pengalamannya belajar sebelumnya dalam
mengkonstruksi pemahaman.
b. Memfasilitasi peserta didik untuk menjelaskan kembali pengertian dari
keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem.

3) Pengamatan dan Diskusi Peta Sebaran Keanekaragaman Hayati
Indonesia
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasi
pola sebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 45 Menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
- Laptop, LCD Projector, Speaker aktif

24

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:
(Elaborate)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk memperluas dan memperdalam

pemahaman keanekaragaman hayati melalui pengamatan seksama peta
sebaran keanekaragaman hayati yang tersebar di pulau-pulau besar
Indonesia. Guru lalu meminta peserta didik membuat pertanyaan terkait
gambar yang diamatinya tersebut.
b. Mengarahkan kumpulan pertanyaan dari peserta didik pada seputar
hewan-hewan yang ditemui pada gambar, keseragaman atau perbedaan
hewan di tiap wilayah, bagaimana sebaran spesies-spesies tersebut, arti
dari garis imajiner pada peta, dan sebagainya.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan presentasi dan diskusi kelas
mengenai gagasan mereka.
d. Mendampingi peserta didik untuk membangun pemahaman tentang pola
sebaran keanekaragaman hayati Indonesia yang unik di 3 wilayah sebaran
dan mengenal spesies-spesiesnya.

Aktivitas 2

Setelah mempelajari arti dari keanekaragaman hayati, tingkatannya, dan pola
sebarannya di Indonesia yang menunjukkan keunikan dari 3 wilayah karena
perbedaan geografis, lalu pertanyaan berikutnya: bagaimanakah dampak yang
muncul bagi manusia dengan adanya keanekaragaman hayati? Adakah
manfaat yang bisa diambil? Adakah dampak jika terjadi penurunan
keanekaragaman tersebut? Apa faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab
penurunan keanekaragaman?

Aktivitas pada pertemuan ke-2 ini akan berusaha menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.

25

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas-aktivitas pada pertemuan ke-2 ini antara lain adalah:1) Diskusi
mengenai manfaat keanekaragaman hayati di berbagai bidang; 2) Diskusi
faktor dan dampak penurunan keanekaragaman hayati; 3) Diskusi dan
presentasi tentang upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

Aktivitas pembelajaran di pertemuan ke-2 ini akan mencapai indikator 3.2.5.,
3.2.6., dan 3.2.7. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Discovery
Learning. Sintaks yang akan dilalui adalah 1) Pemberian rangsangan
(Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)
Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing); 5)
Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi
(Generalization).

1) Diskusi mengenai manfaat keanekaragaman hayati di berbagai
bidang

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan
manfaat sosial, ekonomis, dan sosiologis dari keanekaragaman hayati.

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
-Video yang memaparkan manfaat ekonomi, sosial, dan ekologis
keanekaragaman hayati
-laptop, LCD projector, speaker aktif
-Papan tulis dan kapur/spidol;

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:
(Stimulation)
a. Meminta peserta didik untuk menyimak video yang berisi manfaat-manfaat

yang dapat diambil dari keanekaragaman hayati. Baik manfaat ekonomi,

26

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

sosial, atau ekologi. Guru tidak menyebutkan langsung perihal manfaat-
manfaat tersebut, tapi mengarahkan pertanyaan kepada peserta didik
mengenai korelasi antara isi video dengan materi pembelajaran
sebelumnya.
b. Memfasilitasi diskusi dengan pertama kali melakukan brainstorming,
mendaftar manfaat-manfaat apa saja yang kira-kira menurut peserta didik
dapat diambil dari keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Setelah
didapat daftat manfaat-manfaat tersebut, peserta didik diminta untuk
mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori (ekonomi, sosial,
ekologi).

2) Diskusi tentang faktor-faktor penurunan keanekaragaman hayati,
dampaknya, dan upaya pelestarian
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Memprediksi dampak kerusakan keanekaragaman hayati
2. Menganalisis faktor-faktor penyebab penurunan keanekaragaman
hayati
3. Menyajikan usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
- Spidol dan kertas plano

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:
(Problem Statement)

a. Setelah jelas mengenai manfaat-manfaat keanekaragaman hayati,
guru kemudian memberi pertanyaan sederhana. Yaitu tentang hewan

27

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dan tumbuhan apa yang peserta didik ketahui dulu pernah ada/sering
ditemukan, tapi sekarang menjadi jarang/sulit dicari. Guru meminta
peserta didik menuliskan di kertas plano hasil diskusinya. Jadikan
fenomena tersebut sebagai topik pembuka untuk mengkaji masalah di
langkah berikut ini.
b. Mengarahkan peserta didik untuk menemukan masalah apa yang ada
di seputar keanekaragaman hayati (sehingga didapat 3 pokok
masalah. Yaitu: 1. Apa yang terjadi apabila terjadi penurunan
keanekaragaman hayati; 2. Faktor apa yang menjadi penyebab
turunnya keanekaragaman hayati; 3. Bagaimana usaha pelestarian
yang dapat dilakukan untuk melindungi keanekaragaman hayati).

(Data Collection)

c. Memfasilitasi peserta didik untuk mencari informasi/data
kerusakan/penurunan keanekaragaman hayati di Indonesia.

d. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan eksplorasi dalam
rangka mengumpulkan informasi untuk nanti menganalisis faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan keanekaragaman
hayati.

(Data Processing)

e. Memfasilitasi diskusi kelas tentang dampak kerusakan
keanekaragaman hayati di Indonesia yang telah dikumpulkan
datanya sebelumnya.

f. Memfasilitasi diskusi kelas untuk menganalisis faktor-faktor
penyebab penurunan keanekaragaman hayati. Peserta didik
dimotivasi untuk menjelaskan hasil analisisnya menggunakan
kalimat sendiri berdasarkan data yang telah dikumpulkannya.

g. Mendiskusikan usulan-usulan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati yang berasal dari ide/gagasan peserta didik sendiri (tidak

28

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

mencari dari buku atau internet). Dorong peserta didik untuk
mengemukakan ide-idenya yang orisinil dan argumentatif.
(Verification)
h. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh validasi hasil
diskusinya dari guru dengan memberikan bukti dan penjelasan
mengenai dampak penurunan keanekaragaman hayati, faktor-faktor
penyebab penurunannya, serta menyajikan informasi pelestarian
keanekaragaman hayati dengan pembentukan sistem kawasan
lindung, pelestarian secara ex situ, pelestarian pada kawasan
agroekosistem, dan kawasan non-lindung, melindungi sistem
pengetahuan masyarakat tradisional serta seluruh sistem
pengetahuan yang ada tentang konservasi keanekaragaman hayati,
serta mengembangkan dan mempertahankan sistem pengelolaan
keanekaragaman hayati berkelanjutan.
(Generalization)
i. Memfasilitasi pengambilan kesimpulan oleh peserta didik dari
seluruh topik keanekaragaman hayati yang telah dipelajari selama 2
pertamuan (6 jam pelajaran). Guru memberi stimulus atau
pertanyaan-pertanyaan pengarah agar peserta didik dapat menyusun
kalimat kesimpulannya secara mandiri, dengan benar dan tepat.

29

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD 1. Observasi Morfologi Teman Sebangku

A. Tujuan
1. Mengamati variasi ciri morfologi tubuh manusisa
2. Mendeskripsikan ciri-ciri morfologi yang sudah diamati untuk membedakan
setiap individu
B. Pertanyaan penyelidikan
Apa yang ingin kamu ketahui tentang keanekaragaman gen, tuliskan dalam
bentuk pertanyaan di bawah ini!
1. ……………............................................................................................................
2. ................................................................................................................................
3. dst
C. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Anggota tubuh
D. Cara Kerja
1. Amati karakteristik teman sebangku secara bergantian kemudian catat
hasilnya.
2. Buatlah interpretasi berdasarkan hasil pengamatanmu.
E. Hasil Pengamatan

30

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

F. Diskusi
1. Apa yang dapat kamu jelaskan berdasarkan data dari setiap karakteristik

yang kamu amati?
2. Apakah yang dapat ditunjukkan dari perbedaan suatu karakteristik?
3. Faktor apa yang menimbulkan perbedaan karakteristik setiap individu?
4. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari kegiatan di atas?

31

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 2. Observasi Jenis-Jenis Pisang

A. Tujuan
1. Membandingkan perbedaan ciri-ciri morfologi beberapa jenis pisang
2. Mendeskripsikan ciri-ciri setiap jenis pisang

B. Pertanyaan Penyelidikan
Apa yang ingin kamu ketahui tentang keanekaragaman spesies, tuliskan dalam
bentuk pertanyaan di bawah ini!
1. ...................................................................................................................................
2. ....................................................................................................................................
dst

C. Alat dan Bahan
1. Lima jenis Pisang (Pisang ambon, pisang raja bulu, pisang raja cere, pisang

nangka, pisang tanduk)
2. Mistar
3. Alat tulis

D. Cara Kerja
1. Amati sebanyak mungkin ciri-ciri morfologi beberapa jenis pisang satu per

satu.
2. Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel yang disiapkan sendiri oleh

kelompok.

E. Hasil Pengamatan

32

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

F. Diskusi
1. Apa yang dapat kamu jelaskan berdasarkan data dari setiap karakteristik

spesies yang kamu amati?
2. Apakah yang dapat ditunjukkan dari perbedaan karakteristiksuatu spesies?
3. Faktor apa yang menimbulkan perbedaan karakteristik setiap spesies?
4. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari kegiatan di atas?

D. Bahan Bacaan

1. Konsep Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan gen, spesies,
dan ekosistem di suatu kawasan. Keanekaragaman hayati merupakan kajian
yang sangat penting karena akan berkaitan erat dengan kehidupan manusia
sebagai salah satu bagian di dalam sistem kehidupan. Dalam kajian
keanekaragaman hayati di dunia, Indonesia selalu termasuk ke dalam negara
yang diperbincangkan karena merupakan negara yang sangat kaya akan
sumber daya hayatinya. Berbicara mengenai keanekaragaman hayati, sudut
pandang kita selalu terbatas pada sumber daya hayati di daratan saja, namun
dengan semakin berkembangnya kajian-kajian kelautan, maka
keanekaragaman hayati di lautan juga mulai diperhitungkan. Hal ini
disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,
sehingga menjadi negara yang sangat diperhitungkan dalam hal biodiversitas
di dunia.

Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara yang termasuk ke dalam
negara megabiodiversitas, yaitu negara yang mempunyai tingkat
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Negara-negara tersebut adalah
Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Brasil, Cina, Ekuador, Filipina, India,
Indonesia, Kolombia, Kongo, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini,

33

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Peru, dan Venezuela. Hutan tropis Indonesia beserta Brazil dan Kongo adalah
wilayah dengan keanekaragaman spesies darat tertinggi di dunia (Sutarno,
2015). Fakta- fakta ini mendorong kita untuk lebih mencintai tanah air dan
mengapresiasi kekayaan negeri Indonesia. Negara megabiodiversitas dihuni
oleh sedikitnya 2/3 dari semua spesies vertebrata non-ikan dan 3/4 dari
semua spesies tumbuhan tinggi di dunia.

2. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman
Hayati

Gambar 3 Peta Dunia
(sumber: http://pics-about-space.com/)

Coba Saudara perhatikan Gambar 3, Apa yang dapat Saudara amati dari
gambar tersebut? Ya, benar. Saudara dapat memperhatikan adanya perbedaan
warna di setiap kawasan. Terdapat warna hijau, coklat, dan juga putih di
daratan. Apakah Saudara menyadari, kawasan di sepanjang garis khatulistiwa
berwarna hijau? Kawasan tersebut yaitu Benua Amerika bagian selatan
termasuk diantaranya Brazil, Venezuela, Kolombia, dan seterusnya. Selain itu
juga bagian tengah dari Benua Afrika, termasuk diantaranya Kenya, Kongo,
Tanzania, dan seterusnya. Akhirnya dapat kita amati bahwa Indonesia, negara
kita, merupakan salah satu negara di Benua Asia yang terletak di garis
khatulistiwa, yang tampak dari atas berwarna hijau. Fakta lain menunjukan

34

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

bahwa jika kita bergerak ke bagian utara atau selatan dari garis khatulistiwa,
tampak ada perubahan warna dari daratan cenderung menjadi coklat.
Kawasan di sebelah utara diantaranya Benua Afrika bagian utara, termasuk
diantaranya Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, dan seterusnya, yang terkenal
dengan gurunnya yaitu Gurun Sahara. Di Benua Asia dapat kita amati kawasan
Timur Tengah juga didominasi oleh warna coklat. Kemudian sebagian dari
negara Amerika Serikat juga tampak terdapat daerah yang berwarna coklat.
Sedangkan di sebelah selatan diantaranya Benua Australia dan juga Benua
Afrika bagian selatan yang didominasi warna coklat. Lebih ekstrim lagi jika
kita lihat di kawasan paling utara dan juga selatan, didominasi oleh warna
putih, yaitu kawasan kutub utara dan juga selatan.

Warna hijau menandakan bahwa di kawasan tersebut tertutup oleh vegetasi,
sedangkan warna coklat berarti merupakan kawasan terbuka yang berupa
gurun. Warna putih di kedua kutub menandakan bahwa kawasan tersebut
ditutupi oleh es. Apa yang dapat Saudara simpulkan dari fakta tersebut? Ya,
ternyata letak geografis sangat berkaitan erat dengan keanekaragaman hayati.
Vegetasi merupakan produsen, dengan kata lain adalah sumber energi bagi
makhluk hidup lainnya. Namun yang harus kita pikirkan, mengapa kawasan
yang tampaknya tertutup oleh vegetasi tersebut pada umumnya merupakan
kawasan yang berada di sepanjang garis khatulistiwa? Ya, tepat sekali.
Vegetasi dapat tumbuh dengan baik jika lingkungan menyediakan apa yang
menjadi kebutuhannya. Apa yang menjadi kebutuhan pokok vegetasi atau
tumbuhan? Tentunya sumber energi utama yang diperlukan tumbuhan untuk
hidup adalah energi cahaya matahari. Telah sama-sama kita pahami bahwa di
daerah khatulistiwa intensitas cahaya matahari paling tinggi daripada belahan
bumi lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan kawasan sepanjang khatulistiwa
sangat kaya akan vegetasi. Kita patut bersyukur karena Tuhan Yang Maha
Kuasa telah menempatkan negara kita tepat di garis khatulistiwa.

35

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jika suatu daerah kaya akan vegetasi, maka akibatnya akan mendukung
makhluk hidup lain yang menjadi konsumennya untuk bertahan hidup.
Demikian juga dengan makhluk hidup lain pada tingkat trofik yang lebih tinggi,
karena sumber makanannya pun ikut tersedia. Hal tersebut sangat
mendukung terbentuknya keanekaragaman hayati di suatu kawasan.

3. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari tiga tingkat, yaitu keanekaragaman
hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Keanekaragaman hayati tingkat genetik mempunyai arti bahwa
keanekaragaman tersebut merupakan keanekaragaman yang disebabkan oleh
variasi genetik. Agar lebih jelas, mari kita amati keanekaragaman tingkat
genetik ini pada makhluk hidup yang masih ada dalam satu jenis. Sebagai
contoh, Saudara dapat mengamati Gambar 4.

Gambar 4. Berbagai varietas Ikan Koi
(sumber: http://www.championbayaquatics.com/ChampionkoiVarieties.html)

Apa yang Saudara amati dari Gambar 4 tersebut? Saudara dapat melihat
variasi ikan koi dari warnanya. Ada yang berwarna putih, putih merah, putih
hitam, putih hitam merah, kuning, dan seterusnya. Apa dugaan Saudara yang

36

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

menyebabkan terjadinya variasi tersebut? Benar. Variasi warna tersebut
disebabkan oleh ekspresi dari gen (fenotip) yang dimiliki oleh ikan koi. Jadi,
dalam satu jenis ikan koi ini, variasi dari fenotipnya sangat beragam. Inilah
yang kita sebut dengan keanekaragaman hayati tingkat genetik. Silakan amati
contoh lain di sekitar Saudara yang dapat membuktikan adanya
keanekaragaman hayati tingkat genetik.
b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman yang
terjadi sebagai akibat dari adanya variasi berbagai jenis makhluk hidup.
Dengan kata lain keanekaragaman ini dapat kita amati mulai dari tingkat
marga.

Gambar 5. Keanekaragaman jenis ikan hias air asin
(sumber: http://aquariumprosmn.com/)

37

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sebagai contoh dapat kita amati pada Gambar 5 yaitu berbagai jenis ikan yang
hidup di air tawar. Pada gambar tersebut dapat kita amati adanya variasi
bentuk, warna, ukuran, dan seterusnya pada jenis-jenis ikan yang berbeda.
c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang
terbentuk sebagai akibat dari adanya variasi interaksi kelompok makhluk
hidup dengan lingkungannya. Variasi interaksi tersebut akan menghasilkan
tipe lingkungan yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, coba Saudara
perhatikan berbagai jenis ekosistem yang ada. Tentunya setelah diamati,
Saudara dapat melihat adanya perbedaan jenis-jenis makhluk hidup yang
menempati suatu ekosistem dengan karakter lingkungan tempat hidupnya.
Contoh keanekaragaman ekosistem dapat Saudara amati pada Gambar 6.

Gambar 6. Contoh keanekaragaman ekosistem
(diambil dari berbagai sumber)

38

Unit Pembelajaran
Keanekaragaman hayati

4. Pola Sebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Merujuk pada Gambar 3, jika kita perhatikan dengan cermat, satu-satunya
kawasan di daerah tropis (khatulistiwa) yang mempunyai keunikan tersendiri
adalah Indonesia. Indonesia merupakan satu-satunya negara kepulauan
terbesar yang dilalui garis khatulistiwa. Selain itu, posisi Indonesia diapit oleh
dua benua (Asia dan Australia) juga dua samudera (Samudra Hindia dan
Pasifik). Hal tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang kaya
sumber daya hayatinya, tidak hanya di daratan saja, bahkan kaya sumber
daya hayati di lautannya.

Keunikan tersebut sangat memengaruhi pola sebaran hayati, sehingga para
ilmuwan terdahulu telah meneliti pola sebaran hayati di Indonesia. Terdapat
garis pembatas yang membagi Indonesia menjadi tiga daerah, yaitu Garis
Wallacea dan Garis Weber (Gambar 7). Ketiga daerah tersebut mempunyai
tipe makhluk hidup yang berbeda-beda. Daerah paling barat Indonesia yang
dibatasi oleh Garis Wallacea merupakan kawasan Orientalis. Daerah paling
timur yang dibatasi oleh Garis Weber merupakan kawasan Australis.
Sedangkan daerah yang berada di tengah-tengah yang dibatasi oleh garis
Wallaceae dan Weber disebut dengan kawasan Wallacea atau kawasan
peralihan.

Setiap daerah tersebut ternyata mempunyai ciri khas masing-masing. Daerah
Orientalis mempunyai karakter fauna diantaranya mammalia berukuran
besar, banyak jenis-jenis primata, dan jenis-jenis burung berkicau yang tidak
berwarna cerah. Contohnya yaitu Gajah, Harimau, Orang Utan, Lutung, Jalak
Kerbau, Jalak Bali, dan lain-lain. Daerah Australis mempunyai karakter fauna
diantaranya mammalia berkantung dan jenis-jenis burung berwarna cerah.
Contohnya yaitu Kangguru, Kasuari, Cendrawasih, dan lain-lain. Sedangkan di
daerah peralihan, atau daerah Wallacea, antara Orientalis dan Australis
mempunyai karakter yang berbeda dari kedua daerah yang mengapitnya.

39


Click to View FlipBook Version