Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Ekosistem
Penulis:
Dr. Yeni Hendriani
Penyunting:
Dadi, M.Pd
Desainer Grafis dan Ilustrator:
TIM Desain Grafis
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Ekosistem
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI _________________________________ 137
DAFTAR GAMBAR_____________________________ 139
DAFTAR TABEL ______________________________ 139
PENDAHULUAN ______________________________ 140
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK ________ 142
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi _____________________________ 142
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ______________________________________ 142
APLIKASI DI DUNIA NYATA ____________________ 145
A. Aquascape: Tren Dekorasi Rumah Baru_________________________________ 145
B. Aksi Pengambilan Sampah Pesisir, Menyelamatkan Ekosistem Laut dan
Pesisir._________________________________________________________________________ 146
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________ 148
A. Contoh Soal UN Tahun 2016 _____________________________________________ 148
B. Contoh Soal UN Tahun 2017 _____________________________________________ 150
C. Contoh Soal UN Tahun 2018 _____________________________________________ 152
BAHAN PEMBELAJARAN _______________________ 154
A. Aktivitas Pembelajaran___________________________________________________ 154
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-1_______________________________________ 159
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan ke-2 _______________________________________ 164
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan ke-3 _______________________________________ 167
B. Lembar Kerja Peserta Didik ______________________________________________ 171
LKPD 1 Komponen Ekosistem dan Aliran Energi______________________________ 171
LKPD 2 Jenis-Jenis Ekosistem Darat dan Perairan_____________________________ 173
LKPD 3. Interaksi Antar Komponen Ekosistem ________________________________ 176
LKPD 4. Daur Biogeokimia ______________________________________________________ 178
LKPD 5 Pembuatan Karya Interaksi Antar Komponen Ekosistem ___________ 180
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan______________________________________________________________ 182
Ekosistem dan Komponen Penyusunnya_______________________________________ 182
Aliran Energi dan Siklus Materi dalam Ekosistem_____________________________ 185
Interaksi Antar Komponen Ekosistem _________________________________________ 186
Pengelolaan Ekosistem Berkelanjutan _________________________________________ 188
PENGEMBANGAN PENILAIAN____________________ 191
A. Pembahasan Soal-soal ___________________________________________________ 191
B. Mengembangkan Soal HOTS_____________________________________________ 197
C. Mengembangkan Refleksi Pembelajaran _______________________________ 202
KESIMPULAN ________________________________ 204
UMPAN BALIK _______________________________ 206
138
Unit Pembelajaran
Ekosistem
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Aquascape ___________________________________________________________ 145
Gambar 2. Aksi Masyarakat membersihkan pesisir dari sampah plastik ___ 147
Gambar 3. Singa merupakan hewan carnivora, sedangkan kelinci herbivora
______________________________________________________________________________ 184
Gambar 4. Rantai makanan di perairan _______________________________________ 185
Gambar 5. Jaring-jaring makanan ______________________________________________ 186
Gambar 6. Simbiosis mutualisme ikan hias dengan anemon laut ___________ 187
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ____________________________ 143
Tabel 2. Desain Aktivitas Pembelajaran _______________________________________ 155
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal HOTS ____________________________________________________ 198
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Ekosistem. Melalui pembahasan materi yang terdapat
pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan
materi tersebut ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan indikator yang
telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan bernalar
peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga
mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten dan cara
mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik Ekosistem dalam kehidupan sehari-hari, soal-
soal tes UN topik ini di tiga tahun terakhir sebagai acuan dalam menyusun soal
sejenis, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran,
bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan
deskripsi prosedur mengembangkan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik mendeskripsikan konsep ekosistem dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mendorong peserta didik
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Topik ekosistem yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas subtopik
Ekosistem dan Komponen Penyusunnya, Aliran Energi dan Siklus Materi,
Interaksi Antar Komponen Ekosistem, dan Pengelolaan Ekosistem
Berkelanjutan. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD, yaitu 1)
Komponen ekosistem dan aliran energi; 2) Jenis-jenis ekosistem; 3) Interaksi
antar komponen ekosistem: 4) Siklus biogeokimia; dan 5) Pembuatan karya
140
Unit Pembelajaran
Ekosistem
interaksi antar komponen ekosistem. LKPD dikembangkan secara aplikatif
agar guru mudah mengimplementasikannya di kelas.
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi
Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar
kelas X:
3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen tersebut
4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen
ekosistem (jaring-jaring makanan, siklus Biogeokimia)
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Untuk menilai ketercapaian Kompetensi dasar perlu dikembangkan beberapa
indikator pencapaian kompetensi. Kompetensi Dasar 3.10 dan 4.10 di kelas X
dikembangkan menjadi 12 indikator untuk ranah pengetahuan dan 5 indikator
untuk ranah keterampilan.
Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,
yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan.
Berikut ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.10
dan 4.10 di kelas X.
142
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Tabel 1. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
IPK Penunjang
3.10.1 Menjelaskan konsep ekosistem 4.10.1 Mengumpulkan alat bahan yang
diperlukan untuk membuat karya
yang menunjukkan interaksi antar
komponen ekosistem dalam
bentuk jaring-jaring makanan atau
siklus biogeokimia
3.10.2 Mengidentifikasi komponen- 4.10.2 Merancang karya yang
komponen ekosistem menunjukkan interaksi antar
komponen ekosistem dalam
bentuk jaring-jaring makanan atau
siklus biogeokimia
3.10.3 Menggambarkan aliran energi 4.10.3 Membuat karya yang
dalam ekosistem menunjukkan interaksi antar
komponen ekosistem dalam
bentuk jaring-jaring makanan atau
siklus biogeokimia
3.10.4 Menentukan jenis-jenis
ekosistem darat berdasarkan
ciri-ciri yang dimiliki
3.10.5 Menentukan jenis ekosistem
perairan berdasarkan ciri-ciri
yang dimiliki
IPK Kunci
3.10.6 Menganalisis aliran energi 4.10.4 Menyempurnakan karya yang
pada rantai makanan. menunjukkan interaksi antar
komponen ekosistem dalam
bentuk jaring-jaring makanan atau
siklus biogeokimia
3.10.7 Membuat bagan piramida 4.10.5 Menyajikan karya yang
jumlah berdasarkan populasi menunjukkan interaksi antar
yang ada di suatu ekosistem. komponen ekosistem dalam
bentuk jaring-jaring makanan atau
siklus biogeokimia Indikator
Pengayaan
3.10.8 Mengaitkan jaring-jaring
makanan dalam suatu
ekosistem dengan efek
biomagnifikasi.
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
3.10.9 Mengaitkan komponen-
komponen ekosistem dengan
daur biogeokimia yang terjadi
3.10.10 Menganalisis keterkaitan
interaksi antar komponen
ekosistem
IPK Pengayaan
3.10.11 Memprediksi dampak yang
akan terjadi jika salah satu
komponen ekosistem
dihilangkan.
3.10.12 Merancang pengelolaan
suatu ekosistem agar
berkelanjutan
144
Unit Pembelajaran
Ekosistem
APLIKASI DI DUNIA NYATA
A. Aquascape: Tren Dekorasi Rumah Baru
Coba Anda bayangkan terumbu karang, ikan eksotis, batu besar , dan tanaman
air yang indah, semua itu ada di rumah Anda. Aquascape merupakan tren
dekorasi yang memungkinkan Anda menghadirkan keindahan bawah laut
terbaik ke ruang tamu Anda.
Gambar 1. Aquascape
Sumber: http://www.home-designing.com/2012/01/nature-aquariums-and-aquascaping-
inspiration/takashi-amano-house
Aquascape adalah seni mengatur tanaman air, batu dan kayu apung di
akuarium. Aquascape merupakan hobi yang menenangkan dan memuaskan.
Setiap lansekap benar-benar unik untuk Anda dan dapat disesuaikan dari
waktu ke waktu sesuai dengan perubahan selera dan preferensi artistik.
Akuarium khusus untuk aquascape dapat dibuat dalam berbagai bentuk, dari
tangki persegi panjang tradisional hingga yang berbentuk silindris berlantai
tiga yang diisi oleh ribuan ikan, tanaman, dan karang.
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Aksi Pengambilan Sampah Pesisir, Menyelamatkan
Ekosistem Laut dan Pesisir.
Hasil penelitian CTI-CFF (The Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries,
and Food Security) menyatakan bahwa Indonesia, Malaysia dan Filipina
merupakan penyumbang sampah plastik di laut terbesar di dunia. Sampah
plastik telah menjadi salah satu masalah utama laut dan pesisir. Sampah-
sampah plastik tersebut biasanya berasal dari pesisir pantai tempat objek
wisata yang dibuang dan terbawa gelombang. Ada juga yang berasal dari
pelabuhan-pelabuhan pantai dan aktivitas nelayan di pelabuhan perikanan
atau berasal dari rumah tangga di perkotaan kemudian dibawa oleh aliran
sungai dan bermuara ke laut.
Penumpukan sampah ini dinilai memberi dampak membahayakan bagi
kelangsungan ekosistem laut dan pesisir, karena sifat plastik yang sulit terurai
dalam waktu yang sangat lama. Bahaya sampah plastik dapat mengakibatkan
beberapa kerugian, seperti pencemaran tanah dan air yang berada di
bawahnya, mengganggu rantai makanan, polusi udara, dan dapat membunuh
hewan. Sampah plastik juga berdampak besar pada rusaknya ekosistem
terumbu karang dan ekosistem lain yang ada di laut dan pesisir.
Aksi pembersihan sampah plastik di pesisir dan laut yang dilakukan
kelompok-kelompok masyarakat sangat membantu untuk mengurangi jumlah
plastik yang tertimbun di pesisir dan laut. Hal ini baik sekali di lakukan secara
periodik. Disamping itu juga penting untuk memberikan pemahaman bahaya
sampah plastik bagi lingkungan dan pemahaman bahwa setiap orang adalah
bagian dari lingkungan sehingga dia mau berkontribusi untuk menjaga
lingkungan.
146
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Gambar 2. Aksi Masyarakat membersihkan pesisir dari sampah plastik
Sumber: https://www.mongabay.co.id
Apa yang dapat Anda simpulkan dari dua contoh aplikasi konsep ekosistem
dalam dunia nyata? Tentunya dari contoh pertama Anda dapat melihat
manfaat dalam kehidupan ketika kita memahami konsep ekosistem. Anda
dapat menjadi desainer aquascape yang sekarang sedang tren. Mungkin hal ini
dapat menjadi sumper penghidupan Anda.
Berdasarkan contoh yang kedua, tentunya Anda akan menyadari faktor-faktor
yang dapat merusak keberlanjutan ekosistem. Anda sebagai bagian dari
ekosistem tentunya harus dapat berkontribusi untuk menjaga
keberlanjutannya. Bukankah dengan terjaganya ekosistem maka fungsi dan
jasa ekosistem akan terjaga pula? Dengan terjaganya fungsi dan jasa
ekosistem, maka kehidupan manusia akan terjaga pula.
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
A. Contoh Soal UN Tahun 2016
Berikut ini contoh soal-soal UN topik Ekosistem pada Kompetensi Dasar 3.10
“Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen
tersebut” (Permendikbud Nomor 37, 2018). Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya.
Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan
mengembangkan soal yang setipe pada topik Ekosistem.
1. Soal Ke-1
No. Soal
1 Suatu ekosistem darat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Hampir semua wilayah tertutup oleh salju atau es
Curah hujan sangat rendah
Usia tumbuh tanaman pendek
Vegetasi yang dominan adalah lumut kerak, lumut, dan semak-
semak pendek
Ekosistem yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah….
A. Taiga
B. Tundra
C. Hutan Gugur
D. Savana
E. Hutan Hujan Tropis
Identifikasi
Level Kognitif : Aplikasi (Menentukan/C3)
: 3.10.4 Menentukan jenis-jenis ekosistem darat
Indikator yang
bersesuaian berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
Diketahui : Ciri-ciri suatu ekosistem darat
Ditanyakan : Jenis ekosistem darat yang sesuai dengan ciri-ciri
tersebut
148
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Materi yang : Jenis-jenis ekosistem darat dan ciri-cirinya
dibutuhkan
2. Soal Ke-2
No. Soal
2 Perhatikan skema daur karbon berikut:
Proses X dan Y pada skema tersebut adalah….
A. Fotosintesis, penguraian
B. Respirasi, penguraian
C. Evaporasi, pembakaran
D. Transpirasi, pembakaran
E. Penguapan, dekomposisi
Identifikasi : Penalaran (Mengaitkan/C4)
: 3.10.9 Mengaitkan komponen-komponen ekosistem
Level Kognitif
dengan daur biogeokimia yang terjadi
Indikator yang : Skema daur karbon
bersesuaian
Diketahui
Ditanyakan : Proses yang terjadi pada skema daur karbon
Materi yang : Proses terjadinya daur karbon
dibutuhkan
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Contoh Soal UN Tahun 2017
1. Soal Ke-1
No. Soal
1 Perhatikan daur fosfor berikut:
Proses yang terjadi pada bagian X adalah….
A. fosfor diserap dalam bentuk fosfat anorganik
B. fosfor organik diubah menjadi fosfat anorganik
C. fosfor organik diurai menjadi fosfor
D. fosfor anorganik diurai menjadi fosfor
E. ion fosfat dibentuk menjadi senyawa fosfat anorganik
Identifikasi
Level Kognitif : Penalaran (Mengaitkan/C4)
: 3.10.9 Mengaitkan komponen-komponen ekosistem
Indikator yang
bersesuaian dengan daur biogeokimia yang terjadi
Diketahui : Bagan daur fosfor
Ditanyakan : Proses yang terjadi pada bagian X
Materi yang : Proses terjadinya daur fosfor
dibutuhkan
150
Unit Pembelajaran
Ekosistem
2. Soal Ke-2
No. Soal
2 Burung cendrawasih di Papua mulai langka karena adanya perburuan
liar dan terjadi penebangan hutan. Dampak yang ditimbulkan dari
kelangkaan burung cendrawasih adalah….
A. meningkatnya hewan pemakan serangga
B. menurunnya populasi makanan burung
C. hilangnya suara burung di hutan
D. meningkatnya populasi serangga
E. menurunnya populasi serangga
Identifikasi
Level Kognitif : Penalaran (Memprediksi/C5)
Indikator yang
bersesuaian : 3.10.11 Memprediksi dampak yang akan terjadi jika
Diketahui salah satu komponen ekosistem hilang.
Burung cdeinhdilraanwgaksainhhdilidPihaiplaunagmkaunladiilhainlagnkgakkaanr.ena
:
adanya perburuan liar
Ditanyakan : Dampak kelangkaan burung cendrawasih
Materi yang : Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
dibutuhkan
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Contoh Soal UN Tahun 2018
1. Soal Ke-1
No. Soal
1 Perhatikan jaring-jaring makanan pada ekosistem di bawah ini:
Jika terjadi pencemaran pestisida di perairan, konsentrasi zat pencemar
terbanyak dalam jaringan terdapat pada….
A. fitoplankton
B. zooplankton
C. hiu
D. lumba-lumba
E. Paus pemakan lumba-lumba
Identifikasi
Level Kognitif : Penalaran (Mengaitkan/C4)
: 3.10.9 Mengaitkan jaring-jaring makanan dalam
Indikator yang
bersesuaian suatu ekosistem dengan efek biomagnifikasi.
Diketahui : Bagan jaring-jaring makanan
Ditanyakan : Spesies yang memiliki konsentrasi zat pencemar
Materi yang terbanyak dalam jaringan.
dibutuhkan
: Proses Biomagnifikasi
152
Unit Pembelajaran
Ekosistem
2. Soal Ke-2
No. Soal
2 Pada suatu ekosistem air laut, jumlah ganggang atau fitoplankton adalah
5000, ikan kecil 300 ekor, ikan sedang sebanyak 50ekor, dan ikan besar
sebanyak 5 ekor. Bentuk piramida jumlah yang sesuai adalah….
Identifikasi : Penalaran (Membagankan/C4)
Level Kognitif
3.10.10 Membuat bagan piramida jumlah
Indikator yang : berdasarkan populasi yang ada di suatu
bersesuaian
Diketahui ekosistem.
Ditanyakan : Jumlah beberapa spesies yang ada di ekosistem air
Materi yang
dibutuhkan laut.
: Piramida jumlah yang tepat
: Konsep piramida jumlah
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan
pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik Ekosistem. Proses pembelajaran dikembangkan dengan
prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha memfasilitasi kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas
pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang digunakan, dan bahan
bacaannya.
Alokasi waktu yang dirancang untuk pembelajaran ini 3 kali pertemuan
masing-masing 3 jam pelajaran (@45 menit). Hasil belajar yang diharapkan
dapat dicapai peserta didik dari pembelajaran ini adalah pemahaman konsep
ekosistem dan aplikasinya dalam kehidupan. Pemahaman terhadap
komponen-komponen ekosistem diharapkan membuat peserta didik memiliki
wawasan untuk berwirausaha dalam hal aquascape jika diperlukan. Hal
penting lainnya, dengan pemahaman konsep ekosistem ini akan terjadi
internalisasi diri bahwa dia adalah bagian dari ekosistem sehingga mau
berkontribusi untuk penyelamatan ekosistem. Dengan proses belajar yang
dilakukan dalam unit ini, diharapkan kemampuan peserta didik dalam hal
pengamatan, pengambilan data, analisis data, memprediksi, dan menarik
kesimpulan meningkat.
A. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran berisi alternatif langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi pada topik Ekosistem. Untuk memudahkan penyusunan langkah-
langkah pembelajaran, terlebih dahulu disusun desain aktivitas pembelajaran
yang dapat dilihat pada Tabel 2. Selanjutnya aktivitas pembelajaran akan
154
Unit Pembelajaran
Ekosistem
diuraikan lebih rinci, menjadi tiga skenario pembelajaran. Pengembangan
skenario pembelajaran mengacu pada kriteria yang ditetapkan pada Standar
Proses (Permendikbud nomor 22 tahun 2016). Berikut ini rincian aktivitas
pembelajaran untuk masing-masing pertemuan.
Tabel 2. Desain Aktivitas Pembelajaran
IPK Materi/Sub Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan Media dan Alokasi
Materi sumber Waktu
Menjelaskan Jenis Penilaian belajar
konsep Konsep 9 X 45’
3.10.1 ekosistem ekosistem A.Kegiatan Awal 1. Tes Kognitif 1. LKS (dilaku
3.10.2 Mengidentifi Komponen- 1. Mengkondisikan 2. Gambar an
3.10.3 kasi komponen a. Tes tulis PG Berbagai dalam
3.10.4 komponen- ekosistem b. Tes tulis ekosistem tiga
komponen peserta didik untuk darat dan kali
3.10.5 ekosistem Aliran perairan pertem
Menggambar energi mengikuti Uraian 3. Video uan)
3.10.6 kan aliran dalam pembelajaran Terbuka ekosistem
3.10.7 energi dalam ekosistem 4. Kertas
ekosistem Jenis –jenis (Mengucapkan salam, plano
3.10.8 Menentukan ekosistem mengecek kehadiran, 2. Tes Psiko- 5. Lem
jenis-jenis darat meminta peserta didik motor atau
ekosistem a. Observasi Isolasi
darat Jenis-jenis mempimpin doa) 6. Spidol
berdasarkan ekosistem kegiatan 7. Kompu-
ciri-ciri yang perairan 2. Memberikan motivasi praktik ter atau
dimiliki b. Observasi laptop
Menentukan Rantai belajar dengan keterampilan 8. LCD
jenis makanan presentasi proyektor
ekosistem menunjukkan c. Penilaian
perairan Piramida produk
berdasarkan jumlah manfaat konten yang
ciri-ciri yang
dimiliki Jaring- akan dipelajari dalam
Menganalisis jaring
aliran energi makanan kehidupan sehari-hari
pada rantai
makanan. 3. Melakukan apersepsi
Membuat
bagan untuk mengecek 3. Tes Afektif
piramida Observasi
jumlah pengetahuan dan dalam proses
berdasarkan pembelajara
populasi yang keterampilan awal n
ada di suatu
ekosistem. peserta didik
Mengaitkan
jaring-jaring 4. Menyampaikan tujuan
makanan
pembelajaran,
cakupan materi yang
akan dipelajari, dan
hasil belajar yang
diharapkan
B.Kegiatan inti
1. Discovery Learning
Peserta didik melakukan
pengamatan gambar
suatu eksistem untuk
melihat komponen-
komponen ekosistem
sehingga dapat
menemukan konsep
ekosistem
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Materi/Sub Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan Media dan Alokasi
Materi Jenis Penilaian sumber Waktu
belajar
dalam suatu 2. Interactive
ekosistem
dengan efek Demonstration
biomagnifika
si. Guru menayangkan video
3.10.9 Mengaitkan ekosistem untuk
komponen- memberikan penguatan
komponen daur
ekosistem biogeokimia tentang komponen-
dengan daur
biogeokimia Interaksi komponen ekosistem.
yang terjadi Makhluk Mintalah peserta didik
Hidup
3.10.10 Menganalis untuk memprediksi apa
is Dampak
keterkaitan kerusakan yang akan terjadi jika ada
interaksi ekosistem komponen ekosistem
antar
komponen Pengelolaan yang hilang? Selanjutnya
ekosistem ekosistem
peserta didik diminta
3.10.11 Mempredik
si dampak mengamati komponen-
yang akan komponen ekosistem
terjadi jika
salah satu yang ada di lingkungan
komponen
ekosistem sekolah dan membuat
dihilangkan piramida jumlah
.
berdasarkan hasil
3.10.12 Merancang
pengelolaa pengamatan.
n suatu
ekosistem 3. Inquiry Lesson
agar
berkelanjut Peserta didik mengamati
an gambar bentang alam
ekosistem darat dan
perairan, selanjutnya
menggunakan informasi
yang didapat berupa ciri-
ciri untuk menentukan
jenis-jenis ekosistem
darat dan ekosistem
perairan.
4. Inquiry Laboratory
Melalui praktik pembuatan
bagan rantai makanan dan
jaring-jaring makanan,
Peserta didik mengaitkan
kedua hal tersebut dengan
aliran energi, fenomena
biomagnifikasi, daur
biogeokimia dan interaksi
mahkluk hidup yang
terjadi. Peserta didik
mengkonfirmasi hasil
temuan mereka dalam
diskusi kelas.
5. Real World
Application-
156
Unit Pembelajaran
Ekosistem
IPK Materi/Sub Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan Media dan Alokasi
Materi Jenis Penilaian sumber Waktu
belajar
Peserta didik secara
berkelompok diminta
membuat karya yang
menunjukkan interaksi
antar komponen
ekosistem dalam bentuk
jaring-jaring makanan
atau siklus biogeokimia.
6. Hypothetical Inquiry
Peserta didik
mengembangkan upaya
bagaimana mengelola
ekosistem supaya
berkelanjutan.
C. Kegiatan Penutup
1. Melakukan refleksi
atau membuat
rangkuman dengan
melibatkan peserta
didik
2. Melakukan penilaian
hasil belajar
3. Menugaskan siswa
untuk mempelajari
ekosistem yang ada di
lingkungan
rumahnya.
4.10.1 Mengumpulk Karya
4.10.2 an alat bahan interaksi
yang antar
diperlukan komponen
untuk ekosistem
membuat dalam
karya yang bentuk
menunjukkan jaring-
interaksi jaring
antar makanan
komponen atau siklus
ekosistem biogeokimia
dalam bentuk
jaring-jaring
makanan
atau siklus
biogeokimia
Merancang
karya
tersebut
diatas
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Materi/Sub Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan Media dan Alokasi
Materi Jenis Penilaian sumber Waktu
belajar
4.10.3 Membuat
4.10.4 karya
4.10.5 tersebut
diatas
Menyempurn
akan karya
tersebut
diatas
Menyajikan
karya
tersebut
diatas
158
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Jika kita berjalan-jalan di halaman sekolah dan melakukan pengamatan serta
mencatat makhluk hidup dan benda yang ada disekitarnya, kira-kira makhluk
hidup dan benda apa saja yang dapat kita temukan? Mungkin kita dapat
menemukan semut, kupu-kupu, ulat, burung, jangkrik dan berbagai jenis
tumbuhan. Kita juga akan menemukan batu, tanah, air, cahaya matahari, atau
angin yang berhembus sepoi-sepoi mendinginkan badan kita. Semua makhluk
hidup dan benda-benda itu adalah komponen-komponen yang menyusun
ekosistem di halaman sekolah.
Pada pertemuan pertama kita akan mengobservasi komponen-komponen
ekosistem yang ada di lingkungan sekolah, memprediksi jika ada komponen
ekosistem yang hilang, dan membuat piramida jumlah dari spesies-spesies
yang ditemukan. Selanjutnya kita akan mempelajari gambar bentang alam
ekosistem darat dan perairan untuk menemukan ciri-ciri jenis ekosistem darat
dan jenis ekosistem perairan.
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.10.1, 3.10.2, 3.10.4,
3.10.5, 3.10.7, dan 3.10.11 yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan
pembelajara Inkuiri dari Wenning (2005). Pendekatan Inkuiri Wenning
menunjukkan adanya hierarki praktik pembelajaran baru dalam
Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning/IBL) berupa Learning
Sequence atau Level of Inquiry yang bisa membantu guru meningkatkankan
kecakapan siswa dalam hal praktik Ilmiah dan keterampilan intelektual. Level
pembelajaran berbasis inkuiri tersebut terdiri dari enam level yaitu 1)
Discovery learning, 2) Interactive demonstrations, 3) Inquiry lessons, 4) Inquiry
labs, 5) Real-world applications, dan 6) Hypothetical inquiry. Setiap tahapan
inkuiri akan melatihkan keterampilan praktik ilmiah dan keterampilan
intelektual yang berbeda. Pada pertemuan pertama tahapan inkuiri yang akan
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dilakukan mulai dari Discovery learning, Interactive demonstrations, dan
Inquiry lessons
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu:
a. Menemukan konsep ekosistem melalui pengamatan gambar dan tanya
jawab hasil pengamatan;
b. Mengidentifikasi komponen-komponen ekosistem melalui observasi di
lingkungan sekolah.
c. Membuat bagan piramida jumlah berdasarkan populasi yang ada di
ekosistem sekolah melalui diskusi kelompok
d. Memprediksi dampak yang akan terjadi jika salah satu komponen
ekosistem hilang, melalui diskusi.
e. Menentukan jenis-jenis ekosistem darat berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
melalui pengamatan gambar dan diskusi.
f. Menentukan jenis ekosistem perairan berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
melalui diskusi.
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan:
1. Gambar ekosistem;
2. Video ekosistem
3. Alat tulis menulis
4. Lingkungan sekitar sekolah;
5. Kertas Plano
6. Spidol Besar 3 warna
7. Karton duplex
8. Gunting
9. Selotif
160
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Apa yang Saudara lakukan:
A. Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
(Mengucapkan salam, mengecek kehadiran, meminta peserta didik
mempimpin doa)
2. Memberikan motivasi belajar dengan menunjukkan manfaat konten
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
3. Melakukan apersepsi untuk mengecek pengetahuan dan keterampilan
awal peserta didik
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi yang akan
dipelajari, dan hasil belajar yang diharapkan
B. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti Saudara akan melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Inkuiri Wening. Pada pertemuan pertama
terdiri dari tiga tahapan yaitu Discovery learning, Interactive
demonstrations, dan Inquiry lessons. Lakukan tahapan-tahapan tersebut
seperti petunjuk yang diuraikan di bawah ini.
1. Discovery Learning
Guru meminta peserta didik mengamati gambar ekosistem,
kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
membimbing mereka menemukan hasil pengamatan berupa
karakteristik dan komponen-komponen ekosistem. Pertanyaan
yang diajukan misalnya sebagai berikut:
• Komponen-komponen apa yang kalian temukan pada gambar
ini?
• Adakah interaksi antar komponen-komponen tersebut?
• Apa karakteristik khusus dari lingkungan ini?
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hendaknya membimbing
siswa untuk membangun konsep tentang ekosistem. Jawaban
siswa yang berkaitan dengan hasil pengamatan hendaknya
dituliskan di papan tulis. Ajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan
sampai siswa menemukan konsep ekosistem.
2. Interactive Demonstration
Guru menayangkan video ekosistem untuk memberikan
penguatan tentang komponen-komponen ekosistem. Mintalah
peserta didik untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika ada
komponen ekosistem yang hilang? Selanjutnya peserta didik
diminta melakukan observasi dengan menggunakan LKPD 1 yaitu
mengamati komponen-komponen ekosistem yang ada di
lingkungan sekolah dan mencatat hasilnya pada tabel
pengamatan. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan tersebut
peserta didik diminta membuat bagan piramida jumlah pada
kertas plano dan menempelkan hasilnya di papan tulis. Kelompok
peserta didik yang mampu menyelesaikan tugasnya paling dahulu
diberi penghargaan
3. Inquiry Lesson
Kegiatan berikutnya, setiap kelompok peserta didik ditugasi
mengamati gambar bentang alam ekosistem darat dan perairan
(LKPD 2). Mintalah mereka menemukan karakteristik khusus
untuk setiap jenis ekosistem yang ditemukan. Selanjutnya dengan
menggunakan informasi yang didapat berupa ciri-ciri bentang
alam, tentukan jenis-jenis ekosistem darat dan ekosistem
perairan yang mereka temukan. Jika waktu cukup mintalah setiap
kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatannya,
kelompok lain melengkapi atau mengajukan pertanyaan. Namun
162
Unit Pembelajaran
Ekosistem
jika waktunya terbatas cukup dua kelompok saja yang maju. Satu
kelompok mewakili kegiatan observasi komponen-komponen
ekosistem dan bagan piramida jumlah, kelompok lainnya
mewakili kegiatan menentukan jenis-jenis ekosistem.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah
dilakukan, kemudian membimbing peserta didik untuk
membuat rangkuman.
2. Guru Menugasi peserta didik untuk mempelajari rantai
makanan, jaring-jaring makanan, interaksi antar komponen
ekosistem, dan daur biogeokimia.
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan ke-2
Pernahkan Anda melihat sekumpulan lebah beterbangan mengisap nektar
(sari bunga) untuk dibawa kesarangnya? Apa yang terjadi dengan sari bunga
tersebut? Di dalam perut lebah, sari bunga itu akan diubah menjadi madu yang
sangat bermanfaat. Disamping madu yang dihasilkannya, lebah juga
membantu penyerbukan pada saat lebah itu hinggap dari satu bunga ke bunga
yang lain. Sebagian tumbuhan membutuhkan hewan penyerbuk untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan tumbuhan untuk berbagai
keperluan. Hal ini menunjukkan adanya saling interaksi antara organisme satu
dengan lainnya dan antara organisme dengan lingkungan.
Pada aktivitas pembelajaran pertemuan ke-2 ini Saudara akan berlatih
membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan untuk
menggambarkan aliran energi dan fenomena biomagnifikansi, selanjutnya
menganalisis interaksi antar komponen ekosistem, dan daur biogeokimia.
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.10.3, 3.10.6, 3.10.8,
3.10.9, dan 3.10.10. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih
menggunakan pendekatan inkuiri Wenning level 4 yaitu Inquiry laboratory.
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu:
a. Menggambarkan aliran energi pada ekosistem melalui pembuatan rantai
makanan dan jaring-jaring makanan.
b. Mengaitkan jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem dengan efek
biomagnifikasi melalui diskusi.
c. Mengaitkan komponen-komponen ekosistem dengan daur biogeokimia
yang terjadi, melalui diskusi dan pembuatan charta daur biogeokimia.
d. Menganalisis keterkaitan interaksi antar komponen ekosistem melalui
diskusi LKPD 3.
164
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan:
1. Alat tulis menulis
2. Kertas Plano;
3. Spidol Besar 3 warna
4. Karton Duplex
5. Gunting
6. Selotif
Apa yang Saudara lakukan:
A. Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
(Mengucapkan salam, mengecek kehadiran, meminta peserta didik
mempimpin doa)
2. Memberikan motivasi belajar dengan menunjukkan manfaat konten
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
3. Melakukan apersepsi untuk mengecek pengetahuan dan keterampilan
awal peserta didik
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi yang akan
dipelajari, dan hasil belajar yang diharapkan
B. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti Saudara akan melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Inkuiri Wening level Inquiry laboratory. Pada
level ini peserta didik akan melakukan praktik pembuatan bagan rantai
makanan dan jaring-jaring makanan, Peserta didik mengaitkan kedua hal
tersebut dengan aliran energi dan fenomena biomagnifikasi. Selanjutnya
peserta didik akan berlatih menemukan konsep interaksi antar komponen
ekosistem dan daur biogeokimia. Lakukan tahapan-tahapan tersebut
seperti petunjuk yang diuraikan di bawah ini.
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Inquiry laboratory
1. Peserta didik secara berkelompok ditugasi untuk membuat bagan
rantai makanan dan jaring-jaring makanan pada kertas plano.
2. Guru membimbing peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan agar peserta didik paham aliran energi yang terjadi pada
rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing peserta
didik memahami efek biomagnifikasi pada rantai makanan dan jaring-
jaring makanan (LKPD 1).
4. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan LKPD 3 tentang
interaksi antar komponen ekosistem, selanjutnya mereka diminta
membuat daur biogeokimia (LKPD 4), kemudian mengkonfirmasi hasil
pekerjaan mereka dalam diskusi kelas.
5. Guru melakukan review konsep-konsep yang dianggap sulit atau belum
dipahami peserta didik.
Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan,
kemudian membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Guru Menugasi peserta didik untuk mempelajari kembali interaksi antar
komponen ekosistem dan merancang karya yang menunjukkan interaksi
antar komponen ekosistem, karena di pertemuan ketiga peserta didik
akan merancang dan membuat karya tersebut.
166
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan ke-3
Pada aktivitas pembelajaran pertemuan ke-3 ini Saudara akan merancang dan
membuat karya yang menunjukkan adanya interaksi antar komponen
ekosistem. Selanjutnya mereka mengembangkan upaya bagaimana mengelola
ekosistem supaya berkelanjutan. Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai
indikator 3.10.12, 4.10.1, 4.10.2, 4.10.3, 4.10.4, dan 4.10.5. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan masih menggunakan pendekatan inkuiri
Wenning level 5 dan 6 yaitu Real World Application dan Hypothetical Inquiry.
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu:
1. Merancang pengelolaan suatu ekosistem secara berkelanjutan melalui
diskusi.
2. Mengumpulkan alat bahan yang diperlukan untuk membuat karya yang
menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem dalam bentuk jaring-
jaring makanan atau siklus biogeokimia
3. Merancang karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem
dalam bentuk jaring-jaring makanan atau siklus biogeokimia
4. Membuat karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem
dalam bentuk jaring-jaring makanan atau siklus biogeokimia
5. Menyempurnakan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen
ekosistem dalam bentuk jaring-jaring makanan atau siklus biogeokimia
6. Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem
dalam bentuk jaring-jaring makanan atau siklus biogeokimia
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan:
1. Alat tulis menulis
2. Kertas Plano;
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Spidol Besar 3 warna
4. Karton Duplex
5. Gunting
6. Selotif
Apa yang Saudara lakukan:
A. Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
(Mengucapkan salam, mengecek kehadiran, meminta peserta didik
mempimpin doa)
2. Memberikan motivasi belajar dengan menunjukkan manfaat konten
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
3. Melakukan apersepsi tentang pembelajaran sebelumnya.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi yang akan
dipelajari, dan hasil belajar yang diharapkan
B. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti Saudara akan melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Inkuiri Wening level Real World Application
dan Hypothetical Inquiry. Pada level Real World Application ini peserta
didik secara berkelompok diminta membuat karya yang menunjukkan
interaksi antar komponen ekosistem dalam bentuk jaring-jaring makanan
atau siklus biogeokimia. Sedangkan pada level Hypothetical Inquiry
Peserta didik mengembangkan upaya bagaimana mengelola ekosistem
supaya berkelanjutan. Lakukan tahapan-tahapan tersebut seperti
petunjuk yang diuraikan di bawah ini.
Real World Application
1. Guru mengajukan pertanyaan tentang manfaat bagi Peserta didik
memahami konsep ekosistem? Siswa diarahkan untuk memikirkan
168
Unit Pembelajaran
Ekosistem
bagaimana berwirausaha dengan memanfaatkan pemahaman konsep
ini.
2. Peserta didik secara berkelompok ditugasi untuk membuat karya yang
menunjukkan adanya interaksi antar komponen ekosistem dalam
bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, atau siklus biogekimia.
Sebelum proses pembuatan peserta didik diingatkan untuk
mengumpulkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan,
merancang bagaimana bentuk karya, proses pembuatan, dan istilah-
istilah utama terkait karya tersebut. Mereka diperbolehkan untuk
berselancar di internet untuk memperoleh ide. Setelah rancangan
karya selesai baru proses pembuatan karya dimulai. Setelah selesai
pembuatannya karya tersebut masih harus disempurnakan sebelum
dipresentasikan.
3. Guru membimbing peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan agar peserta didik paham bahwa karya yang dibuat sudah
sesuai dengan tugas.
Hypothetical Inquiry
1. Guru mengajukan pertanyaan siapa yang bertanggung jawab untuk
keberlanjutan ekosistem? Diharapkan jawaban peserta didik tidak
hanya mengarah pada pemerintah saja, tapi juga ke masyarakat dan dia
sendiri sebagai bagian dari ekosistem harus turut berkontribusi untuk
keberlanjutan ekosistem.
2. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan upaya apa yang
telah dilakukan pemerintah untuk menjaga kelestarian ekosistem,
setelah itu peserta didik diminta mendiskusikan apa yang dapat dia
lakukan sebagai individu untuk menjaga ekosistem supaya
berkelanjutan. Hasil Diskusi yang diharapkan upaya yang dapat
dilakukan peserta didik, diantaranya:
a. Tidak memetik bagian tanaman sembarangan.
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Menyukai dan membeli produk pertanian lokal.
c. Ikut memelihara tanaman di sekolah maupun di rumah
d. Ikut serta kegiatan penghijauan yang dilakukan institusi tertentu
e. Tidak mencemari lingkungan
3. Guru melakukan review konsep-konsep yang dianggap sulit atau belum
dipahami peserta didik.
Kegiatan Penutup
1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan
peserta didik
2. Melakukan penilaian hasil belajar
3. Menugaskan siswa untuk mempelajari ekosistem yang ada di
lingkungan rumahnya.
170
Unit Pembelajaran
Ekosistem
B. Lembar Kerja Peserta Didik
Unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD, yaitu 1) Komponen ekosistem dan
aliran energi; 2) Jenis-jenis ekosistem; 3) Interaksi antar komponen
ekosistem: 4) Siklus biogeokimia; 5) Pembuatan karya interaksi antar
komponen ekosistem
LKPD 1 Komponen Ekosistem dan Aliran Energi
Dalam suatu ekostem terdapat komponen-komponen ekosistem yang saling
berinteraksi untuk menjaga terjadinya keseimbangan lingkungan. Jika salah
satu komponen ekosistem mengalami penurunan akan menyebabkan
perubahan keseimbangan ekosistem.
Tujuan :
1. Mampu menunjukkan komponen-komponen pembentuk ekosistem.
2. Mampu menjelaskan peran setiap komponen dalam ekosistem.
3. Membuat skema rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Membuat piramida jumlah
Alat dan Bahan:
Alat tulis menulis, kertas plano, karton duplex, spidol besar berwarna, gunting,
dan selotip.
Prosedur Kerja:
1. Pemperhatikan komponen-komponen penyusun ekosistem halaman
sekolah.
2. Catat apa saja yang terdapat dalam ekosistem tersebut.
3. Masukkan hasil pengamatanmu kedalam tabel.
4. Diskusikan peran organism dalam ekosistem.
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Komponen Abiotik Biotik Jumlah Peranan dalam
Ekosistem Ekosistem
1.
2.
3.
….
Diskusi :
1. Apakah yang dimaksud dengan Komponen Abiotik? Beri contoh
berdasarkan hasil pengamatan!
2. Apakah yang dimaksud dengan komponen biotik? Beri contoh
berdasarkan hasil pengamatan!
3. Jelaskan peran masing-masing komponen dalam ekosistem dan contoh
organismenya.
4. Buatlah skema rantai makanan dan jaring –jaring makanan berdasarkan
tabel hasil pengamatan pada kertas plano, kemudian tempelkan di
dinding kelas.
5. Buatlah Piramida jumlah berdasarkan rantai makanan yang Saudara
buat !
6. Beberapa tahun yang lalu, di perkebunan-perkebunan telah digunakan
pestisida DDT untuk membunuh serangga hama. Diskusikan!
a. Mengapa DDT menjadi masalah bagi organisma dengan tingkat
tropik tertinggi?
b. Bagaimana proses DDT memasuki badan-badan air seperti danau
dan laut?
7. Rancanglah permainan dari kartu untuk membantu kalian memahami
aliran energi dalam ekosistem, gunakan kertas duplex berwarna untuk
membuat kartunya.
172
Unit Pembelajaran
Ekosistem
LKPD 2 Jenis-Jenis Ekosistem Darat dan Perairan
Komunitas tumbuhan adalah salah satu fenomena alam yang paling terlihat,
sehingga mereka dapat dengan mudah diamati dan dikategorikan bentuk dan
struktur vegetasinya. Berdasarkan hal tersebut, ekosistem darat dapat
dikategorikan ke dalam empat jenis ekosistem yaitu hutan, padang rumput,
gurun, dan tundra. Adanya perbedaan iklim, ketinggian, dan garis lintang
membuat empat tipe utama ekosistem darat dapat dibagi lagi menjadi bioma
yang berbeda. Faktor yang paling berpengaruh terhadap distribusi bioma
adalah iklim. Suhu (efek latitudinal pada suhu dan paparan cahaya matahari)
dan ketersediaan uap air adalah faktor kunci dalam menentukan lokasi bioma
utama pada skala dunia. Karena elemen iklim paling mempengaruhi vegetasi,
maka deskripsi terperinci dari tipe vegetasi utama didiskusikan dengan tipe
iklim yang sesuai.
Tujuan:
Mendeskripsikan jenis-jenis ekosistem darat dan perairan berdasarkan ciri-
cirinya.
Alat dan Bahan:
Alat tulis menulis, gambar berbagai jenis ekosistem darat
Prosedur Kerja:
1. Perhatikan gambar ekosistem dibawah ini. Amati karakteristik masing-
masing ekosistem, temukan karakteristik atau ciri-ciri khususnya dan
tentukan jenis ekosistem tersebut.
2. Carilah di internet ciri-ciri lain untuk melengkapi karakteristik setiap jenis
ekosistem.
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar A Gambar B
Gambar C Gambar D
174
Unit Pembelajaran
Ekosistem
Gambar E Gambar F
3. Tuliskan hasil diskusimu pada tabel pengamatan berikut ini.
No. Gambar Jenis Ekosistem Karakteristik
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
4. Bayangkan ekosistem perairan, adakah karakteristik tertentu pada
ekosistem perairan? jika ada carilah informasi dan temukan jenis-jenis
ekosistem perairan beserta ciri-cirinya.
5. Apa manfaat yang dapat kamu peroleh setelah mempelajari jenis-jenis
ekosistem darat dan perairan?
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 3. Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Ekosistem terdiri dari komponen makhluk hidup (biotik) dan komponen tidak
hidup (Abiotik) yang saling berinteraksi. Interaksi antar komponen biotik
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu interaksi intraspesifik dan interaksi
interspesifik. interaksi intraspesifik terjadi apabila interaksi dilakukan antar
individu dalam satu spesies. interaksi interspesifik terjadi antara individu
yang bukan dari spesies yang sama dalam satu ekosistem.
Tujuan
Mengidentifikasi jenis interaksi yang terjadi pada hubungan organisme
berikut ini.
Prosedur Kerja
1. Identifikasi masing-masing hubungan berikut, apakah sebagai: a)
Kompetisi; b) predator-mangsa; c) Mutualisma; d) Parasit-Inang, atau e)
Komensalisma
No. Hubungan antar makhluk hidup Jenis Interaksi
1. Kucing berburu tikus dan memakannya
2. Kutu daun mengisap getah dari semak mawar
3. Kanguru jantan berkelahi dengan jantan lainnya
untuk menarik perhatian kanguru betina.
4. Lambung rayap mengandung jamur yang
berfungsi mencerna kayu yang mereka makan.
Jamur tidak dapat hidup di tempat lain. Tanpa
jamur, rayap tidak dapat hidup.
5. Lamprey merupakan ikan yang menempelkan
dirinya ke hiu dan makan dari sisa-sisa makanan
Hiu, sementara hiunya sendiri tidak terpengaruh.
176
Unit Pembelajaran
Ekosistem
2. Tentukan 3 jenis predator dan mangsanya, kemudian analisis :
a. Karakteristik apa yang dimiliki predator tersebut unuk dapat
menemukan dan menangkap mangsanya misal dari sisi jaringan,
naluri, organ tubuh, atau perilaku.
b. Karakteristik apa yang dimiliki mangsa untuk menghindar agar
tidak dimangsa, misal dari sisi kamuflase, mimikri, perilaku, atau
zat kimia.
3. Pada interaksi ikan hias dengan anemon laut, bagaimana hubungan
komensalismenya?
4. Temukan tiga contoh tumbuhan di lingkunganmu, bagaimana
tumbuhan tersebut menjaga dirinya agar tidak dimakan herbivora?
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 4. Daur Biogeokimia
Materi tidak diciptakan atau dihancurkan. Ini berarti atom dan elemen yang
sama dengan yang dimiliki Bumi ketika pertama kali terbentuk adalah atom
dan elemen yang sama dengan yang dimilikinya sekarang. Unsur organik
(kehidupan) utama yaitu C, H, O, N, P, dan S (Karbon, Hidrogen, Oksigen,
Nitrogen, Phospor, dan Sulfur) Semua materi di Bumi didaur ulang melalui
siklus Biogeokimia. Siklus biogeokimia mengacu pada perputaran unsur-
unsur dan senyawa yang bergerak terus-menerus antara Bumi dan
organismenya. Perputaran unsur dan senyawa tersebut terjadi di antara
empat sistem utama: (1) daratan dan tanah (litosfer), (2) organisme (biosfer),
(3) udara (atmosfer) dan (4) lautan (hidrosfer).
Tujuan:
Mengilustrasikan dan menjelaskan bagaimana proses siklus karbon, nitrogen,
fosfor, sulfur, dan oksigen di dalam ekosistem
Alat dan bahan:
Alat tulis menulis, kertas plano, spidol berwarna, dan solatip
Prosedur Kerja
1. Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok kerja, masing-masing
kelompok ditugasi untuk membuat gambar satu siklus biogeokimia yaitu
siklus karbon, nitrogen, fosfor, sulfur, dan oksigen.
2. Carilah informasi tentang siklus biogeokimia di internet atau buku bacaan.
Temukan istilah-istilah kunci pada masing-masing siklus.
3. Gambarlah siklus biogekimia pada kertas plano.
4. Tuliskan laporan yang menguraikan siklus, mendefinisikan semua
terminologi atau istilah, menjelaskan semua langkah yang terlibat dalam
178
Unit Pembelajaran
Ekosistem
siklus, serta faktor-faktor yang dapat mengganggu siklus biogekimia yang
menjadi tugas kelompok kalian.
Diskusi
1. Proses apa yang membuat nitrogen tersedia untuk hewan dan
tumbuhan?
2. Aktivitas manusia telah memodifikasi siklus biogeokimia baik siklus
karbon, nitrogen, atau fosfor. Hal ini telah mengakibatkan
berkurangnya jasa ekosistem darat maupun air. Tentukan dua
aktivitas manusia yang menyebabkan hal itu dan bagaimana proses
terjadinya! Selanjutnya tentukan apa yang harus kita lakukan untuk
mengurangi atau menangani proses modifikasi siklus biogekimia.
3. Jelaskan peran organisma dalam siklus fosfor!
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 5 Pembuatan Karya Interaksi Antar Komponen
Ekosistem
Tujuan
Merancang dan membuat karya yang menunjukkan interaksi antar komponen
ekosistem (jenis interaksi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, atau siklus
biogeokimia).
Pertanyaan penyelidikan:
Apa yang ingin kalian ketahui tentang proses perancangan dan pembuatan
karya interaksi antar komponen ekosistem? Tuliskan dalam bentuk
pertanyaan di bawah ini!
1. ……………...............................................................................................
2. ……………...............................................................................................
3. ……………...............................................................................................
A. Cara Kerja
1. Buatlah rancangan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen
ekosistem!
2. Tentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan karya
interaksi!
3. Buatlah produk karya interaksi hasil rancanganmu dan ujilah
keoptimalannya melalui serangkaian percobaan.
B. Hasil kegiatan
1. Rancangan karya interaksi antar komponen ekosistem
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan karya interaksi
180
Unit Pembelajaran
Ekosistem
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
3. Gambar Karya Interaksi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
C. Diskusi
1. Bagaimana cara kalian merancang karya yang menunjukkan interaksi
antar komponen ekosistem ?
2. Bagaimana inovasi yang kalian lakukan untuk merancang karya interaksi
tersebut?
3. Bagaimana kalkulasi ukuran, warna, bentuk, dan ketepatan karya
interaksi antar komponen ekosistem yang kalian buat agar berdaya guna
dan optimal?
4. Apa permasalahan yang kalian temukan ketika merancang dan membuat
karya interaksi? Bagaimana solusi untuk memecahkan permasalahan
tersebut?
5. Apa kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan kalian dalam
merancang dan membuat karya interaksi?
6. Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil dari kegiatan di atas?
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Topik ekosistem yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas subtopik
ekosistem dan komponen penyusunnya, aliran energi dan siklus materi dalam
ekosistem, interaksi antar komponen ekosistem, dan pengelolaan ekosistem
berkelanjutan. Berikut ini uraian dari masing-masing subtopik.
Ekosistem dan Komponen Penyusunnya
Ekosistem meliputi semua organisme dalam suatu daerah tertentu dan faktor-
faktor abiotik yang berinteraksi dengannya, atau suatu komunitas dengan
lingkungan fisiknya (Campbell, 2004). Ekosistem dapat dipahami dan
dipelajari dalam berbagai ukuran, asalkan ada komponen pokok (biotik dan
abiotik) yang bekerja bersamaan untuk mencapai semacam kemantapan
fungsional. Memang kebanyakan ekosistem tidak pernah dapat ditentukan
benar batasan-batasannya. Reiners (1986), dalam Stilling (1992),
berpendapat bahwa untuk alasan ini dan yang lainnya ekosistem hendaknya
paling sedikit merupakan suatu tingkat organisasi ekologi. Jika kita
kelompokkan komponen-komponen ekosistem maka akan terbagi menjadi 2
kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Komponen tak hidup atau dikenal dengan istilah komponen abiotik.
Komponen itu antara lain: tanah, air, udara, cahaya matahari.
2. Komponen yang terdiri dari makhluk hidup atau disebut dengan komponen
biotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia dan
mikroorganime.
Berdasarkan fungsinya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi
produsen, konsumen, dan pengurai.
182
Unit Pembelajaran
Ekosistem
1. P r o d u s e n
Suatu makhluk hidup dikelompokkan ke dalam produsen jika makhluk
hidup tersebut dapat membuat makanannya sendiri. Semua jenis
tumbuhan hijau adalah produsen. Mengapa tumbuhan hijau dapat
membuat makanan sendiri? Tumbuhan hijau dapat menghasilkan makanan
sendiri karena dia memiliki suatu zat yang dapat menangkap energi cahaya
dan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk makanan melalui
proses fotosintesis. Organisme yang dapat membuat makanan sendiri
disebut organisme autotrof.
2.Konsumen
Kelompok makhluk hidup ini tidak dapat membentuk makanan sendiri,
sehingga hidupnya tergantung pada produsen. Menurut Anda Jenis
makhluk apa saja yang merupakan konsumen? Kelompok konsumen terdiri
dari hewan dan manusia. Kelompok ini disebut juga sebagai organisme
heterotrof, yang artinya organisme yang tidak dapat membuat makanan
sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhannya tergantung pada
organisme lain. Dalam peristiwa makan dan dimakan antara produsen dan
konsumen atau dari konsumen 1 ke konsumen berikutnya terjadi
perpindahan energi. Berdasarkan tingkat makan dan dimakannya, maka
konsumen dikelompokkan ke dalam:
a) Konsumen tingkat I atau konsumen primer, yaitu organisme yang makan
produsen (tumbuhan hijau).
b) Konsumen tingkat II atau konsumen sekunder, yaitu organisme yang
makan konsumen tingkat I.
c) Konsumen tingkat 3 atau konsumen tersier, yaitu organisme yang makan
konsumen tingkat II.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof
dibagi menjadi:
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a) Herbivora: kelompok hewan pemakan tumbuhan seperti daun, kayu, biji,
buah, bunga, dan umbi, contoh: domba, kelinci, dan belalang.
b) Karnivora: kelompok hewan yang memakan makanan yang berasal dari
tubuh hewan lainnya seperti daging, darah, dan sebagainya. Hewan ini
disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewan pemakan daging
adalah singa, elang, dan ular.
c) Omnivora: kelompok hewan yang memakan makanan keduanya baik
tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara
keduanya. Contoh binatang omnivor adalah ayam, tikus, dan musang.
Gambar 3. Singa merupakan hewan carnivora, sedangkan kelinci herbivora
3 . Pengurai atau dekompuser
Kelompok pengurai merupakan mikroorganisme yang menguraikan
senyawa organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme
menjadi senyawa an organik yang lebih kecil. Pengurai biasanya dari
golongan jamur dan bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri
dan mereka memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme
yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat mineral yang akan
meresap ke dalam tanah. Zat mineral tersebut akan diambil tumbuhan.
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta
sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
184
Unit Pembelajaran
Ekosistem
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan
bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara
ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
Aliran Energi dan Siklus Materi dalam Ekosistem
Sinar matahari merupakan sumber energi di dalam ekosistem yang oleh
tumbuhan hijau dapat diubah menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa
karbohidrat (glukosa) melalui proses fotosintesis. Senyawa karbohidrat
merupakan makanan bagi hewan pemakan tumbuhan. Makanan tidak hanya
merupakan sumber energi langsung bagi konsumen tetapi juga merupakan
sumber materi yang diperlukan tumbuhan untuk membangun tubuhnya.
Perpindahan energi dari sumbernya melalui rangkaian organisme dalam
proses makan-dimakan disebut rantai makanan.
Gambar 4. Rantai makanan di perairan
Di dalam ekosistem jarang ditemukan rantai makanan sederhana seperti
contoh di atas. Jika diagram rantai makanan ini dibuat banyak sekali dan
berbentuk jalin menjalin antara rantai makanan yang satu dengan yang
lainnya, maka akan berbentuk seperti jaring-jaring makanan. Dalam dunia
185