The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by habibahn09, 2021-03-23 21:04:13

Pendidikan Keterampilan Hidup

Buku Guru PKH versi 2020

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Pertemuan 3

Mengekspresikan
Perasaan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Sesi Pertanyaan
Wawasan Yang Dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat belajar bagaimana mengidentifikasi
Sesi Cerita perasaan-perasaan mereka dan
bagaimana mereka terhubung dengan
pikiran dan tindakan mereka. Mereka
juga akan belajar bahwa, dengan
mengubah pemikiran mereka, mereka
dapat mengalami lebih banyak perasaan
positif. Terakhir, mereka akan belajar
bagaimana menggunakan keterampilan
berpikir kritis untuk memikirkan cara
mengekspresikan perasaan mereka dan
menanggapi situasi dengan cara yang
positif untuk diri mereka sendiri dan
orang lain.

Edisi Revisi 2020 51

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Perasaan
• Berempati • Mengelola perasaan
• Mengelola stres dan perasaan

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi dan mengungkapkan berbagai perasaan yang berbeda;
• Memahami hubungan antara pikiran, perasaan dan tindakan kita;
• Menyarankan cara-cara positif untuk mengekspresikan perasaan kepada teman

atau orang di sekitar mereka.

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Ada lebih dari satu cara untuk mengekspresikan perasaan kita. Kita harus selalu

berusaha untuk mengekspresikan perasaan kita dengan cara yang positif untuk
diri kita sendiri dan orang lain;

• Perasaan kita terhubung dengan pikiran dan tindakan kita. Selalu ada lebih dari
satu cara untuk menanggapi perasaan kita;

• Perasaan yang kuat memengaruhi kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan
jelas. Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum
menanggapi situasi yang membuat kita stres/tertekan.

52 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Pengantar 5
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuan: Mengekspresikan Perasaan.

Mulailah pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya.

Mintalah siswa-siswi untuk mengingat pesan-pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengidentifikasi dan mengungkapkan berbagai perasaan yang berbeda;
• Memahami hubungan antara pikiran, perasaan dan tindakan kita;
• Menyarankan cara positif dan negatif untuk mengekspresikan perasaan kita.

Informasi Penting: Perasaan 10
menit
Jelaskan definisi perasaan kepada siswa-siswi menggunakan bahasa yang sederhana:
• Perasaan kita berbeda dengan pikiran kita. Pikiran kita menggambarkan apa yang

kita pikirkan tentang suatu situasi, sedangkan perasaan kita adalah bagaimana
hal yang kita rasakan membuat kita merasakan sesuatu;

• Anda dapat membedakannya karena pikiran diungkapkan dalam bentuk kalimat,
sedangkan perasaan diungkapkan dalam bentuk satu kata;

• Ketika perasaan kita benar-benar kuat, kadang-kadang kita bisa merasakannya
di tubuh kita; misalnya, ketika kita benar-benar marah, kita mungkin merasakan
ketegangan di otot kita dan rasa panas di wajah kita.

Berikan contoh-contoh berikut kepada siswa-siswi (atau Anda dapat membuatnya
sendiri):
• Saya pikir tidak ada yang menyukai saya (berpikir),

hal tersebut membuat saya merasa ………. (perasaan)

• Saya pikir saya buruk dalam berolahraga (berpikir),
hal tersebut membuat saya merasa ………. (perasaan)

• Saya pikir saya berhasil mengerjakan ujian dengan baik (pemikiran),
hal tersebut membuat saya merasa ………. (perasaan)

Edisi Revisi 2020 53

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa setiap perasaan dapat diekspresikan dengan
cara yang berbeda. Misalnya, ketika kita marah kita mungkin memilih untuk menjadi
pribadi yang argumentatif, atau kita mungkin menjadi diam dan tidak berbicara
kepada siapapun.

Beritahu siswa-siswi bahwa ada berbagai cara untuk mengekspresikan perasaan
kita dan kita harus berusaha untuk mengekspresikan perasaan kita dengan cara yang
positif untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa selain belajar tentang bagaimana
mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan mereka sendiri, penting juga
untuk mencoba memahami perasaan orang lain, termasuk dampak dari kata-
kata dan tindakan mereka terhadap orang lain. Keterampilan hidup yang penting
ini dikenal sebagai empati. Dengan memahami perasaan orang lain, kita dapat
menemukan cara untuk membantu mereka atau menghindari perkataan ataupun
perbuatan yang dapat menyakiti perasaan mereka.

15 Kegiatan 1: Mengidentifikasi Perasaan
menit
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke bagian buku kerja mereka, yang berjudul
Bagaimana Perasaan Mereka?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara yang kerap digunakan oleh kaum muda
untuk menunjukkan perasaan mereka saat berbincang secara online adalah dengan
menggunakan ‘emoji’.

Beri siswa-siswi 10 menit untuk menuliskan perasaan yang diwakili masing-masing
emoji, pada lembaran yang tersedia. Ketika waktunya habis, bandingkan jawaban
satu sama lain.

Jelaskan bahwa beberapa perasaan lebih mudah untuk diidentifikasi jika dibandingkan
dengan perasaan lainnya, karena setiap orang mengekspresikan perasaannya secara
berbeda. Sebagai contoh, mungkin mudah untuk mengetahui kapan sebuah emoji
mewakili rasa sedih, tetapi dalam kehidupan nyata mungkin tidak selalu mudah untuk
mengatakan apakah seseorang sedang merasa sedih atau kesal.

Beritahu kepada siswa-siswi bahwa mengenali perasaan diri adalah dasar dari
kecerdasan kesehatan mental seseorang. Kemampuan mencermati perasaan diri
sendiri akan membuat kita peka terhadap apa yang sedang kita rasakan. Kepekaan
tersebut akan memengaruhi keputusan-keputusan yang harus kita ambil.

54 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Kegiatan 2: Berpikir, Merasakan, Melakukan 20
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa jika kita dapat memahami bagaimana cara pikiran,
perasaan dan tindakan kita saling terhubung satu sama lain, kita dapat memilih cara
yang lebih produktif dan positif untuk mengungkapkannya atau mengatasinya.

Berikan studi kasus berikut sebagai contoh:

Bayangkan ada dua orang, Rina dan Yosua, yang mengalami perasaan yang
sama: ketidakpastian tentang masa depan mereka. Rina dan Yosua sama-sama
menyiapkan diri untuk mengikuti ujian akhir semester. Mereka merasa berada di
bawah tekanan untuk memperoleh nilai yang cukup agar diterima di SMA yang
mereka inginkan. Yosua berbicara kepada orang tuanya tentang kekhawatirannya
dan mereka membantu mengidentifikasi tema pelajaran apa yang paling dia kuasai
dan apa yang perlu dia pelajari lebih lanjut. Mereka juga mendorongnya untuk
meluangkan waktu setiap hari untuk berolahraga agar pikirannya lebih jernih. Rina
tidak memberitahu siapapun tentang kekhawatirannya dan menghabiskan waktu
setiap malam belajar sampai dini hari. Akibatnya, dia merasa lelah dan sedih.

Bayangkan ada dua orang, Doni dan Maria, yang mengalami perasaan yang sama:
rasa cemburu terhadap pacar masing-masing. Doni menyalahkan pacarnya atas
rasa cemburunya dan mengatakan kepadanya bahwa ada beberapa tindakan
tertentu yang membuatnya merasa cemburu, sehingga ia meminta pacarnya untuk
berubah. Maria memberitahu pacarnya bahwa ia merasa cemburu terhadapnya,
dan mereka berbicara tentang bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk
mengatasi perasaan tersebut dengan cara yang positif. Maria berkomitmen
untuk memperbaiki kepercayaan dirinya dan kekasihnya berkomitmen untuk
meningkatkan komunikasinya dengan Maria.

Itulah dua contoh bagaimana orang dapat memiliki perasaan yang sama tetapi
mengelolanya dengan cara yang berbeda-beda. Ada beberapa perasaan yang sifatnya
kuat yang lebih sulit untuk dikelola, seperti rasa bersalah, cinta, ketakutan, amarah,
dan lain-lain. Oleh karena itu, semakin Anda sadar melatih cara Anda mengelola
perasaan Anda, semakin Anda siap untuk mengelola perasaan yang kuat secara
positif.

Edisi Revisi 2020 55

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Gambarlah diagram di bawah ini pada selembar kertas atau papan tulis:
Pikiran

Situasi

Perasaan Tindakan

Jelaskan masing-masing poin pada segitiga di atas kepada siswa-siswi:
• Situasi adalah hal yang terjadi, yang membuat kita berpikir, merasakan atau

bertindak dengan cara tertentu. Misalnya, hal tersebut bisa berupa sesuatu yang
seseorang katakan atau sesuatu yang kita lihat atau lakukan;

• Pikiran menggambarkan pikiran yang ditimbulkan oleh sebuah situasi. Bagaimana
kita menafsirkan situasi tersebut? Apa artinya bagi kita?

• Perasaan menggambarkan bagaimana pikiran kita dapat membuat kita
merasakan sesuatu (mengingatkan siswa-siswi bahwa semua perasaan dapat
dijelaskan dalam satu kata);

• Tindakan menggambarkan reaksi kita terhadap sebuah situasi atau bagaimana
kita mengekspresikan perasaan yang kita rasakan. Selalu ada lebih dari satu cara
untuk bertindak atau mengekspresikan perasaan kita.

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, dan
berikan setiap kelompok selembar kertas flip chart dan beberapa spidol.

56 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Mintalah siswa-siswi (tiap kelompok) untuk menggambar segitiga besar di tengah-
tengah kertas, seperti yang ditunjukkan pada diagram di atas. Berikan masing-masing
kelompok salah satu dari situasi berikut untuk dieksplorasi (mereka dapat menulis
situasinya di tengah-tengah segitiga yang sudah dibuat). Anda juga dapat membuat
contoh sendiri, jika mau:
• Kelompokmu kalah bertanding dalam sebuah pertandingan grand final olahraga,

dengan perbedaan skor yang tidak terlalu jauh;
• Kamu dirundung (di-bully) di sekolah karena suatu hal yang kamu sendiripun

tidak tahu alasannya apa;
• Kamu mendengar temanmu bergosip tentangmu;
• Kamu gagal dalam sebuah ujian penting.

Catatan Guru

Untuk mempersingkat waktu, Anda dapat menyiapkan kertas flip chart yang
bertuliskan situasi-situasi di atas.

Mintalah siswa-siswi untuk membahas situasi yang diberikan kepada mereka dan
memikirkan cara-cara negatif yang mungkin dapat diekspresikan atas situasi tersebut
(melalui pikiran, perasaan dan tindakan negatif). Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk
menyelesaikan tugas ini.

Mintalah siswa-siswi mengulangi tugas di atas, namun sekarang mereka harus
memikirkan cara-cara positif yang mungkin dapat diekspresikan atas situasi tersebut
(melalui pikiran, perasaan dan tindakan positif). Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk
menyelesaikan tugas ini.

Jika waktunya cukup, mintalah perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan studi kasus mereka di depan kelas. Diskusikan pertanyaan berikut
dalam kelompok masing-masing:

Apa yang mungkin menjadi konsekuensi
dari tindakan negatif seseorang pada diri
mereka sendiri dan orang lain?

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk meninjau masalah dari berbagai perspektif
dan membuat pilihan yang terbaik. Terkadang mudah untuk bertindak berdasarkan
perasaan kita, terutama jika dirasa sangat kuat. Kita sering berpikir bahwa hanya
ada satu cara untuk bereaksi terhadap suatu masalah tanpa melihat kemungkinan
lain yang mungkin lebih baik untuk diri kita sendiri dan orang lain. Dengan
menggunakan keterampilan berpikir kritis, kita dapat mempertimbangkan masalah
yang kita hadapi dari perspektif yang berbeda, dan memilih tindakan yang terbaik
untuk diri sendiri dan orang lain.

Edisi Revisi 2020 57

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

20 Kegiatan 3: Mengelola Perasaan Diri Sendiri dan Orang Lain
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa perasaan yang dirasakan, baik yang sifatnya
positif maupun negatif, sedapat mungkin untuk diungkapkan secara positif.
Mengungkapkan perasaan secara positif akan membantu orang lain merasakan
dampak yang positif pula.

Beritahu siswa-siswi bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola
perasaan kita ketika berhadapan dengan orang lain. Menjadi asertif dapat membantu
kita mengidentifikasi perasaan diri kita dan mempertimbangkan cara yang positif
dalam bersikap dan bertutur kata terhadap orang lain tanpa menyakiti diri kita dan
orang lain.

Ingat, semua perasaan penting dan baik bagi kita. Namun, akan menjadi masalah ketika
kita hanya merasakan satu perasaan secara terus menerus sampai-sampai perasaan
tersebut mengendalikan/mengambil alih tindakan dan hidup kita. Jadi, merupakan hal
yang normal jika kita merasakan perasaan yang tidak nyaman; “it’s okay not to be okay”.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terkadang boleh memiliki pikiran dan perasaan
negatif, namun kita harus mencoba dan memikirkan cara yang lebih positif untuk

mengungkapkannya, yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Beberapa

cara yang dapat dilakukan untuk mengelola perasaan negatif adalah sebagai berikut:

58 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Ambil nafas dalam-dalam untuk melemaskan otot- Keluarkan kata-kata
otot tubuh yang memicu perasaan negatif; positif yang menghibur;

Bayangkan hal-hal Bisikkan kata-kata positif Berpikir dan
yang menyenangkan; kepada diri sendiri; bersikap positif;

Hindari situasi yang Lakukan aktivitas yang Cari bantuan kepada
memicu munculnya menyenangkan; orang terdekat.
perasaan negatif;

Ingatkan kepada siswa-siswi bahwa ketika mereka memiliki perasaan negatif,
usahakan untuk tidak menyalahkan siapapun dan mencoba untuk menghadapi
perasaan negatif tersebut.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa menghadapi seseorang yang sedang mengalami
perasaan negatif membutuhkan pengelolaan diri yang positif. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menghadapi seseorang dengan perasaan negatif adalah:
• Balaslah perasaan negatif orang lain dengan sikap positif;
• Berikan waktu kepada orang lain untuk menerima perasaan yang mereka miliki;
• Ajak orang lain untuk berpikir dan bersikap positif;
• Alihkan perasaan negatif pada kegiatan positif yang menarik;
• Sarankan untuk mencari bantuan dari orang terdekat yang dipercayai.

Edisi Revisi 2020 59

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengisi tabel Mengelola Perasaan di bawah
ini. Minta siswa-siswi untuk setidaknya menulis lima perilaku yang membuat mereka

merasakan sebuah perasaan:

No. Perilaku Apa yang saya Apa yang dapat
lakukan sekarang saya lakukan
(perilaku baru)

1 Ketika orang lain
tidak menghargai
hasil dari hal/tugas
yang saya kerjakan

2

3

4

5

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengelola Perasaan

Mengelola stres dan perasaan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan
mengelola perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Sering kali, mengelola
perasaan positif lebih mudah dibandingkan mengelola perasaan negatif. Cara yang
sering digunakan ketika seseorang memiliki perasaan negatif adalah menunjukkan
perilaku dan tindakan negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Memiliki kemampuan mengelola stres dan perasaan akan membantu kita dalam
memahami perasaan yang kita rasakan dan membantu kita mengungkapkan
perasaan tersebut dengan cara yang lebih positif. Kemampuan mengelola stres
dan perasaan dapat digunakan untuk menerima perasaan negatif dalam diri kita
sendiri dan perasaan negatif yang ditunjukkan orang lain.

60 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah 5
menit
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke bagian buku kerja mereka, yang berjudul
Catatan Harian Perasaan Saya.

Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan untuk minggu berikutnya adalah mencatat
perasaan terbaik dan terburuk mereka setiap harinya, dan menuliskan apa yang
mereka pikirkan saat itu.

Kesimpulan Ucapkan terima kasih kepada siswa- 5
siswi atas keterlibatan mereka dalam menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi pertemuan hari ini dan beritahu mereka
berdiskusi singkat: tentang tema pertemuan minggu depan:
1. Informasi apa yang paling berguna Menjalani Pubertas

bagi siswa-siswi? Siswa-siswi juga dapat mengakses dan
2. Keterampilan hidup apa yang mereka mengunduh (men-download) Aplikasi
Sehat Jiwa untuk mengakses informasi
pelajari melalui sesi ini? terkait kesehatan mental serta beberapa
kuis yang dapat membantu kita
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk merefleksikan kesehatan mental kita.
menuliskan pertanyaan apapun yang Siswa-siswi dapat mengakses tautan di
mungkin mereka miliki untuk dimasukkan bawah ini, jika membutuhkan bantuan:
ke dalam kotak pertanyaan.

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan
setidaknya satu hal yang akan mereka
lakukan atau ubah sebagai hasil dari apa
yang telah mereka pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan
antara lain:

• Menghubungkan perasaan mereka ▲▲ http://sehat-jiwa.kemkes.go.id/
dengan pikiran mereka;

• Luangkan waktu untuk mencoba
memahami perasaan orang lain;

• Memberitahu orang lain yang mereka
percayai seperti guru, orangtua,

keluarga tentang bagaimana

perasaan mereka terhadap sesuatu.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 61

Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Apa Kabar?

62 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Edisi Revisi 2020 Catatan Harian Perasaan Saya Modul 1

HARI PERASAAN TERBAIK HARI INI PERASAAN TERBURUK HARI INI Pertemuan 3
Senin Mengekspresikan Perasaan
Apa yang kamu Bagaimana Apa yang kamu Apa yang kamu Bagaimana Apa yang kamu
lakukan? perasaanmu? pikirkan? lakukan? perasaanmu? pikirkan?
(situasi) (pikiran) (situasi) (pikiran)
(perasaan) (perasaan)

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

63

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Pertemuan 4

Menjalani Pubertas

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
Guru dapat memakai buku saku ‘Rahasia Dua Dunia’ dari UNICEF
menit untuk dibagikan kepada tiap siswa-siswi (tidak wajib)

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Dalam pertemuan ini, siswa-siswi
Sesi Cerita akan belajar tentang perubahan fisik,
perasaan dan sosial yang akan terjadi
pada diri mereka selama pubertas, dan
bagaimana mereka dapat mendukung
teman-teman mereka untuk ‘menjalani
pubertas dengan nyaman’. Mereka
akan memperoleh informasi yang lebih
mendalam tentang pijakan-pijakan
utama dalam pubertas yang dialami
oleh remaja laki-laki (mimpi basah)
dan remaja perempuan (menstruasi
pertama).

64 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Menghargai Perbedaan • Pubertas
• Berempati • Menstruasi

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama

pubertas;
• Menjelaskan fungsi reproduksi utama secara tepat bagi remaja perempuan dan

laki-laki, termasuk menstruasi dan ejakulasi;
• Mengidentifikasi cara-cara mendukung teman sebaya mereka selama pubertas

(termasuk menstruasi).

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Tubuh setiap orang berbeda dan akan berubah dengan cara yang berbeda pada

waktu yang berbeda pula;
• Pubertas adalah masa perubahan fisik dan emosional yang terjadi secara cepat.

Semakin kita memahami perubahan-perubahan ini, semakin kita akan mampu
melewati fase kehidupan ini dengan penuh percaya diri;
• Penting untuk memahami bagaimana perasaan teman-teman mereka dan
mendukung mereka selama melalui proses pubertas.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuannya: Menjalani Pubertas.

Mulailah pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi telah menyelesaikan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan tanyakan apakah ada yang ingin mempresentasikan hasil pengerjaan
tugas mereka di depan kelas.

Mintalah siswa-siswi untuk mengingat pesan-pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Edisi Revisi 2020 65

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama

pubertas;
• Menggambarkan fungsi reproduksi utama secara tepat bagi remaja laki-laki dan

perempuan, termasuk menstruasi dan ejakulasi;
• Mengidentifikasi cara-cara mendukung teman sebaya mereka selama pubertas

(termasuk menstruasi).

Catatan Guru

Karena beberapa informasi dalam tema ini sensitif bagi kaum muda, Anda mungkin
memiliki pertimbangan untuk mengundang petugas kesehatan, perawat atau guru
laki-laki/perempuan (lawan jenis Anda) untuk membantu Anda menyampaikan
materi-materi pada pertemuan ini. Jadi, ada satu laki-laki dan satu perempuan
dewasa yang hadir untuk membantu menjawab pertanyaan dari siswa-siswi.

PERLU DIINGAT BAHWA SESI INI DITUJUKAN SEBAGAI BAGIAN DARI
PEMBELAJARAN

5 Informasi Penting: Pubertas
menit
Jelaskan definisi pubertas kepada siswa-siswi menggunakan bahasa yang sederhana:

• Pubertas adalah awal dari masa remaja dalam kehidupan kita;

• Masa remaja adalah ‘jembatan’ dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa;

• Sebagian besar dari kita melewati pubertas antara usia 10-14 tahun untuk
remaja perempuan, dan usia 12-16 tahun untuk remaja laki-laki, namun bagi yang
mengalaminya sedikit lebih awal atau lambat dibandingkan standar usia pada
umumnya, mereka tetap dianggap normal dan sehat;

• Selama pubertas, tubuh dan pikiran kita mengalami banyak perubahan dalam
waktu yang singkat! Hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan,
tetapi kadang juga membingungkan, penuh stres dan penuh beban;

• Perubahan yang terjadi pada tubuh kita selama pubertas bersifat fisik dan
emosional;

• Pubertas adalah sesuatu yang harus dirayakan, tidak perlu merasa malu selama
menjalaninya;

• Semakin banyak informasi yang kita peroleh tentang pubertas, semakin mudah
mengelola perubahan yang terjadi pada diri kita dengan rasa percaya diri.

66 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Kegiatan 1: Perubahan Selama Pubertas 20
menit
Mintalah siswa-siswi untuk berdiri dan ke sisi ruangan lainnya jika mereka
dan membersihkan ruangan terlebih berpikir perubahan ini hanya terjadi pada
dahulu, sebelum melakukan sebuah remaja laki-laki. Jika mereka berpikir
kegiatan atau permainan (jika dirasa bahwa perubahan ini terjadi pada remaja
lebih memudahkan, Anda juga dapat laki-laki dan perempuan, mereka harus
melakukan kegiatan ini di luar ruangan). tetap berada di tengah-tengah ruangan.

Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan Pertama-tama, bacakan perubahan-
membacakan beberapa perubahan fisik, perubahan yang terdapat di kolom
emosional dan sosial yang terjadi pada sebelah kiri secara lantang, dan beri
remaja laki-laki dan perempuan selama siswa-siswi waktu untuk berpindah dan
pubertas. memilih tempat mereka berdiri. Setelah
mereka membuat keputusan, bacakan
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa jawaban yang benar yang terdapat
mereka harus pindah ke salah satu sisi di kolom sebelah kanan, dan berikan
ruangan jika mereka berpikir perubahan penjelasan sesuai petunjuk.
ini hanya terjadi pada remaja perempuan,

Perubahan Jawaban Yang Benar

Mengalami perasaan KEDUANYA. Selama pubertas kita mungkin merasa sedih atau
yang kuat dan marah pada menit ini dan bahagia pada menit berikutnya! Ini
'perubahan suasana karena adanya perubahan hormon yang drastis pada tubuh kita
hati' yang kemudian memengaruhi perasaan kita.

Tumbuh rambut di KEDUANYA. Meskipun, rambut juga bisa tumbuh di wajah
ketiak dan di sekitar dan dada remaja laki-laki. Mungkin hal ini terasa aneh pada
alat kelamin mereka awalnya,tetapi ini adalah hal yang wajar saat pubertas dan kita
akan segera terbiasa memiliki rambut pada bagian-bagian yang
Mulai menstruasi sebelumnya tidak berambut!

Menyadari bahwa REMAJA PEREMPUAN. Menstruasi adalah fungsi unik dari tubuh
suara mereka perempuan dan merupakan tanda bahwa tubuhnya semakin
terdengar semakin matang.
dalam (berat)
REMAJA LAKI-LAKI. Nada suara remaja laki-laki biasanya akan
Kulit berubah menjadi menjadi lebih dalam selama pubertas. Terkadang perbedaannya
berminyak, dan sangat terdengar dan terkadang hampir tidak terdengar sama
terkadang timbul sekali.
jerawat di wajah,
punggung, dan leher KEDUANYA. Sekali lagi, ini adalah tanda peningkatan hormon
mereka yang memengaruhi kondisi kulit. Sebagian dari kita dipenuhi
jerawat dan sebagian lainnya ada yang tidak sama sekali! Apapun
permasalahannya, jerawat semakin jarang timbul seiring dengan
bertambahnya usia kita.

Edisi Revisi 2020 67

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Perubahan Jawaban Yang Benar

Ketertarikan atau KEDUANYA. Tidak perlu merasa malu ketika perasaan seperti ini
perasaan romantis mulai muncul. Ini hanyalah pertanda bahwa tubuh kita sedang
yang meningkat/kuat, bersiap-siap memasuki masa dewasa, ketika kita nantinya akan
termasuk munculnya bertemu calon suami atau istri kita!
perasaan ‘naksir’ pada
orang-orang yang KEDUANYA. Terkadang sulit bagi remaja laki-laki dan perempuan
sebelumnya mereka untuk menghadapi perubahan yang begitu cepat pada penampilan
anggap teman fisik mereka. Penting untuk mempertahankan pencitraan tubuh
yang positif selama pubertas dan menerima bahwa perubahan ini
Merasa kurang adalah bagian normal dari proses bertumbuh dewasa.
nyaman dengan
tubuh mereka dan REMAJA PEREMPUAN. Sebagian besar remaja perempuan akan
perubahan yang memiliki payudara yang lebih besar, dan tubuh mereka bertumbuh
dialaminya dewasa untuk menyiapkan peran mereka nantinya sebagai
seorang ibu. Seorang remaja perempuan mungkin mengharapkan
Payudara bertambah payudaranya lebih kecil atau lebih besar, tetapi perlu diingat
besar bahwa tubuh semua orang sempurna apa adanya.

Pengalaman ejakulasi REMAJA LAKI-LAKI. Ejakulasi adalah pelepasan air mani dan sperma
untuk pertama kalinya dari penis, yang merupakan bagian penting dalam reproduksi. Saat
pubertas, seorang remaja laki-laki bahkan mungkin mengalami
ejakulasi pertamanya saat tidur, yang dikenal dengan sebutan ‘mimpi
basah’.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai perbedaan

Beritahu siswa-siswi bahwa ini bukan daftar lengkap dari semua perubahan yang
terjadi selama pubertas, dan merupakan hal yang wajar ketika perubahan terjadi
pada waktu yang berbeda terhadap orang-orang yang berbeda pula. Ingatkan
siswa-siswi bahwa tubuh kita mengetahui apa yang terbaik untuk kita, dan
dirancang untuk mengawali pubertas pada waktu yang tepat bagi diri kita masing-
masing. Mereka seharusnya tidak perlu merasa buruk jika mengalami pubertas lebih
awal atau lebih lambat dari teman sebayanya, dan bukanlah hal yang pantas jika
mengejek orang lain tentang perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama
pubertas.

Mintalah siswa-siswi untuk kembali ke Tanyakan kepada siswa-siswi apakah
tempat duduk mereka. mereka mempelajari sesuatu yang baru,
atau jika mereka memiliki pertanyaan
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke tentang perubahan yang terjadi pada
bagian buku kerja mereka, yang berjudul tubuh mereka selama pubertas.
Perubahan Selama Pubertas.

68 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Ingatkan siswa-siswi bahwa mereka juga dapat
menuliskan pertanyaan mereka dan menempatkannya
di kotak pertanyaan, dan mereka akan memperoleh
jawabannya pada pertemuan berikutnya.

Informasi tambahan tentang perubahan selama
pubertas pada remaja perempuan dan laki-laki terdapat
pada buku ‘Rahasia Dua Dunia: Cari Tahu Bareng-
bareng, Yuk!’ yang dapat diunduh melalui tautan berikut:

▲▲ https://uni.cf/3neqRYn

Informasi Penting: Menstruasi 15
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa pada saat pubertas inilah tubuh remaja laki-laki
dan perempuan bersiap-siap memasuki masa dewasa untuk kemudian bertumbuh
menjadi orang tua/dewasa:

• Untuk remaja laki-laki, perubahan ini ditandai dengan produksi sperma untuk
pertama kalinya, yang dilepaskan melalui ejakulasi;

• Untuk remaja perempuan, perubahan ini ditandai dengan pelepasan telur yang
dapat dibuahi oleh sperma untuk menghasilkan bayi. Jika telur perempuan tidak
dibuahi, maka akan mengakibatkan menstruasi, yang seringkali dijadikan penanda
pertama bahwa seorang remaja perempuan sudah memasuki pubertas.

Pilihan 1

Jika buku saku ‘Rahasia Dua Dunia’ dari UNICEF telah tersedia, maka beri siswa-siswi
waktu 15 menit untuk membaca buku saku tersebut. Ajak siswa-siswi untuk berdiskusi
setelah selesai membaca buku sakunya.

Jika buku saku tersebut tidak tersedia atau jumlahnya tidak cukup untuk dibagikan
kepada masing-masing siswa-siswi, gunakan Pilihan 2 di bawah ini:

Pilihan 2

Merujuk pada buku kerja siswa-siswi, pada bagian yang berjudul Siklus Menstruasi.

Bacakan fakta-fakta penting seputar siklus menstruasi berikut ini kepada siswa-
siswi, merujuk pada gambar yang terdapat pada buku kerja tersebut:

• Menstruasi (haid) adalah bagian alami dan normal dari pubertas yang dialami
remaja perempuan. Jika dikelola dengan benar, menstruasi bukanlah sesuatu
yang kotor, jorok atau tidak normal;

• Awal dari menstruasi seharusnya dirayakan sebagai sebuah pijakan istimewa
dalam kehidupan seorang remaja perempuan;

Edisi Revisi 2020 69

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

• Setiap perempuan terlahir dengan sel-sel telur (ovum) yang akan dilepaskan
sepanjang hidupnya, namun hal tersebut baru akan mulai terjadi saat pubertas.
Setelah itu, perempuan akan melepas sel telur baru kira-kira setiap sebulan sekali
sesuai siklus menstruasi. Sel telur tersimpan dalam indung telur (ovarium). Ukuran
sel telur sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang;

• Saat pubertas, tubuh remaja perempuan melepas sel telur yang pertama, suatu
proses yang disebut ovulasi. Ovulasi adalah tanda bahwa seorang remaja
perempuan, secara fisik, dapat hamil/mengandung;

• Penting untuk diingat bahwa ovulasi dan menstruasi bukan berarti bahwa
waktunya sudah tepat bagi seorang remaja perempuan untuk menikah atau
memiliki anak; ini hanya berarti bahwa tubuhnya secara fisik mampu melakukan
fungsi tersebut. Seorang remaja perempuan juga harus siap secara mental untuk
membesarkan anak, sebelum menikah dan mengawal sebuah keluarga;

• Selama ovulasi, sel telur meninggalkan ovarium, dan berjalan menuruni tuba
falopi menuju rahim (seperti yang ditunjukkan pada diagram di sebelah kanan
gambar (lembaran);

• Tubuh mengharapkan sel telur dapat dibuahi oleh sperma dari seorang laki-
laki, dan sebagai persiapan untuk hal ini, lapisan rahim (endometrium) menebal
sehingga telur dapat melekat padanya dan tumbuh menjadi janin (jelaskan
kepada siswa-siswi bahwa mereka akan belajar lebih banyak tentang hal ini pada
pertemuan yang akan datang);

• Terdapat jangka waktu sekitar 24-36 jam di mana sel telur dapat dibuahi oleh
sperma laki-laki;

• Jika sel telur tidak dibuahi (baik karena perempuan tersebut tidak melakukan
hubungan seksual, atau karena ada hubungan seksual tetapi pembuahan tidak
berhasil), maka fungsinya akan hilang dalam siklus produktif;

• Karena tidak digunakan, sel telur dan endometrium (lapisan rahim yang menebal
dikeluarkan dari tubuh sebagai darah, yang lazim disebut menstruasi atau ‘datang
bulan’;

• Oleh karena itu, tanda pertama kehamilan bagi sebagian besar perempuan
biasanya disebut sebagai ‘telat datang bulan’;

• Siklus berulang secara alami, kira-kira setiap 28 hari (namun siklus tiap-tiap
orang berbeda) selama bertahun-tahun, sampai seorang perempuan mencapai
usia lanjut;

• Ketika seorang perempuan mencapai usia lanjut, pada akhirnya akan kehabisan
sel telur, yang merupakan tanda bahwa tubuhnya tidak dapat lagi hamil/
mengandung. Fase ini dikenal dengan sebutan menopause;

• Saat pubertas, siklus menstruasi seorang remaja perempuan masih belum tetap
polanya. Oleh karena itu, seorang remaja perempuan dapat mengalami menstruasi
lebih atau kurang dari 28 hari tiap bulannya, dalam beberapa tahun pertama;

70 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

• Usia menstruasi pertama berbeda-beda bagi tiap-tiap remaja perempuan.
Beberapa remaja perempuan mungkin mengalami menstruasi pertama mereka
pada usia 10 tahun (atau bahkan lebih muda) atau paling lambat pada usia 14
tahun (atau bahkan lebih tua). Tidak perlu panik jika belum mengalami menstruasi,
karena hal tersebut akan terjadi dengan sendirinya ketika kondisi tubuh sudah siap.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara untuk menjaga kebersihan menstruasi yang
baik akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.

Informasi tambahan tentang fakta-fakta penting seputar siklus menstruasi dapat
ditonton pada video berikut:

▲▲ https://bit.ly/3885TEB ▲▲ https://bit.ly/3a7KiPb ▲▲ https://bit.ly/37gwKii

Kegiatan 2: Melangkah Satu Mil Dengan Sepatu Orang Lain 10
menit
(Berempati)

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Anda akan mengakhiri sesi ini dengan sebuah
diskusi tentang bagaimana kita dapat mendukung teman sebaya kita, dengan
menanyakan dan mengetahui perubahan fisik dan perasaan yang mereka alami
selama pubertas.

Baca petunjuk kegiatan ini kepada siswa-siswi:
1. Mintalah siswa-siswi untuk menyiapkan ruang kosong di tengah-tengah ruangan.

Kegiatan ini juga bisa dilakukan di luar ruangan jika dirasa lebih mudah;
2. Mintalah siswa-siswi untuk saling berpasangan secara acak (jika memungkinkan,

pasangkan remaja laki-laki bersama remaja perempuan);
3. Mintalah siswa-siswi untuk melepas sepatu mereka dan menukarnya dengan

pasangan mereka (hal ini kemungkinan akan disambut dengan suara tawa yang
meriah!);
4. Mintalah siswa-siswi untuk berjalan di sekitar ruangan selama 2 menit
menggunakan sepatu pasangan mereka;
5. Mintalah siswa-siswi untuk mengenakan sepatu mereka kembali dan kembali ke
tempat duduk mereka masing-masing.

Edisi Revisi 2020 71

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada pepatah terkenal yang mengatakan:

“Sebelum Anda menghakimi seseorang, berjalanlah sejauh satu mil menggunakan
sepatu mereka”.

Diskusikan hasil dari kegiatan ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut kepada siswa-siswi:
• Menurutmu apa arti dari pepatah tersebut?
• Bagaimana rasanya berjalan menggunakan sepatu orang lain (aneh, tidak biasa,

kotor)?
• Bagaimana rasanya berbagi sepatu dengan orang lain (memalukan, lucu)?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan
makna keterampilan hidup yang penting, yang dikenal sebagai empati. Beritahu
siswa-siswi bahwa empati sering digambarkan sebagai kemampuan untuk berjalan
menggunakan sepatu orang lain, dalam artian, agar memahami perasaan atau diri
orang lain seolah-olah itu adalah diri dan perasaan mereka sendiri.

Tanyakan kepada siswa-siswi, bagaimana kita dapat menunjukkan empati sebagai
bentuk dukungan terhadap teman-teman kita ketika mereka mengalami perubahan
fisik dan emosional saat pubertas? Beberapa contoh mungkin termasuk:
• Memahami bahwa perilaku seseorang mungkin merupakan akibat dari perasaan

yang kuat, yang dialami saat pubertas;
• Tanyakan kepada teman-teman kita bagaimana perasaan mereka ketika mereka

terlihat sedih atau kesal;
• Jangan berperilaku kejam atau bersikap menghakimi terhadap teman-teman kita.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Mengunduh Aplikasi
menit ‘Oky’

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tantangan minggu ini hanya berlaku bagi mereka
yang memiliki smartphone dan data seluler untuk mengakses internet.

Beritahu siswa-siswi bahwa baru-baru ini UNICEF meluncurkan aplikasi seluler ‘Oky’
yang ditujukan untuk remaja perempuan. Remaja perempuan dapat menggunakan
aplikasi seluler ini untuk ‘melacak’ siklus menstruasi mereka, serta memperoleh
informasi dan saran yang berguna seputar pubertas dan kebersihan menstruasi.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa dengan mengetahui siklus menstruasi mereka,
keuntungannya adalah, misalnya, mereka dapat menyiapkan perlengkapan menstruasi
pada saat yang tepat dan terhindar dari pakaian yang ‘ternoda’. Hal tersebut juga
membantu perencanaan kehamilan, atau menghindari kehamilan, tergantung pada
situasi masing-masing.

72 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan
minggu ini adalah mengunduh aplikasi
‘Oky’ dari App Store, bagi remaja
perempuan yang memiliki smartphone.
Remaja laki-laki dapat membagikan
informasi tentang ‘Oky’ dengan saudara
perempuan mereka, jika mereka mau.

Pindailah kode QR berikut ini untuk ▲▲ http://bit.ly/unduhoky
mengunduh aplikasi ‘Oky’: http://bit.ly/

unduhoky

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Hal baru apa yang mereka pelajari pada hari ini?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari melalui sesi ini?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan setidaknya satu hal yang akan mereka lakukan
atau ubah sebagai hasil dari apa yang telah mereka pelajari minggu ini. Beberapa
contoh yang memungkinkan antara lain:
• Berdiskusi dengan orang tua atau saudara mereka tentang pubertas;
• Melakukan penggalian informasi yang lebih mendalam tentang pubertas atau

menstruasi, di perpustakaan atau secara online;
• Mendukung teman-teman yang mengalami perubahan akibat pubertas.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Kepercayaan
Diri terhadap Tubuh.

Catatan Guru

Guru dapat mengundang guru biologi atau petugas Puskesmas untuk dapat
bersama-sama menjelaskan pembahasan terkait kesehatan reproduksi.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 73

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

74 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Perubahan
Selama Pubertas

Remaja Perempuan Dan Perempuan Dewasa

Perubahan Fisik – Remaja Perempuan

• Tinggi dan berat badan yang bertambah;
• Kulit dan rambut menjadi berminyak dan timbul jerawat bagi sebagian orang;
• Keringat meningkat dan bau badan berubah;
• Rambut mulai tumbuh di ketiak dan alat kelamin;
• Payudara berkembang dan tumbuh dalam berbagai ukuran;
• Payudara membesar, lingkar pinggang menyempit dan pinggul melebar

(perubahan terlihat pada gambar);
• Indung telur melepas telur untuk pertama kalinya (menandakan bahwa remaja

perempuan dapat hamil/mengandung);
• Periode menstruasi dimulai.

Remaja Laki-Laki Dan Laki-Laki Dewasa

Perubahan Fisik – Remaja Laki-Laki

• Tinggi dan berat badan bertambah;
• Kulit dan rambut menjadi berminyak, dan timbul jerawat bagi sebagian orang;
• Suara semakin dalam;
• Rambut wajah mulai muncul;
• Rambut mulai tumbuh di ketiak, dada dan di sekitar alat kelamin;
• Otot berkembang dan bahu melebar;
• Keringat meningkat dan bau badan berubah;
• Testis turun dan penis tumbuh lebih besar;
• Produksi sperma dan ejakulasi dapat terjadi saat mimpi basah.

Perubahan Sosial Dan Emosional - Remaja Laki-Laki Dan
Perempuan

• Perubahan suasana hati yang cepat /tidak menentu (mood swings);
• Perasaan malu dan tidak percaya diri saat tubuh berubah;
• Meningkatnya keinginan untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru;
• Adanya tekanan untuk masuk ke dalam kelompok teman sebaya tertentu;
• Meningkatnya ketertarikan dan perasaan romantis yang kuat (muncul rasa suka

terhadap orang lain).

Edisi Revisi 2020 75

Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Selama siklus menstruasi, sel telur menstruasi, mens, haid atau ‘datang
menjadi matang dan meninggalkan bulan‘. Perempuan yang sedang hamil
salah satu ovarium, dalam proses yang tidak mengalami menstruasi karena
disebut ovulasi. Biasanya hanya satu endometrium yang tebal diperlukan
sel telur yang dikeluarkan dari satu untuk menopang bayi yang sedang
ovarium selama setiap siklus menstruasi. berkembang, sehingga tidak dikeluarkan
Sementara telur bersiap untuk dilepaskan, dari tubuh.
endometrium (lapisan rahim) menebal
dan meningkatkan jumlah darah dan gizi Setelah menstruasi, ovarium bersiap-
yang datang ke rahim dari bagian tubuh siap untuk melepas sel telur lainnya.
yang lain. Endometrium menebal kembali dan
mempersiapkan diri untuk menerima
Setelah sel telur dilepas dari ovarium, embrio lainnya. Siklus ovulasi dan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh menstruasi ini berulang setiap bulan,
sperma selama 24 hingga 36 jam. Telur namun siklus setiap perempuan berbeda-
yang dibuahi akan menempel pada beda jangka waktunya terutama
rahim dan tumbuh menjadi bayi selama selama pubertas, ketika tubuh seorang
sekitar 9 bulan. Jika telur tidak dibuahi, remaja perempuan masih mengalami
tubuh melepaskan lapisan endometrium ’penyesuaian ritme‘. Hari pertama
ekstra, yang kemudian keluar dari vagina. menstruasi menandai awal dari siklus
Proses inilah yang disebut sebagai menstruasi baru.

76 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Pertemuan 5

Kepercayaan Diri
Terhadap Tubuh

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
90
• Kertas flip chart dan spidol warna-warni
menit • Foto-foto di media yang menunjukkan standar penampilan bagi

laki-laki dan perempuan pada umumnya (opsional/tidak wajib)

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Sesi Pertanyaan
Wawasan Yang Dalam pertemuan ini, siswa-siswi
Didapat akan belajar tentang kepercayaan diri
Sesi Cerita terhadap tubuh, menghargai diri sendiri,
Tugas dan literasi media. Mereka akan mencari
tahu bagaimana gambar-gambar di
media dapat diedit agar tampak jauh
lebih baik walaupun tidak reaslistis;
menganalisa konsekuensi negatif dari
standar penampilan yang tidak realistis
terhadap diri mereka sendiri, teman
teman mereka dan masyarakat; serta
membangun strategi untuk membantu
diri mereka sendiri dan orang lain dalam
melawan tekanan sosial untuk memenuhi
standar penampilan yang tidak realistis.

Edisi Revisi 2020 77

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Menghargai Perbedaan • Kepercayaan Diri terhadap Tubuh
• Berpikir Kritis • Menghargai Diri Sendiri
• Literasi Media

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat memahami bahwa:
1. Gambar seseorang yang kita lihat di media (termasuk iklan dan media sosial)

seringkali tidak realistis; gambar-gambar tersebut seringkali dimanipulasi secara
digital untuk merepresentasikan standar penampilan yang sangat ‘sempit’ dan
tidak realistis;

1. Usaha untuk mencapai standar penampilan yang tidak realistis berdampak
negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Usaha ini menyebabkan
kerugian secara finansial, emosional dan sosial untuk individu dan masyarakat;

2. Ketika kita dapat merayakan keunikan diri kita dan lebih memfokuskan pada apa
yang dapat dilakukan oleh tubuh kita, kita dapat meningkatkan rasa percaya diri
terhadap tubuh kita.

Glosarium

Citra Tubuh (Body Image) Citra tubuh mengacu pada pikiran dan perasaan kita terhadap
penampilan kita dan terhadap apa yang dapat dilakukan oleh tubuh
kita. Hal ini merupakan hubungan internal kita dengan tubuh kita. Citra
tubuh tidak statis. Citra tubuh dapat berubah dari waktu ke waktu dan

dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Kepercayaan Diri Kepercayaan diri terhadap tubuh adalah penerimaan dan penghormatan
terhadap Tubuh terhadap tubuh kita, termasuk penampilan dan hal-hal yang dapat
(Body Confidence) dilakukannya. Hal ini termasuk mendengarkan kebutuhan tubuh
kita yang unik (misal: kebutuhan untuk istirahat, makan, bergerak,
merasakan kesenangan), menjaga tubuh kita (misal: cukup tidur, makan
beragam makanan, pergi ke dokter), dan melindunginya dari tekanan
sosial (misal: menolak standar kecantikan yang tidak realistis).

Kita tidak perlu terlihat seperti selebritas untuk memiliki kepercayaan
diri terhadap tubuh. Faktanya, selebritas terkadang dapat berpikir
dan merasa sangat negatif terhadap tubuh mereka sendiri. Kita tidak
dapat menilai tingkat kepercayaan diri seseorang terhadap tubuhnya
hanya dengan melihatnya. Seseorang dengan ukuran dan bentuk
tubuh, warna kulit, usia dan penampilan seperti apapun dapat merasa
percaya diri terhadap tubuh mereka.

78 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Kepercayaan Diri yang Kepercayaan diri yang rendah adalah ketika kita merasa tidak puas
Rendah terhadap Tubuh dengan penampilan dan fungsi tubuh kita, baik itu terkait dengan
(juga disebut citra tubuh berat badan atau bentuk tubuh kita atau aspek lain dari penampilan
negatif) kita, seperti warna kulit.

Orang-orang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah terhadap
tubuh mereka merasa khawatir terhadap penampilan mereka dan
bagaimana orang lain memandang mereka. Mereka juga cenderung
mencoba mengubah penampilan mereka melalui perilaku yang tidak
sehat (misal: diet berlebihan, menggunakan produk pencerah kulit,
terlalu banyak berolahraga).

Standar Penampilan Standar penampilan adalah hal yang menurut masyarakat dan budaya
kita adalah cara berpenampilan yang ‘ideal’ atau ‘terbaik’ pada titik waktu
tertentu. Terkadang hal ini juga disebut sebagai standar kecantikan.

Hal ini hanya merupakan opini dan tidak berdasarkan fakta. Hal ini
berubah seiring dengan waktu dan dapat berbeda-beda menurut
budaya, tren dan jenis kelamin tertentu.

Tekanan Penampilan Tekanan penampilan mengacu pada tekanan eksternal yang membuat
kita berpikir bahwa kita harus berpenampilan dengan cara tertentu.
Tekanan ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti keluarga, teman,
media, iklan dan media sosial.

Beberapa petunjuk dan tips agar berhasil menyampaikan
materi pada pertemuan ini

Citra tubuh dapat menjadi topik yang sensitif bagi sebagian siswa-siswi, sehingga
Anda disarankan untuk mengingatkan siswa-siswi:
• Agar saling menghormati, bahkan ketika orang lain memiliki perspektif yang

berbeda dengan mereka;
• Agar menjaga kerahasiaan pribadi orang lain dan menghargai perasaan mereka

Sebagai fasilitator sesi ini, Anda tidak perlu memiliki kepercayaan diri yang sangat
tinggi terhadap tubuh Anda sendiri untuk menyampaikan materi yang ada. Fokus
Anda dalam pertemuan ini adalah menggali pikiran dan perasaan siswa-siswi tentang
tubuh mereka, dan bukan tentang diri Anda sebagai pribadi.

Namun, penting agar Anda menghindari komentar-komentar yang berkaitan dengan
berat badan, warna kulit dan penampilan seseorang (termasuk Anda sendiri!), baik
yang sifatnya positif maupun negatif, karena hal ini memperkuat adanya tekanan
penampilan dan penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat merusak citra tubuh.

Edisi Revisi 2020 79

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi akan mendapatkan hasil maksimal dari sesi
ini jika mereka didorong untuk berbicara, berkontribusi dan mengajukan pertanyaan.

Peran Anda adalah lebih untuk membantu mereka melakukan ini, daripada sekadar
mengajarkan konsepnya kepada mereka. Cobalah untuk tidak memberi jawabannya di
awal, sehingga mereka lebih tertantang untuk berpikir sendiri secara kritis.

Dalam panduan ini:
• Catatan Guru memberikan konteks untuk kegiatan tersebut;
• Saran memberikan panduan tentang bagaimana cara memfasilitasi kegiatan

untuk memastikan bahwa cara tersebut efektif;
• Contoh Tanggapan merupakan saran yang diberikan jika siswa-siswi benar-

benar tidak dapat menjawab. Gunakan ini hanya jika siswa-siswi tidak dapat
memberikan tanggapan mereka sendiri.

Catatan Guru

Tugas Anda adalah memfasilitasi percakapan, mengajukan pertanyaan, serta
memupuk pemikiran kritis. Jika ada pertanyaan dari siswa-siswi, jawablah dengan
kembali bertanya, sehingga siswa-siswi pada akhirnya dapat menjawab pertanyaan
yang mereka lontarkan sendiri.

Di akhir panduan ini, jika Anda punya waktu, ada beberapa kegiatan opsional/
tambahan. Namun, kegiatan ini bukan untuk menggantikan empat kegiatan inti yang
dirinci dalam panduan ini:

1. Standar Penampilan. Perempuan / Laki-laki yang ‘berpenampilan sempurna’;
2. Perlukah? Mengidentifikasi ‘harga yang harus dibayar’ untuk memiliki penampilan

ideal;
3. Temukan Perbedaannya. Standar penampilan ideal dan standar penampilan

media;
4. Membantu Orang Lain Menjadi Percaya Diri terhadap Tubuh Mereka.

Apa yang Anda katakan kepada siswa-siswi yang beranggapan bahwa menyesuaikan
diri dengan standar penampilan ideal adalah sebuah usaha untuk menjadi sosok
yang sehat?

• Menjadi sehat adalah tentang memperlakukan tubuh kita dengan hormat dan
penuh perhatian, seperti berolahraga secara teratur, cukup tidur dan makan
berbagai jenis makanan bergizi. Hal ini bukan tentang bagaimana kita melihat
atau mengubah penampilan kita;

• Beberapa orang mungkin berperilaku secara tidak sehat, seperti melewatkan
makan atau menggunakan produk pencerah kulit yang berbahaya untuk
memenuhi standar penampilan ideal;

• Ingatkan siswa-siswi bahwa standar penampilan ideal berubah seiring dengan
waktu; hal itu bukanlah fakta/sesuatu yang pasti.

80 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Apa yang dapat Anda katakan kepada siswa-siswi yang menganggap bahwa standar
penampilan ideal adalah hal yang baik, atau sepadan dengan waktu dan upaya yang
diberikan untuk memenuhinya?

• Tanyakan kepada siswa-siswi, apa manfaatnya ketika kita TIDAK mencoba untuk
memenuhi standar penampilan ideal?

• Tanyakan kepada siswa-siswi, apa yang dapat mereka katakan kepada teman
baik atau adik mereka yang memiliki masalah dengan citra tubuh?

• Jangan berdebat dengan siswa-siswi yang bersikeras bahwa memenuhi standar
penampilan ideal sepadan dengan waktu dan usaha yang diberikan. Ucapkan
terima kasih atas pendapat mereka dan tanyakan kepada seisi kelas apakah ada
di antara mereka yang memiliki pendapat yang berbeda.

Pendahuluan 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuannya: Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh.

Mulailah pertemuan dengan kegiatan relaksasi atau kegiatan yang meningkatkan
semangat siswa (lihat bab ‘Relaksasi dan Latihan Pemberi Semangat’), disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi ketika memasuki kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan dalam kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi telah menyelesaikan tantangan (pekerjaan rumah) dan
tanyakan apakah ada yang mau mempresentasikan hasilnya kepada teman-teman
sekelasnya.

Mintalah siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari pada pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengetahui bagaimana gambar-gambar di media dapat diedit agar sesuai dengan,

sekaligus memperkuat, standar penampilan yang tidak realistis;

• Mengetahui konsekuensi negatif dari standar penampilan yang tidak realistis
terhadap diri mereka sendiri, teman-teman mereka dan masyarakat;

• Mengetahui strategi untuk membantu diri mereka sendiri dan orang lain dalam
melawan tekanan sosial untuk memenuhi standar penampilan yang tidak realistis.

Edisi Revisi 2020 81

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

5 Informasi Utama
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka tahu apa artinya
kepercayaan diri terhadap tubuh?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa:

Lembar Kerja Kepercayaan diri terhadap tubuh adalah perasaan
yang menunjukkan bahwa adanya rasa nyaman
dengan penampilan diri sendiri, serta menerima
penampilan bentuk tubuh dengan apa adanya dan
segala manfaatnya.

(1) Jelaskan: Seperti yang dibahas minggu lalu, banyak perubahan
terjadi pada tubuh selama masa remaja. Hal ini dapat menyebabkan
banyak remaja mengkhawatirkan penampilan mereka. Banyak remaja
di seluruh dunia merasa tidak percaya diri karena penampilan mereka,
atau terkadang biasa disebut sebagai ‘kepercayaan diri yang rendah
terhadap tubuh’.

(2) Mintalah siswa-siswi untuk angkat tangan jika mereka mengenal
seseorang yang sangat mengkhawatirkan penampilan mereka. Orang
ini bisa jadi siswa-siswi itu sendiri, teman mereka, anggota keluarga
mereka dan lain-lain.

(3) Jelaskan: Kepercayaan diri yang rendah terhadap tubuh menjadi
masalah karena dapat mencegah orang-orang untuk melakukan hal-
hal yang penting bagi mereka dan dapat berdampak negatif pada
kesehatan mereka. Kabar baiknya, kita dapat mengubah pola pikir dan
perasaan yang kita miliki terhadap tubuh kita. Tujuan dari sesi hari ini
adalah untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri terhadap
tubuh kita dan membantu orang lain yang mungkin sedang berjuang
menghadapi rasa tidak percaya diri ini.

(4) Beritahu siswa-siswi bahwa dalam kegiatan selanjutnya, mereka
akan membahas tentang standar penampilan dan bagaimana hal
tersebut memengaruhi kepercayaan diri terhadap tubuh.

Catatan Guru

Siswa-siswi TIDAK perlu menyebutkan siapa orang yang dimaksud. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan bahwa ada banyak orang yang menghadapi masalah
kepercayaan diri terhadap tubuh.

82 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Kegiatan 1: Standar Penampilan – Remaja Perempuan/Laki- 15
Laki Yang ‘Berpenampilan Sempurna’ menit

Lembar
Kerja

Jelaskan bahwa standar penampilan adalah:

Apa yang dianggap sebagai penampilan yang ‘ideal’ atau ‘terbaik’ pada suatu
masa tertentu oleh masyarakat dan budaya tertentu pula.

Standar tersebut hanyalah pendapat dan bukan merupakan fakta/sesuatu yang
pasti.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami apa standar penampilan ‘ideal’ untuk
remaja perempuan dan laki-laki menurut masyarakat saat ini.

Bagilah siswa-siswi ke dalam beberapa kelompok kecil yang masing-masingnya
beranggotakan 3-4 orang dan terdiri dari jenis kelamin yang sama (misalnya 3-4 orang
remaja perempuan membentuk satu kelompok, lalu 3-4 remaja laki-laki membentuk
satu kelompok, begitu seterusnya).

Tugas 8 menit

Siswa-siswi akan berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai apa yang dianggap
masyarakat sebagai penampilan yang ‘sempurna’ bagi remaja perempuan dan
laki-laki. Mintalah mereka untuk menuliskan sebanyak mungkin ciri-ciri fisik yang
membentuk standar penampilan tersebut, di sekeliling gambar siluet tubuh yang
terdapat pada buku kerja siswa-siswi masing-masing. Tujuannya adalah membuat
daftar curahan ide (brainstorming) yang panjang.

Mintalah kelompok remaja perempuan untuk fokus pada penampilan remaja perempuan
yang ideal menurut masyarakat;

Mintalah kelompok remaja laki-laki untuk fokus pada penampilan remaja laki-laki yang
ideal menurut masyarakat.

Edisi Revisi 2020 83

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Jika siswa-siswi mengalami kesulitan, dorong mereka untuk memikirkan standar ideal
untuk fitur atau bagian tubuh yang berbeda. Misalnya, standar-standar ideal untuk
fitur atau bagian tubuh berikut:
• Ukuran dan bentuk tubuh;
• Bentuk otot;
• Panjang, warna dan gaya rambut;
• Ragam (gradasi) warna kulit dan kondisinya;
• Fitur wajah (misal: bentuk hidung, warna mata);
• Gigi;
• Tinggi badan.

Mintalah tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan daftar standar penampilan
mereka di depan kelas secara cepat, serta mencatat tanggapan pada dua lembar
kertas flip chart. Satu lembar untuk standar penampilan remaja perempuan dan satu
lembar lainnya untuk standar penampilan remaja laki-laki.

Fasilitasi diskusi kelompok (selama 7 menit) tentang standar penampilan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Dengan melihat semua ciri-ciri fisik yang sudah
kita tulis, menurut kamu apakah mungkin bagi
semua orang untuk memiliki semua ciri-ciri ini?
Apakah standar penampilan ini realistis?

Jika siswa-siswi mengatakan “TIDAK”, buat tanda silang besar pada daftar yang
terdapat di kertas flip chart. Minta siswa-siswi untuk melakukan hal yang sama
terhadap gambar yang terdapat di buku.

Catatan Guru

Aspek penting dari kegiatan ini adalah membuat siswa-siswi menuliskan daftar
ciri-ciri fisik yang beragam dan sebanyak mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa
standar penampilan merupakan hal yang tidak realistis dan ‘konyol’. Meskipun
tiap-tiap kelompok siswa-siswi mungkin menjunjung tinggi penampilan ideal
yang berbeda-beda, semua standar tersebut terbatas dan mendorong kita untuk
berusaha mencapai tujuan yang tidak realistis.

Saran: Pastikan siswa-siswi fokus pada aspek fisik dalam sebuah standar
penampilan (misal: BUKAN karakteristik kepribadian seperti kaya, populer dan
lain-lain).

Lanjutkan dengan diskusi kelompok. Siswa-siswi dapat membuat catatan di buku
kerja mereka.

• Apakah standar penampilan di Indonesia terus berubah?
Tanyakan: Apakah menurut kalian standar penampilan saat ini sama dengan
ketika orang tua kalian masih remaja? Bagaimana dengan saat kakek dan nenek
kalian masih remaja?

84 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

• Apakah standar penampilan di semua wilayah di Indonesia sama?
Tanyakan: Pernahkah kalian bepergian ke luar kota/pulau, atau memperhatikan
apa yang kalian lihat di TV atau media sosial? Apakah standar penampilan tersebut
sama atau berbeda-beda?

• Apakah standar penampilan di seluruh dunia sama?
Tanyakan: Apa pendapat kalian tentang standar penampilan di negara lain seperti
Amerika Serikat, Korea atau Jepang? Bagaimana perbedaan atau persamaannya?

• Apa yang memengaruhi pendapat kita tentang apa yang dianggap menarik?
Tanyakan: Apakah agama, media sosial, mode busana dan hal-hal lainnya
memengaruhi cara pandang kita tentang standar penampilan yang menarik atau
ideal?

Catatan Guru

Saat mengidentifikasi standar penampilan untuk remaja perempuan dan laki-laki,
penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi merasa paling nyaman menyelesaikan
kegiatan ini dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari jenis kelamin/gender
yang sama, dan ketika mengerjakannya bersama teman mereka.

Saran: Dorong kelompok untuk menyebutkannya dengan sespesifik mungkin.

Contoh Tanggapan: ‘Gigi putih lurus’, (bukan hanya ‘cantik’ atau ‘bagus’); ‘perut
rata’ (bukan perut yang ‘keren’); ‘tidak ada jerawat’ (bukan kulit ‘sempurna’ atau
‘tanpa cacat/cela’).

Catatan Guru (opsional/tidak wajib)

Jika Anda memiliki foto perempuan dan laki-laki ideal yang diambil dari majalah
atau media lainnya, Anda dapat membagikannya ke tiap-tiap kelompok, setelah
mereka berpikir sendiri untuk beberapa menit, untuk melihat apakah mereka
menemukan sesuatu yang mereka lewatkan. Berikan foto perempuan kepada
kelompok perempuan dan foto laki-laki kepada kelompok laki-laki.

Catatan Guru

Jika siswa-siswi menjawab “iya”, gali lebih dalam dengan pertanyaan-pertanyaan
seperti: Apakah mungkin semua orang dari semua etnis memiliki kulit putih,
bertubuh tinggi dan lain-lain?

Tujuan diskusi ini adalah agar siswa-siswi mengenali bahwa standar penampilan
itu subyektif (berdasarkan pendapat), dan dapat berubah sesuai tempat, budaya
dan waktu tertentu.

Contoh Tanggapan:
• Iklan produk pemutih kulit dan pil pelangsing;
• Drama Korea dan K-pop.

Ingatlah untuk memberi kesempatan pada siswa-siswi untuk memberikan jawaban
mereka sendiri.

Edisi Revisi 2020 85

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Jelaskan bahwa standar penampilan selalu berubah, sehingga mencerminkan
pandangan masyarakat tentang apa yang dianggap menarik pada waktu tertentu.
Akibatnya, orang-orang merasa tertekan untuk memiliki penampilan tertentu selama
waktu tersebut. Hampir mustahil bagi seseorang untuk mengikuti standar penampilan,
karena standar tersebut selalu berubah berdasarkan pendapat, tren, budaya dan
waktu yang berbeda.

Penampilan kita sebagian besar ditentukan oleh gen kita, jadi tidak mungkin bagi kita
untuk terlihat sama semua.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meskipun kita semua mungkin terlihat berbeda
jika dibandingkan dengan standar penampilan yang tidak realistis, kita semua
sama-sama berharga. Kita semua diciptakan untuk menjadi pribadi yang unik luar
dalam, baik secara fisik maupun kepribadian. Menjadi unik itu istimewa, itulah yang
membuat kita menjadi diri kita sendiri. Bukankah membosankan jika kita semua
terlihat sama?

Kecantikan sejati dan kepercayaan diri bukan berasal dari penampilan fisik kita,
melainkan dari kualitas pribadi kita, termasuk bagaimana kita memperlakukan diri
kita sendiri dan orang lain.

20 Kegiatan 2: Perlukah? Membahas Kerugian Yang Dialami Dalam
menit Usaha Memenuhi Standar Penampilan

Lembar
Kerja

Jelaskan bahwa setelah siswa-siswi • Pertama-tama, mari kita pikirkan
memahami apa itu standar penampilan,
mereka akan mengeksplorasi apa tentang WAKTU. Mengapa usaha
saja tekanan yang kita rasakan dalam
kehidupan sehari-hari jika kita berusaha mengikuti standar penampilan
untuk memenuhi standar tersebut.
dapat menghabiskan banyak waktu?
Sebelum memulai kegiatan, fasilitasi
sebuah diskusi kelompok singkat (selama Hal apa saja yang dapat terlewatkan
8 menit) untuk mengidentifikasi kerugian
yang dialami jika berusaha mencapai oleh para remaja jika mereka
standar penampilan, dengan bertanya:
menghabiskan banyak waktu untuk

penampilan mereka?

Contoh: Remaja mungkin

menghabiskan terlalu banyak waktu

untuk bersiap-siap berangkat ke

sekolah dan kemudian terlambat

86 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

datang ke sekolah, atau mereka dapat berdampak negatif terhadap
mungkin jadi tidak mau bergaul kesehatan remaja?
dengan teman-teman mereka. Contoh: Cedera akibat olahraga
berlebihan, energi minim dan
• Selanjutnya, mari kita bicara konsentrasi buruk akibat kurang
tentang UANG. Mengapa usaha makan dan kerusakan pada kulit dan
mengikuti standar penampilan ginjal akibat produk pencerah kulit.
dapat menghabiskan banyak uang?
Hal apa saja yang mungkin dibeli • Bagaimana dengan KUALITAS
para remaja untuk mengikuti HUBUNGAN? Apakah usaha untuk
standar penampilan? Uang tersebut mencapai standar penampilan
dihabiskan untuk membeli apa dapat berdampak negatif pada
saja jika mereka berusaha untuk hubungan remaja dengan teman dan
memenuhi standar penampilan? keluarganya?
Contoh: Remaja mungkin membeli Contoh: Remaja mungkin tidak mau
produk diet khusus, make-up atau meluangkan waktu bersama teman
produk pencerah kulit. dan keluarga mereka.

• Sekarang, mari kita bicara tentang • Apa dampaknya pada masyarakat
PERASAAN. Apa saja perasaan
negatif yang mungkin dirasakan jika semua remaja menghabiskan
remaja ketika mereka mencoba
memenuhi standar penampilan ini? waktu dan uang mereka untuk
Contoh: Remaja mungkin merasa
cemas, sedih, selalu merasa tidak berusaha mencapai standar
puas dan tidak percaya diri.
penampilan?
• Bagaimana dengan KESEHATAN
fisik? Bagaimana usaha untuk Contoh: Beban tinggi pada sistem
mencapai standar penampilan
perawatan kesehatan, menciptakan

generasi yang tidak memiliki banyak

prestasi dalam bidang pendidikan

dan pekerjaan dan memperburuk

kondisi kesetaraan gender.

Catatan Guru

Tujuannya adalah untuk membuat siswa-siswi menyadari bahwa upaya untuk
memenuhi standar penampilan tidak bermanfaat, karena konsekuensi negatifnya
banyak.

Contoh Tanggapan: (disediakan untuk setiap poin): Berikan contoh kepada siswa-
siswi hanya jika mereka tidak dapat menjawab.

Saran: Jika siswa-siswi kesulitan untuk menemukan apa saja kerugian yang
dirasakan komunitas/masyarakat, Anda dapat mencoba menanyakan ini:
Bagaimana standar penampilan berdampak negatif terhadap hal berikut:
• Cara orang memperlakukan satu sama lain di sekolah?
• Kepercayaan diri remaja untuk menjadi pemimpin, untuk memperbaiki

lingkungan sekitar?
• Kepercayaan diri remaja untuk menyuarakan masalah-masalah yang

memengaruhi mereka?
• Pengaruhnya terhadap sistem kesehatan?
• Pengaruhnya terhadap ekonomi?

Edisi Revisi 2020 87

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Tugas 7 menit

Usaha Memenuhi Standar Penampilan Bagi Diri Sendiri Dan Lingkungan Sekitar
– Perlukah?

Mintalah siswa-siswi untuk kembali ke kelompok masing-masing dan mengerjakan
tugas yang berjudul ‘Perlukah?’ pada buku kerja mereka.

Di dalam gambar tubuh, masing- Fasilitasi jajak pendapat singkat dengan
masing siswa-siswi harus menuliskan meminta siswa-siswi untuk berdiri
semua dampak negatif dari upaya untuk jika mereka menganggap usaha untuk
memenuhi standar penampilan bagi memenuhi standar penampilan dengan
remaja. segala kerugiannya ini merupakan ide
yang buruk.
Di luar gambar tubuh, siswa-siswi harus
menuliskan semua dampak negatif bagi Mintalah siswa-siswi untuk memberitahu
remaja akibat upaya untuk memenuhi orang yang duduk di sebelah mereka,
standar penampilan, yang dirasakan oleh mengapa menurut mereka usaha untuk
komunitas dan masyarakat sekitar. memenuhi standar penampilan adalah
suatu hal yang sia-sia. Setiap siswa-siswi
Pada 5 menit terakhir pengerjaan tugas harus berupaya menyebutkan setidaknya
ini: dua kerugian yang telah dibahas.

10 Kegiatan 3: Temukan Perbedaannya – Standar Penampilan Dan
menit Media

Lembar Kerja Jelaskan bahwa kita sekarang akan melihat gambaran
standar penampilan yang dibuat oleh influencer dan
selebritas di media sosial, dan bagaimana hal ini dapat
melanggengkan standar penampilan.

Bagi siswa-siswi ke dalam beberapa kelompok kecil
(kelompok yang berbeda dari sebelumnya).

Mintalah siswa-siswi untuk melihat tugas di buku
kerja siswa-siswi mereka yang berjudul ‘Temukan
Perbedaannya’.

Tugas 7 menit

Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk melihat foto-foto yang ditampilkan, dan
melingkari perubahan yang mereka lihat antara foto yang belum dan sudah diedit.

88 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Mintalah siswa-siswi untuk menghitung jumlah perbedaan yang mereka temukan.
Minta kelompok yang menemukan perubahan terbanyak untuk mempresentasikan
jawaban mereka.

Catatan Guru

Contoh Tanggapan (disediakan untuk setiap poin): Berikan contoh kepada siswa-
siswi hanya jika mereka tidak dapat menjawab.

Mintalah siswa-siswi untuk kemudian berdiskusi dalam kelompok mereka:

• Teknik apa saja yang digunakan orang-orang di media sosial untuk mengubah
penampilan mereka SEBELUM pengambilan foto?
Contoh: Mengambil banyak foto untuk menemukan sudut/sisi (angle) yang bagus,
menghabiskan banyak waktu untuk mengatur rambut, make-up dan pencahayaan.

• Teknik apa saja yang digunakan orang-orang di media sosial untuk mengubah
penampilan mereka SESUDAH pengambilan foto?
Contoh: Melakukan pengeditan menggunakan filter atau aplikasi untuk
menghilangkan jerawat, mencerahkan kulit dan merampingkan badan/wajah.

• Menurut kamu, apa yang dirasakan remaja ketika melihat gambar yang telah
‘dimanipulasi’ secara digital?
Contoh: Hal itu dapat membuat kita dan orang lain merasa tidak nyaman dengan
penampilan kita sendiri dan mendorong kita untuk mencoba dan memenuhi
standar penampilan yang tidak realistis dalam kehidupan nyata.

• Menurut kamu, mengapa gambar ini dibuat sedemikian rupa? Siapa yang
diuntungkan?
Contoh: Influencer dan perusahaan mendapatkan keuntungan karena mereka
menghasilkan uang dengan cara menjual produk yang menjanjikan orang-orang
bahwa mereka dapat terlihat ‘lebih baik’.

• Apakah adil bagi remaja untuk membandingkan penampilan diri mereka dengan
penampilan orang-orang lain yang mereka lihat di media sosial?
Contoh: TIDAK. Tidak adil membandingkan diri kita dengan standar penampilan
ideal yang tidak realistis yang bukan merupakan gambaran yang sebenarnya dari
seseorang.

• Mengapa usaha mengedit foto kita sendiri dapat memengaruhi kita dan orang-
orang yang mengikuti kita di media sosial?
Contoh: Mengedit foto kita sendiri dapat membuat kita merasa bahwa penampilan
kita di kehidupan nyata tidak cukup baik. Saat orang lain melihat foto kita yang
telah diedit, mereka mungkin memiliki perasaan tertentu terhadap penampilan
mereka di kehidupan nyata.

Mintalah beberapa kelompok untuk membagikan jawaban mereka.

Ingatkan siswa-siswi bahwa bukan hanya selebritas dan influencer yang menggunakan
teknik ini untuk menyempurnakan gambar mereka, sebagian besar orang (publik) yang
menggunakan media sosial juga melakukan hal yang sama.

Edisi Revisi 2020 89

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa salah satu keterampilan hidup yang dikenal
sebagai berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis sepotong informasi
(baik teks atau gambar), termasuk informasi dari berbagai sumber yang berbeda,
dan menentukan informasi apa saja yang benar dan salah. Ketika kita menggunakan
media (termasuk media sosial), kita perlu memikirkan informasi apa saja yang nyata
dan dibuat-buat (rekayasa). Kamu dapat melakukan ini dengan membandingkan
informasi yang kamu dapatkan dengan kenyataan di sekitarmu. Misalnya, ketika
melihat gambar seorang selebritas, influencer atau atlet terkenal, pikirkan berapa
banyak make-up, olahraga, diet, pengeditan foto atau bahkan operasi plastik yang
harus mereka lakukan untuk mencapai penampilan mereka saat ini, dan apakah
realistis jika kita berusaha mencapai standar penampilan yang seperti itu juga.

10 Kegiatan 4: Membantu Orang Lain Menjadi Percaya Diri
menit Terhadap Tubuh Mereka

Lembar
Kerja

Untuk tugas terakhir,
bagi siswa-siswi menjadi
beberapa pasangan.

Tugas

Mintalah siswa-siswi membaca empat cerita dengan tokoh-tokoh yang
menghadapi kepercayaan diri rendah, pada buku kerja siswa-siswi masing-masing.
Secara berpasangan, minta siswa-siswi untuk memerankan (bermain peran)
tokoh/karakter yang terdapat di 2 dari 4 cerita yang mereka baca. Siswa/siswi A
memilih satu tokoh/karakter dan memerankannya, siswa/siswi B harus meyakinkan
siswa/siswi A mengapa kita tidak seharusnya membandingkan penampilan diri
kita dengan gambar orang lain di media. Jangan lupa untuk membahas apa saja
kerugian yang sudah dibahas pada awal pertemuan, dan diskusikan beberapa
kualitas positif yang tidak terkait dengan penampilan. Setelah selesai, siswa-siswi
dapat bertukar peran dengan pasangannya dan mengulangi proses di atas.

Catatan Guru

Jika waktunya memungkinkan, mintalah beberapa pasangan untuk memainkan
peran mereka di depan kelas.

90 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Catatan Guru

Jika waktunya memungkinkan, mintalah beberapa pasangan untuk memainkan
peran mereka di depan kelas.

Akhiri diskusi ini dengan poin-poin penting berikut:
• Tidak semua yang kita lihat di internet sesuai dengan kenyataan. Saat ini mudah

bagi orang-orang untuk mengedit foto mereka, terutama di internet.
• Foto-foto di media (baik yang sifatnya profesional maupun yang dibuat sendiri

oleh teman-teman sebaya kalian) seringkali tidak realistis; foto-foto ini umumnya
sudah diedit dan dipilih hasil terbaiknya.

• Membandingkan penampilan sendiri dengan orang lain hanya membuang-buang
waktu dan energi. Hal ini membuat kalian mudah teralihkan dari hal-hal baik yang
membentuk pribadi kalian.

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Latihan Di Depan 5
Cermin menit

Lembar Kerja Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kita seringkali
sangat kritis terhadap diri kita sendiri dan tubuh kita.
Untuk membangun kepercayaan diri terhadap tubuh, kita
perlu berlatih bersikap baik kepada diri kita sendiri dan
tubuh kita, dan berpikir tentang hal-hal positif pada diri
kita termasuk ciri-ciri fisik dan non-fisik yang kita miliki.

Tantangan/pekerjaan rumah mereka minggu ini adalah

melihat diri sendiri di depan cermin dan menuliskan:

• Tiga karakter yang disukai;
• Tiga bagian tubuh yang disukai karena fungsinya;
• Tiga bagian tubuh yang disukai karena

penampilannya.

Setelah siswa-siswi selesai menuliskan jawaban untuk masing-masing pertanyaan,
ajak siswa-siswi untuk kemudian tersenyum pada diri mereka sendiri di depan cermin
dan berkata kepada diri mereka sendiri, “Saya suka … (karakter/bagian tubuh) saya!”

dengan suara lantang, menggunakan jawaban-jawaban yang sudah mereka tulis.

Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri terhadap tubuh.
Mereka dapat berlatih sesering mungkin, sesuai kemauan mereka. Semakin sering
mereka melakukannya, semakin baik dampaknya terhadap perasaan mereka.

Pastikan siswa-siswi memahami tugas tersebut. Yakinkan siswa-siswi bahwa mereka
tidak perlu membagikan hal-hal yang mereka tulis kepada teman-teman mereka di

pertemuan berikutnya, tetapi akan lebih baik jika kita dapat mendengar bagaimana

pendapat mereka terhadap kegiatan tersebut.

Edisi Revisi 2020 91

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Catatan Guru

Guru dapat memainkan peran untuk mencontohkan kegiatan ini di depan kelas.
Misalnya:

“Saya suka bahwa saya adalah seorang yang baik, pekerja keras dan kreatif. Saya
suka telinga saya karena saya suka mendengarkan musik, saya suka kaki saya
karena membantu saya bergerak dan saya suka tangan saya karena membuat saya
bisa melakukan hal-hal yang saya nikmati, seperti menulis dan melukis. Dan saya
suka penampilan rambut saya, lengan saya dan senyum saya”.

10 Kesimpulan
menit
Lembar
Kerja

Akhiri sesi dengan mengingatkan siswa- • Mengatakan hal-hal baik kepada
siswi tentang apa yang telah mereka orang-orang di sekolah/masyarakat,
capai hari ini dan mengulangi pesan- yang tidak berhubungan dengan
pesan utama dari pertemuan tersebut. penampilan mereka;

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan • Melawan ketika mendengar
setidaknya satu hal yang akan mereka ejekan yang berhubungan dengan
lakukan atau mereka ubah sebagai hasil penampilan;
dari apa yang telah mereka pelajari minggu
ini, untuk meningkatkan kepercayaan diri • Membuat postingan di media sosial
terhadap tubuh. Ingatkan mereka bahwa tentang hal-hal yang dipelajari dalam
apa yang mereka lakukan dapat memiliki sesi ini;
efek positif pada orang lain. Beberapa
contohnya antara lain: • Menulis surat kepada adik atau
teman dan memberitahu mereka
• Berpikir matang-matang sebelum mengapa mereka tidak perlu
mengedit foto kita sendiri; membuang waktu dan tenaga
untuk mencoba memenuhi standar
• Menghargai kualitas pribadi diri dan penampilan;
orang lain yang tidak terkait dengan
penampilan; • Membuat video TikTok atau YouTube
tentang mengapa kita tidak perlu
• Berhenti mengikuti akun media membuang waktu dan energi
sosial yang membuat kita merasa untuk mencoba memenuhi standar
bahwa penampilan kita buruk, dan penampilan.
dorong teman-teman kita untuk
melakukan hal yang sama; Minta siswa-siswi untuk menandatangani
dan mencantumkan tanggal komitmen
mereka dalam buku kerja mereka.

92 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Tanyakan apakah ada siswa-siswi yang ingin membagikan tindakan yang akan
mereka lakukan.

Beri siswa-siswi waktu beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan apapun yang
mungkin mereka miliki, untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang topik pertemuan minggu depan: Kebersihan Diri

Kegiatan Tambahan Opsional
(jika waktu / sumber daya memungkinkan)

Catatan: Kegiatan ini sifatnya bukan untuk menggantikan kegiatan inti/utama
program ini.

Rantai Kertas Penguat 1. Bagi siswa-siswi ke dalam 3-4 kelompok (kira-kira 10 siswa-siswi
Penghargaan Terhadap per kelompok) dan minta mereka duduk dalam bentuk lingkaran;
Diri (10 menit)
2. Bagikan selembar kertas kosong kepada tiap-tiap kelompok;
(Catatan: Akan lebih baik
jika dilakukan sebelum 3. Satu siswa/siswi memulai kegiatan dengan menuliskan satu hal
kegiatan latihan di depan yang mereka sukai tentang kepribadian/karakter/kemampuan
cermin) mereka (BUKAN penampilan mereka) dan satu hal yang mereka
sukai tentang siswa/siswi yang duduk di sebelah kiri mereka (sekali
lagi, BUKAN terkait penampilan). Setelah menulis dua hal, siswa/i
ini menyerahkan kertasnya kepada siswa/i di sebelah kiri mereka,
dan siswa/siswi tersebut menuliskan satu hal yang mereka sukai
tentang diri mereka sendiri dan satu hal yang mereka sukai tentang
orang di sebelah kiri mereka;

4. Kertas terus ‘berputar’ ke arah kiri sampai semua siswa-siswi di
lingkaran telah menulis apa yang mereka sukai tentang diri mereka
dan orang di sebelah kiri mereka, sampai kertas tersebut kembali
dipegang oleh siswa/siswi yang mendapat giliran pertama;

5. Refleksi singkat kelompok:
a. Bagaimana perasaanmu saat melakukan kegiatan ini?
b. Hal apa yang membuatmu terkejut saat melakukan kegiatan ini?

Tantangan Membuat 1. Minta siswa-siswi bekerja dalam kelompok kecil yang masing-
Video / TikTok masing terdiri dari 4-5 orang;

(Catatan: Tantangan 2. Tujuan kegiatan ini adalah membuat video TikTok atau YouTube
ini dapat melengkapi tentang alasan mengapa mereka tidak perlu membuang waktu
‘Kegiatan 4’ jika sumber dan energi untuk memenuhi standar penampilan;
daya dan waktunya
tersedia) 3. Dorong siswa-siswi untuk memperlihatkan kreativitas mereka
sambil menerapkan pembelajaran serta pesan utama yang telah
mereka pelajari dalam pertemuan ini.

Edisi Revisi 2020 93

Modul 2:

Membentuk
Kebiasaan Sehat

94 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Rangkuman Modul 2

Pada Modul 2, siswa-siswi akan belajar membentuk kebiasaan-kebiasaan dan rutinitas-
rutinitas sehat, yang akan menyiapkan mereka menuju masa depan yang sukses.
Pada Modul ini juga, siswa-siswi akan belajar tentang gizi yang baik dan keuntungan-
keuntungan dari menjaga dan menjalani diet yang sehat, dan berolahraga yang
cukup. Mereka akan belajar menjaga kesehatan diri yang baik, termasuk peran-peran
yang dapat dilakukan oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan dalam mencapai
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik. Siswa-siswi akan mencari tahu
risiko-risiko serta akibat-akibat dari merokok, alkohol (minuman keras), dan obat-
obatan lain, dan bertukar ide tentang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan
dari teman-teman sebaya mereka untuk menggunakan zat-zat adiktif tersebut.
Terakhir, agar mengetahui betapa pentingnya peran internet dalam kehidupan remaja
pada masa sekarang, siswa-siswi akan belajar bagaimana cara menjadi ‘warga dunia
maya’ yang bertanggung jawab dan berpikir secara kritis terhadap apa yang mereka
lihat di internet.

Bersiap-siap untuk Mengajar Modul 2

Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 2, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 4 (empat) pertemuan dalam Modul 2 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa tahukah Anda ketika berbicara kepada siswa-siswi tentang masing-
masing tema? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi keterbatasan
pengetahuan Anda terhadap suatu hal (contoh: melakukan riset secara online,
meminta saran kepada teman atau rekan kerja)?

• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan mengatasi hal ini untuk
memastikan siswa-siswi memperoleh informasi yang mereka butuhkan?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merenungkan beberapa
pengalaman pribadi Anda saat remaja dan bagaimana hal-hal tersebut sudah berubah
pada generasi sekarang, sebagai contoh:

• Apakah Anda terlibat dalam perilaku-perilaku berisiko seperti mengkonsumsi
alkohol, merokok, dan mengkonsumsi obat-obatan lain ketika remaja? Mengapa
atau mengapa tidak? Apakah ada hal-hal yang seandainya dapat Anda ketahui
tentang zat-zat adiktif di atas yang ingin Anda ceritakan kepada siswa-siswi
Anda?

• Apakah ada kebiasaan-kebiasaan dan rutinitas-rutinitas yang paling berdampak
baik pada kesuksesan Anda?

• Bagaimana internet dan media sosial mengubah cara remaja mengenal dunia, jika
dibandingkan dengan masa remaja Anda?

Edisi Revisi 2020 95

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Bersiap-siaplah jika siswa-siswi lebih tahu dari Anda mengenai beberapa tema pada
Modul 2, terutama jika sudah mulai membahas internet dan media sosial. Ingatlah
bahwa peran Anda dalam mengajarkan Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) adalah
sebagai pendengar yang aktif dan fasilitator dari pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa-siswi. Bukalah diri Anda untuk mempelajari hal-hal baru!

Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 2

Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan untuk membantu
siswa-siswi menuntaskan Modul 2:

Yang Boleh Dilakukan

• Berikan contoh-contoh yang baik kepada siswa-siswi Anda dalam hal gizi
dan mencuci tangan (mereka akan melihat Anda sebagai penutan dalam cara
mereka bersikap);

• Ceritakanlah pengalaman-pengalaman pribadi Anda, termasuk kebiasaan-
kebiasaan serta rutinitas-rutinitas yang berdampak baik pada kesuksesan
Anda serta cara-cara untuk menghindari pengaruh-pengaruh negatif seperti
merokok dan mengkonsumsi alkohol;

• Pahamilah bahwa budaya dan agama berperan dalam membentuk kebiasaan-
kebiasaan dan rutinitas-rutinitas kita, tetapi bukanlah penghambat dalam
mencapai kebersihan, gizi, serta kebiasaan berolahraga yang baik!

• Siswa dapat melakukan konsultasi melalui aplikasi Riliv- Meditasi dan
konseling Psikolog Online.

Yang Tidak Boleh Dilakukan

• Jangan mengabaikan siswa-siswi dengan kebersihan diri atau status gizi yang
buruk karena dapat mengakibatkan mereka di-bully;

• Jangan menghindari pembahasan tentang tema-tema yang sulit. Penting bagi
siswa-siswi untuk mempelajarinya.

96 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Pertemuan 6:

Kebersihan Diri

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.
80
• 1 (satu) Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia’(1) untuk masing-masing
menit siswa-siswi.

Catatan Guru • 1 (satu) Rapor Kebersihan Sekolah yang terdapat juga di Buku
Wawasan Yang Panduan Kerja Siswa-siswi, untuk masing-masing siswa-siswi.
Didapat
Sesi Cerita • Selembar kertas kecil untuk tiap-tiap siswa-siswi. Tiap-tiap
lembar kertas harus bertuliskan ‘tidak terinfeksi’, kecuali untuk
selembar kertas yang bertuliskan ‘terinfeksi’.

Rangkuman Pertemuan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
belajar mengenai bagaimana mencegah
penyebaran kuman dan virus yang
mengakibatkan berbagai penyakit dan
infeksi menular dengan menerapkan
kebiasaan-kebiasaan kebersihan diri
yang baik. Tema kebersihan menstruasi
akan dipelajari secara lebih rinci dan
siswa-siswi akan mendiskusikan
bagaimana mereka dapat membantu
remaja perempuan untuk mencapai
Manajemen Kebersihan Menstruasi
(MKM) yang baik.

▲▲ ( 1 ) Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia: https://uni.cf/3f3V21c 97
Edisi Revisi 2020

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)
• Mengambil Keputusan • Mencuci tangan dan memahami protokol

kesehatan covid-19

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali 7 (tujuh) perilaku paling penting dalam menjaga kebersihan diri
• Mengenal akibat-akibat dari kebersihan diri yang buruk
• Memahami cara menjaga kesehatan dan kebersihan diri dalam pencegahan

penyebaran Covid-19
• Mengenal praktik-praktik kebersihan menstruasi yang baik bagi remaja perempuan

(dan perilaku-perilaku remaja laki-laki yang mendukung bagi remaja perempuan)

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini adalah:

• 7 (tujuh) perilaku paling penting dalam menjaga kebersihan diri adalah: mencuci
tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sesering mungkin
(minimal 20 detik) khususnya setelah menggunakan jamban atau toilet, sebelum
dan sesudah makan, sebelum menyentuh area wajah kita (mulut, hidung dan
mata) dan setelah berkegiatan di luar; selalu menggunakan air yang aman atau
yang sudah diolah (misalnya direbus atau air dalam kemasan) untuk diminum;
mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun; menggosok gigi secara
berkala di pagi hari, setelah makan, dan sebelum tidur; membuang air besar
dan kecil di toilet atau WC (jamban) serta tidak buang air besar di perkarangan,
tempat terbuka, pantai/laut, sungai, atau danau; potong kuku sekali seminggu;
dan mempraktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik (bagi
remaja perempuan dan perempuan dewasa).

• Protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19: rajin mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan sesering mungkin khususnya
sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata; menjaga jarak; menggunakan
masker; menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.

• Kebersihan diri yang baik dapat mencegah penyebaran kuman yang dapat
menyebabkan beberapa penyakit.

• Kebersihan diri dan perawatan diri di masa pubertas dengan memperhatikan
perubahan diri dan bagaimana cara mengatasi perubahan tersebut.

• Remaja laki-laki harus bersikap pengertian dan mendukung remaja perempuan
untuk mencapai Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik.

98 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Pengantar Tanyakan kepada beberapa siswa 5
tentang kebiasaan kebersihan diri yang menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan
dan memberitahu mereka tentang tema biasa mereka lakukan di rumah.
pertemuan: Kebersihan Diri.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau Sampaikan kepada siswa tentang tujuan
latihan pemberi semangat tergantung pembelajaran yakni:
1. Mengetahui 7 (tujuh) perilaku paling
pada suasana hati siswa-siswi saat
penting dalam menjaga kebersihan
memasuki ruang kelas. diri.
2. Mengenal akibat-akibat dari
Berikan jawaban-jawaban dari kebersihan diri yang buruk
3. Memahami cara menjaga kesehatan
pertanyaan-pertanyaan apapun yang dan kebersihan diri dalam
pencegahan penyebaran Covid-19
terdapat pada kotak pertanyaan dari 4. Mengenal praktik-praktik kebersihan
menstruasi yang baik bagi remaja
pertemuan sebelumnya. perempuan (dan perilaku-perilaku
remaja laki-laki yang mendukung
Periksa apakah siswa-siswi sudah bagi remaja perempuan).
menuntaskan tantangan (pekerjaan
rumah) mereka dan menanyakan apakah
ada di antara mereka yang ingin berbagi
tentang hasil kerjanya dengan teman-
teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat
kembali pesan-pesan penting serta hal-

hal yang mereka pelajari dari pertemuan

sebelumnya.

Informasi Penting: Kebersihan Diri 10
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa untuk menjaga kebersihan diri, terdapat 7 (tujuh) perilaku
yang perlu diingat:

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah ada yang dapat menyebutkan perilaku-perilaku
tersebut, sebelum Anda memberikan jawaban-jawaban yang tepat sebagai berikut:
1. Cuci tanganmu menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sesering

mungkin (minimal 20 detik) khususnya setelah menggunakan jamban atau toilet,
sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh area wajah kita (mulut, hidung
dan mata) dan setelah berkegiatan di luar.
2. Menggunakan air yang aman atau yang sudah diolah (misalnya direbus atau air
dalam kemasan) untuk diminum setiap harinya.
3. Mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun.
4. Gosok gigimu di pagi hari, setelah makan, dan sebelum tidur.
5. Buang air besar dan kecil di toilet atau WC (jamban) serta tidak buang air besar di
perkarangan, tempat terbuka, pantai/laut, sungai, atau danau.
6. Potong kukumu sekali seminggu.
7. Mempraktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi yang baik (bagi remaja
perempuan dan perempuan dewasa).

Edisi Revisi 2020 99

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Dalam era Normal Baru, protokol kesehatan yang perlu diingat sisa dalam mencegah
penularan virus Corona penyebab Covid-19 diantaranya:
1. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan sesering

mungkin, khususnya sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata. Bilamana tidak
terdapat sabun dan air mengalir, cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer)
dengan minimal kadar alkohol 60-70% dapat digunakan.
2. Menjaga jarak dan tidak berkerumun.
3. Memakai masker dan menutup hidung serta mulut saat bersin dan batuk.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kebersihan diri yang baik mencegah penyakit-
penyakit yang disebarkan melalui kuman dan virus. Hal tersebut juga membuat kita
merasa lebih percaya diri dalam situasi-situasi sosial dan diterima oleh orang lain,
yang berdampak pada kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengambil Keputusan

Ingatkan siswa-siswi bahwa salah satu hal yang menyenangkan dari bertumbuh
dewasa adalah kita mulai mengambil keputusan untuk diri kita sendiri dimana hal
tersebut sebelumnya dilakukan oleh orang tua atau pengasuh kita. Pada masa inilah
kita mulai membentuk kebiasaan-kebiasaan diri dan rutinitas-rutinitas yang akan
menuju pada kesuksesan dalam hidup kita nantinya. Jika Anda berpikir tentang
seseorang yang paling sukses yang Anda kenal, kemungkinan besar bagian dari
kesuksesan mereka adalah hasil dari memiliki kebiasaan-kebiasaan serta rutinitas
yang baik, termasuk yang berhubungan dengan kebersihan diri

20 Kegiatan 1: Alur Penularan Penyakit Diare
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Anda akan membacakan cerita tentang seorang
remaja laki-laki bernama Tomi yang jatuh sakit:

Tomi senang bermain sepak bola. Sepulang sekolah, ia dan teman-temannya
bermain sepak bola di halaman sekolah. Mereka bermain dengan gembira. Setelah
bermain, Tomi merasa sangat haus dan lapar. Ia melihat pedagang-pedagang
asongan yang menjual makanan dan minuman di pinggir lapangan. Makanan dan
minuman yang dijual tersebut dalam keadaan tidak tertutup dan dikelilingi banyak
lalat. Karena Tomi merasa sangat lapar dan haus, ia tidak mempedulikannya. Ia
dan teman-temannya tetap menikmati makanan dan minuman tersebut. Malam
itu ketika Tomi sudah berada di rumah, ia merasakan sakit perut yang luar biasa.
Ia tidak bisa tidur karena harus berkali-kali buang air besar (BAB). Ia juga muntah-
muntah. Saat pagi hari tiba, Tomi merasa kelelahan dan dehidrasi. Bapak dan
ibunya akhirnya membawaTomi ke dokter untuk dirawat.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi mereka yang
berjudul ‘Alur Penularan Penyakit Diare’. Jelaskan berbagai kolom yang terdapat pada diagram

(gambar peraga) tersebut kepada siswa-siswi, sebagai berikut:

100 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Click to View FlipBook Version