The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by habibahn09, 2021-03-23 21:04:13

Pendidikan Keterampilan Hidup

Buku Guru PKH versi 2020

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

• Kolom bagian kiri adalah sumber penularan yang dapat menjadi penyebab Tomi
sakit. Sumber-sumber penularan yang umum termasuk feses (tinja/air besar),
makanan yang terkontaminasi, dan sumber air yang terkontaminasi.

• Kolom bagian tengah adalah cara penularan. Dalam cerita Tomi, kuman memasuki
tubuhnya melalui makanan yang ia makan. Kuman tersebut masuk melalui mulut.
Terdapat beberapa cara makanan tersebut dapat terkontaminasi, misalnya
melalui tangan pedagangnya yang tidak bersih, melalui air yang digunakan untuk
menyiapkan makanannya, melalui lalat dan binatang-binatang lainnya, atau
melalui tanah di mana tempat makanan yang dimakan Tomi tersebut tumbuh.

• Kolom bagian kanan adalah hasil penularan. Dalam cerita Tomi, hasilnya adalah
diare dan muntah-muntah.

Ingatkan kepada siswa-siswi bahwa ukuran kuman begitu kecil sampai-sampai
kita membutuhkan mikroskop untuk melihatnya, sehingga membuat kita sering
melupakan keberadaannya dan menyebabkan hal-hal seperti ini cukup mudah untuk
terjadi tanpa kita menyadarinya.

Minta siswa-siswi untuk membuat garis antara sumber, cara, dan hasil dari penularan
untuk menggambarkan berbagai macam cara kuman memasuki tubuh Tomi, sehingga
membuatnya sakit. Jawaban-jawaban yang tepat dari kegiatan ini dapat dilihat di bawah:

Rantai Penularan Penyakit

Sumber Media Penularan Target

Tangan

Tinja Cairan Muntah
Sampah Diare
Limbah Cair Makanan Mulut
▲▲ Sumber: XXX dan Minuman
Edisi Revisi 2020
Lalat/Serangga

Tanah

101

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa contoh perilaku kebersihan diri yang
dapat mencegah Tomi dari penyakit yang ia alami. Beberapa contoh termasuk:

• Pedagang tersebut seharusnya mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau
WC (jamban).

• Pedagang tersebut seharusnya menggunakan air bersih saat menyiapkan
makanannya.

• Pedagang tersebut seharusnya menutupi makanan agar tidak dihinggapi lalat.
• Tomi seharusnya tidak membeli makanan dari pedagang-pedagang asongan

dengan praktik-praktik yang tidak higienis.

30 Kegiatan 2: Studi Kasus Manajemen Kebersihan
menit Menstruasi (MKM)

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa remaja perempuan memiliki kebutuhan
kebersihan diri tambahan saat mengalami menstruasi, atau lebih dikenal dengan
sebutan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), yaitu pengelolaan kebersihan
dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Remaja perempuan
perlu mempraktikkan kebersihan menstruasi yang baik dan mendukung teman-
teman mereka untuk melakukan hal yang sama, dan remaja laki-laki harus bersikap
pengertian kepada remaja perempuan ketika menstruasi dan tidak mengejek mereka.

Beritahu siswa-siswi bahwa kebersihan menstruasi yang baik ditandai oleh perilaku-
perilaku berikut:

Setiap perempuan memiliki kebutuhan kebersihan diri tambahan saat mengalami
menstruasi. Kebersihan menstruasi yang baik ditandai dengan perilaku-perilaku
berikut ini:
• Mengganti pembalut secara berkala, sekurang-kurangnya tiap 4 jam sekali;
• Membuang pembalut secara tepat, ke tempat sampah, tidak di toilet, jamban

atau sungai; atau
• Apabila menggunakan pembalut kain atau pembalut pakai ulang, maka cuci

pembalut tersebut dengan menggunakan air dan sabun, kemudian keringkan di
bawah sinar matahari;
• Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum memasang pembalut
baru dan setelah melepas pembalut yang sudah dipakai maksimal 4 jam. Mencuci
tangan pakai sabun juga perlu dilakukan pada waktu-waktu tertentu, misalnya,
setelah menggunakan toilet atau jamban (WC), sebelum makan, setelah bermain,
dan setelah memegang hewan.
• Sekolah harus menyediakan toilet atau kamar mandi yang dapat dikunci, dipisah
berdasarkan jenis kelamin dan dilengkapi dengan air mengalir. Di setiap toilet
perempuan, harus terdapat tempat sampah tertutup, cermin dan tempat cuci
dengan sabun dan air mengalir
• Sekolah juga harus menyediakan pembalut cadangan, bisa dengan memberikan
secara gratis atau menjualnya di kantin.

Beberapa sekolah tidak mempunyai fasilitas toilet yang bersih. Seperti tidak ada
pintu, tidak ada air. Hal ini bisa membuat siswa perempuan merasa tidak aman dan

102 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

nyaman untuk mengganti pembalut. Akibatnya banyak siswa perempuan terpaksa
tidak masuk sekolah pada saat menstruasi. Ini tentu sangat disayangkan.

Beritahu siswa-siswi manfaat menjaga kebersihan menstruasi yang baik, yaitu:
• Mencegah infeksi dan iritasi kulit;
• Memastikan bahwa remaja perempuan tetap masuk sekolah/dapat mengikuti

pelajaran ketika menstruasi;

• Memperbolehkan remaja perempuan untuk ikut serta dalam olahraga dan
kegiatan sosial seperti biasanya;

• Mencegah kerusakan pada toilet/jamban dan saluran air yang disebabkan ketika
remaja perempuan membuang pembalut mereka secara tidak tepat, seperti

menyiramnya ke dalam toilet/jamban;

• Mencegah kerusakan pada lingkungan dan kehidupan laut yang disebabkan oleh
pembuangan pembalut secara tidak tepat.

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari
4-6 orang. Beri tiap-tiap kelompok waktu untuk membaca

bagian Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada

Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia’(1), halaman 1-10.

Lalu, bagikan salah satu kasus dari rangkaian Studi ▲▲ ( 1 ) Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia:
Kasus Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), dan https://uni.cf/3f3V21c
beri mereka waktu 15 menit untuk bekerja dengan
kelompoknya guna membahas situasi dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan diskusi yang ada dalamnya.

Minta seorang perwakilan dari tiap-tiap kelompok
untuk membacakan rangkuman hasil diskusi dan solusi
mereka di hadapan kelompok-kelompok lainnya.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati

Ingatkan siswa-siswi bahwa berempati adalah kemampuan untuk ‘menempatkan diri
pada sepatu orang lain’ dan memikirkan bagaimana perasaan mereka. Sementara
beberapa orang mungkin mengatakan kebersihan menstruasi tidak menjadi urusan
remaja laki-laki karena mereka tidak mengalaminya, sebenarnya penting bagi
remaja laki-laki untuk memikirkan tantangan-tantangan unik yang diakibatkan oleh
menstruasi terhadap remaja perempuan dan bagaimana mereka dapat mendukung
remaja perempuan untuk hidup dengan rasa percaya diri dan dihormati.

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Rapor Kebersihan 5
menit
Ingatkan siswa-siswi bahwa tiap tahunnya mereka menerima rapor dari sekolah.
Beritahukan siswa-siswi bahwa sekarang mereka memiliki kesempatan untuk menulis
rapor untuk sekolah mereka!

Bagi siswa-siswi ke dalam 5 (lima) kelompok yang lebih kecil.

Edisi Revisi 2020 103

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Berikan Rapor Kebersihan Sekolah pada tiap-tiap kelompok. Perlu diingat bahwa
sangat penting sekolah menyediakan kamar mandi dan toilet yang terpisah antara
remaja laki-laki dan remaja perempuan.

Catatan Guru

Tanyakan kepada bagian administrasi sekolah berapa perkiraan jumlah keseluruhan
siswa-siswi (remaja laki-laki dan remaja perempuan) dan guru-guru di sekolah
agar siswa-siswi dapat menuliskannya pada rapor mereka.

Beri tiap-tiap kelompok salah satu hari dalam seminggu untuk mengerjakan laporan
pemeriksaan mereka (harus ada 5 kelompok, untuk 5 hari antara sekarang/hari ini
dengan pertemuan berikutnya).

Beritahu siswa-siswi bahwa tujuan dari tantangan ini adalah untuk menilai tingkat
kebersihan dari tempat-tempat yang ditentukan dan memberi angka penilaiannya
di rapor. Kegiatan ini diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan, sebelum
pertemuan minggu berikutnya. Mereka akan berbagi tentang hasil rapor mereka pada
pertemuan berikutnya.

15 Kesimpulan • Mempraktikkan kebersihan diri
menit yang baik secara lebih berkala
Akhiri sesi dengan memberikan beberapa (harus spesifik, perilaku apa yang
104 pertanyaan refleksi kepada siswa: dimaksud);
• Hal apa yang paling kamu ingat dari
• Tidak mengejek remaja perempuan
pembelajaran hari ini? yang sedang menstruasi;
• Informasi apa yang paling berguna
• Membuat permohonan untuk
untuk kehidupan sehari-hari kamu? memperbaiki fasilitas-fasilitas toilet/
• Keterampilan hidup apa yang kamu kamar mandi di sekolah;

pelajari pada sesi ini? • Perlu diingatkan bahwa toilet anak
laki-laki dan anak perempuan perlu
Guru mengingatkan kembali siswa-siswi terpisah.
tentang apa yang sudah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan Beri siswa-siswi beberapa menit untuk
kunci dari pertemuan ini. menuliskan apapun pertanyaann yang
mungkin mereka miliki untuk dimasukkan
Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan ke dalam kotak pertanyaan.
rencana aksi pribadi mereka untuk
minggu ini dengan menuliskan sekurang- Ucapkan terima kasih kepada siswa-
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka siswi atas partisipasi mereka dalam
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa pertemuan hari ini dan beritahu mereka
yang mereka sudah pelajari minggu ini. tema pertemuan minggu depan: Olahraga
Beberapa contoh yang memungkinkan dan Gizi.
termasuk:

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Studi Kasus Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM)

Hari Buruk Mia

Mia sedang mengalami hari buruk. Ia sedang mengalami rasa kram karena menstruasi dan
baru saja bertengkar dengan temannya. Ia biasanya senang berbicara di kelas namun hari ini
ia diam saja. Hari ini di kelas, Toni teman sekelas Mia, bercanda dan bersikap mengganggu,
seperti biasanya. Ia memperhatikan Mia sedang diam dan mulai mengejeknya. Mia kehilangan
kesabarannya dan meminta Toni untuk meninggalkannya sendiri. ‘Ibu Guru, tampaknya Mia
sedang menstruasi!’ seru Toni di hadapan seluruh teman sekelasnya. Semua orang tertawa dan
Mia merasa semakin tidak nyaman.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Menurutmu, bagaimana perasaan Mia terhadap tingkah laku Toni?
• Bagaimana seharusnya Toni bersikap pada situasi seperti itu?

Cerita Aya

Aya sedang mengalami menstruasi namun keluarganya tidak memiliki penghasilan yang
cukup, dan ia tidak memiliki biaya untuk mengganti pembalutnya secara berkala seperti yang
seharusnya dilakukan. Selain itu, Aya juga tidak keramas selama mengalami menstruasi,
karena percaya terhadap mitos yang berkata demikian. Suatu hari di sekolah, Prita dan teman-
temannya melihat bahwa ada noda/bercak darah pada rok yang dikenakan Aya, dan mencium
bau yang tidak sedap dari rambut Aya ketika Aya melewati mereka. Bukannya memberitahu
secara baik-baik, mereka justru menertawakan dan mengolok-olok Aya karena ia kurang
mampu dan ‘bau’.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Menurutmu, mengapa Prita dan teman-temanya bersikap seperti itu?
• Bagaimana dampak dari tindakan-tindakan mereka tersebut terhadap Aya?
• Apa yang dapat kamu lakukan jika kamu adalah temannya Prita, dan kamu mendengarnya

berkata-kata seperti itu?

Edisi Revisi 2020 105

Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Studi Kasus Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM)

Fajar dan Adik Perempuannya

Fajar memiliki pekerjaan paruh waktu sepulang sekolah dan menabung penghasilan yang ia
peroleh untuk membeli sepeda motor. Suatu hari, Fajar mendengar adik perempuannya, Mimi,
menangis di kamarnya. Ia bertanya kepada ibunya, apa yang terjadi pada adik perempuannya,
dan ibunya menjawab, ‘Mimi ingin pergi ke bioskop bersama teman-temannya malam ini, tapi ia
tidak bisa pergi karena ia tidak memiliki persediaan pembalut yang cukup dan ia tidak memiliki
uang untuk membelinya hingga minggu depan.’

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Bagaimana perasaan Mimi dalam situasi seperti itu?
• Bagaimana Fajar dapat membantu Mimi pada situasi seperti itu?

Dilema Nina

Nina sedang mengalami menstruasi tetapi tidak ingin bolos sekolah. Ia pergi ke toilet/kamar
mandi sekolah untuk mengganti pembalutnya, tetapi di dalamnya tidak tersedia tempat
sampah maupun tisu. Lebih parahnya lagi, pintunya rusak dan para remaja laki-laki mengancam
akan membuka pintunya jika Nina tidak lekas keluar dari sana. Nina cepat-cepat memutuskan
untuk menyiram pembalutnya ke dalam toilet/jamban. ‘Tidak apa-apa,’ pikirnya. ‘Orang lain
juga melakukannya.’

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Apakah yang dapat menjadi akibat dari perbuatan Nina tersebut?
• Bagaimana sekolah Nina dapat membantunya untuk mempraktikkan Manajemen

Kebersihan Menstruasi (MKM) yang lebih baik?

106 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Edisi Revisi 2020 Rapor Kebersihan Sekolah Modul 2

Nama Siswa/Siswi: Nama/Nomor Kelompok: Pertemuan 6
Tanggal: Kebersihan Diri
Nama Guru:
Buruk (1) Cukup (2) Baik (3) Sangat Baik (4) Komentar
Beri penilaian terhadap tingkat kebersihan tempat-tempat berikut
Ruang kelas
Halaman bermain
Aula
Kantin

Toilet/Kamar Mandri

Laki-laki Perempuan Guru Total Komentar

Jumlah Siswa-siswi Semua Sebagian Besar Beberapa Tidak Ada Komentar
Jumlah Toilet/Kamar Mandi
107
Apakah toilet/kamar mandinya bersih?
Apakah pintu toilet/kamar mandinya dapat dikunci?
Apakah toilet/jambannya dapat disiram?
Apakah tersedia tempat sampah yang dikosongkan secara berkala?
Apakah tersedia air bersih untuk mencuci?
Apakah tersedia air mengalir untuk mencuci tangan?
Apakah tersedia sabun?

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Pertemuan 7

Olahraga dan Gizi

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol warna-warni

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
belajar mengenai 4 (empat) pilar Gizi
Seimbang, yaitu bagaimana menyiapkan
makanan yang sehat dan seimbang
berdasarkan pedoman ‘Isi Piringku’, dan
mengenal cara-cara memasak yang tidak
sehat dan menggantinya dengan cara-
cara memasak yang lebih sehat.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Mengambil Keputusan • Gizi
• Bernegosiasi • Olahraga

108 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali 4 (empat) pilar Gizi Seimbang;
• Menentukan makanan yang sesuai dengan pedoman ‘Isi Piringku’ yang

direkomendasikan oleh pemerintah;
• Mengenali berbagai cara dalam metode memasak dan kebersihan alat masak

yang berpengaruh pada nilai gizi

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• 4 (empat) pilar Gizi Seimbang yaitu mengkonsumsi aneka ragam pangan;

membiasakan perilaku hidup bersih; melakukan aktivitas fisik; dan memantau
berat badan secara teratur.
• Memperbaiki asupan makanan dengan mengganti makanan yang tidak sehat
dengan pilihan-pilihan yang lebih sehat.
• Mencoba untuk mengkonsumsi makanan sesuai ‘Isi Piringku’ dengan porsi yang
seimbang antara makanan yang bergizi dan air yang cukup.
• Cara terbaik agar memperoleh aktivitas fisik yang cukup adalah dengan
menemukan olahraga yang disenangi dan dilakukan secara rutin.

Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Olahraga dan Gizi. Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan
pemberi semangat, disesuaikan dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki
ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah) mereka
dan tanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang hasil kerjanya
dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Memahami 4 (empat) pilar Gizi Seimbang.
• Menentukan makanan yang sesuai dengan pedoman ‘Isi Piringku’ yang

direkomendasikan oleh pemerintah;
• Mengenali berbagai cara dalam metode memasak dan kebersihan alat masak

yang berpengaruh pada nilai gizi.

Edisi Revisi 2020 109

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

5 Informasi Penting: 4 Pilar Gizi Seimbang
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terhadap 4 (empat) pilar Gizi Seimbang:

1. Mengkonsumsi aneka ragam pangan
Penting untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi, berhubung tidak ada
makanan yang mengandung seluruh jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
agar tetap sehat. Lima (5) jenis makanan yang perlu dikonsumsi adalah sayur-
sayuran; makanan sumber karbohidrat, buah-buahan; makanan sumber lemak dan
protein.

2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Cara hidup yang bersih mengurangi risiko terkena infeksi yang dapat berpengaruh
pada status nutrisi kita. Hal ini akan dibahas secara lebih rinci pada pertemuan
berikutnya.

3. Melakukan aktivitas fisik
Kegiatan fisik untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan fungsi jantung,
paru-paru, dan otot, serta mengurangi risiko obesitas. Kegiatan fisik harus berupa
sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, agar dapat dipastikan akan
dilakukan secara berkala.

4. Memantau berat badan secara teratur
Pengukuran terhadap berat badan yang sehat, atau biasa disebut Indeks Massa
Tubuh (Body Mass Index/BMI), bertujuan untuk mengukur berat badan yang layak
untuk tinggi badan tertentu, sekaligus mengaitkannya dengan usia seseorang.

15 Informasi Penting: Isi Piringku
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka tahu apa yang dimaksud dengan zat
gizi? Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa zat gizi adalah sumber energi badan kita.
Seluruh kehidupan di muka bumi ini membutuhkan zat gizi untuk bertahan hidup.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa makanan yang kita konsumsi terdiri dari berbagai
makronutrien (zat-zat gizi dalam jumlah besar) dan mikronutrien (zat-zat gizi dalam
jumlah kecil). Memastikan bahwa kita memperoleh porsi makronutrien yang seimbang
dan mikronutrien yang cukup, penting dalam upaya menjaga kesehatan yang baik.
Untuk memperoleh makro dan mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh kita,
disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan berikut setiap harinya:

• 3-4 porsi makanan pokok kaya karbohidrat
• 3-4 porsi sayur-sayuran segar
• 2-3 porsi buah-buahan segar
• 2-4 porsi makanan sumber protein hewani dan nabati
• Air putih yang cukup

110 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Ingatkan kembali kepada siswa-siswi merujuk pada buku panduan kerja siswa-
bahwa ketika berbicara mengenai buah- siswi, pada bagian yang berjudul ‘Isi
buahan dan sayur-sayuran, kata ‘segar’ Piringku’.
dianggap penting. Banyak makanan
olahan ‘mengaku’ sebagai buah-buahan Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa
dan sayur-sayuran atau memiliki rasa dengan menggunakan ukuran piring
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, makan pada umumnya, belah piring
tetapi sebenarnya tidak segar dan maka tersebut menjadi dua bagian. Lalu, isi
dari itu tidak sehat (contohnya seperti 2/3 dari tiap belahan tersebut dengan
keripik kentang, es krim rasa stroberi, dan karbohidrat dan sayur-sayuran, lalu
lain-lain). isi 1/3 dari tiap-tiap sisa belahannya
dengan protein dan buah-buahan.
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa Sebagai tambahan, air minum yang
cara yang baik untuk mengukur porsi cukup dibutuhkan oleh tubuh kita untuk
tiap-tiap kelompok makanan agar menghindari kekurangan cairan pada
mencapai asupan nilai gizi yang cukup tubuh (dehidrasi), mempermudah proses
adalah dengan menggunakan konsep pencernaan, dan menjaga fungsi ginjal
‘Isi Piringku’. Minta siswa-siswi untuk yang optimal.

Kegiatan : Isi Piringku 25
menit
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok yang lebih kecil, yang terdiri dari 4-6 orang.
Berikan selembar kertas flip chart dan spidol warna-warni untuk tiap-tiap kelompok.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar garis tepi dari sebuah ‘piring’ pada
kertas mereka (seperti contoh di bawah ini):

ISI PIRINGKU Catatan Guru

Anda dapat menghemat waktu
dengan cara menyediakan kertas-
kertas flip chart yang sudah
dilengkapi dengan gambar ‘Isi
Piringku’, sebelum pertemuan dimulai.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar ‘Isi
Piringku’ yang menurut mereka ‘ideal’, yang terdiri
dari makanan-makanan yang menurut mereka enak
sesuai dengan informasi yang mereka pelajari tentang
gizi yang baik, dengan porsi yang seimbang. Mereka
perlu menentukan jenis dan penempatan makanannya
berdasarkan belahan atau bagian yang terdapat pada
piring tersebut, dan bagaimana cara yang sehat untuk
memasaknya.

Edisi Revisi 2020 111

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Pelajaran Keterampilan Hidup: Bernegosiasi

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa bernegosiasi adalah kemampuan untuk
tiba pada pilihan terbaik ketika berhadapan dengan dua kebutuhan yang saling
bersaing. Dalam hal ini, kebutuhan-kebutuhan yang saling bersaing tersebut
adalah ‘kebutuhan akan makanan yang enak’ dan ‘kebutuhan akan gizi yang
baik’. Maka dari itu, keberhasilan dalam melakukan kegiatan ini ditandai dengan
penggunaan keterampilan bernegosiasi mereka untuk memastikan bahwa isi piring
mereka terasa enak sekaligus bergizi.

Minta siswa-siswi untuk mempresentasikan isi piring mereka di hadapan kelompok
yang lebih besar. Guru dapat menentukan pemenang dari isi piring yang paling terasa
enak sekaligus sehat.

15 Informasi Penting: Cara Memasak
menit
Jelaskan bahwa selain pentingnya mengkonsumsi makanan yang bervariasi, penting
juga untuk memikirkan cara mengolah atau memasaknya, apa saja yang ditambahkan
ke dalamnya (saus, bumbu, dan lain-lain), dan kebersihan alat yang digunakan untuk
memasak yang juga berdampak pada nilai gizinya. Beritahu siswa-siswi bahwa
makanan yang awalnya sehat dapat menjadi tidak sehat karena ada tambahan-
tambahan lain seperti lemak, gula, dan garam, termasuk proses pengolahan makanan
sehingga berubah/berbeda dari bentuk awalnya.

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa jika kita terbiasa menambahkan hal-hal
tersebut pada makanan kita agar terasa lebih enak, lama-lama justru menghilangkan
rasa asli dari makanan tersebut sehingga kita menjadi terbiasa dengan rasa yang
dihasilkan oleh lemak, garam dan gula, dan melupakan rasa sesungguhnya dari
makanan tersebut!

Kenalkan kepada siswa-siswi cara-cara memasak berikut ini: Buruk, Lebih Baik, Terbaik.

Beritahu siswa-siswi bahwa cara memasak yang buruk biasanya menggunakan
tambahan lemak, gula, atau garam (biasanya ketiga-tiganya sekaligus), atau diolah
sedemikian rupa sehingga berubah/berbeda dari bentuk awalnya. Makanan-makanan
seperti ini seharusnya dikonsumsi sejarang mungkin, atau sebaiknya, benar-benar
dihindari. Contoh-contoh dari cara yang buruk termasuk:
• Minuman-minuman ringan
• Menggoreng dengan menggunakan minyak banyak (ikan, keripik, tempe, dan lain-

lain)
• Makanan dalam kemasan (meskipun jika awalnya berupa sayur-sayuran) seperti

keripik kentang

Beritahu siswa-siswi bahwa makanan-makanan yang lebih baik dimasak dengan
kadar lemak, gula, atau garam yang rendah/sedikit. Makanan-makanan seperti ini
seharusnya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Contoh-contoh dari cara mengelola
makanan yang lebih baik dibandingkan dengan cara menggoreng termasuk:

112 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

• Mengukus daripada menggoreng makanan
• Memasak menggunakan santan yang tidak dipanaskan berulang-ulang
• Menggoreng dengan menggunakan minyak kelapa

Beritahu siswa-siswi bahwa makanan-makanan terbaik dimasak tanpa atau dengan
sedikit lemak, gula, atau garam, dan tidak mengalami perubahan bentuk. Cara
memasak seperti ini harus dipilih sebagai bentuk diet yang sehat. Contoh-contoh dari
cara yang terbaik termasuk:
• Direbus dalam air
• Dikukus dengan uap air
• Dibakar (termasuk oven bawah tanah)
• Mentah – beberapa makanan terasa sangat enak tanpa harus dimasak atau

diolah sama sekali
• Air

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meningkatkan kualitas diet kita itu semudah
mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan-makanan buruk, dengan kebiasaan
mengkonsumsi makanan-makanan yang lebih baik dan terbaik.

Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan menyebutkan beberapa nama makanan buruk
yang kemungkinan dapat mereka konsumsi di kantin atau di rumah, dan mereka harus
menyarankan makanan-makanan lain yang lebih bergizi sebagai gantinya.

Dengan menggunakan tabel di bawah ini, sebutkan nama-nama makanan buruk pada
kolom sebelah kiri. Jawaban-jawaban yang memungkinkan tersedia di kolom sebelah
kanan. Anda juga dapat menuliskankan contoh-contoh lainnya, selama sesuai dengan
apa yang disarankan di atas:

Buruk Pilihan-Pilihan Yang Memungkinkan

Mie instan Buah-buahan, nasi

Tempe goreng (digoreng dengan wajan Tempe goreng (digoreng dengan wajan ceper dan
bercekung dalam) sedikit minyak), ubi jalar rebus

Pisang goreng Pisang (buah segar)

Keripik dalam kemasan Buah-buahan, atau sebaiknya tidak dikonsumsi
sama sekali!

Minuman-minuman ringan dalam kaleng Air kelapa, air, teh (tanpa gula)

Kue Kudapan (snack) yang dikukus atau tidak
mengonsumsi kudapan sama sekali!

Nasi goreng Ketan, nasi

Ayam goreng Ayam panggang

Keripik goreng pedas Kentang panggang


• Perlu disampaikan bahwa sangat penting juga memastikan kebersihan alat

masak kita, dikarenakan jika tidak maka hal ini akan mengontaminasi makanan

kita, sehingga kita juga tidak sehat.

Edisi Revisi 2020 113

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengambil Keputusan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa setiap harinya mereka diminta untuk
memilih banyak hal, termasuk hal-hal kecil sekalipun, seperti makanan yang
mereka konsumsi. Tiap-tiap keputusan tersebut mungkin terkesan sepele, tetapi
ketika dikumpulkan jadi satu, akibatnya cukup berarti. Dengan menggunakan
keterampilan mengambil keputusan yang baik, siswa-siswi dapat belajar kapan
saatnya mengganti makanan tertentu dengan makanan lain yang lebih sehat, atau
kapan harus menikmati makanan tertentu secara tidak berlebihan.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah:
menit
Membentuk Kebiasaan Baru

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tantangan untuk minggu ini adalah menentukan
satu makanan buruk yang sering mereka konsumsi dan berkomitmen untuk tidak
mengonsumsinya selama seminggu penuh ATAU memilih satu bentuk olahraga
fisik yang bisa mereka lakukan sekurang-kurangnya 30 menit tiap harinya, selama
seminggu. Contoh-contoh:
• Tidak mengonsumsi minuman-minuman ringan selama seminggu
• Tidak mengonsumsi keripik selama seminggu
• Tidak mengonsumsi mie instan selama seminggu
• Berjalan kaki ke sekolah setiap harinya selama seminggu
• Berjalan kaki (misalnya berkeliling kompleks perumahan mereka) selama 30 menit

setiap harinya selama seminggu
• Melakukan advokasi kepada pihak sekolah untuk memastikan tersedianya kantin

sehat di sekolah sehingga siswa dapat memperoleh nutrisi yang baik.

Siswa-siswi akan diminta untuk berbagi tentang perkembangan mereka pada
pertemuan minggu depan!

5 Kesimpulan
menit

Akhiri sesi dengan memberi pertanyaan Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan
refleksi kepada siswa-siswi: rencana aksi pribadi mereka untuk
• Hal apa yang paling kamu ingat dari minggu ini dengan menuliskan sekurang-
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
pembelajaran hari ini? lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa
• Informasi apa yang paling berguna yang mereka sudah pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan
bagi kehidupan kamu sehari-hari? termasuk:

Guru mengingatkan kembali siswa-siswi
tentang apa yang sudah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan
kunci dari pertemuan ini.

114 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

• Mengubah kebiasaan/pola makan mereka (menghindari makanan buruk atau
meningkatkan konsumsi makanan-makanan tertentu, lebih sering minum air, dan
lain-lain)

• Berkomitmen untuk berjalan kaki jika jaraknya dekat, untuk menggantikan bis
atau sepeda motor

• Berperan lebih aktif dalam membeli atau memasak/mengolah makanan di rumah

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Merokok,
Alkohol, dan Obat-obatan.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Isi Piringku

▲▲ Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 115
Leaflet untuk isi piringku: https://bit.ly/32kFe58

Edisi Revisi 2020

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Pertemuan 8

Merokok, Alkohol,
dan Obat-obatan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Sesi Pertanyaan
Wawasan Yang Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat mengenal dampak dari obat-obatan,
alkohol (minuman keras), dan merokok
pada tubuh manusia dan belajar
bahwa ketika mengkonsumsi hal-hal
tersebut, mungkin keputusan tersebut
dianggap baik/benar pada saat itu,
namun dampaknya kemudian banyak
yang sifatnya negatif. Siswa-siswi juga
akan merancang cara-cara kreatif untuk
terhindar dari rokok, alkohol, dan obat-
obatan/narkoba.

116 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Bahaya merokok
• Kreativitas • Akibat dari pengonsumsian alkohol dan

Penggunaan Obat-obatan/Narkoba
(Seperti: cimeng/ganja, sabu, dan jenis-
jenis obat penenang lainnya)

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenal akibat-akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan/narkoba
• Merancang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan dari teman sebaya

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, merokok, obat-obatan/narkoba, dan alkohol

sifatnya berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
• Dampak-dampak negatif dari penggunaan obat-obatan/narkoba jauh lebih

banyak dibandingkan keuntungan-keuntungan yang dirasakan, yang sebenarnya
dapat dicapai/diperoleh dengan cara-cara lain.
• Bersikaplah kreatif dalam mencari cara-cara yang lebih aman dan sehat untuk
bersenang-senang, bersantai-santai dan merasakan kegembiraan.
• Melakukan sosialisasi kepada orang-orang di lingkungan termasuk teman-teman
mereka tentang bahaya mengonsumsi rokok, alkohol, dan narkoba.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Edisi Revisi 2020 117

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengenal akibat-akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan/narkoba.
• Merancang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan dari teman sebaya.

25 Kegiatan 1: Apakah Hal Yang Saya Lakukan Layak/Pantas?
menit (Akibat-Akibat Dari Merokok, Alkohol, Dan Obat-Obatan/
Narkoba)

Catatan Guru

“Pengaruh Obat-obatan Terhadap tubuh” adalah bukan bacaan wajib. Ini adalah
latar belakang informasi untuk guru, jika siswa memiliki pertanyaan terkait efek
obat. Silakan lanjutkan ke langkah-langkah kegiatan di bawah bacaan ini.

Pengaruh Obat-obatan Terhadap Tubuh

Semua obat-obatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok utama,
berdasarkan pengaruhnya yang dimiliki terhadap tubuh kita:

1. Stimulan (Perangsang)
Stimulan mempercepat atau ‘menstimulasi’ sistem syaraf pusat, termasuk
meningkatkan denyut nadi/detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan
mempercepat sinyal yang menuju dan berasal dari otak. Stimulan dalam jumlah
kecil dapat membuat seseorang merasa lebih ‘terbangun’, waspada, dan percaya
diri, serta mengurangi nafsu makan; namun, dalam jumlah besar, stimulan
dapat menyebabkan diare, perasaan gelisah, kepanikan, paranoia, susah tidur,
dan bahkan dapat berujung pada gagal jantung (stroke dan serangan jantung).

Kamu mungkin akan terkejut ketika mengetahui bahwa banyak stimulan yang
sifatnya legal. Contoh dari stimulan-stimulan yang legal termasuk nikotin
(ditemukan di rokok dan tembakau kunyah), pinang, obat-obat resep (seperti pil
diet dan obat pilek dan flu), dan kopi. Contoh dari stimulan yang ilegal adalah
amfetamina (termasuk metamfetamina, metilendioksimetamfetamina/ekstasi,
kokain, dan obat-obatan lain yang biasanya disuntik atau dihirup).

2. Depresan
Depresan memperlambat atau ‘menekan/menurunkan’ sistem syaraf pusat,
termasuk memperlambat denyut nadi/detak jantung, menurunkan tekanan
darah dan suhu tubuh, dan memperlambat sinyal yang menuju dan berasal
dari otak. Dalam jumlah kecil, depresan dapat membuat seseorang merasa
lebih ‘santai’ atau tidak malu-malu/dihalang-halangi; namun, dalam jumlah
besar, depresan dapat mengakibatkan tingkat koordinasi dan konsentrasi yang
buruk (waktu reaksi yang lambat), mempengaruhi cara pengambilan keputusan

118 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

(kegagalan dalam mempersepsikan risiko), dan bahkan dapat menyebabkan
disfungsi ereksi, libido (hasrat seksual/ketertarikan) yang rendah, dan
infertilitas (ketidakmampuan untuk memiliki keturunan).

Contoh-contoh dari depresan yang legal termasuk alkohol dan obat-obat resep
yang mengobati rasa sakit (seperti morfin) atau kegelisahan (seperti valium).
Contoh-contoh dari depresan yang ilegal termasuk ganja dan bensin/minyak
tanah atau lem yang dihirup atau bahan-bahan kimia lainnya yang memiliki
efek serupa seperti depresan.

3. Halusinogen
Halusinogen ‘memutarbalikkan’ kesadaran seseorang akan realitas di
sekitarnya, termasuk membuat mereka mendengar dan melihat hal-hal yang
sesungguhnya tidak ada. Dalam jumlah kecil, halusinogen dapat menyebabkan
halusinasi yang dapat mengubah persepsi seseorang terhadap realita/
kenyataan (distorsi realitas), termasuk perasaan-perasaan yang sifatnya
ekstrem baik itu euforia (kebahagiaan) atau horor/ketakutan; namun, seiring
dengan berjalannya waktu, halusinogen dapat mengintervensi pesan-pesan
yang ditujukan kepada otak dan dapat berujung pada dampak-dampak yang
permanen (tetap) seperti psikosis, skizofrenia atau kerusakan pada otak, atau
bahkan kematian.

Contoh-contoh dari halusinogen yang legal termasuk beberapa jenis tumbuhan
dan jamur tertentu yang memiliki efek halusinogen. Contoh-contoh dari
halusinogen yang ilegal termasuk LSD (atau disebut juga ‘asam’/’acid’) dan
obat-obat kimia lainnya yang diproduksi di laboratorium-laboratorium yang
tidak higienis dan tidak aman.

Meski terdapat beberapa akibat/dampak yang sifatnya ‘menarik perhatian’, kamu
tidak dapat mengendalikan dengan pasti reaksi tubuhmu terhadap alkohol dan obat-
obatan. Akibat/dampak dari obat-obatan dan alkohol pada tubuhmu tergantung
pada:

• Jumlah obat-obatan yang dikonsumsi;

• Kekuatan dari obat-obatan tersebut (sulit sekali untuk dipastikan tanpa
bantuan tes laboratorium);

• Bagaimana obat-obatan tersebut dibuat (zat-zat yang diproduksi di
laboratorium rumah dapat mengandung bakteri, zat-zat kimia yang
berbahaya, dan zat-zat campuran lainnya yang tidak aman) bahkan satu dosis
dapat menyebabkan overdosis yang berujung pada kerusakan pada otak atau
kematian;

• Ciri-ciri fisikmu (termasuk tinggi badan, berat badan, usia, lemak tubuh, dan
metabolisme);

• Seberapa sering dan sudah berapa lama kamu menggunakan obat-obatan
tersebut;

Edisi Revisi 2020 119

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

• Bagaimana obat-obatan tersebut kamu konsumsi (dihirup, disuntik, atau
diminum/ditelan). Bila dibandingkan dengan obat-obatan yang ditelan,
obat-obatan yang dihirup dan disuntik lebih besar kemungkinannya untuk
menyebabkan overdosis dan kecanduan/ketagihan;

• Kondisi kesehatan mental, suasana hati, dan lingkungan (yaitu, apakah kamu
sedang berada di tempat/suasana yang aman dan membahagiakan atau
tempat/suasana yang tidak aman) dapat mempengaruhi pengalamanmu saat
mengkonsumsi obat-obatan. Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental,
obat-obatan dapat memperburuk dan memperumit gejala-gejala yang dialami
pada kondisi tersebut;

• Apakah kamu mencampur obat-obatan, baik itu dengan alkohol atau obat-
obat resep, yang dapat mengakibatkan dampak-dampak yang tidak diketahui.

Bagi siswa-siswi ke dalam 3 kelompok yang masing-masingnya beranggotakan
perempuan dan laki-laki, 1 kelompok ‘merokok’, 1 kelompok ‘alkohol’, dan 1 kelompok
‘obat-obatan/narkoba’. Kelompok yang mendiskusikan obat-obatan/narkoba harus
fokus pada jenis obat-obatan/narkoba yang paling umum di kalangan remaja
setempat, seperti ganja dan menghirup lem (‘ngelem’).

Beri tiap-tiap kelompok selembar kertas berukuran besar dan minta mereka untuk
menuliskan tema mereka pada sebuah lingkaran di tengah-tengah kertas tersebut.
Lalu, mereka harus memetakan apa saja dampak-dampak negatif dari penggunaan
zat-zat tersebut termasuk akibat dari dampak-dampak tersebut, menggunakan
panah dan lingkaran seperti yang dicontohkan pada bagan di bawah ini:

........... Badan menjadi bau ...........
........... Berkelahi

........... ...........
...........
........... MABUK

Ditangkap
polisi

........... ........... Melakukan
........... hubungan
seks tanpa
pengaman

120 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Catatan Guru

Anda tidak diperbolehkan memberikan jawaban yang tepat kepada siswa-
siswi; akan tetapi Anda harus berkeliling dan memastikan bahwa siswa-siswi
menyantumkan hal-hal yang terdaftar di bawah ini:

Contoh-Contoh dari Dampak Negatif

Merokok Alkohol Obat-obatan

Membuang-buang uang Membuang-buang uang Membuang-buang uang

Nafas berbau/kerusakan Meningkatkan kemungkinan Meningkatkan kemungkinan
pada gigi pengambilan risiko yang pengambilan risiko yang
berujung pada kecelakaan/ berujung pada kecelakaan/
cedera atau kematian cedera atau kematian

Buruk untuk lingkungan Meningkatkan kemungkinan Meningkatkan kemungkinan
(sampah) untuk melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu
yang nantinya akan disesali yang nantinya akan disesali

Tubuh menjadi tidak sehat/ Masalah-masalah kesehatan Masalah-masalah kesehatan
tidak bugar, tidak dapat mental (depresi, kecemasan) mental (depresi, kecemasan)
berolahraga

Meningkatkan risiko terkena Tubuh menjadi tidak sehat/ Bertentangan dengan nilai-
kanker dan penyakit jantung tidak bugar, tidak dapat nilai keagamaan
secara dramatis/drastis berolahraga

Merugikan orang-orang di Bertentangan dengan nilai- Kemungkinan dapat
sekitar, termasuk anak-anak/ nilai keagamaan membuatmu lebih rentan
remaja untuk melakukan tindak
kekerasan, atau menjadi
korban dari tindak kekerasan

Sangat mengakibatkan Sangat mengakibatkan Sangat mengakibatkan
kecanduan/ketagihan kecanduan/ketagihan kecanduan/ketagihan

Kemungkinan dapat Meningkatkan risiko terkena
membuatmu lebih rentan kanker dan penyakit jantung
untuk melakukan tindak secara dramatis/drastis
kekerasan, atau menjadi
korban dari tindak kekerasan

Dapat berdampak pada
perkembangan otak remaja
dan anak yang belum lahir
(janin)

Edisi Revisi 2020 121

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

122 Minta siswa-siswi untuk membagikan jawaban-jawaban mereka dengan kelompok lain.

Akhiri kegiatan ini dengan memberitahukan kepada siswa-siswi bahwa meski terdapat
beberapa akibat/dampak yang sifatnya ‘menarik perhatian’, kamu tidak dapat
mengendalikan dengan pasti reaksi tubuhmu terhadap alkohol dan obat-obatan.
Akibat/dampak dari obat-obatan dan alkohol pada tubuhmu tergantung pada:

• Kekuatan dari obat-obatan tersebut (sulit sekali untuk dipastikan tanpa bantuan
tes laboratorium);

• Jumlah obat-obatan yang dikonsumsi;

• Bagaimana obat-obatan tersebut dibuat (zat-zat yang diproduksi di laboratorium
rumah dapat mengandung bakteri, zat-zat kimia yang berbahaya, dan zat-zat
campuran lainnya yang tidak aman) bahkan satu dosis dapat menyebabkan
overdosis yang berujung pada kerusakan pada otak atau kematian;

• Ciri-ciri fisik tubuh (termasuk tinggi badan, berat badan, usia, lemak tubuh, dan
metabolisme);

• Seberapa sering dan sudah berapa lama menggunakan obat-obatan tersebut;

• Bagaimana obat-obatan tersebut dikonsumsi (dihirup, disuntik, atau diminum/
ditelan). Bila dibandingkan dengan obat-obatan yang ditelan, obat-obatan yang
dihirup dan disuntik lebih besar kemungkinannya untuk menyebabkan overdosis
dan kecanduan/ketagihan;

• Kondisi kesehatan mental, suasana hati, dan lingkungan (yaitu, apakah kamu
sedang berada di tempat/suasana yang aman dan membahagiakan atau
tempat/suasana yang tidak aman) dapat memengaruhi pengalamanmu saat
mengkonsumsi obat-obat resep. Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental,
obat-obatan dapat memperburuk dan memperumit gejala-gejala yang dialami
pada kondisi tersebut.

• Mencampur obat-obatan, termasuk dengan alkohol atau obat-obat resep, dapat
mengakibatkan efek-efek yang tidak diketahui.

• Jika kamu mempunyai teman atau keluarga yang mempunyai masalah narkoba,
alcohol dan rokok, kamu bisa memberikan mereka beberapa informasi terkait
bahaya dari mengkonsumsinya, namun perlu diingat bahwa kecanduan adalah
penyakit sehingga perlu bantuan dari tenaga profesional. Sangat disarankan kita
tidak sendirian membantu mereka dikarenakan keterbatasan pengetahuan kita.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa berpikir kritis termasuk kemampuan untuk
mempertimbangkan pro dan kontra dari sebuah tindakan tertentu, serta membuat
pilihan-pilihan yang logis berdasarkan akibat-akibat yang kemungkinan akan
terjadi. Sebelum memutuskan untuk merokok, atau mengkonsumsi obat-obatan
dan alkohol, pikirkanlah sejenak mengenai akibat-akibatnya terhadap dirimu,
teman-temanmu, dan keluargamu.

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Informasi Penting: Tekanan Teman Sebaya 10
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi pertanyaan berikut ini:

Jika terdapat banyak dampak negatif dari
merokok, dan mengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan, mengapa remaja melakukannya?

Dengan kata lain, apakah sisi-sisi positif yang memungkinkan dari merokok, dan

mengonsumsi alkohol dan obat-obatan? Beberapa contoh yang memungkinkan

termasuk:

• Menyenangkan
• Diakui atau diterima secara sosial – terlihat ‘keren’/’gaul’
• Relaksasi/mengelola rasa stres

Minta siswa-siswi untuk mengusulkan beberapa hal yang mungkin akan dikatakan atau
dilakukan oleh teman-temannya saat meyakinkan mereka untuk mulai merokok atau

mencoba alkohol atau obat-obatan. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:

• Mereka akan menekankan sisi-sisi positifnya, bukan risiko-risikonya
• Mereka akan mengejek dengan sebutan ‘cupu’, ‘cemen’, ‘pecundang’, dan lain-lain,

jika tidak mencobanya

• Mereka akan mengancam untuk mengeluarkan dari kelompok/lingkaran sosial
mereka

• Mereka akan mengatakan bahwa orang lain juga melakukannya, sehingga bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang wajar/normal

• Mereka akan terus mencoba dan menakut-nakuti
• Mereka akan memberi beribu alasan (‘ngeles’)

Apa yang dapat siswa-siswi lakukan jika berhadapan dengan tekanan dari teman
sebaya:

• Bertanyalah kepada diri sendiri:
• Apakah hal ini baik atau buruk bagiku? Apakah benar atau salah?
• Apakah ini sesuatu yang benar-benar ingin aku lakukan?
• Apakah ini berisiko bagi kesehatanku?
• Apakah aku akan mengecewakan orang-orang yang menyayangiku?
• Apakah aku akan menyesalinya besok?

• Pikirkan tentang nilai-nilaimu dan apa yang penting bagimu – apakah tindakan/
perilaku yang ditekankan kepadamu sejalan atau bertentangan dengan nilai-

nilaimu?

• Katakan ‘TIDAK!’ secara tegas dan jelas melalui kata-kata dan bahasa tubuhmu.

• Kamu juga bisa bersikap tegas dan menolaknya dengan jenis komunikasi
yang efektif dan positif, contoh. Tidak, saya tidak suka dan saya tidak mau kita

membahas hal ini lagi.

• Kamu selalu dapat mengubah pikiranmu dan berkata tidak (meski di awal kamu
setuju untuk melakukan hal yang diminta tersebut)

Edisi Revisi 2020 123

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

• Katakan kepada orang itu: ‘Pertemanan kita penting bagiku, tetapi aku tidak
ingin melakukan ini. Jika pertemanan kita penting bagimu, maka kamu tidak akan
terus-menerus menekanku.’

• Menjauh – jika memungkinkan, menolaklah untuk membahas hal tersebut dan
pergi

• Berbicara dengan orang dewasa yang kamu percayai mengenai tekanan yang
kamu hadapi – ini dapat membantu memperjelas apa yang ingin kamu lakukan
dalam benakmu dan dapat membantumu menjalani tindakanmu

• Terakhir, kamu dapat bernegosiasi dan mengatakan, ‘Ayo, kita menonton film di
bioskop saja daripada merokok!’

Sekarang, tanyakan kepada siswa-siswi: Hal-hal lain apa saja yang dapat mereka
lakukan untuk mencapainya? Beberapa contoh termasuk:
• Latihan-latihan relaksasi
• Berolahraga
• Memanfaatkan waktu bersama teman-teman
• Tertawa/bersenda gurau
• Memanfaatkan waktu di alam terbuka (jalan kaki dengan jarak yang jauh)
• Bermain dengan teman-teman sebaya
• Pergi menonton film di bioskop

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis

Orang-orang yang kreatif mampu mencari berbagai cara untuk memecahkan
sebuah masalah atau mencapai sebuah tujuan. Orang-orang yang kreatif tidak
tertarik untuk melakukan hal-hal yang sama seperti yang dilakukan oleh orang
lain, mereka senang mencoba hal-hal baru dan senang terlihat berbeda dari
orang-orang lain. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kreativitas dapat membantu
mereka terhindar dari alkohol, obat-obatan, dan rokok, dengan memikirkan cara-
cara yang lebih sehat dan tidak berisiko tinggi untuk mencapai hasil yang sama.

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa merokok serta mengonsumsi alkohol dan
obat-obatan tidak memberikan manfaat sama sekali. Ada berbagai cara yang sehat
dan kreatif yang dapat dilakukan guna memecahkan masalah maupun mencapai
sebuah tujuan dalam hidup.

20 Kegiatan 2: Bermain Peran (Tekanan Dari Teman Sebaya)
menit
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok yang lebih kecil yang terdiri dari 5-6 orang per
kelompok, dengan memperhatikan keseimbangan jumlah perempuan dan laki-laki
dalam masing-masing kelompok.

Tentukan tema untuk tiap-tiap kelompok, yaitu merokok, alkohol, dan obat-obatan
yang dianggap umum /lazim dijumpai di daerah (konteks lokal) Anda.

124 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa memberi contoh bagaimana seorang
meskipun kita akan merasa kesulitan remaja tersebut dapat menolaknya
ketika menolak ajakan teman tetapi sembari menjaga status sosialnya
kalian harus mencoba berani mengatakan dan terlihat ‘keren’. Mereka harus
kepada mereka bahwa sebagian besar menggunakan keterampilan mereka
dampak dari merokok, alkohol, dan obat- untuk berpikir secara kreatif dalam
obatan keras bersifat negatif. Semakin mencari cara-cara lain yang dampaknya
banyak remaja yang berani untuk berkata sama seperti obat-obatan dan alkohol.
“TIDAK” terhadap ajakan untuk merokok,
alkohol, dan narkoba, maka hal itu akan Beri siswa-siswi waktu 15 menit untuk
melindungi remaja lainnya di dalam
komunitasnya. menyiapkan perannya dan 2 menit

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa untuk memperagakannya di hadapan
mereka harus bermain peran sebagai
seorang remaja yang dibujuk untuk kelompok-kelompok yang lain. Beri
mencoba zat-zat tertentu, sekaligus
penghargaan kepada satu kelompok

pemenang berdasarkan kualitas

penampilannya (atau minta siswa-siswi

untuk menentukan pemenangnya).

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa-siswi:
• Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?
• Informasi penting apa yang paling berguna dalam kehidupan kamu sehari-hari?

Guru mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka capai hari
ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang sudah mereka pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Berhenti merokok (bagi yang merokok)
• Jangan pernah menekan / memaksa siapapun untuk mencoba rokok, alkohol,

atau obat-obatan
• Mencari cara-cara lain untuk relaksasi dan mengelola stres

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Internet dan Media Sosial.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 125

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Pertemuan 9

Internet dan
Media Sosial

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan

126 Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
mempelajari pro (keuntungan) dan
kontra (risiko) dari penggunaan internet
dan media sosial, serta pentingnya untuk
menjaga keamanan saat sedang online.

Perlu diketahui bahwa internet saat
ini sudah menjadi kebutuhan dasar.
Di beberapa tempat ada sekolah yang
melarang siswa untuk mengakses
internet, hal ini dirasa tidak tepat.
Yang diperlukan pada saat ini adalah
kemampuan dan kesediaan guru dalam
membimbing siswa melihat manfaat
internet serta menghindari terjadinya
kegiatan yang berisiko maupun bahaya
fatal dari internet.

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Internet
• Media Sosial

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenal berbagai keuntungan serta risiko dari penggunaan internet dan media

sosial
• Mengenal cara-cara untuk menjaga keamanan saat sedang online
• Mempertanyakan kebenaran dari informasi-informasi yang mereka akses secara

online
• Mengetahui aturan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)

dalam menggunakan internet

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Penting untuk menikmati keuntungan-keuntungan dari penggunaan internet dan

media sosial sembari mengurangi risiko-risikonya
• Jangan lakukan sesuatu di internet yang tidak akan kamu lakukan di kehidupan

nyata
• Tidak semua yang kamu baca secara online adalah benar, penting untuk

mempertanyakan hal-hal yang kamu baca di internet

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Internet dan Media Sosial.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Edisi Revisi 2020 127

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengenal berbagai keuntungan serta risiko dari penggunaan internet dan media

sosial.

• Mengenal cara-cara untuk menjaga keamanan saat sedang online
• Mempertanyakan kebenaran dari informasi-informasi yang mereka akses secara

online

• Mengetahui aturan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
dalam menggunakan internet

5 Informasi Penting: Internet Dan Media Sosial
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa internet dan media sosial merupakan sebuah fenomena
yang belum lama terjadi namun sudah mengubah cara kita hidup dan berkomunikasi.
Oleh karena itu, orang tua perlu berperan aktif.

Minta siswa-siswi untuk mengangkat tangan mereka jika mereka memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) akun media sosial.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa penggunaan internet (terutama yang dapat
diakses melalui smartphone) menjadi semakin umum dari hari ke hari. Dengan
bertambah murahnya perangkat tersebut dan bertambah mudahnya akses internet
(bahkan di wilayah perdesaan sekalipun), ada kemungkinan bahwa dalam beberapa
tahun ke depan, kita semua, bahkan mereka yang kurang mampu atau yang tinggal
di wilayah perdesaan, akan memiliki akses internet. Dengan adanya akses internet
sangat mudah dijangkau dan menjadi kebutuhan kita semua, peran orang tua saat
ini harus aktif mengontrol dalam mengawasi dan membimbing penggunaan internet/
media sosial.

Bacakan fakta-fakta seputar internet dan media sosial berikut kepada siswa-siswi
(sesuai data dan situasi pada tahun 2019). Apabila dimungkinkan, Anda dapat
meminta siswa-siswi untuk menebak jawabannya sebelum Anda memberikannya.

• Terdapat 150 juta pengguna media sosial (56% dari jumlah populasi)

• Dari angka di atas, 130 juta di antaranya mengakses internet melalui perangkat
seluler

• Antara Januari 2018 hingga Januari 2019, terdapat lebih dari 17 juta orang
mengakses internet untuk pertama kalinya

• 79% orang menggunakan internet setiap harinya

• Rata-rata waktu yang dihabiskan orang setiap hari untuk menggunakan media
sosial adalah 3 jam, 26 menit!

• 3 (tiga) aplikasi media sosial yang paling populer adalah WhatsApp, Facebook,
dan YouTube

• Pengguna internet di Indonesia rata-rata memiliki 11 akun media sosial

128 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

• Ketika pengguna internet menghadapi masalah yang terkait dengan internet
seperti perundungan dunia maya (cyberbullying) atau kekerasan daring maka
akan diatur dalam UU ITE pasal 45A ayat 2.

• Memaksimalkan penggunaan internet secara bijak dan tidak menyebarkan berita
bohong (hoax) yang sudah diatur di UU ITE pasal 45A ayat 1.

Catatan Guru

Informasi terkait Fakta Seputar Internet dan Media Sosial tersebut adalah
berdasarkan data di tahun 2019. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa angka-angka
tersebut meningkat setiap tahunnya.

Kegiatan 1: Pro Dan Kontra Dari Internet Dan Media Sosial 20
menit
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan 4-5 aplikasi internet dan media sosial yang
paling populer di kalangan teman sebaya mereka.

Bagi siswa-siswi ke dalam 4-5 kelompok kecil berdasarkan kategori yang disepakati di
atas. Bagikan ke tiap-tiap kelompok selembar kertas besar dan minta mereka untuk

melipatnya menjadi dua bagian atau menggambar dua kolom.

Minta siswa-siswi selama 10 menit untuk menuliskan seluruh ‘pro’ (keuntungan, hal-
hal baik) dari penggunaan internet dan media sosial pada satu kolom, dan seluruh

‘kontra’ (negatif, hal-hal buruk) dari penggunaan internet dan media sosial pada
kolom yang lain. Serukan kata ‘ganti!’ di tengah-tengah berlangsungnya kegiatan
sebagai pengingat bahwa tiap-tiap kelompok harus beralih dari satu kolom ke kolom

yang lain.

Jika belum ditulis oleh siswa-siswi dalam kolom ‘pro’ dan ‘kontra’, usulkan beberapa
contoh di bawah ini:

PRO (Keuntungan) KONTRA (Risiko)

• Menjaga keterhubungan • Berkurangnya waktu ‘tatap muka’ dengan teman-teman
dengan teman-teman dan anggota keluarga

• Tidak ketinggalan berita- • Membuat ketagihan/kecanduan
berita terbaru • Buang-buang waktu, mudah teralihkan perhatiannya
• Mahal
• Memperoleh informasi • Bisa digunakan untuk mem-bully seseorang
• Bersenang-senang • Bisa digunakan untuk eksploitasi seksual dan pornografi
• Bersantai-santai • Bisa menyebabkan sakit kepala dan gangguan
• Mengatasi kebosanan
penglihatan

• Rawan akan pencurian identitas dan masalah privasi

Edisi Revisi 2020 129

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Minta siswa-siswi untuk mengusulkan hal-hal yang dapat mereka lakukan untuk
menikmati keuntungan-keuntungan dari penggunaan internet dan media sosial
sembari mengurangi risiko-risikonya. Beberapa contoh termasuk:

• Membatasi waktu yang dihabiskan untuk mengakses internet dan media
sosial. Menyepakati ‘waktu bebas layar’ (waktu tanpa mengakses layar seperti
smartphone, televisi, komputer/laptop dan tablet);

• Mencari cara lain untuk bersantai-santai tanpa menggunakan teknologi;

• Mematikan telepon seluler untuk menghindari gangguan-gangguan di saat-saat
penting seperti waktu belajar di kelas, waktu tidur, dan waktu bersama keluarga;

• Mempraktikkan keamanan online (memastikan bahwa pengaturan pengamanan
sudah diperbarui, tidak ‘berteman’ dengan orang-orang yang tidak dikenal, dan
lain-lain);

• Jangan pernah mem-bully seseorang secara online;

• Menghargai privasi orang lain (jangan pernah memeriksa pesan/kotak masuk
(inbox) mereka dan lain-lain).

30 Kegiatan 2: Bermain Peran Tentang Keamanan Online
menit
Bagi siswa-siswi ke dalam beberapa kelompok kecil dengan memperhatikan
keseimbangan jumlah perempuan dan laki-laki pada masing-masing kelompok.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi, pada bagian
yang berjudul Skenario Bermain Peran tentang Keamanan Online dan tentukan
sebuah skenario untuk masing-masing kelompok. Minta tiap-tiap kelompok untuk
menciptakan sebuah kegiatan bermain peran yang kreatif yang berlangsung selama
tidak lebih dari 2 menit. Kegiatan bermain peran tersebut harus mempelajari risiko-
risiko yang kemungkinan akan muncul pada situasi tersebut dan bagaimana mereka
akan mengatasinya untuk mencapai sebuah hasil akhir yang positif/membahagiakan.

Beri tiap-tiap kelompok waktu sebanyak 10-15 menit untuk menyiapkan kegiatan
bermain mereka lalu 2 menit untuk memperagakannya di hadapan kelompok lainnya.
Tiap-tiap kelompok dapat menentukan pemenangnya berdasarkan tingkat kreativitas
masing-masing kelompok pada saat memperagakan kegiatan bermain peran tersebut.

Tekankan tentang beberapa informasi penting terkait keamanan online:
1. Privasi dan kata sandi (password). Pastikan pengaturan privasi dan kata sandi di

semua media sosial dan internet kamu aman dan tidak bisa diakses oleh orang lain.

2. Lingkaran pertemanan:
• Blokir siapapun yang mengirim pesan-pesan yang tidak berkenan atau tidak
sopan.
• Selalu cerita dan diskusikan apapun yang kamu alami di media sosial kepada
orang dewasa, orang tua atau guru.
• Jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau sosial media.

130 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

3. Pilah-pilih informasi/data:
• Tidak semua yang kamu baca secara online adalah benar. Kamu bisa saja
menjadi korban dari penggunaan identitas palsu, penipuan atau hoaks (hoax).
• Jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau sosial media.
• Pikirkan baik-baik apa yang kamu pasang atau bagikan di media sosial, kamu
tidak bisa menjamin dan mengontrol apa yang dilakukan orang lain pada
informasi dan gambar yang kamu kirim/bagikan.

4. Penting untuk istirahat dari aktivitas online dan melakukan hal-hal lain. Matikan
notifikasi pada saat tidur sehingga kamu bisa beristirahat dengan tenang.

5. Cari tahu lebih banyak tentang hal yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri
dari hal-hal negatif di internet dan media sosial.

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka memiliki pertanyaan apapun seputar
keamanan online.

Catatan Guru

Mengajari remaja tentang internet dan media sosial dapat terasa sulit karena
mereka sering kali lebih mengetahui hal tersebut dibanding orang dewasa! Jika
Anda tidak yakin dengan jawabannya, minta siswa-siswi lain di kelas untuk
mengusulkan sesuatu. Jika tidak, minta siswa-siswi untuk menuliskan pertanyaan-
pertanyaan mereka dan memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan, untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut Anda dapat meminta arahan dari
siswa-siswi lain yang usianya lebih tua atau remaja lainnya.

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Hoaks (Berita Palsu) 5
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi tidak semua yang mereka baca secara online adalah
benar. Istilah ‘hoaks/berita palsu’ digunakan untuk menggambarkan artikel yang
dibuat sedemikian rupa agar terlihat nyata tetapi sebenarnya penuh dengan fiksi.
Orang-orang biasanya menciptakan hoaks/berita palsu sebagai bahan candaan,
atau untuk memengaruhi pendapat orang lain terhadap sebuah pandangan tertentu
(sebagai contoh, menjelang pemilihan umum).

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi, pada bagian
yang berjudul Daftar Periksa Hoaks/Berita Palsu. Beritahukan kepada mereka
bahwa tantangan hari ini adalah mencari dan membaca sebuah artikel berita, baik
dari koran maupun internet, dan menggunakan daftar periksa ‘hoaks/berita palsu’
untuk menentukan apakah berita tersebut asli atau palsu (hoaks). Mereka akan diberi
kesempatan untuk berbagi pendapat mereka minggu depan.

Pilihan tantangan lain adalah meminta siswa untuk membuat konten-konten positif
misalnya video pendek terkait tentang lingkungan hidup atau hal lainnya yang
berguna sehingga hal ini menambah konten positif di internet.

Edisi Revisi 2020 131

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Memperbarui pengaturan privasi mereka di media sosial
• Mengusulkan waktu-waktu tertentu dalam sehari sebagai waktu ‘bebas layar’
• Mengurangi jumlah akun media sosial

Beri tahu siswa-siswi untuk memaksimalkan komunikasi yang setara antara orang
tua dan remaja. Bukan orang tua yang mengatur segala sesuatu yang dilakukan
oleh remaja, melainkan membangun kesepakatan melalui komunikasi terkait topik-
topik yang ditelusuri di internet. Misalnya, orang tua memberikan arahan untuk tidak
membuka situs dewasa dan memberikan batasan dalam menggunakan internet/
media sosial.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Berteman.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

132 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Skenario Bermain Peran tentang
Keamanan Online

Annisa dan Amir

Annisa ‘berteman’ dengan seorang remaja laki-laki bernama Amir di Facebook, yang belum
pernah ia temui sebelumnya. Amir mulai mengirimkan pesan-pesan untuk Annisa. Setelah
beberapa saat, Amir menyatakan perasaan cintanya kepada Annisa dan ingin agar Annisa
menjadi pacarnya. Ia ingin membelikan Annisa baju baru dan barang-barang bagus lainnya.
Annisa menanti-nanti waktu yang dihabiskannya untuk berbicara dengan Amir dan berpikir
apakah Amir benar-benar mencintainya. Suatu hari Amir mengajak Annisa bertemu sepulang
dari sekolah…

Apa yang terjadi selanjutnya?

Citra

Citra terobsesi dengan telepon selulernya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar
sekolah dengan menatap layar telepon genggamnya dan lebih memilih untuk berbicara dengan
teman-temannya secara online daripada menghabiskan waktu bersama mereka di kehidupan
nyata. Suatu hari Citra terlalu fokus dengan telepon selulernya sampai-sampai ia melangkah ke
jalan raya tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya…

Apa yang terjadi selanjutnya?

Hassan

Hassan menerima sebuah pesan pada sebuah WhatsApp Group yang berisi kabar tentang
sekelompok remaja di sekolahnya yang dituduh mencuri. Ia tidak tahu apakah hal tersebut benar
atau tidak, tetapi ia tetap meneruskan pesan tersebut kepada 50 temannya yang lain.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Sulaiman

Sulaiman menggunakan WhatsApp setiap hari untuk tetap berhubungan dengan teman-teman
dan anggota keluarganya. Suatu hari ia mulai menerima pesan-pesan yang tidak berkenan dari
nomor yang tidak ia kenal…

Apa yang terjadi selanjutnya?

Edisi Revisi 2020 133

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Kiat-Kiat Keamanan Online

• Pastikan kamu memperbarui pengaturan privasi media sosial kamu secara
berkala

• Jangan pernah ‘berteman’ atau ‘menambah’ orang-orang di media sosial yang
tidak dirimu kenal atau percayai di kehidupan nyata

• Pikirkan baik-baik sebelum bertemu langsung dengan seseorang yang kamu
temui secara online, dan jangan pernah pergi menemui mereka sendirian

• ‘Blok’ siapapun yang mengirimkanmu pesan-pesan yang tidak berkenan atau
tidak sopan, dan laporkan pesan-pesan tersebut kepada perusahaan yang
menciptakan aplikasi tersebut (contohnya Facebook atau WhatsApp)

• Jangan penah membagikan foto-foto di media sosial, jika kamu tidak ingin
orang lain melihatnya

• Jangan pernah membagikan kata sandi sosial mediamu, atau meminta
seseorang untuk membagikan kata sandinya kepadamu

• Jangan pernah membagikan hal-hal pribadi, termasuk nama dan nomor
rekening bank, secara online

• Jangan pernah mengirimkan uang kepada siapapun yang kamu temui secara
online

• Selalu pilih kata sandi yang sulit untuk ditebak, dan diperbarui secara berkala

• Pikirkan baik-baik apa yang kamu pasang atau unggah di media sosial, dan
bagaimana apa yang kamu pasang tersebut dapat disalahpahami atau
disalahtafsirkan oleh orang lain

• Selalu ‘keluar’ (‘log out’ atau ‘sign out’) dari situs-situs setelah kamu selesai
menggunakannya

• Jangan pernah menggunakan telepon seluler kamu di situasi-situasi yang
berbahaya (seperti saat berjalan dekat jalan raya)

• Laporkan masalah-masalah apapun yang kamu alami di media sosial kepada
orang dewasa atau guru

134 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Daftar Periksa Hoaks/Berita Palsu

Nama Siswa/Siswi:

Judul/Tema Artikel:

Sumber Artikel:

Gunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk membantumu menentukan apakah berita
online yang kamu baca asli atau palsu (hoaks). Semakin banyak ‘bendera merah’ yang kamu lingkari,
semakin besar kemungkinan bahwa apa yang kamu baca adalah hoaks/berita palsu.

Pertanyaan Iya Tidak

Apakah artikelnya berasal dari sumber berita yang terpercaya? Apakah
artikel-artikel lainnya dari sumber yang sama terlihat kredibel atau dapat
dipercaya?

Apakah artikelnya mencantumkan nama penulis dan tanggal
publikasinya?

Apakah artikelnya menggunakan tata bahasa, penggunaan tanda baca,
dan pemformatan yang tepat/sesuai (apakah terlihat seperti ditulis oleh
wartawan profesional)?

Apakah terdapat keterangan sumber yang terpercaya untuk data-data
statistik atau bukti-bukti lainnya yang dikutip pada artikel tersebut?

Apakah artikelnya mengutip pendapat dari pihak-pihak yang relevan dan
berkualifikasi?

Apakah artikelnya mengandung pernyataan yang membongkar sebuah
rahasia atau upaya untuk menutup-nutupi suatu kebenaran yang dilakukan
oleh pihak-pihak yang berwenang?

Apakah artikelnya mengandung pernyataan yang sifatnya berlebihan atau
mengejutkan?

Apakah artikelnya disebut dalam situs-situs pemeriksa fakta seperti
www.snopes.com atau www.factcheck.org?

Apakah kamu dapat menemukan artikel ini di lebih dari satu sumber di
internet (berita yang sah biasanya dipublikasikan oleh berbagai sumber)?

Edisi Revisi 2020 135

Modul 3:

Mengembangkan
Hubungan
yang Saling
Menghormati

136 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Rangkuman Modul 3

Pada Modul 3, remaja akan mengalami sebuah kejadian penting dalam perjalanan
pendidikan keterampilan hidup mereka, yakni bagaimana cara menjalin hubungan
yang saling menghormati.

Dengan memahami diri mereka sendiri secara lebih baik, siswa-siswi akan mempelajari
bagaimana berkomunikasi dan membentuk hubungan dengan orang lain, termasuk
teman dan suami atau istri mereka di masa yang akan datang.

Pada Modul 3, siswa-siswi akan mempelajari bagaimana mengidentifikasi perbedaan
antara hubungan yang positif dengan yang negatif dan bagaimana mereka dapat
membantu teman sebaya mereka untuk mengatasi perundungan atau bullying.

Mereka juga akan belajar mengenai bagaimana membentuk hubungan yang aman
dan saling menghormati dengan menetapkan batasan-batasan diri mereka dan
menegosiasikan persetujuan. Tema-tema lainnya yang dibahas dalam modul ini
antara lain hubungan seksual, kehamilan, perkawinan, dan Infeksi Menular Seksual
(IMS), termasuk HIV. Modul ini merupakan salah satu modul terpenting dalam
kurikulum ini, tetapi juga yang tersulit untuk diajarkan. Modul ini mengharuskan guru
untuk merefleksikan kepercayaan serta pengalaman mereka sendiri dalam menjalin
hubungan, dan berkomitmen untuk memberikan fakta-fakta kepada remaja, tanpa
bersikap menghakimi. Dengan membekali remaja dengan informasi-informasi yang
terdapat pada Modul 3, kita dapat membantu mereka untuk mengenali sekaligus
menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya sebuah masalah seperti
kehamilan di usia remaja, perkawinan anak, dan perilaku kekerasan dalam hubungan
romantis mereka.

Edisi Revisi 2020 137

Bersiap-siap Mengajar Modul 3

Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 3, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 4 (empat) pertemuan dalam Modul 3 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa percaya dirikah Anda untuk berbicara kepada siswa-siswi tentang
masing-masing tema tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda?

• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan menyampaikan hal ini?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki? Atau
apakah mungkin Anda mencari materi yang Anda butuhkan?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman-
pengalaman pribadi Anda dalam menjalin hubungan, termasuk dengan teman,
keluarga, dan pasangan Anda. Mungkin Anda ingin membahas hal-hal berikut dengan
seseorang yang Anda kenal dan percayai:

• Apakah Anda mengalami perundungan atau bullying saat masih sekolah? Jika
iya, apa saja cara-cara yang dilakukan untuk mengatasinya?

• Apakah Anda mendapatkan ‘pendidikan kesehatan reproduksi’ di sekolah?
Bagaimana perbedaan penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi zaman
sekarang dengan zaman Anda sekolah dulu?

• Apa yang Anda ketahui sekarang tentang hubungan romantis, Anda harapkan
sudah Anda ketahui dari seseorang saat masih sekolah?

• Bagaimana Anda dapat menggunakan pengalaman-pengalaman Anda untuk
membantu siswa-siswi menjalani masa remaja mereka?

Bersiap-siaplah jika siswa-siswi (atau bahkan Anda sendiri!) merasa bahwa beberapa
tema yang dibahas di Modul 3 terkesan canggung dan memalukan. Selalu ingat bahwa
cara terbaik untuk menyiapkan siswa-siswi dalam menghadapi pubertas dan masa
remaja mereka adalah dengan memberikan informasi faktual sebanyak mungkin,
sehingga jangan tergerak untuk menghilangkan informasi atau mengganti pesan-
pesan kuncinya.

138 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 3

Berikut adalah beberapa cara-cara praktis yang dapat Anda gunakan untuk membantu
siswa-siswi menuntaskan Modul 3

Yang Boleh Dilakukan

• Melakukan latihan fasilitasi pertemuan sebelum pertemuan yang
sesungguhnya berlangsung, agar Anda dapat berbicara dengan penuh percaya
diri saat membahas tema-tema yang sulit.

• Bersikaplah inklusif/tidak membeda-bedakan bentuk hubungan dan keluarga
yang beragam, termasuk keluarga-keluarga dengan orang tua tunggal, anak-
anak yang dibesarkan oleh kakek dan nenek mereka, dll.

• Pahamilah bahwa tekanan-tekanan dan harapan-harapan yang dihadapi oleh
remaja zaman sekarang berbeda dengan remaja di zaman Anda.

• Dorong siswa-siswi untuk memanfaatkan kotak pertanyaan sebagai wadah
bagi mereka untuk bertanya tentang hal-hal yang sulit atau memalukan.

• Meminta bantuan perawat atau petugas kesehatan untuk memfasilitasi
pertemuan-pertemuan tentang tema-tema kesehatan seperti kehamilan dan
Infeksi Menular Seksual (IMS).

Yang Tidak Boleh Dilakukan

• Jangan mengatakan bahwa orang-orang yang mengalami perceraian,
kekerasan, kehamilan di usia remaja, atau HIV, harus disalahkan atas situasi
yang menimpa mereka.

• Jangan menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau membahas
tema-tema tertentu karena menurut Anda tidak sopan.

• Jangan mengartikan bahwa orang-orang yang mengalami hubungan yang
sulit adalah sesuatu yang ‘buruk’ atau tidak berharga.

Edisi Revisi 2020 139

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Pertemuan 10:

Berteman

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.
80 • Kartu Pertemanan

menit

Wawasan Yang Rangkuman Pertemuan
Didapat
Sesi Cerita Pada pertemuan ini, siswa-siswi
Sesi Pertanyaan akan belajar tentang pentingnya
pertemanan, dan bagaimana
memilih teman-teman yang tepat
dan mencegah serta mengatasi
perundungan atau bullying
menggunakan gaya komunikasi
yang asertif.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Pertemanan
• Resilien (Ketahanan) • Perundungan atau Bullying
• Gaya Komunikasi

140 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenali ciri-ciri pertemanan yang baik dan buruk
• Memahami jenis-jenis perundungan atau bullying beserta dampak-dampaknya
• Mengenali berbagai macam gaya komunikasi dan hubungannya dengan

perundungan atau bullying
• Menahan diri untuk tidak melakukan perundungan atau bullying terhadap orang

lain

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Penting bagi kita untuk memilih dan mempertahankan pertemanan yang baik,

karena akan berpengaruh besar terhadap pemikiran, sikap, dan perilaku kita.
• Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk mencegah dan menghadapi

perundungan atau bullying yang terjadi.
• Perilaku asertif lebih efektif dalam mencegah perundungan atau bullying daripada

bersikap agresif atau pasif.
• Segera melapor kepada guru, orangtua maupun orang dewasa lainnya jika kalian

melihat terjadi perundungan atau bullying.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Berteman.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa-siswi untuk saling
membacakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah) mereka
dan tanyakan apakah ada di antara mereka ada yang ingin berbagi tentang hasil
kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
1. Mengenali ciri-ciri pertemanan yang baik dan buruk
2. Memahami jenis-jenis perundungan atau bullying beserta dampak-dampaknya
3. Mengenali berbagai macam gaya komunikasi dan hubungannya dengan

perundungan atau bullying
4. Mengontrol atau menahan diri untuk tidak melakukan perundungan atau bullying

terhadap orang lain

Edisi Revisi 2020 141

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

15 Kegiatan 1: Apakah Yang Membuat Sebuah Pertemanan
menit Dianggap Baik?

Tanyakan kepada siswa-siswi:

Apakah yang membuat seorang teman dianggap
baik?

Bagi siswa-siswi menjadi kelompok yang mereka memilih kartu-kartu tersebut
lebih kecil, terdiri dari 5-6 orang. Berikan kepada anggota kelompoknya.
1 (satu) set Kartu Pertemanan pada
halaman 147 kepada tiap-tiap kelompok. Ketika semua kelompok sudah
menyelesaikan tugas mereka, minta
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa mereka untuk menyepakati satu kartu
kartu-kartu tersebut berisi ciri-ciri yang paling menjelaskan pertemanan
pertemanan. Minta siswa-siswi untuk yang mereka semua inginkan, dan
memilih satu kartu yang menjelaskan satu kartu yang paling menjelaskan
pertemanan yang ingin mereka miliki, pertemanan yang mereka semua tidak
dan satu kartu yang menjelaskan inginkan. Berikan kesempatan kepada
pertemanan yang tidak ingin mereka kelompok untuk menceritakan pilihan-
miliki. Mereka harus menceritakan alasan pilihan mereka kepada seisi kelas.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Resilien (Ketahanan/
ketangguhan)

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa resilien (ketahanan/ketangguhan) adalah
kemampuan untuk pulih kembali dan mengatasi masa-masa sulit dalam hidup
kita, termasuk perbedaan pendapat dan perselisihan dengan teman-teman. Dalam
perjalanan hidup kita, banyak pertemanan yang akan berawal dan berakhir dengan
alasan yang berbeda-beda. Terkadang karena kita berpindah tempat, berganti
sekolah, atau menyadari bahwa kita sudah tidak sependapat lagi dalam hal apapun
dengan orang tersebut. Selama masa remaja (dan bahkan terkadang pada masa
dewasa), merupakan hal biasa jika pertemanan berakhir karena adanya perbedaan
pendapat dan perselisihan. Penting untuk mengingat bahwa perbedaan pendapat
akan teratasi dengan sendirinya pada waktu yang tepat, jika kedua belah pihak
berkomitmen untuk saling memaafkan.

15 Informasi Penting: Bullying Minta siswa-siswi untuk menyebutkan
menit beberapa contoh dari perundungan atau
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa bullying. Beritahu siswa-siswi bahwa
perundungan atau bullying adalah ketika ada beberapa jenis perundungan atau
seseorang melakukan atau mengatakan bullying, termasuk:
sesuatu yang jahat kepada orang lain,
termasuk teman-teman mereka.

142 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

• Verbal (Lisan) – mengejek dan seperti mengata-ngatai mereka
mengata-ngatai seseorang; termasuk ‘banci’ atau ‘playboy’).
mengata-ngatai dengan sebutan
yang bersifat seksual, berpendapat • Ingatkan siswa-siswi bahwa
secara kasar;
perundungan atau bullying dapat

berupa perbuatan yang dilakukan

• Fisik – menyakiti seseorang secara sekali, tetapi biasanya berupa
fisik, merusak atau mencuri barang,
sikap atau gerakan tubuh yang perbuatan yang dilakukan secara
vulgar (tidak sopan), sentuhan yang
tidak diinginkan; terus-menerus dan berkali-kali oleh

seseorang atau sekelompok orang,

terhadap seseorang atau sekelompok

orang lainnya, selama berhari-

• Sosial/Relasional – kerusakan pada hari, berbulan-bulan, atau bahkan
hubungan sosial yang dikarenakan
oleh eksklusi atau isolasi, berbohong bertahun-tahun. Perundungan atau
atau menyebarkan gosip/berita
palsu; bullying dapat juga terjadi di dunia

digital (maya), tidak hanya di dunia

nyata untuk itu harus ada batas-

batasnya yang dapat diterapkan di

• Mengancam – membuat seseorang dunia digital.
merasa takut, terintimidasi, atau
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan
membuat mereka melakukan hal-hal beberapa dampak negatif yang mungkin

yang diminta oleh orang lain; disebabkan oleh perundungan atau

• Cyberbullying – perundungan bullying. Beberapa contoh termasuk:
• Kesedihan dan suasana hati yang
dunia maya atau bullying melalui
berubah-ubah
internet, telepon seluler, atau • Kurangnya rasa percaya diri
• Menjadi pribadi yang tertutup
teknologi-teknologi lainnya, • Kurangnya pencapaian dan keinginan

untuk mengganggu, mengancam, untuk belajar
• Keinginan untuk pindah ke sekolah
mempermalukan, atau menyasar
lain
orang lain. Contoh cyberbullying • Depresi
• Berpotensi tinggi untuk mem-bully
termasuk mengirimkan surat
orang lain
elektronik (e-mail), pesan singkat, • Menyakiti diri sendiri atau orang lain,

komentar, atau unggahan (posts) bahkan bunuh diri
• Perundungan atau bullying juga
yang menyakitkan, meretas (hacking)
dapat berdampak pada tingkatan
akun surat elektronik atau media
sekolah, seperti memengaruhi hasil-
sosial seseorang, meniru atau
hasil pembelajaran dan tingkat daya
mengatasnamakan seseorang secara
ingat seluruh siswa-siswi di sekolah
online (misalnya dengan akun palsu
atau menyebabkan perkelahian
atau masuk melalui akun seseorang)
antarsekolah
dan mengirim pesan jahat kepada

orang lain atas nama mereka.

• Seksual– sentuhan yang tidak Tanyakan kepada siswa-siswi:
diinginkan, komentar atau perilaku

seksual (termasuk berkomentar

tentang seksualitas orang lain,

Jika perundungan atau bullying menimbulkan
akibat-akibat yang negatif, maka mengapa
orang-orang mem-bully orang lain?

Edisi Revisi 2020 143

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Beberapa alasan yang memungkinkan termasuk:
• Membuat mereka merasa lebih baik
• Memperoleh status sosial
• Diterima dalam sebuah kelompok
• Karena mereka juga pernah di-bully
• Karena mereka mengalami hal-hal negatif di rumah, seperti pelecehan/kekerasan
• Perundungan atau bullying dianggap sebagai suatu hal yang normal/wajar di

lingkungan atau di sekolah, sehingga orang-orang mem-bully tanpa khawatir ada
yang menghentikan

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa berempati adalah kemampuan untuk
memahami apa yang mungkin dirasakan oleh orang lain. Berempati adalah
pencegah perundungan atau bullying. Kita dapat berempati untuk memahami
bagaimana korban perundungan atau bullying mungkin merasakan sesuatu, tetapi
kita juga dapat berempati untuk memahami awal dari mengapa orang-orang
mem-bully orang lain. Kemungkinannya adalah mereka yang mem-bully orang
lain bersikap sedemikian rupa karena mereka sendiri merasa tidak percaya diri
dan takut di-bully, sehingga melampiaskannya dengan cara yang salah. Meskipun
begitu, ini tidak membuat perundungan atau bullying sebagai sesuatu yang dapat
diterima begitu saja dan kita semua harus mencari cara-cara yang lebih positif
untuk menyalurkan emosi-emosi negatif kita.

20 Kegiatan 2: Cerita Tentang Si Harimau, Burung Merak, dan
menit Tarsius

Bacakan cerita tentang seekor 1. Perilaku si harimau merupakan
harimau, burung merak, dan tarsius,
Anda juga dapat meminta siswa-siswi contoh dari perilaku agresif. Perilaku
untuk membacakan ceritanya secara
bergantian. agresif bersifat kuat, melawan,

dan mendominasi. Contoh dari

perilaku dan komunikasi yang agresif

termasuk:

Minta siswa-siswi untuk merenungkan • Menyampaikan perasaan,

ceritanya dipandu oleh pertanyaan- pendapat, atau keinginanmu

pertanyaan berikut: dengan cara yang mengancam,

• Apakah ada di antara binatang- menyudutkan, atau menghakimi;

binatang tersebut yang • Hanya berpikir tentang hak-hak,

mengingatkanmu terhadap dirimu kebutuhan, dan perasaanmu

sendiri atau orang lain? Mengapa? sendiri, bukan orang lain;

• Menurutmu, mengapa binatang- • Menempatkan dirimu pada posisi

binatang tersebut bersikap pertama dengan mengorbankan

sedemikian rupa? kebutuhan-kebutuhan orang lain;

• Memilih untuk memiliki kendali

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa penuh terhadap segalanya dan
terdapat 3 (tiga) macam perilaku yang
tidak mendengarkan pendapat
disebut dalam cerita tersebut:
atau gagasan orang lain;

144 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

• Mencapai tujuanmu dengan perbuatan dan perkataan mereka;
menyakiti orang lain.
• Membagikan pendapat

dan gagasanmu tanpa

2. Perilaku si tarsius merupakan contoh memaksakannya kepada orang

dari perilaku pasif. Perilaku pasif lain;

bersifat penurut, menghindar, dan • Membela hak-hakmu dan orang

pendiam. Contoh dari perilaku dan lain;

komunikasi yang pasif termasuk: • Mempertimbangkan kebutuhan-

• Membiarkan orang lain kebutuhan orang lain sembari

mengendalikan situasi setiap memastikan bahwa kebutuhan-

saat; kebutuhanmu sendiri juga

• Mengatakan apa yang menurutmu terpenuhi;

ingin didengar oleh orang lain, • Bertanggung jawab atas

bukan apa yang sesungguhnya perbuatan-perbuatanmu dan

kamu pikirkan; mengakui kesalahan ketika

• Tidak menegaskan pendapat atau diperlukan.

gagasanmu tentang hak;

• Selalu menempatkan orang lain di Tanyakan kepada siswa-siswi:

atas dirimu sendiri yang kemudian • Perilaku-perilaku manakah

merugikan dirimu sendiri; yang menurutmu paling

• Bersedia disalahkan atau memungkinkan bagi orang-orang

meminta maaf untuk hal-hal yang untuk mem-bully orang lain?

sebenarnya bukan merupakan • Perilaku-perilaku manakah

kesalahanmu. yang menurutmu paling

memungkinkan bagi orang-orang

3. Perilaku si burung merak merupakan untuk di-bully?
contoh dari perilaku asertif. Perilaku
asertif bersifat percaya diri, berterus Akhiri sesi ini dengan memberitahukan
kepada siswa-siswi bahwa jika pada
terang, dan yakin terhadap diri suatu saat nanti mereka berpikir untuk
lebih bersikap seperti si harimau atau
sendiri. Contoh dari perilaku dan tarsius, berpikirlah untuk lebih bersikap
seperti si burung merak!
komunikasi yang asertif termasuk:
• Memberitahu orang lain tentang

bagaimana perasaanmu terhadap

Kegiatan 3: Studi Kasus Bullying 20
menit
Bagi siswa-siswi ke dalam 4 (empat) 2. Pelaku: Orang yang mem-bully orang
kelompok kecil, dengan memperhatikan lain
kesetaraan jumlah anggota kelompok
perempuan dan laki-laki. Minta siswa- 3. Pengamat: Orang-orang yang
siswi untuk merujuk pada sebuah bagian melihat, atau yang mengetahui
di buku panduan kerja siswa-siswi, yang kejadian perundungan atau bullying
berjudul Studi Kasus Bullying. tersebut

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Berikan kelompok-kelompok waktu
ketika perundungan atau bullying terjadi, 10 menit untuk membaca studi kasus
terdapat 3 (tiga) peran berbeda di mereka, dan menjawab pertanyaan-
dalamnya: pertanyaan berikut ini (jika diperlukan,
1. Korban: Orang yang di-bully tuliskan pertanyaan-pertanyaan berikut
di papan tulis):

Edisi Revisi 2020 145

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

• Siapakah korban, pelaku, dan para pengamatnya?
• Jenis-jenis perundungan atau bullying apa saja yang terjadi?
• Bagaimana kira-kira perasaan si korban?
• Mengapa kira-kira si pelaku bersikap sedemikian rupa?
• Apa 1 (satu) hal yang dapat dilakukan oleh korban, pelaku, dan pengamat agar

perundungan atau bullying tidak terjadi?

Jika waktunya memungkinkan, minta tiap-tiap kelompok untuk memilih seorang
perwakilan untuk membacakan studi kasus mereka kepada kelompok-kelompok lain
dan merangkum jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang didiskusikan.

Akhiri kegiatan ini dengan mengulang pesan-pesan penting berikut:

Jangan menjalani penderitaan perundungan atau bullying sendirian, selalu
beritahu seseorang tentang apa yang sedang terjadi. Jika hanya diam, maka orang
lain tidak akan pernah tahu bagaimana cara menolong diri kita agar bisa ‘keluar’
dari situasi tersebut.

Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk mencegah dan menyikapi perundungan
atau bullying ketika terjadi.

10 Kesimpulan daripada bersikap pasif atau agresif
menit
Akhiri sesi dengan melakukan diskusi • Mempraktikkan ciri-ciri pertemanan
146 singkat dengan siswa:
1. Keterampilan hidup apa yang yang baik dalam kelompok teman

dipelajari siswa pada sesi ini? sebaya mereka
2. Apa saja hal baru atau informasi
• Bisa mencegah terjadinya
apa yang paling berguna dan bisa
diterapkan pada kehidupan sehari- perundungan atau bullying dengan
hari yang dipelajari pada sesi ini?
cara melaporkannya kepada guru,
Guru dapat mengingatkan beberapa
pesan kunci. orangtua maupun orang dewasa

Ajak siswa-siswi untuk menyelesaikan lainnya.
rencana aksi pribadi mereka untuk
minggu ini dengan menuliskan sekurang- Beri siswa-siswi beberapa menit untuk
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka menuliskan apapun pertanyaan yang
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa
yang mereka sudah pelajari minggu ini. mungkin ingin mereka masukkan ke
Beberapa contoh yang memungkinkan
termasuk: dalam kotak pertanyaan.
• Berkomitmen untuk tidak mem-bully
Ucapkan terima kasih kepada siswa-
orang lain dan membantu orang lain siswi atas partisipasi mereka pada
yang di-bully
• Berusaha untuk lebih bersikap asertif, pertemuan hari ini dan beritahu tema

pertemuan minggu depan: Cinta.

Jangan lupa membaca rencana
pertemuan minggu depan dan
pastikan semua materi sudah
siap!

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Kartu Pertemanan

Setia Iri hati atau cemburu Baik hati
Kalian saling membela satu Kalian merasa iri hati atau Kalian berkata dan bersikap
cemburu terhadap satu sama baik terhadap satu sama lain.
sama lain, bahkan di saat lain, daripada merasa puas
– saat sulit sekalipun. Tapi atau senang dengan diri kalian
perlu dicatat, bahwa ini bukan
berarti kalian bersekongkol sendiri.
untuk menutupi kesalahan

teman kalian ya...

Berisiko Kompetitif Obsesif
Kalian menekan atau Kalian selalu mencoba Kalian menuntut untuk selalu
memaksa satu sama lain menunjukkan yang terbaik dari berada di dekat satu sama lain
untuk mengambil risiko. diri kalian dalam melakukan setiap menit setiap harinya.
tugas apapun, sehingga saling

memicu prestasi.

Memaafkan Suportif Menjaga privasi dan
Kalian terbuka untuk saling Kalian mendukung satu sama kerahasiaan
lain, bahkan di saat-saat sulit.
memaafkan jika terjadi Kalian menjaga privasi satu
kesalahan atau telah
menyakiti satu sama lain. sama lain agar tetap aman.

Dangkal atau tidak sungguh Eksklusif Picik
– sungguh Meskipun bukan berarti hanya Kalian berdebat dan
bertengkar mengenai hal – hal
Kalian fokus pada hal – hal bergaul dengan rekan yang yang sifatnya remeh – temeh.
yang tidak penting seperti sama karakternya atau yang
penampilan fisik satu sama kalian sukai saja, pertemanan
sebaiknya dilakukan dengan
lain. mereka yang memiliki tata
nilai dan standar perilaku yang

sejalan dengan kamu.

Bergosip Saling percaya Aman
Kalian berkata hal – hal yang Kalian selalu ada untuk Kalian merasa aman dan tidak
tidak berkenan tentang satu satu sama lain dan dapat takut atau terancam di dekat

sama lain dan orang lain. diandalkan. satu sama lain.

Humoris dan menyenangkan
Kalian menghibur satu sama

lain dan membuat saling
tertawa

Edisi Revisi 2020 147

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Cerita tentang Si Harimau,
Burung Merak, dan Tarsius

Ini adalah cerita tentang tiga teman yang unik:
si harimau, burung merak, dan tarsius.

Si harimau adalah binatang yang paling ditakuti di
hutan. Si harimau dikenal sebagai sosok yang selalu
mendapatkan apa yang ia mau dengan menakut-nakuti
dan mem-bully binatang-binatang yang lain. Hal yang
paling disukai oleh si harimau adalah mengendap-endap
di belakang binatang-binatang saat mereka sedang
tertidur, dan MENGAUM dengan kencang! Si harimau
memiliki banyak teman, tetapi teman-temannya tidak
pernah melawan otoritas atau kepemimpinan si harimau,
karena mereka dapat kehilangan semua teman mereka
seketika. Ketika si harimau kehilangan kesabarannya,
dimana hal ini sering terjadi, teman-teman binatangnya
akan lari menuju semak-semak dan bersembunyi.
Percayalah, kamu tidak mau berada di dekat harimau
yang sedang mengamuk!

Si tarsius sudah berteman dengan si harimau sejak kecil.
Alasan utama mengapa mereka bisa berteman begitu
lama adalah karena si tarsius tidak pernah melawan
pendapat-pendapat atau gagasan-gagasan milik si
harimau. Bahkan, si tarsius tidak terlalu banyak berkata-
kata, hanya memilih untuk mengikuti apa yang dilakukan
oleh binatang-binatang yang lain. Si tarsius sering
melihat si harimau mem-bully binatang-binatang yang
lain, tetapi berpikir bahwa lebih baik untuk diam saja,
jangan sampai si harimau kehilangan kesabarannya lagi.
Terkadang si tarsius sangat diam, sampai-sampai kamu
tidak tahu sebenarnya ia sedang berada di sana!

148 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Seperti si harimau, si burung merak juga terkenal di 149
antara binatang-binatang yang lainnya. Si burung
merak bangga dengan dirinya dan pencapaiannya.
Bulu-bulu indahnya dikagumi oleh seluruh binatang
di hutan, terutama si harimau, yang sering merasa iri
dengan popularitasnya. Daripada bersikap sombong, si
burung merak selalu berusaha untuk mencari keindahan
dari binatang-binatang yang lain, termasuk si tarsius
(yang, harus diakui, bukan termasuk binatang yang
terlihat menarik). Si burung merak selalu bersikap baik
terhadap binatang-binatang yang ia temui, tetapi tahu
kapan waktu yang tepat untuk membela dirinya sendiri.

Suatu hari, si burung merak tidak sengaja mendengar
rencana yang dibicarakan oleh si harimau dan teman-
temannya untuk menyerang sebuah desa di dekat sana
dan memakan semua hasil panennya. Sebenarnya, di
hutan terdapat banyak makanan, tetapi si harimau
merasa lucu jika para warga desanya diteror olehnya.
Si tarsius tidak merasa bahwa itu adalah gagasan yang
baik, tetapi ia tentunya tidak akan menyampaikannya
kepada si harimau, sehingga, seperti biasa, ia sibuk
mengurus dirinya sendiri saja. Si burung merak
memutuskan, ‘cukup sudah’! Ia memberitahu si
harimau bahwa rencananya bodoh dan tentunya
dapat memancing balas dendam dari para warga desa
terhadap seluruh binatang di hutan. ‘Beraninya kamu
melawan aku!,’ aum si harimau, sambil menerkam si
burung merak, merusak bulu-bulu indahnya.

Tidak merasa malu terhadap bulu-bulunya yang hilang,
si burung merak justru merasa bangga, karena jauh di
lubuk hatinya, ia tahu bahwa hal yang ia lakukan benar.
Keberanian si burung merak membantu binatang-
binatang yang lain berani berbicara tentang perilaku
agresif si harimau, termasuk juga si tarsius! Pada
akhirnya, si harimau meminta maaf kepada si burung
merak dan tidak pernah kehilangan kesabarannya lagi
hingga hari ini.

Edisi Revisi 2020

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Studi Kasus Bullying

Studi Kasus 1

Dewi baru saja mulai menstruasi. Keluarganya kurang mampu dan tidak selalu dapat membelikan
pembalut untuknya, sehingga ia tidak sering menggantinya seperti seharusnya. Suatu hari,
beberapa teman laki-laki Dewi melihat noda darah pada seragam Dewi dan mengejeknya di
depan seluruh teman sekelasnya. Seisi kelas tertawa. Dewi merasa sangat malu, ia berlari menuju
kamar mandi dan menangis. Pada hari berikutnya, ia tidak ingin masuk sekolah.

Studi Kasus 2

Aziz dan keluarganya baru saja pindah dari provinsi asal mereka ke kota lain. Aziz tidak kenal
siapa-siapa dan tidak memiliki teman. Malik dan teman-temannya senang mengata-ngatai
Aziz dengan sebutan-sebutan yang rasis dan memberitahu semua orang bahwa ayah Aziz
adalah seorang kriminal. Suatu hari, Malik berubah pikiran dan memberitahu Aziz bahwa ia
dapat bergabung dalam kelompok pertemanannya, dengan syarat Aziz harus ‘membuktikan’
dirinya dengan mencuri barang milik gurunya. Aziz tidak ingin mencuri, tetapi ia juga ingin
menjadi bagian dari kelompok pertemanan tersebut.

Studi Kasus 3

Agus berbadan kecil dan lebih pendiam dibanding teman-teman laki-lakinya yang lain di
sekolah. Ia tidak suka olahraga dan lebih memilih membaca dan hiburan-hiburan tenang
lainnya. Agus melihat teman-teman laki-lakinya terlalu agresif dan membosankan, sehingga
ia lebih memilih untuk berteman dengan perempuan. Farrel merasa bisa membuat lelucon
untuk mengejek Agus karena ia berteman dengan perempuan. Ia memanggil Agus dengan
sebutan-sebutan ‘banci’, ‘homo’, dan ‘aneh’, dan mendorongnya ketika berpapasan dengannya.
Terkadang Farrel dan teman-temannya melempar batu ke arah Agus ketika berjalan menuju
rumahnya, hanya karena hal itu menyenangkan bagi mereka.

Studi Kasus 4

Ira dan teman-temannya merasa senang mem-bully seorang remaja perempuan dari sekolah
lain bernama Sarah, melalui media sosial. Mereka membuat sebuah profil palsu dan mulai
mengirimkan pesan-pesan yang tidak berkenan kepada Sarah. Lalu, ketika tahu bahwa Sarah
memblokir mereka, mereka memutuskan untuk membuat profil menggunakan nama Sarah
dan mulai mengunggah komentar-komentar serta foto-foto tidak pantas, berpura-pura
menjadi Sarah. Sarah sangat kecewa terhadap bullying yang ia alami dan berpikir untuk bunuh
diri. Sarah sudah bercerita kepada gurunya tentang apa yang dialaminya, tetapi gurunya
kurang memahami cara kerja media sosial dan berkata kepada Sarah bahwa ia tidak dapat
membantunya.

150 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Click to View FlipBook Version