The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by habibahn09, 2021-03-23 21:04:13

Pendidikan Keterampilan Hidup

Buku Guru PKH versi 2020

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Pertemuan 11

Cinta

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
90
• Studi Kasus Masalah dalam Hubungan
menit • Buku “Rahasia Dua Dunia”

Sesi Pertanyaan Rangkuman Pertemuan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
membahas apa makna ‘cinta’ bagi
mereka, bagaimana menyampaikan
batasan-batasan dan menegosiasikan
persetujuan dalam menjalin hubungan
romantisme, serta mengenali tanda-
tanda pelecehan dan kekerasan yang
perlu diwaspadai dalam menjalin
hubungan romantis.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berkomunikasi • Cinta
• Bernegosiasi • Persetujuan
• Hubungan

Edisi Revisi 2020 151

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Membedakan macam-macam bentuk cinta dan kasih sayang
• Menjabarkan apa makna ‘cinta’ bagi mereka
• Mengenali tanda-tanda pelecehan dan kekerasan yang perlu diwaspadai dalam

menjalin hubungan romantis

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Berhati-hatilah terhadap bentuk-bentuk cinta yang palsu atau tidak sungguh-

sungguh. Cinta yang sehat adalah cinta yang ekspresinya membuatmu merasa
dihormati dan dihargai.
• Semua orang mempunyai hak untuk dihargai dalam menjalin hubungan
romantisme, dan kekerasan/pelecehan dalam menjalin hubungan romantis
merupakan sesuatu yang tidak pernah bisa diterima hingga kapanpun.
• Pentingnya kepedulian dalam hubungan membutuhkan persetujuan kedua belah
pihak untuk dapat saling menghormati orang lain dan diri sendiri.

15 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Cinta.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa-siswi untuk membacakan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Membedakan macam-macam bentuk cinta dan kasih sayang
• Menjabarkan apa makna ‘cinta’ bagi mereka
• Mengenali tanda-tanda pelecehan dan kekerasan yang perlu diwaspadai dalam

menjalin hubungan romantisme dengan lawan jenis.

152 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Informasi Penting: Apa Itu ‘Cinta’? 15
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi:

Apa makna ‘cinta’ bagimu?

Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Cinta terhadap keluarga, sebagai contoh, ungkapan cinta untuk ibu dan ayah

yang membesarkan kita, atau adik/kakak kita.
• Perasaan terhadap teman, digambarkan dengan selalu menyayangi dan

membantu satu sama lain.
• Perasaan romantis, seperti mengungkapkan rasa sayang kita kepada seseorang

yang menjadi tumpuan perhatian kita, seperti kekasih.
• Perasaan yang berhubungan dengan rasa rindu dan hasrat yang besar seperti

ketika kita sedang berjuang untuk sesuatu dan mencoba untuk meyakinkan
dengan berbagai cara untuk memperolehnya.
• Perasaan terhadap diri kita sendiri, seperti mencintai diri sendiri.
• Perasaan terhadap negara, bangsa, dan tanah air kita. Sebagai contoh, mencapai
sesuatu atas nama negara kita.

Beritahu siswa-siswi bahwa pada pertemuan ini mereka akan membahas tentang
sebuah perasaan yang dialami oleh remaja pada umumnya – perasaan ‘cinta romantis’.

Tanyakan kepada siswa-siswi:

Bagaimana perbedaan cinta romantis
dengan cinta yang mungkin kamu
rasakan terhadap teman-teman,
keluarga, dan negaramu?

Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Kamu mencintai orang tersebut (daripada menyukainya)
• Kamu memiliki perasaan dan dan ketertarikan yang kuat terhadap mereka
• Kamu ingin berada di dekat mereka setiap saat
• Kamu membayangkan dirimu menikah atau berkeluarga bersama mereka

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada beberapa jenis cinta romantis, sebagai contoh:

1. Cinta semu (Pseudo-love)
Cinta semu terkadang muncul ketika kita jatuh cinta terhadap tokoh publik atau
selebritas yang kemungkinan tidak akan pernah kita temui langsung atau jadikan
kekasih. Rasa kagum terhadap tokoh-tokoh publik merupakan suatu peristiwa yang
wajar, bahkan agen-agen mereka sering mempromosikan mereka sebagai sosok
yang diidamkan agar kita tertarik untuk membeli musik atau barang-barang mereka.
Cinta semu biasanya tidak menyakitkan dan mudah berlalu dalam waktu singkat.

2. Cinta obsesif/posesif
Mencintai seseorang secara berlebihan adalah ketika kamu bersikeras untuk

Edisi Revisi 2020 153

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

bersama orang tersebut setiap saat, dan merasa bahwa kamu tidak bisa hidup
tanpa mereka. Cinta juga bisa menjadi posesif ketika kamu ingin memiliki
seseorang seperti sebuah benda, dan ingin agar mereka melakukan apapun
yang kamu katakan. Cinta yang obsesif dapat bersifat satu arah (pihak yang lain
tidak merasakan hal yang sama sepertimu atau ‘bertepuk sebelah tangan’), yang
dapat berujung pada perhatian yang tidak diinginkan. Terkadang dua orang dapat
mencintai satu sama lain secara obsesif, tetapi hal ini harus dihindari karena dapat
mengakibatkan rasa cemburu dan putusnya jalinan/kontak dengan teman-teman
dan keluarga.

3. ‘Naksir’ (Crush)
Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk mengalami rasa ‘naksir’ terhadap
seseorang yang sebelumnya adalah teman mereka. Biasanya, ini merupakan
perasaan yang mudah berlalu dan tidak berujung pada apapun, meskipun terkadang
juga merupakan awal dari sebuah hubungan yang bermakna. Bagaimanapun juga,
rasa ‘naksir’ ini adalah hal wajar yang dialami oleh remaja.

4. Cinta Sehat
Cinta sehat adalah ketika kamu mencintai seseorang, tetapi juga menghargai
mereka dan memperlakukan mereka secara setara denganmu. Cinta sehat
melibatkan komitmen, negosiasi, kesabaran, saling berbagi, dan kompromi. Hal-
hal seperti ini membutuhkan kedewasaan, itulah sebabnya cinta sehat biasanya
dialami saat masa dewasa.

20 Kegiatan 1: Cinta Sepanjang Masa
menit
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa • Sebuah cerita cinta terkenal
cinta adalah sesuatu yang sudah ada (melibatkan tokoh-tokoh khayalan,
sepanjang sejarah manusia. Tanpa cinta, seperti dongeng)
dunia ini dapat menjadi tempat yang
sangat menyedihkan dan suram! • Sebuah puisi, opera, atau pentas
teater cinta terkenal
Bagi siswa-siswi ke dalam
kelompok-kelompok kecil, dengan • Sebuah cerita tradisional/adat
mempertimbangkan kesetaraan jumlah tentang cinta
perempuan dan laki-laki dalam satu
kelompok. Berikan tiap-tiap kelompok Beri kelompok-kelompok waktu 5 menit
salah satu dari tema-tema berikut ini untuk membahas tema mereka dan
(gunakan sebanyak mungkin tema-tema menyepakati satu contoh. Tiap-tiap
di bawah ini yang sesuai dengan siswa- kelompok kemudian harus menceritakan
siswi Anda, atau tambahkan tema Anda contoh mereka di hadapan kelompok-
sendiri): kelompok yang lain.
• Sebuah lagu cinta terkenal (atau
Fasilitasi diskusi kelompok tentang cinta
lagu apapun yang terdapat kata sepanjang masa dengan menggunakan
‘cinta’ di dalamnya) pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
• Sebuah cerita cinta terkenal • Apakah film, lagu, dan cerita
(melibatkan tokoh-tokoh nyata)
(dongeng) memberikan gambaran
yang realistis mengenai hubungan
yang romantis?

154 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

• Jika tidak, bagaimana film, lagu, dan cerita (dongeng) memengaruhi kepercayaan
remaja terhadap percintaan?

Akhiri sesi ini dengan menekankan bahwa penting bagi kita untuk menentukan
kepercayaan kita masing-masing terhadap cinta dan hubungan romantis, dengan
cara yang sejalan dengan nilai-nilai kita – tidak berpedoman pada cerita, karena apa
yang digambarkan sering tidak realistis.

Kegiatan 2: Studi Kasus Masalah Dalam Hubungan 30
menit
Bagi siswa-siswi ke dalam 4 (empat) kelompok yang lebih kecil.

Minta siswa-siswi untuk membaca ‘Rahasia Dua Dunia’ sebagai salah satu opsi kegiatan.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada sebuah bagian di buku panduan kerja siswa-
siswi mereka, yang berjudul Studi Kasus Masalah dalam Hubungan. Berikan 1 (satu)
studi kasus kepada masing-masing kelompok untuk dibahas bersama.

Guru juga dapat membuat contoh kasus berdasarkan kasus yang sering dialami oleh
siswa.

Minta siswa-siswi untuk membaca studi kasus mereka dan membahas pertanyaan-
pertanyaan berikut ini, karena berkaitan erat dengan apa yang dialami oleh orang-
orang yang terdapat dalam studi kasus mereka (Anda dapat menuliskannya pada
papan tulis atau selembar kertas flip chart)

• Apakah penyebab dari konflik/masalah yang terdapat pada studi kasus?
• Contoh-contoh jenis cinta apa saja yang sudah kita bahas di awal pertemuan ini,

yang dapat terlihat dalam hubungan ini (contoh: cinta semu, cinta obsesif, ‘naksir’,
cinta sehat)?
• Apakah hubungan ini saling menghargai atau tidak?
• Apakah ada beberapa tanda yang dapat dijadikan peringatan dalam sebuah
hubungan?
• Apa saja keadaan-keadaan yang dapat membuat seseorang sulit meninggalkan
sebuah hubungan yang bermasalah atau penuh kekerasan?

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai
dalam sebuah hubungan yang bermasalah. Beberapa contoh yang memungkinkan
termasuk:
• Menyela/memotong pembicaraan pasangannya
• Mereka selalu bertengkar dan berdebat setiap saat
• Mereka melarang/mencegah pasangannya melakukan hal yang disukainya
• Mereka tidak pernah mendengarkan satu sama lain
• Satu orang mengerjakan semuanya/berusaha sendiri
• Salah satu atau keduanya saling cemburu satu sama lain

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa saja hal-hal yang mungkin dapat
membuat seseorang sulit meninggalkan sebuah hubungan yang bermasalah atau
penuh kekerasan? Beberapa contoh termasuk:

Edisi Revisi 2020 155

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

• Mereka mungkin memiliki ketergantungan finansial dengan pasangan mereka dan
tidak memiliki tempat tujuan lainnya

• Mereka mungkin takut disakiti oleh pasangannya
• Mereka mungkin takut menerima/mengalami rasa malu atau stigma dari keluarga

atau komunitas mereka
• Mereka mungkin khawatir kehilangan anak-anak mereka
• Mereka mungkin berharap bahwa orang tersebut akan berubah
• Mereka mungkin mencintai orang tersebut

Ingatkan siswa-siswi bahwa:
• Semua orang berhak dihargai dalam hubungan;
• Kekerasan dan pelecehan dalam hubungan tidak akan pernah bisa diterima;
• Tidak ada satu orangpun (terutama perempuan) yang dapat disalahkan atas

kekerasan yang mereka alami.

Akhiri kegiatan ini dengan memberikan informasi kepada siswa-siswi tentang
layanan-layanan bantuan yang tersedia bagi orang-orang yang mengalami masalah
dalam menjalin hubungan romantis, yang ada di daerah Anda atau yang dapat diakses
dengan mudah.

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan melakukan diskusi singkat dengan siswa:
156 1. Keterampilan hidup apa yang dipelajari oleh siswa pada sesi ini?
2. Informasi apa yang paling menarik bagi siswa pada sesi ini?

Minta siswa untuk mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka
capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Membantu orang-orang yang mengalami kekerasan atau pelecehan dalam

menjalin hubungan
• Memberitahukan teman-teman dan keluargaku tentang ciri-ciri hubungan yang

tidak saling menghargai
• Berhati-hatilah terhadap cinta yang palsu dan tidak sungguh-sungguh
• Pentingnya persetujuan kedua belah pihak untuk dapat saling menghormati

orang lain dan diri sendiri dalam sebuah hubungan.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesehatan Reproduksi

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Studi Kasus Masalah dalam Hubungan

Petunjuk: Berikan 1 (satu) studi kasus untuk masing-masing kelompok. Jadikan rencana pertemuan
sebagai acuan pertanyaan-pertanyaan diskusi.

Studi Kasus 1

Mirna dan Ade menjalin hubungan romantisme. Ade meminta Mirna untuk tidak berteman
dengan teman lelaki. Ade meminta Mirna untuk memberi tahu keberadaanya kepada Ade setiap
saat. Terkadang Ade menelepon dan mengirimkan pesan singkat ke Mirna berkali-kali sampai-
sampai Mirna lelah dan memutuskan untuk pulang ke rumah daripada bermain dengan temannya
Terkadang Ade menuduh Mirna selingkuh. Ia tidak suka jika laki-laki lain berbicara kepada Mirna,
apapun alasannya. Teman-teman Mirna mengatakan bahwa Ade bersikap demikian karena rasa
cintanya terhadap Mirna.

Studi Kasus 2

Astrid dan Malul menikah ketika mereka berdua masih muda. Memasuki beberapa tahun
pertama, hidup mereka berjalan dengan baik, namun setelah mereka memiliki anak, Malul
meminta Astrid untuk berhenti bekerja sebagai petugas hukum untuk mengasuh anak-anaknya.
Sekarang, mereka memiliki 3 anak dan Astrid merasa lelah terjebak di rumah melakukan semua
pekerjaan rumah tangga. Atasan Astrid menawarkan pekerjaan lama Astrid kepadanya, namun
Malul berkata bahwa tidak pantas bagi seorang perempuan untuk kembali bekerja setelah
berkeluarga. Astrid merindukan kebebasannya dan sering merasa sedih.

Studi Kasus 3

Teresna sedang ‘tergila-gila’ dengan kekasihnya, Dimas. Ia merasa hidup begitu lengkap ketika
mereka sedang bersama dan ingin berada di dekat Dimas setiap saat. Teresna tidak mengerti
mengapa Dimas harus bertemu dengan teman-temannya yang lain, ketika dirinya sudah memiliki
Teresna sebagai kekasihnya. Teresna sangat mencintai Dimas sampai-sampai ia mengatakan
kepadanya bahwa ia akan bunuh diri jika suatu saat nanti Dimas mengakhiri hubungan mereka.
Akhir-akhir ini, Dimas merasa bahwa ia tidak menyukai Teresna seperti dulu lagi. Ia tidak
ingin menjadi kekasih Teresna lagi tetapi tidak tahu cara untuk memberitahu Teresna tanpa
menimbulkan masalah apapun.

Studi Kasus 4

Eko memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang baik, sebagai pengelola toko pemasok alat-alat
pertanian. Ketika ia menerima gajinya, ia menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membeli
alkohol (minuman-minuman keras) dan berjudi, dan tidak memberi uang kepada istrinya, Maha,
dan anak-anaknya. Eko sering pulang ke rumah setelah minum-minum dan memaksa Maha untuk
melakukan hubungan seks dengannya, meski Maha sedang tidak ingin melakukannya sekalipun.
Jika ia menolak, Eko akan memukulnya. Maha ingin meninggalkan Eko namun orang tuanya
memberitahu bahwa ia tidak boleh meninggalkan Eko, karena akan membuat malu keluarganya.

Edisi Revisi 2020 157

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Pertemuan 12

Kesehatan
Reproduksi

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80 Tidak ada yang dibutuhkan

menit

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Pada pertemuan ini, siswa-siswi
akan belajar tentang penyebutan
bagian-bagian penting pada alat
kelamin dan organ reproduksi laki-
laki dan perempuan secara tepat,
dan memahami proses pembuahan
dan kehamilan. Siswa-siswi juga akan
mempertimbangkan batas-batas diri
mereka dalam menjalin hubungan, dan
menyampaikannya kepada orang lain.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Menghargai Perbedaan • Alat kelamin/Organ seksual
• Berpikir Kritis • Kehamilan dan Pembuahan
• Berkomunikasi • Batas-batas Diri

158 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menyebutkan secara tepat bagian-bagian penting dari alat kelamin dan organ

reproduksi laki-laki dan perempuan
• Menjelaskan proses pembuahan dan kehamilan
• Mengenali risiko-risiko kehamilan di usia remaja dan 3 (tiga) macam kesiapan

untuk memulai sebuah keluarga
• Menjabarkan batas-batas dalam menjalin hubungan dan bagaimana cara

menyampaikannya kepada orang lain.

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:

• Tubuh kita memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam dan kita semua
berbeda. Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk berpikir bahwa alat kelamin
dan organ reproduksi terkesan ‘tidak normal’, tetapi biasanya hal tersebut tidak
menjadi inti permasalahannya.

• Kehamilan harus terencana dengan baik untuk memastikan yang terbaik bagi
ibu dan bayinya, dimana kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan, sama-
sama dipastikan siap secara fisik, mental, dan ekonomi, untuk membesarkan anak.

• Kita semua memiliki batas-batas yang harus dihargai. Tidak ada satu orangpun
yang berhak memaksamu melakukan sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan, dan
kamu tidak boleh menekan/memaksa siapapun untuk melakukan hubungan seks.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Kesehatan Reproduksi.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa untuk membaca dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Edisi Revisi 2020 159

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Menyebutkan secara tepat bagian-bagian penting dari alat kelamin dan organ

reproduksi laki-laki dan perempuan

• Menjelaskan proses pembuahan dan kehamilan
• Mengenali risiko-risiko kehamilan di usia remaja dan 3 (tiga) macam kesiapan

untuk memulai sebuah keluarga

• Menjabarkan batas-batas dalam menjalin hubungan dan bagaimana cara
menyampaikannya kepada orang lain.

25 Kegiatan 1: Mengenal Alat Kelamin Dan Organ Reproduksi Laki-
menit Laki Dan Perempuan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa laki-laki dan perempuan memiliki alat kelamin dan
organ reproduksi yang bersifat internal (di dalam tubuh) dan eksternal (di luar tubuh).
Pada pertemuan ini, mereka akan mempelajari nama-nama serta letak-letak yang tepat
dari bagian-bagian alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, namun
pada pertemuan-pertemuan lainnya mereka akan belajar lebih banyak tentang fungsi-
fungsinya.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi mereka
masing-masing:
1. Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Dalam)
2. Alat Kelamin Perempuan (Luar)
3. Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Laki-laki (Dalam dan Luar)

Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan menjelaskan bagian-bagian yang berbeda
dari alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, dan mereka harus
menyebutkan bagian-bagian tersebut secara tepat. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara sendirian, berpasangan, atau berkelompok, tergantung dari apa yang menurut
Anda sesuai.

Catatan Guru

Penting bagi remaja laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan belajar tentang
alat kelamin dan organ reproduksi mereka sendiri, maupun lawan jenis mereka. Jangan khawatir
jika siswa-siswi tertawa pada saat kegiatan ini berlangsung. Tertawa adalah reaksi yang wajar
ketika berada dalam situasi yang memalukan dan ketika merasa canggung.

Bacakan masing-masing pernyataan deskripsi pada kolom sebelah kanan, lalu minta
siswa-siswi untuk menandai bagiannya secara tepat pada diagram (gambar peraga)
yang tersedia dengan menggunakan tanda panah yang mengarah pada letak yang
tepat.

Beritahu siswa-siswi tentang nama-nama yang tepat dari bagian-bagian alat kelamin
dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, seperti yang terlihat di bawah ini:

160 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

A: Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Dalam)

Rahim Tuba Fallopi
Endometrium Ovarium
Vagina Serviks

Nama organ tubuh Fungsi
Vagina
Vagina adalah kanal yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim)
Serviks menuju bagian luar tubuh. Vagina dapat melebar dan berkontraksi. Hal
Uterus (Rahim) tersebut terjadi karena merupakan tempat di mana bayi akan keluar
Endometrium dari tubuh ibunya saat lahir! Vagina juga merupakan tempat di mana
Ovarium penis memasuki tubuh ketika sedang melakukan hubungan seks, dan
merupakan tempat di mana darah menstruasi keluar dari tubuh.
Tuba Fallopi
Serviks merupakan sebuah bukaan/lubang yang memisahkan antara
Edisi Revisi 2020 rahim dan vagina. Organ tubuh tersebut terdiri dari lapisan-lapisan
otot yang dapat membuka dan menutup jalur masuk menuju rahim.
Serviks berbeda dengan vagina, organ tubuh tersebut terletak di dalam
tubuh dan kamu tidak dapat melihat atau merabanya.

Rahim merupakan ruang yang disiapkan oleh tubuh kita setiap
bulannya agar memungkinkan untuk mengandung bayi. Perempuan
terlahir dengan rahim, namun organ tubuh tersebut tidak dapat
berbuah (membuat bayi) hingga memasuki pubertas.

Dinding rahim dilapisi oleh lapisan jaringan biologis yang disebut
endomentrium. Bayangkan endometrium sebagai sarang untuk
melindungi telur! Setelah pubertas, endometrium akan bertumbuh
semakin tebal setiap bulannya dan jika tidak dibutuhkan untuk
melindungi bayi, akan keluar dari tubuh dalam bentuk darah menstruasi.

Ovarium merupakan dua organ tubuh yang berbentuk sedikit bundar,
yang terdapat pada kedua sisi rahim. Ovarium berisi sel-sel telur (ovum)
yang dapat dibuahi oleh sperma untuk membuat bayi. Semua perempuan
terlahir dengan sel-sel telur yang akan kita lepaskan sepanjang hidup
kita, namun hal tersebut baru akan mulai terjadi saat pubertas. Setelah
itu, perempuan akan melepas sel telur baru kira-kira setiap sebulan sekali.

Tuba Fallopi terlihat seperti dua lengan dengan jari-jari yang berusaha
menggapai ovarium. Sel-sel telur melewati Tuba Fallopi menuju rahim.
Dengan ‘melambai’ ke depan dan ke belakang, ‘jari-jari’ tersebut memandu
sel telur yang sudah matang melalui Tuba Fallopi menuju rahim.

161

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

B: Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Luar)

Labia Majora Klitoris
Labia Minora Urethra
Anus Vagina

Nama organ tubuh Fungsi
Anus
Anus, meski ditunjukkan pada diagram di atas, bukan merupakan
Vulva bagian dari alat kelamin dan organ reproduksi karena terhubung
(tidak ditandai) dengan sistem percernaan kita.
Labia (minora dan
mayora) Vulva merupakan istilah bersama untuk menggambarkan bagian luar
Klitoris (eksternal) alat kelamin perempuan yang terdapat di antara kedua
Vagina tungkai kaki yang tertutup oleh rambut/bulu kemaluan.

Rambut/bulu Arti kata ‘labia’ dalam Bahasa Latin adalah ‘bibir’. Labia melindungi
kemaluan alat kelamin perempuan. Organ tubuh tersebut terdiri dari labia minora
Uretra (bibir kecil) dan labia mayora (bibir besar).

162 Klitoris terletak di atas uretra dan merupakan tumpukan ujung-ujung
syaraf yang sensitif/peka.

Vagina adalah kanal yang menghubungkan serviks (bagian bawah
rahim) menuju bagian luar tubuh. Vagina dapat melebar dan
berkontraksi. Hal tersebut terjadi karena merupakan tempat dimana
bayi akan keluar dari tubuh ibunya saat lahir! Vagina juga merupakan
tempat dimana penis memasuki tubuh ketika sedang melakukan
hubungan seks, dan merupakan tempat dimana darah menstruasi
keluar dari tubuh.

Saat pubertas, rambut/bulu kemaluan tumbuh di sekitar bagian luar
alat kelamin perempuan.

Uretra terhubung dengan kandung kemih dan merupakan lubang
di mana urin (air seni) keluar dari tubuh. Uretra tidak melebar dan
berkontraksi seperti vagina, maka tidak memungkinkan untuk
memasukkan apapun ke dalamnya.

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

C: Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Laki-laki

Kandung Kemih

Vesikula seminalis Epididimis
Penis
Uretra Skrotum Testis
Kulup

Nama organ tubuh Fungsi
Testis
Skrotum Testis bertanggung jawab sebagai penghasil hormon testosteron
Epididimis (hormon seks utama pada laki-laki) dan sperma. Saat pubertas, testis
Vesikula seminalis remaja laki-laki turun/merendah.
Kandung kemih
Skrotum merupakan kantong kulit yang membungkus testis.
Uretra
Penis Epididimis merupakan organ tubuh yang membawa dan menyimpan
sel-sel sperma yang diproduksi di dalam testis.
Kulup
Vesikula seminalis memproduksi semen/air mani, yaitu cairan yang
Edisi Revisi 2020 membawa sperma.

Kandung kemih bukan merupakan bagian dari alat kelamin atau organ
reproduksi, namun penting untuk diketahui bahwa pada laki-laki,
air seni (dari kandung kemih) dan air mani/sperma keluar dari tubuh
melalui titik yang sama, sedangkan pada perempuan, uretra dan vagina
terpisah satu sama lain.

Terhubung dengan kandung kemih dan merupakan tempat di mana air
seni keluar dari tubuh.

Penis merupakan organ tubuh yang membawa air mani (termasuk
sperma) dan air seni keluar dari tubuh. Penis juga merupakan organ
tubuh yang memasuki vagina perempuan ketika melakukan hubungan
seks.

Kulup merupakan lipatan kulit tipis yang menutupi bagian ujung penis.
Beberapa budaya dan agama mempraktikkan sunat laki-laki, dimana
lipatan kulit tersebut dihilangkan (dipotong), biasanya ketika laki-laki
tersebut masih bayi.

163

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka memiliki pertanyaan. Ingatkan siswa-
siswi bahwa mereka dapat menuliskan pertanyaan apapun untuk dimasukkan ke
dalam kotak pertanyaan, yang akan dijawab pada pertemuan berikutnya.

Ulangi langkah-langkah kegiatan yang dijabarkan di atas untuk masing-masing
diagram.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa bentuk dan ukuran tubuh manusia bermacam-
macam. Meskipun alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan
memiliki banyak persamaan, terdapat juga beberapa perbedaan tipis di antara
keduanya.

Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk merasa bahwa alat kelamin dan organ
reproduksi adalah hal yang ‘tidak normal’, tetapi itu tidak menjadi masalah. Penting
juga bagi siswa-siswi untuk memahami bahwa tubuh mereka sedang melewati
masa perubahan yang cepat, maka hal yang mungkin terkesan tidak normal
sekarang, akan teratasi dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Yakinkan kembali siswa-siswi bahwa perbedaan tubuh masing-masing orang tidak
menjadi masalah, namun jika mereka memiliki keprihatinan khusus tentang tubuh
mereka, terutama jika mereka mengalami rasa sakit atau tidak nyaman, mereka
bisa berkonsultasi dengan perawat kesehatan di sekolah.

15 Informasi Penting: Kehamilan
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kehamilan merupakan satu fase/tahap dalam
hidup perempuan yang akan dialami oleh sebagian besar dari mereka. Idealnya,
kehamilan harus terencana dengan baik, walaupun ada juga kehamilan yang tidak
direncanakan, baik di dalam perkawinan maupun di luar perkawinan. Sebuah kehamilan
yang direncanakan akan berdampak positif pada ibu dan bayinya. Sedangkan,
kehamilan yang tidak direncanakan dan diinginkan dapat menyebabkan masalah dan
menimbulkan bermacam-macam komplikasi kesehatan dan sosial seperti:
• Masalah kesehatan mental (depresi)
• Stigma dan penolakan dari keluarga
• Penyakit dan kematian pada bayi
• Putus sekolah
• Perkawinan anak

164 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi 165
mereka, yang berjudul Tahap-tahap Kehamilan. Bacalah poin-poin penting berikut ini:

• Hubungan seks antara laki-laki dan perempuan terjadi melalui ejakulasi dimana
jutaan sperma dilepas dari penis ke dalam vagina.

• Sperma-sperma tersebut kemudian ‘berenang’ melalui vagina ke dalam rongga
rahim (uterine cavity), dan melewati Tuba Fallopi dan menjangkau sel telur.
Pembuahan akan terjadi ketika sperma menjangkau sel telur yang matang.

• Meskipun terdapat jutaan sperma yang masuk, hanya ada satu sperma yang akan
menjangkau dan membuahi sel telur.

• Sel telur yang dibuahi kemudian bergerak melewati Tuba Fallopi dan melekatkan
dirinya pada dinding rahim (uterine wall), di mana sel telur tersebut akan
bertumbuh dan menjadi janin (fetus). Jika sel telur tidak dibuahi, akan terjadi
menstruasi (merujuk pada pertemuan awal).

• Perempuan dapat hamil sejak pertama kali menstruasi (menarche, pada usia 10-
15 tahun) hingga memasuki menopause (sekitar usia 50 tahun, tetapi menopause
bisa terjadi sebelum atau sesudah usia tersebut).

• Ingatlah bahwa laki-laki dapat membuat seorang perempuan hamil bahkan pada
saat hubungan seks pertamanya jika mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi
yang efektif.

Jelaskan beberapa tanda umum kehamilan yakni:
1. Tidak mendapat menstruasi.
2. Perut kram dan terjadi pendarahan ringan.
3. Merasa lelah
4. Lebih sering buang air kecil
5. Perubahan pada payudara.
6. Mual
7. Perubahan pada suasana hati.

Edisi Revisi 2020

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

166 Tanyakan kepada siswa-siswi kapan menurut mereka waktu yang tepat untuk
melakukan hubungan seks dan hamil?

Jelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) syarat yang harus terpenuhi sebelum saatnya tepat
bagi seorang perempuan untuk hamil:

1. Kesiapan Fisik

• Waktu yang optimal untuk kehamilan adalah ketika perkembangan organ
reproduksi sudah tuntas. Ini terjadi ketika masa remaja sudah lewat dan
remaja/kaum muda sudah memasuki masa dewasa.

• Sebuah kondisi fisik yang optimal harus disiapkan dengan mengonsumsi
makanan-makanan yang bergizi, khususnya yang mengandung zat besi dan
asam folat untuk mencegah anemia (kekurangan sel darah merah) ketika
hamil.

• Perempuan hamil yang mengalami malnutrisi akan berisiko lebih tinggi untuk
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Anak-anak yang memiliki
berat badan lahir rendah berisiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi
remaja yang kekurangan gizi, menciptakan sebuah siklus malnutrisi.

2. Kesiapan Mental

• Perkawinan dan kehamilan merupakan fase/tahap baru dalam hidup yang
membutuhkan kedewasaan emosional dan kondisi mental yang baik.

• Laki-laki dan perempuan harus memiliki pengetahuan dan komitmen untuk
membesarkan anak, dimana hal ini bisa sangat menantang.

• Salah satu hal terpenting untuk dilakukan adalah mengikuti konseling
pranikah untuk mengetahui kondisi satu sama lain dan mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan apapun yang dapat terjadi akibat perbedaan-
sifat masing-masing.

3. Kesiapan Sosial Ekonomi

• Kesiapan sosial ekonomi dalam perkawinan berarti pihak laki-laki dan
perempuan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar (primer) mereka,
seperti sandang, pangan, dan papan.

• Kehamilan yang tidak direncanakan dan diinginkan dapat menyebabkan
masalah dan menimbulkan bermacam-macam komplikasi kesehatan dan
sosial seperti:

• Masalah kesehatan mental (depresi)
• Stigma dan penolakan dari keluarga
• Penyakit dan kematian pada bayi
• Putus sekolah
• Perkawinan anak

Sampaikan bahwa remaja juga bisa mengakses informasi terkait dengan kesehatan
mental dengan melakukan upload aplikasi layanan kesehatan mental dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Link tersedia dibawah ini: Pelajaran Keterampilan Hidup:
Berpikir Kritis
▲▲ http://sehat-jiwa.kemkes.go.id/
Ingatkan kepada siswa-siswi bahwa keterampilan
hidup untuk berpikir kritis adalah kemampuan untuk
mempertimbangkan akibat-akibat dari perilaku kita
di masa yang akan datang, dan mempertimbangan
risiko-risiko serta keuntungan-keuntungan dari
tindakan-tindakan kita untuk membuat keputusan
yang terbaik bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Ketika berbicara tentang hubungan seks, remaja
sering membuat keputusan secara cepat dan tidak
menggunakan keterampilan berpikir kritisnya untuk
mempertimbangkan akibat-akibat dari kehamilan
di usia remaja terhadap hidup mereka ke depannya.
Ini merupakan hal yang dapat dihindari jika kita
berpikir kritis.

Kegiatan 2: Kenali Batas-Batasmu 20
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah ada yang bisa menyebutkan beberapa tempat
dalam hidup kita, di mana di dalamnya terdapat batas-batas tertentu? Jika siswa-
siswi tidak merasa yakin, berikan beberapa saran berikut ini sebagai contoh:
• Di sebuah lapangan olahraga
• Di jalan
• Di sebuah lokasi pembangunan
• Di sebuah peta

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa batas-batas membantu kita mengetahui apa
yang terdapat di dalam atau di luar batasan yang telah disepakati.

Beritahu siswa-siswi bahwa hari ini mereka akan membahas tentang batas-batas
dalam menjalin hubungan. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa seperti batas-batas
yang lain, batas-batas dalam hubungan kita membantu orang lain mengetahui apa
yang dapat dan tidak dapat diterima berdasarkan keterbatasan kita masing-masing,
meskipun perbedaan utamanya adalah batas-batas dalam hubungan sifatnya tidak
mudah dilihat, dan dapat berubah, tergantung pada konteksnya.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi
mereka, yang berjudul Kenali Batas-batasmu!. Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk
mengenali batas-batas (keterbatasan) dalam hubungan dengan memberi tanda
centang pada kotak ‘tidak pernah’, ‘kadang-kadang’, ‘selalu’, atau ‘hanya jika…’. Pastikan
Anda memberitahu siswa-siswi bahwa batas-batas tersebut dapat berubah sewaktu-
waktu sepanjang hidup mereka.

Berikan contoh-contoh berikut ini untuk membantu menentukan kapan waktu yang
tepat untuk memberi tanda centang pada kolom ‘hanya jika…’:
• Berkeluarga ‘hanya jika’ menikah

Edisi Revisi 2020 167

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

168 • Melakukan hubungan seks ‘hanya jika’ menggunakan pengaman.
• Mengirimkan foto-foto ‘hanya jika’ tampilan badannya di atas bahu
• Mengirimkan pesan-pesan singkat ‘hanya jika’ sifatnya tidak seksual

Tanyakan kepada siswa-siswi cara-cara berkomunikasi apa yang akan mereka
gunakan jika batas-batas mereka ‘dilanggar’? Beberapa contoh termasuk:
• Berkata ‘Tidak!’
• Menggunakan bahasa tubuh, seperti menyilangkan lengan atau mendorong

mereka agar menjauh darimu
• Menjauhi orang atau tempat tersebut
• Mengancam bahwa dirimu akan melaporkannya kepada pihak yang berwenang

(guru, polisi, orang tua, dll.)

Tanyakan kepada siswa-siswi cara-cara berkomunikasi apa yang akan mereka
gunakan untuk mengetahui apakah seseorang merasa nyaman pada situasi tertentu?
Beberapa contoh termasuk:
• Menanyakan ‘Apakah kamu tidak merasa keberatan dengan hal ini?’
• Memperhatikan tanda-tanda bahasa tubuh. Apakah orang tersebut mendorong

kita agar menjauh dari mereka atau apakah mereka terlihat ketakutan dan tidak
yakin?
• Jangan pernah menekan/memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang
tidak ingin mereka lakukan

Akhiri sesi ini dengan mengulang beberapa poin penting berikut ini:
• Semua orang memiliki batas yang berbeda-beda terkait apa yang menurut

mereka BAIK/DAPAT DITERIMA dalam sebuah hubungan
• Tidak ada seorangpun yang berhak untuk memaksamu melakukan sesuatu yang

tidak ingin kamu lakukan
• Kamu berhak untuk menolak bentuk-bentuk kontak fisik apapun, kapanpun itu
• Merupakan sebuah kewajiban bagi tiap-tiap orang untuk BERTANYA kepada

pasangan mereka, apakah mereka merasa nyaman melakukan sesuatu dalam
hubungan tersebut
• Jangan pernah berasumsi seseorang ingin melakukan sesuatu, hanya karena
kamu ingin melakukannya

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan? Ingatkan
siswa-siswi bahwa mereka dapat menuliskan pertanyaan-pertanyaan mereka dan
memasukannya ke dalam kotak pertanyaan, jika mereka merasa terlalu malu untuk
bertanya langsung.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berkomunikasi

Ingatkan siswa-siswi bahwa meski penting bagi kita untuk mengkomunikasikan
batas-batas kita dengan orang lain, sering kali hal tersebut terasa sulit, terutama
jika ada tekanan dari teman sebaya atau ada kekerasan atau pelecehan di dalamnya.
Ketika berbicara tentang hubungan seks atau kontak fisik, merupakan tanggung
jawab orang-orang yang terlibat untuk menggunakan keterampilan berkomunikasi
mereka untuk memastikan adanya kesepakatan di antara kedua belah pihak. Kita
tidak boleh menggunakan keterampilan berkomunikasi kita untuk menekan atau
memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan,
atau akan mereka sesali kemudian.

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Perkawinan Anak 5
menit

Bagikan cetakan buku kecil/brosur ▲▲ Buku Hidup Saya, Pilihan Saya
‘Hidup Saya, Pilihan Saya’ kepada tiap-
tiap siswa-siswi (jika tersedia). Beritahu
kepada siswa-siswi bahwa tantangan
(pekerjaan rumah) minggu ini adalah
membaca tentang masalah perkawinan
anak dan memberikan opini, apakah
perkawinan anak merupakan hal yang
baik atau buruk bagi Indonesia? Siswa-
siswi dapat berbagi tentang opini mereka
pada pertemuan minggu depan.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan
mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Memberitahu seseorang ketika ada yang ‘melanggar’ batas-batasmu
• Mengajari orang lain tentang fakta-fakta seputar kehamilan dan keluarga

berencana
• Berdiskusi tentang risiko-risiko perkawinan anak bersama orang tua

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan apapun
yang mungkin ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesehatan Seksual

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 169

Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Lembar Kerja Kenali Batas-batasmu!

Petunjuk: Jadikan lembar kerja ini (yang juga terdapat pada buku panduan kerja siswa-siswi) sebagai
rujukan. Minta siswa-siswi untuk menentukan batas-batas diri mereka dalam menjalin hubungan.

Batasan-batasanku dalam sebuah hubungan romantis adalah:

Selalu Tidak Hanya jika… Tidak
tahu pernah

Menghabiskan waktu bersama
dengan orang-orang lain di sekitar

Menghabiskan waktu berdua (di
ruang publik)

Menghabiskan waktu berdua (di
dalam ruangan)

Bercakap-cakap melalui telepon

Mengirimkan pesan melalui aplikasi
WhatsApp atau media sosial

Mengirimkan pesan-pesan singkat

Mengirimkan foto-foto melalui media
sosial

Bercakap-cakap melalui video

Berpegangan tangan

Berciuman

Berpelukan

Melakukan hubungan seks

Menikah

Memulai sebuah keluarga

170 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Pertemuan 13

Kesehatan Seksual

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80 • Kartu Perilaku Berisiko HIV

menit

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
belajar tentang Infeksi Menular Seksual
(IMS) yang umum dan bagaimana
mencegah penularannya. Mereka juga
akan belajar tentang faktor-faktor
risiko jika tertular IMS dan HIV serta
mempertanyakan kembali asumsi-
asumsi tentang siapa pihak yang paling
berisiko. Siswa-siswi akan belajar
tentang HIV serta mitos-mitos dan
fakta-fakta umum seputar penularannya.

Edisi Revisi 2020 171

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Mengambil keputusan • Infeksi Menular Seksual (IMS)
• Berempati • HIV
• Alat kontrasepsi

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenali bermacam-macam infeksi dan virus yang menular secara seksual,

gejala-gejala serta pengobatannya
• Mengenali cara-cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV (ABCDE)
• Mengenali faktor-faktor risiko dari penularan IMS dan HIV serta mempertanyakan

kembali asumsi-asumsi tentang risiko HIV

Pesan Penting

Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Apabila diobati lebih awal, ada banyak jenis IMS yang dapat diobati atau bahkan

betul-betul disembuhkan dengan pengobatan dari klinik, namun jika tidak diobati,
IMS dapat menyebabkan masalah yang serius, termasuk infertilitas (tidak dapat
memiliki anak) dan pada kasus-kasus tertentu, kematian.
• Beberapa cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV, adalah dengan
tidak melakukan hubungan seks (abstinen) atau menggunakan pengaman.
• Menjalani tes IMS/HIV merupakan bagian dari hubungan yang normal, sehat, dan
saling menghargai.

15 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Kesehatan Seksual.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa untuk membacakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

172 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengenali bermacam-macam infeksi dan virus yang menular secara seksual,

gejala-gejala serta pengobatannya
• Mengenali cara-cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV (ABCDE)
• Mengenali faktor-faktor risiko dari penularan IMS dan HIV serta mempertanyakan

kembali asumsi-asumsi tentang risiko HIV

Informasi Penting: IMS infeksi sederhana yang dapat diobati 15
secara mudah dan sembuh permanen menit
Materi dan informasi yang disediakan menggunakan pengobatan antibiotik,
terkait IMS adalah materi dan informasi hingga virus-virus yang lebih rumit yang (1) Dr. Sutanto,
yang disajikan dari sudut pandang tidak dapat diobati, dan mengakibatkan S.H., M.A. dkk,
kesehatan. Ini diberikan untuk tujuan kematian. Hal terpenting untuk diingat Pendidikan
pencegahan penyakit menular. adalah bahwa semua IMS, termasuk HIV, Pencegahan
dapat dicegah dengan cara yang sama. HIV AIDS di
Pada materi ini juga akan dijelaskan Indonesia
tentang salah satu pencegahan penyakit Memperkenalkan metode ‘ABCDE’ 1 dalam (Buku
menular termasuk HIV adalah dengan pencegahan HIV kepada siswa-siswi: Pegangan
cara menggunakan pengaman pada saat Guru), Jakarta:
melakukan hubungan sex, kembali lagi • A – Abstinence (Abstinen/Tidak Direktorat
diingatkan bahwa ini adalah informasi dari melakukan hubungan seks) Tidak Jenderal
sudut pandang kesehatan dan dengan melakukan hubungan seks hingga Pendidikan
tujuan pencegahan penyakit menular. saatnya tepat; Dasar dan
Diharapkan siswa dapat bijaksana untuk Menengah
mengunakan informasi ini. • B - Be Faithful (Setia) Hanya Kementerian
melakukan hubungan seks dengan Pendidikan
PERLU diingat bahwa setiap siswa satu pasangan pada suatu waktu dan
punya batas diri masing-masing dan tertentu; Kebudayaan,
siswa dianjurkan untuk mengingat dan 2018, hal. 11
memperkuat batas diri mereka masing- • C – Condom (Kondom/Pengaman)
masing. Pengaman dapat mencegah
beberapa jenis IMS, namun tidak
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa pada semua IMS. Oleh karena itu, abstinen
pertemuan sebelumnya mereka berbicara adalah pilihan paling sehat untuk
tentang salah satu risiko dari hubungan kelompok remaja.
seks ‘tanpa alat kontrasepsi, yaitu
kehamilan yang tidak direncanakan. Pada • D – Drugs (Obat-obatan) Jangan
pertemuan ini, mereka akan berbicara berbagi jarum suntik karena dapat
tentang risiko lain dari hubungan seks meningkatkan risiko tertularnya HIV;
‘tanpa pengaman’, yaitu kemungkinan
untuk tertular infeksi ataupun virus yang • E – Equipment and Education
menular secara seksual, termasuk HIV. (Peralatan dan Pendidikan) Ketahui
status/keadaanmu dengan menjalani
Beritahu siswa-siswi bahwa terdapat tes sederhana yang dapat dilakukan
banyak infeksi serta virus yang di klinik dan informasikan kepada
menular secara seksual, mulai dari orang lain risiko HIV.

Edisi Revisi 2020 173

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Infeksi Menular Seksual (IMS):

Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang IMS berikut ini:

IMS umum yang menular melalui infeksi bakteri termasuk Gonore, Chlamydia, Sifilis.
Gejala-gejala dari IMS tersebut termasuk:
• Rasa sakit ketika buang air kecil
• Aroma atau cairan/kotoran yang tidak wajar dari alat kelamin
• Rasa sakit pada perut
• Pendarahan dari alat kelamin

Ingatkan siswa-siswi bahwa beberapa orang mungkin tidak akan mengalami gejala-
gejala IMS, atau dapat menyangka bahwa itu adalah gejala-gejala dari penyakit
lain. Gejala-gejala tersebut dapat disebabkan juga oleh infeksi yang menular
secara nonseksual, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau masalah-masalah yang
berhubungan dengan menstruasi.

Beritahu siswa-siswi bahwa satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu
tertular IMS atau tidak adalah dengan menjalani tes dari perawat atau dokter, yang
dilakukan melalui sebuah pemeriksaan dan sampel/contoh air seni atau darah untuk
mengecek apakah ada tanda-tanda infeksi. Jangan pernah mengobati gejala-gejala
yang dicurigai sebagai gejala-gejala IMS menggunakan pengobatan alami, karena
hasilnya tidak akan efektif.

Yakinkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika diobati sejak awal, IMS dapat
diobati dengan mudah dan permanen menggunakan pengobatan antibiotik, yang
bisa diperoleh dari perawat atau dokter. Namun, jika dibiarkan begitu saja (tidak
diobati), IMS dapat menyebabkan masalah-masalah serius, seperti infertilitas
(ketidakmampuan untuk memiliki anak) dan pada beberapa kasus, kematian.

Virus-virus yang menular secara seksual

Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang virus-virus yang menular
secara seksual berikut ini:

Pada umumnya, virus-virus yang menular secara seksual termasuk Virus Papiloma
Manusia (Human papillomavirus/HPV), Herpes, Kutil Kelamin dan Hepatitis (B dan
D), dan HIV.

Virus-virus ini sifatnya lebih serius karena dapat dicegah, diobati, atau diminimalkan,
tetapi tidak dapat benar-benar sembuh dikarenakan virus tidak akan aktif jika berada
dalam aliran darah.

Gejala-gejala dan pengobatan dari virus-virus ini bervariasi:
• HPV merupakan jenis virus yang menular secara seksual yang paling umum.

Virus tersebut sangat umum dan tidak memiliki gejala-gejala, tapi jika dibiarkan
(tidak diobati), dapat menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker serviks.
Imunisasi HPV dapat menjadi jalan keluar untuk mencegah HPV, namun belum
tersedia untuk semua orang;

174 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

• Kutil kelamin terbukti dengan adanya satu atau lebih kutil yang terasa gatal di
sekitar alat kelamin atau anus. Kutil juga dapat timbul pada bagian-bagian tubuh
lainnya (biasanya pada tangan dan kaki) yang disebabkan oleh virus yang serupa
tetapi tidak ditularkan secara seksual. Gejala-gejala kutil diobati dengan tablet
antivirus dan krim yang dapat diperoleh dari dokter atau perawat;

• Herpes terbukti melalui rasa sakit pada satu atau lebih bisul di sekitar alat
kelamin atau anus. Bisul herpes juga dapat timbul pada bagian-bagian tubuh
lainnya (biasanya pada bibir) yang disebabkan oleh virus yang serupa tetapi tidak
ditularkan secara seksual. Virus tersebut tidak dapat benar-benar disembuhkan
tetapi dapat diobati dengan pengobatan antivirus. Jika dibiarkan (tidak diobati),
herpes dapat menular pada bayi ketika lahir dan menyebabkan berbagai
komplikasi serius;

• Hepatitis memiliki beberapa variasi, beberapa di antaranya ditularkan secara
seksual. Hepatitis B dan D merupakan virus-virus yang dapat menular secara
seksual atau dapat menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Virus-virus
tersebut dapat diobati dengan pengobatan reguler tetapi tidak dapat benar-
benar sembuh.

HIV merupakan virus yang paling serius dibandingkan dengan virus-virus yang menular
secara seksual lainnya (dan akan dibahas secara lebih detail pada akhir pertemuan).

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang apa yang
baru saja mereka pelajari? Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika mereka
memiliki pertanyaan, dan mereka terlalu malu untuk bertanya langsung, mereka dapat
menuliskan dan memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan.

Kegiatan 1: Perilaku-Perilaku Berisiko 20
menit
Kosongkan ruangan atau berpindah ke luar rungan untuk kegiatan ini.

Bagikan satu kartu kepada tiap-tiap siswa-siswi, dari Kartu Perilaku-Perilaku Berisiko
(halaman 182-183) yang terdapat pada Materi Kegiatan di bagian belakang buku
panduan kerja guru/siswa-siswi.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan
apakah orang-orang yang terdapat pada kartu mereka, paling berisiko atau paling
tidak berisiko tertular IMS atau HIV. Mereka harus melakukannya dengan berdiskusi
satu sama lain, kemudian menempatkan diri mereka dalam barisan, dengan urutan dari
yang menurut mereka PALING berisiko tertular HIV ke yang PALING TIDAK berisiko.

Catatan Guru

Warna dari kartu-kartu tersebut memiliki makna yang penting dalam kegiatan ini.
Jika Anda membuat kartunya sendiri, maka penting untuk menggunakan spidol
warna-warni, dan memastikan bahwa jumlahnya sama untuk tiap-tiap warna.

Edisi Revisi 2020 175

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

176 Ketika peserta sudah menempatkan diri mereka dalam barisan dari yang PALING
berisiko ke yang PALING TIDAK berisiko, minta beberapa relawan baik yang berdiri di
ujung dan tengah-tengah barisan untuk membacakan kartu mereka dan menjelaskan
mengapa mereka memilih berdiri di posisi tersebut.

Sekarang, minta peserta untuk memperhatikan warna kartu mereka. Beritahu siswa-
siswi untuk mengatur ulang letak mereka dalam barisan, agar kartu merah berurutan
pada satu ujung barisan, kartu hijau berurutan pada ujung barisan yang lain, dan kartu
oranye berurutan pada bagian tengah barisan.

Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu merah, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang berisiko tinggi tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Mereka tidak pernah menggunakan pengaman ketika melakukan hubungan seks

(meskipun mereka sudah menikah) dan/atau
• Mereka sering berbagi jarum suntik dengan pengguna obat-obatan yang lain

Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu hijau, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang berisiko rendah tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Mereka tidak pernah melakukan hubungan seks atau
• Mereka aktif secara seksual, tetapi mereka selalu menggunakan pengaman

(meskipun mereka memiliki beberapa pasangan seksual) dan/atau
• Mereka tidak pernah berbagi jarum suntik (meski mereka pengguna obat-obatan)

Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu oranye, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang sedikit berisiko tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Melakukan transfusi darah di rumah sakit dapat berisiko, terlebih bila darah

tersebut tidak melalui proses penapisan (skrining) dari kuman atau virus terlebih
dahulu
• Kamu dapat tertular IMS atau HIV, meskipun kamu baru melakukan hubungan
seks sekali
• Menjadi gay (homoseksual) tidak meningkatkan risiko tertular IMS – kecuali jika
kamu melakukan hubungan seks ‘tanpa pengaman’

Beritahu siswa-siswi pesan utama dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan
kepada mereka bahwa:
• Terkadang kita berasumsi salah terhadap siapa yang berisiko tertular HIV,

berdasarkan gender, seksualitas, umur, atau latar belakang pekerjaan mereka
NAMUN

• Satu-satunya hal yang meningkatkan risiko tertular IMS dan HIV adalah perilaku-
perilaku berisiko yang kamu lakukan termasuk ada di dalamnya. Perilaku yang
paling berisiko menyebabkan seseorang tertular HIV adalah melakukan hubungan
seks tanpa pengaman dan berbagi jarum suntik dengan orang lain

Tanyakan kepada siswa-siswi:
• Apakah ada yang terkejut dengan perbedaan antara tingkat risiko yang

dipersepsikan dengan tingkat risiko yang sesungguhnya?

• Bagaimana asumsi-asumsi yang salah terhadap risiko berdampak pada penularan
HIV (sebagai contoh, seseorang mungkin tidak menggunakan pengaman,
tidak menjalani tes HIV atau tidak melakukan pengobatan tambahan karena
beranggapan bahwa ia tidak berisiko tinggi, maka dari itu virus tersebut menyebar)?

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Tanyakan kepada siswa-siswi jika mereka memiliki pertanyaan tentang risiko HIV.
Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika mereka memiliki pertanyaan,
dan mereka terlalu malu untuk bertanya langsung, mereka dapat menuliskan dan
memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berkomunikasi

Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa keterampilan hidup untuk berpikir kritis
adalah kemampuan untuk memperoleh informasi yang tepat dengan mengetahui
perbedaan antara mitos dan fakta. Seringkali, orang-orang berasumsi tentang
orang yang paling berisiko tertular HIV berdasarkan informasi yang tidak tepat.
Alhasil, orang-orang tidak berobat karena mereka tidak percaya bahwa diri mereka
berisiko. Jumlah orang-orang yang berisiko tertular HIV lebih banyak daripada yang
kita pikirkan, dan kita harus menghindari stereotip-stereotip tentang risiko HIV.

Informasi Penting: HIV dan AIDS 15
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Anda sekarang akan berbicara tentang HIV
dan AIDS, yaitu virus yang paling serius dari virus-virus yang menular secara seksual
lainnya, namun virus ini juga bisa menular melalui cara-cara lain.

Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang HIV dan AIDS berikut ini:

HIV

• HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

• HIV merupakan virus yang menyerang sistem imun/kekebalan tubuh. Caranya
adalah dengan memasuki tubuh dan mengendalikan atas sel-sel darah putih,
yaitu sel-sel yang membantu sistem imun/kekebalan tubuhmu melindungimu
dari kuman-kuman dan virus-virus yang membuatmu sakit.

• Tubuh yang sehat memiliki milyaran sel darah putih, namun jika HIV memasuki
tubuhmu, virus tersebut mengendalikannya, membuatnya lemah dan pada
akhirnya membunuhnya. Virus tersebut kemudian menggunakan sel-sel tersebut
untuk mereplikasi diri, membuatnya tumbuh dan tersebar di sekeliling tubuh.

• Jika dibiarkan (tidak diobati), lama-lama HIV dapat membuat badan sangat
lemah untuk melindungi tubuh dari penyakit yang biasanya mudah untuk diobati.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang HIV?

Edisi Revisi 2020 177

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

AIDS

• Jika dibiarkan (tidak diobati), HIV dapat menyebabkan AIDS. AIDS merupakan
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.

• AIDS adalah keadaan dimana sistem imun/kekebalan tubuh mengalami
‘kekurangan’, dan tidak dapat lagi memenuhi perannya untuk melawan infeksi dan
penyakit. Bagi seseorang dengan AIDS, bahkan penyakit-penyakit dan infeksi-
infeksi ringan sekalipun dapat menjadi serius, bahkan mematikan.

• Seseorang diperkirakan memiliki AIDS ketika jumlah sel darah putih mereka
menurun di bawah angka 200, atau ketika mereka mulai terkena sebuah penyakit
yang berhubungan dengan HIV seperti Tuberkulosis (TB), malaria, pneumonia
(radang paru-paru), atau jenis-jenis kanker tertentu (seperti kanker serviks).

• Tidak ada obat yang menyembuhkan HIV atau AIDS, meskipun demikian tersedia
pengobatan yang dapat memberikan hasil yang efektif jika virusnya terdiagnosa
sejak dini.

• Pengobatan terdiri dari pemberian obat sehari-hari yang disebut Terapi
Antiretroviral (ART). ART bekerja dengan cara menekan virus HIV pada tubuh
agar tidak memperbanyak/menggandakan diri.

• Jika HIV diobati dengan pengobatan yang tepat secara berkala, seseorang dapat
terhindar dari AIDS dan menjalani hidup yang panjang dan normal.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa infeksi HIV tidak dapat dinilai dari penampilan
seseorang. Banyak orang yang hidup dengan HIV tidak memiliki gejala-gejala. Orang-
orang perlu menjalani tes HIV melalui tes darah di klinik.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang HIV atau
AIDS?

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati

Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa keterampilan hidup untuk berempati
adalah kemampuan untuk membayangkan bahwa dirimu berada di situasi yang
sama dengan orang lain. Beritahu siswa-siswi bahwa orang-orang dengan HIV lebih
rentan mengalami stigma dan diskriminasi karena pandangan umum yang tidak tepat
terhadap mereka, yang dianggap tidak bermoral dan penuh dosa. Hal ini tidak benar
dan menyebabkan stigma dan diskrimnasi bagi orang-orang yang hidup dengan HIV,
dimana kebanyakan dari mereka tertular bukan karena kesalahan mereka sendiri.
Remaja harus mempertimbangkan perasaan, stereotip dan anggapan negatif, serta
tantangan yang dihadapi oleh orang-orang yang hidup dengan HIV. juga.

178 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Kegiatan 2: Mitos Dan Fakta Mengenai HIV 15
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kurangnya pemahaman tentang HIV/AIDS dan
IMS dapat menjurus ke berbagai ‘mitos’ (yang tidak terbukti secara ilmiah) tentang
bagaimana virus dan infeksii tersebut dapat menular.

Minta siswa-siswi untuk mengistirahatkan kepala mereka di atas meja mereka,
dengan mata tertutup. Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan membacakan sejumlah
pernyataan tentang penularan HIV dan IMS. Jika mereka berpikir pernyataan tersebut
benar, mereka harus mengangkat tangan mereka (dengan kepala mereka tetap di
meja), dan jika mereka berpikir pernyataannya salah, mereka harus meletakkan tangan
mereka di atas kepala mereka.

Yakinkan kembali siswa-siswi bahwa hanya guru yang mengetahui jawaban-
jawabannya, karena seluruh siswa-siswi akan meletakkan kepalanya di meja dengan
mata tertutup.

Bacakan pernyataan-pernyataan yang terdapat di kolom sebelah kiri bawah ini secara
lantang. Beri waktu siswa-siswi untuk menanggapinya dengan jawaban mereka.
Kemudian, beritahu siswa-siswi apakah pernyataan tersebut merupakan sebuah
mitos atau fakta, dan berikan penjelasan yang terdapat pada kolom sebelah kanan.

Pernyataan Mitos/ Penjelasan
Fakta

Jika ada rasa sakit saat MITOS Terdapat banyak infeksi umum yang menimbulkan
buang air kecil, mungkin MITOS rasa sakit ketika buang air kecil. Tidak semuanya
ini berarti saya memiliki ditularkan secara seksual, namun disarankan untuk
IMS. memeriksakan diri ke dokter jika kamu memiliki gejala-
gejala ini.
HIV/AIDS dapat diobati
melalui beberapa Sampai saat ini para peneliti sedang bekerja keras
pengobatan tradisional, untuk menemukannya, namun belum ada pengobatan
yang dapat diperoleh untuk HIV/AIDS.
hanya dari ’dukun’.
FAKTA Selama mereka memperoleh pengobatan yang
Orang-orang yang MITOS tepat dan dikonsumsi secara berkala, orang-orang
hidup dengan HIV dapat yang hidup dengan HIV dapat menjalani hidup yang
menjalani hidup yang panjang dan bahagia.
panjang dan bahagia.
Seseorang dapat tertular HIV tanpa adanya tanda-
Saya tahu ketika tanda atau gejala selama bertahun-tahun. Satu-
seseorang positif satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang
terinfeksi HIV, berhubung tertular HIV adalah dengan menjalani tes HIV.
gejala-gejalanya jelas/
mudah terlihat.

Edisi Revisi 2020 179

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Pernyataan Mitos/ Penjelasan
Fakta

HIV/AIDS dapat diobati MITOS Meskipun doa dapat membantu seseorang
atau disembuhkan mengatasi tantangan-tantangan mereka sebagai
dengan doa. FAKTA seseorang dengan HIV atau AIDS, hal tersebut tidak
akan menyembuhkan mereka. Saat ini, belum ada
Beberapa, tetapi MITOS pengobatan untuk HIV/AIDS.
tidak semua, IMS MITOS
dapat diobati secara MITOS IMS umum yang merupakan akibat dari infeksi bakteri,
mudah menggunakan MITOS termasuk sifilis, chlamydia, dan gonorea, dapat diobati
pengobatan antibiotik. MITOS dengan pengobatan-pengobatan yang terdapat di
klinik.
HIV dapat menular
melalui gigitan nyamuk. Jumlah darah yang terdapat pada gigitan nyamuk
terlalu sedikit untuk menularkan HIV. Tidak ada satu
Kamu tidak dapat orangpun yang pernah tertular HIV melalui gigitan
tertular IMS jika kamu nyamuk.
sedang mengkonsumsi
pil kontrasepsi. Pil kontrasepsi hanya mencegah kehamilan, bukan IMS
dan HIV.
Kamu tidak akan tertular
IMS atau HIV jika kamu Selalu ada kemungkinan pasanganmu tertular IMS
sudah menikah. sebelum kamu menikah dengannya, atau tertular IMS
saat melakukan hubungan seks ‘tanpa pengaman’
HIV hanya menular pada dengan orang lain, selama menikah denganmu.
gay (homoseksual).
Ini tidak benar. Banyak orang di dunia ini yang tertular
Bayi yang dilahirkan oleh HIV dan bukan merupakan gay (homoseksual).
ibu yang positif terinfeksi
HIV, akan selalu hidup HIV dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya, saat
dengan HIV. kehamilan, kelahiran, dan menyusui, meskipun hal
tersebut tidak selalu terjadi. Dengan pengobatan yang
teratur minimal selama 6 bulan, ibu-ibu yang positif
terinfeksi HIV dapat memiliki bayi yang sehat dan
negatif terinfeksi HIV.

Akhiri kegiatan ini dengan fakta-fakta seputar penularan HIV berikut ini:

• HIV ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui cairan-cairan tubuh tertentu termasuk
darah, semen (air mani), cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Maka dari itu, kamu dapat terinfeksi
HIV melalui cara-cara berikut ini:
• Melakukan hubungan seks anal atau vaginal tanpa menggunakan pengaman, dengan
seseorang yang positif terinfeksi HIV.
• Berbagi jarum suntik untuk menyuntik obat-obatan bersama seseorang yang positif
terinfeksi HIV.
• Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibu mereka sebelum atau saat kelahiran atau saat menyusui.

180 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

• Melalui transfusi darah di rumah sakit, meskipun ini sangat jarang terjadi
berhubung darah yang didonorkan sudah diskrining terlebih dahulu untuk
memeriksa apakah terinfeksi HIV atau tidak.

• Terdapat banyak mitos yang tidak benar tentang bagaimana orang-orang tertular
HIV, namun perlu diingat bahwa:
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari kontak fisik biasa di rumah, tempat kerja,
sekolah, dan ruang-ruang publik lainnya.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari memeluk dan menyium seseorang yang
positif terinfeksi HIV (HIV tidak ditemukan pada air liur).
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari makan dan minum dengan seseorang
yang positif terinfeksi HIV.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari berjabat tangan atau bersentuhan
dengan seseorang yang positif terinfeksi HIV.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari penularan tidak langsung seperti gigitan
serangga, batuk, bersin, dan genangan air di kamar mandi umum.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan
mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Berbagi informasi tentang HIV/AIDS dan IMS dengan teman-teman dan keluarga
• Mempertanyakan kembali stereotip-stereotip negatif terhadap orang-orang yang

hidup dengan HIV
• Mencari tempat terdekat untuk menjalani tes darah untuk IMS, termasuk HIV

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Hak Asasi Manusia.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 181

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Kartu Perilaku-Perilaku Berisiko

Petunjuk: Potong sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) kartu kepada
masing-masing siswa-siswi. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk yang
terdapat pada Kegiatan 1: Perilaku-Perilaku Berisiko – Pertemuan 13

Mahasiswi (18 tahun) Perawat peserta
pelatihan (perempuan,

19 tahun)

Pekerja seks Tunawisma (laki-laki, 17
(perempuan, 17 tahun) tahun)

Pengguna obat-obatan Peternak (laki-laki, 55
terlarang (laki-laki, 25 tahun)

tahun)

Aktris terkenal (22 Aktor terkenal (21
tahun) tahun)

Tentara (laki-laki gay, 35 Polisi (laki-laki, 25
tahun) tahun)

Pengangguran Pengusaha (laki-laki, 34
(perempuan, 30 tahun) tahun)

182 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Pedagang asongan Perempuan yang sudah
(laki-laki, 22 tahun) menikah (18 tahun)

Pekerja seks (laki-laki, Tukang sapu jalanan
19 tahun) (perempuan, 26 tahun)

Pekerja bar (perempuan, Penari (perempuan, 22
19 tahun) tahun)

Pekerja rumah tangga Supir taksi (laki-laki, 22
(perempuan, 24 tahun) tahun)

Siswi sekolah (15 tahun) Pelayan (laki-laki, 22
tahun)

Pelayan (transgender, 24 Pekerja pabrik (laki-laki,
tahun) 28 tahun)

Edisi Revisi 2020 183

Modul 4:

Menciptakan
Dunia yang
Lebih Baik

184 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Rangkuman Modul 4

Pada Modul 4, siswa-siswi akan berfokus pada peran dan posisi mereka dalam dunia
sekitar mereka, dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi untuk membuatnya
menjadi hunian yang lebih baik dan inklusif bagi semua orang. Siswa-siswi akan
belajar tentang dunia sekitar mereka dalam wujud konsep hak asasi manusia. Dari situ,
mereka akan mengeksplorasi salah satu bentuk ketidaksetaraan yang lazim ditemui
di komunitas (lingkungan sekitar) mereka, yaitu ketidaksetaraan gender. Modul 4 juga
memiliki fokus pada kepedulian terhadap lingkungan melalui pengurangan limbah.
Terakhir, siswa-siswi akan mempelajari strategi-strategi praktis untuk mempromosikan
perdamaian dan kebersamaan dalam komunitas. Ini akan menjadi dasar untuk modul
berikutnya, di mana mereka akan merencanakan aksi-aksi berdasarkan permasalahan
yang memengaruhi teman sebaya mereka di sekolah.

Bersiap-siap Mengajar Modul 4

Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 4, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 4 (empat) pertemuan dalam Modul 4 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa percaya dirikah Anda untuk berbicara kepada siswa-siswi tentang
masing-masing tema tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda?

• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan menyampaikan hal ini?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merefleksikan permasalahan-
permasalahan terkini yang memengaruhi komunitas di mana Anda tinggal dan bekerja,
dan bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi kehidupan Anda. Ada kemungkinan
Anda ingin membahas hal-hal berikut dengan seseorang yang Anda kenal dan percayai:

• Apakah yang menjadi pengalaman pribadi Anda terkait hak asasi manusia?
Apakah Anda menghargai hak asasi manusia orang lain di rumah dan di tempat
kerja, apakah orang lain menghargai hak asasi manusia Anda?

• Apakah pandangan pribadi Anda mengenai kesetaraan gender? Apakah hal
tersebut penting atau hanyalah sebuah ide yang ‘asing’ atau ‘tidak biasa’?

• Seberapa besar Anda menghargai lingkungan? Apakah Anda bisa berbuat lebih
banyak lagi untuk melindungi lingkungan Anda sendiri?

Edisi Revisi 2020 185

Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 4

erikut adalah beberapa strategi praktis yang dapat Anda gunakan untuk membantu
siswa-siswi Anda menuntaskan Modul 4:

Yang Disarankan Untuk Dilakukan

• Memberi contoh yang baik kepada siswa-siswi ketika berbicara tentang
kepedulian terhadap lingkungan, termasuk mengurangi limbah dan
menghindari pembuangan sampah secara sembarangan;

• Bersikap positif terhadap kondisi dunia dan kekuatan yang dimiliki oleh
individu-individu untuk membuat komunitasnya menjadi lebih baik;

• Mendorong siswa-siswi menjadi warga negara yang aktif dan berpendidikan,
yang berkontribusi untuk aksi-aksi positif.

Yang Tidak Disarankan Untuk Dilakukan

• Membenarkan tindak ketidakadilan atau kekerasan dengan alasan apapun;

• Hanya menyalahkan kelompok-kelompok komunitas tertentu sebagai
penyebab terjadinya konflik dan tindak kejahatan;

• Fokus pada hal-hal negatif, atau hal-hal yang tidak berjalan dengan benar di
dunia ini. Ingat, perubahan itu mungkin!

186 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Pertemuan 14:

Hak Asasi Manusia

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.
80
• Paspor Hak-hak Anak
menit • Kartu Sebuah Langkah ke Depan

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Sesi Cerita belajar bahwa hak asasi manusia
adalah hal-hal mendasar yang menjadi
hak-hak kita, terlepas dari siapa
diri kita, dan bagaimana hak asasi
manusia pertama kali disepakati oleh
berbagai negara dalam Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB). Mereka juga
akan mengenali orang-orang dalam
komunitas mereka yang tidak dapat
menikmati hak asasi manusia karena
diskriminasi dan ketidaksetaraan.

Edisi Revisi 2020 187

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Hak Asasi Manusia
• Menghargai Perbedaan • Hak-hak Anak

Hasil Pembelajaran

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali contoh-contoh hak asasi manusia (termasuk hak-hak sipil dan

politik, dan hak-hak sosial, ekonomi dan budaya);
• Mengingat kembali beberapa hak yang diberikan kepada anak-anak pada

Konvensi Hak Anak;
• Mengetahui bagaimana ketidaksetaraan dan diskriminasi mencegah orang-orang

untuk menikmati hak asasi manusia mereka.

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Kita semua berhak memperoleh hak asasi manusia yang mendasar, terlepas dari

gender, ras, latar belakang, kemampuan, seksualitas atau faktor-faktor lain yang
kita miliki;
• Ketidaksetaraan dan diskriminasi mencegah orang-orang menikmati hak asasi
manusia yang berhak mereka peroleh;
• Kita semua memiliki kewajiban untuk menunjukkan sikap yang menjunjung tinggi
hak asasi manusia satu sama lain.

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Hak Asasi Manusia dan Hak Anak.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

188 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengingat kembali contoh-contoh hak asasi manusia (termasuk hak-hak sipil dan

politik, serta hak-hak sosial, ekonomi dan budaya);

• Menginformasikan kepada siswa-siswi hak-hak yang diberikan kepada anak-anak
pada Konvensi Hak Anak;

• Mengetahui bagaimana ketidaksetaraan dan diskriminasi menghalangi orang-
orang untuk menikmati hak asasi manusia mereka.

Informasi Penting: Hak Asasi Manusia 25
menit

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah Perang Dunia II atau Perang Dunia
sudah ada yang pernah mendengar istilah Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau
‘hak asasi manusia’ dan ingin menjelaskan PD2) adalah sebuah perang global yang
makna dari istilah tersebut? berlangsung mulai tahun 1939 sampai
1945. Perang ini melibatkan banyak
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa: negara di dunia yang pada akhirnya
• Hak asasi manusia adalah hal-hal membentuk dua aliansi militer yang saling
bertentangan. Perang ini merupakan
mendasar yang berhak kita peroleh, perang dengan jangkauan terluas dalam
terlepas dari siapa diri kita; sejarah, yang melibatkan lebih dari 100
• Hak asasi manusia diibaratkan juta orang dari 30 lebih negara dalam
sebagai ‘baju baja’: kita terlindung prosesnya. Pada keadaan ‘perang total’
dari kesedihan dan penderitaan; yang terjadi selama periode Perang Dunia
• Hak asasi manusia membantu kita II, negara-negara besar memaksimalkan
memenuhi potensi/kekuatan kita, seluruh kemampuan ekonomi, industri
dan kebutuhan untuk menjalani dan sainsnya untuk keperluan perang,
hidup yang aman dan bahagia. sehingga menghapus perbedaan antara
sumber daya sipil dan militer. Ditandai
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa oleh sejumlah peristiwa penting yang
konsep hak asasi manusia sudah ada sejak melibatkan kematian massal warga sipil,
berabad-abad lamanya, dan contoh- termasuk pemakaian senjata nuklir dalam
contoh hak asasi manusia terbukti melalui peperangannya, perang ini memakan
bermacam-macam catatan sejarah dan korban jiwa sebanyak 50-70 juta jiwa.
naskah keagamaan dari waktu ke waktu. Jumlah kematian ini menjadikan Perang
Dunia II sebagai konflik yang paling
Setelah Perang Dunia II, di mana mematikan sepanjang sejarah umat
pemerintah dari beberapa negara di manusia.
dunia menyadari bahwa mereka ingin
mencegah terjadinya Perang Dunia yang
berikutnya, mereka perlu bekerja sama dan
menciptakan sebuah kesepakatan global
untuk melindungi hak asasi manusia.

Edisi Revisi 2020 189

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Jelaskan kepada siswa-siswi fakta-fakta penting berikut ini:

26 Juni 1945 10 Desember 1948

Beberapa negara bertemu pada tanggal 26 Juni Pada tanggal 10 Desember 1948,
1945 untuk menandatangani Piagam Perserikatan negara-negara PBB menyepakati

Bangsa-bangsa (PBB); Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (DUHAM). Hingga hari
Piagam tersebut menyatakan bahwa tujuan ini, negara-negara DUHAM terus
mendasar dari PBB adalah ‘untuk mempertegas menjadi pedoman terpenting
kepercayaan terhadap hak asasi manusia yang
dalam hak asasi manusia.
mendasar, dalam martabat dan nilai seorang
manusia dan dalam hak-hak yang setara antara

laki-laki dan perempuan’;

▲▲ Paspor Hak-hak Anak UNICEF Beritahu siswa-siswi bahwa dengan bergabung dalam PBB, Pemerintah
https://www.unicef.org/ Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia warga
negaranya, termasuk memastikan bahwa hak asasi manusia menjadi
indonesia/id/media/7696/file bahan pertimbangan dalam semua hukumnya sendiri.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa pada tahun 1989, PBB menyepakati
hukum lain, Konvensi Hak-hak Anak PBB, yang menetapkan hak-hak
dalam DUHAM untuk anak-anak.

Bagikan salinan dari Paspor Hak-hak Anak UNICEF, atau jika tidak
tersedia, minta siswa-siswi untuk merujuk pada Konvensi Hak-hak Anak
PBB (versi yang disederhanakan) di buku kerja Siswa-siswi mereka.

Minta siswa-siswi untuk membacakan tiap-tiap Pasal Konvensi secara
bergantian dan lantang, dan berikan kesempatan kepada siswa-siswi
untuk bertanya tentang hak-hak beserta maknanya. Pasal Konvensi
tersedia di halaman berikutnya.

190 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Catatan Guru

Versi Konvensi Hak-hak Anak yang tersedia merupakan versi yang disederhanakan,
sesuai untuk remaja/kaum muda. Versi lengkap dari konvensi tersebut dapat dicari
secara online.

Sampaikan kepada siswa-siswi bahwa mereka akan melakukan sebuah kegiatan.
1. Guru akan meminta siswa-siswi untuk melihat daftar Pasal Konvensi, dan guru

akan memilih 2 (dua) jenis hak beserta contoh kasusnya. Berikut ini adalah contoh
kasus yang akan dibacakan oleh guru:

Pasal 8: Setiap anak berhak atas identitas dan kewarganegaraan.

Sebuah keluarga telah hidup lebih dari 40 tahun di sebuah kampung. Namun, tidak
semua anggota keluarga tersebut mempunyai KTP. Bahkan, Rahma, anak berusia
9 tahun yang merupakan salah satu anggota keluarga tersebut, tidak mempunyai
akta kelahiran.

Apa dampak negatif hal tersebut pada kehidupan Rahma?

Pasal 12: Setiap anak mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya dan
mempunyai hak agar pendapatnya didengarkan dan dipertimbangkan dalam
keputusan-keputusan yang menyangkut dirinya, atau anak-anak lain.

Anak sering sekali tidak berani bersuara dikarenakan mereka takut dimarahi, dan
juga karena tidak ada yang menanyakan pendapat mereka, atau karena mereka
terlalu sering diabaikan sehingga mereka tidak mampu untuk mengemukakan
pendapatnya.

Dewi, seorang anak/remaja berusia 16 tahun yang baru saja lulus SMP, dinikahkan
dengan seorang laki-laki yang ia tidak kenal, tanpa adanya diskusi maupun
pertanyaan tentang perasaannya terlebih dahulu, ataupun kesempatan bagi
dirinya untuk membuat keputusan atas nama dirinya sendiri. Bahkan, Dewi
tidak diinformasikan tentang konsekuensinya. Padahal, Dewi ingin melanjutkan
sekolahnya.

2. Guru kemudian akan meminta siswa-siswi untuk membentuk kelompok-kelompok
kecil, maksimal terdiri dari 4-5 orang per kelompok. Setiap kelompok akan
mengerjakan tugas di bawah ini:
• Pilih salah satu Pasal Konvensi yang mungkin menarik bagi siswa-siswi dalam
kelompok tersebut;
• Tuliskan dalam minimal 2 (dua) paragraf, mengapa mereka memilih pasal
tersebut. Tuliskan juga salah satu contoh kasus di mana mereka merasa
bahwa hak tersebut dilanggar, atau bentuk-bentuk kegagalan seperti apa
yang dialami dalam usaha pemenuhan hak tersebut.

Edisi Revisi 2020 191

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Diskusikan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi
pelanggaran atau kegagalan tersebut. Selanjutnya, siswa-siswi juga dapat melihat
kisah-kisah lainnya dalam hal pemenuhan hak-hak anak pada tautan di bawah ini:

Minta 1-2 kelompok untuk membacakan hasil diskusi mereka di depan
kelas.

▲▲ https://uni.cf/36HPllU Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka dapat memikirkan
sesuatu yang sudah mereka diskusikan dalam kurikulum keterampilan

hidup sejauh ini, yang merupakan contoh dari hak anak? Beberapa

contoh termasuk:

• Hak untuk mengekspresikan diri kita secara bebas (Pertemuan
2 – Identitas Saya dan Pertemuan 3 – Mengekspresikan Emosi/

Perasaan);

• Hak atas air dan sanitasi (Pertemuan 6 – Kebersihan Diri);
• Hak atas pangan (Pertemuan 7 – Olahraga dan Gizi);
• Hak atas privasi (Pertemuan 9 – Internet dan Media Sosial);
• Hak untuk tidak dirundung (di-bully) atau disakiti (Pertemuan 10 –

Berteman).

25 Kegiatan : Sebuah Langkah Ke Depan
menit

Kosongkan ruangan untuk kegiatan ini, Guru akan membacakan beberapa
atau pindah ke luar ruangan di mana pernyataan, dan siswa-siswi perlu
terdapat ruang gerak yang lebih luas/ memikirkan apakah tokoh/karakter
leluasa. yang terdapat pada kartu mereka bisa
atau tidak bisa melakukan hal yang
Minta siswa-siswi untuk berdiri dinyatakan oleh guru tersebut. Jika bisa,
berdampingan membentuk sebuah maka mereka akan maju satu langkah ke
barisan panjang, menghadap ke depan. depan. Jika tidak bisa, maka mereka harus
Harus ada ruang yang cukup (sekitar 10 mundur ke belakang. Jika ragu, maka
meter) di depan dan belakang barisan mereka bisa diam di tempat. Dianjurkan
(contoh: jika Anda berada di dalam bagi siswa-siswi untuk melangkah maju
ruangan, maka barisannya harus berada atau mundur, tidak diam di tempat.
di tengah-tengah ruangan). Ingat, siswa-siswi harus menjawab
pertanyaannya berdasarkan kepribadian
Bagikan sebuah kartu dari Kartu tokoh/karakter yang terdapat di kartu
Sebuah Langkah ke Depan (halaman mereka, bukan diri mereka sendiri.
199-200) kepada tiap-tiap siswa-siswi.
Beritahu siswa-siswi, mereka tidak boleh Pastikan bahwa siswa-siswi sudah
mendiskusikan kartunya dengan orang memahami aturan-aturan permainannya
lain. dengan jelas sebelum mereka mulai
bermain. Jika siswa-siswi terlihat tidak
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa yakin, peragakan satu contoh dari daftar
tujuan dari kegiatan ini adalah untuk di bawah ini sebelum benar-benar
memperlihatkan bagaimana hubungan memulai permainannya.
antara kondisi kehidupan seseorang
terhadap pemenuhan haknya.

192 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Bacakan secara lantang pernyataan-pernyataan berikut kepada kelompok, dengan
memberi jeda setelah tiap-tiap pernyataan agar mereka memiliki waktu untuk
membuat keputusan (melangkah ke depan atau ke belakang):

1. Orang biasanya mendengarkan apa yang saya katakan.
2. Saya merasa mudah untuk mencapai tempat yang harus saya tuju (contoh:

menggunakan bus).
3. Saya mengonsumsi makanan yang cukup setiap harinya.
4. Saya dapat membayar biaya berobat ketika sedang sakit.
5. Saya memiliki waktu luang setiap harinya untuk bersantai.
6. Beberapa orang meminta pendapat saya terkait masalah-masalah yang ada di

komunitas/lingkungan sekitar.
7. Saya tinggal di rumah yang layak, dengan listrik yang menyala dan air yang

mengalir.
8. Saya memiliki sejumlah tabungan di bank.
9. Saya merasa aman ketika berjalan sendirian di siang hari.
10. Saya tidak pernah khawatir seseorang akan menyakiti saya.
11. Saya dapat membaca dan menulis dengan cukup baik.
12. Saya merasa aman ketika berjalan sendirian di malam hari.
13. Ketika saya berbicara, orang-orang memahami apa yang saya katakan.
14. Saya merasa percaya diri dalam mengekspresikan pikiran dan pendapat saya.
15. Saya merasa optimis terhadap masa depan saya.

Catatan Guru

Jika siswa-siswi memahami aturan-aturan kegiatannya dengan baik, maka ketika
Anda berpindah dari satu pernyataan ke pernyataan berikutnya, Anda akan melihat
beberapa siswa-siswi bergerak ke depan, sedangkan yang lainnya akan tertinggal
di belakang. Jika Anda berpikir siswa-siswi hanya meniru satu sama lain dan tidak
memahami kegiatannya, maka mulailah kembali kegiatannya dan pastikan mereka
sudah memahami aturan-aturannya dengan jelas.

Ketika semua pernyataan sudah dibacakan secara lantang:
• Minta siswa-siswi yang berada di depan kelompok membacakan kartu mereka

kepada semua anggota kelompok. Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah
persamaan yang dimiliki orang-orang tersebut (laki-laki, memiliki uang,
berpendidikan, dan lain-lain)?

• Minta siswa-siswi yang berada di belakang kelompok membacakan kartu
mereka kepada semua anggota kelompok. Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah
persamaan yang dimiliki orang-orang tersebut (perempuan, kurang mampu, tidak
berpendidikan, dan lain-lain)?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa semua pernyataan yang Anda bacakan secara
lantang kepada kelompok merupakan hak asasi manusia mendasar yang berhak kita
peroleh, seperti hak atas pendidikan, keamanan, kebahagiaan, pangan, papan/tempat
tinggal, perawatan medis, dan lain-lain. Beritahu siswa-siswi bahwa hal-hal tersebut
bukan merupakan hal-hal mewah, melainkan hal-hal mendasar yang kita butuhkan
untuk menjalani hidup yang sehat dan bahagia.

Edisi Revisi 2020 193

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Tanyakan kepada siswa-siswi:
kegiatan ini memperlihatkan kepada • Apakah adil bahwa sebagian orang

kita bahwa tidak semua orang dapat tidak dapat menikmati hak-hak
tersebut?
menikmati hak asasi manusia mendasar • Apa yang dapat kita lakukan untuk
memastikan bahwa semua orang
mereka secara adil/setara. Minta siswa- dapat menikmati hak asasi manusia
siswi untuk menyebutkan beberapa mendasar mereka?

faktor yang sering menjadi penghalang Ingatkan kembali kepada siswa-siswi
bahwa salah satu prinsip terpenting
atau penentu terpenuhi atau tidaknya dari hak asasi manusia adalah: hak-hak
tersebut adalah milik kita semua, terlepas
Hak Asasi Manusia. Contoh-contohnya dari siapa diri kita. Maka, penting bagi kita
untuk memiliki sikap yang memastikan
termasuk: bahwa semua orang dapat menikmati
hak asasi manusia mendasar mereka.
• Pendidikan;
• Gender;
• Tingkat kesejahteraan;
• Disabilitas;
• Kelas/kasta;
• Suku/daerah asal (indigeneity);
• Seksualitas.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Hidup: Berempati

Ingatkan siswa-siswi bahwa penting untuk berbagi keprihatinan yang sama
terhadap orang-orang yang tidak dapat menikmati hak asasi manusia mereka,
karena diskriminasi atau kondisi yang tidak menguntungkan. Kita semua harus
bersikap dengan cara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia orang lain.

10 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Pembela Hak Asasi
menit Manusia

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kita semua bertanggung jawab untuk memiliki
sikap yang melindungi hak asasi manusia orang lain. Sepanjang sejarah, terdapat
beberapa sosok (perempuan dan laki-laki) yang mendedikasikan tujuan hidup mereka
untuk memperjuangkan hak-hak orang-orang yang paling rentan.

Beritahu bahwa tantangannya (pekerjaan rumah) adalah untuk mencari contoh-
contoh tokoh pembela hak asasi manusia, dan belajar lebih banyak tentang mereka.
Mereka akan membuat sebuah artikel terkait tokoh tersebut.

Berikan tiap-tiap siswa-siswi sebuah angka, dari 1 hingga 6. Beritahu siswa-siswi
bahwa tiap-tiap angka memiliki kriteria berikut ini:

1. Orang-orang dengan angka 1 harus memilih seorang laki-laki;
2. Orang-orang dengan angka 2 harus memilih seorang perempuan;
3. Orang-orang dengan angka 3 harus memilih seseorang dari Indonesia;
4. Orang-orang dengan angka 4 harus memilih seseorang dari luar negeri;
5. Orang-orang dengan angka 5 harus memilih seseorang dari masa lalu (sudah

meninggal);

194 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

6. Orang-orang dengan angka 6 harus memilih seseorang dari masa kini/sekarang
(masih hidup).

Beritahu siswa-siswi bahwa tantangannya (pekerjaan rumah) adalah untuk
memberikan contoh seorang pembela hak asasi manusia sesuai dengan kriteria yang
diberikan, dan melakukan penelitian untuk mencari tahu lebih banyak tentang sosok
tersebut. Mereka dapat melakukan penelitian secara online atau di perpustakaan.
Siswa-siswi akan membagikan hasil penelitiannya pada minggu berikutnya.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan berdiskusi singkat dengan siswa-siswi:
1. Hal baru apa saja yang mereka pelajari hari ini?
2. Keterampilan hidup apa yang sangat berhubungan dengan pertemuan hari ini

(beserta alasannya)?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan
mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Berbagi informasi tentang hak asasi manusia dengan teman-teman dan keluarga

mereka;
• Menjunjung tinggi hak asasi manusia orang lain;
• Belajar/mencari tahu lebih banyak tentang hak asasi manusia di perpustakaan.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesetaraan Gender.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 195

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Konvensi Hak-hak Anak
(versi yang disederhanakan)

Konvensi Hak-hak Anak merupakan instrumen hak asasi manusia yang
paling diakui secara universal, yang diratifikasi oleh setiap negara
di dunia, kecuali dua negara. Konvensi ini menggabungkan berbagai
macam hak asasi manusia – sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya
– terkait anak-anak, ke dalam satu dokumen tunggal. Konvensi ini
diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20 November 1989
dan mulai diberlakukan pada bulan September 1990. Melalui 41 pasal
di dalamnya, Konvensi ini menekankan agar hak asasi manusia bagi
semua orang berusia di bawah 18 tahun, dihargai dan dilindungi.

Pasal 1 Anak didefinisikan sebagai ‘setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun’, kecuali jika
Pasal 2 hukum nasional menyatakan bahwa usia dewasa dicapai pada usia yang lebih dini.
Pasal 3
Pasal 5 Hak-hak yang dilindungi dalam Konvensi harus dipastikan tanpa adanya diskriminasi
Pasal 6 dalam bentuk apapun.
Pasal 7
Pasal 8 Pada semua tindakan berkenaan dengan anak-anak, kepentingan terbaik dari anak
Pasal 9 tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan utama.
Pasal 12
Negara harus menghargai tanggung jawab, hak dan kewajiban orang tua atau
anggota-anggota keluarga lainnya (keluarga besar).

Tiap-tiap anak memiliki hak untuk hidup, yang sudah melekat pada diri mereka
masing-masing.

Anak berhak untuk memiliki nama, memperoleh kewarganegaraan dan untuk
diketahui dan diasuh oleh orang tua mereka.

Anak berhak atas identitas dan kewarganegaraan.

Anak berhak untuk tidak terpisah dari orang tuanya, kecuali jika hal tersebut adalah
kepentingan yang terbaik untuknya dan diputuskan melalui prosedur pengadilan.

Anak berhak untuk mengekspresikan pandangannya mengenai permasalahan
apapun yang memengaruhinya, dan pandangan anak tersebut harus diperhatikan/
diberi bobot yang layak.

196 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Pasal 13 Anak berhak atas kebebasan berekspresi, termasuk hak untuk mencari, menerima
Pasal 14 dan memberi informasi dan gagasan dalam bentuk apapun.
Pasal 15
Pasal 16 Hak anak atas kebebasan berpikir, berhati nurani dan beragama harus dihargai.

Pasal 17 Anak berhak atas kebebasan berhimpun dan berkumpul secara damai.
Pasal 18
Pasal 19 Tidak ada satu anak pun yang berhak mengalami gangguan yang sewenang-wenang
atau tidak sah terhadap privasi, keluarga, rumah atau korespondensinya (kegiatan
Pasal 24 surat-menyuratnya); anak harus terlindungi dari serangan-serangan yang tidak sah
terhadap kehormatan dan nama baiknya.
Pasal 26
Setiap anak berhak mendapatkan informasi dan materi lainnya dari berbagai sumber,
baik yang berasal dari lingkup nasional maupun internasional.

Orang tua memiliki tanggung jawab utama atas pengasuhan dan perkembangan
seorang anak.

Negara harus mengambil semua langkah legislatif, administratif, sosial dan pendidikan
untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, cedera, perlakuan salah,
penelantaran, penganiayaan atau eksploitasi fisik maupun mental.

Anak berhak atas pelayanan kesehatan dengan standar setinggi mungkin, dengan
penekanan pada pelayanan kesehatan primer dan perkembangan pelayanan
kesehatan pencegahan.

Anak berhak menerima manfaat dari jaminan sosial.

Edisi Revisi 2020 197

Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Pasal 27 Anak berhak atas standar hidup yang memberikan perkembangan secara fisik
Pasal 28 (jasmani), mental, spiritual (rohani), moral dan sosial.

Pasal 30 Anak berhak atas pendidikan. Negara harus mewajibkan pendidikan dasar gratis
Pasal 31 untuk semua dan mendorong perkembangan berbagai macam bentuk pendidikan
Pasal 32 menengah, membuatnya tersedia untuk tiap-tiap anak. Disiplin sekolah harus
Pasal 33 diterapkan dengan cara-cara yang konsisten dengan martabat anak. Pendidikan harus
Pasal 34 diarahkan pada perkembangan kepribadian, bakat dan kemampuan anak, rasa saling
Pasal 38 menghargai terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, kehidupan yang
Pasal 40 bertanggung jawab di sebuah masyarakat yang bebas dengan semangat perdamaian,
persahabatan, pengertian, toleransi dan kesetaraan dan perkembangan rasa saling
menghargai terhadap lingkungan alam.

Anak berhak untuk menikmati kebudayaannya sendiri.

Anak berhak untuk beristirahat dan memiliki waktu luang, untuk bermain dan
berpartisipasi secara bebas dalam kehidupan kebudayaan dan kesenian.

Anak harus terlindungi dari eksploitasi ekonomi dan dari pekerjaan yang
membahayakan hidup dan perkembangannya.

Anak harus terlindungi dari penyalahgunaan obat-obatan narkotika.

Anak harus terlindungi dari segala bentuk eksploitasi seksual dan kekerasan seksual,
penggunaan anak-anak dalam prostitusi atau praktik-praktik seksual yang tidak sah
lainnya, dalam kerja-kerja dan materi-materi pornografi.

Negara harus mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk melindungi dan
merawat anak-anak yang terkena dampak konflik bersenjata.

Tiap-tiap anak yang dituduh pernah melanggar atau melakukan tindak kriminal harus
dijamin untuk dianggap tidak bersalah hingga terbukti bersalah, untuk memiliki
bantuan hukum dalam menyampaikan kasusnya, tidak dipaksa untuk memberi
kesaksian atau mengakui kesalahan, menghargai privasinya secara penuh dan
diperlakukan dengan cara yang sesuai dengan usia, kondisi dan kesejahteraan
mereka. Hukuman fisik atau penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat
tidak akan dikenakan bagi pelanggaran yang dilakukan oleh anak di bawah usia 18
tahun.

Catatan: Versi Konvensi ini hanya terdiri dari pasal-pasal yang paling penting dan relevan.

Selain itu, perlu disampaikan juga bahwa informasi atau layanan reproduksi remaja
adalah salah satu layanan yang menimbulkan banyak pro dan kontra. Berikut ini
adalah beberapa bentuk pemenuhan hak-hak anak dengan adanya informasi dan
layanan kesehatan reproduksi remaja:
1. Hak atas informasi;
2. Hak atas layanan;
3. Hak untuk melindungi dan dilindungi;
4. Hak untuk menjadi diri sendiri;
5. Hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

198 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Kartu Sebuah Langkah ke Depan

Petunjuk: Potong sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) kartu kepada
masing-masing siswa-siswi. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk yang
terdapat pada Kegiatan: Sebuah Langkah ke Depan – Pertemuan 14 .

Seorang Imam atau Seorang laki-laki kaya
Pastur/Pendeta

Seorang politikus laki- Seorang laki-laki yang
laki sudah menikah

Seorang laki-laki tua Seorang ibu (orang tua
Seorang perempuan tua tunggal)

Seorang politikus Seorang perempuan
perempuan yang tidak

berpendidikan
Seorang pengusaha

laki-laki

Edisi Revisi 2020 199

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Seorang peternak Seorang remaja
miskin (laki-laki) perempuan
Seorang remaja laki-laki
Seorang laki-laki yang Seorang perempuan
tidak berpendidikan dengan disabilitas
Seorang perempuan Seorang perempuan
yang sudah menikah
kaya Seorang perempuan
Seorang pengusaha
berpendidikan
perempuan Seorang transgender

(waria/priawan)

200 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Click to View FlipBook Version