The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by habibahn09, 2021-03-23 21:04:13

Pendidikan Keterampilan Hidup

Buku Guru PKH versi 2020

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Pertemuan 15

Kesetaraan Gender

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol

Wawasan Yang Rangkuman Pertemuan
Didapat
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
belajar bagaimana peran dan norma
gender dapat berkontribusi pada
ketidaksetaraan gender.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Bekerja Sama • Peran dan Norma Gender
• Menghargai Perbedaan • Kesetaraan Gender

Edisi Revisi 2020 201

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Hasil Pembelajaran

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Memahami pengertian dari istilah gender;
• Mendefinisikan istilah-istilah penting yang berkaitan dengan gender (peran

gender, norma gender dan kesetaraan gender);
• Menggambarkan bagaimana peran dan norma gender dapat berkontribusi pada

ketidaksetaraan gender.

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Kata gender sering identik dengan jenis kelamin, tetapi gender sebenarnya

merujuk pada kepercayaan dan sikap dalam masyarakat terhadap bagaimana kita
diharapkan berperan atau berperilaku sebagai laki-laki atau perempuan;

• Pada modul ini kita akan menekankan bahwa peran dan perilaku yang kita
harapkan dari seseorang seharusnya didasarkan pada prinsip keadilan, bukan
atas dasar jenis kelamin;

• Pandangan masyarakat terkait standar perilaku berdasarkan jenis kelamin
ini dapat menjadi hal yang merugikan jika ia membatasi kesempatan dan
mengakibatkan diskriminasi

• Semua orang memiliki hak yang sama, apapun jenis kelaminnya. Sehingga,
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin adalah bentuk pelanggaran terhadap hak
asasi manusia.

10 Pengantar Minta siswa-siswi untuk mengingat
menit kembali pesan-pesan penting serta hal-
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan hal yang mereka pelajari dari pertemuan
dan memberitahu mereka tentang tema sebelumnya.
pertemuan: Kesetaraan Gender.
Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
Awali pertemuan dengan relaksasi atau pembelajaran pada pertemuan ini:
latihan pemberi semangat, disesuaikan • Memahami pengertian dari istilah
dengan suasana hati siswa-siswi saat
memasuki ruang kelas. gender;
• Mendefinisikan istilah-istilah penting
Berikan jawaban untuk semua
pertanyaan yang terdapat pada kotak yang berkaitan dengan gender (peran
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya. gender, norma gender, kesetaraan
gender);
Periksa apakah siswa-siswi sudah • Menggambarkan bagaimana peran
menuntaskan tantangan (pekerjaan dan norma gender dapat berkontribusi
rumah) mereka dan menanyakan apakah pada ketidaksetaraan gender.
ada di antara mereka yang ingin berbagi
tentang hasil kerjanya dengan teman-
teman sekelasnya.

202 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Kegiatan 1: Asosiasi Kata 15
menit
Minta siswa-siswi untuk berdiri dan bergeser ke bagian ruangan yang kosong. Jelaskan
kepada siswa-siswi bahwa mereka akan bermain sebuah permainan sederhana yakni
asosiasi kata.

Bacakan kepada siswa-siswi petunjuk-petunjuk dari kegiatan ini:

1. Dalam permainan ini, saya (guru) akan menyebutkan serangkaian kata;
2. Jika kamu berpikir kata tersebut mengingatkan dirimu terhadap seorang remaja

laki-laki, letakkan tanganmu di kepala;
3. Jika kamu berpikir kata tersebut mengingatkan dirimu terhadap seorang remaja

perempuan, letakkan tanganmu di pinggang;
4. Jangan berpikir terlalu lama; hal terpenting adalah kamu menjawab secepat

mungkin setelah saya menyebutkan kata tersebut;
5. Permainan ini bukan ujian, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Yang

terpenting dari permainan ini adalah bereaksi secepat mungkin terhadap hal
pertama yang muncul di pikiranmu!

Ketika siswa-siswi sudah memahami petunjuk-petunjuknya, bacakan salah satu
kata di bawah ini, satu per satu, memberi mereka kesempatan untuk menentukan
apakah kata tersebut mengingatkan mereka terhadap seorang remaja laki-laki atau
perempuan. Anda juga dapat menyusun kata-kata Anda sendiri:

Perawat Guru
Berani Memasak
Peduli Merah Muda
Olahraga Mobil
Penari Hitam
Guru Pengacara
Putus Sekolah Universitas
Komputer Insinyur (atau pilot)
Seru/Menyenangkan Menangis
Ahli Matematika Bahasa Inggris

Minta siswa-siswi untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.

Diskusikan hasil-hasil dari latihan ini dengan mendiskusikan beberapa contoh di
mana siswa-siswi berpikir secara jelas bahwa sebuah kata lebih diasosiasikan dengan
seorang remaja laki-laki atau perempuan. Sebagai contoh, tanyakan:
• Sebagian besar dari kalian mengatakan bahwa kata <contoh: berani>

mengingatkanmu terhadap remaja laki-laki. Mengapa demikian?
• Sebagian besar dari kalian mengatakan bahwa kata <contoh: merah muda>

mengingatkanmu terhadap remaja perempuan. Mengapa demikian?

Edisi Revisi 2020 203

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kita sering mengasosiasikan kata-kata
tertentu, termasuk pilihan pekerjaan, perasaan, warna, pilihan mata pelajaran dan
lain-lain, dengan remaja laki-laki atau perempuan. Beritahu siswa-siswi bahwa,
kalau dipikir-pikir, ini merupakan hal yang janggal, berhubung hal-hal tersebut
dapat berlaku bagi remaja laki-laki maupun perempuan. Penting untuk menghargai
perbedaan cara-cara remaja laki-laki dan perempuan mengekspresikan diri mereka
– dengan kata lain, sebuah pekerjaan, warna dan perasaan seharusnya tidak
terhubung dengan jenis kelamin tertentu.

20 Informasi Penting: Peran Dan Norma Sosial Yang Terbentuk
menit Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender)

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa:
• Kata gender adalah kata yang mempunyai dua jenis pengertian, yakni jenis

kelamin dan juga untuk menjelaskan konsep budaya, norma dan sosial terhadap
standar perilaku dan peran/tanggung jawab seseorang yang ditentukan
berdasarkan jenis kelaminnya;

• Pada modul ini ditekankan bahwa yang ingin kita pelajari dan lakukan adalah
membentuk pandangan dan konsep budaya, norma dan sosial yang didasari
oleh nilai/prinsip keadilan, bukan jenis kelamin;

• Selanjutnya, kita akan menggunakan istilah norma sosial dan ekspektasi (harapan)
terhadap peran/tanggung jawab seseorang berdasarkan nilai/prinsip keadilan;

• Norma sosial dan ekspektasi (harapan) terhadap peran/tanggung jawab
seseorang seharusnya didasari oleh minat, bakat dan keinginan seseorang, bukan
jenis kelaminnya;

• Konsep budaya dan norma sosial terkait standar perilaku yang dibentuk
berdasarkan jenis kelamin adalah hal yang bersifat merugikan dan dapat
mengakibatkan diskriminasi;

• Semua orang memiliki hak yang sama, terlepas dari jenis kelaminnya. Sehingga,
norma sosial dan konsep budaya terkait standar perilaku yang didasari oleh jenis
kelamin adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Lihat kembali kegiatan yang sebelumnya, di mana siswa-siswi mengasosiasikan kata-
kata tertentu dengan remaja laki-laki atau perempuan. Jelaskan bahwa hal tersebut
merupakan contoh dari peran dan norma gender.

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa saja peran dan norma dari pandangan
sosial lainnya, yang menurut orang-orang sesuai untuk laki-laki dan perempuan di
lingkungan keluarga dan tempat kerja?

204 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Jika siswa-siswi merasa tidak yakin, berikan beberapa contoh seperti: 205

Peran dan pandangan sosial yang secara khusus diasosiasikan dengan remaja laki-laki
• Insinyur;
• Supir truk;
• Bermain lumpur;
• Berolahraga;
• Menghabiskan waktu di luar rumah.

Peran dan pandangan sosial yang secara khusus diasosiasikan dengan remaja
perempuan
• Menghabiskan waktu di dalam rumah;
• Perawat atau pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan;
• Mengasuh anak;
• Menjaga kebersihan/kerapian.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan norma ini berasal dari kepercayaan
dan perilaku yang dimiliki orang-orang terhadap bagaimana laki-laki dan perempuan
harus bersikap. Karena itu, peran dan norma gender antarnegara dan antargenerasi
dapat berubah. Sebagai contoh, ekspektasi terhadap cara perempuan bersikap pada
generasi orang tua mereka mungkin sedikit berbeda dari ekspektasi yang dimiliki oleh
generasi sekarang ini.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan pandangan sosial merupakan bagian
penting dari identitas kita (lihat kembali Pertemuan 2 – Identitas Saya), meski
terkadang peran dan norma gender juga dapat bersifat negatif dan merugikan.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan pandangan sosial dapat bersifat
negatif dan merugikan ketika:
• Membatasi pilihan dan kesempatan hidup kita (sebagai contoh, seorang

perempuan terpaksa menjadi guru ketika sebenarnya ia ingin menjadi seorang
pengacara, atau tidak berolahraga meskipun ia sungguh-sungguh ingin
melakukannya);

• Orang-orang dirundung (di-bully) atau disakiti karena tidak mengikuti peran dan
norma gender yang ‘tepat’ (sebagai contoh, ketika seorang remaja perempuan
dirundung/di-bully karena ingin berolahraga atau bercita-cita menjadi seorang
insinyur);

• Mengakibatkan orang didiskriminasi (sebagai contoh, mata pelajaran tertentu
hanya tersedia untuk laki-laki atau perempuan);

• Mengakibatkan ketidaksetaraan pandangan sosial, dimana ketika satu jenis
kelamin dianggap lebih penting atau bernilai dari yang lain.

Akhiri sesi ini dengan menyampaikan bahwa kesetaraan pandangan sosial merupakan
kepercayaan bahwa, terlepas dari perbedaan fisiknya, remaja laki-laki dan perempuan
sama-sama penting dan harus memiliki pilihan dan kesempatan yang sama dalam
hidup, untuk mencapai potensinya (kekuatannya) secara maksimal.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah menurut mereka ada kesetaraan pandangan
sosial di Indonesia?

Edisi Revisi 2020

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan seputar peran,
norma atau ketidaksetaraan gender? Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa
mereka dapat menuliskan pertanyaan mereka dan memasukkannya ke dalam kotak
pertanyaan, jika mereka mau.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Bekerja Sama

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa untuk mencapai kesetaraan gender, kita
perlu menggunakan keterampilan hidup bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, termasuk saling berbagi pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan yang
berpenghasilan.

30 Kegiatan 2: Ilustrasi Gender
menit
Bagi siswa-siswi menjadi 2 (dua) kelompok – kelompok remaja perempuan dan
kelompok remaja laki-laki. Bagikan kertas flip chart dan spidol kepada kedua kelompok
tersebut.

Minta kedua kelompok untuk bekerja sama menggambar dua gambar: Gambar
pertama harus menunjukkan posisi/kedudukan (kondisi) dari remaja (perempuan atau
laki-laki) di komunitas mereka saat ini.

Ingatkan kembali kepada siswa-siswi untuk melengkapi gambar mereka dengan
beberapa hal seperti:
• Ekspektasi terhadap cara remaja harus berpenampilan dan berpakaian;
• Kesempatan yang tersedia bagi remaja, termasuk pilihan pekerjaan;
• Ekspektasi terhadap cara remaja harus bersikap, termasuk ciri-ciri kepribadian

mereka.

Jika siswa-siswi tidak dapat memikirkan cara untuk menggambar hal-hal di atas, maka
mereka perlu menuliskan kata-kata kunci di ruang/bagian kosong yang terdapat di
sekeliling gambar mereka, untuk mendeskripsikan ekspektasi yang dimiliki terhadap
remaja yang mereka gambar tersebut.

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengerjakan gambar pertama mereka.

Sekarang, minta kedua kelompok untuk membuat gambar kedua. Pada gambar
kedua ini, siswa-siswi diminta menunjukkan bagaimana kondisi atau keadaan yang
seharusnya dialami oleh remaja pada gambar tersebut jika kesetaraan gender sudah
dicapai di komunitasnya.

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengerjakan gambar kedua mereka.

Jika kegiatan ini sudah selesai, minta kedua kelompok untuk mempresentasikan
gambar mereka di depan seisi kelas, dan menjelaskan mengapa mereka memilih untuk
menghasilkan/membuat gambar yang sedemikian rupa.

206 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling bermanfaat bagi siswa-siswi?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari pada sesi ini?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan
mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Memikirkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender

di rumah dan di sekolah;
• Berbagi informasi kepada teman-teman dan keluarga mereka tentang kesetaraan

gender.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Perdamaian dan Konflik.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 207

Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Pertemuan 16

Perdamaian
dan Konflik

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80 (Tidak ada)

menit

Sesi Cerita Rangkuman Pertemuan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
mempelajari hal-hal atau cara-cara
yang bisa dilakukan untuk menjaga
perdamaian dan menyelesaikan konflik.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Bekerja Sama • Perdamaian
• Bernegosiasi • Konflik

Hasil Pembelajaran

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mendefinisikan makna kata ‘perdamaian’ dan ‘konflik’;
• Mengidentifikasi hal-hal atau cara-cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan

konflik.

208 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Konflik adalah bagian yang normal dalam hidup kita. Seharusnya, kita tidak perlu

menghindari konflik, melainkan mencari cara untuk mengatasinya;
• Komunitas dan masyarakat yang penuh rasa damai akan lebih menguntungkan

atau bermanfaat bagi semua orang;
• Seringkali, bekerja sama lebih efektif daripada bersaing, saat menyelesaikan

masalah dan menciptakan perdamaian.

Pengantar ada di antara mereka yang ingin berbagi 10
tentang hasil kerjanya dengan teman- menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan teman sekelasnya.
dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Perdamaian dan Konflik.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau Minta siswa-siswi untuk mengingat
latihan pemberi semangat, disesuaikan kembali pesan-pesan penting serta hal-

dengan suasana hati siswa-siswi saat hal yang mereka pelajari dari pertemuan

memasuki ruang kelas. sebelumnya.

Berikan jawaban untuk semua Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
pertanyaan yang terdapat pada kotak
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya. pembelajaran pada pertemuan ini:

Periksa apakah siswa-siswi sudah • Mendefinisikan makna kata
menuntaskan tantangan (pekerjaan
rumah) mereka dan menanyakan apakah ‘perdamaian’ dan ‘konflik’;

• Mengidentifikasi hal-hal atau cara-

cara yang bisa dilakukan untuk

menyelesaikan konflik.

Informasi Penting: Respons Untuk Menyelesaikan Konflik 10
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apa hal tentang lawan kata dari ‘perdamaian’,
pertama yang muncul di pikiran mereka yaitu ‘konflik’.
ketika mendengar kata ‘perdamaian’?
Tanyakan kepada siswa-siswi, apa
Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk menurut mereka makna dari kata ‘konflik’?
mendeskripsikan apa yang muncul di
pikiran mereka dalam bentuk kata-kata, Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa
gerakan atau sketsa/gambar. salah satu definisi dari konflik adalah:
‘Sebuah perbedaan pendapat dengan
Minta beberapa siswa-siswi untuk emosi/perasaan kuat yang melekat
berbagi gagasan mereka dengan seisi padanya’.
kelas.
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah
Beritahu siswa-siswi bahwa kini, menurut mereka konflik lebih sering
karena mereka sudah berbicara tentang dianggap baik atau buruk, atau
‘perdamaian’, mereka akan berbicara keduanya?

Edisi Revisi 2020 209

Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Jelaskan bahwa banyak orang mengasosiasikan konflik dengan perkelahian, namun hal
tersebut tidak sepenuhnya benar (meskipun konflik dapat berujung pada perkelahian
jika tidak diselesaikan!). Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sesungguhnya konflik
merupakan sesuatu yang terjadi di sekitar kita, antara individu, keluarga, komunitas,
organisasi dan negara.

Beritahu siswa-siswi bahwa penting untuk tidak menghindari konflik dalam hidup kita
karena merupakan sesuatu yang normal untuk terjadi dalam hidup kita. Bayangkan
betapa membosankannya dunia ini jika kita semua selalu saling setuju terhadap satu
sama lain!

Perkenalkan 6 (enam) respons berikut ini, ketika berhadapan dengan konflik:

1. Agresi (yaitu ‘si harimau’)
Ini terjadi ketika satu orang berusaha untuk memaksa atau mengintimidasi
seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Contoh-contoh agresi
termasuk: Perkelahian secara fisik, berteriak, menghina, atau memanipulasi;

2. Kompromi
Ini terjadi ketika kedua belah pihak memberi sedikit dari apa yang mereka inginkan,
untuk berusaha menemukan jalan tengah dan solusinya. Ini terkadang disebut
sebagai sebuah situasi yang ‘saling menguntungkan’ (‘win-win’ situation);

3. Kepatuhan (Submission)
Ini terjadi ketika satu pihak ‘menyerah’ dan membiarkan pihak yang lain menjalankan
sesuatu sesuai dengan kemauan/pilihan mereka;

4. Menghindar atau menunda
Ini terjadi ketika orang-orang menghindar dari konflik dengan cara bersikap
seolah-olah tidak ada masalah;

5. Meminta bantuan kepada yang berwenang
Ini terjadi ketika satu atau kedua belah pihak meminta seseorang dari posisi yang
lebih tinggi (seperti pemimpin, hakim, guru atau orang-orang lain yang memiliki
pengaruh/kekuasaan) untuk menyelesaikan konflik mereka;

6. Bekerja sama
Ini terjadi ketika orang-orang berusaha mencari sebuah solusi bersama-sama.
Kolaborasi biasanya terdiri dari mencari tujuan dan harapan bersama, saling
mendengar dan memahami sudut pandang satu sama lain dan menyarankan
cara-cara kreatif yang dapat dilakukan ke depannya.

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa sisi positif dan negatif dari masing-
masing metode penyelesaian konflik di atas.

210 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Kegiatan 1: Skenario Konflik 25
menit
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Berikan salah satu dari respons
resolusi konflik di atas kepada tiap-tiap kelompok.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menyiapkan sebuah permainan peran berdurasi 1
menit, untuk memperagakan bagaimana respons atau cara di atas dapat digunakan
dalam skenario yang tersedia di bawah ini.

Bacakan secara lantang beberapa skenario konflik di bawah ini, dan minta tiap-tiap
kelompok untuk memilih salah satunya:

Amina dan Maryam memiliki adik laki-laki dan perempuan di bangku sekolah
dasar. Amina berjanji kepada Maryam bahwa ia akan mengajak adik laki-laki
Maryam pulang dari sekolah sore itu, sembari ia menjemput adik perempuannya.
Ini berarti Maryam memiliki waktu untuk bertemu dengan kelompok belajarnya
untuk mengerjakan sebuah tugas sekolah. Namun, ketika sore hari tiba, Amina
memberitahu Maryam bahwa ia tidak dapat membantunya sama sekali, karena ia
harus pulang ke rumah lebih awal untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Josua dan teman-temannya pergi bermain bersama. Awalnya, mereka sepakat
bahwa mereka akan pulang jam 6 sore. Josua sudah menjanjikan kepada orang
tuanya bahwa dirinya akan tiba di rumah paling lambat jam 7 malam. Namun, saat
bermain bersama, ternyata teman-teman Josua memutuskan bahwa mereka ingin
bermain lebih lama, sehingga rencana mereka untuk pulang jam 6 sore batal. Apa
yang bisa dilakukan oleh Josua? Bagaimana ia harus menghadapi konflik ini?

Rima mempunyai seorang sahabat sejak kecil yang bernama Anna. Anna selalu
bersikap baik terhadap Rima, namun Anna juga sering membuat candaan yang
membuat Rima tidak nyaman. Contohnya, Anna suka mengatakan bahwa pilihan
baju Rima terlihat lucu atau seperti anak kecil. Anna juga sering menasihati Rima
dengan kata-kata kasar seperti “Bodoh sekali kamu, kamu harus lebih pintar!”, atau
“Kamu pengecut sekali, kamu harus lebih berani!”. Karena itu, Rima sering merasa
takut ketika berhadapan dengan Anna.

Beri tiap-tiap kelompok waktu 10 menit untuk menyiapkan permainan peran mereka,
kemudian waktu 5 menit untuk memperagakannya di hadapan kelompok lain.

Tanyakan kepada siswa-siswi, strategi mana yang paling efektif untuk menyelesaikan
konflik tersebut?

Edisi Revisi 2020 211

Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

25 Kegiatan 2: Kerja Sama Kelompok
menit
1. Guru akan memberikan sebuah tugas kepada siswa-siswi. Petunjuk tugasnya
sederhana: Sekolah berencana akan memperingati 17 Agustus dengan mengadakan
lomba ‘Aksi Siswa’. Lomba ‘Aksi Siswa’ ini adalah lomba di mana setiap kelas harus
memberikan satu ide terkait pembangunan sekolah yang lebih baik;

2. Maka, guru akan meminta siswa-siswi untuk berdiskusi selama 20 menit terkait
ide apa yang ingin mereka sepakati bersama sebagai ide dari kelas mereka untuk
lomba ‘Aksi Siswa’ tersebut;

3. Dalam waktu 20 menit, seisi kelas perlu menyepakati hal apa yang akan mereka
lakukan untuk membuat sekolah mereka menjadi lebih baik.

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang sangat penting untuk mereka dapatkan pada hari ini?
2. Dua hal apa yang dapat mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari, untuk

membantu mengembangkan keterampilan negosiasi mereka?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mencari kesempatan untuk mempromosikan perdamaian di lingkungan keluarga,

sekolah dan komunitas;
• Jangan menghindari konflik; carilah cara untuk mengelola konflik;
• Berusaha untuk lebih tidak kompetitif dan lebih kooperatif dengan teman sebaya

dan saudara kandung.

Guru juga dapat melakukan kegiatan di atas dalam bentuk lainnya, seperti meminta
siswa-siswi untuk bekerja dalam kelompok, membuat video atau gambar, dan lain-lain.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kepedulian terhadap Lingkungan.

212 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Pertemuan 17

Kepedulian terhadap
Lingkungan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kartu Dunia Masa Depan
menit • Kartu Dekomposisi

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
belajar mengenai krisis iklim serta
kerusakan yang disebabkan oleh
perubahan iklim (pemanasan global)
terhadap lingkungan, dan bagaimana
cara meningkatkan kesadaran terhadap
lingkungan melalui pengurangan
jumlah limbah yang kita produksi.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Krisis Iklim
• Menyelesaikan Masalah • Pengurangan Limbah

Edisi Revisi 2020 213

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Hasil Pembelajaran

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Memahami krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan;
• Mengidentifikasi strategi-strategi untuk mengurangi limbah.

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini::
• Kegiatan manusia menghasilkan semakin banyak gas rumah kaca, yang kemudian

menyebabkan pemanasan global;
• Jika kita tidak berbuat apa-apa, krisis iklim akan memiliki dampak yang merusak

lingkungan kita;
• Satu cara yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap

lingkungan adalah mengurangi jumlah limbah yang kita produksi menggunakan
‘empat R’: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle (Menolak, Mengurangi, Menggunakan
Kembali, Mengolah Kembali/Mendaur Ulang).

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Kepedulian terhadap Lingkungan.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Memahami krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan;
• Mengidentifikasi strategi-strategi untuk mengurangi limbah.

214 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Informasi Penting: Perubahan Iklim 10
menit

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah Perubahan iklim adalah perubahan pola
ada yang pernah mendengar istilah ‘krisis cuaca dalam jangka panjang ke depan
iklim’ serta dapat menjelaskan makna (setidaknya mencakup beberapa dekade).
dari istilah tersebut? Iklim menggambarkan serangkaian
faktor, termasuk suhu, kelembaban,
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa krisis curah hujan dan angin. Iklim mirip dengan
Iklim, sesuai namanya, adalah sebuah krisis cuaca, namun jika berbicara tentang
yang dialami masyarakat di seluruh dunia cuaca, kita mengacu pada kondisi saat ini
disebabkan perubahan iklim. Disebut krisis atau beberapa hari ke depan, sedangkan
iklim karena dampak dari perubahan iklim iklim menggambarkan kondisi yang lebih
sangat berpengaruh pada kelangsungan jauh ke depan.
hidup manusia. Di antaranya, kondisi
tempat tinggal, ketersediaan pangan, Jelaskan bahwa kita akan belajar tentang
kesehatan, keselamatan hidup dan bahkan efek rumah kaca.
keamanan negara (sumber: https://
krisisiklim.com/apa/)

Pengertian dari efek rumah kaca:

Rumah kaca merupakan suatu bangunan berbentuk rumah yang keseluruhannya ▲▲ Sumber:
(dinding, atap) terbuat dari kaca (kadang terbuat dari plastik). Rumah kaca dipakai https://www.
sebagai tempat untuk menanam sayuran, buah-buahan dan bahkan bunga atau
tanaman lainnya. Biasanya, rumah kaca digunakan oleh petani-petani di negara yang studiobelajar.
memiliki 4 musim (di Indonesia, karena matahari bersinar sepanjang tahun, maka
rumah kaca jarang digunakan). Bangunan tersebut dirancang untuk mempertahankan com/efek-
suhu hangat di dalam ruangan. Cara rumah kaca mempertahankan suhu hangat
adalah dengan menangkap/memerangkap cahaya matahari dan panas dari sinar rumah-kaca/
matahari pada siang hari. Jadi, pada siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi
semakin hangat dan pada malam hari suhunya juga tetap hangat.

Edisi Revisi 2020 215

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

216 Maka, konsep ‘efek rumah kaca’ ini digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya
pemanasan global.

Gas-gas yang dihasilkan secara alami ataupun oleh kegiatan manusia membentuk
sebuah lapisan di luar muka bumi seperti sebuah ‘rumah kaca’. Gas ini dapat
berfungsi menahan sinar matahari dalam bumi. Tebal dan tipisnya gas ini akan sangat
memengaruhi jumlah sinar matahari yang tertahan di dalam bumi. Semakin tebal gas
tersebut, maka semakin tebal ‘rumah kaca’ bumi kita, menyebabkan banyaknya sinar
matahari yang terperangkap. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang berbahaya karena
dapat meningkatkan suhu bumi, sehingga bumi menjadi panas.

(Sumber: https://www.studiobelajar.com/efek-rumah-kaca/)

3 (tiga) jenis gas rumah kaca yang paling umum adalah:
1. Karbon dioksida (CO2): Karbon dioksida memasuki atmosfer melalui pembakaran

bahan bakar fosil (minyak, gas alam, batu bara), limbah padat, pepohonan dan
produk-produk kayu, dan disebabkan oleh reaksi-reaksi kimia lainnya seperti
pembuatan semen;

2. Metana (CH4): Metana dihasilkan saat memproduksi dan mengangkut batu bara,
gas alam dan minyak. Emisi metana juga berasal dari praktik-praktik peternakan
dan pertanian dan pembusukan limbah organik di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA);

3. Dinitrogen oksida (N2O): Dinitrogen oksida dihasilkan saat melakukan kegiatan-
kegiatan pertanian dan perindustrian, dan juga pada saat pembakaran bahan
bakar fosil dan limbah padat.

Catatan Guru

Guru juga dapat mengundang guru kimia untuk menjelaskan konsep-konsep gas
rumah kaca.

Beritahu siswa-siswi bahwa hingga sekitar 150 tahun yang lalu, kegiatan manusia
tidak menghasilkan gas rumah kaca yang terlalu banyak. Hal tersebut berubah ketika
hutan-hutan ditebang untuk membangun kota dan peternakan, dan juga sejak adanya
penemuan dan inovasi industri yang penting, seperti penggunaan listrik dan gas yang
tersebar secara luas.

Gunakan diagram (gambar peraga) di bawah untuk memperagakan kepada siswa-
siswi bagaimana gas rumah kaca memerangkap panas pada atmosfer bumi:
1. Gambar 1 mengambarkan kondisi di mana gas CO2, CH4 dan lainnya masih tipis

(area berwarna merah) sehingga sinar matahari yang terperangkap tidak banyak.
Intensitas sinar matahari yang dapat melewati ‘rumah kaca’ masih banyak,
sehingga suhu bumi hangat, tidak panas;

2. Gambar 2 menggambarkan kondisi di mana gas CO2, CH4 dan lainnya sudah
sangat tebal, sehingga sinar matahari yang terperangkap lebih banyak. Intensitas
sinar matahari yang mampu melewati ‘rumah kaca’ hanya sedikit, sehingga suhu
bumi menjadi panas.

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

►► Sumber:
https://www.
mediamengajar.
com/2018/01/
efek-rumah-
kaca-dan-
pemanasan-
global.html

Kegiatan 1: Dunia Masa Depan 15
menit
Minta siswa-siswi untuk duduk atau berdiri membentuk lingkaran, menghadap ke
dalam.

Masukkan Kartu Dunia Masa Depan (halaman 224-225) ke dalam topi atau keranjang.

Beritahu siswa-siswi bahwa untuk kegiatan ini mereka harus membayangkan
bagaimana kondisi mereka 50 tahun yang akan datang, di mana belum ada tindakan
yang dilakukan untuk melawan dampak-dampak dari krisis iklim di Indonesia. Mereka
mungkin ingin membayangkan diri mereka yang sudah berusia lanjut, atau mungkin
anak-anak mereka dengan usia yang sama seperti mereka saat ini.

Minta siswa-siswi untuk mengoper keranjang atau topi dalam lingkaran mereka
secara bergiliran, mengambil salah satu kartu dari dalamnya dan membacakannya
secara lantang kepada kelompok.

Jelaskan kepada tiap-tiap kelompok bahwa kartu-kartu ini menggambarkan
bagaimana lingkungan kita sudah berubah sebagai akibat dari krisis iklim.

Fasilitasi sebuah diskusi kelompok menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana perasaanmu terhadap dunia di masa depan? Sedih? Marah? Depresi?
• Apakah menurutmu orang-orang di komunitas/lingkungan sekitar kita paham

mengenai dampak dari krisis iklim?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak-

dampak krisis iklim?

Edisi Revisi 2020 217

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

15 Informasi Penting: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle (Menolak,
menit Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mendaur Ulang)

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa salah satu tindakan terpenting yang dapat
kita ambil untuk mencegah krisis iklim adalah mengurangi jumlah limbah yang kita
produksi, terutama limbah plastik.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku kerja siswa-siswi mereka, yang
berjudul: Satu Pulau, Satu Suara. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ini merupakan
contoh kegiatan dari Bali mengenai unjuk rasa terhadap permasalahan-permasalahan
yang berhubungan dengan limbah plastik, yang memasuki atau mencemari pantai
dan laut mereka.

Catatan Guru

Informasi lebih detail tentang Satu Pulau, Satu Suara, termasuk video, dapat
diperoleh di situs web mereka: www.oneislandonevoice.org. Situs web berguna
lainnya yang menyediakan informasi mengenai pengurangan limbah adalah: www.
zerowaste.id.

Guru disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut di internet terkait pengelolaan
sampah dan cara-cara merawat lingkungan.

Bacakan kepada siswa-siswi fakta-fakta mengenai limbah di Indonesia berikut ini:
• Diperkirakan bahwa setiap 20 menit sekali, jumlah limbah plastik yang dibuang di

perairan Indonesia setara dengan isi 10 truk;
• Indonesia diperkirakan menghasilkan lebih dari 190.000 ton limbah setiap harinya,

sebagian besar di antaranya adalah limbah organik;
• Terdapat sekitar 25.000 ton plastik setiap harinya, di mana setidaknya 20% di

antaranya dipercaya akan berakhir di sungai atau perairan pantai;
• Dari jumlah limbah plastik yang terdapat di laut-laut di seluruh dunia, diperkirakan

bahwa 15% di antaranya berasal dari Indonesia;
• Jika masalah ini tidak dicegah, maka pada tahun 2050, jumlah plastik di laut akan

lebih banyak dari jumlah ikannya.

Tanyakan kepada siswa-siswi, bagaimana perasaan mereka mendengar fakta-fakta
tersebut?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara terbaik yang dapat kita lakukan untuk
menyelesaikan masalah ini adalah dengan menerapkan ‘empat R’, yaitu Refuse,
Reduce, Reuse, Recycle (Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mengolah
Kembali/Mendaur Ulang).

1. Refuse/Menolak (mengatakan ‘tidak!’ terhadap) penggunaan produk sekali pakai,
seperti botol plastik, kantong plastik dan sedotan plastik;

218 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

2. Reuse/Mengurangi jumlah limbah yang kamu produksi dengan cara:
• Menghindari produk-produk yang dikemas dengan banyak plastik (seperti
makanan cepat saji);
• Membawa tempat makan sendiri jika ingin jajan
• Daripada membeli sesuatu yang tidak akan sering kamu pakai, coba untuk
meminjamnya dari orang lain;
• Berjalan kaki, menggunakan bus atau mengendarai sepeda, daripada
mengendarai mobil atau sepeda motor; mematikan keran air jika sudah penuh,
mematikan lampu, atau menghemat energi agar tidak terbuang sia-sia.

3. Recycle/Menggunakan kembali/ulang barang sesuai fungsinya. Sebagai contoh:
• Jika terpaksa membeli air minum dalam kemasan, gunakan ulang kemasan
gelas plastiknya untuk gelas di rumah;
• Menggunakan botol kaca bekas selai sebagai tempat bumbu dapur;
• Membawa kantong/tas kamu sendiri saat pergi ke pasar, daripada
menggunakan kantong plastik;
• Menjahit sendiri pembalut yang dapat digunakan berkali-kali, daripada
menggunakan yang sekali pakai (pola/contohnya banyak tersedia secara
online);

4. Reduce/Mengurangi dengan mengkreasikan barang untuk memiliki fungsi
tambahan. Membuat kompos masuk dalam kategori ini karena – gas metana
yang dihasilkan oleh bahan organik dapat dipakai sebagai bahan bakar untuk
memasak.

Recycle

Downcycle Upcycle
219
Edisi Revisi 2020

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Terdapat dua proses daur ulang:
1. Downcycle, yakni daur ulang yang

menghilangkan nilai fungsinya
terlebih dahulu. Contoh: Kertas koran
dilebur menjadi bubur kertas, untuk
kemudian diproses menjadi kertas
daur ulang, atau baju-baju lama/
tidak terpakai digunting menjadi
kain perca untuk kemudia digunakan
sebagai kain pembersih/lap.

2. Upcycle, yakni daur ulang yang ◄◄ Contoh produk daur ulang. Pot tanaman yang
menambah nilai fungsinya tanpa terbuat dari pipa bekas. Sumber Foto: Syafiuddin,
menghilangkan fungsi awal. Contoh:
mendaur ulang gelas plastik sebagai S.Pd, M.Sn, Yayasan Rumah Komik Sentani
kincir angin, membuat dompet
dari bekas bungkus kemasan
deterjen, membuat vas bunga
dari botol plastik bekas minuman,
mengunting celana jin/denim lama
lalu menjahitnya menjadi rok/jaket,
mendaur ulang sampah menjadi
perhiasan atau kerajinan tangan
seperti menggunakan koran dan
kardus bekas untuk menghiasi pot/
wadah tanaman.

20 Kegiatan 2: Penguraian Atau Waktu Yang Diperlukan
menit Agar Sebuah Bahan Dapat Terurai Dan Aman Bagi Bumi
(Dekomposisi)

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, yang terdiri dari 5-6
orang. Bagikan 1 salinan Kartu Dekomposisi (halaman 226-227) kepada tiap-tiap
kelompok.

Catatan Guru

Pilihan lainnya adalah mencari barang-barang yang terdaftar pada kartu-kartu
tersebut, dan membawanya ke kelas; namun Anda harus memastikan bahwa
barang-barang tersebut sudah bersih!

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka pernah berpikir tentang apa yang akan
terjadi terhadap limbah mereka setelah dibuang?

220 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa dekomposisi adalah proses di mana sebuah
barang ‘dirusak’ (diurai/dibusukkan) menjadi bahan organik yang sederhana. Beberapa
barang, seperti limbah sayur, membusuk dengan cukup cepat. Sedangkan barang-
barang lainnya, seperti limbah plastik, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
membusuk.

Beritahu kelompok-kelompok bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengurutkan barang-barang yang terdapat pada kartu, dari yang membutuhkan
waktu paling singkat untuk membusuk ke yang membutuhkan waktu paling lama
untuk membusuk di lingkungan alam.

Beri waktu 10 menit kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan dan
menyepakati urutan kartunya, kemudian bacakan jawaban yang tepat, seperti yang
terlihat di bawah ini:

Peringkat Barang Waktu dekomposisi

1 Buah dan sayur 1-6 bulan
2
3 Balon lateks 6 bulan – 4 tahun
4
Puntung rokok 10-12 tahun
5
6 Kantong plastik 20 tahun (namun sering kali tidak pernah membusuk
dan berakhir di sungai atau laut, dan dimakan oleh
7 hewan-hewan laut)
8
9 Sepatu boot karet 50-80 tahun
10
11 Kaleng berbahan 80 tahun
12 dasar timah

Baterai 100 tahun

Botol plastik 450 tahun atau lebih

Pembalut sekali pakai 500-800 tahun

Popok sekali pakai 250-500 tahun

Senar pancing 600 tahun

Botol kaca Kaca tidak pernah membusuk, meskipun dapat
dicairkan dan digiling menjadi pasir dan didaur ulang

Edisi Revisi 2020 221

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka terkejut saat mendengar jawaban yang
benar? Apakah ini akan mengubah cara pikir mereka tentang apa yang mereka buang?

Catatan Guru

Coba dan kaitkan kegiatan ini dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya pada
Modul 2. Sebagai contoh, Anda dapat menekankan bahwa buah dan sayuran jauh
lebih cepat membusuk daripada kemasan plastik yang digunakan untuk makanan
cepat saji (Pertemuan 7 – Gizi), atau pentingnya membuang pembalut secara
tepat (Pertemuan 8 – Kebersihan Diri), atau dampak-dampak negatif dari merokok
terhadap lingkungan (Pertemuan 9 – Merokok, Obat-obatan dan Alkohol).

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan

Beritahu siswa-siswi bahwa berpikir kritis adalah kemampuan untuk menentukan
pilihan yang terbaik setelah mempertimbangkan segala fakta dan konsekuensi dari
perilaku kita. Jika suatu saat nanti mereka terpikir untuk membuang botol plastik
ke sungai, pikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh botol plastik tersebut
untuk membusuk, serta dampaknya terhadap lingkungan.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Masalah Lingkungan
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan (pekerjaan rumah) minggu ini adalah
mengidentifikasi beberapa masalah lingkungan dalam komunitas/lingkungan sekitar
mereka. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Kabut asap;
• Kebakaran lahan gambut;
• Polusi;
• Pengelolaan limbah;
• Penggundulan hutan.

Minggu depan, siswa-siswi akan berbagi gagasan tentang apa yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

222 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling berguna bagi siswa-siswi untuk dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari?
2. Keterampilan hidup apa yang paling berhubungan dengan materi ini, beserta

alasannya?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan
mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Membawa bekal makan siang ke sekolah dalam kotak makan dari bahan yang

dapat digunakan kembali (reuse);

• Selalu membuang sampah pada tempatnya;

• Menghindari makanan dengan kemasan plastik dan botol air minum sekali pakai
(yang terbuat dari bahan plastik);

• Siswa-siswi juga dapat merencanakan hal lain sebagai bentuk dari pengembangan
gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dan mempresentasikannya di depan
kelas.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Mengidentifikasi Masalah.

Catatan: Sekolah juga dapat mengembangkan kegiatan atau program tertentu,
sehingga dapat menjadi Sekolah Adiwiyata. Informasi selengkapnya terkait Sekolah
Adiwiyata dapat dilihat pada tautan di bawah ini:

▲▲ https://bit.ly/38OD7KX ▲▲ https://bit.ly/3lCke1A ▲▲ https://bit.ly/3pwhLrK

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu
depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 223

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kartu Dunia Masa Depan

Petunjuk: Potong sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) kartu kepada
masing-masing siswa-siswi. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk yang
terdapat pada Kegiatan 1: Dunia Masa Depan – Pertemuan 17.

Gelombang panas ekstrem. Hujan lebat.

Gelombang panas (suhu di atas normal selama jangka Hujan lebat semakin sering terjadi di banyak lokasi dan
waktu yang lama) merupakan suatu hal yang biasa mengakibatkan banjir bandang, yang merusak hasil
terjadi, yang memengaruhi berbagai hal mulai dari hasil panen dan tempat tinggal.
panen hingga kemampuan kita untuk berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan di luar ruangan.

Kebakaran liar. Kekeringan.

Api berskala besar yang membakar hutan dan semak Pemanasan global akan meningkatkan risiko kekeringan
secara luas. Jika tidak terkendali, kebakaran liar dapat di wilayah-wilayah tertentu. Pertumbuhan populasi
merusak tempat tinggal dan mengancam nyawa manusia (penduduk) juga akan berpengaruh pada kebutuhan air
dan makhluk hidup lainnya. yang meningkat.

Kesehatan. Migrasi (perpindahan penduduk).

Suhu dan kelembaban yang meningkat juga dapat Orang-orang tertentu, terutama mereka yang tinggal
menghasilkan lebih banyak penyakit yang ditularkan di daerah dataran rendah, harus bermigrasi secara
melalui nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria. permanen (tetap) ke daerah yang lebih tinggi, hal ini
berdampak pada meningkatnya kepadatan penduduk di
kota besar maupun kota kecil.

224 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kenaikan permukaan laut. Pengasaman laut.

Mencairnya gletser (bongkahan es yang besar) di kutub Karbon dioksida yang berlebihan di lapisan atmosfir,
utara dan selatan, mengakibatkan kenaikan permukaan diserap oleh laut dan membuatnya lebih asam. Ini dapat
laut setinggi 2 kaki, dan lenyapnya komunitas kepulauan. menyulitkan terumbu karang dan mikroorganisme
membentuk cangkang untuk bertahan hidup; serta
mengganggu ketersediaan pangan bagi binatang laut
lainnya.

Bencana alam. Krisis pangan.

Peristiwa-peristiwa cuaca yang ekstrem seperti Perubahan pola curah hujan, meningkatnya kondisi
kebakaran semak, angin topan, kekeringan, dan banjir, kekeringan yang parah, gelombang panas yang semakin
semakin sering terjadi dan semakin kuat/dahsyat, sering terjadi, banjir, dan cuaca-cuaca ekstrem, membuat
sebagai akibat dari krisis iklim. petani/peternak kesulitan untuk menggembalakan hewan
ternak dan menanam/membudidayakan hasil bumi; hal
ini berdampak pada berkurangnya ketersediaan pangan
dan membuat harga bahan pangan semakin mahal.

Limbah plastik di laut. Habitat (tempat tinggal) binatang.

Pada tahun 2050, diperkirakan bahwa jumlah plastik Suhu daratan dan laut yang memanas telah
di laut akan lebih banyak daripada jumlah ikan di memengaruhi pola migrasi banyak binatang. Beberapa
laut; mikroplastik yang tertelan oleh ikan kemudian binatang mengalami kesulitan saat berpindah atau
dikonsumsi oleh manusia. beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan habitat
yang baru, sehingga menjadi spesies yang terancam
keberadaaanya atau bahkan punah.

Edisi Revisi 2020 225

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kartu Dekomposisi

Petunjuk: Potonglah sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) set kartu
kepada masing-masing kelompok. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk
yang terdapat pada Kegiatan 2: Penguraian atau Waktu yang Diperlukan agar Sebuah
Bahan dapat Terurai dan Aman bagi Bumi (Dekomposisi) – Pertemuan 17.

Botol plastik Popok sekali pakai

Balon karet/lateks Buah dan sayuran

Sepatu Bot Karet Botol kaca

226 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kaleng yang terbuat dari timah Kantong plastik

Senar pancing Baterai

Puntung rokok Pembalut sekali pakai

Edisi Revisi 2020 227

Modul 5:

Melakukan
Aksi

228 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Rangkuman Modul 5

Setelah siswa-siswi menuntaskan 4 (empat) modul pertama dari kurikulum pendidikan
keterampilan hidup, mereka diharapkan dapat lebih memahami permasalahan yang
dihadapi oleh mereka sendiri dan teman-teman sebaya mereka. Tujuan dari Modul
5 adalah untuk membangun kemampuan serta rasa percaya diri siswa-siswi untuk
mendiskusikan permasalahan-permasalahan tersebut melalui proyek (tugas/
kegiatan) yang dipimpin oleh siswa-siswi itu sendiri (student-led project). Pada
modul ini, siswa-siswi akan berjalan menelusuri sekolah mereka, mempelajarinya
dari ’kacamata’ (sudut pandang) yang berbeda-beda untuk membuka wawasan
yang belum pernah mereka sadari sebelumnya. Melalui kerja-kerja kelompok, mereka
kemudian akan mendeskripsikan visi masa depan terkait perubahan yang ingin mereka
lihat di komunitas sekolah mereka, dan mengembangkan strategi-strategi tertentu
untuk mencapainya. Strategi-strategi tersebut akan menjadi dasar dari proyek yang
dipimpin oleh siswa-siswi tersebut. Tiap-tiap kelompok yang dibentuk oleh siswa-
siswi kemudian akan dibantu untuk mengembangkan sebuah rencana aksi untuk
proyek mereka, dan membuat contoh (prototip) untuk memperoleh umpan balik dari
siswa-siswi lainnya terhadap ide mereka. Modul ini akan diakhiri dengan presentasi
ide dari siswa-siswi kepada komunitas sekolah, termasuk siswa-siswi lain, guru-guru
dan para pemimpin komunitas.

Bersiap-siap Mengajar Modul 5

Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 5, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 5 (lima) pertemuan dalam Modul 5 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa percaya dirikah Anda untuk berbicara kepada siswa-siswi tentang
masing-masing dari tema tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman-
pengalaman pribadi Anda dalam melakukan aksi terhadap permasalahan-
permasalahan komunitas. Ada kemungkinan Anda ingin membahas hal-hal berikut
dengan seseorang yang Anda kenal dan percayai:

• Apakah Anda pernah melakukan aksi terhadap sebuah permasalahan yang
mempengaruhi komunitas Anda, atau menjadi bagian dari sebuah aksi komunitas?

• Jika iya, apakah tantangan-tantangan yang Anda hadapi dan bagaimana Anda
mengatasinya?

• Jika tidak, apa yang mencegah Anda dari melakukan aksi atau terlibat/ikut serta
di dalamnya?

• Bagaimana Anda akan menggunakan pengalaman-pengalaman Anda untuk
membantu siswa-siswi dengan proyek mereka?

Edisi Revisi 2020 229

Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 5

Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat Anda gunakan untuk membantu
siswa-siswi menuntaskan Modul 5:

Yang Boleh Dilakukan

• Biarkan siswa-siswi mengetahui bahwa merekalah ahlinya ketika berbicara
mengenai permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi di sekolah;

• Bersikaplah ‘fleksibel’ (bersikap terbuka) dan biarkan siswa-siswi yang
memimpin – tidak menjadi masalah jika siswa-siswi mengambil arah yang
berbeda dari kurikulum yang ada;

• Libatkan komunitas sekolah yang lebih luas dalam tahap penyusunan rencana
aksi pada kurikulum;

• Perbolehkan siswa-siswi untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan
yang menurut mereka penting.

Yang Tidak Boleh Dilakukan

• Jangan memaksa siswa-siswi untuk mempresentasikan ide-ide mereka
di hadapan sebuah kelompok besar jika mereka merasa tidak nyaman
melakukannya;

• Jangan menentukan tema-tema apa saja yang boleh dan tidak boleh
disampaikan oleh siswa-siswi.

230 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Pertemuan 18:

Mengidentifikasi
Masalah

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi
akan mempelajari makna dari kata
‘komunitas’ dan mendiskusikan beberapa
permasalahan yang dihadapi teman-
teman sebaya mereka di komunitas
sekolah mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Pemetaan Komunitas
• Berpikir Kritis

Edisi Revisi 2020 231

Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Hasil Pembelajaran

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menggambarkan bermacam-macam komunitas di mana mereka terlibat;
• Mengenali masalah-masalah yang dihadapi siswa-siswi di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan singkat tentang tempat-tempat

yang berisiko.

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Komunitas adalah sekelompok orang yang berbagi suatu kesamaan, termasuk

tempat, identitas, kegemaran atau keadaan;
• Tidak semua masalah yang dihadapi siswa-siswi terjadi di sebuah lokasi tertentu.

Ada beberapa masalah juga yang sifatnya ‘tidak terlihat’ (seperti perundungan
dunia maya (cyberbullying), tingkat kepercayaan diri yang rendah, dan lain-lain).

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Mengidentifikasi Masalah.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)
mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Beritahukan siswa-siswi bahwa berhubung mereka sekarang sudah menuntaskan
kurikulum Pendidikan Keterampilan Hidup, mereka mungkin akan lebih menyadari
beberapa permasalahan yang dihadapi siswa-siswi sekolah mereka dan ingin
melakukan sesuatu terkait permasalahan tersebut.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Menggambarkan bermacam-macam komunitas di mana mereka terlibat;
• Mengenali masalah-masalah yang dihadapi siswa-siswi di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan singkat tentang tempat-tempat

yang berisiko;
• Menyediakan langkah praktis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan;

232 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Informasi Penting: Apa Itu Komunitas? 10
menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka tahu makna dari kata ‘komunitas’?

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa terkadang kita memaknai komunitas sebagai
tempat-tempat di mana kita tinggal, meskipun komunitas juga bisa dimaknai sebagai
sekelompok orang yang berbagi suatu kesamaan.

Catatan Guru

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan contoh-contoh dari tiap jenis komunitas,
sebelum menyampaikan contoh-contoh yang terdapat di bawah ini. Anda juga dapat
menyediakan contoh-contoh Anda sendiri yang relevan dengan konteks Anda.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terdapat 5 (lima) jenis komunitas berdasarkan
apa yang menjadi kesamaan dari sekelompok orang tertentu:
1. Tempat: Sekelompok orang yang dipersatukan oleh batas-batas geografis,

seperti perdesaan, pinggiran kota, sekolah atau tempat kerja;
2. Kepentingan: Sekelompok orang yang berbagi kepentingan atau ambisi yang

sama, seperti olahraga atau kegemaran;
3. Identitas: Sekelompok orang yang berbagi identitas yang sama, termasuk agama

dan budaya, dan memiliki relasi/afiliasi terhadap suatu kelompok yang sama;
4. Praktik: Sekelompok orang yang memiliki profesi yang sama atau mengerjakan

kegiatan-kegiatan yang sama;
5. Keadaan: Sekelompok orang yang dipersatukan oleh kejadian/situasi eksternal,

seperti orang-orang yang terkena dampak bencana alam atau perubahan dalam
kebijakan pemerintah.

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan komunitas-komunitas di mana mereka terlibat.
Dorong siswa-siswi untuk tidak hanya berpikir sebatas komunitas-komunitas yang
‘berbasis tempat’, dan berpikir tentang beberapa contoh dari 4 (empat) komunitas
lainnya.

Minta siswa-siswi untuk memikirkan 1 (satu) komunitas yang melibatkan seisi kelas
mereka, termasuk guru mereka!

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa mereka semua merupakan bagian dari
komunitas sekolah, yaitu komunitas yang akan menjadi fokus mereka pada Modul 5 ini.

Kegiatan: Pemetaan Komunitas 45
menit
Bagi siswa-siswi menjadi 4 (empat) kelompok kecil:
• 2 (dua) kelompok remaja perempuan (Kelompok 1 dan 3);
• 2 (dua) kelompok remaja laki-laki (Kelompok 2 dan 4).

Bagikan selembar kertas flip chart dan beberapa spidol kepada masing-masing
kelompok.

Edisi Revisi 2020 233

Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Jelaskan kepada tiap-tiap kelompok bahwa mereka akan melakukan kegiatan
‘pemetaan komunitas’ dan ‘pemetaan tubuh’.

Kelompok 1 dan 2: Peta Komunitas

Pilihlah salah satu dari masing-masing kelompok remaja perempuan dan laki-laki
untuk menggambar peta sekolah mereka pada kertas flip chart mereka. Berikan
petunjuk-petunjuk berikut kepada tiap-tiap kelompok:

• Peta tersebut harus terdiri dari wilayah-wilayah utama yang terdapat di sekolah,
termasuk tempat bermain, lapangan olahraga, ruang kelas, kamar mandi dan toilet/
jamban, kantin, dan lain-lain; peta tersebut juga perlu menyertakan semua wilayah-
wilayah ‘rahasia’, yaitu tempat di mana siswa-siswi nongkrong (contoh: tempat di
mana siswa-siswi merokok atau menghabiskan waktunya untuk pacaran);

• Ketika mereka sudah menyelesaikan gambar peta mereka, masing-masing
kelompok harus menandai di peta, tempat-tempat di mana perilaku-perilaku
berisiko tersebut terjadi. Siswa-siswi harus berpikir kembali tentang tema-tema
yang dibahas selama pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup
sebelumnya sebagai ide mereka. Sebagai contoh, di manakah perundungan
(bullying) terjadi, di manakah siswa-siswi merokok atau makan makanan yang
tidak sehat, di manakah praktik-praktik kebersihan yang buruk terjadi?

Kelompok 3 dan 4: Peta Tubuh

Minta masing-masing kelompok remaja laki-laki dan perempuan yang tersisa untuk
menggambar remaja laki-laki atau perempuan berukuran besar pada kertas flip chart
mereka (remaja laki-laki akan menggambar remaja laki-laki, dan remaja perempuan
akan menggambar remaja perempuan). Berikan petunjuk-petunjuk berikut kepada
tiap-tiap kelompok:

• Gambar tersebut harus terdiri dari ciri-ciri unik yang memberi pembedaan yang
ingin kamu tampilkan (jilbab, pakaian, perhiasan, telepon seluler, dan lain-lain);

• Ketika mereka sudah selesai menggambar, masing-masing kelompok harus
menuliskan semua permasalahan yang dihadapi oleh remaja perempuan dan
laki-laki di sekolah mereka. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ini merupakan
masalah-masalah yang ‘tidak terlihat’ atau yang tidak terjadi secara fisik di suatu
tempat. Siswa-siswi harus berpikir kembali tentang tema-tema yang dibahas
selama pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup sebelumnya
sebagai ide mereka. Sebagai contoh, apa masalah yang dihadapi oleh siswa-
siswi dalam pertemanan atau hubungan mereka, atau dalam diri mereka sendiri
(contoh: tingkat percaya diri yang rendah atau citra tubuh yang negatif)?

• Siswa-siswi juga dapat menuliskan ‘pikiran tersembunyi’ yang mereka miliki untuk
menunjukkan apa yang mereka pikirkan dan katakan kepada satu sama lain.

• Mereka juga perlu menggambar sebuah hati di tengah-tengah gambar orang
tersebut untuk menunjukkan perasaan mereka.

234 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Catatan Guru

Pastikan siswa-siswi tidak terlalu menghabiskan banyak waktu untuk menggambar,
dan berikan waktu yang cukup untuk mendiskusikan masalah-masalah yang
dihadapi siswa-siswi. Berikan waktu yang cukup juga di akhir bagi siswa-siswi
untuk mempresentasikan peta-peta mereka di depan kelas.

Berikan masing-masing kelompok 2-3 menit untuk merangkum hasil dari peta yang
mereka gambar di hadapan seisi kelas. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut
kepada siswa-siswi:
• Apakah kamu memperhatikan adanya perbedaan atau persamaan pada peta-

peta tersebut?
• Apakah gender mempengaruhi cara pandang kelompok terhadap masalah-

masalah yang dihadapi siswa-siswi?
• Apakah tema-tema dalam Pendidikan Keterampilan Hidup sebelumnya

membantu kamu mengenali permasalahan yang sebelumnya tidak kamu sadari?

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah 5
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan (pekerjaan rumah) mereka minggu ini adalah
untuk menghabiskan waktu lebih banyak untuk memikirkan masalah-masalah yang
memengaruhi siswa-siswi di lingkungan sekolah mereka, dan menentukan 1 (satu)
permasalahan yang menurut mereka paling menarik untuk ditindaklanjuti.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi atau pengetahuan baru apa yang siswa-siswi pelajari pada sesi ini?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari dan gunakan pada pertemuan ini?

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Menganalisis Masalah.

Catatan Guru Jangan lupa membaca
rencana pertemuan minggu
Tidak ada rencana aksi depan dan pastikan semua
pribadi untuk Modul 5. materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 235

Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Pertemuan 19:

Menganalisis
Masalah

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.
80 (Tidak ada)

menit

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
menentukan permasalahan yang akan
menjadi fokus mereka, memahami
akar penyebab serta konsekuensi-
konsekuensi (akibat-akibat) dari
permasalahan tersebut terhadap
kehidupan siswa-siswi beserta
keluarga mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Menganalisis Masalah
• Menyelesaikan Masalah

236 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Hasil Pembelajaran Pesan Penting

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-
dapat: siswi tentang tema ini adalah:
• Mengidentifikasi akar penyebab dari • Untuk menyampaikan permasalahan

permasalahan yang mereka pilih; sosial dan lingkungan, kita perlu
• Menggambarkan akibat-akibat dari mengidentifikasi akar-akar penyebab
masalahnya;
permasalahan yang mereka pilih. • Akibat-akibat dari sebuah
permasalahan dapat memengaruhi
individu, keluarga, komunitas dan
lingkungan.

Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Menganalisis Masalah.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Mengidentifikasi akar penyebab dari permasalahan yang mereka pilih;
• Menggambarkan akibat-akibat dari permasalahan yang mereka pilih.

Kegiatan 1: Membentuk Kelompok Proyek 15
menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa hari Sebagai contoh, apakah mereka ingin
ini mereka akan membentuk kelompok- memilihnya sendiri atau meminta guru
kelompok kecil untuk mengerjakan sebuah untuk memilihnya? Apakah mereka ingin
proyek (tugas besar) yang membahas bekerja dalam kelompok dengan jenis
permasalahan yang dihadapi siswa-siswi kelamin yang sama atau berbeda-beda?
di sekolah mereka. Kelompok-kelompok
yang dibentuk hari ini akan menjadi Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-
kelompok-kelompok siswa-siswi selama kelompok, sesuai dengan cara/kondisi
tiga minggu ke depan, hingga kurikulum yang menurut Anda praktis dan/atau
Pendidikan Keterampilan Hidup selesai. sesuai dengan keinginan siswa-siswi
Anda. Anda juga bisa melakukan
Tanyakan kepada siswa-siswi, pembagian kelompok yang sama
seperti pada pertemuan sebelumnya
bagaimana cara yang mereka inginkan (Pertemuan 18).

untuk menentukan kelompok mereka?

Edisi Revisi 2020 237

Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Catatan Guru

Setidaknya terdapat 4-5 kelompok dalam satu kelas. Jumlah anggota kelompok
yang ideal terdiri dari 6-8 orang. Ketika siswa-siswi sudah mendapatkan
kelompoknya, mereka harus duduk bersama kelompok mereka selama pertemuan
berlangsung.

Minta siswa-siswi untuk membagikan hasil dari tantangan (pekerjaan rumah) mereka
kepada anggota kelompok mereka, dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan
paling utama yang dihadapi oleh remaja di sekolah mereka. Mereka harus berpikir
kembali tentang tema-tema pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup
sebelumnya dan apa yang telah mereka pelajari selama semester ini.

Beritahu tiap-tiap kelompok untuk menentukan permasalahan-permasalahan yang
masuk dalam peringkat 3 (tiga) teratas mereka, sesuai dengan urutan prioritasnya (hal
ini penting jika kelompok lain memilih permasalahan yang sama).

Ingatkan kepada kelompok bahwa permasalahan-permasalahan tersebut harus
merupakan sesuatu yang nyaman untuk dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok.
Berikut adalah beberapa contoh permasalahan yang memungkinkan:
• Menjual makanan-makanan yang tidak sehat di kantin sekolah;
• Siswa-siswi mulai merokok sebelum dan sesudah sekolah;
• Perundungan/bullying (mungkin mereka ingin fokus pada kelompok tertentu

yang dirundung/di-bully);
• Siswa-siswi tidak mencuci tangan mereka sesudah menggunakan toilet/jamban;
• Kamar mandi tidak menyediakan air mengalir atau sabun;
• Jumlah toilet/jamban yang tidak mencukupi bagi siswa-siswi.

Pilih 1 (satu) kelompok secara acak untuk menentukan permasalahan yang ingin
mereka bahas.

Ulangi proses ini hingga semua kelompok sudah menentukan permasalahannya masing-
masing. Tiap-tiap kelompok tidak diperbolehkan untuk membahas permasalahan yang
sama, kecuali jika mereka dapat menentukan sudut pandang yang unik/berbeda dari
tema permasalahan yang sama (sebagai contoh, satu kelompok mungkin akan fokus
pada mencuci tangan, dan kelompok lainnya mungkin akan fokus pada Manajemen
Kebersihan Menstruasi/MKM).

Ucapkan selamat kepada siswa-siswi karena sudah memilih sebuah permasalahan
untuk dibahas dalam kelompok proyek mereka!

238 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Kegiatan 2: Pohon Masalah 45
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa pada kegiatan ini, mereka akan melihat secara lebih
mendalam permasalahan yang sudah mereka pilih agar dapat lebih memahami akar-
akar penyebab dan akibat-akibatnya. Mereka akan berusaha mencapai ini dengan
membuat sesuatu yang disebut sebagai ‘pohon masalah’.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggunakan gambar pohon yang terdapat pada
buku kerja siswa-siswi mereka untuk kegiatan ini.

Minta siswa-siswi untuk mulai menuliskan Akibat
permasalahan yang mereka pilih pada

bagian batang pohon.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Individu
tiap-tiap permasalahan memiliki Keluarga
penyebabnya masing-masing. Seperti Komunitas
akar-akar pada sebuah pohon, penyebab Masyarakat
merupakan alasan-alasan ‘tidak terlihat’
yang menjelaskan mengapa sebuah Permasalahan
permasalahan terjadi.

Beritahu siswa-siswi bahwa jika kita
ingin menyampaikan permasalahan
yang dihadapi oleh remaja di sekolah,
kita juga perlu menjelaskan penyebab-
penyebabnya. Sama halnya seperti saat
kita ingin menebang sebatang pohon dan
memastikan pohon tersebut tidak tumbuh
lagi, kita harus memotong akar-akarnya.

Beri tiap-tiap kelompok waktu sekitar 15 Penyebab Penyebab
menit untuk mendiskusikan penyebab-
penyebab dari permasalahan yang mereka
pilih. Cara terbaik untuk melakukan ini
adalah melalui latihan yang bernama ‘Lima
Mengapa’ (Five Whys) – yang mengajak
kita untuk menggunakan 5 (lima) kalimat
tanya yang diawali dengan kata tanya
‘mengapa’, dan mencatat hasilnya.

Edisi Revisi 2020 239

Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Peragakan latihan ‘Lima Mengapa’ tersebut dengan menggunakan contoh
permasalahan ‘Remaja Mulai Merokok’ berikut ini:

Pernyataan Jawaban (Penyebab)

MENGAPA remaja mulai merokok? Karena mereka berpikir bahwa merokok itu keren.

MENGAPA remaja berpikir bahwa Karena mereka melihat selebritas-selebritas merokok
merokok itu keren? di televisi.
Karena mereka ingin diterima di kelompok
MENGAPA remaja meniru apa yang pertemanan mereka.
mereka lihat di televisi? Karena mereka takut dirundung (di-bully).

MENGAPA remaja ingin diterima oleh Karena mereka tidak akan memiliki teman dan
kelompok pertemanan mereka? merasa sedih.

MENGAPA remaja takut dirundung
(di-bully)?

Minta siswa-siswi untuk mengulangi latihan ‘Lima Mengapa’ sebanyak mungkin, dan
mencatat hasilnya pada bagian bawah pohon. Ingatkan siswa-siswi bahwa mereka
tidak harus bertanya sebanyak 5 (kali) persis; cukup digunakan hingga memperoleh
jawaban-jawaban yang unik saja. Jika waktunya sudah habis, beri tiap-tiap kelompok
waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan akibat-akibat dari permasalahan yang
mereka pilih. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa akibat-akibat yang dimaksud adalah
dampak-dampak permasalahan tersebut terhadap individu, keluarga, komunitas
(termasuk komunitas sekolah) dan lingkungan atau negara.

Menggunakan ‘merokok’ sebagai contoh, jelaskan kepada siswa-siswi beberapa akibat
dari merokok:
• Individu: Bau mulut, kanker, kecanduan, membuang-buang uang;
• Keluarga: Perdebatan tentang uang, bermasalah dengan orang tua;
• Komunitas: Fasilitas kesehatan tidak dapat dapat melayani kebutuhan orang-

orang yang sakit;
• Lingkungan: Saluran air yang tercemar, sampah.

Jika waktu mencukupi, minta tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan gambar-
gambar mereka secara singkat di hadapan kelompok yang lebih besar, dan berikan
siswa-siswi kesempatan untuk memberikan beberapa tambahan dan perubahan.

240 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah 5
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan (pekerjaan rumah) minggu ini adalah untuk
meneliti lebih mendalam mengenai tema yang mereka identifikasi. Beberapa cara
yang dapat dilakukan termasuk:
• Berbicara dengan siswa-siswi dan guru-guru lainnya tentang permasalahan

tersebut;
• Berbicara dengan ‘para ahli’ seperti perawat, tentang permasalahan tersebut;
• Mencari informasi yang lebih banyak dan mendalam mengenai permasalahan

tersebut di perpustakaan atau melalui internet.

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari dan gunakan pada pertemuan ini?

Guru dapat mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan apapun
yang mungkin ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Menentukan Sasaran dan Tujuan.

Catatan Guru Jangan lupa membaca
rencana pertemuan minggu
Tidak ada rencana aksi depan dan pastikan semua
pribadi untuk Modul 5. materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 241

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Pertemuan 20

Menentukan
Sasaran dan Tujuan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
80
• Kertas flip chart
menit • Spidol warna-warni

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan
Wawasan Yang
Didapat Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Sesi Pertanyaan menciptakan visi atas perubahan yang
ingin mereka lihat di sekolah mereka, dan
mengembangkan cara-cara yang mudah
untuk mencapainya.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Bekerja Sama • Menentukan Sasaran dan Tujuan
• Menyelesaikan Masalah • Bekerja Sama sebagai Tim

Hasil Pembelajaran

Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menggambarkan visi atas perubahan yang ingin mereka lihat di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi cara-cara efektif untuk mencapai perubahan tersebut.

242 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Ketika mengerjakan sebuah proyek, penting untuk tetap fokus pada visi masa

depan mereka;
• Kerja sama dalam tim menuntut kita untuk mendengarkan gagasan dan sudut

pandang orang lain, bahkan ketika kita tidak menyetujuinya sekalipun.

Pengantar Minta siswa-siswi untuk mengingat 10
kembali pesan-pesan penting serta hal- menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan
dan memberitahu mereka tentang tema hal yang mereka pelajari dari pertemuan
pertemuan: Menentukan Sasaran dan
Tujuan. sebelumnya.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
latihan pemberi semangat, disesuaikan pembelajaran pada pertemuan ini:
dengan suasana hati siswa-siswi saat
memasuki ruang kelas. • Menggambarkan visi atas perubahan
yang ingin mereka lihat di sekolah
Berikan jawaban untuk semua
pertanyaan yang terdapat pada kotak mereka;
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya.
• Mengidentifikasi cara-cara efektif
untuk mencapai perubahan tersebut.

Kegiatan 1: Hilang Di Laut 25
menit
Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan mengajak mereka memainkan sebuah
permainan yang akan mengajari mereka tentang pentingnya kerja sama dalam tim.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka pernah mendengar kabar tentang
seseorang yang hilang di laut?

Beritahu siswa-siswi bahwa hal tersebut tidak ‘seluar biasa’ yang mereka kira!
Faktanya, baru-baru ini, pada bulan September 2018, seorang remaja laki-laki berusia
19 tahun bernama Aldi Novel Adilang dari Sulawesi Utara, berhasil diselamatkan
setelah hilang di laut selama 49 hari!

Catatan Guru

Jika Anda memiliki akses internet, Anda dapat mengetik detail-detail di atas pada
mesin pencari (‘berita mengenai Aldi Novel Adilang’), berikut dengan foto-foto dan
video-video tentang penyelamatannya yang menakjubkan tersebut!

Jika memungkinkan, putar video ‘Penyelamatan Aldi Novel Adilang’ sebelum
pelajaran Pendidikan Keterampilan Hidup dimulai.

Edisi Revisi 2020 243

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Beritahu siswa-siswi bahwa pada Beri tiap-tiap kelompok waktu 10 menit
kegiatan ini, Anda ingin agar mereka untuk mendiskusikan barang-barang yang
membayangkan diri mereka jika berada menurut mereka akan sangat berguna
dalam situasi yang dialami Adilang untuk melewati ‘cobaan berat’ mereka,
saat itu – hilang di laut. Mereka harus dan menyepakati peringkat terbarunya
membayangkan semua anggota secara berurutan dari 1 hingga 14.
kelompok mereka hilang di laut di atas
kapal yang sama. Jika waktunya sudah habis, beritahu
tiap-tiap kelompok untuk menyelesaikan
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada tanggapan-tanggapan mereka. Minta
bagian di buku kerja siswa-siswi mereka, tiap-tiap kelompok untuk merangkum
yang berjudul ‘Barang-barang Saat barang-barang yang termasuk dalam
Hilang di Laut’. ‘peringkat 5 besar’ mereka kepada
kelompok yang lebih besar, beserta
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa alasan-alasan di balik keputusan mereka
14 barang yang tertulis pada halaman tersebut.
tersebut adalah satu-satunya barang
yang mereka miliki di kapal tersebut. Ungkapkan jawaban-jawaban yang
Mereka harus membuat peringkat tepat dari kegiatan ini (silakan merujuk
berdasarkan tingkat prioritasnya, dari 1 pada tabel di bawah).
(paling penting) hingga 14 (paling tidak
penting), untuk membantu mereka Beritahu siswa-siswi bahwa peringkat
melewati ‘cobaan berat’ mereka di laut. yang diberikan telah ditentukan oleh
sekelompok pelaut ahli yang pernah
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa hilang di laut. Jika Anda mau, Anda
karena kapal tersebut berisi banyak dapat memberikan hadiah/penghargaan
orang, mereka tidak memiliki sisa ruang kepada tim yang paling sering menjawab
yang cukup untuk menampung seluruh secara tepat.
14 barang tersebut, sehingga mereka
harus memutuskan barang-barang apa
saja yang akan mereka simpan dan yang
akan mereka buang ke luar kapal!

Barang Peringkat Alasan
yang Tepat

Sebuah kompas 14 Hampir tidak ada gunanya, khususnya saat mengapung
di lautan terbuka tanpa daratan yang terlihat.
Sebuah cermin
cukur 1 Dari seluruh barang yang ada, cermin adalah yang
terpenting. Sinar matahari yang dipantulkan bahkan
Sebuah kawat bisa terlihat melampaui cakrawala.
nyamuk
Sebuah wadah 13 Tidak ada nyamuk di lautan terbuka dan fungsi-fungsi
besar berisi air lain dari kawat nyamuk tidak terlalu banyak.

2 Air memiliki fungsi penting untuk mengembalikan
cairan yang hilang melalui keringat. Wadah tersebut
juga bisa digunakan sebagai pelampung, jika
dibutuhkan.

244 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Barang Peringkat Alasan
yang Tepat

Sebuah kotak berisi 5 Cokelat menyimpan energi yang tinggi dan akan

batangan-batangan menghilangkan rasa lapar pada diri seseorang.

cokelat

Sebuah peta 12 Hampir tidak ada gunanya, khususnya saat mengapung
di lautan terbuka tanpa daratan yang terlihat.

Sebuah jaket 9 Akan berguna, namun sekali lagi, siapa yang akan
pelampung menggunakannya?

Sebuah kaleng 3 Bensin akan mengapung di air (lautan) dan dapat
berisi bensin dinyalakan menggunakan korek api untuk mengirimkan
sinyal meminta pertolongan

Sebuah botol berisi 10 Sangat berbahaya jika kondisi tubuhmu dalam
rum keadaan mabuk, karena akan menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan) pada tubuh, padahal kamu butuh
cukup cairan untuk bertahan hidup.

Sebuah radio 11 Kamu sudah pasti tidak akan terjangkau oleh stasiun-
stasiun mana pun.

Sebuah kain terpal 6 Ini akan sangat berguna. Dapat digunakan untuk
(lembaran plastik) mengumpulkan air hujan, berlindung dari matahari atau
digunakan sebagai layar.

Tali sepanjang 15 7 Terdapat beberapa kegunaan, termasuk membuat layar
kaki atau mengangkut puing-puing yang mengambang.

Sebuah senar 8 Kemungkinannya kecil bagi kamu untuk menangkap
pancing dan kail ikan dengan senar pancing yang sederhana di lautan
terbuka.

Rokok dan sebuah 4 Hanya koreknya yang berguna. Rokoknya buruk bagi

korek (pemantik api) kesehatanmu!

Fasilitasi sebuah diskusi kelompok menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana kamu mencapai keputusan sebagai tim untuk menentukan barang-

barang apa saja yang harus disimpan? Cara-cara apa yang kamu gunakan?

• Apakah proses pengambilan keputusannya dikendalikan oleh satu orang, atau
semua orang berpartisipasi secara adil/setara? Mengapa?

• Apa yang kamu perhatikan dari perilaku dan cara berkomunikasimu selama
kegiatan ini? Apakah kamu pasif (si tarsius), asertif (si burung merak) atau agresif

(si harimau)?

• Hal-hal lain yang kamu pelajari dari kegiatan ini?

Edisi Revisi 2020 245

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Pelajaran Keterampilan Hidup:
Bekerja Sama (Kerja Sama dalam Tim)

Ingatkan siswa-siswi bahwa kerjasama dalam tim yang efektif membutuhkan kita
untuk mendengarkan gagasan dan sudut pandang orang lain, bahkan ketika kita
tidak menyetujuinya sekalipun. Kita juga harus dapat menyampaikan pemikiran
dan pendapat kita tanpa bersikap agresif.

40 Kegiatan 2: Sungai Perubahan
menit
Pisahkan siswa-siswi berdasarkan pembagian kelompok yang sudah ditentukan pada
minggu sebelumnya.

Berikan selembar kertas flip chart besar dan beberapa spidol warna-warni kepada
masing-masing kelompok.

Beritahu siswa-siswi bahwa langkah pertama dalam merancang proyek mereka
adalah mengembangkan sebuah visi atau tujuan yang sama atas perubahan yang
ingin mereka lihat sehubungan dengan tema yang mereka pilih. Setelah itu, mereka
akan bertukar pikiran tentang solusi-solusi yang memungkinkan untuk diterapkan di
sekolah mereka.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar sebuah sungai yang mengalir di
tengah-tengah lembaran kertas mereka.

Jelaskan bahwa ukuran sungainya harus cukup lebar bagi seseorang untuk
membangun sebuah jembatan di atasnya untuk diseberangi.

Beritahu siswa-siswi untuk menuliskan tema yang mereka pilih di tengah-tengah
sungai tersebut.

Minta siswa-siswi untuk menuliskan kata ‘MASA KINI’ pada bagian bawah kertas, dan
kata ‘MASA DEPAN’ (jelaskan bahwa hal ini berarti minimal 5 tahun ke depan), pada
bagian atas kertas, seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini:

Masa Depan

246 Masa Kini
Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Berikan tiap-tiap kelompok waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan dan
mencatat situasi ‘masa kini’ di sekolah mereka, sehubungan dengan tema yang telah
mereka pilih.

Ingatkan siswa-siswi bahwa salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah
dengan memikirkan aspek SIAPA, APA, DI MANA, MENGAPA dan KAPAN dari tema
yang dipilih. Lihat contoh di bawah ini untuk permasalahan ‘merokok’:

Contoh permasalahan: ‘Remaja Mulai Merokok’
• SIAPA yang mulai merokok? Apakah permasalahan ini lebih mudah memengaruhi

remaja laki-laki atau perempuan?
• APA jenis rokok yang dikonsumsi oleh siswa-siswi? Berapa harganya?
• DI MANA siswa-siswi memperoleh rokok tersebut?
• MENGAPA siswa-siswi merokok? (rujukan: ‘Pohon Masalah’)
• KAPAN siswa-siswi mulai merokok?

Beritahu siswa-siswi untuk mencatat pemikiran mereka di salah satu sisi sungai
menggunakan kata-kata, kalimat-kalimat singkat dan gambar-gambar, jika mereka
mau.

Berikutnya, beri tiap-tiap kelompok waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan
dan mencatat keadaan ‘masa depan’ yang ingin mereka lihat di sekolah mereka
sehubungan dengan permasalahan yang mereka pilih.

Tanyakan kepada siswa-siswi:

Jika segala sesuatunya sempurna,
bagaimana siswa-siswi, orang tua dan
guru, dapat berpikir dan bertindak
secara berbeda sebagai hasil/akibat dari
tindakan mereka?

Menggunakan contoh ‘merokok’, siswa-siswi mungkin akan menyebutkan hal-hal
berikut ini:
• Melarang penjualan rokok di dalam batas-batas sekolah;
• Larangan untuk merokok di sekolah diterapkan oleh para guru;
• Siswa-siswi memahami bahaya merokok.

Beritahu siswa-siswi untuk mencatat pemikiran mereka di salah satu sisi sungai
menggunakan kata-kata, kalimat-kalimat singkat dan gambar-gambar, jika mereka
mau.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sekarang mereka akan memikirkan segala sesuatu
yang harus terjadi untuk membangun sebuah jembatan yang menghubungkan antara
‘masa kini’ dan ‘masa depan’. Jembatan akan menggambarkan aksi-aksi spesifik dan
sederhana yang dapat dilakukan untuk membahas permasalahan yang sudah mereka
identifikasi.

Edisi Revisi 2020 247

Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Beritahu siswa-siswi bahwa tiap-tiap jembatan harus menggambarkan sebuah
aksi yang terpisah dan spesifik, yang akan lebih mendekatkan siswa-siswi terhadap
pencapaian visi mereka. Tiap aksi/jembatan harus digambarkan dalam sebuah
kalimat. Beberapa contoh dari sebuah jembatan dapat berupa:
• Mendesain poster untuk mengajarkan siswa-siswi tentang bahaya merokok;
• Mengembangkan sebuah petisi untuk melarang penjualan rokok di sekitar batas-

batas sekolah;
• Meletakkan tanda-tanda ‘dilarang merokok’ di sekitar sekolah.

Beri tiap-tiap kelompok waktu 15 menit untuk mendiskusikan dan mencatat jembatan-
jembatan (aksi-aksi) mereka pada lembaran kertas mereka, seperti yang dicontohkan
di atas. Jumlah sasaran yang harus dicapai oleh siswa-siswi adalah 3-5 jembatan.

Jika waktu mencukupi, minta tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan gambar-
gambar mereka secara singkat di hadapan kelompok yang lebih besar, dan berikan
siswa-siswi kesempatan untuk memberikan beberapa tambahan dan perubahan.

5 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling berguna bagi siswa-siswi dari sesi ini?
2. Keterampilan hidup apa yang paling mereka pelajari pada pertemuan ini?

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Merencanakan Sebuah Proyek.

Catatan Guru Jangan lupa membaca
rencana pertemuan minggu
Tidak ada rencana aksi depan dan pastikan semua
pribadi untuk Modul 5. materi sudah siap!

248 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Pertemuan 21:

Merencanakan
Sebuah Proyek

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.
80
• 1 (satu) bungkus tusuk sate
menit • 1 (satu) bungkus marshmallow (atau kudapan lain yang serupa)
• 1 (satu) gulung selotip
• 1 (satu) gulung benang/tali

Catatan Guru Rangkuman Pertemuan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
menuntaskan sebuah rencana aksi untuk
membantu mereka menyampaikan
proyek mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang
dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpartisipasi • Merencanakan Aksi
• Kreativitas

Hasil Pembelajaran 249

Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Melakukan pendekatan terhadap sebuah permasalahan sederhana menggunakan

cara berpikir yang kreatif;
• Memecah sebuah tugas menjadi serangkaian langkah/tahapan;
• Memastikan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah

proyek.

Edisi Revisi 2020

Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Pesan Penting

Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Menghabiskan waktu yang cukup dalam proses perencanaan akan berpengaruh

pada tingkat kesuksesan proyek;
• Berpikir secara kreatif akan membutuhkan kemampuan untuk menguji sebuah

permasalahan dari sudut pandang yang berbeda-beda.

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Merencanakan Sebuah Proyek.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:
• Melakukan pendekatan terhadap sebuah permasalahan sederhana menggunakan

cara berpikir yang kreatif;
• Memecah sebuah tugas menjadi serangkaian langkah/tahapan;
• Memastikan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah

proyek.

20 Kegiatan 1: Penyelesaian Masalah Secara Kreatif
menit
Pisahkan siswa-siswi berdasarkan pembagian kelompok yang sudah ditentukan pada
minggu sebelumnya.

Catatan Guru

Sebelum memulai kegiatan ini, guru harus menyiapkan satu kartu, selembar kertas
atau post-it yang bertuliskan nama dari masing-masing siswa-siswi di bagian
atasnya. Kartu-kartu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak atau kantong.

Berikan materi-materi (bahan-bahan) berikut kepada tiap-tiap kelompok. Pastikan
tiap-tiap kelompok menerima jumlah materi yang sama:
• Sekitar 10 (sepuluh) tusuk sate yang bersih;
• 1 (satu) bungkus marshmallow atau permen/manisan kenyal yang ringan;
• 1 (satu) gulung selotip; dan
• 1 (satu) utas benang/tali sepanjang lengan.

250 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Click to View FlipBook Version