l
"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan
Al-Qur'an untuk dijadikan pelaiaran, maka
adakah yang hendak mengambil pelajariln? "
@S.Al-Qamar [54J: 17)
ENSTKLOPEDIA AL.QUR,AN
Kaiian Kosakata
\
Q
QABAS ( ,r.3 ) l57l:13 menunjuk pada makna'mengambil atau
Kata qabas ( c4 ) terambil dari akar kata yang mempergunakan cahaya sebagai penerangan'.
-terdiri atas tiga huruf, yattu qdf ( ,-5\ - bA ( V ) Ayat itu berkaitan dengan garribaran situasi
orang-orang munafik pada hari akhirat yang
sin ( d ). Menurut Ibnu Faris, makna pokok dari
berkata kepada orang-orang beriman "Tunggu-
akar kata tersebut menunjuk pada 'salah satu
lah kami supaya kami dapat mengambil se-
sifat api' kemudian dipakai untuk menunjuk
'nyala api', lalu berkembang lagi sehingga bagian dari cahayamu".
dipakai di dalam arti'cepat' yang dianalogikan Ibnu Abbas dan Abu Umamah me-
kepada nyala api yang cepat menyambar. ngatakan bahwa pada Hari Kiamat nanti,
manusia akan diliputi oleh kegelapan, Al-
Pejantan yang prematur atau cepat orgasme
Mawardi memperkirakan hal itu terjadi setelah
disebut fahlun qabis (; t* ). Kata itu, juga
ditentukan siapa yang beruntung dan siapa
dipakai dalam arti'mengambil' dan'menuntut'. yang celaka. Setelah itu datanglah cahaya yang
dapat dipakai untuk berjalan. Menurut para
Di dalam Al-Qur'an, bentuk kata yang
mufasir orang-orang beriman akan diberikan
digunakan dari akar kata tersebut ada du4 yaitu cahaya yang dapat dipakai berjalan melewati
bentuk qabas (.i) yang terdapat pada dua titian, masing-masing sesuai amal perbuatan
mereka. Orang munafik juga diberi cahaya,
tempat, yaitu di dalam QS. Thaha [20]: L0 dan
An-Naml l27l:7, bentuk kedua adalah benlukfi'l tetapi cahaya itu hanya cahaya semu atau
mudhhri', naqtabis ( u ,3 ), yang terdapat pada satu
tempat yaitu di dalam QS. Al-I{adid [57]: 13. tipuan sebagai balasan bagi mereka yang telah
Penggunaan bentuk qabas ( ,i ) yung berusaha menipu Allah di dunia, sebagaimana
terdapat pada QS. Thaha [20]: 10 dan An-Naml dikatakan di dalam QS. An-Nisd' l4l: 142,
l27l: 7, menunjuk pada makn a ' ap7' atau 'nyala
api'. Ayat tersebut berkaitan dengan kisah Nabi + k i( "€ i,i o g'g2Ai'At )" s esungguhny a
Musa as. ketika melakukan perjalanan bersama orang-orangmunafik itu menipu Allah dan Allah akan
istrinya dan tersesat di kegelapan malam di membalas tipuan mereka". Ada juga yang me-
ngatakan bahwa orang munafik juga pada
dekat bukit Thur Sina lalu ia melihat cahaya api awalnya diberi cahaya karena mereka ikut ber-
di sisi bukit itu sehingga Nabi Musa menyuruh dakwah di dunia (secara lahiriah) dan dia
istrinya menunggu karena ia akan mendatangi bukan orang kafir, kemudian cahaya tersebut
ditarik kembali karena kemunafikannya. Se-
tempat itu dengan harapan mudah-mudahan ia dangkan, Abu Umamah mengatakan bahwa
hanya orang Mukmin yang diberi cahaya se-
bisa pulang dengan membawa api dari tempat dangkan orang kafir dan orang munafik di-
itu untuk dibuat alat penerangan jalan (suluh).
Penggunaan bentuk fi'il mudhkri', naqtabis
( *,!X ) yang terdapat di dalam QS. Al-Hadid
743 ENsr rlopEun Ai,-Qun'aN
Qabdhatt Qabdhah
biarkan di dalam kegelapan, tanpa memperoleh al-qdbidh ( .rz,;-Ai ) dm al-bdsith ( $Ut ) sebagai
sedikit pun cahaya. Sementara itu, Al-Kalbi sifat Allah, tetapi ditemukan kata kerja dengan
menafsirkan bahwa orang munafik justru pelakunya Allah, antara lain,
menggunakan cahaya orang-orang Mukmin
6*i;tt |i,iii G Ai ei ,y* ,siit s J
untuk menerangi mereka walaupun mereka
ly3rr*:; ':"2+; 3zr-" f:ti3 " {71
sendiri tidak diberi cahaya dan saat mereka
berjalan, tiba-tiba Allah mendatangkan angin " Siryakah yangmnu mernbui pinjmnm kepada Allah antu
dan kegelapan yang menyebabkan cahaya itu pinj mnm ymgbaik (mmaflcal*an hartmya di j alan Allalt)
tidak bisa lagi digunakan sehingga mereka
berseru kepada orang Mukmin sebagaimana di makn Allalt aknr rnelipatgrndakmt ryntbayaran kepadnry a
daqanlipat gmda y mrgbanyak Dan Allalt menyempitknt
dalam ayat itu, (irit a #u,pil "Tunggu'
dan melapangknn (rezekD serta kepada-Nyalah knmu
lahkami supayakami dapat mengambil sebagian dari
dikemb al ikan ". (QS. Al-Baq ar ah l2): 245).
cahayamu". QS. Al-Hadid [57]:13.
Ayat di atas menjelaskan balasanAllah bagi
c; Muhammad Wardah Aqil t:
orang-orang yan9 menafkahkan hartanya di
jalan Allah dengan balasan yang berlipat ganda
QABDHAH(i";;i) pada hari akhirat kelak; lanjutan ayat dengan
Kata qabdhah bentuk mashdar dari kata qabadha - kata "Dan Allah menyempitkan dan melapang-
yaqbidhu-qabdhanlqabdhatan ((,;i - ?,X" - ?.1 kan" menunjukkan kekuasaan dan kewenangan
'z$j).Para ahli bahasa sepakat bahwa makna Allah terhadap hamba-Nya yffig menafkahkan
dasar kata tersebut adalah 'mengambil dan hartanya di jalan yang diridhai Allah swt.
menghimpun pada sesuatu'. Dari sini lahir makna- Kata qabdhah (^:b-j ) di dalam bentuk kata
kerja juga ditemukan ketika Allah menguraikan
makna seperti'menahan','menggenggam',
' menghalangi',' kikir', dan'menyempitkan'. Kata kekuasaan-Nya memanjangkan dan memendek-
qabdhah(azS) adalah antonim dari kata basthatan kan bayang-bayang serta keadaan bumi yang
( zLU ) yang terambil dari akar kata basatha - berada di dalam genggaman tangan-Nya. (QS. Al-
Wyab:sru)thuya-nbgasmthaaknlnbaasdthaastaanrn(yWa a. d-aWlah" -'L;. FurqAn l25l: 45-46 dan QS. Az-Zumar l39l:67).
Pada ayat lain, Allah menjelaskan bahwa bumi
'keter-
hamparan'; dari makna ini lahir makna-makna seluruhya di dalam genggaman-Nya pada Hari
lain seperti'memperluas' dan'melapangkan'. Az- Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-
Zajjaj, pakN bahasa Arab yang menulis tentang Nya. Dua ayat ini masing-masing menjelaskan
Asm6' ul-Husrd ( G*t lGlr ) berpendapat bahwa kekuasaan Allah mengatur alam ini sesuai dengan
tidak etis menyebut Allah al-qdbidh ( ) tanpa hukum-hukum alam yang telah ditetapkan
menyebut a/-bAsilh ( .LrQt ) karenakes"aetm-Apiurnaan kepada tiap-tiap makhluk y*g ada di dalamnya.
kekuasaan Allah baru tercermin dengan me- Ayat 45 dan 46 surah Al-FurqAn menjelaskan
nyebut keduanya secara bersamaan. |ika Anda perihal kehidupan di dunia sedangkan ayat 67
berkata "Si A menggenggarn persoalan saya dan surah Az-Zumar menjelaskan kemampuan Allah
menghamparkannya", itu menunjukkan bahwa mengafur segala urusan di akhirat kelak.
dia menguasai persoalan Anda demikian tulis Menurut M. Quraish Shihab di dalam
Az-Zajjai. bukunya Menyingkap Tabir llahi, menyebut Allah
Kata qabdhatan ( z:25 ) dengan segala bentuk AAisebagai al-qhbidh ( ) saja, tanpa menyebut
turunannya di dalam Al-Qur'an disebut 9 kali al-bdsith ( .LrQl ); dapat menimbulkan kesan
dalam enam surah (empat Surah Makkiyah darr negatif jika menggenggam diartikan sebagai
dua Surah Madaniyah); misalnya QS. Th6hA [20]: 'kikir'; padahal, itu hanya menggambarkan
96 dan QS. Az-Zumar l39l: 67. bahwa yang berhak memberi dan mencabut
Di dalam Al-Qur'an, tidak ditemukan kata
rezeki seseorang dari tangan-Nya hanyalah
Ka.jian Kosaka ,, 7 44
Qabclhah Qabir
Allah swt. sendiri. Dia yang memperluas rezeki si kaya sehingga
terasa tidak ada lagi baginya kebutuhan serta
Walaupun di dalam Al-Qur'an tidak di- menahannya dari si miskin sehingga bagaikan
habis sudah di sisinya. Dia juga menyempitkan
temukan kat a al-qhbidh dan al-bfrsithyarrg menujuk sehingga hati terasa sesat dan melapangkannya
sehingga sirna segala keresahan. et Murni Badru se
kepada Allah, kedua kata ini ditemukan pada
hadits Rasulullah saw., yakni sabda beliau ketika
salah seorang sahabat mengusulkan agar Nabi
menetapkan patokan harga menghadapi kenaikan qAur ( .lyg )
harga-harga. Beliau bersabda, "Sesungguhnya
Allah adalah pencipta Aa aLqdbidh ( ;,;t-ali 7, of Kata qdbil ( Jqu ) adalah bentuk ism fd'il dari kata
4q\bAsilh ( ), dm ar-rdziq ( O;.tlt 7, penetap harga. t'k Jfqabila, yaqbalu qabfilan wa qubfilan fahuwa qdbil
t';; E ), berakar dari huruf
Sesungguhnya aku berharap bertemu dengan ( bn'rit
Allah dan ketika itu tidak seorang pun dari kalian qdf, bd, dm l6m menunjukkan arti 'menghadap
yang menuntutku menyangkut penganiayaan
pada sesuatu'. Dari makna denotatif tersebut
darah atau harta" (HR. Abu Daud, At-Turmudzi, berkembang menjadi, antara lain: 'bagian depan'
dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik). karena itulah yang menghadap; 'menerima'
Ditemukan juga sabda Rasulullah saw.,
karena mendapatkan sesuatu dengan meng-
"Sesungguhnya Allah menahan nyawaljiwa
hadap kepadanya;'mencium' karena menyentuh
kamu bila Dia menghendaki dan mengembali- dengan bagian badan (muka) yang digunakan
kannya jikaDia menghendaki." Hadits ini sejalan
menghadap;'mendatangi' karena menghadap
maknanyadenganfirman Allah di dalamQS. Az-
Zumar [39]: 4 yang menjelaskan keadaan jiwa kepada sesuatu yang dituju; 'kiblat' karena
manusi4 baik di waktu hidup maupun di dalam
tempat menghadap; 'sebelum' karena terjadi/
terwujud lebih dahulu (di bagian depan) dari-
keadaan tidur. Begitu pula di dalam hidupnya di pada yang lain.
dunia serta kematiannya semuanya di dalam Kata qdbil ( ,!ti ) dan pecahannya di dalam
genggaman dan kekuasaan Allah swt. Dari sini Al-Qur'an terulang 294 kalidanqhbil sendiri hanya
dapat dipahami bahwa Allah bersif at al-qhbidh ditemukan sekali, yaitu di dalam QS. GhAfir [rtO]:
3. Penggunaan kata qAbil ( )4u ) di dalam ayat itu
( 6,1Ai ); artinya Dia mencabut dan menahan roh
saat kematian dan saat tidur, sebagaimana Dia berkaitan dengan Allah sebagai qdbilit taubi
juga menahan rezeki, sesuai dengan hukum-
hukum yang ditetapkan-Nya, sesuai dengan ( VA rp.ti = Penerima taubat hamba-Nya yang
memohon pengampunan-Nya). Meskipun di
kebijakan yang ditempuh-Nya. Dari penjelasan dalam ayat tersebut menggunakan bentuk
inilah ada yang memahamikala qabdhatan ( t,z'^l ) kalimat ismiyah (subjek predikat); ntrrnun, me-
al-qdbidh ( .rz,t-;Si ) dengan mengaitkannya dengan ngandung makna benh* fi'liyah ymg berkaitan
b1tkatabasthatan ( $U ) atau al-bdsith ( dengan wakfu, yakni Allah b artl " ikan" menerima
). Kalau
aLqilbidh ( .rz,;-Ai ) bermakna'mewafatkan' dengan tobat hamba-Nya apabila benar-benar tobat.
menahan nyawa sehingga tidak kembali ke ?;tUngkapan 4 ilbilit-taubi ( Jy=Penerima
jasmani maka al-bdsith ( tr"Ut ) adalah 'meng- tobat hamba-Nya yang memohon pengampun-
hampar' dan 'melepaskan' sehingga bangkit an-Nya) didahului oleh ghdfiridz- dzanb ( ;31 ;G
kembali setelah kematian pada hari kebangkitan = Yang mengampuni dosa). Selintas kedua
kelak. ungkapan tersebut memunyai maknayang sam4
Imam Al-Ghazali menyimpulkan bahwa al- tetapi masing-masing memunyai makna khusus
qdbidh ( At-a:i ) adalah 'yang menggenggam' tersendiri. Ungkapan gh Afiridz-dzanb ( ;'-,St }G --
Yang mengampuni dosa)lebih memunyai makna
nyawa saat kematian dan menghamparkannya.
Dia juga'yang menggenggam' sedekah dari orang menutup. Yaitu menutup kesalahan hamba-Nya
kaya dan menghamparkan rezeki orang miskin. sehingga teranulir atau terhapus dan menutup
745 ENsrxi.openra Al Qirii'arv
Qabil Qabl
jalan terulangnya kembali kesalahan dan dosa mereka (Qabil dan Habil) diperintahkan untuk
melakukan kurban. Habil sebagai peternak,
itu. Hal ini dapat dipahami dari syarat untuk
memilih ternaknya yang paling baik. Sedangkan,
r#mendapatkan maghfirah ( = ampunan), yaitu Qabil, sebagai petani, memilih hasil panennya
menyesali kesalahan, memohon maghfirah-Nya, yang tidak baik. Setelah masing-masing me-
dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali lakukan kurban, ternyata yang diterima kurban-
sebagaimana di dalam QS. Ali 'ImrAn [3]: 135, nya adalah kurban Habil sehingga membuat
Qabil sangat iri hati dan membunuh saudara-
yang semuanya menunjuk pada menutup jalan nya. .' Muhammadiyah Amin *
terulangnya kembali kesalahan itu. Oleh karena QABL ( Jl )
itu, jika tidak hati-hati menjaga tiga syarat Di dalam Al-Qur'an, kata qabl dan kata yang
seakar dengannya terulang sebanyak 342 kali.
tersebut, kesalahan atau dosa yang pernah Secara baha sa, qabl berarti' dhiddu ba' d' ( g:. 54 ),
terjadi ada kemungkinan untuk terulang kem- yakni lawan dari kata'sesudah' (ba'd adalahjenis
tltbali. Adapun ungkapan qdbilit-t aub an 1 Su -- kata yang sama dengan qabl). Muhammad
Ibrahim Anis mengartikan kata qabl dengan
Penerima taubat hamba-Nya yang memohon
keadaan (dzarf) yang menunjukkan kepada masa
pengampunan-Nya) ini terkandung kasih sa-
lalu. Seperti al-yaumus-sdbiq ( 6,,tAt irJt = hari ke-
yang Allah yang luas kepada hamba-Nya,
meskipun telah berpaling dari-Nya. Hal ini marin/yang dulu), atau madrasatun sdbiqah
terbukti dengan penggunaan kata at-tawwdb (z;",L\t)i = sekolah tempat belajar dulu).
( qt$t = Maha penerima tobat), sebagai sifat Dari beberapa pengertian secara bahasa di
atas, pada hakikatnya semua kata qabl meng-
Allah swt. yang terulang sebelas kali, sembilan isyaratkan kepada pemakaian untuk masa yang
dilewati (taqaddum zamdnil. Adakalanya yang
kali di antaranya beriringan dengan kala ar-rabim dimaksud adalah masa lalu itu telah berselang
beberapa waktu, atau masa yang akan datang
( glt = Maha Pengasih). Didahulukannya sebelum dilalui, ataupun yang menunjukkan
ungkapan ghdfiridz-dzanb (;'$;6 = Yang me- hari akhirat atau Hari Kiamat.
ngampuni dosa) dari p ada q 6bitit:i aubi ( q'i!! SG Pemakaian qabl tnttrk masa yang telah
berlalu menunjukkan bahwa kejadian itu me-
= Penerima taubat hamba-Nya yang memohon
rupakan penjelasan Allah kepada Nabi
pengampunan-Nya) karena Allah swt. baru
Muhammad saw. tentang peristiwa yang telah
akan menerima hamba-Nya yang kembali terjadi pada masa-masa sebelum kerasulannya'
kepada-Nya jika telah diampuni dosanya. Seperti firman Allah di dalam QS. Al-Baqarah
Kata qdbil ( .!ti ) juga digunakan sebagai l2l:8e:
nama dari salah seorang anak Nabi Adam as. u +;t ?;; t:Jt
Meskipun kata qkbil ( .-!,i I dengan makna i]; e .,:e * lrri eiit & 3rF.n:r" ;"
demikian tidak disebutkan secara eksplisit di Y'f i-L
dalam Al-Qur'an; namun, kisahnya dapat (Wa lmnmh j 6' altum kitdbun min' indill1lti mushnddiqun
ditemukan di dalam QS. Al-Malidah [5]: 27. Ayat limi ma'ahum wa kdrfi min qablu yastaftihitna 'ala
tersebut menceritakan tentang terjadinya
alladilna knfarir fa lmnmi j k' alrum m6' araftt kafarfi bih..' )'
pembunuhan pertama kali, yaitu putra Nabi " Dan ketika datang kepada mereka Ktab Al-Qur' an y ang
Adam as. yang bernama Qabil membunuh mernbenarkan apa y ang ada pada mereka (kadatangan
saudaranya Habil. Latar belakang terjadinya
peristiwa adalah suatu ketika Nabi Adam as.
menikahkan anaknya Qabil yang berparas
tampan dengan puterinya sendiri, kembaran
Habil, yang tidak berparas cantik. Sedangkan,
Habil dinikahkan dengan kembaran Qabil yang
berparas cantik. Qabil tidak dapat menerima
pernikahan itu karena mendapatkan istri yang
jelek parasnya. Untuk mengatasi masalah itu,
Kajian Kosakata 746
Qabl Qadirn
Muhmnmad telah dibenarkm di dalam Ktab Taurail pada bercampur dengannya sebagaimana firman
hal mereka sebelumny a biasa memohon (kedatangan nabi) *i iti'i'xAllah di dalam QS. Al-Baqarahl2):237:
,Li'$ oi F a sr6iL 6s
untuk m emp er ol eh kem en an g an at as o r an g- o r an g knfir ;
j:"; t';4
ketika datang kepada mereka apa yang telah mereka
ketahui, muekn mengingkarinya.... " (wa 'in thallaqtumfihunna min qabli 'an
Penjelasan kala qabl di dalam maksud yang f ft am as stthunn a w a q ad ar adhtum I ahunn a ari dh ah
sama juga tercantum di antaranya di dalam QS. fa nishfu md far adhtum... ).
Al-Ma'idah l5l:77, QS. Al-A'rAf l7l:173, QS. Ar- dan jikaknnu menceraiksn bti-istrimu sbelum kmnu
R0m [30]: 42, dan QS. Al-An'Am 16l:1,47. Kisah-
kisah sebelum kerasulan Nabi Muhammad bucampur dmganny a, pada sebelumny a telah kamu
bertujuan sebagai pelajaran bagi umat sesudah-
tentukan mas kmninny a, makn bay arlah sEaruh dari
nya. Namun dengan mengemukakan kisah-kisah
tersebut, adakalanya ada yang menjadi kokoh maskmoin y ang t el ah kamu t entukmt itu... ).
imannya dan ada pula sebaliknya.
Pemakaian yang sama juga ditemukan di
Pemakaian kataqabl untuk masayang akan
antara QS. An-N0r [24]: 58 tentang keharusan
datang di dalam arti sebelum dilewati. Maksud bagi budak dan anak di bawah umur minta
yang terkandung di dalamnya, adakalanya:
a) Merupakan peristiwa yang telah terjadi masa izin sebelum memasuki rumah di dalam tiga
lampau, tetapi isinya mengarah kepada masa hal, yakni: sebelum terbit fajar, ketika yang
yang belum terjadi, dan dipakaikan untuk
punya rumah sedang membuka pakaian serta
peristiwa yang bersifat terus menerus
sesudah shalat Isya. Bencana yang akan
sampai waktu yang tidak terbatas. Umpama-
nya penjelasan tentang kaum Yahudi dan terjadi, tetapi sebenarnya telah diketahui oleh
Nasrani yang beriman sebelum kematian
merek4 sebagaimana firman Allah dalam QS. Allah sebelumnya (QS. Al-Hadid l57l:22).
An-NisA' [4]: 159: wa'in min ahli al-kithbi illd Pemakaian kata qabl yang menunjukkan
;layu'minannabilfr qabla mautih ( ?:5.)i,Fi oli kepada hari akhirat atau Hari Kiamat, yang
F:; ,F 'r1;r35 {l )' riturt orang ving ingin
umumnya berisikan peringatan bagi manusia
mati syahid dalam peperangan, padahal pe-
untuk banyak mempersiapkan bekal berupa
perangan itu belum mereka lewati, se-
bagaimana firman Allah di dalam QS. Ah iman dan amal saleh, sebab tidak akan mungkin
'ImrAn [3]: 1tt3 walaqad kuntum tamannaunal- kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahan
imr"alut,artmi.Finqaryblia=nt.a..ldqaaunhsue( s,ur"ntgagi u|h*nyaikkaimi3u sebelumnya. Di antara firman Allah yang me-
mengharapkan mati (syahid) sebelum meng- nyuruh melaksanakan shalat dan menafkahkan
hadapinya ...). Demikian juga kisah Firaun
sebelum datang suatu hari [kiamat], yang tidak
yang mengharuskan bagi para pengikutnya ada lagi transaksi jual beli dan persah abalan (min
minta izin dulu sebelum beriman kepada qabli 'an ya'tiya yaumun lfr,bai'un fihi wa M khilAl
Nabi Musa as. (QS. Thaha l20l: 71.; Asy- F;=!b io o & $U.CV oi
[es. Ibr6him
Syu'arA' lzQ: a9).
{14}: 311), serta QS. Ar-R0m [30]:43 dan QS. Al-
b) Merupakan penjelasan dari peristiwa yang
bersifat terus menerus sampai waktu yang Baqarah l2): 254. Demikian juga tentang pen-
tidak ditentukan. Umpamanya keharusan bagi jelasan orang yang karena dosa-dosannya di
suami membayar separuh maskawin jika ia dunia ingin dicepatkan siksaannya sebelum
menceraikan istrinya sebelum sempat ia
masa perhitungan datang (QS. Shad [38]: 16),
serta peringatan Allah untuk cepat kembali
kepada kebenaran sebelum datang siksaan
(kiamat) yang mana tidak akan ada pertolongan
lagi (QS. Az-Zumar [39]: 54 55). oovor*lr*on o
;O'*
QADrM ( F# )
Qaffim ( trr$ ) dengan semua kata yang seasal di
747 ENsixi-opnptn Al Qr-rn'aN
Qadirt Qadirn
dalam Al-Qur'an disebut 48 kali. Dari segi Penjelasan ini bertujuan suPaya orang menjauhi
bahasa, menurut Ibnu Faris, kata qadim ( trrtt ) perbuatan jahat atau dosa. Dosa itu dilakukan
oleh tangan mereka sendiri. Allah tidak akan
berasal dari qadama - yaqdumu ('l-6"ii ) yang
menganiaya hamba-hamba-Nya (QS. Al-AnfAl
berarti 'terdahulu'. Kata ini kemudian berubah
[8]: 51).
arti sesuai dengan konteks pembicaraan. Qaffim
Sebaliknya, kata qaddamat ( .-:n ) juga
( trr$ ) diartikan juga sebagai 'masa lampau' atau
'zaman awal'. dipakai untuk orang-orang beriman suPaya
mereka mempersiapkan amal kebaikan untuk
Menurut Al-Ashfahani qadam ( pt3), aqddm
kehidupan masa datang (QS. Al-Hasyr [59]: 18).
( pr.iii I berarti 'telapak kaki'. Semua kata ini searti
Penggunaannya di dalam benltk fi'l
dengan tbaqisaaddbuemra(rtCi thrta)d,iytsa(it.u*'tyerd=ahbualruu'.), Kata
bisa mudhfrri' , tuqaddimfi ( f;3d ), bisa berarti 'memberi'
ini juga (QS. Al-MujAdilah [58]: 12). Ayat ini berbicara
berarti'kemuliaan','keberadaan sesuatu ter- tentang sedekah.
gantung pada sesuatu yang lain', seperti bi- Di samping itu kata tuqaddimit ( fy$: ) iuga
langan dua tergantung kepada bilangan satu. bisa berarti 'mendahului' (QS. Al-HujurAt [49]:
1). Yang dimaksud mendahului di sini adalah
Qadim ( d+, ) dipandang dari segi masa,
berlawanan dengan baq|' ( 16; = kekal [tak menetapkan hukum sebelum Allah dan Rasul
berakhirl). Qadim ( elt ) untuk masa lalu, se- menetapkannya.
dangkan baqd' (otii ) untuk masa depan. Selain itu kata tuqaddimfi (fyk ) bisa juga
Al-Qur'an, menggunakan bentuk fi'l midli berarti 'berbuat atau melakukan' (QS' Al-
(masa lalu) untuk kata qadim ( trr$ ) berkaitan Baqarah [2] : 110 dan QS. Al-Muzzammil [73] : 20).
Kedua ayat itu berbicara tentang beberapa amal
dengan peristiwa yang tidak menyenangkan atau
yang bisa dilakukan untuk memperoleh gan-
sekurang-kurangnya menjadi peringatan untuk
jaran Allah, di antaranya shalat, baik yang wajib
suatu perbuatan manusia. Hal-hal yang tidak
maupun yang sunnat yang dilakukan di tengah
menyenangkan itu di antaranya menjelaskan
malam atau sepertiga malam.
amal yang tidak berarti (QS. Al-FurqAn [25]: 23).
Kata perintah qaddimfi (f;rti) berarti'ber-
Di sini Tuhan memperhatikan amal baik yang
buatlah kebajikan'. Perintah tersebut di dalam
dikerjakan seseorang, tetapi karena orang itu tidak
konteks melaksanakan tanggung jawab kepada
beriman amalnya tidak memunyai arti apa-aPa.
istri (QS. Al-Baqarah l2l: 223) atau'sedekah' (QS.
Di samping itu, kata qadim ( eI ) i"g, Al-MujAdilah [s8]: 12).
menjelaskan keadaan sekelompok orang berdosa Kata taqaddama (i'ui ) juga berarti 'me-
yang saling menyalahkan di depan neraka. Pada lakukan', apakah itu dosa atau kebaikan.
waktu itu mereka juga mengharapkan supaya Katayastaqdimttn ( o';W" ) dipakai untuk
orang yang menjerumuskan mereka diberi azab menjelaskan waktu atau masa. Di dalam hal
meminta berarti minta dipercepat. Kata ini
yang lebih berat di dalam neraka (QS. ShAd [38]:
dijumpai di dalam tiga ayat (QS. Al-A'rAf l7l:34,
61). Pertengkaran ini juga dijawab oleh Tuhan QS. SabA' [34]:30, dan QS. An-Nahl [16]:61). QS.
Al-A'rAf l7l:34, menjelaskan bahwa setiap umat
dengan melarang bertengkar dan bagi mereka
memunyai ajal. Umat di sini bisa berarti
sudah disiapkan siksanya (QS. Qaf [50]: 28).
generasi. Setiap generasi memunyai waktu
Penjelasan di dalam bentuk fi'l mddhi, kejayaan dan keruntuhan. Umat nabi-nabi juga
qaddamat ( .-Ti), juga berarti 'mempersiapkan'. memunyai waktu kejayaan dan keruntuhan.
Pengertiannya di sini adalah melakukan sesuatu Masa kejayaan dan keruntuhan itu tidak dapat
(,;!iuntuk masa depan. Kala qaddamat dipercepat. Di samping itu, masa yang tidak
) disebut
bersamaan dengan kata aifr (.f 1jf = tangan). Pada
umumnya kata itu dipakai untuk menjelaskan
perbuatan orang-orang kafir dan munafik serta
dosa yang siksanya akan diterima di akhirat.
Kaiian Kosakata 748
Qziclir Qiclir
dapat dipercepat adalah Hari Kiamat (QS. SabA' terdiri dari huruf-huruf qdf, dil, dan 16', yang
[34]: 30) serta masa hidup dan meninggalnya
manusia (QS. An-Nahl [16]: 61). makna dasarnya adalah batas terakhir dari sesuatu.
Kataqadam( pii l aan al-aqddm( pritlr ) Uisa Bila Anda berkata qadar (kadNnya sedemikian),
berarti 'kedudukan' (QS. Yffnus [10]: 2),'pen-
dirian' (QS. Al-AnfAl [8] : 1 1, QS. Muham mad l47l: maka itu berarti Anda telah menjelaskan batas
7, dan QS. Ah 'ImrAn l3l: L47), dan bisa pula
berarti'telapak kaki' (QS. An-Nahl [16]: 94 dan akhir dari mutunya. Kuda yang kedua kaki
QS. Fushshilar |4ll: 29).
belakangnya dapat mencapai tempat kedua kaki
Kataqaffim ( eI ) memunyai dua arti, yaitu
depannya ketika berlari, di namai aqdar ( ,ii ),
'dahulu atau lama' dan'tua'. Di dalam QS. Y0suf
lLZl:95, kata ini berarti 'lama' , yaitu berkenaan karena yang demikian itu langkah terpanjang
dengan jawaban keluarga Ya'qub ketika nabi
bagi kuda. Firman Allah: "Wa mi qadaru All6h hnqqa
Allah ini mengatakan bahwa dia sendiri men- 3; 'iiqadrih ( -02.,i
cium bau Yusuf. Pengertian ini juga dijumpai |t'.,tt C't) "yangberarti"me-
pada waktu orang kafir mengatakan bahwa Al- reka tidak mengagungkan Allah sampai batas akhir
Qur'an itu dusta yang lama (QS. Al-Ahqirt lbl: pengagungan sesungguhny a" (QS.Al-An'am [6] : 91).
11). Mengartikan qadim ( grI ) sebagai 'tua' Dalam Al-Qur'an, kata qddir ditemukan
dijumpai juga di dalam penjelasan Al-Qur'an sebanyak tujuh kali, semuanya menunjuk
kepada Allah swt.; lima di antaranya dalam
tentang perputaran masa sebulan. Perputaran
konteks meyakinkan mereka yang ragu tentang
itu ditandai dengan perubahan bentuk bulan
dari satu posisi kepada posisi yang lain (QS. kekuasaan dan kemampuan-Nya mencipta
YAsin [36]: 39). Bentuk bulan itu pada awal
bulan kecil, menjadi purnama, dan terakhir manusia dan membangkitkannya setelah ke-
kembali seperti tandan kering yang melengkung. matian, dan masing-masing satu dalam konteks
Kata al-aqdamirn ( ti:i<lt ) berarti 'orang- menurunkan mukjizat yang bersifat indriawi
orang terdahulu' (QS. Asy-Syu' arA' 126l: 7 6). Ay at untuk membuktikan kebenaran Rasul-Nya, dan
itu berbicara tentang kisah Ibrahim waktu yang terakhir tentang siksa bagi yang mem-
berdialog dengan umat penyembah berhala. bangkang. Ayat-ayat tersebut kesemuanya
Para penyembah berhala menjelaskan bahwa ditujukan kepada mereka yang ingkar. Per-
mereka menyembah apa yang telah disembah hatikanlah antara lain QS. Al-An'Am [6]: 37 dan
oleh nenek moyang mereka dahulu. Al-aqdamttn Al-IsrA' l17l:99.
Bentuk jarnak dNi qddir, dalam Al-Qur'an
(::rlj.\t ) berarti 'orang-orang dahulu' atau
terdapat sebanyak lima kali dalam benhlk qhdirfin
'nenekmoyang'.
(;.,;.,1s ) dan dua kali dalam bentuk qddirin
Kalaal-mustaqdimin(;;-_iZ:,tt) jugaberarti ( u-q:v ). Lima di antara yang berbentuk jamak
ini, menunjuk kepada Allah dan kesemuanya
'orang dahulu' (QS. Al-Hijr [L5]: 24). Ayat itu
berbicara tentang kekuasaan Allah yang me- dalam konteks pembicaran tentang siksa, sedang
liputi alam semesta. Di sini Allah menjelaskan
bahwa Dia telah menjadikan sesuatu dan Dia dua sisanya menunjuk manusia durhaka. (Lihat
juga yang memeliharanya. Untuk semua makh- antara QS. Al-Mu'minffn [23]:95 dan QS. Al-
luk sudah dipersiapkan oleh-Nya sarana ke- Mu'minffn [23]:18).
hidupan. Tuhan mengatakan bahwa Dia menge- Dari uraian di atas, dapat disimpulkan
tahui umat terdahulu. €e Af'raniati Affan ce bahwa kata Qddir atau Qhdirftn yan9 menunjuk
kepada Allah, semua dikemukan dalam konteks
qAom (.rlt! I
Kata qddir (;6 ) terambil dari akar kata yang kecamaan dan peringatan tentang kekuasan
Allah kepada yang membangkang. Di sisi lain,
dua ayat yang masing-masing menggunakan
kataQfidirirn danQddirin yang menunjuk kepada
manusia, disandang oleh manusia-manusia
durhaka, yang bermaksud menggunakan ke-
kuasaannya untuk menindas yang lemah serta
749 Erusrrcloppnrn Ar- Qun'nN
Qartir Qadzaf
menduga kekuasaan dan kemamPuannya dapat lama percaya bahwa Tuhan itu terbatas oleh aturan-
mengalahkan kehendak dan kekuasaan Allah atur an lo gika. Kal au Tuhnn itu t ak dap at membuat satu
swt. Perhatikan kedua firman yang menS- segitiga y ang jumlalt sudutny a di dalarn tidak mmryakmt
gunakan kata-kata tersebut dengan pelaku
manusia. (QS. Al-Qalam [68]:25 dan QS. Ytnus 180 derajat, maka mustahil pula kalau Tuhan itu
[10]: 2a). membuat makhluk y ang tidak mengandung sifat-sifat
Imam Ghazali menjelaskan makan Qddir kemakhlukmt. Kta tidak aknn pemah mendapat air ymg
yang merupakan sifat Allah dengan menyatakan menghilangkan dahnga, tetapi tidak dnpat menenggelam-
knn marutsia. Kta tidak dapat mempuny ai api y mg dnpat
bahwa ;'ri (qudrah [kekuasaan]) adalah yang
kita pakai untuk memasak, akan tetapi tidak meng-
dengannya wujud sesuatu berdasar iradah dan hanguskan badan kita. Kita tak dapat pula mernpuny ai
ilmu-Nya, serta wujudnya (dalam kenyataan)
pun sesuai dengan iradah dan ilmu itu. Tetapi pikiran y mtg dapat mmgetahui sauatu, akan tetapi tidak
Al-Ghazali mengingatkan bahwa bukanlah
syarat dari kekuasaan bahwa pemiliknya pasti mmgmtdung kernungkinan disermtg peny akit gila. Knlau
menghendaki. Allah kuasa untuk menghadirkan
kiamat sekarang, dan seandainya Dia meng- Maltakuasa bmnipoteril buarti Tuhm dapat melakukmt
hendakinya, pasti kiamat datang tetapi kiamat segala sesuatu maka sudah barang tentu dan terang
belum dihadirkan-Nyu, karena Dia belum
menghendakinya sebab sejak semula Dia telah bahwa Tuhwt itu tidnk Maltnkuasa, dan problema adany a
menetapkan waktu kehadirannya. Allah Maha
Kuasa adalah yang menciptakan segala yang kej ahatan tidak dapat dipecahkan, tetapi arti Mahakuasa
wujud yang dilakukan-Nya sendiri dan tidak
membutuhkan bantuan selain-Nya. Demikian sepertiyang disebut ini adnlah arti yangkeliru;'
Kemahakuasan Allah swt. dan kebebasan-
Al-Ghazali.
Di sisi lain, perlu juga digarisbawahi makna Nya melakukan segala sesuatu bukanlah berarti
kekuasaan dan kebebasan-Nya memilih satu dari
kemahakuasaan-Nya itu. Sekian banyak filosof dua hal atau lebih, tetapi kebebasan dan kekuasan
Allah adalah tidak adanya sebab selain diri-Nya
dan pakar teologi-baik dari dunia Timur sendiri yang mendorong untuk bertindak atau
tidakbertindak, dan tidak ada sesuatu pun di luar
maupun Barat-yang menggarisbawahi bahwa diri-Nya yang dapat menghalangi kehendak-Nya.
kemahakuasaan Tuhan untuk melakukan segala Allah Mahakuasa, kgasa menjatuhkan
sesuatu adalah menyangkut sesuatu yang
sanksi dan kuasa pula melimpahkan rahmat bagi
memang menurut tabiatnya dapat dilaksanakan. yang dikehendaki-Nya. Hukuman-Nya kepada
musuh adalah keras, walau Dia Maha Pengasih.
Kita dapat mengerti dan memahami bahwa Cinta-Nya kepada yang taat amat luas, walau-
Allah dapat melakukan mukjizat, tetapi benak pun sanksi-Nya amat pedih. Dia menaklukkan
dan logika kita, tidak dapat mengambarkan siapa yang hendak mengatasi-Nya, dan Dia
Tuhan menciptakan suatu yang mustahil. Tidak
mengabaikan siapa pun yang mengabaikan
ada sesuatu yang mengandung pertentangan
dalam dirinya yang dapat dimasukkan dalam tuntunan-Nya. Demikian wa All6h A'lam.
wilayah kekusaan Tuhan. Memang tidak jarang te M. Quraish Shihab *
kita mendengar keberatan, khususnya dari orang e$'tQADZAF (
.iiiKata qadzafa ( ) adalah bentukfi' il mddhi y ang
kebanyakan, bila dikatakan bahwa "Tuhan tidak
dapat," atau "mustahil bagi Tuhan." Kalimat- mudhdri'-nya adalah (,3:^d-\ dan mashdar-nya
kalimat ini terasa sangat janggal di telinga tetapi
sebenarnya demikian itulah adanya. adalah qadzfan ( 6jj ).Menurut Ibnu Faris, kata
yang tersusun dari huruf qhf, dzdl, dan fd ini
Prof. H. M. Rasyidi dalam buktnyaFilsafat
memiliki makna dasar ar-ramyu wath-tharhu
Agama antara lain menulis: "Ahli-ahli agama telah
( c'$':,7)t = melemPar, membuang)' Hal
senada diungkapkan oleh ulama lain, seperti
Al-Ashfahani, Ibrahim Anis, dan Al-Maraghi.
Kajian Kosakata 754
Qadza f' Qa<lza f'
Menurut Al-Ashfahani, kata tersebut me- makna yang berbeda-beda namun tetap me-
nunjukkan arti ar-ramyul ba'id (';2,) )|t = ngacu pada makna dasar yang telah disebutkan.
lemparan jauh). Bahkan, ia menambahkan, Di dalam QS. Thaha [20]: 39, berkaitan
dengan petunjuk Allah swt. kepada Ibu Nabi
bahwa dalarir penggunaannya kadangkala kata Musa ketika Firaun mengeluarkan instruksi
tersebut digunakan sebagai kata sifat untuk kepada pengawalnya untuk membunuh seluruh
menunjukkan sesuatu yang jauh, seperti bayi yang ada di negerinya menyusul ke-
manzilun qadzfifun wa baldatun qadzfifatun khawatiran akan munculnya seseorang yang
dapat menggulingkan kekuasaannya. Dalam
1 i'ri i:*, U'rj- J F, ). Selain mengartikannya
pada itu, Allah berfirm Nr '' masukkanlah ia ke dalam
dengan ar-ramyu wath-tharhu, Al-Maraghi juga
peti lalu lemparkan ia l<e dalmn sungai nil. N iscay a sungai
mengartikannya dengan ar-rajmu - at-tuhmah
itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh Firaun
( ?'St - '".i3r=melempar, menuduh). Arti yang
musuhku dan musuhnya". Di dalam dua peng-
terakhir (at-tuhmah) disebutkan dengan salah
gunaan kataiqdzif di dalam ayat tersebut terlihat
satu makna yang diberikan oleh Ibrahim Anis,
memuat arti yang berbeda. Kata pertama berarti
yakni takallama .min, ghairi tadabburin wald 'memasukkan', sedangkan kata yang kedua
ta'ammutin ( ;U 5 ;n F'u I = berbicara berarti'melemparkan'.
tanpa menimbang dan berpikir). Penggunaan derivasi kata tersebut dengan
Di dalam perkembangan selanjutnya, kata makna memasukkan juga diketemukan di dalam
tersebut digunakan sebagai istilah yang berarti QS. Al-AhzAb l39l:26, dan QS. Al-Hasyr, l59l:2.
Bunyi penggalan kedua ayat tersebut sama yakni
'tuduhan' ( i:i3r) yang ditujukan kepada se-
JJiwaqadzafaf qulf,tbihimur-ru'ba ( rr* A :: ii
orang laki-laki atau perempuan bahwa ia telah
= Allah memasukkan ke dalam hati mereka
melakukan perzinahan sehingga wajib di- perasaan takut dan khawatir). Yang pertama
berkaitan dengan perang yang terjadi antara
berlakukan had atasnya. orang-orang Islam dengan golongan yang
Perkembangan arti kala al-qadzfu dari bersekutu yang mendapatkan bantuan dari ahli
'melempar' ( gltl menjadi 'menuduh' ( i:;!r) kitab dari kalangan Bani Quraizhah, sedangkan
ayatyang kedua berkaitan dengan pengusiran
disebabkan karena adanya persarnaan di antara
orang-orang ahli kitab dari kalangan bani
keduanya. Melempar dan menuduh, keduanya Nadhir. Adapun dalam arti melemparkan juga
dapat diketemukan dalam QS. Al-Anbiyl' [21):
menyakitkan orang yang menjadi sasarannya,
18. " bal*frn knni lemparkan kebenaran di atas kebatilsn" .
seb agaimana dikatakan, j arhul -l is 6ni kaj arbil y adi
Hal ini berkaitan dengan ocehan-ocehan orang-
( lt ;F lqt a'; = luka yang disebabkan orang musyrik, di mana mereka menyifati Allah
dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.
oleh lidah sama dengan luka yang disebabkan |uga dalam QS. Ash-Shdffdt l37l:8. "Mereka
dilempari dari segala penjuru" ayat ini berkaitan
oleh tangan). Senada dengan hal ini, Al-Qurthubi dengan ketidakmanpuan setan-setan men-
dengarkan percakapan malaikat dengan Allah
menukil sebuah syair di dalam tafsirnya yang swt. Kemudian, di dalam QS. SabA' [34]: 53, lebih
tepat diartikan dengan 'menduga-duga'. "Dan
berbunyi: ramdni bisyai'in kuntu zna wdlidi minhu
*bari'aniA; U ,srtit .*, €.tr.,= menuduh- sesungguhnya mereka menduga-duga yang gaib dari
tempatyang jauh."
ku dengan sesuatu, yang aku dan bapakku
Derivasi kata al-qadiu yun9 dijumpai
terbebas darinya).
Dalam Al-Quran, qadzaf dan kata lain yang
seakar dengannya, terulang sebanyak 9 kali. Tiga
kali di dalam bentukl'l mddhi, yakni pada QS.
Al-Ahzab l33l: 26, Thaha l20l: 87, dan Al-Hasyr
l59l:2;4 kali di dalam bentukl'l mudhdri' yakni
di dalam QS. Ash-ShAffdt[37]:8, QS. Al-AnbiyA'
[21]: 18, QS. SabA' l34l:48, dan 53. Selebihnya di
dalam bentukfi'il amryakni di dalam QS. Thaha
[20]: 39. Penggunaan kata-kata tersebut memuat
751 ENsixlopenra Al Qun'rrN
Qatrhar, Al QahhAr, Al
dalam Al-Qur'an tidak ada yang langsung dirangkaikan dengan kala al-Whhld (.rrrir). Ini
menunjuk arti'menuduh', sekalipun demikian, untuk mengisyaratkan bahwa hanyaDia sendiri
makna-makna yang dimuatnya masing-masing
memunyai keterkaitan dengan arti dasar me- yang memiliki sifat ini. Kata qdhir (pti ) yang
nuduh, sebagaimana yang telah disebutkan' seakar dengan kata qahhhr ( tW) terulang dua
Sebuah wadah, seperti peti akan terbebani dengan kali, juga menunjuk kepada Allah. Sedangkan
apa yang dimasukkan ke dalamnya. Demikian
juga hati akan terbebani dengan perasaan takut, kata qhhiritn ( oJ71ti ) yang berbentuk jamak
sebagaimana seseorang akan merasa terbebani merupakan ucaPan yang diabadikan Al-Qur'an
dengan tuduhan yang ditujukan kepadanya' dari seorang yang mengaku Tuhan, yakni Firaun.
Sementara itu, menuduh dan melempar, paling
tidak memunyai dua titik persamaan. Pertama, *i 6s ?it . -;is ?;qi ':J3]L Jt,
baik menuduh demikian juga melempar keduanya 3rt4
menyakiti sasarannya. Kedua, tuduhan pada Firaun berkata: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki
dasarnya merupakan sesuatu yang dilemparkan
mer eka dan kita biarkan hidup per empuan-per etnpuan
merekn, dnn sesungguhny a kita qdhirfinlbukuasa penuh
di atasmereka" (QS. Al-A'rAf l7l:127).
dari satu tempat ke tempat yang lain. Hanya saja Allah al-Qahhdr adalah Dia yang men-
lemparan sifatnya kongkret, sedangkan tuduhan jinakkan mereka yang menentang-Nya dengan
sifatnya abstrak. jalan memaparkan bukti-bukti keesaan-Nya,
Karena demikian eratnya keterkaitan dan menundukkan para pembangkang dengan
antara 'melempar' dan 'menuduh' sehingga di kekuasan-Nya, serta mengalahkan makhluk
dalam kasus tuduhan melakukan perzinahan seluruhnya dengan mencabut nyawanya. Begitu
di dalam Islam sebagaimana yang dikenal az-Zajjaj, pakar bahasa dalam karyanya Tafsir
dengan at-qadzf. Al-Qur'an men-takbir-kannya Asm6' al-Ht tsn6. Al-Ghazali mengartikan al-Qahhhr
dengan menggunakan kata-kat a Qlr di dalam sebagai: "Yang mematahkan Punggung Pata
ay at walladzina y armfinal muhshandti tsumma lam perkasa dari musuh-musuh-Nya dengan ke-
u'a't[t bi arba'ati syuhad6' ( ;:.;4i bii- Uj$i matian dan penghinaan."
*:i,'(L ;:.i, ij'i p = aa" ada pun oranS-orang Pandangan-pandangan di atas, belum
yang menuduh wanita baik-baik telah berbuat mencerminkan sebagian makna yang dapat
zina, kemudian tidak dapat mendatangkan 4 dikandung oleh kata tersebut. Allah sebagai al-
orang saksi). Katayarmilna( J';';- ) di dalam ayat Qahhdr adalah Dia yang membungkam oranS-
tersebut di atas diartikan oleh para mufasir orang kafir dengan kejelasan tanda-tanda
kebesaran-Nya, menekuk lutut para Pem-
dengan al-qadzf dalam pengertian 'menuduh"
Al-Maraghi misalnya menafsirkannya dengan bangkang dengan kekuasaan-Nya. Menjinakkan
"laki-laki yang menuduh istri-istrinya berbuat hati para pecinta-Nya sehingga bergembira
menanti di depan pintu rahmat-Nya, me-
zina." * Alimin te
QAHHAR, AL (.16r I nundukkan Panas dan dingin, menggabungkan
kering dan basah, mengalahkan besi dengan api,
qKaahtaaraat-(Q'farh)hdry(a;nigi)td)atrei rsaemgbiilbadhaarisaakbaer rkaarttai memadamkan api dengan air, menghilangkan
gelap dengan terang. Menjeritkan manusia
menjinalcknn, menundul<kan untuk mmcapai tuiumtny a dengan kelaparan, tidak memberdayakannya
atau mencegah lawan mencapai tuiuannya serta dengan tidur dan kantuk memberinya yang dia
mermdahknnnya. tidak inginkan dan menghalanginya dari apa
Dalam Al-Qur'an, kata al-Qahhdr terulang yang dia dambakan. Sungguh MahaBenar Allah
sebanyak enam kali, kesemuanya menunjuk yang menegaskan antara lain bahwa:
;al *:j-:is -,6ii A'4 ki
kepada Allah swt., dan kesemuanya juga
Kajian Kosakata
Qahhar. AI QahhAr, Al
"Dia (AllaD yang menundukkan ffialam dan siang Untuk mencapai tujuan yang haq itulah
matahari dan bulan" (QS. An-Nahl 116): 12). Allah swt. bersifat sebagai Qahhkr, menjinakkan,
menaklukkan, dan memaksakan. Langit dan bumi
ry- J) til; ut '4'ili j+ tt) i";1i "6 tidak diberinya kesempatan untuk memilih.
3-,;;:;;.b-c ib ;-V At"$;+ A;;4 li5 ii ii6"rt = oatanglah kamu berdua sukn atau
-* J) tur tt:lt l-4)e liil Jq; o! F;it J tidak! (QS. Fushshilat [41]:11). Begitu firman-Nya
kepada langit dan bumi sebelum selesai proses
)4 3r;i b at ;,i';t 2;l J 4i penciptaannya.
5r;""? <ni Dia juga menundukkan dan mengendalikan
Kat akanl ah: " Te r an gkanl ah kep adaku, j ika All ah manusia, walau Allah swt. memberinya ke-
bebasan dalam batas-batas tertentu, tetapi
menjadiknn untukmu malam itu terus-menerus sampai kebebasan itu tidak mungkin membelokkan
hari Kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan tujuan penciptaan, karena itu manusia di bawah
kendali penundukan-Nya, sehingga kalau ada
mendat angkan sinar t er ang kep adamu? Maka ap akah tindakan manusia yang hampir membelokkan
tujuan penciptaan maka pasti Allah akan "turun
kamu tidak mendengar? " Katakanlah: " Terangkanlah
kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu tangan" mencegahnya. Perhatikanlah bagaimana
tmts-menm.s sampai hni Kmnat, siapakah Tuhan selain
manusia berupaya untuk membasmi nyamuk
Allah y mg akan mendat angkan malam kepadnmu y ang
dengan berbagai car4 narnum beberapa langkah
kamu beristirahat padany a? Maka apakah kamu tidak sebelum manusia akan sampai kepada tahap
m emp e r h at ikan ? " (QS. Al-Qas has h [28): 7 1 -7 2). pemunahannya secara total-yang dapat meng-
Banggu tujuan penciptaan-Allah menciptakan
Mampukah manusia dengan kekuatan
fisiknya menundukkan laut dengan ombak dan nyamuk-nyamuk baru yang kebal terhadap
gelombang yang membahana? Kuasakah ma- "obat-obat nyamuk." Kalaupun manusia mem-
nusia dengan ilmunya menahan peredaran buat lagi obat-obat baru menggantikan yang
matahari untuk menambah secercah cahaya- lama Allah kembali memberi kekebalan kepada
nya? Bisakah manusia dengan teknologinya nyamuk-nyamuk agar terus mampu berkem-
memperpanjang sesaat dari gelapnya malam? bang btak. Demikian Allah al-Qahhdr.
Bahkan kuda atau binatang lain yang di- 'A F.U k "-,;V'o')tili k
kendarainya? Siapa yang menundukkan itu, " Dialah aLQAhir lYang berkuasa menundukkan,
kalau bukan Allah swt.?
manj inakkan dan mengalahkan hamba-hamba-Ny a dan
Anda boleh bertanya mengapa itu di-
Dia Yang Mahn Bij aksma lagi MaLn Mengetahui" (QS.
lakukan-Nya? Salah satu jawaban yang dapat Al-An'Am [6]:18).
diketengahkan adalah: " Karena ada kemasl ahat an
makhluk yang hendak dipenuhi-Nya, ada tujuan Dia Maha Bijakasana sehingga ketetapan-
penciptaan y ang dir ancang untuk dicapai-N y a. "
Nya selalu berakibat baik demi mencapai tujuan,
t1 A#i 64,i. CS Cl.tri ?'';"ti tllt C,
walau terlihat atau terasa oleh yang ditimpa
l,:E r ij-i #i FV *tt:ifitt
bahwa kebijakan itu buruk baginya secara
" Karni tidnk menciptakmt langit dnn bumi serta apa y ang
pribadi, dan Dia Maha Mengetahui kadar yang
berada di antara keduany a untuk bermain-main. Kami tepat dari penundukannya dan siapa yang wajar
tidak menciptaknn keduany a kecuali dengan haq (untuk menerimanya.
tuj u an y an g b en ar ) t et ap i keb any aknn mer ekn ( m anusi a) Kataqdhir yang ditemukan dua kali dalam
Al-Qur'an berbeda deng mkata Qahhkr.Kata qdhir
tidak men get ahui. " Begitu penegasan-Nya dalam sekadar menginformasikan adanya sifat ini pada
QS. Ad-DukhAn [44]: 38-39. sesuatu tanpa memandang ada tidaknya yang
753 ENsrru.opporn Ar--Q un' aN
Qahtrar, Al ()auttrr
dijinakkan, dikalahklan, atau dipaksa, sedang menuju sinar pengetahuan. Melalui qalam inllah
Allah menurunkan kemurahan-Nya kepada
qahhdr di samping menunjukkan berulangnya
manusia.
penundukan dan penjinakan, juga mengisyarat- Al-Qalam ( d.a,) menjadi nama salah satu
kan adanya pihak-pihak yang ditundukkan dan surah Al-Qur'an, yaitu surah ke-68. Terdiri dari
52 ayat, dan termasuk surah Makiyah. Adapun
dijinakkan. Demikian wa Alldh A'lam. pokok-pokok isi QS. Al-Qalam [68) adalah bahwa
Nabi Muhammad saw. bukanlah orangyang gila
* M. Quraish Shihab * melainkan manusia berbudi pekerti yang agun&
larangan mengikuti oranS-orang yang me-
QALAM ( gt' ) munyai sifat-sifat tercela, kisah tentang nasib
Kata qalam ( S ) adalah kata benda tunggal, pemilik-pemilik kebun sebagai contoh orang
disebut empat kali di dalam Al-Qur'an, dua kali yang tidak mau bersyukur kepada Allah,
#,di dalam bentuk tunggal al-qalam ( I dan dua kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan
azab yang akan menimpa mereka, dan terakhir,
kali bentuk jamak aqlam ( p>tii 1.
Al-Qur'an adalah peringatan bagi seluruh
Menurut Ibnu Faris, kata qalam ( l3 )
manusia. o.. Ahmad Rofiq et
berarti taswiyatu syai' 'inda baryihi wa islkhihi
QAMAR ( p)
( y>bLi g';. r4 r? d"F = samanya sesuatu
Qamar ( ,J ) adalafr salah satu satelit dalam tata
ketika diruncingkan dan diperbaiki). Ibnu surya. Satelit itu mengitari bumi dan me-
Manzhur menyebutkan oranS-orang menulis
mantulkan cahaya matahari sehingga terlihat
kitab Taurat dengan qalam (d ). Oi dafam hal
fwaktu malam. Dikatakan qamar ( ) jika bentut-
ini, penggunaan makna bahasa sejalan dengan
nya sudah agak membulat dan cahayanya
penggunaan praktisnya. kelihatan sudah lebih terang daripada cahaya
Qalam ( rt ) ya"S artinya 'alat tulis' di- bintang-bintang. Keadaan itu biasa terjadi setelah
malam ketiga pada awal setiap bulan. ]ika masih
gunakan di dalam konteks aktivitas tulis baca
(QS. Al-Qalam [68]: 1). Di dalam arti'kegiatan berbentuk sabit, ia dinamakan hilAl ( $r).
tulis baca', (Yang mengajar manusia dengan Kata qamar ( ,.j ) berasa dNi qamira ( ;)
perantaraan q al am ll:ulis bacal ) (QS. Al-Alaq [96] :
4). Qalam ( y'i ) yang berarti'pena' digunakan di yang berarti'sangat putih'. Bulan dinamai qamar
dalam konteks menjelaskan kemahaluasan ilmu
Allah (Dan seandainya pohon-pohon di bumi ( # ) karena cahayanya yang tampak keputih-
menjadi pena dan laut [menjadi tinta], di-
Cahaya al-qamar disebut nfir karena cahaya itu tidak berasal
tambahkan kepadanya tujuh laut [lagi] sesudah dari dirinya, tetapi dari matahari
[kering]nya, niscaya tidak akan habis-habisnya
[dituliskan] kalimat Allah) (QS. Luqm6n l31l:27).
Kata qalam ( S ) dapat berarti'anak panah',
digunakan dalam konteks undian untuk menen-
tukan siapa yang akan memelihara Maryam,
(Padahal kamu tidak hadir besertamereka ketika
mereka melemparkan anak-anak panah mereka
(untuk mengundi) siapa di antara mereka yang
akan memelihara Maryam ).
Muhammad Ali Ash-Shabuni di dalam
Shafwatut-Tafds?r menjelaskan bahwa dengan
perantaraan qalam (kegiatan tulis baca) manusia
dapat mengetahui hal-hal yang semula tidak
diketahuinya. Dengan demikian ia dapat me-
ngubah dirinya dari kegelapan dan kebodohan
Kajiarr Kosakata
Qamar Qamar
putihan. Ada pula yang berpendapat bahwa kata (pemberi cahaya) karena ia menerangi kegelapan
bumi di waktu malam, seperti dinyatakan pada
itu berasal dari qamara ( ; ) yang berarti QS. Al-Furqdn l25l: 61.,
'menang'. Bulan dinamai qamar ( ;J ) karena
C,*S q,b W E; q; ,-t-Ai C k ,sit ,!tt;
cahayanya-di dalam pandangan mata te-
ttui
lanjang-lebih terang daripada cahaya bintang-
(Tabhrakal-ladzi j a' ala fis-sam6' i burttj an wa j a' ala fhd
bintang.
sirhjm wa qamarfin muniri).
Kata ini di dalam AlQur'an disebut 27 kali.
" Maha Suci Allah y ang menj adiknn di langit gugusan-
Semuanya di dalam bentuk muflad (ry' = tunggal), gugusan bintang dan Dia mrnjadikan juga padanya
satu kali di dalam bentuk nakir at ( 6i5.1 = indefinite), matahari dan bulan y an g bercahay a.
yaitu di dalam QS. Al-FurqAn [25]: 61, yang Mengenai gerakan bulan, Al-Qur'an men-
lainnya di dalam bentuk ma'rifat ('^iF-- definite). jelaskan dalam beberapa ayaf antara lain pada
QS. Al-AnbiyA' [21]: 33,
i)Kata qamar ( ai dalam berbagai ayat di
# co,S''#ii;Ai, 'Qii A:* ";fi ii
atas secara umum dikemukakan di dalam 'ot/.5.
konteks: [1) Pembicaraan tentang kekuasaan ( W a huw al -l adzi khal a q al -l ail a w an - n ahhr a w asy -
Allah swt. yang menciptakan dan mengatur
fsy am s a w al - q Am Ar A, kull un fi al akin y asb abitn ).
peredarannya, seperti terlihat di dalam QS.
Y0nus [10]: 5 dan QS. Ar-Ra'd l13l: 2. l2\ "Dan DialaLr yang telah menciptaknn malam dan siang,
Pembicaraan tentang Hari Kiamat, yaitu bahwa matahari dan bulan. Masing-masing dari ktduanya itu
bulan sebagaimana halnya benda-benda langit beredar di dalam garis edamya."
lainnya akan hancur berantakan, seperti di- Seperti juga disebut di dalam QS. LuqmAn
l31l:29 dan QS. YAsin [36]: 39.
nyatakan di dalam QS. Al-Qamar [54]: 1 dan QS.
Dari ayat-ayat di atas diketahui bahwa
Al-QiyAmah [75]:8.
gerakan benda-benda langit, khususnya ma-
i)Kata qamar ( juga diabadikan sebagai tahari dan bulan, dapat diidentifikasi menjadi
tiga macam gerakan, yaitu gerak rotasi (bergerak
salah satu nama surah di dalam Al-Qur'an. QS. pada sumbunya), gerak edar di orbit, dan gerak
perpindahan di angkasayang luas menuju suatu
Al-Qamar terdiri atas 55 ayat, termasuk go- tempat. Gerak jenis pertama dan kedua di-
longan surah-surah Makkiyah, diturunkan nyatakan dengan kalayasbah( &), sedangkan
yang ketiga dengan katayajfi ( afr).
sesudah QS. Ath-Thariq. Dinamai QS. Al-Qamar
Para pakar astronomi menjelaskan bahwa
karena di dalamnya ada keterangan tentang bulan bergerak mengelilingi bumi. Demikian
pula matahari bergerak dan beredar bersama-
terbelahnya bulan, yang oleh sementara ulama sama dengan planet-planet, galaksi, dan gugusan
bintang mengelilingi garis edarnya.
dipandang pernah terjadi sebagai mukjizat Nabi
Di dalam tafsir Al-MardgLi dijelaskanbahwa
Muhammad saw., sementara oleh ulama lain orang-orang Arab sebelum Islam telah mengenal
dipahami baru akan terjadi pada saat kiamat istilah manzil ( J*l untuk menghitung per-
nanti. jalanan bulan. Mereka menetapkan 28 manzil
lengkap dengan nama masing-masing. Hal ini
Terhadap cahaya bulan, Al-Qur'an me- berdasarkan waktu yang ditempuh bulan di
nyebutnya dengan kata nfir ( -,! ) atau munir
( ;; ), sedangkan untuk cahaya matahari
digunakan kata dhiyd' ( ,W ) dan sirdj ( Ctr: ).
Cahaya al-qamar disebut nfir karena cahaya itu
tidak berasal dari dirinya, tetapi dari matahari,
oleh bulan kemudian cahaya itu dipantulkan
kepada benda-benda yang ada di sekitarnya,
termasuk kepada bumi. Itu berbeda dengan
cahaya matahari. Cahaya itu dinamai dhiy6' dan
sir Aj kar ena bersumber dari matahari itu sendiri.
Selanjutnya, cahaya bulan disebut juga munir
l755 ENstxi.opr-:i: L-l A Q rr it'nN
Qani' Qdni'
dalam mengitari bumi selama29,Shari. Mereka ( eti ) apabila ia meminta, tetapi perilaku
hanya menghitung 28 manzil karena pada dua tersebut sama sekali tidak memperlihatkan
hari yang tersisa, bulan tidak kelihatan dengan
adanya desakan, apalagi paksaan agar permin-
mata kepala.
Tentang implikasi bulan bagi kehidupan taannya dipenuhi dan ia sudah merasa cukup
manusi4 Al-Qur'an memaparkannya di dalam dan puas dengan aPayang diberikan kepadanya.
QS. Y0nus [10]: 5, QS. Al-An'Am 16l:96, dan di
Kata tersebut kemudian mengalami per-
dalam QS. At-Taubah [9]: 36, yarrg menjelaskan
perhitungan waktu di sisi Allah ada 12 bulan di $ikembangan makna di dalam bentuk aqna' a ( )
dalam setahun. Dengan berpedoman pada per-
jalanan bulan, manusia khususnya umat Islam yang berarti 'mengangkat tangan pada waktu
melakukan perhitungan waktu dalam rangka
pelaksanaan berbagai ibadah, seperti puasa dan berdoa'. Dikatakan demikian karena seorang
haji. hamba yang berdoa kepada Tuhan, menunjukkan
Karena bulan, antara lain, diciptakan untuk
bahwa dia butuh kepada-Nya. Pada sisi lain,
mempermudah kehiduPan manusia maka ma-
nusia hendaknya bersyukur kepada Allah atas seorang yang meminta apabila permintaannya
karunia itu. Sebaliknya, manusia dilarang diterima, akan mengangkat tangannya untuk
memuja bulan, seperti dinyatakan di dalam QS. menerima sesuatu yang diminta.
Fushshilat l41l:37, Di dalam Al-Qur'an, kata yang berakar dari
.-Airl6ii A 4t; bi huruf qdf, niln, darr 'ain, ditemukan dua kali,
"is*1;"i,plta-;;o;)i"J'F;iiL3 4.,siir 8. l5!'fuie $i keduanya diungkapkan dalam bentuk ism fA'il.
O:fr Yang pertama diungkapkan dalam benfiik ism f6' il
(W a min ay 6tili al-laili wan-nahdru wasy -sy mnsu wal' dari kata kerj a qana'a( g, ), yakni qdni' ( e(3 ) (QS.
q amaru, I 6 t asj u dtt I isy - sy amsi w a I k lil- q mn ar i w asj udtt Al-Hajj l22l:36), sedangkan yang kedua diung-
kapkan dalam bentuk ism fk'il dari kata kerja
lilldhil-ladzi Walaqahunna in kuntum iyy 6hu ta'buitfin).
aqna'a (ei ), yalrri muqni' ( & ) (QS. IbrAhim
" Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Ny a ialah
$al: a$.
malam, siang, matah.ari, dnn bulan. I mtganlah bersujud Kata al-qdn| ( gujr) di dalam QS. Al-Hajj
kepada matahari dan janganlah @ula) kepada bulan,
t et ap i b er suj u dl ah kep ada All ah Yan g m en cip t akanny a l22l: 36) disebut dalam konteks penyembelihan
binatang korban dan pembagian dagingnya
jika kamu hany a kepada-Ny a sai a meny embah. "
kepada orang-orang yang membutuhkan, yakni
* Musda Mulia *
mereka yang dianggap sebagai at-qdni'( gulrl
eANt' ( nte l
ftKata qdni' U 1 uaaaf, bentuk isim f6' it dari kata iJdNt al-mu'tar ( ). Kalangan mufasir berbeda
ekerja qana' a ( ) yang berarti'menerima sesuatu
pendapat tentang makna al-qhni'( gujrl dan al-
dengan lapang dada'. Qani'a, yaqna'u, qand'ah mu'tar ( #t ) di dalam ayat" ini. Sebagian
berpendapat bahwa al-qdni' ( gujr I adalah orang
('".tUi ri-,.; ) berarti 'puas dan senang'. Qana'a,
y rqnri, qintr' an ( G'ii d- g, ) berarti'meminta'. yang rela dengan aPa yang ada padanya dan
Kedua pengertian yang disebutkan terakhir ini, ilt)tidak meminta-mint4 sedangkan al-mu'tar ("
pada dasarnya dapat dikembalikan pada penger-
tian dasarnya sehingga kedua arti tersebut dapat ialah orang yang memint+ dan ada pula yang
dipertemukan, yakni seseorang disebfi qdni'
berpendapat sebaliknya. Meskipun begitu
penggunaan kata al-qini'( gulr ;, berkaitan
dengan kefakiran, seperti dikemukakan oleh Ath-
Thabathabai bahwa at-qdni' ( 4ta ) mengandung
pengertian orang yang fakir yang merasa Puas
dan cukup dengan aPa yang diberikan kepada-
nya baik dia meminta maupun tidak.
Sementara p*ar, seperti Muhammad Al-
Bahi, mengemukakan bahw a qana' ah positif pada
hakikatnya baru terpenuhi apabila seseorang
Kajian Kosakat 756
Qirnil QAnit
telah berusaha semaksimal mungkin, kemudian perintah Allah sebagaimana halnya orang-orang
yang taat sebelumnya. Sedangkan yang ber-
memperoleh hasil usaha tersebut, lalu me-
makna khusuk terdapat di dalam QS. Al-Baqarah
nyerahkannya ke pihak lain karena telah merasa l2l:238, yang merupakan perintah Allah untuk
puas dengan apa yang dimiliki sebelumnya. Ini senantiasa khusuk di dalam shalat. Ayat ini sesuai
berarti bahwa kata qdni' dapat tertuju kepada dengan pernyataan Zatdbin Arqam,
yang fakir maupun kepada yang berkecukupan.
#.C b ri'.it ,$ i; i; ,? ;t-a' a ';K s
Sementara itu kata al-muqni'( gr;jr I ai
dalam QS. IbrAhim [14]: 43 disebut dalam fpsjt lk\t pkt f t*i rft,t'rL
konteks peringatan keras kepada orang-orang (Kunnd natakallamu fish-shal 6ti battk nazala qaufuhA
zalim berikut siksaan yang disiapkan bagi ta'dld waqirmtt mlAhi qinifin fa'umirnd bis-sukfiti
mereka di hari akhirat. Dijelaskan pula bahwa wanuhina' anil-knlAmi fa' amsakni' anil-kaldmil.
di akhirat nanti, mereka akan datang bergegas "Kami berbicaraketika shalat, sehingga turunlah ayat
seraya mengangkat kepalanya dalam keadaan ('u* $lili: berdirilah untuk Allah di dalam
terhina. Dengan begitu, kata al-muqni' ( 6,ZJ) shalatmu dengan khusyuk."...maka kita pun di-
menunjukkan pengertian'mengangkat dan perintahkan untuk berdiam, dan dilarang untuk
menengadahkan kepala', sebagai tanda pe- berbicara, sehingga kita pun menahan diri dari
nyesalan dan memohon ampunan dari Tuhan
berbicara...
agar dibebaskan dari siksaan. Hal tersebut juga
memberikan pengertian bahwa mereka tidak Berdasarkan asbdbun-nuzfil ayat di atas
mungkin terhindar dari siksaan sehingga mereka dapat dipahami makna qfrnitin tersebut; yakni
pun harus menerima apa yang telah ditetapkan khusyuk di dalam shalat.
Allah atasnfa, + M. Galib Matola oe
Adapun yang bermakna'berdoa sambil
qANrr t c,;ri )
berdiri' sebagaimana yang terdapat di dalam
Kata qdnit adalah bentuk ism fk'il (pelaku) dari
hadits Rasulullah saw.:
qanata - yaqnutu - qunfitan (C'$--k"-'g-:51. Oi
i +))
dalam berbagai bentuknya baik dalam bentuk
kata kerja maupun kata benda kata itu disebut o'knJt
13 kali, terdapat di dalam 8 surah [3 surah CJJ
makkiyah dan 5 surah madaniyah). fi(Ruwiy a' anin-nabiyyi saw.' annahfi qanata sy ahran
Menurut para ahli bahasa Arab, kata ini shal dt ish- shubbi b a' dar - rukfi ' ).
berasal dari akar kata yang menunjuk kepada "Diriwayatkan dari Rasulullah saw. sesungguhnya ia
'taat dan berbuat baik dalam beragama'. Lebih
kunut selama sebulan pada waktu shalat shubuh saudah
lanjut Ibrahim Al-Anbari (pengarang al-
ruku."
mausfi 'atul-qur' 6niah) menjelaskan bahwa kata ini
mengalami perkembangan sehingga juga ber- Abu Ubaid menjelaskan bahwa yang
dimaksud kata qanata di sini bermakna qunut
makna 'khusuk', 'doa di dalam shalat', 'me- (berdiri sambil berdoa di dalam shalat shubuh
manjangkan shalat', dan'berdiri serta tunduk'. sesudah ruku.
Yang bermakna'taat'misalnya di dalam QS. Ah
'ImrAn [3]:43: Ibnu Sidah menjelaskan bahwa kata qunut
itu pada hakikatnya bermakna ath-thfr'ah (taat),
3-et9i { ,fiii ,si;it eL} 6i ,:A kemudian berkembang dan diidentikkan dengan
berdiri ketika shalat, baik shalat shubuh atau
" Hai Mary am taatlah kepada Tuhanmu. "
shalat witir. Ibrahim Al-Anbari di dalam A/-
Katauqnifi ( $f )pada ayat ini berarti 'laat' ymrg
Maustr' atul-Qur' 6niy ah menyebutkan bahwa kata
merupakan bentuk perintah dan anjuran ter-
hadap Maryam untuk senantiasa melaksanakan qanata sinonim dengan kala th6'ah ( e;tl;) yang
juga bermakna taat dan tunduk. Maksudnya taat
terhadap apayang diperintahkan oleh Allah swt.
757 ENsrxr-opsolrr Ar-,Qun'ai'l
Qanr)th Qantrth
serta tunduk sesuai dengan aturan dan hukum- Allah kecuali orang-orang yang sesat.
hukum Allah swt., sebagaimana yang ada di
dalam QS. Al-Baqarah, [2]: L16 dan QS. Ar-R0m Kemudian, kata yaqnathiln ( o:ti" ) dalam
[30]: 26: "apayang ada di langit dan di bumi QS. Ar-R0m [30]: 36 dan qanilth ( ]rI ) aS.
adalah kepunyaan Allah, semuanya tunduk
kepada-Nya" *. oo Murni Badru Fushshilat l4ll:49 berkaitan dengan salah satu
eANOTH t s,F I sifat manusia yang tercela, yaitu bila mendapat
rahmat, dia terlalu gembira dan bangga ter-
Kala qanilth ( O'fi1terambil dari akar kata yang hadap orang lain, tetapi jika dia mendapat hal
terdiri atas tiga huruf, yaitu6 @hfl -o (niln) -5
(thd'). Menurut Ibnu Faris, akar kata tersebut yang tidak menyenangkan maka ia cepat putus
menunjuk pada makna'putus asa terhadap asa. Lebih lanjut, Al-Hasan mengatakan bahwa
yang disebut putus asa di dalam ayat itu adalah
sesuatu','keputusasaan terhadap hal-hal yang meninggalkan kewajiban-kewajiban terhadap
baik', atau menunjuk pada 'putus asa yang
berat'. Adapun Ar-Raghib Al-Ashfahani me- Allah secara sembunyi-sembunyi atau pada saat
ngemukakan, bahwa arti qanfith ( b'#) adalah orang tidak melihatnya. Ayat itu menurut
putus asa dari kebaikan. Sedangkan menurut Az- mufasir, ditujukan kepada orang-orang kafia
karena sifat demikian bukanlah sifat orang-
Zamakhsyai, qanfith ( o'F I adalah 'depresi'
orangMukmin.
yang dialami seseorang sebagai akibat dari
keputusasaan dan secara khusus berarti 'ke- Di dalam QS. Az-Zlmar [39]: 53, kata
putusasaan dari karunia dan kasih sayang-Nya' taqnathft (t:ffi ) berkaitan dengan oranS-orang
Di dalam Al-Qur'an kata qanfith( gt5 ) dan yang telah berbuat dosa baik orang-orang kafir
segala bentuk derivasinya disebut 6 kali, yaitu
di dalam QS. Fushshilat [41]: 49 dalam bentuk maupun yang lainnya. Mereka diseru agar segera
qanfith( b';1) itu sendiri, dalam QS. Al-Hijr [15]:
55 dengan b entuk qdnitltin ( Jb-$ ), dan 56 dalam bertobat dan tidak putus asa atas dosa-dosanya
bentuk yaqnath ( Ll;-), dalam QS. Ar-R0m [30]:
36 dengan bentuk yaqnathfin ( ;tret- ), dalam QS. karena Allah Maha Pengampun lagi Maha
Az-Zumar [39]: 53 dengan bentuk taqnathtt Penyayang. Di dalam sebuah riwayat dari Ibnu
Abbas, dikatakan bahwa sekelompok orang-
(trf.;l ), serta dalam QS. Asy-Syird l42l: 28 orang musyrik menghadap kepada Nabi atau
dengan q anathit ( t rlri ).
mengirim utusan kepadanya dan mengatakan
Kata qanfith ( o'F I di datam QS. Al-Hijr [15]: bahwa apa yang diserukan Nabi adalah baik.
55 dan yaqnath ( Ll;") dalam ayat 56 dari surah Namun, mereka bertanya, masih adakah ke-
mungkinan dosa mereka yang telah banyak
yang sarna berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim membunuh orang dan banyak berzina dapat
ketika malaikat datang memberi kabar gembira diampuni oleh Allah?, atas pertanyaan tersebut
maka turunlah ayat itu. Riwayat yang semakna
kepadanya karena ia bakal dikaruniai seorang
putra yang selama ini dia dambakan; namun/ menurut Al-Qurthubi, diriwayatkan oleh
sampai tua belum juga dapat. Hal itu membuat
Bukhari. Riwayat yang lain yang juga dari Ibnu
Nabi Ibrahim mempertanyakan bagaimana dia Abbas mengatakan, ayat tersebut ditujukan
bisa mendapat anak padahal usianya sudah tua kepada orang-orang Mekkah yang menyangka
Muhammad mengatakan bahwa orang yang
sekali, maka malaikat mengingatkan kepadanya telah menyekutukan Allah dan telah membunuh
orang yang diharamkan Allah membunuhnya,
agar ia tidak putus asa dari rahmat Allah, tidak akan diampuni oleh Allah lalu mereka
mengatakan, bagaimana kita masuk Islam dan
kemudian Ibrahim menjawab bahwa pertanyaan berhijrah padahal kita telah menyekutukan Allah
dan membunuh orang yang diharamkan Allah
itu bukan karena putus as4 lalu dia menegaskan
bahwa tidak ada yang putus asa dari rahmat membunuhnya lalu turunlah ayat itu, dan masih
banyak riwayat lain berkenaan dengan ayat itu;
Ka.iian Kosakata 758
QarAr Qarar
namun, semuanya berkenaan dengan orang- kan pada pengertian asalnya, yakni mereka
orang yang telah melakukan dosa dan meng- secara pasti, kokoh pendirian, menyatakan
khawatirkan dosanya itu tidak akan diampuni
oleh Allah sehingga ayat ini memberi harapan tidak akan mengusir saudaranya untuk
kepada orang-orang tersebut dan menyerunya selamanya meskipun ada kesalahan dan
untuk segera bertobat serta melarangnya ber- kekurangan yang mereka temukan dari
putus asa karena Allah Maha Pengampun lagi
saudara mereka tersebut.
Maha Penyayang. Melekat dengan mantap dan kokoh (QS. Al-
Pada QS. Asy-Sy0rA l42l:28, kala qanathtr Hajjl22l:5 dan QS. Al-A'rAf l7):1,a\. D dalam
ayat pertama dikemukakan bahwa Allah
(trLi) dikemukakan berkaitan dengan salah
menciptakan manusia tahap demi tahap, sem-
satu nikmat Allah, yaitu menurunkan hujan
setelah manusia putus asa daripadanya. Me- purnakejadiannya dan yang tidak sempurna;
nurut Muqatil ayat itu turun setelah hujan tidak Allah menjadikannya melekat dengan kokoh,
turun selama tujuh tahun yang membuat
manusia saat itu putus asa. |inuqirru ( = Kami kokohkan). Kondisi melekat
* Muhammad Wardah Aqil, M. Galib Matola * dan menempelnya janin dengan kokoh di
dalam rahim seorang ibu menggambarkan
QARAR ( sr,j) betapa ia akan senantiasa tetap pada posisi-
nya meskipun ibu yang mengandung ter-
Kata qardr ( .,\]) berasal dari qarra - yaqirru sebut melakukan berbagai kegiatan di dalam
( tA -? ). Kata itu bersama berbagai bentuk berbagai kondisi yang dialaminya. Ayat
lainnya di dalam Al-Qur'an disebut 38 kali, di kedua tentang kisah Musa yang ingin melihat
antaranya di dalam QS. Al-FurqAn [25]: 74, QS. Allah, lalu Allah menjelaskan,
Ali'ImrAn [3]:81, QS. Al-Qashash [28]: 1.3, dan
QS. Al-A'rAf l7l:1,43. 6. 4;.s'rJ ,Lt1, "fii 9F H jl rut ,f;li
Qarra ( '; ) berarti 'kokoh tertancap di 6* i;*i Fi LS ,',^l+ f,;l. ,Xi ;.b
tempatnya', bagaikan kokohnya batu karang (W a llkin unzlwr ildl-j abal fa in istaqarr a makdnahtr
fasaufa tarini, fa lammd tajalli Rabbuhft lil-jabali
dari semua terpaan ombak yang menghantam- ja'alahfi dakkan wakharra Mfisd shn'iqi).
nya. Dengan ungkapan lain, ia akan mantap di
tempatnya atau mantap dengan pendapatnya " Lihatl ah bukit itu, bil a bukit itu kokoh di t emp atny a
meskipun banyak tantangan dan rintangan yang G i dak b erger ak) nis c ay a kamu aknn b is a m elihat - Ku.
menghalanginya. Tatkala Allah menampakkan keagungan dan
Lebih jauh pengertian 'kokoh dan mantap' kemahakuasaan-N y a, gunung tersebut hnncur luluh
tersebut melahirkan aneka ragam makna, di dan N abi Musa pun j atuh pingsan. "
antaranya 'pengakuan', 'permata hati', dan Tenteram dan aman, QS. Thaha [20]:4O, QS.
Al-Qashash [28]: L3, QS. Al-AhzAb [33]: 51,
'cemerlang'. Paling tidak, ada lima pengertian/ dan lain-lain. Di dalam dua ayat pertama di-
makna yang berbeda untuk kata tersebut sesuai gambarkan bahwa agar hati ibu Musa
dengan bentuknya bila dihubungkan dengan
tenteram, Allah mengembalikan Musa ke-
konteks pembicaraan. padanya (agar ibunya sendiri yang me-
nyusuinya) meskipun orang lain, termasuk
1. Pernyataan (QS. Al-Baqarah [2]: 84, QS. A[ Firaun, tidak mengetahui bahwa yang me-
nyusuinya adalah ibu Musa sendiri. Ke-
'ImrAn [3]:81, dan lain-lain). Di dalam ayat
pertama dikemukakan bahwa Bani Israil mudian, pada ayat terakhir dikemukakan tata
menyatakan/berjanji tidak akan mengusir
saudaranya dari kampung halamannya, cara Rasul di dalam bergaul dengan istri-
tetapi ternyata mereka melanggarnya. Pe- istrinya sehingga hati para istri Rasulullah
ngertian ayat ini sebenarnya bisa dikembali-
759 Erusixi.opEotrr Al Qun'aN
Qarir Qili'ait
merasa tenteram dan tenang. pakaiannya dan betisnya kelihatan.
4. Pengertian tenteram dan aman ini sejalan Kandungan makna qawdrir ( ilj ) pun
dengan mantap dan kokoh, pengertian asal sebenarnya bisa dikembalikan pada pengertian
aslinya, yakni pandangan seseorang baik ter-
fkata qarra ( ), karena orang yang merasakan hadap bejana yang tembus pandang itu maupun
ketenteraman dan keamanan akan berada di istana Nabi Sulaiman, tidak berpaling pada yang
tempatnya dengan kokoh, tidak ada yang
dapat mengusik dan mengganggunya se- lain meskipun ada suara atau orang yang
hingga ia tidak berminat untuk pindah ke
memengaruhinya. * Ahmad Husein Ritonga ct
tempat lain.
qAnlau ( zb).(31
Qurrah (;t' ) bermakna 'permata hati' yang
Kata al-qdri'ah (urtAr ) merupakan ism f6'il dari
menyejukkan serta memberikan kedamaian
hati bila dipandang. (QS. Al-Furq?n l25l:74, qara'a-yaqra'u-qar'an(G'.i - L'A-L'i ). D dalam
QS. Al-Qashash [28]:9, QS. As-Sajadah [32]:
Al-Qur'an kata itu disebut lima kali, tersebar di
17, dan lain-lain). Di dalam ayat tersebut dalam tiga surah (dua surah Makiyah dan satu
sr;rah Madaniyah) dan lima ayat.
digambarkan betapa tenteram dan sejuknya
Al-Ashfahani dan Ibnu Faris menyebutkan
batin seseorang di kala memperoleh pasang-
an dan anak-anak yang saleh. Demikian juga bahwa makna umum dri qara'a adalah dlaraba
( +? = memukul). Al-qhri'ah iuga berarti
dengan berbagai kenikmatan yang diberikan
oleh Allah. Kondisi menyejukkan tersebut 'kiamat'. Dinamakan demikian karena kiamat itu
membuat seseorang hanya melihat/melirik memukul dan menimpa manusia dengan huru-
pada pasangan dan anak-anaknya sehingga haranya.
tidak merasa perlu melihat pasangan atau Al-Qhri'ah adalah salah satu nama surah Al-
anak orang lain. Di sisi lain, karena anak Qur'an, yang terdapat pada urutan ke-101
setelah QS. Al-'AdiyAt [100). Hubungan antara
memberikan kesejukan hati maka seorang QS. Al-'AdiyAt dengan QS. Al-QAri'ah adalah
ayah/ibu akan merasakan bahwa dia lebih bahwa pada QS. Al-'Adiyat A[ah menjelaskan
memunyai perhatian pada anaknya daripada sifat-sifat buruk manusia, kebangkitan mereka,
dan pembalasan kepada mereka, serta ditutup
orang lain meskipun sebenarnya orang lain dengan penyebutan Hari Kiamat, sedangkan
memberikan perhatian yang besar padanya. pada QS. Al-Qarf ah memberi penjelasan tentang
Demikian juga kelak kenikmatan yang di- Hari Kiamat itu.
berikan oleh Allah di surga. Orang tidak akan Hari Kiamat yang dinamakan al-qkri'ah
merasa iri hati terhadap kenikmatan yang terdapat pada QS. Al-HAqqah 169l: serta QS.
Al-Qari'ah [101]: 1, 2, dan3.
diterima oleh orang lain.
Firman Allah di dalam QS. Al-QAri'ah [1.01.]:
6. Qarra, Qawdrir ( ilg -$), bermakna 'kaca
3, wa mh adrdka mal-qdri'ah ('aL)di C elt|:i$ =
yang cemerlang dan tembus pandang', (QS.
Al-InsAn 176l:15 dan 16 serta QS. An-Naml tahukah kamu, apakah Hari Kiamat itu?) Me-
l27l: 1,$. Ayat pertama dan kedua meng-
gambarkan bentuk bejana yang terdapat di nurut Ar-Razi, ayat ini menunjukkan bahwa
akhirat kelak yang terbuat dari perak yang
manusia tidak tahu sama sekali tentang Hari
bening sehingga tembus pandang. Sementara Kiamat itu. Dengan adanya pengabaran dari
itu, ayat ketiga menggambarkan betapa Allah, berarti ini merupakan ilmu tambahan
indahnya istana Nabi Sulaiman as. yang
bagi manusia karena kita hanya bisa memahami
terbuat dari kaca yang tembus pandang dan berbagai bentuk pukulan-pukulan bias4 tetapi
indah. Sewaktu Ratu Saba' memasukinya, ia
ini menunjukkan sesuatu yang lebih dahsyat
menduga bahwa di dalam istana itu ada
daripada perkiraan manusia.
kolam besar sehingga dia menyingsingkan
Kajian Kosakata T60
Qziri'ah Qdrtn
Allah memberi gambaran tentang keadaan kaya dan tamak. Kekayaan dan ketamakan
umum yang meliputi seluruh ciptaan Allah pada membuat ia sombong, congkak, dan durhaka
saat terjadinya Hari Kiamat itu; dijelaskan pada kepada Allah. Oleh karena itu, ia menjadi
ayat selanjutnya bahwa manusia seperti anai-
anai yang bertebaran, dan gunung-gunung lambang bagi kedurhakaan kepada Allah.
seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Gam-
baran itu tersebut di dalam QS. Al-QAri'ah [101]: Di dalam Al-Qur'an, nama QArfin disebut
4 dan 5,
pada empat tempat, yakni pada QS. Al-Qashash
i;;ta l$i i'Ki *#i ;ri1L'o6i!fr i, l28l:76 dan79, QS. Al-Ankab0t [29]: 39, dan QS.
GhAfir l4Ol:24.
jrl'ri
Ayat-ayat Al-Qur'an memberi keterangan
(Y aum a y akfinun-n 6su kal-far dsy il-m abtsfits w a
bahwa Qdrfin termasuk umat Nabi Musa as.
takfinul-j ib 6lu kal-' ihnil-manfusil. Beberapa riwayat menyebutkan, bahwa QArfin
Al-Qurthubi menjelaskan bahwa pada Hari adalah saudara sepupu (anak paman) Nabi Musa
Kiamat itu manusia seperti anai-anai yang as. Nama lengkapnya adalah QAr0n bin Yushar
berjatuhan dekat api atau lampu. Cunung- bin QAhis bin Lawi bin Ya'qub as.; sedangkan
Nabi Musa adalah Musa bin Imran bin QAhis.
gunung seperti bulu yang bisa terembus dan Dengan demikian, Yushar, ayah kandungQhriln,
hilang. adalah saudara seibu bapak dengan'Imr6n, ayah
Ulama tafsir sepakat al-qdri'ah sebagai salah kandung Nabi Musa. Pendapat seperti ini juga
satu nama dari nama-nama Hari Kiamat seperti dikemukakan oleh Ibnu Ishak. Itu berbeda
dengan ulama lain yang mengatakan bahwa
Al-Hiqqah ( aj6tr ), Ash-Shhkhkhah ( iiQly), Ath-
Qdrirn adalah anak dari adik kandung ibu Musa.
i$tThirnmah ( ), dan Al-Ghdsy iy ah ( 1; rllt ). Akan Qdriln bersama dengan umat Musa hidup
tetapi, mereka berbeda tentang sebab penamaan- tertindas di bawah kekuasaan Firaun. Akan
nya. Mereka berpendapat bahwa (1) pada Hari tetapi, berkat ketekunannya dalam berusaha,
Kiamat ada teriakan yang amat keras sehingga ia diberi Allah rezeki yang berlimpah sehingga
mematikan semua makhluk kecuali Israfil, (2) ia menjadi orang yang terkaya di kalangan Bani
Israil. Al-Qur'an melukiskan kekayaan Qdrftn
bangunan yang tinggi ataupun yang rendah yang demikian banyaknya sehingga kunci
saling berbenturan, (3) kiamat mengguncangkan gudang-gudang tempat penyimpanan hartanya
manusia, akibat terbelahnya langit, berta- berat diangkat oleh sejumlah orang yang kuat,
sebagaimana tersebut pada QS. Al-Qashash
brakannya matahari dan bulan, meledaknya
l28l:76:
gunung-gununp dan sebagainya dan (a) kiamat
memukul musuh Allah dengan siksaan.
Dapatlah disimpulkan bahwa kosakata a/- 6 '^*r;i'-r#b 53 iii ti ,y 3tL a:y L)
qdri'ah yang disebut lima kali, pada umumnya 6\"-F,:ii ,:d Jri,il a'riii $i
digunakan Al-Qur'an untuk merujuk pada Hari ,4tu: L1u ;e*i
'E;i$.tAi'ity\;;t.t
Kiamat, kecuali pada satu ayat yang dipahami
dengan arti bencana. Dengan demikian, AlQur'an (lnna Qdrina kdna min qaumi Mirsa fabaghi' al aihim
wa ktaindhu minal-kunitzi md inna m$1tibalit latsnit' u
pada dasarnya menggunakan kosakata ini sesuai
bil-'ushbati ulil-quwwati idz qhla lahfi qaumuhA h
dengan makna umumnya, yaitu memukul, karena
t afr ah inn all 6h a I fr y uhibb ul -far ibin ).
Hari Kiamat memukul dan menghancurkan apa
" S esun gguhny a Qdrtrn adalah t ermasuk kaum Musa;
saja. + Afraniati Affan q maka, ia berlaku aniaya terhadap mereka. Kami telah
Qan0u { o'gat menganuger ahkan kep adany a perb endahar aan hart a
Qhrfin ( .r-9]u ) adalah nama seseorang yang yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh
disebut di dalam Al-Qur'an sebagai orang yang
761 ENsrxlr:ppura Ar--Q un'aN
Qirri.in (Jaryah
sejumlah orang yang kuat-kuat. [Ingatlahl ketika dan kemudian bertaut seperti sediakala. Lebih
kaumny a berkata kepadany a,' I anganlah kamu terlalu dari itu, bukan hanya Qdrfin sajayang terbenam,
bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
melainkan seluruh harta yang membuat ia
orang y ang terl alu membanggakan diri. "' pongah dan sombong itu juga ikut ditelan bumi
tanpa seorang pun yang menolongnya. Se-
Kekayaan yang melimpah membuat ia
menjadi manusia yang sombong dan congkak bagaimana ditegaskan di dalam QS. Al-Qashash
[28]: 81, "LaIu ia dan rumahnya Kami benamkan ke
yang lupa pada masa lalunya. Kawan-kawannya dalam tanah. la tidak mempunyai golongan yang akan
seiman mencoba menasihatinya agar jangan
menolongnya selain Allah, dan tidak dapat menolong
terlena oleh kekayaan dan hendaknya bersyukur
diinyasmdirl'.
kepada yang memberinya dengan menggunakan
Kisah Qkrtue ini disebutkan di dalam Al-
sebagian kekayaan itu untuk kebaikan sebagai-
mana Allah telah berbuat baik kepadanya (QS. Qur'an sebagai gambaran dari nasib dan akibat
Al-Qashash l28l:77). Akan tetapi, Qdrfin tidak orang kaya yang menyombongkan kekayaannya.
mendengarkan nasihat-nasihat itu. Bahkan, ia Ia tidak mau menggunakan untuk kepentingan
menolak jika dikatakan kekayaannya adalah bersama dan melupakan, bahkan mengingkari
bahwa kekayaan itu adalah pinjaman dari Allah
anugerah Allah kepadanya. Ia mengatakan bahwa
dan memunyai fungsi sosial.
kekayaannya datang karena ilmu pengetahuan
.tHasan Zaini, Muhammad.iyah Amin t;
yang dimilikinya (QS. Al-Qashash [28]:78).
Dengan memakai pakaian dan perhiasan QARYAH ( z;J )
yang megah ia keluar menuju khalayak ramai Kata qaryah atau qiryah ( ai1 ) merupakan kata
memamerkan kekayaannya. Orang-orang yang benda mufrad (tunggal), dan bentuk jamaknya
melihatnya berkata,'Alangkah bahagianya jika
aku memperoleh kekayaan seperti kekayaan adalahqur6(,s j)afauqird( 6 j ). Kataini diambil
yang dimiliki Qdrirn, sungguh dia beruntung." Adari kata kerj a qard ( 31), yaqny ( a ), mashdar-
(QS. Al-Qashash [28]: 79). Akan tetapi, orang- nya qiran (,s,5) datrr qaryan ((;i), yang berarti
orang yang berilmu pengetahuan berkata,
"Celakalah kamu, pahala yang diberikan Allah j ama' a ( iia = berkumpul), seperti kalimal qara' tul-
jauh lebih baik bagi orang-orang yang beriman
m6'a fil-haudhi ( ;'",Jt a.,tSt';'; = saya me-
dan beramal saleh." (QS. Al-Qashash [28]: 80).
ngumpulkan air di dalam satu wadah). Adapun
Allah memerintahkan Nabi Musa untuk
mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya bentuk pelakunya adalah al-qdri (,s1l\t ) yang
untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang
fakir. Perintah ini disampaikan pula kepada berarti shkinul-qaryah ( ^ilt 'JiL = penduduk
Qirfin. Namun, Qdrfin tidak mengindahkan
negeri) dan orang yang dinisbahkan kepada
perintah itu. Bahkan, ia menuduh Musa sebagai
qaryah dinamakan 4 araui (",s 2'S ) dart qarWi ( CS=
orang yang rakus harta. orang desa/kampung).
Akhirnya Nabi Musa menyerahkan urus- Secara bahasa, menurut Ibnu Faris, kata
an itu kepada Allah sambil berdoa, "Kiranya
orang banyak yang telah beriman tidak di- yang terdiri d arihtrr:/. qaf, ra' dan ya' menunjukkan
sesatkan oleh ucapan-ucapan Qdrfin dan oleh
harta kekayaan dunia". Allah menerima doa L+,',artj mn' un wajtim6' un ( i1-- = kumpulan dan
tersebut dengan menurunkan siksaan kepada perkumpulan). Kata qaryah itu diartikan negeri
Qkritn. Tanah tempat ia berpijak lalu merekah
serta berlubang di dalam. Akibatnya, ia ter- karena manusia berkumpul di dalamnya atau
benam ke dalam tanah yang merekah tersebut lijtimd' in-ndsi fihi kb r,rit l(.i'> ). Menurut Ismail
Ibrahim, qary ah adalah Baldatun dtrnal-maffinati
aghlabu sikinihh minal-fatldhin war-ru'dt ( ,l;1 i:d;
;elt, s>';\ aw; LGi4l'"lr=t ampungbu-
kan kot+ yang mayoritas penduduknya terdiri
dari petani dan pengembala ternak). Menurut
Abduh dan Al-Mar aghi qary ah iilah:
Kajiarr Kosaka rn 762
Qarl'a h Qarl'211
,F';Jti),t,r ,i i*:-t 'Ji "i . a, t.^, Dan ada pula yang menunjuk ke kota
-ljl ^,-::u tertentu, seperti di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 58,
-..-, t, tG., b * \4 jLr tAi ,::;, lrvi u \g
9*.uett l
(Muj t arn a' un-n 6si w a m asknnun-n aml, tsumm a ghul ib a t:ti- :.gi l;f,;JS
ist i' m 6luhd fil -bil 6dish- shnghir aD. (Wa idz qulnd udkhultt hadzihil-qary ata fa kultt minhd
"kumpulan manusia atau tempat tinggal semut, dan haitsu syi' tum raghadan wadkhuffil-bdba sujj adan).
kemudian dipugunaknn untuk suatu negui yangkecil." " Drn ingatlaLt, ketikn Kfini berfirman: " Masuklah kmnu
Dan menurut Al-Ashfahani dan Al-Abyari,
qaryah adalah ke negeri ini @ait al-MaqdislYerusalem), dnn makanlah
o '["i*"t t * ./43 ,]6t * 'g.rx- 6$t y'A'rl dari hasil buminy a, yang bany ak lagi anak di mana y ang
engkau sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil
uga 1rt1 S? bersujud."
( I smun I il m au fu| ill adzi y aj t ami' u fihin-n As w a I in-n As Bagi Ar-Razi, kata qaryah ( a;! ) tidak
j ami' an wa yusta' malu fi kulli wdhidin minhumd).
"nama suatu tempat yang di dalamnya berkumpul menunjuk kepada isi kampunglnegeri ('ainihdl
manltsia, serta kumpulan manusia, dan dapat di- rary) ih; sendiri, melainkan berdasar informasi
p ergun ak an untuk ke du any a. "
dari ulama terdahulu, seperti Qatadah, Ar-Rabi',
Mayoritas pakar Tafsir, menurut Al-
dan Abu Muslim Al-Ashfahani, kala q ary ah p ada
Ashfahani, berpendapat bahwa qaryah secara
QS. Al-Baqarah [2]: 58 di atas yang artinya
umum berar ti ahl al-qaryah ( i;-l\ .1i,i = penduduk
Baitul-Maqdis (Yerusalem).
negeri), seperti pada QS. Yusuf [12]: 86 Allah
berfirman, Di dalam Al-Qur'an, kata qaryah dan kata
yang seasal dengannya terdapat di dalam 56
ayat.37 ayat mengunakan kata ini dalam bentuk
" LrEyI'rr--.9- Lil.il ,-Jl ',.,Jlj mufrad, al-qaryah ( i-'41t), satu ayat dalam bentuk
3;# katamutsannd, al-qaryatain ( 6-;)t ), dan 18 ayat
(W as' alil- qary ah allafr kunnd fihd wal-'ir allati aqbalnd dalam bentukj amak, al-qura ('a'.,At )
fihd w ainn d I ashhdi qfi n ).
D an tany alah pmduduk negui y ang kmni berada di situ, Kataqaryah, bila dikaitkan dengan katalain,
dan kafilah yang kami datang bersamanya, dan
sesungguhny a kami adalah orang-or ang y ang benar). maknanya berdasarkan kaitannya itu. Artinya,
di dalam ayat itu, di samping qaryah, terdapat
kata lain seperti ant ( yi ) atau qaum ( pi ) ya"g
menunjukkan arti qaryah tersebut. Qaryah di-
Sebagian lainnya berpendapat dengan se- kaitkan dengan ahl ber ar ti penduduk seperti QS.
kelompok penduduknya, Seperti di dalam QS. Al- Al-A'rAf l7l:94:
AnbiyA l21l:74 Allah berfirman,
-t-7ji.l1l -Y7 l t ,
,r( ,!_t y-?i C'^$. e.lg't gig :,1r; Gji cr,
'M 2r ;; Irit |ll qSii'S;i rC
(W a Lftthon 6t aindhu bukman wa' ilman w a najj aindhu Ar"fd.;fi:s ,ipti;
min al - q ary at ill afr khn at t a' malul -khnb dit s inn alrum khnfr (Wa md arsalnh fi qary atin min nabiyyin ill6 akhadznd
ahlahd bil-ba'sd'i wadh-dharr6'i la'allahum
qaumu su'infdsiqin).
yadhdharra'fin).
" D an kE ada Luth, Kami tel ah beriknn hikrnah dan ilmu, "Kami tidaklah mengutus seseorang nabi pun kEada
dan telah Kami selamatkan dia dari [azab yang telah suatu negerL (lalu penduduknyamendustaknn nabi itu),
m enimp a s ekel omp ok p m du dukl ko t a y an g m en guj akmt
melainkan Kami timpakan kepada penduduknya
perbuatan k|i. Sesungguhny a muekn adnlah knum y ang
jahat lagifasik." kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk
den gan mer en dnhkmr di r i. "
Ia dikaitkan dengan kalaqaum yang berarti
763 EwsrxlopE,ora Al,Qun'arrr
Qaryah QarYah
sekelompok (kaum) dari penduduk, terdapat di ( a7t) yang terdapat di dalam 18 ayat di dalam
dalam QS. Al-Anbiy|' l21l:11.:
Al-Qur'an. Ayat yang menggunakan kata al-qurd
Ci ;"* S!u*i5 '4G u( yj c t:Zt ?St
di dalamnya mengambarkan perbuatan negatif
J);t;
yang dilakukan oleh penduduk suatu negeri.
(Wa kam qashamnd min qary atin kdnat zhdlimatan wa
Enam ayat di antaranya menyatakan kezaliman
ansy a' nd b a' dahd q aum an ikharin ).
penduduknya sehingga Allah menurunkan azab
i" D an b er ap a b any akny a I s ekel o mp ok p m du duk] neger
kepada mereka. Allah menyifati mereka dengan
yang zalim ymg telalt Komi binasaknn, dan Kfrmi adakan
sesudah mereka itu sekelompok kaum y ang lain. " ghdfilfin ( J'4G = lalai), n|'imfin ('o'rL.U = tidur),
Dengan demikian, kata qaryah yang ditafsirkan yal'abfin ('o'r:i-= bermain) danzhitimftn ( o';p=
dengan penduduk negeri/kota terdapat di dalam
33 ayat, sekelompok kaum di dalam 11 ayaf dan aniaya) untuk mengambarkan kezaliman ter-
nama kota atau negeri di dalam 18 ayat dari ayat-
ayat Al-Qur'an. sebut, seperti QS. Al-Kahfi [18]: 59
Bentuk mut smrna qary ah adalah al-qary atain .1frki. ,it+i lSb tX --sfii -aL^o
(;i;"jt= dua kampung) terdapat pada QS. Al- t+;
Zukhruf [43]: 31 yang berbunyi: (Wa tilkal qurd ahlakndhum lmnmd zhilmnfi wa j a' alnfr
P ,;Lfii G *: ;* 'or?i tfi d, ii i'iuo limahlikihimmsu'idil.
dan [pendudukl negeri itu telah Kami binasakan ketika
(Wa q6ltt lawld nuzzila hadzd al-qur'dn 'al6 rajulin mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu
min al - q ary at ain' azlfim ). t er t entu b agi kebin as ann m er ekd.
Dan mereka berkata: "Mengapa Al-Qur'an ini tidak
diturunkan kepada seorang [tokoh] baar dari salah satu Selanjutnya, terdapat ayat yang menyatakan
duanegeril. bahwa Allah tidak berbuat zalim dengan
membinasakan dan menghancurkan suatu
Ulama Tafsir sepakat menafsirkannya dengan
kota Mekkah dan kota Thaif. Ayat ini mengemu- negeri sedang penduduknya adalah orang-orang
kakan tentang keingkaran orang kafir Quraisy
terhadap Al-Qur'an yang diturunkan kepada yang berbuat kebaikan, seperti QS. H0d llll:117,
Nabi Muhammad saw Mereka menyatakan 3,r:tb:, ,Afi * 6jii <\ait aii Us ui
bahwa sesungguhnya derajat dan misi risalah
itu tergantung kepada derajat kehormatan diri (Wamd khna rabbuka liyuhlikal-quri bizhulmin wa
seseorang. Maka, seharusnya Al-Qur'an, di ahluhdmusllihtrd.
"Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan
dalam pandangan merek4 diturunkan kepada
orang terhormat yang memunyai harta ke- negeri secara zalim, sedang pendudukny a orang-orang
kayaan yang banyak dan pangkat yang tinggi,
seperti Al-WaIid bin Al-Mughirah Al-Makhzumi berbuat kcbaikan."
dari kota Mekkah yang terkenal dengan gelar
raihanah quraisy dan 'Urwah bin Mas'ud Ats- Di dalam Al-Qur'an, terdapat pula kata
Tsaqafi dari kota Thaif. Adapun Muhammad
ummul-qurd ( ,s4t ?i = ibu negeri) pada QS. Al-
bukan termasuk di dalam kategori orang kaya An'dm 16l: 92 dan Asy-Synrd [42]: 7 yang
dan berpangkat. Ayat ini merupakan bantahan berbunyi:
Allah terhadap pandangan mereka itu. il 4t +liu'li9,:J,.s vJ
Adapun benttrk jamak qaryah adalah al-qurd \ 'ra. L-;J'i, (t;'p -t ou;;ii
J
J_ .
rj;
(Wa kadzalika aubaind ilaika qur'Anan 'arabiyan
litun dzir a umm al - qur 6 w a m an haul ahi).
" D emiki anl ah Kmni w ahy ukmt kep adnnu (Muhammad)
Al-Qur' m di dalam bahnsa Arab supay a knmu memberi
peringatan kepada lbu negeri dan penduduk se-
kelilingnya."
Kajian Kosakara 764
Qashash Qashash
Ulama Tafsir sepakat menafsirkan kata ummul- Ali ;;:i i:*i " u-Lf 5t
qura dengankota Mekkah. Dinamakan demikian, 3).*L 1;,6 fii
karena sesungguhnya kota Mekkah merupakan
kiblat penduduk seluruh negeri, dan ia merupa- (Yd ma'syaral jinni wal insi alam ya"tikum rusulun
kan tempat atau rumah Allah pertama yang minkumyaryshshfinn'alaikumaydtiwayundzirtrnakum
dibangun untuk manusia. Kota Mekah adalah
liq6'a y aumikum hddz6, qhlit sy ahidnd 'al6 anfusind wa
tempat berkumpulnya manusia saat ibadah haji, gharr athumul hay frtud duny 6 w a sy ahidit' al 6 mfusihim
sebagaimana berkumpulnya anak-anak untuk
annahumkdnilknfirld.
mengagungkan ibunya. * Ris'an Rusli *
Hai golongan jin dan manusia, apakahbelum datang
QASHASH ( .e;3 \
Kata qashash (("r*A;.).) adalah bentuk jamak dari kEadamu rasul-r asul dnri golongan kmnu sendiri, y ang
kata qishshah Kata itu berasal dari kata
mary ampaikan kepadamu ay at- ay at-Ku dan memberi
$ikerja qashsha - y aqushshu ( ,Lt- - ) . Kata qashash
puingatmt kepadnnu tuhadrp pertentuanmu dengmr hni
( ,f; ) dan kata lain yang seakar dengannya di
dalam Al-Qur'an tersebut 30 kali; di antaranya ini? Merekn berknta, " Kami menj adi saksi atas diri knmi
dalam bentuk kata benda sebanyak enam kali sadiri." Kehidupan dunia telah menipu mereka dan
muekamenj adi saksi atas dii mereka sendii balnaa merekn
dan kata kerja sebanyak 20 kali.
Iadnl ah o r an g- o r an y an g k afir.
Dalam pengertian bahasa qishshah ($.) Dalam bentuk perintah (fi'l amr), kata itu
berarti 'mengikuti jejak', dan qashash bentuk berarti perintah untuk mengikuti apa yang
diceritakan, seperti perintah ibu Musa agar
jamak dariqishshah, berarti' jejak' .Demikian Al-
membuntuti Musa (QS. Al-Qashash [28]: 11). Di
Ashfahani menjelaskan. Qashash juga dapat dalam bentuk jamak, qashdsh artinya jejak
berarti 'berita yang bersifat kronologis', di- semula, seperti kata Musa kepada pembantuny4
sampaikan tahap demi tahap. Menurut Zahran sebagaimana tersebut di dalam QS. Al-Kahfi
di dalam Qashash Al-Qur'6n, qishshah adalah [18]: 54:
mengurai kejadian-kejadian dan menyampai- rai tlrGt y rit4v "€ & ( A;i
kannya tahap demi tahap. Tujuan qishshah,kata (Dzdlika md kunnh nabghi fartaddd 'aM Atsdrihimd
Asy-Sya'rawi, adalah untuk i'tibir ( _,#r = qashashil.
pelajaran) dalam rangka memantapkan ide-ide "ltulah tempat yang kita cari, lalu keduanya kembali
men gikut i j ej ak mu ekn s unul a. "
yang diamanatkan di dalam Al-Qur'an.
Dalam bentuk dan makna lain, al-qishhsh
Qishshah yang digunakan untuk menyarn- artinya'pembalasan yang sama'. Apabila dilihat
paikan cerita yang benar-benar terjadi pada dari makna bahasa sesungguhnya pembalasan
yang mereka terima, akibat dari jejak atau
masa lalu disebut wdqi'iyyah (*)))), seperti perbuatan mereka semula. Karena itu, pem-
balasan ini nilainya setimpal dari perbuatan yang
qishshah Nabi Isa as. dan Nabi Musa as. (QS. Ah
dilakukan semula, orang merdeka dengan orang
'ImrAn l3l: 62, QS. Al-A'rAf l7):176, QS. Y0suf
merdeka, hamba dengan hamba dan wanita
ll2l:3, dan QS. Al-Qashash [28]: 25). Di dalam
dengan wanita (QS. Al-Baqarah [2]: 178). Namun,
bentuk kata l<erja qishshah digunakan dengan arti qishdsh tidak dilakukan, apabila ahli waris korban
memaafkannya dengan kompensasi membayar
'menceritakan' atau'menjelaskan', seperti diyah (ganti rugi) yang wajar (ma'rttfl bagi pelaku
pidana. Tersebut di dalam QS. Al-Milidah [5]: tl5:
qishshahumat terdahulu (QS. An-Nahl [16]: 118).
Faman tashaddaqa bihi fahua kaffdratun lah
Misalnya, penjelasan bahwa Allah adalah
(,'i\tii- * -.1 33A p = Barangsiapa
pemberi keputusan yang paling baik (QS. Al-
An'Am [6]: 130): *|ii i$ ,i;:i.
i# '& ,iU) ?*1i
6"+ tls " l;; fii ;tu. F:3*; av ii)L
765 E N srr<r-oppr:rrr Ar--Qun'nN
Qasrvaralr Qasw'alah
yang melepaskan [hak qisas]-nya maka me- Kata qaswarah (;'.,'ri ) disebutkan hanya
lepaskan hak itu [menjadi] penebus dosa baginya.
sekali di dalam Al-Qur'an, yakni pada QS. Al-
Al-Qur'an menggunakan qashash ( f:"t)
Muddatstsir l74l: 51., Farrat min qaswarah
sebagai salah satu cara menyampaikan pesan
(;;F b -? = Lari daripada singa). Nuwaihi
atau pelajaran kepada pembacanya.
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
Cara penuturan qashash (,f:.r ) ada yang
kata qaswarah di dalam ayat ini adalah 'pe*-
ditunjukkan nama tempat dan tokoh pelakunya
serta gambaran peristiwanya, seperti kisah buru' karena menurutnya, "Di padang pasir
Musa as. dan Firaun (QS. Thaha pOl 78). Arabia tidak atau jarang sekali ditemukan
Kadangkala kisah hanya disebut peristiwanya singa". Pendapat ini berbeda dengan pendapat
tanpa ditunjukkan tempat pelakunya. Ini karena Sayyid Quthub yang mengemukakan di dalam
tafsirny4 Fi Zhildlil Qur'6n, "Berlarinya keledai
kisah di dalam Al-Qur'an dimaksudkan untuk liar ke berbagai penjuru pada saat mendengar
menarik pelajaran darinya, bukan untuk me-
singa mengaum merupakan pemandangan
nguraikan sejarah kejadiannya.
yang dikenal oleh orang-orang Arab. Manusia
Menurut satu riwayat QS. Al-Qashash [28]
disebut juga surah Musa, karena di dalam surah yang diibaratkan dengan keledai yang berbuat
ini termuat kisah Musa as. yang paling lengkap. demikian keadaanya sungguh menggelikan".
Surah ini termasuk swah Makkiyyah, terdiri dari
Mengomentari kedua pendapat di atas, M.
88 ayat, 1.t141 kalimat dan 5.800 huruf.
Substansi pesan QS. Al-Qashash [28] Quraish Shihab menyatakan bahwa masalah
mengenai pemikiran tentang kebenaran dan perumpamaan bukannya terletak pada ada atau
kebatilan, sikap menundukkan diri dengan tidaknya apa yang diumpamakan itu di dalam
menentang kisah pertempuran antara tentara kenyataan masyarakat. Di dalam bahasa Arab,
Tuhan dengan tentara setan seperti Firaun si
begitu pula di dalam Al-Qur'an, cukup banyak
pembangkang itu, dan Qarun yang materialistis.
perumpamaan yang wujudnya tidak dikenal,
Surah ini diawali dengan cerita keangkuhan
tetapi dapat dipahami oleh pendengarnya atas
Firaun dan ulahnya di muka bumi, dilanjutkan
dasar imajinasi, yang di dalam pembahasan
dengan kelahiran Musa as. dengan perjuangan-
kesusastraan dikenal dengan istilah "Tasybih
nya sebagai nabi dan rasul dalam rangka
Takhyili" (,F trs ). Uisany4 firman Allah di
menyebarkan tauhid. oo Ahmad Rofiq oo
dalam QS. Yffsuf [12]: 31, yang mengabadikan
ucapan wanita-wanita terhadap Nabi Yusuf,
" ...HAsya lil4Ahi md hddzd basyaran in hddzd ill6
g;malakunkarim" ( 3rt {l l*"i b) (A t:.,; u fi1
..
QASWARAH ( \:FI 1'5 =..."MahasemPurna Allah, ini bukankah
-Kata qaswarahberasal dari kata qasara - yaqsiru manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah
qdaasrirahnur(urf*qAf-(';iS),-'srin;)(.5aK)adtaanqra6s'a(rali)b,eyraffkia9r
malaikat yang mulia''). Demikian pula di dalam
berarti 'menaklukklan' atau 'memaksa'. Kata
QS. Ash-Shdtfdt l37l: 65, yang memberikan
qaswarah (4; ) sendiri ditemukan beberapa perumpamaan pohon Zaqqum (satu pohon di
arti, yakni'singa','pemburu','penembak jitu', neraka), " Thnl' uhd ka annahfi ru' trsusy -sy ay 6thin"
dan'awal kegelapan malam'. Keempat arti ini (secpner$tiikUept;a3la,rsi:e(taqnl-isLet=anM).aKyeadnuga(bhuaal hin)niy,a-
dapat menjadi penakluk-penakluk sesuatu. Ada "milaikat" dan "kepala setan"-jelas tidak
pula yang mengartikan kata qaswarah dengan diketahui bentuknya oleh pembaca atau pen-
iili' mu' z\umul -l ail' ( S)lt = seb agi an b es ar waktu dengar ayat-ayat tersebut, namun dijadikan
malam); dan ada pula yang mengartikan 'al- perumpamaan. |adi, kalaupun "singa" tidak
qaswar wal-qaswarah' (;r:j*li, ,-#i = anak muda dikenal adanya di padang pasir Arabia itu bukan
yang kuat serta pemberani). berarti perumpamaan tersebut tidak mereka
Kajial'r Kosakata 766
Qasrvarah Qaunt
pahami. Atas dasar ini, M. Quraish Shihab Dari kajian tersebut, dapat ditegaskan
cenderung menguatkan pendapat yang me- {;Fbahwa yang dimaksud dengan qaswarah ( )
nyatakan bahwa yang dimaksud dengarr qaswarah yang terdapat di dalam QS. Al-Muddatstsir
adalah singa. l74l: 51 di atas adalah 'singa'. Pengertian ini
Al-Maraghi merujuk kepada pendapat Sa'id jelas adanya bila dikaitkan dengan ayat se-
bin ]abia Ikrimah, dan Mujahid yang menegaskan belumnya, yang menjelaskan tentang keledai
bahwa yang dimaksud dengan kata qaswarah
liar yang terkejut, (dan kemudian) lari dari
adalah orang-orang yang memanah untuk
singa. Larinya keledai dari singa diumpamakan
berburu. Dengan begitu, Al-Maraghi menafsirkan
ayat di atas adalah bahwa orang-orang musyrik dengan larinya kaum Quraisy dari dakwah
Nabi saw. * Muhammadiyah Amin o..
(Quraisy), dalam menjauh dari Nabi Muhammad
QAUM ( e, I
saw. bagai keledai liar yang lari dari para
Kata qaum ( t,o ) pada asalnya berarti kelompok
pemanah yang melempar (melepas)kan panah laki-laki (tanpa wanita). Akan tetapi, kemudian
serta mengejarnya untuk memburu dan me-
di dalam penggunaan pada umumny4 kata itu
nangkapnya. Di sini terdapat isyarat bahwa
menunjukkan kelompok manusia yang berada
sekalipun mereka seharusnya menerima dakwah
Nabi dan mengambil pelajaran dari apa yang pada suatu tempat baik laki-laki maupun
disampaikannya tetapi mereka mudah berpaling
perempuan.
daripadanya tanpa alasan yang jelas. Oleh karena
Kataqaum ( Cy ) seasal dengan kataqdma-
itu, keberpalingan mereka dari Al-Qur'an dan
mendengar nasihat-nasihat yang ada di dalam- yaqirmu - qiydman (t1t1.-'iF- - iu )yang berarti
nya; bahkan, pelarian diri mereka daripadanya,
diibaratkan keledai-keledai liar yang lari se- 'berdiri'. Kata itu bisa juga berarti 'memelihara
kencang-kencangnya karena terkejut, di samping sesuatu agar tetap ada', misalny a qiy 6mush shnl dh
terdapat pula penghinaan dan persaksian atas
( e>'At i6 ) berarti'memelihara agar shalat tetap
kebodohan mereka.
dilaksanakan';'berdiri' atau'memelihara' baik
Menurut Hamka, "keledai liar yang ter-
atas pilihan sendiri ataupun atas paksaan. Atas
kejut, lari dari singa"-ayat yang dikaji ini-
pilihan sendiri seperti pada QS. AI'ImrAn [3]:
adalah perump.unaan yang sangat tepat. Keledai
191 dan atas suruhan orang lain seperti di dalam
yang karena takutnya akan diterkam singa, ia
menggelinjang atau berjingkrak-jingkrak lari, QS. An-NisA' l4):135.Kalau kata dzurriyyah( i-5.!),
biarpun tali pengikatnya akan putus. Walaupun AU ( JI ), dmr ahl ( ) menunjukkan sekelompok
manusia yang ikatan darah, qaum ( p$ )
singa itu masih jauh, namun keledai masih a"dfiai
berlari dengan sekencang-kencangnya karena merupakan kelompok manusia yang berdiri atau
takutnya bertemu dengan singa. Betapapun
diusahakan menghambatnya, ia tidak akan terpelihara kesatuan hubungannya dan ke-
terhambat, dan terus berlari. Demikian per-
umpamaan yang dibuatkan oleh Allah tentang satuan tempat keberadaan kaum itu.
perangai kaum Quraisy pada waktu Nabi saw
mulai menyampaikan dakwahnya. Mereka Penggunaan kata qaum ( p! ) untuk me-
begitu takut dan menyingkir karena tidak ingin
kebiasaan-kebiasaan yang mereka terima dari nunjuk kelompok laki-laki saja tanpa ada perem-
nenek moyangnya diubah serta dicela. Meng-
ingat, penyembahan mereka kepada berhala puan ditemukan pada QS. Al-Hujuril l49l:11.,
telah mendarah daging.
r;t j* oi p * i ?i |i"$ 1r-r;'u"iy 4k
#fu',F-oi W'b,y{q'lt;*
(Yd ayyuhdl-ladzina ilmanfi ld yaskhar qaumun min
qaumin 'asd an yaktrntt khairan minhum wa ld nisd'un
min nis6'in 'asi an y akunna khairan minhunna) .
" H ai o r an g- o r an g y an g b er im an j an ganl ah su atu kaum
A aki-laki) mengolok-olokkan kaum laki-laki) y ang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih
767 ENsrrlopr:nra Al Qun'rx
I
L
Qaum Qarvir'icl
baik daripada mereka Qang mengolok-olokkan) dan v]( rF ) padaQS. H0d [11]:70 dan 74, qaumNfih
j angan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita
( Ci r$ ) pada QS. H0d [1L]: 89, dan sebagainya.
lain karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan)
lebih baik daripada wanita (y ang mengolok-olokkad. " oo Atjeng A. Kusairi ct
a-.- ( JrrP l
QAWA'ID
Pada ayat tersebut dipisahkan kata qaum IKala q ma 6' id ( -vt ) adalah bentuk j amak dari kata
(dipayrti)kadnensgeabnagnaiis'k6e'lo(m'tp!ok). Maka, kata qaum q6' id ( au ) dan q6' idah ( 6 +6 ), benhtk ism f6' il dali
lakiJaki' saja.
qa'ada-yaq'udu - qu'Adan ($'*-'r:j:"-'ri ) ya^g
Tidak ada penjelasan di dalam literatur
berarti 'duduk'. Sebagai istilah, kata qd'idah dau.l
kebahasaan berapa jumlah minimal kelompok qaw6'id berarti asds ( uCl = dasar), seperti dasar
orang sehingga bisa disebut qaum, tetapi jika atau fondasi bangunan, adh-ilrhbith ( J.,,tLJt) atau
melihat konteks pembicaraan, ditunjukkan al-amr al-kutti ( u,tilr ;trr = keseluruhan) yang
jumlah yang banyak, berupa suku atau ko- mencakup semua juz'iyykt ( (-*Viti = satuan-
munitas manusia yang menempati suatu kam- satuan), seperti qaw6'id al-fiqh +ti ). Kata
pung; bahkan, menunjuk kepada suatu bangsa. q6'idah blla di-nisbah-kan kepada perempuan,
Di dalam AlQur'an terdapat SS3kataqaum berarti'perempuan yang sudah putus dari haid,
yang menunjukkan kelompok manusia, baiklaki- dari anak, dan dari perkawinan'. Kata lain yang
laki maupun perempuan. Penggunaan kataqaum seasal dengan qaw6'idialahal-qu'6d( r6ijr ) berarti
'penyakit yang membuat seseorang dudu( tidak
tersebut di dalam pengertian yang netral, tidak
mengandung konotasi positif atau negatif. bisa berdiri', al-qa'adah ( ;:r;j1), berarti 'orang yang
tidak bisa maju berperang'. Sejalan dengan itu,
Penunjukkan kata qaum kepada yang positif atau
negatif tergantung kepada kata yang men- ada bulan dinamakan bulan Zulqaidah, karena
dampinginy a (di-idhdfah-kan). Illisalny a q aum pada bulan itu orang duduk (tidak mengadakan
yilqiniln( $frY i3i = orang-orangyangyakin akan perjalanan dan tidakberperang).Al-qi'dah ( ;C,+l'r )
kebenaran dari Allah) pada QS. Al-Baqarah [2]:
berarti 'ukuran tempat duduk yang diambil
118, QS. Al-Mflidah [5]:50, QS. Al-]Atsiyah [tts]:4
seseorang', al-qu'dah ( ;"r:,i'lr ) berarti'sesuatu yang
jdan 20, serta sebagainya; qaum ya'qiltm ( aH- banyak diduduki dan kendaraan yang sering di-
C
gunakan oleh penggembala untuk membawa per-
= orang-orang yang berakal) pada QS. Al-Baqarah
l2l: Ma dan QS. Ar-Ra'd [13]: 4; qaum ya'lamfin bekalan atau barang seperti kuda dan keledai'.
( o'rlJJ.";! = orang-orang yang mengetahui) pada Al-qu' dah juga berarti'banyak duduk'. Al-Qa' affi
F.w ]QS. Al-Baqarah [2]: 230; qaum shfrliWrn ( of +*l( ) adalah 'orang yang berpendapat seperti
= orang-oran9yffiLg saleh) pada QS. Al-Ma'idah pendapat sekte Qa'ad dari golongan Khawarij',
[5]: 84; qaum yafqahfin (;::,ii]:- p33 = orang-orang al-qd'id ( ,s$r ) berarti 'pengawal' (al-hhfizh,
yang pandai) pada QS. Al-An'Am [6\: 98; dan qaum rir^lr ).
Kataqmo6'id di datam AlQur'an disebut tiga
yu'minfin ( o';'i- pri = orang-orang yangberiman)
pada QS. Al-An'Am 16l: 99. kali, yaitu di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 127; QS.
Yang mengandung konotasi negatif misal- An-Nahl [16]: 26 dan QS. An-N0r [24]: 60. D dalam
bentukfi'lmddlikataitu disebut dua kali, yaitu di
ny a al- q aum al -kdfi rfin ( ;4 76Jt prJr = orang-orang
kafir) pada QS. Al-Baqarah [2]: 250,264,286, QS. dalam QS. Ali'Imr6n [3]: 168 dan QS. AlTaubah
Ah 'Imran [3]: 14O dan sebagainya; al-qaum az]t- [9]: 90. Di dalam benlukfi'l muilfiri' disebut 7 kali.
Di dalambenitkfi'l amr disebuttigakali. Di dalam
zhilimf.m ( ,:ilutLtt plJr= orang-orang yang aniaya)
pada QS. Al-Maidah [5]: 5L, QS. Al-An'Am [6]: bentuk mashdar disebut empat kali. Di dalam
47, 68, 1.M, dan sebagainya. bentukismfd'll disebut delapan kali, dan di dalam
Ada juga kata qaum yang menunjuk pada bentuk ismmakdn disebut empat kali.
ummat ( alf ) yang aiseru para Nabi.Misalnya qaum Kata qaw6'id di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
127 berkaitan dengan kisah Nabi IbrAhim dan
Hfid ( rlA pri ) pada QS. HOd [11]: 60, qaum Lfith
Kajian Kosakata 768
Qarvf id Qawiyy
putranya, IsmA'il, yang membangun dasar- I ahunn a w all 6hu sami' un' alim).
dasar Baitullah. Ketika itu mereka berdoa, " P u empuan-per empuan tu a y an g t el alr t erhmt i ( dai hai d
dan mengmdung) y ang tiada ingin kmoin (lagil, tindalalt
semoga Tuhan menerima amal mereka. Ayat
tersebut berbunyi atas mereka dosa menanggalkan pakaimt merekn dengan
ti'J1, d: Ja"Jyr$i E "'rrai 7=^1'ej- tj t i dnk (b erm aksu d) mennnp akkan p erhi as m, dm b erl aku
(Wa idz yarfa'u lbrdhim al-qaw6'ida minal baiti wa sopan adalah lebih baik bagi mereka. Allah Maha
kmifl rabband taqabbal minnil. Mmdengar lagi Maha Mengetahui." ot Hasan Zaini *
" Dan fingatlah), ketika lbralim meninggiknn (membina) ,a
QAWTYY ( €g l
dasar-dasar B aitullah bersama lsmail ( ser ay a ber do' a),
" Ya Tuhnn kami terimalah dari knmi bmalan knni). " Kala qawiy ( iS;) terambil dari akar kata yang
terdiri dari huruf-huruf qdf, waw, dan yd'.
Kalaqawd'id di dalam QS. An-Nahl[1.6]:26
disebut di dalam konteks pembicaraan mengenai Maknanya berkisar pada dua hal yang bertolak
orang-orang yang berbuat makar. Ayat tersebut belakang. Pertam4 keras, kuat, atat antonim lemah,
adalah dan yang kedua lawan dari makna di atas, juga
berarti sedikit kebaikannya. Kekuatan yang di-
)tt'pi 3;;$'fri 3_i,#,y Oa*t'.,b: fi maksud dapat wujud dalam badan atau kalbu
manusi4 dapat juga wujud dari luar manusi4
S * ,t 4rt-li :+io ryt ,y,'rzlJi i*'p misalnya bantuan pihak lain yang melahirkan
b:,F" kekuatan, atau bahkan bantuan Allah swt.
(Qad makaral-ladzina min qablihim fa atalldhu
sehingga makhluk yang dianugerahi-Nya men-
fbun' y 6n ahum min al - q aw 6' i di aklwr r a' al aihimus-s aqfu
dapat kekuatan.
min fauqihim wa atdhumul-'adzdbu min fuitsu ld
Dalam Al-Qur'an, kata qawiy terulang
yasy'urirn). sebanyak sebelas kali, sembilan di antaranya
menyifati Allah swt., sedang dua lainnya,
I" S esun gguhny a o r m g- o r an y m g s eb elum mer ekn t el alt masing-masing menyifati manusia, dalam hal ini
Nabi Musa as. dan jin Ifrit yang merupakan
mengadnknn makar maka Allalt moryhnncarkan rumah- pengikut Nabi Sulaiman as. Tujuh ayat yang
rumah mereka dni fondasiny a, lalu atap (rumalr itu) j atuh menyifati Allah dengan sifat Qawiy digandeng-
mmimpa merekn dari atas, dan dntanglalr mab itu kepada
kan dengan sifat 'Aziz ( ttf ), dlua lainnya
merekn dari tempat ymg tidakmereka sadnri." dirangkaikan dengan q4t ** (Syaffid al-'iqdb
Kata qawd'id di dalam QS. An-N0r [24):60 [Maha Pedih siksa-Nya]). Secara umum dapat
berkaitan dengan masalah perempuan-pe- dikatakan bahwa sifat Qawiy atau Maha Kuat
rempuan tua yang telah berhenti dari haid dan yang disandang Allah swt. dipaparkan Al-
mengandung,ytrtg tiada ingin kawin lagi. Atas Qur'an dalam konteks menghadapi para pem-
mereka tidak ada dosa bila menanggalkan bangkang. Perhatikan firman-Nya:
pakaian luar mereka dengan tidak bermaksud
menampakkan perhiasan. Ayat tersebut ber- Fi +U: s, i'e i ;tui e njl 1532ii
bunyi: 1 4r3 o u-rt;r'pil;i i"i i:,1 -, 3b;
O;L ;& aq'o;:;1 6 ,ei A b'tio f+:;Ug4-I+a , ,a. . t4- t t. ti..
aut
oii - *.t -; p :jq JLt oi gb t-t't
" Siapknnlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saj a
ry ?'i'i-o"gil"p 3q1u.
yang knmu sanggupi dan dari kudn-kuda ymg ditambat
(Wal-qaw6' idu minan-nis6' al-l6ti 16 y arjilna nikifun
falaisa 'alaihinna jundbun an yailw'na tsiydbahunna untukberperang, (dengan persiapan itD kamu meng-
ghnira mut abarrij 6tin bi zinah wa an y asta'fifna khairun gentarkanmusahAllaltdmtmusultrnusertaorang-orang
selain mereka y ang kamu tidak mmgetahuiny a, sedang
Allah menget ahuiny a" (QS. Al-AnfAl [8] : 60).
769 ENstxr,opEora AL,-Qun'nru
Qawiyy Q,rrt rt';ttttittt
Meraih kekuatan-seperti Pesan ayat di eAwwAMON t o'jt:jil
atas-bukan untuk menganiaya, tidak juga
Kata qawwdmfin ( ::']ft ) adatah bentuk jamak dari
untuk memusnahkan, tetapi sekadar untuk
qawwim t 3tt ). Sedang qawwhm adalah bentuk
"menggentatkan", karena Penggunaan kekuatan mubdlaghah (superlatif) dari qd'im. Secara bahasa,
sebaiknya dihindari, dan kalau pun digunakan,
qawwdm( grl ) mengandung makna dasar, antara
maka itu digunakan dalam batas untuk menS- lain:'tegak','lurus','betul', dan'adil'.
gentarkan "musuh Allah dan musuhmu serta oranS- Makna itu kemudian berkembang menjadi
'memimpin' seperti terkandung di dalam QS. An-
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya."
NisA' [4]:135. Hal itu boleh jadi karena sikap
Perhatikan juga QS. Hfid [11]: 66; Al-Haii benar, lurus, atau adil itu erat sekali kaitannya
l22l:74; Al-AnfAl [8]: 52 dan lain-lain. dengan tugas kepemimpinan dari seorang
pemimpin, mulai dari kepemimpinan di dalam
Allah al-Qawiy adalah Dia yang sempurna
rumah tangga sampai kepada kepemimpinan
kekuatan-Nya. Dalam genggaman tangan-Nya
bangsa dan negara. Kemudian, sifat benar, lurus,
segala kekuatan, dan Dia pula yang meng-
anugerahkan kekuatan kepada makhluk- dan adil itu tidak hanya dimiliki di dalam diri
makhluk-Nya dalam tingkat yang berbeda-beda. seorang pemimpin, tetapi juga harus ditegakkan-
Kekuatan makhluk tidak langgeng, juga nya, sehingga keadilan dan supremasi hukum
suatu ketika melemah, dan pada saat yang lain benar-benar terwujud di dalam masyarakat.
Sementara itu, Ar-Razi menjelaskan pul4
dapat kuat kembali, kemudian lemah lagi. (QS.
bahwa kata qawwdm mengandung makna
Ar-R0m [30]:54). 'melaksanakan sesuatu pekerjaan dengan
sungguh-sungguh'. Hampir senada dengan
Malaikat ]ibril sekali disifati Allah dengan pendapat Ar-Razi, Al-Qurthubi menjelaskan
firman-Nya, ( = Yang
# .iii a: '.'-, aS 6) pula bahwa kata qawwdm mengandung makna
memuny ai kekuat an di sisi P emilik Arsy Yang Maha 'kesiapan melaksanakan sesuatu dengan penuh
Mulia" (QS. At-Takwir [81]: 20). Di kali lain perhatian dan kesungguhan'.
dinyatakan-Nya bahwa malaikat pembawa Di dalam Al-Qur'an, kata qawwdmfin
( o'r)t'; ) ditemukan pada satu tempat, yaitu di
wahyu itu adalah: ",sl;)t L-ru, (Syadid al-Quwk
dalam QS. An-Nis6; l4l:34. Menurut Rasyid
ly ang sangat kukuh kekuatan'kekuatanny al)" (QS. An- Ridha, kata qawwdmLn ftrsebut mengandung
makna, antara lain Al-himdyah ( a(4t = pen-
Najm [53]: 5). Ayat at-Takwir berbicara tentang jagaan), ar-ri' dy ah ( t"Glt'= pengayom an), Al-
malaikat Jibril di sisi Allah. Kekuatannya di kifhyah ( ijutt = pencukupan), dan Al-wildyah
( r\,rlt : kepemimpinan). Ayat ini berkaitan
sana-di tengah para malaikat yang dekat
kepada Allah-relatif tidak sekuat jika di- dengan kepemimpinan laki-laki/suami ter-
hadap istrinya di dalam konteks kehidupan
bandingkan dengan kekuatannya di tengah- rumah tangga, sedangkan kepemim-pinan itu
tengah manusia di bumi ini. Karena itu ketika tidak boleh bersifat otoriter atau memaksakan
menguraikan kekuatan-Nya saat membawa kehendak sendiri.
wahyu kepada Nabi Muhammad saw., Allah Kewajiban memimpin, melindungi, dan
menggunakan bentuk jamak untuk melukiskan memelihara istri tersebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa laki-laki itu diberi ke-
kekuatannya dan disertai lagi dengan katasyadid
lebihan berupa kekuatan fisik dan pikiran atau
( +1; [sangat kukuh]). daya intelektualitasnya. Selain itu, laki-laki pula
Manusia juga demikian, di satu tempat
yang berkewajiban memberikan belanj a (nafkah)
boleh jadi dia merasa kuat, tetapi jika dibanding
dengan manusia atau makhluk lain dia dapat
menjadi lemah. Kemudian betapapun besar
kekuatan yang mereka miliki, mereka tidak akan
sanggup melemahkan Allah swt. Begitulah
kekuatan yang dibagikan Allah swt. kepada
makhluk-Nya. Wa All6h A'lam. *+ M. Quraish Shihab
Kajian Kosakata 770
QayyinraLr Qill,yinrah
kepada istrinya, sebagaimana tercermin di Kata qayyimah yang digunakan untuk
dalam ayat selanjutnya.
menyifati kitab atau di dalam bentuk jamak
Selain itu, kita juga mendapatkan kata
Jkutub ( ) artinya'lurus', seperti di dalam QS.
qawwdmLn ( or:,t:; ) dengan sedikit perubahan
Al-Bayyinah [98]: 3, FihA kutubun qayyimah
pada harakatnya, yaitu qawwdmin (;ltt) dua
(W* qj. = di dalamnya terdapat [isi] kitab-
kali;pertama di dalam QS. An-NisA' [4]: 135; dan
kedua, di dalamQS. Al-Mflidah [5]:8. Keduaayat kitab yang lurus). Sejalan dengan penggunaan-
yang disebutkan terakhir ini, menurut Al- nya sebagai sifat din, berarti agama yang lurus,
Qurthubi, berkaitan dengan penegakan ke- sebagaimana tersebut pada QS. Al-Bayyinah
saksian dan bersikap adil di dalamnya meskipun [98] : 5, Wa dzdl ika ffinul - q ay y im ah ( "]:"i b" : a;ti =
persaksian itu menyangkut diri sendiri. Pendapat dan yang demikian itulah agama yang lurus).
senada juga dikemukakan Ath-Thabari.
Kedua kata qayyimah tersebut pada hakikatnya
q Ahmad Kosasih *
sama karena agama Allah dasar dan ajarannya
adalah kitab yang diturunkan oleh Allah kepada
QAYYTMAH ( a;;i ) hamba-Nya melalui rasul-Nya (seperti di-
Kata qayyimah (,1,-$ fadalah kata sifat. Kata itu kemukakan di dalam QS. At-Taubah [9]:36, QS.
di dalam Al-Qur'an disebut dua kali, yaitu di Y0suf [12]:4O, QS. Ar-R0m [30]: 30, dan QS. Al-
Kahfi [18]: 2). Lebih dari itu, di dalam kitab Allah
dalam QS. Al-Bayyinah [98]: 3 dan 5. Bersama terdapat hukum-hukum agama yang lurus.
kata lain yang seakar dengan kata itu disebut Hukum-hukum tersebut menjelaskan hal-hal
659 kali, di antaranya di dalam bentuk qayyitm yang benar (hak) dan yang salah (batil). Selain
q( fa4yyi)mdiis(eqbu)t tiga kali, al-qayyim ( $r ; ata, itu, kitab Allah juga menjelaskan penerapan
disebut lima kali.
hukum yang termaktub di dalam Al-Qur'an.
Asalkata qayyimah atau qayyfim adalah qkma Kata al-qayyimah di dalam QS. Ar-ROm [30] :
30 memberi penjelasan tentang fitrah manusia,
( ll-i ) yang berarti 'tegak' atau 'terus menerus
yaitu manusia diciptakan Allah dengan fitrah
dan tetap'. Kata qayyimah secara bahasa berarti
beragama tauhid. Ayat tersebut berbunyi, 16
'tegak lurus'. Menurut Al-Ashfahani, kata
tabdila li khalqill6hi dz1\kad-dinul qayyim
qayyimah berarti 'tetap', 'menegakkan urusan
( )Pi 3"{i -4;,"$i1bJ-,-r}"5 = Tidak ada
kehidupan' dan'kepulangan' manusia. Apabila
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama
qayyimah menjadi sifat kata ffin ( J: ), digunakan
di dalam konteks menjelaskan agama yang yang lurus).
bertujuan menegakkan keadilan. Kata qayyfim Kata qawdmA (ir/ ) di dalam QS. Al-
berarti memelihara. Kata itu digunakan sebagai FurqAn [25]:67 menjelaskan sifat hamba Allah
asma Allah; artinya 'senantiasa berdiri sendiri yang mendapat kemuliaan. Ciri-ciri tingkah laku
di dalam memeliharaurusan makhluk-Nya', me- hamba tersebut adalah apabila membelanjakan
liputi menjadikan, memberi rezeki, dan menga- harta tidak berlebih-lebihan, tidak kikia tetapi
tur segala kemungkinannya. Kata Qatadah, al- pola hidupnya sederhana. Ayat tersebut ber-
Qayyfim artinya kesendirian Allah mengurus
bunyi:
makhluk-Nya meliputi ajal, amal, dan rezekinya.
Gbst itn "li .tl,f-. . .l.,i.ir/l -t-5l , <.
-Di dalam be ntuk aqdma - yuqimu ( '&" iui ;, t<ata
I alJtj
itu digunakan di dalam konteks shalat. Artinya
(,tE -t!;\
memelihara secara terus-menerus dan menegak-
(Wal-ladzina idzh anfaqil lam yusrifu walam yaqturit
kannya. Al-Qurthubi menjelaskan kata yuqimiln
w a kdn a b aina dzdlika q aw 6mil.
ash shalih (iibi'or*tl. ) artinya 'menunaikan
" D an orang-orang y ang apabil a membelanj aknn [hnrta],
shalat dengan memenuhi rukun, syarat, dan merekn tidak berlebih-lebihan, dan tidak [pula] kikir, dan
sunahnya secara sempurna menurut ketentuan adnlah [punbelanj aan itul di tmgah-tengah antar a y ang
dernikimt.'
waktunya'.
771 ENsrxi.openra Ar" Qun'niv
-'l
Qervyirrn, r\1 QishAsh
Menurut An-Nawawi, QS. Al-Bayyinah bergandengan dengan al-Hayy ( 13i), sebagai-
[98]: (bukti yang nyata) dinamakan juga surah al- mana al-Hayu selalu bergandengan dengan-Nya
atau dengan yang menunjuk pemenuhan Allah
tqayyimah ( r #ir ), lam yakun ( 3-- ), Al-Bariyyah terhadap kebutuhan makhluk-Nya. Antara lain,
(q),), atau Munfakkin ( fil-i ). Dinamakan memberi mereka petuniuk melalui kitab-kitab
Q5. At-Qiyamah [75) karena di dalamnya ter- suci dan menegakkan keadilan buat semua
dapat kata al-qayyimah sebanyak dua kali (Ayat 3 makhluk kelak di kemudian hari.
dan 5). Surah ini termasuk Madaniyyah (sebagian
Makkiyy ah), diturunkan sesudah QS. Ath-ThalAq Sebagaimana dikemukakan di atas, kata
[65), terdiri dari delapan ayat, sembilan puluh
empat kata dan 390 huruf. kerja qawama dalam berbagai bentuknya di-
pahami sebagai terlaksananya sesuatu secara
Kata al-qayyfim y angmerupakan salah satu s empum a dnn b u sin ambun g. Dengan demikian Allah
asma AllAh, artinya'terus-menerus mengurus al-QayyAm adalah Dia yang mengatur sehingga
terlaksana secara sempurna segala sesuatu yang
makhluk-Nya' (QS. Al-Baqarah l2l:255 dan QS.
m erup aknn kebutuhan m akhluk.
Thaha [20]: 111). Dengan sifat-Nya itu, Allah
mengurus makhluk-Nya senantiasa berdiri Imam Ghazali ketika menguraikan sifat ini,
sendiri, tidak membutuhkan bantuan pihak lain memulai penjelasannya dengan membagi segala
karena selain diri-Nya, semuanya adalah sesuatu pada dua bagian pokok. Pertama adalah
makhluk, ciptaan-Nya. (QS. Ah'ImrAn [3]: 2). sesuatu yang memerlukan tempat dan kedua
adalah yang tidak memerlukannya. Yang me-
eo Ahmad Rofiq ot merlukan tempat tidak dapat dinamai Qk'im bi
eAYYOM, ar t pjiir I nafsihi ( 9k, ,..u [berdiri dengan dirinya sendiri]).
Kata al-Qayy{r* ( C',jt ) terambil dari akar kata Sedang yang tidak memerlukan tempat kategori-
yang terdiri dari tiga huruf, yallu qdf, wauu), darr nya bertingkat-tingkat; ada yang tidak mem-
mim. Maknanya berkisar pada: Pertama, se- butuhkan tempat, tetapi masih membutuhkan
kelompok manusia, dari sini lahir kata qaumlkaum. hal lain untukwujud dan kesinambungannya. Di
Kedua, bermakna tegak lurus, dari sini lahir sini, walau dia dapat dinam ar Qd' im bi nafsihi, lelapi
belum mencapai kesempurnaan, karena dia
makna berdiri, dan ketiga adalah tekad, dan dri membutuhkan sesuatu yang lain untuk wujud-
nya. Allah adalah Qd'im bi nafsihi secara penuh,
sini muncul m alaabersinambung dNr terus-menerus, karena Dia sama sekali tidak membutuhkan
karena tanpa tekad, kesinambungan tidak akan tempat, bahkan tidak membutuhkan apa pun
untuk kesinambungan wujud-Nya. Kalau yang
terlaksana. Dalam Al-Qur'an kata kerja qaloama demikian itu, disertai pula dengan pemberian
wujud kepada segala sesuatu, pemenuhan ke-
dalam berbagai bentuknya dipahamai sebagai butuhan mereka secara semPurna dan ber-
terlaksananya sesuatu secara sempurna dan ber-
sinambung maka di sini Dia dinamai al-Qayyim,
sinambung. Kala afimu ( t r:$i ) pada firman Allah:
Aqtmfi ash-Shaldh ({>tbt tr}a1), bukan bermakna dan itulah Allah swt. Begitu lebih kurang al-
dirikan shalat, tetapi maksudnya laksanakan secara Ghaza]i. Demikian, w a All6h A' lam.
businmnbung! * M. Quraish Shihab oc
Al-Qur'an menggunakan kata qayyfim se- QISHASH ( ,fQi I
banyak tiga kali, kesemuanya menunjuk kepada Kataqishhsh(,fV ) di dalamAl-Qur'an disebut
Allah swt. Yang pertama dalam konteks uraian empat kali; semuanya di dalam bentuk ism (kata
benda). Dua di antaranya ismma'rifah({F --t=
tentang diri-Nya, y aitu p ada Ay at al - Ku r si (QS. Al'
Baqarah [2]: 255). Kedua, dalam konteks me- kata benda defenitif ) dengm alif dan l6m ( J t ) aan
nurunkan kitab suci sebagai petunjuk (QS. Ah
'ImrAn [3]: 1-3). Ketiga, dalam konteks Hari dua yang lain ism nakirah (;:-t f\ = kata benda
Kemudian, di mana setiap orang akan memperoleh
keadilan sempurna (QS. Thaha pQ:111-L12).
Demikian terlihat kata al-Qayyfim selalu
Kajian Kosakat
Qishash QisirAsh
bentuk indefinitif). maka tertuduh mendapat keringanan hukuman.
Qishfrsh (,f@ ) merupakan kata turunan Namun, tidak ada kemungkinan bagi tertuduh
H-dari qashsha - yaqushshu qashashnn ( P:- - untuk melepaskan diri dari semua hukuman
U2;i ) yang arti umumnya adalah tatabbu'ul-atsar
sebab masalah qishish tidak hanya menyangkut
t i\t # =bemreanrgtiiktuattiajbebjauk'u).d-Qdiashmdishbi(l-'qeaVwad)
buqfiqul-'ibdd (:t.!t ',iF= hak-hak manusia atas
sendiri
manusia), tetapi, juga menyangkut buqfiqullilh
( ,fu, plr 6ff = mengikuti/membalas penumpah-
( ,Urr b;.tl = hak-hak Allah atas hamba-Nya). Yang
an darah dengan al-qawad), sedangkan Ibn
dapat bebas dengan pemaafan manusia hanya-
Manzh0r di dalam bukunya Lisdnul-'Arab me-
lah hak manusia atas manusia.
nyebutkan, al-qishhshu al-qawad huwa al-qatlu bi al-
Banyak hadits Rasulullah saw. yang mem-
qatl ( S:slu.'Pt';'r/t 3"ra;\t) yarg maksudnya
berikan penjelasan mengenai qishfrsh di antara
'suatu hukuman yang ditetapkan dengan cara orang-orang yang berbeda status tersebu| di
mengikuti bentuk tindak pidana yang dilakukan'; antaranya riwayat Imam An-Nasii'i:
seperti bunuh dibalas bunuh. Hukuman mati dan ot.oL.="a-> ot |a> ,.r t.... *t-b jrt o,.?L: Ij t-".'..'"- [i r
oL:.s-t> o,L-o
sejenisnya ini disebut qishish karena hukuman ini (Man qatala 'abdahfi qatalndhfi wa man jada'ahit
sama dengan tindakpidanayang dilakukan, yang j ada' nhh wa man khashdhu khashaindhil.
mengakibatkan hukuman qisas tersebut, seperti " B arangsiapa y ang membunuh hambany a, kami pun
membunuh dibalas dengan membunuh dan
memotong kaki dibalas dengan pemotongan kaki akan membunuhny a; dan barangsiapa y ang memotong
pelaku tindak pidana tersebut. hidung hambanya maka kami pun akan memotong
Al-Qur'an sendiri memberikan isyarat hidungny a; dan barangsiapa mengebiri hambany a, kami
bahwa yang dimaksud dengan qishdsh ialah aknnmengebirinya."
sanksi hukum yang ditetapkan dengan semirip Terjadi perbedaan pemahaman di antara
mungkin (yang relatif sama) dengan tindak para ulama ketika memahami QS. Al-Baqarah
pidana yang dilakukan sebelumnya. Isyarat l2l: 178 di atas. Menurut Abu Hanifah, hadits
semacam ini dapat ditemukan pada QS. Al- tersebut adalah penjelasan lebih lanjut bagi QS.
Al-Baqarah l2l: 178, Yd ayyuhal-ladzina dmanit
MA'idah [5]: 45 dan178-179.
qikutiba' alaikumul-qishkshu fil-qatlk ( | e-t; U";y
Qishdsh ( .rV ) sebagai disebutkan di
,Fi c,?4i &iL +i = Hai orang-orang
dalam firman Allah swt. di dalam QS. Al-
yang beriman, diwajibkan atas kamu qishdsh
Baqarah [2]: 178, 179, dan 194 serta QS. Al- berkenaan dengan orang yang dibunuh).
MA'idah [5]: 45 merupakan salah satu dari Berdasarkan hal tersebut, Abu Hanifah dan
alternatif sanksi hukum bagi tindak pidana
pengikutnya berpendapat bahwa seseorang
tertentu. Alternatif dimaksud adalah qishdsh
yang merdeka harus di-qishdsh karena mem-
(hukuman mati) dan diyah ( a{; hukuman berupa
pembayaran dengan sejumlah unta atau sesuatu bunuh seorang hamba sahaya.
yang bernilai ekonomis lainnya). Hukuman Argumen lain yang dikemukakan kelompok
Abu Hanifah dan pengikutnya ialah bahwa di
dasarnya adalah qishdsh. Dengan demikian,
apabila tidak dilakukan kebijakan tertentu oleh * ,* i;rantara Y d ayyuhl-ladzina dmanfi kutiba' alaikumul-
yang berhak dan berwenang maka hukum qishfrsh qishishfit-qattd( 3.;r1i eiy 4k
yang harus dilaksanakan. ,-pai A) dm al-burru bilt-hurri ("-;Su, r$t = orang
Pemilihan alternatif oleh hakim ketika merdeka dengan orang merdeka), merupakan
menentukan sanksi apa yang harus dijatuhkan kalimat yang terpisah. Masing-masing me-
-qishdsh atau yang lain- sangat tergantung rupakan kalimat yang sempurna. Kalimat
kepada sikap dan kebijakan ahli waris korban. pertama menjelaskan secara umum mengenai
Apabila ahli waris tersebut memberikan maaf hukum qishdsh, sedangkan kalimat kedua me-
773 ENsrxlopp,nrrr AI- Q un'rrN
QishAsh Q isrrsi n
rupakan penielasan atau Penyangkalan ter- tersebut. Dengan kata lain, ayat tersebut harus
hadap kekeliruan orang-orang ]ahiliyah yang
pada waktu itu, sering melakukan Pembalasan dipahami secara menyatu. Oleh karena di antara
yang tidak seimbang. fubagaimanayang tersebut
orang merdeka dan hamba sahaya tidak seimbang
di dalam asbib an-nuzftl ayatqishdsh;yaitu, apabila
ada salah seorang dari kelompok mereka yang maka seorang merdeka yang membunuh hamba
terbunuh maka mereka menuntut balas lebih
sahaya tidak dapat dihukum qishislt +iChotidii+
dari satu orang; yakni dengan membunuh
QrssisiN ( ji#.\
beberapa orang. Bukan merupakan pembatasan
status sebagai hamba dengan hamba melainkan Kataqissisin merupakan bentuk jamak dari qissis
pembatasan satu banding satu. Pemahaman ini oU( ), yang biasa diartikan sebagai 'pendeta'.
diperkuat oleh (1) ayat yang berbunyi an-nafsu Kata ini hanya disebut sekali di dalam Al-Qur'an,
bin-nafsiwal-'ainubil-'ainit #1, #t 3 ;Au, uAtl. LliyOai"tu$piadsa,iQiiS.lrA-lr-M. au';idua. h:,[l5t];:82,
"-ai
Akan tetapi, tidak boleh dipahami bahwa apabila ,rrli
satu orang dibunuh oleh empat orang kemudian .--'+;ii 'tiii
keempat orang pembunuh tersebut bebas dari
6-4j 3,* ;e '"i u\'i' 3;; (,1 iiu
hukuman qishhshdengan alasan tidak seimbang.
Di dalam kasus terakhir ini adalah seimbang bila b;,Lt;'t lii
keempat orang tersebut di-qishdsh karena ke-
empatnya telah melakukan pembunuhan; [2) (Int aj idmna asy addan-ndsi' adiut atan lilladzina frrnantt
turunnya QS. Al-Baqarah [2]: 178, padamasa itu al - y ahil d a w al -l adzin a asy r akil w a I at aj i d ann a
orang Arab |ahiliyah tidak rela bila seorang yang aqr ab ahum maw addat an lill adzina ilmanil al-l adzin a
merdeka dibunuh karena ia membunuh seorang
hamba (lihat Ibnul 'Arabi,I:61). Sebab turunnya qilil innd nashkrh dzdlika bi anna minhum qisdsina wa
QS. Al-Baqarah [2]: 45, Ibnu ]uraij mengatakan, ruhb fin an w a ann ahum M y ast akb ir fin ).
" sesungguhny a kamu dapati orang-orang y ang paling
terjadi pertumpahan darah di antara Bani
Iker as p ermusuhanny a t erhadap o r ang-or ang y an
Quraizah dan Bani Nadir. Ketika itu, Bani Nadir
merasa lebih mulia daripada Bani Quraizah. Bani berimqn ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
Quraizah meminta Rasulullah untuk menyele- musyrik. Dan sesungguhny a kamu dapati y ang paling
saikan perselisihan tersebut. Maka, turunlah dekat persab ahat anny a dengan or an7-or ang y ang
ayat ini. beriman ialah orang-orang y ang berkata, " Sesungguh-
Berlainan dengan pandangan tersebut,
ny a kmni ini orang N asrani". Ymg dnnikian itu karena
jumhur ulama (Malik, Sya6f i, dan Ahmad bin
di antara mereka itu brang-orang Nasrani) terdapat
Hambal) berpendapat bahwa seorang merdeka putdeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena se-
sungguhny a mer eka tidak meny ombongkm diri. "
tidak boleh diqisas karena membunuh hamba
sahaya. Hadits tersebut di atas, menurut aliran Sementara pakar bahasa berpendapat
bahwa kata ini berasal dari bahasa Romawi,
ini, tidak mencukupi syarat sebagai hadits sahih. dengan arti'pemimpin Nasrani'. Akan tetapi,
pakar yang lain berpendapat bahwa kata itu
Oleh karena itu, mereka hanya berpegang kepada
berasal dari katabahasa Arab al-qass( ;";lr ), frt S
kandungan ayat QS. Al-Baqarah [2]: L78 tersebut
yang memberikan pengertian bahwa Allah swt' pada mulanya berarti ta-tabbu'usy,syai' wa
mewajibkan persamaan karena di antara makna
thatabuhtr bil-taiti ( ,pt, &: J,?, $J = me-
qishksh itu sendiri adalah'seimbang'. Penggalan
ngikuti atau mencari sesuatu di malam hari)
berikut dari ayat dimaksud, yattu al-fu,rru bil-htrri, maksudnya mencari sesuatu di malam hari
merupakan penjelasan selanjutnya dari pe- dengan terus mengikutinya dengan jarak dekat
ngertian 'seimbang' di dalam bagian awal ayat
agar tidak kehilangan jejak yang dicari. Dari sini
kata itu kemudian dipakai di dalam berbagai
konteks sehingga artinya pun semakin ber-
Ka.iian Kosakata 774
()issisin Qisth
kembang. Misalnya 'seorang penggembala unta' kawin, tidak memakai pakaian mewah, dan tidak
dinamakan muqassisul ibil ( S-\t #ll karena memakan makanan lezat karena hal itu dapat
ia selalu mengikuti dan mencari setiap hewan merendahkan nilai ritual yang mereka lakukan.
Mereka tidak memiliki ilmu pengetahuan seperti
yang hilang dari pandangannya. 'Tukang fitnah'
yang dimiliki oleh qissisin, tetapi tingkat per-
utdisebut qussis ( ) karena ia selalu mengintai
ibadatan mereka jauh lebih tinggi.
dan mencari-cari bahan fitnahan dengan me-
Di dalam sejarah dapat diketahui bagai-
ngintai apa yang dibicarakan orang lain, biasa-
mana harmonisnya hubungan qissisin dengan
nya dilakukan di malam hari. Cendekiawan/ Rasul (Muhammad). Ketika kaum Muslim hijrah
peneliti juga di dalam bahasa Arab disebut al- ke Habsyi, Ethiopi4 untuk menghindari tekanan
dan kekejaman kaum kafir Quraisy di Mekkah,
qusits ( u:r$t) karena sesuai dengan sifatnya mereka minta suaka politik kepada raja Habsyi,
seorang pemimpin yang beragama Nasrani.
yang selalu mencari ilmu pengetahuan. Umat Islam diterima dengan baik walaupun
utusan dari Mekkah datang membujuk agar
Al-Qur'an menggunakan kata ini di dalam tidak melindungi umat Islam di sana.
bentuk jamak. Kata itu disebut di dalam * A. Rahman Ritonga et
hubungan orang Mukmin dengan orang Yahudi
dan Nasrani. Kandungannya menggambarkan
bahwa hubungan orang Mukmin dengan orang
Yahudi dan musyrik sangat buruk, sedangkan
hubungan Mukmin dengan Nasrani harmonis. QrsrH ( Ja.:..i )
Keharmonisan hubungan ini tidak lain karena
di kalangan Nasrani ada sekelompok orang yang Kata al-qisth mengandung pengertian al-nashib
disebut dengan qissisin (pendeta-pendeta) dan m( -u"nAcutl = bagian). Dari pengertian tersebut,
ruhbhn (para rahib). dua makna pokok yang bertentangan,
Para pendeta itu adalah orang yang sangat yakni al-qisth ( .t.:Jr = keadilan) dan al-qasth
( r^:.3r = kecurangan). Ar-Raghib Al-Ashfahani
memahami hakikat agama Nasrani. Ajaran
menyatakan bahwa al-qisth bermakna 'me-
Nasrani yang mereka pegang adalah ajaran yang
ngambil bagian orang lain'. Itu adalah ke-
asli dari Injil. Oleh karena itu, mereka dapat
menerima ajaran yang dibawa Nabi Muhammad curangan. Sementara itu al-iqs1tft ( -ULilt )
saw. karena ajaran yang dibawa Muhammad bermakna'memberikan bagian orang lain' yang
dengan ajaran yang dibawa Nabi IsA tidak ber- berarti bertindak sectra proporsional. Selanjut-
tentangan. nya Al-Ashfahani memberikan contoh, q asathar -
Kata qissisin dan ruhbdn sebenarnya me- rajulu ( blt'U*; ), apabila yang bersangkutan
munyai kesamaan arti, yaitu'pemimpin agama' berlaku curang, dan aqsathar-rajulu ( ,y')t'L'".ii ),
atau 'pendeta'. Akan tetapr, dari segi fungsinya, apabila ia berlaku adil.
sebagaimana kata Muhammad Abduh, terdapat Al-qisth di dalam Al-Qur'an, dengan ber-
perbedaan. Qissisin lebih tepat diartikan sebagai bagai bentuk kata turunannya disebut 25 kali.
'cendekiawan Nasrani yang banyak bergerak di
Di dalam bentuk mashdar (oerbal-noun) disebutkan
bidang pendidikan dan pengajaran keagamaan'. sebanyak 15 kali, masing-masing di dalam QS.
AH 'Imran [3]: 18 dmr 21, QS. An-Nis d' [4]: 127
Mereka bertugas memberi pendidikan keagama- dan 135, QS. Al-Ma'idah [5]: 8 dan 42, QS. Al-
An'Am 16):152, QS. Al-A'rAf l7l:29, QS. Y0nus
an di gereja, mendidik, dan menggembala [10]: 4 47, dan54, QS. H0d [L1]: 85, QS. Al-Anbiyfl
l21l: 47, QS. Ar-RahmAn [55]: 9, serta QS. Al-
umatnya menuju jalan yang diridhai Tuhan.
Ruhbdn lebih tepat diartikan'pemimpin di dalam
bidang kegiatan-kegiatan ritual di gereja' seperti
berdoa, sembahyang, dan segala bentuk ke- HadidlSTl:2S.Didalambentukismtaf dhildisebul
baktian. Mereka ini tekun beribadah, zuhud, 2 kali, yakni di dalam QS. Al-Baqarah l2l:282
dan QS. Al-AhzAb [33]: 5. Di dalam bentukf'l
meninggalkan kesenangan dunia, seperti tidak
775 Erusixi.clpnnra Ar-. Qun'aN
Qisth Qisth
mudhdri'disebut 2kal| yakni di dalam QS. An- Qang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha-
NisA' [4]: 3; dan QS. Al-Mumtahanah [60]: 8. Di p erkas a I a gi Mahab ij aks an a. "
dalam bentuk perintah disebut satu kali, yakni Berkaitan dengan hal itu, Allah menyatakan
di dalam QS. Al-HujurAt [49]: 9, sedangkan di bahwa Dia Yang Mahaadil, akan menempatkan
timbangan pada Hari Kiamat dengan seadil-
dalam bentukismfd'il (ejektif aktif ) disebut 5 kali, adilny+ sebagaimana tersebut di dalam QS. Al-
Anbiyfl l21l:47,
masing-masing 2 kali berasal dari bentuk tsulitsi
"q eiJA'4fi >tt ",n,g1i ;r1. t":ei i;';:,ti
( ,j* ) yakni aLqasrth ( ar1i1), di dalam QS. Al- \ ;,isi " \. qi l+ G {- Jq -tL cl:
linnlT2l:14 dan L5, sedangkan dari bentukmazid <*';
i( );- ), y al<r:ri al-muqsith ( ArHl ) sebanyak 3 kali, (Wa nadhn' ul mmn dzinal qistha li y aumil qiy drnati falk
tuzhlamu nafsun sy ai'an wa in kdna mitsqdla habbatin
yakniQS. Al-Milidah lif:42, QS. Al-HujurAt [49]:
min khardalin ataind bihd w a kafd bind hisiAid.
9, dan QS. Al-Mumtahanah [60]:8.
Istilah al-qisth dengan berbagai bentuk " Karni akan mnnasang timbmtgan y ang tepat padn Hari
turunannya di dalam Al-Qur'an secclra umum K am at, m akn ti adnl alt dirugikm sseor an g b ar an g sedikit
berbicara mengenai keadilan, terutama pada pun. Dan jika(amalan itu)hanyaseberatbiii sawi pun
aspek terselenggaranya hak-huk ya.g menjadi
pasti Kami mendatntgkmt @ahnla)-ny a. Cukuplah Kami
milik seseorang secara proporsional. Dari 25 kali
seb ag ai p embu at p erhitun gan. "
pengungkapan al-qisth tersebut, hanya dua ayat
Dengan demikian, setiap orang akan diberi
yang mengandung pengertian'kecurangan' dan
balasan sesuai dengan amalnya tanpa teraniaya
'kekufuran', masing-masing di dalam QS. Al-Jinn
l72l: 1,4 dan 15. Dua ayat tersebut menunjuk {sedikit pun (QS. Y0nus [10]: 47, dm54).
kepada golongan jin yang dinyatakan bahwa Berlaku adil itu berlaku proporsional, baik
di dalam hal-hal yang bersifat material mauPun
sebagian di antara mereka ada yang senantiasa
berserah diri kepada Allah dan ada pula yang immaterial. Di dalam kaitan ini, Allah me-
curang dan menyimpang dari kebenaran. nyatakan bahwa pengaitan seorang anak dengan
Selain dari dua ayat di atas, al-qisth dengan
nama ayah angkatnya adalah suatu hal yang
berbagai bentuk turunannya berbicara tentang kurang proporsional. Al-Qur'an menyatakan
bahwa akan lebih proporsional jika panggilan
keadilan yang berkaitan dengan penempatan untuk anak angkat dikaitkan dengan ayah
kandungnya sendiri (QS. Al-AhzAb [33]: 5).
sesuatu secara proporsional. Karenanya, ke- Demikian pula di dalam kaitannya dengan utang-
adilan yang diungkap dengan istilah itu me- piutang Al-Qur'an juga menyatakan bahwa lebih
nyangkut berbagai konteks yang bervariasi. Di proporsional apabila hal itu dicatat dengan baik.
dalam hal ini, Allah srvt. yang salah satu nama- Di samping itu, keadilan yang diungkap-
Nya adalah Al-Muqsith, sebagai 'penegak ke- kan dengan istilah al-qisth jugaberkaitan dengan
adilan', seperti tersebut di dalam QS. Ali'Imr6n keadilan yang berdimensi formal, yakni pe-
menuhan hak-hak yang telah diatur secara sah
+i[3]: 18, tiil'o'z<j'3'e '* $) ":) 7 ,ii iit '4
;*7Ai 1;lt i 1l it i "4\ oleh aturan-aturan hukum yang bersifat
*y operasional. Aturan-aturan hukum yang
bersifat formal yang seharusnya menjadi
(Sy ahidnlldhu annahil lA ilAhn illd huwa wal-mal6' ikntu
pedoman di dalam menegakkan keadilan adalah
wa ulul-'ilmi q6'iman bil-qisthi, ld il6ha illa huwal-
Al-Qur'an (QS. Al-Hadi d l57l: 25).
'Azizul-Hakirn).
"All ah mmy atakan bahwasany a tidak ada Tuhan Q ang
berhak disembaU melainknn Dia, Yang menegakkan
keadilan. P ara malaikat dan or ang-orang y ang berilmu
Quga meny atakan y ang demikian itu). Tak ada Tuhan
Kajian Kosakata 776
Qisth QisthAs
Berlaku adil di dalam berbagai aktivitas petunjuk agar wali anak yatim berupaya
kehidupan kemasyarakatan merupakan hal mengendalikan diri dan tidak berlaku sewenang-
yang mutlak demi terwujudnya ketenteraman wenang terhadap harta anak yatim.
dan keharmonisan sehingga perintah berlaku Hal senada dijumpai pula di dalam QS.
Al-Mumtahanah [60]: 8 di dalam konteks hu-
adil dan menetapkan hukum dengan adil tidak bungan sosial kemasyarakatan dengan non-
dikaitkan dengan perbedaan agama. Perintah Muslim yang tidak mengambil sikap ber-
berlaku adil tidak berkaitan dengan kedudukan musuhan dengan umat Islam. Kepada mereka
seseorang. Karenanya, mereka yang lemah
seperti anak yatim, iuga harus diayomi dan yang mengambil sikap bersahabat, umat
diperlakukan secara adil (QS. An-NisA' [a]:127).
Perintah berlaku adil juga sangat ditekankan, Islam pada dasarnya dianjurkan berbuat baik
dan berlaku adil; artinya bersikap tenggang
baik ketika bertindak sebagai hakim yang akan rasa dan mengendalikan diri dari kemungkin-
memutuskan hukum (QS. Al-Ma'idah [5]:42)
maupun ketika bertindak sebagai saksi (QS. An- an berbuat tidak adil kepada mereka di-
NisA' [4]:135 dan QS. Al-Mflidah [5]:8). sebabkan oleh perbedaan agama. Di dalam
kaitan ini, Allah swt. memberikan alternatif
Perintah berlaku adil dan larangan berlaku kepada Nabi Muhammad saw. untuk ber-
curang juga sangat ditekankan di dalam hu- paling dari perkara yang diajukan oleh ahli
kitab atau menyelesaikannya. Akan tetapi,
bungan sosial-ekonomi; karenanya, takaran dan
Allah pun memberikan petunjuk bahwa
timbangan serta alat ukur apa pun yang dipakai
apabila alternatif kedua yang dipilih, hendak-
harus benar-benar mencerminkan keadilan (QS. nya berupaya mengendalikan diri dan tidak
berbuat menyimpang dari keadilan (QS. Al-
Al-An'Am 16l 152; QS. HOd [11]: 85; dan QS. Ar-
RahmAn [55]:9). MA'idah [5]: a\.
Pentingnya keadilan di dalam arti berlaku Lebih jelas dapat dilihat di dalam kaitannya
dan bertindak secara proporsional di dalam dengan penyelesaian perkara yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat terlihat pula di dalam sengketa di antara sesama Muslim. Allah
perintah Allah kepada Nabi (QS. Al-A'rAf [7]:29). memberikan petunjuk untuk menyelesaikan dan
Pada sisi lain, Allah juga memberikan ancaman mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa.
keras bagi mereka yang menghalang-halangi Akan tetapi, jika ada kelompok yang mem-
atau secara sengaja mengeliminasi orang-orang bangkang pihak penegak keadilan harus dengan
tegas menindasnya sampai mereka kembali
yang menganjurkan terselenggaranya keadilan
kepada kebenaran. Apabila pihak pembangkang
di dalam kehidupan bermasyarakat (QS. Ah
telah kembali kepada kebenaran, hakim harus
'ImrAn [3]:18). memutuskan perkara dengan adil, baik aktif
Istilah al-qisthymgdinyatakan di dalam Al- maupun pasif; ia harus mengendalikan diri dan
Qur'an, memberikan petunjuk untuk secara aktif tetap berlaku adil serta proporsional di dalam
berupaya mewujudkan keadilan di dalam menyelesaikan perkara, termasuk kepada ke-
berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. lompok yang pernah membangkang.
Sementara itu, istilah al-qisthh ( -U:Jr ) yang
muncul dari bentuk al-iqsdth ( -Luiyr ), me- *t M, Galib Matola t
nekankan terwujudnya keadilan yang didasar-
QISTHAS ( !,,rua!. )
kan pada sifat tenggang rasa dan pengendalian Ada pendapat yang menyatakan bahwa kata ini
diri, terutama sekali ketika seseorang bertindak adalah asli bahasa Arab, berasal dari akar kata
sebagai penegak hukum di dalam masyarakat. yang sama dengan kata qisth ( -L*;_ )yang juga
Hal itu terlihat misalnya di dalam kasus pe- semakna dengan 'adl ( )!n ), artinya 'adil'.
meliharaan harta anak yatim (QS. An-NisA' [4]:
3). Keadilan di dalam ayat ini memberikan
ENsrrlopporn AL.-Qun'aN
Qisthds eisthas
Pendapat lain menyatakan bahwa kata tersebut perintah untuk melakukan penimbangan dengan
berasal dari bahasa Romawi atau Suryani benar, didahului dengan perintah untuk 'me-
sebelum masuk ke dalam bahasa Arab. Di antara nyempurnakan takaran'. ]adi pada ayat tersebut
yang berpendapat demikian adalah Qatadah dan terdapat dua pokok perhatian, yakni 'takaran'
dan 'timbangan', yang keduanya harus dilaku-
Mujahid. Ada pula yang mengatakannya se- kan dengan sempurna. Keduanya itu bertujuan
makna dengan mizkn (.rti = neraca) atau qabbdn agar seseorang tidak merugikan orang lain,
misalnya jika diadakan suatu transaksi jual-beli
( g(i timbangan batangan, dacing).
antara penjual dan pembeli.
Al-Ashfahani di dalam Mu'jam menyebut-
kan bahwa makna qisthds adalah 'neraca' yang Ar-Razi di dalam tafsirny4 menjelaskan
menggambarkan'keadilan', sebab sebagaimana
dipahami umum bahwa keadilan itu dilambang- p!n$eft_a3 kalimat: wa aufitl-kail idzk kiltum
kan dengan'neraca' (keseimbangan).
esaEks'iryl alrnSglt fg'tli, bahwa di dalam suatu tran-
Kata tersebut dapat dibaca qisthks (dengan
kasrah pada q6fl atau qisthis (dengan dhammah).U menggunakan alat :uk:u:. takar (kail,
antara ulamayang membaca dengan knsrah adalah
Hafs, dan yang membaca dengNrdhammah arld"ra J5 ) pu"utaran harus dilakukan dengan benar
lain Ibnu Katsir.
dan adil, sebab jika takaran itu tidak dipenuhi
Kala al-qisthds disebut pada dua tempat di
pelakunya akan mendapat ancaman Allah.
dalam Al-Qur'an, yang keduanya didahului fi'l
Demikian jugakalimat selanjutnya: utL;lt. fj jt
amr (kata perintah) untuk orang kedt :,a jmrrak" zinA
,".:Jr jika transaksi itu menggunakan alat-ukur
1ri; ) dan diikuti kata al-mustaqtm (me\j.adi: wa timbang (mizfrn, ,:(v.), harus dilakukan pe-
znA Uif qisthAsil-must aqim, Cy-'.5 nra-ui! i1 ;i ), nimbangan dengan benar dan adil. Pelanggaran
yaitu pada QS. Al-IsrA' l17l:35 dan QS. Asy- terhadap perintah untuk menegakkan kebenaran
Syu'arA' 126l:182. dan keadilan di dalam bertransaksi tersebut
QS. Al-IsrA' [17]: 35 selengkapnya berbunyi:
akan berakibat adanya sanksi anctunan, sebagai-
a);i " e{a5i qW\ i};i "iE t:1 S i 1r3ii,
x-2(' Pi'tP mana tersebut pada QS. Al-Muthaffifin [83]: 1-3,
(Wa 'aufitl-kail idzi kiltum wa zinit bil-qisthisil- sti oj;t" qdi f'lriu{r ri1 s-fi
mustaqtm dzdlikakhnrun wa abanu ta'uilk).
'r'B i;i' ;1,;'i(W ail lil-muthaffifinal-ladzina idzd ikt dlfi' al6 an-nds
.
y astauffin wa idzi kilfihum flu rDazanfihum yuklsirfrn).
" Dan sempumakanlah t akarmt j ikn knrnu mmaknr, serta
timbanglah dengan neraca yang benar, karsna itulah I I" Cel akal alr o r an g- o r frn y an car an g, y aitu mer ekn y an g
y ang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatny a. " apabila mmuima takarm dai or"ong lain minta dipenuhi,
Sedangkan QS. [26]: 182, diawali dari ayat dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
sebelumnya sehingga selengkapnya berbunyi: o r an g I ain mu eka k en dmtn g) merugikan. "
(Auful-kail wa ld takfindt minal-mukhsirin wa iintt bif Sebagaimana juga pada. QS. Ar-RahmAn
qisthhsil-mustaqtm). (ar,i i;# 4V Sjii \*ii=l55l: 9, wa aqtmul wmna bil qisthi wa 16 tukhsirul-mizfrn
Js Dan te-
"Dan sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu
gakkanlah timbangan itu dengan adil, dan
termasuk or ang-or frng y ang merugikan; dnn timbanglah
janganlah kamu mencurangi timbangan).
dengan ner aca y ang benar. "
Ayat-ayat yang tersebut di atas menyata-
Tampak pada ayat-ayat tersebut, sebelum
kan bagaimana agarna memerintahkan kepada
manusia untuk berlaku adil, khususnya di dalam
melakukan suatu transaksi di antara dua pihak
yang menggunakan media takaran atau tim-
bangan. Perintah itu berlaku bagi pihak yang
Kaiian Kosakata 778
Qitel Qiral
memberi dan yang menerima, atau pihak penjual besar. Hal ini di antaranya dinyatakan di dalam
dan pembeli, secara berimbang. Keseimbangan QS. Al-Baqarah l2l: 1L7.
Di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 2Mkata qitdl
itulah esensi keadilan. + Aminullah Elhady *
juga digunakan untuk menyatakan keengganan
QrrAL ( Ju9 ) sebagian Bani Israil untuk berperang melawan
Kataal-qitdl (JrCr ) adalanbenh*mashdnr dari kata musuh-musuh mereka, padahal peperangan itu
qdtala - yuqdtilu ( A$:- -'$13 ), yarg mengandung merupakan kewajiban yang telah ditetapkan
Allah dan harus merekalaksanakan. D dalamQS.
tiga pengertian, yaitu (1) 'berkelahi melawan Ah 'ImrAn l3l: 1.67 kata qitdl digunakan untuk
seseorang', (2) '6dihu ( oti6 = memusuhi), dan [3) menggambarkan keadaan atau sifat-sifat orang-
hKfiaratabaqaitld'al 'd(;6S'( r"r)Gmtrreeru)pva=kanmesmalearhansgaitumbuesnuthu)k. orang munafik ketika terjadi perang Uhud. Hal
kata turunan dari kata qatala - yaqtulu - qatlan yang senada juga diungkapkan di dalam QS. An-
Nisfl [4]: 77 danQS. Muhammad lM): 20.
( >\Ji-J:,r- ,F"), yang menurut Ibnu Faris me-
ngandung dua pengertian, yaitu idzlal (JV31 = Mengenai peran& Al-Qur'an menggariskan
merendahkan, menghin4 melecehkan) darr imdtah beberapa ketentuan, antara lain mengenai kapan
({6t= membunuh, mematikan). Di samping perang dibolehkan, etika peperangan-seperti
pengertian dasar itu, kata qatala juga mengandung perlakuan terhadap tawanan perang-pe-
beberapa pengertian, yartu amdta ( ot;i = mem- manfaatan harta rampasan perang, dan kapan
bunuh), danla'ana (;J = mengutuk), di samping suatu peperangan harus diakhiri.
beberapa pengertian yang lairy misalnya'mereda- Tentang kapan perang dibolehkan, antara
kan', seperti di dalam kalimat qatalal-bdritd lain disebutkan sebagai berikut. Pertama perang
( ,ij$t ,F ) da'mencampuri sesuatu dengan
yang lain', seperti di dalam kalimat qataltul- boleh dilakukan untuk mempertahankan diri
kchaammpruartiakbhial-mmadr'id(en'dgaUnira*irJ).t U6 = saya men- dari serangan musuh, seperti dinyatakan di
dalam QS. Al-Baqarah [2]: 190; kedua, untuk
Kata qitdl dengan berbagai derivasinya, membalas serangan musuh, antara lain di-
ungkap di dalam QS. Al-Hajj l22l:39; ketiga
baik fi'l (kata kerja) maupun ism (kala benda) untuk menentang penindasan dikemukakan di
dalam QS. An-Nisd' [4]:75; keempat, untuk
ditemukan di dalam berbagai tempat di dalam mempertahankan kemerdekaan beragama,
Al-Qur'an. Kataqit6l itu sendiri disebut 13 kali di
dalam 7 surah. Semua kata qit6l digunakan Al- seperti tersurat di dalam QS. Al-Baqarahl2l:191.;
Qur'an dengan pengertian 'perang' atau 'pe-
perangan' dan digunakan di dalam berbagai kelima untuk menghilangkan penganiayaan,
konteks pembicaraan.Kataqithl di dalam QS. Al- dinyatakan pada QS. Al-Baqarah l2l: 193;
Baqarah l2l:11.6 dNr 117, misalnya, digunakan
Al-Qur'an untuk menyatakan bahwa perang Keenam, untuk menegakkan kebenaran, misal-
atau peperangan merupakan suatu kewajiban nya pada QS. At-Taubah [9]: 12.
yang dibebankan atas orang-orang yang ber- Dari sejumlah ayat yang menjelaskan
iman. Kewajiban itu dipahami dari adanya kata
kutiba yang dihubungkan dengan kata qitdl itu. kapan peperangan dibolehkan, dapat disimpul-
Kewajiban ini merupakan sesuatu yang berat kan bahwa pada prinsipnya perang di dalam
dan karenanya sebagian mereka membencinya. Islam bersifat defensif (mempertahankan diri).
Walaupun peperangan itu suatu kewajiban, Dengan kata lain, umat Islam tidak diperkenan-
kan mengambil inisiatif untuk berperang ter-
pada waktu-waktu tertentu, seperti pada bulan lebih dahulu. Akan tetapi, bila terjadi peran&
haram, kewajiban itu tidak boleh dilakukan. umat Islam dipantangkan mundur sampai
Bahkan, Al-Qur'an menyatakan bahwa ber- musuh-musuh Islam dapat dibinasakan atau
perang pada bulan itu termasuk kategori dosa
mereka menyerah dan tidak memusuhi Islam
lagi.
779 ENsrxr.opnnr,r Ar" Qun'nN
Qital Qithr
fika di dalam suatu peperangan umat Islam diakhiri, antara lain dikemukakan di dalam QS.
berada di pihak yang menang Islam mengajarkan Al-Baqarah l2l: L93 dan di dalam QS. Al-AnfAl
agar tidak berlaku semena-mena terhadap pihak [8]: 39. Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa Perang
yang kalah. Hal ini antara lain dikemukakan pada harus diakhiri manakala tidak ada penganiaya-
an/penindasan atau karena pihak musuh meng-
QS. Al-Mumtahanah 160l: 7 -8,
hentikan perlawanan. * Ahmad Thib Raya q
io 6r1ir"e,3r3 ;.-ti A;ffi US 5n!. J;+ sI lui
€;t A "f 'r.;fi d, xr 5$, $ "d 5P iit'o'7i QrrHR ( -E)
" rtt \-ia.is itit ul €*: c ;*s ii u,,ni a Kata qithr ( Ja ) terdiri atas huruf ci @Afl - b (thn)
- S(rd). Akar kata ini memiliki beberapa makna
'ar;:ii,U ii itt yang berbeda, sesuai bentuk dan konteksnya.
('Asalldhu an yaj'ala bainakum wa bainal-ladzina Bentuk quthr ( ts ) Uiuru dipakai di dalam arti
'ddaitum minhum mmnaddnh wall 6hu qaffirun wallhhu 'sisi', terkadang juga berarti'batang'. Kemudian
ghaffirun r affim. Ld y anhdkumull frhu' anil-l adzina I am bentttk qithr ( J.9 ) terkaaang diartikan'tembaga'.
yuq iltilfikum fi* frni w a lnn yuldtrij fiktm min diy 6nkum Selanjutnya bentuk qathr ( Jj ) Uiasu dipakai di
an tabarrfihum wa tuqfitlir ilaihim innallihn yubibbul- dalam arti'tetesan air dan semacamnya', seperti
mu4sitlid. hujan yang menetes dari langit. Unta yang selalu
" Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih say ang menetes air kencingnya terus menerus disebut
antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di ba'irun qdthir ( -bS "H ). Suatu kaum yang datang
antara merekn. AUah adalah mahakuasa dan Allah Maln secara beriringan dikatakan t aq dthar al- q afimu
Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah tiada Q$ ptx ), ini dikiaskan dari air yang menetes
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil secara beriringan. Mungkin juga kata qathirdn
( ot:S; ) yang berarti 'ter', dikiyaskan dari benda
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena
cair yang menetes.
agama dan tidak [pula] mengusir kamu dari negerimu. Di dalam Al-Qur'an, bentuk kata dari akar
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang kata ini adatiga. Pertama bentlkqithr ( b),yarr9
berlaku adil." terdapat pada dua tempat, yaitu pada QS. Al-
Kahfi [18]:96 dan SabA' [34]: 12. Kedua bentuk
Kemudian, terhadap tawanan peranS/
Islam memberi dua alternatif, yaitu mem- qathirin ( ofp ) yang hanya terdapat pada QS.
bebaskan mereka tanpa tebusan atau mem-
bebaskan dengan meminta tebusan. Sikap ini IbrAhim [14]: 50. Ketig+ bentuk aqthdr (.,fi1),
ditegaskan pada QS. Muhammad l47l: 4. }le- ja-uk dari quthr ( J- ) yang terdapat pada QS.
ngenai harta rampasan yang diperoleh dari Al-AhzAb [33]: 14 dan Ar-RahmAn [55]: 33.
peperangan, Islam menjelaskan, antara lain pada
QS. Al-AnfAl [8]: 1-10, QS. Ali'ImrAn [3]: 140, Penggunaan benhtkqathirdn ( o(b ) pada QS.
dan QS. Al-Baqarah [2]:M3. Di dalam ayat-ayal
IbrAhim [1a]: 50 berkaitan dengan bentuk siksaan
ini dan penjelasan dari beberapa hadits di- yang akan diterima oleh penghuni neraka, di
sebutkan bahwa harta rampasan Perang yang antaranya 'pakaian mereka' adalah dari qathirdn
diperoleh umat Islam dibagi sebagai berikut.
Seperlima diperuntukkan bagi Allah, Rasul-Nya ( ot:pi ). Ada yang menafsirkan kata qathirdn
kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin, dan
ibnu sabil, sedangkan bagian terbanyak, yaitu ( o(p ) dengan 'ter' seperti ter yang dipakai
empat perlim4 diberikan kepada mereka yang
ikut berperang. mencat unta (sebagai tanda). 'Ter'itu sangat peka
terhadap api atau sangat mudah terbakar. Ada
Selanjutnya mengenai kapan perang harus
)ijuga yang menafsirkan b ahw a qathir 6n ( 6t ) ilu
p'terdiri atas dua kata yutu qathir ( ) dan dn ( oi ).
Qathir ( -E ), menurut Ibnu Abbas adalah
'tembaga' atau'kuningan yang mencair'; sedang-
kau,.r 6n (61) menunjuk pada'sesuatu yang telah
Kajian Kosakata TS0
Qirhr Qu't<l
sampai pada puncak kepanasannya', sebagai- menggambarkan bahwa kalau umat Islam di
Yastrib atau Madinah diserang dari berbagai
mana yang terdapat pada QS. Ar-Rahm6n [55]: penjuru dan mereka diminta untuk murtad maka
M: " Merekaberkeliling di mtaranuaka|ahmtnam dan di
niscaya mereka melakukannya dengan segera
antara air yang mendidih yang monuncak panAsnyt" .
sedangkan pada QS. Ar-RahmAn [55]: 33, kata
Salah satu kelompok yang memperoleh siksaan aqthfir ( 1(giil ) *"r,.rnjuk pada'penjuru langit dan
seperti itu, seperti isyarat hadits yang diriwayat- bumi'. Dikatakan kepada jin dan mmusi4 "lika
kan oleh Muslim, adalah orang yang meratapi
orang yang meninggal dan belum bertaubat knnu sanggup mmembus (melintasi) pmjuru lmgit dan
sebelum meninggal. Mereka akan dibangkitkan
bumi maka lintasilah, knmu tidak dapat menembusny a
di hari akhirat, sedangkan pakaiannya dari
qathirdn ( ot:}i = ter) dan dari baju besi yang melainkan dengan kekuatan". Ayat ifu menegaskan
bahwa manusia tidak dapat lepas dari hukum-
berkarat. hukum Allah. Menurut sebagian mufasir, ini
terjadi pada Hari Kiamat dr padang malsyar ketlka
Kemudian penggunaan kata qithr ( )i ) mereka dikepung dan dikelilingi oleh malaikat
dalam QS. Al-Kahfi [18]: 96 dan Sabd' l34l: L2 dari segala penjuru secara bersaf-saf sehingga tak
satu pun manusia dan jin yang mampu bergerak
menunjuk pada makna'cairan tembaga'. Pada QS.
Al-Kahfi llSl:96, menunjuk pada'tembaga yang kecuali atas perintah Allah. Ada juga yang
dicairkan dan dituangkan ke atas tumpukan besi
mengatakan itu terjadi di dunia dengan maksud
yang dibuat sebagai dinding oleh Zulqarnain bahwa manusia tidak dapat lari dari kematian,
sehingga Yajuj dan Makjuj tidak bisa keluar lagi sedangkan menurut Ibnu Abbas, sebagaimana di-
berbuat kerusakan sebagaimana sebelumnya'. sebutkan oleh Al-Qurthubi di dalam tafsirnya,
ungkapan itu menunjukkan bahwa jika kalian
Namun, tembok itu suatu saat (pada akhir zaman)
mampu mengetahui apa-apayang ada di penjuru
akan rusak dan hancur sehingga kedua bangsa
langit dan dunia maka lakukanlah, tetapi kalian
itu dapat keluar lagi berbuat kerusakan. Se-
tidak akan mampu melakukannya kecuali dengan
bdangkan, kata qithr ( ) yxrgterdapat pada QS. petunjuk Allah. Penafsiran lain yang juga dari
Ibnu Abbas mengatakan bahwa manusia tidak
Sabfl [34]: 12 berkaitan dengan kemukjizatan yang dapat terlepas dari kekuasaan dan qudrat Allah
swt., sedangkan Qatadah menafsirkannya bahwa
diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman as. di
antaranya Allah mengalirkan cairan tembaga kamu tidak mampu menembusnya kecuali
untuknya sehingga dapat dibentuk dan di- dengan kekuasaan, sedangkan kalian tidak
memunyai kekuasaan. * Muhammad *Wardah Aqil
manfaatkan sesuai dengan keperluannya. Qatadah
eu'OD ( r'.ii )
mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di J. 'duduk'
Kata qu'trd ) artinya adalah dan
Yaman. As-Suddi menambahkan bahwa tembaga ( ,ts
itu mengalir sejauh perjalanan tiga hari tiga disebut empat kali di dalam Al-Qur'an, yaitu di
malam. Ada riwayat yang mengatakan bahwa dalam QS. Al-Bur0j [85]: 6, QS. Ati'ImrAn [3]:
191, QS. At-Taubah [9]:83, dan QS. An-Nisi' [4]:
sebelum itu tembaga tidak bisa mencair. Tembaga L03. Sedangkan di dalam bentuk lain kata itu
yang dipakai oleh manusia sesudah itu hingga saat disebut 32 kali.
ini adalah tembaga yang pernah mencair pada Kata qu'trd (;#l berasal dari qa'ada ('9,)
masa Nabi Sulaiman as. tersebut. Peristiwa itu
merupakan salah satu bukti kenabian Nabi yang berarti'duduk', sebagai lawan dari berdiri.
Sulaiman as. Selanjutnya penggunaan kata itu berkembang
Selanjutnya, penggunaan bentuk aqthdr sehingga orang yang lumpuh dinamakan qa'id
( ,Gl )yang terdapat di dalam QS. Al-AhzAb [33]: ( +ri ) karena ia lebih banyak duduk daripada
14 dan QS. Ar-Rahm6n [55]: 33 menunjuk pada
makna'penjuru' atau 'sisi'. Pada QS. Al-AhzAb
[33]: 14, penggunaan kata itu berkaitan dengan
sikap orang munafik di masa Nabi saw. yang
781 ENsrr<r-opEnrn Al-Qun'nN
--!
Qu'Crd Qtrrld0s. Al
berdiri. Kuda tunggangan atau keledai di- lewat. Misalnya di dalam QS. Al-A'rAf l7l:86.
namakan qu'dah ( a*i ) karena ia sering diduduki
penunggangnya. Bulan ke-1L dari bulan-bulan d. Keadaan yang tidak baik, seperti di dalam QS.
Qamariyah disebut Zul-qa'dah (ai$t ,i ) karena Al-IsrA' 117): 29, yang menjelaskan keadaan
orang yang terlalu pemurah dan terlalu kikir.
saat itu umat tidak melakukan perjalanan dan Mereka menjadi orang yang tercela dan
peperangan. QA'id ( ,*ri ) diartikan 'malaikat
yang mencatat semua perbuatan manusia', menyesal.
karena ia selalu mengintai apa yang dilakukan e. Kedalaman atau fondasi bila kata itu di-
manusia. Di dalam pengintaiannya seolah-olah gunakan di dalam pembicaraan mengenai
ia duduk. Di samping itu, kata tersebut juga suatu bagunan atau gedung, misalnya di
diartikan sebagai 'tinggal di tempat, tidak dalam QS. An-Nahl [16]: 26 tentang ke-
mengikuti peperangan'. Demikianlah arti kata hancuran orang yang berbuat makar. Allah
menurunkan azab kepada mereka dari arah
q6'id terus berkembang sejalan dengan pe- yang tidak mereka ketahui. Allah meng-
hancurkan rumah-rumah mereka mulai dari
makaiannya. bagian fondasinya sampai atap-atapnya
jatuh menimpa mereka. Kata al-qaw6'id di sltu
Al-Qur'an, seperti dijelaskan di atas, diartikan fondasi rumah. cr A. Rahman Ritonga ot
banyak menggunakan kata q6'id dan kata yang QUDDOS, AL ( as!..;irr1
Al-Quddtts ( urltar ) atau ada juga yang mem-
seasal dengan kata itu untuk arti-arti sebagai
bacanya Qaddtrs ( ,tfr ) adalah kata yang
berikut.
mengandung makna kesucian. Az-Zajjil seorang
a. Tinggal di kampung halaman, tidak me- pakar bahasa mengemukakan dalam bukunya
ngikuti peperangan bersama umat Islam
yang lain. Pengertian ini digunakan apabila al-Asm6' al-Husnd bahwa ada yang menyampai-
kata tersebut disebut di dalam konteks
peperangan melawan orang kafir. Kaum kan kepadanya, bahwa kata Quddtts tidak
Muslim yang tidak ikut berperang disebut terambil dari akar kata berbahasa Arab, tetapi
al-q6'id ( ,*dtr), misalnya di dalam QS. At-
Taubah l9l: 46, yang menjelaskan sikap dari bahasa Suryani, yang pada mulanya adalah
orang munafik di dalam mengikuti pe- Qadsy dan diucapkan dalam doa Qaddisy, ke-
perangan bersama umat Islam. Untuk mudian beralih ke bahasa Ar ab Quddtts. Pendapat
menjaga keutuhan tentara Muslim, Allah
tidak menginginkan mereka ikut ke medan ini tidak didukung oleh banyak ulama, antara
perang karena mereka tidak akan menambah lain karena kata tersebut dapat dibentuk dalam
kekuatan, tetapi mengacaukan kekompakan berbagai bentuk (kata keija masa kini, lalu,
perintah, dan lain-lain). Sedangkan menurut
umat Islam. para pakar, satu kata yang dapat dibentuk
b. Duduk sebagai lawan dari berdiri. Pengertian dengan berbagai bentuk maka ia adalah kata asli
ini umumnya disebut di dalam konteks
ibadah (mengingat Allah dan memikirkan bahasa Arab.
kekuasaan-Nya), misalnya di dalam QS. Ali Dalam Al-Qur' arr, kata quddils terulang dts.a
'ImrAn [3]: 191. Ayat ini menegaskan bahwa
mengingat Allah hendaknya dilakukan se- kali, yakni pada QS. Al-Hasyr l59l:23 dan al-
cara terus menerus dan di dalam keadaan fumu'ah 162l:1,.
bagaimana pun, termasuk di dalam keadaan Dalam beberapa penjelasan kamus bahasa
duduk, baik di dalam bentuk shalat, zikir, Arab antara lain karya Al-Fairuzabadi di-
iktikaf maupun bentuk lainnya. temukan bahwa quddits adalah ath-Thdhir aw al-
c. Menghalang-halangi orang yang lewat di Mubdrak ( lruir ,l 4llt = yang suci murni atau
jalan. Mereka duduk mengganggu setiap yang yang penuh keberkahan). Agaknya atas dasar
inilah al-Hammam bin Burjan mengartikan kata
Kajian Kosakata 782
Quddfrs. r\1 Qucldts. Ai
ini sebagai yang menghimpun semua makna-makna manusia. Dia Mahasuci dari sifat yang terlintas
yang baik. Asy-Syanqithi dalam bukunya Syarh dalam benak dan khayalan manusia, atau yang
Al-Asm6' Al-Husnd mengutip pandangan Al-
Halimi, bahwa makna quddtrs adalah yang terpuji serupa dengan apa yang terlintas itu. Seandai
nya tidak ada izin dari-Nya untuk menamai-
dmgan segal a macam keb aj ikan.
Nya dengan nama/sifat-sifat tersebut-karena
Imam Al-Ghazali menjelaskan makna salah
hanya dengan demikian manusia mampu
satu AsmA' Al-HusnA ini dengan menyatakan,
bahwa Allah yang Quddtrs itu Mahasuci dari mendekatkan pemahaman terhadap-Nya,
segala sifat yang dapat dijangkau oleh indra, seandainya tidak ada izin tersebut-maka sifat-
dikhayalkan oleh imajinasi, diduga oleh waham, sifat kesempurnaan yang demikian itu pun
atau yang terlintas dalam nurani dan pikiran.
tidak wajar disandangkan kepada-Nya.
'Aku tidak sekadar berkata-tulis Al-Ghazali-
bahwa Dia Mahasuci dari segala macam ke- ]ika demikian itu maknanya, berdasar
kurangan, karena ucapan ini hampir mendekati
pengertian kebahasaan, seperti dikemukakan al-
ketidaksopanan. Bukanlah kesopanan bila seorang
Fairuzabadi di atas dan analisis kandungan
berkata bahwa Raja/Penguasa satu negeri bukan
penjahit atau pembekam, karena menafikan makna sebagaimana dikemukakan al-Chazali
sesuatu, hampir dapat menimbulkan waham/
dan pakar lain, maka menguduskan Allah bukan
dugaan kemungkinan keberadaanny4 dan yang
demikian menimbulkan waham kekurangan sekadar menyucikan Allah. Ini juga berarti
bagi-Nya. bahwa taqdis ( ,,--16 ) berbeda dengan tasbih
sementara ulama mempersarna-
Allah Quddfis -menurut Al-Chazali- (&: ), walau
dalam arti, Dia Mahasuci dari segala sifat
kannya. Memang kalau kita berpegang teguh
kesempurnaan y angdiduga oleh makhluk, karena
pada kaidah kebahasaan yang menyatakan
mereka memandang kepada diri mereka dan
bahwa, "perbedaan kata-bahkan bentuk kata-
mengetahui sifat-sifat mereka serta menyadari
adanya sifat sempurna pada diri mereka seperti walau seakar, mengandung perbedaan makna"
pengetahuan, kekuasaan, pendengaran, peng- maka tentu saja tasbih dan taqdis memiliki
lihatan, kehendak, dan kebebasan. Manusia perbedaan. Para malaikat, dalam dialog mereka
meletakkan sifat-sifat tersebut untuk makna-
makna tertentu dan menyatakan, bahwa itu dengan Allah tentang penciptaan manusia,
adalah sifat-sifat sempurna, selanjutnya ma-
nusia juga menempatkan sifat-sifat yang menggabung tasbih dan taqdis dengan me-
berlawanan dengan sifat-sifat itu sebagai sifat
kekurangan. Perlu disadari, bahwa manusia nyatakan: Wa Nahnu Nusabbihu Bihamdika wa
paling tinggi hanya dapat memberikan kepada
Allah sifat-sifat kesempurnaan seperti yang Nuqaddisu laka ( 4) i-.r*i3* # ;.,1t = QS.
mereka nilai sebagai kesempurnaan, serta
menyucikan Allah dari sifat kekurangan, seperti Al-Baqarah [2]: 30). Penyebutan kata tasbih
lawan dari sifat-sifat kesempurnaan di atas.
Sebenarnya Allah Mahasuci dari sifat-sifat berbarengan dengan taqffis disini, memberi kesan
kesempurnaan yang diduga oleh manusia,
sebagaimana Dia Mahasuci dari sifat-sifat adanya perbedaan itu, walaupun para ulama
kekurangan yang dinafikan manusia, karena
kedua sifat tersebut lahir dari pemahaman yang mempersamakannya memahami kata
"bertasbih" dalam arti shalat, atau bahwa
penyucian dimaksud adalah dengan ucapan dan
perbuatan. Sedangkan penyucian kedua yang
menggunakan kata nuqaddisu adalah penyucian-
Nya dengan hati, yakni memercayai bahwa
Allah memiliki sifat-sifat kesempurnaan yang
sesuai dengan-Nya. Bisa juga penggabungan
kedua kata-jika dinilai bermakna sama-di-
pahami sebagai penyucian Tuhan serta pe-
nyucian diri manusia demi karena Allah se-
hingga ayat di atas diterjemahkan dengan: "Kami
bertasbih smnbil memuji-Mu dnn manyuciknn din knmi)
demi karena Engkau" (QS. Al-Baqarah [2] : 30).
783 ENsrxloprora Ar- Qun'nrv
Qur'An Qur'in
Ada yang memahami sifat Allah sebagai kali, tersebar di dalam berbagai surah, baik
quddits dalam arti bahwa Dia menguduskan
Makkiy ah maupun Ma daniy ah. Kata Al - Qur' dn (di
hamba-Nya, menyucikan hati manusia-manusia
pilihan-Nya yakni para nabi dan wali-Nya. ;dalam bentuk ma' rifah ( { ), menggunak Nr alif
Sementara pakar menyatakan bahwa danlim ( Jr ) disebutlT kali, antara lain di dalam
kekudusan mengandung tiga aspek, yakrii; QS. Al-Baqarah [2]: 185, QS. Al-IsrA' [17]:9, QS.
Al-FurqAn [25]: 30, dan QS. Al-Ins6n 176l:23.Di
kebenaran, keindahan, dan kebaikan Sehingga Allah
Yang Quddirs itu, adalah Dia Yang Mahaindah, dalam bentuk nakirah (;f.; ), tanpa alif dan l6m,
Mahabaik dan Mahabenar dalam Dzat, sifat,
dan perbuatan-Nya, keindahan, kebenaran, kata itu disebut L9 kali, di antaranya di dalam
dan kebaikan yang tidak dinodai oleh sesuatu
apa pun. Dari sini kemudian datang perintah QS. Y0nus [10]: 15, QS. Al-Hijr [15]: 91, dan QS.
menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan. Al-|inn l72l:1,. Adapun dalam bentuk kata kerja
(fi'l),ba1k bentuk lampau, sekarang, mauPun
jika demikian, maka menguduskan Allah, bentuk perintah disebut \7 kali, antara lain
disebut di dalam QS. An-Nahl [1.6]: 98, QS. Al-
mengandung maknayang lebih dalam dan luas Isrfl [17]: 106, dan QS. Al-Alaq [96]: 1.
dari sekadar bertasbih kepada-Nya, karena Para ulama berbeda pendapat mengenai
pengudusan mengandung makna menetapkan asal kata dan makna kata Al-Qur'6n. Al-FNri',
sifat kesempurnaan yang disertai dengan misalnya, mengatakan bahwa kata Al-Qur'6n
penyucian dari segala kekurangan. Sedangkan
menyucikan-Nya dari segala kekurangan baru berasal dari kata qarina ('o;) di dalam bentuk
jkata kerj a lam p au, q arin ah ('&" ) di dalam bentuk
sampai pada tahap ne gas i I p enaf ian kekurangan.
Delapan belas kali kalatasffihdalam bentuk kata benda tunggal, dan qar6'in ( S.f.i ) bentuk
jamaknya. Dinamakan demikian karena antara
perintah terulang di dalam Al-Qur'an, tetapi
satu ayat dengan ayat yang lain terdapat
tidak sekalipun terdapat perintah untuk men-
taqdiskan Allah. Ini agaknya disebabkan karena hubungan yang erat. Dengan demikian, jelaslah
menetapkan sifat-sifat sempurna bagi Allah
adalah sesuatu yang mustahil-karena kita tidak bahwa nfin ( 6 ) yang terdapat pada kata Al-
dapat menjangkau semua sifat-sifat tersebut. Qur'6n bukan nfin tambahan ( ;stilt .r! ), me-
Bukankah menetapkan yang positif memerlukan
pengetahuan tentang hal-hal positif yang wajar lainkan nfin aslidari kata qarinaitu. Pendapat ini
bagi-Nya karenaboleh jadi adayang positif bagi
manusia tetapi tidak demikian bagi Allah, senada dengan apa yang dikemukakan oleh Al-
misalnya memiliki keturunan. Adapun me-
Asy'ari dan beberapa ulama lainnya yang
nyucikan-Nya dalam arti menafikan sifat
menyatakan bahwa kata Al-Qur'6n berasal dafi
kekurangan, cukup dengan menyatakan bahwa kata qarina, yan1 berarti 'menghimpun' dan
tidak ada suatu sifat kekurangan pun yang 'mengumpulkan sesuatu dengan yang lain'. Kata
disandang-Ny+ walau tanpa rincian. Memang qarina disinonimkannya dengan kata kerja
menafikan segala mac;un yang bersifat negatif
dhamma ('e ).Dinamakan demikian karena
lebih mudah dari menetapkan segala macam
yang bersifat positif. Demikian, wa All6h A'lam. surah-surah dan ayat'ayat yang terdapat di
* M. Quraish Shihab ee dalam Al-Qur'an dihimpun di dalamnya serta
QUR'AN ( oT'.3 ) sebagian dari ayat-ayatnya memunyai kaitan
KataAt-Qur'd" ( dt';;lt ) dan kata lain yang seasal
dengan kata itu di dalam Al-Qur'an disebut 77 dengan sebagian ayat yang lain.
Beberapa ulama lain memunyai pendapat
yang berbeda dengan pandangan ulama di atas.
Az-Zajjaj, misalnya, menyatakan bahwa kala Al-
Qur'6n yang setimbang dengan kata al-fu'l6n
( .r*jjr ) adalah salah satuy''l mahmfiz( :t+ ,P=
kata kerja yang salah satu hurufnya adalah
hamzah), yang berasal dari kata qara'a (1i) Vane
berarti'menghimpun' dan'mengumpulkan', dan
Kajian Kosakata 784
Qur'irn Qt.rr" tin
sinonim dengan kata jama'a ( * ). Seperti di memunyai satu susunan kata yang rapi dan
dapat dipahami. Huruf alif dan nttn ( i1) pada
dalam ungkapan yang berbunyt Qar a' tul-m6' a fil- kata Al-Qur'6n ( oii)t ) mengandung arti 'ke-
Fhaudlti (,r" e ;A\ &lJ = Saya mengumpulkan sempurnaan' sehingga Al-Qur' 6n berarti'bacaan
air di dalam kolam). Dari kata itu pulalah muncul yang sempurna'.
kata qur'u (,*) yang berarti 'haid' dan 'suci'. Imam Syafi'i berpendapat bahwa kala Al-
Dinamakan demikian karena Al-Qur'an, menurut Qur'6n yang digunakan di dalam bentuk ma'rifah
Az-Zajjaj, menghimpun berbagai intisari yang (menggunakan alif dan ldrn), bukanlah berasal dari
terdapat di dalam kitab-kitab suci terdahulu dan
menghimpun intisari dari berbagai macam ilmu kata qara'a, melainkan merupakan nama dari
pengetahuan. Adapun Al-Lihyani berpendapat
bahwa kata Al-Qur'6n jrga setimbang dengan suatu kitab suci yang diturunkan kepada Nabi
bentuk kata al-ghufrdn ( ;;t )"t|t ). Bentuk itu berasal
dari kata qara'a yang berarti'membaca'. Karena Muhammad saw. Kata itu tidak berasal dari
itu maka kata itu disinonimkan dengan kata tal6
( 56 ). Yang disebutkan adalah bentuk mashdar qara'a dan sekiranya berasal dari qara'a maka
qur'dn ( oti ) berarti 'bacaan', tetapi yang di- setiap yang kita baca adalah Al-Qur'an.
Al-Qur'an menurut istilah para ulama
maksud adalah bentuk isim maf'fi\, berarti al-
ialah kalam Allah yang menjadi mukjizat yang
maqrit' (, j'i)t Yyang dibaca'.
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Ar-Raghib Al-Ashfahani, di dalam kitab-
dengan I afazh dan maknanya dengan perantara-
ny a Mufr addt Alfdzh Al-Qur' dn memasukkan kata
an malaikat Iibril as. yang tertulis di dalam
Al-Qur'6n di dalam entri qara'a ( Ii ). Kata lain
mushhaf yang disampaikan secara mutawdtir,
yang juga dimasukkannya di dalam entri itu
ialah qur' ( rli).la menyatakan bahwa menurut dimulai dengan QS. Al-Fatihah (1) dan diakhiri
para ahli bahasa, kata qara'a dapat diartikan dengan QS. An-NAs [114) Dengan demikian,
kalam Allah yang diturunkan kepada para nabi
sebagai'mengumpulkan, menghimpun' dan sebelumnya, seperti Taurat, Injil, dan Zabur,
dapat diartikan pula sebagai 'membaca' (al- bukanlah Al-Qur'an. Demikian pula kalam
qir6' ah, el';)\ ). Kata al-qir6' ah, walaupun diartikan Allah yang diturunkan langsung kepada Nabi
sebagai 'membaca', sebenarnya masih dalam
batas pengertian'menghimpun' karena dalam Muhammad saw. tanpa melalui malaikat ]ibril,
'membaca' kita harus menghimpun (meng- atau yang bukan lafazh-nya dari Allah, seperti
gabungkan) huruf-huruf dan kata-kata ke hadits Qudsi, bukanlah Al-Qur'an.
dalam huruf-huruf dan kata yang lain sehingga Al-Qur'an merupakan mukjizat yang
paling besar dari mukjizat-mrkjizat yang
Al-Qur'an; Kitab suci yang menghimpun intisari berbagai diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Al-
kitab suci lainnya.
Qur'an memunyai banyak nama. Pengertian
dari nama-nama yang disandarkan kepadanya
menggambarkan sifat-sifat yang melekat pada
Al-Qur,an, yang kesemuanya disebutkan secara
jelas di dalam Al-Qur'an. Di antara nama-nama
itu ialah Al-Qur'6n (yang dibaca), Al-Furqdn
( ,.,r:fr= yang membedakan antara yang hak dan
balil), At-Tanzil ( ;fit= yang diturunkan), Adz-
fdzikr ( lr = peringatan), Al-Kitdb ( .7u(Jr = yang
ditulis), An-Nfir ( ,At= yang memberi cahaya),
Al-Hudd ( 6$t= yang memberi petunjuk), Asy-
Syifd' (,ti-$t = obat, penawar), Al-Maw'izhah
($|;t = yang menjadi nasihat), Al-Mubdrak
( glt}lt= yang maha berkat). Al-Qur'an sebagai
785 ENSr r<r-.opr,rnr,r Ai,-Qr ;n,rN
Qrrr'[rn Qur'iin
nama dari kitab suci ini disebutkan di dalam masing dihitung atau dihitung satu saja. Apakah
banyak ayal, di antaranya di dalam QS. Al-IsrA' setiap tempatberhenti merupakan satu ayat atau
l17l: 9 dan.QS. Thaha l20l: 2. Kata al-furqdn bagian dari ayat. Apakah huruf-huruf Hija'iyah
antara lain disebutkan di dalam QS. Al-FurqAn pada awal surah merupakan ayat yang berdiri
l25l:1.;kataTanzil disebutkan di dalam QS. Asy-
Syu'arA' 126l: 192; kata adz-dzikr disebutkan di sendiri atau digabung dengan ayat sesudahnya.
Demikian seterusnya sehingga ada yang ber-
dalam QS. Al-I{iir [15]: 9; kata al-Kitib di-
pendapat bahwa jumlah ayat Al-Qur'an se-
sebutkan di dalam QS. Az-Ztkhruf [43]: 2;kata banyak 66L6, 6236, atat 6326.
Nfir disebutkan di dalam QS. An-Nisd' l4l:173;
kataHitdan disebutkan di dalam QS. Fushshilat Kata Al-Qur' 6n di dalamQS. Al-Hasyr [59] :
[41]: M;kataSyif6'di dalam QS. Al-IsrA' [17):82;
kataMaw'izhah didalam QS. Y0nus [10]: 57; kata 21 disebut di dalam konteks pembicara;rn apabila
Mubdrak di dalam QS. Al-Anbiyd' [21):50;. Dari
Al-Qur'an diturunkan kepada sebuah Sunung.
sekian nama yang disebutkan di atas, nama Di dalam ayat itu dinyatakan bahwa sekiranya
Allah menurunkan Al-Qur'an pada satu gununp
yang paling populer ialah Al-Qur' 6n.
maka gunung itu pasti tunduk terpecah-belah
AlQur'an adalah wahyu Allah swt. Ot*g-
disebabkan takut kepada Allah.
orang yang senantiasa berpegang pada petunjuk- Kata Al-Qur' dn y ang disebut di dalam QS.
petunjuknya tidak akan menyimpang dari jalan
yang benar. Hal ini dinyatakan oleh AlQur'an di Al-A'rAf l7l:204 digunakan untuk menyatakan
bahwa orang yang mendengarkan ayal-ayat
dalam QS. Al-Baqarah [2]: 2. Sebagai wahyu Allah, suci Al-Qur'an dan merenungkan maknanya
AlQur'an yang memiliki bahasa yang indah, gaya
mendapat rahmat dari Allah swt. Ini me-
bahasa yang menarik, dan kandungan yang padat
nunjukkan bahwa setiap usaha yang dilakukan
yang berisi berbagai hat, baik yang menyangkut untuk tujuan kemuliaan Al-Qur'an selalu diberi
akidah, syariat, maupun muamalah, bukan ganjaran. Di dalam menafsirkan ayat itu,
ciptaan Nabi Muhammad saw., melainkan secara Wahbah Az-Zuhaili menyatakan bahwa apa-
utuhberasal dari Allah swt. Hal ini ditegaskanoleh bila Al-Qur'an dibacakan, hendaklah seseorang
Allah di dalam AlQur'an QS. An-Nisd $):163' mengarahkan pendengarannya kepada bacaan
164. Di dalam dua ayat ini disebutkan bahwa Allah
itu agar ia dapat memahami dan merasakan
telah mewahyukan kepada Muhammad saw.
sebagaimana Ia telah mewahyukan kepada Nabi makna yang dikandungnya dan mengambil
Nuh dan para nabi sesudahnya, seperti Nabi pelajaran darinya; di samping itu ia harus diam
Ismail Ishaq, Ya'qub dan keturunanny4 Isa, Ayub, dan tenang sambil memikirkan dan memerhati-
Yunus, Harun, Sulaiman, dan sebagaimana Allah kan kandungannya. Dengan demikian, ia di-
harapkan mendapat rahmat Allah swt. Perintah
menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud as. untuk mendengarkan dan mendiamkan diri di
Oleh sebab itu, wahyu itu merupakan firman- dalam ayat ini, menurutnya, menunjukkan
adanya kewajiban untuk mendengarkan Al-
firman Allah, bukanlah kata-kata buatan Qur'an, baik ketika dibaca di dalam shalat
Muhammad saw. seperti yang dilontarkan oleh maupun di luarnya.
kafir-kafir Quraisy ketika itu. Kata Al-Qur'6n yang disebut di dalam
Berbeda pendapat ulama menyangkut beberapa ayat disebut di dalam konteks yang
jumlah ayat Al-Qur'an. Hal tersebut bukan berkaitan dengan membaca Al-Qur'an. Di dalam
disebabkan oleh karena perbedaan mereka QS. An-Nahl [16] : 98, misalnya kata Al-Qur' 6n itu
menyangkut ayat-ayatnya, tetapi disebabkan
digunakan dalam konteks pembicaraan mengenai
oleh perbedaan cara mereka menghitungnya.
adanya perintah untuk membaca ta'awwudz
Ap akah b asm al alr @ acamr bismill dlir -r abn dnir - rabm,
(bacaan A'frdzu bi AUAV min asy-syaithin ar-rajim,
( r.')i -6")i {t .q) pada setiap surah masing-
plt OrL$t G iru,\'*l ) sebelum memulai mem-
Kajiarr Kosakata 786
Q u r';irr Qr-rr'An
baca Al-Qur'an. Ini berarti bahwa seseorang yang tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati,
ingin membaca Al-Qur'an diperintahkan mem-
dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi
baca ta' awwudz agr terlindung dari segala godaan
tempat). Di samping mengandung pengertian di
setan. Di dalamQS. Al-Muzzammil [73]:4dan20 atas, kata nuzitl jugaberarti'bergeraknya sesuatu
kataitu digunakan di dalam konteks pembicaraan dari suatu tempat yang lebih tinggi ke tempat
yang lebih rendah'. Pengertian yang kedua ini
mengenai adanya perintah untuk membaca Al- tampaknya lebih cocok untuk digunakan se-
hubungan dengan pembicaraan tentang nuzitl
Qur'an secara tartil ( ,h.i ), dan adanya perintah
untuk membaca ayal-ayat yang mudah bagi Al-Qur'an. Dengan pengertian ini maka dapat
seseorang/ terutama di dalam shalat. Kata A/- dipahami bahwa Al-Qur'an berasal dari suatu
tempat yang tinggi (di atas) lalu diturunkan ke
Qur'dn di dalam QS. Al-QiyAmah [75]: 18 disebut
dalam konteks pembi-caraan bahwa seseorang tempat yang rendah (ke bawah), atau dengan
harus mengikuti aturan-aturan yang benar perkataan lain bahwa Al-Qur'an turun dari
dalam membaca Al-Qur'an. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw.
Abu Syuhbah, membagi Al-Qur'an atas
Kata Al-Qur'6n yang disebut di dalam QS.
tiga wujud, yaitu wujudnya di Lauh Mahfuzlt,
Al-IsrA' [17]: 88 disebut di dalam konteks wujudnya di langit dunia, dan wujudnya di
pembicaraan bahwa Al-Qur'an merupakan bumi setelah diturunkan kepada Nabi
wahyu yang benar-benar datang dari Allah. Muhammad saw. Dari ketiga wujud itu,
Ketinggian bahasa serta kepadatan isi dan
kandungannya tidak dapat ditandingi oleh wujudnya yang pertama dan kedua merupakan
susunan yang bagaimana pun baik, yang dibuat wujud yang berkaitan dengan katanuzftl (turun).
oleh manusia maupun jin. Di dalam ayat itu Pembicaraan mengenai nuzfil Al-Qur'an
dinyatakan bahwa meskipun manusia dan jin akan berkaitan dengan suatu pertanyaan
mendasar, yaitu "Sebelum diturunkan, di mana
yang ada di alam ini dikumpulkan untuk Al-Qur'an berada?" Al-Qur'an sendiri telah
bersama-sama membuat, men)rusun, dan men- menjawab pertanyaan itu dengan menampilkan
datangkan yang sarna dengan Al-Qur'an, mereka Ayat21. dan22 di dalam QS. Al-Burffj [85) yang
menyatakan bahwa Al-Qur'an yang mereka
tidak akan sanggup melakukannya. dustakan itu adalah Al-Qur'an yang mulia yang
Al-Qur'an menyebutkan 3 bentuk kata Al- (tersimpan) di datam LauhMaffizh( b'F Lr)
Qur'6n, yaitu di dalam bentuk kata Al-Qur'dn
( oTllt , ma'rifat dengan menggunakan alif dal.;r Ayat ini mempertegas bahwa sebelum turunny4
ldm) disebut sebanyak 57 kali, di dalam bentuk Al-Qur'an berada di Lauh Maffizlt. Lauh Mabfftzh
Qur'6n (,:Ti) diseUutkan 11 kali, dan di dalam
bentuk qur'6nah ( iJT! dihubungkan dengan kata adalah catatan yang terjaga yang digunakan oleh
ganti) sebanyak 2 kali. Penyebutan ini tersebar Allah swt. untuk mencatat secara azali segala
di dalam beberapa surah.
sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi di
Nuzul (Turunnya) Al-Qur'an
alam ini. Lauh Maffitzh oleh Abu Syuhbah
Syekh Dr. Muhammad bin Muhammad disamakan dengan kitdb maknitn (5';K +tS ).
Abu Syuhbah mengartikan (kj]aLta),nuyzaitiltu( ')m'r'ej -) Mabfftzh artinya 'terpelihara dan terjaga dari
sepadan dengan katabulftl usaha pencurian oleh setan dan terjaga dari
nempati' dan'menduduki' suatu tempat. Untuk segala perubahan dan penggantian', sedangkan
mendukung pendapatnya itu, ia mengemukakan katamaknttn berarti 'terpelihara dan terjaga dari
contoh penggunaan kata itu dengan mengemuka- segala kebatilan'.
kan Ayat 29 QS. Al-Mu'min0n [23]: 23 yang Secara garis besar ada dua tahap (proses)
turunnya Al-Qur'an, yaitu turunnya dari Lauh
berb unyi : W a qul r abb i anzilni munz al an mub dr akan Maffizhke langit dunia dan turunnya dari langit
wa anta khairul-munzilin ( *4 <ly,jli *i,-b;
a.ii*er! = Oan berdoalah, Ya Tuhanku,
787 E Nsrxlopnnra Ar--Qun'aru
Qur'Art Qur'irrt
dunia kepada Nabi Muhammad saw. Para ulama tentang rentang waktu Al-Qur'an itu diturunkan
sepakat bahwa tahapan pertama turunnya Al- kepada Nabi Muhammad saw. Ada yang ber-
Qur'an dari Lauh MaSfizh ke Baitul-'Izzah pendapat bahwa Al-Qur'an diturunkan selama
(a)t'*) di langit dunia dilakukan sekaligus, 20 tahun, ada yang mengatakan 23 tahun, dan
tidak bertahap. Akan tetapi, mereka berbeda ada pula yang mengatakan 25 tahun. Perbedaan
pendapat tentang waktu turunnya. Sebagian pendapat itu didasarkan atas perbedaan pen-
ulama berpendapat bahwa Al-Qur'an diturun- dapat mereka mengenai lama mukimnya Nabi
kan sekaligus sebelum Muhammad diangkat di Mekah. Ada yang berpendapat bahwa Nabi
sebagai nabi, dan sebagian lainnya mengatakan bermukim di Mekah selama L0 tahun, ada yang
bahwa Al-Qur'an diturunkan sekaligus sesudah berpendapat selama 13 tahun, dan ada pula yang
Muhammad diangkat sebagai nabi. Pendapat berpendapat selama 15 tahun ditambah dengan
yang kedua merupakan pendapat yang kuat di masa mukim Nabi di Madinah selama 10 tahun.
dalam soal ini. Turunnya Al-Qur'an secara Walaupun begitu, pendapat yang paling dekat
keseluruhan dari Lauh Mabfuzlrke Baitul-' lzzah di kepada kebenaran ialah bahwa Al-Qur'an di-
langit dunia terjadi pada bulan Ramadhan, turunkan selama 23 tahun.
Al-Qur'an mulai diturunkan kepada Nabi
sedangkan turunnya dari langit dunia ke pada
Nabi Muhammad saw. dilakukan secara ber- Muhammad saw. pada tanggal 17 Ramadan
angsur-angsur selama 23 tahun. Hal ini di- tahun 6L1 M ketika Muhammad berusia 40
nyatakan oleh AI-Qur'an di dalam QS. Al-A'la tahun. Permulaan datangnya wahyu itu di-
l87l: 1., QS. Ad-DukhAn [44]: 1-3, dan QS. Al- tandai dengan kedatangan malaikat |ibril yang
Baqarah [2]: 185. Ada dua hal yang terkandung membawa wahyu Allah swt. kepada Nabi
di dalam ayat-ayat tersebut, yaitu turunnya Al- Muhammad saw. yang ketika itu sedang ber-
khalwat (ber-tahnnnufs dan beribadah) di Cua
Qur'an sekaligus dan waktu turunnyaAl-Qur'an
padabulan Ramadan. Kataanzala di dalam ayat- Hira. Malaikat ]ibril yang datang membawa
wahyu kepada Nabi langsung memeluk
ayat itu mengandung makna bahwa Al-Qur'an
diturunkannya sekaligus. Pernyataan ayat-ayat Rasulullah saw. dan setiap kali memeluk, Jibril
di atas didukung oleh beberapa hadits sahih memerintahkan Nabi untuk membaca dengan
mengatakan iqra' (\)1). Dua perintah pertama
yang kesemuanya diriwayatkan oleh An-Nasa'i,
Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Salah satu hadits itu yang diucapkan oleh |ibril dijawab oleh Nabi
dengan mengatakan Mfr ana bi qhri' ('gra,Vi C,
menyatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan Aku tidak pandai membaca). Pada kali yang
sekaligus dari Lauh Mabfizltke langit dunia pada
bulan Ramadan; setelah itu, diturunkan secara ketig4 baru Jibril membacakan:
berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad
,a;iii F)i '*9b u ltr ,sii tL) rr\i:.ti
saw. selama dua puluh tahun sesuai dengan
tuntutan peristiwa, kejadian, dan kebutuhan- 'i|rcFii '{;''i1
kebutuhan manusia pada awal Islam itu.
* |,)\* "ii(lqr a' bismi r abbiknl-lildzi khalaq. Khalaqal-inshna min
Adapun turunnya Al-Qur'an secara berangsur- 'alaq. lqra' wa rabbukal-akram. Al-ladzi 'allama bil-
angsur biasa ditunjukkan dengan kata nazzala. qalam.' Allmnal-insdna md lam y a'lam).
Katanazzala menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu "Bacalah dengan @enyebut) nama Tuhanmu Yang
diturunkan di dalam banyak kali. Hal ini menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
dinyatakan oleh Al-Qur'an di dalam QS' Al- segumpal dar ah. B acalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Baqarah l2\: 281, dan QS. Al-IsrA' l17l: 106 yNtg P emurah, y rng mengaj ar (mmrusia) dengan puantar aan
kalam. Dia mengaj arknt kepada manusia apa y ang tidnk
di dalamnya menyebutkan kata nazzalndhu
diketahuinya."
tanzilan (9:;l ;dV ) dankatanuzzila( ) j ).
Apa yang dibaca oleh Nabi Muhammad
Tampaknya ada tiga pendapat para ulama
Kajian Kosakala- 788
Qur'An ()r.rr'irr
itu merupakan Ayat 1-5 dari QS. Al-Alaq [95) Hikmah Al-Qur'an Diturunkan Secara
dan ini dipandang oleh para ulama sebagai ayat Berangsur-Angsur
yang pertama turun dan diterima oleh Nabi
Al-Qur'an diturunkan oleh swt. kepada
Muhammad saw. Peristiwa ini dipandang Nabi Muhammad saw. selama 23 tahun secara
berangsur-angsur. Pewahyuan seperti ini me-
sebagai awal mula turunnya wahyu. Peristiwa ngandung beberapa hikmah penting di antara-
penerimaan wahyu pertama yang terjadi di nya ialah (1) untuk memperteguh dan mem-
antara malaikat ]ibril dan Nabi Muhammad perkuat hati Nabi dalam menghadapi tantangan
saw. telah digambarkan dengan jelas oleh hadits dan siksaan dari kaum musyrikin; (2) untuk
memudahkan kaum Muslim menghafal dan
dari Aisyah yang diriwayatkan oleh Bukhari memahaminya; (3) untuk memberi kemudahan
di dalam kitab Shahih-nya.
di dalam menentukan tahapan-tahapan di dalam
Cara-Cara Al-Qur'an Diwahyukan
Al-Qur'an diwahyukan kepada Nabi membina dan mendidik umat; (4) untuk memberi
jawaban terhadap setiap peristiwa dan persoal-
Muhammad saw. melalui beberapa cara dan an yang terjadi; (5) untuk menunjukkan bahwa
keadaan. Di antaranya ialah (1) malaikat me- apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
masukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi. Di
dalam keadaan demikian beliau tidak melihat merupakan wahyu dari Allah swt., bukan
apa pun. Beliau hanya merasa bahwa wahyu kalimat Nabi Muhammad sendiri; (6) untuk
itu sudah berada saja di dalam hatinya. (2) mengangsur penetapan hukum-hukum Allah;
dan (7) untuk memudahkan mengubah dan
malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi menghilangkan secara berangsur-angsur sikap-
berupa seorang laki-laki yang mengucapkan sikap dan tradisi-tradisi masyarakat |ahiliyah
kata-kata kepadanya sehingga beliau me- yang bertentangan dengan syariat Islam.
ngetahui dan menghafal benar kata-kata itu. (3)
Ayat-Ayat dan Surah-Surah Al-Qur'an
wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincing
Ayat (Arab: dyah, aii ) yang menurut pe-
lonceng. Cara ini merupakan cara yang paling
ngertian etimologi berarti mu'jizah (;'frj) =
berat yang dirasakan oleh Nabi. Begitu beratnya
mukjizat), 'alkmah (u1,, = tanda), 'ibrah (a';e. =
cara ini sehingga kadang-kadang pada tubuh-
pelajaran), al-amr al'ajib ( vi-3r )!r = sesuatu
nya terpancar keringat meskipun wahyu yang
diterimanya itu turun pada musim dingin yang yang menakjubkan) dan jamd'ah ( a;r:; = ke-
lompok, masyarakat), burhhn, dalil ( S1; t ,:t-^'j. =
keras. Unta yang sedang beliau kendarai
kadang-kadang terpaksa berhenti dan duduk keterangan, penjelasan). ]ika dikaitkan dengan
karena merasa berat bila wahyu diturunkan istilah Al-Qur'an, berarti huruf-huruf Hija'iyah
atau sekelompok kata yang terdapat di dalam
pada saat beliau mengendarai unta. Keadaan suatu surah Al-Qur'an yang memunyai awal dan
ini tergambar di dalam hadits yang diriwayat-
memunyai akhir yang ditandai dengan nomor
kan oleh Zaidbin Tsabit: 'Aku adalah penulis
wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. ayat. Adapun surah (Arab: sfirah, a'rj- ) yang
Aku melihat Rasulullah, ketika turunnya
wahyu itu, seakan-akan diserang oleh demam menurut pengertian etimologi berarti al-manzilah
yang keras dan keringatnya bercucuran seperti (r3y'l= kedudukan); di dalam istilah Al-Qur'an
permata. Kemudian, setelah turunnya wahyu diartikan sebagai 'sekelompok ayat yang me-
baru beliau kembali seperti biasa." (4) malaikat
munyai awal dan memunyai akhir'. Setiap awal
menampakkan dirinya dengan rupa asli kepada
Nabi. Keadaan ini dinyatakan di dalam QS. An- surah di dalam Al-Qur'an ditandai dengan
Najm [53]: 13 dan 14.
kalimat basmalah, kecuali QS. At-Taubah [9) (Al-
BarA'ah).
Terdapat perbedaan pendapat para ulama
789 ENstxt-opr,r:lrr Ar,-Qun'irN
Qtrr'irn ()r-r r'iin l
tentang jumlah ayat Al-Qur'an. Abu Abdur- QS. Al-Ma'idah [5], QS. Al-An'Am [5], dan QS.
Al-A'rAf l7l. Al-mi'irn ialah surah-surah yang
rahman As-Salmi, salah seorang ulama Kufah, memiliki lebih dari 100 ayat. Al-Matsdni ialah
surah-surah yang memiliki kurang dari 100 ayat.
menyebutkan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an ber- Al-mufashshal ialah surah-surah pendek yang
terdapat di bagian akhir Al-Qur'an. Surah-surah
jumlah 6.236 ayat. |alaluddin As-Suyuthi, seorang
ulama tafsir dan fiqih, menyebutkan 6.000 ayat; yang termasuk di dalam kelompok al-mufaslahnl
dan Imam Al-Alusi, salah seorang ahli tafsir diperselisihkan oleh para ulama. Sebagian ber-
pendapat bahwa yang termasuk kelompok al-
menyebutkan 6.61.6 ayat. Perbedaan penentuan mufashshnl ialah mulai QS. AI-MA'idah [5) sampai
dengan QS. An-NAs [114), sedangkan sebagian
jumlah ayat ini disebabkan adanya perbedaan yang lain berpendapat bahwa yang termasuk
pandangan mereka tentang kedudukan Basmalah al-mufashshal ialah mulai QS. Al-IIujurat [49)
(kalimat Bismill1hir Rahmdnir Rahim, sampai dengan QS. An-NAs [114).
F:)i u,fli S *, ) dan Fawdtihus-suwar Setiap surah memunyai nama sendiri-
( ,At et] = kata-kata pembuka surah berupa
sendiri yang sesuai dengan isi, kandungan, dan
huruf-huruf Hijai'yah) yang terdapat pada awal
masalah yang dibicarakan di dalamnya. Penama-
surah-surah tertentu. Sebagian berpendapat
an surah-surah ini pun berdasarkan petunjuk
bahwa Basmalah dan Fawilfibus-suwar termasuk
Rasulullah saw.
ayat, sedangkan sebagian yang lain berpendapat Para ulama berbeda pendapat tentang
bahwa basmalah dan fawdtih as-suwar tidak ter- susun;rn surah-surah Al-Qur'an, apakah tawqifi
(berdasarkan petunjuk Rasulullah) atau tidak.
masuk ayat. Menurut Az-Zarqani, terdapat 3 pendapat di
Ayat-ayat Al-Qur'an yang dimulai dari ayat dalam hal ini, yaitu: (1) Pendapat yang me-
ngatakan bahwa susunan surah-surah Al-
pertama surah pertama (QS. Al-Fatihah [1]
Qur'an tidak didasarkan atas tauqrfi Nabi, tetapi
sampai dengan ayat terakhir surah terakhir (QS. berdasarkan ijtihad sahabat. (2) Pendapat yang
menyatakan bahwa susunannya semuanya
d';An-NAs [114]) disusunsecaratawqtfr( ) yaitu berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan
Nabi. (3) Pendapat yang mengatakan bahwa
berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan susunan sebagian dari surah-surah Al-Qur'an
berdasarkan tauqifi, sedarigkan sebagian yang
oleh Allah dan Rasulullah saw., bukan ber- lainnya berdasarkan ijtihad para sahabat. Para
ulama mengemukakan alasan mereka masing-
dasarkan ijtihad para ulama. Pengelompokkan masing. Namun, Az-Zarqani menegaskan bah-
wa susunan surah-surah yang ada sekarang ini
Al-Qur'an berdasarkan ayat-ay at, menurut Imam harus dapat dipertahankan dan dijaga sesuai
dengan urutan yang ada, apakah susunannya
Az-ZarqNti, mengandung beberapa hikmah. Di
berdasarkan tauqifi atau tidak.
antara hikmah-hikmah itu ialah (1) bahwa setiap
ayat merupakan mukjizat; sekalipun ayat itu Oleh para ulama, ayal-ayat Al-Qur'an,
dikelompokkan atas ayat-ayat Makkiyah dan
pendek, nilai kemukjizatannya sama dengan Madaniyah. Terdapat tiga pendapat para ulama di
dalam memberikan pengertian Makkiyah dan
ayat-ayat yang panjang; (2) memudahkan me-
MadanA alx. Pendapat pertama mengatakan bahwa
ngatur hafalan dan mengatur wakaf (berhenti)
yangdimaksuddenganayat-ayatMakkiyahadalah
berdasarkan batas-batas ayat; dan (3) me-
mudahkan penghitungan jumlah ayat yang
dibaca pada saat melakukan shalat atau khutbah.
Surah-surah di dalam Al-Qur'an berjumlah
114 surah, yang tidak sama panjang dan
pendeknya. Surah yang terpanjang terdiri atas
286 ayat dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat.
Dilihat dari panjang dan pendeknya, surah-
surah itu dibagi atas 4 bagian, yaitu ath-thiwdl
d*( JvPt ), al-mi' itn (,lidr ), al-matsdni (.t-r:^Jr ),
al-mufashshal (;:ailt ). Yang disebut ath-thiwdl
ialah surah-surah yang panjang seperti QS. Al-
Baqarah [2], QS.Ah'Imran [3], QS.An-NisA' [4],
Kajian Kosakata 790
Qr-rr'An Qur'Arr
ayat-ayat yang turun di Mekkah dan sekitarnya dalamnya terdapat izin untuk melakukan jihad,
walaupun sesudah hijrah dan Madaniyah ialah
(2) di dalamnya terkandung rincian mengenai
ayal-ayat yang turun di Madinah. Pendapat hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang
kedua menyatakan bahwa yang dimaksud
berhubungan dengan persoalan-persoalan sosial
dengan Makkiyah ialah ayat-ayat yang ditujukan
kepada masyarakat Mekkah yang antara lain dan kenegaraan, dan (3) di dalamnyaterkandung
ditandai dengan ungkapan Yd ayyuhan-nds pembicaraan mengenai orang-orang munafik.
Ciri-ciri lainnya ialah bahwa ayat-ayatnya dan
( ;Wt 4i [ ) dan yang Madaniyah ialah ayat-ayat
surah-surahnya panjang dan berisi uraian
yang turun untuk ditujukan kepada masyarakat mengenai dalil-dalil yang menunjukkan ke-
Madinah yang sudah beriman yang antara lain benaran agama Islam.
ditandai dengan ungkapan Yh ayyuhal-lazina frrnanft Dilihat dari segi jumlahnya, ayat-ayat
Makkiyah lebih banyak dibandingkan dengan
(t'rti'5:-$ Q-i u-). Pendapat ketiga merupakan ay at- ay at Madaniy ah. Dari ayat-ayat Al-Qur'an
yang berjumlah 6.236 itu, ayat-ayat Makkiyah
pendapat yang populer menyatakan bahwa aya- berjumlah 4.726 ayat, sedangkan ayat-ayat
Madaniyah berjumlah 1.510 ayat. Ini berarti
ay at Makkiy ah ialah ay at- ay at y ang turun sebelum bahwa tiga perempat dari jumlah ayat-ayat Al-
Nabi Muhammad gaw. berhijrah ke Madinah
Qur'an adalah Makkiyah.
walaupun turunnya di tempat selain Mekkah,
Kandungan Al-Qur'an
sedangkan ayat-ayat Madaniyah ialah ayat-ayat
yang turun sesudah hijrah walaupun turun di Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi semua
umat manusiamenjadi pedoman yang dijadikan
Mekah. pegangan untuk mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat. Di dalamnya terkandung
Kedua kelompok ayat ini memunyai ciri- berbagai petunjuk dan aturan yang mengatur
berbagai aspek kehidupan manusia, baik di
ciri tersendiri. Surah-surah yang dikelompokkan dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan
sesama manusia, maupun dengan alam sekitar-
ke dalam Makkiyah ialah setiap surah yang, (1) di nya. Di dalam Al-Qur'an terkandung hal-hal
pokok mengenai aturan hidup manusia, seperti
dalamnya terdapat kata sajdah ( ;r;Sr ); (2) di soal-soal keimanan, keislaman, maupun ke-
hidupan bermasyarakat dan pergaulan hidup.
dalamnya terdapat lafal kalld ( !f ); (3) di Ayat-ayat Makkiyah yang jumlahnya lebih besar
dalamnya terdapat ungkapan Yd ayyuhan-nds itu mengandung keterangan mengenai soal
( ;,ut u6-i q ), kecuali QS. Al-Itaji 1221; (4) di akidah keimanan, keislaman, kebajikan-ke-
bajikan dengan pahala yang diperoleh bagi yang
dalamnya terdapat cerita para nabi dan umat- melakukannya, perbuatan jahat dan siksaan
yang ditimpakan kepada yang melakukannya,
umat terdahulu, kecuali QS. Al-Baqarah [2]: (5) azabbagi orang-orang yang melanggar perintah
Allah, serta kisah-kisah para Nabi dan Rasul
di dalamnya terdapat cerita Adam dan Iblis, serta umat-umat terdahulu dengan berbagai
kecuali QS. Al-Baqarah [2], dan (6) dimulai peristiwa yang ditimpakan kepada mereka.
Ayat-ayat Madaniyah pada umumnya berisi
dengan huruf-huruf hij iiyyah (sepern Alif l6rn mim keterangan mengenai hukum-hukum berbagai
hal yang berhubungan dengan kehidupan
dmr alif l6m rd), kecluali QS. Al-Baqarah [2]: dan
QS. Ah'Imr6n [3]: Mengenai QS. Ar-Ra'd [13]
terdapat perbedaan pendapat ulama; sebagian
menganggap Madaniyah dan sebagian lain
mengatakan Makkiyah. Ciri-ciri lain dari surah-
surah Makkiyah ialah (1) ayat-ayat dan surah-
surahnya pendek; (2) ayat-ayatnya mengandung
ajakan untuk beriman kepada Allah dan Hari
Kiamat; (3) mengandung ajakan untuk ber-
pegang kepada akhlak mulia; (4) mengandung
bantahan dan perdebatan dengan kaum musy-
rikin; dan (5) mengandung banyak sumpah
(qasam)- Adapun surah-surah yang dikelompok-
kan Madaniyah ialah setiap surah yang (1) di
791 ENsixi.clpr:nra Al Qun'rrrv
*