The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by matericlarabiologi, 2021-10-15 06:42:35

Modul Diklat Kepala Lab IPA

Modul Diklat Kepala Lab IPA

MODUL
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
SERTIFIKASI KEPALA LABORATORIUM IPA

SEKOLAH/MADRASAH

LABORATORIUM TERPADU
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

2017

1

KATA PENGANTAR

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Kami bersyukur kepada Allah SWT, atas pertolongan-Nya kami dapat
menyelesaikan Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepala Laboratorium pada
Sekolah/Madrasah. Sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Nomor 1081 tanggal 23 Februari 2015 bahwa Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah ditetapkan sebagai Penyelenggara Sertifikasi
Kepala Laboratorium pada Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu kami menyusun modul
ini sebagai salah satu media pembelajaran dalam Pogram Setifikasi tersebut. Materi
dalam modul ini juga sudah disesuaikan dengan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah.

Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan peraturan mengenai
Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah dalam Permendiknas nomor 26
Tahun 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
dituntut memiliki 4 (empat) kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, kompetensi manajerial, dan kompetensi profesional. Tenaga laboratorium harus
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi atau
Lembaga lain yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk mendapatkan sertifikasi
kompetensi tersebut. Oleh karena itu, modul ini diharapkan menjadi bahan
pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan kepala laboratorium yang
diselenggarakan oleh Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan

kepercayaan dalam penyusunan modul ini.
2. Para dosen yang telah meluangkan waktu untuk menyusun modul ini sesuai

kompetensinya masing-masing.
3. Para Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang telah menyiapkan hal-hal

teknis dalam penyelesaian modul ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa modul ini banyak kekurangannya, oleh karena

itu kami sangat mengharap masukan dari pembaca untuk memperbaiki modul ini pada
edisi cetak berikutnya.

Yogyakarta, 27 November 2017
Kepala Laboratorium Terpadu
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga

Agus Mulyanto, S.Si.,M.Kom

2

DAFTAR ISI
Bagian 1 Permendiknas No. 26 Tahun 2008 ............................................................... 4
Bagian 2 Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah/ Madrasah ..................... 11
Bagian 3 Standar Prasarana dan Sarana Laboratorium Sekolah/ Madrasah .............. 24
Bagian 4 Kepemimpinan............................................................................................ 41
Bagian 5 Kebijakan Kemenag mengenai Standar Tenaga Laboratorium .................. 46
Bagian 6 Konsep Manajemen Laboratorium IPA...................................................... 56
Bagian 7 Peran Laboratorium IPA dalam Menunjang Pembelajaran ........................ 65
Bagian 8 Pengelolaan Limbah ................................................................................... 83
Bagian 9 Manajemen Pengelolaan Alat dan Bahan Laboratorium IPA .................... 96
Bagian 10 Manajemen Kepala Laboratorium ............................................................ 119
Bagian 11 Prosedur Operasional Standar (POS) Laboratorium ................................ 129
Bagian 12 Karya Tulis Ilmiah berbasis Laboratorium............................................... 137
Bagian 13 Tata Cara Penulisan Modul Praktikum..................................................... 148
Bagian 14 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium ................................ 154
Bagian 15 Administrasi Laboratorium (berbasis ISO 17025) ................................... 177
Bagian 16 Komunikasi Efektif................................................................................... 208
Bagian 18 Team Building .......................................................................................... 213
Bagian 19 Analisis SWOT......................................................................................... 220

3

Bagian 1
Permendiknas No. 26 Tahun 2008

TENTANG
STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

Dedi Budiono, M.Pd

UU NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB IX
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Pasal 35
1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.
3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan
pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi,
penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

PP 19 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Meliputi 8 (delapan) standar yaitu: (1) Standar isi, (2) Standar Proses, (3)
Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan,
(5) Standar Sarana & Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar
Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian

4

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
BAB XI - PASAL 39

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Ayat 1
PENDIDIK: merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Ayat 2
TENAGA KEPENDIDIKAN: bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan

Domain Tenaga Kependidikan
Kepala Sekolah: Mengelola Sekolah dengan memberdayakan sumber daya agar

terjadi pembelajaran efektif
Pengawas Sekolah: Melakukan supervisi terhadap kinerja sekolah dan pembelajaran

serta dokumen penunjang
Tenaga Tata Usaha Sekolah: Melaksanakan administrasi sekolah dan pelayanan

kepada pelanggan
Tenaga Perpustakaan: Melaksanakan pelayanan penggunaan sumber belajar
Tenaga Laboratorium: Melaksanakan pelayanan penggunaan laboratorium
Tenaga Teknis Sumber Belajar: Melaksanakan pelayanan penggunaan dan

pemeliharaan peralatan

Prioritas Program Pengembangan Tenaga Kependidikan
1. Penyiapan Pengawas dan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Permen PAN-
RB No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru :
Pelaksanaan Permendiknas No. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi Guru
Pemula
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan (Wakil KS,
Kepala Lab, Kepala Perpustakaan)

5

2. Pelaksanaan Permendiknas No. 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah

3. Program Inpres No 1 Tahun 2010 : Penguatan Komptensi Pengawas dan
Kepala Sekolah
• Pelaksanaan Permendiknas No.12 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi
Pengawas Sekolah
• Pelaksanaan Permendiknas No.13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi
KepalaSekolah

4. Penyiapan Pengawas dan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Permenpan RB
No 2 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah (Draft)

5. Pelaksanaan Permendiknas No. 24 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah (bekerja sama dengan Dit Pemb SMP
pelatihan 650ribu)

6. Pelaksanaan Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah (persiapan sebagai tuan rumah
konferensi internasional perpustakaan)

7. Pelaksanaan Permendiknas No. 26 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah dan Persiapan Pelaksanaan
Permendiknas No. 3 Tahun 2010 tentang Pranata Laboratorium

PENTINGNYA TENAGA LABORATORIUM
Konstruktivisme
Student learn best by actively constructing their own understanding

• Mengkonstruksikan pemahaman: belajar bukan hanya menerima fakta-fakta,
tapi siswa harus didorong untuk mengontruksikan sendiri secara aktif
pemahamannya.

Menemukan: mendorong siswa untuk menemukan sendiri inti persoalan melalui
tahapan observasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan data, dan
menyimpulkan.

6

Modus Belajar
Bruner (1966); Tiga tingkatan utama modus belajar

• Pengalaman langsung (enactive)
• Pengalaman piktorial/gambar (iconic) dan
• Pengalaman abstrak (symbolic)

7

Kemampuan mengingat Daya ingat
20%
Aktifitas 30%
Membaca 40%
Mendengar 50%
Melihat 60%
Mengatakan 90%
Mengerjakan
Gabungan dari semuanya

Praktikum:
Strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mempraktikan secara empiris
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik menggunakan sarana laboratorium.

Kualifikasi Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah
Kualifikasi kepala laboratorium Sekolah/Madrasah adalah sebagai
a. Jalur guru

1) Pendidikan minimal sarjana (S1);
2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum;
3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari atau lembaga lain

yang ditetapkan oleh pemerintah

8

b. Jalur laboran/teknisi
1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3);
2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi;
3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari atau lembaga lain
yang ditetapkan oleh pemerintah

Kualifikasi teknisi laboratorium sekolah/madrasah
Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah adalah sebagai

a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan
laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah;

b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kualifikasi laboran sekolah/madrasah
Kualifikasi laboran sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis
laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah;
9

b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah.

10

Bagian 2
Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah/ Madrasah

DENGAN TUGAS TAMBAHAN KEPALA LABORATORIUM/BENGKEL
SEKOLAH/MADRASAH
DEDI BUDIONO, M.Pd.

HASIL PK GURU
 Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru untuk mengembangkan potensi dan

karirnya
 Sebagai acuan bagi sekolah untuk merencanakan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB)
 Merupakan dasar untuk memberikan nilai prestasi kerja guru dalam rangka

pengembangan karir guru sesuai Permennegpan & RB No.16/2009
PENILAIAN KINERJA GU RU
 Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru

dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya
 Penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun

o 14 (empat belas) kompetensi guru pembelajaran
o 17 (tujuh belas) kompetensi guru BK/konselor
o Pelaksanaan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah

PELAKSANAAN
 Dilakukan setiap tahun oleh kepala sekolah atau pengawas atau guru senior yang

ditunjuk oleh kepalas ekolah (yang telah memahami penilaian)
11

 Penilaian terhadap kompetensi guru dilakukan dengan instr umen tertentu

(Pembelajaran, Pembimbingan, atau Tugas Tambahan lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah)

12

13

14

15

CARA MENILAI MENURUT KOMPETENSI UNTUK GURU KELAS DAN

GURU MATA PELAJARAN

KOMPETENSI CARA MENILAI

Pedagogik

1. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran Pengamatan
yang mendidik

2. dsb dsb

Kepribadian Pengamatan &
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan Pemantauan
kebudayaan nasional dsb

9. dsb dsb
Sosial
Profesional

1. dsb

PERNYATAAN KOMPETENSI UNTUK GURU KELAS DAN GURU MATA
PELAJARAN
Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik

Pernyataan
kompetensi:

Guru menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara

lengkap. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Guru menyusun dan menggunakan berbagai mata pembelajaran dan

sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru

memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan

pembelajaran.

INDIKATOR
1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah

disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan
bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta
didik merasa tertekan.
3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
4. dsb.

16

PROSES PENILAIAN
Sebelum Pengamatan:
Mintalah RPP pada guru dan periksalah RPP tersebut.

1. Tanyakan tentang topik dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan. Tanyakan apakah kemungkinan akan ada kesulitan dalam
membahas topik tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. dsb.
Selama Pengamatan:

1. Amati apakah guru menyesuaikan kemampuan peserta untuk
berkonsentrasi dalam menerima pelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangannya

2. Amati apakah semua kegiatan yang dilaksanakan dalam
pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran

3. dsb.
Setelah pengamatan:

Mintalah guru untuk menjelaskan seberapa jauh tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran yang dilaksanakan, dan mengidentifikasikan bagian apa yang perlu
diperbaiki.
Pemantauan: -
Laporan dan Evaluasi untuk Kompetensi :
.................................................................... (Jika ada, lampirkan dokumen/bukti
tambahan sebagai pendukung)
Nama Guru :
.............................................................................................................. Nama
Penilai : ..............................................................................................................

Selama Pengamatan
Tanggal
Dokumen/ Bahan yang diperiksa
Catatan penilai terhadap aktivitas/kegiatan guru

17

Sebelum Pengamatan
Tanggal
Dokumen/ Bahan yang diperiksa
Catatan tanggapan penilai terhadap dokumen/bahan yang diperiksa dan tanggapan/jawaban
guru terhadap pertanyaan penilai
Tindak lanjut yang diperlukan

Tindak lanjut yang diperlukan

Setelah Pengamatan
Tanggal
Dokumen/ Bahan yang diperiksa
Catatan penilai terhadap dokumen/bahan yang diperiksa dan tanggapan/jawaban guru
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh penilai

Tindak lanjut yang diperlukan

Pemantauan
Tanggal
Dokumen/ Bahan yang diperiksa
Catatan penilai terhadap aktivitas/kegiatan guru selama pemantauan

Tindak lanjut yang diperlukan

18

Penilaian Komptensi : Mengenal karakteristik peserta didik (Kompetensi 1)

Indikator Skor

1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap 0 1 2

peserta didik di kelasny .

2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik 0 12

mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi

aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan 0 12

kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik

dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang

berbeda.

4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan 0 12

perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku

tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.

5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi 0 1 2

kekurangan peserta didik.

6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan 0 12

fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas

pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak

termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.).

Total skor yang diperoleh 1+2+2+0+0+2=7

Skor Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator dikalikan 6 x 2 = 12

dengan skor tertinggi

Prosentase skor kompetensi = total skor yang diperoleh dibagi 7/12 x 100% = 58.33%

dengan Skor Maksimum Kompetensi dikalikan dengan 100%

19

Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤ 25 % = 1; 25 % <X ≤ 58.33% berada pada range
50 % = 2; 50 % < X ≤ 75 %, jadi
50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4) kompetensi 1 ini nilainya 3

NILAI PER KOMPETENSI

Nilai total yang diperoleh untuk kompetensi tersebut
X Nilai tertinggi untuk kompetensi

0% < X ≤ 25% = 1 25% <X ≤ 50% = 2

50% < X ≤ 75% = 3 75% < X ≤ 100% = 4

Form hasil PKG Pembelajaran Form hasil PKG BK/Konselor

Kriteria Nilai Kriteria Nilai

Kompetensi 1 1 Kompetensi 1 3

Kompetensi 2 2 Kompetensi 2 1

Kompetensi 3 3 Kompetensi 3 2

Kompetensi 4 3 Kompetensi 4 4

Kompetensi 5 4 Kompetensi 5 3

Kompetensi 6 2 Kompetensi 6 3

Kompetensi 7 2 Kompetensi 7 1

Kompetensi 8 3 Kompetensi 8 2

Kompetensi 9 4 Kompetensi 9 4

Kompetensi 10 4 Kompetensi 10 3

Kompetensi 11 1 Kompetensi 11 2

Kompetensi 12 3 Kompetensi 12 1
……. 3
Kompetensi 13 2

Kompetensi 14 4 Kompetensi 17 2

Nilai PKG Min 14 – Max 56 Nilai PKG Min 17 – Max 68

20

NO K O M PETE N S I NILAI *)

A. Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik 3

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2

3. Pengembangan kurikulum 2

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4

5. Pengembangan potensi peserta didik 3

6. Komunikasi dengan peserta didik 2

7. Penilaian dan evaluasi 3

B. Kepribadian

Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan 3
8.

nasional

9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 2

10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 1

C. Sosial

11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4

Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, 3
12.

peserta didik, dan masyarakat

D. Profesional

Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang 4
13.

mendukung mata pelajaran yang diampu

14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 2

Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 38

21

22

FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU 68

Konversi nilai PK GURU (Pembelajaran) ke dalam skala 0 – 100 sesuai
Permenneg PAN & RM No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus;

Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan Cukup
tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka kreditnya

Perolehan angka kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus 7,125
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

4

{38×(24/24)×75%}/4

……………………………., ……………………

Guru yang dinilai Penilai Kepala Sekolah

(………………………) (………………………) (…………………………)

23

Bagian 3
Standar Prasarana dan Sarana Laboratorium Sekolah/ Madrasah

Drs. SUTRISNO, M.M

MANAJEMEN SAR-PRAS
1. Sarana dan prasarana
2. Infrastruktur
3. Fasilitas

PENGERTIAN UMUM
PRASARANA

Barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi unit kerja. Contoh gedung kantor.
SARANA
Barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas
fungsi unit kerja. Contoh mobil, komputer, pulpen, kertas, tinta printer, dll.
INFRASTRUKTUR
Juga Disebut Prasarana Dan Sarana Yang Merujuk Pada Sistem Fisik Yang
Menyediakan Transportasi, Pengairan, Bangunan Gedung, Elektrik Dan
Telekomunikasi Serta Fasilitas Publik Lainnya Yang Diperlukan Untuk Memenuhi
Kebutuhan Dasar Manusia

STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

Permendikbud No. 24 Tahun 2007

SD SMP SMA/SMK
1. sama SD+SMP
1. R. KELAS 1. sama spt SD 2. L. BIOLOGI
3. L. FISIKA
2. R. PERPUS 2. R. TU 4. L. KIMIA
5. L.KOMPUTER
3. R. LAB IPA 3. R. BP/BK 6. L.BAHASA
7. Bengkel PK
4. R. PIMPINAN 4. R. OSIS

5. R. GURU

6. R. IBADAH

7. R. UKS

8. R. JAMBAN

9. R. GUDANG

10. R. SIRKULASI

11. R. BERMAIN

24

MANAJEMEN SAR-PRAS
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penatausahaan
4. Penggunaan
5. Pemanfaatan
6. Pemeliharaan
7. Pemindahtanganan
8. Penghapusan

PERENCANAAN
1. Ada kegiatan kongkrit
2. Ada penanggung jawab yang memimpin pelaksanaan program
3. Ada sasaran (target) terukur yang ingin dicapai
4. Ada batas waktu
5. Ada alokasi anggaran yang pasti untuk melaksanakan program.

PENGADAAN
(KEPPRES NO.80 TAHUN 2003)
1. Ada kegiatan kongkrit
2. Ada penanggung jawab yang memimpin pelaksanaan program
3. Ada sasaran (target) terukur yang ingin dicapai
4. Ada batas waktu
5. Ada alokasi anggaran yang pasti untuk melaksanakan program.

PENATAUSAHAAN
1. Tertib administrasi,
2. Hemat uang negara,
3. Sebagai bahan kontrol,
4. Mempermudah pengendalian
5. Mempermudah pengawasan
6. Akurasi laporan

TAHAP INVENTARISASI
1. Menghitung jumlah barang per sub kelompok barang
2. Mencatat barang ke dalam kertas kerja inventarisasi

25

3. Menempelkan label pada barang yg telah dihitung
4. Menentukan kondisi barang : baik, rusak ringan atau rusak berat
5. Menyusun laporan hasil inventarisasi (lhi)
6. Penyampaian lhi kepada pengelola barang

PENGGOLONGAN & KODIFIKASI BARANG MILIK NEGARA (BMN)
(PerMenKeu No. 97/PMK.06/2007)
1. Penggolongan adalah kegiatan utk menetapkan secara sistematik ke dlm

golongan, bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok BMN
2. Kodifikasi barang adalah pemberian kode BMN sesuai dgn penggolongan masing

masing BMN
PENGGOLONGAN BARANG INVENTARIS

GOL BID KEL SUB KEL SUB-SUB URAIAN
1 KEL
BARANG TDK
00 00 00 000 BERGERAK
TANAH
1 01 00 00 000 PAGAR
1 10 01 04 000 BARANG
2 00 00 00 000 BERGERAK
ALAT BENGKEL &
2 03 00 00 000 ALAT UKUR
TACHO METER
2 08 08 04 003

PENGKODEAN BARANG
X Golongan barang
XX Bidang
XX Kelompok
XX Sub kelompok
XXX Sub-sub kelompok
XX XX No. urut barang

CONTOH : 2.03.02.08.013.004 – KUNCI PAS 1 SET
2 Barang bergerak

03 Alat bengkel/ukur
02 Alat bengkel tak bermesin
08 Peralatan tukang besi
013 Kunci pas 1 set
0004 No. urut barang

PENGKODEAN LOKASI

XXX Nama departemen

XX Eselon 1

XX Wilayah

XXXXXX Satuan kerja

XXX Pembantu satuan kerja

XX XX Tahunpelaksanaan

26

Contoh : 023.08.05.54912.000.2006

023 Depdiknas
08 Ditjen PMPTK
01 Jawa Timur
54912 PPPPTK- Malang
000 Tidak ada pembantu
2013 Tahun penginventarisan

PENGGUNAAN
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dlm
mengelola dan menatausahakan BMN yang sesuai dengan tupoksi lembaga.

PEMANFAATAN
1. Penggunaan di luar tupoksi (sewa, kerjasama dgn pihak lain).
2. Hasil disetor ke kas negara.

PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk

mempertahankan keadaan suatu fasilitas kembali pada kondisi operasional secara
optimal sehingga usia pemakaian dapat diperpanjang.
2. Pemeliharaan = perawatan & perbaikan atau maintenance and repair (m & r).

TUJUAN PEMELIHARAAN
1. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan.
2. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran

pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
3. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pengecekan

secara rutin dan teratur.
4. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.

BENTUK PEMELIHARAAN

27

PEMELIHARAAN TERENCANA

PENGHAPUSAN
1. Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN dari daftar barang dgn

menerbitkan sk pejabat yang berwenang utk membebaskan pengguna barang atau
kuasa peng barang atau pengelola barang dari tanggungjawab administrasi dan
fisik atas barang yg berada dlm penguasaannya.
2. Dilakukan setelah melewati masa pakai
3. Pertimbangan teknis, ekonomis, planologi kota, lokasi, perkembangan organisasi,
dsb
TUJUAN PENGHAPUSAN
1. Mencegah kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarpras yang kondisinya
semakin buruk.
2. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3. M e m b e b a s k a n ruangan dari penumpukan.
4. Membebaskan pengurusan kerja.
PEMINDAHTANGANAN
Pemindahtanganan BMN m e r u p a k a n pengalihan kepemilikan BMN sebagai tindak
lanjut dari penghapusan, dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan
sebagai modal pemerintah.
PENERAPAN SISTEM MENEJEMEN MUTU (SMM)
• Laksanakan apa yang direncanakan
• Tulis apa yang dilaksanakan
• Penyusunan prosedur operasional standart (POS)

28

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)

PRASARANA
Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut

1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium biologi,
4. ruang laboratorium fisika,
5. ruang laboratorium kimia,
6. ruang laboratorium komputer,
7. ruang laboratorium bahasa,
8. ruang pimpinan,
9. ruang guru,
10. ruang tata usaha,
11. tempat beribadah,
12. ruang konseling,
13. ruang UKS,
14. ruang organisasi kesiswaan,
15. jamban,
16. gudang,
17. ruang sirkulasi,
18. tempat bermain/berolahraga.

STANDAR SARANA PRASARANA RUANG

Perabot PBM Sarana
Tempat sampah
Kursi Siswa White Board Wastawel
Jam dinding
Meja Siswa LCD Proyektor Soket listrik
Foto Pres
Kursi guru Screen Foto Wapres
Lambang Negara
Meja guru Komputer Foto Pahlawan

Almari Speaker Active

Papan panjang

Penerangan

29

PERPUSTAKAAN

PRASARANA PERPUSTAKAAN

PERABOT MEDIA PERLENGKAPAN
PENDIDIKAN
Meja baca Kursi baca Buku katalog
Almari Rak Komputer Buku inventaris
Akses internet
Papan pengumuman Meja multi media Buku mutasi
Meja kerja Kursi kerja Buku peminjaman

SARANA, RASIO, DAN DESKRIPSI SARANA LABORATORIUM
BIOLOGI

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Meja kerja 1 buah/7 peserta Kuat dan stabil.Permukaan kedap air dan
didik mudah dibersihkan.
Ukuran memadai untuk menampung
Meja demonstrasi 1 buah/lab kegiatan peserta didik secara berkelompok
maksimum 7 orang.
Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil.
. 1 buah/lab Permukaan kedap air dan mudah
dibersihkan.
Lemari alat Luas memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung peralatan dan
bahan yang diperlukan.
Tinggi memungkinkan seluruh peserta didik
dapat mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
Kuat dan stabil.
Ukuran memadai untuk menyiapkan materi
percobaan
Ukuran memadai untuk menampung semua
alat.
Tertutup dan dapat dikunci.

30

Lemari bahan 1 buah/lab Ukuran memadai untuk menampung semua
Bak cuci bahan.
1 buah/2 kelompok, Tidak mudah berkarat.
Ditambah 1 buah di Tertutup dan dapat dikunci
ruang persiapan. Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM BIOLOGI

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Mikroskop monokuler 6 buah/lab Lensa obyektif 10 x, 40 x, dan 100 x.
Lensa okuler 5 x dan 10 x. Kondensor
berupa cermin datar dan cermin cekung,
diafragma iris, konstruksi logam kuat dan
kekar, meja horizontal, pengatur fokus
kasar dan halus, tersimpan dalam peti
kayu yang dilengkapi silica gel dan
petunjuk pemakaiannya.

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Mikroskop stereo 6 buah/lab Perbesaran 20 x.
binokuler Jarak kerja dapat distel antara okuler dan
2 set/lab bidang pandang, alas stabil dari logam
Perangkat pemeliharan cor, ada pengatur fokus dan skrup
mikroskop (kertas penjepit, ada tutup penahan debu
pembersih lensa, sikat Kualitas baik.
halus, kunci Allen, alat
semprot, obeng halus, lup 6 pak/lab Kaca jernih.
tukang arloji, tang untuk (isi 72) Ukuran 76,2 mm x 25,4 mm x 1 mm.
melipat) 6 pak/lab Kaca jernih.
Gelas Benda (isi 50) Ukuran 22 mm x 22 mm x 0.16 mm.
2 pak/lab Bahan kaca.
Gelas penutup (isi 10) Diameter 80 mm.
2 pak/lab Bahan kaca, ada penutup.
Gelas arloji (isi 10) Diameter 100 mm.
Masing-masing Borosilikat, rendah, berbibir.
Cawan Petri 10 buah/lab Volume: 50 ml, 100 ml, 250 ml, 600 ml,
dan 1000 ml.
Gelas Beaker Masing-masing Borosilikat, datar.
10 buah/lab Diameter: 75 mm dan 100 mm.
Corong 6 buah/lab
Kaca, lurus, skala permanen.
Pipet ukur 6 kotak/lab Volume 10 ml.
(isi 10) Kaca borosilikat, bibir lipat.
Tabung reaksi Tinggi 100 mm.
10 buah/lab Diameter 12 mm
Sikat tabung reaksi Kepala berbulu keras,
pegangan kawat.
Diameter 22-26 mm.

31

Penjepit tabung reaksi 10 buah/lab Kayu dengan pegas untuk tabung reaksi.
Erlenmeyer Masing-masing Kaca borosilikat, bibir luang.
Volume: 50 ml, 100 ml, 250 ml, 600 ml,
Kotak preparat 10 buah/lab dan1000 ml.
Kayu/plastic
Lumpang dan alu 6 buah/lab
(isi 100) Porselen, permukaan rata dan licin.
Gelas ukur 6 buah/lab Diameter 80 mm.
Kaca borosilikat.
Stop watch Masing-masing 6 Volume: 100 ml dan 10 ml.
Kaki tiga buah/lab Ketelitian 0,2 detik
6 buah/lab Besi, panjang batang sekitar 12 cm.
Perangkat batang statif 6 buah/lab Diameter cincin sekitar 62 cm.
(panjang dan pendek) Baja tahan karat, dasar statif bahan ABS,
6 set/lab balok penunjang logam, kaki standar.
Klem universal Diameter 10 mm.
10 buah/lab Aluminium dan baja anti karat, bagian
Bosshead (penjepit) dalam pemegang dilapisi karet.
10 buah/lab Panjang sekitar 12 cm.
Pembakar spiritus Aluminium, arah lubang penggenggam
Kasa 6 buah/lab vertikal dan horizontal.
. 6 buah/lab Kaca, dengan sumbu dan tutup.
Aquarium BVaojlaumaneti1k0a0ramt,l.tanpa asbes.
1 buah/lab Ukuran 140 mm x 140 mm
Neraca Ketelitian 10 mg,
1 buah/lab Plastik transparan, dilengkapi alas dan
Sumbat karet 1 lubang penutup.
Masing-masing 6 Ukuran 30 cm x 20 cm x 20 cm.
Sumbat karet 2 lubang buah/lab Kapasitas 311 gram, piringan tunggal,
. 4 lengan dengan beban yang dapat
Termometer Masing-masing digeser,
10 buah/lab ada skrup penyetel keseimbangan.
Potometer.
Respirometer Masing-masing Diameter: 8 mm, 9 mm, 10 mm, 11 mm,
Perangkat bedah hewan 10 buah/lab 13 mm, 15 mm, 17 mm, 19 mm, 21 mm,
Termometer suhu tanah 6 buah/lab Ddainam2e3temr m15. mm, 17 mm, 19 mm, 21
Higrometer putar 6 buah/lab mm, dan 23 mm
Kuadrat 6 set/lab
6 buah/lab Batas ukur 0-50 °C dan -10-110 °C.
2 buah/lab
6 buah/lab Dari kaca
Kualitas baik.
Scalpel, gunting lurus 115 mm, gunting
bTeanbguknogka1lu1m5imnimum, jadreunmgapnenutjuln,gprinusnecting
Dm12iel5menmbgumkna,gplkiouutsapbeteblrmekrotanmnvegetkresari.rdaeknsag.an
SBdikeaaatsmaliaseat0tueak-ru5u50ra8l°-u5Cmm-.6min5.iu°Cm., dengan skrup kupu-
kupu, dengan jala berjarak 10 cm.
Ukuran 50 cm x 50 cm.

32

BAHAN HABIS PAKAI LABORATORIUM BIOLOGI PER TAHUN

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Asam sulfat 500 ml/lab Larutan pekat 95 – 98%.
HCL 500cc/lab 36%.
Acetokarmin 10 gram/lab Serbuk.
Eosin 25 gram/lab Padat (kristal).
Etanol 2500 ml/lab 95%.
Glukosa 500 gram/lab Padat (kristal).
Indikator universal pH 1 – 11
Iodium 4 rol/lab Padat (kristal).
KOH 500 gram/lab Padat (kristal).
Mn SO4 500 gram/lab Padat (serbuk).
NaOH 500 gram/lab Padat (kristal).
Vaseline 500 gram/lab Pasta.
Kertas saring 500 gram/lab Kualitas sekolah no 1.
Diameter 90 mm.
6 pak/lab

SARANA, RASIO, DAN DESKRIPSI SARANA LABORATORIUM FISIKA

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Meja kerja 1 buah/7 peserta Kuat dan stabil.Permukaan kedap air dan
didik mudah dibersihkan.
Meja demonstrasi Ukuran memadai untuk menampung
1 buah/lab kegiatan peserta didik secara berkelompok
Meja persiapan maksimum 7 orang.
. 1 buah/lab Kuat dan stabil.
Lemari alat 1 buah/lab Permukaan kedap air dan
Lemari bahan 1 buah/lab mudah dibersihkan.
Bak cuci Luas memungkinkan untuk
1 buah/2 kelompok, melakukan demonstrasi dan
Ditambah 1 buah di menampung peralatan dan
ruang bahan yang diperlukan.
persiapan. Tinggi memungkinkan seluruh
peserta didik dapat mengamati
percobaan yang didemonstrasikan.
Kuat dan stabil.
Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi percobaan
Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua bahan.
Tidak mudah berkarat.
Tertutup dan dapat dikunci
Tersedia air bersih dalam
jumlah memadai.

33

BAHAN DAN ALAT UKUR LABORATORIUM FISIKA

NO JENIS RASIO DESKRIPSI

Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, skala terkecil 1 mm.

Rolmeter 6 buah/lab Panjang minimum 10 m, skala terkecil 1 mm

Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.

Mikrometer 6 buah/lab Ketelitian 0,01 mm.

Kubus massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.

Silinder massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.

Plat 6 set/lab Terdapat kail penggantung, bahan logam 4

jenis.

Beban bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa,

terdapat fasilitas pengait.

Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg.

Pegas 6 buah/lab Bahan baja pegas,minimum 3 jenis.

Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.

(pegas presisi)

Gelas ukur 6 buah/lab Bahan borosilikat.

Volume antara 100-1000 ml.

Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik

Termometer 6 buah/lab Tersedia benang penggantung.

Batas ukur 10-110 oC.

Gelas Beaker 6 buah/lab Bahan borosilikat.

Volume antara 100-1000 ml, terdapat tiga

variasi volume.

Garputala 6 buah/lab Bahan baja.

Minimum 3 variasi frekuensi

Multimeter AC/DC 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus

dan hambatan.

Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A.

Batas minimum ukur tegangan untuk DC

100 mV-50 V.

Batas minimum ukur tegangan untuk AC10 kilo

ohm/volt 0-250 V.

Kotak potensiometer 6 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt.

Ukuran hambatan 50 Ohm.

Osiloskop 1 set/lab Batas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y,
Generator frekuensi 6 buah/lab tegangan masukan 220 volt, dilengkapi probe
intensitas, tersedia buku petunjuk.
Pengeras suara 6 buah/lab Frekuensi luaran dapat diatur dalam rentang audio.
Kabel penghubung 1 set/lab Minimum 4 jenis bentuk gelombang dengan catu
daya 220 volt.
Mampu menggerakkan speaker daya 10 watt.
Tegangan masukan 220 volt, daya maksimum
keluaran 10 watt.
Panjang minimum 50 cm, dilengkapi plug
diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih,
masing-masing 12 buah.

34

Komponen elektronika 1 set/lab Hambatan tetap antara 1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt masing-masing 30 buah,
Catu daya 6 buah/lab mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan
Transformator 6 buah/lab lampu neon masing-masing minimum 3
Magnet U 6 buah/lab macam.

Tegangan masukan 220 V, dilengkapi
pengaman, tegangan keluaran antara
3-12 V, minimum ada 3 variasi tegangan
keluaran.

Teras inti dapat dibuka.
Banyak lilitan antara 100-1000.
Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.

BAHAN DAN ALAT UKUR LABORATORIUM FISIKA

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, skala terkecil 1 mm.
Rolmeter 6 buah/lab
Jangka sorong 6 buah/lab Panjang minimum 10 m, skala terkecil 1 mm
Mikrometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.
Kubus massa sama 6 set/lab Ketelitian 0,01 mm.
Silinder massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.
Plat 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.
Terdapat kail penggantung, bahan logam 4
Beban bercelah 10 buah/lab jenis.
Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa,
Neraca 1 buah/lab terdapat fasilitas pengait.
Pegas 6 buah/lab Ketelitian 10 mg.
Dinamometer 6 buah/lab Bahan baja pegas, minimum 3 jenis.
(pegas presisi) Ketelitian 0,1 N/cm.
Gelas ukur 6 buah/lab
Bahan borosilikat.
Stopwatch 6 buah/lab Volume antara 100-1000 ml.
Termometer 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik
Tersedia benang penggantung.
Gelas Beaker 6 buah/lab Batas ukur 10-110 oC.
Bahan borosilikat.
Garputala 6 buah/lab Volume antara 100-1000 ml, terdapat tiga
variasi volume.
Multimeter AC/DC 6 buah/lab Bahan baja.
Minimum 3 variasi frekuensi
Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan.
Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas
minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50
V.
Batas minimum ukur tegangan untuk
AC10 kilo ohm/volt 0-250 V.

Kotak potensiometer 6 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.

35

Osiloskop 1 set/lab Batas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-
Generator frekuensi 6 buah/lab Y,
tegangan masukan 220 volt, dilengkapi probe
Pengeras suara 6 buah/lab intensitas, tersedia buku petunjuk.
Kabel penghubung 1 set/lab
Komponen elektronika 1 set/lab Frekuensi luaran dapat diatur dalam rentang
audio.
Catu daya 6 buah/lab Minimum 4 jenis bentuk gelombang dengan
Transformator 6 buah/lab catu daya 220 volt.
Magnet U 6 buah/lab Mampu menggerakkan speaker daya 10 watt.

Tegangan masukan 220 volt, daya maksimum
keluaran 10 watt.

Panjang minimum 50 cm, dilengkapi plug
diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan
putih, masing-masing 12 buah.

Hambatan tetap antara 1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt masing-masing 30 buah,
mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan
lampu neon masing-masing minimum
3macam.

Tegangan masukan 220 V, dilengkapi
pengaman, tegangan keluaran antara 3-12 V,
minimum ada 3 variasi tegangan keluaran.

Teras inti dapat dibuka.
Banyak lilitan antara 100-1000.
Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.

ALAT PERCOBAAN LABORATORIUM FISIKA

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Percobaan Atwood 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan
memberikan data GLB dan GLBB.
Percobaan Kereta dan 6 set/lab Minimum dengan 3 kombinasi nilai massa
Pewaktu ketik 6 set/lab beban.
Percobaan Papan Mampu menunjukkan fenomena dan
Luncur 6 set/lab memberikan data GLB dan GLBB.
Mampu menunjukkan fenomena dan
Percobaan Ayunan memberikan data gerak benda pada bidang
Sederhana atau miring.
Kemiringan papan dapat diubah, lengkap
dengan katrol dan balok. Minimum
dengan tiga nilai koefisien gesekan.

Mampu menunjukkan fenomena ayunan dan
memberikan data pada pengukuran
percepatan gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai panjang ayunan
dan tiga nilai massa beban.

36

Percobaan Getaran pada 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena getaran dan
Pegas 6 set/lab memberikan data pada pengukuran
6 set/lab percepatan gravitasi.
Percobaan Hooke Minimum dengan tiga nilai konstanta pegas
Percobaan Kalorimetri 6 set/lab dan tiga nilai massa beban.
6 set/lab Mampu memberikan data untuk
Percobaan Bejana membuktikan hukum Hooke dan menentukan
Berhubungan 6 set/lab minimum 3 nilai konstanta pegas.
Percobaan Optik Mampu memberikan data untuk
6 set/lab membuktikan
Percobaan Resonansi 6 set/lab hukum kekekalan energi panas serta
Bunyi atau menentukan
kapasitas panas kalorimeter dan kalor jenis
Percobaan Sonometer minimum tiga jenis logam.
MLeanmgkpaupmdeemngbaenripkeamn adnaatas,ubnetujakna dan kaki
Percobaan Hukum Ohm mtigeam, jbaukkettikisaonlator, pengaduk dan
hteurkmuommfeltueird.a statik dan dinamik.

Mampu menunjukkan fenomena sifat
bayangan dan memberikan data tentang
keteraturan
hubungan antara jarak benda, jarak bayangan
dan jarak focus cermin cekung, cermin
cembung, lensa cekung, dan lensa cembung.
MMaasminpgu-mmaesniunngjumkiknaimn fuemnodmenengaanretisgoanannilsaii
djaarnak fokus.
memberikan data kuantisasi panjang
gelombang,
minimum untuk tiga nilai frekuensi.

Mampu memberikan data hubungan antara
frekuensi bunyi suatu dawai dengan
tegangannya, minimum untuk tiga jenis
dawai dan tiga nilai tegangan.
Mampu memberikan data keteraturan
hubungan antara arus dan tegangan minimum
untuk tiga nilai hambatan.

SARANA, RASIO, DAN DESKRIPSI SARANA LABORATORIUM KIMIA

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Meja kerja 1 buah/7 peserta Kuat dan stabil.Permukaan kedap air dan
didik mudah dibersihkan.
Ukuran memadai untuk menampung kegiatan
peserta didik secara berkelompok maksimum
7 orang.

37

Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat dan stabil.
Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan.
Meja persiapan 1 buah/lab Luas memungkinkan untuk melakukan
. 1 buah/lab demonstrasi dan menampung peralatan dan
Lemari alat 1 buah/lab bahan yang diperlukan.
Lemari bahan Tinggi memungkinkan seluruh peserta didik
Bak cuci 1 buah/2 kelompok, dapat mengamati percobaan yang
Lemari asam Ditambah 1 buah di didemonstrasikan.
ruang Kuat dan stabil.
persiapan. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi
1 buah/lab percobaan
Ukuran memadai untuk menampung semua
alat.
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk menampung semua
bahan.
Tidak mudah berkarat.
Tertutup dan dapat dikunci
Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

Ukuran ruang dalam lemari minimum 0,9 m x
0,6 m x 0,9 m.
Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi
tahan karat, tahan asam, mempunyai pintu
kaca yang dapat dibuka-tutup sebagian,
mempunyai pencahayaan yang baik, saluran
buangan gas langsung keluar dan terpompa,
mempunyai saluran air bersih dan buangan.

PERALATAN PENDIDIKAN LABORATORIUM KIMIA

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Botol zat Masing-masing Bertutup.
Pipet tetes 24 buah/lab Volume: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.
Batang pengaduk 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet. Ukuran 20 cm.
Diameter: 5 mm dan 10 mm, panjang 20 cm.
Gelas beaker Masing-masing
25 buah/lab Volume: 50 ml, 150 ml, dan 250 ml.
Gelas beaker
Masing-masing Volume: 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml.
Labu erlenmeyer 12 buah/lab
Labu takar Volume Labu takar 250 ml.
Masing-masing Volume: 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml.
Pipet volume 3 buah/lab
Skala permanen.
Mortar 25 buah/lab Volume: 5 ml dan 10 ml.
Masing-masing B2.a9hPainpketersaemukiku,rabnagMiaansidnagl-ammabsienrgl3a0subru. ah/lab
50, 50, dan 3 DSkiamlaehter:m7acnmend.an 15cm.
buah/lab Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50 ml.
Masing-masing 2.10 Corong Masing-masing 30 dan 3buah/lab
30 buah/lab Diameter: 5 cm dan 10 cm.

Masing-masing
6 dan 1 buah/lab

38

Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur. Volume 500 ml.

Gelas ukur Masing-masing Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml,
Buret + klem 15, 15,15, 3, dan 500 ml, dan 1000 ml.
3 buah/lab
Skala permanen, tangan klem buret mudah
10 buah/lab digerakkan, kelas B. Volume 50 ml.
Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan
Statif dan klem Masing-masing halus.
10 buah/lab KDliaemebteorss10clcam.p.
Kaca arloji Bahan gelas.
Corong pisah 10 buah/lab Volume 100 ml.
10 buah/lab Bahan gelas.
Volume labu 100 ml.
Alat destilasi 2 set/lab Ketelitian 10 mg.

Neraca 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan
pHmeter 2 set/lab 0,1 (digital).
Menggunakan daya listrik,
Centrifuge 1 buah/lab minimum 4 tabung.
Untuk di dinding lab, dilengkapi
Barometer 1 buah/lab termometer.
Dapat mengukur suhu 0-100 0C, ketelitan 1
Termometer 6 buah/lab 0C, tidak mengandung merkuri.
Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan.
Multimeter AC/DC10 kilo 6 buah/lab Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas
ohm/volt minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-
Pembakar spiritus 8 buah/lab 250 V.
Kaki tiga + alas kasa 8 buah/lab 25 Bahan gelas, bertutup
Kawat Tinggi disesuaikan tinggi
Tabung reaksi Gelas. 100 buah/lab pembakar spiritus.
Rak tabung reaksi 7 buah/lab Volume 20 ml
Kayu.
Sikat tabung reaksi 10 buah/lab Kapasitas minimum 10 tabung.
Bulu halus.
Tabung centrifuge 8 buah/lab Diameter 1 cm.
Kaca, ukuran sesuai dengan centrifuge.

Tabel Periodik Unsur 1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat
Unsur 6 set/lab digantung.
Model molekul Minimum dapat menunjukkan atom hidrogen,
6 buah/Percobaan oksigen, nitrogen, sulfur dan karbon, serta dapat
Manual percobaan dirangkai menjadi molekul

39

JENIS, RASIO DAN DESKRIPSI SARANA LABORATORIUM KOMPUTER

NO JENIS RASIO DESKRIPSI
Kursi peserta didik 1 buah/peserta Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh
peserta didik.
Meja peserta didik didik Ukuran memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Kursi guru 1 buah/2 peserta Desain dudukan dan sandaran membuat
Kursi guru didik peserta didik nyaman belajar.
Kuat dan stabil.
1 buah/guru Ukuran memadai untuk menampung 1 unit
1 buah/guru komputer dan peserta didik bekerja berdua.
Jika CPU diletakkan di bawah meja, maka
harus mempunyai dudukan minimum setinggi
15 cm.
Kaki peserta didik dapat masuk ke bawah
meja dengan nyaman.
Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan.
Ukuran kursi memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan.
Ukuran kursi memadai untuk duduk dengan
nyaman

PERALATAN PENDIDIKAN LABORATORIUM KOMPUTER

NO JENIS RASIO DESKRIPSI

Komputer 1 unit/2 peserta didik, Mendukung penggunaan
ditambah 1 unit untuk server multimedia.
Printer Ukuran monitor minimum 15”.
Scanner dan 1 unit untuk guru
Titik akses 1 unit/lab Berupa saluran telepon atau
Internet 1 unit/lab nirkabel.
LAN 1 titik/lab Dapat berfungsi dengan baik

Stabilizer Sesuai banyak Setiap komputer terhubung
komputer dengan
Modul praktek stabilizer.
Sesuai banyak Terdiri dari sistem operasi,
Computer pengolah kata,
pengolah angka, dan pengolah
1 set/komputer gambar.

40

Bagian 4
Kepemimpinan

Reviewer : Dr. Susy Yunita Prabawati, M.Si

Pengertian :
Kepemimpinan adalah seni dan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain :

1. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di
atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang
lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

2. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun
eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil.
Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan
pendirian yang diyakini kebenarannya.

3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja
yang optimal, efektif dan efisien.

4. Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya
mampu berpihak kepadanya

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin memiliki kecendrungan
kearah 2 hal. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang
pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang
ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan
bersedia berkonsultasi dengan bawahan. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu
Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh

41

yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan,
bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai. Jadi, seorang pemimpin
yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi
kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership
Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap
filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam
mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas
dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara
beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana
perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila
pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik
ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang
positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment,
berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan
kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya.

1. Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam
mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan
digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri,
dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja
yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas
ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya
memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

2. Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan
yang diambil tidak bersifat sepihak.

3. Demokrasi
Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan

42

pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang
demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja
dan dapat mengarahkan diri sendiri.

4. Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan
tanggung – jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam
menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.

Kriteria seorang pemimpin adalah:
1. Lekas mengerti
2. Berdaya tanggap
3. Komunikatif
4. Dapat diterima apa yang dia lakukan ataupun apa yang akan
terjadi dalam kelompoknya dia cepat mengenal
5. Menjelaskan, memperkuat, mendukung, menyarankan alternatif-
alternatif baru, merubah hubungan-hubungan dan rencana-rencana,
mengadakan struktur atau cara- cara kerja baru, menciptakan pengertian
baru, mendorong, memberikan perspektif dan konseptualisasi baru.

Tugas kepemimpinan pendidikan
• Membantu orang-orang dari warga sekolahnya untuk menetapkan tujuan
pendidikannya
• Memudahkan dan memperlancar proses belajar mengajar
• Menyusun unit organisasi yang produktif
• Menciptakan iklim bagi tumbuh dan timbulnya kepemimpinan
• Menyediakan sumber-sumber untuk mengajar yang efektif

Lembar Kerja
Goal in Life
1. Apakah tujuan /sasaran Anda satu tahun ke depan?

Tujuan /sasaran saya satu tahun ke depan adalah
 ………………………………………………………………………
 ……..………………………………………………………………

43

2. Mengapa hal itu penting ?
Hal itu penting karena :
 ………………………………………………………………………
 ………………..……………………………………………………

3. Apa inisiatif Anda untuk meraih itu ?
Inisiatif saya untuk meraih itu adalah :
 ………………………………………………………………………
 …………………………..…………………………………………

4. Apa manfaat yang akan Anda peroleh ?
Manfaat yang akan saya peroleh adalah :
 …………………………..…………………………………………
 ………………………………………………………………………

5. Apa komitmen Anda untuk meraih tujuan itu ?
Komitmen saya untuk meraih tujuan itu adalah:
 …………………………..…………………………………………
 ………………………………………………………………………

6. Apa optimisme Anda untuk meraih tujuan itu ?
Optimisme saya untuk meraih tujuan itu adalah:
 …………………………..…………………………………………
 ………………………………………………………………………

LABORATORIUM SEKOLAH
Dalam pelaksanaan pengoperasian laboratorium sains, struktur laboratorium minimal
melibatkan personal yang meliputi:

1. Kepala sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
3. Tata Usaha
4. Guru sains (Pengelola dan Pembimbing)
5. Laboran

44

TUGAS DAN FUNGSI BERKAITAN DENGAN LABORATORIUM
1. Merencanakan pengadaan alat /bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib laboratorium
3. Mengatur pengeluaran dan pamasukan /pinjaman alat laboratotium
4. Mempersiapkan peralatan/bahan yang dipergunakan pada praktikum
5. Mendaftarkan alat/bahan laboratorium yang habis
6. Mengiventarisasi dan mengadministrasikan pinjaman alat-alat
7. Membuat daftar katalog sesuai dengan jenis alat/bahan
8. Memelihara dan memperbaiki alat-alat
9. Menyusun pelaksanaan kegiatan laboratorium
10. Membersihkan alat-alat yang digunakan
11. Mengembalikan dan mengatur alat/bahan yang telah digunakan

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI

45

Bagian 5
Kebijakan Kemenag mengenai Standar Tenaga Laboratorium

Drs. NOOR HAMID, M.Pd.I
KABID PENDIDIKAN MADRASAH KANWIL

KEMENAG DIY

DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
• Permendiknas RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
• Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Laboratorium
Sekolah/Madrasah

STANDAR SARANA PRASARANA
Pasal 2 Permendiknas No.24 Th. 2007
Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil
yang penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan
dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan
jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan
prasarana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.

PENGERTIAN SARPRAS
Permendiknas No.24 Th. 2007
Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Prasarana
adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.

46

KETENTUAN SARPRAS SD/MI
Permendiknas No.24 Th. 2007
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

• ruang kelas,
• ruang perpustakaan,
• laboratorium IPA (Dpt memanfaatkan ruang kelas)
• ruang pimpinan,
• ruang guru,
• tempat beribadah,
• ruang UKS,
• jamban,
• gudang,
• ruang sirkulasi,
• tempat bermain/berolahraga
Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya
diatur dalam standar.

KETENTUAN SARPRAS SMP/MTs
Permendiknas No.24 Th. 2007
Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

• ruang kelas,
• ruang perpustakaan,
• ruang laboratorium IPA,
• ruang pimpinan,
• ruang guru,
• ruang tata usaha,
• tempat beribadah,
• ruang konseling,
• ruang UKS,
• ruang organisasi kesiswaan,
• jamban,
• gudang,
• ruang sirkulasi,
• tempat bermain/berolahraga.

47

Ketentuan mengenai ruang-ruang tersebut beserta sarana yang ada di setiap ruang diatur
dalam standar tiap ruang.

KETENTUAN SARPRAS SMA/MA
Permendiknas No.24 Th. 2007
Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut

• ruang kelas,
• ruang perpustakaan,
• ruang laboratorium biologi,
• ruang laboratorium fisika,
• ruang laboratorium kimia,
• ruang laboratorium komputer,
• ruang laboratorium bahasa,
• ruang pimpinan,
• ruang guru,
• ruang tata usaha,
• tempat beribadah,
• ruang konseling,
• ruang UKS,
• ruang organisasi kesiswaan,
• jamban,
• gudang,
• ruang sirkulasi,
• tempat bermain/berolahraga.
Ketentuan mengenai ruang-ruang tersebut beserta sarana yang ada di setiap ruang diatur
dalam standar tiap ruang

48

STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah

TUGAS TAMBAHAN GURU
Tugas tambahan guru berupa Kepala, Wakil Kepala Sekolah/Madrasah, ada 2 jenis tugas
tambahan guru lainnya yang diakui pada Dapodikdas 2013/2014 yakni Kepala Laboratorium
(Laboran), dan Kepala Perpustakaan (Pustakawan)
Masing-masing terhitung sebagai jam ekuivalen , Kepala= 18 JP, Waka, Kepala Lab, kepala
Perpustakaan = 12 Jam JP
tugas-tugas tambahan guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai sebagai wakil kepala
sekolah (Wakasek), Kepala Laboratorium (Laboran), maupun sebagai Kepala Perpustakaan
(Pustakawan) berdasarkan draft Implementasi Dapodik 2013 terhadap proses pengolahan data
Tunjangan pada direktorat P2TK Dikdas :

Jumlah Kepala Laboratorium yang diakui pada Dapodikdas 2013/2014 :
1. Kepala Laboratorium adalah seorang penanggung jawab penyelenggaraan seluruh
laboratorium yang ada di satu sekolah sehingga Kepala Laboratorium yang diakui
hanya satu (1) walaupun terdapat beberapa Laboratorium yang ada di sekolah
tersebut.
2. Masing-masing Laboratorium bisa saja memiliki penanggung
jawab/pengelola/Laboran, namun statusnya bukan sebagai Kepala Laboratorium.

Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/
Madrasah
Pasal 1

1) Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah mencakup kepala laboratorium
sekolah/madrasah, teknisi laboratorium sekolah/madrasah, dan laboran
sekolah/madrasah.

2) Untuk dapat diangkat sebagai tenaga laboratorium sekolah/madrasah, seseorang wajib
memenuhi standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku secara
nasional.

3) Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2
1) Penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan standar tenaga.
49

2) laboratorium sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.

3) selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan. (11 Juni
2008)

KUALIFIKASI
1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah

a. Jalur guru
1) Pendidikan minimal sarjana (S1)
2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum;
3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Jalur laboran/teknisi
1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3);
2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi;
3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah

a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan

laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan

oleh pemerintah;

b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi

atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan / alat.

3. Laboran Sekolah/Madrasah

a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan

jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan

oleh pemerintah;

b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan tinggi

yang ditetapkan oleh pemerintah.

Laboran : Orang (ahli kimia dsb) yg bekerja di laboratorium

50


Click to View FlipBook Version