The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by matericlarabiologi, 2021-10-15 06:42:35

Modul Diklat Kepala Lab IPA

Modul Diklat Kepala Lab IPA

No. Dok. : F.3.3

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN ALAT

Nama peminjam : …………………………………………………………………………
Hari / tanggal
Mata pelajaran : …………………………………………………………………………
JudulPercobaan
Alat yang dipinjam : Kimia / Biologi / Fisika(pilihsalahsatu)
: …………………………………………………………………………

:

No. Nama Alat Jumlah

Tempatpraktikum : Laboratorium …………………………………………………………
Jam Praktikum : ………………………………………………………………………...

Hari / tanggal Diisi saat pengembalian alat
Jam
Kondisialat : …………………………………………………………………………
Nama alatrusak : …………………………………………………………………………
: Baik / Rusak(pilih salah satu atau keduanya)
: ………………………… Jumlah …………………… buah

Yogyakarta, ………………

Laboran Peminjam

Anton Wijayanto, A.Md. ( …………….………. )
NIP. NIP.

197

No. Dok. : F.3.4

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR JADWAL PERAWATAN ALAT
Tahun ………

No. No. Inventaris Nama Alat Merek Interval Keterangan
Perawatan

Yogyakarta, ……………… Teknisi
KepalaLaboratorium IPA

AndriWijayanto, S.Pd. Anton Wijayanto, A.Md.
NIP. NIP.

198

No. Dok. : F.3.5

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR PERAWATAN ALAT

Nama Alat : ........................................................................

No. Inventaris : ........................................................................

Merek : ........................................................................

Lokasi : ........................................................................

No. Tanggal Tindakan Perawatan Keterangan Paraf
Teknisi

Yogyakarta, ……………… Teknisi
KepalaLaboratorium IPA

AndriWijayanto, S.Pd. Anton Wijayanto, A.Md.
NIP. NIP.

199

No. Dok. : F.4.1

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR DAFTARBAHAN

Nama Laboratorium : ………………………….

Bulan : ………………………….

Nama Rumus Spesifikasi Jumlah
Bahan Kimia
No. KodeBahan Kimia Keterangan
pa teknis Baik Rusak

Yogyakarta, ………………

KepalaLaboratorium IPA Laboran

AndriWijayanto, S.Pd. Anton Wijayanto, A.Md.
NIP. NIP.

200

No. Dok. : F.4.2

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR PENGAMBILAN BAHAN
Bulan ……………………..

No. Hari / Nama Kode Nama Rumus Spesifikasi
tanggal Bahan Bahan Kimia Kimia Jumlah Paraf

pa teknis

Yogyakarta, ………………

KepalaLaboratorium IPA Laboran

AndriWijayanto, S.Pd. Anton Wijayanto, A.Md.
NIP. NIP.

201

No. Dok. : F.4.3

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR PEMUSNAHAN BAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa pada :

Hari : …………………………………………………………………

Tanggal : …………………………………………………………………

Nama Bahan Kimia : …………………………………………………………………

Kode Bahan : …………………………………………………………………

JumlahBahan : …………………………………………………………………

Perlakuan Bahan : Disimpan / dibuang / dilimbahkan(pilihsalahsatu)

AlasanPemusnahan : Kadaluarsa / terkontaminasi(pilihsalahsatu)

Yogyakarta, ………………

KepalaLaboratorium IPA Laboran

AndriWijayanto, S.Pd. Anton Wijayanto, A.Md.
NIP. NIP.

202

No. Dok. : F.5.1

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR USULAN PEMBELIAN
BAHAN HABIS PAKAI, BARANG DAN JASA

No. NamaBahanHabisPakai, Nama Spesifikasi Jumlah HargaSatu Harga
BarangdanJasa Pemasok an Total

Kepala Madrasah Yogyakarta, …………………….
KepalaLaboratorium IPA

AgungWijayanto, M.Si. AndriWijayanto, S.Pd.
NIP. NIP.

203

No. Dok. : F.5.2

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR VERIFIKASIPEMBELIAN
BAHAN HABIS PAKAI, BARANG DAN JASA

No. NamaBahanHabisPakai, Nama Spesifikasi Jumlah HasilVerifikasi
BarangdanJasa Pemasok

Kepala Madrasah Yogyakarta, …………………….
KepalaLaboratorium IPA

AgungWijayanto, M.Si. AndriWijayanto, S.Pd.
NIP. NIP.

204

No. Dok. : F.5.3

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR EVALUASI PEMASOK
BAHAN HABIS PAKAI, BARANG DAN JASA

Nama Pemasok : ………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………
Nama BahanHabisPakai,
Bahan& Jasa yang dibeli : ………………………………………………………………
(disertaispesifikasinya) ………………………………………………………………
………………………………………………………………
Ketepatanwaktu ………………………………………………………………
Biaya ………………………………………………………………
Kemudahankomunikasi
Pelayanan : tepatwaktu / tidaktepatwaktu *)
: kompetitif / tidakkompetitif *)
HasilEvaluasi : mudah / sulit *)
: baik / cukup / tidakbaik *)

: □ SANGAT MEMUASKAN (pilih salah satu)
□ MEMUASKAN
□ TIDAK MEMUASKAN

*) coret yang tidakperlu

Kepala Madrasah Yogyakarta, …………………….
KepalaLaboratorium IPA

AgungWijayanto, M.Si. AndriWijayanto, S.Pd.
NIP. NIP.

205

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR PROGRAM KE
Semester ……
TahunAjara

Januari Pebruari Ma

No. Nama Kegiatan

Kepala Madrasah Yogyakarta,…………
206
AgungWijayanto, M.Si.
NIP.

No. Dok. : F.6.1

ERJA LABORATORIUM Mei Juni
…………….. Keterangan
an …. / ….

aret April

………………… KepalaLaboratorium IPA
6
AndriWijayanto, S.Pd.
NIP.

No. Dok. : F.6.2

KEMENTERIAN AGAMA
MAN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LABORATORIUM IPA

JL. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 123456 Fax (0274) 678910Yogyakarta

FORMULIR

FORMULIR EVALUASI KINERJA TAHUNAN LABORATORIUM

Nama Laboratorium : Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Hari :
Tanggal :

Pimpinan Rapat :
Nama Peserta : 1……………………………. 4………………………………….

2……………………………. 5………………………………….
3……………………………. 6………………………………….

Ringkasan Temuan :

1. ………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………………………………..

Rekomendasi yang diajukan :

1. ………………………………………………………………………………………..
2. ....................................................................................................................................
3. ....................................................................................................................................
4. ....................................................................................................................................
5. ....................................................................................................................................

Semua temuan akan diselesaikan sampai pada tanggal :

Tanda Tangan Kepala Madrasah : Tanda Tangan PimpinanRapat :

……………………………… ………………………………

207

Bagian 16
Komunikasi Efektif

Drs. SIANTARI
RIHARTONO, M.Si

A. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif bukanlah semata-mata bagaimana kita dapat menyampaikan pesan
secara efektif, namun jauh lebih penting lagi adalah bagaimana kita mendapatkan respon
yang sesuai dengan pesan yang disampaikan

Melatih kemampuan untuk mendapatkan respon, sesuai dengan pesan yang
disampaikan adalah kunci dari komunikasi efektif
B. Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikator
• Saluran
• Komunikan

C. Model Komunikasi
1. Model Linear

2. Model Sirkuler

Dari model komunikasi ini, proses komunikasi dapat dibagi dalam 7 (tujuh)
komponen utama, yaitu :

1. Pengirim pesan (komunikator),
2. Penerima Pesan (komunikan),
3. Pesan( sesuatu yang dikomunikasikan),
4. Saluran komunikasi,

208

5. Proses penerjemahan pesan (Decoding dan encoding),
6. Feedback(respon),
7. Lingkungan komunikasi(Context).

Setiap komponen tersebut memiliki peran dalam terciptanya proses komunikasi

yang efektif. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan

secara sekunder
• Proses komunikasi secara
primer
Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
• Proses komunikasi secara sekunder
Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama

Tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan
utama, yaitu: (a) to secure understanding,
(b) to establish acceptance,
(c) to motivate action.
(R Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya,
Techniques for
Effective Communication)

Indera harus dibangun
• Ear
• Mind
• Heart
• Eye

Hukum Respect (sikap
komunikasi :

REACH :

209

menghargai)
Empathy (kemampun mendengar)
Audible (dapat didengarkan/ dimengerti dengan baik)
Clarity (jelas)
Humble (rendah hati)

Aspek-aspek : Membangun Komunikasi
Efektif

• Kejelasan (clarity)
• Ketepatan (accuracy)
• Kontek (contex)
• Alur (flow)
• Budaya (culture)

Lima pondasi membangun komunikasi
efektif :

1. Benar-benar berusaha mengerti orang lain (emphatetic commnunication)
2. Memenuhi komitmen
3. Menjelaskan harapan
4. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
5. Menperlihatkan integritas pribadi

Albert Mehrabian yang menemukan bahwa efektifitas komunikasi hanya 7%
ditentukan oleh aspek 2verbal(sesuatu yang dapat katakan/diucapkan/dilafalkan)
sedangkan 93% efektifitas komunikasi disumbangkan oleh aspek non verbal.

Sebuah survey memberikan ilustrasi bagaimana kegiatan mendengarkan merupakan
bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini juga diperkuat oleh survey
melaporkan bahwa para eksekutif menghabiskan sebagian besar waktunya (+ 60 %)
untuk mendengarkan. (baker et al, 1981).
Kemampuan seseorang untuk mendengarkan jauh lebih penting atau lebih berharga dari
pada kemampuan seseorang untuk berbicara (Wolvin & Coakley, 1991).
Survey menyimpulkan bahwa proses komunikasi sebagian besar merupakan proses

210

mendengarkan dan mendapatkan respon yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Jadi, untuk dapat berkomunikasi secara efektif, setiap orang harus
mampu untuk mendengarkan secara efektif dan mendapatkan respon sesuai dengan
yang diinginkan.

Proses komunikasi bukan kegiatan yang mudah
• Ada hambatan atau kendala pada kemampuan mendengar
• Informasi yang terlalu banyak (information overload)
• Adanya kepentingan pribadi
• Kemampuan berpikir manusia
• Adanya gangguan dari pihak luar (noise)
• Setiap pendengar tidak menerima pesan yang sama

Untuk menyamakan makna yang perlu mendapat perhatian:
Komponen dalam komunikasi diusahakan dalam kondisi
ideal/baik:

a. pesan (message) harus jelas
b. Sumberharus berkompetensi terhadap materi
c. Penerima/siswa harus dalam kondisi yang baik/sehat untuk tercapainya

prasyarat pembelajaran yang baik.
d. lingkungan (setting) mampu mendukung penuh proses komunikasi

misalnya pencahayaan, kenyamanan ruang dan sebagainya
e. materi/media software dalam kondisi baik/tidak rusak (sesuai dengan
isi/pesan). f. alat(device) tidak rusak sehingga tidak membiaskan arti
(audiovisual).
g. teknik/prosedur penggunaan semua komponen pembelajaran harus memiliki

instruksi jelas dan terprogram dalam pengelolaan.

Bentuk dan karakteristik komunikasi efektif
KOMUNIKASI VERBAL EFEKTIF

• Jelas dan ringkas
• Perbendaharaan kata
• Arti denotatif dan konotatif

211

• Intonasi
• Kecepatan berbicara
• humor
• Penampilan fisik
• Sikap tubuh dan cara berjalan
• Ekspresi wajah dan kontak mata
• sentuhan
sumber :
• Adler, Ronald B, dan Lawrence B. Rosenfeld, dan Russell F. Proctor II,

Interplay (2004), The Process of Interpersonal Communication. Edisi ke 9, New
York: Oxford University Press inc.
• Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu komunikasi; Teori dan Praktek.
Bandung: Rosda.
• Pace, R. Wayne et al. (1979). Techniques for effective communication.

Masschusetts – Ontario:Addison Westley Publishing Company.

212

Bagian 18
Team Building

Dr. Imelda Fajriati, M.Si

OVERVIEW MATERI:
Team bulding atau kerjasama tim di laboratorium merupakan upaya untuk
meningkatkan kedekatan satu sama lain serta lebih mengenal karakter orang-orang
yang berada di laboratorium satu sama lain (Kepala Laboratorium, Laboran, Asisten
Laboratorium dan Tenaga Administrasi), untuk membangun kerjasama tim atau team
work yang lebih baik. Team building juga berguna untuk media evaluasi dan kontrol
tugas dan wewenang diantara orang-orang yang bekerja di laboratorium.

A. Karakteristik Dasar Individu
Perilaku Individu :
Segala sesuatu yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu
keadaan atau tempat tertentu.
Perilaku Individu Berdasarkan pada Sifat Manusia :

 Berbeda perilaku, karena kemampuan (berpikir dan bertidak) tidak sama.
 Mempunyai kebutuhan yang berbeda
 Kurang memahami dirinya sendiri
 Berpikir masa depan, dan bagaimana bertindak.
Oleh karena itu, pengetahuan terhadap karakteristik dasar individu dapat membentuk:
1. Pemahaman perbedaan antar individu, sehingga lebih mudah menerima dan
mensikapi secara positif tiap perbedaantersebut.
2. Kesadaran atas tuntutan peran masing-masing yang diharapkan
3. Pengertian prinsip dan penerapan interaksi dalam organisasi pekerjaan.
4. Sikap Pengenalan diri yang lebih baik dan mengidentifikasi kelebihan diri dan
hambatan-hambatan mental yang menghalangi perilakunya yang efektif untuk
kerjasama dalam kelompok.
5. Pengertian prinsip dan penerapan teamwork.

213

Dengan demikian Teamwork/Team kerja menjadi lebih kohesif dan solid
(kompak), sinergis, sehingga dimungkinkan untuk melakukan peningkatan
efektifitas pencapaian target-target team

B. Tim Kerja
1. Pengertian Tim Kerja :
Suatu kelompok orang yang mempunyai fungsi kolektif, dengan tujuan tertentu.
Tim adalah sekelompok orang yang

bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama (Barker, 2000).

Tim dapat terdiri dari sekelompok orang, tetapi tidak semua sekelompok orang
tersebut adalah tim.

Manfaat utama tim adalah terjadinya sinergi.
The whole being greater than the sum of the part.

Tim yang handal terbangun bila setiap anggota tim, meyakini bahwa: aku adalah
tim, aku tahu peran-tugas dan tanggungjawabku dalam tim, aku mempunyai cita-
cita dan tujuan bersama yakni tujuan tim, aku bekerja dalam kepemimpinan tim,
keberhasilan dan kegagalan tim adalah juga hasil kerjaku, aku mampu dan mau
bekerja sama dan berkolaborasi (Spiegel,1994).
Dalam tim kerja, diperlukan kesamaan persepsi (visi dan misi) terhadap
kelangsungan tim, serta menumbuhkan keyakinan dan sense of belonging
terhadap apa-apa yang ada pada tim (sarana dan prasarana) untuk meningkatkan
semangat dan etos kerja demi terwujudnya keberhasilan yang dicita-citakan:

Antara lain:
 Kita adalah tim yang dinamis, karena kita selalu berupaya untuk berkinerja

tinggi serta memanfaatkan enerjinya untuk menghasilan sesuatu.
 Kita merupakan tim yang percaya diri, karena kita menyadari kekuatan yang

kita punyai dan menggunakannya secara optimal untuk mencapai tujuan.
 Kita adalah tim yang manis, karena kita para anggotanya saling menghargai,

saling membantu, saling memberi umpan balik, dan saling memotivasi.

214

 Kita adalah tim yang efektif , karena untuk mencapai tujuan bersama, kita
saling bekerjasama dengan efektif dan produktif. Karena itulah, kita menjadi
tim yang handal, karena kita berkinerja tinggi, percaya diri, saling tergantung.

2. Sifat Tim Kerja

Tim kerja akan memiliki potensi yang menguntungkan sekaligus merugikan:

Positif : Negatif :

- Pertimbangan terhadap suatu - Kecenderungan untuk Menunda
keputusan yang lebih komprehensip Pekerjaan
- Dihasilkannya Banyak Ide Kreatif
- Menghamburkan Waktu dan Biaya
- Saling Kontrol dan Evaluasi - Secara perorangan, segala sesuatu
- Mengurangi Konflik
Adanya Koordinasi keputusan tidak dapat
dipertanggungjawabkan
- Keputusan berdasarkan dominasi

(6) Keberhasilan Tim
Kerja Faktor yang
harus dimiliki;
 Visi Penuntun (Guiding Vision)
 Harapan yang besar (Passion)
 Integritas (Integrity)
 Keinginan Dan Kemauan (Curiosity and Daring)

4. Orientasi Tim kerja
 Berpandangan Luas
 Keinginan yang tidak habis
 Memiliki Antusias terus menerus dari masing-masing individu
 Percaya sama orang lain.
 Siap ambil Resiko

215

 Orientasi jangka panjang
 Memiliki komitmen yang terbaik
 Mampu mengkomunikasikan.

C. Bekerja Sama dalam Tim (Teamwork)
Satu aspek dinamika tim adalah peran dan cara para anggotanya berinteraksi dalam
melaksanakan tugas. Anggota tim berperan dalam memberi informasi, mencari
informasi, memprakarsai, menetapkan standar atau aturan, menjelaskan, merangkum,
dan menguji kesepakatan. Melalui rapat-pertemuan para anggota tim berbagi informasi,
memperoleh informasi, menghasikan gagasan baru, menganalisis dan memecahkan
masalah, mencapai kesimpulan, menjelaskan masalah atau tujuan serta menghimpun
dukungan (Spiegel,1994).

Karena itu, kerjasama tim (teamwork) mutlak diperlukan. Teamwork tidak akan terjadi
bila, kita para anggota tim, tidak mampu dan mau berkemampuan bekerja sama.

Untuk itulah, kemampuan “sederhana” untuk bekerja sama seperti: (a) menghargai
orang lain, (b) memperluas wawasan pengetahuan, (c) mengungkapkan ide, pendapat
dan tanggapan, serta (d) bernegosiasi, menjadi sangat-sangat penting.

Macam kemampuan Renungan, kiranya dapat dilakukan….

Menghargai orang Sadari bahwa di antara perbedaan tentu ada kesamaan
lain Hargai perdapat, sikap, performance orang lain.

(a) Buatlah orang merasa penting. Karena memang
Mereka Itu Penting.

(b) Biarkan orang mengetahui bahwa Anda menghargai
mereka.

(c) Tepuk tangan merupakan sebuah bentuk pujian yang
sangat kuat.

(d) Letakkanlah kririk Anda di antara dua lapisan pujian.
(e) Jangan pernah menyampaikan kritik tanpa pujian.

216

Memperluas (f) Jangan pernah memberikan kritik di hadapan orang
wawasan lain.
pengetahuan
(g) Bersikaplah lembut tetapi tegas.
(h) Jangan pernah membuat janji yang tidak mungkin

Anda tepati
Berupayalah menjadi lebih KREATIF

Ubah paradigma. Paradigma : the way we see the world.
Pikiran yang sempit bagaikan sesekor katak dalam sumur yang
mengira langit hanya seluas permukaan sumur. Begitu ia naik
ke permukaan sumur tampaklah pemandangan yang sama
sekali berbeda.

Percaya diri, tanpa kehilangan jati diri.

Perluas cakrawala. Read the books.

Mengungkapkan ide, Pilih lah cara yang paling sesuai : pidato, workshop, diskusi,

pendapat dan lobi, pendekatan pribadi?

tanggapan Gunakan alat bantu yang cocok. Make eye contact.

Jangan meremehkan kemampuan mendengarkan.

Sajikan gagasan dengan : KISS (Keep It Short and Simple)

Ingatlah Es TOMAT variasi penuh enersi

(eSenyum, Tolong, Maaf, dan Terima kasih)

(sajikan dengan berbagai variasi)

(Sajikan dengan penuh enersi, bersemangat)

Bernegosiasi Capailah win-win situation, upayakan semua pihak puas.

(a) analisis dengan cermat kehendak pihak lain
(b) tetapkan harapan (sejauh mana toleransinya) hasil

negosiasi

217

Kemampuan / (c) pilih teknik negosiasi yang sesuai (teknik spiral, dari
ketrampilan kecil membesar, merubah posisi, memperkaya informasi,
dll) pahami benar aspek, hambatan, latar belakang,
personal, emosi, komunikasi, dan psikologi.

Tim handal hanya terbangun oleh anggota-anggota tim yang handal.
Tidak ada sesuatu yang besar dapat tercapai tanpa tindak lanjut. Tindak lanjut yang
terbaik ialah yang segera dilakukan. Tindak lanjut menuntut disiplin dan perencanaan.

Kemampuan/ketrampilan
apa?
(1) ilmu tentang substansi

permasalahan tim
(2) ketrampilan bekerjasama

(human skill)
(3) ketrampilan untuk belajar

Bahan Rujukan
Ash, Mary Kay. (1992). Mengelola Manusia. Jakarta: Pustaka Tangga
Chang, Richard Y. (1994). Building a Diynamic Team. terj. Ramelan (1999).
Membangun Tim yang Dinamis. Jakarta : PT Binaman Pressindo.
Bader, Gloria E. dkk. (1994). Measuring Team Performance. Terj. Martinia Indriadi
(1998). Mengukur prestasi tim. Jakarta : PT Binaman Pressindo
Barker, Alan. (2000). How to be better at managing people. terj. Soesanto
Kelly, P. Keith (1994). Team Decision–Making Techniques. Terj. Ramelan. Teknik
Pembuatan Keputusan Dalam Tim. Jakarta : PT Binaman Pressindo
Maddux, Robert B. (1986) . Team Building. Terj. Kristiyabudi P. Hananto (2001).
Terampil Membangun Tim Handal. Jakarta: Erlangga

218

Spiegel, Jerry dan Cresencio Torres. (1994). Manger’s Official Guide to Team
Working. Terj. D. Heru Sutrisno (1997). Membangun dan Mempetahankan Tim Kerja
yang Tangguh. Jakarta: PT. Gramedia.
Suhardjono (1994). Pendidikan Teknologi di Era Industrialisasi Indonesia. Makalah
disajikan pada Seminar Nasional Profil Pendidikan Sains, Teknologi, dan Humaniora
di Indonesia pada Era Industrialisasi dan Globalisasi, 19 Nopember 1994.

219

Bagian 19
Analisis SWOT

Oleh: Arya Wirabhuana dan Frida Agung Rakhmadi

Tujuan: Peserta Diklat mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
ancaman untuk pengembangan laboratorim sekolah/madrasah.
I. Pengertian Analisis SWOT.

A. Pengetian Secara Bahasa.
S = Strengths = Kekuatan-kekuatan
W = Weaknesses = kelemahan-kelemahan
O = Oppurtunities = kesempatan-kesempatan
T = Threats = ancamanancaman

B. Pengertian Secara Istilah
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai
faktor internal dan faktor eksternal secara sistematis untuk merumuskan strategi yang
tepat bagi pengembangan organisasi.. Faktor internal meliputi kekuatan-kekuatan
(Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi. Adapun faktor
ekstenal mencakup kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancamanancaman
(Threats) dari lingkungan sekitar. Keempat faktor tersebut dijelaskan secara lebih rinci
sebagai berikut:
1. Strengths.
Strengths adalah “kekuatan-kekuatan” yang dimiliki Laboratorium yang dapat
didaya-gunakan agar Laboratorium dapat tumbuh dan berkembang serta unggul
dalam persaingan. Jika kita mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang di
miliki laboratorium, maka analisis SWOTny semakin hebat. Untuk memudahkan
dalam mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dimiliki laboratorium, daftar
pertanyaan dalam Tabel 1 dapat menjadi rujukan.
Tabel 1. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan
laboratorium
No Pertanyaan
1 Apa yang menjadi kekuatan laboratorium Anda?
2 Apa yang Anda kerjakan dengan baik di laboratorium?
3 Apa yang dilihat orang lain sebagai kekuatan Laboratorium Anda?

220

4 Apa yang dilakukan dengan baik oleh Laborratorium Anda?
5 Di mana laboratorium Anda bersaing dengan baik?

2. Weaknesses
Weaknesses adalah “kelemahan-kelemahan” yang dimiliki laboratorium
sehingga menjadikan laboratorium sukar/tidak dapat tumbuh atau berkembang dan
tidak mampu bersaing dengan laboratorium lain. Jika kita mampu mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki laboratorium, maka analisis SWOT kita
semakin hebat. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi kelemahan-
kelemahan yang dimiliki laboratorium, daftar pertanyaan dalam Tabel 2 dapat
menjadi rujukan.
Tabel 2. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
laboratorium.
No Pertanyaan
1 Apa yang berlangsung kurang optimal dibandingkan dengan keinginan
Laboratoium?
3 Apa yang dapat Laboratorium perbaiki?
4 Apa yang telah dilakukan secara tidak baik?
5 Hal apa yang harus dihindari oleh laboratorium?

3. Oppurtunities
adalah peluang-peluang yg dapat diraih dan didayagunakan agar Laboratorium
dapat tumbuh atau berkembang dan mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya. Jika
kita mampu mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat diraih dan
didayagunakan oleh laboratorium, maka analisis SWOT kita semakin hebat. Untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi dapat diraih dan didayagunakan oleh
laboratorium, daftar pertanyaan dalam Tabel 3 dapat menjadi rujukan.
Tabel 3. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang
dapat diraih dan didayagunakan oleh laboratorium.
No Pertanyaan
Jika tidak ada hambatan, apa yang akan Lab lakukan?
Apa yang mungkin dilakukan?

221

Di mana posisi Lab yang inginkan dalam lima tahun ke depan?
Dengan siapa Lab ingin bekerja?
Sampai di mana teknologi baru dapat mengubah praktek Lab?
Perubahan finansial/pemerintahan/legislaytif dapat menguntungkan
Lab di masa depan?
Apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun yang akan datang?

4. Threats
Threats adalah ancaman-ancaman terhadap keberlangsungan laboratorium. Jika
pengelola laboratorium tidak memahaminya menyadarinya, maka kehidupan,
kemampu-tumbuhan, dan kemampu-bersaingan laboratorium bisa hancur. Jika kita
mampu mengidentifikasi ancaman-ancaman yang membahayakan
keberlangsungan laboratorium, maka analisis SWOT kita semakin hebat. Untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi ancaman-ancaman yang membahayakan
keberlangsungan laboratorium, daftar pertanyaan dalam Tabel 4 dapat menjadi
rujukan.
Tabel 4. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman yang
membahayakan keberlangsungan laboratorium.
No Pertanyaan
Apa yang menghambat perkembangan Lab?
Siapa lagi yang ingin mengambil alih tugas/pekerjaan/ peranan Lab
Apa yang dilakukan oleh organisasi pesaing Lab?
Apakah teknologi/perkembangan baru mengubah peran Lab?
Perubahan apa yang akan terjadi?
Hambatan macam apa yang Lab hadapi?
Dapatkah Lab mengatur pembiayaan jangka pendek dan jangka
panjang?

II. Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk:
1. Mendapatkan strengths and opportunities secara optimal.
2. Meminimalisir weaknesses dan menghilangkan threats
222

III. Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT bermanfaat untuk individu (perorangan) maupun lembaga
(organisasi). Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari analisis SWOT bagi
laboratorium dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Manfaat analisis SWOT bagi laboratorium
No Manfaat Analisis SWOT
1 Evaluasi terhadap laboratorium
2 Sebagai bahan penyusunan program kerja laboratorium
3 Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakasanakan
program laboratorium.
Untuk mengetahui bagaimana membangun sistem pendukung
laboratorium

IV. Langkah-langkah Analisis SWOT
Secara umum, analisis SWOT meliputi 3 tahapan, yakni: analisis lingkungan
internal dan eksternal, membuat matriks SWOT, dan menyiapkan rencana aksi
(action plan). Langkah praktis analisis SWOT ditunjukkan oleh gambar 1

223

Mengidentifikasi kekuatan-kekuatan laboratorium.
Hasil identifikasi dituliskan pada Tabel 5.

Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan laboratorium’
Hasil identifikasi dituliskan pada Tabel 5.

Mengidentifikasi peluang-peluang laboratorium.
Hasil identifikasi dituliskan pada Tabel 5.

Mengidentifikasi ancaman-ancam laboratorium.
Hasil identifikasi dituliskan pada Tabel 5.

Membuat rencana aksi untuk merebut dan memanfaatkan peluang-peluang
dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki laboratorium.
Rencana aksi dituliskan dalam Tabel 5
pada bagian pertemuan antara peluang dan kekuatan.

Membuat rencana aksi untuk menghadapai ancaman-ancaman
dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki laboratorium.

Rencana aksi tersebut dituliskan dalam Tabel 5
pada bagian pertemuan antara ancaman dan kekuatan.

Membuat rencana aksi untuk untuk merebut dan memanfaatkan peluang-peluang
dengan memiminimalkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki laboratorium.
Rencana aksi tersebut dituliskan dalam Tabel 5
pada bagian pertemuan antara peluang dan kelemahan.

Membuat rencana aksi untuk menghindari ancaman-ancaman dengan
menggunakan memiminimalkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki laboratorium.

Rencana aksi tersebut dituliskan dalam Tabel 5
pada bagian pertemuan antara ancaman dan kelemahan .

Gambar 1. Langkah praktis analisis SWOT

224

Tabel 5 Analisis SWOT dan rencana aksinya.

Biarkan kosong KEKUATAN (Strength-S) KELEMAHAN (Weaknesses-W)
1 1
PELUANG (Opportunity) 2 2
1 3 3
2 Rencana Aksi SO Rencana Aksi WO
3 Memanfaatkan peluang dengan Menggunakan peluang untuk
mengoptimalkan kekuatan mengatasi kelemahan

ANCAMAN (Threats) Rencana Aksi ST Rencana Aksi WT
1 Menggunakan kekuatan untuk Meminimalkan kelemahan dan
2 menghindari ancaman Menghindari ancaman
3

225


Click to View FlipBook Version