The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku motivasi best seller karya Bambang Suharno. mendapat endorsement dari Motivator no 1 Indonesia Andrie Wongso

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gallusindonesiautama, 2023-05-05 04:57:44

MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI

Buku motivasi best seller karya Bambang Suharno. mendapat endorsement dari Motivator no 1 Indonesia Andrie Wongso

Keywords: bambang suharno,buku menggali berlian

KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 1 Karakter, Motivasi, Tindakan dan Kepemimpinan MENGGALI BERLIAN Di Kebun Sendiri PUSTAKA PENERBIT “Buku ini memberikan pencerahan bagi kita untuk mengelola kekuatan pikiran dan tindakan dengan sebaik-baiknya. Salam sukses luar biasa!!” Andrie Wongso - Motivator No.1 Indonesia BAMBANG SUHARNO


2 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI INDEKS OBAT HEWAN INDONESIA VERSI ONLINE www.indeksobathewanindonesia.com Telah Hadir Cara mudah mendapatkan kebutuhan informasi obat hewan di Indonesia melalui ujung jari anda. Segera dapatkan akses IOHI Versi Online hanya dengan Rp. 150.000,-/Tahun Info Pemesanan Hub : 0856 8800 752 (Wawan) 0856 1555 433 (Aris) Pembayaran Transfer Ke Rek. MANDIRI : 126 000 2074 119 BCA : 733 030 1681 A/N : PT Gallus Indonesia Utama


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 3 INDEKS OBAT HEWAN INDONESIA VERSI ONLINE www.indeksobathewanindonesia.com Telah Hadir Cara mudah mendapatkan kebutuhan informasi obat hewan di Indonesia melalui ujung jari anda. Segera dapatkan akses IOHI Versi Online hanya dengan Rp. 150.000,-/Tahun Info Pemesanan Hub : 0856 8800 752 (Wawan) 0856 1555 433 (Aris) Pembayaran Transfer Ke Rek. MANDIRI : 126 000 2074 119 BCA : 733 030 1681 A/N : PT Gallus Indonesia Utama


4 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN i BAMBANG SUHARNO MENGGALI BERLIAN Di Kebun Sendiri


ii MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Judul : Menggali Berlian di Kebun Sendiri Penulis : Bambang Suharno ISBN : Editor : Rochim Armando Desain Cover : Tim GITAPustaka Penata Letak : Tim GITAPustaka Copyright © GITAPustaka 2019 270 Hlm 14,8 x 21 cm Cetakan Pertama, Februari 2019 Diterbitkan oleh Penerbit GITAPustaka - PT. GALLUS INDONESIA UTAMA Grand Pasar Minggu, Jl. Raya Rawa Bambu No. 88A Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12520 Telp: 021 - 7884 1279, Fax : 021-782 0408 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN iii “Sang Pembuka Jalan Masa Depan” (PENGANTAR) Satu langkah kecil dari seorang manusia (pemimpin), dapat menjadi satu lompatan besar bagi kemanusiaan (Neil Amstrong 1930–2012) Ketika buku ini mau naik cetak, saya kehilangan orang yang sangat saya hormati dan saya cintai, yaitu ayah saya yang berpulang tanggal 21 Januari 2019. Anda pasti paham bagaimana rasanya ditinggal orang tua. Terbayang bagaimana masa kecil hingga dewasa dengan berbagai suka dukanya bersamanya. Untuk itu buku ini saya persembahkan untuk almarhum ayah saya, dan juga almarhumah Ibu saya yang telah mendahului menghadap Sang Pencipta pada tahun 1983. Saya awali pengantar buku ini dengan pelajaran dari ayah saya yang ditulis dalam sebuah buku berjudul “Mimpi-mimpi Kecil dan Seribu Kemarau” karya Ayo Sugiryo alias Suryo, seorang guru SMA Internasional di Purwokerto. Berikut sepenggal kisahnya. Siang itu sepulang dari kantor, pak Rusdi tiba-tiba berhenti di depan rumahku dan bercakap-cakap dengan bapakku yang sedang menyapu halaman di depan rumah. Begitu melihat seorang kepala sekolah mampir ke rumah, aku lari ketakutan hingga menyelinap di kamar ruang depan sambil berusaha menguping percakapan dua orang dewasa itu. Antara Bapak dan Pak Rusdi, kepala sekolah SD. Ada apa Pak Rusdi tiba-tiba mampir ke rumahku? Saat itu saya kelas 6 SD di sekolah yang dipimpin Pak Rusdi. “Beneran lho Kang. Jangan sampai Suryo tidak lanjut SMP. Kasihan anaklanangsatu-satunya. Pinter lagi sekolahnya,” Pak Rusdi tiba-tiba menasehati bapak. Bapak kelihatan semakin tidak mengerti maksud Pak Rusdi. Untuk apa dia merayu-rayu anaknya untuk lanjut sekolah? “Nuwun sewu (mohon maaf-red) Pak Kepala. Biaya dari mana untuk si Suryo sekolah SMP? SMP itu kan biayanya secikrak (satu keranjang sampah-red). Mau jual apa saya Pak?” Jawab Bapak jujur. Saat itu, jenjang sekolah tingkat SMP sudah luar biasa di desaku dan luar biasa mahalnya menurut ukuran orang tuaku dan orang tua teman-temanku yang sebagian besar penghasilannya dari usaha tani yang lahannya tidak seberapa luas. Waktu itu belum ada program wajib belajar 9 tahun.


iv MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Dari balik dinding bambu kamar, aku memejam-mejamkan mata dan melebar-lebarkan daun telinga untuk dapat konsentrasi penuh dengan percakapan mereka. Hatiku berdebar-debar mendengarkan percakapan mereka yang menggosip tentang diriku. Sungguh saya sangat terharu, rupanya Pak Rusdi sebegitu perhatian terhadapku. Sampai-sampai menginginkanku harus lanjut ke SMP. Dalam benakku, apakah semua bapak teman-temanku juga didatangi dan ditanyai seperti itu? Ah, aku tidak tahu. Yang aku tahu hanyalah bahwa Pak Rusdi benar-benar baik dan dia sedang memperjuangkan masa depanku. Ya Allah! Terima kasih engkau telah mengirimkan malaikat untukku! “Kang Maryo apa tidak kasihan sama Suryo. Suryo itu anaknya rajin. Di sekolah kerjaannya baca buku di perpustakaan. Dia itu nggak pernah ke warung depan sekolahan pas istirahat. Apa kang Maryo ndak tahu kalau si Suryo itu seneng belajar? Seneng baca buku?” begitu pak Rusdi terus merayu dengan menyampaikan fakta-fakta tentangku. Aku pun bingung. Dari mana Pak Rusdi sebagai Kepala Sekolah tahu kalau aku suka membaca dan belajar? Dari mana Pak Rusdi tahu kalau aku ingin sekolah terus? Aku tak habis pikir mengapa pak Rusdi yang sangat memahami aku dan mengerti keinginanku. Ah, bagiku Pak Rusdi itu seorang guru yang hebat yang menginginkan anak didiknya tak berhenti di sekolah dasar. Dia bagaikan sang penyelamat bumi masa depanku yang hampir kiamat. Bapakku tampak manggut-manggut, mungkin otaknya sedang berfikir keras terkena hasutan malaikat pencatat kebaikan. Antara bisa dan tidak untuk melanjutkan anak lelaki satu-satunya ke jenjang pendidikan SMP. Waktu itu anak-anak desa Tlaga, Kecamatan Gumelar (40 km dari Kota Purwokerto Jawa Tengah) yang sekolah SMP hanya berkisar anaknya pegawai seperti anak mantri puskesmas, anak guru, anak mandor perhutani, dan anak lurah. Untuk anak petani biasa seperti aku, lulus SD harus siap dengan segala konsekuensi. Hanya ada dua pilihan; tetap tinggal di desa dan siap membantu orang tua bertani atau pergi merantau ke Ibukota. Dan berkat Pak Rusdi aku akhirnya benar-benar dapat melanjutkan sekolah di SMP. Terima kasih Bapak, terimakasih Pak Rusdi! *** Saya menjadi sangat terharu membaca tulisan tentang Pak Rusdi tersebut yang diposting di Facebook oleh Ayo Sugiryo, karena yang ditulis itu adalah ayah saya sendiri yang berpulang pada 21 Januari 2019. Lagi pula saya baru tahu ada seorang penulis yang bercerita dengan sangat bagus tentang ayah saya. Pak Rusdi, hanya seorang Guru SD, namun langkah kecil yang ia lakukan begitu dikenang oleh muridnya hingga namanya diabadikan dalam sebuah buku.


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN v Betul kata Neil Amstrong, Satu langkah kecil dari seorang manusia (pemimpin), dapat menjadi satu lompatan besar bagi kemanusiaan. Rusdi Hadiyuwono kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, 18 September 1938. Lulus dari Sekolah Guru Atas (SGA) di Purwokerto, ia mendapat tugas ke pelosok desa terpencil di Kecamatan Gumelar tahun 1956. Di saat itu sedang berkecamuk perang melawan DI/TII. Konon saat pamit mengemban tugas, orang tuanya menangis agar jangan berangkat. Namun Rusdi muda tetap berangkat menjalankan tugas negara merintis SD mulai dengan pinjam rumah penduduk sebagai kelas, hingga pemerintah membangunkan sekolah yang terbuat dari kayu dan bambu. Apa yang dilakukan Pak Rusdi bisa disebut sebagai tindakan seorang pemimpin, yang melihat dimana ada “bibit” potensial sehingga ia harus membuka jalan bagi masa depannya. Ia juga berperan sebagai motivator untuk para orang tua agar memperjuangkan anaknya hingga bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Bagi Pak Rusdi, mungkin bernegosiasi dengan orang tua murid hanyalah langkah kecil saja. Karena dalam jiwanya sudah tertanam untuk mengabdi sebagai pendidik secara total, bukan sekadar mengajar di kelas. Selamat Jalan Pak Rusdi. *** Buku ini sebagaimana buku saya sebelumnya “Jangan Pulang Sebelum Menang” merupakan kompilasi dari artikel pilihan yang setiap bulan menghiasi majalah Infovet dalam sebuah rubrik “Refleksi” dan ada sebagian dari majalah Info Akuakultur dalam rubrik “Inspirasi” Majalah Infovet adalah majalah tentang peternakan dan kesehatan hewan, sedangkan majalah Info Akuakultur adalah majalah perikanan budidaya. Setiap bulan terbit dan beredar langsung ke para pelaku usaha peternakan dan perikanan. Ada yang bertanya mengapa sebuah majalah teknis seperti demikian memuat rubrik yang tidak ada kaitannya dengan tema majalah? Itu betul, pada awalnya tulisan saya berperan sebagai “jeda” di antara artikel yang “berat” tentang masalah penyakit hewan, obat hewan, pakan, budidaya dan sebagainya. Namun banyak pembaca yang menantikan artikel “jeda” ini. Begitulah, atas usul pembaca, artikel saya kumpulkan, beberapa bagian saya sesuaikan kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku. Dibanding langkah Pak Guru Rusdi yang mampu membuat Suryo bisa melanjutkan sekolah, buku ini mungkin tak seberapa besar dampaknya bagi pembaca, namun setidaknya ini sudah mengawali langkah untuk membuat artikel saya bisa dibaca oleh lebih banyak orang.


vi MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Judul Buku “Menggali Berlian di Kebun Sendiri” berasal dari salah satu artikel yang ada di buku tersebut. Judul artikel tersebut mendapat respon paling banyak ketika saya share di blog. Kata mereka, artikel ini sangat menggugah dan inspiratif. Atas terbitnya buku ini, saya berterima kasih : 1. Keluarga saya, terutama istri saya Nur Rohmah, anak-anak saya; Alief Miftahul Birri, Rafida Dwikaneta, Ramelan Agil Santoso, almarhum Ayah dan Ibunda saya (Rusdi Hadiyuwono dan Sukini), Kakak saya Kuat Risyanto, adik-adik saya (Tri Nurhayati, Endang Restu Riyati, Setyo Nugroho, Arief Kuncoro Adi, Syaiful Anwar). 2. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Bapak Dr. Drh. I. Ketut Diarmita MP beserta jajarannya, 3. Penasehat dan pengurus Asosiasi Obat Hewan Indonesia/ASOHI (Bapak Gani Haryanto, Drh Irawati Fari dan Tim) 4. Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Pinsar Indonesia (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia), Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI), Forum Media Peternakan (FORMAT) serta para pimpinan asosiasi peternakan dan kesehatan hewan lainnya. 5. Para tokoh yang memberikan endorsement pada buku ini 6. Para penulis, motivator, pembicara seminar yang menginspirasi saya antara lain; Andrie Wongso, Renald Kasali, Ipho Santoso, Andy Yuseno, Abdullah Gymnastiar, Adam Khoo, Cipto Utomo, Tung Desem Waringin, Jamil Azzaini, Andre Ho, James Gwee, Hermawan Kartajaya, Arvan Pradiansyah, Made Teddy Artiana, Safak Muhammad, Yusuf Mansyur, Prof Yohanes Surya, dan lain-lain. 7. Rekan-rekan dari PT Gallus Indonesia Utama (Infovet, Gita Pustaka, Gita Organizer, Gita Consultant, Info Akuakultur. Cat & Dog), khususnya tim penerbit Gita Pustaka (Wawan Kurniawan dan tim), Infovet dan Info Akuakultur (Darmanung Siswantoro dan tim) serta kepada Rochim Armando yang membantu mengedit buku ini. Tak lupa, saya bersyukur dan berterima kasih ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala anugerah dan kebaikan yang diberikan-Nya.**** Jakarta, Februari 2019 Bambang Suharno


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN vii KOMENTAR TOKOH Filsuf Plato pernah mengatakan, hati-hati dengan pikiranmu, karena apa yang kamu pikir itu bisa terjadi. Kekuatan pikiran mampu sebagai obat sekaligus racun. Jika dilandasi dengan serakah, benci, dan iri, ia adalah racun yang keji. Jika dilandasi dengan cinta, ia adalah obat yang paling manjur. Buku ini memberikan pencerahan bagi kita untuk mengelola kekuatan pikiran dan tindakan dengan sebaik-baiknya. Selamat buat Bambang Suharno, salam sukses luar biasa!! Andrie Wongso - Motivator No.1 Indonesia Belajar tentu tidak mengenal waktu serta batasan. Kapanpun hendaknya kita bisa mengambil suatu pelajaran yang berguna baik untuk kehidupan pribadi kita ataupun sekitar kita termasuk tempat bekerja kita. Hadirnya buku ini menjadi oase dalam pengembangan diri untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Sangat inspiratif dan kaya akan nilai-nilai introspeksi. Dr. Drh. I Ketut Diarmita, MP. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI Kebanyakan orang termakan rule of thumb bahwa kalau mau sukses orang harus pergi merantau jauh. Padahal, merantau itu artinya mendatangi kampung halaman orang lain. Wal hasil si A pergi ke negerinya B dan si B merantau ke kampung halamannya si A. Dan keduanya terbukti sukses. Kalau begitu, haruskah dua orang tersebut pergi jauh untuk sukses? Bisakah si A dan si B sukses di tempat masing-masing tanpa harus bertukar tempat? Temukan jawabannya di dalam buku luar biasa ini. Menggali berlian di kebun sendiri layak dijadikan alat untuk self development and empowerment menuju time and financial freedom. Prof. Abdul Basith - Trainer soft skills dan kemandirian. Buku ini sangat bagus untuk memotivasi semua orang agar berkarya lebih fokus, pantang penyerah serta harus selalu meningkatkan kompetensi. Saya akan sarankan agar semua anggota ASOHI memanfaatkan buku ini untuk para karyawannya. Drh. Irawati Fari Ketua Umum Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI)


viii MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Kita kerap terpukau oleh kehebatan orang lain dan merindukan andai kita juga bisa menjadi sama hebatnya. Namun buku ini menyadarkan kehebatan itu sebenarnya sudah ada pada diri kita sendiri. Tak perlu menjadi orang lain untuk bersinar. Buku ini memiliki kelebihan dibanding buku yang ada di pasaran karena memaparkan secara komplit langkah-langkah menggali dan menjadi pribadi berlian. Mulai dari pembenahan pikiran hingga panduan aksinya, dilengkapi berbagai kisah nyata menyentuh. Sebuah buku cantik gabungan motivasi dan strategi self help yang memukau. Selamat membaca, menggali dan menjadi berlian. Bunda Nunki Guru & pendiri studi psikologi komunikasi bawah sadar Insight Academy Buku yang baik adalah buku yang dapat memberikan inspirasi kepada pembacanya. Buku ini contohnya. Menjadi seorang pemimpin bukanlah harus dari bakat. Namun siapapun bisa menjadi pemimpin minimal bagi dirinya sendiri. Untuk Menjadi seorang yang sukses harus mampu “membaca” lingkungan dan mampu menggali potensi yang ada dalam dirinya. Berani bermimpi dan diikuti usaha dan doa mohon campur tangan Yang Maha Kuasa. Insya Allah semuanya mudah untuk mewujudkannya. Drh M Munawaroh, MM - Ketua Umum PB PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) “Menggali berlian di kebun sendiri” adalah pilihan judul yang sangat menarik. Sebuah Metafora. Menunjukkan tipologi diri penulis yang Conceptual, penuh dengan gagasan-gagasan yang sangat luas, mencakup karakter, motivasi, tindakan, dan kepemimpinan. Ide dan gagasan mengalir deras dan runut. Bak rintik-rintik cahaya yang jatuh di pagi hari membanjiri ruang pemikiran kita. Penulis membagikan tips-tips praktis yang sangat berguna. Sangat cocok bagi siapa saja yang haus akan proses pembelajaran. Bagi para pecinta pengembangan diri, lahirnya buku karya Bambang Suharno ini adalah kabar yang sangat menggembirakan. Buku hebat ini wajib dibaca. Agus E. Purwanto Certified Associate - Emergenetics International- Asia Trainer, Profesional di bidang Sales, Development, & Marketing. Penulis buku terbitan Gramedia “Kenali Kekuatan Pola Berpikir Anda” (www.polaberpikir.com)


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN ix Buku inspiratif dan menyadarkan kita semua bahwa keberhasilan itu didapatkan memalui proses tidak bisa instan. Diperlukan kerja keras dan cermat serta cerdas. Kita bisa melihat keberhasilan hanya dari hasil tetapi kita perlu mempelajari dan mengerti prosesnya. Kita juga harus mensyukuri setiap pemberian Tuhan yang kita miliki saat ini entah itu talenta, waktu, pengetahuan, semuanya adalah potensi yang harus kita kembangkan secara optimal. Gigih dalam mencapai cita cita jujur serta tulus menjadikan kunci kita bisa bertahan. Didiek Purwanto - Ketua Umum PB ISPI (Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia) Ada 4 tangga Motivasi ketika orang bergerak, yakni : 1. Latah/ikut-ikutan 2. Takut 3. Bangga 4. Cinta Buku ‘Menggali Berlian di Kebun Sendiri’ adalah rangkuman riset, cerita, pengalaman, nasehat dan wejangan Sukses. Apakah Sukses Finansial (Harta), Sukses Karir (Tahta), Sukses Keluarga (Wanita), Sukses Diri (Kata) dll, ujung atau akhir dari semua kesuksesan tersebut adalah Spiritual. Spiritual itu bisa dimaknai dalam satu tarikan nafas CINTA kita : AgamaBangsa-Bisnis/karir-Keluarga-Diri. Tidak boleh saling mengingkari atau hanya salah satu saja, tetapi Sukses Sejati dalam Satu Tarikan Nafas. Hari ‘Soul’ Putra Managing Director WealthFlow 19 Technology www.P3KCheckUp.com Founder IBC/Indonesian Business Community & SWAT ACTION, Motivator Keuangan Indonesia. Buku yang ditulis oleh “man of concept” sekaligus “man of practice” ini tak hanya memaparkan motivasi pelipur, tetapi sebuah paparan yang menggelorakan pentingnya motivasi, aksi, dan kompetensi. Ubaydillah Anwar - Presiden Akademi Soft Skill Indonesia.


x MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI P.O. Bodž ϭϮϮϭ BandƵng, telp.: ϬϮϮͲϲϬϯϬϲϭϮ, ǁeb: ǁǁǁ.medion.co.id, email: medionΛmedion.co.id, cƵstomer serǀice: ϬϴϭϯϮϭϴϱϳϰϬϱ Mediherba merƵpakan prodƵk LJang aman bagi ternak. TerbƵat dari ekstrak bahan alami pilihan. Bekerja efekƟf dengan kandƵngan njat akƟf LJang spesifik dan dosis tepat. KEMENTAN RI No. D ϭϱϬϵϱϬϭϰ ATC MensƟmƵlasi sistem imƵn IMUSTIM Mengatasi ganggƵan pernapasan KEMENTAN RI No. D ϭϳϬϴϱϯϮϴ ATC RESPITORAN KEMENTAN RI No. D ϭϰϬϯϰϳϳϲ FTS Meningkatkan nafsƵ makan KUMAVIT MembantƵ pemƵlihan energi KEMENTAN RI No. D ϭϳϬϴϱϯϮϲ ATC GINGERTOL KEMENTAN RI No. D ϭϮϭϬϰϯϲϵ FTS Mengendalikan kadar amonia dan baƵ di kandang AMMOTROL MelindƵngi sel haƟ dari kerƵsakan KEMENTAN RI No. D ϭϳϬϴϱϯϮϳ ATC HEPROFIT Akal adalah Anugrah Agung dari Allah, yang dengannya kita dapat mengetahui hakekat segala sesuatu, yang terus melakukan inovasi, pencerahan, mencari kebenaran dan membangun peradaban. Meskipun tidak sedikit orang yang cerdas dan berilmu dengan akalnya yang baik justru lari dari kebenaran mencari pembenaran, terkena gejala “kanker epistemologis”, bisa jadi lawan dari istilah yang lagi booming “Akal Sehat”. Nah, buku ini sudah melewati proses (syariat) akal sehat atau iqra’ dalam makna luas. Penulis sudah sangat jeli (lihai) menginspirasi seseorang meraih suksesnya dalam proses tindakan nyata. Selamat dan sukses Mas Bambang Suharno, Semoga banyak memberikan manfaat. “Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya”. (HR. Muslim) Suhadi Purnomo - Ketua FORMAT (Forum Media Peternakan) “Ringan namun sangat berbobot. Luwes penuturannya, luas pemaknaannya. Inilah kesan luar biasa dari buku ini. Kalimat demi kalimatnya berhasil membentuk kerangka kesadaran yang kokoh dan indah. Berasa seperti Pak Bambang sendiri yang menuturkan langsung. Membaca, berasa menyimak. Mantaps.” Cipto Utomo FM - Culture Specialist Sebagian besar orang yang gagal mencapai impian-impian besar mereka salah satu sebab utamanya adalah gagal fokus karena tidak sabar menikmati proses, buku ini akan memperkuat keyakinan anda yang sudah mulai goyah agar terus melangkah mendekatkan impian anda, karena kesuksesan hanya milik mereka yang tidak pernah menyerah! Arif Dahsyat - Direktur Sekolah Motivator Muda Indonesia


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN xi P.O. Bodž ϭϮϮϭ BandƵng, telp.: ϬϮϮͲϲϬϯϬϲϭϮ, ǁeb: ǁǁǁ.medion.co.id, email: medionΛmedion.co.id, cƵstomer serǀice: ϬϴϭϯϮϭϴϱϳϰϬϱ Mediherba merƵpakan prodƵk LJang aman bagi ternak. TerbƵat dari ekstrak bahan alami pilihan. Bekerja efekƟf dengan kandƵngan njat akƟf LJang spesifik dan dosis tepat. KEMENTAN RI No. D ϭϱϬϵϱϬϭϰ ATC MensƟmƵlasi sistem imƵn IMUSTIM Mengatasi ganggƵan pernapasan KEMENTAN RI No. D ϭϳϬϴϱϯϮϴ ATC RESPITORAN KEMENTAN RI No. D ϭϰϬϯϰϳϳϲ FTS Meningkatkan nafsƵ makan KUMAVIT MembantƵ pemƵlihan energi KEMENTAN RI No. D ϭϳϬϴϱϯϮϲ ATC GINGERTOL KEMENTAN RI No. D ϭϮϭϬϰϯϲϵ FTS Mengendalikan kadar amonia dan baƵ di kandang AMMOTROL MelindƵngi sel haƟ dari kerƵsakan KEMENTAN RI No. D ϭϳϬϴϱϯϮϳ ATC HEPROFIT


xii MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN xi Kata Pengantar...................................................................................................iii Kata Sahabat........................................................................................................ vii Daftar Isi............................................................................................................... xi Bagian I. Karakter..............................................................................................1 1. Sidik Jari Kesuksesan dan Dua Bidadari...................................................... 3 2. Mencabut Gulma di Kebun Sukses ................................................................. 7 3. Tujuh Kebiasaan Hebat ....................................................................................... 11 4. Melampaui Efektivitas ......................................................................................... 15 5. Sudahkah Anda Bahagia ..................................................................................... 19 6. Mengembangkan Pikiran Positif ..................................................................... 23 7. Membingkai Ulang Peristiwa............................................................................ 27 8. Menjadi Pendengar yang Baik.......................................................................... 31 9. Menetapkan Sudut Pandang ............................................................................. 35 10. Dramatisasi Masalah ............................................................................................ 39 11. Seribu Cermin.......................................................................................................... 43 12. Memancarkan Keyakinan................................................................................... 47 13. Bisa Diandalkan...................................................................................................... 51 14. Kekuatan Daya Imajinasi.................................................................................... 55 15. Rahasia Kekuatan Keyakinan............................................................................ 59 16. Solidaritas dan Pengorbanan............................................................................ 63 17. Pohon Setan.............................................................................................................. 67 18. Belajar dari Sang Nelayan .................................................................................. 71 19. Menggali Berlian di Kebun Sendiri................................................................. 75 Bagian II. Motivasi .............................................................................................79 1. Bahan Bakar dan Garis Orbit............................................................................ 81 2. Menghadapi Masalah............................................................................................ 85 Daftar Isi


xii MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI 3. Produk Gagal yang Laris ..................................................................................... 89 4. Peluang di Balik Peluang .................................................................................... 93 5. Menjaga Keseimbangan ...................................................................................... 97 6. Guncangkan Tubuhmu......................................................................................... 101 7. Alamat Sukses ......................................................................................................... 105 8. Berhenti untuk Berjuang.................................................................................... 109 9. Pengabdian Total.................................................................................................... 113 10. Kekuatan Doa........................................................................................................... 117 11. Petinju Legendaris................................................................................................. 121 Bagian III. Tindakan .........................................................................................125 1. Lingkaran Setan dan Lingkaran Malaikat.................................................... 127 2. Arah Sebaliknya, Ramai Lancar ....................................................................... 131 3. Membangun Rumah Masa Depan ................................................................... 135 4. Mencari Gagasan di Saat Tidur ........................................................................ 139 5. Menyelesaikan Pertandingan ........................................................................... 143 6. Pelajaran dari Doraemon.................................................................................... 147 7. Kehilangan Koin Penyok ..................................................................................... 151 8. Risiko Sebuah Keputusan................................................................................... 155 9. Menciptakan Keunggulan................................................................................... 159 10. Roti dan Komedi..................................................................................................... 163 11. Mengelola Beban Masalah.................................................................................. 167 12. Daya Ungkit.............................................................................................................. 171 13. Pengait Sukses......................................................................................................... 175 14. Transformasi Makna............................................................................................. 179 15. Membagi Pendapatan yang Terbatas ............................................................ 183 16. Memilih Kata............................................................................................................ 187 17. Strategi Sapi Ungu ................................................................................................. 191 18. Tingkat Penerimaan ............................................................................................. 195


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN xiii 19. Menyikapi Gelombang Perubahan ................................................................. 199 20. Abaikan Semuanya, Kecuali Masa Depan .................................................... 203 21. Berpikir Kritis.......................................................................................................... 207 22. Pilih Rencana atau Spontan?............................................................................. 211 Bagian IV. Kepemimpinan...............................................................................215 1. Berpikir dan Berperilaku ................................................................................... 217 2. Pertimbangan Keputusan .................................................................................. 221 3. Sekolah Kepemimpinan ...................................................................................... 225 4. Empat Pertanyaan Kunci .................................................................................... 229 5. Pilih Driver atau Passenger? .............................................................................. 233 6. Pemimpin Level Lima........................................................................................... 237 7. Memahami Pola Pikir........................................................................................... 241 8. Membalik Piramida............................................................................................... 245 9. Rambo dan Soedirman........................................................................................ 249 10. Diplomasi Ala Soehadji........................................................................................ 253 Profil Penulis.......................................................................................................256


xiv MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN xv


xvi MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI C M Y CM MY CY CMY K iklan buku menggali berlian CETAK.pdf 1 1/17/19 9:16 AM Karakter, Motivasi, Tindakan, dan Kepemimpinan


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 1 C M Y CM MY CY CMY K iklan buku menggali berlian CETAK.pdf 1 1/17/19 9:16 AM Bagian I Karakter Karakter, Motivasi, Tindakan, dan Kepemimpinan


2 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 3 Sidik Jari Kesuksesan 1 dan Dua Bidadari Tuhan menciptakan manusia dengan beragam peran. Kesuksesan seseorang tidaklah mungkin ditiru 100 persen oleh orang lain. “Setiap orang punya keunikan. Setiap orang punya cara tersendiri untuk meraih kesuksesan dengan lebih cepat. Cara tersebut mungkin hanya berlaku pada dirinya sendiri dan tidak berlaku bagi orang lain. Ya, unik seperti sidik jari. Sebut saja keunikan itu dengan Sidik Jari Kesuksesan.” Dalam buku 7 keajaiban Rezeki karya Ippho Santosa, keunikan cara sukses itu disebut dengan “sidik jari kemenangan”. Namun dalam buku ini, saya lebih suka menyebutnya dengan “sidik jari kesuksesan”. Tuhan menciptakan manusia dengan beragam peran. Kesuksesan seseorang tidaklah mungkin ditiru 100 persen oleh orang lain. Meskipun kita bisa mempelajari berbagai macam strategi dan taktik orang lain, dalam realisasinya, hasil yang diperoleh bisa berbeda-beda. Misalnya,


4 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Anda berguru kepada seorang pengusaha yang mencetak laba miliaran rupiah setiap hari dan langsung mempraktikkannya. Apakah yang Anda hasilkan akan sama dengan hasil guru Anda? Belum tentu. Begitu pula jika Anda berada dalam satu kelas pelatihan pemasaran dan belajar langsung dengan suhu pemasaran Hermawan Kertajaya. Jika semua murid mempraktikkan ilmu Hermawan dengan sama persis, hasilnya tidak akan sama. Ingat, ada sidik jari kesuksesan. Kita perlu melihat diri sendiri—berdasarkan pengalaman-pengalaman lampau, berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki—agar dapat menulis kalimat demi kalimat mengenai kehebatan yang kita miliki untuk meraih kesuksesan di masa depan. Dalam praktik, siapkan kertas kosong sebagai langkah awal dan mulailah merenungkan pengalaman hidup yang telah Anda jalani selama ini. Temukan dan segera tuliskan kehebatan Anda, di “bidang apa?” Anda biasanya mudah meraih kesuksesan, “bagaimana?” caranya, bersama “siapa?”, “kapan?”, “di mana?”, dan seterusnya. Renungkan lagi dan tulis kembali berulang-ulang hingga memahami bahwa Tuhan menciptakan diri Anda untuk berperan di bidang tertentu. Kini, setelah Anda menemukan sidik jari kesuksesan, bersyukur dan berdoalah agar Anda diberi jalan yang lebih mudah untuk meraih lebih banyak kesuksesan. Tak perlu lagi ada rasa iri dan pikiran negatif ketika rekan Anda terlihat lebih sukses. Tak perlu lagi merasa menjadi manusia gagal karena Anda sudah memahami bahwa, “Inilah jalan hidup saya dan saya akan berperan lebih hebat lagi, mulai hari ini di bidang ini!” Tegaskan karena Anda sudah mencapai point of no return, titik di mana Anda sudah tidak perlu balik untuk kembali lagi. Anda akan maju dan yakini bahwa Tuhan akan membantu Anda untuk berperan dalam hidup yang singkat ini. Namun, apapun bentuk sidik jari kesuksesan Anda, dibutuhkan beberapa pendukung untuk dapat meraih keajaiban rezeki. Saya akan menyampaikan poin menarik, yaitu peran sepasang bidadari. Seperti disampaikan Ippho, ada sepasang bidadari yang akan membantu Anda meraih keajaiban dalam hidup. Siapakah dia? Alkisah, ada seorang sahabat yang ingin membeli satu unit rumah di sebuah kompleks perumahan. “Saya ingin membeli rumah ini untuk investasi, tapi saya juga ingin membiayai ibu saya menjalankan ibadah umrah. Saya jadi bingung ngatur duitnya” kata calon pembeli.


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 5 Sang penjual pun mengatakan, “Kalau begitu, tunda dulu beli rumahnya. Kapan lagi dapat membahagiakan sang ibu kalau bukan sekarang?” (Penjual ini agak aneh, ada pembeli potensial kok malah menyuruh menunda beli rumah, hehe). Singkat cerita, pembeli tersebut akhirnya memutuskan akan tetap membiayai umrah sang ibunda tercinta dan tetap berniat membeli rumah. Rupanya, si penjual sangat beruntung, menyuruh calon pembeli mendahulukan urusan yang lain, tetapi tetap mendapat pembeli. Apa yang terjadi? Tidak disangka-sangka, pembeli tadi malah memenangkan salah satu doorprize yang memang disediakan dan diundi untuk setiap pembeli. Anda mau tahu doorprize-nya? Satu unit sepeda motor senilai biaya umrah. Luar biasa, bukan? Awalnya mau dapat satu, malah dapat semuanya. Begitulah, berbakti pada orang tua tidak akan berakhir dengan siasia. Itu adalah bidadari pertama, yaitu ibu. Pesan utama dari cerita ini, jika Anda serius ingin meraih kesuksesan, berbaktilah pada orang tua. Iphho menegaskan, berbakti pada orang tua akan menguak langit dan memanggil rejeki. Doa orang tua membuat rezeki betul-betul tercurah. (Hati-hati karena hal sebaliknya juga berlaku, misalnya cerita tentang Malin Kundang). Begitu doa orang tua selaras dengan doa kita, energi doa akan menjadi berlipat ganda. Orang tua adalah bidadari pertama. Bidadari kedua tidak lain adalah pasangan kita. Percaya atau tidak, adanya pasangan akan membuat rejeki bertambah. Banyak kaum muda menunda pernikahan karena alasan belum siap secara ekonomi. Mereka mensyaratkan punya rumah sebelum menikah. Setelah punya rumah, ingin punya perangkat rumah, ingin kendaraan, dan begitulah seterusnya. Untuk Anda yang belum punya pasangan dan mempertimbangkan kesiapan ekonomi, disarankan untuk segera menikah dalam keadaan ekonomi sulit apapun. Mengapa? Dengan menikah, pintu rezeki akan terbuka. Yuk, lihat buktinya di kanan-kiri. Betapa banyak orang yang menunda pernikahan akhirnya tidak juga dapat mengumpulkan uang. Sebaliknya, yang berani menikah dalam keterbatasan, secara bertahap mereka dapat “memanggil rejeki”. Ini terjadi karena adanya keselarasan impian di dalam pasangan tersebut. Keselarasan impian akan diikuti dengan keselarasan doa.


6 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Jika sudah punya impian kesuksesan, sampaikan pada sepasang bidadari Anda agar menyelaraskan doa, yaitu doa Anda dan doa mereka. Kekuatan doa akan mengalirkan energi kebaikan dan kesuksesan. Kembali ke sidik jari kesuksesan, Ippho Santosa dalam bukunya memberikan halaman kosong yang harus diisi oleh pembaca mengenai sidik jari kesuksesan. Setahu saya, memang belum ada teknologi yang dapat memotret sidik jari kesuksesan setiap individu. Bagi yang ingin meraih kesuksesan, mulailah menulis keunikan, keunggulan, dan bagaimana cara Anda meraih kesuksesan yang mungkin berbeda dengan orang lain di sekitar Anda. Selanjutnya, sampaikan kepada sepasang bidadari agar keduanya mendukung dan mendoakannya. ***


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 7 Mencabut Gulma 2 di Kebun Sukses Jika kita menanam padi, biasanya akan tumbuh rumput liar. Namun, jika kita menanam rumput, tak akan tumbuh tanaman padi” ~ Pepatah Saat menghadiri ulang tahun Bina Swadaya—belum lama ini—saya diberi oleh-oleh buku dari penerbit Kanaya Press berjudul Secangkir Kopi Manis, karya Andy Yuseno. Di dalamnya, ada satu bab yang sangat pas sekali dengan apa yang sedang saya cari sebagai bahan artikel rutin bulanan, yaitu hambatan sukses. Saya pun teringat dengan sebuah peribahasa, “Jika kita menanam padi, biasanya akan tumbuh rumput liar. Namun, jika kita menanam rumput, tak akan tumbuh tanaman padi”. Maknanya, jika kita menanam kebaikan, mungkin saja mendapatkan timbal-balik yang kurang baik bagi diri kita. Namun, menanam keburukan tak akan menghasilkan kebaikan. Andy Yuseno tidak membahas perumpamaan ini dalam konteks perbuatan baik dan buruk, melainkan merangkai soal tanaman ini sebagai perumpamaan dalam meraih kesuksesan. Anda yang punya hobi atau pekerjaan berkebun pasti paham bahwa dalam setiap periode diperlukan aktivitas mencabut


8 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI gulma. Tanaman-tanaman pengganggu itu perlu disingkirkan agar tanaman utama dapat tumbuh dengan optimal. Jika kita menanam tanaman buah dan membiarkannya tumbuh alamiah, yang mungkin terjadi adalah kebun dipenuhi tanaman liar. Bukan hanya menurunkan potensi tanaman utama, gulma dapat menguasai kebun dan tanaman utama justru tidak tumbuh. Begitu pula dengan kita yang sedang berusaha mencapai tujuan tertentu. Ketika tengah bertumbuh untuk meraih impian, di lingkungan kita akan tumbuh pengganggu yang bisa menggerogoti semangat. Energi kita dapat tersedot untuk memikirkan banyak opini-opini pengganggu yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Gulma pengganggu di kebun sukses terdiri dari beberapa kelompok, yaitu kelompok yang selalu negatif terhadap apapun yang kita lakukan, kelompok sikap iri, kelompok penentang keputusan, kelompok pencibir, serta sikap internal kita sendiri yang ikut menghambat pertumbuhan secara tidak sadar. Banyak orang mengira bahwa faktor luar sangat penting dalam membangun kesuksesan. Padahal justru faktor internal yang sangat berperan. Gulma penghambat sukses yang terbesar adalah dari diri sendiri. Apa saja? Berikut di antaranya. Pertama, rasa takut. Rasa takut bermacam-macam, bisa berupa takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut yang muncul tanpa alasan jelas. Ketidakyakinan terhadap kemampuan diri sendiri akan membuat Anda memilih untuk tidak berbuat. Pemikiran seperti ini akan menghambat kesuksesan karena Anda tidak memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk meraihnya. Jika percaya bahwa Anda harus melakukan sesuatu secara sempurna, berikan tekanan yang besar kepada diri sendiri. Untuk mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui bahwa ada rasa takut dalam diri Anda. Selama ada di dalam alam bawah sadar, rasa takut itu mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan. Oleh karena itu, kenali sumber-sumber keresahan Anda secara sadar. Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dengan seorang teman atau keluarga, yang mengetahui cara mengatasi hambatan emosionalnya sendiri. Kedua, pikiran negatif. Pikiran yang menyakitkan bisa menghambat. Tanpa sadar, kita—mungkin—sering mengirimkan begitu banyak pesan negatif kepada diri sendiri. “Saya kurang pandai”, “Saya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik”, dan banyak contoh lainnya. Cobalah mengamati pikiranpikiran negatif Anda, lalu tuliskan. Selanjutnya, mintalah para teman dan kolega


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 9 untuk membahas hasil tulisan tersebut. Lakukan analisis terhadap pesan dan saran yang ada. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai mengubah cara berpikir dan bertindak. Jika suatu saat Anda gagal, jangan mencaci-maki diri sendiri. Lebih baik, pikirkan sisi lain dari ketidakberhasilan anda. Bisa jadi, di satu sisi Anda gagal, di sisi lain ada keberuntungan yang tanpa sadar sudah Anda raih. Cari dan ambil positifnya. Ketiga, rasa kewalahan. Anda bisa saja menyerah ketika merasa kewalahan. Namun, sikap menyerah bisa dihindari dengan mengatasi setiap masalah selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil, masalah bisa diselesaikan dan mendatangkan banyak kesuksesan. Banyaknya kesuksesan— dari masalah-masalah yang sudah diperkecil itu—akan memotivasi Anda untuk terus bergerak maju. Keempat, kebiasaan menunda. Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan terbesar untuk meraih kesuksesan dalam bidang apapun. Mungkin, Anda harus membayar mahal untuk akibat yang ditimbulkannya. Rasa takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak waktu dan energi, dibandingkan waktu dan energi untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kelima, kurang fokus. Kita menjadi mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai diganggu oleh tujuan lain yang sekilas lebih menarik. Oleh karena itu, ingatlah selalu tujuan Anda secara periodik. Jika perlu, setiap hari! Dengan cara ini, motivasi untuk mengatasi gangguan atau kesulitan yang harus dihadapi akan selalu terjaga sepanjang pertumbuhan sukses Anda. Jadi, saat membangun “kebun kesuksesan”, sering-seringlah mencabut gulma. Niscaya, kebun sukses Anda akan tumbuh subur dan berbuah kebaikan bagi orang banyak.***


10 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 11 Kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang-ulang. Oleh karena itu, keberhasilan adalah buah dari suatu kebiasaan yang hebat ~Stephen R Covey. 3 Tujuh Kebiasaan Hebat Jika ingin berhasil—dalam bidang apapun, lakukanlah habits atau “kebiasaan” yang baik. Sebaliknya, jika tidak membiasakan diri melakukan hal-hal baik, keberhasilan akan sulit dicapai. Begitulah pesan yang saya tangkap dari buku yang sudah cukup tua, “The 7th Habits of Higly Effective People”, karya Stephen Covey. Buku ini adalah salah satu buku yang sangat berpengaruh di dunia. Kabarnya, di era Pemerintahan Presiden AS Bill Clinton, semua karyawan Gedung Putih diwajibkan membaca buku ini. Dari buku ini pula kita mengenal istilah yang sekarang populer, antara lain “proaktif” dan “win-win solution”. Setahu saya, dua istilah ini memang dipopulerkan oleh Stephen R Covey. Sesuai dengan judul bukunya, Stephen memberikan rumus 7 kebiasaan yang sangat layak anda jalankan untuk meraih keberhasilan.


12 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Kebiasaan pertama: Jadilah proaktif. Dalam pembahasan topik marketing, manajemen, motivasi, bahkan soal politik, istilah proaktif sangat populer. Menurut Covey, hidup ini tidak terjadi begitu saja. Pilihan hidup adalah milik Anda. Anda dapat memilih kebahagiaan, kesedihan, ketegasan, keraguan, kesuksesan, kegagalan, keberanian, atau pun rasa takut. Sejatinya, semua hal itu pilihan Anda, bukan pemberian. Dengan bersikap proaktif, Anda mengambil tanggung jawab untuk hidup Anda sendiri. Ciri-ciri orang proaktif adalah tidak menyalahkan lingkungan, menyalahkan negara, menyalahkan orang tua, atau siapa pun. Hal ini disebabkan orang yang terbiasa proaktif menyadari bahwa dialah penentu masa depan. Kebiasaan kedua: Mulailah dengan tujuan akhir. Awal adalah akhir dari sesuatu, sedangkan akhir adalah awal dari sesuatu yang lain. Saat hendak melakukan sesuatu, lihatlah bagian ujungnya. Hidup ini tidaklah lama. Oleh sebab itu, apapun pekerjaan Anda, mulailah dengan memikirkan ujung perjalanan hidup. Renungkan dan tanyakanlah kepada diri sendiri: ketika meninggal nanti, Anda ingin dikenang sebagai apa? Bayangkan, siapa saja yang akan melayat dan apa yang akan mereka bicarakan. Apakah mereka yang hidup akan mengenang Anda sebagai orang yang baik, yang peduli pada sesama, atau orang yang hebat dalam pekerjaan? Cobalah pikirkan apalagi yang akan mereka kenang tentang diri Anda. Dengan cara ini, Anda bisa memulai hari ini dengan melakukan banyak perbaikan dalam pekerjaan maupun hubungan dengan keluarga dan lingkungan. Jadilah pemimpin bagi kehidupan Anda sendiri. Kebiasaan ketiga: Dahulukan yang utama. Ini berkaitan dengan manajemen waktu. Ketika Anda sudah membiasakan sikap proaktif dan memulai dengan tujuan akhir, menempatkan yang utama akan lebih mudah. Semua orang memiliki waktu 24 jam sehari. Siapakah yang efektif memanfaatkannya? Mereka adalah orang yang melakukan kebiasaan 1 sampai 3, yaitu proaktif, memulai dengan akhir, dan mendahulukan yang utama. Kebiasaan keempat: Berpikir menang-menang (win-win). Dalam hidup, kita terbiasa diajarkan cara berpikir menang-kalah. Jika kita berhasil, pesaing kita gagal. Kita menang, yang lain kalah. Kita seperti bermain game. Namun, berapa banyak yang benar-benar menyenangkan? Konsep win-win melihat kehidupan sebagai arena kooperatif, bukan kompetitif. Menangmenang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus berusaha mencari manfaat bersama dalam semua interaksi manusia. Kebiasaan kelima: Berusaha untuk memahami dulu, baru dimengerti. Kebiasaan ini terkait dengan kemampuan melakukan komunikasi.


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 13 Umumnya, kita lebih sering memaksa orang lain untuk memahami keinginan kita tanpa berusaha memahami orang lain. Tentu saja, kebiasaan ini harus diubah. Mulailah dengan memahami orang lain, niscaya orang lain akan mudah memahami kita. Intinya, jadilah pendengar yang baik agar orang lain bersedia sungguh-sungguh mendengarkan Anda. Kebiasaan keenam: Bersinergi. Sederhananya, sinergi berarti “dua kepala lebih baik dari pada satu”. Bersinergi merupakan kebiasaan kerjasama kreatif. Ini adalah kerja tim, keterbukaan pikiran, dan petualangan dalam rangka menemukan solusi baru untuk masalah lama. Ini adalah gagasan bahwa keseluruhan lebih besar dari pada jumlah bagian-bagian. Satu ditambah satu sama dengan tiga, atau enam, atau enam puluh, terserah mana yang Anda inginkan. Menghargai perbedaan akan benar-benar mendorong sinergi. Biasakanlah melihat perbedaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Kebiasaan ketujuh: Mengasah gergaji. Sudah bekerja banting tulang tetapi belum dapat menghasilkan sesuai harapan? Cobalah pikirkan. Barangkali cara Anda menyelesaikan masalah saat ini sama dengan 10 tahun lalu. Artinya, Anda perlu “mengasah“ gergaji. Mengasah gergaji berarti melestarikan dan meningkatkan aset terbesar yang Anda miliki, yakni Anda sendiri! Ini berarti memiliki program yang seimbang untuk pembaruan diri dalam empat bidang kehidupan, yaitu fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual. Dengan memperbaharui diri sendiri di empat bidang tersebut, Anda menciptakan pertumbuhan dan perubahan dalam kehidupan Anda sendiri. Mengasah gergaji membuat Anda segar sehingga dapat terus meningkatkan enam kebiasaan lainnya. Apa cita-cita Anda untuk 5 atau 10 tahun mendatang? Jika Anda sudah menemukan cita-cita, segeralah terapkan tujuh formula kebiasaan hebat karya Covey ini.***


14 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 15 Jika ingin merubah nasib, mulai dengan merubah kebiasaan karena kebiasaan adalah modal keberhasilan ~ Stephen R Covey 4 Melampaui Efektivitas Beberapa tahun setelah 7 Habits of Highly Effective People terbit, Stephen R Covey mengatakan bahwa dalam hidup ini, efektif saja rupanya tidak cukup. Ada satu hal luar biasa dalam hidup ini, yang akan menembus efektivitas seseorang, yaitu voice (suara hati, panggilan jiwa). Ia menyebut ini sebagai kebiasaan kedelapan. Stephen kemudian menulis buku berjudul The 8th Habits, kebiasaan kedelapan, sebagai penjelas pandangannya mengenai suara hati. Dikatakan, kebiasaan kedelapan dapat melampaui efektivitas dan menggapai keagungan dalam hidup. Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Bangun Dioro, pemilik Bangun Karso Farm di daerah Cijeruk, Bogor. Ia adalah seorang anggota TNI berpangkat Sersan yang mampu memanfaatkan waktu senggangnya untuk


16 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI mengembangkan peternakan kambing dan domba di kawasan seluas lebih dari 10 hektar dengan memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Pada masa kecil, ia adalah pemelihara kambing di kampung halamannya, di Jawa Tengah. Sejak tinggal di Bogor dan menjadi anggota TNI, kemampuannya dalam beternak kambing ia asah dengan melakukan magang di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi. Setelah mempraktikkan ilmunya, usaha peternakan kambingnya jauh lebih bagus dibandingkan saat ia memelihara kambing di kampung dulu. Ia semakin paham perbedaan kebutuhan nutrisi kambing perah, kambing pedaging, dan domba. Dengan begitu, ia dapat menyediakan pakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk menyediakan kambing sebagai hewan kurban, ia tahu kapan harus memulai memelihara kambing bakalan. Ia juga paham fermentasi pakan, hijauan mana yang mengandung sianida, juga soal biosekuriti serta bermacam penyakit yang mengancam kambing beserta solusinya. Singkat cerita, peternakan kambingnya semakin berkembang hingga mencapai ribuan ekor dan mampu memasok kambing ke lembaga amil zakat, panitia hewan kurban, maupun ke masyarakat umum. Ia pun dijuluki sersan kambing dan sersan berpenghasilan jenderal akibat kemajuan usahanya yang luar biasa. Berbagai penghargaan telah Bangun terima, baik tingkat kabupaten, propinsi, hingga nasional. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi banyak yang melakukan penelitian dan praktik kerja lapangan di lokasi peternakannya. Peternak dari berbagai penjuru tanah air banyak juga yang berguru kepadanya. Bahkan Presiden SBY pun menyempatkan diri menyambangi lokasi usahanya setelah mendengar popularitas Bangun Dioro sebagai anggota TNI yang mampu mengembangkan usaha peternakan kambing. Di kawasan Bangun Karso Farm, berbagai tanaman dikembangkan untuk kambing dan domba. Bangun menaman indigofera, tanaman asal Afrika, untuk kambing perah. Tanaman katuk, yang sangat populer di kalangan ibuibu menyusui, juga ia tanam untuk makanan kambing perah agar air susu kambingnya lebih produktif. Jenis kambing yang ia pelihara juga beraneka ragam, ada domba merino, domba garut, domba persilangan, kambing boer, kambing PE, dan jenis lainnya. Ia sangat lihai menjelaskan plus-minus memelihara berbagai jenis kambing dan domba. Dengan penerapan ilmu terkini, kambing perah Bangun Dioro mampu memproduksi 7 liter susu sehari. Ia juga memelihara kambing dengan


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 17 pakan ramuan khusus dari China sehingga menghasilkan daging kambing berkolesterol rendah. Bangun mengakui, apapun yang ia pikirkan adalah untuk kambing. “Saya mudah sekali mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk membuat kandang kambing, sedangkan untuk rumah sendiri sangat hitung-hitungan, hehehe....,” akunya. Begitupun dalam hal kendaraan. Ia memilih membeli mobil bak terbuka agar bisa membeli langsung dan mengangkut limbah pertanian yang bisa digunakan untuk makanan kambing saat berjalan-jalan. Hampir segala urusan Bangun dikaitkan dengan kambing. Di kesatuannya, ia membantu rekan-rekannya memelihara kambing. Begitu pula kepada masyarakat sekitar, ia membantu warga dalam bentuk kambing. Hidupnya sudah demikian menyatu dengan kambing. “Saya sendiri heran. Kalau ada tugas ke luar kota, saya telepon ke rumah, yang pertama kali ditanyakan ke istri saya adalah kabar kambingnya, bukan kabar keluarga. Sampai istri saya protes,” tambahnya setengah bercanda. Untuk yang satu ini, sekarang ia sudah mulai berlatih menanyakan kabar anak istri. Bangun Dioro mungkin belum membaca buku The 8th Habits karya Stephen R Covey. Namun, ia sudah melakukan apa yang disampaikan Covey di buku tersebut. Bangun sudah menemukan panggilan jiwanya, yaitu hidup di dunia dengan peran utama dalam pengembangan peternakan kambing. Covey menuturkan, siapa pun boleh saja sukses sampai ke ujung langit. Namun, jika ia tidak memenuhi panggilan jiwanya, dia bukan siapa-siapa. Bangun sudah menjadi “siapa” dengan mengembangkan peternakan kambing, berikut berbagai inovasinya. ***


18 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 19 Ingatlah bahwa kebahagiaan tidak tergantung pada siapa dirimu atau apa yang kamu miliki, tetapi sepenuhnya bergantung pada isi pikiranmu ~Dale Carnegie 5 Sudahkah Anda Bahagia ? Bulan Januari 2013 lalu, saya mendapat kesempatan mengikuti annual meeting dan jalan-jalan bersama seluruh karyawan PT Gallus Indonesia Utama ke Singapura. Bagi kami, ini adalah peristiwa penting. Mengapa penting? Pertama kali inilah perusahaan mengajak seluruh karyawan—mulai dari office boy hingga direksi, bahkan komisaris—berkumpul di negara tetangga yang terkenal maju, bersih, disiplin, dan penduduknya berpendapatan tinggi. Singapura adalah negara dengan pendapatan per kapita tertinggi nomor 8 di dunia, dengan pendapatan per kapita sebesar $49,700. Data yang saya peroleh menunjukkan bahwa dari 10 besar negara dengan pendapatan tertinggi, Qatar menduduki urutan teratas dengan pendapatan per kapita $80,900. Posisi selanjutnya Luxemburg $80,500; Bermuda $69,900; Jersey $57,000; Malta $53,400; Norwegia $53,000; Brunei $51,000; Singapura


20 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI $49,700; Cyprus $46,900; dan Amerika Serikat $45,800. Negara termiskin adalah Zimbabwe, yang berada di urutan 229 dengan pendapatan per kapita hanya $200. Sementara Indonesia berada di urutan 158 dengan pendapatan per kapita $3,700. Anda boleh membayangkan betapa bahagianya hidup di Qatar dengan pendapatan per orang $80.900 atau sekira Rp730 juta per orang per tahun (per orang, bukan per keluarga lho) atau hidup sebagai warga Singapura dengan pendapatan sekitar Rp400 juta per orang per tahun (kalau satu keluarga 4 orang, silakan dikalikan 4). Namun faktanya, pendapatan per kapita tidak berbanding lurus dengan tingkat kebahagiaan masyarakat. Pada Desember 2012 lalu, Gallup—lembaga riset internasional—merilis hasil survei mengenai persepsi kebahagiaan dari rakyat di 148 negara. Hasilnya cukup mencengangkan. Rakyat dari negara yang selama ini dianggap sebagai ‘negara makmur’ ternyata belum tentu bahagia. Sementara negaranegara berkembang di Amerika Latin dan Karibia seperti Panama, Paraguay, El Salvador, dan Venezuela justru berada di peringkat atas sebagai negara yang rakyatnya bahagia. Dari hasil survei itu pula diketahui bahwa tingkat kebahagiaan rakyat Indonesia berada di peringkat 19 dari 148. Meskipun dari segi pendapatan Indonesia menduduki peringkat 158, tetapi dari tingkat kebahagiaan posisi masyarakat termasuk sangat baik. Hasil survei Gallup menyebutkan bahwa 79% warga Indonesia merasa gembira hidup di negeri tercinta. Jerman dan Perancis di urutan 47. Adapun tingkat kebahagiaan masyarakat Singapura sangat mengejutkan, berada di peringkat 148, urutan paling bawah, alias negara dengan rakyat yang paling tidak bahagia. Survei tersebut menunjukkan, hanya 46% warga Singapura yang menjawab merasa gembira dengan hidupnya. Survei dari Gallup ini juga mengatakan warga Singapura adalah warga yang memiliki emosi paling datar di dunia. Pertanyaan survei mencakup soal memiliki tidur yang cukup dan nyenyak, sering tersenyum atau tertawa, memiliki banyak kegembiraan dalam hidup, ketersediaan waktu untuk berekreasi bersama keluarga, dan ragam pertanyaan lainnya. Sepertinya, dalam hidup warga Singapura—yang termasuk berpendapatan tertinggi di dunia itu—terlalu banyak hal yang harus


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 21 dipikirkan dan dikeluhkan. Wajar jika mereka merasa tidak banyak waktu untuk tidur, tidak bisa tertawa, tidak bergembira, dan sulit berekreasi bersama keluarga. Dari hasil survei terlihat bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Oleh karenanya, dalam urusan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan, warga Irak dan Afghanistan yang dilanda perang dan konflik berkepanjangan bisa mengalahkan Singapura. Sebanyak 50% warga Irak dan 55% warga Afganistan menyatakan hidup mereka bahagia. Bahkan berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Ipsos—perusahaan riset global, warga Indonesia merasakan kebahagiaan paling besar dibandingkan warga negara lain di dunia. Sebanyak 92% rakyat Indonesia menyatakan bahwa mereka “cukup bahagia” dan “sangat bahagia” hidup di Indonesia. Hebat, bukan? Melihat hasil survei ini, saya jadi ingat dua hal penting. Pertama, bahagia adalah pertanda bahwa kita bersyukur. Jika Anda berpenghasilan miliaran rupiah per tahun atau per bulan, tetapi belum merasa bahagia, sangat mungkin Anda belum mensyukuri apa yang telah Anda peroleh. Boleh jadi Anda sedang dikejar oleh ketakutan masa depan. Oleh karenanya, Anda perlu bertanya pada diri sendiri, sejatinya, apa yang Anda cari selama ini? Apakah hanya sekadar mencapai target? Mampukah Anda menikmati proses pencapaian target yang mungkin berliku-liku? Kedua, terkadang kita begitu kecewa dengan situasi Indonesia. Namun begitu, saat di luar negeri, kita akan merasa begitu rindu suasana Indonesia. Indonesia yang luas, Indonesia yang indah, dan Indonesia yang kaya dengan aneka ragam karya budaya. Pantaslah, jika disurvei mengenai kebahagiaan, saya akan menjawab “Saya bahagia hidup di Indonesia.” Bagaimana dengan Anda?***


22 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 23 Mengembangkan 6 Pemikiran Positif Pikiran manusia sebagai ladang yang subur. Pikiran positif seperti benih tanaman buah-buahan, sedangkan pikiran negatif seperti tanaman pengganggu ~ Karim Hajee Pembahasan mengenai kekuatan pikiran manusia selalu menarik. Stephen R Covey dan beberapa ahli psikologi menyampaikan saran agar kita hati-hati dalam memilih kata-kata saat menghadapi masalah. Pasalnya, katakata yang keluar dari mulut kita dapat mempengaruhi pikiran. Selanjutnya, pikiran mempengaruhi tindakan dan tindakan akan mempengaruhi hasil. Hasilnya, kata-kata yang negatif tidak akan membawa dampak positif bagi diri kita. Coba resapi respon dua orang ini saat menghadapi masalah yang sama. Respon orang pertama mengatakan, “Terus terang, ini sesuatu yang sulit bagi saya.” Sementara respon dari orang kedua, ”Saya coba mencari alternatifnya.” Dengan mudah kita bisa bayangkan, dampak lanjutan sikap kedua orang


24 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI tersebut. Sikap pertama berpotensi menghadapi kesulitan terus-menerus, sedangkan sikap kedua akan lebih mudah mendapatkan solusi atas masalah yang dihadapi. Saat menghadapi masalah pelik, yang disebut sebagai ‘buah simakalama’, ada orang yang dengan spontan mengatakan, ”Ini membuat saya jadi serba salah.” Ada juga yang mengatakan,” Saya sedang mencari sikap yang tepat.” Nah, cobalah mengingat, apakah Anda sering mendengar kata-kata ”serba salah”, “bingung”, dan sejenisnya? Mungkin Anda sendiri yang sering mengatakannya? Kata-kata itu akan membuat Anda menjadi sering serba salah dan bingung karena pikiran bawah sadar (subconsious mind) akan menggiring Anda ke dalam situasi situasi itu. Membiasakan diri memilih kata yang tepat akan merawat pikiran untuk berkembang positif. Karim Hajee, seorang pakar Psikologi Amerika Serikat, mengibaratkan pikiran manusia sebagai ladang yang subur. Pikiran positif itu seperti benih pohon buah-buahan yang Anda ingin tanam. Jika Anda merawat pikiran positif, benih “positif” akan bertunas dan menciptakan ”buah” yang Anda inginkan. Anda akan lebih banyak beruntung, lebih banyak berhasil, dan mencapai banyak tujuan. Bahkan, hal-hal yang dinilai tidak realistis pun bisa terjadi. Sebaliknya, pikiran negatif seperti tanaman penggangu alias gulma. Jika Anda membiarkan gulma ini tumbuh dalam pikiran, mereka akan bersaing dengan ”benih” positif yang ditanam. Apa yang terjadi ketika gulma bersaing dengan tanaman buah-buahan? Tentu, Anda mendapat lebih sedikit buah. Sementara itu, gulma perlahan menghancurkan kebun Anda yang subur. Jika Anda membiarkan pikiran negatif mengakar di dalam pikiran, hal-hal positif akan sulit diraih dan Anda akan kesulitan mencapai cita-cita. Semua pikiran negatif hanya akan menarik lebih banyak hal negatif ke dalam kehidupan dan membuat Anda semakin sulit untuk berhasil. Tak cukup memelihara pikiran positif, di sinilah letak penting melatih pikiran bawah sadar untuk menyingkirkan pikiran negatif. Jika dibiarkan, pikiran negatif dapat dengan cepat menghapus semua pemikiran positif dan membuat kehidupan menjadi semakin sulit. Pikiran positif perlu dirawat dan dikembangkan, bukan hanya dengan kata-kata. Ada beberapa cara yang membuat pikiran menjadi lebih positif.


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 25 Pertama: ubah bahasa tubuh. Bahasa tubuh yang buruk dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan diri sehingga dalam keadaan emosional, memiliki pikiran negatif menjadi sesuatu yang normal. Duduk tegak dengan penuh percaya diri dan tersenyum merupakan cara untuk membuat pikiran lebih segar dan positif. Kedua: luangkan waktu untuk menenangkan pikiran. Dengan banyaknya pikiran yang seperti berlomba di kepala Anda, akan menjadi sulit untuk mengendalikan pikiran yang muncul – terutama pikiran negatif. Cobalah untuk memperlambatnya. Caranya luangkan waktu satu atau beberapa menit untuk melepaskan “urusan dunia”, maka pikiran akan segar kembali. Berdoa dan bersembahyang adalah salah satu langkah untuk mengurangi pikiran negatif dan mengembangkan pikiran positif. Ketiga: cobalah untuk kreatif. Munculnya pikiran negatif bisa dinetralkan dengan menghabiskan beberapa waktu untuk melaukan kegiatan kreatif, misalnya menggambar, menulis, melukis, menyanyi, atau karya kreatif lainnya. Kreativitas dapat terasa seperti pembebasan. Ketika emosi disalurkan melalui karya seni, Anda membersihkan dan mengeluarkan energi negatif dari sistem tubuh, sekaligus pikiran Anda. Keempat: jalan-jalan. Terkadang, pikiran kita merupakan produk dari lingkungan di mana kita berada. Misalnya, jika dikelilingi dengan orangorang negatif, Anda mungkin akan mulai berpikir negatif. Menghindari lingkungan negatif dapat sangat membantu. Ambil waktu untuk berjalan-jalan sendirian, menjauhi suasana sehari-hari. Pergilah ke suatu tempat yang dapat mengangkat suasana hati seperti taman atau museum. Waktu yang dihabiskan untuk menjauhkan diri dari beragam pengaruh negatif bisa membawa Anda pada ketenangan pikiran. Kelima, buat daftar apa saja yang bisa Anda syukuri. Terkadang dalam hidup sehari-hari, kita kehilangan fokus pada semua hal yang telah berjalan dengan baik. Ketika kita bekerja setiap hari dengan lancar, kita menganggapnya hal yang biasa. Padahal, itu semua anugerah yang harus disyukuri. Tak peduli seberapa kecil anugerah yang pernah Anda dapatkan, buatlah daftar semua hal yang bisa Anda syukuri. Dengan begitu, Anda akan menyadari bahwa diri Anda memiliki segudang hal yang positif. ***


26 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


KARAKTER, MOTIVASI, TINDAKAN & KEPEMIMPINAN 27 Membingkai Ulang 7 Peristiwa Manusia akan lebih tenang dan bahagia hidupnya jika mampu membingkai ulang sebuah kejadian menjadi lebih positif dan bermanfaat Ia lahir dari keluarga yang kurang mampu. Walaupun demikian, di antara saudara-saudaranya, hanya dirinya yang bisa bersekolah hingga jenjang yang tinggi. Itu bisa terjadi karena ada salah satu pamannya di Jakarta yang mengajaknya tinggal bersama. “Karena kebaikan beliau itulah saya bisa bersekolah hingga jenjang SLTA dan kemudian saya bisa membiayai kuliah dari usaha saya sendiri,” kata Riyadin, seorang produsen susu sari kedelai di Bekasi, yang mengawali usahanya dengan usaha percetakan skala kecil ketika masih sekolah, sebagaimana ditulis Harian Bernas, Yogyakarta. Riyadin memulai usaha dengan belajar sablon sejak masih sekolah. Tidak ada yang mengajarinya teknik pemasaran. Hanya dengan bermodal semangat, ia melakukan pemasaran dengan cara menawarkan cetakan kartu nama kepada guru-guru di sekolah dan menjual stiker hasil sablon kepada temantemannya di sekolah.


28 MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI Tidak ada pesanan dalam jumlah besar dan hanya beberapa saja yang terjual. Namun, bagi Riyadin, hasil penjualan itu merupakan capaian yang luar biasa. Bahagia rasanya, hingga ia bisa berkenalan dengan pemilik sebuah sekolah ketika mengantarkan pesanan berupa baju-baju seragam sekolah buatan pamannya. Ketika memasuki halaman sekolah itu, terbersit ide di benaknya, “Sebuah sekolah, yang berhubungan dengan buku dan alat pendidikan, pasti membutuhkan produk-produk cetakan.” Selanjutnya, ia memberanikan diri mengajukan penawaran kepada pemilik sekolah. Tak disangka, responnya positif. Pemilik sekolah itu memintanya menyebutkan barang cetakan apa saja yang bisa ia buat. Riyadin gelagapan, bingung, dan hampir tak bisa menjawab. Sebenarnya, ia belum banyak tahu tentang jenis-jenis pekerjaan cetakan. Untuk menutupi kebingungannya, ia pun asal menjawab, “Cetakan apa saja bisa saya kerjakan, Pak.” Dari pemilik sekolah itulah ia mendapatkan pesanan barang cetakan senilai Rp250.000. Ketika barang cetakan jadi dan siap dikirimkan, ia menjadi bingung karena harus mengangkat barang yang cukup berat, kurang-lebih 40 kg! Ia harus membawanya dengan menaiki kendaraan umum karena tak memiliki kendaraan sendiri. Bahkan beberapa kali ia disumpah-serapah orang karena mengganggu kenyamanan mereka di angkutan umum. Turun dari angkot, ia pun menuju lokasi pengiriman. Barang cetakan ia angkat dengan berjalan kaki. Jari-jari tangannya melepuh. Ingin rasanya menyetop ojek motor untuk mengantarkan menuju lokasi pengiriman, tetapi uang tak mencukupi. Sambil merasakan sakit, ia berbicara dalam hati, “Ya Allah, untuk pekerjaan senilai Rp250 ribu saja seberat ini proses yang harus saya lalui.” Sejurus kemudian ia tersadar, ia tidak boleh mengeluh. Buru-buru ia mengubah “makna” dalam pikirannya. Ia teriakkan keras-keras dalam hati, “Oh, bukan, ya Allah. Ini bukan 250 ribu. Tapi ini adalah seperempat juta. Ini jutaan ya Allah, bukan ratusan ribu. Saya jutawan muda, ya Allah!” Ajaib. Setelah kejadian tadi, semangatnya muncul kembali dan ia pun langsung mengangkat dan mengantar barang tersebut sampai tujuan. Langkah kakinya terasa lebih ringan. Lega rasanya ketika pembayaran ia terima. Lebih membahagiakan lagi, pekerjaan demi pekerjaan dari sekolah tersebut dipercayakan kepadanya. Sampai pada saat penerimaan siswa baru tahun


Click to View FlipBook Version