yang dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa
dari tumbuhan paku.
Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati
dari faktor bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang
menjadikannya sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal
mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu
menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon inangnya.
Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang serupa dengan tanaman
anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada suatu pohon dengan
obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan beberapa bahan lain
untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi
tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditempelinya sebab tidak menyita
cadangan makanan dari tanaman yang ditempelinya.
3) Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka
keduanya akan mendapatkan manfaat. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak
melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi
begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-
kupu dengan tanaman kamboja. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan
sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga kamboja sebagai organ
reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga kamboja, kakinya
akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga kamboja. Sehingga
mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan
pada bunga kamboja.
Semut hitam adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman
buah seperti pohon waru, pohon jati dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan
semut ini sangat mengganggu karena sering menggigit kita secara tiba-tiba. Namun
keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini
dikarenakan semut hitam akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang
merusak tanaman. Semut hitam memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut hitam. Serangga kecil ini pun
tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang
tumbuhan.
Selain kupu-kupu dan semut hitam juga terdapat serangga lain seperti lebah
yang bisa membantu proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah
biasanya hinggap pada bunga jengger karena ingin memperoleh madu atau nektar
sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan
pada bunga bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga jengger diuntungkan
dengan kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara enceng gondok dan ikan
komet. Ikan komet merasa terlindungi dari pemangsa dan panasnya sinar matahari
dengan bersembunyi di tanaman enceng gondok. Ikan komet juga bisa leluasa
berkembang biak karena telur-telurnya bisa disembunyikan di akar enceng gondok.
Sedangkan enceng gondok sendiri mendapat untung bisa mendapatkan air dengan
kadar nutrisi yang tinggi dari ikan.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.
Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini
sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali
ini, burung jalak akan mencari makanannya yang berupa kutu yang banyak
ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang
membersihkan dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak
tersebut. Hal ini dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang
terdapat pada tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain.
Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya.
Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan inangya ( tumbuhan yang
ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang
ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan
atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup
bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.
J. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, et all,. 2008. Biology. San fransisco: Pearson Benjamin
Cummings.
Dwidjoseputro. 1994.Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta :
Erlangga.
Rumanta, M, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Susanto P.,dkk. 2004.Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat
Jkimball.http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.ht
ml (diakses tanggal 10 Oktober 2020)
Marietta College. 2008. Symbiosis. www.marietta.edu (diakses tanggal 10
Oktober 2020)
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Sulitnya mendapatkan gambar kleper yang hinggap di tanaman pucuk merah,
setiap mau difoto langsung terbang.
Sulitnya mendapatkan gambar kutu pada kucing yang sangat kecil sedangkan
kucingnya suka gerak-gerak
Sulitnya mendapatkan tanaman tali putri pada musim kemarau.
Saat ingin mengambil gambar lebah dan kupu-kupu yang hinggap di tanaman.
Pada musim pancaroba seperti saat ini tumbuhan paku yang hidup di pohon jati
kebanyakan pada mati.
Ketika hendak memfoto burung jalak yang sedang hinggap pada kerbau.
L. FOTO PRAKTIKUM
1) Simbiosis Parasitisme
Jamur pada Kucing Pohon Mangga dengan benalu
Kleper dengan tanaman pucuk Teh-tehan dengan tali putri
merah
Kutu pada Kucing
2) Simbiosis Komensalisme
Anggrek dengan Pohon Sawo Tumbuhan paku dan pohon jati
Sirih dan tumbuhan inangnya Tumbuhan Paku Tanduk Rusa dan
Inangnya
3) Simbiosis Mutualisme
Kupu-kupu dengan Tanaman Enceng gondok dan ikan komet
Kamboja
Semut hitam dan tanaman jati Kerbau dan burung jalak
Lebah dan tanaman bunga jengger
TUTOR SURAKARTA,15 Oktober 2020
PRAKTIKAN
SITI LATIFAH, M.Pd
NIP. 197211051998022001 MUHAMMAD EFENDI
NIM. 857807197
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
SISTEM PENCERNAAN
MANDIRI
Nama : Muhammad Efendi
NIM : 857807197
POKJAR :PGSD SI (BI) 2020 KELAS B
UPBJJ SURAKARTA
2020
MODUL 3 KP 3
A. JUDUL PERCOBAAN : PENCERNAAN MAKANAN
B. TUJUAN PERCOBAAN :
Dapat mengurutkan bagian sisitem pencernaan
C. ALAT DAN BAHAN :
1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis
D. LANDASAN TEORI :
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :
a. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar
atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
b. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan makanan dari zat
yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-
alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita
makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi.
Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
(hepar), dan pankreas.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok:
Saluran pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran
pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap
bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah :
mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan
dibuang keluar tubuh melalui anus.
Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan
kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar
ludah, hati dan pankreas.
Organ sistem pencernaan makanan anatara lain:
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air
liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan
ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan
efisien. Gigi dapat dibedakan atas tiga macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham.
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva)
2. Kerongkongan (oesofagus)
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju
lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Melalui kerongkongan
makanan didorong masuk ke dalam lambung dengan gerak peristaltik.
3. Lambung
Lambung ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang (± 8,5 meter).
Terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a. doudenum atau usus duabelasjari, panjangnya ± 0,25 m
b. jejenum atau usus kosong, panjangnya ± 7 meter
c. ileum atau usus penyerapan, panjangnya 1 meter
Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara
enzimatis. Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena
mengandung HCl. Akibatnya akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk mengeluarkan
getah usus.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk
banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
6. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus.
Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot
dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta
rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
E. PROSEDUR PERCOBAAN :
Cara kerja :
1. Memperhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir
modul ini
2. Mengurutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Menuliskan bagian- bagian tadi pada lembar kerja
4. Menyimpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.
F. HASIL PENGAMATAN :
Hasil dari pengamatan sistem pencernaan pada manusia dari rongga mulut hingga anus.
Gambar Sistem pencernaan manusia
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN :
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2. Enzim apa saja yang dihasilkan organ-organ tersebut?
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
Jawaban :
1) Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu: mulut, lambung, usus
halus.
2) Enzi yang dihasilkan organ pencernaan:
a) Mulut , terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan enzim ptyalin.
b) Lambung menghasilkan asam klorida, pepsin dan rennin
c) Usus halus tempat 3 muara saluran, dari saluran pancreas menghasilkan enzim
lipase, amylase dan tripsin. Hati menghasilkan getah empedu, dinding usus halus
menghasilkan enzim maltose, lactose, sucrose , tripsin dan enreokinase.
3) a) Enzim ptyalin, berfungsi untuk mengubah makanan yang mengandung zat
karbohidrat menjadi menjadi gula sederhana (maltose).
a)
b) Asam klorida, berfungsi membunuh kuman yang masuk bersamaan makanan yang
dimakan
c) Enzin pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton
d) Enzim rennin, berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein).
e) Amylase berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltose
f) Lipase berfungsi mengumah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
g) Tipsin , berfungsi mengubah protein dan pepton menjadi asam amino
h) Maltose, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
i) Sukrosa , berfungsi mengubah sucrose menjadi glukosa dan fruktosa.
j) Lactose, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
k) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
l) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen ( enzim yang dihasilkan
pancreas) menjadi tripsin
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan mengenai sistem pencernaan pada manusia
yaitu :
a. Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari mulut, kerongkongan , lambung, usus
halus ,usus besar dan anus.
b. Kelenjar pencernaan yang terdiri dari
1) Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptyalin, yang berfungsi untuk mengubah
makanan yang mengandung zat karbohidrat menjadi menjadi gula sederhana
(maltose).
2) Lambung menghasilkan
- Asam klorida, berfungsi membunuh kuman yang masuk bersamaan
makanan yang dimakan
- Enzin pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton
- Enzim rennin, berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein).
3) Usus halus merupakan tempat bermuaranya 3 saluran yaitu dari lambung,
saluran pancreas dan saluran empedu (hati)
- Pankreas menghasilkan getah yang mengandung enzim- enzim :
a. Amylase berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltose
b. Lipase berfungsi mengumah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
c. Tipsin , berfungsi mengubah protein dan pepton menjadi asam
amino
- Empedu dihasilkan hati, fungsi getah empedu mengemulsikan lemak.
- Dinding-dinding usus halus juga menghasilkan ensim-enzim:
1. Maltose, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
2. Sukrosa , berfungsi mengubah sucrose menjadi glukosa dan
fruktosa.
3. Lactose, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen ( enzim yang
dihasilkan pancreas) menjadi tripsin.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa
proses pencernaan makanan pada manusia dibagi menjadi dua yaitu proses secara
mekanik dan kimiawi
alat pencernakan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, dkk (2019). Praktikum IPA di SD . Modul 1 .Tangerang: UT
Saktiyono (2004). IPA BIOLOGI 2, Esis
Sulistyanto, Heri. Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 SD/MI. Buku Sekolah
Elektronik (BSE). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Dalam melakukan percobaan ini kami tidak mengalami kesulitan
L. FOTO PRAKTIKUM
Persiapan Alat dan Bahan
Pengamatan Sistem Pencernaan Manusia
TUTOR SURAKARTA,21 Oktober 2020
PRAKTIKAN
SITI LATIFAH, M.Pd
NIP. 197211051998022001 MUHAMMAD EFENDI
NIM. 857807197
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
MODUL 5: KALOR, PERUBAHAN WUJUD ZAT
DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
(MANDIRI)
NAMA DISUSUN OLEH:
NIM : MUHAMMAD EFENDI
KELAS : 857807197
: 1 B PGSD SI (BI) Kelas B
UPBJJ SURAKARTA
2020
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1: KONDUKSI
I. JUDUL PERCOBAAN
“Konduksi”
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.
Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas
dari api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada
perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.
II. TUJUAN
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.
III. ALAT DAN BAHAN 1 buah.
1. Tripot 1 buah.
2. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
3. Cakram konduksi secukupnya
4. Lilin warna/malam
IV. LANDASAN TEORI
Konduksi panas atau konduksi termal adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi
terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi
akan melepaskan kalor, sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, hingga
tercapai kesetimbangan termal.
Konduksi merupakan suatu perpindahan panas yang melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Dalam arti, perpindahan Panas (kalor) pada suatu zat itu tidak
disertai dengan adanya perpindahan pada partikel-partikelnya.
Benda yang terbuat dari logam akan terasa panas, hangat jika benda tersebut dipanaskan,
contohnya:
1. Knalpot motor yang menjadi panas pada saat mesin motor dihidupkan.
2. Mentega yang dipanaskan pada wajan yang menjadi meleleh disebabkan karena panas.
3. Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak
4. Air akan mendidih pada saat dipanaskan dengan menggunakan panci logam dan
sejenisnya
5. Memasak air dengan menggunakan panci logam. Panas panci yang berasal dari kompor
yang digunakan saat memasak.
6. Membuat kopi atau lain sebagainya minuman panas
7. Membakar besi, logam, dan juga sejenisnya
8. Saat menyetrika baju, panas yang berasal dari setrika berpindah ke baju karena
digosokkan dengan secara langsung sehingga baju tersebut menjadi hangat.
9. Pada saat memegang gelas yang panas, maka telapak tangan kita juga akan menerima
panas dari gelas tersebut.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengambil empat bagian lilin /malam dan meletakkan masing-masing di ujung logam
pada cakram konduksi.
2. Meletakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Memanaskan cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Memperhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9
VI. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin
No Jenis bahan Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair
pertama kedua ketiga keempat
1 Besi V
2 Tembaga V
3 Aluminium
V
VII. PERTANYAAN
1. Sebutkan diantara keempat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar
panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
Yang paling baik menghantarkan panas adalah tembaga, sebab tembaga yang paling
cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
Jawab : Dari ketiga bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat
tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan
dengan singkat dan jelas!
Yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab tembaga lebih cepat terurai
bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkan panas, sedangkan kayu
sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.
Jawab: Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga,
sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat
isolator daripada konduktor.
3. Mengapa logam-logam tersebut diatas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yang
singkat,padat dan jelas!
Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yang
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga
logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.
Jawab : Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena
sifatnya yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya,
sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.
VIII. PEMBAHASAN
Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang sama dari api
lilin tetapi daya hantar kalor ketiganya berbeda. Pemanasan pada ujung zat menyebabkan
partikel-partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi
kinetiknya bertambah. Partike-partikel yang energi kinetiknya lebih besar ini memberikan
sebagian energi kinetic kepada partikel tetangganya melalui tumbukan sehingga partikel-
partikel ini memiliki energi kinetic lebih besar. Demikian pemberian energi kinetik ke
tetangganya terus sampai mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan
kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor
dibutuhkan beda suhu yang tinggi di antara kedua ujung. Dalam logam, kalor dipindahkan
melalui elektron- elektron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang
dipanaskan, energi elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron bebas mudah
berpindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat diberikan ke elektron-elektron lain
yang letaknya berjauhan melalui tumbukan. Dengan cara ini kalor berpindah lebih cepat.
Semua kawat yang dipakai dalam praktikum ini memindahkan kalor dengan cara ini.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga
lilin cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi. Lilin mudah
meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini
disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor).
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia.
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan konduksi.
XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Pecobaan Konduksi
Tahap
Awal
Menyiapkan Alat dan bahan
Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir
Mencatat hasil pengamatan
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 2: KONVEKSI
I. JUDUL PERCOBAAN
“Konveksi”
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini
terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat
yang panas dan bagian zat yang dingin.
II. TUJUAN
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.
III. ALAT DAN BAHAN 1 buah.
1. Kotak konveksi 2 buah.
2. Lilin 2 lembar.
3. Kertas karton
IV. LANDASAN TEORI
Konveksi adalah Kalor atau panas dapt berpindah melalui suatu zat yang disertai
perpindahan partikel tersebut .
Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara
bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.
Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat perantaranya
itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga mengakibatkan kalor
merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi pada zat cair dan juga gas
(udara/angin).
10 Contoh Konveksi :
1. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
4. Gerakan balon udara.
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
6. Ketika kita merebus kacang hijau pada saat airnya sudah memdidih maka ada pergerakan
naik turun dari kacang hijau.
7. Pada saat kita merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga yang
dingin turun.
8. Terjadinya angin darat serta jugaangin laut, karena adanya suatu perbedaan pada suhu di
daratan danjuga tentu di lautan.
9. Saat memanaskan air, air akan terlihat seperti diaduk. Itu disebabkan karena, air yang
paling bawah akan pertama kali lebih dulu panas dan juga menjadi akan menjadi lebih
ringan sehingga saat berpindah ke atas.
10. Proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air tersebut
berpindah secara bersamaan dengan mengalirnya air panas itu ke es batu.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6
cm, tinggi 15 cm.
2. Membuat cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
3. Mengusahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik teba
4. Memperhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
5. Membuat asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar
asap.
6. Mendekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.
VI. HASIL PENGAMATAN
1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi
tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi
karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan
udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.
VII. PERTANYAAN
1. Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada tungku? Beri
penjelasan secara singkat serta gambarkan proses alur aliran asap kertas!
2. Apa fungsi lilin pada kotak konduksi?
VIII. PEMBAHASAN
1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses
pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi
sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti
percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1,
kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas karena nyala lilin sehingga
udaranya bertekanan tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan asap keluar melalui
cerobong 2.
2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna
untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu
mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.
IX. KESIMPULAN
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena
perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan
molekul/partikel zat tersebut.
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan konveksi.
XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Percobaan Konveksi
Tahap
Awal
Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 3: KONVEKSI DALAM AIR
I. JUDUL PERCOBAAN
“Konveksi dalam air”
Peristiwa konveksi dapat juga ditunjukan pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan
air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukan bagaimana
pergerakan konveksi dalam air terjadi.
II. TUJUAN
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi didalam zat cair ( air )
III. ALAT DAN BAHAN
1. Bejana kaca 1 buah
2. Serbuk Gergaji secukupnya
3. Tripot 1 buah
4. Busen/Lampu Spiritus1 buah
5. Kasa 1 buah
IV. LANDASAN TEORI
Konveksi adalah proses berpindahnya kalor akibat adanya perpindahan molekul-molekul
suatu benda. Biasanya kalor berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi menuju tempat yang
bersuhu rendah.
Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara
bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.
Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat perantaranya
itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga mengakibatkan kalor
merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi pada zat cair dan juga gas
(udara/angin).
10 Contoh Konveksi :
1. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
4. Gerakan balon udara.
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
6. Ketika kita merebus kacang hijau pada saat airnya sudah memdidih maka ada pergerakan
naik turun dari kacang hijau.
7. Pada saat kita merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga yang
dingin turun.
8. Terjadinya angin darat serta jugaangin laut, karena adanya suatu perbedaan pada suhu di
daratan danjuga tentu di lautan.
9. Saat memanaskan air, air akan terlihat seperti diaduk. Itu disebabkan karena, air yang
paling bawah akan pertama kali lebih dulu panas dan juga menjadi akan menjadi lebih
ringan sehingga saat berpindah ke atas.
10. Proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air tersebut
berpindah secara bersamaan dengan mengalirnya air panas itu ke es batu.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengisi bejana dengan air sampai hampir penuh.
2. Mencampur sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3. Memanaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
4. Mengamati serbuk – serbuk dalam bejana sebelum dan saat mulai dipanaskan dan
seterusnya. Mencatat perubahan apa saja dan pergergerakan apa saja yang terjadi dalam
bejana.
5. Mencatat hasil pengamatan dan kesimpulan
VI. HASIL PENGAMATAN
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk
gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk
gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada
dipermukaan air.
2. saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji
tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas
berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.
VII. PERTANYAAN
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk-serbuk tersebut?
Jawab:
Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji
didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas
berputar terus.
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan
dengan menggunakan hubungan volume, massa, massa jenis, dan kaitannya dengan
suhu T.
Jawab:
Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:
Φ = hxAx t
t
Keterangan :
h = Koefisien konveksi
t = Perbedaan suhu
Φ = Massa
VIII. PEMBAHASAN
1. Yang terjadi serbuk – serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti
aliran air yaitu dari bawah keatas berputar terus
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, maka diketahui bahwa setelah air di panasi maka
serbuk yang awalnya di dasar bergerak menuju atas/mengambang. Dan serbuk yang
tadinya ada diatas /mengambang bergerak menuju dasar air. Semua itu dikarenakan adanya
perpindahan kalor dari suhu yang tinggi menuju suhu yang rendah. Sehingga serbuk yang
didasar karena kena panas maka naik menuju air yang lebih dingin.
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa
konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang
panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas
begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan konveksi dalam air.
XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Pecobaan Konveksi Dalam Air
Tahap
Awal
Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 4: RADIASI
I. JUDUL PERCOBAAN
“Radiasi”
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak memerlukan zat
perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang hampa udara. Bila radiasi datang
pada suatu benda, maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas
yang mengenainya.
II. TUJUAN
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan perantara dengan
melakukan percobaan termoskop.
III. ALAT DAN BAHAN Jumlah
Alat dan Bahan 2 buah.
1 buah.
1. Bola lampu pijar yang sudah mati 1 buah.
2. Papan triplek ukuran (15 x 30) cm secukupnya.
3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 20-25 cm.
4. Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.
5. Selang plastik kecil diameter ± 1/2 cm 1 buah.
6. Zat pewarna merah/biru
7. Statis/dudukan
IV. LANDASAN TEORI
Radiasi panas terjadi sama sekali tidak memerlukan zat perantara. Radiasi dapat terjadi
dalam gas maupun ruang hampa udara. Bila radiasi datang pada suatu benda, maka benda itu
akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor atau panas yang mengenainya.
Kemampuan benda memancarkan radiasi sebanding dengan kemampuannya untuk
menyerap radiasi, penyerap yang baik juga merupakan pemancar yang baik dan sebaliknya.
Suatu benda pada temperature yang sama dengan lingkungannya harus menyerap dan
memancarkan radiasi dengan laju yang tepat sama. Bilamana suatu benda lebih panas
dibandingkan dengan lingkungannya, benda itu lebih banyak memancarkan radiasi daripada
menyerapnya. Perbedaan ini disebut deteksi. Penyerap sempurna disebut benda hitam dan
merupakan radiator sempurna pula. Permukaan mengkilat memancarkan sedikit radiasi,
namun permukaan ini juga menyerap sedikit radiasi yang jatuh padanya. Permukaan gelap
menyerap hamper semua radiasi yang jatuh padanya.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mencatat dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu
lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2. Memasukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Menyusun pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Mengamati pergerakan cairan dalam selang plastik ke kanan atau ke kiri
5. Mencatat kesimpulan dan pemabahasan .
VI. HASIL PENGAMATAN
Membuat rangkaian seperti gambar pada modul, lampu berwarna hitam dan putih
dihubungkan dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan
triplek. Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran
/radiasi sinar matahari. Setelah kedua lampu bohlam tersebut disinari atau terkena sinar
matahari atau panas, cairan berwarna mendekat kearah bohlam atau lampu yang
berwarna putih. Cairan tersebut bergerak kearah bohlam berwarna putih karena telah
terjadi perpindahan panas secara radiasi. Bohlam hitam merupakan penyerap kalor atau
panas yang baik sedangkan bohlam putih merupakan penyerap kalor atau panas yang
buruk sehingga kalor atau panas yang datang dari sinar/cahaya matahari dapat diserap
dengan baik oleh bohlam berwarna hitam, hal ini menyebabkan cairan bergerak kearah
bohlam berwarna putih. Terdapat hubungan antara tekanan, volume, dan suhu. Suhu
Bohlam hitam lebih besar dibandingkan suhu bohlam putih (bohlam hitam penyerap
kalor yang baik) sehingga tekanan (P) bohlam hitam lebih besar dibandingkan dengan
bohlam putih. Suhu yang tinggi ini menyebabkan tekanan bohlam hitam yang tinggi pula
sehingga mendorong cairan berwarna ke arah bohlam yang berwarna putih.
VII. PERTANYAAN
1. Kemanakah pergesaran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari?
Mengapa demikian! Beri penjelasan secara singkat!
2. Apa yang anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?
VIII. PEMBAHASAN
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah lampu
putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih tinggi
dari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau meningkatkan
tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas sehingga udara
didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian rupa agar dapat
membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor
IX. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan:
Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor.
Telah terjadi pancaran radiasi (perpindahan panas tanpa melalui perantara) pada
termoskop tersebut.
Benda yang berwarna hitam merupakan penyerap kalor atau panas yang baik dan
benda yang berwarna putih merupakan penyerap kalor yang buruk.
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan radiasi.
XII. LAMPIRAN Dokumentasi Pecobaan Radiasi
Tahap
Awal
Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
MODUL 9: BUMI DAN ALAM SEMESTA
(MANDIRI)
NAMA DISUSUN OLEH:
NIM : MUHAMMAD EFENDI
KELAS : 857807197
: 1 B PGSD SI (BI) Kelas B
UPBJJ SURAKARTA
2020
KEGIATAN PRAKTIKUM
PANAS MATAHARI
I. JUDUL PERCOBAAN
“Panas Matahari”
II. TUJUAN
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas
III. ALAT DAN BAHAN
1. 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember)
2. Termometer 0 – 1000
3. Lempeng plastik transparan.
4. Stopwatch
IV. LANDASAN TEORI
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu :
konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah
perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam
proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat
merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas memancar tanpa
zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada
suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan.
Makin panas air maka rambatannya makin tinggi .
Matahari adalah sumber energi yang memancarkan energi sangat besarnya ke permukaan
bumi. Permeter persegi permukaan bumi menerima hingga 1000 watt energi matahari.
Sekitar 30% energi tersebut dipantulkan kembali luar angkasa, dan sisanya diserap oleh
awan, lautan, dan daratan. Untuk melukiskan besarnya potensi energi surya, energi surya
yang diterima bumi dalam waktu satu jam saja setara dengan jumlah energi yang digunakan
dunia selama satu tahun lebih.
Kebutuhan sel surya dunia terus meningkat, terutama setelah permasalahan lingkungan
menjadi semakin parah akibat penggunaan energi fosil dan bencana nuklir.
Pemanfaatan sel surya dunia saat ini untuk membangkitkan listrik dengan skala besar, yang
membutuhkan lahan terbuka luas. Untuk membangkitkan listrik dari sel surya 1 MW
membutuhkan lahan sekitar 2 hektar.
Di samping pada lahan terbuka, peluang pemanfaatan sel surya lain adalah atap rumah
(rooftop) yang potensinya cukup besar. Apabila di atap rumah dipasang sel surya dengan
luas atap 20 meter persegi, dengan efisien 40 persen, dapat menghasilkan daya listrik sekitar
8000 watt (peak). Daya listrik tersebut sudah mencukupi kebutuhan sebuah rumah mewah.
Permasalahannya sekarang adalah harga listrik dari panel surya masih lebih mahal daripada
harga listrik yang berasal dari energi fosil.
Saat ini investasi untuk membangkitkan daya listrik sebesar 1 (satu) watt dari sel surya
sekitar 2 dollar AS. Harga energi listrik yang dihasilkan kurang dari 20 sen dollar AS per
kWh. Dunia memprediksi bahwa pada 2030 harga listrik dari sel surya akan lebih murah
dari harga listrik dari energi fosil.
Untuk pemakaian khusus, saat ini listrik dari sel surya sudah bisa lebih ekonomis, misalnya
untuk penggunaan di daerah terpencil, sebagai pengganti pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD).
Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari
menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya atau
sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian
dan perikanan, memasak (kompor surya), dan memanaskan air. Sedangkan sel surya
merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan
efek fotoelektrik. Dengan teknologi sel surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi
energi listrik yang bisa digunakan untuk berbagai hal.
Dengan potensinya yang sangat besar tersebut, energi surya diyakini menjadi sumber energi
utama di masa depan. Apalagi dengan beberapa keunggulan energi surya seperti energi
surya merupakan sumber yang hampir tak terbatas dan ramah lingkungan. Yang hingga kini
masih menjadi kendala adalah teknologi sel surya dan media penyimpanan yang masih
sangat mahal dan memiliki kemampuan yang terbatas.
Penggunaan sel surya di Indonesia sudah dimulai lebih dari 20 tahun lalu, dikenal dengan
Program Solar Home System (SHS) yang dilakukan oleh BPPT dan beberapa kementerian.
SHS dipasang di puluhan ribu rumah di pedesaan sebesar 50 Wp (watt peak), dengan gratis.
Juga, Program Desa Mandiri Energi dan program PLN 1.000 pulau, telah dibangun
beberapa pembangkit listrik tenaga solar cell (PLTS), terutama di daerah atau di pulau
terpencil.
Di samping itu, sudah ada beberapa daerah yang menggunakan panel surya untuk
penerangan jalan. Jadi, kebutuhan (pasar) domestik panel surya sudah cukup besar untuk
dapat berkembangnya industri PV di Indonesia. Tetapi, saat ini sebagian besar kebutuhan
domestik tersebut masih dipasok dari impor.
Dalam Kebijakan Energi Nasional yang baru (KEN-2050) dinyatakan bahwa pembangunan
dan pemanfaatan energi terbarukan (termasuk energi surya) menjadi prioritas. Pada 2025,
target bauran energi nasional minimal 23 persen berasal dari energi terbarukan dan pada
2050 minimal 31 persen.
Jika dilihat dari potensi dan besarnya kebutuhan nasional, besaran target tersebut bukanlah
angka yang sulit dicapai, asal saja perencanaan dan penggunaan dana pemerintah dapat
dimanfaatkan dengan efektif dan efisien, tidak lagi terjadi kebocoran dana dan inkonsistensi
dalam kebijakan.
Sebenarnya sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk pemanfaatan sel surya, yang
sudah menghabiskan banyak dana dan upaya selama ini, tetapi belum berhasil seperti yang
direncanakan. Ke depan diperlukan komitmen yang lebih kuat dan fokus dari semua
pemangku kepentingan.
Dengan krisis energi dan listrik serta masih bergantungnya pada sumber energi
konvensional, padahal sumber bahan bakar fosil semakin habis, Indonesia seharusnya mulai
serius memanfaatkan energi surya. Mendorong penelitian-penelitian untuk meningkatkan
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya sehingga potensi 112.000 GWp energi surya
yang dimiliki oleh Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Memanen energi surya menjadi energi terbarukan yang murah, ramah lingkungan, dan
menjangkau seluruh pelosok negeri.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengisi kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
2. Mengukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, mencatat dalam lembar
pengamatan.
3. Menempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
4. Menempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar
10 cm dari permukaan air dalam tempat air.
Menyusun alat dan bahan percobaan.
5. Mengamati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit selama 10
kali pengukuran. Mencatat dalam lembar pengamatan.
6. Bila ada luks meter, mengamati dan mengukur kuat penerangan cahaya matahari tepat
diatas permukaan air setiap 30 menit. Mencatat dalam lembar pengamatan.
VI. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Panas Matahari
Keadaan Air
No Waktu (A)Tanpa (B) Dengan Keterangan
Lempeng Lempeng
1 10 menit Masih Dingin Masih Dingin Air masih tetap tidak berkurang
2 25 menit Hangat Hangat Air masih tetap tidak berkurang
3 40 menit Air mulai panas Hangat Air berkurang dipercobaan A
4 45 menit Air menjadi panas Mulai panas Air keduanya juga berkurang
5 60 menit Sangat panas Panas Air berkurang / menguap
Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpalempeng terasa panasnya lebih cepat
karena tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang
menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya
penghalang (lempeng plastik).
VII. PERTANYAAN
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi!
2. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!
3. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap terhadap
penerimaan panas?
VIII. PEMBAHASAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan
bumi yaitu:
a. Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas
matahari di bumi akan terasa sangat panas.
b. Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan
berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju
bumi.
c. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan
hidup, dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai).
d. Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak
terlalu panas.
2. Matahari adalah sumber energi panas, yang memanfaatkan energi panas matahari di
bumi bukan hanya manusia tetapi juga hewan, dan tumbuhan.
3. Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi
atau menghambat cahaya panas matahari yang jatuh dipermukaan air.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung memancar
dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda
bergantung pada suhu benda.
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.
https://environment-indonesia.com/matahari-sebagai-sumber-energi-dunia/ Diakses pada
tanggal 17 November 2020.
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan panas matahari.
XII. LAMPIRAN Dokumentasi Panas Matahari
Tahap
Awal
Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM
GERHANA
I. JUDUL PERCOBAAN
“Gerhana”
II. TUJUAN
Membuktikan terjadinya gerhana
III. ALAT DAN BAHAN
1. Bola ping pong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastik dengan diameter 10cm
4. Lampu senter/proyektor film
5. Spidol
IV. LANDASAN TEORI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan
Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer
Gerhana Matahari
Bumi beredar mengelilingi Matahari sedang Bulan beredar mengelilingi Bumi. Dalam
peredarannya mengelilingi Bumi, suatu saat Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari
(istilahnya bulan baru). Matahari-Bulan-Bumi tampak segaris seperti pada gambar berikut.
Nah, jika saat itu manusia di Bumi melihat ada bagian Matahari yang tertutup oleh Bulan
maka saat itu terjadi gerhana Matahari (baca terus tulisan ini untuk mengetahui kenapa
kejadian ini tidak terjadi setiap bulan baru). Bagian Matahari yang tertutup oleh Bulan bisa
seluruhnya atau sebagian saja.
Geometri yang memungkinkan terjadinya gerhana Matahari.
Peringatan: tidak setiap bulan terjadi.
A. Jenis gerhana Matahari
Jika matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan berarti yang kita saksikan adalah Gerhana
Matahari Total (GMT). Pada GMT piringan Matahari sama sekali tidak terlihat. Yang
terlihat hanyalah bagian Matahari yang disebut korona.
Jika Matahari tertutup sebagian saja namun seluruh Bulan ada di depan Matahari maka
Matahari akan tampak seperti cincin. Karena tampak seperti cincin maka gerhana jenis ini
dinamakan Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Apabila Matahari tertutup sebagian saja dan tidak seluruh Bulan berada di depan Matahari
berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Gerhana Matahari
sebagian biasa juga disebut Gerhana Matahari Penumbra.
B. Penyebab terjadinya gerhana Matahari
Matahari laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan
disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut.
Bayangan utama ini dinamakan umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan
tambahan yang dinamakan penumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai
Bumi maka terjadilah gerhana Matahari.