Penolakan SPM, baik formal maupun substantif, merupakan temuan berulang pada
KPPN. Sebagaimana yang ada pada tabel di bawah, masih ditemukan penolakan
substantif dan penolakan formal yang cukup tinggi pada KPPN Kendari.
Tabel 4.9 Perbandingan jumlah Penolakan Formal dan Substantif 2020 dan 2021
Smt II 2020 (Jul-Sept) Smt I 2021 (Jan-Mar) Smt II 2021 (Jul-Sept)
No. KPPN
P. Formal P. Substantif P. Formal P. Substantif P. Formal P. Substantif
1 Kendari 1177 36 1040 23 797 9
2 Baubau 355 0 269 0 110 0
3 Kolaka 55 0 53 0 24 0
4 Raha 28 0 67 0 19 1
Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2021 (data diolah)
Namun berdasarkan Grafik 4.2 Perbandingan Jumlah Penolakan Formal 2020 dan 2021
grafik di samping, dapat Raha
dilihat pada keempat Kolaka
KPPN sudah terdapat Baubau
penurunan tingkat Kendari
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
penolakan formal SPM
Smt II 2020 (Jul-Sept) P. Formal Smt I 2021 (Jan-Mar) P. Formal
termasuk pada KPPN Smt II 2021 (Jul-Sept) P. Formal
Kendari pada semester I Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2021 (data diolah)
tahun 2022 jika
dibandingkan dengan
semester I tahun 2021
dan semester II tahun
2020.
Grafik 4.3 Perbandingan Jumlah Penolakan Substantif 2020 dan 2021 Sedangkan untuk
Raha penolakan substantif,
pada KPPN Baubau dan
Kolaka KPPN Kolaka sudah
tidak terdapat
Baubau penolakan substantif.
Pada KPPN Kendari
Kendari walaupun masih
0 5 10 15 20 25 30 35 40 terdapat penolakan
substantif, namun
Smt II 2020 (Jul-Sept) P. Substantif Smt I 2021 (Jan-Mar) P. Substantif tingkat
Smt II 2021 (Jul-Sept) P. Substantif substantif penolakan
menurun telah
Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2021 (data diolah)
secara
signifikan dibandingkan dengan semester I tahun 2021 dan semester II tahun 2020.
Pada KPPN Raha sendiri, terdapat peningkatan penolakan substantif sebanyak 1
penolakan.
Permasalahan ini dianalisis menggunakan problem tree analysis sebagai berikut:
Gambar 4.3 Problem Tree Analysis Penolakan Formal dan
Substantif pada KPPN
87
Penyebab/causes:
a. Pemahaman satker terkait
peraturan dan supplier
masih kurang sehingga
masih banyak terjadi
penolakan terutama pada
supplier tipe 3 dan 6.
b. Masih lemahnya tingkat
pengujian dokumen pada
pejabat perbendaharaan
satker. Masih terdapatnya
penolakan substantif pda
KPPN salah satunya
disebabkan oleh tanggal
SPP mendahului BAST,
nomor jaminan uang muka
tidak sesuai, dan uraian
pekerjaan pada jaminan
tidak sesuai dengan karwas
kontrak.
c. Pandemi covid-19 yang
mengakibatkan
pembatasan layanan tatap
muka pada KPPN, sehingga penyebaran informasi yang dilakukan via media sosial
seperti whatsapp menjadi kurang maksimal.
Akibat/effects:
a. Berdasarkan PER-4/PB/2021 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran, tingkat penolakan formal dan substantif merupakan salah satu
indikator penillaian IKPA. Sehingga banyaknya penolakan SPM mengakibatkan potensi
menurunnya capaian IKPA.
b. Terhambatnya penyerapan anggaran tingkat satker.
c. Penambaan volume pekerjaan bagi satker juga KPPN.
Penyelesaian SP2D lebih dari 1 jam
Penyelesaian SP2D 1 jam merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) pada
KPPN. SP2D yang memenuhi kriteria penyelesaian satu jam adalah SP2D non gaji
(UP/TUP/PTUP/GUP/LS Non Gaji) dan masuk ke SPAN pada pukul 08.00 s.d. 12.00
waktu setempat, tidak di saat load pekerjaan tinggi (akhir tahun, gaji ke-13,
pembayaran THR), tidak termasuk SPM penerima >100, dan tidak dalam keadaan
force majeur. Berdasarkan monitoring pada aplikasi OM SPAN, masih ditemukan
penyelesaian SP2D yang memenuhi kriteria tersebut dan diselesaikan lebih dari satu
jam.
88
Tabel 4.10 Perbandingan Durasi Penyelesaian SP2D Tahun 2020 dengan 2021
No. KPPN Jml Jml ADK SP2D >1 Tingkat Ketepatan
SP2D sebelum jam 12 jam Waktu Penyelesaian
(non gaji) SP2D
Smt II 2020 (Jul-Sept)
1 Kendari 13976 5503 230 95,82%
1142 56 95,10%
2 Baubau 4614 704 1 99,86%
372 1 99,73%
3 Kolaka 2061
4 Raha 1309
Smt I 2021 (Jan-Mar)
1 Kendari 9200 2549 115 95,49%
525 30 94,29%
2 Baubau 3576 548 0 100,00%
221 0 100,00%
3 Kolaka 1743
4 Raha 1008
Smt II 2021 (Jul-Sept)
1 Kendari 14326 3765 161 95,72%
1125 24 97,87%
2 Baubau 4978 844 13 98,46%
337 1 99,70%
3 Kolaka 2529
Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2022 (data diolah)
4 Raha 1496
Berdasarkan tabel di atas, tingkat ketepatan waktu penyelesaian SP2D satu jam pada
KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara telah mencapai di atas 90%.
Grafik 4.4 Perbandingan Durasi Penyelesaian SP2D 2020 dan 2021
101% Dapat dilihat pada grafik
100% di samping, masih
terdapat tren fluktuatif
99% pada tingkat ketepatan
98% waktu penyelesaian
97% SP2D di keempat KPPN
96% lingkup Provinsi Sulawesi
95% Tenggara. Pada KPPN
94% Baubau sudah terdapat
93% peningkatan yang cukup
tinggi, sedangkan pada
92% KPPN Kolaka masih
91% terdapat penurunan
Smt II 2020 (Jul- Smt I 2021 (Jan- Smt II 2021 (Jul- pada tingkat
Sept) Mar) Sept) penyelesaian SP2D satu
Kendari Baubau Kolaka Raha jam.
Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2021 (data diolah)
89
Permasalahan ini dianalisis menggunakan problem tree analysis sebagai berikut:
Penyebab/causes: Gambar 4.4 Problem Tree Analysis Durasi
a. Kurangnya koordinasi Penyelesaian SP2D
antar pegawai seksi
Pencairan Dana dan
Seksi Bank dan antara
pegawai Front Office
dan Middle Office
menjadi salah satu
penyebab mengapa
masih terdapat SP2D
yang memenuhi kriteria
diselesaikan lebih dari
satu jam.
b. Volume dan beban
pekerjaan yang tinggi,
khususnya pada KPPN
Kendari.
Akibat/effects:
a. Penyelesaian SP2D satu
jam merupakan salah satu IKU pada K-3 KPPN yakni dengan target sebesar xx%.
Sehingga banyaknya SP2D yang memenuhi kriteria tersebut diselesaikan lebih dari
satu jam akan berpengaruh pada capaian IKU yang kurang maksimal.
b. Penyelesaian SP2D satu jam merupakan salah satu janji layanan pada KPPN,
sehingga apabila KPPN tidak memenuhi janji layanan tersebut akan
mengakibatkan pada berkurangnya rasa kepercayaan pemangku kepentingan
kepada KPPN.
Keterlambatan Pendaftaran Data Kontrak non-multiyears
Sebagaimana disebutkan pada PER-58/PB/2013 tentang Pengelolaan Data Supplier
dan Data Kontrak dalam Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, satker wajib
mendaftarkan data kontrak paling lambat lima hari kerja setelah kontrak
ditandatangani. Namun berdasarkan monitoring melalui aplikasi OM SPAN, pada
KPPN Kendari masih ditemukan satker yang terlambat menyampaikan data kontrak
non-multiyears lebih dari lima hari kerja.
Tabel 4.11 Perbandingan Jumlah Pendaftaran Data Kontrak non-multiyears 2020 dengan 2021
Smt II 2020 (Jul-Sept) Smt I 2021 (Jan-Mar) Smt II 2021 (Jul-Sept)
No. KPPN Tepat Terlambat Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Waktu >5HK Waktu >5HK Waktu >5HK
1 Kendari
2 Baubau 425 42 692 56 565 55
3 Kolaka 174 2 86 0
4 Raha 105 0
24 0 47 0 32 0
41 0 35 0
17 2
Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2022 (data diolah)
90
Grafik 4.5 Perbandingan Data Kontrak non-multiyears 2020 dan 2021
102,00% Dapat dilihat pada
100,00%
grafik di samping
98,00%
96,00% tingkat ketepatan
94,00%
92,00% waktu penyampaian
90,00%
88,00% data kontrak pada
86,00%
84,00% KPPN Kendari masih
mengalami penurunan.
Pada KPPN Kendari
tingkat ketepatan
waktu penyampaian
Smt II 2020 (Jul-Sept) Smt I 2021 (Jan-Mar) Smt II 2021 (Jul-Sept) kontrak semester II
Kendari Baubau Kolaka Raha tahun 2021 adalah
Sumber: OM SPAN per 3 Januari 2021 (data diolah) sebesar 91,13%
(jumlah kontrak tepat waktu/jumlah kontrak keseluruhan). Sedangkan untuk ketiga
KPPN lainnya yakni KPPN Baubau, KPPN Kolaka, dan KPPN Raha, pada semester II
tahun 2021 tingkat ketepatan waktu penyampaian data kontrak telah mecapai 100%.
Terhadap permasalahan ini dilakukan analisis menggunakan problem tree analysis
sebagai berikut: Gambar 4.5 Problem Tree Analysis Keterlambatan
Penyebab/causes: Penyampaian data Kontrak non-multiyears
a. SDM pada satuan kerja
yang masih banyak
kurang peduli terhadap
batas penyampaian
data kontrak sehingga
menyebabkan masih
terdapat
keterlambatan
penyampaian data
kontrak.
b. Belum ada sanksi yang
cukup tegas terhadap
satker yang terlambat
menyampaikan data
kontrak.
Akibat/effects:
a. Berdasarkan PER-
4/PB/2021 tentang
Petunjuk Teknis
Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran, ketepatan waktu penyampaian
data kontrak merupakan salah satu indikator penilaian capaian IKPA satker.
91
Semakin banyaknya data kontrak yang terlambat didaftarkan ke KPPN akan
menyebabkan penurunan nilai capaian IKPA.
b. Keterlambatan penyampaian data kontrak ke KPPN akan menyebabkan
menurunnya tingkat ketepatan waktu penyampaian data kontrak.
c. Setiap keterlambatan penyampaian data kontrak perlu diberikan dispensasi.
Sehingga keterlambatan penyampaian data kontrak akan menambah beban
pekerjaan KPPN yaitu membuat surat dispensasi.
D.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats)
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats) merupakan suatu teknik
perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek, baik yang sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru.
Berdasarkan hasil pemetaan permasalahan melalui Problem Tree Analysis/Tree Diagram,
maka dengan analisa SWOT dapat digambarkan suatu perencanaan strategi pemecahan
permasalahan yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu organisasi pada
KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara. Terdapat dua faktor pokok yang
akan mempengaruhi keempat komponen dasar pada analisis SWOT yaitu:
1. Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam organisasi terdiri dua
variabel yaitu kekuatan dan kelemahan. Keduanya akan berdampak lebih baik ketika
kekuatan lebih besar dibandingkan kelemahan, dengan demikian kekuatan internal
yang maksimum jelas akan memberikan hasil yang jauh lebih baik. Adapun bagian
dari faktor internal tersebut adalah:
92
2. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Faktor ini tidak secara langsung terlibat dalam beberapa permasalahan yang
muncul di KPPN. Faktor eksternal ada dua yaitu ancaman dan peluang.
Berikut beberapa catatan faktor eksternal yang perlu mendapat perhatian:
93
94
95
BAB V
Kesimpulan dan
Rekomendasi
96
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis atas permasalahan yang ditemukan dalam pembinaan dan
supervisi KPPN periode Semester II tahun 2021 sebagaimana disebutkan pada BAB IV,
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Efektivitas dan Akuntabilitas Pelaksanaan APBN
a. Secara umum pelaksanaan tugas KPPN dalam rangka Pelaksanaan Efektivitas dan
Akuntabilitas Pelaksanaan APBN telah sesuai dengan peraturan yang berlaku,
khususnya Perdirjen Nomor Per-24/PB/2019 tentang Pedoman Pembinaan dan
Supervisi Pelaksanaan Tugas KPPN.
b. Terdapat lima permasalahan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Efektivitas dan
Akuntabilitas Pelaksanaan APBN yaitu:
1. Rencana aksi tindak lanjut penyelesaian permasalahan dalam RPA tidak tergambar
dengan jelas.
2. Permasalahan retur belum diungkap di RPA.
3. Permasalahan Bendahara Pengeluaran yang akan habis masa berlaku BNT-nya.
4. Permasalahan publikasi kegiatan pelatihan/bimtek/sosialisasi/workshop kepada
Satker/Bendahara pada akun sosial media/website resmi KPPN selama 1 tahun
terakhir yang tidak optimal.
5. Permasalahan target transaksi Marketplace dan Digipay yang belum mencapai
target.
c. Hasil Penilaian Kinerja KPPN Lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi
Tenggara untuk periode Semester II Tahun 2021 terkait Pelaksanaan Efektivitas dan
Akuntabilitas Pelaksanaan APBN sebagai berikut:
1. KPPN Kendari mendapat nilai 9.09
2. KPPN Bau-Bau mendapat nilai 9.09
3. KPPN Kolaka mendapat nilai 9.09
4. KPPN Raha mendapat nilai 9.09
d. Seluruh temuan permasalahan tersebut pada angka 1.b telah ditindaklanjuti oleh KPPN
(tuntas).
2. Pengelolaan Perbendaharaan Negara
a. Secara umum pelaksanaan tugas Pengelolaan Perbendaharaan Negara yang meliputi:
1. Menjaga Likuiditas Keuangan di Daerah
2. Penatausahaan Pengeluaran Negara
3. Penatausahaan Rekening dan Penerimaan Negara
4. Verifikasi dan Akuntansi
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, khususnya Perdirjen Nomor
Per24/PB/2019 tentang Pedoman Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan Tugas KPPN.
97
b. Terdapat 6 (enam) permasalahan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Pengelolaan
Perbendaharaan Negara, yaitu:
1. Permasalahan Penolakan Substantif dan Formal
2. Permasalahan Penyelesaian SP2D 1 Jam
3. Permasalahan Keterlambatan Pendaftaran Kontrak
4. Permasalahan LPJ Bendahara terlambat/tidak dilampiri Nota Konfirmasi
Penerimaan Negara
5. Permasalahan BA Uji Petik Kepatuhan belum diunggah
6. Permasalahan Penyelesaian Retur SP2D
c. Hasil Penilaian Kinerja KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara untuk
periode Semester II Tahun 2021 terkait Pelaksanaan Efektivitas dan Akuntabilitas
Pelaksanaan APBN sebagai berikut:
1. KPPN Kendari mendapat nilai 8.93
2. KPPN Bau-Bau mendapat nilai 9.64
3. KPPN Kolaka mendapat nilai 9.29
4. KPPN Raha mendapat nilai 9.64
d. Seluruh temuan permasalahan tersebut pada angka 2.b telah ditindaklanjuti oleh KPPN
(tuntas).
3. Representasi Kementerian Keuangan di Daerah
a. Secara umum Pelaksanaan Representasi Kementerian Keuangan di Daerah telah sesuai
dengan peraturan yang berlaku, khususnya Perdirjen Nomor PER-24/PB/2019 tentang
Pedoman Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan Tugas KPPN.
b. Terdapat 1 (satu) permasalahan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Representasi
Kementerian Keuangan di Daerah yaitu: kegiatan sharing session terkait kondisi sosial
dan perekonomian daerah belum dilaksanakan.
c. Hasil Penilaian Kinerja KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara untuk
periode Semester II Tahun 2021 terkait Representasi Kementerian Keuangan di Daerah
sebagai berikut:
1. KPPN Kendari mendapat nilai 7.22
2. KPPN Bau-Bau mendapat nilai 7.22
3. KPPN Kolaka mendapat nilai 6.67
4. KPPN Raha mendapat nilai 6.67
d. Seluruh temuan permasalahan tersebut pada angka 3.b telah ditindaklanjuti oleh KPPN
(tuntas).
4. Pengelolaan Perbendaharaan Lainnya/Special Mission.
a. Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan Lainnya/Special Mission yang meliputi:
1. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
2. Menjaga Ketepatan Sasaran Kredit Program
b. Tidak terdapat permasalahan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Pengelolaan
Perbendaharaan Lainnya/ Special Mission
98
c. Hasil Penilaian Kinerja KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara untuk
periode Semester II Tahun 2021 terkait Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan
Lainnya/ Special Mission memperoleh hasil akhir sebagai berikut:
1. KPPN Kendari mendapat nilai 10
2. KPPN Bau-Bau mendapat nilai 10
3. KPPN Kolaka mendapat nilai 10
4. KPPN Raha mendapat nilai 10
5. Tata Kelola Internal
a. Secara umum Pelaksanaan Tata Kelola Internal yang meliputi: Kinerja Organisasi,
Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Tata Usaha dan Rumah Tangga, Kepatuhan
Internal, Komunikasi dan Koordinasi Pimpinan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, khususnya Perdirjen Nomor PER-
24/PB/2019 tentang Pedoman Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan Tugas KPPN
b. Terdapat empat permasalahan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Tata Kelola
Internal, yaitu:
1. Kegiatan KPPN belum dipublikasikan secara optimal di sosial media
2. Pembekalan SOP kepada pegawai baru
3. Penataan Arsip
4. Penatausahaan barang persediaan
c. Hasil Penilaian Kinerja KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara untuk
periode Semester II Tahun 2021 terkait Pelaksanaan Tata Kelola Internal memperoleh
hasil akhir sebagai berikut:
1. KPPN Kendari mendapat nilai 9.58
2. KPPN Bau-Bau mendapat nilai 9.83
3. KPPN Kolaka mendapat nilai 9.83
4. KPPN Raha mendapat nilai 9.75
d. Seluruh temuan permasalahan tersebut pada angka 3.b telah ditindaklanjuti oleh KPPN
(tuntas).
6. Inovasi dan Prestasi
a. Secara umum Pelaksanaan Inovasi dan Prestasi telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku, khususnya Perdirjen Nomor PER-24/PB/2019 tentang Pedoman Pembinaan
dan Supervisi Pelaksanaan Tugas KPPN.
b. Terdapat 1 (satu) permasalahan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Inovasi dan
Prestasi, yaitu terdapat inovasi yang belum dituangkan ke dalam buku profil.
c. Hasil Penilaian Kinerja KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara untuk
periode Semester II Tahun 2021 terkait Pelaksanaan Tata Kelola Internal memperoleh
hasil akhir sebagai berikut:
1. KPPN Kendari mendapat nilai 10
2. KPPN Bau-Bau mendapat nilai 10
3. KPPN Kolaka mendapat nilai 10
4. KPPN Raha mendapat nilai 10
99
d. Seluruh temuan permasalahan tersebut pada angka VI.b telah ditindaklanjuti oleh
KPPN (tuntas).
B. Rekomendasi
1. Efektivitas dan Akuntabilitas Pelaksanaan APBN
a. Untuk meningkatkan kualitas Laporan RPA, KPPN agar meningkatkan kinerja Tim
Pemantau dan Evaluasi IKPA sehingga laporan RPA yang disusun mampu
menggambarkan kendala/permasalahan pelaksanaan anggaran dan dapat
memberikan rekomendasi yang akurat bagi satuan kerja.
b. Terkait permasalahan sertifikat Bendahara Pengeluaran yang akan habis masa berlaku
BNT pada tahun 2021 KPPN agar:
1. Menginformasikan kepada Satuan Kerja terkait kewajiban bagi Bendahara
Pengeluaran untuk mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan minimal 2 kali
dalam kurun waktu 5 tahun sejak tanggal sertifikat BNT.
2. Menginformasikan segera jadwal pelaksanaan Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) yang diselenggarakan oleh BPPK.
c. Untuk Permasalahan Publikasi Kegiatan Pelatihan/Bimtek/Sosialisasi/Workshop
kepada Bendahara pada Akun Sosial Media/Website Resmi KPPN:
1. KPPN agar lebih aktif dalam mempublikasikan hasil/dokumentasi kegiatan
bimtek/sosialisasi/workshop pada media sosial.
2. KPPN agar melakukan pembagian tugas dalam pengunggahan dokumentasi pada
instagram danwebsite ; (Penunjukan PIC pada setiap media sosial, penetapan SK
Kepala Kantor terkait Kehumasan KPPN).
3. Kepala KPPN agar melakukan monitoring terkait publikasi kegiatan KPPN pada
website/media sosial.
4. Kantor Wilayah DJPb agar melakukan koordinasi dengan KPPN untuk secara periodik
terus meningkatkan kualitas publikasi kegiatan bimtek/sosialisasi dan sejenisnya
kepada bendahara ke dalam akun medsos resmi KPPN.
d. Untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Kanwil DJPb dalam implementasi
Marketplace dan Digipay, KPPN agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi atas revolving uang persediaan yang berupa uang tunai pada
satuan kerja.
2. Mendorong satuan kerja dalam penggunaan transaksi elektronik.
3. Proaktif bekerjasama dengan pihak perbankan serta mendorong bank-bank BUMN
untuk memberikan edukasi terkait transaksi elektronik bagi pelaku UMKM yang
terdaftar sebagai vendor marketplace.
2. Pengelolaan Perbendaharaan Negara
a. Untuk mengatasi permasalahan penolakan SPM baik penolakan substantif maupun
penolakan formal, KPPN agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan bimbingan teknis terhadap satker-satker yang sering tertolak SPM-nya
berdasarkan mapping satker-satker yang bermasalah dalam pelaksanaan anggaran.
100
2. Mengefektifkan pembinaan kepada satker dengan menggunakan fasilitas secara
daring/online.
3. Memaksimalkan Pejabat Fungsional Pembina Teknis Perbendaharaan Negara (JF
PTPN) pada KPPN untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan APBN dan
memberikan bimbingan teknis kepada satker.
b. Untuk mengatasi keterlambatan penyampaian data kontrak, KPPN agar
mengintensifkan penyampaian informasi terkait batas waktu penyampaian data
kontrak baik melalui surat kedinasan maupun sosial media.
c. Untuk mengatasi penyelesaian SP2D 1 jam, seksi Pencairan Dana/PDMS dan Seksi Bank
agar meningkatkan koordinasi dalam penyelesaian SP2D.
d. Untuk mengatasi permasalahan terkait kekurangan data dukung dokumen LPJ, KPPN
agar terus mengingatkan satker melalui surat dinas mengenai kewajiban penyampaian
LPJ dan dokumen kelengkapannya.
e. Untuk mengatasi permasalahan terkait BA Uji Petik Monev Bank, KPPN agar
mempercepat proses BA dan segera melakukan upload BA tersebut.
f. Untuk permasalahan retur SP2D, KPPN agar terus mengingatkan satker apabila satker
belum menyampaikan surat perbaikan ralat SPM.
3. Representasi Kementerian Keuangan di Daerah
KPPN yang belum melaksanakan kegiatan sharing session terkait kondisi sosial dan
perekonomian daerah agar melakukan kegiatan tersebut minimal satu kali tiap semester.
4. Tata Kelola Internal
a. Terkait penempatan pegawai baru pada KPPN Kendari, Raha, Bau-Bau, dan Kolaka,
KPPN agar segera melakukan internalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
terutama terkait SOP Perbendaharaan.
b. Terkait permasalahan penataan arsip, KPPN agar segera melakukan penataan gudang
arsip, sehingga pengarsipan dokumen dapat dilakukan lebih tertib.
c. Untuk permasalahan terkait penatausahaan barang persediaan, KPPN agar segera
melakukan check opname barang persediaan di gudang dan membandingkan dengan
data persediaan pada aplikasi persediaan.
5. Inovasi dan Prestasi
a. Semua inovasi yang telah dimiliki KPPN agar dituangkan dalam buku profil inovasi dan
agar terus dilakukan perbaikan inovasi dan pengembangan berkelanjutan, sehingga
manfaatnya dapat dirasakan oleh pihak internal dan eksternal.
b. KPPN agar terus membangun inovasi baru dalam rangka implementasi nilai-nilai
Kementerian Keuangan terutama nilai kesempurnaan, yaitu selalu melakukan
perbaikan di segala bidang.
c. KPPN agar aktif melakukan publikasi terhadap inovasi yang dimiliki dan melakukan
kerja sama dengan mitra kerja agar inovasi KPPN dapat direplikasi oleh unit kerja lain.
101
102
LAMPIRAN
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KANTOR PELAYANAN
PERBENDAHARAAN NEGARA LINGKUP KANWIL DJPb PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SEMETER II TAHUN 2021
Berdasarkan hasil pembinaan dan supervisi KPPN Semester I yang telah dilakukan Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Sulawesi Tenggara sesuai dengan Surat Tugas Kepala Kantor Wilayah Nomor ST- 445/WPB.28/2021 tanggal 6
Oktober 2021, ST-481/WPB.28/2021 tanggal 21 Oktober 2021, ST-507/WPB.28/2021 tanggal 29 Oktober 2021, dan ST-
515/WPB.28/2021 tanggal 3 November 2021, dengan ini kami sampaikan Rekapitulasi Penilaian Kinerja KPPN sebagai
berikut:
Penilaian Kinerja serta Inovasi dan Prestasi KPPN
No KPPN Efektivitas dan Pengelolaan Representasi Pengelolaan Tata Inovasi Jumlah
Akuntabilitas Perbendaharaan Kementerian Perbendahara Kelola dan
Pelaksanaan Keuangan di Lainnya/Special Internal 9,16
Negara Prestasi
APBN Daerah Mission 9,49
9,31
KPPN Tipe A1 Provinsi 9,41
9,34
1 KPPN 0,45 3,13 0,72 1,00 3,35 0,50
Kendari
KPPN Tipe A2
1 KPPN 0,45 3,38 0,72 1,00 3,44 0,50
Baubau 3,25 0,67 1,00 3,44 0,50
3,38 0,67 1,00 3,41 0,50
2 KPPN 0,45 Jumlah Rata-Rata= Σtotal/ΣKPPN
Kolaka
3 KPPN 0,45
Raha
Kendari, Januari 2022
Plt. Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Syaiful
116
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KPPN KENDARI
NILAI PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN
No KETERANGAN EFEKTIVITAS DAN PENGELOLAAN REPRESENTASI PENGELOLAAN TATA INOVASI JUMLAH
AKUNTABILITAS PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN PERBENDAHARAAN KELOLA DAN
1 Total Nilai PELAKSANAAN KEUANGAN DI INTERNAL
Bilangan Pembagi NEGARA LAINNYA/ PRESTASI
*)Diisi sejumlah APBN DAERAH SPECIAL MISSION
2 komponen yang 100 125 65 40 575 50 955
memenuhi kondisi
KPPN 11 14 9 4 60 5 103
Rata-Rata Nilai 9,09 8,93 7,22 10,00 9,58 10,00 9,14
Pembinaan dan
Supervisi KPPN 5% 35% 10% 10% 35% 5% 100%
3 *) Hasil Pembagian 0,45 3,13 0,72 1,00 3,35 0,50 9,16
antara "Total Nilai"
dengan "Bilangan
Pembagi"
Bobot Nilai
4 *) Ditentukan
Kantor Pusat DJPb
Nilai Akhir
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KPPN BAUBAU
NILAI PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN
No KETERANGAN EFEKTIVITAS DAN PENGELOLAAN REPRESENTASI PENGELOLAAN TATA INOVASI JUMLAH
AKUNTABILITAS PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN PERBENDAHARAAN KELOLA DAN
PELAKSANAAN KEUANGAN DI INTERNAL
NEGARA LAINNYA/ PRESTASI
APBN DAERAH SPECIAL MISSION
1 Total Nilai 100 135 65 30 590 50 970
11 14 9 3 60 5 102
Bilangan Pembagi
*)Diisi sejumlah 9,09 9,64 7,22 10,00 9,83 10,00 9,30
2 komponen yang
memenuhi kondisi
KPPN
Rata-Rata Nilai
Pembinaan dan
Supervisi KPPN
3 *) Hasil Pembagian
antara "Total Nilai"
dengan "Bilangan
Pembagi"
Bobot Nilai 5% 35% 10% 10% 35% 5% 100%
4 *) Ditentukan 0,45 3,38 0,72 1,00 3,44 0,50 9,49
Kantor Pusat DJPb
Nilai Akhir
117
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KPPN KOLAKA
NILAI PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN
No KETERANGAN EFEKTIVITAS DAN PENGELOLAAN REPRESENTASI PENGELOLAAN TATA INOVASI JUMLAH
AKUNTABILITAS PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN PERBENDAHARAAN KELOLA DAN
PELAKSANAAN KEUANGAN DI INTERNAL
NEGARA LAINNYA/ PRESTASI
APBN DAERAH SPECIAL MISSION
1 Total Nilai 100 130 60 30 590 50 960
11 14 9 3 60 5 102
Bilangan Pembagi
*)Diisi sejumlah 9,09 9,29 6,67 10,00 9,83 10,00 9,15
2 komponen yang
memenuhi kondisi
KPPN
Rata-Rata Nilai
Pembinaan dan
Supervisi KPPN
3 *) Hasil Pembagian
antara "Total Nilai"
dengan "Bilangan
Pembagi"
Bobot Nilai 5% 35% 10% 10% 35% 5% 100%
4 *) Ditentukan 0,45 3,25 0,67 1,00 3,44 0,50 9,31
Kantor Pusat DJPb
Nilai Akhir
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KPPN RAHA
NILAI PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN
No KETERANGAN EFEKTIVITAS DAN PENGELOLAAN REPRESENTASI PENGELOLAAN TATA INOVASI JUMLAH
AKUNTABILITAS PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN PERBENDAHARAAN KELOLA DAN
PELAKSANAAN KEUANGAN DI INTERNAL
NEGARA LAINNYA/ PRESTASI
APBN DAERAH SPECIAL MISSION
1 Total Nilai 100 135 60 30 585 50 960
11 14 9 3 60 5 102
Bilangan Pembagi
*)Diisi sejumlah 9,09 9,64 6,67 10,00 9,75 10,00 9,19
2 komponen yang
memenuhi kondisi
KPPN
Rata-Rata Nilai
Pembinaan dan
Supervisi KPPN
3 *) Hasil Pembagian
antara "Total Nilai"
dengan "Bilangan
Pembagi"
Bobot Nilai 5% 35% 10% 10% 35% 5% 100%
4 *) Ditentukan 0,45 3,38 0,67 1,00 3,41 0,50 9,41
Kantor Pusat DJPb
Nilai Akhir
118
1. KERTAS KERJA PENILAIAN EFEKTIVITAS DAN AKUNTABILITAS PELAKSANAAN APBN
KPPN Kendari KPPN Bau-Bau KPPN Kolaka KPPN Raha
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
No Materi Kriteria Penilaian Nilai Keterangan Nilai Keterangan 10 10
Evaluasi Belanja Negara di Daerah oleh KPPN 10 10
Laporan RPA tingkat KPPN menggambarkan: 10 10
1 Kesiapan - Ada/dilakukan 10 10 10 10
10
implementasi dengan 10 10 10
rencana deskripsi/dokumentasi
kegiatan yang lengkap, nilai 10
satker dari sisi - Ada/dilakukan
keuangan dan namun tidak didukung
non- keuangan dengan
deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
2 Perkembangan - Ada/dilakukan 10
penyerapan dengan
anggaran deskripsi/dokumentasi
tingkat satker yang lengkap, nilai 10
per kegiatan - Ada/dilakukan
dan jenis namun tidak didukung
belanja dengan
deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
3 Tingkat - Ada/dilakukan 10
capaian output dengan
satker deskripsi/dokumentasi
yang lengkap, nilai 10
- Ada/dilakukan
namun tidak didukung
dengan
deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
4 Kondisi - Ada/dilakukan 10 10
10
pengelolaan dengan
keuangan deskripsi/dokumentasi
belanja satker yang lengkap, nilai 10
yang diukur - Ada/dilakukan
dengan IKPA namun tidak didukung
dengan
deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
5 Identifikasi - Ada/dilakukan 10
masalah dengan
pelaksanaan deskripsi/dokumentasi
anggaran di yang lengkap, nilai 10
satker - Ada/dilakukan
namun tidak didukung
dengan
deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
119
6 Solusi, - Ada/dilakukan 10 10 10 10
rekomendasi dengan
dan tindak deskripsi/dokumentasi
lanjut terkait yang lengkap, nilai 10
masalah - Ada/dilakukan
pelaksanaan namun tidak didukung
anggaran di dengan
satker deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
7 KPPN memiliki - Daftar contact 10 10 10 10
contact person person lengkap sesuai
unit/lembaga kondisi di wilayah
penyedia data kerja KPPN, nilai 10
terkait - Daftar contact
penyusunan person tidak lengkap,
RPA, SR, KFR nilai 0
Quality Assurance Pengelolaan APBN oleh satker
8 Laporan - Ada/dilakukan N/A N/A N/A N/A
bulanan TMR dengan
KPPN dalam 1 deskripsi/dokumentasi
semester yang lengkap, nilai 10
- Ada/dilakukan
namun tidak didukung
dengan
deskripsi/dokumentasi
lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
9 Publikasi - Ada/dilakukan 10 10 10 10 Dalam 3
kegiatan dengan bulan
pelatihan/ deskripsi/dokumentasi terakhir
bimtek/ yang lengkap, nilai 10 belum
sosialisasi/ - Ada/dilakukan diupload
workshop namun tidak didukung untuk
kepada dengan website
Bendahara di deskripsi/dokumentasi
dalam akun lengkap, nilai 5
social media/ - Tidak ada/tidak
website resmi dilakukan, nilai 0
KPPN selama 1
tahun terakhir
10 Rencana Kerja - Ada/dilakukan 10 10 10 10
dan Evaluasi dengan
dari Tim deskripsi/dokumentasi
Pemantau dan yang lengkap, nilai 10
Evaluasi IKPA - Ada/dilakukan
tingkat KPPN, namun tidak didukung
untuk dengan
semester deskripsi/dokumentasi
sebelumnya lengkap, nilai 5
- Tidak ada/tidak
dilakukan, nilai 0
120
11 Pelaksanaan - Trend realisasi 10 10 10 10
simplifikasi penggunaan KKP oleh
pelaksanaan satker, tetap atau
anggaran meningkat, nilai 10
(prinsip - Trend realisasi
cashless) penggunaan KKP oleh
satker menurun, nilai
0
JUMLAH NILAI 100 100 100 100
2. KERTAS KERJA PENILAIAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA
No Materi Kriteria Penilaian KPPN Kendari KPPN Bau-Bau KPPN Kolaka KPPN Raha
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
10 10
Menjaga Likuiditas Keuangan di Daerah
1 Akurasi RPD Berdasarkan tingkat 10 10
harian Satker deviasi RPD dari aplikasi
OM SPAN pada Modul
Renkas, apabila:
- nilai deviasi antara 0
s.d. 1,99%, nilai 10
- nilai deviasi antara 2%
s.d. 5%, nilai 5
- nilai deviasi lebih dari
5%, nilai 0
Penatausahaan Pengeluaran Negara
2 Jumlah - tidak ditemukan 5 10 10 5
penolakan penolakan substantif,
substantif nilai 10
atas SPM - ditemukan penolakan
dalam satu substantif sampai
periode dengan 2%, nilai 5
pembinaan - ditemukan penolakan
substantif lebih dari 2%,
nilai 0
121
3 Prosedur Berdasarkan 10 10 10 10 10
penerbitan (sepuluh) uji sampling
SP2D pelaksanaan SOP
(prosedur penerbitan SP2D,
minimal yang apabila:
diuji, - tidak ditemukan
terlampir) ketidaksesuaian
prosedur SOP
penerbitan SP2D, nilai
10
- ditemukan
ketidaksesuaian
prosedur SOP
penerbitan SP2D
maksimal 1 langkah
prosedur (harus ada
pertimbangan KPPN
kenapa ketidaksesuaian
itu terjadi), nilai 5
- ditemukan
ketidaksesuaian
prosedur SOP
penerbitan SP2D lebih
dari 1 langkah prosedur,
nilai 0
4 Akurasi Berdasarkan Aplikasi 5 5 5 10
penyaluran OM SPAN pada Modul
dana SP2D Bank Menu Monitoring
SP2D — Bank dan
Monitoring SP2D —
Retur, dihitung hasil nilai
dari formula:
(ΣPenerima SP2D —
Jumlah Penerima SP2D
yang diretur) /
ΣPenerima SP2D
setiap bulan dalam 1
semester, apabila:
- terdapat trend
penurunan hingga
angka 0, nilai 10
- terdapat trend
tetap/fluktuatif, nilai 5
- terjadi trend
peningkatan, nilai 0
5 Tingkat - tepat waktu s.d. 5 hari 5 10 10 10
ketepatan kerja sejak tanggal
waktu kontrak, nilai 10
penyampaian - terlambat antara 5-9
Data Kontrak hari kerja sejak sejak
non- tanggal kontrak, nilai 5
multiyears - terlambat lebih dari 10
pada Menu hari kerja sejak tanggal
Monitoring kontrak, nilai 0
Kontrak
(Modul
Komitmen)
OM SPAN
Penatausahaan Rekening dan Penerimaan Negara
122
6 Tingkat - update dilakukan lebih 10 10 10 10
ketepatan dari 5 hari sejak tanggal 10 10 10
waktu surat pemberitahuan
updating dari satker, nilai 0
data - update dilakukan 1-4
perubahan hari sejak
rekening di tanggal surat
aplikasi pemberitahuan dari
SPRINT oleh satker, nilai 5
KPPN - update dilakukan
sesuai tanggal surat
pemberitahuan dari
satker, nilai 10
7 Ketepatan - Penyampaian Daftar 10
waktu Saldo Rekening ke
penyampaian Kanwil selalu maksimal
rekapitulasi tanggal 15, nilai 10
daftar Saldo - Terdapat
Rekening keterlambatan
penyampaian Daftar
Saldo Rekening ke
Kanwil (melewati
tanggal 15) sebanyak 1
hingga 2 kali dalam satu
semester, nilai 5
- Penyampaian Daftar
Saldo
Rekening ke Kanwil
melewati tanggal 15
hingga lebih dari 3 kali
dalam satu semester ,
nilai 0
123
8 Tindak lanjut Berdasarkan monitoring 10 10 10 10
atas Modul Penerimaan pa
kesalahan da OM SPAN, diperoleh
data informasi kesalahan
penerimaan data (a.I. salah
negara yang satker/akun, salah
tercatat pada nominal, salah potong).
Modul - Melakukan konfirmasi
Penerimaan kepada KPPN terkait
OM SPAN tindak lanjut atas
kesalahan data
tersebut.apabila ada
tindak lanjut atas
kesalahan data (misal
surat pemberitahuan ke
satker), dan ada
dokumen pembuktian/
pendukung yang jelas,
nilai 10
- apabila ada tindak
lanjut, namun tidak
ditemukan dokumen
pembuktian/pendukung,
nilai 5
- tidak ada keterangan
dari KPPN yang mampu
menunjukkan upaya
perbaikan, nilai 0
9 Tingkat Berdasarkan data 10 10 10 10
penyelesaian aplikasi OM SPAN pada
retur SP2D Modul Bank —
Monitoring Retur SP2D,
dilakukan penghitungan
formula sbb:
ΣRetur diproses lebih
dari 1 bulan x 100% /
ΣRekening Retur SP2D
apabila dari hasil
penghitungan tersebut:
- menghasilkan angka
kurang dari/sama
dengan 3%, nilai 10
- menghasilkan angka
antara 3% s.d. 5%, nilai 5
- menghasilkan angka
lebih dari 5%, nilai 0
124
10 Kepatuhan - KPPN melakukan uji 10 10 5 10
Bank petik kepatuhan Bank
Persepsi Persepsi dalam satu
semester terakhir, dan
terdapat BA uji petik,
nilai 10
- KPPN melakukan uji
petik kepatuhan Bank
Persepsi dalam satu
semester terakhir,
namun tidak terdapat
BA uji petik, nilai 5
- KPPN tidak melakukan
uji petik kepatuhan ke
Bank Persepsi, nilai 0
Verifikasi dan Akuntansi
11 Pelaksanaan Berdasarkan sampling 10 10 10 10
rekonsiliasi dokumen rekonsiliasi
internal selama 30 hari kerja
berurutan:
- Rekonsiliasi internal
tidak dilakukan setiap
hari, dan rekapitulasi
mingguan tidak
teradministrasi dengan
baik, nilai 0
- Rekonsiliasi internal
dilakukan setiap hari
dan rekapitulasi
mingguan dilakukan,
namun tidak
teradministrasi dengan
baik, nilai 5
- Rekonsiliasi internal
dilakukan setiap hari
dan rekapitulasi
mingguan dilakukan
serta seluruhnya
teradministrasi dengan
baik, nilai 10
12 Pelaksanaan Berdasarkan sampling 10 10 10 10
rekonsiliasi pelaksanaan rekonsiliasi
UAKPA UAKPA 1 bulan:
- pelaksanaan
rekonsiliasi melewati
tanggal 14, nilai 0
- pelaksanaan
rekonsiliasi tepat waktu,
nilai 10
125
13 Tindak lanjut - Trend data jumlah 10 10 10 Tidak 10 Tidak
pengenaan pengenaan sanksi 10 terdapat terdapat
135
sanksi kepada satker menurun satker yang satker yang
kepada atau tidak ada satker dikenakan dikenakan
satker yang mendapat sanksi sanksi sanksi
dalam satu semester,
nilai 10
- Trend data jumlah
pengenaan sanksi
kepada satker tetap
atau meningkat dalam
satu semester, nilai 0
14 Nilai kualitas (Bila terdapat 10 10 10
Laporan pengenaan SP2S): 130 135
Keuangan - terdapat dokumentasi
UAKBUN pembinaan ke satker
Daerah ybs pasca tanggal SP2S,
nilai 10
- tidak terdapat
pembinaan ke satker
ybs pasca tanggal SP2S,
nilai 0
Nilai LK UAKBUN Daerah
lebih dari/sama dengan
93, nilai 10
- Nilai LK UAKBUN
Daerah antara 85-92,
nilai 5
- Nilai LK UAKBUN
Daerah dibawah/sama
dengan 85, nilai 0
JUMLAH NILAI 125
3. KERTAS KERJA PENILAIAN REPRESENTASI KEMENTERIAN KEUANGAN DI DAERAH
No Materi Kriteria Penilaian KPPN Kendari KPPN Bau-Bau KPPN Kolaka KPPN Raha
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
Ruang Diskusi Perspektif Baru Perbendaharaan
126
1 lnisiasi - KPPN melaksanakan 5 10 10 10
555
kegiatan FGD/sharing
127
diskusi lintas session/seminar tema
lembaga perbendaharaan,
dengan tema keuangan negara,
perbendahar perekonomian daerah,
aan, dengan melibatkan
keuangan sedikitnya 3
negara, lembaga/instansi
perekonomia pemerintah minimal 1
n daerah kali dalam semester
bersangkutan dan
didokumentasikan,
nilai 10
- KPPN menjalin
komunikasi/diskusi
tema perbendaharaan,
keuangan negara,
perekonomian daerah,
kepada sedikitnya 1
lembaga/instansi
pemerintah minimal 1
kali dalam semester
bersangkutan dan
didokumentasikan,
nilai 5
- KPPN tidak
melaksanakan
FGD/sharing
session/seminar tema
perbendaharaan,
keuangan negara,
perekonomian daerah
dalam semester
bersangkutan, nilai 0
2 Inisiasi - KPPN melaksanakan 10
kegiatan FGD/sharing
diskusi session/seminar tema
lingkup perbendaharaan,
internal keuangan negara,
dengan tema perekonomian
perbendahar daerah,dengan
aan, melibatkan seluruh
keuangan pegawai KPPN minimal
negara, 1 kali dalam semester
perekonomia bersangkutan dan
n daerah didokumentasikan,
nilai 10
- KPPN tidak
melaksanakan
FGD/sharing
session/lingkup
internal bertema
perbendaharaan,
keuangan negara,
perekonomian daerah
dalam semester
bersangkutan, nilai 0
3 Karya tulis - Karya tulis pegawai 10 10 5 5
pegawai bertema
bertema perbendaharaan/keua
perbendahar ngan
aan/ negara/perekonomian
keuangan daerah dimuat di
negara/perek media massa yang
onomian mudah diakses di
daerah di lingkup nasional, nilai
dalam liputan 10
media massa - Karya tulis pegawai
*) Substansi bertema
karya tulis perbendaharaan/keua
tetap harus ngan
berpegang negara/perekonomian
pada Kode daerah dimuat di
Etik dan Kode media massa yang
Perilaku hanya diakses di
pegawai lingkup regional, nilai 5
Kementerian - Tidak terdapat karya
Keuangan, tulis pegawai bertema
serta tunduk perbendaharaan/keua
pada ngan
ketentuan negara/perekonomian
Keterbukaan daerah yang dimuat di
Informasi media massa, nilai 0
Publik
Penyaluran Dana Transfer ke Daerah
4 Penyaluran Membandingkan data 10 10 10 10
DAK Fisik dan realisasi DAK Fisik dan
Dana Desa Dana Desa pada OM
SPAN, dengan
ketentuan di setiap
tahapan.
- apabila % realisasi
sesuai ketentuan,
dengan deviasi s.d.
10%, nilai 10
- apabila % realisasi
mendekati ketentuan,
dengan deviasi 10%
s.d. 20%, nilai 5
- apabila deviasi
realisasi dengan
ketentuan lebih dari
20%, nilai 0
128
5 Penyampaian - KPPN selalu 10 10 10 10
laporan DAK menyampaikan
Fisik dan laporan penyaluran
Dana Desa dan realisasi DAK
Fisik/Dana Desa secara
tepat waktu sesuai
instruksi terbaru dari
Kantor Pusat dalam 1
(satu) semester, nilai 10
- KPPN terlambat
menyampaikan
laporan bulanan
penyaluran dan
realisasi DAK
Fisik/Dana Desa dari
KPPN dalam 1 (satu)
semester maksimal 1
kali, nilai 5
- KPPN terlambat
menyampaikan
laporan bulanan
penyaluran dan
realisasi DAK
Fisik/Dana Desa dari
KPPN dalam 1 (satu)
semester lebih dari 1
kali, nilai 0
Peran dalam Peningkatan Penerimaan Negara di daerah
6 Fasilitasi/inisi - KPPN menginisiasi 5 5 10 10
asi kegiatan kegiatan sharing
pembinaan session kepatuhan
kepatuhan perpajakan dengan
pajak kepada satker (dapat
bendahara melibatkan instansi
satker pajak), dan
didokumentasikan
dengan yang jelas, nilai
10
- KPPN menyertakan
tema kepatuhan
perpajakan dalam
sharing session
pelaksanaan anggaran
dengan satker, dan
terdapat dokumentasi
yang jelas, nilai 5
- Tidak terdapat
kegiatan sharing
session kepatuhan
perpajakan dengan
satker atau tidak ada
dokumentasi tentang
kegiatan tersebut, nilai
0
129
7 Kajian/analisi - KPPN menyusun 5 10 10 10
5 N/A N/A
s potensi kajian/analisis terkait
PNBP di potensi PNBP di
daerah regionalnya dalam
semester berkenaan,
nilai 10
- KPPN mampu
memetakan potensi
PNBP di regionalnya
namun tidak
menyusun
kajìan/analisis tertulis,
nilai 5
- KPPN tidak
memetakan dan tidak
menyusun
kajian/analisis terkait
potensi PNBP di
regionalnya dalam
semester berkenaan,
nilai 0
Penyediaan Layanan Bersama (co-location)
8 Fasilitasi - Terdapat layanan co- N/A
layanan location yang berjalan
bersama aktif serta terdapat
untuk produk publikasi tentang co-
layanan location di akun media
sesama unit sosial/website/banner/l
kerja eaflet KPPN, nilai 10
Kementerian - Terdapat layanan co-
Keuangan/un location namun tidak
it pemerintah berjalan optimal (misal,
lainnya. tidak ada jadwal
*)Objek pasti),walaupun
tugas ini terdapat publikasi di
tergantung akun media
kondisi KPPN, sosial/website/banner/l
jika di KPPN eaflet KPPN, nilai 5
ybs tidak - Tidak ada layanan
memungkink dan publikasi tentang
an diterapkan co-loca tion di akun
co-location media
maka sosial/website/banner/l
subkompone eaflet KPPN, nilai 0
n ini
dianggap N/A
(dikeluarkan
dari
perhitungan
rata- rata)
Peran dalam akuntabilitas pelaksanaan registrasi hibah
130
9 Jumlah Berdasarkan 3 (tiga) uji 10 N/A N/A N/A
65 60 60
temuan/ketid sampling pelaksanaan
aksesuaian SOP Penerbitan MPHL-
prosedur BJS, apabila:
pelaksanaan - Tidak ditemukan
SOP ketidaksesuaian
penerbitan prosedur SOP
MPHL-BJS penerbitan MPHL-BJS,
*) Objek nilai 10
tugas ini - Ditemukan
tergantung ketidaksesuaian
kondisi KPPN, prosedur SOP
jika di KPPN penerbitan MPHL-BJS
ybs tidak s.d. 5 prosedur, nilai 5
menerbitkan - Ditemukan
MPHL-BJS ketidaksesuaian
maka prosedur SOP
subkompone penerbitan MPHL-BJS
n ini lebih dari 5 langkah
dianggap N/A prosedur, nilai 0
(dikeluarkan
dari
perhitungan
rata- rata)
JUMLAH NILAI 65
4. KERTAS KERJA PENILAIAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN LAINNYA/SPECIAL MISSION
No Materi Kriteria Penilaian KPPN Kendari KPPN Bau-Bau KPPN Kolaka KPPN Raha
Nilai Keterangan
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
N/A
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
1 Peningkatan Kanwil melakukan N/A N/A N/A
kapasitas sosialisasi dan tanya
SDM satker jawab, paling sedikit
BLU/BLUD di tentang Frequently
wilayah kerja Asked Questions
KPPN pengelolaan
*)Objek tugas keuangan BLU,
ini tergantung kepada KPPN dalam
kondisi KPPN, semester
jika di KPPN berkenaan,dan
ybs tidak mendokumentasikan
memiliki pembinaan tersebut
satker BLU ke dalam Form Hasil
maka sub Pembinaan (dalam
komponen ini bentuk
dianggap N/A konsultasi/fasilitasi).
(dikeluarkan *)Form Hasil
dari Pembinaan
perhitungan (konsultasi/fasilitasi)
rata- rata) akan menjadi bahan
penilaian Kantor
Pusat
131
2 Pengesahan Berdasarkan 3 (tiga) 10 N/A N/A N/A
Penggunaan uji sampling 10 10 10
10 10 10
dana satker pelaksanaan SOP
BLU penerbitan SP2B,
*)Objek tugas apabila:
ini tergantung - Tidak ditemukan
kondisi KPPN, ketidaksesuaian
jika di KPPN prosedur SOP
ybs tidak penerbitan SP2B,
memiliki nilai 10
satker BLU - Ditemukan
maka ketidaksesuaian
subkomponen prosedur SOP
ini dianggap penerbitan SP2B
N/A s.d. 5 prosedur, nilai
(dikeluarkan 5
dari - Ditemukan
perhitungan ketidaksesuaian
rata-rata) prosedur SOP
penerbitan SP2B
lebih dari 5 langkah
prosedur, nilai 0
Menjaga Ketepatan Sasaran Kredit Program
3 Legalitas - KPPN telah 10
operator menetapkan SK
Sistem Pengguna Sistem
Informasi |informasi
Monitorîng Monitoring dan
dan Evaluasi Evaluasi (untuk
penyaluran penyaluran dan
dan pembiayaan UMi),
pembiayaan nilai 10
- KPPN belum
menetapkan SK
Pengguna Sistem
Informasi Monitoring
dan Evaluasi (untuk
4 Ketepatan - Hasil re-check atas 10
data debitur sampling 5 (lima)
UMi data telah sesuai
dan lengkap antara
dokumen penyalur
dengan data dalam
SIKP-UMi, nilai 10
- Hasil re-check atas
sampling 5 (lima)
data ditemukan
ketidaksesuaian
antara dokumen
penyalur dengan
data dalam SIKP-
UMi, nilai 0
132
5 Ketepatan - KPPN 10 10 10 10
Waktu menyampaikan
Pelaporan Laporan Monitoring
Monitoring dan Evaluasi
dan Evaluasi Penyaluran
Pembiayaan Ultra
Mikro paling lambat
10 hari kerja setelah
semester berakhir,
nilai 10
- KPPN
menyampaikan
Laporan Monitoring
dan Evaluasi
Penyaluran
Pembiayaan Ultra
Mikro melebihi 10
hari kerja setelah
semester berakhir,
nilai 0
JUMLAH NILAI 40 30 30 30
5. KERTAS KERJA PENILAIAN TATA KELOLA INTERNAL
KPPN Kendari KPPN Bau-Bau KPPN Kolaka KPPN Raha
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
No Materi Kriteria Penilaian Nilai Keteranga
n
Kinerja Organisasi - KPPN telah melakukan 10 10 10 10
perhitungan NKO
1 Perhitungan dengan tepat, nilai 10,
NKO -Terdapat kesalahan
KPPN dalam
perhitungan NKO, nilai
0
2 Penandatang - Seluruh pegawai KPPN 10 10 10 10
an Kontrak telah menandatangani
Kinerja Kontrak Kinerja tepat
waktu, nilai 10
-Ditemukan
keterlambatan
penandatanganan
kontrak kinerja, nilai 0
133
3 Penyampaian - KPPN menyampaian 10 10 10 10
10 10 10
Laporan Laporan Kinerja
Capaian Triwulanan secara tepat
Kinerja waktu, nilai 10
- Terdapat
keterlambatan dalam
penyampaian Laporan
Capaian Kinerja
Triwulanan, nilai 0
4 Evaluasi - KPPN telah melakukan 10
capaian evaluasi capaian kinerja
kinerja internal secara bulanan
organisasi dan menyusun
dokumentasi/laporan,
nilai 10
- KPPN tidak secara
rutin melakukan
evaluasi capaian kinerja
internal bulanan atau
melakukan namun tidak
ditemukan
dokumentasi/laporan
hasil evaluasi, nilai 5
- KPPN tidak melakukan
evaluasi capaian kinerja
internal, nilai 0
134
5 Kepatuhan 10 10 10 10
10 10 10
terhadap
standar
Operasional
Prosedur
(SOP) Berdasarkan uji
sampling pelaksanaan 3
SOP (selain penerbitan
SP2D) di masing-masing
seksi, apabila:
- tidak ditemukan
ketidaksesuaian
prosedur SOP , nilai 10
- langkah prosedur
maksimal 1 langkah
prosedur (harus ada
pertimbangan KPPN
kenapa ketidaksesuaian
itu terjadi), nilai 5
- ditemukan
ketidaksesuaian
prosedur SOP
penerbitan SP2D lebih
dari 1 langkah
prosedur, nilai 0
*) SOP yang tidak dapat
dijalankan prosedurnya
karena pertimbangan
yuridis (perubahan
regulasi), menjadi
catatan Kanwil untuk
dilaporkan ke Kantor
Pusat, dan dikeluarkan
dari uji sampling.
6 Pemahaman Berdasarkan interviu
pegawai akan secara random kepada
prosedur pegawai di tiap seksi,
SOP apabila:
- Seluruh pegawai (yang
menjadi sample) paham
akan prosedur SOP di
seksinya, nilai 10
- Ditemukan pegawai
(yang menjadi sample)
tidak paham, akan
prosedur SOP di
seksinya atau seluruh
pegawai sample hanya
memahami sebagian
prosedur SOP di
seksinya, nilai 5
- Seluruh pegawai (yang
menjadi sample) tidak
memahami langkah
prosedur SOP di
seksinya, nilai 0
135
7 Internalisasi - KPPN pada semester 10 10 10 10
10 10 10
dan/atau berkenaan, telah 10 10 10
evaluasi melaksanakan
mandiri internalisasi dan/atau
penerapan evaluasi mandiri atas
SOP oleh penerapan SOP dan
KPPN didokumentasikan, nilai
10
- KPPN pada semester
berkenaan, telah
melaksanakan
internalisasi dan/atau
evaluasi mandiri atas
penerapan SOP namun
tidak ditemukan
dokumentasi yang jelas,
nilai 5
- KPPN pada semester
berkenaan, tidak
melaksanakan
internalisasi dan/atau
evaluasi mandiri atas
penerapan SOP, nilai 0
8 Penyusunan - KPPN telah menyusun 10
Dokumen Dokumen lnduk
Induk Sistem (Pedoman Mutu,
Manajemen Konteks Organisasi,
Mutu ISO Kebijakan Mutu) sesuai
90001-2015 ketentuan dan kondisi
terkini, nilai 10
- KPPN menyusun
Dokumen Induk namun
terdapat
ketidaksesuaian dengan
ketentuan dan/atau
dengan kondisi terkini,
nilai 5
- Tidak ditemukan
dokumentasi atas
Dokumen lnduk di
KPPN, nilai 0
9 Update - Seluruh Catatan Mutu 5
Catatan dan ceklist monitoring
Mutu/ Arsip kantor ter-update
dengan kondisi terkini,
nilai 10
- > 75% Catatan Mutu
dan ceklist kantor ter-
update dengan kondisi
terkini, nilai 5
- ≤ 75% Catatan Mutu
dan ceklist kantor yang
ter-update, nilai 0
136