The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini memberikan penjelasan lengkap tentang memulai bisnis serta seluk beluk dalam dunia bisnis. Selain itu dalam buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai risiko serta strategi bisnis yang dapat dilakukan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2023-07-12 10:36:56

KEWIRAUSAHAAN

Buku ini memberikan penjelasan lengkap tentang memulai bisnis serta seluk beluk dalam dunia bisnis. Selain itu dalam buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai risiko serta strategi bisnis yang dapat dilakukan.

Kewirausahaan | ii


Kewirausahaan | iii KEWIRAUSAHAAN Muhammad Nur Abdi SE., MM — Riza Faizal, S.IP., M.M. — Arif Rahman, M.B.A — Eri Mardiani — Dedeh Sundarsih, SE., MM — Novia Sandra Dewi, S.E., M.M — Sabinus Beni, S.P., M.E., — Sri Mulyati SE, MM — Dr. Audia Junita, S.Sos., M.Si — Dr. Eliada Herwiyanti, S.E., M.Si., Ak., CA., — Dr. Hasan Fahmi Kusnandar S.Sos., MM. — Yuliawati, S.E., M.E. — Kiki Azakia, M.E —Nani Suhartini, M.E. — Husnul Muamilah,S.E.,M.M.


Kewirausahaan | iv Kewirausahaan Copyright © PT Penamuda Media, 2023 Penulis: Muhammad Nur Abdi SE., MM — Riza Faizal, S.IP., M.M. — Arif Rahman, M.B.A — Eri Mardiani — Dedeh Sundarsih, SE., MM — Novia Sandra Dewi, S.E., M.M — Sabinus Beni, S.P., M.E., — Sri Mulyati SE, MM — Dr. Audia Junita, S.Sos., M.Si — Dr. Eliada Herwiyanti, S.E., M.Si., Ak., CA., — Dr. Hasan Fahmi Kusnandar S.Sos., MM. — Yuliawati, S.E., M.E. — Kiki Azakia, M.E — Nani Suhartini, M.E. — Husnul Muamilah,S.E.,M.M. ISBN 978-623-09-2582-5 Editor: Elif Pardiansyah, S.Sy., M.Si. Penyunting dan Penata Letak: Tim PT Penamuda Media Desain Sampul: Tim Desain PT Penamuda Media Penerbit: PT Penamuda Media Redaksi: Casa Sidoarum RT03 Ngentak, Sidoarum Godean Sleman Yogyakarta Web : www.penamuda.com E-mail : [email protected] Instagram : @penamudamedia WhatsApp : +6285700592256 Cetakan Pertama, Maret 2023 viii + 198 halaman; 15,5 x 23 cm Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit maupun penulis


Kewirausahaan | v Kata Pengantar Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan, ketekunan dan kesabaran, nikmat dan karunianya sehingga buku ini akhirnya dapat diselesaikan dan diterbitkan. Buku yang pembaca pegang ini disajikan dengan secara sederhana, lugas, dan mudah difahami mengenai konsep dan praktik kewirausahaan. Buku ini terdiri dari 15 bab yang sangat menarik untuk dibaca, karena ditulis oleh akademisi dan praktisi dari berbagai Lembaga dan Universitas di Indonesia. Kami yakin bahwa dengan membaca buku ini, Anda akan memiliki dasar yang kuat dan inspirasi untuk memulai usaha Anda sendiri. Hadirnya buku ini, diharapkan dapat menambah wawasan, meningkatkan literasi, dan menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan, terutama untuk generasi muda. Pada kesempatan ini juga, izinkan kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu dalam penyusunan buku ini, terutama para penulis dan penerbit, sehingga buku ini dapat diselesaikan. Semoga Allah Swt membalas segala kebaikan yang telah diberikan, amin. Kami menyadari, buku ini bukanlah buku yang sempurna, melainkan masih terdapat kekurangan dan kealfaan dalam penulisan, penyajian, maupun penyusunannya. Semoga kekurangan tersebut tidak merusak esensi kehadiran dan kebermanfaatan buku ini. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin belajar dan mendalami konsep dan praktik kewirausahaan. Elif Pardiansyah, S.Sy., M.Si. Editor


Kewirausahaan | vi


Kewirausahaan | vii Daftar Isi BAB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Muhammad Nur Abdi SE., MM ......................................... 1 BAB 2 Cara Mendirikan Usaha Riza Faizal, S.IP., M.M. ...................................................... 17 BAB 3 Bentuk Organisasi Usaha Arif Rahman, M.B.A ............................................................. 26 BAB 4 Menilai Kebutuhan Usaha Eri Mardiani ......................................................................... 48 BAB 5 Cara Memperoleh Modal Dedeh Sundarsih, SE., MM ................................................. 60 Bab 6 Transaksi Pembayaran Novia Sandra Dewi, S.E., M.M ........................................... 72 Bab 7 Cara Mengajukan Pinjaman Sabinus Beni, S.P., M.E. ...................................................... 85 Bab 8 Teknik Penentuan Lokasi Usaha Sri Mulyati SE, MM ............................................................ 93 Bab 9 Mengelola Sumber Daya Manusia Dr. Audia Junita, S.Sos.,M.Si .............................................. 103 Bab 10 Menyusun Laporan Keuangan Dr. Eliada Herwiyanti, S.E., M.Si., Ak., CA. ................... 120 Bab 11Analisis Laporan Keuangan Dr. Hasan Fahmi Kusnandar S.Sos., MM. ........................ 137 Bab 12 Penilaian Kelayakan Usaha Yuliawati, S.E., M.E. ......................................................... 146 Bab 13 Analisis Pesaing Kiki Azakia, M.E ................................................................ 161 Bab 14 Kualitas Layanan Usaha Nani Suhartini, M.E. ........................................................ 171 Kata Pengantar ............................................................................... v Daftar Isi ..........................................................................................vii Bab 15 PERLINDUNGAN USAHA Husnul Muamilah,S.E.,M.M. ................................................ 188


Kewirausahaan | viii


Kewirausahaan | 1 Bab 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Muhammad Nur Abdi SE., MM A. Hakikat Pentingnya Kewirausahaan Pandemi Covid-19 telah menjerumuskan ekonomi nasional dan ekonomi dunia ke dalam resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan atau kontraksi ekonomi nasional dan global yang negatif. Perekonomian sendiri baru menciut pada kuartal II 2020 dengan pertumbuhan ekonomi -5,3%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan konsumsi rumah tangga akibat pembatasan sosial untuk mencegah Covid-19, penurunan belanja modal termasuk pengembangan dan perolehan aset tetap, serta penurunan realisasi belanja publik termasuk belanja barang. . Selain itu, perdagangan luar negeri menyusut tajam. Penurunan pertumbuhan ekonomi berakhir pada kuartal kedua, namun Covid-19 terus memperlambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kinerja perekonomian nasional pada triwulan III, dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar -0,4% hingga 1% pada tahun 2020. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah sedang melaksanakan Program Stimulus Ekonomi Nasional (PEN) yang diharapkan dapat berlaku pada triwulan ketiga. PEN terdiri dari tiga (tiga) kebijakan utama yaitu meningkatkan konsumsi dalam negeri (permintaan), meningkatkan kegiatan usaha


Kewirausahaan | 2 (penawaran), dan menjaga stabilitas ekonomi dan pertumbuhan moneter. Ketiga pedoman tersebut harus disetujui oleh Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN/BUMD, Pengusaha dan masyarakat. Salah satu sektor yang paling terkena dampak pandemi Covid-19 adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang turut melemahkan perekonomian nasional. Hal ini dapat dipahami karena UKM memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) tahun 2018, terdapat 64,2 juta pelaku UMKM atau 99,99% dari jumlah pengusaha Indonesia. Daya serap pegawai UMKM tidak kurang dari 117 juta pegawai, yakni. H. 97% daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu, pangsa UKM dalam perekonomian nasional (PDB) adalah 61,1% dan sisanya 38,9% adalah operator perusahaan besar, yang hanya 5.550 atau 0,01% dari jumlah operator yang beroperasi. UKM ini didominasi oleh usaha mikro sebanyak 98,68% dan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sementara itu, pangsa usaha mikro dalam produk nasional bruto hanya sekitar 37,8%. Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UKM khususnya usaha mikro sangat besar dan kemampuan menyerap tenaga kerja sangat besar. Negara dan pelaku ekonomi harus menaikkan “kategori” usaha mikro menjadi usaha menengah. Basis bisnis ini terbukti kuat meski dalam krisis ekonomi. Usaha mikro juga memiliki perputaran transaksi yang cepat, produksi dalam negeri dan bersentuhan dengan kebutuhan pokok masyarakat. Menyadari potensi UKM tersebut, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir mengambil kebijakan untuk


Kewirausahaan | 3 meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil agar dapat berkembang menjadi usaha menengah. Salah satu tujuan program PEN adalah menggerakkan UKM. Untuk tujuan ini, pemerintah telah mengambil beberapa langkah, termasuk tarif pinjaman bersubsidi, restrukturisasi pinjaman, jaminan modal kerja dan insentif pajak. Dana yang dialokasikan ke sistem tersebut sebesar Rp 123,46 triliun. Subsidi bunga diberikan untuk memperkuat permodalan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat/KUR (disalurkan oleh bank), pinjaman Ultra Mikro/UMi (disalurkan oleh lembaga keuangan non-bank) dan penyaluran uang melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Kementerian KUKM. Pemerintah juga menginvestasikan dana di Bank Nasional untuk restrukturisasi kredit UMKM, mengucurkan dana kurang lebih Rp 78,78 triliun. Untuk meningkatkan likuiditas usaha UMKM, pemerintah juga menjamin UMKM dengan modal kerja PT. (Persero) Jamkrindo dan Askrindo. Pada saat yang sama, pemerintah juga memberikan kredit pajak untuk meringankan pekerja UMKM melalui insentif pajak penghasilan (PPh Pasal 21). Di bawah tanggung jawab pemerintah. Untuk UKM, negara membayar insentif pajak penghasilan final 0,5 persen. Wajib pajak UMKM tidak perlu membayar pajak atas usahanya, dan tidak ada pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan pada saat pembayaran dilakukan kepada pelaku UMKM. UKM juga menerima insentif pajak impor berdasarkan Pasal 22. Langkah-langkah di atas telah diterapkan untuk meningkatkan peluang keuangan UKM, yang merupakan salah satu masalah yang dihadapi UKM selama ini. UKM memiliki beberapa permasalahan struktural yang perlu diselesaikan agar UKM dapat lebih berperan dalam perekonomian nasional. Isu-


Kewirausahaan | 4 isu tersebut meliputi kualitas dan kontinuitas produksi, ketersediaan pemasaran, pengemasan produk, kualitas SDM/UMKM pelaku manajemen, keuangan dan produksi. Kunci utama penyelesaian masalah tersebut terletak pada pemerintah daerah (kabupaten dan kota). Pemerintah daerah yang mempunyai wilayah, mengetahui kondisi dan kebutuhan UMKM, serta mempunyai akses langsung dengan UMKM. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah provinsi, perguruan tinggi, Bank Indonesia dan lembaga lainnya. Jika pemerintah daerah mau, UMKM akan maju. Dengan demikian akan tercipta fundamental perekonomian nasional yang kuat untuk Indonesia Maju Agar dapat meningkatkan jiwa wirausaha dalam masyarkat maupun pelaku UMKM berikut manfaat wirausaha bagi kehidupan masyarakat: 1. Membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Konsep kewirausahaan sendiri adalah penciptaan usaha atau peluang usaha mandiri. Kegiatan ini dapat menjadi pendorong bagi masyarakat untuk mandiri secara finansial. Bukan berarti setiap orang harus menjadi pengusaha. Tentunya satu atau lebih pengusaha di daerah ini juga memiliki peluang kerja yang besar di masyarakat sekitar. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka semakin banyak pula karyawan yang dibutuhkan. Dengan cara ini sumber daya manusia semakin banyak digunakan. Mereka yang tadinya menganggur kini otomatis bisa menerima penghasilan. Kondisi ini tentunya akan berdampak tidak hanya dari sisi finansial, tetapi juga dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka. Inilah salah satu manfaat berwirausaha.


Kewirausahaan | 5 Misalnya, Anda mungkin pernah mendengar tentang seorang pengusaha yang berhasil mengubah sampah menjadi kerajinan dan benda unik. Karena banyaknya permintaan, akhirnya ia mengajak dan memberdayakan ibu-ibu di sana sebagai tenaga terampil. Dalam kebanyakan kasus, ibu-ibu di daerah tersebut hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, menyerahkan kebutuhan keuangan rumah tangga sepenuhnya kepada suami. Dengan pemberdayaan ini, mereka akhirnya bisa mendapatkan lebih banyak uang dan membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya. 2. Meningkatkan pendapatan nasional Dalam berwirausaha, inovasi merupakan salah satu kunci keberhasilan. Bahkan, inovasi tersebut dapat membantu meningkatkan pendapatan nasional. Misalnya, seorang pengusaha dari industri mebel berhasil menembus pasar luar negeri melalui produksi produk dalam negeri seperti meja dan kursi yang terbuat dari rotan atau kayu reklamasi, Produk-produk tersebut dianggap unik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Semakin tinggi jumlah permintaan produk, semakin tinggi volume produksi. Ini dicatat dalam pendapatan nasional. Nilai yang dicatat dalam pendapatan nasional adalah nilai output akhir dari barang-barang yang diproduksi dalam satu tahun terakhir. Semakin banyak produk yang diproduksi di suatu negara, maka semakin tinggi pendapatan nasional negara tersebut. Semua kegiatan ini diukur selama satu tahun terakhir. Lalu apa manfaat bagi masyarakat dari peningkatan pendapatan nasional? Semakin tinggi pendapatan nasional negara, semakin banyak pengusaha dan perusahaan asing yang


Kewirausahaan | 6 ingin berinvestasi di sini. Kondisi ini tentunya akan memberikan peluang terciptanya banyak lapangan kerja baru di masyarakat luas. 3. Menciptakan lapangan pekerjaan baru Kesempatan kerja yang terbatas pasti akan membuat persaingan kerja semakin ketat. Seiring meningkatnya kewirausahaan, begitu pula peluang untuk penciptaan lapangan kerja. Sayangnya, kewirausahaan bukanlah satu-satunya hal yang dibutuhkan saat ini. Tapi bagaimana pengusaha bisa menciptakan inovasi yang jauh lebih besar? Tukang ojek, misalnya, dulu hanya mengangkut tiga sampai lima penumpang dalam sehari. Berbeda dengan saat ini, dengan berkembangnya teknologi dan informasi, mereka bisa menerima puluhan pesanan bahkan lebih. Selain penumpang, ojek online kini merambah layanan barang dan makanan. Konteks ini disebut lapangan kerja baru. 4. Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial Bagi negara berkembang, ketimpangan ekonomi dan sosial masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Meski situasinya tidak separah di negara berkembang lainnya, bukan berarti perpecahan di Indonesia bisa dibiarkan begitu saja. Perbedaan-perbedaan akibat pemisahan tersebut, ditambah dengan pluralisme masyarakat Indonesia, dapat menimbulkan perselisihan dan keresahan antar kelompok. Padahal, tidak semua ketimpangan yang ada disebabkan oleh faktor ekonomi. Namun, sebagian besar didasarkan pada hal-hal tersebut. Kemudian efek tersebut dapat meluas ke masalah yang lebih umum seperti masalah sosial. Jadi bagaimana kewirausahaan dapat mengurangi ketimpangan


Kewirausahaan | 7 ekonomi dan sosial? Seperti yang sudah dijelaskan. Ketimpangan dalam masyarakat sebagian besar berawal dari masalah ekonomi. Hal ini memperlebar jurang antara kaya dan miskin. Tentu saja, hal ini juga dapat menimbulkan kecemburuan di antara kedua kelompok tersebut. Kondisi ini dapat diperparah jika salah satu golongan mendiskreditkan ras atau golongan yang satunya. Untuk mengimbanginya, pemerataan ekonomi harus dilaksanakan terlebih dahulu. Ini dilakukan dengan menciptakan lapangan kerja dan menawarkan upah yang layak. Tentu saja, banyaknya lapangan kerja muncul karena munculnya lini bisnis baru. Jika kelas ekonomi bawah mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak, maka dapat meningkatkan taraf hidup mereka sehingga dapat memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan. Kesempatan ini juga membuka peluang bagi mereka untuk membiayai pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup generasi penerus anaknya. Setidaknya ketimpangan sosial yang ada bisa dikurangi. 5. Dapat memajukan infrastruktur dimasyarakat Secara tidak langsung, manfaat kewirausahaan juga dapat meningkatkan dan memajukan infrastruktur di suatu daerah. Misalnya Pasar Klewer di Solo misalnya. Pasar ini merupakan salah satu pusat grosir pakaian terbesar di Jawa Tengah. Di sini banyak pengusaha menawarkan produk dan kebutuhan yang berbeda. Tak hanya untuk kebutuhan warga Solo, banyak barang di pasar ini juga didistribusikan ke kota-kota besar lainnya termasuk pulau Madura dan Bali. Semakin berkembang dan terkenal pasarnya, semakin banyak pembelinya. Semakin


Kewirausahaan | 8 banyak pasar tumbuh, semakin alami hal ini mempengaruhi pendapatan daerah. Peran APB sendiri salah satunya untuk mendukung infrastruktur di kota tersebut, seperti perbaikan jalan, penerangan, dan ditambahnya armada transportasi ke daerah tersebut. Di sisi lain, banyak bisnis dan perusahaan baru yang juga muncul, contohnya bank, perusahaan peminjaman, perusahaan ekspedisi, dan yang lainnya. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan keuangan dan peminjaman. Selain manfaat bagi masyarakat, seorang pelaku wirausaha juga mempunyai manfaat bagi diri sendiri, Adapun manfaatnya sebagai berikut : 1. Peluang untuk menentukan nasib dirisendiri Seorang wirausaha atau pengusaha tentu saja mempunyai kepribadian yang Tangguh diatas dari kepribadian banyak orang pada umumnya, sehingga dengan melakukan wirausaha atau menjalankan bisnis tentusaja anasib dirisendiri ada di tangannya sendiri dengan berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginannya. Menlajankan bisnis atau usaha pasti mempunyai berbagai macam tantangan dan tantangan terbesar datang dari dirisendiri dimana itu menjadi tolak ukur kesuksesan. 2. Kesempatan untuk melakukan perubahan Manfaat wirausaha bagi dirisendiri pastinya dapat melakukan perubahan sesuai dengan yang dinginkannya. Kesempatan tersebut sudah pasti hanya di dapatkan salah satunya yaitu menjadi wirausaha, dan perubahan tersebut secara berlahan akan berdampak pada lingkungan sekitar dan masyarakat luas.


Kewirausahaan | 9 Selain melakukan perubahan ternyata seorang wirausaha dapat menemukan wirausahawan baru, yang tentu saja anda yang menjadi mentor untuk perubahan yang berkelanjutan di lapisan masyarakat. Bayangkan saja efek domino yang anda lakukan, ini berdampak sistemmik dan sadar ataupun tidak sadar anda akan menjadi center dari perubahan tersebut, sehingga dapat memotivasi wirausahawan baru yang akan muncul dan melakukan perubahan lainnya dalam aspek lain juga. 3. Peluang untuk mewujudkan potensi Potensi yang menjadi landasan bagi impian diri sendiri kadang tidak dapat di wujudkan karena tidak ada yang mengasa dan mementori, dengan adanya dirisendiri menjadi wirausaha kita tentu saja dapat sangat luas berpeluang untuk mewujudkan potensi dirisendir, potensi lingkungan sosial disekitar ataupun yang ditargetkan, potensi alam sekitar dan kadang potensi yang tidak terlihat. Seorang wirausaha yang baik tentusaja dapat melihat potensi dari sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan masyarakat lainnya dikarenakan mainsed wirausahawan berbeda dari maindsed pada umumnya. Ini menunjukkan hasil dari tekat yang kuat untuk menghasilkan perubahan dari lingkungan dan factor sosial lain, dan menghasilkan pola pikir yang mana dapat melihat potensi menjadi suatu peluang yang besar bagi perubahan itu sendiri. 4. Peluang untuk melakukan hal-hal yang disukai Seorang wirausaha tentusaja lepas dari ikatan dan peraturan kantor lainnya karena dia menjadi center dari kegiatan bisnis yang dijalani, sehingga seorang wirausahawan dapat melakukan hal-hal yang disukai bahkan dapat mengubah hobi tersebut menjadi peluang bisnis baru.


Kewirausahaan | 10 5. Peluang untuk mendapatkan keuntungan Untuk jiwa wirausaha keuntungan merupakan hadiah dari apa yang dikerjakan, tentusaja dalam beberapa aspek seorang wirausahawan atau pengusaha akan memandang keuntungan dalam berbagai macam bentuk, pada umumnya keuntungan di kategorikan dengan uang, kesempatan, ide, peluang, potensi, bahkan ada yang berpendapat bahwa keuntungan dapt juga dikategorikan sebagai pengalaman. 6. Pertumbuhan ekonomi Wirausaha merupakan menggerak ekonomi bagi suatu negara, dikarenakan dengan melakukan kegiatan usaha maka seorang wirausaha atau pengusaha dapat memanfaatkan potensi yang ada sehingga roda ekonomi dapat berjalan disuatu daerah. Dengan begitu seorang pengusaha menciptakan peluang dimana terdapat beberapa aspek dari ekoomi yang dapat dimanfaatkan menjadi peluang itu sendiri seperti memanfaatkan potensi alam untuk menciptakan produk sehingga berpeluang untuk dipasarkan, pengusaha lain menciptakan peluang dengan memanfaatkan sampah utuk menjadi produk lain. Bahkan ada yang memanfaatkan informasi satu untuk menjadi jasa di tempat lain, dengan adanya perputaran tersebut roda ekonomi dari bawah akan semakin berdampak besar bagi ekonomi suatu negara. 7. Meningkatkan produktivitas Dengan adanya pemanfaatan potensi menjadi barang jadi maupun jasa maka akan meningkatkan tenaga kerja dan banyak membuka lowongan pekerjaan untuk mengejar permintaan akan produk tersebut, dampaknya adalah produktivitas akan semakin di tingkatkan dan akan mendorong ekonomi negara.


Kewirausahaan | 11 8. Manfaat dibidang teknologi, Produk dan Jasa Tahun berganti tahun dan pemanfaatan teknologi semakin tinggi dan maju dalam hal kecanggihan, ekonomis, praktis dan lainnya. Kemajuan teknologi ini tentusaja berdampak bagi kehidupan masyarakat, baik dalam perkembangan produk dan jasa, perkembangan teknologi, maupun perkembangan teknologi dibidang lainnya seperti hiburan dan lain lain. Kemajuan dunia teknologi juga merubah kebiasaan masyarakat yang semakin praktis sehingga mempunyai dapak positif dan negatif dalam menyikapi dampak kemajuan teknologi bagi kehidupan masyarakat. Dampak positif salah satunya adalah melakukan pekerjaan dengan efektif dan efesien sehingga banyak berhemat biaya dan lainnya dikarenakan pemanfaatan teknologi tersebut, namun disisi lain ternyata dapat berdampak bagi perkembangan anak-anak jika tidak diawasi dengan tepat. 9. Perubahan Pasar Pasar merupakan tempat bertemunya supplay dan demand sehingga menjadi factor penting bagi seorang wirausaha atau pengusaha. Jika kita mempunyai produk atau jasa yang Langkah maka kita akan dapat menentukan arah perubahan pasar produk tersebut, begitu juga bagi pengusaha besar maka dapat mempunyai power untuk merubah arah pasar sesuai dengan kepentingan yang diinginkan. 10. Manfaat Wirausaha lainnya Manfaat wirausaha lainnya dapat berupa menjadi pioner bagi pengusaha pengusaha muda lainnya sehingga dapat mempelajari cara berfikir dan cara bertindak bagi pengusaha jika menghadapi masalah.


Kewirausahaan | 12 B. Pengertian Kewirausahaan Wirausahawan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu enterpreneur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah wirausahawan dikenal sebagai individu yng berbakat atau cakap dalam mengidentifikasi produk baru dan menetapkan bagaimana cara produksi baru serta mampu mengorganisasikan produksi untuk penyediaan topik baru. Dapat diartikan bahwa kewirausahaan ialah upaya kreatif yang dibingkai berlandaskan inovasi untuk memproduksi suatu hal yang baru, mempunyai nilai plus, menyumbang faedah, mewujudkan lapangan kerja dan hasil yang diproduksi atau dibuatnya bermanfaat untuk orang lain. Jenis pelaku wirausaha atau pengusaha dibagi menjadi dua yaitu: 1) Wiraswasta. Perkembangan usahanya tidak ada atau tidak terlalu jauh berbeda, dikarenakan produknya kurang memiliki unsur inovasi dan kreasi, sehingga hampir sama dengan produk kompetitor lain karena tidak memiliki karakteristiknya sendiri. 2) Wirausaha. Memiliki usaha yang terus berkembang secara signifikan, karena produknya selalu beradaptasi dengan keinginan pasar. Berikut ini adalah pengertian wirausaha yang dikutip dari para ahli atau pakar: 1) Jean Baptise Say (1803) mengatakan bahwa enterpreneurship adalah kemampuan memindahkan sumber kekuatan ekonomi yaitu sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), dari areal produktifitas rendah ke areal produktifitas tinggi dengan produk atau hasil yang lebih banyak (besar). 2) Peter Drucker (1959) berpendapat bahwa wirausaha ialah individu yang terus-menerus mentransformasi,


Kewirausahaan | 13 memperhatikan dan menggunakan berbagai peluang agar menjadi bermanfaat. 3) Alber Sapliero (1975) berpendapat bahwa wirausaha ialah seorang individu yang menangkap dan mengelola gagasan dari berbagai aspek seperti aspek teknologi, sosial budaya maupun ekonomi dengan penuh kesiapan akan resiko ketidakpastian apakah gagasan tersebut nantinya berhasil atau gagal. 4) Pertama, pengusaha (entrepreneur). Menurut ILO– UNESCO (2006: 5), Entrepreneurs are essentially ideas people, who seize an opportunity to generate value or well-being in society by providing for unmet needs with a new product or service, or by carrying out an existing activity in a novel or more efficient way. They look for what is changing, what is needed and what is missing and then undertake (entreprendre) the task of achieving their vision, marshalling resources, demonstrating ingenuity in the face of obstacles and assuming responsibility for any risks along the way. Teks tentang makna entrepreneur di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut. Pengusaha pada dasarnya adalah orang-orang yang memiliki banyak ide, yang memanfaatkan peluang untuk menghasilkan nilai atau kesejahteraan di masyarakat dengan menyediakan produk atau layanan baru berdasarkan kebutuhan yang belum terpenuhi, atau dengan melakukan aktivitas dengan cara baru dan lebih efisien. Pengusaha melihat perubahan apa yang sedang terjadi, apa yang dibutuhkan dan apa yang hilang, kemudian menjalankan tugas untuk mencapai visinya, menyusun sumber daya, menunjukkan kecerdikan dalam menghadapi rintangan, dan berani menanggung risiko


Kewirausahaan | 14 Kedua, kewirausahaan (entrepreneurship). Menurut ILO– UNESCO (2006: 5), Entrepreneurship is now mostly commonly associated with business creation and much of the world’s media has created an image of the modern day entrepreneur as the inspirational figure of our age – building a business empire out of nothing and in doing so, creating wealth and prosperity for him/herself and others – the true meaning of entrepreneurship goes far beyond the act of starting and running a business. Teks tentang entrepreneurship di atas, dapat diterjemahkan sebagai berikut. Kewirausahaan saat ini umumnya sangat berkaitan dengan kreasi bisnis, dan banyak media dunia telah menciptakan citra pengusaha modern sebagai figur inspirasi saat ini – membangun kerajaan bisnis dari nol dan menjalankannya untuk menciptakan kekayaan dan kemakmuran bagi dirinya sendiri dan orang lain– makna sejati kewirausahaan jauh melampaui aktivitas memulai dan menjalankan suatu bisnis. C. Filsafah Kewirausahaan Filosofi wirausaha mengacu pada konsep dasar bahwa “bisnis itu ibarat lautnya, nelayan diibaratkan sebagai pengusahanya, perahu diumpamakan sebagai perusahaannya, produk yang dihasilkan diumpamakan perahunya dan pengguna produk (konsumen) bagaikan ikannya. Makna yang tersirat dalam ungkapan filosofi tersebut adalah : 1) Sebagai pengusaha, kita dituntut untuk selalu jeli dan tanggap dalam menghadapi perubahan permintaan pasar yang perubahannya kadang tak menentu. 2) Sebagai pengusaha, kita harus dituntut untuk cermat membaca dan mengambil peluang yang ada serta merealisasikannya menjadi produk atau hasil yang bermanfaat.


Kewirausahaan | 15 Daftar Pustaka Agastya, Putu Ditta, ‘What Is Missing in Entrepreneurship Education : A Case Study’, 5.2 (2022), 71–88 Fitramadhana, Rizqyansyah, and Universitas Gadjah Mada, ‘Rizqyansyah Fitramadhana Genealogi Kewirausahaan Sosial Program Studi Sosiologi _ Fisipol _ Universitas Gadjah Mada’, January, 2023 <https://doi.org/10.24198/jsg.v7i1.35658> Taali, Muh, ‘Peran Jiwa Kewirausahaan Dan Nilai Kewirausahaan Terhadap Kemandirian Usaha Triana Prihatinta , SSos ., MM Ardila Prihadyatama Abstrak’, 2012, 36–42 Yan, Yushan, Steven Si, Weichun Zhu, and Yujia Zhang, ‘Social Entrepreneurship and Sustainable Development: The Yiwu Case’, Elementa, 10.1 (2022), 749–62 <https://doi.org/10.1525/elementa.2022.00010> Yang, Fang, Wei Liu, and Ting Wen, ‘The Rural Household’s Entrepreneurship under the Land Certification in China’, Cogent Economics and Finance, 10.1 (2022) <https://doi.org/10.1080/23322039.2022.2091088>


Kewirausahaan | 16 Tentang Penulis Muhammad Nur Abdi SE., MM lahir di Ujung Pandang pada tanggal 07 Januari 1986 Dosen tetap Universitas Muhammadiyah Makassar. Menyelesaikan Pendidikan S1 pada Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2010. Menyelesaikan Pendidikan S2 pada Universitas Muslim Indonesia Makassar pada tahun 2013, kemudian melanjutkan Pendidikan S3 pada Universitas Islam Negeri Makassar Pada Tahun 2019- sekarang. Saat ini aktif menjadi dosen tetap Universitas Muhammadiyah Makassar dan sebagai Tuton di Universitas Terbuka sejak tahun 2018 – sekarang.


Kewirausahaan | 17 Bab 2 Cara Mendirikan Usaha Riza Faizal, S.IP., M.M. Jika melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota samasama sulit mencari pekerjaan. Setiap orang adalah individu yang berbeda dari individu yang lainnya. Menurut Amran Scheinfeld dalam bukunya You and Heredity : “Jika terdapat 300 milyar manusia sekandung, tidak aka nada yang sama persis”.(Carniage;1992). Begitu pula dengan usaha. Masingmasing jenis usaha, kepemilikan, bentuk hukum perusahaan, memiliki perbedaan dalam berbagi hal seperti : kebutuhan, modal, tingkat kesulitan dalam perijinan, pajak, konsumen yang harus dilayani, dan sebagainya. Suatu usaha yang cocok bagi seseorang belum tentu cocok untuk yang lainnya, suatu usaha yang berhasil dikerjakan oleh seseorang belum tentu akan berhasil bila dilakukan oleh orang lain, begitu pula usaha yang cocok di suatu daerah belum tentu bisa dilakukan di daerah lain. Dengan alasan-alasan di atas seorang calon wirausaha harus dapat memilih usaha yang cocok, agar usaha yang akan dilakukan terus berkesinambungan dan semakin sukses. Oleh karena itu sebelum usaha dijalankan terlebih dahulu harus dipertimbangkan berbagai hal yang berhubungan denganpelaksanaan usaha, seperti jenis usaha, bentuk


Kewirausahaan | 18 kepemilikan, bentuk hukum, dan cara mendirikan usaha. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata cara mendirikan suatu usaha. 1.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut : a. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan merupakan usaha milik pribadi artinya modal dimiliki oleh perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu pendiriannya mudah, modalnya relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang besar, semua wewenang keputusan manajemen ada ditangan pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak pemilik usaha. Contoh perusahaan perseorangan ini adalah usaha dagang (UD) atau toko bangunan (TB) b. Firma(Fa) Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. c. Perseroan Komanditer Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. d. Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. e. Perseroan Terbatas(PT) Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas.


Kewirausahaan | 19 1.1 Ide Mendirikan Usaha Baru National Federation of Independent Business Foundation, menemukan jika “pengalaman kerja terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi” berjumlah 16% dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%. mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usaha baru, perusahaan. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari: a. Pengalaman pribadi b. Minat kadangkala c. Penemuan secara tidak sengaja d. Relasi atau bisnis keluarga 1.2 Cara memulai suatu usaha a. Seorang mulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. b. Membeli perusahaan, usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada. c. Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising) Model ini dikembangkan dengan memakai nama manajemen perusahaan lain. d. Mengembangkan usaha yang sudah ada. 1.3 Jenis-Jenis Ijin Usaha Dalam mendirikan badan usaha seperti Perseroan Komanditer (CV), Firma ataupun Perseroan Terbatas (PT) dibutuhkan berbagai kelengkapan administrasi berupa izin usaha yang dikeluarkan oleh instansi terkait sehingga usaha dapat dijalankan secara legal. Adapun berbagai kelengkapan izin usaha yang diberlakukan di Indonesia saat ini terdiri dari :


Kewirausahaan | 20 1) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) 2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 3) Izin Usaha Dagang (UD) 4) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 5) Surat Izin Prinsip 6) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) 7) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 8) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 9) Tanda Daftar Industri (TDI) 10) Surat izin gangguan 11) Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 12) Izin BPOM 1.4 Tahap Pendirian Usaha Proses pendirian berawal dari pendaftaran nama perusahaan dan membuat akta pendirian melalui Notaris, kemudian domisili perusahaan, pendaftaran perusahaan sebagai wajib (NPWP), pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh Menteri Hukum dan HAM RI, kemudian proses izin usaha seperti SIUP dan pendaftaran perusahaan untuk mendapatkan TDP. Setelah TDP selesai selanjutnya adalah proses pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia. a. Pendaftaran nama perusahaan Cek dan pendaftaran nama perusahaan diajukan kepada Notaris. Pendaftaran dilakukan oleh pihak Notaris melalui SISMINBAKUM untuk mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI tentang pemakaian nama perseroan terbatas. b. Akta pendirian PT Akta otentik sebagai akta pendirian PT dibuat dan ditandatangani oleh Notaris. Sebelum akta ditandatangani


Kewirausahaan | 21 oleh Notaris, para pendiri atau kuasanya harus menandatangani draf/minuta anggaran dasar perseroan terbatas yang sama isinya dengan akta pendirian. c. Domisili perusahaan Permohonan surat keterangan domisili perusahaan diajukan melalui Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan berada. Domisili perusahaan dibutuhkan sebagai bukti keterangan alamat perusahaan untuk proses pendaftaran dan perizinan lainnya. d. NPWP-Nomor pokok wajib pajak Pendaftaran wajib pajak diajukan melalui kantor pelayanan pajak sesuai domisili perusahaan untuk mendapatkan, NPWP, dan Surat keterangan terdaftar wajib pajak. NPWP dibutuhkan sebagai indentitas badan usaha untuk melaporkan pajak kepada negara e. SK Menteri Hukum dan HAM RI Tahap ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan status sebagai badan hukum. Permohonan ini diajukan melalui Notaris kepada Menteri Hukum dan HAM RI untuk mendapatkan pengesahan anggaran dasar perseroan (Akta Pendirian) sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. f. SIUP-Surat izin usaha perdagangan Proses permohonan SIUP diajukan melalui dinas perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP menengah dan kecil, atau Dinas Perdagangan Propinsi untuk SIUP besar sesuai dengan tempat kedudukan perusahaan berada. g. TDP-Tanda daftar perusahaan Permohonan pendaftaran perusahaan untuk mendapatkan TDP diajukan kepada Pendaftaran Perusahaan yang berada


Kewirausahaan | 22 di Kota/Kabupaten cq. Dinas Perdagangan. Proses TDP diajukan setelah perusahaan mendapatkan pengesahan dari menteri dan miliki SIUP atau izin usaha yang lain. h. PKP - Pengusaha Kena Pajak Pendaftaran pengusaha kena pajak (PKP) diajukan melalui kantor pelayanan pajak sesuai dengan NPWP. PKP dibutuhkan untuk menerbitkan faktur perusahaan dalam rangka menjual produk atau jasa dengan PPN (pajak pertambahan nilai). i. Berita Negara Republik Indonesia Status perusahaan sebagai badan hukum telah sempurna setelah di umumkan dalam berita acara negara Repbulik Indonesia. Permohonan ini dapat diajukan setelah perusahaan memiliki TDP dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI. 1.5 Penyebab Kegagalan Usaha Mungkin kita semua sering bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menyebabkan kegagalan itu bisa terjadi dan mengapa tantangan berwirausaha itu begitu sulit untuk dihadapi. Berikut beberapa hal yang sering tidak disadari membawa kegagalan dlm berusaha : 1. Usaha Tidak Jelas Banyak pelaku usaha yang merintis usaha tanpa menentukan visi, misi, tujuan, dan perencanaan, sehingga baik pemilik maupun karyawan tidak tahu fokus usaha seperti apa yang akan dijalankan. 2. Kekurangan Modal Kerja Seringkali pelaku usaha mengalami kekurangan modal kerja saat tengah menjalankan bisnisnya, sebagai akibat kurangnya kesabaran untuk segera memulai bisnis dan sikap optimis yang berlebihan bahwa usaha yang dijalankan pasti dapat


Kewirausahaan | 23 berjalan. Seharusnya sebelum memulai usaha, pelaku usaha harus mengetahui secara detail berapa jumlah modal yang dibutuhkan, agar tidak macet di tengah jalan. 3. Terlalu Cepat Mengembangkan Skala Usaha Memang baik untuk mengembangkan skala usaha menjadi lebih besar, asalkan pondasi yang dimiliki usaha tersebut telah kuat dan sulit untuk runtuh ketika hambatan datang. Untuk mengembangkan skala usaha, perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan, mampu bekerja dengan baik, dan loyalitas yang tinggi: 4. Produk yang Tidak Menjual Karena keinginan pribadi, seringkali pelaku usaha menambah karakteristk baru pada produknya. Bukannya menambah nilai jual, karakteristik itu malah membuat produk tersebut kehilangan nilai tambah. Dalam berwirausaha, seorang pelaku usaha harus mampu berinovasi. Dalam artian, produk yang dikembangkan harus memiliki nilai tambah, nilai jual, dan manfaat yang lebih dibanding sebelumnya. 5. Tidak Memiliki Kehandalan Umumnya pelaku usaha seperti ini tidak mudah merekrut karyawan, menangani masalah keuangan, mencari pelangan, dan menjalin relasi dengan pihak lain. dalam merekrut karyawan, anda tidak boleh hanya sembarang merekrut hanya untuk mengisi kekosongan posisi. Pilihlah orangorang terbaik yang juga tertarik dengan bisnis yang anda jalankan.


Kewirausahaan | 24 Daftar Pustaka Alma,Buchari.2005.kewirausahaan. bandung. Alfabeta Carniage, Dale; 14992, Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Machfordz, Masud, dan Machfordz Mahmud.2005 Kewirausahaan. Yogyakarta. Akademi manajemen perusahaan YKPN. Fadiati, Ari dan Purwana Dedi. 2011. Kewirausahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Kartawan.2016. Kewirusahaan untuk para calon entrepreneur. http://zuhudku.blogspot.co.id/2014/03/makalahkewirausahaan-cara-mendirikan.html http://francescomiswary.blogspot.co.id/2015/07/makalah-jenisjenis-badan-usaha.html http://noorlaila-lailamajnun.blogspot.co.id/2015/04/makalahcara-mendirikan-usaha.html


Kewirausahaan | 25 Tentang Penulis Riza Faizal. S.IP.,M.M. lahir di Tasikmalaya, 10 April 1972 Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Citapen 2 Tasikmalaya, pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Tasikmalaya, pendidikan menengah atas Di SMAN 3 Tasikmalaya. Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma-3 di di PAA FISIP UNPAD Bandung tahun 1995, pendidikan S1 di STISIP Tasikmalaya tahun 2005 dan Studi S2 Magister Manajemen di Universitas Siliwangi tahun 2016. Saat ini penulis adalah dosen tetap di Politeknik Triguna Tasikmalaya pada Program studi Keuangan dan Perbankan dari tahun 2016 hingga sekarang, sebagai dosen luar biasa STT YBSI Tasikmalaya, STAI PG Ciamis dan penulis juga sebagai Tutor Online pada Universitas terbuka program studi manajemen. Penulis berharap dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan.


Kewirausahaan | 26 Bab 3 Bentuk Organisasi Usaha Arif Rahman, M.B.A Perkembangan ekonomi saat ini telah mendorong terbentuknya organisasi bisnis atau usaha dalam berbagai bentuk. Dari segi unit usaha yang ada disekeliling kita, dapat diamati bahwa masing-masing unit usaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi skala usaha, kepemilikan, permodalan, pembagian laba sampai tanggung jawab. Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. Setiap organisasi usaha yang didirikan dapat berbentuk perusahaan perseorangan, firma (partnership), dan perseroan terbatas. Pada setiap bentuk organisasi usaha/bisnis mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing bentuk organisasi tersebut. Oleh karena itu jika ingin mendirikan suatu unit usaha/bisnis kita harus memperhitungkan bagaimana bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang kita miliki. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum mendirikan suatu organisasi usaha antara lain: 1. Kebutuhan modal yaitu jumlah modal yang dimiliki maupun diperlukan untuk mendirikan suatu unit usaha.


Kewirausahaan | 27 2. Risiko yang harus dihadapi, seperti risiko penambahan modal bahkan adanya kemungkinan kepemilikan pribadi yang digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis. 3. Kemampuan bidang manajerial, yaitu kemampuan dalam merencanakan, mengendalikan, dan melakukan supervisi sehingga dapat memastikan kegiatan usaha berjalan sesuai yang diinginkan. 4. Kebutuhan waktu : memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan karyawan. Untuk mendirikan suatu unit bisnis perlu dipersiarkan berbagai sumber daya, modal, lokasi, serta teknologi yang akan digunakan sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih. Semakin besar unit usaha akan semakin kompleks pengelolaannya. Hal itu disebabkan oleh : 1. Kebutuhan modal yang lebih besar sehingga sulit dipenuhi oleh satu orang, maka perlu bantuan dari pemodal yang lain atau lembaga keungan. 2. Pengelolaan tanaga kera harus dilakukan lebih professional, tidak hanya perintah dan instruksi tetapi juga perlu perjanjian kontrak kerja yang jelas tentang hak dan kewajiban tenaga kerja yang harus diatur dalam sistem manajemen yang baik. 3. Administrasi yang dilakukan secara sistematis, teratur, dan informative dengan penggunaan sistem informasi manajemen dan melibatkan teknologi komputer. 4. Harus dapat memperhitungkan dan memenuhi kebutuhan stakeholders yang bermacam-macam. 5. Pihak manajemen harus memperhatikan masalah perizinan, pembayaran pajak, legalitas, dan lain sebagainya. Ada beberapa bentuk organisasi usaha atau bisnis yaitu badan usaha perseorangan, persekutuan (partnership), perseroan terbatas (korporasi), badan usaha BUMN, koperasi dan beberapa bentuk organisasi usaha lainnya. A. Badan Usaha Perseorangan


Kewirausahaan | 28 Badan usaha perseorangan adalah salah satu bentuk badan usaha yang dimiliki perseorangan dalam status kepemilikan dan pengelolaannya. Karakteristik badan usaha perseorangan antara lain modal kecil, jumlah tenaga kerja sedikit, keanekaragaman produk dan jasa yang dihasilkan terbatas, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Umumnya badan usaha ini merupakan sektor usaha mandiri yang mempekerjakan sedikit tenaga kerja dari lingkungan yang terdekat. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari badan usaha perseorangan ini. Beberapa kelebihan dari bentuk badan usaha perseorangan yaitu: 1. Kemudahan untuk pendirian dan pembubarannya. Untuk mendirikan perusahaan ini prosedur perizinannya tidak terlalu rumit, dan pembubaran atau penggantian dengan jenis usaha lain dapat dilakukan dengan mudah sesuai dengan apa yang pemilik inginkan. 2. Menjadi sebuah kebanggaan dan kepuasan atas kepemilikan serta dapat memimpin perusahaan sendiri sehingga pengelolaan dan manajemen maju mundurnya perusahaan ada ditangan sendiri. 3. Keuntungan yang diperoleh menjadi hak milik sendiri, maka apabila mampu menghasilkan keuntungan yang besar maka keuntungan itu akan menjadi hak pemilik sepenuhnya tanpa membagi-bagikan dengan pihak lain. 4. Tidak dikenakan pemberlakuan pajak progresif. Apabila keuntungan usaha melebihi PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) maka diwajibkan membayar pajak penghasilan. Pada badan usaha ini tidak ada pajak usaha, tetapi pungutan dan berbagai retribusi.


Kewirausahaan | 29 Kekurangan Usaha perseorangan relatif lebih mudah digeluti dan dikelola. Namun tidak setiap orang memiliki cukup sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keterlampilan kewirausahaan (entrepreneurship skill) dan keahlian pengelolaan merupakan faktor penting yang menentukan maju mundurnya usaha. Beberapa kekurangan yang mungkin timbul dari badan usaha ini adalah : 1. Tanggung jawab yang tidak terbatas atas risiko kerugian. Dalam badan usaha ini pemilik harus siap menanggung segala kemungkinan jika perusahaan mengalami kerugian. Kewajiban dan utang perusahaan harus dipenuhi bagaimanapun caranya termasuk penggunaan harta pribadi. 2. Keterbatassan sumber dana. Modal yang disediakan sangat terbatas karena jumlahnya tergantung dari kemampuan pemilik. Kesulitan dana ini merupakan satu faktor yang menyebabkan terbatasnya pertumbuhan badan usaha perseorangan. Keterbatasan itu akan dapat diatasi jika bentuk usaha berupa partnership atau korporasi. 3. Kesulitan dalam pengelolaan. Pemilik harus menelola seluruh aktivitas usaha yang meliputi pembelian, produksi, pemasaran, keuangan, administrasi, dan sebagainya. Kemampuan dan keterlampilan satu orang tertentu sangat terbatas untuk mengelola usaha dengan baik. Keterbatasan keterlampilan pemilik mungkin akan mendorong mereka untuk mencari rekan atau menubah badan usaha ini menjadi korporasi. 4. Kesulitan dalam membagi waktu. Seorang pemilik bisnis harus mengelola bisnisnya, melatih tenaga kerja, melakukan transaksi, melakukan pembukuan dan pengaturan


Kewirausahaan | 30 keuangan, membeli bahan baku dan melakukan proses produksi, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat pribadi maupun bisnis. Ini berarti pemilik harus bekerja keras dalam sehari yang menyebabkan kelelahan fisik sehingga pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan optimal. 5. Benefit yang kecil. Jika seseorang menelola usaha sendiri maka ia akan kehilangan keuntungan lain yang mungkin didapat dengan bekerja diperusahaan lain. Orang tersebut tentu tidak akan dapat asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, uang cuti, dan lain sebagainya yang semua itu akan didapat jika ia bekerja untuk orang lain. 6. Pertumbuhan terbatas. Jika pemilik kemudian tidak memiliki kapasitas yang memadai lagi maka bisnis kemungkinan akan macet dan tentu akan memperlambat kemungkinan ekspansi usaha. 7. Tenggang waktu usaha yang terbatas. Jika pemilik meninggal atau pensiun maka nisnis akan macet atau mati kecuali jika dijual pada pihak lain yang kemudian akan meneruskan usaha tersebut. Bentuk badan usaha yang paling tua, sekaligus yang paling sederhana adalah perusahaan perseorangan. Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dikendalikan oleh satu orang pemilik. Modal perusahaan ini berasal dari seseorang yang merupakan pemilik perusahaan sekaligus pengelola, pengusaha, dan pemimpin perusahaan. Perusahaan ini tidak memerlukan anggaran dasar. Untuk membiayai dan mengembangkan usahanya, yang bersangkutan dapat menggunakan modal pinjaman. Perusahaan perseorangan tidak mengenal adanya pemisahan antara kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi. Segala harta kekayaan pemilik menjamin semua hutang-hutang perusahaan atau dengan kata lain


Kewirausahaan | 31 pengusaha tersebut mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Dengan demikian, keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan seluruhnya menjadi hak milik. Pendirian perusahaan perseorangan di Indonesia tidak memiliki aturan khusus, tetapi untuk beberapa lapangan kegiatan usaha diperlukan ijin dari pemerintah daerah (PEMDA) setempat. Pada umumnya usaha perorangan ini memiliki modal yang terbatas, sehingga umumnya usaha ini tergolong dalam usaha kecil. Apabila bisnis telah mencapai ukuran tertentu, bentuk badan usaha lain biasanya lebih menarik untuk dipilih. Contohnya perusahaan perseorangan adalah toko kelontong, warung, bengkel sepeda motor atau mobil. B. Persekutuan (Partnership) Persekutuan adalah perhimpunan dua orang atau lebih sebagai pemilik bisnis. Tidak ada batas jumlah orang yang dapat bergabung dalam persekutuan. Akan tetapi perlu diingat, jika terlalu banyak orang yang turut serta dalam perusahaan, maka pengelolaan bisnis akan semakin sulit. Terlepas dari kenyataan bahwa persekutuan melibatkan lebih dari satu orang, persekutuan sama halnya dengan perusahaan perorangan. Persekutuan antara dua orang atau lebih dapat dibuat dengan perjanjian tertulis atau hanya kesepakatan secara lisan saja, akan tetapi pada zaman sekarang ini alangkah lebih baiknya jika perjanjian tersebut dibuat secara tertulis untuk menghindari dari perselisihan dikemudian hari. Persekutuan adalah bentuk legal suatu bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bisnis. Pembentukan persekutuan ini bisa berdasarkan kontrak tertulis atau kesepakatan yang legal. Untuk membentuk persekutuan


Kewirausahaan | 32 yang baik, perlu kesepakatan untuk menyamakan visi dan tujuan pembentukan unit bisnis. Karena itu pengusaha perseorangan hendaknya memilih partner yang dapat memenuhi komitmen bersama. Kelebihan 1. Kemudahan dalam pembentukan. Ketika terjadi kesepakatan tentang profit, tanggung jawab, keuangan dan berbagai prosedur, maka partnership dapat segera beroperasi. 2. Penyatuan pengetahuan dan keterlampilan. Partnership terdiri atas dua orang atau lebih yang masing-masing memiliki kelebihan baik dalam pengetahuan dan keterlampilan. Ini merupakan asset berharga yang dapat menunjang keefektifan operasi perusahaan dibanding jika perusahaan itu hanya dijalankan oleh satu orang saja. 3. Sumberdaya lebih besar. Pembentukan persekutuan memungkinkan terkumpulnya sumberdaya yang lebih besar. Modal dari masing-masing anggota dikumpulkan menjadi satu untuk menambah skala usaha atau meningkatakan kemampuan financial. 4. Kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan 5. Keuntungan dari sisi pajak. Semua jenis pemasukan dijadikan sebagai pendapatan pribadi tanpa dikenai pajak. Kekurangan 1. Tanggung jawab tidak terbatas. Setiap partner umum (general partner) memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas semua konsekuensi diopersikannya usaha. Utang usaha harus dibayar, bahkan jika tidak dapat


Kewirausahaan | 33 dicukupi dengan kekayaan perusahaan, harta pribadi harus digunakan. 2. Tenggang waktu operasi yang terbatas. Jika ada perubahan dalam partnership maka secara formal bisnis ini harus dihentikan. Misalnya jika salah seorang anggota meninggal atau cacat, atau jika salah satu mengundurkan diri. 3. Perselisihan diantara partner. Selain uang banyak faktor lain yang dapat memicu konflik antar partner, misalnya siapa yang bertanggung jawab memegang keuangan dan siapa yang mengawasi karyawan. 4. Ada halangan untuk membubarkan. Jika telah ada komitmen untuk berpartner, maka tidak mudah untuk membubarkannya. Pada dasarnya, persekutuan terbagi menjadi dua, yakni: (a) Persekutuan firma, dan (b) Persekutuan komanditer. a. Persekutuan Firma Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan di bawah nama bersama. Persekutuan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham. Pada pendirian firma, para anggota sekutu harus: (1) Memberikan atau menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya untuk usaha tersebut dan hal ini harus dicantumkan dalam akta pendirian. Para sekutu secara bersama-sama membuat akta pendirian dari badan usaha tersebut di depan notaris, didaftarkan di pengadilan dan diumumkan di berita negara. (2) Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap semua perjanjian yang dilakukan firma. (3) Mempunyai kuasa penuh bertindak atas nama firma sehingga unsur saling percaya diperlukan. Firma dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan satu bisnis. Pembentukan firma


Kewirausahaan | 34 mengakibatkan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Meski terdapat pemisahan antara harta usaha dan harta pribadi, namun angota firma mempunyai keharusan melunasi kewajiban usaha sampai pada harta pribadinya. Pendirian firma menghendaki perencanaan dan penyiapan matang dan hari-hati dalam konsep perjanjian persekutuan secara tertulis. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memastikan keberhasilan bisnis. Oleh karena itu diperlukan bantuan hukum yang kompeten untuk mempersiapkan perjanjian. Ketika persekutuan dibentuk, para anggota berada dalam kondisi yang baik dan tidak saling mencurigai. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, manusia bisa saja berubah, sehingga kontrak tertulis akan menjadi bahan pedoman atau referensi dalam bertindak. Jika suatu firma menderita kerugian dan kekayaan perusahaan tidak mampu memenuhi pembayaran hutanghutangnya, maka kekayaan pribadi para sekutu ikut bertanggung jawab atas pembayarannya. Jika suatu firma memiliki keuntungan yang diperoleh dibagi diantara para sekutu secara proposional sesuai dengan banyaknya modal yang telah dimasukkan oleh masingmasing sekutu. Firma mempunyai ketentuan yaitu : • Setiap anggota berhak menjadi pemimpin. • Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari anggota lain. • Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup. • Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha, maka kekayaan pribadi anggota menjadi jaminan.


Kewirausahaan | 35 Kelebihan Firma : 1. Terdapat pembagian kerja diantara para anggota sehingga kemampuan manajemennya lebih baik. 2. Pendiriannya relatif lebih mudah karena tanpa akte pendirian. 3. Kebutuhan modal dapat tercukupi karena menghimpun dana dari beberapa orang. Ada kemudahan memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang besar. Kekurangan Firma : 1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan kepemilikan pribadi menjadi jaminan bagi kewajiban perusahaan. 2. Kerugian yang disebabkan seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota lain. 3. Kelangsungan perusahaan tidak menentu. Jika salah seorang anggota membatalkan perjanjian, maka Firma menjadi bubar. b. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/CV) CV yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha. Keanggotaannya dibagi menjadi dua pihak yang memiliki tanggung jawab berbeda karena tingkat keterlibatan dalam pengelolaan berbeda. Sebagian pihak memiliki keterlibatan yang tinggi dalam memimpin dan mengelola usaha, serta bertanggung jawab penuh atas kewajiban usaha sampai pada harta pribadi, atau disebut partner umum. Sedang pihak yang lain hanya bertanggung jawab sebatas modal yang diikut sertakan dalam usaha, atau disebut partner terbatas. Persekutuan komanditer dalam bahasa Belanda disebut Comanditer Venootschap (CV) juga merupakan perluasan bentuk badan usaha perorangan, dimana semua bentuk


Kewirausahaan | 36 perjanjian kerja sama untuk berusaha diantara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin, dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan yang memberikan pinjaman, tetapi tidak bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Berbeda dengan persekutuan firma, persekutuan komanditer ini memiliki dua sekutu yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjalankan dan memimpin perusahaan, sedangkan sekutu komanditer adalah mempercayakan modalnya kepada sekutunya. Jadi sekutu komanditer sama sekali tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Perbedaan dalam hal antara tanggung jawab atas hutang-hutang akibat adanya perbedaan dalam tanggung jawb atas hutang-hutang pihak ketiga. Sekutu komplementer bertanggung jawab penuh atas hutang-hutang perusahaan, sedangkan sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar modal yang dipercayakan kepada sekutu komplementer. Kelebihan CV : 1. Pendiriannya relatif lebih mudah 2. Kemampuan manajeman lebih baik dibanding badan usaha perseorangan 3. Memiliki modal yang lebih besar dan mudah memperoleh kredit. Kekurangan CV : 1. Kelangsungan hidup tidak menentu 2. Sulit untuk menarik kembali modal yang sudah ditanamkan, terutama bagi partner umum. 3. Sebagian anggota mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.


Kewirausahaan | 37 Kategori Persekutuan Kategori umum : 1. Persekutuan umum (General Partnership), Yaitu pihak yang terlibat aktif dalam pengelolaan usaha sehingga memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas kewajiban usaha dan juga partner umum mempunyai hak untuk bertindak dan membuat keputusan sebagai pemilik. 2. Persekutuan Terbatas (Limited Partnership), Yaitu pihak yang tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha. Partner terbatas memiliki tanggung jawab atas kewajiban usaha hanya sebesar investasi yang ditanamkan. Kategori Spesifik : a. Silent Partner, yaitu partner yang dikenal umum tetapi tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha. b. Secret Partner, yaitu partner yang terlibat secara nyata dalam pengelolaan usaha tetapi namanya tidak dikenal umum. c. Nominal Partner, yaitu partner yang meminjamkan namanya untuk kepentingan hubungan masyarakat (publik relations) namun tidak terlibat secara nyata dalam pengelolaan usaha. d. Dormat Partner, yaitu partner yang tidak aktif dalam pengelolaan usaha dan namanya tidak dikenal. e. Senior Partner, yaitu partner yang memiliki tanggung jawab lebih besar. f. Junior Partner, yaitu partner yang memiliki tanggung jawab terbatas, biasanya melaksanakan tugas-tugas yang tidak strategis. C. Korporasi (Perseroan Terbatas/Pt) Korporasi adalah organisasi bisnis yang berbentuk badan hukum, dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya. Bentuk badan usaha ini berbeda dengan


Kewirausahaan | 38 badan usaha perseorangan maupun persekutuan karena pemilik tidak harus memimpin dan mengelola perusahaan. Pengelolaannya diserahkan kepada orang lain yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Perseroan Terbatas (PT) (dalam bahasa belanda Naomloze Vennootschap (NV) adalah sekumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Modal usaha dari PT terdiri dari saham-saham dari para pemegang saham. Jadi kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi para pemiliknya. Pada likuidasi dan jika ternyata perusahaan tersebut masih mempunyai utang atau kewajiban yang harus dibayar maka para pemegang saham bertanggung jawab terhadap segala kerugian sebatas jumlah saham yang dimiliki. Pendirian PT harus didukung oleh akta resmi dari notaris dan disahkan oleh Menteri Kehakiman. Akta yang telah disahkan tersebut harus didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri dan selanjutnya diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia. Perangkat organisasi dari PT terdiri dari: 1. Rapat UMUM Pemegang Saham (RPUS) 2. Dewan komisaris 3. Direksi 4. Dewan Audit (jika perusahaan yang berbadan hukum PT melakukan kegiatan perbankan) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Dalam PT dikenal dengan 3 jenis modal, yakni: 1. Modal dasar, yaitu jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian dan merupakan jumlah maksimum dimana perusahaan tersebut diperkenankan mengeluarkan suratsurat saham.


Kewirausahaan | 39 2. Modal yang ditetapkan yaitu modal yang ditempatkan adalah modal yang sanggup dimasukkan dan pada waktu pendiriannya merupakan jumlah keikutsertaan para pendiri. 3. Modal yang disetor, yaitu modal yang disetor adalah modal yang benar-benar telah diserahkan pada perusahaan tersebut. Kelebihan 1. Memiliki sumber dana yang lebih besar. Perkembangan usaha mutlak membutuhkan dana yang lebih besar. Kebutuhan dana ini akan mudah diperoleh melalui penjualan saham-saham perusahaan. Perusahaan dapat menjual sahamnya kepada pihak yang berminat melalui pasar modal dengan cara melakukan penawaran umum (public offering). 2. Kewajiban terbatas. Investor yang menanamkan modalnya pada perseroan akan mendapatkan saham sebagai tanda bukti kepemilikian. Dalam suatu PT, tanggung jawab kepemilikan hanya sebatas pada nilai saham yang ditanamkan. Apabila PT mengalami kebangkrutan, kerugian pemilik hanya sebatas modal yang diinvestasikan dan tidak melibatkan harta pribadi sebagai jaminan. 3. Ukuran yang besar. Perseroan terbatas memiliki kekuatan permodalan, sehingga memungkinkan untuk berkembang lebih besar. Dengan dan ayang mencukupi PT dapat membangun fasilitas produksi yang lengkap, merekrut ahli, konsultan, dan tenaga kerja yan banyak, dan memungkinkan untuk membeli perusahaan yang lain. 4. Jangka waktu hidup lebih lama. Umur PT tidak tergantung dari hidup matinya pemilik, karena pergantian pemilik tidak akan menggangu jalannya usaha.Kekuatan


Kewirausahaan | 40 permodalan yang dimiliki memungkinkan PT beroperasi lebih lama. 5. Kepemilikan mudah berpindah. Perusahaan yang telah menjual sahamnya dipasar modal (go public) maka perusahaan dimiliki oleh orang lain. Dengan adanya transaksi saham maka kepemilikannya juga mudah berpindah. Namun hal ini tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan. 6. Manajeman profesional. Pengelolaan manajemennya tidak ditangani secara langsung tetapi dikelola oleh orang–orang yang profesional dibidangnya dan mereka dibayar sesuai prestasi kerja. 7. Kemudahan untuk menarik karyawan yang berpotensi dan memiliki keterlampilan yang dibutuhkan perusahaan, terutama karena perusahaan menawarkan berbagai benefit kepada karyawan tersebut. Kekurangan 1. Biaya pendirian mahal. Untuk memndirikan PT memerlukan tanah, perawatan gedung, dan fasilitas pendukung lainnya. Pendiriannya juga harus mengikuti yang berlaku, misalnya izin usaha. Biaya-biaya untuk keperluan tersebut dapat mencapai miliaran rupiah. 2. Kesulitan kontrol. Pemilik PT akan memilih wakilnya dalam perusahaan yaitu dewan komisaris. Komisaris ini berfungsi membawa dan menyalurkan aspirasi para pemilik. 3. Administrasi yan rumit. Semakin besar PT maka semakin kompleks permasalahan administrasinya, pengelolaan organisasi, ccatatan keuangan, dan sebagainya. Misalnya catatan pengeluaran dan pendapatan untuk perhitungan pajak.


Kewirausahaan | 41 4. Pengenaan pajak berganda. Keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha suatu PT akan dikenai pajak penghasilan. Sebagian keuntungan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk dividen. Pemilik yang berada pada kelompok pendapatan melebihi PTKP maka dividen yang dibagikan juga akan dikenai pajak. 5. Ukuran yang besar. Ukuran yang besar akan menjadi bumerang bagi sebuah PT yang terlalu besar akan terjebak pada inefisensi kerja, tidak fleksibel, dan tidak kompetitif. PT hendaknya mempunyai struktur organisasi yang ramping agar lincah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal yang cepat berubah. 6. Kesulitan untuk membubarkan. Sekali perusahaan dengan bentuk ini didirikan, maka akan sulit bagi pemilik untuk membubarkannya. 7. Kemungkinan unuk munculnya konflik pendapat antara pemilik dan dewan direksi. Bentuk-Bentuk Perseroan Terbatas 1. PT perseroan : PT yang saham-sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh individu tertentu (single-individual) yang bertujuan untuk menghindari pengenaan pajak penghasilan pribadi yang tinggi. 2. PT pribadi : PT yang saham-sahamnya dimiliki oleh sekelompok kecil pemegang saham atau manajemen untuk kepentingan sendiri. 3. PT publik atau pemerintah : PT yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. PT ini juga berarti sebuah korporasi yang telah melakukan go public dan saham-sahamnya dimiliki oleh publik.


Kewirausahaan | 42 4. PT tertutup : PT yang dimiliki oleh beberapa orang dan sahamnya tidak diperjual belikan di pasar modal. 5. PT terbuka : PT yang dimiliki oleh banyak orang dan sahamnya diperjualbelikan dipasar modal. 6. Pt domestik : PT yang bebadan hukum disuatu negara dan melakukan bisnis didalam wilayah negara tersebut. 7. PT asing : PT yang berbadan hukum di negara tertentu dan melakukan bisnis di negara lain. 8. Alien corporation : PT yang berbadan hukum disuatu negara namun menjalankan operasinya dinegara lain. 9. Organisasi nonprofit : Organisasi yang berbentuk korporasi guna memisahkan tanggung jawab dan untuk memberikan pelayanan masyarakat. D. Bentuk Kerjasama Bisnis Yang Lain 1. Joint Venture Joint Venture merupakan suatu kerjasama antar beberapa perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih padat. Ciri utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang partner masih tetap mengikat partner yang lain. Selanjutnya, kewajiban semua pihak dalam joint venture sama seperti kewajiban dalam partnership. Oleh karena itu joint venture dapat dimasukkan dalam jenis partnership. Joint venture bisa disebut sebagai aliansi strategis (strtegic aliances) dan mungkin dilakukan oleh perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif dengan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki partner. 2. Syndicate Adalah kerjasama antara dua unit usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang spesifik. Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahaan penjamin (underwriter). Misalnya


Click to View FlipBook Version