The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini memberikan penjelasan lengkap tentang memulai bisnis serta seluk beluk dalam dunia bisnis. Selain itu dalam buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai risiko serta strategi bisnis yang dapat dilakukan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2023-07-12 10:36:56

KEWIRAUSAHAAN

Buku ini memberikan penjelasan lengkap tentang memulai bisnis serta seluk beluk dalam dunia bisnis. Selain itu dalam buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai risiko serta strategi bisnis yang dapat dilakukan.

Kewirausahaan | 43 suatu sindikat kelompok perusahaan investasi dibentuk dengan tujuan menjual sejumlah besar saham perusahaan. Keputusan manajerialnya ada ditangan kelompok pada sindikat tersebut. 3. Trust Trust merupakan organisasi yang sengaja dibentuk untuk menghindari kerugian-kerugian dan meningkatkan keuntungan. Trust adalah penggabungan dua unit usaha menjadi satu dan masing-masing unit usaha kehilangan identitasnya. Beberapa perusahaan yang telah melebur akan melahirkan perusahaan baru yang lebih besar. Seluruh kekayaan perusahaan lama dipindahkan keperusahaan baru. Trust dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab pemilik saham hanya sebatas modal yang ditanamkan. Karena itu trust merupakan salah satu jenis perseroan. 4. Kartel Adalah persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel identitas masing-masing perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk kartel adalah kartel daerah (pembagian daerah pemasaran), kartel produksi (penentuan luas produksi), kartel kondisi (pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian diskon, dan sebagainya), kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besarnya laba), dan kartel harga (penentuan harga minimal). 5. Holding Company Holding Company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finansial kemudian membeli sahamsaham dari perusahaan lain. Atau terjadi pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke holding company. Holding Company sendiri adalah perusahaan induk yang memiliki saham pada beberapa anak perusahaan.


Kewirausahaan | 44 Umumnya menyerahkan pengelolaan bisnis yang dimilikinya pada manajemen yang terpisah. Contoh holding company misalnya Bakerie & Brothers. E. Bentuk-Bentuk Perseroan Yang Lain Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Adalah organisasi bisnis yang dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan untuk menyejahterakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Setelah tujuan utama yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat tercapai, BUMN dapat memperluas usaha untuk mendapatkan keuntungan. Jenis-jenis BUMN yaitu, Perjan (Perusahaan Negara Jawatan) merupakan BUMN yang ditujukan terutama untuk pelayanan masyarakat atau kesejahteraan umum (public service) dengan mempertimbangkan segi efisiensi. Perum (Perusahaan Negara Umum), tujuannya adalah untuk mencari keuntungan namun kegiatan usahanya tetap ditujukan untuk melayani kepentingana umum, misalnya Perum Pegadaian, Perumka. PT (Perseroan Terbatas) adalah BUMN yang bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak mungkin dengan menggunakan faktor produksi secara efisien. Saham-sahamnya sebagian dimiliki oleh pemerintah dan sebagian lagi oleh masyarakat umum, misalnya PT Aneka Tambang, PT PELNI. Koperasi Adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Para anggota diwajibkan untuk membayar simpanan pokok maupun simpanan wajib yang telah


Kewirausahaan | 45 ditetapkan dalam Anggaran Dasr (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Koperasi bukan organisasi kumpulan modal. Keuangan koperasi diperoleh dari simpanan anggota , pinjaman/kredit, sisa hasil usaha, atau modal ventura. Menurut jenis usahanya koperasi dapat berupa koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit. Berdasarkan tingkatannya, koperasi dibedakan menjadi kopersi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, dan induk koperasi. Organisasi Nonprofit (Yayasan) Adalah organisasi yang berbentuk korporasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuannya untuk melakukan usaha-usaha yang bersifat sosial, bukan untuk mencari keuntungan. Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan anggotanya dan kegiatan usahanya jauh dari pessaing bisnis. Dana operasi diperoleh dari sumbangan para donatur.


Kewirausahaan | 46 Daftar Pustaka Gugup Kismono., Bisnis Pengantar, Cet 1, BPFE-Yogyakarta, 2001. Jeff Madura., Pengantar Bisnis, Salemba Empat, 2001. Basu Swastha DH., DR., SE., MBA., Ibnu Sukotjo W., SE., Pengantar bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern), Liberty, Yogyakarta, 1999.


Kewirausahaan | 47 Tentang Penulis Arif Rahman, M.B.A lahir di Blora pada tanggal 28 September 1985. Menyelesaikan Pendidikan Dasar di MI Muhammadiyah Todanan Blora. Kemudian menyelesaikan Pendidikan Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah Todanan. Setelah itu melanjutkan Pendidkan Menengah Atas di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjana di Institut Studi Islam Darussalam Gontor (saat ini menjadi UNIDA) selesai pada tahun 2008 dan pada tahun 2013 penulis menyelesaikan Studi S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kemudian bekerja di Astra International Daihatsu Sunter Jakarta (2013), Manajemen Trainee pada PT. Blue Bird Group, Tbk (2014) dan Dosen Luar Biasa pada Institut Ekonomi Islam Tazkia Bogor (2018). Selain itu penulis juga menggeluti kewirausahaan di bidang budidaya jahe merah organik, UKM Kripik Ikan Asin Bintang Laut, dan Bisnis Design Grafis dan Souvenir . Saat ini penulis juga dosen tetap di Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta pada Program studi Administrasi Bisnis dari tahun 2015 hingga sekarang dan penulis juga sebagai Tutor Online pada Universitas Terbuka program studi Manajeme


Kewirausahaan | 48 Bab 4 Menilai Kebutuhan Usaha Eri Mardiani Seseorang yang memiliki minat atau keinginan yang besar terhadap kegiatan wirausaha, tentunya akan berusaha mewujudkannya dalam sebuah tindakan nyata. keinginan tersebut akan direalisasi dengan tindakan nyata berupa pendirian sebuah usaha namun untuk mewujudkan wirausaha biasanya diawali dengan mencari ide-ide tentang usaha apa yang akan dijalankannya. Ide berwirausaha bisa saja muncul dari berbagai sumber antara lain karena memiliki pengalaman kerja sebelumnya ditempat lain, karena hobby, mencontoh usaha sejenis, sumber literatur kewirausahaan, kelangkaan usaha, kerjasama waralaba, dan lain-lain. Salah satu ide usaha bisa didapat dari pengalaman bekerja dan dari pengalaman bekerja bisa menghasillkan inspirasi dalam menjalankan kegiatan wirausaha. Contoh seseorang yang pernah bekerja di lembaga kursus, akan menjadikan lembaga kursus sebagai salah satu alternatif dalam menjalankan wirausahanya. Beberapa alasan mengapa pengalaman kerja memberikan inspirasi dalam membangun ide atau gagasan berwirausaha yaitu : 1. Pengalaman bekerja mengajarkan kemampuan teknis dalam menjalani usaha tersebut.


Kewirausahaan | 49 2. Permasalahan yang akan/mungkin timbul dalam mengelola usaha tersebut telah diketahui dan dapat diantisipasi. 3. Pengalaman bekerja memungkinkan seseorang memiliki relasi baik supplier maupun pelanggan yang nantinya akan bermanfaat bagi usaha yang akan dijalaninya. 4. Pengalaman bekerja memberikan contoh atau gambaran mengenai potensi pendapatan yang akan diterimanya Untuk mendapatkan ide bisnis bisa kita dapatkan berdasarkan Hobby, hobby berarti berdasarkan kesukaan yang dilakukan dapat memberikan kesenangan atau kepuasan bagi seseorang. Banyak dikalangan wirausaha yang melakukan kegiatan usaha diawali dengan hobby. Misalnya saja seseorang yang hobby memasak memilih membuka usaha warung makan atau restoran, seseorang yang hobbynya berolahraga lebih memilih membuka toko alat-alat olahraga, dan seterusnya. Beberapa alasan mengapa Hobby dapat menginspirasi seseorang untuk membuka usaha yang sesuai dengan hobby tersebut antara lain : 1. Seseorang mendapatkan kesenangan ataupun kepuasan dalam menggeluti bidang yang menjadi hobbynya. 2. Karena sudah menjadi hobby tentu saja orang tersebut sudah mengetahui seluk beluk dan segala sesuatu yang terkait dengan bidang tersebut. 3. Seseorang ingin menyalurkan hobbynya sekaligus mendapatkan penghasilan. Selain itu untuk mendapatkan ide usaha bisa juga mencontoh dari usaha sejenis milik orang lain dan menjadikan salah satu cara praktis dalam mencari ide atau gagasan


Kewirausahaan | 50 wirausaha. Contohnya saja pada suatu daerah dimana toko roti sangat ramai dikunjungi, maka banyak orang yang juga membuka toko roti sejenis. Orang meniru usaha yang sudah ada hanya perlu mempelajari teknis dari usaha tersebut dan menyesuaikan harga dengan usaha yang sudah ada. Untuk itu menjadi penting bagi seorang wirausaha menjaga kerahasian usaha yang dijalaninya agar tidak mudah ditiru oleh orang lain. Literatur Kewirausahaan Ide mendirikan usaha yang lain bisa dilakukan dengan mencari literatur kewirausahaan sangat banyak dijumpai baik di internet maupun buku-buku kewirausahaan. Sebagai contoh ketika seseorang ingin membuka sebuah usaha dengan modal yang kecil, maka cukup diinput di google “ Peluang Usaha dengan modal kecil” maka akan muncul banyak informasi mengenai jenis-jenis usaha dengan modal kecil dan bisa dipelajari dalam rangka menumbuhkan ide atau gagasan berwirausaha. Usaha Turun Temurun Atau ide bisa didapatkan dari Seseorang yang orangtuanya memiliki usaha tertentu terkadang menjadikannya dasar untuk membuka usaha sejenis ditempat lain. Sebagai contoh anak yang orangtuanya memiliki toko sembako, terkadang anak tersebut setelah dewasa juga membuka toko sembako sejenis di tepat lain. Alasannya adalah bahwa anak tersebut telah familier dengan usaha sembako yang dimiliki orangtuanya dan sudah mengenal seluk beluk bisnis ini. Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai toko yang dibuka terlalu dekat dengan toko orangtua atau keluarganya karena justru akan menjadi kompetitor bagi usaha orangtuanya.


Kewirausahaan | 51 Kelangkaan Usaha Atau ide bisa didapat dari situasi, kita juga harus cepat membaca situasi, misalnya kelangkaan usaha. Kelangkaan usaha biasanya terjadi pada daerah-daerah yang baru. Contohnya adalah daerah-daerah perumahan baru dimana jumlah wirausahanya masih terbatas. Disini kita harus benar-benar jeli melihat peluang yang ada. Misalnya ketika belum ada cuci kendaraan di daerah tersebut, maka usaha cuci kendaraan menjadi salah satu alternatif usaha yang bisa dilaksanakan di daerah itu, tentunya dengan membuat analisa kelayakan terlebih dahulu sehingga bisa diproyeksikan berapa kira-kira profit dan kerugian yang akan diperoleh. Kerjasama Waralaba Atau ide usaha bisa didapat dengan melakukan kerjasama waralaba. Kerjasama waralaba atau yang biasa disebut Franchise adalah kerjasama di bidang manajemen usaha antara orang / badan usaha yang memiliki usaha terdahulu dengan orang / badan usaha yang akan mengikuti atau bekerjasama dengan usahaa tersebut. Contoh waralaba antara lain KFC, MC Donal, dan lain-lain. Setelah kita mendapatkan ide untuk mendirikan suatu usaha kemudian kita harus mengetahui bagaimana cara kita mendirikan suatu usaha, faktor apa saja yang mempengaruhi usaha yang akan didirikan dan pengaruh atau dampak yang akan terjadi, antara lain segala sesuatu yang berkaitan dengan penyediaan segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut.


Kewirausahaan | 52 Untuk mendukung suatu usaha maka kita harus lebih detail mencari tahu kebutuhan yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha, sebenarnya banyak sekali kebutuhan usaha yang diperlukan dan itu tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Baik itu dari segi bahan baku, pegawai, dan hal lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan usaha. Dan yang harus kita cari tahu satu persatu kebutuhan usaha yang akan kita buat dan yang apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung pendirian usaha yang kita buat, kemudian kita juga harus secara rinci menyusun kebutuhan yang mendukung usaha kita. Sehingga hasil dari penilaian kebutuhan usaha dapat kita susun secara rinci agar terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan dan diketahui total biaya yang diperlukan. Dengan mengetahui total kebutuhan usaha maka dapat diketahui kekurangan dana yang dimiliki serta dapat diambil tindakan lainnya untuk menutupi kekurangan dana tersebut, baik itu menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman. Sebelum kita membuat kebutuhan usaha yang mendukung pendirian usaha kita maka kita harus lebih tahu apa itu kebutuhan usaha. Kebutuhan usaha sebenernya berkaitan dengan hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi. Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya, jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha Makanan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang startup.


Kewirausahaan | 53 Setelah kita mengetahui apa itu kebutuhan usaha, kemudian kita juga harus mengetahui jenis maupun jumlah kebutuhan usaha karena memerlukan penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan pada saat usaha hendak dijalankan. Kekurangan dalam kegiatan usaha akan menyebabkan adanya penambahan biaya dan kelebihan dalam kegiatan usaha akan mengakibatkan ada yang mubazir dan tidak bermanfaat sehingga pengeluaran biaya menjadi berlebihan. Maka dari itu, Penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ditinggalkan. Apabila jenis-jenis kebutuhan usaha disusun secara lengkap, maka langkah selanjutnya ialah menentukan komponen harga dari setiap jenis kebutuhan usaha. Harga pada setiap jenis komponen usaha yang ditetapkan harus benar-benar sesuai dengan harga pasar. Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah biaya setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut. Dengan diketahui total kebutuhan usaha, dapat diketahui berapa kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Pada dasarnya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan tidak akan memberikan pinjaman modalnya, namun pihak perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan baik. Oleh karena itu, untuk usaha yang baru jika mengenai kebutuhan dananya dapat diperoleh dari modal sendiri atau pihak lainnya. Modal sendiri dapat berupa penyetoran modal dari pemegang saham atau dari modal sumbangan.


Kewirausahaan | 54 Biaya Kebutuhan Usaha Apabila sudah mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan usaha, maka kita dapat membuat rencana anggaran untuk memulai suatu usaha yang berjalan selama beberapa periode. Besarnya dana yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen jenis kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini dikenal dengan nama biaya kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuiakan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis usahanya. Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi: 1. Biaya pra investasi Biaya pra investasi adalah biaya yang nantinya akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha. Artinya biaya ini dilakukan sebelum usaha berdiri, karena biaya pra investasi diperlukan untuk membiayai kegiatan awal pada saat pemilihan usaha seperti biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan dan pembersihan lahan, serta biaya pra investasi lainnya. 2. Biaya pembelian aktiva tetap Aktiva adalah harta perusahaan. Sedangkan aktiva tetap adalah harta perusahaan yang sifatnya bertahan lebih dari satu tahun. Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud seperti pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin, pembelian mobil untuk usaha maupun pembelian peralatan sedangkan aktiva tetap


Kewirausahaan | 55 tidak berwujud seperti pembelian lisensi, hak paten, atau system franchising (waralaba). 3. Biaya operasional. Biaya Operasional adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan meliputi gaji karyawan, biaya listrik, biaya air, biaya telpon, pembelian bahan baku untuk produksi, biaya pemasaran, dan biaya lainnya.Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan usaha mendirikan Apotek di suatu lokasi tertentu. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka kita bisa membuat daftar biaya yang dibutuhkan. Misalnya kita akan membuat usaha makanan ayam goreng, untuk kebutuhan usaha investasi digambarkan sebagai berikut: 1. Biaya pra Investasi Rp. 10.000.000,- 2. Pembelian Aktiva Tetap Sewa tempat bulanan 3 bulan @1.000.000 Rp. 3.000.000,- Biaya Inventaris etalase Rp. 5.000.000,- Meja 3 Buah Rp. 1.500.000,- Kursi 6 Buah Rp. 1.000.000,- Lemari 1 Buah Rp. 1.000.000,- 3. Modal Kerja Modal Awal pembelian AyamRp. 10.000.000,- Biaya tenaga kerja 3 bulan Rp. 13.500.000,- Listrik, Pulsa Telp, Air, dll selama 3 bulan Rp. 7.500.000,- Jumlah kebutuhan investasi Rp. 52.500.000,- Dana Pribadi Rp. 50.000.000,- Dana pinjaman (harus dicari) Rp. 2.500.000,-


Kewirausahaan | 56 Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut: No Kebutuhan Investasi Total 1 Biaya Pra investasi Rp.10.000.000,- 2 Biaya Sewa Tempat Rp.3.000.000,- 3 Biaya Inventaris Rp.8.500.000,- 4 Modal Kerja Rp.31.000.000,- Jumlah kebutuhan investasi Rp.52.500.000,- Dana Pribadi Rp.50.000.000,- Dana pinjaman Rp. 2.500.000,- Sehingga dana yang dibutuhkan untuk membuat usaha Ayam goreng selama 3 bulan sebesar Rp.52.500.00,-


Kewirausahaan | 57 Daftar Pustaka Alma, Buchori. 2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Dharmawati, Made. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Rajagrafindo. Kasmir. 2012. Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Kasmir. 2014. Kewirausahaan Edisi-Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Mardiani, E, Rahmansyah,N, Ningsih, Sari (2022). PKM Meningkatkan Penjualan UMKM Dengan E-Commerce Disaat Pandemi Covid 19. Jurnal Mindabaharu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 6, No 2 Desember, 2022. 234-243. Mardiani, E, Rahmansyah,N, Al Rizky,F (2020). Perilaku Konsumen Terhadap E-commerce disaat pandemi covid 19 di Shop and Travel. Jurnal Informatik: Jurnal Ilmu Komputer 16(3), 212-217. Mardiani, E, Rahmansyah,N, Al Rizky,F (2020). Perilaku Konsumen Terhadap E-commerce disaat pandemi covid 19 di Shop and Travel. Jurnal Informatik: Jurnal Ilmu Komputer 16(3), 212-217. Mardiani, Eri, Nur Rahmansyah, Hendra Kurniawan, Anita Muliawati, Dwi Sidik Permana. 2017. Membuat Aplikasi Penjualan Menggunakan Java Netbeans, Mysql, dan iReport, Jakarta : Elex Media Komputindo Mardiani, Eri, Ferdan Akbar Ramadhan, 2023. Design Information System Sales of Nuts and Bolts at PT. Catur Naga Steelindo. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri: Jurnal SiTekIn


Kewirausahaan | 58 Tentang Penulis Eri Mardiani, S1 Sistem Informasi di UPN Veteran Jakarta, S2 Ilmu Komputer di STMIK Nusa Mandiri, cukup aktif menulis dan beberapa karya tulisnya telah termuat di salah satu di media massa di Jakarta dan saat ini sebagai dosen di beberapa Perguruan Tinggi, Dosen di Universitas Nasional, saat ini menjabat sebagai Sekretaris ICT Research Center FTKI di Universitas Nasional serta entrepreneur shop and travel, silahkan subscribe youtube chanel saya https://youtu.be/rGLfvsUbgTs


Kewirausahaan | 59 Buku Yang Telah Kami Buat No Judul Penerbit 1 Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, Xammp, dan iReport Elex Media Komputindo 2 Aplikasi Penjualan Menggunakan VB.Net Elex Media Komputindo 3 Aplikasi Inventory dengan menggunakan JAVA NETBEANS, XAMPP dan iReport Elex Media Komputindo 4 Kumpulan Latihan Visual Basic Elex Media Komputindo 5 Aplikasi Penjualan dengan Visual Basic, Xampp dan Data Report Elex Media Komputindo 6 Aplikasi Penggajian dengan Visual Basic, MySQL dan Data Report Elex Media Komputindo 7 Kumpulan Latihan SQL Elex Media Komputindo 8 Membuat Aplikasi Penjualan Menggunakan Java, Mysql dan iReport Elex Media Komputindo 9 Panduan Khusus VB6 Bagi Pemula Elex Media Komputindo 10 Membuat Aplikasi Inventory Menggunakan Java, Mysql dan iReport Elex Media Komputindo 11 Kumpulan Latihan PHP Elex Media Komputindo 12 Kumpulan Latihan Vb.Net Elex Media Komputindo 13 Aplikasi Komputer Mitra Wacana Media


Kewirausahaan | 60 Bab 5 Cara Memperoleh Modal Dedeh Sundarsih, SE., MM A. Pengertian Modal Pengertian Modal Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usah diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha. Sedangkan modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola dan menjalankan suatu usaha. Modal yang pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (prainvestasi), mulai dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri. Setelah biaya prainvestasi dikeluarkan, selanjutnya adalah biaya untuk membeli sejumlah aktiva (harta) tetap. Biaya ini dikeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat untuk melakukan kegiatan. Disamping itu, modal juga diperlukan untuk membiayai operasi usaha pada saat bisnis tersebut dijalankan. Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang akan digarap, mulai dari usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Masing-masing memerlukan modal dalam batas tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya jumlah modal yang diperlukan. Masalah permodalan akan menyangkut keseimbangan di dalam modal usaha yang meliputi:


Kewirausahaan | 61 1) Keseimbangan modal Intern (Keseimbangan ant.ar modal yang ditarik dengan yang tersedia di dalam perusahaan) 2) Keseimbangan modal ekstern (keseimbangan modal yang dibutuhkan dengan modal yang tersedia pada masyarakat) 3) Keseimbangan modal kuantitatif (Keseimbangan modal yang dibutuhkan di satu pihak dengan jumlah yang akan ditarik) Untuk mendapatkan penambahan modal dapat dilakukan dengan pengajuan pinjaman ke Bank, namun sebelumnya bank akan meninjau pihak perusahaan yang akan mengajukan pinjaman dengan memperhatikan: 1) Solvabilitas yaitu Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila dibubarkan 2) Likuiditas adalah Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang yang telah jatuh tempo 3) Rehabilitas adalah Kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. B. Pengertian Modal Menurut para Ahli Lawrence J.Gitman Penengertian modal adalah bentuk pinjaman dalam jangka waktu tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, atau semua hal yang ada di bagian kanan neraca perusahaan selain kewajibaan saat ini. Bambang Riyanto Pengertian modal adalah hasil produksi yang digunakan kembali untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya, kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli, ataupun kekuasaan menggunakan yang ada dalam barang-barang modal.


Kewirausahaan | 62 Drs Moekijat Pengertian modal adalah semua hal yang dimiliki oleh perusahan, meliputi uang tunai, kredit, hak membuat, serta menjual (berupa paten), mesin-mesin dan property. Mayo Pengertian modal adalah berbagai instruemen utang untuk memanfaatkan dana investor yang membeli sekuritas uang. Ada dua jenis saham preferen dan saham biasa. Munawir Pengertian modal adalah kekayaan perusahaan yang bisa berasal dari internal maupun eksternal termasuk juga kekayaan yang dihasilkan dari proses produksi sebuah perusahaan. Dari semua pengertian diatas modal dapat diartikan sejumlah asset utama dari sebuah perusahaan untuk menjalankan suatu bisnis dimana umumnya berbentuk dana atas uang. Dengan adanya uang/modal maka bisnis akan berjalan dengan lancar serta untuk mendukung suatu proses produksi hingga ke tahap pemasaran. C. Jenis-jenis Modal Membuka suatu usaha tentu memerlukan suatu modal pada awalnya. Modal usaha inilah yang akan mempermudah untuk memulai usaha sendiri. Modal tersebut tidak harus berjumlah besar, tetapi sudah sesuai dengan rencana bisnis yang telah dikonsepkan terlebih dahulu. Namun untuk mendapatkannya tentu tidak mudah. Beberapa calon wirausahawan bisa mendapatkannya dari bank dengan pinjaman bank. Untuk itu, penting bagi seorang wiraswastawan untuk bisa membuat suatu


Kewirausahaan | 63 perencanaan bisnis yang matang dan bisa diaplikasikan secara nyata. Suatu modal usaha bukan hanya berbentuk uang. Ada tiga jenis modal yang perlu diketahui oleh seorang pebisnis dan perlu untuk direncanakan terlebih dahulu. Sebuah rencana bisnis yang berbentuk sederhana sekalipun mempunyai 3 jenis modal yang perlu untuk dibedakan sesuai dengan fungsinya. Modal-modal tersebut adalah modal berbentuk investasi, modal kerja, dan juga modal untuk operasional. Berikut akan dibahas satu-persatu. Berikut jenis-jenis modal usaha dan penjelasannya: 1) Modal investasi Modal ini adalah modal awal untuk membuka usaha dan sifatnya jangka panjang. Modal inilah yang dipakai untuk misalnya, menyewa toko, kendaraan, komputer, KKB dan lainlain. Modal ini jumlahnya besar, namun nilainya akan menyusut dari tahun ke tahun. 2) Modal kerja Modal jenis ini diartikan sebagai modal yang diperlukan untuk kebutuhan yang digunakan sehari-hari. Disebut juga dengan modal produksi, modal ini sangat penting untuk memproduksi atau membeli barang usaha. Biasanya modal ini sifatnya jangka pendek dan berfungsi sebagai modal untuk berjaga-jaga untuk berbagai variable yang mungkin terjadi pada suatu usaha. 3) Modal operasional Modal ini adalah modal yang sudah ditentukan untuk dipakai membayar biaya bulanan yang akan menunjang operasional bisnis. Contohnya adalah biaya untuk listrik per bulan, gaji untuk karyawan, tarif air dan telepon, dan juga biaya retribusi. Modal seperti ini memang dimaksudkan untuk membayar tagihan di luar urusan bisnis.


Kewirausahaan | 64 D. Sumber-sumber Modal Pembagian Modal Usaha, ada 2 yaitu: 1. Modal aktif, modal didasarkan pada wujud/bentuknya yang terdiri atas: a) Aktiva lancar (modal kerja) : aktiva yang habis dalam 1 kali putaran proses produksi, jangka waktu < 1 tahun. Misal : uang kas, uang di bank, piutang. b) Aktiva tetap (modal investasi) : aktiva yang tahan lama, tidak habis, yang berangsurangsur habis dalam proses produksi. Misal: tanah, gedung, pabrik. c) Aktiva immaterial : aktiva/harta yang tidak berwujud tetapi memiliki nilai. Misal: reputasi, royalty, merk. 2. Modal pasif, modal yang didasarkan pada sumbernya yang terdiri atas: a) Modal sendiri : berasal dari pemilik usaha/dana pribadi (dana cadangan, laba usaha, simpanan anggota). b) Modal asing (ekstern) : modal yang berasal dari luar perusahan bisa berupa pinjaman ataupun investasi (kredit bank, obligasi). Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Perusahaan Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman tersebut, apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai modal utama atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan mendesak atu tidak. 2. Masa pengembalian modal Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke kreditorm (bank). Sebaiknya jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.


Kewirausahaan | 65 2) Biaya yang dikeluarkan Faktor biaya yang dikeluarkan harus dipertimbangkan secara matang. Hal ini penting karena biaya merupakan komponen produksi yang akan menjadi beban perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba. Besarnya tingkat suku bunga dan biaya lain dibebankan kepada nasabah berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sebaiknya pilih bank yang mampu memberikan biaya yang paling rendah bagi perusahaan. 3) Estimasi keuntungan Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan datang perlu menjadi pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu perlu di buatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum memperoleh pinjaman modal. Permodalan pinjaman modal usaha di bank, pihak perbankan akan melihat kondisi keuangan perusahaan dan mempertimbangkan untuk diberikan pinjaman, dan bank selalu melihat dari sudut likuiditasnya. Likuiditas adalah kemampuan perushaan untuk memnuhi kewajiban membayar kembali pinjaman tepat waktu. E. Cara Memperoleh Pinjaman Modal Usaha Ada tiga cara dalam memperoleh pinjaman modal usaha, yaitu: a. Diajukan langsung kepada Kantor Cabang Bank Pelaksana b. Mengisi daftar isi yang telah disediakan Bank tersebut c. Memberikan keterangan lengkap dan benar tentang perusahaan.


Kewirausahaan | 66 Persyaratan yang ditetapkan pihak bank harus dipenuhi wirausaha: 1) Pemohon adalah pengusaha yang memiliki atau sedang mengajukan surat izin usaha. 2) Pinjaman tersebut benar-benar digunakan untuk kegiatan usaha. 3) Peminjam harus melengkapi persyaratan yang ditentukan bank Untuk memperoleh permodalan pinjaman modal usaha, pihak perbankan akan melihat kondisi keuangan perusahaan dan mempertimbangkan untuk diberikan pinjaman, dan bank selalu melihat dari sudut likuiditasnya. Likuiditas adalah kemampuan perushaan untuk memnuhi kewajiban membayar kembali pinjaman tepat waktu. F. Kelebihan dan Kekurangan suatu Modal Modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan masing-masing modal adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan modal sendiri a. Tidak ada biaya seperti bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi beban perusahaan. b. Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik modal. c. Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama. d. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pada suatu perusahaan akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan kepihak lain.


Kewirausahaan | 67 2. Kekurangan modal sendiri a. Jumlahnya terbatas yang artinya untuk memperoleh dana dalam jumlah tertentu tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas. b. Perolehan dalam modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru relatif lebih sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya. b. Kurang motivasi, yang artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri motivasi usahanya akan lebih rendah jika dibandingkan dengan yang menggunakan modal asing. 3. Kelebihan modal pinjaman a. Jumlahnya tidak terbatas, yang artinya perusahaan dapat mengajukan modal pinjaman keberbagai sumber, elama dana yang diajukan oleh perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Kemudian banyak perusahaan yang menawarkan dananya ke perusahaan yang dinilai memiliki prospek yang sangat baik. b. Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, maka motivasi pemilik untuk memajukan usahanya akan tinggi. Ini disebabkan karena adanya beban dari perusahaan untuk mengembalikan modal. 4. Kekurangan modal pinjaman a. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan administrasi. Pinjaman yang diperoleh dari Lembaga lain sudah pasti disertai dengan berbagai kewajiban. b. Harus dikembalikan. Modal asing harus dikembalikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini bagi


Kewirausahaan | 68 perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan suatu beban yang harus ditanggung. c. Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau suatu masalah yang menyebabkan suatu kerugian akan berdampak terhadap pinjaman yang diajukan sehingga akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau yang akan dibayar. 5. Kelebihan modal campuran Dapat mengatur komposisi modal yang diperlukan secara seimbang. Artinya persentase modal pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan atas kekurangan modal sendiri. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatika apabila ingin memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut : a. Tujuan Perusahaan Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman tersebut, apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai modal utama atau hanya sekedar modal tambahan saja, apakah untuk kebutuhan yang cukup mendesak atau tidak. b. Masa Pengembalian Modal Dalam waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke kreditor (bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengembalian investasi juga perlu dipertimbangkan sehingga tidak menjadi beban perusahan dan tidak menganggu cash flow perusahan. Sebaiknya jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan tingkat kebutuhan perusahaan. c. Biaya yang dikeluarkan Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus melalui pertimbangan yang cukup matang, misalnya biaya bunga, biaya administrasi, provisi dan komisi, ataupun biaya


Kewirausahaan | 69 lainnya. Hal ini penting karena biaya merupakan komponen produksi yang akan menjadi beban perusahan dalam menentukan harga jual dan laba. Besarnya tingkat suku bunga yang dibebankan oleh bank kepada kreditur/nasabah berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. d. Estimasi Keuntungan Besarnya keuntungan yang akan diperoleh di masa yang akan dtang perlu menjadi suatu pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Adapun besar kecilnya keuntungan sangatlah berperan dalam pengambilan dana usaha. Oleh karena itu perlu dibuatkan estimasi dan biaya sebelum memperoleh pinjaman modal.


Kewirausahaan | 70 Daftar Pustaka Kasmir.2010.Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali pers Kasmir.2012.Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali pers http://wakhinuddin.wordpress.com/2013/10/22usaha dan modal usaha http://www.sharemyeyes.com/2013/06/cara-mendirikan-usahahtml http://zaininovrika-blogspot.co.id/2013/07/kewirausahaan-cara - memperoleh-modal.html https://www.scribd.com/document/428435684/Makalah...


Kewirausahaan | 71 Tentang Penulis Dedeh Sundarsih, SE., MM lahir di Ciamis pada tanggal 16 Juni 1971. Menyelesaikan Pendidikan Dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Ciamis. Kemudian menyelesaikan Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 1 Ciamis. Menyelesaikan Pendidikan Menengah Atas Di SMAN 1 Ciamis. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjana di Univeritas Siliwangi dengan mengambil jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan(IESP) selesai pada tahun 1995. Penulis Menyelesaikan Studi S2 Magister Manajemen di Universitas Siliwangi selesai tahun 2011. Saat ini penulis adalah dosen tetap di Politeknik Triguna Tasikmalaya pada Program studi Manajemen Perusahaan dari tahun 2016 hingga sekarang dan penulis juga sebagai Tutor Online pada Universitas terbuka program studi manajemen. Penulis berharap dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan.


Kewirausahaan | 72 Bab 6 Transaksi Pembayaran Novia Sandra Dewi, S.E., M.M Pendahuluan Terjadinya kesepakatan antara dua pihak yaitu penjual dan pembeli dalam tukar menukar barang maupun jasa disebut transaksi. Transaksi sendiri merupakan bagian dari kegiatan perusahaan, baik dalam skala besar maupun kecil. Dengan terjadinya transaksi dalam perusahaan maka akan menimbulkan perubahan pada posisi keuangan perusahaan. Perubahan posisi keuangan perusahaan atas sebuah transaksi yaitu seperti kegiatan menjual, membeli, pembayaran gaji pegawai, pembayaran biaya sewa, asuransi, dan pembayaran biaya lainnya (Qothrunnada, 2022). Semua transaksi yang dilakukan membutuhkan alat pembayaran sebagai tanda tukar menukar barang dan jasa. Alat pembayaran dalam sebuah transaksi dapat berupa pembayaran tunai maupun non tunai. Pembayaran tunai merupakan pembayaran dengan menggunakan mata uang, sedangkan pembayaran non tunai merupakan pembayaran yang dilakukan tidak dengan menggunakan uang tunai melainkan dengan cara lain, diantaranya: cek, giro, kartu debit, kartu kredit, ataupun uang elektronik (Ayunda, 2021). Pembayaran non tunai menjadi alternatif pembayaran yang semakin popular dalam beberapa tahun terakhir, terlebih sejak maraknya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat. Kemudahan dalam


Kewirausahaan | 73 bertransaksi dan meminimalisir penggunaan uang palsu menjadikan pembayaran non tunai semakin sering direkomendasikan oleh penyedia jasa keuangan. Transaksi pembayaran yang mudah dan aman akan memberikan daya tarik dalam aktivitas jual beli dan diharapkan mampu meningkatkan minat beli konsumen. Transaksi pembayaran dalam kegiatan jual beli merupakan aktifitas yang tidak dapat dipisahkan, karena perpindahan suatu barang maupun jasa dari penjual kepada pembeli, dapat terjadi setelah adanya transaksi pembayaran. Transaksi pembayaran dapat terjadi antara perusahaan dengan perusahaan karena adanya transaksi bisnis B2B (business to business), maupun antara perusahaan dengan konsumen karena adanya transaksi bisnis B2C (business to customer). Setiap entitas yang melakukan pembelian barang ataupun jasa, tentu akan melakukan transaksi pembayaran untuk mendapatkan barang dan jasa yang telah dibeli. Pada bab ini, akan diulas materi mengenai transaksi pembayaran, baik mengenai pentingnya transaksi pembayaran, ragam transaksi pembayaran, dan evolusi sistem pembayaran. Pentingnya Transaksi Pembayaran Transaksi pembayaran merupakan kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk melakukan tukar menukar sebuah nilai dengan nilai lainnya (Luckandi, 2018). Transaksi pembayaran tidak akan lepas dari aktivitas perusahaan selama perusahaan tersebut beroperasi. Transaksi pembayaran dapat berupa transaksi pembayaran keluar ataupun transaksi pembayaran masuk. Transaksi pembayaran keluar yaitu aliran dana keluar dari perusahaan seperti: pembelian barang, pembayaran gaji karyawan, pembayaran beban listrik, telepon, internet, pembayaran biaya sewa, pembayaran dividen (bagi hasil), dan


Kewirausahaan | 74 pembayaran-pembayaran biaya lainnya. Transaksi pembayaran masuk yaitu aliran dana yang masuk ke dalam akun perusahaan berupa: pembelian barang dari konsumen, pembayaran kredit oleh konsumen, pembayaran biaya jasa, dan pembayaran lainnya yang mencermintkan adanya penambahan dana ke dalam akun perusahaan. Perusahaan membutuhkan segala catatan dan bukti mengenai transaksi pembayaran guna melakukan pencatatan atas pelaporan keuangan perusahaan, serta akan melakukan penyesuaian pada laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Transaksi pembayaran yang telah terjadi akan dicatat dalam administrasi suatu perusahaan/ usaha sebagai bukti terjadinya transaksi antar pihak yang melakukan pertukaran nilai (barang/ jasa dengan uang). Pencatatan transaksi pembayaran memuat mengenai waktu terjadinya transaksi (hari, tanggal bahkan jam), pihak yang melakukan transaksi, dan jumlah pembayaran yang disepakati. Bukti bayar dari sebuah transaksi biasanya disebut kuitansi, nota ataupun invoice. Adanya bukti dari transaksi pembayaran ini penting bagi perusahaan untuk merekap setiap aktifitas keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transaksi pembayaran adalah aktivitas yang melekat dalam setiap kegiatan usaha yang terjadi antara pihak penjual dan pembeli. Transaksi pembayaran juga dapat dikatakan sebagai syarat sah dalam kesepakatan sebuah transaksi usaha. Pentingnya transaksi pembayaran dalam menjalankan kesepakatan antara kedua belah pihak, juga harus dibarengi dengan pencatatan yang apik dalam transaksi tersebut. Pencatatan yang baik dan akuntabel menjadi bagian dari tertib administrasi perusahaan untuk mendeteksi lalu lintas pembayaran dan keuangan


Kewirausahaan | 75 perusahaan, serta sebagai implementasi tata kelola keuangan perusahaan yang baik. Untuk memudahkan proses transaksi pembayaran, maka penting bagi perusahaan untuk memiliki berbagai metode pembayaran dalam menjalankan usahanya. Ragam Transaksi Pembayaran Dalam transaksi pembayaran, terdapat 2 metode pembayaran, yaitu pembayaran yang dilakukan secara tunai dan pembayaran secara non tunai. Perbedaan keduanya adalah pada instrumen yang digunakan. Pembayaran tunai dilakukan dengan penyerahan uang tunai secara langsung, sedangkan pembayaran non tunai yaitu melakukan pembayaran dengan media lain seperti menggunakan kartu debit, kartu kredit, emoney, cek, dan giro. Berikut ulasan mengenai sistem pembayaran tunai maupun sistem pembayaran non tunai. 1. Sistem Pembayaran Tunai Pembayaran tunai merupakan pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang kartal baik berbentuk uang kertas maupun uang logam sebagai alat pembayaran (Bank Indonesia, 2020). Biasanya transaksi dengan pembayaran tunai terjadi pada usaha-usaha tradisional yang belum menggunakan sistem pembayaran yang modern. Dengan menggunakan alat pembayaran tunai, maka transaksi pembayaran tidak membutuhkan proses yang panjang. Tahapan dalam bertransaksi hanya sebatas adanya tukar menukar barang/ jasa kemudian dilanjutkan dengan serah terima uang tunai dan disertai pemberian bukti pembayaran. Namun, dalam usaha yang sangat tradisional, transaksi pembayaran tunai hanya melibatkan pertukaran barang/ jasa yang kemudian adanya penyerahan senilai uang yang telah disepakati tanpa adanya


Kewirausahaan | 76 bukti pembayaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pembayaran secara tunai, tidak melibatkan banyak pihak dalam proses transaksi pembayaran. Di era modern, penggunaan alat pembayaran tunai berupa uang kartal semakin sedikit dibandingkan uang giral dan non tunai lainnya. Penggunaan uang kartal dianggap kurang efisien karena membutuhkan biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) yang cukup mahal. Selain itu, penggunaan uang kartal menimbulkan ketidakefisienan waktu pembayaran, yaitu jika harus melakukan pembayaran pada loket pembayaran dan harus menjalani antrian yang panjang (Ahmad, 2021). Penggunaan alat pembayaran tunai dalam jumlah besar juga akan menimbulkan rasa kurang aman dalam membawa dana tunai tersebut. Oleh karena itu, penggunaan pembayaran non tunai sangat didorong oleh Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada 14 Agustus 2014 (Mayasari et al., 2022). 2. Sistem Pembayaran Non Tunai Pembayaran non tunai merupakan pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen keuangan selain uang kartal, yaitu berupa: Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, kartu debit, kartu kredit ataupun uang elektronik (Bank Indonesia, 2020). Terdapat 2 jenis transaksi non tunai yaitu transaksi bernilai besar (wholesale) dan transaksi ritel. Karakteristik transaksi nilai besar bersifat penting dan segera, transaksi ini meliputi transaksi antar bank, transaksi pada pasar keuangan, ataupun transaksi dengan nilai ticket size sama dengan atau lebih besar dari 1 Milyar. Karakteristik transaksi ritel meliputi transaksi antar individu dengan nilai ticket size lebih kecil dari 1 Milyar, transaksi ritel cenderung


Kewirausahaan | 77 bernilai kecil dengan frekuensi yang relatif tinggi (Bank Indonesia, 2020). Penggunaan alat pembayaran non tunai mulai diperkenalkan pada era 1990-an dan terus berkembang hingga tahun 1998 berupa layanan mobile banking. Pada tahun 2007 dikembangkan uang elektronik berupa uang elektronik berbasis server yang digunakan melalui aplikasi pada smartphone, dan uang elektronik dalam bentuk kartu plastik dengan menggunakan chip sebagai sistem keamanannya. Uang elektronik jenis kedua ini seperti: kartu ATM, kartu kredit dan kartu lainnya yang dapat digunakan untuk transaksi non tunai (Midtrans, 2023). Berikut ini adalah beberapa bentuk transaksi pembayaran non tunai: a. Cek Cek adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk menarik dananya dalam jumlah tertentu, baik atas nama nasabah ataupun nama yang ditunjuk (CIMBNiaga, 2021). b. Bilyet Giro Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana, untuk melakukan pemindahbukuan atas sejumlah dana dari rekening nasabah ke rekening pemegang yang disebutkan Namanya (CIMBNiaga, 2021). c. Kartu Debit dan Kartu Kredit Kartu debit merupakan alat pembayaran dengan berbasis pada saldo milik nasabah. Kartu debit dikeluarkan oleh bank tempat nasabah melakukan pembukaan rekening. Dengan menggunakan kartu debit sebagai alat pembayaran non tunai, maka saldo nasabah yang terdapat di dalam rekeningnya akan berkurang. Lain halnya dengan dengan kartu debit, kartu kredit dikeluarkan oleh bank, dengan


Kewirausahaan | 78 mekanisme pembayaran berupa utang, yaitu ketika nasabah melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit maka nasabah tersebut telah melakukan pinjaman (utang). d. Uang Elektronik Uang elektronik merupakan alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang nominal uang di dalamnya tersedia dalam media elektronik. Penggunaan uang elektronik di Indonesia telah memiliki payung hukum dengan mendasarkan pada peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 terkait uang elektronik (electronic money). Beberapa uang elektronik yang populer di Indonesia di antaranya: 1) OVO, yaitu sebuah aplikasi yang melayani pembayaran dan transaksi secara online, dan pengguna juga dapat melakukan pengumpulan poin di setiap transaksi menggunakan OVO (Tarantang et al., 2019). 2) Go-Pay, yaitu uang elektronik yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran pada aplikasi Go-Jek, sehingga pengguna aplikasi Go-Jek tidak perlu lagi menggunakan dana tunai dalam bertransaksi (Gojek Indonesia, 2023). Transaksi dalam aplikasi Go-Jek dapat berupa transaksi layanan transportasi, berbelanja di resto dan toko, dan penggunaan jasa lainnya pada aplikasi Go-Jek. Saat ini, GoPay juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran pada toko offline yang menyediakan jasa pembayaran menggunakan Go-Pay. 3) DANA, merupakan sebuah aplikasi dompet digital yang memudahkan penggunanya melakukan berbagai macam transaksi pembayaran, diantaranya: pembelian pulsa,


Kewirausahaan | 79 pembayaran tagihan listrik, telepon, internet, air, BPJS, pembayaran cicilan, belanja online, dan pembayaran elektronik lainnya (Tarantang et al., 2019). 4) LinkAja, yaitu layanan keuangan digital dari Telkomsel dan anggota BUMN lainnya, sebelumnya LinkAja bernama Telkomsel Cash. Layanan LinkAja mencakup transfer dana, pembayaran tagihan dan cicilan, belanja online, dan berbagi uang (Wikipedia, 2022). Itulah beberapa macam uang elektronik yang populer di Indonesia dan masih banyak uang elektronik yang populer lainnya seperti: ShopeePay, Paytren, iSaku, Uangku, Brizzi, e Money Mandiri, JakOne, dan Flazz, yang kegunaan masingmasing produk tidak berbeda jauh antara satu dengan yang lainnya. Evolusi Sistem Pembayaran Adanya inovasi teknologi dan model bisnis, tradisi masyarakat, dan kebijakan otoritas mendorong sistem pembayaran terus berevolusi. Pada awal mula kegiatan ekonomi, sistem pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu tukar menukar antar barang yang diperjualbelikan. Kendala dalam sistem barter adalah tidak semua orang membutuhkan barang yang menjadi alat barter. Sehingga berkembanglah uang komoditas, yaitu barang dasar yang menjadi kebutuhan pokok setiap orang dijadikan uang komoditas, selanjutnya berkembanglah uang primitif, dan akhirnya muncullah uang kertas. Berikut gambar evolusi sistem pembayaran yang dirangkum dari situs Bank Indonesia (Bank Indonesia, 2020):


Kewirausahaan | 80 Gambar 6.1. Evolusi Sistem Pembayaran Sumber: https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistempembayaran/default.aspx Dari gambar mengenai evolusi sistem pembayaran, dapat dilihat bahwa alat pembayaran dalam transaksi keuangan telah mengalami banyak perubahan. Dan perkembangan alat pembayaran yang sedang banyak diperbincangkan saat ini adalah Bitcoin yang muncul pada tahun 2014. Penutup Dalam melakukan transaksi pembayaran maka dapat menggunakan alat pembayaran tunai dan non tunai. Alat pembayaran non tunai memiliki banyak ragam dan semakin berkembang. Bank Indonesia juga telah mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran dengan pembayaran non tunai yaitu dengan merancang GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) pada tahun 2014 dengan tujuan untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien, lancar, dan terbentuknya sistem keuangan yang efektif dan efisien (Mayasari et al., 2022).


Kewirausahaan | 81 Pemanfaatan sistem pembayaran non tunai semakin direkomendasikan semenjak terjadinya pandemi Covid-19 yang bertujuan agar menekan angka penularan virus melalui transaksi pembayaran tunai. Sehingga ragam pembayaran digital mulai bermunculan dan semakin mendapatkan kemudahan akses. Kemudahan akses ini diluncurkan oleh Bank Indonesia melalui Kode Respon Cepat (QR Code). Pembayaran melalui aplikasi e-money, dompet elektronik, ataupun mobile banking dapat dilakukan menggunakan QRIS (QR Code Indonesian Standard) yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2020. QRIS yang merupakan 1 QR Code untuk semua pembayaran, diharapkan dapat mendukung upaya Bank Indonesia dalam mewujudkan cashless society (Mayasari et al., 2022).


Kewirausahaan | 82 Daftar Pustaka Ahmad (2021) Memahami Sistem dan Macam Alat Pembayaran di Indonesia, https://www.gramedia.com/literasi. Available at: https://www.gramedia.com/literasi/alat-pembayaran/ (Accessed: 12 February 2023). Ayunda (2021) Pengertian Alat Pembayaran dan Jenis-jenisnya, https://accurate.id. Available at: https://accurate.id/ aplikasi-kasir/alat-pembayaran/ (Accessed: 10 February 2023). Bank Indonesia (2020) Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah, https://www.bi.go.id/id. Available at: https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistempembayaran/default.aspx (Accessed: 12 February 2023). CIMBNiaga (2021) Apa Saja Alat Pembayaran Non Tunai, https://www.cimbniaga.co.id. Available at: https:// www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/gayahidup/apa-sajaalat-pembayaran-non-tunai (Accessed: 12 February 2023). Gojek Indonesia (2023) Apa itu GoPay?, https://www.gojek.com. Available at: https://www.gojek.com/id-id/help /gopay/apa-itu-go-pay/ (Accessed: 12 February 2023). Luckandi, D. (2018) Analisis Transaksi Pembayaran Menggunakan Fintech pada UMKM di Indonesia: Pendekatan Adaptive Structuration Theory. Universitas Islam Indonesia. Available at: https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9681. Mayasari, M. et al. (2022) ‘Kajian Literatur Cashless Payment dan Desain Sistem Informasi Satu Code untuk Semua Pembayaran’, Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen


Kewirausahaan | 83 Bisnis, 10(1), pp. 1–14. doi: 10.30871/jaemb.v10i1.4252. Midtrans (2023) Pentingnya Transaksi Non-Tunai di Era Digital, https://midtrans.com/id. Available at: https://midtrans.com/id/blog/pentingnya-transaksi-nontunai-di-era-digital (Accessed: 12 February 2023). Qothrunnada, K. (2022) Pengertian Transaksi: Fungsi, Jenis, Contoh serta Bukti Keuangannya, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis. Available at: https://finance.detik.com/berita-ekonomibisnis/d-6023038/pengertian-transaksi-fungsi-jeniscontoh-serta-bukti-keuangannya (Accessed: 7 February 2023). Tarantang, J. et al. (2019) ‘Perkembangan Sistem Pembayaran Digital pada Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia’, Jurnal Al-Qardh, 4(1), pp. 60–75. doi: 10.23971/jaq.v4i1.1442. Wikipedia (2022) LinkAja, https://id.wikipedia.org. Available at: https://id.wikipedia.org/wiki/LinkAja (Accessed: 12 February 2023).


Kewirausahaan | 84 Tentang Penulis Penulis adalah dosen tetap pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat sejak tahun 2011. Dalam mewujudkan peran sebagai dosen profesional yang telah tersertifikasi, penulis aktif melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penulis terlibat pada beberapa penelitian yang didanai oleh internal perguruan tinggi dan Kemendikbud-Ristek. Penulis juga terlibat sebagai narasumber pada beberapa pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi daerah, perusahaan daerah dan kegiatan masyarakat. Beberapa book chapter yang telah Penulis hasilkan diantaranya mengenai: Teori Motivasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Analisis Rasio Aktivitas, Teori Struktur Modal, Manajemen Modal Kerja, Pasar Modal, dan Efek Beragun Aset Syariah. Email: [email protected]


Kewirausahaan | 85 Bab 7 Cara Mengajukan Pinjaman Sabinus Beni, S.P., M.E. Berhasil atau gagalnya pengajuan pinjaman dapat dilihat dari persiapan yang sudah dilakukan oleh kita. Contohnya, mempersiapkan persyaratan yang telah ditetapkan oleh lembaga pemberi pinjaman (Bank, Koperasi, Credit Union, atau Lembaga Pembiayaan linnya). Jika syarat sudah tidak terpenuhi maka mustahil pengajuan pinjaman diterima. Kebanyakan orang menyepelekan hal ini sehingga pinjaman mereka langsung ditolak mentah-mentah . Berikut ini, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengajuan pinjaman (OkBank, 2022), yaitu: 1) Mencari Tahu Kemampuan Diri Sendiri Mengetahui kemampuan diri sendiri adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Sering kali orang gagal mendapatkan pinjaman karena melewati langkah ini begitu saja. Mengetahui kemampuan yang dimaksud ialah memahami keadaan keuangan pribadi dan bisnis. Dana yang dipinjam tentu harus dikembalikan kepada pihak pemberi pinjaman dalam waktu tertentu. Apakah kita mampu melakukan pengembalian dana tersebut? Perhitungkan lagi baik-baik mengenai modal yang dibutuhkan. Bedakan pengeluaran yang memang harus dikeluarkan dengan yang masih bisa ditunda. Pastikan bahwa semua perhitungan tepat supaya bisa memaksimalkan seluruh dana pinjaman.


Kewirausahaan | 86 2) Memilih Lembaga Pembiayaan dan Jenis Pinjaman Sesuai Kebutuhan Perhitungan yang dilakukan sebelumnya akan membantu pemilihan lembaga pembiayaan serta jenis pinjaman sesuai kebutuhan. Pastikan memilih lembaga yang kredibel dan terpercaya karena setiap lembaga pembiayaan memiliki kekhasan yang berbeda. Cari tahu informasi cara kerjanya, waktu pengembalian, syarat-syarat, jenis bunga, dan besaran bunga pinjaman. Pilih yang sesuai dengan kriteria dan kemampuan Anda. 3) Menentukan Jumlah Pinjaman yang Tepat Tentukan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kemampuan mengembalikan. Perhitungan ini berguna untuk menentukan jumlah pinjaman. Perhitungan yang tepat akan membantu dalam menentukan jumlah pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan serta pastikan bahwa jumlah yang diajukan tidak melebihi kemampuan membayar. 4) Melengkapi Semua Persyaratan Siapkan semua dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Persyaratan dari lembaga pembiayaan yang dituju sejatinya sudah jelas. Biasanya sudah mencantumkan seluruh persyaratan pinjaman modal usaha di laman resmi maupun petugas informasi. Datang dengan persyaratan lengkap akan menunjukkan bahwa kita merupakan orang yang bisa dipercaya. Kita sudah satu langkah lebih maju dalam menunjukkan diri yang mampu bertanggung jawab. Beberapa persyaratan yang diperlukan contohnya, seperti: • Fotokopi KTP. • Fotokopi buku tabungan. • Fotokopi NPWP. • Fotokopi KK.


Kewirausahaan | 87 • Laporan keuangan usaha dalam periode waktu tertentu (setiap lembaga berbeda-beda). • Surat izin usaha. • Memiliki usaha sudah beroperasi selama waktu tertentu (setiap lembaga berbeda-beda). • Tidak sedang melakukan pinjaman di platform lainnya. 5) Mempersiapkan Diri agar Sesuai dengan Kelayakan Kredit Beberapa lembaga menerapkan prinsip 5C untuk menilai kelayakan seorang peminjam. 5C merupakan kepanjangan dari character (karakter yang baik dan bertanggung jawab), capacity (keadaan ekonomi usaha), capital (kekayaan pokok usaha), collateral (aset-aset usaha), dan conditions (seluruh aspek operasional bisnis). Berikut ini penjelasan singkat 5C dalam memutuskan pinjaman debitur (Beni, 2017); Character (Watak/Sifat) Debitur yang diberi pinjaman/kredit adalah Debitur yang memiliki itikad baik dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Capacity to pay (Kemampuan Mengembalikan) Apakah sejumlah pinjaman yang dimohon menolong atau tidak. Ada kemampuan membayar atau tidak. Berapa % rasio hutang terhadap pendapatannya? Capital Status (jumlah kekayaan) Persentase ratio jumlah kekayaan dan jumlah pinjaman cair Collateral/Co-makers (Barang jaminan/penjamin) Barang jaminan yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman tidak bermasalah Credit Condition Berkaitan dengan saldo/posisi pinjaman yang masih ada atau masih menjadi tanggungan peminjam


Kewirausahaan | 88 6) Mengisi Form Pengajuan Pinjaman Langkah selanjutnya yaitu mengisi form pengajuan pinjaman modal usaha dari lembaga terkait. Anda akan diminta mengisi form mengenai informasi data pribadi dan usaha yang berjalan. Periksa kembali semua informasi yang sudah ditulis supaya tidak terjadi kesalahan. 7) Menunggu Konfirmasi Terakhir, Anda hanya perlu menunggu konfirmasi. Form dan persyaratan yang sudah berikan akan diproses untuk memastikan kelayakan Anda sebagai peminjam. Lembaga pembiayaan akan mengecek seluruh track record yang ada di BI untuk memastikan keamanan pinjaman. Jika didapati semua persyaratan lengkap maka akan diberitahukan mengenai pencairan dana pinjaman yang diajukan. Berikut ini beberapa cara memanfaatkan Pinjaman untuk Modal Usaha, beberapa tips berikut bisa membuat penggunaan pinjaman lebih efektif (BCA, 2022) : 1) Gunakan uang pinjaman hanya untuk keperluan bisnis Salah satu hal yang seringkali membuat para pebisnis kekurangan modal adalah menggunakan uang pinjaman tersebut untuk keperluan lain. Misalnya saja, menggunakan pinjaman yang diberikan bank untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat mengajukan pinjaman untuk kebutuhan bisnis, pastikan hanya menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan bisnis. Misalnya saja, sewa kantor atau tempat usaha, pembayaran iklan, membeli peralatan yang diperlukan, atau membayar karyawan. Dengan begitu, pinjaman dapat dipergunakan sesuai tujuan awal peminjaman.


Kewirausahaan | 89 2) Sesuaikan bisnis dengan modal Perencanaan mengenai bisnis yang nantinya akan dijalankan tentu sudah dibuat di awal. Hal ini seharusnya dapat menjadi acuan para calon pebisnis dalam menentukan besaran modal yang diperlukan. Misalnya membuka sebuah coffee shop dengan konsep unik bisa saja membutuhkan modal puluhan juta rupiah. Hal ini berbeda jika akan membuka sebuah warung tenda kaki lima yang modalnya mungkin berkisar antara jutaan hingga belasan juta rupiah. Estimasi modal dan besaran pinjaman harus sesuai supaya bisnis dapat berjalan dengan lancar. Hal ini juga untuk menghindari pinjaman yang terlalu besar sehingga nantinya akan memberatkan saat membayar cicilan dan berujung pada kredit macet. 3) Tabung keuntungan bisnis untuk ekspansi Ketika bisnis sudah berjalan dan mendapatkan untung, jangan buru-buru menghabiskan hasil keuntungan untuk halhal yang konsumtif. Sebaiknya, gunakan keuntungan tersebut untuk ekspansi atau memperluas bisnis. 4) Jangan telat bayar cicilan Salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan oleh peminjam ketika pinjamannya disetujui adalah membayar cicilan sesuai waktu yang telah disepakati dengan pihak bank. Membayar cicilan tepat waktu bisa membuat kredibilitas yang baik. Hal ini tentu sangat menguntungkan jika peminjam ingin melakukan pinjaman kembali untuk modal usaha yang lebih besar lagi. Untuk menyiasatinya, pemilik usaha bisa menggunakan sistem autodebet atau pembayaran secara otomatis ke bank. Jadi, tidak ada lagi alasan lupa atau telat saat membayar cicilan.


Kewirausahaan | 90 5) Ajukan pinjaman lagi jika diperlukan Mengajukan pinjaman baru bisa dilakukan jika dirasa modal awal tidak cukup untuk keperluan bisnis yang sedang dijalankan. Umumnya, pihak bank akan mempermudah proses pinjaman kembali ini jika track record pembayaran baik. Selalu pastikan nominal yang akan dipinjam sesuai dengan kebutuhan. Meminjam uang di bank untuk modal usaha tentu saja bisa dilakukan oleh pebisnis mana pun. Namun, penggunaannya perlu dilakukan secara benar dan maksimal. Dengan begitu, pinjaman tersebut benar-benar efektif digunakan untuk memulai bisnis dan mengembangkannya.


Kewirausahaan | 91 Daftar Pustaka BCA. (2022). Cara Meminjam Uang di Bank untuk Modal Usaha dan Tips Memaksimalkannya. Retrieved from https://www.bca.co.id/id/informasi/Edukatips/2022/11/14/ 04/38/cara-meminjam-uang-di-bank-untuk-modal-usahadan-tips-memaksimalkannya Beni, S. (2017). Pembangunan Manusia Melalui Pendidikan Dasar Credit Union. (Herulono, Ed.). Jakarta: Mer-C Publishing. OkBank. (2022). Artikel. Retrieved from https://www.okbank.co.id/id/information/news/caramengajukan-pinjaman-ke-bank-agar-mudah-disetujui


Kewirausahaan | 92 Tentang Penulis Sabinus Beni atau akrab disapa Bung Ben’s merupakan Dosen Tetap pada Program Studi Kewirausahaan Institut Shanti Bhuana, Bengkayang-Kalimantan Barat. Berasal dari Kabupaten Sanggau (Perbatasan Kalimantan Barat IndonesiaSarawak Malaysia) tepatnya di Dusun Jambu, Desa Semirau Kec. Jangkang. Alumni SDN 15 Jambu dan SDN 24 Engkasai, SLTPN 1 Jangkang, SMU Santo Fransiskus Asisi Bengkayang, Sarjana Pertanian Fak. Pertanian dan Magister Ilmu EKonomi Univ. Tanjungpura. Memiliki pengalaman menjadi aktivis Credit Union, Fasilitator dan Pendamping Program Pemberdayaan, serta Tutor Online. Telah menghasilkan berbagai karya ilmiah dan buku serta memperoleh hibah riset maupun penulisan buku dari Dikti.


Click to View FlipBook Version