The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dalam "Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya," pembaca akan dihadapkan pada pemahaman mendalam tentang peran bank dan lembaga keuangan dalam menyokong aktivitas ekonomi yang kompleks. Buku ini menjelaskan evolusi lembaga keuangan dari masa lalu hingga masa kini, membahas peran mereka dalam mengalihkan risiko, menyediakan layanan keuangan, serta memfasilitasi investasi yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Dengan pendekatan yang terperinci namun mudah dipahami, pembaca akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai konsep kunci seperti perbankan syariah, pasar modal, dan tantangan regulasi yang dihadapi sektor keuangan. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan yang kuat bagi mereka yang baru memasuki bidang ini, tetapi juga menawarkan perspektif yang berharga bagi praktisi keuangan yang berpengalaman yang ingin menggali lebih dalam makna dan dampak lembaga keuangan dalam ekonomi global.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-02 22:33:01

Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan

Dalam "Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya," pembaca akan dihadapkan pada pemahaman mendalam tentang peran bank dan lembaga keuangan dalam menyokong aktivitas ekonomi yang kompleks. Buku ini menjelaskan evolusi lembaga keuangan dari masa lalu hingga masa kini, membahas peran mereka dalam mengalihkan risiko, menyediakan layanan keuangan, serta memfasilitasi investasi yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Dengan pendekatan yang terperinci namun mudah dipahami, pembaca akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai konsep kunci seperti perbankan syariah, pasar modal, dan tantangan regulasi yang dihadapi sektor keuangan. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan yang kuat bagi mereka yang baru memasuki bidang ini, tetapi juga menawarkan perspektif yang berharga bagi praktisi keuangan yang berpengalaman yang ingin menggali lebih dalam makna dan dampak lembaga keuangan dalam ekonomi global.

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya


Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Copyright© PT Penerbit Penamuda Media, 2024 Penulis: Fitria, SE, MM., Riandy Mardhika Adif, SE, MM., Wisdalia Maya Sari, S.Kom, MM., Intan Timur,S.E.,M.Si., Mirra Sri Wahyuni, SE., M.Ak., C.AFE., C.FRS., Mhd. Ramadhan, S.E., M.Si., Nasruddin, SE., MM., Rudi Azhar, SE., M.Si., Marini Octaviance, S.E.,M.E., Apandi, SE, MM., Muhamad Risqiwahd, S.Kom., Murlina Nisusmiati, S.E.,M.Si., Foza Hadyu Hasanatina, SE., M.Sc. ISBN: 978-623-8586-52-3 Desain Sampul: Tim PT Penerbit Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penerbit Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Mei 2024 xii + 262, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit


v elamat datang dalam perjalanan ilmiah yang menarik ke dalam dunia bank dan lembaga keuangan. Buku ini, "Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya," dirancang untuk membimbing pembaca melalui yayasan yang kuat tentang bagaimana lembaga keuangan memainkan peran integral dalam perekonomian global. Dari konsep dasar hingga tren terkini, buku ini adalah panduan yang tak ternilai harganya bagi siapa pun yang ingin memahami inti dari sistem keuangan modern. S


vi


vii


viii


ix


x


xi


xii


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 1


2 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan istem keuangan merupakan suatu sarana penting dalam peradaban masyarakat modern. Tugas utamanya adalah menghimpun dana dari mayarakat dan menyalurlkan dana tersebut kepada peminjam untuk kemudian digunakan untuk ditanamkan pada sektor produksi atau investasi, disampin digunakan untuk aktivitasnmembeli barang dan jasajasa sehingga aktivitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan standar kehidupan. Oleh karena itu sistem keuangan memiliki peranan yang sangat mendasar dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat. Sistem keuangan dapat menentukan tingkat bunga kredit dan berapa besar jumlah kredit yang akan tersedia untuk membiayai berbagai jenis produksi barang dan jasa dalam aktivitas perekonoman. Sistem ini akan memberid dampak terhadap kelancaran perekonomian. Apabila tingkat bungan kredit menjadi lebih tinggi dan dana yang tersedia terbatas, maka total pengeluaran untuk barng dan jasa akan mengalami penurunan, hal ini akan brakibat penurunan aktivitas produksi dan pada sektor produksi akan mengurangi aktivitas tenaga kerja, sehingga perusahaan-perusahaan akan mengurangi karyawannya dan akhirnya menimbulkan banyak pengangguran. Pengangguran akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi menurun karena unit usaha mengurangi produknya dan memberhentikan pekerjanya. Sebaliknya bila bunga kredit rendah jumlah dana di bank mencukupi, total pengeluaran dalam perekonomian akan meningkat, produsen meningkatkan kapasitas produksinya, terjadilah penyeapan tenaga kerja dan ekonomi dapat terakselerasi dengan baik. Dengan demikian sistem keuangan merupakan bagian integral dari sistem ekonomi suatu negara. (Abdullah & Wahjusaputri, 2018) S


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 3 Istcf[b B[he \_r[s[f ^[rc \[b[s[ It[fc, “Banca”, y[ha \_r[rtc meja yang dipergunakan oleh para penukar uang di pasar. Pada dasarnya bank merupakan tempat penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara di dalam lalu lintas pembayaran. Menurut UndangUndang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang ^cg[esu^ ^_ha[h \[he [^[f[b “\[^[h us[b[ y[ha menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hiduj r[ey[t \[hy[e.” D[rc j_ha_rtc[h ^c [t[s ^[j[t dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.(Rusnawati, 2023) Definisi atau batasan mengenai bank pada dasarnya tidak berbeda satu sama lain, kalaupun ada perbedaan hanya akan nampak pada tugas dan jenis usaha bank tersebut. Kalau dilihat dari fungsinya maka definisi bank dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Bank dilihat sebagai penerima kredit. Dalam pengertian pertama ini bank menerima uang serta dana-dana yang lainnya dari masyarakat dalam bentuk:


4 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan a. Simpanan atau tabungan biasa yang dapat diminta/diambil kembali setiap saat. b. Deposito berjangka, yang merupakan tabungan atau simpanan yang penarikannya kembali hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan habis c. Simpanan dalam rekening koran/giro atas nama si penyimpan giro, yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet, giro, atas perintah tertulis kepada bank. Pengertian yang pertama mencerminkan bahwa bank melaksanakan operasi perkreditan secara pasif dengan menghimpun uang dari pihak ketiga. 2. Bank dilihat sebagai pemberi kredit, artinya bahwa bank melaksanakan operasi perkreditan secara aktif, tanpa mempermasalahkan apakah kredit itu berasal dari deposito atau tabungan yang diterimanya atau bersumber pada penciptaan kredit yang dilakukan oleh bank itu sendiri. 3. Bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan/tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank. Dari uraian di atas jelaslah, bahwa selain mengemban tugas sebagai agent of development (melayani penyaluran kredit), juga bertindak selaku agent of trust (melayani jasajasa dalam bentuk pengamanan pengawasan harta milik) baik perorangan, kelompok atau perusahaan. (Abdullah & Wahjusaputri, 2018).


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 5 Kegiatan perbankan berkembang seiring dengan perkembangan perdagangan dan bisnis di Eropa, pada tahun 1171 didirikan Bank Venesia dan pada tahun 1320 didirikan Bank of Genoa dan Bank of Barcelona. Berbeda dengan di Eropa, pada abad ke 16, bank di daratan Inggris mulai berkembang. Perbankan didirikan pertama kali di Indonesia ketika zaman penjajahan Hindia Belanda ditandai dengan masuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Pada tahun 1752 didirikan De Bank van Courant en Bank van Leening yang fungsinya adalah sebagai tempat pegawai VOC menempatkan dan memutarkan uangnya dengan memberikan imbalan bunga, juga pemberian kredit dengan jaminan perhiasan, emas dan perak Pada tahun 1828 De Javasche Bank berdiri dan Pemerintah Kerajaan Belanda menunjuk De Javasche Bank sebagai bank sirkulasi, yang memiliki kewenangan untuk membuat dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda. Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, sesuai mandat Undang-Undang Dasar 45 pasal 23, di dalam penjelasannya bahwa Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi yang menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI), tepatnya ada tanggal 5 Juli 1945. Kemudian berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia 1946 (Kemdikbud, 2022). Seiring dengan berdirinya Bank Negara Indonesia, berdiri bank-\[he f[chhy[ s_j_rtc : • Tanggal 22 Februari 1946 berdiri Bank Rakyat Indonesia, \_r[s[f ^[rc D_ Afa_g_h_ Vife Cr_^c_t B[he. • T[buh 1945 di Solo, berdiri Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil M[egur). • T[buh 1946 ^c M_^[h \_r^crc B[he D[a[ha N[scih[f Ih^ih_sc[. • T[buh 1947 ^c Yiay[e[rt[ \_^crc


6 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Indonesian Banking Corporation kemudian menjadi bank Amerta. Tahun 1951, untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi, pemerintah Republik Indonesia mendirikan bank sentral melalui proses nasionalisasi dengan cara pemerintah Republik Indonesia membeli saham De Javasche Bank sebesar mencapai 97%. Pada tanggal 1 Juli 1953, pemerintah menerbitkan Undang-Undang No.11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, sebagai pengganti De Javasche Bank Wet Tahun 1922 dan sejak tanggal Bank Indonesia berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia (Kemdikbud, 2022). Tahun 1968, Bank Indonesia memiliki peran dalam memberikan kredit komersial, juga berperan sebagai pemegang kas negara. Pada saat terjadi krisis moneter di Asia, Bank Indonesia menerapkan kebijakan floating exchange rate, merestrukturisasi bank yang tidak sehat dan menutup bank-bank bermasalah sebagai langkah penanggulangan krisis. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, pemerintah Republik Indonesia menetapkan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan bersifat independen atau bebas dari intervensi pemerintah (Otoritas Jasa Keuangan, 2022c). (Martono & Safii, 2022). 1. Ruang Lingkup Bank a. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 7 atau bentuk lainnya dengan rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan). Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-j_rus[b[[h”. (Abdurrahman, 2014) S_][r[ s_^_rb[h[ \[bw[ “B[he ^c[rtce[h s_\[a[c lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-d[s[ \[he f[chhy[”. (Kasmir, 2012). Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukaran uang berupa uang giral. (G.M Verryn Stuart, 2014). Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif uhtue e_uhtuha[h g[sy[r[e[t”. (Ajuha, 2017). Dengan beberapa pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa yang dimagsud dengan B[he [^[f[b “B[^[h us[b[ y[ha g_habcgjun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit


8 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat \[hy[e”. b. Jenis – Jenis Bank Dalam praktisnya di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan seperti diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Menurut Undang-Undang RI No. 7 tahun 1992, sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan mengunakan prinsip kehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. (Kasmir, 2012) Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi, serta kepemilikannya. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan serta jangkauan wilayah operasinya. Sedangklan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan sahamnya. Perbedaan lainnya dalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan). Jenis perbankan juga dibagi ke dalam bagaimana caranya menentukan harga jual dan harga beli atau dengan kata lain caranya mencari keuntungan. Adapun jenis perbankan dewasa ini jika ditinjau dari berbagai segi, antara lain(Kasmir, 2012): 1) Jenis Bank dilihat dari Segi Fungsinya Menurut Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992, sebagaimana telah dirubah dengan Undang-


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 9 Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 pasal 5 tentang Perbankan, jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari: a) Bank Umum b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2) Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah: a) Bank Milik Pemerintah b) Bank Milik Swasta Nasional c) Bank Milik Koperasi d) Bank Milik Campuran 3) Bank Milik Asing Jenis Bank dilihat dari Segi Statusnya a) Bank Devisa Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi 14 bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia. Contoh: Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BCA. b) Bank Non-Devisa Adalah bank yang belum memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank nondevisa merupakan kebalikan dari bank devisa, di mana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara. Contohnya


10 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Bank Bisnis Internasional, Bank Multi Arta Sentosa, Bank Pundi Indonesia, dan lain-lain. 4) Jenis Bank dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga a) Bank Konvensional b) Bank Syariah c. Fungsi Bank Fungsi bank adalah sebagai berikut:(Latumaerissa, 2013) 1) Agent of Trust Fungsi ini menunjukan bahwa aktivitas intermediary yang dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan, artinya kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa percaya dari masyarakat terhadap kredibilitas dan eksistensi dari masing-masing bank yang bersangkutan. Kepercayaan itu berkaitan dengan masalah keamanan dana masyarakat yang ada di bank. 2) Agent of Development Agent of Development Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi disuatu negara. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut antara lain memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepas dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 11 konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. 3) Agent of Service Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan maupun jasa nonkeuangan. Sebagai bank, disamping memberikan pelayanan jasa keuangan, bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan lain seperti jasa transfer, jasa kotak pengaman (Safety Box), inkaso (collection), dan lain sebagainya. d. Kegiatan Usaha Bank Kegiatan masing-masing jenis bank dilihat dari segi fungsinya adalah sebagai berikut: (Kasmir, 2012) 1) Kegiatan Bank Umum Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut: a) Menghimpun Dana (Funding) Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenisjenis simpanan yang ada diantaranya simpanan giro, tabungan, dan deposito. b) Menyaluran Dana (Lending) Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat


12 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Secara umum jenis-jenis kredit ditawarkan meliputi Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Perdagangan, Kredit Produktif, Kredit Konsumtif, dan Kredit Profesi. c) Memberikan jas-jasa bank lainnya (Service) Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat memberikan keuntungan bagi bank dan nasabahnya, bahkan kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit). Dalam praktiknya jasajasa bank yang ditawarkan yaitu kiriman uang (transfer), kliring, inkaso, Safe Deposit Box, Bank Card, Bank Garansi, L/C, Cek Wisata, dan lain sebagainya. 2) Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat pada dasarnya sama dengan kegiatan bank umum, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. Bank Perkreditan Rakyat dibatasi oleh beberapa persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 13 Keterbatasan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut: a) Menghimpun dana hanya dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito. b) Meyalurkan dana dalam bentuk Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit Perdagangan. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut: i. Menerima simpanan giro ii. Mengikuti kliring iii. Melakukan kegiatan Valuta Asing iv. Melakukan kegiatan Perasuransian 2. Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga keuangan bukan bank mulai banyak didirikan dalam tahun 1972. Tujuannya untuk mendorong pengembangan pasar uang dan pasar modal serta membantu permodalan perusahaanperusahaan terutama, perusahaan golongan ekonomi lemah. Untuk tujuan tersebut LKBB diperkenankan menghimpun dana dari masyarakat dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga untuk kemudian menyalurkannya kepada perusahaan-perusahaan dan melakukan kegiatan sebagai perantara dalam penerbitan surat-surat berharga serta menjamin terjualnya surat-surat berharga tersebut Lembaga


14 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Keuangan Bukan Bank ialah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung ataupun tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan ke dalam masyarakat, terutama guna membiayai investasi perusahaan-perusahaan (Abdullah & Wahjusaputri, 2018) . Adapun dasar hukum bagi pendirian dan usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah (Abdullah & Wahjusaputri, 2018): a. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang Bursa (Lembaran Negara Nomor 67 tahun 1952). b. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep. 38/MK/IV/1972 tanggal 18 Januari 1972 tentang Perubahan dan tambahan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep 792.MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970. Macam Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank Macam usaha yang dapat dilakukan oleh masingmasing jenis Lembaga Keuangan tersebut adalah sebagai berikut (Abdullah & Wahjusaputri, 2018): a. Lembaga Keuangan Jenis Pembiayaan Pembangunan (Development Finance Corporation) dengan usaha utama memberikan kredit jangka menengah (1 sampai dengan 5 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun). b. Lembaga Keuangan. Jenis Pembiayaan/Lembaga Perantara Penerbitan dan Perdagangan Suratsurat Berharga (Investment Finance Corporation) usaha utamanya adalah sebagai perantara dalam


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 15 penerbitan dan menjamin serta menanggung terjualnya surat-surat berharga (underwriting). Lembaga Keuangan ini tidak diperkenankan memberikan kredit. Usaha tambahan bagi Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan lembaga Perantara Penerbitan dan Perdagangan Surat-surat Berharga, antara lain: a. Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga b. Sebagai perantara dalam mendapatkan peserta/kompanyon baik dalam maupun luar negeri. c. Melakukan usaha-usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan seperti: bertindak sebagai makelar, komisioner dan pedagang efek dalam pasar uang dan modal mengeluarkan surat-surat jaminan (issue guarantees). Lembaga keuangan tersebut melakukan kegiatan di pasar uang dan pasar modal. Selain usaha yang diperbolehkan tersebut, ada juga jenis usaha yang tidak boleh dilakukan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jenis usaha yang tidak diperkenankan tersebut adalah: a. Menerima simpanan, baik dalam bentuk giro, deposito maupun tabungan b. Dana yang dihimpun di Indonesia tidak diperkenankan untuk diinvestasikan di luar negeri


16 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 17


18 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan efisi uang adalah penurunan nilai uang secara signifikan, yang sering kali terjadi sebagai akibat dari inflasi atau kelebihan pasokan uang di pasar. Pendahuluan dalam pembahasan mengenai defisi uang dapat mencakup beberapa poin penting, termasuk definisi Defisi Uang: Menjelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan defisi uang, yakni penurunan daya beli uang secara umum. Penyebab Defisi Uang: Mendiskusikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan defisi uang, seperti inflasi, kelebihan pasokan uang, atau ketidakstabilan ekonomi. Dampak Defisi Uang: Menjelaskan dampak negatif dari defisi uang, seperti menurunnya daya beli konsumen, ketidakstabilan ekonomi, dan ketidakpastian bisnis. Strategi Menghadapi Defisi Uang: Merangkum strategi yang dapat diadopsi oleh individu, perusahaan, atau pemerintah untuk mengatasi dampak defisi uang, seperti diversifikasi investasi, kebijakan moneter yang ketat, atau reformasi ekonomi. Fungsi uang adalah peran atau kegunaan yang dimiliki oleh uang dalam sistem ekonomi. Pendahuluan pembahasan mengenai fungsi uang dapat mencakup fungsi Tukar: Uang digunakan sebagai alat tukar untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa di pasar. Fungsi Penyimpanan Nilai: Uang berfungsi sebagai medium untuk menyimpan nilai dari waktu ke waktu, memungkinkan individu atau perusahaan untuk menunda konsumsi atau investasi. Fungsi Pengukur Nilai: Uang memberikan standar yang diterima secara luas untuk mengukur dan membandingkan nilai berbagai barang dan jasa. Fungsi Standar Pembayaran: Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk memenuhi kewajiban finansial atau transaksi bisnis. Dengan D


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 19 memahami defisi uang dan fungsi uang, kita dapat memiliki landasan yang kuat untuk memahami dinamika ekonomi dan keuangan dalam suatu masyarakat. Mempelajari defisi uang, fungsi uang, dan konsep terkait lainnya memiliki beberapa tujuan yang penting dalam konteks ekonomi dan keuangan memahami Stabilitas Ekonomi: Pengetahuan tentang defisi uang membantu kita memahami bagaimana fluktuasi nilai uang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi suatu negara. Dengan mempelajari penyebab dan dampak defisi uang, kita dapat mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Perencanaan Keuangan yang Bijaksana: Memahami fungsi uang membantu individu dan perusahaan dalam merencanakan keuangan mereka dengan lebih efektif. Dengan memahami peran uang sebagai alat tukar, penyimpan nilai, dan standar pembayaran, kita dapat membuat keputusan yang lebih cerdas tentang pengelolaan dana dan investasi. Mengelola Risiko: Pengetahuan tentang defisi uang membantu kita mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai uang dan inflasi. Ini memungkinkan kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti diversifikasi portofolio investasi atau mengadopsi strategi pengelolaan risiko lainnya. Mendorong Kebijakan Ekonomi yang Efektif: Pemahaman tentang defisi uang dan fungsi uang membantu pembuat kebijakan dalam merancang kebijakan moneter yang


20 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan efektif untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai uang. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. Analisis Pasar Keuangan: Dalam konteks pasar keuangan, memahami defisi uang dan fungsi uang membantu investor dan analis dalam menganalisis kondisi pasar, mengidentifikasi peluang investasi, dan memprediksi perubahan tren ekonomi. Dengan mempelajari defisi uang, fungsi uang, dan konsep terkait lainnya, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana uang memengaruhi perekonomian, keuangan, dan kehidupan sehari-hari kita. Hal ini penting untuk mengambil keputusan yang cerdas dan berkelanjutan dalam berbagai konteks ekonomi dan keuangan. Teori uang adalah bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mencoba untuk menjelaskan peran uang dalam perekonomian, serta bagaimana uang memengaruhi berbagai variabel ekonomi seperti harga, output, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Beberapa teori uang yang terkenal meliputi teori Kuantitas Uang: Salah satu teori uang yang paling dikenal adalah teori kuantitas uang yang dikembangkan oleh ekonom klasik seperti David Hume, John Locke, dan khususnya oleh Irving Fisher. Teori ini menyatakan bahwa inflasi berkaitan langsung dengan pertumbuhan jumlah uang beredar dalam perekonomian. Dalam formulasi sederhananya, persamaan kuantitas uang menyatakan bahwa =. MV=PY. di mana M adalah


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 21 jumlah uang beredar, V adalah kecepatan peredaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah tingkat output riil. Teori Kepentingan Uang: Teori ini menekankan pada permintaan uang yang didorong oleh motif transaksi, motif penyimpanan nilai, dan motif spekulasi. Dalam konteks ini, tingkat suku bunga memainkan peran penting dalam menentukan tingkat permintaan uang. Teori Portofolio: Teori ini menyatakan bahwa orang memegang uang bukan hanya untuk keperluan transaksi sehari-hari, tetapi juga sebagai bagian dari portofolio aset mereka. Dalam hal ini, orang memilih antara berbagai jenis aset untuk menyimpan kekayaan mereka, termasuk uang, saham, obligasi, dan properti. Keputusan tentang seberapa banyak uang yang akan dipegang relatif terhadap aset-aset lainnya dipengaruhi oleh pertimbangan risiko dan imbal hasil. Fungsi uang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mencakup fungsi sebagai alat tukar, penyimpan nilai, standar pembayaran, dan pengukur nilai. Fungsi-fungsi ini penting untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi sehari-hari dan untuk mengukur nilai berbagai barang dan jasa. Studi tentang teori uang dan fungsi uang penting karena uang adalah salah satu aspek sentral dalam perekonomian modern. Memahami bagaimana uang bekerja dan bagaimana pengaruhnya terhadap berbagai variabel ekonomi membantu pembuat kebijakan, pengusaha, dan individu untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola keuangan mereka dan merencanakan masa depan ekonomi mereka.


22 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Ahli ekonomi telah mengemukakan berbagai pandangan dan pendapat tentang uang, fungsi uang, dan topik terkait lainnya. Berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli tentang masalah ini Adam Smith: Salah satu tokoh utama dalam ekonomi klasik, Adam Smith, menekankan pentingnya uang sebagai alat tukar yang memfasilitasi perdagangan dan spesialisasi dalam "Kekayaan Bangsa-Negara". John Maynard Keynes: Keynes mengembangkan teori keseimbangan pendapatan, yang menyoroti peran penting uang dalam menentukan tingkat output dan tingkat upah dalam perekonomian. Dia juga menyoroti pentingnya intervensi pemerintah dalam mengatasi masalah defisiensi permintaan. Milton Friedman: Friedman, seorang ekonom monetarisme terkenal, memperjuangkan teori kuantitas uang, menekankan hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat inflasi. Irving Fisher: Fisher mengembangkan teori kuantitas uang lebih lanjut, memperkenalkan konsep persamaan kuantitas uang yang telah disebutkan sebelumnya. Dia juga dikenal dengan teori "effektif money" yang menghubungkan suku bunga dengan tingkat harga. Friedrich Hayek: Hayek menyoroti pentingnya kestabilan nilai uang dan menentang intervensi pemerintah yang berlebihan dalam urusan moneter, mendorong konsep uang yang dikelola secara privat. Hyman Minsky: Minsky mengembangkan teori siklus keuangan, yang menyoroti peran uang dan kredit dalam menyebabkan krisis keuangan. Joseph Stiglitz: Stiglitz,


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 23 seorang penerima Nobel dalam ilmu ekonomi, menyoroti peran penting uang dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial, serta pentingnya keadilan dalam distribusi pendapatan. Amartya Sen: Sen, yang juga menerima Nobel dalam ilmu ekonomi, menyoroti hubungan antara uang, pembangunan manusia, dan kebebasan. Dia menekankan pentingnya memperhitungkan dimensi sosial dan politik dalam pembangunan ekonomi. Pendapat para ahli ini mencerminkan beragam sudut pandang tentang uang dan peranannya dalam perekonomian. Dari sudut pandang yang berbeda ini, kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas uang dan bagaimana hal itu memengaruhi berbagai aspek kehidupan ekonomi. Penelitian tentang uang, fungsi uang, dan topik terkait telah menjadi fokus utama bagi para ekonom dan peneliti dalam beberapa dekade terakhir. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dalam bidang ini teori Kuantitas Uang oleh Irving Fisher (1911): Fisher mengembangkan teori kuantitas uang yang menjadi dasar bagi pemahaman modern tentang hubungan antara jumlah uang beredar, tingkat harga, dan aktivitas ekonomi. "The General Theory of Employment, Interest, and Money" oleh John Maynard Keynes (1936): Keynes mengemukakan teori keseimbangan pendapatan yang menyoroti peran penting uang dalam menentukan tingkat output dan tingkat upah dalam perekonomian.


24 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Studi tentang Fungsi Uang oleh Milton Friedman (1956): Friedman menyumbangkan banyak penelitian tentang peran uang dalam perekonomian, terutama dengan teori kuantitas uang dan pengaruhnya terhadap inflasi. Penelitian tentang Portofolio dan Permintaan Uang oleh James Tobin (1958): Tobin mengembangkan teori portofolio, yang menggambarkan hubungan antara tingkat suku bunga dan alokasi kekayaan individu di antara berbagai aset, termasuk uang. Penelitian tentang Peran Uang dalam Siklus Bisnis oleh Hyman Minsky (1970-an): Minsky mengembangkan teori siklus keuangan yang menyoroti peran uang dan kredit dalam menyebabkan krisis ekonomi. "The Nature of Money" oleh Geoffrey Ingham (2004): Ingham menyelidiki konsep uang dari perspektif sosiologis dan antropologis, menekankan pentingnya aspek sosial dan politik dalam pemahaman tentang uang. Penelitian tentang Inovasi Keuangan dan Fungsi Uang oleh Robert Shiller (2008): Shiller menginvestigasi dampak inovasi keuangan, seperti derivatif keuangan dan produkproduk keuangan yang kompleks, terhadap fungsi uang dan stabilitas sistem keuangan. Penelitian tentang Uang Elektronik dan Mata Uang Kripto oleh para Ekonom (mulai dari tahun 2000-an hingga saat ini): Para peneliti telah melakukan studi tentang implikasi ekonomi dari perkembangan teknologi keuangan, termasuk mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Penelitian terdahulu ini, serta penelitian lainnya dalam bidang ekonomi moneter dan keuangan, telah memberikan wawasan yang berharga tentang peran uang dalam perekonomian, serta dampaknya terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 25 "Metode uang" dapat merujuk pada berbagai pendekatan atau teknik yang digunakan dalam analisis ekonomi dan keuangan untuk memahami peran dan pengaruh uang dalam perekonomian. Berikut adalah beberapa metode uang yang umum digunakan analisis Kuantitas Uang: Metode ini menggunakan teori kuantitas uang untuk memahami hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat harga. Analisis ini sering digunakan untuk memprediksi inflasi dan dampak kebijakan moneter terhadap perekonomian. Penelitian Empiris: Metode ini melibatkan pengumpulan dan analisis data empiris untuk menguji hipotesis-hipotesis tentang peran uang dalam perekonomian. Ini dapat mencakup analisis statistik tentang hubungan antara variabel moneter dan variabel ekonomi lainnya. Studi Kasus: Studi kasus digunakan untuk menyelidiki dampak kebijakan moneter atau peristiwa ekonomi tertentu terhadap perekonomian dan masyarakat. Ini dapat melibatkan analisis tentang bagaimana perubahan dalam pasokan uang atau kebijakan moneter tertentu memengaruhi output, harga, dan perilaku konsumen. Eksperimen Ekonomi: Eksperimen ekonomi dapat digunakan untuk memahami perilaku individu dan pasar dalam situasi yang terkendali. Metode ini dapat digunakan untuk menguji teori-teori tentang motif-motif permintaan uang dan perilaku agen ekonomi lainnya terkait dengan uang. Model Matematis dan Simulasi Komputer: Pendekatan ini melibatkan pengembangan model matematis atau simulasi komputer untuk memahami


26 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan dinamika sistem ekonomi, termasuk peran uang. Ini memungkinkan para peneliti untuk menganalisis berbagai skenario dan memprediksi dampak kebijakan dengan cara yang lebih sistematis. Fungsi uang, di sisi lain, adalah konsep ekonomi yang merujuk pada peran atau kegunaan uang dalam perekonomian. Fungsi-fungsi utama uang meliputi Alat Tukar: Uang digunakan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dan jasa. Penyimpan Nilai: Uang memungkinkan individu dan perusahaan untuk menyimpan nilai kekayaan mereka dalam bentuk yang mudah diakses dan diterima. Standar Pembayaran: Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melunasi utang atau kewajiban finansial. Pengukur Nilai: Uang memberikan standar yang diterima secara luas untuk mengukur dan membandingkan nilai berbagai barang dan jasa. Memahami metode analisis uang dan fungsi uang adalah penting dalam memahami peran uang dalam perekonomian dan bagaimana uang memengaruhi keputusan ekonomi individu, bisnis, dan pemerintah. Hasil penelitian tentang uang, fungsi uang, dan topik terkait telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran uang dalam perekonomian dan masyarakat. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang signifikan dalam bidang ini hubungan antara Jumlah Uang dan Inflasi: Penelitian telah menegaskan hubungan positif antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan tingkat


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 27 inflasi. Ini menyoroti pentingnya kebijakan moneter yang tepat untuk menjaga stabilitas harga dalam perekonomian. Peran Uang dalam Transmisi Kebijakan Moneter: Penelitian telah menunjukkan bahwa kebijakan moneter, seperti perubahan suku bunga oleh bank sentral, dapat memengaruhi aktivitas ekonomi melalui berbagai saluran, termasuk pengaruhnya terhadap permintaan uang, investasi, dan konsumsi. Fungsi Uang dalam Meningkatkan Efisiensi Pasar: Uang memfasilitasi perdagangan dan transaksi ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi pasar dan pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Teknologi Keuangan terhadap Fungsi Uang: Penelitian telah menginvestigasi implikasi teknologi keuangan baru, seperti pembayaran digital dan mata uang kripto, terhadap fungsi uang tradisional. Ini termasuk pembahasan tentang keamanan, privasi, dan stabilitas sistem keuangan. Peran Uang dalam Pembangunan Ekonomi: Penelitian telah menyoroti peran penting uang dalam pembangunan ekonomi dan kemiskinan. Pengembangan sistem keuangan yang inklusif dan efisien dapat memfasilitasi akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang kurang mampu dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dampak Sistem Pembayaran Elektronik: Penelitian tentang penggunaan sistem pembayaran elektronik telah menunjukkan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas transaksi keuangan, tetapi juga menyoroti tantangan terkait keamanan dan privasi data. Peran Psikologi dalam Penggunaan Uang: Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor psikologis, seperti perilaku


28 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan konsumen dan persepsi nilai uang, memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan keuangan dan penggunaan uang. Efek Globalisasi terhadap Uang: Globalisasi telah meningkatkan integrasi pasar keuangan internasional dan pergerakan modal lintas batas, yang memiliki dampak signifikan terhadap nilai uang, kebijakan moneter, dan stabilitas ekonomi global. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas uang dalam perekonomian modern dan membantu dalam merancang kebijakan yang lebih efektif serta strategi pengelolaan keuangan yang lebih bijaksana bagi individu dan organisasi. Ada beragam faktor yang mempengaruhi uang, fungsi uang, dan aspek-aspek terkait dalam perekonomian. Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh bank sentral memiliki dampak besar terhadap jumlah uang beredar, tingkat suku bunga, dan stabilitas nilai uang. Faktor-faktor seperti perubahan suku bunga acuan, intervensi pasar terbuka, dan kebijakan cadangan bank dapat memengaruhi ketersediaan dan nilai uang. Kondisi Ekonomi Makro: Kondisi ekonomi makro, termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, dan stabilitas keuangan, juga memengaruhi permintaan dan penawaran uang. Saat ekonomi tumbuh, permintaan uang biasanya meningkat untuk mendukung aktivitas ekonomi yang lebih besar.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 29 Perubahan Teknologi Keuangan: Perkembangan teknologi keuangan, seperti pembayaran digital, uang elektronik, dan mata uang kripto, telah mengubah cara uang digunakan, disimpan, dan ditransfer. Ini dapat mempengaruhi fungsi uang tradisional dan memengaruhi kebijakan moneter. Perilaku Konsumen dan Investor: Preferensi dan kebiasaan konsumen dan investor dalam penggunaan dan penyimpanan uang juga merupakan faktor penting. Perubahan dalam persepsi risiko, preferensi likuiditas, dan kecenderungan untuk menyimpan nilai dalam bentuk uang atau aset lainnya dapat mempengaruhi permintaan uang. Ketidakpastian Ekonomi dan Politik: Ketidakpastian ekonomi dan politik dapat memengaruhi kepercayaan pada mata uang dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Krisis keuangan, ketidakstabilan politik, atau perubahan kebijakan pemerintah dapat menyebabkan fluktuasi nilai uang dan mengganggu fungsi uang. Globalisasi dan Perdagangan Internasional: Hubungan ekonomi internasional, perdagangan internasional, dan aliran modal lintas batas juga memiliki dampak signifikan terhadap nilai mata uang dan kebijakan moneter. Perubahan dalam tingkat pertukaran mata uang dan kebijakan perdagangan internasional dapat mempengaruhi nilai uang suatu negara. Inovasi dan Perkembangan Keuangan: Inovasi dalam instrumen keuangan, seperti derivatif keuangan, obligasi, dan investasi alternatif, juga mempengaruhi cara uang digunakan dan disimpan. Ini dapat mempengaruhi likuiditas pasar, ketersediaan kredit, dan stabilitas sistem keuangan. Perubahan Demografi: Perubahan dalam


30 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan struktur demografi, seperti pertumbuhan populasi, perubahan pola migrasi, dan perubahan dalam distribusi pendapatan, juga dapat memengaruhi permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian. Semua faktor ini saling terkait dan kompleksitasnya memengaruhi dinamika uang dan fungsi-fungsinya dalam perekonomian. Memahami faktor-faktor ini penting untuk merancang kebijakan yang tepat dan mengelola keuangan dengan bijaksana. Fungsi uang adalah peran atau kegunaan yang dimiliki oleh uang dalam suatu sistem ekonomi. Fungsi-fungsi ini membentuk dasar dari pentingnya uang dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi, perdagangan, dan pertukaran barang dan jasa. Berikut adalah penjelasan detail tentang fungsi-fungsi utama uang Alat Tukar (Medium of Exchange). Penjelasan: Fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa di pasar. Uang memungkinkan seseorang untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan tanpa harus menggunakan sistem barter yang rumit. Contoh: Seseorang dapat menggunakan uang tunai atau transaksi nontunai (kartu kredit, transfer bank) untuk membeli makanan di restoran tanpa harus menukarkan barang yang dimiliki, seperti beras atau gandum. Penyimpan Nilai (Store of Value). Penjelasan: Uang juga berfungsi sebagai alat untuk menyimpan nilai dari waktu ke waktu. Ini berarti seseorang dapat menyimpan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 31 kekayaannya dalam bentuk uang dan menggunakannya kembali di masa depan tanpa risiko kehilangan nilai yang signifikan. Contoh: Seseorang dapat menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau deposito di bank untuk keperluan masa depan, seperti pendidikan anak atau kebutuhan darurat. Standar Pembayaran (Unit of Account). Penjelasan: Uang digunakan sebagai standar yang diterima secara luas untuk mengukur dan membandingkan nilai berbagai barang dan jasa. Dengan uang sebagai unit pengukuran, orang dapat mengevaluasi dan membandingkan nilai relatif dari barang dan jasa yang berbeda. Contoh: Ketika seseorang melihat harga sebuah produk di toko, harga tersebut dinyatakan dalam satuan uang tertentu, seperti dolar atau euro. Ini memungkinkan konsumen untuk dengan mudah membandingkan harga produk dengan nilai uang yang dimilikinya. Pengukur Nilai (Standard of Deferred Payment). Penjelasan: Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melunasi utang atau kewajiban finansial di masa depan. Ini berarti seseorang dapat melakukan transaksi dengan janji pembayaran di masa mendatang, dengan uang sebagai jaminan pembayaran. Contoh: Ketika seseorang mengambil pinjaman untuk membeli rumah, mereka setuju untuk membayar kembali jumlah yang dipinjam dalam bentuk uang pada masa yang ditentukan di masa depan, dengan tingkat bunga yang ditentukan sebelumnya. Pentingnya Fungsi Uang. Fungsi-fungsi uang ini merupakan elemen kunci dalam sistem ekonomi modern.


32 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Tanpa fungsi-fungsi ini, proses perdagangan dan pertukaran barang dan jasa akan menjadi jauh lebih rumit dan tidak efisien. Dengan adanya uang sebagai alat tukar, penyimpan nilai, standar pembayaran, dan pengukur nilai, kegiatan ekonomi dapat berjalan lebih lancar dan efisien, serta memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Implikasi dan tantangan terkait dengan uang dan fungsi-fungsinya memiliki dampak yang signifikan pada perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa implikasi dan tantangan yang perlu dipertimbangkan fasilitasi Perdagangan dan Pertukaran: Fungsi uang sebagai alat tukar memfasilitasi perdagangan dan pertukaran barang dan jasa di pasar, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Efisiensi Ekonomi: Uang memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien dengan memungkinkan orang untuk memperdagangkan barang dan jasa tanpa harus menukar satu sama lain. Ini membantu meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Pembangunan Keuangan dan Investasi: Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai dan standar pembayaran mendukung pembangunan sistem keuangan yang kuat dan memfasilitasi investasi jangka panjang, yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Perekonomian Global: Uang memungkinkan perdagangan internasional dan investasi lintas batas, yang membantu


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 33 menghubungkan perekonomian di seluruh dunia dan meningkatkan integrasi global. Inflasi: Jika pertumbuhan jumlah uang beredar tidak seimbang dengan pertumbuhan output riil, ini dapat menyebabkan inflasi, yang dapat mengurangi daya beli uang dan mengganggu stabilitas ekonomi. Ketidakstabilan Nilai Mata Uang: Nilai mata uang yang tidak stabil atau fluktuasi nilai tukar yang besar dapat menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi, baik di tingkat domestik maupun internasional. Kesenjangan Sosial: Peningkatan ketidaksetaraan pendapatan dan kekayaan dapat menjadi dampak dari sistem moneter yang tidak merata dalam mendistribusikan manfaat uang dalam masyarakat. Kemajuan Teknologi Keuangan: Meskipun inovasi teknologi keuangan dapat memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan aksesibilitas, mereka juga dapat menimbulkan tantangan baru, seperti kekhawatiran akan privasi dan keamanan data. Ketergantungan terhadap Sistem Keuangan: Ketergantungan pada uang dan sistem keuangan dapat membuat perekonomian rentan terhadap krisis keuangan dan ketidakstabilan pasar. Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan: Tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif memerlukan pengelolaan kebijakan moneter dan keuangan yang bijaksana, serta upaya untuk memastikan distribusi manfaat ekonomi secara adil. Memahami implikasi dan tantangan terkait dengan uang dan fungsi-fungsinya adalah penting untuk merancang kebijakan ekonomi yang efektif dan untuk mengelola sistem keuangan yang stabil


34 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan dan inklusif. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, kita dapat memaksimalkan manfaat uang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sebagai contoh kasus yang memperlihatkan bagaimana uang dan fungsi-fungsinya berperan dalam kegiatan ekonomi, mari kita pertimbangkan skenario berikut Kasus Pembelian Mobil Baru. Latar Belakang: Seseorang, katakanlah namanya Aisyah, ingin membeli mobil baru untuk keperluan pribadinya. Dia telah menabung uang selama beberapa tahun dan sekarang merasa siap untuk melakukan pembelian. Fungsi Uang yang Terlibat: Alat Tukar: Aisyah menggunakan uang yang telah dia tabung sebagai alat tukar untuk membeli mobil baru. Dia membayar dealer mobil dengan sejumlah uang yang setara dengan harga mobil tersebut. Penyimpan Nilai: Uang yang telah Aisyah tabung berfungsi sebagai penyimpan nilai. Selama beberapa tahun, uang tersebut telah bertambah nilainya karena ia menyimpannya di dalam rekening tabungan yang menghasilkan bunga. Standar Pembayaran: Uang yang digunakan Aisyah juga merupakan standar pembayaran yang diterima secara luas. Dealer mobil menerima pembayaran dalam bentuk uang karena itu adalah cara yang paling umum dan mudah untuk melunasi transaksi pembelian mobil. Pengukur Nilai: Uang yang digunakan Aisyah juga berfungsi sebagai pengukur nilai. Dia dapat dengan mudah membandingkan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 35 harga mobil yang dia inginkan dengan jumlah uang yang dia miliki dalam rekening tabungannya, dan menentukan apakah dia mampu membelinya atau tidak. Implikasi: Dengan menggunakan uang sebagai alat tukar, Aisyah dapat memperoleh mobil baru tanpa harus melakukan barter atau menemui kesulitan dalam menemukan barang yang diinginkannya yang bisa ditukar dengan mobil. Uang yang disimpan Aisyah dalam rekening tabungan berfungsi sebagai sumber dana untuk melakukan pembelian. Ini menunjukkan bagaimana uang berfungsi sebagai penyimpan nilai yang memungkinkan individu untuk menabung dan menggunakan kekayaan mereka di masa depan. Melalui transaksi pembelian mobil, uang yang digunakan Aisyah juga berperan sebagai standar pembayaran dan pengukur nilai, memfasilitasi transaksi dan memungkinkan penentuan harga yang adil bagi mobil yang dibelinya. Dengan demikian, contoh kasus ini mengilustrasikan bagaimana uang dan fungsi-fungsinya berperan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari, seperti pembelian barang-barang konsumen. Dalam kesimpulan, penting untuk memahami bahwa uang adalah tulang punggung dari sistem ekonomi modern dan berperan penting dalam hampir setiap aspek kehidupan kita. Fungsi-fungsi uang yang utama, yaitu sebagai alat tukar, penyimpan nilai, standar pembayaran, dan pengukur nilai, membentuk dasar dari keberadaannya dalam perekonomian. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kesimpulan tentang uang dan fungsi-


36 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan fungsinya Peran Sentral dalam Ekonomi: Uang memfasilitasi pertukaran barang dan jasa, memungkinkan perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Tanpa uang, sistem ekonomi modern akan sulit untuk beroperasi secara efisien. Fungsi yang Beragam: Fungsi-fungsi uang yang beragam memungkinkan uang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dalam kegiatan ekonomi sehari-hari, mulai dari melakukan transaksi hingga menyimpan nilai kekayaan. Keterkaitan dengan Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang tepat diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai uang dan mengendalikan inflasi. Bank sentral memiliki peran penting dalam mengatur pasokan uang beredar untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Pengaruh Teknologi dan Inovasi: Perkembangan teknologi keuangan telah mengubah cara uang digunakan dan disimpan, serta memunculkan tantangan baru terkait dengan privasi dan keamanan. Namun, inovasi ini juga membawa manfaat dalam hal efisiensi dan aksesibilitas. Kesadaran akan Implikasi dan Tantangan: Penting untuk menyadari implikasi dan tantangan yang terkait dengan uang dan fungsi-fungsinya, termasuk risiko inflasi, ketidakpastian nilai mata uang, dan ketidaksetaraan ekonomi. Dengan memahami peran dan fungsi-fungsi uang, serta tantangan dan implikasinya, kita dapat merancang kebijakan yang tepat dan mengelola keuangan dengan bijaksana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Uang tidak hanya sekadar alat tukar; itu adalah fondasi dari sistem ekonomi yang kompleks yang kita nikmati hari ini.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 37


38 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Sumber dana bank mengacu pada semua asal usul dana atau sumber keuangan yang digunakan oleh sebuah bank untuk menjalankan operasinya, memberikan layanan keuangan kepada nasabah, dan melakukan investasi. Ini adalah dana yang diperlukan oleh bank untuk membiayai pinjaman yang diberikan kepada nasabah, membayar bunga kepada penyimpan, membeli investasi, dan memenuhi kewajiban keuangan lainnya. Sumber dana bank sangat penting karena mereka membantu bank menjaga likuiditas, memenuhi kebutuhan modal, dan menyediakan layanan keuangan kepada nasabah mereka. Mereka juga memungkinkan bank untuk melakukan investasi dan memperoleh keuntungan yang diperlukan untuk memperluas bisnis mereka. Ada beberapa Sumber-sumber dana bank dalam perbankan khususnya di Indonesia , diantaranya: 1. Tabungan dan Deposito 2. Pinjaman dari Bank Sentral 3. Pasar Uang 4. Pasar Modal 5. Simpanan Antar Bank 6. Tabungan Pensiun dan Dana Investasi 7. Modal Sendiri 8. Biaya Pendapatan Lainnya Kombinasi dari sumber-sumber dana ini memungkinkan bank memenuhi kebutuhan likuiditas mereka,


Click to View FlipBook Version