The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dalam "Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya," pembaca akan dihadapkan pada pemahaman mendalam tentang peran bank dan lembaga keuangan dalam menyokong aktivitas ekonomi yang kompleks. Buku ini menjelaskan evolusi lembaga keuangan dari masa lalu hingga masa kini, membahas peran mereka dalam mengalihkan risiko, menyediakan layanan keuangan, serta memfasilitasi investasi yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Dengan pendekatan yang terperinci namun mudah dipahami, pembaca akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai konsep kunci seperti perbankan syariah, pasar modal, dan tantangan regulasi yang dihadapi sektor keuangan. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan yang kuat bagi mereka yang baru memasuki bidang ini, tetapi juga menawarkan perspektif yang berharga bagi praktisi keuangan yang berpengalaman yang ingin menggali lebih dalam makna dan dampak lembaga keuangan dalam ekonomi global.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-02 22:33:01

Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan

Dalam "Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya," pembaca akan dihadapkan pada pemahaman mendalam tentang peran bank dan lembaga keuangan dalam menyokong aktivitas ekonomi yang kompleks. Buku ini menjelaskan evolusi lembaga keuangan dari masa lalu hingga masa kini, membahas peran mereka dalam mengalihkan risiko, menyediakan layanan keuangan, serta memfasilitasi investasi yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Dengan pendekatan yang terperinci namun mudah dipahami, pembaca akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai konsep kunci seperti perbankan syariah, pasar modal, dan tantangan regulasi yang dihadapi sektor keuangan. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan yang kuat bagi mereka yang baru memasuki bidang ini, tetapi juga menawarkan perspektif yang berharga bagi praktisi keuangan yang berpengalaman yang ingin menggali lebih dalam makna dan dampak lembaga keuangan dalam ekonomi global.

Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 39 memberikan pinjaman kepada nasabah, dan melakukan berbagai kegiatan bisnis lainnya dalam industri keuangan. Selanjutnya akan kita bahas masing-masing dari sumber dana bank tersebut Tabungan dan deposito adalah dua jenis produk perbankan yang sering digunakan oleh individu dan perusahaan untuk menyimpan dan mengelola uang mereka. Meskipun keduanya digunakan untuk tujuan menyimpan uang, ada perbedaan penting antara keduanya dalam hal likuiditas, tingkat bunga, dan persyaratan penarikan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tabungan dan deposito 1. Tabungan a. Likuiditas Tabungan biasanya menawarkan tingkat likuiditas yang tinggi. Ini berarti pemegang rekening dapat dengan mudah menarik uang dari rekening tabungan mereka kapan pun diperlukan, biasanya melalui ATM, transfer, atau penarikan tunai di bank. b. Tingkat Bunga Tingkat bunga yang ditawarkan pada tabungan biasanya lebih rendah dibandingkan dengan deposito. Namun, beberapa tabungan mungkin menawarkan bunga yang sedikit lebih tinggi tergantung pada jumlah saldo atau jenis tabungan yang dipilih. c. Persyaratan Minimum


40 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Tabungan sering kali tidak memiliki persyaratan minimum saldo minimum yang harus dipertahankan oleh pemegang rekening. Ini membuat tabungan cocok untuk mereka yang ingin menyimpan uang dalam jumlah kecil. 2. Deposito a. Likuiditas Deposito umumnya memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah daripada tabungan. Ini karena dana yang disimpan dalam deposito biasanya harus dipertahankan dalam rekening untuk jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Penarikan dana sebelum jangka waktu deposito berakhir dapat mengakibatkan denda atau penalti. b. Tingkat Bunga Tingkat bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada tabungan karena deposan setuju untuk mengunci dana mereka dalam rekening untuk jangka waktu tertentu. Tingkat bunga deposito dapat tetap atau berubah selama masa deposito berlangsung tergantung pada jenis deposito yang dipilih. c. Persyaratan Minimum Deposito sering kali memiliki persyaratan minimum saldo awal yang harus dipenuhi oleh deposan. Selain itu, ada juga persyaratan minimum saldo yang harus dipertahankan selama masa deposito berlangsung.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 41 Pemilihan antara tabungan dan deposito tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Tabungan cocok untuk kebutuhan likuiditas sehari-hari dan untuk menyimpan dana dalam jumlah kecil, sementara deposito cocok untuk tujuan investasi jangka pendek atau menengah di mana deposan dapat mengunci dana mereka untuk mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi Pinjaman dari bank sentral merupakan salah satu instrumen keuangan yang digunakan oleh bank komersial untuk memperoleh dana tambahan dalam situasi tertentu. Biasanya, bank sentral akan menyediakan pinjaman ini kepada bank-bank komersial dalam rangka untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan likuiditas pasar Bank sentral adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter suatu negara. Salah satu peran utama bank sentral adalah menjaga stabilitas sistem keuangan, dan salah satu alat yang mereka gunakan untuk tujuan ini adalah penyediaan pinjaman kepada bank-bank komersial. Pinjaman dari bank sentral biasanya diberikan dalam situasi di mana bank-bank mengalami kekurangan likuiditas atau kesulitan memenuhi persyaratan cadangan minimum yang ditetapkan oleh bank sentral. Ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, seperti ketika bank-bank menghadapi penarikan besar-besaran dari nasabah mereka atau ketika ada ketidakpastian pasar yang signifikan.


42 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 1. Proses Pinjaman Bank komersial yang membutuhkan likuiditas tambahan akan mengajukan permintaan pinjaman kepada bank sentral. Permintaan ini biasanya diajukan dalam bentuk aplikasi resmi dan harus mencantumkan jumlah pinjaman yang diminta, jangka waktu pinjaman, dan alasan atau keperluan pinjaman tersebut. 2. Evaluasi Kelayakan Bank sentral akan melakukan evaluasi terhadap permintaan pinjaman tersebut untuk menilai kelayakannya. Hal ini meliputi penilaian terhadap likuiditas bank, kualitas aset, dan kemampuan bank untuk membayar kembali pinjaman tersebut. 3. Penetapan Persyaratan Setelah permintaan pinjaman disetujui, bank sentral akan menetapkan persyaratan pinjaman, termasuk tingkat bunga, jangka waktu, dan jenis jaminan yang mungkin diperlukan. 4. Pencairan Dana Jika persyaratan pinjaman dipenuhi, bank sentral akan mencairkan dana kepada bank komersial. Dana tersebut kemudian dapat digunakan oleh bank komersial untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. 5. Pembayaran Kembali Bank komersial harus membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan persyaratan yang


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 43 telah ditetapkan. Ini termasuk pembayaran bunga dan pembayaran pokok pinjaman. 6. Pentingnya Pinjaman dari Bank Sentral Pinjaman dari bank sentral memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Mereka membantu bank komersial mengatasi kekurangan likuiditas yang dapat mengganggu operasi normal mereka. Selain itu, pinjaman ini juga dapat membantu mencegah penyebaran krisis keuangan lebih lanjut dengan memastikan bahwa bank-bank memiliki akses ke dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasabah mereka. Pasar uang adalah bagian dari sistem keuangan di mana transaksi jangka pendek terjadi antara lembaga keuangan dan individu. Ini termasuk instrumen keuangan dengan jangka waktu pendek, biasanya kurang dari satu tahun. Pasar uang memiliki peran penting dalam menyediakan likuiditas dan mendukung operasi seharihari dalam ekonomi. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipahami mengenai pasar uang: 1. Likuiditas Tinggi Pasar uang dikenal karena tingkat likuiditasnya yang tinggi. Ini berarti bahwa aset yang diperdagangkan di pasar uang dapat dengan mudah dijual atau diperdagangkan dengan harga yang relatif stabil.


44 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 2. Jangka Waktu Pendek Transaksi di pasar uang biasanya memiliki jangka waktu yang pendek, seringkali kurang dari satu tahun. Ini termasuk deposito berjangka pendek, sertifikat deposito pasar uang, surat berharga komersial, dan transaksi repo (pembelian kembali). 3. Instrumen Keuangan Utama Beberapa instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar uang antara lain: a. Surat Berharga Komersial (Commercial Papers): Surat berharga jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana dalam jangka pendek. b. Sertifikat Deposito Pasar Uang (Certificates of Deposit, CD): Deposito dengan jangka waktu pendek yang diterbitkan oleh bank-bank dengan tingkat bunga yang tetap. c. Transaksi Repo (Repurchase Agreements): Kesepakatan jangka pendek di mana satu pihak menjual surat berharga kepada pihak lain dengan janji untuk membelinya kembali dengan harga yang ditentukan di masa mendatang. d. Dana Pasar Uang (Money Market Funds): Dana investasi yang berinvestasi dalam instrumen pasar uang yang likuid seperti sertifikat deposito, obligasi pemerintah, dan surat berharga komersial.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 45 4. Peran dalam Menyediakan Likuiditas Pasar uang memainkan peran penting dalam menyediakan likuiditas bagi lembaga keuangan dan perusahaan. Ini memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka pendek mereka, seperti membayar gaji karyawan, membiayai persediaan, atau memenuhi kewajiban hutang. 5. Hubungan dengan Kebijakan Moneter Pasar uang juga memiliki hubungan yang erat dengan kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral. Bank sentral menggunakan alat-alat kebijakan moneter seperti suku bunga acuan dan operasi pasar terbuka untuk mengatur likuiditas di pasar uang dan mempengaruhi tingkat suku bunga jangka pendek. 6. Regulasi dan Pengawasan Pasar uang sering kali diatur dan diawasi oleh otoritas keuangan untuk memastikan integritas pasar dan melindungi investor. Regulasi biasanya mencakup persyaratan pelaporan, standar transparansi, dan prinsip-prinsip yang mengatur operasi pasar uang. Pasar uang berperan penting dalam menjaga stabilitas dan kelancaran sistem keuangan secara keseluruhan dengan menyediakan likuiditas yang diperlukan bagi lembaga keuangan dan perusahaan dalam jangka waktu pendek. Pasar modal adalah bagian dari sistem keuangan di mana individu dan entitas bisnis dapat memperdagangkan


46 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan instrumen keuangan jangka panjang, seperti saham, obligasi, dan derivatif. Pasar modal memiliki peran penting dalam mendukung alokasi modal, investasi jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pasar modal: 1. Instrumen Keuangan Utama a. Saham Representasi kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham diperdagangkan di pasar modal dalam bentuk pembelian dan penjualan. b. Obligasi Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh dana. Obligasi membayar bunga secara berkala dan mengembalikan pokok pada tanggal jatuh tempo. c. Derivatif Instrumen keuangan yang nilainya berasal dari aset dasar, seperti saham atau obligasi. Contoh derivatif termasuk opsi, futures, dan swap. 2. Tujuan Utama a. Alokasi Modal Pasar modal memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dana dengan menjual saham atau obligasi kepada investor. Ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi dalam proyekproyek baru, penelitian dan pengembangan, dan pertumbuhan bisnis.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 47 b. Investasi Jangka Panjang Investor dapat menggunakan pasar modal untuk mengalokasikan dana mereka dalam investasi jangka panjang yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada investasi jangka pendek, seperti tabungan atau deposito. c. Diversifikasi Portofolio Pasar modal memberikan akses ke berbagai instrumen keuangan, memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan mengurangi risiko investasi. 3. Struktur Pasar Modal a. Pasar Primer Tempat di mana perusahaan pertama kali menerbitkan saham atau obligasi untuk dijual kepada investor. Transaksi di pasar primer menghasilkan dana yang disalurkan langsung ke perusahaan. b. Pasar Sekunder Tempat di mana saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya diperdagangkan setelah mereka diterbitkan di pasar primer. Transaksi di pasar sekunder melibatkan pembelian dan penjualan antara investor. 4. Regulasi dan Pengawasan Pasar modal biasanya diatur oleh otoritas keuangan di setiap negara untuk memastikan transparansi, integritas, dan perlindungan investor.


48 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Regulasi pasar modal mencakup persyaratan pelaporan, transparansi, serta pengawasan terhadap kegiatan pasar dan pelaku pasar. 5. Peran Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Bank dan lembaga keuangan lainnya juga berperan dalam pasar modal sebagai perantara dan penyedia layanan keuangan, seperti perantara efek, manajer investasi, dan perusahaan sekuritas. 6. Pengaruh Terhadap Ekonomi Pasar modal memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan suatu negara. Pertumbuhan pasar modal yang sehat mencerminkan kondisi ekonomi yang baik dan mendorong investasi jangka panjang. Pasar modal berperan penting dalam memfasilitasi investasi jangka panjang, alokasi modal yang efisien, dan pertumbuhan ekonomi. Melalui partisipasi dalam pasar modal, perusahaan dan investor dapat saling mendukung pertumbuhan bisnis dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Simpanan antar bank, juga dikenal sebagai interbank deposits, adalah simpanan uang yang satu bank tempatkan di bank lain. Ini adalah bagian penting dari pasar uang dan merupakan salah satu cara utama di mana bank-bank dapat memperoleh likuiditas tambahan dan mengelola cadangan kas mereka. Berikut adalah beberapa poin penting tentang simpanan antar bank:


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 49 1. Likuiditas dan Cadangan Kas Simpanan antar bank memungkinkan bank-bank untuk meminjamkan atau meminjamkan dana satu sama lain dalam jangka waktu pendek, yang membantu memenuhi kebutuhan likuiditas seharihari atau memanfaatkan dana yang berlebih. 2. Jangka Waktu Pendek Biasanya, simpanan antar bank memiliki jangka waktu pendek, seringkali kurang dari satu tahun. Ini memungkinkan bank untuk menggunakan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan likuiditas mereka dalam jangka waktu yang relatif singkat. 3. Instrumen Pasar Uang Simpanan antar bank adalah salah satu instrumen utama dalam pasar uang. Dalam konteks ini, mereka sering dianggap sebagai alternatif yang relatif aman dan likuid bagi bank untuk memanfaatkan dana yang mereka miliki. 4. Risiko dan Kepercayaan Sebagai lembaga keuangan, simpanan antar bank melibatkan risiko kredit, di mana bank yang menerima simpanan harus percaya bahwa bank yang menyetorkan dana akan dapat mengembalikan dana tersebut sesuai dengan kesepakatan. Oleh karena itu, kepercayaan antar bank menjadi faktor penting dalam transaksi ini.


50 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 5. Pengaturan dan Pelaporan Simpanan antar bank sering kali diatur oleh otoritas keuangan dan melibatkan proses pelaporan yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku. 6. Pengaruh terhadap Suku Bunga Pasar Aktivitas simpanan antar bank dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pasar uang, karena permintaan dan penawaran dana antar bank akan memengaruhi harga pinjaman dan tingkat bunga antar bank. 7. Peran dalam Kebijakan Moneter Aktivitas simpanan antar bank juga dapat berdampak pada kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, karena bank sentral dapat menggunakan tingkat suku bunga antar bank sebagai salah satu alat untuk mengatur likuiditas di pasar. Simpanan antar bank merupakan instrumen penting dalam sistem keuangan yang membantu bank-bank memenuhi kebutuhan likuiditas mereka dan memastikan kelancaran operasi sehari-hari. Dalam konteks pasar uang, simpanan antar bank memberikan fleksibilitas tambahan bagi bank untuk mengelola dana mereka dalam jangka waktu pendek.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 51 Tabungan pensiun dan dana investasi adalah dua konsep keuangan yang berhubungan dengan penyimpanan dana untuk tujuan masa depan, tetapi keduanya memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing: 1. Tabungan Pensiun Tabungan pensiun dirancang khusus untuk membiayai kebutuhan keuangan seseorang setelah pensiun. Ini bertujuan untuk memberikan sumber pendapatan yang stabil setelah seseorang tidak lagi bekerja. a. Struktur Tabungan pensiun biasanya diatur oleh pemerintah atau oleh perusahaan tempat seseorang bekerja. Mereka dapat berupa program pensiun yang disponsori oleh pemerintah (seperti program pensiun pemerintah) atau rencana pensiun yang disponsori oleh perusahaan (seperti rencana pensiun 401(k) di Amerika Serikat). b. Pembayaran Tabungan pensiun sering kali dibiayai melalui kontribusi karyawan, kontribusi perusahaan, atau keduanya. Dana ini kemudian diinvestasikan dalam portofolio yang dirancang untuk pertumbuhan jangka panjang dan stabil.


52 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan c. Pajak Kontribusi ke tabungan pensiun sering kali diberikan perlakuan pajak yang menguntungkan, seperti pengurangan pajak untuk kontribusi pajak tertentu atau penundaan pajak atas pertumbuhan investasi. 2. Dana Investasi Dana investasi digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari investasi dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan properti. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai investasi dari waktu ke waktu. a. Struktur Dana investasi dapat berupa portofolio individu yang dikelola oleh investor sendiri atau dapat diinvestasikan melalui dana investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. b. Pembayaran Investor menyuntikkan dana ke dalam dana investasi dengan harapan mendapatkan keuntungan. Dana ini kemudian dikelola oleh manajer investasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio dan pengambilan keputusan investasi. c. Pajak Pajak atas keuntungan yang diperoleh dari dana investasi dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi dan yurisdiksi hukum. Beberapa keuntungan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 53 investasi dapat dikenakan pajak capital gains, dividen, atau bunga. Meskipun keduanya berbeda dalam tujuan dan struktur, baik tabungan pensiun maupun dana investasi memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang seseorang. Mereka membantu memastikan kestabilan keuangan di masa depan dan membantu mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Modal bank sendiri merupakan salah satu sumber dana utama yang digunakan oleh bank untuk menjalankan operasinya. Modal bank sendiri adalah dana yang dimiliki oleh pemegang saham bank dan merupakan bentuk kepemilikan ekuitas dalam bank. Berikut adalah beberapa poin penting tentang modal bank sendiri sebagai sumber dana: 1. Kepemilikan Saham Modal bank sendiri berasal dari penjualan saham kepada investor atau pemilik saham bank. Pemilik saham tersebut dapat berupa individu, perusahaan, atau lembaga keuangan lainnya. 2. Sumber Pendanaan Utama Modal bank sendiri merupakan sumber pendanaan utama bagi bank. Ini memberikan kekuatan keuangan yang diperlukan bagi bank untuk memberikan pinjaman kepada nasabah, mengelola risiko, dan menjalankan operasi sehari-hari.


54 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 3. Persyaratan Modal Minimum Setiap bank biasanya diatur oleh otoritas keuangan yang mengatur persyaratan modal minimum yang harus dipenuhi oleh bank tersebut. Persyaratan modal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bank memiliki cukup kekuatan keuangan untuk menahan kerugian potensial dan mempertahankan stabilitas keuangan. 4. Fungsi Keamanan dan Kepuasan Nasabah Modal bank sendiri juga berperan penting dalam memberikan keamanan dan kepercayaan kepada nasabah. Nasabah cenderung lebih percaya kepada bank yang memiliki modal yang kuat, karena ini menunjukkan kemampuan bank untuk menanggung risiko dan memenuhi kewajiban finansialnya. 5. Peran dalam Pertumbuhan dan Ekspansi Modal bank sendiri juga memungkinkan bank untuk melakukan ekspansi dan pertumbuhan, baik secara organik maupun melalui akuisisi. Dengan memiliki modal yang cukup, bank dapat mengambil risiko dalam meningkatkan operasi dan mencari peluang baru. 6. Penetapan Harga Saham dan Nilai Perusahaan Kinerja keuangan dan pertumbuhan bank secara langsung memengaruhi harga saham dan nilai perusahaan. Modal bank sendiri memainkan peran penting dalam menentukan nilai perusahaan dan memberikan imbal hasil kepada pemegang saham.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 55 7. Penambahan Modal Melalui Retensi Laba dan Penawaran Saham Bank juga dapat menambah modalnya melalui retensi laba, yaitu menyimpan sebagian dari laba yang dihasilkan dan mengalokasikannya kembali ke modal bank. Selain itu, bank juga dapat mengadakan penawaran saham baru kepada investor untuk menambah modal. Modal bank sendiri adalah elemen kunci dalam keberhasilan dan kestabilan sebuah bank. Dengan modal yang kuat, bank dapat menjalankan operasinya dengan baik, meminimalkan risiko keuangan, dan memberikan layanan yang baik kepada nasabah. Biaya dan pendapatan lainnya merupakan komponen penting dalam struktur keuangan sebuah bank. Mereka memainkan peran kunci dalam menentukan kesehatan keuangan bank, serta memberikan gambaran tentang kinerja operasional dan keuntungan yang dihasilkan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang biaya dan pendapatan lainnya dalam konteks perbankan: Biaya Operasional adalah biaya yang terkait dengan menjalankan operasi sehari-hari bank, seperti biaya gaji karyawan, biaya sewa, biaya listrik, dan biaya administrasi lainnya. Biaya bunga adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk membayar bunga kepada pemegang simpanan, termasuk bunga pada tabungan, deposito, dan pinjaman dari bank sentral atau pasar uang.


56 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Biaya Penyisihan Piutang: Bank menyisihkan dana sebagai cadangan untuk menutupi potensi kerugian dari piutang yang mungkin tidak terpenuhi oleh nasabah. Biaya ini berguna untuk melindungi bank dari risiko kredit. Biaya Lain dan Administrasi : Ini termasuk biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk menyediakan layanan kepada nasabah, seperti biaya administrasi rekening, biaya transfer, biaya kartu kredit, dan lain-lain. Bunga yang Diperoleh: Ini adalah pendapatan yang diperoleh oleh bank dari bunga yang diterima dari pemberian pinjaman kepada nasabah atau dari investasi dalam instrumen keuangan seperti obligasi atau surat berharga. Pendapatan dari Transaksi dan Komisi: Pendapatan juga dapat diperoleh dari transaksi keuangan seperti pembelian dan penjualan saham, obligasi, dan valuta asing. Bank juga dapat menerima pendapatan dari komisi atas layanan keuangan yang disediakan kepada nasabah, seperti transaksi sekuritas, manajemen aset, dan perencanaan keuangan. Pendapatan dari Biaya Layanan: Pendapatan dapat diperoleh dari biaya layanan yang dibebankan kepada nasabah untuk penggunaan layanan dan produk perbankan, seperti biaya administrasi rekening, biaya transfer, biaya penarikan tunai, dan lain-lain.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 57 Pendapatan dari Investasi Lainnya: Selain itu, bank juga dapat memperoleh pendapatan dari investasi dalam instrumen keuangan lainnya, seperti saham di perusahaan lain, investasi properti, atau investasi dalam dana investasi atau hedge fund. Pemahaman yang baik tentang biaya dan pendapatan lainnya membantu bank dalam merencanakan strategi keuangan mereka, mengoptimalkan profitabilitas


58 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 59


60 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai financial intermediary, maka kegiatan bank tidak akan lepas dari kegiatan keuangan. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya, bank melayani seluruh kegiatan untuk para nasabahnya. Mulai dari kegiatan menyimpan dana, mengambil pinjaman, pembayaran transaksi keuangan lainnya. Selain menghimpun dan menyalurkan uang, Bank juga menawarkan layanan perbankan yang ditujukan untuk masyarakat, seperti layanan pengiriman uang, layanan pembayaran, layanan penagihan tagihan, loker untuk menyimpan barang berharga, dan lain-lain. Sebagian besar layanan ini bertujuan untuk memfasilitasi transaksi keuangan bagi masyarakat. Saat meminjam sejumlah uang di bank atau lembaga pembiayaan, baik dalam bentuk hipotek, kartu kredit, pinjaman pribadi, atau pembiayaan mobil, pada dasarnya nasabah harus membayar sejumlah bunga atau biaya untuk meminjam uang. Ketika melakukan transaksi baik menabung/menyimpan dana maupun mengambil pinjaman, pihak bank maupun pihak lembaga keuangan tempat anda menabung dapat memberi anda imbalan berupa persentase bunga, yang dibayarkan kepada anda secara bulanan atau tahunan. Suku bunga merupakan imbalan yang dibayarkan oleh peminjam (debitur) kepada pemberi pinjaman (kreditur) atas penggunaan uang selama suatu


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 61 periode, dan dinyatakan dalam persentase per tahun. Suku bunga juga cukup sering disebut sebagai harga uang. Suku bunga sebaiknya mengacu pada suku bunga (ada bermacam-macam) terhutang atas kewajiban utang dan simpanan (alias instrumen dan surat berharga) oleh peminjam kepada pemberi pinjaman, dan bahwa harga utang dan kewajiban simpanan berasal dari arus kas yang terutang atas kewajiban di masa depan sebesar mendiskontokan arus kas dengan suku bunga yang harus dibayar Secara sederhana, bunga bank dapat digambarkan sebagai pembayaran yang dilakukan bank kepada nasabah yang melakukan transaksi pada bank. Suku bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar bank kepada nasabah (yang mempunyai tabungan) dan sebaliknya sebagai harga yang harus dibayar nasabah kepada bank (pada saat nasabah menerima pinjaman). Bunga bank diklasifikasikan menjadi dua jenis: deposito dan bunga pinjaman. Deposito adalah istilah lain ^[rc ][r[ \[he uhtue g_ha[t[e[h “tc^[e” t_rb[^[j permintaan nasabah untuk menarik uang dari bank. Bunga deposito merupakan imbalan bank kepada nasabah atas jasa nasabah menyimpan uang Bunga deposito adalah kompensasi yang diberikan bank kepada karyawan yang menerima pinjaman (Taufiqurrohman, 2013). Sejumlah uang yang diterima oleh pemberi pinjaman (lender) disebut juga sebagai bunga sedangkan perbandingan antara tingkat bunga terhadap jumlah pinjaman merupakan defenisi dari tingkat suku bunga. Nominal dari tingkat suku bunga tersebut biasanya


62 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan dinyatakan sebagai persentase tahunan dari jumlah nominal kredit yang diperoleh nasabah. Oleh karena itu, bunga adalah nominal harga yang harus dibayar nasabah atas pinjaman yang diperoleh. Suku bunga merupakan salah satu variabel keuangan yang selalu diperhatikan karena dampaknya yang luas. Suku bunga memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan perekonomian dalam hal konsumsi, pinjaman, obligasi dan tabungan. Oleh karena itu, suku bunga dianggap secara langsung mampu mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Bunga yang dibayarkan pada saldo yang dimiliki dalam rekening nasabah, misalnya untuk rekening tabungan yang membayar bunga setiap tahun, jika kita memiliki Rp 30.000.000 di rekening selama 12 bulan, maka kita akan menerima bunga atas saldo tersebut. Bunga merupakan biaya yang wajib dibayarkan oleh peminjam ketika mereka menerima pinjaman dan melakukan pembayaran kepada pemberi pinjaman atas dana pihak bank yang telah diberikan kepada nasabah dalam bentuk kredit. sebagaimana dinyatakan oleh Hubbard (1997), suku bunga mempengaruhi keputusan individu apakah ingin mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar atau akan ditabung sebagai investasi dengan tujuan membeli properti. Kern dan Guttman (1992) memandang suku bunga sebagai nilai yang bergantung pada interaksi antara penawaran dan permintaan. Menurut Kasmir (2012:114), bank memiliki perspektif yang sama dengan prinsip bank konvensional dalam hal membayar bunga kepada


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 63 nasabah. Karena pada dasarnya bunga merupakan nominal nilai yang harus dibayar oleh nasabah (penabung) kepada bank (pemberi pinjaman). Bunga adalah sejumlah rupiah yang dibayarkan atas penggunaan uang. Dalam hal ini, uang dianggap sebagai kompensasi. Keuntungan yang diperoleh dalam kegiatan bisnis perbankan, adalah ditentukan oleh bagaimana cara pihak bank dalam mengelola dan menghitung suku bunga pinjaman secara fleksibel sehingga dapat menghasilkan laba/keuntungan yang maksimal pula. Tingkat suku bunga pinjaman yang diberikan harus lebih tinggi dari tingkat suku bunga simpanan sehingga dari selisih tersebut, bank mampu memperoleh keuntungan (Andrianto, 2019). Tiga istilah yang menarik terkait suku bunga bank yang diperkenalkan oleh Edmister yaitu: 1. State Rate (contractual interest) merupakan bunga yang ditentukan tersendiri dalam perjanjian pinjaman antara pemberi pinjaman dan debitur selama satu jangka waktu pinjaman. Besaran bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah dapat dihitung dengan cara cukup sederhana, yakni bunga pada satu periode pinjaman dikalikan dengan nominal pokok pinjaman. Sebagai contoh pinjaman dengan bunga 1% dan jangka waktu pinjaman selama 1 bulan. 2. Tingkat persentase tahunan (Annual percentage rate) adalah bunga yang dihitung setiap tahun dengan membandingkan tingkat bunga terhadap jumlah periode per tahun dan besaran jumlah modal dana pinjaman yang sebenarnya diperoleh nasabah,


64 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan sebagai contoh bunga tahunan selama 12 bulan dikalikan 1% adalah 12%. 3. Imbal hasil merupakan bunga yang sesuai dengan perjanjian keuangan, bunga imbal hasil memenuhi tiga kriteria yakni : jumlah pokok pinjaman pada awal tahun dan dilunasi pada akhir tahun, disertai dengan bunga. Misalnya pinjaman sebesar Rp 125.000.000,00 selama 12 bulan dengan tingkat bunga tahunan 12%, namun nasabah akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 1.000.000,00 saat penarikan. pinjaman bersih yang akan diperoleh nasabah adalah sebesar Rp124.000.000,00 dan bunga yang akan dibayarkan pada periode akhir tahun sebesar 12% x Rp125.000.000,00 = Rp15.000.000. Bunga juga dianggap memiliki peran penting dalam perekonomian. Peran penting Bunga dalam perekonomian, antara lain : 1. Memfasilitasi dalam menyalurkan produk tabungan menjadi investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 2. Penyediaan pinjaman sebagai fasilitas kredit untuk proyek investasi yang menjanjikan keuntungan tertinggi 3. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan uang negara 4. Sebagai alat utama dalam kebijakan pemerintah karena mempengaruhi tingkat tabungan dan investasi.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 65 Suku bunga bank terbagi kedalam dua bagian secara umum yakni bunga deposito dan bunga pinjaman. 1. Bunga yang dibayarkan pihak bank kepada nasabah karena mempercayakan uang mereka disimpan dalam bentuk tabungan yang dikumpulkan atau disimpan melalui produk bank tersebut disebut bunga deposito. Ini adalah kompensasi yang dibayarkan bank kepada nasabah karena telah mempercayakan dana mereka untuk disimpan di bank sehingga bank dapat mengelola tabungan dengan menghasilkan keuntungan. 2. Suku bunga kredit merupakan nominal harga yang ditetapkan oleh bank atas pinjaman yang diterima oleh nasabah. Pinjaman tersebut dapat dikembalikan seluruhnya atau dicicil dalam periode tertentu sesuai dengan perjanjian. Semakin lama waktu pelunasannya, semakin tinggi pula bunga banknya. Bunga kredit muncul ketika nasabah mengambil pinjaman atau kredit. Nasabah dalam hal ini harus membayar sejumlah bunga kepada pihak pemberi dana/bank. Dengan kata lain, suku bunga kredit juga dapat dianggap sebagai prinsip timbal balik atas pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah. Bunga dapat diklasifikasikan sesuai dengan metode pembebanannya. Secara umum, metode penagihan mengacu pada bentuk pinjaman yang diberikan kepada


66 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan nasabah. Perhitungan suku bunga bergantung pada metode yang digunakan, hal ini karena metode perhitungan akan mempengaruhi besarnya bunga yang dibayarkan. Besar kecilnya bunga yang dibayarkan mempengaruhi jumlah pembayaran bulanan, dalam hal ini besarnya pelunasan berdasarkan dari pokok pinjaman dan bunga. Jenis bunga berdasarkan cara pembayarannya adalah sebagai berikut: Gambar 1. Jenis Suku Bunga Bank 1. Suku Bunga Tetap (Fix Rate) merupakan nominal bunga yang tetap (fixed) tidak berubah hingga jangka waktu yang ditentukan atau tanggal jatuh tempo pinjaman. Suku bunga tetap tidak terpengaruh oleh perubahan suku bunga bank, dengan menerapkan suku bunga tetap dapat memudahkan anda untuk menghitung bunga atau cicilan dari waktu ke waktu. Contoh pinjaman yang menggunakan perhitungan suku bunga tetap (fix rate) adalah Kredit Pemilikan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 67 Rumah (KPR) atau rumah subsidi dan kredit kendaraan bermotor. 2. Suku Bunga Mengambang (Floating Rate) merupakan jenis suku bunga yang ditawarkan oleh pihak bank kepada pihak peminjam dimana perhitungan nominal suku bunganya akan menyesuaikan/mengikuti suku bunga yang ada di pasaran. Suku bunga floating tidak tetap dan bisa berubah-ubah tergantung kepada kondisi. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan suku bunga floating adalah adanya kebijiakan dari pihak bank itu sendiri, perubahan pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), dan suku bunga yang ada di pasar. Jika suku bunga yang ada di pasar mengalami kenaikan, maka suku bunganya juga akan ikut naik. Suku bunga variabel dapat berlaku untuk semua jenis rekening keuangan, mulai dari tabungan dan KPR hingga kartu kredit dan pinjaman. Ketika suku bunga pasar rendah, nasabah bisa mendapatkan keuntungan dari biaya pinjaman yang rendah, tetapi cicilan dapat meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga, yang berpotensi memberikan tekanan pada keuangan nasabah. 1. Suku bunga tetap adalah perhitungan suku bunga yang dikaitkan dengan pokok pinjaman pada setiap awal periode pinjaman. Jenis suku bunga tetap ini digunakan untuk pinjaman jangka pendek seperti peralatan rumah tangga, furnitur, sepeda motor, atau Kredit Tanpa Agunan (KTA).


68 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 2. Suku bunga efektif adalah jenis bunga yang perhitungannya didasarkan pada sisa modal pinjaman setiap bulan dan amortisasi jumlah pinjaman yang dibayarkan oleh peminjam. Suku bunga tetap mengikuti pokok pinjaman. Semakin kecil bagian pokok pinjaman, semakin kecil pula bunga yang harus dibayar nantinya. 3. Suku bunga majemuk adalah tingkat bunga yang mengatur besarnya pembayaran pokok dan bunga yang harus dibayarkan setiap bulan. metode perhitungan bunga yang mengatur jumlah pembayaran pokok dan pembayaran bunga yang harus dibayarkan setiap bulannya sama. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada periode awal sangat besar, sedangkan porsi modal sangat kecil. Namun ketika mendekati akhir masa pinjaman, keadaan berbalik, bagian modal pelunasannya menjadi sangat besar dan bagian bunganya menjadi sangat kecil. Setiap bank menerapkan tingkat suku bunga yang berbeda terhadap produk pinjaman yang ditawarkannya. Bunga bank tabungan dihitung sebagai berikut: Cara menghitung suku bunga bank tetap adalah sebagai berikut: Bunga per bulan = (P x i x t) : Jb P = pokok pinjaman awal i = suku bunga per tahun


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 69 t = jumlah tahun jangka waktu pinjaman Jb = jumlah bulan dalam jangka waktu pinjaman Cara menghitung bunga bank efektif adalah sebagai berikut: Bunga = SP x i x (30/360) SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya i = suku bunga per tahun 30 = jumlah hari dalam 1 b ulan 360 = jumlah hari dalam 1 tahun


70 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 71


72 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan asa perbankan adalah segala kegiatan transaksional dan finansial bank, yang baik dikelola untuk nasabah individu atau badan usaha, ataupun dalam internal suatu bank dalam rangka perputaran keuangan. Sebagai suatu institusi bisnis, bank menawarkan beragam jasa perbankan. Menurut Undang‐Uh^[ha Ni. 10 T[buh 1998, \[he adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding), menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit (lending) dan memberikan jasa lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1. Pengertian Giro Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet gito untuk pemindahbukuan, sedangkan cek atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Untuk keperluan itu,pemegang rekening giro memperoleh buku cek dan/ bilyet giro. Karena sifat penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat, maka sumber dana dari rekening giro ini merupakan sumber dana jangka pendek yang jumlahnya relatif lebih dinamis atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Bagi nasabah pemegang rekening J


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 73 giro, sifat penarikan tersebut sangat membantu dalam membiayai kegiatan nasabah secara lebih efisien. Nasabah dapat melakukan pembayaran sewaktuwaktu tanpa harus beresiko menggunakan uang tunai dalam jumlah besar. 2. Pengertian Cek dan Bilyet Giro a. Cek Cek adalah surat perintah tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam cek. Setelah cek diserahkan kepada petugas bank seperti yang tercantum pada cek, pembawa atau pemilik cek mendapat uang sejumlah yang tercantum pada cek tersebut. Agar surat perintah membayar uang berlaku sebagai cek harus memenuhi peraturan syarat yang telah ditentukan antara lain nama perusahaan ataupun nama seseorang lengkap dengan alamat jelas yang biasanya dapat dicantumkan pada lembaran cek. Untuk mendapatkan catatan secara lengkap lembaran-lembaran cek diberi nomor urut. Pengisian lembaran cek dapat ditulis tangan atau diketik. Pada cek yang salah penulisannya atau pengisiannya tulislah tanda"tidak berlaku atau "void", begitu pula pada struknya dan jangan dibuang begitu saja karena merupakan bukti. Jenis-jenis Cek : 1) Cek atas nama Cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.


74 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 2) Cek atas unjuk Kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum. 3) Cek silang Cek yang dipojok kiri diberi tanda dua tanda garis sejajar, sehingga cek tersebut tidak dapat ditarik tunai melainkan pemindah bukuan. 4) Cek mundur Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal. Hal ini biasanya terjadi karena kesepakatan antara pemberi dan penerima cek. 5) Cek kosong Atau blank cheque merupakan cek yang penarikkannya melebihi saldo yang ada. Syarat yang berlaku untuk cek sebagai alat pembayaran giral yang ditetapkan oleh bank: P[^[ sur[t ]_e t_rtufcs j_re[t[[h “CEK/CHEQUE” dan nomor seri Surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu Nama bank yang harus membayar (tertarik) Jumlah dana dalam angka dan huruf Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan Tanda tangan dan atau cap perusahaan. Tersedianya dana


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 75 Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek Jumlah uang yang terbilang dan tersebut harus sama Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut. Tanda tangan atau cap perusahaan harus sama dengan speciment/contoh Tidak diblokir pihak berwenang a. Bilyet giro Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama atau bank lainnya. Dalam Bilyet Giro terdapat tanggal efektif atau jatuh tempo yaitu selama 70 hari dengan demikian terdapat dua tanggal dalam teksnya yaitu tanggal penerbitan dan tanggal efektif. Sebelum tanggal efektif tiba, Bilyet Giro sudah dapat diedarkan sebagai alat pembayaran, tetapi tidak dapat dipindahtangankan. Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain : 1) P[^[ sur[t ]_e t_rtufcs j_re[t[[h “Bcfy_t Gcri” ^[h nomor seri


76 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 2) Urat harus berisi perintah tak bersyarat untuk memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas beban rekening yang bersangkutan 3) Nama bank yang harus membayar (tertarik) 4) Nama penerima dana dan nomor rekening 5) Nama bank penerima dana 6) Jumlah dana dalam angka dan huruf 7) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan 8) Tanda tangan dan atau cap perusahaan. Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan seperti : 1) Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai tanggal penarikannya 2) Bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal effektif 3) Bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal efektif berlaku sebagai tanggal penarikan. 3. Kegunaan Giro Simpanan uang di bank dalam bentuk giro selain keamanan dan kerahasiannya terjamin, juga memiliki manfaat sebagai berikut: a. Pemilik rekening giro dapat menggunakan cek atau bilyet giro sebagai alat pembayaran dalam transaksi jual beli.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 77 b. Simpanan dalam bentuk giro dapat ditarik sewaktu-waktu, sehingga jika diperlukan uang tunai dapat segera dicairkan, tidak seperti halnya tabungan atau deposito berjangka. c. Dengan manfaat seperti pada butir (a) dan (b) di atas, pemilik rekening giro tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang besar. d. Mudah mengadministrasikan dengan baik karena nasabah memperoleh Rekening Koran setiap bulan 4. Jenis Rekening Giro Rekening giro nasabah pada bank dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu: a. Rekening atas nama suatu badan (rekening atas nama). Termasuk ke dalam kelompok ini ialah instansi-instansi pemerintah (lembaga-lembaga negara): organisasi masyarakat; badan-badan usaha seperti persekutuan firma, perseroan terbatas, koperasi, dan yayasan. b. Rekening perorangan. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah rekening-rekening dengan nama pribadi perorangan, dan usaha-usaha perseorangan seperti toko,restoran, bengkel, dan sebagainya. Dipandang dari sudut kepentingan bank, simpanan pihak ketiga atau masyarakat dalam bentuk giro merupakan sumber dana yang lebih murah dibanding simpanan bentuk lainnya seperti tabungan dan deposito berjangka.


78 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Hal ini disebabkan simpanan bentuk giro dapat ditarik sewaktu-waktu oleh penyimpan. Adapun dipandang dari sudut akuntansi, giro merupakan kewajiban jangka pendek (current liability). Penyetoran dan penarikan simpanan yang dilakukan pada waktu yang tidak dapat ditentukan, menuntut pengadministrasian secara khusus. Pencatatan simpanan giro dilakukan dalam buku yang disebut buku giro atau rekening giro, dan karena saldonya sering berubah-ubah, rekening giro disebut rekening koran (current account). Bunga atas simpanan giro yang diberikan bank kepada giran (penyimpan) disebut jasa giro. Cara penghitungan bunga giro tergantung pada tiap-tiap bank. Seperti halnya terhadap bunga tabungan dan bunga deposito berjangka, terhadap jasa giro dikenakan pajak penghasilan (PPh). Sementara itu, biaya yang dibebankan kepada penyimpan sehubungan dengan rekening gironya, terdiri atas biaya untuk penggantian buku cek dan bilyet giro, serta biaya administrasi bank. 5. Rekening Koran Rekening koran adalah laporan yang diberikan Bank setiap bulan kepada pemegang rekening Giro yang berisikan informasi tentang transaksi yang dilakukan oleh bank terhadap rekening tersebut selama satu bulan dan saldo Kas di Bank. Dari sudut j[h^[ha[h B[he, s_tc[j r_e_hcha [^[f[b “but[ha” karena itu setiap tambahan atas suatu rekening dicatat


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 79 disisi kredit. Menurut sudut pandang perusahaan sebagai pemegang rekening, rekening bank adalah aktiva dan setiap tambahan atas rekening bank oleh perusahaan dicatat di sisi debet dengan demikian jumlah sisi kredit yang dicatat oleh bank akan sama dengan jumlah sisi debet yang dicatat oleh pemegang giro. Rekening koran memuat hal yang sama dengan buku tabungan. Di dalamnya, sama- sama memuat mengenai tanggal dan sandi transaksi, mutasi debet, mutasi kredit, dan saldo. Bedanya adalah kalau buku tabungan dibuka untuk nasabah (deposan) perorangan, sedangkan rekening koran untuk nasabah corporate (entitas). Nasabah perorangan biasanya akan mendatangi bank bersangkutan untuk mencetak setiap transaksi bank yang terjadi ke dalam buku tabungan, sedangkan untuk nasabah corporate, biasanya rekening koran yang memuat transaksi bulanan akan dikirim langsung oleh bank ke nasabah bersangkutan. Khusus untuk rekening koran (laporan yang memuat rincian atas transaksi rekening giro), seluruh penarikan kas harus dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Berbeda dengan buku tabungan (yang memuat rincian atas transaksi rekening tabungan), penarikan kas dapat dilakukan seperti biasanya (menggunakan slip penarikan) dan tidak menggunakan cek atau bilyet giro. Dalam satu buku tabungan biasanya bisa menampung rincian transaksi dari beberapa periode (tergantung pada sedikit atau banyaknya transaksi bank yang terjadi). Jika seluruh halaman yang ada dalam buku tabungan


80 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan telah terpakai, maka bank akan menggantinya dengan buku tabungan yang baru. Sedangkan rekening koran yang rutin dikirim oleh bank sifatnya bulanan. Setiap bulan, nasabah akan menerima rekening koran yang meringkas seluruh transaksi bank selama satu bulan terakhir. Sebagai contoh, rekening koran yang memuat transaksi bank selama bulan Januari baru akan diterima oleh perusahaan di bulan Pebruari, dan seterusnya. Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa bank yang diberikan maka akan semakin baik dengan demikian akan menarik nasabah. Hal tersebut karena nasabah merasa nyaman melakukan kegiatan keuangan dari satu bank saja. Bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk menarik perhatian nasabah semata-mata, namun juga untuk mencari keuntungan yang disebut dengan fee based. cukup dengan datang ke ATM bank penerbit kartu yang terdekat. Dengan memasukkan kartu chips dan data PIN ke ATM, kemudian memasukkan jumlah nominal uang yang diperlukan, maka uang tunai akan keluar secara otomatis.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 81


82 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan K[t[ B[he \_r[s[f ^[rc \[b[s[ Yuh[hc “Banco” y[ha berarti bangku atau yang merujuk pada meja yang digunakan untuk penitipan dan penukaran uang. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang amat penting peranannya, berfungsi sebagai financial intermediasi atau sebagai perantara keuangan bagi dua belah pihak, diantaranya pihak yang kekurangan dana dan pihak yang kelebihan dana (Restanti, 2018). Bank pertama kali ada ketika terjadinya kegiatan perbankan seperti peminjaman uang, penukaran uang dan penyimpanan uang, kegiatan ini ada pada zaman Babilonia berlanjut ke zaman Yunani Kuno dan Romawi (Endah, 2019). Sejarah Bank Indonesia berawal pada tahun 1826 saat Raja Wiliam I yang berasal dari Belanda memberikan hak untuk mendirikan bank swasta di Hindia Belanda, bank tersebut berdiri pada 24 Januari 1828 yang diberi nama De Javasche Bank sebagai bank sirkulasi Hindia Belanda yang berfungsi untuk menerbitkan dan mengatur gulden Hindia Belanda. Selanjutnya pada tahun 1953, berdasarkan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia membentuk Bank Indonesia untuk mengganti De Javasche Bank (Abrori, 2022). Saat Bank Indonesia didirikan, memiliki tujuan utama yaitu menjaga stabilitas nilai mata uang Rupiah dan juga mengendalikan inflasi. Bank Indonesia saat itu lebih fokus kepada fungsi moneter, terutama mengawasi kebijakan-kebijakan yang dikembangkan serta mengatur suplai uang agar tidak terjadi inflasi belebih (Fadli & SS, 2023).


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 83 Pada tahun 1960-1970-an tujuan Bank Indonesia berevolusi sangat signifikan, Bank Indonesia mulai memperluas peran dan tanggungjawabnya untuk mencakup pengaturan dan pengawasan sektor keuangan dan perbankan. Selain itu, pada tahun tersebut memiliki tujuan bersejarah lain yaitu dapat memastikan sektor keuangan yang stabil, dapat mengawasi bank-bank yang berada di dalam negeri serta dapat melindungi kepentingan nasabah. Saat era revormasi ekonomi pada tahun 1980-an, Bank Indonesia semakin menekankan perannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan upaya agar menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif dalam ruang lingkup investasi yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Bank Indonesia juga aktif dalam mengembangkan banyak instrumen pada kebijakan moneter, diantaranya cadangan devisa dan suku bunga (Fadli & SS, 2023). Bank Indonesia merupakan Bank Sentral yang independen di Negara Republik Indonesia. Independensi Bank Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1999 (pasal 4) sebagaimana telah diubah dengan adanya Undang-Undang No. 3 tahun 2004. Dengan adanya regulasi tersebut selanjutnya menyatakan bahwa Bank Indonesia memiliki kemandirian secara utuh dalam menjalankan tugas dan wewenang yang telah ditentukan. Sebagai konsekuensi kemandirian lembaga ini, maka pihak lain diluar Bank Indonesia tidak dapat turut campur dalam melaksanakan tugas, sehingga Bank Indonesia akan lebih efektif, efisien dan optimal (Christiani, 2016).


84 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Bank sentral biasanya hanya ada satu di tiap Nagara (Endah, 2019). Selain sejak diberlakukannya UndangUndang yang disebutkan diatas, independensi Bank Indonesia juga mengikuti trend Bank Sentral di Negaranegara lain yang sudah lebih dahulu menerapkan, seperti: Inggris pada tahun 1997, Jepang pada tahun 1998 dan Jerman pada tahun 1949 (Murdadi, 2012-2013). Aspek independensi dibagi menjadi 3 (tiga) diantaranya; (Lutfi & Harahap, 2017). 1. Goal Independence Goal Independence; pemerintah tidak dapat memberikan pengaruh langsung pada penetapan tujuan kebijakan moneter, bentuk dari goal independence ialah dari kebebasan tinggi atau penuh hingga kebebasan rendah atau terbatas; 2. Instrument Independence Instrument Independence; Bank sentral mempunyai kewenangan dalam menetapkan sendiri target operasionalnya tanpa adanya pengaruh dari pemerintah, instrumen ini meliputi pengendalian nilai tukar dan suku bunga jangka pendek, serta dilarang memberikan kredit pada pemerintah; 3. Personal Independence Personal Independece; badan yang membuat kebijakan yang mempunyai wewenang untuk menolak campur tangan pemerintah, misalnya meliputi masa jabatan, jumlah anggota, serta status hukum khusus Undang-Undang Bank Sentral.


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 85 Bank Indonesia memiliki tugas yang berbeda dengan bank-bank umum yang lain, hal yang membedakannya ialah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki tugas yang jauh lebih tinggi, contohnya mengatur keuangan dan mengawasi kegiatan bank-bank umum lain. Tugas bank Indonesia secara rinci diantaranya: 1. Moneter Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan otoritas moneter yang pelaksananya dalam hal ini adalah Bank Sentral, berbentuk pengendalian besaran moneter agar mencapai perkembangan suatu kegiatan ekonomi yang diinginkan (Warjiyo & Solikin, 2003). Kebijakan moneter sangat berpengaruh terhadap berbagai macam aktivitas keuangan dan ekonomi suatu Negara, hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan moneter yang ditempuh oleh Bank Sentral agar dapat mengarahkan dan mempengaruhi berbagai aktivitas kepada tujuan yang hendak dicapai, diantaranya yaitu; (Kemu & Ika, 2016) a. Kestabilan harga; b. Membaiknya pertumbuhan ekonomi (output rill); c. Keseimbangan neraca pembayaran; d. Lapangan kerja yang cukup luas/adanya kesempatan kerja yang tersedia. Sasaran kebijakan moneter yang diterapkan adalah agar mencapai sasaran tertentu yaitu sasaran antara (intermediate targets), apabila target tersebut sudah tercapai maka dapat tercapainya sasaran akhir


86 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan (ultimate targets). Sasaran akhir ialah sasaran ketika masyarakat merasakan kesejahteraan (welfare), dalam keadaan ini masyarakat merasakan kondisi pendapatan yang naik (Sudirman, 2011). Salah satu bagian dari kebijakan makro adalah kebijakan moneter, sehingga sasaran kebijakan yang dibuat oleh kebijakan moneter juga bertujuan agar dapat mewujudkan atau tercapainya sasaran ekonomi makro, hal ini terdapat pada Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan (pasal 29 ayat 1a), kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yang memuat terkait diperlukannya kebijakan moneter dalam penetapan kebijakan ekonomi makro (Sudirman, 2011). Agar kebijakan moneter berhasil dan berfungsi dengan baik, maka terdapat sarana yang mendukung kebijakan moneter, diantaranya: a. Sistem keuangan Sistem ini diterapkan oleh peserta pasar uang dan peserta pasar modal, pasar keuangan berinteraksi hingga skop global/internasional sehingga mengakibatkan perubahan perekonomian di suatu Negara.; b. Sistem keuangan moneter Sistem ini diantaranya otoritas moneter yang dilaksanakan oleh Bank Sentral dan perbankan (Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat) yang dibina oleh Bank Sentral;


Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 87 c. Sistem keuangan non-moneter Sistem ini dijalankan oleh Lembaga keuangan bukan bank seperti asuransi, leasing, pegadaian, dan lembaga lain.; d. Kondisi perekonomian Kondisi perekonomian diantaranya laju inflasi, suku bunga uang, ekspektasi masyatakat terhadap perekonomian dan nilai tukar mata uang. Pada struktur moneter yang berada di Indonesia, Bank Sentral sebagai pengawas dan Pembina bankbank umum, juga mengendalikan peredaran uang. Hal ini dibagi menjadi tiga kategori diantaranya (Restanti, 2018): a. Bank Indonesia sebagai bank sirkulasi yang mempunyai hak dalam peredaran uang, baik uang kertas maupun uang logam sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia; b. Bank Indonesia sebagai sumber dana bagi pihak kedua (bank-bank umum). Maka, bank umum dapat meminta bantuan permodalan dari Bank Indonesia yang disebut kredit likuiditas. Kredit likuiditas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia diantaranya: 1) Kredit likuiditas biasa; Kredit ini diberikan untuk membiayai kredit yang tergolong prioritas, misalnya ekspor, tekstil dan sektor pangan. 2) Kredit likuiditas gadai; Kredit ini diberikan dengan cara menerima gadai ulang, yaitu ketika bank


88 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan umum sudah memberikan kredit kepada nasabahnya, bank umum mengajukan bantuan ke Bank Indonesia dengan memberikan alasan pemberian kredit dan memberi surat agunan kredit untuk digadaikan ke Bank Indonesia. c. Bank Indonesia sebagai pemberi pinjaman tingkat akhir. Maka dalam hal ini, Bank Indonesia memberikan bantuan kepada bank umum dengan kredit likuiditas darurat. Kredit ini diberikan apabila bank umum mengalami kesulitan likuiditas sehingga khawatir tidak akan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban yang segera ditagih. Perputaran uang dalam perekonomian berpatokan pada kebijakan moneter, yang tercermin pada perkembangan jumlah uang yang beredar, nilai tukar, kredit, suku bunga, dan berbagai variabel keuangan dan ekonomi lainnya. Bahkan, kebijakan moneter sangat berpengaruh pada ekpektasi tiap pelaku ekonomi di pasar keuangan dan aktivitas perekonomian (Warjiyo, Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia , 2004). Kebijakan moneter mempunyai dua jenis diantaranya: (Wardhono, 2019) a. Moneter ekspansif yang bertujuan agar mendorong kegiatan perekonomian, dengan cara meningkatkan jumlah uang beredar atau penurunan tingkat suku bunga, sehingga roda ekonomi ada peningkatan.


Click to View FlipBook Version