Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 189 5. Manajemen Klaim Jika terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian yang diasuransikan, tertanggung dapat mengajukan klaim. Proses ini melibatkan pengisian formulir klaim, investigasi oleh perusahaan asuransi, dan pembayaran klaim sesuai dengan ketentuan polis jika klaim disetujui. Dengan memahami pengertian, kegunaan, jenis, dan prinsip-prinsip asuransi, individu dan bisnis dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih perlindungan yang tepat untuk kebutuhan mereka. Asuransi tidak hanya memberikan keamanan finansial, tetapi juga berperan penting dalam mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan Industri asuransi menghadapi berbagai tantangan dan isu yang dapat mempengaruhi operasional, kepercayaan konsumen, dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa tantangan dan isu utama dalam industri asuransi: 1. Penipuan Asuransi Penipuan asuransi terjadi ketika seseorang atau kelompok dengan sengaja memanipulasi informasi atau situasi untuk mendapatkan klaim asuransi yang tidak sah. a. Jenis Penipuan: Pemalsuan Klaim: Mengajukan klaim palsu atau berlebihan.
190 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan b. Penggelapan: Karyawan atau agen asuransi yang menggelapkan premi atau dana klaim. c. Dampak: Meningkatnya biaya operasional perusahaan asuransi yang pada akhirnya dapat meningkatkan premi untuk konsumen yang jujur. d. Solusi: Mengembangkan teknologi deteksi penipuan, pelatihan bagi staf untuk mengenali tanda-tanda penipuan, dan kerjasama dengan pihak berwenang. 2. Perubahan Peraturan Peraturan asuransi dapat berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah, perubahan ekonomi, dan dinamika pasar. a. Dampak: Perusahaan harus menyesuaikan kebijakan internal dan produk mereka dengan regulasi baru, yang bisa memerlukan biaya tambahan dan perubahan operasional. b. Solusi: Membentuk tim kepatuhan yang proaktif dalam memantau perubahan regulasi dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. 3. Teknologi dan Inovasi Teknologi asuransi (Insurtech) membawa perubahan signifikan dalam cara layanan asuransi ditawarkan dan dikelola.
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 191 a. Dampak Positif 1) Otomatisasi Proses: Meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi proses klaim dan penilaian risiko. 2) Analisis Data: Menggunakan big data dan AI untuk analisis risiko yang lebih akurat dan pengembangan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. b. Tantangan 1) Keamanan Data: Risiko kebocoran data pribadi dan serangan siber. 2) Adaptasi Teknologi: Perusahaan harus berinvestasi dalam teknologi baru dan melatih karyawan untuk menggunakannya. c. Solusi: Meningkatkan sistem keamanan siber, berinvestasi dalam teknologi modern, dan melakukan pelatihan berkelanjutan untuk karyawan. 4. Perubahan Iklim dan Risiko Bencana Perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, badai, dan kebakaran hutan. a. Dampak: Klaim asuransi meningkat drastis, yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan asuransi. b. Solusi: Mengembangkan model penilaian risiko yang lebih canggih, meningkatkan premi untuk
192 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan area berisiko tinggi, dan berinvestasi dalam program mitigasi risiko. 5. Perubahan Demografi Populasi yang menua memerlukan lebih banyak layanan asuransi kesehatan dan pensiun. a. Dampak: Peningkatan biaya klaim kesehatan dan kewajiban pensiun. b. Solusi: Mengembangkan produk asuransi yang disesuaikan dengan kebutuhan demografis yang berbeda dan menyesuaikan premi serta manfaat yang ditawarkan. 6. Kepatuhan dan Tata Kelola Perusahaan Meningkatnya persyaratan kepatuhan dari regulator untuk melindungi konsumen. a. Dampak: Beban administratif yang meningkat dan risiko sanksi jika tidak mematuhi regulasi. b. Solusi: Membangun sistem kepatuhan yang kuat dan memastikan transparansi serta tata kelola perusahaan yang baik. 7. Peningkatan Harapan Konsumen Konsumen mengharapkan layanan yang cepat, transparan, dan personal. a. Dampak: Perusahaan harus terus berinovasi untuk memenuhi ekspektasi ini atau berisiko kehilangan pelanggan. b. Solusi: Meningkatkan layanan pelanggan melalui penggunaan teknologi, seperti chatbot untuk
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 193 pelayanan 24/7, dan meningkatkan keterlibatan pelanggan melalui berbagai saluran komunikasi. 8. Persaingan Pasar Pasar yang semakin kompetitif dengan masuknya perusahaan baru dan teknologi baru. a. Dampak: Margin keuntungan bisa menipis, dan perusahaan harus berusaha lebih keras untuk mempertahankan pelanggan. b. Solusi: Mendiferensiasi produk dan layanan, serta fokus pada pembangunan merek dan kepercayaan pelanggan. Menghadapi tantangan dan isu ini memerlukan strategi yang komprehensif dan adaptif dari perusahaan asuransi. Investasi dalam teknologi, peningkatan tata kelola dan kepatuhan, serta fokus pada kebutuhan pelanggan adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan dalam industri ini. Memilih asuransi yang tepat adalah keputusan penting yang memerlukan pertimbangan cermat. Berikut adalah strategi yang dapat membantu Anda dalam memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda:
194 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 1. Evaluasi Kebutuhan Asuransi a. Identifikasi Risiko: Tentukan jenis risiko yang ingin Anda lindungi, seperti kesehatan, jiwa, properti, atau kendaraan. b. Prioritaskan Kebutuhan: Buat daftar prioritas berdasarkan kebutuhan paling mendesak. Misalnya, asuransi kesehatan mungkin lebih prioritas dibandingkan dengan asuransi perjalanan. 2. Lakukan Penelitian Mendalam a. Jenis Asuransi yang Tersedia: Pelajari berbagai jenis produk asuransi yang tersedia di pasar dan pastikan Anda memahami perbedaan dan manfaat masing-masing. b. Perusahaan Asuransi: Teliti reputasi, stabilitas finansial, dan rekam jejak klaim perusahaan asuransi. Pilih perusahaan dengan reputasi baik dan kemampuan finansial yang kuat. 3. Perbandingan Produk a. Manfaat dan Cakupan: Bandingkan manfaat dan cakupan dari beberapa polis asuransi yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan. Pastikan Anda mendapatkan perlindungan yang Anda butuhkan. b. Premi dan Biaya: Bandingkan premi dan biaya tambahan lainnya. Pastikan premi sesuai dengan anggaran Anda tanpa mengorbankan manfaat yang penting. c. Klausul dan Pengecualian: Periksa secara detail klausul dan pengecualian dalam polis. Pastikan
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 195 Anda memahami apa yang dicakup dan apa yang tidak dicakup oleh polis. 4. Kepuasan Pelanggan dan Layanan a. Ulasan Pelanggan: Baca ulasan dan testimoni dari pelanggan yang telah menggunakan produk asuransi yang sama. Ulasan ini dapat memberikan gambaran tentang kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. b. Layanan Pelanggan: Evaluasi kualitas layanan pelanggan perusahaan asuransi. Pastikan mereka responsif dan siap membantu Anda dalam situasi darurat atau saat pengajuan klaim. 5. Konsultasi dengan Ahli a. Agen atau Broker Asuransi: Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan agen atau broker asuransi yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan saran berdasarkan kebutuhan spesifik Anda dan membantu dalam proses seleksi. b. Perencana Keuangan: Jika Anda memiliki perencana keuangan, diskusikan kebutuhan asuransi Anda dengan mereka untuk mendapatkan pandangan profesional tentang polis yang sesuai dengan rencana keuangan Anda. 6. Tinjau Ulang Polis Secara Berkala a. Perubahan Kebutuhan: Tinjau ulang kebutuhan asuransi Anda secara berkala, terutama jika ada perubahan dalam kehidupan seperti pernikahan, kelahiran anak, atau perubahan pekerjaan.
196 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan b. Perbarui Polis: Pastikan polis Anda selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan terkini dan menyesuaikan manfaat jika diperlukan. 7. Proses Klaim a. Mekanisme Klaim: Pelajari proses pengajuan klaim, termasuk dokumentasi yang diperlukan, waktu proses, dan cara mengajukan klaim. Pilih perusahaan asuransi yang memiliki proses klaim yang sederhana dan cepat. b. Catatan Klaim: Periksa catatan kinerja perusahaan dalam membayar klaim. Perusahaan dengan catatan klaim yang baik biasanya lebih dapat dipercaya. 8. Fleksibilitas dan Opsi Tambahan a. Rider dan Add-ons: Cari tahu tentang rider atau tambahan opsional yang bisa ditambahkan ke polis dasar untuk meningkatkan cakupan perlindungan. b. Kebijakan Pembatalan: Pahami kebijakan pembatalan polis dan apakah ada penalti atau biaya jika Anda memutuskan untuk membatalkan polis. Dengan mengikuti strategi-strategi ini, Anda akan lebih siap untuk memilih asuransi yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan Anda tetapi juga memberikan nilai terbaik untuk uang yang Anda investasikan. Ingatlah untuk selalu membaca dan memahami semua detail dalam polis sebelum membuat keputusan akhir.
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 197
198 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan asa pensiun merupakan fase penting dalam kehidupan manusia, di mana individu tidak lagi aktif bekerja dan membutuhkan sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dana pensiun hadir sebagai solusi untuk membantu individu mempersiapkan diri secara finansial dalam menghadapi masa pensiun. Bab ini bertujuan untuk mengulas tentang dana pensiun, termasuk pengertian, jenis, manfaat, dan pertimbangan dalam memilih program dana pensiun. Dana pensiun adalah program yang dimaksudkan untuk memberikan penghasilan kepada individu setelah mereka pensiun. Dana pensiun dibentuk melalui iuran yang diberikan oleh peserta, baik secara mandiri maupun oleh pemberi kerja. Iuran ini diinvestasikan, dan keuntungan dari investasi tersebut digunakan untuk membiayai manfaat pensiun bagi peserta. Berdasarkan yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dana pensiun adalah sekumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap tiap peserta ditambah penyisihan penghasilan perusahaan, serta para peserta memiliki hak mendapatkan bagian keuntungan itu setelah pensiun. Namun, UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun menetapkan bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menjanjikan manfaat pensiun. Didasarkan pada definisi di atas, dana pensiun adalah lembaga atau badan hukum yang mengelola program M
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 199 pensiun untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan perusahaan, terutama mereka yang telah pensiun. Program ini dapat dikelola oleh pemberi kerja atau diserahkan kepada lembaga keuangan yang menawarkan layanan pengelolaan program pensiun, seperti bank umum atau perusahaa asuransi jiwa. Memasuki usia pensiun merupakan babak baru dalam kehidupan, di mana individu tidak lagi terikat dengan rutinitas pekerjaan dan memiliki waktu lebih untuk menikmati hidup. Namun, masa pensiun juga mendatangkan kekhawatiran terkait sumber penghasilan. Di sinilah peran penting dana pensiun sebagai solusi finansial untuk menjamin kehidupan yang nyaman dan sejahtera di masa tua. Dana pensiun bukan sekadar tabungan biasa, melainkan program yang dirancang secara khusus untuk memberikan berbagai manfaat bagi pesertanya. Berikut beberapa fungsi utama dana pensiun yang perlu dipahami: 1. Menyediakan Penghasilan Rutin Pasca Pensiun Fungsi utama dana pensiun adalah menyediakan penghasilan rutin bagi peserta setelah mereka pensiun. Penghasilan ini berasal dari iuran yang dibayarkan selama masa aktif bekerja, diinvestasikan dan dikelola oleh lembaga keuangan non-bank yang disebut Dana Pensiun (DP). Dana pensiun hadir sebagai jaring pengaman finansial, memastikan individu memiliki sumber
200 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan penghasilan yang stabil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti biaya makan, tempat tinggal, kesehatan, dan lainnya. Dengan demikian, individu dapat menikmati masa pensiun tanpa dihantui rasa cemas dan ketergantungan pada orang lain. 2. Meningkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Hidup Lebih dari sekadar penghasilan, dana pensiun turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup individu di masa tua. Pengetahuan bahwa memiliki dana pensiun yang memadai memberikan ketenangan dan rasa aman, sehingga individu dapat fokus menikmati masa pensiun dengan lebih leluasa. Dana pensiun memungkinkan individu untuk: a. Melakukan hobi dan aktivitas yang diinginkan: Bebas dari kesibukan pekerjaan, individu dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka, mengikuti kegiatan yang disukai, dan menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. b. Berwisata dan menjelajah: Dana pensiun membuka peluang untuk menjelajahi berbagai tempat wisata, baik di dalam maupun luar negeri, tanpa perlu memikirkan beban finansial. c. Membantu keluarga: Dana pensiun dapat dimanfaatkan untuk membantu keluarga, seperti membiayai pendidikan anak atau cucu, memberikan modal usaha, atau membantu mereka yang membutuhkan.
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 201 3. Mendorong Perencanaan Keuangan yang Matang Memiliki program dana pensiun mendorong individu untuk melakukan perencanaan keuangan yang lebih matang dan disiplin. Dengan mengetahui target dana yang ingin dicapai di masa pensiun, individu dapat mengatur keuangan mereka dengan lebih terarah. Hal ini termasuk: a. Menentukan jumlah iuran yang perlu dibayarkan: Semakin dini mengikuti program dana pensiun dan semakin besar iuran yang dibayarkan, semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh di masa depan. b. Memilih produk dana pensiun yang sesuai: Beragam jenis dan produk dana pensiun tersedia, dengan manfaat dan tingkat risiko yang berbeda. Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan individu. c. Melakukan investasi tambahan: Dana pensiun dapat menjadi dasar untuk melakukan investasi tambahan, seperti deposito, reksadana, atau saham, guna mengoptimalkan keuntungan finansial di masa depan. Manfaat Tambahan Dana Pensiun: Pelindungan dan Keuntungan Finansial. Di samping fungsi utama di atas, beberapa program dana pensiun juga menawarkan manfaat tambahan, seperti: a. Asuransi jiwa dan Kesehatan: Memberikan perlindungan finansial bagi peserta dan keluarga jika terjadi risiko kesehatan atau kematian.
202 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan b. Keuntungan pajak: Iuran dana pensiun dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak (PKP), sehingga membantu meringankan beban pajak. c. Warisan: Dana pensiun dapat diwariskan kepada ahli waris jika peserta meninggal dunia. Berdasarkan informasi dari website Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana pensiun dibagi 3 jenis, yaitu: 1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) didirikan oleh perusahaan atau organisasi untuk menyelenggarakan program pensiun bagi karyawannya. DPPK memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Pendirian DPPK didirikan oleh perusahaan atau organisasi, bukan oleh individu. Peserta Peserta DPPK adalah karyawan perusahaan atau organisasi pendiri. Program Pensiun DPPK menawarkan dua jenis program pensiun: 1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP): Besaran manfaat pensiun dihitung berdasarkan masa kerja, gaji terakhir, dan rumus tertentu. 2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP): Besaran manfaat pensiun dihitung berdasarkan akumulasi
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 203 iuran dan hasil investasinya. Iuran Iuran DPPK dapat dibayarkan oleh pemberi kerja, karyawan, atau kombinasi keduanya. Keuntungan Pajak Iuran DPPK dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak (PKP) Perusahaan Kewajiban Pemberi kerja memiliki kewajiban untuk membiayai DPPK dan memastikan terpenuhinya manfaat pensiun bagi karyawannya. 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri. DPLK memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Pendirian DPLK didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa, bukan oleh individu. Peserta Peserta DPLK terbuka bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri. Program Pensiun DPLK hanya menawarkan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Iuran Iuran DPLK dibayarkan oleh peserta secara mandiri.
204 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Keuntungan Pajak Iuran DPLK dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak (PKP) peserta. Kewajiban Lembaga keuangan penyelenggara DPLK bertanggung jawab atas pengelolaan dana pensiun dan pembayaran manfaat pensiun kepada peserta. 3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK) Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK) merupakan jenis DPPK yang unik, di mana iuran hanya dibayarkan oleh pemberi kerja dan besarannya dikaitkan dengan keuntungan perusahaan. DPBK memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Pendirian DPBK merupakan jenis DPPK yang khusus. Program Pensiun DPBK hanya menawarkan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Iuran Iuran DPBK dibayarkan oleh pemberi kerja dan dihitung berdasarkan rumus yang dikaitkan dengan keuntungan perusahaan. Keuntungan Pajak Iuran DPBK dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak (PKP) perusahaan. Kewajiban Pemberi kerja memiliki kewajiban untuk membiayai DPBK dan memastikan terpenuhinya manfaat pensiun bagi karyawannya
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 205 Memilih program dana pensiun yang tepat merupakan langkah krusial dalam mempersiapkan masa depan. Sebelum melangkah lebih jauh, pertimbangkan beberapa hal penting berikut: 1. Tujuan Keuangan Berapa Dana yang Ingin Anda Capai? Langkah pertama adalah menentukan target dana pensiun yang ingin dicapai. Pertimbangkan faktor-faktor seperti gaya hidup yang diinginkan, biaya hidup di masa depan, dan lamanya masa pensiun. Dengan target yang jelas, Anda dapat memperkirakan iuran yang perlu dibayarkan dan memilih program yang sesuai dengan kemampuan finansial. 2. Usia Pensiun Kapan Anda Ingin Berhenti Bekerja? Usia pensiun yang Anda pilih akan memengaruhi jangka waktu investasi dana pensiun. Semakin dini Anda mengikuti program dana pensiun dan semakin lama jangka waktu investasinya, semakin besar pula potensi keuntungan yang dapat diraih. 3. Biaya Program Dana Pensiun Berapa Biaya yang Dibutuhkan? Setiap program dana pensiun memiliki struktur biaya yang berbeda.
206 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Perhatikan biaya-biaya seperti biaya administrasi, biaya investasi, dan biaya lainnya. Pilih program dengan biaya yang wajar dan sesuai dengan anggaran Anda. 4. Manfaat Program Dana Pensiun Apa Saja yang Ditawarkan? Program dana pensiun umumnya menawarkan berbagai manfaat, seperti manfaat pensiun, asuransi jiwa dan kesehatan, dan keuntungan pajak. Pertimbangkan manfaat-manfaat tersebut dan pilih program yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. 5. Reputasi dan Kinerja Lembaga Penyelenggara Pastikan memilih lembaga penyelenggara dana pensiun yang memiliki reputasi baik dan kinerja yang teruji. Pelajari track record investasi lembaga, perhatikan tingkat kesehatan keuangan, dan bacalah testimoni dari peserta lain. 6. Jenis Program Dana Pensiun Terdapat dua jenis utama program dana pensiun: Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). PPMP menawarkan manfaat pensiun yang pasti, sedangkan PPIP menawarkan manfaat pensiun yang fleksibel dan tergantung pada hasil investasi. 7. Profil Risiko Setiap program dana pensiun memiliki tingkat risiko yang berbeda. Pertimbangkan profil risiko Anda
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 207 dan pilih program yang sesuai dengan toleransi risiko Anda. 8. Kemudahan Akses dan Layanan Pastikan program dana pensiun yang Anda pilih mudah diakses dan memiliki layanan yang baik. Perhatikan kemudahan proses pendaftaran, penarikan dana, dan komunikasi dengan penyedia layanan. 9. Konsultasikan dengan Ahli Jika Anda masih ragu atau membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau perencana keuangan. Mereka dapat membantu Anda memahami pilihan yang tersedia dan memilih program dana pensiun yang tepat untuk Anda. Dana pensiun merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi masa tua yang nyaman dan sejahtera. Dengan memahami fungsi dan manfaat dana pensiun, individu dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih program yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko mereka. Mulailah merencanakan masa pensiun Anda sejak dini dan nikmati masa tua yang penuh makna dan kebahagiaan.
208 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 209
210 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Pada awal mula sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran setiap transaksi dilakukan melalui cara pertukaran, baik antara barang dengan barang atau barang dengan jasa atau jasa dengan jasa. Transaksi pada waktu ini dikenal dengan nama barter. Dalam perkembangan selanjutnya ditemukan cara yang paling efisien dan efektif untuk melakukan transaksi yaitu dengan menggunakan uang. Penggunaan uang sebagai alat untuk melakukan pembayaran sudah dikenal luas dan penggunaan uang sebagai sarana pembayaran sudah merupakan kebutuhan pokok hampir di setiap kegiatan masyarakat. Jika penggunaan dalam jumlah besar hambatan nya adalah risiko membawa uang tunai sangat besar. Risiko yang timbul harus dihadapi adalah seperti risiko kehilangan, pemalsuan, atau perampokan. Akibatnya kegiatan penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran mulai berkurang penggunaan nya. Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit atau uang plastik mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Di samping itu, kartu plastik ini dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan sehingga kegunaannya menjadi multi fungsi. Risiko seperti di atas sedikit banyak dapat di eliminasi dengan penggunaan kartu plastik ini. Kartu kredit dapat dirasakan lebih aman dan praktis digunakan untuk semua keperluan seperti untuk bepergian, apalagi kartu kredit ini telah dapat dipergunakan untuk segala kegiatan secara
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 211 internasional seperti visa card dan master card. Kemudian apa yang dimaksud dengan kartu plastik dan bagaimana fungsinya, berikut ini akan dibahas lebih lanjut. Kartu plastik ialah kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga non bank. Kartu plastik ini diberikan kepada nasabah yang dapat dipergunakan untuk alat pembayaran di berbagai tempat seperti restoran, pasar swalayan, tempat hiburan, supermarket dan berbagai tempat lainnya. Di samping itu, dengan kartu ini juga dapat di uangkan seperti di ATM (Automated Teller Machine). Sejarah perkembangan layanan kartu kredit di dunia dimulai ada tahun 1946 kartu kredit mulai diperkenalkan kepada masyarakat di Amerika.kartu kredit ini dikeluarkan oleh salah satu bank di Amerika ialah Flatbush National Bank of Brooklyn. Sistem kartu ini yang dinamakan “Cb[ra_-I`”, dimana nasabah dapat belanja di beberapa merchant yang telah bekerja sama dengan bank tersebut. Tahun 1950 Diners Club mengeluarkan jenis kartu yang memudahkan penggunanya untuk makan di restoran tanpa harus bawa uang yang mana nantinya pihak restoran akan menanggalkannya ke pihak Diners Club. American Express juga mengeluarkan kartu kredit yang diberikan nama AMEX (American Express). Bank of America ikut mengeluarkan kartu kredit dengan nama kartu Bank Americard yang sekarang bernama VISA. Pada tahun 1960 Bank of America mengeluarkan kembali kartu kredit yang bernama Master Card. Tahun 1995, lebih dari
212 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 90 persen transaksi bank di Amerika dilakukan secara elektronik. Penggunaan kartu plastik di indonesia masih relatif baru. Keluarnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember telah mengubah konsep penyebaran kartu plastik semakin luas. Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu plastik termasuk sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan. Salah satu pelopor pengembangan kartu plastik di indonesia oleh Citibank dan Bank Duta. Jenis kartu plastik beredar semakin luas seperti, Visa BCA card, Dinner card, Master card, Amex card, dan Kassa card. Dinner dan Kassa card merupakan kartu kredit yang bukan dikeluarkan oleh bank, melainkan oleh perusahaan pembiayaan seperti, PT. Dinners Jaya Indonesia untuk Dinners card sedangkan PT. Kassa Multi Finance untuk Kassa card. Setiap jenis kartu kredit memiliki kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, nasabah harus pintar memilih kartu plastik yang sesuai dengan keinginannya. Berikut jenis-jenis kartu kredit yang beredar saat ini. 1. Dilihat dari fungsi a. Charge card Charge card merupakan alat pembayaran sebuah transaksi baran dan jasa, kemudian nasabah wajib membayarkan kembali secara penuh tagihannya di akhir bulan atau bulan berikutnya dengan tanpa beban tambahan. Jika mengalami keterlambatan
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 213 dalam pembayaran kartu ini maka akan dikenakan denda keterlambatan oleh bank berdasarkan persentase tertentu, tetapi keuntungannya pemegang kartu ini tidak dikenakan bunga setiap pembayarannya. Contoh jenis kartu ini yaitu : Dinners Club, Hero Master dan BCA Card. b. Credit card Credit card ialah kartu yang digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli suatu barang dan jasa. Pelunasan penggunannya dilakukan secara bertahap berdasarkan sejumlah minimum tertentu. Pemegang kartu kredit ini diberikan kredit limit, sehingga penggunaan kartu tidak dapat melebihi limit yang ditetapkan oleh bank penerbit. Bila digunakan melebihi limit tertentu maka nasabah wajib membayar jumlah kelebihan tersebut dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ditambah juga angsuran wajib yang sejumlah minimum tertentu pada setiap tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh bank. c. Debit card Kartu yang biasa digunakan untuk pembayaran atau perdebetan terhadap nasabahnya. Pembayaran dengan menggunakan kartu ini merupakan suatu transaksi tunai yang pembayarannya tidak menggunakan uang tunai, tetapi menggunakan pembebanan rekening nasabah kartu kredit dan pengkreditan terhadap rekening merchant. Kartu ini dapat juga digunakan sebagai penarikan tunai seperti kartu ATM.
214 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan d. Cash card Cash card atau yang sering disebut Kartu ATM merupakan kartu yang dapat digunakan untuk penarikan uang tunai pada counter-counter bank maupun pada mesin ATM. Nasabah pemegang kartu ATM wajib memiliki rekening tabungan di bank. Penarikan uang menggunakan kartu ATM hanya bisa dilakukan jika saldo yang dimiliki nasabah mencukupi untuk dilakukan penarikan. e. Check guarantee card Check guarantee card ialah suatu kartu yang dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek oleh pemegang kartu tersebut. 2. Berdasarkan Wilayah a. Kartu Lokal Kartu lokal adalah kartu kredit yang hanya dapat dilakukan dalam suatu wilayah tertentu seperti diseluruh wilayah negara indonesia. Contoh jenis kartu ini yaitu BCA Card. b. Kartu Internasional Kartu internasional merupakan kartu kredit yang dapat berlaku di seluruh negara. Contoh jenis kartu ini yaitu, Visa Card, Master Card, American Card atau Dinners Card.
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 215 Fungsi karu plastik ini ialah sebagai instrumen dalam melakukan sebuah transaksi yang pada pada fungsinya dapat dibedakan antara lain sebagai berikut : 1. Sumber Kredit Kartu plastik ini dapat digunakan sebagai salah satu ketentuan untuk memperoleh kredit yang dapat dilakukan sebagai berikut : a. Pembayaran dapat dilakukan secara bulanan tiap transaksi nya. b. Melakukan pembayaran bulanan dengan sejumlah minimum tertentu berdasarkan dari total transaksi yang telah dilakukan. c. Wajib melakukan jumlah pembayaran yang dilakukan setiap bulan. 2. Sumber Uang Tunai Sumber uang tunai merupakan salah satu sumber yang dapat melakukan penarikan uang tunai secara langsung karena melalui counter ATM, dengan memasukkan kartu misalnya Visa atau Master card di negara mana pun pada bank yang telah bekerja sama dengan penerbit kartu tersebut. 3. Penjaminan Cek Kartu plastik yang telah diterbitkan oleh beberapa penerbit dapat digunakan untuk menjamin penarikan cek. Fungsi kartu plastik ini yaitu antara lain untuk
216 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan pemegang kartu dapat digunakan menjamin setiap pembayaran yang menggunakan cek. Penggunaan kartu plastik ini melibatkan berbagai pihak yang saling berkepentingan. Pihak-pihak yang terlibat inilah yang akhirnya akan membentuk keterkaitan satu sama lain dalam perjanjian mengenai hak dan kewajiban suatu sistem kerja kartu plastik itu sendiri. Berikut pihak-pihak yang terlibat dalam sistem kerja kartu plastik yaitu: 1. Penerbit (Issuer) Penerbit ialah suatu pihak atau lembaga yang mengelola kartu plastik tersebut. Penerbit ini seperti Bank, Perusahaan lembaga keuangan dan lembaga keuangan non-bank lainnya. Suatu perusahaan yang berwenang menerbitkan kartu plastik terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari Departemen Keuangan. Contohnya apabila penerbit kartu plastik ini bank, maka harus mengikuti peraturan ketentuan dari BI. 2. Pemegang Kartu Pemegang kartu ini adalah nasabah atau pihak yang namanya terdapat pada kartu tersebut dan yang dapat menggunakan kartu plastik dalam berbagai kegiatan transaksi. Pemegang kartu mendapatkan kartu jika telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh penerbit kartu plastik untuk dapat
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 217 diterima sebagai anggota dah dapat menggunakan kartu sebagaimana kegunaannya. 3. Acquirer Acquirer merupakan suatu pihak yang mewakili kepentingan penerbit untuk memberikan kartu kredit, melakukan penagihan terhadap nasabah kartu kredit dan yang melakukan pembayaran terhadap merchant atau penjual. 4. Pedagang (Merchant) Merchant yaitu suatu pihak atau tempat yang menerima transaksi pembayaran jual beli barang dan jasa menggunakan kartu kredit tersebut. Sebelum menerima transaksi jual beli menggunakan kartu kredit tersebut merchant tersebut telah terlebih dahulu mengadakan perjanjian kerja sama dengan penerbit dan acquirer. Merchant seperti, hotel, pasar swalayan, supermarket, tempat-tempat hiburan, restoran, dan tempat-tempat lainnya. 1. Mudah Digunakan Kartu kredit dan Debit ini banyak menawarkan kemudahan dalam berbelanja tanpa harus membawa uang tunai dan cek, dan juga tidak memerlukan identifikasi tambahan lainnya. 2. Aman Kartu plastik ini aman digunakan apabila anda kehilangan kartu kredit atau debit ini, segera
218 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan laporkan pada pihak penerbit atau bank agar kartu anda terhindar dari berbagai bentuk penyalahgunaan kartu tersebut. 3. Berlaku di berbagai Negara Kartu plastik ini ada beberapa yang berlaku dan diterima oleh lebih dari 20 juta merchant di dunia. Dibandingkan dengan penggunaan cek pribadi, jika kita butuh dana tunai kita bisa ambil di ATM atau bank terdekat di berbagai negara tersebut yang menerima kartu kredit atau debit anda. 4. Membuat Anggaran Lebih Mudah Menggunakan kartu kredit ini dapat mempermudah seseorang dalam transaksi pembelian barang atau jasa yang cukup mahal dan melunasi nya berdasarkan jadwal sesuai anggaran. 5. Fleksibilitas Dengan kartu plastik ini dapat memudahkan barang yang diinginkan membeli dan membayarnya , kemudian akan dapat sesuai dengan rencana pengeluaran pribadi. Setiap pemegang kartu kredit selalu menginginkan kemudahan dan keuntungan lainnya. Cara memilih jenis kartu yang baik harus dilihat dari berbagai sisi. Ada beberapa cara untuk memilih kartu kredit yang baik. Setiap kartu kredit yang diterbitkan oleh penerbit tentunya
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 219 memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Berikut secara umum kartu kredit yang baik, jika : 1. Persyaratan untuk memperoleh kartu kredit relatif mudah. 2. Proses cepat dan tidak bertele-tele; 3. Memiliki jaringan yang luas, sehingga mudah dibelanjakan berbagai empat yang diinginkan; 4. Biaya penggunaan relatif murah seperti jumlah uang yg harus dibayar tahunan dan bunga yang dibebankan ke nasabah; 5. Kartu dapat digunakan multi fungsi; 6. Pengguna kartu memiliki rasa bangga terhadap pemakaiannya. Persyaratan untuk mendapatkan kartu plastik tergantung bank atau pihak penerbit kartu plastik tersebut. Adapun syarat umum yang harus dilakukan nasabah untuk memperoleh kartu plastik sebagai berikut 1. Pemegang kartu mengajukan permhonan dengan cara mengisi formulir permohonan yang telah disiapkan oleh lembaga penerbit 2. Pemegang kartu melengkapi syarat seperti : a. Menyerahkan foto kopi KTP b. Memberikan slip gaji atau surat keterangan penghasilan
220 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 3. Penerbit akan melakukan survei langsung ke alamat calon pemegang kartu dan melalui telepon. Tujuan hal ini untuk melihat kebenaran data yang diberikan nasabah tersebut. Penelitian ini juga bertujuan penerbit untuk melihat daftar black list nasabah. 4. Pihak penerbit akan menyetujui penerbitan apabila dari hasil penelitian dianggap layak dan mengirimkan kartu tersebut kepada nasabah. Sistem kerja kartu plastik yaitu dengan melibatkan berbagai pihak-pihak yang saling berkepentingan. Sistem kerja ini melibatkan nasabah, penerbit kartu dan pihak penjual(merchant). Sistem kerja kartu plastik ini mulai dari permohonan penerbitan kartu, transaksi pembayaran sampai dengan penagihan yang dilakukan oleh pihak penerbit kartu , yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Nasabah melakukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala syarat dan ketentuan yang telah dibuat penerbit. 2. P_h_r\ct [e[h g_h_r\cte[h e[rtu [j[\cf[ “^cs_tuduc” setelah dilakukannya penelitian terhadap kredibilitas dan kapabilitas calon pemegang kartu, kemudian diserahkan ke pemegang kartu tersebut. 3. Kartu yang sudah disetujui, maka pemegang kartu dapat berbelanja di suatu tempat dengan bukti transaksi nya.
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 221 Penerbit Kartu Plastik (Bank atau lembaga keuangan lainnya) Pemegang Kartu Pedagang (Merchant) 1. 2 3 4 5 Apabila pemegang kartu melakukan transaksi pembayaran, maka sistem penagihannya adalah sebagai berikut. 1. Nasabah melakukan transaksi dengan menunjukkan kartu dan menandatangani bukti transaksi tersebut. 2. Pihak merchant akan menagihkan pada pihak penerbit kartu kredit berdasarkan bukti transaksinya dengan pemegang kartu. 3. Penerbit kartu kredit akan membayar kembali kepada merchant sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 4. Penerbit kartu akan menagih kan ke nasabah berdasarkan bukti transaksi sampai batas waktu tertentu. 5. Nasabah akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu yang ditentukan, apabila melakukan keterlambatan, maka pemegang kartu akan dikenakan bunga dan denda. Untuk lebih jelasnya berikut gambar sistem kerja tersebut dapat dilihat di bawah ini :
222 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 1. Kegunaan Kartu Debet. Kartu ATM atau Kartu Debet yaitu sebagai suatu alat bantu untuk sebuah transaksi. Transaksi tersebut meliputi sebagai berikut. a. Penarikan Tunai. b. Pembayaran. c. Setoran tunai. d. Pembelanjaan. e. Transfer dana. 2. Kegunaan Kartu Kredit a. Sebagai alat tukar pembayaran. Kartu kredit ini dapat digunakan sebagai alat ganti suatu transaksi pembayaran, maka kita tidak perlu membawa uang tunai, sehingga menutup kemungkinan risiko terjadinya uang jatuh di jalan atau pun hilang. b. Alat bantu pembayaran tagihan rekening rumah tangga. Kartu Kredit ini juga dapat membatu kita dalam pembayaran tagihan rekening rumah tangga. Kartu Kredit ini memiliki fasilitas one bill yang mana artinya kita bisa meminta bank penerbit untuk membayarkan tagihan rekening rumah tangga seperti, listrik, PDAM, WI-FI, serta tagihan lainnya. Dengan hal tersebut kita setiap bulannya tidak perlu sibuk membayar ke
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 223 beberapa instansi, tetap pembayaran dapat dilakukan semuanya menggunakan Kartu Kredit. c. Sebagai cadangan uang. Kartu Kredit memiliki kegunaan sebagai cadangan kita untuk keperluan mendesak seperti, ada keluarga yang sakit diharuskan perawatan rumah sakit, maka pembayaran tagihan rumah sakit dapat dilakukan melalui Kartu Kredit. Bagi pemegang kartu memiliki kartu kredit itu akan memberikan berbagai keuntungan. Demikian pula bagi penerbit kartu kredit tersebut. Adapun keuntungankeuntungan yang dapat diperoleh dari pihak-pihak terlibat dengan menggunakan kartu plastik sebagai berikut. 1. Keuntungan bagi nasabah. a. Praktis dan aman sehingga tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. b. Pembayaran yang fleksibel. c. Memiliki kemudahan dalam berbelanja dengan cara kredit. d. Mudah mendapatkan uang tunai selama 24 jam dan 7 hari. e. Otomatis mendapatkan asuransi perlindungan barang. f. Memiliki kesempatan membeli barang-barang dengan cara angsuran tanpa bunga.
224 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 2. Keuntungan bagi penerbit kartu. a. Mendapatkan bunga yang dikenakan saat berbelanja. b. Biaya administrasi merupakan biaya yang dibebankan kepada setiap nasabah yang akan tarik tunai di ATM. c. Biaya denda atas keterlambatan dalam pembayaran tagihan. d. Uang iuran tahunan yang dikenakan kepada nasabah. 3. Keuntungan bagi Merchant a. Lebih aman sehingga merchant tidak menyimpan ataupun menerima uang dalam bentuk tunai dari hasil penjualan b. Sebagai salah satu bentuk pelayanan yang diberikan sehingga pelanggan selalu kembali melakukan hal yang sama secara berulang. c. Dapat meningkatkan omset penjualan. d. Pembayaran penjualan dijamin oleh penerbit kartu, jika merchant selalu mengikuti dan memenuhi prosedur yang telah diterbitkan oleh penerbit kartu. Di samping banyaknya keuntungan dalam penggunaan kartu plastik ini terdapat beberapa kerugian juga jika tidak melakukannya secara hati-hati. Kerugian tersebut tidak hanya bagi bank penerbit kartu tetapi juga bagi nasabah.
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 225 1. Kerugian bagi nasabah sebagai pemegang kartu Sering kali nasabah tidak sadar sehingga boros dalam berbelanja, hal ini karena pemegang kartu merasa tidak mengeluarkan uang tunai untuk berbelanja secara langsung. Kerugian pemegang kartu sebagian merchant membebankan biaya tambahan setiap transaksi. Kemudian limit yang diberikan penerbit kartu terlalu kecil. 2. Kerugian bagi bank atau lembaga keuangan lainnya Pada saat terjadinya kemacetan dalam pembayaran oleh pemegang kartu yang mengambil uang maupun berbelanja sulit dalam penagihan. Biasanya untuk mendapatkan persetujuan penerbitan kartu kredit tanpa jaminan seperti benda-benda berharga yang dimiliki nasabah layaknya kredit. Bahkan hanya menggunakan jaminan bukti penghasilan sudah dapa memperoleh kartu kredit tersebut.
226 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 227
228 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Pada pembahasan pasar modal, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana sistem keuangan bekerja. Dalam sistem keuangan, kita dapat melihat bagaimana dana dan sumber daya keuangan mengalir dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana. Sistem keuangan ini mencakup megenai mekanisme, peran, pihak, hubungan dan kebijakan yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Aliran dana atau sumber daya keuangan dapat mengalir dari pihak yang kekurangan dana kepada pihak yang kelebihan dana melalui dua hubungan, yaitu hubungan langsung (direct finance) atau hubungan tidak langsung (indirect finance). Dalam hubungan langsung, pihak yang kelebihan dana dan kekurangan dana akan bertemu langsung pada pasar modal untuk melakukan transaksi surat berharga. Sedangkan pada hubungan yang tidak langsung, terdapat lembaga perantara (financial intermediaries, seperti bank) antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Sehingga jika digambarkan, mekanisme aliran dana sistem keuangan adalah sebagai berikut: Gambar 1. Sistem Keuangan Pihak yang kelebihan dana 1. Rumah Tangga 2. Perusahaan 3. Pemerintah 4. Orang Asing Pihak yang kekurangan dana 1. Rumah Tangga 2. Perusahaan 3. Pemerintah 4. Orang Asing Lembaga Perantara Pasar Modal
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 229 Sistem keuangan sangat kompleks. Sistem keuangan mencakup berbagai entitas dan aktivitas yang saling terhubung satu sama lain, seperti Lembaga keuangan, pasar keuangan, instrument keuangan, regulasi keuangan, dan kebijakan moneter. Dengan memahami sistem keuangan di atas, kita akan lebih mudah memahami pasar modal. Pada bab ini, kita akan berfokus pada pembahasan pasar modal. Pasar keuangan atau sering kita sebut dengan pasar modal merupakan sarana perdagangan sekuritas oleh perusahaan dan pemerintah dan sebagai sarana berinvestasi bagi pemilik dana. Sehingga pasar keuangan ini dapat memfasilitasi kegiatan jual berli dan kegiatan lainnya terkait dengan investasi. Dari gambaran umum yang dijelaskan pada sistem keuangan, pasar keuangan tidak hanya berdampak secara pribadi pada investor yang bersangkutan, namun berdampak lebih luas. Pasar keuangan memiliki dampak yang besar pada perekonomian sebuah negara dikarenakan dikarenakan pasar keuangan mempunyai dua fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi ekonomi Pada fungsi ini, pasar keuangan merupakan fasilitas atau tempat bertemunya pihak yang kekurangan dana (issuer) dengan pihak yang kelebihan dana (investor).
230 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 2. Fungsi keuangan Pada fungsi ini, pasar keuangan memberikan kesempatan bagi pihak yang kelebihan dana (investor) untuk mendapatkan imbalan (return) atas pendanaan yang dilakukan. Sejarah perkembangan pasar keuangan di Indonesia melalui berbagai proses yang dapat dirangkum sebagai berikut: 1912 Vereniging voor de Effectenhandel oleh Belanda berdiri di Jakarta untuk transaksi jual beli saham dan obligasi untuk menfasilitas perusahaan Belanja yang ada di Indonesia. 1925 Pasar modal di Indonesia berkembang sangat pesat. Selain di Jakarta, Bursa Efek dibuka di Surabaya. 1929 Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup dikarenakan Resesi Ekonomi, Perang Dunia II, dan Penjajahan Jepang 1940 Bursa Efek di Jakarta ditutup 1952 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali 1977 - 1987 PT Semen Cibinor adalah perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Prosedur emisi saham dan obligasi yang ketat menyebabkan perkembangan pasar modal tidak cukup baik 1987 - 1988 Perkembangan pasar modal cepat karena adanya Kebijaksanaan pada Tahun 1987 dan
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 231 1988 mengenai penyederhanaan syarat emisi saham dan obligasi, penghapusan pungutan, batasan fluktuasi saha, dan memberikan dorongan bago swasta untuk masuk ke pasar modal 1989 - 1992 37 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Berdiri Bursa Efek Surabaya, Bursa Paralel Indonesia, dan Bursa Efek Jakarta sebagai pengganti BPEPAM 1995 – Sistem JATS Bursa Paralel Indonesia dan Bursa Efek Surabaya melakukan merger Implementasi Jakarta Automatic Trading System 2007 - 2008 Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta melakukan merger dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia Terdapat beberapa klasifikasi pasar keuangan yang penting untuk dipahami dalam konteks aktivitas perdagangan dan investasi, diantaranya: 1. Pasar Utang dan Pasar Ekuitas 2. Pasar Primer dan Pasar Sekunder 3. Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar utang adalah tempat dimana instrument keuangan seperti obligasi diperdagangkan. Obligasi
232 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan merupakan bentuk pinjaman yang diberikan kepada penerbitnya oleh investor, yang akan dibayarkan kembali dengan bunga dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain, pasar ekuitas adalah tempat di mana saham diperdagangkan. Saham mewakili kepemilikan sebagaian dari perusahaan yang diterbitkan kepada investor. Perbedaan utama antara keduanya adalah dalam struktur kepemilikan dan pembayaran, investor di pasar utang memiliki klaim terhadap pembayaran tetap dan prioritas pembayaran atas asset perusahaan dalam kasus kebangkrutan, sementara investor di pasar ekuitas memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar. Dalam pasar modal, transaksi atau investasi dapat dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu: pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer merupakan tempat dimana sekuritas baru (bisa dalam bentuk saham atau oblogasi) untuk pertama kalinya diperdagangkan oleh perusahaan kepada investor. Proses perdagangan di pasar primer melalui proses Innitial Public Offering (IPO). Perusahaan menerbitkan sekuritas baru di pasar dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan sebuah projek yang akan dilakukan. Projek tersebut tidak mencukupi jika dibiayai sendiri oleh perusahaan, sehingga berupaya untuk mendapatkan pendanaan dari eksternal dengan menerbitkan sekuritas baru di pasar. Proses IPO melibatkan peran bank investasi dan firma hukum. Bank investasi menganalisis nilai asset
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 233 perusahaan, menentukan harga penawaran dari penerbitan sebuah sekuritas baru, dan melakukan pemasaran sekuritas baru tersebut kepada investor potensial. Firma hukum akan membantu dalam persiapan dokumen hukum dan regulasi yang diperlukan. Dalam proses IPO, perusahaan perlu mengungkapkan informasi yang lengkap dan akurat tentang bisnis mereka kepada regulator dan calon investor. Hal ini termasuk menyusun prospectus IPO yang berisi mengenai informasi tentang Sejarah perusahaan, model bisnis, keuangan, risiko, dan rencana penggunaan dana. Selanjutnya, perusahaan perlu memilih bursa tempat sekuritasnya akan diperdagangkan. Dalam proses IPO juga diperlukan penentuan harga penawaran awal (Innitial Public Offering Price) yang ditetapkan berdasarkan analisis pasar oleh bank investasi. Setelah persiapan selesai, perusahaan mendaftarkan sekuritasnya kepada otoritas pengatur pasar modal dan bursa saham yang dipilih. Proses pendaftaran ini memerlukan persetujuan dari regulator. Saat peluncuran IPO, sekuritas baru dijual kepada investor melalui penawaran umum perdana. Proses ini melibatkan roadshow di mana perusahaan dan bank investasi mempromosikan sekuritas baru kepada investor institusional dan individu yang berminat. Setelah penawaran umum perdana selesai, sekuritas perusahaan akan terdaftar dan diperdagangkan di bursa saham yang dipilih. Perusahaan dan bank investasi akan terus memonitor kinerja sekuritas dan bereaksi terhadap dinamika pasar yang berkembang. Proses IPO di pasar primer membutuhkan waktu, Upaya, dan biaya yang signifikan namun dapat memberikan manfaat jangka
234 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan Panjang bagi perusahaan dalam hal akses ke modal tambahan, profil public yang lebih baik, dan likuidasi bagi pemegang saham. Sedangkan pada pasar sekunder, sekuritas sudah diperdagangkan kembali di pasar. Sehingga transaksi dilakukan antar investor di pasar secara langsung tanpa melibatkan perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tersebut. Pasar sekunder memungkinkan investor membeli dan menjual sekuritas yang ada dengan mudah, dan harga di pasar ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Volum perdagangan surat berharga di pasar sekunder berkali-kali lipat dibandingkan dengan di pasar primer. Pasar sekunder membuat investasi menjadi semakin liquid karena ketika investor membutuhkan cash, dapat menjual surat berharga dengan cepat di pasar sekunder. Perbedaan antara pasar uang dan pasar modal didasarkan pada waktu jatuh tempo instrumen yang ada di dalamnya. Pasar modal berisi instrument jangka panjang dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Instrumenintrumen pada pasar modal diantaranya adalah saham, obligasi, dan reksa dana. Pasar modal menfasilitasi perolehan pendanaan jangka Panjang bagi perusahaan dan pemerintah serta memberikan kesempatan investasi jangka Panjang bagi investor. Sedangkan pasar uang berisi intrumen jangka pendek dengan waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Instrumen di pasar uang diantaranya, adalah: deposito berjangka,
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 235 surat utang jangka pendek, dan sertifikat deposito. Pasar uang memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek bagi institusi keuangan, perusahaan, dan pemerintah. Pada pasar keuangan, terdapat beberapa pelaku yang terlibat di dalamnya. Setiap pelaku mempunyai peran dan fungsinya masing-masing. Berikut merupakan pelaku pasar keuangan yang ada di Indonesia, antaranya: 1. Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan memiliki peran sangat penting dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal di Indonesia. Beberapa fungsi OJK diantaranya adalah: pengaturan dan pengawasan regulasi terkait penerbitan dan perdagangan sekuritas, penerbitan izin dan persetujuan terhadap berbagai kegiatan di pasar modal, melindungi kepentingan investor, menfasilitasi perkembangan pasar modal dengan mendorong inovasi produk dan layanan keuangan, melakukan penyelidikan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan pasar modal, serta kolaborasi dan Kerjasama dengan Lembaga dan otoritas lain baik di dalam maupun luar negeri untuk memperkuat pengaturan dan pengawasan pasar modal. Fungsi-fungsi tersebut memastikan bahwa pasar modal di Indonesia beroperasi dengan transparan, efisien, dan terpercaya, serta memberikan perlingungan yang memadai bagi pasar investor. OJK terus memantau dan mengevaluasi terhadap
236 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan perkembangan pasar modal serta melakukan perbaikan dan penyesuaian regulasi sesuai dengan dinamika pasar dan perkembangan ekonomi. 2. Self-Regulatory Organization (SRO) Self-Regulatory Organization (SRO) meliputi tigas lembaga diantaranya: Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Ketiga SRO ini memiliki peran penting dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah badan pengatur utama yang bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan perdagangan saham, obligasim dan instrument keuangan lainnya yang terdaftar di bursa. BEI memiliki peran dalam menyusun aturan dan prosedur perdagangan, serta memastikan kepatuhan perusahaan terdaftar terhadap standar pelaporan dan transaparansi. BEI juga memiliki peran untuk meningkatkan likuidasi pasar, mengembangkan produk baru, dan menyediakan infrastruktur perdagangan yang efisien dan andal. Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) bertangungjawab atas kliring dan penyelesaian transaksi di pasar modal Indonesia. Hal ini mencakup penjaminan setiap transaksi yang dilakukan di bursa efek, KPEI memastikan bahwa transaksi perdagangan saham dan instrument keuangan lainnya diselesaikan dengan aman, tepat waktu, dan efisien. KPEI juga berperan dalam mengurangi risiko kliring dengan
Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan 237 memantai margin, memproses penyelesaian transaksi dan menyelesaikan sengketa. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah badan yang bertanggungjawab atas penyimpanan dan administrasi efek elektronik yang terdaftar di pasar modal Indonesia. KSEI menyediakan layanan yang menckaup pendaftaran pemegang saham, pemindahan kepemilikan efek, pembagian dividen, dan penyimpanan dokumen efek. KSEI juga memfasilitasi pedagangan efek elektornik dan memastikan bahwa pemindahan kepemilikan efek dilakukan dengan aman dan efisien. 3. Pelaku, Lembaga, dan Profesi Penunjang Pemangku kepentingan (stakeholders) lain pada pasar modal meliputi beberapa entitas dan individu yang terlibat dalam ekosistem pasar modal. Beberapa pelaku, lembaga, dan profesi penunjang di pasar modal Indonesia, diantaranya: perusahaan efek, lembaga penunjang, profesi penunjang, pemodalm emiten, reksa dana, penilai harga efek, dan perlindungan dana pemodal. Perusahaan efek terdiri dari penjamin emisi, perantara pedagang efekm manajer investasi. Penjamin emisi bertanggung jawab untuk membeli saham atau obligasi yang belum terjual dalam penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dan menjamin penawaran umum. Perantara Perdagangan Efek membantu investor dan emiten dalam melakukan transaksi efek di pasar modal. Sedangkan manajer investasi bertangungjawab
238 Pengantar Bank dan Lembaga Keuangan atas pengelolaan dana investor di reksa dan adan portofolio investasi lainnya. Lembaga penunjang dalam pasar modal Indoensia diantaranya adalah custodian, badan administrasi efek, wali amanat, pemeringkat efek. Kustodian bertanggung jawab atas penyimpanan dan administrasi efek yang dimiliki oleh investor. Badan administrasi efek melakukan pencatatan, pemindahan kepemilikan efek, dan administrasi terkait pemegang saham. Wali amanat bertindak sebagai perwakilan pemegang saham dalam mengawasi Tindakan manajemen perusahaan. Sedangkan pemeringkat efek melakukan Penilaian kredit dan risiko investasi dari efek yang ditawarkan oleh emiten. Profesi penunjang meliputi akuntan, konsultan hukum, penilai, dan notaris. Akuntan melakukan audit dan Penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan untuk memastikan keandalan informasi keuangan. Konsultan hukum memberikan layanan terkait pengaturan dan pelaksanaan transaksi di pasar saham. Penilai melakukan Penilaian asset dan investasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi. Sedangkan notaris bertanggungjawab atas legalitas dokumen dan transaksi yang terkait dengan pasar modal. Pelaku lain dalam pasar modal diantaranya: pemodal, emiten, reksa dana, penilai harga efek, dan perlingungan dana pemodal. Pemodal adalah individu atau entitas yang berinvestasi dalam efek di pasar modal. Emiten adalah perusahaan atau entitas yang menerbitkan efek ke pasar modal untuk memperoleh