Media Pembelajaran Modern 239 Daftar Pustaka Gredle, Margaret E., Learning and Instruction, Jakarta: Prenada Media Group, 2011. Hosnan, M., Pendekatan dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Galia Indonesia, 2014. Krathrwoh, David R., Metods of Education & Social Science Research; An Integrated Approach, New York: Longman, 1998. Kunandar, Guru Profesional, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Lie, Anita, Cooperative Learning, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2002. Muslich, Masnur, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Nurdin, Syafruddin & Adriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016. Trianto, Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Jakarta: Kencana Media Group, 2011. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007
240 Media Pembelajaran Modern Tentang Penulis Muslih Hidayat. Lahir di sebuah desa terpencil, Desa Napallicin Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara 35 tahun lalu. Tepatnya pada tanggal 05-05- 1989 silam. Anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Ayahanda Hurim dan Ibunda Nurhayati. Menamatkan Sekolah Dasar di desa tercinta tahun 2002, lalu belajar di MTs Negeri Lubuklinggau hingga 2005, menyelesaikan Madrasah Aliyah Negeri (model) di kota yang sama tahun 2008. Sarjana pada Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN/UIN Raden Fatah Palembang 2012, Magister taun 2015 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan S3 di UIN Imam Bonjol Padang tahun 2021. Penulis sudah memiliki seorang istri Bernama Siti Umi Taslima, S.Sos.I., M.Sos., dan tiga orang anak; Layyana Hafidzah Almunawwaroh putri pertama, Muhammad Sahl Mahardika putra kedua, dan ketiga Qoribin Sandya Almunawwar. Saat ini penulis masih aktif sebagai dosen di Sekolah Pascasarjana UIN Al-Azhaar Lubuklinggau. Karyakarya penulis dapat dilihat di Google Scholar ID XQBqGbcAAAAJ; Sinta ID 5043395; WOS Researcher ID https://publons.com/wos-op/researcher/GON-3883-202; Garuda ID 459688; ORICID ID https://orcid.org/0000-0002-6417-4144; https://www.researchgate.net/profile/Muslih-Hidayat-2
Media Pembelajaran Modern 241 Tantangan dan Arah Pengembangan Media Pembelajaran Modern ada era digital ini, media pembelajaran modern telah menjadi elemen krusial dalam pendidikan. Teknologi yang terus berkembang dengan cepat menghadirkan berbagai peluang dan tantangan baru bagi tenaga pendidik, sekolah, institusi pendidikan formal dan non-formal, serta instansi pemerintahan dan masyarakat. Sehingga perlu adanya pembahasan mengenai tantangan-tantangan utama dalam pengembangan media pembelajaran modern serta memberikan prediksi arah pengembangan di masa depan. Selain itu, persiapan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan teknologi yang berkembang. Adapun detail P
242 Media Pembelajaran Modern pembahasan akan dijabarkan secara rinci dalam 3 bagian penting pada bagan di bawah. A. Tantangan Pengembangan Media Pembelajaran Modern Dalam dunia pendidikan upaya pengembangan media pembelajaran merupakan kegiaatan yang tidak akan berhenti. Hal ini merupakan bagian penting dan utama dalam menunjang kegiatan atau aktivitas pembelajaran dari pembelajar itu sendiri. Pengembangan media yang dilakukan pun tentu saja mempertimbangkan aspek krusial seperti karakteristik peserta didik, sistem kurikulum, manajemen pendidikan serta kualitas SDM yang ada. Dalam upaya ini tentu saja tidak luput dari tantangan-tantangan yang menjadi bagian tidak terluputkan guna menyempurnakan pengembangan media itu sendiri seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat. Adapun secara rinci tantangan-tantangan tersebut meliputi: 1. Kesenjangan Digital Kesenjangan akses terhadap teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi tantangan utama. Banyak sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki akses internet yang memadai atau perangkat teknologi yang diperlukan untuk mendukung media pembelajaran modern. Ketidakmerataan ini menciptakan disparitas dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa di daerah tersebut dibandingkan dengan yang di kota besar.
Media Pembelajaran Modern 243 Kesenjangan digital ini tidak hanya melibatkan akses fisik terhadap teknologi, tetapi juga mencakup kualitas infrastruktur, seperti kecepatan internet dan keberlanjutan jaringan. Sekolah-sekolah di pedesaan sering kali harus mengandalkan koneksi internet yang lambat dan tidak stabil, yang membatasi penggunaan alat pembelajaran online seperti video konferensi, platform pembelajaran daring, dan sumber belajar digital lainnya. Menurut laporan UNESCO (2022), lebih dari 40% sekolah di daerah pedesaan di negara berkembang masih kekurangan fasilitas dasar untuk teknologi pendidikan. Ini menunjukkan perlunya intervensi besar-besaran untuk memastikan akses teknologi yang merata (Nonpemerintah, n.d.). 2. Kemampuan Literasi Digital Tenaga pendidik dan peserta didik sering kali menghadapi kesulitan dalam mengadaptasi teknologi baru karena keterbatasan literasi digital. Kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan efektif sangat bervariasi dan seringkali tidak merata. Literasi digital mencakup kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan membuat informasi menggunakan teknologi digital. Di banyak negara berkembang, pelatihan formal untuk tenaga pendidik dalam penggunaan teknologi pembelajaran masih sangat minim. Kurangnya keterampilan ini menghambat integrasi teknologi yang efektif dalam proses pembelajaran (Hashim et al., 2023).
244 Media Pembelajaran Modern Sebuah studi oleh The World Bank (2021) menunjukkan bahwa hanya 30% guru di negara berkembang memiliki literasi digital yang cukup untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini mengindikasikan perlunya program pelatihan yang komprehensif untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pendidik (Wang et al., n.d). 3. Keamanan dan Privasi Data Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi membawa risiko terhadap keamanan dan privasi data. Serangan siber dan kebocoran data pribadi menjadi perhatian yang semakin besar. Dalam lingkungan pendidikan, data pribadi yang rentan termasuk informasi identitas siswa, catatan akademik, dan data keuangan. Dengan meningkatnya penggunaan platform pembelajaran online, risiko serangan siber meningkat, menciptakan tantangan besar bagi institusi pendidikan untuk melindungi data ini dari akses yang tidak sah dan pelanggaran keamanan. Laporan dari Norton Cyber Security (2023) menunjukkan peningkatan sebesar 25% dalam serangan siber yang menargetkan institusi pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan penerapan media pembelajaran modern (OJK Institute, n.d.). 4. Pembiayaan dan Sumber Daya Implementasi media pembelajaran modern membutuhkan investasi yang signifikan dalam infra-
Media Pembelajaran Modern 245 struktur teknologi dan pelatihan. Banyak institusi pendidikan, terutama di negara berkembang, menghadapi kendala anggaran yang serius. Pembiayaan tidak hanya diperlukan untuk membeli perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga untuk pemeliharaan, pelatihan, dan pengembangan konten. Banyak sekolah dan institusi pendidikan tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan investasi awal dan berkelanjutan yang diperlukan untuk mengimplementasikan teknologi pembelajaran yang efektif. OECD (2022) melaporkan bahwa banyak negara menghadapi kesulitan dalam menyediakan dana yang cukup untuk memperbarui infrastruktur pendidikan mereka. Ini menunjukkan perlunya kebijakan pemerintah yang mendukung pembiayaan pendidikan dan inovasi teknologi (Wang et al., n.d.-a). B. Arah Pengembangan Media Pembelajaran Modern Mengacu pada perkembangan teknologi 5.0 saat ini, tidak menutup kemungkinan segala bentuk pengembangan media pun harus menyesuaikan sehingga tidak ada kesenjangan atau perbedaan yang signifikan baik dari peserta didik maupun instansi pendidikan serta peningkatan sumber daya manusia. Situasi ini menuntuk kita untuk mengetahui bagaimana perkembangan media pembelajaran modern kedepannya yang dapat ditinjau melalui beberapa aspek antara lain:
246 Media Pembelajaran Modern 1. Pembelajaran Berbasis Data dan Analitik Penggunaan big data dan analitik akan semakin berkembang untuk mempersonalisasi pengalaman belajar dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Data dari aktivitas belajar siswa dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta untuk menyesuaikan metode pengajaran agar lebih efektif. Data analitik memungkinkan guru dan institusi pendidikan untuk melacak perkembangan siswa secara real-time, memberikan intervensi yang tepat waktu, dan merancang kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu. Selain itu, analitik dapat membantu dalam mengukur efektivitas program pendidikan dan strategi pengajaran, memungkinkan perbaikan berkelanjutan (Analisis Data Dalam Industri Teknologi Pendidikan (EdTech)., n.d.). Untuk itu, Institusi pendidikan perlu berinvestasi dalam sistem manajemen data dan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk menganalisis dan menggunakan data secara efektif. Implementasi platform analitik yang user-friendly dan pelatihan mengenai interpretasi data akan menjadi kunci keberhasilan. 2. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) AR dan VR akan menjadi alat utama dalam menciptakan pengalaman belajar yang imersif dan interaktif, terutama dalam mata pelajaran sains dan teknik. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk
Media Pembelajaran Modern 247 menjelajahi konsep-konsep abstrak dalam lingkungan yang lebih nyata dan praktis. AR dan VR dapat digunakan untuk simulasi laboratorium, tur virtual ke lokasi-lokasi penting secara geografis, dan eksperimen interaktif yang sulit dilakukan di dunia nyata. Teknologi ini dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam (Pemanfaatan Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Bidang Pendidikan - Jurusan Informatika - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Islam Indonesia, n.d.). Tenaga pendidik perlu diberi pelatihan khusus untuk menggunakan teknologi AR dan VR serta mengintegrasikannya ke dalam kurikulum. Selain itu, sekolah perlu mengalokasikan anggaran untuk pembelian perangkat AR/VR dan pengembangan konten pembelajaran yang sesuai. 3. Pembelajaran Mobile dan Ubiquitous Pembelajaran melalui perangkat mobile akan semakin dominan, memungkinkan siswa belajar kapan saja dan di mana saja. Akses yang mudah dan fleksibilitas menjadi kunci utama dalam pembelajaran mobile. Dengan meningkatnya penggunaan smartphone dan tablet, aplikasi pembelajaran mobile menjadi lebih populer. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur, termasuk video pembelajaran, kuis interaktif, dan forum diskusi, yang memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif
248 Media Pembelajaran Modern (Dua Sisi Penggunaan Gawai Untuk Pelajar - Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, n.d.). Pengembangan aplikasi pembelajaran yang userfriendly dan konten yang dapat diakses secara offline akan menjadi krusial. Selain itu, sekolah harus memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke perangkat mobile dan koneksi internet yang memadai. 4. Artificial Intelligence (AI) dalam Pembelajaran AI akan digunakan untuk mengembangkan tutor cerdas dan asisten pembelajaran yang dapat memberikan umpan balik instan dan menyesuaikan materi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Teknologi AI dapat meningkatkan personalisasi dan efektivitas proses pembelajaran. AI dapat membantu dalam menganalisis kinerja siswa, mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus, dan menyediakan konten yang disesuaikan dengan gaya belajar individu. Tutor cerdas berbasis AI dapat memberikan bantuan sepanjang waktu, menjawab pertanyaan siswa, dan memberikan penjelasan tambahan ketika diperlukan. Institusi perlu berkolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan aplikasi AI dalam pendidikan dan melatih tenaga pendidik dalam penggunaannya. Pengembangan infrastruktur yang mendukung implementasi AI dan penyusunan kebijakan etika penggunaan AI juga sangat penting (AI Dalam Pendidikan: Kasus Penggunaan, Solusi Dan Implementasi, n.d.).
Media Pembelajaran Modern 249 Menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam pengembangan media pembelajaran modern membutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat. Investasi dalam infrastruktur, pelatihan tenaga pendidik, serta pengembangan kebijakan yang mendukung adalah langkah-langkah penting untuk mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, adaptif, dan efektif bagi semua peserta didik. C. Rekomendasi untuk Mengatasi Tantangan dan Mendukung Pengembangan Media Pembelajaran Modern 1. Investasi dalam Infrastruktur Teknologi Pemerintah dan institusi pendidikan harus berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas infrastruktur teknologi, terutama di daerah terpencil dan kurang terlayani (Wang et al., n.d.-b). Implementasi: Program pemerintah yang mendanai pembangunan jaringan internet di sekolahsekolah pedesaan, serta penyediaan perangkat teknologi seperti komputer dan tablet. Investasi ini harus mencakup tidak hanya perangkat keras tetapi juga pemeliharaan dan peningkatan berkelanjutan.
250 Media Pembelajaran Modern 2. Pelatihan dan Pengembangan Profesional Tenaga pendidik perlu mendapatkan pelatihan berkelanjutan dalam penggunaan teknologi pembelajaran modern untuk memastikan mereka dapat memanfaatkan perangkat dan platform digital dengan efektif (Pendidikan Di Era Digital: Pendampingan Dan Pelatihan Digital Untuk Meningkatkan Kemampuan Digital Guru Dan Tenaga Kependidikan | PuskoMedia Indonesia, n.d.). Implementasi: Menyediakan workshop, seminar, dan kursus online yang fokus pada literasi digital dan integrasi teknologi dalam kurikulum. Pelatihan ini harus melibatkan praktik langsung dan didukung oleh sumber daya pendidikan yang memadai. 3. Pengembangan Kebijakan Keamanan Data Institusi pendidikan harus mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang ketat terkait keamanan dan privasi data untuk melindungi informasi pribadi peserta didik dan staf (Developing Device Security Policies for Schools | Prey, n.d.). Implementasi: Mengadopsi standar keamanan data internasional, serta melatih staf tentang praktik terbaik dalam keamanan siber. Institusi juga perlu menerapkan sistem keamanan berlapis dan audit rutin untuk mencegah dan mendeteksi pelanggaran. 4. Kemitraan dengan Sektor Swasta dan Teknologi Kerjasama dengan perusahaan teknologi dapat menyediakan akses ke perangkat dan software terbaru, serta dukungan dalam pengembangan konten
Media Pembelajaran Modern 251 pembelajaran digital (Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masa Kini | SEVIMA, n.d.). Implementasi: Membentuk kemitraan publikswasta untuk mengembangkan proyek teknologi pendidikan yang inovatif dan berkelanjutan. Program ini dapat mencakup penyediaan perangkat lunak pendidikan gratis atau bersubsidi, serta kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan. 5. Peningkatan Aksesibilitas dan Inklusivitas Media pembelajaran modern harus dirancang untuk dapat diakses oleh semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus (Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masa Kini | SEVIMA, n.d.). Implementasi: Mengembangkan perangkat lunak dan konten yang ramah disabilitas, serta menyediakan fitur-fitur seperti teks untuk audio dan penyesuaian visual. Institusi pendidikan perlu memastikan bahwa semua siswa dapat memanfaatkan teknologi pembelajaran tanpa hambatan.
252 Media Pembelajaran Modern Daftar Pustaka AI dalam pendidikan: Kasus penggunaan, solusi dan implementasi. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://www-leewayhertz-com.translate.goog/ai-usecases-ineducation/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_t r_pto=tc Analisis Data dalam Industri Teknologi Pendidikan (EdTech). (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://wwwsganalytics-com.translate.goog/blog/data-analyticstrend-in-edtechindustry/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr _pto=tc/ Developing device security policies for schools | Prey. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://preyprojectcom.translate.goog/blog/device-security-policies-itschools?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_p to=tc Dua Sisi Penggunaan Gawai untuk Pelajar - Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://itjen.kemdikbud.go.id/web/dua-sisipenggunaan-gawai-untuk-pelajar/ Hashim, H., Mustaffa, N., & Sazali, M. S. A. (2023). Integration i` Dcacn[f Lcn_l[]s Agiha Sno^_hn’m Pli^o]ncih Cl_q Via the Narrative Persuasion Presentation in Public S_lpc]_ Ahhioh]_g_hn ‚L_ha[c.‛ Jurnal Komunikasi:
Media Pembelajaran Modern 253 Malaysian Journal of Communication, 39(3), 145–159. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2023-3903-08 Nonpemerintah, P. (n.d.). S I A P A Y A N G M E M I L I H ? S I A P A Y A N G R U G I ? OJK Institute. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://www.ojk.go.id/ojkinstitute/en/capacitybuilding/upcoming/4021/strategimencegah-serangan-siber Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Masa Kini | SEVIMA. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://sevima.com/pemanfaatan-teknologi-informasidalam-pendidikan-masa-kini/ Pemanfaatan Virtual Reality dan Augmented Reality dalam Bidang Pendidikan - Jurusan Informatika - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Islam Indonesia. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://informatics.uii.ac.id/2023/12/12/pemanfaatanvirtual-reality-dan-augmented-reality-dalam-bidangpendidikan/ Pendidikan di Era Digital: Pendampingan dan Pelatihan Digital untuk Meningkatkan Kemampuan Digital Guru dan Tenaga Kependidikan | PuskoMedia Indonesia. (n.d.). Retrieved May 24, 2024, from https://www.puskomedia.id/blog/pendidikan-di-eradigital-pendampingan-dan-pelatihan-digital-untukmemperkuat-kemampuan-digital-guru-dan-tenagakependidikan/ Wang, C., Zhang, M., Sesunan, A., & Yolanda, L. (n.d.-a). PERAN TEKNOLOGI DALAM TRANSFORMASI
254 Media Pembelajaran Modern PENDIDIKAN DI INDONESIA Tinjauan dampak terkini gerakan Merdeka Belajar. Wang, C., Zhang, M., Sesunan, A., & Yolanda, L. (n.d.-b). PERAN TEKNOLOGI DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI INDONESIA Tinjauan dampak terkini gerakan Merdeka Belajar.
Media Pembelajaran Modern 255 Tentang Penulis Maria Susanti Menge Sawu adalah mahasiswa aktif di Universitas Negeri Yogyakarta dengan beasiswa Lembaga Pengelola Pendidikan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Berlatar belakang sarjana sains bidang studi kimia, ia telah terjun ke dunia pendidikan selama 6 tahun. Ia merupakan pengajar di Kupang Montessori School, Cendana English Course, dan juga META BIMBEL. Ia memiliki ketertarikan mendalam pada bidang Sains dan teknologi Pendidikan, yang digelutinya sejak study sarjananya. Selain perkuliahan, Maria Sawu juga aktif dalam bidang literasi dengan membangun komunitas METASPEAK Community serta bergabung dalam komunitas lainya dan aktif dalam penulisan karya fiksi dan non fiksi.
256 Media Pembelajaran Modern