Organisasi dan Manajemen
Organisasi dan Manajemen Hayatul Khairul Rahmat, S.Sos., M.Han., Dr. Ni Luh Yulyana Dewi, S.Ikom., M.A.P., Syamsu Nurkarim S.Kom., M.M., Widyawati, S.E. M.M., Faidholloh Muqtafi, S.Sos., MM., Fatkhul Sani R ohana, S.E., M.Sc., Wisudani Rahmaningtyas., S.Pd., M.Pd., I Kadek Rian Prayana, S.A.P., M.A.P., Imam Faisal Hamzah, S. Psi., M.A., Arie Hendra Saputro, S. Pd., M.M. Siti Nurhayati, M.M., Drs. I Wayan Joniarta , M.Si., Dr. Ugung Dwi Ario Wibowo, M.Si., Psikolog
Organisasi Manajemen Copyright© PT Penerbit Penamuda Media, 2024 Penulis: Hayatul Khairul Rahmat, S.Sos., M.Han., Dr. Ni Luh Yulyana Dewi, S.Ikom., M.A.P., Syamsu Nurkarim S.Kom., M.M., Widyawati, S.E. M.M., Faidholloh Muqtafi, S.Sos., MM., Fatkhul Sani Rohana, S.E., M.Sc., Wisudani Rahmaningtyas., S.Pd., M.Pd., I Kadek Rian Prayana, S.A.P., M.A.P., Imam Faisal Hamzah, S. Psi., M.A., Arie Hendra Saputro, S. Pd., M.M., Siti Nurhayati, M.M., Drs. I Wayan Joniarta , M.Si., Dr. Ugung Dwi Ario Wibowo, M.Si., Psikolog ISBN: 978-623-8586-61-6 Desain Sampul: Tim PT Penerbit Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penerbit Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Mei 2024 x + 211, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit
v Kata Pengantar engan penuh semangat dan antusiasme, kami mempersembahkan buku "Organisasi Manajemen" kepada para pembaca. Buku ini merupakan upaya kami untuk menyajikan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan manajemen organisasi, mulai dari struktur hingga budaya organisasi. Semoga buku ini dapat menjadi panduan yang berguna bagi para pembaca dalam memahami dinamika kompleks yang terjadi dalam suatu organisasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terciptanya buku ini, serta berharap isi buku ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan inspirasi bagi pembaca dalam mengelola dan mengembangkan organisasi dengan lebih baik. D
vi Daftar Isi Kata Pengantar ...................................................................... v Daftar Isi ............................................................................. vi Bab 1 - Pengantar Organisasi dan Manajemen .......................... 1 A. Konsep dari Organisasi.................................................... 1 B. Terminologi dari Manajemen .......................................... 5 C. Unsur-Unsur Manajemen ................................................ 8 D. Fungsi Manajemen ........................................................10 E. Ruang Lingkup Manajemen dan Organisasi .....................12 F. Keterkaitan Organisasi dan Manajemen...........................14 Bab 2 - Teori Organisasi ....................................................... 16 A. Perkembangan Teori Organisasi .....................................16 B. Pengertian Organisasi ....................................................17 C. Evolusi Teori Organisasi.................................................19 D. Prinsip-Prinsip Organisasi..............................................20 E. Analisis Organisasi.........................................................23
vii Bab 3 - Budaya Organisasi .................................................... 26 A. Dasar Budaya Organisasi................................................ 30 B. Memahami Budaya Organisasi ....................................... 32 C. Dimensi Keanekaragaman Budaya Organisasi ................. 34 D. Konflik Budaya Organisasi ............................................. 37 E. Peran Kepemimpinan dalam Menciptakan Budaya .......... 39 Bab 4 - Struktur Organisasi ................................................... 42 A. Fungsi dan Manfaat Struktur Organisasi.......................... 43 B. Jenis Struktur Organisasi ............................................... 45 C. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi................................. 46 D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Organisasi .... 49 Bab 5 - Kepemimpinan dan Motivasi .................................... 54 A. Definisi Kepemimpinan dan Motivasi ............................. 54 B. Model Kepemimpinan ................................................... 57 Bab 6 - Pengambilan Keputusan Manajerial ........................... 63 Bab 7 - Komunikasi Organisasi ............................................. 71 A. Teori-teori Komunikasi Organisasi.................................. 73 B. Pengertian Komunikasi Komunikasi Organisasi............... 74 C. Jenis-jenis Komunikasi Organisasi .................................. 76
viii D. Fungsi Komunikasi Organisasi........................................78 Bab 8 - Manajemen Konflik ................................................. 81 A. Memahami Manajemen Konflik: Kata Kunci ....................81 B. Identitas Konflik............................................................83 C. Analisis Penyebab Konflik ..............................................88 D. Memperkaya Strategi yang Efektif untuk Penyelesaian Konflik..........................................................................92 E. Pencegahan Konflik.......................................................96 F. Peningkatan Berkelanjutan dalam Proses Manajemen Konflik........................................................................ 100 Bab 9 - Manajamen Perubahan Organisasi ............................ 111 A. Perubahan Organisasi .................................................. 114 B. Pendekatan Dalam Pengelolaan Perubahan ................... 115 C. Jenis-Jenis Perubahan Organisasi.................................. 117 D. Mengelola Perubahan .................................................. 117 E. Penutup ...................................................................... 121 Bab 10 - Manajemen Kinerja ............................................... 123 A. Definisi Manajemen..................................................... 123 B. Definisi Kinerja ........................................................... 124 C. Definisi Manajemen Kinerja ......................................... 124 D. Tujuan dan Manfaat manajemen Kinerja ....................... 125
ix E. Definisi TQM (Total Quality Management)......................127 F. Kegunaan TQM (Total Quality Management).................128 Bab 11 - Etika dalam Manajemen ........................................ 130 A. Definisi dan Implementasi ............................................132 B. Fungsi dan Manfaat Etika Manajemen ...........................144 C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika Manajemen......151 D. Setiap Pemimpin Harus Membuat Keputusan Etis...........152 E. Penutup.......................................................................153 Bab 12 - Pemimpin Transformasional .................................. 155 A. Konsep Pemimpin Transformasional.............................155 B. Karakteristik Pemimpin Transformasional.....................158 C. Keunggulan Pemimpin Transformasional ......................161 D. Kelemahan Pemimpin Transformasional .......................163 Bab 13 - Tantangan Manajemen di Era Digital ....................... 166 A. Tantangan Manajemen SDM di Era Digital......................170 B. Tantangan Manajemen Pemasaran di Era Digital ............174 C. Tantangan Manajemen Keuangan di Era Digital..............176 D. Tantangan Manajemen Produksi di Era Digital ...............178 E. Manajemen Operasi Perkantoran di era Digital...............180
x Daftar pustaka.................................................................... 182 Tentang Penulis ................................................................. 203
1 Organisasi Manajemen Pengantar Organisasi dan Manajemen Hayatul Khairul Rahmat, S.Sos., M.Han. A. Konsep dari Organisasi Konsep pengertian dari organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian serta tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari seseorang yang merumuskannya. Terdapat puluhan atau bahkan mungkin lebih mengenai definisi dari organisasi. Adapun defenisi tersebut adalah sebagai berikut 1. Mathis dan Jackson (dalam Brahmasari & Siregar, 2009) menjelaskan organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugas-
2 Organisasi Manajemen nya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan. 2. Allen (dalam Syahkuan et al., 2022) menyebutkan organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan. 3. Mooney (dalam Syukran et al., 2022) menjelaskan organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 4. Benhard (dalam Haryono et al., 2012) memaknai organisasi sebagai suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. 5. Kiihnz ^[h O’Dihh_f (^[f[g Nol^ch, 2020) doa[ menyebutkan organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang terstruktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. 6. Selznick (dalam Jubaedah, 2010) memahami organisasi sebagai suatu sistem yang dinamis yang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan eksternal dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu.
3 Organisasi Manajemen 7. Trecker (dalam Syamsuddin, 2020) menjelaskan organisasi merupakan suatu kegiatan atau suatu proses menghimpun atau mengatur kelompokkelompok yang saling mengadakan hubungan dari unit perwakilan kedalam suatu pekerjaan yang menyeluruh. 8. Simon (dalam Putri, 2017) menyebutkan organisasi merupakan pola komunikasi yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia 9. Cherrington (dalam Sangadji & Marlina, 2020) menjelaskan organisasi sebagai sistem sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia dan beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu tujuan tertentu. 10. Jaffe (dalam Merti, 2023) menyebutkan organisasi adalah unit sosial atau entitas sosial yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama, berangggotakan sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dan mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya. 11. Davis (dalam Abidin & Suryani, 2020) menjelaskan organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.
4 Organisasi Manajemen 12. Mc Farland (dalam Hasibuan, 2022) menyebutkan organisasi adalah suatu kelompok orang yang dapat disamakan dengan menyumbangkan usaha mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan. 13. Scott (dalam Aulia et al., 2024) menjelaskan suatu organisasi formal adalah suatu sistem mengenai aktivitas-aktivitas yang dikordinasikan dari sekelompok orang yang bekerja sama ke arah suatu tujuan bersama di bawah wewenang dan kepemimpinan. 14. Schein (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018) menjelaskan suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian kerja dan fungsi dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab. 15. Morgan dalam buku Images of Organization mengklasifikasikan organisasi seperti citra bergerak (images in motion) yakni machine, organism, brain, culture, political system, psychic prison, transformation, dan domination. Klasifikasi Morgen ini, secara konseptual, tidak hanya dapat digunakan sebagai metode untuk memahami model organisasi saat ini, tetapi juga sebagai alat penting untuk mengenali kebutuhan-kebutuhan organisasi dan kesalahan perhitungan dalam pengembangan sebuah organisasi (Aditama, 2020). Berikut diagram dan uraian klasifikasi organisasi dari Morgen.
5 Organisasi Manajemen Gambar 1. Diagram dan Uraian Klasifikasi Organisasi dari Morgen B. Terminologi dari Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa definisi atau pengertian dari manajemen yaitu sebagai berikut. 1. Millett (dalam Purwanto, 2020) membatasi g[h[d_g_h g_hd[^c: ‚management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal
6 Organisasi Manajemen (manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk g_h][j[c nodo[h‛. 2. Terry (dalam Isnaini, 2019) menyebutkan manajemen [^[f[b: ‚management is distinct process consisting of planing, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources (manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya g[homc[ ^[h f[chhy[)‛. 3. Hasibuan (dalam Istiantara, 2019) mendefinisikan g[h[d_g_h [^[f[b: ‚cfgo ^[h m_hc g_ha[nol jlim_s pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk g_h][j[c mo[no nodo[h n_ln_hno‛. 4. Gulick (dalam Marlina, 2013) mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. 5. Hersey dan Blanchard (dalam Mubarok, 2019) menjelaskan manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok beserta sumber daya lainnya, dalam mencapai tujuan organisasi. Proses ini
7 Organisasi Manajemen dimaknai sebagai fungsi dan aktivitas yang dilaksanakan oleh pemimpin dan para anggotanya dalam bekerja sama agar tujuan organisasi dapat tercapai. 6. Winardi (dalam Djafri, 2017) menjelaskan manajemen adalah sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain. 7. Follet dan Danim (dalam Hasanah, 2020) menjelaskan manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, dalam hal ini seorang manajer, yang bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian manajemen menurut para ahli di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengelola, mengatur, serta mengontrol berbagai sumber daya, termasuk manusia, keuangan, dan material, untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga meliputi kegiatan koordinasi dan pengawasan untuk memastikan hal-hal yang telah dilakukan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Secara umum, aktivitas manajemen tidak hanya sekedar merencanakan dan mengelola saja, namun juga melibatkan aktivitas lainnya seperti mengambil keputusan, menentukan tujuan, mengalokasi sumber daya, berkomunikasi dengan stake holder, serta memonitor
8 Organisasi Manajemen progress. Karena lingkup kerjanya yang cukup umum namun luas, para manajer dapat bekerja di berbagai bidang dalam organisasi, seperti keuangan, pemasaran, operasional, hingga sumber daya manusia. C. Unsur-Unsur Manajemen Safri (2017) menyebutkan manajemen memiliki unsurunsur yang terdiri atas 6M, yaitu Man, Method, Machine, Material, Money, dan Market. Keenam unsur manajemen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Man. Unsur manajemen pertama yaitu man atau sumber daya manusia. Seorang manajer harus memiliki kemampuan untuk memanajemen sumber daya manusia, dalam hal ini yaitu karyawan atau anggota organisasi. Untuk dapat memanajemen sumber daya manusia dengan baik, seorang manajer harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik pula. 2. Method. Unsur manajemen yang kedua adalah method atau metode. Dalam melakukan kegiatan manajemen, seseorang dapat menerapkan berbagai macam metode yang telah tersedia ataupun mencoba menciptakan metode manajemen tersendiri. Untuk menemukan metode mana yang paling cocok dengan kondisi organisasi tentunya perlu dilakukan riset terlebih dahulu. Selain itu, para manajer juga dapat melakukan trial and error untuk benar-benar tahu metode seperti apa yang paling works untuk organisasi mereka.
9 Organisasi Manajemen 3. Machine. Unsur selanjutnya yakni machine atau mesin. Mesin yang dimaksud di sini meliputi segala macam teknologi yang digunakan oleh organisasi, mulai dari mesin berat, hingga komputer, laptop, maupun segala macam resources yang melibatkan teknologi termasuk dalam unsur machine. Seorang manajer harus mampu mengalokasikan kebutuhan mesin atau teknologi seperti apa yang cocok untuk organisasi. Jangan sampai ada mesin atau teknologi yang ujung-ujungnya tidak terpakai atau terbengkalai karena akan menimbulkan kerugian. 4. Material. Seiring dengan machine, unsur selanjutnya dalam manajemen adalah material, seperti bahan baku. Misalnya, manajer perusahaan konveksi untuk bagian produksi, harus bisa mengelola material yang dibutuhkan selama proses produksi, seperti kapas, benang, kain, serta bahan baku lainnya yang dibutuhkan. Manajer tersebut harus memastikan material yang digunakan cukup dan memiliki kualitas yang sesuai dengan keinginan perusahaan. 5. Money. Ada unsur yang tidak kalah krusial yaitu money alias uang. Dalam hidup, kita sebagai individu pun juga harus pandai memanajemen uang, apalagi seorang manajer perusahaan bidang keuangan. Mereka harus memastikan money flow perusahaan berjalan dengan lancar dan baik, demi keberlangsungan bisnis di masa depan. 6. Market. Unsur manajemen yang terakhir yaitu market atau pasar. Manajemen pasar melibatkan kegiatan riset pasar, hingga analisis dan
10 Organisasi Manajemen pengelompokan data pasar sesuai kebutuhan perusahaan. Dengan melakukan manajemen pasar, perusahaan dapat memasarkan atau menjual produk mereka kepada target market yang lebih sesuai, sehingga kemungkinan terjadinya pembelian dapat lebih tinggi. Adapun unsur-unsur manajemen tersebut di atas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2. Unsur Manajemen D. Fungsi Manajemen Selain terdiri atas berbagai unsur, manajemen juga memiliki berbagai fungsi. Adapun fungsi manajemen tersebut dapat dlihat pada gambar berikut.
11 Organisasi Manajemen Gambar 3. Fungsi Manajemen Adapun penjelasan dari fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut. 0. Perencanaan. Fungsi manajemen yang pertama yakni fungsi perencanaan. Pada tahap awal kegiatan manajemen, dilakukan perencanaan untuk menentukan target yang ingin dicapai organisasi beserta langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses perencanaan di awal penting untuk dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. 1. Pengorganisasian. Fungsi manajemen selanjutnya yaitu pengorganisasian atau pengelompokan sesuai dengan kebutuhan. Pengorganisasian ini dapat diterapkan pada unsur-unsur manajemen yang ada. Misalnya, pengorganisasian sumber daya manusia (man) sesuai
12 Organisasi Manajemen bidang keahliannya masing-masing atau pengorganisasian bahan baku (material) sesuai kebutuhan organisasi. 2. Pengarahan. Fungsi manajemen berikutnya yaitu pengarahan. Fungsi pengarahan penting untuk dilakukan agar proses pencapaian tujuan dapat dilaksanakan sesuai dengan arah yang telah direncanakan dan tidak keluar dari scope. 3. Pengawasan. Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan atau monitoring. Fungsi ini perlu dilakukan untuk memastikan proses pencapaian tujuan organisasi tetap keep on track dan sesuai dengan timeline yang telah direncanakan di awal. E. Ruang Lingkup Manajemen dan Organisasi Manajemen meliputi berbagai kegiatan yang tidak ada satu definisi tunggal yang dapat meliputi semua aspek manajemen. Itulah sebabnya, sering dikatakan bahwa ada banyak definisi manajemen sebanyak penulis di bagian manajemen tersebut. Dari berbagai definisi tersebut dapat suatu kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan,
13 Organisasi Manajemen karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan di dalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejalagejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori. Sedangkan manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakikatnya, kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur di sini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pemimpin karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen di dalam suatu organisasi. Berbagai bentuk organisasi dengan tujuan yang berbeda-beda dengan visi dan misi yang dimilikinya dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kata organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Mooney mengatakan menambahkan organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
14 Organisasi Manajemen Adapun ciri-ciri dari suatu organisasi yaitu sebagai berikut. 1. Terdapat komponen atau kelompok (batasan atasan dan bawahan) yaitu adanya orang yang dapat dikenal dan saling mengenal. 2. Adanya kerja sama (cooperative) yang terstruktur dari sekelompok orang. 3. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (independent part) yang merupakan kesatuan kegiatan. 4. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa tenaga, pemikiran dan lain-lain. 5. Ada tujuan yang ingin dicapai. 6. Ada sasaran. 7. Ada keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati. 8. Ada pendelegasian wewenang dan koordinasi tugastugas. Dari ciri-ciri organisasi di atas dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan sistem kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang terstruktur baik pembagian kerja maupun tata pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu. F. Keterkaitan Organisasi dan Manajemen Organisasi yang baik untuk mencapai tujuannya perlu manajemen yang baik begitupun sebaliknya untuk mendapatkan manajemen yang terbaik diperlukan sebuah
15 Organisasi Manajemen organisasi yang memiliki orang-orang yang terampil, kreatif serta mampu bekerja secara tim untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi (Lestari, 2019; Karim, 2023; Rony, 2021). Pada intinya manajemen dalam organisasi berfungsi untuk melaksanakan proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
16 Organisasi Manajemen Teori Organisasi Dr. Ni Luh Yulyana Dewi, S.Ikom., M.A.P A. Perkembangan Teori Organisasi Sifat abstrak organisasi serta hubungannya dengan aspek sosial membuat tinjauan teori organisasi menjadi sangat luas dan mencakup banyak aspek. Akibatnya, studi tentang organisasi juga dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang, tergantung pada aspek atau dimensi organisasi tertentu yang paling penting dalam setiap jenis analisis. Teori organisasi merupakan bidang studi yang mengkaji struktur, desain, dan perilaku organisasi. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara organisasi beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Teori organisasi
17 Organisasi Manajemen mencakup berbagai perspektif yang berkaitan dengan manajemen, ekonomi, psikologi, dan sosiologi, yang memberikan kerangka kerja untuk menganalisis kompleksitas dan dinamika organisasi. Dalam konteks ini, teori organisasi tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan organisasi tetapi juga pada kebutuhan dan kesejahteraan individu di dalam organisasi serta pengaruhnya terhadap masyarakat secara luas (Lubis, 2014). Teori organisasi menurut Sitepu (2011) dapat dikatakan penting karena memberikan alat dan kerangka kerja untuk memahami bagaimana organisasi berfungsi. Ini membantu para manajer dan pemimpin untuk melaksanakan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah organisasi dan mencari solusi yang efektif. 2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui desain organisasi dan manajemen yang lebih baik. 3. Meningkatkan kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan. 4. Beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan memastikan keberlanjutan organisasi. B. Pengertian Organisasi Menurut Scott (2003), teori organisasi adalah suatu kajian yang mempelajari struktur dan desain organisasi, serta perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Teori ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola yang dapat memberikan prediksi perilaku organisasi dan hasil yang dihasilkannya.
18 Organisasi Manajemen Dalam bukunya yang berjudul Images of Organization (1986), Morgan mengelompokkan organisasi menjadi gambar bergerak. Secara konseptual, klasifikasi Morgen ini dapat digunakan untuk memahami model organisasi saat ini serta sebagai alat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan organisasi dan kesalahan perhitungan saat mengembangkan organisasi. Penulis lain telah membandingkan dan mengembangkan perspektif Morgen ini. Baik ketujuh atau sebagian dari tujuh perspektif tersebut juga telah digunakan. Misalnya, Organizational Culture and Leadership karya Geoffrey Vickers, Edgar H. Schein, dan Hofstede mengembangkan gagasan Morgan dari perspektif baru untuk studi organisasi. Selain itu, "Teori Aksi Organisasi" karya C. Argyris dan D. Schon juga merupakan pengembangan dari gagasan Morgan. Berikut klasifikasi organisai meliputi: 1. Organisasi sebagai mesi 2. Organisasi sebagai organisme 3. Organisasi sebagai otak. 4. Organisasi sebagai kultur. 5. Organisasi sebagai system politik 6. Organisasi sebagai penjara psikis. 7. Organisasi sebagai herakan yang berubahubah 8. Organisasi sebagai instrument dominan (Effendhie, 2011).
19 Organisasi Manajemen Gambar 4. Diagram dan Uraian Klasifikasi Organisasi dari Morgen Sumber. Adaptasi dari Benyamin Seeberger, 2012 C. Evolusi Teori Organisasi Sepanjang abad ke-20, teori organisasi telah berkembang. Ada teori klasik yang menekankan efisiensi kerja dan organisasi formal, hingga pendekatan kontemporer yang mengakui kompleksitas dan keunikan pada setiap organisasi. Beberapa landasan teori yang signifikan termasuk: 1. Teori Manajemen Klasik: berpusat pada cara mengorganisir pekerjaan dan prinsip manajemen agar
20 Organisasi Manajemen lebih efisien. Frederick Taylor dan Henri Fayol mendukung ide-idenya. 2. Teori Hubungan Manusia: menunjukkan bahwa faktor sosial dan kebutuhan psikologis karyawan sangat penting. Elton Mayo adalah figur penting dari pendekatan ini. 3. Menurut Teori Sistem: merupakan sebuah organisasi dengan sistem terbuka yang berinteraksi terhadap lingkungannya. Teori ini didukung oleh Ludwig von Bertalanffy. 4. Teori Kontingensi: menekankan bahwa tidak ada satu pendekatan manajemen organisasi yang sempurna; pendekatan terbaik tergantung pada situasi organisasi. D. Prinsip-Prinsip Organisasi Organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari individu-individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada seberapa efektif organisasi tersebut dirancang dan dikelola. Oleh karena itu, pemahaman tentang prinsip-prinsip organisasi menjadi sangat penting. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam merancang, mengelola, dan mengoptimalkan fungsi organisasi agar dapat beroperasi secara efisien dan efektif. Dalam hal ini prinsip-prinsip organisasi yang ^[f[g \oeohy[ \_ldo^of ‚The Evolution of Management Tought‛ e[ly[ D[hc_f A. Wl_h [h^ Alnbol G. B_^_c[h (2009), dapat dijelaskan berdasarkan ungkapan Henry Fayol adalah sebagai berikut.
21 Organisasi Manajemen 1. Pembagian Kerja (Division of Work) Menurut Henri Fayol, pembagian kerja meningkatkan efisiensi dengan memungkinkan individu untuk fokus pada area keahlian mereka. Pembagian kerja membantu mengurangi waktu dan usaha yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas (Fayol, 1916). 2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility) Prinsip ini menekankan bahwa bersama dengan wewenang harus juga datang tanggung jawab. Seorang manajer harus memiliki hak (wewenang) untuk memberi perintah dan kekuatan untuk memastikan bahwa perintah itu dijalankan, serta siap menerima tanggung jawab atas tindakannya (Fayol, 1916). 3. Disiplin (Discipline) Disiplin merupakan elemen penting dalam organisasi. Keefektifan organisasi sangat bergantung pada disiplin yang baik dari anggotanya, yang dicapai melalui kepemimpinan yang baik, perjanjian yang adil, dan sistem sanksi yang jelas (Fayol, 1916). 4. Kesatuan Arah (Unity of Direction) Semua anggota organisasi harus bekerja menuju tujuan yang sama, dan harus ada koordinasi dalam tindakan. Ini memastikan bahwa seluruh upaya dalam organisasi diarahkan ke pencapaian tujuan bersama (Fayol, 1916).
22 Organisasi Manajemen 5. Kesatuan Perintah (Unity of Command) Setiap karyawan harus menerima perintah dari satu atasan saja untuk menghindari konflik dan kebingungan. Kesatuan perintah memastikan stabilitas dan konsistensi dalam tindakan (Fayol, 1916). 6. Subordinasi dari Kepentingan Individu ke Kepentingan Umum (Subordination of Individual Interest to General Interest) Kepentingan organisasi harus selalu ditempatkan di atas kepentingan individu. Ketika ada konflik antara kepentingan individu dan organisasi, kepentingan organisasi harus diutamakan (Fayol, 1916). 7. Rentang Kontrol (Controlling) Rentang kontrol merujuk pada jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efektif oleh seorang manajer. Sebuah rentang kontrol yang optimal memungkinkan komunikasi yang efektif dan efisiensi pengelolaan (Gulick, 1937). 8. Orde (Order) Semua bahan dan orang harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Penataan yang baik membantu dalam efisiensi dan membantu dalam penciptaan lingkungan kerja yang harmonis (Fayol, 1916). 9. Keadilan (Equity) Prinsip keadilan berhubungan dengan perlakuan yang adil dan etis terhadap semua karyawan. Hal ini
23 Organisasi Manajemen memperkuat moral dan mempromosikan kesetiaan di antara anggota organisasi (Fayol, 1916). Prinsip organisasi yang dikemukakan oleh para teoretisi seperti Henri Fayol dan Luther Gulick menjadi dasar dalam membangun dan mengelola organisasi yang efektif (Gulick, 1937). Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, organisasi dapat mencapai tujuannya dengan lebih efisien, memastikan kepuasan karyawan, dan mempertahankan operasional yang lancer (Purwanto, 2014). E. Analisis Organisasi Analisis organisasi merupakan bagian dari proses yang kompleks dan multidimensional, yang memerlukan pemahaman tentang berbagai aspek dan tingkatan organisasi. Pemahaman ini membantu dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi, dan mengimplementasikan perubahan yang efektif (Tanjung Amran Sahputra, Purba Anggi Martuah and Muhammad Mahadir, 2022). Analisis organisasi yang efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan pemahaman mendalam tentang organisasi pada tingkat makro, meso, dan mikro. Setiap tingkatan memberikan perspektif yang berbeda dan saling melengkapi dalam menganalisis dan memahami kompleksitas organisasi (Burton et. al, 2015). Dengan memahami ketiga tingkatan analisis ini, organisasi dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan, merumuskan strategi yang tepat, dan menerapkan perubahan yang mendukung pencapaian
24 Organisasi Manajemen tujuan organisasi secara efektif (Cummings & Worley, 2014). Berikut tiga tingkatan utama dalam analisis organisasi, yaitu: 1. Tingkat Makro (Organisasi sebagai Keseluruhan) Pada tingkat makro, analisis difokuskan pada organisasi sebagai satu kesatuan. Ini mencakup pemahaman tentang visi, misi, nilai, dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Analisis pada tingkat ini juga melibatkan penilaian terhadap struktur organisasi, lingkungan eksternal, dan strategi bisnis yang diterapkan. Konsep seperti SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, and Legal) sering digunakan dalam analisis makro. 2. Tingkat Meso (Kelompok Kerja dan Departemen) Tingkat meso fokus pada analisis kelompok kerja atau departemen dalam organisasi. Tingkat ini berkaitan dengan cara departemen atau tim beroperasi dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. Analisis pada tingkat ini mencakup dinamika kelompok, komunikasi antar kelompok, proses kerja, dan kontribusi setiap kelompok atau departemen terhadap pencapaian tujuan organisasi. 3. Tingkat Mikro (Individu dalam Organisasi) Tingkat mikro berfokus pada individu dalam organisasi. Analisis pada tingkat ini melibatkan pemahaman tentang motivasi, perilaku, kompetensi,
25 Organisasi Manajemen dan kinerja individu. Pendekatan seperti penilaian kinerja, analisis kebutuhan pelatihan, dan manajemen talenta adalah bagian dari analisis tingkat mikro. Pada tingkat ini, penting untuk memahami bagaimana kebijakan dan praktik organisasi mempengaruhi karyawan dan bagaimana karyawan berkontribusi terhadap organisasi.
26 Organisasi Manajemen Budaya Organisasi Syamsu Nurkarim S.Kom., M.M. udaya organisasi dapat merefleksikan dan menjeleskan cara pandang seseorang terhadap apa yang dialami selama melakukan kegiatan harian di dalam suatu organisasi, hal ini akan diketahui melalui cara melihat kehidupan antar unit pada organisasi yang ada di sekitarnya. Selama 11 tahun lamanya Penulis dapat merefleksikan perkembangan budaya pada suatu organisasi serta dapat merasakan saat hadirnya perubahan kebijakan Pemangku Kepentingan yang diimplentasikan melalui berbagai keputusan, kebijakan, serta struktur organisasi atas keinginan yang ingin dicapai dan cita-cita Management tertinggi untuk merubah organisasi berserta fungsinya sehingga hal ini dapat mempengaruhi kehidupan dan cara pandang terhadap unitunit organisasi sampai unit yang paling rendah. B
27 Organisasi Manajemen Cara pandang seperti ini diinginkan oleh Managemen untuk membangun kesetaraan tujuan yang ingin segera dicapai, namun dalam perjalannya keinginan tersebut mendapatkan tantangan dari berbagai pelaksana sebagai kelompok-kelompok pada unit terendah yang difungsikan untuk terus melakukan kegiatan operasional yang lebih produktif. Maka peran budaya organisasi pada saat itu akan mampu mengubah secara positif segala hal yang telah berjalan sebelumnya apabila kebijakan Managemen dianggap positif dan lebih menguntungkan unit terendah organisasi, namun sebaliknya apabila diduga kebijakan Managemen tersebut tidak berperan pada kebutuhan seluruh organisasi maka budaya organisasi akan ikut serta dalam memperlambat jalannya organisasi semakin berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan. Pada hal-hal yang lainnya yang disebut dengan Kepemimpinan dalam organisasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi terhadap budaya organisasi yang sedang berjalan, pada dasarnya berbagai pemikiran dan Keputusan yang diambil sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan suatu unit organisasi sampai yang paling rendah sesuai dengan peran tipe Kepemimpinan saat itu (Sucahyowati, hari S.Pd. 2017). 1. Budaya Budaya merupakan nilai-nilai yang dimiliki dan dibuat oleh manusia yang termasuk pada beberapa kelompok yang ada di dalamnya, dimana pada kelompok tersebut memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga membentuk suatu budaya. Budaya akan menuntun perilaku daripada
28 Organisasi Manajemen sebagai perilaku itu sendiri. Organisasi merupakan budaya, sehingga dalam artian bahwa organisasi ada sebagai sistem makna yang dibagi ke berbagai tingkatan (Hendra Wahyudin 2022). 2. Organisasi Dalam setiap organisasi memerlukan teori organisasi sebagai alat dan manajemen dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan yang telah ditetapkan sebelumnya, namun didalam ilmu administrasi sering lebih menekankan pada kedudukan organisasi yang selalu berhubungan dengan administrasi, maka dibentuknya organisasi tersebut merupakan upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari skala kecil ke sekala besar. Organisasi tidak hanya berbeda dengan alat bantu lain karena perbedaan karekter, tetap karena pada proses pembentukannya pun berbeda. Karena apabila kita membuat alat bantu itu sendiri maka komponenkomponen yang dibutuhkan harus dapat tersedia terlebih dahulu sehingga kita dapat membentuk komponenkomponen seperti apa yang kita kehendaki. Di lain kesempatan dalam membentuk organiasasi sesuai apa yang kita kendaki tersebut, maka faktor manusia merupakan komponen yang penting yang dibutuhkan setelah organisasi itu dibentuk sehingga pada paradigman tersebut terdapat dua hal yang perlu dipersiapkan yaitu penuangan ide pembentukan organisasi dan tahapan kelahiran organisasi. Kebijakan organisasi dihadapkan setelah adanya faktor perubahan yang cepat pada sebuah organisasi melalui bentuk pada pola, cara pandang, falsafah juga
29 Organisasi Manajemen rumusan yang ditujukan untuk menggapai sebuah cita-cita yang diinginkan atas adanya faktor perubahan melalui faktor-faktor seperti sosial politik, ekonomi maupun kebijakan pemerintah sehingga mempengaruhi faktor lainnya, maka atas dasar hal tersebutlah kebijakan organisasi akan tetap memberi tuntutan perubahan ke depan yang disesuaikan dengan kebijakan dari gagasan yang kuat. 3. Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan aspek organisasi yang memiliki kompleksifitas dan memiliki materi yang mendalam yang sangat mempengaruhi terhadap anggota organisasi. Aspek-aspek di dalam budaya organisasi itu sendiri mencakup beberapa faktor diantaranya nilai-nilai bersama, norma, ritual, upacara, dan pahlawan dalam sejarah organisasi. Maka budaya organisasi dapat memberikan gambaran dari apa yang dipelajari oleh suatu personal unit organiasai baru bergabung menjadi anggota organisasi yang dapat diterima. Budaya organisasi yang kuat dan positif dapat meningkatkan kinerja, kepuasan kerja, dan retensi karyawan. Sebaliknya, budaya yang tidak sejalan dengan nilai-nilai individu atau tidak mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dapat menjadi sumber ketegangan dan ketidakpuasan. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin organisasi untuk secara aktif membentuk dan memelihara budaya yang mendukung tujuan dan nilai-nilai yang diinginkan (Harahap 2011).
30 Organisasi Manajemen A. Dasar Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan suatu landasan yang membentuk ciri atau identitas sebuah organisasi perusahaan atau lembaga, sehingga dapat mempengaruhi cara anggota organisasi untuk dapat berinteraksi, bekerja sama, dan membuat suatu keputusan. Adapun elemenelemen dari budaya organisasi tersebut diantaranya : 1. Nilai-Nilai Inti Nilai-nilai yang miliki oleh organisasi, yang dapat mencakup sebuah integritas, inovasi, keberagaman, keadilan, dan keberlanjutan. Maka dalam hal ini sebuah nilai inti akan lebih berorientasi pada ciri khas organisasi tersebut dan tentunya unit-unit di bawahnya akan lebih kuat di dalam menghadapi segala hal yang menggangu ketentraman orgnisasi karena kekuatan ciri khas organisasi tersebut telah ada sejak organisasi tersebut dibentuk sehingga melekat dan lebih sukar dipisahkan. 2. Norma-Norma Aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku di dalam organisasi, seperti cara berkomunikasi, kerja sama tim, atau tanggung jawab individu. Pada perkara yang sangat vital ini maka akan ditunjukkan pada berbagai karakteristik secara personal pelaku norma yang ada pada unit tertentu untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sistem operasional berjalan sebagaimana mestinya sehingga dengan kerja sama serta tanggung jawab dapat diharapkan merespon selanjutnya merealisasikan cita-cita yang diinginkan.
31 Organisasi Manajemen 3. Keyakinan Bersama Keyakinan serta pandangan bersama tentang misi, visi, dan tujuan organisasi. Pada rangkaian ini merupakan kunci juga modal utama sebuah organisasi dapat berdiri tegak sesuai dengan tujuan utama yaitu memberikan arah dan fokus pada kerangka kerja dan tujuan yang ingin dicapai, memotifasi anggota organisasi serta berkontribusi besar terhadap tujuan organisasi, menjadikan kerangka kerja sebagai dasar pengambilan keputusan, selanjutnya mendorong kepatuhan antar unit untuk lebih memaksimalkan capaian tujuan bersama. 4. Praktik Kerja Cara-cara kerja yang umum dipergunakan dalam organisasi, termasuk sistem penghargaan, proses pengambilan keputusan, maupun strategi manajemen. Pada praktik kerja khususnya dalam konteks budaya organisasi ini mengacu pada cara-cara sebuah organisasi dapat mengintegrasikan peserta magang yang terlibat dari luar organisasi masuk ke dalam ruang lingkungan operasional pekerjaan. Dan hal ini melibatkan aspek praktik maupun kebijakan yang telah dirancang untuk dipastikan bahwa pemagang tersebut dapat memiliki pengalaman yang lebih bermanfaat dan relevan, disamping berkontribusi terhadap tujuan atau pun nilai-nilai organisasi. Adapun praktik kerja yang berhubungan dengan budaya organisasi diantaranya yang lebih relevan untuk saat ini adalah adanya keterlibatan dalam Proyek dan Tugas Perusahaan dimana perusahaan
32 Organisasi Manajemen mendorong serta memberikan kesempatan bagi pemagang untuk lebih terlibat dalam proyek dan tugas dan praktik yang nyata di lapangan. Bahkan hal ini telah di implementasikan oleh berbagai Perguruan Tinggi melalui ikatan kerja sama dengan Perusahaan yang lebih relevan dengan bentuk keilmuannya. Maka dapat diketahui bahwa praktik kerja yang dipengaruhi oleh budaya organisasi yang lebih positif sangat berpengaruh khususnya dapat memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pemagang disamping memperkuat budaya dan nilai-nilai perusahaan. Hal inilah yang disebut dengan hubungan saling menguntungkan karena pemagang akan mendapatkan wawasan praktis tentang dunia pekerjaan, sementara perusahaan mendapatkan timbal balik berupa kontribusi yang berharga dalam membangun bakat minat untuk masa depan (Schlesinger 2017). B. Memahami Budaya Organisasi Memahami budaya organisasi menjadi hal yang terpenting karena dapat membantu suatu individu dapat menyatu dengan lingkungan pekerjaan, memproyeksikan perilaku organisasi, serta memengaruhi perubahan budaya organisasi bila hal tersebut diperlukan. Memahami budaya organisasi tidak cukup dengan hanya membuat kesimpulan dalam satu atau dua hari lamanya, akan tetapi hal tersebut dapat dipahami tergantung penilaian individu itu sendiri. Bahkan penilaian individu itu sendiri tidak bisa menjadi sebuah
33 Organisasi Manajemen dasar bila penilaian yang dimaksud tidak disandingkan dengan individu yang lainnya. Memahami budaya organisasi merupakan proses untuk memahami sebuah norma, nilai-nilai, keyakinan, perilaku, serta cara kerja yang didominasi dalam sebuah organisasi. Bahkan budaya organisasi sering kali menjadi bagian yang berintegrasi dengan identitas suatu organisasi serta dapat mempengaruhi segala aspek mulai dari keputusan bisnis sampai dengan interaksi interpersonal. Secara objektif dapat diketahui bahwa organisasi yang berhasil itu memiliki budaya yang sangat kuat dan berjalan secara konsisten dan konsekuen sehingga hal tersebut mendukung besarnya tujuan dan nilai-nilai yang diinginkan. Maka untuk memahami budaya organisasi perlu adanya langkah seperti; 1. Mengamati interaksi serta perilaku orang lain di tempat kerja hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola-pola dan kekhasan yang menandai budaya organisasi itu sendiri bagaimana cara orang lain berkomunikasi, bagaimana cara Pimpinan membuat keputusan yang tepat bahkan bagaimana melihat orang lain mengendalikan konflik dalam organisasi itu dapat diatasi dengan baik. 2. Memahami cara berkomunikasi dengan anggota organisasi dari unit yang berbeda sampai dengan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada, khususnya tanya jawab berupa wawancara orang lain dapat membantu dalam mengungkapkan aspek-aspek
34 Organisasi Manajemen budaya yang mungkin tidak terlihat melalui observasi. 3. Mempelajari dokumen-dokumen resmi organisasi seperti misi, visi, kode etik, peraturan perusahaan dan kebijakan dan instruksi yang dibuat secara internal untuk memahami nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan tujuan organisasi. 4. Melakukan interaksi secara aktif dalam kegiatan organisasi dengan anggota tim untuk memahami budaya organisasi secara langsung mulai hal terkecil sampai hal yang mempengaruhi kondisi organiasi. 5. Menggunakan alat analisis seperti halnya survei budaya organisasi atau dalam bentuk pertanyaanpertanyaan yang dapat dipergunakan untuk mengukur berbagai elemen-elemen budaya organisasi dalam hal kepuasan kerja, keterbukaan, serta tingkat kolaborasi. C. Dimensi Keanekaragaman Budaya Organisasi Dimensi keanekaragaman pada budaya organisasi sebenarnya merujuk pada berbagai elemen yang membentuk dan mempengaruhi keragaman dalam suatu lingkungan kerja. Keragaman budaya dalam sebuah organisasi dapat mencakup perbedaan dalam budaya, nilai, keyakinan, latar belakang, etnis, bahasa, dan banyak lagi. Memahami dimensi keanekaragaman budaya organisasi sangat penting karena hal tersebut dapat membantu organisasi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung semua anggotanya.
35 Organisasi Manajemen Berikut ini merupakan dimensi keanekaragaman budaya organisasi: 1. Dimensi etnis dan rasial hal ini lebih mencakup pada keanekragaman dalam latar belakang etnis dan rasial dari sebuah anggota organisasi, dan rasial itu sendiri dapat dilihat dari fisikal, ras maupun suku bangsa, maka pada organisasi yang beragam secara etnis dan rasial tersebut akan mendapatkan membawa pandangan serta pengalaman yang berbeda-berda karena didapat dari berbagai bangsa, yang nantinya dapat berkontribusi pada kreativitas juga inovasi. 2. Adanya dimensi gender yang melibatkan perbedaan dalam jumlah maupun peran aktif gender di dalam sebuah organisasi. Pada beberapa perusahaan maupun unsur di dalam Pemerintahan atau lainnya bahkan kepala negara sering kali mendapatkan adanya seorang wanita menjadi seorang Pemimpin hal ini memastikan bahwa pada organisasi tersebut mendapatkan keseimbangan gender dalam kepemimpinan atau pun kesempatan karir yang merupakan bagian penting dari menciptakan lingkungan kerja yang inklusif;. 3. Pada dimensi Generasi yang bergantung pada organisasi saat ini terdiri dari anggota dari berbagai generasi, seperti halnya terdapat adanya Generasi Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y (Millennial), dan Generasi Z. dan dari setiap generasi saat ini telah membawa sebuah nilai, perspektif, dan preferensi kerja yang berbeda. Pada abad saat ini gerasi yang disebut diatas sangat mempengaruhi berbagai kehidupan karena pemikirannya yang segar dan
36 Organisasi Manajemen memberikan pembaharuan yang sangat pesat maka tidak heran apabila para generasi muda dapat memimpin sebuah bangsa. 4. Dimensi budaya dan nilai merupakan perbedaan dalam sebuah budaya, nilai, serta keyakinan yang dipegang oleh anggota organisasi, termasuk perbedaan dalam budaya nasional, agama, serta ideologi. Saling memahami dan menghormati keberagaman budaya ini sangat penting untuk dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, dan tidak lain hanya untuk memajukan sebuah organisasi. 5. Dimensi keterampilan serta pengalaman dalam berorganisasi dapat memiliki keragaman yang baik dalam keterampilan, pengalaman, atau pun latar belakang pendidikan dari pada anggotanya itu sendiri. Maka dalam hal memanfaatkan keberagaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu organisasi menemukan sebuah solusi yang kreatif untuk tantangan yang lebih kompleks. 6. Dimensi bahasa merupakan hal yang mencakup perbedaan dalam bahasa yang digunakan oleh anggota di dalam organisasi. Bahwa dalam organisasi yang multibahasa tersebut perlu memastikan bahwa komunikasi yang efektif dan terukur dapat terjadi di antara semua anggotanya, seperti bahasa komunikasi dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan karena disana terdapat adanya budaya yang dibawa oleh setiap anggotanya, bahwa apabila cenderung melibatkan hal personal di dalam kehidupan organisasi maka itu tidak dibenarkan karena sejatinya professional pekerjaan dalam organisasi mengacu
37 Organisasi Manajemen pada peraturan yang ada, namun apabila melibatkan personal di dalam kehidupan organisasi akan menimbulkan konflik organisasi (Richter, Carlos, and Beber n.d.). D. Konflik Budaya Organisasi Konflik budaya organisasi ini terjadi pada saat adanya ketidaksepakatan atau pun bentuk ketegangan antara berbagai unsur budaya dalam suatu organisasi sehingga tidak menutup kemungkinan itu juga dipengaruhi oleh berbagai komunikasi yang kurang berjalan dengan baik. Hal ini akan muncul ketika nilai, keyakinan, norma, dan juga perilaku yang berbeda bertentangan, dan bahkan pada saat anggota organisasi itu sendiri memiliki latar belakang budaya yang berbeda yang sulit yang tidak dapat disatukan, maka konflik yang sedemikian tersebut perlahan akan menghambat produktivitas, inovasi, dan juga kerja sama dalam lingkungan kerja ; 1) Perbedaan nilai dan keyakinan ini terjadi pada anggota organisasi yang memiliki nilai dan juga keyakinan yang berbeda sehingga menyebabkan ketegangan antara bagian-bagian organisasi atau antara anggota tim dan perlahan akan menyebabkan konflik yang berkepanjangan; 2) Adanya perbedaan gaya kerja, pada saat diperkenalkan dengan budaya pekerjaan yang baru maka seseorang akan lebih memperhatikan budaya yang baru pula, namun disana akan melihat adanya budaya organisasi yang berbeda sehingga lebih mendominasi seseorang untuk dapat mendorong gaya kerja yang berbeda pula yang ada pada organisasi yang sebelumnya, terkecuali pada dasarnya
38 Organisasi Manajemen seseorang tersebut dapat memberikan warna yang baru yang dapat mempengaruhi organisasi sehingga unitunitnya akan cenderung mengikuti. Konflik tersebut dapat muncul pada anggota tim yang lebih terbiasa dengan pendekatan kerja yang lebih terstruktur ; 3) Perbedaan bahasa dan komunikasi yang tidak didasarkan pada pemahaman dan juga kesadaran para anggotanya akan lebih memicu pada konflik yang baru dan berkepanjangan; 4) Ketidaksetaraan dan ketidakadilan dapat menyebabkan konflik pada saat anggota organisasi merasakan bahwa budaya organisasi yang ada tidak menghargai dan mengakui kontribusi yang telah dilakukan selama ini karena terdapat adanya perbedaan dalam latar belakang atau identitas para anggotanya; 5) Perbedaan pengambilan keputusan sedikitnya akan menyebabkan konflik, maka pada dasarnya management dapat mereferesikan untuk beranggotakan dalam bilangan ganjil sebagai Pengambil Keputusan akan langsung dijawab melalui satu kesimpulan. Disebutkan bahwa budaya organisasi yang berbeda akan lebih memiliki cara yang berbeda dalam mengambil keputusan. Konflik ini dapat timbul ketika anggota organisasi merasakan dan memperlihatkan bahwa proses pengambilan Keputusan tersebut tidak adil dan tidak transparan ; 6) Kesalahpahaman antarbudaya, penyebabnya terjadinya konflik karena adanya ketidakpahaman antarbudaya yang dapat menyebabkan konflik antara anggota organisasi yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Dan salah satu solusinya adalah memfasilitasi berbagai dialog terbuka, menyediakan pelatihan antarbudaya, dan mensosialisasikan kesadaran budaya dapat membantu
39 Organisasi Manajemen mengurangi konflik dan memperkuat hubungan antaranggota organisasi (Campbell 2019). E. Peran Kepemimpinan dalam Menciptakan Budaya Peran Kepemimpinan yang baik sangat penting dalam menciptakan dan mengelola serta membentuk budaya organisasi, karena hal Kepemimpinan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menetapkan nilai-nilai, norma, dan juga perilaku organiasasi yang diinginkan dalam suatu lingkungan kerja. Selama lebih dari sepuluh tahun lamanya sebuah organisasi melakukan perubahan organisasi pada level midle manajemen dalam hal ini sebagai contoh pergantian general manager sampai level manajer, namun hal ini tidak merubah sebuah budaya secara signifikan karena pada level top manajemen masih dipengaruhi oleh karakter yang sama, namun pada saat level top manajemen dievaluasi kemudian dilakukan penggantian dengan yang baru maka hal ini akan mempengaruhi lahirnya budaya yang baru sesuai dengan budaya yang dianut oleh organisasi sebelumnya. Peran penting kepemimpinan dalam menciptakan dan pengimplentasian budaya organisasi yang sehat dan produktif diantaranya adalah: 1. Menetapkan visi dan nilai karena Pemimpin merupakan penggerak yang paling utama dibalik visi, misi, tujuan dna nilai-nilai yang dipegang oleh organisasi. Dengan menetapkan visi yang jelas serta
40 Organisasi Manajemen nilai-nilai yang ditekankan tersebut, diharapkan Pemimpin memberikan arahan yang diperlukan untuk semua anggota organisasi sampai ke unit-unit paling bawah. 2. Menjadi suri tauladan, para anggota organisasi lebih mengharapkan Kepemimpinan yang efektif yang menjadi teladan baik dalam nilai-nilai serta perilaku terpuji yang dibawanya sehingga menjadi contoh dan menginspirasi anggota organisasi lainnya untuk mengikuti jejak Pemimpin tersebut. 3. Mendorong keterbukaan serta komunikasi yang baik, karena Pemimpin yang baik akan memfasilitasi komunikasi yang terbuka di antara para anggota organisasi adaan akan menciptakan lingkungan baik di mana ide-ide itu akan muncul karena masukan dari para anggota itu didengarkan dan ditindaklanjuti dengan seksama. 4. Memberikan umpan balik dan pembelajaran adalah tugas Pemimpin baik dalam hal tentang performance kinerja dan sejauh mana mereka mempraktikkan nilai-nilai organisasi sehingga adanya dorongan untuk perbaikan kinerja selanjutnya. 5. Mengelola perubahan budaya, diyakini bahwa perubahan ini diperlukan dalam budaya organisasi, karena Pemimpin itu bertanggung jawab untuk memimpin suatu perubahan dari peraturan yang ada tersebut. Bahkan cenderung memfasilitasi proses perubahan yang akan dialaminya, mengkomunikasikan manfaatnya, serta memimpin dengan contoh dalam menerapkan perubahan.