The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Optimalisasi Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Jiwa Menggunakan Skrining Jiwa Berbasis Online (Website)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fetrianawidiyastuti, 2022-07-25 04:53:55

Optimalisasi Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Jiwa Menggunakan Skrining Jiwa Berbasis Online (Website)

Optimalisasi Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Jiwa Menggunakan Skrining Jiwa Berbasis Online (Website)

Keywords: Skrining Jiwa

LAPORAN FINAL AKTUALISASI

OPTIMALISASI CAPAIAN STANDAR
PELAYANAN MINIMAL (SPM) KESEHATAN

JIWA MENGGUNAKAN SKRINING JIWA
BERBASIS ONLINE (WEBSITE)

DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING

DISUSUN OLEH:
FETRIANA WIDIYASTUTI
NIP. 199102192020122011

Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angakatn 124 Kelompok 3

Tahun 2022

LAPORAN FINAL AKTUALISASI
OPTIMALISASI CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

(SPM) KESEHATAN JIWA MENGGUNAKAN SKRINING
JIWA BERBASIS ONLINE (WEBSITE)

PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING

Disusun Oleh :
Fetriana Widiyastuti
NIP : 199102192020122011

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 124
2022









ABSTRAK

Ns. Fetriana Widiyastuti, S.Kep, NIP. 199102192020122011, Aangakatan 124, Dinas
Kesehatan, Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS melalui Optimalisasi Capaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Jiwa Menggunakan Skrining Jiwa
Berbasis Online (Website) di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Mentor: dr. Raden Achmad Sigit Mustika Adi
Coach: Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd

Pelatihan Dasar CPNS merupakan implementasi penerapan dan
pengaktualisasian Nilai-nilai Dasar PNS oleh CPNS Provinsi DKI Jakarta melalui proses
pembiasaan diri dalam unit kerja/instansi untuk memberika sebuah kontribusi dan
mendukung isu dalam unit kerja tersebut, yakni belum tercapainya standar pelayanan
minimal kesehatan jiwa yaitu rendahnya presentase orang dengan gangguan jiwa berat
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Upaya yang dilakukan dengan
membuat skrining jiwa berbasis online . Skrining ini dilakukan pada pasien di layanan
PTM/Keswa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan capaian SPM kesehatan jiwa
yang ada di Puskesmas Kecamatan Cilinincing. Kegiatan aktualisasi ini juga bertujuan
untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). Dari hasil
kegiatan aktualisasi melalui skrining jiwa online di layanan PTM/Keswa di Puskesmas
Kecamatan Cilincing diperoleh peningkatan capaian SPM kesehata jiwa. Hasil tersebut
antara lain peningkatan capaian dengan diagnosa GME (Gangguan Mental Emosional)
dari 10 orang menjadi 32 orang, diagnose depresi dari 1 orang menjadi 2 orang dan ODGJ
berat dari 11 orang menjadi 22 orang. Dalam penerapan nilai-nilai dasar PNS terdapat 236
nilai dari total 7 kegiatan. Kegiatan aktualisasi ini bermanfaat bagi Puskesmas Kecamatan
Cilincing yaitu untuk meningkatkan capaian SPM kesehatan jiwa dan bermanfaat untuk
masyarakat untuk mendeteksi dini masalah kesehatan jiwa yang dialaminya.

Kata kunci: Nilai-nilai Dasar PNS, BerAKHLAK, Capaian SPM, Skrining Jiwa Berbasis
Online (Website)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya tulisan saya yang berjudul “Laporan
Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Capaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Kesehatan Jiwa Menggunakan Skrining Jiwa Berbasis Online
(Website) di Puskesmas Kecamatan Cilincing Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta” dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini
merupakan tulisan yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil golongan III.

Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis memperoleh
banyak dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan banyak syukur dan terima kasih kepada:
1. Bapak Mochamad Miftahulloh Tamary, S.STP., M.T., M.Sc selaku

Kepala BPSDM Provinsi DKI Jakarta;
2. dr. Widyastuti, MKM selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta.
3. Ibu Indang Murniningsih, S.Pd., MM., selaku Kepala Bidang

Pengembangan Kompetensi Dasar Manajerial dan Fungsional BPSDM
Provinsi DKI Jakarta;
4. dr. Raden Achmad Sigit Mustika Adi, selaku mentor sekaligus Kepala
Puskesmas Kecamatan Cilincing yang telah membimbing penulisan
dan penyusunan laporan rancangan aktualisasi serta memberikan
dukungan serta motivasi;
5. Bapak Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. selaku coach yang dengan
sabar dan baik telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing saya dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi
ini;
6. Para Widyaiswara dalam kegiatan pembelajaran, Tutor Agenda I Bapak
Eko Hariadi, PhD, Tutor Agenda II Ibu Ns Ai Siti Sutilah, S.Kep.,
M.Kes., Tutor Agenda III Sarah Hidayati, MPH yang telah memberikan

viii

ilmu dan pembelajaran dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2022
7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara mental
maupun spiritual bagi penulis selama proses penyusunan laporan
rancangan aktualisasi berlangsung.
8. Suami dan anak saya yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan yang tak terhingga.
9. Seluruh pegawai Puskesmas Kecamatan Cilincing yang selalu
memberikan semangat dan support baik dalam keadaan suka maupun
duka.
10. Rekan-rekan angkatan 124 dan seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 yang telah berjuang,
belajar dan berbagi suka duka bersama penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan
aktualisasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih serta rasa syukur
yang tidak terhingga atas selesainya pengerjaan laporan aktualisasi
ini.Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
laporan aktualisasi ini.Oleh karena itu, penulis membutuhkan masukan baik
dalam bentuk kritik maupun saran agar dapat terus meningkatkan kualitas
demi kemajuan penulis.

Jakarta, 30 Maret 2022
Penulis

Fetriana Widiyastuti

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR LAPORAN FINAL AKTUALISASI…………………………………i
LEMBAR SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI………………………..ii
LEMBAR SEMINAR PELAKSANAAN AKTUALISASI…………………….iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN FINAL AKTUALISASI…………….iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS....Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan Aktualisasi ............................................................................. 4
C. Manfaat Aktualisasi ........................................................................... 1
D. Ruang Lingkup .................................................................................. 1
BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI................................ 5
A. Visi dan Misi ...................................................................................... 5
B. Nilai-Nilai Organisasi ......................................................................... 6
C. Tugas Organisasi .............................................................................. 6
D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta ............................................. 7
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 9
A. Identifikasi Isu Berdasarkan Uraian Tugas ........................................ 9
B. Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran PNS

Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance ....................... 14
C. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif ............... 21
BAB IV RENCANA AKTUALISASI ......................................................... 25
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ................................. 25
B. Rekapitulasi Rencana Nilai-Nilai Dasar PNS Berakhlak................ 101
C. Penjadwalan .................................................................................. 103

ix

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI .............................................. 110
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS....................... 110
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS .............. 196
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi .......................................... 207

BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT .................................................. 211
A. Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif.................................................. 211
B. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu Lanjutan .................................... 211
C. Rencana Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Lanjutan ..................... 212

BAB VII PENUTUP................................................................................ 222
A. KESIMPULAN ............................................................................... 222
B. SARAN .......................................................................................... 223

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 224

x

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Identifikasi Isu Berdasar Uraian Tugas ..................................... 9
Tabel 3.2. Analisa APKL .......................................................................... 11
Tabel 3.3. Penilaian kualitas isu prioritas ................................................. 13
Tabel 3.4. Analisa USG............................................................................ 16
Tabel 3.5. Penilaian prioritas isu berdasarkan analisa USG .................... 19
Tabel 3.6. Tapisan McNamara untuk Menentukan Solusi........................ 22
Tabel 3.7. Penilaian Kualitas Solusi ......................................................... 24
Tabel 4.1. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Aktualisasi dan Penerapan

Nilai-nilai BerAKHLAK ............................................................. 27
Tabel 4.2. Matriks Nilai-nilai Dasar PNS BerAKHLAK ........................... 101
Tabel 4.3. Penjadwalan kegiatan aktualisasi ......................................... 103
Tabel 4.4. Pihak-pihak yang terlibat dan peran dalam kegiatan aktualisasi

.............................................................................................. 108
Tabel 5.1. Matriks Capaian Pelaksanaan Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN

.............................................................................................. 197

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cilincing .......... 8
Gambar 3.1. Diagram Capaian Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil .............. 9
Gambar 3.2. Diagram Capaian Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ........ 10
Gambar 3.3. Diagram capaian keswa ...................................................... 10
Gambar 3.4. Diagram Belum maksimalnya pelayanan kesehatan pada ibu

hamil ................................................................................... 12
Gambar 3.5. Diagram belum maksimalnya pelayanan kesehatan pada ibu

bersalin ............................................................................... 12
Gambar 3.6. Diagram Rendahnya Presentase Orang Dengan Gangguan

Jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan pelayanan
sesuai standart.................................................................... 12
Gambar 3.8. Grafik analisa USG Minimnya pelatihan kesehatan jiwa ..... 17
Gambar 3.9. Grafik analisa USG Kurangnya informasi kesehatan jiwa ... 17
Gambar 3.10. Grafik analisa USG Kurangnya sosialisasi kepada setiap
penanggung jawab program ............................................... 18
Gambar 13. Grafik analisa USG Skrining kesehatan jiwa masih manual. 18
Gambar 3.11. Grafik analisa USG Pendemic covid-19, pegawai belum
bisa turun lapangan untuk skrining ..................................... 18
Gambar 3.12 .Grafik analisa pembuatan skrining jiwa online (melalui web)
............................................................................................ 22
Gambar 3.13. Grafik analisa pembuatan skrining jiwa online (melalui
Google form) ....................................................................... 22
Gambar 3.14.Grafik pembuatan skrining jiwa online (melalui android) .... 23
Gambar 3.15. Grafik pembuatan skrining jiwa online (melalui WhatsApp)
............................................................................................ 23
Gambar 5.1. Diskusi Indentifikasi masalah kesehatan di layanan
PTM/Keswa....................................................................... 112
Gambar 5.2. Notulen analisa penyebab masalah kesehatan jiwa.......... 115
Gambar 5.3. Notulensi diskusi Penyelesaian Masalah Kesehatan Jiwa 118
Gambar 5.4. Jadwal kegiatan skrining jiwa online ................................. 120
Gambar 5.5. Konsultasi dengan pimpinan mengenai kegiatan pembuatan
rencana skrining jiwa online .............................................. 123
Gambar 5.6. Dokumentasi koordinasi dengan IT ................................... 125
Puskesmas Kecamatan Cilincing dalam pembuatan rancangan skrining
jiwa online ......................................................................... 125
Gambar 5.7. Rancangan Skrining Jiwa Online ...................................... 125
Gambar 5.8. Proses pembelajaran pencarian referensi alur skrining
kesehatan jiwa .................................................................. 128
Gambar 5.9. Dokumentasi pencarian materi alur layanan skrining jiwa
online ................................................................................ 130
Gambar 5.10. Penyusunan SOP Alur LayananSkrining Jiwa Terintegrasi
.......................................................................................... 134
Gambar 5.11. Dokumentasi Proses Koordinasi dengan Dokumen Kontrol
.......................................................................................... 136

xii

Gambar 5.12. Kerangka Acuan Kegiatan Sosialisasi Skrining Jiwa Online
.......................................................................................... 139

Gambar 5.13. Logistik untuk sosialisasi skrining jiwa online kepada
petugas ............................................................................. 141

Gambar 5.14. Koordinasi dengan PJ Layanan Program PTM ............... 143
Gambar 5.15. Dokumentasi kegiatan sosialisasi skrining jiwa online

kepada rekan sejawat ....................................................... 146
Gambar 5.16. Diagram Hasil Refleksi Sosialisasi Skrining Jiwa Online . 148
Gambar 5.17. Persiapan Logistik Skrining Jiwa Online ......................... 151
Gambar 5.18. Briefing teknis kegiatan skrining jiwa online .................... 153
Gambar 5.19. Pelaksanaan Skrining Jiwa Online .................................. 156
Gambar 5.20. Intepretasi Hasil Skrining Jiwa Online ............................. 158
Gambar 5.21. Dokumentasi laporan skrining jiwa online ....................... 160
Gambar 5.22. Persiapan Logistik Rujukan Internal................................ 162
Gambar 5.23. Pengisian Lembar Rujukan Internal dan ......................... 164
Pengisian di e-puskesmas ..................................................................... 164
Gambar 5.24. Melakukan edukasi terkait skrining jiwa online dan indikasi

konseling ke layanan psikolog. ......................................... 167
Gambar 5.25. Koordinasi dengan psikolog ............................................ 168
Gambar 5.27. Melakukan follow up terkait konseling dengan psikolog.. 170
Gambar 5.28. Diskusi mengidentifikasi permasalahan skrining jiwa online

.......................................................................................... 173
Gambar 5.29. Diskusi menganalisis permasalahan skrining jiwa online 175
Gambar 5.30. Bukti ceklis kegiatan pelaksanaan skrining jiwa online

sesuai SOP ....................................................................... 177
Gambar 5.31. Bukti diskusi pembuatan rencana tindak lanjut dan notulensi

.......................................................................................... 180
Gambar 5.32. Dokumentasi dengan pasien tanda tangan inform concent

dan Pelaksanaan Skrining Jiwa di Layanan PTM/Keswa . 182
Gambar 5.33. Dokumentasi rekapan hasil skrining jiwa online .............. 185
Gambar 5.34. Hasil olah data hasil skrining jiwa online ......................... 187
Gambar 5.35. Intepretasi hasil skrining jiwa online ................................ 189
Gambar 5.36. Bukti diskusi dan konsultasi mengenai rencana tindak lanjut

skrining jiwa online............................................................ 192
Gambar 5.37. Hasil capaian SPM Kesehatan Jiwa................................ 195
Gambar 5.38. Dokumentasi pelaporan hasil skrining jiwa online kepada

pimpinan ........................................................................... 195
Gambar 5.39. Grafik perbandingan capaian SPM Kesehatan Jiwa

sebelum dan sesudah dilakukan skrining jiwa online........ 208

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Bukti Belajar Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Power Point Pelaksanaan Aktualisasi

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menerangkan bahwa dalam
rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara, perlu dibangun ASN yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.

Pelatihan Dasar (Latsar) merupakan salah satu syarat bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk dapat diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi yang ingin dibangun dalam program
Pelatihan Dasar (Latsar) golongan III adalah kompetensi PNS yang
memiliki nilai-nilai dasar yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, serta dapat
menjalankan fungsi dalam kedudukannya yaitu sebagai Pelaksana
kebijakan publik, Pelayan publik, dan Perekat dan pemersatu bangsa.
Selain menjalankan nilai-nilai dasar serta fungsi dalam kedudukannya,
PNS diharapkan mampu berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional. Sebagai ASN yang menjalankan tugasnya
dalam bidang kesehatan harus mampu melakukan kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan menerangkan bahwa kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

1

dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.

Kemudian dijelaskan pada Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa menjelaskan
bahwa Negara menjamin setiap orang hidup sejahtera lahir dan batin
serta memperoleh pelayanan kesehatan yang merupakan amanat UUD
tahun 1945. Selanjutnya pelayanan kesehatan jiwa bagi setiap orang
dan jaminan hak orang dengan gangguan jiwa belum dapat diwujudkan
secara optimal. Belum optimalnya pelayanan kesehatan jiwa bagi
setiap orang dan belum terjaminnya hak orang dengan gangguan jiwa
mengakibatkan rendahnya produktifitas seumber daya manusia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayaan Minimal, urusan kesehatan merupakan salah satu
kriteria bangsa dan/atau jasa kebutuhan dasar yang bersifat mutlak dan
mudah distandarkan yang berhak diperoleh oleh setiap warga Negara
secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar. Pemerintah daerah diwajibkan untuk
memprioritaskan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM),
dengan demikian SPM telah menjamin hak konstittusional masyarakat,
sehingga bukan kinerja Pemerintah Daerah yang menjadi prioritas
utama apalagi kinerja kementrian, tetapi prioritas utamanya yaitu
terpenuhinya kebutuhan dasar warga Negara.

Penjabaran lebih lanjut tentang standar pelayanan minimal
melalui Permendagri nomor 100 tahun 2018 yang mewajibkan semua
pelayanan yang ditetapkan dalam SPM harus mencapai target 100%
(Kementrian Dalam Negeri RI, 2018). Untuk bidang kesehatan, secara
teknis petunjuk mengenai standar pelayanan minimal diatur dalam
Permenkes No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan. Implementasi SPM akan memperkuat sisi promotif dan
preventif, sehingga diharapkan akan berdampak pada penurunan
jumlah kasus kuratif.

2

Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/koya mempunyai tugas untuk melaksanakan kewajiban
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan yang
sehat.

Sebagai lini terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, puskesmas harus dapat memenuhi tuntutan
pencapaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Kinerja
Puskesmas dapat diukur melalui pencapaian standar pelayanan
minimal yang sudah ditetapkan. Pencapaian kinerja SPM Puskesmas
akan mempengaruhi kinerja pemerintah daerah dalam bidang
kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah
pelayanan kesehatan jiwa.

Puskesmas Kecamatan Cilincing yaitu Unit Kerja Perangkat
Daerah (UKPD) yang memiliki tugas menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
selain kuratif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di tingkat Kecamatan. Salah satu misi dari
Puskesmas Kecamatan Cilincing yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan komprehensif secara berkesinambungan yang berorientasi
pada kepuasan masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut, selain
dengan keberadaan petugas kesehatan yang profesional dan
berkualitas, masyarakat diharapkan mampu berperan serta upaya
meningkatkan derajat kesehatan.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan jiwa adalah
presentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Capaian terseput
masih jauh dari target 100%. Data profil Puskesmas Kecamatan
Cilincing mengenai capaian presentase orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada tahun 2020 sebanyak 76.20% (525 jiwa) dengan target capaian
100% (689 jiwa) dan pada tahun 2021 sebanyak 86.51% (597 jiwa)

3

dengan target 100% (693 jiwa) serta target capaian tahun 2022
sebanyak 100% (710 jiwa) yang harus dicapai pada tahun ini.

Melihat semakin meningkatnya target capaian setiap tahun
penulis ingin melakukan sebuah inovasi agar standar pelayanan
minimal di bidang kesehatan khususnya kesehatan jiwa dapat tercapai.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang
diangkat dalam aktualisasi ini adalah “optimalisasi standar pelayanan
minimal (SPM) kesehatan jiwa melalui skrining jiwa online”. Melalui
aktualisasi ini diharapkan mampu membentuk ASN yang berAKHLAK
dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menjadi SMART ASN dalam
bidangnya.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan penyusunan laporan aktualisasi ini adalah:
1. Untuk memenuhi syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penerapan
nilai-nilai dasar, kedudukan, serta peran PNS dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan melalui pelayanan yang prima
3. Menerapkan nilai nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Harmonis dalam lingkungan
kerja sehingga dapat menjalankan tugas sebagai ASN yang
professional
4. Mengimplementasikan materi agenda I tentang Bela Negara,
materi agenda II tentang Nilai-Nilai Dasar PNS dan agenda III
tentang manajemen ASN dan Smart ASN dalam kehidupan sehari-
hari
5. Memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi kepada masyarakat
dengan professional

4

C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diharapkan dari dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Aktualisasi nilai-nilai dasar, kedudukan, dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia bermanfaat untuk
membentuk sikap, kepribadian, serta profesionalitas penulis dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa di
lingkungan kerja agar dapat memberikan pelayanan yang prima
dalam mewujudkan kepuasan masyarakat
2. Bagi Puskesmas Kecamatan Cilincing
Aktualisasi nilai-nilai dasar, kedudukan, dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia bermanfaat untuk
mewujudkan visi dan misi Puskesmas sehingga meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja
Puskesmas.
3. Bagi Masyarakat
Aktualisasi nilai-nilai dasar, kedudukan, dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia bermanfaat untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Unit Kerja

Perangkat Daerah (UKPD) Puskesmas Kecamatan Cilincing, Kota
Administrasi Jakarta Utara dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif) serta menerapkan kedudukan dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam melaksanakan
aktualisasi, kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan tugas dan fungsi
pegawai.

1

BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI

A. Visi dan Misi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No.1

Tahun 2018 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 tertuang
bahwa Visi Provinsi DKI Jakarta adalah Jakarta kota maju, lestari, dan
berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban,
keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.

Dalam mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
telah menuangkan dalam misi-misi yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya,

dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang
kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan
dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum
melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan
kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan
pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis,
serta perbaikan pengelolaan tata ruang.
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur sosial yang berkarya,
mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan
kota dan warga, secara efektif, meritokratis dan berintegritas.
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan
tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan
sosial.
5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan
Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan.

5

B. Nilai-Nilai Organisasi
Provinsi DKI Jakarta memiliki nilai-nilai organisasi yang tertuang di
dalam Peraturan Gubernur No. 54 Tahun 2020 tentang Budaya Kerja
yang terdiri atas lima nilai utama, antara lain:
1. Berintegritas
Keselarasan antara perkataan dan perbuatan dengan memegang
teguh prinsip, aturan dan norma yang berlaku.
2. Kolaboratif
Bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk
mencapai tujuan bersama dengan membentuk tim dan
membangun kemitraan yang efektif.
3. Akuntabel
Melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan target kinerja.
4. Inovatif
Menciptakan gagasan pembaharuan untuk meningkatkan mutu
layanan melalui evaluasi, pemecaham masalah, kebaruan dan
perbaikan secara terus-menerus.
5. Berkeadilan
Kepedulian atau kepekaan untuk memastikan pemenuhan hak
berbagai pihak dapat terakomodasi, kesetaraan kesempatan bagi
semua

C. Tugas Organisasi
Berdasarkan Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 386 Tahun 2016

tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif selain
kuratif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di tingkat Kecamatan.

6

D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Permenpan RB No.35 Tahun 2019 tentang Jabatan

Fungsional Perawat maka tugas pokok penulis sebagai perawat ahli
pertama di puskesmas adalah:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
4. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
5. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
6. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/ lanjut
7. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan

keperawatan
8. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya

pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif dalam
pelayanan keperawatan
9. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
10. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
11. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
12. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan
13. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan
14. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan, menetapkan tindakan)
15. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga
(merumuskan, menetapkan tindakan)
16. Melakukan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu
17. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
18. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok

7

19. Melakukan pendidikan pada masyarakat
20. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area

jiwa
21. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
22. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
Tugas tambahan sesuai SK Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing

No. 1 Tahun 2022
1. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai perawat pelaksana

program kesehatan jiwa.
Berikut struktur Organisasi di Puskesmas Kecamatan Cilincing

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cilincing
Sumber: Pergub DKI No. 386 Tahun 2016

8

BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Isu Berdasarkan Uraian Tugas
Dalam melakukan identifikasi isu tersebut dilakukan dengan

menggunakan teknik FGD (Focus Grup Discussion) dan pembagian
kuesioner kepada stakeholder yang ada di Puskesmas Kecamatan
Cilincing. Dari diskusi didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

Tabel 3.1. Identifikasi Isu Berdasar Uraian Tugas

No Uraian Permasalah Deskripsi Data/Fakta/Output Data
Tugas an Keterkaitan

12 3 Dengan 5
1 Pelayanan Belum Manajemen ASN
maksimalnya dan Smart ASN Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Kesehatan pelayanan
ibu hamil kesehatan 4 98.04%
pada ibu Manajemen ASN :
hamil Sebagai ASN 97.57%
memunyai
kewajiban yaitu Tahun 2020 Tahun 2021
memberikan
pelayanan yang Gambar 3.1. Diagram
professional dan Capaian Pelayanan
maksimal.. Kesehatan Ibu Hamil
Kegiatan ini
berkaitan dengan (Sumber: Data SPM
Kode Etik ASN Puskesmas Kecamatan
yaitu Cilincing tahun 2020 dan
Jujur, 2021)
bertanggung Dari hasil capaian tahun
jawab dan 2020 = 98.19% (target SPM
berintegritas 100%)
Dari hasil capaian tahun
Smart ASN: 2021 = 98.63% (target SPM
Kegiatan ini 100%)
berkaitan dengan
Smart ASN yaitu
penerapan pilar
hospitallity

9

2 Pelayanan Belum Manajemen ASN : Pelayanan Kesehata Ibu
Bersalin
Kesehatan maksimalnya Sebagai ASN

Ibu bersalin Ibu bersalin memunyai

yang kewajiban yanitu 98.04%

mendapat memberikan 97.57%

pelayanan pelayanan yang

persalinan professional dan Tahun 2020 Tahun 2021
sesuai maksimal..

standar Kegiatan ini Gambar 3.2. Diagram
berkaitan dengan Capaian Pelayanan
Kode Etik ASN Kesehatan Ibu Bersalin
yaitu

Jujur, (Sumber: Data SPM
bertanggung Puskesmas Kecamatan
jawab dan Cilincing tahun 2020 dan
berintegritas 2021)

Smart ASN: Capaian tahun 2020
Kegiatan ini sebanyak 97.57% (target
berkaitan dengan SPM 100%)
Smart ASN yaitu Capaian tahun 2021
penerapan pilar sebanyak 98.04% (target
hospitality SPM 100%)

3 Melakukan Rendahnya Manajemen ASN :

intervensi presentase Sebagai ASN CAPAIAN SPM

keperawata ODGJ berat memunyai

n spesifik yang kewajiban yanitu KESWA
yang mendapatka memberikan
kompleks di n layanan pelayanan yang 525 597
area jiwa kesehatan professional dan (76.20 (86.16

%) %)

sesuai maksimal. Salah

standar satunya yaitu TAHUN 2020 TAHUN 2021
dengan melakukan

intervensi Gambar 3.3. Diagram

keperawatan capaian keswa

spesifik dalam - Capaian SPM Tahun

komplek area 2020: 76.20% (525 jiwa)

kejiwaan. Kegiatan dengan target capaian

ini berkaitan 689 jiwa (Sumber: Data

dengan Kode Etik SPM Tahun 2020

ASN yaitu Puskesmas Kecamatan

Jujur, Cilincing)

bertanggung - Capaian SPM Tahun

jawab dan 2021: 86.15 % (597 jiwa)

berintegritas. dengan target capaian

693 jiwa ( (Sumber: Data

Smart ASN: SPM Tahun 2021)

Kegiatan ini Puskesmas Kecamatan

berkaitan dengan Cilincing

Smart ASN yaitu - Target capaian SPM

penerapan pilar tahun 2022 sebanyak 710

Digital skill : yaitu jiwa (100%) dan harus

memanfaatkan tercapai pada tahun ini

internet sebagai

sumber referensi

10

untuk mencapai
hasil pelayanan
kepada masyarakat
yang masksimal.
digital culture:
Menerapkan
kebiasaan
penggunaan
internet sebagai
alat untuk
membantu dan
memaksimalkan
pelayanan kepada
masyarakat

Setelah mengidentifikasi beberapa isu di atas, maka langkah

selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis APKL

untuk mendapatkan isu prioritas.

Penilaian isu prioritas menggunakan APKL dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner google form kepada stakeholder yang ada di

Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Tabel 3.2. Analisa APKL

No Isu Aktual A P K L Total Prioritas

1 Belum maksimalnya pelayanan 3 3 3 3 12 II
kesehatan pada ibu hamil

Belum maksimalnya Ibu

2 bersalin yang mendapat 3 3 3 3 12 III
pelayanan persalinan sesuai

standar

Rendahnya Presentase

Orang Dengan Gangguan

3 Jiwa (ODGJ) Berat yang 4 4 4 4 16 I

mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standart

Keterangan: Skala:

A = Atual 5 = Sangat Kuat Pengaruhnya

P = Problematika 4 = Kuat Pengaruhnya

K = Kekhalayakan 3 = Sedang Pengaruhnya

L = Layak 2 = Kurang Pengaruhnya

1 = Sangat Kurang Pengaruhnya

11

Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai isu-isu yang ada di
Puskesmas Kecamatan Cilincing dari 20 orang responden, didapatkan
hasil sebagai berikut:

Gambar 3.4. Diagram Belum maksimalnya pelayanan kesehatan pada
ibu hamil (https://forms.gle/esF6YPGnyZi88F8s7)

Gambar 3.5. Diagram belum maksimalnya pelayanan kesehatan pada
ibu bersalin (https://forms.gle/esF6YPGnyZi88F8s7)

Gambar 3.6. Diagram Rendahnya Presentase Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan pelayanan

sesuai standart (https://forms.gle/esF6YPGnyZi88F8s7)
Berdasarkan Analisis APKL pada tabel di atas terlihat bahwa

isu prioritas yang paling prioritas ada di Puskesmas Kecamatan
Cilincing adalah Rendahnya Persentase Orang dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

12

Sesuai Standar dengan skor 16. Penilaian isu tersebut dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 3.3. Penilaian kualitas isu prioritas

No Analisis Kualitas Isu Data/Fakta/sumber
APKL

12 3 4

1. Aktual: Standar Pelayanan Berdasarkan penentuan yang

Benar-benar Mimimal Kesehatan Jiwa dilakukan melalui kuesioner
terjadi dan yaitu Persentase Orang pada 20 responden
sedang hangat dengan Gangguan Jiwa menggunakan aplikasi Google
dibicarakan (ODGJ) Berat yang Forms
Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai (https://forms.gle/esF6YPGnyZi8
Standar menjadi 8F8s7)

permasalahan yang Didapatkah hasil:
hangat dibicarakan,

dimana hal ini yang - Jawaban Sedang (skala 3) =

harusnya capaian pada 5% ( 1 responden)

tahun 2021 adalah 100%, - Jawaban Kuat (skala 4) = 90%

tetapi belum mencapai (18 responden)

target - Jawaban Sangat Kuat (sakala

5) = 5% (1 responden)

2. Problematik: Orang Dengan Gangguan Berdasarkan penentuan yang

Isu yang Jiwa Berat apabila tidak dilakukan melalui kuesioner
memiliki ditangani dengan tepat pada 20 responden
dimensi akan berpengaruh pada menggunakan aplikasi Google
masalah pasien tersebut, sehingga Forms
kompleks, dapat mengancam dirinya
sehingga perlu sendiri (https://forms.gle/esF6YPGnyZi8
8F8s7)

dicarikan Didapatkah hasil:
solusinya

- Jawaban Sedang (skala 3) =
20% (4 responden)

- Jawaban Kuat (skala 4) = 75%
(15 responden)

- Jawaban Sangat Kuat (skala 5)
= 5% (1 responden)

3. Kekhalayakan Hal ini juga menjadi isu Berdasarkan penentuan yang

: yang menyangkut hajat dilakukan melalui kuesioner

Isu yang orang banyak. Apabila pada 20 responden
menyangkut kasus ODGJ berat tidak menggunakan aplikasi Google
hajat hidup ditemukan di wilayah Forms
orang banyak Cilincing, yang menjadi
kekhawtiran adalah masih

13

No Analisis Kualitas Isu Data/Fakta/sumber
APKL

adanya pemasungan atau (https://forms.gle/esF6YPGnyZi8
disembunyikan oleh 8F8s7)
keluarga sendiri.
Sehingga apabila tidak Didapatkah hasil:
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standart - Jawaban Sedang (skala 3) =
ODGJ berat tersebut bisa 5% (1 responden)
menjadi amuk dan
mengganggu lingkungan - Jawaban Kuat (skala 4) = 65%
sekitar. (13 responden)

- Jawaban Sangat Kuat (skala 5)
= 30% (6 responden)

4. Layak: Rendahnya Persentase Berdasarkan penentuan yang

Isu yang Orang dengan Gangguan dilakukan melalui kuesioner
masuk akal Jiwa (ODGJ) Berat yang pada 20 responden
dan realistis Mendapatkan Pelayanan menggunakan aplikasi Google
serta relevan Kesehatan Sesuai Forms
untuk Standar berarti masih
dimunculkan adanya ketidakpahaman (https://forms.gle/esF6YPGnyZi8
inisiatif masyarakat mengenai 8F8s7)
pemecahan pelayanan yang sesuai
masalahnya standart pada ODGJ Didapatkah hasil:
berat
- Jawaban Sedang (skala 3) =

15% (3 responden)

- Jawaban Kuat (skala 4) = 85%

( 17 responden)

B. Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran PNS
Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Penyebab masalah dari Rendahnya Persentase Orang dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar di Puskesmas Kecamatan Cilincing dapat
dilihat menggunakan diagram fishbone.

14

Dari isu prioritas yang ada di Puskesmas Kecamatan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat yang Mendapatkan
menggunakan diagram fishbone, sebagai berikut:

Material Methode

Panduan skrining Cara penemuan
belum dipahami oleh kasus ODGJ
setiap penanggung yang masih
jawab program belum maksimal

Kurangnya sosialisasi
kepada setiap

penanggung jawab
program

Pandemic covid-19,
pegawai belum bisa
turun ke lapangan

untuk skrining

Enviroment

Cilincing tentamg Rendahnya Persentase Orang dengan
Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar akan dianalisa

Man Rendahnya
presentase
Tenaga kesehatan belum ODGJ berat
semua terpapar pelatihan
tentang kesehatan jiwa yang
mendapatkan
Minimnya pelatihan tentang
kesehatan jiwa pelayanan
Keluarga belum paha kesehatan
mmengenai kesehatan sesuai standar
jiwa
Kurangnya informasi
tentang kesehatan jiwa

Skrining
kesehatan jiwa
masih manual

Machine

Gambar 3.7. Diagram fishbone

15

Berdasarkan analisa masalah menggunakan fishbone di atas,

terdapat beberapa penyebab Rendahnya Presentase Orang Dengan

Gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standart antara lain:
1. Minimnya pelatihan tentang kesehatan jiwa

2. Kurangnya informasi tentang kesehatan jiwa

3. Kurangnya sosialisasi kepada setiap penanggung jawab program

4. Skrining kesehatan jiwa masih manual

5. Pandemi covid-19, pegawai belum bisa turun ke lapangan untuk

skrining
Selanjutnya dalam menentukan prioritas masalah menggunakan

analisis USG sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi

paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness

(S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Lebih

jelasnya, kriteria USG dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk
diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu;

2. Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan
dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru; dan

3. Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk

kalau tidak diselesaikan.

Tabel 3.4. Analisa USG

No Permasalahan U S G TOTAL

12 3 45 6
3 33 9
1 Minimnya pelatihan tentang 3
kesehatan jiwa 3
4
2 Kurangnya informasi 4 3 4 10
tentang kesehatan jiwa

Kurangnya sosialisasi 33 9

3 kepada setiap penanggung

jawab program

4 Skrining kesehatan jiwa 5 4 13
masih manual

Pandemic covid-19, 4 4 12

5 pegawai belum bisa turun

ke lapangan untuk skrining

16

Keterangan: U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth.
Interval penentuan prioritas:
Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4: mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak

Gambar 3.8. Grafik analisa USG Minimnya pelatihan kesehatan jiwa
(https://forms.gle/kfeVtMZ6gCyN6RWE6)

Gambar 3.9. Grafik analisa USG Kurangnya informasi kesehatan jiwa
(https://forms.gle/kfeVtMZ6gCyN6RWE6)

17

Gambar 3.10. Grafik analisa USG Kurangnya sosialisasi
kepada setiap penanggung jawab program
(https://forms.gle/kfeVtMZ6gCyN6RWE6)

Gambar 13. Grafik analisa USG Skrining kesehatan jiwa masih
manual (https://forms.gle/kfeVtMZ6gCyN6RWE6)

Gambar 3.11. Grafik analisa USG Pendemic covid-19, pegawai
belum bisa turun lapangan untuk skrining
(https://forms.gle/kfeVtMZ6gCyN6RWE6)

18

Tabel 3.5. Penilaian prioritas isu berdasarkan analisa USG

No Analisis USG Kualitas ISU Data/Fakta/Sumber

12 3 4

1. Urgency : Rendahnya presentase Berdasarkan

Seberapa mendesak ODGJ harus segera penentuan yang

suatu isu harus dibahas, ditangani karena jika tidak dilakukan melalui

dianalisis dan ditangani segera, maka kuesioner

ditindaklanjuti akan berdampak pada menggunakan aplikasi

target capaian di Google Forms

Puskesmas Kecamatan (https://forms.gle/kfeVt

Cilincing MZ6gCyN6RWE6)

- Cukup mendesak =

5% (1 responden)

- Mendesak = 70%

(14 responden)

- Sangat mendesak =

25% (5 responden)

2. Seriousness: Permasalahan Berdasarkan

Seberapa serius isu rendahnya presentase penentuan yang

harus dibahas dikaitkan ODGJ berat meruoakan dilakukan melalui

dengan akibat yang permasalahan yang kuesioner

ditimbulkan serius untuk segera menggunakan aplikasi

diatasi karena apabila Google Forms

tidak segera diatasi (https://forms.gle/kfeVt

mulai dari penilaian MZ6gCyN6RWE6)

capaian trimester I, - Cukup mendesak =

maka penilaia ke 10% (2 responden)

trimester selanjutnya - Mendesak = 40%

akan berpengaruh dan (8 responden)

tidak akan mencapai - Sangat mendesak =

target. Oleh karena itu 50% (10 responden)

hal ini harus segera

diatasi.

3. Growth : Rendahnya presentase Berdasarkan

Seberapa besar ODGJ berat apabila penentuan yang

kemungkinan tidak segera diatasi, dilakukan melalui

memburuknya isu kemungkinan yang akan kuesioner

tersebut jika tidak terjadi adalah tidak menggunakan aplikasi

ditangani sebagaimana tercapainya target SPM Google Forms

mestinya kesehatan jiwa di (https://forms.gle/kfeVt

Puskesmas Kecamatan MZ6gCyN6RWE6)

Cilincing. ODGJ berat - Cukup mendesak =

jika tidak tertangani akan 10% (2 responden)

membahayakan dirinya - Mendesak = 50%

sendiri dan orang yang (10 responden)

dilingkungannya - Sangat mendesak =

40% (8 responden)

19

Berdasarkan tapisan menggunakan USG di atas Rendahnya Capaian
Presentase Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart yaitu Skrining
kesehatan jiwa masih manual sehingga perlunya dilakukan
pengelolaan terhadap hal-hal tersebut yang berkaitan dengan
kedudukan dan peran PNS, antara lain:
1. Manajemen ASN

Berdasarkan data diatas terdapat nilai-nilai yang berhubungan
dengan Manajemen ASN, antara lain:
a. Pelayanan Publik

Sebagai ASN diharapkan mampu melayan masyarakat
secara holistik dan professional. Dilakukannya skrining
kesehatan jiwa pada pasien yang ada di layanan PTM (Penyakit
Tidak Menular) diharapkan mampu menerapkan fungsi ASN
sebagai pelayan publik.
2. Smart ASN
Berdasarkan faktor diatas berkaitan dengan smart ASN yaitu kita
sebagai ASN harus mengarah ke literasi digital. Dengan melakukan
skrining kesehatan jiwa berbasis online mendukung kita sebagai
ASN untuk menjadi ASN yang smart dalam melayani masyarakat.
Berdasarkan hasil analisa dari isu di atas, penyelesaian terhadap
inti masalah akan berpengaruh pada pemecahan isu prioritas. Apabila
penyebab isu tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak:
1. Tidak tercapainya target capaian Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar. Target capaian Persentase Orang dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar pada tahun 2022 adalah 100% yang dihitung dari 0.16%
dari jumlah penduduk. Sedangkan melihat data capaian di

20

Puskesmas Kecamatan Cilincing pada tahun 2020 dan 2021 belum
tercapai. Apabila capaian tidak mencapai target, maka akan
berpengaruh pada hasil capaian penilaian Kepala Puskesmas.
2. Tidak tercapai target kasus baru penemuan kasus ODGJ berat.
3. Dikhawatirkan ODGJ berat yang tidak ditemukan atau diberikan
pelayanan sesuai standar akan terjadi amuk, sehingga
mengganggu lingkungan sekitar.

C. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Dari target SPM (Standar Pelayanan Minimal) Dinas Kesehatan

tentang persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 100% hal
ini merupakan suatu tantangan bagi saya sebagai tenaga kesehatan
untuk dapat mencapai target tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa
alternatif solusi untuk menjawab permasalah tersebut:
1. Pembuatan skrining jiwa online (melalui Website)
2. Pembuatan skrining jiwa online (melalui Google form)
3. Pembuatan skrining jiwa online (melalui Android)
4. Pembuatan skrining jiwa online (melalui Android WhatsApp)

Alternatif yang digunakan untuk pemecahan masalah dari
persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dapat
menggunakan tapisan McNamara. Untuk menentukan prioritas
pemecahan masalah di atas dilakukan analisis dengan menggunakan
metode tapisan McNamara. Analisi tapisan ini menentukan tiga kriteria
yang dinilai dari setiap alternative gagasan yakni, konstribusi,
kemurahan dan kelayakan. Analisis dengan menggunakan tapisan
McNamara dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

21

Tabel 3.6. Tapisan McNamara untuk Menentukan Solusi

Alternatif Pemecahan Kriteria Peringk
Masalah at
No Efektifit Biaya Kemudah Total
as an

12 34 5 67

Pembuatan skrining 54 4 13 I
1 jiwa online (melalui

Website)

Pembuatan skrining 43 4 11 II
2 jiwa online (melalui

Google form)

Pembuatan skrining 43 4 11 III
3 jiwa online (melalui

Android)

Pembuatan skrining
4 jiwa online (melalui

Android Whats App)

Keterangan :

1 = sangat rendah ; 2 = rendah ; 3 = sedang ; 4 = tinggi ; 5 = sangat

tinggi

Gambar 3.12 .Grafik analisa pembuatan skrining jiwa online (melalui
web)

(https://forms.gle/k91qeK5f2rWZgu696)

Gambar 3.13. Grafik analisa pembuatan skrining jiwa online (melalui
Google form)

(https://forms.gle/k91qeK5f2rWZgu696)

22

Gambar 3.14.Grafik pembuatan skrining jiwa online (melalui
android)

(https://forms.gle/k91qeK5f2rWZgu696)

Gambar 3.15. Grafik pembuatan skrining jiwa online (melalui
WhatsApp)

(https://forms.gle/k91qeK5f2rWZgu696)

Berdasarkan Analisa Tapisan McNamara untuk menentukan
solusi utama, maka gagasan isu yang terpilih adalah Skrining jiwa
online menggunakan web. Gagasan ini sebagai pemecahan isu yang
akan dilanjutkan untuk menyusun rancangan aktualisai yang berjudul
“Optimalisasi Capaian Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Jiwa
dengan Menggunakan Skrining Jiwa Berbasis Online (Si Ji On)”.

Skrining jiwa online menggunakan kuesioner Self-Reporting
Questionnaire (SRQ) adalah kuesioner yang dikembangkan oleh World
Health Organization (WHO) untuk skrining gangguan psikiatri. Dalam
SRQ terdapat 29 pertanyaan, pertanyaan itu berhubungan dengan
masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir.

23

Tabel 3.7. Penilaian Kualitas Solusi

N Analisis Mc Kualitas Solusi Data/Fakta/Sumber
o Namara

12 3 4

1 Kontribusi : Dari kegiatan skrining jiwa Berdasarkan penentuan

Tingkat online yang dilakukan pada yang dilakukan melalui

manfaat pasien di layanan PTM kuesioner pada 20

dan (Penyakit Tidak Menular) responden menggunakan

memberika diharapkan mampu aplikasi Google Forms

n dampak memberikan manfaan bagi (https://forms.gle/7FwkcZ

yang pasien tersebut. Melihat para bWMN6wKHzJ7)

signifikan penderita hipertesi/diabetes - Tinggi = 20%

dan mellitus yang setiap hari nya (4 responden)

bermanfaat harus minum obat, kita dapat - Sangat tinggi = 80%

melihat bagaimana kondisi (16 responden)

kejiwaan mereka dengan faktor

kelelahan mereka dalam

mengkonsumsi obat dan/atau

kontrol rutin setiap bulan sekali

2 Biaya: Pembuatan skrining jiwa online Berdasarkan penentuan

Tingkat melalui web membutuhkan yang dilakukan melalui

efisiensi biaya yang sangat efisien yaitu kuesioner pada 20

dalam dengan memanfaatkan google responden menggunakan

penggunaan form. Sehingga tidak ada biaya aplikasi Google Forms

sumber daya yang dikeluarkan (https://forms.gle/7FwkcZ

bWMN6wKHzJ7)

- Sedang = 20%

(4 responden)

- Tinggi = 55%

(11 responden)

- Sangat tinggi = 25%

(5 responden)

3 Kelayakan : Pembuatan skrining jiwa online Berdasarkan penentuan

Sesuatu yang melalui web sangat layak dalam yang dilakukan melalui

pantas, mengatasi masalah rendahnya kuesioner pada 20

wanjar, dan presentase ODGJ berat. responden menggunakan

mudah untuk Sehingga hal ini dapat menjadi aplikasi Google Forms

dilakukan solusi yang tepat agar dapat (https://forms.gle/7FwkcZ

meningakatkan capaian bWMN6wKHzJ7)

tersebut - Tinggi = 50%

(10 responden)

- Sangat tinggi = 50%

(10 responden)

24

BAB IV
RENCANA AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

1. Unit Kerja : Puskesmas Kecamatan Cilincing

2. Identifikasi Isu :

a. Kurang maksimalnya pendidikan

kesehatan di masyarakat

b. Rendahnya presentase ODGJ berat

yang mendapatkan layanan kesehatan

sesuai standar.

c. Pendokumentasian tindakan

keperawatan belum sesuai standar

asuhan keperawatan

3. Isu Prioritas : Rendahnya presentase ODGJ berat

yang mendapatkan layanan kesehatan

sesuai standar

4. Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Capaian Standar Pelayanan

Minimal Masalah Kesehatan Jiwa menggunakan skrining

jiwa online (website)

5. Kegiatan dan : Kegiatan aktualisasi yang direncanakan

Tahapan Kegiatan sebagai berikut:

a. Pembuatan rencana skrining jiwa

online melalui website.

b. Pembuatan alur layanan skrining jiwa

online terintegrasi

c. Sosialisasi skrining jiwa online melalui

website kepada petugas

d. Pelaksanaan konseling bekerjasama

dengan psikolog

25

e. Pelaksanaan skrining jiwa online
melalui website kepada pasien di
layanan PTM (Penyakit Tidak
Menular)/ Keswa

f. Pelaksanaan monitoring skrining jiwa
online melalui website

g. Evaluasi penggunaan skrining jiwa
online dengan melalui website

26

Tabel 4.1. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Aktu

No Kegiatan Tahapan Output/ Eviden Sik

12 3 4

1 Pembuatan 1.1 Melakukan - Dokumentasi BER

rencana identifikasi kegiatan identifikasi Saya

skrining jiwa permasalaha permasalahan mem

online dengan n - Hasil identifikasi kepa

melalui permasalahan SPM mela

website Kesehatan jiwa stake

hasil

men

mas

meru

bero

AKU
Saya
atas
dala
tenta
sehin
tran
kem
Keca
meru

KOM
Saya
men
dala
kues

ualisasi dan Penerapan Nilai-nilai BerAKHLAK

kap dan Perilaku Penerapan Kontribusi Terhadap Penguatan
Nilai-Nilai Dasar PNS Visi Misi Organisasi Nilai

5 6 Organisasi

RORIENTASI PELAYANAN Kegiatan ini 7

a akan berkomitmen mendukung misi Pembuatan
rencana
mberikan pelayanan prima Pemrov DKI yaitu skrining jiwa
online dengan
ada masyarakat dengan Menjadikan Jakarta menggunakan
google form,
akukan FGD kepada tempat wahana kegiatan ini
selaras
eholder guna mendapatkan aparatur negara yang dengan tata
nilai Pemprov
l yang berkualitas dalam berkarya, mengabdi, DKI Jakarta
yaitu
nentukan isu actual terkait melayani, serta berintegritas
dan
salah kesehatan jiwa. Hal ini menyelesaikan kolaboratif

upakan bentuk dari nilai berbagai

orientasi pelayanan permasalahan kota

dan warga, secara

UNTABEL efektif, meritokratis

a akan bertanggung jawab dan berintegritas

s kepercayaan yang diberikan

am pembuatan kuesioner

ang isu yang ada di Instansi,

ngga hasilnya dapat

nsparan dan terbuka untuk

majuan bersama di Pusksemas

amatan Cilincing. Hal ini

upakan nilai dari akuntabel

MPETEN
a akan terus belajar dan
ngembangkan kapabilitas
am melakukan pembuatan
sioner mengenai isu-isu prioritas

27

No Kegiatan Tahapan Output/ Eviden Sik

sehin
berh
Hal
kom

HAR
Saya
men
jawa
hasil
hasil
mem
Cilin
nilai

LOY
Saya
men
bang
mela
men
isu
Keca
dapa
men
meru

ADA
Saya
antu
atau

kap dan Perilaku Penerapan Kontribusi Terhadap Penguatan
Nilai-Nilai Dasar PNS Visi Misi Organisasi Nilai

ngga kegiatan ini dapat Organisasi
hasil sesuai yang diharpakan.

ini merupakan nilai dari
mpeten.

RMONI
a akan saling peduli dan
nghargai perbedaan mengenai
aban yang telah diberikan dari
l kuesioner, sehingga nanti
lnya dapat selaras untuk
majukan Puskesmas Kecamatan
ncing. Hal ini adalah bentuk dari
harmoni.

YAL

a akan berdedikasi dan

ngutamakan kepentingan

gsa dan Negara dalam

akukan kegiatan ini, saya

nyebarkan kuesioner mengenai

yang aktul di Puskesmas

amatan Cilincing, sehingga saya

at berkontribusi untuk

ningkatkan kualitas. Hal ini

upakan bentuk dari nilai loyal.

APTIF
a akan terus berinovasi dan
usias dalam menggerakkan
u pun menghadapi perubahan

28

No Kegiatan Tahapan Output/ Eviden Sik

di da
men
saya
yang
Pusk
Hal i
adap

KOL
Saya
kerja
reka
yaitu
men
sehin
dapa
lebih
dari

1.2 Melakukan - Hasil analisa BER
analisa
penyebab capaian SPM Saya
permasalaha
n Kesehatan Jiwa mem

kepa

mela

perm

Pusk

deng

anal

meru

pela

kap dan Perilaku Penerapan Kontribusi Terhadap Penguatan
Nilai-Nilai Dasar PNS Visi Misi Organisasi Nilai

alam melaksanakan kegiatan Organisasi
ngidentifikasi masalah, sehingga
a dapat melakukan inovasi
g lebih baik untuk memajukan
kesmas Kecamatan Cilincing.
ini adalah bentuk dari nilai
ptif

LABORATIF
a akan membangun
asama yang sinergis kepada
an-rekan kerja, salah satunya
u dengan memberikan kuesioner
ngenai identifikasi isu yang ada,
ngga saya dan rekan saya
at bersinergi menjadi yang
h baik. Hal ini menunjukkan nilai
kolaboratif

RORIENTASI PELAYANAN
a akan berkomitmen
mberikan pelayanan prima
ada masyarakat dalam
akukan analisa penyebab
masalahan yang ada di
kesmas Kecamatan Cilincing
gan memberikan kualitas
lisa yang maksimal. Hal ini
upakan nilai dari berorientasi
ayanan

29

No Kegiatan Tahapan Output/ Eviden Sik

AKU
Saya
atas
kepa
anal
deng
anal
dipe
meru

KOM
Saya
men
dala
men
men
Pusk
Hal
kom

HAR
Saya
men
dala
perb
anal
hasil
meru


Click to View FlipBook Version