The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku proyek 1 IPA Terpadu SD hasil observasi dari mahasiswa kelas 4B semester 4, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
Buku Proyek 1 IPA Terpadu SD ini yang berjudul "Pendidikan IPA di Lingkungan Tempat Tinggalku" telah selesai kami buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai keterkaitan lingkungan sekitar dengan konsep IPA terpadu.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurummaulaliafathra, 2022-04-15 13:01:06

Pendidikan IPA di Lingkungan Tempat Tinggalku

Buku proyek 1 IPA Terpadu SD hasil observasi dari mahasiswa kelas 4B semester 4, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
Buku Proyek 1 IPA Terpadu SD ini yang berjudul "Pendidikan IPA di Lingkungan Tempat Tinggalku" telah selesai kami buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai keterkaitan lingkungan sekitar dengan konsep IPA terpadu.

Keywords: #ipa #pgsd #ipaterpadu #ipaterpadusd

1

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku proyek 1 IPA Terpadu SD hasil observasi dari mahasiswa kelas
4B semester 4, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Kami ucapkan juga rasa terima
kasih kami kepada pihak-pihak yang mendukung lancarnya buku ini.
Adapun, buku Proyek 1 IPA Terpadu SD ini yang berjudul "Pendidikan IPA di Lingkungan Tempat
Tinggalku" telah selesai kami buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat
bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai keterkaitan lingkungan
sekitar dengan konsep IPA terpadu. Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja
jauh dari sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan
juga saran terhadap karya buku ini.
Demikian buku ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami informasi dan juga
mendapatkan wawasan mengenai keterkaitan lingkungan sekitar dengan konsep IPA terpadu.
Serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas. Terima kasih.

Yogyakarta, 14 April 2022

Tim Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
PASANG SURUT AIR DI PANTAI GIRISUBO ...................................................................................... 1
PENGELOLAAN LAHAN SEMPIT DI DAERAH KRAPYAK WETAN .................................................. 5
JENIS-JENIS RUMPUT DI SAWAH YANG BAIK DUSUN TRUKAN UNTUK KONSUMSI HEWAN
TERNAK.................................................................................................................................................... 9
OBSEVASI DAUR ULANG SAMPAH DI KLATEN.............................................................................. 13
HUBUNGAN ANTARA PADI DENGAN KATAK .................................................................................. 19
JENIS TANAMAN YANG TUMBUH DI SAWAH NDOLOG DESA BUGEL ...................................... 23
KANDUNGAN GIZI DAWET CENDOL DI PASAR PUJOKUSUMAN ............................................... 28
PENGARUH PEMBERIAN RAGI TERHADAP WARNA, TEKSTUR, KENAMPAKAN, DAN
AROMA PADA TEMPE.......................................................................................................................... 34
PENGUNAAN LAMPU SEHEN DENGAN SUMBER TENAGA SURYA DI DESA MAMODU NUSA
TENGGARA TIMUR............................................................................................................................... 40
PENGELOLAAN LAHAN KOSONG MENJADI TEMPAT YANG RAMAH LINGKUNGAN.............. 48
KARAKTERISTIK SAMPAH LAUT DI PANTAI PARANGTRITIS BANTUL YOGYAKARTA........... 52
PENGARUH KOTORAN SAPI TERHADAP KESUBURAN TANAH ................................................. 56
DI DESA GANJURAN PUNDONG BANTUL ....................................................................................... 56
POPULASI TANAMAN PANDAN DI PANTAI GESING ...................................................................... 60
ANALISIS PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA PROSES PEMBUATAN GARAM KROSOK DI
DESA PANDANSARI BREBES ............................................................................................................ 65
AIR TERJUN SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK BAGI MASYARAKAT KECAMATAN
BINDURIANG DAN SEKITARNYA ....................................................................................................... 71
KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA EKOSISTEM SAWAH ........................................................... 76
ADAPTASI KUCING DENGAN LINGKUNGAN RUMAH DI KRANGINAN UTARA RT 05, DESA
POTORONO ........................................................................................................................................... 80
EKOSISTEM PERSAWAHAN di DUSUN CEPITAN........................................................................... 84
POPULASI HEWAN DI PANTAI SADENG .......................................................................................... 89
CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI DESA
KEBONAGUNG...................................................................................................................................... 93
OBSERVASI SUMBER MATA AIR DI DUSUN BUTUHAN SENDANGREJO MINGGIR ................ 98
CARA MENANGGULANGI PENCEMARAN AIR SUNGAI ................................................................................. 102

ii

PEMANFAATAN AIR PARIT UNTUK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DI DUSUN DHUKU,
JAMBIDAN, BANGUNTAPAN, BANTUL, YOGYAKARTA ............................................................... 105
HAMA TANAMAN PADI DI KELURAHAN UMBULMARTANI.......................................................... 112
EKOSISTEM KEBUN KELAPA SAWIT.............................................................................................. 118
ENCENG GONDOK DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF ENCENG GONDOK DI SUNGAI CODE.
............................................................................................................................................................... 124
PENGARUH PEMBANGUNAN PERUMAHAN PADA EKOSISTEM SAWAH DI DESA JATI....... 128
KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP WARGA di DESA KAMBANGSARI ........................................... 132
KEADAAN SUNGAI DI JOGJA KOTA................................................................................................ 137
PROSES TERJADINYA FOTOSINTESIS PADA DAUN SINGKONGDI GUNUNGKIDUL ........... 141
KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK EKOSISTEM SAWAH DI DESA NGALANG KECAMATAN
GEDANGSARI...................................................................................................................................... 147
HUBUNGAN POHON JAMBU AIR DENGAN TANAMAN KEMLADEAN ....................................... 151
EKOSISTEM KOLAM DI DUSUN JIWAN, ARGOMULYO, CANGKRINGAN,SLEMAN,
YOGYAKARTA..................................................................................................................................... 155
PENGELOLAAN LAHAN HIJAU DI DAERAH BANTARAN SUNGAI WINONGO TEJOKUSUMAN
YOGYAKARTA..................................................................................................................................... 158
BAGIAN-BAGIAN TANAMAN PADI KECAMATAN PAKEM, SELEMAN, YOGYAKARTA ........... 163
PEMANFAATAN MATAHARI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DALAM MENGERINGKAN
PAKAIAN DI SURYODININGRATAN, MANTRIJERON, YOGYAKARTA....................................... 167
EKOSISTEM PEKARANGAN RUMAH DI DESA SRIMARTANI ..................................................... 170
KARAKTER MORFOLOGIS TANAMAN SALAK DI DUSUN DUSUN KRADENAN SELATAN,
DESA KRADENAN, KECAMATAN SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG ............................. 176
PUPUK ORGANIK DARI DAUN KERING.......................................................................................... 183
KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK EKOSISTEM SUNGAI DI DUSUN KEDUNGWANGLU ..... 188
PEMANFAATAN HUKUM ARCHIMEDES DALAM PARIWISATA GETHEK RAKSASA DIROWO
JOMBOR, KRAKITAN, BAYAT, KLATEN, JAWA TENGAH ............................................................ 195
MORFOLOGI SUNGAI PADA PROGO RAFTING DI KALI PROGO ATAS MAGELANG ............ 198

iii

PASANG SURUT AIR DI PANTAI GIRISUBO
Oleh: Elysa Nur Isna Isni
NIM. 2020015041

A. Analisis Situasi
Pantai Wediombo adalah pantai yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga menjadi salah

satu destinasi favorit di daerah Gunungkidul. Pantai Wediombo ini letaknya memang agak jauh
jika dijangkau dari kota Jogjakarta, tetapi keindahannya sudah tidak diragukan lagi. Nama dari
wediombo disesuaikan dengan keadaan pantai yang sebenarnya, yaitu diambil dari bahasa
jawa Wedi artinya “pasir” dan Ombo berarti “Luas” jadi pantai wediombo adalah pantai yang
berpasir luas.

Pantai Wediombo memiliki hamparan pasir putih yang diapit dengan karang, memiliki air
laut yang berwarna biru juga ombak yang cocok sekali untuk surfing. Serta memiliki gugusan
bukit karang yang berhadapan langsung dengan laut. Jika air laut sedang surut dan ombak
yang ada di pantai tidak terlalu tinggi kita bisa melihat karang yang berisi beragam biota laut
seperti ikan hias, rumput rumput laut, bintang laut dan lainnya.

Pantai Wediombo ini terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Yaitu sekitar 40 km arah tenggara kota Wonosari. Aksesnya pun tidak sulit untuk menuju ke
pantai Wediombo ini, dapat ditempuh dengan kendaraan apapun karena jalannya sudah
beraspal halus, hanya saja untuk menuju ke pantainya kita harus menuruni berpuluh puluh
anak tangga karena letak pantai ini agak menjorok ke bawah.

B. Penjelasan Konsep IPA Gambar Pantai
1

Pasang surut air laut adalah suatu fenomena alam yaitu naik-turunnya permukaan air laut
secara periodik sebagai akibat dari adanya gaya gravitasi benda-benda langit terutama bulan
dan matahari. Pengaruh benda astronomi lainnya dapat diabaikan karena jarak dan ukurannya
yang relatif lebih kecil daripada bulan dan matahari. Faktor non astronomi yang mempengaruhi
pasut terutama di perairan semi terttup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi
dasar perairan.
Berikut beberapa pengertian dan hal-hal yang berkaitan dengan pasang
surut laut:

1. Pasang surut laut terjadi karena massa bulan menghasilkan gaya tarik gravitasi
terhadap air laut dan menarik air laut tersebut kearah kedudukan bulan yang
mengimbangi oleh gaya tarik bumi terhadap air laut.

2. Pasang surut dihasilkan oleh rotasi bumi serta revolusinya mengelilingi matahari.
Gerakan tersebut kemudian menghasilkan gerakan air laut yang akan dimodifikasi oleh
air laut.

3. Pasang surut laut terjadi akibat adanya medan gaya dipermukaan bumi yang
dibangkitkan oleh bulan dan matahari. Arah dan bedanya gaya berubah-ubah secara
periodik tergantung kepada posisi kedua benda langit tersebut terhadap bumi.
Selanjutnya gaya-gaya tersebut merupakann gaya yang membangkitkan pasang surut
laut atau biasa disebut gaya pembangkit pasang surut.

4. Pasang surut merupakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala sebagai
akibat adanya gaya tarik menarik antara matahari, bumi, bulan.

Gambar Pantai Saat Pasang

2

Gambar Pantai Saat Surut

C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui

alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah
Dasar diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam
sekitarnya. Pembelajaran pasang surut air dilakukan pada kelas 6.

Pasang surut air laut secara maksimal, dan tidak bisa dikendalikan. Ini bisa mencapai 1,5
meter saat air pasang, dan tidak hanya itu akan ada perubahan permukaan laut kapan saja.
Dampaknya akan menggemakan kegiatan nelayan dan produsen garam.

Gaya gravitasi bulan dan matahari yang terjadi ke bumi menimbulkan
pasang surut air laut. Pada saat bulan berada pada fase baru atau fase purnama
terjadilah pasang purnama. Ketika bulan berada pada fase kuarter terjadilah
pasang perbani menurut Sumardi dkk.. (2009:12.75) Pasang surut air laut
dibagi menjadi dua yakni pasang surut purnama dan perbani:

1. Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika matahari, bumi, bulan berad dalam suatu
garis lurus. Pada saat itu terjadi pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah
yang sangat rendah.

2. Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika matahari, bumi, bulan, membentuk sudut tegak
lurus. Pada saat itu dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang
tinggi. Pasang surut perbani initerjadi pasa saat bulan ¼ dan ¾ revolusi bulan terhadap
bumi.

3

D. Daftar Pustaka

Fawaiz Safi’ Ahmad, Pratomo Guruh Danar, dan Cahyadi Nur Mokhamad. 2017.
‘’Pengamatan Pasang Surut Air Laut Sesaat Menggunakan GPS Metode Kinematik’’

dalam Jurnal Teknik ITS Volume 6 No 2. Departemen Teknik Geomatika, Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Ritha Nola. 2018. ‘’ Optimasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Dengan Particle

Swarm
Optimization Untuk Prediksi Pasang Surut Air Laut’’ dalam jurnal Teknologi Informasi dan

Ilmu Kompoter Volume. 5 No. 5. Untuk Pasang Surut Air Laut.

Sumardi dkk,(2009:12.75),Pasang surut air laut.

Danial Haris, S.Pd & Ano Ismiyati, S.Pd. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Setara
SD/MI Kelas VI Bumi Kita dalam Tata Surya . Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan
Pendidikan Khusus– Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4

PENGELOLAAN LAHAN SEMPIT DI DAERAH KRAPYAK WETAN
Oleh : Lia Fathra Nurummaula
Nim : 2020015043

A. Analisis Situasi
Lahan perkebunan terletak di Krapyak Wetan RT 01 Panggungharjo Sewon Bantul. Sebelum
menjadi perkebunan, dulunya lahan ini adalah lahan kosong yang kemudian oleh pemiliknya
dijadikan lahan perkebunan. Lahan tersebut berisi berbagai tanaman antara lain pohon pisang,
pohon kelengkeng, pohon jambu. Namun disela sela lahan perkebunan itu terdapat sampah
berserakan dan batu batu sisa bangunan yang membuat lahan tersebut terlihat kotor.

Gambar 1. Lahan Perkebunan

Gambar 2. Lahan Perkebunan Pinggir Jalan
5

B. Penjelasan Konsep IPA

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu mata pelajaran yang masuk dalam
kurikulum SD (Sekolah Dasar). Alasan mata pelajaran IPA dipelajari di SD yakni bahwa IPA
merupakan dasar teknologi dan mampu melatih peserta didik berpikir secara objektif. IPA
pada muatan Kurikulum 2013 termasuk mata pelajaran umum kelompok A dan merupakan
mata pelajaran yang penting dalam mengembangkan kompetensi peserta didik dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kajian tersebut sesuai dengan Permendikbud No.57 Tahun
2014 Pasal 5Ayat 2 (2014:3) mengenai konsep dasar dari mata pelajaran IPA.

Menurut Darmojo ( 1993 ) IPA adalah kumpulan pengetahuan yang rasional dan obyektif
tentang alam semesta dan isinya. Lebih lanjut dinyatakan pada hakikatnya IPA dapat
dipandang sebagai proses yaitu dari upaya manusia untuk memahami gejala alam dengan
tata cara yang sifatnya analitis, cermat, lengkap, serta menghubungkan gejala alam satu
dengan yang lainnya, sehingga keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang yang baru
tentang obyek yang diamati. Ipa dapat dipandang sebagai produk yaitu dari upaya manusia
untuk memahami gejala alam, produk ini berupa prinsip, teori hukum, konsep maupun fakta
yang semuanya itu ditunjukkan untuk menjelaskan berbagai gejala alam. Pembelajaran IPA
SD memerlukan pengetahuan dasar mengenai konsep dalam setiap unit pembelajaran.
Samatowa (2018:7) mengemukakan bahwa pemahaman konsep anak dalam pembelajaran
IPA harus berkembang dengan baik melalui pengamatan langsung, sebelum mengenal
informasi informasi abstrak. Pemahaman konsep yang seharusnya dapat berkembang
dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, pada kenyataannya tidak seperti itu.

C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran IPA dengan memanfaatkanlingkungan sekitar merupakan cara yang
efektif untuk memusatkan perhatian siswapada saat berlangsungnya proses pembelajaran,
mengkonkretkan informasi dan merupakan sarana belajar yang tidak ada habisnya.
Lingkungan sekitar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran IPA di SD karena
lingkungan dapat berfungsi sebagai sasaran belajar, sumber belajar, maupun sarana belajar
IPA. Pada dasarnya anak usia SD taraf perkembangan intelektualnya termasuk katagori
operasional konkret, dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran
IPA, maka siswa dapat memperoleh pengalaman konkret sehingga diharapkan lebih mudah
dalam memahami konsep IPA. Pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan sekitar
dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa secara aktif
(student centered), yaitu kegiatan eksplorasi, percobaan, diskusi atau kegiatan lain untuk

6

mengungkap fenomena alam atau segala sesuatu yang terjadi dalam aktivitas keseharian
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekitar. Kegiatan belajar lebih ditekankan pada
aktivitas kontekstual. Maksud dari kegiatan tersebut adalah apa yang dilakukan siswa di kelas
merupakan refleksi aktivitas siswa di lingkungan tempat tinggalnya atau di lingkungan
sekolahnya. Analisis diatas membahas tentang situasi lingkungan yang ada dilahan sempit.
Pemanfaatan lahan sempit ini digunakan untuk menanam beberapa pohon seperti pojon
pisang,pohon kelengkeng dan pohon jambu. Lahan yang sebelumnya adalah lahan kosong
diubah menjadi perkebunan. Hal ini dapat mendorong siswa untuk lebih kreatif lagi dalam
memanfaatkan sebuah lahan kosong menjadi perkebunan kecil. Siswa dapat mencoba hal
tersebut dengan menanam pohon cabe, tomat atau bahkan menanam pohon sepeti analisis
diatas.

Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992: 24) ada berapa alasan yang menjadikan
lingkungan itu sangat penting dalam interaksi belajar mengajar, yaitu sebagai berikut.

1. Sebagai sasaran belajar

Lingkungan merupakan salah satu sasaran dalam proses pembelajaran. Salah satu tujuan
pendidikan di SD, antara lain agar anak dapat mengenal, mengetahui dan mempelajari alam
sekitar. Alam sekitar ini tentunya termasuk lingkungan. Jadi segala sesuatu yang ada di
sekitar anak termasuk lingkungan merupakan objek belajar yang akan diajarkan kepada
anak didik kita, atau dengan kata lain lingkungan merupakan sasaran belajar bagi anak SD.

2. Sebagai sumber belajar

Lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi siswa. Ada berbagai
macam sumber belajar, seperti guru, buku-buku, labolatorium, tenaga ahli, serta lingkungan
alam sekitar. Lingkungan alam sekitar seperti kebun sekolah, apotik hidup, sungai dan
sebagainya merupakan sumber belajar yang tidak habis-habisnya yang memberikan
pengetahuan kepada kita. Semakin banyak kita gali semakin banyak yang kita dapatkan,
tidak hanya bagi IPA itu sendiri tetapi juga berupa sumber dari berbagai macam ilmu
pengetahuan yang lainnya.

3. Sebagai sarana belajar

Dalam proses pembelajaran kita memerlukan sarana dalam proses belajar
mengajar. Lingkungan merupakan suatu sarana belajar yang baik, bahkan lingkungan yang
alamiah menyediakan bahan-bahan yang tidak perlu dibeli, misal udara, cahanya matahari,
pepohonan, air sungai, rerumputan dan sebagainya. Jadi lingkungan adalah suatu sarana

7

belajar yang praktis dan ekonomis yang memudahkan kita untuk belajar Jadi, lingkungan
sebagai salah satu kajian dalam IPA dapat dimanfaatkan dalam mempelajari konsep Ilmu
Pengetahuan Alam. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pemanfaatan lingkungan dapat
meningkatkan produk, proses, keterampilan dan meningkatkan kinerja para siswa SD dalam
pembelajaran IPA.
D. Daftar Pustaka
http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/article/view/247/222
https://books.google.co.id/books?id=phpKDwAAQBAJ&printsec=frontcove
r&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
https://media.neliti.com/media/publications/259106-pemanfaatan- lingkungan-sebagai-laborator-
697b485a.pdf

8

JENIS-JENIS RUMPUT DI SAWAH YANG BAIK DUSUN TRUKAN UNTUK KONSUMSI
HEWAN TERNAK

Oleh: Nurlita Putri Pertiwi Hartadi
NIM. 2020015044

A. Analisis Situasi
Dusun Trukan terletak di desa Madurejo, kecamatan Prambanan, kabupaten

Sleman, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Dusun Trukan terdapat area persawahan
yang hijau. Sepanjang jalan sawah terdapat banyak kandang hewan ternak para warga di
dusun Trukan. Hewan ternak tersebut seperti sapi dan kambing.

Kotoran sapi dan kambing banyak digunakan oleh para petani untuk dijadikan pupuk
alami. Sehingga banyak tanah yang subuh di dusun Trukan ini. Selain itu, tanaman-tanaman
liar yang digunakan untuk makanan ternak juga dapat tumbuh subur. Tumbuhan tersebut
dapat berupa rumput yang dimakan oleh hewan ternak. Sehingga di daerah dusun Trukan
terdapat banyak sekali jeni-jenis rumput yang beberapa jenisnya dapat digunakan untuk
makanan hewan ternak.

(Kurang foto lokasi hewan ternak)

B. Penjelasan Konsep IPA
daerah dusun Trukan ini, seseorang dapat mengetahui berbagai jenis-jenis rumput

yang baik dikonsumsi oleh hewan ternak. Hewan ternak yang terdapat di dusun Trukan
9

adalah sapi, kambing, dan kerbau. Jenis rumput yang baik di konsumsi hewan ternak yang
terdapat di dusun trukan adalah Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum), Rumput
Bede/Signal (Brachiaria decumbens), dan Rumput Benggala (Panicum maximum cv. Mott).

Rumput Panicum maximum cv. Mott dikenal dengan nama lokal gajah mini (karena tinggi
tanaman maupun panjang dan lebar daun yang lebih kecil dibandingkan dengan rumput
gajah, P. Purpureum. Menurut Chemisquy et al. (2010) dan USDA (2012) klasifikasi rumput
gajah mini adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub-kingdom : Tracheobionta

Super-divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida (monokotil)

Sub-kelas : Commolinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Bangsa : Paniceae

Genus : Pennisetum

Spesies : P. purpureum cv. Mott

Rumput gajah mini merupakan jenis rumput unggul karena produktivitas dan
kandungan zat gizi cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak
ruminansia. Rumput ini dapat hidup di berbagai tempat, toleran naungan, respon terhadap
pemupukan dan menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah mini
tumbuh membentuk rumpun dengan perakaran serabut yang kompak dan terus
menghasilkan anakan apabila dipanen secara teratur. Dari segi pola pertumbuhannya,
rumput gajah mini memiliki karakter unik dimana pertumbuhan daunnya lebih mengarah ke
samping. Tinggi tanaman rumput gajah mini lebih rendah dari satu meter (Gambar 1A).
Menurut Sirait et al. (2015a) rata-rata tinggi tanaman adalah 96,3 cm pada umur panen dua
bulan, sedangkan rumput gajah (Gambar 1B) ketinggiannya dapat mencapai 400-700 cm.
Rumput gajah mini memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhan cepat, berbulu halus,

10

daun lembut, batang lunak, disukai ternak dan regrowth yang lebih cepat. Produksi bahan
kering mencapai 43,58 ton/ha/tahun dengan kandungan protein kasar mencapai 13,30%
dan produksi sebanyak 6,08 ton/ha/tahun. Produksi protein ini lebih tinggi dibandingkan
dengan produksi rumput gajah (51,4 ton/ ha/tahun) dengan protein kasar 9,79% sehingga
dihasilkan produksi protein sebesar 5,03 ton/ha/tahun. Rasio daun batang rumput gajah mini
dan rumput gajah masing-masing sebesar 1,4 dan 0,8. Rasio ini menghasilkan produksi
bahan kering daun rumput gajah mini (25,42 ton/ha/tahun) lebih tinggi dibandingkan dengan
rumput gajah (24,80 ton/ha/ tahun).

Kandungan protein rumput bede/signal kasar dan serat kasar pada berbagai taraf
pemotongan adalah, 13,8% dan 29,69% pada pemotongan 20 hari, 8,86% dan 30,63% pada
pemotongan 30 hari, 6,24 dan 33,27 pada pemotongan 45 hari serta 5,90 dan 34,1 pada
pemotongan 60 hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa protein kasar pada Brachiaria akan
cenderung menurun dan serat kasar akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur
potong rumput.

Rumput benggala mengandung bahan kering 20 %, abu 3,1 %, lemak kasar 0,5 %,
serat kasar 6,1 %, dan protein kasar 2,6 % (Hartadi dkk., 1980). Dari uraian tersebut
seseorang bisa mengetahui kandungan-kandungan yang ada pada setiap jenis rumput.
Beberapa jenis-jenis rumput tersebut dapat dijadikan bahan konsumsi hewan ternak.

Rumput Gajah Mini Rumput Signal

11

Rumput Benggala

C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD
Jenis-jenis rumput dapat memberikan pengetahuan dalam pembelajaran IPA

untuk mempelajari bagaiamana cara merawat hewan ternak dengan baik. Cara merawat
hewan ternak dengan baik salah satunya yaitu memberikan makanan yang bernutrisi alami
seperti rumput- rumput yang mengandung banyak nutrisi bagi hewan ternak.Hewan ternak
harus dirawat dengan baik agar hewan tersebut tidak punah di kemudian hari. (Materi kelas
3 SD Tema 2, Sub tema 4, Menyayangi hewan).

D. Daftar Pustaka

Rahalus, R., Tulung, B., Maaruf, K., & Wolayan, F. R. (2014). PENGARUH PENGGUNAAN
KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT. “Zootrek” Journal, 34(1), 75-82.

Seseray, D., Saragih, & Katiop. (2012). Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah (Pennisetum
purpureum) pada Interval Defoliasi Yang Berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan, 7(1), 31-
36.

Sirait, J. (2017). Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai Hijauan Pakan untuk
Ruminansia. WARTAZOA, 27(4), 167-176.

12

OBSEVASI DAUR ULANG SAMPAH DI KLATEN
Oleh : Joko Nugroho
Nim : 2020015045

A. Analisis Situasi
Obyek yang saya amati adalah daur ulang sampah tepatnya di Desa

Karanglo,Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Sebelum adanya bank sampah
Rukun Santoso dan produksi daur ulang, banyak warga Desa Karanglo,Kecamatan
Polanharjo, Klaten yang membuang sampah sembarangan. Hingga adanya pembersihan
saluran irigasi karena banyak sampah yang menyumbat. Setelah adanya bank sampah
itu, perubahannya di irigasi ya sekarang di pertanian tidak mengeluh,"Karena di setiap
rumah tangga itu telah disiapkan tas.

Terdapat 4 jenis tas yang menampung berbagai macam jenis sampah.
Seperti plastik, plastik layak kreasi, karton atau kardus, logam dan kaca. "Sehingga
sebelum membuang sampah itu, warga sini sudah memilah dulu di rumah sampahnya,"
katanya. Sri Yono membeberkan perubahan positif tersebut semakin terasa setalah
lingkungan desa tempat tinggalnya menjadi lebih bersih. Bahkan saluran air lancar
mengalir, kalau malam itu kadang saluran airnya kami isi ikan lele lalu dipancing anak-
anak. Produksi daur ulang di Desa Karanglo tersebut memang menjadi salah satu faktor
banyak warga yang mengumpulkan sampah. Hal tersebut karena banyaknya pesanan
barang produksi daur ulang yang kerap dipesan oleh masyarakat. Beberapa barang
daur ulang sampah hasil produksi antara lain topi, dosgrib, dompet, bunga plastik,
kalung, gantungan kunci, poliback, gelang hingga baju.

13

Beberapa pembeli berasal dari Surkoharjo, Kartasuro, Boyolali, Grobokan hingga
Magelang. Bank sampah yang dari Magelang pesannya hingga 500. bank sampah itu
kalau banyak acara cari souvenir nya malah dari sini. Selain itu banyak juga bank sampah
dari berbagai daerah yang meminjam untuk dipajang saat ada pameran. “Tapi banyak
juga yang memesan. Dirinya membeberkan bahwa selama ini kebanyakan Bank
Sampah memang memesan dari Rukun Santoso. Namun untuk produksi sampah menjadi
produk daur ulang hanya ada di Rukun Santoso. “Meskipun banyak bank sampah tapi
untuk produk jadi hasil daur ulang hingga produksi yang ramai memang di Rukun
santoso,” katanya. Hal tersebut dikarenakan minimnya SDM yang memiliki keterampilan
untuk produksi kerajinan.
Penjelasan konsep IPA

Daur ulang adalah salah satu cara untuk menggunakan barang bekas untuk
dipakai kembali menjadi barang yang serba bermanfaat atau bisa juga diolah menjadi
barang yang dapat diperjual belikan. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi dan
mengatasi adanya pencemaran lingkungan akibat sampah plastik yang dibuang
sembarangan. Sampah yang dibuang secara sembarangan dapat menjadikan
lingkungan di sekitar kita kotor dan dapat menyumbat saluran air. Selain itu, penumpukan
sampah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Hal ini dikarenakan sampah
anorganik tidak dapat diuraikan, contohnya adalah plastik. Berbeda dengan sampah
organik yang dapat diuraikan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami.
Contohnya adalah sisa sayuran. Oleh karena itu, salah satu alternatif terbaik adalah
dengan melakukan daur ulang barang – barang bekas yang termasuk kelompok barang
anorganik sehingga dapat dikelola dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan
memisahkan tong sampah yang organik, anorganik, sisa makanan dan plastik.

Dengan adanya daur ulang ini diharapkan dapat mengatasi pencemaran
lingkungan dan membuka peluang baru bagi masyarakat untuk membuka lapangan
pekerjaan baru. Selain mengatasi masalah lingkungan anda juga turut memajukan
bangsa secara ekonomi sehingga mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini.
Sampah juga merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah di lingkungan
kita.

Mengapa? Hal ini dikarenakan penumpukan sampah dapat membusuk dan jika
dibiarkan dapat menimbulkan penyakit. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah

14

melakukan tindakan pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan seperti tidak
membuang sampah sembarangan, mengumpulkan botol atau plastik bekas untuk diolah
kembali atau dibuat kerajinan. Dengan demikian dapat mengatasi penumpukan sampah
yang dapat mencemari lingkungan di sekitar kita.

B. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD

Konsep tersebut berkaitan dengan materi pembelajaran IPA SD kelas 3 bab 3
yaitu tentang lingkungan

A. Lingkungan sehat
Ciri-ciri lingkungan sehat antara lain sebagai berikut.
1. Udara bersih, segar, dan terasa sejuk. Selain itu, juga tidak berbau.
2. Ada tempat sampah dan keadaannya bersih. Dengan adanya tempat sampah,
sampah jadi tidak berserakan. Dengan demikian, tidak menimbulkan bau yang
tidak sedap.
3. Terdapat saluran air yang bersih dan lancar. Air dalam saluran air akan
mengalir dengan lancar. Hal ini karena tidak tersumbat oleh sampai
4. Terdapat berbagai tumbuhan hijau yang terpelihara dan tertata rapi.
Dengan adanya tumbuhan, udara akan menjadi lebih bersih. Selain itu,
keadaan lingkungan rumah akan terlihat lebih indah.

B. Lingkungan tidak sehat

Ciri ciri lingkungan tidak sehat antara lain sebagai berikut.

1. Udara kotor dan berbau. Udara tersebut akan menyesakkan napas kita.
2. Tidak tersedianya tempat sampah. Sampah menumpuk dan berserakan di

15

mana-mana. Tentu saja hal ini akan merusak pemandangan lingkungan sekitar.
Sampah yang menumpuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
3. Tidak ada saluran air. Meskipun ada, tetapi keadaannya kotor. Terdapat
sampah yang menyumbat saluran air. Akibatnya, aliran air tidak lancar.
4. Tidak terdapat tumbuhan sehingga terlihat gersang. Kalaupun ada, tetapi tidak
terpelihara. Misalnya, terdapat rumput liar.
5. Terdapat banyak hewan liar yang kelihatan kotor.

C. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan

Lingkungan tidak sehat disebabkan oleh pencemaran. Penyebabnya antara lain
sebagai berikut.

1. Udara yang kotor
Udara kotor dapat memengaruhi kesehatan kita. Misalnya, mata kita menjadi pedih
jika terkena asap. Pernapasan juga menjadi sesak. Pencemaran udara dapat
menimbulkan penyakit pernapasan seperti penyakit paru-paru.

2. Sungai yang tercemar

Sungai yang tercemar mengakibatkan ikan-ikan tidak dapat hidup. Zat
pencemar yang terkandung di air sungai bersifat racun sehingga dapat
mematikan ikan. Kita juga tidak dapat menggunakan air tercemar untuk
memenuhi kebutuhan. Mengapa demikian? Air yang tercemar dapat
menyebabkan penyakit kulit dan diare. Jika masyarakat menggunakannya
untuk mandi dan mencuci, kulit dapat menjadi gatal. Jika menggunakan air
tercermar untuk memasak, kita dapat mengalami diare.

16

Cara memelihara kesehatan lingkungan

Rumah yang bagus belum tentu sehat. Rumah sederhana dapat menjadi
lingkungan yang sehat. Syarat-syarat rumah sehat antara lain sebagai berikut.

1. Terdapat ventilasi pertukaran cahaya matahari dan udara.
2. Ada kamar mandi dan WC yang bersih.
3. Ada saluran pembuangan limbah yang bersih.
4. Ada sumber air yang bersih.
5. Ada tempat pembuangan sampah bertutup dan bersih.
6. Ada halaman rumah yang bersih.

Hal-hal yang diperhatikan untuk menciptakan halaman yang bersih adalah sebagai
berikut.

1. Menanam tumbuhan rindang dan menghasilkan buah.
Misalnya jambu, mangga, dan rambutan. Untuk mempercantik halaman dapat
ditanam tumbuhan berbunga. Misalnya, mawar, anggrek, dan melati.Membuat
selokan air.

2. Selokan air membuat air tidak menggenang. Air yang menggenang dapat
menjadi sarang nyamuk.

3. Membersihkan sampah di halaman rumah secara teratur setiap hari.
4. Menjaga halaman rumah tidak lembap. Oleh karena itu, usahakan cukup

cahaya matahari.

D. Daftar Pustaka

https://solo.tribunnews.com/2019/08/26/dulu-dibuang-kini-sampah-rumah-tangga-di-karanglo-
klaten-dipilah-teliti-jadi-barang-bernilai-tinggi

17

https://solo.tribunnews.com/2019/08/25/warga-desa-karanglo-klaten-produksi-sampah-jadi-
barang-bernilai-jual-tinggi
https://thegorbalsla.com/daur-ulang/
https://muvihanwarsani.wordpress.com/materi/pemberlajaran-ipa-kelas-3-sd/bab-3-
lingkungan/

18

HUBUNGAN ANTARA PADI DENGAN KATAK
Oleh: Nur Fadzilah Purbaputri
NIM. 2020015046

A. Analisis Situasi
Dusun Klepu merupakan salah satu dusun yang terletak di Kelurahan Banjararum,

Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Dusun Klepu lebih tepatnya di
perbatasan antara Klepu dan Degan terdapat area persawahan yang ditanami padi dan
jagung. Terdapat juga banyak hewan yang hidup disana seperti, ikan, katak, cacing, burung,
bahkan ular yang sering berlalu-lalang disekitar sawah. Ada berbagai hubungan simbiosis
yang terbentuk dari sana. Ada simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.

(Sawah di Dusun Klepu) Gambar 1.1

B. Penjelasan Konsep IPA
Makhluk hidup saling berkegantungan, banyak makhluk hidup yang berhubungan

dengan cara yang khas. Hubungan dua makhluk yang berbeda dan sangat erat kaitannya
disebut simbiosis. Terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme,
dan komensalisme.
1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis
namun saling menguntungkan satu sama lain. Hubungan ini sangat positif karena kedua
belah pihak diuntungkan.

19

Sebagai contoh adalah kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu mengisap nektar yang
terdapat pada bunga, sedangkan timbal-baliknya adalah bunga mendapat bantuan dari
gerakan kupu-kupu untuk penyerbukan.

(Sumber: https://images.app.goo.gl/LyB8XxYUSYdMZeyu6)
2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan
tidak diuntungkan (netral).

Simbiosis komensalisme contohnya tumbuhan sirih dengan inangnya. Tumbuhan
sirih sering ditemukan dalam lingkungan sekitar kita. Tumbuhan sirih hidup dengan cara
merambat dan menyesuaikan tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih merambat
pada inangnya ini adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dalam
melakukan fotosintesis. Melalui interaksi tersebut, maka tumbuhan sirih dapat
memproduksi makanan untuk tumbuh, sedangkan tumbuhan inang tidak dirugikan.

20

(Sumber: https://images.app.goo.gl/T9ccR9hVr2o1awfZ7)

3. Simsiosis Parasitisme

Simbiosis yang terakhir ini cukup dibenci. Pasalnya, simbiosis parasitisme adalah
keterbalikan dari simbiosis mutualisme. Simbiosis parasitisme merupakan kondisi
ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun
merugikan pihak lainnya.

Contoh hubungan yang merupakan simbiosis parasitisme terjadi pada nyamuk dan
manusia. nyamuk mendapat keuntungan dengan mengisap darah dari manusia,
sedangkan manusia dirugikan karena dapat terjangkit penyakit berbahaya.

Mengenai itu, hubungan mengenai padi dengan katak itu merupakan simbiosis
mutualisme. Karena sama-sama beruntung yaitu, padi mendapat untung karena hama
yang terdapat di sekitar padi atau yang dipadi akan dimakan oleh katak. Begitu juga
dengan katak, dia akan mendapat banyak makanan dari hama tersebut.

C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD

Pada pembelajaran IPA SD, materi simbiosis terdapat di kelas 5, tema 5 (Ekosistem),

subtema 2 (Hubungan Antar Makhluk Hidup dalam Ekosistem), pembelajaran 5.

Kompetensi Dasar IPA yang dibahas yaitu:

3.5. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di

lingkungan sekitar.

4.5. Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.

Kaitkan konsep yang dianalisis dengan materi pembelajaran atau kurikulum IPA di

Sekolah Dasar.

21

D. Daftar Pustaka
Buku Siswa Tema 5 Ekosistem Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas V. (2017). Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
SAMOSIR, P. (2018). PERILAKU SISTEM INTERAKSI DUA INDIVIDU PADA SIMBIOSIS
MUTUALISME (Doctoral dissertation, UNIMED).

22

JENIS TANAMAN YANG TUMBUH DI SAWAH NDOLOG DESA BUGEL
Oleh : Pangestika Khairunnisa
NIM. 2020015047

A. Analisis Situasi

Gambar 1. Situasi sawah ndolog

Sawah Ndolog terletak di Desa Bugel Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon progo.
Wilayah Desa Bugel termasuk kategori dataran rendah dengan ketinggian 0-100 meter dari
permukaan air laut. Kawasan Desa Bugel terletak di pesisir pantai selatan yang terdiri dari
area persawahan, sungai, dan kebun. Area persawahan yang luas menjadikan sebagian
besar penduduk bekerja sebagai petani. Sebagian besar tanah di persawahan ndolog
berjenis latosol. Luasnya area persawahan ndolog membuat saya tertarik menganalisis
jenis tanaman yang tumbuh di sawah ndolog desa Bugel.

B. Penjelasan Konsep IPA
Sebagian besar tanah di sawah ndolog berjenis latosol. Tanah latosol adalah jenis

tanah yang sangat baik digunakan untuk budidaya Tanaman Palawija, karena kandungan
pH tanah Latosol yang berkisar diangka 4,5-6,5 sesuai dengan karakteristik tanaman
palawija yang tahan terhadap kondisi tanah yang kering dan bersifat asam (Mauluddin dan

23

Suarna, 2018:11). Di sawah ndolog juga terdapat sistem drainase sehingga kebutuhan air
untuk tanaman dapat terpenuhi.

Gambar 2. Drainase di sawah ndolog
Hal tersebut sesuai dengan tanaman yang ada di sawah ndolog yaitu selain padi
juga ditanami jagung dan cabai. Tanaman tersebut merupakan jenis tanaman pangan.

Gambar 3. Tanaman padi di sawah ndolog
Tanaman padi dapat tumbuh di daerah tropis sampai daerah subtropis, dan dapat
ditanamani mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1700 m di atas permukaan laut.
Untuk tumbuhnya selain membutuhkan banyak air dan pemupukan yang teratur, juga
menghendaki tempat terbuka yang banyak mendapat sinar matahari agar dapat tumbuh

24

dengan baik. Padi dapat tumbuh pada temperatur optimum antara 24o C – 29o C, akan
tetapi suhu yang terbaik adalah 23o C dengan curah hujan rata-rata 200 mm per bulan atau
1500 – 2000 mm per tahun atau lebih dengan distribusi selama 4 bulan. Tanah yang cocok
dalah tanah yang memiliki kedalaman lebih dari 60 cm dengan ketebalan tanah pada
lapisan atas antara 18 -22 cm, drainase terhambat, tekstur pasir berlempung sampai liat,
reaksi tanah (pH) antara 5,5 – 7,0. tanaman padi bisa hidup pada daerah dengan udara
panas dan banyak mengandung uap air (Rika Harini, dkk 2008: 170-171).

Gambar 4. Tanaman jagung di sawah ndolog

Tanaman jagung untuk tumbuhnya memerlukan tanah yang subur, gembur dan
dengan drainase serta aerasi yang baik, sebab tanpa adanya drainase dan aerasi tanah
yang baik pertumbuhan tanaman jagung akan terganggu dan akan mempengaruhi hasil
produksi. Ph atau tingkat keasaman tanah yang terbaik adalah 5,5 – 7,0. kemiringan tanah
yang dikehendaki adalah tidak lebih dari 8%. Sinar matahari yang cukup sangat diperlukan
untuk tanaman jagung, karena bila sinar matahari kurang produksi yang dihasilkan juga
akan berkurang. Temperatur optimal adalah antara 20-27 tetapi juga masih bisa tumbuh
pada temperatur 16 - 32o C. Curah hujan berkisar antara 500 -5000 mm/th sedangkan
optimumnya antara 1000 – 1500 mm/th (Rika Hariani, dkk 2008:172).

25

Gambar 5. Gambar cabai di sawah ndolog

Tanaman cabai di sawah ndolog ditanam di pinggir drainase, agar pengairan dapat
dilakukan dengan mudah. Tanaman cabai juga memerlukan sinar matahari yang cukup.
Pemupukan dan penyemprotan juga dibutuhkan agar tanaman cabai mendapat nutrisi dan
terhindar dari hama.
C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan analisis diatas jenis tanaman di sawah ndolog Desa Bugel adalah
tanaman pangan. Pengertian pangan sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang
tentang Pangan No. 18 Tahun 2012 dalam Murdijati dkk (2013), adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan dan air, baik yang diolah mapun tidak diolah yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Hal tersebut berkaitan dengan
pembelajaran pada kelas 3 semester 1, Tema 2 (Menyayangi Tumbuhan dan Hewan),
Subtema 1 (Manfaat Tumbuhan Bagi Kehidupan).

D. Daftar Pustaka
Mauluddin, Syahrul dan Nana Suarna. (2018). “Sistem Pakar Penentuan Jenis Tanah
Berdasarkan Kadar PH Untuk Tanaman Palawija Menggunakan Metode K-Means

26

Clustering” dalam Jurnal ICT : Information Communication and Technology Vol. 17,
Nomor. 1. Halaman 11. Cirebon : STMIK IKMI Cirebon.
Harini, Rika. Dkk. (2008). “Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Analisis Kesesuaian
Lahan Pertanian di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” dalam Jurnal Majalah
Geografi Indonesia Vol. 22, Nomor. 2. Halaman 170-172. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada.
Gardjito, Murdijati. Dkk. (2013). Pangan Nusantara : Karakteristik dan Prospek untuk
Percepatan Diversifikasi Pangan. Jakarta : Kencana.

27

KANDUNGAN GIZI DAWET CENDOL DI PASAR PUJOKUSUMAN
Oleh: Nikmatul Forscha O.S
NIM: 2020015048

A. Analisis Situasi

Pasar Pujokusuman merupakan salah satu pasar yang terletak di Kampung
Pujokusuman, Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Lokasi
pasar berdekatan dengan Ndalem Pujokusuman, sehingga disebut dengan Pasar
Pujokusuman. Selain itu, Pasar Pujokusuman juga dekat dengan Pojok Beteng Wetan dan
SD Negeri Pujokusuman. Konsumen yang ada disana tidak hanya berasal dari warga
Pujokusuman, namun juga warga-warga sekitar Kampung Pujokusuman, seperti
Brontokusuman, keparakan, Dipowinatan, dan Prawirodirjan. Gambar 1 menunjukklan
lokasi Pasar Pujokusuman yang berdekatan dengan Ndalem Pujokusuman, Pojok Beteng
Wetan, dan SD Negeri Pujokusuman.

Lokasi Pasar Pujokusuman

Gambar 1. Lokasi Pasar Pujokusuman

Pasar Pujokusuman menjual aneka bahan makanan, seperti sayur-sayuran,
sembako, buah-buahan, daging, dan ikan. Selain itu juga menjual jamu-jamuan, perkakas
rumah tangga, dan beragam jajan pasar, diantaranya adalah dawet cendol. Dawet cendol
sendiri merupakan olahan minuman yang memiliki komposisi seperti cendol, santan, gula
jawa, potongan Nangka, dan es batu. Biasanya harga satu gelas dawet cendol adalah lima
ribu rupiah.

28

Bahan dasar dalam pembuatan dawet cendol adalah tepung kanji. Umumnya para
penjual dawet cendol di Pasar Pujokusuman menjualnya dengan berkeliling menggunakan
gerobak dorong. Minuman ini tidak hanya digemari oleh orang tua, namun anak-anak juga,
karena dawet cendol memberikan kesegaran untuk menghilangkan dahaga, serta rasanya
yang manis membuat anak-anak gemar mengkonsumsinya. Dalam segelas dawet cendol
kita dapat belajar mengenai IPA. Dikarenakan IPA di pelajari dari permasalahan di
kehidupan nyata, kemudian mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut dan
menerapkannya di masyarakat.

Gambar 2. Keadaan Pasar Pujokusuman
Adanya Pasar Pujokusuman ini sangat bermanfaat bagi warga di sekitarnya.
Dikarenakan pasar ini memudahkan warga sekitar untuk berbelanja. Selain itu mempererat
hubungan antar pedagang pasar dan warga sekitar. Di pasar ini juga kita dapat belajar
mengenai IPA dari segelas dawet cendol, berupa kandungan gizi yang ada di dalamnya.

29

Gambar 3. Penjual dawet cendol

B. Penjelasan Konsep IPA

Dari dawet cendol di Pasar Pujokusuman, sesorang dapat mempelajari kandungan
gizi yang ada di dalamnya. Gizi berasal dari kata Bahasa Arab “Ghidza” yang berarti
makanan. Gizi berkaitan dengan kesehatan dan potensi ekonomi seseorang, yaitu
berhubungan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja.
(Syafrizar & dkk, 2008:1).

Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan. (Syafrizar & dkk, 2008:4). Manusia perlu memakan beragam
makanan, agar kesehatan tubuh dapat tercapai secara optimal. Tidak ada satu jenis
makananpun yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Jenis zat gizi
yang terkandung dalam makanan kita adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
dan air. (Syafrizar & dkk, 2008:5).

Karbohidrat merupakan jenis zat gizi yang memegang peranan penting dalam
kehidupan karena merupakan sumber energi utama. Selain karbohidrat, lemak I juga
penghasil energi yang memberikan kontribusi terhadap tubuh. Sebagai zat yang
membangun sel-sel tubuh, protein rnerupakan zat gizi penting lain yang harus terdapat
dalam konsumsi makanan sehari-hari. (Syafrizar & dkk, 2008:5).

Gambar 4. Dawet cendol

30

Es dawet cendol merupakan minuman khas Indonesia yang dibuat dari tepung
beras, disajikan dengan es serut, gula merah cair, dan santan. Memiliki cita rasa manis
yang kuat dengan cita rasa akhir gurih menyegarkan. (Muaris & Ulung, 2012:103). Cendol
biasanya disajikan dalam bentuk minuman dengan bahan tambahan santan dan cairan
gula merah. Minuman cendol selain menyegarkan juga mengenyangkan, apalagi ditambah
dengan berbagai bahan tambahan yang lain makin menjadikan minuman cendol bisa
menjadi minuman alternatif. (Rahman & Mardesci, 2015:18). Cendol biasanya ditambahkan
pewarna agar warna cendol terlihat lebih menarik.Warna cendol umumnya hijau, tetapi ada
juga cendol diberi warna misalnya warna merah. Pewarna yang digunakan dalam
pengolahan cendol awalnya berasal dari daun pandan atau daun suji. Para pengrajin
cendol lebih sering menggunakan bahan pewarna sintetik dengan alasan warna cendol
yang dihasilkan tidak pudar dan praktis penggunaannya. (Lestari, 2019:66).

Kandungan gizi yang terkandung di dalam dawet cendol meliputi karbohidrat sebesar
36 gram, protein sebesar 1,5 gram, serta lemak sebesar 1,5 gram. Untuk kandungan gizi
yang terdapat di tepung beras sebesar 20 gram, gula merah 20 gram, dan santan 20 gram.
(Muaris & Ulung, 2012:103). Sedangkan untuk kandungan tepung beras yang digunakan
untuk membuat cendol adalah energi sebesar 364 Kal, karbohidrat 80 gram, protein 7 gram,
lemak 0,5 gram, kalsium 5 mg, fosfor 140 mg, dan zat besi 0,8 mg. (Direktorat gizi, 2004
dalam wulandari & dkk, 2019:248). Menurut Sholikha (2021) kandungan gizi segelas dawet
cendol adalah protein 11,35 gram, lemak 13,9 ram, karbohidrat 175 gram, fosfor 220 gram,
kalsium 160 mg, zat besi 2 mg, dan vitamin C 1,9 mg. Selain itu dawet cendol juga memiliki
manfaat seperti:

1) Membantu pencernaan

2) Efek mendinginkan tubuh

3) Meningkatkan energi

4) Menjaga kesehatan tulang

5) Mengontrol tekanan darah

6) Meningkatkan berat badan

7) Menurunkan berat badan

8) Meningkatkan kesehatan

31

9) Meningkatkan asupan gula
10) Meningkatkan nilai gizi

C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD
Materi mengenai kandungan gizi dipelajari dikelas V yaitu pada tema 3 subtema 1

Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan?. Pada KD 3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik. Dimateri itu paparan iklan
dikaitkan dengan kandungan gizi pada makanan.

Pembelajaran IPA SD berkaitan dengan materi ini bisa dirancang melalui kegiatan
pengamatan dan diskusi. Melalui kegiatan pengamatan peserta didik dapat mengamati
iklan pada media cetak maupun elektronik, termasuk mengamati dan memahami gizi yang
terkandung pada aneka makanan. Peserta didik dapat menganalisis kandungan gizi pada
makanan sekaligus ciri-ciri media cetak dan elektronik. Kemudian guru dan peserta didik
mendiskusikan mengenai kandungan gizi serta ciri-ciri media cetak dan elektronik.

D. Daftar Pustaka

Lestari, B. P. (2019). KARAKTERISTIK FISIK DAN SENSORIS CENDOL INSTAN
DENGAN PENAMBAHAN CINCAU HIJAU (CYCLEA BARBATA L.). Jurnal
Pendidikan Kimia, 66, Vol 3, No 1.

Muaris, H., & Ulung, G. (2012). JURUS JITU JAJAN SEHAT DI LUAR RUMAH AGAR
TETAP LANGSING & FIT.

Rahman, M., & Mardesci, H. (2015). PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BERAS
DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP PENERIMA KONSUMEN PADA CENDOL.
Jurnal Teknologi Pertanian, 18, Vol 4, No 1.

Sholikha, H. (2021, November Selasa). Kompasiana. Retrieved from Kompasiana Web
Site:
https://www.kompasiana.com/hestitus61245/618a18d106310e2a853850f2/cendol-
dawet

32

Syafrizar, & dkk. (2008). ILMU GIZI. Semarang: Penerbit Wineka Media.
Wulandari, P. A., & dkk. (2019). PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BERAS

DENGAN PASTA UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) TERHADAP
KARAKTERISTIK CENDOL. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 248, Vol 8, No 3.

33

PENGARUH PEMBERIAN RAGI TERHADAP WARNA, TEKSTUR, KENAMPAKAN, DAN
AROMA PADA TEMPE

Oleh: Shela Putri Maharani
NIM. 2020015049

A. Analisis situasi
Tempe merupakan makanan yang sangat familiar bahan dasar dari pembuatan tempe

yaitu dari kedelai. Tempe ini makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai
atau beberapa bahan lainnya. Salah satu tempat produksi tempe berada di dusun
pringsanggar purwodadi tepus gunungkidul, disini pembuatan tempe masih menggunakan
cara tradisional. Ditempat saya ada beberapa tempe yaitu tempe yang terbungkus daun dan
tempe terbungkus dari plastik.

Berdasarkan paparan diatas, saya tertarik untuk mempraktikkan membuat tempe dari
kedelai.

Gambar 1. Tempe

B. Penjelasan konsep ipa
Menurut Buckle (2007).Fermentasi adalah perubahan kimia dalam bahan makanan

yang disebabkan oleh enzim dari kedelai yang mengandung enzim lipoksidase. Bahan
pangan umumnya merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan berbagai jenis
mikroorganisme.

Menurut Rahayu (2015:5) proses pembuatan tempe pada dasarnya berupa proses
fermentasi dengan di dahului oleh berbagai proses lainya. Hal yang sangat berperan dalam
proses fermentasi adalah faktor inokulum yang berisi kapang dari genus Rhizopuss oryzae
atau Rhizopus oligosporus. Fermentasi kapang hanya berlangsung aktif kurang lebih 1-2
hari, setelah itu akan terbentuk spora-spora yang berwarna kehitaman.

34

Menurut Suknia (2020: 63) yang menyatakan bahwa pada pembuatan tempe terjadi
proses fermentasi sebanyak dua kali. Fermentasi pertama ketika perendaman kedelai di
dalam air yang akan membentuk asam-asam (asam laktat dan asam asetat) yang
disebabkan oleh pertumbuhan bakteri, sehingga kedelai berada dalam keadaan asam dan
memungkinkan terjadinya fermentasi oleh jamur Rhizopus sp. Fermentasi kedua terjadi
setelah pemberian ragi dan pengemasan. Pada fermentasi kedua ini akan terbentuk hifa
yang akan mengikat kedelai satu sama lain sehingga tekstur tempe menjadi kompak dan
berwarna putih.
Percobaan
1. Waktu : senin-kamis 21-24 maret 2022
2. Alat dan bahan

a. Alat
1) Baskom
2) Sendok makan
3) Plastic 0,5 gram
4) Tusuk gigi
5) Ragi

b. Bahan
1) Kedelai

3. Langkah langkah pembuatan tempe
a. Alat dan bahan

Gambar 2. Alat bahan
b. Masukan kacang kedelai ke dalam baskom dan rendam dengan air selama

semalam.

35

Gambar 3. Rendam kacang kedelai
c. Mencuci kedelai lalu hilangkan kulitnya, setelah itu rebus kedelai sampai empuk.

Gambar 4. Memisahkan kedelai dengan kulitnya

Gambar 5. Mencuci kedelai

Gambar 6. Merebus kedelai
d. Lalu jika sudah tiriskan hingga kering lalu beri ragi dan isikan pada plastic yang telah

diberi lubang menggunakan tusuk gigi.

36

Gambar 7. Memberi ragi pada kedelai

Gambar 8. Memasukan kedelai kedalam plastik

Gambar 9. Kedelai yang sudah dibungkus
Pengamatan

Gambar 10. Pengamatan hari ke-1
Pada hari ke-1 pengamatan, diperoleh hasil bahwa tempe berwarrna putih kekuningan,

terlihat masih berbentuk kedelai, memiliki tekstur yang masih rapuh, untuk kenampakannya
belum terlihat adanya miselium, serta memiliki aroma kedelai pada umumnya.

37

Gambar 11. Pengamatan hari ke-2
Pada hari ke-2 pengamatan, diperoleh hasil bahwa tempe sudah tertutup miselium

sebagian, bewarna putih dan sudah tidak terlihat bentuk kedalainya, tekstur menjadi agak
padat, memiliki aroma tempe pada umumnya.

Gambar 12. Pengamatan hari ke-3
Pada hari ke-3 pengamatan, diperoleh hasil yaitu tempe memiliki warna putih, tekstur

padat, sudah tertutup miselium sepenuhnya, serta memiliki aroma seperti tempe pada
umumnya.

C. Keterkaitan konsep dengan pembelajaran IPA SD
Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang pengetahuanpengetahuan alam yang dekat

dengan kehidupan siswa SD. Menurut (Rosyidah, A. N., Sudarmin, S. S., & Siadi, K. K.
2013) siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan pengetahuan alam
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya . Praktik pembuatan tempe akan digunakan pada
pembelajaran IPA terpadu berbasis etnosains. Pembelajaran proses pembuatan tempe
terkait dengan pembelajaran IPA kelas 5 tema 7 peristiwa dalam kehidupan, sub tema 2
peristiwa kebangsaan seputar proklamasi, KD 3.7 menganalisis pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dalam kehidupan sehari hari. Dalam kompetensi ini
menuntut siswa untuk mampu memahami konsep perubahan kalor pada kehidupan sehari
hari. Selain itu siswa juga harus mempunyai keterampila berfikir kreatif untuk menganalisis
pengaruh kalor yang berkaitan dengan proses pembuatan tempe.

38

D. Daftar pustaka
Rahayu, W. P., Rindit P., Umar S., Lilis N., & Ardiansyah. 2015. Tinjauan Ilmiah
Proses Pengolahan tempe Kedelai Edisi 1. Palembang : PATPI
Sukina, S. L. 2020. Proses Pembuatan Tape Home Industry Berbahan Dasar
Kedelai (Glycine max (L.) Merry) dan Kacang Merah (Phaseolus
vulgaris L.) di Candiwesi, Salatiga. Southeast Asian Journal of Islamic
Education, 3(1):59
Buckle K.A dkk. 2017. Ilmu Pangan. Jakarta : Indonesia Uiversity press.
Rosyidah, A. N., Sudarmin, S. S., & Siadi, K. K. 2013. Pengmbangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Berpendekatan Etnosains. Journal
Pendidikan Sains,5

39

PENGUNAAN LAMPU SEHEN DENGAN SUMBER TENAGA SURYA DI DESA MAMODU
NUSA TENGGARA TIMUR
Oleh: Meriana Jalli
NIM. 2020015050

A. Analisis Situasi
Desa Mamodu merupakan salah satu Desa Dikecamatan Wanunaka Kabupaten
Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.jarak Desa Mamodu dengan ibukota
Wanukaka sekitar 2 km ,jarak ke ibukota kabupaten Sumba Barat sekitar 13 km.
gambar 1 manunjukan Desa Parirara dari Ibukota Sumba Barat.

Gambar 1. Lokasi Desa Mamodu

Gambar 2.Rumah Desa Mamodu
40

Kurang lebih 1.000 dari 3.000 desa Di Nusa Tenggara Timur salah satunya di
Desa Mamodu belum memiliki sambungan listrik dan masih mengandalkan lilin,
lampu bahan bakar minyak / genset sebagai penerangan di malam hari.
Mayoritas desa di Kabupaten Sumba Barat , Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT) belum mendapatkan aliran listrik. Kondisi ini terjadi karena kelalaian
Masyarakat dan pemerintah sehingga menyiasati dengan penerangan
seadanya. Terbatasnya akses penerangan di desa-desa pedalaman di Pulau
Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka PT Perusahan Listrik Negara (PLN)
wilayah ini mulai mengembangkan lampu super ekstra hemat energi (Sehen)
yang mulai dinikmati warga setempat.Warga di pedalaman Pulau Sumba, yakni
di Desa Mamodu , Kecamatan Wanukak, sejak Indonesia merdeka belum
menikmati listrik. Namun saat ini mereka sudah mendapat penerangan dengan
bantuan lampu Sehen dari PLN. Di desa tersebut dengan jumlah kepala keluarga
413 (KK), baru sekitar 92 KK yang menikmati lampu Sehen, sedangkan sisanya
belum. Kendalanya karena tidak semua warga mampu memasang lampu Sehen
dengan biaya Rp 250 ribu per enam bulan itu. "Tidak semua warga memasang
lampu Sehen untuk penerangan karena warga di desa tersebut bukan pegawai
atau karyawan melainkan petani/kerja dikebun. Bahkan, ada warga yang
memasang lampu Sehen dengan menukarnya dengan ternak kambing kepada
petugas PLN yang memasang lampu Sehen karena ketiadaan biaya. "Inilah
kendala yang dihadapi warga memasang lampu Sehen.Setiap pemasangan 100
lampu Sehen, PLN memberikan satu buah unit televisi yang bisa dimanfaatkan
warga desa itu. "Ada penduduk yang tidak punya uang sehingga dia tawarkan
ternak kambing,Lampu Sehen yang dipasang terdiri dari tiga buah lampu bohlam
dengan daya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Lampu Sehen ini juga
bisa di bawa ke mana-mana karena menggunakan baterai. "Jika ada hajatan,
biasa setiap warga membawa lampu Sehen untuk penerangan jalan .Gambar 3
menunjukan warga mendapatkan lampu sehen untuk kebutuhan penerangan
malam hari rumah masing masing.

41

Gambar 3. Warga Mendapatkan Lampu Sehen

Paket Lampu Sehen Tenaga Surya merupakan pemesanan desa
Mamodu Tenggara Timur digunakan sebagai bantuan penerangan rumahan
bagi wilayah di desa desa pedalaman pulau sumba yang belum mendapatkan
akses penerangan. Penggunaan Lampu Sehen Solarcell (Super Ekstra Hemat
Energi) untuk membantu warga yang belum dapat menikmati listrik PLN dan
dapat memproduksi listrik secara mandiri sebagai penerangan pada malam hari.
Pemanfaatan sumber energi terbarukan yang memanfaatkan tenaga matahari
yang di konversi menjadi tenaga listrik menjadikan nilai lebih.

Sehen Solarkit memanfaatkan tenaga matahari sebagai sumber
listriknya sehingga cocok sebagai penerangan di daerah pelosok / kepulauan
yang belum terjangkau fasilitas listrik PLN. Dengan sistem yang sederhana dan
mudah dibawa kemana mana dan sudah terdapat lampu led berkapasitas 3 watt
dan 5 watt dan berjumlah total 4 pcs.

42

Gambar 4. Contoh Gambar Tenaga Matahari Pada Lampu Sehen

Solar Home System Sehen terbukti bermanfaat bagi warga pelosok
yang belum terjangkau listrik PLN. Selain itu, berfungsi sebagai alat penerangan
rumahan sementara pengganti lampu penerangan menggunakan bahan bakar
minyak serta mengunggu perluasan jaringan PLN hingga menjangkau daerah
plosok. Kondisi wilayah di daerah NTT sangat sesuai yang memiliki musim
kemarau yang panjang dan suhu dapat mencapai 28 sampai 38 derajat celcius.
Keunggulan SHS Sehen 20wp :
 Pemasangan mudah dan bersifat mandiri (dapat menghasilkan energi listrik
sendiri)
 Tanpa menimbulkan emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim
 Lama pemakaian dapat disesuaikan tergantung jumlah lampu yang dipakai
 Tidak memerlukan pengoerasian secara khusus / expert dibidangnya

B. Penjelasan Konsep IPA
Pada Lampu sehen dengan Bantuan tenaga surya atau Sumber energi

matahari seseorang bisa mempelajari IPA. Energi telah menjadi kebutuhan vital
masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk menopang kehidupannya dan
mendukung kegiatannya sehari-hari. Misal, untuk memasak makanannya,

43

manusia membutuhkan energi panas atau untuk memenuhi kebutuhan
Penerangan.

Menurut Arif Alfatah & Muji Lestari (2009), energi adalah sesuatu yang
dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha. Dalam
kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada perubahan. Sehingga usaha
juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk menyebabkan perubahan. Matahari
adalah sumber energi yang berjumlah besar dan bersifat terus-menerus (tidak
habis), khususnya energi elektro magnetik yang dipancarkan oleh matahari.
Penggunaan tenaga surya tidak membutuhkan pembakaran sehingga tidak
menghasilkan gas buang berupa gas rumah kaca.

Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar
matahari menjadi energi panas atau listrik untuk memenuhi kebutuhan energi
manusia. Pemanfaatan tenaga surya dilakukan dengan mengubah sinar
matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik. Dua tipe dasar
tenaga matahari adalah sinar matahari dan photovoltaic, yaitu tenaga matahari.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sumber berarti asal atau
tempat keluar. Sedangkan energi adalah tenaga, daya yang dapat digunakan
untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Jadi sumber energi bisa diartikan
sebagai asal suatu daya atau tenaga yang bisa dipergunakan dalam berbagai
proses kegiatan. Lebih tepatnya, dalam kehidupan sehari-hari.

 Macam-macam Sumber Energi

Sumber energi dalam kehidupan terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber
energi terbaharukan dan sumber energi terbaharukan.

 Sumber Energi Terbaharukan Sumber energi terbaharukan adalah jenis
energi yang berasal dari sumber daya alam, dan tidak akan habis bila
digunakan. Hal ini karena sumber energi terbaharukan selalu terbentuk dari
proses alam. Contoh sumber energi terbaharukan meliputi sinar matahari,
air, udara, angin dan ombak di pantai.

 Sumber Energi Tak Terbaharukan Sumber energi tak terbaharukan adalah
jenis energi yang bisa habis, jika terus digunakan oleh manusia. Jika sumber
energi ini habis, maka membutuhkan waktu yang lama (hampir jutaan tahun)
untuk terbentuk lagi. Oleh sebab itu, manusia harus lebih cermat dalam
menggunakan sumber energi tak terbaharukan ini.

44

 Contoh-Contoh Sumber Energi

Ada banyak sumber daya alam yang bisa dijadikan sumber energi untuk
kehidupan manusia.

1. Matahari

Matahari merupakan salah satu contoh sumber energi terbaharukan.
Matahari merupakan sumber utama di bumi. Penggunaan sinar matahari
bisa digunakan secara langsung ataupun menggunakan alat atau benda
tertentu. Penggunaan sinar matahari dengan alat tertentu. Biasanya
dikenal dengan sebutan energi surya.

2. Angin

Angin termasuk dalam contoh sumber energi terbaharukan. Air ini bisa
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-
hari. Angin ternyata bisa dirubah menjadi energi listrik.

3. Air

Air juga termasuk dalam contoh sumber energi terbaharukan. Banyak
manfaat yang bisa diperoleh dari air. Salah satunya digunakan sebagai
pembangkit listrik. Biasanya kita menyebutnya sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA).

4. Minyak Bumi

Minyak bumi termasuk dalam sumber energi tak terbaharukan. Minyak
bumi berasal dari hewan dan tumbuhan.Minyak bumi itu memiliki warna
yang gelap. Hal ini karena minyak bumi terletak di bawah permukaan
bumi. Hasil dari minyak bumi akan berbentuk menjadi minyak tanah,
bensin, dan seterusnya.

Dalam kehidupan sehari – hari energi Matahari merupakan sumber energi
utama yang banyak dimanfaaatkan dan dibutuhkan oleh Masyarakat
Desa . Energi Matahari merupakan salah satu faktor pendukung penting
bagi kehidupan manusia karena banyak sekali peralatan yang biasa
menggunakan penerangan pada malam hari sebagai sumber energinya.
Dengan pentingnya energi matahari bagi kehidupan sehari-hari Desa

45

Mamodu , maka pemanfaatan energi Matahari sangat penting untuk
dijaga, karena jumlah lampu sehen yang terbatas.

C. Keterkaitan Konsep dengan Pembelajaran IPA di SD
Kompetensi dasar :3.1 Mengidentifikasi dan menjelaskan secara lisan sumber
energi dan kegunaannya.3.2 Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai bentuk
energi (panas, cahaya, bunyi, listrik, kimia). 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber
energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air,
matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-
hari
IPA mencakup materi tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis
yang dilihat dari hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia
(Samatowa, 2006: 2). Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah suatu ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara yang khusus yaitu
melakukan eksperimen dan penyimpulan.
Menurut (Wibawa, 2017) Energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan
usaha atau kerja. Pada saat energi digunakan untuk melakukan usaha, energi
hanya berubah bentuk, karena pada dasarnya energi ini tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan, melainkan hanya dapat di ubah dari bentuk energi yang
46


Click to View FlipBook Version