The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

this formatted by approach of device literacy and ethics

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by triendisasongko, 2023-04-03 21:12:44

Ebook-SIM-A-Rev

this formatted by approach of device literacy and ethics

232 pengetahuan bersama-sama pemahaman dan sikap. Dalam pandangan lain dikatakan bahwa literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan memahami dan memanfaatkan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar sumber daya ketika sumber daya tersebut disajikan melalui perangkat elektronik atau digital. Literasi ini mendorong pengguna informasi/user untuk tahu dan peduli serta segera tergugah (aware) tentang asal muasal informasi, platform dominan yang menjadi penyebarannya dan seperti apa kecenderungan akibat menyebarnya informasi tersebut. Dalam perkembangannya, literasi digital mendorong pengguna informasi/user untuk memenuhi beberapa Komponen lierasi digital, yaitu: kecakapan diri atas penguasaan perangkat, pengetahuan atas informasi dan cyber, kompetensi luaran termasuk didalamnya adalah kecakapan mengolah fakta menjadi data dan mengolahnya menjadi informasi, dan sikap mental yang positif. 2. Model literasi informasi Adanya model dalam literasi informasi akan menuntun pengguna informasi untuk mengidentifikasi berbagai komponen dan entitas yang menunjukkan hubungan antar komponen. Model juga dapat digunakan untuk menjelaskan menterjemahkan dan menggunakan berbagai literasi pada sistem informasi. Menurut (Ihsanudin, 2020), ada 4 (empat) substansi dalam model literasi informasi, yaitu: i. Menumbuhkan kesadaran atas informasi, dimana manusia membutuhkan informasi untuk meningkatkan kualitas diri, kesejahteraan, dan memecahkan berbagai persoalan hidupnya.


233 ii. Upaya mencari dan menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan dan hajat hidup manusia. iii. Kemampuan untuk memilih dan mengevaluasi informasi yang valid dan terpercaya dari berbagai sumber informasi yang tersedia. iv. Kemampuan menggunakan informasi untuk berbagai keperluan/kepentingan secara efektif, efisien dan beretika. Sedangkan model literasi informasi terdiri dari 4 (Empat) macam model, yaitu: a) The Big 6. Model The Big 6 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar informasi dan ketrampilan informasi serta teknologi. Model ini pertama kali dikembangkan di AS oleh dua pustakawan, Mike Eisdenberg dengan Bob Berkowitz. Model ini terdiri dari 6 tahap pemecahan masalah, dimana pada masing-masing tahap dikelompokkan berdasarkan Komponennya, yaitu: mendefinisikan tugas, Strategi mencari informasi, Menentukan lokasi dan akses, Menggunakan informasi, mensintesa informasi diperoleh, mengevaluasi informasi. Gambar 9. 2 Model literasi informasi The big 6


234 b) Seven Pillars. Model Tujuh Pilar mengurai sikap mental dan kecakapan berinformasi melalui peningkatan kemampuan. Dimulai dari ketrampilan informasi dasar hingga kepada keterampilan memahami dan memanfaatkan informasi. Model ini dikembangkan oleh SCONUL (Standing Conference of National and University Libraries) di Inggris selanjutnya model konsdeptual ini disebut Seven Pillars of Information Literacy. Model literasi ini Terbentuk atas 2 keterampilan, yaitu: keterampilan untuk mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi dan mengaksesnya dan keterampilan untuk mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi. Seven Pillars of Information Literacy model, terdiri dari 7 pilar literasi yaitu: i. Pilar pertama, Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui apa yang telah diketahui, mengetahui apa yang tidak diketahui dan mengidentifikasi kesenjangan antara yang diketahui dengan yang tidak diketahui. ii. Pilar kedua, Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi mana yang paling besar peluangnya memuaskan Kebutuhan. iii. Pilar ketiga, Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi. iv. Pilar keempat, Menentukan lokasi dan akses informasi, mengetahui bagaimana mengakses sumber infomasi dan memeriksa alat untuk akses dan temu balik informasi. v. Pilar kelima, Membandingkan dan mengevaluasi, mengetahui bagaimana mengases relevansi dan kualitas informasi yang ditemukan.


235 vi. Pilar keenam, termasuk langkah mengorganisasi, menerapkan dan mengkomunikasikan, mengetahui bagaimana merangkaikan informasi baru dengan informasi lama, mengambil tindakan atau membuat keputusan dan akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan informasi tersebut dengan orang lain. vii. Pilar ketujuh, Sintesis dan menciptakan, mengetahui bagaimana mengasimilasikan informasi dari berbagai jenis sumber untuk keperluan menciptakan pengetahuan baru Gambar 9. 3 Model literasi informasi Seven Pillars c) Empowering 8. Model literasi Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk resource-based learning. Model ini tercipta oleh karena hasil kesepakatan dari International Workshop on Information Skill for learning International Workshop on Information Skills fort Learning di Colombo, Srilangka tahun 2004. Dimana forum ini dihadiri oleh 10 negara, yaitu: Bangladesh, India, Indonesia, Malpa, Malaysia, Nepal, Pakistan, Singapore, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Forum ini dilanjutkan pada


236 workshop sesi kedua yang diselenggarakan di Patiala India) november 2005. Forum ini membahan dan merumuskan serta mengembangkan model literasi informasi yang akan digunakan untuk negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan. Hasilnya, Model yang dikembangkan tersebut diberi nama Empowering Eight atau E8 karena mencakup 8 komponen menemukan dan menggunakan informasi. selanjutnya Empowering 8 model dijabarkan terdiri dari kemampuan untuk melakukan: i. Identifikasi topik/subyek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis sumber ii. Eksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik. iii. Seleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai. iv. Organisasi, evaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi v. Penciptaan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, edit, dan pembuatan daftar pustaka vi. Presentasi, penyebaran atau display informasi yang dihasilkan. vii. Penilaian output Berdasarkan Masukan pihak lain. viii. Penerapan masukan, penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan datang; dan penggunaan pengetahuan baru yang diperoleh untuk pelbagai situasi.


237 Gambar 9. 4 Model literasi informasi Empowering 8 d) The Seven Faces of Information Literacy. Pada model ini ada 3 (tiga) stategi yang digunakan dalam untuk me-literasi terhadap informasi. Ketiga strategi dimaksud adalah: i. Ancangan perilaku (behaviourist approach), dimana model ini menyatakan bahwa untuk dapat digambarkan sebagai seseorang yang melek informasi, individu harus menunjukkan karakteristik tertentu serta mendemonstrasikan ketrampilan tertentu yang dapat diukur. ii. Ancangan konstrukvis (constructivist approach), model ini menekankan pada pembelajar dalam mengkonstruksi gambaran domainnya, misalnya melalui pembelajaran berbasis persoalan. iii. Ancangan relasional, model ini dimulai dengan menggambarkan fenomena dalam bahasa versi yang telah dialami seseorang atas persoalan.


238 Selanjutnya model ini menderivasi literasi menjadi konsep 7 wajah, yaitu: Tabel 9. 1 Konsep literasi seven faces model Sumber: Basuki, 2020 Dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa literasi informasi mencakup pengetahuan dan kebutuhan informasi dan kemampuan seseorang/individu untuk mengenali, mengetahui lokasi, mengevaluasi, mengorganisasi dan menciptakan, menciptakan dan mengkomunikasikan informasi secara efektif dan efektif, dimana literasi ini bermanfaat untuk mengatasi isu atau masalah yang dihadapi. Penguatan literasi juga tidak cukup hanya dengan meningkatkan kapasitas secara teknis dengan bersandar kepada model yang digunakan, namun perlu diiringi dengan etika dan moral serta pemahaman secara hakiki atas pemahaman rohani atau keagamaan. Hal ini dibutuhkan untuk membentengi para pengguna informasi dari


239 hal yang pada ujungnya dapat menjebak pengguna/user dari hal yang negatif atau hal yang jauh dari harapan.


240 Post-test 9 Silahkan klik tautan berikut ini: https://tinyurl.com/POSTEST-9 Atau scan QR code berikut ini, dan kerjakanlah soal di dalamnya :


241 DAFTAR PUSTAKA Adnan, F. N., Rakhmah, K. N., & Nugraha, A. (2016). Aplikasi Berbasis Sistem Pakar Untuk Memprediksi Peluang Kerja Calon Lulusan Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro. Journal of System Information, 27–38. Ardiansyah, T.E, Suharti, E. (n.d.). Business Digital (D. Hutsna (ed.); 1st ed.). FEB-UMT. Ardiansyah.E, T. (2020). Etika Komunikasi Dalam Sosial Media-Saring sebelum Sharing. In Literasi Media, (p. 35). Penerbit Insania. Ardiansyah, E. T. S. . (2021). Bisnis Digital (Hustna Dara Sarra (ed.); 1st ed.). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang. https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?searchTxt=tri+endi +ardiansyah&searchCat=Pengarang Basuki, S. (2020). Literasi Informasi Dan Literasi Digital. Https://Duniaperpustakaan.Com/. https://duniaperpustakaan.com/2016/08/literasi-informasi-danliterasi-digital.html Budiani, N. (2000). Data Flow Diagram: sebagai alat bantu desain sistem. Badan Pelayanan Kemudahan Ekspor Dan Pengolahan Data Keuangan Departemen Keuangan, April, 5–13. Cartenz, H. (2019). SUDAH SESUAIKAH PORSI KEMAMPUAN MANAJERIAL ANDA? Https://Cartenzhrd.Com/. https://cartenzhrd.com/2019/10/22/sudah-sesuaikah-porsikemampuan-manajerial-anda/ Chang, E., Hussain, F., & Dillon, T. (2006). Trust and Reputation for ServiceOriented Environments : Technologies For Building Business Intelligence And Consumer Confidence (1st ed.). Wiley. Erawan, L. (2017). Flowchart. 1–14. Ginting, R. (2021). Etika Komunikasi. In R. Fauzi (Ed.), Etika Komunikasi dalam Media Sosial : Saring Sebelum Sharing (1st ed., pp. 1–18). Penerbit Insania. Ihsanudin, M. (2020). Literasi dan sistem INFORMASI. September. Kemenkeu, Djp. (2022). PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SAKTI PADA KPPN GORONTALO.


242 Https://Djpb.Kemenkeu.Go.Id/. https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/gorontalo/id/datapublikasi/artikel/2920-pengaruh-kualitas-sistem,-kualitas-informasidan-kualitas-layanan-terhadap-kepuasan-pengguna-sakti-pada-kppngorontalo.html Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika RI Nomor 20 Tahun 2016, Pub. L. No. permenkominfo no.20/2016, 1 (2016). Kemkominfo, R. (2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. UU No. 19 Tahun 2016, 1, 1–31. Kozubek, A. (2021). What Is a One-to-One Relationship in a Database? Https://Vertabelo.Com/. https://vertabelo.com/blog/one-to-onerelationship-in-database/ Kristanto, A. (2022). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (2nd ed.). Penerbit Gava Media. Manulang, S. . (2021). Implementasi UU ITE Dalam Berkomunikasi. In R. Fauzi (Ed.), Etika Komunikasi dalam Media Sosial : Saring Sebelum Sharing (1st ed., pp. 39–49). Penerbit Insania. Mayadewi, P. (2014). Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus : Perpustakaan Daerah Kota XYZ). Jurnal Informatika,Telekomunikasi Dan Elektronika, 6(1), 29–36. https://doi.org/10.20895/infotel.v6i1.68 Microsoft, S. (2023). Dasar-dasar desain database. Https://Microsoft.Com/. https://support.microsoft.com/id-id/office/dasar-dasar-desaindatabase-eb2159cf-1e30-401a-8084-bd4f9c9ca1f5 Mohamad Ridwan, Y. W. (2021). Sistem Informasi Manajemen. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Muhammad Fakhri Husein, A. W. (2006). Sistem informasi manajemen (1st ed.). UPP STIM YKPN. Nandy. (2022). Apa Itu Flowchart: Pengertian Menurut Ahli, Fungsi, dan Jenisnya. Https://Www.Gramedia.Com/. https://www.gramedia.com/literasi/flowchart/#:~:text=Sejarah perkembangan flowchart dimulai pada,alat untuk menganalisis proses kerja. Nurfatima. (2017). Apa sajakah permasalahan yang ada di dalam sistem informasi? Https://Www.Dictio.Id/. https://www.dictio.id/t/apasajakah-permasalahan-yang-ada-di-dalam-sistem-informasi/12816 Prasetyaningrum, G., Finda Nurmayanti, & Fallya Azahra. (2022). FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Etika Sistem Informasi: Moral, Isu Sosial


243 Dan Etika Masyarakat (Literature Review Sim). Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(2), 520–529. https://doi.org/10.38035/jmpis.v3i2.1115 Putra, M. Yananto, N. P. (2020). Membangun sistem informasi natalie amelia putri 43219010043. Informasi Dan Komunikasi Bisnis, 2(December), 3–10. R. Kelly Rainer, B. P. (2021). Introduction to Information Systems. In Introduction to Information Systems (Vol. 9, p. 608). Ridwan, T. D. (2013). Sistem Informasi dalam Bisnis Saat Ini- Modul perkuliahan: Materi I (No. 1; 1). http://eprints.binadarma.ac.id/7598/1/Materi-1 Sistem Informasi dalam Bisnis Saat Ini %28ubd%29.pdf Santi, I. H., Faiz, M., Zhofir, R., Ring, J., & Utara, R. (2015). Analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi izin mendirikan bangunan. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2015, 6–8. Santosa, W. (2021). Resistensi terhadap Perubahan. Sasongko.T.E.A, Sumarga. H, R. A. (2022). Marketing Strategy In 5.0 Society Era (Menjawab Tantangan Pasar di Era Revolusi Industri 4.0 dan Disrupsi Sosial Didalamnya). Sasongko.T.Sumarga.Rauf. (2022). Marketing Strategy In 5.0 Society Era (Menjawab Tantangan Pasar di Era Revolusi Industri 4.0 dan Disrupsi Sosial Didalamnya) (Eka Hendra Priyatna (ed.); 1st ed.). https://repository.penerbiteureka.com/publications/558532/marketing -strategy-in-50-society-era-menjawab-tantangan-pasar-di-era-revolusiin Sasongko, T. . . (2020). MIS ( Management Information system ) (1st ed., Vol. 1, Issue 1). FEB-UMT. Shinta, A. (2021). Apa itu Cache-Penjelasan dan Cara Menghapus Cache di Perangkatmu. Https://Www.Dewaweb.Com/. https://www.dewaweb.com/blog/cache-dan-cara-menghapusnya/ Taufiq, R. (2013). Sistem Manajemen informasi : Konsep Dasar , analisis dan Metode Pengembangan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24. Wahyudin, Y., & Rahayu, D. N. (2020). Analisis Metode Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Website: A Literatur Review. Jurnal Interkom: Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 15(3), 26–40. https://doi.org/10.35969/interkom.v15i3.74 Yu, J. (2009). Distributed Data Processing Framework for Oral Health Care


244 Information Management Based on CSCWD Technology. Https://Www.Semanticscholar.Org/. https://doi.org/https://doi.org/10.1109/ICISE.2009.511 Yulistiyono, A. (2019). Konsep Dasar Informasi & Sistem Informasi. In Sistem Informasi manajemen (1st ed., p. 40). FEB-UMT.


245 “Teknologi diciptakan dan dikembangkan oleh karena hasrat, keinginan, kebutuhan dan harapan umat manusia. Dan teknologi hadir untuk membantu manusia dalam menghadapi persoalan. So… Jangan mau diperbudak teknologi.” -Father Trie ”sang”-


246 PROFIL PENULIS Tri Endi Ardiansyah. PS, B.Sc, S.E, M.M, CPM, CPIT Pria berdarah Melayu-Jawa ini kerap dijuluki sebagai “Father Tri.” Selama ini beliau aktif sebagai Pemateri/pembicara dan motivator dalam banyak kegiatan workshop, training dan seminar pada bidang strategi bisnis dan marketing. Di samping itu, selama 15 tahun terakhir beliau juga aktif sebagai dosen di beberapa bidang keilmuan, terutama di bidang: Marketing, Manajemen Stratejik, Komunikasi Marketing, Bisnis Digital, Entrepreneurship, Sistem Informasi Manajemen, Riset Operasi, Manajemen Transportasi, Logistik dan Matematika Bisnis di beberapa perguruan tinggi. Terakhir beliau tercatat sebagai Dosen tetap pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang. Dalam perjalanan hidupnya, beliau memulai karirnya sebagai Pilot penerbangan komersil di beberapa maskapai penerbangan selama 12 tahun. Di luar karir penerbangannya, beliau pernah menjabat sebagai Managing Director PT. Anyworld Express Cargo (2007). Pernah menjabat Sebagai Executive Officer for Marketing & PR pada LP3I Group (hingga 2018). Saat Ini beliau menjabat sebagai Advisor pada Pacific Aviation, Bhd (MY) dan juga sebagai CEO pada PT. Wabi Trikara Tama (Wabi Group), suatu grup usaha yang fokus pada bidang perdagangan, dan agribisnis. Saat ini beliau juga aktif sebagai fasilitator bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) berorientasi Export di tingkat nasional. Beliau juga aktif di Organisasi diantaranya: KADIN, APINDO, Ikatan Dosen Republik Indonesia (IDRI), Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia (HIPKI), Asosiasi Pengusaha Mikro Dan Industri Daur Ulang Indonesia (APMIDI), Asosiasi UMKM Naik Kelas (UNK), Muhammadiyah Center for Entrepreneurship & Business Incubator (MCEBI) dan beliau juga pernah aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).


247 Eka Hendra Priyatna, S.Kom, M.M Eka Hendra Priyatna, S.Kom, M.M Lulus kuliah D3 Sistem Informatika di BSI tahun 2007, S1 Sistem Informatika-E-Commerce STMIK Raharja 2010 dan melanjutan S2 Manajemen Pemasaran di Pasca sarjana UMT 2013. Mengawali Karir sebagai staff administrasi di STIE Muhammadiyah Tangerang sejak tahun 2002, Saat ini bekerja sebagai dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang (FEB-UMT), yang diberi tugas tambahan sebagai Sekertaris Prodi Bisnis Digital sampai dengan tahun 2026. Aktif menjadi author di jurnal lokal dan nasional, Aktif di beberapa bidang keilmuan terutama bidang : Entrepreunership, Sistem Informasi Manajemen, Pengantar Bisnis, Bisnis Digital, Digital Marketing, Komunikasi Bisnis.


248 Tekni Megaster, S.E, M.M Wanita kelahiran 02 November 1985 ini berasal dari Jawa Tengah, saat ini menetap di Tangerang. Beliau menyelesaikan Pendidikan Strata satu (S1) di STMT Trisakti Jakarta pada tahun 2008, dan melanjutkan ke jenjang Strata dua (S2) di Fakultas Manajemen Bidang peminatan Sumber Daya Manusia Universitas Trisakti Jakarta selesai pada tahun 2016. Selama menempuh Pendidikan beliau aktif berperan di keanggotaan dan kepanitiaan di beberapa kegiatan dan event kampus. Saat ini beliau aktif sebagai pemateri/pembicara dan motivator dalam banyak kegiatan workshop, training dan seminar pada bidang Manajemen. Di samping itu, selama 6 tahun terakhir beliau juga aktif sebagai dosen di beberapa bidang keilmuan, terutama di bidang: Manajemen Sumber Daya Manusia, Operation Research, Ekonomi Moneter, Ekonomi Manajerial, Sistem Informasi Manajemen dan Studi Kelayakan Bisnis. Terakhir beliau tercatat sebagai Dosen tetap pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang. Beliau juga aktif di Organisasi diantaranya: Ikatan Dosen Republik Indonesia (IDRI).


Click to View FlipBook Version