The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

this formatted by approach of device literacy and ethics

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by triendisasongko, 2023-04-03 21:12:44

Ebook-SIM-A-Rev

this formatted by approach of device literacy and ethics

132 D. Topologi Dan Jenis Jaringan Dari uraian-uraian di atas dapat dipahami bahwa jaringan komputer adalah sebuah runut koneksi yang dihubungkan secara elektronik antar perangkat (komputer) untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi melalui pertukaran data ataupun berbagi resource satu sama lain. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar setiap bagian (client) dari jaringan tersebut dapat meminta dan memberikan layanan. Secara garis besar, Jenis Jaringan komputer terdiri dari dari 2 (bentuk) yaitu: Jaringan berbasis koneksi dan jaringan berbasis transmisi. 1. Jaringan berdasarkan bentuk koneksi Berdasarkan jenis dan bentuk koneksinya, jaringan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) LAN (Local area network). Jaringan ini adalah Jaringan yang paling sering ditemukan dalam suatu rancangan sistem informasi. LAN adalah jaringan komputer yang dibangun pada area yang terbatas, seperti ruangan, rumah, kantor, gedung, kampus. Dalam satu jaringan LAN dapat terdiri atas puluhan hingga ratusan buah komputer. Jaringan LAN berfungsi untuk menghubungkan perangkat jaringan dalam kondisi jangkauan yang relatif kecil.


133 Gambar 5. 24 Contoh tampilan jaringan LAN b) PAN (personal area network). PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa buah komputer dengan peralatan non komputer (seperti: printer, mesin fax, telepon selular, PDA, dan smartphone, Smart TV, Smart remote, dsb). Konsep pada Jaringan ini sangat sederhana sehingga tidak membutuhkan resource dan device yang banyak. Jenis jaringan ini mencakup wilayah yang lebih kecil, seperti: kantor, warung/toko dan rumah. Umumnya Jaringan ini banyak digunakan hanya untuk keperluan browsing, printing dan hal yang bersifat privat. Gambar 5. 25 Contoh tampilan jaringan PAN


134 c) MAN (Metropolitan Area Network). MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area sebuah kota. Teknologi yang digunakan oleh MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dapat dihubungkan pada jaringan pun jauh lebih banyak dibandingkan LAN. Gambar 5. 26 Contoh tampilan jaringan MAN d) CAN (Campus Area network). Jaringan CAN dapat dikatakan memiliki kemiripan dengan MAN, namun lebih terbatas dalam ruang lingkup kampus, sekolah atau akademisi. Biasanya jaringan ini lebih dominan digunakan untuk keperluan praktek laboratorium, email, pembaruan kelas, rekayasa penyelenggaraan akademik dan lain sebagainya.


135 Gambar 5. 27 Contoh tampilan jaringan CAN e) WAN (Wide area network). WAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area geografis sangat besar, seperti antarkota, antarnegara, antarbenua. WAN dapat menghubungkan koneksi jaringan lain (seperti: LAN,MAN) yang dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Saat ini, media pengumpan yang popular digunakan untuk bekerjanya sistem Jaringan ini adalah adalah internet. Gambar 5. 28 Contoh tampilan jaringan WAN


136 f) VPN (Virtual Private Network). Saat ini VPN dianggap sebagai salah satu solusi untuk menyediakan koneksi internet yang lebih aman. VPN dapat membuat jalur aman untuk kebutuhan transmisi data. Dalam perkembangannya, banyak platform yang menawarkan VPN secara gratis ataupun dengan opsi menyediakan akses premium. Gambar 5. 29 Contoh tampilan jaringan VPN g) Internet, saat ini internet menjadi jaringan komputer terbesar yang pernah diciptakan oleh manusia. Ruang lingkup dari internet mencakup hampir seluruh penjuru dunia. Siapapun dapat mengakses berbagai sumber informasi dalam berbagai perangkat komputer, seperti PC, smartphone, laptop, tablet, TV, dan lain sebagainya. Dimasa 5.0 society era, keberadaan jaringan ini menjadi sangat vital dan mandatory bagi seluruh umat manusia. Dimana seluruh aktivita umat Manusia saat ini bertumpu pada konsep internet of things (IoT). Hampir seluruh teknologi, ekonomi, dan Pelayanan umum yang digunakan beroperasi dengan Berbasis internet. Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa hampir seluruh aspek


137 kehidupan akan mengalami gangguan yang serius jika jaringan internet tidak berfungsi. Gambar 5. 30 Contoh tampilan jaringan internet 2. Jaringan berdasarkan transmisi Jaringan Berdasarkan transmisi merupakan bentuk Jaringan yang bersifat fundamental, selain Jaringan berdasarkan bentuk koneksi dan jarak. Berdasarkan transmisi, jaringan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) Broadcast. Jaringan broadcast diartikan sebagai saluran komunikasi tunggal yang digunakan secara bersamasama dan saling terkoneksi ke jaringan yang sama. Dalam jaringan komputer, broadcast adalah proses pengiriman paket data ke banyak penerima sekaligus. Contoh: jaringan area lokal dapat dikonfigurasi sehingga perangkat apapun di jaringan dapat menyiarkan pesan ke yang lain. Bila perangkat jaringan ingin menyiarkan, ia mentransmisikan paket data ke alamat broadcast jaringan. Dalam hal ini, paket merupakan pesan


138 berukuran kecil yang dikirim oleh suatu mesin menuju mesin yang lainnya. Field dari alamat berisi keterangan mengenai kepada siapa tujuan paket tersebut akan dikirimkan. Apabila paket tersebut tertuju kepada dirinya maka akan segera diproses. Jika paket terkirim ke mesin yang lain, maka mesin otomatis akan mengabaikannya. Perangkat keras router atau switch melakukan pekerjaan pengiriman paket ke setiap perangkat lain dalam grup. Grup perangkat yang memenuhi syarat disebut domain broadcast. Gambar 5. 31 Contoh parameter Jaringan broadcast b) Point-to-point (PTP), adalah salah satu bentuk jaringan salah satu komputer/perangkat yang disambungkan ke satu perangkat/komputer saja baik menggunakan perangkat wireless maupun menggunakan kabel LAN. Contoh: Ketika Melakukan sharing data dari laptop ke PC dengan Menggunakan kabel LAN.


139 Gambar 5. 32 Contoh parameter Jaringan PTP c) Point to Multipoint (PTM), adalah salah satu bentuk Jaringan yang pengembangan dari PTP. Dimana satu komputer/perangkat yang dapat di sambungkan ke banyak komputer/perangkat dan biasanya jaringan ini digunakan pada area hotspot. Salah satu contoh penerapan bentuk Jaringan ini adalah warung internet (warnet). Gambar 5. 33 Contoh parameter Jaringan PTM d) Multipoint to Multipoint (MTM), adalah bentuk jaringan transmisi yang menghubungkan dari banyak perangkat/komputer ke banyak perangkat/komputer lainnya. dan jaringan ini biasanya digunakan untuk


140 jaringan hotspot juga tetapi menggunakan konfigurasi repeater. Salah satu contoh penerapan bentuk Jaringan ini adalah Jaringan yang digunakan pada data center komisi pemilihan umum yang terhubungan dengan sistem informasi hitung cepat (quick count) pada saat diselenggarakan event pemilihan umum (pemilu). Gambar 5. 34 Contoh parameter Jaringan MTM 3. Topologi jaringan Selain fokus pada perangkat dan system, dalam jaringan komputer ada elemen penting yang menjadi perhatikan di dalamnya yaitu topologi. Pembentukan topologi jaringan mengacu pada konfigurasi tata letak perangkat yang terhubung. Topologi jaringan komputer dapat dikatakan sebagai bentuk atau struktur virtual jaringan. Bentuk ini tidak selalu sesuai dengan tata letak fisik sebenarnya dari perangkat di Jaringan, namun lebih menyesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan sarana yang dimiliki oleh owner jaringan. Ada beberapa jenis topologi Jaringan, diantaranya adalah: a) Topologi Bus (Bis), Topologi ini menggunakan kabel sebagai tulang punggungnya. Kabel ini berfungsi sebagai media


141 komunikasi. Perangkat yang ingin berkomunikasi dengan perangkat lain di jaringan ini mengirim pesan siaran melalui kabel yang terhubung ke dua perangkat itu, tetapi hanya penerima yang dituju yang benar-benar menerima dan memproses pesan tersebut. satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya “down.” Gambar 5. 35 Contoh topologi jaringan Bus b) Topologi Ring (Cincin), Dalam jaringan cincin, setiap perangkat memiliki dua mitra untuk tujuan komunikasi. Semua pesan perjalanan melalui cincin ke arah yang sama baik dengan runut searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Keuntungan dari topologi ni adalah tranasmisi data dari satu perangkat ke perangkat lain Dapat dilakukan dengan 1 jalan. Sedangkan kelemahan dari topologi ini adalah jika ada kerusakan di kabel atau perangkat merusak


142 loop dan dapat menurunkan seluruh jaringan. Untuk mengimplementasikan jaringan cincin, biasanya menggunakan teknologi FDDI, SONET, atau Token Ring. Topologi ini umumnya banyak ditemukan pada gedung perkantoran, sekolah atau kampus. Gambar 5. 36 Contoh topologi jaringan Ring c) Topologi Star (Bintang), Topologi ini adalah topologi yang masing-masing workstation (client) memiliki jalur yang terhubung langsung melalui server atau hub. Kelebihan dari topologi ini, adalah jika salah satu workstation mengalami gangguan, maka tidak semua jaringan akan mengalami hal yang sama. Hal ini dikarenakan setiap computer client memiliki jalur atau kabel sendiri. Sedangkan kelemahan dari topologi star adalah membutuhkan biaya yang besar, karena membutuhkan sumber daya kabel yang banyak.


143 Gambar 5. 37 Contoh topologi jaringan Star d) Topologi Tree (Pohon), Topologi ini merupakan mengangkat konsep hybrib yaitu gabungan dari topologi star dan bus. Topologi jaringan ini mirip seperti bentuk akar pohon, yang dapat dikatakan berupa perangkat hub saja yang terhubung langsung menuju bus pohon. Pada tiap-tiap hub berfungsi sebagai akar dari pohon. Kelebihan dan kekurangan dari topologi tree sama dengan topologi bus dan star. Namun, dengan menggunakan jaringan hybrid ini, mendukung adanya perluasan jaringan yang lebih baik. Gambar 5. 38 Contoh topologi jaringan Star


144 e) Topologi Mesh, Topologi ini sering digunakan ketika terdapat suatu kondisi dimana tidak adanya hubungan komunikasi yang terputus secara absolut antar node di dalam suatu jaringan. Antar perangkat akan terhubung secara langsung selama masih dalam jaringan yang sama. Kelebihan dari topologi mesh adalah komunikasi antar komputer yang lebih cepat, serta keamanan yang lebih terjamin. Kekurangan dari topologi mesh adalah memerlukan biaya yang lebih besar dalam penyediaan kabel dan perangkat pendukung lainnya. Gambar 5. 39 Contoh topologi jaringan Mesh


145 Post-test 5 Silahkan klik tautan berikut ini: https://tinyurl.com/Postest-5 Atau scan QR code berikut ini, dan kerjakanlah soal didalamnya :


146 BAB 6 DESAIN SISTEM INFORMASI A. Diagram Bagan Alir Informasi (Flow Chart Diagram) Flowchart atau sering disebut sebagai bagan alir merupakan diagram yang menampilkan langkah-langkah dan keputusan untuk melakukan sebuah proses dari suatu program. Pemanfaatan flowchart akan memudahkan seseorang dalam menganalisa suatu hal. Dalam operasionalisasinya, flowchart menggunakan notasi standar untuk menunjukkan aktivitas, kondisi, dan alur logika dari proses yang digambarkan. Flowchart bisa digunakan dalam berbagai bidang, seperti pengembangan perangkat lunak, perencanaan bisnis, manajemen proyek. estiamasi pendapatan (revenue) perusahaan atau untuk keperluan penyusunan langkah strategi (Nandy, 2022). 1. Sejarah Penggunaan Flowchart Memasuki tahun tahun 1921, seorang ahli mesin bernama Frank Gilbreth mengembangkan flowchart sebagai alat untuk menganalisis proses kerja. Saat itu Gilberth menggunakan flowchart untuk menganalisis proses kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja bangunan, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Pada tahun 1924, Gilbreth mengembangkan simbol-simbol standar untuk digunakan dalam flowchart, yang digunakan untuk menunjukkan aktivitas, kondisi, dan alur logika dari proses yang digambarkan. Pada era tahun 1950-an, penggunaan flowchat mengalami perkembangan. Saat itu seorang ahli industri bernama Herbert I. Goodman mengembangkan flowchart untuk digunakan dalam manajemen proyek, dengan tujuan untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian proyek. Memasuki tahun 1957, dua


147 orang ahli teknologi informasi bernama Joseph J. O’Conner dan Edward T. Yourdon mengembangkan flowchart sebagai alat untuk digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, dengan tujuan untuk membantu dalam menentukan alur logika dari program yang dikembangkan. Mulai tahun 1960-an, flowchart mulai digunakan secara luas dalam pengembangan perangkat lunak dan manajemen proyek. Kemudian flowchart mulai digunakan dalam berbagai bidang lainnya, seperti perencanaan bisnis, sistem manajemen, dan proses administratif. Hingga saat ini, flowchart masih digunakan sebagai alat yang penting dalam berbagai bidang, untuk membantu dalam menganalisis, merepresentasikan, dan mendokumentasikan proses bisnis, sistem komputer dan software. Salam perkembangannya, flowchart sering diumpamakan sebuah pintu yang digunakan untuk melihat alur kerja suatu sistem. Simbolsimbol yang terdapat dalam diagram flowchart umumnya berbentuk bangunan dua dimensi yang dibungkus secara detail namun simple. Simbol-simbol dimaksud umumnya berbentuk oval, persegi panjang, dan panah. Dimana tanda panah menentukan plot, sedangkan simbol menentukan langkah-langkahnya. Disamping itu, flowchart juga merupakan dokumentasi yang menjelaskan alur kerja logis dari suatu sistem dan jaringan. Flowchart juga sebagai diagram alur paling lazim yang banyak digunakan kalangan dari berbagai background. Yang paling dominan adalah, penerapan flowchat untuk program developing, merancang standar alur instruksi kerja dan untuk kepentingan perumusan SOP (Standard Operating Procedure), dan lain sebagainya.


148 2. Manfaat Dan Jenis Flowchart Penggunaan flowchat dalam suatu rancangan sistem informasi bukanlah tanpa alasan. Ada berbagai manfaat penggunaan flowchat. Menurut (Nandy, 2022), manfaat penggunaan flowchat dalam suatu rancangan sistem informasi adalah sebagai berikut: i. Memperjelas alur proses atau alur logika suatu sistem. Flowchart memudahkan dalam memahami alur proses atau alur logika suatu sistem yang mungkin terlihat rumit atau sulit dipahami. ii. Mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan dalam sistem. Flowchart memudahkan dalam menemukan kesalahan atau kekurangan dalam suatu sistem, seperti proses yang tidak sesuai atau alur logika yang salah. iii. Meningkatkan efisiensi suatu proses. Flowchart memudahkan dalam mengevaluasi dan mengoptimalkan alur proses atau alur logika suatu sistem, sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses. iv. Memberikan panduan dalam pengembangan sistem. Flowchart dapat digunakan sebagai panduan dalam pengembangan sistem, seperti dalam pengembangan perangkat lunak atau perencanaan bisnis. v. Menjelaskan bagaimana suatu sistem bekerja. Flowchart dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu sistem bekerja pada orang yang tidak familiar dengan sistem tersebut.. vi. Memudahkan komunikasi dalam tim. Flowchart memudahkan dalam komunikasi antar anggota tim dalam proyek, seperti dalam pengembangan perangkat lunak atau manajemen proyek. vii. Memudahkan dalam pembuatan keputusan. Flowchart dapat digunakan untuk menggambarkan alur pembuatan keputusan dalam suatu proses atau sistem, sehingga memudahkan dalam menentukan pilihan yang tepat.


149 Flowchat memiliki jenis format penyajian dan penampilannya, Adapun jenis format penyajian dan tampilan flowchat sebagai berikut: a) Flowchart Sistem (System Flowchart). Flowchart jenis ini merupakan bagan yang memperlihatkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan. Flowchart ini juga menjelaskan urutan dari prosedurprosedur yang ada di dalam sistem. flowchart ini juga merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedurprosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, kalkulator atau instrument non-electrik lainnya) (Erawan, 2017). Gambar 6. 1 Contoh Flowchat sistem Sumber: Lalang Erawan, 2017 b) Flowchart Paperwork (Document Flowchart). Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Document.


150 manfaat utamanya flowchart ini adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. Berikut adalah contoh flowchart document: Gambar 6. 2 Contoh Flowchat document c) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart). Flowchart ini mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar berupa bentuk fisik, seperti: komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai


151 ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Penempatan gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidakmengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian. Gambar 6. 3 Contoh Flowchat skematik Sumber: Lalang Erawan, 2017 d) Flowchart Program (Program Flowchart). Flowchart ini adalah pengembangan dari flowchart sistem. Dimana, flowchart program program berisi keterangan yang lebih detail tentang tiap-tiap langkah program atau prosedur yang dilaksanakan. Flowchart ini memperlihatkan runut program dan langkah yang tepat ata suatu prosedur atau langkah. Umumnya programmer menggunakan flowchart ini untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer.


152 Sedangkan Analis Sistem menggunakan flowchart ini untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. Berikut adalah Contoh flowchart skematik pada proses pendaftaran calon mahasiswa baru. Gambar 6. 4 Contoh Flowchat program e) Flowchart Proses (Process Flowchart). Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis tiap-tiap langkah dalam suatu prosedur atau sistem. flowchart proses memiliki notasi/symbol khusus dalam pengoperasiannya. Start Verifikasi Formulir Pendaftaran Mahasiswa Cek kelengkapan biodata Koreksi hasil Placement test calon mahasiwa Berkas Pendaftaran sudak lengkap ? Cetak bukti pendaftaran Ikuti Seleksi Ujian saringan masuk Finish Ya Tidak


153 Tabel 6. 1 Penterjemahan notasi/symbol proses Notasi/ symbol Arah Penterjemahan Operasi/Aktivitas Kegiatan inspeksi Perpindahan atau transportasi Penundaan/ delayed Penyimpanan/file Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Sedangkan analisis sistem, Menggunakan flowchart ini untuk mempelajari dan menelusur alur suatu laporan atau form. Gambar 6. 5 Contoh Flowchat proses Sumber: Lalang Erawan, 2017


154 Jenis-jenis flowchart di atas merupakan pokok atau inti dari penggunaan flowchart dalam upaya mendukung operasionalisasi manajemen sistem informasi di perusahaan atau organisasi. Pada perkembangan secara kontemporer, jenis flowchat dalam dikembangkan sebagai turunan dari jenis-jenis flowchat yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun contoh dari jenis flowchart pengembangan tersebut adalah: ➢ Flowchart Algoritma, merupakan turunan dari flowchart program. Flowchat ini digunakan untuk menggambarkan alur logika dari suatu algoritma atau program komputer. Namun flowchart ini sering digunakan untuk menuntun program dan langkahlangkah Aktivitas bagi kehidupan sehari umat Manusia, seperti alur proses memasak, menyajikan kopi, dsb. ➢ Flowchart UML (Unified Modelling Language) adalah suatu metode dalam pemodelan secara visual yang digunakan sebagai sarana perancangan sistem berorientasi objek. Flowchat ini merupakan pengembangan dari flowchat sistem. ➢ Swimlane flowchat. Flowchart ini adalah sebuah diagram flow proses yang menggambarkan interaksi dari beberapa bagian yang berbeda yang terlibat dalam sebuah lini proses bisnis. Flowchat ini adalah pengembangandari flowchart Dokumen. ➢ Flowchart Struktur Kontrol. Digunakan untuk menggambarkan alur logika dari suatu struktur kontrol dalam pemrograman, seperti percabangan (if-then-else) dan perulangan (for, while).


155 3. Operasionalisasi flowchat Perumusan dan perancangan flowchart memiliki panduan dan ketententuan. Salah satu hal Terpenting dalam perancangan flowchat adalah penempatan notasi atau symbol di dalamnya. Notasi/simbol flowchart yang secara umum dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO (Erawan, 2017). Simbol-simbol ini dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 6. 6 Notasi/simbol flowchat dan artinya Sumber: Lalang Erawan, 2017


156 Dalam merancang flowchart, terutama bagi seorang analist system dan programmer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal ini untuk menjaga kualitas flowchart dan kebermanfaatan flowchart bagi Aktivitas dan proses kegiatan di masa mendatang. Adapun hal yang harus diperhatikana adalah sebagai berikut: i. Perancangan flowchart hendaknya menggunakan notasi/simbol standar. Dalam hal ini flowchart yang dirancang akan digunakan dimasa yang akan datang dengan maa berlaku yang tidak dapat ditentukan. Oleh karenanya flowchart harus diterima secara umum agar mudah dipahami oleh orang yang melihatnya. ii. Perumusan alur flowchart semestinya menggunakan alur logika yang jelas. Flowchart sebaiknya disesuaikan dengan proses yang akan dijalankan. Hal ini agar flowchart yang digambarkan mudah dipahami dan diikuti. iii. Flowchart yang akan digunakan seharusnya menjaga konsistensi dalam penggunaan simbol dan alur logika. Jikapun ada perubahan alur proses pada Aktivitas sesungguhnya, flowchart disesuaikan notasi dan alurnya. iv. Para system analist dan programme diharapkan mampu menjelaskan setiap simbol yang digunakan, agar mudah diterjemahkan dipahami oleh pengguna/user. v. Dalam perancangannya, fFlowchart harus memperhatikan detail dari proses yang digambarkan sehingga tidak ada kesalahan atau kekurangan dalam alur logika yang dijabarkan. vi. Agar flowchart tetap berdaya guna di masa mendatang, sebaiknya flowchart dibuat sederhana dan dan simple. Hal ini agar flowchart mudah dikenali dan Diingat alur prosesnya serta tidak membingungkan bagi pengguna/user. vii. Flowchart harus diperhatikan aspek kekiniannya. Oleh karena itu Flowchart harus diupdate secara berkala sehingga sesuai dengan perubahan dalam proses yang digambarkan.


157 viii. Dalam penggunaannya, flowchart harus digunakan sesuai dengan konteks dari proses atau sistem yang digambarkan. Contoh Perancangan flowchart: Dalam kasus ini, mari sama-sama kita cermati konsep rancangan flowchart dari suatu case-study yang diambil dari rumusan alur proses pada elemen sistem informasi pada suatu lembaga bursa kerja (Career Center) yang ada di Sebuah badan pendidikal dan Pelatihan (Badiklat), dengan ilustrasi dan literastur case berikut. Selama ini pengelolaan data calon tenaga kerja (kandidat) dan Siklus penempatan kerjanya dimulai dari permintaan kandidat oleh perusahaan kepada unit kerja Career Center. Dimana pemilihan data kandidat yang akan dikirimkan kepada perusahaan tersebut melalui tracing kategori nilai Predikat kelulusan (IPK). Pengolah data pada Career Center melakukan melakukan verifikasi data kandidat, membuatkan filterisasi data dan melakukan entri data permintaan tenaga kerja dan entri data proses penempatan kerja. Dalam case ini, owner dari flowchart ini adalah manager Career Center unit, entitas dan sumber data yang digunakan adalah profil siswa Badiklat yang akan atau telah selesai mengikuti rangkaian Pendidikan dan Pelatihan. Pengguna dari flowchat ini adalah kandidat, dalam hal ini adalah siswa dan alumni. Dari literatur dan alur demikian, dapat disusun flowchart dengan Menggunakan jenis flowchart document, sebagai berikut.


158 Career Center Start Surat Permintaan Tenaga Kerja PERUSAHAAN Perusahaan meminta Tenaga Kerja Identifikasi kategori perusahaan Perusahaan Sudah Terdaftar ? Input Data Perusahaan belum Sudah Input permintaan Input Aktifitas Penempatan Pilih Kandidat Kirim Kandidat & CV Proses Test & Daftar Kandidat Seleksi Hasil Seleksi Update Aktifitas Penempatan Cetak Surat Pernyataan Diterima Kerja Lulus/ Diterima ? KANDIDAT Surat Pernyataan Diterima Kerja End Gambar 6. 7 Pengembangan flowchart dari Case-study Career Center Dari rule yang ditetapkan oleh owner dan menyesuaikan dengan Karakter mitra kerja dalam hal ini adalah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja serta Karakter kandidat termasuk kapabilitas menurut hasil studi, maka dirumuskanlah alur proses yang diurutkan sebagai berikut:


159 1) Perusahaan mengajukan permintaan dengan mengirimkan Surat Permintaan Tenaga Kerja kepada Career Center. 2) Operator Career Center melakukan identifikasi perihal permintaan perusahaan, jika perusahaan belum terdaftar maka data perusahaan diinput kedalam sistem pada emanagement. 3) Operator Career Center melakukan input data aktifitas penempatan pada e-management dan melakukan seleksi kandidat sesuai kriteria yang sudah disediakan oleh sistem. 4) Operator Career Center mengirimkan kandidat terpilih beserta CV kepada perusahaan. 5) Perusahaan melakukan test seleksi / ujian seleksi, kemdian memberikan informasi kepada Career Center perihal hasil seleksi. 6) Operator Career Center melakukan update aktifitas penempatan pada e-management sesuai hasil seleksi yang dikirimkan oleh perusahaan. 7) Operator Career Center mencetak surat pernyataan yang sudah disediakan oleh sistem untuk di tandatangani oleh kandidat/alumni. 8) Kandidat/Alumni menandatangi surat pernyataan yang disediakan oleh Career Center disertai dengan materai. B. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambarkan aliran data dari sebuah proses atau sistem informasi. Pada DFD, terdapat informasi terkait input dan output dari setiap proses tersebut. DFD juga memiliki berbagai fungsi, seperti menyampaikan rancangan sistem, menggambarkan sistem, dan perancangan model. Bagi seorang System Developer, di dalam aktivitasnya perlu untuk memahami DFD letika membuat Model dari sistem yang diinginkan oleh User. Model


160 dumakud untuk menggambarkan suatu konsep yang sangat sering digunakan sehari-hari, contohnya peta yang merupakan model-model dimensi dari dunia dimana kita berada, atau gambar arsitektur yang merupakan penyajian skematis dari suatu bangunan. Pemanfaatan Data Flow Diagram (DFD) banyak digunakan untuk membantu para pengembang aplikasi (System developer), khususnya dalam proses pembuatan sebuah sistem informasi. DFD ini pertama kali dipopulerkan oleh Larry Constantine dan Ed Yourdon pada tahun 1970. Diagram tersebut juga pertama kali ditulis dalam teks klasik mengenai SADT (Structured Analysis and Design Technique). Dimana di Dalamnya terdapat notasi yang mengacu pada teori grafik yang pada awalnya digunakan untuk memodelkan alur kerja sebuah organisasi. Secara sekilas DFD hampir mirip dengan bagan alir (flowchart). Jika flowchart lebih banyak menjabarkan tentang proses dan prosedur , maka DFD lebih banyak berperan pada inti sistem. Penggunaan DFD secara umum lebih kepada formatur pembentuk software yang akan digunakan. Secara fundamental, ada 3 (tiga) fungsi dari pembuatan diagram alir data untuk kebutuhan software development. Adapun fungsi DFD adalah sebagai berikut: i. Pembuatan DFD berperan sebagai instrument untuk menyampaikan rancangan Sistem. Dengan pembuatan DFD, maka proses penyampaian informasi menjadi lebih mudah dengan tampilan visual yang simple dan dapat dimengerti oleh tiap stakeholder. Dimana, data yang disajikan mampu menggambarkan alur data secara terstruktur dengan pendekatan yang lebih efisien. ii. Pembuatan DFD berfungi untuk menggambarkan Suatu Sistem. Rancangan DFD membantu proses penggambaran sistem sebagai jaringan fungsional. Hal ini diperlukan untk menterjemahkan berbagai komponen yang saling terhubung menggunakan alur data di dalam suatu jarinan.


161 iii. Keberadaan DFD berfungsi membuat rancangan model baru dengan menekankan pada fungsi sistem tertentu. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk melihat bagian yang lebih detail dari diagram alir data tersebut. 1. Komponen DFD Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut. Ada 2 (dua) Pendekatan dalam Menggunakan dan menterjemahkan simbol yang digunakan pada DFD, dimana Pendekatan versi tersebebut diurai berdasarkan pendapat E.Yourdan dan De Marco serta versi menurut Chris Gane dan Trish Sarson, dan dijelaskan ebagai berikut: Tabel 6. 2 Penterjemahan notasi/symbol DFD Perterjemahan simbol Yourdan C.Gane dan T.Sarson Aliran data /Data flow Proses / Process Simpanan data / Data store Kesatuan luar, batas sistem / External entity, boundary Aliran phisik /Material flow


162 1.1 Dokumen A3 / A4 Pendok Meregistrasi a Perusahaan a. Aliran Data (Data flow) Aliran data/arus data atau data flow di DFD diberi simbol panah. Aliran data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Aliran data ini menunjukkan aliran data yang dapat berupa masukan untuk proses atau simpanan data dan berupa keluaran atau hasil dari suatu proses (Budiani, 2000). Adapun output/hasil yang menjadi luaran dari prose ini dapat berbentuk sebagai berikut ini: Formulir atau dokumen yang akan diproses.. Laporan yang dihasilkan dari suatu proses. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh suatuproses. Parameter untuk suatu proses. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu simpanan data/file. Hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lainnya. Pada saat memberikan aliran data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari aliran data dituliskan harus berdekatan garis panahnya (diatas, dibawah, disamping). Gambar 6. 8 Contoh menempatkan alir data Aliran data yang mengalir dari kesatuan luar Perusahaan ke


163 proses Registrasi. Dimana pada proses pendokumenan diberi nama A3/A4. Dalam penempatan aliran data, ada beberapa konsep yang perlu diperhatikan diantaranya adalah: i. Konsep paket data (packed of data). Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data tunggal. Data yang mengalir bersama-sama harus ditunjukkan sebagaisatu arus data, walaupun teridiri dari beberapa dokumen. Gambar 6. 9 Contoh alir data dengan konsep paket data Jika dokumen A3/A4 dan file A3/A4 mengalir bersamasana dari kesatuan luar Perusahaan ke proses registrasi di Pendokumenan, maka ia ditempatkan pada satu garis yang sama. Namun jika dua dokumen tersebut akan menuju ke dua proses yang berlainan yang berati mempunyai tujuan yang berbeda walaupun sumbernya sama. Dimana, dokumen A3/A4 mengalir dari kesatuan


164 luar perusahaan ke proses registrasi di Pendokumenan. Sedangkan file A3/A4 dari tempat yang sama ke proses loading di Pendokomenan. ii. Konsep aliran data menyebar (diverging data flow). Konsep aliran data ini memperlihatkan penyebaran dan menunjukkan sejumlah tembusan dari aliran data yang sama dari sumber yang sama ke tujuan berbeda. Misalkan, Aliran data bukti loading dari proses loading mempunyai 3 (tiga) tembusan, tembusan pertama mengalir ke proses distribusi, kedua mengalir ke proses pemeriksaan, ketiga mengalir ke kesatuan luar perusahaan. Gambar 6. 10 Contoh alir data dengan konsep menyebar iii. Konsep aliran data mengumpul (converging data flow). Konsep aliran data ini menunjukkan lebih dari satu aliran data yang berasal dari sumber yang berbeda, bergabung bersama menuju ke tujuan yang sama. Misalnya: Aliran data A3/A4 mengalir dari proses Loading, aliran data LPSE dari kesatuan luar LPSE, aliran data dokumen A3/A4 dari proses Distribusi bersama-sama menuju proses Pemeriksaan. Maka


165 parametric diagramnya dapat dilihat seperti gambar berikut. Gambar 6. 11 Contoh alir data dengan konsep mengumpul b. Proses Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh komputer. Pada jenis DFD Physical Data Flow Diagram, proses juga dilakukan dari hasil suatu aliran data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan aliran data yang keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran (Yourdan) atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul (Gane dan Sarson). Process dapat dilakukan oleh mesin dengan mengubah input menjadi output dengan format yang berbeda. Gambar 6. 12 Notasi dasar proses pada DFD


166 Setiap simbol proses harus diberi penjelasan yang lengkap dengan ketentuan seperti berikut ini : 1. Identifikasi proses. Dimana identifikasi ini merupakan kode runut data. Umumnya identifikasi ini berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses, ditulis pada bagian atas di simbol proses. 2. Nama proses. Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap yang menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari suatu proses diletakkan dibawah identikasi proses di simbol proses. 3. Pemroses. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan. Pada Physical DFD, pemroses amat penting karena bisa dilakukan oleh komputer, mesin atau orang. Sementara untuk logical DFD, pemroses bisa diabaikan, bila disebutkan dapat juga menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya. Suatu proses terjadi karena adanya aliran data yang masuk dan hasil dari proses juga berupa aliran data yang mengalir keluar. Aliran proses harus memperlihatkan arah panah yang searah dan tidak boleh berlawanan arah satu arah panah dengan yang lainnya. c. Simpanan Data (Data store) Data store adalah file untuk menyimpan data yang digunakan untuk proses selanjutnya. Dalam pandangan lain hal ini sering dianggap mirip dengan basis data (database). Pada umumnya, data store berupa tabel yang dapat diolah dan mampu terhubung dengan setidaknya satu masukan dan satu keluaran. Setiap simbol simpanan data diberi penjelasan yang lengkap denganketentuan seperti berikut ini:


167 1. Identifikasi simpanan data. Dimana identifikasi ini berguna sebagai acuan dalam merancang database. 2. Nama simpanan data. Penjelasan singkat berupa nama simpanan data menunjukkan nama file atau nama tabelnya. Pada saat menempatkan simpanan data, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut ini : i. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah suatu proses. ii. Aliran data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses insert, write atau rewrite. iii. Aliran data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan atau membacadata yang ada di simpanan data. iv. Untuk suatu proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan data kemudian setelah di update data disimpan kembali maka penggambarannya dapat dilih salah satu.


168 Gambar 6. 13 Contoh alir data dan simpanan data Untuk menghindari garis aliran data yang saling berpotongan sehingga membuat gambar DFD menjadi ruwet maka simpanan data yang sama dapat digambarkan lebih dari sekali sebanyak yang dibutuhkan. Duplikasi dari simpanan data dapat diidentifikasikan dengan garis vertikal ( ! ) atau dengan asterisk ( * ) d. External entity. Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (External Entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem, yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Istilah lain dari External entity sering disebut juga dengan terminator merupakan pihak di luar sistem, dapat berupa individu, divisi, perusahaan, atau sistem yang lainnya. Terminator dapat memberikan masukan atau keluaran terhadap sistem. Simbol dari external entity dilambangkan dengan persegi panjang atau kotak. Setiap simbol simpanan data diberi penjelasan yang lengkap dengan ketentuan seperti berikut ini:


169 Identifikasi kesatuan luar. Identifikasi ini ditempatkan diujung kiri atas dan berupa huruf kecil. Nama kesatuan luar. Penamaan ini menunjukkan nama dari kesatuan luar yang termasuk salah satu daftar diatas, misalnya perusahaan, pelanggan, manajer, aplikasi ABC dsb. Untuk menghindari garis aliran data yang saling berpotongan sehingga membuat gambar DFD menjadi ruwet maka kesatuan luar yang sama dapat digambarkan lebih dari sekali sebanyak yang dibutuhkan. Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan garis miring (/) atau dengan asterisk (*). Gambar 6. 14 Contoh entitas/ kesatuan eksternal 2. Jenis DFD Data flow diagram terbagi menjadi 2 (dua) jenis, Untuk penggunaan dan pembuatannya menyesuaikan kebutuhan proyek dari manajemen tim-nya. Adapun jenis Data Flow Diagram (DFD), yaitu: Physical Data Flow Diagram (PDFD) dan Logical Data Flow Diagram (LDFD).


170 1)Physical Data Flow Diagram (PDFD). Jenis DFD ini adalah bentuk representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan kesatuan luar maupun dalam dari sistem, aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari kesatuankesatuan tersebut. Kesatuan dalam adalah personil, tempat atau mesin dalam sistem yang mentransformasikan data. PDFD tidak menunjukkan apa yang dilakukan tetapi menunjukkan dimana, bagaimana dan oleh siapa prosesproses dalam sebuah sistem dilakukan. Penamaan aliran data dan proses menggunakan kata benda untuk menunjukkan bagaimana sistem tersebut mentransformasikan data diantara proses-prosesnya. 2)Logical Data Flow Diagram (LDFD). Jenis DFD ini merupakan representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem dan aliran-aliran data keluar dan kedalam proses tersebut. LDFD digunakan untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena LDFD dapat mewakili logika sistem tersebut, yaitu apa yang dilakukan sistem tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan. Penamaan aliran data dan proses menggunakan kata kerja untuk menunjukkan proses-proses atau aksi-aksi yang dilakukan oleh sistem tersebut. Dapat disimpulkan bahwa LDFD menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sebuah sistem, PDFD menggambarkan infrastruktur yang dimiliki oleh sebuah sistem. Dibutuhkan keduanya untuk memahami sebuah sistem secara lengkap. 3. Leveling DFD Pendekatan dari representasi DFD adalah pendekatan Structure Analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk melihat sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top level) dan


171 kemudian memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (disebut dengan lower level). a) Diagram level 0 (Diagram Konteks), DFD level teratas disebut dengan Context Diagram atau disebut juga dengan top level. Kemudian dari context diagram ini akan dipecah menjadi lebih rinci yang disebut dengan Overview Diagram atau disebut juga dengan level 0. Dalam pandangan lain, Diagram konteks atau level 0 merupakan diagram dengan tingkatan paling awal, dimana menggambarkan sistem berinteraksi dengan entitas eksternal. Pada diagram konteks akan diberi nomor untuk setiap proses yang berjalan, dimulai dari angka 0 terlebih dahulu. b) Diagram Level 1, DFD level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks. Tiap-tiap proses di overview diagram akan dipecah secara lebih rinci lagi dan disebut dengan level 1. Hal ini karena setiap proses yang berjalan akan diperinci pada tingkatan ini sehingga proses utama akan dipecah menjadi sub-sub proses yang lebih kecil lagi. c) Diagram level 2, DFD level 2 merupakan tingkat lanjutan dari level 1. Tiap-tiap proses di level1 akan dipecah secara lebih rinci lagi dan disebut dengan level 2, dimana pada fase ini akan dijelaskan lebih detail terkait tiap prosesnya. Namun, untuk tingkatan ini jarang sekali dikerjakan dan lebih banyak hanya menerapkan dua level di bawahnya saja. Selanjutnya proses yang sudah tidak bisa dipecah lebih rinci lagi disebut dengan proses Primitif. Proses ini diidentifikasikan dengan huruf P yang ditempatkan disamping nomor proses. Lebih lanjut Kedudukan dari tiap-tiap level ini Dapat dilihat pada gambar berikut.


172 Gambar 6. 15 Contoh Hubungan/koneksi antar level DFD 4. Operasionalisasi DFD Merancang DFD sebaiknya dilakukan mulai dari level paling atas dan diteruskan ke level berikutnya. Untuk pembahasan perancangan dan operasionalisasi DFD, disajikan menurut pedoman yang disusun oleh (Budiani, 2000). Dimana dalam merancang DFD, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah: i. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat dalam sistem. Kesatuan luar ini merupakan sumber aliran data ke sistem dan tujuan penerima aliran data hasil sebuah sistem. ii. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar catat dalam sebuah matrik. iii. Rancang Gambaran Context Diagram berdasarkan kesatuan luar dan input out putyang sudah diidentifikasi. Dalam satu Context Diagram hanya mengandung satu dan hanya satu


173 proses saja dan biasanya diberi nomor proses 0, proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Gambar 6. 16 Contoh Diagram Konteks pada DFD iv. Rancanglah gambar bagan DFD secara berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dulu. Bagan berjenjang atau Hierarchy chart digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level yang lebih bawah lagi. Gambar 6. 17 Contoh diagram DFD berjenjang v. Rancang Gambaran DFD untuk m e n j a b ar k an ( Overview) diagram (level 0) berdasarkan proses yang


174 ditemukan pada tiap jenjang. Gambar 6. 18 Contoh diagram DFD yang diurai pada level 0 vi. Gambarlah DFD untuk level berikutnya, yaitu level 1 untuk masing-masing proses pada diagram level 0. Sebagai contoh proses nomor 1 pada diagram level 0 akan dipecah. Begitulah seterusnya, dimana untuk setiap proses yang ada di level 0 dipecah sesuai dengan bagan berjenjang. Untuk DFD level 1 dan seterusnya simbol kesatuan luar tidak perlu digambarkan, kesatuan luar hanya digambarkan pada top level atau context diagram dan level 0. Lebih lanjut dapat dilihat pada gambar berikut.


175 Gambar 6. 19 Contoh diagram DFD yang diurai pada level 1 vii. Jika semua level dalam DFD telah selesai diranang, selanjutnya gabungkan Diagram-diagram tersebut ke dalam satu diagram yang utuh.


176 Gambar 6.18 Contoh diagram DFD sudah di-merge dari tiap level


177 Post-test 6 Silahkan klik tautan berikut ini: https://tinyurl.com/postest-6 Atau scan QR code berikut ini, dan kerjakanlah soal di dalamnya :


178 BAB 7 SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM) Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem informasi didesain untuk memberikan laporan operational sehari-hari sehingga dapat memberi informasi untuk mengontrol operasi tersebut dengan lebih baik. Oleh karenanya istem informasi sangat tergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan, serta bergantung pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Dalam banyak kasus sistem informasi dan binis, sistem informasi menjadi instrument strategi dalam membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan tingkat kontrol saja. Meskipun demikian, sistem informasi kerap digunakan pula sebagai alat untuk perencanaan bagi staf yang sudah senior. A. Literatur sistem pakar Sistem informasi selama ini sering menjalankan peran secara fungsional dan bukan digunakan berperan secara teknis sehingga kadangkala sistem informasi dianggap belum cukup untuk menganalisis masalah. Kemampuan untuk menganalisis masalah terletak pada Decision Support Systems. Oleh karena reason tersebut, para manajer dan owner menganggap perlu di rancang suatu sistem Tambahan, dimana para user dan stakeholder pada sistem informasi dapat terkoneksi dengan pakar (expert). Dengan demikian memunculkan suatu sistem komplimentary yang disebut sistem pakar.


179 Gambar 7. 1 Ilustrasi sistem pakar Sistem pakar adalah kumpulan sistem yang membentuk perangkat lunak atau software dalam komputer yang dirancang untuk menggunakan fakta, teknik, dan ilmu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang biasanya hanya bisa diselesaikan oleh tenaga ahli atau pakar dalam bidangnya. Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon. Pada perkembangannya, sistem pakar sering kali dikaitkan dengan pengertian dari kecerdasan buatan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sistem pakar adalah software yang dirancang untuk menyelesaikan masalah kompleks yang hanya bisa dikerjakan oleh para tenaga ahli di bidangnya saja. Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia advising dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan merupakan subset dari Artificial Intelegence (Sasongko, 2020). Artinya, Sistem pakar memiliki kemampuan untuk merekomendasikan rangkaian tindakan atau behaviour pengguna untuk dapat menjalankan sistem koreksi yang


180 tepat dan akurat. Dimana, sistem ini juga memanfaatkan kapabilitas proses penalaran untuk dapat mencapai hasil simpulan berdasarkan data dan fakta yang ada. Tabel 7. 1 Perbandingan Software konvensional dan software Sistem Pakar Dalam rancangan sistem pakar, terdapat beberapa karakteristik yang melekat pada prinsip sistem pakar. Adapun karakteristik dan ciri pada sistem pakar adalah sebagai berikut:


181 Pada literatur pengoperasian sistem pakar terdapat 3 (tiga) modul yang menjadi sasaran di falamnya, yaitu: i. Modul Penerimaan Pengetahuan, Proses pengumpulan pengetahuan akan dibantu oleh seorang Knowledge Engineer yang berfungsi menerjemahkan bahasa pakar ke dalam sistem pakar nantinya. ii. Modul Konsultasi, Sistem pakar akan beralih ke modul konsultasi saat sistem menerima pertanyaan dari user. iii. Modul Penjelasan, Pada modul ini sistem pakar menjalankan tugasnya sebagai pemberi jawaban atau jalan keluar atas masalah yang diajukan. Dari ketiga modul ini mendorong peran yang terlibat dalam pengoperasian perangkat lunak sistem pakar, yaitu: expert (pakar), engineer, dan pengguna (user). Dimana setiap pembawa peran memiliki kapasitasnya masing-masing. Gambar 7. 2 Literatur sistem pakar


Click to View FlipBook Version