The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pdf. 5. Bidang SKKI Kanwil

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Bidang SKKI Yogyakarta, 2019-02-27 22:33:35

Pedoman Bidang SKKI

Pdf. 5. Bidang SKKI Kanwil

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

Tim Penyusun

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS
BIDANG SUPERVISI KPPN & KEPATUHAN INTERNAL

Pembina
Direktur Jenderal Perbendaharaan

Pengarah
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Ketua Tim
Syafriadi, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Editor
Sigid Mulyadi
Andhita Vidya Putri

Kontributor
Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu
Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Utara

Reviewer
Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
Bagian Kepatuhan Internal, Setditjen Perbendaharaan
Kanwil DJPb Provinsi DKI Jakarta
Kanwil DJPb Provinsi Jawa Barat
Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur
Kanwil DJPb Provinsi D.I.Yogyakarta
Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat
Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan
Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

“Buku ini disusun berdasarkan“
peraturan yang masih berlaku.
Apabila terdapat perubahan
peraturan atau dicabutnya
peraturan atau adanya peraturan
baru, maka agar berpedoman
pada peraturan terbaru
tersebut.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia iii

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

iviv Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

“Pada sebuah buku pedoman,
semoga terpancar kepercayaan

diri menjelma dari setiap
insan”

Kementerian Keuangan Republik Indonesia v

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

vvii Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bagian Umum Kanwil DJPn

BAB I

Pendahuluan

Sambutan

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb)
dituntut untuk menjadi agen perubahan, katalisator, motor penggerak dan
pendorong dalam mewujudkan program, tujuan, sasaran serta visi dan misi
DJPb di daerah. Sementara itu, perubahan yang dinamis mendorong Kanwil
DJPb untuk terus menerus mereposisi diri, mengikuti perkembangan yang
terjadi. Pemanfaatan teknologi informasi, perkembangan tata kelola Aparatur
Sipil Negara dan sinergi antar unit eselon I Kementerian Keuangan, telah
membawa pengaruh dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil DJPb.
Penguatan dan penajaman peran Kanwil DJPb ini membutuhkan koordinasi
yang baik pada semua lini organisasi serta penyempurnaan perangkat peraturan
yang menjadi payung hukum bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil DJPb.

Mengingat hal di atas dan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
bagi pejabat dan atau pegawai yang baru ditempatkan atau promosi pada
Kanwil DJPb, maka diperlukan suatu “Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas
Kanwil DJPb”. Buku ini dapat menjadi panduan bagi para pejabat/pegawai
Kanwil DJPb dalam merumuskan dan mengimplementasikan berbagai langkah
strategis pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia vii

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

Saya memberikan apresiasi atas penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan
Tugas Kanwil DJPb ini. Semoga buku ini tidak hanya bermanfaat bagi pegawai
Kanwil DJPb tetapi juga bisa menambah wawasan bagi seluruh pegawai DJPb.
Sehingga, diharapkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb akan semakin
meningkat dan akan bermuara pada pencapaian visi yaitu “Menjadi Pengelola
Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Dunia”. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya dan mengiringi setiap langkah
kita.

Jakarta,

Direktur Jenderal Perbendaharaan

Marwanto Harjowiryono

viviiii Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bagian Umum Kanwil DJPn

BAB I

Pendahuluan

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
terbitnya Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan. Buku pedoman ini memberikan panduan bagi para
pejabat/pegawai yang baru dilantik maupun yang baru menempati suatu posisi
pada Kanwil DJPb dalam merumuskan berbagai langkah strategis pelaksanaan
tugas dan wewenangnya.

Dalam penyusunannya Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Kanwil DJPb
ini telah mengacu pada peraturan dan kebijakan yang berlaku. Materi yang
tercantum didalamnya juga telah disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan.

Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan buku pedoman ini. Tak ada gading yang
tak retak, demikian pula dengan buku pedoman ini. Kami menerima segala
masukan yang membangun demi penyempurnaan buku pedoman ini ke depan.

Sejalan dengan semangat Perbendaharaan Go Green, khususnya untuk
mengurangi penggunaan kertas maka buku ini juga hadir dalam bentuk
electronic book (e-book). Diharapkan dengan bentuk e-book, para pembaca
sekalian dapat menyimpannya di gawai sehingga memudahkan untuk dibaca
setiap saat.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia ix

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

Selamat menikmati buku ini. Diharapkan buku pedoman ini dapat
menjadi salah satu rujukan bagi seluruh pejabat/pegawai Ditjen Perbendaharaan
dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban.

Jakarta,

Sekretaris Ditjen Perbendaharaan

Haryana

xx Direktorat Jenderal Perbendaharaan

DAFTAR ISI

DISCLAIMER .................................................................................iii
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN .vii
KATA PENGANTAR ..................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................1
1. Latar Belakang .......................................................................1
2. Tujuan dan Manfaat ..............................................................2
3. Ruang Lingkup ......................................................................3
BAB II TUGAS DAN FUNGSI BIDANG SUPERVISI KPPN

DAN KEPATUHAN INTERNAL ........................................5
1. Tugas dan Fungsi ...................................................................5
2. Uraian Jabatan .......................................................................8
3. Daftar SOP Pelaksanaan Tugas ............................................13
BAB III PELAKSANAAN TUGAS SEKSI SUPERVISI PROSES

BISNIS ................................................................................17
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembinaan Dan
Supervisi ..............................................................................17
2. Pembinaan dan Supervisi KPPN ..........................................20
3. Penyelesaian Tanggapan atas Temuan Hasil Pembinaan pada

KPPN .................................................................................40
4. Penatausahaan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara

Penerimaan/Pengeluaran ......................................................42
5. Pemantauan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Layanan

KPPN .................................................................................46
6. Pengelolaan Rekening Pemerintah .......................................48
7. Pelaporan Hasil Pelaksanaan Uji Petik Kepatuhan Bank/Pos

Persepsi.................................................................................50
BAB IV PELAKSANAAN TUGAS SEKSI SUPERVISI TEKNIS

APLIKASI ...........................................................................53
1. Koordinasi Inovasi Layanan .................................................53

Kementerian Keuangan Republik Indonesia xi

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

2. Monitoring Laporan Pelaksanaan Pembinaan dan Bimbingan
Teknis oleh Pembina Pengelola Perbendaharaan (Treasury
Management Representative) ..................................................57

3. Monitoring TIK dan SDM Pendukungnya pada Kanwil dan
KPPN .................................................................................60

4. Penyusunan Hasil Monitoring TIK dan SDM Pendukung
TIK (SPAN, SAKTI, E-Rekon&LK, dan lain-lain) ..............71

5. Penyusunan Rencana Supervisi Implementasi Sistem
Pelaksanaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem
Akuntansi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) ...................73

6. Penyusunan Laporan Bimtek Operasional SPAN dan
SAKTI .................................................................................74
7. Koordinasi Layanan Bantuan (Helpdesk) Penerimaan
Negara .................................................................................75
BAB V PELAKSANAAN TUGAS SEKSI KEPATUHAN

INTERNAL ........................................................................77
1. Kegiatan Pemantauan Pengendalian Intern ..........................77
2. Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan ...................120
3. Kegiatan Pengelolaan Pengaduan ......................................126
4. Pengumpulan Bahan dan Keterangan ................................129
5. Kegiatan Pemantauan Terhadap Kepatuhan Kode Etik dan

Disiplin Pegawai ................................................................135
6. Kegiatan/Penerapan Manajemen Risiko .............................142
7. Kegiatan Akselerasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM).............................................................153
8. Kegiatan Pemenuhan Pemanggilan Sebagai Saksi/Ahli dan
Penanganan Masalah Hukum Bagi Pejabat/Pegawai............157
9. Kegiatan Pengendalian Gratifikasi.......................................165
10. Pengujian Kepatuhan SOP.................................................172
BAB VI LAPORAN BERKALA & APLIKASI PENDUKUNG .181
1. Laporan Berkala .................................................................181
2. Aplikasi Pendukung ...........................................................185

REFERENSI ...............................................................................189
xxiiii Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bagian Umum Kanwil DJPn

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Sebagai salah satu internal business process pada Kanwil DJPb, Bidang
SKKI memiliki peran penting khususnya dalam hal supervisi pelaksanaan proses
bisnis KPPN dan pelaksanaan pemantauan Kepatuhan Internal pegawai. Untuk
itu, seluruh elemen pada Bidang SKKI dituntut untuk memahami seluruh jenis
pekerjaan dan dapat bekerja dengan baik serta mampu menciptakan terobosan
yang menyokong pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil DJPb dan seluruh
KPPN dalam wilayah kerjanya berjalan sesuai dengan ketentuan dengan tetap
menjunjung kode etik dan nilai-nilai Kementerian Keuangan.

Sementara itu, dalam rangka tour of duty dan sebagai upaya agar setiap
pegawai memiliki kompetensi yang cukup beragam, DJPb menerapkan
kebijakan mutasi pegawai antar unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi
yang berbeda. Agar estafet pelaksanan tugas pada satu bagian/bidang tetap
berjalan dengan baik dan mampu mempertahankan kinerja yang sudah bagus,
maka setiap pegawai yang baru menduduki jabatannya didorong agar cepat
beradaptasi dengan lingkungan tugas yang baru dan dapat segera menguasai
seluruh detil pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Sejatinya, pada setiap jabatan pada Kanwil DJPb telah memiliki tugas dan
fungsi serta uraian jabatan yang ditetapkan dalam peraturan dan keputusan
Menteri Keuangan. Selain itu, pada setiap jenis pekerjaan telah ditetapkan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 1

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan serta SOP yang dijalankan untuk
menghasilkan suatu output pekerjaan. Namun, selama ini ketentuan-ketentuan
tersebut belum terkompilasi dan terangkum secara spesifik pada satu bidang
tugas sebagai sebuah pedoman yang harus dipahami oleh pegawai. Pegawai
yang ingin memahami lebih dalam ruang lingkup pekerjaannya harus berusaha
mandiri untuk mencari peraturan-peraturan yang melandasi tugas yang
diembannya.

Oleh karena itu, sebagai upaya untuk membantu para pegawai agar lebih
cepat beradaptasi dan memahami lingkup pekerjaannya, khususnya pada
pelaksanaan pekerjaan pada Bidang SKKI, maka disusunlah Buku Pedoman
Pelaksanaan Tugas Pada Bidang SKKI Kanwil DJPb. Diharapkan buku ini
dapat menjadi bekal dan panduan kerja bagi para pejabat atau pegawai yang
ditugaskan pada Bidang SKKI.

2. Tujuan & Manfaat

Buku Pedoman ini disusun dengan tujuan dan manfaat:

a. Memberikan pedoman bagi pejabat/pegawai pada Bidang SKKI, khususnya
yang baru dilantik maupun bagi pegawai yang baru menempati posisi pada
Bidang SKKI;

b. Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh pelaksanaan tugas
pada Bidang SKKI, termasuk ketentuan-ketentuan terkait, sehingga
memudahkan para pegawai dalam memahami dan mengimplementasikan
tugas dan fungsi di Bidang SKKI secara professional;

c. Memberikan pedoman/panduan bagi pejabat/pegawai dalam melakukan
koordinasi dengan bidang/subbagian/seksi lainnya pada Kanwil DJPb;

22 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

d. Memberikan pedoman dalam penyusunan berbagai rencana aksi dan
tahapan kegiatan, baik yang bersifat teknis maupun non teknis, untuk
mewujudkan dan meningkatkan koordinasi yang efektif dan efisien kepada
seluruh pemangku kepentingan;

e. Untuk meningkatkan kinerja para pegawai sehingga terwujud pelaksanaan
tugas dan fungsi Kanwil secara lebih efektif dan efisien;

f. Sebagai upaya pemetaan dan inventarisasi berbagai tugas dan peraturan
yang terkait pada Bidang SKKI dalam rangka revisi, penyempurnaan dan
harmonisasi peraturan selanjutnya.

3. Ruang Lingkup

Buku Pedoman ini memuat berbagai peraturan yang terkait pelaksanaan
tugas di Bidang SKKI, yang mencakup: pelaksanaan supervisi proses bisnis,
kepatuhan internal dan supervisi teknis aplikasi. Pada masing-masing
pelaksanaan tugas, dijabarkan tentang prosedur atau alur kegiatan, termasuk di
dalamnya dijelaskan mengenai kegiatan rutin, kegiatan pendukung, poin-poin
penting yang perlu diperhatikan, laporan yang harus disusun serta aplikasi yang
digunakan dalam melaksanakan tugas tersebut.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 3

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

44 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bagian Umum Kanwil DJPn

BAB II

Tugas & Fungsi

1. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJPb, Bidang SKKI
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi mutu layanan dan inovasi, penilaian
kinerja dan pemenuhan standar tata kelola Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN), melaksanakan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan
risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan, melaksanakan perumusan rekomendasi perbaikan proses
bisnis, pembinaan pertanggungjawaban bendahara dan pengelolaan rekening
pemerintah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen hubungan
pengguna layanan (Customer Relationship Management) serta pelaporan
pelaksanaan tugas Pembina Pengelola Perbendaharaan (Treasury Management
Representative).

Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang SKKI memiliki fungsi:

a. Penyiapan bahan pembinaan proses bisnis pelaksanaan tugas kuasa
Bendahara Umum Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN);

b. Penyiapan bahan pembinaan proses bisnis pelayanan perbendaharaan;

c. Penyiapan bahan penilaian kinerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 5

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

Negara (KPPN);

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemenuhan standar tata kelola
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);

e. Penyiapan bahan supervisi dan implementasi standar prosedur operasi
aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem
Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI);

f. Pelaksanaan monitoring standardisasi infrastruktur dan Sumber Daya
Manusia (SDM) pendukung Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(SPAN) dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI);

g. Penyiapan bahan bimbingan teknis operasionalisasi aplikasi Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem Aplikasi
Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI);

h. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan pengendalian
intern, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap kode etik dan
disiplin pegawai di lingkungan Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN);

i. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut
hasil pemeriksaan, dan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis di
lingkungan Kantor Wilayah;

j. Penyiapan bahan koordinasi inovasi layanan dan manajemen mutu
layanan;

k. Penyiapan bahan supervisi layanan dan teknologi informasi;

l. Penyiapan bahan pembinaan pertanggungjawaban bendahara;

m. Penyiapan bahan pembinaan pengelolaan rekening pemerintah;

66 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

n. Penyiapan bahan kompilasi dan rekapitulasi laporan pelaksanaan
pembinaan dan bimbingan teknis Pembina Pengelola Perbendaharaan
(Treasury Management Representative);

o. Pelaksanaan koordinasi pemberian keterangan saksi/ ahli keuangan negara
kepada institusi penegak hukum lingkup Kantor Wilayah;

p. Pelaksanaan dukungan penyelenggaraan sertifikasi bendahara; dan

q. Pengoordinasian pelaksanaan Program Wilayah Bebas dari Korupsi/
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).


Bidang SKKI terdiri dari 3 Seksi yang masing-masing memiliki tugas
sebagai berikut:

a. Seksi Supervisi Proses Bisnis
Mempunyai tugas melakukan pembinaan proses bisnis pelaksanaan

tugas Kuasa Bendahara umum Negara (BUN) pada KPPN, Pelayanan
Perbendaharaan dan Penilaian Kinerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN), melakukan manajemen mutu layanan, melakukan
pembinaan manajemen satuan kerja, pertanggungjawaban bendahara dan
pengelolaan rekening pemerintah, melakukan dukungan penyelenggaraan
sertifikasi bendahara serta melakukan monitoring dan evaluasi pemenuhan
standar tatakelola KPPN.

b. Seksi Supervisi Teknis Aplikasi

Mempunyai tugas melakukan koordinasi inovasi layanan, kompilasi
dan rekapitulasi laporan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis
Pembina Pengelola Perbendaharaan (treasury menagement representative),

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 7

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

melakukan koordiansi layanan bantuan (helpdesk) penerimaan negara serta
melakukan monitoring standardisasi infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi.

c. Seksi Kepatuhan Internal

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan
pemantauan pengendalian intern, pengelolaan pengaduan, pengelolaan
risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin pegawai dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan, melakukan koordinasi pemberian keterangan saksi/ahli
keuangan negara, koordinasi pelaksanaan Program Wilayah Bebas dari
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) serta
melakukan penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis dan
laporan hasil penindakan kepatuhan internal KPPN.

2. Uraian Jabatan

Uraian tugas dan kegiatan pada Bidang SKKI berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 811/KM.7/2017 tentang Uraian Jabatan Bagi
Jabatan Struktural Instansi Vertikal di Lingkungan DJPb adalah sebagai
berikut:

a. Kepala Bidang SKKI
1. Mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan proses bisnis
pelaksanaan tugas Kuasa BUN pada KPPN;
2. Mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan proses bisnis
pelayanan perbendaharaan;
3. Mengoordinasikan pelaksanaan penilaian kinerja KPPN;
4. Mengoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi

88 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

pemenuhan standar tata kelola KPPN;
5. Mengoordinasikan pelaksanaan supervisi dan implementasi

standar prosedur operasi aplikasi Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem Aplikasi Keuangan
Tingkat Instansi (SAKTI);
6. Mengoordinasikan pelaksanaan monitoring standarisasi
infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) pendukung
SPAN dan SAKTI;
7. Mengoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis
operasionalisasi aplikasi SPAN dan SAKTI;
8. Mengoordinasikan pelaksanaan pemantauan pengendalian
intern, pengelolaan resiko, dan kepatuhan terhadap kode etik
dan disiplin pegawai di lingkungan Kantor Wilayah dan KPPN;
9. Mengoordinasikan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil
pemeriksaan dan perumusan rekomendasi perbaikan proses
bisnis di lingkungan Kantor Wilayah;
10. Mengoordinasikan penyiapan bahan inovasi layanan dan
manajemen mutu layanan;
11. Mengoordinasikan pelaksanaan supervisi layanan dan teknologi
informasi;
12. Mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan pertanggungjawaban
bendahara;
13. Mengoordinasikan pelaksanaan monitoring tindak lanjut
penyelesaian rekening retur;
14. Mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan pengelolaan
rekening pemerintah;
15. Mengoordinasikan pelaksanaan kompilasi dan rekapitulasi
laporan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis pembina

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 9

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

Pengelola Perbendaharaan (treasury management representative);
16. Mengoordinasikan pelaksanaan pemberian keterangan saksi/ahli

keuangan negara kepada institusi penegak hukum di lingkup
Kantor Wilayah;
17. Mengoordinasikan pelaksanaan dukungan penyelenggaraan
sertifikasi bendahara;
18. Mengoordinasikan pelaksanaan Program Wilayah Bebas dari
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/
WBBM);
19. Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pemenuhan standar tata kelola KPPN;
20. Mengoordinasikan penyusunan rencana pemantauan
pengendalian intern di lingkungan Kantor Wilayah;
21. Mengoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan penyusunan
rekomendasi hasil pemantauan pengendalian intern dan
kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai;
22. Mengoordinasikan tindak lanjut atas rekomendasi hasil
pemantauan pengendalian intern dan kepatuhan kode etik dan
disiplin pegawai di lingkungan Kantor Wilayah;
23. Mengoordinasikan penyusunan profil risiko Kantor Wilayah;
24. Melakukan monitoring penanganan risiko;
25. Mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pengendalian
penerapan manajemen risiko pada KPPN yang menjadi wilayah
kerjanya.

2. Kepala Seksi Supervisi Proses Bisnis
a. Melakukan pembinaan proses bisnis pelaksanaan tugas Kuasa
BUN pada KPPN;

1100 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

b. Melakukan pembinaan proses bisnis pelayanan perbendaharaan;
c. Melakukan penilaian kinerja KPPN;
d. Melakukan koordinasi manajemen mutu layanan KPPN;
e. Melakukan pembinaan manajemen satuan kerja;
f. Melakukan pembinaan pertanggungjawaban bendahara;
g. Melakukan pembinaan pengelolaan rekening pemerintah;
h. Melakukan dukungan penyelenggaraan sertifikasi bendahara;
i. Melakukan monitoring dan evaluasi pemenuhan standar tata

kelola KPPN.

3. Kepala Seksi Supervisi Teknis Aplikasi
a. Melakukan koordinasi inovasi layanan Kantor Wilayah dan
KPPN;
b. Melakukan kompilasi dan rekapitulasi laporan pelaksanaan
pembinaan dan bimbingan teknis Pembina Pengelola
Perbendaharaan (treasury management representative);
c. Melakukan koordinasi layanan bantuan (helpdesk) penerimaan
Negara;
d. Melakukan monitoring standarisasi infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi Kantor Wilayah dan KPPN;
e. Melakukan supervisi dan implementasi aplikasi pada KPPN
(SPAN, SAKTI, e-Rekon, dan lain-lain) ;
f. Melaksanakan monitoring dan standardisasi infrastruktur dan
SDM pendukung aplikasi pada KPPN (SPAN, SAKTI, e-Rekon,
dan lain-lain);
g. Melakukan koordinasi bimbingan teknis operasional aplikasi
pada KPPN (SPAN, SAKTI, e-Rekon, dan lain-lain).

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 11

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

4. Kepala Seksi Kepatuhan Internal
a. Menyusun rencana pemantauan, pelaksanaan pemantauan,
dan penyusunan laporan dan rekomendasi hasil pemantauan
pengendalian internal di lingkungan Kantor Wilayah;
b. Mengoordinasikan dan melakukan monitoring atas tindak
lanjut rekomendasi hasil pemantauan pengendalian internal di
lingkungan Kantor Wilayah dan KPPN;
c. Menyusun rencana pemantauan, pelaksanaan pemantauan,
dan penyusunan laporan dan rekomendasi hasil pemantauan
kepatuhan kode etik di lingkungan Kantor Wilayah dan KPPN;
d. Mengoordinasikan dan melakukan monitoring atas tindak
lanjut rekomendasi hasil pemantauan kepatuhan kode etik dan
disiplin pegawai di lingkungan Kantor Wilayah dan KPPN;
e. Menghimpun, mereviu dan merekapitulasi serta menyajikan
usulan profil risiko dari semua koordinator risiko di Unit
Pengelola Risiko (UPR) Kanwil;
f. Melakukan pemantauan penanganan risiko di Unit Pengelola
Risiko (UPR) Kanwil secara berkala;
g. Menghimpun, memantau dan melaporkan perkembangan
indikator risiko utama (IRU) secara berkala;
h. Menyusun laporan hasil pemantauan penanganan risiko dan
perkembangan indikator risiko utama (IRU) secara berkala;
i. Melakukan reviu profil risiko KPPN;
j. Melakukan pembinaan dan koordinasi penerapan manajemen
risiko pada KPPN;
k. Melakukan internalisasi budaya sadar risiko;
l. Melakukan koordinasi pemberian keterangan saksi/ahli
keuangan negara;

1122 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

m. Melakukan koordinasi penanganan masalah hukum;
n. Melakukan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan program

pembangunan zona integritas dan WBK/WBBM;
o. Melakukan pengelolaan pengaduan;
p. Melakukan penanganan atas dugaan pelanggaran kode etik dan

disiplin pegawai;
q. Melakukan penyusunan laporan hasil penanganan atas dugaan

pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai;
r. Melakukan pengujian kepatuhan atas pelaksanaan tugas dan

fungsi;
s. Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi Unit Pengendali

Gratifikasi (UPG);
t. Melakukan koordinasi dan evaluasi tindak lanjut hasil

pemeriksaan.

3. Daftar SOP Pelaksanaan Tugas

Berikut di bawah ini adalah daftar SOP Bidang SKKI:
a. Penyusunan rencana pelaksanaan pembinaan dan supervisi;
b. Pelaksanaan dan Pelaporan hasil pembinaan dan supervisi KPPN;
c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman peraturan bidang

perbendaharaan;
d. Pelaporan hasil pelaksanaan uji petik kepatuhan bank/pos persepsi;
e. Penatausahaan LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran;
f. Penyelesaian Tanggapan atas Temuan Hasil Pembinaan pada KPPN;
g. Internalisasi peraturan di bidang perbendaharaan;

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 13

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

h. Penyusunan laporan data rekening bendahara penerimaan dan pengeluaran;

i. Penyusunan rencana supervisi dan implementasi SPAN dan SAKTI;

j. Penyusunan laporan hasil monitoring dan standarisasi infrastruktur dan
SDM pendukung SPAN dan SAKTI;

k. Penyusunan laporan bimbingan teknis operasional SPAN dan SAKTI;

l. Penyusunan rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Pembinaan Dan Bimbingan
Teknis TMR;

m. Pelaksanaan analisis dugaan pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai
pada Kanwil DJPb;

n. Penyusunan Laporan Pengelolaan Pengaduan Kanwil DJPb;

o. Penyusunan Laporan Hasil Monitoring Dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil
Audit/Pemeriksaan di lingkungan Kanwil DJPb;

p. Penanganan gratifikasi melalui Unit Pengendali Gratifikasi (UPG);

q. Penyusunan Laporan Rekapitulasi Penanganan Gratifikasi UPG;

r. Pelaksanaan pemantauan terhadap kepatuhan kode etik dan disiplin
pegawai dengan metode desk review di lingkup Kanwil DJPb;

s. Pelaksanaan pemantauan terhadap kepatuhan kode etik dan disiplin
pegawai dengan metode inspeksi mendadak di lingkup Kanwil DJPb;

t. Penandatangan pembaharuan pakta integritas pejabat/pegawai lingkup
Kanwil DJPb;

u. Pengajuan keikutsertaan KPPN untuk mengikuti akselerasi pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/ Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani (WBBM);

v. Pengelolaan pengaduan yang diterima melalui saluran pengaduan;

1144 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

w. Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi Pemantauan Intern Tingkat Entitas
(EPITE);

x. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan Pengendalian Utama kegiatan
lingkup Kanwil DJPb;

y. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan Efektivitas Implementasi (PEI)
Kanwil DJPb;

z. Penyusunan Piagam Manajemen Risiko pada Kanwil DJPb;

aa. Pelaksanaan pengumpulan bahan dan keterangan atas dugaan pelanggaran
kode etik dan/atau disiplin pegawai di lingkungan Kanwil DJPb;

bb. Rekapitulasi dan reviu profil risiko KPPN;

cc. Pengajuan usul penunjukan saksi/ahli di lingkungan Kanwil DJPb.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 15

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

1166 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bagian Umum Kanwil DJPn

BAB III

Pelaksanaan Tugas Seksi
Supervisi Proses Bisnis

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembinaan Dan Supervisi

a. Dasar Hukum
1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 278/PMK.05/2014;
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan
APBN;
3) Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor KEP-261/PB/2016 tentang Pedoman Pembinaan dan
Supervisi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4) Surat Sekretaris DJPb Nomor S-3826/PB/2016 hal Penjelasan
Implementasi Kepdirjen Perbendaharaan Nomor
KEP-261/PB/2016.

b. Prosedur /Alur Kegiatan
Pelaksana Seksi Supervisi Proses Bisnis (SPB) melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 17

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

1) Meneliti, menyiapkan perubahan/revisi atas RKA-KL/POK
dengan kegiatan pada Seksi SPB untuk disampaikan kepada
Kepala Seksi SPB;

2) Menyiapkan bahan (termasuk rencana dan realisasi
pelaksanaan pembinaan dan supervisi yang telah dilakukan
tahun sebelumnya);

3) Melakukan kompilasi bahan yang akan dan telah dilakukan
sebelumnya;

4) Menyusun hasil kompilasi bahan yang akan dan telah
dilakukan sebelumnya;

5) Menyusun konsep rencana pelaksanaan pembinaan dan
supervisi dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi.

Kepala Seksi Supervisi Proses Bisnis melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:

1) Menerima konsep bahan pembinaan dan supervisi rencana
pelaksanaan pembinaan dan supervisi yang telah disesuaikan
dengan perubahan/revisi atas RKAKL/POK Bidang SKKI;

2) Membandingkan kegiatan pelaksanaan pembinaan dan supervisi
yang telah dilakukan dengan konsep rencana pelaksanaan
pembinaan dan supervisi;

3) Meneliti konsep rencana pelaksanaan pembinaan dan supervisi,
dan menyampaikan kepada Kepala Bidang SKKI.

Kepala Bidang SKKI melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menerima konsep rencana pelaksanaan pembinaan dan
supervisi beserta bahan- bahan konsep rencana pelaksanaan

1188 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

pembinaan dan supervisi;

2) Memeriksa konsep rencana pelaksanaan pembinaan dan
supervisi;

3) Menyampaikan konsep rencana pelaksanaan pembinaan dan
supervisi kepada Kepala Kanwil.

c. Poin Penting
Langkah awal dalam melaksanakan tugas pembinaan dan supervisi
KPPN, Tim Pembina agar melakukan persiapan-persiapan sebagai
berikut:

1) Menyusun perubahan/revisi atas RKAKL/POK dengan rencana
kegiatan pembinaan dan supervisi KPPN;

2) Menyusun bahan, termasuk rencana dan realisasi pelaksanaan
pembinaan dan supervisi yang telah dilakukan tahun
sebelumnya;

3) Menyusun kompilasi bahan yang akan dan telah dilakukan
sebelumnya;

4) Menyusun hasil kompilasi bahan yang akan dan telah
dilakukan sebelumnya;

5) Menyusun konsep rencana pelaksanaan pembinaan dan
supervisi.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 19

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

2. Pembinaan dan Supervisi KPPN

a. Dasar Hukum
1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2012
tentang Pedoman Layanan Informasi Publik di Lingkungan
Kementerian Keuangan;

2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 278/PMK.05/2014;

4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/2017
tentang Rekening Milik Satuan Kerja Lingkup Kementerian
Negara/Lembaga;

5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017
tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian
Negara/Lembaga;

6) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 128/KMK.01/2013
tentang Pedoman Penilaian Kantor Pelayanan Percontohan
di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
65/KMK.01/2014;

7) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014

2200 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian
Keuangan;

8) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 983/KMK.01/2015
tentang Tata Cara Penyusutan Arsip di Lingkungan Kementerian
Keuangan;

9) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1329/KMK.01/2015
tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap
Penyelenggaran Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian
Keuangan;

10) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-3/PB/2013 tentang Pengelolaan Pengaduan di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

11) Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-34/PB/2015 tentang Tata Kelola Pelaksanaan Tugas
Kepatuhan Internal di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;

12) Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-241/PB/2015 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

13) Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-261/PB/2016 tentang Pedoman Pembinaan dan Supervisi
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

14) Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Pedoman
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada
KPPN;

15) Surat Sekretaris DJPb Nomor S-3826/PB/2016 tentang

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 21

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

Penjelasan Implementasi Keputusan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor KEP-261/PB/2016.

b. Prosedur / Alur Kegiatan
1) Penyiapan bahan

a) Menyusun resume profil KPPN yang akan digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan Pembinaan dan
Supervisi;

b) Menyusun perhitungan penilaian sementara pelaksanaan
tugas Kuasa BUN berdasarkan data yang terdapat dalam
aplikasi pendukung SPAN (dalam hal ini OM SPAN);

c) Melakukan analisis sementara atas hasil perhitungan
penilaian pelaksanaan tugas Kuasa BUN sebagai bahan
pelaksanaan pembinaan dan supervisi pelaksanaan tugas
Kuasa BUN;

d) Melakukan pendataan ketepatan penyusunan dan waktu
penyampaian laporan-laporan dari KPPN kepada Kepala
Kantor Wilayah/Kantor Pusat;

e) Menyusun analisis sementara berdasarkan data ketepatan
penyusunan dan waktu penyampaian laporan-laporan
KPPN;

f ) Menyiapkan dokumen yang akan digunakan dalam
pembinaan dan supervisi KPPN, antara lain sebagai
berikut:

(1) Survei kepuasan pegawai;

222 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

(2) Tabel perhitungan NKO;

(3) Checklist pemenuhan standarisasi sarana dan
prasarana;

(4) Matriks Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN;

(5) Formulir Penilaian Kinerja KPPN yang terdiri
dari: Formulir Penilaian Kinerja Pelaksanaan Tugas
Kuasa BUN, Formulir Penilaian Kinerja Pelayanan;
Formulir Penilaian Kinerja dan Tata Kelola; dan
Formulir Penilaian Inovasi dan Prestasi;

(6) Mapping kinerja KPPN;

(7) Menyiapkan metode perhitungan hasil survei,
maupun aplikasi survei dalam hal survei dilakukan
secara online;

(8) Menyusun konsep/draf matriks hasil pembinaan dan
supervisi berdasarkan monitoring atas tindak lanjut
hasil pembinaan dan supervisi periode sebelumnya.

2) Pelaksanaan pembinaan dan supervisi

Pembinaan dan supervisi KPPN dilaksanakan dua kali
dalam satu tahun, dengan periode sebagai berikut:

a) Periode I

Periode I digunakan untuk melakukan pembinaan
dan supervisi dengan objek pembinaan Semester I.

b) Periode II

Periode II digunakan untuk melakukan pembinaan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 23

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

dan supervisi dengan objek pembinaan Semester II.

3) Hal-hal yang harus dilakukan oleh Tim Pembina pada saat
melaksanakan pembinaan dan supervisi KPPN, antara lain
sebagai berikut:

a) Survei

Melakukan survei kepuasan pegawai terhadap
pelaksanaan tata kelola KPPN sebagai wujud
dukungan operasional dalam meningkatkan pelayanan
publik. Survei dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada seluruh pegawai KPPN.

b) Melakukan perhitungan hasil survei kepuasan pegawai

c) Pembinaan dan Supervisi

Berdasarkan data dan analisis sementara yang
diperoleh dari aplikasi monitoring (misalnya: OM
SPAN, MPN-G2, dan lain-lain), Tim Pembina
melakukan pembinaan dan supervisi:

(1) Pelaksanaan tugas Kuasa BUN melalui
pengamatan prosedur kerja, wawancara dengan
para pegawai, maupun penelitian dokumen
yang berkaitan dengan unsur pembinaan dan
supervisi pelaksanaan tugas Kuasa BUN;

(2) Pelayanan perbendaharaan melalui pengamatan,
wawancara dengan pegawai dan stakeholder
terkait dengan unsur pembinaan dan supervisi
pelayanan perbendaharaan; dan

2244 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

(3) Kinerja dan tata kelola melalui penelitian
dokumen penilaian kinerja organisasi,
pengamatan, wawancara dengan para pegawai
maupun penelitian dokumen yang berkaitan
dengan unsur pembinaan dan supervisi kinerja
dan tata kelola, dokumen SMM ISO.

Hasil pembinaan dan supervisi dituangkan dalam
Matriks Hasil Pembinaaan dan Supervisi KPPN.

Dalam hal terdapat permasalahan yang dihadapi
KPPN dalam melaksanakan tugas fungsi, Tim
Pembina wajib memberikan rekomendasi atas
permasalahan tersebut.

Pada periode pembinaan dan supervisi berikutnya,
tim pembina melakukan perbandingan Matriks
Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN periode
berjalan dengan periode sebelumnya. Dalam hal
terjadi pengulangan, tim pembina wajib melakukan
investigasi maupun analisis lebih lanjut terhadap
faktor utama penyebab permasalahan tersebut dan
memberikan rekomendasi yang tepat agar tidak
terulang kembali.

d) Pengembangan Inovasi dan Prestasi

Melakukan pengamatan, wawancara dengan pegawai
terhadap inovasi dan prestasi yang telah diperoleh
KPPN baik di bidang pelayanan publik maupun non
pelayanan publik. Tim pembina dapat memberikan
saran, masukan terkait inovasi yang dapat

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 25

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

dikembangkan KPPN guna mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas fungsi KPPN.

e) Konfirmasi dan Evaluasi

(1) Pada hari kerja terakhir pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan supervisi KPPN, Tim Pembina
menyampaikan Matriks Hasil Pembinaan dan
Supervisi kepada KPPN untuk dikonfirmasi;

(2) KPPN menyampaikan konfirmasi atas matriks
dimaksud kepada Tim Pembina dengan
dilengkapi tanggapan/saran/ masukan atas
pelaksanaan kegiatan pembinaan dan supervisi
yang dilakukan oleh Tim Pembina guna evaluasi
pelaksanaan pembinaan dan supervisi periode
berikutnya;

(3) Berdasarkan konfirmasi dimaksud, Tim
Pembina melakukan penyesuaian Matriks
Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN yang
selanjutnya menjadi bahan finalisasi Laporan
Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN.

4) Penilaian Kinerja KPPN

Kegiatan pembinaan dan supervisi KPPN selain
bermanfaat bagi penyempurnaan proses bisnis KPPN,
juga sebagai media penilaian kinerja untuk memotivasi
KPPN dalam memberikan pelayanan secara profesional,
efektif, efisien, dan bertanggung jawab. Penilaian Kinerja
KPPN bertujuan untuk mengetahui tingkat:

2266 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

a) Efektivitas pelaksanaan pembinaan dan bimbingan
teknis pengelolaan perbendaharaan yang dilakukan
KPPN kepada stakeholders guna mengembangkan
kapasitas pengelola perbendaharaan yang andal,
profesional, dan modern;

b) Ketepatan, efektivitas, dan akuntabilitas pelaksanaan
penyelesaian transaksi pencairan dana satker dalam
mendukung pelaksanaan anggaran yang tepat waktu,
efektif, dan akuntabel;

c) Kualitas penyusunan Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN guna mewujudkan akuntansi dan
pelaporan keuangan negara yang akuntabel,
transparan, dan tepat waktu.

Penilaian Kinerja KPPN meliputi:

a) Penilaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Kuasa BUN

Penilaian kinerja pelaksanaan tugas Kuasa BUN
menggunakan sumber data yang berasal dari aplikasi
OM SPAN atau aplikasi pendukung lainnya dalam
kurun waktu satu semester (Semester I: Januari s.d.
Juni, Semester II: Juli s.d. Desember). Bobot nilai
Kinerja Pelaksanaan Tugas Kuasa BUN sebesar 40%
dengan rincian penilaian sebagai berikut:

(1) Efektivitas Pembinaan Satker dengan bobot nilai
10%;

(2) Penyelesaian Transaksi Pencairan Dana dengan
bobot nilai 20%; dan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 27

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

(3) Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN dengan
bobot nilai 10%.

Hasil penilaian dituangkan dalam Formulir
Penilaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Kuasa BUN
(format sesuai dengan FORM 8 KEP-261/PB/2016).

b) Penilaian Kinerja Pelayanan

Penilaian Kinerja Pelayanan dilakukan melalui
pengamatan, diskusi, wawancara baik kepada pegawai
maupun stakeholder KPPN. Bobot nilai Kinerja
Pelayanan adalah 30% dengan rincian sebagai berikut:

(1) Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan
bobot nilai 25%; dan

(2) Indeks Kepuasan Masyarakat dengan bobot nilai
5%.

Hasil penilaian dituangkan dalam Formulir Penilaian
Kinerja Pelayanan (format sesuai dengan FORM 9
KEP-261/PB/2016 ).

c) Penilaian Kinerja dan Tata Kelola

Penilaian kinerja dan tata kelola dilakukan melalui
pengamatan, diskusi, wawancara kepada pejabat/
pegawai KPPN. Bobot nilai kinerja dan tata kelola
adalah 30%, dengan rincian sebagai berikut:

(1) Kinerja organisasi dengan bobot nilai 5%;

(2) Manajemen SDM dengan bobot nilai 5%;

(3) Manajemen Keuangan dengan bobot nilai 5%;

2288 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

(4) Tata usaha dan Rumah Tangga dengan bobot
nilai 5%;

(5) Pengendalian Internal dengan bobot nilai 3%;

(6) Komunikasi dan koordinasi pimpinan dengan
bobot nilai 3%; dan

(7) Kepuasan Pegawai dengan bobot nilai 4%.

Hasil penilaian dituangkan dalam Formulir Penilaian
Kinerja Pelayanan (format sesuai dengan FORM 10
KEP-261/PB/2016).

d) Penilaian Inovasi dan Prestasi

Guna mengembangkan kreativitas para pegawai,
penilaian kinerja KPPN didukung pula dengan
penilaian inovasi dan prestasi. Dalam penilaian
tersebut tidak ada batasan nilai maksimum
karena nilai tergantung seberapa banyak inovasi
dan prestasi yang dihasilkan KPPN. Selanjutnya,
hasil penilaian dituangkan dalam Formulir Penilaian
Inovasi dan Prestasi (format sesuai dengan FORM
11 KEP-261/PB/2016).

(1) Penilaian Inovasi

Untuk mendapatkan penilaian, suatu inovasi
harus memenuhi syarat sebagai berikut:

(a) Kreasi baru/modifikasi yang sudah dan
digunakan KPPN dalam salah satu kategori:

- Peningkatan pelayanan kepada

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 29

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

stakeholder;

- Peningkatan kualitas SDM; dan

- Peningkatan kualitas sarana dan prasarana.

(b) Memberikan manfaat nyata dengan
penerapan lebih dari 6 (enam) bulan;

(c) Inovasi yang sama maksimal dapat dinilai
selama 3 (tiga) kali periode penilaian.

(2) Penilaian Prestasi

Prestasi merupakan penghargaan yang diraih
KPPN, baik atas nama pegawai maupun
kantor di bidang pelayanan publik maupun
non pelayanan publik di tingkat internasional,
nasional, dan regional/daerah, serta dari Kantor
Wilayah/Kantor Pusat, yang diperoleh dalam
kurun waktu 2 (dua) tahun sebelum periode
pembinaan. Misal, untuk Periode I 2016,
prestasi yang dapat dinilai maksimal yang
diperoleh sejak Semester I 2014. Prestasi
dinilai berdasarkan pembuktian fotokopi/foto
piagam/piala.

Berdasarkan hasil Penilaian Kinerja KPPN
berikut Inovasi dan Prestasi, Tim Pembina
menyusun Mapping Kinerja KPPN (format
sesuai dengan FORM 12 KEP-261/PB/2016)
sebagai bahan analisa dan penyampaian
rekomendasi atas kinerja KPPN, unsur apa saja

3300 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

yang perlu ditingkatkan, dipertahankan, dan
diperbaiki guna penyempurnaan peningkatan
kualitas kinerja KPPN.

e) Pelaporan

(1) Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN

Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN
disusun oleh Tim Pembina untuk disampaikan
kepada Kepala Kantor Wilayah DJPb dan
KPPN. Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi
KPPN sekurang-kurangnya memuat:

(a) Resume Profil KPPN;

(b) Unsur-unsur Pelaksanaan Pembinaan dan
Supervisi KPPN;

(c) Matriks Hasil Pembinaan dan Supervisi
KPPN yang telah disesuikan dengan hasil
konfirmasi KPPN;

(d) Penilaian Kinerja KPPN yang meliputi:

- Kinerja Pelaksanaan Tugas Kuasa BUN;

- Kinerja Pelayanan Perbendaharaan;

- Kinerja dan Tata Kelola;

- Inovasi dan Prestasi.

(e) Mapping Kinerja KPPN;

(f ) Analisis Hasil Pembinaan dan Supervisi
KPPN;

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 31

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

(g) Kesimpulan dan Rekomendasi; dan

(h) Dokumen Pendukung.
2. Laporan Hasil Pembinaan Supervisi dan Penilaian

Kinerja KPPN Lingkup Kantor Wilayah
Laporan Hasil Pembinaan Supervisi dan Penilaian

Kinerja KPPN Lingkup Kantor Wilayah disusun
berdasarkan Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi
masing-masing KPPN. Laporan ini disampaikan
kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan paling
lambat minggu ke-4 bulan ke-2 setelah periode yang
disupervisi (minggu ke-4 bulan Agustus/Februari).
Laporan ini berisi:
(a) Resume Profil KPPN;

(b) Unsur-unsur Pelaksanaan Pembinaan dan
Supervisi KPPN;

(c) Rekapitulasi permasalahan/kendala utama
(permasalahan pilihan yang memerlukan
tindak lanjut Kantor Wilayah) berikut
rekomendasinya;

(d) Rekapitulasi Penilaian Kinerja KPPN
dilampiri dengan Mapping Kinerja KPPN;

(e) Analisis permasalahan, kesimpulan dan
rekomendasi; dan

(f ) Dokumen Pendukung.

3322 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

f ) Penilaian Laporan Hasil Pembinaan Supervisi Dan
Penilaian Kinerja

Berdasarkan Laporan dari Kantor Wilayah yang
telah disampaikan, Sekretariat DJPb menyusun:

(1) Inventarisasi permasalahan/kendala yang
dihadapi KPPN serta rencana tindak lanjut;

(2) Mapping dan rating kinerja KPPN;

(3) Penilaian atas Laporan Kinerja KPPN lingkup
Kantor Wilayah, antara lain terkait dengan
substansi, waktu penyampaian, maupun layout
laporan.

c. Kegiatan Rutin

1) Sebagai salah satu unsur yang kelak harus disajikan dalam
Laporan Pembinaan dan Supervisi KPPN serta Laporan Hasil
Pembinaan Supervisi dan Penilaian Kinerja KPPN, Profil
(sementara) KPPN dapat ditulis pada tiga bulan pertama dalam
setiap semester dengan menggunakan referensi Profil KPPN
pada pembinaan dan supervisi KPPN periode sebelumnya,
data umum kepegawaian KPPN yang dapat diperoleh dari
Subbag Kepegawaian Kanwil, informasi mengenai jumlah
mitra kerja KPPN serta jumlah APBN yang dikelola dapat
diperoleh dari aplikasi OM SPAN;

2) Beberapa sub unsur dari unsur pembinaan dan supervisi
Pelaksanaan Tugas Kuasa BUN datanya diperoleh dari
aplikasi OM SPAN dari waktu ke waktu misalnya ketepatan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 33

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

GUP, ketepatan PTUP, akurasi RPD harian satker tingkat
penyelesaian SPM menjadi SP2D, akurasi penyaluran dana
SP2D, tingkat penyelesaian retur SP2D, SP2D void, dan SP2D
backdate. Untuk sub-sub unsur ketepatan waktu penyampaian
LPJ Bendahara Satker dapat dilihat dari pengiriman daftar
LPJ Satker oleh KPPN ke Kanwil. Sementara ketepatan
waktu rekonsiliasi laporan keuangan dan nilai kualitas LK
UAKBUN-D dapat diperoleh dari Bidang PAPK;

3) Agar ada form default berisi unsur-unsur yang dinilai dari
Kanpus, agar Kanwil lebih fokus pada analisis, memudahkan
pembandingan dalam penilaian dan memaksimalkan hasil
pembinaan tersebut bagi KPPN, bila memungkinkan masuk
ke OM SPAN.

d. Kegiatan Pendukung
Sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Pembinaan dan Supervisi
KPPN, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1) Pada awal tahun membuat Time Frame/jadwal kegiatan
pembinaan dan supervisi KPPN untuk Semester I dan
Semester II, mencakup:

a) SK Tim dan Uraian Tugas anggota TIM, Nota Dinas,
RAB;

b) Persiapan pembinaan dan supervisi;

c) Pelaksanaan pembinaan dan supervisi;

d) Penyusunan dan penyampaian matriks hasil pembinaan
dan supervisi;

3344 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

e) Penyusunan dan penyampaian Laporan Hasil pembinaan
dan Supervisi KPPN kepada Kepala Kantor Wilayah dan
KPPN;

f ) Penyusunan dan penyampaian Laporan Pembinaan
Supervisi dan Penilaian Kinerja KPPN ke Kantor Pusat;

g) Penyampaian Laporan Tindak Lanjut Hasil Pembinaan
dan Supervisi oleh KPPN.

2) Untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan praktis,
dalam persiapan pembinaan, selain menyiapkan formulir-
formulir dalam bentuk cetakan, yang biasanya dibuat dengan
MsWord, juga dipersiapkan dalam bentuk file excel. Dalam
pembuatan formulir dengan format MsExcel, setiap KPPN
dibuatkan satu workbook yang berisi sheet-sheet sebanyak
formulir yang diperlukan.

Sebagian besar perhitungan nilai kinerja KPPN menggunakan
skala ordinal dan untuk penentuan nilai akhirnya melewati
pembobotan yang berlapis. Oleh karenanya menyiapkan
kertas kerja yang terdiri dari formulir-formulir tersebut untuk
setiap KPPN yang dibina dan disupevisi dalam MsExcel akan
memudahkan dalam penilaian kinerja KPPN di kemudian
hari. Untuk itu, penyiapan kertas kerja tersebut tentunya
harus dilengkapi formula-formula dan pranala antar-sheet
sehingga tim pembina cukup menginput nilai mentah (raw
score) sementara sheet yang telah disiapkan secara otomatis
menghasilkan nilai akhirnya.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 35

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

3) Persiapan pembinaan dan supervisi KPPN lainnya yang
harus dilakukan pada 3 (tiga) bulan pertama setiap semester
yang menjadi objek pembinaan dan supervisi. Persiapan
pembinaan dan supervisi meliputi kegiatan:

a) Menyusun konsep Keputusan Kepala Kantor Wilayah
tentang Pembentukan Tim Pembinaan dan Supervisi
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
periode semester terkait beserta uraian tugas anggota
Tim;

b) Membuat rencana pembinaan dan supervisi KPPN
mencakup alokasi waktu pembinaan dan supervisi
untuk setiap KPPN dalam lingkup Kantor Wilayah,
alokasi personil yang dilibatkan dalam keanggotaan
tim pembinaan dan supervisi untuk setiap KPPN,
serta alokasi pendanaan;

c) Menjelang pelaksanaan pembinaan membuat Nota
Dinas kepada Kepala Kantor Wilayah perihal rencana
pelaksanaan pembinaan dan supervisi yang setidak-
tidaknya memuat unsur-unsur sebagaimana pada
huruf (b) di atas, untuk selanjutnya guna mendapatkan
persetujuan serta diterbitkan surat tugas;

d) Sepekan sebelum pembinaan dan supervisi KPPN
dilaksanakan, sebaiknya Tim Pembina telah
menyiapkan Daftar Permintaan Dokumen yang
akan diobservasi pada saat pelaksanaan pembinaan
dan supervisi dan mengirimkannya bersama Surat
Tugas ke KPPN melalui surat elektronik atau

3366 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

faksimile. Untuk memudahkan pihak KPPN, Daftar
Permintaan Dokumen tersebut telah diklasifikasikan
berdasarkan Subbagian/Seksi pada KPPN yang
memiliki tanggung jawab serta kewenangan terhadap
dokumen tersebut.

Pengiriman Daftar Permintaan Dokumen lebih
awal memberikan waktu yang cukup bagi KPPN
untuk dapat menyiapkannya. Sementara dengan
tersedianya dokumen tepat waktu, Tim Pembinaan
dan Supervisi dapat menggunakan waktu lebih efisien
dalam pelaksanaan pembinaan dan supervisi KPPN.
Meskipun telah dibuat Daftar Permintaan Dokumen,
masih terbuka bagi Tim Pembina untuk meminjam
dokumen lain yang tidak ada dalam daftar, jika
dalam pelaksanaan supervisi dipandang perlu untuk
mengobservasi dokumen lainnya.

4) Pelaksanaan pembinaan dan supervisi KPPN didahului
dengan open meeting antara Tim Pembina dengan Kepala
dan Pejabat KPPN lainnya. Dalam rapat tersebut Ketua
Tim Pembina dan Supervisi:

a) Menyampaikan Surat Tugas kepada Kepala KPPN;

b) Memperkenalkan diri dan anggota timnya;

c) Menyampaikan maksud dan tujuan pembinaan dan
supervisi KPPN;

d) Menginformasikan cakupan pembinaan dan supervisi
serta lama penugasan; dan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 37

Pedoman Pelaksanaan Tugas

Bidang Supervisi KPPN & Kepatuhan Internal

e) Menyampaikan Pakta Integritas yang telah
ditandatangani anggota tim.

5) Dalam closing meeting pada akhir masa penugasan
pembinaan dan supervisi, selain menyampaikan Matriks
Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN guna memperoleh
tanggapan, Tim hendaknya menyampaikan pula hasil
survei kepuasan pegawai.

Pengungkapan hasil survei kepuasan pegawai berguna bagi
KPPN dalam melakukan tindak lanjut terutama berkaitan
dengan poin-poin survei dengan tingkat kepuasan yang
relatif rendah dibandingkan dengan poin-poin lainnya.

Kerahasiaan untuk setiap responden harus tetap dijaga
sehingga unsur yang dipresentasikan hanya mencakup
hasil terakhir untuk setiap poin survei terkait tingkat
kepentingan dan kepuasannya. Saran-saran dari responden
agar disampaikan pula dalam bentuk ikhtisar tanpa
menyebut nama responden terkait.

e. Poin Penting
1) Penyampaian Laporan Hasil Pembinaan Supervisi dan
Penilaian Kinerja KPPN ke Kantor Pusat untuk pembinaan
dan supervisi Semester I dilakukan pada minggu ke-4 bulan
Agustus, sementara untuk pembinaan dan supervisi Semester II
dilakukan pada minggu ke-4 bulan Februari tahun berikutnya.
Secara khusus, menjelang rentang waktu pengiriman, Kantor
Pusat biasanya menerbitkan surat yang menetapkan tanggal
batas akhir penyampaian laporan berikut sistem penilaian

3388 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Click to View FlipBook Version