The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini adalah hasil penelitian disertasi S3 penulis di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2021-2023, dengan judul Strategi Da'i Siber Indonesia POLRI dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten Maros", yang mengungkap tentang kesuksesan kemitraan polisi dengan Da'i dan Penyuluh dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat saat PILKADA tahun 2020 hingga saat ini. Tiga hal yang diungkap yaitu sinergitas Da'i Siber Indonesia (DASI) dengan Polisi, metode DASI POLRI dalam Mewujudkan Kamtibmas, dan respons masyarakat terhadap DASI POLRI. Sehingga itu, revisi judulnya dengan kalimat populer dan menasional yaitu, STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS: Role Model di Era Siber Kemitraan Polisi dengan Da'i dan Penyuluh saat PEMILU serta Setelahnya". Hal yang menarik dari DASI POLRI dibentuk atas kolaborasi Muslim dan Non muslim.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Tanggap Cegah Mirasantika, 2023-02-22 09:06:58

STRATEGI DASI POLRI: Role Model di Era Siber Kemitraan Polisi dengan Da'i dan Penyuluh saat PEMILU serta setelahnyaS

Buku ini adalah hasil penelitian disertasi S3 penulis di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2021-2023, dengan judul Strategi Da'i Siber Indonesia POLRI dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten Maros", yang mengungkap tentang kesuksesan kemitraan polisi dengan Da'i dan Penyuluh dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat saat PILKADA tahun 2020 hingga saat ini. Tiga hal yang diungkap yaitu sinergitas Da'i Siber Indonesia (DASI) dengan Polisi, metode DASI POLRI dalam Mewujudkan Kamtibmas, dan respons masyarakat terhadap DASI POLRI. Sehingga itu, revisi judulnya dengan kalimat populer dan menasional yaitu, STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS: Role Model di Era Siber Kemitraan Polisi dengan Da'i dan Penyuluh saat PEMILU serta Setelahnya". Hal yang menarik dari DASI POLRI dibentuk atas kolaborasi Muslim dan Non muslim.

STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 185 248. M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, (Cet. V; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 248. 249. Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, surah alBaqarah ayat 239 250. Azhami Sami’un Jazuli, Al-Hijrah fii-Qur’anil Karim, terj. Oko Yulianti, Hijrah Dalam Pandangan Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani Press, 2006), h. 199 251. Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, surah alNahl ayat 41-42 252. Syekh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Fauzan, Al-khutbah alminbariyah fi al-munasabat alashriyyah, terj. Tim Penerjemah Ummul Qura, Himpunan Khotbah Jum’at (Jakarta: Ummul Qura, 2015), h. 94-95 253. Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, surah aNNur ayat 55 254. Muchlis M Hanafi, “Khutbah Jumat Dalam Rangka Hari Persaudaraan Manusia Internasional (4 Februari)”, (Materi Khutbah Jumat Hari Persaudaraan Manusia Internasional, Kementerian Agama RI DIRJEN BIMAS ISLAM DIREKTORAT Penerangan Islam: Jakarta: 30 Januari 2023) 255. Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal asy-Syaibani, Musnad Ahmad, dalam Sofware Ensiklopedi Hadis 9 Imam, [Software], Lidwa Pusaka, tp.thn, hadis no 16402 256. Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal asy-Syaibani, Musnad Ahmad, dalam Sofware Ensiklopedi Hadis 9 Imam, [Software], Lidwa Pusaka, tp.thn, hadis no 6789 257. Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal asy-Syaibani, Musnad Ahmad, dalam Ensiklopedi Hadis 9 Imam, [Software CD ROM], Lidwa Pusaka, tp.thn, hadis no 22842 258. Abdullah bin Abdurrahman bin al-Fadhl bin Bahram bin Abdush Shamad Ad-Darimi, Sunan Darimi, dalam Ensiklopedi Hadis 9 Imam, [Software CD ROM], Lidwa Pusaka, tp.thn, hadis no 1626. 259. Jaribah bin Ahmad Al-Haris, Al-Fiqhi Al-Iqtishadi Li Amril Mukminin Umar Ibnu Al-Khattab, terj. H. Asmuni Solihan


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 186 Zamakhsyari, Lc., Fiqhi Ekonomi Umar bin Khattab, Cet. 1, (Jakarta: KHALIFA (Pustaka Al-Kautsar Grup), 2006), h. 595-596. 260. Azhami Sami’un Jazuli, Al-Hijrah fii-Qur’anil Karim, terj. Oko Yulianti, Hijrah Dalam Pandangan Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani Press, 2006), h. 199 261. Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, al-Nahl ayat 41-42 262. Pakar tafsir dan sejarah Islam yang telah menulis 67 buku yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Buku karyanya banyak beradar di Indonesia. Penerbit paling banyak terbitkan karyanya adalah Pustaka Al Kautsar dan Ummul Qura. Sosok Ulama moderat, hal itu dapat dibaca pada karya tesisnya yang berjudul Wasathiyah fil Al-Quran versi terjemah berjud Moderasi dalam Islam 263. Ash-Shallabi, Ali Muhammad, Al-Masih Isa Ibnu Maryam ‘Alayhissalam al-haqiqah al-kamilah, Terj. Umar Mujtahid , Lc, Isa bin Maryam, (Sukoharjo: Ummul Qura, 2020), h. xxviii-xxix 264. Mabes Polri,, Buku Pintar Bhabinkamtibmas Edisi Kedua, (Jakarta: Baharkam Polri, 2015), h. ii 265. Mabes Polri,, Buku Pintar Bhabinkamtibmas... h. 15-18 266. Mabes Polri,, Buku Pintar Bhabinkamtibmas..., h. 98-99 267. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Mengenal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Jakarta: Devisi Hubungan Masyarakat POLRI, 2020), h. 18 268. Parwitaningsih dkk, Materi Pokok Pengantar Sosologi 1-9, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 9.12. 269. Najamuddin dkk, Sulawesi Selatan Tempo Doeloe (Mozaik Sejarah Lokal), (Makassar: Rayhan Intermedia, 2015), h. 5 270. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (ed. 3.—cet. 3. -- Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1185. 271. Mustafa Dieb al-Bigha, Matnil Ghayah wat Taqrib, terj. Rizki Fauzan, Lc., Fiqhi Sunnah Imam Syaf’i, (Cikupa: Fathan Media Prima, 2018), h. 74.


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 187 272. John M. Echoles dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Edisi yang Diperbaharui, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2015), h. 510. 273. Al-Wustho, Al-Munawir Translator Program Version 1.0.0, (tp. Kt.: Al-Wushto Digitalpublishing, 2010) [CD-ROM]. 274. Muchlis M. Hanafi, Etika Berkeluarga, Bermasyarakat, dan Berpolitik: Tafsir Al-Qur’an Tematik, Edisi yang disempurnakan), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an 5 jilid, 2012), h. 6 275. Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnyanya, Al-Nisa ayat 59 276. M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, (Cet. V; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 586. 277. Asrorun Ni’am Shaleh, Membumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamain, (Depok: Pena Nusantara, 2015), h. 68-69 278. Syaikh Muhammad Abdul Athi Buhairi, Nida’atu rrahman liahli imaan, terj. H. Abdurrahman, Lc.,M.Si, Tafsir Ayat-ayat Yaa Ayyuhal-ladzina Amanu, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 261. 279. Habiburrahman, Rekonstruksi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2011), h. 33-34. 280. Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, Mahakarya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, terj. Tim Pustaka Tebuireng, Kitab Adabul Alim wal Muta’allim; Risalah fi Ahkam al-Masajid; Risalah Ahlissunnah wal Jama’ah; Nurul Mubin; Dhau’ Al-Misbah; At-Tibyan & Al-Mawa’iz, (Tebuireng Jawa Timur: Pustaka Tebuireng, 2021), h. 4. 281. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia, bab 1 pasal 1 282. Mahmud al-Misri Abu Ammar, Masu’ah min Akhlaqir-Rasul, terj. Abdul Amin, Lc., dkk, Ensiklopedi Akhlak Muhammad صلى الله عليه وسلم) ,Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2011), h. 684. 283. Hinca IP Panjaitan XIII, 14 Bulan Idham Azis Bisa Apa?: DetikDetik Pergantian Korps Bhayangkara, (Jakarta: RMBOOKS PT. Semesta Rakyat Merdeka, 2020), h. 108


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 188 284. KORLANTAS dan DITBIMAS BAHARKAM POLRI, “Etika dan Tata Cara Berlalu Lintas” (Modul 2 yang disajikan pada Workshop III pada Program HARKAMTIBMAS BIDANG KAMSELIBCAR LANTAS FUNGSI BINMAS, Maros 29-3 Oktober 2013), h. 25 285. Mabes Polri, Buku Pintar Bhabinkamtibmas Edisi Kedua, (Jakarta: Baharkam Polri, 2015), h. 3. 286. Faisol Azhari, Polri: Dalam Fungsi Penegakan Ketertiban dan Dasar Kehidupan Masyarakat, Jurnal Hukum Fakultas Hukum Unissula, Vol. XXVI, No. 2, (Agustus 2011), h. 656. 287. Annisa Rahmadanita, “Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban: Studi Kasus Gelandangan dan Pengemis”, Jurnal Tatapamong 1, no. 2 (September 2019), h. 98. 288. Annisa Rahmadanita, “Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban:...”, h. 98. 289. Mabes Polri, Buku Pintar Bhabinkamtibmas Edisi Kedua, (Jakarta: Baharkam Polri, 2015), h. 78. 290. Hamka Mahmud, Manajemen Da’i Kamtibmas Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kabupeten Maros, (Makassar: UIM, 2020), h. 112 291. Mar’at, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981), h. 26 292. Burhan Bungin, Sosologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Prenada Media Grup, 2006), h. 281 293. Burhan Bungin, Sosologi Komunikasi: Teori..., h. 281 294. S. Susanto Astrid, Komunikasi dalam Teori dan Praktek I (Bandung: Bina Cipta, 1979), h. 4. 295. S. Susanto Astrid, Komunikasi dalam Teori ..., h. 4 296. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Rosda Karya, 2000), h. 219. 297. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi..., h. 219


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 189 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Ada beragam jenis penelitian, namun jika dilihat dan ditelaah karya ilmiah ini termasuk kategori penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang menuai hasil data deskriptif, berupa data tertulis atau lisan dari responden dan perilaku yang dapat diamati.1 Hal ini mirip dengan penelitian studi kasus (case study) yang menuntut kemahiran deskriptif penulisnya. 2 Studi kualitatif adalah penelitian yang terbatas pada pengungkapan fakta suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya pengungkapan fakta.3 Juga dipahami dalam studi kualitatif menggunakan analisis deduktif, yaitu suatu penelitian tidak menggunakan angka-angka atau statiktik. Deduktif adalah analisis yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus atau penelitian dimulai dari satuan umum ke satuan khusus.4 Masjid Da’i KAMTIBMAS yang penulis inisiasi pembangunnya diresmikan KAPOLDA SULSEL IRJEN POL Dr. Anton Charliyan, MPKN pada 6 Juli 2016 di Kota Maros


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 190 Dengan demikian, deskriptif kualitatif pada penelitian ini yaitu gambaran strategi Da’i Siber Indonesia dan POLRI mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Maros dengan menganalisis hasil temuan yang bersifat umum ke hasil temuan hal-hal khusus. Kemudian dari data yang diungkapkan dan ditemukan maka dapat dipahami tentang gambaran strategi Da’i Siber Indonesia POLRI yang dibentuk oleh POLRES Maros. Penelitan ini mengambil lokasi di Polres Maros yang terletak Kelurahan Alliri Tenggae, di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan berikut; Pertama, lokasi markas POLRI terbesar di Kabupeten Maros dan lokasi yang mudah dijangkau sehingga sedapat mungkin memudahkan penelitian. POLRES Maros adalah institusi yang menggagas terbentuknya Da’i Siber Indonesia; Kedua, Kantor POLRES Maros induk dari seluruh organisasi POLRI yang berada di Kabupaten Maros, sehingga cukup banyak narasumber yang dapat dijadikan sumber informasi untuk penelitian ini. Ketiga, Da’i Siber Indonesia hanya ada dan dimiliki POLRES Maros yang bersinergi dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Maros. B. Metode Pendekatan Penelitian tentang strategi Da’i Siber Indonesia POLRI dalam mewujudkan keamaan dan ketertiban masyarakat menggunakan pendekatan sebagai berikut: 1. Pendekatan perspektif teologis yakni kajian yang melihat tentang konsep pemikiran yang dikembangkan Da’i Siber Indonesia POLRI dari aspek teologi.


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 191 2. Pendekatan perspektif sosiologis yakni kajian yang menganalisis aspek sosiologi strategi Da’i Siber Indonesia POLRI. Dengan menggunakan perspektif 3. Pendekatan perspektif komunikasi yakni kajian yang membahas asfek ilmu komunikasi yang diterapkan Da’i Siber Indonesia POLRI dalam dakwahnya; 4. Pendekatan perspektif hukum yakni kajian yang membahas tentang aspek keamanan dan ketertiban masyarakat. Terutama dalam kaitan hukum positif yang tertuang dalam undangundang yang berlaku di negara Republik Indonesia. Penulis baju putih ketika ikut DIKLAT KATPUAN BAHARKAM POLRI di Bogor tahun 2017 C. Sumber Data Sumber data dalam penelitan ini dibagi atas dua jenis: 1. Data primer yaitu yang diambil lansung dari masyarakat melalui hasil wawancara dengan anggota Da’i Siber Indonesia POLRES


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 192 Maros sebanyak 50 orang.5 Adapun nama-nama dan akun media sosialnya, seperti Facebook (FB), YouTube (YT), Twitter (TW), TikTok (TT), Instagram (IG), dan WhatApp (WA) sebagai berikut: Tabel: 4.1 Data Personil Da’i Siber Indonesia POLERES Maros TA. 2020 No Nama Akun Media Sosial 1 DR. H. Nasiruddin Rasyid, M.Pd FB: Nasiruddin Rasyid YT: Nasiruddin Rasyid Official TW: @NasRasyid25 TT : @nasiruddin.rasyid IG : nasiruddin_raja/nasiruddinrasyid 2 DR. H. Safaruddin MA FB : سفرالدين IG : safaruddinrappe 3 Drs. H. Abd Hafid Amri FB : Makarim al akhlaq IG : Abd Hafid Amri 4 M. Said Patombongi FB : M. Said Patombongi IG : andispatombongi 5 Drs. KH. Syamsuddin Halik FB : - 6 Hasanuddin, S.Ag., M.Pd.I FB : Hasanuddin.Lacca YT : HasanuddinLacca TW : @HasanuddinLacca TT : hasanuddinmaros31@ IG : Hasanuddinmaros31@ 7 Drs. KH. Ibnu Hajar FB : Ibnu Hajar Arif 8 Muhammad Amin, Lc FB : Amin Duddin IG : Amin Duddin 9 Hamzah Ahmad, S.Ag., MA. FB : Hamzah Ahmad YT : hamzah ahmad IG : @hamzahahmad 10 Muhammad Saleh, A.Pt., M.Si. FB : Muhammad Saleh Abshar 11 Ilyas Said, S.Ag FB : ilyas said


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 193 12 Kamaruddin Saeni, Bc.Hk., S.Ag FB : Kamaruddin Saeni 13 Muhammad Yahya T, S.Ag.,M.Pd.I FB : Muhammad Yahya Tiro 14 Drs. Arifin Darru FB : Arifin Darru 15 Andi Ansar Kaddas, S.Pd.I FB : Andi Ansar YT: Andi Ansar 16 Kammas, S.Hi FB : Kammas YT : Laho Nrelli IG : Kammas_kama@ 17 Drs. KH. Syamsuddin Adam, M.Pd FB : Samsuddin Adam 18 Pahrul Islam, S.Pd. I FB : pahrul islam 19 Ismail Waris, S.Pd.I FB : Ismailwaris IG : rumahqurannurulilham 20 Hamzah S.Ag FB : Hamzah Maros 21 Sulfadli, S.Pd.I FB : Sfadli Idris22 Muhammad Akbar Salam, SE. FB : achbarsalam YT : muhakbarsalam 23 Drs. M. Ma’ruf FB : Drs M Ma’ruf 24 Abd Rahman Namang, S.Ag FB : Abd Rahman Namang IG : abdnamang 25 H. Saharuddin, S.Pd.I FB : saharuddin YT : alsyahr channel 26 Nuralam, S.Ag FB : Nuralam Alam YT : Nur Alam IG : nuralamamlam8 27 Fadil, S.Pd FB : Muh Fhadel 28 Husrina, S.Ag., M.Th.I FB : Husrina Rahman YT : Husrina Rahman TW: QurratA’yun@Husrina_Rahman IG : Husrina Rahman@ 29 Hamidah, S.Pd.I FB : Hamidah Rumallah TY : Hamidah Rumallah


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 194 IG : Hamidah Rumallah 30 Ratna, S.Pd.I FB : Bunda Ratna YT : bunda ratna TT : bunda ratna 31 Haruna, S.Ag FB : Haruna Yusuf 32 Alimuddin, S.Ag FB: Alimuddin 33 Umar Tonggo, S.Sos.I FB : Umar Tonggo, S.Sos.I 34 Suharman, S.Ag FB : Suharman Juma 35 Muhammad FB : - 36 Mukhlis FB : - 37 Usman Hadi FB : Usman Hadi 38 Rafik, S.Ag FB : Muh Rafik 39 Aisyah, S.Ag FB : - 40 Juhriyah, S.Ag FB : Juhriyah Syam 41 H. Abd Syukur, S.Ag., MM FB : - 42 Zainuddin, S.Pd.I FB : J udhin Semaros 43 Andi Hanifah Hafid, S.Pd.I FB : - 44 Syahruddin, S.Pdi FB : Syahruddin Zaihal 45 Najmiati FB : - 46 Firman, S.Hi FB : - 47 Muh. Nursam FB : - 48 Widyawati, S.Ag FB : Widia Wati 49 Asdar Arsyad, S.Pdi FB : - 50 Ummu Kalsum, Se.I FB : - 51 Hamka Mahmud, S.Pd., M.Pd. FB : Yayasan Tanggap Cegah Narkotika YT : Hamka Mahmud TK :@hamkadaikamtibmas TW: @HamkaMahmud84


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 195 IG : hamkamahmud_84 Sumber Data: Data diambil dari Administrasi Satuan Binmas POLRES Maros sedangkan alamat media sosial diminta lansung pada anggota DASI 2. Data sekunder yaitu data yang diambil berupa dokumendokumen kepustakaan, kajian-kajian teori, karya ilmiah yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Salah satu bentuk data yang relevan dengan penelitian ini adalah dokumen surat dari POLRES Maros yang berisi daftar nama-nama anggota Da’i Siber Indonesia dan dokumen dalam bentuk buku panduan Da’i Siber Indonesia. Kalimat bijak KH. Ahmad Dahlan Muktamar Muhammadiyah Surakarta November 2022 D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan ini, instrumen yang digunakan adalah:


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 196 1. Pedoman wawancara, yaitu sejumlah pertanyaan yang dijadikan sebagai acuan untuk memperoleh jawaban dari reponden Da’i Siber Indonesia POLRES Maros 2. Obeservasi lansung, yaitu peneliti menyiapkan jadwal kunjungan lansung untuk mengamati secara dekat strategi Da’i Siber Indonesia dalam dakwah mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Atau atau mengamati unggahan media sosial mereka. 3. Dokumentasi yaitu peneliti menyiapkan alat untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan Da’i Siber Indonesia untuk kemudian melakukan pengklasifisian sesuai kebutuhan penulis. E. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Pengamatan (observasi) Metode pengamatan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengkaji tingkah laku atau keadaan yang akan diteliti seambil berperan serta dalam aktivitasnya. Pengamatan yang dimaksud adalah pengamatan lansung, alamiah, berpartisipasi, dan bebas. Menurut Lexi J Moleong pengamatan berperan serta pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat, mungkin hingga pada yang sekecilkecilnya sekalipun.6 Sudangkan Sutrino Hadi berpendapat observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.7 Metode ini tidak kalah pentingnya di dalam penelitian kualitatif. Metode ini dilakukan dengan cara kualitatif, yakni peneliti memamerkan diri selaku instrumen utama (participan observation) untuk memburu tabel hidup terdampar dalam kenyataan sehari-hari di masyarakat. Hal ini berbeda dengan wawancara yang berusaha memburu makna yang tersembunyi dibalik tabel hidup.


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 197 Teknik pengamatan terlibat digunakan untuk memperoleh informasi yang objektif dan mendalam tentang berbagai kegiatan sosial keagamaan masyarakat yang diteliti dengan pertimbangan bahwa melalui cara ini penulis berharap bisa menangkap secara tepat informasi yang diperlukan sebagai bahan kajian studi ini. Hal-hal yang kemungkinan sulit diutarakan oleh informan melalui wawancara, maka dapat diperoleh melalui pengamatan secara teliti aktivitas dakwah atau aktivitas keagamaan, baik itu pengamatan lansung maupun mengamati dari luar. Sehingga dapat diperoleh informasi yang jelas mengenai hal-hal yang perlu diketahui sebagai bahan analisis yang diperlukan guna mendukung studi ini.8 Penulis bersma Rektor UIN Alauddin Prof. H. Hamdan Juhannis, Ph.D di ruang kerjanya 2. Metode Wawancara (Interview) Menurut Masykuri yang mengadopsi dari Bogan dan Biklen yang mendefinisikan wawancara sebagai, “ An interview is a purposeful conversation usually between two people but sometmes involving more, this is directed by one in order to get informantion from the other.”9


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 198 Berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis menggunakan metode interviu terpimpin, karena dengan menggunakan inteviu terpimpin ini banyak hal yang menguntungkan penulis antara lain: a) Karena adalam metode ini terdapat petunjuk interviu yang akan dilakukan, maka pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dapat diarahkan pada permasalahan yang diharapkan. b) Sifat yang familier (kekeluargaan) semakin memudahkan untuk diharapkan dan dapat memberi pengaruh positif terhadap hasil yang diperlukan. c) Metode ini sebagai pelengkap dari metode yang lain sehingga hasil valid dan sebagai instrumen pengumpulan data. 3. Metode Dukumentasi (Dokumentation) Metode dokumentasi, yaitu teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan mencatat dokumen-dokumen. Buku lembaga penelitian Malang menyebutkan, bahwa dokumen tetap digunakan sebagai pengumpul data apabila informasi yang dikumpulkan bersumber dari dokumen; buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan kegiatan, notulen rapat, daftar nilai, kartu hasil studi, trankrip, prasasti dan sejenisnya. Dokumen dalam arti luas meliputi foto, rekaman, dan kaset, vidio, disk, artefak dan monumen.10 Lexy J. Moleong juga berpendapat, bahwa dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji bahkan meramalkan. Dalam melaksanakan teknik-teknik di atas, penulis selalu melengkapinya dengan catatan lapangan, yaitu catatan yang berupa catatan yang seperlunya yang sangat singkat, berisi kata-kata inti, frasa, pokok-pokok, isi pembicaraan atau pengamatan, mungkin gambar, sketsa, sosiogram, diagram dan lain-lain yang dibuat di lapangan.


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 199 Data lapangan yang dikumpulkan dengan teknik di atas dilakukan dengan pemeriksaan dalam rangka mendapatkan keabsahan. Pemeriksaan data ini didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan, kebergantungan, dan kepastian. Kriteria derajat kepercayaan, pemeriksaan datanya dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan dan diskusi sejawat, dan kajian kasus negatif. F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Penelitian kualitatif memiliki 3 (tiga) komponen utama yang harus dipahami. Ketiga komponen tersebut adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan maupun verifikasi. Untuk mengambarkan analisis di atas dapat dilihat pada gambar berikut.11 Bagan 2: Skema Analisis Penelitian Gambar: Proses Analisis Data/Intractive Model of Analisis Dengan demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Reduksi Data (Reduction) Reduksi data adalah bagian analisis, berbentuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang halPengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data KesimpulanKesimpulan/Verifikasi


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 200 hal yang tidak penting dan mengatur letak data sedemikian macam sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi merupakan suatu proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses berlansung sejak awal penelitian, dan data pada saat pengumpulan data. Reduksi data dilakukan dengan membuat singkatan, coding, memusatkan tema, menulis memo dan menentukan batas-batas permasalahan. 2. Penyajian Data (Display) Bersama Kepala BNNP dan Plt Gubernur SULSEL Hari HANI (Hari Anti narkotika Internasional) Sebagai kesimpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 201 Penyajian data terbaik berbentuk tabel, gambar, matriks, jaringan kerja dan kajian kegiatan, sehingga memudahkan peneliti mengambil kesimpulan. Peneliti diharapkan dari awal dapat memahami dari arti dan berbagai hal yang ditemui sejak awal penelitian, dengan demikian dapat menarik kesimpulan yang terus dikaji dan diperiksa kemudian dapat menarik kesimpulan yang terus dikaji dan diperiksa seiring dengan perkembangan penelitian yang dilakukan. Proses analisis dengan 3 (tiga) komponen di atas dilakukan dengan cara bersamaan merupakan model analisis mengalir (flow model of analisi). Metode analisis inilah yang digunakan dalam penelitian ini. Reduksi data dilakukan sejak proses pengumpulan data dan bersamaan dengan dua komponen lain. Tiga komponen tersebut masih mengalir dan tetap saling menjalin waktu kegiatan pengumpulan data sudah berakhir sampai dengan proses penulisan tuntas dilakukan. Penulis Pimpin doa acara peringatan HANI di Balai Rehabilitasai Baddoka 3. Menarik Kesimpulan/Verifikasi (Conclution/Verification)


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 202 Kesimpulan merupakan sebahagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlansung. Berkaitan dengan penarikan kesimpulan tersebut, penerapan metode pada penelitian ini adalah mengungkapkan kebenaran dan memahaminya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif, yaitu mencari, menjelaskan prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam suatu kehidupan masyarakat dengan memulai dari kenyataan (phenomena) menuju ke teori (thesis) bukan sebaliknya dalam pendekatan induktif. Dalam silogisme induksi, premis-premis (kecuali konklusi) selalu berupa hasil pengamatan yang diverifikasi. Konklusi dari silogisme induksi dalam penelitian-penelitian yang doktrinal selalu berupa deskripsi atau eksplansi tentang yang tidak berhubungan (kausal atau korelasi) antara variabel-variabel sosial-hukum. Setiap data yang diperoleh diverifikasi kemudian dideskripsikan dan eksplanasikan hingga mendapat penjelasan mendalam berbagai variabel yang diteliti. Stake mengatakan para peneliti kualitatif lebih menekankan pemahaman (understanding) hubungan kompleks di antara semua hubungan yang ada, dan membangun pemahaman tegas untuk membaca deskripsi.


STRATEGI DASI POLRI MEWUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 203 CATATAN 1. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Komponen MKD (Cet. II; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h.36. 2. Robet K. YIN, Casy Study Research: Design and Methods, Terjemah M. Djuazi Mudzakir, Studi Kasus: Desain dan Metode, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 1. 3. Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Cet. V; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 10. 4. Mustarin Singke, Cara Singkat Mendalami Metodologi Penelitian Praktik: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (t.t.: CV. Berkah Utama, 2008), h. 94 5. Musa Tampubolon, “Kepada nama terlampir 50 peserta pelatihan DASI,” 16 September 2020. Surat Nomor: B/10/IX/HUK.6.6/2020 dari Polres Maros kepada nama terlampir 50 peserta pelatihan DASI, (Maros: Polres Maros, 2020). 6. Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998), h. 153 7. Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach (Jakarta: tp. th), h.3. 8. James P. Spradley dan David McCurdy, Anthropology: Cultural Perspeectves, (New York: John Wiley and Sons, 1975), h. 43-71. 9. Mohammad Tholchah Hasan dkk, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Lembaga Penelitian Unversitas Malam, 2002), h.151 10. Lembaga IKIP Malang, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, (Malang: Lembaga Pendidikan IKIP, 1997), h. 7. 11. Heribertus Sutopo, Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasardasar Teoritis dan Praktis (Surakarta: Pusat Penelitian Unversitas Sebelas Maret, 1988), h. 37,


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 204 MM BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penulisan 1. Lokasi Terdapat 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Hanya beberapa kota saja yang populer dan terkenal oleh masyarakat di Indonesia, dan terkhusus di Sulawesi Selatan. Sebab kota tersebut awal berdirinya sejak pra kemerdekaan RI, sehingga telah menjadi kota besar yang terkenal. Seperti kotamadya Makassar, Parepare, Palopo dan Kabupaten Gowa, Bone, Bantaeng dan Luwu. Apa bila kota tersebut merayakan hari ulang tahun atau hari jadinya, maka melebihi dari usia kemerdekaan negara Republik Indonesia. Berbeda dengan kota tempat Penulis melakukan studi Penulisan. Usianya masih muda, hal ini karena Kabupaten Maros pada masa penjajahan masuk dalam wilayah pemerintahan dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu pemerintahan Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone sehingga tidak populer sebagai kota tua.1 Markas POLRES Maros yang berdiri tepat di tengah Kota Maros institusi POLRI temapat awal digagas Da’i Siber Indonesi pada tahun 2020


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 205 Nama Maros tenggelam dalam kepopuleran dua nama karajaan besar tersebut. Namun hal yang menarik di Maros adalah pertautan dua akulturasi budaya dan semantik bahasa antara Suku Bugis dan Makassar. Serta di Maros ada semacam semboyan berbahasa Bugis tentang penghormatan kepada kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan yaitu somba ri Gowa, toddo lima’e ri Marus, bila-bila pitue lobbo lengnga’e ri Camba, Mengkau ri Bone, Payung ri Luwu. 2 a. Sejarah Singkat Kabupaten Maros Ketika diterapkan Undang-Undang No. 29/1959 tentang Penghapusan Pemerintahan Adat (distrik), yang pada waktu itu memerintah 16 orang Karaeng/Arung/Gallarang/ Kepala Distrik di Maros. Lalu mereka bersatu membentuk satu kabupaten bernama Kabupaten Daerah Tingkat (Tk) II Maros.3 Sebelum keluar aturan penghapusan pemerintahan adat tersebut, pada tanggal 25 Juli 1956 DPRDS (dewan perwakilan rakyat daerah swatantra) Makassar memuntuskan untuk melebur tiga kedewangan yaitu Maros, Pangkejene dan Pulau-pulau dengan rencana ibu kotanya adalah Pangkajenne. Akan tetapi, Rakyat Maros pada 26 Agustus 1956 melakukan konferensi melalui federasi Toddo’ Limayya, Lebbo’ Tangga-e, Gallarang Appaka, Parpol dan beberapa Organisasi Massa mengusulkan satu mosi yang menyepakati Maros sebagai ibu kota kabupaten. Sekalipun mosi tersebut tidak diterima Maros sebagai ibu kota kabupaten oleh Badan Otonom. Akan tetapi diusulkan menjadi satu kabupaten tersendiri. Kemudian pada tanggal 1 Februari 1960 Nurdin Djohan dilantik sebagai BKDH Tk. II Maros yang pertama.4 Saat ini, Bupati dan Wakil Bupati Maros priode 2021-2024 yakni dipimpin oleh A.S. Chaidir Syam dan HJ. Suhartina Bohari. Mereka memiliki visi dan misi salah satunya mewujudkan masyarakat yang religius.5


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 206 Asal penamaan Maros berselisih pendapat para ahli sejarah. Pendapat versi pertama, Maros menurut kamus Bahasa Makassar oleh B.F. Matthes dalam bukunya Makassarsch Woordenboek yakni Maros artinya suatu masyarakat yang tertutup atau kurang bergaul. Versi kedua, bahwa Maros berasal dari kata Rusung dalam bahasa Makassar atau Marusung dalam Bahasa Bugis yang artinya suatu keadaan yang menunjuk sistem peri kehidupan yang sederhana baik individunya dan kolompoknya. Versi ketiga, kata Marusu berasal dari kata A’maru, A’pa’maru atau Maru-e, yang artinya dimadu atau poligami.6 Foto dokumen manuskrip berbahasa Belanda di kanan tertera tanggal 16 Juni 1861 dan 27 September 1848 tentang personil warga Maros yang diperbantukan oleh Belanda (sumber dari FB Yayasan Tanggap Cegah Mirasantika) Versi keempat nama Maros jauh sebelum Belanda ada di Maros yaitu tahun 1667 yang ditulis oleh juru tulis Belanda B.F. Matthes. Sementara dalam kitab lontara pattauriolonna Marusu Raja Maros I atau bergelar to manurung ri maros Karaeng loe Ripakere berkuasa


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 207 pada tahun 1510-1546 M nama Maros telah disebut dalam kitab lontar tersebut.7 b. Letak Geografis Secara letak geografis Kabupaten Maros berada pada jalur yang strategis yakni dapat dikatakan jalur sutra perdagangan yang menghubungkan antar seluruh provinsi yang mendiami pulau Sulawasi. Pedagang atau saudagar dari bagian timur, seperti Bone, Soppeng dan Wajo (Bosowa) dan dari Sulawesi Tenggara melintas di Kabupaten Maros jika hendak ke Makassar melalui jalur darat pengunungan Camba. Sebagaimana dikisahkan oleh Haji Kalla kala meninggalkan Bone karena konflik DI/TII. Sehingga menjadi tidak awal hijrah meninggalkan Teluk Bone, lalu membangun kerajaan bisnis di Makassar. Haji Kalla adalah sosok saudagar kaya raya yang sangat peduli kepada lembaga pendidikan agama dan termasuk kepada para da’i semasa hidupnya, lalu dilanjutkan oleh putranya Yusuf Kalla yang pernah menjabat Wakil Presiden ke 10 dan 12 dan dilanjutkan oleh adik-adiknya bisnis keluarga mereka. Kabupaten Maros berbatasan lansung dengan Kotamadaya Makassar dan Gowa di bagian selatan dan baratnya, lalu Kabupatan Bone di bagian timur, dan Kabupaten Pangkajenne dan Kepulauan di bagian utaranya. Pada perlintasan jalan menuju arah utara, dapat menghubungkan dengan kota Kelahiran Presiden ke-3 Indonesia BJ. Habibi yaitu Kotamadya Parepare. Juga pada perlintasan jalan provinsi tersebut ke utara menghubungkan dengan Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara. Begitu padatnya


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 208 pengguna jalan yang melintasi Maros menjuju arah utara sehingga dibangun rel Kereta Api untuk pertama kali di Indonesia Timur dari arah Makassar-Parapere pembangunan tahap pertama tahun 2021. Rel Kereta Api tersebut rencananya 1.771 kilometer melintasi Maros dan mengular hingga ke SULBAR, SULTENG, Gorontalo dan SULUT. Sementara unjuk jalur pelintasan udara menuju dan meningalkan Sulawesi Sulawesi juga berada di Maros yakni Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin berada di Kecamatan Mandai. Saking strategisnya jalan perlintasan Maros, sehingga pernah dalam kisah sejarah DI/TII melakukan pengintaian untuk menculik da’i sekaligus ulama besar Sulawesi Selatan yang sering melintas yaitu AGH Abdurrahman Ambo Dalle dan upaya itu berhasil. Mereka menculik muasis Ponpes Mangkoso tersebut, tepat di jalan poros Maros-Pengkep Dusun Belang-Belang. Kebanyakan wilayah Maros adalah daratan rendah dan pegunungan. Sehingga hal tersebut pertanian dan perkebunan serta tambak menjadi profesi utama masyarakatnya. Selain itu, penduduknya juga berkontribusi menjadi pekerja di pabrik-pabrik KIMA (kawasan industri Makassar) sebab bertetanga lansung dengan Kota Makassar. Terdapat 14 kecamatan di Kabupaten Maros. Tiga di antaranya berada di area pegunungan yaitu Kecamatan Mallawa, Camba, Cendrana dan Tompobulu, Bantimurung sebagian pegunungan kapur dan daratan rendah, Selebihnya Simbang, Tanralili, Maros Baru, Mandai, Moncongloe dan Turikele sebagai ibu kota kebupaten berada di dataran rendah. Sedangkan Kecamatan Lau, Bontoa dan Marusu sebagian wilayahnya berada di pesisir. 1. Maros Tempat Berkembang Lembaga Pendidikan Keagamaan, Kepolisian dan Tempat Lahir Figur-Figur Da’i


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 209 Ada begitu banyak keunikan yang dimiliki Kabupaten Maros, dari segi perkembangan ilmu agama Islam dan kepolisian. Sebab adanya akar historis saling berhubungan tersebut sehingga perkembangan dan terwujujud kemitraan dan kerja sama antara tokoh agama dan kepolisian di Kabupaten Maros. Bahkan salah satu tokoh pendiri POLRI, ibunya berasal dari Maros. Berikut uraiannya: Penulis Menghadiahkan buku Da’i KAMTIBMAS kepada Ulama Peling berpengaruh di SULSEL Kelahiran Maros Dr. AG. H.M. Sanusi Baco, Lc semasa hidup di acara rapat MUI Kab. Maros tahun 2017 a. Beragam Pondok Pesantren dan Aliran Tarekat Berdiri Berkontribusi Mencetak DASI POLRI Karena letak Kabupaten Maros yang sangat strategis. Sehingga menjadikan kawasannya seperti gula yang dikerubungi semut. Banyak lembaga-lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren atau sekolah agama berdiri dan berkembang pesat di kabupaten yang memiliki taman wisata permandian Alam Bantimurung dan tempat rekreasi perbukitan Karts bernama Rammang-Rammang yang baru saja (akhir tahun 2022) mendapat pengakuan dari lembaga dunia UNESCO. Ada lima kategori pondok pesantren besar di Maros, sebab memiliki santri di atas lima ratus orang lebih yaitu Ponpes Darul Istiqamah, Ponpes


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 210 Nahdatul Ulum, Ponpes HJ. Haniyah, DDI Alliritengae, Raudaturrasyidin Cambalagi, Ponpes YADI Bonto Cina, Al-Iryad Biringkaloro, Ponpes Darussalam Barandasi.8 Sehingga jika dibandingkan data jumlah Pondok Pesantren keseluruhan di Sulawesi Selatan, maka Kabupaten Maros paling banyak yaitu jumlahnya 29. Kemudian menyusul Kabupaten Gowa 27 dan Kotamadya Makassar 26 jumlah Pondok Pesantren berdiri. Hal ini diungkap oleh Pengelolaan Data Pondok Pesantren Kementerian Agama Provinsi Sulewesi Selatan.9 Karena fakta banyaknya jumlah Pondok Pesantren tersebut sehingga banyak mencetak da’i. Dan ada banyak yang alumni Pondok Pesantren Maros yang kuliah di Timur Tengah. Contoh seperti Mudzakir M. Arif memiliki peran bersama Bupati Maros kala itu Drs. H. Najamuddin Aminullah mengundang Imam Besar Masjid Haram Syekh Dr. Saud bin Ibrahim Al-Suraim mengunjungi Kabupaten Maros pada tahun 2005. Ketika itu Syekh Suraim tiba di Maros, sempat salat di Masjid Al-Markaz Maros. Meski waktu itu masjid masih dalam perampungan pembangunan. Juga Syekh Suraim memberi ceramah di Ponpes Darul Istiqamah Maros. Kala itu beredar kabar bahwa akan membantu pembangunan masjid kebanggaan warga Kabupaten Maros tersebut.10 Kemudian dari seluruh anggota DASI, terdapat di antara mereka adalah pimpinan dan pengasuh di Pondok Pesantren (Ponpes). Seperti, KH. Kamaruddin Saeni, Bc.Hk., Pimpinan Ponpes Darul Ulum Ammesangeng, S.Ag, KM. Ilyas Said, S.Ag Pimpinan Ponpes Wahdaniatillah, Drs. KH. Ibnu Hajar Pimpinan Ponpes Darul Muttaqin, Drs. KH. Samsuddin Adam, M.Pd., Pimpinan Ponpes Al-Mubarak Borikamase, DR. H. Safaruddin MA pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Muhammad Amin, Lc pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Hamzah Ahmad,


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 211 S.Ag., MA. Pengasuh Ponpes HJ Haniyah, Drs. H. Abd Hafid Amri pengasuh Ponpes Darul Istiqamah. Sementara itu, anggota DASI yang berasal dari kelompok aliran Tarekat yaitu perwakilan dari Tarekat Muhammadiyah Tekolabbua adalah Muhammad Saleh, A.Pt., M.Si, sementara perwakilan dari Tarekat Khalwatiyah Samman adalah H. Abd Syukur, S.Ag., MM. Perlu dipahami tentang tarekat adalah kelompok aliran keagamaan yang ada di dalam tubuh umat Islam. Ia sama halnya dengan Ormas Muhammadiyah, NU, dan Mathla’ul Anwar serta lainnya, namun Tarekat mengarah kepemikiran Tawasuf. Aliran Tarekat berkembang sejak zaman dahulu. Di Kabupaten Maros menetap dan bermarkas aliran Terekat yang memiliki pengikut sangat banyak. Tarekat yang ada di Maros termasuk Tarekat Mu’tabar. Artinya Tarekat yang tersambung sanadnya kepada Nabi Muhammad saw.11 Seperti Tarekat Khalwatiyah Samman berada di Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros. Masjid tempat mereka melakukan zikir yang memiliki ciri khas yaitu Masjid Urwatul Wutsqa. Kelompok Terekat ini, memiliki pengikut hingga luar negeri. Seperti Malaysia dan Brunai. Aliran Tarekat ini didirikan oleh pada abad ke 18 oleh Ulama Besar Madinah bernama Syekh Muhammad Ibdu Abdul Kari Assaman. Lalu berkembang hingga ke Indonesia, dan masuk di Maros pada masa raja ke empat Kerajaan Turikale yaitu Andi Sanrima Daeng Parukka Tarekat Khalwatiyah Samman berkembang di Maros dan memiliki cabang yang masih berada di wilayah Kabupaten Maros. Yaitu Leppakomae dan Pettene. Kelompok Tarekat ini jika merayakan Maulid Nabi Muhammad saw., maka akan berdatangan pengikut mereka hingga puluhan ribu dari berbagai daerah. Termasuk dari luar negeri seperti Malaysia dan Brunai.12


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 212 Selian itu, ada juga aliran Tarekat Khalwatiyah Yusuf yang berpusat di dekat kediaman Penulis. Yaitu di Jalan Bambu Rucing, Kelurahan Pettuadae, Kacamatan Turikale. Pimpinannya baru saja wafat, 11 September 2022 yaitu AG. Sayyid H.M. Rijal Assaqaf. Ia menantu dari pembawa aliran Tarekat Muhammadiyah al-Sunusia alIdrisiyah dari Mekkah yaitu K.H Muhammad Nur. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman leluhur penyebar Tarekat Khalwatiyah Yusuf di Kassi Maros.13 Kemudian, aliran Tarekat yang juga memiliki pengikut yang banyak yaitu Tarekat Muhammadiyah. Berpusat di Dusun Tekolabbua, Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Dipimpin oleh AGH. Abdul Mun’im Dg Massese.14 Selain Da’i Siber, di Maros juga ada sosok da’i yang menjaga kelestarian alam. Terutama penggungan karts (kapur). Ketika Penulis berbincang-bincang dan menyampaikan harapan, bahwa ayahnya dulu menginginkan agar ia menjadi da’i sehinggal hal itu yang menyebabkan diarahkan kuliah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINAM. Jawaban Iwan Dento kepada Penulis bahwa ia adalah sebenarnya sosok da’i dalam arti yang lain. Sebab da’i tidak harus tampil di mimbar masjid. Akan tetapi turut serta menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan adalah juga termasuk pekerjaan da’i yang ia jalankan.15 Pegunungan bukit kapur yang terbentuk ribuan hingga jutaan tahun yang lalu tertata indah dan terlihat menawan bak candi berundak-undak buatan manusia. Panorama itu dilihat apabila berwisata menyusuri Sungai Selenrang sehingga sampai di objek wisata karst yang populer dengan nama Ramang-Rammang adalah bagian dari kawasan karts yang membentang di dua kabupaten yaitu disebut Geopark Maros-Pangkep. Telah diakui oleh Unesco berdasarkan hasil putusan rapat dewan countil Unesco Global Geopark (UGG) di Thailan pada Ahad, 4 September 2022.16


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 213 KAPOLDA SULSEL IRJEN POL. Dr. Anton Charlian MPKN., saat meresmikan masjid Da’i Kamtibmas di Kabupaten Maros dan mengatkatan bhawa ini masjid satu-satunya di Indonesia bahkan dunia yang bernaman masjid Da’i Kamtibmas Tidak mudah kawasan perbukitan karst tersebut menjadi objek wisata berbasis masyarakat yang diakui oleh UNESCO. Butuh perjuangan, sehingga hal itu memunculkan tokoh pemuda yang sosok aktifis lingkungan hidup. Semasa kuliah di UIN Alauddin Jurusan Manajeman Dakwah di Fakultas Dakwah. Ia di luar kampus mendirikan Organisasi Pencinta Alam Tapak Rimba Nusantara disingkat (O.P.ATRANS). Sehingga hal itu membangkitkan jiwa kepeduliannya terhadap perusakan lingkungan, lalu kemudian memimpin masyarakat untuk menolak kaberadaan tambang marmer dan menggungat izin tambang prusahaan marmer kepada pemerintah daerah untuk dicabut. Namanya adalah Muhammad Ikhwan, ia juga sahabat dan teman sekelas Penulis semasa SMP di Pergis Maros. Ia mengatakan pada Penulis bahwa ia sempat tamat di Fakulas Dakwah. Akan tetapi tidak sempat ikut wisuda, sehingga ijazahnya belum ia ambil hingga saat ini.17 Penulis pernah menulis satu artikel memberi judul “Singa Penjaga Karts di Maros”. Sebab keberanianya menolak tambang


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 214 marmer yang telah beroprasi. Ia berjuang menolak tambang sampai di Kota Jakarta. Sehingga ia berhasil menutup tembang tersebut lewat lobi-lobi dilembaga eksekutif dan yudikatif. Lalu kemudian menginisiasi dan mengawal perkembangan taman wisata bukit karts tersebut dan mempupuler namanya di media dengan Ramang-Ramang. Pada tahun 2022 kawan Penulis Iwan Dento sapaan akrabnya, menjadi nominator penerima Kalpataru. Ia selama 12 tahun berjuang menjadi da’i pelestari lingkungan dengan mengadvokasi masyarakat menolak tambang dan dalam melestarikan lingkungan serta membangkitkan ekonomi warga di kawasan tersebut.18 Acara Talk Show televisi paling pouler di Indonesia Kick Andy pernah mengundangnya sebagai tamu. Iwan Dento menceritakan pengalamannya berjuang melestarikan lingkungan. Ayahnya bernama Amiruddin pensiunan PNS pernah bercerita pada Penulis. Bahwa sebenarnya putranya tersebut ia inginkan menjadi pendakwah. Sehingga hal itulah yang menyebabkan Muhammad Ikhwan dimasukkan kuliah di Fakultas Dakwah UINAM. Akan tetapi ternyata jiwa sosial dan peduli lingkungan yang menonjol pada putranya tersebut. Sehingga Kick Andy mengapresiasi dengan memberinya apersiasi dan penghargaan sebagai peraih Kick Andy Heroes 2022.19 b. Tempat Lahir Figur Da’i yang Jadi Ulama Selain dikenal sebagai kabupaten yang memiliki pondok pesantren terbanyak, juga Kabupaten Maros melahirkan banyak ulama besar di Sulawesi Selatan. Hal ini karena sejak masuknya Islam di tanah Celebes Maros telah didatangi penyebar Islam. Sebab Kabupaten Maros menjadi wilayah perlintasan hubungan antara tiga kerajaan besar yakni Kerajaan Gowa dan Tallo di Makassar serta Kerajaan Bone. Sehingga proses penyebar agama Islam bersinggungan lansung dengan warga maros.


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 215 Foto bersama Kapolda Sulsel dan putra sulung penulis bernama Fadhel usai menerima penghargaan Warga Kehomatan Polri (Honorary Police) di bidang Dakwah KAMTIBMAS di Lapangan Karebosi Makassar bertepat saat Apel Oprasi Ramadhaniah 30 Juni 2016 Dalam buku beraksara lontar yang ditulis Sayid Abdul Muthalib Assaqaf Puang Lallo tentang kisah Polejiwa (saat ini telah menjadi nama sekoleh SD Polejiwa) disekolah ini Penulis tamat. Ia mengisahkan bahwa pada tahun 1710 Masehi, seorang Hakim Syariat (Kadi) Bontoala (lembaga peradilan agama) bernama Muhammad Rajab bersama Imam Bontoala bergelar Tuan Labbakkang, juga disertai I Datuk dan Tuan Pekki mengunjungi Maros melewati hilir sungai dari barat ke timur yang membelah kota Maros. Perahu mereka diberi nama Naellung Maengnge’na’ berlabuh tepat di Lingkungan Kassi yang saat ini telah dibangun jembatan Kota Maros. Mereka memimpin masyarakat yang ia bawa serta untuk membabat hutan belantara yang saat ini tepat berdiri Kantor Bupati, Masjid AlMarkaz Maros dan pusat perkotaan Maros.20 Kemudian pada tanggal 1 November 1756 Kadi ke-III Bontoala Muhammad Rajab mengutus menantunya yang keturunan Arab mengantikannya sebagai Kadi di Maros yaitu Sayyid Abd Gaffar


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 216 Waliuddin Assaqaf Puang Raga.21 Dari sinilah asal muasal keturuan Arab yang mendiami Kabupaten Maros, hingga beranak pinak sampai saat ini. Salah satu cucunya adalah mantan Kepala Kementerian Agama Maros S. Muhammad Rijal Assaqaf yang ia juga menantu Ulama besar di Sulawesi Selatan yaitu KH. Muhammad Nur imam Masjid Taqwa Makassar. Penulis memiliki ide nama tokoh pembabat hutan dan pembuka kampung Kassi, Labuang dan Buttatoa (Maros) tersebut dijadikan nama jalan, sebab saat ini nama jalan keberat-baratan. KH. Muhammad Nur adalah Ulama yang lahir di Maros pada tahun 1932 wafat 2011. Menimba ilmu di Masjid Haram Mekkah selama 11 tahun, spesialis ilmu hadis sehingga diberi gelar Al-Allamah al-Jalil KH Muhammad Nur Al-Bugisy Nashirusunnah. Ketika kembali ke Indonesia mendirikan Perguruan Islam Ma’had Dirastil Islamiyah wal-Arabiyah (MDIA) Taqwa di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 1960. Lambaga pendidikan tersebut mengelola jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.22 Ulama kedua kelahiran Maros adalah KH. Fathul Muin Daeng Magading. Sosok ulama yang tegas dan kokoh pada prinsip yang ia yakni, sebab berlatar belakang pejuang yang terlibat lansung dalam melawan penjajah. Bergabung dalam TKR (tentera keamaan rakyat). Aksinya paling heroik ketika mempertahankan kemerdekaan RI, ia merobek warna biru bendera Belanda di alun-alun Kota Maros lalu mengarak warna merah putihnya keliling dengan mempertontonkan kapada masyarakat di depan kantor Karaeng Turikale.23 Sebelum menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Makassar. Ia sosok pedagang lintas benua, hingga sampai ke Amerika menjual hasil pertanian tembakaunya. Lalu ketika diamanahi menjadi PD Muhammadiyah Makassar ia fokus mengembangkan ormas yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan tersebut. Sehingga di masa


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 217 kepemimpinannya, Muhammadiyah memiliki aset tanah yang luas dan bangunan yang banyak, termasuk rumah bersalin Sitti Khadijah dan beberapa bangunan panti asuhan di Kota Makassar. KH. Fathul Mu’in Daeng Maggading wafat tidak lama setelah pendirian kokohnya yang menolak tegas asas tunggal usungan aturan dari Orde Baru yang memberlakukan kepada semua ormas, termasuk Muhammadiyah yaitu harus berasas tunggal Pancasila.24 Ia wafat pada Rabu, 18 September 1985 ketika menyambangi lokasi empang aset perserikatan di Desa Kuri. Jenazahnya dimakamkan di Lingkungan Bonto Jolong Kabupaten Maros. Ulama dan juga pejuang kemerdekaan (veteran) yang berpangkat mayor TNI tersebut sempat ditawari keluarganya oleh pemerintah untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, akan tetapi enggan diterima. Sebab wasiat Sang Kiyai semasa hidup, agar dimakamkan di pekuburan umum.25 Ulama ketiga kelahiran Maros adalah Dr (HC). KH. Muhammad Sanusi Baco, Lc Lahir dari sulbi seorang lakilaki petani benama khas suku Bugis-Makassar yaitu Baco Daeng Naba dan rahim perempuan benama Besse Daeng Ratu pada 3 April 1937 di Desa Talawe Kecamatan Maros Baru. Pada tahun 1445-1948 menimba pendidikan dasar zaman Belanda bernama Wervolk School (WS) di Kota Maros. Kemudian setelah tampat pindah menimba ilmu di Darul Dakwah walIrsyad (DDI) Galesong Baru Makassar . Setelah melewati satu tahun mengangur akibat wafat ibunya, lalu pamannya bernama Haji Ali mengutusnya menimba ilmu di DDI Mangkoso pada tahun 1950.26 Usai tamat tingkat tsanawiyah dan aliyah di Mangkoso selama 8 tahun, ia kemudian menimba ilmu sarja di Univesitas Muslim Indonesia dengan gelar sarjana muda (BA) pada tahun 1958-1950. Lalu berangkat ke Masir karena mendapat Beasiswa dari Kementerian Agama RI dengan menaiki kapal laut bersama Presiden RI ke-3 Abdurahman


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 218 Wahid atau Gusdur kala itu pada tahun 1963-1967 di Universitas AlAzhar Mesir menimba ilmu agama. Pulang ke Indonesia mengabdikan ilmu agamanya di masyarakat dengan menjadi Ketua MUI Sulsel, mendirikan Pondok Pesantren Nahdatul Ulum di Maros, mendirikan Sekolah Tinggi Al-Gazali dan juga jadi rektornya, yang kini berubah nama menjadi Univesitas Islam Makassar. Ulama yang pernah khutbah Idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta tersebut, wafat pada tanggal 15 Mei 2021 dan dimakamkan di Desa Kelahirannya Talawe yang kini masuk dalam wilayah Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros.27 Semasa hidup AGH H. M. Sanusi Baco berbagai kalangan aktif mengunggah materi-materi ceramahnya di media sosial. Bahkan setelah wafat, berbagai kanal media sosial baik itu Facebook dan YouTube menayangkan ceramahnya. Seperti kanal YouTube Moderasi Islam Sulawesi Channel, Sehat Selalu Channel, Barakkanna Anregurtta Channel. Sehingga hal tersebut dapat diasumsikan bahwa AGH H. M. Sanusi Baco adalah juga termasuk DASI, sebab aktif di media sosial berdakwah. Selain itu, Da’i muda yang wara-wiri di beberapa stasiun televisi nasional juga berasal dari Maros yaitu Ustadz Syamsuddin Nur Makka (Ustadz Syam) ayahnya teman pengajian penulis. Tidak hanya ulama kaliber nasional lahir di Kabupaten Maros, akan tetapi menurut salah seorang imam Masjid Babul Jannah Lingkungan Pakalli Kecamatan Bantimurung. Bahwa ada seorang warga maros, yang menjadi Ulama di Saudi Arabia. Namanya adalah Syekh Haji Musa al-Bugis. Ia sejak lama merantau di Saudi Arabia, hingga memiliki anak di sana dan menjadi warga negara Saudi yang bertempat tinggal di Kota Misfalah atau Al-Misfalah.28 c. Bakal Berdiri Sekolah Polisi Negara Terbesar di Indonesia Lembaga pendidikan atau sekolah adalah wadah mencetak manusia-manusia unggul. Di tempat tersebut dikembangkan


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 219 pengetahuan dan digemleng fisik para pemuda. Terutama sekolah polisi, seperti SPN Batua Makassar. Ketika Penulis berada di ruang kerja KAPOLRES Maros AKBP Musa Tampubolon, S.IK., SH. Waktu itu Penulis sedang berbincang dengan pejabat berpangkat dua melati tesebut. Tiba-tiba ia melontarkan ucapan bahwa SPN Batua tempat dulu Penulis ikut Diklat Da’i Kamtibmas pada tahun 2014 yang juga sekolah bagi calon anggota POLRI akan dipindahkan ke Kabupaten Maros. Adapun bangunan sekolah polisi tersebut akan digunakan sebagai Markas Polisi Resor Kota Makassar. Hal ini yang diungkapkan KAPOLRES Maros ketika berdiskusi tentang rencana bentukan DASI. Adapun rencana lokasi dipindahkan yaitu berada Dusun Talatala, Desa Bontomanai, Kecamatan Tompobulu. Area hutan pinus tumbuh subur di sana. Tanah hibah dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan seluas 37 hektar. Tanah pemberian tersebut akan difungsikan dua yaitu sekolah polisi dan tempat latihan Korps BRIMOB. Menurut KAPOLDA Sulawesi Selatan IRJEN POL Merdisyam pada tanggal 13 Juli 2021 ketika melakukan peletakan batu pertama mengatakan. Bahwa jika rampung bangunan dan sesuai konsep awal, maka Sekolah Polisi Negara tersebut akan menjadi sekolah polisi terbesar di Indonesia.29 KAPOLRES Maros AKBP Awaluddin Amin, SIK., memberikan sovenir kepada penulis saat silaturahim tahun 2021 awal masa ia bertugas di Maros


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 220 d. Ibu Pendiri Korps Brigade Mobil POLRI Asal Maros Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak bisa dipertahankan dari Sekutu jika kakuatan bersenjata tak turut serta mempertahankannya. Seperti kekuatan Pasukan Polisi Istimewa (Tai Betsu Kai) bentukan penjajah Jepang. Mereka adalah pasukan polisi khusus dari kalangan pribumi yang dilatih oleh tentara Jepang. Ketika Sekutu membom Herosima dan Nagasaki. Jepan kemudian menyerah kepada Sekutu. Lalu kemudian Belanda dan Inggris kembali ingin mengusai Indonesia. Maka kemudian komandan pertama Pasukan Polisi Istimewa (PPI) waktu dipimpin oleh Inspektur Satu (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jasin pada tanggal 21 Agustus 1945 memimpin pasukannya yang berjumlah 250 personil dan 50 pegawai PPI mengikrarkan kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga pada tanggal 21 Agustus diperingati Hari Juang POLRI.30 Kemudian pada 10 November 1945 meletus di Surabaya, pada pertempuran tersebut terukir semangat juang mantan Pasukan Polisi Istimewa yang telah berganti nama menjadi Brigade Mobil (BRIMOB) melawan habisan-habisan serangan Sekutu sehingga menewaskan seorang jenderal besar mereka dan ratusan prajurit dari pasukan Sekutu. Dibalik ketokohan dan aksi heroik KOMJEN Polisi M. Jasin yang dijuluki Bapak BRIMOB pada pertempuran Arek-Arek Suroboyo. Ia adalah anak keempat dari seorang wanita Bugis asal Kabupaten Maros bernama Siti Rukaya yang dipersunting oleh pria dari Kabupaten Bone benama Haji Mekkah.31 e. Markas Pasukan TNI Terbanyak di Sulsel TNI dan POLRI adalah awalnya di bawah satu payung instiusi, terutama pada zaman orde baru yaitu di AKABRI. Pasca reformasi keduanya dipisahkan dan masing-masing memiliki payung regulasi. Kabupaten Maros memiliki posisi strategis tersendiri dalam pandangan


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 221 letek geografis di dunia militer Indonesia. Sebab dari 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan hanya Kabupaten Maros yang paling banyak di didiami markas pasukan pasuk elit TNI. Menurut Kapolres Maros AKBP H. Fathur Rochman, S.H., M.H ketika memberi kata sambutan di acara kenal pamit POLRES Maros. Juni 2022. Bahwa ada 4 bataliyon pasukan Kostrad. (Komando Strategis Angkatan Darat) yaitu salah satu pasukan elit TNI AD. Dan satu bataliyon pasukan elit TNI AU bernama Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) yang dulu diberi nama Paskhas AURI. Pasukan elit Kostrad TNI yang bermarkas di Kabupaten Maros yaitu Yonif Para Raider 431, 432, 433, dan Kostrad Arhanud. Empat satuan ini tergabung dengan nama Devisi III Kostrad. Sementara pasukan lain bermarkas di Maros adalah Batalion Zipur (zeni tempur). Jika dihitunghitung ada lebih lima ribu pasukan TNI bermarkas di Maros. Sebab satu batalion berjumlah 700-1000 orang pasukan jika digambungkan semua berarti ada sekitar 10.000 pasukan TNI.32 f. Gudang Amunisi Terbesar dan Pabriknya Selain banyaknya markas pasukan TNI di Kabupaten Maros. Juga ternyata gudang peluru dan amunisi terbesar milik TNI Angkatan Darat disimpan di Maros. Satuan yang menjaga gudung peluru dan amunisi bernama Gudmurah (gudang amunisi daerah) dan Gupusmu (gudang peluru dan amunisi). Bahkan menurut cerita berkembang dikalangan TNI dan masyarakat bahwa di Kabupaten Maros paling banyak peluru dan bahan peledak milik TNI disimpan. Sebab adanya dua satuan Gudmura dan Gupusmu yang memiliki tugas menjaga gudang peluru dan amunisi milik TNI angkatan darat. Semua satuan TNI di wilayah teretorial Kodam IV Hasanuddin yaitu SULSEL, SULBAR, dan SULTRA jika membutuhkan peluru dan amunisi harus mengambil di gudang penyimpanan yang dijaga oleh satuan Gudmura dan Gupusmu.


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 222 Lokasi area gudang peluru sangat tersembunyi, dan tidak pernah diberitakan oleh media. Berada di Kacamatan Simbang dan di sisi gunung kapur. Sebab tempat tersebut termasuk dirahsiakan dan dijaga ketat. Teman penulis hanya sekali masuk di wilayah tersebut, itu pun hanya untuk keperluan sensus penduduk dengan yang sangat penjagaan ketat.33 Bukan hanya gudang peluru dan amunisi, akan tetapi pabriknya akan segera dibangun di Kabupaten Maros. Hal ini dituturkan Bupati Maros H. AS Chaidir Syam ketika usai memenuhi undangan Direktur Jenderal Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Dadang Hendrayuda di Kantor KEMENHAN pada Rabu 31 Maret 2021. Bupati ditemani Ketua DPRD Maros H. A. Amir Patarai, Sekda Maros Andi David Syamsuddin dan Kepala Dinas PUPR Maros Mustakim ke Jakarta membicarakan rencana pembangunan pabrik senjata dan peluru tersebut oleh KEMENHAN RI.34 2. Historis Dibentuknya DASI POLRI Resor Maros Motivator mendunia berkebangsaan Kanada dan penulis buku Quwwat al-Takfir diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia Terapi Berpikir Positif yaitu Ibrahim Elfiki, pernah mengutip kalimat bijak dari filsafat India Kuno. Bahwa hari ini Anda tergantung pada pemikiran yang datang saat ini. Besok Anda ditentukan oleh kemana pemikiran membawa Anda. Lalu ia mengungkap hasil Penulisan bahwa lebih 60.000 pikiran manusia setiap hari. Satu-satunya yang dibutuhkan dari jumlah besar produksi pikiran tersebut adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif. Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari memori ke arah positif.35 Buah dari pikiran positif ketika Penulis mengusulkan kepada AKBP Diah agar POLRES Maros membentuk Da’i KAMTIBMAS yang


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 223 melibatkan tokoh agama untuk mewujudkan Pilkada damai pada Desember 2022. Gagasan Penulis tersebut disampaikan kepada KAPOLRES Maros. Lalu sebelum tanggal 10 Agustus 2020 Penulis berdiskusi lama di ruang kerja KAPOLRES Maros AKBP Musa Tampubolon, SIK. Hasil dari diskusi tersebut menyepakati untuk membentuk DASI POLRES Maros. Penulis waktu itu menyodorkan lembaga Pusat Pendidikan Da’i Kamtibmas Yayasan Tanggap Cegah Mirasantika sebagai mitra dalam membentuk komunitas pendakwah tesebut. Kemudian MOU atau perjanjian kerja sama ditanda tangani Penulis dengan KAPOLRES Maros. a. Sosialisasi Internal POLRI Penulis sebagai muballigh yang juga aktif menulis di media sosial, memudahkan gagasan dibentuknya DASI cepat terpublikasi dikalangan internal kepolisian POLRES Maros. Meski waktu itu, masih pandemi Covid-19. KAPOLRES Maros mengundang Penulis untuk mengisi ceramah pada apel pagi Senin, 10 Agustus 2020. Materi ceramah yang diarahkan pada waktu itu yaitu meningkatkan kinerja dan motivasi kerja. Pada apel pagi tersebut KAPOLRES Maros memimpin apel lansung, lalu memberi pengarahan kepada suruah anggota kepolisian yang hadir. Setelah itu, ia mundur kebelakang beridiri bersama Kasat Provos, lalu mempesilahkan Penulis mengisi ceramah. Pada kesempatan tersebut Penulis mengungkap dalil Alquran dan Hadist Nabi Muhammad saw tentang perintah menegakkan keamanan dan ketertiban. Lalu dengan dalil tersebut menyimpulkan bahwa apa yang dikerjakan oleh kepolisian adalah perintah agama. Untuk itu, anggota kepolisan dalam bekerja harus memenuhi tiga hal yaitu kerja ikhlas, sebab dengan ikhlas yaitu bekerja semata karena Allah swt maka akan bernilai ibadah. Yang kedua kerja keras dan yang ketiha kerja cerdas, pada uraian poin kedua ini. Penulis


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 224 menyanjung kecerdasan KAPOLRES yang ingin membentuk DASI POLRI. Pada kesempatan poin pertama mengurai tentang pembentukan komunitas dakwah tersebut. Sehingga para anggota POLRES Maros memahami dan mengetahui tujuan dibentuk DASI adalah sebagai wujud kerja cerdas dalam rangka mengamankan pelaksanaan PILKADA di Kabupaten Maros kala itu.36 Penilis Ceramah Apel Pagi di Halaman Mapolres Maros dan menyamapikan rencana KAPOLRES Maros bentuk Da’i Siber Indonesia b. Sosialisasi Eksternal POLRI Suatu gasasan atau ide dapat direalisasikan dengan mudah apa bila publikasi melalui media komunikasi dapat didengar dan diketahui banyak orang. Karena itu, dua hal yang mesti dilakukan yaitu menulis dan membicarakan gagasan tersebut agar diketahui masyarakat. Kesempatan memperkenalkan gagasan pembentukan DASI ketika buku DANI (Da’i Anti Narkotika) karya Penulis diluncurkan di Masjid AlMarkaz Maros pada 06 Agustus 2020. Pada waktu peluncuran buku tersebut rencana yang akan diluncurkan adalah Kepala BNN RI yaki KOMJEN POL. Heru Winarko, SH


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 225 akan tetapi karena masa pandemi Covid-19 masih parah dan masih terjadi lockdown atau PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) sehingga waktu itu menurut SPRIPIM (sekertari pribadi pimpinan) Kepala BNN RI AKP Joko yang memberi informasi via WhatApp. Bahwa Kepala BNN RI diwakilkan oleh Kepala BNNP SULSEL BRIGJEN POL. Drs. Idris Kadir, SH., M.Hum untuk memberikan kata sambutan. Publikasi Rencana Dibuat DASI di Masjid Al-Markaz Maros saat Lauching buku Da’i Anti Narkotika Pelucuran buku tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Sulawesi Selatan Harun Sulianto dan beberapa Kepala UPT yaitu Kalapas Kelas 1 Makassar, LPKA Maros, Kelapas Narkotika Sungguminasa Rahnianto, Am.Ip,, Kalapas Bone, Karutan Makassar, Karutan Pinrang Ali Imran, Am.Ip., MH, Karutan Pangkep Ashari, Am.Ip., M.H. Sementara itu, Kapolda SULSEL IRJEN POL. Mas Guntur Laupe diwakilkan oleh KAPOLRES Maros AKBP. Musa Tampubolon, SIK. Hadir pula yang mewakili Bupati Maros dan Ketua DPRD Maros dan Komondan 1422 Maros. Semenara itu, hadir pula perwakilan Ormas NU, Muhammadiyah dan Ormas kepemudian. Juga anggota Da’i Anti Narkotika. Pada waktu


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 226 itu 100 buku DANI dibegikan gratis. Saat Penulis memberikan kata sambutan. Pada kesempatan tersebut Penulis sampaikan kepada hadirin yakni pejabat dan masyarakat bahwan akan dibentuk nanti DASI yang digagas Penulis dan KAPOLRES Maros. Saat KAPOLRES Maros mendengar kalimat tersebut ia membernarkannya. Sehingga hal ini pula yang jadi faktor DASI segera terwujud sebab telah terpublikasi yang dengar oleh pejabat dan masyarakat. KAPOLRES Maros menerima buku dari Kepala BNNP SULSEL dan beberapa Karutan dan Kalapas juga menerima buku Tekad KAPOLRES Maros bersama Penulis mewujudkan DASI semakin kuat setelah publikasi gagasan tersebut didengar oleh pejabat tingkat provinsi dan pejabat tingkat kabupaten serta masyarakat umum yang turut hadir saat peluncuran buku DANI (Da’i Anti Narkotika) di Masjid Al-Markaz Maros.37 Dan ketika Penulis diundang oleh KAPOLRES Maros pada acara Deklarasi Pilkada Damai 10 September 2020. Penulis mendengar KAPOLRES Maros menyampaikan di hadapan wartawan. Bahwa POLRES Maros akan membentuk DASI untuk mencegah ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong (hoax) di media sosial. c. Sosialisasi Kepada Awak Media


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 227 Pada tanggal 10 September 2020 seluruh peserta calon pemilihan Bupati Maros dan tim sukses mereka hadir di Lapangan Upacara Pallantikang di belakang Kantor Bupati Maros. Juga seluruh penyelenggara Pemilu, baik itu KPUD Maros dan Bawaslu Maros. Serta ketua-ketua partai politik pendukung calon bupati Maros dan tokoh agama serta masyarakat turut hadir. Mereka semua diminta membubuhkan tanda tangan sebagai ikrar kesepakatan ikut serta terlibat dan mendukung penyelengaraan PILKADA aman dan damai. Usai apel dilaksanakan KAPOLRES Maros AKBP. Musa Tampubolon, SIK diwawancara oleh awak media. Penulis berdiri tepat di belakang KAPOLRES waktu itu. Sehingga menyimak apa yang disampaikan kepada para jurnalis. Salah satu yang disampaikan bahwa POLRES Maros, bahwa akan membentuk DASI untuk menangkal berita hoax dan ujaran kebencian. Agar pelaksanaan PILKADA berjalan aman dan damai. Mereka yang kita rekrut adalah para tokoh agama di Maros yang sangat berpengaruh. 38 d. Kriteria Rekrutmen Anggota DASI POLRI Perekrutan calon anggota DASI adalah sepenuhnya penulis yang berperan menentukan, tampa diitervensi pihak POLRES Maros. Pertimbangan Penulis waktu itu untuk kriteria yang direkurut yaitu semuanya harus tokoh agama yang telah memiliki jadwal khutbah jumat atau ceramah. Ini syarat utama, sehingga waktu Penulis mengajak mereka bergabung yakni para tokoh agama sebagian hanya melalui undangan via WhasApp. Juga melalui surat atas nama lembaga Penulis yaitu Pusat Pendidikan Da’i Kamtibmas (PPDK). Metode merekrut calon anggota DASI menggunakan via WhatApp seperti ketika Penulis merekrut anggota Da’i Anti Narkotika. Hal ini menurut Penulis sangat efektif dan efisien . Sebab hanya mengundang mereka yang berminat menjadi anggota DASI melalui via komunikasi


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 228 HP. Dengan cara itulah Penulis berhasil mengajak bergabung seluruh ketua ormas keagamaan di Kabupaten Maros. Seperti Ketua Muhammadiyah Maros, Ketua NU Maros, Ketua MUI Maros, serta pengurus besar salah satu aliran Tarekat di Maros. Kemudian juga berhasil mengajak dua sosok doktor. Satu alumni Universitas Al-Azhar Mesir yakni Dr. H. Safaruddin Rappe, MA dan Dr. H. Nasiruddin Rasyid, M.Pd. Ia Ketua FKUB dan Dewan Masjid Maros serta mantan Ketua Muhammadiyah Maros. Juga Ketua Baznas Maros H.M Said Patombongi, S.Sos. e. Anggota DASI Dari Personil Penyuluh Agama Islam Selain para tokoh agama yang Penulis ajak bergabung menjadi anggota DASI. Akan tetapi juga para Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Kabupaten Maros. Hal ini Penulis lakukan sebab sejak 2016 telah mendapat SK sebagai Penyuluh Agama Islam Non PNS.39 Inisiatif ini dilakukan untuk mematahkan isu atau rumor teradap Penulis. Karena ada oknum pegawai ASN KEMENAG Maros menuduh tampa bukti, bahwa Penulis hanya membesarkan instansi kepolisian. Pada hal sertifikat Da’i KAMTIBMAS Penulis ditanda tangani oleh pejabat KEMENAG yaitu KAKANWIL dan KAPOLDA SULSEL. Karena itu, kemudian Penulis bersurat kepada Kepala Kementerian Agama Kabupaten Maros. Waktu itu dipimpin oleh H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag. Untuk memberikan jatah kuota terbanyak peserta calon DASI POLRI dari kalangan Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama. Penulis bersurat waktu itu bukan sebagai penyuluh, akan tetapi sebagai Direktur Pusat Pendidikan Da’i KAMTIBMAS. Prihal undangan yaitu meminta peserta satu orang dari Penyuluh Agama Islam Fungsional dan juga satu orang dari Penyuluh Agama Islam Non PNS dari tiap-tiap KUA di 14 kecamatan di Kabupaten Maros. Sehinga waktu


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 229 itu dari 50 anggota DASI POLRES Maros 28 orang di antaranya adalah Penyuluh Agama Islam. Sebab di Kabupaten Maros ada 14 kecamatan.40 f. Logo DASI POLRI Ketika peluncuran secara resmi komunitas DASI pada 17 September 2020 di Aula PEMDA Maros oleh KAPOLDA SULSEL IRJEN POL. Merdisyam yang diwakilikan oleh Kepala Sub Direktorat Pemolisian Masyarakat BINMAS POLDA SULSEL. AKBP Burhan SH.M.H, yang membacakan kata sambutan KAPOLDA. Kemudian, stap BINMAS POLDA SULSEL Ahmad memohon disertakan logo komunitas DASI saat melaporkan hasil kegiatan peluncuran DASI ke DIT. BINMAS POLDA. Adapun gambar logo DASI dan makna-makna filosofis yang dikandungnya: Gambar 4: Logo DASI POLRI 1) Warna latar coklat adalah warna yang identik dengan seragam dinas POLRI. Sebab DASI lahir rahim institusi POLRI sehingga ia mitra POLRI yang resmi. 2) Garis melingkar berwarna putih diambil dari warna susu yang disebut di Alquran sebagai benda yang murni artinya bermakna tulus dan ikhlas bergabung dengan komunitas DASI. 3) Gambar mimbar adalah bermakna sebagai penyuluh atau pendakwah.


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 230 4) Logo burung garuda di mimbar adalah lambang NKRI bermakna DASI ingin berkontribusi membangun NKRI melalui dakwah. 5) Gambar tanaman warna hijau di mimbar adalah bermakna organisi DASI akan berkembang 6) Dua bintang adalah bermakna pedoman dakwah Alquran dan Sunnah. 7) Mitra Da’i Kamtibmas POLDA SULSEL adalah artinya DASI bagian dari Da’i KAMTIBMAS POLDA SULSEL. Sebab diresmikan oleh KAPOLDA SULSEL waktu awal pembentukannya. g. Visi dan Misi DASI 1) Visi: Mitra POLRI dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Dunia Nyata dan Dunia Maya 2) Misi: 1) Melakukan dakwah KAMTIBMAS dan literasi digital 2) Melaksanakan penyuluhan bertemakan smart bermedia sosial 3) Menjalin sinegitas kegiatan dakwah dengan instansi pemerintah dan lembaga swasta 4) Menanamkan pemahaman HARKAMTIBMAS 5) Membangun lembaga pendidikan formal dan non formal terkait dunia siber 6) Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kedamaian dan taat hukum melalui dakwah h. Fasilitas Anggota DASI POLRI Strategi Penulis saat mengirim undangan via WhatApp dan surat resmi yaitu mencantumkan fasilitas yang akan didapatkan bagi tokoh agama yang ingin ikut bergabung menjadi DASI POLRES Maros. Sengaja


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 231 lakukan strategi tersebut, sebab prediksi Penulis waktu itu bahwa para calon anggota DASI akan semangat mendaftar dikarenakan adanya fasilitas yang diberikan kepada mereka. Adapun fasilitas tesebut tercantum dalam surat, yaitu: 1) Rompi DASI POLRI Inspirasi pemberian rompi bagi calon anggota DASI adalah berasal dari fasilitas yang Penulis pernah dapatkan ketika direkrut menjadi Edukator Covid-19 yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Fasilitas rompi tersebut sengaja diajukan terlebih dahulu sebagai syarat dibentuk DASI kepada KAPOLRES Maros agar menyanggupi biaya anggaran sewaktu perjanjian kerja sama pembentukan DASI dengan POLRES Maros hendak ditanda tangani. Sehingga anggaran pengadaan rompi disediakan pihak POLRES Maros. Bagian belakang rompi tersulam tulisan DASI POLRES Maros. Sementara di bagian depan tertulis nama dan logo POLDA SULSEL serta juga logo Pusat Pendidikan Da’i Kamtibmas. Selain menyediakan rompi 50 helai warna putih. Penulis juga menambah 3 rompi warna tanah untuk 3 orang yaitu KAPOLRES Maros dan Penulis sebagai inisiator, serta KASAT BINMAS POLRES Maros AKP H. Ismail Samad sebagai pelaksana membentukan DASI. Tulisan di Rompi Anggota DASI


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 232 2) Kartu Tanda Anggota (KTA) Faktor lain, yang memicu minat dan motivasi para tokoh agama bergabung menjadi anggota DASI yakni POLRES Maros bersedia memberi fasilitas kartu tanda anggota DASI. Tersediaanya KTA tersebut karena Penulis mengajukan kepada KAPOLRES Maros saat ingin dibentuk DASI. Hal ini terinspirasi dari KTA Da’i KAMTIBMAS yang Penulis miliki, pemberian dari POLDA SULSEL. Ketika mengikuti Diklat Da’i KAMTIBMAS pada tahun 2014 di SPN Batua. KTA tersebut sebagai penanda anggota DASI yang bisa mereka simpan di dalam dompet. Karena sertifikat tidak dapat dibawa kemanapun pergi, sebab lebar ukurannya. Sementara KTA dapat dimasukkan di dompet. Kartu Tanda Angota DASI POLRI sisi depan Kartu Tanda Anggota DASI POLRI sisi belakang


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 233 3) Uang Saku/Transfortasi Untuk menghargai seluruh peserta yang ikut diklat DASI karena telah meluangkan waktunya. Maka sewajarnya diberikan dana trasfortasi kepada masing-masing peserta diklat. Uang saku tersebut dapat digunakan sebagai biaya perjalanan ke lokasi DIKLAT yang dilaksanakan di Baruga B Kantor Bupati Maros. Durasi waktu diklat hanya memakan waktu setengah hari. Tepat memasuki waktu salat Zhuhur kegiatan diklat juga selesai. Hal yang membuat DIKLAT ringkas adalah karena semua anggota rekrutan telah memiliki kemampuan komunikasi massa. Sehingga materi pelatihan yang disajikan hanya yang berkaitan contoh pelanggaran-pelanggaran Undang-Undang ITE yang ditindak oleh Kepolisian. Sehigga pada waktu itu pematari dari Sub DIT Siber Crime POLDA SULSEL Kompol Agung lansung pada inti materi penggaran siber. 4) Sertifikat DASI POLRI Hal yang menjadi atensi para calon anggota DASI adalah mereka mendapat sertifikat. Sertifikat tersebut sangat berguna bagi para ASN Penyuluh Agama Islam terutama untuk mendapat angka kredit agar dapat dilampirkan saat mereka mengajukan kenaikan pangkat. Hal yang berkesan bagi Penulis adalah di sertifikat tersebut ditanda tangani oleh Penulis selaku Direktur PPDK dan KAPOLRES Maros. Inilah hal yang pertama dan perdana bagi Penulis membubuhkan tanda tangan sertifikat kepada para tokoh agama dan tokoh yang berpendidikan tertinggi yakni dua orang sosok doktor peserta Diklat DASI Penulis tanda tangani sertifikatnya. i. Momen Pelaksanaan DIKLAT DASI POLRI Seluruh peserta yang mendaftar DIKLAT DASI sangat antusias. Hal itu nampak ketika tiba di lokasi pelaksanaan DIKLAT. Mereka tiba di


STRATEGI DASI POLRI WUJUDKAN KAMTIBMAS Role model di Era Siber kemitraan Polisi dengan Da’i & Penyuluh saat PEMILU serta setelahnya HAMKA MAHMUD | 234 lokasi sebelum acara pembukaan yaitu pukul 09:00 pagi bertepatan di hari Kamis, 17 September 2020. Hal yang tidak terduga terjadi pada hari pelaksanaan yaitu KAPOLRES Maros tidak dapat menghadiri acara pembukaan DIKLAT, sebab ia bersama istrinya telah berangkat ke Sumatra Utara, ia mendapat kabar wahwa ayahnya wafat. Hal tersebut baru diceritakan oleh KASAT BINMAS POLRES Maros AKP H. Ismail Samad ketika pelasanaan DIKLAT. Launching DASI Resmi Diberitakan Oleh Devisi HUMAS POLRI Analisa waktu itu, mungkin agar Penulis tidak terganggu semangatnya. Karena apabila hal itu diberitahukan sebelum hari pelaksanaan DIKLAT, bisa saja mengendurkan samangat, dan dapat menggangu kegiatan pembentukan DASI. Apalagi Penulis dan tim yang sangat berperan aktif mengundang semua tokoh agama ikut diklat DASI. WAKAPOLRES Maros waktu itu dijabat Kompol Dr. Muhammadong juga tidak bisa hadir. Karena masih suasana berduka, sebab ibunya wafat. Maka waktu itu yang mewakili KAPOLRES Maros membuka DIKLAT DASI yaitu KASAT BINMAS POLRES Maros AKP. H. Ismail Samad.


Click to View FlipBook Version