274 Inovasi Blora / 77 Nama Inovasi : KUPAS BESTIE Kunjungi Dan Pantau Ibu Nifas Dan Balita Dengan Resiko Tinggi Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Sambong P uskesmas Sambong ingin mengurangi angka kematian ibu dan anak, terutama yang berisiko tinggi. Mereka memantau kesehatan ibu hamil dan bayi berisiko tinggi melalui inovasi “KUPAS BESTIE”. Caranya, dengan Bidan datang ke rumah pada hari ke-3 atau ke-6, minggu ke-2, dan minggu ke-6 setelah persalinan. Itu merupakan bagian dari pelayanan nifas yang diberikan kepada ibu mulai dari 6 jam hingga 42 hari setelah persalinan oleh tenaga kesehatan.
78 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : AYANG ANIS (Pelayanan Konseling Sanitasi) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Ngawen L ingkungan yang kotor menjadi faktor pemicu munculnya penyakit. Penanganan pasien dari sisi medis tidak akan optimal jika lingkungan tempat tinggal pasien tidak bersih. Penyakit akan rentan muncul lagi. Masalah kesehatan lingkungan ini masih besar di Indonesia. Penyakit seperti ISPA, TB, Diare, Malaria, DBD muncul karena sanitasi dan perilaku kurang baik. Seperti adanya air yang tidak higienis, sampah bertebaran dan lingkungan yang kotor. Puskemas Ngawen berisiatif membuka konseling sanitasi bagi pasien. Inovasinya diberinama AYANG ANIS (Pelayanan Konseling Sanitasi). Konseling sanitasi adalah cara untuk membantu penderita penyakit berbasis lingkungan dan keluarganya, memahami penyakit, lingkungan, dan perilaku yang berkaitan. Tujuannya adalah memutus rantai penularan penyakit dan menjaga kebersihan lingkungan.
274 Inovasi Blora / 79 K urangnya kesadaran masyarakat terkait perlunya menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala menghadirkan risiko yang signifikan. Terutama, penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes mellitus memiliki potensi bahaya jika tidak terdeteksi sejak dini. Kondisi ini dapat berakibat pada peningkatan tingkat kesakitan dan potensi munculnya komplikasi kesehatan yang lebih serius. Sebagai respons proaktif terhadap tantangan ini, Puskesmas Ngawen merumuskan sebuah inovasi Nama Inovasi : KAPTEN DE OSCAR (Temukan Hipertensi dan Diabetes Mellitus Obati Secara Teratur) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Ngawen yang diberi nama “Kapten De Oscar.” Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan urgensi pemeriksaan kesehatan berkala. Selain sebagai sarana untuk melakukan skrining terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM), inovasi ini juga dirancang untuk mencegah potensi komplikasi yang dapat muncul pada penderita PTM. Salah satu langkah konkret dalam upaya pembaharuan kegiatan ini adalah pembuatan kartu kontrol khusus untuk penderita hipertensi dan diabetes mellitus. Kartu kontrol ini berfungsi sebagai alat yang memudahkan proses pemantauan, evaluasi, serta tindak lanjut terhadap penderita PTM. Dengan demikian, diharapkan bahwa masyarakat akan lebih mampu memahami, mengelola, dan mengawasi kesehatan mereka secara lebih terstruktur dan efektif.
80 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : PELUK MESRA PAPAKU (Pelaksanaan Perawatan Luka Menggunakan Sarana Air pada Pasien Kusta) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Kunduran B anyak penderita kusta merasa malu penyakitnya, sementara pemahaman mereka terhadap perawatan luka sangat terbatas. Lebih parahnya, banyak di antara mereka yang mengalami cacat tingkat 2. Dari situ, muncul inisiatif “PELUK MESRA PAPAKU” yang lahir dari kebutuhan mendesak penderita Kusta. Sebelum inovasi ini hadir, luka pada penderita Kusta seringkali dalam kondisi kotor dan terinfeksi. Namun, setelah diterapkan inovasi ini, luka mereka menjadi lebih bersih dan mereka mampu merawat luka sendiri. Prosesnya relatif sederhana. Pemeriksaan luka oleh ketua kelompok perawatan diri, dan program perawatan luka dengan air. Setelah itu, mereka merendam tangan atau kaki selama 20 menit agar luka tidak pecah, menggosok luka dengan batu apung, dan mengoleskan minyak kelapa atau lotion untuk perawatan khusus. Perawatan individu juga disesuaikan dengan tingkat cacat atau luka. Diskusi bersama tim medis, termasuk dokter, perawat, dan bidan dalam perawatan itu. Hasilnya sangat positif, dengan perbaikan signifikan dalam mental penderita, penurunan tingkat cacat, dan harapan sembuh yang lebih besar.
274 Inovasi Blora / 81 Nama Inovasi : GENGZIREK Geng Zat Besi Remaja Kedungtuban Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Kedungtuban P ada tahun 2020, di wilayah Kecamatan Kedungtuban, ada 758 siswa sekolah yang menjalani pemeriksaan Hb. Hasilnya, ditemukan sebanyak 89 siswa putri mengalami anemia. Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah rendah. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan kulit pucat. Tak ingin jumlah penderita Anemia di kalangan pelajar putri meningkat, Puskesmas Kedungtuban melaksanakn program pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri secara rutin. Namun, tidak hanya memberikan tablet; mereka menciptakan inovasi “GENGZI REK” (Geng Zat Basi Remaja Kedungtuban) untuk mendekati remaja putri dengan gaya yang keren. GENGZI REK ini akan membantu remaja putri memahami betapa pentingnya minum tablet zat besi. Dengan pendekatan personal dan komunikasi intensif, mereka bisa menjadi teman satu sama lain dalam perjuangan melawan anemia. Bagaimana? Keren, bukan?
82 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : SIKUKARI AKSI KUNJUNGAN KELUARGA RISIKO TINGGI Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Ketuwan M enunggu kedatangan pasien untuk memeriksakan kesehatan memang bolehboleh saja. Namun, puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat semestinya tidak hanya pasif menunggu kedatangan pasien. Apalagi, puskesmas tersebut berada di wilayah pedesaan. Inisiatif Puskesmas Ketuwan dengan meluncurkan inovasi SIKURARI (Aksi Kunjungan Keluarga Risiko Tinggi) ini patut diapresiasi. Ini sebagai wujud implementasi dari prinsip penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh terpadu terjangkau namun bermutu. Dengan SIKURARI dalam program Perkermas (Perawatan Kesehatan Masyarakat). Puskesmas Ketuwan mengubah paradigma pelayanan kesehatan dari sekadar menunggu menjadi proaktif. Memastikan bahwa kesehatan masyarakat di wilayah pedesaan terjaga dengan baik. Mereka tidak hanya melayani di puskesmas atau rumah pasien, tetapi juga merangkul masyarakat dengan upaya pencegahan, pendidikan, dan kunjungan ke rumah, sehingga menjadikan kesehatan yang lebih baik sebagai keniscayaan.
274 Inovasi Blora / 83 Nama Inovasi : PAMAN BERI UBI (Persalinan Aman Bersih Ibu, Bayi sehat) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Ngroto K elahiran seorang bayi merupakan momen yang sangat dinantikan oleh pasangan suami istri. Namun, proses persalinan seringkali menjadi momen yang penuh kecemasan. Persalinan bukanlah hal yang mudah; memerlukan perjuangan dan bahkan bisa mempertaruhkan nyawa ibu dan bayi yang akan lahir. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan. Puskesmas Ngroto, Kecamatan Cepu, meluncurkan inovasi yang mereka namakan “PAMAN BERI UBI.” Inovasi ini mencakup penyuluhan tentang metode Gym Ball kepada ibu hamil di kelurahan dan desa di wilayah kerja Puskesmas Ngroto, serta penerapan metode Gymball kepada pasien persalinan di puskesmas. Gym Ball adalah bola fisioterapi yang membantu ibu dalam tahap pertama persalinan dan dapat digunakan di berbagai posisi. Elastisitas dan kelengkungan bola meningkatkan reseptor di panggul. Metode Gym ball adalah cara menambah ukuran rongga pelvis dengan menggoyang panggul di atas bola yang sangat efektif membantu merespon rasa sakit dan mengurangi lama persalinan. Melalui inovasi ini, diharapkan nyeri persalinan dan kontraksi dapat berkurang, serta latihan dengan Gym ball dapat membantu memposisikan bayi ke dalam posisi yang optimal untuk persalinan normal yang lebih mudah. Ibu hamil akan mendapatkan penjelasan tentang penggunaan Gym ball, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan mendapatkan pemantauan yang lebih baik. Inovasi ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman persalinan yang lebih baik bagi semua ibu.
84 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : OPEN LAKU (Optimalisasi Pemberian Edukasi 6 Langkah Cuci Tangan pada Pengunjung) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Apt. Dadang Kun Septianto, S.Farm Puskesmas Jiken I nfeksi nosokomial, yaitu infeksi yang terjadi di fasilitas kesehatan, adalah masalah serius di seluruh dunia. Penularan infeksi ini terutama melalui tangan, jarum, kateter, kasa, dan penanganan luka. Ini tidak hanya mempengaruhi pasien, tetapi juga staf medis dan pengunjung. Semua orang di fasilitas kesehatan harus mencuci tangan secara rutin karena tangan sering menjadi perantara penyebaran penyakit. Diciptakanlah inovasi OPEN LAKU di Puskesmas Jiken. Inovasi ini menggunakan berbagai metode edukasi, seperti ceramah, demonstrasi, dan media seperti poster, leaflet, dan slogan. Setelah inovasi, pengetahuan dan kesadaran pengunjung dalam menjalani langkah-langkah cuci tangan yang benar meningkat secara signifikan. Inovasi ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih higienis dan aman di Puskesmas Jiken.
274 Inovasi Blora / 85 Nama Inovasi : PEKAN SABU ANC (Upaya Peningkatan Kesadaran Ibu Hamil Untuk Periksa ANC Terpadu) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Apt. Dadang Kun Septianto, S.Farm Puskesmas Jiken F okus pada wilayah tertentu untuk mengatasi masalah yang ada, dinilai akan sangat efektif menyelesaikan persoalan. Puskesmas Jiken telah membuktikannya. Diawali dengan identifikasi masalah banyaknya ibu hamil di Desa Singonegoro yang kurang memahami pentingnya pemeriksaan ANC (pemeriksaan kesehatan selama kehamilan) di Puskesmas Jiken, pihak puskesmas pun menyikapinya dengan meluncurkan inovasi PEKAN SABU ANC (Upaya Peningkatan Kesadaran Ibu Hamil Untuk Periksa ANC Terpadu). Inovasi melibatkan kerja sama antara tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada pasien. Langkah-langkah konkret yang dilakukan melibatkan pendataan ibu hamil, pembuatan pamflet informasi, kunjungan rumah kepada semua ibu hamil, peran aktif keluarga dan Kader dalam memberikan motivasi dan penyuluhan, pelaksanaan pemeriksaan ANC di Posyandu, dan penjadwalan pelayanan ANC terpadu di pustu. Dampak positif dari inovasi ini adalah memastikan kesehatan ibu hamil dan janin secara komprehensif, termasuk pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan oleh dokter, pemeriksaan gigi, dan konsultasi gizi. Hal ini dapat membantu mencegah kematian ibu melalui pelayanan yang lebih baik.
86 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : CEMARA (Cegah Anemia pada Remaja) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Banjarejo D i Puskesmas Banjarejo, program “CEMARA” diluncurkan untuk mencegah anemia pada remaja putri. Program ini dalam bentuk sosialisasi, pembentukan tim, penyuluhan, pemeriksaan HB, dan pemberian tablet tambah darah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan status gizi remaja putri serta mengurangi angka anemia. Hasil awal menunjukkan penurunan angka anemia dari 8 siswi menjadi 4 siswi setelah program CEMARA diterapkan di SMP 1 Banjarejo.
274 Inovasi Blora / 87 Nama Inovasi : GERBANG LINSEK PTM (Gerakan Bersama Anggota Lintas Sektor Screning Faktor PTM) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Ketuwan P enyakit Tidak Menular (PTM) seperti jantung, diabetes, dan kanker telah menjadi masalah besar di Indonesia. Faktor risiko seperti merokok, alkohol, diet buruk, dan kurang aktivitas fisik berperan besar dalam kasus PTM. Inovasi GERBANG LISTEK PTM (Gerakan Bersama Anggota Lintas Sektor Screning Faktor PTM) muncul seiring peningkatan jumlah penderita PTM di wilayah kerja Puskesmas Ketuwan. Penderita Hipertensi di wilayah Puskesmas Ketuwan pada tahun 2021 sebanyak 556 orang dan meningkat menjadi 813 penderita pada tahun 2022. Penderita Diabetes Melitus tahun 2021 sebanyak 165 orang dan naik menjadi 328 orang pada 2022. Upaya skrining PTM dan promosi perilaku sehat dilakukan untuk mencegah dan mendeteksi PTM lebih awal. Tujuan utamanya adalah mengurangi risiko PTM, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dan melibatkan seluruh desa dalam upaya pencegahan. Caranya, petugas PTM melakukan tindakan deteksi dini dengan mengirim surat pemberitahuan, datang ke instansi, menyiapkan peralatan, mencatat, mewawancarai, dan mengukur parameter kesehatan. Mereka juga mengidentifikasi faktor risiko dan memberikan edukasi kepada penderita PTM. Semua kegiatan ini diikuti oleh evaluasi dan perencanaan tindak lanjut untuk memastikan upaya deteksi dini PTM berjalan lancar.
88 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : ARI GESID (Ayo Periksa Gigi Sejak Usia Dini) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Jepon S ering kali orang tua akan mulai kebingungan ketika anak balitanya mulai muncul tandatanda karies gigi. Karies gigi disebabkan oleh kerusakan email gigi akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam mulut. Ini sering disebut sebagai “lubang gigi.” Karies gigi dapat menyebabkan rasa sakit, pembusukan gigi, dan masalah kesehatan gigi yang serius. Pencegahan melalui perawatan gigi yang baik, seperti menyikat gigi dan menghindari makanan manis, sangat penting untuk menghindari karies gigi. Inovasi yang dilakukan Puskesmas Jepon dengan nama ARI GESID (Ayo Periksa Gigi Sejak Usia Dini) berupaya menjawab permasalahan tersebut. Caranya, mereka menggandeng lembaga PAUD. Satu persatu PAUD didatangi dengan jadwal rutin. Selain sosialisasi, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, penyuluhan dan praktik cara gosok gigi yang baik dan benar. Karena praktik dilakukan bersama, program inipun dinilai efektif dan tepat sasaran. Tidak hanya pada siswa, guru PAUD pun diminta peran aktifnya dalam menyosialisasikan serta mempraktikkan cara gosok gigi yang benar kepada para siswanya untuk mencegah karies gigi sejak dini.
274 Inovasi Blora / 89 Nama Inovasi : RINDU DANSA KELILING (Pemeriksaan ANC Terpadu dengan Bidan Desa dan Pusling) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Gondoriyo P etugas kesehatan di puskesmas memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kehamilan warga berjalan dengan baik dan aman. Mereka harus mampu mendeteksi masalah dan penyakit ibu hamil secara dini. Itu dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB). Selain peran petugas kesehatan, kesadaran ibu tentang pentingnya perawatan kehamilan di fasilitas kesehatan juga krusial. Melalui inovasi RINDU DANSA KELILING (Pemeriksaan ANC Terpadu dengan Bidan Desa dan Pusling) dilakukan upaya Antenatal Care (ANC) atau perawatan kesehatan selama kehamilan, untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.Namun, di wilayah UPTD puskesmas Gondoriyo, yang medannya sulit dijangkau, mereka telah berinovasi. Mereka bekerja sama dengan bidan desa, kader kesehatan, dan menggunakan pusling (puskesmas keliling) untuk memberikan ANC melalui kunjungan rumah kepada ibu hamil. Inovasi ini dilaksanakan dalam kegiatan rutin bulanan, khususnya di Posyandu, dengan fokus pada ibu hamil yang tidak dapat datang ke Posyandu. Kolaborasi ini bertujuan untuk memantau perkembangan ibu hamil setiap bulan. Diharapkan bahwa inovasi ini dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi di wilayah UPTD puskesmas Gondoriyo.
90 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : OPLOSAN TIPUS (Optimalisasi Laporan Serapan Anggaran Tingkat Puskesmas) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Dewi Retnaningsih S.Kep.Ns Puskesmas Gondoriyo S eringkali terjadi program dan anggaran sudah disediakan, namun program belum dilaksanakan dan anggaran pun tidak terserap. Tak ingin hal itu terjadi di Puskesmas Gondoriyo, puskesmas inipun berupaya memaksimalkan penggunaan anggaran ini dengan program kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Caranya, dengan membentuk tim optimalisasi penyerapan anggaran yang melibatkan berbagai pihak di Puskesmas. Inovasi ini diberinama OPLOSAN TIPUS (Optimalisasi Laporan Serapan Anggaran Tingkat Puskesmas). Inovasi ini diyakini bisa meningkatkan penggunaan anggaran dengan baik, sehingga layanan kesehatan kepada masyarakat semakin membaik yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat.
274 Inovasi Blora / 91 Nama Inovasi : KAK ARIF MUTER UTUBE (Kader Aktif Penemu Terduga Tuberkulosis) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Ngawen T uberkulosis adalah masalah serius yang menyebabkan kesakitan dan kematian tinggi. Salah satu upaya penanggulangan adalah penemuan kasus TB (CDR). Namun, di Puskesmas Ngawen, CDR selalu di bawah target. Sehingga muncul Inovasi KAK ARIF MUTER UTUBE (Kader Aktif Penemu Terduga Tuberkulosis) yang melibatkan kader dalam penemuan terduga TB. Dalam setiap desa/kelurahan ada dua kader TB yang bertugas secara aktif dalam menemukan terduga TB. Caranya, mereka aktif melakukan penelusuran di setiap kegiatan pelayanan kesehatan posyandu dll maupun datang ke rumah warga terduga. Hasilnya, penemuan kasus meningkat sehingga membantu mencapai target indikator Kabupaten Blora di tahun 2022 dan 2023. Inovasi ini penting dalam upaya penanggulangan TB.
92 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : ANTANGIN ( ANTISIPASI ANAK STUNTING ) Jenis Inovasi : Non Digital Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Puskesmas Bogorejo P uskesmas Bogorejo telah berhasil menurunkan angka stunting. Data hasil penimbangan serentak bulan Februari 2020 tercatat sebanyak 85 balita mengalami stunting atau sebesar 7,4%. Angka ini kemudian meningkat pada penimbangan serentak bulan Agustus 2020 menjadi 91 kasus stunting (8,9 %) dari balita yang ditimbang. Namun, berkat inovasi Antangin (Antisipasi Anak Stunting), kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Bogorejo menjadi menurun. Yakni dari 91 kasus (8,9%) pada bulan Agustus 2020 turun menjadi 63 kasus (6,2%) pada bulan Februari 2021. Inovasi Antangin merupakan inovasi yang berbasis integrasi program dan pelayanan dengan sasaran intervensi yang luas. Program ini dilaksanakan dengan tiga kegiatan utama yaitu penyuluhan/konseling, pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Datang langsung ke rumah warga yang di dalamnya ada penderita stunting menjadi bagian dari program ini. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang stunting, pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan stunting melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM), dan pelayanan kesehatan kelompok masyarakat risiko tinggi dan balita stunting. Sasarannya adalah remaja putri, wanita usia subur (WUS), ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu balita.
274 Inovasi Blora / 93 Nama Inovasi : ANOMAN KOBONG Urusan Inovasi Daerah : kesehatan Jenis Inovasi : Digital Puskesmas Sambong S istem Informasi sangat penting, terutama dalam bidang kesehatan, seperti membantu pendaftaran pasien di Puskesmas Sambong secara online. Sistem manual sebelumnya membuat antrian panjang dan pelayanan lambat. Oleh karena itu, dengan “ANOMAN KOBONG” (antrian online yang nyaman) dan konsultasi online bersama dokter di Puskesmas Sambong, diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan mengatasi masalah antrian yang sering membuat pasien jenuh. Inovasi Anoman Kobong telah berjalan selama 1 tahun di UPTD Puskesmas Sambong. Untuk pendaftaran online rawat jalan, berikut syaratnya: Daftar H-1 pada jam kerja (Senin-Sabtu, 07.30-12.00). Peserta JKN/BPJS dan umum dapat mendaftar online melalui link: bit. ly/DaftarOnlineSambong atau melalui WhatsApp ke +62 888-0191-0119. Untuk konsultasi online, khusus via SMS dengan format : Nama pasien – usia – jenis kelamin- alamat - berat badan – nama dokter –keluhan kirim ke 0888-0191-0119. Sedangkan untuk pengguna wa : dokterumum:bit. ly/drmayangg, doktergigi:bit.ly/drg.rifka. Layanan ini hanya untuk peserta BPJS/JKN yang memiliki kartu berobat atau pernah berkunjung ke UPTD Puskesmas Sambong.
94 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : AKIH WAnita ++ Antisipasi Kematian Ibu dengan Whats App dan Skrining Diperketat+Aplikasi ALARM BUMIL Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Digital Puskesmas Kutukan D ilatarbelakangi masih tingginya angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Blora, Puskesmas Kutukan menciptakan inovasi AKIH Wanita (Antisipasi Kematian Ibu dengan WhatsApp dan Pemeriksaan yang Diperketat). AKIH Wanita menjadi wadah komunikasi para ibu hamil dengan kader kesehatan dan tenaga kesehatan, termasuk bidan, dokter, dan profesi terkait lainnya dalam grup WA ini. Dengan grup WA ini, letak geografis tak lagi menjadi kendala. Ibu hamil bisa menyampaikan pertanyaan seputar kehamilannya kapan pun dan di manapun. Selama satu tahun pelaksanaan, AKIH Wanita telah menunjukkan perkembangan yang positif. Semakin banyak ibu hamil yang mulai menyadari risiko-risiko kehamilannya, terlihat dari peningkatan pertanyaan dan diskusi dalam grup WhatsApp serta kunjungan ibu hamil ke puskesmas. Selain itu, risiko seperti PreEklamsia dan risiko kehamilan lainnya menjadi lebih awal terdeteksi. Pada awal tahun 2022, inovasi AKIH Wanita berkembang menjadi AKIH Wanita++, yang melibatkan Aplikasi Alarm Bumil. Aplikasi ini memungkinkan ibu hamil untuk melakukan reminder ANC secara mandiri dengan mengunduh aplikasi ini pada ponsel android. Hasilnya, kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) melonjak, pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan meningkat, risiko terdeteksi lebih awal, dan terpenting angka kematian ibu hamil turun drastis.
274 Inovasi Blora / 95 Nama Inovasi : LADAKU (Layanan Antar Dahak oleh Kader Tuberkulosis) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Puledagel U ntuk meningkatkan identifikasi kasus TB dan penyembuhan, telah diciptakan inovasi LADAKU (Layanan Antar Dahak oleh Kader Tuberkulosis) oleh Puskesmas Puledagel. Program kolaboratif ini melibatkan dokter, perawat, analis kesehatan, kader kesehatan desa, dan lainnya di wilayah Puskesmas Puledagel. LADAKU mencakup pelatihan kader, penjaringan orang terduga TB, pengiriman dahak terduga TB oleh kader, serta survei kontak penderita TB. Hasilnya, di tahun 2022 di wilayah Puskesmas Puledagel, teridentifikasi 192 orang yang diduga menderita TB dan 14 kasus TB positif dan ini menunjukkan keberhasilan inovasi LADAKU.
96 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : SIDIA (Sweeping Imunisasi Pada Bayi Dan Baduta) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Puledagel P elayanan imunisasi di Puskesmas adalah salah satu upaya penting untuk melindungi bayi dan balita. Namun, sayangnya, tidak semua orangtua memanfaatkannya. Ada berbagai alasan, mulai dari antrean panjang hingga kesibukan orangtua, dan dampak pandemi COVID-19. Untuk mengatasi ini, inovasi SIDIA (Sweeping Imunisasi Pada Bayi Dan Baduta) diciptakan oleh Puskesmas Puledagel. Kegiatan ini melibatkan bidan dan tim desa yang mempersiapkan segalanya, dari logistik hingga data sasaran. Ini adalah upaya perlindungan tetap terjaga, karena setiap anak berhak mendapatkan perlindungan penuh yang mereka butuhkan. Hasilnya, cakupan imunisasi dasar lengkap tetap 100% pada tahun 2022, seperti sebelum inovasi.
274 Inovasi Blora / 97 Nama Inovasi : Gerakan Keluarga BERAKSI (Beri Pijatan Oksitosin) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Anita Kusumaningrum, S.ST.Keb.,Bdn Puskesmas Japah A pakah Anda tahu tentang pijat Oksitosin? Pijat oksitosin adalah teknik relaksasi yang dilakukan dengan cara memijat bagian punggung ibu yang baru melahirkan dan juga menyusui. Pijatan bisa dilakukan suami atau keluarga terdekat. Melakukan pijatan lembut di area punggung ini mampu memicu pengeluaran hormon oksitosin, sebuah hormon yang diperlukan untuk memproduksi ASI. Tak hanya itu. Pijatan oksitosin bisa dilakukan untuk mengurangi angka kasus kematian ibu pasca melahirkan. Puskesmas Japah melalui Inovasi Gerakan Keluarga BERAKSI (Beri Pijatan Oksitoksin) telah membuktikannya. Dengan melibatkan keluarga inti, seperti suami dan orang tua, dalam memberikan pijatan oksitosin dengan minyak esensial lavender, program ini telah berhasil menurunkan kasus kematian ibu pasca melahirkan. Inovasi inipun telah dievaluasi dan direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan Blora untuk direplikasi ke puskesmas lainnya.
98 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : SEMANGKA KUNING (Semangat Turunkan Angka Stunting) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Puledagel U ntuk mencegah dan menurunkan stunting, dibentuk kelas balita stunting dengan kegiatan inovasi SEMANGKA KUNING (Semangat Turunkan Angka Stunting). Implementasi inovasi melibatkan berbagai tenaga kesehatan dalam anamnesa, pengukuran, edukasi gizi, dan pemeriksaan medis. Kolaborasi antar tenaga kesehatan dan lintas sektor membantu menurunkan angka stunting. Hasilnya adalah penurunan kasus stunting dari 112 pada Februari 2022 menjadi 106 balita stunting pada Agustus 2022 di wilayah Puskesmas Puledagel, serta terlaksananya kelas balita stunting dan pemberian PMT.
274 Inovasi Blora / 99 Nama Inovasi : RADEN BEMA (Remaja Menden Bebas Anemia) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Menden P ada tahun 2021, Puskesmas Menden melakukan pemeriksaan Hb terhadap 300 remaja putri di 6 sekolah SMP/SMA. Hasilnya, ditemukan bahwa 61 siswi (20,3%) mengalami anemia. Ini masalah serius. Anemia pada remaja putri tidak hanya berdampak pada mereka sendiri. Ketika mereka hamil, kecukupan gizi janin dari ibu yang menderita anemia ini berkurang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bayi lahir dengan stunting. Oleh karena itu, penting untuk memulai upaya pencegahan dan penanganan anemia sejak remaja. Melalui Inovasi RADEN BEMA (Remaja Menden Bebas Anemia) yang melibatkan petugas puskesmas dan pihak sekolah, langkah penanganan dan pencegahan anemia dilakukan. Melalui inovasi ini, mereka memberikan penyuluhan tentang anemia, membentuk “Duta Fe,” melakukan pemeriksaan Hb, membagikan TTD (Tablet Tambah Darah), dan melakukan evaluasi selama 3 bulan. Hasilnya, terbentuknya “Duta Fe” memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap remaja putri dalam mengonsumsi TTD, yang pada akhirnya mengurangi kasus anemia di wilayah Puskesmas Menden.
100 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : KEBAL (Kontrol Edukasi Pemberian Obat Oral Pada Pasien Rawat Inap) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Anita Kusumaningrum, S.ST.Keb.,Bdn Puskesmas Japah I novasi KEBAL “Peningkatan Kontrol Pemberian Obat Oral pada Pasien Rawat Inap” merupakan upaya untuk memastikan pemberian obat oral yang lebih terkontrol dan efektif kepada pasien rawat inap. Dalam inovasi ini, dilakukan peningkatan melalui pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pemberian obat melalui mulut, penyuluhan tentang cara minum obat yang benar, pelimpahan wewenang kepada perawat shif berikutnya, pelengkapan pengisian rekam medis, pembuatan leaflet panduan minum obat, dan pengadaan tempat obat yang terorganisir. Hasilnya, inovasi ini telah memastikan pemberian obat secara lebih tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. Setiap langkah dalam pemberian obat oral diperhatikan, mulai dari pengecekan alergi, kemampuan menelan, hingga efek samping obat. Tujuannya adalah memberikan obat dengan efektivitas maksimal tanpa menimbulkan risiko atau ketidaknyamanan yang tidak perlu.
274 Inovasi Blora / 101 Nama Inovasi : GEMASIX (Gerakan Masyarakat Cinta ASI Eksklusif) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Sonokidul D ulu, cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Sonokidul rendah. Banyak bayi tidak mendapatkan ASI Eksklusif di Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (Poned) Puskesmas karena diberi makanan tambahan terlalu dini. Ibu dan nenek sering memberi makanan lain ketika bayi menangis lapar. Bidan dan nutrisionis di Puskesmas berkolaborasi untuk mengatasi masalah ini dengan program GEMASIX. Mereka memberi edukasi kepada ibu yang baru melahirkan dan keluarganya tentang pentingnya ASI Eksklusif. Nutrisionis juga mengajarkan teknik menyusui yang benar. Jika keluarga setuju, mereka menandatangani surat pernyataan untuk mendukung ASI Eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Hasilnya, cakupan ASI Eksklusif meningkat dari 80,8% pada tahun 2019 menjadi 82,4% pada tahun 2021. Program GEMASIX terus berlanjut menuju target 85% cakupan ASI Eksklusif. Banyak masyarakat yang mendukung keberhasilan ASI Eksklusif karena telah mendapat informasi dan edukasi.
102 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : CURHAT YUK DE (Curahan Hati Bersama Wahyu Ratih Dan Dewi) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Sambong C urhat Yuk De adalah inovasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Sambong dengan menggali permasalahan kesehatan jiwa pada masyarakat usia produktif. Tujuannya, untuk mencegah adanya gangguan jiwa berat. Metodenya pun sederhana. Masyarakat usia produktif, terutama dari kalangan remaja dan pemuda, diajak berdialog dan mencurahkan permasalahan yang dihadapinya. Barulah kemudian digunakan skrining dengan metode SRQ (Self Reporting Questionnaire) yang dikembangkan oleh WHO. Inovasi ini dilakukan menyikapi banyaknya kasus gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Sambong. Dari 10 desa, ditemukan 74 orang dengan gangguan jiwa. Dari jumlah itu, ada yang mengalami gangguan jiwa berat. Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dipersilahkan memanfaatkan inovasi agar penanganan bisa segera dilakukan sehingga jumlah ODGJ tidak bertambah.
274 Inovasi Blora / 103 Nama Inovasi : TOLAK SMOKING (Tonton Dan Laksanakan Sesarengan Moco Buku Ping) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Jepon M eningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan pemberdayaan ibu hamil dan ibu balita melalui program inovatif TOLAK SMOKING dilakukan Puskesmas Jepon. Dalam inovasi ini dilakukan penyuluhan kelompok antara bidan dan peserta, termasuk suami, keluarga, kader kesehatan, dan petugas kesehatan. Mereka diajak untuk membaca buku ping KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang menjadi alat pembelajaran bagi mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta akan menambah wawasan tentang isi buku KIA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya terlihat dari perubahan positif dalam perilaku ibu hamil dan ibu balita, termasuk pemeriksaan rutin, minum obat dengan teratur, kemampuan mengenali masalah kesehatan, dan tumbuh kembang anak. Program ini terbukti efektif, dengan permintaan untuk melanjutkan Tolak Smoking pada setiap kegiatan kelompok.
104 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : SIODAH (SIAGA OJEK DAHAK) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Teguh Ratmono, S.Kep, Ns, M.Kes Puskesmas Blora P enemuan kasus Tuberkulosis masih menjadi tantangan tersendiri. Semakin banyak penemuan kasus, semakin awal pula diobati hingga sembuh. Puskesmas Blora mempunyai inovasi kegiatan penemuan kasus TB ini. Inovasi itu diberinama SIODAH (Siaga Ojek Dahak). Tak hanya melibatkan kader di desa, tapi juga yang paling bawah di tingkat RT. Kader ini yang mengidentifikasi tanda dan gejala TB, dan membantu terduga TB dengan mengumpulkan dahak untuk pengujian di puskesmas. Inovasi SIODAH telah memutus rantai penularan TBC, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini, dan mengurangi beban ekonomi pada penderita TBC dengan memberikan pengobatan lebih awal.
274 Inovasi Blora / 105 S ekitar 90% penderita kanker serviks meninggal dunia. Padahal ada sekitar 570.000 kasus baru kanker serviks di dunia.WHO menyarankan pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan, diagnosis dini, skrining, dan pengobatan untuk mengurangi tingkat kematian akibat kanker serviks. Salah satu inovasi untuk deteksi dini kanker serviks dilakukan Puskesmas Sambong. Inovasi yang diberinama PEKAN MURAH MOBILE melalui pemeriksaan IVA(Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Tes ini Nama Inovasi : PEKAN MURAH MOBILE (Pemeriksaan Kanker Mulut Rahim Dengan Cara Mobile) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Sambong mudah dilakukan, bahkan oleh tenaga kesehatan non-dokter ginekologi, seperti bidan. Tes IVA sangat penting untuk mendeteksi perubahan lesi prakanker pada serviks dan sebaiknya dilakukan oleh semua wanita usia subur yang telah melakukan kontak seksual, usia 30-50 tahun, tidak sedang hamil. Kegiatan PEKAN MURAH MOBILE dilakukan setiap hari Senin di gedung dan sesuai jadwal di luar gedung, dengan pencatatan yang tepat. Inovasi
106 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : Optimalisasi Pencatatan Administrasi Pengelolaan Bahan Habis pakai di UPTD Puskesmas Kedungtuban Urusan Inovasi Daerah : Administrasi Jenis Inovasi : Digital Puskesmas Kedungtuban P encatatan administrasi pengelolaan bahan habis pakai sering kali diabaikan karena dianggap tidak penting. Selain karena kurangnya sosialisasi, hal itu disebabkan belum adanya sistem baku yang diketahui pegawai. Itu merupakan cerita masa lalu di Puskesmas Kedungtuban. Kini, seiring dilakukannya inovasi Optimalisasi Pencatatan Administrasi Pengelolaan Bahan Habis pakai di UPTD Puskesmas Kedungtuban, ceritanya pun berbeda. Inovasi ini mencakup pembuatan sistem kartu stok bahan habis pakai online, SOP pencatatan kartu stok online, slide show atau video tutorial, buku saku elektronik SOP, dan sosialisasi. Ini semua bertujuan agar pengelolaan bahan habis pakai menjadi lebih efisien dan pengguna atau pegawai lebih memahami cara penggunaan sistem dan SOP-nya
274 Inovasi Blora / 107 I novasi LAPIS KENYAL (Pelayanan Prolanis Berkualitas Menjamin Kenyaman dan Kesehatan Secara Lengkap) di UPTD Puskesmas Puledagel adalah langkah promosi dan pencegahan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita hipertensi dan diabetes mellitus. Program ini memberikan layanan komprehensif kepada peserta Prolanis, termasuk pemantauan kesehatan, konsultasi medis, unit konsultasi terkait, dan pemeriksaan laboratorium. Selain itu, program juga mencakup aktivitas klub seperti edukasi kesehatan dan senam Nama Inovasi : LAPIS KENYAL (Pelayanan Prolanis Menjamin Kenyamanan dan Kesehatan Secara Lengkap) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non digital Puskesmas Puledagel sehat. Caranya, menyediakan ruang tunggu yang nyaman bagi peserta prolanis, tersedianya tempat pelayanan Prolanis yang terintegrasi sehingga keperluan pelayanan kesehatan dapat di selesaikan di satu tempat. Sehingga tujuan inovasi agar penderita penyakit kronis, khususnya Diabetes Mellitus dan Hipertensi, mencapai kualitas hidup yang optimal dengan target 75% peserta memiliki hasil pemeriksaan yang baik, mencegah komplikasi penyakit, meningkatkan pengetahuan peserta, dan memantau kondisi kesehatan peserta bisa tercapai.
108 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : LAJU GRAB (Layanan Antar Jemput Gratis Ibu Bersalin) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Apt. Dadang Kun Septianto, S.Farm Puskesmas Jiken S ebelum adanya inovasi ini, ibu bersalin dan keluarganya di wilayah kerja Puskesmas Jiken sering kesulitan menuju fasilitas kesehatan ketika akan bersalin. Salin jarak tempat tinggal yang jauh, kondisi jalan yang kurang baik, juga tidak adanya kendaraan yang mengantar. Namun, kini masalah tersebut sudah teratasi berkat adanya inovasi pelayanan Puskesmas Jiken yang diberinama LAJU GRAB (Layanan Antar Jemput Gratis Ibu Bersalin). Caranya, jika ada ibu yang mau bersalin segera menghubungi bidan desa atau nomor telepon puskesmas. Driver puskesmas akan langsung melakukan penjemputan terhadap ibu bersalin tersebut menggunakan ambulans. Pelayanan ini gratis.
274 Inovasi Blora / 109 Nama Inovasi : PERAWAN CEKING (Peduli Rahim Wanita dengan IVA Keliling) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Dewi Retnaningsih S.Kep.Ns Puskesmas Gondoriyo K anker leher rahim atau kanker servik merupakan ancaman serius bagi wanita setelah kanker payudara. Sebagian besar pasien datang pasa stadium lanjut, hal ini karena skrining yang masih kurang. Diperlukan strategi untuk mencegahnya. Salah satunya dengan deteksi dini melalui skrining dengan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Metode IVA merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Puskesmas Gondororiyo melalui inovasi meluncurkan program deteksi dini tersebut dengan pelayanan keliling ke desa-desa. Ini membantu meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan mendeteksi kanker serviks lebih cepat. Hasilnya, peningkatan minat dalam pemeriksaan IVA dan peningkatan kualitas kader kesehatan. Semua ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan IVA rutin.
110 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : ZASKIA (Zero Angka Stunting, Kematian Ibu dan Anak) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Teguh Ratmono, S.Kep, Ns, M.Kes Puskesmas Blora P uskesmas Blora menghadirkan inovasi ZASKIA ini dengan merangkul semua pihak. Tak hanya ibu dan bayinya. Tapi juga keluarga terdekat seperti suami, orang tua dan juga mertua. Sosialisasi dan pertemuan rutin melalui kelas keluarga digalakkan. Mereka diwajibkan membaca buku KIA minimal satu lembar sehari. Tujuannya untuk mengurangi angka stunting dan menekan angka kematian ibu dan bayi. Mereka diwajibkan membaca buku KIA minimal satu lembar sehari. Konsultasi bisa dilakukan via grup WA. Dengan melibatkan pihak keluarga, tingkat konsumsi ASI eksklusif meningkat. Kesehatan ibu dan bayi juga lebih terjaga. Angka stunting pun bisa ditekan.
274 Inovasi Blora / 111 Nama Inovasi : SI LITA PELARI Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Kapuan P uskesmas Kapuan menerapkan pendekatan yang berbeda dalam menangani masalah stunting. Yakni dengan inovasi intervensi balita stunting dengan pemeriksaan laboratorium (SI LITA PELARI). Selain deteksi dini adanya stunting, pemeriksaan laboratorium memberikan diagnosis akurat, dan intervensi yang sesuai. Tahapannya meliputi identifikasi kebutuhan, membangun infrastruktur laboratorium, pelatihan tenaga medis, implementasi pemeriksaan laboratorium, pemantauan, evaluasi, dan perbaikan. Hasilnya termasuk deteksi dini lebih akurat. Sehingga penanganannya pun tepat sasaran. Inovasi inipun bisa mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup balita.
112 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : POSBINDUKu AMByar (Posbindu Keliling untuk Antisipasi Masyarakat Berobat yang teratur) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Kutukan P ada tahun 2018, Puskesmas Kutukan menemukan 1326 kasus hipertensi lewat kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Dari sana, 283 penderita memerlukan perawatan lebih lanjut. Posbindu PTM adalah partisipasi masyarakat dalam deteksi, pemantauan, dan tindak lanjut risiko PTM secara mandiri. Tujuannya adalah mencegah dan mengendalikan risiko PTM. Posbindu PTM diadakan setiap bulan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Kutukan. Di tahun 2019, Puskesmas Kutukan menciptakan inovasi Posbindu PTM bernama POSBINDUKu AMByar, yang membawa layanan kesehatan ke dekat masyarakat dari sebelumnya menetap di satu tempat menjadi berkeliling dari dusun ke dusun. Hasilnya, deteksi dini kasus hipertensi meningkat menjadi 3361, dengan 642 penderita mendapatkan perawatan teratur. Dengan inovasi yang hingga kini masih terus dilaksanakan dapat membantu penderita hipertensi untuk menjaga kesehatan melalui POSBINDUKu AMByar sehingga tidak menjadi lebih parah.
274 Inovasi Blora / 113 Nama Inovasi : ANDINI SUBUR (Penemuan Dini Kasus Gizi Buruk) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Dewi Retnaningsih S.Kep.Ns Puskesmas Gondoriyo G izi buruk adalah ketika berat badan anak terlalu rendah dibanding tingginya, bisa menyebabkan daya tahan tubuh lemah dan risiko penyakit serius. Puskesmas Gondoriyo bekerja sama dengan Bidan Desa dan Kader Kesehatan berinovasi dalam program ANDINI SUBUR untuk menemukan balita gizi buruk lebih cepat. Caranya, dengan melakukan sweeping terhadap semua balita di wilayah kerja Puskesmas Gondoriyo. Dengan program ini, diharapkan kasus gizi buruk bisa berkurang. Inovasi ini dilaksanakan setiap bulan di Posyandu dan telah berhasil meningkatkan jumlah balita yang datang menimbang. Seiring waktu, jumlah balita gizi buruk juga berkurang, terutama berkat kerjasama dan pelatihan yang diberikan kepada para kader kesehatan.
114 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : CEKGU SINIS (Cek Gula pada Pasien Prolanis) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Dewi Retnaningsih S.Kep.Ns Puskesmas Gondoriyo P uskesmas Gondoriyo menghadapi berbagai masalah di bidang kesehatan. Salah satunya, penyakit tidak menular yang tidak terkontrol. Oleh karena itu Puskesmas Gondoriyo mengimplementasikan inovasi CEKGU SINIS (Cek Gula pada Pasien Prolanis). Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) ini dilakukan setiap bulan. Program PROLANIS bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengidap penyakit kronis dengan biaya pelayanan yang efektif dan efisien. Program ini terutama ditujukan untuk pasien dengan Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi. Puskesmas Gondoriyo berupaya meningkatkan kualitas hidup penderita kronis dengan pemeriksaan kesehatan rutin, penyuluhan, dan konsultasi dokter. Melalui Inovasi ini bisa mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
274 Inovasi Blora / 115 M asyarakat seringkali kebingungan soal informasi kesehatan. Oleh karena itu, perlu diberikan pemahaman tentang jenis informasi yang bisa mereka dapatkan. Informasi yang akurat itu penting, terutama dalam pelayanan kesehatan di puskesmas. Inovasi LAIN SEHATI (Layanan Informasi Kesehatan Sepenuh Hati) adalah solusi. Layanan ini memberikan informasi kesehatan dengan sepenuh hati, baik untuk peserta umum maupun peserta Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dengan Lain Sehati, mereka bisa mendaftar, berkonsultasi, bahkan mengakses informasi kesehatan online. Inovasi ini bertujuan memberikan akses lebih luas kepada masyarakat yang datang ke Puskesmas Sambong dan mengatasi kendala dalam akses informasi kesehatan. Hasilnya, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya teknologi informasi, seperti aplikasi JKN mobile, fitur screening riwayat kesehatan, konsultasi dokter, dan pendaftaran online. Nama Inovasi : LAIN SEHATI (Layanan Informasi Kesehatan Sepenuh Hati) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Sambong
116 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : ARI GANTENG (Ayo Periksa Gula dan Tekanan Darah Biar Sehatnya Anteng) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Jepon M asyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan kesehatan agar bisa memantau kondisi tubuh mereka. Salah satu cara untuk ini adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki risiko penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan lebih awal. Puskesmas Jepon menyikapinya dengan meluncurkan inovasi ARI GANTENG (Ayo Periksa Gula dan Tekanan Darah Biar Sehatnya Anteng). Sebelum adanya inovasi ini, pemeriksaan kesehatan seperti tes gula darah dan tekanan darah di puskesmas terbatas. Namun, setelah program ARI GANTENG diperkenalkan, pemeriksaan ini menjadi lebih rutin, dan kita bisa mendeteksi masalah gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi pada masyarakat. Pembaruan dalam program ARI GANTENG pada tahun 2022 termasuk pembaruan ilmu dalam pelaksanaan posbindu dan kolaborasi antara berbagai program dan sektor. Program ini melibatkan petugas yang memberi pemberitahuan, melakukan pemeriksaan, wawancara, dan edukasi, serta melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Program ARI GANTENG telah membuat pemeriksaan kesehatan menjadi lebih mudah diakses dan rutin dilakukan. Program ini juga menciptakan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, memastikan kondisi kesehatan masyarakat tetap terjaga di wilayah Puskesmas Jepon
274 Inovasi Blora / 117 Nama Inovasi : BINDER KADES (Pembinaan Kader Kesehatan Di Sekolah) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Sambong M elalui inovasi BINDER KADES (Pembinaan Kader Kesehatan Di Sekolah), Puskesmas Sambong berupaya membentuk kader-kader kesehatan di sekolah. Mereka diberi pelatihan khusus. Dokter Kecil atau Kader Kesehatan adalah siswa sekolah dasar yang dilatih untuk menjadi contoh dan koordinator dalam pelayanan kesehatan sederhana di sekolah. Mereka membantu mengawasi kebersihan sekolah, jenis makanan di kantin, dan memotivasi teman sebaya untuk hidup sehat. Di Inovasi BINDER KADES ini dibentuk 120 kader kesehatan di 24 sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Sambong, yang siap membantu dalam bidang kesehatan sekolah seperti pemeriksaan berat badan, tinggi badan, mata, telinga, gigi, dan memberikan pertolongan pertama pada siswa yang membutuhkan. Dengan inovasi BINDER KADES ini, kebersihan lingkungan sekolah terjaga dengan baik dan kesehatan siswa bisa terkontrol.
118 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : GEGANA (Gerakan Yoga Prenatal) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Anita Kusumaningrum, S.ST.Keb.,Bdn Puskesmas Japah I bu hamil butuh pendampingan komprehensif. Tidak hanya dari sisi fisik dan kesehatan saja. Tapi juga aspek emosi, mental dan spiritual. Melalui Inovasi GEGANA (Gerakan Yoga Prenatal) oleh Puskesmas Japah, pendekatan komprehensif itu diwujudkan. GEGANA adalah senam yoga khusus untuk ibu hamil di Puskesmas Japah, dengan manfaat yang diperoleh tak hanya fisik, tapi juga mental dan spiritual. Setelah diterapkan Inovasi GEGANA, jumlah kasus persalinan lama di PONED Puskesmas Japah mengalami penurunan, dari 37 kasus pada tahun 2020 menjadi 20 kasus pada tahun 2021 dan 11 kasus pada tahun 2022.
274 Inovasi Blora / 119 Nama Inovasi : KAPOK TOBAT (Kelompok Peduli TBC) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Pamuji, S.Kep, Ners Puskesmas Cepu I novasi KAPOK TOBAT (Kelompok Peduli TBC) yaitu Kelompok Peduli Tuberkulosis di Wilayah UPTD Puskesmas Cepu, bertujuan meningkatkan penemuan kasus Tuberkulosis. Dengan peningkatan jumlah kader peduli Tuberkulosis di tiap desa, pelacakan terhadap penderita serta suspek Tuberkulosis dilakukan dengan lebih efektif. Selain itu, pengiriman dahak kepada penderita yang teridentifikasi juga dilakukan secara teratur. Hasilnya, penemuan kasus TBC meningkat, membantu dalam mengatasi penyakit TBC di wilayah UPTD Puskesmas Cepu.
120 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : DILAN MESEM (Dampingi Lansia Menuju Sehat dan Mandiri) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Jepon U PTD Puskesmas Jepon telah menciptakan inovasi DILAN MESEM (Dampingi Lansia Menuju Sehat dan Mandiri). Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan lansia dengan lpaya pendampingan oleh pemberi asuhan yang disebut Caregiver. Caregiver ini dapat dilakukan oleh siapapun, baik anggota keluarga, kader kesehatan, maupun relawan masyarakat. Program ini merupakan perawatan jangka panjang untuk lansia yang membutuhkan pendampingan. Cara kerja DILAN MESEM melibatkan identifikasi lansia yang memerlukan PJP, penentuan tugas keluarga, jadwal perawatan, pemeriksaan berkala, dan pencatatan. Tujuannya adalah membantu lansia agar bisa mandiri dan tidak memberatkan keluarga. Caregiver yang terlatih akan memberikan perawatan di wilayahnya.
274 Inovasi Blora / 121 Nama Inovasi : ADU MUKA BAYI (Antenatal Terpadu Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Jepon S ebelumnya, di Puskesmas Jepon, berbagai permasalahan muncul pada kelompok ibu hamil, seperti kurangnya pemahaman tentang tablet tambah darah, kurang minat dalam membaca Buku KIA, dan ketidaktahuan mengenai ANC Terpadu. Karena itu, diperlukan langkah-langkah promosi kesehatan dan perawatan kehamilan yang terintegrasi di luar fasilitas puskesmas. Tempat-tempat pemeriksaan yang dijangkau termasuk Balaidesa/kelurahan, rumah kader, rumah perangkat desa, serta rumah tokoh agama/ masyarakat, sehingga memudahkan ibu hamil mendapatkan perawatan kehamilan tanpa perlu datang ke puskesmas. Inovasi ini diberinama ADU MUKA BAYI (Antenatal Terpadu Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi). Tujuannya untuk mengatasi hambatan yang dihadapi oleh ibu hamil dalam mengakses perawatan kehamilan di luar puskesmas. Melalui ADU MUKA BAYI, diharapkan ibu hamil akan lebih siap dalam menghadapi proses kehamilan, persalinan, dan menjaga lingkungan yang aman bagi bayi dari potensi risiko dan infeksi sejak dini.
122 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : NING PEKEN TUKU BERKAT (Screening Suspek Tuberkulosis Bersama Kader Ke Masyarakat) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Kepala Puskesmas : Ummi Trisnawati, S.Tr.Keb Puskesmas Jepon M asalah tentang Tuberkulosis di Wilayah UPTD Puskesmas Jepon adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit ini. Banyak yang tidak tahu gejala, penyebaran, dan pentingnya pengobatan yang tepat. Ini bisa menyebabkan diagnosa dan pengobatan yang terlambat. Orang-orang juga takut mencari bantuan medis atau berbicara tentang penyakit ini karena adanya stigma sosial. Oleh karena itu, butuh cara yang lebih baik untuk mendeteksi kasus Tuberkulosis lebih awal. Inovasi “NING PEKEN TUKU BERKAT” hadir untuk itu. Melalui inovasi ini, bisa mendeteksi kasus Tuberkulosis bahkan yang tidak menunjukkan gejala. Sehingga bisa memberikan pengobatan lebih cepat dan tepat. Inovasi ini dilakukan dengan mengumpulkan anggota masyarakat, memberikan penyuluhan, dan screening gejala Tuberkulosis dengan memeriksa dahak suspek Tuberkulosis. Hasilnya, kita bisa mendeteksi kasus Tuberkulosis lebih awal, yang membantu mencegah penularan penyakit ini. Langkah-langkah pencegahan juga telah diambil, dan angka kesembuhan dari Tuberkulosis meningkat
274 Inovasi Blora / 123 Nama Inovasi : GAYA BADAI ASAP (Cegah Penyakit Bayi dengan Imunisasi Dasar Lengkap) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Digital Puskesmas Ngroto P enelitian kesehatan telah membuktikan bahwa imunisasi adalah cara paling efektif untuk mencegah dan mengurangi penyakit serta kematian. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan inovasi seperti GAYA BADAI ASAP (Cegah Penyakit Bayi dengan Imunisasi Dasar Lengkap)) dalam layanan imunisasi seperti yang dilakukan Puskesmas Ngroto. Inovasi ini mencakup sweeping imunisasi, penggunaan WA untuk pengingat jadwal serta aplikasi ASIK yang mempermudah pencatatan dan pelaporan, dan media edukasi yang menarik. Dampaknya positif, baik bagi orang tua yang dapat dengan mudah mengakses layanan imunisasi maupun bagi petugas yang dapat memastikan anak-anak menerima imunisasi dasar lengkap. Dengan pencapaian imunisasi dasar lengkap mencapai 99,6% pada tahun 2022, program ini memiliki potensi untuk diadopsi di berbagai fasilitas kesehatan lainnya, seperti puskesmas, pustu, rumah sakit, dan klinik, guna meningkatkan cakupan imunisasi secara luas.
124 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : GEMES TB (Gerakan Menemukan Suspek TB) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Todanan D i tahun 2021, tingkat penemuan kasus TB di Kabupaten Blora mencapai 88,60 per 100.000 penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, inovasi GEMES TB (Gerakan Menemukan Suspek TB) telah digunakan sebagai bagian dari program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) dengan tujuan menemukan suspek tuberculosis dengan lebih efisien. Pembaharuan yang dilakukan pada pelaksanaan GEMES TB tahun 2022 melibatkan perkuatan dalam tiga aspek penting. Pertama, peningkatan kemampuan edukasi dan komunikasi untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Kedua, memperkuat jejaring kemitraan dengan fokus pada visi dan misi yang sama dalam penanganan penyakit menular. Ketiga, memperkuat pemberdayaan masyarakat dengan strategi yang sesuai dengan karakteristik dan budaya setempat untuk mendorong perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil dari inovasi GEMES TB ini sangat signifikan. Pada tahun 2021, hanya 12,4% suspek TB yang teridentifikasi, dan kasus TB hanya mencapai 27,8%. Namun, pada tahun 2022, berhasil meningkatkan identifikasi suspek TB hingga mencapai 81,5% dan kasus TB paru mencapai 39,2%. Ini membantu mengurangi penularan kasus TB dengan penanganan yang lebih cepat dan sesuai standar.
274 Inovasi Blora / 125 Nama Inovasi : GERDU PENTING (Gerakan Terpadu Penanganan Stunting) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Non Digital Puskesmas Todanan I novasi ‘GARDU PENTING’ adalah upaya untuk menurunkan angka stunting di Puskesmas Todanan. Sebelumnya, angka stunting mencapai 5,5%, tetapi setelah inovasi, turun menjadi 1,9%. Ini membantu peningkatan pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita, pola asuh yang baik, dan sanitasi lingkungan yang mendukung kesehatan. Cara kerja inovasi cukup sederhana namun tepat sasaran. Dulu, penanganan stunting di Puskesmas Todanan hanya dilakukan oleh Puskesmas itu sendiri. Namun, dengan inovasi ‘GARDU PENTING’, penanganan stunting melibatkan lintas program, lintas sektor, dan seluruh masyarakat.
126 / 274 Inovasi Blora Nama Inovasi : LOOO KAE ADA IBU HAMIL (Haloo Kader Pendamping Ibu Hamil) Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan Jenis Inovasi : Digital Puskesmas Todanan S ejak tahun 2017, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Todanan, telah ada kesepakatan untuk melibatkan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) dalam penanganan ibu hamil. Semua ibu hamil diharuskan mendapatkan pertolongan di sana, tanpa terkecuali. Semua data ibu hamil masuk dalam aplikasi “SIDKIA UPTD Puskesmas Todana. Namun, masih ada beberapa kendala, seperti ketidaklaporan ibu hamil oleh bidan desa, terutama bagi mereka yang tinggal di luar kota dan kembali ke desa saat hendak melahirkan. Untuk mengatasi masalah ini, diiterapkan “ONE RT ONE KADER,”. Untuk memudahkan pelaporan ibu hamil oleh kader, dibuatlah inovasi LOOO KAE ADA IBU HAMIL (Haloo Kader Pendamping Ibu Hamil) dengan memanfaatan “KONTAK KAMI” dalam aplikasi “SIDKIA UPTD Puskesmas Todanan”. Sehingga tidak ada lagi data ibu hamil yang terlewatkan yang akan bersalin di PONED Puskesmas Todanan. Setiap RT memiliki ketua kader yang bertanggung jawab dalam melaporkan kondisi ibu hamil di wilayahnya. Mereka dapat dengan mudah melaporkan melalui fitur “KONTAK KAMI” dalam aplikasi, yang memungkinkan pemantauan data ibu hamil secara real-time. Hasilnya adalah data yang lebih akurat, pemantauan yang lebih efektif, dan berkurangnya kasus rujukan darurat. Seluruh langkah ini telah berkontribusi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah Puskesmas Todanan.