The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku pengantar akuntansi yang dibuat untuk memudahkan peserta didik memahami dan mempelajari akuntansi dasar sebelum mempelajari akuntansi lebih mendalam

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pendidikanakuntansia19, 2021-12-15 09:37:09

Dasar-Dasar Akuntansi (Buku Pengantar Akuntansi)

Buku pengantar akuntansi yang dibuat untuk memudahkan peserta didik memahami dan mempelajari akuntansi dasar sebelum mempelajari akuntansi lebih mendalam

1







DASAR-DASAR
AKUNTANSI

BUKU PENGANTAR AKUNTANSI

UNTUK SMA/SMK/MA SEDERAJAT

PENDIDIKAN AKUNTANSI A 2019
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Dasar – Dasar Akuntansi

Penulis : Pendidikan Akuntansi A 2019, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Penyunting : Windi Puji Astuti, Eva Rahmawati, Tim Pendidikan Akuntansi A 2019

Layout : Bagus Jatmika, M. Nailul Fiqri

Desain Sampul : M. Nailul Fiqri

Hak Cipta ©Tim Pendidikan Akuntansi A 2019, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Jl. Kampus Timur, Sekaran, Gunung Pati,
Kota Semarang, Jawa Tengah.
50229
E-mail : [email protected]

Terbitan ke-1, Desember 2021

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk tidak terbatas pada
memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari
Penerbit.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta

melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan
pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan
dalam segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).

_______________________

Pendidikan Akuntansi A 2019

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya kami atas nama Pendidikan Akuntansi A 2019 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
telah melaksanakan kegiatan penulisan buku yang digunakan sebagai bahan pembelajaran akuntansi
bagi siswa SMA/SMK/MA/Sederajat. Pembuatan Buku Dasar-Dasar Akuntansi ini telah melewati
berbagai macam proses mulai dari penyusunan materi, penyusunan latihan soal, hingga proses
penyuntingan yang pada akhirnya dapat menjadi sebuah karya.

Buku ini kami susun dan kami persembahkan untuk para peserta didik di jenjang
SMA/SMK/MA/Sederajat dengan tujuan agar dapat menambah ilmu pengetahuan serta menambah
wawasan baru mengenai akuntansi. Kami selaku tim penyusun Buku Dasar-Dasar Akuntansi
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan dan
penyusunan buku ini hingga akhirnya layak untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Buku Dasar-Dasar Akuntansi yang telah disusun ini dibuat dalam bentuk soft copy agar
memudahkan bagi masyarakat, khususnya para pendidik dan juga peserta didik
SMA/SMK/MA/Sederajat di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri
untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Buku ini juga dapat di unduh
(download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarak Namun, untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga, maka penjualnya haru memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah.

Kami berharap, dengan adanya buku ini dapat membawa manfaat yang baik bagi para peserta
didik. Selamat belajar, selamat berproses, selamat berjuang, dan semoga dengan adanya buku ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami sebagai tim penulis dan penyusun menyadari bahwa buku
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan kami nantikan dan kami jadikan evaluasi untuk tim kami kedepannya.

Semarang, 15 November 2021
Tim Penyusun,

Pendidikan Akuntansi A 2019

vii

PRAKATA

Buku Dasar-Dasar Akuntansi ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan juga
pemahaman kepada peserta didik di jenjang SMA/SMK/MA/Sederajat mengenai dasar-dasar akuntansi
sebelum mempelajari akuntansi lebih lanjut. Buku ini berisi mengenai konsep yang mendasari
perlakuan atas suatu transaksi dalam akuntansi. Materi yang terdapat dalam setiap Bab nya disusun
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik.

Buku Dasar-Dasar Akuntansi menitikberatkan pada pembahasan mengenai pengertian akuntansi
beserta tujuan dan pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, konsep dasar akuntansi, hingga
pembahasan mengenai tahapan siklus akuntansi mulai dari proses pencatatan transaksi sampai dengan
menyusun laporan keuangan. Tim penulis berharap jika buku ini nantinya dapat digunakan oleh
berbagai pihak yang belum pernah mempelajari akuntansi sebelumnya.

Selain materi pembelajaran mengenai seluruh dasar-dasar dalam akuntansi, buku ini juga
dilengkapi dengan rangkuman yang memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya, dan juga latihan
soal sebagai bahan evaluasi dari kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, penulis sangat berterima kasih apabila para pengguna dan pembaca buku ini bersedia memberikan
kritik dan saran yang dapat digunakan untuk penyempurnaan buku ini selanjutnya.

Harapan penulis adalah semoga dengan adanya buku ini dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran untuk memahami pelajaran akuntansi tingkat dasar secara menyeluruh, baik bagi peserta
didik di jenjang SMA/SMK/MA/Sederajat dan juga masyarakat lainnya.

Tim Penulis

viii

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ............................................................................................................................vii
PRAKATA...........................................................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................................xiii
BAB I Pengertian, Tujuan, Peran, dan Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi....................... 2

A. Pengertian Akuntansi .................................................................................................................. 3
B. Tujuan dan Manfaat Akuntansi................................................................................................... 5
C. Peran Akuntansi .......................................................................................................................... 6
D. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi .............................................................. 8
Rangkuman ........................................................................................................................................... 10
Soal Latihan .......................................................................................................................................... 11
BAB II Jenis-Jenis Profesi Akuntansi................................................................................................... 17
A. Profesi Akuntansi...................................................................................................................... 18
B. Spesialisasi Bidang Akuntansi .................................................................................................. 19
C. Etika Profesi Akuntan ............................................................................................................... 21
Rangkuman ........................................................................................................................................... 23
Latihan Soal .......................................................................................................................................... 25
BAB III Bentuk dan Jenis-Jenis Badan Usaha...................................................................................... 30
A. Pengertian Badan Usaha ........................................................................................................... 31
B. Jenis-Jenis Badan Usaha ........................................................................................................... 32
Rangkuman ........................................................................................................................................... 38
Latihan Soal .......................................................................................................................................... 39
BAB IV Asumsi, Prinsip-Prinsip, dan Konsep Dasar Akuntansi ........................................................ 44
A. Asumsi Dasar Akuntansi........................................................................................................... 45
B. Prinsip-Prinsip Akuntansi ......................................................................................................... 47
C. Konsep Dasar Akuntansi........................................................................................................... 49
Rangkuman ........................................................................................................................................... 51
Latihan Soal .......................................................................................................................................... 52
BAB V Siklus-Siklus Akuntansi........................................................................................................... 57
A. Siklus Akuntansi ....................................................................................................................... 58
B. Tahapan Siklus Akuntansi ........................................................................................................ 58
Rangkuman ........................................................................................................................................... 62
Latihan Soal .......................................................................................................................................... 64

ix

BAB VI Persamaan Dasar Akuntansi ................................................................................................... 69
A. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi ........................................................................................ 70
B. Pengelompokan Akun ............................................................................................................... 71
C. Analisis Transaksi dan Pencatatan dalam Persamaan Dasar Akuntansi ................................... 72

Rangkuman ........................................................................................................................................... 75
Latihan Soal .......................................................................................................................................... 76
BAB VII Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur................................................ 81

A. Pengertian Transaksi ................................................................................................................. 82
B. Perusahaan Jasa......................................................................................................................... 83
C. Perusahaan Dagang ................................................................................................................... 85
D. Perusahaan Manufaktur............................................................................................................. 88
Rangkuman ........................................................................................................................................... 93
Latihan Soal .......................................................................................................................................... 94
BAB VIII Pencatatan Jurnal, Konsep Debet Kredit, Saldo Normal Akun, dan Bentuk-Bentuk Jurnal 99
A. Melakukan Pencatatan Buku Jurnal........................................................................................ 100
B. Konsep Debet dan Kredit........................................................................................................ 101
C. Saldo Normal Akun ................................................................................................................ 102
D. Sistematika Pencatatan............................................................................................................ 103
E. Bentuk-Bentuk Jurnal ............................................................................................................. 104
Rangkuman ......................................................................................................................................... 111
Latihan Soal ........................................................................................................................................ 113
BAB IX Pencatatan Buku Besar ......................................................................................................... 118
A. Pengertian Buku Besar............................................................................................................ 119
B. Bentuk-Bentuk Buku Besar .................................................................................................... 120
C. Perbedaan Buku Besar Utama dengan Buku Besar Pembantu ............................................... 124
Rangkuman ......................................................................................................................................... 130
Latihan Soal ........................................................................................................................................ 131
BAB X Jurnal Penyesuaian................................................................................................................. 138
A. Pengertian dan Tujuan Jurnal Penyesuaian............................................................................. 139
B. Fungsi dan Tujuan Jurnal Penyesuaian ................................................................................... 139
C. Akun-Akun yang Diperlukan dalam Jurnal Penyesuaian ....................................................... 140
Rangkuman ......................................................................................................................................... 145
Latihan Soal ........................................................................................................................................ 146
BAB XI Laporan Keuangan, dan Jurnal Penutup ............................................................................... 152
A. Pengertian Laporan Keuangan ................................................................................................ 153
B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan................................................................................................ 153
C. Jurnal Penutup......................................................................................................................... 167

x

Rangkuman ......................................................................................................................................... 170
Latihan Soal ........................................................................................................................................ 172
Kunci Jawaban & Pembahasan Latihan Soal...................................................................................... 177
Tim Penyusun ..................................................................................................................................... 222
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 227

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbedaan Perusahaan dan Badan Usaha..............................................................................31
Tabel 6.1 Pencatatan penyetoran modal oleh pemilik ..........................................................................73
Tabel 6.2 Pencatatan pembelian perlengkapan secara kredit................................................................73
Tabel 6.3 Pencatatan pembayaran sewa................................................................................................74
Tabel 6.4 Pencatatan pendapatan usaha secara kredit...........................................................................74
Tabel 7.1 Penggolongan Akun..............................................................................................................84
Tabel 7. 2 Pencatatan jurnal oleh Perusahaan Sewa Motor “Lancar Jaya”...........................................85
Tabel 8.1 Bentuk Jurnal Umum ..........................................................................................................101
Tabel 8.2 Saldo Normal Akun ............................................................................................................102
Tabel 8.3 Contoh jurnal single entry...................................................................................................103
Tabel 8.4 Contoh jurnal double entry .................................................................................................104
Tabel 8.5 Bentuk Jurnal Umum ..........................................................................................................104
Tabel 8.6 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus.......................................................................105
Tabel 8.7 Contoh jurnal penerimaan kas ............................................................................................106
Tabel 8.8 Contoh jurnal pengeluaran kas............................................................................................106
Tabel 8.9 Contoh jurnal pembelian.....................................................................................................107
Tabel 8.10 Contoh jurnal penjualan....................................................................................................107
Tabel 8.11 Contoh bentuk jurnal penyesuaian....................................................................................108
Tabel 8.12 Contoh bentuk jurnal penutup...........................................................................................109
Tabel 8. 13 Contoh bentuk jurnal pembalik........................................................................................110
Tabel 9.1 Contoh pengisian buku besar bentuk T...............................................................................121
Tabel 9. 2 Contoh buku besar bentuk skontro (dua kolom) ................................................................121
Tabel 9. 3 Contoh buku besar bentuk staffle kolom tunggal (3 kolom)..............................................122
Tabel 9.4 Contoh pengisian buku besar berkolom saldo tunggal .......................................................122
Tabel 9.5 Contoh pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar berkolom saldo tunggal..........123
Tabel 9.6 Contoh buku besar bentuk staffle berkolom saldo rangkap (4 kolom) ...............................123
Tabel 9.7 Contoh pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar berkolom saldo tunggal..........124
Tabel 9.8 Perbedaan Buku besar utama dan buku besar pembantu ....................................................125
Tabel 9.9 Contoh Buku besar pembantu Piutang dagang ...................................................................125
Tabel 11.1 Laporan Laba Rugi Single Step ........................................................................................154
Tabel 11.2 Laporan Laba Rugi Multiple Step.....................................................................................155
Tabel 11.3 Perbedaan laporan laba/rugi perusahaan jasa dan perusahaan dagang .............................156
Tabel 11.4 Bentuk laporan perubahan ekuitas Perusahaan perseorangan...........................................157
Tabel 11.5 Bentuk laporan perubahan ekuitas PT ..............................................................................157
Tabel 11. 6 Contoh neraca bentuk skontro .........................................................................................159
Tabel 11.7 Neraca bentuk stafel Perusahaan Jasa...............................................................................160
Tabel 11.8 Neraca bentuk stafel Perusahaan Dagang .........................................................................161
Tabel 11.9 Format umum pada laporan arus kas ................................................................................162
Tabel 11.10 Format laporan arus kas dengan metode langsung .........................................................164
Tabel 11.11 Format laporan arus kas dengan metode tidak langsung ................................................165
Tabel 11.12 Contoh jurnal penutup perusahaan dagang .....................................................................169
Tabel 11.13 Contoh jurnal penutup perusahaan jasa ..........................................................................169

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 11. 1 Contoh Catatan atas Laporan Keuangan 1 ...................................................................166
Gambar 11. 2 Contoh Catatan atas Laporan Keuangan 2 ...................................................................167

xiii

“Masa Depan adalah milik semua orang yang berani
untuk memperjuangkan.”

1

BAB I

Pengertian, Tujuan, Peran, dan Pihak yang
Membutuhkan Informasi Akuntansi

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu:
1. Memahami pengertian akuntansi dan tujuan akuntansi
2. Memahami dan menjelaskan peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi

akuntansi

2

A. Pengertian Akuntansi

Peran akuntansi sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan di lingkup ekonomi
dan keuangan semakin lama semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan
dalam hal ini organisasi bidang pemerintahan pun sedang berupaya untuk ikut serta dalam
menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya dengan tujuan untuk
pertanggungjawaban atas suatu kegiatan. Itu sebabnya, akuntansi saat ini semakin banyak
dipelajari oleh berbagai lapisan masyarakat.

Ada banyak definisi akuntansi yang dikemukakan oleh para ahli, Sebagian diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) mendefinisikan akuntansi
sebagai : “The art of recording, calssifying, and summarizing in a significant manner and it
terms of money, transactons, and events, which are, in a part at least of financial character and
interpreting the result there off”.

2. American Accounting Association (AAA) mendefisinikan akuntansi sebagai berikut :
“Accounting is the processes of identifying, measuring, and reporting economic information,
which enable clear and unambiguous evaluation and decision-making by those who use the
information.” (Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi yang memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta tidak
membingungkan oleh pengguna nya).

3. Carl Warren, dkk. dalam bukunya yang berjudul Accounting, definisi akuntansi adalah sebagai
berikut : “Accounting can be defined as information system that provides reports to
stakeholders about the economic activities and condition of a business”. (Akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang menyediakan laporan tentang aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan kepada para pemangku kepentingan).

Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah
data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Dalam
pengertian luas, akuntansi dikenal dengan istilah bahasa bisnis (business language) sebagai alat
yang digunakan untuk mengukur, menjabarkan, serta menginterpretasikan hal-hal yang berkaitan
dengan transaksi keuangan, yang nantinya akan membantu pihak internal dan pihak eksternal
dalam mengambil suatu keputusan berkaitan dengan alokasi sumber daya finansial di suatu entitas.
Entitas dalam hal ini bisa berupa badan usaha/perusahaan/organisasi yang memiliki kekayaan
sendiri.

3

Jika ditinjau dari prosesnya, akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan dalam suatu entitas. Proses-proses
tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Pencatatan. Merupakan proses mencatat setiap transaksi atau aktivitas bisnis yang dilakukan
oleh entitas.

2. Penggolongan. Merupakan proses mengelompokkan setiap transaksi atau aktivitas bisnis yang
dicatat pada proses sebelumnya ke dalam kelompok akun yang sejenis.

3. Peringkasan. Merupakan proses penyederhanaan dari mutase transaksi yang terjadi, dimana
transaksi atau aktivitas bisnis ini telah melalui tahapan penggolongan sebelumnya.

4. Pelaporan. Merupakan proses penyusunan laporan keuangan yang bersumber dari tahapan
sebelumnya, yang mana proses ini merupakan keluaran yang dihasilkan dari suatu proses
akuntansi.

5. Penganalisisan data keuangan. Merupakan proses analisis yang dilakukan oleh pengguna
laporan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum akuntansi dapat didefinisikan
sebagai sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak perusahaan
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu entitas perusahaan.

Setiap negara, memiliki standar akuntansi tersendiri untuk memudahkan pelaksanaannya. Di
Indonesia, terdapat lima standar akuntansi yang berlaku, yaitu :

1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), dimana standar akuntansi ini biasanya digunakan untuk
entitas yang go public dan entitas lainnya yang tidak diatur dalam standar akuntansi lainnya.

2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), yang
merupakan standar akuntansi untuk entitas perusahaan yang tidak go public.

3. Standar Akuntansi Syariah (SAS), merupakan standar akuntansi untuk perusahaan yang
berbasis Syariah.

4. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), merupakan standar akuntansi yang digunakan untuk
entitas pemerintah. standar ini merupakan satu-satunya standar yang tidak disusun oleh Dewan
Standar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), melainkan diatur khusus dalam Peraturan Pemerintah,
sehingga merupakan produk hukum pengelolaan negara.

5. Standar Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK-EMKM), standar ini merupakan standar
yang khusus diimplementasikan pada entitas yang tergolong mikro, kecil, dan menengah karena
meningkatnya kebutuhan entitas pada golongan ini untuk dapat memiliki sebuah
pertanggungjawaban yang andal.

4

B. Tujuan dan Manfaat Akuntansi

1. Tujuan Utama Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi akuntansi dari suatu entitas kepada

pihak-pihak yang memiliki kepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.

2. Tujuan Umum Akuntansi
Selain memiliki tujuan utama, akuntansi juga memiliki tujuan umum seperti berikut ini.
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewjiban
serta ekuitas suatu entitas.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto suatu
entitas yang timbul akibat dari usaha dalam memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan kepada para pengguna laporan keuangan sehingga dapat
memberkirakan kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan keuntungan.
d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva, seperti
informasi mengenai aktiva pembiayaan dan investasinya.
e. Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan
dengan kebutuhan pengguna informasi akuntansi tersebut.

3. Tujuan Kuliatitatif Laporan Keuangan dalam Akuntansi
Adapun tujuan kualitatif laporan keuangan dalam akuntansi, diantaranya yaitu :
a. Relevan
Dimana laporan keuangan bisa relevan dengan kondisi suatu entitas, maka perlu dipilih
metode pengukuran dan pelaporan akuntansi yang dapat membantu para pengguna data
akuntansi. laporan ini difokuskan pada kepentingan umum para pengguna.
b. Dapat Dimengerti
Bentuk informasi yang ada di dalam laporan keuangan akuntansi harus disesuaikan
dengan batas kemampuan pengguna dalam menangkap pengertiannya.
c. Dapat diuji kebenarannnya
Data yang diberikan dalam informasi akuntansi tersebut harus disusun secara objektif
sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pengukur indpenden sehingga menggunakan
metode pengukuran yang sama.
d. Netral
Informasi akuntansi harus diarahkan pada kebutuhan pengguna secara umu, bukan
untuk kepentingan internal suatu entitas saja.

5

e. Tepat Waktu
Informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan akuntansi harus tepat waktu agar

dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan menghindari penundaan dalam
pengambilan keputusan yang bersifat penting.
f. Dapat dibandingkan

Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan
laporan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau dibandingkan dengan laporan
keuangan pada perusahaan sejenis dengan periode yang sama.
g. Lengkap

Laporan keuangan akuntansi harus memenuhi standar pengungkapan yang memadai,
dan data-data yang disajikan didalamnya harus lengkap.

Selain tujuan-tujuan yang telah dijelaskan, akuntansi juga memiliki manfaat yang penting,
diantaranya sebagai berikut :

1. Memberikan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Informasi keuangan ini penting
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi keuangan juga penting untuk
pengendalian, koordinasi berbagai pihak, dan juga perencanaan.

2. Menjadi alat pengendali keuangan. Informasi dari akuntansi dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengetahui keuntungan atau kerugian. Berdasarkan informasi ini, perusahaan dapat
mengatur pengeluaran biaya dan Menyusun rencana untuk meningkatkan pendapatan.

3. Menjadi bahan evaluasi perusahaan. informasi dari akuntansi yang diberikan setiap bulan dapat
menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan. berdasarkan laporan keungan tersebut, nantinya dapat
dievaluasi antara lain berkaitan dengan strategi pemasaran, strategi pengeluaran, dan strategi
pemasukan.

4. Memberikan informasi atau laporan kepada pihak eksternal perusahaan. informasi diberikan
kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. pihak-pihak ini antara
lain investor, kreditor, karyawan, dan masyarakat.

C. Peran Akuntansi

Pihak-pihak yang memiliki kepentingan menggunkan laporan akuntansi sebagai sumber
informasi utama yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Namun, informasi lain juga
diperlukan dalam pengambilan suatu keputusan di perusahaan. informasi-informasi tersebut
dihimpun menjadi satu, dianalisis, hingga pada akhirnya dipakai sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Akuntansi bagi perusahaan memiliki peranan yang penting guna membantu kelancaran
jalannya suatu bisnis di suatu perusahaan. Peran akuntansi dalam hal ini dibagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.

6

1. Peran Akuntansi Secara Umum

Peran akuntansi secara umum antara lain adalah seperti berikut ini.

a) Menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru
Entitas perusahaan yang baru berjalan sangat membutuhkan pengembangan sistem

akuntansi. perusahaan di bidang jasa, dagang, dan juga manufaktur sangat memerlukan
pengembangan sistem akuntansi yang lengkap untuk memperlancar kegiatan usahanya.
b) Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada

Sistem akuntansi yang berlaku seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen,
mutu, ketepatn penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan. jadi, perusahaan pun menuntut sistem
akuntansi yang dapat mnghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan
tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan perusahaan.
c) Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal

Dalam hal pengembangan, sistem akuntansi selalu digunkan untuk memperbaiki
perlindungan terhadap kekayaan perusahaan sehingga pertanggungjawaban terhadap
penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
d) Mengurangi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi

Informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang memiliki banyak manfaat
karena untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika
pengorbanan lebih besar daripada manfaatnya, sistem yang sudah ada perlu dirancang
Kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut.

2. Peran Akuntansi dalam Kegiatan Usaha

Akuntansi juga memegang peranan dalam bisnis, diantaranya sebagai berikut.

a. Pengenalian Keuangan. Salah satu peran utama dari akuntansi adalah pengendalian
keuangan/biaya. Sistem akuntansi yang baik berfungsi sebagai alat pengendalian keuangan
yang dibutuhkan.

b. Operasi Perusahaan. Dalam setiap aktivitas operasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan,
akuntansi memiliki peranan yang penting.

c. Pelaporan. Laporan akuntansi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan. dengan laporan yang akurat, keadaan perusahaan dapat
diantisipasi dan masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan dapat diidentifikasi.

d. Perencanaan. Sistem akuntansi yang baik dibutuhkan guna menetapkan perencanaan dan
juga tujuan dari suatu perusahaan.

7

3. Peran Akuntansi bagi Pihak Manajemen

Jenis informasi akuntansi yang diperlukan oleh pihak manajemen adalah catatan finansial
masa lalu dan sekarang, hasil opeai perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang.
Akuntansi memiliki peranan yang penting pula bagi pihak manajemen, antara lain :
a. Melindungi harta perusahaan baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
b. Penyusunan rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
c. Pengukuran penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
d. Pengawasan kegiatan perusahaan.

D. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi

Akuntansi menyediakan informasi untuk berbagai pihak sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber
informasi yang utama dalam mengambil sebuah keputusan. Sebagai suatu sistem informasi,
akuntansi sangat diperlukan baik oleh pihak internal perusahaan, maupun dari luar perusahaan.

Pihak internal adalah pihak yang ada di dalam perusahaan, yang terlibat langsung dalam
pengelolaan suatu perusahaan. Pihak internal yang membutuhkan informasi akuntansi antara lain
yaitu :

1. Pemilik perusahaan / pemegang saham
Pemilik perusahaan membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui kinerja dan

perkembanga dari perusahaan. jika perusahaan mendapatkan banyak keuntungan, maka
kekayaan pemilik juga akan bertambah banyak. Akuntansi juga digunakan untuk menilai
keberhasilan perusahaan selama periode tertentu.
2. Manajer Produksi

Sebagai internal perusahaan yang bertanggungjawab terhadap proses produksi, manajer
produksi memerlukn informasi akuntansi terntang keseluruhan biaya ataupun rincian biaya
yang diperlukan guna menghasilkan produk dari suatu perusahaan.
3. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran memerlukan informasi akuntansi berkaitan dengan data biaya produksi
dari setiap produknya untuk menentukan harga jual dari produk tersebut dan rincian biaya
pemasaran untuk mencari alternatif biaya pemasaran yang paling efisien bagi perusahaan tanpa
mengabaikan efektivitas pemasarannya.
4. Karyawan

Pegawai atau karyawan membuthkan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. informasi ini memungkinkan mereka melakukan penilaian atas
kemampuan perusahaan dalam memberikan gaji, dan sebagainya berkaitan dengan balas jasa.

8

5. Berbagai pihak internal perusahaan lainnya
Yaitu mereka yang memerlukan data informasi keuangan lain yang harus disediakan melalui

akuntansi

Sementara pihak eksternal adalah pihak diluar perusahaan yang tidak memiliki keterlibatan
langsung dalam pengelolaan perusahaan. pihak eksternal ini antara lain terdiri dari :

1. Kreditur
Kreditur atau pemberi pinjaman membutuhkan informasi akuntansi untuk dijadikan bahan

pertimbangan dalam pemberian kredit. Para kreditur dalam hal ini sangat memperhatikan
likuiditas dan solvabilitas perusahaan yang akan diberikan kredit selama jangka waktu yang
direncanakan.
2. Investor / calon investor

Investor membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu mengambil keputusan dalam
membeli, menahan, atau menjual investasi di suatu perusahaan, serta untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar deviden. Di sisi lain calon investor membutuhkan informasi
akuntansi untuk menilai proses usaha suatu perusahaan yang memudahkan mereka mengambil
keputusan untuk melakukan investasi di perusahaan yang bersangkutan.
3. Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk menentukan besarnya pajak yang harus
dibayar perusahaan dan untuk mengawasi pajak. Jika perusahaan menghasilkan laba,
pemerintah akan memungut pajak berupa pajak penghasilan.
4. Masyarakat

Masyarakat membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui prospek perusahaan,
berkaitan dengan kebergantungan mereka terhadap perusahaan tersebut untuk bekerja disana.
5. Pemasok

Pemasok memiliki kepentingan dengan perusahaan dalam hal pembayaran bahan baku yang
dipesan atau dibeli oleh perusahaan guna kepentingan produksi. Dalam hal ini, pemasok harus
mengetahui kemampuan perusahaan untuk melakukan pembayaran dikemudian hari.
6. Pelanggan

Pelanggan berkepentingan dengan informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup
perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka Panjang. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi tentang tren dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

9

Rangkuman

Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah
data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Ada
banyak definisi akuntansi yang dikemukakan para ahli, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh
: American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting
Association (AAA), dan Calr Warren, dkk. Sementara ditinjau dari prosesnya, akuntansi
merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data
keuangan dalam suatu entitas.

Ada lima standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), Standar Akuntansi Keuangan Enttas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar
Akuntansi Syariah (SAS), Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dan Standar Entitas Mikro, Kecil,
dan Menengah (SAK-EMKM)

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi akuntansi dari suatu entitas kepada
pihak-pihak yang memiliki kepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Selain tujuan utama, akuntansi juga memiliki tujuan umum dan tujuan kualitatif.

Selain tujuan, akuntansi juga memiliki manfaat, diantaranya :
1. Memberikan informasi keuangan untuk pihak manajemen
2. Menjadi alat pengendali keuangan
3. Menjadi bahan evaluasi perusahaan
4. Memberikan informasi atau laporan kepada pihak eksternal perusahaan

Akuntansi bagi perusahaan memiliki peranan yang penting guna membantu kelancaran
jalannya suatu bisnis di suatu perusahaan. Peran akuntansi dalam hal ini dibagi menjadi tiga, yaitu
peran akuntansi secara umum, peran akuntansi dalam kegiatan usaha, dan peran akuntansi bagi
pihak manejemen.

Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, yaitu pihak internal dan juga
pihak eksternal. Pihak internal yang membutuhkan informasi akuntansi adalah pemilik saham,
manajer produksi dan manajer pemasaran, karyawan, dan berbagai pihak internal perusahaan
lainnya. Sementara pihak eksternal yang membutuhkan informasi akuntansi adalah kreditur,
investor, pemerintah, masyarakat, pemasok, dan juga pelanggan.

10

Soal Latihan

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang menyediakan laporan
tentang aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan kepada para pemangku kepentingan.
Pengertian tersebut meupakan pendapat dari…
a. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)
b. American Accounting Association (AAA)
c. Carl Warren, dkk
d. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

2. Dalam bahasa bisnis akuntansi merupakan….
a. Suatu sistem informasi yang menyediakan laporan tentang aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan kepada para pemangku kepentingan
b. Sebagai alat yang digunakan untuk mengukur, menjabarkan, serta menginterpretasikan
hal-hal yang berkaitan dengan transaksi keuangan, yang nantinya akan membantu pihak
internal dan pihak eksternal dalam mengambil suatu keputusan berkaitan dengan
alokasi sumber daya finansial di suatu entitas.
c. Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi yang
memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta tidak
membingungkan oleh pengguna nya
d. Seni mencatat, mengkalsifikasi, dan meringkas dengan cara yang berarti dan
dinyatakan dalam uang, transaksi, dan peristiwa, yang setidaknya sebagian bersifat
keuangan dan menafsirkan hasilnya di luar sana.

3. Ditinjau dari prosesnya akuntansi adalah…
a. Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data
keuangan dalam suatu entitas.
b. Sebagai alat yang digunakan untuk mengukur, menjabarkan, serta menginterpretasikan
hal-hal yang berkaitan dengan transaksi keuangan, yang nantinya akan membantu pihak
internal dan pihak eksternal dalam mengambil suatu keputusan berkaitan dengan
alokasi sumber daya finansial di suatu entitas.
c. Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi yang
memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta tidak
membingungkan oleh pengguna nya

11

d. Seni mencatat, mengkalsifikasi, dan meringkas dengan cara yang berarti dan
dinyatakan dalam uang, transaksi, dan peristiwa, yang setidaknya sebagian bersifat
keuangan dan menafsirkan hasilnya di luar sana.

4. Standart akuntanis yang digunakan untuk entitas yang sudah go public adalah…
a. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
b. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
c. Standar Akuntansi Syariah (SAS)
d. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

5. Akuntansi yang dipakai oleh usaha UMKM menganut standar…
a. Standar Akuntansi Syariah (SAS)
b. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
c. Standar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
d. Standar Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK-EMKM)

6. Setiap kegaiatan pasti memiliki tujuan begitu juga akuntansi. Tujuan uatama dari akuntansi
adalah….
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewjiban
serta ekuitas suatu entitas.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto
suatu entitas yang timbul akibat dari usaha dalam memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan kepada para pengguna laporan keuangan sehingga
dapat memberkirakan kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan keuntungan.
d. Menyajikan informasi akuntansi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang memiliki
kepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

7. Output dari sebuah akuntansi adalah laporan keuangan. Dalam pembuatan laporan keuangn
ini pasti memiliki tujuan. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan salah satunya adalah dapat
dimenngerti yang artinya…
a. Bentuk informasi yang ada di dalam laporan keuangan akuntansi harus disesuaikan
dengan batas kemampuan pengguna dalam menangkap pengertiannya.
b. Data yang diberikan dalam informasi akuntansi tersebut harus disusun secara objektif
sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pengukur indpenden sehingga menggunakan
metode pengukuran yang sama.
c. Informasi akuntansi harus diarahkan pada kebutuhan pengguna secara umu, bukan
untuk kepentingan internal suatu entitas saja.
d. Informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan akuntansi harus tepat waktu agar
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan menghindari penundaan
dalam pengambilan keputusan yang bersifat penting.

12

8. Akuntansi bagi perusahaan memiliki peranan yang penting guna membantu kelancaran
jalannya suatu bisnis di suatu perusahaan. Secara umum peran akuntansi salah satunya
adalah sebagai penyedia informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru yang artinya...
a. Sistem akuntansi yang berlaku seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen,
mutu, ketepatn penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan.
b. Entitas perusahaan yang baru berjalan sangat membutuhkan pengembangan sistem
akuntansi. perusahaan di bidang jasa, dagang, dan juga manufaktur sangat memerlukan
pengembangan sistem akuntansi yang lengkap untuk memperlancar kegiatan usahanya.
c. sistem akuntansi selalu digunkan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan
perusahaan sehingga pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi
dapat dilaksanakan dengan baik.
d. Informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang memiliki banyak manfaat
karena untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya.

9. Akuntansi juga memiliki peran dalam kegiatan usaha, salah satunya yaitu perencanaan yang
artinya…
a. Sistem akuntansi yang baik berfungsi sebagai alat pengendalian keuangan yang
dibutuhkan.
b. Dalam setiap aktivitas operasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, akuntansi
memiliki peranan yang penting.
c. keadaan perusahaan dapat diantisipasi dan masalah yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dapat diidentifikasi.
d. Sistem akuntansi yang baik dibutuhkan guna menetapkan perencanaan dan juga tujuan
dari suatu perusahaan.

10. Berikut ini yang termasuk pihak-pihak intern yang memerlukan informasi akuntasi adalah…
a. Kreditur
b. Manajer
c. Investor
d. Pemerintah

11. Manajer produksi memerlukan informasi akuntansi digunakan untuk…
a. mencari alternatif biaya pemasaran yang paling efisien bagi perusahaan tanpa
mengabaikan efektivitas pemasarannya
b. guna menghasilkan produk dari suatu perusahaan.
c. melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan gaji, dan
sebagainya berkaitan dengan balas jasa.
d. menilai keberhasilan perusahaan selama periode tertentu.

13

12. Manajer pemasaran memerlukan informasi akuntansi digunakan untuk…
a. mencari alternatif biaya pemasaran yang paling efisien bagi perusahaan tanpa
mengabaikan efektivitas pemasarannya
b. guna menghasilkan produk dari suatu perusahaan.
c. melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan gaji, dan
sebagainya berkaitan dengan balas jasa.
d. menilai keberhasilan perusahaan selama periode tertentu.

13. Pihak internal yang memerlukan informasi akuntansi yang digunakan untuk melakukan
penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan gaji, dan sebagainya berkaitan
dengan balas jasa adalah…
a. Manajer
b. Kreditur
c. Karyawan
d. Pemegang saham

14. Pihak eksternal yang memerlukan informasi akuntansi adalah…
a. Kreditur
b. Manajer
c. Pemilik saham
d. Karyawan

15. Investor memerlukan informasi akuntansi untuk…
a. menilai proses usaha suatu perusahaan yang memudahkan mereka mengambil
keputusan untuk melakukan investasi di perusahaan yang bersangkutan
b. dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian kredit.
c. menentukan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan dan untuk mengawasi
pajak.
d. mengetahui prospek perusahaan, berkaitan dengan kebergantungan mereka terhadap
perusahaan tersebut untuk bekerja disana.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jika ditinjau dari prosesnya, akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan dalam suatu entitas. Jelaskan
proses tersebut!

2. Selain memiliki tujuan utama, akuntansi juga memiliki tujuan umum, sebutkan tujuan umum
tersebut!

3. Selain tujuan, akuntansi juga memiliki manfaat. Sebutkan dan jelaskan manfaat akuntansi!

14

4. Jenis informasi akuntansi yang diperlukan oleh pihak manajemen adalah catatan finansial
masa lalu dan sekarang, hasil opeai perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang.
Akuntansi memiliki peranan yang penting pula bagi pihak manajemen. Sebutkan!

5. Jelaskan mengapa pemerintah memerlukan informasi akuntansi ?

15

“There is only one thing that makes a dream
impossible to achieve :
A fear of failure”. –
Paulo Coelho

16

BAB II

Jenis-Jenis Profesi Akuntansi

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami dan mengelompokkan jenis-jenis profesi akuntansi
2. Memahami dan mengelompokkan bidang-bidang spesialisasi akuntansi
3. Memahami pentingnya etika profesi dalam akuntansi

17

A. Profesi Akuntansi

Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jasa akuntansi yang diperlukan oleh
masyarakat yang semakin kompleks. Profesi akuntan merupakan semua bidang pekerjaan yang
mempergunakan keahlian mereka di bidang akuntansi. Profesi akuntansi terdiri atas beberapa
ragam spesialisasi, diantaranya sebagai berikut.

1. Akuntan Publik
Akuntan independent (swasta) yang menyediakan jasa untuk pihak yang membutuhkan.

Akuntan public bekerja secara bbas tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Agar
memperoleh izin praktik dan dapat melakukan praktiknya sebagai akuntan public, seseorang
harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Akuntan public bernaung dibawah Ikatan
Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Jasa yang diberikan akuntan public adalah jasa pemeriksaan (auditing), yaitu bidang
pekerjaan profesi akuntansi paling utama yang diberikan kepada public. Audit atas laporan
keuangan merupakan pemeriksaan secara independent untuk menilai kewajaran laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen untuk para investor, kreditur, dan pihak luar lainnya.

2. Akuntan Pajak
Akuntan ini bergerak di bidang jasa perpajakan, yaitu jasa akuntan public yang banyak

dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan dari adanya pemberian jasa ini adalah untuk memenuhi
peraturan perpajakan yang berlaku serta untuk membantu membuat perencanaan pajak.
Akuntan pajak bernaung dibawah Ikatan Akuntan Pajak (IAP).

3. Kantor Jasa Akuntan
Kantor jasa akuntan bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen, yaitu berkaitan dengan

pemberian jasa yang meliputi aspek-aspek yang cakupannya luas. Akuntan memiliki
pengetahuan yang mendalam mengenai operasi perusahaan yang diperiksanya. Akuntan ini
bernaung dibawah Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI).

4. Akuntan Perusahaan (Akuntan Privat)
Yaitu akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi bagian dari perusahaan

tersebut, atau bekerja di perusahaan tersebut. Jasa-jasa yang diberikan oleh akuntan privat
antara lain : menyusun sistem akuntansi, menyusun akuntansi keuangan, menyusun akuntansi
biaya, menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan, melakukan pemeriksaan intern,
dan menyusun laporan keuangan yang ditujukan untuk kepentingan pihak internal dan eksternal
perusahaan.

18

5. Akuntan Pemerintahan
Merupakan akuntan yang bekerja pada badan pemerintahan, perusahaan negara, baik

pemerintah, Dirjen pajak, Dirjen pengawasan keuangan negara, dan Lembaga pemerintah
lainnya. Akuntan pajak bernaung dibawah Ikatan Akuntan Sektor Publik (IASP).

6. Akuntan pendidik
Merupakan akuntan yang bertugas atau bekerja dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar,

menyusun kurikulum, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. akuntan pajak ini
bernaung dibawah Ikatan Akuntan Pendidik (IAPd).

7. Teknisi akuntansi
Yaitu profesi akuntansi yang membantu akuntan dalam menyiapkan laporan keuangan pada

suatu perusahaan atau entitas.

8. Akuntan Forensik
Akuntan forensik bertugas mencari bukti-bukti kejahatan keuangan, menganalisisnya, dan

membuat kesimpulan yang mana kesimpulan akhir ini biasanya berkaitan dengan keterlibatan
seseorang dalam kejahatan keuangan atau lokasi asset yang telah dicuri oleh pelaku, misalnya
rekening bank di luar negeri. Di Indonesia, jasa akuntan forensic banyak digunakan oleh KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi).

B. Spesialisasi Bidang Akuntansi

Masalah perusahaan yang semakin kompleks mendorong para akuntan mengkhususkan
keahliannya di bidang akuntansi. spesialisasi akuntansi dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu :

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Merupakan bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengolah data keuangan menjadi

laporan keuangan di internal maupun eksternal perusahaan. Akuntansi keuangan berkaitan
dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Akuntansi keuangan
menyediakan gambaran mengenai penyusunan laporan keuangan, yang meliputi laporan laba-
rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan di Indonesia harus dibuat berdasarkan aturan-aturan yang terdapat dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Merupakan bidang akuntansi yang menyiapkan data transaksi yang berhubungan dengan

biaya-biaya dalam proses produksi untuk penerapan harga pokok produksi. Ruang lingkup
akuntansi biaya meliputi biaya produksi dan biaya distribusi. Namun, pada mumnya, akuntansi
biaya diterapkan pada perusahaan manufaktur. Bidang pekerjaan utama akuntansi biaya adalah
mengumpulkan dan menganalisis biaya yang sudah terjadi ataupun biaya yang akan terjadi.

19

Informasi keuangan yang berasal dari akuntansi biaya berguna bagi manajemen sebagai
pengendali tindakan perusahaan pada masa kini dan masa yang akan datang.

3. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Merupakan bidang akuntansi yang laporan keuangannya digunakan sebagai dasar penentuan

pajak yang menjadi beban suatu perusahaan. Akuntansi ini berhubungan dengan kewajiban
suatu perusahaan dalam membayarkan pajaknya. Dalam akuntansi perpajakan, perusahaan
harus memahami prosedur, undang-undang perpajaan, tarif pajak, dan juga pengetahuan
perpajakan lainnya. Laporan keuangan ini bertujuan agar perusahaan membayar pajak sesuai
dengan persaturan dan memahami cara menentukan jumlah serta tingkat pajak yang berlaku
bagi suatu perusahaan.

4. Akuntansi Anggaran
Merupakan bidang akuntansi yang menentukan anggaran periode di masa yang akan datang

dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah ditetapkan. Pelaksanaan anggaran
perlu dianalisis untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
atau belum.

5. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Merupakan bidang akuntansi yang bertujuan memerika data-data akuntansi, terutama terkait

dengan kecermatan dan kebenaran catatan bukti transaksi perusahaan dan laporan keuangan
pada periode tertentu. Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan independent atas laporan
yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Jadi, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
kredibilitas laporan yang disajikan.

6. Akuntansi Pemerintahan
Merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan

data keuangan yang ada pada badan-badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan berisi
laporan tentang aspek pengelolaan keuangan negara sesuai dengan undang-undang agar dapat
digunakan untuk kepentingan umum.

7. Akuntansi Manajemen
Merupakan bidang akuntansi yang menyediakan informasi untuk pihak manajemen sebagai

bahan untuk membuat neraca guna mendukung operasi sehari-hari serta membantu membuat
kebijakan di masa yang akan datang. Pokok pembahasan dalam akuntansi manajemen adalah
informasi untuk manajemen perusahaan. sasaran akuntansi manajemen adalah mengendalikan
kegiatan-kegiatan perusahaan, memonitoring arus kas, dan menilai alternatif dalam
pengambilan keputusan

20

8. Sistem Akuntansi
Merupakan bidang akuntansi yang menetapkan prosedur dan pengendalian data keuangan

sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif, dan efisien. Bidang
akuntansi ini berfokus pada perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan serta
pelaporan data keuangan. Dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi, alur suatu
kegiatan akan tertata dengan baik dan dapat memberikan indikasi alternatif yang paling baik.

9. Akuntansi Internasional
Merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada persoalan akuntansi yang terkait dengan

transaksi internasional yang dilakukan perusahaan multinasional. Hal-hal yang tercakup dalam
bidang ini adalah seluruh upaya untuk memahami hukum dan aturan perpajakan setiap negara
tempat perusahaan multinasional beroperasi.

10. Akuntansi Sektor Publik
Merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada pencatatan dan pelaporan transaksi

organisasi pemerintahan dan organisasi nirlaba lainnya. Hal ini diperlukan karena organisasi
nirlaba didirikan dengan tujuan bukan menghasilkan laba seperti halnya perusahaan komersial.
Contohnya lembaga pemerintahan, rumah sakit, Yayasan sosial, panti jompo, dan sebagainya.

C. Etika Profesi Akuntan

Etika profesi akuntan adalah suatu pedoman perilaku dan bertindak bagi siapa saja yang
menjalani profesi sebagai akuntan. Akuntan memiliki tanggung jawab professional untuk
memberikan informasi kepada pihak dengan beragam kepentingan. Etika profesi wajib dimiliki
oleh seorang akuntan agar pemakai informasi tidak dirugikan. Prinsip dalam etika profesi
akuntansi adalah sebagai berikut.

1. Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang yang professional ,setiap anggota

harus senantiasa menggunakan pertimbangan, moral, dan professional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya.

2. Kepentingan Pemilik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa sebagai seorang yang professional, setiap

anggota harus senantisa bertindak dalam rangka melayani public, menghormati kepercayaan
publik, serta menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap angora harus memenuhi

tanggung jawab profesinya dengan integritas setinggi mungkin.

21

4. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam

pemenuhan kewajiban profesinya.
5. Kompetensi dan kehati-hatian professional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian,
kompeten dan tekun, serta berkewajiban mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
professional pada tingkat yang diperlukan agar klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat
yang bisa diharapkan.
6. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi selama melakukan jasa
professional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tanpa persetujuan,
kecuali ada haka tau kewajiban professional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan
yang dapat menciderai profesi.
8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya seusai dengan standar teknis dan
standar professional yang relevan sesuai dengan keahliannnya dan dilakukan dengan berhati-
hati. Setiap anggota berkewajiban melaksanakan tugas dari penerima jasa selama tugas tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.

22

Rangkuman

Profesi akuntan merupakan semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian mereka
di bidang akuntansi. Profesi akuntansi terdiri atas beberapa ragam spesialisasi, diantaranya :
akuntan publik, akuntan pajak, kantor jasa akuntan, akuntan perusahaan, akuntan pemerintahan,
akuntan pendidik, teknisi akuntansi, dan juga akuntan forensik.

Masalah perusahaan yang semakin kompleks mendorong para akuntan mengkhususkan
keahliannya di bidang akuntansi, dalam hal ini spesialisasi dapat dibedakan menjadi beberapa,
yaitu :

1. Akuntansi keuangan. Yang merupakan bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengolah data
keuangan menjadi laporan keuangan di internal maupun eksternal perusahaan. Akuntansi
keuangan berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan.

2. Akuntansi biaya. Merupakan bidang akuntansi yang menyiapkan data transaksi yang
berhubungan dengan biaya-biaya dalam proses produksi untuk penerapan harga pokok
produksi. Ruang lingkup akuntansi biaya meliputi biaya produksi dan biaya distribusi.

3. Akuntansi Perpajakan. Merupakan bidang akuntansi yang laporan keuangannya digunakan
sebagai dasar penentuan pajak yang menjadi beban suatu perusahaan. Akuntansi ini
berhubungan dengan kewajiban suatu perusahaan dalam membayarkan pajaknya

4. Akuntansi Anggaran. Merupakan bidang akuntansi yang menentukan anggaran periode di
masa yang akan datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah
ditetapkan.

5. Akuntansi Pemeriksaan. Merupakan bidang akuntansi yang bertujuan memerika data-data
akuntansi, terutama terkait dengan kecermatan dan kebenaran catatan bukti transaksi
perusahaan dan laporan keuangan pada periode tertentu.

6. Akuntansi Pemerintahan. Merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam
pencatatan dan pelaporan data keuangan yang ada pada badan-badan pemerintahan.

7. Akuntansi Manajemen. Merupakan bidang akuntansi yang menyediakan informasi untuk
pihak manajemen sebagai bahan untuk membuat neraca guna mendukung operasi sehari-hari
serta membantu membuat kebijakan di masa yang akan datang.

8. Sistem Akuntansi. Merupakan bidang akuntansi yang menetapkan prosedur dan pengendalian
data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif, dan
efisien.

9. Akuntansi Internasional. Merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada persoalan
akuntansi yang terkait dengan transaksi internasional yang dilakukan perusahaan
multinasional.
23

10. Akuntansi Sektor Publik. Merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada pencatatan dan
pelaporan transaksi organisasi pemerintahan dan organisasi nirlaba lainnya.
Etika profesi akuntan adalah suatu pedoman perilaku dan bertindak bagi siapa saja yang

menjalani profesi sebagai akuntan Etika profesi wajib dimiliki oleh seorang akuntan agar pemakai
informasi tidak dirugikan. Prinsip dalam etika profesi akuntansi adalah sebagai berikut.
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan pemilik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian professional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku professional
8. Standar teknis

24

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Pekerjaan yang mempergunakan keahlian seseorang di bidang akuntansi merupakan
pengertian dari…
a. Profesi akuntansi
b. Masalah akuntansi
c. Spesialisasi akuntansi
d. Tujuan akuntansi

2. Seorang akuntan yang bekerja secara bebas tanpa tekanan pihak manapun dan harus
memperoleh izin dari departemen keuangan merupakan…
a. Akuntan pajak
b. Akuntan public
c. Akuntan perusahaan
d. Akuntan pemerintah

3. Akuntan public berada dibawah nauangan…
a. Ikatan Akuntan Pajak (IAP)
b. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI).
c. Ikatan Akuntan Sektor Publik (IASP).
d. Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

4. Sebuah akuntan yang memberikan jasa dengan tujuan untuk memenuhi peraturan
perpajakan yang berlaku serta untuk membantu membuat perencanaan pajak merupakan jasa
akuntan…
a. Akuntan pajak
b. Akuntan public
c. Akuntan perusahaan
d. Akuntan pemerintah

5. Akuntan yang berada dibawah naungan Ikatan Akuntan Sektor Publik (IASP) adalah…
a. Akuntan pajak
b. Akuntan public
c. Akuntan perusahaan
d. Akuntan pemerintah

6. Akuntan yang bertugas atau bekerja dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun
kurikulum, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi adalah…

25

a. Akuntan pajak
b. Akuntan pendidik
c. Akuntan perusahaan
d. Akuntan pemerintah
7. Profesi akuntansi yang membantu akuntan dalam menyiapkan laporan keuangan pada suatu
perusahaan atau entitas adalah…
a. Akuntan pajak
b. Akuntan pendidik
c. Teknisi akuntan
d. Akuntan pemerintah
8. Bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan
di internal maupun eksternal perusahaan adalah…
a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi biaya
c. Akuntansi perpajakan
d. Akuntansi anggaran
9. Bidang akuntansi yang memiliki ruang lingkup biaya produk dan biaya distribusi adalah…
a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi biaya
c. Akuntansi perpajakan
d. Akuntansi anggaran
10. Bidang akuntansi yang bertujuan memerika data-data akuntansi, terutama terkait dengan
kecermatan dan kebenaran catatan bukti transaksi perusahaan dan laporan keuangan pada
periode tertentu adalah…
a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi biaya
c. Akuntansi pemeriksaan (auditing)
d. Akuntansi anggaran
11. Suatu pedoman perilaku dan bertindak bagi siapa saja yang menjalani profesi sebagai
akuntan adalah pengertian dari…
a. Profesi akuntansi
b. Masalah akuntansi
c. Etika profesi akuntan
d. Tujuan akuntansi
12. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian,
kompeten dan tekun merupakan salah satu etika profesi akuntan yaitu…
a. Kompetensi dan kehati-hatian

26

b. Objektif
c. Integritas
d. Kepentingan pemilik
13. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa sebagai seorang yang professional, setiap
anggota harus senantisa bertindak dalam rangka melayani public, menghormati kepercayaan
publik, serta menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Merupakan salah satu etika
profesi akuntan yaitu…
a. Kompetensi dan kehati-hatian
b. Objektif
c. Integritas
d. Kepentingan pemilik
14. Seorang akuntan harus memiliki sikap integritas yang artinya…
a. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang yang professional ,setiap

anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan, moral, dan professional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya
b. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa sebagai seorang yang professional,
setiap anggota harus senantisa bertindak dalam rangka melayani public, menghormati
kepercayaan publik, serta menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
c. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap angora harus
memenuhi tanggung jawab profesinya dengan integritas setinggi mungkin.
d. Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesinya.
15. Seorang akuntan harus memperhatikan standar teknis yang artinya…
a. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya seusai dengan standar teknis
dan standar professional yang relevan sesuai dengan keahliannnya dan dilakukan
dengan berhati-hati.
b. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa sebagai seorang yang professional,
setiap anggota harus senantisa bertindak dalam rangka melayani public, menghormati
kepercayaan publik, serta menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
c. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap angora harus
memenuhi tanggung jawab profesinya dengan integritas setinggi mungkin.
d. Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesinya.

27

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jasa yang diberikan akuntan publik adalah?
2. Apa tugas dari akuntan forensik?
3. Akuntansi keuangan menyediakan gambaran tentang apa?
4. Pokok pembahasan dalam akuntansi manajemen adalah
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip dalam etika profesi akuntansi!

28

“Setiap jalan yang kita tempuh adalah sebuah pilihan.
Dan di setiap pilihan memiliki tantangan sebagai

bentuk konsekuensi. Hingga pada akhirnya kita akan
dituntut untuk menaklukan tantangan demi

menyelesaikan pilihan yang telah menjadi takdir”.
Semangat Berproses!!

29

BAB III

Bentuk dan Jenis-Jenis Badan Usaha

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami bentuk dan jenis-jenis badan usaha
2. Mengelompokkan bentuk dan jenis-jenis badan usaha

30

A. Pengertian Badan Usaha

Banyak orang berpendapat bahwa pengertian badan usaha dan perusahaan tidak terdapat
perbedaan. Hal ini didasarkan dari proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan, di mana dari
proses produksi tersebut akan dihasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang akan dipasarkan atau
dijual dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sementara itu, kegiatan badan usaha
mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Oleh karenanya, pengertian antara
perusahaan dengan badan usaha seringkali disamakan. Untuk lebih jelasnya, pengertian badan
usaha dan perusahaan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Badan usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang mendirikan usaha untuk mencari
keuntungan. Kesatuan yuridis ekonomis itu terdiri atas seorang atau sekelompok orang yang
berorganisasi (bekerja sama) dalam bidang ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan
dengan mendirikan suatu perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa secara efektif dan
efisien. Ciri-ciri badan usaha antara lain :
a. Bertujuan mencari keuntungan,
b. Menggunakan modal dan tenaga kerja,
c. Aktivitas operasional perusahaan di bawah pimpinan seorang usahawan.

2. Perusahaan adalah suatu kesatuan teknis dan tempat proses produksi barang dan jasa secara
efektif dan efisien. Dengan demikian, dalam perusahaan digunakan tenaga-tenaga dan mesin-
mesin serta ongkos-ongkos yang rasional untuk menghasilkan barang sebanyak-banyaknya.

Akan tetapi bila dianalisis lebih jauh, sebenarnya terdapat perbedaan antara badan usaha dengan
perusahaan. Berikut adalah perbedaan antara perusahaan dan badan usaha :

Perusahaan Badan Usaha

Merupakan kesatuan teknis produksi Merupakan kesatuan yuridis formal

Bertujuan menghasilkan barang dan jasa Bertujuan mencari laba dan keuntungan

Tidak selalu bersifat resmi atau formal Bersifat resmi dan formal

Bersifat konkret atau nyata Bersifat abstrak

Tabel 3.1 Perbedaan Perusahaan dan Badan Usaha

Maka, dapat disimpulkan bahwa perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa atau tempat berlangsungnya proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan
ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga, serta bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Orang yang mengorganisasikan modal dan tenaga kerja dalam suatu badan usaha disebut
pengusaha.

31

B. Jenis-Jenis Badan Usaha

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa badan usaha adalah kesatuan yuridis
ekonomis yang bertujuan memperoleh keuntungan. Badan usaha dapat dibedakan atas
dasar lapangan usaha, tanggung jawab pemilik, kepemilikan modal, dan perbandingan
penggunaan tenaga kerja manusia dan mesin.

1. Badan Dasar Usaha Berdasarkan Lapangan Usaha
Badan usaha berdasarkan lapangan usaha terdiri atas badan usaha ekstraktif, agraris,

perdagangan, dan jasa. Simak penjelasannya sebagai berikut :

a. Badan Usaha Ekstraktif. Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang bergerak dalam
usaha mengelola bahan-bahan yang terkandung di alam sehingga dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Contoh: pertambangan, perikanan laut, dan perusahaan pembuatan
garam.

b. Badan Usaha Agraris. Badan usaha agraris adalah badan usaha yang kegiatannya dengan
memanfaatkan bantuan alam atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Contoh:
pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan darat.

c. Badan Usaha Industri. Badan usaha adalah badan usaha yang kegiatan produksinya meliputi
pengolahan bahan mentah untuk diproses menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi yang
siap untuk dikonsumsi. Contoh: tekstil, kimia, farmasi, logam, dan lain-lain.

d. Badan Usaha Perdagangan. Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang
aktivitasnya melakukan pembelian sejumlah barang di suatu tempat untuk dijual di tempat
lain dengan tujuan mencari keuntungan. Contoh: swalayan, supermarket, toko, dan
sebagainya.

e. Badan Usaha Jasa. Badan usaha jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak di
bidang pelayanan jasa atau pemberian jasa kepada konsumen. Contoh: salon, biro
perjalanan, bank, asuransi, pos telekomunikasi, dan sebagainya.

2. Badan Dasar Usaha Berdasarkan Kepemilikannya
Berdasarkan kepemilikannya, badan usaha dibedakan menjadi beberapa bentuk, diantaranya

adalah sebagai berikut.

a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang
seluruh modalnya milik pemerintah, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang.
Contoh: PT Kereta Api, Perum Damri.

b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Badan usaha milik swasta adalah badan usaha yang
modalnya dimiliki oleh pihak swasta dan tujuan utamanya mencari laba. Badan usaha ini

32

modalnya bisa dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang. Contoh: PT Indofood Sukses
Makmur, PT Air Mancur, dan sebagainya.
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang
dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim).
d. Badan Usaha Campuran. Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pemerintah dan berasal dari swasta. Biasanya pemerintah memiliki modal
sebesar 51% dari jumlah modal seluruhnya dan sisanya dari pihak swasta.

3. Badan Usaha Menurut Bentuknya
Menurut bentuk hukumnya atau tanggung jawab pemiliknya, badan usaha dibedakan

menjadi badan usaha milik negara, badan usaha milik swasta, dan koperasi.

a. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh

swasta. Badan usaha ini modalnya bisa dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang dengan
tujuan untuk mencari keuntungan. Bidang usaha yang dikelola oleh swasta meliputi semua
bidang usaha di luar cabang produksi penting bagi negara yang menguasai hajat hidup orang
banyak. Badan usaha swasta memiliki berbagai macam bentuk, yaitu perusahaan
perseorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas.

1) Perusahaan Perseorangan
Bentuk perusahaan perseorangan merupakan bentuk yang paling sederhana dalam hal

modal dan cara mendirikannya. Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan
usaha yang dimiliki, dikelola, dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh
terhadap risiko dan kegiatan badan usaha. Jadi pemilik bertanggung jawab penuh atas
pengendalian dan kelangsungan perusahaan.
2) Firma

Firma (Fa) adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan
perusahaan dengan satu nama. Pada firma hasil keuntungan yang diperoleh dibagi untuk
anggota persekutuan tersebut demikian pula jika menderita kerugian akan dipikul.
3) Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih. Pada CV terdapat dua anggota
yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah anggota CV yang turut mengurus,
mengelola, dan bertanggung jawab atas keberlangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu
pasif adalah anggota CV yang hanya memasukkan modalnya pada perusahaan dengan

33

mengharapkan bunga atau bagian keuntungan perusahaan. Jadi sekutu pasif tidak bisa
ikut campur dalam pengelolaan CV.
4) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah perseroan antara dua
orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas saham-saham. Modal diperoleh dengan
cara mengeluarkan saham-saham dan kemudian dijual kepada masyarakat. Setiap pesero
mempunyai satu atau lebih saham, serta tanggung jawabnya terbatas hanya pada modal
yang ditanamkan pada PT. Badan usaha yang berbentuk PT, kekayaan pribadi para
pemegang saham dipisahkan dari kekayaan perusahaan.

b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Menurut UU RI No. 19 Tahun 2003, BUMN yaitu badan usaha yang modal seluruhnya

merupakan kekayaan negara kecuali ada ketentuan lain yang berdasarkan UU. BUMN
didirikan dengan dasar pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945. Dalam menjalankan
kegiatannya BUMN bertujuan untuk membangun ekonomi nasional dengan mengutamakan
kebutuhan dan kepentingan rakyat dalam rangka menuju masyarakat adil. Selain itu BUMN
juga mencari keuntungan, namun hal tersebut bukan menjadi tujuan utama BUMN. Modal
BUMN terdiri atas kekayaan negara yang dipisahkan dan terbagi atas saham-saham. Bidang
usaha yang dilakukan oleh BUMN meliputi bidang-bidang usaha vital bagi kepentingan
masyarakat banyak. Bidang usaha vital tersebut meliputi beberapa hal berikut ini :

1) Bidang usaha vital strategis dan bisnis. Bidang usaha ini bertujuan untuk mengisi kas
negara. Contoh: pengeboran minyak, otomotif, dan lain-lain.

2) Bidang usaha public utilities. Bidang usaha ini bertujuan melayani dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Contoh: pos, listrik, kereta api, dan sebagainya.

Dalam menjalankan kegiatannya, BUMN memiliki beberapa perangkat, yaitu: dewan
pegawai, komisaris, dan direksi. Direksi bertanggung jawab penuh atas kepengurusan
BUMN. Adapun untuk komisaris dan dewan pengawas bertugas sebagai pengawas BUMN.

Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1969, BUMN dibagi menjadi tiga bentuk usaha negara,
yaitu perusahaan jawatan, perusahaan umum, dan perusahaan perseroan. Namun sekarang
berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 1988, bentuk BUMN berubah menjadi perusahaan umum,
persero, dan perusahaan daerah.

a) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan jawatan adalah bentuk perusahaan milik negara yang merupakan bagian

dari suatu departemen. Perjan dipimpin oleh seorang kepala dan status karyawannya
pegawai negeri. Pada awal tahun 1991, BUMN dalam bentuk Perjan diubah menjadi
Perum, seperti Pegadaian berubah menjadi Perum Pegadaian dan Perusahaan Jawatan

34

Kereta Api berubah menjadi PT KAI. Sekarang ini tidak ada BUMN yang berbentuk
Perjan, hal ini dijelaskan pula dalam UU No. 19 Tahun 2003 pasal 9 disebutkan bahwa
BUMN hanya terdiri atas Perum dan Persero. Berikut ini adalah ciri-ciri Perjan :

(1) Bidang usaha bersifat public service, artinya mengutamakan pelayanan masyarakat
umum.

(2) Perjan merupakan bagian dari departemen dan dipimpin oleh seorang kepala.
(3) Mendapatkan fasilitas dari negara.
(4) Karyawannya berstatus pegawai negeri.
(5) Pengawasan dilakukan secara hirarki maupun secara fungsional.
(6) Modal Perjan merupakan bagian dari anggaran belanja dari departemen terkait.

b) Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha

pelayanan umum yang modal seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari APBN.
Tujuan utama Perum adalah untuk melayani kepentingan umum, di samping itu juga
mencari keuntungan/laba. Contoh: Perum Damri, Perum Pegadaian, Perum Peruri, dan
sebagainya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari Perum :

1. Sifat usahanya adalah melayani kepentingan masyarakat umum.
2. Bidang usaha Perum pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
3. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta mempunyai kebebasan untuk

mengadakan perjanjian dengan pihak lain.
4. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
5. Modal seluruhnya milik negara tetapi terpisah dari kekayaan negara.
6. Secara finansial harus dapat berdiri sendiri, kecuali ada kebijaksanaan pemerintah

tentang tarif dan harga.
7. Dipimpin oleh dewan direksi.
8. Politik tarif dapat ditemukan oleh pemerintah.
9. Pegawai Perum berstatus pegawai perusahaan negara.
10.Organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, serta pengawasan diatur secara

khusus.

c) Perusahaan Perseroan (Persero)
Persero adalah perusahaan negara yang modalnya berbentuk saham dan dari modal

tersebut milik negara. Persero bergerak pada bidang usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Perangkat Persero terdiri atas RUPS, direksi, dan komisaris. Contoh Persero
milik negara yaitu PT PLN, PT Pos Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT Telkom, dan
sebagainya. Berikut adalah ciri-ciri Persero:

35

1. Berusaha mendapatkan keuntungan atau laba.
2. Status hukumnya sebagai hukum perdata, berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
3. Modal berasal dari kekayaan negara dan dari saham yang dibeli negara.
4. Persero tidak mendapatkan fasilitas negara.
5. Dipimpin oleh dewan direksi.
6. Karyawannya berstatus sebagai pegawai swasta.
7. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham besar atau seluruhnya saham

perusahaan.
8. Hubungan usaha Persero diatur menurut hukum perdata.

c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
BUMN adalah perusahaan negara yang berada di tingkat nasional, sedangkan pada

tingkat provinsi terdapat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD adalah perusahaan
yang diatur dengan suatu Peraturan Daerah (Perda) yang aktivitasnya memenuhi kebutuhan
masyarakat dimana modal seluruhnya atau merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan,
kecuali ada ketentuan lain.

Tujuan BUMD adalah ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada
umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya. BUMD dalam melaksanakan
aktivitasnya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah tersebut,
dan berusaha meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan. Contoh BUMD antara
lain adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Bank Pembangunan Daerah.

Berikut ini ciri-ciri perusahaan daerah atau BUMD :

1. Diatur berdasarkan peraturan daerah.
2. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum.
3. Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau berdasarkan

ketentuan lain.
4. Perusahaan daerah atau BUMD dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan

peraturan daerah yang bersangkutan.

d. Koperasi
Menurut pasal 33 ayat (1) UUD 1945, bentuk badan usaha yang paling sesuai dengan

kepribadian bangsa Indonesia adalah koperasi. Mengenai koperasi telah diatur tersendiri
pada UU No. 25 Tahun 1992. Menurut Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang
mendasarkan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai ekonomi rakyat.

36

Kegiatan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi
merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Hal ini mengandung pengertian bahwa
koperasi melakukan peran sebagai salah satu di antara beberapa pilar penopang proses
pembangunan ekonomi negara melalui kegiatan usahanya. Kegiatan usaha yang dilakukan
koperasi antara lain; bidang produksi, konsumsi, distribusi, simpan pinjam, asuransi,
transportasi dan penyediaan perumahan.

37


Click to View FlipBook Version