The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku pengantar akuntansi yang dibuat untuk memudahkan peserta didik memahami dan mempelajari akuntansi dasar sebelum mempelajari akuntansi lebih mendalam

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pendidikanakuntansia19, 2021-12-15 09:37:09

Dasar-Dasar Akuntansi (Buku Pengantar Akuntansi)

Buku pengantar akuntansi yang dibuat untuk memudahkan peserta didik memahami dan mempelajari akuntansi dasar sebelum mempelajari akuntansi lebih mendalam

Rangkuman

Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan untuk mencari keuntungan,
sementara perusahaan adalah kesatuan teknis dalam berproduksi yang bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa.

Badan usaha jika dilihat menurut lapangan usaha terdiri atas badan usaha: ekstraktif, agraris,
perdagangan, dan jasa.

Berdasarkan dari kepemilikan modalnya badan usaha terdiri atas BUMN, BUMS, BUMD,
dan badan usaha campuran.

BUMN adalah badan usaha yang modalnya dimiliki pemerintah dengan tujuan
mengutamakan kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan kemakmuran rakyat. Bentuk BUMN
meliputi perjan, perum, dan persero.

BUMD adalah perusahaan yang diatur dengan peraturan daerah yang aktivitasnya berusaha
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dimana modalnya merupakan kekayaan daerah yang
dipisahkan.

BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh swasta baik oleh perorangan maupun
sekelompok orang. Bentuk BUMS antara lain: perusahaan perseorangan, firma, persekutuan
komanditer, dan perseroan terbatas.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorang atau badan hukum koperasi
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan bertujuan mensejahterakan anggota dan masyarakat.

38

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Di bawah ini yang termasuk jenis badan usaha menurut kepemilikannya adalah ….
a. Badan usaha agraris
b. Badan usaha industri
c. Badan usaha perdagangan
d. Badan usaha jasa
e. Badan usaha milik negara

2. Badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan nama bersama
disebut ….
a. Firma
b. Persekutuan
c. Perseroan Terbatas
d. Persekutuan Komanditer
e. Koperasi

3. Berikut ini yang termasuk ciri badan usaha milik swasta perorangan adalah…
a. Wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan musyawarah
b. Maju mundurnya badan usaha tergantung pada pengurus badan usaha
c. Maju mundurnya badan usaha tergantung pada pemilik badan usaha
d. Kegiatan usahanya diarahkan untuk mencapai keuntungan Bersama
e. Seluruh risiko dan kewajiban kepada pihak lain ditanggung pemilik secara terbatas

4. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan badan usaha.
(1) Sarana dan prasarana
(2) Situasi dan kondisi
(3) Sumber daya manusia
(4) Keadaan pasar
(5) Kebijakan/peraturan pemerintah
(6) Motivasi pribadi

Faktor intern ditunjukkan oleh nomor….
a. (1), (3), dan (6)
b. (2), (3), dan (5)
c. (2), (4), dan (5)
d. (3), (4), dan (5)
e. (4), (5), dan (6)

39

5. Contoh Badan Usaha Milik daerah (BUMD) adalah…
a. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
b. PT Kereta Api
c. PT Indofood Sukses Makmur
d. Koperasi
e. PT Air Mancur

6. Suatu PT mempunyai modal saham Rp50.000.000,00, maka besarnya modal saham yang
harus disetor adalah ….
a. Rp 1.000.000,00
b. Rp 5.000.000,00
c. Rp 10.000.000,00
d. Rp 12.500.000,00
e. Rp 20.000.000,00

7. Bentuk BUMN berubah menjadi perusahaan umum, persero, dan perusahaan daerah. Hal ini
berdasarkan…
a. UU No. 9 Tahun 1969
b. UU No. 19 Tahun 2003 pasal 9
c. Inpres No. 5 Tahun 1988
d. UU No. 25 Tahun 1992
e. pasal 33 ayat (1) UUD 1945

8. Perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan umum yang modal
seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari APBN adalah…
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
b. Perusahaan Perseroan (Persero)
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
d. Koperasi
e. Perusahaan Umum (Perum)

9. Berikut ini yang termasuk alat perlengkapan organisasi koperasi adalah ….
a. Rapat anggota, dewan penasehat, dan pengurus
b. Dewan penasehat, pengurus, dan pengawas
c. Pengurus, pengawas, dan manajer
d. Rapat anggota, pengurus, dan pengawas
e. Rapat anggota, pengurus, dan manajer

10. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
yang mendasarkan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai ekonomi
rakyat. Pernyataan ini sesuai dengan…
a. UU No. 9 Tahun 1969

40

b. UU No. 19 Tahun 2003 pasal 9
c. Inpres No. 5 Tahun 1988
d. UU No. 25 Tahun 1992
e. pasal 33 ayat (1) UUD 1945
11. Tujuan dari adanya BUMD adalah…
a. Ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dan

pembangunan daerah pada khususnya
b. Menghasilkan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat
c. Menghasilkan jasa untuk kebutuhan masyarakat
d. Memperoleh keuntungan
e. Mengelola kekayaan alam
12. Pegadaian merupakan salah satu perusahaan negara yang berbentuk ....
a. Perusahaan jawatan
b. Perusahaan umum
c. Perusahaan daerah
d. Perseroan nasional
e. Persekutuan
13. Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang pertanian disebut badan usaha ....
a. Ekstraktif
b. Agraris
c. Jasa
d. Industri
e. Agrobisnis
14. BUMN yang bergerak di bidang industri adalah ....
a. PT Perkebunan Nusantara
b. PT Pos Indonesia
c. PT Telkom
d. PT PAL
e. PT KAI
15. Suatu badan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham dan besarnya tiap saham
sama adalah ....
a. Perusahaan perseorangan
b. Persekutuan komanditer
c. Perusahaan jawatan
d. Perseroan terbatas
e. Firma

41

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan perbedaan antara BUMN dan BUMS!
2. Sebutkan ciri-ciri koperasi?
3. Jelaskan perbedaan antara badan usaha dengan perusahaan!
4. Apa yang kalian ketahui tentang persekutuan komanditer?
5. Sebutkan ciri-ciri perusahaan daerah atau BUMD!

42

“Ambillah risiko yang lebih besar dari apa yang
dipikirkan orang lain aman. Berilah perhatian lebih
dari apa yang orang lain pikir bijak. Bermimpilah
lebih dari apa yang orang lain pikir masuk akal” –

Claude T.Bissell

43

BAB IV

Asumsi, Prinsip-Prinsip, dan
Konsep Dasar Akuntansi

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami asumsi akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi, dan konsep dasar akuntansi.
2. Mengelompokkan dan menjelaskan asumsi akuntansi,prinsip-prinsip akuntansi, dan konsep dasar

akuntansi

44

A. Asumsi Dasar Akuntansi

Asumsi dasar akuntansi adalah mengenai bagaimana suatu pencatatan pembukuan bisnis di
organisasikan dan beroperasi. Asumsi juga merupakan fondasi dalam sebuah proses akuntansi.
Menurut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) yang merupakan kerangka kerja
standar pedoman akuntansi keuangan yang digunakan dalam setiap yurisdiksi tertentu, atau secara
umum dikenal sebagai Standar Akuntansi, terdapat beberapa asumsi dasar akuntansi, diantaranya
sebagai berikut.

1. Asumsi Kesatuan Usaha (Economic Entity Assumption)
Akuntansi yang memperlakukan perusahaan secara terpisah dari pemilik dan pihak manajer.

Dan akuntansi ini hanya mencatat transaksi yang berkaitan dengan perusahaan. Misalnya saja
Tuan Ali sebagai pemilik usaha percetakan, tidak diperbolehkan memperhitungkan biaya
pribadinya sebagai beban usaha percetakannya. Maksudnya biaya pribadi contohnya adalah
biaya sewa rumah tempat tinggal, biaya sekolah anak Tuan Ali, dan sebagainya. Demikian juga
ketika Tuan Ali mempunyai lebih dari satu jenis usaha, misalnya selain usaha percetakan Tuan
Ali juga memiliki usaha bengkel maka harus dipisahkan antara beban pribadi, beban usaha
percetakan, dan beban usaha bengkel.

2. Asumsi Kontinuitas Usaha (The Going Concern / Continuity Assumption)
Asumsi ini memiliki anggapan bahwa suatu perusahaan yang layak akan berjalan untuk

jangka waktu yang lama. Berdasarkan asumsi ini, perusahaan membagi asetnya ke dalam
jangka panjang saat ini, lalu membagi kewajiban menjadi jangka pendek dan juga jangka
panjang.

3. Asumsi Periodesasi Tepat Waktu (The Periodicity Assumption)
Dalam Asumsi dasar akuntansi ini beranggapan bahwa kehidupan perusahaan akan

berkesinambungan. Atas dasar itu, laporan keuangan perusahaan disusun dan diterbitkan
berdasarkan periode perusahaan dalam kurun waktu yang konsisten.

4. Asumsi Pengukuran Unit Moneter (Measure of Monetary Units Assumption)
Dalam asumsi ini, menyebutkan jika akuntansi hanya berupa catatan dan laporan peristiwa

ekonomi kuantitatif yang dapat dinyatakan dalam unit moneter. Dibawah asumsi yang sama,
laporan keuangan perusahaan harus dinyatakan dalam mata uang tertentu, yang disebut sebagai
mata uang penyajian.

5. Asumsi Kewajaran Usaha (Arm’s-Length Transactions Assumption)
Akuntansi beranggapan bahwa kedua belah pihak terlibat dalam transaksi, yaitu pembeli dan

penjual, bertindak secara rasional, bebas, dan mandiri (independen). Masing – masing pihak

45

berusaha untuk mencapai kesepakatan terbaik dalam membangun transaksi yang memuaskan
kedua belah pihak.

6. Asumsi Keterandalan (Reliability Assumption)
Akuntansi disini hanya catatan yang memadai bukti transaksi dan hanya menyajikan laporan

keuangan yang dapat diandalkan untuk pengguna. Misalnya, Rosmi ingin membeli sebuah
bangunan untuk usahanya dan memperkirakan bahwa harga bangunan tersebut adalah
Rp500.000.000,00. Namun untuk memperjelas harga bangunan tersebut, Rosmi menyewa dua
ahli real estate yang memberikan jasa penilai (appraiser). Kedua ahli tersebut memperkirakan
harga bangunan tersebut adalah Rp450.000.000,00. Dari kedua nilai tersebut, nilai yang dapat
diandalkan adalah yang dibuat oleh kedua ahli tersebut, karena nilai tersebut didukung oleh
pengamatan secara objektif.

7. Asumsi Konsistensi (Consistency Assumption)
Akuntansi disini mempercayai bahwa metode yang konsisten dalam akuntansi harus dapat

digunakan dalam periode ke periode, namun juga dapat di ganti asalkan metode lebih sesuai
dan lebih relevan.

8. Asumsi Akrual (Accrual Assumption)
Dalam laporan transaksi, akuntansi menggunakan basis akrual di mana pengakuan

penerimaan muncul ketika diterima dan pengakuan beban terjadi ketika digunakan, dengan atau
tanpa uang tunai.

Menurut AICPA (American Insitute of Certified Public Accountants), terdapat sepuluh asumsi
akuntansi, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi
2. Kesatuan usaha yang spesifik
3. Kontinuitas usaha
4. Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening
5. Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama
6. Perbedaan dalam akuntansi diantara kesatuan-kesatuan yang bebas
7. Konservatif
8. Ketergantungan data dari pengendalian intern
9. Cukup berarti
10.Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran.

46

Dari ke-10 asumsi dasar tersebut, yang paling lazim digunakan sebagai asumsi dasar yang
mendasari struktur akuntansi yaitu :
1. Kesatuan usaha khusus. Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang

berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
2. Kontinuitas usaha. asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan akan hidup terus, dalam

arti ini diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.
3. Penggunaan unit moneter dalam pencatatan. Asumsi ini mengaggap mata uang adalah alat

pengukur yang stabil.
4. Tepat waktu. Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah

pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu dimana dibuat laporan
keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.

Sementara menurut SAK, untuk menyusun laporan keuangan harus didasarkan pada asumsi
dasar akuntansi sebagai berikut ini.
1. Dasar tunai (cash basic) adalah dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi

atau peristiwa ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan
pada kas.
2. Dasar akrual (accrual basic) adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).
Transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan.
3. Konsep entitas (kesatuan usaha) Yang dimaksud konsep kesatuan usaha adalah akuntansi harus
berlaku untuk setiap unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian kejadian keuangan yang
menyangkut suatu unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan unit ekonomi lain maupun
dengan pemiliknya.
4. Kelangsungan usaha (going concern assumption) Laporan keuangan disusun dengan anggapan
bahwa perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak bermaksud mengurangi
skala usahanya, atau bahkan melikuidasi.
5. Unit moneter (monetary unit assumption) Seluruh transaksi dan peristiwa ekonomi dapat
dinyatakan dalam satu mata uang tertentu.
6. Periode Akuntansi (accounting periode assumption) Laporan keuangan perusahaan harus
dilaporkan secara berkala dibagi dalam periode tertentu (periode akuntansi).

B. Prinsip-Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang
digunakan para akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Manajemen selaku pihak yang
menerbitkan laporan keuangan tidak boleh dan tidak bisa hanya mencatat dan melaporkan transaksi

47

yang dianggapnya cocok, dilihat dari sudut kepentingan manajemen sendiri. Oleh karena itu
diperlukan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai pedoman bagi para akuntan di dalam
menyusun laporan keuangan. Dengan demikian para pemakai laporan keuangan dapat
membandingkan kondisi keuangan dan hasil operasi antar perusahaan.

Ada beberapa prinsip mengenai akuntansi, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Prinsip Biaya Historis
Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh kemudian dicatat

berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya. Sehingga apabila terjadi
pembelian dengan proses tawar-menawar, misalnya ketika perusahaan hendak membeli
bangunan yang di iklannya terpasang harga 250 juta namun setelah dinego hanya 100 juta maka
yang dinilai atau dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan yaitu 100 juta.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan timbul akibat adanya kenaikan harta yang dihasilka oleh kegiatan usaha seperti

penjualan, penerimaan bagi hasil dan lan sebagainya. Pendapatan diakui ketika ada kepastian
tentang jumlah atau nominal baik besar atau kecil yang bisa diukur secara tepat dengan harta
yang diperolehh dari transaksi penjualan barang maupun jasa.

3. Prinsip Mempertemukan
Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi adalah biaya yang

dipertemukan dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan besar/kecilnya laba
bersih setiap periode. Contohnya pada transaksi pendapatan diterima di muka. Prinsip ini sangat
tergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan pendapatan ditunda maka pembebanan
pada biaya juga tidak bisa dilakukan.

4. Prinsip Konsistensi
Prinsip Konsistensi diartikan sebagai prinsip dasar akuntansi yang digunakan dalam

pelaporan keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan
prosedur). Tujuannya agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan pada periode sebelumnya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi
penggunanya.

5. Prinsip Pengungkapan Penuh
Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan

informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya. Dan apabila terdapat informasi yang
tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan maka diberi keterangan tambahan informasi.
Informasi tambahan ini bisa berupa catatan kaki atau lampiran.

48

C. Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi adalah acuan dalam menyusun standar akuntansi yang ditujukan bagi
praktik akuntansi. konsep dasar akuntansi merupakan hal-hal dasar yang membangun informasi
akuntansi. Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana pengelolaan
data keuangan dalam organisasi atau perusahaan, sehingga dengan konsep dasar tersebut
pengolahan data keuangan bisa dijamin dengan baik. Beberapa konsep dasar akuntansi adalah
sebagai berikut.

1. Konsep Entitas Bisnis
Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan berbeda

atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk bahwa
transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari
urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun, diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk
dapat memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaannya.

2. Konsep Pengukuran Uang
Konsep ini mengandung pengertian bahwa uang merupakan alat ukur umum dan paling tepat

dalam aktivitas ekonomi dan menjadi dasar yang tepat pula bagi pengukuran analisis akuntansi.
Dalam pencatatan, unit moneter yang diwakili oleh uang sangat relevan, sederhana, tersedia
secara universal, dapat dipahami dan berguna. Secara umum, dengan adanya uang sebagai alat
ukur, menjadikan penyajian akuntansi dengan unit moneter lebih dapat terkomunikasikan atas
informasi sumber daya ekonomi yang dimiliki dan tersaji dalam bentuk informasi kuantitatif.
Hal inilah yang membuat pengguna laporan keuangan lebih dapat melihat objektifitas informasi
sumber daya ekonomi bagi perusahaan untuk dapat membuat keputusan ekonomi yang rasional.

3. Konsep Kelangsungan Usaha
Konsep kelangsungan usaha (going concern) mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus

berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi asumsi ini, pada keadaan luar biasa,
nilai laporan likuidasi untuk aset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep atau asumsi
dasar ini. Sebab asumsi kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan mampu
mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk dilikuidasi dalam
jangka pendek

4. Konsep Dua Aspek Akuntansi
Di sudut pandang konsep ini, pada setiap dan masing-masing transaksi dibagi ke dalam dua

aspek. Salah satu aspek berhubungan dengan penerimaan atas suatu manfaat tertentu sedangkan
aspek yang lain berhubungan dengan pemberian atas manfaat tersebut. Misalnya, ketika mesin

49

yang telah dibeli oleh perusahaan, mesin memberikan manfaat untuk dapat memproduksi
barang atau jasa. Untuk memiliki mesin tersebut perusahaan harus membayar sejumlah uang
kepada supplier mesin. Dengan demikian setiap transaksi bisnis berkaitan dengan dua aspek
yang tidak terpisahkan dan kedua aspek tersebut dicatat tanpa terkecuali.

5. Konsep Biaya
Pada dasarnya penggunaan prinsip ini karena perusahaan memiliki kepentingan untuk

menentukan nilai jual dari setiap aset setiap kali perusahaan ingin menilai laba yang
diperolehnya. Di mana penilaian dengan cara yang lain akan mengakibatkan munculnya
subjektifitas sehingga berdampak pada informasi keuangan yang bias. Namun, dalam standar
akuntansi keuangan pun jika hal tersebut menjadi tidak relevan, maka diperkenankan menilai
dengan nilai wajar sebagai basis pengukurannya. Menurut konsep ini semua transaksi dicatat
dalam buku akun senilai dengan harga pembelian. Misalnya, jika bangunan dibeli dengan harga
US$ 75,000 yang mana secara aktual seharga US$ 100,000, maka dalam buku akun dicatat
dengan nilai harga pembelian, yakni US$ 75,000.

6. Konsep Periode Akuntansi
Konsep akuntansi ini mengasumsikan bahwa selain bisnis akan tetap ada selama jangka

waktu yang lama dan tidak ditentukan, juga harus dipantau akun atau pencatatan dengan
keterangan yang jelas untuk periode-periode selanjutnya, demi kelangsungan suatu perusahaan.

7. Konsep Penandingan
Dalam akuntansi dikenal prinsip matching concept. Di mana yang dimaksud dari prinsip ini

adalah dengan diakuinya beban bukan pada saat pengeluaran kas telah terjadi atau telah
dibayarkan. Namun, diakui ketika suatu produk atau jasa secara aktual memberikan kontribusi
terhadap pendapatan.

8. Konsep Upaya dan Hasil
Lebih lanjut dalam konsep penandingan (matching concept) yang berimplikasi pula pada
konsep upaya dan hasil dalam akuntansi, memberikan implikasi bahwa biaya adalah upaya
dalam rangka memperoleh hasil yang dalam hal ini disebut pendapatan. Secara konsep,
pendapatan timbul karena adanya biaya, bukan pendapatan yang justru menanggung biaya.
Artinya pendapatan sudah dapat diakui meskipun belum terealisasi karena adanya pengeluaran
atau upaya entitas dalam melakukan kegiatan produktifnya.

50

Rangkuman

Asumsi dasar akuntansi adalah mengenai bagaimana suatu pencatatan pembukuan bisnis di
organisasikan dan beroperasi. Asumsi juga merupakan fondasi dalam sebuah proses akuntansi.
Ada beberapa pandangan mengenai asumsi dasar, diantaranya :

Menurut GAAP, asumsi dasar akuntansi terdiri atas asumsi kesatuan usaha, asumsi
kontinuitas usaha, asumsi periodesasi tepat waktu, asumsi pengukuran unit moneter, asumsi
kewajaran usaha, asumsi keterandalan, asumsi konsistensi, dan asumsi akrual.

Menurut AICPA, terdapat sepuluh asumsi akuntansi, yang mana dari ke-10 asumsi akuntansi
tersebut, yang paling lazim digunkan sebagai asumsi dasar akuntansi yaitu asumsi kesatuan khusus,
asumsi kontinuitas usaha, asumsi penggunaan unit moneter dalam pencatatan, asumsi tepat waktu.

Sementara menurut SAK, untuk menyusun laporan keuangan harus didasarkan pada asumsi
dasar akuntansi seperti dasar tunai, dasar akrual, konsep entitas, kelangsungan usaha, unit moneter,
dan periode akuntansi

Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah prinsnip-prinsip dan konsek-konsep yang
digunakan para akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Ada beberapa prinsip dalam
akuntansi, diantaranya yaitu prpinsip biaya historis, prinsip pengakuan pendapatan, prinsip
mempertemukan, prinsp konsistensi, dan prinsip pengungkapan penuh.

Konsep dasar akuntansi merupakan acuan dalam menyusun standar akuntansi yang ditujukan
bagi praktik akuntansi. konsep dasar akuntansi merupakan hal-hal dasar yang membangun
informasi akuntansi. konsep-konsep dasar akuntansi dibagi menjadi beberapa, diantaranya konsep
entitas bisnis, konsep pengukuran uang, konsep kelangsungan usaha, konsep dua aspek akuntansi,
konsep biaya, konsep periode akuntansi, konsep penandingan, serta konsep upaya dan hasil.

51

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Prinsip akuntansi mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh dicatat berdasarkan
semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya merupakan…
a. Prinsip pengakuan pendapatan
b. Prinsip biaya historis
c. Prinsip konsistensi
d. Prinsip mempertemukan
e. Prinsip pengungkapan penuh

2. Asumsi dasar yang digunakan dalam akuntansi, kecuali…
a. Kesatuan usaha
b. Penandingan pendapatan dengan biaya
c. Dasar pencatatan
d. Harga pertukaran
e. Harga perolehan

3. Konsep dasar akuntansi terbagi menjadi berapa macam…
a. 5
b. 7
c. 6
d. 9
e. 8

4. Dalam konsep pengukuran uang, uang merupakan unit moneter. Fungsi uang sebagai unit
moneter dalam akuntansi adalah….
a. Sebagai alat ukur, menjadikan penyajian akuntansi dengan unit moneter lebih dapat
terkomunikasikan atas informasi sumber daya ekonomi
b. Sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara hukum terpisah
dengan pemilik dari bisnis tersebut.
c. Diakuinya beban bukan pada saat pengeluaran kas telah terjadi atau telah dibayarkan
d. Memberikan implikasi bahwa biaya adalah upaya dalam rangka memperoleh hasil yang
dalam hal ini disebut pendapatan
e. Dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi atau peristiwa ekonomi
hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas

52

5. Dibawah ini, yang termasuk konsep dasar akuntansi adalah…
a. Konsep konsistensi
b. Dasar pencatatan
c. Kesatuan usaha
d. Periode akuntansi
e. Historis

6. Dasar akrual (accrual basic) adalah…
a. Dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi atau peristiwa ekonomi
hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.
b. Dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kejadian
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Transaksi-transaksi tersebut
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
c. Akuntansi harus berlaku untuk setiap unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian
kejadian keuangan yang menyangkut suatu unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan
unit ekonomi lain maupun dengan pemiliknya.
d. Seluruh transaksi dan peristiwa ekonomi dapat dinyatakan dalam satu mata uang
tertentu
e. Memberikan implikasi bahwa biaya adalah upaya dalam rangka memperoleh hasil yang
dalam hal ini disebut pendapatan

7. Konsep entitas (kesatuan usaha) adalah…
a. Dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi atau peristiwa ekonomi
hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.
b. Dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kejadian
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Transaksi-transaksi tersebut
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
c. Akuntansi harus berlaku untuk setiap unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian
kejadian keuangan yang menyangkut suatu unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan
unit ekonomi lain maupun dengan pemiliknya.
d. Seluruh transaksi dan peristiwa ekonomi dapat dinyatakan dalam satu mata uang
tertentu
e. Memberikan implikasi bahwa biaya adalah upaya dalam rangka memperoleh hasil yang
dalam hal ini disebut pendapatan

53

8. Mana diantara pernyataan-pernyataan mengenai asumsi dasar berikut ini yang tidak tepat…
a. Asumsi dasar sama dengan prinsip akuntansi
b. Asumsi entitas ekonomi menyatakan bahwa seharusnya terdapat satu unit akuntabilitas
tertentu
c. Asumsi satuan uang memungkinkan akuntansi mengukur peristiwa-peristiwa ekonomi
d. Salah satu bagian penting dari asumsi satuan uang adalah asumsi satuan uang yang
stabil
e. Asumsi merupakan tentang bagaimana suatu pencatatan pembukuan bisnis
diorganisasikan dan beroperasi

9. Diakuinya beban bukan pada saat pengeluaran kas telah terjadi atau telah dibayarkan.
Namun, diakui ketika suatu produk atau jasa secara aktual memberikan kontribusi terhadap
pendapatan merupakan konsep…
a. Konsep upaya dan hasil
b. Konsep periode akuntansi
c. Konsep cost
d. Konsep kelangsungan usaha
e. Konsep penandingan

10. Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan
informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya merupakan prinsip…
a. Prinsip konsistensi
b. Prinsip mempertemukan
c. Prinsip pengakuan pendapatan
d. Prinsip biaya historis
e. Prinsip pengungkapan penuh

11. Biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan
besar/kecilnya laba bersih setiap periode. Merupakan pengertian dari prinsip…
a. Prinsip Biaya Historis
b. Prinsip Pengakuan Pendapatan
c. Prinsip Mempertemukan
d. Prinsip Konsistensi
e. Prinsip pengungkapan penuh

12. Prinsip dasar akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan tetap dan digunakan
secara konsisten. Merupakan pengertian dari prinsip…
a. Prinsip Biaya Historis
b. Prinsip Pengakuan Pendapatan
c. Prinsip Mempertemukan
d. Prinsip Konsistensi

54

e. Prinsip pengungkapan penuh
13. Berikut ini yang merupakan aplikasi dari asumsi akuntansi…

a. Entitas menyajikan laporan keuangan sebelum batas akhir ketentuan regulasi
b. Entitas membebankan pengeluaran pembelian jam dinding sebagai beban tahun

berjalan padahal masa manfaatnya lebih dari satu tahun
c. Entitas mendepresiasikan gedung selama 40 tahun
d. Entitas memperhatikan kemampuan laporan keuangan dalam memprediksi arus kas di

masa depan.
e. Memberikan informasi tentang sumber daya perusahaan kepada para kreditur dan

investor
14. Asumsi dasar akuntansi adalah…

a. Mengenai bagaimana suatu pencatatan pembukuan bisnis di organisasikan dan
beroperasi.

b. Prinsnip-prinsip dan konsek-konsep yang digunakan para akuntan dalam menyusun
laporan keuangan.

c. Acuan dalam menyusun standar akuntansi yang ditujukan bagi praktik akuntansi
d. Hal-hal dasar yang membangun informasi akuntansi
e. Memberikan informasi tentang sumber daya perusahaan kepada para kreditur dan

investor
15. Laporan keuangan tidak perlu didasari konsep-konsep dan prinsip akuntansi yang diterima

umum, apabila disajikan untuk…
a. Pemerintah
b. Investor
c. Perpajakan
d. Manajemen
e. Kreditur

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), terdapat sepuluh
asumsi akuntansi, sebutkan asums-asumsi tersebut!

2. Menurut SAK, untuk menyusun laporan keuangan harus didasarkan pada asumsi dasar
akuntansi, sebutkan dan jelaskan asumsi dasar akuntansi menurut SAK tersebut!

3. Jelaskan the periodicity assumption atau asumsi periodesasi tepat waktu!
4. Jelaskan tentang The Going Concern/ Continuity Assumption !
5. Jelaskan tentang konsep penandingan !

55

“Hidup itu mudah, ambil semua yang kamu mau dan
sekejap kamu mencapai apa yang kamu tuju dengan

proses yang kamu rangkai”.

56

BAB V

Siklus-Siklus Akuntansi

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami siklus-siklus yang terjadi dalam akuntansi
2. Menganalisis tahapan-tahapan yang ada dalam siklus akuntansi
3. Menjelaskan tahapan siklus akuntansi

57

A. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan identifikasi,
analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam kurun waktu satu tahun periode akuntansi.
dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga Teknik-teknik dalam akuntansi
digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi perusahaan. umumnya, siklus ini dimulai
pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal penutup. Proses
akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang selama perusahaan masih aktif. Hal ini
kemudian menjadikan proses-proses tersebut sebuah siklus. Adanya siklus ini dapat membantu
pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan perusahaan yang
dimilikinya.

B. Tahapan Siklus Akuntansi

Sebagai sebuah siklus, proses akuntansi juga memiliki berbagai tahapan yang harus dilalui
secara berurutan. Tujuan dalam siklus ini adalah untuk memberikan informasi akuntansi yang tepat
sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
tahapan-tahapan siklus akuntansi adalah sebagai berikut.

1. Tahap Identifikasi dan Analisis Transaksi
Identifikasi pada setiap transaksi yang terjadi menjadi tahap pertama dalam siklus akuntansi.

Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat. Transaksi akuntansi yang dicatat
merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak secara langsung pada perubahan kondisi
keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif. Transaksi-transaksi yang terjdi juga harus
memiliki bukti-bukti transaksi agar bisa dilakukan identifikasi. Bukti-bukti transaksi ini bisa
berupa kwitansi, nota, faktur, atau bukti lainnya yang dianggap sah dalam dunia akuntansi.

Setelah dilakukan tahap identifikasi, kemudian harus dilakukan analisis terhadap transaksi
tersebut berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem
pencatatan akuntansi di dalam suatu perusahaan selalu menggunakan double-entry system.
Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi
keuangan di debet dan kredit, dan harus dalam jumlah yang sama besarnya.

2. Tahap Pencatatan Akuntansi

a. Pencatatan ke dalam buku harian (jurnal)
Jurnal umum adalah media pada proses akuntansi yang digunakan untuk menampung

berbagai macam akun transaksi. Pada jurnal dicatat nilai transaksi serta diberi keterangan
singkat mengenai transaksi yang terjadi. Pada jurnal umum memuat tanggal, nama akun,
nilai transaksi, sisi pencatatan transaksi, dan keterangan singkat tentang transaksi.

58

Pada akuntansi perusahaan dagang, selain dilakukan pencatatan ke dalam jurnal umum,
juga terdapat jurnal khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan
jenis transaksinya. Setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis
transaksi yang terjadi, dan mencatatnya ke dalam jurnal khusus. Jurnal khusus yang ada
dalam perusahaan dagang terdiri dari beberapa jenis, yaitu jurnal pembelian, jurnal
pengeluaran kas, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, serta jurnal umum.

b. Pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar
Setelah melakukan pencatatan dalam buku harian (jurnal), maka dilakukan

pemindahbukuan atau yang biasa disebut dengan melakukan posting ayat jurnal umum ke
dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang lengkap yang menggambarkan perubahan
harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Banyak sedikitnya buku besar tergantung besar
dan banyaknya transaksi yang terjadi di perusahaan yang bersangkutan.

Ada dua jenis buku besar, yaitu buku besar utama dan buku besar pembantu. Buku besar
pembantu dicatat setiap hari dari bukti bukti pembukuan dan dibuat secara individual jadi
buku besar pembantu adalah buku atau perangkat yang dibuat untuk merinci bagian dari
harta atau utang tertentu secara perorangan atau badan usaha.

3. Tahap Pengikhtisaran Akuntansi

Pengikhtisaran akuntansi merupakan tahapan untuk membuat ringkasan dari data keuangan
yang sudah di identifikasi, dianalisis, dan dicatat sebelumnya. Tujuannya adalah agar data-data
keuangan perusahaan menjadi semakin mudah dibaca dan dapat dianalisis lebih lanjut.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengikhtisaran antara lain terdiri atas berikut ini.

a. Penyusunan neraca saldo
Neraca saldo adalah daftar yang berisi semua saldo dari akun-akun yang ada di dalam

buku besar. Penyusunan neraca saldo bertujuan untuk menguji apakah semua transaksi
sudah dipindahkan dengan benar ke buku besar dan telah mencerminkan nilai transaksi yang
sebenarnya sebelum dibuat ayat jurnal penyesuaian.

Dalam melakukan pengisian neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku besar
disatukan dan harus dalam kondisi yang sama jumlahnya. Bisa dalam suatu kondisi ternyata
terdapat transaksi yang belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo,
maka dalam hal ini seorang akuntan wajib untuk melakukan pencatatan dalam jurnal
penyesuaian.

59

b. Jurnal Penyesuaian
Di akhir periode akuntansi, terdapat akun-akun yang perlu untuk di sesuaikan atau

diperbarui dengan tujuan supaya menggambarkan kondisi sebenarnya. Contohnya adalah
akun akun perlengkapan, dimana nilai perlengkapan yang tercatat dalam perlengkapan
tersebut mungkin sudah digunakan dan belum dicatat.

Hal tersebut terjadi karena pemakaian perrlengkapan merupakan transaksi internal
perusahaan sehingga tidak tervatat dalam jurnal umum yang mengakibatkan angka-angka
yang terdapat pada laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya dan
kemungkinan terburuknya dapat menyesatkan penggunanya. Untuk itu dengan tujuan agar
mengantisipasi hal tersebut, maka terdapat tahapan dalam siklus akuntansi yang harus
dilakukan untuk memperbarui akun-akun buku besar, yaitu menyusun jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang
sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari
neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode. Tujuan jurnal penyesuaian
adalah menyesuaikan atau mengoreksi saldo harta, kewajiban, dan modal agar menunjukkan
data sebenarnya dan akun nominal menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya
diakui dalam suatu periode. Terdapat komponen yang berbeda dalam penyusunan urnal
penyesuaian antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang. Dimana pada perusahaan
jasa, akun-akun yang memerlukan penyesuaian diantaranya :

• Beban dibayar dimuka
• Pendapatan diterima di muka
• Piutang pendapatan
• Beban yang masih harus dibayar
• Penyusutan aset tetap
• Pemakaian perlengkapan

Sementara untuk penyesuaian dalam perusahaan dagang, akun-akun yang diperlukan
antara lain seperti :

• Persediaan Barang Dagang (PDB) dengan pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi atau dengan
pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)

• Perlengkapan
• Beban dibayar dimuka
• Pendapatan diterima dimuka
• Beban yang masih harus dibayar
• Pendapatan yang masih harus diterima
• Penyusutan
• Piutang tak tertagih

60

c. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Setelah

Penyesuaian. Neraca ini dibuat berdasarkan pada buku neraca saldo sebelumnya yang
kemudian dianalisis Kembali setelah terjadinya penyesuaian transaksi.
d. Kertas Kerja dan Laporan Keuangan

Langkah terakhir yang harus dilakukan sebelum membuat laporan keuangan adalah
menyusun kertas kerja. Dapar dikatakan, semua hasil pekerjaan akuntansi sejak awal hingga
akhir periode dimasukkan ke dalam kertas kerja. Kertas kerja itulah yang akan menjadi dasar
bagi kelanjutan pekerjaan akuntansi, yaitu penyusunan laporan keuangan , jurnal penutup
dan seterusnya.

Setelah penyusunan kertas kerja selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi
keuangan dikomunikasikan kepada pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang paling
sering disajikan adalah: (1) neraca, (2) perhitungan laba/rugi, (3) laporan perubahan ekuitas,
dan (4) laporan arus kas. Selain itu, pengungkapan dalam catatan merupakan bagian yang
terpadu dari masing-masing keempat laporan keuangan dasar.
e. Menyusun Jurnal Penutup

Tahapan terakhir dalam siklus akuntansi adalah penyusunan jurnal penutup. Jurnal
penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening nominal
atau rekening laba rugi. Tujuan melakukan penutupan rekening-rekening ini adalah untuk
melihat aliran pada sumber selama periode akuntansi tersebut berjalan. Setelah rekening-
rekening tersebut ditutup, jurnal penutup ini bisa digunakan untuk mengukur setiap
kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi tersebut.

61

Rangkuman

Siklus akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan
identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam kurun waktu satu tahun periode
akuntansi. dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga Teknik-teknik
dalam akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi perusahaan. umumnya,
siklus ini dimulai pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal
penutup.

Tahapan siklus dalam akuntansi meliputi :

1. Tahap identifikasi dan analisis transaksi
Identifikasi pada setiap transaksi yang terjadi menjadi tahap pertama dalam siklus

akuntansi. Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat. Transaksi akuntansi
yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak secara langsung pada
perubahan kondisi keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif. Setelah dilakukan
tahap identifikasi, kemudian harus dilakukan analisis terhadap transaksi tersebut
berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan

2. Tahap Pencatatan Akuntansi
Tahap pencatatan ini meliputi pencatatan ke dalam buku harian (jurnal), serta

pemindahbukuan dari jurnal ke dalam buku besar.
Jurnal umum adalah media pada proses akuntansi yang digunakan untuk

menampung berbagai macam akun transaksi. Pada jurnal dicatat nilai transaksi serta
diberi keterangan singkat mengenai transaksi yang terjadi.

Setelah melakukan pencatatan dalam buku harian (jurnal), maka dilakukan
pemindahbukuan atau yang biasa disebut dengan melakukan posting ayat jurnal umum
ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang lengkap yang menggambarkan
perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan beban

3. Tahap Pengikhtisaran Akuntansi
Pengikhtisaran akuntansi merupakan tahapan untuk membuat ringkasan dari data

keuangan yang sudah di identifikasi, dianalisis, dan dicatat sebelumnya. Tahap
pengikhtisaran akuntansi ini terdiri atas :

a. Penyusunan neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar yang berisi semua saldo dari
akun-akun yang ada di dalam buku besar.

62

b. Jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan
atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian
disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir
periode.

c. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Tahapan berikutnya dalam siklus
akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Neraca ini dibuat
berdasarkan pada buku neraca saldo sebelumnya yang kemudian dianalisis Kembali
setelah terjadinya penyesuaian transaksi.

d. Kertas Kerja dan Laporan Keuangan. Langkah terakhir yang harus dilakukan
sebelum membuat laporan keuangan adalah menyusun kertas kerja, setelah
penyusunan kertas kerja selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana
informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak di luar perusahaan.

e. Peyusunan Jurnal Penutup. Tahapan terakhir dalam siklus akuntansi adalah
penyusunan jurnal penutup. Jurnal penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi
dengan cara menutup rekening nominal atau rekening laba rugi.

63

Latihan Soal

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Siklus akuntansi merupakan…
a. Proses berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan
akuntansi dalam kurun waktu satu tahun periode akuntansi
b. Untuk memberikan informasi akuntansi yang tepat sehingga dapat membantu dalam
proses pengambilan keputusan.
c. Transaksi yang memiliki dampak secara langsung pada perubahan kondisi keuangan
perusahaan dan dinilai secara objektif.
d. Transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di
debet dan kredit, dan harus dalam jumlah yang sama besarnya.

2. Tujuan tahapan siklus akuntansi adalah…
a. Proses berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan
akuntansi dalam kurun waktu satu tahun periode akuntansi
b. Untuk memberikan informasi akuntansi yang tepat sehingga dapat membantu dalam
proses pengambilan keputusan.
c. Transaksi yang memiliki dampak secara langsung pada perubahan kondisi keuangan
perusahaan dan dinilai secara objektif.
d. Transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di
debet dan kredit, dan harus dalam jumlah yang sama besarnya.

3. Tahap pertama dalam tahapan siklus akuntansi adalah…
a. Pencatatan akuntansi
b. Identifikasi setiap transaksi
c. Pengikhtisaran akuntansi
d. Penyusunan jurnal penutup

4. Setelah mengidentifikasi setiap transaksi dalam akuntansi. Hal apa yang perlu dilakukan?
a. Pencatatan akuntansi
b. Identifikasi setiap transaksi
c. Pengikhtisaran akuntansi
d. Analisis terhadap transaksi

5. Contoh bukti transaksi adalah…
a. Faktur
b. Debit
c. Kredit
d. Nominal

64

6. Dalam tahap pencatatan terdapat pencatatan terhadap buku harian atau jurnal. Jurnal
adalah…
a. Kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
yang lengkap yang menggambarkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban.
b. Buku atau perangkat yang dibuat untuk merinci bagian dari harta atau utang tertentu
secara perorangan atau badan usaha.
c. Media pada proses akuntansi yang digunakan untuk menampung berbagai macam akun
transaksi.
d. Jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.

7. Dalam tahap pencatatan terdapat pencatatan terhadap buku harian atau jurnal. Jurnal khusus
adalah….
a. Kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
yang lengkap yang menggambarkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban.
b. Buku atau perangkat yang dibuat untuk merinci bagian dari harta atau utang tertentu
secara perorangan atau badan usaha.
c. Media pada proses akuntansi yang digunakan untuk menampung berbagai macam akun
transaksi.
d. Jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.

8. Dalam tahap pencatatan terdapat pemindahan bukuan dari jurnal umum ke buku besar. Buku
besar adalah…
a. Kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
yang lengkap yang menggambarkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban.
b. Buku atau perangkat yang dibuat untuk merinci bagian dari harta atau utang tertentu
secara perorangan atau badan usaha.
c. Media pada proses akuntansi yang digunakan untuk menampung berbagai macam akun
transaksi.
d. Jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.

9. Jurnal khusus dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri dari apa saja?
a. Jurnal pengeluaran kas
b. Jurnal memorial
c. Jurnal penyesuain
d. Jurnal harian

65

10. Tahapan untuk membuat ringkasan dari data keuangan yang sudah di identifikasi, dianalisis,
dan dicatat sebelumnya merupakan pengertian dari
a. Pencatatan akuntansi
b. Identifikasi setiap transaksi
c. Pengikhtisaran akuntansi
d. Analisis terhadap transaksi

11. Dalam pengikthisaran terdapat penyusunan neraca saldo. Neraca saldo merupakan…
a. Daftar yang berisi semua saldo dari akun-akun yang ada di dalam buku besar
b. Proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode
akuntansi.
c. Neraca ini dibuat berdasarkan pada buku neraca saldo sebelumnya yang kemudian
dianalisis Kembali setelah terjadinya penyesuaian transaksi.
d. Semua hasil pekerjaan akuntansi sejak awal hingga akhir periode dimasukkan ke dalam
kertas kerja.

12. Dalam pengikthisaran terdapat penyusunan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian
merupakan…
a. Daftar yang berisi semua saldo dari akun-akun yang ada di dalam buku besar
b. Proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode
akuntansi.
c. Neraca ini dibuat berdasarkan pada buku neraca saldo sebelumnya yang kemudian
dianalisis Kembali setelah terjadinya penyesuaian transaksi.
d. Semua hasil pekerjaan akuntansi sejak awal hingga akhir periode dimasukkan ke dalam
kertas kerja.

13. Tujuan dari penyusunan jurnal penutup adalah…
a. Daftar yang berisi semua saldo dari akun-akun yang ada di dalam buku besar
b. Proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode
akuntansi.
c. Neraca ini dibuat berdasarkan pada buku neraca saldo sebelumnya yang kemudian
dianalisis Kembali setelah terjadinya penyesuaian transaksi.
d. Untuk melihat aliran pada sumber selama periode akuntansi tersebut berjalan.

14. Tujuan dari jurnal penyesuaian adalah…
a. Daftar yang berisi semua saldo dari akun-akun yang ada di dalam buku besar
b. Proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode
akuntansi.
c. Menyesuaikan atau mengoreksi saldo harta, kewajiban, dan modal agar menunjukkan
data sebenarnya dan akun nominal menunjukkan pendapatan dan beban yang
seharusnya diakui dalam suatu periode.

66

d. Untuk melihat aliran pada sumber selama periode akuntansi tersebut berjalan.
15. Akun-akun yang dilakukan penyesuian dalam perusahaan dagang adalah

a. Penyusutan asset tetap, beban dibayar dimuka, piutang tak tertagih
b. HPP, piutang tak tertagih, persediaan barang dagang
c. Piutang pendapatan, pemakaian perlengkapan, beban dibayar dimuka
d. HPP, perlengkapan, piutang pendapatan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Transaksi akuntanis yang diidentifikasi adalah
2. Sebut dan jelaskan jenis buku besar?
3. Akun-akun yang ada dalam jurnal penyesuaian perusahan jasa adalah
4. Laporan keuangan yang paling sering disajikan adalah
5. Tahap terakhir dari siklus akuntansi yaitu jurnal penutup. Dalam jurnal penutup ini apa yang
dilakukan?

67

“Life is like accounting.
Everything must be balance”.

68

BAB VI

Persamaan Dasar Akuntansi

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami pengertian persamaan dasar akuntansi
2. Memahami komponen-komponen persamaan dasar akuntansi
3. Melakukan analisis dan membuat persamaan dasar akuntansi

69

A. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi

Konsep dasar dari struktur dasar akuntansi adalah terjadinya hak (kepemilikan) di satu pihak
yang selalu disertai dengan kewajiban di pihak lain. Hal ini terjadi dalam semua bentuk usaha, baik
usaha perseorangan, kongsi, maupun perseroan terbatas. Sebuah perusahaan memiliki sjumlah
sumber daya (aset) yang menjadi hak perusahaan, seperti uang kas, piutang, perlengkapan,
peralatan, dan mungkin harta abstrak lainny, seperti hak paten, goodwill, dan hak-hak lainnya.
Asset yang dimiliki oleh badan usaha harus disadari berasal dari pemilik yang dititipkan untuk
dikelola bdan usaha dalam rangka mendapatkan tujuan perusahaan berupa laba atau memberi
layanan kepada konsumen. Perusahaan harus mengembalikan sumber daya tersebut pada pemberi
asset jika diperlukan. Maka atas dasar pengertian tersebut dapat dirumuskan persamaan berikut.

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Nilai asset dengan ekuitas pemilik harus sama. Maksudnya adalah hak atau asset yang dititipkan
pemilik badan usaha harus sama nilainya dengan hak klaim dari pemilik badan usaha. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut ini.

Wawan wardana yang sudah lama bekerja di perusahaan percetakan berhenti bekerja dan ingin
berwirausaha dengan membuka usaha percetakan Penting Jaya. Usaha percetakan Penting Jaya
miliknya hanya memberikan jasa cetak, sedangkan kertas dan perlengkapan lainnya untuk
mencetak disediakan oleh pemesan. Berikut transaksi yang dilakukan oleh wawan untuk
perusahaannya.
2 Desember 2017 Wawan menyetorkan uang pribadinya sejumlah Rp 500.000.000,00 ke

rekening perusahaan sebagai modal.
Transaksi ini berakibat asset bertambah sebesar Rp 500.000.000,00 dan modal wawan juga
bertambah dengan jumlah yang sama. Dengan kata lain perusahaan memiliki asset berupa uang
tunai sebesar Rp 500.000.000,00 yang merupakan modal wawan. Hal ini berarti jika perusahaan
dibubarkan, uang itu kembali kepada wawan.
3 Desember 2017 Percetakan Penting Jaya mendapat pinjaman sejumlah Rp 300.000.000,00

dari Bank Mandiri
Transaksi ini mengakibatkan asset bertambah Rp 300.000.000,00 dan dilain pihak kewajiban
perusahaan bertambah Rp 300.000.000,00. Jika kedua transaksi tersebut digabung, maka diperoleh
persamaan dasar akuntansi Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik.

70

B. Pengelompokan Akun

Pada tahap awal pencatatan akuntansi, hala peraatama yanga haraarus dipahami adalah
pengelompokan akuna. Menurut Horngren, akun dikelompokan ke dalam 3 kategori yang luas
sesuai persamaan dasar akuntansi.

a. Aktiva

Aktiva (assets) adalah sumber daya ekonomi yang akan memberikan manfaat kepada
perusahaan di masa depan akun aktiva yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan adalah
sebagai berikut.
1. Kas. Akun kas adalah catatan dari semua transaksi yang memengaruhi kas seperti uang

logam, uang kertas, saldo bank, dan cek.
2. Piutang usaha. Akun piutang usaha (account recivable) adalah akun yang mencatat jumlah

tertentu akibat penjualan barang dagang atau jasa yang belum dibayarkan oleh pembeli
3. Wesel Tagih. Wesel tagih (note receivable) adalah janji tertulis yang menyatakan bahwa

pelanggan akan membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu
4. Beban dibayar dimuka. Beban dibayar di muka (prepaid expenses) adalah suatu aktiva yang

disebabkan adanya pembayaran di muka dan akan memberikan manfaat di masa depan
5. Tanah. Akun tanah menunjukkan biaya atau harga poko0k tanah yang dimiliki perusahaan

dan dapat digunakan dalam operasi.
6. Bangunan. Biaya Bangunan, yakni biaya pembangunan dan pemeliharaan suatu kantor,

gedung, dan gudang yang tercatat dalam akun bangunan.
7. Peralatan, Perabotan, dan Perkakas. Perusahaan memiliki akun aktiva yang terpisah untik

setiap jenis peralatan.

b. Liabilitas (Kewajiban)

Kewajiban merupakan utang atau kewajiban perusahan kepada pihak lain akibat transaksi
yang terjadi dimasa lampau. Akun-akun yang termasuk dalam akun liabilitas adalah sebagai
berikut.
1. Utang usaha. Utang usaha merupakan akun kebalikan dari piutang usaha. Akun utang usaha

termasuk dalam utang (kewajiban) jangka pendek.
2. Wesel Bayar. Wesel bayar (note payable) merupakan akun kebalikan dari wesel tagih, yaitu

utang yang dimiliki perusahaan karena menandatangani surat promes (promissory note)
untuk meminjam uang atau membeli sesuatu
3. Kewajiban Akrual. Kewajiban Akrual (accrued liability) adalah kewajiban atas suatu beban
yang belum dibayar. Contoh, utang pajak, utang bunga, dan utang gaji.

71

c. Ekuitas Pemilik

Ekuitas merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aset) perusahaan. Perusahaan
perorangan atau persekutuan memiliki akun modal yang terpisah dana kun penarikan yang
terpisah bagi setiap pemilik. Ekuitas terdiri atas beberapa akun, yakni sebagai berikut.
1. Modal. Akun modal (capital) merupakan klaim atau hak kepemilikan seseorang terhadap

aktiva perusahaan.
2. Prive. Prive merupakan pengambilan ekuitas oleh pemilik yang biasanya digunakan untuk

keperluan pribadi. Akun ini akan mengurangi ekuitas pemilik.
3. Pendapatan. Pendapatan merupakan kenaikan ekuitas pemilik perusahaan yang terjadi

akibat memberikan barang atau jasa kepada pelanggan. Ada 2 macam pendapatan yaitu
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan. Misalnya, pendapatan bunga (interest
revenue). Sedangkan pendapatan di luar isaha tidak langsung berhubungan dengan kegiatan
usaha. Misalnya, pendapatan sewa (rent revenue).
4. Beban. Beban (expense) merupakan akun yang menciptakan kewajiban dengan
menggunakan aktiva perusahaan dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Beban
memiliki pengaruh yang berlawanan dengan pendapatan. Beban akan mengurangi ekuitas
pemilik. Contoh beban adalah beban gaji, beban sewa, beban iklan, dan beban utilitas.

C. Analisis Transaksi dan Pencatatan dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Dalam persamaan dasar akuntansi, telah dibahas bahwa konsep mendasar dari struktur dasar
akuntansi adalah terjadinya hak (kepemilikan) di satu pihak akan selalu disertai kewajiban kepada
pihak lain. Misalnya, investasi pemilik perusahaan dengan uang tunai akan berakibat penambahan
aset berupa kas dan akan menimbulkan kepemilikan bagi investor di pihak yang lain dengan jumlah
yang sama. Demikian pula jika seandainya perusahaan membeli peralatan dengan kredit, akan
mengakibatkan aset berupa peralatan bertambah dan di pihak lain, kewajiban turut bertambah.
Perlu diingat bahwa setiap terjadi transaksi usaha, hal tersebut minimal akan memengaruhi dua
jenis akun, bahkan bisa tiga atau lebih akun. Meski demikian, aset di satu pihak akan selalu sama
dengan kewajiban dan ekuitas di pihak lain. Berikut ini adalah beberapa ilustrasi transaksi dan
pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi

1. Pencatatan penyetoran modal oleh pemilik
Pada tanggal 2 Januari 2018, Poppy yang telah bekerja selama puluhan tahun pada salon

ternama di kotanya memutuskan untuk berhenti sebagai karyawan dan membuka usaha salon
dengan nama Salon Cantik Happy. Untuk modal pertama, Poppy menginvestasikaan uang
pribadinya dengan jumlah Rp300.000.000,00. Pengaruh transaksi ini adalah Aset Salon Cantik

72

Happy berupa uang tunai bertambah dan di pihak lain, Ekuitas pemilik dari Poppy juga
bertambah dengan jumlah yang sama, yaitu Rp300.000.000,00. Pencatatannya pada persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut (dicatat dalam ribuan rupiah).

Tanggal Aset = Ekuitas

2018 Kas = Modal Poppy

Januari 2 Rp 300.000,00 = Rp 300.000,00

Tabel 6.1 Pencatatan penyetoran modal oleh pemilik

2. Pencatatan pembelian perlengkapan secara kredit
Pada tanggal 3 Januari 2018, Salon Cantik Happy membeli secara kredit dari Toko

Sempurna perlengkapan salon berupa tisu. cat rambut, hair spray dan perlengkapan lainnya
seharga Rp25.000.000,00. Akibat transaksi ini, aset Salon Cantik Happy berupa perlengka pan
bertambah sejumlah Rp25.000.000,00 dan dicatat di sebelah kiri (kolom debit). Di pihak lain,
Kewajiban perusahaan juga bertambah Rp25.00.000,00 dicatat di sebelah kanan (kolom kredit).
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut.

Tanggal Aset = Kewajiban + Ekuitas

2018 Kas + Perlengkapan = Utang + Modal
Poppy

Saldo Rp 300.000,00 + - = - + Rp
Lama 300.000,00

Januari 3 - + Rp 25.000,00 = Rp 25.000,00 + -

Saldo Rp 300.000,00 + Rp 25.000,00 = Rp 25.000,00 + Rp
Baru 300.000,00

Tabel 6.2 Pencatatan pembelian perlengkapan secara kredit

3. Pencatatan pembayaran sewa
Selanjutnya pada tanggal 4 Januari dibayar sewar ruangan untuk kegiatan salon dan kantor

Rp20.000.000,00 untuk masa satu bulan dan jumlah ini dibayar per kas. Transaksi ini dicatat
dengan mengurangi ekuitas pemilik untuk modal poppy sejumlah Rp20.000.000,00. Di pihak
lain, transaksi ini mengurangi kas sejumlah Rp 20.000.000,00. Pencatatan pada persamaan
akuntansi adalah sebagai berikut.

73

Tanggal Aset = Kewajiban + Ekuitas

2018 Kas + Perlengkapan = Utang + Modal Poppy

Saldo Rp 300.000,00 + Rp 25.000,00 = Rp 25.000,00 + Rp 300.000,00
Lama (Rp 20.000,00) + - = - + (Rp 20.000,00)
Januari 4

Tabel 6.3 Pencatatan pembayaran sewa

4. Pencatatan pendapatan usaha secara kredit
Pada tanggal 5 Januari Orkes Simponi Bersaudara dirias untuk keperluan pentas. Kepada

mereka difakturkan untuk ditagih layanan servis Rp38.000.000,00. Transaksi ini dicatat dengan
penambahan aset berupa piutang sejumlah Rp38.000.000,00 dan di pihak lain, ekuitas pemilik
juga bertambah Rp38.000.000,00 karena ini merupakan pendapatan. Pencatatannya pada
persamaan akuntansi adalah sebagai berikut.

Tanggal Aset = Kewajiban + Ekuitas

2018 Kas + Piutang + Perlengkapan = Utang + Modal
Poppy

Saldo Rp + - + Rp 25.000,00 = Rp + Rp

Lama 280.000,00 25.000,00 280.000,00

Januari - + Rp + - = - + Rp

4 38.000,00 38.000,00

Saldo Rp + Rp + Rp 25.000,00 = Rp + Rp

Baru 280.000,00 38.000,00 25.000,00 318.000,00

Tabel 6.4 Pencatatan pendapatan usaha secara kredit

74

Rangkuman

Konsep mendasar dari struktur dasar akuntansi adalah terjadinya hak (kepemilikan) di satu
pihak akan selalu disertai dengan kewajiban di pihak lain. Nilai aset dengan ekuitas pemilik harus
sama. Hak atau aset yang dititipkan pemilik badan usaha harus sama nilainya dengan hak klaim
dari pemilik badan usaha. Setiap terjadi transaksi usaha maka minimal akan memengaruhi dua
jenis akun, bahkan bisa tiga atau lebih akun. Meski demikian, aset di satu pihak akan selalu sama
dengan kewajiban dan ekuitas di pihak lain.

Persamaan dasar akuntansi : Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Akun-akun yang umum digunakan dalam persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut.
1. Aktiva (Aset). Merupakan sumber daya ekonomi yang akan memberikan manfaat kepada

perusahaan di masa depan. Contoh asset dalam hal ini adalah kas, piutang usaha, wesel
tagih, beban dibayar dimuka, tanah, bangunan, peralatan, dan lain-lain.
2. Liabilitas (Kewajiban). Merupakan utang atau kewajiban perusahaan kepada pihak lain
akibat transaksi yang terjadi di masa lampau. akun ini terdiri dari utang usaha, wesel
bayar, kewajiban akrual, dan lain-lain.
3. Ekuitas Pemilik. Merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (asset) perusahaan.
ekuitas pemilik terdiri atas modal, prive, pendapatan, dan beban.
Contoh transaksi-transaksi yang sering terjadi di dalam suatu perusahaan adalah sebagai
berikut.
1. Transaksi setoran modal dari pemilik ke perusahaan.
2. Transaksi pembelian
3. Transaksi penjualan
4. Transaksi pinjaman dari pihak luar
5. Transaksi pembayaran biaya
6. Transaksi pengembalian ekuitas kepada pemilik
7. Transaksi barter.
Transaksi-transaksi dalam akuntansi selalu mendasarkan pada persamaan akuntansi. selain
itu, akuntansi juga mendasarkan diri pada prinsip kesatuan usaha, yaitu suatu usaha.perusahaan
terpisah dengan pemilikny, sehingga ketika perusahaan bertransaksi dengan pemilik juga harus
dilakukan pencatatan.

75

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Apabila ada tambahan setoran modal dalam tahun berjalan , maka rekening prive harus di

a. Debit
b. Kredit
c. Bisa Debit dan Kredit
d. Tidak berpengaruh
e. Jawaban semua salah

2. Rumus persamaan dasar akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut …

a. Aktiva + Persediaan = Utang + Modal
b. Aktiva =Kewajiban + Liabilitas
c. Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
d. Aktiva = Harta + Ekuitas
e. Aktiva = Kewajiban - Ekuitas
3. Berikut ini yang bukan termasuk kelompok aktiva lancar adalah …

a. Kas
b. Biaya dibayar di muka
c. Piutang
d. Pendapatan diterima di muka
e. Surat-surat berharga
4. Berikut yang bukan termasuk dalam kelompok aktiva tetap berwujud adalah …

a. Tanah
b. Bangunan
c. Kendaraan
d. Hak Cipta
e. Mesin
5. Berikut yang dimaksud harta adalah …
a. Kekayaan atau sumber ekonomi perusahaan yang berupa benda berwujud dan tidak

berwujud,mempunyai nilai uang serta mendatangkan manfaat pada masa yang akan
datang
b. Alat tukar yang diterima oleh bank sebesar nilai nominalnnya
c. Hak kekayaan pemilik

76

d. Kekayaan atau sumber ekonomi perusahaan yang berupa benda berwujud dan
mempunyai nilai uang

e. Sumber ekonomi perusahaan yang berupa benda berwujud dan tidak berwujud serta
tidak mempunyai nilai uang

6. Dalam persamaan akuntansi, jika dibayar beban usaha akan mempengaruhi …

a. Modal
b. Kas
c. Modal dan utang
d. Modal dan Kas
e. Kas dan Piutang
7. Pengambilan pribadi sebesar Rp 2.000.000,00 menyebabkan …
a. Harta bertambah, modal berkurang
b. Harta berkurang, modal berkurang
c. Harta bertambah, modal bertambah
d. Kas bertambah, modal berkurang
e. Harta berkurang, modal bertambah
8. Melunasi utang kepada Toko Makmur sebesar Rp 5.000.000,00 dicatat kedalam persaman
akuntansi mengakibatkan …
a. Kas berkurang, modal berkurang
b. Kas berkurang, piutang berkurang
c. Kas berkurang, modal bertambah
d. Kas berkurang, utang berkurang
e. Kas bertambah, utang berkurang
9. Perusahaan yang membayar utang jangka panjang yang sudah jatuh tempo sebesar
Rp80.000.000 dengan tunai, sementara modal sendiri masih tetap sebesar Rp70.000.000
maka...
a. aktiva berkurang sebesar Rp80.000.000
b. aktiva berkurang sebesar Rp10.000.000
c. pasiva berkurang sebesar Rp70.000.000
d. pasiva berkurang sebesar Rp10.000.000
e. aktiva lancar berkurang sebesar Rp10.000.000
10. Pengaruh penjualan jasa secara tunai sebesar Rp 200.000 terhadap persamaan akuntansi
adalah …

a. Aktiva bertambah dan modal bertambah, masing-masing sebesar Rp 200.000,00
b. Aktiva bertambah dan pasiva bertambah masing-masing Sebesar Rp 200.000,00
c. Aktiva dan kewajiban bertambah , masing-masing sebesar Rp 200.000,00

77

d. modal dan kewajiban bertambah, masing-masing sebesar Rp 200.000,00
e. kewajiban berkurang Rp 200.000,00 modal bertambah Rp 200.000,00
11. pencatatan yang benar atas bertambahnya harta perusahaan adalah …

a. sebelah kanan sesuai nominal
b. sebelah bawah sesuai nominal
c. sebelah kredit sesuai nominal
d. sebelah debet sesuai nominal
e. sebelah debet dan kredit sesuai nominal
12. Salon winda memiliki data sebagai berikut. Aktiva Rp. 50.000.000,00 Kewajiban Rp
17.500.000,00. Dengan demikian ekuitas perusahaan sebesar…
a. Rp. 50.000.000,00
b. Rp. 32.500.000,00
c. Rp. 17.500.000,00
d. Rp. 12.500.000,00
e. Rp. 27.500.000,00
13. Hak kekayaan pemilik merupakn istilah dari :

a. Prive
b. Liabilitas
c. Modal
d. Harta
e. Kas
14. Rani membuka usaha fotocopy. Ia membeli mesin fotocopy dengan harga Rp. 10.000.000,00
dengan cara membayar tunai Rp. 7.000.000,00 dan sisanya dibayar 2 bulan kemudian.
Pengaruh transaksi diatas terhadap persamaan akuntansi adalah….
a. Peralatan (+) Rp. 10.000.000,00, modal (+) Rp. 7.000.000,00 dan utang (+) Rp.

3.000.000,00
b. Peralatan (+) Rp. 10.000.000,00, utang (+) Rp. 7.000.000,00 dan modal (+) Rp.

3.000.000,00
c. Utang (+) Rp. 10.000.000,00, peralatan (+) Rp. 7.000.000,00 dan utang (+) Rp.

3.000.000,00
d. Kas (-) Rp. 7.000.000,00, peralatan (+) Rp. 10.000.000,00 dan utang (+) Rp.

3.000.000,00
e. Modal (+) Rp. 10.000.000,00, kas (+) Rp. 7.000.000,00 dan utang (+) Rp. 3.000.000,00
15. Apabila harta bertambah Rp 500.000,00 dan ekuitas bertambah Rp 300.000,00 maka
kewajibannya akan …

78

a. Berkurang Rp 300.000,00
b. Bertambah Rp 300.000,00
c. Berkurang Rp 500.000,00
d. Bertambah Rp 200.000,00
e. Bertambah Rp 500.000,00
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan persamaan dasar akuntansi?
2. Sebutkan minimal 3 jenis bukti transaksi!
3. Bagaimana cara menganalisis transaksi?
4. 1 Des 2020 Ny.Eneng mendirikan Salon Jelita dengan menanamkan modal berupa uang
tunai Rp.5.000.000, peralatan Rp.10.000.000 dan perlengkapan Rp.5.000.000 ke dalam
perusahaan. 15 Des 2020 Dibayar air sebesar Rp.1.000.000. 20 Des 2020 Diperoleh
pendapatan Rp.2.000.000. baru diterima tunai Rp.1.700.000 sisanya diterima kemudian 25
Des 2020 Perlengkapan yang terpakai Rp.1.500.000 31 Des 2020 Pada akhir tahun peralatan
disusutkan senilai Rp.1000.000. Buatlah persamaan akuntansinya!

79

“Setiap detik dalam hidup adalah perjalanan.
Setiap perjalanan adalah pelajaran.

Berdiri, terjatuh lalu bangkit lagi itulah pelajaran
hidup paling baik”.

80

BAB VII

Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa,
Dagang, dan Manufaktur

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami pengertian dan bentuk transaksi bisnis
2. Memahami pengertian pengertian perusahaan jasa
3. Menganalisis transaksi-transaksi yang ada di perusahaan jasa
4. Memahami pengertian perusahaan dagang
5. Mengelompokan transaksi-transaksi yang ada di perusahaan dagang
6. Memahami pengertian, kegiatan, dan karakteristik perusahaan manufaktur
7. Mengelompokan transaksi-transaksi yang ada di perusahaan manufaktur

81

A. Pengertian Transaksi

Transaksi adalah berbagai kejadian atau peristiwa yang melibatkan dua orang (badan) atau lebih
didalam perusahaan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada posisi jumlah harta,
hutang dan modal. Setiap perusahaan yang dijalankan pasti terlibat dalam aktivitas yang
dinamakan dengan transaksi, baik transaksi keuangan maupun non keuangan. transaksi keuangan
atau transaksi bisnis (business tansaction) adalah transaksi yang dilakukan perusahaan secara
langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi perusahaan tersebut. Transaksi bisnis
yang terjadi mempengaruhi tiga hal mendasar dalam keuangan perusahaan, yaitu harta atau aset,
hutang atau kewajiban, dan modal. Selain itu, transaksi bisnis juga memberikan pengaruh pada
hasil operasional perusahaan. Transaksi bisnis sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
transaksi berdasarkan pihak yang melakukannya dan transaksi berdasarkan sumbernya.

1. Transaksi berdasarkan pihak yang melakukannya
Berdasarkan pihak yang melakukan transaksi atau kegiatan bisnis, transaksi bisnis dibagi ke

dalam dua jenis, yaitu :
a. Transaksi Bisnis Eksternal

Transaksi bisnis eksternal adalah segala transaksi atau kejadian bisnis yang
berhubungan dengan pihak di luar perusahaan, dimana transaksi eksternal biasanya
berkaitan erat dengan usaha mendapatkan laba dari kegiatan operasional perusahaan
ataupun kegiatan perputaran modal guna menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Seperti Pembelian bahan baku produk, Pembelian perlengkapan untuk menjalankan usaha,
dan Pembayaran untuk sewa gedung.

b. Transaksi Bisnis Internal
Transaksi bisnis internal adalah segala transaksi atau kejadian ekonomis yang

berhubungan dengan pihak di dalam perusahaan, atau dengan kata lain, pihak dalam
perusahaan adalah bagian-bagian dari perusahaan itu sendiri. Seperti divisi dalam
perusahaan, pegawai, dan lain sebagainya. Transaksi internal biasanya berhubungan
dengan segala sesuatu yang menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Seperti
Pembayaran gaji pegawai, Penggunaan perlengkapan perusahaan dan Pemanfaatan nilai
guna mesin.

2. Transaksi berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, transaksi dibagi menjadi berikut ini.

a. Transaksi Usaha
Transaksi usaha adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan

kegiatan usaha atau operasional perusahaan. Seperti transaksi yang berkaitan dengan

82

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari operasional, Penjualan barang dagangan baik
tunai maupun kredit, Pembelian bahan baku untuk produksi, Pendapatan yang belum
diterima atau piutang dan Pendapatan yang diterima di awal/ di muka.

b. Transaksi Modal
Transaksi modal adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan

modal perusahaan, pemilik perusahan, atau penanam saham (investor), seperti Penyerahan
investasi atau dana modal dari pemilik perusahaan, Penanaman investasi atau dana modal
dari investor, Pengambilan dana oleh pemilik perusahan, atau yang disebut juga prive atau
drawing, Pembayaran gaji pegawai perusahaan, Pembayaran biaya-biaya rutin seperti biaya
listrik, telepon, air, dan lain sebagainya.

Sebagai kejadian ekonomi, semua transaksi bisnis perusahaan akan senantiasa berpengaruh
dalam akuntansi. Pengaruh transaksi bisnis ini akan berimbas pada terjadinya perubahan ketiga
unsur dasar persamaan akuntansi. Ketiga unsur tersebut adalah adanya perubahan Aset atau harta
perusahaan, Kewajiban atau hutang perusahaan, Modal atau ekuitas perusahan. Transaksi bisnis
perusahaan ini paling tidak akan mempengaruhi 2 (dua) diantara 3 (tiga) komponen tersebut.
Sebagai contoh: jika dalam perusahaan itu terdapat kenaikan aset, maka kejadian ini akan bisa
berpengaruh pada:

1. Penurunan aset yang lain,
2. Kenaikan kewajiban tertentu,
3. Kenaikan ekuitas

B. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah organisasi bisnis yang aktivitasnya menghasilkan atau memberikan dan
menjual layanan jasa yang bersifat bukan barang dan tidak berwujud fisik kepada para
pelanggannya. Perusahaan jasa memberi layanan jasa kepada masyarakat dan sebagai
imbalanannya perusahaan memperoleh penghasilan. Penghasilan tersebut bersumber dari hasil
penjualan jasa. Untuk memberikan layanan itu diperlukan biaya baik berupa perlengkapan yang
diperlukan untuk memberikan layanan jasa itu maupun dalam bentuk lain. Dengan demikian
transaksi keuangan-nya hanya berkisar pada pelayanan jasa untuk pelanggan untuk memperoleh
pendapatan dan pembayaran atau pengeluaran biaya- biaya. Perusahaan jasa memperoleh laba
berasal dari pendapatan jasa yang diterima dikurangi dengan berbagai biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan jasa tersebut. Contoh perusahaan jasa: bengkel mobil, salon kecantikan dan lain-lain.

Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisa atau diteliti terlebih
dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut :

83

1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal, pendapatan

dan beban.
3. Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debet atau di kredit.

Untuk memudahkan dalam menganalisis sebuah transaksi pada perusahaan, maka perhatikan
tabel dibawah ini.

Golongan akun Bertambah Berkurang

Harta Debit Kredit

Utang Kredit Debit

Modal Kredit Debit

Pendapatan Kredit Debit

Beban Debit Kredit

Tabel 7.1 Penggolongan Akun

Sebagai contoh, Perusahaan Sewa Motor “Lancar Jaya” didirikan pada tanggal 1 Januari 2021

oleh Tuan Jaya dengan transaksi sebagai berikut:

a. 1 Jan 2021 Tuan Jaya memulai usaha dengan menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan
sebesar Rp.50.000.000,00.

b. 3 Jan 2021 Dibeli sebuah kendaraan seharga Rp.40.000.000,00 dibayar secara tunai
Rp.20.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian.

c. 4 Jan 2021 Dibayar sewa kantor untuk bulan Januari Rp.100.000,00.
d. 5 Jan 2021 Dibayar pemasangan biaya iklan untuk 3 bulan Rp.150.000,00.
e. 6 Jan 2021 Dibeli peralatan kantor secara kredit dari PD. Senang Hati sebesar Rp.400.000,00.
f. 7 Jan 2021 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp.250.000,00.
g. 8 Jan 2021 Diterima pendapatan sebagai hasil operasi Motor sebesar Rp.400.000,00.
h. 9 Jan 2021 Dibayar bensin dan oli untuk keperluan Motor Rp.100.000,00.
i. 10 Jan 2021 Disewakan Motor selama 4 hari kepada Toko Kenangan, akan dibayar satu minggu

kemudian sebesar Rp.200.000,00.
j. 11 Jan 2021 Dibayar cicilan kepada PD. Senang sebesar Rp.100.000,00.
k. 12 Jan 2021 Diambil dari uang kas untuk keperluan pribadi Rp.150.000,00.

Dari contoh soal tersebut, hasil analisisnya adalah sebagai berikut :

84

Dalam Rupiah

Tanggal Akun Debit Kredit

1/1/2021 Kas 50.000.000,00 -

Modal - 50.000.000,00

3/1/2021 Kendaraan 40.000.000,00 -

Kas - 20.000.000,00

Utang - 20.000.000,00

4/1/2021 Beban sewa 100.000,00 -

Kas - 100.000,00

5/1/2021 Beban iklan 150.000,00 -

Kas - 150.000,00

6/1/2021 Peralatan 400.000,00 -

Kas - 400.000,00

7/1/2021 Beban asuransi 200.000,00 -

Kas - 200.000,00

8/1/2021 Kas 400.000,00 -

Pendapatan - 400.000,00

9/1/2021 Perlengkapan 100.000,00 -

Kas - 100.000,00

10/1/2021 Piutang 200.000,00 -

Pendapatan - 200.000,00

11/1/2021 Utang 100.000,00 -

Kas - 100.000,00

12/1/2021 Prive 150.000,00 -

Kas - 150.000,00
Tabel 7. 2 Pencatatan jurnal oleh Perusahaan Sewa Motor “Lancar Jaya”

C. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang membeli barang dagangan dan
menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Sedangkan barang dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli
dan menjual barang dagangan tanpa merubah barang.

Transaksi perusahaan dagang adalah segala sesuatu kegiatan perusahaan dalam rangka membeli
dan menjual barang dagang dengan tujuan mendapatkan keuntungan disertai dengan bukti
transaksi yang valid. Adapun beberapa transaksi yang sering kita jumpai di perusahaan dagang
adalah sebagai berikut.

1. Pembelian barang dagang
Pembelian barang dagang adalah membeli barang dagangan baik secara tunai maupun secara

kredit, jika pembeliannya secara kredit akan menimbulkan utang dagang. Barang dagang yang

85

dibeli ini akan dijual kembali tanpa merubah bentuk barang tersebut. Adapun jurnal untuk
mencatat transaksi pembelian barang dagang adalah sebagai berikut.

Pembelian Barang Dagang Rp xxx
Kas/Utang Dagang
Rp xxx

2. Penjualan barang dagang
Penjualan barang dagang adalah menjual barang dagangan baik secara tunai maupun secara

kredit, jika penjualannya secara kredit akan menimbulkan piutang dagang. Barang dagang yang
dijual ini merupakan barang yang telah dibeli oleh perusahaan dan bentuk dan sifatnya sama
sekali tidak berubah. Adapun jurnal untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang adalah
sebagai berikut.

Kas/Piutang Dagang Rp xxx

Penjualan Rp xxx

3. Retur pembelian dan pengurangan harga

Retur pembelian dan pengurangan harga adalah mengembalikan sebagian barang yang telah

dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Barang yang dibeli oleh

perusahaan bisa saja rusak didalam perjalanan atau tidak sesuai dengan pesanan baik itu dari

segi warna, bentuk, atau jenis barang dagang. Perlakuan perusahaan terhadap hal tersebut

adalah dengan melakukan retur pembelian yaitu mengembalikan barang dagang yang dibeli

sehingga utang dagang berkurang jika pembeliannya secara kredit atau kas bertambah jika

pembeliannya secara tunai. Adapun jurnal untuk mencatat pengiriman kembali barang

dagangan yang telah dibeli adalah sebagai berikut.

Kas/ Utang Dagang Rp xxx
Retur Pembelian dan PH
Rp xxx

4. Retur penjualan dan pengurangan harga
Retur penjualan dan pengurangan harga adalah menerima kembali sebagian barang dagang

yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Barang dagang
yang dijual oleh perusahaan bisa juga mengalami kerusakan ketika di perjalanan atau tidak
sesuai dengan pesanan pembeli. Perlakuan perusahaan terhadap hal tersebut adalah dengan
menggunakan akun retur penjualan sehingga piutang dagang perusahaan akan berkurang jika
penjualannya secara kredit atau kas perusahaan berkurang jika penjualannya secara tunai.
Adapun jurnal untuk mencatat penerimaan kembali barang yang telah dijual adalah sebagai
berikut.

Retur Penjualan dan PH Rp xxx
Kas/Piutang Dagang
Rp xxx

86

5. Pembayaran utang
Pembayaran utang adalah melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit. Perusahaan

memiliki kewajiban untuk membayar utang dagang yang pernah timbul ketika membeli barang
dagang. Adapun jurnal untuk mencatat pembayaran utang dagang adalah sebagai berikut.

Utang Dagang Rp xxx
Kas
Rp xxx

6. Penerimaan piutang
Penerimaan piutang adalah menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.

Perusahaan berhak menerima kas dari pelanggan yang membeli barang dagang secara kredit.
Namun, tidak jarang ada perusahaan (pelanggan) yang tidak mampu membayar piutang karena
perusahaan (pelanggan) tersebut mengalami kebangkrutan, tentu saja bagi perusahaan supplier
akan mengalami kerugian. Menghadapi kondisi demikian, perusahaan biasanya sudah
menyediakan akun untuk mengantisipasi kondisi tersebut seperti akun cadangan kerugian
piutang jika menggunakan metode tidak langsung atau akun beban kerugian piutang jika
menggunakan metode langsung. Adapun jurnal untuk mencatat penerimaan pelunasan piutang
dalam perusahaan dagang adalah sebagai berikut.

Kas Rp xxx
Piutang Dagang Rp xxx

7. Potongan pembelian
Potongan pembelian adalah potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam

masa potong. Misalnya, syarat pembayaran utang n/30, 3/10, artinya utang dagang harus
dilunasi dalam jangka waktu 30 hari dan apabila dilunasi dalam kurun waktu 10 hari dari
timbulnya utang maka perusahaan akan mendapatkan potongan pembelian sebesar 3%. Adapun
jurnal untuk mencatat potongan pembelian ketika pembayaran utang adalah sebagai berikut.

Utang Dagang Rp xxx
Kas
Potongan Pembelian Rp xxx
Rp xxx

8. Potongan penjualan
Potongan penjualan adalah potongan yang diberikan oleh penjual karena menerima

pelunasan piutang dalam masa potong. Misalnya, syarat pembayaran piutang n/30, 2/10, artinya
piutang dagang harus dilunasi dalam jangka waktu 30 hari dan apabila dilunasi dalam kurun
waktu 10 hari dari munculnya piutang maka perusahaan akan mengenakan potongan penjualan
sebesar 2%. Adapun jurnal untuk mencatat potongan penjualan ketika penerimaan pelunasan
piutang adalah sebagai berikut.

87


Click to View FlipBook Version