BAB X
Jurnal Penyesuaian
Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik :
1. Mampu mendefinisikan pengertian jurnal penyesuaian
2. Mampu menelaah akun-akun yang perlu disesuaikan
3. Mampu membuat dan menyajikan jurnal penyesuaian dengan tepat dan benar
138
A. Pengertian dan Tujuan Jurnal Penyesuaian
Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa kegiatan
akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu agar neraca saldo menunjukkan keadaan
yang sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan melalui jurnal penyesuaian (adjusting
journal entry).
Jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada
akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data
(informasi) penyesuaian akhir periode.
Tujuan jurnal penyesuaian adalah menyesuaikan atau mengoreksi saldo harta, kewajiban, dan
modal agar menunjukkan data sebenarnya dan akun nominal menunjukkan pendapatan dan beban
yang seharusnya diakui dalam suatu periode.
B. Fungsi dan Tujuan Jurnal Penyesuaian
Fungsi penyusunan jurnal penyesuaian dalam suatu siklus akuntansi adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk menghitung sekaligus memperkirakan pendapatan dan beban yang dimiliki perusahaan
dalam rentang periode tertentu.
2. Untuk menentukan saldo catatan yang akan diposting ke dalam akun buku besar pada akhir
periode. Hasil ini menjadi sangat penting agar estimasi saldo dapat memperlihatkan jumlah
yang sebenarnya.
3. Untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban, dan modal) di
penghujung suatu periode tertentu.
Selain itu, jurnal penyesuaian juga memiliki tujuan dalam siklus akuntansi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Untuk bisa memastikan adanya mixed account. Mixed account adalah beberapa akun yang
masih tergolong akun-akun campuran. Akun-akun seperti ini ada dua jenis, yaitu akun nominal
dan akun riil.
2. Agar di akhir dari sebuah periode, akun-akun riil bisa menunjukkan jumlah yang pasti. Ini
diutamakan bagi akun riil yang berjenis hutang dan aktiva dalam sebuah neraca.
3. Untuk menampilkan jumlah pendapatan yang ada didalam akun-akun nominal ada sebuah
periode akhir. Jadi, dalam hal ini bisa ditemukan jumlah beban beserta jumlah pendapatan yang
pasti dan valid.
4. Meminimalisir adanya kesalahan akibat pos-pos antisipasi.
5. Menjaga sebuah konsistensi yang sudah ditetapkan berdasarkan petunjuk dari sebuah buku
pedoman.
139
C. Akun-Akun yang Diperlukan dalam Jurnal Penyesuaian
Akun-akun yang diperlukan dalam penyusunan jurnal penyesuaian, diantarannya sebagai
berikut.
1. Akun perlengkapan, karena adanya perlengkapan yang habis digunakan (dipakai)
2. Aktiva tetap, karena adanya penyusutan nilai harta tetap tersebut
3. Beban dibayar dimuka (piutang beban) karena adanya beban yang telah lewat waktu
4. Pendapatan diterima dimuka (utang pendapatan) karena adanya pendapatan yang telah lewat
waktu
5. Beban yang masih harus dibayar, karena jasanya telah dinikmati tetapi bebanya belum dibayar
6. Pendapatan yang akan diterima (piutang pendapatan) karena jasanya telah diterima tetapi
hasilnya belum diterima
7. Penyesuaian untuk kerugian piutang (piutang tidak tertagih)
Untuk lebih jelasnya Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) pada setiap kondisi tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Pemakaian Perlengkapan
Akun “perlengkapan” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok
harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai
perlengkapan pada akhir periode dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap
persediaan perlengkapan. Jurnal penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan ini yaitu :
Beban Perlengkapan XXX
Perlengkapan XXX
Keterangan : nominal yang dicatat adalah nilai yang telah terpakai selaa periode berjalan.
Contoh : Akun perlengkapan kantor dalam neraca saldo per 31 Desember di debit Rp300.000
persediaan perlengkapan per 31 Desember tinggal Rp100.000 berarti yang habis dipakai dalam
periode tersebut Rp200.000. Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang
menjadi beban sebagai berikut : Pemakaian = Rp 300.000 – Rp 100.000 = Rp 200.000. Maka
Ayat Jurnal penyesuaian (AJP) tanggal 31 Desember 2006 yaitu :
Beban Perlengkapan Rp 200.000
Perlengkapan kantor Rp200.000
140
b. Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan aktiva tetap tetap digunakan untuk mengalokasikan dana yang dikeluarkan
untuk pembelian asset tetap ke tahun – tahun selama asset tetap tersebut digunakan. Nilai aktiva
tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau penghapusan
(depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun
kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation).
Pencatatan jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut.
Beban Penyusutan Aset Tetap XXX
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap XXX
Keterangan: Nominal yang dicatat adalah nilai penyusutan yang belum dihitung ke dalam
periode berjalan.
Contoh: Peyusutan peralatan kantor yang menjadi beban tahun ini diperhitungkan
Rp500.000,00. Maka dalam hal ini, pencatatan ke dalam jurnal penyesuaiannya adalah sebagai
berikut.
Beban Penyusutan Aset Tetap Rp500.000
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp500.000
c. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka adalah beban yang sudah dikeluarkan lebih dulu tetapi hak yang
harusnya kita dapat belum sempat kita dapatkan. Contoh pembayaran sewa gedung selama 2
tahun. Di akhir tahun harus disesuaikan mana yang sudah menjadi hak perusahaan dan mana
yang belum. Pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya digambarkan menggunakan dua metode
pencatatan seperti berikut ini.
1. Pendekatan asset, digunakan jika pada pencatatan transaksi menggunakan akun
asset.Pencatatan jurnalnya seperti dibawah ini :
Beban Aset (asuransi/iklan/sewa/dll) XXX
Aset Dibayar Di muka XXX
Nominal yang dicatat adalah nilai hak yang sudah diterima oleh perusahaan atau yang
telah dibebankan.
Contoh : Tanggal 1 Agustus 2018, dibayar premi asuransi Rp240.000,00 untuk jangka
pertanggungan 1 tahun saat membayar dicatat sebagai harta, maka pencatatan dalam jurnal
141
penyesuaian 31 desember 2018 adalah : 4/12 x Rp240.000,00 =Rp100.000,00. Adapun
jurnal penyesuaiannya yaitu :
Beban Asuransi Rp100.000
Asuransi Dibayar Di muka Rp100.000
2. Pendekatan beban, digunakan jika pencatatan transakasi menggunakan akun beban.
Pencatatan pada jurnal penyesuaiannya seperti berikut.
Aset Dibayar Di muka XXX
Beban Aset (asuransi/iklan/sewa/dll) XXX
Nominal yang dicatat adalah nilai hak yang belum diterima oleh perusahaan atau yang
telah dibebankan.
Contoh : Tanggal 1 Agustus 2001, dibayar premi asuransi Rp240.000,00untuk jangka
pertanggungan 1 tahun saat membayar dicatat sebagai beban, maka pencatatan dalam jurnal
penyesuaiannya adalah : 4/12x Rp240.000,00 = Rp 140.000,00. Adapun jurnal
penyesuaiannya yaitu :
Asuransi Dibayar Di muka Rp 140.000
Beban Asuransi Rp 140.000
d. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan yang diterima dimuka adalah penadapatan yang telah diterima tetapi pendapatan
tersebut merupakan pendapatan untuk dua periode akuntansi atau lebih. Sehingga bila suatu
periode akuntansi berakhir, pendapatan yang diterima dimuka memerlukan penyesuaian.
Sebagian pendapatan harus diakui sebagai pendapatan suatu periode dan sisanya merupakan
pendapatan untuk periode-periode berikutnya. Jurnal penyesuaiannya yaitu :
… Sewa Diterima Dimuka XXX
Pendapatan….. XXX
Contoh : Tanggal 1 Oktober 2018, PT Berdikari menerima uang sewa Gedung untuk satu
tahun pembayaran yang dilakukan dimuka dari Tn Roni sebagai pemilik bengkel motor
“Golden” Rp 12.000.000,00. Dari data diatas, dapat dianaliais : Pendapatan sewa PT Berdikari
sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar 3/12 x Rp 12.000.000,00 = Rp
142
3.000.000,00. Hasil perhitungan ini jika dimasukkan ke dalam ayat jurnal penyesuaiannya
adalah :
Sewa Diterima Dimuka Rp3.000.000
Pendapatan Sewa Rp3.000.000
e. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban atau kewajiban yang sudah menjadi beban
dilihat dari segi waktu, tetapi belum dibayar dan dicatat. Jika disesuaikan maka akan menambah
beban untuk periode yang sedang dilaporkan. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban…… XXX
Utang……. XXX
Nominal yang dicatat adalah nilai sebesar utang yang belum dibayar.
Contoh : Tanggal 31 Desember 2018 gaji bulan Desenber untuk seorang karyawan yang
sedang tugas keluar negeri belum diambil Rp400.000,00. Maka ayat jurnal penyesuaiannya
adalah :
Beban Gaji Rp400.000
Utang Gaji Rp400.000
f. Pendapatan yang Masih Harus Diterima / Piutang Pendapatan / Penghasilan
Pendapatan yang akan diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi
waktu tetapi belum diterima karena belum jatuh tempo. Pendapatan yang akan diterima
merupakan piutang perusahaan, yang akan menambah pendapatan selama periode yang
dilaporkan. Jurnal penyesuaian untuk akun ini adalah sebagai berikut.
Piutang…… XXX
Pendapatan……. XXX
Contoh : Tanggal 31 Desember 2008, bunga simpanan bank untuk bulan Desember belum
diterima sebesar Rp 50.000,00. Maka dalam hal ini perlu dilakukan pencatatan dalam jurnal
penyesuaian seperti berikut ini.
143
Piutang Bunga Rp50.000
Pendapatan Bunga Rp50.000
g. Kerugian piutang / piutang yang tidak tertagih / penghapusan piutang
Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang yang
tak tertagih (piutang ragu-ragu). Pencatatan jurnal penyesuaian untuk kerugian piutang / piutang
yang tidak tertagih / penghapusan piutang adalah sebagai berikut.
Beban Penghapusan Piutang XXX
Piutang XXX
Contoh : Tanggal 31 Desember 2018 diputuskan bahwa piutang atas relasi bisnis sebesar Rp
50.000,00 tidak dapat ditagih sehingga harus dihapuskan. Maka ayar jurnal penyesuaian untuk
pencatatan transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
Beban Penghapusan Piutang Rp500.000
Piutang Rp500.000
144
Rangkuman
Jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya
pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan
data (informasi) penyesuaian akhir periode.
Fungsi penyusunan jurnal penyesuaian dalam suatu siklus akuntansi adalah sebagai berikut
ini.
1. Untuk menghitung sekaligus memperkirakan pendapatan dan beban yang dimiliki perusahaan
dalam rentang periode tertentu.
2. Untuk menentukan saldo catatan yang akan diposting ke dalam akun buku besar pada akhir
periode. Hasil ini menjadi sangat penting agar estimasi saldo dapat memperlihatkan jumlah
yang sebenarnya.
3. Untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban, dan modal) di
penghujung suatu periode tertentu.
Selain itu, jurnal penyesuaian juga memiliki tujuan dalam siklus akuntansi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Untuk bisa memastikan adanya mixed account. Mixed account adalah beberapa akun yang
masih tergolong akun-akun campuran. Akun-akun seperti ini ada dua jenis, yaitu akun
nominal dan akun riil.
2. Agar di akhir dari sebuah periode, akun-akun riil bisa menunjukkan jumlah yang pasti. Ini
diutamakan bagi akun riil yang berjenis hutang dan aktiva dalam sebuah neraca.
3. Untuk menampilkan jumlah pendapatan yang ada didalam akun-akun nominal ada sebuah
periode akhir. Jadi, dalam hal ini bisa ditemukan jumlah beban beserta jumlah pendapatan
yang pasti dan valid.
4. Meminimalisir adanya kesalahan akibat pos-pos antisipasi.
5. Menjaga sebuah konsistensi yang sudah ditetapkan berdasarkan petunjuk dari sebuah buku
pedoman.
Akun-akun yang diperlukan dalam penyusunan jurnal penyesuaian, diantarannya adalah akun
perlengkapan, aktiva tetap, beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, beban yang masih
harus dibayar, pendapatan yang akan diterima, dan penyesuaian untuk kerugian piutang.
145
Latihan Soal
A. Pilihlah jawaban dibawah ini yang paling tepat!
1. Akun “perlengkapan” sebelum penyesuaian pada akhir suatu periode saldo sebesar
Rp.150.000.000 sedangkan pada saat itu persediaan perlengkapan masih ada sebesar
Rp.30.000.000 maka ayat jurnal penyesuaiannya yaitu…..
a. Beban perlengkapan (D) Rp.30.000.000, Perlengkapan (K) Rp.30.000.000
b. Perlengkapan (D) Rp.30.000.000, Beban perlengkapan (K) Rp.30.000.000
c. Beban perlengkapan (D) Rp.120.000.000, Perlengkapan (K) Rp.120.000.000
d. Menyiapkan dan mengirimkan dokumen pengiriman uang
e. Melakukan pemeriksaan atas barang yang datang
2. Jika premi asuransi dibayar dimuka yang besarnya Rp.100.000.000 sudah kadaluwarsa
sebesar Rp.20.000.000 maka ayat jurnal penyesuaian yang akan dibuat dalam hal ini
berbunyi….
a. Asuransi dibayar dimuka (D) Rp.20.000.000, Biaya asuransi (K) Rp.20.000.000
b. Asuransi dibayar dimuka (D) Rp.100.000.000, Biaya asuransi (K) Rp.100.000.000
c. Biaya asuransi (D) Rp.80.000.000, Asuransi dibayar dimuka (K) Rp.80.000.000
d. Biaya asuransi (D) Rp.20.000.000, Asuransi dibayar dimuka (K) Rp.20.000.000
e. Tidak ada jawaban
3. Pada tanggal 1 Agustus 2004 PT.Buana membayar sewa kantor sebesar Rp.2.400.000 untuk
2 tahun terhitung sejak 1 Agustus 2004. Penyesuaian yang dibuat oleh perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2004 adalah :
a. Beban sewa kantor (D) Rp. 2.400.000, Kas (K) Rp. 2.400.000
b. Beban sewa kantor (D) Rp. 400.000, Sewa kantor dibayar dimuka (K) Rp. 400.000
c. Sewa kantor dibayar dimuka (D) Rp. 900.000, Beban sewa kantor (K) Rp. 900.000
d. Beban sewa kantor (D) Rp. 500.000, Sewa kantor dibayar dimuka (K) Rp. 500.000
e. Sewa dibayar dimuka (D) Rp. 2.400.000, Kas (K) Rp. 2.400.000
4. PT Merbabu berhasil melakukan penjualan tunai sebesar Rp325.000, tetapi dicatat sebesar
Rp352.000. Kekeliruan tersebut dibuat jurnal penyesuaian…
a. Kas Rp 325.000
Penjualan Rp 325.000
b. Selisih kas Rp 27.000
Kas Rp 27.000
c. Kas Rp 352.000
Penjualan Rp 352.000
146
d. Penjualan Rp 27.000 Rp 27.000
Kas Rp 27.000 Rp 27.000
e. Kas
Penjualan
5. Akun “asuransi dibayar dimuka” menunjukkan saldo Rp. 3.600.000, jumlah tersebut dibayar
tanggal 1 Maret 2017 untuk masa 3 (tiga) tahun. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat
tanggal 31 Desember 2017 adalah….
a. Beban asuransi (D) Rp 1.200.000, Asuransi dibayar dimuka (K) Rp 1.200.000
b. Beban asuransi (D) Rp 900.000, Asuransi dibayar dimuka (K) Rp 900.000
c. Asuransi dibayar dimuka (D) Rp 2.600.000, Beban asuransi (K) Rp 2.600.000
d. Asuransi dibayar dimuka (D) Rp 1.000.000, Beban asuransi (K) Rp 1.000.000
e. Beban asuransi (D) Rp 1.000.000, Asuransi dibayar dimuka (K) Rp 1.000.000
6. Jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan beban gaji yang belum dibayar sebesar
Rp2.700.000,00 pada akhir periode adalah ....
a. Utang gaji (D) Rp2.700.000, Beban gaji (K) Rp2.700.000
b. Beban gaji (D) Rp2.700.000, Iktisar laba rugi (K) Rp2.700.000
c. Modal (D) Rp2.700.000, Beban gaji (K) Rp2.700.000
d. Beban gaji (D) Rp2.700.000, Kas (K) Rp2.700.000
e. Beban gaji (D) Rp2.700.000, Utang gaji (K) Rp2.700.000
7. Saldo akun iklan dibayar di muka sebesar Rp900.000, jumlah itu dibayarkan kepada stasiun
radio swasta untuk 10 kali siaran. Sampai akhir periode baru disiarkan 6 kali, maka jurnal
penyesuaiannya adalah ....
a. Iklan dibayar di muka Rp 360.000
Beban iklan Rp 360.000
b. Iklan dibayar di muka Rp 540.000
Beban iklan Rp 540.000
c. Beban iklan Rp 540.000
Iklan dibayar di muka Rp 540.000
d. Beban iklan Rp 360.000
Iklan dibayar di muka Rp 360.000
e. Iklan dibayar di muka Rp 900.000
Beban iklan Rp 900.000
8. Pada tanggal 1 Juni 2019 persewaan mobil CEPAT menerima pendapatan jasa untuk masa
satu tahun sebesar Rp30.000.000,00. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31
Desember 2019 apabila dicatat sebagai pendapatan adalah ....
a. Pendapatan sewa Rp 17.500.000
147
Sewa diterima di muka Rp 17.500.000
b. Sewa diterima di muka Rp 17.500.000
Pendapatan sewa Rp 17.500.000
c. Pendapatan sewa Rp 12.500.000
Sewa diterima di muka Rp 12.500.000
d. Sewa diterima di muka Rp 12.500.000
Pendapatan sewa Rp 12.500.000
e. Pendapatan sewa Rp 30.000.000
Sewa diterima di muka Rp 30.000.000
9. Suatu perusahaan mempunyai nilai piutang per 31 Desember sebesar Rp 250.000.000.
perusahaan tersebut mencadangkqn piutang tak tertagih sebesar 2% dari total piutang.
Sementara itu, pada neraca saldo 31 Desember sudah tercapai cadangan kerugian piutang
(saldo kredit) sebesar Rp 3.000.000. Besarnya jurnal penyesuaian yang harus disusun oleh
perusahaan tersebut adalah….
a. Rp 2.000.000
b. Rp 4.000.000
c. Rp 5.000.000
d. Rp 14.000.000
e. Rp 16.000.000
10. PT DELIMA membayar iklan dimuka pada tanggal 1 oktober 2019 sebesar Rp 24.000.000
untuk jangka waktu 6 kali penerbitan. Pada 31 desember 2019, besarnya iklan yang masih
menjadi aset adalah…
a. Rp 6.000.000
b. Rp 8.000.000
c. Rp 14.000.000
d. Rp 18.000.000
e. Rp 24.000.000
11. Saldo akun iklan dibayar di muka sebesar Rp 1.200.000, jumlah itu dibayarkan kepada
stasiun radio swasta untuk 10 kali siaran. Sampai akhir periode baru disiarkan 6 kali, maka
jurnal penyesuaiannya adalah ....
a. Iklan dibayar di muka Rp 720.000,00
Beban iklan Rp 720.000,00
b. Iklan dibayar di muka Rp 540.000,00
Beban iklan Rp 540.000,00
c. Beban iklan Rp 720.000,00
Iklan dibayar di muka Rp 720.000,00
d. Beban iklan Rp 360.000,00
148
Iklan dibayar di muka Rp 360.000,00
e. Iklan dibayar di muka Rp 1.200.000,00
Beban iklan Rp 1.200.000,00
12. Jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan beban gaji yang belum dibayar sebesar Rp
3.200.000,00 pada akhir periode adalah ....
a. Utang gaji Rp 3.200.000,00
Beban gaji Rp 3.200.000,00
b. Beban gaji Rp 3.200.000,00
Iktisar laba rugi Rp 3.200.000,00
c. Modal Rp 3.200.000,00
Beban gaji Rp 3.200.000,00
d. Beban gaji Rp 3.200.000,00
Kas Rp 3.200.000,00
e. Beban gaji Rp 3.200.000,00
Utang gaji Rp 3.200.000,00
13. Pada tanggal 1 Juli 2019 persewaan mobil MODERN menerima pendapatan jasa untuk masa
satu tahun sebesar Rp40.000.000,00. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31
Desember 2019 apabila dicatat sebagai pendapatan adalah ....
a. Pendapatan sewa Rp 17.500.000,00
Sewa diterima di muka Rp 17.500.000,00
b. Sewa diterima di muka Rp 20.000.000,00
Pendapatan sewa Rp 20.000.000,00
c. Pendapatan sewa Rp 40.000.000,00
Sewa diterima di muka Rp 40.000.000,00
d. Sewa diterima di muka Rp 17.500.000,00
Pendapatan sewa Rp 17.500.000,00
e. Pendapatan sewa Rp 20.000.000,00
Sewa diterima di muka Rp 20.000.000,00
14. Pada saat pembayaran asuransi dalam jurnal dicatat sebagai beban asuransi sebesar Rp
4.500.000,00 sedangkan yang telah jatuh tempo 31 Desember Rp 3.200.000,00. Maka jurnal
penyesuaiannya adalah ..…
a. Beban asuransi Rp 4.500.000
Asuransi dibayar di muka Rp 4.500.000
b. Asuransi dibayar di muka Rp 4.500.000
Beban asuransi Rp 4.500.000
c. Beban asuransi Rp 1.300.000
Asuransi dibayar di muka Rp 1.300.000
149
d. Asuransi dibayar di muka Rp 3.200.000
Beban asuransi Rp 3.200.000
e. Asuransi dibayar di muka Rp 1.300.000
Beban asuransi Rp 1.300.000
15. Jika akun perlengkapan sebelum penyesuaian pada tanggal 31 Mei sebesar Rp 1.250.000,00
dan perlengkapan yang tersedia pada tanggal 31 Desember sebesar Rp 650.000,00 maka
jurnal penyesuaian dari data tersebut adalah….
a. Perlengkapan Rp 650.000
Beban perlengkapan Rp 650.000
b. Perlengkapan Rp 1.250.000
Beban perlengkapan Rp 1.250.000
c. Beban perlengkapan Rp 650.000
Perlengkapan Rp 650.000
d. Beban perlengkapan Rp 600.000
Perlengkapan Rp 600.000
e. Beban perlengkapan Rp 1.900.000
Perlengkapan Rp 1.900.000
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Pada kondisi apa jurnal penyesuaian dibutuhkan?
2. Tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian adalah?
3. Kapan jurnal penyesuaian akan dibuat?
4. Berikan contoh akun – akun yang akan disesuaikan!
5. Jelaskan tujuan menyesuaiakan akun penyusutan aktiva tetap!
150
“MONEY IS THE SIXTH SENSE THAT MAKES IT
POSSIBLE TO ENJOY THE OTHER FIVE”. -
Richard Ney
151
BAB XI
Laporan Keuangan, dan Jurnal Penutup
Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik :
1. Mampu menganalisis akun-akun yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dan jurnal
penutup
2. Mampu mengklasifikasi jenis-jenis laporan keuangan
3. Mampu menguraikan bentuk-bentuk laporan keuangan
4. Mampu menyusun laporan keuangan dan jurnal penutup
152
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi keuangan
dikomunikasikan kepada pihak di luar perusahaan. Laporan ini memberikan “suatu” sejarah yang
ber-kesinambungan yang dikuantifikasikan dalam satuan uang berkenaan dengan sumberdaya
ekonomi dan kewajiban dari suatu perusahaan bisnis dan aktivitas ekonomi yang mengubah
sumberdaya dan kewajiban ini. Laporan keuangan yang paling sering disajikan adalah: (1) neraca,
(2) perhitungan laba/rugi, (3) laporan perubahan ekuitas, dan (4) laporan arus kas. Selain itu,
pengungkapan dalam catatan merupakan bagian yang terpadu dari masing-masing keempat laporan
keuangan dasar.
Adapun jenis-jenis laporan keuangan, yang dibagi menjadi seperti berikut ini.
1. Laporan laba rugi (Income Statement)
2. Laporan perubahan ekuitas (Owner’s Equity Statement)
3. Neraca (Balance Sheet)
4. Laporan arus kas (Statement of Cash Flows)
5. Catatan atas laporan keuangan (Notes of Financial Statement)
B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi terkait pendapatan
dan beban usaha suatu perusahaan/instansi dalam suatu periode tertentu untuk mengukur
keberhasilan operasi perusahaan/instansi tersebut. Unsur-unsur laporan keuangan yang secara
langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban Laporan laba rugi
minimal mencakup pos-pos sebagai berikut :
a. pendapatan;
b. beban keuangan;
c. bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas;
d. beban pajak;
e. laba atau rugi neto
153
Laporan laba/rugi dapat disusun dalam dua bentuk yaitu :
a. Laporan Laba Rugi Single Step
Perusahaan PAKTA
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2021
Pendapatan
Penjualan Rp xxx
Rp xxx
Pendapatan Bunga
Jumlah Pendapatan Rp xxx
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Barang yang tersedia untuk dijual Rp xxx
(Rp xxx)
Persediaan Akhir
(Rp xxx)
HPP Rp xxx
Laba Kotor
Beban Usaha
Beban Operasional :
Biaya Gaji Karyawan Rp xxx
Biaya Iklan Rp xxx
Biaya Angkut Rp xxx
Total Rp xxx
Beban Administrasi :
Biaya Sewa Toko Rp xxx
Biaya Asuransi Rp xxx
Total Rp xxx
Total Beban Usaha (Rp xxx)
Rp xxx
Laba / Rugi Usaha
Tabel 11.1 Laporan Laba Rugi Single Step
154
b. Laporan Laba Rugi Multiple Step
Perusahaan PAKTA
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2021
Pendapatan
Penjualan Rp xxx
(Rp xxx)
Retur Penjualan (Rp xxx)
Rp xxx
Diskon Penjualan Rp xxx
Rp xxx
Pendapatan Bersih (Rp xxx) Rp xxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxx (Rp xxx)
Rp xxx
Persediaan Awal Rp xxx
(Rp xxx)
Pembelian Rp xxx
Rp xxx
Beban Angkut Rp xxx Rp xxx
(Rp xxx)
Barang yang tersedia untuk dijual Rp xxx
Persediaan Akhir
HPP
Laba Kotor
Beban Usaha
Beban Penjualan
Biaya Gaji Karyawan penjualan Rp xxx
Biaya Iklan Rp xxx
Total
Beban Administrasi dan umum :
Biaya Gaji Karyawan bag. toko Rp xxx
Biaya Asuransi Rp xxx
Beban Piutang tak tertagih Rp xxx
Beban umum lainnya Rp xxx
Total
Total Beban Usaha
Pendapatan Diluar Usaha
Pendapatan Bunga Rp xxx
Keuntungan atas penjualan investasi Rp xxx
Total pendapatan diluar usaha
Beban Diluar Usaha
Beban adm bank Rp xxx
Kerugian penjualan peralatan Rp xxx
Total Beban diluar usaha
Laba / Rugi diluar Usaha
Laba Sebelum Pajak
Pajak Penghasilan
Laba / Rugi Usaha
Tabel 11.2 Laporan Laba Rugi Multiple Step
Terdapat beberapa perbedaan antara laporan laba rugi yang terdapat pada akuntansi
perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan dagang. Perbedaan antara laporan laba rugi
perusahaan jasa dan dagang adalah terletak pada akun-akunnya. Ada beberapa akun-akun yang
155
ada di laporan laba rugi perusahaan dagang, tetapi tidak ada di laporan laba rugi perusahaaan
jasa seperti :
• Pembelian
• Penjualan
• Persediaan
• Harga Pokok Penjualan
• Diskon Penjualan/Pembelian
Jika diilustrasikan, maka perbedaan antara laporan laba/rugi perusahaan jasa dan laba/rugi
perusahaan dagang adalah sebagai berikut.
Laporan laba/rugi perusahaan jasa Laporan laba/rugi perusahaan dagang
Pendapatan Jasa Rp xxx Penjualan Rp xxx
Beban Operasi (Rp xxx) Harga Pokok Penjualan (Rp xxx)
Laba Kotor Rp xxx
Beban Operasi (Rp xxx)
Laba Bersih Rp xxx Laba Bersih Rp xxx
Tabel 11.3 Perbedaan laporan laba/rugi perusahaan jasa dan perusahaan dagang
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Modal adalah laporan keuangan yang
menyajikan informasi untuk menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva. Komponen
laporan perubahan ekuitas adalah :
a. Modal Awal
b. Laba atau Rugi Usaha
c. Prive
d. Modal Akhir
Modal suatu perusahaan dapat berubah karena adanya transaksi berikut :
a. Tambahan setoran modal yang akan menyebabkan modal bertambah
b. Adanya laba usaha akan menyebabkan modal bertambah
c. Adanya kerugian usaha menyebabkan modal berkurang
d. Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik akan menyebabkan modal berkurang
Bentuk laporan perubahan ekuitas untuk beberapa bentuk perusahaan adalah sebagai berikut :
156
• Perusahaan Perseorangan Rp xxx Rp xxx
(Rp xxx) Rp xxx
Perusahaan PAKTA
Laporan Perubahan Ekuitas
31 Desember 2021
Modal Usaha, 1 Januari 2021
Laba/Rugi Usaha
Prive
Modal Akhir, 31 Desember 2021
Tabel 11.4 Bentuk laporan perubahan ekuitas Perusahaan perseorangan
• PT
Laba ditahan Perusahaan PAKTA Rp xxx
Laba/Rugi Usaha Laporan Perubahan Ekuitas Rp xxx
Deviden
Laba ditahan Akhir 31 Desember 2021
Rp xxx
(Rp xxx)
Tabel 11.5 Bentuk laporan perubahan ekuitas PT
3. Laporan Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi
aset, kewajiban, dan ekuitas selama periode waktu tertentu yang tujuannya adalah untuk
menggambarkan posisi dan keadaan keuangan perusahaan pada titik tertentu dalam jangka
waktu tertentu. Neraca memiliki fungsi memberikan gambaran tentang posisi keuangan
perusahaan. Neraca merupakan alat penting bagi investor untuk memperoleh informasi terkait
perusahaan tempat mereka berinvestasi dan kegiatan operasionalnya. Komponen dari laporan
posisi keuangan/neraca secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Kelompok Aktiva (Aset). merupakan seluruh harta/kekayaan yang perusahaan miliki, baik
aktiva berwujud ataupun aktiva tidak berwujud, yang memiliki nilai moneter dan digunakan
untuk operasional perusahaan. Kelompok Aktiva diklasifikasikan sebagai berkut:
• Aktiva Lancar
• Investasi / Penyertaan
• Aktiva tetap
• Aktiva yang tidak berwujud
• Aktiva lain-lain
157
b. Kelompok Kewajiban (liabilitas). merupakan kewajiban perusahaan membayar pada pihak
lain lantaran adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit. Berdasarkan periode
pelunasan kewajiban dklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu:
• Kewajiban lancar
• Kewajiban jangka panjang
• Kewajiban lain-lain
c. Kelompok Ekuitas (Modal). Modal (Ekuitas) adalah hak kekayaan pemilik (owner equity).
Modal perusahaan tergantung pada jenis perusahaannya. Perusahaan Perseorangan berarti
modal pemilik, Persekutuan Komanditer berarti modal para sekutu, dan Perseroan Terbatas
berarti Modal Saham.
Untuk Perseroan Terbatas komponen ekuitasnya meliputi:
• Modal saham
• Agio/Disagio saham
• Cadangan-cadangan
• Saldo laba
Untuk Koperasi dan Perusahaan Perseorangan komponen ekuitasnya meliputi:
• Simpanan pokok
• Simpanan wajib
• Cadangan
Neraca dapat disajikan ke dalam dua bentuk, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Neraca untuk bentuk perkiraan/skontro dibagi menjadi dua sisi, yaitu sisi sebelah kiri
untuk aktiva dan sisi sebelah kanan untuk kewajiban dan ekuitas.
2. Bentuk laporan / stafel (report form)
Neraca dalam bentuk laporan/stafel, seluruh akun dalam neraca disusun berurutan
menurun ke bawah. Urutan pertama adalah kelompok aktiva, dan urutan selanjutnya
yaitu kelompok kewajiban dan ekuitas.
Terdapat sedikit perbedaan antara laporan keuangan pada perusahaan jasa dan perusahaan
dagang, perbedaan tersebut diantaranya pada akun yang digunakan dikarenakan barang yang
dijual dari perusahaan jasa dan dagang berbeda jenisnya, sehingga pada perusahaan jasa tidak
terdapat akun persediaan dagang, dan dan tidak memerlukan data daftar inventaris persediaan
barang dagang. Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
neraca, yaitu harus selalu mencantumkan 3 hal berikut ini :
158
• Nama perusahaan
• Judul “Neraca”
• Periode neraca dibuat.
Adapun contoh dari bentuk-bentuk neraca yang telah dijelaskan diatas, yakni neraca bentuk
skontro, dan neraca bentuk stafel.
a. Contoh neraca bentuk skontro
Perusahaan PAKTA
Neraca
31 Desember 2021
(Dalam Rupiah)
Aset: Kewajiban dan Ekuitas:
Aset Lancar xxx Kewajiban Lancar
Kas di tangan xxx Utang Usaha xxx
Beban yang masih harus
Kas di Bank xxx dibayar xxx
Kas Kecil xxx Utang PPN xxx
Piutang xxx Utang Pph xxx
Penyisihan Piutang (xxx) Total Kewajiban Lancar xxx
Kewajiban Jangka
Persediaan xxx Panjang
Sewa dibayar dimuka xxx Wesel Bayar xxx
Total Aset Lancar xxx Pinjaman Bank Mandiri xxx
Total Kewajiban Jangka
Aset Tetap Panjang xxx
Tanah xxx
Bangunan xxx Ekuitas
Akumulasi Depresiasi
Bangunan (xxx) Modal disetor xxx
Total Aset Tetap xxx Laba ditahan xxx
Total Ekuitas xxx
Total Kewajiban dan
Total Aset xxx Ekuitas xxx
Tabel 11. 6 Contoh neraca bentuk skontro
159
b. Contoh neraca bentuk stafel
- Bagi Perusahaan jasa
Perusahaan Jasa PAKT
Neraca
31 Desember 2021
Aktiva Liabilitas & Ekuitas
Aktiva lancar Liabilitas
KAS xxx Hutang Usaha xxx
xxx
PIUTANG USAHA xxx Hutang Gaji xxx
xxx
PERLENGKAPAN xxx Pendapatan diterima dimuka xxx
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA xxx xxx
IKLAN DIBAYAR DIMUKA xxx
160
Total Aktiva Lancar xxx Total Liabilitas
Aktiva Tetap Ekuitas
Peralatan xxx Modal Ny PAKT
Akumulasi Penyusutan Peralatan xxx
Toral Aktiva Tetap xxx
Total Aktiva xxx
Total aktiva xxx Total Liabilitas & Ekuitas
Tabel 11.7 Neraca bentuk stafel Perusahaan Jasa
- Bagi perusahaan dagang
Perusahaan PAKTA
Neraca
31 Desember 2021
Aktiva:
Aktiva Lancar
Kas di Bank Rp xxx
Piutang Dagang Rp xxx
Penyisihan Piutang Rp xxx
Persediaan Barang Dagang (Rp xxx)
Sewa dibayar dimuka Rp xxx
Total Aktiva Lancar Rp xxx
Aktiva Tetap Rp xxx
Rp xxx
Tanah Rp xxx
Bangunan Rp xxx
Akumulasi Depresiasi Bangunan (Rp xxx)
Total Aktiva Tetap
Total Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas:
Kewajiban Lancar
Utang Dagang Rp xxx Rp xxx
Beban yang masih harus dibayar Rp xxx
Utang PPN Rp xxx Rp xxx
Total Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang Rp xxx Rp xxx
Wesel Bayar Rp xxx Rp xxx
Pinjaman Bank Mandiri
Total Kewajiban Jangka Panjang Rp xxx
Ekuitas Rp xxx
Modal disetor
Laba ditahan
Total Ekuitas
Total Kewajiban dan Ekuitas
Tabel 11.8 Neraca bentuk stafel Perusahaan Dagang
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yaitu laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar
perusahaan selama satu periode akuntansi tertentu. Laporan ini berguna bagi pengguna
informasi akuntansi untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.
Laba bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tidak menjamin bahwa perusahaan itu
mempunyai kecukupan uang kas untuk mendanai perusahaan.
Terdapat dua metode untuk penyajian laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode
tidak langsung. Metode langsung menunjukkan kategori utama dari total penerimaan kas dan
total pengeluaran kas. Metode tidak langsung menggunakan penyesuaian laba/rugi bersih
dengan menyesuaikan pengaruh dari transaksi non-kas, penangguhan atau akrual dari
penerimaan atau pengeluaran kas pada masa lalu dan masa depan untuk aktivitas operasi, dan
pos pendapatan atau beban yang terkait dengan arus kas investasi atau pendanaan. Sama seperti
laporan keuangan lainnya, terdapat perbedaan laporan arus kas pada perusahaan jasa dan
dagang, yang paling utama adalah pada akun-akunnya.
Berikut merupakan tujuan penyusunan Laporan Arus Kas:
1) Sebagai dasar untuk memperkirakan arus kas pada masa depan. Dalam keadaan normal,
sumber dan penggunaan dana tidak berubah secara signifikan. Maka dari itu, laporan arus
kas dapat digunakan untuk mempredksi arus kas masa depan.
2) Digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
161
3) Sebagai dasar untuk menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang dan
deviden. Laporan arus kas menunjukkan saldo kas dan sumber kas serta perkiraan arus kas
masuk.
Adapun format umum pada laporan arus kas, yaitu sebagai berikut.
Perusahaan PAKTA Rp xxx
Laporan Arus Kas Rp xxx
31 Desember 2021
Rp xxx
Kas yang dihasilkan (digunakan untuk): Rp xxx
Arus kas dari aktivitas operasi Rp xxx
Arus kas dari aktivitas investasi Rp xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas
Kas pada awal periode
Kas pada akhir periode
Tabel 11.9 Format umum pada laporan arus kas
a. Klasifikasi Arus Kas
Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pembayaran tunai menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi aktivitas arus kas berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 (PSAK No. 2), penyajian laporan arus kas
diklasifikasikan ke dalam aktivitas-aktivitas berikut :
1) Aktivitas operasi (operating activity) yaitu aktivitas yang merepresentasikan
penerimaan dan pengeluaran kas pokok perusahaan. Biasanya berasal dari transaksi
yang mempengaruhi laba. Contoh: penerimaan kas kepada pelanggan dari penjualan
dan pembayaran kas kepada supplier dan karyawan. Jumlah arus kas dari aktivitas
operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi utang, mempertahankan
kemampuan perusahaan untuk beroperasi, membayar dividen, dan melakukan investasi
baru tanpa bergantung pada sumber pendanaan eksternal.
2) Aktivitas investasi (investing activity) adalah aktivitas yang mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas untuk investasi. Misalnya pembelian atau penjualan
aktiva tetap. Karena arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas yang terkait dengan sumber daya yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa yang akan datang, arus kas dari aktivitas
investasi diperlukan pengungkapan secara terpisah.
162
3) Aktivitas pembiayaan/pendanaan (financing activity) adalah aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan sumber dan pengeluaran modal perusahaan. Misalnya
pengeluaran saham dan pembayaran dividen. Pengungkapan arus kas dari aktivitas
pendanaan secara terpisah diperlukan karena bermanfaat untuk meramalkan klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para investor perusahaan.
b. Metode Penyajian Laporan Arus Kas
Aturan terkait pelaporan arus kas dari aktivitas operasi diatur dalam PSAK No. 2
paragraf 17- 19. Menurut IAI (2002: 17), mengharuskan perusahaan untuk melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode berikut :
• Metode langsung : metode ini mengunkapkan kelompok utama dari penerimaan kas
kotor dan pengeluaran kas kotor;
• Metode tidak langsung : berdasarkan metode ini, laba/rugi bersih disesuaikan dengan
menyesuaikan pengaruh dari transaksi non-kas, penangguhan atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas di masa lalu dan masa depan untuk operasi, dan pos
pendapatan atau beban yang terkait dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Berdasarkan IAI (2002: 18), perusahaan disarankan untuk melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini memberikan informasi
untuk membantu memperkirakan arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan
menggunakan metode tidak langsung. Menurut IAI (2002: 19), dengan metode tidak
langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba/rugi
bersih atas pengaruh :
a) Perubahan persediaan, piutang dan utang usaha selama periode berjalan;
b) Pos-pos nonkas seperti depresiasi, penyisihan, pajak tangguhan, keuntungan dan
kerugian selisih kurs yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum
dibagikan dan kepentingan nonpengendali dalam laba/rugi konsolidasi;
c) Semua pos lain yang terkait dengan arus kas investasi atau pendanaan
163
Format laporan arus kas dengan metode langsung :
Perusahaan PAKTA
Laporan Arus Kas
31 Desember 2021
A. Arus kas dari aktivitas operasi: a) Rp xxx
Kas diterima dari pelanggan
Dikurangi: b) Rp xxx
Pembayaran kas untuk supplier (Barang) c) Rp xxx
Pembayaran kas untuk beban operasi Rp xxx
Pembayarna kas untuk bunga d) Rp xxx
Pembayaran kas untuk pajak penghasilan
Rp xxx
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi Rp xxx
B. Arus kas dari aktivitas investasi: Rp xxx Rp xxx
Kas dari penjualan aktiva tetap Rp xxx
Dikurangi: Rp xxx
Kas dibayar untuk pembelian aktiva tetap Rp xxx
Rp xxx
Jumlah arus kas untuk aktivitas investasi Rp xxx
C. Arus kas dari aktivitas pendanaan: Rp xxx
Kas diterima dari penjualan saham Rp xxx
Kas diterima dari utang jk panjang Rp xxx
Kas diterima dari penjualan investasi
Rp xxx
Dikurangi: e) Rp xxx
Kas dibayar untuk dividen Rp xxx
Kas dibayar untuk bunga
Kas dibayar untuk pelunasan utang jk Rp xxx
panjang
Rp xxx
Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan
Kenaikan (Penurunan) kas
Kas pada awal periode
Kas pada akhir periode
Tabel 11.10 Format laporan arus kas dengan metode langsung
164
Selain format laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung, terdapat juga
format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung, seperti yang
ditunjukkan dibawah ini.
Perusahaan PAKTA
Laporan Arus Kas
31 Desember 2021
A. Arus kas dari aktivitas operasi:
Laba bersih Rp xxx
Ditambah:
Beban penyusutan Rp xxx
Kenaikan hutang usaha Rp xxx
Dikurangi:
Kenaikan piutang usaha Rp xxx
Kenaikan persediaan Rp xxx
Penurunan hutang beban usaha Rp xxx
Laba penjualan aktiva tetap Rp xxx
Jumlah arus kas untuk aktivitas operasi Rp xxx
Rp xxx
B. Arus kas dari aktivitas investasi:
Kas masuk dari penjualan aktiva tetap Rp xxx
Dikurangi:
Kas dibayar untuk pembelian aktiva Rp xxx
tetap
Jumlah arus kas untuk aktivitas Rp xxx
investasi
C. Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas diterima dari penjualan saham Rp xxx
Kas diterima dari hutang jk pjg Rp xxx
Kas diterima dari penjualan investasi Rp xxx
Dikurangi:
Kas dibayar untuk dividen Rp xxx
Kas dibayar untuk bunga Rp xxx
Kas dibayar untuk pelunasan htg jk pjg Rp xxx
Jumlah arus kas dari aktivitas Rp xxx
pendanaan
Kenaikan (Penurunan) kas Rp xxx
Kas pada awal periode Rp xxx
Kas pada akhir periode Rp xxx
Tabel 11.11 Format laporan arus kas dengan metode tidak langsung
165
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menyajikan penjelasan
deskriptif atau rincian jumlah yang disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas serta informasi tambahan yang tidak disajikan dalam
laporan keuangan tetapi diperlukan untuk penyajian yang wajar, seperti kewajiban kontinjensi
dan komitmen. Catatan atas Laporan Keuangan terdiri dari data-data mengenai perusahaan, di
antaranya :
• Penjelasan umum tentang perusahaan yang bersangkutan.
• Ringkasan yang menjelaskan mengenai kebijakan akuntansi perusahaan
• Penjelasan seluruh hal pada setiap akun dalam laporan keuangan dan juga berbagai
informasi lainnya.
• Penjelasan tentang dasar yang diambil untuk menyusun laporan keuangan.
• Laporan yang tidak tercantum dalam laporan keuangan tapi diwajibkan di dalam PSAK.
Contoh Catatan atas Laporan Keuangan :
Gambar 11. 1 Contoh Catatan atas Laporan Keuangan 1
166
Gambar 11. 2 Contoh Catatan atas Laporan Keuangan 2
C. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun
nominal dan prive ke akun modal. Perusahaan menggunakan Jurnal penutup untuk mengatur ulang
saldo akun sementara. Akun yang menunjukkan saldo selama periode akuntansi tunggal menjadi
nol. Akun-akun perusahaan yang ditutup pada akhir periode adalah sebagai berikut.
a. Pendapatan usaha
b. Beban – beban usaha
c. Ikhtisar Laba/Rugi
d. Prive
Pembuatan jurnal penutup dalam siklus akuntansi memiliiki beberapa fungsi, diantaranya yaitu:
1. Mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
2. Menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
3. Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva,
kewajiban, biaya, pendapatan dan modal sebenarnya.
167
Langkah – langkah menyusun jurnal penutup :
Langkah 1. Menutup akun nominal kelompok pendapatan menjadi ikhtisar laba/rugi
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp xxx Rp xxx
2021 Pendapatan Jasa
31 Des Ikhtisar Laba/Rugi
Langkah 2. Menutup akun nominal kelompok beban menjadi ikhtisar laba/rugi
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021 Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
31 Des Rp xxx
Retur penjualan & Ph Rp xxx
Potongan Penjualan Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Beban Angkut Pembelian Rp xxx
Beban ... Rp xxx
Beban ...
Langkah 3. Menutup akun ikhtisar laba/rugi menjadi akun modal
• Jika perusahaan mengalami keuntungan (Laba)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021 Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx Rp xxx
31 Des
Modal
• Jika perusahaan mengalami kerugian (Rugi)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021 Modal Rp xxx Rp xxx
31 Des
Ikhtisar Laba/Rugi
Langkah 4. Menutup akun prive ke akun modal
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021 Modal Rp xxx Rp xxx
31 Des
Prive
Tahap selanjutnya setelah membuat jurnal penutup adalah posting ke buku besar. Penutupan
buku bertujuan untuk menutup akun nominal sehingga akun riil menunjukan keadaan yang
sebenarnya. Saldo akun riil tidak perlu ditutup karena saldo akun riil tersebut akan dibawa ke
periode berikutnya. Setelah penutupan buku besar semua akun pendapatan dan akun beban akan
bersaldo nol, sedangkan akun riil masih bersaldo. Untuk mengetahui keseimbangan dari saldo
tersebut maka perlu dibuat Neraca saldo setelah penutupan. Perbedaan jurnal penutup pada
perusahaan dagang dan jasa adalah pada akun akun yang dimasukan, seperti contoh dibawah ini.
168
• Perusahaan Dagang
Perusahaan PAKTA
Jurnal Penutup
31 Desember 2021
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021
31 Des Pendapatan Jasa Rp xxx Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx Rp xxx
Rp xxx
Retur penjualan & Ph Rp xxx
Rp xxx
Potongan Penjualan Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Beban Angkut Pembelian Rp xxx
Rp xxx
Beban Asuransi
Kredit
Beban Sewa
Rp xxx
Beban listrik dan telepon
Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx Rp xxx
Rp xxx
Modal Rp xxx
Modal Rp xxx Rp xxx
Prive Rp xxx
Rp xxx
Jumlah Rp xxx
Tabel 11.12 Contoh jurnal penutup perusahaan dagang
• Perusahaan Jasa
Perusahaan PAKTA
Jurnal Penutup
31 Desember 2021
Tanggal Keterangan Ref Debit
2021
31 Des Pendapatan Jasa Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
Beban Gaji Karyawan
Beban Asuransi
Beban Sewa
Beban listrik dan telepon
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
Modal
Modal Rp xxx
Prive
Jumlah Rp xxx
Tabel 11.13 Contoh jurnal penutup perusahaan jasa
169
Rangkuman
Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi keuangan
dikomunikasikan kepada pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang paling sering disajikan
adalah: (1) neraca, (2) laba/rugi, (3) laporan perubahan ekuitas, dan (4) laporan arus kas. Selain
itu, pengungkapan dalam catatan merupakan bagian yang terpadu dari masing-masing keempat
laporan keuangan dasar.
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi terkait pendapatan
dan beban usaha suatu perusahaan/instansi dalam suatu periode tertentu.
Fungsi Laporan Laba Rugi :
• Untuk memberikan informasi mengenai kondisi laba / rugi suatu perusahaan
• Bahan referensi untuk evaluasi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan strategi atau
kebijakan kedepannya
• Sumber informasi mengenai tingkat keberhasilan perusahaan dalam menentukan besaran
biaya perusahaan
• Membantu proses analisis strategi perusahaan.
Dalam membuat laporan laba rugi dapat menggunaan dua metode yaitu :
• Single step. Pendapatan/beban diklasifikasikan dalam 1 kelompok
• Multiple step. Pendapatan dan beban diklasifikasikan menjadi pendapatan/beban usaha dan
pendapatan/beban diluar usaha
Laporan Perubahan Modal adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi untuk
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva.
Fungsi Pembuatan Laporan Perubahan Modal :
• Untuk mengikhtisarkan aktiva pembayaran dan investasi, serta dana yang telah dihasilkan
dalam suatu periode yang bersangkutan.
• Untuk menyajikan pengungkapan perubahan modal kerja
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas
selama periode waktu tertentu yang tujuannya adalah untuk menggambarkan posisi dan keadaan
keuangan perusahaan pada titik tertentu dalam jangka waktu tertentu. Komponen utama dari
laporan posisi keuangan/neraca yaitu aktiva, liabilitas dan ekuitas.
170
Laporan arus kas yaitu laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar
perusahaan selama satu periode akuntansi tertentu. Laporan ini berguna bagi pengguna informasi
akuntansi untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.
Penyajian laporan arus kas diklasifikasikan ke dalam aktivitas-aktivitas berikut :
− Aktivitas operasi (operating activity) yaitu aktivitas yang merepresentasikan penerimaan dan
pengeluaran kas pokok perusahaan. Biasanya berasal dari transaksi yang mempengaruhi laba.
− Aktivitas investasi (investing activity) adalah aktivitas yang mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas untuk investasi.
− Aktivitas pembiayaan/pendanaan (financing activity) adalah aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan sumber dan pengeluaran modal perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menyajikan penjelasan
deskriptif atau rincian jumlah yang disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas serta informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan tetapi diperlukan untuk penyajian yang wajar, seperti kewajiban kontinjensi dan
komitmen.
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun
nominal dan prive ke akun modal.
Fungsi Jurnal Penutup :
• Mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
• Menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
• Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva,
kewajiban, biaya, pendapatan dan modal sebenarnya
Akun-akun perusahaan yang ditutup pada akhir periode adalah sebagai berikut :
• Pendapatan usaha
• Beban – beban usaha
• Ikhtisar Laba/Rugi
• Prive
171
Latihan Soal
A. Pilihlah jawaban dibawah ini yang paling tepat!
1. Salah satu unsur laporan keuangan yang menggambarkan posisi modal perusahaan
adalah…
a. Laporan Laba Rugi
b. Laporan Arus Kas
c. Laporan Perubahan Ekuitas
d. Laporan Posisi Keuangan
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
2. Transaksi yang terjadi pada Toko Alamanda pada bulan mei 2021 sebagai berikut :
Penjualan Rp 780.000.000
HPP Rp 120.000.000
Beban usaha bagian toko Rp 78.000.000
Beban usaha bagian kantor Rp 32.000.000
Dari data diatas, laba yang diperoleh selama periode tersebut adalah ... .
a. Rp 550.000.000
b. Rp 55.000.000
c. Rp 79.000.000
d. Rp 790.000.000
e. Rp 780.000.000
3. Akun – akun yang harus ditutup dalam jurnal penutup adalah sebagai berikut, kecuali ...
a. Pendapatan usaha
b. Beban – beban usaha
c. Ikhtisar Laba/Rugi
d. Prive
e. Piutang Dagang
4. Ibu Fatima mengambil uang dari perusahaannya untuk keperluan pribadi sebesar Rp
2.000.000. Maka jurnal penutup yang harus dibuat adalah ...
a. Prive Rp 2.000.000
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 2.000.000
b. Modal Fatima Rp 2.000.000
Prive Rp 2.000.000
c. Prive Rp 2.000.000
Modal Fatima Rp 2.000.000
d. Ikhtisar Laba/Rugi Rp 2.000.000
172
Prive Rp 2.000.000
e. Prive Rp 2.000.000
Modal Fatima Rp 2.000.000
5. Jumlah Ekuitas PT Bumi Perkasa dapat berubah karena adanya transaksi berikut ini,
kecuali ... .
a. Tambahan setoran modal Pemilik
b. Kenaikan laba usaha pada bulan sebelumnya
c. Membengkaknya biaya operasional yang menyebabkan kerugian usaha pada bulan
sebelumnya
d. Bertambahnya Piutang Dagang
e. Adanya pengambilan pribadi oleh pemilik
6. Perhatikan data keuangan PT Gemilang dibawah ini !
Pendapatan Rp 23.000.000
Penjualan
Rp 9.700.000
Harga Pokok Penjualan Rp 4.400.000
Persediaan Awal Rp 500.000
Pembelian Rp 3.400.000
Beban Angkut
Persediaan Akhir
Melalui data diatas nilai laba kotor PT Gemilang adalah ... .
a. Rp 5.000.000
b. Rp 7.800.000
c. Rp 13.300.000
d. Rp 14.800.000
e. Rp 11.800.000
7. Perbedaaan laporan laba rugi metode single step dan multiple step adalah ... .
a. Klasifikasi pendapatan
b. Penentuan harga pokok penjualan
c. Klasifikasi pendapatan dan beban usaha dengan diluar usaha
d. Klasifikasi beban administrasi dan umum dengan beban penjualan
8. Pengeluaran wesel dalam laporan arus kas disajikan sebagai …
a. Arus kas masuk dari aktivitas operasi
b. Arus kas keluar dari aktivitas operasi
c. Arus kas keluar dari aktivitas investasi
d. Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan
173
e. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan
9. Penjualan aset tetap dalam laporan arus kas disajikan sebagai...
a. Arus kas masuk dari aktivitas operasi
b. Arus kas keluar dari aktivitas operasi
c. Arus kas masuk dari aktivitas investasi
d. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan
e. Arus kas keluar dari aktivitas investasi
10. Perhatikan akun akun berikut
a) Perlengkapan
b) utang jangka Panjang
c) Modal
d) Penyusutan Aset tetap
Akun-akun diatas merupakan akun yang termasuk dalam komponen penyusunan….
a. Laporan laba rugi
b. Laporan Neraca
c. Laporan Perubahan Modal
d. Laporan Arus Kas
e. Catatan atas laporan keuangan
11. Yang tidak termasuk Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan ...
a. Pembayaran dividen tunai
b. Pelunasan obligasi
c. Pembelian aktiva tetap
d. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau obligasi
e. Tidak ada jawaban yang benar
12. Jika pada akhir periode total aset Rp.459.500.000; dan ekuitas pemilik Rp.237.000.000,
maka jumlah liabilitas adalah…
a. Tidak dapat ditentukan dengan data yang ada
b. Rp 459.500.000
c. Rp 222.500.000
d. Rp 696.500.000
e. Rp 222.000.000
13. Neraca yang bentuknya dibagi menjadi dua sisi, yaitu sisi sebelah kiri untuk aktiva dan sisi
sebelah kanan untuk kewajiban dan ekuitas, merupakan bentuk….
a. Report form
b. Stafel
c. Lajur
d. Skontro
174
e. Double sheet
14. Rumus menghitung laporan Balance sheet adalah....
a. Capital Beg + Profit – Drawing
b. Total Assets - Total liabilities + Capital Ending
c. Total Assets = Total liabilities + Capital Ending
d. Capital Beg - Loss – Drawing
e. Total Assets = Total liabilities - Capital Ending
15. Dalam suatu laporan keuangan awal bulan diketahui data sebagai berikut:
Aset lancar Rp5.255.000,00
Aset tetap Rp57.500.000,00
Ekuitas Rp55.500.000,00
Maka besarnya liabilitas adalah ....
a. Rp2.500.000,00
b. Rp2.000.000,00
c. Rp5.255.000,00
d. Rp7.255.000,00
e. Rp55.500.000,00
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa pentingnya laporan laba rugi bagi pihak manajemen perusahaan ?
2. Sebut dan jelaskan komponen - komponen laporan perubahan ekuitas!
3. Mengapa dalam pada akhir periode perusahaan harus menutup saldo akun nominal dan prive
?
4. Jelaskan 3 informasi utama dalam Laporan keuangan neraca!
5. Jelaskan dan berikan contoh pengelompokan aktivitas-aktivitas dalam laporan arus kas!
175
“The starting point of all achievement is desire”.
– Napoleon Hill
176
Kunci Jawaban
&
Pembahasan Latihan Soal
177
BAB I. Pengertian, Tujuan, Peran, dan Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi
A. PILIHAN GANDA
1. Kunci jawaban : C
Pembahasan : Carl Warren, dkk. dalam bukunya yang berjudul Accounting, definisi akuntansi
adalah sebagai berikut: “Accounting can be defined as information system that provides
reports to stakeholders about the economic activities and condition of a business”. (Akuntansi
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang menyediakan laporan tentang
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan kepada para pemangku kepentingan).
2. Kunci jawaban : B
Pembahasan: akuntansi dikenal dengan istilah bahasa bisnis (business language) sebagai alat
yang digunakan untuk mengukur, menjabarkan, serta menginterpretasikan hal-hal yang
berkaitan dengan transaksi keuangan, yang nantinya akan membantu pihak internal dan pihak
eksternal dalam mengambil suatu keputusan berkaitan dengan alokasi sumber daya finansial
di suatu entitas.
3. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Jika ditinjau dari prosesnya, akuntansi merupakan proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan dalam suatu entitas.
4. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Standar Akuntansi Keuangan (SAK), dimana standar akuntansi ini biasanya
digunakan untuk entitas yang go public dan entitas lainnya yang tidak diatur dalam standar
akuntansi lainnya.
5. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Standar Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK-EMKM), standar ini
merupakan standar yang khusus diimplementasikan pada entitas yang tergolong mikro, kecil,
dan menengah karena meningkatnya kebutuhan entitas pada golongan ini untuk dapat
memiliki sebuah pertanggungjawaban yang andal.
6. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi akuntansi dari suatu
entitas kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
178
7. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Dapat Dimengerti, Bentuk informasi yang ada di dalam laporan keuangan
akuntansi harus disesuaikan dengan batas kemampuan pengguna dalam menangkap
pengertiannya.
8. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru, Entitas perusahaan
yang baru berjalan sangat membutuhkan pengembangan sistem akuntansi. perusahaan di
bidang jasa, dagang, dan juga manufaktur sangat memerlukan pengembangan sistem
akuntansi yang lengkap untuk memperlancar kegiatan usahanya.
9. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Perencanaan. Sistem akuntansi yang baik dibutuhkan guna menetapkan
perencanaan dan juga tujuan dari suatu perusahaan.
10. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Pihak internal yang membutuhkan informasi akuntansi adalah pemilik saham,
manajer produksi dan manajer pemasaran, karyawan, dan berbagai pihak internal perusahaan
lainnya.
11. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Manajer Produksi, Sebagai internal perusahaan yang bertanggungjawab
terhadap proses produksi, manajer produksi memerlukn informasi akuntansi terntang
keseluruhan biaya ataupun rincian biaya yang diperlukan guna menghasilkan produk dari
suatu perusahaan.
12. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Manajer pemasaran memerlukan informasi akuntansi berkaitan dengan data
biaya produksi dari setiap produknya untuk menentukan harga jual dari produk tersebut dan
rincian biaya pemasaran untuk mencari alternatif biaya pemasaran yang paling efisien bagi
perusahaan tanpa mengabaikan efektivitas pemasarannya.
13. Kunci jawaban : C
Pembahasan: Pegawai atau karyawan membuthkan informasi akuntansi untuk mengetahui
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. informasi ini memungkinkan mereka melakukan
penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan gaji, dan sebagainya berkaitan
dengan balas jasa.
179
14. Kunci jawaban : A
Pembahasan: pihak eksternal yang membutuhkan informasi akuntansi adalah kreditur,
investor, pemerintah, masyarakat, pemasok, dan juga pelanggan.
15. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Investor membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu mengambil
keputusan dalam membeli, menahan, atau menjual investasi di suatu perusahaan, serta untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. Di sisi lain calon investor
membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai proses usaha suatu perusahaan yang
memudahkan mereka mengambil keputusan untuk melakukan investasi di perusahaan yang
bersangkutan.
B. SOAL URAIAN
1. Akuntansi ditinjau dari prosesnya terdiri dari beberapa proses sebagai berikut.
• Pencatatan. Merupakan proses mencatat setiap transaksi atau aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh entitas.
• Penggolongan. Merupakan proses mengelompokkan setiap transaksi atau aktivitas bisnis
yang dicatat pada proses sebelumnya ke dalam kelompok akun yang sejenis.
• Peringkasan. Merupakan proses penyederhanaan dari mutase transaksi yang terjadi,
dimana transaksi atau aktivitas bisnis ini telah melalui tahapan penggolongan
sebelumnya.
• Pelaporan. Merupakan proses penyusunan laporan keuangan yang bersumber dari
tahapan sebelumnya, yang mana proses ini merupakan keluaran yang dihasilkan dari
suatu proses akuntansi.
• Penganalisisan data keuangan. Merupakan proses analisis yang dilakukan oleh
pengguna laporan.
2. Tujuan umum akuntansi :
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewjiban
serta ekuitas suatu entitas.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto
suatu entitas yang timbul akibat dari usaha dalam memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan kepada para pengguna laporan keuangan sehingga
dapat memberkirakan kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan keuntungan.
d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva, seperti
informasi mengenai aktiva pembiayaan dan investasinya.
180
e. Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
relevan dengan kebutuhan pengguna informasi akuntansi tersebut.
3. Manfaat akuntansi :
a. Memberikan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Informasi keuangan ini
penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi keuangan juga penting
untuk pengendalian, koordinasi berbagai pihak, dan juga perencanaan.
b. Menjadi alat pengendali keuangan. Informasi dari akuntansi dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mengetahui keuntungan atau kerugian. Berdasarkan informasi ini,
perusahaan dapat mengatur pengeluaran biaya dan Menyusun rencana untuk
meningkatkan pendapatan.
c. Menjadi bahan evaluasi perusahaan. informasi dari akuntansi yang diberikan setiap bulan
dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan. berdasarkan laporan keungan tersebut,
nantinya dapat dievaluasi antara lain berkaitan dengan strategi pemasaran, strategi
pengeluaran, dan strategi pemasukan.
d. Memberikan informasi atau laporan kepada pihak eksternal perusahaan. informasi
diberikan kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
pihak-pihak ini antara lain investor, kreditor, karyawan, dan masyarakat.
4. Peran akuntansi bagi pihak manajemen :
a. Melindungi harta perusahaan baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
b. Penyusunan rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
c. Pengukuran penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
d. Pengawasan kegiatan perusahaan
5. Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk menentukan besarnya pajak yang harus
dibayar perusahaan dan untuk mengawasi pajak. Jika perusahaan menghasilkan laba,
pemerintah akan memungut pajak berupa pajak penghasilan.
181
BAB II. Jenis-Jenis Profesi Akuntansi
A. PILIHAN GANDA
1. Kunci jawaban : A
Pembahasan : Profesi akuntan merupakan semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian mereka di bidang akuntansi. Profesi akuntansi terdiri atas beberapa ragam
spesialisasi
2. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Akuntan public bekerja secara bbas tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.
Agar memperoleh izin praktik dan dapat melakukan praktiknya sebagai akuntan public,
seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan.
3. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Akuntann publik bernaung dibawah Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
4. Kunci jawaban : A
Pembahasan: akuntansi pajak adalah Akuntan yang bergerak di bidang jasa perpajakan, yaitu
jasa akuntan public yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan dari adanya pemberian
jasa ini adalah untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku serta untuk membantu
membuat perencanaan pajak. Akuntan pajak bernaung dibawah Ikatan Akuntan Pajak (IAP).
5. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Akuntan pemerintahan bernaung dibawah Ikatan Akuntan Sektor Publik (IASP)
6. Kunci jawaban : B
Pembahasan: akuntan pendidik Merupakan akuntan yang bertugas atau bekerja dalam
pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum, dan melakukan penelitian di
bidang akuntansi. akuntan pajak ini bernaung dibawah Ikatan Akuntan Pendidik (IAPd).
7. Kunci jawaban : C
Pembahasan: Teknisi akuntansi Yaitu profesi akuntansi yang membantu akuntan dalam
menyiapkan laporan keuangan pada suatu perusahaan atau entitas
8. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) Merupakan bidang akuntansi yang
bertujuan untuk mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan di internal maupun
eksternal perusahaan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit
ekonomi secara keseluruhan
182
9. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Ruang lingkup akuntansi biaya meliputi biaya produksi dan biaya distribusi.
Namun, pada mumnya, akuntansi biaya diterapkan pada perusahaan manufaktur
10. Kunci jawaban : C
Pembahasan: akuntansi pemerikasaan merupakan bidang akuntansi yang bertujuan memerika
data-data akuntansi, terutama terkait dengan kecermatan dan kebenaran catatan bukti
transaksi perusahaan dan laporan keuangan pada periode tertentu. Bidang ini berhubungan
dengan pemeriksaan independent atas laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
11. Kunci jawaban : C
Pembahasan: Etika profesi akuntan adalah suatu pedoman perilaku dan bertindak bagi siapa
saja yang menjalani profesi sebagai akuntan. Akuntan memiliki tanggung jawab professional
untuk memberikan informasi kepada pihak dengan beragam kepentingan. Etika profesi wajib
dimiliki oleh seorang akuntan agar pemakai informasi tidak dirugikan.
12. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Pembahasan: Kompetensi dan kehati-hatian professional, Setiap anggota harus
melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompeten dan tekun, serta
berkewajiban mempertahankan pengetahuan dan keterampilan professional pada tingkat yang
diperlukan agar klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat yang bisa diharapkan.
13. Kunci jawaban : D
Pembahasan: kepentingan pemilik, Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa sebagai
seorang yang professional, setiap anggota harus senantisa bertindak dalam rangka melayani
public, menghormati kepercayaan publik, serta menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
14. Kunci jawaban : C
Pembahasan: integritas, Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
angora harus memenuhi tanggung jawab profesinya dengan integritas setinggi mungkin.
15. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Standar Teknis, Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya seusai
dengan standar teknis dan standar professional yang relevan sesuai dengan keahliannnya dan
dilakukan dengan berhati-hati. Setiap anggota berkewajiban melaksanakan tugas dari
penerima jasa selama tugas tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
183
B. SOAL URAIAN
1. Jasa yang diberikan akuntan public adalah jasa pemeriksaan (auditing), yaitu bidang pekerjaan
profesi akuntansi paling utama yang diberikan kepada public. Audit atas laporan keuangan
merupakan pemeriksaan secara independent untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang
disusun oleh manajemen untuk para investor, kreditur, dan pihak luar lainnya.
2. Akuntan forensik bertugas mencari bukti-bukti kejahatan keuangan, menganalisisnya, dan
membuat kesimpulan yang mana kesimpulan akhir ini biasanya berkaitan dengan keterlibatan
seseorang dalam kejahatan keuangan atau lokasi asset yang telah dicuri oleh pelaku, misalnya
rekening bank di luar negeri. Di Indonesia, jasa akuntan forensic banyak digunakan oleh KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi).
3. Akuntansi keuangan menyediakan gambaran mengenai penyusunan laporan keuangan, yang
meliputi:
• laporan laba-rugi
• laporan perubahan ekuitas
• neraca
• laporan arus kas
• dan catatan atas laporan keuangan.
4. Pokok pembahasan dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen
perusahaan. sasaran akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan-kegiatan
perusahaan, memonitoring arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
5. Prinsip dalam etika profesi akuntansi adalah sebagai berikut.
• Tanggung jawab profesi
• Kepentingan pemilik
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi dan kehati-hatian professional
184
BAB III. Bentuk dan Jenis-Jenis Badan Usaha
A. PILIHAN GANDA
1. Kunci jawaban : E
Pembahasan : Berdasarkan dari kepemilikannya badan usaha terdiri atas BUMN, BUMS,
BUMD, dan badan usaha campuran.
2. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Firma merupakan Badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dengan
menggunakan nama bersama.
3. Kunci jawaban : C
Pembahasan:
Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta secara umum, diantaranya :
● Modalnya sepenuhnya berasal dari pihak swasta
● Tujuannya untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
● Pengawasan yang dijalankan secara hirarki dan fungsional oleh pemegang perusahaan
● Dalam pembagian laba berdasarkan pada pemilik saham atau modal terbanyak
● Memiliki badan hukum
● Dijalankan dan dimodali oleh perorangan, banyak orang atau berkelompok.
● Para anggota memiliki hak suara sesuai dengan jumlah modal/saham
4. Kunci jawaban : A
Pembahasan : Faktor-faktor intern dalam pengelolaan badan usaha adalah sumber daya modal,
sumber daya manusia, sarana, dan prasarana. Sedangkan faktor-faktor eksternal dalam
pengelolaan badan usaha adalah Pelanggan/Konsumen, Pemasok, Pemerintah, Serikat
Pekerja, Pesaing, Lembaga Keuangan, dll.
5. Kunci jawaban : A
Pembahasan : Contoh Badan Usaha Milik daerah (BUMD) adalah Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim).
6. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas, pada pasal 33 ayat
(1) disebutkan bahwa nominal modal ditempatkan dan disetor paling sedikit adalah 25% dari
nominal modal dasar.
Modal disetorkan = modal dasar x 25%
Modal disetorkan = Rp50.000.000,00 x 25%
185
Modal disetorkan = Rp12.500.000,00
7. Kunci jawaban : C
Pembahasan: Berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 1988, bentuk BUMN berubah menjadi
perusahaan umum, persero, dan perusahaan daerah.
8. Kunci jawaban : E
Pembahasan: Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha
pelayanan umum yang modal seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari APBN.
9. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Bab VI Pasal 21 sampai dengan Pasal 40
tentang Perangkat Organisasi, disebutkan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas
rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
10. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Mengenai koperasi telah diatur tersendiri pada UU No. 25 Tahun 1992. Menurut
Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi yang mendasarkan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai ekonomi rakyat.
11. Kunci jawaban : A
Pembahasan: Tujuan BUMD adalah ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional
pada umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya.
12. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha
pelayanan umum yang modal seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari APBN.
Tujuan utama Perum adalah untuk melayani kepentingan umum, di samping itu juga mencari
keuntungan/laba. Contoh: Perum Damri, Perum Pegadaian, Perum Peruri, dan sebagainya.
13. Kunci jawaban : B
Pembahasan: Badan usaha agraris adalah badan usaha yang kegiatannya dengan
memanfaatkan bantuan alam atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Contoh:
pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan darat.
14. Kunci jawaban : D
Pembahasan: PT PAL Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
industri galangan kapal.
186
15. Kunci jawaban : D
Pembahasan: Perseroan terbatas atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah perseroan antara
dua orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas saham-saham. Modal diperoleh dengan
cara mengeluarkan saham-saham dan kemudian dijual kepada masyarakat. Setiap pesero
mempunyai satu atau lebih saham, serta tanggung jawabnya terbatas hanya pada modal yang
ditanamkan pada PT. Badan usaha yang berbentuk PT, kekayaan pribadi para pemegang
saham dipisahkan dari kekayaan perusahaan.
B. SOAL URAIAN
1. Perbedaan BUMN dan BUMS :
BUMN :
● Negara menjadi pemodal dan pengelola utama untuk badan usaha ini.
● Sektor usaha yang dikelola bersifat vital dan strategis, atau yang berhubungan dengan
hajat hidup orang banyak.
● Tujuan utama dari BUMN tidak sepenuhnya berorientasi pada keuntungan. Melayani
masyarakat, meningkatkan pemasukan negara, dan membangun ekonomi nasional juga
menjadi bagian penting dalam aktivitas usaha BUMN.
● Modal utama yang dikelola oleh BUMN bersumber dari kekayaan negara atau anggaran
khusus yang telah disiapkan oleh pemerintah. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, modal
perusahaan BUMN juga dapat diperoleh dari obligasi atau saham yang diperjualbelikan
kepada swasta.
BUMS :
● Jenis badan usaha ini dimodali dan dimiliki sepenuhnya oleh pihak swasta, baik itu oleh
individu ataupun kelompok.
● Sektor usaha yang dikelola BUMS harus di luar bagian BUMN, atau bukan sektor yang
vital dan berkaitan dengan kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, bidang usaha yang
dijalankan oleh BUMS umumnya terkait dengan produksi kebutuhan rumah tangga,
produksi mesin, dan pengolahan lahan.
● Tujuan utama dari BUMS adalah murni mendapatkan profit.
● Selain dari pemilik atau kelompok yang memiliki BUMS, modal dari badan usaha ini
juga kerap datang dari investasi, pinjaman bank, penjualan saham, dividen, dan pinjaman
pemerintah.
2. Ciri – ciri koperasi :
• Merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi
187