The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku pengantar akuntansi yang dibuat untuk memudahkan peserta didik memahami dan mempelajari akuntansi dasar sebelum mempelajari akuntansi lebih mendalam

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pendidikanakuntansia19, 2021-12-15 09:37:09

Dasar-Dasar Akuntansi (Buku Pengantar Akuntansi)

Buku pengantar akuntansi yang dibuat untuk memudahkan peserta didik memahami dan mempelajari akuntansi dasar sebelum mempelajari akuntansi lebih mendalam

Kas Rp xxx
Potongan Penjualan Rp xxx

Piutang Dagang Rp xxx

9. Beban angkut pembelian
Beban angkut pembelian adalah beban angkut yang ditanggung pembeli. Beban angkut dari

gudang penjual sampai ke gudang pembeli menjadi tanggung jawab pembeli atau sering disebut
dengan FOB Shipping Point (franco gudang penjual). Adapun jurnal untuk mencatat beban
angkut pembelian adalah sebagai berikut.

Beban angkut pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx

10.Beban angkut penjualan
Beban angkut penjualan adalah beban angkut untuk mengiim barang yang ditanggung oleh

penjual. Beban angkut barang sejak dari gudang penjualan sampai dengan gudang pembelian
menjadi tanggung jawab penjual atau sering disebut FOB Destination Point. Adapun jurnal
untuk mencatat beban angkut penjualan adalah sebagai berikut

Beban angkut penjualan Rp xxx
Kas
Rp xxx

D. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur (manufacturing firm) adalah perusahaan yang kegiatannya membeli
bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah dan siap dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Biaya terjadi dalam proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi
yang siap dijual disebut biaya produksi. Kegiatan perusahaan manufaktur meliputi hal-hal berikut
ini.
a. Membeli bahan baku untuk disimpan sementara
b. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
c. Menyimpan produk jadi untuk sementara.
d. Menjual produk jadi

Sedangkan karakteristik khusus yang ada dalam perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.
2. Perusahaan manufaktur memiliki tiga jenis persediaan yakni persediaan bahan baku, barang

dalam proses, dan persediaan barang jadi.

88

3. Terdapat biaya manufaktur yang meliputi Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung,
dan Biaya Overhead Pabrik.

4. Memiliki perhitungan Harga Pokok Produksi yang dihitung dari persediaan dalam proses awal
ditambah biaya manufaktur dikurangi persdiaan dalam proses akhir.

5. Memiliki perhitungan Harga Pokok Penjualan yang dihitung dari persediaan barang jadi awal
ditambah harga pokok produksi dikurangi persediaan barang jadi akhir.

Akuntansi dalam perusahaan manufaktur sering disebut dengan akuntansi biaya. Akuntansi
biaya sendiri adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya-biaya
pembuatan produk, pejualan barang atau penyerahaan jasa dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiran terhadap hasilnya.

Berbeda dengan perusahaan dagang yang menjual barang tanpa mengubah bentuk dan sifatnya
ke pembeli, perusahaan manufaktur mengolah terlebih dahulu barang yang akan dijual dengan
tujuan mendapatkan keuntungan. Adapun beberapa transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan
manufaktur adalah sebagai berikut.

1. Biaya Bahan Baku

a. Pengertian biaya bahan baku
Bahan baku adalah bahan yang membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dari

produk jadi. Bahan baku merupakan unsur dasar yang diolah dalam proses produksi.
Misalnya, kappas dalam pembuatan benang, kayu dalam pembuatan meja, dan baja dalam
pembuatan mobil. Biaya bahan baku adalah harga pokok bahan baku yang dikorban dalam
proses produksi untuk memperoleh produk siap dijual.

b. Harga pokok bahan baku
Harga pokok bahan baku meliputi seluruh biaya yang secara langsung atau tudak

langsung berhubungan dengan usaha memperolehnya pada tempat dan keadaan siap untuk
dijual. Harga pokok bahan baku meliputi :
1) Harga faktur
2) Biaya angkutan
3) Biaya-biaya lain yang berhubungan dengan usaha memperolehnya, seperti biaya

pemesanan, biaya penerimaan, biaya penggudangan, biaya asuransi, dan sebagainya.

Dimaksud biaya faktur adalah harga pertukaran yang tercantum dalam faktur, sebelum
ditambah PPN. Adapun potongan tunai yang diterima karena pembayaran tunai,
diperlakukan sebagai pengurang harga pokok bahan baku yang dibeli.

89

c. Penentuan harga pokok bahan baku yang diproses
Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, bergantung

pada sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan yang diterapkan.

2. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dipakai dalam kegiatan usaha perusahaan.

Biaya tenaga kerja adalah nilai jasa (sumber daya manusia) dalam satuan uang, yang
dikorbankan dalam usaha memperoleh penghasilan. Tenaga kerja dan kaitannya dengan biaya
yang ditimbulkan dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan. Penggolongan tenaga kerja sesuai
dengan fungsi pokok dalam organisasi perusahaan yaitu :
1) Tenaga kerja bagian produksi, adalah tenaga kerja yang secara langsung atau tidak
langsung, terlibat dalam proses pembuatan produk. Gaji atau upah yang dibayarkan
kepada tenaga kerja bagian produksi, dibebankan pada produk (menjadi unsur harga
pokok produk).
2) Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja berhubungan dengan usaha
memperoleh dan melayani pesanan. Gaji atau upah yang dibayarkan kepada teanga
kerja bagian pemasaran tidak menjadi unsur harga pokok produk, tetapi dibebankan
pada periode saat terjadinya biaya tenaga kerja yang bersangkutan.
3) Tenaga kerja bagian administrasi dan umum, terdiri atas tenaga kerja yang jasanya
dinikmati oleh perusahaan secara keseluruhan. Misalnya, direksi, karyawan bagian
administrasi umum, karyawan bagian akuntansi. Biaya tenaga kerja bagian administrasi
dan umum dibebankan pada periode saat terjadinya biaya yang bersangkutan.

b. Menurut hubungannya dengan produk. Berikut ini penggolongan tenaga kerja dalam
hubungannya dengan produk yang dibuat :
1) Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara fisik langsung terlihat dengan
pembuatan produk. Biaya yang timbul karenanya dapat ditelusuri (dihitung)
melekatnya pada produk, merupakan biaya utama dalam pembuatan produk. Misalnya,
pegawai perakitan pada pabrik mobil, operator mesin rajut pada pabrik tekstil.
2) Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang terkait dengan produksi tetapi
tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan produk. Biaya yang terjadi tidak dapat
atau terlalu rumit ditelusuri melekatnya pada produk, karena itu diperlakukan sebagai
biaya overhead pabrik. Termasuk golongan tenaga kerja tidak langsung antara lain
pengawas produksi dan pemeriksa kualitas produk.

90

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan
secara langsung pada suatu unit pekerjaan atau pada suatu hasil produksi tertentu. Termasuk
kedalam kelompok biaya overhead pabrik antara lain sebagai berikut.

1) Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong yaitu nilai bahan –bahan selain bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi yang secara langsung terlalu rumit dihitung melekatnya pada produk.
Sebagai contoh harga plitur dan perekat yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah
lemari, harga lem pelekat dan benang untuk menyelesaikan sepasang sepatu kulit.

2) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu gaji atau upah karyawan bagian produksi yang

secara fisik tidak berhubungan langsung dengan proses pembuatan produk. Misalnya, gaji
mandor produksi, gaji manajer produksi, gaji pegawai administrasi bagian produksi, dan gaji
pemeriksa kualitas produk.

3) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Bagian Produksi
Meliputi biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan mesin

produksi, gedung pabrik dan peralatan produksi lainnya. Misalnya pengeluaran untuk
perbaikan mesin yang rusak ringan, pengecatan gedung dan mesin pabrik, termasuk harga
minyak pelumas, gemuk, lap pembersih, dan perlengkapan pabrik lainnya

4) Biaya Penyusutan Aktiva Tetap bagian Produksi
Terdiri atas biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin pabrik, kendaraan bagian

produksi, perkakas laboratorium, peralatan kerja, dan peralatan bagian produksi lainnya.

5) Biaya-biaya yang Timbul karena Penggunaan Jasa Pihak Lain
Termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya listrik PLN untuk keperluan produksi,

biaya sewa gedung pabrik.

6) Biaya Asuransi
Meliputi biaya asuransi gedung pabrik, biaya asuransi mesin-mesin, biaya asuransi

kendaraan bagian produksi, dan biaya asuransi kecelakaan karyawan bagian produksi.

7) Biaya-biaya yang terjadi dalam Departemen Pembantu
Perusahaan yang memiliki departemen pembantu selain departemen produksi, misalnya

departemen bengkel atau departemen pembangkit listrik, semua biaya yang terjadi di

91

departemen pembantu, seperti biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya reparasi, dan
pemeliharaan aktiva tetap, dan sebagainya, diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik.

92

Rangkuman

Transaksi adalah berbagai kejadian atau peristiwa yang melibatkan dua orang (badan) atau
lebih didalam perusahaan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada posisi jumlah harta,
hutang dan modal.

Jenis transaksi bisnis dibedakan menjadi dua yaitu transaksi bisnis berdasarkan pihak yang
melakukan transaksi dan transaksi bisnis berdasarkan sumbernya. Sebagai kejadian ekonomi,
semua transaksi bisnis perusahaan akan senantiasa berpengaruh dalam akuntansi.

Perusahaan jasa adalah organisasi bisnis yang aktivitasnya menghasilkan atau memberikan
dan menjual layanan jasa yang bersifat bukan barang dan tidak berwujud fisik kepada para
pelanggannya. Perusahaan jasa memberi layanan jasa kepada masyarakat dan sebagai
imbalanannya perusahaan memperoleh penghasilan. Penghasilan tersebut bersumber dari hasil
penjualan jasa.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang membeli barang dagangan dan
menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Sedangkan barang dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali. Adapun
beberapa transaksi yang sering kita jumpai di perusahaan dagang adalah sebagai berikut.
1. Pembeliaan bahan baku
2. Penjulan barang dagang
3. Retur pembeliaan dan pengurangan harga
4. Retur penjulan dan pengurangan harga
5. Pembayaran utang
6. Penerimaan piutang
7. Potongan pembelian
8. Potongan penjulan
9. Beban angkut pembelian
10. Beban angkut penjulan

Perusahaan manufaktur (manufacturing firm) adalah perusahaan yang kegiatannya membeli
bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah dan siap dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Kegiatan perusahaan manufaktur meliputi hal-hal berikut, Membeli
bahan baku untuk disimpan sementara, Mengolah bahan baku menjadi barang jadi, Menyimpan
produk jadi untuk sementara, Menjual produk jadi. Transaksi bisnis perusahaan manufaktur adalah
semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
yang siap dijual. Berbeda dengan perusahaan dagang yang menjual barang tanpa mengubah bentuk
dan sifatnya ke pembeli, perusahaan manufaktur mengolah terlebih dahulu barang yang akan dijual
dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.

93

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ny. Lusi menyetor uangnya untuk mendirikan perusahaan jasa Salon LUSI sebesar
Rp50.000.000. Jurnal dari transaksi tersebut adalah…

a. Kas Rp 50.000.000 (D)

Modal Elva Rp 50.000.000 (K)

b. Modal Elva Rp 50.000.000 (D)

Kas Rp 50.000.000 (K)

c. Prive Elva Rp 50.000.000 (D)

Kas Rp 50.000.000 (K)

d. Investasi Rp 50.000.000 (D)

Kas Rp 50.000.000 (K)

2. Dibayar beban listrik sebesar Rp500.000. Jurnal yang harus dibuat ialah…

a. Utang usaha Rp 500.000 (D)

Beban listrik Rp 500.000 (K)

b. Beban listrik Rp 500.000 (D)

Utang usaha Rp 500.000(K)

c. Beban listrik Rp 500.000 (D)

Modal Rp 500.000 (K)

d. Beban listrik Rp 500.000 (D)

Kas Rp 500.000 (K)

3. Jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan beban gaji yang belum dibayar sebesar
Rp2.700.000 pada akhir periode adalah…

a. Beban gaji Rp 2.700.000 (D)

Iktisar laba rugi Rp 2.700.000 (K)

b. Modal Rp 2.700.000 (D)

Beban gaji Rp 2.700.000 (K)

c. Beban gaji Rp 2.700.000 (D)

Kas Rp 2.700.000 (K)

d. Beban gaji Rp 2.700.000 (D)

Utang gaji Rp 2.700.000 (K)

94

4. Saldo akun iklan dibayar di muka sebesar Rp900.000, jumlah sebesar itu dibayarkan kepada

stasiun radio swasta untuk 10 kali siaran. Sampai akhir periode baru disiarkan 6 kali, maka

jurnal penyesuaiannya adalah…

a. Iklan dibayar di muka Rp 360.000 (D)

Beban iklan Rp 360.000 (K)

b. Iklan dibayar di muka Rp 540.000 (D)

Beban iklan Rp 540.000 (K)

c. Beban iklan Rp 540.000 (D)

Iklan dibayar di muka Rp 540.000 (K)

d. Beban iklan Rp 360.000 (D)

Iklan dibayar di muka Rp 360.000 (K)

5. Pada tanggal 1 Juni 2020 persewaan mobil MAJU menerima pendapatan jasa sebesar
Rp30.000.000. Jurnal yang dibuat jika diakui sebagai pendapatan adalah…

a. Pendapatan sewa Rp 17.500.000 (D)

Piutang jasa Rp 17.500.000 (K)

b. Sewa diterima di muka Rp 17.500.000 (D)

Pendapatan sewa Rp 17.500.000 (K)

c. Pendapatan sewa Rp 12.500.000 (D)

Sewa diterima di muka Rp 12.500.000 (K)

d. Kas Rp 30.000.000,00 (D)

Pendapatan sewa Rp 30.000.000 (K)

6. Data pada kolom neraca saldo perlengkapan sebesar Rp670.000 (D) dan di kolom

penyesuaian sebesar Rp200.000 (K) maka di kolom neraca saldo disesuaikan perlengkapan

akan tertulis…

a. Rp 470.000 (D)

b. Rp 470.000 (K)

c. Rp 870.000 (D)

d. Rp 870.000 (K)

7. Jika dalam periode yang sama total aset meningkat Rp32.000.000 dan total liabilitas

meningkat Rp12.000.000. Jumlah ekuitas pemilik dalam periode tersebut adalah

a. naik Rp 32.000.000

b. naik Rp 8.000.000

c. turun Rp 8.000.000

d. naik Rp 20.000.000

95

8. Pendapatan perusahaan Rp20.000.000,00 Beban usaha Rp7.000.000. Prive Rp3.000.000,
jika ekuitas awal Rp55.000.000 maka ekuitas akhir adalah….
a. Rp79.000.000
b. Rp65.000.000
c. Rp55.000.000
d. Rp50.000.000

9. Perusahaan ini kegiatan utamanya bergerak dalam pelayanan jasa konsumen bukan produk
yang kasat mata. Berdasarkan kegiatannya, perusahaan ini termasuk jenis perusahaan…
a. Jasa
b. Dagang
c. Manufaktur
d. Kreatif

10. Contoh perusahaan jasa adalah…
a. Salon
b. Toko mainan
c. Toko sepatu
d. Indrustri baju

11. Dalam transaksi penjualan barang dagang, penjualan akan memberikan potongan harga
2/10, n/60 artinya…
a. Pembeli akan mendapat 2% potongan harga setelah lewat 60 hari sejak transaksi terjadi
b. Penjual akan memberikan potongan sebesar 2% jika pelunasan tidak lebih dari 10 hari
sejak terjadi transaksi
c. Pembeli akan mendapat tambahan harga 2% jika melunasi kurang dari 10 hari sejak
terjadi transaksi
d. Penjual akan memberikan potongan harga 2% jika pelunasan dilakukan paling lambat
10 hari sejak transaksi dan jangka waktu pelunasan 60 hari sejak terjadi transaksi

12. Kegiatan usaha perusahaan dagang adalah…
a. Membeli bahan baku untuk diolah lagi
b. Memproses bahan mentah menjadi barang jadi
c. Membeli barang dagangan untuk dijual kembali
d. Membeli aktiva untuk disewakan

13. Retur pembelian/penjualan biasanya terjadi jika…
a. Barang yang dibeli/dijual tidak sesuai dengan pesanan
b. Barang yang dibeli/dijual rusak atau cacat
c. Barang yang dibeli/dijual tidak rusak atau cacat tetapi telah dilihat mutunya kurang
bagus
d. Terjadi perselisihan harga dan jumlah barang

96

14. Toko Bahagia mencatat pelunasan piutang dagang dari Ny. Happy sebesar Rp. 2.000.000,00
pada tgl. 15-4-2009 faktur no. 025 dengan syarat 2/10,n/30 dimana transaksi penjualan
terjadi tgl. 9-4-2009, maka pencatatan yang benar adalah…
a. Kas (D) Rp. 2.000.000,- Piutang dagang (K) Rp. 2.000.000,-
b. Kas (D) Rp. 1.960.000,- potongan penjualan (D) Rp. 40.000,- piutang dagang (K) Rp.
2.000.000,-
c. Kas (D) Rp. 2.000.000,- penjualan (K) Rp. 2.0000.000,-
d. Persediaan barang dagang (D) Rp. 2.000.000,- penjualan (K) Rp. 2.000.000,-

15. Pada tanggal. 10 september 2010 dibeli barang dagangan sebesar Rp. 7.500.000,00 dengan
syarat 2/10n/30 maka akan dicatat kedalam jurnal umum yaitu…
a. Persediaan barang dagang (D)Rp. 7.500.000 piutang dagang (K)Rp. 7.500.000
b. Persediaan barang dagang (D) Rp. 7.500.000 kas (K) Rp. 7.500.000
c. Persediaan barang dagang (D) Rp. 7.500.000 utang dagang (K) Rp. 7.500.000
d. Utang dagang (D) Rp. 7.500.000 pembelian (K) Rp. 7.500.000

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Tuliskan lima transaksi-transaksi yang sering terjadi di perusahaan dagangan yang
memengaruhi posisi keuangan.

2. Tuliskan tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang tentang jurnal penyesuaian!
3. Bengkel Gudang Motor membeli peralatan servis seherga Rp15.000.000,00. Dibayar tunai

sebesar Rp10.000.000,00 dan sisanya akan dibayar satu bulan kemudian. Apa akibat dari
adanya transaksi tersebut dalam proses akuntansi?
4. Pada tanggal 5 Januari, bengkel Candra menerima pendapatan jasa service sebesar
Rp3.000.000,00. Bagaimana analisis pencatatan akunnya?
5. Andika mendirikan bengkel Gudang Motor Untuk itu, Andre menyetorkan uang tunai
sebesar Rp 20.000.000,00 sebagai modal awal. Bagaimana analisis pencatatan akunnya?

97

“Orang hanya memperhitungkan kebutuhannya,
tetapi jarang memperhitungkan kemampuannya”. –

Napoleon Bonaparte

98

BAB VIII

Pencatatan Jurnal, Konsep Debet Kredit, Saldo
Normal Akun, dan Bentuk-Bentuk Jurnal

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami dan menjelaskan pengertian jurnal dengan benar
2. Menguraikan konsep debet dan kredit dengan tepat
3. Menjabarkan saldo normal akun secara tepat
4. Memahami dan mempelajari sistematika pencatatan
5. Melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dengan benar

99

A. Melakukan Pencatatan Buku Jurnal

Pembuatan jurnal umum merupakan langkah pertama pada tahap pencatatan dalam siklus
akuntansi. Pembuatan jurnal umum diikuti dengan posting atau pemindahbukuan akun-akun dari
jurnal umum ke dalam buku besar. Pada penyusunan jurnal umum, harus ditentukan nama, akun,
nilai transaksi, dan sisi pencatatan transaksi (debit atau kredit).

1. Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan media dalam proses akuntansi untuk menampung akun-akun

transaksi. Setelah dianalisis, transaksi akan dicatat dalam jurnal umum. Hasil analisis berkaitan
dengan dua akun, yaitu akun yang dicatat di sisi debit dan akun yang dicatat di sisi kredit. Pada
jurnal dicatat pula nilai transaksi dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi, jurnal umum
adalah media untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam proses akuntansi. Jurnal
umum memuat tanggal, nama akun, nilai transaksi, sisi pencatatan transaksi, dan keterangan
singkat tentang transaksi.

2. Fungsi Jurnal Umum
Beberapa fungsi jurnal umum adalah sebagai berikut :
• Fungsi Pencatatan, semua transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan harus di catat dalam
jurnal.
• Fungsi Historis, jurnal umum dicatat secara kronologis dengan membukukan transaksi yang
dilakukan sesuai urutan waktu terjadinya. Misalnya, transaksi tanggal 5 Januari 2018 dicatat
lebih dahulu dibandingkan transaksi tanggal 10 Januari 2018.
• Fungsi Analisis, untuk menentukan nama akun, jumlah yang dicatat, dan di sisi mana (debit
atau kredit) pencatatan dilakukan, bukti transaksi dianalisis terlebih dahulu. Hasil analisis
tersebut kemudian dicatat pada jurnal umum.
• Fungsi Instruktif, jurnal umum merupakan sekumpulan intruksi atau perintah. Akun harus
diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal umum termasuk perintah untuk mendebit
dan mengkredit akun-akun pada jurnal. Jika intruksi jurnal umum tidak diikuti, akan terjadi
kesalahan pengisian akun.
• Fungsi Informatif, jurnal umum menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat
mengenai transaksi, dan nilai uang pada suatu transaksi.

3. Bentuk Jurnal Umum
Sebelum nya kita telah membahas bahwa jurnal memiliki beberapa fungsi. Oleh karena itu,

bentuk jurnal dibuat sedemikian sehingga mampu memenuhi fungsi-fungsi tersebut. Bentuk
jurnal umum dapat kita lihat dalam contoh berikut.

100

Tanggal Kode Bukti Akun/Keterangan Ref Debit Kredit
(a) (e) (f)
Pembukuan

(b) (c) (d)

Tabel 8.1 Bentuk Jurnal Umum

Keterangan :
a. Kolom Tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi.
b. Kolom Kode Bukti Pembukuan digunakan untuk mencatat akun bukti transaksi.
c. Kolom Akun/Keterangan digunakan untuk mencatat deskripsi akun transaksi serta

keterangan singkat mengenai transaksi.
d. Kol Ref (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke

buku besar. Sebelum dilakukan pemindahan, kolom ref dibiarkan dalam keadaan kosong.
e. Kolom Debit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
f. Kolom Kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi
g. Nomor halaman digunakan sebagai referensi pada buku besar.

4. Langkah – Langkah Pembuatan Jurnal Umum
Salah satu fungsi jurnal umum adalah memudahkan pencatatan transaksi ke dalam buku

besar. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pencatatan, perlu
diperhatikan beberapa langkah berikut.
• Langkah 1 : Catatlah tanggal transaksi pada kolom tanggal sesuai dengan tanggal yang

tercantum pada bukti transaksi. Penulisan periode akuntansi, baik tahunan maupun
bulanana, cukup ditulis satu kali saja.
• Langkah 2 : Isilah kolom Kode Bukti Pembukuan dengan nomor bukti transaksi.
• Langkah 3 : Pada kolom Akun/, tuliskan nama akun-akun yang mengalami perubahan akibat
transaksi. Akun pada sisi debit ditulis merapat ke garis kolom nomor bukti, sedangkan akun
pada sisi kredit ditulis lebih menjorok ke kanan sehingga kedua nama akun tidak sejajar.
Tambahkan penjelasan singkat untuk mendukung kolom Referensi.
• Langkah 4 : Isilah kolom Debit dan Kredit sesuai dengan nilai transaksi nya.

B. Konsep Debet dan Kredit

Setelah melihat bagaimana persamaan dasar akuntansi menampung transaksi yang diolah dan
dapat menunjukkan secara sederhana perubahan-perubahan pada aset, kewajiban dan ekuitas, serta
menampilkan pendapatan dan beban. Sesuai dengan keberadaan persamaan dasar akuntansi yang
hanya bersifat dasar, untuk itu selanjutnya transaksi tersebut dicatat pada sebuah media yang
disebut dengan akun. Akun merupakan sebuah media yang dibuat sebagai tempat mencatat
transaksi keuangan dengan menggunakan cara-cara tertentu. Akun tersebut mempunyai beberapa

101

bentuk, diantaranya yaitu akun bentuk T (T cccount). T account merupakan bentuk akun paling
sederhana, akun ini berbentuk layaknya huruf T.

Sisi Kiri (Debit) Sisi Kanan (Kredit)

Pada akun inilah transaksi dicatatkan. Pada akun ada 2 sisi yaitu sisi debit dan kredit. Sisi debit
terletak di sebelah kiri dan sisi kredit berada di sebelah kanan. Mendebet artinya mencatat akun di
sebelah kiri dan mengkredit artinya mencatat akun di sebelah kanan.

C. Saldo Normal Akun

Jumlah kenaikan yang dicatat dalam akun biasanya lebih besar jumlahnya dari pada penurunan,
karena itu saldo normal dari semua akun biasanya bernilai positif. Contohnya hasil debit dalam
akun aset untuk kenaikan biasanya akan lebih besar dari kredit (penurunan). Jadi, akun aset
mempunyai saldo normal kredit. Kaidah debit-kredit dan saldo normal dari berbagai jenis akun
diikhtisarkan sebagai berikut.

NO Nama Akun Kenaikan Penurunan Saldo Normal

(Bertumbuh) (Berkurang)

1 Aktiva Debit (D) Kredit (K) Debit (D)
Kredit(K)
2 Kewajiban Kredit (K) Debit (D) Kredit(K)
Kredit(K)
3 Ekuitas Kredit (K) Debit (D) Debit (D)
Debit (D)
4 Pendapatan Kredit (K) Debit (D) Kredit(K)

5 Biaya/Beban Debit (D) Kredit (K)

6 Prive Debit (D) Kredit (K)

7 Akumulasi Penyusutan Kredit (K) Debit (D)

Tabel 8.2 Saldo Normal Akun

Jika suatu akun biasanya mempunyai saldo debit akan tetapi menjadi mempunyai saldo kredit
maupun sebaliknya, pasti bisa dipastikan sudah terjadi kesalahan atau kondisi yang tidak normal.
Contohnya saldo kredit akun peralatan kantor hanya dapat terjadi karena adanya kesalahan
pencatatan. Namun sebaliknya, jika saldo debit pada akun utang usaha dapat terjadi karena adanya
kelebihan pembayaran maupun kesalahan.

102

D. Sistematika Pencatatan

Sistematika pencatatan merupakan sebuah metode yang digunakan oleh para entitas ekonomi
guna untuk melakukan pencatatan atas setiap transaksi keuangan. Beberapa sistematika pencatatan
yang digunakan yaitu :

1. Sistem Pencatatan Single Entry
Sistem pencatatan single entry atau biasa disebut dengan sistem pencatatan tunggal. Sistem

single entry ini biasa digunakan untuk pencatatan pembukuan. Artinya, apabila terjadi transaksi
ekonomi maka hanya akan dilakukan pencatatan sebanyak satu kali pada satu akun dalam setiap
transaksinya. Yang dicatat dalam metode single entyr merupakan transaksi yang bisa
mempengaruhi akun kas. Artinya, setiap penerimaan kas dicatat sebagai kas masuk, sedangkan
transaksi pembayaran kas dicatat sebagai kas keluar. Sistem pencatatan single entry ini
memiliki kelebihan dan juga kekurangan, antara lain sebagai berikut.

Kelebihan dari pencatatan single entry:
a. Sederhana, sehingga mudah untuk dipahami
b. Pencatatannya tidak rumit

Kekurangan dari pencatatan single entry:
a. Sulit untuk akan membuat laporan
b. Hasil laporannya kurang lengkap
c. Sulit mengontrol setiap transaksi yang terjadi
d. Apabila ada kesalahan pembukuan, akan sulit untuk mencari letak kesalahannya
e. Tidak dapat menggambarkan posisi keuangan pada suatu entitas ekonomi
Contoh jurnal single entry:

Tanggal Keterangan Bertambah Berkurang Saldo
01 Jan 2019 Rp 50.000.000
21 Jan 2019 Saldo awal Rp 35.000.000
24 Jan 2019 Rp 55.000.000
Membeli peralatan RP 15.000.000

Menjual dagangan Rp 20.000.000

Tabel 8.3 Contoh jurnal single entry

3) Sistem Pencatatan Double Entry
Sistem pencatatan double entry atau biasa disebut dengan sistem pencatatan berpasangan.

Dalam sistem pencatatan double entry ini juga bisa disebut dengan menjurnal. Artinya, ketika
seseorang melakukan penjurnalan terhadap suatu transaksi yang telah terjadi maka akan dicatat
sebanyak dua kali. Dengan adanya sistem pencatatan double entry ini akan melibatkan dua
perkiraan akun yang berbeda dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Pada
sistem pencatatan double entry ini harus selalu menjaga keseimbangan antara sisi debit dan sisi

103

kredit. Sehingga setiap transaksi kegiatan ekonomi yang menggunakan sistem pencatatan
double entry ini akan menerapkan persamaan dasar akuntansi.

Kelebihan dari pencatatan double entry:
a. Perhitungan yang dilakukan lebih akurat karena menunjukkan semua saldo akun.
b. Kesalahan yang mungkin terjadi sangatlah kecil
c. Kesalahan yang mungkin terjadi akan dapat dilacak.

Kekurangan dari pencatatan double entry:
a. Proses pembukuannya terlalu rumit
b. Membutuhkan sumber daya manusia tambahan serta biaya tambahan untuk melakukannya
c. Membutuhkan waktu lebih banyak karena perlu verifikasi berulang kali

Contoh jurnal double entry:

Tanggal Keterangan Akun Debit Kredit
01 Jan 2019 Rp 50.000.000
Setoran modal awal Kas Rp 50.000.000 Rp 15.000.000
21 Jan 2019 Rp 20.000.000
Modal Pemilik
24 Jan 2019
Membeli peralatan Peralatan Rp 15.000.000

Kas

Menjual dagangan Kas Rp 20.000.000

Penjualan

Tabel 8.4 Contoh jurnal double entry

E. Bentuk-Bentuk Jurnal

1. Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan media dalam proses akuntansi untuk menampung akun-akun

transaksi. Setelah dianalisis, transaksi akan dicatat dalam jurnal umum. Hasil analisis berkaitan
dengan dua akun, yaitu akun yang dicatat di sisi debit dan akun yang dicatat di sisi kredit. Pada
jurnal dicatat pula nilai transaksi dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi, jurnal umum
adalah media untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam proses akuntansi. Jurnal
umum memuat tanggal, nama akun, nilai transaksi, sisi pencatatan transaksi, dan keterangan
singkat tentang transaksi. Berikut ini adalah contoh bentuk jurnal umum.

Tanggal Akun/Keterangan Ref Debit Kredit

Tabel 8.5 Bentuk Jurnal Umum

104

2. Jurnal khusus
Jurnal khusus merupakan jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi

yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang- ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien. Jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus
dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian. Jurnal khusus yang
biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang ada empat macam yaitu sebagai berikut.
a. Jurnal Penerimaan Kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b. Jurnal Pengeluaran Kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
c. Jurnal Pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan aktiva lain

secara kredit.
d. Jurnal Penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang secara kredit.

Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus antara lain sebagai berikut :
1. Jurnal umum biasanya terdiri dari dua kolom, sedangkan jurnal khusus terdiri dari banyak

kolom.
2. Jurnal umum untuk mencatat transaksi yang bersifat insidental, sedangkan jurnal khusus

untuk mencatat transaksi yang bersifat sama atau sering terjadi.

Jurnal Khusus Pencatatan

Akun di Debit Akun di Kredit

Penjualan, piutang dagang,

Jurnal Penerimaan Kas Kas dan Pot. Penjualan serba-serbi/rekening lain

(pendapatan, retur pembelian,

utang bank dan sebagainya).

Pembelian, utang dagang,

Jurnal Pengeluaran Kas serba-serbi/rekening lain Kas dan Pot. Pembelian
(beban, perlengkapan,

peralatan,retir penjualan,dsb).

Pembelian, serba-

Jurnal Pembelian serbi/rekening lain Utang Dagang
(perlengkapan, peralatan, dan

aktivitas lainnya).

Jurnal Penjualan Piutang Dagang Penjualan

Tabel 8.6 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

Macam-macam jurnal khusus diantaranya sebagai berikut.

a. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua

transaksi penerimaan uang atau uang tunai. Transaksi yang dicatat dalam jurnal
penerimaan kas antara lain sebagai berikut :
1. Penjualan Tunai
2. Penerimaan Pelunasan Piutang

105

3. Penerimaan Pendapatan (Pendapatan Bunga, Deviden, Sewa dan lain-lain)
4. Retur Pembelian secara Tunai

Contoh jurnal penerimaan kas

Debit Kredit

Perkiraan Serba-serbi
No.
Tgl yang Ref Pot. Piutang
Bukti Kas Penjualan
dikredit Penj. Dagang Perkiraan Ref Jumlah

Tabel 8.7 Contoh jurnal penerimaan kas

b. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi

pengeluaran uang kas atau pembayaran. Transaksi yang dicatat dalam jurnal pengeluaran
kas antara lain sebagai berikut.
1. Pembelian secara Tunai
2. Pembayaran atau Pelunasan Utang Dagang
3. Pembayaran Beban-Beban
4. Retur Penjualan secara Tunai
5. Pengambilan Uang Tunai untuk Pribadi

Contoh jurnal pengeluaran kas

Debit Kredit

No. Perkiraan Serba-serbi

Tgl Yang Ref Utang Pot.
Bukti Pembelian
didebit Kas Pembeli
Dagang
Perkiraan Ref Jumlah an

Tabel 8.8 Contoh jurnal pengeluaran kas
c. Jurnal Pembelian

Jurnal Pembelian adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
pembelian secara kredit, baik pembelian barang dagangan maupun bukan barang
dagangan. Transaksi yang dicatat dalam jurnal pembelian antara lain, sebagai berikut.
1. Pembelian Barang Dagangan secara Kredit
2. Pembelian Perlengkapan, Peralatan, dan Aktiva Lain secara Kredit

106

Contoh jurnal pembelian

Perkiraan Debit Kredit
Utang
No. Serba-serbi Dagang
Tgl yang Ref
Faktur Pembelian
dikredit
Perkiraan Ref Jumlah

Tabel 8.9 Contoh jurnal pembelian

d. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi

penjualan barang dagangan secara kredit. Contoh jurnal penjualan:

Tanggal No. Faktur Perkiraan D : Piutang Dagang
yang di debit Syarat Ref

K : Penjualan

Tabel 8.10 Contoh jurnal penjualan
3. Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan
ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan
atau biaya dari suatu periode dengan periode yang lain. Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada
akhir sebuah periode akuntansi yakni pada saat akan membuat laporan keuangan.Pada saat
perusahaan tutup buku,perusahaan akan menyususn laporan keuangan agar perusahaan dapat
mengetahui posisi keuangan pada periode akuntansi berjalan.

Tujuan jurnal penyesuaian :
• Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
• Untuk merekap saldo akun-akun buku besar.
• Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
• Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
• Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja.
• Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva,

kewajiban, biaya, pendapatan dan modal sebenarnya.

Alasan perlunya dibuat jurnal penyesuaian :
• Peristiwa yang tidak tercatat setiap hari karena tidak efisien untuk melakukannya.

107

• Biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi karena mereka berakhir dengan
berlalunya waktu sebagai akibat dari transaksi haria

• Item yang mungkin tidak atau belum tercatat.
• Suatu kondisi yang transaksi sudah terjadi,tetapi belum dilakukan pencatatan pada rekening

yang bersangkutan.
• Kondisi yang rekeningnya sudah dicatat, tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu

dikoreksi,sehingga akan mencerminkan nilai yang sebenarnya.

Contoh bentuk jurnal penyesuaian

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Tabel 8.11 Contoh bentuk jurnal penyesuaian
4. Jurnal Penutup

Jurnal Penutup adalah bagian dari siklus akuntansi, didalam siklus akutansi, setelah ayat
jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data yang ada pada akun
buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo
rekening akun yang tercantum dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode
sehingga akun tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real
account). Jadi, jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke
perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi.

Tujuan jurnal penutup diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan

jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
2. Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku
3. Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan

transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode
akuntansi selanjutnya
4. Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah
dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan
tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas.

Langkah-langkah dalam membuat jurnal penutup :
1. Perkiraan pendapatan yang terdapat dalam kolom laba/rugi kita debit dan ikhtisar laba/rugi

dikreditkan dengan jumlah yang terdapat dalam perkiraan pendapatan.

108

2. Perkiraan biaya-biaya dengan jumlah masing-masing yang terdapat dalam kolom laba/rugi
kita kreditkan dan ikhtisar laba/rugi kita debit sebesar jumlah total biaya.

3. Perkiraan prive dengan jumlah yang tertera dalam kolom neraca di kredit dan modal
disebelah debit dengan jumlah yang sama.

4. Jika perusahaan laba, maka jurnal penutup yang dibuat adalah dengan mendebit jumlah laba
dengan perkiraan ikhtisar laba/rugi dan dikreditkan perkiraan modal dengan jumlah yang
sama. Demikian pula sebaliknya jika perusahaan rugi.

Terdapat 4 jenis akun yang dilakukan jurnal penutup yaitu antara lain:
1. Akun pendapatan.
2. Akun beban.
3. Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi.
4. Akun prive.

Contoh bentuk jurnal penutup:

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

Tabel 8.12 Contoh bentuk jurnal penutup

5. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun

neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik adalah
jurnal jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal
penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru. Jurnal pembalik adalah jurnal yang sengaja
dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode
sebelumnya. Penyusunan jurnal pembalik dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional,
artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.

Fungsi Jurnal Pembalik :
a. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang

berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian
b. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik

dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak
c. Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari

pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian.
untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu.

109

Beberapa akun yang membutuhkan jurnal pembalik :
a. Beban yang masih harus dibayar
b. Beban yang dibayar dimuka (jika tercatat sebagai beban)
c. Pendapatan yang masih akan diterima
d. Pendapatan yang diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)
e. Pemakaian atas Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban).

Langkah-langkah membuat jurnal pembalik :
a. Buatlah Jurnal saat pembayaran (untuk beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di

muka), angka yang dimasukkan adalah angka yang terdapat disoal.
b. Buatlah Jurnal penyesuaian(penulisan tanggal selalu tanggal bulan di akhir periode).
c. Buatlah Jurnal pembalik(jurnal penyesuaian dibalik), penulisan tanggal selalu di awal

periode selanjutnya. Angka yang ditulis sama seperti jumlah angka pada jurnal penyesuaian.
d. Untuk Beban yang akan dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima, hanya terdapat:

Jurnal Penyesuaian dan Jurnal pembalik.

Contoh bentuk jurnal pembalik.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Tabel 8. 13 Contoh bentuk jurnal pembalik

110

Rangkuman

Pembuatan jurnal umum merupakan langkah pertama pada tahap pencatatan dalam siklus
akuntansi. Pembuatan jurnal umum diikuti dengan posting atau pemindahbukuan akun-akun dari
jurnal umum ke dalam buku besar. Pada penyusunan jurnal umum, harus ditentukan nama, akun,
nilai transaksi, dan sisi pencatatan transaksi (debit atau kredit).

Jurnal umum memiliki beberapa fungsi, yakni fungsi pencatatan, fungsi historis, fungsi
analisis, fungsi instruktif, dan fungsi informatif. Adapun langkah-langkah dalam membuat jurnal
umum yaitu:
- Catatlah tanggal transaksi pada kolom tanggal sesuai dengan tanggal yang tercantum pada

bukti transaksi.
- Isilah kolom Kode Bukti Pembukuan dengan nomor bukti transaksi.
- Pada kolom Akun/, tuliskan nama akun-akun yang mengalami perubahan akibat transaksi.
- Isilah kolom Debit dan Kredit sesuai dengan nilai transaksi nya.

T account merupakan bentuk akun paling sederhana, akun ini berbentuk layaknya huruf T.

Sisi Kiri (Debit) Sisi Kanan (Kredit)

Pada akun inilah transaksi dicatatkan. Pada akun ada 2 sisi yaitu sisi debit dan kredit. Sisi
debit terletak di sebelah kiri dan sisi kredit berada di sebelah kanan. Mendebit artinya mencatat
akun di sebelah kiri dan mengkredit artinya mencatat akun di sebelah kanan.

Saldo normal Akun:

NO Nama Akun Kenaikan Penurunan Saldo Normal

1 Aktiva Debit (D) Kredit (K) Debit (D)
2 Kewajiban Kredit (K) Debit (D) Kredit(K)
3 Ekuitas Kredit (K) Debit (D) Kredit(K)
4 Pendapatan Kredit (K) Debit (D) Kredit(K)
5 Biaya/Beban Debit (D) Kredit (K) Debit (D)
6 Prive Debit (D) Kredit (K) Debit (D)
7 Akumulasi Penyusutan Kredit (K) Debit (D) Kredit(K)

111

Sistematika pencatatan merupakan sebuah metode yang digunakan oleh para entitas ekonomi
guna untuk melakukan pencatatan atas setiap transaksi keuangan. Beberapa sistematika pencatatan
yang digunakan yaitu :
• Sistem Pencatatan Single Entry
• Sistem Pencatatan Double Entry

Bentuk – bentuk jurnal antara lain terdiri atas jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian,
jurnal penutup, dan jurnal pembalik

112

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Salah satu fungsi jurnal adalah fungsi historis artinya…
a. Mencatat semua transaksi untuk mencari laba rugi
b. Mencatat semua kegiatan perusahaan
c. Mencatat menurut urutan tanggal terjadinya transaksi dan kejadian
d. Sebagai jembatan untuk membuat neraca
e. Sebagai penyeimbang antara debit dan kredit

2. Kolom kas pada jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi,kecuali…
a. Penjualan tunai
b. Pelunasan piutang
c. Penjualan aktiva tetap lain secara tunai
d. Penerimaan deviden saham
e. Pelunasan utang

3. Buku jurnal khusus penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi…
a. Penjualan kontan
b. Penjualan kredit
c. Penjualan kontan dan kredit
d. Penjualan barang dagang dan aktiva lain
e. Penjualan barang dagang dan retur penjualan

4. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) tanggal
(2) informasi
(3) referensi
(4) potongan
(5) keteragan

Dari pernyataan diatas, yang terdapat pada kolom jurnal umum ditunjukkan nomor....
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2 dan 4
c. 1, 2 dan 5
d. 1, 3 dan 4
e. 1, 3 dan 5

113

5. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Mengumpulkan bukti transaksi
(2) Mengidentifikasi saldo akun
(3) Menyiapkan lembar jurnal
(4) Menulis nominal transaksi
(5) Mengidentifikasi nama akun

Dari pernyataan tersebut, urutan dalam pembuatan jurnal umum adalah...
a. 1, 2, 3, 4 dan 5
b. 2, 1, 3, 5 dan 4
c. 3, 1, 5, 2 dan 4
d. 4, 5, 1, 2 dan 3
e. 5, 1, 2, 4 dan 3
6. Aset yang terdapat dalam saldo normal yang masuk di sisi kredit adalah...
a. Kas
b. Wesel tagih
c. Peralatan
d. Akumulasi penyusutan mesin
e. Hak cipta
7. Klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian dari
prinsip pembukuan berpasangan disebut....
a. Nominal
b. Saldo nominal
c. Rill
d. Debet
e. Pembelian
8. Diterima pendapatan jasa bengkel Rp 250.000 jurnal nya adalah....
a. Pendapatan jasa (D), Kas(K) Rp 250.000
b. Kas (D), Piutang (K) Rp 250.000
c. Kas (D), Pendapatan Jasa(K) Rp250.000
d. Piutang (D), Kas(K) Rp 250.000
e. Kas (D), Utang (K) Rp 250.000
9. Perhatikan jurnal berikut :

Kas Rp 150.000
Piutang Usaha Rp 200.000
Pendapatan Jasa Rp 350.000

Posting jurnal tersebut adalah....
a. Kas(D), Piutang usaha(K), Pendapatan Jasa(K)
b. Kas(D), Piutang usaha(D), Pendapatan Jasa(K)

114

c. Pendapatan Jasa(D), Kas(K), Piutang Usaha(K)

d. Kas(D), Piutang Usaha(D), Modal(K)

e. Modal(D), Kas(K), Piutang usaha(K)

10. Dikeluarkan uang untuk pembayaran awal sebesar Rp 4.000.000 secara tunai maka

jurnalnya.....

a. Beban Sewa(D), Kas(K) sebesar Rp 4.000.000

b. Kas(D), Beban Sewa(K) sebesar Rp 4.000.000

c. Persekot Biaya(D), Kas(K) sebesar Rp 4.000.000

d. Utang Jangka Panjang(D), Kas(K) sebesar Rp 4.000.000

e. Kas(D), Persekot Biaya(K) sebesar Rp 4.000.000

11. Dibeli peralatan secara kredit. Analisis yang benar untuk mencatat transaksi tersebut
adalah….

a. Peralatan bertambah dan kas berkurang

b. Peralatan bertambah dan utang bertambah

c. Perlengkapan bertambah dan kas berkurang

d. Peralatan bertambah dan kas bertambah

e. Peralatan bertambah dan utang bertambah

12. Tuan Adi membeli perlengkapan pesta senilai Rp 50.000.000,00 dan baru dibayar Rp

35.000.000,00 sedangkan sisanya akan dbayar dua minggu lagi. Jurnal untuk mencatat
transaksi tersebut adalah….

a. Perlengkapan Rp 50.000.000,00

Kas Rp 50.000.000,00

b. Perlengkapan Rp 50.000.000,00

Utang Rp 50.000.000,00

c. Perlengkapan Rp 50.000.000,00

Kas Rp 35.000.000,00

Utang Rp 15.000.000,00

d. Perlengkapan Rp 50.000.000,00

Utang Rp 35.000.000,00

Kas Rp 15.000.000,00

e. Perlengkapan Rp 35.000.000,00

Kas Rp 35.000.000,00

13. Pengambilan uang untuk keperluan pribadi dari perusahaan sebesar Rp 6.000.000,00 akan
dicatat pada akun…

a. Kas (D) dan Prive (K)

b. Utang (D) dan Prive (K)

c. Prive (D) dan Utang (K)

115

d. Utang (D) dan Kas (K)

e. Prive (D) dan Kas (K)

14. Dibayar gaji pegawai sebesar Rp 2.500.000,00. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
adalah…..

a. Beban gaji Rp 2.500.000,00

Kas RP 2.500.000,00

b. Beban gaji Rp 2.500.000,00

Utang Rp 2.500.000,00

c. Beban gaji Rp 2.500.000,00

Modal Rp 2.500.000,00

d. Modal Rp 2.500.000,00

Kas Rp 2.500.000,00

e. Utang gaji Rp 2.500.000,00

Kas Rp 2.500.000,00

15. Sebelum membuat sebuah jurnal harus menentukan nama akun, jumlah yang dicatat, dan
konsep pencatatannya. Hal tersebut sesuai dengan fungs jurnal umum yaitu….

a. Fungsi pencatatan

b. Fungsi historis

c. Fungsi analisis

d. Fungsi instruktif

e. Fungsi informatif

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan jurnal?
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi jurnal!
3. Buatlah bentuk jurnal umum!
4. Jelaskan langkah-langkah pembuatan jurnal umum!
5. Sebutkan macam-macam bentuk jurnal!

116

“Pengetahuan adalah teman anda yang terbaik. Ia
senantiasa mengikuti anda kemana pun anda pergi.
Tatkala semua orang menolak anda, pengetahuan

tetap membisikkan sesuatu yang berharga” –
DR. HM TUAH ISKANDAR al-Haj

117

BAB IX

Pencatatan Buku Besar

Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik:
1. Mampu untuk menjelaskan bentuk kolom posting pada buku besar
2. Mampu mempelajari cara melakukan posting transaksi ke dalam buku besar
3. Mengetahui perbedaan buku besar utama dengan buku besar pembantu

118

A. Pengertian Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling berhubungan dan merupakan satu
kesatuan yang lengkap yang menggambarkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban. Banyak sedikitnya buku besar tergantung besar dan banyaknya transaksi yang terjadi di
perusahaan yang bersangkutan. Buku besar berperan penting dalam akuntansi yaitu sebagai
berikut.
a. Tempat mencatat perubahan posisi keuangan
b. Memberikan informasi keuangan secara efisien dan efektif bila diperlukan
c. Sebagai sumber informasi penyusunan neraca saldo dan laporan keuangan.
Adapun peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan buku besar yaitu :
1. Buku besar yang diperlukan tersedia
2. Rekapitulasi jurnal tersedia
3. Bukti-bukti tersedia
4. Buku pembantu yang diperlukan tersedia

Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar
disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debit jurnal ke sisi debit rekening akun
dan memindahkan jurnal dalam kolom kredit jurnal ke sisi kredit akun. Perlu diperhatikan bahwa
nama akun yang diposting ke buku besar harus sesuai dengan nama akun yang tetulis dalam jurnal.

Apabila posting dilakukan secara manual, cara yang harus ditempuh sebagai berikut:
a. Tanggal yang telah dicatat dalam jurnal dicatat kembali pada akun yang bersangkutan. Cara

menuliskan tahun, bulan, dan tanggal dalam akun sama seperti pada buku jurnal. Demikian juga
jumlah uang yang dituliskan dalam jurnal harus dituliskan kembali dalam akun tersebut. Jumlah
yang dicatat pada sisi debet jurnal dipindahkan ke sisi debet pada akun. Sebaliknya, untuk sisi
kredit jurnal dipindahkan ke sisi kredit akun.
b. Jika posting telah dilakukan, nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom referensi
pada akun.
c. Setelah melakukan posting, maka nomor akun yang telah diposting ditulis dalam kolom
referensi pada jurnal. Jika telah menuliskan nomor akun yang telah diposting pada kolom
referensi dalam jurnal makan akan tampak bahwa jurnal tersebut telah diposting dan
menunjukkan bahwa ada hubungan antara jurnal dan akun buku besar.

119

B. Bentuk-Bentuk Buku Besar

Buku besar mempunyai beberapa bentuk. Namun, secara umum, terdapat 3 bentuk buku besar,
yaitu :

1. Buku besar bentuk “T”

Diantara berbagai macam bentuk buku besar, buku besar bentuk “T” adalah bentuk buku
besar yang paling umum dan sederhana. Buku besar ini berbentuk hanya seperti huruf “T”
besar. Pada buku besar bentuk ini, kolom debet dan kredit saling berdampingan, dimana sebelah
kanan adalah kolom sisi debet dan sebelah kiri adalah sisi kredit. Buku besar ini biasannya
digunakan oleh kebanyakan perusahaan yang masih berada pada tahap awal.

Berikut ini adalah contoh buku besar berbentuk “T”.

Debet Nama Akun Kredit

(2) (3)

Keterangan:
(1) Diisi dengan nama akun yang akan diposting
(2) Diisi angka transaksi yang bersangkutan, jika memang posisi di jurnal umum di debet
(3) Diisi angka transaksi yang bersangkutan, jika memang posisi di jurnal umum di kredit

Contoh pengisian buku besar bentuk T
Jurnal Umum

Tanggal Nama Akun dan Ref Debet Kredit
2017 5 Keterangan
Maret 111 Rp 85.000.000 Rp –
Kas 311 Rp – Rp 85.000.000
10 Modal Kania
121 Rp 5.0000.000 Rp –
12 (Investasi berupa uang tunai) 111 Rp – Rp 5.000.000
Peralatan
115 Rp 2.000.000 Rp –
Kas 111 Rp - Rp 2.000.000
(Pembelian peralatan)
Perlengkapan

Kas
(Pembelian Perlengkapan)

Debet KAS Kredit
Rp 85.000.000
Rp 5.000.000
Total Debit Rp 85.000.000 Rp 2.000.000
Saldo Debit Rp 78.000.000 Tottal Kredit Rp7.000.000

120

Debet MODAL KANIA Kredit
Total Debit Rp -
Rp 85.000.000
Total Kredit Rp 85.000.0000
Saldo kredit Rp 85.000.000

Debet PERALATAN Kredit

Rp 5.000.0000 Rp –

Total Debit Rp 5.000.000 Total Kredit Rp -

Saldo Debit Rp 5.000.000

Debet PERLENGKAPAN Kredit

Rp 2.000.0000 Rp –

Total Debit Rp 2.000.000 Total Kredit Rp -

Saldo Debit Rp 2.000.000

Tabel 9.1 Contoh pengisian buku besar bentuk T

2. Buku besar bentuk skontro

Buku besar bentuk skontro ini biasa disebut dengan buku besar bentuk dua kolom, yang
berisi kredit dan debet. Skontro sendiri memiliki arti sebelah/menyebelah. Dalam satu kolom
bagian debet terdapat empat kolom yang berisi tanggal, uraian, nomor ref, dan nominal debet
dari transaksi. Begitu juga pada satu kolom bagian kredit, juga akan memuat empat kolom yang
isinya sama, bedanya hanya pada nominal kredit dari transaksi.

Semua kolom tersebut terletak saling berdampingan dalam satu jalur, sehingga dalam satu
jalur terdapat delapan kolom. Untuk kolom nama dan nomor akun diletakkan ada bagian atas
kolom. Namun, bentuk ini memiliki kelemahan yang tidak jauh berbeda dengan buku besar
bentuk “T”, yaitu tidak adanya kolom saldo. Sehingga pastinya jika ingin mengetahui posisi
saldo milik perusahaan perlu menunggu sampai akhir bulan ketika masa perhitungan saldo.

Berikut ini adalah contoh buku besar bentuk skontro :

Buku Besar Bentuk Dua Kolom

Nama akun: Kode akun :

Tgl Keterangan Ref Debit Tgl Keterangan Ref Kredit

Tabel 9. 2 Contoh buku besar bentuk skontro (dua kolom)

121

3. Buku besar bentuk staffle

Buku besar berbentuk staffle merupakan bentuk buku besar yang paling detail diantara
bentuk-bentuk buku besar lainnya. Buku besar bentuk staffle ini digunakan oleh banyak
perusahaan, terutama apabila perusahaan yang memerlukan penjelasan atas suatu transaksi
secara mendetail. Buku besar bentuk staffle dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bentuk staffle
berkolom saldo tunggal dan bentuk staffle berkolom saldo rangkap.

a. Bentuk staffle berkolom saldo tunggal (bentuk 3 kolom)

Buku besar staffle berkolom saldo tunggal disebut juga sebagai bentuk buku besar 3
kolom. Disebut buku besar 3 kolom, karena buku dalam satu buku besar ini memuat 3 kolom
untuk nilai debet, kredit, dan jumlah saldo akun. Dengan adanya kolomtersebut, maka saldo
setiap transaksi dapat dieketahui dengan mudah, tidak perlu menunggu akhir bulan terlebih
dahulu.

Bentuk buku besar ini menggunakan 6 kolom seperti rincian tanggal, keterangan
transaksi, nomor referensi, nominal debet, nominal kredit, dan juga saldo. Sedangkan nama
akun dan nomor akun diletakkan bersebalahan di bagian atas kolom. Berikut ini adalah
contoh bentuk buku besar berkolom saldo tunggal (3 kolom).

Buku Besar Bentuk Tiga Kolom

Nama Akun: Kode Akun :

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo

Tabel 9. 3 Contoh buku besar bentuk staffle kolom tunggal (3 kolom)

Contoh pengisian buku besar berkolom saldo tunggal:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tabel 9.4 Contoh pengisian buku besar berkolom saldo tunggal

Keterangan:
(1) Diisi tanggal transaksi di jurnal umum
(2) Diisi akun yang diposting dari jurnal umum
(3) Diisi asal angka diambil, contoh JU1 (dari jurnal umum halaman 1)
(4) Diisi angka transaksi yang bersangkutan, jika memang posisi di jurnal umum di debet
(5) Diisi angka transaksi yang bersangkutan, jika memang posisi di jurnal umum di kredit
(6) Diisi saldo angka dari kolom (4) atau kolom (5), atau merupakan selisih jumlah debet

dengan kredit lebih besar yang mana.

122

Contoh dan cara pemindahbukuan dari jurnal umum ke dalam buku besar berkolom saldo
tunggal adalah sebagai berikut.

Jurnal Umum

Hal 01

Tanggal Nama Akun dan Ref Debet Kredit
Keterangan
Rp –
2017 5 Kas 111 Rp 85.000.000 Rp 85.000.000
Maret
Modal Kania 311 Rp -

(Investasi berupa uang

tunai)

Kas 111

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Setoran Modal JU1 Rp - Rp
2017 5 85.000.000
85.000.000
Maret

Modal Kania 311

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

2017 5 Setoran Modal JU1 - Rp Rp

Maret 85.000.000 85.000.000

Tabel 9.5 Contoh pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar berkolom saldo tunggal

b. Bentuk staffle berkolom saldo rangkap (4 kolom)

Buku besar berbentuk staffle berkolom saldo rangkap ini biasa disebut juga sebagai buku
besar 4 kolom. Bentuk buku besar ini masih mirip dengan bentuk saldo tunggal, bedanya
hanya pada kolom saldonya saja. Bentuk buku besar ini merupakan bentuk yang paling detail
diantara yang lainnya, mulai dari penyusunan akun hingga transaksi-transaksinya.

Biasanya, perusahaan yang menggunakan bentuk buku besar ini adalah perusahaan-
perusahaan berskala besar, dimana mereka membutuhkan data akun dan transaksi keuangan
yang secara detail dan spesifik. Contoh buku besar berkolom saldo rangkap adalah sebagai
berikut.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tabel 9.6 Contoh buku besar bentuk staffle berkolom saldo rangkap (4 kolom)

Keterangan:
(1) Diisi tanggal transaksi di jurnal umum
(2) Diisi akun yang diposting dari jurnal umum

123

(3) Diisi asal angka diambil, contoh JU1 (dari jurnal umum halaman 1)
(4) Diisi angka transaksi yang bersangkutan, jika memang posisi di jurnal umum di debet
(5) Diisi angka transaksi yang bersangkutan, jika memang posisi di jurnal umum di kredit
(6) Diisi saldo angka dari kolom (4), atau merupakan selisih jumlah debet dengan kredit

lebih besar yang mana, jika lebih besar kolom debit maka letakkan di kolom debet
sebesar selisihnya
(7) Diisi saldo angka dari kolom (5), atau merupakan selisih jumlah debet dengan kredit
lebih besar yang mana, jika lebih besar kolom kredit maka letakkan di kolom kredit
sebesar selisihnya

Contoh dan cara pemindahbukuan dari jurnal umum ke dalam buku besar berkolom saldo
tunggal adalah sebagai berikut.

Jurnal Umum

Hal. 1

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
2017 5
Maret Kas 111 Rp 85.000.000 Rp –

Modal Kania 311 Rp - Rp 85.000.000

(Investasi berupa uang tunai)

Kas Ref. Debet Kredit 111
Saldo
Tanggal Keterangan JU1 Rp Rp - Debet Kredit
Rp Rp -
2017 5 Setoran Modal 85.000.000 85.000.000
Maret

Modal Kania 311

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

2017 5 Setoran Modal JU1 Rp - Rp Rp - Rp

Maret 85.000.000 85.000.000

Tabel 9.7 Contoh pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar berkolom saldo tunggal

C. Perbedaan Buku Besar Utama dengan Buku Besar Pembantu

Fungsi buku besar utama adalah mengendalikan buku besar pembantu, artinya jumlah saldo
dari akun yang terdapat dalam buku besar pembantu harus sama dengan saldo akun yang
bersangkutan di dalam buku besar utama. Oleh sebab itu, buku besar utama sering disebut sebagai
akun induk atau akun pengendali. Fungsi buku besar pembantu adalah merinci suatu akun yang

124

terdapat dalam buku besar utama. Perbedaan Buku besar utama dan buku besar pembantu secara
spesifik adalah sebagai berikut.

Perbedaan Buku Besar Utama Buku Besar Pembantu

Sumber pencatatan Jurnal khusus dan Jurnal umum Buku transaksi

Posting Secara kolektif, biasanya tiap akhir Seriap hari atau setiap terjadi

bulan transaksi

Tanggal Pencatatan Tanggal akhir bulan Tanggal transaksi

Tabel 9.8 Perbedaan Buku besar utama dan buku besar pembantu

Buku besar pembantu/ BBP (Subsidary Ledger) adalah buku besar yang berisi rincian dari akun
tertentu yang terdapat dalam buku besar. Pada umumnya buku besar pembantu (BBP) dibagi
menjadi tiga yaitu BBP Utang dagang, BBP Piutang dagang, dan BBP Persediaan. BBP Utang
dagang digunakan untuk merinci utang berdasarkan nama kreditur/perusahaan. Sedangkan BBP
Piutang dagang digunakan untuk merinci nama debitur/ perusahaan yang diberikan piutang.

Perhatikan contoh BBP Piutang dagang berikut

TOKO ABCD, Yogyakarta

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Saldo

Bulan Debit Kredit

April 1 JU 1 5.000.000 5.000.000

Tabel 9.9 Contoh Buku besar pembantu Piutang dagang

Berdasarkan contoh diatas maka proses pencatatan buku besar pembantu sebagai berikut :

1. Tanggal Bulan: Diisi tanggal transaksi (bukan tanggal akhir bulan seperti buku besar). Bulan
diisi bulan transaksi.

2. REF: Diisi dari mana jumlah tersebut diambil (JU1 artinya jumlah tersebut diambil dari Jurnal
Umum halaman

3. Jumlah/ Debit-Kredit : Jumlah yang dipindahkan disesuaikan dengan asal jurnalnya. Kalau asal
jurnalnya di debet maka pindahan ke debet, demikian juga yang di kredit dipindahkan ke kredit.

4. Kolom Saldo: Diisi selisih debet dengan kredit. Jika besar debet maka letakkan selisih di debet,
jika besar kredit letakkan selisih di kredit

5. Selain itu, berilah tanda cek (v) pada kolom ref jurnal yang berarti bahwa jumlah tersebut telah
diposting ke BBP yang sesuai

Jadi yang harus diperhatikan dalam membuat dan pencatatan BBP adalah hanya akun-akun
piutang dan utang dagang (akun yang lainnya tidak perlu diperhatikan).

125

1. Buku Besar Pembantu Piutang

Semua transaksi yang berhubungan dengan piutang dagang dimasukkan jurnal umum (JU).
Walaupun dalam teori sumber BBP berasal dari bukti transaksi, tetapi untuk memudahkan
pembelajaran maka pengambilan angka jumlah akun piutang dagang diambil dari jurnal umum
dan jurnal khusus (jurnal khusus dibahas pada bagian lain). Cara cepat membuat buku besar
piutang dagang adalah sebagai berikut.
a. Perhatikan jurnal umum (JU).
b. Perhatikan transaksi piutang dagang. Lihat nama debitur/perusahaan.
c. Setiap debitur yang berbeda baik nama maupun alamat dibuatkan satu buku besar pembantu,

sedangkan yang sama dibuatkan satu saja.
d. Kolom tanggal dan bulan BBP ditulis tanggal dan bulan transaksi.
e. Kolom referensi (ref) ditulis dari mana jumlah tersebut diambil (JU). Berilah tanda cek (v)

pada kolom ref jurnal, yang berarti jumlah tersebut sudah diposting ke BBP yang sama.

Perhatikan Jurnal umum PT Gelora berikut :

Jurnal Umum Hal 5
Kredit
Tanggal Akun Ref Debit 2.000.000
Mei 2 Piutang Dagang 112 2.000.000
411 2.500.000
1 Penjualan 2.500.000
0 (UD. Maju Yogya) 112 100.000
Piutang Dagang 411 100.000
2 50.000
5 Penjualan 413 50.000 4.650.000
(Fa. Intan Jkt) 112
3 Retur Penjualan dan PH 4.650.000
0 413
Piutang Dagang 112
(UD Maju Yogja)
Retur penjualan dan PH

Piutang Dagang
(Fa. Intan Jkt)

Berdasarkan jurnal tersebut maka memerlukan buku besar pembantu :
• BBP Piutang Dagang UD. Maju Yogya
• BBP Piutang Dagang Fa Intan Jkt

BBP Piutang Dagang UD Maju Yogya

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Saldo
Bulan
JU 5 2.000.000 Debit Kredit
JU 5 100.000
Mei 2 2.000.000

25 1.900.000

126

BBP Piutang Dagang Fa Intan Jkt

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Saldo
Bulan
JU 5 2.500.000 Debit Kredit
JU 5 50.000
Mei 10 2.500.000

30 2.450.000

Setelah semua BBP Piutang dibuatkan untuk setiap debitur, maka untuk mengoreksi betul
tidaknya, harus dibuatkan daftar saldo piutang dagang dan buku besar utama piutang dagang.
Jumlah daftar saldo piutang dagang dan buku besar utama piutang dagang harus sama.

PD GELORA
DAFTAR SALDO PIUTANG DAGANG

PER 31 MEI 2011

No Nama Debitur Jumlah
1 UD Maju Yogya 1.900.000
2 Fa Intan Jkt 2.450.000

BB Piutang Dagang

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Saldo
Bulan
Debit Kredit

Mei 2 JU 5 2.000.000 2.000.000
JU 5 2.500.000
10 JU 5 100.000 4.500.000
JU 5 50.000
25 4.400.000

30 4.350.000

2. Buku Besar Pembantu Utang Dagang

Semua transaksi yang berhubungan dengan utang dagang terlihat di umum (JU). Untuk
memudahkan pembelajaran, pengambilan angka jumlah akun utang dagang diambil dari jurnal
umum.

Cara cepat membuat buku besar utang dagang adalah sebagai berikut :
a. Perhatikan jurnal umum (JU) dan nama perusahaanya.
b. Setiap debitur yang berbeda baik nama maupun alamat dibuatkan satu buku besar pembantu,

sedangkan yang sama dibuatkan satu saja.
c. Kolom tanggal dan bulan BBP ditulis tanggal dan bulan transaksi.
d. Kolom referensi (ref) ditulis dari mana jumlah tersebut (JU).

127

e. Berilah tanda ceklis (v) pada kolom ref jurnal, yang berarti jumlah tersebut sudah diposting
ke BBP yang sama.

Perhatikan Jurnal umum Januari 2011 PD. Sabar, Semarang:

Tanggal Akun Ref Debit Kredit
3.000.000
Pembelian 3.000.000
100.000
Januari 3 Utang Dagang
1.500.000
(PT Merapi Semarang)
150.000
Utang Dagang 100.000 3.750.000

10 Retur Pembelian dan PH

(PT Merapi Smg)

Pembelian 1.500.000

15 Utang Dagang

(Fa. Citra Sby)

30 Utang Dagang 150.000

Retur Pembelian dan PH

(Fa. Citra Sby)

3.750.000

Dari jurnal di atas maka diperlukan BBP Utang dagang sebanyak 2 yaitu BP Utang dagang
PT. Merapi Smg, Fa. Citra Sby.

BBP Utang Dagang PT Merapi, Smg

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Debit Saldo
Bulan 3.000.000 Kredit
3.000.000
Jan 3 JU 6 2.900.000

12 JU 6 100.000

BBP utang Dagang Fa Citra Sby

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Debit Saldo
Bulan 1.500.000 Kredit
Jan 15 JU 6 1.500.000
JU 6 150.000 1.350.000
22

Setelah semua debitur dibuatkan BBP Utang dagang maka selanjutnya adalah membuat
Daftar saldo utang dagang dan BB utama utang dagang untuk mengetahui jumlahnya, dan harus
sama.

PD SABAR, SEMARANG
DAFTAR SALDO UTANG DAGANG PER 31 JANUARI 2011

No Nama Debitur Jumlah
1 PT Merapi, Semarang 2.900.000
2 Fa Citra, Sby 1.350.000

128

BB Utang Dagang

Tanggal Ket Ref Debit Kredit Saldo
3.000.000
Bulan JU 6 Debit Kredit
JU 6 100.000 1.500.000
3 JU 6 3.000.000
JU 6 150.000
JAN 12 2.900.000
15
4.400.000

22 4.250.000

Secara keseluruhan, cara melakukan posting jurnal kedalam buku besar utama maupun buku
besar pembantu pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur
dilakukan dengan langkah-langkah dan cara yang sama. Meskipun ketiga jenis perusahaan ini
mempunyai karakteristiknya masing-masing, namun dalam melakukan pencacatan buku besar,
ketiga perusahaan mempunyai sistematika pencatatan yang sama. Namun, yang membedakan
dalam pencatatan buku besar pada ketiga jenis perusahaan ini adalah nama-nama atau jenis-
jenis akun pada setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin banyak jenis akun
pada suatu jenis perusahaan, maka semakin banyak pula posting buku besar yang harus
dilakukan.

129

Rangkuman

Buku besar adalah kumpulan dan perkiraan/ akun yang saling berhubungan dan merupakan
satu kesatuan yang lengkap yang menggambarkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban. Banyak sedikitnya buku besar tergantung besar dan banyaknya transaksi yang terjadi di
perusahaan yang bersangkutan. Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam
buku jurnal ke buku besar disebut posting. Fungsi buku besar utama adalah mengendalikan buku
besar pembantu, artinya jumlah saldo dari akun yang terdapat dalam buku besar pembantu harus
sama dengan saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar utama. Oleh sebab itu, buku besar
utama sering disebut sebagai akun induk atau akun pengendali.

Buku besar pembantu/ BBP (subsidary Ledger) adalah buku besar yang berisi rincian dari
akun tertentu yang terdapat dalam buku besar. Pada umumnya buku besar pembantu (BBP) dibagi
menjadi tiga yaitu BBP Utang dagang, BBP Piutang dagang, dan BBP Persediaan. BBP Utang
dagang digunakan untuk merinci utang berdasarkan nama kreditur/perusahaan. Sedangkan BBP
Piutang dagang digunakan untuk merinci nama debitur/ perusahaan yang diberikan piutang. Fungsi
buku besar pembantu adalah merinci suatu akun yang terdapat dalam buku besar utama.

Secara keseluruhan, cara melakukan posting jurnal kedalam buku besar utama maupun buku
besar pembantu pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur dilakukan
dengan langkah-langkah dan cara yang sama. Meskipun ketiga jenis perusahaan ini mempunyai
karakteristiknya masing-masing, namun dalam melakukan pencacatan buku besar, ketiga
perusahaan mempunyai sistematika pencatatan yang sama. Namun, yang membedakan dalam
pencatatan buku besar pada ketiga jenis perusahaan ini adalah nama-nama atau jenis-jenis akun
pada setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin banyak jenis akun pada suatu jenis
perusahaan, maka semakin banyak pula posting buku besar yang harus dilakukan.

130

Latihan Soal

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas informasi yang telah dicatat dalam
jurnal disebut . . . .
a. Buku Besar
b. Jurnal Penyesuaian
c. Catatan atas laporan keuangan
d. Jurnal umum
e. Neraca

2. Suatu cabang buku besar yang berisi rincian akun tertentu yang ada dalam buku besar
disebut …
a. Ledger
b. Subsidiary Ledger
c. Adjustment
d. Cash flow
e. Neraca

3. Sumber pencatatan buku besar pembantu adalah ….
a. Ledger
b. Cash flow
c. Penyesuaiaan
d. Buku transaksi
e. Neraca

4. Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar
disebut ….
a. Posting
b. Jurnal
c. Pencatatan
d. Penjurnalan
e. Pengkodean

5. Buku besar yang berfungsi sebagai kotrol rekening pokok yakni rekening piutang dan utang
disebut …
a. Buku besar pokok
b. Buku besar pembantu
c. Jurnal

131

d. Buku besar cadangan

e. Buku besar utama
6. Kolom referensi pada akun di buku besar mengindikasikan ….

a. Kode akun saat pembukuan

b. Judul jurnal sebelum pembukuan

c. No jurnal pemindahbukuan

d. Mutasi jurnal

e. Halaman jurnal asal transaksi tersebut dibukukan
7. Berikut ini adalah peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan buku besar kecuali…

a. Buku besar yang diperlukan tersedia.

b. Rekapitulasi tersedia.

c. Bukti-bukti transaksi tersedia.

d. Buku pembantu yang diperlukan tersedia.

e. Buku tansaksi tersedia.

8. Tanggal, keterangan, referensi, debit, kredit, dan saldo yang terdiri dari debit dan kredit
merupakan format buku besar/ buku pembantu berbentuk …

a. Bentuk T

b. Bentuk lajur tunggal

c. Bentuk lajur rangkap

d. Bentuk skontro

e. Bentuk lain
9. Berikut ini adalah jenis-jenis buku pembantu kecuali …

a. Buku pembantu utang

b. Buku pembantu piutang

c. Buku pembantu kas

d. Buku pembantu persediaan

e. Buku pembantu harga pokok produk

10. Pencatatan buku besar kas tanggal 1 maret 2017 dengan traksaksi penyetoran modal dengan

jumlah 85.000.000 yang terdapat di dalam jurnal umum hal 1 dengan kode akun 111 yaitu


a. Kas 111

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

2017 1 Setoran JU1 Rp Rp - Rp Rp -

Maret Modal 85.000.000 85.000.000

132

b. Kas JU 1

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

2017 1 Setoran Modal 111 Rp Rp - Rp Rp -

Maret 85.000.000 85.000.000

c. Kas 111

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
Rp -
2017 1 Setoran Modal JU1 Rp. - Debet Kredit
Maret
Rp Rp -

85.000.000

d. Kas

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

2017 1 Setoran Modal 111 Rp Rp - Rp Rp -

Maret 85.000.000 85.000.000

e. Kas Ref. Debet Kredit Saldo
Rp - Debet Kredit
Tanggal Keterangan Rp Rp Rp -
85.000.000 85.000.000
2017 1 Setoran Modal
Maret

11. Posting ke buku besar pembantu persediaan bersumber dari jurnal antara lain ….

a. Jurnal umum sebesar harga pokoknya

b. Jurnal penyesuaian

c. Jurnal pengeluaran

d. Jurnal pemasukan

e. Jurnal penutup

12. Nama Akun No Akun

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Tabel diatas merupakan bentuk buku besar dan buku pembantu yang berbentuk …
a. Bentuk T
b. Bentuk lajur tunggal
c. Bentuk lajur rangkap
d. Bentuk skontro
e. Bentuk staffle

133

13. Berikut ini yang bukan merupakan peran buu besar dalam akuntansi adalah …
a. Tempat mencatat posisi keuangan
b. Memberikan informasi keuangan secara efektif dan efisien bila diperlukan
c. Sebagai ukuran untuk mengambil keputusan
d. Sebagai sumber informasi penyusunan necara saldo
e. Sebagai sumber informasi penyusunan laporan keuangan

14. Berikut ini Langkah-langkah melakukan posting yang benar adalah
(1) Masukan nomor akun buku besar yang didebet pada kolom referensi di buku jurnal
(2) Masukan nomor akun buku besar yang dikredit pada kolom referensi di buku jurnal
(3) Catatlah ke dalam kolom debet akun buku besar : tanggal, nomor halaman jurnal, dan
jumlah rupiah yang didebet kemudian tentukan saldonya
(4) Catatlah ke dalam kolom kredit akun buku besar : tanggal, nomor halaman jurnal, dan
jumlah rupiah yang dikredit kemudian tentukan saldonya

Urutan yang benar adalah ….

a. 1, 2, 3, 4
b. 4, 3, 2, 1
c. 3, 2, 4, 1
d. 3, 1, 4, 2
e. 1, 3, 4, 2

15. Pada tanggal 7 Januari 2016, perusahaan membeli sebuh mobil dump truck seharga Rp

250.000.000 secara tunai. Mobil tersebut rencananya akan digunakan untuk menunjang

aktivitas operasi perusahaan. Jurnal umum yang dibuat adalah sebagai berikut :

Jurnal Umum hal 1

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
1310 250.000.000 250.000.000
7 Jan Kendaraan Kas 1111

2016

Berikut ini posting ke buku besar untuk akun kendaraan yang benar adalah …..

a. Kendaraan 1310

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

2016 7 Kendaraan JU 1 Rp Rp - Rp Rp -
Jan
250.000.000 250.000.000

b. Kendaraan 1311

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

2016 7 Kendaraan 1111 Rp Rp - Rp Rp -

Jan 250.000.000 250.000.000

134

c. Kendaraan JU 1

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
-
Debet Kredit

2016 7 Kendaraan 1310 - Rp Rp -
Jan
250.000.000

d. Kendaraan

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
-
Debet Kredit

2016 7 Kendaraan 1130 - Rp Rp -
Jan
250.000.000

e. Kendaraan

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
. Rp -
Debet Kredit

2016 7 Kendaraan Rp Rp Rp -

Jan 250.000.000 250.000.000

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Buku Besar dan jelaskan fungsinya!
2. Jelaskan tiap-tiap bagian kolom dalam table buku besar!
3. Apa perbedaan buku besar utama dengan buku besar pembantu?
4. Perhatikan jurnal umum dibawah ini!

Salon Ayu

Jurnal Umum

Per Januari 2018

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2018 1 Kas Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Januari
Modal Ayu

3 Peralatan Salon Rp 500.000
Kas
Rp 500.000

3 Perlengkapan Salon Rp 700.000
Kas
Rp 700.000

4 Kas Rp 150.000
Pendapatan Usaha
Rp 150.000

5 Beban Listrik dan air Rp 75.000 Rp 75.000
TOTAL Kas Rp 6.425.000 Rp 6.425.000

135

Buatlah buku besar dengan melakukan posting berdasarkan jurnal umum diatas!
5. Jelaskan apa yang perbedaan buku besar yang terdapat pada perusahaan jasa, dan perusahaan

dagang!

136

"Cara terbaik untuk meramalkan masa depan ialah
dengan cara menciptakannya." –
Abraham Lincoln

137


Click to View FlipBook Version