Portofolio
Guru Penggerak
Modul 2
Praktik Pembelajaran
yang Berpihak pada Murid
Disusun oleh:
Alif Alfian, S.Pd.Si., M.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 5
Kabupaten Blora Jawa Tengah
Modul 2.1
Pembelajaran untuk Memenuhi
Kebutuhan Belajar Murid
Modul 2.1 ini merupakan bagian dari paket modul 2 dan
juga merupakan bagian dari serangkaian kegiatan
pelatihan daring yang akan mencakup kegiatan belajar
mandiri, sesi diskusi, tanya jawab dan konsultasi secara
daring dengan para fasilitator dan peran-peran lain yang
telah ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi. Oleh karena itu, modul ini sebaiknya
digunakan secara simultan dengan kegiatan-kegiatan
tersebut. Modul ini telah mengalami perbaikan di beberapa
bagiannya. Standar Nasional Pendidikan Indonesia
mengamanatkan bahwa Pendidikan haruslah merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan
yang diperlukan dirinya serta masyarakat. Dengan
demikian, semua upaya yang kita lakukan dalam konteks
pendidikan, bukan hanya harus kita rencanakan dengan
cermat, namun juga harus sebesar-besarnya ditujukan untuk
mengembangkan potensi anak.
Alif Alfian
alur
merdeka
M - MULAI DARI DIRI
E - EKSPLORASI KONSEP
R - RUANG KOLABORASI
D - DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
E - ELABORASI PEMBAHAMAN
K - KONEKSI ANTAR MATERI
A - AKSI NYATA
Mulai dari Diri
By Alif Alfian
Setiap harinya, tanpa disadari, guru dihadapkan oleh
keberagaman yang banyak sekali bentuknya. Guru secara
terus menerus menghadapi tantangan yang beragam
dan kerap kali harus melakukan dan memutuskan
banyak hal dalam satu waktu. Keterampilan ini banyak
yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu
naturalnya hal ini terjadi di kelas dan betapa terbiasanya
guru menghadapi tantangan ini. Berbagai usaha guru
telah dilakukan yang tentu saja tujuannya adalah untuk
memastikan setiap murid di kelas mereka sukses dalam
proses pembelajarannya.
Namun demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukanlah
berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang
berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula
berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal
untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang
lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti
guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang
pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula
memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh
guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Eksplorasi Konsep
By Alif Alfian
Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar semua
murid adalah pembelajaran berdiferensiasi. Seperti yang
telah dipelajari di modul sebelumnya, Ki Hajar Dewantara
telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik,
tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan
memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai
guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang
memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan
berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya
masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya,
anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia. Setiap
murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik
dan ini seharusnya menjadi dasar dari praktik-praktik
pembelajaran yang kita lakukan di kelas dan di sekolah,
serta menjadi kerangka acuan saat mengevaluasi praktik-
praktik pembelajaran kita. Pembelajaran berdiferensiasi
adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan
belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan
kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi
perlakuan yang sama.
DEFINISI ALIF ALFIAN,
CGP Angkatan 5
Pembelajaran berdiferensiasi
adalah serangkaian keputusan 01
masuk akal (common sense)
yang dibuat oleh guru yang PEMBEL
berorientasi kepada kebutuhan
murid. Pembelajaran BERDIFER
berdiferensiasi haruslah
berakar pada pemenuhan 03
kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru merespon
kebutuhan belajar tersebut.
Ketika proses pembelajaran
guru menggunakan beragam
cara agar murid dapat
mengeksploitasi isi kurikulum,
guru juga memberikan
beragam kegiatan yang masuk
akal sehingga murid dapat
mengerti dan memiliki
informasi atau ide, serta guru
memberikan beragam pilihan di
mana murid dapat
mendemonstrasikan apa yang
mereka pelajari.
CONTOH
, S.Pd. Si., M.Pd KARAKTERISTIK
5 Kabupaten Blora
Lingkungan belajar
02 mengundang murid untuk
belajar.
LAJARAN Kurikulum memiliki tujuan
pembelajaran yang
RENSIASI didefinisikan secara jelas.
Terdapat penilaian
04 berkelanjutan.
Guru menanggapi atau
merespon kebutuhan belajar
murid.
dan manajemen kelas
efektif.
1.Guru lebih memaksakan
kehendaknya sendiri,
2.Guru tidak memahami minat,
dan keinginan murid.
3.Kebutuhan belajar murid tidak
semuanya terpenuhi karena
ketika proses pembelajaran
menggunakan satu cara yang
menurut guru sudah baik,
4.Guru tidak memberikan
beragam kegiatan dan
beragam pilihan.
BUKAN
CONTOH
Ruang Kolaborasi
By Alif Alfian
Ruang Kolaborasi memberikan ruang perjumpaan
bagi CGP untuk berkolaborasi sesama CGP dalam
menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah
asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid
sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
untuk menebalkan laku murid dan menuntun
kekuatan kodrat murid yang dapat diimplementasikan
pada konteks lokal (budaya) daerah asal CGP. Hasil
kolaborasi dalam menemukenali nilai-nilai luhur
kearifan budaya menjadi dasar pengetahuan dan
pengalaman baru dalam merefleksikan pemikiran Ki
Hadjar Dewantara dalam mewujudkan pembelajaran
yang berpihak pada murid.
HASIL DISKUSI
Ruang Kolabo
Pembelajaran
Video/ Skenario K
KELOMPOK 2
orasi Modul 2.1
Berdiferensiasi
Kasus Jenjang SMP
Kelompok 2:
1.Alif Alfian
2. Hartatik
3.Rinno Agus An
CGP Angkatan 5 Ka
ndri S.
abupaten Blora
Pertanyaan 1
Dari skenario pembelajara
apakah kebutuhan belajar
dipenuhi oleh guru tersebu
guru tersebut menentukan
muridnya?
an yang telah ditelaah,
r murid yang berusaha
ut? Bagaimana cara
kebutuhan belajar
Kebutuhan belajar murid y
Kebutuhan Belajar
Kebutuhan Bela
Berdasarkan Minat Kesiapan Belaja
Peserta didik Dengan member
diarahkan pada pertanyaan pem
pembelajaran
konstekstual terkait Apa yang me
fungsi sosial, struktur iklan dengan
teks, dan iklan lain?
Memperkenalkan Iklan apa yan
peserta didik pada menarik untu
topik tentang iklan Apakah dibut
dengan beberapa untuk membu
pertanyaan Jenis pekerja
pemantik. tersedia dala
yang berusaha dipenuhi
ajar Berdasarkan Kebutuhan pemenuhan
ar profil belajar murid
rikan Sebuah tugas yang
mantik seperti: mempertimbangkan
embedakan tingkat
n bentuk tulisan kesiapan murid akan
membawa murid dari zona
ng benar-benar nyamannya, namun
uk kalian? dengan lingkungan yang
tuhkan biaya tepat dan dukungan yang
uat iklan? memadai, mereka
aan apa yang tetap dapat mengusai
am periklanan? materi baru tersebut.
CARA MENENTUKAN KEBUTUHA
BELAJAR MURID
Lewat proses tanya jawab
dan contoh-contoh, ia juga
memastikan bahwa murid-
muridnya memahami apa
yang dimaksud dengan
‘IKLAN’
AN
b
a
-
Pertan
Strate
berd
yan
nyaan 2
egi pembelajaran
diferensiasi apa
ng digunakan?
Strategi pembelajar
yang digunakan
1. D
2.
3.
ran berdiferensiasi
yaitu ketiganya
Diferensiasi Konten
Diferensiasi Proses
Diferensiasi Produk
1. Diferensiasi Konten
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat
Peserta didik diarahkan pada pembelajaran kon
struktur teks, dan iklan
Memperkenalkan peserta didik pada topik tenta
pertanyaan pemantik.
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan B
Dengan memberikan pertanyaan pemantik seperti
Apa yang membedakan iklan dengan bentuk tu
lain?
Iklan apa yang benar-benar menarik untuk kali
Apakah dibutuhkan biaya untuk membuat iklan
Jenis pekerjaan apa yang tersedia dalam
periklanan?
Kebutuhan pemenuhan profil belajar murid
Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat ke
nyamannya, namun dengan lingkungan yang tepat
tetap dapat mengusai materi baru tersebut.
nstekstual terkait fungsi sosial,
ang iklan dengan beberapa
Belajar
i:
ulisan
ian?
n?
esiapan murid akan membawa murid dari zona
t dan dukungan yang memadai, mereka
2. Diferensiasi Proses
Pak Dudidam melakukan di
pertanyaan pemantik yang
Pak Dudidam membagi alur
individu, berpasangan, dan
Pak Dudidam meminta mur
berbagi dengan pasangan
lain,
Pak Dudidam mengumpulka
besar untuk memfasilitasi d
penguatan pemahaman ko
iskusi kelas untuk memberikan
g berhubungan dengan "IKLAN",
r pembelajaran dalam kegiatan
n kelompok kecil,
rid melakukan kegiatan tulis
dan berbagi dengan pasangan
an kembali murid dalam kelompok
diskusi dalam memperjelas dan
onsep
3. Diferensiasi Produk
Pak Dudidam memberikan p
terkait pembuatan iklan,
Pak Dudidam memberikan k
murid untuk memilih iklan d
frayer, video,
Produk iklan memiliki konte
atau jasa atau acara.
penugasan individu
k
eluasan kepada
dalam bentuk poster,
en promosi produk
Pertan
Baga
t
m
pe
nyaan 3
aimana guru
tersebut
melakukan
enilaian?
Penilaian yang
dilakukan Pak
Dudidam
g Pak Dudidam melakukan
k penilaian untuk mengetahui
sejauh mana murid-
muridnya memahami materi
tersebut. Ia kemudian
membuat penilaian
berjenjang
(tier assessment) dengan
memberikan tugas individu.
Ia membedakan
penugasannya sesuai
dengan kemampuan murid.
Demonstrasi Kontekstual
By Alif Alfian
Pada tahapan demonstrasi kontekstual
ini, setiap CGP mendesain strategi
dalam mewujudkan pemikiran KHD -
'Pendidikan yang Berpihak pada Murid'
- sesuai dengan Konteks Diri Murid dan
Sosial Budaya di daerah asal (karya
demonstrasi kontekstual dalam video,
atau infografis atau puisi atau lagu, dll).
KELAS VIII SEMESTER GANJIL
“SISTEM PENCERNAAN MAKANAN”
Disusun oleh:
Alif Alfian, S.Pd.Si.,M.Pd.
LEMBAR KERJA
peserta didik
Struktur dan Fungsi Organ Pencernaan
LKPD Kelompok :
1 Anggota : 1.
2.
3.
4.
Kelas :
Kompetensi Inti
KI1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis system pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan system pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.4 Menyebutkan organ-organ dalam system pencernaan pada manusia
3.5.5 Menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan pada manusia
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan peserta didik dapat menyebutkan organ-organ pada
manusia
2. Melalui pengamatan peserta didik dapat menjelaskan struktur dan fungsi
organ pencernaan manusia
Petunjuk 1. Pelajarilah LKPD ini, lakukan seluruh
Belajar kegiatan dalam kelompok
2. Lakukan telaah referensi tentang
struktur dan fungsi organ pencernaan
pada manusia
3. Diskusikan dalam kelompok
Fakta
Semua makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh, akan melewati proses
pengolahan di dalam sistem pencernaan. Ada banyak organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan manusia, untuk membuat makanan yang Anda makan dapat
dicerna dan diserap oleh tubuh. Apa saja organ pencernaan pada manusia?
Landasan
Teori
1. Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan
2. Saluran pencernaan mulai dari mulut hingga anus, sementara kelenjar
pencernaan dapat berupa kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar empedu,
dan kelenjar pancreas. Urutan saluran pencernan makanan dalam tubuh adalah
mulut → faring → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar → anus
3. Bagian-bagian yang membentuk saluran pencernaan adalah:
a. Mulut
Mulut merupakan rongga berbentuk oval di dalam tengkorak, yang
memiliki dua fungsi utama yaitu pencernaan dan komunikasi. Mulut
merupakan organ pencernaan pertama yang di dalamnya terdapat gigi, lidah
dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah merupakan organ yang menghasilkan air
ludah dan menyekresi enzim amilase (ptialin). Ludah berfungsi untuk
memudahkan dalam menelan makanan, melindungi selaput mulut dari panas,
dingin, asam dan basa. Selain itu ludah (terdapat enzim ptialin) dapat
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa) yang sifatnya mudah dicerna oleh organ
pencernaan. Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan
proses pencernaan paling awal. Setelah makanan yang dikunyah sudah cukup
halus, muncul dorongan untuk menelan makanan tersebut. Proses menelan ini
adalah tahapan kedua dari proses pencernaan, yaitu propulsi. Pada proses
propulsi, makanan yang sudah hancur secara mekanik di mulut didorong lebih
dalam di saluran pencernaan.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran memanjang yang menghubungkan
tekak dan lambung. Saat menelan makanan, secara tidak sadar akan
dilakukan gerakan peristaltik yang dilakukan oleh otot-otot saluran
pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan
bergerak secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan berikutnya
di saluran pencernaan.
c. Lambung (Ventrikulus)
Proses selanjutnya makanan yang dihaluskan dengan menggunakan gigi
dan dikunyah akan dibawa ke lambung dengan melalui bagian kerongkongan
yang dibantu dengan kontraksi otot di bagian kerongkongan. Pada lambung
makanan akan mengalami proses kimiawi yang melibatkan beberapa enzim
dalam prosesnya. Dan enzim yang berperan dalam proses ini antara lain:
➢ Renin, yang berperan dalam mengendapkan protein yang terdapat pada
susu (kesein) dari air susu (ASI).
➢ Pepsin merupakan zat yang berfungsi untuk memecah protein menjadi
pepton.
➢ HCI merupakan zat yang berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Sebagian desinfektan, serta untuk merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada bagian usus halus
ditubuh manusia.
➢ Lipase merupakan zat yang berfungsi untuk memecah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol. Namun demikian dalam tubuh lipase hanya
diproduksi dalam jumlah yang kecil.
d. Usus Halus
Usus halus atau usus kecil merupakan saluran sepanjang 8,25 meter,
dan usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus dua belas jari panjangnya sekitar 25 cm, dan dalam usus ini terjadi
proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Dengan demikian enzim yang
berperan dalam proses ini merupakan enzim yang berasal dari pankreas dan
kantung empedu, enzim yang berasal dari pankreas antara lain:
➢ Amilase merupakan enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi
gula lebih sederhana (maltosa).
➢ Lipase merupakan enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
➢ Tripsinogen, jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin,
yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan
asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Sedangkan empedu yang mengandung garam-garam empedu dan zat
warna empedu yang disebut dengan bilirudin, memiliki fungsi untuk
mengemulsikan lemak serta zat warna empedu yang memberikan ciri warna
coklat pada feses.
Usus kosong yang panjangnya 7 meter letaknya berbatasan langsung
dengan usus dua belas jari dan usus penyerapan. Pada usus ini tidak terjadi
proses apa pun baik proses penyerapan maupun pencernaan makanan.
Sedangkan pada usus penyerapan yang panjangnya 1 meter terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Zat makanan yang tidak dapat dicerna oleh
usus halus, misalnya seperti jenis selulosa bersama dengan lendir didorong
maju menuju usus besar. Dari serangkaian proses tersebut, fungsi utama
usus halus antara lain:
➢ Menyerap protein dalam bentuk asam amino
➢ Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulasi lemak kelenjar atau enzim
yang ada di dalam usus halus.
➢ Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna guna diserap melalui
kapiler darah dan saluran limfa.
e. Usus Besar
Setelah mengalami penyerapan nutrisi di usus halus, kemudian makanan
akan bergerak menuju usus besar. Usus besar sendiri di bagi menjadi 3
bagian yaitu usus besar naik, usus besar melintang dan usus besar turun.
Setelah mengalami penyerapan di usus halus, sisa makanan yang masih
banyak mengandung air, dan tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
akan diserap kembali oleh usus besar. Usus besar berfungsi sebagai tempat
pembusukan sisa-sisa makanan dengan dibantu oleh bakteri Escheichia coli
dan akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
f. Anus
Anus merupakan organ pencernaan terakhir dari serangkaian proses
pencernaan dan anus menjadi pintu keluar untuk feses yang telah mengalami
pembusukan. Proses pengeluaran feses ini disebut defekasi. Defekasi dapat
terjadi akibat rangsangan dari lambung dan usus halus yang berisi makanan
kepada usus besar. Defekasi dapat terjadi karena gerak peristaltik anus
menuju rektum.
Kegiatan
1. Amatilah gambar sistem pencernaan di bawah !
2. Lengkapi bagan sistem pencernaan berikut, serta diskusikan fungsi dari
masing-masing organ !
12
3
4
5
6
87
9
No. Nama Organ Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3. Jelaskan cara kerja sistem pencernaan pada manusia!
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
LEMBAR KERJA
peserta didik
Proses Pencernaan Makanan
LKPD Kelompok :
2 Anggota : 1.
Kelas 2.
3.
4.
:
Kompetensi Inti
KI1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
A. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis system pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan
dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan
4.5 menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
B. Indikator Pencapaian Materi
3.5.6 Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan peserta didik dapat menjelaskan proses pencernaan secara mekanis dan
kimiawi
Ayo, Kita Lakukan
Aktivitas 3.6 Pencernaan Kimiawi
Di dalam rongga mulut terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Percernaan kimiawi
dibantu saliva atau air liur. Nasi yang kamu kunyah di rongga mulut setelah 1 menit dapat
terasa lebih manis. Mengapa hal itu dapat terjadi? Kalian akan menemukan jawabannya
setelah melakukan percobaan ini.
Apa saja yang kamu perlukan?
1. Amilase (air liur atau ekstrak kecambah kacang hijau)
2. 1 sendok makan pati/kanji 12. Kapas
3. 1 buah gelas ukur 13. 1 gelas air kran
4. 1 buah pengaduk 14. Larutan iodium (uji zat amilum)
5. 3 buah pipet tetes 15. Larutan benedict (uji zat gula)
6. 1 buah mortar dan alu
7. 1 buah pembakan spiritus
8. 1 buah kaki tiga
9. 1 buah plat tetes
10. 1 buah tabung reaksi
11. 1 buah saringan teh
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Kumpulkan enzim amilase dari kecambah dengan cara menghancurkan kecambah yang dicampur
dengan ¼ air dengan menggunakan mortar dan alu. Setelah itu, saring dengan menggunakan
saringan teh. Larutan yang kamu peroleh mengandung enzim amylase.
2. Masukkan 1 sendok makan pati/kanji dalam gelas. Tambahkan sekitar 100 ml air dalam gelas,
kemudian panaskan gelas dengan pembakar spiritus dan aduk terus sampai cairan mengental
(transparan), lalu dinginkan.
3. Tempatkan plat tetes di atas kertas putih, sehingga dapat mengamati perubahan warna dengan
jelas.
4. Masukan 5 ml larutan kanji dalam tabung reaksi pada suhu ruang, kemudian segera tambahkan
0,5 ml amilase. Aduk dengan cepat dan merata. Masukkan campuran kanji-amilase ke dalam
cekungan plat tetes beri tanda dengan nomor 1 sampai nomor 8. Pada menit ke 1 tetesi
cekungan plat tetes dengan larutan iodium, selanjutnya setiap selang waktu 1 menit cekungan
plat tetes yang lain diisi dengan larutan iodium.
5. Catat perubahan warna dari plat tetes nomor 1 sampai 8.
6. Selanjutnya, masukkan larutan kanji-amilase ke dalam tabung reaksi lalu tetesi dengan larutan
benedict. Amati perubahan warna pada dasar tabung reaksi.
Apa yang perlu kamu diskusikan?
1. Pada cekungan plat tetes nomor berapa yang warnanya paling gelap? Mengapa demikian?
Jawab.............................................................................................
2. Pada cekungan plat tetes nomor berapa yang warnanya paling terang? Mengapa
demikian?
Jawab.............................................................................................
3. Amati apa perubahan warna yang terjadi pada dasar tabung reaksi yang diberi larutan
benedict?
Jawab.............................................................................................
4. Setelah melakuan uji coba ini, menurutmu mengapa kamu herus benar-benar mengunyah
makanan? Apa manfaat mengunyah makanan dalam mulut lebih lama?
Jawab.............................................................................................
5. Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu
simpulkan?
Jawab.............................................................................................
LEMBAR KERJA
peserta didik
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Sistem
Pencernaan dan Upaya Menjaga Kesehatan Sistem
Pencernaan
LKPD Kelompok :
3 Anggota : 1.
Kelas 2.
3.
4.
:
Kompetensi Inti
KI1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
A. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis system pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan
dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan
4.5 menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
B. Indikator Pencapaian Materi
3.5.7 Menjelaskan berbagai penyakit yang berhubungan dengan system pencernaan dan upaya
untuk mencegahnya.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui literasi peserta didik dapat menjelaskan berbagai penyakit yang berhubungan dengan system
pencernaan manusia dan upaya untuk mencegahnya.
Petunjuk Belajar 1. Pelajarilah LKPD ini, lakukan seluruh
kegiatan dalam kelompok
2. Pelajari bahan ajar, lakukan telaah
referensi yang kamu miliki
3. Diskusikan dalam kelompok
petanyaan bahan diskusi
Fakta
Kita ketahui bahwa di dalam tubuh manusia terdapat organ
pencernaan mulai dari mulut sampai anus, yang memiliki
peranannya masing-masing dalam mencerna makanan dan membuat
makanan dapat terserap ke dalam tubuh serta menjadikannya
energi. Tapi, bagaimana jadinya jika terdapat gangguan pada
system pencernaan kita? Dan apa yang menyebabkannya?
Landasan
Teori
Semua organ pencernaan akan bekerja dengan silih berganti dan memainkan
perannya dengan baik. Akan tetapi, kinerja sistem pencernaan yang terlalu berat
dalam mencerna jenis makanan yang keras dan berhaya akan membuat bagian ini
mengalami masalah. Akibatnya ketika bagian pencernaan mengalami masalah maka
akan berpengaruh pula terhadap kesehatan kita. Berikut merupakan penyakit yang
berhubungan dengan sistem pencernaan dan upaya menjaga kesehatannya:
1. Kolitis (Radang Usus Besar)
Jika terkena penyakit ini, akan timbul gejala seperti diare, kram perut dan luka
pada usus. Penyakit ini merupakan penyakit pada radang usus yang bisa diobati
dengan obatobatan. Apabila penyakit kolitis ini tidak bisa diobati melalui obat-
obatan, maka harus ada tindakan pembedahan dengan membuang bagian usus
besar yang terjadi peradangan.
2. Apendisitis (Radang Usus Buntu)
Apendisitis merupakan gangguan pencernaan pada umbai cacing (apendik) yang
mengalami infeksi oleh bakteri. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa
perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi (operasi pada daerah
abdomen) dengan penyingkiran umbai cacing (apendik) yang terinfeksi. Bila tidak
terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock
ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur.
3. Diare
Diare merupakan penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi
bakteri dan protozoa, seperi Entamoeba coli. Ketika terjadi infeksi, maka
dinding usus besar akan teriritasi dan tidak dapat menyerap air, dan air dalam
usus akan terus menerus dikeluarkan, hal ini yang menyebabkan penderita diare
dapat mengalami dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri serta mengalami
mulas perut, karena kontraksi otot pada usus besar terjadi secara terus
menerus. Upaya mencegah terjadinya diare adalah dengan menjaga kebersihan
makanan yang dimakan, karena makanan yang kurang higienis biasanya
mengandung bakteri pemicu diare. Ada baiknya mencuci tangan sebelum makan,
minuman yang dimasak, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Apabila
terkena diare, maka penanganannya adalah dengan meminum oralit (larutan
garam) untuk menggantikan cairan yang hilang, atau dapat juga minum obat
diare. Obat diare biasanya memiliki fungsi utama untuk membantu proses
pemadatan feses (tinja), bukan menghentikan diare.
4. Disentri
Disentri merupakan gangguan pencernaan yang menyerang bagian usus. Usus
akan mengalami peradangan karena terkena infeksi bakteri. Disentri ditandai
dengan berbagai gejala, seperti demam, sakit perut, dan diare. Bakteri dari
keluarga Shigella dan Amoeba merupakan penyebab infeksi pada usus. Infeksi
yang parah pada usus akan menyebabkan feses berdarah. Pada tahap yang
parah, penderita juga akan muntah-muntah. Penanggulangan dan pengobatannya
dapat dilakukan dengan memberikan antibiotika. Penyakit disentri hampir sama
dengan penyakit diare, keduanya sama-sama bisa menular. Ketika feses di
penderita mencemari tanah atau air, maka bakteri yang mencemari tanah dan air
tersebut dapat menyebabkan penularan pada orang lain.
5. Kolera
Kolera adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami
dehidrasi akibat diare parah yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena
bakteria Vibrio Cholerae. Penularan kolera biasanya terjadi melalui air yang
terkontaminasi. Jika tidak segera ditangani, kolera dapat berakibat fatal hanya
dalam beberapa jam saja. Gejala yang ditimbulkan penyakit kolera diare yang
encer dan berlimpah tanpa di dahului oleh rasa mulas, feses yang semula
berwarna berubah menjadi warna cairan putih keruh dan berbau manis menusuk
dan diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak. Kolera
biasanya mewabah di daerah yang padat penduduk tanpa sanitasi yang memadai.
Dengan perawatan yang cepat dan tepat, kolera dapat diatasi dengan baik.
Perawatan yang murah dan sederhana, seperti oralit, bisa digunakan untuk
mencegah dehidrasi akibat kolera, disamping itu menjaga kebersihan sumber air
yang dikonsumsi dan membuang kotoran pada tempatnya.
6. Tipus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang usus halus dan usus besar.
Tandatandanya adalah panas tinggi tidak segera turun, dan perut terasa sakit.
7. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi feses yang keras dan kering,
sehingga akan sulit untuk dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya
asupan makanan berserat dan kurang minum. Ketika feses tidak dikeluarkan
secara teratur, air yang terkandung di dalamnya akan terserap, sehingga