I thank Petra for all of your best efforts in helping my children
growing up. There are still many lacks that we need to hand-in-hand,
work them out especially in social area where kids really need to
interact with ‘real’ friends and relationships. However, I understand
that we are all not perfect, especially in times like this which is not a
very perfect time for us to live in. As parents we have our own
struggles and problems, we may lose ourselves during this painful
time. Don’t let this pandemic crush us down. Instead, let it make us
a better person in the future. Let our prayers be lifted up towards our
next generations so that they will be great people in the future. Last
but not least, for us parents or teachers or everyone else who read
this story, do not give up! God is working in our lives!!
PS: I personally thank you for giving me the chance to write this
story. May this story inspire those who read it. Thank you! God bless
Petra and all staffs and teachers! God bless students and parents!
196
Ketika anak saya kelas VI SD dan akan naik jenjang ke SMP, sebagai
orang tua saya sempat mencari sekolah yang dapat mendukung hobi
basket anak saya. Bersama dengan beberapa anak basket SD Petra 5
Surabaya, kami keliling Surabaya timur untuk mencari sekolah
papan atas yang sesuai dengan keinginan itu . Setelah mendatangi
beberapa sekolah dan bertanya ke beberapa alumni, akhirnya
diputuskan untuk masuk ke SMP Kristen Petra 3. Ada beberapa
pertimbangan yang membuat saya memilih SMP Kristen Petra 3,
yaitu SMP Kristen Petra 3 merupakan salah satu sekolah favorit yang
sudah lama dikenal, secara bidang akademik sangat baik, pernah
juara Junior Basket Ball League (JRBL) 2015 dan waktu itu sampai
kawin gelar. Tentunya hal ini membuat saya optimis kalau anak saya
masuk team pasti bisa merebut kembali gelar tersebut.
Kemudian saya mencari data pemain-pemain yang sudah ada di
kelas VII waktu itu , ternyata cukup banyak yang bagus dan mereka
juga tergolong anak yang pintar di pelajaran, bukan hanya di basket.
Hal ini membuat saya yakin bahwa jika bergabung dengan mereka,
pasti anak saya akan termotivasi bukan hanya basket saja tapi juga
dibidang akademik. Disiplin di SMP Kristen Petra 3 cukup tinggi,
namun tetap bisa fleksibel sehingga membuat anak didiknya tidak
jadi ‘nerd’ dan bisa bersosialisasi dengan baik. Intinya sekolah di
SMP Kristen Petra 3 tidak membuat anak jadi stres. Sekolah berbasis
kekristenan yang mampu mengubah karakter anak menjadi lebih
197
baik dan bijak. Pelajaran sesuai kurikulum, tidak berat tetapi juga
tidak santai tanpa kendali sehingga kegiatan pembelajaran berjalan
seimbang. Anak-anak yang memiliki kegiatan di luar kelas untuk
mewaliki sekolah juga mendapat dispensasi, dengan catatan tetap
sesuai aturan sekolah. Artinya mereka tetap mengerjakan tugas atau
ulangannya bahkan selalu diizinkan ikut bertanding asal anaknya
tidak bermasalah secara karakter dan akademik. Hal ini otomatis
membuat anak-anak terpacu untuk semakin berprestasi. Perhatian
dan komunikasi yang ada di sekolah ini juga terjalin dengan baik
antara siswa, guru dan wali murid, kemudian Lokasi yang nyaman
karena terletak di dalam perumahan. Semua yang saya harapkan di
atas terwujud sudah. Awal tahun 2020 tepatnya di bulan Februari,
tim basket putra SMP Kristen Petra 3 berhasil kembali merebut
juara JRBL.
Ternyata banyak hal positif yang didapatkan selama sekolah di Petra
3. Beberapa anak basket ada yang basic-nya belum memiliki karakter
yang baik. Saya pribadi tahu sendiri karena saya selalu berusaha
hadir tiap mereka latihan dan saya juga ikut terlibat jika ada anak
yang bermasalah. Seiring berjalannya waktu, anak-anak tersebut
ternyata bisa berubah memiliki karakter yang baik. Semua itu tidak
terlepas dari peran semua guru, kepala sekolah, guru BK, dan pelatih
basket yang membina mereka dengan sangat baik. Selain itu juga
dibantu oleh orang tua siswa.
Dukungan Petra 3 kepada anak-anak basket selama ini sudah sangat
baik mulai dari kepala sekolah, para guru, bahkan satpam. Jadwal
anak-anak berlatih tiap hari Senin, Rabu, Jumat, mulai pulang
sekolah sampai jam 7 malam, mereka diberikan akses untuk
menggunakan lapangan, bahkan tahun lalu sudah dibuatkan atap
lapangan sehingga walaupun hujan anak-anak tetap bisa berlatih.
Pembuatan atap lapangan ini cukup membantu dan saya sangat
198
berterima kasih kepada Petra dengan adanya fasilitas tersebut maka
waktu untuk anak-anak berlatih tidak terganggu / terinterupsi oleh
cuaca.
Pesan saya untuk ke depannya, semoga Petra 3 bisa lebih maju lagi
terutama di bidang basket. Semoga anak-anak penerus tim basket
bisa menorehkan lebih banyak prestasi . Sudah seharusnya Petra 3
bisa bangga atas prestasi anak didiknya dan sebaliknya anak didik ,
maupun alumni Petra 3 bisa selalu bangga menjadi bagian dari SMP
Kristen Petra 3. Demikian penuturan saya, wakil dari orang tua tim
basket Petra 3. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk PPPK
Petra dan khususnya SMP Kristen Petra 3 Surabaya. Mohon maaf
jika ada kata-kata saya yang tidak berkenan. Tuhan Yesus
memberkati.
199
Memiliki anak yang sehat, cerdas dan takut akan Tuhan merupakan
impian dari setiap orang tua khususnya seorang ibu yang memiliki
hak istimewa untuk melahirkan ananda ke dunia ini. Kami sangat
bersyukur sebagai orang tua mendapatkan karunia seorang anak laki-
laki sebagai anak pertama. Sukacita itu bertambah ketika kami
mengetahui bahwa anak kami sehat walafiat tak kurang suatu apa
pun.
Tetapi seiring berkembangnya waktu, ternyata anak kami mengalami
keterlambatan dalam kemampuan berbicara. Sampai usia 3 tahun
lebih, anak kami belum bisa diajak komunikasi seperti anak-anak
seusianya. Kami sebagai orang tua berupaya untuk lebih sering
memberikan stimulasi agar anak kami bisa makin lancar
berkomunikasi.
Ketika usia 4 tahun, kami memasukkan anak kami ke TK Kristen
Petra 9, harapan kami di kelas yang besar bisa bertemu lebih banyak
teman sehingga anak kami bisa lebih banyak berlatih bicara. Puji
Tuhan kemampuan bicara anak kami meningkat tajam berkat kerja
keras dari guru-guru TK Kristen Petra 9. Bahkan anak kami saat itu
terpilih mengikuti lomba paduan suara dan lomba komputer. Kami
sangat berterima kasih buat kesabaran guru-guru TK Petra 9 dalam
melatih dan mengajar bukan hanya materi pelajaran tetapi juga dasar
iman yang kuat buat anak-anak.
200
Kami sangat bersyukur ketika duduk di kelas 4 SD. Guru dari SD
Kristen Petra 9 bisa menemukan bakat anak kami sejak dini, yaitu
bidang Matematika. Sebelum bakat ini ditemukan, kami sebagai
orang tua mengenalkan beberapa bidang kepada anak kami seperti :
piano, melukis, mandarin, robotik, dan lain-lain. Akan tetapi seiring
berkembangnya usia, ternyata ketertarikan anak kami mengerucut
ke bidang matematika. Puji Tuhan dari SD Kristen Petra 9
memberikan pelatihan khusus matematika sehingga bakat anak kami
semakin meningkat. Bahkan berkat perjuangan dan kerja keras guru
pembina, anak kami berhasil meraih medali emas OSN SD 2014
dan mewakili Indonesia sebagai tim nasional di beberapa lomba
internasional.
Pelatihan ini ternyata berlanjut terus sampai jenjang SMP dan SMA.
Karena kami melihat pelatihan dari PPPK Petra ini sangat baik
untuk mengembangkan kemampuan anak kami, maka kami
memutuskan untuk tetap menyekolahkan anak kami di SMP Kristen
Petra 3 dan SMA Kristen Petra 1. Kami mengucap syukur buat
kesempatan yang diberikan kepada anak kami untuk bisa
mendapatkan pelatihan secara intensif sehingga bisa mengikuti
lomba-lomba baik tingkat nasional dan internasional.
Kami juga berterima kasih kepada tim litbang yang bukan hanya
memberikan pelatihan secara materi, tetapi juga melakukan
pendampingan apabila anak kami berlomba di luar kota. Dukungan
moral dan doa dari tim litbang sangat bermanfaat bagi anak kami,
terutama saat-saat menjelang perlombaan.
Implementasi pendidikan holistik yang terintegrasi dari aspek
Physical Growth, Emotional Intelligence, Talent Development,
Religious Education dan Academic Excellence (PETRA) membuat
anak kami menjadi pribadi yang bukan hanya memiliki keahlian di
bidang matematika, tetapi juga berbadan sehat, memiliki kecerdasan
201
emosi dalam berhubungan dengan sesama, dan juga takut akan
Tuhan.
Inilah bukti nyata, bahwa untuk mendidik seorang anak, kami
sebagai orang tua, tidak dapat berjalan sendiri. Kami membutuhkan
kerjasama dengan sekolah untuk dapat mendidik anak kami. It takes
a village to raise a child. Kami membutuhkan banyak guru dan
banyak teman dalam membesarkan seorang anak.
Kami mengucapkan banyak terima kasih buat seluruh guru dan
PPPK Petra yang sudah mendidik anak saya mulai dari TK sampai
menjelang kelulusannya di tingkat SMA. Para pendidik yang selalu
sabar dan semangat dalam membimbing anak-anak kami. Para
pendidik yang selalu percaya bahwa setiap anak berbakat, dan selalu
sabar menanti bakat-bakat itu lahir dan berjuang serta berdoa agar
murid-muridnya meraih prestasi.
Selamat ulang tahun yang ke-70 PPPK Petra.
202
203
204
Namaku Michelle Patricia. Teman-teman biasa memanggilku Patty.
Kata Mama, nama Patty mirip dengan nama penyanyi rohani Sandy
Patty. Aku adalah siswi kelas 5 di SD Kristen Petra 1 Surabaya. Aku
bersyukur pada Tuhan dapat bersekolah di SD Kristen Petra 1.
Di sekolah, aku bukan hanya mempelajari mata pelajaran yang ada,
tapi aku juga dapat belajar melayani Tuhan, belajar berdoa dan
bermain musik. Aku senang memiliki kesempatan mengiringi musik
dalam persekutuan doa di sekolah. Aku sangat senang dapat
melayani Tuhan. Aku pernah terpilih dalam LKPD yaitu Latihan
Kader Persekutuan Doa. Dalam LKPD, aku belajar memimpin
persekutuan doa dan melayani Tuhan.
Aku juga pernah mengikuti Bible Class yang diadakan oleh sekolah.
Mengikuti Bible Class membuat kita lebih dekat dengan Tuhan.
Aku senang sekali bisa bersekolah di SD Kristen Petra 1 dan bisa
bertemu dengan teman-teman di sekolah. Sayangnya, semenjak
masa pandemi akibat Virus Corona, aku tidak bisa bertemu tatap
muka dengan teman-teman. Aku tidak bisa belajar bersama di kelas.
Tapi aku bersyukur Tuhan memberikan kesempatan untuk tetap
bisa belajar melalui sistem daring. Aku bersyukur untuk guru-guru
yang tetap bisa mengajar walaupun jarak jauh.
205
Masa pandemi juga membuatku harus berada di rumah, dan
membatasi diri untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah. Ini
menjadi waktu yang berharga untuk melakukan hal-hal yang
kugemari dan mengembangkan talenta yang sudah Tuhan berikan.
Bagiku itu adalah wujud dari self love / mencintai diri sendiri. Do
what you love and love what you do. Bermain piano, membuat kue
bersama mama, belajar balet, menggambar, bermain bersama adik,
bahkan aku juga punya waktu untuk mengajari adikku bermain
piano. Ada satu hal yang istimewa di masa pandemi ini aku punya
kebiasaan baru yaitu membaca satu pasal dalam Alkitab Perjanjian
Baru setiap hari. Aku mulai membaca dari Kitab Matius dan aku
sudah menyelesaikan membaca sampai kitab Wahyu. Dan di tahun
baru ini, aku memulai membaca satu pasal tiap hari di Alkitab
Perjanjian Lama mulai dari kitab Kejadian. Wah, perjalananku
masih panjang untuk menyelesaikan membaca sampai Kitab
Maleakhi. Seru bisa belajar Firman Tuhan. Aku juga berdoa pada
Tuhan semoga pandemi ini segera berlalu.
Do what you love and love what you do. Lakukan apa yang kita
senangi dan senangilah apa yang kita lakukan. Hal ini akan membuat
hidup kita lebih bermakna. Sekalipun kita masih harus tetap stay at
home karena masa pandemi ini, lakukanlah hal-hal yang kita sukai
untuk mengisi waktu dan mengembangkan talenta yang sudah
Tuhan berikan. Semangat !
206
”Renungan yang dibawakan setiap hari sangat berguna untuk
membangun kepribadian dan karakter yang baik sebagai bekal bagi
kehidupan di masa yang akan datang.”
Halo, saya James Timothy. Saya bersekolah di Petra karena pilihan
orang tua saya. Menurut Orang tua saya Petra merupakan sekolah
swasta Kristen yang terbaik di kota Surabaya. Kini saya berada di
bangku kelas 6. Saya mulai belajar di Petra sejak TK. Sekolah
menjadi rumah kedua bagi saya, karena di tempat ini saya dapat
berinteraksi dengan teman dan bapak/ ibu guru. Di sekolah tersedia
fasilitas belajar yang baik sehingga saya dapat belajar dan
memperoleh ilmu yang berguna.
Lingkungan sekolah yang bersih dan asri membuat saya betah ketika
belajar di sekolah. Setiap hari bapak dan ibu guru menyambut
kehadiran anak-anak dengan senyum yang menghias di wajah
mereka. Kami bersalaman mengucapkan selamat pagi. Sambutan
hangat dan ceria membuat suasana jadi nyaman untuk belajar.
Ketika lonceng sekolah berbunyi tanda dimulai pelajaran, kami
berlari menuju ke barisan. Pada saat baris, kami belajar disiplin,
merapikan baju, masuk ke ruang kelas satu persatu menuju tempat
duduk masing-masing dengan tertib.
Sebelum pelajaran dimulai, kami berdoa dan mendengarkan
Firman Tuhan melalui renungan pagi. Kami belajar untuk selalu
minta pimpinan tuntunan Tuhan agar proses belajar di sekolah
207
berjalan dengan baik. Renungan Firman Tuhan disampaikan
dengan mengangkat pujian terlebih dahulu dalam beberapa menit
yang membuat hati kami menjadi tenang dan siap menghadapi
pembelajaran. Renungan yang dibawakan setiap hari sangat berguna
untuk membangun kepribadian dan karakter yang baik sebagai bekal
bagi kehidupan di masa yang akan datang.
Di Petra saya dibimbing oleh bapak/ ibu guru yang sabar sehingga
ketika ada pelajaran yang saya kurang paham, bapak/ibu guru
menerangkan kembali hingga saya mengerti. Mereka adalah orang
tua kedua bagiku yang setiap hari dengan ikhlas mengajar dan
membimbing kami agar kelak jadi orang yang berguna. Sungguh
besar jasamu bagi kami.
Di sekolah saya mempunyai banyak teman dengan berbagai macam
karakter. Setiap hari kita belajar dan bercanda bersama. Kami saling
peduli satu sama yang lain, saling menyayangi, menghormati, dan
menghargai. Di sini saya belajar bersosialisasi dan menerapkan
Firman Tuhan, saling menghargai, menerima kekurangan dan
kelebihan tanpa membedakan satu sama lain.
Banyak hal suka dan duka yang saya alami selama 8 tahun di Petra.
Ada teman yang menyenangkan dan ada teman yang jahil. Hal ini
sebagai bagian dari proses untuk membentuk kepribadian yang
tangguh, sabar, memaafkan, tidak mudah putus asa, dan percaya diri.
Mengalah bukan berarti kalah tetapi menang demi terjaganya ikatan
persahabatan. Pada waktunya kami akan berpisah karena masing-
masing memiliki impian dan cita-citanya sendiri. Tidak ada
kenangan yang indah yang dapat saya berikan selain meninggalkan
kesan yang baik kepada bapak, ibu guru, dan teman-teman.
Saya bersyukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya untuk membawa
saya menjadi siswa Petra. Saya dipertemukan dengan bapak, ibu
guru, dan teman-teman yang telah menjadi bagian dari proses untuk
208
mendewasakan kepribadian baik secara intelektual maupun
spiritual. Sekian kisah dari saya. Semoga berguna bagi teman-teman.
Shalom, Salam damai sejahtera.
Perkenalkan nama saya Janice Clarence Tjen kelas 5 SD Petra 7
Kalianyar,Surabaya. Saya sudah menjadi bagian dari keluarga besar
sekolah Petra sejak kelas Playgroup B. Selama bersekolah di Petra
saya banyak belajar tentang karakter Kristus dan aspek-aspek penting
dalam kehidupan yang berbasis dari firman Tuhan. Hal ini banyak
memberikan pengaruh positif dalam kehidupan saya sehari-hari baik
dalam hubungan dengan keluarga, guru dan teman, serta sanak
saudara.
Saya bersyukur diberikan banyak kesempatan untuk
mengembangkan potensi dan talenta yang saya miliki selama
bersekolah di Petra. Salah satunya ketika saya dipercaya untuk
menjadi MC dan berbicara Bahasa Inggris saat acara kelulusan TK.
Dengan latihan yang diberikan oleh guru serta latihan bersama orang
tua di rumah, akhirnya saya dapat menjalankan tugas yang diberikan
dengan baik.
Selain itu, Tuhan juga mempercayakan saya memiliki kemampuan
menari sehingga terpilih untuk mewakili sekolah untuk tampil dalam
berbagai kesempatan seperti menampilkan tarian tradisional (tari
piring) dalam acara sekolah, mengikuti lomba cheerleader antar
209
sekolah Petra, tampil dalam acara pentas seni dan drama musikal,
serta mengisi acara sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Kesempatan yang diberikan kepada saya juga tidak lepas dari
bimbingan para guru yang melatih dengan disiplin dan penuh
kesabaran. Walaupun terkadang saya merasa lelah karena begitu
banyak jadwal latihan yang harus saya ikuti, namun saya belajar untuk
melakukan yang terbaik seperti dalam firman Tuhan di kitab Kolose
3 : 23, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Di lain kesempatan saya juga dipercayakan untuk mengikuti lomba
yang diadakan internal dari sekolah maupun di luar sekolah.
Ternyata guru saya melihat ada talenta-talenta lain yang dapat saya
kembangkan seperti lomba finger painting, menggambar dan
mewarnai kaos, membuat kreasi craft dengan kokoru paper, fashion
show, membuat komik, desain masker tema kemerdekaan, dan lain
lain. Saya tidak selalu menang dalam setiap lomba. Namun saya
belajar untuk tidak menyerah dan terus berusaha untuk memberikan
yang terbaik. Hal ini juga penting untuk bekal saya di masa depan
dan saya percaya Tuhan melihat hasil kerja keras ketika kita
sungguh-sungguh melakukannya.
Saya percaya kesempatan tidak hanya datang karena kemampuan
yang saya miliki, namun juga kepercayaan dari para guru dan
pembimbing di sekolah yang menumbuhkan rasa percaya diri dalam
diri saya. Peran guru penting dalam menumbuhkembangkan minat
dan bakat, serta membantu kesulitan-kesulitan yang saya hadapi.
Kerja sama yang baik antara guru dan orangtua juga membantu saya
dalam mempersiapkan diri dan berlatih dengan maksimal.
Tidak hanya dalam aspek mengembangkan bakat saja yang saya
dapatkan selama bersekolah di Petra. Namun juga metode
210
pembelajaran yang menarik minat belajar saya. Hubungan yang
terjalin dengan guru kelas juga layaknya seorang teman baik dan juga
orang tua yang selalu memperhatikan. Walaupun saat ini hanya
bersekolah dari rumah secara daring, saya bersyukur karena sekolah
dapat memberikan fasilitas belajar yang baik.
Saya rindu untuk bisa kembali sekolah seperti biasanya dan saya
berdoa agar keadaan saat ini dapat segera dipulihkan dan bisa
kembali bertemu dengan guru dan teman-teman di sekolah. Terima
kasih atas bimbingan dan semangat yang diberikan kepada saya
selama ini.
Tuhan Yesus memberkati.
211
”Tidak ada yang mudah, namun semuanya sangat layak untuk
diperjuangkan karena tidak ada hal yang sia – sia.”
Memasuki jenjang sekolah dasar memberi arti tersendiri bagi saya.
Biasanya saya hanya belajar mewarna, menyanyi, dan berhitung saja
di TK, kini saya harus mulai mengenal banyak hal di sekolah dasar.
Pertama saya masuk sekolah, saya merasa senang, karena saya pasti
mendapat banyak teman dari berbagai sekolah yang tentunya tidak
semua teman berasal dari TK yang sama dengan saya. Sudah
terbayang di benak saya kalau nanti saya selain belajar, saya pasti bisa
bermain di halaman sekolah yang luas dan bermain bersama dengan
teman-teman waktu istirahat. Tapi entah mengapa saya merasa
gelisah juga, karena harus menghadapi lingkungan yang berbeda
dengan TK tempat saya bersekolah sebelumnya. Teman baru yang
saya miliki di sekolah dasar, apakah mereka bisa menerima saya
sebagai teman, maukah mereka belajar dan bermain bersama saya.
Belum lagi kegelisahan yang lain, apakah materi di SD sulit, ya?
Mampukah saya mengikuti pelajaran demi pelajaran nantinya?
Mama dan papa melihat kegelisahan saya, saat pertama kali masuk
sekolah dasar kelas I. Mereka menasihati saya, supaya tidak gusar
dan gelisah masuk sekolah dasar pertama kali. Saya tidak boleh takut
berteman yang berbeda dengan teman di TK. Bahkan mama dan
papa menyarankan saya untuk mengembangkan bakat saya yang
suka membaca dengan cara menggunakan waktu istirahat untuk
membaca di perpustakaan. Mama mengatakan, saya tidak perlu
212
khawatir kesepian, tidak perlu gelisah kalau nanti tidak ada orang
yang mau berteman dengan saya. Selain ketenangan, kita juga
memperoleh banyak pengetahuan dengan rajin membaca di
perpustakaan.
Di perpustakaan, saya membaca buku yang berbahasa Inggris,
tentang sains, buku cerita, dongeng, dan tokoh dunia. Saat membaca
buku cerita ada sebuah kisah yang menarik dan menginspirasi
kehidupan saya. Kisah seekor kupu-kupu yang berjuang untuk
keluar dari kepompongnya. Dalam buku tersebut diceritakan bahwa
ada seorang anak yang merasa kasihan saat melihat perjuangan kupu-
kupu berusaha keluar dari kepompongnya.
Anak itu memutuskan untuk menolong kupu-kupu dengan cara
menggunting kepompongnya. Akhirnya kupu-kupu dapat keluar
dari kepompongnya dengan mudah, namun sayang sayapnya
berlubang di sana-sini dan badannya rapuh. Sehingga kupu-kupu
tersebut tidak bisa terbang dan akhirnya mati.
Keadaan yang berbeda dan lebih baik dialami oleh kupu-kupu yang
keluar dari kepompong secara alami dan penuh perjuangan. Kupu-
kupu dapat terbang dan memiliki sayap yang kuat.
Kisah kupu-kupu yang berusaha keluar dari kepompong seperti
kisah saya saat awal bersekolah di Petra. Segalanya baru dan penuh
tantangan. Setiap harinya saya mendapat ilmu dan tugas baru di
sekolah. Saya juga mengikuti kegiatan lomba sejak kelas I SD dan
pembinaan bidang studi yang saya minati mulai dari matematika
kelas II sampai dengan kelas IV dan akhirnya IPA mulai kelas IV
sampai dengan sekarang kelas V dan saya bergabung di kelompok
pembinaan IPA Puslitbang PPPK Petra.
Saya bersyukur memiliki guru-guru yang luar biasa baik, sabar, dan
berpengetahuan luas dalam menuntun saya selama belajar di
sekolah. Saya juga memiliki orang tua yang selalu mendukung dan
mendoakan saya.
213
Segala bentuk pengajaran, pembinaan dan persiapan lomba yang
saya lalui di sekolah, ibarat perjuangan kupu-kupu untuk bisa keluar
dari kepompong dan terbang. Kesulitan, tantangan yang saya alami
semakin menambah pengetahuan saya melalui bimbingan dari guru
di sekolah, saya berusaha untuk menyimak dan memahami dengan
baik materi yang disampaikan.
Tidak ada yang mudah, namun semuanya sangat layak untuk
diperjuangkan karena tidak ada hal yang sia-sia. Asalkan kita terus
berjuang dan berusaha, suatu saat pasti akan membuahkan hasil dan
kesuksesan. Terkadang perjuangan diperlukan untuk membuat kita
semakin kuat di masa depan.
Setelah mengikuti babak penyisihan hingga final pada English
Olympiad EPIC yang diselenggarakan oleh SMA Kristen Petra 1
pada 10 Desember 2020 yang lalu, puji Tuhan, saya bisa
memperoleh juara II untuk tingkat SD. Semuanya juga tidak lepas
dari bimbingan, nasihat, masukan, dan doa dari Bapak Ibu Guru di
sekolah dan orang tua saya.
Saya juga sangat bersyukur kepada Tuhan, karena Ia selalu
membimbing dan memberkati setiap langkah dalam perjalanan
pendidikan saya di Petra. Saya selalu ingat guru saya yang berpesan
untuk melakukan yang terbaik dan whatever the result is, I have done
my best.
Terima kasih kepada PPPK Petra yang telah memberi kesempatan
saya berkreasi menulis cerita inspiratif dan membantu saya dalam
mengembangkan kemampuan dalam mata pelajaran Science.
Semoga di usia PPPK Petra yang ke – 70, PPPK Petra semakin
berkembang dalam karya di masyarakat dan berjasa dalam
memberikan sumbangsih di bidang pendidikan. Hidup dan jayalah
PPPK Petra.
214
Awalnya, Saya tidak pernah tahu di bidang apa bakat saya, entah itu
bidang kesenian atau ilmu pengetahuan. Tetapi pada saat saya duduk
di kelas III, saya sadar bahwa bakat saya adalah menyanyi. Itu semua
dimulai ketika guru musik di sekolah memanggil siswa kelas III A
satu per satu dan meminta kami untuk bernyanyi. Awalnya, saya
mengira ini adalah pengambilan nilai saja. Namun, Setelah kami
masing-masing selesai bernyanyi, beliau memanggil saya dan ketiga
teman sekelas saya untuk datang ke ruang musik. Ternyata, beliau
mengatakan bahwa kami berempat dan beberapa murid dari kelas
lain terpilih untuk menjadi anggota paduan suara SD Kristen Petra
10 yang akan berlomba pada acara Paskah yang diadakan oleh PPPK
Petra.
Saat itu saya sangat terkejut dan tidak menyangka, karena jujur saja,
saya anak yang pemalu. Pulang dari sekolah, saya menceritakan hal
ini pada kakak perempuan saya. Respon yang diberikan ternyata
tidak berbeda yaitu kaget. Namun, dia bangga sekali atas pencapaian
saya ini, menjadi anggota paduan suara Kristen Petra 10, sama
seperti dirinya. Namun, karena telah lulus tingkat SD, dia harus
meninggalkan tim paduan suara yang menurutnya banyak membawa
kesan dan pengalaman baik baginya.
Keesokan harinya, kami yang sudah terpilih berlatih untuk
mempersiapkan lomba selama beberapa minggu. Hari perlombaan
pun tiba, kami pun tampil membawakan lagu yang sudah ditentukan
215
dan juga satu lagu pilihan bertema Paskah yang sudah diaransemen
sedemikian rupa oleh guru musik saya. Setelah semua tim selesai
tampil, tiba saatnya penjurian dan hasilnya adalah tim paduan suara
SD Kristen Petra 10 berhasil menjadi juara ke-2. Saya dan teman-
teman merasa sangat senang dan bersyukur akan keberhasilan tim
kami.
Tidak berhenti sampai di kelas III saja, saat saya kelas IV, saya dan
beberapa teman saya diajukan oleh guru musik sekolah saya untuk
mengikuti audisi Petra Children Choir, yaitu organisasi yang
menampung siswa SD PPPK Petra yang terpilih untuk berlatih
paduan suara di kantor Petra. Ternyata, kami berhasil lolos audisi
dan saat pelatihan di sana, kami dilatih oleh pelatih khusus. Melalui
PCC bakat saya semakin terasah. Tak jarang kami tim PCC
melakukan pelayanan di gereja, acara-acara di PPPK Petra, dan
tampil di mall. Salah satu penampilan PCC yang tidak akan pernah
saya lupakan adalah ketika tampil di salah satu mall di Surabaya.
Kami membawakan lagu When You Believe dan The Miracle.
Pelatih khusus kami tiba-tiba meneteskan air mata, ketika
memimpin kami menyanyikan lagu the Miracle. Lagu tersebut
memiliki arti yang sangat mendalam dan kami dapat menjiwainya.
Kejadian ini memberikan kenangan yang tidak terlupakan selama
saya berlatih di PCC. Satu hal yang saya pelajari bahwa ketika kita
menjiwai lagu tersebut, pesan dari lagu itu dapat tersampaikan
dengan baik dan membuat pendengar ikut merasakannya.
Awal saya berada di kelas V, tim paduan suara SD Kristen Petra 10
kembali mengikuti lomba paduan suara yang diadakan oleh Dispora
Tunas Petra. Kami berlatih 2 lagu, yaitu satu lagu nasional berjudul
Rayuan Pulau Kelapa dan satu lagi lagu daerah berjudul Bungong
Jeumpa yang berasal dari Aceh, yang mana lagu ini terkenal dengan
kekompakan penyanyi-penyanyinya dalam menyanyikan lagu sambil
menari. Hari yang kami tunggu-tunggu pun tiba. Kami berkumpul di
216
sekolah untuk pemanasan sekaligus berangkat bersama ke
Universitas Surabaya yang berada di daerah Ngagel. Sesampainya di
sana, kami menunggu urutan untuk tampil dan tiba saatnya tim kami
untuk menampilkan penampilan yang sudah kami persiapkan
selama beberapa minggu sebelumnya. Dua hari kemudian, kepala
sekolah kami mengumumkan bahwa tim paduan suara kami meraih
juara harapan satu dalam perlombaan kemarin. Hal itu sudah cukup
membuat kami semua bangga terhadap kekompakan dan ketekunan
kami dalam mempersiapkan lomba.
Pada akhir tahun 2019, ketika saya kelas V, sekolah saya
mengadakan Petra 10 Got Talent yang merupakan bagian dari acara
rutin Art, Science, and Charity Event yang diadakan setiap tahun.
Petra 10 Got Talent sendiri adalah acara yang melombakan
kemampuan dan bakat-bakat siswa yang pertama kalinya
diselenggarakan pada ASCE tahun itu. Saya dan beberapa teman
saya berinisiatif untuk berpartisipasi dalam acara itu dengan
bernyanyi bersama. Karena peserta lomba sangat banyak, sekolah
saya mengadakan seleksi terlebih dahulu. Beruntungnya kami bisa
melanjutkan babak berikutnya yaitu tampil langsung di depan para
penonton ASCE sekaligus orang tua yang hadir dalam acara tersebut.
Kami membawakan lagu Joy to The World sebagai peringatan
menjelang hari Natal. Pada saat pengumuman hasil pemenang, kami
sangat antusias akan hasilnya walau kami pun tidak terlalu
mementingkan apabila kami tidak menjadi juara dalam perlombaan
hari itu. Salah satu teman dalam kelompok saya saat itu secara
sukarela berdiri di belakang panggung untuk bersiap-siap semisal
kami berhasil memenangkan perlombaan, namun sayangnya kami
tidak menang. Tapi kami merasa sangat bangga akan pencapaian dan
kerja sama kami selama Latihan maupun tampil. Pada saat perayaan
natal, guru musik sekolah saya meminta kelompok kami untuk
217
mengisi acara natal dengan menyanyikan kedua lagu yang sudah
kami bawakan pada saat audisi dan hari perlombaan.
Semester genap pun tiba, saya dan beberapa teman saya dipilih lagi
oleh guru musik sekolah saya untuk mengikuti lomba paduan suara
yang diadakan oleh Petra. Kami pun memulai latihan dengan lagu
rohani Semesta Bernyanyi yang akan ditampilkan dalam
perlombaan. Sayangnya, perlombaan itu harus dibatalkan karena
dunia sedang dilanda oleh pandemi Covid-19. Saat itu, saya merasa
kecewa dan berharap pandemi bisa segera berlalu. Namun,
dibatalkannya lomba merupakan keputusan yang terbaik bagi saya
maupun semua teman-teman di tim paduan suara, begitu juga
dengan guru musik yang melatih kami dan juga peserta lomba
lainnya. Saya merasa Tuhan begitu baik bagi saya karena telah
memberikan sekolah dan guru-guru yang memberikan kesempatan
untuk saya mengembangkan bakat yang tidak pernah saya ketahui
sebelumnya. Semoga Tuhan memberkati perjalanan dan seluruh
program-program yang akan direncanakan oleh Petra, terkhusus SD
Petra 10 dan juga memberkati guru-guru yang sudah berjasa pada
kami selaku murid. Amin.
218
Petra adalah tempat untuk menuntut ilmu. Tapi sesungguhnya Petra
juga sudah menjadi ruang berkarya bagi muridnya. Tidak ada batas
bagi kami untuk mengembangkan bakat, bahkan di sini guru-guru
justru mendorong kami untuk mengembangkan bakat dan minat.
Saya diberi kesempatan berkarya dalam bidang yang saya minati,
terutama di bidang musik. Sampai sekarang saya sudah berhasil
mencipta 6 lagu berkat inspirasi dari guru-guru dan teman-teman.
Selama ada di Petra saya selalu mendapat ruang untuk berkarya,
mengembangkan bakat, dan melayani Tuhan. Keterlibatan dalam
kebaktian sekolah, diberi kesempatan melayani dalam persekutuan
doa, dan dapat mengikuti lomba-lomba yang diadakan merupakan
sebagian contoh dukungan yang selama ini diberikan Petra untuk
saya dan teman-teman.
Di sini semua hal yang kami miliki bukan hanya untuk disimpan
sendiri, namun juga untuk melayani.
Salah satu karya saya berupa sebuah lagu yang saya ciptakan untuk
para guru di Petra.
Saya merasa selama 8 tahun saya ada di Petra tidak hanya ilmu yang
saya dapatkan namun juga inspirasi dari para guru, maka saya
berusaha merangkum rasa terima kasih saya dalam salah satu lagu
ciptaan saya “Inspirasi Kehidupan” yang mencerminkan tentang
seberapa besar inspirasi yang telah mereka berikan.
219
“Kau sediakan bekal terbaik kepada muridmu. Bimbing kami tuk
mengerti kau b’ri terang bagi dunia. Dengan sabar damping kami tuk
menuntut ilmu, engkau kawan dan teladan meski tanpa tanda jasa…
T’rimakasih tuk jasamu. C’rahkan pikiran, buka hatiku. Gandeng
tangan ‘tuk berkarya bagi bangsa… inspirasi kehidupan, guruku.”
Begitulah sedikit lirik yang tertulis dalam lagu itu.
Semua hal yang bisa saya lakukan sampai sekarang adalah berkat
penyertaan Tuhan. Dukungan keluarga juga semua guru dan teman-
teman yang sudah menjadikan musik sebagai bahasa dan cara saya
menuangkan rasa, mereka yang selalu di sana melangkah bersama
saya.
“Ingin kulepas, kubuang jauh-jauh tapi ku tak kan bisa hapus
kenangan ini…
Biar angin bawa pesanku, lagu cinta dari hatiku. Burung-burung kan
nyanyikan… Alunan melodi sejuta rinduku untukmu.” Sepenggal
lirik untuk mereka di sana. Di sekolah ini saya sudah menganggap
para guru dan teman-teman sebagai keluarga saya sendiri sehingga di
masa pandemi Covid-19 saya merasa jauh dari mereka semua. Maka
saya berusaha berkarya sambil menuangkan rasa rindu itu juga
dalam musik, dalam sebuah lagu berjudul
“Melodi Sejuta Rindu” yang bukan hanya sebuah nada-nada buta
tak bermakna namun adalah sebagai melodi yang membawa rasa,
pesan rindu bagi mereka.
Di sekolah saya tidak harus jadi yang terhebat namun secara tak
langsung saya diajar untuk menjadi teman yang baik bagi sesama.
Guru-guru kami juga tidak hanya sekedar membimbing, lebih dari
itu: mereka membimbing kami dengan cinta. Saya merasa sudah
menerima sesuatu yang lebih dari ilmu pendidikan, saya sudah
220
mendapat teladan dari pengalaman-pengalaman di sekolah ini.
Menerima diri sendiri apa adanya, mengasihi sesama, juga cinta
bangsa dan negara sebagian moral yang tidak hanya dibahas secara
materi, tapi kami juga diajak untuk bersama menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Petra sudah turut serta dalam menumbuhkan kreativitas anak
bangsa. Mengajarkan saya artinya melayani Tuhan dan sesama,
membimbing saya untuk menjadi seorang siswa yang lebih baik,
memberi kami semua sebuah “ruang berkarya”.
Mungkin saya baru menyadari betapa berdampaknya Petra bagi saya.
Sungguh sebuah kesempatan emas bisa menjadi bagian dari keluarga
besar Petra.
Artinya cinta dan persahabatan sudah bagaikan bahasa di sini.
Indahnya memberi dan melayani diajarkan setiap hari, dibimbing
untuk saling menghargai dan solidaritas di antara sesama. Petra
sudah menjadi bagian dari diri saya.
Terima kasih untuk seluruh keluarga besar Petra yang turut
membuka ruang berkarya bagi kami anak-anak bangsa.
221
Menjadi pintar mudah untuk diraih, apalagi pada jaman teknologi
saat ini. Begitu banyak media pembelajaran untuk semua mata
pelajaran, video interaktif, game edukasi, yang semuanya bisa
menjadi sumber belajar untuk memperkaya pengetahuan dan
wawasan kita. Asalkan kita mau dan semangat mempelajarinya, maka
kita akan menjadi anak yang pintar secara ilmu pengetahuan. Namun
menjadi pintar tidak cukup, bukan? Masih ada hal lain yang kita
butuhkan untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil di masa
depan.
Sekolahku menjadi tempat berjasa untuk membimbingku menjadi
anak yang tidak hanya pintar tapi juga memiliki karakter baik sesuai
Firman Tuhan. Sejak kelas 1 SD, aku dilatih untuk memiliki
beragam karakter baik, tanpa membuat aku tersiksa. Menarik,
bukan? Ya, lewat beragam aktivitas dan program sekolah di SD
Kristen Petra 12, aku dibimbing setiap hari.
Kami dibiasakan untuk memulai dan mengakhiri aktivitas harian di
sekolah dengan memuji nama Tuhan dan berdoa. Mendengarkan
firman Tuhan menjadi "sarapan" bagi jiwa raga kami, dan membaca
Renungan Malam menjadi "siraman" hangat untuk membawa kami
selalu bersyukur kepada Tuhan sebelum beristirahat.
Banyak kegiatan pembelajaran yang bersifat fun yang melatih kami
untuk menjadi anak yang bertanggung jawab, disiplin, jujur, dan
222
peduli kepada sesama/lingkungan. Disiplin iya....tegas iya....namun
tetap ada kelemahlembutan di dalamnya.
Berani mengungkapkan pendapat dan berdiskusi menjadi
pandangan yang biasa terjadi di sekolahku. Aku dan teman-temanku
berani untuk mengangkat tangan untuk bertanya atau memberi
pendapat tentang sesuatu hal kepada guru di kelas. Tidak ada
tekanan di kelas saat kami belajar tentang apapun.
Guru BK, guru PAK, dan guru kelas menjadi mediator bagi kami
saat terjadi pertengkaran atau kesalahpahaman dengan teman.
Mereka juga menjadi fasilitator bagi kami untuk memahami masalah
yang terjadi dan membantu kami untuk menyelesaikan masalah yang
ada dengan cara-cara yang baik. Kami bertumbuh menjadi anak yang
berani menghadapi masalah....bukan lari dari kenyataan. Bahkan di
masa daring ini pun mereka tetap memberikan diri dan waktu
mereka untuk mendampingi kami jika kami mengalami masalah,
misalnya jenuh dan bosan karena pandemi Covid-19 yang belum
berlalu.
Banyak ruang bagi kami untuk mengembangkan potensi yang
dikaruniakan Tuhan. Aku pernah ikut kelas menggambar, paduan
suara, badminton, dan ansamble. Itu hanya sebagian kecil dari kelas
ekstrakurikuler yang ada di sekolahku. Banyak pilihan untuk
mengembangkan potensi/talenta di dalam diri kami. Tentang hal ini,
aku sangat bahagia ketika guruku mengetahui kemampuanku di
bidang olahraga karate. Mereka sangat mendukung aku. Bersama
dengan teman-teman di kelas, guruku ikut mendoakan ketika aku
bertanding. Memberi kesempatan bagiku untuk mendapatkan
materi pelajaran saat aku tidak bisa masuk sekolah karena
bertanding. Banyak teman menawarkan diri untuk meminjamkan
buku catatan atau latihannya. Mereka menghibur ketika aku gagal
meraih prestasi saat bertanding, dan memberi ucapan selamat ketika
223
aku berhasil. Betapa bahagianya memiliki teman-teman dan guru-
guru yang hadir dalam suka dan duka kita, ya.
Terus terang, aku sangat berhutang banyak kepada sekolahku, SD
Kristen Petra 12 dan PPPK Petra. Memang keluarga dan gerejaku
ikut andil dalam setiap pertumbuhan yang baik di dalam diriku.
Namun sekolah selama 6 jam setiap hari (Senin-Jumat) sebelum
pandemi, begitu konsisten untuk membantu aku bertumbuh
menjadi anak yang tidak hanya pintar, tapi juga berkarakter sesuai
dengan firman Tuhan.
Tuhan memang sungguh luar biasa baik di dalam diriku. Melalui
PPPK Petra, aku diizinkan-Nya bertemu dengan banyak orang yang
menjadi sahabat dan "guru/mentor". Aku diizinkan-Nya memiliki
beragam pengalaman belajar yang luar biasa. Aku dibentuk-Nya
melalui PPPK Petra.
Teman-teman, PPPK Petra ada bagi kita untuk membantu kita
mewujudkan rancangan indah Tuhan atas hidup kita, mewujudkan
semua impian dan harapan kita di masa depan. Marilah kita
membuka diri untuk setiap bentukan-Nya melalui PPPK Petra. Di
sini kita tidak hanya menjadi pintar.....tapi juga menjadi anak Tuhan
yang berkualitas, yang siap menjadi berkat bagi banyak orang. Kenali
potensi diri kita, kembangkan lewat berbagai kesempatan yang ada,
dan persembahkan bagi kemuliaan nama-Nya.
Pada HUT PPPK Petra ke-70 ini, izinkan saya menyampaikan rasa
terima kasih yang dalam kepada Dewan Pengurus PPPK Petra
beserta staf, Bapak dan Ibu guru PPPK Petra, dan semua orang yang
melayani di PPPK Petra, mereka yang sudah memikirkan hal-hal
terbaik untuk kami sebagai generasi bangsa dan negara. Majulah
terus sekolahku dan PPPK Petra untuk menjadi berkat bagi generasi
bangsa Indonesia. Aku bangga menjadi siswa PPPK Petra, Terpuji
nama-Nya.
224
Shalom. Nama saya Lovely Shalomita Nugroho, saya murid kelas 6
SD Kristen Petra 13. Saya akan menceritakan kisah saya semenjak
awal tahun 2020 hingga saat ini. Kisah ini dimulai sejak
pemberitahuan libur 2 minggu dikarenakan adanya pandemi Covid-
19. Ketika itu saya belajar dari rumah bersama kakak, kami berada
di rumah dengan mama, dan papa tetap bekerja.
Beberapa bulan kemudian, masalah ekonomi seluruh dunia sedang
menurun, banyak perusahaan mengurangi karyawannya. Papa saya
ikut terkena dampaknya sehingga tidak lagi bekerja. Namun keluarga
saya tidak menyerah. Dimulai dari papa mencari usaha baru, mama
membangun usaha salad dan les online, kakak membantu mama
mengantar pesanan salad, menyiapkan bahan-bahannya, dan saya
pun membantu mama untuk menyiapkan keperluan salad dan
lainnya.
Tapi saya dan kakak tidak melepas tanggung jawab sebagai seorang
pelajar, kakak tetap belajar dengan mandiri, dan saya pun tetap
berjuang untuk meraih prestasi di sekolah. Saya sudah berharap
sejak kecil ingin membantu orang tua dengan cara apa yang saya bisa,
yaitu belajar dan meraih prestasi, sehingga orang tua tidak berat
membayar uang sekolah.
Ketika saya masuk kelas 6, saya berjuang keras saat ujian,
mengerjakan tugas dan lainnya untuk meraih prestasi. Saat
225
penerimaan rapor tengah semester, di mana tidak jauh dengan hari
diumumkannya anak-anak yang mendapat japres. Saya sangat takut,
saya takut tidak masuk japres. Tapi mama saya berkata “ndak papa
kalo ndak masuk, yang penting kamu sudah berjuang”. Disitu saya
tetap optimis kalo saya akan mendapatkan japres. Ternyata Tuhan
menjawab doa saya melalui PPPK Petra. Ya... saya mendapat japres,
dan di situ saya sangat bersyukur karena dengan pertolongan Tuhan
dan usaha keras akhirnya saya mendapatkannya.
Tak hanya sampai di situ, Tuhan pun memberi kelancaran pada
usaha salad mama saya yang laris, sehingga uangnya dapat memenuhi
kebutuhan keluarga kami sehari-hari. Saat masa-masa ujian akhir
semester, saya dan kakak berjuang sangat keras untuk meraih
prestasi. Papa kami juga sudah membuka usaha sendiri.
Begitulah keluarga saya, saling mengerti, dan saling melengkapi.
Kami menjalankan hari-hari seperti biasa, tidak jarang ada konflik di
antara keluarga kami, namun itu tidak membuat hubungan kami
menjauh, karena memang di setiap keluarga pasti ada konflik yang
akan mengganggu, namun kebersamaan kami dapat mengalahkan
konflik itu.
Sekarang di awal 2021 kami dapat melewati semuanya dengan
lancar, dengan saling melengkapi dan mendukung. Di sini berkat
Tuhan tampak sangat terlihat oleh kami, dimulai dari papa yang
sudah menemukan usaha yang sesuai dan sekarang sudah
memulainya, semua sudah Tuhan siapkan dan papa tinggal jalankan.
Usaha salad mama akan saya lanjutkan dengan bantuan mama.
Kakak yang walaupun masih SMA tapi sudah ingin memulai usaha
sendiri, ya… mama saya memperbolehkannya. Mama dan papa akan
tetap membimbing keluarga kami menjalankan usahanya.
226
Mama dan papa selalu mengajarkan saya dan kakak cara untuk
menjadi manusia yang mandiri sejak kecil. Mama dan papa tidak
pernah menuntut kita untuk menjadi yang terbaik, tapi membimbing
kita, sehingga kita dapat menjadi anak yang mandiri dan dapat
dipercaya. Yang terutama adalah, orang tua harus bisa membimbing
anaknya agar selalu dekat dengan Tuhan.
Mama dan papa selalu mengingatkan dan mengajarkan agar selalu
berserah pada Tuhan. Ketika kita berada di dalam kegelapan, kita
harus menjadi terang. Ketika kita menghadapi rintangan, kita harus
berserah kepada Tuhan, karena Tuhan akan selalu ada di samping
kita, menyertai, melindungi, dan juga membimbing kita.
Kehidupan ini seperti roda, di mana kita tidak selalu berada di atas,
ada saatnya kita di bawah. Namun kita harus dekat dengan Tuhan
bukan hanya saat kita di bawah, tapi di setiap situasi dan kondisi
kehidupan kita serahkan pada Tuhan.
Saya sekeluarga tidak jarang mengalami cobaan hidup seperti ini,
namun kita selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan akan terus
membimbing kita, dan tidak jarang mujizat Tuhan kita rasakan
dalam kehidupan kita. Karena kita yakin rancangan Tuhan tentang
hidup kita akan menjadi jauh lebih indah dari perkiraan kita tentang
hidup kita sendiri. Jalan Tuhan akan selalu menjadi yang terbaik, dan
kami tak perlu meragukannya. Kami meminta apa yang kami
inginkan, sedangkan Tuhan memberikan apa yang kami butuhkan.
Saya menjadi lebih mengerti atas semua hal yang diajarkan orang tua
saya tidak terlepas karena lingkungan sekolah di Petra. Setiap pagi
mengikuti ibadah pagi memberi saya kekuatan untuk menjalani
aktivitas-aktivitas saya untuk memuliakan nama Tuhan. Nasihat
guru-guru juga kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang selalu
mengajar dan mengarahkan saya, sangat berperan dalam
227
pertumbuhan dan perkembangan rohani saya selama di SD Kristen
Petra 13. Teman-teman yang beragam karakter juga sangat
membantu saya dalam pergaulan sehari-hari. Terima kasih PPPK
Petra, saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar
PPPK Petra. Semua hal ini tidak akan saya lupakan.
Sekian kisah saya tentang hidup saya selama pandemi Covid-19,
semoga kisah saya ini dapat memotivasi dan menjadi inspirasi untuk
kalian semua. Shalom.
228
229
230
Nama saya Meifa, tahun ini terhitung sudah 10 tahun saya
menempuh pendidikan di PPPK Petra. 10 tahun tersebut bukanlah
waktu yang singkat. Tentu banyak hal sudah saya lalui selama
bersekolah di PPPK Petra. Berbagai macam orang sudah saya temui.
Banyak masalah yang saya hadapi juga datang silih berganti waktu.
Namun hingga hari ini, semua itu melatih saya menjadi individu yang
semakin berkembang.
Sejak kecil, saya tumbuh di keluarga Katolik yang taat terhadap
ajaran Kristus. Pada akhirnya, itu menjadikan saya seorang yang taat
beribadah dan rajin ke gereja. Meskipun begitu, hal yang saya
lakukan hanya sebatas tuntutan keluarga semata. Sejujurnya saya
belum merasakan rindu terhadap Kristus dalam hati saya.
Perlahan lahan, saya mulai dipertemukan dengan firman Allah yang
dibacakan tiap pagi di sekolah. Firman Allah itu sedikit demi sedikit
mengubah sudut pandang saya tentang kehidupan seorang Kristen.
Dari yang saya berpikir kalau pergi beribadah ke gereja setiap hari
Minggu adalah kewajiban, sekarang saya memahami hal tersebut
adalah kebutuhan iman kristiani kita masing masing.
Saya masih ingat suatu ayat Alkitab yang saya hafal sewaktu kelas 1
SD. Ayat tersebut diambil dari 1 Timotius 4: 12b, “Jadilah teladan
bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
231
kesucianmu.” Bagi saya, ayat ini sangat bermakna sehingga setelah
berselang 7 tahun pun, ayat ini masih melekat di kepala saya. Dengan
begitu, saya selalu berusaha untuk menerapkan ayat ini di mana pun
saya berada.
Tidak hanya secara langsung, pertemuan cinta saya dengan Kristus
juga saya rasakan melalui orang-orang terdekat yang saya temui
selama ini. Teman-teman yang berasal dari berbagai jenis latar
belakang, guru-guru dengan keunikannya masing masing, yang selalu
bersedia membantu saya menyalurkan bentuk kasih Tuhan.
Berkat dan kasih Tuhan tentu tidak saya nikmati secara pribadi saja.
Ada beberapa hal dan cara yang bisa saya lakukan untuk
membagikannya dalam hal kecil sekalipun. Misalnya melalui bakat
dan keunikan yang saya punya, ataupun dalam bentuk yang paling
mudah ditemui : materi. melalui kegiatan seperti baksos atau BSP
(Bakti Sosial Paskah) saya mengerti bahwa masih banyak orang yang
butuh tangan pertolongan kita sebagai orang yang telah diberkati
Tuhan secara lebih. Jika bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi?
Materi yang saya maksud disini, bukan berarti harus materi dalam
jumlah yang besar. Dalam suatu proyek PKK saat saya berada di
kelas 3 SD, kelas kami diminta untuk mengumpulkan uang koin
dalam sebuah botol plastik. Akhirnya, kami sekelas mengumpulkan
uang koin yang kebanyakan berasal dari kembalian uang jajan selama
satu minggu. Kemudian, hasilnya dikumpulkan dan kami gunakan
untuk membelikan sembako bagi cleaning service dan satpam yang
ada di sekolah. Memang sepele, sembako tersebut awalnya hanya
uang koin yang nilainya tidak seberapa. Tapi mungkin bagi orang
yang pada saat itu kami beri, sembako tersebut memiliki arti yang
besar.
Hal serupa saya alami di lain kesempatan, saat saya mulai
menempuh Pendidikan SMP. Di kelas 7, saya dipercaya untuk
232
menjadi bendahara kelas. Tiap bulan, terdapat kegiatan bernama
‘Saudara Angkat’ di mana tiap anak mengumpulkan seribu rupiah
dari uang kas. Karena saya adalah bendahara, saya tahu benar
tentang program ini. Setiap kali saya pergi ke ruang Tata Usaha
untuk mengumpulkan hasil iuran Saudara Angkat, saya merasakan
kepuasan tersendiri. Ya, walaupun saya dan teman teman bahkan
tidak kenal dan tidak pernah bertemu secara langsung, tapi saat di
mana kami bergotong royong dalam hal berbagi selalu memberikan
buah yang manis bagi sesama yang membutuhkan.
Cinta Tuhan tersebut bisa kita rasakan dan kita syukuri tanpa perlu
memandang rendah orang lain. Beberapa orang memiliki konsep
yang salah tentang cara bersyukur yaitu dengan cara bersyukur
melalui kekurangan orang lain. Pemikiran ini secara tidak langsung
memberikan kita doktrin bahwa kita hanya bisa bersyukur ketika
berada di atas atau bahkan melampaui orang lain. Bentuk syukur
biasa saya temukan dalam hal kecil misalnya atas nafas hidup saya
atau langkah kaki saya sendiri. Tidak perlu hal besar untuk
membuka mata kita sendiri.
233
Segala puji syukur, saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sang
Gembala Agung untuk berkat dan penyertaan-Nya sampai saat ini,
dan terima kasih kepada kepala sekolah dan bapak/ ibu guru SMP
Kristen Petra 2 yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi
pengalaman menjadi keluarga besar di PPPK Petra lewat tulisan saya
ini. Shalom, perkenalkan nama saya Frederick Ivan Joe atau biasa
dipanggil Ivan Joe. Saya merupakan salah satu murid di SMP Kristen
Petra 2 Surabaya, dan saat ini saya duduk di kelas 3 SMP (Kelas IX).
Tak kenal, maka tak sayang. Peribahasa tersebut mengawali tulisan
saya kali ini. Nama PPPK Petra tentunya tidak asing bagi semua
orang termasuk saya secara pribadi, tetapi saya hanya mengenal
“kulitnya” saja. Tepatnya di kelas 7 semester yang kedua, saya baru
merasakan menjadi keluarga besar di PPPK Petra (Saya adalah
murid mutasi). Setelah saya bergabung di keluarga besar PPPK
Petra, saya benar-benar merasakan hal yang berbeda. Dimulai dari
orang tua saya datang saat mendaftarkan sekolah, waktu saya
mengikuti tes masuk, bahkan sampai diterima sebagai murid di SMP
Kristen Petra 2, dari sinilah saya dan orang tua saya merasakan
kenyamanan, rasa kekeluargaan yang sangat hangat, dan sangat yakin
tidak salah pilih untuk menyekolahkan saya di SMP Kristen Petra 2.
Selain hal tersebut, banyak sekali hal positif yang saya dapatkan di
sekolah. Misalnya dalam hal religius. Setiap pagi, sebelum memulai
234
pelajaran kami mendasarkan segala aktivitas kami dengan
melaksanakan renungan pagi. Di mana kami dapat bernyanyi
bersama, berdoa bersama, mendengarkan Firman Tuhan, dan
sharing bersama dengan teman-teman dan wali kelas. Kemudian di
Hari Jumat, kami juga melaksanakan kegiatan PD / (Persekutuan
Doa) di mana kami bersyukur atas penyertaan Tuhan selama
sepekan mengikuti pembelajaran di sekolah. Kami juga mengadakan
KGB / (Kompas Generasi Baru), di mana kami melaksanakan
kegiatan yang dapat menumbuhkan iman serta karakter yang baik di
dalam kehidupan kami. Selain itu di SMP Kristen Petra 2, kami
mengadakan Rumah Doa yang dilaksanakan setiap Hari Rabu
setelah pembelajaran sekolah. Di dalam Rumah Doa ini, Bapak/Ibu
guru bersama dengan para siswa-siswi, berdoa bersama dan
menceritakan kebaikan Tuhan melalui sharing ataupun Firman
Tuhan yang disampaikan oleh siswa-siswi SMP Krisren Petra 2
(secara bergiliran). Terutama saat pandemi Covid-19 ini, kami juga
berdoa bersama untuk kebaikan dan pemulihan keadaan Negara
Indonesia dan dunia.
Selain dalam hal religius, Sekolah PPPK Petra juga berusaha untuk
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan atau “Fun
Learning”. Pembelajaran tidak harus dilaksanakan di dalam kelas
saja, namun juga bisa dilaksanakan di luar kelas (Outing). Dengan
ini, terciptalah suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Sekolah Petra juga mengembangkan bidang teknologi sesuai dengan
perkembangan zaman. Di SMP Kristen Petra 2 sendiri, kami sudah
menggunakan sebuah aplikasi yang bernama Schoology. Schoology
merupakan aplikasi yang berisikan materi-materi, soal latihan, soal
ulangan, dan juga rangkuman yang diberikan oleh bapak/ ibu guru.
Dengan adanya Schoology ini, saya, teman-teman, dan bapak/ ibu
guru sangat terbantu. Karena apabila saya sedang bepergian dan
dalam waktu yang berdekatan diadakan ulangan, saya tidak perlu
repot-repot lagi untuk membawa banyak buku. Karena semua mata
235
pembelajaran sudah ada di dalam Gadget. Kemudian apabila saya
dan teman-teman melaksanakan Penilaian Harian (PH), kami juga
dapat mengerjakan ulangan dengan mudah dan dapat mengetahui
hasil ulangan dengan cepat. Dengan adanya Schoology ini, kita dapat
membantu mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan.
Mengingat untuk mendapatkan 1 rim kertas saja, membutuhkan
sebuah pohon yang usianya 5 tahun.
Selain itu, kami juga diajarkan Entrepreneurship dalam budidaya
Jamur Tiram sebagai ciri khas di SMP Kristen Petra 2. Teknologi
dan Entrepreneurship sudah dipersiapkan oleh Sekolah Petra
sebagai bekal di masa depan.
Saya dan teman-teman juga merasakan perhatian yang luar biasa
mulai dari kepala sekolah, bapak/ ibu guru dan karyawan, pekarya
(office boy), petugas kantin, bahkan sampai petugas keamanan/
satpam di sekolah. Hal itu tentunya membuat saya dan teman-teman
merasa sangat nyaman saat berada di lingkungan sekolah, layaknya
rumah kedua bagi kami.
Sekolah Petra juga mewadahi dan mendukung semua bakat dan
talenta yang dimiliki oleh para siswa, baik yang bersifat akademik
maupun non akademik. Semua mendapatkan perhatian yang sama.
Orang tua juga sangat terbantu atas kepedulian PPPK Petra terhadap
situasi perekonomian dalam masa pandemi, yaitu memberikan
potongan untuk pembayaran daftar ulang maupun SPP sampai saat
ini.
Demikian sharing saya dalam menjadi keluarga besar di PPPK Petra.
Saya akan mengakhirinya dengan kalimat inspiratif ini: “Juara itu
adalah bonus. Yang terpenting adalah niat untuk berjuang dalam
belajar dan terus mempertahankan karakter pelajar Kristen yang
baik.” Terima kasih, kiranya PPPK Petra makin diberkati Tuhan
secara luar biasa, khususnya di bidang pendidikan dan makin dipakai
menjadi saluran berkat-Nya. Soli Deo Gloria.
236
Halo teman-teman dan Bapak Ibu sekalian! Perkenalkan, namaku
Josh Rolando Moritty. Aku adalah murid kelas 9 di SMP Kristen
Petra 3. Aku sudah menjadi murid di PPPK Petra selama 12 tahun,
sejak aku duduk di bangku TK-A sampai sekarang di kelas 9 SMP.
Banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang kudapat selama
bersekolah di PPPK Petra, mulai dari bidang akademik sampai
religius dan pengembangan bakat. Kali ini aku akan menceritakan
beberapa pengalaman, kesempatan, dan perkembanganku selama di
PPPK Petra. Yuk, kita simak bersama!
Saat pertama kali masuk bangku TK di TK Kristen Petra 13, aku
ingat betapa grogi dan takutnya. Aku sering diam sendiri di kelas
karena tidak kenal siapa-siapa. Namun, guru-guruku sangat suportif
dan peduli. Mereka mendorongku untuk lebih percaya diri.
Lompat ke bangku SD, guru-guruku di SD Kristen Petra 13
mengajar kami di berbagai bidang dengan sangat tekun dan jelas.
Mereka sabar sekali dalam mengajar. Kalau ada yang kurang
mengerti, mereka dengan tulus hati menjelaskan ulang. Di bangku
SD aku juga mulai menemukan minat dan bakatku. Dulu aku
pernah bercita-cita menjadi banyak hal, mulai dari koki, ilmuwan,
sampai pengusaha sukses. Aku mulai mengikuti berbagai lomba
Bahasa Inggris dan IPA, dari tingkat kecamatan sampai OSN
Provinsi.
237
Tapi tidak hanya di bidang akademis saja, SD Kristen Petra 13 juga
membekaliku dengan nilai-nilai religius dan emosional. Kita dididik
untuk berserah kepada Tuhan melalui Persekutuan Doa, Bible
Camp, dan ibadah gereja. Juga ada kegiatan PKK, di mana kita
melakukan aktivitas menarik seperti menyusun menara dari sedotan,
yang mengajarkan nilai baik contohnya kekompakan. Aku mendapat
banyak sekali pengalaman dari program-program tersebut, dalam
memimpin dan juga bekerja sama dengan baik.
Masa SD sangat berkesan buatku. Aku punya banyak sahabat dari
SD dan guru-guru yang aku cintai, terutama Bu Lina, wali kelas 6 ku
yang menjadi inspirasiku. Beliau benar-benar menyiapkanku untuk
lulus dan masuk SMP.
Sampailah aku di bangku SMP Kristen Petra 3, SMP favoritku. Saat
itu banyak teman-teman dan sahabat SD ku masuk ke SMP Kristen
Petra yang lain, jadi aku kembali ke lingkungan yang baru dan asing.
Karena itu, awal SMP kelas 7 sangat berat untukku, ditambah lagi
tanggung jawabku jauh lebih besar dari sebelumnya. Pada masa yang
sulit tersebut, aku diingatkan oleh guru agama dan orang tuaku untuk
lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Aku mulai sering mengikutkan
diri dalam pelayanan di sekolah dan sangat aktif di gereja. Aku
berserah pada kasih dan pertolongan Tuhan, dan Ia telah
memberiku kekuatan untuk menghadapi lingkungan yang baru ini.
Aku pun mampu menyesuaikan diri, bergaul dengan teman-teman
baruku dan memahami pelajaran. Saat itu juga aku diberi
kesempatan untuk masuk di tim OSIS SMP Kristen Petra 3. Setelah
training kepemimpinan selama tiga hari yang sangat bermanfaat di
UTC, aku terpilih sebagai Wakil Ketua OSIS. Naik kelas 8, aku
diberi kesempatan lagi di tim OSIS, dan terpilih menjadi Ketua
OSIS. Di OSIS, karakter kedisiplinan dan kepemimpinanku dapat
berkembang. Aku belajar untuk bermusyawarah, mementingkan
kebutuhan orang lain, dan rendah hati. Aku bersyukur sekali atas
kesempatan-kesempatan ini.
238
SMP Kristen Petra 3 sangat peduli dengan perkembangan siswa-
siswinya di berbagai bidang P.E.T.R.A, yaitu Physical Growth,
Emotional Intelligence, Talent Development, Religious Education,
dan Academic Excellence. Kesehatan fisik kita selalu dimonitor oleh
tim UKS, ada kegiatan senam pagi dan makan sehat. Kesehatan
emosional juga melalui tim BK, yang menyediakan layanan
konseling.
Di SMP Kristen Petra 3 kami mengasah talenta kami masing-masing,
seperti talentaku dalam IT dan bermain gitar, melalui program
ekstrakuliker. Kita juga sering diikutkan di berbagai lomba. Aku
pernah ikut banyak lomba lho, dari eksperimen sains, pidato, sampai
bahasa Inggris. Selain konseling di BK kita juga bisa konseling
dengan guru agama untuk hal-hal yang bersifat lebih spiritual, juga
ada retret pada kelas 8 untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi.
Tidak lupa prestasi akademis SMP Kristen Petra 3 yang sudah tidak
asing lagi. Guru-guru SMP Kristen Petra 3 terbaik dalam hal
mengajar dan menopang anak didiknya. Mereka semua
menginspirasiku untuk belajar dengan lebih giat dan mempersiapkan
masa depanku.
Walaupun di masa pandemi ini kita tidak bisa bertemu secara
langsung, kita tetap mengikuti pembelajaran daring melalui Zoom
dan Learning Management System Petra yang sangat membantu kita
belajar. Non-akademik pun juga diasah melalui tugas praktik seperti
kreasi art and craft, video vokal grup, dan poster digital yang dikirim
secara online.
Puji Tuhan, selama bersekolah di Petra aku sudah mendapat
pengalaman-pengalaman yang luar biasa dan nilai-nilai di bidang
emosional, bakat, religius, dan akademis. Semoga PPPK Petra selalu
diberikan berkat dan anugerah yang melimpah, dan terus mendidik
generasi-generasi penerus bangsa yang akan datang. Selamat ulang
tahun ke-70, PPPK Petra! Thank you and God Bless You!
239
Saat itu usia saya 12 tahun, kelas 6 SD. Saya masih bingung ingin
memasuki SMP mana. Karena, terdapat banyak sekali pilihan. Tapi
di situ saya memutuskan untuk memilih SMP Kristen Petra 4.
Banyak tantangan yang saya hadapi, mulai dari beberapa teman
merendahkan saya karena permasalahan agama. Tapi saya tidak
memperdulikan kata-kata teman saya. Saya tetap berjuang agar bisa
masuk ke SMP impian saya.
Setelah saya berhasil, saya merasa bangga karena berkat Tuhan dan
dukungan orang tua saya dapat masuk ke SMP Kristen Petra 4. Hari
pertama saya masuk, saya sangat bangga. Saat itu papan
pengumuman sedang ramai. Papan tersebut berisi pembagian kelas.
Saya bertemu dengan kakak OSIS yang ramah. Dia menunjukkan di
mana letak kelas saya. Saya lalu mengucapkan terima kasih dan
langsung menuju kelas. Setelah saya sampai di kelas, saya dibantu
oleh beberapa teman yang belum saya kenal. Tak hanya itu, saya juga
mendapatkan teman baru. Dia anak yang ramah dan sabar.
Beberapa waktu kemudian bel berbunyi, kami langsung duduk di
tempat masing-masing. Setelah itu, wali kelas baru kami masuk.
Beliau adalah orang yang ulet dan sabar. Selain wali kelas, beliau juga
guru matematika kami. Setelah itu kami menjalani Masa Orientasi
Siswa. Di saat Masa Orientasi Siswa, tiba-tiba ada satu anak yang
menghampiri saya. Dia mengajak berteman. Jujur, saya sangat
240
bingung, karena awalnya saya tidak mengenal dia. Setelah saya
perhatikan, saya baru mengingat, bahwa dia adalah teman masa kecil
saya yang lama. Saya tidak menyangka kami dapat bertemu kembali
di masa SMP. Selama masa orientasi, saya mencoba untuk mulai
mengenali teman-teman saya. Mereka berasal dari suku dan ras yang
berbeda-beda. Walaupun berbeda, mereka tetap saling
menghormati.
Saya merasa bangga saat SMP. Saya memiliki banyak teman,
semuanya bersikap baik kepada saya. Guru-guru di sekolah pun
menerima saya dengan baik. Beberapa hari setelah Masa Orientasi
Siswa, saya sudah mengenal semua teman saya. Saya mulai
mendapatkan lebih banyak teman.
Namun, saya memiliki sebuah masalah. Saya lumayan kesulitan
untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK).
Namun, karena bantuan dari guru dan teman-teman, nilai PAK saya
mulai meningkat.
Saya juga mengikuti kegiatan seperti paduan suara. Waktu saya kelas
7, saya mengikuti paduan suara di gereja daerah saya. Saya dan
teman-teman berlatih hampir setiap hari. Walaupun ada kegiatan
paduan suara, saya tetap bisa mengatur waktu saya untuk sekolah dan
paduan suara.
Tak hanya paduan suara, saya juga mengikuti beberapa lomba
bahasa Inggris . Saya sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris. Saya
juga pernah mengikuti lomba presenter. Walaupun, saya belum
menang satupun lomba bahasa inggris, saya yakin, suatu hari nanti
saya pasti menang.
Saya merasakan banyak cinta kasih Tuhan di dalam hidup saya saat
saya menjadi keluarga besar PPPK Petra. Saya merasa bahagia bisa
dipertemukan dengan orang-orang yang lebih baik. Saya dikelilingi
241
dengan hal-hal yang baik, seperti kegiatan, lingkungan, dan lain lain.
Banyak juga hal-hal baru yang saya dapatkan, seperti karyawisata,
Bible Online Class, dan lain lain.
Saya juga dapat menemukan bakat dan minat saya. Saya sangat
bersyukur bisa menjadi keluarga besar PPPK Petra. Saya sangat
berterima kasih kepada seluruh guru, teman-teman, dan warga
sekolah telah memberikan kesempatan saya untuk menjadi keluarga
besar PPPK Petra. Saya mendapatkan teman-teman dan guru-guru
yang baik, pengalaman terbaik, dan pembelajaran hidup saya yang
berharga.
242
Saya pernah menonton satu video inspiratif yang menampilkan ada
dua orang yang datang dari jauh untuk bertemu dan membantu dua
anak yang tinggal di suatu daerah di Indonesia. Video itu
menunjukkan bahwa dua anak yang usianya tidak jauh dari usia saya,
harus bekerja setelah bersekolah. Bahkan, salah satunya harus putus
sekolah untuk menghidupi keluarganya. Hal yang saya kagumi ialah
pekerjaan yang dilakukan adalah memilah sampah. Tidak banyak
orang yang mau bekerja memilah sampah. Namun, yang saya bisa
lihat di sini, mereka tetap bersemangat untuk bekerja keras dan
masih memiliki keinginan untuk bersekolah. Saya sangat kagum
dengan semangat mereka, meski hari-hari yang mereka lalui
mungkin terasa sangat melelahkan, semangat mereka untuk tetap
mau belajar sangat menginspirasi.
Video tersebut menyadarkan saya bahwa selama ini saya selalu
merasa apa yang saya dapatkan itu kurang, rasanya sulit untuk
bersyukur. Justru saya selalu mengeluh dan terkadang hal itu
membuat saya malas untuk belajar. Namun setelah menonton video
itu, saya sadar bahwa sudah seharusnya saya bersyukur. Jika melihat
ke arah lain, ada banyak sekali anak yang berkeinginan untuk belajar
di sekolah namun terhalang dengan kondisi ekonomi keluarga atau
mereka harus bekerja untuk membantu orang tua.
243
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang baik. Melalui
pendidikan yang baik, seseorang dapat berkembang dan
mewujudkan impiannya. Sayangnya, tidak semua orang mampu
mendapatkannya. Saya adalah satu dari milyaran anak di dunia yang
menginginkan pendidikan yang baik. Sebagai remaja, saya juga
menginginkan masa depan yang baik. Saya ingin melihat diri saya di
masa depan sebagai orang yang sukses. Impian-impian ini
memerlukan dukungan besar dari dunia pendidikan. Atas berkat
Tuhan, saya menjadi salah satu anak yang mendapatkan kesempatan
untuk menempuh pendidikan yang layak.
Menjadi bagian dari keluarga besar PPPK Petra merupakan suatu
kehormatan bagi saya, karena di sinilah saya memulai perjalanan
saya untuk mengejar impian. Tentunya menjadi bagian dari keluarga
besar ini merupakan salah satu bentuk rasa cinta Tuhan kepada saya.
Selama berproses di sini, saya bertemu dengan banyak orang hebat
yang memberikan saya begitu banyak pelajaran untuk menjadi bekal
di kemudian hari. Saya berkembang menjadi seseorang yang lebih
mampu untuk bersyukur dan mengontrol emosi dengan lebih baik.
Melihat di luar sana, tidak semua anak mampu mendapatkan
pendidikan seperti ini. Namun saya juga yakin, bahwa cinta Tuhan
pada mereka juga sama besarnya dengan cinta Tuhan pada saya.
Saya juga sadar bahwa semua ini merupakan bagian dari rencana
indah-Nya untuk saya.
Tuhan menitipkan berkat bagi saya, untuk saya bagikan di kemudian
hari. Banyak hal baik yang saya dapatkan di sini dan mungkin semua
itu tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. Saya yakin bahwa semua
ini sudah dirancang oleh Tuhan. Tuhan menempatkan saya di
tengah keluarga besar yang luar biasa agar saya bisa merasakan begitu
banyak hal baik.
244
Bagi saya, menjadi bagian dari keluarga besar PPPK Petra tidak
selalu berjalan mulus. Ada petir dan hujan yang saya lewati, namun
juga ada sinar matahari dan sejuknya udara yang mampu menuntun
saya kembali berproses. Saya selalu yakin bahwa semuanya berjalan
dengan dukungan tangan Tuhan. Hal ini yang membuat saya
bertahan dan tetap semangat untuk mengejar impian. Saat merasa
lelah dan ingin menyerah, saya selalu mengingat bahwa Tuhan tidak
pernah lelah memberikan cinta-Nya untuk saya.
Hingga saat ini, saya masih sangat bersyukur karena bisa merasakan
cinta-Nya yang begitu besar kepada saya melalui pendidikan yang
saya dapatkan di PPPK Petra. Begitu besar rasa syukur dan
ungkapan terima kasih yang saya panjatkan kepada Tuhan karena
rasa cinta-Nya pada saya yang menuntun saya untuk bisa menjadi
bagian dari keluarga besar ini.
245