The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book Sebagai Tugas UAS Mk MPS dg Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by teguhfadelsyah01, 2021-12-24 09:24:10

Manajemen Pemasaran Syariah

E-book Sebagai Tugas UAS Mk MPS dg Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM

Keywords: Manajemen Pemasaran Syariah

3. Perilaku masyarakat yang beragam
Kesuksesan bisnis bisa dipengaruhi oleh kepuasan masyarakat terhadap pelayanan atau produk
yang diperoleh. Sebagai pelaku bisnis tentu setidaknya mampu memperoleh peringkat dalam
persaingan bisnis tertentu dengan cara memperoleh kepercayaan masyarakat atau testimonial yang
positif.

Bukan perkara yang mudah, mengingat kebutuhan masyarakat yang kompleks akan membuat
bisnis berjalan tidak stabil. Penyesuaian terhadap karakteristik masyarakat kadang membutuhkan
waktu yang sangat lama. Sedangkan pengambilan keputusan dalam berbisnis harus sesegera dan
sejelas mungkin.

Fitrotul atiyah (191410126)( menanggapi)

Ini tantangan dalam memulai bisnis apa dalam menyusun skala prioritas?

Jawaban pemateri

Tantangan dalam menyusun Skala prioritas dalam berbisnis, Karena skala prioritas bisnis di susun
ketika akan memulai suatu bisnis tia

Pertanyaan ke -4

Adrian Bayu Rosandy ( 191410148)

Adrian Bayu Rosandy 191410148 izin bertanya kan ada hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun sekala perioritas yah salah satunya adalah masa depan bisnis, contoh dari sekala
prioritas dalam masa depan bisnis itu seperti apa yah?

Jawaban pemateri

Baik ijin menjawab pertanyaan dari Bayu ya disini kan skala prioritas diartikan secara sederhana
adalah sebuah daftar yang disusun sesuai dengan tingkat kebutuhan kita dan daftar tersebut tercatat
dengan baik dan sistematis. Kebutuhan yang paling dapat ditunda tingkat pemenuhannya ini
disebut juga dengan kebutuhan pendukung, dan sifatnya tergantung dari budget yang kita miliki.

Agar tidak mengalami kerugian,Planner Muda juga harus mempertimbangkan masa depan bisnis
saat menyusun skala prioritas.

Misalnya saja menentukan prioritas mana yang harus dilakukan saat melakukan produksi barang.
Membuat skala prioritas tentang mana yang perlu dilakukan terlebih dahulu akan membantu kita
mengambil keputusan tepat sebelum memproduksi barang.

Kita bisa memulai dengan mengumpulkan barang persediaan dan mencatat mana persediaan yang
cepat habis dan memerlukan stok banyak agar produksi tetap berjalan. Tahap demi tahap maka
proses produksi akan berjalan dengan lancar.

Adrian Bayu Rosandy (191410148) ( menanggapi)

Jadi intinya kita membuat sebuah daftar mana yang paling kita butuhkan kan yah?

Jawaban pemateri

245

Nah iya bay biar bisa terperinci buat kedepannya, Ijin menambahkan juga contoh sederhana dari
skala prioritas dalam kehidupan berbisnis Yaitu membuat daftar yang disusun sesuai dengan
ukuran tingkat kebutuhan Anda, dimulai dari tingkat kebutuhan yang paling mendesak hingga
tingkat kebutuhan yang tidak terlalu mendesak. Semua yang tercantum dalam daftar skala prioritas
sesuai dengan kebutuhan yang paling dapat urgent untuk dipenuhi sekaligus sesuai dengan budget
yang di miliki.

Ahmad Baehaki (191410134) ( menanggapi)

Punten ketika kita membangun bisnis fase awal tuh laku banget fase selanjutnya mulai menurun
setengah dan terus masuk ke fase penurunan omset yah nah mana yang perlu di prioritaskan
memproduksi barang atau membuat startegi pemasaran yang tepat?

Jawaban pemateri

Ketika terjadi seperti ini maka hal yang harus di lakukan adalah dengan memprioritaskan strategi
pemasaran terlebih dahulu akan tetapi tetap memproduksi suatu barang atau produk.

Ahmad Baehaki (191410134) (menanggapi)

Sekarang ada tuh man temen bilang ke Baehaki gimana yah merancang startegi pemasaran yang
tepat ketika fase penurunan, Menurut kelompok Herman dan teman teman kira kira gimana untuk
permasalahan hal ini?

Jawaban pemateri

Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan menurun dan produk akan memasuki
tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya dan
merupakan tantangan berat bagi manajer pemasaran. Kebanyakan produk berada pada tahap
kedewasaan dari siklus hidup produk. Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:

a. Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity)
Tingkat penjualan tidak bertumbuh dan tidak ada saluran distribusi baru karena distribusi yang ada
sudah dianggap dewasa.

b. Fase kedewasaaan stabil (stable maturity)
Penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan
oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.

c. Fase kedewasaan menurun (decaying maturity)
Penjualan menurun dan konsumen mulai beralih ke produk lain.

Dalam tahap ini, jika sebuah produk mulai mengalami penurunan, maka perusahaan harus mulai
memikirkan cara-cara untuk kembali menaikkan minat konsumen terhadap produk
tersebut.Terdapat tiga cara bermanfaat yang dapat mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu
merek (brand), yaitu:

Modifikasi pasar (market modification)

246

Dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan
merebut pelanggan pesaing.

Modifikasi produk (product modification)

Meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui
peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri, atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model
produk.

Modifikasi bauran pasar (marketing program modification)

Dengan diskon harga, distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan
(services)

Ijin menambah kan yaa

Nah kalo gini kan yaa masa penurunan nya kita ambil contoh di masa pandemi karena kan di masa
pandemi pasti kegiatan berbisnis atau pemasaran mengalami penurunan pendapatan yang cukup
signifikan maka bisa melakukan strategi ini si menurut Herman

1. Tetap Terhubung dengan Pelanggan di Media Sosial baik ( wa ig Twitter Facebook )
Penggunaan media sosial menjadi semakin aktif karena media sosial adalah salah satu cara untuk
tetap terhubung dengan banyak orang tanpa harus meninggalkan rumah.

2. Pastikan Bisnis yang di lakukan Dapat Ditemukan di berbagai market place seperti shoppe
lazada dll ataupun bisa di temukan di gojek grab dll

3. Jadi yang Lebih Depan dibandingkan Kompetitor

Usahakan agar brand yang kita miliki lebih unggul dari para pesaing baik dari segi campaign,
media sosial ataupun online presence.

4. Beri Penawaran Khusus seperti Diskon
Pertanyaan ke -4

Solahudin (191410146)

Bagaimana hukumnya jika sudah transaksi dan sudah ada akad penjual dan pembeli akan tetapi
dikembalikan kembali kpd kita dan meminta uang nya kembali kpd kita padahal awalnya sudah
rill dari barang aman, makanya sudah terjadi akad antara keduanya. Bagaimana itu hukumnya
mohon penjelasannya !

Jawaban pemateri

Ijin menjawab pertanyaan solahudin

Pada dasarnya, bilamana syarat-rukun dalam sebuah akad jual-beli terpenuhi maka akad menjadi
lazim (niscaya), barang berpindah ke tangan pembeli dan uang berpindah ke tangan penjual serta
kedua-belah pihak (penjual dan pembeli) tidak dapat lagi menarik diri dari akad yang telah mereka
lakukan.

247

Hal ini berdasarkan kesepakatan (ijma) para ulama, dan berdasarkan firman Allah Ta’ala,
‫يَا أَ ُّي َها ا َلّ ِذ ي َن آ َمنُوا أَ ْوفُوا بِا ْلعُقُو ِد‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu”(Al Maidah ayat satu).

Allah memerintahkan untuk memenuhi akad (termasuk akad jual-beli) yang telah dibuat. Perintah
untuk memenuhi akad menunjukkan bahwa akad yang dilakukan bersifat mengikat (lazim), karena
jika akad tidak bersifat mengikat maka tidak perlu diperintahkan untuk memenuhinya.

Tetapi dikecualikan dari prinsip dasar di atas, bila terdapat khiyar (penjual atau pembeli berada
dalam masa yang dibenarkan untuk memilih, melanjutkan, atau membatalkan akad) atau penjual
dan pembeli sepakat saling ridha untuk membatalkan akad (fasakh).

Dan kalo misalnya barang nya sudah rusak tetapi tetap kekeuh ingin di kembalikan maka
hukumnya dosa karena berbuat dzalim kepada orang lain

Ahmad Baehaki(191410134) (menambahkan)

Izin menambahkan yah dalam fiqih hal inj masuk ke bab khiyar. Khiyar ini pilihan orang berakad
untuk melanjutkan transaksi atau membubarkan transaksi. Dalam hal ini khiyar tebagi kedalam
beberapa, ada khiyar majlis contoh seseorang yang bertranksi di toko sudah di beli terus di batalkan
itu boleh asalkan masih di toko kedua belah pihak yang bertransaksi, ada juga khiyar syarat contoh
Sholah membeli sesuatu dengan menyaratkan sesuatu dalam jangka waktu tertentu, ada juga khiyar
aib contoh mengembalikan barang yang rusak.

Solahudin (191410146) ( menambahkan)

Ini pengalaman sya pribadi sya pernah menjual barang tapi barang itu gpp akan tetapi setelah
sekian menit barang itu di pembeli dibilang ada yg rusak padahal barang itu bagus. Tapi pembeli
itu bilang "gpp yg tambahnya aja kembalikan kpd sya" yg sejumlah 40 rb ya sya kembalikan dg
dasar keikhlasan. Berarti tentu yg dosa hanya si pembeli karena kita itu dlm barang 100 % bagus

Jawaban pemateri ( menambahkan)

Ketika situasinya seperti ini maka akan ada salah satu pihak yang merasa di rugikan dan penjual
tidak ridho maka pembeli tersebut berbuat dzalim dan hukumnya tentu saja dosa

Adrian Bayu Rosandy (191410148) ( menanggapi)

Terus bagaimana man sikap kita jika kita sebagi penjual menemui masalah seperti itu man?

Jawaban pemateri

Baik ijin menjawab bay ketika menemui permasalahan seperti itu maka sikap kita sebagai penjual
itu bisa 2 sikap yang di terapkan

1. Sikap kekeuh atau tetap tidak ingin di tukarkan karena ketika awalnya tidak ada perjanjian untuk
mengembalikan lagi maka sesuai dengan hukum awalnya berarti tidak bisa

248

2. Sikap yang sudah di bahas di atas yakni di kembalikan dengan catatan keduanya harus sama
sama ridho agar tidak ada pihak yang terdzolimi

Solahudin (191410146) ( menambahkan)

Iya betul masalah rugi tentu rugi. Akan tetapi ekonomi syari'ah mengajarkan kita untuk mengalah
asalkan kita jangan terjebak akan dosa dlm perihal jual beli yg tdk sah. Insyaallah prinsip syari'ah
itu diridhoi oleh Allah. Maka jika gagal 1 (kerugian tapi didasari dg keyakinan) insyaallah akan
1000 yg akan kita raih sesudahnya

Aulia Rachmadani (191410122) ( menanggapi)

Tetapi biasanya ada perusahaan/toko yang sudah memberi tahu kepada konsumennya barang yang
dibeli tidak dapat dikembalikan, kalau seperti itu berarti harus sesuai dengan ketentuan itukan?

Jawaban pemateri

Iya betul sesuai dnegan peraturan

Pertanyaan ke -5

Ahmad Luthfi Harir (191410152)

Izin bertanya ya , Apakah ada ukuran kinerja pemasaran yang lain yang bisa mengukur value bagi
konsumen dan value bagi lingkungan.

Jawaban pemateri

Baik ijin menjawab pertanyaan dari Lutfi ya jadi, Kinerja pemasaran ialah komitmen untuk
mengukur parameter-parameter yang menunjukkan perkembangan kinerja marketing dan tingkat
keuntungan marketing. Pengukuran kinerja pemasaran mengacu kepada kondisi eksternal dan
pasar dimana perusahaan beroperasi, misalnya adanya faktor pertumbuhan pasar, harga yang
kompetitif, kualitas produk yang relatif terhadap pesaing dan kepuasan pelanggan. Dengan kata
lain nilai bagi konsumen dan lingkungan merupakan parameter penting yang digunakan untuk
mengukur kinerja pemasaran. Contohnya strategi marketin yang berhubungan dengan nilai
konsumen ialah dalam penetapan harga. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya memperhatikan
biaya yang dikeluarkan untuk produk tersebut tetapi perusahaan memperhatikan differensiasi
produk tersebut dibandingkan produk kompetitif dan memperhatikan bagian fungsional yang
dimiliki produk tersebut dalam suatu segmentasi pasar konsumen. Nilai konsumen dan pengukuran
kinerja pemasaran dapat ditentukan berdasarkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang
ditawarkan perusahaan, baik itu merupakan kepuasan dalam fungsional yang memberikan solusi
terhadap permasalahan yang dimiliki konsumen tetapi juga kepuasan harga yang sesuai dengan
kemampuan keuangan yang dimiliki oleh konsumen. Dalam mengukur nilai bagi lingkungan salah
satunya dapat ditinjau dari segi kemasan produk tersebut. Beberapa perusahaan sudah mulai
memperhatikan sektor lingkungan dengan menerapkan proses produk yang bersih dan higienis
serta menggunakan kemasan yang ramah terhadap lingkungan. Dalam mengkomunikasikan sektor
tersebut banyak perusahaan yang menggunakan media periklanan yang tak lain adalah salah satu
strategi pemasaran yang banyak digunakan. Semua hal tersebut baik itu dalam nilai bagi konsumen

249

dan bagi lingkungan dapat diukur dari biaya yang dikeluarkan untuk iklan dan media promosi
lainnya.
Aulia Rachmadani (191410122) (menanggapi)
Value bagi lingkungan bisa juga dilihat dari cara pembuangan/pengelolaan limbah perusahaan ya?
Jawaban pemateri
Iya betul karena pengelolaan limbah yang baik (penyaringan pengumpulan dll) maka akan
berdampak langsung bagi lingkungan dan ekosistem maka oleh karena itu perusahaan perlu
mengelola limbah terlebih dahulu
Aulia Rachmadani (191410122) ( menanggapi)
Iyah mann, jadi ketika suatu perusahaan sudah dapat mengelola limbahnya dengan baik itu akan
sangat memberi value bagi lingkungan sekitarnya
Jawaban pemateri
Betul sekali karena limbah juga tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan saja tetapi ke masyarakat
juga bisa berdampak apalagi ketika limbaj tersebut tidak di olah dan langsung di buang ke sungai
maka berdampak kepada pencemaran air dan masyarakat juga tidak bisa mengelola air sungai
tersebut lagi

250

KESIMPULAN
Menurut Al-Qur’an, kunci sukses itu ialah taqwa, baik untuk di dunia ini maupun untuk di akhirat
nanti. Pemasaran syari’ah merupakan pemasaran yang bersifat nilai-nilai keislaman. Dalam arti
lain, cara yang digunakan didalam pemasaran syari’ah mengedepankan prinsip-prinsip keadilan
dan kejujuran, serta tidak boleh bertentangan daripada prinsip-prinsip islam. Seperti halnya yang
diajarkan oleh Rasulullah Saw bahwa kegiatan perdagangan harus berpegang teguh pada
kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah, namun tetap memperoleh keuntungan (Zainal, Djaelani,
Basalamah, Yusran, & Veithzal, 2018).
Skala prioritas akan mengatur kegiatan bisnis untuk mencegah penumpukan yang terjadi dan harus
diselesaikan dengan waktu bersamaan, dimana skala prioritas sendiri adalah suatu daftar yang
memuat berbagai macam kegiatan atau kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat
kepentingannya, menyusun skala prioritas dapat bermanfaat dan penting bagi pelaku bisnis untuk
menjaga profesionalitas kerja. Akan tetapi, menyusun skala prioritas adalah hal yang tidak mudah
ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menyusun skala prioritas agar terhindar dari
permasalahan yang dapat ditimbulkan di kemudian hari. Yang harus diperhatikan dalam menyusun
skala prioritas diantaranya yaitu : Tingkat kepentingan, Masa depan bisnis, Kemampuan.
Ada empat hal yang menjadi key success factors (KSF) dalam mengelola bisnis yang merupakan
sifat-sifat Rasulullah antara lain, shiddiq, amanah, fathanah dan tabligh. Jauh sebelum adanya
pembahasan pemasaran modern tentang etika bisnis dan pemasaran, Islam sudah mengajarkan
segala hal-hal yang berkaitan dengan etika dalam berbisnis dan pemasaran terlebih dahulu (Haque,
Khaliq, & Syeada, 2010) seperti halnya Rasulullah Saw memberikan contoh teladan kepada
manusia untuk bertindak manusiawi tanpa melihat gender, ras, kepercayaan, warna kulit, asal-usul
agama, bangsa, dan negara

251

Quote
“Status KerenMu Hanya diNikmati olehMu
Kontribusi PositifMu diNikmati oleh Semesta ;
Sibukkan diri dalam Kontribusi bukan Status basabasi."

Dr.H.Syaeful Bahri

252

BAB 12

PENGENDALIAN PEMASARAN
A. Pengertian dan tujuan pengendalian pemasaran

a. Pengertian pengendalian pemasaran
Pengendalian pemasaran merupakan dasar yang penting bagi kberhasilan usaha dibidang
pemasaran. Untuk kberhasilan suatu usaha pemimpin harus dapat membuat keputusan,
baik mengnai perencanaan, kegiatan, maupun pelaksanaan kegiatan dan pengndaliannya.
Perencanaan pemasarana merupakan penentuan langkah-langkah kegiatan yang
dilakukan dalam bidang pemasaran untuk jangka waktu tertentu di masa yangt akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan atau
implementasi merupakan cara mlaksanakan kegiatan yang tlah direncanakan dalam
situasi dan kondisi yang ada, dengan memberikan pengarahan kpasda tenaga pelaksana.
Jadi yang dimaksudkan pengendalian pemasaran adalah penilaian, pengecekan dan
memonitor usaha-usaha pemasara dan penjualan perusahaan yang telah dilakukan agar
sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan digunakan sebagai landasan untuk
mengadakan penyesuaian yang diperlukan.
Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat dipastikan menjadi kenyataan. Karena
ada unsur ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi yang di susun harus selalu
dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan dengan membandingkan realisasi dan
rencana pemasaran yangdisusun. Hasil yang tidak sama, baik terlalu besar di atas target,
merupakan penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian.
Oleh karena itu pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan agar dapat diketahui
kemajuan peiaksanaan, hambatan yang ditemui oleh faktor

253

penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di samping itu
akan dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan, penyebabnya untuk selanjutnya di
buat tindakan perbaikan.1

B. Ruang lingkup pengendalian pemasaran
a. Pengendalian efektifitas program pemasaran

Pengendalian ini dilakukan secara berkala atau periodik, yang umumnya tahunan atau
kwartalan untuk menilai efektifitas program atau rencana yang telah dibuat, dan bila
diperlukan penyempurnaan atau koreksi. Yang bertaggung jawab atas pengendalian
fektifitas program ini adalah top manajemen dan midle manajemen. Tujuan pngendalian
ini adalah untuk mengetahui apakah sasaran yang telah ditetapkan dapat efektif.
Pndekatan yang sring dilakukan adalah analisis penjualan, analisis share pasar, analisis
rasio penjualan dan biaya, analisis keuangan dan evaluasi sikap.

b. Pengendalian strategi pemasaran

Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan, strategi dan sistem
pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan denganlingkungan pemasaran yang
diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat yang dikenal sebagai instrumen
untuk menilai efektivitas pemasaran menunjukkan profil efektivitas pemasaran di
seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat pelanggan,organisasi pemasaran,
informasi pemasaran, perencanaan strategis dan efisiensi operasional. Perangkat
lain,yang dikenal sebagai audit pemasaran, merupakan suatu pengamatan berkala, bebas,
sistematis dan menyeluruh terhadap lingkungan, tujuan- tujuan, strategi-strategi dan
kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan. Tujuan audit pemasaran adalah untuk
menentukan bidangmasalah pemasaran dan merekomendasikan rencana tindakan
koreksi bersifat jangka panjang maupun

1 Zukirahilmiah,makalah pengendalian pemasaran, universitas alaudin Makassar2015

254

jangka pendek guna meningkatkan efektivitas pemasaran secara menyeluruhdari
organisasi tersebut.

c. Pengendalian kuntungan dan rentabilitas usaha pemasaran

Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas yang
sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan saluran niaga.
Analisis kemampuan pemasaran mengungkapkan kegiatan pemasaran yang lebih lemah,
meskipun tidak menunjukkan apakah unit-unit yang lebih lemah itu harus didukung atau
dihilangkan.

d. Pengendalian efisiensi pemasaran

Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan periklanan, promosi
penjualan dan distribusi. Paramanajer harus mengamatirasio-rasio penting tertentu yang
menunjukkan seberapa jauh fungsi-fungsi tadi dilaksanakan secara efektif. Manajer juga
harus memperkenalkan sumber-sumber pemasaran untuk meningkatkan prestasi.2

C. Sistem pengendalian pemasaran

Pada dasarnya sistem pengendalian pemasaran ada dua yaitu sistem pengendalian
terbuka ( Open system ) dan sistem tertutup ( Clossed Systm ) . dalam sistem
pengendalian terbuka semua pejabat atau pelaksana dibidang pemasaran mempunyai
wewenang yang terbatas. Semua masalah yang dihadapi dilaporkan dulu pada atasan,
dan atasanlah yang mengambil keputusan. Oleh karena itu semua hal yang diputuskan
oleh atasan yaitu menejer pemsaran, maka kegiatan atau masalah harus diketahui oleh
atasan tersebut.

Sedangakan sistem pengendalian tertutup semua petugas di bidang pemasaran diberikan
wewenang untuk memutuskan ssuai dengan petunjuk atau pengarahan dari atasannya
masing-masing. Jadi tenaga pemasaran diharapkan

2 Zukirahilmiah,makalah pengendalian pemasaran, universitas alaudin Makassar2015

255

diharapkan mempu mengatasi masalahnya sendiri sebelum dilaporkan pada atasannya.
yang tidak dapat diputuskan.

Namun pada sudut pandang lain terdapat sistem pengndalian pemasaran lain yakni
Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan, organisasi
dan pelaksanaan pemasaran. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan
situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang sama,
biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut :

❖ Menentukan apa yang dikendalikan
❖ Menetapkan standar
❖ Mengukur kinerja
❖ Membandingkan kinerja dengan standar
❖ Menentukan alasan penyimpangan
❖ Melakukan tindakan koreksi

Langkah pertama sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluarandari proses
dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang
diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik adalah
bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi
ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan
pengendalian umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke
depan memantau masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan
sesuai dengan yang direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah
agar memperoleh hasil yang diinginkan.

Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar
pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya akan
dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk
mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur
dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif

256

dan kualitatif. Lima aspek kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah,
kualitas, waktu, biaya dan perilaku. Masing-masing aspek pengendalian, mungkin
membutuhkan pengelompokan tambahan. General Electric menggunakan delapan jenis
standar, yaitu standar profitabilitas, standar posisi pasar, standar produktivitas, standar
kepemimpinan produk, standar pengembangan sumberdaya manusia, standar sikap
karyawan dan standar pertanggungjawaban publik.

Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. Kinerja aktual harus dibandingkan
dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk
pengamatan visual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara teliti diperlukan. Banyak
macam pengukuran untuk fungsi pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk standar
secara historis

Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika langkah-
langkah sebelumnya telah berjalan baik, maka membandingkan kinerja dengan standar
akan menjadi lebih mudah. Meskipun, kadang-kadang membandingkan kinerja dengan
standar ini sulit untuk membuat perbandingan yang diperlukan, misalnya standar
perilaku. Beberapa penyimpangan dari standar dapat dibenarkan, karena kondisi
lingkungan yang berubah dan alasan lainnya.

Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian ”mengapa kinerja
menyimpang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat bergeser menuju sasaran
organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi membutuhkan untuk mencari
penyimpangan baik yang datang dari internal maupun perubahan eksternal di antara
pengendalian organisasi.

Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan untuk
melakukan tindakan koreksi. Paramanajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal, yaitu

❖ Tidak melakukan apa-apa
❖ Melakukan revisi standar
❖ Melakukan koreksi kinerja aktual

257

Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan
standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati- hati menilai alasan
mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek
standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan dengan
ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya manajer harus
memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan. Tindakan
koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk mengambil
tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harus ditemukan
sebelum tindakan koreksi akan diambil. Karena penyimpangan bergeser dari sasaran
yang tidak realistis ke strategi yang salah.3

D. Pengendalian Efektivitas Program

Pengendalian efektifitas program pemasaran Pengendalian ini dilakukan secara berkala
atau periodik, yang umumnya tahunan atau kwartalan untuk menilai efektifitas program
atau rencana yang telah dibuat, dan bila diperlukan penyempurnaan atau koreksi. Yang
bertaggung jawab atas pengendalian fektifitas program ini adalah top manajemen dan
midle manajemen. Tujuan pngendalian ini adalah untuk mengetahui apakah sasaran yang
telah ditetapkan dapat efektif.Pndekatan yang sring dilakukan adalah analisis penjualan,
analisis share pasar, analisis rasio penjualan dan biaya, analisis keuangan dan evaluasi
sikap.

Pengendalian efektivitas, program yang dilakukan secara berkala atau periodik, yang
umumnya tahunan atau kwartalan untuk menilai efektivitas program atau rencana yang
telah dibuat, dan bila perlu dilakukan penyempurnaan atau koreksi.

E. Pengendalian keuntungan dan rentabilitas usaha pemasaran

Pengendalian keuntungan atau rentabilitas. Usaha merupakan kegiatan utnuk mengukur
keuntungan yang sebenarnya diperoleh dari masing-masing

3 Zukirahilmiah,makalah pengendalian pemasaran, universitas alaudin Makassar2015

258

produk, wilayah dan saluran distribusi. Tujuan pengendalian ini adalah utnuk
mengetahui di unit kerja atau organisasi mana terjadi hal yang merugikan perusahaan.
Pendekatan yang selalu digunakan adalah rentabilitas menurut produk, wilayah niaga,
langgaran, dan saluran distribusi.

Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas yang
sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan saluran niaga.
Analisis kemampuan pemasaran mengungkapkan kegiatan pemasaran yang lebih lemah,
meskipun tidak menunjukkan apakah unit- unit yang lebih lemah itu harus didukung atau
dihilangkan.

F. Pengendalian efesiensi

Secara sederhana efisiensi dapat diartikan tidak adanya pemborosan.4 Menurut Arif
Suadi dalam bukunya SistemPengendalian Manajemen menyatakan efisiensi
adalahperbandingan antara keluaran (output) dengan tujuan, hubunganantara keluaran
dengan tujuan yang ingin dicapai, dan kemampuanuntukmengerjakan dengan benar.
5Mubyarto dan Edy Suandi Hamid dalam bukunyaMeningkatkan Efisiensi Nasional
mengartikan efisiensi sebagaisuatu tolak ukur dan digunakan untuk berbagai
keperluan,perbandingan antara masukan terhadap keluaran. Apa saja yangdimasukkan
dalam masukan, serta bagaimana angka perbandinganitu diperoleh, akan tergantung dari
tujuan penggunaan tolak ukur tersebut. Walaupun unsur-unsur yang menentukan
efisiensi adaberbagai macam, namun penghematan pada nilai masukan akansesuai
dengan pemecahan masalah yang kita hadapi saat ini. 6Yotopoulos dan Nugent dalam
buku Ekonomi Manajerial karangan Aulia Tasman dan M. Hafidz Aima menyatakan
bahwa efisiensi berhubungan dengan pencapaian output maksimum dariseperangkat
sumber daya, yang terdiri dari atas dua jenis efisiensi,yaitu efisiensi harga dan teknis.

4 Nopirin ,pengantar ilmu ekonomi makro dan mikro , BPFE ygyakarta2000, hlm 276
5 Arif suadi , sistem pengendalian manjemen , BFPE yogyakarta 1999 ,hlm 6-7
6 Mubyarto dan edy sunandi hamid , meningkatkan efisiensi nasional , BPFE yogyakarta 1987 ,hlm 178

259

Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan periklanan, promosi
penjualan dan distribusi. Paramanajer harus mengamatirasio-rasio penting tertentu yang
menunjukkan seberapa jauh fungsi-fungsi tadi dilaksanakan secara efektif. Manajer juga
harus memperkenalkan sumber-sumber pemasaran untuk meningkatkan prestasi.

Pada dasarnya sistem pengendalian pemasaran ada dua yaitu sistem
pengendalianterbuka (Open system) dan sistem tertutup (lossed Systm) dalam sistem
pengendalianterbuka semua pejabat atau pelaksana dibidang pemasaran mempunyai
wewenang yangterbatas. Semua masalah yang dihadapi dilaporkan dulu pada atasan, dan
atasanlah yangmengambil keputusan. Oleh karena itu semuahal yang diputuskan oleh
atasan yaitumenejer pemsaran, maka kegiatan atau masalah harus diketahui oleh atasan
tersebut.

Sedangakan sistem pengendalian tertutup semua petugas di bidang pemasaran diberikan
wewenang untuk memutuskan ssuai dengan petunjuk atau pengarahan dariatasannya
masing-masing .jadi tenaga pemasaran diharapkan diharapkan mempumengatasi
masalahnya sendiri sebelum dilaporkan padaatasannya. yang tidak dapatdiputuskan.

Namun pada sudut pandang lain terdapat sistem pengndalian pemasaran lainyakni
Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan,organisasi
dan pelaksanaan pemasaran. meskipun sistempengendalian harus dibuat sesuai dengan
situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang sama,
biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut

❖ menentukan apa yang dikendalikan
❖ menetapkan standar
❖ mengukur kinerja
❖ membandingkan kinerja dengan standar
❖ menentukan alasan penyimpangan

260

❖ melakukan tindakan koreksi

langkah pertama sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari proses
dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran
yangdiinginkan. konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik adalah
bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi
ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan
pengendalian umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke
depanmemantau masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan
sesuaidengan yang direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah
agar memperoleh hasil yang diinginkan.

langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar
pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya
akandibandingkan. Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk
menge!aluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur
dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. lima aspek
kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan
perilaku.masing-masing aspek pengendalian, mungkin membutuhkan pengelompokan
tambahan.general :lectric menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar
profitabilitas, standar posisi pasar, standar produkti!itas, standar kepemimpinan produk,
standar pengembangansumberdaya manusia, standar sikap karyawan dan standar
pertanggungjawaban publik.

langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. 8inerja aktual harus dibandingkan
dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukanhanya untuk
pengamatan !isual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara telitidiperlukan. "anyak
macam pengukuran untuk fungsi pengendaliandidasarkan pada beberapa bentuk standar
secara historis.

langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. (ikalangkah-
langkah sebelumnya telah berjalan baik, maka membandingkan

261

kinerja denganstandar akan menjadi lebih mudah. meskipun, kadang-kadang
membandingkan kinerja dengan standar ini sulit untuk membuat perbandingan yang
diperlukan, misalnya standar perilaku. beberapa penyimpangan dari standar dapat
dibenarkan, karena kondisilingkungan yang berubah dan alasan lainnya.

langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian
;mengapakinerja menyimpang dari standar ?;. karena penyimpangan dapat bergeser
menujusasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi membutuhkan untuk
mencari penyimpangan baik yang datang dari internal maupun perubahan eksternal di
antara pengendalian organisasi.

langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhanuntuk
melakukan tindakan koreksi. Paramanajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal,yaitu

❖ Tidak melakukan apa-apa
❖ melakukan re!isi standar
❖ melakukan koreksi kinerja aktual

Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan
standar. bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati- hati menilaialasan
mengapa dan mengambil tindakan koreksi. lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek
standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkandengan
ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. akhirnya manajer harus
memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan.Tindakan
koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk mengambil
tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harusditemukan
sebelum tindakan koreksi akan diambil. karena penyimpangan bergeser darisasaran yang
tidak realistis ke strategi yang salah.

G. Pengendalian Strategis
Strategis (strategic management) adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas

262

fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuanya. tahapan dalam
manajemen stategis proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap :7

1. Formulasi strategis termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternative strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan
dilaksanakan.

2. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan
tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasi sd
sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan.

3. Evaluasi strategis tahap final dalam manajemen strategis. tiga aktivitas
dasar evaluasi strategis adalah (1) meninjau ulang factor eksternal dan
internal yang menjadi dasar strategi saat ini. (2) mengukur kinerja (3)
mengambil tindakan korektif. istilah penting dalam manajemen strategis
keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dilakukan dengan sangat baik oleh sebuah perusahaan dibandingkan
dengan pesaingnya

Penyusun strategis adalah individu yang paling bertanggung jawab atas kesuksesan atau
kegagalan organisasi. misalnya ceo, presiden direktur, pemilik dan ketua dewan direksi.
Pernyataan visi dan misi pernyataan visi yang menjawab pertanyaan, ingin menjadi
apakah kita? mengembangkan pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama
dalam perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi.
pernyataan misi merupakan pernyyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu
perusahaan dengan perusahaan sejenis. peluang dan ancaman eksternal peluang dan
ancaman eksternal mengacu pada ekonomi,social, budaya demografis, lingkungan,
politik, hukum, pemerintah, teknologi, serta tren kompetisi dan kejadian yang secara
signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi dimasa depan. peluang
dan ancaman sebagian,besar berada diluar kendali organisasi, sehingga disebut
eksternal. kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas organisasi yang

7 Setiawan , manajemen strategi , fakultas eonomi UI 199 .

263

dapat dikontrol yang dijalankan dengan sangat baik atau sangat buruk. muncul dalam
aktivitas manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, dan system informasi manajemen dari sebuah bisnis. tujuan jangka
panjang tujuan adalah hasil yang spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk
menjalankan misi dasarnya. jangka panjang artinya lebih dari satu tahun.
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. strategi bisnis dapat
mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,penetrasi
pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan join venture. tujuan tahunan
merupakan target jangka pendek yang harus dicapai organisasi untuk mencapai tujuan
jangka panjang. kebijakan kebijakan merupakan alat untuk mencapai tujuan tahunan.
kebijakan mencakup pedoman, peraturan, dan prosedur yang dibuat untuk mendukung
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. manfaat manajemen strategis manfaat
finansial bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis menunjukan perbaikan
yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan
perusahaan tanpa aktivitas perencanaan yang sistematis. manfaat nonfinansial greenley
menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat sebagai berikut :

a) Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi
b) Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen
c) Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas control dan kordinasi

yang baik
d) Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahaan yang jelek
e) Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan baik

tujuan yang telah ditetapkan
f) Memungkinkan alokasi waktu dan sd yang lebih efektif untuk peluang

yang telah teridentifikasi
g) menciptakan kerangka kerja utk komunikasi internal diantara staff
h) Membantu mengintegrasikan perilaku individu ke dalam usaha bersama
i) Memberikan dasar utk mengklarifikasi tanggung jawab individu
j) Mendorong pemikiran ke masa depan

264

k) Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi dan antusias utk
menghadapi masalah dan peluang

l) Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan
m) Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen suatu

bisnis visi dan misi bisnis visi pernyataan visi seharusnya menjawab
pertanyaan mendasar, apa yang ingin kita capai? visi yang jelas
memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang
komprehensif. pernyataan visi seharusnya singkat, lebih disukai satu
kalimat, dan sebisa mungkin diberikan oleh semua manajer dalam
mengembangkan pernyataan visi. misi drucker mengatakan bahwa
mengajukan pertanyaan apa bisnis kita? adalah sama hal dengan bertanya
apa misi kita? Pernyataan misi adalah deklarasi tentang alasan keberadaan
sebuah organisasi. Pentingnya pernyataan visi dan misi king dan cleland
merekomendasikan perusahaan untuk mengembangkan pernyataan misi
karena alas an berikut ini :
1. memastikan tujuan dasar organisasi
2. memberikan basis atau standar utk mengalokasikan sd di organisasi
3. menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
4. menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah
organisasi.
5. memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang
melibatkan penungasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi
6. memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan utk
menerterjemahkan tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk
sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat
dievaluasi dan dikontrol. karakteristik pernyataan misi
Deklarasi sikap pernyataan misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan
pemikiran alternative tujuan dan strategi yang layak tanpa mengurangi kreativitas
manajemen dan harus cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara efektif dan
memiliki daya tarik bagi stakeholder organisasi, individu, atau kelompok individu yang
memiliki investasi khusus atau klaim

265

terhadap perusahaan. ii. orientasi pelanggan pernyataan misi menjelaskan tujuan dasar
organisasi, pelanggan, produk atau jasa,pasar, filosofi, dan dasar teknologi.

iii. deklarasi kebijakan social kebijakan social menempatkan filosofi dan
pemikiran manajerial pada tingkat tinggi dalam organiasi. untuk alas an ini,
kebijakan social mempengaruhi pengembangan pernyataan misi. Komponen
pernyataan misi :

1. Pelanggan, siapa pelanggan perusahaan
2. Produk atau jasa, apa produk atau jasa utama perusahaan
3. Pasar-secara geografis, dimana pasar berkompetisi
4. Teknologi- apakah perusahaan menerapkan teknologi terbar
5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas- apakah

perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang
baik
6. Filosofi-apa dasar kepercayaan,nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan
7. Konsep diri-apa keunggulan kompetitip perusahaan
8. Perhatian akan citra publk-apakah perusahaan responsive terhadap
pemikiran social, masyarakat dan lingkungan
9. Perhatian atas karyawan- apakah karyawan aset yang berharga untuk
perusahaan 8
H. Audit Pemasaran

Ada beberapa pndapat tntang definisi audit yaitu Kamus Webster’s Ninth Collegiate
Dictoneri mengartikan auditing sebagai berikut : “ suatu pemeriksaan yang resmi atas
perkiraan/buku atau laporan keuangan suatu organisasi atau individu.”

Holmes & Overmyers ( 1975 ) mendifinisikan sebagai berikut : “ Auditingadalah fungsi
penyaksi yang menyangkut pemeriksaan secara objktif terhadap laporan keuangan
perusahaan yang disusun oleh manajemen. “

8 Michael A hitt dkk , daya saing dan globalisasi , manajemen startegi , salemba 4 2001

266

Komite konsep auditing mendifinisikan auditing sebagai berikut : “ proses sistematis
untuk mendapatkan dan menilai bukti secara objktif yang berkaitan dengan penyaksian
tentang tindakan-tindakan ekonomis dan kejadian-kejadian serta memastikan tingkat
kesesuaian antara penyaksian tadi dengan kriteria yang sudah ada dan menyampaikan
hasilnya pada pemakaianya.”

Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke ( 1981 ) mendifinisikan audit sebagai berikut :
“ auditing adalah satu set prosedur yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan yang
memberikan informasi sehingga akuntan dapat menyatakan suatu pendapat tentang
apakah laporan keuangan yang dipriksa disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.”

Yang diutarakan oleh alvin yang menjadi pertantyaan adalah standar kwajaran.
Pengadilan di Amerika Serikat yang memutuskan bahwa akuntan publik wajib melihat
hal-hal diluar prinsip akuntnsi yang diterima umum untuk mempertimbangkan
kmungkinan lain yang dapat menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan. Secara
skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Yang di maksud dengan audit pemasaran adalah pemeriksaan dan penilaian secara kritis,
sistematis dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dIbidangpemasaran. Ada empat ciri
utama dari audit pemasaran, yaitu :

1. Pemeriksaan dan penilaian yang bersifat menyeluruh dengan melakukan
pengkajian seluruh lingkungan pemasaran perusahaan, strategi, organisasi
dan sistem pmasaran perusahaan.

2. Pemerikasaan dan penilaian secara sistematis dngan urutan langkah
diagnosis lingkungan pemasaran perusahaan, keadaan intern perusahaan
dibidang pemasaran dan kegiatan pemasaran tertentu dikaji.

3. Pelaksanaan pmerikasaan dan penilaian bersifat indepeden dimana
pelakasanaan dan perumusan hasil tidak terikat atau trgantung pada siapa
saja yang ada dalam pemasaran.

267

4. Pelaksanaan pemriksaan dan penilaian bersifat berkala dan tidak hanya pada
waktu-waktu tertentu dimana perusahaan mengalami krisis dala bidang
pemasaran.

Sedangkan tujuan audit pemasaran adalah :
1. Memerikasa dan meninjau kembali kabijakan (policies), rencana, ketentuan
strategis, dan pelaksanaan kegiatan bidang pmasaran dari segi aktifitas
pencapaian tujuan perusahaan.
2. Menilai apakah para pelaksana dibidang melaksanakan kebijakan, rencana,
ketentuan, stratgi yang telah ditetapkan.
3. Sebagai alat manajemen untuk dapat memperoleh rekmendasi dari sgi
peningkatan efektifitas dan efesiensi kegiatan dibidang pemasaran
4. Sebagai alat bagi pengukuran saling keterkaitan dan keterpaduan bidang
pemasaran dengan bidang-bidang lain dalam perusahaan dan lingkungan
pemasaran perusahaan, yang tercermin dalam dinamika usaha yang harus
diperhatikan agar pelaksanaan kegiatan pemasaran dapat tratur dan terarah.

Audit pemasaran yang dilakukan sutu perusahaan dapat mencakup:
1. Audit lingkungan pemasaran

Dalam audit lingkungan pemasaran, diperiksa dan dianalisis faktor yangmempengaruhi
pemasaran, pasar, dan konsumen.

2. Audit strategi pemasaran
Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis sasaran dan strategi pemasaranyang diambil
yang tidak terlepas dengan keadaan pemasaran.

3. Audit organisasi pemasaran
Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitasorganisasai
pemasaran yang ada.

268

4. Audit sistem pemasaran
Dalam audit ini pemasaran diperiksa dan dianalisis kelemahan danefektifitas
sistem pemasaran yang ada.

5. Audit produktivitas pemasaran
Dalam audit ini dipriksa dan dianalisis tingkat produktifitas dari paratenaga atau
sumbr daya manusia dan sumber daya lainnya.

6. Audit fungsi pemasaran
Dalam audit ini diperiksa plaksanaan fungsi pemasaran prusahaansebagaimana
yang telah ditetapkan.9

269

HASIL DISKUSI

KELOMPOK 12 MPS

• Penanya Solahudin
Bagaimana tindakan seorang manager yang wajib dlm langkah yang selanjutnya jika
pengendalian itu belum terdeteksi saja dg evaluasi beberapa kali juga. Apakah dari
karyawan, barang ataupun dari hal apa ?

• Jawaban Pemateri
Apabila dalam evaluasi ditemukan penyimpangan² maka pemasar haruslah bisa
menemukan serta menyiapkan rencana rencana cadangan atau solusi untuk mengatasi
masalah tersebut pengendalian pemasaran tersebut dilakukan dengan cara mengamati
, memonitori , mengecek serta membandingkan kinerja pemasaran dengan strategi
pemasaran yang sudah dibuat sebelumnya.

• Penanya Adrian Bayu Rosandy.
izin bertanya Ada tidak hambatan bagi pengusaha dalam melakukan proses
pengendalian pemasaran?

• Jawaban Pemateri
Izin menjawab pertanyaan Bayu.

Soal hambatan bagi pengusaha jelas ada. Tidak ada strategi pemasaran yang sempurna
meskipun strategi pemasaran tersebut dibuat oleh orang yang sangat pintar dalam
bidang pemasaran. Contohnya dengan masalah kepercayaan. Seperti para oknum
tertentu, transaksi jual beli online saat ini mendapat stigma negatif di mata sebagian
konsumen, terutama orang-orang yang pernah menjadi korban penipuan secara online.
Memang, banyak ?pencuri? yang telah mengadopsi sistem online untuk mengeruk
keuntungan di atas penderitaan orang lain, entah itu melalui pencurian rekening online,
penipuan kualitas produk, atau bahkan investasi bodong online. Karena adanya hal
tersebut jadi yg membuat hambatan kepada perusahaan, dan hilangnya kepercayaan
dari konsumen.

270

• Penambah Nia Kurniasih
Izin menambahkan ,,iya betul dalam pengendalian pasti akan terjadi hambatan,, entah
itu terjadi karena dari faktor internak(perusahaan) sistem pemasran yang kurang
efektif, ataupun dari eksternal (pesaing) yang terbilang sudah ahli dalam melakukakn
pemasaran, maka dari itu dari hambatan tsb perlu adanya crosschek supaya
kedepannya lebih baik lagi.

• Penanya Fitrotul Atiyah 191410126.
Izin bertanya pada sistem pengendalian pemasaran itu kan terbagi menjadi 2 ya, yaitu
sistem pengendalian terbuka dan sistem pengendalian tertutup, nah menurut pendapat
kelompok 12 sistem mana yang lebih akurat terhadap pengendalian pemasaran, apakah
setiap perusahaan menggunakan kedua sistem itu, atau salah satunya saja?

• Jawaban Pemateri
Izin menjawab pertanyaan tia, jadi menurut kel 12, yang sering dilakukan dibeberapa
perusahan yaitu pengedalian terbuka karna lebih akurat ke manajer terlebih dahulu jika
tidak sesuai dengan aturan. Nah untuk setiap perusahaan untuk sistem pengedalian
terbuka maupun tertutup banyak juga yang menggunakan kedua. Jadi pada dasarnya
ada dua sistem pengendalian,yaitu :

a. Sistem pengendalian terbuka (open system)

Dalam sistem ini, semua pejabat atau pelaksana di bidang pemasaran mempunyai
wewenang yang terbatas. Semua masalah yang dihadapi di laporkan dulu pada
atasan,dan atasanlah yang mengambil keputusan.jadi semua kebijakan dan masalah di
putuskan oleh menejer pemasaran. Oleh karena semua hal diputuskan oleh atasan yaitu
menejer pemasran, maka kegiatan atau masalah harus diketahui. Jadi tenaga
pemasaran diharapkan mampu mengatasi masalahnya sendiri sebelum dilaporkan
keatasan.karena atasan hanya memutuskan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh
bawahan maka atasan harus mengetahui suatu hal yaitu keterbatasan pada keputusan
pelaksanaan yang telah diputuskan bawahan itu bertentangan dengan petunjuk
pengarahan tersebut.

271

b. Sistem pengendalian tertutup

Dalam sistem pengendalian ini, semua petugas atau pejabat di bidang pemasaran
diberikan wewenang untuk memutuskan sesuai dengan petunjuk atau pengarahan dari
atasannya masing-masing. Jadi tenaga pemasaran diharapkan mampu mengatasi
masalahnya sendiri-sendiri sebelum dilaporkan ke atasan. oleh karena atasaan yaitu
manajer pemasaran hanya memutuskan masalah yang tidak dapat diputuskan oleh
bawahan atau para pembantunya, maka yang perlu diketahui oleh atasan, adalah
terbatas pada keputusan atau kebijakan pelaksanaan yang telah diputuskan bawahan
itu bertentangan dengan petunjuk atau pengarahan atasan tersebut.

• Penanya Sa'diah 191410127
apa sih penjelasan tentang pengendalian implementasi pemasaran dalam strategi
pemasaran itu? Lalu Lingkungan apa saja yang mempengaruhi pemasaran produk
tersebut?

Terimakasih.

• Jawaban Pemateri
Izin menjawab pertanyaan diah,

Pengertian Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah strategi dan
rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran.
Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif
melaksanakan rencana pemasaran. Bidang manajemen pemasaran menitikberatkan
pada kegiatan untuk meraih pasar sehingga produk barang atau jasa yang dihasilkan
dapat diterima oleh konsumen dengan baik.

Supaya implementasi pemasaran bisa terarah, maka rencana pemasara harus
diterjemahkan ke dalam kebijakan serta prosedur organisasional seperti pengadaan
bahan baku, sumber daya manusia, penelitian pasar, dan juga produksi. Keberhasilan
implementasi banyak ditentukan oleh adanya kemampuan mengkomunikasikan secara
efektif langkah demi langkah yang dibutuh

272

kan dalam pelaksanaan. Dalam organisasi khususnya departeman pemasaran, setiap
orang mempunyai jenis peran yang tidak sama. Perlu di ketahui, meskipun
perencanaan sudah dibuat begitu brillian, namun bisa saja tidak membuat perubahan
apapun terhadap organisasi, karena itulah untuk memastikan keberhasilan
implementasi pemasaran, tim marketing haruslah mengubah rencana serta strategi
pemasaran menjadi tindakan yang lebih efektif, kemudian berfokus pada setiap tahap
dari proses pelaksanaan

Tahapan Implementasi Strategi Pemasaran

Berikut ini adalah Tahapan Implementasi Strategi Pemasaran:

-Persiapan implementasi

-Implementasi strategi pemasaran

-Pengendalian kinerja pemasaran

-Evaluasi kinerja pemasaran

-Pengukuran kinerja pemasaran

• Penanya Aulia Rachmadani
Izin bertanya, di point E ada bagian pengendalian, Pendekatan yang selalu digunakan
adalah rentabilitas menurut

produk, wilayah niaga, langgaran, dan saluran distribusi. Pertanyaan nya, penjelasan
dari produk, wilayah niaga, langgaran dan saluran distribusi itu seperti apa ya?

• Jawaban Pemateri
Izin menjawab

Rentabilitas, seperti yang diketahui menyatakan sebuah kemampuan dari suatu
perusahaan. Kemampuan yang dimaksud ini tak lain adalah kemampuan untuk
menghasilkan laba. Total kekayaan atau aset yang dimiliki perusahaan akan
dibandingkan dengan laba yang didapat perusahaan. Untuk mengukur keuntungan

273

tersebut itu bisa melakukan kegiatan produksi wilayah dan saluran distribusi mana
yang menguntungkan atau pun kerugian.

• Penanya Nur Halimah Sa'adah
Kan di makalah ada namanya audit ya. Setiap perusahaan kan pasti punya laporan
keuangan. Terus Bedanya sama akuntansi itu apa ?

Jawaban Pemateri
Izin menjawab.
Jadi akuntansi dan audit memang berbeda jika kita lihat dari definisinya masing2.
Akuntansi itu pencatatan dan pengklasifikasian dan peringkasan kejadian ekonomi
yang terjadi untuk tujuan menyediakan keuangan informasi yang dugunakan dalam
pengambilan keputusan. Audit itu menentukan apakah informasi yang dicatat dengan
benar mencerminkan peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi.
Pada kesimpulannya Jadi audit itu lebih ke mengecek apa yg sudah dilakukan oleh
manajemen dan laporan2 nya itu udah sesuai apa belum dengan peraturan yg sudah
ada.
Dan memang pada dasarnya manusia tidak selama nya ingat perlu ada nya pencatatan,
Dan kita juga sulit untuk mengingat apa sih yg sudah kita lakukan 100% terutama soal
keuangan.

• Penambah Aulia Rahmadani
Berhubungan, karena setiap pencatatan akuntansi yang di lakukan oleh akuntan pasti
akan dilakukan pemeriksaan/audit oleh auditor.

274

KESIMPULAN

Pengendalian pemasaran merupakan dasar yang penting bagi keberhasilan usaha dibidang
pemasaran. Untuk keberhasilan suatu usaha pemimpin harus dapat membuat keputusan, baik
mengnai perencanaan, kegiatan, maupun pelaksanaan kegiatan dan pengendaliannya.yang
dimaksudkan pengendalian pemasaran adalah penilaian, pengecekan dan memonitor usaha-
usaha pemasara dan penjualan perusahaan yang telah dilakukan agar sesuai dengan apa yang
telah direncanakan dan digunakan sebagai landasan untuk mengadakan penyesuaian yang
diperlukan. Pada dasarnya sistem pengendalian pemasaran ada dua yaitu sistem pengendalian
terbuka ( Open system ) dan sistem tertutup ( Clossed Systm ) . dalam sistem pengendalian
terbuka semua pejabat atau pelaksana dibidang pemasaran mempunyai wewenang yang
terbatas. Semua masalah yang dihadapi dilaporkan dulu pada atasan, dan atasanlah yang
mengambil keputusan. Oleh karena itu semua hal yang diputuskan oleh atasan yaitu menejer
pemsaran, maka kegiatan atau masalah harus diketahui oleh atasan tersebut. Sedangakan
sistem pengendalian tertutup semua petugas di bidang pemasaran diberikan wewenang untuk
memutuskan sesuai dengan petunjuk atau pengarahan dari atasannya masing-masing.Strategis
(strategic management) adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuanya.auditing adalah satu set prosedur yang sesuai dengan
norma pemeriksaan akuntan yang memberikan informasi sehingga akuntan dapat menyatakan
suatu pendapat tentang apakah laporan keuangan yang dipriksa disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku

275

Quiz
MPS Diskusi 12
1. Berdasarkan Ruanglingkup Pengendalian Pemasaran , Manakah Yg plg
Sering terdapat "deviasi" ? Berikan Argumentasinya
2. Berikanlah Solusi terhadap problem "deviasi" sbgmn jawaban Nomor 1.
Jawaban

1. Dalam ruang lingkup pengendalian pemasaran yg sering terdapat deviasi terdapat saat
membangun standar. Karena dalam membangun standar sering kali pengendalian yang
dilakukan keluar dari standar yg sudah ditentukan
2. Solusinya dalam membangun standar. Standar yang dibentuk harus bisa digunakan di
setiap kondisi apapun agar bisa digunakan dalam setiap permasalahan yang dihadapi dalam
pemasaran

276

Quote
“Jika engkau TAK mungkin MEMBERI, janganlah MENGAMBIL.
Jika engkau terlalu SULIT untuk MENGASIHI, setidaknya JANGAN

MEMBENCI.
Jika engkau TAK dapat MENGHIBUR orang lain, setidaknya JANGAN BIKIN

SEDIH
Jika engkau TAK bisa MEMUJI setidaknya JANGAN MENGHUJAT.

Jika engkau TAK dapat MENGHARGAI, JANGAN MENGHINA”
Dr.H.Syaeful Bahri

277

BAB 13
Transformasi Bauran Pemasaran Bentuk P menjadi C

A. Transformasi Bauran Pemasaran Bentu P Menjadi C
Salah satu pendekatan pemasaran yang bisa digunakan untuk membangun dan
mempertahankan loyalitas pelanggan adalah melalui penerapan bauran pemasaran yang
benar.Membuat produk yang baik mencakup manfaat, kemasan dan fitur-fitur yang menarik
(product). How to make a smart price, memilih metode penetapan harga yang tepat,
menetapkan harga yang sesuai dengan segmen pasaryang di tuju (price). Memilih saluran
distribusi yang tepat sehingga memberikan kemudahan pembelian. Pilihannya bisa
menyebarkan produk ke seluruh penyalur baik yang besar maupun kecil (saluran intensif),
menempatkan produk ke beberapa penyalur yang kita pilih (saluran selektif), atau jika
produk termasuk dalam katagori unik maka pilihannya pada penyalur khusus (saluran
eksklusif) (place). Yang terakhir bagaimana mengkomunikasikan produk agar konsumen
mengetahui dan tertarik melalui pilihan bauran promosi yang efektif, seperti: iklan,promosi
penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung atau publisitas (promotion).
Upaya produsen dalam mempertahankan loyalitas konsumennya seringkali mengalami
kesulitan oleh karena perubahan perilaku konsumen. Konsumen sekarang semakin pintar,
mereka meminta dilayani secara pribadi, terlibat dalam pengembangan suatu produk,
semakin sensitif dan tidak loyal pada merk tertentu. Mereka juga semakin pintar menghitung
nilai suatu produk yang sesungguhnya demikian menurut Stan Rapp dan Thomas L.
Collins.Perilaku konsumen menjadi sulit untuk diukur layaknya seperti kupu-kupu yang
hinggap di setiap tempat yang mereka mau. Terjadi pergeseran dari marketing oriented
company menjadi customerdriven company.

278

B. Consumer Value
Schiffman dan Kanuk (2004,p.14) mendefinisikan customer value sebagai rasio antara
manfaat yang didapat oleh konsumen baik secara ekonomi, fungsionalmaupun psikologis
terhadap sumber-sumber (uang, waktu, tenaga, maupun psikologis) yang digunakan untuk
memperoleh manfaat-manfaat tersebut, yaitu manfaat produk berhubungan dengan
keandalan, daya tahan, kinerja dan nilai jual kembali dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Manfaat pelayanan adalah sejauh mana produk atau jasa tertentu yang ditawarkan
berhubungan dengan hal penyampaian, pelatihan, serta daya tangkap dalam melayani
pelanggan termasuk ke dalam manfaat karyawan, sedangkan manfaat citra berhubungan
dengan kesan atau opini yang selama ini konsumen dapat mengenai perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa tersebut. Di samping manfaat yang dirasakan, terdapat juga
pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh pelanggan yang turut menentukan nilai pelanggan.
Adapun pengorbanan tersebut adalah pengorbanan moneter, yaitu pengorbanan yang harus
dikeluarkan pelanggan dalam bentuk unit moneter, yang dalam hal ini adalah harga dari
produk atau jasa tertentu serta pengorbanan non moneter seperti waktu, energy dan
psikologis. Pengorbanan waktu adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
sehubungan dengan lamanya waktu yang harus ditempuh pelanggan dalam mengkonsumsi
produk atau jasa tertentu. Pengorbanan energy berhubungan dengan tingkat kemudahan
pelanggan dalam mengkonsumsi produk atau jasa tertentu, sedangkan pengorbanan
psikologisadalah tingkat kekecewaan yang muncul dan harus dihadapi oleh pelanggan pada
waktu mengkonsumsi produk atau jasa tertentu
Customer value yaitu merupakan segala sesuatu yang diinginkan konsumen dalam produk
atau jasa dengan memaksimalkan kualitas yang diterima konsumen dari biaya yang
dikeluarkan. Customer value juga merupakan sesuatu yang sangat berperan dalam
pembentukan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, konsep penciptaan dan penambahan nilai
memerlukan perhatian penuh dari sebuah restoran

279

ketika mereka ingin menarik dan mempertahankan pelanggan. Setiap perusahaan harus
mempelajari nilai dari sudut pandang pelanggan (customer value) dan tidak berasumsi bahwa
mereka mengetahui nilai apa yang berharga bagi pelanggan. Sweeney and Soutar (2001:211)
membagi customer value menjadi 4 elemen, yaitu:

1. Nilai fungsional kualitas/kinerja (functional value quality/performance)
yaitu utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang
diharapkan atas produk.

2. Nilai Emosi (Emotional value) yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau
afektif/emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi suatu produk.

3. Nilai Fungsional Harga/Value for money (Functional Value Price/Value for
money) yaitu utilitas yang didapatkan dari produk karena adanya persepsi
terhadap harga atau biaya yang dikeluarkan.

4. Nilai Sosial (Social value)
Social value yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk konsep dirisosial
konsumen. Sweeney and Soutar juga berusaha mengembangkan 19 item customer perceived
value yang kemudian disebutdengan item perceived value. Item ini dimaksudkan untuk
menilai persepsi pelanggan terhadap nilai suatu produk konsumen tahan lama pada level
merek

Menurut Weinstein dan Johnson (1999), value diberikan kepada pelanggan
dengan salah satu cara berikut ini :

1. Perusahaan dapat memilih untuk mendapatkan produkyang terbaik.
2. Biaya total yang terbaik (keunggulanoperasional)
3. Solusi total terbaik (keintiman dengan pelanggan)

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Custemer value
merupakan nilai yang diterima oleh pelanggan yang dihasilkan dari perbandingan antara
manfaat yang diterima yaitu bisa berupa keuntungan dari segi ekonomi, sosial dan relasional
terhadap pengorbananyang dikeluarkan yaitu bisa

280

berupa biaya yang dikeluarkan, waktu yang diluangkan, usaha yang dilakukan, resikoyang
ditanggung dan kenyamanan yang terganggu.

C. Cost
cost yang dikeluarkan konsumen dalam membeli, menggunakan maupun menyimpan

dan bila perlu menjual kembali produk yang dibeli. Harga murah dari produsen belum tentumurah
bagi konsumen, apabila konsumen masih harus mengeluarkan biaya lain. Salah satugejala yang
semakin trendy adalah semakin frugalnya konsumen di era informasi ini. Mereka semakin pintar
membandingkan antara cost yang dikeluarkan dan bobot solusi yang merekaterima.
Harga Adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pengguna untuk mendapatkan produk.
Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan ( Uang
dan Waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut.
Harga dan kebijaksanaan harga adalahelemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran
harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan masuknya
pemasukan.
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlianmanajemen paling banyak dibutuhkan dalam
penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan
harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa parapenjual kerap kali melakukan permintaan in-
elastis. Olewh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai
dalam bertindak sebaliknya, jika jikamenghadapipermintaan yang elastis walaupun harga
lebih rendah akan menaikan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan
mungkin juga menaikan laba bersih.
Prinsip penetapkan harga barang dapat juga diterapkandalam penetapan harga jasa. Secara
singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithhml dan Bitner ( 19960 adalah sebagai
berikut :

1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
harganya, yang mencakup : pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan

281

tingkat permintaan, perkiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang
ditawarkanpesaing, pemilihan mode penetapkan harga ,danmenentukan harga akhir

2. Perusaha tidak selalu harus mencari profitmaksimum dalam penetapkan harga.
Saran lain yang bisa capai adalah mencakup survaivel, memaksimalkan
penerimaan sekarang, memaksimumkan pertembuhan penjualan.
Memaksimalkan pengeuasaan( skeming)pasar dan kepemimpian produk atau
kualitas.

3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap
perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa
menghitung elastis permintaan.

4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk
didalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya
variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi.
Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan,
harga harusmampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.

5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan
jasayang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam
proses penetapan harga.

6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai
yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.

7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya
denganmenggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga
diskrimiasi,serta harga bauran produk.

Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung- hitungtentang apa
yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengandemikian,
harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akandiberikan oleh
suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengansejumlah
biaya yang dikaitkan dengan

282

penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusatinformasi yang menghendaki profitharus
mampu menutup semua biaya yang berkaitandengan proses memproduksi danmemasarkan
suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjinsecukupnya sehingga mampu memberikan
keuntungan yang memuaskan.
Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup
harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang
bersifatmoneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukurtingkat
atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu
beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan
suatu jasamencakup:

1. Waktu
Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang
yangmenawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi
mempunyaiketerbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biayaterhadap waktu yang
digunakan dalammencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu
sebenarnya dapat digunakanuntuk keperluanlain.

2. Upaya-Upaya Bersifat Fisik
Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unrukmemperoleh sejumlah jasa
bisa saja dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secaraswalayan.

3. Biaya-biaya sensor.
Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan,bautidak sedap,
aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat
dudukyang tidak nyaman, lingkungan yang terkpesan jorok, bahkan rasa yang tidak
mengenakkan.

283

4. Biaya-biaya psikologis
Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasatertentu, seperti
upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atauketidakadilan.

D. Convenience
Refleksi dari timbulnya bermacam- macam cara konsumen membeli produk. Produsen tidak
bisa lagi hanya mengandalkan distributor konvensional, tapi harus memberi berbagai pilihan
bagi konsumen dalam mendapatkan produk bisa melaluidirect mail, teleshopping sampai
catalog order.
Kenyamanan adalah suatu kegiatan yang ditujukan agar pengguna mudah untukmendapatkan
produkkita. Kenyamanan dapat dilihat dari tempat atau lokasi, waktuserta usaha minimal
yang terjadi pada saattransaksi. Itulah konvenien dapat diartikan sebagai dekatnya rumah
pembeli, mudah dicapainya oleh alat- alattransportasi, atau dekatnya dengan tempat dimana
pembeli bekerja serta suasanapelayanan itu sendiri. Untuk bidang jasa konvenien ini ada
pertimbangan yang paling efektif untuk masalah kenyaamanan ini yaitu lokasi,umumnya
pengguna ingin menempatkan jasa dengan usaha dan waktu yang minimal serta suasana
yangkondusif untuk terjadinya suatu transaksi.
Sistem penyajian jasa ditentukan oleh dua komponen pokok. Pertama komponen interaksi,
keduakomponen geografis (Yazid), 1999). Perlu tidaknya interaksi fisik antara petugas
dengan pengguna dan pelanggan akan menentukan perlu tidaknya mereka datang ke tempat
jasa diproses atau pusat pengelola jasalayanan informasi yang mendatangi tempat pengguna.
Interaksi fisik juga ditentukan oleh dapat atau tidaknyatransaksi jasa dilaksanakan dengan
tanpa kotaklangsung. Sedangkan kompoen geografis akan menentukansebaran outlet tempat
pusat informasi dalam melayani pengguna dan pelanggannya, yaitu apakah hanya di
satutempat atau di beberapa lokasi. Pemilihan sistem pelayanan jasa akan

284

mempunyai implikasi manajemen yangsangat penting dan barang tentu akan mempengaruhi
cara pemasaran jasa.
Implikasi tersebut adalah tinggi rendahnya kenyamanan pengguna dalam menerima jasa,
salah satunyadipengaruhi oleh perlu atau tidaknya mereka itumendatangi pusat informasi di
sutu tempat tertentu. Pelayanan jasa yang dilakukan di beberapa outlet bisa membuat
pengguna dan pelanggan lebih mudah dalam mengakses jasa, akan tetapi masalah yang
mungkin timbul adalah berkenaan dengan pengawasan kualitas, khususnya bila pusat
informasi ingin mempertahankan konsistensi cara penyampaian layanan jasanya.
Dalam, hal pelayanan, Parasuraman et.al (1985), memberikan 10 standar kualitas pelyanan
yang baik. Kesepuluh kualitas pelayanan tersebut adalah:

1. Reliability, yaitu konsistensi pelayanan sesuai dengan apa yang telah
dijanjikankepada para penggunanya.

2. Reponsiveness, yaitu keinginan dan kesiapan staf dalam memberikan
pelayanan.

3. Competence, yaitu memilki keterampian dan pengetahuan untuk
memberikan pelayanan.

4. Access, yaitu kemudahan untuk didekati maupun dihubungi.
5. Courtesy, yaitu kesopanan, hormat, penuh pertimbangan, keramahtamahan

staf.
6. Communication, yaitu penyampaian informasi kepada para pengguna

dengan bahasa yang dapat mereka pahami
7. Credibility, yaitu dapat dipercaya, jujur dan memberikan daya tarik

tersendiri pada pengguna.
8. Security, yaitu terbebas dari bahaya, resiko, maupun keraguan.
9. Undesrtanding/knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami

kebutuhan pengguna.
10. Tangibles, yaitu bukti nyata pelayanan

285

E. Communication
Hovland (1972) mendefinisikan komunikasi “sebagai proses dimana seseorang
(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (bisanya lambang-lambang dalam
bentuk kata-kata) untuk merubahtingkah laku orang-orang lain (komunikan)”. Definisi
Hovland tersebut menunjukan bahwa tujuan komunikasi adalah mempelajari dan meneliti
perubahan siakap dan pendapat akibat informasi yang disampaikan seseorangkepada orang
lain atau efek dari suatu komunikasi. Sejalan dengan pemikiran Hovlad, Lasswll (1972)
menerangkan proses dan fungsi komunikasi, bahwacara yang terbaik untuk menerangkan
kegiatan komuikasi ialahdengan menjawab pertanyaan : Who Says WhatIn Which Channel
To Whom WithWhat Effect?
Kesamaan dengan definisi Hovlad ialah selain unsur-unsurkomunikasi, juga keharusan
adanya efek, yakni perubahan tingkah lakuBanyak strategi komunikasi yang dapat
diterapkan oleh para pemasar. Salah satunya menurut De Saez(1993) adalah strategi
komunikasi yang dapat digunakan di pusat informasi adalah strategi komunikasi
AIDA(Awareness, Interest, Decission, Action). Pada tahapAwareness,pihak pusat.
informasi harus sebisa mungkinmenarik perhatian pengguna dan pelanggan untuk
mengetahui siapa yang dimiliki dan dapat ditawarkan oleh pusat informasi. Hal ini bisa
dilakukan berbagai cara, misalnya dengan menyebarkan leaflet, booklet,menyelenggarakan
pameran, publikasi baik di media cetak maupun media eletronik, kerja sama denganlembaga-
lembaga pendidikan dengan mengadakanceramah, seminar, dan lain-lain yang tujuannya
agar para pengguna dan pelanggansadar akan sesuatu yang ditawarkan oleh pusat informasi.
Dimulainya komunikasidengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal suksesnya
komunikasi. Apabila perhatian komunikantelah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan
upaya menumbuhkan minat (Interest), yang merupakan derajatyang lebih tinggi perhatian.
Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnyahasrat
(Desire), yang merupakan derajat yang lebih tinggi perhatian.

286

Minat adalah kelanjutan dari perhatianyang merupakan suatu kegiatan yang diharapkan
komunikator. Dari rasa ketertarikan tersebut perlu diadakankegiatan lanjutan demonstrasi
berupa ajakan yang mengarah pada atau pengambilan keputusan (Decission)untuk
melakukan atau mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh pusat informasi tersebut, inilah
yang disebuttahapActionatau tindakan.
Komunikasi bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh pusat informasi. Pada hampir
mayoritasstrategi pemasaran, mempengaruhi perilaku merupakan suatubentuk komunikasi,
yaitu menginformasikankepada target audiens tentang alternatiftindakan, konsekuensi positif
dari pemilihan tertentu dan motivasi untuk bertindak (dan kadang melanjutkan untuk
bertindak) dengan cara tertentu. Komunikasi pemasaran di pusatinformasi dalam penelitian
ini adalah pada proses yang dilakukansehari-hari oleh para petugas informasidengan para
penggunanya. Karena jika kita hanya mengandalkan evaluasi dari kegiatan komunikasi yang
berbentuk periklananatau publikasi-publikasi lainnya seringkali kita endapatkan gambaran
sukses yang semu,karena begitu kegiatan periklanan atau publikasi atau ekshibisi usai maka
sampai disitu pulalah kesuksesan itu
diraih. Hal tersebut terbukti dari semakin kecilnya pengguna jasa-jasa infromasi yang ada di
PDII-LIPI, padahal pada saat kegiatan pameran berlangsung sepertinyamendapat sambutan
yang baik.
Proses komunikasi menurut Dominick (1990)“At a general level,communication
eventsinvolve the following: a source, a process of encoding,a message, a channel, a process
of decoding, a receiver,the potential for feedback, the chance of noice”Artinya pada setiap
tingkatan, kegiatan komunikasimeliputi elemen: sumber, proses perumusan pesan, pesan,
saluran/media, proses pengalihanpesan, penerima, dan potensi umpan balik serta adanya
hambatan.

287

HASIL DISKUSI

KELOMPOK 13

Transformasi bauran pemasaran dari bentuk P ke C

Silmi Kafah 191410133

Adrian Bayu Rosandy 191410148

5 Pertanyaan Terpilih :
Nama : Riska Maulana
Nim : 191410137
Pertanyaan ke-1
Menurut Kel 13 Faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen Pada
transformasi bauran pemasaran?
Jawaban Kelompok
Faktor yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen itu adalah harga dari produk itu, karena
ketika harganya murah kualitasnya bagus maka konsumen pun akan loyal kepada pedagang itu
dan sebaliknya jika harga produknya itu mahal tapi kualitasnya buruk maka konsumen pun tidak
akan membeli barang itu lagi kepada pedagang itu, maka dari itu jika kita ingin menjual suatu
produk maka kita tentukan harganya sesuai dengan kualitas barang itu.
Riska Maulana 191410137 ( Menaggapi)
Jika faktor lain ada juga ga? apa hanya kualitas dan harga saja?
Adrian Bayu Rosandy 191410148 (Menaggapi)
Ada riska seperti promosi,kenyamanan konsumen kaya dari segi pelayannya
Juria Mumtajah 191410120 (Menambahkan)

288

Izin menambahkan jadi berdasarkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan adalah kepuasan pelanggan (Customer satisfaction), kualitas produk atau layanan
(Service quality), citra merek (Brand Image), nilai yang dirasakan oleh pelanggan.
Siti Kurniasih 191410125 (Menambahkan)
Izin menambhkan selain faktor harga ,ada juga faktor lainnya yaitu pelayanan dari suatu
perusahaan kepada konsumen,,karen jika pelayannya kurang maka nilai kepuasaan pelanggan juga
akan menurun
Silmi Kafah 191410133 (Menanggapi)
Bisa juga dari pengaruh orang lain, misal seseorang menyampaikan pendapat tentang dagangan si
penjual itu, trs kita tergiur gt, akhirnya kita mau beli juga
Riska Maulna 191410137 (Menaggapi/Bertanya)
Kalo pelayanan secara pribadi itu termasuk juga ga ya?
Adrian Bayu Rosandy 191410148 (Menanggapi)
Iya itu juga termasuk riska karena itu kan termasuk dalam kenyaman konsumen pada saat membeli
produk kita riska

Nama : Fahruroji
Nim : 191410129
Pertanyaan ke-2
Apa sih hambatan pengusaha ketika ingin melakukan transformasi bauran pemasaran dari bentuk
P ke C?
Jawaban Kelompok
Hambatan Pengusaha ketika ingin melakukan bauran pemasaran dari bentuk p ke c yaitu kan pada
saat bentu p itu penguhasa hanya memikirinkan internalnya bisnis saja konsumen itu dianggap

289

pasif oleh pebisnis sedangkan pada bentuk c itu pengusaha juga harus memikirkan konsumen
bagimana konsumen itu nyaman dengan kita bagaimana kita bisa berkomonikasi dengan
konsumen.
Hofifatuttarwiyah 191410135 (Menabahkan)
izin menambahkan, jadi hambatan dalam transformasi bauran pemasaran dari P ke C itu
diantaranya pihak pengusaha akan sedikit lebih sulit dalam menentukan cost karena dalam bentuk
C ini lebih dominan dilihat dari sudut pandang konsumen, contohnya setiap konsumen pasti
menginginkan produk yang memuaskan baik dari segi harga dan kualitas. Maka dari itu, itu akan
menjadi hambatan bagi pengusaha dalam hal pembiayaan untuk menciptakan produk dengan harga
yang rendah dan kualitas yang tinggi yang sesuai dengan keinginan konsumen

Nama : Fitrotul Atiyah
Nim : 191410126
Pertanyaan ke-3
Izin bertanya, salah satu yang mencakup biaya non moneter itu kan upaya-upaya bersifat fisik, nah
maksud dari biaya upaya-upaya fisik tersebut apa?
Jawaban Kelompok
Upaya upaya fisik yang dimaksud di makalah itu seperti bahan baku biaya produksi kan disaat
menentukan harga dari suatu barang kita harus memperhitungkan harga bahan baku biaya produksi
agar pada saat kita menentukan harga kita tuh tidak merugi
Fitratul Atiyah 191410126 ( Menaggapi)
Jadi yang dimaksud upaya-upaya bersifat fisik itu seperti bahan baku gitu yaa, nah selain bahan
baku ada lagi tidak mi?
Adrian Bayu Rosandy 191410148 (Menaggapi)
Ada tia biaya produksi juga masuk tia kareana itu juga harus diperhitungkan ketika menentukan
harga

290

Aulia Rachmadani 191410122 ( Menambahkan)
Izin menambahkan, ada juga biaya tenaga kerja, dimana tenaga kerja tersebut akan mengeluarkan
upaya/usaha fisik pada proses produksi.

Nama : Siti Kuniasih
Nim : 191410125
Pertanyaan ke-4
Izin bertanya bagaimana cara meningkatkan Credibility suatu perusahaan yang nama
perusahaanya sudah tercoreng?
Jawaban Kelompok
Untuk memperbaikin nama baik perusahaan yang sudah tercoreng namanya ada 4 hal yang
harus di lakukan yaitu:
1. Akui kesalahan Anda
Jika reputasi buruk yang Anda terima merupakan buah dari kinerja Anda, akuilah bahwa Anda
telah melakukan kesalahan. Jika memang perusahaan salah dalam hal penyediaan produk,
mengakui bahwa produk tersebut mengalami sedikit masalah. Tariklah produk tersebut dan
gantilah dengan produk baru yang lebih baik. Mengakui kesalahan bukan hanya dengan kata maaf,
karena kata maaf tidak berarti bagi pelanggan yang sudah dikecewakan.
2. Terima kritik dengan baik dan jadikan kritikan tersebut sebagai bagian dalam berbenah
Belajar dari pengalaman perusahaan-perusahaan yang tidak dapat menerima kritikan, bagaimana
nasib mereka saat ini, apakah semakin tumbuh atau justru sebaliknya. Kami yakin mereka yang
memiliki banyak pesaing dan tidak berbenah setelah mendapat reputasi buruk, bisnisnya akan
semakin menyusut. Hasil keuntungan menurun, pelanggan pun semakin menurun. Untuk itu,
jadikanlah kritikan sebagai waktu yang tepat untuk Anda berbenah dan memperbaiki semua
kesalahan. Karena pelanggan tidak membutuhkan perusahaan yang tidak dapat melayani mereka
dengan baik.

291

3. Lakukan klarifikasi saat ada masukan negatif dan tidak relevan dengan keadaan sebenarnya

Era modern seperti saat ini, sangat mudah untuk merusak perusahaan lain. Salah satunya adalah
dengan membuat berita-berita negatif palsu atau “hoax” untuk menjatuhkan kompetitor. Jika Anda
menemukan kejadian seperti ini, lakukan klarifikasi bahwa apa yang telah disebarkan di media
sosial itu tidak benar, buktikan kejadian sebenarnya, jangan Anda kurangi atau Anda tambah.

4. Rebranding

Ketika Anda sudah tidak mampu lagi memperbaiki reputasi merek, lakukan rebranding. Ubah
sebagian besar dari produk Anda dengan produk baru. Pastikan semua yang Anda lakukan adalah
benar-benar baru dan tidak ada lagi kesalahan serupa pada brand baru Anda ini.

Sarah Yuliniar Fadmanagara 191410124 (Menambahkan)

Saat reputasi sudah tercemar, salah satu cara yang bisa perusahaan lakukan adalah dengan
memperbaiki hubungan dengan customer serta menambah interaksi positif dengan customer.
Lakukan pengecekan akan bagaimana pengalaman yang mereka dapatkan setelah mencoba produk
atau jasa perusahaan sebagai jembatan komunikasi dan tabungan review positif bagi brand
perusahaan. Customer juga akan merasa dihargai dan didengarkan sehingga nyaman untuk
berbelanja kembali. Semakin banyak review positif yang perusahaan kumpulkan, semakin
terlupakan reputasi peruasahaan yang sempat tercemar.

Jadi intinya, fokus dalam hal mengubur review yang bernada negatif dengan tindakan terukur yang
sudah perusahaan rencanakan, seperti mengeluarkan press release dan menambah lebih banyak
lagi berita bernada positif di berbagai media massa yang bisa diakses oleh calon customer.
Perusahaan juga harus tetap rutin mengupdate konten sebagai usaha inbound marketing serta
sebagai pembalik keadaan negatif dari reputasi perusahaan menjadi lebih baik dan lebih terjangkau
publik lewat SEO.

Reputasi negatif yang tidak segera ditangani akan berakibat buruk bagi kelangsungan brand dan
bisnis yang perusahaan wakili di jangka panjang, jadi harus senantiasa selalu waspada.

Siti Kurniasih 191410125 (Menanggapi)

292

Nah untuk poin yang ke 4 itu kan ada rebranding tapi terkadang kan sulit untuk memulai dengan
produk baru apalagi untuk pemasarannya pun akan bgitu rumit,,nah bagaimana pendapat pemateri
terkait hal ini?
Adrian Bayu Rosandy 191410148 (Menaggapi)
Memang prosesnya sedikit rumit kita harus gencar gencarnya promosi lagi dengan nama produk
yang baru tetapi kalu itu untuk instan semua butuh proses nia
Silmi Kafah 191410133 (Menanggapi)
Pertamanya tentu kita ada planning, udah itu kita susun planing tersebut, terus jalankan planing,
dan apabila tidak sesuai dengan rencana, maka kita adakan evaluasi, dan untuk selanjutnya terus
menerus seperti itu agar planing kita berhasil, karna yaa man jadda wa jadda
Siti Kurniasih 191410125 (Menanggapi)
Iya betul harus butuh kesabarannya kan ya intinya tuh dalam proses pemasarannya,, gk mesti harus
instan,,mungkin ada trik tertentu supaya memulai produk baru namun dapat dengan mudah d
terima oleh konsumen itu bagaimana caranya?
Adrian Bayu rosandy 191410148 (Menaggapi)
Triknya sih kita harus sering-sering melakukan promosi kaya misalkan mempromosikan produk
kita dimedia sosial terus menentukan harga sesuai dengan kualitas kaya gitu sih menurut bayu mah
nia
Rustam Nawawi 191410143 ( Menabahkan)
Izin menambahkan, jawaban bayu, satu hal lain yang tidak kalah penting yaitu perusahaan harus
tetap percaya diri, Meski nama baik perusahaan tercemar, tetaplah percaya diri bahwa kamu bisa
mengatasi ini dan memperbaikinya menjadi lebih baik. Rasa percaya diri ini penting untuk melatih
mental karena akan ada banyak kritikan yang tidak mengenakkan hati. Maka, ambillah sisi
positifnya untuk membangun perusahaan dan meningkatkan kualitas produk.

293

Kamu tidak harus melakukan langkah-langkah di atas sendirian. Bangun teamwork yang kuat dan
latih mental agar tidak terpengaruh oleh kritikan buruk yang tidak membangun, begitu cara
memperbaiki reputasi buruk perusahaan yang benar.
Siti Kurniasih 191410125 (Menanggapi)
Berarti perusahaan gk perlu mengganti produk ya?cukup memperbaiki diri aja?
Sarah Yuliniar Fadmanagara 191410124 (Menanggapi)
Iyaa bisaaa....salah satunya dengan mempeebaiki hubungan dengan costumer serta menambah
interaksi positif, jadi banyak2in ngumpulin review positif dari konsumen lambat laun reputasi juga
jadi membaik
Rustam Nawawi 191410143 ( Menabahkan)
Ya kalo dirasa memang produk itu masih bisa dikembangkan apa salahnya dari pada harus
mengganti produk tersebut
Silmi Kafah 191410133 (Menanggapi)
Nah bener bgt tuh, karna akan lebih mudah memperbaiki daripada memulai yang baru
Siti Kurniasih 191410125 (Menanggapi)
Kira2 untuk prosesnya itu akan menghabiskan waktu yang lama gk?
Silmi Kafah 191410133 (Menanggapi)
Namanya memperbaiki itu pasti butuh waktu nia, gabisa instant segimana maunya kita
Sarah Yuliniar Fadmanagara 191410124 (Menambahkan)
Tergantung sih, ya namanya memperbaiki nama baik produk yg sudah tercoreng pasti
membutuhkan usaha yang lebih dari sebelumnya untuk memperbaiki nama baiknya...pastinya
memerlukan waktu yg relatif lama.

Nama : Aulia Rachmadani
Nim : 191410122

294


Click to View FlipBook Version