Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 391 WLAN Interface–Peralatan yang dipasangkan di Mobile atau desktop PC (Personal Computer), dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB. Antena–Antena external (optional) yang dipakai untuk memperkuat daya pancar. Antena tersebut dapat dirakit sendiri oleh pengguna/user. Cara kerja yang digunakan pada WLAN yaitu melalui jaringan tanpa kabel atau melalui udara yaitu menggunakan glombang elektromagnetik dengan teknologi spread spectrum technology (SST). Teknologi ini mampu membuat penggunanya bisa menggunakan satu pita frekuensi secara bersamaan. Teknologi ini (STT) merupakan salah satu pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu Code Division Multiple Access (CDMA). Teknologi SST menggunakan dua pendekatan metode, yaitu: a) Direct Sequence Spead Spectrum (DSSS) Merupakan metode yang bisa mentransfer sinyal ke pita frekuensi tetap sebesar 17MHz. Metode ini menggunakan direct sequence yaitu memancarkan sinyal dengan lapisan (multipex) dengan signature yang mengurangi noise dan interferensi. Kode yang sudah sesuai dengan frekuensi maka akan diproses sedangkan kode yang tidak sesuai akan diabaikan. b) Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) Yaitu metode transmisi sinyal radio ke pita frekuensi tetap dengan 1MHz. Selain itu FHSS mengubah frekuensi pembawa di antara frekuensi lain yang menggunakan pita spektrum besar. Prinsip metode ini menggunakan pita yang sempit bergantian dalam pemancaran sinyal secara priodik yang berpindah dari satu kanal frekuensi ke kanal lainnya antara 20 hingga 400 milidetik.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 392 Kelebihan Dan Kelemahan WLAN Kelebihan WLAN, seperti di bawah ini: a) Mobilitas tinggi Memungkinkan pemakainya untuk mengakses informasi di mana pun dia berada tentunya dalam jangkauan WLAN, tak terpaku pada satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi tentunya bisa meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produktivitas. b) Mudah dan kecepatan instalasi Instalasi WLAN tergolong mudah dan juga cepat, sebab dapat dilakukan tanpa harus memasangkan kabel di atap/dinding. c) Fleksibilitas Tinggi Memungkinkan untuk membuat jaringan komputer di mana kabel tidak memungkinkan untuk digunakan. d) Biaya Operasional Murah Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikan. e) Scalable Dapat menggunakan berbagai macam topologi jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan. Kekurangan WLAN, seperti di bawah ini: a) Kerahasiaan dan keamanan data kurang terjamin. b) Biaya peralatannya rata-rata mahal. c) Delay (penundaan) yang besar. d) Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti: terhalang, terpantul, dan banyak sumber interferensi. e) Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tak dapat diperlebar akan tetapi dapat dimanfaatkan secara efisien).
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 393 B. WIFI (Wireless Fidelity) WIFI (Wireless Fidelity) yaitu suatu teknologi komunikasi nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk menghubungkan dua perangkat atau lebih untuk dapat saling bertukar informasi. Teknologi WIFI saat ini banyak digunakan pada perangkat mobile seperti smartphone dan laptop hingga ke perangkat elektronik lainnya seperti televisi, DVD Player, digital kamera, printer, konsol game dan bahkan lebih luas lagi hingga ke perangkat rumah tangga lainnya seperti lampu, kulkas, dan pengatur suhu (AC). Teknologi WIFI ini merupakan teknologi yang berbasis pada standar IEEE 802.11. memiliki kemampuannya yang memperbolehkan Jaringan Area Lokal (Local Area Network atau LAN) untuk beroperasi tanpa memerlukan kabel (nirkabel), Teknologi WIFI ini menjadi semakin populer dan menjadi pilihan praktis bagi sebagian besar jaringan bisnis ataupun rumah tangga. 1) Cara Kerja WiFi WiFi sering disebut juga dengan WLAN atau Wireless Local Area Network. Sinyal radio adalah kunci yang memungkinan komunikasi dalam jaringan WiFi. Teknologi WiFi ini menggunakan dua frekuensi gelombang radio dalam mengirimkan dan menerima sinyal radio. Kedua frekuensi gelombang radio tersebut adalah frekuensi 2,4GHz dan 5GHz. Router menerima data dari internet akan menerjemahkannya menjadi sinyal radio yang kemudian ditransmisikan dari antena WiFi ke perangkat penerima WIFI seperti ponsel pintar dan laptop yang dilengkapi dengan rangkaian WiFi. Komputer atau ponsel pintar menerima sinyal WiFi ini akan segera membacanya dan menerjemahkannya menjadi data yang dapat dimengerti oleh perangkat-perangkat tersebut. Dengan demikian terjadilah koneksi diantara pengguna dan jaringan. Demikian pula dengan pengiriman informasi dari komputer atau ponsel, perangkat tersebut akan menerjemahkan data menjadi sinyal radio dan mentransmisikannya menggunakan antena. Router nirkabel menerima sinyal
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 394 tersebut dan menerjemahkannya. Router kemudian mengirimkan informasi ke internet menggunakan koneksi ethernet kabel fisik. Jarak jangkauan sebuah router WiFi atau hotspot WiFi dalam ruangan adalah sekitar 30 meter namun dapat lebih luas lagi apabila di luar ruangan. Pada umumnya, kecepatan koneksi juga sangat tergantung pada kedekatan perangkat penerima dengan sumber sinyal radionya. Koneksi WiFi akan meningkat apabila perangkat pengguna berada di dekat router atau titik hotspotnya. Sebaliknya, koneksi sinyal WiFi akan semakin lambat apabila berada di wilayah yang jauh dari sumber sinyalnya. Ada dua jenis jaringan WLAN yang dapat dibentuk dengan menggunakan sistem WiFi. Kedua jaringan tersebut adalah jaringan infrastruktur dan jaringan ad-hoc. a. Jaringan Infrastruktur (Infrastructure Network) Aplikasi jaringan infrastruktur ini ditujukan untuk perkantoran atau untuk menyediakan ―hotspot‖. Peralatan WLAN diinstalasi sebagai pengganti sistem kabel sehingga dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar. Jaringan kabel backbone masih tetap diperlukan dan terhubung ke server. Jaringan nirkabel kemudian dipecah menjadi beberapa bagian yang disebut dengan sel, masing-masing dilayani oleh Stasiun Pangkalan (Base Station) atau Access Point (AP) yang bertindak sebagai pengendali untuk sel yang bersangkutan. Setiap Access Point dapat memiliki jangkauan antara 30 dan 300 meter tergantung pada lingkungan dan lokasi Access Point. b. Jaringan Ad-Hoc Jenis jaringan lain yang dapat digunakan disebut jaringan Ad-Hoc. Jaringan ini terbentuk ketika sejumlah komputer dan periferal (contohnya printer dan scanner) pada suatu lokasi ingin dihubungkan bersama antara satu dengan yang lainnya. Hubungan sejumlah komputer atau perangkat periferal ini mungkin diperlukan ketika beberapa orang sedang berkumpul dan memerlukan aktivitas berbagi data atau juga perlu mengakses printer tanpa harus menggunakan koneksi kabel. Dalam situasi ini
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 395 para pengguna hanya berkomunikasi antara satu sama lainnya dan tidak dengan jaringan kabel yang lebih luas. Jaringan Ad-Hoc ini tidak perlu menggunakan Titik Akses (Access Point) dan algoritma khusus dalam protokol. C. Glosarium IP address : sebaris angka yang dimiliki setiap komputer, ponsel, atau gawai ―pintar‖ lainnya yang terhubung melalui internet. TCP/IP : standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Network Service : service yang mencakup perusahaan telekomunikasi, data carriers, ISP, Wirelesscommunication service provider dan operator cable yang menawarkan sambungan berkecepatan tinggi.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 396 7. PENGGUNAAN ALAT UKUR MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI Kelas: X / Fase E Semester: 2 (Genap) I. INFORMASI UMUM A. Identitas Modul Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG Tahun Penyusunan : 2021 Jenjang Sekolah : SMK Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (3 Pertemuan X 6 JP) Elemen : Penggunaan Alat Ukur Capaian Pembelajaran: Peserta didik mampu menggunakan alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi yang dipilihnya meliputi pemahaman tentang praktik kerja yang aman. 1. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. 2. Peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi. 3. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. 4. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikas. Kemampuan peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemenelemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase berikutnya.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 397 B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang: 1. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah: 1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain. 2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. 3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah, menganalisis, dan merefleksi pemikirannya sendiri. D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop (Guru) 2. Android (Guru dan Siswa) 3. PC dalam LAB (Siswa) 4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office) E. Target Peserta Didik a. Peserta didik reguler/tipikal: 75% b. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15% c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10% F. Model Pembelajaran yang Digunakan Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 398 II. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menggunakan dan memelihara alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kata Kunci: Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan komputer. Analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan, membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan, dan landscape/blue print area. Deskripsi: Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi: 1. Pemeliharaan alat ukur seperti LAN TESTER, OTDR, OPM dan Splicing Fiber Optik beserta penjelasan cara menggunakan alat ukur tersebut. 2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk menjelaskan alat ukur seperti penggunaan dan pemeliharaan alat ukur LAN TESTER, OTDR, OPM, dan Splicing Fiber Optik untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. B. Pemahanan Bermakna Sebuah alat ukur yang mendistribusikan data dari satu kode ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan, rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan perangkat keras, serta menghitung dana yang dikeluarkan. Splicing Fiber Optik atau penyambung fusi digunakan untuk menyambung dua serat optik ujung ke ujung dengan fusi. Ini adalah alat yang sangat diperlukan untuk OSP serat dan instalasi jaringan kabel dalam ruangan.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 399 C. Pertanyaan Pemantik 1. Mengapa peserta didik harus mengerti pengunaan dan pemeliharaan alat ukur Splicing Fiber Optik ? 2. Bagaimana cara menggunakan Splicing Fiber Optik? 3. Bagaimana cara memelihara Splicing Fiber Optik? 4. Pencegahan terhadap Alat Splicing Fiber Optik? 5. Mengapa peserta didik harus mengerti penggunaan dan pemeliharaan alat ukur OPM? 6. Bagaimana cara menggunakan OTDR? 7. Bagaimana cara memelihara OTDR dan OPM? 8. Pencegahan terhadap alat ukur yang eror D. Persiapan Pembelajaran 1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi 2. Contoh Dokumen Perencanaan 3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy) 4. Internet E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 13 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA 2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran dan disuruh untuk menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik. 5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan materi. 6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari. 15 Menit
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 400 Kegiatan Inti Mulai dari diri 1. Peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip jaringan dan telekomunikasi dan belajar dari aneka sumber. 2. Peserta didik menjawab pemantik yang disampaikan dari guru. Eksplorasi Konsep 1. Peserta didik membaca uraian materi tentang jaringan dan telekomunikasi. Ruang Kolaborasi 1. Peserta didik menjawab pertanyaan di kolom komentar di classroom dengan kalimatnya sendiri (Profil Mandiri) 2. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban dari peserta lainnya. Refleksi Terbimbing 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. Demonstrasi Kontekstual 1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di materi dan soal. Elaborasi Pemahaman 1. Guru membimbing siswa melalui Classroom atau Grup WhatsApp. 2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan, boleh lewat Classroom atau Grup WhatsApp. Uraian Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik. 2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal tersebut. 3. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri (mencari 225 menit
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 401 referensi dari sumber lain) tentang praktik kerja yang aman dan bahaya ditempat kerja dan prosedur dalam keadaan darurat. 4. Peserta didik diberikan penguatan dan refleksi secara umum. 5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik kognitif. 6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok berdasarkan asesmen diagnostik kognitif, masing-masing beranggotakan 5 orang per kelompok. 7. Peserta didik kemudian diminta untuk mencermati contoh dokumen perencanaan serta contoh kebutuhan pengguna dan diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi, seperti: ● Pemeliharaan LAN TESTER ● Pemeliharaan OTDR Penutup Koneksi Antar Materi 1. Peserta didik dengan dipandu guru, membuat simpulan berdasarkan hasil penelaahan dokumen yang diberikan. 2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting apa yang telah dipelajari hari ini? 3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan persepsinya tentang pembelajaran hari ini (misalnya tentang dokumen kebutuhan pengguna, skema logic, dan skema jaringan) 4. Guru mengingatkan topik pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R secara mandiri. Aksi Nyata 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi. 30 Menit
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 402 2. Guru memberikan motivasi. 3. Guru menutup dengan memberikan salam. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 14 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA 2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran dan disuruh untuk menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik. 5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan materi. 6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari. 15 Menit Kegiatan Inti Mulai dari diri 1. Peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip jaringan dan telekomunikasi dan belajar dari aneka sumber. 2. Peserta didik menjawab pemantik yang di sampaikan dari guru. Eksplorasi Konsep 1. Peserta didik membaca uraian materi tentang jaringan dan telekomunikasi. Ruang Kolaborasi 1. Peserta didik menjawab pertanyaan di kolom komentar di classroom dengan kalimatnya sendiri (Profil Mandiri) 225 menit
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 403 2. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban dar peserta lainnya. 3. Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. Refleksi Terbimbing 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. Demonstrasi Kontekstual 1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di materi dan soal. Elaborasi Pemahaman 1. Guru membimbing siswa melalui Classroom atau Grup WhatsApp. 2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan, boleh lewat Classroom atau Grup WhatsApp. Uraian Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik diberikan permasalahan berupa studi kasus yang harus dikerjakan pada lembar kerja. 2. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan kegiatan pembelajaran sebelumnya tentang penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. 3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan jobsheet. 4. Peserta didik mengerjakan jobsheet perencanaan lembar kerja menggunakan komputer dengan aplikasi desain (Microsoft Office) meliputi: Penggunaan Alat ukur Splicing Fiber Optik Resiko kerusakan pada Alat ukur Splicing Fiber Optik Alat pelindung dari alat ukur Splicing Fiber Optik
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 404 Prosedur alat ukur Resiko kerusakan pada alat ukur Alat pelindung dari alat ukur 5. Peserta didik mempresentasikan atau menyajikan hasil desain atau perencanaan jaringan secara utuh meliputi: Pemeliharaan Splicing Fiber Optik Pemeliharaan alat ukur seperti OPM Penutup Koneksi Antar Materi 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini. 2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada. 3. Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. Aksi Nyata 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi. 2. Guru memberikan motivasi. 3. Guru menutup dengan memberikan salam. 30 Menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 15 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA. 2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran dan disuruh untuk menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik. 5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan 15 Menit
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 405 materi. 6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti Mulai dari diri 1. Peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip jaringan dan telekomunikasi dan belajar dari aneka sumber. 2. Peserta didik menjawab pemantik yang di sampaikan dari guru. Eksplorasi Konsep 1. Peserta didik membaca uraian materi tentang jaringan dan telekomunikasi. Ruang Kolaborasi 1. Peserta didik menjawab pertanyaan di kolom komentar di classroom dengan kalimatnya sendiri (Profil Mandiri) 2. Peserta didik lain atau guru menanggapi jawaban dari peserta lainnya. 3. Guru memberikan semangat kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan. Refleksi Terbimbing 1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi. Demonstrasi Kontekstual 1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di materi dan soal. Elaborasi Pemahaman 1. Guru membimbing siswa melalui Classroom atau Grup WhatsApp. 2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan, boleh lewat Classroom atau Grup WhatsApp. 225 menit
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 406 Uraian Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik diberikan permasalahan berupa studi kasus yang harus dikerjakan pada lembar kerja. 2. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan kegiatan pembelajaran sebelumnya tentang prosedur kerja di tempat tinggi. 3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan jobsheet. 4. Peserta didik mengerjakan jobsheet perencanaan lembar kerja menggunakan komputer dengan aplikasi desain (Microsoft Word) meliputi: ● Prosedur alat ukur Splicing Fiber Optik ● Resiko kerusakan pada Alat ukur Splicing Fiber Optik ● Alat pelindung dari alat ukur ● Prosedur alat ukur ● Resiko kerusakan pada alat ukur ● Alat pelindung dari alat ukur 5. Peserta didik mempresentasikan atau menyajikan hasil desain atau perencanaan jaringan secara utuh meliputi: ● Pemeliharaan Splicing Fiber Optik ● Pemeliharaan alat ukur seperti Splicing Fiber Optik Penutup Koneksi Antar Materi 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini. 2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas pertanyaan yang ada. 3. Peserta didik menulis rangkuman berdasarkan arahan dari guru. Aksi Nyata 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi. 30 Menit
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 407 2. Guru memberikan motivasi. 3. Guru menutup dengan memberikan salam. F. Asesmen 1. Diagnostik Kognitif 2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan 3. Pilihan Ganda G. Pengayaan & Remedial Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai pemeliharaan alat ukur jaringan, dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi link berikut: https://belajarfiberoptik.com/splicing-fiberoptik/ H. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran? 4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi? 5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 408 III. LAMPIRAN A. LKPD LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ I (genap) Nama Kelompok : ................................. Nama Anggota : 1. ............................... 2. ............................... 3. ............................... 4. ............................... 5. ............................... Materi Pokok : Penggunaan Alat Ukur Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom a. Media Media: Menyambung dengan splicer b. Lembar Analisis Nama praktik: perbedaan IP address Langkah kerja yang dibuat: .................................................................................................... .................................................................................................... ....................................................................................................
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 409 c. Lembar Penilaian 1. Penilaian keterampilan rubrik penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap lengkap Langkah/dialog lengkap Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkahlangkah tapi kurang tepat (10) Dianalisis dan pointpoint lengkap (20) Analisis langkah dialog Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak lengkap (10) Dianalisis dan lengkap (20) Presentasi Tidak aktif dalam presentasi (5) Aktif dalam presentasi dan tidak bisa menjawab Aktif dalam presentasi dan menjawab semua pertanyaan (20) Hasil akhir dari kesimpulan yang didapat Kurang lengkap langkah- langkahnya (10) Kurang lengkap langkahlangkahnya tapi menyertakan hasil presentasi (25) Lengkap langkahlangkah nya dan menyertakan kesimpulan hasil presentasi (40) 2. Penilaian Sikap No Nama Disiplin Kerja Sama Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai *) Ketentuan 1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan perilaku yang tertera dalam indikator 2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang tertera dalam indikator 3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang tertera dalam indikator 4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera dalam indikator 5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang tertera dalam indikator Format penilaian: NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 10
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 410 B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik MATERI LAN TESTER LAN tester adalah alat untuk mengecek koneksi sambungan kabel LAN RJ 45 dan RJ 11. Dilengkapi dengan lampu indikator, tombol pengatur kecepatan pengecekan, serta baterai dan kantong kecil. Dari namanya saja sudah jelas bahwa LAN tester adalah alat untuk mengecek sambungan rangkaian kabel LAN RJ 45 dan RJ 11. Alat cek kabel LAN ini sudah komplit dengan penerangan indikator pencahayaan, knop pengatur laju pengecekan, dan baterai juga saku mungil. Apa saja fungsi dari LAN tester atau alat cek kabel LAN? Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan apakah kabel yang digunakan bisa berjalan baik atau tidak. Melakukan testing pada konektivitas LAN di jaringan. Bagaimana cara penggunaan alat cek kabel LAN? Pertama, sambungkan kabel LAN yang akan kamu uji coba ke bagian dalam LAN tester. Bila kabel network itu bisa beroperasi dengan baik, maka LAN tester akan menghasilkan penanda-penanda khusus. Penanda di LAN tester bisa beda-beda, dan untuk petunjuk lebih lengkapnya pun dapat membaca petunjuk penggunaan dari LAN tester yang dipakai. Dengan menggunakan LAN tester/alat cek kabel LAN, kamu bisa mendeteksi kesalahan pada jaringan kamu. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah melakukan pengecekan jaringan yang nantinya dapat meningkatkan tingkat efisiensi kamu dalam melakukan pengecekan jaringan.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 411 5 Fungsi LAN Tester pada Jaringan Komputer LAN teseter, dari namanya saja sudah jelas bahwa alat ini berfungsi untuk melakukan pengetesan dan juga pengecekan pada sebuah jaringan LAN. Sebenarnya tidak hanya jaringan LAN saja, namun LAN tester bisa mendeteksi kerusakan dan malfungsi pada semua jaringan, yang menggunakan kabel jaringan LAN dimana menggunakan socket RJ 45. LAN tester berbentuk kotak dengan beberapa socket untuk melakukan pengetesan pada kabel jaringan dan juga kabel telepon (yang menggunakan socket RJ 11). Cara penggunaan LAN tester pun sangatlah mudah. Yang harus Anda lakukan hanyalah menghubungkan kebel LAN yang akan Anda tes ke dalam LAN tester. Apabila kabel jaringan tersebut bsa bekerja dengan baik, maka LAN tester akan memberikan indikator-indikator tertentu. Indikator pada LAN tester dapat berbeda-beda, dan untuk petunjuk lebih lengkapnya juga bisa mempelajari manual dari LAN tester yang digunakan. Mengapa LAN Tester sangat penting? Mungkin banyak teknisi yang tidak terlalu mementingkan penggunaan dari LAN tester, karena pada dasarnya sebuah jaringan bisa langsung ditest dengan cara langsng menyambungkan LAN car, kabel dan juga perangkat keras jaringan lainnya. Namun demikian, terkadang, cara tersebut memiliki resiko yang tidak diketahui. Maka dari itu, sebelum langsung menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan segala macam perangkatnya. Kita pertama-tama wajib untuk melakukan pengetesan menggunakan LAN tester. Fungsi dari LAN tester Pada dasarnya LAN tester berfungsi untuk menguji kabel jaringan, apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak. Sebuah jaringan nantinya tidak akan bekerja dengan baik dan juga optimal apabila memiliki kabel jaringan yang ternyata berkualitas buruk dan juga tidak berfungsi dengan baik.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 412 Tidak memungkiri kerusakan pada hardware lain seperti LAN Card, jika hal ini juga terjadi kerusakan maka bukan tidak mungkin fungsi LAN Card juga akan terganggu. Dan perhatikan juga perangkat keras jaringan komputer lainnya untuk mendukung sinyal pada jaringan menjadi lebih baik. Dan karena itu dibutuhkanlah sebuah LAN tester utnuk mengetahui tingkatan jaringan yang berfungsi untuk: 1. Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan Fungsi pertama dari sebuah LAN tester adalah untuk melakukan pengecekan kerusakan yang terjadi pada sebuah kabel. Biasanya beberapa jaringan, terutama jaringan LAN yang mengalami kerusakan disebabkan oleh adanya kerusakan pada kabel LAN. (baca juga: masalah yang sering terjadi pada jaringan LAN). Kerusakan pada kabel LAN tersebut bisa berupa kabel yang sudah berkarat, ataupun kualitas kabel yang buruk. Nah, untuk memastikan kerusakan kabel tersebut, Anda bisa menggunakan LAN tester untuk mengetesnya. Cara menggunakannya sama seperti cara yang sudah disebutkan di atas. Anda hanya tinggal menghubungkan kabel tersebut dengan LAN tester. Apabila LAN tester ini menunjukkan indikasi kerusakan pada kabel, maka Anda bisa mengganti kabel dengan kabel yang baru. Untuk itu agar lebih mengoptimalkan kualitas dari suatu jaringan, alangkah baiknya mengetahui jenis kabel jaringan komputer dan pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengecek apakah kabel yang digunakan bisa berjalan dengan baik atau tidak Anda yang baru saja membeli sebuah kabel jaringan, maka sudah pasti harus melakukan proses testing terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa kabel yang Anda miliki adalah kabel LAN yang berkualitas baik dan juga dapat bekerja dengan optimal. Tentu saja dengan menggunakan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 413 LAN tester ini, Anda akan menjadi lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan kabel yang Anda beli. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas kabelnya. Jika semua dalam keadaan yang bagus, user pun tidak akan perlu khawatir nantinya akan merusak prinsip kerja local area network ini dalam waktu dekat maupun jauh selama di maintenance secara benar. 3. Melakukan pengecekan tepat atau tidaknya penyusunan kabel straight ataupun cross line Kabel straight dan juga cross line merupakan teknik penyusunan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang disusun untuk menjadi sebuah kabel jarignan yang utuh. Ketika kita merakit sendiri kabel jaringan kita, maka mungkin saja terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam menyusun kabel-kabel tersebut. Nah, untuk dapat mendeteksi apakah kabel jaringan yang kita buat dengan menggunakan metode straight ataupun cross line, maka kita bisa menggunakan LAN tester untuk melakukan pengecekan. LAN tester akan menunjukkan indikasi-indikasi abnormal ketika kabel jaringan yang kita susun ternyata tidak benar dalam pembuatannya dan akan menyala apabila kabel jaringan yang kita susun memang dapat berfungsi dengan benar dan sempurna. 4. Melakukan testing pada sebuah konektivitas LAN pada jaringan Untuk dapat memastikan apakah suatu jaringan LAN bisa kita bangun dengan baik dan juga benar, maka kita juga bisa mengandalkan LAN tester untuk melakukan pengecekan.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 414 5. Sebagai panduan untuk melakukan pengecekan dan diagnosis pada jaringan Sebagai seorang teknisi dan juga maintenance jaringan, kita harus peka terhadap segala bentuk kerusakan dan juga gangguan yang terjadi pada jaringan yang kita bangun. Selain dituntut untuk peka, kita pun juga harus mampu untuk melakukan diagnosis mengenai masalah yang terjadi pada jaringan tersebut. Di sinialh LAN tester memegang peran pentingnya. LAN tester dapat menjadi panduan para maintenance jaringan untuk melakukan diagnosa dan juga analisa gangguan dan juga masalah apa saja yang muncul pada jaringan yang sudah selesai dibuat atau akan diperbaiki. Implementasi LAN Tester pada Jaringan Pada dasarnya, sebuah LAN tester adalah alat yang sangat penting untuk digunakan ktika kita akan membangun sebuah jaringan LAN yang baru. Dengan menggunakan LAN tester, paling tidak kita bisa mengeatahui apakah kabel jaringan yang nantinya akan kita gunakan bisa mentransmisikan data dan juga informasi dengan baik atau tidak. Selain itu, dengan menggunakan LAN tester, kita juga akan mengetahui apakah jaringan LAN yang kita buat sudah benar atau belum. Begitu pula dengan hardware jaringan LAN yang kita gunakan. Apabila ternyata dalam implementasinya jaringan kita tidak dapat berjalan dengan baik, maka kita bisa mengetesnya dengan LAN tester. Berikut ini caranya: Cabut kabel jaringan dari jaringan LAN yang mengalami permasalahan. Test performa dan juga kemampuan dari kabel jaringan menggunakan LAN tester. Apabila LAN tester bekerja dengan normal dan menunjukkan bahwa kabel jaringan bisa bekerja dengan baik, maka ada kemungkinan perangkat keras jaringan Anda yang mengalami gangguan.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 415 Pasang kembali kabel jaringan Anda, lalu cobalah untuk kembali melakukan koneksi. Apabila masih sama gejalanya, maka bisa dipastikan bahwa perangkat keras jaringan Anda yang mengalami gangguan dan kerusakan pada jaringan LAN Anda bukan berasal dari kabel jaringan Anda. Dengan menggunakan alat yang simpel seperti LAN tester saja, kita pun bisa mendiagnosa apakah jaringan yang kita bangun memiliki kesalahan pada kabelnya, atau kesalahan pada jarignan terletak pada perangkat keras yang kita gunakan. Dengan begitu, menggunakan LAN tester akan lebih mempermudah maintenance jaringan untuk melakukan perawatan dan juga perbaikan jaringan, yang nantinya akan meningkatkan efisiensi dalam melakukan proses pengecekan jaringan. PENGENALAN OTDR DAN KEGUNAANNYA DALAM JARINGAN FIBER OPTIK OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah sebuah alat yang yang berbasis optical-elektronik yang mampu membaca/mengukur karakteristik kabel optik. Karakteristik yang dibaca oleh OTDR antara lain: Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optic Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan karena sambungan kabel optic yang sebelumnya putus (fiber cut) [AdSense-A] Mengukur Optical Return Loss (ORL) yang diakibatkan refleksi cahaya karena adanya konektor atau sambungan kabel Mengukur panjang kabel optik. Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya optik (laser source) dalam hal ini adalah perangkat transmitter optik (OSN, DWDM, Metro, dll)
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 416 OTDR Di lapangan, fungsi OTDR yang sangat vital adalah untuk mengukur panjang kabel optik sehingga diketahui jarak dari lokasi/titik kabel optik yang putus relatif terhadap perangkat optik yang terinstal. Contohnya begini: misalkan sebelum putus suatu span kabel optik adalah 30 km. Setelah dilakukan pengukuran kembali didapat pembacaan OTDR yang menghasilkan nilai 17 km. Maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi event putus kabel (fiber cut) pada jarak 17 km, relatif terhadap posisi pengukuran sekarang. Mengenai arah mata angin titik putus kabel, engineer masih harus mengkomparasinya dengan peta jaringan optik (network map). Kalau tidak punya peta jaringan maka kita tidak akan tahu 17 km itu arah mana dari titik pengukuran, apakah ke arah utara, barat, timur, selatan? Berikut ini adalah contoh grafik yang dihasilkan dari pembacaan OTDR. Grafik pengukuran OTDR
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 417 Prosedur Penggunaan Opm Pengukur daya optik (OPM) juga disebut pengukur pengukur daya optik atau penguji OPM adalah instrumen pengujian yang berfungsi untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan serat optik, atau kekuatan sinyal optik yang melewati kabel serat. Terdiri dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier dan tampilan, penguji OPM dapat digunakan untuk pemasangan, debugging, dan pemeliharaan jaringan serat apa pun. Dan dapat beradaptasi dengan berbagai gaya konektor seperti SC, ST, FC, dll. Secara umum, ada lima tombol pada pengukur daya optik: tombol POWER, tombol LIGHT, tombol dB, tombol ZERO dan tombol λ. Pembacaan pengukur daya optik yang dinyatakan dalam satuan dBm di layar OPM adalah cara intuitif untuk mengukur daya optik. The "m" dalam dBm mengacu pada daya referensi yang 1 miliwatt. Jadi, sumber dengan tingkat daya 0 dBm memiliki daya 1 miliwatt. Demikian juga, -10 dBm sama dengan 0,1 miliwatt dan +10 dBm sama dengan 10 miliwatt. Semakin negatif suatu angka, semakin tinggi kerugiannya. Meskipun penguji OPM mengukur angka kerugian negatif, secara konvensional dikatakan sebagai angka positif. Misalnya, jika pembacaan meteran daya optik adalah "-3.0 dB", kerugiannya adalah 3.0 dB. Selain itu, rentang daya optik berbeda satu sama lain karena jenis jaringan.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 418 Jenis Pengukur Daya Optik Ada berbagai penguji OPM karena resolusi berbeda yang bervariasi dari 0,001dB hingga 0,1dB. Seseorang harus memilih resolusi yang sesuai untuk pengukuran sesuai dengan kebutuhan pengujian. Misalnya, jaringan laboratorium biasanya membutuhkan penguji OPM dengan resolusi 0,01dB, dan resolusi 0,001dB tersedia pada beberapa pengukur daya serat optik khusus. Selain itu, ketidakpastian pengukuran dari hampir semua pengukur daya serat optik adalah sama, dibatasi oleh batasan fisik standar transfer dengan konektor optik. Kebanyakan meter memiliki ketidakpastian +/- 5% atau sekitar 0,2dB, tidak peduli apa resolusi layarnya. Prosedur Uji Pengukur Daya Serat Optik Untuk menguji kinerja ujung-ke-ujung dari sistem serat optik, dibutuhkan dua buah peralatan genggam-penguji OPM dan sumber cahaya. Sumber cahaya mengirimkan panjang gelombang cahaya ke serat. Di ujung lain kabel, meteran daya membaca cahaya itu, atau tingkat daya optik, dan menentukan jumlah sinyal yang hilang. Karena kehilangan serat optik bervariasi dengan panjang gelombang, pengukur daya optik harus menggunakan panjang gelombang yang sama seperti yang digunakan oleh sumber cahaya. Misalnya, jika sumber cahaya beroperasi pada panjang gelombang 1310nm, pengukur daya optik juga harus disetel ke pengujian 1310nm.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 419 Pengukur daya dan pengujian sumber cahaya, juga dikenal sebagai metode satu jumper, adalah cara paling akurat untuk mengukur hilangnya sinyal ujung ke ujung dari serat, yang disebut sebagai atenuasi. Di bawah ini adalah batas kerugian penyisipan TIA / EIA-568 untuk berbagai komponen. Instalasi atau protokol khusus mungkin memberlakukan batasan yang lebih ketat. Hasil tes harus dibandingkan dengan tunjangan atenuasi link yang dihitung sebagai berikut: Link Attenuation Allowance (dB)= Cable Attenuation Allowance (dB) + Connector Insertion Loss Allowance (dB) + Splice Insertion Loss Allowance (dB)a penguji serat optik.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 420 FUSION SPLICER (FIBER OPTIK) DALAM PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK Kenali Apa Itu Fusion Splicer Fusion Splicer (Fiber Optik) merupakan perangkat dalam sistem komunikasi yang digunakan untuk menyambungkan ujung fiber optik. Keberadaan alat ini sangat penting untuk membuat infrastruktur kabel optik menjadi optimal. Dalam membangun jaringan komunikasi pasti dibutuhkan kabel optik dengan ukuran yang panjang dari awal hingga tujuan akhir, sehingga dibutuhkan proses penyambungan. Fusion Splicer bukan hanya digunakan untuk penyambungan saat tahap pembangunan jaringan komunikasi saja, namun juga berperan saat melakukan perbaikan kabel optik yang terputus. Kabel optik mempunyai susunan yang berbeda dengan kabel tembaga. Saat kabel tembaga putus, maka tinggal disambung dengan cara melilitkan kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel optik yang membutuhkan alat khusus untuk dapat menyambungkan kedua ujung.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 421 Fusion Splicer memanfaatkan energi panas untuk dapat meleburkan kedua ujung kabel optik yang akan disambung. Proses penyambungan ini akan berlangsung dengan sangat singkat. Fusion Splicer bekerja menggunakan sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur angel kedua ujung serat kabel secara otomatis. Serat-serat dalam kabel optik tersebut akan disusun secara sejajar, lalu batang elektroda akan meleburkan serat untuk proses penyambungan kedua ujung fiber optik. Redaman yang dihasilkan oleh Fusion Splicer berkisar 0.03 db, hal ini tergantung dari kualitas pengupasan maupun pemotongan kabel optik yang akan disambung. Fungsi Fusion Splicer Fusion Splicer (Fiber Optik) menyambungkan sebuah core dari serat optik yang berbasis kaca dengan mengimplementasikan daya listrik yang diubah menjadi sinar laser. Keberadaan sinar laser berfungsi untuk memanasi kaca di dalam core sehingga dapat tersambung kembali. Fusion splicer memiliki tingkat keakuratan cukup tinggi untuk menghasilkan sambungan serat optik terbaik. Saat proses penyambungan terjadi berlangsung proses pengelasan dan peleburan media kaca dalam serat optik untuk menghasilkan suatu media. Selanjutnya, media akan tersambung dengan utuh tanpa celah-celah karena memiliki senyawa yang sama. Fiber optik merupakan kabel jaringan yang terbuat dari serat kaca untuk mentransmisikan arus data secara terarah atau wireline. Alat Pendukung Penyambungan Kabel Optik Menggunakan Fusion Splicer Penyambungan fiber optik menggunakan Fusion Splicer (Fiber Optik) juga membutuhkan peralatan pendukung. Berikut ini daftar dari peralatan pendukung yang harus dipersiapakan: 1. Fiber Stripper/Miller Stripper/Miller merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengupas kulit dari fiber optik supaya hanya tersisa Core dari kabel fiber optik yang akan disambung. Kabel fiber optik sangat kecil dan tipis, maka fiber stripper memiliki presisi yang akurat untuk memastikan hanya bagian pelindungnya saja yang terkupas tanpa merusak bagian core
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 422 kabel fiber optik. Oleh sebab itu, jangan gunakan sembarang alat untuk mengupas bagian kulit dari fiber optik. 2. Fiber Cleaver Clever merupakan alat pemotong core fiber optik saat kulitnya sudah dikelupas. Proses pemotongan core kabel fiber optik harus menggunakan alat ini supaya serat kaca terpotong dengan rapi. Peralatan fiber cleaver juga memiliki presisi pemotongan yang sangat akurat. 3. Optikal Power Meter (OPM) OPM merupakan alat yang dirancang untuk melakukan testing terhadap serat optik. Tujuan penggunaan alat ini adalah untuk instalasi, menerima gambaran dan juga pemeliharaan jaringan fiber optik. 4. Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR) OTDR merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat optik pada domain waktu untuk mengukur jarak pada titik dalam serat optik. Alat ini juga digunakan untuk mengukur besar loss rata-rata yang terhitung dalam satuan dB/km antara dua titik yang dipilih. Peralatan pendukung lain yang harus dipersiapkan adalah, Optikal Light Source (OLS), Optikal Fiber identifier, Visual Fault Locator (Senter Optik), Bit Error Rate Test, dan berbagai bahan-bahan lain untuk membuat penyambungan fiber optik yang berkualitas. Prosedur Penyambungan Fiber Optik Menggunakan Fusion Splicer Penggunaan Fusion Splicer (Fiber Optik) mempunyai beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan penyambungan serat optik: Menyiapkan bahan dan peralatan untuk penyambungan, antara lain; serat optik (fiber optik), Sleeve Protection, Fiber Striper, Sarung Tangan Karet, Fiber Cleaver, Tissue, dan Alkohol dengan kadar 90%, serta bahan maupun peralatan pendukung lain yang diperlukan. Mempersiapkan alat pendukung dan beberapa bahan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 423 yang dibutuhkan menjadi bagian penting yang harus diperhitungkan sebelum melakukan penyambungan; Memasukkan Sleeve Protection ke bagian dari salah satu ujung serat yang akan dilakukan penyambungan. Sleeve Protection ini berfungsi sebagai lapisan penguat di fokus titik penyambungan dan berperan sebagai lapisan untuk coating pengganti; Mengupas bagian coating dari kedua ujung serat atau fiber dalam kabel optik menggunakan Fiber Striper. Kondisi Fiber Striper ini memiliki tiga lubang pengupasan, hal ini dikarenakan coating serat optik mempunyai banyak lapisan; Membersihkan bagian ujung serat yang telah dikupas dibagian coating menggunakan tissue dan juga alkohol dengan kadar 90%. Lakukan langkah ini untuk kedua ujung serat optik; Memotong kedua ujung serat optik menggunakan Fiber Cleaver yang berfungsi untuk meratakan bagian ujung fiber, sehingga redaman yang dihasilkan cukup kecil. Gunakan mata pisau khusus yang berbentuk bulat dengan mata pisau yang tajam supaya ujung fiber terpotong dengan rata; Memulai proses penyambungan fiber optik menggunakan Fusion Splicer. Cara yang harus dilakukan adalah meletakan kedua ujung fiber yang akan disambungkan mendekati ujung batang diode, selian itu juga tidak boleh melebihi dari ujung batang diode; Melakukan pengecekan terhadap posisi dari kedua ujung kabel pada layar LCD yang ada di perangkat Fusion Splicer. Apabila posisi kedua ujung fiber telah sesuai, maka dapat dilakukan proses penyambungan; Perangkat Fusion Splicer (Fiber Optik) telah menyediakan slot untuk peleburan sleeve Protector. Saat penyambungan fiber telah selesai, maka leburkan Sleeve Protector dibagian titik penyambungan supaya terlindung kotoran maupun kondisi yang dapat menjadikan serat putus secara tiba-tiba.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 424 Fusion Splicer memang perangkat yang digunakan untuk menyambung ujung kabel optik dengan Pig tail dan juga penyambungan dua kabel dalam Joint Closure. Kualitas Fusion Splicer akan mulai menurun ketika telah digunakan untuk melakukan penyambungan sebanyak 1.500 kali. Kualitas yang mulai menurun terdapat penghitungan loss db yang mulai tidak akurat. Oleh karena itu, perlu melakukan perawatan terbaik terhadap Fusion Splicer supaya kualitas pemakaian dapat terjaga, walaupun memang sudah dapat diperkirakan penurunan kualitas dengan banyaknya pemakaian. Dalam Fusion Splicer (Fiber Optik) terdapat komponen yang berfungsi untuk menghubungkan kedua ujung kabel yang akan dilakukan penyambungan. Dalam perangkat tersebut juga dilengkapi dengan pengukur, kamera mini, dan lampu sorot mini. Komponen lain yang juga terdapat dalam perangkat tersebut adalah heater atau pemanas. Dalam melakukan penyambungan juga dibutuhkan teknik yang tepat. Teknik Splicing Fiber Optik Pentingnya memahami teknik dalam melakukan penyambungan adalah untuk menghasilkan kualitas sambungan serat yang terbaik dan tahan lama. Teknik yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut. 1. Splice Mekanik Splice Mekanik merupakan metode untuk mengkoneksikan atau menghubungkan masing-masing ujung fiber optik secara mekanik. Penyambungan mekanik ini juga menggunakan alat penyambung mekanik yang berbeda dengan Fusion Splicer. 2. Splice Fusion Metode penyambungan serat optik yang dapat memberikan hasil paling awet dan menimbulkan kemungkinan daya rugi yang paling rendah. Prinsip dalam penyambungan teknik ini dilakukan dengan menyolder ujung-ujung serat optik yang telah disesuaikan posisinya secara presisi. Penyambungan yang dihasilkan menggunakan teknik ini hanya menghasilkan attenuation atau redaman sebesar 0,05 db saja.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 425 Fusion Splicer (Fiber Optik) menjadi perangkat yang sangat wajib dimiliki untuk memperbaiki maupun membangun infrastruktur komunikasi yang menggunakan fiber optik. Apa saja komponen dalam Fusion Splicer? Bagaimana melakukan penyambungan dengan teknik splice fusion dengan menggunakan Fusion Splicer? Apa saja manfaat yang diperoleh dengan menggunakan peralatan tersebut? Bagaimana prosedur yang baik dalam melakukan penyambungan fiber optik? Peralatan pendukung apa saja yang harus dipersiapkan dalam penyambungan kabel? Semua pertanyaan tersebut sudah dijelaskan secara singkat, namun mudah dipahami di bagian sebelumnya. C. Glosarium Absorpsi : Sifat alami dari gelas. pada daerah tertentu gelas dapat mengabsorpsi sebagian besar cahaya seperti pada daerah UV pula untuk daerah infra merah, terjadi absorpsi yang besar oleh adanya getaran ikatan kimia. Amplifier : Rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Attenuation : Suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan antara besar sinyal keluaran dan sinyal masukan dalam bilangan logaritmis 10 dengan satuan dB, dimana sinyal keluar lebih kecil dari sinyal masuk. Band width : Lebar pita dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Biconic : Jenis konetor yang pertama kali muncul untuk konektor fiber optic, dan untuk penggunaannya jarang sekali sekarang. Clading : Bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Coating : Mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Core : Bagian yang mentransmisikan cahaya yang
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 426 terbuat dari kaca ataupun plastik. Fiber optik : Saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Flashdisk : Merupakan salah satu media penyimpanan dalam dunia komputerisasi. Fusion splicer : Tindakan menggabungkan dua serat optik ujung ke ujung. Tujuannya adalah untuk menyatukan dua serat bersama-sama sedemikian rupa sehingga cahaya yang melewati serat tidak tersebar atau dipantulkan kembali oleh sambatan. Graded-index multimode : Fiber optik dengan diameter core yang besar dan mempunyai cladding. Justify : Perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam aplikasi pengolah kata. Loose tube cable : Kabel jenis ini umumnya dirancang dalam bentuk modular. Mikro-bending : Atenuasi yang disebabkan oleh mikro-bending, yaitu pembongkaran fiber optik untuk memenuhi persyaratan ruangan, namun pembongkaran dapat pula terjadi secara tidak sengaja, misalnya fiber optik yang mendapatakan tekanan cukup keras sehingga cahaya yang merambat di dalamnya akan berkelok dari arah transmisi dan hilang. Modem : Alat komunikasi dua arah. Multimode Fiber Optik : Kabel fiber optik multimode memungkinkan beberapa mode cahaya untuk melewati inti besar. Optical Transmitter : Merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Transmitter : Suatu alat kelanjutan dari sensor, di mana merupakan salah satu elemen dari sistem pengendalian proses.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 427 DAFTAR PUSTAKA http://blog.unnes.ac.id/setyani/2016/03/24/glosarium-istilah-kata-dalamjaringan/ Diakses Senin, 23 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.pintarkomputer.com/glosarium-istilah-penting-sertadefinisinya-seputar-dunia-komputer-dan-teknologi/ Diakses Senin, 23 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://4winmobile.com/perakitan-komputer/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://abdalkomponenperakitan.blogspot.com/2016/05/blog-post.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://itkoding.com/cara-install-windows-10/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://zonabiner.com/tutorial/debian/cara-install-debian-10-(buster)- minimal-mode Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-operasi/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas http://rincebologaddres.blogspot.com/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://mahattaonkpli.wordpress.com/2017/06/07/penjelasan-dan-caramudah-mengrimping-kabel-lan-untuk-sharing-data/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://www.centraldata.co.id/wp/howtolantester/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.rockypratama.com/2019/04/fungsi-dari-urutan-kabelstraight.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://kamu-klik.blogspot.com/2012/02/mengkrimping-kabel-rj45-straightcross.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 428 https://rafyakbaar.wordpress.com/cara-mengkrimping-kabel/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertianrouter.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://nguprek.com/konfigurasi-router-on-stick-di-cisco-packet-tracer/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://idcloudhost.com/kamus-hosting/peer-to-peer/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.kiosbarcode.com/blog/penjelasan-lengkap-mengenai-jaringan/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://7infomedia.blogspot.com/2013/05/membuat-jaringan-peer-topeer.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.deminasi.com/2020/01/jenis-kabel-fiber-optik.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://gig.id/stories/tech/jenis-jenis-kabel-fiber-optik Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://duniafiberoptik.blogspot.com/2018/01/kode-warna-para-jointerwajib-hafal-di.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://nguprek.com/bagian-bagian-dari-fiber-optic/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://sinarmonas.co.id/blog/detail/kabel-fiber-optik-keunggulankarakteristik-dan-aplikasinya Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://www.dataglobal.co.id/pengertian-fiber-optic/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 429 http://putripatriciaw.blogspot.com/2019/09/penyambungan-kabel-fiberoptik.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.tutorfiber.com/2021/04/alat-alat-fiber-optik-danfungsinya.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://induktechnology.com/id/splicing-fiber-optic-aman-dan-hasil-terbaik/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.kucari.com/otdr-optical-time-domain-reflectometer. Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.tutorfiber.com/2021/05/Prosedur%20penggunaan%20OTDR. html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-firewall/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://support.microsoft.com/id-id/windows/mengaktifkan-ataumenonaktifkan-firewall-pertahanan-microsoft-ec0844f7-aebd-0583- 67fe-601ecf5d774f Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.mutiaramutusertifikasi.com/artikel/memahami-konsepkeselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3 Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://belajark3.com/ruang-baca/Pengertian-K3.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/288 Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://mawisaranasamawi.com/fungsi-dan-definisik3/#:~:text=Tujuan%20K3,sehingga%20dapat%20digunakan%20se cara%20efektif. Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 430 https://www.halohse.com/2019/01/faktor-faktor-ancaman-resikokecelakaan.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-kecelakaan-kerja-yang-patutanda-waspadai Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://elvira.rahayupartners.id/id/know-the-rules/manpower-law Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://katigaku.top/2020/05/25/contoh-rambu-k3/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://mysmart1.wordpress.com/rambu-rambu-k3-in-lab-komputer/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://eticon.co.id/panduan-keselamatan-kerja/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://safetynet.asia/cara-cara-bekerja-dengan-aman/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.gardaoto.com/blog/5-contoh-bahaya-di-tempat-kerja-yangsering-terjadi Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://ms-sigli.go.id/prosedur-keadaan-darurat/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-r-ringkas-rapi-resikrawat-rajin-antara-slogan-dan-pelaksanaan/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.smkfarmasinasional.sch.id/post-penerapan-5r-ringkas-rapiresik-rawat-rajin.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 431 https://kabardariguru.wordpress.com/2021/03/23/budaya-kerja-industri/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://safetysignindonesia.id/k3-konstruksi-3-peralatan-penting-bekerjadi-ketinggian-dan-panduan-aman-menggunakannya/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://sukkhendro54.blogspot.com/2016/01/instalasi-kabel-fiber-optik.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.jaringk3-telko.org/artikel-bulan-ini/inspirasi-bekerja-padaketinggian-di-menara-telekomunikasi-pada-malam-hari Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://pandi.id/mengenal-ipv4-dan-ipv6/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.transiskom.com/2011/02/konsep-dasar-tcpip.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://en.wikipedia.org/wiki/Network_service Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.teorikomputer.com/2018/10/prinsip-dasar-keamananjaringan.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://anantoep.wordpress.com/2009/12/16/sekilas-tentang-sistemkomunikasi-seluler/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://bisakimia.com/2013/03/23/prinsip-kerja-microwave/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://adalah.co.id/vsat/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsipkerja-serat-optik.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 432 https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/970253/IF4226_02_061523.doc x Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://belajarfiberoptik.com/splicing-fiber-optik/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/?row=4763 Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/fungsi-lan-tester Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. https://www.tutorfiber.com/2021/09/fungsi-optical-power-meter.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas. http://saptaji.com/2013/09/22/pengenalan-otdr-dan-kegunaannya-dalamjaringan-fiber-optik/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi 433 TENTANG PENULIS Fakultas Teknologi Industri di Jurusan Teknik Informatika. Dengan jerih payah tak kenal lelah, pada tahun 2011, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S-1 di universitas tersebut. Selepas lulus dari almamaternya, penulis mengabdi sebagai Guru Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang (2012– sekarang). Modul Dasar–Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi ini adalah buku pertama penulis yang dibuat dengan tim sebagai upaya mengasah dan mengungkapkan pemikiran berliterasi dan sebagai acuan penulis dalam mengajar peserta didiknya di SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang yang mana modul ini masih terdapat banyak kekurangan yang akan disempurnakan seiring berjalannya proses pembelajaran dan menyesuaikan kebutuhan zaman. Pria Ade Prawono, dilahirkan di Brebes, 22 Juli 1986. Jenjang akademisnya dari pendidikan dasar diselesaikan di kota kelahirannya sedangkan dari tingkat menengah pertama sampai menengah atas di kota Ajibarang, Banyumas. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di IST AKPRIND YOGYAKARTA pada Fakultas
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom 434 Nur Fauji, S.Kom, lahir di Banyumas, 6 Juli 1989. Jenjang akademisnya dari pendidikan dasar pertama diselesaikan di kota kelahirannya, kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama hingga menengah ke atas di SMK Negeri 1 Nganjuk Jawa Timur, selanjutnya pendidikan tinggi kembali ditempuh dikotanya di STMIK AMIKOM Purwokerto yang sekarang berubah Menjadi UNIVERSITAS AMIKOM Purwokerto pada jurusan Teknik Informatika dan mendapat gelar S.Kom pada tahun 2018. Selepas lulus dari almamaternya, penulis mengabdi di SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang sebagai guru TKJ mulai tahun 2019 hingga sekarang. Modul ajar ini disusun sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik, sekaligus bahan evaluasi dan alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum serta sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik. Semoga memberi manfaat untuk banyak piha dan sebagai rujukan atau percontohan.
