LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
DENGAN PEMBUATAN INFOGRAFIS TENTANG
KESEHATAN IBU DAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PESANGGRAHAN
Disusun Oleh :
Dwi Tiara Sari
NIP 199309052020122031
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 23
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
DENGAN PEMBUATAN INFOGRAFIS TENTANG
KESEHATAN IBU DAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PESANGGRAHAN
Disusun Oleh :
Dwi Tiara Sari
NIP. 199309052020122031
Telah Disetujui Untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 23 Tahun 2022
COACH MENTOR
H. Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. dr Sari Ulfa Nardia
NIP 197011301999031003 NIP 197911142010012024
Tanggal, 14 Juni 2022
Tanggal, 14 Juni 2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR PELAKSANAAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
DENGAN PEMBUATAN INFOGRAFIS TENTANG
KESEHATAN IBU DAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PESANGGRAHAN
Disusun Oleh :
Dwi Tiara Sari
NIP 199309052020122031
Telah Disetujui Untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 23 Tahun 2022
COACH MENTOR
H. Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd dr Sari Ulfa Nardia
NIP 197011301999031003 NIP 1979111420110012024
Tanggal, 12 Agustus 2022 Tanggal, 12 Agustus 2022
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
DENGAN PEMBUATAN INFOGRAFIS TENTANG
KESEHATAN IBU DAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PESANGGRAHAN
Disusun Oleh :
Dwi Tiara Sari
NIP 199309052020122031
Telah Disetujui Untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 23 Tahun 2022
COACH MENTOR
H. Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. dr Sari Ulfa Nardia
NIP 197011301999031003 NIP 197911142010012024
Tanggal, 18 Agustus 2022 Tanggal, 18 Agustus 2022
Mengetahui:
a.n. Kepala BPSDM PROVINSI DKI JAKARTA
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI DASAR,
MANAJERIAL DAN FUNGSIONAL
Indang Murniningsih, S.Pd., MM.
NIP 197101151997032005
Tanggal, 18 Agustus 2022
iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Dwi Tiara Sari
NIP : 199309052020122031
Pangkat/golongan : Pengatur/IIc
Jabatan : Pelaksanaan/Terampil-Bidan
Unit kerja : RSUD Pesanggrahan
Kertas kerja laporan aktulisasi saya adalah asli dan belum pernah
diajukan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dimanapun.
Kertas kerja laporan aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil angkatan 23 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan dan
penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja
Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi
secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan
dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
aturan yang berlaku di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Jakarta, 18 Agustus 2022
Yang Membuat Penyataan
Dwi Tiara Sari
NIP 19939052020122031
v
ABSTRAK
Dwi Tiara Sari, NIP 199309052020122031, Pelaksanaan/Terampil-Perawat,
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Pembuatan Infografis Tentang
Kesehatan Ibu dan Anak di RSUD Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dalam rangka membentuk karakter peserta pelatihan dasar CPNS agar menjadi PNS
yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan, wawasan kebangsaan, aksi bela
negara, nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dan memenuhi kebutuhan serta meningkatkan
kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan di RSUD Pesanggrahan, maka peserta
telah melaksanakan kegiatan aktualisasi pada tanggal 15 Juni – 28 Juli 2022. Metode
yang digunakan menggunakan analisis isu aktual dan memecahkan permasalahan
menggunakan APKL dan USG, serta McNamara. Pada keadaan aktualnya rendahnya
minat membaca buku pada ibu hamil sehingga terjadi rendahnya pengetahuan ibu hamil
tentang kesehatan ibu dan anak yang merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menekan Angka Kematian Ibu dan Anak. Gagasan yang diambil untuk menyelesaikan
masalah berupa pembuatan infografis tentang kesehatan ibu dan anak. Capaian
aktualisasi ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan
anak di RSUD Pesanggrahan setelah pembuatan infografis tentang kesehatan ibu dan
anak berbasis digital ditunjukkan dengan adanya perbandingan sebelum dan sesudah
aktualisasi. Sebelum aktualisasi ibu hamil dengan pengetahuan baik sebesar 45%.
Sedangkan berdasarkan hasil post test pengetahuan ibu hamil dengan kategori baik
menjadi 85% dari total responden. Nilai rata-rata pengetahuan saat pre test 74,6 saat
post test naik menjadi 87,2.
Kata Kunci: Berakhlak, Pengetahuan Ibu Hamil, Infografis, Kesehatan Ibu Dan Anak
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peserta panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pencipta
langit dan bumi beserta segala isinya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta kasih sayang-Nya kepada Peserta sehingga Peserta dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS berjudul
“Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pembuatan Pembuatan
Infografis Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak” ini tepat pada waktunya.
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat untuk melengkapi serangkaian
kegiatan pada Pelatihan Dasar Golongan II Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk meningkatkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam
menginternalisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) di tempat tugas
peserta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya pelaksanaan aktualisasi
ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, bimbingan, dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI
Jakarta, Bapak Mochamad Miftahulloh tamary, S.STP., M.T., M.Sc;
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Widyastuti, M.K.M;
3. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Dasar, Manajerial dan
Fungsional BPSDM Provinsi DKI Jakarta, Ibu Indang Murniningsih,
S.Pd., M.M;
4. Direktur RSUD Pesanggrahan, drg. Didiet Damayanti, MARS;
5. Kepala Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Dasar dan Kader
BPSDM Provinsi DKI Jakarta, Ibu Fitrianda, S.Psi., M.Si;
6. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD
Pesanggrahan, dr. Sari Ulfa Nardia sebagai mentor penulis untuk
mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS Golongan II Tahun
2022;
vii
7. Coach, Bapak. H.Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd, yang telah
mendampingi, membimbing, dan memberi arahan kepada penulis
selama membuat rancangan aktualisasi;
8. Penguji, Ibu Ratna Sari Susanti, S.E., M.Si., Ak. yang telah
membimbing, memberikan saran, dan arahan dalam penulisan
pelaksanaan aktulisasi Latihan Dasar CPNS sehingga dapat tersusun
dengan baik;
9. Widyaiswara BPSDM Provinsi DKI Jakarta, Bapak Ir. Drs. Iswan
Achmadi, M.T., Bapak Drs. Bowo Irianto, M.Pd., dan Ibu Dr. Hj.
Yuslainiwati, S.H., M.Kes, S.H., Widyaiswara BPSDM Provinsi
Sumatera Selatan, Tutor penulis pada agenda 1,2 dan 3.
10. Seluruh panitia penyelenggara pelaksanaan pelatihan dasar CPNS
Golongan II Tahun Anggaran 2022 yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan ini;
11. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Angkatan 23 yang selalu bersama
penulis dalam setiap kegiatan pelatihan, serta seluruh pihak yang
membantu penulis dalam proses Rancangan Aktualisasi;
12. Rekan-rekan di RSUD Pesanggrahan yang telah memberikan
dukungan, kolaborasi, dan masukan pada proses penulisan
aktualisasi;
13. Suami dan keluarga yang selalu mendukung penuh, baik secara moral
ataupun materil serta mendoakan penulis
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa terdapat
kekurangan dalam penulisan karena adanya keterbatasan yang dimiliki.
Oleh karena itu, penulis sangat menerima kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan laporan pelaksanaan aktualisasi ini. Semoga
pelaksanaan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat.
viii
Jakarta, 18 Agustus 2022
Dwi Tiara Sari
NIP 199309052020122031
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................v
ABSTRAK ..............................................................................................vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................x
DAFTAR TABEL .....................................................................................xii
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi...............................................................5
C. Manfaat Aktualisasi.............................................................6
BAB II PROFIL DAN INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI ..................8
A. Visi Dan Misi.......................................................................8
B. Nila-Nilai Organisasi ...........................................................9
C. Tugas Organisasi..............................................................10
D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta.............................12
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN
FUNGSI ..................................................................................16
A. Identifikasi Dan Analisis Isu Aktual ...................................16
B. Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan
Peran PNS Untuk Mendukungnya Terwujudnya Smart
Governance ......................................................................26
C. Alternatif Pemecahan Masalah Dengan Gagasan Kreatif .33
x
BAB IV RENCANA AKTUALISASI .....................................................37
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS...................37
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar
PNS ..................................................................................40
C. Penjadwalan ...................................................................136
D. Aktor Yang Terlibat Dan Perannya Dalam Aktualisasi ....141
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI..........................................142
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ........142
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 222
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi ............................242
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT...............................................250
A. Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif ...................................250
B. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan .............250
C. Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan ......253
BAB VII PENUTUP.............................................................................293
A. Kesimpulan.....................................................................293
B. Saran..............................................................................295
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................296
LAMPIRAN ...........................................................................................299
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Identifikasi Isu Permasalahan .................................................20
Tabel 2 Analisa Penentuan Isu Prioritas dengan metode APKL...........23
Tabel 3 Penilaian Kualitas Isu Prioritas ................................................25
Tabel 4 Analisa Penentuan Penyebab Prioritas dengan metode USG .30
Tabel 5 Penilaian Kualitas Penyebab Isu .............................................32
Tabel 6 Analisis MC Namara Penentuan Solusi Prioritas .....................34
Tabel 7 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS ..............................................................42
Tabel 8 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS ......135
Tabel 9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..................................................137
Tabel 10 Aktor yang Terlibat dan Perannya dalam ..............................141
Tabel 11 Matriks Capaian Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS ...............224
Tabel 12 Analisis McNamara Penentuan Solusi Prioritas.....................250
Tabel 13 Relevansi Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS ................253
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Jumlah Kasus Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil ..............17
Grafik 2 Diagram Data 10 Penyakit Terbanyak di Poli Kandungan
RSUD Pesanggrahan Periode Januari-April..............................17
Grafik 3 Diagram Penapisan Isu Menggunakan Teknik APKL ................24
Grafik 4 Diagram Penapisan Penyebab Masalah Metode USG ..............31
Grafik 5 Diagram Penapisan Gagasan Pemecahan Masalah
Menggunakan Mc Namara ........................................................35
Grafik 6 Perbandingan Nilai Pre Test Dan Post Test Per
Responden..............................................................................243
Grafik 7 Perbandingan Pengetahuan Responden Berdasarkan
Kategori Kurang dan Baik .......................................................244
Grafik 8 Perbandingan Jawaban Pre Test Dan Post Test
Berdasarkan Soal Pertanyaan.................................................245
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUD Pesanggrahan ..........................14
Gambar 2 Struktur Organisasi Unit Rawat Jalan .................................15
Gambar 3 Data Akseptor KB IUD Pasca Bersalin di RSUD
Pesanggrahan ....................................................................18
Gambar 4 Buku KIA yang Tidak Terisi dengan Lengkap .....................19
Gambar 5 Identifikasi Penyebab Masalah Dengan Metode Fishbone ..30
Gambar 6 Bukti Referensi Rancangan Strategi Digitalisasi Edukasi ..143
Gambar 7 Daftar Hadir, Notulensi Diskusi Dan Draft Rancangan
Strategi Pembuatan Infografis...........................................146
Gambar 8 Bentuk Draft Rancangan Infografis Kesehatan Ibu
Dan Anak ..........................................................................146
Gambar 9 Bukti Konsultasi Dengan Mentor, Chat Wa Perjanjian
Waktu, Foto Konsul Dan Notulen Hasil Konsultasi ............149
Gambar 10 Bukti Diskusi Dengan Tim PKRS dan PPA Beserta
Notulensi...........................................................................152
Gambar 11 Formulir Persetujuan Kegiatan 1 Penyusunan
Perencanaan Strategi Pembuatan Infografis Tentang
Kesehatan Ibu Dan Anak ..................................................154
Gambar 12 Bukti Referensi Rancangan Strategi Digitalisasi Edukasi ..156
Gambar 13 Bukti Diskusi Dengan Rekan Sejawat Penyusunan
Soal Pre Test ....................................................................158
Gambar 14 Pembuatan Group Whatsapp Ibu Hamil Sehat.................161
Gambar 15 Assesment Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kesehatan Ibu Dan Anak Dalam Bentuk Google Form .....163
Gambar 16 Bukti Hasil Evaluasi Assesment Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak ....................................165
Gambar 17 Hasil Analisis Pre Test Asesmen Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak ..........................167
xiv
Gambar 18 Bukti Pelaporan Hasil Asesmen Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak ..........................169
Gambar 19 Bukti Referensi Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak ...........171
Gambar 20 Bukti Berdiskusi Dengan PPA (Profesional Pemberi
Asuhan) ...........................................................................174
Gambar 21 Bukti Diskusi Dengan Tim PKRS Dalam Peyusunan
Materi Edukasi ..................................................................176
Gambar 22 Bukti Pembuatan Media Edukasi Digital Bersama Tim
PPA Dan PKRS ...............................................................178
Gambar 23 Bukti Pelaporan Materi Edukasi Yang Dibuat Kepada
Mentor ..............................................................................180
Gambar 24 Bukti Referensi Data Pengguna Media Sosial Yang
Paling Populer Dan Paling Efektif Yang Diminati
Masyarakat .......................................................................182
Gambar 25 Bukti Diskusi Dengan Tim PKRS Dan Googlesite PKRS
RSUD Pesanggrahan .......................................................184
Gambar 26 Bukti Konsultasi Dengan Mentor Dan Formulir
Persetujuan Kegiatan 4.....................................................186
Gambar 27 Bukti Konsultasi Dengan Direktur Rumah Sakit
Untuk Penggunaan Akun Media Sosial Rumah Sakit........187
Gambar 28 Bukti Proses Membuat Akun Media Sosial Baru Rumah
Sakit Bersama Dengan Tim PKRS....................................189
Gambar 29 Bukti Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Terkait
Pelaksanaan Publikasi Media Sosial Rumah Sakit ...........191
Gambar 30 Bukti Membuat Materi Paparan Sosialisasi Penggunaan
Media Pelayanan KIE Berbasis Digitalisasi .......................194
Gambar 31 Bukti Mempersiapkan Sarana Dan Prasarana
Sosialisasi.........................................................................195
Gambar 32 Bukti Mempublikasikan Materi Yang Sudah Dibuat Ke
Dalam Media Sosial Rumah Sakit.....................................198
xv
Gambar 33 Bukti Melakukan Sosialisasi Kepada Rekan Sejawat
Tentang Digitalisasi Edukasi Kesehatan Ibu Dan Anak
Dan Media Sosial Rumah Sakit.........................................200
Gambar 34 Bukti Melakukan Sosialisasi Kepada Pasien .....................203
Gambar 35 Bukti Konsultasi Dengan Mentor Untuk Proses
Monitoring Dan Evaluasi ...................................................205
Gambar 36 Formulir Evaluasi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang KIA
Dengan Menggunakan Google Form ................................208
Gambar 37 Bukti Kegiatan Menyebarkan Link Google Form
Evaluasi Pengetahuan Ibu Hamil ......................................210
Gambar 38 Lembar Monitoring Responden Yang Teredukasi
Infografis Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak Berbasis
Digital................................................................................212
Gambar 39 Perbandingan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum
Metode Digitalisasi Edukasi Sebelum Diberikan Dan
Setelah Diberikan .............................................................214
Gambar 40 Bukti Rekapitulasi Data Dan Bukti Monitoring
Kelengkapan Pengisian Buku KIA.....................................215
Gambar 41 File Draft Laporan .............................................................217
Gambar 42 Bukti Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Mengenai
Hasil Monitoring Evaluasi..................................................218
Gambar 43 Bukti Merevisi Laporan Peningkatan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak Dengan
Strategi Digitalisasi Edukasi..............................................220
Gambar 44 Bukti Meminta Persetujuan Mentor Terkait Laporan
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil ................................222
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Laporan Analisis Pre Test Dan Post Test .................. 299
Lampiran 2
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 1 ............................ 309
Lampiran 4 Notulensi Diskusi Penyusunan Strategi Digitalisasi
Edukasi Berupa Pembuatan Infografis Tentang
Lampiran 5 Kesehatan Ibu Dan Anak ................................................... 310
Lampiran 6
Lampiran 7 Daftar Hadir Diskusi Penyusunan Strategi Digitalisasi
Lampiran 8 Edukasi Berupa Pembuatan Infografis Tentang
Kesehatan Ibu Dan Anak ................................................... 311
Lampiran 9
Bukti Belajar Kegiatan 1 Dengan Mentor ........................... 312
Lampiran 10
Lampiran 11 Bukti Belajar Kegiatan 1 Dengan Coach ............................ 313
Lampiran 12 Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 2 ............................ 314
Lampiran 13
Lampiran 14 Notulensi Diskusi Pembuatan Kisi-Kisi Asesment
Lampiran 15 Pengetahuan Ibu Hamil ..................................................... 315
Lampiran 16
Daftar Hadir Diskusi Pembuatan Kisi-Kisi Asesment
Lampiran 17 Pengetahuan Ibu Hamil ..................................................... 316
Lampiran 18 Formulir Informed Consent Responden ............................. 317
Formulir Kuesioner Kisi-Kisi Asesment Pengetahuan
Ibu Hamil .......................................................................... 318
Bukti Belajar Kegiatan 2 Dengan Mentor ........................... 319
Bukti Belajar Kegiatan 2 Dengan Coach ............................ 320
Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 3 ............................ 321
Notulensi Diskusi Penyusunan Materi Edukasi Kia ............ 322
Daftar Hadir Dengan Tim Pkrs Dan IT Diskusi
Penyusunan Materi Edukasi KIA ....................................... 323
Daftar Hadir Dengan Rekan Kebidanan Dan Rawat
Jalan Diskusi Penyusunan Materi Edukasi KIA.................. 324
Bukti Belajar Kegiatan 3 Dengan Mentor ........................... 325
xvii
Lampiran 19 Bukti Belajar Kegiatan 3 Dengan Coach ............................ 326
Lampiran 20 Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 4 ............................ 327
Lampiran 21 Daftar Hadir Diskusi Pembuatan Media Sosial Dengan
Tim IT Dan PKRS .............................................................. 328
Lampiran 22 Lembar Persetujuan Direktur Rumah Sakit........................ 329
Lampiran 23 Bukti Belajar Kegiatan 4 Dengan Mentor ........................... 330
Lampiran 24 Bukti Belajar Kegiatan 4 Dengan Coach ............................ 331
Lampiran 25 Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 5 ............................ 332
Lampiran 26 Daftar Hadir Sosialisasi Dengan Rekan Sejawat Tentang
Media Edukasi Digital Tentang Kesehatan Ibu Dan
Lampiran 27 Anak .................................................................................. 333
Daftar Hadir Sosialisasi Dengan Pasien Tentang Media
Lampiran 28 Edukasi Digital Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak............. 334
Lampiran 29 Bukti Belajar Kegiatan 5 Dengan Mentor ........................... 335
Lampiran 30 Bukti Belajar Kegiatan 5 Dengan Coach ............................ 336
Lampiran 31 Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 6 ............................ 337
Notulensi Diskusi Dengan Mentor Pembuatan Soal
Lampiran 32 Post Test ........................................................................... 338
Lampiran 33 Bukti Belajar Kegiatan 6 Dengan Mentor ........................... 339
Lampiran 34 Bukti Belajar Kegiatan 6 Dengan Coach ............................ 340
Lampiran 35 Lembar Persetujuan Mentor Kegiatan 7 ............................ 341
Notulensi Diskusi Dengan Mentor Tentang
Lampiran 36 Pembuatan Laporan .......................................................... 342
Lampiran 37 Laporan Monitoring Evaluasi ............................................. 343
Lampiran 38 Bukti Belajar Kegiatan 7 Dengan Mentor ........................... 344
Lampiran 39 Bukti Belajar Kegiatan 7 Dengan Coach ............................ 345
Lembar Persetujuan Mentor Rencana Tindak Lanjut ......... 346
xviii
Lampiran 40 Aksi Bela Negara............................................................... 347
Lampiran 41
Lampiran 42 Kartu Bimbingan Rancangan Aktualisasi ........................... 348
Lampiran 43 Daftar Absensi Sosialisasi Pengisian Kuesioner Isu
Lampiran 44 Prioritas ............................................................................. 349
Lampiran 45 Notulensi Diskusi Penentuan Isu Prioritas ......................... 350
Lampiran 46
Lampiran 47 Daftar Absensi Sosialisasi Pengisian Kuesioner
Lampiran 48 Penyebab Isu .................................................................... 351
Lampiran 49 Notulensi Diskusi Penentuan Penyebab Isu Prioritas ....... 352
Lampiran 50
Lampiran 51 Daftar Absensi Sosialisasi Penentuan Alternatif Solusi..... 353
Lampiran 52
Lampiran 53 Notulensi Diskusi Penentuan Alternatif Solusi ................... 354
Lampiran 54
Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Dengan
Lampiran 55 Mentor ............................................................................... 355
Lampiran 56 Bukti Belajar Rancangan Aktualisasi Dengan Coach ......... 356
Daftar Hadir Sosialisasi Kuesioner..................................... 366
Bukti Konsultasi Dengan Mentor........................................ 370
Bukti Sosialiasi Kuesioner ................................................. 371
Bukti Ketidak Lengkapan Pengisian Buku KIA ................... 372
Kuesioner Survey Identifikasi Isu/Masalah Di Poli
Kandungan Rsud Pesanggrahan Berdasarkan
Metode APKL .................................................................... 373
Kuesioner Survey Penyebab Isu Prioritas Dengan
Metode USG (Urgency Seriousnes, Growth) ..................... 374
Menentukan Prioritas Pemecahan Masalah Dengan
Menggunakan Metode Tapisan Mc. Namara ..................... 375
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi ASN menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara berlandasrkan pada: a) nilai dasar; b)
kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan. Prinsip-
prinsip tersebut merupakan dasar bagi setiap PNS untuk dapat
meningkatkan kepedulian dan kapasitas diri dalam memberikan
perubahan-perubahan di dalam organisasinya.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai ASN
yang berkualitas. Pembangunan ASN yang berkualitas diharapkan
dapat berkontribusi positif bagi pencapaian cita-cita bangsa Indonesia
seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam
Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang
1
Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut yaitu melalui
kewajiban mengikuti pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Melalui pelatihan dasar ini, CPNS diharapkan mampu
memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya di unit kerja masing-masing.
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Makin tinggi
angka kematian ibu dan bayi di suatu negara maka dapat dipastikan
bahwa derajat kesehatan negara tersebut buruk (Kemenkes RI, 2018).
Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia meningkat dari 228 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2007 menjadi 359 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. Angka Kematian Ibu
(AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012-2015 menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian ibu di Indonesia pada
tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus (Kemenkes RI, 2019) AKI
menunjukan kenaikan dari 62/100.000 KH (2013) menjadi 63/100.000
KH di Provinsi DKI Jakarta (Kemenkes RI, 2020).
Penyebab kematian terjadi karena tidak mempunyai akses ke
pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pelayanan
kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat
mengenal fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan
di fasilitas kesehatan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
untuk menurunkan AKI, bayi baru lahir, bayi dan balita. Antara lain
melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi dasar (PONED) di Puskesmas perawatan
2
dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komperhensif (PONEK)
di rumah sakit (Kesmas, 2013)
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan gabungan kartu
kesehatan ibu anak atau rekam medik dari sejak kehamilan sampai
dengan anak umur 5 tahun dan sebagai alat pemantauan kesehatan
ibu dan anak mulai dari pemantauan tumbuh kembang anak dan status
imunisasi anak yang dapat dilihat dari catatan kesehatan anak (KMS)
dan catatann kesehatan ibu di lembar pemeriksaan ANC selama
kehamilan di buku KIA, buku KIA sebagai alat penyuluhan informasi
kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
284/Menkes/III/2004 tentang buku kesehatan ibu dan anak sebagai
sumber informasi serta satu-satunya alat pencatatan yang dimiliki oleh
ibu hamil sampai balita, penanggung jawab penggunaannya oleh
petugas kesehatan dan pengadaan dan pendistribusian buku KIA oleh
pemerintah dengan peran serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
organisasi profesi, dan swasta (Dinkes Semarang, 2011).
Masih rendahnya pemanfaatan buku KIA masih terkendala oleh
rendahnya pengetahuan dan sikap ibu tentang manfaat dari buku KIA
dan sebagian ibu juga menganggap hal-hal yang berhubungan dengan
buku KIA hanya sekedar buku catatan pemeriksaan. Berdasarkan studi
pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD Pesanggrahan pada
bulan 31 Mei 2022 setelah test singkat menggunakan google form
dengan pertanyaan meliputi isi buku KIA oleh peneliti, dari 12 ibu hamil
yang melakukan ANC (antenatal care) setelah tes dengan
menggunakan google form dengan pertanyaan meliputi isi buku KIA
oleh peneliti, dari 12 ibu hamil yang melakukan ANC (antenatal care)
total hanya ada 4 orang ibu hamil yang membaca buku KIA, dan 8
orang lainnya tidak membaca buku KIA, dan dari 4 orang yang
membaca buku KIA ada 1 orang yang belum paham dengan isinya.
Lalu diberikan pertanyaan kembali seputar kesehatan ibu dan anak,
dari 12 pasien yang mendapatkan nilai >50% jawaban benar, hanya
3
ada 3 orang ibu hamil, 9 orang ibu hamil memiliki jawaban yang salah.
Di pertanyaan tanda bahaya pada kehamilan yaitu menjawab kaki,
tangan, wajah bengakak disertai kejang, muntah terus menerus
sampai tidak mau makan, demam tinggi, dari 12 pasien, 4 pasien yang
dapat menjawab secara lengkap, 8 pasien hanya menjawab beberapa
tanda saja. Untuk tanda bahaya pada anak seperti tidak bisa minum,
kejang, demam, muntah-muntah, sesak nafas, perdarahan dari hidung
dan tampak biru, dari 12 orang ibu hamil yang bisa menjawab lengkap
dan benar ada 3 orang ibu hamil, 9 orang ibu hamil lainnya bisa
menyebutkan tapi tidak lengkap. Pertanyaan tanda-tanda persalinan
yaitu perut mules secara terus menerus dan lama, keluar air ketuban,
keluar lendir bercampur darah. dari 12 orang ibu hamil yang bisa
menjawab lengkap ada 3 orang dan 9 orang ibu hamil sisanya hanya
menjawab beberapa tanda persalinan. Dari 8 orang yang tidak
membaca buku mengisi alasan penyebab kurangnya pengetahuan
yaitu 7 orang ibu hamil memilih penyebab tidak mengetahui isi buku
KIA dikarenakan tidak pernah membaca, karena tidak menyukai
membaca buku, 6 orang ada juga yang memilih lebih tertarik untuk
melihat informasi di internet/media sosial, 5 orang yang juga memilih
alasan karena kesibukan dan karena tenaga kesehatan yang tidak
memberitahukan mengenai pentingnya buku KIA, dan 3 orang
mengatakan materi di dalam buku KIA sulit dipahami. Dari hasil test
tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak ibu hamil yang belum
mengetahui tentang buku KIA yang berimbas pada kesehatan ibu dan
anak yaitu gawat janin dan kematian.
Penerapan buku KIA pada semua fasilitas kesehatan
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu
hamil sehingga komplikasi yang mungkin terjadi dalam masa
kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin sesuai dengan tujuan
pelayanan antenatal yaitu untuk mencegah adanya komplikasi obstetri
4
dan memastikan bahwa komplikasi dapat dideteksi dan ditangani
secara memadai (Salmiawati, 2016).
Inovasi yang penulis ajukan adalah pembuatan infografis tentang
kesehatan ibu dan anak dalam bentuk digital. Tujuan dari Digitalisasi
ini diantaranya adalah mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam
beberapa hal seperti biaya, waktu, dan sumber daya lainnya. Strategi
yang dilakukan adalah secara bertahap melengkapi cara promosi
kesehatan yang sebelumnya konvensional dan melakukan tatap muka
langsung, dengan beberapa pemanfaatan teknologi digital. Teknologi
digital yang digunakan yang sedang marak saat ini seperti media
sosial. Model digitalisasi yang yang akan dilakukan yaitu dengan
membuat infografis dan videografis yang menarik dan mempublikasi ke
media sosial rumah sakit. Sebelumnya hanya media edukasi yang bisa
dilihat ibu hamil hanya dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
Hal ini tentu tidak salah, namun bila dilihat dari daya jangkau
informasi yang diberikan, maka hanya ibu hamil saja sebagai pasien
yang terpapar informasi atau edukasi tersebut, jarang keluarga atau
orang sekitar pasien yang akan membaca buku KIA. Namun, bila kita
memanfaatkan teknologi digital, maka jangkauan informasi dan
edukasi terkait kesehatan akan jauh lebih luas.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis membuat
rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu
Hamil dengan Pembuatan Infografis tentang Kesehatan Ibu dan
Anak di RSUD Pesanggrahan“.
B. Tujuan Aktualisasi
Kegiatan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dari
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 23 Tahun 2022
adalha sebagai berikut.
5
1. Tujuan Umum
Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk membentuk penulis
menjadi ASN yang profesional dan berkarakter yang mampu:
a. Memahami wawasan kebangsaan, isu komtemporer dan
kesiapsiagaan bela negara.
b. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yang
terdiri dari nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
c. Menerapkan kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode
etik ASN, konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN, sebagai
bentuk penerapan manajemen ASN dan Smart ASN sesuai
dengan tugas dan fungsinya dalam lingkungan kerja
d. Mengimplementasikan habituasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan aktualisasi ini adalah Peningkatan
pengetahuan ibu hamil dengan pembuatan infografis tentang
kesehatan ibu dan anak di RSUD Pesanggrahan
C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Individu
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaborasi) dalam menjalankan tugas
sebagai bidan di RSUD Pesanggrahan
2. Bagi Unit Kerja
Dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan dalam
hal ini terkait peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan
ibu dan anak melalui penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Provinsi DKI Jakarta.
6
3. Bagi Masyarakat
a. Kegiatan aktualisasi ini memenuhi kebutuhan ibu hamil dalam
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan
anak.
b. Memberikan kemudahan keluarga pasien(suami/orangtua) untuk
dapat mengakses informasi dan mudah memahami informasi di
dalam buku KIA
7
BAB II
PROFIL DAN INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Visi Dan Misi
Menurut Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor
1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 yang
memuat visi dan misi Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut:
Visi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat
dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi
semua.
Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas,
berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan
memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang
melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum
melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan
keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan
sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan
investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang.
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang
berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan
berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif,
meritokratis dan berintegritas.
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan
dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan
dan sosial.
8
5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul
kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan
kebhinekaan.
B. Nila-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tertuang
dalam Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2020 tentang Budaya
Kerja. Budaya kerja adalah sikap serta perilaku individu dan kelompok
yang didasari atas nilai – nilai yang diyakini dalam kebenarannya dan
telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan masing – masing. Nilai – nilai budaya kerja Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta terdiri dari :
1. Berintegritas
Bermakna adanya keselarasan antara perkataan dan perbuatan
dengan memegang teguh prinsip, aturan dan norma yang berlaku,
meliputi perilaku jujur dan dapat dipercaya, konsisten dan berani
menegakkan kebenaran, tulus melayani, memenuhi komitmen,
berdedikasi tinggi.
2. Kolaboratif
Bermakna bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan
untuk mencapai tujuan bersama dengan membentuk tim dan
membangun kemitraan yang efektif. Meliputi saling percaya, saling
menghormati, aktif dalam perbincangan tematik, produktif dan
kreatif menangani konflik dan mampu melakukan coaching dan
mentoring.
3. Akuntabel
Bermakna melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan target kinerja. Meliputi
perilaku bertanggung jawab, profesional, transparan, cermat dalam
bertindak, dan dapat diandalkan.
9
4. Inovatif
Bermakna menciptakan gagasan pembaharuan untuk
meningkatkan mutu layanan melalui evaluasi, pemecahan masalah
dan perbaikan secara terus menerus. Meliputi perilaku menyukai
tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi, berpikir di luar
kebiasaan, kreatif dan visioner, terbuka terhadap masukan atau
kritik dan ide-ide baru, mampu menciptakan ide-ide yang orisinal.
5. Berkeadilan
Bermakna kepedulian/kepekaan untuk memastikan hak berbagai
pihak dapat terakomodasi. Meliputi perilaku objektif, proporsional,
mengedepankan kesetaraan, kesamaan hak dan mendorong
kemajuan bersama.
C. Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 114 Tahun 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Pasal 33 Ayat 1, RSUD Kelas C Pesanggrahan
mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
jalan dan , rawat jalan, dan gawat darurat
1. RSUD Kelas C mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat in, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
RSUD Kelas C menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan Rencana Strategis Dinas sesuai lingkup
tugas dan fungsinya;
b. Penyusunan Rencana Kerja serta Rencana Kerja dan Anggaran
RSUD Kelas C;
c. Pelaksanaan Rencana Strategis Dinas sesuai lingkup tugas dan
fungsinya;
10
d. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran RSUD Kelas C;
e. Perumusan kebijakan, proses bisnis, standar, dan prosedur
RSUD Kelas C;
f. Pelaksanaan kebijakan, proses bisnis, standar, dan prosedur
RSUD Kelas C;
g. Penyelenggaraan pelayanan medik;
h. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik;
i. Penyelenggaraan pelayanan penunjang non medik;
j. Penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan kebidanan;
k. Penyelenggaraan pelayanan rujukan dan ambulans;
l. Penyelenggaraan peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
m. Penyelenggaraan pelayanan kegawatdaruratan;
n. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja;
o. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit;
p. Fasilitasi dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
RSUD Kelas C;
q. Fasilitasi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan;
r. Penyelenggaraan pemasaran, kemitraan dan kehumasan RSUD
Kelas C;
s. Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi RSUD Kelas
C;
t. Pengelolaan data RSUD Kelas C;
u. Pengelolaan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian
RSUD Kelas C;
v. Pengelolaan prasarana dan sarana RSUD Kelas C;
w. Pelaksanaan perencanaan, rehab total/ rehab berat/ rehab
sedang/ rehab ringan sarana dan prasarana kerja RSUD Kelas
C sesuai lingkup tugas dan fungsinya;
x. Pemberian dukungan pelayanan medik kepada masyarakat dan
Perangkat Daerah;
11
y. Pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD
Kelas C; dan
z. Pelaksanaan tugas dan fungsi kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.
D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi republik indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan, Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan
kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
1. Bidan Terampil, meliputi:
a. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
b. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan kebidanan;
c. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan;
d. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
e. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
f. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
g. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan
kasus fisiologis;
h. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil;
i. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/
keluarga sesuai dengan kebutuhan;
j. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis;
k. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis;
l. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis;
m. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis;
n. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
12
o. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan
hari ke tiga pasca persalinan (KF 1);
p. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2);
q. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF 3);
r. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan;
s. Melakukan fasilitasi inisiasi menyusu dini (IMD) pada persalinan
normal;
t. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
u. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada bayi berat
lahir rendah (BBLR);
v. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
w. Melakukan pelayanan keluarga berencana (KB) oral dan
kondom;
x. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana (KB)
pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
y. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup
sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
z. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/
berencana/ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di
wilayah kerja puskesmas melalui kunjungan rumah;
aa. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/keluarga
berencana/ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
bb. Mengikuti pelaksanaan kegiatan survei mawas diri (SMD) atau
musyawarah masyarakat desa (MMD);
13
cc. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu/posbindu/
kampung keluarga berencana (KB) atau tempat lain sesuai
penugasan; dan
dd. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program
pemerintah pada anak sekolah;
Profil Rumah Sakit
Nama : RSUD Pesanggrahan
Akreditasi : Paripurna
Tahun Berdiri : 2015
Alamat RS : Jln Cenek I No.1 Rt 05/003
Kelurahan : Pesanggrahan
Kecamatan : Pesanggrahan
Kota : Jakarta Selatan
Kode Pos : 12320
Telepon : (021) 7356087
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUD Pesanggrahan
14
Gambar 2 Struktur Organisasi Unit Rawat Jalan
15
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Dan Analisis Isu Aktual
Berdasarkan peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara
dan reformasi birokrasi republik Indonesia nomor 36 tahun 2019
tentang jabatan fungsional bidan, dan konsultasi dengan mentor dan
teman sejawat, maka uraian tugas yang diangkat adalah seperti
melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis, memberikan KIE
tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan, melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28
pasca persalinan (KF2) isu permasalahan yang teradi adalah:
Tabel berikut ini menjelaskan isu yang ada pada masing-
masing uraian tugas dan deskripsi keterkaitan dengan mata pelatihan
Manajemen ASN dan Smart ASN.
1. Kurangnya monitoring ibu hamil dengan infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi di mana terjadinya
infeksi pada organ yang termasuk di dalam sistem kemih, Di
antara wanita yang lebih beresiko adalah ibu hamil, dikarenakan
adanya dorongan dari rahim, yang berada tepat di atas kandung
kemih. Ketika rahim makin membesar, tambahan beratnya dapat
menghalangi aliran urine dari kandung kemih. Akibatnya, ibu hamil
jadi lebih sulit untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Hal ini menyebabkan bakteri menumpuk dalam saluran kemih,
selain itu kurangnya personal hygiene dan kurangnya
mengkonsumsi air putih menambah penyebab tingginya ISK pada
ibu hamil. Pengobatan ISK pada ibu hamil sangatlah penting dan
bertahan memerlukan proses dan evaluasi dengan melakukan
pemeriksaan laboratorium ulang yang dilakukan setelah pasien
menghabiskan obat antibiotik yang diresepkan dokter, Berikut ini
16
merupakan data bukti tingginya kasus infeksi saluran kemih pada
ibu hamil:
Gangguan Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil
25 21 16 17
20 8
15
10 FEB MART APR
5
0
JAN
Grafik 1 Jumlah Kasus Infeksi Saluran Kemih
Pada Ibu Hamil
2% 2% 2% 1% Kehamilan dengan oligohidramnion/air
2% ketuban berkurang
Hipertensi esensial (primer)
6%
7% Gangguan sistem kemih kelamin lainnya
11% 55% Anemia
12% Abortus
Grafik 2 Diagram Data 10 Penyakit Terbanyak di Poli
Kandungan RSUD Pesanggrahan Periode Januari-April
Berdasarkan data itu didapatkan hasil ISK masuk ke dalam
peringkat ke tiga penyakit terbanyak di poli kandungan. Dengan
jumlah pasien sejak januari-april sebanyak 62 kasus baru ISK.
kasus ISK yang ada di bulan April adalah 17 kasus , dimana dari
17 kasus hanya ada 7 pasien yang melakukan pengobatan
hingga tuntas, 10 sisanya tidak melakukan pengobatan hingga
tuntas
2. Rendahnya kesadaran untuk pemakaian kontrasepsi IUD pada
pasien nifas di RSUD Pesanggrahan
17
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Kepala Badan
Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 24
Tahun 2017 tentang pelayanan keluarga berencana pasca
persalinan dan pasca keguguran ditargetkan 70% menggunakan
kontrasepsi, dan 50% diantarnya menggunakan metode
kontrasepsi jangka panjang. Dari data yang didapat target
penggunaan kb di RSUD Pesanggrahan adalah 50% dari pasien
bersalin di RSUD Pesanggrahan tetapi faktanya pencapaian 3
tahun terakhir tidak mencapai target <50%. Berikut ini data
laporan pengguna kb pada pasien nifas di RSUD Pesanggrahan:
Gambar 3 Data Akseptor KB IUD Pasca Bersalin
di RSUD Pesanggrahan
Dari data di atas menunjukkan angka pasien bersalin di
RSUD Pesanggrahan tiap tahun terus meningkat tetapi
berbanding terbalik dengan pemasangan KB IUD, tahun 2019
pemasangan IUD 39 %, lalu menurun di tahun 2020 menjadi 20%
lalu agak meningkat di tahun 2021 menjadi 22 % dan data
triwulan satu tahun 2022 hanya sebanyak 17%.
3. Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Informasi
Kesehatan Ibu dan Anak. Revisi buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) tahun 2021 merupakan agenda revisi lima tahunan untuk
mengikuti perkembangan ilmu dan kebijakan kesehatan yang
terbaru. materi informasi dibuat dengan kata-kata yang lebih
18
ringkas dan mudah dipahami dan ditambahkan kolom untuk
dicentang pasien setiap setelah membaca dan memahami.
Tetapi hampir semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
tidak ada yang mengisi kolom evaluasi pasien beberapa
diantaranya mengatakan dikarenakan memang tidak pernah
membaca buku KIA, beberapa mengatakan sudah membaca tapi
tidak tahu cara pengisian, hal ini menunjukkan bahwa kurangnya
tenaga medis yang memberikan penjelasan mengenai buku KIA
dan tujuan buku KIA dibuat tidak tercapai, saat waktu tunggu
pemeriksaan juga pasien lebih tertarik untuk membuka hp
dibandingkan membaca buku KIA, dan pasien menganggap buku
KIA hanya buku catatan dokter/bidan saat melakukan
pemeriksaan bukan sumber informasi yang harus mereka
pahami. dikarenakan jumlah pasien di poli yang melimpah dan
tugas bidan di poli kandungan yang juga harus mengasisteni
dokter kandungan dalam melakukan tindakan di ruangan, tugas
sebagai edukator tidak terlaksana dengan baik. Buktinya
minimnya pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan bayi
dibuktikan dengan:
Gambar 4 Buku KIA yang Tidak Terisi dengan Lengkap
Laporan data kasus bulanan poli obgyn dan foto buku KIA
pasien, Berdasarkan jumlah kunjungan ibu hamil 4 bulan terakhir
sebanyak 633 orang dengan usia pasien yang rata-rata 25-44
19
tahun sebesar 81.6%, 90% ibu hamil memiliki buku KIA. Isu
prioritas tersebut didukung dengan data 8 dari 10 pasien tidak
mengisi buku KIA dengan lengkap, sesuai dengan petunjuk
pengisian dan pasien tidak paham isi dari buku KIA.
Berikut adalah tabel identifikasi isu permasalan:
Tabel 1 Identifikasi Isu Permasalahan
Deskripsi Keterkaitan
No. Uraian Tugas Permasalahan Dengan Mata Pelatihan Data/Fakta/Output Data
Manajemen ASN dan Smart
ASN
12 3 4 5
1 Merencanakan Kurangnya Manajemen ASN
asuhan kebidanan monitoring Banyaknya kasus ibu hamil
kasus fisiologis ibu hamil dengan ISK tidak melakukan
sesuai dengan kontrol ulang sehingga tidak
kesimpulan infeksi dapat melihat perkembangan
saluran kemih pemulihan atau ketuntasan Berdasarkan data RL
proses pengobatan, hal itu bulanan kunjungan poli
terjadi dikarenakan kurangnya obgyn didapatkan hasil
edukasi yang diberikan oleh ISK masuk ke dalam
bidan mengenai pentingnya peringkat ke tiga penyakit
pengobatan isk hingga tuntas terbanyak di poli
sebagai upaya untuk kandungan. Dengan
menurunkan resiko persalinan jumlah pasien sejak
prematur agar kondisi ibu januari-april sebanyak 62
hamil sehat hingga persalinan kasus baru ISK. Degan
nanti dan bayi dapat tumbuh jumlah pasien baru ISK di
dengan sempurna hingga bulan april sejumlah 17
persalinan dengan usia kasus dengan 10 pasien
kehamilan yang sudah yang tidak melakukan
waktunya. Agar terlahir pemeriksaan ulang
generasi bangsa dan sehat pengobatannya
kuat dan berkualitas. ini
merupakan peran dan fungsi Berdasarkan hasil Forum
asn sebagai pelayan publik Group Discussion (FGD)
mendengarkan dan memenuhi dan survei melalui
setiap kebutuhan pasien kuisioner Google form
dengan menerapkan kode yang diberikan kepada
etik ASN melayani dengan Rekan kerja di rawat jalan
hormat, sopan dan tanpa dan kebidanan,
tekanan didapatkan data bahwa
6,3% dari total responden
Smart ASN memilih tingginya kasus
Tingginya kasus infeksi infeksi saluran kemih
saluran kemih pada ibu hamil pada kehamilan dijadikan
juga mengharuskan bidan isu prioritas
mengutamakan pelayanan
masyarakat dalam Sumber
memberikan edukasi dalam https://forms.gle/8pCbeJj
menerapkan karakter Smart UWT4uumV17
20
Deskripsi Keterkaitan
No. Uraian Tugas Permasalahan Dengan Mata Pelatihan Data/Fakta/Output Data
Manajemen ASN dan Smart
ASN
12 3 4 5
ASN hospitality dengan
bersikap ramah ,
menggunakan kata yang
sopan dan memperhatikan
sikap dalam memberikan
edukasi, selain itu bidan bisa
menggunakan media digital
agar lebih banyak lagi
jangkauan masyarakat yang
terpapar informasi. Tidak
hanya pasien tapi juga
keluarga/suami pasien dapat
mengakses. Ini menunjukkan
sikap bidan menguasi IT
(digital skill)
2 Melakukan Rendahnya Manajemen ASN
asuhan kebidanan kesadaran Belum optimalnya edukasi
masa nifas hari ke untuk persiapan KB pada Ibu hamil
4-28 pasca pemakaian berkaitan dengan fungsi ASN
persalinan (KF2). kontrasepsi sebagai pelayan publik dan
IUD pada pelaksana kebijakan. ASN Pemasangan KB IUD,
pasien nifas sebagai pelayan publik ASN tahun 2019 pemasangan
di RSUD harus memberikan pelayanan IUD 39 %, lalu menurun
Pesanggraha professional dan berkualitas di tahun 2020 menjadi
n dengan memberikan edukasi 20% lalu agak meningkat
yang benar, jelas danmudah di tahun 2021 menjadi 22
dipahami oleh masyarakat % dan data triwulan satu
mengenai pelayanan KB IUD tahun 2022 hanya
sehingga lebih banyak sebanyak 17%.
masyarakat yang akan Berdasarkan hasil Forum
mengikuti kebijakan BKKBN Group Discussion (FGD)
(pemerintah) sebagai upaya dan survei melalui
meningkatkan kesejahteraan kuisioner Google form
masyarakat yang diberikan kepada
Smart ASN Rekan kerja di rawat jalan
Rendahnya penggunaan iud dan kebidanan, didaptkan
pada pasien nifas juga perlu databahwa 25 % dari
peran bidan dalam mencari total responden memilih
solusi untuk meningkatkan rendahnya kesadaran
kesadaran, salah satunya untuk pemakaian
dengan memberikan edukasi kontrasepsi IUD pada
sejak masa kehamila. Dan pasien nifas di RSUD
bidan juga harus selalu Pesanggrahan untuk
memperbarui informasi dijadikan isu prioritas
mengenai kontrasepsi yang Sumber
cepat dan akurat https://forms.gle/8pCbe
agar dapat memenuhi JjUWT4uumV17
kebutuhan informasi untuk
21
Deskripsi Keterkaitan
No. Uraian Tugas Permasalahan Dengan Mata Pelatihan Data/Fakta/Output Data
Manajemen ASN dan Smart
ASN
12 3 4 5
pasien, bidan memaksimalkan
mendapatkan informasi
tentang kontrasepsi dengan
menggunakan jejak digital
sebagai bentuk penerapan
digital skill dan menunjukkan
sikap persuasive dengan
ramah sopan dan santun
dalam penerapan hospitality
3 Memberikan KIE Rendahnya Manajemen ASN
tentang pengetahuan Salah satu uraian tugas bidan
kesehatan ibu ibu hamil adalah sebagai edukator,
pada individu/ tentang dengan isu rendahnya
keluarga sesuai kesehatan Ibu pengetahuan ibu hamil tentang
dengan dan anak KIA menunjukkan bahwa
kebutuhan bidan belum berhasil dalam
menerapkan Peran dan Laporan data kasus
Fungsi ASN sebagai pelayan bulanan poli obgyn dan
publik, Seorang bidan harus foto buku KIA pasien,
memberikan pelayanan yang Berdasarkan jumlah
prima merupakan hal yang kunjungan ibu hamil 4
harus dilakukan oleh ASN bulan terakhir sebanyak
dalam memberikan pelayan 633 orang dengan usia
secara professional dan pasien yang rata-rata 25-
berkualitas. 44 tahun sebesar 81.6%,
90% ibu hamil memiliki
Smart ASN buku KIA. Isu prioritas
Rendahnya pengetahuan ibu tersebut didukung
hamil tentang kesehatan ibu dengan data 8 dari 10
dan anak menunjukkan bahwa pasien tidak mengisi buku
promosi kesehatan di poli KIA dengan lengkap
kandungan belum berjalan
dengan maksimal dengan Berdasarkan hasil Forum
kondisi minimnya SDM yang Group Discussion (FGD)
bertugas dan uraian tugas di dan survei melalui
poli kandungan, ditambah kuisioner google form
peluang berkembang pesatnya yang diberikan kepada
dunia digital maka perlu rekan kerja di rawat jalan
inovasi yang dilakukan oleh dan kebidanan,
bidan sesuai dengan didapatkan data bahwa
perubahan dengan 68,8% dari total
dibuatkannya media edukasi responden memilih
berbasis digital, ini rendahnya pengetahuan
menunjukkan digital skill ibu hamil tentang
seorang ASN sebagai upaya kesehatan ibu dan anak
dalam antusias terhadap untuk dijadikan isu
perubahan, selain itu bidan prioritas
juga harus menerapkan sikap
ramah dalam memberikan Sumber:
22
Deskripsi Keterkaitan
No. Uraian Tugas Permasalahan Dengan Mata Pelatihan Data/Fakta/Output Data
Manajemen ASN dan Smart
ASN
12 3 4 5
edukasi sebagai bentuk https://forms.gle/8pCbe
penerapan nilai hospitality JjUWT4uumV17
Setelah melakukan issues scanning dan mendapatkan
beberapa isu tersebut maka penulis mencoba untuk membuat
prioritas atas beberapa isu di RSUD Pesanggrahan yang
dikhawatirkan akan berdampak luas di masa yang akan datang
apabila tidak segera ditangani. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu
diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan yang akan dilakukan.
Penentuan prioritas masalah dari isu yang diangkat dilakukan
dengan menggunakan analisis yang sesuai dengan kriteria APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) yang
melibatkan teman sejawat dalam menentukan prioritas masalah
melalui pengisian kuisioner pada google Form.
Tabel 2 Analisa Penentuan Isu Prioritas dengan metode APKL
NO ISU KRITERIA TOTAL RANKING
APKL 11 III
1 Kurangnya monitoring ibu hamil 3 3 2 3
dengan infeksi saluran kemih
pada
2 Rendahnya kesadaran untuk 4 3 4 4 15 II
pemakaian kontrasepsi IUD pada
pasien nifas
3 Rendahnya pengetahuan ibu 5 4 54 18 I
hamil tentang informasi
kesehatan ibu dan anak
Keterangan :
1 = Tidak setuju;
2 = Kurang setuju;
3 = Cukup setuju;
4 = Setuju;
5 = Sangat setuju
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan metode APKL
didapatkan hasil bahwa isu tentang masih rendahnya
23
pengetahuan ibu hamil tentang informasi kesehatan ibu dan anak
mendapatkan nilai 18 artinya isu ini masuk ke urutan ke-1.
Selanjutnya isu tentang Rendahnya kesadaran untuk pemakaian
kontrasepsi IUD pada pasien nifas mendapatkan nilai 15 artinya
isu ini masuk ke dalam urutan ker-2. sedangkan isu tentang
tingginya kasus infeksi saluran kemih pada ibu hamil
mendapatkan nilai 11, artinya isu ini masuk ke dalam urutan ke-3.
Berikut adalah persentase hasil tapisan APKL.
Kurangnya monitoring
pasien ISK pada ibu hamil
6%
25%
69% Rendahnya kesadaran
untuk pemakaian
kontrasepsi iud pada
pasien nifas di rsud
pesanggrahan
Rendahnya pengetahuan
ibu hamil tentang
informasi dalam Buku KIA
Grafik 3 Diagram Penapisan Isu Menggunakan Teknik APKL
Sumber : Data Responden https://forms.gle/UGagESnAUnVnxdbS9
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa 69 % memilih
isu tentang rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang informasi
dalam buku KIA, isu tentang rendahnya kesadaran untuk
pemakaian kontrasepsi IUD pada pasien nifas dipilih sebesar
25%, dan sisanya 6% memilih kurangnya monitoring ibu hamil
dengan infeksi saluran kemih pada. Jadi didapatkan bahwa yang
menjadi isu prioritas yaitu rendahnya pengetahuan ibu hamil
tentang informasi kesehatan ibu dan anak di RSUD
Pesanggrahan
24
Tabel 3 Penilaian Kualitas Isu Prioritas
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/ Sumber
1 Aktual : Isu tentang rendahnya pengetahuan ibu Berdasarkan survei melalui
Benar-benar hamil tentang informasi dalam buku KIA google form
terjadi dan di RSUD Pesanggrahan memang benar https://forms.gle/UgagESnA
sedang hangat terjadi, walaupun setiap ibu hamil UnVnxdbS9
dibincangkan memiliki buku KIA tapi hampir semua
tidak terisi secara lengkap sesuai dengan
petunjuk pengisian, bidan harus Yang diberikan kepada 16
mencarikan solusi untuk tetap bisa responden yang terdiri dari
menyampaikan informasi kesehatan ibu petugas poli rawat jalan
dan anak yang ada di buku KIA kepada dan unit kebidanan
pasien didapatkan hasil
1. 56,25% Sangat Setuju
(9 responden)
2. 43,75 % Setuju
(6 responden)
2 Problematik: Rendahnya pengetahuan ibu hamil Berdasarkan survei melalui
Isu yang tentang Kesehatan Ibu dan Anak di google form
memiliki dimensi RSUD Pesanggrahan harus segera
masalah dicarikan solusi yang tepat, karena https://forms.gle/UgagESnA
kompleks, maksud dan tujuan buku KIA adalah agar UnVnxdbS9
sehingga perlu pasien dapat mendeteksi dini setiap
dicarikan masalah yang ada selama
solusinya masakehamilan sampai dengan anak Yang diberikan kepada 16
tumbuh, jika pasien tidak paham responden yang terdiri dari
informasi pentingnya buku KIA maka petugas poli rawat jalan
keterlambatan penanganan akan dan unit kebidanan
menyebabkan meningkatnya mobiditas didapatkan hasil
dan mortalitas ibu hamil dan bayinya 1. 12,5% Sangat Setuju
(2 responden)
2. 81,25 % Setuju
(13 responden)
3. 6,25% cukup setuju
(1 responden)
3 Kekhalayakan : Isu ini memiliki kekhalayakan karena Berdasarkan survei melalui
Isu yang buku KIA merupakan salah satu tools google form
menyangkut yang dibuat oleh pemerintah untuk
hajat hidup semua ibu hamil agar dapat memantau https://forms.gle/UgagESnA
orang banyak kesehatan ibu dan anak UnVnxdbS9
Yang diberikan kepada 16
responden yang terdiri dari
petugas poli rawat jalan
dan unit kebidanan
didapatkan hasil
1. 68,75% Sangat Setuju
( 11 responden)
2. 31,25 % Setuju
(5 responden)
4 Layak: Isu tentang rendahnya pengetahuan ibu Berdasarkan survei melalui
Isu yang masuk hamil tentang informasi kesehatan ibu google form
25
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/ Sumber
akal dan dan anak di RSUD Pesanggrahan ini https://forms.gle/UgagESnA
realistis serta layak menjadi isu prioritas karena jika UnVnxdbS9
relevan untuk tidak segera dicarikan solusinya maka
dimunculkan salah satu tujuan pemerintah untuk Yang diberikan kepada 16
inisiatif menekan angka kematian ibu dan angka responden yang terdiri dari
pemecahan kematian anak tidak tercapai, ibu hamil petugas poli rawat jalan
masalah yang memiliki pengetahuan rendah dan unit kebidanan
tentang kesehatan ibu dan anak bisa didapatkan hasil
menyebabkan tidak mampu dalam 1. 25% Sangat Setuju
mendeteksi sedini mungkin bahaya yang
terjadi saat kehamilan sehingga telat (4 responden)
penanganan. 2. 68,75% Setuju
(11 responden)
3. 6,25 % cukup setuju
(1 responden)
B. Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran PNS
Untuk Mendukungnya Terwujudnya Smart Governance
Berdasarkan analisis di atas, maka rumusan isu prioritas adalah
rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang informasi Kesehatan Ibu
dan Anak di RSUD Pesanggrahan. Permasalahan ini muncul
disebabkan oleh:
1. Measurement
Tidak ada evaluasi rutin yang memastikan pengetahuan pasien
Dengan tidak adanya evaluasi rutin pengetahuan pasien
maka bidan tidak dapat menilai kebutuhan informasi apa saja yang
diperlukan pasien karena pengetahuan dan pemahaman ibu hamil
tentang kesehatan ibu dan anak akan berdampak kepada kondisi
ibu hamil. Disini perlu peran ASN sebagai pelayan publik yang
harus bersikap profesional dengan sabar dan ramah memberikan
edukasi dan juga mengevaluasi pengetahuan ibu hamil agar
memastikan edukasi yang diberikan tersampaikan dan dapat
dipahami oleh pasien. Dan menggunakan hasil evaluasi
pengetahuan bisa dijadikan bahan materi dukasi apa saja yang
harus dibuat. Evaluasi yang dilakukan sudah tidak lagi
menggunakan quesioner cetakan dalam rangka efiensi biaya dan
26
efektifitas evaluasi pengetahuan ibu hamil dapat dilakukan dengan
menggunakan googleform sehingga pasien dapat mengerjakan
evaluasi di rumah, perubahan quesioner dari bentuk cetakan ke
google form menunjukkan penerapan digitall skill.
2. Man
a. Petugas kesehatan yang kurang edukatif
b. Terbatasnya SDM poli kandungan
Analisa Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Jika sikap petugas yang kurang edukatif dikarenakan
kesediaan SDM di poli kandungan terbatas sehingga petugas
kesehatan tidak bisa memberikan edukasi dan informasi kepada
pasien secara maksimal, disinilah peran dan kedudukan ASN
harus ditunjukkan sebagai pelayan publik tetap harus bekerja
secara profesional menggunakan waktu, tenaga dan pikiran demi
memenuhi kebutuhan masyarakat ditengah keterbatasan atau
masalah yang ada, seorang ASN dalam menghadapi
perkembangan zaman harus terus mengembangkan diri baik
melalui pendidikan atau seminar tentang bidangnya ataupun di luar
bidangnya yang menunjang pelayanan yang diberikan.
3. Methode
a. Belum ada SOP tentang pemberian edukasi di rawat jalan
Analisa Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Fungsi SOP adalah sebagai pedoman kerja, sebagai dasar
hukum, sebagai informasi hambatan kerja dan tolak ukur
kedisiplinan. Oleh karena itu belum adanya SOP tentang
pemberian edukasi di rawat jalan membuat seorang ASN tidak
memiliki indikator peran ASN sebagai edukator sudah dijalankan
dengan baik atau belum, tidak ada kepastian apakah langkah-
langkah yang dilakukan saat memberikan edukasi sudah benar dan
sesuai dengan keadaan lahan. Sehingga tidak bisa memberikan
pelayanan ke publik secara maksimal, oleh sebab itu perlu
27
dibuatnya SOP pemberian edukasi agar pemberian edukasi di
rawat jalan memiliki pedoman yang jelas dan sebagai ASN harus
menerapkannnya dengan baik menunjukkan kode etik ASN
melaksanakan tugas dengan jujur bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi. Dan untuk menghadapi pasien poli rawat
jalan dengan waktu pemberian edukasi yang sempit karena jumlah
pasien yang meningkat pemberian edukasi dengan digital
merupakan bentuk penerapan Smart ASN berupa digital skill agar
efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
kesehatan ibu dan anak.
Diperlukan komitmen dari petugas untuk melakukan
penjadwalan KIE tentang kesehatan ibu dan anak dan evaluasi
secara rutin kepada pasien agar pelayanan kesehatan dapat
terlaksana ini sebagai bukti penerapan kewajiban ASN dalam
melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian dan tanggung
jawab, menunjukkan integritas, keteladanan dalam perilaku,
sikap, dan ucapan. Bidan saat melakukan penilaian pengetahuan
menggunakan google form hal ini berkaitan dengan digital skill
dalam Smart ASN,
4. Material :
Tidak ada media edukasi digital tentang buku KIA
Analisa Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Buku KIA memuat banyak informasi yang berguna untuk
ibu hamil tapi banyak pasien yang tidak membaca karena terlihat
membosankan dan kurang menarik di tengah perkembangan
zaman media edukasi tertulis atau bentuk cetakan sudah jarang
diminati. Dengan kendala tersebut disini peran ASN harus tetap
memberikan pelayanan publik secara profesional dengan cara
mengembangkan diri dan kompetensi untuk bisa berinovasi dan
proaktif dalam mencarikan solusi Sehingga diperlukan adanya
media pelayanan KIE yang variatif agar pelayanan KIE dapat
28
berjalan dengan baik. Yaitu dengan media edukasi berbasis digital
(Smart ASN), disini pentingnya seorang ASN dalam
mengembangkan diri dan kompetensi agar dapat mengikuti
perkembangan jaman dan mengatasi kendala yang ada.
5. Mother Nature:
Tidak ada dukungan dari keluarga untuk mengingatkan ibu hamil
untuk membaca
Analisa Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan ibu
dan anak adalah tidak ada dukungan dari keluarga untuk
mengingatkan ibu hamil mencari informasi tentang kesehatan ibu
dan anak sehingga diperlukan peran petugas sebagai edukator
untuk memberikan pelayanan KIE yang optimal kepada pasien dan
keluarga. Sehingga petugas harus membuka wawasan tentang
informasi kesehatan ibu dan anak yang update dan valid dan dapat
diakses dengan mudah oleh orang banyak. Yaitu dengan
menciptakan media edukasi digital bentuk penerapan digital skill
maka keluarga atau orang sekitar pasien juga bisa mendapatkan
informasi (Smart ASN).
6. Mind Power:
Rendahnya minat baca buku pada ibu hamil
Analisa Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Rendahnya minat baca buku ibu hamil dan lebih tertarik
dengan dunia digital menunjukkan bahwa perkembangan jaman
saat ini sangat mempengaruhi pengetahuan pasien, Seorang ASN
yang dalam menghadapi penyebab masalah Rendahnya minat
baca buku ibu hamil dan lebih tertarik dengan dunia digital maka
harus kreatif dan berinovasi dengan mengembangkan media
edukasi menggunakan media digital sesuai dengan karakter Smart
ASN, mampu mengakses teknologi informasi menunjukkan nilai
29
digital skill. Diharapkan setelah media edukasi dibuat secara digital
maka cakupan penerima informasi pun menjadi lebih luas.
Penyebab-penyebab isu di atas kemudian dianalisis Kembali
menggunakan fishbone. Berikut adalah penyebab-penyebab
masalah dari isu prioritas:
MATERIALS MAN MEASUREMENT
Tidak ada media edukasi Terbatasnya SDM Tidak ada evaluasi
digital tentang buku KIA poli kandungan rutin untuk menilai
pengetahuan pasien
Kurang edukatif sikap
petugas kesehatan
Tidak ada SOP Tidak ada dukungan Rendahnya minat Rendahnya
pemberian edukasi sosial dari keluarga baca buku pada ibu pengetahuan
Kesehatan ibu dan anak hamil
ibu hamil
tentang
Kesehatan Ibu
dan Anak
METHODE MOTHER NATURE MIND POWER
Gambar 5 Identifikasi Penyebab Masalah Dengan Metode
Fishbone
Berdasarkan hasil analisis fishbone di atas, dilakukan
penapisan kembali menggunakan analisis USG (Urgent,
Seriousness, Growth) untuk mendapatkan penyebab prioritas.
Penentuan penyebab prioritas ini juga didapat dengan melakukan
FGD dan pengisian melalui google form bersama stakeholder
terkait yang terdiri dari mentor (Kepala Pelayanan Medis, Rekan
Kerja Unit Rawat Jalan dan Kebidanan). Berikut adalah hasil dari
penyebab prioritas:
Tabel 4 Analisa Penentuan Penyebab Prioritas dengan metode USG
Penyebab Masalah U S G SKOR RANGKING
Rendahnya minat baca buku pada ibu hamil 545 14 I
Tidak ada media edukasi digital tentang buku 445 13 II
KIA
Terbatasnya SDM poli kandungan 322 7 VI
Belum ada SOP tentang pemberian edukasi di 2 2 2 6 VII
rawat jalan
30