hygiene
sanitasi
tempat
pengolahan
makanan
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
AREA MAKAN
Area pengunjung bersih
Terdapat tempat sampah
(tertutup, tidak dibuka dengan
tangan, dilapisi plastic, tempat
terpisah organic dan anorganik,
diangkut 1x24jam
Terdapat wastafel serta sabun
dan lap pengering/tissue
AREA
DAPUR
Area dapur bersih (dinding bersih,
atap tidak bolong/bocor, lantai
tidak licin)
Ada tempat sampah (tertutup, tidak
dibuka dengan tangan, dilapisi plastic,
tempat terpisah organic dan anorganik,
diangkut 1x24jam
Tidak ada vector binatang
(kecoa, lalat, tikus)
AREA
DAPUR
Melakukan general cleaning
secara berkala
Tersedia loker untuk pegawai
Tersedia APAR dekat sumber API
BMAAHKAANNAN
#1 Terdapat area khusus penyimpanan
bahan makanan
#2 Terdapat identitas bahan makanan
(label nama, tanggal kadaluarsa)
#3 Kemasan tidak rusak (penyok,
mengembung)
Disimpan sesuai dengan ketentuan
suhu (bahan mentah hewani disimpan
#4 <4 derajat celcius, sayuran di suhu
kulkas, bahan kering dapat disuhu
kamar 25 derajat celcius
BMAAHKAANNAN
Penyimpanan bahan makanan
#5 mentah tidak menyatu dengan
bahan matang
#6 Penyimpanan bahan makan dalam
keadaan tertutup
Penyimpanan bahan makanan tidak
#7 berdekatan dengan bahan kimia
seperti pembesih lantai, detergen, dll
#8 Kemasan makanan harus foodgrade
Adanya sistem First In First Out (FIFO)
#9 pada bahan makanan
PERALATAN
MAKAN
Peralatan makanan bersih
Penyimpanan alat makan
terhindar dari debu dan binatang
vektor
AREA
PENCUCIAN
Pencucian
menggunakan air bersih
yang mengalir
Terdapat grase trap
Saluran air tertutup dan
tidak bocor
HYGIENE SANITASI PERSONAL
#1 #3
Sehat Adanya
pengecekan
kesehatan pegawai
secara berkala
#2 #4Menggunakan APD
Menggunakan lengkap saat melakukan
pakaian kerja hanya di pengolahan makanan
(celemek, masker,
tempat kerja penutup rambut, sepatu
tertutup
HYGIENE SANITASI PERSONAL
#5 Saat pengolahan #6
Berkuku pendek, dan makanan (tidak
tidak menggunakan
merokok, tidak bersin/
accesoris seperti cicin,
gelang, jam tangan batuk diatas makanan,
tidak meludah, tidak
menggaruk atau
menyentuh anggota
badan yang kotor)
#7 Jika terluka maka #8
luka ditutup dgn
Mencuci tangan
perban dan dalam dengan sabun
keadaan bersih
LAPORAN
DAN
EVALUASI
KEGIATAN
Pembuatan infografis Tentang
Hygiene Sanitasi Makanan Sebagai
Upaya Optimalisasi Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengolahan Makanan (TPM)
Disusun oleh :
Nurul Baeti Nurjanah
NIP. 199506212020122033
LATSAR CPNS ANGKATAN 23
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
2 LANDASAN TEORI
Evaluasi
3 METODOLOGI
Responden
Instrumen
4 PEMBAHASAN
5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penggunaan infografis hygiene sanitasi makanan
sebagai media dalam rangka mengoptimalkan
kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan tempat
pengolahan makanan di Puskesmas Kecamatan
Kelapa Gading. Dalam rangka mengidentifikasi
keberhasilan dan keefektivitas penggunaan media
tersebut, maka diperlukan kegiatan evaluasi.
Kegiatan evaluasi yang dilakukan dapat digunakan
sebagai acuan dalam melakukan pebaikan bagi
pelaksana inspeksi kesehatan lingkungan tempat
pengolahan makanan.
TUJUAN
Kegiatan evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk
:
1.Mengidentifikasi presepsi pengusaha/
pengolah makanan terhadap kegiatan
inspeksi kesehatan lingkungan tempat
pengolahan makanan menggunakan media
infografis
2.Mengidentifiksasi skor penilaian ceklist
tempat pengolahan makanan
3. Mengidentifikasi persentase tempat
pengolahan yang mengurus izin
BAB II
LANDASAN TEORI
EVALUASI
Evaluasi merupakan proses telaah dan analisis yang
dilakukan secara sistematis untuk mengetahui
ketercapaian nilai atau manfaat dari sebuah tindakan
ataupun objek tertentu (Yabourgh dkk, 2010). Hasil
evaluasi mampu membantu dalam menjadi dasar
pengembangan dan perbaikan atas tindakan ataupun
objek yang telah diimplementasikan (Tayibnapis, 2008).
Pengembangan dan perbaikan terhadap tindakan
ataupun objek yang diimplemetasikan dilakukan dengan
mengacu pada informasi yang didapatkan melalui hasil
evaluasi, yaitu berupa perbedaaan pencapaian hasil
kegiatan dengan suatu standar atau perlakuan tertentu
yang tercermin dari selisih pencapaian hasil yang nampak
antara sebelum dan sesudah tindakan ataupun objek yang
dimaksud diberlakukan (Umar, 2005).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
proses telaah atau analisis terhadap
tindakan ataupun objek tertentu melalui
proses pengukuran untuk mendapatkan
informasi mengenai ketercapaian
kegiatan. Evaluasi menjadi penting untuk
dilakukan karena tidak hanya dijadikan
sebagai penentu angka keberhasilan
kegiatan, melainkan menjadi dasar untuk
dijadikan sebagai umpan balik (feedback)
sehingga dapat ditentukan perbaikan
berdasarkan informasi mengenai
kelebihan dan kelemahan kegiatan yang
ditemukan dalam pelaksanaannya.
BAB III
METODOLOGI
RESPONDEN
Responden pada pada pelaksanaan
kegiatan evaluasi ini terdiri atas 13
pengelola tempat pengolahan
makanan
INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan pada
pelaksanaan kegiatan evaluasi adalah
berupa kuesioner yang didistribusikan
dalam bentuk digital melalui
Googleform
BAB IV
PEMBAHASAN
HASIL PERBANDINGAN SKOR PENILAIAN INSPEKSI
KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN
Data yang diperoleh dari perbandingan skor penilaian inspeksi kesehatan
lingkungan tempat pengolahan makanan pada waktu kunjungan sebelumnya dan
pada waktu kunjungan saat ini.
Berdasarkan grafik disamping, dapat
disimpulkan bahwa terdapat 62% dari 13
tempat pengolahan makanan
memperoleh peningkatkan skor. Dan
sebanyak 38% tempat pengolahan
makanan tidak ada perubahan skor.
SKOR TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YANG
DILAKUKAN INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
Berdasarkan grafik
disamping, dapat disimpulkan
bahwa terdapat 8 tempat
pengolahan makanan (62%)
memperoleh peningkatan
skor saat kunjungan, dan 5
tempat pengolahan makanan
tidak ada perubahan skor
saat kunjungan berikutnya.
Data Hasil Kuesioner
Sebagai upaya dalam mengetahui hasil penggunaan
media infografis digital pada inspeksi kesehatan
lingkungan tempat pengolahan makanan, dilakukan
distribusi formulir evaluasi yang ditujukan pada penanggungjawab
tempat pengolahan makanan. Skala yang digunakan untuk penilitian
menggunakan skala Likert dengan empat sebagai nilai tertinggi, dan
1 sebagai nilai terendah. Berikut hasil interpretasi data yang
dilakukan :
TINGKAT KEPUASAN TERHADAP DESAIN STIKER
QR CODE INFOGRAFIS HYGIENE SANITASI
MAKANAN
Sebanyak 9 responden merasa puas terhadap desain
stiker QRCode infografis hygiene sanitasi makanan.
Terdapat 4 responden merasa sangat puas terhadap
desain stiker QRCode infografis hygiene sanitasi
makanan
TINGKAT KEPUASAN TERHADAP FUNGSI
INFOGRAFIS HYGIENE SANITASI MAKANAN
Sebanyak 11 responden merasa puas terhadap fungsi
infografis hygiene sanitasi makanan. Terdapat 2 responden
merasa sangat puas terhadap fungsi infografis hygiene
sanitasi makanan.
TINGKAT KESULITAN DALAM MENGAKSES
INFOGRAFIS HYGIENE SANITASI MAKANAN
Sebanyak 7 responden merasa sangat mudah dalam
mengakses infografis hygiene sanitasi makanan.
Terdapat 6 responden merasa mudah dalam
mengakses infografis hygiene sanitasi makanan.
TINGKAT KESULITAN DALAM MEMAHAMI
MATERI DALAM INFOGRAFIS HYGIENE SANITASI
MAKANAN
Sebanyak 10 responden merasa sangat mudah dalam
memahami materi infografis hygiene sanitasi makanan.
Terdapat 3 responden merasa mudah dalam memahami
materi infografis hygiene sanitasi makanan.
INFOGRAFIS HYGIENE SANITASI MAKANAN MEMBANTU
PERBAIKAN TEMUAN DARI INSPKESI KESEHATAN
LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN.
Sebanyak 9 responden merasa sangat terbantu dengan
adanya infografis hygiene sanitasi makanan untuk
melakukan perbaikan temuan hasil inspeksi kesehatan
lingkungan. Terdapat 4 responden merasa terbantu dengan
adanya infografis hygiene sanitasi makanan untuk
melakukan perbaikan temuan hasil inspeksi kesehatan
lingkungan
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
1.Berdasarkan perbandingan skor penilaian inspeksi
kesehatan lingkungan tempat pengolahan makanan pada
waktu sebelumnya dan waktu yang saat ini dapat
diketahui bahwa sebagian besar tempat pengolahan
makanan mendapatkan peningkatan skor dengan adanya
media infografis hygiene sanitasi makanan
2.Berdasarkan hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa
media infografis hygiene sanitasi makanan bermanfaat
bagi pengoptimalan kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan tempat pengolahan makanan
Saran :
1.Diharapkan infografis dapat dikembangkan dengan
menambah jenis tempat pengolahan makanan yang
lainnya.
2.Diharapkan infografis dapat digunakan di wilayah lain
saat melakukan inspeksi ke tempat pengolahan makanan
DAFTAR PUSTAKA
Yarbrought, Donald. (2010). Joint Committee on
Standards for Education Evaluation: The Program
Standards: A Guide for Evaluators and Evaluation Users,
California: Sage Publication.
Tayibnapis, Farida Yusuf. (2008). Evaluasi Program dan
Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, Hamid. (2008). Evaluasi Kurikulum. Bandung:
Rosda Karya
RANCANGAN
PEMBUATAN INFOGRAFIS TENTAN
SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI INS
TEMPAT PENGOLAHA
PUSKESMAS KECAMA
Disusun Oleh : Nurul Baeti N
Penguji : Ratna Sari Sus
Mentor : dr. Firda Tania
Coach : H. Haris Iriyan
LATSAR CPNS PEM
TA H U N
A N G K ATA N
AKTUALISASI
NG HYGIENE SANITASI MAKANAN
SPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
AN MAKANAN (TPM)
ATAN KELAPA GADING
santi, SE., M.Si.Ak
a, MARS.
nto, A.Md., S.Sos., M.Pd.
MPOV DKI JAKARTA
N 2022
N 23 KEL II
A LATAR BELAKAN
G PROFIL INSTANS
E URAIAN TUGAS
N IDENTIFIKASI DA
D GAGASAN SOLUS
A URAIAN DAN TAH
PENJADWALAN
NG, TUJUAN, DAN MANFAAT
SI
AN ANALISA MASALAH
SI
HAPAN KEGIATAN
DAN AKTOR YANG TERLIBAT
LATAR BELAKANG
• Undang- Undang No 5.Tahun 2014 tentang ASN
• Peraturan LAN RI No.1Tahun 2021 tentang Pelatihan
• Permenkes 43Tahun 2019 tentang Puskesmas
TUJUAN
Tujuan Umum
• Menerapkan wawasan kebangsaan dan perilaku sikap
• Mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam seti
• Menerapkan literasi digital untuk mendukung SMART
kegiatan aktualisasi di instansi tempat bertugas;
• Meningkatkan kinerja organisasi.
Tujuan Khusus
Melakukan optimalisasi inspeksi kesehatan lingkung
pengolahan makanan dengan media KIE berbasis digi
media pendukung dalam melaksanakan pelayanan
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
n Dasar CPNS
Bela Negara; MANFAAT
iap habituasi;
T ASN melalui 1. Bagi Individu
• Mengimplementasikan nilai-nilai
gan tempat dasar ASN
ital sebagai • Meningkatkan kinerja organisasi
prima di 2. Bagi organisasi
Mendukung misi organisasi.
3. Bagi masyarakat
Menambah informasi terkait
tempat pengolahan makanan
PROFILE I
20K+
VISI • Men
mem
Jakarta kota maju, lestari mela
dan berbudaya yang mem
warganya terlibat dalam
mewujudkan keberadaban, • Men
keadilan, dan kesejahteraan terci
bagi semua poko
infra
Sumber : Peraturan Daerah DKI Jakarta No.1 Tahun 2018 peng
tentang RPJMD DKI Jakarta Tahun 2017 - 2022
• Men
men
dan
• Men
kehi
• Men
Indo
INSTANSI
MISI
njadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan
mperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas
alui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan
manusiakan.
njadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui
iptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan
ok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan
astruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan
gelolaan tata ruang.
njadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya,
ngabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota
warga, secara efektif, meritokrasis dan berintegritas.
njadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata
idupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
njadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan
onesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan.
NILAI AKUNT
ORGANISASI
INTEGRITAS
KOLABORATIF
Sumber
TABEL INOVATIF
BERKEADILAN
r : Peraturan Gubernur No.54 Tahun 2020 tentang Budaya Kerja