The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desi.bpdikjur, 2021-10-26 04:18:47

BUKU AJAR SEJARAH 2020

BUKU AJAR SEJARAH 2020

BUKU AJAR MATA PELAJARAN
SEJARAH INDONESIA

Pedoman Belajar Praktis Sejarah Indonesia
untuk Siswa SMK/ MAK dan Umum

Desi Tri Susilowati

EDISI - I

Penerbit Elite Media Kreazi (El-Markazi)

Buku Ajar Mata Pelajaran Sejarah Indonesia:

Pedoman Belajar Praktis Sejarah Indonesia untuk Siswa SMK/ MAK dan Umum
Penulis : Desi Tri Susilowati
Editor : Tim El-Markazi
Tata Letak : M. Agus Salim
Sampul : M. David Saputro

ANGGOTA IKAPI

Penerbit EL-MARKAZI
Jl. RE Martadinata No. 42 Pagar Dewa
Kota Bengkulu 38211
Telp. 0736-5513101
Website: www.elmarkazi.com

Cetakan 1 : 2020

Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Desi Tri Susilowati
Buku Ajar Mata Pelajaran Sejarah Indonesia / Desi Tri Susilowati: Editor,
Tim El-Markazi – Cet. 1 – Bengkulu: El-Markazi, 2020
Deskripsi Fisik: viii; 220 hlm.; 18,2x25,7 cm. Cover: Destri

ISBN : 978 – 602 – 5899 – 81 – 2

1.Judul II. Tri Susilowati, Desi III. Tim El-Markazi

©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang Mengutip atau Memperbanyak Sebagian atau Isi Seluruh
Buku Ini Tanpa Izin Tertulis dari Penerbit

ii | Desi Tri Susilowati

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan kekuatan-Nya sehingga
buku ajar Mata Pelajaran Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan
Umum ini dapat kami terbitkan. Buku ajar Sejarah Indonesia X ini
kami hadirkan sebagai buku pendamping dan pendukung
kegiatan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.

Kurikulum 2013 untuk SMK/ MAK dirancang untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Kesempatan belajar berdasarkan
minat tersebut dilingkupi oleh kompetensi-kompetensi sebagai
bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah kelas dan mata pelajaran.

Semoga Buku Ajar Mata Pelajaran Sejarah Indonesia SMK/
MAK dan Umum ini dapat diterima dan memberikan manfaat
yang besar serta dapat menjadi sarana belajar utama. Kritik dan
saran selalu kami harapkan demi semakin berkualitasnya buku
ajar selanjutnya.

Penulis

Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum |iii

PETUNJUK PENGGUNAAN
BUKU AJAR

Petunjuk Penggunaan Buku !
1. Bagi Peserta didik

a. Sebelum mendiskusikan Buku Ajar Mata Pelajaran Sejarah
Indonesia SMK/ MAK dan Umum, peserta didik hendaknya
mencermati Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan
Pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Peserta didik mengamati dan menanya permasalahan
kontekstual yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
sebagai materi prasyarat.

c. Peserta didik memastikan untuk menguasai materi
prasyarat sebelum melanjutkan ke materi pokok pada buku
ajar ini.

d. Gunakan buku ajar ini untuk menyelesaikan beberapa
permasalahan terkait dan pertanyaan-pertanyaan
terstruktur pada modul.

e. Modul ini disediakan test formatif. Kerjakan secara individu
dengan menguraikan jawaban secara lengkap dan jelas.

2. Bagi Guru
a. Mengarahkan peserta didik untuk mengikuti petunjuk
penggunaan Buku Ajar.
b. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika
diperlukan.
c. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik dengan
memberikan evaluasi.
d. Pemberian evaluasi kepada siswa diharapkan diambil dari
soal-soal Uji Kemampuan yang tersedia.

iv | Desi Tri Susilowati

STRUKTUR KOMPETENSI
KI & KD

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami, 3.1. Memahami konsep dasar
menerapkan, Sejarah (berpikir kronologis,
menganalisis dan diakronik, sinkronik, ruang,dan
mengevaluasi tentang waktu serta perubahan dan
pengetahuan faktual, berkelanjutan
konseptual,
operasional dasar dan 3.2. Menganalisis kehidupan
metakognitif sesuai manusia dan hasil-hasil budaya
dengan bidang dan masyarakat Pra Aksara
lingkup kajian Sejarah Indonesia
Indonesia pada tingkat
teknis, spesifik, detil, 3.3. Menganalisis berbagai teori
dan kompleks tentang proses masuknya
berkenaan dengan agama dan kebudayaan Hindu
ilmu pengetahuan, dan Buddha serta pengaruhnya
teknologi, seni, terhadap kehidupan
budaya, dan masyarakat Indonesia
humaniora dalam (pemerintahan, budaya)
kontek pengembangan
potensi diri sebagai 3.4. Menganalisis berbagai teori
bagian dari keluarga, tentang proses masuknya
sekolah, dunia agama dan kebudayaan Islam
kerja,warga serta pengaruhnya terhadap
masyarakat kehidupan masyarakat
nasional,regional, dan Indonesia (ekonomi,
internasional. pemerintahan, budaya)

3.5. Menganalisis proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia

3.6. Menganalisis dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa,
lahirnya pergerakan nasional
dan peristiwa sumpah pemuda

Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum |v

3.7. Menganalisis peristiwa
proklamasi kemerdekaan dan
pembentukan pemerintahan
pertama Republik
Indonesia,serta maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan
pendidikan bangsa Indonesia.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Melaksanakan tugas 4.1. Menyajikan hasil pemahaman
spesifik dengan konsep dasar sejarah(berpikir
menggunakan alat, kronologis, diakronik,
informasi, dan sinkronik, ruang, dan waktu
prosedur kerja yang serta perubahan dan
lazim dilakukan serta berkelanjutan
memecahkan
masalah sesuai 4.2. Menyajikan informasi
dengan bidang kajian mengenai manusia dan hasil-
Sejarah Indonesia. hasil budaya khususnya
Menampilkan kinerja masyarakat Pra Aksara
di bawah bimbingan Indonesia
dengan mutu dan
kuantitas yang 4.3. Mengolah informasi berbagai
terukur sesuai teori masuknya agama dan
dengan standar kebudayaan Hindu dan Buddha
kompetensi kerja. serta pengaruhnya terhadap
Menunjukkan kehidupan masyarakat
keterampilan Indonesia (pemerintahan,
menalar, mengolah, budaya)
dan menyaji secara
efektif, kreatif, 4.4. Menyajikan hasil analisis
produktif, kritis, berbagai teori tentang proses
mandiri, kolaboratif, masuknya agama dan
komunikatif, dan kebudayaan Islam serta
solutif dalam ranah pengaruhnya terhadap
abstrak terkait kehidupan masyarakat
dengan Indonesia (ekonomi,
pengembangan dari pemerintahan, budaya)
yang dipelajarinya di
sekolah, serta 4.5. Mengolah informasi tentang
mampu proses masuk dan
melaksanakan tugas perkembangan penjajahan
spesifik di bawah bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia dan menyajikannya

vi | Desi Tri Susilowati

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

pengawasan dalam bentuk cerita sejarah)
langsung.
Menunjukkan 4.6. Menalar dampak politik,
keterampilan budaya, sosial, ekonomi, dan
mempersepsi, pendidikan pada masa
kesiapan, meniru, penjajahan bangsa Eropa ,
membiasakan, gerak lahirnya pergerakan nasional
mahir, menjadikan dan peristiwa sumpah pemuda
gerak alami dalam
ranah konkret 4.7. Menalar peristiwa proklamasi
terkait dengan kemerdekaan dan
pengembangan dari pembentukan pemerintahan
yang dipelajarinya di pertama Republik
sekolah, serta Indonesia,serta maknanya bagi
mampu kehidupan sosial, budaya,
melaksanakan tugas ekonomi, politik, dan
spesifik di bawah pendidikan bangsa Indonesia
pengawasan
langsung.

Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum |vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………....................... iii

Petunjuk Penggunaan Buku………………………………………………… iv

Struktur Kompetensi KI & KD……………………………………………… v

Daftar Isi…………………………………………………………………………….. viii

Materi Ajar:

1. Konsep Dasar Sejarah ……………………………………………………. 3

2. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia ……… 15

3. Proses Masuknya Agama Hindu-Budha serta Pengaruhnya 71
terhadap Kehidupan Masyarakat Indonesia……………………..

4. Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia……………………. 97

5. Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa
Penjajahan Bangsa Eropa……………………………………………...... 121

6. Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia…………. 165

7. Sekilas Pendudukan Jepang dan Pembentukan
Pemerintahan Pertama Republik Indonesia…………………….. 193

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….. 219

viii | Desi Tri Susilowati

Desi Tri Susilowati | 1

BAB 1

KONSEP DASAR SEJARAH

2 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BAB KONSEP DASAR
1 SEJARAH

A. CARA BERPIKIR DIAKRONIK & SINKRONIK DALAM
MEMPELAJARI SEJARAH

Lingkungan Sekitar

Untuk menceritakan sebuah peristiwa sejarah, kita harus memiliki
pemahaman yang baik agar tidak muncul pemahaman-pemahaman
yang keliru. Hal itu bisa kamu lakukan dengan cara berpikir
diakronik dan sinkronik. Supaya lebih jelas, simak pembahasan di
bawah ini:

Memahami Teks

1) Konsep Diakronik
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani

yaitu dia dan chronos. Dia artinya melintas, melampaui, atau
melalui, sedangkan chronos artinya waktu. Jadi, diakronik itu
artinya sesuatu yang melintas, melampaui, atau melalui dalam
batasan-batasan waktu.

Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara berpikir
kronologis. Kronologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos
yang berarti waktu dan logos yang berarti ilmu atau uraian. Jadi,
kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam
menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu
terjadinya.

Contoh: Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati,
Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942

❖ Ciri-Ciri Diakronik
1) Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang
2) Mengkaji dengan berlakunya waktu
Desi Tri Susilowati | 3

3) Menekankan pada pengkajian peristiwa sejarahnya
sesuai dengan urutan waktu

4) Bersifat vertikal
5) Terdapat konsep perbandingan
6) Cakupan kajian lebih luas sehingga kurang fokus pada

aspek tertentu

2. Konsep Sinkronik

Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang
berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala
sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada
suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari
peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu
tertentu dengan lebih mendalam.

Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik
dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji,
pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada
masa tertentu.

Contoh: Kondisi sosial dan politik Indonesia pada Orde
baru tahun 1966 sampai tahun 1998 yang ditulis
oleh seorang ahli ilmu sosial dan politik

Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia pada tahun
1998. Penggambaran sejarah di sini hanya menganalisis struktur
dan fungsi sosial dan politik di
tahun 1998 saja. Sinkronik
seringkali digunakan dalam ilmu
sosial, seperti sosiologi, politik,
antropologi, ekonomi, dan ilmu-
ilmu sosial lainnya. Meski
begitu, baik ilmu sejarah
maupun ilmu sosial saling
berkaitan. Ada kalanya ketika
ingin meneliti sejarah, bisa
menggunakan ilmu sosial, begitupun sebaliknya.
4 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

❖ Ciri-Ciri Sinkronik
1. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan
karakter
2. Bersifat horizontal dan sifat kajian lebih serius dan mendalam
3. Tidak memiliki konsep perbandingan
4. Tidak ada konsep perbandingan
5. Sifat kajian lebih serius dan mendalam

3. Konsep Ruang

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.

➢ Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa–
peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.

➢ Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya
tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa
tersebut.

➢ Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu
terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek
tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

4. Konsep Waktu

➢ Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah
terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa
yang final, terhenti, dan tertutup.

➢ Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan.
Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi
masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa
lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak
dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang.

➢ Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa
kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan
datang.

Desi Tri Susilowati | 5

Konsep Waktu terbagi dalam beberapa hal diantaranya :

a) Perkembangan
Sejarah akan mencatat
peristiwa yang menunjukkan
terjadinya perubahan dalam
masyarakat dari satu bentuk
yang sederhana ke bentuk
yang kompleks. Contohnya:
Perubahan masyarakat berburu ke bercocok tanam.

b) Kesinambungan

Sejarah mengkaji bagaimana masyarakat baru mewarisi
lembaga-lembaga/praktik-praktik lama sehingga terjadi
kontinuitas. Contohnya: Penjajah Belanda menarik pajak di
Indonesia hanyalah meniru perilaku kebiasaan raja-raja
pribumi.

c) Pengulangan

Sejarah mengkaji peristiwa-peristiwa masa lampau yang
terjadi lagi pada masa sekarang. Contohnya: Pemilik modal
dari Barat berlomba-lomba datang ke Indonesia guna
mencari rempah-rempah, berdagang barang industrinya
seperti Belanda–VOC, Inggris–EIC. Sekarang kapitalis Barat
kembali ke Indonesia untuk melakukan kerjasama di berbagai
bidang.

d) Perubahan

Sejarah mengkaji masyrakat
yang mengalami pergeseran;
mirip dengan perkembangan,
namun di sini pergeserannya
terjadi dalam waktu relatif singkat dan biasanya karena
bencana alam. Contohnya: Pindahnya kerajaan Mataram Kuno
dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena letusan Merapi.

6 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Sejarah terbentuk dari tiga unsur yang ketiganya tidak dapat
terpisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut
adalah:

a. Manusia

Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah.
Manusia adalah pelaku/ aktor utama yang sangat menentukan
suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat
diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor
sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang
merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah
yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.

b. Ruang

Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada.
Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan
dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal di suatu
tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang
diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia
merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya,
politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.

c. Waktu

Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu
dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat
dengan kehidupan masa lalu, masa kini dan masa depan.
Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang
berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan
perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun
waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.

5. Konsep Periodesasi

Merupakan pembabagan sejarah berdasarkan
perkembangan masa yang ditentukan berdasarkan peristiwa
yang memiliki keterkaitan dalam dalam kurun waktu yang
bertingkat, serta merupakan hasil dari penafsiran para
sejarawan.

Desi Tri Susilowati | 7

Tujuan Periodisasi
Para sejarawan mengadakan periodisasi atau pembabagan
dengan tujuan sebagai berikut :
➢ Memudahkan pengertian bagi sejarawan, peminat, pembaca,

dan pemerhati sejarah pada umumnya.
➢ Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.
➢ Menyederhanakan banyaknya peristiwa sejarah yang

beraneka ragam sehingga mudah di pahami.
➢ Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.

Gambar: Contoh Periodesasi
6) Konsep Kronologis

Kronologi adalah ilmu penyusunan urut-urutan peristiwa
dalam waktu. Oleh karenanya peneliti sejarah memastikan bahwa
urut-urutan peristiwa tidak dituliskan secara melompat-lompat
(anakronis).

8 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Perhatikan contoh Kronologi Peristiwa Reformasi 1998 berikut:

No Waktu Peristiwa Ket

1. 1-11 Maret Soeharto dilantik menjadi Sidang umum
MPR 1998
1998 presiden yang ke 7x nya Di Jakarta,
Yogyakarta, dll
2. Maret-Mei Demonstrasi menuntut Di Univ.
1998 mundurnya Soeharto Trisakti
Jakarta luluh
3. 12 Mei 1998 4 Mahasiswa Univ. Trisakti lantak dan
tertembak saat demonstrasi ribuan orang
menjadi
4. 14-15 Mei - Amien Rais, dkk mendesak korban
1998
Soeharto mengundurkan Gedung
DPR/MPR di
diri dan kerusuhan serta Senayan
penjarahan besar-besaran menjadi pusat
melanda Jakarta hingga gerakan
Reformasi
Solo
Soeharto tidak
5. 18 Mei 1998 - Gedung DPR/MPR diduduki mau
melepaskan
ribuan mahasiswa mahkota
menuntut MPR sidang kekuasaanya
istimewa Soeharto
mengikuti
- Amien Rais secara terbuka perkembangan
keadaan dari
meminta pergantian Jalan Cendana
pemimpin nasional Di Istana
- Ketua DPR Harmoko Negara

mengeluarkan pernyataan
agar Presiden Soeharto

mengundurkan diri

6. 19 Mei 1998 Soeharto mengundang
Nurcholish Madjid, Yuzril

Ihza M, dll untuk membentuk
Kabinet Reformasi

Pembangunan

7. 20 Mei 1998 14 Menteri Kabinet
Pembangunan

mengundurkan diri dan
jutaan mahasiswa menggelar
aksi long march

8. 21 Mei Soeharto mengundurkan diri
dan pelantikan B.J Habibie

menjadi presiden RI

Dan seterusnya berurutan

Desi Tri Susilowati | 9

RANGKUMAN

KERANGKA RANGKUMAN

1. Manusia hidup dan berkreativitas dalam ruang dan waktu.
Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kegiatan dengan
masyarakat atau bangsanya merupakan kajian utama.
Sejarah membahas aktivitas manusia pada masa lalu.
Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bukan
berarti sejarah membahas aktivitas manusia secara
keseluruhan. Kisah manusia tersebut berkaitan dengan
kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi
kehidupannya. Kisah manusia tersebut dibatasi oleh waktu
dan ruang, serta tempat manusia itu berada. Dari sudut
pandang waktu kreativitas manusia pada masa lampau
berbeda dengan kreativitas manusia pada masa kini.

2. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang
tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan
perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek
atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti
berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur
tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup.

10 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1) Jelaskan yang dimaksud dengan cara berpikir diakronis dan

sinkronis dalam mempelajari sejarah !
2) Mengapa dikatakan bahwa konsep berpikir sinkronis dan

diakronis saling melengkapi dalam sejarah dan berikan
contohnya !
3) Bagaimanakah keterkaitan antara waktu dan ruang dalam
sejarah !
4) Jelaskan konsep “perubahan” dan “kesinambungan” dalam
sejarah !
5) Berikan ilustrasi dalam bentuk gambar perbedaan dari konsep
diakronis dan sinkronik !
6) Terangkan mengapa seorang sejarawan harus memiliki sifat
kronologis dalam menuliskan peristiwa sejarah!
7) Terangkan ciri-ciri dari diakronis dan sinkronis!
8) Berikan contoh penerapan konsep ruang dan waktu dalam
peristiwa sejarah !
9) Jelaskan disertai dengan contohnya apa yang kalian ketahui
tentang anakronisme !
10) Jelaskan keterkaitan antara masa lampau, masa kini dan masa
yang akan datang dalam sejarah !

Desi Tri Susilowati | 11

UJI KOMPETENSI

Berilah Tanda Silang (X) pada Salah Satu Huruf a, b, c, d atau e
sebagai Jawaban yang Paling Benar !

1) Ilmuwan yang mengelompokkan cara berpikir sinkronis dan
diakronis adalah…

a. Moh. Ali c. Ibnu Khaldum e. Moh Yamin

b. Kuntowijoyo d. Koentjaraningrat

2) Diakronis berasal dari kata dia dan khronos yang berasal dari
bahasa… .

a. Latin c. Yunani e. Jerman

b. Inggris d. Spanyol

3) Pembahasan yang memberikan pemahaman yang meluas dan
terstruktur dari sebuah sistem sosial adalah… .

a. Sinkronis c. Tematis e. Kronologis

b. Diakronis d. Naratif

4) Mempelajari sejarah dengan melihat perkembangan politik
sebuah kerajaan dari awal berdiri hingga keruntuhannya
sebagai suatu proses dinamis merupakan contoh berpikir
secara… .

a. Sinkronis c. Multidimensional e. Kronologis

b. Diakronis d. Tematis

5) Mempelajari dengan menekankan pada salah satu aspek
kehidupan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha merupakan contoh
penerapan berpikir secara… .

a. Sinkronis c. Dinamis e. Kronologis

b. Diakronis d. Tematis

6) Kerangka berpikir yang mengamati kehidupan sosial secara
meluas dengan dimensi ruang dalam kondisi statis merupakan
ciri berpikir secara… .

12 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

a. Sinkronis c. Kronologis e. Tematis

b. Diakronis d. Naratif

7) Perhatikan pernyataan berikut:

1.Tokoh 2.Waktu 3. Tempat 4. Analisis peristiwa

Unsur sejarah adalah… .

a. 1 dan 3 c. 1, 2, 3 dan 4 e. 2, 3 dan 4

b. 1, 2 dan 3 d. 2 dan 4

8) Peristiwa sejarah merupakan proses yang berkelanjutan.
Maksudnya… .

a. Peristiwa sejarah saling terkait antara satu dengan yang
lainnya dan terus berjalan seiring dengan perjalanan waktu

b. Kejadian sejarah sering kali berulang pada masa-masa
berikutnya karena keserakahan manusia

c. Peristiwa bersejarah senantiasa berganti-ganti

d. Sejarah selalu berawal dari sesuatu yang sederhana menuju
kepada sesuatu yang lebih kompleks dan maju

e. Peristiwa-peristiwa masa lalu dijadikan pedoman untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang

9) Perhatikan pernyataan berikut!
1. Mempelajari kehidupan sosial secara meluas dalam ruang

2. Menguraikan kehidupan masyrakat secara deskriptif

3. Digunakan dalam ilmu sosial seperti geografi, sosiologi

4. Memandang kehidupan masyarakat sebagai sesuatu yang
terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas

Yang termasuk ciri-ciri cara berpikir sinkronis adalah… .

a. 1 dan 3 c. 1, 2, 3 dan 4 e. 2, 3 dan 4

b. 1, 2 dan 3 d. 2 dan 4

10)Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena… .

a. Mempunyai pengaruh yang besar d. Terjadi hanya sekali

b. Dikenang sepanjang masa e. Terjadi di masa lalu

c. Membawa perubahan di masyarakat

Desi Tri Susilowati | 13

BAB 2

MENELUSURI PERADABAN
AWAL DI KEPULAUAN
INDONESIA

14 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BAB MENELUSURI PERADABAN
2 AWAL DI KEPULAUAN
INDONESIA

A. KEHIDUPAN MASYARAKAT ZAMAN PRAAKSARA DI
INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Dalam perkembangan sejarah kebudayaan Indonesia dikenal
adanya pembabagan atau periodisasi yang meliputi beberapa
tahapan perkembangan zaman peradaban (the age of civilization).
Pada hampir semua wilayah Nusantara babagan pertama dari
peradabannya adalah masa pra-sejarah, suatu masa yang belum
meninggalkan bukti-bukti tertulis. Masa prasejarah tersebut
ternyata berhenti pada waktu yang berbeda-beda di tiap wilayah
kepulauan Nusantara. Ada wilayah yang cepat meninggalkan bukti
tertulis dalm sekitar adab ke-14 M (Kalimantan Timur dan Jawa
bagian barat), tetapi ada pula daerah yang sangat terlambat
mengenal tulisan (wilayah pedalaman pulau Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua).

Memahami Teks

Zaman pra-aksara atau disebut zaman pra-sejarah adalah zaman
sebelum mengenal tulisan. Kehidupan pada zaman pra-sejarah
dapat dijelaskan menjadi beberapa klasifikasi:
1. Sistem Kepercayaan

Pada zaman pra-aksara telah mengenal berbagai aliran
kepercayaan antara lain sebagai berikut:

a) Animisme, adalah kepercayaan terhadap roh yang
mendiami suatu benda.

Desi Tri Susilowati | 15

b) Dinamisme, adalah kepercayaan pada benda-benda hidup
atau mati mempunyai kekuatan gaib.

c) Totemisme, adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu
dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan
supranatural antara lain sapi, ular, dan harimau.

2.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pada zaman pra-aksara telah mengenal ilmu pengetahuan
walaupun masih sederhana. Salah satu contoh ilmu pengetahuan
zaman pra-aksara adalah pengetahuan tentang teknologi
pembuatan alat dari batu dan logam.

3. Sistem Kemasyarakatan

Bentuk sistem kemasyarakatan pada masa pra-aksara adalah
membentuk kelompok-kelompok sederhana dan terdiri dari
keluarga kecil dan sistem pembagiannya belum jelas.

4. Pertanian dan Pelayaran

Sistem pertanian pada masa pra-aksara adalah sistem perladangan
dan berpindah-pindah tempat. Selanjutnya sistem perdagangan
berkembang menjadi sistem persawahan. Pada tahap selanjutnya
sistem persawahan menjadi lebih berkembang dan masyarakat
pra-aksara lebih mahir.

5. Sistem Ekonomi

Pada zaman pra-aksara telah mengenal sistem perekonomian yaitu
dengan melakukan perdagangan barter (tukar menukar barang).

B. PEMBAGIAN MASA PRA AKSARA
BERDASARKAN GEOLOGI

Geologi atau ilmu bumi yaitu
ilmu yang mempelajari bumi secara
keseluruhan. Berdasarkan hal ini,
terjadinya bumi sampai sekarang
dibagi ke dalam empat zaman.

16 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Zaman-zaman tersebut sekaligus merupakan pembabagan pra-
sejarah yang terdiri dari:

1. Zaman Arkeozoikum/ Azoikum. Merupakan zaman tertua,
berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu
bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih
sangat panas sehingga belum terdapat makhluk hidup yang
tinggal di bumi.

2. Zaman Paleozoikum. Disebut juga sebagai zaman primer,
berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini
ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat drastis
di bumi, bumi mendingin. Pada masa inilah makhluk hidup
pertama kali diperkirakan muncul, yaitu makhluk bersel satu
dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis
amfibi.

3. Zaman Mesozoikum. Disebut juga sebagai zaman sekunder,
berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Zaman ini
ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptil besar
(dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman
reptil.

4. Zaman Neozoikum. Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira
60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di zaman ini mulai stabil,
berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi menjadi
beberapa:

a) Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya
hewan-hewan besar. Telah memiliki berbagai jenis
binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet.

b) Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tanda-
tanda kehidupan manusia purba.
Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 zaman yaitu:

a) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini
ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena
perubahan iklim.

Desi Tri Susilowati | 17

b) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan
munculnya Homo Sapiens, merupakan nenek moyang
manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar
20.000 tahun yang lalu.

C. JENIS-JENIS MANUSIA PURBA PADA MASA PRA AKSARA

Dari hasil penelitian dan
penemuan fosil, oleh para ahli
purbakala manusia purba banyak
di temukan di Indonesia terutama
di Pulau Jawa. Manusia purba
pada masa lampu telah tinggal di
beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah Bengawan
Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Di
daerah-daerah tersebut di atas banyak di temukan fosil manusia
purba. Di Indonesia terdapat beberapa jenis manusia purba
diantaranya; Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus
erectus, dan Homo (manusia purba modern).

1) Meganthropus paleojavanicus

Meganthropus paleojavanicus artinya
manusia purba yang besar dan tertua di
Jawa. Fosil manusia purba Meganthropus
paleojavanicus ditemukan dan diteliti oleh
Dr. G.H.R. Von Koenigswald pada tahun
1936 dan 1941. Pertama kali fosil
makhluk ini ditemukan di Sangiran,
daerah lembah Bengawan Solo, dekat Surakarta. Dari yang dapat
dilihat ukuran fosil itu, Meganthropus Paleojavanicus berbadan
besar dengan rahang besar, kening menonjol, dan tulang tebal. Dari
keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut dinamakan
Meganthropus Paleojavanicus (mega = besar, anthropos = manusia,
paleo = purba, javanicus = manusia jawa). Meganthropus hidup
sekitar 2 juta tahun sebelum masehi dan hidup dengan makan
tumbuh-tumbuhan.

18 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

2) Pithacanthropus erectus

Pithacanthropus erectus artinya

manusia kera yang berjalan

tegak. Manusia purba ini

memiliki ciri-ciri berbadan

tegak, dan memiliki tinggi badan

antara 165-180 cm.

Pithacanthropus erectus

merupakan manusia purba yang paling banyak di temukan di

Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil,

Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali di temukan

oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai Bengawan Solo,

Surakarta, tahun 1891.

3) Homo

Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri
yang lebih sempurna dibandingkan dengan Meganthropus
paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo
yang di temukan di Indonesia antara lain:

▪ Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada
tahun 1931-1934, olah Ter Haar dan Ir. Oppenorth di Ngandong,
Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensis yaitu
berjalan tegak dengan tinggi badan 180 cm, tengkoraknya lebih
besar dari Pithacantropus erectus.

▪ Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan
pada tahun 1889, oleh Van Reitschoten di Wajak, Tulungagung,
Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Wajakensis yaitu berjalan tegak
dengan tinggi badan 130-210 cm, tengkoraknya lebih bulat
muka tidak terlalu menjorok ke depan, dan telah memiliki
kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang dan kayu.

▪ Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi
terakhir dari manusia purba. Homo sapiens hidup di Zaman
Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik
yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini.

Desi Tri Susilowati | 19

Memahami Teks

Selain pembagian zaman berdasarkan kajian geologis, dikenal
juga pembagian zaman berdasarkan kajian arkeologis, yaitu
berdasarkan jenis peralatan atau benda-benda yang
dipergunakan sebagai penopang kehidupan sehari-hari.

D. PERIODE MASA PRA AKSARA BERDASARKAN HASIL
BUDAYA

1. Zaman Batu

a. Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
- Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar
- Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat
serpih
- Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup
secara nomaden
- Hidup dengan berburu dan meramu
- Kebudayaan Pacitan dan Ngandong

Hasil Kebudayaan Pacitan = menurut Von
Koenigswald pada tahun 1935 menemukan alat-alat
batu berupa kapak genggam. Alat Pacitan disebut
dengan chopper (alat penetak).

Ngandong = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk
binatang.

b. Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
- Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan
- Alatnya berupa kapak Sumatera
- Bertempat tinggal di gua semi nomaden
- Sudah mengenal seni = lukisan hewan dan cap tangan
berwarna merah
- Sudah mengenal kepercayaan

20 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

- Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang
Hasil Kebudayaan berupa Kjokkenmodinger (tumpukan
kerang) dan Abrissous roche (cap tangan).

c. Zaman Batu Muda (Neolithikum)

- Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan.
- Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi.
- Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan

berkelompok.
- Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang.
- Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Hasil Kebudayaan berupa kapak lonjong dan
persegi.

d. Zaman Batu Besar (Megalithikum)

- Batu yang digunakan berukuran besar

- Peninggalannya berdasarkan kepercayaan yaitu:

▪ Menhir : tugu batu

▪ Dolmen : meja dari batu

▪ Waruga : peti kubur berbentuk kubus

▪ Sarkofagus : peti kubur berbentuk lesung

▪ Punden Berundak

▪ Arca

▪ Pandhusa

Pandhusa Kubur
peti batu

Waruga Punden
berundak

Sarkofagus Dolmen
Desi Tri Susilowati | 21

Arca Batu Menhir

2. Zaman Logam

a. Zaman Perunggu

➢ Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2

yaitu:

- Teknik a cire perdue = teknik cetak hilang

- Teknik bivalve = teknik cetak ulang

Adapun barang peninggalannya yaitu:

▪ Nekara

▪ Moko

▪ Kapak corong

▪ Arca Perunggu

b. Zaman Besi

Peninggalannya berupa:

▪ Mata panah

▪ Mata tombak

Bejana Moko
Perunggu

Arca Kapak
Perunggu Corong

Candrasa Nekara

E. PERIODESASI MASA PRA AKSARA BERDASARKAN CORAK
22 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

KEHIDUPAN

Lingkungan Sekitar

Di wilayah Pacitan pernah ditemukan sejenis kapak perimbas.
Alat ini merupakan peninggalan pada masa meramu dan berburu,
di mana masyarakat pada masa itu menggantungkan hidupnya
pada alam.

Memahami Teks

a) MASA BERBURU MENGUMPULKAN MAKANAN
TINGKAT SEDERHANA
▪ Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan
▪ Alat yang digunakan batu, kayu, dan tulang. Seperti:
kapak perimbas untuk menguliti kulit binatang.
▪ Masih tergantung alam sekitar biasanya tinggal di tepi
sungai dan masih nomaden.
▪ Manusianya jenis Pithecanthropus.
▪ Pada masa Paleolithikum .
▪ Kebudayaan Pacitan dan Ngandong.

Lokasi Ngandong Kapak Perimbas/ Pithecantropus

Chopper

b) MASA BERBURU MENGUMPULKAN MAKANAN
TINGKAT LANJUT
▪ Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat-
alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak genggam.
▪ Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden
secara berkelompok.
▪ Biasa hidup di gua/ Abris souce rouche.
▪ Termasuk dalam masa Mesolithikum.
▪ Sampah Dapur/ Kyokkenmoddinger.

Desi Tri Susilowati | 23

Flakes Kyokkenmoddinger Kapak Genggam Sampung Bone
Sumatera Culture

c) MASA BERCOCOK TANAM

▪ Sudah membentuk perkampungan
kecil.

▪ Manusianya berjenis Homo
soloensis dan wajakensis sudah
mengenal berladang tetapi tidak

menetap. Kapak Lonjong
▪ Alat-alatnya berasal dari batu

yang sudah di haluskan dan sudah mengenal gerabah,
seperti kapak lonjong untuk mencangkul dan beliung
persegi untuk mencangkul dan menebang kayu.

▪ Mengenal sistem kepercayaan.
▪ Termasuk masa Neolithikum.

Kapak Persegi Mengolah lahan
pertanian
Hidup menetap dan
mendirikan perkampungan

d) MASA PERUNDAGIAN / Tinggal dalam
MASA PERTUKANGAN perkampungan

▪ Menyempurnakan sistem
pertanian dan peternakan
dari masa bercocok tanam.

▪ Membuat perkampungan
yang lebih besar dan sudah
menetap (sedenter).

▪ Manusianya berjenis Homo
Sapiensis.

▪ Alat-alatnya dari logam
seperti: moko, kapak

24 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

corong, bejana dan lain-lain.
▪ Sudah mengenal sistem pembagian kerja/ spesialisasi.
▪ Solidaritas tinggi yang merupakan warisan nenek

moyang.

Peralatan dari logam

Aktifitas Pengecoran logam

F. KEDATANGAN DEUTRO DAN PROTO MELAYU

Lingkungan Sekitar

Nenek moyang Indonesia berasal dari daerah Campa, Cochin
Cina, Kamboja atau daerah-daerah disepanjang teluk Tonkin.
Sementara itu jika dilihat dari pangkal kebudayaannya, mereka
berasal dari wilayah Yunan di Tiongkok Selatan.

Memahami Teks

❖ Ciri Ciri Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu
Menurut para ahli sejarah, asal-usul nenek moyang bangsa

Indonesia atau masyarakat awal yang menempati wilayah
Nusantara adalah dari bangsa Melayu. Dibagi menjadi dua yaitu
Melayu Tua atau bisa disebut Proto Melayu dan Melayu Muda
yang disebut Deutro Melayu merupakan cikal bakal manusia di
Nusantara yang hidup di zaman modern ini. Lalu seperti apa
ciri-ciri dan bagaimana persebaran kedua bangsa tersebut?
Berikut penjelasannya, simak baik-baik.

❖ Pengertian dan Persebaran Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu berasal dari orang-orang Austronesia,
mereka datang ke Nusantara pada tahun 1500 SM (Sebelum
Masehi) melewati Jalur Barat (Thailand - Malaysia - Selat

Desi Tri Susilowati | 25

Malaka - Sumatera dan masuk ke
Indonesia) dan Jalur Timur
(Vietnam - Filipina - Sulawesi
Utara - menyebar ke Indonesia
bagian timur). Kebudayaan
bangsa ini setingkat lebih tinggi
dari jenis manusia purba yang berhasil ditemukan yakni Homo
Sapiens.

❖ Pengertian dan Persebaran Deutro Melayu

Bangsa Deutro Melayu datang
ke wilayah Nusantara pada
gelombang kedua, tepatnya
antara tahun 500 - 300 SM.
Sama seperti Proto Melayu,
mereka berasal dari orang-
orang Austronesia. Jalur utama
dan satu-satunya kedatangan bangsa Melayu Muda yaitu
melalui barat dari daratan Yunan (China) menuju Vietnam
sampai ke Semenanjung Malaysia lalu sampai ke Nusantara.
Kebudayaan bangsa ini lebih maju dari bangsa sebelumnya.

Ciri - Ciri Bangsa Proto Melayu
- Berasal dari China (Tiongkok) Selatan, tepatnya daerah
Yunan.
- Masuk ke Nusantara (Indonesia) antara tahun 1500 sampai
500 Sebelum Masehi.
- Ciri fisik : kulit berwarna kuning kecoklatan, rambut
lurus dan matanya sipit.
- Kebudayaan Neolitikum atau batu muda.
- Singgah di wilayah Indonesia Timur: Papua, Nias,
Dayak, Mentawai, dan Toraja.

Ciri - Ciri Bangsa Deutro Melayu

- Daerah asalnya yaitu Indocina (Kamboja, Laos,
Vietnam) bagian Utara.

26 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

- Memasuki wilayah Nusantara pada tahun 500 sebelum
masehi.

- Telah menguasai kebudayaan logam, sehingga dapat
membuat alat-alat dari bahan besi dan perunggu.

- Contoh hasil kebudayaannya seperti nekara, kapak
corong dan bejana perunggu.

- Keturunan asli bangsa ini yaitu Suku Bugis, Sunda,
Jawa, Minang dan Makassar.

Gambar. Bagan Persebaran
Nenek Moyang Indonesia

Desi Tri Susilowati | 27

TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA AKSARA

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT
SEDERHANA

BIDANG DESKRIPSI

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKANAN TINGKAT SEDERHANA

TAHAPAN - yaitu masa di mana manusia dalam
KEHIDUPAN memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

: berburu dan mencari makanan dari hasil-
hasil hutan.

- Masa berburu dan mengumpulkan makanan
ini disebut food gathering.

- Sembilan puluh persen dari jangka waktu
kehidupan sejak adanya manusia sampai
sekarang, manusia hidup dengan berburu
dan mengumpulkan makanan.

CIRI FISIK/ - Pada waktu itu lingkungan hidup manusia
KONDISI masih liar dan keadaan bumi labil. Banyak
ALAM
: terjadi letusan gunung berapi dan daratan
ditutupi oleh hutan yang lebat.

- Berbagai binatang purba masih hidup di
dalamnya. Sungai sering berpindah-pindah
aliran karena perubahan bentuk permukaan
bumi. Keadaan ini berlangsung sekitar
600.000 tahun.

CIRI-CIRI - Tidak memiliki tempat tinggal yang pasti
SOSIAL- karena hidupnya berpindah-pindah
EKONOMI
: (nomaden). Hal ini dikarenakan manusia
masih sangat tergantung dari alam.

- Dalam berkomunikasi mereka menggunakan

28 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

CORAK bahasa yang masih sangat sederhana.
KEHIDUPAN
- Masyarakat masa ini telah menemukan cara
membuat api.

- Hidup dalam kelompok-kelompok antara 10
sampai 15 orang.

- Perkembangan kebudayaannya masih sangat
lambat karena masa berburu dan
mengumpulkan makanan ini keadaan alam
masih labil dan liar.

- Terdapat pembagian kerja berdasarkan jenis
kelamin.

- Manusia masa ini sudah memilih hewan dan
tumbuhan yang menjadi bahan makanannya.

- Masa ini terjadi pada zaman Palaeolitikum.

- Perkembangan kebudayaan sangat lambat.
Karena keadaan alam masih liar dan labil

- Manusia pendukungnya antara lain
Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus
soloensis, dan Homo wajakensis.

:

Aktivitas Berburu

Desi Tri Susilowati | 29

TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA AKSARA
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT

BIDANG DESKRIPSI

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKANAN TINGKAT LANJUT

TAHAPAN - Corak kehidupan pada masa berburu dan
KEHIDUPAN : mengumpulkan makanan tingkat lanjut masih

dipengaruhi oleh corak kehidupan pada masa
sebelumnya, yaitu masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana

- Masa berburu dan meramu tingkat lanjut
berlangsung setelah zaman Pleistosen.

CIRI FISIK/ - Pada waktu itu lingkungan hidup manusia
KONDISI sudah cukup stabil. Hutan dan padang
ALAM sabana menjadi tempat bagi mencari makan
bertani maupun berternak.

: - Cuaca tidak terlalu ekstream, curah hujan
tidak terlalu lebat dan suhu udara mulai
stabil sehingga dalam waktu kurang lebih
20.000 tahun (sejak permulaan zaman
Holosen) hingga zaman sekarang, manusia
telah mencapai tingkat kebudayaan yang
lebih tinggi.

- Corak kehidupan masyarakat berburu dan

meramu tingkat lanjut masih terpengaruh

CIRI-CIRI pada masa sebelumnya. Kehidupan mereka
SOSIAL-
EKONOMI : masih bergantung pada alam. Mereka hidup
dengan cara berburu binatang di dalam

hutan, menangkap ikan, dan dengan

mengumpulkan makanan seperti umbi-

umbian, buah-buahan, daun-daunan, dan biji-

30 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

bijian.

- Alat-alat kehidupan yang digunakan pada
berburu dan meramu tingkat lanjut, misalnya
kapak genggam, flake, dan alat-alat dari
tulang. Pada masa itu juga telah dikenal
gerabah yang berfungsi sebagai wadah.

- Pola bermukim mereka mulai berubah dari
nomaden menjadi semi sedenter. Mereka
bertempat tinggal di gua-gua (abris sous
roche). Mereka memilih gua yang letaknya
cukup tinggi di lereng-lereng bukit untuk
melindungi diri dari iklim dan binatang buas.

- Pengetahuan mereka berkembang untuk
menyimpan dan mengawetkan makanan.
Daging binatang buruan diawetkan dengan
cara dijemur setelah terlebih dahulu diberi
ramuan.

- Selain berburu hewan di dekat mereka,

mereka juga makan hewan laut (misalnya

kerang yang kulitnya menjadi

kjokkenmoddinger)

- Masa ini terjadi pada zaman Mesolitikum.

- Masyarakat berburu dan meramu tingkat
lanjut juga telah mengenal pembagian kerja.
Kegiatan berburu banyak dilakukan oleh
kaum laki-laki. Kaum wanita yang tidak
banyak terlibat dalam kegiatan perburuan,
lebih banyak di sekitar gua-gua tempat
tinggal mereka.

- Pada tingkat lanjut ini telah mengenal
bercocok tanam meskipun dalam taraf yang

Desi Tri Susilowati | 31

BIDANG DESKRIPSI

sangat sederhana dan dilakukan secara
berpindah-pindah. Mereka membuka lahan
dengan cara menebang hutan, membakar,
dan membersihkannya. Setelah tidak subur
lagi, tanah tersebut mereka tinggal untuk
mencari lahan yang baru.

- Pada masa ini belum mengenal perdagangan
barter karena makanan yang mereka peroleh
hanya sekedar untuk mempertahankan hidup
saja.

- Mereka telah mengenal kepercayaan.
Buktinya adalah dengan ditemukannya bukti-
bukti tentang penguburan yang ditemukan di
Gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur;
Gua Sodong, Besuki, Jawa Timur; dan Bukit
Kerang, Aceh Tamiang, Nangroe Aceh
Darussalam.

- Dari mayat-mayat yang dikuburkan ada yang
ditaburi dengan cat merah. Diperkirakan cat
tersebut berhubungan dengan upacara
penguburan yang maksudnya adalah untuk
membuktikan kehidupan baru di alam baka.
Di dinding-dinding Gua Leang Pattae,
Sulawesi Selatan ditemukan lukisan cap-cap
tangan dengan latar belakang cat merah yang
mengandung arti kekuatan atau simbol
kekuatan pelindung untuk mencegah roh-roh
jahat, upacara kesuburan dan keperluan
perdukungan.

- Manusia pendukungnya antara lain ras
Papua-Melanesoid. Hal ini terbukti dengan
ditemukannya fosil-fosil manusia ras Papua

32 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

CORAK Melanesoid pada kebudayaan Toala yang
KEHIDUPAN sekarang merupakan masih berlanjut
keturunan orang Wedda dari Srilangka (Ras
Weddoid).

:

Tinggal di gua-gua Kapak genggam yang
digunakan

Desi Tri Susilowati | 33

TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA

AKSARA MASA BERCOCOK TANAM

BIDANG DESKRIPSI
TAHAPAN
KEHIDUPAN - MASA BERCOCOK TANAM

CIRI FISIK/ Yakni suatu periode penting dimana
KONDISI
ALAM : masyarakat ditandai dengan berubahnya pola
hidup dari Food Gathering ke Food Producing,
CIRI-CIRI
SOSIAL- dari kehidupan berpindah-pindah/ nomaden
EKONOMI
menjadi kehidupan menetap.

- Kondisi alam sudah stabil dan dapat
digunakan untuk bercocok tanaman umbi-
umbian dan rerumputan.

- Tanah-tanah rendah di daerah Paparan
Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan

: menjadi laut transgresi. Dengan demikian
telah muncul pulau-pulau di Nusantara.

- Manusia purba telah lenyap dan muncullah
manusia cerdas (Homo sapiens) seperti
manusia sekarang.

- Cara bercocok tanam dengan berhuma mulai
dikembangkan sehingga muncullah ladang-
ladang pertanian yang sederhana.

- Sudah mampu mengolah bahan makanan
sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka

: (menghasilkan makanan/food producing). Di
samping berburu dan menangkap ikan,
mereka juga telah memelihara binatang-
binatang jinak, seperti anjing, babi, dan
kerbau. Binatang-binatang tersebut selain
untuk keperluan konsumsi juga dapat dipakai

34 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

sebagai binatang korban.

- Kegiatan bercocok tanam menghasilkan
tanaman keladi, ubi, pisang, rambutan, salak
dan kelapa. Penanaman dari biji-bijan
memerlukan pengetahuan dan pengalaman
yang kemudian dikenal secara perlahan
ketika para pendukung kebudayaan kapak
persegi mulai berpengaruh di kepulauan
Nusantara.

- Mulai mengenal sistem pengairan/ irigasi
lewat pembuatan saluran-saluran air guna
mengairi tanaman keladi, jewawut, padi gaga
yang ditanam di tanah kering.

- Sudah ditemukan tanda-tanda cara hidup
menetap di suatu perkampungan, desa-desa
kecil semacam perdukuhan. Pada setiap
dukuh terdapat beberapa tempat tinggal yang
dibangun secara tidak beraturan.

- Kegiatan kerja dilakukan secara bergotong-
royong misalkan dalam halmembangun
rumah, menebang pohon, membakar hutan,
menanam dan memanen tanaman, berburu,
menangkap ikan, dan membuat gerabah.

- Telah mengenal spesialisasi kerja bedasarkan
jenis kelamin dan usia. Pekerjaan yang berat
dan menghabiskan tenaga serta beresiko
seperti membuat rumah, menggali lubang
benih, menangkap ikandi laut lepas pantai
dilakukan oleh kaum laki-laki. Sedangkan
merawat bayi, menabur benih, merawat
rumah, dan membuat gerabah dilakukan oleh

Desi Tri Susilowati | 35

BIDANG DESKRIPSI

CORAK kaum wanita. Anak-anak membantu ibunya
KEHIDUPAN membuat gerabah dan pekerjaan ringan
lainnya.

- Waktu luang menunggu masa panen
digunakan untuk kegiatan seperti membuat
alat pemukul kulit kayu, membuat anyaman,
membuat gerabah, serta kapak persegi dan
kapak lonjong.

- Telah muncul perdagangan dengan sistem
barter. Barang-barang yang dipertukarkan
berupa hasil-hasil bercocok tanam, hasil
kerajinan (gerabah, kapak dan perhiasan),
garam, dan ikan laut yang dikeringkan.
Barang-barang tersebut diangkut melalui
jalur darat, laut dan sungai.

- Perahu dan rakit memegang peranan penting
sebagai sarana transportasi.

- Manusia pendukung pada masa bercocok
tanam adalah Proto Melayu 2000 SM nenek
moyang dari suku bangsa Nias, Toraja, Sasak,
dan Batak. Serta manusia yang mendiami
Indonesia Timur Ras Papua Melanesoid.

:

Aktivitas bercocok Kapak Persegi dan
tanam Kapak Lonjong

36 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA

AKSARA MASA PERUNDAGIAN

BIDANG DESKRIPSI

TAHAPAN - MASA PERUNDAGIAN
KEHIDUPAN
- Yakni zaman dimana penduduk Nusantara
telah mampu mengolah, melebur logam dan
mengenal teknik undagi. Undagi adalah
sekelompok orang yang memiliki keahlian
menciptakan suatu barang, misalnya teknik
cetak, pandai besi, sampai konstruksi.
Sedangkan tempat mengolah logam disebut
perundagian.

: - Kepandaian ini diperoleh setelah mereka
menerima pengaruh dari kebudayaan
Dongson (Vietnam).

- Kebudayaan Perunggu di Asia Tenggara yang
menyebar ke Nusantara sekitar tahun 500
SM.

- Walaupun pada masa ini alat-alat logam
banyak dibuat dan dipakai manusia, alat-alat
batudan gerabah masih tetap ada dan
dipergunakan.

CIRI FISIK/ - Kondisi alam tidak jauh berbeda dengan
KONDISI : kondisi alam yang sekarang.
ALAM
- Jumlah penduduk semakin bertambah.
CIRI-CIRI Kepadatan penduduk bertambah, pertanian
SOSIAL-
EKONOMI : dan peternakan semakin maju, mereka
memiliki pengalaman dalam bertani dan
berternak mereka mengenal cara bercocok

Desi Tri Susilowati | 37

BIDANG DESKRIPSI

tanam yang sederhana.

- Masyarakat pendukung zaman Logam hidup
di desa-desa di daerah pegunungan, dataran
rendah dan tepi pantai. Mereka hidup dalam
perkampungan yang semakin teratur dan
terpimpin.

- Melalui ragam hias pada nekara-nekara
perunggu yang dihasilkan dapar disimpulkan
bahwa rumah orang mampu pada zaman
Logam merupakan rumah besar bertiang
dengan atap melengkung, di bawahnya
(kolong) digunakan untuk tempat ternak.
Rumah semacam ini biasanya didiami oleh
beberapa keluarga.

- Mereka memiliki pengetahuan tentang gejala
alam dan musim, mereka mulai dapat
memperkirakan peristiwa alam dan
memperhitungkan musim tanam dan musim
panen.

- Dengan diterapkan sistem persawahan maka
pembagian waktu dan kerja semakin
diketatkan; terbukti dengan ditemukan alat
seperti mata sabit, alat penyiangan rumput,
dan mata bajak.

- Mengenal pengaturan air untuk sawah
(irigasi) sehingga pertanian tidak
sepenuhnya bergantung kepada hujan.

- Perkembangan perkampungan dan pertanian
meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kepemilikan tanah.

- Aktifitas pelayaran sudah maju, mereka

38 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

menggunakan perahu bercadik atau bersayap
guna mengarungi lautan yang luas. Mereka
berhasil mengarungi Samudra Hindia sampai
ke India Selatan, Madagaskar, dan Afrika
Timur, Australia Utara, Hawai di Samudra
Pasifik, dan menjelajah laut Cina Selatan
hingga Daratan Cina. Pengetahuan di bidang
astronomi dan iklim dikuasai untuk mengatur
kegiatan pertanian dan pelayaran.

- Dalam masyarakat muncul golongan undagi,
mereka merupakan golongan yang terampil
untuk melakukan perkerjaan seperti
pembuatan rumah kayu, gerobak, maupun
benda logam. Pertanian tetap menjadi usaha
utama masyarakat.

- Kehidupan masyarakat zaman ini semakin
teratur. Contohnya: ada pembagian kerja
yang baik berdasarkan kemampuan yang
dimiliki masing-masing individu.

- Pembagian kerja semakin komplek dimana
perempuan tidak hanya bekerja di rumah
tetapi juga berdagang di pasar.

- Masyarakat zaman ini telah menunjukkan
tingkat budaya yang tinggi terlihat dari
berbagai bentuk benda seni dan upacara yang
ditemukan menunjukkan keterampilan
masyarakat perundagian yang tinggi;

- Zaman ini ditandai dengan pesatnya

kemampuan membuat alat-alat akibat

perkembangan teknologi. Mereka

menemukan teknologi peleburan biji logam.

Desi Tri Susilowati | 39

BIDANG DESKRIPSI

Oleh karena itu, semakin banyak manusia
yang menggunakan logam untuk memenuhi
perkakas hidupnya.

- Pada zaman Perunggu, orang dapat
memperoleh jenis logam yang lebih keras
daripada tembaga, sebab perunggu
merupakan logam campuran dari tembaga
dan timah. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kebudayaan manusia pada zaman ini jauh
lebih tinggi. Terbukti masyarakatnya sudah
mengenal teknologi peleburan dan
pencampuran logam.

- Pada zaman Besi, manusia telah menemukan
logam yang jauh lebih keras lagi dimana
harus dileburkan pada titik lebur yang cukup
tinggi. Sehingga alat-alat pada zaman ini telah
lebih sempurna daripada sebelumnya.
Kemampuan membuat benda-benada jauh
lebih tinggi tingkatannya dibandingkan
dengan masa sebelumnya. Teknologi
peleburan logam yang digunakan adalah
dengan sistem pemanasan, pencetakan
logam, pencampuran logam dan penempaan
logam.

- Pada zaman Perundagian peralatan gerabah
masih ditemukan dengan teknologi yang
semakin maju. Hal ini menunjukkan bahwa
peranan alat-alat dari gerabah tersebut tidak
dapat digantikan dengan mudah oleh alat-alat
dari dari logam.

- Mayarakat pendukung kebudayaan ini adalah
para pendatang baru dari Asia Tenggara

40 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

CORAK Daratan. Mereka adalah penduduk Deutro
KEHIDUPAN Melayu dengan membawa kebudayaan
Dongsong. Perunggu Asia Tenggara
(Vietnam). Deutro Melayu merupakan nenek
moyang dari suku bangsa Jawa, Bali, Bugis,
Madura, dan sebagainya. Pada masa ini
terlihat pembauran antara penduduk Melayu
Mongoloid (Proto dan Deutro Melayu)
dengan Papua Melanesoid (Austro
Melanesoid).

:

Aktifitas pengecoran logam
& spesialisasi kerja
Teknik A cire Perdue/
Teknik Cetak Tuang

Desi Tri Susilowati | 41


Click to View FlipBook Version