The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desi.bpdikjur, 2021-10-26 04:18:47

BUKU AJAR SEJARAH 2020

BUKU AJAR SEJARAH 2020

TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN PALEOLITHIKUM/ ZAMAN BATU TUA

BIDANG DESKRIPSI
PALEOLITHIKUM/ ZAMAN BATU TUA

- Zaman batu tua berlangsung selama Kala
Pleistosen (kurang lebih 600.000 tahun).

KEBUDAYAAN - Perkembangan kebudayaan pada masa ini
masih sangat lambat akibat keadaan alam
yang masih sangat liar dan labil.

: - Pada masa ini zaman Glasial dan Interglasial
datang silih berganti.

- Alat batu yang digunakan masih kasar sebab
teknik pembuatannya masih sangat
sederhana. Yakni dibuat dengan cara
membenturkan antara batu yang satu
dengan batu yang lainnya.

KEBUDAYAAN PACITAN

- Alat-alat batu dari Pacitan ditemukan oleh
Von Koeningswald pada tahun 1935 di
sungai Baksoko desa Punung, Pacitan Jawa
Timur.

HASIL - Alat yang ditemukan berupa kapak genggam,
KEBUDAYAAN yakni kapak tak bertangkai yang digunakan

: dengan cara digenggam, kapak perimbas,
kapak penetak, pahat genggam, dan alat
serpih/ flakes. Selain di Pacitan ditemukan
pula di Sukabumi (Jawa Barat), Perigi dan
Gombong (Jawa Tengah), Tambangsawah
(Bengkulu), Lahat (Kalimantan Selatan),
Kalianda (Lampung), Awangbangkal
(Kalimantan Selatan), Cabenge (Sulawesi

42 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

Selatan), Sembiran dan Trunyan (Bali), Batu
Tring (Sumbawa), Maumere (Flores) dan
Atambua (Timor).

- Kapak genggam/ Hand axe (kapak tak
bertangkai yang digunakan dengan cara
digenggam).

- Kapak perimbas/ Chopper (bentuk dan cara
penggunaannya hampir sama dengan kapak
genggam, namun ukurannya jauh lebih besar
dari kapak genggam).

- Kapak penetak (bentuk dan cara
peggunaannya hampir sama dengan dengan
kapak genggam maupun kapak perimbas,
namun ukurannya jauh lebih besar dari
kedua alat sebelumnya, karena berfungsi
untuk membelah kayu, pohon, bambu, atau
disesuaikan dengan kebutuhan pada saat
itu).

- Pahat genggam/ Hand adze (memiliki
bentuk lebih kecil dari ketiga alat
sebelumnya). Menurut ahli, pahat genggam
ini berfungsi untuk menggemburkan tanah,
mencari umbi-umbian, dan lain-lain.

- Flakes (alat serpih), ukurannya jauh lebih
kecil dari alat-alat di lainnya.

- Alat-alat tersebut berasal dari lapisan
Pleistosen Tengah (Lapisan dan Fauna
Trinil)

- Cara hidup masih berburu dan
mengumpulkan makanan (hunting and food

Desi Tri Susilowati | 43

BIDANG DESKRIPSI

MANUSIA gathering)
PENDUKUNG
KEBUDAYAAN NGANDONG

- Alat-alat Zaman batu tua dari Ngandong
dekat Ngawi Jawa Timur berupa kapak
genggam dari batu, alat-alat kecil yang
disebut alat serpih/ Flakes, alat dari tulang
dan tanduk.

- Flakes ditemukan pula di Sangiran, Jawa
Timur dan Cambenge Sulawesi Selatan.

- Alat dari tulang tersebut berupa alat
penusuk (belati), ujung tombak dengan
gergaji pada kedua sisinya, dan alat
pengorek ubi dan keladi, serta tanduk
menjangan yang diruncingkan dan duri ikan
pari yang digunakan sebagai mata tombak .

- Cara hidup berpindah-pindah tempat
(nomaden)

- Pendukung kebudayaan
Pacitan adalah
Pithecantropus Erectus
dengan alasan sebagai
berikut:

- Alat-alat dari Pacitan
: ditemukan pada lapisan

yang sama dengan
Pithecantropus Erectus, yaitu pada
Pleistosen Tengah (Lapisan dan Fauna
Trinil).

- Di Chou-Kou-Tien, Cina ditemukan sejumlah
fosil sejenis Pithecantropus Erectus, yaitu

44 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

Sinanthropus Pekinensis. Bersama fosil-fosil
ini ditemukan alat-alat batu yang serupa
dengan alat-alat batu dari Pacitan.

- Diperkirakan jumlah Pithecantropus Erectus
di Jawa kala Pleistosen sekitar 500 orang.

- Pendukung kebudayaan Ngandong, yaitu
Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

- Di Ngadirejo, Sambung Macan (Sragen)
ditemukan kapakgenggam bersama tulang-
tulang binatang dan atap tengkorak Homo
Soloensis.

- Alat-alat dari Ngandong berasal dari lapisan
yang sama dengan Homo Wajakensis, yaitu
Pleistosen Atas.

Desi Tri Susilowati | 45

TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN MESOLITHIKUM/ ZAMAN BATU MADYA

BIDANG DESKRIPSI
MESOLITHIKUM/ ZAMAN BATU MADYA

- Berlangsung pada masa Holosen yang
terjadi sekitar 10.000 tahun lalu.

KEBUDAYAAN - Zaman Mesolitikum atau zaman batu madya
tentu lebih maju dibandingkan zaman
Paleolitikum dikarenakan (1) Keadaan alam
pada masa ini relatif lebih stabil sehingga
manusia bisa hidup dengan suasana yang
lebih tenang, karena hidup lebih tenang
mereka dapat mengembangkan kebudayaan

: mereka dan (2) Manusia pendukung
kebudayaan Mesolitikum yaitu Homo
Sapiens lebih cerdas dari pendahulunya.

- Mereka sudah mulai menetap dan
membangun tempat tinggal yang semi
permanen dan mereka juga mulai bercocok
tanam meskipun dengan cara yang masih
sederhana. Tempat yang mereka pilih untuk
dijadikan tempat tinggal umumnya
berlokasi di tepi pantai dan goa-goa (abris
sous roche)

1. KEBUDAYAAN TULANG SAMPUNG/
SAMPUNG BONE CULTURE

HASIL - Banyak alat-alat batu dan tulang dari
KEBUDAYAAN : zaman batu madya di abris sous roche,
yaitu gua-gua yang digunakan sebagai

tempat tinggal.

- Penelitian pertama di Gua Lawa dekat

46 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

Sampung Ponorogo Jawa Timur oleh Van
Stein Callenfels tahun 1928-1931
menemukan alat-alat batu seperti mata
panah dan flake.

- Hasil budaya yang paling menonjol lainnya
berupa lukisan gua yang mengandung
makna sebagai bagian dari ritual agama,
menghormati nenek moyang, upacara
memohon kesuburan, meminta hujan,
inisiasi, keperluan ilmu dukun, dan
memperingati peristiwa-peristiwa penting.

- Oleh karena itu sebagian besar alat yang
ditemukan di Sampung berupa alat-alat
dari tulang disebut dengan kebudayaan
tulang Sampung (Sampung Bone Culture).

- Selain di Sampung ditemukan pula di
Besuki, Jawa Timur oleh Van Heekeren. Di
beberapa gua di Bojonegoro ditemukan
pula alat-alat dari kerang dan tulang.

2.KEBUDAYAAN TOALA/ FLAKE CULTURE)

- Fritz Sarasin dan Paul Sarasin melakukan

penelitian di gua-gua di Lumancong

Sulawesi Selatan yang masih didiami oleh

suku bangsa Toala. Mereka berhasil

menemukan alat-alat serpih/ flakes, mata

panah bergerigi, dan alat-alat tulang. Van

Stein Callenfels memastikan bahwa

kebudayaan Toala tersebut merupakan

kebudayaan Mesolithikum yang

berlangsung sekitar tahun 3000–1000 SM.

- Pada penelitian lebih lanjut pada gua-gua

Desi Tri Susilowati | 47

BIDANG DESKRIPSI

di wilayah Maros, Bone, dan Bantaeng
(Sulawesi Selatan) berhasil ditemukan
alat-alat serpih/ flake dan alat-alat lain.
Seperti batu penggiling, gerabah, dan
kapak Sumatera/ pebble.

- Alat-alat yang menyerupai alat
Kebudayaan Toala juga ditemukan di Nusa
Tenggara Timur, yaitu di Flores, Rote, dan
Timor, sedangkan di daerah Priangan,
Bandung ditemukan flake terbuat dari
obsidian/ batu hitam yang indah.

- Budaya ini berbeda dengan Bacson-
Hoabinh. Kalau ada yang meninggal, dia
akan dikuburkan didalam gua dan jika
tulang belulangnya telah mengering akan
diberikan kepada keluarganya sebagai
kenang-kenangan. Biasanya kaum
perempuan akan menjadikan tulang
belulang tersebut sebagai kalung.

3. KEBUDAYAAN KAPAK GENGGAM
SUMATERA/ PEBBLE CULTURE

- Disepanjang pesisir Sumatera Timur Laut,
antara Langsa (Aceh), dan Medan ditemukan
bekas-bekas tempat tinggal manusia dari
zaman batu madya. Temuan ini berupa
tumpukan kulit kerang yang membatu dan
tingginya ada yang mencapai 7 meter. Dalam
bahasa Denmark disebut Kjokkenmoddinger
(sampah dapur).

- Tahun 1925 Van Stein Callenfels juga
menemukan:

48 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

MANUSIA a) Pebble/ Kapak genggam Sumatera
PENDUKUNG b) Hache courte/ kapak pendek
c) Batu-batu penggiling
d) Alu dan lesung batu
e) Pisau batu

MASYARAKAT PENDUKUNG
KEBUDAYAAN TULANG SAMPUNG

- Masyarakat pendukung
Kebudayaannya adalah
Ras Papua dan
Melanesia karena
bersama dengan alat-
alat dari Sampung ini

: ditemukan fosil

manusia Papua- Ras Papua-
Melanesoid yang Melanesoid

merupakan nenek

moyang suku bangsa Papua dan Melanesia

sekarang.

- Ditemukan pula fosil manusia Papua

Melanesoid di gua daerah Bojonegoro oleh

Van Heekeren.

MASYARAKAT PENDUKUNG
KEBUDAYAAN TOALA

- Pendukung kebudayaan Toala adalah orang-
orang yang menjadi nenek moyang suku
Toala sekarang, yakni jenis manusia dari
keturunan orang-orang Wedda dari Sri
Langka dan termasuk ras Weddoid.

Desi Tri Susilowati | 49

BIDANG DESKRIPSI

MASYARAKAT PENDUKUNG
KEBUDAYAAN KAPAK SUMATERA

- Kebudayaan kapak

Sumatra/ Pebble

dan kapak pendek

adalah Suku di

kepulauan

Nusantara berasal

dari kebudayaan

Bacson-Hoabinh di

daerah Teluk Suku bangsa Semang

Tonkin, Indo Cina.

Kemudian

menyebar melalui Malaka dan Sumatra.

- Kebudayaan flakes datang dari Asia Daratan
melalui jalan timur melalui Jepang, Formosa
dan Filipina (penduduk Semang/ Malaysia,
dan Atca/ Filipina).

50 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN NEOLITHIKUM/ (ZAMAN BATU MUDA)

BIDANG DESKRIPSI
KEBUDAYAAN
NEOLITHIKUM/ (ZAMAN BATU MUDA)
HASIL
KEBUDAYAAN - Perkembangan kebudayaan zaman ini sudah
sangat maju daripada zaman sebelumnya.
Hal ini disebabkan adanya migrasi secara
bergelombang penduduk Proto-Melayu dari
Yunan, Cina Selatan ke Asia Tenggara.

- Para pendatang membawa kebudayaan
: kapak persegi.

- Dikenal dengan nama Revolusi Neolitik
yakni perubahan dari cara hidup hunting
and food gathering ke food producing.

- Menggunakan bahasa Melayu Polinesia/
Austronesia serta sudah bertempat tinggal
menetap.Kebudayaan

KAPAK PERSEGI

- Kapak persegi banyak di temukan di pulau
Jawa, pulau Sumatra, pulau Kalimantan dan
di pulau Nusa Tenggara. Kapak ini terbuat
dari bahan dasar batu api yang sudah dibuat
dengan halus serta di asah. Diperkirakan

: masuk ke wilayah Indonesia lewat jalur
barat dari Yunan ke semenanjung Malaka
kemudian masuk ke pulau Jawa lewat pulau
Sumatara, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi,
pulau Nusa Tenggara dan pulau Maluku.

KAPAK LONJONG

- Kapak ini mempunyai penampang yang

Desi Tri Susilowati | 51

BIDANG DESKRIPSI

berbentuk lonjong oleh karena itu
dinamakan kapak lonjong. Ujungnya agak
lancip sehingga dapat di pasang tangkai.
Kapak ini mempunyai dua ukuran yaitu
ukuran kecil dan besar. Di Indonesia kapak
ini ditemukan di pulau sulawesi, pulau
Flores, pulau Maluku, Sangihe Talaud,
kepulauan Tanimbar dan paling banyak
ditemukan di wilayah pulau Papua.

Hasil-hasil budaya lainnya dari zaman ini
adalah:

a) Gerabah, mempunyai fungsi sebagai
wadah atau tempat untuk keperluan
rumah tangga. Tetapi ada yang ditemukan
di beberapa tempat gerabah juga berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan tulang
belulang manusia seperti di wilayah pulau
jawa bagian selatan (pantai selatan). Di
bali sebagai bekal kubur dan juga ada yang
di gunakan sebgai kandang lembu di
wilayah Banyuwangi dan Sumba.

b) Perhiasan, (gelang dan kalung yang
terbuat dari batu indah). Banyak di
temukan di wilayah Pulau Jawa.

c) Pakaian dari kulit kayu. Manusia pada
masa Neolitikum mereka sudah bisa
membuat pakaian dari kulit kayu yang
sederhana yang telah di perhalus.

d) Tembikar (Periuk belanga). Ditemukan
di wilayah pulau Sumatra dan di Sumba, di
wilayah sumba banyak ditemukan periuk

52 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

MANUSIA belanga yang digunakan sebagai wadah
PENDUKUNG tulang belulang manusia.

e) Anyam-anyaman, Bahan untuk anyaman
dibuat dari bambu, rumput, dan rotan.
Teknologinya dengan teknik anyam dan
pola geometrik. Fungsinya sebagai wadah
barang-barang rumah tangga.

f) Perahu/ Teknik Membuat Perahu,

Teknik pembuatan perahu masih

sederhana. Pembuatan perahu

menggunakan bahan sebatang pohon, yaitu

benda, meranti,

lanang, dan

kedondong.

Pohon yang telah

dipilih sebagai

bahan pembuatan

perahu

penebangannya harus didahului upacara.

- Manusia pendukung pada zaman batu
Muda atau Neolithikum adalah Austronesia
(Austria) dan Austro-Asia (Khamer-
Indocina). Di Indonesia sendiri, manusia
pendukung zaman Neolitikum adalah
orang-orang dari Proto Melayu yang

: berasal dari suku Nias, Dayak dan Toraja.
Sebagian besar manusia yang hidup pada
zaman Neolithikum memiliki beberapa
campuran ras Paleo-Mongoloid.

Desi Tri Susilowati | 53

BIDANG DESKRIPSI

MANUSIA PENDUKUNG ZAMAN
NEOLITIKUM DI INDONESIA BAGIAN
BARAT
- Manusia pendukung zaman Neolitikum di

Indonesia berasal dari Proto Melayu yang
berasal dari suku Nias, Dayak dan Toraja.
Mereka hidup dengan cara menetap dan
membangun sistem pertanian untuk hidup
dan menghasilkan beberapa alat-alat untuk
keperluan bercocok tanam seperti beliung
yang banyak ditemukan di daerah barat
Indonesia. Selain di Indonesia, alat beliung
juga telah ditemukan dibeberapa negara
lain salah satunya Yunan, Cina Selatan dan
Laos. Hal ini menjadi sorotan para ahli
sejarah dan menyimpulkan bahwa pada
zaman Neolithikum terjadi migrasi
manusia Neolithikum dari utara melalui
sungai Mekong.

MANUSIA PENDUKUNG ZAMAN
NEOLITIKUM DI INDONESIA BAGIAN
TIMUR
Manusia pendukung zaman ini dari Indonesia

54 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

bagian timur dipercayai oleh para ahli berasal
dari pencampuran ras Mongoloid dan
Negroid. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya banyak kapak-kapak lonjong
yang tersebar diwilayah Indonesia bagian
timur seperti Sulawesi Utara, Maluku, Papua
sama dengan ditemukan di negara seperti
Jepang, Filipina, Taiwan, dan beberapa
kepulauan Melanesia lainnya. Sehingga para
ahli menarik kesimpulan bahwa sebagian dari
nenek moyang orang Indonesia berasal dari
daratan Asia dan setengahnya lagi dari ras
campuran Mongoloid dan Negroid (Bagian
Indonesia Timur).

Desi Tri Susilowati | 55

TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR

BIDANG DESKRIPSI
MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR

KEBUDAYAAN - Megalitikum berasal dari kata mega yang
berarti besar, dan lithos yang berarti batu.
Zaman Megalitikum biasa disebut dengan
zaman batu besar, karena pada zaman ini
manusia sudah dapat membuat dan
meningkatkan kebudayaan yang terbuat
dan batu-batu besar.

: - Kebudayaan ini berkembang dari zaman
Neolitikum sampai zaman Perunggu. Pada
zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan. Walaupun kepercayaan
mereka masih dalam tingkat awal, yaitu
kepercayaan terhadap roh nenek moyang,
Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuan manusia sudah mulai
meningkat.

- Menhir, merupakan bangunan yang
berbentuk tugu batu digunakan untuk
upacara menghormati roh nenek moyang.

HASIL - Waruga, merupakan peti kubur pada masa
KEBUDAYAAN Megalitikum yang merupakan buah karya

: orang Minahasa.

- Arca, adalah patung dengan bentuk
sederhana dan kasar, umumnya patung
kepala raja. Beberapa arca sederhana
menggambarkan para leluhur binatang
(gajah, kerbau, monyet). Arca batu

56 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Barat,
dan Sulawesi. Di Pasemah (Sumatra
Selatan) masyarakat di sekitar mengaitkan
arca batu dengan legenda Si Pahit Lidah.

- Dolmen, yaitu meja dari batu besar yang
digunakan untuk meletakkan sesaji
pemujaan. Kadang kala pada bagian bawah
dolmen, diletakkan mayat.

- Punden Berundak, merupakan bangunan
yang terbuat dari batu yang berbentuk
undak-undakan (tangga) dan digunakan
sebagai tempat pemujaan roh.

- Pendhusa, merupakan gabungan antara
dolmen dan kubur batu dengan bentuk
bagian atasnya terdapat meja batu dan di
bagian bawah kubur batu.

- Sarkofagus, adalah peti mati dari satu
batu utuh terdiri atas wadah dan tutup.
Mayat diletakkan dalam posisi berbaring
meringkuk. Sarkofagus banyak ditemukan
di Indonesia terutama di Bondowoso (Jawa
Timur) dan Bali. Pada sarkofagus sering
dipahatkan motif kedok/topeng dalam
berbagai ekspresi untuk melindungi roh si
mati dari gangguan gaib.

- Kubur Batu, adalah peti batu yang terbuat
dari empat buah atau lebih lempengan
(papan) batu tulis, Kubur batu berbentuk
seperti sarkofagus. Akan tetapi, dibuat dari
papan-papan batu. Banyak ditemukan di
Pasemah (Sumatra Selatan) dan Kajar,

Desi Tri Susilowati | 57

BIDANG DESKRIPSI

MANUSIA Gunung Kidul (DIY).
PENDUKUNG
Manusia pendukung dari zaman
Megalithikum sudah di dominasi oleh Homo
Sapiens. Manusia Homo Sapiens ini antara
lain berasal dari:

1. Bangsa Proto Melayu, yaitu sekitar 2000
tahun sebelum masehi, yang juga di
dominasi oleh Suku Nias, Dayak, Sasak,
Toraja.

Ciri ras ini yakni (1) rambut lurus, (2) kulit
kuning kecoklat-coklatan, (3) bermata sipit.

2. Bangsa Deutro Melayu (melayu muda)
yang migrasi ke Indonesia sambil membawa
kebudayaan Dongson. Keturunannya adalah
Jawa, Bali, Bugis, Madura, dan lain-lain.

: Bahkan ditemukan beberapa bukti bahwa
telah terjadi pembaruan antara melayu
monggoloid (Proto melayu dengan Deutro
melayu) dan Papua.

58 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA ZAMAN

PERUNDAGIAN/ LOGAM

BIDANG DESKRIPSI
KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN LOGAM
HASIL
KEBUDAYAAN Yakni zaman dimana penduduk Nusantara
telah mampu mengolah, melebur logam dan
mengenal teknik undagi. Undagi adalah
sekelompok orang yang memiliki keahlian
menciptakan suatu barang, misalnya teknik
: cetak, pandai besi, sampai kostruksi.
Sedangkan tempat mengolah logam disebut
perundagian.

Teknik Pembuatan Barang dari Logam:

a) Teknik a Cire Perdue (Teknik Cetak Tuang)

b) Teknik Bivalve (Teknik Dua Setangkup)

- Nekara & Moko, Di Indonesia nekara
hanya dipergunakan pada waktu upacara-
upacara saja, antara lain ditabuh untuk
memanggil arwah/roh nenek moyang,
dipakai sebagai genderang perang, dan
dipakai sebagai alat memanggil hujan.
Daerah penemuan nekara di Indonesia
antara lain, Pulau Sumatera, Pulau Jawa,

: Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean,
Pulau Roti, Pulau Kei, dan Pulau Selayar.

Di Pulau Alor ditemukan nekara yang
berukuran kecil yang disebut moko,
berfungsi sebagai benda pusaka, juga
dipergunakan sebagai mas kawin. Diantara
nekara-nekara yang ditemukan di
Indonesia, biasanya beraneka ragam

Desi Tri Susilowati | 59

BIDANG DESKRIPSI

sehingga melalui hiasan-hiasan tersebut
dapat diketahui gambaran kehidupan dan
kebudayaan yang ada pada masyarakat
masa itu.

- Kapak corong, disebut juga kapak sepatu,
karena seolah-olah kapak disamakan
dengan sepatu dan tangkai kayunya
disamakan dengan kaki. Pada dasarnya
bentuk kapak corong sangat beragam
jenisnya, salah satunya ada yang panjang
satu sisinya yang disebut dengan candrasa
yang bentuknya sangat indah dan
dilengkapi dengan hiasan.

- Candrasa, berfungsi sebagai tanda
kebesaran kepala suku dan alat upacara
keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang
indah dan penuh dengan hiasan. Daerah
penyebaran kapak corong di Indonesia
adalah Sumatera Selatan, Jawa, Bali,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan,
pulau Selayar serta Irian dekat Danau
Sentani.

- Arca perunggu atau patung, yang
berkembang pada zaman Logam memiliki
bentuk beranekaragam, ada yang
berbentuk manusia, ada juga yang
berbentuk binatang. Pada umumnya arca
perunggu bentuknya kecil-kecil dan
dilengkapi cincin pada bagian atasnya.
Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai
alat untuk menggantungkan arca itu
sehingga tidak mustahil arca perunggu

60 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

yang kecil dipergunakan sebagai liontin
atau bandul kalung.

- Bejana perunggu, bentuknya mirip gitar
spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya
ditemukan di Madura dan Sumatera. Bejana
perunggu di Indonesia ditemukan di tepi
Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura,
bentuknya seperti periuk tetapi langsing
dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan
mempunyai hiasan yang serupa dan sangat
indah berupa gambar-gambar geometri dan
pilin-pilin yang mirip huruf “J”. Sampai
sekarang fungsi bejana perunggu tidak
diketahui secara pasti, kemungkinan
disebabkan penemuan bejana yang terbatas
maka mempersulit penyelidikan tentang
fungsi bejana dalam kehidupan masyarakat
pra-sejarah.

- Perhiasan perunggu pada zaman Logam
jenisnya beraneka ragam diantaranya
adalah kalung, gelang tangan, dan gelang
kaki, cincin, serta bandul kalung.

- Manik-manik pada zaman logam sangat
banyak penggunaannya, salah satunya
adalah untuk bekal kubur.

- Gerabah, cara membuat gerabah pada
zaman Logam telah mengalami kemajuan
dengan ragam hiasnya yang lebih kaya.
Jenisnya juga semakin beragam, seperti
kendi, mangkuk, tempayan, belangga untuk
tempat air, dan lain-lain. Ada juga gerabah

Desi Tri Susilowati | 61

BIDANG DESKRIPSI

MANUSIA yang digunakan sebagai bekal kubur,
PENDUKUNG seperti mangkuk, kendi, belangga, serta
manik-manik tanah liat yang dibakar dan
diberi hiasan warna-warni. Tempat
penemuan gerabah misalnya di Gilimanuk
(Bali), Anyer (Jawa Barat), dan Leuwiliang
(Bogor).

Di Indonesia
sendiri, zaman
Logam masuk
sekitar tahun
500 SM pada
saat kebudayaan
Dongsong
(Vietnam) masuk ke Indonesia. Manusia pada
saat itu sudah paham akan teknik peleburan
logam yang menggunakan teknik cetakan
logam yang berupa Bivalve dan a cire perdue.
Zaman Logam sendiri terbagi menjadi dua,
: yaitu zaman Logam perunggu dan zaman besi.

Zaman yang berkembang di Indonesia
hanyalah zaman perunggu saja. Perunggu
sendiri didapat dengan mencampurkan

62 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BIDANG DESKRIPSI

tembaga dengan timah dengan perbandingan
3:10 sehingga didapat logam yang lebih keras
yaitu perunggu.

Suku atau kebudayaan yang berperan sebagai
pendukung pada zaman ini adalah dari bangsa
Deutro Melayu atau disebut juga dengan
melayu muda yang saat itu bermigrasi ke
Indonesia dengan ikut serta membawa
kebudayaan Dongson.

Desi Tri Susilowati | 63

RANGKUMAN

KERANGKA RANGKUMAN

64 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1) Buatlah tabel identifikasi ciri-ciri zaman berdasarkan skala
geologi!

2) Jelaskan perbedaan antara Proto Melayu dan Deutro Melayu
dan berikan masing-masing suku yang menjadi pendukung
keduanya!

3) Mengapa zaman neolithikum dikatakan telah terjadi “revolusi
kebudayaan/ revolusi neolitiikum”?

4) Terangkan nama dan fungsi dari hasil kebudayaan zaman
Megalithikum berikut ini!

5) Gambarkan dan berikan keterangan nama dan fungsi mengenai
hasil budaya zaman Perundagian berikut ini:

a. Moko d. Kapak Corong

b. Bejana Perunggu e. Nerkara

c. Candrasa f. Manik-manik

6) Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri masa pra aksara berdasarkan

pembabagan zaman geologi!

7) Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri masa pra aksara berdasarkan
pembabagan zaman arkeologis/ hasil budaya!

8) Berikan contoh beserta fungsinya hasil budaya pada masa
Neolithikum dan Megalithikum !

9) Terangkan perkembangan taraf kehidupan masyarakat
praaksara dari segi sosial ekonomi!

10)Berikan penjelasan jenis-jenis manusia purba apa saja yang
pernah ditemukan di Indonesia !

Desi Tri Susilowati | 65

UJI KOMPETENSI

Berilah Tanda Silang (X) pada Salah Satu Huruf a, b, c, d atau e
sebagai Jawaban yang Paling Benar !

1) Manusia muncul di muka bumi ini pada jaman… .

a. Arkaekum d. Kala Pleistosen

b. Tersier e. Kala Holosen

c. Mesozoikum

2) Meskipun manusia muncul di muka bumi ini paling akhir tetapi
mampu menguasai alam karena… .

a. Manusia dapat menghasilkan kebudayaan
b. Manusia dapat menundukkan keganasan alam

c. Manusia dikaruniai akal pikiran

d. Manusia memiliki fisik yang lebih lengkap dan sempurna

e. Manusia dapat berimajinasi sehingga dapat menciptakan alat-
alat

3) Salah satu teknik terpenting dari kehidupan masa Paleolithikum
yang dipakai oleh masyarakat Indonesia adalah… .

a. Manusia mampu memproduksi makanannya sendiri dengan
bercocok tanam

b. Manusia hidup dengan mambuka hutan dengan sistem ladang
berpindah

c. Manusia mampu memanfaatkan alam sebagai sarana
mencukupi semua kebutuhan

d. Manusia masuk pada budaya perundagian/ pertukangan

e. Manusia hidup dengan mencari ikan dan molusca diperairan

66 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

4) Kebudayaan Ngandong merupakan salah satu jenis
kebudayaan yang berkembang pada masa Paleolithikum,
dimana alat kebudayaan hasil peninggalan kebudayaan
Ngandong merupakan jenis alat yang dikembangkan oleh
manusia jenis… .

a. Pithecantropus erectus d. Pithecantropus Robustus

b. Homo Mojokertensis e. Homo Soloensis & Wajakensis

c. Meganthropus Paleojavanicus

5) Perhatikan ciri kebudayaan berikut ini!
1. Material yang digunakan berupa batu
2. Digunakan sebagai alat pertanian
3. Banyak ditemukan di Sumatera dan Papua
Dari ciri-ciri di atas merujuk pada kebudayaan yang dibawa
oleh pendatang luar nusantara yaitu… .
a. Kebudayaan Megalith
b. Kebudayaan Dongson
c. Kebudayaan Sa-Hyunh
d. Kebudayaan Bacson Hoabinh
e. Kebudayaan Lembah Sungai Kuning

6) Pembuatan peralatan dari bahan logam telah berkembang
sejak zaman pra-aksara. Sehingga salah satu bagian masa pra-
aksara di Indonesia dikenal zaman logam. Dibawah ini
peralatan zaman Logam yang berfungsi sebagai mas kawin
ditunjukkan oleh gambar ...

Desi Tri Susilowati | 67

7) Berikut ini merupakan suku-suku yang mendiami nusantara
termasuk dalam kategori keturunan Proto Melayu adalah… .
a. Suku Jawa dan suku Sunda
b. Suku Jawa dan suku Bugis
c. Suku Anak Dalam dan suku Mentawai
d. Suku Jawa dan suku Anak Dalam
e. Suku Minangkabau dan suku Dayak

8) Kebudayaan Dongson dikenal sebagai asal lahirnya
kebudayaan… .

a. Batu Tua c. Batu Baru e. Logam

b. Batu Tengah d. Batu Muda

9) Kebudayaan Pacitan dan Ngandong muncul pada zaman… .

a. Batu Tua c. Batu Baru e. Logam

b. Batu Tengah d. Batu Muda

10) Contoh peralatan batu yang termasuk dalam kebudayaan
Pacitan adalah… .

a. Moko c. Chalsedon e. Kapak Genggam

b. Nekara d. Flake

11) Pithecanthropus berarti manusia kera. Dasar pemberian nama
ini adalah:

a. Tinggi badan Pithecanthropus hampir sama dengan tinggi
badan manusia modern

b. Bentuk tubuh Pithecanthropus menyerupai manusia tetapi
berwajah kera

c. Kehidupan Pithecanthropus sudah teratur seperti kehidupan
manusia modern

d. Volume otak Pithecanthropus berada antara volume otak
manusia dan kera

e. Bentuk kepala Pithecanthropus mendekati bentuk kepala
manusia

68 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

12) Salah satu keterampilan sosial Homo erectus yang patut kita
teladani adalah:
a. Menjunjung tinggi kedisiplinan
b. Memiliki kemampuan membuat api
c. Memiliki kemampuan berinteraksi dengan sesamanya
d. Menanamkan kekerabatan sosial dalam kehidupan
e. Mengembangkan sikap kerja sama dan tanggung jawab

13) Perhatikan data di bawah ini !

1) Ditemukan di Desa Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo

2) Ditemukan di Desa Trinil lembah Sungai Bengawan Solo

3) Ukuran tubuh sangat besar dan kuat

4) Sudah berjalan tegak seperti manusia

5) Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890

6) Ditemukan oleh von Koenigswald

Berdasarkan data di atas yang termasuk ciri-ciri manusia
purba Meganthropus paleojavanicus yang dianggap sebagai
manusia tertua di Pulau Jawa terdapat pada nomor:

a. 1), 2), dan 3) c. 2), 4), dan 5) e. 4), 5), dan 6)

b. 1), 3), dan 6) d. 3), 4), dan 5)

14) Adanya zaman Azoikum, Paleozoikum, Mesozoikum dan
Neozoikum merupakan pembagian masa pra aksara
berdasarkan:

a. Arkeologi c. Antropologi e.Filologi

b. Geologi d. Paleontologi

15) Masyarakat pra-aksara pada masa Perundagian sudah
mengenal sistem kepercayaan yang terbukti dari
ditemukannya nekara yang berfungsi sebagai....

a. alat memanggil dewi kesuburan d. alat pemanggil hujan

b. alat memanggil roh halus e. alat memanggil dewa

c. alat memanggil roh nenek moyang

Desi Tri Susilowati | 69

BAB 3

MASUKNYA HINDU-BUDHA DAN
MUNCULNYA KERAJAAN
BERCORAK HINDU-BUDHA DI
INDONESIA

70 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BAB MASUKNYA HINDU-BUDHA DAN
3 MUNCULNYA KERAJAAN

BERCORAK HINDU-BUDHA DI
INDONESIA

A. PROSES MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA DI INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Sebelum pengaruh Hindu-Budha masuk ke Indonesia, sebenarnya
masyarakat telah mempunyai kepercayaan dan adat istiadat yang
dilaksanakan secara turun temurun. Mereka hidup sangat
sederhana dalam kelompok-kelompok kecil maupun besar.
Mereka juga belum tersentuh kebudayaan apapun selain
peninggalan nenek moyangnya sendiri. Komunikasi hanya
dilakukan di dalam kelompoknya itu sendiri. Lambat laun terjadi
interaksi antarkelompok. Akhirnya terjadilah hubungan
perdagangan karena tuntutan kebutuhan. Bahkan, berkembang
adanya pelayaran antarpulau dan antarbenua. Pada saat itu
masuklah pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.

Agama Hindu-Budha berasal dari India yang selanjutnya
menyebar ke berbagai penjuru dunia. Proses masuknya agama
Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
persentuhan kebudayaan antara daerah Nusantara dan India.
Secara detail, proses masuknya Hindu-Budha yang akan dipelajari
meliputi teori persebaran agama Hindu-Budha, peta jalur masuk
dan berkembangnya agama Hindu-Budha, serta bukti proses
interaksi, masyarakat dengan tradisi Hindu-Budha.

Memahami Teks

B. TEORI PENYEBARAN AGAMA HINDU-BUDHA DI
INDONESIA BESERTA ANALISA

Desi Tri Susilowati | 71

1. Teori Brahmana
Dikemukakan oleh J.C.Van Leur yang berpendapat bahwa
agama Hindu disebarkan oleh para Brahmana yang
mendapatkan undangan dari para raja di Indonesia untuk
menyebarkan dan mengajarkan agama Hindu di wilayahnya
serta untuk memimpin upacara-upacara keagamaan.

Kelebihan :

Di Indonesia, banyak prasasti Hindu-Budha yang menggunakan
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang pada saat itu hanya
dikuasi oleh kaum Brahmana.

Kelemahan :

Dalam tradasi Hindu-Budha kaum Brahmana tidak boleh
menyebrang lautan.

2. Teori Ksatria

Dikemukakan oleh C.C.Berg dan Mookerji yang berpendapat
bahwa agama Hindu disebarkan oleh para ksatria (raja,
prajurit, dan bangsawan) yang melarikan diri ke Indonesia
karena untuk mencari tempat perlindungan karena kalah serta
urusan politik yang berlanjut sehingga pihak yang terdesak
melarikan diri.

Kelebihan :

Kaum Ksatria menunjukan rasa semangat dalam berpetualang
ke seluruh negeri.

Kelemahan :

Para Ksatria tidak memahami bahasa Sangsekerta dan huruf
Pallawa.

3. Teori Waisya

Dikemukakan oleh N.J.Krom yang berpendapat bahwa agama
Hindu disebarkan oleh para waisya (pedagang) yang
berdagang ke wilayah Indonesia, mereka berdagang dan
menyebarkan agama juga. Kemungkinan selama mereka
menetap, mereka juga menikah dengan rakyat Indonesia.

72 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Kelebihan :

Banyak Sumber Daya Alam di Indonesia dan para pedagang
yang berasal dari India dan menyebarkan agama Hindu-Budha
ketika berdagang.

Kelemahan :

Para pedagang tidak mengerti bahasa Sangsekerta dan huruf
Pallawa.

4. Teori Sudra

Teori Sudra (budak atau kaum terbawah) dikemukakan oleh
Von Van Faber berpendapat bahwa agama Hindu disebarkan
oleh para Sudra yang melarikan diri ke Indonesia untuk
mencari kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Kelebihan :

Semua orang yang ada pada kasta Sudra pasti ingin
memperbaiki hidup, salah satu caranya adalah pergi ke tempat
lain seperti Indonesia.

Kelemahan :

(1) Orang Sudra tidak mengusai bahasa Sansekerta dan huruf
Pallawa, (2) tidak memiliki ilmu pengetahuan/ pendidikan, (3)
Biasanya jika ada budak maka ada tuannya, maka jika pastilah
ada kasta yang lebih tinggi dari Sudra yang membawa kasta
Sudra ke Indonesia.

5. Teori Arus Balik

Teori masuknya Hindu Budha yang paling benar dan teori
masuknya Hindu Budha paling kuat secara logika. Teori arus
balik dikemukakan oleh F.D.K.Bosch yang berpendapat bahwa
agama Hindu disebarkan oleh para pelajar (pertukaran
pelajaran antara Indonesia dan India).

Kelebihan :

Ada kemungkinaan para pelajar di Indonesia pergi ke India
untuk belajar agama Hindu-Budha dan Budaya, tujuanya agar
dengan ilmu yang mereka dapat dari India, para pelajar bisa
membuat kekuasaan di Indonesia dengan mencontoh

Desi Tri Susilowati | 73

kebudayan Hindu-Budha.

Kelemahan:

Kemungkinaan orang Indonesia untuk belajar agama Hindu-
Budha ke India sulit, karena pada masa itu orang Indonesia
masih bersifat pasif.

Gambar. Tokoh Peneliti Gambar. Kasta agama Hindu

Memahami Teks

C. PETA JALUR MASUK DAN BERKEMBANGNYA HINDU-
BUDHA DI INDONESIA

Agama dan budaya Hindu–Budha dibawa ke Indonesia oleh para
pedagang dan pendeta dari India atau Cina melalui jalur darat
dan jalur laut.

1. Melalui Jalur Darat

Jalur darat dilakukan

dengan menumpang para

kafilah pada jalur jalan

Sutera, yaitu dari Hindia

ke Tibet hingga sampai

Cina, Korea, dan Jepang.

Ada juga yang melakukan

perjalanan dari HIndia

Utara ke Bangladesh, Gambar. Peta jalur masuk dan
Myanmar, Thailand, berkembangnya agama dan budaya Hindu
Semenanjung Malaya,
Budha di Indonesia

kemudian berlayar ke Indonesia.

74 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

2. Melalui Jalur Laut

Para penyebar agama dan budaya Hindu–Budha datang ke
Indonesia melewati jalur mengikuti rombongan para pedagang
yang berlayar dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute yang dilalui
yaitu dari HIndia menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung
Malaya, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan
Jepang. Ada pula yang langsung berlayar ke Indonesia.

Memahami Teks

D. BUKTI-BUKTI PROSES INTERAKSI MASYARAKAT
DENGAN TRADISI HINDU-BUDHA

Adanya proses interaksi antara budaya Hindu-Budha dengan
budaya asli Indonesia dapat dilihat dari bukti-bukti sebagai
berikut :

✓ Ditemukannya arca Budha dari perunggu di Sempaga
(Sulawesi Selatan). Arca Budha ini, merupakan bukti tertua
adanya pengaruh budaya India di Indonesia. Dilihat dari
ciri-cirinya, arca tersebut diperkirakan berasal dari langgam
Arca Amarawati, India Selatan (abad 2–5 SM).

Arca di Sempaga Arca di Bukit Siguntang

✓ Arca sejenis juga ditemukan di Jember, Jawa Timur dan di
Bukit Siguntang (Sumatera Selatan). Adapun di Kutai,
Kalimantan Timur ditemukan arca Budha yang
memperlihatkan arca seni Gandhara, India Utara.

Desi Tri Susilowati | 75

✓ Penemuan prasasti-prasasti di Kutai dari Raja Mulawarman
dan prasasti-prasasti di Tarumanegara.

Bukti-bukti proses interaksi masyarakat dengan tradisi Hindu-
Budha sebagai berikut :

a. Seni Bangunan

Wujud akulturasi seni bangunan terlihat pada bangunan candi,
salah satu contohnya adalah Candi Borobudur yang merupakan
perpaduan kebudayaan Budha yang berupa patung dan stupa
dengan kebudayaan asli Indonesia, yakni punden berundak
(budaya Megalithikum).

b. Seni Rupa dan Seni Ukir

Akulturasi di bidang seni rupa dan seni ukir terlihat pada Candi
Borobudur yang berupa relief Sang Budha Gautama (pengaruh dari
Budha) dan relief perahu bercadik, perahu besar tidak bercadik,
perahu lesung, perahu kora-kora, dan rumah panggung yang di
atapnya ada burung bertengger (asli Indonesia).

c. Aksara dan Seni Sastra

Pengaruh kebudayaan Hindu–Budha salah satunya menyebabkan
bangsa Indonesia memperoleh kepandaian membaca dan menulis
aksara, yaitu huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Kepandaian
baca-tulis akhirnya membawa perkembangan dalam seni sastra.
Misalnya, cerita Mahabarata dan Ramayana berakulturasi menjadi
wayang "purwa" karena wayang merupakan kebudayaan asli
Indonesia.

d. Sistem Pemerintahan

Di bidang pemerintahan dengan masuknya pengaruh Hindu maka
muncul pemerintahan yang dipegang oleh raja. Semula
pemimpinnya adalah kepala suku yang dianggap mempunyai
kelebihan dibandingkan warga lainnya (primus interpares).

76 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

e. Sistem Kalender

Sebelum kebudayaan Hindu-Budha masuk di Indonesia telah
mengenal sistem kalender yang berpedoman pada pranatamangsa,
misalnya mangsa Kasa (kesatu) dan mangsa Karo (kedua). Tapi
setelah Kebudayaan Hindu–Budha masuk ke Indonesia dan
membawa perhitungan kalender, yang disebut kalender Saka
dengan perhitungan 1 tahun Saka terdiri atas 365 hari, maka
kemudian bangsa Indonesia menggunakan tahun Saka sebagai
perhitungan kalender.

f. Sistem Kepercayaan

Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan
menyembah roh nenek moyang animisme juga dinamisme dan
totemisme. Namun, setelah pengaruh interaksi kebudayaan Hindu–
Budha masuk terjadilah akulturasi sistem kepencayaan sehingga
masyarakat Indonesia mulai ada yang menganut agama Hindu dan
Budha.

g. Filsafat

Akulturasi filsafat Hindu Indonesia menimbulkan filsafat Hindu
Jawa. Misalnya, tempat yang makin tinggi makin suci sebab
merupakan tempat bersemayam para dewa. Itulah sebabnya raja-
raja Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) setelah meninggal
dimakamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti Giri Bangun,
Giri Layu (Surakarta), dan Imogiri (Yogyakarta).

❖ Dampak Masuknya Hindu-Budha

1. Dampak Positif

▪ Terjalin hubungan dagang dengan Cina dan India
▪ Tersebarnya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia
▪ Indonesia memasuki zaman Sejarah
▪ Terjadinya akulturasi dan asimilasi kebudayaan
2. Dampak Negatif

▪ Terjadi stratifikasi sosial/ kasta

Desi Tri Susilowati | 77

▪ Raja dianggap sebagai keturunan dewa
▪ Munculnya kawula gusti

Memahami Teks

D. KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

No Kerajaan Agama Tahun Letak Raja Terkenal
Hindu Abad ke-4 M Kutai Kalimantan
1. Kutai Hindu Abad ke-5 M Timur Mulawarman
Hindu Abad ke 7 M Jawa Barat
2. Taruma – ke-16 M Purnawarman
negara Buddha Abad ke 7 M- Bogor
ke 14 M Sri Baduga
3. Padjajaran Buddha Abad ke-7 M Jambi Maharaja
(Sunda) Abad ke 7 M- S.T Mauli
Buddha ke 15 M Blora dan Cepu Warmadewa,
4. Melayu Jawa Tengah Adityawarman
Hindu Abad ke-8 M Muara Takus
5. Kalingga (Sanjaya), (Riau) dan Ratu Sima
Hindu dan Abad ke-10 M Palembang
6. Sriwijaya Buddha Dapunta
(Syeilendra), Abad ke 11- Hyang,
lalu kembali 13 M (1042- Dharmasetu,
ke Hindu 1222) Balaputradewa
(Raja Rakai
7. Mataram Pikatan, Abad ke-13 Pedalaman Jawa Sanjaya, Rakai
Kuno Sanjaya) Tengah (di sekitar Panangkaran,
daerah yang Smaratungga,
Hindu banyak dialiri Rakai Pikatan
sungai seperti
Hindu Progo,
Bogowonto dan
Hindu Bengawan Solo)

8. Medang Jawa Tengah dan Mpu Sindok,
Kamulan Jawa Timur Dharmawangs
(dekat Jombang, a, Airlangga
tepi Sungai
Bratas)

9. Kediri Kediri, Jawa Timur Jayabhaya,
Kertajaya

10. Singasari Singasari, Malang, Ken Arok,
Jawa Timur Ranggawuni,
Kertanagara,
Jayakatwang

78 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

No Kerajaan Agama Tahun Letak Raja Terkenal
11. Majapahit Hindu Abad ke-13 Trowulan, Jawa
M-ke-15 M Timur Raden Wijaya,
12. Bali Hindu Hayam Wuruk
Abad ke-9 M Bali
Dharma
Udayana
Warmadewa

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai atau

Kerajaan Kutai Martadipura

(Martapura) merupakan

kerajaan Hindu yang berdiri

sekitar abad ke-4 Masehi di

Muara Kaman, Kalimantan Gambar. 7 Prasasti Yupa
Timur. Diperkirakan kerajaan

kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini

dibangun oleh Kudungga. Diduga ia belum menganut agama

Hindu.

Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti

Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4

Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja Kundunga

mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan

dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai

tiga orang putra, yang paling terkemuka adalah Mulawarman.”

Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu

tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan
waktunya dengan Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara
didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358,
yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382
– 395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang
ketiga (395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia
memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga
sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).

Desi Tri Susilowati | 79

Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah
prasasti. Lima diantaranya ditemukan di daerah Bogor. Satu
ditemukan di desa Tugu, Bekasi dan satu lagi ditemukan di desa
Lebak, Banten Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber
sejarah Kerajaan Tarumanegara tersebut adalah sebagai berikut :

1) Prasasti Tugu Gambar. Prasasti Tugu
2) Prasasti Kebon Kopi,
3) Prasasti Munjul atau Prasasti

Cidanghiang,
4) Prasasti Ciaruteun, Ciampea,

Bogor
5) Prasasti Muara Cianten,

Ciampea, Bogor
6) Prasasti Jambu, Bogor
7) Prasasti Pasir Awi, Bogor.

3. Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak agama Budha.
Raja yang pertamanya bernama Sri Jaya Naga, sedangkan raja
yang paling terkenal adalah Raja Bala Putra Dewa. Letaknya
yang strategis di Selat Malaka (Palembang) yang merupakan
jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Keadaan alam
Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7 berbeda dengan
keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru terbentuk
kemudian.

Oleh karena itu Pulau Sumatera lebih sempit bila
dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya Selat Malaka lebih
lebar dan panjang. Beberapa faktor yang mendorong
perkembangan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar
antara lain sebagai berikut :

➢ Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina
melintasi selat Malaka, sehingga membawa keuntungan
yang besar bagi Sriwijaya.

80 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

➢ Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat
serangan kerajaan Kamboja memberikan kesempatan bagi
perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan
Funan.

Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa
selama tahun 690 sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai
oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan
wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.
Hal ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya
yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu
Kuno.

Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai berikut :

1. Prasasti Kedukan Bukit

2. Prasasti Talang Tuwo

3. Prasasti Kota Kapur

4. Prasasti Telaga Batu

5. Prasasti Karang Birahi

6. Prasasti Ligor

Selain peninggalan berupa prasasti, terdapat peninggalan berupa
candi. Candi-candi Budha yang berasal dari masa Sriwijaya di
Sumatera antara lain Candi
Muaro Jambi, Candi Muara
Takus, dan Biaro Bahal, akan
tetapi tidak seperti candi
periode Jawa Tengah yang
terbuat dari batu andesit,
candi di Sumatera terbuat
dari bata merah.

Beberapa arca-arca

bersifat budhisme, seperti

berbagai arca Budha dan Gambar. Peta Kerajaan Sriwijaya

Desi Tri Susilowati | 81

bodhisatwa Awalokiteswara ditemukan di Bukit Seguntang,
Palembang, Jambi, Bidor, Perak dan Chaiya. Pada masa
pemerintahan Bala Putra Dewa Sriwijaya menjadi pusat
perdagangan sekaligus pusat pengajaran agama Budha. Sebagai
pusat pengajaran Budha Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak
peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia.

Antara lain pendeta dari Tiongkok I Tsing, yang melakukan
kunjungan ke Sumatera dalam perjalanan studinya di Universitas
Nalanda, India, pada tahun 671 dan 695. I Tsing melaporkan bahwa
Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana Budha sehingga menjadi
pusat pembelajaran agama Budha. Pengunjung yang datang ke
pulau ini menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di pesisir
kerajaan. Selain itu ajaran Budha aliran Budha Hinayana dan Budha
Mahayana juga turut berkembang di Sriwijaya.

Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan
kemakmuran. Walaupun demikian, letaknya yang strategis juga
dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya. Beberapa
faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :

▪ Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.

▪ Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang
diperintah oleh Raja Rajendracoladewa.

▪ Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja
Kertanegara, 1275 – 1292.

▪ Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.

▪ Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin
Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477.
Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.

4. Kerajaan Mataram ( Hindu-Budha )

Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang
berangka tahun 732 Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa
dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa
pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna.
Setelah ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya.
82 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna).

Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang di dikeluarkan
oleh Raja Balitung pada tahun 907 memuat daftar raja-raja
keturunan Sanjaya, sebagai berikut :
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung

Prasasti Kelurak, 782 M di desa Kelurak disebutkan bahwa
Raja Dharanindra membangun arca Majusri (candi sewu).
Pengganti raja Dharanindra, adalah Samaratungga.
Samaratungga digantikan oleh putrinya bernama
Pramodawardhani. Dalam Prasasti Sri Kahulunan (gelar
Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di daerah Kedu,
dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah
untuk pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun sejak
masa pemerintahan Samaratungga. Pramodhawardhani
menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Adik
Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu.
Pada tahun 856 Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari
Rakai Pikatan, namun usahanya itu gagal.

Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan
kemunduran. Sejak pemerintahan Raja Balitung banyak
mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur. Raja-raja setelah
Balitung adalah :

Desi Tri Susilowati | 83

✓ Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino
(jabatan tertinggi sesudah raja) pada masa pemerintahan
Balitung.

✓ Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924)
✓ Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929)

Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat
kerajaan kemudian dipindahkan oleh seorang mahapatihnya
(Mahamantri I hino) bernama Pu Sindok ke Jawa Timur.

5. Kerajaan Kediri/Kadiri

Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam
menunjuk penggantinya, sebab Putri Mahkotanya bernama
Sanggramawijaya menolak menggantikan menjadi raja. la
memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada
kedua orang anak laki-lakinya, yaitu Jayengrana dan Jayawarsa.
Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya maka kerajaan
di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu Jenggala dengan
ibukotanya Kahuripan dan Panjalu dengan ibukotanya Daha
(Kadiri).

Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan
diri tidak ada yang dapat diketahui dari kedua kerajaan itu.
Kemudian hanya Kadiri yang menunjukkan aktifitas politiknya.
Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri
Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M.
Selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah
sebagai berikut : Kameswara (±1115 – 1130), Jayabaya (±1130 –
1160), 1135), Sarweswara (±1160 – 1170), Aryyeswara (±1170 –
1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 –
1222).

Pada tahun 1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok
dengan Kertajaya. Ken Arok dengan bantuan para Brahmana
(pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Pujon,
Malang).

84 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

6. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari

didirikan oleh Ken Arok.

Dalam kitab Pararaton Ken

Arok digambarkan sebagai

seorang pencuri dan

perampok yang sakti,

sehingga menjadi buronan

tentara Tumapel. Setelah Gambar. Peta Wilayah Kerajaan
mendapatkan bantuan dari Singasari
seorang Brahmana, Ken Arok

dapat mengabdi kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama

Tunggul Ametung. Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung,

Ken Arok menggantikannya sebagai penguasa Tumapel. Ia juga

menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai

permaisurinya. Pada waktu itu Tumapel masih berada di bawah

kekuasaan Kerajaan Kadiri.

Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok
berusaha untuk melepaskan diri dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken
Arok berhasil membunuh Kertajaya, raja Kadiri terakhir. Ia
kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan dinasti
baru yaitu Dinasti Girinda.

Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan seorang putra
bernama Anusapati hasil pernikahannya dengan Tunggul Ametung.
Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken Umang, Ken Arok
mempunyai seorang putra bernama Tohjaya. Pada tahun 1227, Ken
Arok dibunuh oleh Anusapati. Hal ini dilakukan sebagai balas
dendam atas kematian ayahnya, Tunggul Ametung. Anusapati
mengantikan berkuasa di Singasari. Ia memerintah selama 21
tahun. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh Tohjaya, juga sebagai balas
dendam atas kematian ayahnya.

Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat.
Ia kemudian terbunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati). Pada
tahun 1248 Ranggawuni naik tahta dengan gelar Srijaya

Desi Tri Susilowati | 85

Wisnuwardhana. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat
putranya Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda.
Wisnuwardana wafat pada tahun 1268 di Mandragiri. Pada tahun
1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja terbesar kerajaan
Singasari. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-
cita menyatukan Nusantara.

Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi
Pamalayu ke Sumatera (Jambi) dipimpin oleh Kebo Anabrang.
Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu
atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi
pengaruh Kubilai Khan dari Cina di Nusantara. Ekspedisi ini
menimbulkan rasa khawatir raja Mongol tersebut. Oleh karena itu
pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusan bernama
Meng-chi menuntut Singasari mengakui kekuasaan Kekaisaran
Mongol atas Singasari. Kertanegara menolak tegas, bahkan utusan
Cina itu dilukai mukanya. Perlakukan tersebut dianggap sebagai
penghinaan dan tantangan perang.

Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara
Mongol pasukan Singasari disiagakan dan dikirim ke berbagai
daerah di Laut Jawa dan di Laut Cina Selatan. Sehingga pertahanan
di ibukota lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak
senang terhadap Kertanegara, diantaranya Jayakatwang penguasa
Kadiri dan Arya Wiraraja (bupati Madura). Pasukan Kediri
berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara.

7. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang
berpusat di daerah Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun
1293 Masehi dan runtuh pada tahun 1500 Masehi. Wilayahnya
yang dikuasai sangat luar biasa luasnya karena wilayah Indonesia
sekarang masih kalah dengan luas wilayah kerajaan Majapahit.

Beberapa wilayah yang pernah ditaklukkannya diantaranya
terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
hingga Indonesia Timur. Kerajaan Majapahit sendiri menganut
agama Hindu dan Budha .

86 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Berikut beberapa raja yang pernah berkuasa selama berdirinya
kerajaan Majapahit:

a) Raden Wijaya g) Suhita

b) Kalagamet h) Rajasawardhana

c) Sri Gitarja i) Kerta Wijaya

d) Hayam Wuruk j) Purwawisesa

e) Wikramawardhana k) Bhre Pandansalas

f) Bhre Kertabumi l) Girindrawardhana

g) Patih Udara

Beberapa peninggalan dari kerajaan Majapahit diantaranya:

a) Candi Sukuh h)Candi Sukuh
b) Candi Cetho i) Candi Surawarna
c) Candi Pari J) Kolam Segaran
d) Candi Jabung k) Reco Lanang
e) Gapura Wringin Lawang l) Gapura Brahu
f) Gapura Bajang Batu

Gambar. Peninggalan Majapahit di situs Trowulan
Desi Tri Susilowati | 87

No Candi Jawa Tengah Candi Jawa Timur
Bentuk bangunannya
1. Bentuk bangunannya tambun ramping
Atapnya perpaduan tingkat
2. Atapnya berundak-undak
Puncaknya berbentuk kubus
3. Puncaknya berbentuk stupa
atau ratna Gawang pintu diberi kepala
kala
4. Gawang pintu berhiaskan Umur candi lebih muda
kalamakara Berfungsi sebagai kuburan
raja-raja
5. Umur candi lebih tua Menggambarkan susunan
masyarakat yang federal/
6. Berfungsi sebagai tempat tersebar
pemujaan Reliefnya timbul hanya
sedikit dan lukisannya
Menggambarkan susunan menyerupai wayang kulit
7. masyarakat yang feudal Letak candi di bagian
belakang halaman
(berpusat) Kebanyakan menghadap ke
barat
Reliefnya timbul agak Kebanyakan terbuat dari
8. menonjol dari lukisannya batu bata
Lama pembangunan lebih
naturalis panjang

9. Letak candi di tengah halaman

10. Kebanyakan menghadap ke
timur

11. Kebanyakan terbuat dari batu
hitam (andesit)

12. Lama pembangunan lebih
pendek

Perbedaan Candi Hindu Candi Budha
Fungsi
Filosofi 1.Sebagai tempat 1.Tempat ibadah/ wihara
Bangunan pemujaan
2.Tempat para biksu atau
2.Sebagai tempat pendeta tinggal
pendharmaan
3.Tempat bersemedi
3.Sebagai tempat
pemandian 4.Sebagai pemukiman atau
asrama
4.Sebagai tempat
pertapaan Terdiri dari tiga bagian:
1. Kamandhatu
Terdiri dari Tiga
bagian:

88 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Perbedaan Candi Hindu Candi Budha
1. Bhurloka 2. Rupadhatu
Bentuk 2. Bhurvaloka 3. Arupadhatu
puncak 3. Svarloka
Arca Stupa
Bentuk Ratna
Arah Pintu Budha
Utama Trimurti (Siwa, Wisnu Lebar dan tambun
dan Brahma)
Ramping dan tinggi Timur

Barat

Desi Tri Susilowati | 89

RANGKUMAN

KERANGKA RANGKUMAN

1. Tumbuhnya negara negara tradisional (kerajaan) yang bercorak
Hindu Budha tidak hanya mewariskan peninggalan peninggalan
sejarah dengan peradaban yang lebih tinggi dari masa nenek
moyang sebelumnya, tetapi juga dihasilkan karya monumental.
Selain itu juga kekayaan pemikiran mengenal konsep kekuasaan,
Bahasa, dan sastra semuanya terbentuk dalam kehidupan sehari
hari dan sebagian besar masih hidup dalam masyarakat sampai
sekarang.

2. Secara umum negara negara kerajaan tradisional di nusantara
mengalami kesamaan faktor-faktor yang mendorong kemajuan dan
kemunduran kerajaan kerajaan tradisional.

90 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1) Jelaskan teori-teori yang menjadi dasar masuknya agama
Hindu-Budha ke Nusantara!

2) Selama periode Hindu-Budha, kekuatan besar Nusantara
yang memiliki kekuatan integrasi secara politik
dihubungkan dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya,
Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit. Identifikasikan
yang dimaksud dengan kekuatan integrasi secara politik!

3) Tunjukkan bukti-bukti tertua tentang masuknya Agama
Budha di Indonesia telah ada sejak abad ke 2 Masehi !

4) Di Indonesia banyak ditemukan peninggalan Agama Hindu-
Budha berupa Candi dan Stupa. Bedakan susunan arsitektur
Candi Hindu dan Stupa Budha di Indonesia!

5) Mengapa kebudayaan India yang masuk ke Indonesia tidak
diterima begitu saja oleh bangsa Indonesia!

6) Jelaskanlah tentang upacara Vratyastoma itu!

7) Kemukakan bukti bahwa dengan masuknya Hindu-Budha ke
Indonesia telah memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap kehidupan masyarakat Indonesia!

8) Bagaimana sistem kepercayaan masyarakat Indonesia
sebelum masuknya pengaruh India ke Nusantara?

9) Kemukakan bukti bahwa masuknya pengaruh India juga
membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni
pahat, dan seni ukir!

10) Tujuan pembuatan arca/ patung adalah untuk
mengabadikan tokoh tertentu. Kemukakan peninggalan arca
bercorak Hindu!

Desi Tri Susilowati | 91


Click to View FlipBook Version